Anda di halaman 1dari 13

UTS MPS D3 KEPERAWATAN

PALEMBANG
Total points25/40

0 of 0 points
Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah: Manajemen Keselamatan Pasien (MPS),
Tahun akademik 2020/2021

Nama Mahasiswa *

FADHILLA ELSA KHAIRANI

NIM

PO7120120065

Tingkat *
IA
IB

Password MPS *

utsmps

Jawablah pertanyaan berikut dengan memberikan jawaban pada salah satu jawaban
yang paling tepat
25 of 40 points

Analisis Risiko Infeksi Luka infuse menemukan bahwa di ruang Flamboyan insiden
terjadi setiap bulan dengan impact minor, skor risiko 10.Hasil analisis atas risiko perlu
dilakukan: *
0/1

monitoring secara aktif


monitoring secara periodek
montoring sesekali
monitoring persisten
monitoring perminggu
Seorang Ibu usia 30 tahun post Secio Cesaria (SC) hasil pengkajian TD 120/85
mmhg, RR 21 x/mnt, pols 78 x/mnt, temparatur 36,8°C dengan hasil HB 8 /dL dan
rencana akan dilakukan tranfusi darah, tindakan yang harus dilakukan perawat adalah
:*
1/1

Identifikasi pasien sebut nama dan cocokkan dengan etiket


Beri pengaman pada tempat tidur pasien
Menggunakan jarum ukuran paling kecil
Pastikan tepat lokasi,
Pastikan tepat prosedur

Di RS C, Dibentuk TIM Keselamatan Pasien RS karena menyadari risiko yang


merugikan pasien dapat terjadi dipelayanan kesehatan. Selanjutnya tim mendorong
kesadaran dan keterlibatan seluruh staft atas upaya keselamatan pasien Tujuan
dibentuknya TIM Keselamatan pasien tersebut: *
0/1

memenuhi kebutuhan akreditasi rumah sakit


meminimalkan kejadian yang tidak diharapkan
memaksimalkan peran serta seluruh staf
mendorong kerjasama dan koordinasi pelayanan

memberikan pelayanan prima

Untuk mengelola risiko RS M, melakukan pembelajaran proaktif dengan melakukan


identifikasi dan pembelajaran pada situasi atau kondisi dimana kesalahan sering
terjadi baik dari sumber literature maupun pengalaman RS lainnya dengan
memetakan risiko dan merumuskan upaya pengendalian risiko.Pendekatan yang
dikembangkan oleh RS M adalah: *
0/1

Root Cause Analysis


Manajemen risiko klinis
Learning program to minimize risk
Failure Mode Effect Analysis
Learning culture on Patient safety

Tn.G umur 56 tahun dilakukan laparotomi ,hal ini bila dalam tim operasi harus
membuat safe surgery save lives sebagai alat yang digunakan pada medis didalam
kamar bedah. Untuk meningkatkan keamanan operasi dan komplikasi akibat
pembedahan maka perawat harus bertindak : *
1/1

Ketetapan Identifikasi pasien dan memahami SOP diruang operasi


Melakukan pengkajian
Memberikan kenyamanan pasien
Memberikan Askep psikologis
Pelaporan dan analisis pasien

Diruangan kebidanan RS A perawat C memberikan obat parenteral antibiotika kepada


pasen yang post operasi Tumor rahim (myoma uteri) secara prosedur perawat telah
memberikan obat sesuai SOP 5 benar dalam pemberian obat. Setelah pemberian
obat pasen mengalami pusing, dan mual muntah serta badan terasa panas. Kejadian
ini termasuk kategori …. *
0/1

Mal praktik
Medication error
Non malficence
Medication safety
Advers event

Hampir semua pasen memerlukan pengobatan baik oral maupun parenteral. Obat
pada prinsipnya adalah bahan kimia yang berisiko apabila pemberiannya tidak sesuai
dengan SOP. Pemberian obat sebenarnya bukan wewenang dan tanggung jawab
perawat, namun dalam praktiknya secara teknis perawat dapat memberikannya
sesuai dengan program medis (dokter). Tugas ini merupakan fungsi perawat …
1/1

Independen
Dependen
Interdependen
Kolaborasi
Konsultasi

Seorang pasen Tn.B dirawat dengan masalah sitem persyarafan mengalami


kelumpuhan pada anggota badan bagian kiri. Berdasarkan program medis diberikan
obat untuk mencegah perdarahan cerebral meluas. Sebelum memberikan obat
perawat memastikan cara pemberian obat tersebut. Kegiatan perawat tersebut
mengecek 5 benar dari SOP pemberian obat …. *
1/1

Benar pasen
Benar obat
Benar dosis
Benar waktu
Benar rute

Perawat C akan melakukan pemasangan tranfusi, sesaat akan melakukan


pemasangan ia menyadari bahwa darah akan diberikan salah, sehingga iapun
membatalkan tindakannyaSebagai perawat yang memahami budaya keselamatan
pasien maka sebaiknya ia: *
1/1

menyampaikan kesalahan yang hampir dilakukannya secara lisan kepada kepala ruang
koreksi diri untuk lebih berhati hati dikemudian hari
membuat pelaporan near miss atas insiden
komunikasi dengan teman sejawat di shift dinas
memastikan bahwa sop pelayanan telah tersedia

Ny.A umur 58 tahun masuk IGD diapatkan TD : 140/90 mm Hg, RR: 34x/menit dengan
keluhan nyeri yang hebat daerah abdomen sebelah kiri bawah dari hasil pemeriksaan
diagnostik direncanakan operasi apendiktomi , kita sebagai perawat dan kolaborasi
dengan tim dokter sebelum dilakukan operasi adalah : *
1/1

Menjelaskan hasil USG


Mendekatkan nurse call ditempat tidur pasien
Memberikan tanda yang akan dilakukan tindakan
Mencuci tangan
Beri pengamanan pada tempat tidur

Ny.T umur 65 tahun masuk rumah Sakit dengan keadaan umumnya kelemahan fisik
akibat dehidrasi, status gizi yang buruk,perubahan kimia darah ,pasien gelisah hal
tersebut diatas sangat memungkinkan pasien terjatuh sehubungan dengan hal
tersebut diatas untuk mencegah pasien terjatuh bisa dari salah satunya faktor
lingkungan : *
1/1

lantai kamar mandi yang licin,tempat tidur yang terlalu,tinggi,pencahayaan yang


kurang.
Kelemahan fisik
Menggunakan alat bantu
Menggunakan sandal yang tinggi
Menggunakan sepatu yang licin

Dalam memberikan asuhan keperawatan untuk mencegah terjadinya resiko jatuh


maka sebagai seorang perawat harus : *
1/1

Mengidentifikasi masalah
Mengidentifikasi pasien dengan jelas
Mengenali resiko jatuh pada pasien
Mengkondisikan pasien
Mengenal masalah

Tn.T umur : 45 Tahun masuk IGD dengan kecelakan lalu lintas karena fraktur femur
sinistra, maka direncanakan mau dioperasi pada femur sinistra ,adapun usaha untuk
menjamin pasien agar tidak terjadi kesalahan tindakan yang akan dilakukan operasi
maka perawat harus : *
1/1

Ketepatan lokasi,prosedur dan pasien operasi


Ketepatan nama,alamat
Ketepatan no.medrek
Ketepatan diagnosa medis
Ketepatan analisa prosedur

Pasien T, pasien post stroke dengan kelemahan anggota gerak, ia mengalami insiden
jatuh saat mencoba berpindah dari sisi tempat tidur kekursi.Berdasarkan kasus
tersebut jenis risiko pasien tersebut adalah *
1/1

Patient care-related risk


Medical staft-related risk
Property –related risk
Finansial –related risk
empeloye related risk

Seorang Laki-laki Tn. S berusia 30 tahun, di rawat di Ruang Penyakit Dalam dengan
keluhan sesak nafas sejak tadi malam. Data hasil pengkajian : Tekanan Darah:
130/80 mmHg, Nadi: 110 x/menit, pernafasan: 28 x/menit, suhu : 37 ˚ C, Batuk
dengan sputum, adanya sianosis dan nyeri pleura, terdapat suara wheezing dengan
diagnosa medis epusi pleura. Yang harus disampaikan pada kasus diatas terkait
Model SBAR adalah : *
1/1

Kondisi terkini yang terjadi pada pasien dan hasil pengkajian terkini
Kondisi terkini yang terjadi pada pasien, Informasi penting yang berhub dg kondisi terkini
Kondisi terkini yang terjadi pada pasien, Informasi penting yang berhub dg kondisi terkini dan
hasil pengkajian terkini
Kondisi terkini yang terjadi pada pasien, Informasi penting yang berhub dg kondisi terkini, hasil
pengkajian terkini dan Apa yang dilakukan untuk mengatasi masalah pasien
Hasil pengkajian terkini dan Apa yang dilakukan untuk mengatasi masalah pasien

Perawat M melakukan pemasangan palang tempat tidur pada perawatan malam,


menginformasikan call bell jika pasien memerlukan perawat.Tindakan perawat M
tersebut dalam manajemen risiko adalah: *
1/1

Identifikasi risiko
Menganalisis risiko
Mengevaluasi risiko
pengelolaan risiko
monitoring risiko

Nyonya A umur 65 tahun pada siang hari terdengar bunyi suara jatuh disuatu rungan
rumah sakit tempat Nyonya A dirawat. Nyonya A adalah pasien yang memiliki riwayat
jatuh yang diberi fasilitas tempat tidur tanpa pengaman. Saat itu juga perawat
mendatangi dan masuk keruang tersebut. Perawat melihat nyonya A sudah berada
dilantai dibawah tempat tidurnya ketika peristiwa ini terjadi keluarga Nyonya A sedang
tidak berada dialam ruangan perawat pun segera membantu Nyonya A dan bertanya “
Kenapa ibu bisa jatuh ?” Nyonya A Menjawab “ Saya ingin kekamar mandi tiba-tiba
kepala saya pusing dan merasa lemas. “ Saat itu juga perawat memberitahukan pada
pasien dan keluarga agar keluarga selalu mendampingi pasien bila butuh sesuatu
dapat memanggil perawat dengan alat yang tersedia. Permaslaah yang terjadi pada
pasien adalah : *
0/1

Jatuh
Gangguan keseimbangan tubuh
Intoleransi aktivitas
Kurang kooperatif
Kurangnya pemahaman

Perawat M, melaksanakan tindakan pemberian obat injeksi Amoxilin 1 gram IV, saat
disamping pasien ia melakukan identifikasi sebelum penyuntikan dan menyadari
bahwa pasien yang akan disuntik ternyata bukan pasien yang seharusnya disuntik,
selanjutnya perawat M membatalkannya.Kasus diatas menggambarkan insiden
keselamatan pasien yang disebut: *
1/1

Kejadian yang tidak diharapkan (KTD)


Kejadian Nyaris cidera (KNC)
Kejadian tidak cidera (KTC)
Kejadian cidera yang tidak dapat diprediksi
Kejadian Sentinel

Seorang Laki-laki Tn. Yr. usia 51 Tahun ke IGD rumah sakit dengan keluhan batuk
sudah beberapa hari, sesak nafas dan mengalami masalah saat menelan. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan Suhu 37 ° C Pernapasan: 27x/menit, nadi 110x/menit.
Terjadi hiperemisis pada faring dengan sputum yang kental serta pernafasan cuping
hidung. Dilakukan pemeriksaan sputum dan RO Thorak Cito dan hasilnya
disampaikan secara lisan via telpon oleh Bagian laboratorium ke perawat jaga shift
sore. Tindakan yang harus dilakukan oleh perawat tersebut adalah : *
1/1

Perawat shift harus mencatat hasil yang disampaikan


Perawat shift tidak harus mencatat hasil yang disampaikan
Perawat shift tidak mencatat hasil hanya menyebutkan berulang hasil yang disampaikan
Perawat shift mencatat hasil dan tidak mengulang kembali hasil yang disampaikan
Perawat shift mencatat dan membaca ulang hasil yang disampaikan

Perawat C, menerima pasien baru dengan stroke non hemoragik disertai kelemahan
anggota gerak, hasil pemeriksaan perawat c menyimpulkan bahwa pasien risiko tinggi
jatuh dipelayanan. Aktivitas perawat c menggambarkan peran dalam keselamatan
pasien berupa: *
1/1

deteksi dini risiko cidera


melakukan koreksi terhadap risiko
melakukan koreksi terhadap sistem pelayanan
monitoring dan evaluasi perubahan klinis selama perawatan
mengembangkan komunikasi dengan pasien dan keluarga

Risiko pelayanan yang berdampak cidera pada pasien yang berhubungan dengan
kondisi pasien, pelayanan yang diterima pasien disebut: *
0/1

Risiko klinis
Risiko non klinis
Risiko pelayanan pasien
Risiko komplikasi penyakit
Risiko keselamatan pasien

Keakuratan identifikasi pasien meliputi dua analisis kuantitatif dan kualitatif bila aspek
administrasi dan aspek medis hal ini termasuk analisis: *
1/1

Kualitatif
Kuantitatif
Administratif
Proaktif
Valiatif

Di suatu RS L, di Jakarta bayi M berusia 5 bulan yang dipasang infuse dengan spalk,
karena kelalaian cairan infuse masuk jaringan tangan hingga terjadi kerusakan
jaringan dan mengharuskan bayi M diamputasi.Kasus tersebut menggambarkan
insiden keselamatan pasien yang disebut *
1/1

Kejadian yang tidak diharapkan (KTD)


Kejadian Nyaris cidera (KNC)
Kejadian tidak cidera (KTC)
Kejadian cidera yang tidak dapat diprediksi
Kejadian Sentinel

Pada pasien yang akan dilakukan operasi sebelum dilakukan penutupan luka operasi
perawat harus mengkonfirmasikan secara verbal pada tim operasi beberapa hal
antara lain : *
1/1

Berapa jumlah instrumen yang dipergunakan dan penggunaan kasa, duk steril yang terpakai
Menghitung jumlah intake out put
Menghitung nadi dan pernafasan
Mengkoordinasikan tanda tanda vital pada pasien
Mengukur tekanan darah

Dalam rangka implementasi keselamatan pasien di RS, pemerintah merumuskan


kebijakan tujuh standar, enam sasaran dan tujuh langkah keselamatan pasien sebagai
pedoman dan panduan keselamatan. Kebijakan tersebut tertuang dalam: *
1/1

UU RS nomor 44 tahun 2009


UU Kesehatan 36 tahun 2009
Permenkes nomor 26 tahun 2019
UU Keperawatan nomor 38 tahun 2014
Permenkes nomor 11 tahun 2017

Di ruang C, kepala ruang membuat kebijakan 10 menit waktu pelayanan untuk belajar
tentang keselamatan pasien, seluruh perawat membiasakan diri untuk belajar dan
melakukan upaya perbaikan implementasi keselamatan pasien.Upaya yang
dikembangkan oleh ruang C, adalah *
0/1

budaya pelaporan
budaya belajar
budaya kesadaran
budaya kerja
budaya pencatatan

RS M, melakukan identifikasi risiko baik klinis maupun non klinis kemudian melakukan
analisis, evaluasi untuk kemudian dirumuskan dalam daftar risiko berdasarkan
prioritas, Langkah berikutnya yang harus dilakukan di RS M adalah: *
1/1

sharing dengan rumah sakit lain untuk mendapatkan solusi atas risiko
meningkatkan peran serta seluruh staft untuk perbaikan kondisi masalah
merumuskan strategi pengendalian risiko
melibatkan pasien dan keluarga dalam penangangan risiko
membangun budaya keselamatan

Seorang anak berumur 5 tahun dengan diagnosa meningitis dengan kondisi sangat
gelisah sehingga perlu dilakukan perhitungan dengan skala : *
1/1

Morse fall risk


Hendrik fall risk
Humpty dan Dumpty. Fall risk
Rogger fall risk
King dan Petter fall risk

Perawat L, seorang kepala ruang rawat hasil analisnya mendapatkan bahwa rasio
perawat pasien sangat tidak memadai dan berisiko menimbulkan kejadian cidera, atas
hal tersebut kepala ruang mengusulkan penambahan jumlah perawat.Tindakan karu
tersebut sebagai bentuk tanggung jawab berupa: *
0/1

tindakan informasi risiko pada pasien


negosiasi pemenuhan level staf
negosiasi kebijakan keselamatan pasien
mendukung langkah keselamatan pasien
menyusun standar pelayanan

Ny. B umur 25 Thn post ceasar dan mendapatkan tranfusi darah adapun manajemen
safety yang dilakukan perawat adalah : *
1/1

Pastikan identifikasi pasien meliputi : nama, no medrek,alamat dan alamat


Mencatat prosedur operasi
Memberikan suport pada pasien
Memberikan gelang merah pada pasien
Memasangkan gelang pink pada pasien

Seorang Pria usia 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan Deman disertai nyeri
kepala, hasil pengkajian TD 120/85 mmhg, RR 21 x/mnt, pols 78 x/mnt, temparatur
38°C dengan hasil Laboratorium leukositosis dengan hasil skin tes positif. Tindakan
yang harus lakukan oleh perawat terkait komunikasi non verbal adalah : *
0/1

Memasang gelang warna kuning


Tidak memberikan obat antibiotic
Memberikan gelang warna merah
Mencuci tangan untuk mengurangi INOS
Melibatkan keluarga dalam pemberian pengobatan
Seorang Perawat Ruang bedah, memberikan informasi tentang kondisi pasien R yang
mengalami DBD, kemudian menjelaskan pemeriksaan trombosit, hemotokrit dan Hb
yang harus dilakukan pasien serta menginformasikan pasien tentang tindakan dan
tujuan pemberian cairan infuse Tindakan perawat tersebut merupakan upaya
pemenuhan standar keselamatan pasien berupa: *
0/1

