Anda di halaman 1dari 2

No Dokumen : .................

LABORATORIUM KLINIK Revisi :

MITRALAB Tanggal terbit:


Halaman :
Ditetapkan
INSTRUKSI
AUDIOMETRI Dr.Melina Hertanto SpPK
KERJA Direktur Operasional

1. PENGERTIAN
Audiometri adalah pemeriksaan untuk menentukan jenis dan derajat ketulian (gangguan dengar).
Audimeter adalah alat elektronik untuk menguji pendengaran. Audiometer diperlukan untuk mengukur
ketajaman pendengaran.

2. TUJUAN
Untuk mengukur ketajaman pendengaran dan menentukan lokasi kerusakan anatomis yang menimbulkan
gangguan pendengaran.

3. PRINSIP
Pemeriksaan pada bermacam-macam frekuensi dan intensitas suara (dB) ditransfer melalui headset atau
bone conductor ke telinga atau mastoid dan batasan intensitas suara (dB) pasien yang tidak dapat didengar
lagi dicatat melalui program computer atau diplot secara manual pada kertas grafik.

4. ALAT
- Mesin Audiometri SIBELMED
- Laptop ASUS
- Mesin print EPSON L210 Series

5. CARA KERJA
5.1 Nyalakan power audiometri 10 menit sebelum pemeriksaan
5.2 Nyalakan Laptop/komputer alat
5.3 Klik menu audiometri pada layar laptop/komputer alat
5.4 Klik Icon bergambar orang pada alat audiometri untuk memasukan No referensi/No urut pasien
5.5 Masukkan ID pasien pada laptop/komputer alat
5.6 Persiapan pasien
- Pemeriksaan kemampuan komunikasi pasien sebelum pemeriksaan audiometri (telinga mana
yang mampu mendengar lebih jelas dan mana yang lebih sering digunakan bertelepon)
- Pemeriksaan liang telinga, ada serumen atau tidak
- Pasien duduk dikursi
- Pasien tidak boleh melihat gerakan pemeriksa
5.7 Persentase sinyal
- Nada harus diberikan selama 1-3 detik
- Nada harus diberikan secara acak
- Pasien tidak boleh menebak interval waktu pemberian sinyal
5.8 Pemeriksaan Air Conduction (AC)
1. Pasang earphone pada telinga pasien
2. Mulai dari telinga yang lebih baik
3. Atur frekuensi dengan ketentuan sebagai berikut :
Mulai pada 1000 Hz, kemudian naik setiap 1 oktaf ke 8000 Hz dan kembali lagi ke 500 Hz
dan 250 Hz.
4. Bila terjadi perubahan 20 dB atau lebih antar oktaf perlu dilakukan pemeriksaan pada ½
oktaf
Mulai pada 1000 Hz, kemudian naik setiap 1 oktaf ke 8000 Hz dan kembali lagi ke 500 Hz
dan 250 Hz.
5. Bila ada respon, turunkan 10 dB hingga tidak terdengar
No Dokumen : .................
LABORATORIUM KLINIK Revisi :

MITRALAB Tanggal terbit:


Halaman :
Ditetapkan
INSTRUKSI
AUDIOMETRI Dr.Melina Hertanto SpPK
KERJA Direktur Operasional

6. Lakukan berulang hingga diperoleh ambang terendah. Ambang terendah diperoleh pada
respon terhadap 2 kali perangsangan ulang dengan cara yang sama (turun 10 db, naik 5 db).
7. Setelah selesai cetak hasil pemeriksaan,lalu matikan alat
5.9 Pemeriksaan Bone Conduction (BC)
- Pemeriksaan Bone Conduction (BC) hanya dilakukan bila Air Conduction (AC) meningkat,
bila AC dalam batas normal BC tidak diperlukan
- Vibrator harus dipasang pada mastoid pasien dengan baik dengan sedikit penekanan
- Cara pemeriksaan sama dengan AC tetapi dengan frekuensi dan intensitas yang terbatas
(500 Hz sampai dengan 6000 Hz, dan hanya sampai 45 db – 80 db).

6. CATATAN
1. Komponen Audiometri :
- Oscilator : untuk menghasilkan bermacam nada murni
- Amplifier : Alat untuk menambah intensitas nada
- Interuptor/pemutus : Alat pemutus nada
- Atteneurator : Alat mengukur intensitas suara
- Earphone : Alat merubah sinyal listrik yang ditimbulkan audiometri menjadi sinyal suara yang dapat
di dengar
- Masking : untuk penulian telinga yang tidak diperiksa, apabila di perlukan
2. Hantaran udara (Air Conduction = AC) : Kanan = O, Kiri = X
3. Hantaran tulang (Bone Conduction) : Kanan = C, Kiri = J
4. Hantaran AC dihubungkan dengan garis lurus
5. Hantaran BC dihubungkandengan tanda <
6. Derajat ketulian ( menurut buku FKUI )
- Normal : 0 – 25 db
- Tuli ringan : 26 – 40 db
- Tuli sedang : 41 – 60 db
- Tuli berat : 61 – 90 db
- Tuli sangat berat : > 90 db

Dibuat oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Jabatan :

:
Tanda Tangan
( ….. ) ( ….. ) ( ….. )

Anda mungkin juga menyukai