Fungsi Manajemen Menurut Pendapat para Ahli
Fungsi Manajemen Menurut Pendapat para Ahli
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada
organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha
agar setiap tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Organizing dan Staffing merupakan dua fungsi manajemen yang sangat erat
hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung
berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing
berhubungan dengan penerapan orang-orang yang akan memangku masing-masing
jabatan yang ada dalam organisasi tersebut.Leading
Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen sebagai pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Pekerjaan
leading, meliputi lima macam kegiatan, yakni 1) mengambil keputusan, 2)
mengadakan komunikasi, 3) memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada
bawahan supaya mereka bertindak, 4) memilih orang-orang yang menjadi anggota
kelompoknya, serta 5) memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar
mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu
fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi
sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan
maksud mencapai tujuan yang sudah yang sudah digariskan semula.
Directing atau Commanding
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang
sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah
penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.
Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban
kepada enam pertanyaan berikut :
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu
untuk mencapai sasaran tadi atau Proses perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses mentapkan sasaran atau tujuan dan tindakan yang perlu
untuk mencapai tujuan(goal) tersebut.
2. Organizing (Mengorganisasikan)
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara
yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Leading
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
Mengambil keputusan
Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan
bawahan.
Memeberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka
bertindak.
Memeilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta
memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil
dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu
fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi
sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan
maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula. Controlling (Pengendalian)
Pengendalian adalah suatu proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya
sesuai dengan aktivitas yang direncanakan dalam arti seorang manajer harus yakin
tindakan yang dilakukan oleh anggota organisasi benar-benar menggerakkan
organisasi kearah tujuan yang telah dirumuskan. Ini adalah fungsi pengendalian
manajemen, dan melibatkan berbagai elemen. Menetapkan standar prestasi
kerja;Mengukur prestasi saat ini, membandingkan prestasi ini dengan standar yang
telah ditetapkan; dan mengambil tindakan korektif bila ada deviasi yang dideteksi
2. Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau
hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian
dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
3. Staffing
4. Forecasting
5. Directing/Commanding
6. Motivating
7. Coordinating
2. Menurut Soekaertiwi
6. Menurut Zook
Perencanaan adalah proses berfikir sistematis untuk membantu pelajar
memahami.
manajemen adalah karena manusialah dalam hal ini para pegawai sebagai
anak buah si manajer yang paling luwes diantara sumber-sumber daya yang dapat
dimanfaatkan seorang manajer dalam menghadapi perubahan-perubahan.
Perubahan senantiasa timbul dalam manajemen, dan perubahan itu sering kali
merupakan hambatan bagi manajer. Ada perubahan yang sifatnya revolusioner, ada
yang evolusioner, ada yang tampak, ada pula yang tidak tampak. Ada yang timbul
didalam organisasi, ada yang datangnya dari luar.
Perubahan menimbulkan problema-problema yang selain ada yang dapat dihindarkan,
banyak pula yang tidak bisa dicegah. Adakala sebuah organisasi tertentu mengalami
perubahan yang demikian traumatiknya, sehingga merupakan kejutan bagi sejumlah
pegawai, dan mereka ini tidak mampu menghadapi situasi yang baru itu.
Sehubungan dengan itu seorang menajer harus dapat menghadapi dan menyesuiakan
diri dengan perubahan-perubahan. Apabila tidak menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan, akan timbul proses “pembusukan”. Ini disebabkan kekuatan-
kekuatan ekstern yang memaksakan perubahan, sedangkan kekuatan-kekuatan intern
menahannya. Manajer yang berhasil adalah mereka yang dapat menghayati
perubahan, menghadapi dan menyesuaikan diri dengan setiap perubahan. Dalam
hubungan ini sistem informasi banyak membantu fungsi dan tugas manajer.
A. PERENCANAAN MANAJEMEN
Dalam bentuk yang lebih rumit bagi sebuah bisnis, langkah-langkah berikut ini
dapat dijalankan :
Buatlah tata letak bagi sebuah rencana
Tegaskan tujuan dan sasaran
Siapkan dasar pemikiran perencanaan
Selidiki alternatif kegiatan
Adakan penilaian terhadap cara-cara kegiatan
Adakan pilihan cara untuk dilaksanakan
Rumuskan rencana-rencana yang diperlukan dalam bidang fingsional
Pastikan implementasi perencanaan yang tepat
Perencanaan taktis
Berbeda dengan perencanaa strategis yang memerlukan penglihatan ke masa depan
yang jauh, perencanaan taktis atau kadang-kadang juga disebut perencanaan operatif
dan perencanaan rutin bersangkutan dengan masa depan yang dekat saja dan biasanya
dirancangkan dalan jangka waktu dalam lingkupan waktu menurut perencanaan
jangka panjang.
B. PENGAWASAN MANAJEMEN
Informasi bukan saja penting bagi perencanaan, tetapi juga untuk pengawasan
manajemen. Robert N. Anthony dan kawan-kawan dalam bukunya Management
Control System mendefenisikan pengawasan manajemen sebagai berikut :
Proses dimana manajer memastikan bahwa sumber daya diperoleh dan
digunakan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam pada itu, S. Bernard Rosenblatt dan kawan-kawan dalam bukunya
“Modern Business, A System Approach” menyatakan bahwa pengawasan adalah
proses pengecekan rencana dan pelurusan penyimpangan dari arah yang telah
direncanakan suatu aktifitas yang bersinambungan.
Tujuan sistem pengawasan manajemen adalah agar dalam mencapai tujuan
organisasi terdapat keselarasan. Keselarasan tujuan yang sempurna tak dapat dicapai
Sistem pengawasan manajemen adalah sistem total yang berarti bahwa sistem
tersebut meliputi semua aspek dari pengoperasian organisasi. Perlunya sistem total ini
ialah karena fungsi manajemen adalah memastikan bahwa semua bagian dari operasi
berada dalam keadaan seimbang antara satu sama lainnya. Agar dapat memeriksa
keseimbangan tersebut, manajemen memerlukan informasi mengenai setiap bagian.
Dalam hal inilah pentingnya sistem informasi manajemen.
Fungsi Pengawasan
Ralph Currier Davis dan Alan C. Filley membagi fungsi pengawasan menjadi
delapan sub fungsi yang terdiri dari tahap-tahap kegiatan sebagai berikut :
Perencanaan rutin
Penjadwalan
Persiapan
Pengabaran
Pengarahan
Pemeriksaan
Pembandingan
Pembetulan
Ke empat tahap pertama biasanya berlangsung sebelum pekerjaan yang harus diawasi
itu dilaksanakan ke empat terakhir berlangsung sewaktu pekerjaan dijalankan.