Anda di halaman 1dari 8

SISTEM POLITIK DALAM ISLAM

Kelompok 12
KELOMPOK 12
YOLA DWI NURLITASARI (151710713107)
AURA ANDINI (151710713108)
PENGERTIAN
sistem, politik adalah suatu konsepsi yang berisikan antara
lain ketentuan-ketentuan tentang siapa sumber kekuasaan negara,
siapa pelaksana kekuasaan tersebut, apa dasar dan bagaimana
cara untuk menentukan, serta kepada siapa kewenangan
melaksanakan kekuasaan itu di berikan, kepada siapa
pelaksanaan kekuasaan itu bertanggung jawab dan bagaimana
bentuk tanggung jawabnya.
PRINSIP POKOK YANG MELATAR BELAKANGI
PRAKTEK POLITIK ISLAM :
• Al-Amanah
Kekuasaan adalah amanah (titipan). Hal ini dijelaskan pada : HR. BUKHORI NO. 4789
• Al-Adalah
Kekuasaan harus didasarkan atas prinsip keadilan. Kekuasaan dalam pandangan islam
bukanlah tujuan, tetapi sarana untuk mencapai tujuan.
• Al-Hurriyyah
Al-Hurriyah adalah konsep yang memandang semua manusia pada hakikatnya hanya
hamba Allah S.W.T sahaja, sama sekali bukan hamba sesame manusia.
• Al-Musawah
Menurut Al-Jarim dan Musthafa Usman, “Musawah adalah pengungkapan kalimat yang
maknanya sesuai dengan banyaknya kata-kata, dan kata-katanya sesuai dengan luasnya makna yang
dikehendaki, tidak ada penambahan ataupun pengurangan”.
• Tabadul al-Ijtimah
Tabadul al-Ijtimah artinya tanggung jawab sosial. Siyasah tidak lepas dari tanggung jawab
sosial.
PARADIGMA SITEM POLITIK ISLAM YANG
BERPUSAT PADA TIGA POKOK PIKIRAN :
• Kelompok pertama berpendapat bahwa Islam adalah agama yang serba lengkap yang bukan
hanya mengatur urusan ibadah manusia dengan Tuhan, melaikan juga mengajarkan pada
urusan keduniawianDalam hal ini, sistem politik dan ketatanegaraan dalam Islam adalah
bagian yang tidak terpisahkan dalam ajaran Islam yang wajib untuk diteladani sebagaimana
Rasulullah mencontohkan di Madinah. Beberapa tokoh yang mendukung gagasan ini seperti,
Abu A’la al Maududi.
• Kelompok kedua, sebagai anti tesa terhadap gagasan kelompok pertama berpendapat bahwa
Agama Islam dengan urusan politik dan ketatanegaraan adalah tidak ada hubungannya sama
sekali. Oleh karena itu, permasalahan politik dan ketatanegaraan adalah murni hasil
pemikiran manusia bukan dari ajaran agama Islam.
• Kelompok ketiga, sebagai golongan yang mencoba mengakomodir pertentangan antara
kelompok pertama dengan kelompok kedua, berpandangan bahwa Islam adalah agama yang
serba lengkap yang didalamnya terdapat sistem kehidupan termasuk politik dan
ketatanegaraan, namun hanya dalam bentuk seperangkat etika dalam membangun
kehidupan politik dan bernegara
OBJEK KAJIAN DALAM SISTEM POLITIK ISLAM
MELIPUTI :
• Siyasah “Dusturiyah” (hukum tata negara), menjelaskan hubungan pemimpin
dengan rakyatnya serta institusi yang ada di negara itu sesuai dengan
kebutukan rakyat untuk kemaslahatan dan pemenuhan kebutukan rakyat itu
sendiri
• Siyasah “Dauliyah” (hukum internasional)
• Siyasah “maaliyah” (hukum yang mengatur pemasukan, pengelolaan dan
pengeluaran uang milik negara)
KONTRIBUSI UMAT ISLAM DALAM DUNIA
POLITIK NASIONAL
Dalam sejarah berdirinya bangsa Indonesia tidak terlepas dari peran besar umat
Islam.Maka Islam pun berpengaruh terhadap perpolitikan negara.
Perjuangan Kerajaan-Kerajaan Islam melawan Kolonial, Ulama sebagai elite
Agama Islam memimpin umat ,melawan penindasan kedholiman penjajah.
Sebelum masuk pada era pergerakan nasional, pihak kolonial mencoba politik de
Islamisasi (Dutch Islamic policy) oleh C. Snouck Hurgronje yang merugikan umat Islam
karena membenturkan ulama dan pemuka adat (adu domba).
Pada masa kolonial, Islam harus berperang menghadapi ideologi kolonialisme
sedangkan pada masa kemerdekaan Islam harus berhadapan dengan ideologi tertentu
semacam komunisme dengan segala intriknya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai