Anda di halaman 1dari 16

AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD

MATERI 3: AKUNTANSI UNIT DEPOSITO DAN TABUNGAN

OLEH : KELOMPOK 4

NAMA KELOMPOK :

1. Ni Putu Sathya Darmayanti (1707532041/04)


2. Ni Nyoman Mira Miladeny (1707532043/06)
3. Made Ayu Riski Meinanda K. (1707532048/11)
4. Ida Ayu Shanti Dharmasari (1707532054/14)
5. Ida Ayu Made Sinta Widiari (1707532073/26)

PROGRAM S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
TABUNGAN

A. Pencatatan Transaksi Tabungan

Setiap setoran tabungan akan dicatat sebesar nilai nominal setoran dan selanjutnya
disajikan sebesar nilai kewajiban. Nilai kewajiban adalah saldo ditambah bunga yang
diperhitungkan dikurangi dengan pajak. Setiap bunga yang diperhitungkan dikreditkan ke
rekening tabungan. Untuk setor tabungan, seorang penabung bisa menggunakan uang tunai,
warkat, transfer masuk dan sebagainya yang disetujui bank. Setoran menggunakan warkat atau
surat berharga lain bisa dikreditkan ke tabungan kalau warkat itu sudah efektif. Artinya bisa
diuangkan saat itu.

Contoh:

Tanggal 1 mei 2008 Mas Rangga membuka tabungan prima pada Bank Duta Prima
Semarang dengan setoran berupa uang tunai Rp1.000.000, wesel yang telah jatuh tempo dan
telah diendos oleh Bank Maxi Cabang Cilacap sebesar Rp5.000.000, cek BNI Semarang
Rp10.000.000. Inkaso dan kliring terhadap warkat tersebut dinyatakan berhasil pada tanggal 1
Mei 2008. Biaya inkaso Rp50.000, biaya meterai untuk surat kuasa Rp10.000. Maka jurnal
pada tanggal 1 Mei 2008 adalah:

Terima Warkat Inkaso Dr. RAR. Warkat Inkaso Diterima 5.000.000

Inkaso Berhasil Cr. RAR. Warkat Inkaso Diterima 5.000.000

Catat ke Tabungan Dr. RAK. Cabang Cilacap 5.000.000


Dr. Giro BI 10.000.000
Dr. Kas 1.000.000
Cr. Pendapatan Inkaso 50.000
Cr. Bea Meterai 10.000
Cr. Tab. Prima-Mas Rangga 15.940.000

Penyetoran tabungan tidak hanya bisa dilakukan pada bank tempat penabung membuka
tabungan, namun bisa dilakukan di kantor cabang yang lain. Bila ini yang terjadi maka akan dicatat

1
pada Rekening Antar Kantor (RAK). Contoh : Mas Rangga setor tunai untuk tabungan pada
tanggal 5 Mei 2008 sebesar Rp10.000.000 dari Cabang Cirebon. Pencatatnnya adalah:

Di Cab. Semarang Dr. RAK. Cabang Cirebon 10.000.000


Cr. Tabungan Prima 10.000.000

Di Cab. Cirebon Dr. Kas 10.000.000


Cr. RAK Cabang Semarang 10.000.000

B. Penarikan Tabungan
Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan secara tunai di setiap counter-counter cabang
bank yang bersangkutan atau dengan menggunakan alat bantu berupa kartu ATM. Penarikan
di cabang lain umumnya dibatasi maksimum plafond penarikannya, sedangkan di cabang
tempat membuka tabungan bahwa penarikan diijinkan sampai tabungan bersaldo minimal.
Kartu ATM merupakan kartu tunai (cash card) yang hanya bisa digunakan untuk penarikan
tunai di setiap tempat yang tersedia Automatic Teller Machine (ATM). Penariakan di cabang
lain akan dicatat pada Rekening Antar Kantor (RAK).
Contoh:
10/5-2008 Mas Rangga mencairkan tabungan di cabang Semarang Rp10.000.000
25/5-2008 Mas Rangga mencairkan tabungan di Cabang Surabaya sebesar Rp15.000.000
Pencatatan transaksi ini dapat ditunjukkan baik di cabang Semarang maupun di Cabang
Surabaya sebagai berikut:
Di Cab. 10/5-2008 Dr. Tabungan Prima 10.000.000
Semarang Cr. Kas 10.000.000

