Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

HERPES ZOSTER
Disahkan oleh Pimpinan
Klinik
No. Kode :
Terbitan :
KLINIK No. Revisi :
PRATAMA SOP Tgl. Mulai Berlaku :
RAWAT JALAN Halaman :
BANDAR LOR
dr. Hartati Tuna M.Kes
Pengertian Herpes Zoster adalah infeksi kulit dan mukosa yang disebabkan oleh virus Varisela-
zoster. Infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer.
Herpes Zoster jarang terjadi pada anak- anak dan dewasa muda, kecuali pada pasien
muda dengan AIDS, limfoma, keganasan, penyakit imunodefisiensi dan pada pasien
yang menerima transplantasi sumsum tulang atau ginjal.
Kebijakan SK Pimpinan Klinik Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Referensi
1. Djuanda, A., Hamzah, M., Aisah, S. 2013. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi keenam. Jakarta.
Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
2. James, W.D., Berger, T.G., Elston, D.M. 2000.
Andrew’s Diseases of the Skin: Clinical
Dermatology. 10 Ed. Canada. Saunders Elsevier.
th

3. Levin, N.A. 2014. Dermatologic manifestation of


miliaria. Medscape. May 21, 2014.
http://emedicine.medscape.com/article/1070840-
overview#a0199
4. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan
Kelamin.2011.Pedoman Pelayanan Medik. Jakarta.

Prosedur a. Hasil anamnesis (subyektif)


Keluhan dapat disertai dengan gejala prodromal sistemik
berupa demam, pusing, dan malaise. Setelah itu timbul gejala
kulit kemerahan yang dalam waktu singkat menjadi vesikel
berkelompok dengan dasar eritem dan edema
b. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Sekelompok vesikel dengan dasar eritem yang terletak
unilateral sepanjang distribusi saraf spinal atau kranial.
Lesi bilateral jarang ditemui, namun seringkali, erupsi
juga terjadi pada dermatom di dekatnya.
c. Penegakan Diagnostik (Assessment)
d. Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
e. Diagnosis banding
Herpes simpleks
Dermatitis venenata
Pada saat nyeri prodromal, diagnosis dapat
menyerupai migrain, nyeri pleuritik, infark miokard,
atau apendisitis.

f. Komplikasi
1. Neuralgia pasca-herpetik
2. Rumsay hunt syndrome

g. Penatalaksanaan Komprehensif(Plan)
1. KIE tentang hasil TTV dan pemeriksaan fisik
2. Terapi suportif dilakukan dengan menghindari
gesekan kulit yang mengakibatkan pecahnya
vesikel, pemberian nutrisi TKTP, istirahat dan
mencegah kontak dengan orang lain
3. Pengobatan topikal
4. Pengobatan antivirus oral
5. Edukasi bahwa lesi biasanya membaik dalam 2-3
minggu pada individu imunokompeten
6. Edukasi mengenai seringnya komplikasi neuralgia
pasca-herpetik.
Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Rekam Medis
3. Apotek

Anda mungkin juga menyukai