Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SISTEM KOMPUTER

NAMA : SUHARDANI SUHARDJANA.


KELAS : X TKJ 3
SMK NEGERI 1 KUPANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan Ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Trima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dan
memotivasi saya dalam mengerjakan makalah ini sampai mengumpulkannya dengan baik.

Makalah Sistem Komputer merupakan salah satu media pembelajaran di kelas yang berisi tentang
Operasi Aritmatik, Aritmatic Logic Unit ( ALU). Saya mohon maaf apabila dalam penulisan
makalah ini masih banyak kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat karena keterbatasan saya.
Oleh karena itu saya mohon kritik dan saran dari para pembaca sebagai motivasi agar dapat
memperbaiki makalah ini kedepannya.

Semoga apa yang sudah saya tilis dapat bermanfaat bagi teman-teman yang membaca dalam
memperoleh pengetahuan tentang pelajaran sistem komputer dan dapat berguna dalam kehidupan
sehari-hari dan di masa yang akan datang.
BAB 1

PENDAHULUAN

A.PENGERTIAN SISTEM KOMPUTER.

Pengertian Sistem komputer adalah suatu jaringan elektronik yang terdiri dari Software dan Hardware yang
melakukan tugas tertentu (menerima input, memproses input, menyimpan perintah-perintah, dan menyediakan
output dalam bentuk informasi).

B.FUNGSI SISTEM KOMPUTER.

Fungsi dari sistem komputer antara lain,yaitu:

 mengumpulkan data,
 mengolah data,
 output data dan informasi,
 menyimpan data dan informasi.
BAB II

PEMBAHASAN

A.OPERASI ARIMATIK

1.PENJUMLAHAN,PENGURANGAN,INCREAMENT,DAN DECREAMENT.

Operasi Aritmatik

Dasar operasi aritmatik adalah PENJUMLAHAN dan PENGURANGAN, sedangkan operasi


selanjutnya yang dikembangkan dari kedua operasi dasar tersebut adalah operasi PERKALIAN dan operasi
PEMBAGIAN.
Penjumlahan Bilangan
Penjumlahan Bilangan Biner
Pada penjumlahan berlaku aturan seperti di bawah ini ,

0 + 0 =0
0 + 1 =1
1 + 0 =1
1 + 1 = 0 / + 1 sebagai carry
1 + 1 + 1 = 1 / + 1 sebagai carry

Sebagai cara penjumlahan bilangan desimal yang Anda kenal sehari-hari, penjumlahan bilangan biner juga
harus selalu memperhatikan carry (sisa) dari hasil penjumlahan pada tempat yang lebih rendah.
Contoh :
Sebagai cara penjumlahan bilangan desimal yang Anda kenal sehari-hari, penjumlahan bilangan biner juga
harus selalu memperhatikan carry (sisa) dari hasil penjumlahan pada tempat yang lebih rendah.

Contoh :

Dalam contoh diatas, telah dilakukan penjumlahan 8 bit tanpa carry, sehingga hasil penjumlahnya masih
berupa 8 bit data. Untuk contoh berikutnya akan dilakukan penjumlahan 8 bityang menghasilkan carry.

Contoh :
Hasil penjumlahan diatas menjadi 9 bit data, sehingga untuk 8 bit data, hasil penjumlahannya bukan merupakan
jumlah 8 bit data A dan B tetapi bit yang e-8 (dihitung mulai dari 0) atau yang disebut carry juga harus
diperhatikan sebagai hasil penjumlahan.

Penjumlahan Bilangan Oktal


Proses penjumlahan bilangan oktal sama seperti proses penjumlahan bilangan desimal. Sisa akan
timbul / terjadi jika jumlahnya telah melebihi 7 pada setiap tempat.

Contoh :
Penjumlahan Bilangan Heksadesimal
Dalam penjumlahan bilangan heksadesimal, sisa akan terjadi jika jumlah dari setiap tempat melebihi
15.

Pengurangan Bilangan
Pengurangan Bilangan Biner
Pada pengurangan bilangan biner berlaku aturan seperti di bawah ini,
0 - 0 =0
0 - 1 = 1 / -1 sebagai borrow
1 - 0 =1
1 - 1 =0
0 - 1 - 1 = 0 / - 1 sebagai borrow
1 - 1 - 1 = 1 / -1 sebagai borrow
Pada pengurangan jika bilangan yang dikurangi lebih kecil dari pada bilangan pengurangnya maka
dilakukan peminjaman (borrow) pada tempat yang lebih tinggi.

Contoh :

Pengurangan Bilangan Oktal


Pada pengurangan jika bilangan yang dikurangi lebih kecil dari pada bilangan pengurangnya maka
dilakukan peminjaman (borrow) pada tempat yang lebih tinggi (dengan nilai 8).

Contoh :

Pengurangan Bilangan Heksadesimal


Pada pengurangan jika bilangan yang dikurangi lebih kecil dari pada bilangan pengurangnya maka
dilakukan peminjaman (borrow) pada tempat yang lebih tinggi (dengan nilai 16).
Contoh :

Increment dan Decrement


Increment (bertambah) dan Decrement (berkurang) adalah dua pengertian yang sering sekali
digunakan dalam teknik miroprosessor. Dalam matematik pengertian increment adalah Bertambah Satu dan
decrement artinya Berkurang Satu.

Increment Sistem Bilangan


Seperti penjelasan diatas bahwa increment artinya bilangan sebelumnya ditambah dengan 1.

Contoh :

Decrement Sistem Bilangan


Decrement diperoleh dengan cara mengurangi bilangan sebelumnya dengan 1.

Contoh :

2.PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BINER.

Perkalian Bilangan Biner

1. Pada perkalian biner pada dasarnya sama dengan perkalian desimal,bedanya hanya nilai yang
dihasilkan hanya 0 dan 1.
2. Bergeser 1 ke kanan setiap dikalikan 1 bit pengali
3. Setelah proses perkalian masing-masing bit pengali selesai, lakukan penjumlahan masing-masing
kolom bit hasil.
Pembagian Bilangan Biner

1. Pembagian biner pada dasarnya sama dengan pembagian desimal, bedanya nilai yang dihasilkan hanya
0 dan 1
2. Bit-bit yang dibagi diambil bit per bit dari sebelah kiri. Apabila nilainya lebih dari bit pembagi, maka
bagilah bit-bit tersebut. Jika setelah bergeser 1 bit nilainya masih dibawah bit pembagi, maka hasil
bagi sama dengan 0.

3.OPERASI ARIMATIK (PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN) DALAM BCD

Penjumlahan Bilangan Dalam BCD Code

Penjumlahan bilangan dalam BCD Code terjadi seperti halnya pada penjumlahan bilangan biner. Jika hasil
penjumlahan berada pada daerah Pseudotetrade maka harus dilakukan koreksi dengan cara menambahkan hasil
dengan 6
10= 01102
Contoh 1
Bilangan A = 0011 dan B = 0110 dalam bentuk BCD akan ditambahkan,
Bilangan A = 0 0 1 1
Bilangan B = 0 1 1 0
Hasil Sementara = 1 0 0 1
Koreksi = tidak diperlukan karena hasilnya tidak berada di Pseudotretade.
Hasil =1 0 0 1 ( bentuk BCD )

Contoh 2
Bilangan A = 0111 dan B = 1000 dalam bentuk BCD akan ditambahkan,
Bilangan A = 0 1 1 1
Bilangan B = 1 0 0 0
Hasil Sementara = 1 1 1 1
Koreksi = 0 1 1 0 diperlukan karena berada di Pseudotretade.
Hasil = 10 1 0 1
Jadi penjumlahan di atas menghasilkan
0001 0101 ( bentuk BCD )
Puluhan Satuan
Koreksi pada contoh 2 menghasilkan Carry untuk tempat yang lebih tinggi (puluhan),
sehingga hasil penjumlahan setelah dikoreksi menghasilkan bilangan desimal 2 tempat
yaitu 1 ( satu ) puluhan dan 5 ( lima ) satuan yang dalam bilangan desimal disebut
15 10
( lima belas ) sebagai hasil penjumlahan antara 7 10( tujuh ) dengan 8 10( delapan )

Untuk penjumlahan bilangan yang lebih besar dapat dilakukan seperti pada contoh di atas hanya saja harus
diperhatikan cara-cara mengoreksi setiap hasil sementaranya.

Contoh 1
Bilangan A dan B dalam bentuk BCD akan ditambahkan,
Bilangan A = 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 Bilangan B = 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 Carry = 1 1 1 1 1 1 1

Hasil Sementara =1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 Koreksi =0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0


Carry= 1Hasil =1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 2 8 7 (10)
Dari contoh di atas koreksi tidak hanya terjadi pada hasil yang berada di daerah
Pseudotretades saja tetapi juga terj
adi pada tetrade yang menghasilkan carry
walaupun tetrade tersebut tidak berada pada daerah Pseudotretade.

Pengurangan Bilangan Dalam BCD Code


Pengurangan bilangan dalam BCD-Code, seperti pada pengurangan bilangan biner juga dapat dilakukan
melalui langkah terbalik penjumlahan komplemen.
Komplemen satu dan komplemen dua pada pengurangan bilangan dalam BCD-Code ini dinyatakan dalam
Komplemen Sembilan ( K9 ) dan Kompleman Sepuluh (K10 ).Komplemen Sembilan dibentuk melalui
perbedaan harga terhadap harga tertinggi dari bilangan
Desimal yaitu 9 10, sedangkan Komplemen Sepuluh dibentuk melalui increment dari
Komplemen Sembilan sehingga dapat dituliskan,
Komplemen Sepuluh = Komplemen Sembilan + 1 K ( 10 ) = K ( 9 ) + 1
Contoh
Komplemen Sembilan dari Bilangan A = 0110 dalam bentuk BCD adalah,
Bilangan BCD tertinggi = 1 0 0 1 Bilangan A = 0 1 1 0 K ( 9 ) dari A =
0011

Contoh
Komplemen Sepuluh dari Bilangan B = 0111 dalam bentuk BCD adalah,
Bilangan BCD tertinggi = 1 0 0 1 Bilangan B = 0 1 1 1 K ( 9 ) dari B = 0 0 1 0 K ( 10 ) dari B = 0 0 1 1
Bentuk komplemen untuk bilangan yang besar
( mempunyai beberapa tempat ) dalam
BCD Code dapat dilihat pada contoh di bawah,

Contoh
Dari Bilangan A = 0111 0100 1000 ( = 74810) dalam bentuk BCD akan dibentuk
Komplemen Sembilan dan Komplemen Sepuluh,
Bilangan BCD tertinggi = 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1
Bilangan A = 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0
K ( 9 ) dari A = 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1
K ( 10 ) dari B = 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0

Contoh di atas menunjukan bahwa pembentukan K ( 10 ) dilakukan dengan cara


pembentukan K ( 9 ) pada setiap tempat terlebih dahulu dan terakhir baru di increment untuk memdapatkan K
( 10 ).
Proses pengurangan dapat dilakukan melalui penambahan dengan Komplemen
Sepuluh yang kemudian hasilnya masih perlu dikoreksi. Jika setelah dikoreksi masih timbul carry maka carry
tersebut tidak menunjukan harga bilangan tetapi hanya
menunjukan tanda bilangan. Carry 1 menunjukan tanda + ( plus ) sedangkan carry 0 ( tanpa carry ) menunjukan
tanda - ( minus ). Jika terdapat tanda – ( minus ) maka hasilnya masih harus dilakukan Komplemen Sepuluh
sekali lagi.

Contoh
Dari Bilangan B = 0101 0100 1001 dan bilangan A = 0111 0011 1000 dalam bentuk BCD Code. Nyatakan
hasil A – B

Bilangan A = 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0
K ( 10 ) dari B = 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 Carry 1 1 1 1
Hasil Sementara = 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1
Koreksi = 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Carry 1 1 1 1 1 1
Hasil A – B = 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 + 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 =18910
B.ARIMATIK LOGIC UNIT (ALU)

1 RANGKAIAN HALF DAN FULL ADDER

Half Adder
Penjumlah separuh, half adder (HA), menjumlahkan dua buah nilai binary A dan B, dengan dua buah output,
yakni sum dan carry. Untuk nilai carry merepresentasikan overflow dalam digit selanjutnya dari penjumlahan
dengan banyak digit. Nilai dari sum adalah 2C + S (2 carry + 1 sum), nilai carry tidak disertakan dalam
penjumlahan. Untuk rangkaian half adder secara sederhana tersusun atas kombinasi gerbang logika XOR dan
AND. Dengan input A dan B melalui gerbang XOR menghasilkan output S. Sementara input A dan B yang
melewati gerbang logika AND menghasilkan output C. Berikut ini adalah tabel kebenaran dan gambar
rangkaian half adder.

Dua buah half adder dapat digabungkan untuk membentuk full adder. Dengan menambahkan gerbang logika
OR untuk output carry, dua buah half adder dapat disusun menjadi full adder.

Full Adder
Rangkaian full adder, penjumlah penuh, menjumlahkan bilangan binary dengan menyertakan nilai carry
dalam penjumlahannya. Sebuah full adder sederhana terdiri dari tiga buah input, yang biasa untuk
memudahkan disebut input A, B, dan Cin. Dengan A dan B merupakan input operand yang ada, sedangkan
Cin merupakan nilai bit carry dari langkah sebelumnya. Sebuah full adder biasanya merupakan komponen
penyusun dalam penjumlah bertingkat, cascade, yang mana menjumlahkan baik 8 bit, 16 bit, 32 bit, dan lain
sebagainya. Sama seperti half adder, rangkaian ini menghasilkan dua buah output yakni sum dan carry, yang
masing-masing direpresentasikan dengan S dan Cout. Dimana sum = 2 X Cout + S. Berikut ini adalah
rangkaian dan tabel kebenaran dari full adder satu bit.

2.RANGKAIAN RIPPLE CARRY ADDER

Rangkaian Ripple Adder adalah rangkaian yang dibentuk dari susunan Full Adder, maupun gabungan Half
Adder dan Full Adder, sehingga membentuk rangkaian penjumlah lanjut, ingat, baik Full Adder maupun Half
Adder berjalan dalam aritmatika binary per bit. Untuk menghasilkan penghitungan nibble (4 bit) atau byte (8
bit) dibutuhkan ripple Carry Adder.

Jika penyusun Ripple Carry Adder menggunakan Half Adder, maka dipastikan Half Adder berada pada posisi
penjumlah pertama, karena tidak memiliki input carry. Carry out dari setiap siklus dijadikan sebagai Carry in
siklus berikutnya.

Pengertian Penjumblahan dan Pengurangan Ripple Carry Adder Jika pada rangkaian penjumlah n Bit, input
Carry C 0 diberikan sinyal "1" maka hasil penjumlahan bilangan A dan B akan kelebihan1 ( satu ), sehingga
pada masukanC0 ini disebut Incremant ( INC). Suatu rangkaian penjumlah yang mempunyai incremant input
disebut Ripple Carry Adder.
3.ARIMATIC LOGIC UNIT (TTL ALU)

A. PENGERTIAN

Arithmatic Logical Unit (ALU), adalah salah satu bagian/komponen dalam sistem di dalam sistem komputer
yang berfungsi melakukan operasi/perhitungan aritmatika dan logika (Contoh operasi aritmatika adalah
operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh operasi logika adalah logika AND dan OR. ALU
bekerja besama-sama memori, di mana hasil dari perhitungan di dalam ALU di simpan ke dalam memori.

Perhitungan dalam ALU menggunakan kode biner, yang merepresentasikan instruksi yang akan dieksekusi
(opcode) dan data yang diolah (operand). ALU biasanya menggunakan sistem bilangan biner (two’s
complement). ALU mendapat data dari register. Kemudian data tersebut diproses dan hasilnya akan disimpan
dalam register tersendiri yaitu ALU.

B. OPERASI PADA ALU

Operasi aritmatika adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh operasi logika adalah
logika AND dan OR. ALU melakukan operasi aritmatika yang lainnya seperti pengurangan, dan pembagian
dilakukan dengan dasar penjumlahan. ALU melakukan operasi aritmatika dengan dasar pertambahan, sedang
operasi aritmatika yang lainnya, seperti pengurangan, perkalian, dan pembagian dilakukan dengan dasar
penjumlahan. Sehingga sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk melaksanakan operasi aritmatika ini
disebut adder.

C. TUGAS DAN FUNGSI ALU

Tugas dari ALU adalah melakukan keputusan dari operasi logika sesuai dengan instruksi program. Operasi
logika (logical operation) meliputi perbandingan dua buah elemen logika dengan menggunakan operator
logika, yaitu :

a. sama dengan (=)

b. tidak sama dengan (<>)

c. kurang dari (<)

d. kurang atau sama dengan dari (<=)

e. lebih besar dari (>)


f. lebih besar atau sama dengan dari (>=)

Arithmatic Logical Unit (ALU) Juga Bertugas membentuk fungsi – fungsi pengolahan data komputer. ALU
sering disebut mesin bahasa (machine language) karena bagian ini mengerjakan instruksi – instruksi bahasa
mesin yang diberikan padanya. ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit arithmetika dan unit logika boolean,
yang masing – masing memiliki spesifikasi dan tugas tersendiri. Fungsi-fungsi yang didefinisikan pada ALU
adalah Add (penjumlahan), Addu (penjumlahan tidak bertanda), Sub (pengurangan), Subu (pengurangan tidak
bertanda), and, or, xor, sll (shift left logical), srl (shift right logical), sra (shift right arithmetic), dan lain-lain.
Arithmetic Logical Unit (ALU) merupakan unit penalaran secara logic.

ALU ini merupakan Sirkuit CPU berkecepatan tinggi yang bertugas menghitung dan membandingkan. Angka-
angka dikirim dari memori ke ALU untuk dikalkulasi dan kemudian dikirim kembali ke memori. Jika CPU
diasumsikan sebagai otaknya komputer, maka ada suatu alat lain di dalam CPU tersebut yang kenal dengan
nama Arithmetic Logical Unit (ALU), ALU inilah yang berfikir untuk menjalankan perintah yang diberikan
kepada CPU tersebut.

ALU sendiri merupakan suatu kesatuan alat yang terdiri dari berbagai komponen perangkat elektronika
termasuk di dalamnya sekelompok transistor, yang dikenal dengan nama logic gate, dimana logic gate ini
berfungsi untuk melaksanakan perintah dasar matematika dan operasi logika. Kumpulan susunan dari logic
gate inilah yang dapat melakukan perintah perhitungan matematika yang lebih komplit seperti perintah “add”
untuk menambahkan bilangan, atau “devide” atau pembagian dari suatu bilangan. Selain perintah matematika
yang lebih komplit, kumpulan dari logic gate ini juga mampu untuk melaksanakan perintah yang berhubungan
dengan logika, seperti hasil perbandingan dua buah bilangan.

Instruksi yang dapat dilaksanakan oleh ALU disebut dengan instruction set. Perintah yang ada pada masing-
masing CPU belum tentu sama, terutama CPU yang dibuat oleh pembuat yang berbeda, katakanlah misalnya
perintah yang dilaksanakan oleh CPU buatan Intel belum tentu sama dengan CPU yang dibuat oleh Sun atau
perusahaan pembuat mikroprosesor lainnya. Jika perintah yang dijalankan oleh suatu CPU dengan CPU
lainnya adalah sama, maka pada level inilah suatu sistem dikatakan compatible. Sehingga sebuah program atau
perangkat lunak atau software yang dibuat berdasarkan perintah yang ada pada Intel tidak akan bisa dijalankan
untuk semua jenis prosesor,kecuali untuk prosesor yang compatible dengannya.

Seperti halnya dalam bahasa yang digunakan oleh manusia, instruction set ini juga memiliki aturan bahasa
yang bisa saja berbeda satu dengan lainnya. Bandingkanlah beda struktur bahasa Inggris dengan Indonesia,
atau dengan bahasa lainnya, begitu juga dengan instruction set yang ada pada mesin, tergantung dimana
lingkungan instruction set itu digunakan.
C.KESIMPULAN

Kesimpulan dari operasi arimatikdan arimatik logic unit.


Dasar operasi arimatik adalah penjumlahan dan pengurangan sedangkan operasi selanjutnya yang
dikembangkan dari kedua operasi dasar tersebut adalah operasi perkalian dan operasi pembagian.
Arithmatic logical unit (ALU), adalah salah satu bagian atau komponen dalam sistem di dalam sistem
komputer yang berfungsi melakukan operasi/perhitungan aritmatika dan logika.contoh operasi arithmatika
adalah operasi penjumlahan dan pengurangan ,sedangkan contoh operasi logika adalah logika AND dan
OR.ALU bekerja bersama-sama memori,dimana hasil dari perhitungan didalam ALU disimpan kedalam
memori.

Anda mungkin juga menyukai