Anda di halaman 1dari 31

Menjahit Dengan Tangan

Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit binatang, pepagan, dan
bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan
dengan tangan memakai jarum tangan atau dengan mesin jahit. Orang yang bekerja
menjahit pakaian disebut penjahit. Penjahit pakaian pria disebut tailor, sedangkan
penjahit pakaian wanita disebut modiste. Pendidikan menjahit dapat diperoleh di kursus
menjahit atau sekolah mode, dan tentunya bisa juga didapatkan di blog ini secara gratis.

Produk jahit-menjahit dapat berupa pakaian, tirai, kasur, seprai, taplak, kain pelapis
mebel, dan kain pelapis jok. Benda-benda lain yang dijahit misalnya layar, bendera,
tenda, sepatu, tas, dan sampul buku.

Di industri garmen, menjahit sebagian besar dilakukan memakai mesin jahit. Di


rumah, orang menjahit memakai jarum tangan atau mesin jahit. Pekerjaan ringan yang
melibatkan jahit-menjahit di rumah misalnya membetulkan jahitan yang terlepas,
menisik pakaian, atau memasang kancing yang terlepas. Sebagai seni kriya, orang
menjahit untuk membuat saputangan, serbet, bordir, hingga boneka isi dan kerajinan.

Jadi, intinya menjahit adalah pekerjaan untuk membuat pakaian dengan menyambungkan kain
sesuai dengan desain/pola yang telah dibuat.

Sejarah Menjahit Pakaian


Dalam sejarah penggunaan kata
menjahit ini dikenal pertama kali pada
abad ke-14. Pengertian menjahit adalah
kerajinan mengikatkan atau
mengaitkan bahan tertentu yang dapat
dilewati oleh jarum dan benang
menggunakan alat jahitan oleh tangan
atau mesin jahit. Orang yang berprofesi
dalam bidang menjahit disebut penjahit.

Sejarah menjahit kuno diperkirakan dimulai pada Jaman Paleolitik . Menjahit digunakan
menyambungkan kulit hewan yang digunakan sebagai pakaian dan tempat berlindung.
Kaum “inuit” misalnya , menggunakan otot binatang caribou (spesies rusa di amerika
Utara) untuk benang dengan jarumnya yang terbuat dari tulang. Masyarakat adat dari
American Plains dan Canadian Prairies (sebuah kawasan di Kanada Barat) menggunakan
metode jahit canggih untuk merakit Tipi (tenda penampungan berbentuk kerucut
terbuat dari kulit binatang). Di Afrika proses menjahit dikombinasikan dengan tenunan
dari daun tanaman untuk membuat keranjang, seperti yang dibuat oleh penenun Zulu
( suku etnik terbesar di Afrika Selatan ), yang menggunakan potongan tipis daun kelapa
sebagai benang untuk menyatukan potongan daun kelapa yang lebih besar dari yang
telah ditenun menjadi sebuah gulungan. Penenun kain dari serat alami berasal dari
Timur Tengah, diperkirakan muncul sekitar tahun 4000 SM dan mungkin lebih awal
ketika Zaman Neolitik dan disertai dengan perkembangan dari menjahit kain.
Sejarah Menjahit Pada Abad Pertengahan
Selama Abad Pertengahan, orang Eropa yang berkecukupan mempekerjakan
pembuat baju dan penjahit. Menjahit untuk sebagian besar adalah pekerjaan wanita dan
kebanyakan kegiatan menjahit sebelum abad ke-19 itu sangat berguna. Pakaian bagi
kebanyakan orang merupakan investasi mHl dan perempuan memiliki peran penting
dalam memperpanjang usia pakaian. Menjahit digunakan untuk memperbaiki. Pakaian
yang memudar akan dibalikkan luar dalam sehingga bias terus dipakai, dan kadang-
kadang harus dilepaskan dan dipasang kembali agas lebih baik. Setelah pakaian menjadi
aus atau robek, bahan yang masih bagus dan masih dapat digunakan akan disatukan dan
dijahit menjadi pakaian baru, dibuat menjadi selimut atau dijadikan barang yang dapat
digunakan.
Pergeseran Profesi Menjahit Oleh Revolusi Industri
Sementara banyak pakaian yang masih diproduksi oleh perempuan sebagai
anggota keluarga di rumah, pakaian siap pakai untuk kelas menengah diproduksi terus
menerus dengan menggunakan mesin jahit. Pabrik tekstil merupakan perusahaan yang
membayar rendah operator mesin jahit dan tumbuh menjadi kawasan industri di kota-
kota besar seperti London dan New York. Untuk mendukung lebih jauh industri tersebut,
suatu pekerjaan dilakukan oleh wanita yang tinggal di daerah kumuh agar upah yang
dibayarkan bisa rendah. Menjahit adalah

Pakaian

Pakaian adalah bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup tubuh. Pakaian
adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal
(rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya.
Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan
sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya.
Perkembangan dan jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan
budaya yang memiliki ciri khas masing-masing. Pakaian juga meningkatkan keamanan
selama kegiatan berbahaya seperti hiking dan memasak, dengan memberikan
penghalang antara kulit dan lingkungan. Pakaian juga memberikan penghalang higienis,
menjaga toksin dari badan dan membatasi penularan kuman.

Sejarah Pakaian

Mulanya, manusia memanfaatkan kulit pepohonan atau kulit hewan sebagai


bahan pakaian. Para prajurit yang mengenakan baju baja atau logam kita kenal juga dari
buku-buku sejarah. Setelah mengenal tradisi menenun, manusia mulai memanfaatkan
benang yang dipintal dari kapas, bulu domba, atau sutera untuk dijadikan kain sebagai
bahan dasar pakaian. Kini, beragam bahan pakaian digunakan manusia untuk untuk
melindungi atau menutup tubuhnya.

