Anda di halaman 1dari 3

Poltekkes Kemenkes Semarang

Lampiran

Modul Praktekum
Mata Kuliah : Jaminan dan kendali mutu radiologi
Modul : QC generator sinar-x: Acc & Repro timer
Waktu : 2 x 60 menit

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


SEMARANG

[2018/2019]
Pendahuluan
Waktu eksposi secara langsung mempengaruhi kuantitas keseluruhan dari radiasi
sinar-X yang keluar dari tabung sinar-X. Dengan demikian, keakuratan waktu eksposi adalah
bersifat kritikal bilamana dikehendaki eksposi terhadap radiograf memadai dengan dosis
radiasi yang beralasan terhadap pasien.

Variabilitas yang di perbolehkan untuk akurasi waktu eksposi adalah ± 5 % untuk


penggunaan waktu eksposi lebih besar dari 10 mA, dan ± 20 % untuk eksposi lebih kecil dari
10 ms

Cara termudah untuk mengukur akurasi nilai waktu eksposi adalah dengan
menggunakan dengan menggunakan”digital timer meter atau multi funtion meter”. Namun
demikian bila fasilitas radiologi tidak memiliki peralatan non invansif semacam ini, sebuah
alat sederhana yang dikenal dengan ” Spinning Top Device” guna menggukur akurasi waktu
eksposi pada suatu sistem generator pembangkit sinar-X.

Bila generator sinar-X adalah half wave rectifier ( penghantar setengah gelombang)
maka untuk menghitung atau mengkonversi waktu eksposi yang sesungguhnya adalah dengan
cara:
Banyaknya titik hitam = waktu eksposi (secons) x 60 )
Selanjutnya bila generator yag dimiliki full have rektifier (penghantar gelombang
penuh) maka :
Banyaknya titik hitam = waktu eksposi (secons) x 120

Pengujian dengan spining top sebaiknya menggunakan pengaturan waktu pada 1/10,
1/20, 1/30 & 1/40 untuk peralatan dengan phasa tunggal. Untuk peralatan dengan fassa tiga
atau hight frequency generator. Produksi sinar-X sudah konstan, sehinnga gambaran spining
top akan berupa busur melingkar dan bahan gambaran titik. Karena alasan ini maka alat
manual spining top tidak bisa digunakan, dan harus menggunakan alat ukur yang dilengkapi
dengan penggerak motor elektrik (syncronous spining top devices)

Frekuensi :
 Pada awal program QC
 Setiap tahun
 Bila diperlukan
Peralatan yang diperlukan :
 Spinning Top Manual
 2 (dua) lembar lead rubber
 Sebuah kaset 24 x 30 cm diisi dengan film

Metode :
 Tempatkan kaset menghadap tabung sinar-X
 Tempatkan Spinning Top pada ¼ bagian dari kaset
 Tutup ¾ bagian lainnya dari kaset dengan lead rubber
 Atur FFD 100 cm dan buka kolimator seluas Spinning Top
 Atus eksposi pada 70 kV, 100 mA dan 0,1 s
 Putar Spinning Top secara manual, dan lakukan eksposi ketika kecepatan putaran
sedang
 Ulangi prosedur ini pada masing-masing keempat bagian kaset
 Proses film di kamar gelap

Evaluasi :
 Pada film terdapat 4 (empat) gambar, masing-masing mempunyai gambaran spot
(titik) berbentuk lengkungan
 Jarak antar spot tidak penting, karena hanya menunjukkan kecepatan putaran
 Spot harus mudah dihitung
 Akurasi timer dicek dengan menghitung jumlah spot
 Jika supply utama mempunyai frekuensi 50 Hz (50 cycles per second)
- Pada pesawat satu pulsa (self rectified) akan menghasilkan 50 pulsa per second
(50 spot pada film)
- Sehingga pada eksposi 0,1 sec harus menghasilkan 5 spots
- Pada pesawat dua pulsa (full-wave rectified) akan menghasilkan 100 pulsa per
second (100 spot pada film)
- Sehingga pada eksposi 0,1 sec harus menghasilkan 10 spots
 Jika supply utama mempunyai frekuensi 50 Hz (60 cycles per second)
- Pada pesawat satu pulsa (self rectified) akan menghasilkan 60 pulsa per second
(60 spot pada film)
- Sehingga pada eksposi 0,1 sec harus menghasilkan 6 spots
- Pada pesawat dua pulsa (full-wave rectified) akan menghasilkan 120 pulsa per
second (120 spot pada film)
- Sehingga pada eksposi 0,1 sec harus menghasilkan 12 spots

Tindakan :
 Jika jumlah spot pada radiograf berbeda dari jumlah yang diharapkan, timer mungkin
tidak akurat. Ulangi pengujian pada seting timer berbeda
 Jika jumlah spot pada keempat gambar sama, tetapi berbeda dari jumlah yang
diharapkan, pesawat dapat digunkan tetapi dengan kompensasi mengubah eksposi

Anda mungkin juga menyukai