Sinopsis : Seorang anak yang pintar, rajin dan penurut namun akibat teknogi yang membuat
dia kecandua dan tidak memperdulikan orang disekitarnya.
Pesan : Awasi anak dalam tumbuh kembangnya agar tidak dirusak oleh penyalahgunaan
teknologi
Ide Cerita : Kurangnya pengawasan orang tua kepada anak dan pergaulan akan teknologi
yang tidak terkontrol.
SKENARIO
Scene 01 ( Murid-murid sedang berada didalam kelas dan sibuk dengan aktivitas mereka
masing-masing karena guru-guru sedang rapat dan tidak ada pelajaran)
Umar :(dengan wajah penasaran) kelihatannya seru yah. Boleh aku coba ngga?
Murid 01: ih emangnya kamu bisa yah? Sudah sana belajar (mengejek dengan sinis)
Murid 02 : (sambil tertawa mengejek Iyah kamu kan anak mama bisahnya cuman baca buku.
(semua murid yang sedang membentuk kelompok kecil yang sedang bermain game langsung
menertawakan umar)
Umar : Bu. Aku boleh minta sesuatu ngga? (dengan wajah sedikit takut)
Ibu :selamat yah nak, ibu bangga sama kamu (sambil memeluk anaknya)
Ayah : ini nak hadiah yang sudah ayah dan ibu janjikan.
Umar : (dengan wajah gembira dan mengambil hadiah dari ayahnya) Yeee...Makasih ayah
ibu.
Scene 04 (Umar mulai kejanduan gadjet dan tidak memperdulikan orang disekitarnya)
Umar : Ngga bu. Umar lagi belajar ( memainkan handpone dengan sangat serius)
Ayah : Umar, kok nilai kamu semakin jelek, padahal kamu seharian dikamar belajar kan.
Umar pun semakin mengurung diri di kamar sampai akhirnya terkena masalah kesehatan
dimana matanya sakit dan bengkak karena terpapar radiasi dan bisah menyebabkan dia buta.
Waktu itu orang tuanya tidak menanyakan tujuannya ingin memiliki handpone padahal ia
masih anak usia Sekolah Menengah Pertama dan orang tuanya tidak mengontrol apa yang dia
lakukan karena terlalu percaya dengan perkataan anaknya.
Ending : Awasi tumbuh kembang anak agar tidak dirusak oleh teknologi.