Sebuah studi di Universitas Florida, Amerika Serikat, memperkirakan bahwa


manusia berpakaian sejak 170.000 tahun lalu. Manusia modern mulai berpakaian sekitar
70.000 tahun sebelum bermigrasi ke daerah yang lebih tinggi dan beriklim lebih dingin.
Migrasi itu sendiri terjadi kira-kira 100.000 tahun lalu.

Studi tersebut juga menduga bahwa manusia mulai mengenakan pakaian setelah
kehilangan rambut pada tubuhnya. Peristiwa tersebut terjadi sekitar satu juta tahun lalu.
Artinya, manusia pernah menjalani masa yang panjang tanpa rambut tubuh dan tanpa
pakaian.
Pakaian Yunani Kuno

Setiap bangsa mengenal tradisi berpakaian pada masa yang berbeda sesuai
dengan perkembangan kebudayaan masing-masing. Jauh sebelum memasuki abad
masehi, bangsa Mesir, Persia, Yunani, dan Romawi sudah mengenal tradisi berpakaian.
Sekitar 2000 Sebelum Masehi (SM), pakaian mulai dibuat dengan cara ditenun. Saat itu,
bangsa Mesir sudah menenun kain linen. Pada era Persia Kuno, wanita sudah
menggunakan celana panjang. Setelah berhubungan dengan bangsa Mesir dan Yunani,
sekitar 200 SM, bangsa Romawi mulai mengenakan tunik linen (seperti kaus) di bawah
jubah wol.
Pakaian Romawi Kuno

Manusia di Nusantara sendiri mengenal tradisi berpakaian sejak Zaman Batu


Muda (Neolitikum). Saat itu, mereka telah dapat membuat pakaian dari kulit kayu yang
sederhana yang telah diperhalus. Pekerjaan membuat pakaian ini merupakan pekerjaan
kaum perempuan. Buktinya, di Kalimantan dan Sulawesi Selatan dan beberapa tempat
lain ditemukan alat pemukul kulit kayu. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sudah
berpakaian.

Pakaian adalah kebutuhan primer. Manusia selain makanan dan tempat


berteduh (rumah), manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutupi
dirinya, namun dengan demikian perkembangan zaman kehidupan manusia. Pakaian
juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang
memakainya, pakaian juga memungkinkan keamanan selama kegiatan berbahaya
seperti hiking dan memasak. Pakaian juga memberikan penghalang higienis menjaga
toksin dan membatasi penularan kuman.

Pada zaman pra-sejarah manusia belum mengenal busana seperti sekarang, pada
zaman terdahulu manusia memakai kulit binatang, tumbuh-tumbuhan untuk menutupi
tubuh mereka. Manusia purba yanghidup di daerah dingin, menutupi tubuhnya dengan
kulit binatang, misalnya kulit domba yang berbulu tebal. Sedangkan manusia purba yang
hidup di daerah panas melindungi tubuh mereka dengan memanfaatkan kilut
pepohonan yang di rendam terlebih dahulu lalu di pukul-pukul lalu di keringkan.Selain
itu mereka juga menggunakan dedaunan dan rumput untuk menutupi tubuh mereka.
Sejarah Kain
Bahan kain atau tekstil adalah material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang.
Tekstil dibentuk dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara pressing.
Istilah tekstil dalam pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain.
Namun ada sedikit perbedaan antara dua istilah ini, tekstil dapat digunakan untuk
menyebut bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang, sedangkan kain merupakan
hasil jadinya, yang sudah bisa digunakan. Tekstil juga dapat diartikan jalinan antara
lungsin dan pakan atau dapat dikatakan sebuah anyaman yang mengikat satu sama lain ,
tenunan dan rajutan.

Tekstil dikelompokan menurut jenisnya yaitu

1.Berdasarkan jenis product/bentuknya:serat staple, serat filamen, dan benang kain


product jadi

2.Berdasarkan jenis bahannya:serat alam, serat sintetis dan serat campuran

3.Berdasarkan jenis warna/motifnyautih, berwarna, bermotif/bergambar.

4.Berdasarkan jenis konstruksinya: tenun,rajut,renda,kempa,benang


tunggal,benang,gintir.

Tekstil berasal dari bahasa Latin textilis atau bahasa Prancis texere yang artinya
menenun. Tekstil dibuat dari serat, baik yang alami atau yang buatan. Serat alami berasal
dari tanaman, binatang, atau mineral. Dibandingkan dengan hewan atau mineral,
tanaman menyediakan lebih banyak serat. Selain wol, serat hewan adalah serat sutera.
Meski wol terbanyak dihasilkan oleh biri-biri, namun bulu keluarga unta dan kambing
pun bisa dimanfaatkan. Serat mineral alami untuk tekstil adalah asbestos, sejenis batuan.
Sejak kapan manusia
mengenal tekstil? Diduga, tekstil ada sejak zaman Neolitikum atau Batu Baru (8000-2000
SM). Penemuan alat tenun, misalnya gelondong benang atau alat tenun batu,
membuktikan adanya proses pemintalan dan penenunan di zaman itu
Saat orang mulai tinggal di kota, tekstil makin banyak dibuat dari beragam serat.
Sayangnya hanya sedikit bukti tenunan di zaman peradaban kuno yang ditemukan,
misalnya dari Mesir dan Peru. Di Mesir ditemukan tenun lena yang berusia 6.000-7.000
tahun dan kain dengan pola-pola tertentu yang dibuat dengan teknik tapestri abad XV
SM. Sedangkan di Peru, temuan berupa katun dan wol bulu llama.
Di tahun 5000 SM masyarakat Mesir dinilai sudah terampil menenun kain lena
dari rami halus. Selain berdasarkan penemuan berupa secarik kain lena halus, pendapat
itu didukung oleh temuan sejumlah mumi dari tahun 2500 SM yang terbungkus kain lena
bermutu sebaik pro
-duk sekarang.
Ternyata, pada tahun 3000 SM masyarakat lembah Sungai Indus, kini wilayah
Pakistan dan India bagian barat, telah menggunakan katun kapas. Bahkan konon, di saat
yang bersamaan masyarakat di Amerika telah mengolah kain sejenis itu. Sedangkan
masyarakat Cina sejak sekitar tahun 2700 SM telah mengusahakan ulat sutera, selain
mengembangkan alat tenun khusus untuk serat sutera. Perkiraan ini didukung temuan
potongan kecil sutera tenun berbordir menempel di patung perunggu dari Dinasti Shang
(1523-1028 SM).

Penemu Kain Sutra


Menurut sebuah kisah, konon kain sutra berasal dari negeri Tiongkok alias negeri
Cina. Makanya,tembok Cina yang tersohor itu juga dikenal sebagai jalur jalan
perdagangan sutra. Menurut cerita ini, benang sutra yang didapat dari ulat sutra,
pertama kali ditemukan oleh Ratu Xi Ling-Shi ribuan tahun lalu. Ceritanya, suatu hari
ketika Ratu Xi Ling-Shi sedang bertamasya, ia menemukan kepompong ulat sutra .Karena
penasaran, kepompong itu pun disentuh dengan jarinya. Ia pun mencoba menarik
selembar benang yang keluar dari kepompong itu. Dan,sungguh menakjubkan, semakin
ia tarik benangnya semakin panjang hingga menutupi dan membalut jarinya. Ratu pun
berhenti menarik benang karena tangannya terasa panas. Ketika benang itu habis, ratu
melihat kepompong kecil. Akhirnya dia menyadari bahwa kepompong itu merupakan
sumber benang yang kemudian disebut benang sutra. Ratu pun lalu bercerita kepada
semua orang sehingga penemuan ini dikenal secara luas. Benang tersebut kemudian
dipintal dan dijadikan kain yang ternyata memiliki kualitas bagus. Selain sangat halus,
kain sutra juga sangat lembut hingga banyak orang yang suka.

Jenis-Jenis Kain

1. Katun (Cotton)
Jenis kain yang sering kita dengar ini pada
dasarnya adalah jenis kain rajut (knit) dengan
bahan dasar kapas. Karena katun nyaman dipakai
dan menyerap keringat, maka tidak heran jika
bahan ini menjadi favorit untuk pembuatan
seragam (baik kemeja ataupun tee).
Ciri - ciri katun:
> Tidak mudah kusut saat dicuci
> Untuk bahan berwarna tidak luntur jika dicuci
> Bahan terasa dingin dan sedikit kaku
> Apabila dibakar baunya seperti kertas yang dibakar
> Mudah disablon
> Tidak berbulu
> Menyerap keringat

2. Chiffon
Jenis kain yang terbuat dari sutra katun
rayon atau serat sintetis. Dibutuhkan teknik
menenun yang khusus untuk bisa menghasilkan
kain ini. Tapi hasilnya memang tidak
mengecewakan, karena chiffon akan terlihat
mewah dan menawan ketika dipakai.
3. Brokat
Brokat berasal dari kata "broccato" yang
berarti "kain yang disulam". Brokat memberikan
kesan mewah dan elegan untuk pemakainya, oleh
sebab itu Brokat sering digunakan pada acara pesta
seperti: gaun pengantin dan kebaya. Seiring inovasi
yang berkembang di dunia fashion, penggunaan
brokat saat ini tidak melulu untuk gaun atau kebaya
tapi sudah melebar sebagai aplikasi pada atasan, bawahan, sepatu, dan aksesoris lain.

4. Spandex
Spandex atau juga dikenal dengan lycra ini
dibuat dari polymer yang mengandung
polyurethane (sejenis material yang sangat lentur),
sehingga spandex memiliki sifat elastis yang sangat
baik, bahkan lebih baik dari rubber. Biasanya
spandex dipadukan dengan bahan lainnya.

5. Knit (Rajut)
Knit (rajutan) adalah kain yang dibuat dari
jeratan-jeratan benang atau mengaitkan benang
dengan benang. Belakangan jenis kain ini banyak
digunakan untuk pembuatan outerwear terutama
Korean Look.
6. Tenun (Woven)
Tenun adalah kain yang dibuat dari hasil
penyilangan dua benang dengan cara ditenun.
Salah satu ciri bahan ini adalah tidak dapat
ditarik.

7. Wol
Wol terbuat dari olahan bulu domba.
Bahannya cukup berat, hangat, dan halus.
Implementasi dalam dunia fashion seperti:
jaket, sweater, atau syal.

8. Lacoste
Adalah jenis kain/bahan yang biasa
digunakan untuk membuat kaos
polo/kerah/wangki.
9. PolyEster (PE)
Jenis kain ini berbahan dasar benang polyester.
Kain yang lebih dikenal dengan nama PE ini
tingkatannya masih di bawah katun. Sering juga
digunakan sebagai bahan pembuatan kaos, bahkan
bentuk dan teksturnya mirip dengan kaos berbahan
katun namun tentu ada perbedaannya. Cara mudah
untuk membedakan adalah dengan dibakar. PE jika
dibakar baunya seperti plastik dibakar, jalannya api
cepat, dan akan menjadi arang.
Keunggulan PE: Harganya murah, tahan jika dicuci
dengan pelarut organik atau pencucian kimia, kain PE
juga sangat tahan dengan bakteri dan jamur.
Kelemahan PE: Beberapa jenis PE untuk bahan kaos rawan kisut jika dicuci serta mudah
luntur. Pada jenis PE untuk bahan sweater biasanya suka berbulu sesudah beberapa kali
dicuci.

10. Polymide/Nylon
Jenis kain ini memiliki kekuatan dan
elastisitas serta ketahanan yang sangat baik. Nylon
juga tahan terhadap serangan jamur, bakteri, dan
serangga. Namun nylon memiliki kekurangan yaitu
daya serap lembab rendah dan tidak tahan panas
tinggi.
11. Cashmere
Kain ini termasuk jenis kain dengan kualitas
tinggi dan mewah. Jadi tidak heran jika
harganya mahal. Hampir sama dengan kain wol,
cashmire juga dibuat dari olahan bulu kambing.
Tetapi tidak sembarang bulu kambing,
cashmire dibuat dari olahan bulu kambing yang
ada di pegunungan kashmir-India. Kambing-
kambing di pegunungan ini memiliki bulu yang indah. Warna dasarnya hitam, cokelat,
dan putih, namun belakangan pilihan warnanya lebih beragam. Cashmere yang terkenal
berasal dari Mongolia dan China, bahan tersebut pada umumnya dijadikan rajutan yang
sangat cantik dan memberikan kehangatan.
Untuk merawat kain ini, sebaiknya cucilah dengan shampo. Semakin sering dicuci akan
semakin halus.

12. Paragon
Jenis kain ini halus seperti kapas.
Umumnya digunakan sebagai bahan
pembuatan Baju Basket.

13. Baby Terry


Jenis kain ini tebal, halus, dan tidak berbulu.
Bagian dalamnya lembut seperti selimut.
Biasanya jenis kain ini digunakan untuk pakaian
seperti: sweater.
14. Rayon
Jenis kain ini berasal dari serat semi sintetik
yang berbahan baku kayu pilihan, yaitu yang
memiliki kadar selulosa tinggi.

15. Denim
Jenis kain yang satu ini everlasting atau
abadi sepanjang masa di dunia fashion. Pas sekali
untuk casual look. Denim bisa digunakan sebagai
bahan atasan, bawahan, sepatu, tas, hingga
beragam aksesoris lainnya.

16. Satin
Dikenal sebagai kain yang memiliki
permukaan mengkilap sementara bagian
belakangnya suram. Namun ada juga jenis satin yang
mengkilap pada kedua sisi permukaannya, yaitu
satin de lyon. Kilap satin berasal dari bahan sutra
yang digunakan. Teknik penenunannya yang khas
mengakibatkan adanya jalinan yang sangat minim
pada kain. Satin biasa digunakan untuk membuat
gaun pesta, gaun pengantin, lingerie, kemeja, dasi,
clucth bag, juga sepatu.
Pengertian Jarum Jahit

Jarum jahit adalah alat menjahit berbentuk batang yang salah satu ujungnya
runcing, dan memiliki mata jarum sebagai lubang lewatnya benang. Pada zaman kuno,
jarum dibuat dari tulang hewan atau kayu. Jarum jahit modern dibuat dari kawat baja
karbon tinggi berlapis nikel atau emas sebagai pencegah korosi.
Jarum untuk menjahit dengan tangan (jarum tangan) memiliki mata jarum pada
bagian pangkal. Jarum pentol digunakan untuk menyematkan pola pada bahan. Ketika
tidak sedang digunakan, jarum pentol dan jarum tangan ditusukkan ke bantal jarum
untuk mencegah cedera.
Ukuran jarum jahit dinyatakan dengan nomor pada kotak jarum atau kemasan.
Menurut konvensi, makin kecil nomor jarum, makin besar pula ukuran jarum. Jarum
nomor 1 lebih panjang dan berdiameter jauh lebih besar dibandingkan jarum nomor 10
yang lebih pendek dan berdiameter lebih kecil.

Sejarah Jarum
Jarum barangkali merupakan alat tertua yang dikenal manusia. Selama zaman
paleolitik {26.000-20.000 SM} jarum tidak lebih dari sebuah serpihan tulang yang
ditajamkan salah satu sisinya. Jarum pertama tidak memiliki mata [lubang], hanya sedikit
alur pada tulang sebagai tempat memasang tali kulit pada jarum. Barulah pada desain
berikutnya memiliki lubang. Lubang tersebut dibuat di ujung jarum jam sehingga tali kulit
bisa dikaitkan dan ditarik melalui lubang di kulit atau kain. Pembuatan lubang jarum itu
sendiri melibatkan alat dari batu. Beberapa jarum awal memiliki tiga atau empat lubang
dengan ukuran yang berbeda.
Seiring kedatangan Zaman Perunggu, bahan untuk membuat jarum pun
bertambah, selain tulang atau gading. Kemudian, pada sekitar 100 SM datang Zaman
Besi. Tak banyak yang diketahui tentang jarum Zaman Besi karena tidak ada contoh yang
tertinggal. Di Yunani, jarum dibuat dari semacam porselen yang dikenal sebagai “fayan,”
yang cukup tebal dan kasar. Masa-masa awal mesir juga menyediakan banyak jarum dan
pin.
Semasa Abad Kegelapan tidak ada catatan tentang pembuatan jarum. Hal ini
tampaknya berakhir pada 1370 ketika ditemukan referensi tentang pembuatan jarum di
wilayah yang sekarang dikenal sebagai Nuremberg, Jerman . Inggris kemudian segera
membuat langkah penting dalam produksi jarum. Pada pertengahan 1500an, Mary 1,
istri philip 2 dari spanyol mendororong seorang moor Spanyol untuk mendirikan bisnis
pembuatan jarum diinggris diizinkan untuk mempelajari proses produksi. Elizabeth 1,
yang menggantikan Mary, lantas mendirikan uasaha di London, beberapa di antaranya
berbasis bangunan tua di London Bridge dan distrik sekitarnya. Produksi dan penjualan
jarum di London mulai menyebar sehingga impor jarum dari jerman, Perancis dan
Spanyol terhenti. Inggris pun menjadi eksportir jarum.
Kebakaran dahsyat yang melanda London pada tahun 1666 menyebabkan
eksodus para pekerja ke daerah- daerah terpencil dimana mereka kemudian mendirikan
pondok industri pembuatan jarum. Industri semacam ini segera meledak. Banyak
bangunan yang beralih fungsi menjadi tempat pembuatan jarum. Agar keterampilan
membuat jarum tidak punah, regenerasi pun terus dilakukan melalui bimbingan dan
latihan.
Pada Kemunculan tenaga uap dan pabrik menyebabkan seluruh produksi jarum
dilakukan di bawah satu atap. Meskipun demikian, beberapa proses tetap dilakukan
dalam industri rumah tangga. Selama era Victoria ini jarum terbuat dari timah sehingga
murah dalam pembuatannya dan mudah digunakan. Pada masa ini, jarum dengan desain
kepala ratu begitu populer.Sejumlah perangkat jarum juga dipatenkan di Amerika pada
awal1900-an, termasuk model Herman Trzeciak yang dipatenkan pada tahun 1924 dan
desain Carl J. Schuster pada tahun 1945. Jarum otomatis pertama yang dimasukkan ke
dalam mesin jahit dirancang oleh Juki pada tahun 1978.

Jenis jenis Jarum Jahit

Jarum jahit adalah alat menjahit berbentuk batang yang salah satu ujungnya
runcing, dan memiliki mata jarum sebagai lubang lewatnya benang. Pada zaman kuno,
jarum dibuat dari tulang hewan atau kayu. Jarum jahit modern dibuat dari kawat baja
karbon tinggi berlapis nikel atau emas sebagai pencegah korosi.
Jarum untuk menjahit dengan tangan (jarum tangan) memiliki mata jarum pada
bagian pangkal. Jarum pentol digunakan untuk menyematkan pola pada bahan. Ketika
tidak sedang digunakan, jarum pentol dan jarum tangan ditusukkan ke bantal jarum
untuk mencegah cedera.
Ukuran jarum jahit dinyatakan dengan nomor pada kotak jarum atau kemasan.
Menurut konvensi, makin kecil nomor jarum, makin besar pula ukuran jarum. Jarum
nomor 1 lebih panjang dan berdiameter jauh lebih besar dibandingkan jarum nomor 10
yang lebih pendek dan berdiameter lebih kecil. Berikut adalah jenis jenis jarum:
1.jarum sharp
Jarum yang akan kita bahas untuk yang
pertama kali adalah Jarum Sharp. Jarum ini biasa
digunakan untuk aktivitas menjahit menggunakan
tangan atau tanpa bantuan mesin jahit. Ciri dari
jarum ini tidak ada yang khusu. Seperti jarum pada
umumnya, berlubang dibagian kepala dan ujung
yang runcing. Jarum Sharp mempunyai ukuran 1 -12
dan yang paling sering digunakan adalah ukuran 6 -
9.

2.jarum crewel
Crewel biasa disebut dengan Embroidery atau
orang awam menyebut jarum bordir. Jarum yang
khusus dipakai untuk akitivitas bordir ini mempunyai
ciri panjang dengan mata oval yang panjang pula.
Tujuan penempatan mata oval atau lubang kepala
yang panjang mempunyai tujuan yaitu untuk
mengambil beberapa untaian benang bordir yang
lebih tebal dibanding benang biasa atau benang wol.
Karena ukuran benang ini tidaklah sekecil atau setipis
benang pada umumnya.

3.Jarum Millinery atau Straw


Jika sebelumnya kita membahas jarum yang
khusus untuk bordir, sekarang kita membahas jarum
yang tepat untuk aktivitas merajut. Yap, jarum
millinery atau straw pilihannya. Jarum ini didesain
dengan model jarum yang panjang dan tipis yang
memiliki libang dengan ketebalan yang sama dengan
kepalanya dan berujung tajam. Ukuran yang biasa
digunakan adalah 8 dan 9. Kedua ukuran ini sangat
popupler dikalangana para penjahit.

4.Jarum Quilting

Jarum quilting masih memiliki fungsi yang hampir


sama dengan millinery, yaitu difungsikan untuk kegiatan
merajut. Perbedaan dari kedua jarum ini adalah terletak
pada bentuknya. Quilting mempunyai bentuk yang lebih
pendek dengan mata bulat kecil. Dan tidak bisa
dipungkiri, beberapa penggemar merajut
menyukai menggunakan jenis jarum ini dengan alasan
lebih nyaman menggunakan jarum yang pendek.

5.Jarum Beading

Jenis jarum berikutnya adalah Beading. Jarum


Beading sering dikenal sebagai jarumnya manik-manik.
Dengan ukuran yang panjang dan tipis dan
dilengkapdengan kepala yang kecil sehingga
memudahkan dalam pemasanganmanik-manik diatas
kain. Dengan ukuran yang tipis, jarum ini menjadi
sangat rentan, dan untuk penyimpanan ketika tidak
digunakan, cukup bungkus dengan tisue atau kain
supaya tetap awet.
6.Jarum Darner

Bagi para penggemar menyulam, jarum ini


merupakan satu dari beberapa pilihan jarum yang cocok
untuk proses menyulam. Jarum Darner mempunyai panjang
dan tebal yang diracang khusus untuk digunakan dalam
benang wol atau benang tebal.

7.Tapestry

Pilihan lain untuk proses rajut merajut adalah


benang Tapestry. Jarum Tapestry mempunyai bentuk
dan lubang yang memanjang, dengan badan tebal dan
ujungnya tumpul. Ujung tumpul pada jarum ini berfungsi
untuk melindungai para pemakaiannya dalam
menggunakan jarum ini dan tentunya lebih
mengutamakan kenyamanan.

8.chenille

Jarum dengan kepala besar dan lubang yang


panjang serta lebar ini biasa digunakan untuk memudahkan
manampung beberapa helai kain. Ujung yag tajam pada
jarum chenille digunakan untuk untuk menjahit pada kain
yang kasar. Ukuran jarum jenis jarum ini adalah 18 - 24.
9.Jarum Renda

Jarum Renda mempunyai ukuran panjang


13 cm dan tidak berlobang bentuknya seperti lidi
dengan bagian tengan berbentuk pipih. Pada kedua
ujungnya terdapat kaitan untuk mengaitkan
benang. Jarum ini digunakan merenda hiasan tepi
kain.

10.jarum layar

Jarum layar bentuknya sama dengan jarum tangan


namun, ukuran yang lebih besar yaitu antara 10 sampai
12 cm, lubang tempat memasukkan benangnya terdapat
pada bagian pangkal jarum. Jarum ini digunakan untuk
menjahit kasur, jok kursi atau jok mobil

11. Jarum Sulam

Jarum Sulam mempunyai bentuk seperti jarum


jahit tangan tetapi sedikit lebih besar.Jarum ini digunakan
untuk menyulam.
12. Jarum Pentul
Jarum pentul digunakan sebagai penyemat pola atau
penahan kain supaya angkalnya terdapat pentulan.
Beberapa jenis jarum yang digunakan untuk akitivitas
jahit menjahit menggunakan tangan telah kita bahas.
Tentunya masih banyak lagi jarum jenis lainnya yang
lebih anda ketahui.

Pengertian Benang

Benang adalah sebuah serat yang panjang, digunakan untuk


pemroduksian tekstil, penjahitan, crocheting, knitting, penenunan, dan pembuatan
tambang. Benang dapat dibuat dari banyak fiber sintetik atau alami. Benang dapat
dibuat dari beragam fiber alami seperti wol, alpaca, wol
Angora, katun, sutra, bambu, hemp, dan soy. Benang yang kurang umum termasuk
dibuat dari onta, yak, possum, kucing, anjing, serigala, kelinci, kerbau, dan bahkan
bulu ayam kalkun. Benang komersial lebih sering dibuat dari fiber sintetik atau sebuah
kombinasi dari fiber sintetik dan alami.

Asal-Usul Benang

Tenunan atau rajutan atau benang adalah tekstil yang kemudian menjadi kain,
pembuat pakaian. Kain bisa digunakan setelah melalui proses panjang pemotongan,
perendaman, pencelupan, penjemuran, dan lain-lain.

Pada 5.000 SM peradaban dunia mulai menggunakan kain, termasuk untuk


pakaian, yang berasal dari serat alami. Peradaban Mesir dan India memperkenalkan
jerami dan katun yang terbuat dari serat-serat tanaman. Terdapat pula wol yang berasal
dari bulu hewan, seperti sapi dan domba. Sementara itu, di Tiongkok terdapat sutra yang
terbuat dari serat ulat sutra.

Memasuki era modern dan berkembanya pengetahuan manusia, kain pada abad
ke-20 kemudian dapat dibuat dari mineral atau serat sintetis. Maka, kini kita dapat
melihat berbagai warana, motif, ketebalan, atau suhu kain. Jenis-jenis kain yang
sekarang kita kenal untuk membuat pakaian antara lain rayon, asetat, nylon, akrilik,
polyester, dan spandex.
Macam-macam Benang

Benang, biasanya digunakan untuk menjahit baju. Tapi untuk benang tertentu,
biasanya bisa digunakan sebagai pemanis baju tersebut. Begitu juga dengan pita. Pita
biasa digunakan sebagai pemanis media apa saja. Karena pada dasarnya sifat pita adalah
memang sebagai pemanis.

Ada beberapa jenis benang yang biasa digunakan. Tentunya sesuai dengan kebutuhan.
Yaitu seperti dibawah ini :

1.Benang Jahit

Untuk sebagian besar orang,


pasti sudah mengenal bendatersebut.
Hampir disetiap rumah pasti ada
benang jahit. Karena benda tersebut
berfungsi untuk menjahit bahan yang
sobek seperti dalam keadaan darurat.
Sebelum akhirnya
memutuskan untuk pergi ke tukang jahit
untuk merapikannya. Selain itu benang
jahit juga mudah didapat. Cara
penggunaannya juga sangatlah mudah.
Tidak perlu ada pelajaran khusus untuk menggunakan benang tersebut.

Benang jahit adalah sarana produksi yang harus diperhatikan kualitasnya. Benang
jahit yang berkualitas, tidak mudah putus, kuat, elastis, akan menghasilkan jahitan yang
awet. Ada beraneka macam jenis benang. Ada benang khusus untuk menjahit,
menyulam, membordir, dan benang khusus mesin-mesin jahit konveksi. Mesin jahit
overdeck, mesin bordir, mesin obras memiliki jenis benang yang berbeda. Tiap mesin
jahit memiliki jenis benangnya sendiri. Perbedaan benang terletak pada tekstur, bahan
dasar benang, kegunaan, dan fungsinya. Pada benang jahit untuk mesin yang memiliki
aneka warna, diberi nomor yang menunjukkan nomor seri warnanya. Pada beberapa
jenis benang, selain menunjukkan nomor seri warna, kode nomor seri juga digunakan
untuk menunjukkan tingkat ketebalan benang. Secara umum, menurut bahan dasarnya,
benang jahit dibedakan menjadi empat macam, antara lain:
Benang jahit

Benang jahit berasal dari berbagai macam serat, baik serat alami maupun serat
imitasi. benang yang terbuat dari serat alam misalnya benang sutra dan benang katun.
Benang yang terbuat dari serat imitasi misalnya benang polyster dan benang nilon.
Benang jahit ini secara luas digunakan pada usaha konveksi. Benang jahit memiliki
tekstur yang halus dan lembut.

2. Benang Bordir

Bahan dan tekstur benang bordir


sebenarnya tidak jauh berbeda dengan benang
jahit. Benang tersebut mempunyai nama yang
berbeda karena fungsi dan ukurannya. Untuk
melakukan bordir, memang perlu banyak bahan
benang. Seperti yang biasa anda temukan. Oleh
karena itu, benang tersebut biasanya di packing dalam ukuran yang besar. Agar tidak
cepat habis saat membordir bahan. Warnanya pun macam-macam. Sama seperti benang
jahit.

