Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Restoran merupakan salah satu bidang usaha yang terus menerus berkembang.
Pada dasarnya restoran merupakan usaha dibidang pangan dimana pangan
merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh manusia. Hingga saat ini pun di
Indonesia sendiri bisnis restoran juga terus berkembang. Restoran berasal dari
bahasa Perancis yaitu restorative, yang memiliki arti “obat yang menyembuhkan”.
Sebutan tersebut pertama kali digunakan oleh seorang koki yang berasal dari
Perancis sebagai nama masakan soup miliknya. Restoran sendiri memiliki berbagai
macam jenis. Ada restoran sunda, restoran seafood, restoran fastfood dan lain-
lainnya.
Para pengusaha kuliner tentu tidak hanya menjual menu makanan khas saja
tetapi juga ingin menjual tempat dengan memberikan tingkat kenyamanan yang
baik bagi para konsumennya agar mereka dapat merasakan kenyamanan disaat
mereka berkunjung dengan keluarga, teman dan juga kerabat masing-masing. Oleh
sebab itu, dibutuhkan restoran dengan konsep suasana yang dapat memberikan
kenyamanan bagi para pengguna. Bisnis makanan memang selalu menjadi suatu hal
yang menarik. Apabila dilihat lebih dalam perkembangan makanan saat ini semakin
beragam. Berbagai kreasi makanan disuguhkan sesuai dengan ide kreatif para
pembuatnya, seringkali ide itu membuat para penikmat makanan dibuat kagum.
(Anittabi Miliaty,2016)
Saat ini Domino's Pizza telah memiliki lebih dari 11.900 cabang di lebih dari
70 negara. Menurut pihak perusahaan, mereka menjual lebih dari 1,5 juta pizza
setiap harinya. 22 agustus 2008 Domino’s Pizza membuka toko pertamanya di
Indonesia, tepatnya di Pondok Indah. Saat ini Domino’s Pizza memiliki lebih dari
120 toko yang tersebar di 8 kota di Indonesia.
Mengingat pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dari Restoran
Domino's Pizza. Dengan adanya produk baru dari Domino’s Pizza Spicy Garlic
Prawn membuat Domino’s pizza kurang efektif dalam promosinya. Melihat hal
tersebut penulis ingin menciptakan lingkungan yang meningkatkan minat

1
pelanggan dengan berinteraksi pada proses pembuatan Domino’s Pizza yang dapat
disaksikan secara langsung melalui desain interior dengan konsep Segoro.
Mengingat Domino’s Pizza memiliki logo yang sangat ikonik, penulis ingin
mengaitkan konsep Segoro dengan logo Domino’s Pizza menjadi kombinasi desain
yang berkesinambungan. Konsep diimplementasikan layaknya suasana laut dengan
penerapan bentuk desain yang ikonik dengan Domino’s Pizza.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
A. Bagaimana mengenalkan produk secara langsung kepada pelanggan Domino’s
Pizza yaitu Pizza Handtossed & Pizza Spicy Garlic Prawn yang dibuat manual
dengan tangan?
B. Bagaimana mengaplikasikan konsep Segoro pada desain interior Domino’s
Pizza dengan menekankan ikon dari logo Domino’s Pizza?

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah maka ruang lingkup desain lebih menekankan
pada desain interior dengan konsep Segoro menampilkan suasana laut luas yang
akan terlihat oleh pengunjung. Dan kitchen set sebagai media pembuatan Pizza
Handtossed dapat di saksikan pengunjung sehingga dapat meningkatkan minat
konsumen.

1.4 Tujuan dan Manfaat Desain


Dari batasan masalah tersebut maka dapat dirumuskan tujuan desain sebagi berikut:
1. Mengenalkan proses pembuatan pizza handmade kepada pelanggan sebagai
daya tarik restoran.
2. Meningkatkan minat pelanggan dengan suasana konsep Segoro yang
menekankan ikon dari logo Domino’s Pizza.

2
Berdasarkan pada tujuan desain tersebut maka akan diperoleh manfaat desain
sebagi berikut :
1. Sebagai wadah dalam hal promosi produk handmade Domino’s pizza.
2. Sebagai salah satu area wisata makanan yang instagramable dan pertunjukan
dalam proses pembuatan Pizza Handtossed.

1.5 Metode Desain


Metode yang digunakan pada “Desain Interior Domino’s Pizza” dalam
menganalisa masalah adalah metode Glass Box dan Black Box dengan
menggunakan prnsip analisis secara sistematika.

1.5.1 Metode Glass Box


Glass Box yaitu metode dengan mencari data yang telah diidentifikasikan
sesuai klarifikasi objek terkait dengan data literature maupun fakta, manajemen,
serta parameter yang secara keseluruhannya dianalisis secara sistemats menjadi
dasar proses desain secara emosional maupun rasional, sebagai langkah-
langkah menentukan ide gagasan, maupun tolak ukur yang akhirnya dapat
menjadi dasar dan bahan analisis untuk menentukan solusi sehingga terwujud
gagasan pengembangan desain melalui perancangan desain dan gambar kerja.
(Rahayu, 2009).

1.5.2 Metode Black Box


Mencari seluruh sumber data yang dilatar belakangi oleh emosi maupun
imajinasi yang berdasarkan proses pertukaran pikiran/pengalaman atau
apresiasi terhadap data yang bersifat fisik maupun nonfisik. Proses
pengumpulan data ini didapatkan melalui wawancara langsung pada pihak
pengelola atau staff seperti karyawan serta atasan. Dalam hal ini, metode black
box masih harus diidentifikasikan untuk menemukan permasalahan, yang juga
terkait dengan tolak ukur. (Rahayu, 2009)
Kedua metode tersebut kemudian digabung sebagai acuan penganalisisan
solusi maupun menentukan desain yang sesuai.

3
1.6 Pola Pikir Peracangan

Gambar 1.1 Pola Pikir Perancangan


(Sumber: Pancaksana)

4
1.7 Sistematika Penulisan

Bab satu berisi tentang latar belakang mengenai kasus, permasalahan pada
kasus, rumusan masalah, tujuan dan manfaat perancangan Desain Interior Restoran
Domino’s Pizza, serta metode desain yang digunakan dalam perancangan interior
Mitra Konsultan Psikologi. Bab dua Kajian Literatur membahas teori, temuan dan
semua hal yang berhubungan dengan kasus mulai dari pustaka atau literatur tentang
kasus, ruang penunjang, ruang pendukung dan secara umum maupun secara khusus.
Bab tiga Tinjauan Kasus berisi tinjauan data-data Desain Interior Restoran
Domino’s Pizza yang diperoleh dari lapangan secara langsung dengan cara
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh berupa data fisik dan
non fisik bangunan. Data-data tersebut akan digunakan sebagai gagasan untuk
proses pengembangan ide perancangan Desain Interior Restoran Domino’s Pizza.
Bab empat Konsep pada bab ini akan mendeskripsikan konsep yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada kasus. Penentuan konsep yang
diterapkan diambil dari masalah, analisis dan sintesis yang didukung dengan
literatur. Dan bab lima penutup pada bab ini terdapat kesimpulan mengenai masalah
pada kasus sampai dengan penyelesaian masalah yang telah diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai