Anda di halaman 1dari 3

MODUL 05

SIMETRI MOLEKUL SEDERHANA


I. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi orbital molekul beberapa molekul sederhana.

II. Teori Dasar


Berdasarkan pembentukannya ikatan dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu
ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan logam. Jenis ikatan yang lebih sering dibahas
adalah ikatan kovalen. Ikatan ini terbentuk ketika terjadi pemakaian bersama
elektron-elektron oleh atom-atom penyusun molekul.
Ikatan kimia dapat dijelaskan menggunakan dua teori, yaitu teori ikatan valensi dan
orbital molekul [1].
a) Teori Ikatan Valensi
Teori ikatan valensi merupakan perluasan dari struktur Lewis. Ikatan dalam molekul
ditentukan oleh elektron valensi atom-atom pembentuknya. Prinsip teori ikatan
valensi adalah memasangkan elektron. Misalnya molekul H2 terbentuk karena satu
elektron pada atom H berpasangan dengan satu elektron dari atom H yang lain.
Prediksi geometri berdasarkan teori ikatan valensi mempunyai kesesuaian yang baik
dengan hasil eksperimen.
Hasil eksperimen tidak selalu sesuai dengan prediksi. Salah satu contoh adalah
pembentukan CH4. Atom C mempunyai konfigurasi elektron 1s22s22p2. Elektron
valensi atom C berada pada orbital 2s dan 2p. Orbital 2s telah terisi penuh, sehingga
hanya orbital 2p yang terlibat dalam pembentukkan ikatan. Dengan demikian hanya
dibutuhkan dua buah elektron untuk berikatan dengan atom C. Jika atom yang
berikatan dengan atom C adalah atom H, maka molekul yang terbentuk adalah CH2.
Molekul alkana paling sederhana yang dikenal adalah CH4 bukan CH2. Untuk itu,
konsep hibridisasi dikenalkan untuk menjelaskan pembentukkan CH4.
Hibridisasi menjelaskan pembentukan molekul CH4 melalui tumpang tindih orbital
hibrid sp3 atom C dengan orbital s atom H. Orbital hibrid atom C pada molekul CH4
terbentuk dari penggabungan satu orbital s dan tiga orbital p menghasilkan empat
orbital sp3. Teori ikatan valensi beserta konsep hibridisasi telah berhasil memprediksi
geometri molekul.
Berdasarkan teori ikatan valensi, molekul O2 diprediksi mempunyai sifat diamagnet
karena semua elektron dalam molekul tersebut berpasangan. Tetapi eksperimen
menunjukkan bahwa molekul O2 bersifat paramagnet [2]. Untuk menjelaskan hasil
eksperimen ini diperlukan teori ikatan yang lain yaitu teori orbital molekul.
b) Teori Orbital Molekul
Prinsip teori orbital molekul adalah atom membentuk molekul, sehingga orbital atom
dapat membentuk orbital molekul. Pembentukan orbital molekul yang umum dikenal
adalah Linear Combination Atomic Orbital-Molecular Orbital (LCAO-MO). Kasus yang
paling sederhana adalah pembentukkan molekul H2. Atom H mempunyai konfigurasi
1s1, sehingga kombinasi yang mungkin adalah menjumlahkan kedua orbital 1s dan
mengurangkan kedua orbital 1s (Gambar 6.1).

Gambar 6.1. Orbital molekul H2


Orbital molekul yang dibentuk dari penjumlahan orbital atom mempunyai tingkat
energi yang lebih rendah daripada pengurangan orbital atom. Hal ini disebabkan oleh
orbital molekul yang terbentuk mempunyai daerah dengan probabilitas tinggi
diantara kedua inti atom. Orbital molekul ini memperkuat ikatan dalam molekul oleh
karena itu disebut dengan orbital ikatan.
Orbital molekul yang dibentuk dengan mengurangi orbital atom pembentuk
mempunyai tingkat energi yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh orbital molekul
yang terbentuk mempunyai daerah kosong (daerah menemukan elektron sangat
kecil) diantara inti atom. Orbital molekul ini dapat melemahkan ikatan molekul
sehingga disebut dengan orbital anti ikatan.
Jenis orbital molekul ikatan antara lain sigma (σ), pi (π), delta (δ), sedangkan jenis
orbital molekul anti ikatan antara lain sigma bintang (σ*), pi bintang (π*), delta
bintang (δ*). Contoh orbital σ adalah orbital molekul yang dibentuk oleh dua orbital
s, dua orbital p serta kombinasi orbital s dan p. Contoh orbital π adalah orbital molekul
yang dibentuk oleh dua orbital p. Orbital δ umumnya dibentuk oleh dua orbital d.

III. Alat dan Bahan


Komputer yang sudah terinstalasi piranti lunak ArgusLab.

IV. Cara Kerja


4.1 Struktur Molekul
Buka ArgusLab. Klik tombol “Create New Molecule” (kiri atas) untuk mendapatkan
layar molekul baru. Jendela secara otomatis diatur ke mode “Add Atoms” (tombol
dengan pensil mengarah ke bola biru). Pembuatan struktur molekul dapat dilakukan
dengan memilih atom yang dibutuhkan pada sisi kiri layar terdapat tombol-tombol
unsur. Buatlah struktur molekul H2 dengan mengklik unsur H, kemudian mengklik-
kanan tetikus pada jendela. Kedua atom H dihubungkan dengan cara klik “Selection”
(panah berwarna kuning). Kemudian arahkan tetikus pada salah satu atom H, klik kiri
akan menyebabkan atom H berwarna kuning. Tekan tombol “Shift” pada papan
tombol, kemudian klik kiri atom H yang lain. Suatu garis menghubungkan atom-atom
H tersebut. Tentukan panjang ikatan dengan memilih dua atom H (klik kiri pada salah
satu atom H kemudian tekan tombol “Ctrl” dan klik atom H lainnya) dengan
menggunakan “Monitor Distance”. Lakukan optimasi dengan memilih perintah
“Optimize Geometry” pada tombol “Calculation”, gunakan Hamiltonian AM1. Klik
“OK” kemudian klik gambar Bunsen. Tentukan panjang ikatan molekul tersebut.
Ulangi langkah-langkah di atas untuk molekul HCl, N2, H2O dan CH4.
4.2 Orbital Molekul
Optimasi geometri molekul H2. Klik “Calculation” pilih “Energy”. Pilih Hamiltonian
AM1, kemudian centang “Print Molecular Orbital”. Klik “Surface Properties”. Pilih
orbital yang akan divisualisasikan. Klik “OK” dan jalankan dengan memilih gambar
Bunsen. Klik “QuickPlot Highest Occupied MO Surface” yaitu gambar dua bola yang
menempel, bola merah di atas dan bola biru di bawah. Klik “QuickPlot Lowest
Unoccupied MO Surface” yaitu gambar dua bola yang menempel, bola biru di atas
dan bola merah di bawah. Langkah 4.1 dan 4.2 dapat dilakukan untuk molekul HCl,
N2, H2O dan CH4. Untuk melihat orbital lain selain HOMO dan LUMO, pilih “Surface
Make Surface”. Pilih orbital molekul yang akan divisualisasikan dengan mengklik tanda
“+” pada bagian sebelah kiri. Klik dan seret orbital yang dimaksud ke kotak “Grid”,
kemudian klik “Create”. Pada kotak sebelah kanan muncul permukaan (surface) yang
baru. Untuk melihatnya klik nama permukaan tersebut, klik “Toggle Display” dan
“OK”. Orbital yang dipilih akan muncul pada jendela.

V. Data Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai