Anda di halaman 1dari 2

Lima Dasar Keyakinan Hindu

Pada prinsipnya semua agama yang ada dan berkembang di muka bumi ini, bertitik tolak
kepada kepercayaan terhadap sang pencipta (Tuhan). Secara alami agama telah menuntun
manusia di dalam perjalanan hidupnya untuk dapat menyadari adanya kemahakuasaan dari
Tuhan atas apa yang telah ada dan yang terjadi di dunia ini.

Akan menjadi sebuah kebingungan bagi manusia jika keyakinan yang dimilikinya tidak
dapat dijawab oleh agama. Maka dari itu, setiap ajaran agama apapun pasti telah memiliki
dasar-dasar ajaran agar pemeluknya dapat meyakini keberadaan dan kemahakuasaan-
Nya. Dengan keyakinan terhadap sang pencipta adalah merupakan suatu pegangan hidup
dalam mengarungi kehidupan baik di dunia ini maupun dunia setelah kehidupan.

Pokok –pokok dasar keimanan dalam agama Hindu disebut dengan Panca Sradha yang
terdiri dari lima bagian. Sradha berasal dari urat kata “Srat” dan “dha” dalam bahasa
sansekerta. “Srat” berarti “hati” dan “dha” berarti tempat, yang pada prinsipnya Sradha dapat
diartikan sebagai hati yang ditempatkan dalam sebuah titik, kepercayaan atau keyakinan.
Adapun lima dasar keyakinan dalam agama hindu yaitu percaya adanya brahman (Tuhan),
percaya adanya atman, percaya adanya karma phala, percaya adanya punarbhawa dan
percaya adanya moksa.

1. Percaya dengan adanya Brahman


Banyak hal yang membuat manusia untuk percaya kepada tuhan. Terbatasnya
kemampuan manusia untuk mengetahui proses penciptaan, tidak dapat diketahuinya
sesuatu apa yang akan terjadi nanti, fenomena-fenomena alam yang diluar kendali
manusia, dan apa tujuan dari kehidupan di dunia ini menjadi titik tolak manusia untuk
mempercayai adanya seorang atau sesuatu yang maha agung dan maha kuasa atas
segalanya. Walaupun manusia tidak dapat melihat –Nya, tetapi manusia dapat
merasakan keberadaan dan kehadiran –Nya. Saat manusia tidak memahami adanya
siklus penciptaan dan penghancuran, ada menjadi tidak ada dan tidak memahami tujuan
kehidupannya maka manusia sedang berada dalam ketidaksadaran –Nya yang akhirnya
menyebabkan manusia tidak dapat mencapai kebenaran tertinggi dan kebahagian abadi.

2. Percaya dengan adanya Atman


Atman dalam Hindu merupakan percikan kecil dari Brahman yang berada di dalam
setiap mahluk ciptaannya. Atman dalam tubuh manusia disebut jiwatman atau roh yang
menjadi sumber dari kehidupannya. Manusia diibaratkan seperti kusir dengan kereta.
Atman sebagai kusir adalah yang menjadi sumber dan kendali bagi tubuh manusia yang
merupakan keretanya. Pada dasarnya Atman adalah sempurna dan memiliki sifat-sifat –
Nya, tetapi dengan pertemuan Atman dengan tubuh kemudian menimbulkan
ketidaksadaran karena pengaruh dari sifat duniawi. Menyadari sifat Atma yang sempurna
maka akan muncul usaha untuk menghilangkan pengaruh duniawi atau dari
ketidaksadaran.

3. Percaya dengan adanya Karma Phala


Setiap kejadian di dunia ini tidak terlepas dari hukum sebab akibat. Begitu juga setiap
perbuatan yang dilakukan oleh manusia tidak terlepas dari hukum tersebut. Perbuatan
baik atau buruk dipastikan akan selalu mendapatkan hasil, karena setiap tindakan akan
selalu diiringi hasil baik itu seketika atau nanti. Cepat atau lambat segala hasil dari
perbuatan akan diterima. Senang atau tidak, benar atau salah dibutuhkan jiwa yang
memiliki kesadaran penuh untuk dapat memaknai segala hasil dari perbuatan. Maka
manusia seharusnya sadar bahwa setiap perbuatan akan mampu membawa mereka
untuk menyadari makna dari kehidupan. Manusia telah dilengkapi kemampuan untuk
berpikir, perbuatan-perbuatan ada dalam kendali mereka, namun hasil perbuatan
tersebut tidak selalu ada dalam kendali manusia.

4. Percaya adanya Punarbhawa


Punarbhawa memiliki arti kelahiran kembali atau kelahiran berulang-ulang. Kelahiran
berulang-ulang di dunia ini membawa akibat suka dan duka. Atman dalam diri manusia
masih terikat keduniawian, ia terikat oleh keinginan dan kemauan karena ketidaksadaran
akan siapa dirinya sehingga jatuh kembali dalam siklus kelahiran dan kematian yang
berulang. Kesadaran dan keterlepasan dari ikatan duniawi akan menghentikan siklus
kelahiran dan kematian, dimana siklus tersebut sebenarnya adalah kesengsaraan.

5. Percaya dengan adanya Moksa


Tujuan ajaran agama Hindu tersurat di dalam Weda, yakni “ Moksartham jagadhitaya ca
iti dharma” . Bahwa tujuan agama atau dharma adalah untuk mencapai kebahagian dan
kebebasan abadi. Bebas dari pengaruh duniawi, bebas dari karma pahala, bebas dari
kelahiran berulang dan menyatu dengan Brahman. Untuk mencapai moksa syarat utama
adalah melakukan dharma, kesucian hati dan pikiran.

Anda mungkin juga menyukai