PALEMBANG
Total points25/40
0 of 0 points
Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah: Manajemen Keselamatan Pasien (MPS),
Tahun akademik 2020/2021
Nama Mahasiswa *
NIM
PO7120120065
Tingkat *
IA
IB
Password MPS *
utsmps
Jawablah pertanyaan berikut dengan memberikan jawaban pada salah satu jawaban
yang paling tepat
25 of 40 points
Analisis Risiko Infeksi Luka infuse menemukan bahwa di ruang Flamboyan insiden
terjadi setiap bulan dengan impact minor, skor risiko 10.Hasil analisis atas risiko perlu
dilakukan: *
0/1
Tn.G umur 56 tahun dilakukan laparotomi ,hal ini bila dalam tim operasi harus
membuat safe surgery save lives sebagai alat yang digunakan pada medis didalam
kamar bedah. Untuk meningkatkan keamanan operasi dan komplikasi akibat
pembedahan maka perawat harus bertindak : *
1/1
Mal praktik
Medication error
Non malficence
Medication safety
Advers event
Hampir semua pasen memerlukan pengobatan baik oral maupun parenteral. Obat
pada prinsipnya adalah bahan kimia yang berisiko apabila pemberiannya tidak sesuai
dengan SOP. Pemberian obat sebenarnya bukan wewenang dan tanggung jawab
perawat, namun dalam praktiknya secara teknis perawat dapat memberikannya
sesuai dengan program medis (dokter). Tugas ini merupakan fungsi perawat …
1/1
Independen
Dependen
Interdependen
Kolaborasi
Konsultasi
Benar pasen
Benar obat
Benar dosis
Benar waktu
Benar rute
menyampaikan kesalahan yang hampir dilakukannya secara lisan kepada kepala ruang
koreksi diri untuk lebih berhati hati dikemudian hari
membuat pelaporan near miss atas insiden
komunikasi dengan teman sejawat di shift dinas
memastikan bahwa sop pelayanan telah tersedia
Ny.A umur 58 tahun masuk IGD diapatkan TD : 140/90 mm Hg, RR: 34x/menit dengan
keluhan nyeri yang hebat daerah abdomen sebelah kiri bawah dari hasil pemeriksaan
diagnostik direncanakan operasi apendiktomi , kita sebagai perawat dan kolaborasi
dengan tim dokter sebelum dilakukan operasi adalah : *
1/1
Ny.T umur 65 tahun masuk rumah Sakit dengan keadaan umumnya kelemahan fisik
akibat dehidrasi, status gizi yang buruk,perubahan kimia darah ,pasien gelisah hal
tersebut diatas sangat memungkinkan pasien terjatuh sehubungan dengan hal
tersebut diatas untuk mencegah pasien terjatuh bisa dari salah satunya faktor
lingkungan : *
1/1
Mengidentifikasi masalah
Mengidentifikasi pasien dengan jelas
Mengenali resiko jatuh pada pasien
Mengkondisikan pasien
Mengenal masalah
Tn.T umur : 45 Tahun masuk IGD dengan kecelakan lalu lintas karena fraktur femur
sinistra, maka direncanakan mau dioperasi pada femur sinistra ,adapun usaha untuk
menjamin pasien agar tidak terjadi kesalahan tindakan yang akan dilakukan operasi
maka perawat harus : *
1/1
Pasien T, pasien post stroke dengan kelemahan anggota gerak, ia mengalami insiden
jatuh saat mencoba berpindah dari sisi tempat tidur kekursi.Berdasarkan kasus
tersebut jenis risiko pasien tersebut adalah *
1/1
Seorang Laki-laki Tn. S berusia 30 tahun, di rawat di Ruang Penyakit Dalam dengan
keluhan sesak nafas sejak tadi malam. Data hasil pengkajian : Tekanan Darah:
130/80 mmHg, Nadi: 110 x/menit, pernafasan: 28 x/menit, suhu : 37 ˚ C, Batuk
dengan sputum, adanya sianosis dan nyeri pleura, terdapat suara wheezing dengan
diagnosa medis epusi pleura. Yang harus disampaikan pada kasus diatas terkait
Model SBAR adalah : *
1/1
Kondisi terkini yang terjadi pada pasien dan hasil pengkajian terkini
Kondisi terkini yang terjadi pada pasien, Informasi penting yang berhub dg kondisi terkini
Kondisi terkini yang terjadi pada pasien, Informasi penting yang berhub dg kondisi terkini dan
hasil pengkajian terkini
Kondisi terkini yang terjadi pada pasien, Informasi penting yang berhub dg kondisi terkini, hasil
pengkajian terkini dan Apa yang dilakukan untuk mengatasi masalah pasien
Hasil pengkajian terkini dan Apa yang dilakukan untuk mengatasi masalah pasien
Identifikasi risiko
Menganalisis risiko
Mengevaluasi risiko
pengelolaan risiko
monitoring risiko
Nyonya A umur 65 tahun pada siang hari terdengar bunyi suara jatuh disuatu rungan
rumah sakit tempat Nyonya A dirawat. Nyonya A adalah pasien yang memiliki riwayat
jatuh yang diberi fasilitas tempat tidur tanpa pengaman. Saat itu juga perawat
mendatangi dan masuk keruang tersebut. Perawat melihat nyonya A sudah berada
dilantai dibawah tempat tidurnya ketika peristiwa ini terjadi keluarga Nyonya A sedang
tidak berada dialam ruangan perawat pun segera membantu Nyonya A dan bertanya “
Kenapa ibu bisa jatuh ?” Nyonya A Menjawab “ Saya ingin kekamar mandi tiba-tiba
kepala saya pusing dan merasa lemas. “ Saat itu juga perawat memberitahukan pada
pasien dan keluarga agar keluarga selalu mendampingi pasien bila butuh sesuatu
dapat memanggil perawat dengan alat yang tersedia. Permaslaah yang terjadi pada
pasien adalah : *
0/1
Jatuh
Gangguan keseimbangan tubuh
Intoleransi aktivitas
Kurang kooperatif
Kurangnya pemahaman
Perawat M, melaksanakan tindakan pemberian obat injeksi Amoxilin 1 gram IV, saat
disamping pasien ia melakukan identifikasi sebelum penyuntikan dan menyadari
bahwa pasien yang akan disuntik ternyata bukan pasien yang seharusnya disuntik,
selanjutnya perawat M membatalkannya.Kasus diatas menggambarkan insiden
keselamatan pasien yang disebut: *
1/1
Seorang Laki-laki Tn. Yr. usia 51 Tahun ke IGD rumah sakit dengan keluhan batuk
sudah beberapa hari, sesak nafas dan mengalami masalah saat menelan. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan Suhu 37 ° C Pernapasan: 27x/menit, nadi 110x/menit.
Terjadi hiperemisis pada faring dengan sputum yang kental serta pernafasan cuping
hidung. Dilakukan pemeriksaan sputum dan RO Thorak Cito dan hasilnya
disampaikan secara lisan via telpon oleh Bagian laboratorium ke perawat jaga shift
sore. Tindakan yang harus dilakukan oleh perawat tersebut adalah : *
1/1
Perawat C, menerima pasien baru dengan stroke non hemoragik disertai kelemahan
anggota gerak, hasil pemeriksaan perawat c menyimpulkan bahwa pasien risiko tinggi
jatuh dipelayanan. Aktivitas perawat c menggambarkan peran dalam keselamatan
pasien berupa: *
1/1
Risiko pelayanan yang berdampak cidera pada pasien yang berhubungan dengan
kondisi pasien, pelayanan yang diterima pasien disebut: *
0/1
Risiko klinis
Risiko non klinis
Risiko pelayanan pasien
Risiko komplikasi penyakit
Risiko keselamatan pasien
Keakuratan identifikasi pasien meliputi dua analisis kuantitatif dan kualitatif bila aspek
administrasi dan aspek medis hal ini termasuk analisis: *
1/1
Kualitatif
Kuantitatif
Administratif
Proaktif
Valiatif
Di suatu RS L, di Jakarta bayi M berusia 5 bulan yang dipasang infuse dengan spalk,
karena kelalaian cairan infuse masuk jaringan tangan hingga terjadi kerusakan
jaringan dan mengharuskan bayi M diamputasi.Kasus tersebut menggambarkan
insiden keselamatan pasien yang disebut *
1/1
Pada pasien yang akan dilakukan operasi sebelum dilakukan penutupan luka operasi
perawat harus mengkonfirmasikan secara verbal pada tim operasi beberapa hal
antara lain : *
1/1
Berapa jumlah instrumen yang dipergunakan dan penggunaan kasa, duk steril yang terpakai
Menghitung jumlah intake out put
Menghitung nadi dan pernafasan
Mengkoordinasikan tanda tanda vital pada pasien
Mengukur tekanan darah
Di ruang C, kepala ruang membuat kebijakan 10 menit waktu pelayanan untuk belajar
tentang keselamatan pasien, seluruh perawat membiasakan diri untuk belajar dan
melakukan upaya perbaikan implementasi keselamatan pasien.Upaya yang
dikembangkan oleh ruang C, adalah *
0/1
budaya pelaporan
budaya belajar
budaya kesadaran
budaya kerja
budaya pencatatan
RS M, melakukan identifikasi risiko baik klinis maupun non klinis kemudian melakukan
analisis, evaluasi untuk kemudian dirumuskan dalam daftar risiko berdasarkan
prioritas, Langkah berikutnya yang harus dilakukan di RS M adalah: *
1/1
sharing dengan rumah sakit lain untuk mendapatkan solusi atas risiko
meningkatkan peran serta seluruh staft untuk perbaikan kondisi masalah
merumuskan strategi pengendalian risiko
melibatkan pasien dan keluarga dalam penangangan risiko
membangun budaya keselamatan
Seorang anak berumur 5 tahun dengan diagnosa meningitis dengan kondisi sangat
gelisah sehingga perlu dilakukan perhitungan dengan skala : *
1/1
Perawat L, seorang kepala ruang rawat hasil analisnya mendapatkan bahwa rasio
perawat pasien sangat tidak memadai dan berisiko menimbulkan kejadian cidera, atas
hal tersebut kepala ruang mengusulkan penambahan jumlah perawat.Tindakan karu
tersebut sebagai bentuk tanggung jawab berupa: *
0/1
Ny. B umur 25 Thn post ceasar dan mendapatkan tranfusi darah adapun manajemen
safety yang dilakukan perawat adalah : *
1/1
Seorang Pria usia 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan Deman disertai nyeri
kepala, hasil pengkajian TD 120/85 mmhg, RR 21 x/mnt, pols 78 x/mnt, temparatur
38°C dengan hasil Laboratorium leukositosis dengan hasil skin tes positif. Tindakan
yang harus lakukan oleh perawat terkait komunikasi non verbal adalah : *
0/1
Mal praktik
Medication error
Non malficence
Medication safety
Advers event
Seorang Pria usia 50 tahun dirawat di HCU dengan Stroke Haemoragik dengan GCS
3 Pada saat dilakukan inform consen pada saat kondisi pasien kritis, keluarga
menolak untuk dilakukan resusitasi pada pasien tersebut, yang merupakan salah satu
bentuk komunikasi efektif pada pernyataan dibawah ini adalah : *
1/1
Seorang anak berumur 5 tahun mengalami demam tinggi suhu : 〖38〗^o C dan sudah
dirawat 4 hari di rs .siang hari ,tiba tiba pasien dalam keadaan gelisah,kebetulan
keluarga pasien sedang ada urusan diluar ruangan dan meninggalkan pasien tanpa
pendamping. Dalam ruangan tersebut ada 4 orang perawat ruangan yang sedang
bertugas. Perawat 1 sedang mengganti infus pasien yang lain, perawat ke 2 sedang
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien baruperawat ketiga mempersiapkan
obat untuk semua pasien, sedangkan perawat keempat juga sedang dalam proses
asuhan keprawatan. Tiba-tiba terdengar benda jatuh dan diikuti suara tangis anak.
Perawat kedua menghampiri tempat dimana suara berasal ternyata ada seorang
pasien jatuh. Tindakan yang harus segera dilakukan perawat pada kondisi tsb yaitu : *
0/1
Obat obatan yang menimbulkan risiko kepada pasen sehingga pemberiannya harus
memperhatikan prinsip prinsip pemberian obat. Obat tersebut termasuk kategori *
1/1
NORUM
LASA
High Alert
Konsenrat
High risk
Sebagai perawat dalam upaya penurunan resiko jatuh dapat memonitor resiko jatuh
dengan menggunakan skala : *
0/1
Morse
Humpty dan Dumpty
Skala linkert
Skala AVA
Skor ROM
Perawat A merawat pasen Ny. C yang dirawat dengan gangguan lambung serta
gangguan system cardiovaskuler pengkajian fisik terdapat edema pada tungkai
bawah. Ketika dokter visited dokter memberikan resep Losec untuk lambung dan lasix
untuk mengurangi cairan. Manajemen pemberian ke 2 obat tersebut menerapkan
prinsip apa?
1/1
Tall man
NORUM/LASA
High Alert
Konsenrat
Teliti dan kehati hatian
Seorang Perawat A bersiap memberikan obat Hipertensi kepada pasien Tn. Slamet
dan diketahui oleh teman satu shifnya, dimana temannya menanyakan obat apa yang
diberikan dijawab oleh perawat A "Obat Hipertensi". Kemudian Perawat B
mengambilkan obat tersebut diberikan kepada Perawat A. "Pada kasus tersebut yang
harus dilakukan oleh perawat A agar tidak terjadi kesalahan pemberian obat adalah.: *
0/1