Anda di halaman 1dari 19

KIMIA ANORGANIK FISIK

Topologi Molekul Berdasarkan Konsep Hibridisasi dan VSEPR, Energi dan Kepolaran Ikatan, Keelektronegatifan dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya, serta Perbandingannya dengan Konsep VB dan MO
Disusun Oleh : Arnia Putri Bahri (06101410001) Fitri Sadewi (06101410007) Dewi Malinda (06101410008)

Materi
Bentuk Molekul Berdasarkan Teori VSEPR

Bentuk Molekul menurut Teori Hibridisasi


Topologi Molekul berdasarkan kepolaran ikatan

Konsep VB (teori ikatan valensi)


Konsep MO Perbandingan antara teori ikatan valensi dan teori orbita...

Bentuk Molekul Berdasarkan Teori VSEPR


Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair of Repulsion) adalah teori yang menggambarkan bentuk molekul berdasarkan pada tolakan pasangan elektron disekitar atom pusat.

Ik. Tunggal PEI

Atom pusat
PEB Symbol symbol dalam teori VSEPR A X E : Atom pusat

Ik. Rangkap

: Jumlah (PEI) pasangan electron ikatan : Jumlah (PEB) pasangan electron bebas

Rumusan tipe molekul dapat ditulis dengan lambang AXnEm

Contoh :

Cara meramalkan bentuk molekul dengan teori VSEPR


1. Tentukan struktur lewis dari rumus moleku

2. Tentukan jumlah PEB dan PEI atom pusat


3. Prediksi besar sudut ikatan dan arah yang mungkin akibat tolakan

4. Gambar bentuk molekul dan beri nama sesuai dengan jumlah PEI dan PEB Tolakan antara PEB-PEB> PEB-PEI>PEIPEI

Bentuk Molekul menurut Teori Hibridisasi


Merupakan bentuk molekul yang didasarkan kepada bentuk orbital kulit terluarnya, dimana terjadi pengabungan beberapa orbital membentuk orbital yang baru yang tingkat energinya sama yan disebut dengan hibridisasi.

Topologi Molekul berdasarkan kepolaran ikatan


Suatu molekul bersifat polar jika memenuhi dua syarat berikut : Ikatan dalam molekul bersifat polar. Secara umum, ikatan antar atom yang berbeda dapat dianggap polar. Bentuk molekul tidak simetris, sehingga pusat muatan positif tidak berimpit dengan pusat muatan negatif.

Contoh
Bentuk molekul H2O adalah bentuk V atau bengkok. Keelektronegatifan atom Orang tua lebih besar dari pada keelektronegatifan atom H maka ikatan antara O-H adalah polar. Oleh karena kedua ikatan O-H yang berbentuk V mengarah ke pusat Orang tua maka menghasilkan momen dipole yang lebih besar dari nol sehingga molekul H2O adalah polar.

Bentuk molekul suatu senyawa ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:


1. Tolak menolak antarelektron

2. Tolak menolak antarinti


3. Tarik menarik antara inti dan elektron

4. Energi kinetik dari elektron-elektron

Konsep VB (teori ikatan valensi)


Teori VB menyatakan bahwa pasangan elektron menempati orbital yang diarahkan terlokalisasi pada atom tertentu. Teori Ikatan Valensi mampu secara kualitatif menjelaskan kestabilan ikatan kovalen sebagai akibat tumpang-tindih orbital-orbital atom.

Konsep MO
Konsep MO (Molekul Orbital) merupakan diagram energi orbital molekul yang dapat digunakan untuk menentukan kestabilan inti yang berkaitan dengan tingkat energi.

Aturan dalam Menggambar Diagram MO


1. Tentukan jumlah elektron dalam molekul. Jumlah elektron per atom diperoleh dari nomor atom pada tabel periodik (Jumlah total elektron bukan hanya elektron valensi)

2. Isi orbital molekul dari bawah hingga ke atas sampai semua elektron terisi
3. Orbital harus terisi dengan spin yang sejajar sebelum elektron nya mulai berpasangan (Kaidah Hund)

Perbandingan antara teori ikatan valensi dan teori orbital molekul


1. Pendekatan orbital molekul yang sederhana terlalu menitikberatkan pada struktur ion, sedangkan pendekatan teori valensi ikatan yang sederhana terlalu sedikit menitikberatkan pada struktur ion. 2. Pendekatan orbital molekul lebih memudahkan untuk diubah menjadi perhitungan numeris 3. Aplikasi pada molekul berelektron dua (H2) teori ikatan valensi memberikan pendekatan energi ikatan yang lebih dekat dan representasi yang lebih akurat pada tingkah laku elektron ketika ikatan kimia terbentuk dan terputus sedangkan teori orbital molekul memberikan prediksi yang tidak sesuai dengan gambaran fisik

Contoh
Unsur X = 12 dan unsur Y= 9
2 2s2 2p6 3s2 X = 1s 12

lebih 2e

2 2s2 2p5 Y = 1s 9

kurang 1e

X X+2 + 2e

2Y + 2e 2Y-1
X+ 2Y X+2 + 2Y-1 terjadi tarik menarik XY2 (ikatan ion)

Contoh
Unsur N = 7 dan unsur H= 17
2 2s2 2p3 N= 1s 7

kurang 3e

x1 x3

2 2s2 2p6 3s2 3p5 kurang 1 e H = 1s 17

Jadi senyawa yang terbentuk = AB3 ikatannya kovalen tunggal

Contoh
Unsur 6C dan 8O
2 2s2 2p2 C = 1s 6

kurang 4e

x1 x2

2 2s2 2p4 kurang 2e O = 1s 8

Jadi senyawa yang terbentuk CO2 ikatannya kovalen rangkap 2

Anda mungkin juga menyukai