Laporan Praktek Klinik 1 Rsi Sultan Agung 2019
Laporan Praktek Klinik 1 Rsi Sultan Agung 2019
PRAKTEK KLINIK I
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
(15 Juli 2019 – 10 Agustus 2019)
Disusun Oleh :
Mohammad Firdhani affandi ( 17.04.061 )
Yasyfin Fandamex Y.K. ( 17.04.090 )
Muhammd Fachrurozi N (17.04.066 )
Farid Burhanuddin (17040.032)
i
LEMBAR PENGESAHAN
Telah menyelesaikan Praktek Klinik I selama satu bulan, terhitung sejak tanggal
15 Juli 2019 – 10 Agustus 2019 di bagian IPSRS RSI Sultan Agung Semarang dengan
bukti melampirkan laporan Praktek Klinik I.
Mengetahui,
Pembimbing Dosen Pembimbing
RSI Sultan Agung
STIKES Widya Husada Semarang
Menyetujui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Klinik I yang berdasarkan hasil seluruh kegiatan penulis pada saat Praktek yang
diadakan selama 1 bulan, dimulai dari tanggal 15 JULI 2019 sampai dengan 10
AGUSTUS 2019 di IPSRS bagian SARPRAS MEDIS Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang.
Adapun hasil yang diperoleh selama kegiatan Praktek Klinik II antara lain :
Dalam penulisan laporan Praktek Klinik II ini penulis juga tidak lepas dari bantuan,
dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Syifak Zhahiran, A.md.EM selaku Kepala Sarpras Medis Rumah Sakit
Islam Sultan Agung Semarang
2. Segenap staff dan karyawan Sarpras Medis Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang
3. Teman – teman TEM STIKES Widya Husada Semarang yang telah bekerjasama
dengan baik.
4. Bapak Agung Satrio Nugroho,S.T. selaku ketua Prodi D-III Teknik
Elektromedik STIKES Widya Husada Semarang.
5. Bapak Mulyono,M.Kom. selaku pembimbing Praktek Klinik II STIKES Widya
Husada Semarang.
6. Segenap Dosen dan staf pendidikan TEM Widya Husada Semarang.
iii
7. Semua pihak yang turut berjasa, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan Praktik Klinik I ini tidak terlepas dari berbagai
kekurangan, maka dari itu penulis mengaharapkan adanya saran dan kritik guna
menjadikan pengetahuan yang lebih baik dalam penyempurnaan laporan Praktik Klinik
ini. Semoga laporan Praktik Klinik ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
2.1 Profil Umum Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang ............................... 5
v
2.7.3 Struktur Organisasi IPSRS RSI Sultan Agung .............................................16
vi
4.3.6 Standar Operasional Prosedur (SOP) ........................................................... 56
LAMPIRAN................................................................................................................68
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Gambar pada saat melakukan perbaikan alat X-ray mobile ...................... 17
Gambar 3. 2 Tensimeter Digital ..................................................................................... 19
Gambar 3. 3 Gambar Perbaikan X-Ray mutlti purpose.................................................. 20
Gambar 3. 4 Blood Bank Refrigerator............................................................................ 50
Gambar 3. 5 Blok Diagram Blood Bank ........................................................................ 55
viii
DAFTAR TABEL
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
Praktek merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam suatu proses
pembelajaran. Oleh karena itu, kondisi praktek harus diciptakan sedemikian rupa sehingga
dapat mendukung mahasiswa dalam memperoleh pengalaman. Pembelajaran alat medik
dilahan praktek banyak mempengaruhi mahasiswa dalam menetapkan ilmunya di masyarakat
karena melalui pengalaman praktek di lahan akan banyak nilai- nilai yang diadopsi oleh
mahasiswa sehingga mewarnai mutu kelulusan nantinya.
Di samping menyiapkan lahan praktek yang representative tersebut, tak kalah
pentingnya juga kesiapan teori yang harus disiapkan sebagai bekal untuk mengahadapi dunia
kerja yang nantinya sangat berkaitan dengan peralatan medik. Mahasiswa dituntut untuk
mempersiapkan diri dalam sintesa berbagai teori yang berkaitan langsung dengan alat medik
yang akan dipelajari yang mencakup matakuliah Radiologi Lanjut dan Peralatan
Diagnostik Lanjut, Peralatan Laboratorium Klinik Lanjut. Melalui belajar alat medik di
lahan praktek ini diharapken mahasiswa dapat mengaplikasikan dan mengembangkan
kompetensi terutama ketrampilan (skill) dalam pemahaman, pemasangan, pemeliharaan dan
penanganan bila terjadi permasalahan alat medik.
Oleh karena itu Praktek Klinik I sangat penting di lakukan bagi mahasiswa Teknik
Elektromedik, karena dapat memberikan kesempatan belajar dan menambah pengetahuan
serta keterampilan bagi mahasiswa melalui pengalaman kerja secara langsung untuk
mengaplikasikan pengetahuannya dalam hal pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, serta
kalibrasi sehingga mahasiwa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan dari mata
kuliah berupa teori dan praktek yang kemudian diaplikasikan didalam Praktek Klinik I serta
diharapkan juga mahasiswa mempelajari struktur organisasi Instalasi Pemeliharaan Sarana
Rumah Sakit (IPSRS) agar terbentuk Sumber Daya Manusia yang handal dibidang Teknik
1
2
Elektromedik dan mampu menghadapi segala macam tantangan dan hambatan yang akan
dihadapi.
Maka dari itu dengan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di RSI SULTAN AGUNG
SEMARANG ini diharapkan dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan kemampuan
profesional mengenai Teknik Elektromedik sebagai bekal sebelum terjun ke lapangan kerja
yang sesungguhnya.
1.2 TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Dalam penulisan laporan Praktek Alat Medis di Sultan Agung Semarang ini,
penulis membatasi pembahasan pesawat dengan 4 peralatan kesehatan yang terdapat
di rumah sakit. Hal tersebut karena dalam Praktek Alat Medis, setiap mata kuliah
dalam Praktek Alat Medis pembahasan 1 alat di setiap mata kuliah.
Adapun pembahasan alat yang penulis laporkan adalah sebagai berikut:
1. Peralatan Radiologi: Pesawat x ray general purpose
2. Perlatan Diagnostik: Ultrasonography
3. Peralatan Laboratorium Klinik: Blood bank dan Urine Analyzer
4
Untuk memberikan gambaran secara garis besar tentang isi dari laporan ini
menurut alat yang dibahas, maka perlu penulissajikan sistematikan penulisannya
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT
BAB III : PERBAIKAN ALAT
BAB IV : PEMBAHASAN ALAT
BAB V : KESIMPULAN
BAB II
TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT
Melayani dengan hati, adalah keniscayaan. Itulah yang dilakukan Rumah Sakit
Islam Sultan Agung (RSISA) Semarang dalam membangun kepercayaan. Pelayanan
yang tidak membeda-bedakan kelas, yang cepat, mudah dan tidak menyulitkan adalah
wujud kepedulian Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSISA) Semarang terhadap
masyarakat yang sedang membutuhkan uluran tangan. Semuanya tumbuh dalam
kesadaran untuk menjadi bagian dari keagungan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Berawal dari yang kecil, tumbuh menjadi semangat kuat untuk melahirkan karya
yang besar. Itulah kira-kira filosofi perjalanan Rumah Sakit Islam Sultan Agung
(RSISA) Semarang sejak awal berdiri hingga kini menjadi rumah sakit yang cukup
ternama di Semarang khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya.
5
6
Tahun 1970, adalah tahun bersejarah bagi Rumah Sakit Islam Sultan Agung
(RSISA) Semarang. Di tahun itu, tepatnya di Jalan Kaligawe km 4 Semarang, atas
bantuan dari Pemerintah Belanda didirikanlah Health Centre (Pusat Kesehatan
Masyarakat) yang kelak menjadi embrio berdirinya RSISA di bawah payung Yayasan
Badan Wakaf (YBW) Semarang.
Kebutuhan akan rumah sakit memang dirasakan sangat perlu karena disamping
sebagai kelengkapan penunjang aktivitas Universitas Islam Sultan Agung, khususnya
Fakultas Kedokteran sebagai teaching hospital, juga sangat bermanfaat sebagai tempat
7
Sebagai langkah awal, Yayasan Dana Universitas Islam Sultan Agung memberi
kuasa kepada : dr. H. Heyder bin Heyder dan H.M.Sulchan untuk mencari dana bantuan
ke luar negeri. Usahapun berbuah dengan memperoleh bantuan dari Pemerintah
Belanda melalui Novib sebesar NF.1.420.515 (Rp. 146.440.991,-) untuk membangun
Health Centre.Keputusan pendirian Health Centre didasarkan pada penelitian yang
menunjukkan bahwa tempat tidur di rumah sakit yang ada di Kodya Semarang saat itu
sudah mencukupi. Maka Yayasan Badan Wakaf memutuskan untuk membangun
Health Centre, bukan rumah sakit.Pembangunan Health Centre dimulai sejak 1 Januari
1970 dan selesai pada Juni 1972. Meskipun pembangunan fisik gedung belum selesai,
namun operasional Health Centre sudah diresmikan oleh pimpinan Yayasan Badan
Wakaf sejak 17 Agustus 1971. Hadir pada acara peresmian itu antara lain dr. H.
Koesnadi, salah satu Pengurus Pusat Muhammadiyah yang turut membantu kelancaran
pengurusan perijinan pendirian rumah sakit di Jakarta.
Saat pertama kali beroperasi, layanan yang ada meliputi poliklinik umum,
poliklinik kesehatan ibu dan anak, dan poliklinik keluarga berencana. Selaku direktur
pertama saat itu adalah dr. H. Machfudz Ibrahim Bagus Widjaja, Sp.THT dengan dr.
Harun Salim selaku wakil direktur.Sementara dokter yang bertugas pertama kali antara
lain, adalah: dr. H.Machfudz Ibawi, Sp.THT, dr. Harun Salim, dr. Isa Ansor Ridwan,
dr. Dachlan Adjie, dr. M. Soerjono, dr. Abdul Rakub, dr. Machmud Hendro Hardjono,
dan dr. R. Agoestono. Adapun perawat pertama adalah Ismijatin, Rismajuni, dan
Sempoet. Sedangkan Soekiro dan Soedjono adalah karyawan pertama yang bekerja di
Health Centre tersebut.
8
Pada tahun 1973, Health Centre ditingkatkan menjadi Rumah Sakit dengan
mendapat dukungan dan partisipasi dari berbagai kalangan masyarakat, antara
lain bantuan dari Pemerintah RI (Presiden Soeharto) berupa mobil Ambulance
Toyota Crown warna putih dan bantuan 4 buah Kamar VIP, masing–masing dari
Sumitomo Shoji Kaisha Ltd Tokyo, NV. HMS & Co, NV. Sapto Argo Puro dan
Pabrik Rokok Sukun Kudus yang diresmikan tanggal 20 Mei 1973.
f. Bantuan dari Kan.Wil. Dep. Kes. Prop. Jateng mobil ambulance / mobil
jenazah & obat-obatan
g. Bantuan mobil dari CV. Toha Putra
h. Bantuan dari NV. Aktivum Jakarta sebuah pesawat Rontgen merk Philips
i. Penyumbang lain Pabrik Rokok Langsep Kudus
Dari tahun ke tahun, eksistensi rumah sakit tersebut semakin diakui dan
menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan. Perkembangan
tersebut antara lain dapat ditunjukkan sebagai berikut:
a. Pada tanggal 23 Oktober 1975 Rumah Sakit Sultan Agung ditetapkan sebagai
Rumah Sakit Tipe C berdasarkan SK. Men.Kes RI no. 1024/ Yan.Kes/ 1.0./75.
b. Pada tanggal 1 Januari 1978 diresmikan pemakaian 2 (dua) kamar VIP,
bantuan dari keluarga NV. Gambar Semarang dan Ny. Aminah Abdurrahman
Sungkar Semarang.
c. Sejak tahun 1980 rumah sakit tersebut telah digunakan untuk Kepaniteraan
Klinik Mahasiswa FK. UNISSULA
d. Pada tanggal 8 Januari 1992 Rumah Sakit Sultan Agung (RSSA) diganti
namanya menjadi Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSISA)
e. Pada tanggal 16 Januari 1993 telah diserahkan bantuan kamar VIP dari Kel.
HM Ismail (Mantan Gubernur Jateng)
f. Pada tanggal 9 Desember 1993 telah diresmikan pemakaian ruang tunggu
masyarakat miskin bantuan Walikota Semarang (sekarang di-manfaatkan
untuk ruang Cytostastika)
g. Tanggal 24 – 27 Maret 2010, RSI Sultan Agung telah di survey Akreditasi
oleh Komite Akreditasi RS (KARS), berdasarkan Kepmenkes No.
YM.01.01/III/1656/10, telah diberikan status Akreditasi Penuh Tingkat
Lengkap (16 Bidang Pelayanan).
10
Makna Bentuk :
Makna Warna :
Perkembangan Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSISA) Semarang dari tahun
ke tahun tak dapat dilepaskan dari keterlibatan para pengelola yang secara sungguh-
sungguh dan bertanggung jawab menjalankan amanah yang diembankan kepada
mereka.
Berikut adalah daftar pengelola Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSISA)
Semarang sejak awal hingga kini :
Kini, dalam rangka menapaki semangat Rumah Sakit Islam Sultan Agung
(RSISA) untuk menjadi World Class Islamic Teaching Hospital, rumah sakit
pendidikan Islam yang berkelas dunia, pengelola Rumah Sakit Islam Sultan Agung
(RSISA) terus berjuang tanpa pantang menyerah, sebagai perwujudan dari
profesionallisme dan bentuk pengabdian mereka terhadap Allah SWT.
a. Visi :
Rumah Sakit Islam terkemuka dalam Pelayanan Kesehatan, Pendidikan dan
Pembangunan Peradaban Islam, menuju masyarakat sehat sejahtera yang dirahmati
Allah.
b. Misi :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang selamat menyelamatkan
dijiwai semangat mencintai Allah menyayangi sesama.
2. Menyelenggarakan pelayanan pendidikan dalam rangka membangun generasi
khairu ummah.
3. Membangun peradaban islam menuju masyarakat sehat sejahtera yang
dirahmati Allah.
b. Tujuan :
1. Menjadi pusat riset, pendidikan dan pelayanan kesehatan serta sebagai sarana
dakwah
2. Sebagai perwujudan amal saleh untuk menolong penderita meningkatkan
kualitas kehidupan dan menyantuni masyarakat yang tidak mampu (kaum
Dzu’afa).
3. Mewujudkan rumah sakit yang profesional dan Islami sesuai dengan kaidah
hukum yang berlaku.
c. Moto :
RSI Sultan Agung Semarang juga berusaha agar mampu bersaing dengan rumah
sakit lain. Di era globalisasi pelayanan, maka manajemen berusaha menerapkan
konsep-konsep manajemen mutu terpadu dengan kualitas pelayanan terbaik bagi
pelanggan.Untuk upaya-upaya pembenahan manajemen pelayanan medis, penunjang,
perawatan, keuangan serta peningkatan sumber daya manusia diperbaiki secara terus
menerus, sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas guna meningkatkan
jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap.
Berbagai macam jenis pelayanan dilakukan oleh pihak rumah sakit guna
mendukung dan menyukseskan visi, misi yang telah dibuat di masa yang akan datang.
Pelayanan yang disediakan rumah sakit pada umumnya meliputi pelayanan yang
bergerak dibidang kesehatan dan penunjang kesehatan. Namun tidak menutup
kemungkinan pelayanan dakwah juga disertakan dalam suatu kegiatan. Adapun jenis
pelayanannya adalah sebagai berikut :
2. Pelayanan Poliklinik spesialis dan sub spesialis (jam 08.00-21.00 WIB) yang
terdiri dari :
a) Anak
b) Penyakit Dalam
c) Kebidanan dan Kandungan
d) Badan Umum
e) THT
f) Mata (07.00 - 19.00)
g) Bedah Onkologi
h) Jantung
14
i) Syaraf
j) Paru-paru
k) Bedah Orthopedi
l) Bedah Digesif
m) Bedah Urologi
n) Kesehatan Gigi dan Mulut
b. Pelayanan Penunjang Kesehatan (24 Jam)
1. Instalasi Radiologi
2. Instalasi Farmasi
3. Laboratorium Patologi Klinik
4. Fisio Terapi
5. Klinik Gizi
6. Laboratorium Patologi Anatomi
7. Klinik Psikologi
8. Lithoclast
9. CT Scan
c. Pelayanan Rawat Inap
1. VVIP
2. VIP
3. Kelas I A
4. Kelas I B
5. Kelas II
6. Kelas III A
7. Kelas III B
d. Rehabilitasi Medik
1. Exercise Massage
2. Infra Red
3. Nebulizer
4. Ultra Sonic
15
5. Diathermi
e. Pelayanan lain meliputi :
1. Medical Chek up
2. Hearing Centre
3. Pelayanan Ambulance
4. Perawatan Jenazah
5. Konsultasi Kerohanian
f. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
Peran dan wewenang IPSRS adalah suatu instalasi kerja, merupakan unsur
pelaksanaan dalam organisasi rumah sakit yang bertugas melaksanakan
penyediaan, perbaikan, pemeliharaan sarana dan prasarana serta peralatan rumah
sakit.
a. Kedudukan
Direktur Utama
1) X-Ray Mobile
a) Data Alat
Nama : X-Ray Mobile
Merk : GE
Type : X22
No.Seri : 13N268
Ruangan : Ruang ICU
b) Fungsi :
Untuk mendiagnosa penyakit pada organ tubuh bagian dalam dengan bantuan
sinar X dengan pembangkit tegangan tinggi yang merupakan pengisian muatan
17
18
2) Tensimeter Digital
a) Data Alat
Nama : Tensimeter Digital
Merk : NISSEI
Type : DM-3000
No.Seri :-
Ruangan : Poli Jantung
b) Fungsi :
Untuk mengukur tekanan darah pasien
c) Kerusakan :
- Error saat pengoperasian
- Tidak bisa mencharge
d) Analisa :
- Pasien sering bergerak /diajak mengobrol
- Chager rusak
- Baterai rusak
e) Tindakan :
- Cek kondisi baterai,lakukan pengecasan hingga baterai penuj ,jika tidak
mengsi baterai rusak (ganti baterai)
- Cek keluaran tegangan pada charger jika tidak ada lakukan penggantian
- Uji kinerja alat
20
f) Data Alat
g) Fungsi :
X-ray multi purpose adalah suatu alat yang berguna untuk mendiagnosa suatu
penyakit pada organ dalam tubuh pasien dengan bantuan sinar X. Sinar x yang
dihasilkan oleh tabung x ray diarahkan pada tubuh pasien yang akan di diagnosa.
