Anda di halaman 1dari 6

AJARAN BHAIRAWA TANTRA DI CANDI SUKUH

Ajaran Bhairawa Tantra mulai berkembang di era dinasti raja-raja Jawa Timur, dimulai era Raja
Kertanegara sampai dengan era Majapahit.

Ajaran ini mengedepankan berbagai kriteria sebagai berikut :

1. Esoterisme (rahasia dan dirahasiakan)


2. Menekankan pada praktek spiritual
3. Mengabaikan semua doktrin-doktrin literatur
4. Sentralisasi pada tubuh manusia
5. Pentingnya poloritas
6. Pentingnya mencapai kekuatan Supra natural
7. Mistisisme suara (mantra,genta), dll.

5 ENERGI AJARAN BHAIRAWA TANTRA

Yang sangat menonjol di relief candi sukuh yang eksotis

1. ENERGI PENCIPTAAN
2. ENERGI GUA GARBO (RAHIM)
3. ENERGI RUWATAN (PEMBEBASAN)
4. ENERGI AWIDYA (ILMU PENGETAHUAN)
5. ENERGI SUNYA(SUWUNG)

 ENERGI PENCIPTAAN
Ajaran Bhairawa Tantra adalah konsep hidup , dari manusia diciptakan , didalam kandungan,
sampai meninggal dunia
Ajaran ini memberikan sebuah energi nafas kehidupan yang abadi yang tak mengenal kematian
ragawi. Ajaran hidup dan selalu hidup, karena hidup adalah sebuah energi dari sang pemberi
sumber kehidupan.
Bertemunya phallus dan vagina adalah simbol ajaran Tantra Bhairawa yang sarat dengan
kandungan filosofis yang memberikan sebuah pengertian ENERGI PENCIPTAAN. Seorang
manusia kama (air sperma) yang masuk dalam gua gharbo (rahim) seorang wanita.
Kekuatan senggama (coitus) adalah kekuatan energi yang maha dashyatyang mampu membuat
jiwa manusia terlepas dari sebuah puncak menara problem hidupnya. Energi yang memberikan
kekuatan jiwa dan membangun karakter generasi penerus keturunan yang mempunyai karakter
yang mampu menjadi penerus bagi sebuah kehidupan yang abadi.
Energi bertemunya phallus dan vagina dalam kacamata ajaran Bhairawa Tantra adalah
kekuatan sexual yang mempunyai etika dan tata krama, bercinta, bercumbu yang harus
dijalankan bagi penganut ajaran Tantra Bhairawa.
Ajaran ini memberikan moralitas dan etika kesetiaan, kesabaran, keikhlasan, ketulusan,
kejujuran dan cinta kasih. Banyak kritik pedas mengenai ajaran Tantra Bhairawa ini.
Sehingga pikiran (mindset) negatif, sekedar menyalurkan nafsu-nafsu duniayang diperbudak
kenikmatan sexual yang sesaat yang menyesatkan.
Bhairawa Tantra dalam simbol phallus dan vagina memberi ajaran cara membuat anak (bayi)
yang dilandasi dengan mennyatukan cipta, rasa, karsa untuk memfokuskan sebuah tujuan dari
hubungan sex itu sendiri.
Jangan salah, banyak anak-anak generasi penerus yang tak memeiliki moralitas karena proses
membuata anak (bayi) dalam hal sexual tidak dilandasi welas asih dan etika sexual.
Phallus dan vagina dalah lambang kesuburan kehidupan manusia.
KAMA (air sperma) memberi kelangsungan sebuah generasi penerus sebuah kehidupan.

 ENERGI GUA GARBO (RAHIM/DALAM KANDUNGAN)


Energi gharbo/kandungan memberi perjalanan hidup kepada manusia agar proses pembuahan
sperma  indung telur dalam rahim seorang ibu dimulai dari 1 bulan sampai dengan 9 bulan
dalam kandungan. Proses didalam kandungan banyak prosesi yang harus dijaga dalam
kandungan dimulai dari angka-angka ganjil dalam kandungan 1 bulan, 3 bulan, 5 bulan, 7
bulan, 9 bulan.
Dalam kandungan calon bayi bertapa dan dapat hidup karena asupan nutrisi plasenta yang
berhubungan dengan sang ibu proses dalam kandungan harus diperingati calon bayi berusia 7
bulan dengan budaya jawa yaitu (MITONI).
Ajaran MITONI memberi falsafah agar sang calon bayi nantinya lahir dengan sehat dan
memiliki karakter yang baik, berbakti terhadap orang tua , nusa dan bangsanya.
 Menengok ajaran Bhairawa Tantra di relief guo gharbo dimana tokoh Bhima menjadi
ikon dalam kandungan rahim ibu.

Mengapa tokoh Bhima ini pertanyaan yang muncul?

Bhima dalam ajaran Bhairawa adalah figur satria yang mempunyai jati diri yaitu tegas, berani,
jujur dan mumpuni dalam menjalankan kehidupannya dan memiliki pengetahuan Supra natural
yang ampuh dalam menjalankan DHARMA hidupnya. Tidak pernah takut membela sebuah
kebenaran dalam etika hidupnya.

Kekuatan energi gua gharbo memberikan sebuah keturunan generasi penerus yang berbudi luhur,
tanggung jawab, dengan hidupnya.

 ENERGI RUWATAN (PEMBEBASAN)


Relief Sudamala dan Garudheya memberikan inspirasi budaya ruwat adalah budaya yang perlu
dijalankan bagi setiap manusia.
Cerita Sudamala  tokoh Bethari Durgo yang diruwat oleh Sadewa menjadi terbebas dari
kutukan dan Garudheya = sang garuda membebaskan ibunya dari perbudakan.
Cerita ini memberikan sebuah ajaran bahwa kesialan, energi negatif yang masuk dalam tubuh
jiwa manusia yang perlu diseimbangkan agar karakter negatif dan positif seimbang menjadi
sesuatu kekuatan hidup yang memberi spirit hidup dengan menyelaraskan segala karakter, sifat
dan perilaku hidupnya agar balansing.
Keseimbangan hidup secara mikro dan makro, vertikal dan horisontal dalam kehidupan harus
seimbang. Kebutuhan lahir / duniawi dan kebutuhan bathin/spiritual harus serasi, selaras,
seimbang sesuai porsi gaya hidup yang mengedepankan kebenaran, kejujuran, dan ketabahan,
kesabaran.
Budaya ruwat esensinya adalah budaya yang adi luhung yang perlu dilestarikan dan
dibudayakan kepada masyarakat yang mau mendapatkan sebuah pencerahan hidupnya yang
mengubah jati dirinya menjadi Bhima.

 ENERGI AWIDYA (ILMU PENGETAHUAN)

Dalam relief (Gajah Wiku Anaut Buntut) adalah gambaran tokoh Bhima yang mampu membuat
pusaka. Dimana Bhima mengadopsi kekuatan Ganesha sebagai sebuah Ilmu Pengetahuan yang
tanpa Batas.
Bhima menempa sebuah pusaka dengan kekuatan energi pengetahuan dari Ganesha, dengan
transformasi kekuatan Ganesha, Bhima menjadi seorang EMPU yang mampu membuat
pengetahuan tentang pusaka dan metode membuat pusaka dengan energi pengetahuan yang
dibawakan Ganesha.
Cerita ini memberi penjelasan bahwa ajaran Bhairawa Tantra dengan tokoh Bhima membuat
pusaka menginspirasi tentang kosmologi suatu kehidupan yang sudah dinamis untuk mengejar
suatu ilmu pengetahuan yang tanpa batas dalam kehidupan.
Agar setelah meninggal dunia manusia tersebut mempunyai sejarah hidupnya yang dapat
menjadi Suri Touladan bagi generasi penerusnya.
Esensinya bahwa imu pengetahuan kekal sepanjang masa, untuk dipelajari, menyongsong suatu
kehidupan yang bermanfaat dalam hidupnya.

 ENERGI SUNYA(SUWUNG)

Theologi suwung adalah kosmologis alam semesta (makrokosmos) bahwa bumi bulat yang
teriri dari 5 elemen yang seimbang air, api, tanah, udara dan ether.
Mengikuti ritme perputaran Bumi yang dikelilingi planet-planet tata surya, bulan, bintang dll.
Planet-planet yang sangat indah, harmoni menjalankan fungsi-fungsi dari alam semesta.
Ajaran sunya/suwung dalam Tantra Bhairawa
Mengajarkan mengajarkan kekuatan alam semesta yang terdiri dari 5 elemen ditarik ke alam
mikrokosmos yaitu manusia.
Manusia terdiri dari 5 elemen air, api, tanah, udara dan ether. Dari elemen tersebut harus
dikontrol segala gerak gerik energi tersebut agar mencapai keseimbang mencapai titik
kosong/sunya/suwung.
Esensi ajaran sunya/suwung diharapkan semua manusia hidup mengenal jati dirinya sendiri.
Mampu mengendalikan nafsu yang melekatpada tubuhnya. Agar hidupnya kembali ke alam
sunya yang tidak terikat oleh nafsu nafsu dunia mencapai kesempurnaan hidup dan mati.
Ajaran suwung/sunya mengajarkan pengetahuan bahwa hidup yang melekat pada diri manusia
hanyalah sekedar aksesoris untuk hidup.
(Harta, Tahta, Wanita) hanyalah aksesoris untuk hidup, bukan mancapaikan dalam kehidupan
ini.
Janganlah terikat semua itu karena itu bukan yang nyata tetapi sebuah kebahagian yang semu.
Berusahalah jangan terikat apapun milikmu untuk mencapai kebahagiaan yang abadi tanpa
batas.

Anda mungkin juga menyukai