25/5-2008 Dr. Tabungan Prima 15.000.000


Cr. RAK. Cab. Surabaya 15.000.000

Di Cab. 25/5-2008 Dr. RAK. Cab. Semarang 15.000.000


Surabaya Cr. Kas 15.000.000

2
Daftar Mutasi Tabungan Prima a/n Mas Rangga

Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo


1/5-2008 Setor Pembukuan 15.940.000 15.940.000
5/5-2008 Setor dari Cab. Cirebon 10.000.000 25.940.000
10/5-2008 Penarikan Tunai 10.000.000 15.940.000
25/5-2008 Penarikan tunai di Cab. SBY 15.000.000 940.000

C. Bunga Tabungan dan Perhitungannya

Bunga Tabungan dihitung pada setiap akhir bulan dan langsung dikreditkan ke
rekening tabungan. Dengan demikian bunga tabungan akan menambah saldo tabungan.
Perhitungan bunga bisa dilakukan secara harian atau bulanan dengan mendasarkan pada saldo
terendah, suku bunga tetap atau berubah , atau kombinasi dari kedua hal tersebut.
a. Bunga diperhitungkan dengan dasar lamanya saldo mengendap dan tingkat suku bunga
berubah-berubah. Bila pendekatan ini yang digunakan, lamanya waktu mengendap
dihitung sejak perubahan sampai terjadi perubahan bunga. Contoh perhitungan waktu :
tanggal 5/5-2008 sampai 10 Mei 2008, maka mengendap 10-4=6 hari. Disini hari pada
tanggal 5/5-2002 diperhitungkan sedangkan tanggal 10/5-2008 tidak diperhitungkan.
Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan kasus perhitungan bunga seperti tampak di bawah
ini. Suku bunga tabungan selama Mei 2008 sebagai berikut:
Tanggal Tingkat Suku Bunga Tabungan
01 Mei 2008 12%
15 Mei 2008 14%
20 Mei 2008 15%
25 Mei 2008 11%
Bila diminta untuk menentukan bunga yang diperoleh Mas Rangga pada bulan Mei
2008, maka perhitungan bunganya adalaah:
Waktu Dana Hari Saldo Suku Jumlah
Mengendap Bunga Bunga Bunga
1/5 sampai 1/5-2008 4 15.940.000 12% 21.253,33
5/5 sampai 10/5-2008 5 25.940.000 12% 43.233.33
10/5 sampai 15/5-2008 5 15.940.000 12% 26.566,67
15/5sampai 20/5-2008 5 15.940.000 14% 30.994,44
20/5 samapai 25/5-2008 5 15.940.000 15% 33.208,33
25/5 sampai 31/5-2008 6 940.000 15% 1.723,43
Jumlah
Keterangan: Perhitungan 4/360x15.940.000x 12%= 21.253,33., yang lain sama
perhitungannya.

3
Pencatatan bunga dan PPh dapat ditunjukkan di bawah ini:
Pencatatan Bunga Dr. Biaya Bunga 156.979,43
Cr. Tabungan Prima 156.979,43

Pencatatan Pajak 15% Dr. Tabungan Prima 23.546,92


Cr. Hutang PPh 23.546,92

Bila PPh disetor Dr. Hutang PPh 23.546,92


ke Kas Negara Cr. Giro Kantor kas 23.546,92
Negara
b. Perhitungan bunga berdasarkan lamanya saldo mengendap dan tingkat suku bunga tetap.
Dengan menggunakan contoh sebelumnya dan tingkat suku bunga tetap 12%, maka dapat
ditentukan bunga sebagai berikut:
Tanggal Hari Saldo Suku Jumlah
Bunga Bunga Bunga
1/5 sampai 5/5-2008 4 15.940.000 12% 21.253,33
5/5 sampai 10/5-2008 5 25.940.000 12% 43.233,33
10/5 sampai 25/5-2008 15 15.940.000 12% 79.700,00
25/5 sampai 31/5-2008 6 940.000 12% 1.880
Jumlah 146.066,66
c. Perhitungan bunga tabungan berdasarkan saldo terendah dalam bulan yang bersangkutan
dengan bunga berjenjang. Contoh:
Saldo Terendah Dalam Bulan Itu(Rp) Suku Bunga(%)
0 sampai 10.000.000 12
10.000.000 sampai 20.000.000 13
20.000.000 sampai 50.000.000 14
Lebih dari 50.000.000 15

Perhitungan bunganya adalah (31/360) x 940.000 x 12% = 9.713,33


D. Hadiah Untuk Penabung

Bank sering menyelenggarakan tabungan berhadiah. Hadiah yang diberikan ini dalam
pandangan akuntansi dicatat sebagai biaya . biaya in umumnya diperhitungkan proporsional
dengan kemampuan suatu cabang dalam menghimpun dana melalui tabungan. Kemampuan itu
tercermin dari posisi saldo tabungan di neraca cabang. Dengan demikian semakin besar suatu
cabang menghimpun dana tabungan, maka semakin besar porsi biaya hadiahnya. Sebaliknya
semakin kecil saldo tabungan di neraca cabang maka semakin kecil kontribusi untuk
menanggng biaya hadiah.
Total biaya hadiah ditentukan sekian persen dari total dana tabungan yang dihimpun
dari seluruh cabang(termasuk kantor pusat)ditambah sumbangan untuk sosial melalui
pemerintah dan pajak undian. Pajak undian ini adalah pajak yang ditanggung bank. Bila pajak
ditanggung pemenang, maka pajak tidak diperhitungkan bank. Nilai hadiah undian sebelum

4
sumbangan sosial berkisar antara 0,1% hingga 0,5% dari proporsi saldo tabungan bank yang
bersangkutan. Sumbangan sosial sekitar 10% dan pajak undian sekitar 25 %
Contoh: Bank Bahana Utama berkantor Pusat di Kodya Semarang mempunyai cabang
di Kendal, Blora, Demak, dan Ungaran. Pada tahun 2008 akan mengadakan undian berhadiah
untuk Tabungan Bahana Plus. Undian akan dilaksanakan setiap akhir semester (dua kali dalam
setahun). Diketahui posisi saldo Tabungan Bahana Plus per 31 Desember 2007 sebesar Rp
1.578.000.000. Nilai hadiah sebelum sumbangan ditentukan 0,45% dari posisi saldo tabungan
tersebut . Sumbangan sosial melalui pemerintah 10% dari nilai hadiah, pajak undian 25%
ditanggung bank. Perhitungan hadiah adalah:
Nilai Hadiah Sebelum Sumbangan Sosial = 1.578.000.000x 0,45% 7.101.000
Sumbangan Sosial 10% x 7.101.000 710.100
Pajak Undian 25%x 7.101.000 1.775.250
9.586.350
Dengan demikian biaya harus dilimpahkan ke cabang adalah secara proporsional sebagai berikut:
Kantor Cabang Posisi Saldo Porsi Beban/ Semester Beban/Bulan
Semarang 500.000.000 0.316857 3.037.500 506.250
Kendal 200.000.000 0.126743 1.215.000 202.500
Blora 250.000.000 0.158428 1.518.750 253.125
Demak 300.000.000 0.190114 1.822.500 303.750
Ungaran 328.000.000 0.207858 1.992.600 332.100
Jumlah 1.587.000.000 1,000000 9.586.350 1.597.725
Pencatatan biaya promosi berupa hadiah adalah sebagai berikut :
Keterangan Rekening Debet(Rp) Kredit(Rp)

Di Kantor Dr.Biaya Promosi Dibayar dimuka 3.037.500


Pusat Semarang Dr.RAK Cabang Kendal 1.215.000
Untuk Pembelian Dr.RAK Cabang Blora 1.518.750
Hadiah Dr.RAK Cabang Demak 1.822.500
Dr.RAK Cabang Ungaran 1.992.600
Cr. Kas 9.586.350

Di Cab. Kendal Dr.Biaya Promosi Dimuka 1.215.000


Cr. RAK. Kantor Pusat Semarang 1.215.000

Di Cab. Blora Dr.Biaya Promosi Dimuka 1.518.750


Cr. RAK. Kantor Pusat Semarang 1.518.750

Di Cab. Demak Dr.Biaya Promosi Dimuka 1.822.500


Cr. RAK. Kantor Pusat Semarang 1.822.500

Di Cab. Ungaran Dr.Biaya Promosi Dimuka 1.992.600


Cr. RAK. Kantor Pusat Semarang 1.992.600

5
Biaya promosi yang di bayar dimuka tersebut diamortisasi setiap bulan selama enam bulan
(satu semester):
Dikantor Dr.Biaya Promosi 506.250
Pusat Semarang Cr. Biaya Promosi Dimuka 506.250

Di Cabang Kendal Dr.Biaya Promosi 202.500


Cr. Biaya Promosi 202.500

Di Cabang Blora Dr.Biaya Promosi 253.125


Cr. Biaya Promosi 253.125

Di Cabang Demak Dr.Biaya Promosi 303.750


Cr. Biaya Promosi 303.750

Di Cabang Ungaran Dr.Biaya Promosi 332.100


Cr. Biaya Promosi 332.100
Bila dalam undian terdapat penabung yang memenangkan hadiah , maka cabang
akan mendebet RAK Kantor pusat dan mengkredit rekening tabungan nasabah yang
bersangkutan. Pencatatan seperti ini dilakukan karena pada saat pembagian hadiah,
asumsinya dana promosi telah di pool di kantor pusat sebagaimana ditunjukkan dalam
jurnal diatas sehingga diatas sehingga pada saat pembagian ke nasabah, kantor cabang
meminta ke kantor pusat. Contoh : Indra Nasabah Tabungan Bahana Plus cabang Kendal
memperoleh hadiah utama senilai Rp 5.000.000. Pencatatannya pada saat pelimpahan ke
rekening nasabah adalah:
Jurnal di cabang Kendal Dr.RAK. Kantor Pusat 5.000.000
Cr.Tabungan Sdr.Indra 5.000.000

Jurnal di Kantor Pusat Dr.Biaya Promosi 5.000.000


Cr.RAK Cabang Kendal 5.000.000
Bila hadiah dalam bentuk barang, maka tidak dijurnal dan hanya catatan administratif.
E. Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH)
Tabungan ONH diselenggarakan baik oleh bank konvensional maupun bank syariah.
Pada bank konvensíonal tabungan ONH tidak diberikan bunga, namun jasa tabungan diberikan
dalam bentuk lain misalnya bingkisan tertentu pada setiap bulan selama saldo tabungan masih
mengendap. Sedangkan pada Bank Syariah, tabungan ONH mendapatkan bagi hasil. Biaya
untuk membeli souvenir tertentu dibukukan sebagai biaya promosi.
Contoh:
Tanggal 1/5-2008 Bapak Ali membuka Tabungan ONH dengan setoran perdana
Rp20.000.000. Kemudian pada tanggal 1 Agustus 2008 Pak Ali terdaftar sebagai calon Haji.
Pada saat tersebut, Pak Ali harus melunasi kekurangannya melalui bank yang bersangkutan

6
sebesar Rp 14.000.000. Bingkisan seharga Rp 200.000 diserahkan pada 1 Agustus 2008.
Pencatatan jurnalnya adalah:

Keterangan Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit


(Rp)

Setoran tabungan 1/5- Dr.Kas 20.000.000


2008
Cr.Tabungan ONH 20.000.000
Pelimpahan tabungan ke ONH 1/8- Dr. Tabungan ONH 20.000.000
2008
Dr.Kas 14.000.000
Cr.Setoran ONH 34.000.000
Pemberian Bingkisan 1/8- Dr. Blaya Promosi 200.000
2008
Cr.Kas 200.000

