Anda di halaman 1dari 19

A.

Teks Hadist dan Terjemahan Hadits

‫ع ْن أ َ ِبي‬
َ ،‫ع ْن أَبِي ِه‬ َ ‫س ِعيدُ ب ُْن أ َ ِبي‬
َ ،ٍ‫س ِعيد‬ َ ‫ َحدَّث َ ِني‬:َ‫ قَال‬،ِ‫َّللا‬ َ ،‫ َحدَّثَنَا يَحْ َيى‬،ٌ‫سدَّد‬
ُ ‫ع ْن‬
َّ ‫ع َب ْي ِد‬ َ ‫َحدَّثَنَا ُم‬
َ ‫ ِل َما ِل َها َو ِل َح‬:ٍ‫ ت ُ ْن َك ُح ال َم ْرأَة ُ ِِل َ ْربَع‬:َ‫سلَّ َم قَال‬
‫س ِب َها‬ َ ُ‫صلَّى للا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ،ُ‫ع ْنه‬
َ ِ ‫ع ِن النَّ ِبي‬ َّ ‫ي‬
َ ُ‫َّللا‬ ِ ‫ُه َري َْرة َ َر‬
َ ‫ض‬
ْ ‫ ت َِر َب‬،‫ِين‬
َ‫ت َيدَاك‬ ِ ‫ت الد‬ ْ َ‫ ف‬،‫َو َج َما ِل َها َو ِلدِي ِن َها‬
ِ ‫اظفَ ْر ِبذَا‬
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Yahya
dari Ubaidullah ia berkata, telah menceritakan kepadaku Sa’id bin Abu Sa’id dari
bapaknya dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda “wanita
itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunanya, karena
kacantikanya, dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu
akan beruntung.”1
B. Asbabul wurud
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan library research yaitu mencari
data dari literatur buku, penulis tidak menemukan asbabul wurud dari hadist yang
dimaksud. Nmaun pada intinya hadits diatas memerintahkan kita untuk lebih berhati-
hati dalam memilih pasangan hidup yang sesuai dengan syar’i.
C. Fenomena Sosial
Beberapa hal yang biasanya menjadi budaya masyarakat Jawa dalam memilih
pasangan hidup adalah berhubungan dengan “bobot, bibit, bebet” dimana kriteria
tersebut merupakan syarat minimal yang harus dipenuhi sebelum masuk dalam ikatan
pernikahan. Bobot diartikan sebagai kekayaan, kekayaan yang dimaksud disini adalah
kesanggupan dari calon suami untuk dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
Bibit diartikan sebagai keturunan, yang dimaksud disini adalah jelas siapa orang
tuanya ataupun silsilah keluarganya. Bebet diartikan sebagai derajat sosial, kriteria
terakhir ini sebagai penyempurna dari kedua kriteria sebelumnya dimana akan lebih
baik lagi apabila seseorang tersebut memiliki tingkat kebangsawanan atau strata sosial

