DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAWAMERTA
Jl. Pendidikan No. 64 Ds. Sukamerta Kec. Rawamerta Kab. Karawang
Email : pkmrawamerta@gmail.com kode pos 41382
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAMERTA
KABUPATEN KARAWANG
NOMOR : / /PKM-rwt/I/ 2017
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH
UPTD PUSKESMAS RAWAMERTA
1
Nomor.440/5991/Dinkes/2017 di Lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Karawang;
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Rawamerta
Pada Tanggal : Januari 2017
KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAMERTA
Ocid Suryana
2
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH
DI UPTD PUSKESMAS RAWAMERTA
NOMOR : / /PKM-rwt/I/ 2017
TANGGAL : Januari 2017
Dokumen menggunakan kertas HVS ukuran folio 70 gram dengan margin kiri
(Left) 3 cm, kanan (Right) 2 cm, atas (Top) 2 cm dan bawah (Bottom) 2,5 cm
serta paragraph 1,5 dengan pengetikan menggunakan tipe huruf Arialuntuk SK
dan selain SK arial ukuran huruf 12. Untuk penulisan dalam tabel tidak
menggunakan ketentuan tersebut.
1. KETENTUAN UMUM
1. Format Kop Surat
Setiap surat keputusan harus menggunakan kop surat, sesuai dengan
peraturan Bupati Karawang Nomor 23 Tahun 2017 tentang Tata Naskah
Dinas Di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Karawang.
a. Logo Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang Berwarna Hijau.
b. Penulisan dengan huruf Arial 12, sepasi 1/sesuai kebutuhan. Nama
instansi di tulis tebal (bold) dengan ukuran 14.
c. Alamat di tulis di bawahnya bisa ditambahkan alamat email, yang di
tulis sejajar di bawah alamat instansi dan di akhiri kode pos.
3
d. Garis bawah pakai thick thin 3 pt.
e. Kop surat untuk SK hanya di gunakan untuk halaman pertama,
sedangkan halaman kedua dan seterusnya tidak mengunakan kop
surat, kecuali untuk dokumen SOP dan daftar tilik diatur tersendiri.
2. Penulisan Lampiran
Keterangan lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan berada di sebelah kanan atas.
3. Kertas/Media Penulisan
a. Jenis Kertas : HVS warna putih 70 GSM
b. Ukuran kertas : F4 (215 mm x 330 mm)
c. Margin :
Top : 20 mm
Bottom : 25 mm
Left : 30 mm
Right : 20 mm
4
perundangan diurutkan sesuai dengan hirarki tata
perundangan diawali dengan nomor dengan huruf angka 1, 2,
dst.
2. Diktum:
a. Diktum “Memutuskan” ditulis simetris di tengah, seluruhnya
dengan huruf kapital, serta diletakkan di tengah margin;
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat,
huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf capital, dan
diakhiri dengan tanda baca titik koma ( ; );
c. Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala), seluruhnya ditulis
dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
3. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
Kesatu :
Kedua :
dst
b. Dicantumkan saat berlakunya peraturan/keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan dan peraturan lainnya.
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran
peraturan/keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani
oleh pejabat yang menetapkan peraturan/keputusan.
d. Kaki:
Kaki peraturan/keputusan merupakan bagian akhir substansi
peraturan/keputusan yang memuat penanda tangan penerapan
peraturan/keputusan, pengundangan peraturan/keputusan yang
teridiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda
tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang menanda tangani
ditulis tanpa gelar.
e. Penandatanganan:
Peraturan/Keputusan Kepala Puskesmas ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas
f. Lampiran peraturan/keputusan:
1). Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor
peraturan/keputusan.
2). Halam terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala Puskesmas.
5
5. Penulisan
a. Program : Word
b. Jenis Hurup :
Jenis hurup untuk Surat Keputusan (SK) dan penulisan dokumenn SK
menggunakan hurup Arial.
c. Spasi : 1.5
6. Penomoran dokumen
Penomoran dokumen menggunakan sistem penomoran sebagai berikut:
c. Kode Komponen
Puskesmas Rawamerta : PKM-rwt
Kepala Puskesmas : Ka.PKM
Kasubag TU : Ka.TU
Administrasi : Admin
Unit Kesehatan Masyarakat : UKM
Unit Kesehatan Perorangan : UKP
Manajemen Mutu : MUTU
UPTD Puskesmas : UPTD Puskesmas
6
d. Bulan Terbit adalah nama bulan waktu penerbitan dokumen, ditulis
dengan angka romawi, dengan penulisan sebagai berikut :
I : Januari
II : Februari
III : Maret
IV : April
V : Mei
VI : Juni
VII : Juli
VIII : Agustus
IX : September
X : Oktober
XI : Nopember
XII : Desember
e. Tahun Terbit adalah tahun terbitnya dokumen di tulis dengan angka
sebanyak 4 (empat) angka.
7
BAB VI : Uraian Jabatan
BAB VII : Tata Hubungan Kerja
BAB VIII : Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX : Kegiatan Orientasi
BAB X : Pertemuan/ Rapat
BAB XI : Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadual Kegiatan, termasuk Pengaturan Jaga (PONED)
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IVTATALAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VIIKESELAMATAN KERJA
BAB VIIIPENGENDALIAN MUTU
BAB IXPENUTUP
8
D. BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH KERANGKA ACUAN
Petunjuk Penulisan
A. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/ kegiatan
B. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
C. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan upaya/ kegiatan. Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara
rinci
9
D. Visi dan misi, Tata Nilai Puskeskesmas (belum di edit, salah)
Tujuan ini adalah merupakan tujuan upaya/ kegiatan. Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara
rinci
E. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang
harus dilakukan sehingga tercapainyaa tujuan upaya/ kegiatan tersebut. Oleh
karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
F. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan
membentuk tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain
G. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan .
Sasaran upaya/ kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
10
4) Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil
yang ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain masyarakat terhadap
pelayanan OAT sebesar 50%
5) Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif
pendek, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya
kurang dari 1 tahun). Kalau ada upaya/ kegiatan 5 (lima) tahun dibuat
sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih serasi
dengan proses anggaran apabila dibuat sesuai dengan batas-batas tahun
anggaran di Puskesmas.
Seni di dalam penentuan sasaran adalah menimbulkan tantangan yang
dapat dicapai. Sasaran yang terbaik adalah sasaran yang dapat
mendorong peningkatan kapasitas Puskesmas, namun dalam batas-batas
kelayakan. Sasaran yang baik tidak hanya akan meningkatkan upaya/
kegiatan dan jasa pelayanan yang dihasilkan, namun juga menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri pada para pelaksananya. Sebaliknya
penerapan target kinerja yang tidak mungkin dicapai akan melemahkan
motivasi, membunuh inisiatif dan mengahmbat daya inovasi para
karyawan.
11
J. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka acuan
adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kurun waaktu
(kapan) laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut
harus diserahkan.
Evaluai kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Upaya/ kegiatan secara
menyeluruh. Jadi yang di tulis didalam kerangka acuan, bagaimana
melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
12
Format SOP sebagai berikut :
1. Kop/Heading SOP
JUDUL
No. dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD
dr. OCID SURYANA
PUSKESMAS
NIP. 196409042007011004
RAWAMERTA
1. Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Referensi
5.Prosedur
6.Diagram Alir
7.Unit terkait
13
f) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman
untuk SOP tersebut (misalnya : halaman pertama : 1/50. Namun ditiap
halaman selanjutnya dibuat footermisalnya pada halaman kedua: 2/5,
halaman terakhir : 5/5.
g) SOP diberi penamaan sesuai ketentuan (istilah) yang digunakan
Puskesmas, misalnya : SOP.
h) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut
i) Ditetapkan Kepala Pusksmas: diberi tandatangan Kepala Puskesmas dan
nama jelasnya.
3) Isi SOP
Isi SOP adalah sebagai berikut:
a) Pengertian : berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang
mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian/
menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci : “
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SOP
tersebut, contoh untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan
dituliskan: Keputusan Kepala Puskesmas No ........ ... tentang Pelayanan
Imunisasi.
d) Referensi: berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan SOP,
bisa berbentuk buku, peraturan perundang- undangan, ataupun bentuk
lain sebagai bahan pustaka,
e) Langkah- langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan prose kerja
tertentu.
f) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaiama diuraikan di atas, dapat ditambahkan
antala lain: bagan alir, dokumen terkait,
g) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart):
Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam
langkah- langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir untuk
memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir
secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro
dan diagram alir mikro.
14
h) Dokumen Terkait : berisi nama-nama dokumen yang ada kaitannya
dengan SOP tersebut
(1) Diagram alir makro/ Macro flow chart, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara
garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu
simbol. Bentuk balok :
(2) Diagram alir mikro/ micro flow chart, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan
dari tiap tahapan diagram makro, bentuk simbul sebagai berikut:
o Awal kegiatan :
o Akhir kegiatan :
o Keputusan : ? Ya Ya
Tidak
o Penghubung :
o Dokumen : , Arsip :
15
Ditetapkan di : Rawamerta
Pada Tanggal : Januari 2017
KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAMERTA
Ocid Suryana
16