Anda di halaman 1dari 37

Kunjungan Duta

Besar Amerika
Marshall Green
ke Istana, 26 Juli
1965.

42 | | 11 OKTOBER 2015
L I P U TA N K H U S U S

MIS T ERI P ER A N BA DA N IN T EL I JEN A MERIK A SERIK AT, CI A ,

DA L A M T R AGEDI PA SCA-G-30-S DI INDONESI A P EL A N-P EL A N

T ER K UA K . DIDUG A BER HUB UNG A N ER AT DENG A N A NGK ATA N

D A R AT.

FOTO: DOK. PERPUSNAS RI


(1)

A
NDA tahu dari mana no- 1. Demonstrasi melakukannya.” Ia lalu meminta Tempo mem-
mor telepon saya?” Suara anti-pemerintah baca buku Duta Besar Amerika untuk Indonesia,
Bernardo Hugh Tovar di Amerika Serikat dan Marshall Green atau Paul F. Gardner.
Washington terdengar ber- menuntut Marshall Wartawan Tempo di Washington saat itu juga
getar. Pada 2001, Tempo Green meninggalkan menjumpai Robert J. Martens. Umurnya 75 ta-
Indonesia, di Jakarta,
dari Jakarta menelepon ka- hun. Rumahnya berada di kawasan asri Bethes-
26 Juli 1965.
kek 80 tahun itu, yang pada da, Maryland, kira-kira setengah jam berkenda-
1965-an memimpin kantor raan dari pusat Kota Washington. Martens me-
2. Soeharto (kiri) dan
CIA di Jakarta. mang spesialis komunisme. Tadinya ia bertugas
Marshall Green di
Tovar sangat terkejut mendengar pertanya- Istana Merdeka, 22 di Moskow, lalu pada September 1963 pindah ke
an yang sangat sensitif: apakah benar Kedutaan Maret 1969. Indonesia. Bahasa Rusianya fasih.
Amerika Serikat di Jakarta dan CIA terlibat pe- Menurut Martens, tugasnya di Jakarta adalah
numpasan PKI. Ketika itu, wartawan Amerika, mengikuti perkembangan aktivis-aktivis PKI, Pe-
Kathy Kadane, baru saja menulis informasi kon- muda Rakyat, Gerwani, Baperki, serta partai afi-
troversial bahwa Kedutaan Amerika di Jakarta liasinya, seperti Partindo, Murba, dan PNI. Kare-
pada 1965 memberi Angkatan Darat daftar nama na itu, semenjak awal, dia aktif mencatat nama-
penting anggota PKI yang harus diburu. Kadane nama tokoh PKI yang menonjol. ”Misalnya, saya
menyatakan seluruh datanya diperoleh dari Ro- baca di koran ada seorang pemimpin partai di Se-
bert J. Martens, anggota staf bagian politik Kedu- marang berpidato, maka saya tulis di kartu. Da-
taan Amerika di Jakarta pada tahun itu. lam dua tahun, kartu saya bertambah terus,”
FOTO: DOK. PERPUSNAS RI

Dengan suara bergetar, ketika itu Tovar mem- ujarnya mengenang. Ia menolak tuduhan bah-
bantah: ”Amerika tidak membantu AD dengan wa kartu-kartu itu dipersiapkannya khusus un-
cara apa pun. Komunis mencoba mengkudeta. tuk membantu Angkatan Darat. ”Tidak, tidak se-
Kemudian AD bertindak balik.” Ia melanjutkan, orang pun memerintahkan saya…,” katanya saat
”Tidak ada alasan menuduh Amerika. CIA tidak itu dengan suara meninggi.

44 | | 11 OKTOBER 2015
50 TAHUN TR AGEDI 1965

(2)
***
DALAM materi yang dikeluarkan pada perio-
de 1 Oktober sampai akhir November 1965, infor-
masi mengenai situasi politik Indonesia selalu di-
letakkan di urutan pertama. Di awalnya selalu di-
pampangkan peta Indonesia. Di situ terdapat ga-
ris-garis hitam, menggambarkan lokasi komando
daerah militer di seluruh Indonesia. Setrip-setrip
itu diduga disajikan untuk memberikan gambar-
an kepada Presiden Lyndon B. Johnson tentang
distribusi kekuatan militer di Indonesia.
Pada 1 Oktober, sehari sesudah pembunuhan
para jenderal, para agen menyampaikan infor-
masi kepada Presiden Johnson bahwa komunis
Indonesia ada kemungkinan menyiapkan ben-
trok melawan tentara. Di situ ditulis, semua ber-
gantung pada kondisi Presiden Sukarno. Jika Su-
karno mati atau terluka serius, perang saudara
tak bisa dicegah. Keesokan harinya, pada 2 Okto-
Menurut Martens, seluruh data nama tokoh ber, CIA memberikan info bahwa konsulat Ame-
PKI itu ia kumpulkan dari koran Harian Rakjat. Ia rika di Medan melaporkan tentara telah bersiap
bercerita, seorang utusan Adam Malik mengun- menggelar operasi pembersihan komunis.
junginya seminggu setelah peristiwa 30 Septem- Pada 4 Oktober, CIA menginformasikan kepa-
ber. ”Kami tahu bahwa Anda lebih paham ten- da Presiden bahwa sejumlah lingkaran jende-
tang PKI dibandingkan dengan siapa pun di In- ral Angkatan Darat percaya itu saatnya menggu-
donesia,” Martens menirukan ucapan utusan itu. lung komunis. Hari berikutnya, disampaikan si-
Ia kemudian menyerahkan daftar nama tersebut aran radio Jakarta yang menyebutkan 300 orang
kepada sang utusan. Ia mengaku tak tahu-mena- komunis dikumpulkan militer. Setelah informa-
hu apabila daftar nama yang ia buat jatuh ke ta- si itu, alinea berikutnya diputihkan. Pada 6 Ok-
ngan Angkatan Darat. tober, CIA menginformasikan selebaran ganyang
Bila Oktober ini Tempo mengangkat kembali la- komunis di Jakarta banyak beredar di Jakarta.
poran CIA, itu karena sejak Juli lalu badan inteli- Pada 7 Oktober, CIA memasok info kepada Pre-
jen Amerika yang bermarkas di Langley, Virginia, siden Lyndon B. Johnson bahwa pemakaman Ade
Amerika Serikat, tersebut kembali mendeklasifi- Irma Suryani, putri Jenderal A.H. Nasution, berha-
kasi surat-suratnya yang selama ini tertutup bagi sil membangkitkan amarah kaum muslim, yang
publik. Kali ini yang dibuka adalah periode Sep- diperkirakan akan melakukan kekerasan terha-
tember-Oktober-Desember 1965, bulan-bulan dap kalangan kiri. Esoknya, CIA menyebutkan
terjadinya tragedi nasional itu. gerakan antikomunis mulai membakar kantor-
Surat-surat yang dideklasifikasi itu sebenar- kantor dan rumah anggota PKI. Kepada Presiden
nya merupakan laporan harian CIA kepada Presi- Johnson, hari itu CIA melaporkan bahwa semua
den Amerika Serikat (The President’s Daily Brief). jenderal di Indonesia sepakat menunjuk Jenderal
Laporan-laporan itu dulu berklasifikasi top se- Soeharto sebagai pemimpin operasi menumpas
cret. CIA memberi informasi mutakhir situasi-si- PKI.
tuasi negara yang dilanda konflik, seperti nega- Selanjutnya, pada 12 Oktober, CIA mem-brief-
ra-negara di Amerika Latin, negara-negara di Ti- ing Presiden Johnson bahwa kantor pusat Gerwa-
mur Tengah, Vietnam, India, Pakistan, dan Indo- ni diserang. Kolonel Untung juga ditangkap. Sete-
nesia. Informasi ini dipasok ke Presiden Lyndon lah keterangan pencidukan Untung, alinea ber-
B. Johnson untuk bahan pengambilan keputusan ikutnya kosong. Pada 14 Oktober, CIA memberi-
yang berkaitan dengan kepentingan Amerika di tahukan informasi bahwa Aidit tertangkap. Di Ja-
negara-negara tersebut. karta juga terjadi penyerangan terhadap Univer-
Bahan untuk presiden itu ditulis singkat-sing- sitas Res Publica, yang pro-Peking, untuk mem-
kat, tak lebih dari sepuluh alinea, dan disampai- bangkitkan gerakan anti-Cina. Pada 18 Oktober,
kan setiap hari. Sayang, tidak seluruh teks itu di- CIA melaporkan otoritas militer di Jakarta meng-
buka untuk publik. Banyak alinea yang diberi ko- umumkan pembekuan Partai Komunis Indonesia
tak putih, mungkin berisi deskripsi yang masih di Jakarta dan onderbouw-onderbouw-nya. Esok
dianggap sensitif. harinya, tertulis kelompok muslim di Sumatera

11 OKTOBER 2015 | | 45
SECARA UMUM TIDAK ADA INFORMASI YANG SECARA TEGAS MENUNJUKKAN
KETERLIBATAN CIA, TERMASUK MEMBERIKAN PENDANAAN, DALAM OPERASI
PENUMPASAN PKI. NAMUN DOKUMEN ITU MEMBERIKAN GAMBARAN KEPADA
PRESIDEN JOHNSON BAHWA DARI HARI KE HARI, POSISI KOMUNIS INDONESIA
SEMAKIN LEMAH. PESANNYA JELAS: ANGIN POLITIK BERADA DI PIHAK TENTARA.

Utara mulai membersihkan komunis. Disebut- rikan senjata ringan atau senjata jenis apa pun.
kan, tentara berada di belakang kelompok itu. Semua peralatan komunikasi dikirim ke Jende-
Pada 21 Oktober, CIA memberi tahu Presiden ral Soeharto lewat atase militer,” kata Bernardo
Lyndon B. Johnson bahwa penangkapan-penang- Tim Liputan Khusus 1965 Hugh Tovar ketika diwawancarai Tempo.
kapan dan sweeping terhadap para anggota ko- Pengamat militer Indonesia, Ulf Sundhaussen,
Penanggung Jawab:
munis makin hebat di Jakarta. Sejak 21 sampai Seno Joko Suyono dalam satu tulisannya menyebutkan Angkatan
26 Oktober, CIA terus melaporkan perkembang- Darat membagi-bagikan senjata kepada maha-
an penangkapan anggota PKI oleh tentara. Pada Pimpinan Proyek: siswa dan anggota serikat pekerja muslim. Alat-
27 Oktober, CIA menginformasikan, untuk pe- Kurniawan, Dody alat komunikasi yang dipasok CIA digunakan
Hidayat, Philipus Parera,
numpasan PKI di Jawa Tengah, tentara telah me- Agustina Widiarsi
untuk mengkoordinasi komando daerah militer
ngirim pasukan dari Jakarta dan menggalang ke- di seluruh Indonesia. Penulis lain menyatakan,
kuatan di Jawa Tengah. Pada 28 Oktober, CIA me- Penyunting: pada November 1965, Amerika mengirim bantu-
nyampaikan kepada Presiden Johnson bahwa Su- Kurniawan, Dody an obat-obatan dengan jumlah yang sangat besar.
karno dalam pidatonya masih berusaha membe- Hidayat, Philipus Parera, Sesuatu yang aneh karena di Indonesia tidak ter-
Agustina Widiarsi, Seno
la PKI. Pada 29 Oktober, CIA melaporkan, Kedu- Joko Suyono, Budi jadi bencana alam. Bantuan itu diperkirakan ha-
taan Amerika di Jakarta mengabarkan bahwa si- Setyarso nya kamuflase untuk pengiriman senjata.
tuasi keamanan Indonesia makin buruk. Di Jawa Ulf Sundhaussen juga pernah menyatakan pa-
Tengah, diperkirakan ketegangan akan terus me- Penulis: sukan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo yang berge-
Seno Joko Suyono,
ningkat. Kurniawan, Dody
rak ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali bisa jadi
Hidayat, Agus disponsori CIA. Pasukan itu di Jawa Tengah mela-
*** Supriyanto, kukan pelatihan terhadap orang sipil yang diam-
SECARA umum tidak ada informasi yang seca- Sunudyantoro, Nurdin bil dari banyak kelompok organisasi atau maha-
ra tegas menunjukkan keterlibatan CIA, terma- Kalim, Abdul Manan, siswa. Tempo mendapat kesaksian dari seorang
Pramono, Maria Rita
suk memberikan pendanaan, dalam operasi pe- Hasugian, Heru Triyono, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam yang pernah
numpasan PKI. Namun dokumen itu memberi- Rina Widiastuti, I Wayan dilatih markas Resimen Para Komando di Batuja-
kan gambaran kepada Presiden Johnson bahwa Agus Purnomo, jar, Bandung. Dia mengaku bersama ribuan pe-
dari hari ke hari, posisi komunis Indonesia sema- muda lain dididik untuk berani membunuh ang-
Penyumbang Bahan:
kin lemah. Pesannya jelas: angin politik berada di Natalia Santi (Jakarta),
gota PKI. Ketika diwawancarai, ia berdalih bahwa
pihak tentara. Hari Tri Wasono (Blitar), ketika itu dalam suasana perang. Ia menyatakan
Bahkan, pada laporan 24 November, CIA meng- David Priyasidharta tak menyesal terlibat pembunuhan anggota PKI
informasikan sikap Adam Malik yang menyetujui (Lumajang), Pito Agustin karena menganggapnya sebagai bela negara.
operasi-operasi militer terhadap komunis. Adam Rudiana, Shinta Maharani Edisi ini juga ingin melacak adakah kemung-
(Yogyakarta), Edi Faisol
Malik disebutkan melihat Jenderal Nasution cen- (Salatiga), Ahmad Raq kinan bantuan negara lain untuk Angkatan Da-
derung menunggu terlalu lama. Laporan CIA me- (Boyolali), Ika Ningtyas rat, seperti Inggris dan Australia. Sebab, kantor
ngenai sikap Adam Malik ini bisa jadi berhubung- (Banyuwangi), Rumbadi CIA di Singapura juga bersatu dengan markas in-
an dengan cerita Robert J. Martens mengenai daf- Dale (Singapura) telijen Inggris. Temuan baru bahkan menunjuk-
tar tokoh PKI yang dibuatnya. Menurut dia, daf- Bahasa:
kan ada pejabat Jepang yang ikut mendistribusi-
tar itu pernah diserahkan kepada seorang keper- Uu Suhardi, Sapto kan dana untuk penumpasan PKI.
cayaan Adam Malik. Nugroho, Iyan Bastian Pembaca, pada setiap akhir September, kami
Bukan tidak mungkin, setelah membaca lapor- menerbitkan edisi sejarah yang berhubungan de-
an CIA, Presiden Johnson memutuskan memban- Foto: ngan peristiwa G-30-S. Pada tahun-tahun sebe-
Ratih Purnama, Ijar Karim
tu Angkatan Darat. Beberapa buku menyebut- lumnya, pusatnya adalah tokoh seperti Aidit, Njo-
kan, pada 1965, Angkatan Darat meminta ban- Desain: to, juga Sarwo Edhie Wibowo. Kali ini, kami me-
tuan obat, peralatan komunikasi, dan senjata ri- Eko Punto Pambudi, nulis teka-teki keterlibatan intelijen asing pada
ngan kepada Kedutaan Amerika di Jakarta. ”Me- Djunaedi, Gatot Pandego, bagian paling kelam dalam sejarah Indonesia itu.
Kendra Paramita,
reka memang minta peralatan komunikasi dan Tri Watno Widodo
Selamat membaca.
AS memberikannya. Tapi kami tidak membe- ●

46 | | 11 OKTOBER 2015
DARI BANTUAN DANA
SAMPAI PENGIRIMAN
INTELEKTUAL
O P E R AS I C I A M E L I P U T I K A M PA N Y E H I TA M YA N G M E N Y U D U T K A N P K I SA M PA I M E N E R J U N K A N PA R A
IN T ELEK T UAL AMERIK A UN T U K MEL AKUK AN BR AIN WASHING T ER H A DA P P E T IN G G I M I L I T E R .

K
AWASAN Phoenix Road frontasi Malaysia.
di Singapura pada Senin si- ”Pemerintah Inggris kemudian dibujuk oleh pe-
ang pertengahan Septem- merintah Amerika untuk menunda tujuan luasnya
ber lalu tampak ramai. Ba- demi tujuan jangka pendek buat menghancurkan
nyak orang asing berkulit pu- PKI,” kata penulis Economists with Guns: Authorita-
tih lalu-lalang di sebuah pu- rian Development and US-Indonesian Relations, 1960-
sat belanja di sana. Daerah 1968 (2008) ini kepada Tempo, September lalu.
itu adalah pusat perkantor- Campur tangan Amerika, Inggris, dan negara lain
an, permukiman, dan sekolah Avondale Gram- untuk menyingkirkan Presiden Sukarno dan PKI
mar School. ”Umumnya perumahan di sini dihu- salah satunya digambarkan dengan terang dalam
ni warga asing,” kata Benny Tai, pengemudi taksi ”Memorandum yang Disiapkan untuk Komisi 303”,
yang membawa Tempo ke sana. dokumen rahasia CIA bertanggal 23 Februari 1965
Sebelumnya, daerah yang terletak hanya sepelem- yang dirilis pada 2001.
paran batu dari Orchard Road itu adalah kompleks Komisi 303 adalah komisi khusus Dewan Keaman-
perkantoran Kementerian Dalam Negeri Singapu- an Nasional Amerika (NSA) di masa Presiden Lyn-
ra dan kepolisian, yang pindah ke New Phoenix Park don B. Johnson yang mengendalikan semua operasi
di Irrawaddy Road sejak 2001. Situs web Dewan Wa- rahasia Amerika. Memorandum itu menyatakan Ko-
risan Sejarah Nasional Singapura (NHB) menyatakan misi setuju bahwa CIA melakukan aksi politik untuk
Phoenix Park beralamat di 300 Tanglin Road. Tapi, menghancurkan komunis di Indonesia lewat ”ker-
dari penelusuran Tempo, di sana hanya terdapat blok ja sama diam-diam untuk mendukung kelompok-
302-318. ”Tidak ada blok 300,” kata seorang petugas kelompok antikomunis, operasi surat gelap, opera-
keamanan di sana. si media, termasuk radio gelap, aksi politik di dalam
Setengah abad lalu, kawasan Phoenix menja- organisasi dan lembaga Indonesia”.
di markas militer dan kantor Departemen Peneliti- Ketika kudeta Letnan Kolonel Untung pecah pada
an Informasi (IRD), yang berada di bawah Kemen- 30 September 1965 dan dibalas dengan kudeta tan-
terian Luar Negeri Inggris. IRD bukan kantor biasa. dingan oleh pasukan Mayor Jenderal Soeharto, CIA
Kantor ini tempo dulu adalah pusat mata-mata Ing- dan MI6 pun bergerak. Kantor IRD lalu mengeluar-
gris, MI6, untuk menyebarkan propaganda antiko- kan berita-berita propaganda mengenai kekejaman
munis dan kegiatan spionase lain di masa Perang PKI dan intervensi komunis Cina. Mereka menyiar-
Dingin. Di sanalah juga agen-agen CIA yang meng- kan aneka berita menyesatkan kepada stasiun radio
awasi perkembangan politik Indonesia sekitar 1965 dan surat kabar di Indonesia.
sering berkeliaran. ”CIA dan MI6 menyebarkan berbagai kabar palsu
Menurut Bradley Simpson, peneliti Indonesia di ke wartawan Barat yang berbasis di Singapura, yang
University of Connecticut, pada masa itu badan in- kemudian menggabungkan informasi itu ke berita
telijen Amerika Serikat (CIA) bekerja sama erat de- mereka, yang biasanya dengan mengutip ’pejabat Ba-
ngan MI6 dan berbagi informasi intelijen. Namun, rat’,” kata Simpson kepada Tempo.
kata Simpson, tujuan MI6 dan CIA berbeda. CIA Sebagian berita yang diproduksi IRD itu kembali
ingin mendorong Tentara Nasional Indonesia me- ke Indonesia. Dalam telegramnya kepada Duta Be-
nyingkirkan Partai Komunis Indonesia, sedangkan sar Inggris di Jakarta, Sir Andrew Gilchrist, diplo-
MI6 ingin membuat TNI mustahil melanjutkan Kon- mat Inggris, Norman Reddaway, mengklaim bahwa

48 | | 11 OKTOBER 2015
”berita” itu hampir langsung kembali ke Indonesia Phoenix Park, TNI buruk. TNI tak punya informasi dasar tentang
melalui BBC, radio pemerintah Inggris. Singapura. kepemimpinan PKI di daerah. ”Kedutaan Amerika
Menurut rohaniwan dan sejarawan di Universitas memberi TNI daftar nama yang lebih panjang yang
Sanata Dharma Yogyakarta, Dr Baskara Tulus War- mereka yakini TNI ingin cari,” ujarnya. ”Mereka tahu
daya, SJ, orang Indonesia saat itu lebih percaya ke- TNI telah membunuh banyak orang yang ditangkap.”
pada pemberitaan luar negeri ketimbang media da- Bagi William Bradley Horton, guru besar madya
lam negeri. ”Kadang beritanya tidak benar. Tapi, ka- tamu di Waseda University, Jepang, orang CIA yang
rena sumbernya BBC, maka dipercaya,” katanya. amat membantu militer bukan Martens, melainkan
Guy Jean Pauker, ahli Indonesia terkenal di lembaga
★★★ pemikiran RAND Corporation, Amerika. Pauker te-
PERAN CIA seputar 1965 tak hanya melakukan lah menulis kajian mendalam tentang PKI, para to-
”joint venture” propaganda hitam dengan intelijen koh, struktur partai, dan strategi politik sebelum di-
Inggris dari Singapura. CIA di Jakarta memiliki ba- lakukan Martens. Kajiannya jelas lebih lengkap dari-
nyak ahli yang diduga membantu militer. Yang pa- pada sekadar daftar nama Martens (lihat boks ”Guy
ling kontroversial adalah Robert J. Martens, man- Pauker dan Para Cendekiawan Itu”).
tan pejabat politik Kedutaan Besar Amerika di Ja-
karta. Dia disebut-sebut menyerahkan daftar ratus- ★★★
an nama anggota PKI yang disusun dan kemudian SEJUMLAH dokumen CIA juga menyebut ada-
diserahkan ke Adam Malik (lihat tulisan ”Sukendro, nya bantuan obat-obatan, peralatan medis, walkie-
Adam Malik, dan Tas Hitam”). talkie, dan radio. Bantuan kemanusiaan semacam
Pada 2001, Tempo menemui Robert Martens di ru- obat-obatan kepada TNI ini mencurigakan karena
mahnya di Maryland, tak jauh dari Washington. Ia te- diputuskan oleh Komisi 303, bukan parlemen. Ko-
lah sepuh. Umurnya 75 tahun. Saat itu Martens me- misi 303 seperti dikatakan di atas adalah komisi
nolak tudingan bahwa ia sengaja memberikan daf- khusus Dewan Keamanan Nasional Amerika (NSA)
tar tersebut kepada tentara. Tapi hal ini diragukan di masa Presiden Johnson yang mengendalikan se-
oleh Simpson. ”Mustahil Martens tidak tahu bahwa mua operasi rahasia Amerika.
kemungkinan besar orang dalam daftar yang dia ber- Sesungguhnya, menjelang kudeta 1965 pecah,
ikan kepada mereka akan dibunuh,” kata Simpson. masyarakat Amerika mengira Kongres telah meng-
GOOGLE

Menurut Simpson, intelijen Amerika saat itu me- hentikan bantuan ke Indonesia karena pada Maret
lihat kemampuan pengumpulan informasi intelijen 1964 Presiden Sukarno menyatakan: ”Go to hell with

11 OKTOBER 2015 | | 49
your aid!”. Tapi Peter Dale Scott dalam bukunya, nai pembantaian massal PKI 1965 di Aceh.
The United States and the Overthrow of Sukarno, 1965- Kantor-kantor di Aceh saat itu setelah tsunami se-
1967, menyodorkan data bahwa gara-gara keputus- bagian masih belum terurus. Di bekas kantor arsip
an Komisi 303 itu bantuan ekonomi ke Jakarta me- Badan Intelijen Negara di Banda Aceh, Melvin me-
mang dipangkas, tapi bantuan militernya ke TNI nemukan kardus 3.000 halaman dokumen raha-
Angkatan Darat justru melonjak. sia militer yang berisi instruksi pembantaian dari
Adakah dana dari Amerika yang bertambah seba- Jakarta.
gaimana dinyatakan Scott itu pada 1965 digunakan Instruksi itu langsung di bawah kepemimpinan
untuk operasi-operasi penumpasan PKI? Tak ada Menteri Panglima Angkatan Darat Soeharto, lalu tu-
yang menjawab terang-benderang. Yang jelas, tin- run ke Wakil Menteri Panglima Angkatan Darat un-
dakan pembasmian itu rantai komandonya dari Ja- tuk wilayah Sumatera, Mayor Jenderal J. Mokoginta,
karta ke daerah. dan Panglima Daerah Militer Iskandar Muda, Ishak
Di Grobogan, Jawa Tengah, misalnya. Di daerah Djuarsa. Rantai komando itu melalui kodam dan Ko-
yang menjadi salah satu basis kuat PKI itu, Komandan mando Ganyang Malaysia, yang sebelumnya dike-
Kodim 0717 Purwodadi Letnan Kolonel Tedjo Suwar- nal sebagai Komando Operasi Tertinggi, di seluruh
no langsung memberi komando kepada elemen ma- Sumatera
syarakat. ”Lebih baik kalian (masyarakat) member- Dari dokumen itu dapat dibaca, pada tengah ma-
sihkan (komunis) sendiri daripada saya yang mem- lam 1 Oktober 1965, Mokoginta mengeluarkan pe-
bersihkannya,” kata Tedjo, sebagaimana dikutip Pon- rintah agar semua anggota angkatan bersenjata se-
cke Princen, aktivis hak asasi manusia, dalam biogra- cara sungguh-sungguh memusnahkan PKI dan se-
finya, Kemerdekaan Memilih. mua pengkhianat sampai ke akar-akarnya.
Tindakan Tedjo ini sebenarnya merupakan pe- Dokumen yang ditemukan Jess Melvin itu cocok
rintah atasannya. Menurut seorang sumber Tem- dengan apa yang tertera dalam dokumen CIA yang
po, ada radiogram langsung dari Panglima Kodam sudah dibuka atau dideklasifikasi. Dalam dokumen
VII/Diponegoro Mayor Jenderal Surono, yang me- bertanggal 2 Oktober, CIA memberikan informasi
minta Kodim 0717 melakukan operasi pembersih- kepada Presiden Johnson bahwa konsulat Amerika
an PKI. Bukti adanya perintah dari pusat juga ter- di Medan menerima kabar bahwa di Sumatera pem-
tuang dalam memori intelijen serah-terima jabat- bersihan komunis akan segera dilakukan militer.
an Kepala Staf Kodam Diponegoro tertanggal 23 Juli Kedutaan Besar Amerika Serikat menyatakan do-
1968. Memori intelijen ini secara gamblang menye- kumen-dokumen CIA yang sudah dideklasifikasi itu
butkan jumlah anggota PKI yang telah ditangkap terdiri atas hampir 2.500 Daftar Intelijen Presiden
dalam Operasi Kikis II: 172 orang klasifikasi A, 248 selama 1961-1964 dan 2.500 Risalah Harian Presi-
orang klasifikasi B, dan 472 orang klasifikasi C. ”Bia- den (PDB) sejak Desember 1964 hingga Januari 1969.
sanya yang klasifikasi A itu yang kategorinya berat ”Rilis sistematis PDB pada skala ini tak pernah terja-
dan pasti dihabisi,” kata sumber Tempo. di sebelumnya dan menggarisbawahi komitmen de-
Bukan hanya di Jawa, operasi komando dari pusat mokrasi kami demi keterbukaan dan transparansi,”
itu terjadi di daerah mana pun, misalnya Aceh. Jess kata juru bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat di
Melvin, peneliti dari Universitas Melbourne, pada Jakarta.
2008 datang ke Aceh melakukan penelitian menge- ●

PADA MASA ITU BADAN INTELIJEN AMERIKA


SERIKAT CIA BEKERJA SAMA ERAT DENGAN
MI6 DAN BERBAGI INFORMASI INTELIJEN.
NAMUN TUJUAN MI6 DAN CIA BERBEDA. CIA
INGIN MENDORONG TENTARA NASIONAL
INDONESIA MENYINGKIRKAN PARTAI
KOMUNIS INDONESIA, SEDANGKAN MI6 INGIN
MEMBUAT TNI MUSTAHIL MELANJUTKAN
KONFRONTASI MALAYSIA.
DOK.PRI

—Bradley Simpson, peneliti Indonesia di University of Connecticut

50 | | 11 OKTOBER 2015
50 TAHUN TR AGEDI 1965

GUY PAUKER DAN PARA


CENDEKIAWAN ITU

A
DA tamu penting yang datang ke kantor Horton selanjutnya melihat peran Pauker sangat besar da-
RAND Corporation di Santa Monica, Cali- lam melawan sarjana Amerika lain yang cenderung berpi-
fornia, Amerika Serikat, pada 1962. RAND hak ke kaum kiri. Pada 1966, Benedict Anderson dan Ruth
adalah lembaga pemikiran nirlaba yang di- McVey dari Modern Indonesia Project, misalnya, menu-
dirikan Douglas Aircraft Company pada lis makalah ”A Preliminary Analysis of the October 1, 1965,
1946 dan dikelola oleh Komandan Angkat- Coup in Indonesia”, yang dikenal sebagai Cornell Paper. Ma-
an Udara H.H. ”Hap” Arnold. kalah itu menyimpulkan bahwa kudeta pada 30 September
Tamu itu adalah Kolonel Soewarto, Wakil Komandan bukan didalangi oleh PKI seperti dikatakan TNI, melainkan
Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat (Seskoad) di lebih merupakan masalah internal angkatan bersenjata.
Bandung. Lulusan pusat pelatihan militer Fort Leaven- Tatkala pada 1967 Soewarto mampir ke RAND lagi, Pau-
worth, Amerika Serikat, itu datang atas undangan Guy ker membicarakan soal Cornell Paper. Pauker menyaran-
Jean Pauker, ahli Asia Tenggara di RAND, penasihat Dewan kan Soewarto menulis buku berbahasa Inggris untuk me-
Keamanan Nasional Amerika (NSC), dan konsultan CIA. nangkisnya. Soewarto kemudian mengirim Brigadir Jen-
Selain belajar banyak hal tentang masalah internasio- deral Nugroho Notosusanto, pemimpin Pusat Sejarah Ang-
nal di RAND, Soewarto melihat bagaimana RAND meng- katan Bersenjata, dan Letnan Kolonel Ismail Saleh, jaksa
himpun akademikus Negeri Abang Sam sebagai konsultan. mahkamah militer luar biasa yang mengadili tersangka G-
Menurut Pauker, Soewarto kemudian punya gagasan baru 30-S, ke Amerika untuk menemui Pauker.
ketika pulang ke Bandung. Intinya, para intelektual, baik Dengan bantuan Pauker, Nugroho dan Is-
Amerika maupun Indonesia, yang antikiri mengajar di Ses- mail menulis The Coup Attempt of Septem-
koad dan menjadi penasihat sipil tingkat tinggi bagi Tenta- ber 30 Movement in Indonesia (1968), yang
ra Nasional Indonesia. menggambarkan PKI, Gerwani, dan Pemu-
Peran Pauker di Indonesia itu disampaikan oleh William da Rakyat sebagai pelaku kudeta.
Bradley Horton, guru besar madya tamu di Waseda Univer- Cendekiawan terkenal lain yang terkait
sity, dalam simposium tentang Peristiwa 1965 di Lembaga dengan Pauker adalah Clifford Geertz, an-
Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta, pertengahan Sep- tropolog University of Chicago, yang terke-
tember lalu. Pauker beberapa kali datang ke Indonesia dan nal berkat adikaryanya, The Religion of Java
menjalin hubungan dengan TNI. Secara rutin pakar poli- (1960). Geertz, sebelum 1966, banyak meneliti dan mener-
tik yang antikomunis ini menulis kajian tentang Indone- bitkan buku berkat dana Ford Foundation dan diatur seba-
sia, yang menjadi bacaan bagi Dewan Keamanan Nasional gai bagian dari proyek Massachusetts Institute of Techno-
Amerika, Kementerian Pertahanan Amerika, Kementeri- logy yang banyak melibatkan Pauker. Salah satu tesis uta-
an Luar Negeri Amerika, dan Presiden Amerika. ma Geertz dalam The Religion of Java adalah bahwa masya-
Pauker menulis sejumlah kajian mengenai Indonesia. Dia rakat Jawa terbelah menjadi tiga golongan, yakni abangan,
menerbitkan, antara lain, makalah ”The Indonesian Doc- santri, dan priayi.
TEMPO/FRANNOTO (WILLIAM), DOK. PERPUSNAS RI (NUGROHO)
trine of Territorial Warfare and Territorial Management” Horton, dalam simposium di LIPI itu, melihat pengelom-
pada 1963, yang menggambarkan doktrin baru TNI, dok- pokan masyarakat oleh Geertz ini lalu digunakan sebagai
trin perang wilayah, dan pembinaan wilayah. Pengamat- cara melihat peta politik pada 1965. Abangan diasosiasikan
annya terhadap Partai Komunis Indonesia melahirkan, mi- dengan PKI, santri dengan kelompok Islam, dan priayi ada-
salnya, Recent Communist Tactics in Indonesia pada lah Sukarno. Dengan bantuan dana yang besar, buku Geertz
1960 dan Communist Prospects in Indonesia pada kemudian diedarkan luas di kalangan TNI. ”Semua orang
1964. Menurut Horton, Pauker mampu meng- militer pada waktu itu membaca Religion of Java,” tutur
gambarkan profil PKI secara lengkap, baik to- Horton. Dan, ”Konsep santri-abangan-priayi justru dipa-
koh, struktur, ideologi, maupun strategi par- kai tentara untuk mengidentifikasi masyarakat.”
tai itu. ”Catatan Pauker tentang PKI selama Adakah Geertz tahu bahwa tesis antropologinya ma-
1960-1964, detailnya sangat mengesankan. lah dipakai untuk hal politik semacam itu? ”Geertz ke-
Dia benar-benar mengerti PKI,” kata Horton. cewa tulisannya dipakai untuk itu,” kata Horton. ●

11 OKTOBER 2015 | | 51
SUKENDRO, ADAM MALIK,
DAN TAS HITAM
BA N T UA N T ERSA M A R A M E R I K A S E R I K AT D I SA LU R K A N K E PA DA A N G K ATA N DA R AT. M E L A LU I
B R I GA D I R J E N D E R A L S U K E N D RO D I S E B U T-S E B U T BA N T UA N I T U D I T ER I M A .

T
ELEGRAM tertanggal 1 No- itu dibeberkan kepada umum oleh Jaksa Agung
vember 1965 itu dikirim Duta Gatot Tarunamihardja, ada percobaan pembu-
Besar Marshall Green dari Ja- nuhan terhadap Gatot, yang diduga pelakunya
karta kepada Menteri Luar Ne- Sukendro.
geri Dean Rusk di Washington, ”Tahun berikutnya dia aktif mendukung Liga
DC. Duta Besar Green melapor- Demokrasi, organisasi yang menentang rencana
kan bahwa seorang perwira se- Sukarno mengendalikan DPR. Ketika liga itu dila-
nior Angkatan Darat Indonesia rang pada 1961, Sukendro dicopot dan dikirim ke
meminta pasokan obat-obatan, peralatan komu- luar negeri,” tulis Jenkins.
nikasi taktis, dan senjata kaliber kecil. Perminta- Pada masa itu dia disebutkan menjabat atase mi-
an yang sulit ditolak juga tidak bisa serta-merta liter di KBRI Washington. Selama di Amerika, dia
dipenuhi itu membuat Green meminta pandang- menjalin kontak dengan CIA. Menurut Jenkins, Su-
an Menteri Rusk. karno sendiri yang memanggil pulang Sukendro
Perwira senior Angkatan Darat yang dimaksud pada akhir 1963. Ia dimasukkan ke Kabinet Dwiko-
dalam telegram itu adalah Brigadir Jenderal Ach- ra I sebagai menteri negara, antara lain bersama
mad Sukendro. Jabatannya menteri negara yang Oei Tjoe Tat dan Njoto. Ketika meletus Gerakan 30
diperbantukan pada presidium Kabinet Dwiko- September, Sukendro sedang berada di Peking se-
ra I. Ia juga dikenal sebagai tangan kanan Jende- bagai wakil pemerintah RI dalam peringatan hari
ral Abdul Haris Nasution untuk urusan intelijen kelahiran Cina, 1 Oktober. Ia berhasil keluar melalui
karena pernah menjabat Kepala Intelijen Markas Hong Kong dan pulang ke Jakarta.
Besar Angkatan Darat. Di antara dokumen nomor 164-183 yang men-
Teddy Rusdy, Asisten Perencanaan Umum Pang- jadi bagian dari bab tentang Indonesia dari buku
lima ABRI periode 1986-1992, kepada Tempo mem- Foreign Relations of the United States (FRUS) 1964-
benarkan bahwa Sukendro merupakan tokoh inte- 1968: Indonesia, Malaysia, Singapore, Philippines,
lijen Angkatan Darat. ”Jenderal Sukendro memang Volume XXVI, nama Sukendro disebut 76 kali.
orang dekat Pak Nas,” ujar purnawirawan TNI Ang- Hal itu memperlihatkan betapa dia berperan be-
katan Udara dengan pangkat terakhir marsekal sar melobi bantuan tersembunyi Amerika untuk
muda yang aktif di dunia intelijen sejak 1974 itu. Angkatan Darat.
Sukendro termasuk kelompok yang dijuluki Seperti terbaca dalam dokumen nomor 171 ter-
oleh Amerika sebagai brain trust (pemikir) ber- dapat telegram dari James M. Wilson Jr., orang no-
sama Mayjen Suprapto, M.T. Haryono, dan S. Par- mor dua di Kedutaan Amerika di Bangkok, kepa-
man. Dalam briefing CIA pada 15 Oktober 1965 un- da Menteri Rusk. Telegram itu menyatakan bahwa
tuk Presiden Lyndon B. Johnson, Sukendro dise- Sukendro akan mengutus wakil-wakilnya berdis-
but sebagai satu-satunya anggota brain trust yang kusi dengan pihak Amerika mengenai daftar dan
selamat dari pembunuhan. Dalam penjelasan ter- spesifikasi barang secara detail yang dibutuhkan
sebut dikatakan Sukendro telah menginformasi- Angkatan Darat. Kolonel Achmad Soemantri, mi-
kan kepada staf Amerika di Jakarta bahwa suasa- salnya, mengurus daftar obat-obatan; Kolonel Fir-
na sangat genting dan komunis masih kuat. mansjah mengurus kebutuhan persenjataan; dan
Menurut David Jenkins dalam bukunya, Su- Kolonel Polisi Soebianto untuk peralatan komu-
harto and His Generals: Indonesian Military Politic nikasi.
1975-1983, Sukendro berperan aktif dalam mili- Di dokumen lain, setelah bertemu dengan Su-
ter tapi terkadang kontroversial. Saat menjadi ke- kendro pada 10 November 1965, Wilson melapor-
pala intelijen, dia terlibat skandal penyelundup- Mayjen A. Sukendro, kan kepada Menteri Rusk bahwa Sukendro mem-
an di Pelabuhan Tanjung Priok. Ketika skandal
1965. butuhkan tiga basis peralatan komunikasi, yak-

52 | | 11 OKTOBER 2015
50 TAHUN TR AGEDI 1965

Kadane menjadi terkenal karena artikelnya di


Washington Post edisi 21 Mei 1990 berjudul ”U.S. Of-
ficials’ List Aided Indonesian Bloodbath in ’60s”
yang menuding CIA dan Kedutaan Besar Amerika
memberikan daftar 5.000 nama dan identitas to-
koh PKI di pusat, provinsi, dan kota madya kepada
Angkatan Darat. Dengan daftar itu, pengejaran dan
pembantaian orang-orang PKI menjadi mudah se-
hingga ratusan ribu nyawa melayang.
Artikel itu disiapkan Kathy sejak 1983. Bahan ter-
penting dari tulisan ialah wawancaranya dengan
Robert J. Martens, anggota staf bagian politik Ke-
dutaan Amerika di Jakarta pada 1965. Martens
ni perangkat radio komunikasi portabel yang ti- Adam Malik (kanan) saat beberapa tahun lalu bertemu dengan Tempo
dak dimiliki pemimpin Angkatan Darat di wila- dan Soeharto, 1966. mengaku menyusun daftar tokoh PKI itu dari kli-
yah Jakarta. Kedua, sistem jaringan telepon khu- ping Harian Rakjat dan memberikannya kepada
sus penghubung markas Komando Cadangan Stra- Tirta Kentjana ”Kim” Adhyatman, asisten Adam
tegis Angkatan Darat (Kostrad) dengan kodam di Malik (saat itu Menteri Koordinator Ekonomi Ter-
Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Suraba- pimpin). Kim lantas memberikan daftar itu kepa-
ya, Makassar, dan Banjarmasin. Dan sistem komu- da Adam Malik.
nikasi yang lebih efektif untuk Jawa Tengah, area Kim, kepada Tempo pada 1990, membenarkan
konsentrasi penumpasan PKI. kabar bahwa ia menerima nama-nama tokoh PKI
Hanya satu jenis peralatan komunikasi yang dari Martens. Tapi dia membantah menerima daf-
diakui terang-terangan oleh pejabat Amerika. tar tertulis 5.000 nama. Nama-nama itu ia terima
Duta Besar Green dalam bukunya, Indonesia Cri- ”secara lisan” bila datang ke rumah Martens. Mar-
sis and Transformation, menyebutkan tiga unit tens selalu menunjukkan nama baru, yang menu-
pertama handie-talkie merek Motorola P-31 mi- rut Kim banyak yang belum ia ketahui. ”Biro khu-
lik kedutaan yang tidak pernah dipakai diberi- sus PKI, orang-orangnya kan rahasia, tapi Martens
kan kepada Nasution untuk kebutuhan pengawal punya daftarnya,” kata Kim, yang pernah jadi pe-
Nasution melindungi keluarganya. ”Selanjutnya, nasihat editor kantor berita KNI.
bantuan walkie-talkie atau handie-talkie atau per- Soal Adam Malik juga ada dalam dokumen no-
alatan terkait (total bernilai tak lebih dari US$ 40 mor 179, tertanggal 2 Desember 1965, yang me-
ribu) diberikan kepada Soeharto untuk meres- nampilkan telegram Marshall Green kepada Asis-
pons permintaannya,” tulis Green. ten Menteri Luar Negeri untuk Timur Jauh Willi-
Selain itu, menurut Green, yang sempat diwa- am P. Bundy. ”Kita menyediakan Rp 50 juta un-
wancarai Tempo pada akhir Juli 1990, keinginan tuk Malik, sesuai dengan permintaannya untuk
membantu lebih besar terhalang anggaran yang membiayai gerakan KAP-Gestapu,” tulis Green.
dibatasi oleh Kongres. ”Yang dapat segera kami la- Green meyakinkan sangat kecil kemungkinan ter-
kukan adalah membantu di bidang medis dan de- bongkarnya keterlibatan Amerika dalam misi ini.
ngan program PL-480.” PL-480 atau Public Law ”Sebagaimana operasi ’tas hitam’ yang selalu kita
480 merupakan bantuan pangan Amerika, seper- lakukan,” tulisnya. ”Tas hitam” adalah kata sandi
ti beras, kapas, minyak sayur, dan gandum, untuk untuk misi rahasia Amerika pada zaman itu.
negara berkembang yang dapat mengimpor me- Perantara antara CIA dan Angkatan Darat tak
makai mata uang lokal bukan dolar Amerika. mesti orang Indonesia. Menurut Tim Weiner da-
Tapi pengakuan Green itu berbeda dengan in- lam buku Legacy of Ashes: The History of CIA, Adam
vestigasi yang pernah dilakukan Kathy Kadane, Malik direkrut oleh Clyde McAvoy, perwira CIA di
wartawati kantor berita States News Service. Da- Jakarta, melalui perantara seorang pengusaha Je-
lam artikel di situs http://www.namebase.org/kada- pang. Analisis sejarawan Jepang, Aiko Kurosawa,
ne.html, Kadane menulis, berdasarkan pengaku- pengusaha itu adalah Shigetada Nishijima, Direk-
an bekas pejabat kedutaan, CIA memberikan radio tur perusahaan minyak Jepang, North Sumatra Oil
FOTO-FOTO: DOK. PERPUSNAS RI

Collins KWM-2, perangkat pemancar-penerima Development Corporation Company. Tidak begitu


frekuensi tinggi yang cukup canggih saat itu. Pe- jelas seperti apa kedekatan Nishijima dengan CIA,
rangkat radio itu diangkut dari Pangkalan Angkat- tapi yang pasti pada 1958 ia menulis buku sejarah
an Udara Amerika di Clark, Filipina, dengan Her- administrasi militer Jepang selama Perang Dunia II
cules C-130 dan dikirim langsung ke markas Kos- yang didukung dana oleh Ford Foundation.
trad. ●

11 OKTOBER 2015 | | 53
KATHY KADANE:

SAYA TIDAK PERNAH


TERINTIMIDASI

K
ATHY Kadane, kini 69 ta-
hun, masih ingat bagaima-
na pada 1989 ia datang ke Ja-
karta menemui Kim Adhyat-
man, bekas orang keperca-
yaan Adam Malik. Kim ting-
gal di Jalan Hang Lekiu, Keba-
yoran Baru. Kepada Tempo,
Kadane mengatakan ia mewawancarai Kim ham-
pir dua jam.
Wartawan kantor berita State News Agency,
Amerika Serikat, tersebut saat itu tengah mem-
bongkar keterlibatan Robert J. Martens, peja-
bat Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta,
yang pada 1965 menyodorkan daftar anggota Par-
tai Komunis Indonesia, atau diistilahkan sebagai
”Daftar Cek”, kepada Kim Adhyatman. Dari daf-
tar itu, diduga aksi pembersihan orang-orang PKI
berjalan mudah dan cepat sehingga terjadi pem-
bunuhan massal, ratusan ribu nyawa melayang.
Hasil investigasi Kadane itu diterbitkan oleh
ratusan surat kabar dengan judul yang berbeda-
beda. Washington Post menerbitkannya dalam
edisi 21 Mei 1990 bertajuk ”US Officials’ List Aided
Indonesian Bloodbath in ’60s”.
Meski berhasil membuka aib diplomat dan inte-
lijen Amerika, Kadane mengaku tidak mengalami
teror atau terintimidasi setelah investigasi yang di-
lakukannya itu. ”Tidak, saya tidak pernah dian-
cam oleh siapa pun saat mengerjakan kisah ini. Be- KADANE MENGATAKAN WILLIAM E.
berapa pejabat Amerika malah senang kisah ini ke-
luar. Sebab, dari perspektif prajurit Perang Dingin,
COLBY, KEPALA DIVISI TIMUR JAUH
strategi membantu Angkatan Darat memberangus CIA, BERPENDAPAT BAHWA ”MEMBIDIK
PKI dari politik Indonesia telah berhasil,” tulis Ka- INFRASTRUKTUR” MENGGUNAKAN PROGRAM
dane dalam surat elektroniknya kepada Tempo.
Menurut Kadane, dari beberapa sumber di
PEMBUNUHAN ADALAH STRATEGI YANG JAUH
Washington pada 1965 yang ia wawancarai, ter- LEBIH UNGGUL KETIMBANG INVASI MILITER
ungkap bahwa komunitas intelijen dan pemerin- PENUH, YANG MAHAL, BOROS, DAN SIA
tah Lyndon B. Johnson gembira atas apa yang me- SIA. ”DALAM WAWANCARA DENGAN SAYA,
reka anggap ”kemenangan” Perang Dingin atas
Cina (yang diyakini memiliki pengaruh bagi PKI).
WILLIAM COLBY MENGATAKAN BAHWA APA
Kadane mengatakan William E. Colby, Kepa- YANG TERJADI DI INDONESIA ’MIRIP’ DENGAN
la Divisi Timur Jauh CIA, berpendapat bahwa PROGRAM PHOENIX DI VIETNAM.”
54 | | 11 OKTOBER 2015
50 TAHUN TR AGEDI 1965

”membidik infrastruktur” menggunakan prog- tentang apa yang dia kerjakan saat ini. Tapi, ke-
ram pembunuhan adalah strategi yang jauh le- pada Tempo, ia mengirimkan scan surat penting
bih unggul ketimbang invasi militer penuh, yang yang menunjukkan hubungan keakraban Kim
mahal, boros, dan sia-sia. ”Dalam wawancara de- Adhyatman dan Robert Martens. Surat itu adalah
ngan saya, William Colby mengatakan bahwa apa surat Kim Adhyatman kepada Robert J. Martens
yang terjadi di Indonesia ’mirip’ dengan Program bertanggal 20 November 1988.
Phoenix di Vietnam.” Surat itu merupakan jawaban Kim kepada Ro-
Menanggapi pernyataan Kepala CIA Jakarta se- bert Martens yang menginformasikan bahwa
kitar 1965, Bernardo Hugh Tovar, yang pada 2001 Kathy Kadane akan datang ke Jakarta menemui
pernah diwawancarai Tempo dan menyatakan Kim. Surat itu dikirim Kim dari rumahnya di Ja-
Kathy Kadane tidak mengungkap identitas war- lan Hang Lekiu III/10, Kebayoran Baru, Blok F-4,
tawan ketika melakukan wawancara, Kadane Jakarta, kepada Bob Martens, yang beralamat di
menegaskan bahwa hal itu tidak benar. ”Saya ti- 8629 Hempstead Avenue, Bethesda.
dak pernah salah memperkenalkan diri saya ke- Yang menarik, dalam surat itu Kim sempat me-
pada siapa pun. Setiap orang yang saya wawanca- nyinggung nostalgia dirinya dengan Bob Mar-
rai tahu bahwa mereka bicara kepada wartawan. tens pada 1965. Bagaimana dia di tengah jam ma-
Inilah mengapa mereka, termasuk Colby, setuju lam Jakarta dengan mengendarai Toyota sering
wawancaranya direkam.” Surat Kim mengunjungi Bob Martens di Jalan Kolobang-
Justru, kata Kadane, Tovar adalah satu-satunya
Adhyatman kepada keng, Jakarta. Sembari minum Scotch, mereka
Robert ”Bob”
orang yang menolak dia wawancarai. Dia ber- membahas perkembangan politik. Kim menulis
Martens tentang
ulang kali meminta bertemu dengan Tovar, tapi Kathy Kadane. bagaimana Robert Martens senantiasa menyup-
tak berhasil. ”Atasannya saja, Colby, mau mene- lai dia nama-nama anggota Politbiro PKI, bahkan

mui saya. Tapi Tovar tidak,” tulis Kadane. sampai foto-fotonya.


Kadane memulai karier sebagai penyelidik Kathy Kadane sendiri ingat, saat ia menjumpai
bagi Kongres (1977-1978). Lalu ia bekerja di fir- Kim di rumahnya, ia cukup kaget melihat ”keme-
ma hukum di Washington milik pengacara Ter- wahan” Kim. Kim mengendarai mobil BMW yang
ry Lenzner, yang pernah menjadi deputi kepala dilengkapi telepon—sesuatu yang amat jarang
penasihat dalam Komite Senat Watergate. Kada- pada masa itu. Rumah Kim penuh koleksi kera-
ne meninggalkan Washington untuk mendalami mik antik yang luar biasa. Kadane ingat ia diper-
ilmu jurnalistik di Columbia University, New York silakan melihat satu per satu keramik itu. Kepa-
(lulus 1987). danya, Kim menceritakan bahwa banyak orang
Ketika para pensiunan pejabat menceritakan yang ingin menghadiahi Adam Malik keramik
kepadanya peristiwa 1965, terkait dengan masa- langka karena tahu Adam Malik pencinta kera-
lah hukum yang belum terjamah, semangat jur- mik dan memiliki museum keramik (maksudnya
nalismenya tertantang. ”Saya merasa mendapat Museum Adam Malik, Jalan Diponegoro 29, Ja-
mandat jurnalisme untuk mengejar kisah itu,” karta). Melalui dirinya dan istrinya, Sumarah Ad-
katanya. hyatman, yang juga sekretaris Adam Malik, kera-
Kadane menolak menjawab pertanyaan Tempo mik-keramik itu dititipkan. ●

11 OKTOBER 2015 | | 55
NISHIJIMA,
SANG PERANTARA

S
ATU nama terlintas dalam benak Aiko Ku-
rosawa, 69 tahun, profesor emeritus di Uni-
versitas Keoi, Tokyo, begitu membaca artikel
berjudul ”Jejak Adam, Hawa Panas Washing-
ton” di Tempo edisi 7 Desember 2008. Artikel
itu mengulas soal Adam Malik, Wakil Presi-
den RI periode 1978-1983, yang disebut sebagai agen badan
intelijen Amerika Serikat (CIA). Artikel tersebut mengutip
buku Legacy of Ashes: The History of CIA karya Tim Weiner
yang menyebut Adam Malik direkrut oleh Clyde McAvoy,
bekas perwira CIA, setelah dikenalkan oleh pengusaha be-
kas anggota Partai Komunis Jepang yang tinggal di Jakarta.
”Ada banyak pengusaha Jepang yang tinggal di Jakar-
ta pada masa itu. Tapi, kalau bekas anggota Partai Komu-
nis, pasti dia Shigetada Nishijima,” ujar Aiko, yang ditemui Adam Malik (tengah) dan Marshall Green (kanan), 1965.
di kediamannya di Lenteng Agung, Jakarta, 9 September
lalu. Sejarawan Jepang, Aiko Kurosawa (bawah).
Nishijima, kata Aiko, adalah warga Jepang yang terpak-
sa keluar dari sekolah bergengsi, Diichi Koto Gakko, pada
1930-an karena ditangkap polisi setelah ikut kegiatan ge- jelaskan pandangan Jepang mengenai pampasan. Nishiji-
rakan kiri, Nihon Kyosanto (Partai Komunis Jepang). ”Saya ma tahu kegagalan Misi Djuanda dalam perundingan pam-
tidak yakin kalau dia anggota, mungkin hanya simpati- pasan. Menurut Masashi Nishihara dalam buku The Japa-
san,” ucap Aiko. ”Setelah dilepas, dia ’diusir’ orang tuanya nese and Sukarno’s Indonesia, Nishijima dan Subardjo ada-
sehingga pergi ke Hindia Belanda.” lah dua pelobi perdamaian Indonesia-Jepang yang paling
Menurut Aiko, saat masuk ke Hindia Belanda pada 1937, penting. Ketika mengetahui citra buruk Jepang di mata
umur Nishijima masih 27 tahun. Awalnya ia bekerja di ja- orang Indonesia, Nishijima meminta Aiichiro Fujiyama,
ringan toko serba ada Chiyoda di Surabaya dan Bandung, Ketua Kamar Dagang dan Industri Jepang, mensponsori
lalu terlibat aktivitas bawah tanah melawan Belanda. Dia kunjungan wartawan Indonesia ke Tokyo. April 1954, di-
ditangkap polisi Belanda dan dibuang ke Australia. Pada undanglah tokoh pers Indonesia, di antaranya Rosihan An-
1942, ketika kapal interniran yang memulangkannya ke Je- war (Pedoman), Mochtar Lubis (Indonesia Raya), dan Adam
pang singgah di Singapura, Nishijima ikut ajakan Pasukan Malik (Antara). Sejak kunjungan itu, Nishijima berhubung-
Wilayah Selatan untuk kembali ke Jawa. an akrab dengan Adam. Keduanya saling bertukar infor-
Dia pun bergabung dengan Kantor Perwakilan Ang- masi dan gagasan mengenai masalah pampasan.
katan Laut (Kaigun Bukanfu) di Jakarta, yang di- Jejak Nishijima juga tampak dalam hubungan Adam Ma-
TEMPO/NURDIANSAH] (AIKO), DOK. PERPUSNAS RI (ADAM)

kepalai Laksamana Muda Tadashi Maeda. Pada lik dengan CIA. McAvoy saat diwawancarai Weiner pada
Oktober 1944, Kaigun Bukanfu mendirikan 2005 mengatakan ia bisa merekrut Adam Malik karena
sekolah Asrama Indonesia Merdeka. Kepala diperantarai oleh Nishijima. Adam Malik meminta uang
sekolah itu adalah Ahmad Subardjo dan di- kepada CIA sebesar Rp 50 juta untuk membiayai gerak-
kelola oleh Nishijima. Pada 17 Agustus 1945, an Kesatuan Aksi Pengganyangan Gestapu. Hal ini ter-
Nishijima juga ikut terlibat dalam perumusan ungkap dari telegram Duta Besar Marshall Green kepada
teks Proklamasi. Asisten Menteri Luar Negeri Bill Bundy tertanggal 2 De-
Nishijima datang lagi ke Indonesia pada Ma- sember 1965 yang menyetujui permintaan itu.
ret 1953 menemui Sukarno untuk men- ●

56 | | 11 OKTOBER 2015
TELEGRAM DARI
PANGLIMA JAKARTA
P E M BA N TA I A N KO M U N I S D I L A K U K A N S O E H A RTO D E N GA N M E M A N FA AT K A N R A N TA I KO M A N D O M I L I T E R YA N G
A DA . T ER DA PAT ” RUA N G P E R A N G ” D I K A N TO R KO DA M ACE H .

K
EHADIRAN Sarwo Edhie Panglima Kostrad wira tinggi Kodam Diponegoro bersimpati pada ge-
Wibowo di kampus Universi- Mayjen Soeharto saat rakan yang dipimpin Letnan Kolonel Untung itu.
tas Kristen Satya Wacana Sa- melakukan brieng Ketika Sarwo tiba di Salatiga, tentara membagi-
latiga menggurat kuat pada
dengan staf Kostrad kan formulir kepada mahasiswa untuk direkrut da-
terkait dengan
ingatan Pradjarta Dirdjosa- lam wajib militer. ”Saya dan sejumlah kawan ambil
peristiwa Gestapu.
njoto. Sarwo datang ke kota formulir dan ikut,” kata Pradjarta, yang saat itu ak-
di Jawa Tengah ini untuk tif dalam Gerakan Angkatan Muda Kristen Indone-
membasmi Partai Komunis sia, kepada Tempo, dua pekan lalu.
Indonesia di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Pria kelahiran Yogyakarta, 5 April 1947, ini me-
Yogyakarta. ngatakan, sejak Sarwo merekrut kalangan muda,
Pradjarta, saat itu mahasiswa baru di fakultas perburuan dan pembunuhan terhadap anggo-
BUKU KOSTRAD, SEJARAH DAN PENGABDIANNYA

hukum kampus tersebut, hanya ingat bahwa Ko- ta PKI berlangsung secara besar-besaran. Sebagai
mandan Resimen Para Komando Angkatan Da- rek rutan RPKAD, Pradjarta mendapatkan pelatih-
rat (RPKAD) itu datang sekitar akhir Oktober 1965. an militer. Ia juga dibekali senjata laras panjang
Sarwo datang dari Jakarta dengan misi utama Lee-Enfield dengan isi satu peluru. Tugasnya men-
membersihkan Jawa Tengah dan Yogyakarta dari jaga tahanan anggota dan simpatisan PKI. ”Mereka
Partai Komunis Indonesia. ditahan di gedung rakyat Salatiga, sekarang Hotel
Dalam struktur Tentara Nasional Indonesia Ang- Mutiara,” ujarnya.
katan Darat, Jawa Tengah dan Yogyakarta berada di Hal ini menunjukkan adanya garis komando
bawah Komando Daerah Militer Diponegoro. Sete- dari Jakarta ke berbagai daerah untuk menghabisi
lah pecah Gerakan 30 September 1965, banyak per- PKI. Rantai komando itu lebih jelas terlihat dalam

11 OKTOBER 2015 | | 57
PERINTAH INI TERMASUK MENGAKUI
KEPEMIMPINAN SOEHARTO DI ANGKATAN
BERSENJATA DAN DEKLARASI YANG
DIKELUARKAN MOKOGINTA PADA TENGAH
MALAM 1 OKTOBER 1965: ”MEMERINTAHKAN
SEMUA ANGGOTA ANGKATAN BERSENJATA
SECARA TEGAS DAN SUNGGUH
SUNGGUH UNTUK MEMUSNAHKAN
KONTRAREVOLUSIONER DAN SEMUA
PENGKHIANAT SAMPAI KE AKARAKARNYA”.

sejumlah dokumen yang diperoleh Jess Melvin,


peneliti dari University of Melbourne, Australia.
Melvin bolak-balik Melbourne-Banda Aceh antara
2008 dan 2014 saat meneliti pembantaian massal
di Aceh pada 1965-1966.
Dokumen itu ditemukan Melvin di bekas kan-
tor arsip Badan Intelijen Negara di Banda Aceh.
Dia hampir tak percaya ketika diberi sebuah ko-
tak kardus yang penuh dengan 3.000 halaman
dokumen rahasia militer dan pemerintah pada
puncak genosida di provinsi ini. ”Dokumen-do-
kumen ini merinci dengan jelas kesalahan mili-
ter dalam genosida serta merekam perintah dan
rantai komando militer yang bertanggung jawab
atas pembunuhan-pembunuhan di provinsi ini,”
kata Melvin dalam surat elektronik kepada Tem-
po, September lalu. ”Dokumen itu mewakili ko-
leksi terbesar dari dokumen sumber utama dari
masa genosida yang pernah ditemukan.”
Dokumen itu adalah fotokopi dari naskah asli.
Kertas-kertas itu tertumpuk di dalam sebuah kotak
kertas printer tua. Kualitas dokumen itu baik. Se- ma perintah dari Jakarta dan Medan, yang selanjut-
bagian fotokopinya sangat gelap. nya diteruskan kepada komandan militer di kabu-
Dokumen itu, menurut Melvin, mengungkap paten dan kecamatan. Perintah ini termasuk meng-
serangan TNI terhadap PKI yang dipimpin secara akui kepemimpinan Soeharto di Angkatan Bersen-
terpusat dari Jakarta di bawah pimpinan Menteri jata dan deklarasi yang dikeluarkan oleh Mokogin-
Panglima Angkatan Darat Soeharto, lalu turun ke ta pada tengah malam 1 Oktober 1965: ”memerin-
Wakil Menteri Panglima Angkatan Darat untuk wi- tahkan semua anggota Angkatan Bersenjata secara
layah Sumatera, Mayor Jenderal J. Mokoginta, dan tegas dan sungguh-sungguh untuk memusnahkan
Panglima Daerah Militer Iskandar Muda, Ishak kontrarevolusioner dan semua pengkhianat sam-
Djuarsa. Soeharto mengendalikan rantai komando pai ke akar-akarnya”.
ini melalui telegram. Pada 4 Oktober, perintah ini diberikan kepada
Tiga pemimpin kunci ini menggunakan rantai ko- pemimpin sipil dan Pemerintah Provinsi Aceh,
mando kodam dan Komando Ganyang Malaysia, yang di hadapan Panglima Kodam Aceh menan-
yang sebelumnya dikenal sebagai Komando Operasi datangani sebuah deklarasi ”untuk bertekad me-
Tertinggi, di seluruh Sumatera, ”Untuk melumpuh- musnahkan apa yang menyebut dirinya Gerakan
kan pemerintah sipil secara efektif di Aceh dan me- 30 September bersama antek-anteknya”. Mereka
nerapkan keadaan darurat militer de facto sebelum kemudian menandatangani dokumen kedua yang
melancarkan serangan terhadap PKI,” kata Melvin. menyatakan kewajiban bagi rakyat untuk mem-
Pada tahap awal, pimpinan militer Aceh meneri- bantu setiap usaha buat memusnahkan Gerakan

58 | | 11 OKTOBER 2015
30 September. ”Inilah pertama kalinya ada perin- Komandan RPKAD liter Aceh Utara meminta dan kemudian meneri-
tah eksplisit yang menyerukan pembunuhan war- Kolonel Sarwo Edhie ma 44 senapan Lee-Enfield dan 3 sten gun untuk
ga sipil oleh warga sipil lain. Hal ini menunjukkan Wibowo (tengah) di dibagikan kepada anggota Hansip dan Hanra buat
bahwa militer sengaja berusaha memicu pembu- depan mahasiswa membantu TNI ”membersihkan/menumpas G-30-
nuhan ekstra-yudisial di provinsi ini,” ujar Melvin. yang tergabung dalam S”. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa
Keputusan untuk memulai pembunuhan sistema- KAMI, di halaman provinsi telah ”kehabisan” amunisi senjata sema-
kampus UI, Jakarta, 10
tis berskala besar, kata Melvin, tampaknya telah di- cam itu belakangan ini.
Januari 1966.
buat sekitar 14 Oktober. Pada saat itu, Ishak Djuar- Menurut Mayor Jenderal Purnawirawan Samsu-
sa membentuk ”ruang perang” untuk mengawasi din, penulis Mengapa G 30 S/PKI Gagal?, RPKAD
operasi. Tujuan dari ruang perang, Ishak menje- dan Kostrad turun ke daerah untuk mencegah ke-
laskan, untuk ”memungkinkan Kodam melancar- rusuhan. Tapi, ”Tanpa dikomandoi, karena meli-
kan perang nonkonvensional sesuai dengan Konsep hat tentara datang, rakyat tampaknya jadi punya
Perang Wilayah”. Ruang perang, menurut dia, me- keberanian untuk menumpas PKI,” katanyaw.
mungkinkan militer ”untuk berhasil memusnahkan Untuk mendapatkan konfirmasi, Tempo meng-
mereka bersama-sama orang-orang itu”. hubungi Markas Besar TNI Angkatan Darat, tapi di-
DOK. PERPUSNAS RI

TNI juga memberi berbagai bantuan untuk men- teruskan ke Kepala Pusat Penerangan TNI Brigadir
dukung sipil mengganyang komunis. Dalam se- Jenderal Tatang Sulaiman. Namun Tatang enggan
buah dokumen yang disusun Bupati Aceh Utara T. menjawab pertanyaan Tempo karena bukan kewe-
Ramli Angkasah, pada pertengahan Oktober, mi- nangannya. ●

11 OKTOBER 2015 | | 59
1

BARISAN
Dalam latihan, tak jarang mereka mengguna-
kan senjata api jenis bren. ”Semua senjata dilatih-
kan,” ujarnya.
Mereka lalu diterjunkan dalam operasi pe-

PEMBURU nangkapan gembong Partai Komunis Indonesia.


Pencidukan orang-orang PKI dilakukan setelah
mereka mendapat perintah berdasarkan sebuah

DAN KUPING daftar. Sebagai Komandan Banser, Sugiri menye-


rahkan daftar buron kepada bawahannya. Sasar-
an utamanya adalah pengurus, ketua, wakil ke-

ORANG PKI
tua, sekretaris, bendahara, dan tokoh PKI di ke-
camatan dan desa. Saat itu, setiap desa harus pu-
nya Banser satu peleton.
Hansip dan paramiliter juga mendapat seragam.
P U LU H A N RIB U MIL ISI A N T IKO M U N IS D IL AT IH T N I Sugiri merasa tambah gagah karena seragam Ban-
U N T U K M E N D U K U N G O P E R AS I P E N U M PASA N P K I . ser bagus-bagus. ”Biayanya entah dari siapa, se-
D I P I N JA M I S E N JATA, T IDA K D I B E R I P E LU RU. perti datang sendiri. Perangkat drum band juga
ada, padahal berapa harganya,” katanya.
Dalam buku John Hughes, The End of Sukarno:
A Coup that Misfired, a Purge that Ran Wild, Ko-
mandan RPKAD Sarwo Edhie Wibowo mengakui

S
UGIRI, 77 tahun, warga Luma- peran pasukannya melatih milisi untuk mengim-
jang, Jawa Timur, adalah Ko- bangi PKI yang terorganisasi. ”Kami beri mere-
mandan Barisan Serbaguna An- ka latihan... agar berani menumpas komunis ke
sor (Banser) Nahdlatul Ulama akar-akarnya,” ucap Sarwo.
pada 1965-1970. Masih segar da- Sarwo mendorong warga sipil antikomunis un-
lam ingatannya bagaimana Ban- tuk membantu karena permintaan tambahan pa-
ser bersama para pemuda dari sukan ditolak Menteri Panglima Angkatan Darat
organisasi lain dilatih Tentara Soeharto. ”Mereka latihan dua-tiga hari. Kemudi-
Nasional Indonesia menjadi ”Hansip Pancasila”. an kami lepaskan agar berani menumpas komu-
”Kami dilatih di alun-alun oleh anggota komando nis,” katanya.
distrik militer. Latihan baris berbaris seperti tenta- Gelombang pertama pelatihan militer untuk
FOTO-FOTO: DOK: PERPUSNAS RI

ra,” katanya kepada Tempo, Jumat dua pekan lalu. warga sipil dimulai pada akhir 1965 di Semarang.
Pelatihnya adalah personel Resimen Para Ko- Setelah itu, serempak di semua komando terito-
mando Angkatan Darat (RPKAD). Sugiri lupa pang- rial di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Puluh-
katnya, tapi masih ingat nama pelatih itu, Mahmu- an ribu milisi dilatih. Selain dari Gerakan Pemu-
di. ”Sudah almarhum. Dia komandan dan pelatih da Ansor, ada peserta dari Komando Kesiapsia-
Hansip dari Baret Merah yang diperbantukan ke gaan Angkatan Muda Muhammadiyah, Pemuda
kodim, ditugasi untuk melatih,” ucapnya. Marhaen, dan Pemuda Katolik. Setelah pelatihan

60 | | 11 OKTOBER 2015
1. Pengarahan untuk kan soal pemberontakan PKI di Madiun.
menumpas PKI di Jawa Banyak santri ikut operasi karena menganggap
Tengah, 1965. penumpasan PKI hukumnya wajib. Sebab, kalau
PKI menang, Islam akan dihancurkan. Orang tua
2. Pelatihan pemuda-
pemuda Marhaen dan dan kiai juga merestui. Kalau mati, mereka mati
ormas lain di Bali untuk syahid, langsung masuk surga. Sugiri dan pemu-
menumpas PKI, 1965. da Anshor selalu mengingat pernyataan Yusuf
Hasyim, pemimpin pusat Anshor: ”Pukul dulu,
urusan belakang.”
Putmainah, bekas legislator dari Fraksi PKI, me-
ngatakan operasi Banser kejam dan sadistis. Tak ja-
rang kerabat sendiri pun dibantai karena beda ide-
ologi. ”Ada tetangga yang bercerita bahwa Banser
mendapat upah Rp 5.000 setiap memenggal satu
kepala anggota PKI,” ujar perempuan 87 tahun itu.
2
Meski tokoh PKI, Putmainah lolos dari pem-
bantaian. Tapi suaminya, anggota Batalion 29 Bli-
singkat itu, milisi dibagi dalam kelompok-kelom- tar, tewas setelah menghadiri rapat PKI di Jakar-
pok dan diikutkan dalam operasi. ta. Putmainah mengatakan dia selamat karena
Operasi pengejaran PKI dilakukan terencana, dilindungi keluarga Presiden Sukarno. Soekar-
terstruktur, dan sistematis. Rapat-rapat opera- mini Wardoyo, kakak kandung Sukarno, adalah
si digelar di kodim. ”Semua diatur kodim. Kalau ayah angkat Putmainah.
akan ada kegiatan bersama, kumpulnya di alun- Menurut Putmainah, saat itu ada bantuan Al-
alun kota,” kata Sugiri. ”Dilihat kekuatannya be- Quran dari Tentara Nasional Indonesia kepada
rapa peleton, kemudian dilakukan operasi. Kami pondok pesantren dan anggota Ansor yang ikut
(pimpinan Banser) ikut bersama-sama tentara operasi. Namun Chudlari Hasyim, warga Blitar
mengawal di belakang.” berusia 79 tahun yang turut dalam operasi, mem-
Anggota Baret Merah mengawasi mereka. Di bantahnya dan menyatakan bahwa perjuangan-
Lumajang, ada 10 anggota RPKAD yang mengawal nya murni karena ideologi, tanpa iming-iming
operasi. Ketika operasi, Banser dan Ansor selalu materi apa pun.
membawa penjalin (batang rotan) dan senjata ta- Situasi tidak keruan itu agak tertib setelah TNI
jam. Rotan ini pemberian kiai sebagai jimat. ”Ka- Angkatan Darat dari pusat mengambil alih ope-
lau sudah mendapat tugas, kami dipinjami senja- rasi penumpasan di berbagai daerah. Melalui ko-
ta (senapan dari kodim). Diberi tahu caranya me- dim dan koramil, anggota Banser dilatih. Walau-
nembak tapi tidak diberi peluru,” ujar Sugiri. pun namanya organisasi paramiliter, tak banyak
Mereka yang kena sisir Banser dipastikan ba- anggota Banser bisa baris berbaris.
nyak yang tewas. ”Teman-teman saya seperti su- Banser berperan besar dalam Operasi Trisula,
dah (lepas kendali).... Jadi sudah tidak bisa me- operasi penumpasan sisa-sisa PKI di Blitar Sela-
lihat orang PKI. Kalau lihat, maunya langsung tan. Sebelumnya Banser di depan dan TNI di be-
menghajar saja waktu itu,” kata Sugiri. lakang, kini Banser di belakang sebagai pagar be-
Banyak simpatisan komunis dan bahkan yang be- tis. ”Kami juga tak lagi pakai sarung, tapi diberi
lum tentu anggota PKI kena ”sikat” juga. ”Manusia seragam Hansip oleh tentara,” kata Chudlari.
kalau sudah pernah berbuat semacam itu (mem- Ribuan anggota Banser dikerahkan memben-
bunuh), tidak diberi (kesempatan) begitu, akan tuk pagar betis mengelilingi kawasan Blitar Sela-
ngawur. Selalu ingin (membunuh),” ucapnya. tan, yang menjadi lokasi pelarian tokoh PKI dari
Sugiri tidak menampik kabar bahwa ada yang Jakarta. Meski Banser hanya sebagai pagar betis,
bertindak sendiri di luar operasi. ”Ada yang ke- tak sedikit simpatisan PKI meregang nyawa di ta-
tinggalan, kemudian diseser (dikejar) sendiri oleh ngan mereka. Simpatisan PKI yang tidak ditahan
(masyarakat) desa. Kami tidak tahu,” katanya. Si- TNI diserahkan kepada Banser.
tuasi pada masa awal pembersihan PKI memang Menurut Chudlari, tak terhitung jumlah orang
kacau dan tidak terkendali. PKI yang diangkut truk tentara untuk diserahkan
Sugiri mengaku tidak menyesali perbuatan- kepada Banser agar disembelih. Hal ini biasanya
nya. Menurut dia, pada waktu itu Banser mela- dilakukan pada malam hari setelah disiapkan lu-
kukannya karena ingin membela negara dan aga- bang permakaman. ”Kadang ada anak buah saya
ma. ”Khawatir akan terjadi peristiwa Madiun yang bandel memberi saya kuping orang PKI se-
1948. Itu yang diwaspadai,” ucapnya, menyebut- bagai hadiah,” ujar Chudlari. ●

11 OKTOBER 2015 | | 61
BUDI YUWONO IMAM CHOURMAIN:

KARUNG LATIHAN ITU


DIISI ORANG

P
ULUHAN ribu pemuda anti- siang. Ternyata Om Toyo masih di rumah. Pada-
komunis dilatih dan diterjun- hal saya tahu persis setengah tujuh biasanya beli-
kan dalam operasi penum- au sudah di kantor. Kok, tumben?
pasan Partai Komunis Indo- Saya diajak sarapan. Setelah selesai sarapan,
nesia. Budi Yuwono Imam saya ditarik ke kamar kerjanya. Kepada saya, Om
Chourmain, 73 tahun, man- Toyo mengatakan: ”Aku tahu kamu anak HMI.
tan aktivis Himpunan Maha- Harus saya jelaskan situasi politik Indonesia se-
siswa Islam (HMI) dan man- karang ini.” Ia kemudian berpesan kepada saya:
tan anggota Resimen Mahasiswa Universitas Ga- ”Kalau nanti ada gerakan begini-begini, nah itu
djah Mada, salah satu aktivis mahasiswa yang di- PKI....”
rekrut Komandan Resimen Para Komando Ang- Akhir September itu, Aidit berpidato di Kong-
katan Darat (RPKAD) Sarwo Edhie Wibowo. Budi res Persatuan Insinyur Indonesia di Senayan. Di
Yuwono mengenyam pelatihan Para Komando di situ Aidit bilang: ”Kalau tidak bisa membubarkan
Pusat Pendidikan Pasukan Khusus di Batujajar. HMI, PKI sarungan saja.” Surat Waperdam (Wa-
Tiga setengah tahun ia meninggalkan bang- kil Perdana Menteri) Soebandrio membubarkan
ku kuliah untuk operasi pengejaran orang-orang HMI disobek Ahmad Yani. Yani bilang: ”Lewati
merah. Tatkala Soeharto mengatakan opera- mayat saya kalau mau bubarkan HMI.” HMI dita-
si menumpas PKI sampai ke akar-akarnya tun- kuti PKI karena HMI organisasi kader, mencetak
tas, Budi pamit kepada Sarwo Edhie untuk balik calon-calon pemimpin.
ke sekolah. Berikut ini cuplikan pengakuan Budi Setelah itu, Apa yang Anda lakukan?
kepada Tempo, yang menemuinya dalam dua kali Saya segera pulang ke Yogya. Sampai Yogya
kesempatan pada pertengahan September lalu. tanggal 28 pagi, saya langsung menuju Markas
Budi meminta beberapa keterangan mengenai Cabang HMI di Ngabean. Saya sampaikan kepa-
operasi yang dia ikuti tidak ditulis. da teman-teman apa yang diceritakan Om Toyo.
Waktu itu ketua cabangnya Sudarji. Saya menga-
Anda dulu mahasiswa apa? Bagaimana cerita- takan situasi sudah gawat. Kalau terjadi sesuatu,
nya Anda terlibat dalam pelatihan militer? kita perang. Kalau kalah, gerilya.
Saya masuk Fakultas Ekonomi UGM tahun Tanggal 1 Oktober pagi, saya mendengar di Ra-
1962. Saat itu suasana sudah tidak nyaman. Kam- dio Australia ada kup Dewan Jenderal. Mayor Jen-
pus dan dosen-dosen dikuasai GMNI (Gerakan deral Sutoyo, om saya, mati terbunuh. Saya lang-
Mahasiswa Nasional Indonesia) dan CGMI (Con- sung mbatin: ”Wis ora liyo, pasti kerjaan PKI.”
sentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia). Ada dis- Saya lari ke Cabang HMI. Di Ngabean juga ada
kriminasi yang sistematis. Mahasiswa Islam, apa- kantor CC PKI. Ratusan orang komunis sudah
lagi aktivis HMI, terasing. Kuliah kebagian duduk berkumpul berpakaian hitam-hitam. Anak-anak
paling belakang, cari buku di perpustakaan tidak HMI berkonsolidasi sambil menyelamatkan do-
dikasih. Sesama mahasiswa saling curiga. Sangat kumen. Berhari-hari kami penuh ketegangan, ti-
tidak nyaman. dak tahu siapa teman siapa musuh.
Pada 27 September 1965, ada Pekan Olahraga Bagaimana Anda ikut dalam operasi penumpas-
Mahasiswa di Istora Senayan. Saya ikut cabang an PKI?
atletik. Pertandingan atletik dilaksanakan paling Saya risau karena seorang teman intel mene-
awal sehingga saya bisa menengok paman saya di mukan dokumen PKI Yogya. Isinya, nomor satu
Jakarta, Mayor Jenderal Sutoyo, di Jalan Sumen- di daftar yang harus dihabisi adalah saya: Budi
ep 17, Menteng. Bu Toyo itu sepupu ibu saya. Saya Yuwono. Saya sewaktu mahasiswa menjadi Kasi I
tiba di rumah Mayor Jenderal Sutoyo sudah agak (Intelijen) Resimen Mahasiswa Mahakarta UGM.

62 | | 11 OKTOBER 2015
50 TAHUN TR AGEDI 1965

Saya di HMI anggota biasa, bukan pengurus ca- ”KARUNG muda Muhammadiyah sampai Pemuda Ansor.
bang. Pengurus komisariat pun tidak. Saya men- Kami tahunya orangnya saja yang datang. Siapa
curigai teman SMA saya, Dharmoko. Dia Sekreta-
KARUNG ITU yang ikut itu urusan kodim. Latihan tersebut un-
ris CGMI Yogyakarta. Dia tahu sejarah saya di Se- DIISI TUBUH tuk membentuk perlawanan rakyat kepada PKI.
marang. ORANG Nah, para pemuda itu saat dilatih kan tidak bera-
Bapak saya, Abu Umar, adalah Sekretaris Ma-
syumi Jawa Tengah. Paman saya dibunuh PKI di
BETULAN. ni membunuh. Saat latihan perang-perangan di
Kandang Menjangan, karung-karung itu diisi tu-
Blora saat affair Madiun 1948. Saat peristiwa Ma-
LALU PARA buh orang betulan. Lalu para pemuda itu dipe-
diun, saya kelas I SR (Sekolah Rakyat). Keluarga PEMUDA rintahkan menyerbu dan menusuk karung terse-
saya tinggal di dekat alun-alun Madiun, jadi tahu ITU DIPE but dengan sangkur. Serbu... jleb. Sangkur dita-
bagaimana PKI di sana waktu itu. Musso dibakar, rik, curr, darah semua. Siapa yang dibunuh, me-
saya juga tahu. Akhirnya saya hanya punya dua
RINTAHKAN reka tidak tahu. Pokoknya mereka harus berani.
pilihan: to kill or to be killed. MENYER Biasanya, kalau sudah merasakan membunuh,
Anda direkrut Sarwo Edhie Wibowo saat ia keli- BU DAN mereka jadi berani.
ling Jawa Tengah dan Yogyakarta? MENUSUK Berapa lama pelatihan itu? Senjata juga dikasih-
Begini, saat saya menjadi Kasi I (Intelijen) Resi- kan ke mereka?
men Mahasiswa Mahakarta UGM, markas saya di
KARUNG Paling-paling tiga-empat hari. Tidak semua di-
Korem. Sewaktu Pak Sarwo ke Korem Pamung- TERSEBUT kasih senjata. Senjata yang paling gampang wak-
kas, saya segera disodorkan ke Pak Sarwo oleh DENGAN tu itu, ya, LE (Lee-Enfiled buatan Inggris). Ini se-
Komandan Korem Kolonel Mulyono. Pak Sarwo
meng-interview saya. Saya bilang saya kepona-
SANGKUR. napan laras panjang Belanda, sisa-sisa perang ke-
merdekaan 1945. AK-47 dipakai belakangan, tapi
kan Mayjen Sutoyo. Ya wis, langsung masuk. Itu
SERBU... kami (tentara) yang pakai.
akhir Oktober 1965. Saya dikirim pendidikan ke JLEB.” Sebagai intel mahasiswa, Anda punya daftar un-
Markas RPKAD di Batujajar. Saya mungkin satu- tuk mengejar para aktivis mahasiswa yang terli-
satunya mahasiswa yang direkrut. Tidak ada te- bat PKI?
man-teman saya yang tahu. Anak HMI banyak Tidak. Pembersihan di kampus diserahkan ke
yang dilatih, tapi hanya di area, di kampung saja. rektor.
Rekrutmen RPKAD itu sedikit. Di angkatan Tapi Anda ikut menginterogasi?
saya yang ikut pendidikan ada 196 orang, yang Ya, satu per satu kami interogasi. Ada kader
non-ABRI cuma tiga. Dua gugur, yang lulus cuma PKI yang GTM (gerakan tutup mulut)-nya kuat se-
saya. Latihan RPKAD berat sekali. Menyeberangi kali. Tapi saya punya jurus andalan, yaitu meng-
Segoro Anakan (ke Nusakambangan). Jalan kaki gunakan orong-orong (serangga tanah). Kaki-ta-
dari Batujajar. Tidak dikasih bekal, hanya bawa ngan mereka saya ikat, lalu orong-orong saya ta-
tujuh pisau komando, kompas, dan peta. Bawa ruh di pusar mereka, saya tutup asbak. Sembi-
senapan tapi tidak dikasih peluru. lan puluh persen berhasil. Tidak sampai lima me-
Setelah itu, Anda ditugasi ke mana? nit mereka ngomong. Saya diajari teknik itu oleh
Setelah mendapat brevet, saya adik sepupu saya, Haki Charomain. Dia Kasdam
langsung bergabung dengan pa- di Aceh sewaktu G-30-S. Hasil interogasi itu, yang
sukan Pak Sarwo. Pekerjaan- kategori A dibawa ke Jakarta. Tapi, ya, itulah,
nya kelayaban (intel). Saya ikut kami mengakui bisa jadi ada salah eksekusi ka-
terus sampai terakhir Operasi rena kurang keakuratan data. Daftar PKI itu kan
Trisula di Blitar Selatan. belum tentu semua PKI. Seperti petani disodori
Banyak pemuda dilatih ko- BTI, itu kan tidak berani nolak.
rem dan RPKAD? Anda sendiri pernah melakukan eksekusi?
Banyak. Semuanya di (Diam sesaat.) Ya. Suatu hari kami memba-
Jawa dan Bali kalau di- wa tahanan. Kami bawa ke LP Wirogunan (Yog-
jumlahkan mungkin pu- ya), penuh; LP Klaten penuh; LP Solo penuh.
luhan ribu orang kami la- Lalu kami diperintahkan balik. Di tengah per-
tih. Materinya ideologi, ba- jalanan, truk kami minta berhenti di tengah sa-
ris, menggunakan senjata. wah antara Delanggu dan Klaten. Kami mena-
Di Kesatrian Kandang Men- wari tahanan: siapa yang mau kencing? Saat
jangan, Kartasura, misalnya, kencing, satu tahanan berusaha lari. Semua lalu
TEMPO/FRANNOTO

kami kumpulkan pemuda kami tembak. Satu truk 50-an orang tidak ada
dari banyak organisa- yang tersisa. Mati semua. Sopir truk bertanya:
si. Dari Pe- kernetnya ke mana? Lha, dia ikutan mau lari, ya
kami bunuh juga.... ●

11 OKTOBER 2015 | | 63
JAKET PALSU DARI HAWAII

T
AK seorang pun mendongakkan kepala ke- si, dapur umum, dan kendaraan operasional. ”Mereka juga
tika Menteri Transmigrasi dan Koperasi Mo- punya kode komando melalui radio yang terpusat di Uni-
hammad Achadi membuka sebuah doku- versitas Indonesia Salemba,” katanya.
men di atas meja. Ia menyampaikan ada 70 Kelompok penentang Sukarno berhimpun dalam Front
mahasiswa direkrut untuk mengorganisasi Pancasila, Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Ke-
gerakan massa penentang Sukarno yang di- satuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemu-
latih di Pulogadung. da Mahasiswa Indonesia (KAPMI), dan Kesatuan Aksi Pe-
”Perintah bergerak, Pak Presiden?” kata Achadi di ha- muda Pelajar Indonesia (KAPPI).
dapan Presiden Sukarno dan Tim Khusus Pasca Peristiwa Harold Crouch, dalam buku Army and Politics in Indone-
30 September 1965 di Istana Merdeka, sekitar Maret 1966. sia, memaparkan, agar gerakan KAMI didukung luas dan se-
Tim ini bertugas menghentikan dampak buruk G-30-S. makin banyak, Ali Moertopo, Kepala Operasi Khusus, ope-
Sukarno menggeleng. ”Jangan. Mereka ini anak-anak rasi intelijen bentukan Soeharto, membagi-bagikan jaket
(1) (2) kuning yang serupa dengan jaket alma-
mater UI kepada mahasiswa dari kampus
lain agar mereka ikut serta berunjuk rasa.
Crouch menyebutkan jaket itu berasal dari
badan intelijen Amerika Serikat (CIA).
”Saya tidak tahu kabar itu,” ujar Har-
ry Tjan Silalahi, Ketua Presidium Pimpin-
an Pusat Perhimpunan Mahasiswa Kato-
lik Republik Indonesia (PMKRI) 1961-1962,
pada September lalu. PMKRI kala itu ber-
ada dalam barisan penentang Sukarno.
Tapi, menurut Achadi, isu jaket kuning
itu begitu meluas. Yang membuat dia he-
ran, ribuan jaket bisa tersedia secara se-
rentak, padahal usaha mesin konfeksi ma-

FOTO: DOK. PERPUSNAS RI (DEMONSTRASI), TEMPO/NURDIANSAH (ACHADI), TEMPO/FRANNOTO (SILALAHI)


sih amat jarang di Jakarta.
Harry membantah soal itu. Mahasiswa
dinilainya memiliki nasionalisme dan eng-
gan dekat dengan Amerika Serikat. Kalau
(3) itu terjadi, ia malu dicerca sebagai antek
1. Demonstrasi gabungan pemuda, pelajar, mahasiswa, buruh, karyawan, dan Amerika. ”Ini murni Pancasilais berhada-
kaum cendekiawan menuntut pembubaran PKI dan ormas-ormasnya serta pan dengan kiri,” ucapnya.
pembersihan kabinet pemerintah dari unsur Gestapu, akhir Oktober 1965. Pembagian jaket UI palsu itu juga di-
2. Mohammad Achadi. 3. Hari Tjan Silalahi. ungkap Manai Sophiaan, mantan Duta Be-
sar Indonesia di Moskow, dalam buku Ba-
kita juga,” ucap Sukarno, seperti ditirukan Achadi kepada yang-bayang PKI. ”Saya punya dua jaket kuning yang dida-
Tempo, September lalu. tangkan dari Hawaii itu. Saya simpan. Akan saya kasih tun-
Dalam rapat itu, hadir antara lain Wakil Perdana Men- jukkan kalau ada orang yang tidak percaya,” tulisnya.
teri Chaerul Saleh, Menteri Panglima Angkatan Darat Soe- Pembagian jaket itu, menurut Manai, tidak dilakukan di
harto, dan Panglima Komando Daerah Militer Jakarta Raya dalam kampus, tapi di jalan. Dalam Kehormatan bagi yang
Amir Machmud. ”Amir mengaku tidak tahu ada pelatihan Berhak: Bung Karno Tidak Terlibat G30S/PKI, Manai menya-
mahasiswa oleh baju hijau (Angkatan Darat),” ujar Acha- takan bahwa jaket kuning itu terbuat dari bahan parasut.
di. Soeharto, yang duduk persis di sampingnya, saat itu tak Dalam versi Manai, jaket itu adalah jaket yang biasa dipa-
bersuara. ”Dia hanya diam.” kai anak sekolah dan sheriff di Amerika menjelang musim
Menurut Achadi, gerakan anti-Sukarno itu begitu solid dingin. ”Kabar yang tersiar, jaket itu diangkut mengguna-
dan terencana. Kelompok itu memiliki pos-pos konsolida- kan pesawat Hercules dari Hawaii,” ujar Achadi. ●

64 | | 11 OKTOBER 2015
OPERASI RAHASIA
DARI PHOENIX PARK
I N G G R I S M A R A H T ER H A DA P S I K A P I N D O N ES I A YA N G banyak dokumen Gilchrist yang menunjukkan
M E N O L A K P E M B E N T U K A N F E D E R AS I M A L AYA . S U DA H L A M A dia tahu benar kasus pembantaian, bahkan ska-
la kekejaman yang telah terjadi. Tapi yang paling
INGIN MENYINGKIRK AN SUK ARNO.
penting adalah perannya bersama Reddaway da-
lam propaganda dan perang intelijen selama ta-
hun 1965,” kata Henry dalam wawancara dengan
Tempo, pertengahan September lalu.

P
ADA musim gugur 1965,
George Frank Norman Red- ★★★
daway dipanggil Kemente- INDONESIA dan sejumlah negara Asia Teng-
rian Luar Negeri Inggris un- gara pada 1960-an dinilai penting secara ekono-
tuk mendapatkan penjelas- mi dan strategis secara politik bagi Inggris, yang
an ringkas mengenai sebuah pernah menjajah sejumlah negara di kawasan
misi khusus. Pria 47 tahun itu
diplomat yang sedang naik
daun. Dari Kementerian, Reddaway menerima
tugas khusus: mengambil alih operasi di Indo-
nesia yang selama ini dijalankan Kementerian
Luar Negeri dan badan intelijen Inggris, MI6, dari
Phoenix Road, Singapura.
Reddaway adalah ahli propaganda. Dia meng-
awali karier di Resimen Penghubung GHQ, Phan-
tom, dengan tugas mengumpulkan informasi in-
telijen di garis depan dan melaporkannya kepada
komandan di lapangan.
Sebelum pemanggilan Reddaway, Duta Besar
Inggris untuk Indonesia, Andrew Gilchrist, tiba di
London. Dia yang membujuk pejabat Kementeri-
an Luar Negeri Inggris, Joe Garner, untuk mengi-
rim Reddaway ke Indonesia. Menurut Gilchrist,
operasi rahasia untuk melawan Sukarno tak ber-
jalan baik dan dia butuh bantuan.
Menyetujui permintaan Gilchrist, Garner mem-
beri Reddaway uang tunai 100 ribu pound. Tugas
yang dia emban, kata Reddaway seperti dilansir
The Independent edisi 1 Desember 1998, ”Melaku-
kan apa pun yang bisa saya lakukan untuk me-
nyingkirkan Sukarno.”
Pengakuan Reddaway, serta sejumlah doku-
men Inggris dan Amerika Serikat yang telah dibu-
ka kepada publik, mengindikasikan keterlibatan
Inggris dalam Peristiwa 1965 yang berujung pada
kejatuhan Sukarno dan kehancuran Partai Ko-
munis Indonesia.
Duo Reddaway dan Gilchrist, kata peneliti dan
pengajar di Australian National University, Adam
Hughes Henry, adalah aktor penting dari operasi
rahasia Inggris melawan Sukarno dan PKI. ”Ada

70 | | 11 OKTOBER 2015
50 TAHUN TR AGEDI 1965

ini. Menurut Mark Curtis, jurnalis dan sejarawan tergantung situasi dan kesempatan yang ada”.
Inggris, dalam artikel ”US and British Complicity Sukarno menganggap proyek Federasi Malaya
in the 1965 Slaughters in Indonesia”, Asia Tengga- yang diumumkan pada 1961 itu merupakan plot
ra penting karena ”merupakan produsen utama neokolonial. Dia curiga federasi tersebut hanya
beberapa komoditas berharga”. Kawasan ini juga akal-akalan Inggris untuk terus bercokol di Asia
merupakan titik penting dalam komunikasi du- Tenggara. Dalam konsep federasi itu, Malaysia
nia serta rute laut dan udara. yang sudah merdeka akan digabungkan dengan
Karena itu, politik ekonomi dan politik luar ne- Borneo, Sarawak, dan Singapura.
geri antikolonialisme Sukarno dan kebijakan di Pada 1963, keberatan Sukarno mengkristal da-
dalam negerinya yang condong ke PKI membuat lam kebijakan Konfrontasi, yang diikuti pemu-
Inggris dan Amerika khawatir. tusan hubungan dengan Malaysia, intervensi mi-
Paul Lashmar dan James Oliver dalam buku liter tingkat rendah, hingga perang di perbatasan
Britain’s Secret Propaganda War 1948-1977 menga- sepanjang 700 mil di Kalimantan.
takan indikasi niat Inggris menyingkirkan Sukar- Menurut Michael O. Billington, dalam jurnal
no terlihat sejak 1962, setelah Sukarno secara ter- Executive Intelligence Review edisi 8 Juni 2001, Ing-
buka menentang rencana pembentukan Federasi gris menyambut Konfrontasi sebagai peluang un-
Malaya yang didukung London. Dokumen badan tuk menghancurkan nasionalisme Indonesia. Ke-
DOK. PERPUSNAS RI

intelijen Amerika, CIA, mencatat Perdana Mente- pala Staf Kementerian Pertahanan Inggris sudah
ri Inggris Maurice Harold Macmillan (1957-1963) Pembakaran gedung menyiapkan laporan yang mengusulkan operasi
dan Presiden John F. Kennedy (1961-1963) sudah Kedutaan Inggris di rahasia. Operasi tersebut dikendalikan oleh Lord
sepakat untuk ”melikuidasi Presiden Sukarno, Jakarta, 1963. Louis Mountbatten, Kepala Staf Kementerian
Pertahanan Inggris yang memimpin upaya Lon-
don untuk rekolonisasi Asia selama dan setelah
Perang Dunia II.
Tapi, kata Billington, niat menjatuhkan Sukar-
no tak kunjung tercapai lantaran Kennedy terus
menolak permintaan Inggris untuk menghenti-
kan semua bantuan bagi pemerintah Sukarno.
Maka, setelah Kennedy ditembak di Dallas pada
22 November 1963, Inggris pun bergegas. Saat
menghadiri pemakaman Kennedy, Perdana Men-
teri Inggris Alec Douglas-Hume (1963-1964) dan
Menteri Luar Negeri Amerika David Dean Rusk
(1961-1969) sepakat mengambil tindakan terha-
dap Indonesia.
Inggris mula-mula berusaha ”menggoyang”
Sukarno dengan mengaktifkan kembali gerak-
an separatis yang pernah mereka sponsori pada
1957-1958. Tapi, semenjak James Harold Wilson
menempati kursi perdana menteri pada Oktober
1964, mereka mengubah taktik.
Seperti ditulis Mark Curtis, tatkala puluhan
tentara Inggris menghadapi TNI di Kalimantan
untuk membela Malaysia, agen MI6 membuka
kontak dengan unsur-unsur kunci dalam tenta-
ra Indonesia melalui Kedutaan Besar Inggris. Sa-
lah satunya melalui Ali Moertopo, yang kemudi-
an menjadi kepala intelijen di masa Jenderal Soe-
harto. Operasi intelijen Inggris inilah yang didu-
ga turut meletupkan prahara 1965.

★★★
KETIKA Inggris dan kolega Baratnya diam-
diam berusaha menyingkirkan Sukarno, mun-
cul sebuah draf telegram yang konon milik Duta
Besar Gilchrist. Seseorang tak dikenal mengirim

11 OKTOBER 2015 | | 71
draf tersebut ke rumah Menteri Luar Negeri seka- gris melalui Reddaway yang memimpin Infor-
ligus Kepala Badan Pusat Intelijen, Soebandrio, mation Research Department (IRD) Kementeri-
yang kemudian melaporkannya kepada Sukarno. an Luar Negeri Inggris,” katanya. IRD merupakan
Dokumen itu berisi rencana ”operasi” yang meli- operasi propaganda di masa Perang Dingin untuk
batkan Inggris, Amerika, dan Angkatan Darat In- menjelek-jelekkan musuh Inggris.
donesia. Tak diketahui apakah Inggris juga memberikan
Sukarno yakin itu rancangan untuk membu- bantuan senjata kepada militer Indonesia. Yang
nuhnya. Kekhawatiran Sukarno, menurut pene- pasti, saat Amerika menyatakan hendak menya-
liti sejarah Baskara T. Wardaya, dapat dimaklumi lurkan senjata untuk militer Indonesia, Inggris
karena pada 1965 itu Inggris dan Amerika me- setuju meski awalnya sempat ragu.
mang sama-sama ingin menyingkirkan Sukarno. Dokumen diplomatik Inggris pada 1965-1966
”Amerika ingin menggantikan pemerintah yang yang dibuka untuk publik pada 1996, menurut
kekiri-kirian itu juga keinginan Inggris. Tapi Ing- Mark Curtis, juga mencatat keraguan Amerika
gris juga berkepentingan mewujudkan pemben- atas dukungan Inggris. Amerika khawatir Ing-
tukan Federasi Malaya yang ditentang Sukarno,” gris memanfaatkan ketidakstabilan di Indonesia
kata penulis buku Membongkar Supersemar! Dari untuk melancarkan serangan dari Singapura dan
CIA hingga Kudeta Merangkak Melawan Bung Kar- ”menikam jenderal baik dari belakang”.
no (2007) itu kepada Tempo, pertengahan Sep- Tapi Gilchrist dapat meyakinkan Amerika bah-
tember lalu. wa hal itu tak akan terjadi. Kedutaan Besar Ame-
Setelah upaya kudeta 30 September 1965 yang rika kemudian menyampaikan jaminan Gilchrist
diikuti pembantaian massal anggota PKI dan tu- itu kepada kontak mereka di kalangan militer In-
runnya Sukarno, dokumen Gilchrist kembali di- donesia pada 14 Oktober 1965. ”Kami berani me-
ingat. mastikan tak ada sekutu kami yang akan melan-
Meski demikian, menurut Adam Henry, tak ada carkan serangan militer terhadap Indonesia,” bu-
bukti terang soal hubungan Inggris dan Amerika nyi pesan tersebut.
dengan peristiwa 30 September. Lagi pula Inggris Inggris bahkan mendukung pergerakan tenta-
sudah menyatakan dokumen Gilchrist itu palsu. ra Indonesia. Menurut bekas koresponden BBC,
”Peristiwa tersebut ternyata juga mengejutkan Rolland Challis, pemerintahnya mengerahkan
Australia, Inggris, dan Amerika. Mereka bingung dua kapal perang untuk mengawal kapal Indo-
dengan Gerakan 30 September dan tindakannya. Duta Besar Inggris nesia yang membawa pasukan pulang dari dae-

FOTO: BUKU SAGA LANDHELGISMÁLSINS (HISTORY OF THE ANGLO-ICELANDIC FISHING DISPUTES), OLEH DAVID ÓLAFSSON
Meski demikian, mereka sangat jeli melihat pe- untuk Indonesia rah konflik menuju Jakarta melalui Selat Malaka.
luang untuk menyingkirkan Sukarno dan PKI,” tahun 1965, Andrew Pasukan tersebut, Brigade IV Infanteri, kemudi-
ujarnya. Gilchrist. an dikirim Soeharto ke Solo untuk mengejar dan
Setelah kudeta itu, kata Mark Curtis, Amerika mengeksekusi Ketua PKI Dipa Nusantara Aidit.
dan Inggris mendorong tentara Indonesia untuk Setelah PKI tumpas dan Sukarno tersingkir,
bertindak keras terhadap PKI. Ini tergambar da- konflik Inggris-Indonesia perlahan mereda. Indo-
lam kawat diplomatik yang dikirim Gilchrist dari nesia dan Malaysia memulai babak baru perun-
Kedutaan Inggris di Jakarta kepada kantor Ke- dingan damai pada Mei 1966, setelah Soeharto
menterian Luar Negeri negaranya. ”Saya tidak menerima Surat Perintah Sebelas Maret dari Pre-
pernah ragu bahwa penembakan kecil di Indo- siden Sukarno. Puncaknya, pada 11 Agustus 1966,
nesia akan menjadi awal penting bagi sebuah per- Indonesia secara resmi mengakui Malaysia.
ubahan yang efektif,” tulis Gilchrist dalam kawat Kedutaan Besar Inggris di Jakarta menolak
tertanggal 5 Oktober 1965. memberikan komentar tentang peran badan in-
Pada tanggal yang sama dengan datangnya ka- telijennya saat dihubungi Tempo pada Sabtu dua
wat dari Gilchrist itu, Alec Adams, penasihat po- pekan lalu.
litik komandan militer Inggris di Timur Jauh, Mengenai Peristiwa 1965, jawaban Keduta-
meminta Kementerian Luar Negeri tidak ragu an Inggris merujuk pada hasil investigasi dan re-
”mengkambinghitamkan PKI di mata tentara dan komendasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
orang-orang Indonesia”. Usul tersebut disetujui. yang telah menyelidiki Peristiwa 1965-1966. ”Ing-
Pada kurun inilah Kementerian memanggil Red- gris memiliki rekam jejak kuat mendukung pro-
daway untuk menjalankan misi khusus. ses formal melalui pengungkapan fakta yang be-
Menurut Adam Henry, selama periode itu, Ing- nar dan rekonsiliasi di kawasan ini, termasuk di
gris kebanyakan melakukan propaganda mela- Timor Leste dan Kamboja. Terserah rakyat Indo-
wan Indonesia dari kantor pusat regional MI6 nesia untuk menentukan bentuk yang tepat dari
Asia Tenggara di Phoenix Park, Singapura. ”Gil- mekanisme pertanggungjawabannya,” tulis per-
christ menjalankan kampanye propaganda Ing- nyataan resmi Kedutaan Inggris. ●

72 | | 11 OKTOBER 2015
50 TAHUN TR AGEDI 1965

raan Gilchrist dengan Duta Besar Amerika di Ja-

RENCANA karta, Howard P. Jones, tentang persiapan ope-


rasi militer di Indonesia. Salah satu kalimat da-
lam dokumen itu berbunyi: ”Rencana ini cukup

OPERASI dilakukan bersama ‘our local army friends’.”


Sukarno curiga itu plot untuk membunuhnya.
Maklum, Indonesia tengah bertikai dengan Ing-

PAK DUTA
D R A F T E L EG R A M D U TA B ESA R I N G G R I S JAT U H K E TA N GA N
gris lantaran propaganda ganyang Malaysia. Se-
mentara itu, di lingkaran tentara tengah ber-
edar isu dewan jenderal yang hendak menggu-
lingkan dia.
Pengamat intelijen Kenneth Conboy dalam
I N T EL I J E N I N D O N ES I A . D I D U GA P LO T U N T U K M E N Y I N G K I R K A N bukunya, Intel: Menguak Tabir Dunia Intelijen In-
donesia, menulis, Sukarno menganggap draf ter-
S U K A R N O. sebut bukti kuat adanya rencana Inggris untuk
membunuhnya sebelum Konferensi Asia-Afrika
II di Aljazair, Juli 1965.
Gara-gara kudeta tentara Aljazair, konferensi
batal. Dugaan Sukarno tak terbukti.
Tapi peristiwa 30 September 1965, disusul ja-
tuhnya Sukarno dan pembantaian ratusan ribu
anggota Partai Komunis Indonesia, mengingat-
kan orang pada dokumen itu. Baskara T. Warda-
ya, sejarawan dari Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, mengatakan ”dokumen Gilchrist”
menguatkan dugaan bahwa Inggris ingin meng-
gulingkan Sukarno karena menentang rencana
pembentukan Federasi Malaysia. ”Sudah menja-

S
EKITAR pukul 10 pagi, 27 Mei di persepsi umum Inggris mendukung perwira
1965, Presiden Sukarno men- Angkatan Darat,” katanya.
dadak memanggil Panglima Dalam manuskripnya berjudul Kesaksianku
Angkatan Darat Ahmad Yani tentang G-30-S yang tak sempat diterbitkan, Soe-
dan beberapa jenderal lain bandrio mengaku menerima konsep telegram
ke Istana Merdeka. Turut ha- itu lewat pos di rumahnya di Menteng, Jakarta,
dir Soebandrio, yang kala itu pada 25 Mei 1965. Dalam surat pengantar, pengi-
Kepala Badan Pusat Intelijen. rim misterius itu menjelaskan bahwa draf ter-
”Apakah dalam angkatanmu masih ada orang- sebut ditemukan saat aktivis kiri menyerbu vila
orang yang mempunyai hubungan dengan Ing- Kepala Perwakilan Asosiasi Perfilman Amerika
gris dan Amerika?” ujar Sukarno kepada Yani. di Indonesia, Bill Palmer, di Bogor.
Yani buru-buru menjawab, ”Tidak, Pak, yang Soebandrio yakin draf tersebut milik Gil-
ada ialah orang yang saya beri tugas khusus, christ, yang sengaja dibocorkan untuk meman-
DOK. PERPUSNAS RI (BINTANG TIMUR), TROVE.NLA.GOV.AU (CANBERRA TIMES)

yakni Brigjen Sukendro, supaya selalu mencari cing gerakan pendukung Sukarno dan reaksi
hubungan dengan Amerika Serikat, dan Mayjen TNI Angkatan Darat, persis seperti yang telah
S. Parman berhubungan dengan Inggris untuk terjadi. Pihak Inggris menyangkal. John Grandy,
mendapatkan keterangan-keterangan.” Baru panglima angkatan perang Inggris untuk Timur
kemudian mereka tahu, Sukarno terusik oleh Jauh pada 1960-an, mengatakan tuduhan Indo-
draf telegram Duta Besar Inggris Sir Andrew Gil- nesia itu ”omong kosong belaka”.
christ yang dia terima dari Soebandrio sehari se- Belakangan, muncul dugaan lain. Dalam buku
belumnya. Anatomy of the Jakarta Coup: October 1, 1965, se-
Cerita ini terungkap dalam kesaksian Soeban- jarawan Cekoslovakia, Victor Fic, menulis ”do-
drio di sidang Mahkamah Militer Luar Biasa, Ok- kumen Gilchrist” sebetulnya bagian dari opera-
Berita dokumen
tober 1966. Menurut dia, Gilchrist hendak me- Gilchrist di harian si Palmer buatan intelijen negaranya dan Soviet.
ngirim dokumen berklasifikasi sangat rahasia Bintang Timur, Operasi ini digagas Mayer Louda dari Depar-
tertanggal 24 Maret 1965 itu kepada pejabat Ke- 7 Juli 1965 (atas), dan temen D, Dinas Intelijen Cekoslovakia, di Pra-
menterian Luar Negeri Inggris setingkat Menteri Canberra Times, ha pada 1964 untuk menyabotase kepentingan
Muda, Sir Harold Cacia. Isinya catatan pembica- 3 Oktober 1966. Amerika Serikat di Indonesia. ●

11 OKTOBER 2015 | | 73
ter Indonesia pada 1965 dengan senjata, radio, dan

BANTUAN uang sebesar 300 ribu mark Jerman dalam kaitan


dengan kudeta di Jakarta”. Selain itu, menurut Der
Spiegel, pada tahun itu BND mengambil alih peran

INTELIJEN badan intelijen Amerika Serikat (CIA), yang meng-


alami tekanan dengan maraknya propaganda anti-
Amerika di Indonesia, dan bahkan diduga mengin-

JERMAN tervensi perang sipil ”dengan mengirimkan senja-


ta laras panjang dan amunisi Uni Soviet ke Tentara
Nasional Indonesia”.

UNTUK
Saat itu CIA merasa sudah kehabisan aset un-
tuk memantau Indonesia dan meminta intelijen
Jerman, yang ketika itu dipimpin Gehlen, mem-
bantu. Gehlen dikenal sebagai telik sandi top Nazi

SOEHARTO yang sering dimintai bantuan CIA/OSS karena


memiliki jejaring luas hingga Rusia.
Salah satu peran Gehlen adalah menaruh Kolo-
nel Rudolf Oebsger-Roeder, yang dikenal sebagai
J E R M A N DA N AU S T R A L I A D I D U GA T ER L I BAT DA L A M O.G. Roeder, sebagai penasihat Soeharto. Roeder,
P E M BASM I A N P K I PA DA 196 5. P RO PAGA N DA H I TA M DA N yang juga kolonel instruktur Schutzstaffel (SS),
P E L AT I H A N M I L I T E R . belakangan dikenal sebagai penulis biografi Pre-
siden Soeharto.
Tidak semua pertanyaan dijawab tuntas oleh

L
IMA anggota parlemen Jer- Kementerian dengan alasan membahayakan ke-
man dari Fraksi Die Linke, Par- amanan Jerman dengan menyatakan informasi
tai Sosialis Demokratik Jerman, yang diminta tergolong ”VS-Rahasia”. Tapi bebe-
itu tak bisa menahan rasa ingin rapa jawaban mengindikasikan adanya campur
tahu mereka. Bersama para le- tangan Jerman.
gislator dari partai lain—di an- ”Dalam bentuk apa ada kontak-kontak diplo-
taranya Andrej Hunko, Jan van matik, militer, keamanan, dan intelijen Jerman
Aken, dan Sevim Dagdelen—me- ke pemerintah Indonesia selama pembantaian
reka akhirnya mengirimkan surat ke Kementeri- massal 1965-1966?” tanya legislator.
an Luar Negeri Jerman soal keterlibatan badan in- Adam Hughes Henry. ”Republik Federal Jerman sejak 25 Juni 1952 te-
telijen Jerman (BND) dalam peristiwa 30 Septem- lah menjalin hubungan diplomatik dengan Indo-
ber 1965 dan pembasmian Partai Komunis Indo- nesia, yang berjalan tanpa gangguan sejak itu,”
nesia di Indonesia, termasuk pendongkelan Su- jawab Kementerian.
karno dari kursi presiden. Disebutkan pula bahwa ”Brigadir Jenderal Su-
Aksi para politikus itu muncul setelah sejum- kendro mengunjungi Jerman pada paruh kedua
lah media Jerman memberitakan pemerintah November 1965” tanpa diurai lebih lanjut. Tapi
mereka terlibat dalam peristiwa berdarah di In- Kementerian tak menjelaskan mengapa dan apa
donesia pada 1965. Pun ramainya pemberitaan yang dilakukan Sukendro di sana.
media Jerman soal rencana pengadilan interna- Sukendro adalah anggota dari kelompok yang
sional tentang Peristiwa 1965 di Den Haag, Belan- disebut-sebut sebagai ”Dewan Jenderal”. Dalam
da, pada Oktober ini. Dalih Pembunuhan Massal, John Rossa menyebut
Jawaban dari 19 pertanyaan para legislator itu Sukendro sebagai antikomunis garis keras yang
muncul lima hari kemudian. Jawaban sepanjang 8 sudah lama menginginkan kudeta militer. Ka-
halaman itu dikirim Kementerian Luar Negeri. Da- rena keterlibatannya dalam menindas PKI pada
lam pengantar surat itu, mereka menyitir komen- 1965, Sukendro dikirim ke pengasingan oleh Pre-
tar Presiden BND hingga 1968, Reinhard Gehlen, siden Sukarno.
di stasiun televisi Monitor pada 1996 tentang ”dik- Sukendro lantas kuliah di University of Pitts-
tator Haji Mohamed Suharto”: ”Keberhasilan ten- burg, Amerika Serikat, dan menjalin kontak lebih
tara Indonesia, yang [...] membasmi partai komu- dekat dengan pejabat Amerika dan CIA. Panglima
DOK. PERPUSNAS RI

nis secara konsisten dan keras, menurut pendapat Angkatan Darat Ahmad Yani memanggil Suken-
saya, dalam makna itu tidak berlebihan.” dro pulang pada 1963. Sukendro kemudian men-
Bahkan surat kabar Der Spiegel pada 1971 me- jadi orang kepercayaan Soeharto dan A.H. Nasu-
nyatakan bahwa BND ”menyokong intelijen mili- tion, terutama untuk berhubungan dengan pi-

74 | | 11 OKTOBER 2015
50 TAHUN TR AGEDI 1965

intelijennya, terlibat dalam tragedi


1965. ”Negara-negara kecil, seperti
Jerman dan mungkin juga Belanda,
ikut serta,” ujarnya kepada Tempo.
Menurut Saskia, para diplomat
Amerika Serikat dan sejumlah ne-
gara Barat tak satu pun yang menge-
cam secara terbuka aksi pembunuh-
an massal pada 1965 dan 1966. Mere-
ka, kata Saskia, lebih banyak bersikap
diam dan menunggu situasi.
Sehari setelah pembunuhan enam
jenderal TNI Angkatan Darat, Duta
Besar Australia untuk Indonesia, Sir
Keith Shann, langsung melancarkan
propaganda hitam yang bertujuan
menggoyahkan kekuasaan Sukarno
dan menghancurkan PKI.
Dari Jakarta, Shann mengirim se-
luruh materi pemberitaan untuk su-
rat kabar dan radio ke Badan Infor-
hak asing. Dialah yang, misalnya, meminta ban- Sir Keith Shann, Duta masi Publik di Kementerian Luar Negeri di Can-
tuan alat komunikasi yang mendesak kepada Ke- Besar Australia untuk berra. Dalam materi itu, Shann menyebut PKI se-
dutaan Besar Amerika di Jakarta pada November Indonesia, bersama bagai dalang pembunuhan para jenderal pada 30
1965. Namanya berkali-kali disebut dalam doku- Sukarno dan Hartini di September 1965. Padahal saat itu belum ada per-
men yang dideklasifikasi oleh CIA. Istana Bogor, Juli 1964. nyataan resmi dari Indonesia, termasuk penyeli-
Dalam jawabannya kepada parlemen, Kemen- dikan hukum atas peristiwa tersebut mengenai
terian Luar Negeri Jerman juga mengakui bahwa pelakunya.
BND melatih sejumlah tentara Indonesia. ”Anta- ”Tema umum dari propaganda itu adalah me-
ra tahun 1960 dan 1998, Bantuan Pelatihan Mili- nyalahkan PKI untuk 30 September, mendukung
ter (MAH) diberikan kepada 122 tentara Indone- militer Indonesia berkuasa secara politik, ser-
sia sebagai peserta latihan ke fasilitas pelatihan ta menjatuhkan legitimasi Sukarno dan Soeban-
Angkatan Bersenjata di Jerman,” kata Kementeri- drio,” kata Adam Hughes Henry, peneliti Peristi-
an, yang menolak merinci waktu, lokasi, dan lem- wa 1965 di Australia National University, kepada
baganya dengan alasan informasi itu tergolong Tempo.
rahasia. Di Canberra, Kementerian Luar Negeri Aus-
Fokus pelatihan itu, menurut Kementerian, tralia memberikan panduan harian untuk Ra-
adalah pelatihan staf umum internasional di Se- dio Australia soal isi siaran buat program Indone-
kolah Tinggi Staf di Hamburg; pengetahuan me- sia. Semua media di Australia diarahkan untuk
ngenai kesehatan dan medis; pertahanan terha- memberitakan sesuai dengan materi yang diki-
dap ancaman nuklir, biologi, dan kimia; serta rim Shann dari Jakarta. Henry mengatakan para
kursus bahasa. awak redaksi setiap hari mendapat pasokan ma-
Di masa Perang Dingin, Jerman adalah seku- teri apa yang harus diberitakan atau disiarkan
DOK. DEPARTEMEN LUAR NEGERI DAN PERDAGANGAN AUSTRALIA

tu Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Mere- mengenai Indonesia.


ka telah bahu-membahu dalam menyingkirkan Menurut Henry, belakangan Shann mengakui
kaum komunis di Vietnam dan mendukung kude- materi informasi propaganda yang dia berikan
ta yang gagal yang dipimpin Amerika di Sumatera itu diperolehnya karena bekerja sama dengan ba-
pada 1958, ketika CIA berusaha membantu pem- dan intelijen Inggris (M-16). Selain itu, Shann be-
berontakan Pemerintahan Revolusioner Repub- kerja sama erat dengan badan intelijen Australia
lik Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta (PRRI/ (ASIS). Sejumlah intel ASIS berkantor di Keduta-
Permesta). an Besar Australia di Jakarta.
Saskia E. Wieringa, peneliti Peristiwa 1965 dari Namun belum terang apakah Australia mem-
University of Amsterdam, menilai berita Der Spie- berikan bantuan teknis kepada militer Indonesia
gel itu menunjukkan keterlibatan Jerman dalam saat pembasmian PKI. ”Informasinya diblok oleh
tragedi politik terbesar abad ke-20. Dia yakin se- proses pemeriksaan arsip atas alasan ’keamanan
jumlah negara, melalui diplomat dan lembaga nasional’,” ucap Henry. ●

11 OKTOBER 2015 | | 75
AGAR TAK JAUH DARI
ABANG SAM
A M E R I K A M E L AT I H AGE N I N T EL I J E N DA N R I B UA N P E RW I R A mengingat politik Indonesia berhaluan nonblok.
A N G K ATA N DA R AT S E JA K 195 0 -A N . CA R A M U DA H Apalagi sebelumnya kabinet yang dipimpin Per-
MENJADIK AN SEKU T U. dana Menteri Soekiman Wirjosandjojo jatuh aki-
bat mosi tidak percaya terkait dengan bantuan
militer Amerika.
Merasa butuh kemampuan intelijen strategis,

T
IGA hari sudah Maria Eli- Hatta dan Sultan akhirnya setuju terhadap sya-
sa membelah ganasnya la- rat yang diberikan: bantuan militer hanya akan
utan menuju perairan Selat diberikan jika Indonesia menolak kehadiran ko-
Makassar. Bertolak dari ti- munis. Lagi pula, Cochran berjanji bantuan pe-
mur Kota Semarang, Jawa latihan diberikan secara diam-diam.
Tengah, kapal dagang de- Jadilah 17 pemuda terpilih dari penyaringan
ngan awak kapal berkebang- 50 orang yang dianggap potensial oleh Soemit-
saan Jepang itu membawa 17 ro Kolopaking, bekas Bupati Banjarnegara yang
warga Indonesia. Hari itu menjelang petang pada juga orang dekat Hatta. Mereka, salah satunya
pengujung tahun 1952. Kolonel Soewarto anak Soemitro yang bernama Purboyo, menu-
Tiba-tiba muncul pesawat intai amfibi PBY Ca- rut Ken Conboy, digembleng latihan berat, pa-
talina, yang mendarat tak jauh dari Maria Elisa. ramiliter, dan kode morse. ”Saya menembak-
Belasan pemuda berusia sekitar 20 tahun yang kan lebih banyak peluru di sini dibandingkan
belum pernah naik pesawat terbang dan sedang dengan lima tahun masa revolusi,” kata seorang
mabuk laut itu turun dari lambung kapal dan dari mereka.
berpindah ke Catalina dengan perahu dayung. Program itu diulang lagi pada 1953 dengan 19
”Perut kami serasa dikocok-kocok,” kata se- orang selama tiga bulan. Mereka, seperti halnya
orang di antara mereka seperti ditulis pengamat angkatan Saipan pertama, dikirim ke seluruh
intelijen militer Kenneth J. Conboy dalam buku- Indonesia dengan beragam tugas. Begitu terus
nya, Intel: Inside Indonesia’s Intelligence Service. hingga 1958. Selain menghadang komunis, bela-
Menurut Conboy, para pemuda itu dibawa ke kangan para lulusan Saipan ternyata disiapkan
sebuah hanggar kecil di Pangkalan Udara Clark, ”menggoyang” pemerintah Sukarno melalui Pe-
Filipina, sekitar 80 kilometer dari Manila. Ma- merintahan Revolusioner Republik Indonesia/
lamnya, mereka diangkut ke Pulau Saipan, pu- Perjuangan Rakyat Semesta (PRRI/Permesta).
lau tersembunyi di tengah laut Pasifik Selatan Namun mereka bubar karena, belum sempat ber-
yang sejak 1950 menjadi pangkalan militer Ame- gerak, pemberontakan itu lebih dulu dihancur-
rika Serikat untuk kawasan Asia-Pasifik. ”Di kan pemerintah pusat.
sana sudah menunggu instruktur Central Intel- Kursus intelijen CIA di Saipan adalah satu dari
ligence Agency, Gilbert Layton,” tulis Conboy. banyak bantuan Amerika terhadap militer Indo-
Gilbert Layton, tentara cadangan kavaleri se- nesia sejak 1950. Paul F. Gardner, pejabat dinas
lama Perang Dunia II, ditugasi CIA segera sesu- luar negeri Amerika yang pernah tinggal di Indo-
dah badan ini dibentuk pada 1947. Dia diminta nesia, dalam bukunya, 50 Tahun Amerika Serikat-
melatih agen baru dari dua negara sekutu terde- Indonesia, menulis ada 2.800 perwira Indonesia
kat Amerika di kawasan Pasifik, yaitu Korea dan belajar selama 1952-1965. Aneka rupa pendidikan
Taiwan. diberikan, dari latihan teknis perang modern dan
Pelatihan itu sebenarnya muskil terjadi tan- sekolah komando di Fort Bragg dan Fort Leaven-
pa peran Wakil Presiden Mohammad Hatta worth, Kansas, hingga belajar manajemen di se-
dan Menteri Pertahanan Sultan Hamengku Bu- jumlah kampus, seperti University of Pittsburgh,
DOK. PERPUSNAS RI

wono IX. Keduanya menyetujui tawaran Mer- Syracuse University, dan Harvard.
le Cochran, Duta Besar Amerika untuk Indone- Peter Dale Scott, ahli dari University of Califor-
sia saat itu, untuk melatih para pemuda Indone- nia, Berkeley, dalam makalahnya di Pacific Affairs
sia sebagai agen intelijen. Ini syarat yang sulit, pada 1985 menyebutkan lebih dari US$ 10 juta di-

76 | | 11 OKTOBER 2015
50 TAHUN TR AGEDI 1965

pemecatan oleh Sukarno di Bandung. Menjadi


Wakil Komandan Seskoad, Soewarto menjadikan
sekolah itu sebagai poros perlawanan. Salah satu-
nya membuat para perwira Angkatan Darat yang
masuk Seskoad bersiap memompa diri untuk me-
mimpin Indonesia.
Soewarto juga mengubah kurikulum Seskoad,
dari yang revolusioner menjadi kontrarevolusi.
Sekolah para perwira itu dibuat terbuka, meng-
hadirkan para ekonom, guru besar, dan cende-
kiawan dari berbagai kampus. Mereka mengajar
kucurkan tiap tahun untuk bantuan pelatihan mi- RPKAD Wing Day di dan memberikan seminar kepada para perwira
liter Indonesia. Belum lagi bantuan bagi politikus Bandung, 20 Oktober tentang bagaimana seharusnya masa depan In-
partai, seperti Masyumi dan PSI, pada pertengah- 1962. donesia. Salah satu peserta tetap seminar waktu
an 1950, untuk membendung pengaruh komunis. itu adalah Kolonel Soeharto, yang masuk Sesko-
Khusus Masyumi, tulis Tim Weiner, dalam buku- ad pada 1959.
nya, Membongkar Kegagalan CIA, menerima dana Dale Scott menyebutkan Soewarto mengem-
US$ 1 juta untuk Pemilihan Umum 1955. ”Salah sa- bangkan doktrin strategi baru di Seskoad, se-
tunya masuk melalui Dokter Soekiman, bekas per- perti perang teritorial untuk menangani pembe-
dana menteri dari Masyumi,” kata Teddy Rusdy, rontakan Partai Komunis Indonesia. Juga strate-
bekas Direktur Badan Intelijen Strategis. gi baru yang disebut ”misi sipil”, yaitu bagaima-
Bantuan kian deras sejak 1958, setelah kegagal- na militer, terutama Angkatan Darat, terlibat da-
an CIA mendongkel Sukarno melalui PRRI/Per- lam sejumlah proyek yang berguna bagi masya-
mesta. Dewan Keamanan Nasional Amerika me- rakat. Pauker bahkan datang ke Jakarta memban-
nyetujui bantuan senilai US$ 20 juta serta meran- tu Soewarto dengan program Military Training
cang pelatihan militer sebagai cara untuk mena- Advisory Group.
namkan pengaruh lebih luas di kalangan tentara Strategi ”misi sipil”, menurut Scott, sejalan de-
dan bersandar kepada mereka untuk mencegah ngan program pemerintah Kennedy setelah 1962.
PKI. ”Amerika terbiasa berhubungan dengan per- Amerika juga menempatkan Kolonel George Ben-
wira antikomunis yang dilatih di Leavenworth, son, karib Yani semasa di Ford Leavenworth, di-
yang mengajarkan gaya Amerika secara khusus,” percaya menjadi pembantu Duta Besar Amerika
ujar Adam Hughes Henry, peneliti asal Australian Serikat untuk urusan misi sipil. Hingga 1965, Ben-
National University, melalui surat elektronik ke- son leluasa keluar-masuk Angkatan Darat.
pada Tempo. Yang jelas, menurut Scott, strategi ini membuat
Banyak perwira itu berada di sektor penting. tentara membangun aliansi kekuatan dengan ke-
Salah satunya Ahmad Yani, Kepala Staf Angkatan lompok sipil, seperti organisasi keagamaan, bu-
Darat yang menjadi korban dalam peristiwa 30 daya, pemuda, partai politik, dan kelompok lo-
September 1965. Yani masuk Forth Leavenworth, kal, juga perusahaan asing, untuk menekan PKI
Kansas, Amerika, pada 1955 ketika masih letnan pada 1965.
kolonel. Selain Yani, ada Kolonel Soewarto, yang Itu pula yang membuat Seskoad akhirnya ikut
lulus pada 1959. Soewarto kemudian menjadi Ke- melatih perwira yang dekat dengan PSI, Masyu-
pala Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat mi, juga kader partai yang berseberangan dengan
(Seskoad). PKI. Doktrin ini sebagian diseminarkan pada Ap-
Sejarawan dari Universitas Sanata Dharma, ril 1965 dan muncullah Doktrin Tri Ubaya Sakti.
Baskara T. Wardaya, mengatakan Soewarto dike- Menurut Scott, aliansi tentara dan sipil itu di-
nal dekat dengan Guy J. Pauker, yang bekerja un- uji kekuatannya dalam kerusuhan anti-Cina di
tuk Research and Development (RAND) Corpo- Bandung pada 1963. Scott mengutip Noam Chom-
ration sekaligus menjadi konsultan CIA. ”Pauker sky dan E.S. Herman dalam The Washington Con-
dan Soewarto adalah penghubung Amerika-In- nection and Third World Fascism, 1979, aksi yang
donesia,” ucapnya. bertujuan merusak hubungan dengan Cina—sa-
Pauker bahkan pernah membawa Soewarto ke lah satu kiblat PKI—tersebut dibiayai oleh Ameri-
RAND pada 1962 dan menawarinya belajar di Uni- ka melalui tokoh militer Jawa Barat, yaitu Kolonel
FOTO: SESKOAD.MIL.ID

versitas Pittsburgh, tempat Achmad Sukendro, Kosasih, yang mengerahkan para preman untuk
orang dekat A.H. Nasution, belajar. ”membakar” Bandung. Uji coba sesungguhnya
Dikenal sebagai perwira yang kritis terhadap kemudian terjadi pada Oktober 1965 dan Maret
Sukarno, Soewarto dilindungi Ahmad Yani dari 1966, yang berujung pada pembubaran PKI. ●

11 OKTOBER 2015 | | 77
50 TAHUN TR AGEDI 1965

”Benar bahwa saya memberikan


KESAKSIAN DAN nama-nama pemimpin PKI dan
kader senior ke pasukan nonkomunis
BANTAHAN selama enam bulan chaos yang
disebut kudeta dan akhirnya
berujung pada jatuhnya Sukarno.
P E M B E RO N TA K A N K AU M KO M U NI S I NDO NES I A I T U, YA N G Poin sebenarnya, bagaimanapun,
M E RU PA K A N PA RTA I KO M U N I S N O M O R T IGA K UAT N YA D I S E LU RU H nama-nama yang saya berikan
D U N I A S ES U DA H PA RTA I KO M U N I S D I U N I S OV I E T DA N R E P U B L I K berdasarkan seluruhnya—saya
R A K YAT C I N A , DA PAT D I T U M PAS O L E H A B R I B E RSA M A-SA M A
D E N GA N R A K YAT DA L A M T E M P O YA N G A M AT S I N G K AT TA N PA ulangi seluruhnya—dari media
BA N T UA N SAT U N EGA R A AS I N G P U N .” komunis Indonesia dan bisa
—Adam Malik, Mengabdi Republik–Jilid II: Angkatan 45. diperoleh siapa saja.”
—Robert Martens, Pejabat Politik Kedutaan Besar
Amerika Serikat di Jakarta, Editorial Note, Coup and
Counter Reaction: October 1965-March 1966, Foreign
”MUNGKIN, KARENA SAMA ”Saya tak Relations of the United States, 1964-1968, Volume
SAMA ANTIPKI, HUBUNGAN XXVI, halaman 386
percaya CIA
PAK ADAM DENGAN TNI terlibat dalam
ANGKATAN DARAT DEKAT penggulingan
SEKALI. DULU, SEMINGGU ”STASIUN CIA DI JAKARTA
Sukarno. MEMILIKI SEORANG AGEN
SEKALI ATAU DUA KALI, PAK Jumlah korban
ADAM BERTEMU DENGAN YANG PUNYA POSISI BAIK:
pembantaian ADAM MALIK, MANTAN
PAK YANI. SAYA JUGA TIDAK terlalu dibesar-
TAHU APAKAH PAK ADAM MARXIS PENGANUT
besarkan,” ALIRAN KARL MARX
MENERUSKAN DAFTAR NAMA
ITU KEPADA ANGKATAN BERUSIA 48 TAHUN YANG
—Paul Gardner,
DARAT.” mantan anggota
MENGABDI SEBAGAI
—Tirta Kentjana ‘Kim’ Adhyatman, asisten Adam staf Kedutaan Besar DUTA BESAR SUKARNO DI
Malik (wawancara Tempo 1990) Amerika di Indonesia,
(wawancara Tempo
MOSKOW DAN MENTERI
2001) PERDAGANGANNYA”
—Tim Weiner, Legacy of Ashes: The History of CIA

”Pihak Angkatan Darat


Indonesia tidak punya daftar ”Saya percaya adanya pembunuhan karena orang begitu
penting seperti ini. Marshall marah kepada PKI. Tapi, jika angkanya mencapai 200 ribu
Green, Ed Masters, dan Robert atau 300 ribu, Kedutaan Besar Amerika tidak tahu pasti.
Martens mengatakan hal Di Kedutaan Amerika juga terjadi adu argumen tentang
itu kepada saya bahwa kita hal itu. Semua menyatakan bahwa pembunuhan itu pasti
(Amerika) memberikan nama benar karena banyak orang mengatakannya. Namun
ini kepada Angkatan Darat tak seorang pun bisa mengatakan kapan dan di mana.
ketika mereka telah jelas setuju Orang mengatakan ada pembunuhan dan isu itu terus
untuk menyerang PKI di seluruh berkembang seperti bola salju. Namun, ketika saya minta
Indonesia.” ditunjukkan bukti di mana kuburannya, tidak ada yang
(Kathy Kadane, wartawan States News Service
bisa membuktikannya.”
(wawancara Tempo 2001) —Bernardo Hugh Tovar, Direktur CIA di Indonesia (wawancara Tempo 2001)

78 | | 11 OKTOBER 2015
AMERIKA
MENUNGGANG
OMBAK

P
ERTENGAHAN September Sukarno mau minta suaka ke luar negeri dan Soe-
2015, badan intelijen Ame- harto dalam selentingan itu menawarkan ”Tokyo
rika Serikat (CIA) membuka atau Mekah”. Pada 21 Desember dikabarkan, ber-
akses publik sebanyak 2.500 dasarkan analisis seorang diplomat senior Polan-
dokumen yang diberikan ke- dia, Sukarno sebagai sebuah kekuatan politik su-
pada Presiden Amerika sejak dah ”finished”.
1961 sampai 1969. Informasi Pada 16 Oktober 1965, diinformasikan akan ada
singkat itu menjadi ”sarapan pengumuman pelarangan komunisme dalam
pagi” bagi penguasa Gedung Putih setiap hari waktu dekat. Ini baru menjadi kenyataan lima bu-
kecuali Ahad. lan kemudian, yakni pada 12 Maret 1966. Tang-
Bila dilihat, misalnya, laporan sejak 1 Oktober gal 30 Oktober, sudah terdengar isu nasionalisa-
sampai 31 Desember 1965 terlihat betul perkem- si perusahaan minyak asing, seperti Caltex. Mes-
bangan situasi dalam rangka peralihan kekuasa- ki tidak ada dalam laporan CIA kepada Presiden,
an yang memperlihatkan menaiknya pamor Soe- dalam surat Kedutaan Besar Amerika di Jakarta
harto dan merosotnya kewibawaan Presiden Su- kepada Kementerian Luar Negeri diungkap bah-
karno. Tanggal 1 Oktober, misalnya, dilaporkan wa pada 15 Desember Soeharto naik helikopter ke
bahwa ”situasi membingungkan, terjadi kude- Istana Cipanas. Dalam pertemuan yang dipimpin
ta yang diikuti dengan kontrakudeta, keduanya Chaerul Saleh dan membahas pengambilalihan
dengan dalih menyelamatkan Presiden”. Ada in- perusahaan minyak asing itu, Soeharto mengata-
formasi dari Konsulat Amerika di Medan bahwa kan Angkatan Darat tidak mau gegabah melaku-
para perwira menyiapkan operasi pembersihan kan nasionalisasi. Soeharto kemudian langsung
komunis. naik helikopter kembali ke Jakarta. Siapa yang
Ini sejalan dengan temuan dalam riset Jess Mel- menyuruh Soeharto?
vin dan Akihisa Matsuno bahwa operasi militer Arsip Amerika yang baru dibuka itu meleng-
pemberantasan komunis tersebut dimulai dari kapi dokumen sebelumnya yang telah didekla-
ujung Sumatera dan diakhiri di Bali. Sebelum ada sifikasi. Misalnya, Kedutaan Besar Amerika me-
perintah dari pusat, pimpinan militer di Sumate- nyumbang Rp 50 juta untuk Komite Aksi Pengga-
ra Utara dan Aceh sudah mengambil inisiatif de- nyangan Gestapu (Gerakan September Tiga Pu-
ngan membelokkan operasi ganyang Malaysia luh), juga menyerahkan nama pengurus Partai
menjadi penangkapan orang-orang kiri. Komunis Indonesia kepada Angkatan Darat. Ten-
Pada 14 Oktober, disampaikan bahwa sudah tu intel Indonesia juga memiliki nama tersebut,
terlihat ada ”two governments” di Indonesia, yang tapi upaya ini memperlihatkan jalinan kerja sama
masing-masing dipimpin oleh Presiden Sukarno militer dengan pihak Amerika.
dan Jenderal Soeharto. Namun pada 4 Novem- Dalam arsip yang telah dibuka itu diungkap
ber dilaporkan bahwa Soeharto sudah menjadi bahwa bantuan Amerika untuk pembelian alat
”Indonesian strong man”. Sementara itu, pada 22 telekomunikasi sebesar US$ 2 juta. Sebelumnya,
Oktober, ajudan Nasution meminta Atase Militer Marshall Green menghadiahi tentara perangkat
Amerika menyelamatkan atasannya ke luar Ja- walkie-talkie senilai US$ 40 ribu. Tentu perang-
karta bila terjadi sesuatu. kat yang bernilai US$ 2 juta itu bukan lagi sejenis
Di sisi lain, Sukarno semakin kehilangan kekua- walkie-talkie. Saya curiga bahwa alat-alat yang di-
saan. Tanggal 17 Desember beredar rumor bahwa sebutkan rinci sepanjang dua halaman dan dihi-

80 | | 11 OKTOBER 2015
50 TA HUN TR AGEDI 1965

tamkan itu adalah senjata. guru bahasa Inggris mengajar di Indonesia.


Keberhasilan Amerika dalam menangani kasus Jadi Amerika memanfaatkan knowledge untuk
1965 di Indonesia, yang dianggap sebagai salah mendapatkan power. Pada 1960, terbit buku Clif-
satu prestasi luar negeri Amerika yang terbesar ford Geertz, Religion of Java. Buku itu menjadi po-
setelah perang dunia, adalah berkat jasa Marshall puler di kalangan ilmuwan sosial Indonesia, ter-
Green. Apa yang dilakukan pemerintah Amerika utama menyangkut penggolongan santri, abang-
di Indonesia pertengahan 1965-1968 pada dasar- an, dan priyayi. Geertz pun menjadi pakar yang
nya mengikuti saran Marshall Green, seperti dia- dihormati di negara ini. Namun sesungguhnya
kui William P. Bundy, Asisten Menteri Luar Negeri penelitian awal antropolog ini merupakan pro-
Urusan Asia Timur dan Pasifik. yek yang dibiayai oleh CIA. Yang bertanggung ja- Asvi Warman Adam*
Green pernah bertugas di beberapa negara se- wab pada proyek riset itu adalah Max Millikan,
belum di Jakarta, di tempat-tempat yang meng- yang juga seorang asisten direktur CIA.
alami konflik. Ia sangat paham negara Jepang dan Kategorisasi santri, abangan, dan priyayi per-
Tiongkok. Ketika di Korea (Selatan) meletus ku- nah dikritik oleh Harsya Bachtiar, tapi tetap ter-
deta pada awal 1960-an, Green langsung meng- pakai dalam karya akademis di Tanah Air. Bu-
ambil sikap mendukung pemerintah yang sah di kankah pembedaan itu bisa dihubungkan de-
negara tersebut. Reaksi spontan ini kemudian di- ngan kekuatan politik menjelang 1965, yakni san-
dukung Washington. tri (Islam), abangan (komunis), dan priyayi (Su-
Strategi Green di Indonesia boleh dikatakan karno)? Apakah ini hanya sebuah kebetulan atau
mengikuti analisis CIA yang kelak di kemudian memang sudah didesain dari awal?
hari dirumuskan oleh David T. Johnson dalam Akademikus lain yang jelas berhubungan de-
enam pilihan skenario Amerika di Indonesia. Per- ngan CIA adalah Guy Jean Pauker. Ia bekerja pada
tama, membiarkan segala sesuatu berjalan de- RAND Coorporation, yang memiliki program
ngan sendirinya. Dua,membujuk Sukarno meng- yang dibiayai dinas intelijen Amerika. Sebagai se-
ubah kebijakannya. Ketiga, menyingkirkan Su- orang Amerika yang merupakan imigran asal Ru-
karno. Keempat, mendorong Angkatan Darat me- mania, Eropa Timur, ia sangat akrab dengan ko-
rebut kekuasaan. Kelima, memprovokasi komu- munis. Bahkan tulisan-tulisannya sebelum ta-
nis untuk mengambil tindakan keliru. Keenam, hun 1965 memperlihatkan pengetahuannya yang
merekayasa sedemikian rupa penghancuran se- mendalam mengenai PKI. Namun, setelah 1965,
kaligus PKI dan Sukarno. Tampaknya skenario tulisan-tulisannya justru berisi petunjuk untuk
terakhir ini yang dipilih dan berhasil. Marshall menghancurkan partai dan ideologi ini di In-
Green tak hanya sukses mengkombinasikan ke- donesia. Ditengarai penciptaan istilah Gestapu
dua hal tersebut, tapi juga merenggangkan dan itu berasal dari Guy Jean Pauker. Demikian pula
akhirnya membuat putus hubungan Indonesia kampanye hitam penyiletan kemaluan jenderal
dengan Republik Rakyat Tiongkok. yang mungkin terinspirasi novel Emile Zola, Ger-
”Kita berkesempatan besar mengaitkan Tiong- minal (+Tambang).
kok dengan malapetaka di Indonesia,” tulis Green Buku yang pertama terbit tentang G-30-S ada-
kepada Kementerian Luar Negeri. Mereka mem- lah 40 Hari Kegagalan G30S, yang diprakarsai
bantu menyebarkan berita keterlibatan Tiong- oleh Jenderal Nasution dan sudah merujuk PKI
kok dan menurunkan berita tentang tempat per- sebagai dalang. Ini ditantang oleh Ben Anderson
sembunyian senjata buatan Cina yang ”ditemu- dan Ruth McVey lewat Cornell Paper, yang lebih
kan” aparat keamanan Indonesia. Green mende- melihatnya sebagai persoalan internal Angkat-
sak agar ”melanjutkan propaganda rahasia” se- an Darat. Untuk menolak Cornell Paper, Guy Jean
macam ini. Pauker membantu Nugroho Notosusanto dan Is-
Bagaimana strategi di atas direalisasi? Mayumi mail Saleh menulis The Coup Attempt of the Sep-
Yamamoto dalam simposium internasional ”Ja- tember Movement in Indonesia (1968).
panese Studies 50 Years After 1965” di Lembaga Amerika Serikat mendapat manfaat besar dari
Ilmu Pengetahuan Indonesia, medio September hilangnya kekuatan komunis di Indonesia, tapi
2015, mengatakan terdapat perbedaan kebijakan Green mengutip sebuah artikel seorang peneliti
Amerika dan Uni Soviet terhadap Indonesia. Uni Amerika bahwa Amerika tidak mendongkel Su-
Soviet memberikan bantuan pangan dan alat-alat karno dan tidak bertanggung jawab atas ratus-
pertanian, sementara Amerika membantu seca- an ribu jiwa yang menjadi korban dalam penum-
ra akademis melalui beasiswa. Awal 1960-an, pin- pasan PKI. ”Kami tidak menciptakan ombak, tapi
jaman yang diberikan Uni Soviet kepada Indone- hanya menunggang ombak itu sampai ke pantai,”
sia berjumlah US$ 800 juta dan bantuan 300 te- ujar Green. Betapa mudahnya cuci tangan.
naga teknik. Sedangkan Amerika menugasi 200 *) SEJARAWAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

11 OKTOBER 2015 | | 81
MEMBURU
DOKUMEN 1965

P
ERISTIWA 1965 terjadi 50 ta- menjadi buku. Yang terbaru adalah tulisan Aiko Ku-
hun lalu. Berbagai versi dan kon- rosawa tentang persepsi dan sikap Jepang atas Pe-
troversinya masih muncul bila ristiwa 1965. Karena itu, untuk melakukan studi
orang memperbincangkan tra- tentang Peristiwa 1965 lebih mudah mencari refe-
gedi ini. Dari terjadinya pembe- rensi di luar negeri ketimbang mencarinya di Indo-
rontakan Partai Komunis Indo- nesia.
nesia, pembersihan di lingkup Yang paling menghebohkan adalah kejadian pada
internal Angkatan Darat, creep- 2001 ketika, atas nama kebebasan informasi, peme-
ing coup d’état, intervensi CIA dan MI6 dengan be- rintah Amerika Serikat mempublikasikan serial do-
kerja sama dengan Angkatan Darat, hingga berba- kumen berjudul Foreign Relations of the United States
gai teori konspirasi lain. Termasuk versi yang pa- 1964-1968, yang membeberkan sikap dan keterlibat-
ling tak masuk akal, yaitu Sukarno melakukan ku- an pemerintah Amerika terhadap pendongkelan Su-
deta terhadap pemerintahnya sendiri. karno. Publikasi itu hanya seumur jagung karena pe-
Sebagian dari teori tersebut lahir sebagai kesim- merintah Amerika kemudian menariknya dengan
pulan dari analisis yang berbasis pada data dan do- alasan agar tak mengganggu hubungan antara pe-
kumen. Sebagian lagi menyandarkan pada kete- merintah Amerika dan pemerintah Indonesia, yang
rangan dan kesaksian orang-orang yang saat Peris- saat itu dijabat Presiden Megawati Soekarnoputri,
tiwa 1965 terjadi memiliki posisi kunci. yang tak lain adalah anak kandung Sukarno.
Sebetulnya, sejak 1990, 25 tahun setelah Peristi- Salah satu contoh, untuk menulis tentang kebe-
wa 1965 terjadi, dokumen tentang peristiwa terse- naran pesta seks dan aksi penyiletan kelamin para
but mulai dibuka secara bertahap. Perpustakaan Pahlawan Revolusi, orang di Indonesia akan men-
Lyndon Johnson di Amerika Serikat adalah salah cari bahan sekunder berupa kliping berita-berita
satunya. Perpustakaan yang menggunakan nama koran. Tapi untuk mereka yang melakukan studi di
mantan Presiden Amerika ini membeberkan se- Amerika bisa mencari sumber yang lebih akurat di
jumlah surat-menyurat antara orang-orang di sepu- perpustakaan Universitas Cornell, tempat tersim-
tar Kedutaan Besar Amerika di Jakarta dan peme- pan hasil visum et repertum ketujuh jenazah yang
rintah pusat di Washington. Beberapa bagian dari dilakukan oleh tim kedokteran di bawah pimpinan
dokumen-dokumen yang bisa diakses itu memang Dr Rubiono Kertapasti.
masih menghitamkan bagian nama-nama orang Akses penelusuran bahan dan dokumen sejarah
Indonesia yang tampaknya menjadi agen informa- terkait dengan Peristiwa 1965 hingga saat ini masih
si ataupun sahabat Amerika. Nama-nama ini terdiri sulit. Lembaga-lembaga milik negara masih men-
atas sejumlah pejabat dan dosen perguruan tinggi. syaratkan adanya izin penelitian yang mendapat-
Dalam perjalanan waktu, nama-nama yang dihi- kan persetujuan dari sejumlah lembaga, antara lain
tamkan kemudian mulai dibuka satu per satu. Me- dari Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Inte-
masuki 30 September 2015 ini, semestinya semua lijen Strategis. Untuk mengurus perizinan juga tak
dokumen terkait dengan Peristiwa 1965 bisa diak- mudah karena membutuhkan jalan berliku.
ses oleh siapa saja. Dalam aturan yang berlaku, Hasil visum et repertum ini telah ditulis oleh Ben
masa retensi sebuah dokumen rahasia, termasuk Anderson dalam jurnal Indonesia nomor 43, April
laporan intelijen, yang ada di berbagai negara ada- 1987, dengan judul ”How Did the General Die”. Foto-
lah 50 tahun. kopi visum et repertum baru masuk menjadi kolek-
Dokumen terkait dengan Peristiwa 1965 terserak si Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada
di perpustakaan di sejumlah universitas di luar ne- 2005. Saat seorang wartawan stasiun televisi me-
geri. Antara lain, di Amerika Serikat, Belanda, Jer- wawancarainya, Direktur ANRI terkaget-kaget me-
man, Australia, Jepang, Rusia, dan Cina. Sebagian nyadari bahwa lembaganya tak memiliki doku-
sudah pernah menjadi bahan studi dan diterbitkan men penting tersebut. Wartawan televisi itu sendiri

82 | | 11 OKTOBER 2015
50 TA HUN TR AGEDI 1965

mendapatkan bahan dari sebuah lembaga swada- sional Hak Asasi Manusia, sesuai dengan Undang-
ya masyarakat yang juga bersumber dari perpus- Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadil-
takaan Universitas Cornell. an HAM, hanya bertujuan mencari dan menemu-
Versi sejarah resmi Indonesia menyatakan, se- kan ada-tidaknya peristiwa pelanggaran HAM
belum para Pahlawan Revolusi dibunuh, anggota yang berat. Dalam proses penyelidikan, tim Kom-
Gerwani dan Pemuda Rakyat berpesta-pora seks nas HAM sadar akan menghadapi kebuntuan da-
dan minuman keras, kemudian menyiksa dan me- lam proses pencarian dokumen-dokumen terkait
nyayati kelamin para pahlawan dengan silet. Hasil dengan peristiwa yang terjadi. Apalagi pihak Ke-
visum membantah hal itu. jaksaan Agung tidak memberi dukungan sepenuh
Disertasi Saskia E. Wieringa mengungkap fakta hati. Tim Komnas HAM saat itu menerapkan meto- Stanley Adi
bahwa tiga media utama yang berjaya saat itu se- de penyelidikan berupa pengumpulan data seca- Prasetyo*
betulnya juga banyak memberitakan fiksi ketim- ra obyektif, yaitu melakukan peninjauan lapang-
bang fakta. Media-media itu berada dalam peng- an, meminta keterangan saksi, dan mengkaji ber-
ampuan kekuatan tentara yang berafiliasi kepada bagai dokumentasi yang relevan. Banyak doku-
Soeharto. Praktis, sejak memasuki Oktober 1965, men diberikan oleh para saksi dan penyintas kepa-
Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban da Komnas HAM.
(Kopkamtib) telah mengontrol semua pemberita- Data dan dokumen tersebut digunakan untuk
an media. merekonstruksi kejadian-kejadian yang berkena-
Bagaimana dengan status dokumen terkait de- an dengan Peristiwa 1965 secara sistematis dan ob-
ngan Peristiwa 1965 di Indonesia? Ada dugaan ba- yektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi,
han berserak di mana-mana. Perpustakaan Nasio- serta sintesa data dan informasi yang diperoleh,
nal hanya menyimpan buku dan koran-koran ter- sehingga dapat ditetapkan fakta untuk membuat

AKSES PENELUSURAN BAHAN DAN DOKUMEN SEJARAH TERKAIT DENGAN


PERISTIWA 1965 HINGGA SAAT INI MASIH SULIT. LEMBAGALEMBAGA
MILIK NEGARA MASIH MENSYARATKAN ADANYA IZIN PENELITIAN YANG
MENDAPATKAN PERSETUJUAN DARI SEJUMLAH LEMBAGA, ANTARA LAIN
DARI BADAN INTELIJEN NEGARA DAN BADAN INTELIJEN STRATEGIS. UNTUK
MENGURUS PERIZINAN JUGA TAK MUDAH KARENA MEMBUTUHKAN JALAN
BERLIKU.
kait dengan Peristiwa 1965. Arsip Nasional Repub- suatu kesimpulan yang walaupun masih bersifat
lik Indonesia mungkin hanya menyimpan sejum- dugaan. Penyelidikan ini terutama dapat diguna-
lah dokumen yang jauh dari lengkap. Pusat Seja- kan untuk menjawab pertanyaan tentang kapan
rah Tentara Nasional Indonesia banyak menyim- kejadian itu berlangsung, di mana tempatnya, ser-
pan laporan dari tingkat komando distrik militer ta siapa pelaku dan korbannya.
hingga komando daerah militer ataupun peradil- Dokumen berupa surat, kesaksian, dan hal lain
an-peradilan militer terkait dengan peristiwa ter- juga dihimpun tim penyelidikan Komnas HAM
sebut. Bagaimana dengan dokumen lainnya? Ba- dari berbagai sumber menggunakan bermacam-
nyak kalangan yakin bahan masih tersimpan di macam cara. Hal ini tak lain karena belum padu-
institusi-institusi keamanan dan intelijen warisan nya pendapat terkait dengan upaya penuntasan
Orde Baru. pelanggaran HAM berat Peristiwa 1965 di kalang-
Pasal 25 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 an pemerintah sendiri, DPR, ataupun masyarakat.
tentang Intelijen Negara mengkategorikan sem- Kini, memasuki usia 50 tahun, perlu ada ke-
bilan rahasia negara yang memiliki masa retensi. putusan politik diikuti keputusan hukum untuk
Pengaturan tentang masa retensi adalah 25 tahun membuka semua dokumen dan rahasia terkait de-
dan bisa diperpanjang setelah mendapat persetuju- ngan Peristiwa 1965, yang sebetulnya mulai terbu-
an dari Dewan Perwakilan Rakyat. Undang-Undang ka di dunia internasional sejak 25 tahun lalu. Hal
Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Infor- ini bisa menunjukkan niat sungguh-sungguh pe-
masi Publik hanya mengatur soal akses terhadap in- merintah untuk mengungkap dan menyelesaikan
formasi yang ada di setiap badan publik. Pertanya- Peristiwa 1965 sebagai sebuah pelanggaran HAM
an yang muncul: apakah BIN adalah badan publik? yang berat.
Dalam menyelidiki dugaan pelanggaran hak *) PENULIS ADALAH MANTAN PENYELIDIK TIM PENYELIDIKAN
asasi yang berat pada Peristiwa 1965, Komisi Na- DUGAAN PELANGGARAN HAM YANG BERAT PERISTIWA 1965

11 OKTOBER 2015 | | 83
HARAPAN
REKONSILISASI

K
ETIKA film Jagal (The Act of nesia. Sekalipun pemilihan umum berlangsung
Killing) dan Senyap (The Look rutin, jika hukum yang dibuat parlemen tidak di-
of Silence) diluncurkan, saya terapkan pada mereka yang berkuasa sebagaima-
punya harapan besar bahwa na hukum itu diterapkan pada mereka yang le-
kedua film ini akan berman- mah, ketika tidak ada rule of law, tidak akan ada
faat bagi proses rekonsiliasi pula demokrasi.
di Indonesia. Dengan film Ja- Indonesia tidak akan memiliki rule of law dan
gal, saya ingin mengajak pe- tidak akan menjadi negara demokrasi sungguhan
nonton melihat sejarah yang berbeda dari buku tanpa kebenaran, keadilan, dan reparasi kasus
teks pelajaran sekolah sambil mendekonstruksi pelanggaran HAM berat 1965 dan kejahatan ter-
propaganda hitam Orde Baru yang menjustifikasi hadap kemanusiaan lainnya. Begitu pula, seba-
pembantaian massal 1965, atau bahkan meraya- gai warga negara Amerika Serikat, tidaklah bisa
kannya sebagai sebuah aksi heroik. saya berharap hal ini kepada Indonesia tanpa me-
Saya berharap penonton di Indonesia bisa me- nuntut akuntabilitas dan penghapusan impuni-
lihat hal yang sudah umum diketahui ini dengan tas di negara saya, karena Amerika Serikat turut
cara pandang baru, yaitu bahwa para penjahat bertanggung jawab atas terjadinya pembantaian
kemanusiaan dan kroninya masih memegang ke- massal di Indonesia dan berbagai kejahatan ter-
kuasaan. Lewat film Senyap, saya ingin menyam- hadap kemanusiaan lain di seluruh belahan sela-
paikan pesan bahwa rekonsiliasi mungkin dila- tan dunia.
kukan sekalipun sungguh merupakan jalan yang Karena itu, saya bekerja sama dengan senator
sukar. Dan rekonsiliasi bukan hanya menjadi dan aktivis HAM mengajukan Resolusi Senat yang
urusan negara, tapi juga hanya mungkin terjadi menuntut Amerika Serikat agar mengungkap pe-
jika ada dorongan dan upaya keras dari masyara- ran pemerintah Amerika dalam pembunuhan
kat luas. massal 1965 dan bertanggung jawab atas partisi-
Dalam tiga tahun, film Jagal dan Senyap telah di- pasinya dalam kejahatan terhadap kemanusiaan
putar di seluruh provinsi di Indonesia, dari Aceh ini. Pemerintah Amerika Serikat berutang penje-
sampai Papua, lebih dari 4.000 kali dengan per- lasan kepada rakyat Indonesia mengenai sejauh
kiraan penonton mencapai 700 ribu orang dan, mana Amerika berperan dan berutang tanggung
sebagai responsnya, 3.000 tulisan dimuat di ber- jawab atasnya.
bagai media. Sementara film Jagal diluncurkan Rancangan Resolusi Senat yang diajukan ini
secara tertutup, film Senyap diputar perdana se- menuntut pemerintah Amerika membuka semua
cara terbuka dengan dukungan Komisi Nasional dokumen rahasia yang bisa menjelaskan peran
Hak Asasi Manusia dan dihadiri lebih dari 2.000 pemerintah Amerika dalam pembantaian mas-
penonton. sal 1965 di Indonesia lewat operasi rahasia (black
Dari ratusan pemutaran terbuka, lebih dari 30 ops) yang mereka lakukan. Sejauh ini, semua do-
terpaksa dibatalkan dan diubah menjadi pemu- kumen operasi CIA dan atase pertahanan Ameri-
taran tertutup karena adanya tekanan, ancaman, ka pada 1964-1966 masih tetap dirahasiakan, dan
bahkan kekerasan. Ancaman dan kekerasan ini berbagai permintaan akses berdasarkan Undang-
sejalan dengan tekanan yang juga datang dari pi- Undang Kebebasan Informasi ditolak, bahkan se-
hak militer, polisi, atau pemerintah daerah. telah pengajuan permohonan banding.
Hambatan yang terjadi dalam pemutaran da- Dokumen-dokumen ini akan mengungkap be-
pat menjadi cermin bagi proses rekonsiliasi. Re- sarnya uang, senjata, dan pelatihan yang diberi-
konsiliasi yang merangkum pengungkapan kebe- kan kepada pasukan pembunuh massal di bawah
naran dan keadilan menjadi bagian yang sangat kendali Soeharto. Dokumen ini juga akan meng-
penting untuk membangun demokrasi di Indo- ungkap sejauh mana peran Amerika dalam ber-

84 | | 11 OKTOBER 2015
50 TAHUN TR AGEDI 1965

bagai peristiwa yang memicu terjadinya pem-


bunuhan massal—termasuk apakah pemerintah
Amerika bekerja sama dengan Soeharto atau da-
lang pembunuhan perwira tinggi Angkatan Da-
rat dalam operasi G-30-S. Sampai semua doku-
men ini dibuka, kita hanya bisa menduga belaka.
Harapan akan terjadinya rekonsiliasi sejati di
Indonesia pun naik-turun seperti setiap saat film
Jagal atau Senyap diputar secara terbuka: penuh
harapan tapi juga waswas. Harapan tumbuh ke- Joshua
tika rakyat Indonesia berhasil memenangkan ca- Oppenheimer*
lon presiden yang secara eksplisit berjanji akan
menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran hak asa-
si manusia dari masa lalu, termasuk Tragedi 1965,
dan menghapus segala bentuk impunitas.
Namun rasa waswas tumbuh ketika pada Agus-
tus 2015 Presiden Joko Widodo, dalam pidato ke-
negaraan memperingati Hari Kemerdekaan,
mengumumkan bahwa ia akan membentuk se-
buah mekanisme nonyudisial untuk menyelesai-
kan semua kasus pelanggaran HAM masa lalu le-
wat sebuah ”komisi rekonsiliasi”. Dengan me-
kanisme nonyudisial ini, saya khawatir rekonsi-
liasi kehilangan ”roh”-nya karena unsur keadil-
an—yang terutama dinyatakan lewat pengadilan
HAM—ikut terhapus. Rekonsiliasi yang sejati ha-
nya mungkin terjadi jika kejahatan terhadap ke-
manusiaan dinyatakan sebagai kejahatan terha-
dap kemanusiaan.
Harapan akan hadirnya rekonsiliasi sejati kem-
bali pupus ketika Menteri Pertahanan Ryami-
zard Ryacudu dengan nada mengancam menya-
takan menolak permintaan maaf negara disam-
paikan kepada korban dan penyintas pelanggar-
an HAM. Ketika Ryamizard mengatakan, ”Pakai
logika saja, yang berontak siapa? Masak, yang be-
rontak dan membunuh, kita malah minta minta
maaf. Itu sama saja saya dipukulin atau digebukin
terus saya minta maaf,” telah terjadi penggeser-
an, pengalihan pokok persoalan, dan mengaso-
siasikan semua korban kekerasan massal 1965 de-
ngan pelaku Gerakan 30 September.
Entah rekonsiliasi seperti apa yang hendak di-
jalankan negara, tapi jika pernyataan Ryamizard
menjadi suara dominan pemerintah, kelihatan-
nya rekonsiliasi yang dibayangkan adalah rekon-
siliasi yang menolak negara meminta maaf dan,
sebaliknya, memaksa korban, penyintas, dan ke-
luarga korban untuk memaafkan kekejian yang
terjadi kepada mereka serta memaafkan negara
yang menolak mengakui kejahatannya.
Ini bukan rekonsiliasi. Ini adalah cara Orde
Baru membangun dan memelihara kekuasaan-
nya. Pola pikir Orde Baru seperti ini bisa memba-
wa Indonesia kembali ke tahun 1965.
EDI RM

*) SUTRADARA AMERIKA SERIKAT

11 OKTOBER 2015 | | 85

Anda mungkin juga menyukai