1
Muhammad bin Al-Bukhari Al-Ju’fi, Shahih Al-Bukhori, (Beirut: Dar Al-Fikr, 2009), juz 3, hlm. 368

1
yang tinggi. Masyarakat Jawa berbeda-beda dalam mengurutkan ketiga kriteria tersebut,
akan tetapi urutan idealnya mendahulukan bobot, bibit, kemudian bebet.2
Kriteria pemilihan pasangan berdasarkan bibit, bebet, dan bobot ini biasanya digunakan
oleh pihak laki-laki dalam memilih calon istrinya. Karena hal ini dinilai pihak laki-laki
sebagai pencari dan pihak perempuan sebagai pemantas diri. Namun, seiring dengan
perkembangan zaman seperti sekarang ini persyaratan yang dipegang kuat oleh sebagian
orang kian lama semakin terkikis. Anak-anak sudah memiliki kebebasan tersendiri
untuk menentukan pasangan hidupnya. Sudah sangat jarang sekali melihat anak yg
dijodohkan oleh orang tuanya. Mereka menentukan kriteria mereka sendiri dalam
memilih pasangan yang akan mereka jadikan istri maupun suami.
D. Takhrij dan Kualitas Hadist
1. Riwayat Imam Bukhari
َّ ‫ي‬
ُ‫َّللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ َع ْن أَبِي ه َُري َْرة َ َر‬،‫ َع ْن أَبِي ِه‬،ٍ‫س ِعيد‬ َ ‫س ِعيد ُ ْبنُ أَبِي‬ َ ‫ َحدَّثَنِي‬:َ‫ قَال‬،ِ‫َّللا‬ َّ ‫عبَ ْي ِد‬ُ ‫ َع ْن‬،‫ َحدَّثَنَا يَحْ يَى‬،ٌ ‫سدَّد‬
َ ‫َحدَّثَنَا ُم‬
،‫ِين‬
ِ ‫ت الد‬ ْ َ‫ ف‬،‫سبِ َها َو َج َما ِل َها َو ِل ِدينِ َها‬
ِ ‫اظفَ ْر بِذَا‬ َ ‫ ِل َما ِل َها َو ِل َح‬:ٍ‫ " ت ُ ْن َك ُح ال َم ْرأَة ُ ِِل َ ْربَع‬:َ‫سلَّ َم قَال‬ َ ُ‫صلَّى للا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫ َع ِن النَّبِي‬،ُ‫َع ْنه‬
ْ َ‫ت َِرب‬
َ‫ت يَدَاك‬

“Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami


Yahya dari Ubaidullah ia berkata, telah menceritakan kepadaku Sa’id bin Abu Sa’id
dari bapaknya dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda
“wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena keturunanya, karena
kacantikanya, dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu
akan beruntung.”

‫س َّل َم‬
َ ‫صلَّى للاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ ‫النَّ ِبي‬

‫أ َ ِبي ه َُري َْرةَأ َ ِبي ه َُري َْرة َ أَ ِبي ه َُري َْرةَأَ ِبي‬
َ‫ه َُري َْرة َ أ َ ِبي ه َُري َْرةَأ َ ِبي ه َُري َْرة‬

‫أبو سعيد المقبري‬

2
Maya Intan Oktaviani. Nilai-nilai budaya Jawa dalam ungkapan-ungkapan yang berlatar perkawinan.
(Depok: Skripsi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010), hlm.35-36

2
َ ‫س ِعيدُ ْبنُ أ َ ِبي‬
‫س ِعي ٍد‬ َ

َّ ‫عبَ ْي ِد‬
ِ‫َّللا‬ ُ

‫يَحْ يَىى‬

ٌ ‫سدَّد‬
َ ‫ُم‬

NO NAMA PEROWI GURU MURID JARH WA


TA’DIL
1. Musyaddad bin  Yahya bin Sa’id  Al-Bukhari  Lahir : -
Musarhad bin bin Farraukq Al-  Abu Dawud  Wafat : 228 H
Musarbal Al-Asdiyyu Qaththan  Ibrahim bin  Ahmad bin
 Ismail bin Ulayyah Ya’qub Al- Hambal :
 Umayyah bin Juzjaniyyu Shaduq
Khallid  Al-A’jali :
tsiqqah
 Al-Nasa’i :
tsiqqah
2  Yahya bin Sa’id  Yahya bin Sa’id al-  Ahmad bin  Lahir : 127 H
bin Farraukq Al- Anshary Hambal  Wafat : 198 H
Qaththan  Ibnu Juraij  Yahya bin  Abu Hatim :
 Sa’id bin Arubah Ma’in Tsiqqoh Hafidz

3
 Ali bin al-  An-nasa’i :
Madainy Tsiqqoh Tsabut
3.  Ubaidillah bin  Ibrahim bin  Aban bin  Lahir : -
Umar bin Hafidz Muhammad bin Yazid Al-  Wafat : 145 H
bin Ashim bin Abdillah Athor  Ahmad bin
Umar bin  Ayyub bin Musa  Ahmad bin Hambal :
Khattab  Salim Abi Nadr Basyir Al-Kufi Tsiqqoh
 Ismail bin  Abu Hatim :
Zakariya Al- Tsiqqoh
Khulqoniyyu
4.  Abi Sa’id Al-  Usamah bin Zaid  Abu Ghusn bin  Lahir :
Maqburiy Al-  Abdillah bin Salam Taabit bin Qaisy  Wafat : 100 H
Madani  Abdillah bin  Abu Shokhr  Al-Waqidiyyu :
Wadiiah Humaidi bin Tsiqqoh
Ziyad
 Sa’id bin Abu
Sa’id Al-
Maqburiy
5.  Sa’id bin Abi  Anas bin Malik  Ibrahim bin  Lahir :-
Sa’id  Basyir bin Thohman  Wafat : 125 H
Maharrir  Abu Ishaq  Abu Hatim :
 Jabir bin Abdullah Ibrahim bin Shuduq
Fadl Al-
Makhzumiyyu
6. Abu Hurairah  Rasulallah  Al-Bukhari  Lahir : 19 H
SAW  Ibrahim bin  Wafat : 59
 Abu Bakar Ismail H
 Umar bi  Ibrahim bin  ‘Ajjal al-
Khattab Ibrahim Khatib :
hafidz,

4
muttaqin,
dhabit

E. Hadist-hadist Pendukung
Dalam menghubungkan hadist diatas akan kami kaitkan dengan beberapa hadist tentang
memilih pasangan.
1. Baik Akhlaknya (sholihah)

ٍ‫ش َرحْ بِي ُل ْبنُ ش َِريك‬ ُ ‫َّللاِ ْبنُ يَ ِزيدَ َحدَّثَنَا َح ْي َوة ُ أَ ْخبَ َرنِي‬
َّ ُ‫ي َحدَّثَنَا َع ْبد‬ُّ ِ‫َّللاِ ب ِْن ُن َمي ٍْر ْال َه ْمدَان‬
َّ ‫َحدَّثَنِي ُم َح َّمد ُ ْبنُ َع ْب ِد‬
‫سلَّ َم قَا َل الدُّ ْنيَا‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫َّللا‬ َّ ‫سول‬ ُ ‫وان َر‬ َّ ‫ِث َع ْن َع ْبد‬
َّ ‫َِّللاِ ب ِْن َع ْم ٍر‬ ُ ‫ي يُ َحد‬ َّ ‫الرحْ َم ِن ْال ُحبُ ِل‬ َّ ‫س ِم َع أَبَا َع ْب ِد‬
َ ُ‫أَنَّه‬
3
‫صا ِل َحة‬َّ ‫اال َم ْرأَة ُ ال‬ ْ َ‫ع َوخَ ي ُْر َمت َاع الدُّ ْني‬ ٌ ‫َمت َا‬
ِ
“Dunia adalah hiasan, dan sebaik-baik hiasan diunia adalah wanita
sholehah.(H.R Muslim).

2. Menikahi Perawan

‫سلَّ َم ه َْل نَ َكحْ تَ يَا‬ َّ ‫صلَّى‬


َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫َّللا‬َّ ‫سو ُل‬ُ ‫س ْفيَانُ أ َ ْخبَ َرنَا َع ْم ٌرو َع ْن َجابِ ٍر قَالقَا َل ِلي َر‬ ُ ‫َحدَّثَنَا قُت َ ْيبَةُ َحدَّثَنَا‬
‫َّللاِ إِ َّن أَبِي قُتِ َل‬
َّ ‫سو َل‬ ُ ‫اريَةً ت ُ ََّل ِعبُكَ قُ ْلتُ يَا َر‬
ِ ‫َجابِ ُر قُ ْلتُ نَعَ ْم قَا َل َماذَا أَبِ ْك ًرا أ َ ْم ثَيِبًا قُ ْلتُ ََل بَ ْل ث َ ِيبًا قَا َل فَ َه ََّّل َج‬
ً ‫اريَةً خ َْرقَا َء ِمثْلَ ُه َّن َولَ ِك ْن ْام َرأَة‬
ِ ‫ت فَك َِرهْتُ أَ ْن أَجْ َم َع ِإلَ ْي ِه َّن َج‬ ٍ ‫يَ ْو َم أ ُ ُح ٍد َوت ََركَ تِ ْس َع َبنَا‬
ٍ ‫ت ُك َّن ِلي تِ ْس َع أَخ ََوا‬
َ َ ‫ط ُه َّن َوتَقُو ُم َع َل ْي ِه َّن َقا َل أ‬
َ‫صبْت‬ ُ ‫ش‬
ُ ‫ت َْم‬
“Di ceritakan kepada kami Qutaibah, diceritakan kepada kami sufyan,
mengabarkan kepada kami ‘Amru dari Jabir berkata, bahwa Rasululloh saw
berkata : “Aapakah kamu baru menikah wahai jabir? Saya menjawab : ya Ya
Rasululloh. Rasulolloh berkata : perawan atau janda ? saya menjawab : janda.
Beliau berkata : alangkah lebih baik kamu menikahi perawan, kamu dapat
bermain-main bersamanya ? saya menjawab : mereka bagiku adalah merupakan
saudara. Jadi saya khawatir terjadi campur antara aku dan mereka. (HR. Imam
Bukhori).4

3
H.R Imam Muslim 2668
4
H.R Imam Bukhari 3746

5
F. Makna Mufradat dan Analisis kebahasaan dalam perspektif Nahwu dan
Ushul Fiqh

‫س ِب َها‬
َ ‫( ِل َما ِل َها َو ِل َح‬karena harta dan garis keturunannya). Kata al-hasab artinya kemuliaan.
Makna dasarnya adalah kemulyaan karena leluhur dan kerabat, yang diambil dari kata
hisab (menghitung), sebab jika mereka berbangga niscaya menyebutkan keutamaan dan
kelebihan leluhur serta kaum mereka. Sebagian mengatakan bahwa yang dimaksud al-
hasab adalah prilaku yang terpuji. Pendapat lain mengatakan bahwa maknanya adalah
harta, tetapi pendapat ini tertolak karena harta talah disebutkan dalam sebelumnya.

‫ َو َج َما ِل َها‬dan kecantikanya. Dari sini diambil keterangan tentang disukai menikahi
perempuan cantik, kecuali dihadapkan dengan pilihan antara perempuan cantik namun
minim agama dengan perempuan tidak cantik namun komitmen terhadap agama, maka
pada kondisi seperti ini diutamakan menikahi perempuan yang baik agamanya.

‫( فعليك بذات الدين‬hendaklah engkau memilih yang memiliki agama). Maknanya, yang patut
bagi laki-laki yang komitmen terhadap agama yang terhormat, hendaklah agama
menjadi acuan dalam segala sesuatu, terutama yang akan menjadi pendamping
hidupnya, maka Nabi SAW memerintahkanya mencari wanita yuang komitmen
terhadap agama, dan hal ini menjadi tujuan utama.

ْ ‫( ت َِر َب‬engkau beruntung). Makna dasar taribat yadaka adalah kedua tanganmu
َ‫ت َيدَاك‬
menjadi berdebu. Ini adalah kiasan kefakiran, dan berita yang berindikasi do’a, tetapi
tidak dimaksudkan makna yang sebenarnya. Inilah pendapat yang ditegaskan oleh
penulis kitab Al-Umdah.

G. Kandungan Hukum dan Metode Istinbatnya dalam Perspektif Fuqoha


Dalam hukum islam, memilih pasangan disebut juga dengan kafaah yaitu dengan
menyetarakan hal agama, nasab, status kemerdekaan, pekerjaan, dan harta. Imam al
ghazali telah menghimbau kepada para orang tua agar berhati-hati dalam memilih suami
buat anak perempuannya, karena setelah menikah anak perempuan tersebut akan seperti
budak, dan suaminya berhak menalak ia dalam keadaan apapun.5

H. Hikmah
Hikmah dari hadist ini adalah dalam memilih pasangan harus berhati-hati dan ada
banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Anjuran dalam islam dalam memilih jodoh
dengan adat ataupun budaya yang berkembang di masyarakat tidaklah jauh berbeda

5
Sayyid Sābiq, Fiqh Al-Sunnah, (Mesir: Dār Al-Hadīts, 2004), hlm. 506

6
karena pada intinya dalam memilih jodoh tidaklah semudah membalikkan telapak
tangan, apalagi pasangan hidup merupakan orang yang akan menemai di sisa umur.

I. Kesimpulan
Jodoh memang sudah disediakan oleh Alloh swt, namun kita sebagai manusia harus
berupaya dengan semaksimal mungkin menjempunya karena tidak mungkin jodoh
dengan sendirinya akan datang mengetok pintu langsung tanpa adanya sebuah
pencarian. Dalam islam ataupun adat yang berlaku dimasyarakat kriteria dalam memilih
pasangan sudah ditentukan dengan sedemikian rinci agar bisa dijadikan sebagai
petunjuk dalam memilih pasangan hidup.

A. Teks hadist kedua

ُ‫ ت َزَ َّوجْ ت‬:َ‫َّللاِ قَال‬ َ ‫ع ْن َجابِ ِر ب ِْن‬


َّ ‫ع ْب ِد‬ َ ،‫َار‬ َ ‫ع ْن‬
ٍ ‫ع ْم ِرو ب ِْن دِين‬ َ ،ٍ‫ َحدَّثَنَا َح َّماد ُ ب ُْن زَ ْيد‬:َ‫َحدَّثَنَا قُت َ ْيبَةُ قَال‬
،‫ «بِ ْك ًرا‬:َ‫ فَقَال‬،‫ نَعَ ْم‬: ُ‫ فَقُ ْلت‬،»‫ «أَت َزَ َّوجْتَ يَا َجابِ ُر؟‬:َ‫ فَقَال‬،‫سلَّ َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ي‬ َّ ِ‫ فَأَتَيْتُ النَّب‬،ً‫ْام َرأَة‬
َ ‫ إِ َّن‬،ِ‫َّللا‬
َ‫ع ْبد‬ ُ ‫ يَا َر‬: ُ‫ فَقُ ْلت‬،» َ‫اريَةً ت ُ ََّل ِعبُ َها َوت ُ ََّل ِعبُك‬
َّ ‫سو َل‬ ِ ‫ «ه َََّّل َج‬:َ‫ فَقَال‬،‫ بَ ْل ثَيِبًا‬،‫ ََل‬: ُ‫ فَقُ ْلت‬،»‫أ َ ْم ثَيِبًا؟‬
‫عا ِلي‬ َ ‫ فَ ِجئْتُ بِ َم ْن يَقُو ُم‬،‫ت أ َ ْو تِ ْسعًا‬
َ َ‫ فَد‬:َ‫ قَال‬،‫علَ ْي ِه َّن‬ ٍ ‫س ْب َع بَنَا‬ َّ
َ َ‫ َوت ََرك‬، َ‫َّللاِ َمات‬

Telah menceritakan kepada kami Qutaibiah telah menceritakan kepada kami Hmmad
bin Zaid dari Amr bin Dinar dari Jabir bin Abdullah berkata, “saya baru saja
menikahi wanita. Kemudian saya menemui Nabi Muhammad SAW. Beliau bertanya
“apakah kamu baru saja menikah ? wahai Jabir. Saya menjawab, ya. Beliau bertanya
: gadis atau janda ?. saya menjawab : janda. Beliau bertanya : kenapa kamu tidak
menikahi gadis saja. Kamu bisa bermain-main denganya dan dia bisa bercanda
denganmu. Saya menjawab: wahai Rasulullah, Abdullah telah meninggal dan
meninggalkan tujuh anak perempuan atau sembilan. Saya datang (menikahi istrinya)
agar bisa mengurus mereka

B. Asbabul Wurud dan Fenomena Sosial


Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan library research yaitu mencari data
dari literatur buku, penulis tidak menemukan asbabul wurud dari hadist yang dimaksud.

