Anda di halaman 1dari 3

“FAKTOR RESIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN HIPERTENSI PADA IBU

HAMIL DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKUB”

BAB I
ANALISIS JURNAL

A.    Judul Penelitian
“Faktor resiko hipertensi pada ibu hamil di Puskesmas Sangkub”

B.     Peneliti
Nurmala Br.Pangkar

C.    Ringkasan Jurnal
            Hipertensi pada kehamilan didefinisikan sebagai adanya tekanan darah 140 mmHg atau
lebih setelah kehamilan 20 minggu pada wanita yang sebelumnya normotensive, atau kenaikan
tekanan sistolik 30 mmHg dan tekanan diastolic 15 mmHg diatas nilai normal.Hipertensi
merupakan salah satu masalah medis yang sering kali muncul selama kehamilan dan dapat juga
meninbulkan komplikasi 2-3 % kehamilan. Selain itu juga hipertensi pada kehamilan juga masih
merupakan sumber utama penyebab kematian pada ibu.
Hipertensi termasuk penyakit dengan prevalnsi tinggi dan jumlahnya terus meningkat
setiap tahunnya. Proporsi kejadian hipertensi terbesar berasal dari Negara berkembang maupun
dinegara maju, dan oleh organisasi kesehatan dunia ( WHO) dalam seventh general program of
work untuk tahun 2000 sampai 2004 tercatat sebagai masalah ibu hamil didunia. Dinegara maju
hipertensi ibu hamil merupakan penyebab kematian maternal, tetapi kematian hipertensi adalah
150/100,000 kelahiran (manuaba2008). Di Indonesia, penyakit hipertensi menjadi peringkat
pertama penyebab kematian pada tahun 2000. Prevalensi penyakit hipetensi menjdi meningkat
sebesar 26,5 % dan sebagian besar (63,2%) kasus hipertensi tidak terdiagnosis. Peningkatan
kejadian penyakit hipertensi terjadi seiring dengan meningkatnya usia. Angka kejadian hipertensi
lebih tinggi pada perempuan, status ekonomi yang rendah, perilaku merokok, pasien dengan
diabetes mellitus dan obesitas.
Pengontrolan tekanan darah ibu dengan antihipertensi penting untuk menurunkan
insidensi perdarahan serebral dan mencegah terjadinya stroke maupun komplikasi
serebrovaskular. Terapi dengan obat pada masa kehamilan memerlukan perhatian khusus karna
ancaman efek teratogenik obat dan perubahan fisiologis pada ibu sebagai respon terhadap
kehamilan. Obat antihipertensi dapat menembus sawar plasenta dan masuk kedalam sirkulasi
darah janin. Penggunanaan obat hipertensi pada kehamilan dapat dikatakan berhasil dan efektif
ketika tekanan darah mencapai target yaitu < 140 /90 mmHg, nilai proteinuria dan udema
bernilai negative.
Dalam profil kesehatan Indonesia tahun 2015 diketahui bahwa hipertensi (27,5%) adalah
persentasi tertinggi kedua penyebab kematian ibu.
Puskesmas Sangkub merupakan salah satu wilayah kerja dengan kasus hipertensi pada
ibu hamil sekitar 10 % dari 26,5% resiko tinggi pada ibu hamil.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pengambilan data laporan atau register ibu
hamil dipuskesmas sangkub.
D.    Tujuan penelitian
- Untuk menganalisis tentang factor resiko yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada ibu
hamil diwilayah kerja puskesmas Sangkub.
- Untuk menekan angka kematian ibu saat bersalin dengan hipertensi dan untuk mengetahui apa
yang menjadi faktor penyebab ibu hamil mengalami hipertensi selama kehamilan.

E.     Kelebihan dan kekurangan


1.      Kelebihan
a.       Teknik ini mudah dilakukan dengan kontak langsung petugas kesehatan dengan ibu hamil
hipertensi
b. Teknik ini lebih mudah mengkontrol tekanan darah ibu hamil
c. Pemantauan minum obat lebih mudah
2.      Kekurangan
a.       Pada jurnal ini tidak dijelaskan secara rinci bagaimana cara penanganan hipertensi pada ibu
hamil selain rutin control tekanan darah dan juga rutin minum obat penurun darah.

BAB II 
PEMBAHASAN
A.    Problem
Ibu hamil resiko tinggi dengan hipertensi

B.     Intervention
- Melaksanakan deteksi dini resiko tinggi dengan menggunakan metode puji rohyati
- Melaksanakan Penyuluhan di posyandu yaitu dikelas ibu Hamil
- Melaksanakan Konseling resiko tinggi kepada ibu hamil yang mengalami hipertensi.
- Minum Obat penurun darah secara rutin dan teratur
- Melaksanakan pemeriksan kehamilan secara rutin dan pemeriksaan tekanan darah secara rutin
- Pentingya Dukungan Keluarga dalam pengawasan minum obat penurun darah
- Mengurangi mengkomsumsi makanan yang banyak mengandung garam (Natrium)

C.    Comparation
- Minum obat penurun darah secara rutin dan teratur

D.    Outcome
Dari hasil penelitian ini diharapkan angka jumlah ibu hamil yang menderita hipertensi
selama kehamilan menurun dan jumlah kematian ibu akibat hipertensi juga menurun dan mudah
diterapkan ditempat pelayanan kesehatan karena mudah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai