Anda di halaman 1dari 9

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

WAKTU REAKSI (REACTION TIME) REFLEKS REFLEKS


PADA MANUSIA

NAMA : RIDAYANTI RUTH EDITHA

NPM : 18.18.157

KELAS : B FARMASI TINGKAT 1

KELOMPOK/MEJA : 3 ( TIGA )

Tgl. PRAKTIKUM : RABU,28 November 2018

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI FARMASI

PROGRAM SARJANA (S-1) INSTITUT KESEHATAN

DELI HUSADA DELITUA

T.A. 2018/2019
I. JUDUL PRAKTIKUM : waktu reaksi (reaction time) dan

reflek-reflek pada manusia


II. TUJUAN DAN MANFAAT PRAKTIKUM :

Adapun yang menjadi tujuan dari praktikum ini adalah :

 Dapat memahami peristiwa peristiwa refleks pada manusia.


 Dapat menyebut bagian-bagian dari suatu refleks.
 Dapat menyebut defenisi waktu refleks.
 Dapat menyebut segmen-segmen dari semua refleks yang dicoba.

III. TINJAUAN TEORITIS

Ada dua sistem gerak pada manusia, yaitu gerak reflex dan gerak sadar
(terkoordinasi). Refleks ialah aktifitas yang timbul langsung sebagai respon
terhadap rangsangan tanpa olahan syaraf sentral bagian korteks. Refleks
bermacam-macam dari yang sederhana hingga yang kompleks. Contoh refleks
yang sederhana adalah refleks menyusu. Bayi yang baru lahir dan sehat sudah
dapat menghisap susu dari payudara ibunya. Refleks alimentasi ini dapat dimulai
dari pipi bayi yang disentuh puting payudara. Bayi akan menengok ke arah
payudara yang akan dihisap itu. Mulutnya membuka, bibirnya menangkap puting
payudara, mungkin tangannya akan memegang payudara itu, lalu timbul gerakan
menghisap dan menelan. Semua aktifitas ini berjalan reflektoris.
Gerak refleks adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling
sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron sensr, interneuron, dan
neuron motor, yang mengalirkan impuls saraf untuk tipe refleks tertentu. Gerak
refleks yang paling sederhana hanya memerlukan dua tipe sel saraf yaitu neuron
sensor dan neuron motor. Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang
biasanya mengejutkan dan menyakitkan. Gerak refleks terjadi apabila rangsangan
yang diterima oleh sel saraf sensori langsung disampaikan oleh neuron perantara
atau neuron penghubung. Ciri refleks adalah respon yang terjadi berlangsung
dengan cepat dan tidak di sadari. Sedangkan lengkung refleks adalah lintasan
terpendek gerak refleks. Neuron konektor merupakan penghubung antara neuron
sensorik dan neuron motorok. Jika neuron konektor berada di otak, maka
refleksnya di sebut refleks otak. Jika terletak di sumsum tulang belakang, maka
refleksnya disebut refleks tulang belakang.
Prinsip kegiatan system saraf ditampilkan dalam bentuk kegiatan gerak
refleks. Dengan adanya gerak refleks dimungkinkan terjadinya kerja yang baik
dan tepat antara berbagai organ dari individu dan hubungan individu dengan
sekelilingnya. Refleks merupakan reaksi organism terhadap perubahan lingkungan
baik di dalam maupun luar organisme. Suatu refleks adalah setiap respon yang
terjadi secara ototmatis tanpa di sadari. Terdapat dua tipe refleks, yaitu refleks
sederhana atau refleks dasar yang menyatu tanpa dipelajari, seperti menutup mata
pada saat ada benda menuju ke arahnya dan refleks yang dipelajari atau refleks
yang di kondisikan (conditioned refleks), yang dihasilkan dari berbuat dan belajar,
sepeti membelokkan stri mobil kalau mau menabrak benda. Kita mengerjaka hal
tersebut secara ototmatis, tetapi hanya setelah banyak berlatih secara sadar. Gerak
refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh dan terjadi jauh lebih
cepat dari gerak sadar misalnya menutup mata dari debu, menarik tangan dari
benda panas yang menyakitkan yang tersentuh tanpa sengaja. Gerak refleks dapat
dihambat oleh kemauan sadar, misalnya bukan saja tidak menarik tangan dari
benda panas bahkan dengan sengaja menyentuh permukaan benda panas itu.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara ototmatis
terhadap rangsangan tanpa memerlukan kontrol dari otak. Gerak refleks yang
paling sederhana memerlukan dua tipe sel saraf, yaitu neuron sensorik dan neuron
motorik. Gerak refleks bekerja bukanlah dibawah kesadaran dan kemauan
seseorang. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori
ke pusat saraf, di terima oleh sel saraf penghubung (asosiasi) tanpa di olah di
dalam otak langsung di kirim tanggapan ke saraf motor untuk di sampaikan ke
efektor, yaitu otot atau kelenjar, jalan pintas ini di sebut lengkung
refleks.Kegiatan pada lengkung refleks di mulai di reseptor sensorik sebagai
potensial reseptor yang besarnya sebanding dengan kuat rangsang. Potensial
reseptor ini akan membangkitkan potensial aksi yang bersifat gagal atau tuntas di
saraf eferen. Bila potensial aksi ini sampai ke efektor, terjadi lagi respon yang
besarnya sebanding dengan kuat rangsang. Efektor yang berupa otot rangka,
respon bertahap tersebut selalu cukup besar untuk mencetuskan potensil aksi yang
mampu menghasilkan kontraksi otot. Hubungan antara neuron aferen dengan
eferen biasanya terdapat di sistem saraf pusat.
Refleks somatik dibagi menjadi 2 yaitu :
 Superfisial refleks yaitu kedalamnya termasuk refleks kontrasi otot serat
lintang yang disebabkan oleh perangsang kulit.
 Deep refleks yaitu kedalamnya termasuk refleks kontraksi otot sadar
yang disebabkan perangsangan yang tiba tiba dari tendon.refleks ini
berguna sekali dalam diagnosik dimana refleks refleks menghilang pada
kerusakan nuklear dan refleks refleks ini akan meninggi pada kerusakan
supranuklear.

IV. ALAT DAN BAHAN


A. Alat :

҈ hummer refleks
҈ pinset
҈ senter
B. Bahan :

҈ Probandus

V. METODE KERJA

1. Pertama seorang probandus melakukan percobaan superficial


refleks.
2. Setelah itu seorang pratikan juga melakukan percobaan deep
refleks.
3. Setelah itu seorang pratikan juga melakukan percobaan refleks
pupil.
4. Setelah itu lakukan ulang percobaan untuk probandus yang kedua.

VI. HASIL PRAKTIKUM


 Superficial reflex ( praktikan )

Nama Cara menimbulkannya Reaksinya Hasil

a. Cornea Menyinggung kornea dengan Menutup kelopak mata Probandus 1 : Ya


kapas
Probandus 2 : Ya
Bc Conjunctiva Menyinggung conjunctiva Menutup kelopak mata
dengan kapas Probandus 1 : Ya

Probandus 2 : Ya

b. Pharynx Menyinggung dinding Kontraksi otot otot pharynx


Probandus 1 : Ya
pharynx
Probandus 2 : Ya
c. Kulit perut Menggaruk dinding perut Konstraksi otot otot dinding
Probandus 1 : Ya
perut
Probandus 2 : Ya
d. Epigastrium Menggaruk dari papila Tertariknya epigastrium Probandus 1 : Ya
mamma kearah bawah
Probandus 2 : Tidak
f.c Cremaster Menggaruk bagian dalam Tertariknya testis
paha Probandus 1 : Ya

g. Babinsky Gores dengan benda tajam Plantar flexion ibu jari Probandus 1 : Tidak
menuju ibu jari kaki
Probandus 2 : Tidak

 Deep refleks

Nama Cara menimbulkannya Reaksinya Hasil

Rahang Mengetuk sisi dagu pada mulut Tertutupnya Probandus 1 : Ya


yang terbuka rahang
Probandus 2 : Tidak
Biceps Mengetuk tendon biceps difosa Kontraksi biceps Probandus 1 : Ya
dicubiti lengan bawah dengan
posisi fleksio Probandus 2 : Ya
Triceps Mengetuk tendon triceps posisi Kontraksi Probandus 1 : Ya
lengan seperti diatas triceps
Probandus 2 : Ya
Lutut Mengetuk tendon patella Kontraksi Probandus 1 : Ya
ekstensor
Probandus 2 : Ya
Tumit Mengetuk tendon achilles Plantar fleksio Probandus 1 : Ya
kaki
Probandus 2 : Ya
Clonus tumit Tekanlah kaki (dorsal fleksio) Clonic Probandus 1 : Ya
hingga m.gastrocnemius teregang contraction
m.gastrocnemius Probandus 2 : Ya

 Refleksi pupil

Nama Cara menimbulkannya Reaksinya Hasil


Ciilio spinal Memijit kulit leher Pupil melebar Probandus 1 : Tidak

Probandus 2 : Tidak
Scratch pupil Menggaruk kulit pipi Pupil melebar Probandus 1 : Tidak

Probandus 2 : Tidak
Direct Pupil mengecil Pupil mengecil Probandus 1 : Ya

Probandus 2 : Ya
Consensual Menyinari satu mata Pupil kedua Probandus 1 : Ya
dengan cahaya terang mengecil
Probandus 2 : Ya
Accomodasi Mula-mula melihat benda Pupil mengecil Probandus 1 : Ya
yang jauh kemudian
melihat benda yang dekat Probandus 2 : Ya

VII. PEMBAHASAN

Kegiatan praktikum kali ini dengan mengamati masalah gerak, lebih


tepatnya masalah gerak reflex. Sebelumnya perlu kita kerahui terlebih dahulu
bahwa gerak reflex bersifat tidak disadari atau diluar kendali manusia karena
butuhnya manusia respon atau tanggap cepat terhadap rangsang yang ada dari luar
misalnya kita lagi di dapur, sedang memasak sesuatu kemudian tidak sengaja kita
menyentuh bagian panas dari alat-alat yang kita pakai memasak sebelumnya, terus
apa yang kita lakukan adalah langsung menarik tangan kita dengan cepat, itulah
gerak reflek. Coba fikirkan jikalau tidak ada gerak reflek tangan kita menempel
kepada benda panas, mungkin tangan kita sudah terluka parah karena panas baru
kita sadari bahwa ternyata tadi panas. Proses terjadinya gerak refleks ini tentunya
diawali dengan adanya rangsangan, kemudian rangsangan tersebut akan di
teruskan ke otak atau sumsum tulang belakang melalui neuron sensorik dengan
kecepatan yang sangat tinggi kemudian menuju ke efektor (luar tubuh) melalui
neuron motorik sebagai tanggapan terhadap rangsangan yang diperoleh. Kegiatan
praktikum unit ini menggunakan 6 macam daerah untuk diuji ada tidaknya gerak
reflex pada tubuh probandus. Yaitu gerak refleks pada lutut, gerak refleks pada
tumit, gerak refleks pada bisep, gerak reflkes pada trisep, gerak refleks
mengejapkan mata, dan yang terakhir adalah gerak refleks pada dinding perut.
Itulah 6 daerah yang akan diujikan.
Pengamatan ini diperoleh refleks yang berbeda-beda setiap individu, hal
ini mungkin disebabkan karena gerak refleks dapat dihambat oleh kemauan sadar,
misalnya bukan saja tidak menarik tangan dari benda panas, bahkan dengan
sengaja menyentuh permukaan benda panas itu.Selain itu rangsangan yang
diberikan dapat diubah menjadi bentuk aksi-aksi yang berbeda oleh reseptor, nah
reseptor ini menimbulkan gerakan atau aksi-aksi yang berbeda setiap individu.
Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan
dan menyakitkan. Misalnya bila kaki menginjak paku,secara otomatis kita akan
menarik kaki dan akan berteriak. Refleks juga terjadi ketika kita membaui
makanan enak , dengan keluarnya air liur tanpa disadari. Berikut skema gerak
refleks: gerak refleks terjadi apabila rangsangan yang diterima oleh saraf sensori
langsung disampaikan oleh neuron perantara (neuron penghubung). Hal ini
berbeda sekali gerak dengan ekanisme gerak biasa. Gerak biasa rangsangan akan
diterima oleh saraf sensorik dan kemudian disampaikan langsung ke otak. Dari
otak kemudian dikeluarkan perintah ke saraf motori sehingga terjadilah gerakan.
Artinya pada gerak biasa gerakan itu diketahui atau dikontrol oleh otak. Sehingga
gerak biasa adalah gerak yang disadari.
 Saraf somatic
Yaitu susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk mengatur
aktivitas otot sadar atau serat lintang. Jadi saraf ini melakukan sistem pergerakan
otot yang disengaja atau tanpa disengaja. Saraf ini meliputi gerakan (lingkaran)
reflek. Gerakan reflek merupakan bagian dari mekanisme pertahanan pada tubuh
dan terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar. Gerak refleksi ini dapat dihambat
oleh kemauan sadar. Untuk terjadi gerak reflek dibutuhkan struktur sebagai
berikut organ sensoris, yaitu kulit, serabut saraf sensoris, sumsum tulang
belakang, sel saraf motorik, dan orga motorik yang melaksanakan gerakan karena
dirangsang oleh impuls saraf motorik.
Macam-macam reflek :
- Reflek tendon
- Reflek superfisial
- Reflek Paringeal
- Reflek Abdominal
- Reflek Cremaster
- Reflek Plantar

VIII. KESIMPULAN

Proses terjadinya gerak refleks ini tentunya diawali dengan adanya


rangsangan, kemudian rangsangan tersebut akan di teruskan ke otak atau sumsum
tulang belakang melalui neuron sensorik dengan kecepatan yang sangat tinggi
kemudian menuju ke efektor (luar tubuh) melalui neuron motorik sebagai
tanggapan terhadap rangsangan yang diperoleh. Serta diketahui bahwa pada 6 titik
pengujian, umumnya probandus memiliki gerak refleks pada daerah
tersebut.Mekanisme gerak refleks merupakan suatu gerakan yang terjadi tiba-tiba
diluar kesadaran kita. Gerak refleks adalah bagian dari mekanisme pertahanan
tubuh dan terjadi lebih cepat dari gerak sadar. Pada saat terjadi gerak refleks
implus yang datang hanya sampai pada medulla spinalis saja yang disampekan
oleh saraf sensoris. Implus tidak sampai pada otak. Implus yang ada pada medulla
spinalis diteruskan oleh saraf motorik yang kemudian terjadi efektor.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Buku penuntun praktikum anatomi dan fisiologi manusia Institut


Kesehatan Deli Husada Deli Tua

http://kotakmipa.blogspot.com/2017/01/laporan-praktikum-anfisman-gerak-
refleks.html/01/12/2018. ( Diakses tanggal 01 Desember 2018 )

Anda mungkin juga menyukai