DEPOSITO
Pengertian Deposito
Deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat
dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang
bersangkutan. Penarikan deposito hanya boleh dilakukan pada saat tertentu menurut jatuh
temponya. Jatuh tempo deposito umumnya terdiri dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 18 bulan
dan 24 bulan. Pada kondisi bank membutuhkan dana likuiditas yang relatif besar, semakin lama
jangka waktu deposito semakin tinggi tingkat suku bunganya. Sebaliknya dalam kondisi longgar
(ekonomi normal) tingkat suku bunga deposto akan semakin kecil untuk deposito yang semakin
berjangka waktu semakin lama.
Deposito Berjangka
Pembukaan Deposito Untuk membuka deposito, deposan dapat menggunakan setoran
tunai, dengan cek, bilyet giro, bukti transfer masuk, wesel atau warkat lain yang disepakati bank.
Prinsionya pada saat disetor warkat itu harus sudah efektif, artinya dapat diuangkan. Bank akan
mencatat dalam rekening deposito blla waktu itu telah diuangkan. Deposito dicatat sebesarnilai
nominal deposito yang tertera dalam perjanjlan. Contoh: 31 Mel 2008 Rent membuka deposito
berjangka di Bank Mitra Niaga Semarang dengan nominat Ro 50.000.000, bunga 18%pa, jangka
waktu 3 bulan. Untuk ini Reni menyerahkan bliet giro atas nama Reni Rp20.000.000, Cek Bank
Mitra Niaga Semarang yang ditarik eh Sinta sebesar Rp10.000,000, transfer masuk dari Bank
Mitra Niaga Cabang andung Rp10.000.000 dan kekurangannya dibayar tunal. Pajak bunga 15 %.
Pencatatan transaksi Ini adalah:

7
Tanggal Rekening Debet(Rp) Kredit(Rp)

31 Mei 2008 Dr.Giro Reni 20.000.000


Dr. Giro sinta 10.000.000
Dr. RAK. Cabang 10.000.000
Bandung
Dr.kas 10.000.000
Cr. Deposito 50.000.000
Berjangka
Bunga Deposito Berjangka
Dalam perkembangan terakhir, beberapa bank memperhitungkan bunga harian untuk
deposito. Ini artinya berapa haripun deposito mengendap akan diberikan bung tabungan, hanya
saja tetap terikat jangka waktu deposito. Perhitungan bunga yang lazim adalah minimal
mengendap satu bulan. Bank akan memberika bunga setelah deposito minimal mengendap satu
bulan. Kalau yang menjadi pedoman ini,maka untuk deposito yang dibuka pada tanggal akhir
bulan bunga diperhitungka pada akhir bulan juga walaupun tanggalnya berbeda. Misalnya deposito
dibuka tangeal 31 Januari, maka jatuh tempo bunga tanggal 28 Februari atau 29 Februari, 31 Maret
30 April dan seterusnya. Tetapi kalau deposito dibuka tidak pada tanggal akhir bulan maka jatuh
tempo bunga akan sama dengan tanggal pembukaan deposito. Contoh deposito dibuka tanggal 15
Januari untuk 3 bulan, maka jatuh tempo bunga pada tanggal 15 Februari, 15 Maret dan 15 April.

Contoh:

Dengan merujuk pada contoh di atas, dengan asumsi deposan mengambil bung deposito
setiap tanggal 5 dan pajak bunga 15% dibayarkan setiap tanggal 10kepad kantor kas negara, maka
pencatatan dan penghitungan bunganya adalah sebae berikut:

Keterangan Tgl Rekening Debet(Rp) Kredit(Rp)


Bunga Ke-1 30 Juni Dr. Biaya Bunga 750.000
Cr. Bunga DB Harus 750.000
dibayar

Penarikan Bunga 5 Juni Dr. Bunga DB Harus 750.000


dibayar
Cr.Hutang PPh 112.500
Cr. Kas/giro 637.500

Pelimpahan 10 Juni Dr. Hutang PPh 112.500


pajak
Cr. Giro Kantor Kas 112.500
Negara

Bunga Ke-2 31 Juli Dr. Biaya Bunga 750.000

8
Cr. Bunga DB Harus 750.000
Dibayar

Penarikan Bunga 5 Juli Dr. Bunga DB Harus 750.000


Dibayar
Cr. Hutang PPh 112.500
Cr. Kas/Giro 637.500

Pelimpahan 10 Juli Dr. Hutang PPh 112.500


Pajak
Cr. Giro Kantor Kas 112.500
Negara

Bunga Ke-3 31 Dr. Biaya Bunga 750.000


agustus
Dan jatuh tempo Cr. Bunga DB Harus 750.000
Dibayar
Perpanj.
deposito
Dr. Deposito berjangka- 50.000.000
reni
Cr. Deposito Berjngk 50.000.000
jth tempo

