“Teori Aritmatika”
2. Bilangan Komplemen 2
Bentuk komplemen ke 2 dari suatu bilangan biner dibentuk dengan mengambil
komplemen ke 1 dari bilangannya dan dengan menambahkan 1 pada posisi least
significant bit. Prosedurnya ditunjukkan seperti di bawah ini untuk mengubah
111001 (desimal 57) menjadi bentuk komplemen ke 2-nya.
1 1 1 0 0 1 komplemenkan tiap bit untuk membentuk komplemen ke 1
000110
1 tambah 1 kepada LSB untuk membentuk komplemen ke 2
000111
Jadi, dalam representasi komplemen ke 2-nya dari – 57 akan ditulis sebagai 1000111.
Juga disini, bit yang paling kiri merupakan sign bit. 6 bit yang lain merupakan bentuk
komplemen ke 2 dari besar bilangannya. Sebagai contoh lain komplemen ke 2 dari -
14 ditulis 10010.
Ketiga bentuk dari menyatakan bilangan-bilangan negatip untuk -57 diikhtisarkan
pada gambar di bawah ini
1 1 1 1 0 0 1 True magnitude
1 0 0 0 1 1 0 Komplemen ke 1
1 0 0 0 1 1 1 Komplemen ke 2
Sign bit
0+ 0 = 0
0+ 1 = 1
1+ 0 = 1
1+ 1 = 0 / + 1 sebagai carry
1+ 1 + 1 = 1 / + 1 sebagai carry
Seperti cara penjumlahan bilangan desimal yang kita kenal sehari-hari, penjumlahan bilangan
biner juga harus selalu memperhatikan carry ( sisa ) dari hasil penjumlahan pada tempat yang
lebih rendah.
Contoh
Data A = dan data B = 0 1 0 0 1 0 0 1 akan
1 0 0 1 1 0 1 0
dijumlahkan ,
1 0 0 1 1 0 1 0
Data A = 15410
0 1 0 0 1 0 0 1
Data B = 7310
carry 1 1
Hasil A+B = 1 1 1 0 0 0 1 1 22710
Dalam contoh di atas, telah dilakukan penjumlahan 8 bit tanpa carry, sehingga hasil
penjumlahnya masih berupa 8 bit data. Untuk contoh di bawah akan dilakukan penjumlahan 8
bit yang menghasilkan carry.
Contoh Data
A= dan data B = 1 1 1 0 0 0 1 1 akan
1 0 0 1 1 0 1 0
dijumlahkan ,
Data A = 1 0 0 1 1=0 1 0 15410
Data B = 1 1 1 0 1=0 1 1 22710
carry 1 1
Hasil A+B= 0 1 1 1 1 1 0 1 =
38110
Hasil penjumlahan di atas menjadi 9 bit data, sehingga untuk 8 bit data, hasil
penjumlahannya bukan merupakan jumlah 8 bit data A dan B tetapi bit yang ke-8 ( dihitung
mulai dari 0 ) atau yang disebut carry juga harus diperhatikan. sebagai hasil penjumlahan.
4. Pengurangan Bilangan
Biner
Pada pengurangan bilangan biner berlaku aturan seperti di bawah
ini,
0 - 0 = 0
0 - 1 = 1 / - 1 sebagai borrow
1 - 0 = 1
1 - 1 = 0
0 - 1 -1 = 0 / - 1 sebagai borrow
1 - 1 -1 = 1 / - 1 sebagai borrow
Pada pengurangan jika bilangan yang dikurangi lebih kecil dari pada bilangan pengurangnya
maka
dilakukan peminjaman ( borrow ) pada tempat yang lebih tinggi.
Contoh
Data A = 1 0 0 1 1 0 1 0 dan data B 0 1 0 0 1 0 0 1 akan
=
dikurangkan ,
Data A = 1 0 0 1 1 0 1 0 = 15410
Data B = 0 1 0 0 1 0 0 1 = 7310
borrow 1 1
Hasil A - B = 0 1 0 1 0 0 0 1 = 8110
5. Penjumlahan Bilangan Oktal
Proses penjumlahan bilangan oktal sama seperti proses penjumlahan bilangan desimal. Sisa
akan timbul / terjadi jika jumlahnya telah melebihi 7 pada setiap tempat.
Contoh
a. Bilangan Oktal A = 2328 dan bilangan Oktal B = 1118 akan dijumlahkan , Bilangan Oktal
A = 2 3 28 = 15410
Bilangan Oktal B = 1 1 18 = 7310 carry
Hasil A + B = 3 4 38 = 22710
Langkah-lengkah penyelesaian
1. 2 - 6 = 4, karena 2 lebih kecil dari 6 maka terjadi borrow 1 sehingga menjadi 10 (dari 8+2)
dan 10-6 = 4
2. 2 - 5 = 5, angka 3 menjadi 2 karena sudah dipinjam sebelumnya. 5 adalah hasil dari (8+2)-5
3. 3 - 4 = 7, angka 4 menjadi 3 karena sudah dipinjam sebelumnya. 7 adalah hasil dari (8+3)-4
4. 4 - 1 = 3, angka 5 menjadi 4 karena sudah dipinjam sebelumnya. Karena 4 lebih besar dari 3
maka 3 akan langsung ditempatkan sebagai hasil pengurangan Octal.
Hasil akhir adalah yang berwarna merah, jadi 5432(8) - 1456(8) = 3754(8)
Contoh
Hasil penjumlahan Hexadecimal adalah yang berwarna merah, jadi FBC(16) - 321(16) = C9B(16)
1. 0 - 9, karena 0 lebih kecil dari 9, maka terjadi borrow 1 yang bernilai 16 sehingga angka 0
kini menjadi 16 yaitu dari 0 + 16. Hasil pengurangan Hexadecimal adalah 16 - 9 = 7.
2. 2 - 8, karena sebelumnya terjadi borrow 1, maka angka 3 dikurangi 1 menjadi 2. Karena 2
lebih kecil dari 8, maka terjadi borrow lagi pada bilangan F sehingga angka 2 menjadi 18
yaitu dari 2 + 16. Hasil pengurangan Hexadecimal adalah 18 - 8 = 10 atau A.
3. E - D = 14 - 13 = 1, E adalah dari F yang telah dikurangi 1 karena terjasi borrow
sebelumnya.
Hasil pengurangan Hexadecimal adalah yang berwarna merah, jadi F30(16) - D89(16) = 1A7(16)
9. Perkalian Bilangan Biner
Perkalian dua bilangan biner mempunyai aturan yang sama dengan perkalian bilangan
desimal . Proses perkalian bilangan A dan B dilakukan dengan cara mengalikan secara individu
bilangan A dengan setiap bit bilangan B , kemudian semua hasil perkaliannya ditambahkan
menurut susunan bit yang sesuai.
Contoh
a. Bilangan desimal A = 49 dikalikan dengan bilangan desimal B = 103, dapat diselesaikan
dengan cara seperti di bawah ini,
A x B = 5047 49 x 103
147
00
49
5047
Contoh :
a. Bilangan desimal A = 156 dibagi dengan bilangan desimal B = 13, dapat diselesaikan dengan
cara seperti di bawah ini,
A : B = 12 156 : 13 = 12
13
26
26
01101
1101
000000
c. Bilangan biner A = 110000,001 dibagi dengan bilangan biner B = 101, dapat diselesaikan
seperti di bawah ini,
110000,001 : 101 = 1001,101
101
1000
101
110
101
101
101
0