Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

PENGARUH PEMBERIAN JUS WORTEL TERHADAP PENURUNAN TEKANAN


DARAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER III PRE-EKLAMSIA RINGAN

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEPANGA 2021

ZULFIANTI

NIM: PO7124321097

KEMENKES KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALU JURUSAN KEBIDANAN 2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi dalam kehamilan (HDK) adalah salah satu gangguan vaskuler yang
terjadi pada saat kehamilan atau pada saat ibu post partum. Dikatakan hipertensi
kehamilan apabila tekanan darah ≥140/90 mmHg yang disebabkan karena kehamilan
itu sendiri, memiliki potensi yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan
Rukyah, 2011). Angka kematian ibu ( AKI) adalah indikator dibidang kesehataan
obstetri. Sekitar 800 wanita meninggal setiap harinya dengan penyebab yang
berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. Hampir seluruh kematian maternal terjadi
dinegara berkembang dengan tingkat mortalitas yang lebih tinggi di daerah pedesaan,
komunitas miskin dan pendidikan rendah (WHO, 2012).
Hipertensi pada kehamilan merupakan 15% dari komplikasi kehamilan dan salah
satu dari tiga penyebab tertinggi kematian dan kesakitan ibu. Menurut data dinas
kesehatan provinsi lampung tahun 2018, penyakit hipertensi dalam kehamilan
menempati posisi kedua sebagai penyebab kasus kematian ibu dilampung. Tingginya
kejadian hipertensi tersebut maka hipertensi menjadi masalah yang harus segera di
atasi karena hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi seperti serangan jantung dan
stroke. Selain itu hipertensi dalam kehamilan juga berbahaya bagi janin. Salah satu
cara penanganan hipertensi pada kehamilan adalah dengan cara pengobatan non
farmakologi, salah satunya yaitu wortel yang mengandung kalium.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jus wortel terhadap
penurunan tekanan darah pada ibu hamil. Penelitian ini dilakukan pada februari-April
2020, menggunakan desain Pre-Eksperimental Desaign dengan pendekatan One
Group Pretest-Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah semuah wanita hamil
dengan hipertensi di Puskesmas sukabumi.Sampel penelitian ini sebanyak 16
responden,menggunakan teknik simple random sampling. Responden diberi 100gr jus
wortel 1 kali setiap hari selama 1 minggu. Kemudian di evaluasi untuk mengukur
tekanan darah. Analisis data menggunakan teknik wil coxxon untuk mengetahui
pengaruh pemberian jus wortel terhadap penurunan tekanan darah ibu hamil. Hasil
analisa menggunakan uji wilcoxon diperoleh nilai p sistolik dan diastolik adalah 0,000
(p <0,05) dan 0,000 (p <0,0,50), yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil
penelitian menunjukan ada pengaruh pemberian jus wortel terhadap penurunan
tekanan darah pada ibu hamil di Puskesmas Sukabumi, Kota Bandar Lampung. Kata
kunci : Jus Wortel, Tekanan Darah, Ibu Hamil, Hipertensi Sumber bacaan : 25 bacaan
(2009 – 2019).
Masalah hipertensi dalaam kehamilan atau biasa disebut preeclamsia merupakan
5-15 % Penyebab morbiditas dan mortalitas pada ibu bersalin. Salah satu alternatif
untuk menurunkan tekanan darah dengan memanfaatkan wortel. Wortel yang
mengandung kalium dan betakaroten dapat menetralisir radikal bebas sehingga
tekanan darah dapat normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian jus wortel terhadap tekanan darah pada ibu hamil trimester III dengan
preeclamsia ringan. Sampel diberi jus wortel 80 gr/hari selama 7 hari, kemudian
dilakukan penilaian evaluasi untuk mengukur tekanan darah. Pengumpulan data
menggunakan lembar observasi yaitu tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian
jus wortel. Hasil penelitian menunjukan 83,3% penurunan tekanan darah sistol dan
diastol setelah diberi jus wortel antara 10-20 mmHg dan dianalisa menggunakan
wilcoxxon. Hasil menunjukan adanya pengaruh pemberian jus wortel terhadap
perubaha tekanan darah pada ibu hamil trimester III dengan preeclamsia ringan ( p
value 0,001). Jus wortel dapat dgunakan sebagai bahan alternative untuk menurunkan
tekanan darah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan ariset kesehatan Dasar (Riskedas,2007), di
33 provinsi di indonesia yang dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama dimulai
pada awal Agustus 2007 samapai januari 2008 di 28 provinsi dan dilanjutkan tahap
kedua dari Agustus sampai september 2008 di lima provinsi (NTT, Maluku, Maluku
utara, Papua, dan papua Barat). Dari 2017 kasus kematian perinatal 96,8% dari bayi
baru lahir terganggu kesehatannya ketika hamil.

B. Rumusan Masalah
kehamilan (24%), komplikasi ketika bersalin (partus macet) sebesar (17,5%),
sedangkan gangguan kesehatan ibu hamil dari bayi meninggal berumur 0-6 hari
Hipertensi pada ibu hamil diwilayah Puskesmas Mepanga di tahun 2021 berkisar:

Januari: 0 Juli: 0
Februari: 1 Agustus: 0
Maret: 2 September: 0
April: 1 Oktober: 0
Mei: 1 November: 0
Juni: 0 Desember: 0
C. Tujan
1. Untuk mengetahui manfaat wortel
2. Untuk mengetahui rancangan jus wortel
3. Untuk mengetahui bimbingan klinik dan metode pembelajaran pemberian jus
wortel terhadap penurunan tekanan darah ibu hamil dengan preeclamsia ringa

A. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat dan Aparat Desa
Sebagai bahan kajian untuk melakukan pengkaji penurunan tekanan darah ibu hamil
trimester tiga pre-eklamsia ringan diwilayah Puskesmas Mepanga.
2. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan sebagai referensi gambaran untuk melakukan tindakan pencegahan
dan penelitin pemberian jus wortel untuk menurunkan tekanan darah ibu hamil trimester
tiga pre-eklamsia ringan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Kepatuhan

Kehamilan adalah suatu masa atau periode yang dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin dan plasenta. Dalam masa kehamilan seorang ibu dapat mengalami
beberapa masalah baik masalah fisiologi maupun patologi. Masalah Patologi yang sering
menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada ibu bersalin diantaranya perdarahan,
infeksi dan hipertensi (Saifudin,2002). Hipertensi dalam kehamilan yang sering disebut
preeclampsia adalah hipertensi yang terjadi saat masa kehamilan dan terjadi pada usia
kehamilan diatas 20 minggu. Hipertensi dalam kehamilan yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal (Angsar,2010).
Hipertensi dalam kehamilan diperkirakan menjadi komplikasi sebesar 7-10% dari
seluruh ibu hamil. Dari seluruh ibu hamil yang mengalami hipertensi sekitar setengah
sampai duapertiganya didiagnosis preeclampsia dan eklampsia (Brooks,2011).
Menurut data WHO (World Health Organization) pada tahun 2012 jumlah kasus
hipertensi ada 839 juta kasus. Kasus ini diperkirakan akan semakin tinggi pada tahun
2025 dengan jumlah 1,15 milyar kasus atau sekitar 29% dari total penduduk dunia.
Secara global, 80% kematian ibu hamil yang tergolong dalam penyebab kematian ibu
secara langsung, yaitu disebabkan karena terjadi perdarahan (25%) biasanya perdarahan
pasca persalinan, hipertensi pada ibu hamil (12%), partus macet (8%), aborsi (13%) dan
karena sebab lain (7%) (WHO,2007). Hipertensi pada kehamilan masih menempati
urutan kedua dalam penyebab kematian ibu di Indonesia, yaitu 26,9% di tahun 2012 dan
meningkat menjadi 27,1% di tahun 2013. Berdasarkan Laporan Kematian Ibu (LKI)
kabupaten/kota Jawa Timur, penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan(29,35%),
preeclampsia/ eklampsia (27,27%), sepsis (6,06%), jantung (15,47%). Preeclampsia,
eklampsia serta infeksi dan perdarahan diperkirakan mencakup 75%-80% dari seluruh
kematian maternal (Dinas Kesehatan Jawa Timur, 2016).
Tanda dan gejala preeclampsia diantaranya hipertensi. Hipertensi merupakan gejala
paling penting dalam diagnose preeclampsia. Proteinuria merupakan gejala terakhir yang
muncul pada preeclampsia. Oedem dependen biasa timbul pada kehamilan normal.
Namun bila ditemukan oedem independen yang ditemui pada tangan dan wajah yang
meningkat saat bangun pagi, maka oedem tersebut merupakan oedem patologi
(William,2010:628).
Berbagai cara dilakukan untuk menurunkan tekanan darah diantaranya dengan
membudayakan gaya hidup sehat dengan tidak merokok, berolah raga, dan konsumsi
makanan sehat terutama makanan yang dapat menurunkan tekanan darah seperti wortel.
Wortel merupakan sumber yang kaya nitrat, yang dapat dikonversi menjadi oksida nitrat
untuk meningkatkan vasodilatasi, mungkin penurunan tekanan darah. Jus wortel juga
merupakan sumber yang kaya kalium yang mungkin sebagian telah berkontribusi untuk
menurunkan tekanan darah sistolik (Potter, Foroudi,et all, 2011).

B. Definisi Jus Wortel


Jus wortel murni adalah pilihan yang lebih baik sebagai terapi non farmakologi pada
pasien hipertensi akibat potensi aktivitas diuretik. Senyawa alaminya memiliki
kecenderungan untuk mengobati beberapa penyakit dengan efek samping minimal
sehingga, dengan menambahkan wortel dalam diet, hipertensi dapat dikurangi (Sarfaraz,
et al.,2016). Wortel merupakan sayuran yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat. Namun
saat ini kandungan zat yang terdapat dalam wortel seperti kalium, likopen dan
betakaroten yang sangat berfanfaat sebagai antioksidan. Sifat diuretic dari kalium
Widiatrilupi, Jus Wortel Berpengaruh Terhadap Tekanan Darah Ibu Preeclampsia Ringan
59 sanggat membantu dalam menjaga keseimbangan tekanan darah. Kalium juga
memiliki fungsi vasodilatsi terhadap pembuluh darah yang dapat menurunkan tahanan
perifer dan meningkatkan curah jantung sehingga tekanan darah dapat menjadi normal
(Junaidi,2010).

Selain itu, kalium dapat menghambat pelepasan renin sehingga merubah system
reninangiotensin dan juga mempengaruhi system syaraf perifer dan sentral yang
mempengaruhi tekanan darah, sehingga tekanan darah dapat terkontrol (Wibowo,2010).
Betakaroten yang terkandung dalam wortel berfungsi sebagai antioksidan yang dapat
melindungi sel dari mekanisme oksidasi LDL. Antioksidan juga berfungsi sebagai
penetralisir radikal bebas, sehingga resiko hipertensi seperti penyakit kardiovaskuler
dapat dicegah. Kandungan betakaroten lebih tinggi pada wortel mentah, namun
betakaroten pada wortel dapat lebih efektif diserap apabila wortel dalam keadaan
setengah masak daripada dalam keadaan mentah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Fitri Parwanti (2010) menunjukkan bahwa pemberian jus wortel efektif menurunkan
tekanan darah sistolik dan diastolic pada penderita hipertensi. dan penelitian Nurul
Fitiani (2012), menunjukkan bahwa jus wortel berpengaruh menurunkan tekanan darah
pada penderita hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jus wortel
terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil trimester III dengan preeklampsia
ringan.
C. Cara pembuatan
1. Cuci wortel bersih
2. Potong wortel secara dadu
3. Masukan wortel ke dalam blender dan campur air secukupnya
4. Setelah diblender jus wortel siap untuk disajikan.
D. Cara Pemberian
1. Pemberian jus wortel sebanyak 80 gr/porsi diberikan 1x/hari selama satu minggu
2. diberikan selama 7 hari.
E. Keterangan:
1. Normal: sistol <120, Diastol <80
2. Normal Tinggi: Sistol 120-139,Diastol 80-89
3. Hipertensi derajat 1:sistol 140-159,Diastol 90-99
4. Hipertensi derajat 2: Sistol ≥160,Diastol ≥100.
F. Yang akan diteliti
Populasi dalam penelitian ini adalah semuah wanita hamil trimester III dengan
hipertensi ringan di Puskesmas Mepangai. Sampel penelitian ini sebanyak 16
responden, menggunakan teknik simple random sampling.

Anda mungkin juga menyukai