3. Benang Rajut

Benang rajut ini memang sedikit berbeda dengan


kedua benda tersebut diatas. Karena selain volume
benangnya yang lebih tebal, fungsinya pun berbeda.
Biasanya benang rajut ini digunakan untuk membuat
sesuatu. Seperti lukisan, pakaian, topi, sepatu, dll.
Warnanya pun lebih beragam. Bahkan seperti contoh
pada gambar ini, dalam satu gulungan, ada lebih dari
satu warna yang berbeda-beda.

Untuk memanfaatkan benang ini, perlu ada


latihan khusus. Yaitu cara merajut. Karena merajut tidaklah semudah kelihatannya.
Meskipun menurut saya sendiri, merajut terlihat sangat susah.

4.Benang Wol
Benang wool ini juga memiliki fungsi yang
sama seperti benang rajut. Yaitu untuk merajut. Hanya
saja tekstur nya sedikit berbeda dengan benang rajut.
Benang ini lebih berbulu. Volume benangnya juga
agak renggang. Namun alternatif warna yang tersedia,
tidak se-unik benang rajut. Benang ini biasanya hanya
ada satu warna ditiap gulungannya. Namun bisa
beraneka ragam seperti benang jahit.

Memanfaatkan benang wool juga sama seperti


benang rajut. Karena memang bentuknya yang hampir sama dengan benang rajut.

5. Benang Sulam

Jenis benang ini biasanya bukan digunakan


untuk menjahit baju atau menyambung bahan.
Benang ini biasanya digunakan sebagai
penghias bahan. Yang biasa ada pada pakaian,
kerudung, taplak meja, mukena, dll. Volume
benang sulam sedikit tidak lebih tebal dari
benang rajut. Warnanya pun beraneka ragam.
Biasanya dalam satu gulungan terdapat satu
warna. Dan warnanya pun bisa bermacam-
macam. Untuk memanfaatkan benang sulam
ini, yaitu menyulam dengan membentuk suatu
gambar, juga memerlukan keterampilan khusus. Sama seperti menggunakan benanang
rajut, untuk merajut. Tapi bisa dipelajari secara otodidak, selama ada kemauan.

6.Benang kasur

Benang kasur disebut juga benang jagung. Benang ini


bertekstur kasar, diameter besar, dan kuat. Selain untuk
menjahit kasur, benang dari serat selulosa ini juga digunakan
untuk aplikasi hiasan pada pakaian.
7.Benang stainless

Benang stainless disebut juga benang


logam. Bahan dasar benang ini terbuat dari logam.
Benang stainless bertekstur lembut, tipis, namun
kuat. Benang ini berwarna gold atau silver yang
mengkilap. Benang stainless digunakan untuk
menghias pakaian, baik secara manual maupun
dengan mesin. Benang ini dapat digunakan pada
mesin bordir untuk menghasilkan efek mengkilat
yang mewah.

8.Benang karet

Benang karet dibuat dengan material dasar


karet. Benang karet ini bersifat lentur. Benang karet
digunakan pada mesin-mesin jahit konveksi, seperti
pada mesin obras dan mesin bordir.

Selain jenis benang di atas, dikenal juga


jenis benang berdasarkan kegunaannya. Benang
wol digunakan untuk merajut, benang bordir yang
halus dan mengkilap digunakan untuk menyulam
dengan mesin, benang sulam digunakan untuk
menyulam dengan tangan, benang mouline
digunakan untuk menghias, benang obras digunakan khusus untuk mesin obras dan lain
sebagainya.

Di pasaran terdapat aneka merk benang. Benang yang berkualitas baik biasanya
dijual dengan harga yang lebih mahal. Ciri utama benang berkualitas baik adalah benang
yang tidak mudah kusut. Benang berkualitas baik akan kuat dan tidak mudah putus,
sehingga jahitan yang dihasilkan pun akan awet. Pemilihan benang yang berkualitas baik
akan memaksimalkan hasil produk konveksi. Jadi, ketelitian diperlukan untuk memilih
benang yang bagus.

Mungkin masih banyak lagi jenis benang, selain yang saya sebutkan diatas. Tapi
untuk saat ini cukup saya berikan alternatif benang yang memang biasa atau banyak
digunakan disekitar kita. Semoga memberi manfaat untuk teman-teman semua yang
membacanya.
Jenis-Jenis Tusukkan Jahit

Teknik tusuk dasar jahit sering diperlukan terutama dalam membuat kerajinan,
menisik, menambal pakaian ataupun memperbaiki kerusakan kecil pada pakaian yang
masih layak digunakan. Berikut ini akan kami bahas 8 macam teknik tusuk jahit yang akan
kami sertai dengan contoh gambar:

1. Tusuk Jelujur
Tusuk jelujur digunakan untuk jahitan sementara. Cara menjahitnya, pertama-
tama tusukan jarum yang sudah diberi benang dimulai dari bagian buruk kain (bagian
kain dalam) kemudian keluar ke bagian baik kain (bagian kain luar), lalu buat setikan
dengan jarak yang sama. Selanjutnya masukkan lagi jarum ke bagian buruk kain, terus ke
bagian baik kain lagi, dan
seterusnya. Lebih jelasnya
lihat gambar disamping ini.

2. Tusuk Soom
Tusuk soom digunakan untuk
mengelim pakaian wanita. Cara
menjahitnya dimulai dari bagian
buruk kain, kemudian setikkan sedikit
benang pada bagian luar, lalu
masukkan lagi ke bagian buruk kain di
tengaj lipatan kelim biasanya pada
bagian rok bawah yang tidak diobras, bagian bawah lengan baju, dan bagian bawah baju.
Sebelum kelim dibuat lipat kain kira-kira 1 cm (gambar 1), kemudian lipat sekali lagi 3 cm
(gambar 2), jadi terdapat dua kali lipatan.
3. Tusuk Feston

Tusuk feston
digunakan untuk
menyelesaikan tepi kain dan
pakaian, dapat juga
digunakan untuk menisik
kaos kaki, bahan rajut, dan
yang lainnya. Mengerjakan
tusuk feston dapat dimulai
dari sebelah kiri ke kanan atau sebaliknya. Caranya masukkan benang ke jarum, lalu pada
bagian buruk kain tusukkan jarum tembus ke nomor 1 (lihat gambar), lalu letakkan
benang ke sebelah kanan atas dan tembuskan ke bawah (bagian buruk kain) nomor 2.
Tembuskan lagi ke bagian baik kain (nomor 3). Benang nomor 3 ada di atas nomor 1 dan
2, lalu lanjutkan ke nomor 4, dan dari 4 ke nomor 5 dan seterusnya. Lebih jelasnya lihat
gambar di atas.

4. Tusuk Tikam Jejak

Tusuk ini harus dikerjakan


secara teratur dengan jarak yang
pendek-pendek.
Tusuk tikam jejak digunakan
sebagai ganti jahitan mesin.
Bentuknya sama dengan jahitan mesin. Dimulai dari bawah (lihat gambar) kemudian
tembus kebagian atas (bagian baik kain) benag tetap di atas, mundur ke nomor 2. Dari
nomor 2 masukkan benang ke bawah, tembuskan ke nomor 3 dan seterusnya dengan
jarak yang sama. Lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
5. Tusuk Flanel

Tusuk ini dapat digunakan untuk


menghias kain, mengelim lipatan celana
bagian bawah pria, atau mengelim bagian
bawah rok wanita yang diobras. Cara
menjahitnya dimulai dari kiri ke kanan
atau sebaliknya. Jika diterapkan untuk
mengelim celana atau rok wanita,
tusukkan bagian atas (2, 3, dan 6, 7) tidak
tembus ke bagian luar rok atau celana (2,
3 dan 6, 7), sedangkan untuk (nomor 4, 5 dan 8, 9) tusukkan jarum keluar sedikit. Lebih
jelasnya lihat gambar di bawah ini.

6. Tusuk Batang

Tusuk batang digunakan


untuk hiasan, tusuk batang
dilakukan dengan langkah mundur
1/2 cm dengan mengaitkan 5 atau
6 benang pada kain, lalu jarum
ditarik keluar dan menghasilkan
tusuk batang dan lakukan terus
menerus tusuk mundur lagi
seperti sebelumnya sampai selesai.
Untuk menghasilkan tangkai yang lebih besar jarak tusukan dirapatkan dan mengaitkan
kain lebih banyak.
7. Tusuk Rantai
Tusuk rantai digunakan untuk
membuat hiasan, dengan langkah maju
memasukkan jarum dari bawah ke atas,
kemudian tusukkan lagi pada lubang pertama
dilanjutkan tusukan dari bawah keatas pada
lubang berikutnya, posisi benang dilingkarkan
pada jarum. Lalu benang di tarik sehingga
benang melingkar di luar lubang tusukan
kedua, lakukan lagi tahap selanjutnya seperti
awal terus menerus. Lebih jelasnya lihat
gambar di samping.

8. Tusuk Silang

Tusuk silang digunakan untuk


membuat hiasan. Cara mengerjakannya
dimulai dari kiri atas ke kanan bawah, lalu
ke kiri bawah (sejajar tusukan pertama).
Tusukan kedua dari kiri bawah lalu ke kiri
atas (posisi tusukan terlihat menyilang
diatas kain). Lakukan tusukan berikutnya
seperti tusukan

pertama dan kedua turus menerus sampai selesai. Lebih Jelasnya lihat gambar di
atas.
Kesimpulan

Jadi kesimpulannya adalah menjahit itu suatu pekerjaan yang bagus karena dapat
melatih kreatifitas, ketelitian, lebih hemat, dan lain-lain.

1.melatih kreatifitas

Apakah anda menjahit dengan menggunakan mesin jahit atau jahitan tangan,
ada sesuatu yang positif di balik hal tersebut, “yakni kreatifitas” . Dengan belajar
menjahit, kita juga akan lebih kreatif untuk mengembangkan berbagai ide-ide unik kita.
Adanya sentuhan baju jahitan sendiri yang penuh dengan imajinasi kita, yang tidak akan
kita temukan di baju buatan pabrik.

2.
Kata Pengantar

https://www.senibudayaku.com

Tahapan Menjahit Pakaian | Muhimmah

Teknik menyulam pita | Muhimmah

Menjahit - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Upload a Document | Scribd

SEJARAH MENJAHIT

Mulai Bersinar: Macam-macam jarum dan kegunaannya

Sewing Beloving: Macam-Macam jarum jahit

UKURAN JARUM JAHIT SESUAI BAHAN - Elmodista

Mengenal Jenis Jarum Jahit dan Jarum Tangan - BahanKain.com

Jarum Jahit Berusia 50.000 Tahun Ditemukan di Siberia - VIVA

Sejarah Pembuatan Jarum | Kabar Masa Silam

Jarum jahit - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sejarah Menjahit – ROSEFA TAILOR

SEJARAH MENJAHIT

Sejarah Menjahit Pakaian | Galeri Konveksi 51

https://www.bahankain.com/2019/02/06/mengenal-jenis-jarum-jahit-dan-jarum-tangan-2725

https://www.kaskus.co.id/show_post/56f278d71ee5df03048b456b/66/sejarah-penemuan-
kain-pemanfaatan-hingga-menjadi-industri-dimasa-kini

https://slideplayer.info/slide/2927471/

https://butikkaffah.wordpress.com/2013/12/14/jenis-jenis-benang/

https://ilmuseni.com/seni-rupa/kerajinan-tangan/teknik-dasar-menjahit
https://brainly.co.id/tugas/1652251

https://butikonline-jogja.blogspot.com/2013/01/mengenal-jenis-jenis-kain.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Jarum_jahit

http://penuhwawasannya.blogspot.com/2016/02/sejarah-pakaian.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Pakaian

https://www.bing.com/images/search

Anda mungkin juga menyukai