PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
darah secara bertahap meningkat dan baru mengalami penurunan pada awal
jam pertama postpartum pada wanita yang telah mengalami hipertensi kehamilan
minimal 2 kali dengan selang waktu 4 jam.3,4 Sepertiga dari perempuan yang
1
2
mengatasi nyeri anastesi yang tidak memadai. Penyebab lainnya yaitu masalah
kecemasan yang dialami ibu setelah persalinan serta preeklampsia yang disertai
dengan gejala sakit kepala, nyeri epigastrum bahkan sampai kejang. 2,6,7
penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.8 Sekitar 10% dari
kematian ibu akibat gangguan hipertensi kehamilan terjadi pada masa postpartum.
32% - 44% kasus hipertensi dan eklampsia terjadi setelah melahirkan.2 Prevalensi
komplikasi pada ibu.6 Prevalensi angka kejadian hipertensi postpartum dari ibu
yang sebelumnya tidak mengalami hipertensi yaitu sekitar 10% yang terjadi dalam
48 jam atau lebih setelah persalinan dan 50% terjadi pada ibu yang sebelumnya
perdarahan yaitu sekitar 14% dari 289.000 kejadian kematian ibu. Pada negara
maju seperti Amerika hipertensi menjadi penyebab 25% dari kasus kematian ibu
sementara di negara berkembang seperti Asia dan Afrika sebanyak 9% dari kasus
kematian ibu.10,11 AKI di Indonesia sudah mengalami penurunan dari tahun 2012
ke tahun 2015 yaitu 359 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) menjadi 305 per
100.000 KH. Hal ini menunjukan bahwa jumlah AKI di Indoneisa walaupun
Goal’s (MDGs) yaitu 102 per 100.000 KH yang menjadi target akhir pada tahun
2015.12
yaitu perdarahan, hipertensi dan infeksi, sementara saat ini tren tersebut sudah
sebagai penyebab AKI di Jawa Tengah.14 Salah satu kabupaten dengan AKI
tertinggi yaitu Kabupaten Brebes, pada tahun 2017 terdapat 14 AKI dan 8
diantaranya (57,1%) disebabkan oleh PEB dan Eklampsia postpartum, pada tahun
2018 terdapat 12 AKI dan 6 diantaranya (50%) disebabkan oleh PEB dan
Eklampsia postpartum dan pada tahun 2019 sampai bulan april terdapat 5 AKI
dan 2 diantaranya (40%) disebabkan oleh PEB dan Eklampsia postpartum . Data
dari buku register ruang nifas RSUD Brebes, pada tahu 2018 terdapat 350 kasus
perdarahan otak, cedera ginjal akut, sindrom HELLP (Hemolysis Elevated Liver
enzyme Low Platelet count), komplikasi lain (lidah tergigit, trauma, fraktur,
5,10,16,3
pneunomia aspiras) dan DIC (Disseminate Intravascular Coagulation) .
Wanita dengan hipertensi dan preeklampsia memiliki 3,7 kali resiko terhadap
hipertensi dimasa depan, 2,2 kali resiko penyakit iskemik jantung dan 8 kali
enalapril, atenolol dan katopril.5,17 Selain pemberian terapi obat, pada hipertensi
kepala, takikardi, gangguan ginjal dan maslah dalam pemberian air susu ibu
sehingga dapat mencapai target tekanan darah yang normal, namun terapi
non farmakologi dapat berupa terapi holistik dan pola hidup berupa Dietary
therapies (terapi makan).19,20 Terapi non farmakologi herbal atau obat tradisional
tentang saintifikasi jamu pada tahun 2010.21 Terapi non farmakologi memiliki
banyak keuntungan seperti harga lebih terjangkau, mudah diperoleh dan dapat
pengalaman dan keterampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari
hipertensi seperti pemberian jus tomat 250 ml/hari terbukti dapat menurunkan
tekanan darah dengan p – value (0,001) dalam 100 gr tomat mengandung kalium
0,06 gr.24 Pemberian seduhan kelopak kering bunga rosella 10 gram/hari terbukti
lainnya yaitu pemberian ekstrak labu siam 500 mg/hari terbukti dapat menurunkan
tekanan darah dengan (p value= 0,000) dalam 100 gr ekstrak labu siam terdapat
daun-daunan, buah – buahan, sayur – sayuran dan akar- akaran yang mengandung
senyawa atau zat – zat yang dapat bekerja dalam menurunkan tekanan darah,
pucuk ashitaba berkisar 219 mg/100 gr, dan kandungan antioksidan total ashitaba
berkisar 1890 + 30 mg/g berat kering. Kandungan Flavonoid dan antioksidan pada
6
ektrak Ashitaba (Angelica Keiskei) lebih tinggi dibanding kelopak kering rosella,
tetapi hanya sedikit yang meneliti keterkaitannya dengan hipertensi dan belum ada
Keiskei) terhadap hipertensi pada tikus terbukti efektif dalam menurunkan tekanan
darah dengan hasil p<0,05. Hasil perubahan tekanan darah setelah perlakuan
antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol yaitu 198 + 8,1mmHg dan 211
+ 3,7.29
tidak menimbulkan efek toksik pada hati mencit.30 Pada penelitian Wiralaga
lambung mencit jantan dengan dosis sampai 1000 mg selama 21 hari tidak
ACE dan sebagai diuretik. Flavonoid menghambat kerja ACE yang memegang
Penghambatan kerja ACE melalui senyawa flavonoid ini bertujuan agar tidak
jantung dan Total Peripheral Resistence (TPR) turun dan penurunan curah jantung
sebagai terapai non farmakologi untuk hipertensi dapat dibuat kedalam bentuk
ektrak kering dan dimasukan kedalam kapsul sesuai dengan prosedur dan
dalam bentuk ekstrak kapsul juga dapat tahan lebih lama dibandingkan rebusan
atau di jus. Penggunaan Ashitaba (Angelica Keiskei) dalam bentuk ekstrak kapsul
dapat dimanfaatkan sebagai upaya non farmakologi yang mudah, murah, dan
B. Perumusan Masalah
penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal. Sekitar 10% dari
kematian ibu akibat gangguan hipertensi kehamilan terjadi pada masa postpartum.
Prevalensi angka kejadian hipertensi postpartum dari ibu yang sebelumnya tidak
mengalami hipertensi yaitu sekitar 10% yang terjadi dalam 48 jam atau lebih
8
setelah persalinan dan 50% terjadi pada ibu yang sebelumnya sudah mengalami
hati, edema paru, cedera ginjal akut,sindrom HELLP (Hemolysis Elevated Liver
dimanfaatkan salah satunya pada tanaman obat yang memiliki kandungan sebagai
flavonoid.
adalah :
postpartum.
9
antihipertensi?
antihipertensi?
e. Apakah Penurunan rata - rata tekanan darah sistolik pada ibu hipertensi
f. Apakah Penurunan rata - rata tekanan darah diastolik pada ibu hipertensi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
hipertensi postpartum.
2. Tujuan khusus
saja.
saja.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat diterapkan sebagai bahan alami yang dapat dikonsumsi
postpartum.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan sebagai upaya terapi non
sebagai terapi pendamping dari terapi farmakologi yang ada saat ini.
darah.
12
E. Keaslian Penelitian
1. Variabel Independent
Pada penelitian ini variabel independent yang diteliti adalah estrak daun
2. Variabel Dependent
Pada penelitian ini variabel dependent yang diteliti adalah perubahan tekanan
3. Subyek penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah ibu dengan hipertensi postpartum dengan
tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg
4. Desain penelitian
F. Ruang Lingkup
RSUD Brebes.