Tentang :
Disusun Oleh:
113114064
_______________________________________________________
BAB I
PENDAHULUAN
Antropometri adalah ilmu yang mempelajari berbagai ukuran tubuh manusia. Antropometri dalam
bidang ilmu gizi digunakan untuk menilai status gizi. Ukuran yang sering digunakan adalah berat badan
dan tinggi badan. Selain itu juga ukuran tubuh lainnya seperti lingkar lengan atas, lapisan lemak bawah
kulit, lingkaran pinggang, lingkaran pinggul dan lain-lain. (Sandjaja, dkk., 2010).
Antropometri merupakan salah satu metode yang dapat dipakai secara universal, tidak mahal dan
metode yang non invasif untuk mengukur ukuran, bagian dan komposisi dari tubuh manusia.
Pertumbuhan anak-anak dan dimensi tubuh pada segala usia dapat mencerminkan kesehatan dan
kesejahteraan dari individu dan populasi, sehingga antropometri dapat juga digunakan untuk
memprediksi performa, kesehatan, dan daya tahan hidup. Selain itu, aplikasi antropometri mencakup
berbagai bidang karena dapat dipakai untuk menilai status pertumbuhan, status gizi dan obesitas.
Berdasarkan tujuan penelitian pengukuran antropometri, setidaknya ada beberapa hal penting yang
mewakili tujuan pengukuran yaitu mengetahui kekekaran otot, kekekaran tualng, ukuran tubuh secara
umum, panjang tungkai dan lengan, serta kandungan lemak tubuh di ekstremitas dan di torso. Dalam
pemakaian untuk penilaian status gizi, antropometri disajikan dalam bentuk indeks, misalnya berat
badan menurut umur (BB/U), tinggi badan atau panjang badan menurut umur (TB/U atau PB/U) atau
berat badan menurut tinggi badan atau panjang badan (BB/TB atau BB/PB), lingkar lengan atas menurut
umur (LLA/U), indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) dan sebagainya (Barasi, 2008).
Dalam praktikum kali ini, kami melakukan penilaian status gizi dengan menggunakan pengukuran
antropometri terhadap beberapa responden berdasarkan kelompok umur yaitu bayi, balita, anak usia
sekolah, remaja dan lansia. Harapan kami setelah dilaksanakannya praktikum ini, mahasiswa kesehatan
masyarakat khususnya kelas 3B dapat dan mampu melakukan pengukuran antropometri secara nyata di
lapangan.
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari praktikum ini adalah untuk mengetahui status gizi perseorangan dengan
pengukuran antropometri
2. Tujuan Khusus
b. Untuk menentukan dan mengetahui status gizi perseorangan dengan perhitungan indeks BB/PB
atau BB/TB
c. Untuk menentukan dan mengetahui status gizi perseorangan dengan perhitungan indeks PB/U
atau TB/U
d. Untuk menentukan dan mengetahui status gizi perseorangan dengan pegukuran indeks LILA/U
e. Untuk menentukan dan mengetahui status gizi perseorangan dengan pegukuran indeks massa
tubuh menurut umur
f. Untuk menentukan dan mengetahui status gizi perseorangan dengan pegukuran tebal lemak
bawah kulit
g. Untuk menentukan dan mengetahui status gizi perseorangan dengan pegukuran indeks lingkar
pinggang
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat Fungsi
1 Bayi
2 Balita
3 Usia Sekolah
4 Remaja
5 Lansia
Bayi
Balita
Usia Sekolah
3 c. Laki-Laki - - - - - 2 - - -
d. Perempuan - - - - - Median - - -
Remaja
4 c. Laki-Laki - - - - - -1 - - -
Lansia
3.3 Pembahasan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengukuran antropometri didapatkan status gizi bayi laki-laki berada pada status gizi baik, bayi
perempuan berada pada status gizi baik, balita laki-laki dan perempuan berada pada status gizi baik,
anak usia sekolah laki-laki berada pada status gizi lebih, anak usia sekolah perempuan berada pada
status gizi baik, remaja laki-laki dan perempuan berada pada status gizi baik dan lansia laki-laki berada
pada status gizi lebih (Obes) dan berisiko terkena penyakit degeneratif dan lansia perempuan berada
pada status gizi normal/baik.
LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH
TOPIK 1 : ANTROPOMETRI
Oleh :
KELOMPOK 1 BATCH 1
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TINGGI RI
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan ..........................................................................................................2
C. Manfaat ........................................................................................................3
A. Waktu ...........................................................................................................16
B. Tempat ........................................................................................................16
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil ............................................................................................................33
B. Pembahasan ..................................................................................................38
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menilai status gizi. Ukuran yang sering digunakan adalah berat badan dan
tinggi badan. Selain itu juga ukuran tubuh lainnya seperti lingkar lengan
atas, lapisan lemak bawah kulit, tinggi lutut, lingkaran perut, lingkaran
dkk., 2010).
statistika dan ukuran persentil. Jika seratus orang berdiri berjajar dari yang
terkecil sampai terbesar dalam suatu urutan, hal ini akan dapat
2009).
Kegunaan dan ruang lingkup antropometri sesungguhnya
ini akan tercermin pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan
tubuh seperti lemak, otot dan persentase air dalam tubuh. Selain itu,
tubuh dan komposisi dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Di
sebagai cara untuk menilai status gizi. Di samping itu pula dalam kegiatan
8
Tabel 2.1 Kategori ambang batas IMT untuk Indonesia:
Kategori
IMT
Kurus
< 17,0
Normal
18,5 – 22,9
Gemuk
23 – 24,9
> 25 – 29,9
> 30,0
BMI meningkatkan jelas terkait dengan risiko yang lebih tinggi dari tekanan
dinilai dengan peningkatan BMI pada semua kelompok populasi. Selain itu,
asosiasi antara gangguan muskuloskeletal, gangguan dalam fungsi
penyakit. Perlu diketahui bahwa anak yang pendek pun dapat mengalami