h) Kerusakan :
i) Analisa :
j) Tindakan :
BAB IV
PEMBAHASAN MATERI
gerakannya menuju anoda dan dipusatkan kealat pemusat (focusing cup). Filamen
dibuat relatif negatif terhadap sasaran (target) dengan memilih potensial tinggi.
Awan-awan elektron mendadak dihentikan pada sasaran atau target sehingga
terbentuk panas (>99% ) dan sinar-X (<1%). Pelindung (perisai) timah akan
mencegah keluarnya sinar-X dari tabung, sehingga sinar-X yang terbentuk hanya
dapat keluar melalui jendela. Panas yang tinggi pada sasaran (target) akibat
benturan elektron ditiadakaan oleh radiator pendingin. Jumlah sinar-X yang yang
dilepaskan setiap satuan waktu dapat dilihat pada alat pengukur miliampere (mA)
sedangkan jangka waktu pemotretan dikendalikan oleh alat pengukur waktu .
Merupakan trafo tegangan tinggi dimana pada trafo ini sama seperti trafo
minimal : ( L1 : L2 = 1 : 1000 )
- Selain itu pada HTT juga terdapat filamen trafo dimana fungsi dari
pada tube.
tegangan katode.
- Single frame dan double frame dan iris merupakan pengatur batas
penyinaran yang dapat terbuka maupun dapat tertutup sesuai
petugas/ operator/ radiografer yang akan mengatur bagian ini
terbuat dari bahan Pb , dimana bahan Pb tersebut dapat menahan
radiasi agar tidak mengenai objek .
3. X-RAY TUBE
- Katoda
- Anoda
4. BUCKY
- Bucky table adalah bucky yang dilakkan pada posisi pasien ada di
5. Panel Operasi
standby, display kV, indikator ready, tombol setting mAs, indikator x-ray,
display mAs, indikator call service, tombol lampu, tombol power, kunci
1. Saklar.
Berfungsi untuk menghubungkan supply listik PLN dengan
pesawat roentgen.
2. Fuse sekring
Berfungsi sebagai pengaman.
3. Voltage Compensator
Alat yang berfungsi untuk mengkompensasi nilai tegangan yang
diperlukan pesawat jika terjadi penurunan atu kenaikan pada supply PLN Jika
tegangan naik kita harus menambah jumlah lilitan primer dengan memutar
selector voltage compensator dan jika tegangan turun kita harus mengurangi
jumlah lilitan primer dengan memutar selector voltage compensator sehingga
diperoleh perbandingan transformasi antara tegangan dan jumlah lilitan
primer dengan tegangan dan jumlah lilitan sekunder adalah tetap dengan
demikian diperoleh nilai tegangan pada setiap lilitan akan tetap.
28
E1 : N1 = E2 : N2
E2 = Tegangan di sekunder
Contoh : E1 : N1 = E2 : N2
220 : 220 = 1 : 1
Jika tegangan dari PLN stabil 220 v dan lilitan primer jumlahnya
220 maka perbandingan output di sekunder = 1:1 maksudnya, pada setiap
lilitan terdapat 1 volt tegangan.
Jika tegangan dari PLN naik menjadi 230 v dan lilitan primer 220, maka
perbandingan output 1 : 1;
230 v : 220 1 : 1
agar diperoleh nilai tegangan setiap lilitan (pada output / sekunder) akan
tetap 1 : 1 maka kita harus menambah jumlah lilitan primer sebanyak
10 lilitan.
E1 : N1 = E2 : N2
230 v : 230 = 1 : 1
Maka perbandingan transformasi tetap.
Jika tegangan dari PLN turun menjadi 210 v dan jumlah lilitan primer
tetap 220 maka perbandingan pada sekunder (output) 1 : 1
210 v : 220 1 : 1
Agar tetap diperoleh perbandingan transformasi 1 : 1 / tetap, maka kita
harus mengurangi jumlah lilitan primer sebanyak 10 lilitan.
210 v : 210 = 1 : 1
- Auto Trafo
- Voltage Indicator :
- Timer Mekanik
Cara kerja:
Cara kerja :
Cara kerja:
- Merek : SIEMENS
- No.Seri : 10015
- Frekuensi : 50/60 hz
- Produksi : GERMAN
3) Dalam beberapa saat unit akan self test yang bertujuan mengecek
seluruh system internal yang ada, apakah terjadi error atau tidak.
collimator pada posisi yang tepat sesuai dengan posisi objek yang
akan di expose.
7) Pilih dosis (KV & mAs) dari control panel dengan menekan
selesai dilakukan.
12) Posisikan off safety key (kunci) berlawanan arah jarum jam
36
kabel.
a. Sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat cepat bila
melalui media padat.
b. Semakin padat suatu media maka semakin cepat kecepatan suaranya.
c. Apabila melalui suatu media maka akan terjadi atenuasi.
- USG 2 Dimensi
- USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang
disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan
suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas.
Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan
karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar). Untuk
gambar 3 dimensi diperoleh bentuk citra P x L x Tebal (Panjang x lebar x
Tebal)
- USG 4 Dimensi
- USG Doppler
1. Transducer
2. USG Monitor
3. Mesin USG
LED yang lebih simpel dan mempunyai banyak variasi warna. Layar ini
biasanya lebih datar dan tipis sehingga lebih praktis.
4. Pulser
5. Printer
Saat ini terdapat dua jenis printer yang digunakan yaitu printer
berwarna dan printer hitam putih. Printer warna akan lebih mahal dari
printer hitam-putih. Jika tidak ada printer USG, dapat juga digunakan
printer lain seperti printer pada komputer pada umumnya, maupun printer
foto. Kekurangan jika menggunakan printer lain, gambar tidak sejelas
printer khusus USG dan printer ini tergantung dari isi tinta di dalamnya.
- Merek : GE
- Model : LOGIQ P7
- No.Seri : LP7050126
- Frekuensi : 50 / 60 Hz
- Produksi : INGGRIS
47
tinggi.
dalam.
nya ke kanan atau ke kiri, knob paling atas untuk titik yang teratas
10) Jika sudah mendapatkan visualisasi hasil USG yang diinginkan kita
hasilnya
11) Jika ingin melakukan pengukuran pada objek yang di scan, gunakan
Hardisk rusak
Ganti hardisk
50
1. Darah utuh/lengkap dan keping darah disimpan dalam suhu antara 20 derajat
dan 24 derajat Celcius dan dapat tetap segar selama 24 jam sampai 5 hari.
Sementara keping darah harus terus menerus dalam keadaan bergerak atau di
goyang dengan alat yang di sebut petelet inkubator darah.
2. Sel darah merah disimpan di suhu antara 2 derajat dan 6 derajat Celcius. Sel
darah merah miskin leukosit bisa disimpan 42 hari, sel darah merah miskin
leukosit anak anak selama 35 hari, dan sel darah merah miskin leukosit cuci
disimpan selama 28 hari.
51
3. Plasma darah disimpan pada suhu 25 derajat Celcius atau yang lebih rendah
lagi dan dapat disimpan selama 12 bulan Plasma darah disimpan pada suhu 25
derajat Celcius atau yang lebih rendah lagi dan dapat disimpan selama 12
bulan.
4. Apabila darah dibekukan dengan nitrogen cair, darah dapat bertahan sampai
20 tahun, namun cara pembekuan darah ini sangat dihindari di dunia medis
karena sulit untuk menggunakannya. Berbeda dengan darah segar, darah yang
di bekukan membutuhkan waktu kurang lebih 1 sampai 2 jam untuk
mencairkan darah, dan yang bisa dipakai hanya 80 % nya saja.
2. Rangkaian Setting
pada saat ini IC counter akan menghitung pulsa hightersebut. Keluaran dari IC
counter yang berupa bilangan biner ini akan menjadi pulsa inputan bagi I74138
pengubah bilangan biner yang digunakan sebagaike desimal. Output dari IC
74138 ini mempunyai 8 output tetapi yang penulis digunakan disini hanya 5
outputan. Pada IC 74138 ini penulis memberikan tegangan input
sebesar 5V karena IC ini merupakan C-MOS. Output dari IC 74138 ini
akan akan diinverter oleh IC 7404, karena output yang bekerja dari IC
74138 adalah low maka melalui inverter akan berubah jadi high. Output
dari IC 7404 ini digunakan sebagai input kaki-kaki control yaitu kaki
13, 5 dan 6 dari IC saklar 4066. Pada tiga buah IC 4066 ini penulis
juga memberikan tegangan supplay sebesar 5V, 3 buah kaki inputan
(2, 4, 8) dikopel menjadi satu dan dihubungkan dengan tegangan VCC
sebesar 5V, sedangkan kaki outputannya (1, 3, 9) akan dihubungkan
dengan 5 buah Variabel Resistor (VR) dan 1 buah resistor sebagai
voltage defider (pembagi tegangan). Maka tegangan yang mengalir ke
VR ini akan sama dengan tegangan yang dikeluarkan oleh IC 4066,
kemudian akan diatur sebagai tegangan referensi. Jika penulis membutuhkan
tegangan sebesar 200 mV untuk suhu 20º C maka VR tadi
akan penulis atur sampai mengeluarkan tegangan sebesar 200 mV.
6. Rangkaian ADC Sebagai konversi dari sinyal digital menjadi sinyal analog
7. Rangkaian Display Untuk menampilkan sinyal analog
8. Rangkaian Alarm
Blood Bank Rangkaian alarm ini digunakan sebagai pengaman pintu yang
dihubungkan ke door switch.. Dimana cara kerja rangkaian ini apabila pintu dari
pesawat blood bank dibuka dan suhu ruangan belum mencapai suhu seting yang
diindikasikan oleh menyalanya lam pu LED warna merah dan pada saat itu juga
55
Pada saat pesawat terhubung oleh PLN yaitu saat di posisi ON,maka indicator
power akan menyala, maka masing-masing blokrangkaian lain siap bekerja,
sedangakan Kompressor/Kulkas langsung mendapat supply sebesar 220 Volt AC.
Kemudian kita atur setting suhuyang kita inginkan agar dapat mengatur kerja
Kompressor/Kulkas.IC LM 35 ini sebagai sensor suhu untuk mendeteksi adanya
suhu dalam ruangan. Dimana IC LM 35, apabila terjadi perubahan suhu akan
dideteksinya dan nantinya akan menghasilkan perubahan tegangan sebesar10
mvolt/°C, yang kemudian akan masuk ke rangkaian komparator yang fungsinya
sebagai pembanding antara sensor dengan setting suhu.Output dari rangkaian
komparator ini akan masuk ke rangkaian system pendingin yang kerjanya untuk
mengontrol dan membuat suhu ruangan agar tetap stabil sehingga tidak terjadi
penurunan saat sudah terjadi proses pendinginan Door switch dalam blok diagram
ini kerjanya apabila pintu di buka sebelum suhu tercapai, maka indicator yang
berupa buzzer akan bunyi dan kompresor tetap bekerja. Kerjanya dengan
menggunakan switch yang di pasang di pintu. Sedangkan Blower berfungsi untuk
meratakan suhu di ruangan penyimpanan darah dan bekerja setelah tombol on
ditekan.
56
2. Merek :LabTech
3. Model : LBB-102GR
4. No.Seri : 2019021305BQ
6. Frekuensi : 50 Hz
7. Produksi : FRANCIS
1) Tempatkan alat pada tempat yang datar dengan posisi yang benar
2) Pastikan kabel listrik terpasang dengan benar
3) Tutup pintu dengan rapat
4) Nyalakan alat dengan kunci pada posisi ON/ 1 pada bagian Atas.
5) Alat sudah diseting dari perusahaan dengan suhu 2 - 4 °C
6) Operator tidak perlu melakukan setting
7) Tunggu beberapa saat sampai suhu mencapai suhu mencapai 2 - 4 °C ,Setelah
suhu stabil alat siap digunakan
8) Masukkan darah dengan rapi sesuai golongan , jangan sampai
9) Menyentuh dinding alat.
10) Tutup kembali dengan rapat pintu Blood Bank setelah dibuka
11) Jangan membuka Blood Bank jika tidak benar-benar memerlukan
12) Untuk mematikan alarm tekan tombol Alarm.
57
Berbagai uji urinalisis rutin dilakukan di tempat praktik pemberi layanan kesehatan dan
juga rumah sakit atau laboratorium swasta. Urin yang normal jumlah rata – rata 1 – 2 liter
sehari tetapi perbedaan jumlah urin sesuai cairan yang dimasukkan, jika banyak
mengkonsumsi protein maka akan diperlukan banyak cairan untuk melarutkan ureanya,
sehingga urin yang dikeluarkan jumlahnya sedikit dan menjadi pekat. Beberapa
penyelidikan menunjukkan bahwa 20 % dari wanita – wanita dewasa hingga usia lanjut,
setiap tahun mengalami disuria ( nyeri waktu berkemih). Pria jarang terkena infeksi
simtomatis sampai sesudah umur 45 tahun, kecuali jika terdapat kelainan urologis.
59
1. Urine analyzer adalah alat semi-otomatis untuk pengecekan yang dilakukan diluar
tubuh untuk mendapatkan hasil pengecekan urine dengan hasil yang lebih tepat.
2. Urine Analyzer digunakan untuk membaca dan mengevaluasi hasil dari Urine
Test Strip. (Contoh: Chemstrip 10MD*, Chemstrip 7, dan Chemstrip 5 OB)
3. Strip tes urine ini digunakan untuk strip multiparameter penentuan berat jenis, pH,
leukosit, nitrit, protein, glukosa, keton, urobilinogen,bilirubin dan darah dalam
urin.
4. Urine Analyzer adalah alat fotometer reflektansi (reflectance photometer).Urine
Analyzer membaca strip tes urine pada kondisi standar, menyimpan hasil ke
memori dan menampilkan hasil melalui printer built-in dan / atau serial interface
pada alat tersebut.
5. Urine Analyzer menstandarisasi hasil ‘Urine Test Strip’ dengan dengan
menghilangkan faktor-faktor yang diketahui dapat mempengaruhi
evaluasi/pengecekan secara visual pada strip tes urine
1. Print cover : berfungsi sebagai output data dari hasil pengujian berupa
kertas yang berisi data .
5. Feed table insert :berfungsi sebagai tempat masuk nya strip tes yang
akang diuji
2. Merek :DIRUI
3. Model : H-100
4. No.Seri :-
6. Frekuensi : 50 Hz
7. Produksi : CHINA
10. Ambil kembali strip tes dari feed table buang pada tempat sampah
infeksius.
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat
rahmat – Nya dan hidayah – Nya penulis dapat menyelesaikan praktek klinik di Rumah
Sakit Islam Sultan Agung Semarang dengan hasil berupa laporan yang sudah
SEMARANG yakni dimulai dari tanggal 15 Juli 2019 dan berakhir pada tanggal 10
Agustus 2019 sangat memberikan pengalaman dan manfaat yang besar bagi penulis.
Dalam pembuatan laporan yang banyak mengalami kesulitan untuk menyelesaikan juga
dapat dilalui karena dukungan dan perhatian dari pihak – pihak terkait seperti
pembimbing dan senior serta teman – teman yang tak henti – hentinya memberi masukan
dan semangat agar laporan yang kami buat terselesaikan dengan baik dan mengandung
Penulis juga menyadari laporan ini masih banyak kekurangan,oleh karena itu
penulis mengharapkan adanya kritik yang bersifat membangun dan saran agar laporan
ini bisa lebih baik kedepanya semoga laporan yang dibuat ini bermanfaat bagi pembaca.
64
65
1.1. KESIMPULAN
Pengalaman yang didapat melalui Praktek Klinik I ternyata lebih banyak dan
Praktek Klinik I di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang penulis dapat
instalasi, uji fungsi, pemeliharaan, perbaikan serta evaluasi pertahun alat – alat
medis.
2. Kerusakan alat medis yang sering terjadi dikarena masa life time alat yang
sudah harus melakukan penggantian suku cadang dan pengoperasian alat yang
(SOP), oleh karena itu harus dilakukan pemeliharaan alat secara berkala dan
1.2. SARAN
keadaanya.
2. Agar bekerja dengan optimal maka perlu ditambahkan alat kalibrasi untuk
elektromedis.
5. Menanamkan rasa ikut memiliki terhadap fasilitas yang ada dan rasa tanggung
jawab.
67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
69
Lampiran
alat radiologi I
peralatan fluoroscopy
holter monitor
ECG
alat radiologi II
Mengganti lampu UV
pergerakan meja
holter monitor
ECG
radiologi
Ray mobile
16 2 AGUSTUS 2019
Pengamatan dan pengenalan fungsi serta prinsip kerja
(treadmill)
17. 3 AGUSTUS 2019 Mengganti fuse yang nilainya kurang tepat pada salah
di pesawat C-Arm
20. 7 AGUSTUS 2019 Pengamatan dan pengenalan fungsi serta prinsip kerja
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Syifak Zhahiran,Amd Em
NIK.01512
Gambar Dokumentasi Praktek Klinik I
KETERANGAN : Pemeliharaan dan perbaikan alat x-ray mobile dan uji kinerja alat
diruang radiologi RSI Sultan Agung Semarang
72
73
KETERANGAN : Perbaikan UPS alat C-arm flouroskopi diruangan cath lab RSI Sultan
AGUNG SEMARANG
KETERANGAN :Pemeliharaan Holter Monitor diruangan poli jantung RSI Sultan Agung
Semarang
KETERANGAN :Perbaikan dan Pemiliharan alat Tensimeter Digital di RSI Sultan Agung
Semarang
74
KETERANGAN : Pengkalibrasian Alat Syiringe Pump di ruang ICU RSI Sultan Agung
Semarang