Anda di halaman 1dari 3

Analisis Film The Legong: Dance of the Virgins

A. SINOPSIS

Seorang gadis Bali bernama Putu, telah terpilih sebagai salah satu penari legong desanya.
Putu tertarik dan jatuh cinta kepada Nyong seorang pemuda penabuh gamelan. Akan tetapi,
Nyong tertarik kepada Saplak, adik Putu.

Saat akan menari legong di Pura Suci, Nyong menulis surat untuk membuat janji bertemu
Saplak. Namun surat tersebut tidak sengaja diketahui oleh Putu. Setelah acara tarian legong
berakhir, Nyong dan Saplak bertemu secara sembunyi-sembunyi, dan Putu pun diam-diam
mengikuti mereka.

Akhirnya, Putu menjadi frustrasi karena cintanya ditolak, dan mengakhiri hidupnya dengan
jalan bunuh diri melompat ke sungai dari jembatan yang menghubungkan desanya tersebut.
Film di akhiri dengan upacara ngaben kepada jenasah Putu.

GAMBAR

Pengambilan gambar menggunakan teknik Cinematographic Process Spherical yang


mana output gambar yang dihasilkan tidak menghasilkan strech atau gambar yang dihasilkan
normal. Dan dalam pengambilan gambarnya menggunakan 2- Technicolor sehingga warna
gambar tersebut menjadi seperti yg dihasilkan film tersebut. Lalu gambar yang diambil pun
menurut saya hanya menggunakan satu kamera sehingga untuk mendapatkan angle berbeda
harus take gambar ulang.

Musik
Berbicara soal musik dalam film berarti akan menyinggung backsound dan sound
effect yang dimana dalam film ini backsoundnya menggabungkan tradisi musik Barat dan
Bali yang di komposeri oleh Richard Marriott dan I Made Subandi. Dan sound effectnya
natural

B. DIALOG

1. Tema : Perjuangan seorang gadis akan cintanya yang bertepuk sebelah tangan.

2. Penokohan
a.Putu : Pantang menyerah, baik, pandai, cantik.

b. Nyong : Sabar, baik, selalu berusaha.

c. Ayah Putu : Percaya diri, tomboy, baik.

d. Saplak : Tampan, sabar, dan baik.

3. Latar :

a. Waktu : Siang hari

b. Tempat :

4. Alur : maju

Tahapan alur :

a. Pengenalan

Putu seorang gadis bali yang terpilih sebagai salah satu penari legong desanya. Ia
mempunyai adik bernama Saplak dan ayah bernama bagoes. Putu menyukai pemain gamelan
yang bernama Nyong.

b. Pemunculan Konflik

Ketika Nyong sedang berlatih gamelan Putu memandangi nyong dengan seksama.
Nyong sadar bahwa ia sedang diperhatikan Nyong pun membalas dengan senyuman sambil
bersemangat bermain gamelan. Saat Putu pulang kerumahnya ayahnya memperhatikan
gelagat putu yang aneh. Lalu ia bercerita kepada ayahnya bahwa ia sedang jatuh cinta kepada
Nyong sang pemain gamelan namun ia malu untuk mengungkapkannya langsung. Ayahnya
meminta putu untuk bertemu dengan Nyong lelaki yang ia cintai putu. Saat dipertemukan
ayah putu langsung menyatakan bahwa anaknya mencintainya dan ingin menjodohkan Nyong
dengan anaknya putu. Namun Nyong mencitai Saplak adiknya poetu sehingga membuat
marah ayah dari poetu dan saplak.

c. Konflik Memuncak

Saat akan menari legong di Pura Suci, Nyong menulis surat untuk membuat janji
bertemu Saplak. Namun surat tersebut tidak sengaja diketahui oleh Putu. Setelah acara tarian
legong berakhir, Nyong dan Saplak bertemu secara sembunyi-sembunyi, dan Putu pun diam-
diam mengikuti mereka.

d. Penurunan Konflik

Akhirnya, Putu menjadi frustrasi karena cintanya ditolak, dan mengakhiri hidupnya
dengan jalan bunuh diri melompat ke sungai dari jembatan yang menghubungkan desanya
tersebut.
e. Penyelesaian

Dilaksanakannya upacara ngaben kepada jenasah Putu yang mana bertujuan untuk
mengirim jenazah pada kehidupan mendatang. Dalam upacara ini, jenazah diletakkan dengan
posisi seperti orang tidur.

Anda mungkin juga menyukai