Anda di halaman 1dari 5

PL 4112 Perancangan Kota Azkabellajati Syefera | 15416054

Studi Kasus 1 : Trotoar Jalan Ganesha ITB


Delineasi Wilayah

Sumber : googlempas, 2019


Gambar 1. PKL Mengokupasi Trotoar Jalan Ganesha untuk Berjualan

Gambar 2. Motor Parkir di Bahu Jalan Ganesha

1
PL 4112 Perancangan Kota Azkabellajati Syefera | 15416054

Gambar 3. Ojek Online Parkir di Atas Trotoar

Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi, 2019


Permasalahan di trotoar jalan ganesha dan penumpukan armada ojek online di stasiun palmerah
jakarta meliputi permasalahan desain dan non-desain. Permasalahan desain meliputi ukuran standar
perancangan dan pengendalian rancangan troroar sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Sedangkan
permasalahan non-desain adalah Pedagang Kaki Lima (PKL). Baik permasalahan desain maupun non-
desain dapat diselesaikan melalui pendekatan desain maupun non-desain, berdasarkan Ackoff dalam
Dunn (1974) pemecahan permasalahan yang berhasil adalah menemukan solusi yang tepat untuk
masalah yang tepat.
Setelah dilakukan observasi dan analisis, permasalahan di trotoar jalan ganesha apabila
diklasifikasikan beserta alasannya dapat terlihat pada tabel berikut :
Design Problem Non-Design Problem

Well- Ill- Well- Moderately- Ill-


no Permasalahan Wicked Alasan
defined defined structured structured structured
problems
problems problems problems problems problems

Karena masalah PKL mengokupasi trotoar dalam sudut pandang desain


disebabkan karena tidak adanya ruang yang disediakan untuk PKL berjualan
PKL mengokupasi sehingga mereka mengokupasi trotoar. Sedangkan dalam masalah non-desain
1 troroar dan badan V V hal ini disebabkan oleh tidak adanya peraturan atau rambu-rambu yang
jalan melarang mereka untuk tidak berjualan pada trotoar jalan ganesha, sehingga
dapat diatasi dengan memberikan peraturan larangan untuk berjualan pada jalan
ganesha.
Badan jalan digunakan untuk parkir sepeda motor karena kurangnya
Badan jalan mencukupinya ruang parkir (masalah desain) dan kurangnya transportasi umum
2 digunakan untuk V V yang accessible dan tepat waktu sehingga perilaku mahasiswa dalam memilih
parkir sepeda motor transportasi menuju kampus adalah menggunakan kendaraan pribadi (masalah
non-desain)
Trotoar dijadikan tempat parkir bagi para pengemudi ojek online karena tidak
Trotoar dijadikan
tersedianya shelter bagi mereka untuk menunggu dan tidak adanya rambu
3 pangkalan ojek V V
larangan untuk parkir (masalah desain), sedangkan masalah non-desainnya
online
adalah perilaku dari pengemudi yang kurang tertib (masalah non-desain)
Lubang penutup selokan yang terbuka karena jebol akibat dimanfaatkan oleh
Lubang penutup PKL untuk membuang air cucian, lama kelamaan tutupnya lepas dan tidak ada
selokan tidak penertiban. Dalam hal ini masalah desain memungkinkan para PKL untuk
4 V V
memilik melanggar. Sedangkan masalah non-desainnya adalah perilaku PKL yang tidak
tutup/terbuka tertib, dapat ditertibkan apabila desain diubah menjadi tidak mudah dibuka dan
dilakukan penertiban melalui peraturan.

Sumber : Hasil Analisis, 2019

2
PL 4112 Perancangan Kota Azkabellajati Syefera | 15416054

Studi Kasus 2 : Penumpukan Ojek Online di Stasiun Palmerah Jakarta


Gambar 2.1 Delineasi Wilayah

Sumber : googlempas, 2019


Gambar 2.2 Situasi di Depan Stasiun Palmerah

3
PL 4112 Perancangan Kota Azkabellajati Syefera | 15416054

Gambar 2.3 Situasi di Depan JPO Palmerah

Sumber : google images, 2019


Dalam studi kasus 2. Masih sama seperti kasus sebelumnya terdapat permasalahan desain,
permasalahan kebijakan publik, ditambah permasalahan non-desain. Dalam permasalahan desain tidak
terdapat shelter bagi pengemudi ojek online untuk drop off dan pick up penumpang. Untuk
permasalahan non-desain perilaku dari pengemudi yang ngetem sembarangan dan penumpang yang
sudah pesan ojek online sebelum tiba di tempat menyebabkan penumpukan pengemudi. Sedangkan
dalam hal kebijakan publik dalam penyelesaiannya dibutuhkan terdapat beberapa stakeholder yang
terlibat untuk mengatasi yakni pemerintah dan pengelola stasiun, perusahaan ojek online, dan
penumpang, Dalam pemecahan masalah penumpukan pengemudi di stasiun ini diharapkan diperoleh
sebuah konsensus yang harus ditaati oleh semua stakeholder sesuai perannya masing-masing. Keluaran
dari permasalahan ini jelas, yakni mencegah kembali terjadinya kemacetan akibat penumpukan
kendaraan ojek online.
Apabila diklasifikasikan beserta alasannya, permasalahan yang terdapat pada stasiun palmerah
dapat terlihat pada tabel berikut :

4
PL 4112 Perancangan Kota Azkabellajati Syefera | 15416054

Tabel 2.1
Design Problem Non-Design Problem

no Permasalahan Well- Ill- Well- Moderately- Ill- Alasan


Wicked
defined defined structured structured structured
problems
problems problems problems problems problems

Meningkatnya jumlah armada ojek online karena banyaknya pengguna


transportasi umum yang berpindah moda dari angkutan umum massal
Ojek Online menjadi ojek online. Hal ini salah satunya disebabkan karena konsumen
memenuhi dan memerlukan transportasi yang murah dan tepat waktu. Sedangkan
1 V
menutup jalan angkutan massal yang ada saat ini sangat erat dengan ketidaktepatan
hingga macet waktu, solusi yang dapat ditawarkan adalah pemerintah memperbaiki
utilitas dan fasilitas angkutan umum massal sehingga jumlah armada
ojek online berkurang pada waktu-waktu peak hour.
Permasalahan desain yang terjadi pada penumpukan driver ojek online
Belum terdapat
di depan stasiun ini akibat belum adanya lokasi shelter yang bisa menjadi
shelter tempat
2 V V tempat pickup dan dropoff sehingga tidak perlu mengganggu lalu lintas.
pickup dan drop
Sedangkan perilaku penumpang yang memesan jauh-jauh sebelum tiba
off penumpang
di stasiun menjadikan permasalahan non desain.

Sumber : Hasil Analisis, 2019

Anda mungkin juga menyukai