Pada zaman Sultan Badrul Munir Jamailullah bin Syarif Hasyim (1703-
1726 M). Pada awalnya Azyumardi Azra melakukan penelitian tentang Ihwal
ulama Nusantara pada abad ke-27, berangkat dari maka terjalinlah hubungan Aceh
dengan Haramain (Mekkah dan Madinah), yang kemudian berhasil menyepakati
pemikiran baru tentang islam.
Luasnya perkembangan islam pada saat itu dan saat sekarang ini tak
terlepas dari perjuangan ulama-ulama besar saat itu. Saat ini sangat disayangkan
sejarah mengenai Teungku Chik Awe Geutah hampir dilupakan oleh generasi
(aceh).
Menurut cerita masyarakat saat ini daerah yang dulunya menjadi pusat
kajian islam, sekarang juga terkenal dengan “air sumur” yang dapat
menyembuhkan berbagai penyaklit, air ini dikenal keramat dan menjadi obat bagi
yang meminumnya.
Semoga saja kejayaan islam Aceh tempo dulu terus dikaji dan dituliskan
dalam buku, sebagai bukti bahwa peradaban aceh pada kala itu lebih dikenal oleh
bangsa-bangsa luar, bukan tak mungkin saat sekarang juga semua akan kembali
seperti dahulu.