Penarikan Bunga 5 Dr. Bunga DB Harus 750.000


Agustus dibayar
Dan deposito Dr, DB Berjangka Tlh 50.000.000
Jth Tempo
Cr. Hutang PPh 112.500
Cr. Kas 50.637.500

Pelimpahan 10 Dr. Hutang PPh 112.500


Pajak agustus
Cr. Giro Kantor Kas 112.500
Negara

Pencatatan Deposito Jatuh Tempo


Pada contoh di atas dinyatakan bahwa penarikan bunga dilakukan setiap tanggal 5 dengan
demikian bank akan membukukan bunga dua kali yaitu saat jatuh tempo bunga dan saat penarikan
bunga. Hal ini sampai dengan jatuh tempo depasito. Oleh karena itu penarikan deposito
diasumsikan terjadi tanggal 5 juga. Pada kasus ini bank juga harus membukukan dua kali yaitu
saat jatuh tempo dan saat deposito ditarik Bagaimana kalau bunga dan deposito pada saat jatuh
tempo ditarik tepat pada tanggal jatuh tempo? Bila ini yang terjadi maka bank hanya membukukan
sekalí yaitu:

9
Keterangan Tgl Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Penarkan 31/8-2008 Dr. Deposito 50.000.000
Berjangka
Bunga dan Dr. Biaya Bunga 750.000
Deposito
Cr.Kas 50.637.500
Cr. Hutang PPh 112.500
Perpanjangan Deposito Berjangka
Deposito yang telah jatuh tempo bisa diperpanjang dengan dua cara, yaitu :

a. Perpanjangan Otomatis

Perpanjangan ini dilakukan karena permintaan deposan yang sudah dibuat atau
diperjanjikan pada saat pembukaan deposito. Dengan demikian bank tidak perlu menghubungi
deposan atau sebaliknya deposan tidak perlu lagi menghubungi bank untuk memperpanjang
deposito.

b. Perpanjangan Biasa

Perpanjangan ini terjadi bila ada kesepakatan antara bank dengan deposan di kemudian
hari saat jatuh tempo. Perpanjangan ini bisa inisiatif deposan atau inisiatif bank untuk nasabah
deposan.

Kedua cara perpanjangan tersebut tidak berbeda pencaataannya.

Dr. Deposito berjangka (lama) Rp50.000.000


Cr. Deposito berjangka (baru) Rp50.000.000

Penarikan Depostio Berjangka Sebelum Jatuh Tempo

Lazimnya deposito ditarik setelah jatuh tempo, sebab dalam perjanjian sudah tertera jangka
waktunya. Namun dalam praktiknya, deposan bisa saja menarik deposito yang masih outstanding.
Penarikan deposito sebelum jatuh tempo dapat mengganggu likuiditas bank, sebab i8dealnya bank
akan menyiapkan dana untuk membayarkan sesuai dengan jadwal pembayaran. Oleh karena itu,
bank umum mengenakan penalty tertentu terhadap deposan biloa penarikan dilakukan sebelum
jatuh tempo. Penalty deposito dicatat sebagai pendapatanj lain-lain bank. Kebijakan penalty bank
secara umum :

10
a. Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga sebelum pajak
b. Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga setelah pajak
c. Penalty dihitung sekian persen tertentu dari nominal deposito

Contoh :

Intan memiliki deposito berjangka di Bnak Mitra nominal Rp. 10.000.000, jangka waktu 6
bulan, suku bunga 18%. Deposito yang dibuka tanggal 31 Mei 2008, kemudian ditarik kembali
oleh Intan pada tanggal 30 Juni 2008. Prehitungannya, bila :

Penalty dihitung 20% dari bunga sebelum pajak. Pajak 15%

NO Keterangan Jumlah
1 Bunga deposito= Rp10.000.000x18%x(1/12) 150.000
2 Pajak bunga = 15% x 150.000 22.500
3 Bunga setelah pajak 127.500
4 Penalty = 20% x Rp150.000 30.000
5 Bunga deposito yang dibayar bank 97.500
Jurnalnya adalah:

Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


Dr. Deposito berjangka 10.000.000
Dr. Biaya bunga 150.000
Cr. Pendapatan lain-lain Penalty 30.000
Cr. Hutang PPh 22.500
Cr. Kas 10.097.000
Penalty dihitung 20% dari bunga setelah pajak. Pajak 15%

NO Keterangan Jumlah
1 Bunga deposito= Rp10.000.000x18%x(1/12) 150.000
2 Pajak bunga = 15% x 150.000 22.500
3 Bunga setelah pajak 127.500
4 Penalty = 20% x Rp127.000 25.500
5 Bunga deposito yang dibayar bank 102.000

11
Jurnalnya adalah sebagai berikut :

Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


Dr. Deposito berjangka 10.000.000
Dr. Biaya bunga 150.000
Cr. Pendapatan lain-lain Penalty 25.500
Cr. Hutang PPh 22.500
Cr. Kas 10.102.000
Penalty dihitung 1% dari nominal deposito

NO Keterangan Jumlah
1 Bunga deposito= Rp10.000.000x18%x(1/12) 150.000
2 Pajak bunga = 15% x 150.000 22.500
3 Bunga setelah pajak 127.500
4 Penalty = 1% x Rp10.000.000 100.000
5 Bunga deposito yang dibayar bank 27.500
Perpindahan Deposito Berjangka Antar Kantor Cabang

Deposito yang telah dibuka di cabang bank tertentu dapat dipindahkan ke cabang bank
yang sama di kota lain. Perpindahan ini atas dasar permintaan deposan. Perpindahan deposito
berjangka antarkantor cabang menimbulkan hubungan rekening antarkantor. Di samping itu harus
ada alokasi beban bunga yang sudah berjalan. Alokasi beban bunga dapat diperhitungkan secara
prorate berdasarkan lamnya pengendapan deposito di suatu cabang.

Contoh :

Deposito berjangka waktu 6 bulan, nominal Rp. 10.000.000, telah dibuka di Bank Mitra
Semarang pada tanggal 31 Mei 2008 dengan suku bunga 18 %pa. Pada tanggal 5 Juni 2008
deposito tersebut dipindahkan ke Bank Mitra Cabang Solo. Ketentuan alokasi beban bunga
perpindahan deposito di Bank Mitra adalah :

12
Lama Pengendapan Deposito Alokasi beban Bunga di Cabang
1 sampai 7 hari 25%
8 sampai 15 hari 50%
16 sampai 21 hari 75%
22 sampai dengan akhir bulan 100%

Kalau diperhatikan hari bunga, tanggal pembukaan (31 Mei 2008) sampai tanggal
perpindahan (5 Juni 2008) atau selama 5 hari masih berada antara 1 sampai dengan 7 hari, sehingga
menjadi beban Bank Mitra Semarang sebesar 25% dari bunga per bulan. Sedangkan untuk Bank
Mitra Solo akan menanggung bunga Juni 2008 sebesar 75% dari total bunga Juni 2008. Untuk
bulan selanjutnya di Cabang Solo adalah 100%. Sedangkan perhitungan alokasi beban bunga
adalah :

Knator Cabang Perhitungan Hasil


Bank Mitra Semarang Bunga = 10.000.000 x 18% x (1/12)x 25% 37.500
Pajak = 15% X 37.500 5.625
Bunga setelah pajak pada bulan Juni 2008 31.875

Bank Mitra Solo Bunga = 10.000.000 x 18% x (1/12)x 75% 112.500


Pajak = 15% x 112.500 16.875
Bunga setelah pajak pada bulan Juni 2008 95.625
urnal untuk transaksi ini adalah sebagai berikut:

Keterangan Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)


Di Bank Mitra 31/5/2008 Dr. Kas 10.000.000
Semarang Cr. Deposito berjangka 10.000.000

5/6/2008 Dr. Deposito berjangka 10.000.000


Dr. Biaya Bunga 37.500
Cr. Hutang PPh 5.625
Cr. RAK. Cabang Solo 10.031.875

13
Keterangan Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Di Bank Mitra 31/5/2008 Dr. RAK. Cabang Semarang 10.031.875
Solo Cr. Deposito berjangka 10.000.000
Cr. Bunga DB harus dibayar 31.875

5/6/2008 Dr. Biaya Bunga 112.500


Dr. Bunga DB harus dibayar 31.875
Cr. Hutang PPh 16.875
Cr. Kas 127.500

B. Sertifikat Deposito
Serifikat deposito pada prinsipnya sama dengan deposito berjangka yaitu simpanan
dana pihak ketiga / masyarakat dan terikat dengan jangka waktu (fixed time). Perbedaannya
adalah sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk (pembawa) sedangkan deposito berjangka
diterbitkan atas tunjuk (nama). Sebagai deposito yang diterbitkan pembawa berarti siapa saja
boleh menarik sertifikat deposito sealama bisa menunjukkan sertifikat deposito tersebut
kepada bank penerbit. Selain itu sertifikat deposito dapat diperdagangkan oleh masyarakat
setelah mendapatkan ijin dari Bank Indonesia. Perbedaan lainnya adalah bunga dari sertifikat
deposito diperhitungkan dan dibayarkan di muka. Dengan demikian deposan untuk sertifikat
deposito pada saat membuka deposito tersebut hanya bayar sebesar nilai tunai sertifikat
deposito ditambah dengan sejumlah pajak bunga yang diperhitungkan di muka. Walaupun
demikian pencatatan sertifikat deposito tetap sebesar nilai nominalnya. Nilai tunai sertifikat
deposito ditentukan dengan rumus :
Nilai Tunai Sertifikat Deposito : P X 360
360 + (i x t)
Keterangan : P = nilai nominal sertifikat deposito
i = Tingkat suku bunga sertifikat bunga
t = jangka waktu (dalam hari)

14
Contoh :
Tanggal 1 Mei 2008 Diana membeli Sertifikat Deposito seri A sebanyak 10 lembar @Rp.
10.000 secara tunai pada Bank Mitra Niaga Semarang. Jangka waktu 3 bulan dengan suku bunga
20%pa. Pajak bunga 15%
No Keterangan jumlah
1. Nominal Sertifikat Deposito 100.000.000
2. Nilai Tunai= (100.000 x 360)/(360+(0,20x90)) 95.238.095
3. Bunga dibayar dimuka (diskonto) 4.761.905
4. Pajak bunga = 15% x 4.761.905 714.286
5. Bunga bersih yang dibayar oleh bank 4.047.619

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui jumlah yang harus dibayarkan ke
bank oleh deposan untuk membuka sertifikat deposito tersebut, yaitu: 100.000.000 – 4.047.619 =
Rp. 95. 952. 381. Jurnal transaksi ini adalah :
Keterangan Tanggal Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
Penerbitan 1/5-2008 Dr. Kas 95.952.381
Sertifikat Depo Dr. Biaya bunga dibayar dimuka 4.761.905
Cr. Hutang PPh 714.286
Cr. Sertifikat Deposito 100.000.000

Amortisasi Bunga 1/6-2008 Dr. Biaya bunga 1.587.302


Cr. Biaya bunga dibayar dimuka 1.587.302

Amortisasi Bunga 1/72008 Dr. Biaya bunga 1.587.302


Cr. Biaya bunga dibayar dimuka 1.587.302

Amortisasi Bunga 1/8-2008 Dr. Biaya bunga 1.587.302


Dan penarikn Dr. Sertifikat Deposito 100.000.000
Sertifikat depo Cr. Biaya bunga dibayar dimuka 1.587.302
Cr. Kas/giro diana 100.000.000

15

Anda mungkin juga menyukai