Anda di halaman 1dari 6

Makalah

BIOTRANSFORMASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi fermentasi


Pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Univesitas Syiah Kuala

Disusun oleh:
Ratu Syofina
1504103010019

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. i


BIOTRANSFORMASI................................................................................................................... 1
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN BIOTRANSFORMASI .......................................................... 1
RANCANGAN PROSES BIOTRANSFORMASI ............................................................................... 1
PROSES FERMENTASI ASAM LAKTAT ........................................................................................ 2
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 4

i
BIOTRANSFORMASI

Biotransformasi adalah suatu teknik yang menggunakan enzim pada suatu


sel tanaman untuk mengubah kelompok fungsioinal eksternal suatu senyawa
kimia yang telah disediakan. Biotransformasi ini digunakan pada banyak kasus
untuk meningkatkan aktivitas biologik dari suatu struktur kimia dan biasanya
melibatkan aksi dari salah satu atau beberapa enzim yang digabungkan dalam
sequence untuk melakukan suatu reaksi kimia khusus. Dalam suatu sistem seperti
metabolisme primer dari sel-sel tumbuhan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
menyediakan sebuah mekanisem untuk regernerasi yang sesuai co-enzim / co-
factor yang diperlukan untuk mempertahankan katalisis.
Biotransformasi ini bertujuan untuk menghasilkan senyawa baru yang
memiliki efek farmakologi, memiliki stabilitas dari senyawa awalnya. Dihasilkan
senyawa baru yang unik aktivitas biologinya. Maka senyawa baru yang dihasilkan
tersebut haruslah memiliki harga yang lebih mahal

KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN BIOTRANSFORMASI

Keuntungan yaitu: dihasilkan senyawa baru, dimana senyawa tersebut


tidak mungkin dihasilkan dalam proses yang normal, didapatkan senyawa baru
yang unik aktivitas biologinya, punya efek farmakologi, senyawa baru yang
dihasilkan memiliki harga yang lebih tinggi (mahal), dan senyawa yang lebih baik
dari senyawa awalnya, baik dlam hal stabilitasnya, kelarutan ,dll. Kekurangannya
yaitu: biayanya mahal, prosesnya / tahapannya susah (rumit), dan untuk dapat
berhasil diperlukan percobaan- percobaan, tidak serta merta langsung berhasil.

RANCANGAN PROSES BIOTRANSFORMASI

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam melaksanakan proses


biotransformasi adalah menemukan mikroorganisme yang dapat mengkatalisis
reaksi yang digunakan dengan hasil yang tinggi. Biasanya perlu skrinning yang
luas terhadap kultur murni yang banyak yang bisa didapat dari koleksi kultur
umum atau diisolasi dari alam.
Untuk menghindari skrinning yang terlalu luas, lebih dianjurkan untuk
memeriksa mikroorganisme yang telah diketahui berperan dalam reaksi yang
dikehendaki pada senyawa dengan struktur tertentu. Pada percobaan skrinning,
mikroorganisme ditumbuhkan dalam medium yang sesuai dalam botol dan
digojog. Senyawa yang akan ditransformasikan ditambahkan selama atau sesudah
selesai pertumbuhan. Sesudah inkubasi biomassa dipisahkan dengan pemusingan
atau penyaringan ( dalam bentuk kultur suspensi sel) dan filtrat disiapkan untuk
analisis

1
Reaksi biotransformasi biasanya bersifat stereospesifik, dan melibatkan
proses/ reaksi seperti oksidasi, reduksi, hidroksilasi, metilasi, demetilasi,
glikosilasi, esterifikasi, epoxidasi, isomerisasi dan saponifikasi. Struktur kimia
yang dapat mengalami biotransformasi juga bervariasi, dan dapat dilihat pada
struktur aromatik, steroid, kumarin, terpenoid, dan alkaloid.
Sejumlah media basal yang berbeda telah digunakan dalam studi
biotransformasi, termasuk Murashige Skoog, Linsmeier and Skoog, Gamborg dan
Nitsch and Nitsch. Di kebanyakan kasus, ini memberikan nutrisi untuk
pertumbuhan sel sebelum mereka digunakan untuk modifikasi dalam reaksi kimia,
meskipun dengan pengecualian konversi oleh sel digitoxin pada Digitalis lanata,
mereka tidak memiliki pengaruh pada jalannya reaksi kinetika.

PROSES FERMENTASI ASAM LAKTAT

Fermentasi adalah proses diproduksinya energi oleh sel-sel tubuh dengan


tanpa menggunakan oksigen. Proses tersebut tergolong proses anaerob karena
tidak menggunakan oksigen dan tidak menghasilkan air (H2O). Salah satu contoh
fermentasi yang akan kita bahas kali ini adalah fermentasi asam laktat. Hasil akhir
dari fermentasi ini adalah asam laktat dan energi.
Proses fermentasi asam laktat memerlukan bahan dasar berupa glukosa
dan dibantu dengan menggunakan enzim. Oleh karena itu kita akan merasa tidak
berenergi jika tubuh kita kekurangan glukosa. Selain menghasilkan energi, proses
ini juga akan menghasilkan asam laktat. Jika diterjemahkan dalam rumus reaksi
kimia, maka proses fermentasi asam laktat adalah sebagai berikut:
C6H12O6 + ENZIM 2 C2H5OCOOH + ENERGI

Secara umum, fermentasi asam laktat perlu melalui dua tahapan, antara lain:
1. Proses fermentasi Homolactic

2
Pada proses ini terjadi perubahan glukosa mnjadi piruvat. Lalu
terbentuklah 2 molekul asam lktat. Proses ini menggunakan enzim laktat
Dehidrogenase.

2. Proses Fermentasi Heterofermentatif


Proses inin menggunakan piruvat sebagai penghasil asam laktat, etanol
dan karbon dioksida sebagai hasil bawa bentuan enzim dehidrogenanse
laktat dan piruvat dekarboksilase

Fermentasi asam laktat juga bisa terjadi pada sel-sel manusia, tepatnya di
daerah otot. Misalnya ketika kita menggerakan tangan untuk meraih benda.
Pergerakan tersebut akan menghasilkan energi sehingga kita bisa mengambil
benda tersebut. Tanpa kita sadari, proses tersebut juga akan menghasilkan asam
laktat yang terkumpul di otot – otot tersebut.
Peristiwa fermentasi asam laktat pada otot manusia dapat terjadi bila otot
kita kekuranagna oksigen, sementara energi yang perlu dihasilkan cukup banyak.
Energi yang terbentuk dari proses fermentasi asam laktat tersebut adalah sebanyak
2 ATP
Asam laktat pada otot akan menyebabkan kita merasa pegal, kaku, atau
bahkan kram. Jika kita terlalu banyak melakukan aktivitas yang menggunakan
banyak energi, otomatis kita badan kita akan terasa pegal. Asam laktat dapat
hilang sendiri secara berangsur-angsur setelah proses fermentasinya berakhir.
Itulah sebabnya kita merasa pegal kita berkurang setelah kita berisitirahat. Rasa
pegal juga bisa berkurang jika kita mandi. Ini karena asam laktat tersebut dapat
terbawa air dan terbuang.
Teknologi pengolahan pangan juga banyak yang memanfaatkan proses
fermentasi asam laktat. Misalnya, dalam pembuatan keju, yogurt, roti, dan
berbagai macam minuman beralkohol. Maka dari itu, wajar saja jika
makanan/minuman tersebut cenderung memiliki rasa yang asam.

3
DAFTAR PUSTAKA

http://sudut-bacaan.blogspot.com/2013/10/proses-fermentasi-asam-laktat.html
(Diakses pada 20 mei 2019)

https://www.kakakpintar.id/penjelasan-proses-fermentasi-asam-laktat-dan-
alkohol/
(Diakses pada 20 mei 2019)

http://ritariata.blogspot.com/2010/01/biotransformasi.html
(Diakses pada 20 mei 2019)

https://fadhilhayat.wordpress.com/2010/10/06/biotransformasi-toksikan/
(Diakses pada 20 mei 2019)

Anda mungkin juga menyukai