Standar pemenuhan hak pasien


Standar prosedur operasional
Standar kesinambungan pelayanan
Standar pendidikan staf
Standar peran kepemimpinan

Perawat melakukan tidakan pencegahan agar tidak terjadi kesalahan yang


mencederai pasen dalam pemberian obat . istilah ini disebut ? *
0/1

Mal praktik
Medication error
Non malficence
Medication safety
Advers event

Seorang Pria usia 50 tahun dirawat di HCU dengan Stroke Haemoragik dengan GCS
3 Pada saat dilakukan inform consen pada saat kondisi pasien kritis, keluarga
menolak untuk dilakukan resusitasi pada pasien tersebut, yang merupakan salah satu
bentuk komunikasi efektif pada pernyataan dibawah ini adalah : *
1/1

Memasang gelang warna kuning


Memasang gelang warna ungu
Memberikan gelang warna merah
Mencuci tangan untuk mengurangi INOS
Melibatkan keluarga dalam pemberian pengobatan

Seorang anak berumur 5 tahun mengalami demam tinggi suhu : 〖38〗^o C dan sudah
dirawat 4 hari di rs .siang hari ,tiba tiba pasien dalam keadaan gelisah,kebetulan
keluarga pasien sedang ada urusan diluar ruangan dan meninggalkan pasien tanpa
pendamping. Dalam ruangan tersebut ada 4 orang perawat ruangan yang sedang
bertugas. Perawat 1 sedang mengganti infus pasien yang lain, perawat ke 2 sedang
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien baruperawat ketiga mempersiapkan
obat untuk semua pasien, sedangkan perawat keempat juga sedang dalam proses
asuhan keprawatan. Tiba-tiba terdengar benda jatuh dan diikuti suara tangis anak.
Perawat kedua menghampiri tempat dimana suara berasal ternyata ada seorang
pasien jatuh. Tindakan yang harus segera dilakukan perawat pada kondisi tsb yaitu : *
0/1

Melakukan pemeriksaan cepat dan melaporkan kepada dokter yang bertugas.


Memohon kerjasama keluarga untuk menjafa anaknya.
Menyampaikan kepada keluarga untuk lapor saat akan meninggalkan anak.
Menyampaikan kepada perawat yang bertugas pada shift berikutnya.
Menitipkan kepada perawat lain saat akan meninggalkan anak tsb.

Di RS A, dilakukan pelatihan tentang identifikasi pasien, komunikasi efektif,


pengelolaah obat high alert, kebenaran lokasi prosedur dan pasien operasi,
pencegahan infeksi dan jatuh bagi perawat pelaksana Pelatihan tersebut dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan staft dalam *
0/1

standar pelayanan yang aman


implementasi sasaran keselamatan pasien
langkah-langkah keselamatan pasien
analisis risiko keselamatan pasien
manajemen risiko keselamatan pasien

Obat obatan yang menimbulkan risiko kepada pasen sehingga pemberiannya harus
memperhatikan prinsip prinsip pemberian obat. Obat tersebut termasuk kategori *
1/1

NORUM
LASA
High Alert
Konsenrat
High risk

Sebagai perawat dalam upaya penurunan resiko jatuh dapat memonitor resiko jatuh
dengan menggunakan skala : *
0/1

Morse
Humpty dan Dumpty
Skala linkert
Skala AVA
Skor ROM

Perawat A merawat pasen Ny. C yang dirawat dengan gangguan lambung serta
gangguan system cardiovaskuler pengkajian fisik terdapat edema pada tungkai
bawah. Ketika dokter visited dokter memberikan resep Losec untuk lambung dan lasix
untuk mengurangi cairan. Manajemen pemberian ke 2 obat tersebut menerapkan
prinsip apa?
1/1

Tall man
NORUM/LASA
High Alert
Konsenrat
Teliti dan kehati hatian

Seorang Perawat A bersiap memberikan obat Hipertensi kepada pasien Tn. Slamet
dan diketahui oleh teman satu shifnya, dimana temannya menanyakan obat apa yang
diberikan dijawab oleh perawat A "Obat Hipertensi". Kemudian Perawat B
mengambilkan obat tersebut diberikan kepada Perawat A. "Pada kasus tersebut yang
harus dilakukan oleh perawat A agar tidak terjadi kesalahan pemberian obat adalah.: *
0/1

Langsung Memberikan Obat hipertensi kepada Pasien


Mengidentifikasi Pasien dan Obat hipertensi yang akan diberikan
Mengidentifikasi Pasien yang diberikan obat Hipertensi
Tidak Mengecek obat yang diberikan oleh Perawat B
Mengidentifikasi Obat yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai