Anda di halaman 1dari 2

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/301894875

PARADIGMA BARU HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN: MANAJEMEN AKTIF DI


FASILITAS LAYANAN PRIMER

Conference Paper · January 2016

CITATIONS READS

0 2,102

1 author:

Maisuri Tadjuddin Chalid


Universitas Hasanuddin
53 PUBLICATIONS   14 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Mother to child transmission of Hepatitis B virus View project

Comparison between albendazole and pyrantel pamoate once and twice yearly in urban slum school children in Ujung Pandang View project

All content following this page was uploaded by Maisuri Tadjuddin Chalid on 06 May 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PARADIGMA BARU HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN: MANAJEMEN AKTIF DI
FASILITAS LAYANAN PRIMER
Maisuri T. Chalid
Divisi Fetomaternal- Departemen Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
ABSTRAK
Hipertensi dalam kehamilan dikenal dengan empat spektrum klinis, yakni hipertensi
gestasional atau transient hypertension, hipertensi kronik, preeklamsia, dan superimposed
preeklamsia. Triad klasik preeklampsia adalah hipertensi, proteinuria, dan edema. Saat ini edema
tidak lagi dianggap sebagai petanda penting, oleh karena merupakan temuan umum pada
kehamilan normal, dan sekitar sepertiga dari eklampsia tidak mengalami edema.. Dalam beberapa
tahun terakhir, istilah " preeklampsia-eklampsia atipikal " telah digunakan untuk menggambarkan
bentuk non-klasik dari hipertensi yang terjadi selama kehamilan. Meskipun tidak ada definisi yang
ketat tentang preeklampsia-eklampsia atipikal, diagnosis ini untuk menampung kasus dengan
proteinuria minimal atau tidak ada, tetapi dengan hipertensi; atau proteinuria tanpa atau tekanan
darah yang sedikit tinggi.
Pengalaman klinis mengajarkan kita bahwa hipertensi dalam kehamilan, terutama
preeklamsia adalah proses yang sangat dinamis. Mendiagnosis kondisi ibu hamil sebagai
"preeklamsia ringan" tampaknya tidak banyak membantu, oleh karena preeklamsia merupakan
penyakit progresif, berkembang pada tingkat yang berbeda pada setiap ibu hamil yang berbeda.
Perawatan yang tepat sering memerlukan re-evaluasi kemungkinan tingkat beratnya penyakit dan
perubahan tindakan yang lebih aktif. Kriteria proteinuria juga tidak lagi menjadi faktor yang
menentukan diagnosis preeklamsia, oleh karena proses biologic preeklamsia kemungkinan telah
berlangsung mendahului proteinuria.
Tekanan darah yang meningkat dengan level ringan sampai sedang (140-159 mmHg
sistolik dan atau 90-100 mmHg diastolik) harus mendapatkan evaluasi dan pemantauan ketat.
Tekanan darah tinggi > 160 mm Hg sistolik dan atau >110 mm Hg diastolik adalah gambaran dari
preeklamsia berat, sekalipun disertai proteinuria ringan. Untuk mencegah eklamsia, magnesium
sulfat harus diberikan jika tekanan darah 160/110 atau lebih tinggi. Jika tekanan darah kurang dari
160/110 dengan gejala atau manifestasi berat lainnya yang biasanya mendahului kejang,
pemberian magnesium sulfat tetap harus diberikan. Hipertensi berat dapat segera ditegakkan dalam
interval singkat (menit) untuk memfasilitasi terapi antihipertensi dengan tepat waktu.
Pemberian antihipertensi pada prinsipnya merekomendasikan pada tekanan darah yang
yang protektif terhadap serangan akut serebrovaskuler atau kardiovaskuler yang biasanya
dipertahankan pada kisaran 140 -155mmHg sistolik dan atau 90 - 105 mm Hg untuk diastolik.
Waktu yang tepat untuk pengakhiran kehamilan pada preeklamsia sangat tergantung pada
berbagai faktor dengan target utama keselamatan ibu, dan kesejahteraan janin yang optimal.
Key words: preeclampsia, hypertension in pregnancy, severe preeclampsia

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai