NIM : 18519134020
Perbandingan tinggi dan lebar tubuh biasanya diukur berdasarkan tinggi kepala, misalnya
tinggi tubuh 8 ½ kali tinggi kepala. Jika tinggi kepala 3 cm maka tinggi tubuh adalah 8 ½
x 3 cm = 25 ½ cm. Ukuran tersebut merupakan ukuran yang digunakan untuk
menggambar bagian-bagian tubuh mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki. Untuk
menggambar anatomi tubuh untuk desain busana ini, ukuran dan perbandingan yang
dipakai ialah tinggi kepala 3 cm, namun bisa juga kita ambil ukuran lain seperti 2 ½ cm
atau 2 cm dan dapat pula lebih dari 3 cm tergantung pada gambar yang kita inginkan.
Ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Buat garis pertolongan tegak lurus dan beri nama titik O dan X. Titik O terletak pada
bagian ubun-ubun dan X terletak pada ujung kaki. Panjang garis O-X adalah tinggi tubuh
berdasarkan tinggi kepala. Misalnya tinggi kepala yang diinginkan 3 cm maka panjang O-
X = 8 ½ x 3 cm = 25 ½ cm. Jadi panjang O-X = 25 ½ cm dan jarak 0 – 1 = 3 cm. Bagi titik
O-X menjadi 8 ½ bagian.
4. Hapus garis bantu dan rapikan gambar anatomi yang dibuat sehingga diperoleh
sebuah anatomi tubuh yang utuh yang dapat divariasikan gerak dan gayanya
.
5. Sempurnakan gambar dengan melengkapi bagian-bagian di wajah
dan menyempurnakan bentuk bagian-bagian tubuh seperti bentuk badan,
pinggang, panggul, paha, betis, tangan, dan kaki seperti pada gambar di bawah ini. Letak
bagian-bagian wajah, yaitu:
0 = ubun-ubun
¼ = batas dahi
½ = letak mata
¾ = letak hidung
½ - ¾ = letak telinga
7/8 = letak bibir
1 = dagu
6. Sampai disini anatomi tubuh sudah dapat dipakai sebagai pedoman dalam
menggambar sketsa baju wanita dan bermacam-macam pakaian. Anatomi ini dapat
dirubah gerah dan gayanya.
Gerakan Tubuh pada Desain Busana
Gerakan tubuh pada desain busana disebut juga dengan gesture atau movement.
Gerakan tubuh ini perlu dipelajari dan dilatih karena tidak mungkin seorang desainer
menuangkan idenya hanya pada proporsi tubuh yang menghadap ke depan saja karena
ini bisa mengakibatkan desainnya terlihat kaku atau tidak menarik dan tidak dapat
memperlihatkan hasil rancangan secara menyeluruh seperti arah samping kiri atau
samping kanan, maupun dari arah belakang. Untuk memudahkan mempelajari gerak
tubuh dapat diamati dari majalah mode dan foto-foto dari rancangan busana.
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam gerak tubuh adalah dengan memperhatikan
titik tumpu tubuh apakah di kaki kiri, kaki kanan, atau kedua kaki. Selanjutnya perhatikan
arah garis bahu, garis pinggang, dan garis panggul, biasanya garis tersebut mengikuti
arah garis tulang punggung sebagai action lines/gerak garis tubuh, lalu perhatikan arah
gerak tangan dan keseimbangan tubuh secara menyeluruh.
Ada beberapa metode yang dapat dijadikan pedoman dalam menggambar gaya dan
gerak anatomi tubuh, yaitu:
1. Rangka benang
2. Rangka balok
3. Rangka elips
Rangka benang dan rangka balok dapat membantu kita memperlihatkan rancangan
busana khusus menghadap ke depan, sedangkan rangka elips untuk memperlihatkan
rancangan busana dari arah samping. Berikut ini beberapa gerak dan gaya berdiri
dengan rangka balok dan rangka elips.