Anda di halaman 1dari 9

HIPERTENSI PADA

KEHAMILAN
KELOMPOK 3
Defenis Hipertensi Dalam Kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan adalah hipertensi
yang terjadi saat kehamilan berlangsung dan
biasanya pada bulan terakir kehamilan atau
lebih setelah 20 minggu usia kehamilan pada
wanita yang sebelumnya normontensif,
tekanan darah mencapai nilai 140/90 mmHg,
atau kenaikan tekanan sistolik 30 mmHg dan
tekanan distolik 15 mmHg diatas nilai
normal.
EPIDEMOLOGI
Hipertensi pada kehamilan berperan besar dalam
morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal.
Hipertensi di perkirakan menjadi komplikasi sekitar 7-
10%. Seluruh kehamilan. Dari seluruh ibu yang
mengalami hipertensi selama hamil, setengah sampai
dua/tiganya didiagnosis mengalami preeklampsi atau
eklampsi.
Di indonesia mortalitas dan morbiditas hipertensi pada
kehamilan juga masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan
oleh etiologi yang tidak jelas, dan juga perawatan
dalam persalinan masih di tangani petugas non medik
serta sistem rujukan yang belum sempurna
klasifikasi
 Hipertensi kronik
 Preeklampsi
 Preeklampsi pada hipertensi kronik

(Preeclampsia Superimposed Upon Chronic


Hypertension)
 Hipertensi gestasional
Faktor Resiko

Terdapat dua jenis faktor resiko yaitu:


 Faktor maternal
 Faktor Kehamilan
Manifestasi klinik
Pembagian klinik hipertensi dalam kehamilan
adalah sebagai berikut:
 Hipertensi dalam kehamilan sebagai

komplikasi kehamilan
 hipertensi dalam kehamilan sebagai akibat

dari hipertensi menahun


 Superimposed preeclampsia
Pencegahan Penyakit Hipertensi
 Pencegahan kejadian hipertensi secara umum  agar menghindari
tekanan darah tinggi adalah dengan mengubah kearah hidup
sehat, tidak terlalu banyak pikiran, mengatur diet/pola makan
seperti rendah garam, rendah kolesterol dan lemak jenuh,
meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak mengkonsumsi
alkohol dan rokok.
 Jika seseorang dicurigai hipertensi, maka dilakukan beberapa
pemeriksaan yaitu anamnesa adakah dalam keluarga yang
 menderita hipertensi. Dilakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium, pegobatan nonfarmakologik, mengurangi berat
badan bila  terdapat kelebihan  (IMT: >27)
 Menghentikan konsumsi kopi yang  berlebih, berolahraga ringan,
mengurangi asupan natrium (400 mmd Na/64 NaCL/hari)
mempertahankan asupan kalsium dan magnesium adekuat,
perbanyak unsure kalium (buah-buahan), tidak banyak pikiran,
istirahat yang cukup.
 Obat pilihan pertama untuk hipertensi pada
kehamilan adalah alfa metildopa. Labetolol
juga memberikan efektivitas sebanding
dengan metildopa dan dapat diberikan secara
iv pada kondisi berat.
 metoprolol juga direkomendasikan.
Calcium Channel blocker seperti nifedipin
(oral) atau isradipine adalah obat pilihan
kedua untuk terapi hipertensi.
 Uradipil dapat juga digunakan untuk
hipertensi emergensi
 Magnesium sulfat iv merupakan obat yang

dipilih untuk mengatasi kejang dan


mencegah eklamspsia
Thank You ...

Anda mungkin juga menyukai