BANGUNAN
(RENOVASI TANGGA JALUR TRANSFER PASIEN
& PEMBUATAN JENDELA)
TAHUN 2019
LAPORAN
Identifikasi Resiko Infeksi - ICRA
(Infection Control Risk Assessment)
RENOVASI TANGGA JALUR TRANSFER PASIEN
& PEMBUATAN JENDELA
MARET 2019
A. Pendahuluan
Standar Instrumen Survei Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 Tahun 2018
untuk pencegahan infeksi di Rumah Sakit perlu dilakukan kajian resiko untuk menentukan
prioritas program PPI. TIM Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSIA Harapan Mulia turut
berperan dalam memberikan masukan berkaitan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
mulai dari tahap perencanaan, proses sampai dengan finising bangunan dengan melampirkan
kajian Identifikasi Risiko Infeksi / ICRA (Infection Control Risk Assessment) yang dikeluarkan
oleh PPIRS pada setiap akan melaksanakan konstruksi/renovasi bangunan.
B. Tujuan
1. Mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yg didapat dan ditularkan diantara
pasien, staf, tenaga profesional kesehatan, tenaga kontrak, mahasiswa dan
pengunjung
2. Mengidentifikasi jenis aktivitas dengan mempertimbangkan pasien, petugas
kesehatan dan resiko terhadap pengunjung
C. Perencanaan
a. Tanggal : 16 Maret 2019 s/d 24 Maret 2019
b. Lokasi : Tangga lantai 1 sampai lantai 3.
c. Kegiatan : Renovasi Tangga Jalur Transfer Pasien & Pembuatan Jendela
D. Analisis ICRA
Aktivitas Konstruksi bangunan berdasarkan :
1. Tipe : TIPE C
2. Kelompok Resiko : Resiko Tinggi
3. Level ICRA : Level III
1
Kelompok Pasien Resiko TIPE TIPE TIPE TIPE
A B C D
Tipe proyek Renovasi Renovasi Tangga Jalur Transfer Pasien & Pembuatan Jendela termasuk dalam
Level III dimana terdapat hal– hal yang harus diperhatikan dan dilakukan sebagai berikut :
1. Sebelum Melakukan Renovasi :
a. Lakukan penutupan lokasi renovasi dengan menggunakan terpal tanpa ada
celah.
b. Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminimalisir debu dari
aktivitas konstruksi.
c. Petugas Renovasi menggunakan APD masker, Topi, Sepatu untuk
meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.
d. Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu beterbangan dari
tempatnya ke udara.
2. Selama Renovasi :
a. Semprotan air ke permukaan kerja untuk mengontrol debu pada saat
pembongkaran.
b. Menutupi celah dengan menggunakan terpal secara rapat.
c. Jaga tekanan negative udara dalam area kerja dengan menggunakan exhsaus
fan filtrasi udara ke luar.
d. Berikan penghalang yang lengkap, seperti sheetrock/lembaran penutup triplek,
plastic, untuk menutup area kerja dari area non kerja atau melakukan
implementasi metode control cube sebelum konstruksi dimulai.
e. Lakukan pembasahan bila setiap dilakukan pembongkaran.
f. Buang material dan bekas bangunan dengan hati-hati untuk meminimalkan
penyebaran kotoran yang terkait dengan kontruksi.
g. Tempatkan sampah kontruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan
2
h. Semua personil yang memasuki area kerja diwajibkan untuk memakai penutup sepatu.
Sepatu harus diganti setiap kali keluar dari area kerja. Pembatas area kerja harus tetap
dipasang sampai proyek selesai di periksa oleh Tim K3, TPPI dan dilakukan
pembersihan oleh petugas kebersihan.
3. Sesudah Renovasi
a. Lakukan vakum area kerja dengan menggunakan exhsaus fan tekanan tinggi.
b. Pindahkan material dengan hati hati untuk meminimalkan penyebaran
kotoran dan debu terkait konstruksi
c. Area dilakukan pencucian basah dengan desinfektan
d. Vacum area kerja dengan filter
e. Tutup limbah konstruksi sebelum diangkut dalam wadah yang tertutup
3
E. Kesimpulan
Renovasi Pembuatan transfer pasien dan pembuatan jendela bisa dilakukan dengan
tetap memperhatikan Potensi Risiko Infeksi bagi petugas, pasien dan lingkungan RS.
2. Post Kontruksi
Renovasi selesai pada tanggal 24 Maret 2019 (Selesai 8 hari), dilakukan pemantauan
ruangan yang dilakukan renovasi, serta sisa bahan bangunan yang dapat
menimbulkan penyumbatan dan pembersihan lingkungan.
G. Penutup
Demikian hasil Identifikasi Resiko Infeksi – ICRA (Infection Control Risk Assessment)
sebagai upaya PPI dalam Pencegahan Resiko Infeksi sebelum dilakukan
renovasi/pembangunan.
Mengetahui