Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Percobaan 1 (Gerbang Logika Dasar dan Kombinasional)


a. Gerbang NOT
Masukan Keluaran
0 1
1 0
Kesimpulan :
Apabila input yang dimasukkan adalah LOW, maka output yang dihasilkan adalah HIGH.
Begitu pun sebaliknya. Jadi, gerbang logika NOT merupakan logika pembalik (inverter).

b. Gerbang OR
Masukan
Keluaran
S1 S2
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Kesimpulan : Benar atau salah adalah benar.Sistem dikatakan salah apabila keduanya salah
atau sistem dikatakan benar apabila minimal 1 benar
Ket: Bila S2 dipindah ke tengah kemudian pada posisi low yang terjadi adalah kedip dan
pda posisi high akan menyala terang

c. AND
Masukan
Keluaran
S1 S2
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Kesimpulan : Sistem dikatakan benar apabila keduanya benar dan sistem dikatakan salah
apabila salah satu salah
Ket:Bila S2 di pindah ke high kemudian pada posisi low yang terjadi adalah LED tak
menyala dan pada posisi High Led menyala kedip
d. NOR
Masukan
Keluaran
S1 S2
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
Kesimpulan : Sistem apabila salah ke duanya output akan benar
Dan apabila minimal 1 benar akan salah

e. NAND
Masukan
Keluaran
S1 S2 S3

0 0 0 1
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 0
Kesimpulan : Sistem akan menghasilkan benar apabila input berbeda atau semua input
bernilai salah dan sistem akan menghasilkan salah apabaila semua input bernilai benar

f. XOR
Masukan
Keluaran
S1 S2
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Kesimpulan : Sistem dikatakan salah apabila ke 2 nya salah dan sistem dikatakan benar
apabila inputnya berbeda
g. HALF-ADDER
Masukan Keluaran
S1 S2 Sum Carry
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1
Kesimpulan: Sitem dikatakan salah dikatakan salah apabila keluaran nya salah semua
Dan sistem dikatakan benar apabia semua keluaranny benar
 Percobaan 2 (Teorema de Morgan dan Peta Karnaugh)
a. Teorema pertama de Morgan
Masukan
Keluaran
S1 S2
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
Kesimpulan:Sistem apabila input salah output akan benar, dan sistem apabila minimal 1
benar akan salah
b. Teorema kedua de Morgan
Masukan
Keluaran
S1 S2
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Kesimpulan: Sistem akan menghasilkan benar apabila input berbeda semua dan input
bernilai salah semua. Sistem akan menghasilkan salah apabila semua input bernilai benar

c. Peta Karnaugh (K-Map)


B B
A 1 0
A 1 0
Persamaan Aljabar Boole :y = A B + B.A
y = (A + A) . B
y= 1 .B
y= B
Gambar rangkaian:
B y
Kesimpulan: K-Map digunakn untuk menyederhanakan rangkaian digital yang rumit.
Sehingga rangkaian di atas sama dengan rangkaian input B masuk gerbang logika NOT
(inverter) akan menghasilkan y.

 Percobaan 3 (7-Segment dan konversi bilangan biner)


a. 7-segment
Kesimpulan:
Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua segmen LED
adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input untuk masing-
masing Segmen LED. Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan diberikan
Tegangan Positif (+) dan Signal Kendali (control signal)akan diberikan kepada masing-
masing Kaki Katoda Segmen LEDa, b, c, d, e, f, g.dari percobaan tersebut membentuk
format garis sebanyak 7 segmen 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 yang sesuai urutan akan membentuk
segmen :

1 = a, 2 = ab, 3 = abc, 4 = abcd, 5 = abcde, 6 = abcdef, 7 = abcdefg


b. BCD to 7-segment decoder
Masukan
Karakter/Simbol yang Tampil
S1 S2 S3 S4
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
0 1 0 0
1 1 0 0 3
0 0 1 0 4
1 0 1 0 5
0 1 1 0 6
1 1 1 0 7
0 0 0 1 8
1 0 0 1 9
0 1 0 1 C
1 1 0 1 2
0 0 1 1 u
1 0 1 1 c
0 1 1 1 t
1 1 1 1 ……
Kesimpulan: Merupakan hasil dari perhitungan bilangan biner dengan minimal bilangan 0
dan maksimal bilangan 9

 Percobaan 4 (Flip-flop dan Pencacah Riak)


a. Flip-flop
Kesimpulan:
Q & Q tidak pernah nyala bersama.
Q & Clock nyala bersama
Q& Clock nyala bersama
z
Pencacah riak (Ripple Counter)
Kesimpulan:
Ripple counter merupakan perhitungan urut dari 1 s/d 15
BAB V
KESIMPULAN

a. Biner merupakan sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0
dan 1. Sistem bilangan ini merupakan dasar dan semua sistem dengan basis digital.
Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan desimal, oktal,
atau hexadesimal. Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit atau binary.
b. Gerbang NOT dapat disebut juga sebagai gerbang negasi atau inveter tau juga
pembalik karena saat inputan bernilai 1 outputnya justru bernilai 0
c. Gerbang OR dapat diandaikan sebagai rangkaian paralel dimana arus akan tetap
berjalan walau salah satu cabang terputus
d. Gerbang AND dpat diandaikan sebagai rangkaian seri dimana jika rangkaian
tersebut terputus maka tidak akan ada arus lewat
e. Gerbang NOR merupakan penjabaran dari gerbang NOT dan AND, dimana output
dari NOR merupakan negasi dari OR
f. Gerbang NAND merupakan penjabaran daari gerbang NOT dan OR, dimna output
dari NAND merupakan negasi dari AND
g. Gerbang XOR akan bernilai 1 jika nilai input berbeda dan bernilai 0 jika nilai input
sama
h. Rangkaian counter merupakan rangkaian elektronika yang befungsi melakukan
penghitungan angka secara berurutan baik itu perhitungan maju ataupun
perhitungan mundur.
i. Gerbang logika merupakan rangkaian dengan satu atau lebih sinyal masukan tetapi
hanya menghasilkan satu sinyal keluaran berupa tegangan tinggi ( 1 = High ) atau
tegangan rendah ( 0 = Low ).
j. Seven segment dibagi menjadi dua jenis yaitu Common Anoda dan Common
Katoda.
k. Deoder BCD ke seven segment berfungsi untuk menerima masukan BCD-4 bit dan
memberikan keluaran yang melewatkan arus melalui segmen untuk menampilkan
angka decimal.
l. Peta Karnaugh merupakan penyerdahanaan secara grafis yang merupakan table
kebenaran dengan menunjukan level output dari persamaan aljabar Boolean pada
setiap kemungkinan inputan variable kombinasi yang di inginkan. Terdapat
bberapa jumlah sel berkelipatan seperti untuk inputan 2 variabel diperlukan 4 sel,
jika 3 variabel diperlukan 8 sel dan seterusnya.
m. Aljabar Boolean merupakanmatematika yang digunakan untuk menganalisa dan
menyederhanakan Gerbang Logika pada rangkaian-rangkaian Digital Elektronika.
Boolean pada dasarnya merupakan tipe data yang hanya terdiri dari dua nilai yaitu
“True” dan “False” atau “Tinggi” dan “Rendah” yang biasanya dilambangkan
dengan angka “1” dan “0” pada Gerbang Logika. Dengan menggunakan Hukum
Aljabar Boolean ini, kita dapat mengurangi dan menyederhanakan Ekspresi
Boolean yang kompleks sehingga dapat mengurangi jumlah Gerbang Logika yang
diperlukan dalam sebuah rangkaian Digital Elektronika.
n. Flip flop merupakan Flip-flop adalah suatu rangkaian elektronika yang memiliki
dua kondisi stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi.Flip Flop
merupakan pengaplikasian gerbang logika yang bersifat Multivibrator Bistabil.
Dikatakan Multibrator Bistabil karena kedua tingkat tegangan keluaran pada
Multivibrator tersebut adalah stabil dan hanya akan berubah ketika tingkat tegangan
keluarannya saat dipicu (trigger). Flip-flop mempunyai dua Output (Keluaran)
yang salah satu outputnya merupakan komplemen Output yang lain.
o. Teori de Morgan 1 menyatakan bahwa komplemen dari hasil penjumlahan akan
sama dengan hasil perkalian masing-masing komplemen. Teori ini melibatkan
gerbang NOR dan AND. Teori de Morgan 2 menyatakan komplemen hasil dari
perkalian akan sama dengan penjumlahan seperti gerbang NAND dan OR.
Sumber
 http://banjirochiko.blogspot.co.id/2014/09/operasi-aritmatik-penjumlahan.html
 http://www.uniksharianja.com/2015/04/perkalian-dan-pembagian-bilangan-biner.html
 http://htotechno.blogspot.co.id/2014/05/jenis-jenis-gerbang-logika-beserta.html
 http://ahmadyunuz1210.blogspot.co.id/2016/04/teknik-digital-bab-2-gerbang-gerbang.html
 http://rangkaianlogica.blogspot.co.id/2012/04/hukum-de-morgan-dalil-1-menyatakan-
ab.html
 http://cael-two.blogspot.co.id/2010/09/karnaugh-map-peta-karnaugh.html
 http://teknikelektronika.com/pengertian-seven-segment-display-layar-tujuh-segmen/
 http://www.tutorialvalid.com/2015/09/perbedaan-antara-ic-ttl-dan-ic-cmos.html
 http://tentangelektro1.blogspot.co.id/2014/05/encoder-dan-decoder.html
 http://elektronika-dasar.web.id/dekoder-ttl-bcd-ke-7-segment/
 http://teknikelektronika.com/pengertian-flip-flop-jenis-flip-flop/
 http://www.adityarizki.net/tutorial-teknik-digital-rangkaian-pencacah-counter/
 Wijanarka, W. N. (2006). Teknik Digital. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai