Oleh :
161 441 03
Brahma Widya
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hakikat kehidupan merupakan suatu proses dan pemikiran manusia dalam mencapai
Hindu Bali, dalam hidup beragama berpedoman pada ajaran Weda yang merupakan inti ajaran
agama Hindu adalah Panca Sraddha atau lima kepercayaan pokok. Kepercayaan terhadap
reinkarnasi disebut juga Punarbawa, yaitu kelahiran kembali kedunia berulang kali
berdasarkan karma, dan dalam hubungan dengan tubuh manusia digambarkan mengalami
. Reinkarnasi merupakan suatu peristiwa kerohanian yang dialami oleh setiap manusia
Reinkarnasi merupakan suatu peristiwa unik yang menarik pemikiran para ilmuwan.
1. Carl Jung, psikolog yang menggunakan konsep tentang diri yang kekal yang mengalami
banyak kelahiran sebagai alat dalam usaha-usahanya untuk mengerti rahasia-rahasia terdalam
2. Erik Erikson, psikonalisis Amerika yakni yakin bahwa reinkarnasi memasuki inti setiap
sistem kepercayaan manusia. Berdasarkan kenyataan itu, didalam hati kecil tidak ada
seorangpun yang berpikiran sehat yang dapat membayangkan keberadaan dirinya tanpa
menduga bahwa dia selalu hidup dan bahwa dirinya akan hidup sesudah ini.
3. Thomas Huscley, ahli biologi Inggris memperhatikan ajaran perpindahan sang roh adalah
sarana untuk membuat penjelasan yang masuk akal tentang cara-cara alam semesta
perdamaian dunia. Dikatakannya bahwa tidak dapat membayangkan rasa benci untuk
selamanya antar sesama manusia, karena percaya pada teori bahwa kita lahir kembali dan
tetap dapat hidup dengan harapan bahwa jika bukan dalam hidup ini, mungkin dalam
kehidupan lain akan dapat merangkul segenap manusia dalam pelukan persahabatan.
Reinkarnasi sangat unik, sehingga perlu diketahui dan dipahami melalui penelitian dengan
pendekatan Fenomenologi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dikaji dalam makalah ini adalah tentang bagaimana
C. Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini agar dapat mengetahui bagaimana konsep
PEMBAHASAN
yaitu pengembaraan jiwa dari tubuh yang satu ke tubuh yang lain, dari bentuk kehidupan
yang satu ke bentuk kehidupan yang lain. Karma, adalah buah atau hasil dari perbuatan
Reinkarnasi dan karma merupakan satu kesatuan dalam proses reinkarnasi. Dalam
perputaran ini atman mengalami keberadaannya di dalam tiga tempat, yang disebut
Tri Loka, yaitu (1) Bhur loka, atau alam bawah, yaitu bumi; (2) Bhuah loka, atau alam
tengah, yaitu udara; dan (3) Swah loka, atau alam atas, yaitu ruang angkasa, tempat yang
Lamanya roh berada disetiap alam ini tidak sama, tidak dapat ditentukan lamanya,
tergantung dari banyaknya baik-buruk karma yang dibawa oleh Atman. Antara karma
dan reinkarnasi merupakan suatu jalinan kesatuan, yang mana karma, adalah perbuatan
yang meliputi pikiran, perkataan dan perbuatan jasmaniah, sedangkan reinkarnasi, adalah
Setelah manusia mati, atmanya berada di alam sana dan tidak bisa berbuat apa- apa,
kecuali hanya menikmati buah karmanya. Apabila sewaktu hidupnya di dunia karma
baiknya lebih banyak, maka setelah mati atmanya akan lebih lama tinggal di sorga untuk
menikmati kebahagiaan hingga buah karma yang dibawa habis. Setelah itu karma
jeleknya akan menarik atman untuk menjelma kembali ke dunia. Karma sebagai
pengalaman hidup manusia pada masa lalu yang membekas pada atma disebut
karmawasana, seperti: kesenangan tertentu, pengetahuan tertentu, maka sebelum atma itu
menjelma ke dunia, terlebih dahulu mencari dan memilih calon orang tua (suami- istri)
yang cocok dengan karma wasananya. Watak dan sifat calon orang tua inilah yang dapat
menarik atma akan dilahirkan kembali. Orang Hindu percaya, bahwa yang menumpuk
pada kehidupan sebelumnya pindah ke masa kini dan sangat menentukan wujud kelahiran
jiwa kembali. Setiap orang Hindu berusaha menghindarkan diri dari efek karma pada
”Bhagawad Gita” mengajarkan berbuatlah dharma, bahwa itulah satu-satunya cara supaya
dapat dilahirkan kembali dengan sedikit karma. Karma yang buruk memastikan, bahwa
jiwa manusia akan kembali pada kehidupan yang akan datang dengan tingkat yang
Manusia dalam menjalankan kehidupan berbuat atau berkarma sesuai dengan triguna
yang terdapat dalam dirinya yang selalu bergerak aktif. Perbuatan yang dilakukan
itu, kadang-kadang disadari, kadang-kadang tidak disadari dan perbuatan tersebut ada
yang baik, ada yang tidak baik yang semua itu disebut karma yang bersumber pada Tri
Kaya Parisudha, yaitu (1) manacika atau pikiran; (2) wacika atau perkataan dan (3) kayika
atau perbuatan.
Perbuatan atau karma yang bersumber pada pikiran, ucapan, perbuatan, akan
mendapatkan hasil atau phala, sehingga hukum karma atau hukum alam yang menjelaskan
bahwa segala perbuatan akan menimbulkan hasil. Perbuatan baik akan menimbulkan
Semua bentuk kehidupan yang diperbuat manusia pada masa lalu akan terhimpun dan
menjadi dasar hidup dari kelahiran seseorang sekarang maupun kelahiran yang akan
datang, sesuai dengan evolusi kesadaran sang roh dapat mengubah karmanya. Sang roh
didalam badan manusia berada dititik pertengahan dalam evolusi, bisa merosot atau turun,
banyak. Ini bukan berarti bahwa kelahiran itu ditentukan oleh reinkarnasi yang selalu
melahirkan (energi) dan akasa (materi) yang jumlah satuannya tidak terhingga dan dapat
berubah-ubah, namun jumlah dalam keseluruhannya itu tetap, dalam arti tidak bertambah
maupun berkurang. Hanya bentuk, tempat dan susunannya yang selalu mengalami
perubahan.
Atman yang suci adalah atman yang lepas, bebas, tidak terikat oleh karmawasana dan
tidak mengalami inkarnasi, sehingga dapat mencapi moksa, yaitu Atman kembali bersatu
dengan Brahman. Atman yang mengalami moksa dapat menguasari ruang dan waktu
dapat keluar masuk disegala tempat dengan laluasa, dan dapat menjelma di dunia apabila
diperlukan. Penjelmaan kembali didunia ini disebut ”awatara”. Atman yang dapat
menjalani ”awatara” telah berubah fungsi sebagai dewa, yaitu wakil Brahman yang dalam
tugasnya untuk mengatasi kesulitan atau kesusahan umat manusia yang hidup di muka
bumi ini yang tidak dapat diatasi oleh manusia sendiri, maka dewa akan ”awatara”.
Makna reinkarnasi, suatu lingkaran kehidupan lahir, hidup, mati secara berulang
kali sebagai suatu proses, karena kesadaran sang roh untuk masuk ke bentuk kehidupan
baru berdasarkan karma. Sebelumnya sang roh mengembara di angkasa menikmati karma
baik yaitu ”Sorga” dan karma buruk yaitu ”Neraka”. Demikian seterusnya sampai sang
roh
suci berada pada titik kesempurnaan, kekal abadi yaitu ”Moksa”. Sang roh sebagai
sinar suci Tuhan, percikan Tuhan, diciptakan Tuhan kembali ke sang pencipta, Tuhan
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
bersumber pada ajaran agama Hindu yaitu ”Panca Sradha”, dan sudah merupakan suatu
keyakinan yang harus ditaati dalam menjalani kehidupan. Reinkarnasi memang ada dan selalu
terjadi, merupakan suatu lingkaran lahir, hidup, mati. secara berulang kali berdasarkan karma,
roh tetap hidup dengan terleburnya badan. Sebelumnya sang roh mengembara diangkasa
menikmati karma baik yaitu ”Sorga”, karma buruk ”Neraka” dan akhirnya masuk kebentuk
badan baru.
Proses reinkarnasi terjadi karena kesadaran sang roh untuk masuk kebentuk kehidupan
baru sesuai karma, dan sang roh dalam kehidupan dapat merubah karma, mau turun atau
merosot, naik atau meningkat. Demikian seterusnya sampai sang roh suci berada pada titik
kesempurnaan, kekal abadi yaitu ”moksa”. Reinkarnasi memiliki nilai positif sebagai
pedoman untuk menuntun umat manusia dalam menjalani kehidupan untuk melakukan
Surabaya:Paramita.
Paramita.