Anda di halaman 1dari 2

32

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan studi kasus asuhan keperawatan pada pasien dengan fraktur terbuka yang telah
penulis lakukan pada Tn. E maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengkajian
Pada kasus Tn. E ditemukan data pasien sadarkan diri saat dilakukan pengkajian. Pasien
mengalami luka terbuka pada bagian tibia siniatra dengan etiologi utama kejadian terjatuh dari
sepeda motor pada pukul 16.20 WIB, pasien mengalami tidak sadarkan diri selama ± 15 menit
pasca kejadian. terdapat luka terbuka di bagian tibia sinistra dan lobus frontalis dexsta
mengalami hematom, TD 110/80 mmHg, nadi 82 x/m, suhu 37°C, pupil isokor, ada reaksi
terhadap cahaya, pernapasan 22 x/menit, klien terpasang bidai dikaki kiri, klien terpasang
kateter, klien diberikan terapi parenteral RL 30 tts/menit ceftriaxon 1 amp/12 jam, rannitidin
1amp/12 jam, Cetorolac 30 mg/8 jam, suposituria pronalges k/p.
2. Diagnosa
Ada 4 diagnosa keperawatan utama yang ditemukan pada Tn. E yaitu Nyeri berhubungan dengan
agen pencedera fisik (trauma jaringan tulang). Resiko infeksi berhubungan dengan agen
pencedera fisik (trauma jaringan tulang). Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma
jaingan tulang. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan trauma muskuloskeletal
3. Perencanaan
Semua perencanaa yang dilakukan kepada Tn. E telah dilakukan dan diprioritaskan
berdasarkan diagnosa kasus yang dialami oleh Tn. E Kemudian setiap intervensi yang ada pada
teori dan kasus yang dialami oleh pasien disesuaikan dengan kondisi pasien saat ini sehingga
perencaanan perawatan pada Tn. E diberikan dan diprioritaskan berdasarkan kebutuhan klien
yang dampak positiv kepada klien sehingga dapat meningkatkan proses penyembuhan pasien
secara signifikan.
4. Implementasi
Berdasarkan intervensi yang telah di rencanakan pada pasien dengan fraktur terbuka secara
keseluruhan, semua intervensi telah diimplementasikan kepada Tn. E sehingga menghasilkan
respon hasil sesuai dengan yang diinginkan.
5. Evaluasi
Dari ke lima diagnosa tersebut semua telah di implementasikan dengan baik dan mencapai
kriteria keberhasilan yang sesuai dengan yang diharapan yang menunjukan hasil yang semakin
membaik setiap harinya.

B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang opimal bagi pasien dengan
fraktur terbuka. Terutama pada kondisi lingkungan dan mengoptimal kan penggunaan alat
instrumen sehingga dapat membantu dan memantau kesembuhan klien dengan baik.
2. Bagi Perawat
Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan harus memberikan asuhan keperawatan yang
sistematis, menggunakan kemampuan diri secara optimal, dan memperhatikan aspek kebutuhan
dasar serta spiritual. Trauma membutuhkan perawatan yang intensive. Perawat juga sebagai
edukator harus memberikan pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga. Perawat juga harus
menginformasikan semua keadaan dan kondisi klien yang sedang dialami oleh klien. Perawat
juga harus bekerja kreatif dan inovatif dalam memberikan asuhan keperawatan sehingga dapat
membantu mempercepat dalam proses penyembuhan klien dengan fraktur terbuka dan juga
perawat harus bekerja sesuai standar operasional kerja (SOP) dan protap agar tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikanya dengan memberikan mata
kuliah sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan dan membahas kasus-kasus yang terjadi di
lapangan agar peserta didik mampu melakukan penangan kasus dengan tepat dan sesuai SOP
pada saat peserta didik melakukan praktik klinik di rumah sakit, yang nantinya akan
meningkatkan kualitas tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan di lapangan
pekerjaan. Sistem pembelajaran yang bersifat ceramah tanya jawab, diskusi kelompok, triger
case serta tutorial, merupakan cara yang terbaik untuk meningkatkan kualitas pendidikan para
peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai