Anda di halaman 1dari 11

Sistem Digital

“Teori Aritmatika”

Nama : BHARA PAMARDI PURI


NIM :191020100030
Kelas : 1.B1 Teknik Elektro
Dosen : Syamsudduha Syahrorini, ST. MT.

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo


Jl. Raya Gelam No. 250, Candi, Sidoarjo – Jawa Timur
Telp. (031)8051771
TEORI ARITMATIKA

1. Bilangan Komplemen Satu

Bentuk komplemen ke 1 dari setiap bilangan biner diperoleh dengan mengubah


setiap 0 di dalam bilangan tersebut menjadi 1, dan setiap 1 di dalam bilangan menjadi
0. Dengan kata lain mengubah setiap bit menjadi komplemennya. Misalnya
komplemen ke 1 dari 101101 adalah 010010, dan komplemen ke 1 dari 011010
adalah 100101.
Apabila bilangan-bilangan negatip dinyatakan dalam bentuk komplemen 1, sign
bitnya dibuat 1 dan besarnya dikonversikan dari bentuk biner sesungguhnya menjadi
komplemen ke 1-nya. Sebagai contoh bilangan -57 akan dinyatakan sebagai berikut :
Sign bit
-57 = 1 111001 (true magnitude form)
= 1 000110 (bentuk komplemen ke 1)
Ingat bahwa sign bit tidak dikomplemenkan tetapi dipertahankan tetap sebagai 1
untuk menunjukkan bilangan negatip. Berikut beberapa contoh tambahan dari
bilangan-bilangan negatip yang dinyatakan dalam bentuk komplemen ke 1.
- 14 = 10001 -7.25 = 1000.10
- 326 = 1010111001

2. Bilangan Komplemen 2
Bentuk komplemen ke 2 dari suatu bilangan biner dibentuk dengan mengambil
komplemen ke 1 dari bilangannya dan dengan menambahkan 1 pada posisi least
significant bit. Prosedurnya ditunjukkan seperti di bawah ini untuk mengubah
111001 (desimal 57) menjadi bentuk komplemen ke 2-nya.
1 1 1 0 0 1 komplemenkan tiap bit untuk membentuk komplemen ke 1

000110
1 tambah 1 kepada LSB untuk membentuk komplemen ke 2
000111
Jadi, dalam representasi komplemen ke 2-nya dari – 57 akan ditulis sebagai 1000111.
Juga disini, bit yang paling kiri merupakan sign bit. 6 bit yang lain merupakan bentuk
komplemen ke 2 dari besar bilangannya. Sebagai contoh lain komplemen ke 2 dari -
14 ditulis 10010.
Ketiga bentuk dari menyatakan bilangan-bilangan negatip untuk -57 diikhtisarkan
pada gambar di bawah ini
1 1 1 1 0 0 1 True magnitude
1 0 0 0 1 1 0 Komplemen ke 1
1 0 0 0 1 1 1 Komplemen ke 2

Sign bit

3. Penjumlahan Bilangan Biner


Pada penjumlahan berlaku aturan seperti di bawah ini,

0+ 0 = 0
0+ 1 = 1
1+ 0 = 1
1+ 1 = 0 / + 1 sebagai carry
1+ 1 + 1 = 1 / + 1 sebagai carry
Seperti cara penjumlahan bilangan desimal yang kita kenal sehari-hari, penjumlahan bilangan
biner juga harus selalu memperhatikan carry ( sisa ) dari hasil penjumlahan pada tempat yang
lebih rendah.
Contoh
Data A = dan data B = 0 1 0 0 1 0 0 1 akan
1 0 0 1 1 0 1 0
dijumlahkan ,

1 0 0 1 1 0 1 0
Data A = 15410
0 1 0 0 1 0 0 1
Data B = 7310
carry 1 1
Hasil A+B = 1 1 1 0 0 0 1 1 22710

Dalam contoh di atas, telah dilakukan penjumlahan 8 bit tanpa carry, sehingga hasil
penjumlahnya masih berupa 8 bit data. Untuk contoh di bawah akan dilakukan penjumlahan 8
bit yang menghasilkan carry.
Contoh Data
A= dan data B = 1 1 1 0 0 0 1 1 akan
1 0 0 1 1 0 1 0
dijumlahkan ,
Data A = 1 0 0 1 1=0 1 0 15410
Data B = 1 1 1 0 1=0 1 1 22710
carry 1 1
Hasil A+B= 0 1 1 1 1 1 0 1 =
38110

Hasil penjumlahan di atas menjadi 9 bit data, sehingga untuk 8 bit data, hasil
penjumlahannya bukan merupakan jumlah 8 bit data A dan B tetapi bit yang ke-8 ( dihitung
mulai dari 0 ) atau yang disebut carry juga harus diperhatikan. sebagai hasil penjumlahan.

4. Pengurangan Bilangan
Biner
Pada pengurangan bilangan biner berlaku aturan seperti di bawah
ini,

0 - 0 = 0
0 - 1 = 1 / - 1 sebagai borrow
1 - 0 = 1
1 - 1 = 0
0 - 1 -1 = 0 / - 1 sebagai borrow
1 - 1 -1 = 1 / - 1 sebagai borrow

Pada pengurangan jika bilangan yang dikurangi lebih kecil dari pada bilangan pengurangnya
maka
dilakukan peminjaman ( borrow ) pada tempat yang lebih tinggi.

Contoh
Data A = 1 0 0 1 1 0 1 0 dan data B 0 1 0 0 1 0 0 1 akan
=
dikurangkan ,
Data A = 1 0 0 1 1 0 1 0 = 15410
Data B = 0 1 0 0 1 0 0 1 = 7310
borrow 1 1

Hasil A - B = 0 1 0 1 0 0 0 1 = 8110
5. Penjumlahan Bilangan Oktal
Proses penjumlahan bilangan oktal sama seperti proses penjumlahan bilangan desimal. Sisa
akan timbul / terjadi jika jumlahnya telah melebihi 7 pada setiap tempat.

Contoh

a. Bilangan Oktal A = 2328 dan bilangan Oktal B = 1118 akan dijumlahkan , Bilangan Oktal
A = 2 3 28 = 15410
Bilangan Oktal B = 1 1 18 = 7310 carry
Hasil A + B = 3 4 38 = 22710

b. Bilangan Oktal A = 2328 dan bilangan Oktal B = 6678 akan dijumlahkan ,


Bilangan Oktal A = 2 3 28 = 15410
Bilangan Oktal B = 6 6 78 = 43910
carry 111
Hasil A + B = 1 1 2 18 = 59310

6. Pengurangan Bilangan Oktal


Lakukan pengurangan secara berurutan mulai dari digit sebelah kanan. Jika bilangan yang dikurangi
lebih besar, maha hasilnya akan langsung ditempatkan sebagai hasil pengurangan Octal, tetapi jika
bilangan yang dikurangi lebih kecil, maka akan terjadi borrow (pinjam) 1 dari digit di sebelah
kirinya. Pada bilangan Decimal, angka satu yang dipinjam bernilai 10 sedangkan pada bilangan
Octal angka 1 ini bernilai 8. Perhatikan contoh di bawah!
Contoh :
a. 7654(8) - 4321(8) = ..........(8)
Langkah-langkah penyelesainan:
7654
4321
----- (-)
4-1=3
5-2=3
6-3=3
7-4=3
Jadi 7654(8) - 4321(8) = 3333(8)
b. 5432(8) - 1456(8) = ..........(8)

Langkah-lengkah penyelesaian

1. 2 - 6 = 4, karena 2 lebih kecil dari 6 maka terjadi borrow 1 sehingga menjadi 10 (dari 8+2)
dan 10-6 = 4
2. 2 - 5 = 5, angka 3 menjadi 2 karena sudah dipinjam sebelumnya. 5 adalah hasil dari (8+2)-5
3. 3 - 4 = 7, angka 4 menjadi 3 karena sudah dipinjam sebelumnya. 7 adalah hasil dari (8+3)-4
4. 4 - 1 = 3, angka 5 menjadi 4 karena sudah dipinjam sebelumnya. Karena 4 lebih besar dari 3
maka 3 akan langsung ditempatkan sebagai hasil pengurangan Octal.

Hasil akhir adalah yang berwarna merah, jadi 5432(8) - 1456(8) = 3754(8)

7. Penjumlahan Bilangan Heksadesimal


Dalam penjumlahan bilangan heksadesimal, sisa akan terjadi jika jumlah dari setiap tempat
melebihi 16.

Contoh

a. Bilangan Heksadesimal A = 9A16 dan bilangan Heksadesimal B = 4316


akan dijumlahkan ,
Bilangan Heksadesimal A = 9 A16 = 15410
Bilangan Heksadesimal B = 4 316 = 6710
carry
Hasil A + B = D D16 = 22110
b. Bilangan Heksadesimal A = E816 dan bilangan Heksadesimal B= 9A16
akan dijumlahkan ,
Bilangan Heksadesimal A = E 816 = 23210
Bilangan Heksadesimal B = 9 A16 = 15410
Carry 11
Hasil A+B = 1 8 216 = 38610
8. Pengurangan Bilangan Heksadesimal
Lakukan pengurangan secara berurutan mulai dari digit paling kanan. Jika bilangan yang dikurangi
lebih kecil dari pengurang, maka akan terjadi borrow 1 (pinjam 1 ke bilangan di sebelah kirinya).
Borrow 1 ini bernilai 16. Perhatikan contoh di bawah!
Contoh:
a. FBC(16) - 321(16) = ..........(16)
Langkah-langkah penyelesaian:
FBC
321
----- (-)

1. C - 1 = 12 -1 = 11, hasil pengurangan adalah B


2. B - 2 = 11 - 2 = 9, hasil pengurangan adalah 9
3. F - 3 = 15 - 3 = 12, hasil pengurangan adalah C

Hasil penjumlahan Hexadecimal adalah yang berwarna merah, jadi FBC(16) - 321(16) = C9B(16)

b. F30(16) - D89(16) = .......... (16)


Langkah-langkah penyelesaian:
F30
D89
----- (-)

1. 0 - 9, karena 0 lebih kecil dari 9, maka terjadi borrow 1 yang bernilai 16 sehingga angka 0
kini menjadi 16 yaitu dari 0 + 16. Hasil pengurangan Hexadecimal adalah 16 - 9 = 7.
2. 2 - 8, karena sebelumnya terjadi borrow 1, maka angka 3 dikurangi 1 menjadi 2. Karena 2
lebih kecil dari 8, maka terjadi borrow lagi pada bilangan F sehingga angka 2 menjadi 18
yaitu dari 2 + 16. Hasil pengurangan Hexadecimal adalah 18 - 8 = 10 atau A.
3. E - D = 14 - 13 = 1, E adalah dari F yang telah dikurangi 1 karena terjasi borrow
sebelumnya.

Hasil pengurangan Hexadecimal adalah yang berwarna merah, jadi F30(16) - D89(16) = 1A7(16)
9. Perkalian Bilangan Biner

Perkalian dua bilangan biner mempunyai aturan yang sama dengan perkalian bilangan
desimal . Proses perkalian bilangan A dan B dilakukan dengan cara mengalikan secara individu
bilangan A dengan setiap bit bilangan B , kemudian semua hasil perkaliannya ditambahkan
menurut susunan bit yang sesuai.

Contoh
a. Bilangan desimal A = 49 dikalikan dengan bilangan desimal B = 103, dapat diselesaikan
dengan cara seperti di bawah ini,
A x B = 5047 49 x 103
147
00
49
5047

b. Bilangan biner A = 110001 dikalikan dengan bilangan biner B = 1100111, dapat


diselesaikan seperti di bawah ini,
A x B = 1001110110111 110001 x 1100111
110001
110001
110001
000000
000000
110001
110001
1001110110111
Untuk bilangan biner pengalinya hanya berharga 0 atau 1, oleh karena itu perkalian bilangan biner
hanya memerlukan operasi penjumlahan dan operasi geseran.
10. Pembagian Bilangan Biner
Operasi pembagian dua bilangan biner secara terpisah dapat juga digambarkan sebagai
operasi pengurangan dan operasi geser.

Contoh :
a. Bilangan desimal A = 156 dibagi dengan bilangan desimal B = 13, dapat diselesaikan dengan
cara seperti di bawah ini,
A : B = 12 156 : 13 = 12
13

26
26

b. Bilanganbiner A = 10011100 dibagi dengan bilangan biner B = 1101, dapat diselesaikan


seperti di bawah ini,
10011100 : 1101 = 1100
1101

01101
1101

000000

c. Bilangan biner A = 110000,001 dibagi dengan bilangan biner B = 101, dapat diselesaikan
seperti di bawah ini,
110000,001 : 101 = 1001,101
101

1000
101

110
101

101
101
0

Anda mungkin juga menyukai