Anda di halaman 1dari 4

NAMA : EOUDIA ANGELINA

NIM : 17110075
BAB 1. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Jastifikasi dilaksanakannya rencana usaha/kegiatan :
1. Undang-undang No.29 tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta Sebagai Ibukota
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sebagai acuan kewenangan Pemerintah Provinsi DKI sebagai Ibukota RI, fungsi, peran dan
kewenangan dalam hal yang terkait dalam pembangunan dan operasional MRT Jakarta.
2. Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalulintas Jalan
Peraturan ini dijadikan acuan untuk menentukan kelas jalan dalam wilayah studi pembangunan MRT
Jakarta (pasal 11).
3. Peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Peraturan digunakan dalam melakukan pembangunan MRT Jakarta yang berwawasan lingkungan untuk
mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu, pasal 5
dari peraturan ini akan dijadikan pedoman untuk menentukan kriteria mengenai dampak penting
kegiatan pembangunan MRT Jakarta terhadap lingkungan hidup.

2). Alasan mengapa rencana usaha/kegiatan ini diwajib memiliki Amdal dan studi apa yang di gunakan
Alasannya karena proyek MRT ini bersinggungan dengan kawasan yang berkembang pesat dengan
berbagai aktifitas ekonomi, sektor jasa dan pemukiman warga yang akan berdampak pada :
- Sumber air bersih
- Kondisi sanitasi lingkungan
- Sarana dan utilitas umum
- Fasilitas sosial
- Fasilitas khusus
Pendekatan studi yang di gunakan adalah Kawasan

3). Alasan mengapa rencana usaha/kegiatan ini di nilai oleh Komisi Penilai Amdal Pusat, Provinsi atau
Kabupaten/kota
Rencana usaha/kegiatan tersebut di nilai oleh Komisi Penilai Andal Provinsi karena letak proyek berada
di wilayah DKI Jakarta (PERMEN LH No 08 tahun 2013 lampiran V)
Studi AMDAL tersebut di atas telah dilaksanakan oleh pemrakarsa pada tahun 2005 dan telah
mendapatkan pengesahan dari Komisi Penilai AMDAL Daerah Provinsi DKI Jakarta melalui surat
Nomor: 37a/-1.774.151 pada tanggal 31 Agustus 2005.
B. TUJUAN RENCANA KEGIATAN
1). Tujuan
Tujuan utama proyek pembangunan MRT Jakarta Ruas Lebak Bulus – Bundaran HI adalah untuk
meningkatkan sistem transportasi umum massal dan intermoda di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya,
memperlancar mobilitas penduduk di wilayah DKI Jakarta, serta mengurangi kemacetan lalu lintas yang
terjadi di sepanjang koridor MRT Jakarta yang direncanakan.

2). Manfaat
Manfaat langsung dioperasikannya sistem MRT Jakarta ini adalah meningkatnya mobilitas warga kota
yang berdampak langsung kepada peningkatan pertumbuhan ekonomi kota, dan meningkatkan kualitas
hidup warga kota. Pembangunan MRT Jakarta juga diharapkan mampu memberi dampak positif lainnya
bagi Jakarta dan warganya, antara lain :
- Penciptaan lapangan kerja: selama periode konstruksi proyek MRT Jakarta diharapkan dapat
menciptakan lapangan pekerjaan baru;
- Penurunan waktu tempuh: waktu tempuh antara Lebak Bulus – Bundaran HI diharapkan turun
dari 1 – 2 jam pada jam-jam sibuk menjadi 28,50 menit.
- Dampak lingkungan: 0,7 % dari total emisi CO2 yaitu sekitar 93.663 ton per tahun akan dikurangi
oleh MRT (Data Revised Implementation Program for Jakarta MRT System 2005)
- Peningkatan kapasitas transportasi publik: Kapasitas angkut MRT (Lebak Bulus – Bundaran HI)
diharapkan mencapai sekitar 412 ribu penumpang per hari (pada tahun ketiga operasi dengan TOD
dan TDM)
- Pembangunan berbasis Transit Oriented Development (TOD) dimana sistem MRT sebagai
pendorong untuk merestorasi tata ruang kota. Integrasi transit-urban diharapkan dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi pada area sekitar stasiun, sehingga dapat berdampak langsung kepada
peningkatan jumlah penumpang MRT Jakarta.

C. PELAKSANA STUDI
1). Identitas Pemrakarsa
Nama Pemrakarsa : Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan
Jenis Badan Hukum : Instansi Pemerintah
Alamat Pemrakarsa : Jl. Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat
Nomor Telepon : (021) 3505559 - 3506526
Nomor Faximile : (021) 3506204
Bidang Usaha/Kegiatan : Infrastruktur
SK AMDAL yang disetujui : No. 37a/-1.774.151 Tanggal 31 Agustus 2005
Penanggung Jawab : Ir. Tunjung Inderawan
Jabatan : Direktur Jenderal Perkeretaapian
2). Pelaksana Studi Amdal
Nama Perusahaan : Jakarta Metro Engineering Consultants (JMEC)
Alamat : Jl. H.R Rasuna Said Kav. 62 Jakarta
Telpon: (021) 521 0407 Fax: (021) 521 0410
Penanggung jawab : Hideo Omori
Jabatan : Manager Proyek

3). Tim Penyusun Dokumen Amdal


No Posisi Nama Kualifikasi
1 Ketua Tim Zaherunaja Sertifikat: AMDAL A &
B,kompetensi
2 Ahli Transportasi Leksmono S Putranto AMDAL A
3 Ahli Lingkungan Hitoshi SAKAI
4 Ahli Teknik Sipil Sri Sukaeni Sertifikat: AMDAL A & B
5 Ahli Fisik-Kimia Shunsuke HIEDA
6 Ahli Hidrologi Kensuke SAKAI
7 Ahli Geoteknik Hartopo
8 Ahli Biologi Ricky Sulistyo Sertifikat: AMDAL A
9 Ahli Lansekap Achmad Noer Zamil
10 Ahli Sosial Supriadi Sertifikat: AMDAL A & B ,
kompetensi
11 Ahli LARAP Endang Nurzaman Sertifikat: AMDAL A & B
12 Ahli Kesehatan Koderi H Sertifikat: AMDAL A
Masyarakat
BAB 2. PELINGKUPAN

A. DESKRIPSI RENCANA USAHA/KEGIATAN YANG AKAN DIKAJI


1). Direktorat Jenderal Perkeretaapian dengan bantuan dana JICA No. IP-536 melakukan studi “Basic
Engineering Design” (Desain Teknis untuk kegiatan pelelangan) pada tahun 2010, dimana dalam studi
ini salah satu kegiatannya adalah melakukan updating AMDAL terhadap dokumen AMDAL yang telah
dibuat pada tahun 2005. Hal ini dilakukan dengan alasan adanya beberapa perubahan baik perubahan
rencana kegiatan maupun perubahan kondisi lingkungan hidup selama 5 tahun terakhir ini. Sebagai
contoh adanya perubahan rencana kegiatan adalah panjang jalur MRT Jakarta tahap I adalah Lebak
Bulus – Monas dengan panjang 17,55 km dalam kajian saat ini jalur MRT Jakarta berubah hanya sampai
Bundaran HI dengan panjang total menjadi 15,74 km.

2). Kesesuaian lokasi usaha/kegiatan proyek MRT Jakarta Lebak Bulus – Dukuh Atas secara formal
oleh Gubernur DKI Jakarta melalui Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 18 Tahun 2008 dengan
panjang jalur MRT Jakarta. Rute MRT Jakarta dimulai dari Lebak Bulus sampai ke Bundaran HI untuk
tahap I, jalan-jalan yang dilalui adalah Jl. Pasar Jumat, kemudian kearah timur melalui Jl. Kartini,
kemudian kearah utara sepanjang Jl. Fatmawati, menyusuri Jl. Panglima Polim, Jl. Sisingamangaraja,
Jl. Jenderal Sudirman dan Jl. M. Thamrin dan berakhir di Bundaran HI
MRT Jakarta ini meliputi 3 (tiga segmen) ; Area Depo, segmen Layang (Elevated), dan segmen Bawah
Tanah (Underground). Area Depo berlokasi di Terminal Lebak Bulus, sedangkan segmen layang mulai
dari stasiun Lebak Bulus sampai ke stasiun Sisingamangaraja, dan jalur transisi (transition section)
antara stasiun Sisingamangaraja dan stasiun Senayan. Segmen Bawah Tanah (Underground), mulai dari
bagian transisi, stasiun Senayan dan berakhir di stasiun Bundaran HI.

3). Deskripsi rencana usaha


Tahap Konstruksi
- Kebisingan & kualitas udara : mobilisasi material

Anda mungkin juga menyukai