Anda di halaman 1dari 25

MEKANIKA FLUIDA DASAR

Ir. Henry Nasution, MT., Ph.D

Penerbit
Bung Hatta University Press Padang
2008
Prakata

Prakata

Syukur Alhamdulillah, dengan izinNya, usaha untuk menyiapkan buku ini


terlaksana. Sewaktu buku ini disusun, sangat sedikit buku Mekanika Fluida
yang sesuai ditulis dalam Bahasa Indonesia, untuk dijadikan buku teks.
Keperluan sebuah buku yang sesuai sangatlah dikehendaki oleh Mahasiswa di
Universitas Bung Hatta dan juga universitas lainnya. Berdasarkan hakekat
inilah penulis mencoba, dengan waktu yang tidak terlalu lama, menyusun
sebuah buku, khususnya untuk memenuhi keperluan Mahasiswa yang
mengambil mata kuliah Mekanika Fluida khususnya di Universitas Bung
Hatta.
Penulisan buku ini diusahakan untuk mudah dipahami oleh Mahasiswa,
terutama di dalam mempelajari prinsip dan konsep Mekanika Fluida. Beberapa
contoh soal diberikan sebagai tambahan referensi dalam menyelesaikan
persoalan-persoalan yang terkait, dan diharapkan dapat menambahkanya dari
literatur-literatur yang telah ada. Pada soal-soal latihan tersebut digunakan
sistem satuan Internasional dan MKS.
Disadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan saran, kritik dan koreksi terhadap isi buku ini, untuk
dapat digunakan sebagai masukan bagi perbaikan buku dimasa yang akan
datang. Akhir kata, semoga buku ini dapat membantu Mahasiswa dalam usaha
meningkatkan ilmu pengetahuannya.

Wassalam

Ir. Henry Nasution, MT., Ph.D


Padang, Juni 2007

Mekanika Fluida Dasar vii


Daftar Notasi

Daftar Notasi

Simbol
a percepatan
A luas permukaan
B pusat berat
cv panas spesifik volume konstan
cp panas spesifik tekanan konstan
d diameter
D diameter
E Modulus elastisitas
Eu bilangan Euler
F gaya
FB gaya berat
FG gaya apung
Fr bilangan Froude
FR resultan gaya
g gravitas
G pusat apung
h head, tinggi
L panjang
M massa
M bilangan Mach
P tekanan
Q kapasitas aliran
r jari-jari
R konstanta gas ideal
Re bilangan Reynolds
r, , z koordinat silindris
r, ,  koordinat bola
S rapat relatif
SG spesifik gravity
t waktu, jarak deformasi
T temperatur
u profil kecepatan
v kecepatan tangensial

Mekanika Fluida Dasar ix


Daftar Notasi

V kecepatan, volume

V medan kecepatan
o
volume flow rate
Vp volume parabola
Vs volume silinder
w kecepatan sudut
W gaya berat
x,y,z koordinat tegak lurus
z ketinggian

Greek
 berat spesifik
 viskositas absolut
 viskositas kinematik
 volume spesifik
 rapat massa zat
 tegangan permukaan
 tegangan geser
 gradien

Mekanika Fluida Dasar x


Daftar Gambar

Daftar Gambar

Gambar 1.1: Sifat zat padat dan fluida pada saat terkena gaya geser
Gambar 1.2: Ruang lingkup mekanika fluida
Gambar 1.3: Pasangan piston – selinder
Gambar 1.4: Aliran fluida melalui pipa
Gambar 2.1: Deformasi dari elemen fluida
Gambar 2.2: Viskositas absolut untuk gas dan zat cair
Gambar 2.3: Viskositas kinematik untuk gas dan zat cair
Gambar 2.4: Hubungan antara tegangan geser dan gradien kecepatan
Gambar 2.5: Tegangan permukaan dalam bola
Gambar 2.6: Kapilaritas
Gambar 2.7: Gaya-gaya pada kapilaritas
Gambar 2.8: Tekanan atmosfir, terukur dan absolut
Gambar 2.9: Hubungan antara skala temperatur
Gambar 3.1: Aliran satu dimensi
Gambar 3.2: Aliran tiga dimensi
Gambar 3.3: Aliran uniform pada suatu penampang
Gambar 3.4: Garis lintasan
Gambar 3.5: Garis gores pada aliran steady
Gambar 3.6: Garis arus
Gambar 3.7: Distribusi tegangan untuk elemen tiga dimensi
Gambar 3.8: Klasifikasi dari mekanika kontinum
Gambar 3.9: Lapis batas pada aliran tak termampatkan
Gambar 3.10: Aliran viscous dan invisid pada sebuah selinder

Mekanika Fluida Dasar xi


Daftar Gambar

Gambar 3.11: Percobaan Reynolds


Gambar 4.1: Elemen kecil fluida dan gaya-gaya tekanan dalam arah Y
Gambar 4.2: Koordinat untuk menentukan variasi tekanan pada fluida satatis
Gambar 4.3: Permukaan bidang tenggelam
Gambar 4.4: Permukaan bidang lengkung
Gambar 4.5: Sebuah benda di dalam cairan – statis
Gambar 4.6: Benda terapung
Gambar 4.7: Stabilitas benda terendam
Gambar 4.8: Zat cair dalam tangki bergerak dengan kecepatan
Gambar 4.9: Elemen zat cair
Gambar 4.10: Silinder berotasi terhadap sumbu
Gambar 5.1: Tabung aliran
Gambar 5.2: Elemen fluida
Gambar 5.3: Tabung aliran
Gambar 5.4: Aliran pada nozel
Gambar 5.5: Gaya pada belokan dan perubahan diameter saluran
Gambar 5.6: Pancaran pada pelat tetap
Gambar 5.7: Pancaran air mengenai plat bergerak
Gambar 5.8: Pancaran pelat di sekeliling roda
Gambar 5.9: Pancaran roda pelat lengkung tetap
Gambar 5.10: Unsur fluida yang bergerak sepanjang garis aliran
Gambar 5.11: Tekanan pada fluida diam
Gambar 5.12: Pengaliran melalui orifis kecil
Gambar 5.13: Pengaliran melalui orifis besar
Gambar 5.14: Orifis kecil terendam

Mekanika Fluida Dasar xii


Daftar Gambar

Gambar 5.15: Aliran antara dua tangki


Gambar 5.16: Venturi meter
Gambar 6.1: Metologi analisa dimensi

Mekanika Fluida Dasar xiii


Daftar Tabel

Daftar Tabel

Tabel 1.1. Sistem satuan International dan British


Tabel 2.1. Sifat-sifat air untuk satuan SI
Tabel 2.2. Sifat-sifat air untuk satuan British
Tabel 2.3. Tetapan R untuk beberapa gas nyata

Mekanika Fluida Dasar xv


Daftar Isi

Daftar Isi

Halaman

Prakata vii
Daftar Notasi ix
Daftar Gambar xi
Daftar Tabel xv
Daftar Isi xvii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Defenisi Fluida 1
1.2 Ruang Lingkup Mekanika Fluida 1
1.3 Persamaan-Persamaan Dasar 3
1.4 Metoda Analisa 3
1.4.1 Pendekatan Dengan Sistem dan Volume
Atur 3
1.4.2 Pendekatan Diferensial dan Integral 4
1.4.3 Metoda Deskripsi 5
1.5 Dimensi dan Satuan 5
1.6 Soal Latihan 7

BAB 2 SIFAT – SIFAT FLUIDA 13


2.1 Rapat Massa, Berat Jenis dan Rapat Relatif 13
2.2 Fluida Nyata dan Fluida Ideal 15
2.3 Kekentalan Fluida 16
2.4 Tegangan Permukaan 21
2.5 Kapilaritas 22
2.6 Tekanan 23
2.7 Temperatur 24
2.8 Sifat-Sifat Gas 25
2.9 Soal Latihan 27

BAB 3 PRINSIP, HUKUM DAN KONSEP 31


3.1 Medan Kecepatan 32
3.2 Dimensi Aliran 32
3.3 Pathlines, Streak Lines dan Stream Lines 34
3.4 Medan Tegangan 36

Mekanika Fluida Dasar xvii


Daftar Isi

3.4.1 Tegangan Pada Satu Titik 37


3.4.2 Gaya Permukaan dan Gaya Badan 39
3.5 Deskripsi dan Klasifikasi Gerakan Fluida 39
3.5.1 Aliran Viscous dan Invisid 40
3.5.2 Aliran Laminar dan Turbulen 42
3.5.3 Aliran Termampatkan dan Tak
Termampatkan 43
3.6 Soal Latihan 44

BAB 4 STATIKA FLUIDA 51


4.1 Persamaan Dasar 51
4.2 Variasi Tekanan Fluida Statis 54
4.2.1 Fluida Incompressibel 55
4.2.2 Fluida Compressibel 55
4.3 Gaya Hidrostatis Pada Permukaan Di Dalam
Fluida 56
4.3.1 Gaya Hidrostatis Bidang Datar 56
4.3.2 Gaya Hidrostatis Bidang Lengkung 58
4.3.3 Gaya Bouyansi dan Stabilitas 59
4.4 Zat Cair Dalam Kesetimbangan Relatif 62
4.5 Zat Cair Dalam Silinder Berotasi 65
4.6 Soal Latihan 69

BAB 5 PERSAMAAN – PERSAMAAN DASAR 75


5.1 Persamaan Kontinuitas 75
5.2 Persamaan Momentum 78
5.2.1 Perubahan Kecepatan 80
5.2.2 Perubahan Kecepatan dan Arah 81
5.2.3 Gaya Yang Ditimbulkan Oleh Pancaran
Fluida 82
5.3 Persamaan Energi 86
5.3.1 Tekanan Hidrostatis 90
5.3.2 Pengaliran Melalui Orifis 91
5.3.3 Venturi Meter 96
5.4 Soal Latihan 98

Mekanika Fluida Dasar xviii


Daftar Isi

BAB 6 ANALISA DIMENSI DAN


PERSAMAANNYA 101
6.1 Pendahuluan 101
6.2 Sifat Analisa Dimensi 102
6.3 Teori Buckingham - Pi () 103
6.4 Prosedur Dalam Menggunakan Teori
Buckingham 105
6.4.1 Pemilihan Parameter 105
6.4.2 Prosedur Menentukan Group  105
6.4.3 Komentar Terhadap Prosedur 106
6.5 Arti Fisik Group Tanpa Dimensi Umum 107
6.5.1 Angka Reynold 107
6.5.2 Angka Mach 108
6.5.3 Angka Froude 108
6.5.4 Angka Euler 108
6.6 Kesamaan Aliran dan Studi Model 109
6.7 Soal Latihan 110

Referensi 122

Mekanika Fluida Dasar xix


Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN

Pada saat pertama mempelajari Mekanika Fluida, maka akan timbul beberapa
pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan Mekanika Fluida ?
2. Mengapa kita harus mempelajarinya ?
3. Mengapa kita ingin mempelajarinya ?
4. Bagaimana hubungannya dengan ilmu-ilmu yang pernah kita pelajari
maupun kaitannya dengan kenyataan-kenyataan yang kita hadapi
sehari-sehari ?
1.1. Defenisi Fluida
Fluida adalah zat atau subsistem yang akan mengalami deformasi secara
berkesinambungan kalau terkena gaya geser (gaya tangensial) walaupun gaya
tersebut kecil sekalipun. Sifat ini tentu sangat berbeda dengan sifat zat padat,
jika terkena gaya geser akan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk tetapi
tidak berkesinambungan.
t1
F F
to t2
t2 > t1 > to

( Padat ) ( Fluida )

Gambar 1.1: Sifat zat padat dan fluida pada saat terkena gaya geser

1.2. Ruang Lingkup Mekanika Fluida


Dengan menghayati mekanika fluida berarti kita dapat mengetahui prinsip-
prinsip ataupun konsep-konsep dasar yang bisa dipergunakan untuk
menganalisis maupun mendesain suatu mesin maupun peralatan lainnya yang
memakai fluida sebagai medium kerjanya. Beberapa contoh dibawah ini akan
mempelajari maksud uraian diatas dan akan terjawab dengan mempelajari
mekanika fluida :

Mekanika Fluida Dasar 1


Pendahuluan
1. Bagaimana prinsip kerja dari pada mesin-mesin fluida seperti halnya
dengan kerja dari pada pompa, kompresor, turbin air, turbin gas,
turbin uap, dan sebagainya.
2. Mengapa pesawat terbang dengan kecepatan tertentu dapat melayang
diudara meskipun beratnya berton-ton.
3. Mengapa pesawat terbang antar benua seperti Boing 747 mempunyai
bentuk sayap yang relatif panjang dari pada pesawat tempur bersayap
delta.
4. Mengapa Jet Foil pada kecepatan tertentu bisa seperti terbang diatas
permukaan air laut meskipun beratnya berton-ton.
Mekanika fluida adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat fluida
baik dalam keadaan diam maupun bergerak. Adapun ruang lingkup mekanika
fluida dapat diperhatikan seperti pada Gambar 1.2 :

Mekanika Fluida

Statika Fluida Kinematika Fluida Dinamika Fluida

Gambar 1.2: Ruang lingkup mekanika fluida

Statika Fluida :
Suatu studi mengenai perilaku fluida dalam keadaan diam. Fluida berada
dalam keadaan diam tanpa tegangan geser yang bekerja pada partikel-
partikelnya. Distribusi tekanan statis di dalam fluida dan pada benda yang
tenggelam dapat ditentukan berdasarkan analisis statis. Contoh : perencanaan
bendungan, pintu air, dan lain-lain.
Kinematika Fluida :
Suatu tinjauan terhadap perilaku fluida atau gerak fluida yang ada
hubungannya antara kedudukan berbagai partikel fluida dengan waktu.

Mekanika Fluida Dasar 2


Pendahuluan
Contoh : lintasan, kecepatan dan percepatan, dan lain-lain yang ada
hubungannya dengan waktu.
Dinamika Fluida :
Suatu studi tentang gerak partikel zat cair karena adanya gaya-gaya luar yang
yang bekerja padanya. Contoh : aliran melalui pipa dan saluran terbuka,
pembangkit tenaga mekanis (turbin air, turbin uap, turbin gas, pompa hidrolis,
kompresor, gerak pesawat, dan lain-lain).
1.3. Persamaan-Persamaan Dasar
Persamaan-persamaan dasar yang dapat dipergunakan untuk menganalisa
problem-problem mekanika fluida adalah :
1. Hukum kekekalan massa (Conservation of mass / continuity equation)
2. Hukum Newton II tentang gerak (Azas kekekalan momentum)
3. Hukum Termodinamika I (Azas kekekalan energi)
4. Hukum Termodinamika II (Hukum Maxwell, Gravitasi Newton)
Tidak semua persamaan-persamaan diatas harus dipergunakan untuk
menyelesaikan problem mekanika fluida, tetapi harus pandai memilih
persamaan-persamaan yang sesuai. Dan juga tidak semua problem dapat
dipecahkan secara analisa, melainkan harus dipecahkan secara eksperimental.
1.4. Metoda Analisa
Untuk memecahkan masalah dalam mekanika fluida, maka kita harus terlebih
dahulu menentukan sistem yang akan dianalisa. Istilah sistem pada
termodinamika dikenal dengan sistem tertutup dan sistem terbuka. Dalam
materi ini kita akan menggunakan istilah sistem dan volume atur (control
volume).
1.4.1. Pendekatan Dengan Sistem dan Volume Atur
Sistem adalah sejumlah massa yang tetap dan teridentifikasikan, batas sistem
membatasi sistem dari sekelilingnya (lingkungannya). Batas sistem bisa tetap
ataupun berubah-ubah atau tidak tetap tetapi tidak ada massa yang
melintasinya.
Seperti pada Gambar 1.3 menunjukkan bahwa gas yang ada di dalam selinder
dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Batas sistem dapat bergerak ataupun
diam tergantung dari bergerak atau tidaknya piston.
Mekanika Fluida Dasar 3
Pendahuluan

Piston

Gambar 1.3: Pasangan piston – selinder

Volume atur adalah sembarang volume disuatu ruang dimana aliran fluida
melaluinya.
Pipa

Arah Aliran

Control surface

Gambar 1.4: Aliran fluida melalui pipa

1.4.2. Pendekatan Diferensial dan Integral


Hukum-hukum dasar yang dipakai dalam materi mekanika fluida dapat
diformulasikan dalam bentuk sistem-sistem yang kecil dan volume atur.
Persamaan-persamaan yang akan dihasilkan akan lain bentuknya. Untuk
keadaan pertama akan menghasilkan bentuk persamaan-persamaan diferensial.
Pada keadaan kedua, persamaan-persamaannya akan berbentuk persamaan
global, yaitu persamaan-persamaan yang menunjukkan sifat global dari pada
aliran. Kedua pendekatan diatas penting dalam mempelajari mekanika fluida
dan keduanya akan kita kembangkan pemakaiannya pada buku ini.

Mekanika Fluida Dasar 4


Pendahuluan
Kalau kita mempergunakan pendekatan diferensial dalam memecahkan
problem-problem gerakan fluida, maka kita akan dapatkan sifat-sifat detail dari
pada aliran. Sering sekali kita hanya perlu mendapatkan sifat-sifat global dari
aliran dan tidak perlu mendapatkan sifat-sifat detailnya.
Untuk itu kita dapat mempergunakan formulasi integral dalam pemecahan
permasalahannya yang berarti pemecahannya adalah dengan pendekatan
sistem dan volume atur.
1.4.3. Metoda Deskripsi
Bila kita dapat dengan mudah mengikuti jejak gerakan dari satu massa yang
sudah teridentifikasikan maka kita dapat menggunakan metoda deskripsi
mengikuti partikel fluida tersebut. Pada metoda ini dapat dilakukan dengan
mempergunakan metoda Lagrange dan Euler.
Metoda Lagrange :
Apa yang terjadi pada partikel fluida dengan identitas tetap selama waktu
tertentu atau sejumlah massa yang kecil, yang memenuhi anggapan kontinum.
Misal : bagaimana lintasan, kecepatan dan percepatan.
Metoda Euler :
Mengetahui apa yang terjadi pada suatu titik di dalam ruang yang diisi fluida
dan berapa kecepatannya, percepatannya, dan seterusnya pada titik yang
berbeda tempat dalam ruang.
Walaupun dengan metoda analisa Lagrange teridentifikasi, maka akan lebih
mudah jika menggunakan metoda Euler. Dengan metoda Euler menyatakan
sifat dari aliran sebagai fungsi dari koordinat ruang dan waktu.
1.5. Dimensi dan Satuan
Dimensi merupakan besaran terukur yang menunjukkan karakteristik suatu
objek seperti massa, panjang, waktu, temperatur, dan sebagainya. Satuan
adalah suatu standar untuk mengukur dimensi, misalnya satuan untuk massa,
panjang, dan waktu adalah kilogram (kg), meter (m), dan detik (sec).
Sistem satuan yang ada selama ini terdiri dari sistem SI (System International
d’unites) atau metrik dan sistem satuan British. Perbedaan kedua sistem ini
dapat diperhatikan pada Table 1.1 berikut :

Mekanika Fluida Dasar 5


Pendahuluan
Tabel 1.1. Sistem satuan International dan British
Besaran Lambang SI British
Panjang L m Ft
Massa M Kg Slug
Waktu T Sec Sec
Gaya F N Lbf
o o
Temperatur T K R

Dari sistem satuan dasar diatas dapat diperhatikan faktor konversi satuan SI ke
British, seperti berikut :
Panjang :
1 m = 39.37 inci = 3.281 Ft
1 inci = 2.54 cm
1 km = 0.61 mil
1 mil = 5280 Ft = 1.609 km
1 Ft = 12 inci = 0.3048 m = 30.48 cm
Volume :
1 liter = 1000 cm3 = 3,531 × 10-2 Ft3 = 10-3 m3
1 Ft3 = 2,832 x 10-2 m3 = 7.48 galon
1 galon = 231 in3 = 3.786 liter
Tekanan :
1 Pa = 1 N/m2
1 atm = 1.013 × 105 Pa = 14.70 lb/in2
1 lb/in2 = 6895 Pa
1 bar = 105 Pa = 14.5 lb/in2
Gaya :
1 N = 0.2448 lbf = 105 dyne
1 lbf = 4.448 N
1 dyne = 10-5 N = 2.248 × 106 lbf
1 ton = 2000 lb = 1000 kg

Mekanika Fluida Dasar 6


Pendahuluan
Massa :
1 kg = 103 gram = 6.85 × 10-2 slug
1 slug = 14.59 kg
Daya :
1 Hp = 550 Ft.lb/sec = 0.746 kw
1 w = 1 J/sec = 0.738 Ft.lb/sec
1 Ft.lb/sec = 1.356 w
Viskositas Kinematik :
Ft 2 /sec × (9.29 × 10-2) = m2/sec
In2/sec × (6.45 × 10-4) = m2/sec
Stoke × 10-4 = m2/sec
100 cSt = 1 stoke
m2/sec × 10.764 = Ft2/sec
Viskositas Dinamik :
Lb.sec/Ft2 × 47.88 = Pa.sec
Lb.sec/in2 × 6895 = Pa.sec
Poise × 10 = Pa.sec
100 cp = 1 Poise
cp × 10-3 = Pa.sec
cp × 2.09 × 10-5 = Lb.sec/Ft2
1.6. Soal Latihan
Soal 1
Sebuah bola dilempar tegak lurus ke atas dengan kecepatan mula-mula 30
m/sec. Dengan mengabaikan tekanan udara, tentukan tinggi maksimal yang
dapat dicapai bola dan waktu yang dibutuhkan untuk ketinggian maksimal
tersebut.
Diketahui :
Sebuah bola dilempar vertikal ke atas pada saat t = 0, x = 0, V = uo . i = 30
m/sec x I dan tekanan udara diabaikan.

Mekanika Fluida Dasar 7


Pendahuluan

V
y

x g

Hitung :
1. Tinggi maksimal yang dapat dicapai bola.
2. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggi maksimal tersebut.
Penyelesaian :
 F  m.a
 F  m.a x x
2
d x dx
ax  ; u=
dt 2 dt
Dari gambar diagram benda bebas kita dapatkan :
F x  m.a x
V=ui
- W = - m.g = m.ax x
d 2x
=m.
dt 2
Jadi :
d 2x
=-g W = - m.g i
dt 2
Integralkan terhadap waktu antara 0 dan t, kita dapatkan :
dx  dx  dx
     g.t atau : = u0 – g . t
dt  t dt  t 0 dt
Integralkan sekali lagi terhadap waktu antara 0 dan t, kita dapatkan :
x – xo = uo . t – ½.g.t2
atau : x = uo . t – ½.g.t2

Mekanika Fluida Dasar 8


Pendahuluan
dx
Ketinggian maksimum bisa dicapai bila : u = =0
dt
dx
Jadi : = 0 = uo . t – g . t
dt
Waktu yang diperlukan untuk mencapai ketinggian maksimal :
2
t = uo  30 m x sec
g sec 9.81.m
= 3.06 sec
tmax = 3.06 sec
Tinggi maksimal yang dicapai diperoleh dari :
uo
x = uo . t – ½.g.t2 dengan t =
g
2
u u u
Jadi xmx = uo o - ½ . g ( o )2 = ½ . o
g g g
2 2
= ½ . (30)2. m x sec
sec 2 9.81.m
xmx = 45.9 m

Komentar :
Contoh soal 1 ini dimaksudkan untuk mengingat tentang penggunaan metode
deskripsi dalam persoalan mekanika partikel. Ingat disini bahwa kecepatan u
adalah fungsi waktu dalam metode deskripsi ini.
Soal 2
Rapat massa zat (Density) air raksa diketahui 26.3 slug/ft3. Hitung berat
spesifik didalam satuan lbf/ft3 di bumi dan di bulan (percepatan gravitasi di
bulan 5.47 ft/sec2) dan volume spesifik dalam satuan m3/kg dan gravitasi
spesifik dari pada air raksa.
Diketahui : Density air raksa Hg = 26.3 slug/ft3 dan percepatan gravitasi di
bulan = 5.47 ft/sec2.

Mekanika Fluida Dasar 9


Pendahuluan
Hitung :
a. Berat spesifik air raksa Hg (lbf/ft3) di bumi dan di bulan
b. Volume spesifik v (m3/kg)
c. Spesifik gravity (SG)
Penyelesaian :
Perhatikan terlebih dahulu defenisi-defenisi yang ada untuk menyelesaikan
persoalan tersebut diatas :
Berat spesifik :   berat   .g
volume
Volume spesifik : v 1


Spesifik gravity : SG =
H O
2

Sifat-sifat yang ada : gbumi = 32.2 ft/sec2


gbulan = 4.57 ft/sec2
H2O = 1.94 slug/ft3
a. Berat spesifik :
slug
 bumi   .g bumi  26.3 .32.2 ft/sec 2 . lbf.sec 2 / slug . ft
ft 3
 847 lbf/ft 3
(ingat :1 lbf  1 slug . ft/sec 2 )
 bulan   .g bulan  26.3 slug/ft 3 . 5.47 ft/sec 2 . lbf.sec 2 / slug . ft
 144 lbf/ft 3

b. Volume spesifik :
V = 1 = ft 3 / 26.3 slug . (0.3048 m)3 / ft 3 . slug/32.2 lbm . lbm/0.4536kg

= 7.37 . 10 –5 m3/kg

Mekanika Fluida Dasar 10


Pendahuluan
c. Spesifik gravity :
SG =   26.3 slug . ft
3
= 13.6
H O
3
ft 1.94 slug
2

Catatan :
Massa tidak tergantung dari akselerasi gravitasi dan oleh karenanya :
Vbumi = Vbulan
SGbumi = SGbulan

Soal 3
Diketahui : satuan tekanan pada sistem satuan SI adalah Pascal (Pa).
Hitung : berapa besar tekanan tersebut dalam pounds force per square
inch (psi)
Penyelesaian :
1 Pa = 1 N/m2
2
1 Pa = 1 N . kg.m . lbm . slug . lbf.sec . 0.0254 m . ft
m 2 N.sec 2 0.454 kg 32.2 lbm slug.ft inch 12 inch
= 1.45 × 10 –4 lbf/in2

1 Pa = 1.45 × 10 –4 lbf/in2 atau 1 lbf/in2 = 6.89 kPa

Mekanika Fluida Dasar 11


Referensi

Referensi

1. Fox, Robert W., 1985, “ Introduction to Fluid Mechanics “, John Wiley &
Sons, New York.
2. Gerhart, Philip M., 1985, “ Fundamental of Fluid Mechanics “, Addison
Wesley.
3. Granet, Irving, 1996, “ Fluid Mechanics “, Prentice Hall, Englewood Clift,
New Jersey.
4. Never, Noel de, 1991, “ Fluid Mechanics for Chemical Engineers “,
McGraw-Hill, New York.
5. Massey, B.S., 1989, “ Mechanics of Fluids “, English Language Book
Society, London.
6. Shames, Irving H., 1982, “ Mechanics of Fluid “, McGraw-Hill, New York.
7. Street, Robert L., 1996, “ Elementary Fluid Mechanics “, John Wiley &
Sons, New York.

Mekanika Fluida Dasar 122


Tentang Penulis

Henry Nasution adalah Staff Pengajar Tetap Jurusan


Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas
Bung Hatta. Ia kelahiran Tanjung Balai Karimun,
Kepulauan Riau, tahun 1970. Setelah menamatkan SMA di
Tembilahan Indragiri Hilir – Riau tahun 1988, Ia
melanjutkan ke Universitas Bung Hatta dan pada tahun
1993 memperoleh ijazah Sarjana Teknik Mesin. Tahun
1995 Ia melanjutkan studinya ke Universitas Gadjah Mada
dan tahun 1997 memperoleh gelar Master Teknik pada bidang Konversi Energi
dengan konsentrasi Aliran Dua Fase pada Jurusan Teknik Mesin. Tahun 2001
melanjutkan studi PhD di Universiti Teknologi Malaysia dan selesai pada
tahun 2006 pada bidang Konservasi Energy dengan konsentrasi Refrigerasi
dan Sistem Penyegaran Udara pada Jurusan Termo – Fluid. Selanjutnya sejak
tahun 1997 – 2001 mengasuh mata kuliah Mekanika Fluida I dan Mekanika
Fluida II pada Jurusan Teknik Mesin Universitas Bung Hatta.

Anda mungkin juga menyukai