2. Menghitung nilai item obat (warna hijau) dengan mengalikan jumlah (D) dengan harga.
Kemudian mencari % nilai (warna coklat).
3. Membuat klasifikasi
Dengan mengambil nilai persentase (N%) terkecil ditambah dengan nilai persentase
(N%) terbesar.
N% terkecil = 1,75 Glibenklamid
N% terbesar = 30,6 Amoksisillin tablet.
(N% terkecil + N% terbesar) 1,75+30,6
Range = = = 10,8
3 3
Klasifikasi C 1,75 s/d 12,5 (1,75 + 10,8)
Klasifikasi B 12,5 s/d 23,3 (12,5 + 10,8)
Klasifikasi A 23,3 s/d 34,1 (23,3 + 10,8)
Analisis VEN
Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi penggunaan dana obat yang terbatas adalah
dengan mengelompokkan obat yang didasarkan kepada dampak tiap jenis obat pada
kesehatan. Semua jenis obat yang tercantum dalam daftar obat dikelompokkan kedalam tiga
kelompok berikut:
a. Kelompok V (vital):
Merupakan kelompok obat yang vital, yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
- Obat penyelamat (life saving drugs).
- Obat untuk pelayanan kesehatan pokok (vaksin, dll).
- Obat untuk mengatasi penyakit-penyakit penyebab kematian terbesar.
b. Kelompok E (esensial):
Obat-obat yang banyak diminta untuk digunakan dalam tindakan atau pengobatan
penyakit terbanyak yang ada di suatu daerah atau rumah sakit.
c. Kelompok N (non-esensial):
Obat-obat pelengkap agar tindakan atau pengobatan lebih baik.
Penggolongan obat sistem VEN dapat digunakan untuk :
a. Penyesuaian rencana kebutuhan obat dengan alokasi dana yang tersedia. Obat-obatan
yang perlu ditambah atau dikurangi dapat didasarkan atas pengelompokan obat menurut
VEN.
b. Dalam penyusunan rencana kebutuhan obat yang masuk kelompok V agar diusahakan
tidak terjadi kekosongan obat. Untuk menyusun daftar VEN perlu ditentukan lebih
dahulu kriteria penentuan VEN. Kriteria sebaiknya disusun oleh suatu tim. Dalam
menentukan kriteria perlu dipertimbangkan kondisi dan kebutuhan masing-masing
wilayah.
Kriteria yang disusun dapat mencakup berbagai aspek antara lain:
• Klinis
• Konsumsi
• Target kondisi
• Biaya
Langkah-langkah menentukan VEN
• Menyusun kriteria menentukan VEN
• Menyediakan data pola penyakit
• Merujuk pada pedoman pengobatan
Kombinasi analisis ABC dan VEN
Jenis obat yang termasuk kategori A (dalam analisis ABC) = kategori V (dalam analisis
VEN). Sebaliknya, obat yang termasuk kategori C (dalam analisis ABC) = kategori N (dalam
analisis VEN).
Metode kombinasi digunakan untuk menetapkan prioritas pengadaan obat, dimana anggaran
yang ada tidak sesuai kebutuhan. Berikut mekanismenya:
1. Obat dengan kategori NC prioritas utama untuk dikurangi atau dihilangkan dari
rencana kebutuhan. Kemudian NB, dan NA.
2. Jika langkah 1 dana yang tersedia masih kurang, maka dilakukan pengurangan obat pada
kategori EC, EB, dan EA.
Daftar Pustaka
“Buku yang dipegang Fathiyah”
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1121/MENKES/SK/XII/2008 tentang Pedoman
Teknis Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Untuk Pelayanan Kesehatan
Dasar.