A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku dan menunjukkan sikap sebagai bagiandari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
sertamenempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulandunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya,dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, sertamenerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkanmasalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuaikaidah keilmuan.
C. Materi
D. Kegiatan Pembelajaran
Pemfokusan
- Menyelesaikan tugas yang diberikan dalam pembelajaran untuk
merangsang/menguji jawaban dengan caranya sendiri tentang
ruang lingkup geografi, objek studi geografi dan aspek geografi
- Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas
- Memberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang
Penutup kurang dipahami 10’
- Melakukan tes tanya jawab langsung terhadap materi yang dibahas
- Refleksi kegiatan pembelajaran
E. Teknik Penilaian
Nilai Individu
Penilaian Penilaian Penilaian
Nama Penilaian Harian (PH) Penilaian Keterampian
No Individu Kelompok Nilai Nilai Akhir
Siswa 1 2 3 Total 1 2 3 Total 3.1 3.2 3.3 3.4 4.1 4.2 4.3 4.4 Semester
1
2
3
4
5
6
7
8
9
dst
Nilai Kelompok
Kelompok LK 1(0-25) LK 2(0-25) LK 3(0-25) LK 4 (0-25) Total Nilai
I
1.
2.
3.
4.
II
1.
2.
3.
4.
dst
No Materi Tautan
- https://www.youtube.com/watch?v=CCG8DjUzmZQ
Ruang Lingkup, Objek - https://www.youtube.com/watch?v=USZId2l6glA
1 Studi dan Aspek
Geografi - https://www.youtube.com/watch?v=6F5oZLpF5EI
- https://www.youtube.com/watch?v=iMIUCHMV2X8
- https://www.youtube.com/watch?v=4Fwcz2pDkWA
- https://www.youtube.com/watch?v=f7KPl3Wf85M
2 Konsep Geografi
- https://www.youtube.com/watch?v=mXgCHMrW6d8
- https://www.youtube.com/watch?v=SEn3QmaY4G4
- https://www.youtube.com/watch?v=ZxnP4-wXkwM
3 Prinsip Geografi
- https://www.youtube.com/watch?v=OKpn2Bzb0l4
- https://www.youtube.com/watch?v=_g9yjn-PfHo
4 Pendekatan Geografi
- https://www.youtube.com/watch?v=PG-hur8LlJM
Gambar
Sumber: www.google.com
Nama Kelompok :
Ketua Kelompok :
Anggota :
NO MATERI URAIAN
Pengertian Geografi
1 Menurut Hasil Seminar IGI
Tahun 1988 di Semarang
2 Ahli Geografi
3 - Material
- Formal
5Aspek Geografi
- Fisik
4
- Non Fisik (sosial)
- Teknik
CONTOH HUBUNGAN ASPEK FISIK DAN FISIK
1.
2.
CONTOH HUBUNGAN ASPEK FISIK DAN SOSIAL
1.
2.
5
CONTOH HUBUNGAN ASPEK FISIK DAN TEKNIK
1.
2.
CONTOH HUBUNGAN ASPEK SOSIAL DAN TEKNIK
1.
2.
Nama Kelompok :
Ketua Kelompok :
Anggota :
Konsep Dasar
No Uraian Contoh
Geografi
1 Jarak
2 Keterjangkauan
3 Pola
4 Morfologi
5 Aglomerasi
6 Nilai Kegunaan
7 Lokasi
8 Diferensiasi Area
9 Interaksi
10 Keterkaitan ruang
Nama Kelompok :
Ketua Kelompok :
Anggota :
1 Lingkungan
2 Keruangan
3 Komplek Wilayah
Nama Kelompok :
Ketua Kelompok :
Anggota :
1 Deskripsi
2 Interelasi
1
Persebaran
3
(Distribusi)
2
4 Korologi
Wisatawan Asing melakukan penyeberangan menggunakan sampan yang dikaitkan tali untuk
mencapai ke seberang sungai. Sungai yang dilalui merupakan bagian hulu Sungai Wampu
Kabupaten Langkat sebagai bagian kawasan Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL). Wisatawan
asing melakukan penyeberangan untuk melihat penangkaran orang utan.
1. Berdasarkan kegiatan di atas, objek studi dan aspek geografi apa saja dari gambar tersebut
3. Merinci kajian fenomena tersebut, maka pendekatan geografi yang diterapkan yaitu
4. Berikan rincian, prinsip geografi yang diterapkan untuk memahami gambar tersebut
NO SOAL
Dari pernyataan tersebut yang menunjukan ruang lingkup fisik adalah ....
a. (1), (2) dan (3) d. (3), (5) dan (6)
b. (2), (4) dan (5) e. (4), (5) dan (6)
c. (1), (3) dan (6)
Pada kenyataannya studi geografi tenteng geosfer tidak terlepas dari unsur wilayah
(region). Oleh karena itu region merupakan....
a. Fungsional geografi d. Regional geografi
2
b. Formal geografi e. Kajian geografi
c. Material geografi
Aktivitas pertanian sangat bergantung pada berbagai faktor yaitu fisis seperti iklim,
tanah, dan ketinggian; faktor sosial seperti latar belakang budaya dan
perkembangan teknologi; faktor ekonomi seperti kepemilikan modal; dan faktor
politik seperti kebijakan pemerintah suatu daerah. Dalam kajian geografi,
4 penjelasan tersebut menggunakan prinsip....
a. Korologi d. Kronologi
b. Deskripsi e. Distribusi
c. Interaksi
Pemukiman di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Begawan Solo sering mengalami
banjir, sehingga masyarakat membuat tanggul penahan banjir dan pada waktu
banjir terjadi sering sekali pemukiman ditinggalkan penghuninya. Pendekatan
5 geografi untuk mempelajari peristiwa tersebut adalah ....
a. Lingkungan d. Komplek wilayah
b. Persebaran e. Interelasi
c. Keruangan
Oleh
Dini Damarpertiwi Dermawan dan Ananda Putri Syifa
Letak geografis Kabupaten Karo berada diantara 2º50’–3º19’ LU dan 97º55’–98º38’ BT dengan
luas 2.127,25 Km2 atau 2,97% dari luas Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo terletak pada jajaran
Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Daerah ini berada pada
ketinggian 280–1.420 meter dpl dengan curah hujan tertinggi pada bulan Nopember sebesar 268 mm
dan terendah pada bulan Januari sebesar 64 mm. Suhu udara berkisar antara 18,8 ºC - 19,8ºC dengan
kelembaban udara rata-rata setinggi 84,66 persen (BPS Kab. Tanah Karo, 2000). Keberadaan Gunung
Sinabung (2.460 meter dpl) dan Gunung Sibayak (2.212 meter dpl) sebagai gunung tertinggi Sumatera
Utara. Gunung Sibayak sampai saat ini belum mengalami erupsi dan berbeda dengan Gunung Sinabung
mulai aktif kembali dan bererupsi tahun 2010 semenjak tahun 1600an. Kemudian bererupsi kembali
pada bulan september 2013-2014 (http://www.karokab.go.id/in/)
Begitu juga masyarakat yang mengungsi pun banyak pindah ke daerah lain yang selama ini
mengelola lahannya untuk buah dan sayur unggulan. Dengan demkian, hasil pertanian buah dan sayur
yang berasal dari Kabupaten Karo untuk kebutuhan Sumatera Utara dan sekitarnya sangat menurun
karena lahan utama yang subur berada disekitar kaki Gunung Sinabung. Selain itu juga masyarakat juga
masih mengalami trauma melakukan kegiatan-kegiatan di bidang pertanian karena lahan pertaniannya
rusak bahkan tempat tinggal dan modal yang dimiliki tidak ada lagi.
Untuk melakukan itu, peran Enviromental, Social, and Economic Geography (ESEG) untuk
mengekoefisiensi lahan buah dan sayur unggulan di Kabupaten Karo sesuai Pembangunan
Berkelanjutan sehingga masyarakat dapat mengatasi masalah dalam perubahan lingkungan, pemenuhan
kebutuhan sehari-hari dan menciptakan masyarakat yang lebih baik. Upaya tersebut dapat dilakukan
yaitu:
1. Memetakan Lahan
Melakukan pemetaan lahan potensial buah dan sayur unggulan di Kabupaten Karo menjadi landasan
untuk menganalisis dalam mengelola potensi sumberdaya secara ekoefiensi. Pemetaan dapat
dilakukan melalui pengumpulan data-data di lapangan, peta, foto udara dan citra satelit. Analisis
pemetaan akan memberikan perencanaan selanjutnya yang lebih baik (Sucipto, 2013). Memetakan
juga pasar buah dan sayur unggulan di tingkat lokal dan internasional memberikan manfaat bagi
daerah untuk mengetahui keunggulan dalam meningkatkan kualitas buah dan sayur unggulan yang
dihasilkan di Kabupaten Karo.
3. Budaya Berekoefisiensi
Mengubah kebiasaan masyarakat yang selama ini pengelolaan lahan buah dan sayur unggulan dari
kimiawi menjadi organik sangatlah sulit. Pembimbingan kepada masyarakat pentingnya mengola
lahan untuk memenuhi kebutuhan tidak saja pada kepentingan ekonomi, namun menjaga
lingkungan hidup sangat penting sesuai prinsip ekoefisiensi. Membudayakan berekoefisiensi pada
masyarakat berlandaskan ekologi, sosial dan ekonomi akan menjadikan kehidupan masyarakat di
Kabupaten Karo ramah terhadap lingkungannya. Perubahan perilaku di masyarakat untuk menjaga
lingkungan secara bersama-sama serta untuk kepentingan bersama oleh masyarakat menyongsong
pembangunan berkelanjutan. Social geography inilah sangat penting karena nilai-nilai perubahan
5. Program Sertifikasi
Selain pengolahan lahan buah dan sayur secara organik, maka usaha lainnya yaitu dapat dilakukan
melalui sertifikasi. Buah dan sayur unggulan seperti cabai, tomat, jeruk dan markisa dan lain-lain
akan mampu bersaing secara kualitas dan harga dengan buah dan sayur impor lainnya. Keraguan
tehadap kualitas buah dan sayur selama ini akan terjawab dengan peningkatan kualitasnya yang
tersertifikasi sebagai buah dan sayuran unggulan yang berasal dari Kabupaten Karo dan bersaing di
luar negeri.
Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo membawa pengaruh di bidang pertanian khusunya
lingkungan fisik lahan dan buah dan sayur yang rusak karena ketebalan abu vulkanik yang menutupinya
serta material erupsi lainnya. Kekurangan modal yang dimiliki petani dan rasa trauma masyarakat
memberikan pengaruh terhadap hasil panen buah dan sayur yang selama ini menjadi unggulan daerah
ini. Semakin banyaknya buah dan sayur impor yang beredar, mempengaruhi secara tidak langsung
terhadap tingkat pendapatan petani.
Meningkatkan hasil panen buah dan sayur unggulan dengan memanfaatkan lahan yang subur di
Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara dengan berbagai upaya yang dilakukan petani dan pemerintah
daerah. Peran ESEG (Enviromental, Social and Economic Geography) dalam mengekoefisiensi lahan buah
dan sayur unggulan di Kabupaten Karo dapat diwujudkan sesuai pembangunan berkelanjutan. ESEG
dalam pelaksanaannya melakukan pemetaan lahan, pengolahan secara organik, budaya
berekoefisiensi, promosi-kerjasama, program sertifikasi membawa pengaruh pada perubahan kondisi
lingkungan lahan akan menjadi lebih baik, masyarakat yang berekoefisiensi, pendapatan perekonomian
meningkat. Buah dan sayur unggulan mampu bersaing terutama pasar daerah sekitarnya seperti di Kota
Medan bahkan pasar untuk ekspor ke luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Sitanala dan Ernan Rustiadi. 2008. Penyelamatan Tanah, Air dan Lingkungan. Bogor: Crestpent
Press.
Afandie R, Nasih W.Y. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta. Kanisius.
BPTP Sumatera Utara, 2014. Rekomendasi Kebijakan Mitigasi Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap.
Karmila Br Ginting, 2013. Potensi Pengembangan Wilayah Kabupaten Karo Pada Sektor Pertanian.
Medan. Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Skripsi.
Mulyani, Mul, S. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.