7
C. Fenomena sosial
Pada jaman sekarang jarang sekali dijumpai seorang laki laki yang masih
perjaka yang menikahi seorang janda , yang ada hanyalah seorang duda
menikahi janda, itupun juga jarang terjadi dalam masyarakat. Banyak kasus
sorang perjaka menikahi seorang janda kaya raya hanya ingin menikmati harta
kekayaan si perempuan. Laki-laki tersebut masih belum bisa memahami apa
hakikat dari sebuah perkawinan.

D. Takhrij dan Kualitas Hadist

ُ‫ ت َزَ َّوجْ ت‬:َ‫َّللاِ قَال‬ َ ‫ع ْن َجابِ ِر ب ِْن‬


َّ ‫ع ْب ِد‬ َ ،‫َار‬ َ ‫ع ْن‬
ٍ ‫ع ْم ِرو ب ِْن دِين‬ َ ،ٍ‫ َحدَّثَنَا َح َّمادُ ب ُْن زَ ْيد‬:َ‫ َحدَّثَنَا قُت َ ْيبَةُ قَال‬-
،‫ «بِ ْك ًرا‬:َ‫ فَقَال‬،‫ نَعَ ْم‬: ُ‫ فَقُ ْلت‬،»‫ «أَت َزَ َّوجْتَ يَا َجابِ ُر؟‬:َ‫ فَقَال‬،‫سلَّ َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ي‬ َّ ِ‫ فَأَتَيْتُ النَّب‬،ً‫ْام َرأَة‬
َ ‫ إِ َّن‬،ِ‫َّللا‬
َ‫ع ْبد‬ ُ ‫ يَا َر‬: ُ‫ فَقُ ْلت‬،» َ‫اريَةً ت ُ ََّل ِعبُ َها َوت ُ ََّل ِعبُك‬
َّ ‫سو َل‬ ِ ‫ «ه َََّّل َج‬:َ‫ فَقَال‬،‫ بَ ْل ثَيِبًا‬،‫ ََل‬: ُ‫ فَقُ ْلت‬،»‫أ َ ْم ثَيِبًا؟‬
‫عا ِلي‬ َ ‫ فَ ِجئْتُ بِ َم ْن يَقُو ُم‬،‫ت أ َ ْو تِ ْسعًا‬
َ َ‫ فَد‬:َ‫ قَال‬،‫علَ ْي ِه َّن‬ ٍ ‫س ْب َع بَنَا‬ َّ
َ َ‫ َوت ََرك‬، َ‫َّللاِ َمات‬

Telah menceritakan kepada kami Qutaibiah telah menceritakan kepada kami Hmmad
bin Zaid dari Amr bin Dinar dari Jabir bin Abdullah berkata, “saya baru saja menikahi
wanita. Kemudian saya menemui Nabi Muhammad SAW. Beliau bertanya “apakah
kamu baru saja menikah ? wahai Jabir. Saya menjawab, ya. Beliau bertanya : gadis atau
janda ?. saya menjawab : janda. Beliau bertanya : kenapa kamu tidak menikahi gadis
saja. Kamu bisa bermain-main denganya dan dia bisa bercanda denganmu. Saya
menjawab: wahai Rasulullah, Abdullah telah meninggal dan meninggalkan tujuh anak
perempuan atau sembilan. Saya datang (menikahi istrinya) agar bisa mengurus mereka.
(Jabir bin Abdullah) berkata, “kemudian beliau mendo’akanku.

‫سلَّ َم‬
َ ‫صلَّى للاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ‫سو َل اللَّ ِه‬
ُ ‫َر‬

َّ ‫َجا ِب ِر ب ِْن َع ْب ِد‬


ِ‫َّللا‬

8
‫َار‬
ٍ ‫َع ْم ِرو ب ِْن دِين‬

‫َح َّماد ُ ْبنُ زَ ْي ٍد‬

ُ‫قُت َ ْي َبة‬

NO NAMA GURU MURID JARH WA TA’DIL


1.  Qutaibah bin Sa’id  Ibrahim bin  Ibrahim bin  Lahir : 148 H
bin Jamil bin Thorif Sa’id Al-Madani Ishaq Al-  Wafat : 240 H
bin Abdillah As-  Ishaq bin Isa Al- Harbiy  Abu Hatim :
Saqofi Qusayri  Ahmad bin Tsiqqoh
 Ismail bin Abi Hambal  Ibn Khirosy :
Uwaiys  Ahmad bin Shuduq
Sa’id Ad-
Daramiy
2.  Hammad bin Zaid  Aban bin Taglib  Ahmad bin  Lahir : 100 H
Dirham Al-Asdiyyu  Ibrahim bin Ibrahim Al-  Wafat : 177 H
Al-Jahdhimiyyu Uqbah Maushiliy  Yahya bin
 Azroq bin Qaisy  Ahmad bin Mu’aini :
Abdul Malik Tsiqqoh
 Ahmad bin
Abdatuthobiyy
u
3.  Amri bin Dinar Al-  Bajalah bin  Aban bin  Lahir : 46 H
Makiyy Abdatittamimiyy Yazid Al-  Wafat : 125 H

9
 Abi Tya’tsar Athor  Ahmad bin
Jabir  Ibrahim bin Hambal : Tsabit
 Jabir bin Ismail ibn
Abdulloh Al- Mujamma’
Ansoriy  Ibrahim bin
Yazid Al-
Khuziyy
4.  Jabir bin Abdillah  Nabi  Ibrahim bin  Lahir :-
bin Amru bin Haram Muhammad Abdillah bin  Wafat : 73 H
SAW Qorodh  Thobaqoh :
 Khalid bin  Ibrahim bin Sahabat
Walid Abdirrahman
 Tholhah bin bin Abdillah
Ubaidillah  Ismail bion
Basyir

E. Makna Mufradat dan Analisis kebahasaan dalam perspektif Nahwu dan Ushul
Fiqh
F. Kandungan Hukum dan metode istinbatnya dalam perspektif fuqoha
G. Hikmah
Hikmah yang bisa diambil dari hadist ini adalah dalam menentukan pilihan
khususnya pasangan harus memikirkan dengan matang. Mau janda ataupun
perawan semuanya memiliki kecenderungan masing-masing dan harus sesuai
dengan latar belakang yang kita miliki. Dalam hal ini, janda ataupun perawan
bukanlah persoalan serius yang penting tidak sesama jenis ataupun beda agama

.
H. Kesimpulan
Dari hadist diatas dapat diambil kesimpulan bahwa inti pokok nya yaitu tentang
sunnah menikah itu sendiri. Yang menjadi sunah adalah menikahnya, bukan

10
dengan siapa akan menikah. Entah itu janda ataupun masih perawan asal
pernikahan tersebut dilakukan sesuai syariat islam dengan niat beribadah dengan
Alloh Ta’ala.

C. Hadist ketiga

َ‫ ثنا ُم َح َّمدُ ب ُْن ِإ ْس َحاق‬،‫وب‬ ِ ‫ ثنا أَبُو ْال َعب‬،‫ظ‬


َ ُ‫َّاس ُم َح َّمدُ ب ُْن َي ْعق‬ ُ ِ‫ع ْب ِد للاِ ْال َحاف‬ َ ‫أ َ ْخ َب َرنَا ُم َح َّمدُ ب ُْن‬
‫ع ْن‬ َ ،َ‫ع ْب ِد للاِ ب ِْن أَبِي ُملَ ْي َكة‬َ ‫ع ْن‬ َ ،ٍ‫ع ِن اب ِْن ُج َريْج‬َ ‫ض إِ ْخ َوانِنَا‬ ُ ‫ ثنا بَ ْع‬،ِ‫ع ب ُْن ْال َو ِليد‬ُ ‫ش َجا‬ ُ ‫ نا‬،‫ي‬ ُّ ِ‫صغَان‬
َّ ‫ال‬
‫ض ُه ْم‬
ُ ‫ب َب ْع‬ ُ ‫ " ْال َع َر‬:‫سلَّ َم‬ َ ‫سو ُل للاِ صلَّى للا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:َ‫ع ْن ُه َما قَال‬ َ ُ‫ي للا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع َم َر َر‬ُ ‫ع ْب ِد للاِ ب ِْن‬ َ
ٌ
‫ َو َر ُج ٌل‬،ٍ‫ض قَبِيلَة بِقَبِيلَة‬ َ
ٍ ‫ض ُه ْم أ ْكفَا ٌء ِلبَ ْع‬ ْ ٌ
ُ ‫ َو َر ُج ٌل ِب َر ُج ٍل َوال َم َوا ِلي بَ ْع‬،ٍ‫ض قَبِيلَة ِبقَ ِبيلَة‬ ٍ ‫أ َ ْكفَا ٌء ِلبَ ْع‬
" ‫ إِ ََّل َحائِكٌ أ َ ْو َح َّجا ٌم‬،‫بِ َر ُج ٍل‬
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abdillah Al-Hafidz : telah
menceritakan kepada kami Abu Abbas Muhammad bin Ya’qub : telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ishaq Asy-Syaghoni : telah mengabarkan kepada kami
Suja’ bin Al-Walid : telah menceritakan kepada kami sebagian saudara kami, dari Ibn
Juraih, dari Abdullah bin Abi Mulaikah, dari Abdullah bin Umar ra, ia berkata : telah
bersabda Rasulullah SAW “orang Arab itu sebagian mereka itu sekufu’ dengan
sebagian yang lainya, baik antara kabilah satu dengan kabilah lainya, seorang laki-laki
dengan laki-laki yang lain. Adapun budak, sebagian mereka sepadan atau sekufu’
dengan sebagian yang lain, baik antara kabilah satu dengan yang lainya, soerang laki-
laki dengan laki-laki yang lainya, kecuali tukang tenun atau tukang bekam.

B. Asbabul Wurud dan Fenomena Sosial


Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan library research yaitu mencari data
dari literatur buku, penulis tidak menemukan asbabul wurud dari hadist yang dimaksud.

C. Takhrij dan Kualitas Hadist

11
َ‫ ثنا ُم َح َّمدُ ب ُْن ِإ ْس َحاق‬،‫وب‬ ِ ‫ ثنا أَبُو ْال َعب‬،‫ظ‬
َ ُ‫َّاس ُم َح َّمدُ ب ُْن يَ ْعق‬ ُ ِ‫ع ْب ِد للاِ ْال َحاف‬َ ‫أ َ ْخبَ َرنَا ُم َح َّمدُ ب ُْن‬
َ ،َ‫ع ْب ِد للاِ ب ِْن أ َ ِبي ُم َل ْي َكة‬
‫ع ْن‬ َ ‫ع ْن‬
َ ،ٍ‫ع ِن اب ِْن ُج َريْج‬ ُ ‫ ثنا بَ ْع‬،ِ‫ع ب ُْن ْال َو ِليد‬
َ ‫ض ِإ ْخ َوانِنَا‬ ُ ‫ نا‬،‫ي‬
ُ ‫ش َجا‬ ُّ ِ‫صغَان‬
َّ ‫ال‬
‫ض ُه ْم‬ ُ ‫ " ْال َع َر‬:‫سلَّ َم‬
ُ ‫ب بَ ْع‬ َ ‫سو ُل للاِ صلَّى للا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:َ‫ع ْن ُه َما قَال‬ َ ُ‫ي للا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع َم َر َر‬ ُ ‫ع ْب ِد للاِ ب ِْن‬َ
‫ َو َر ُج ٌل‬،ٍ‫ض قَبِي َلةٌ بِقَبِي َلة‬ ُ ‫ َو َر ُج ٌل ِب َر ُج ٍل َو ْال َم َوا ِلي بَ ْع‬،ٍ‫ض قَبِي َلةٌ ِبقَ ِبي َلة‬
ٍ ‫ض ُه ْم أ َ ْكفَا ٌء ِلبَ ْع‬ ٍ ‫أ َ ْكفَا ٌء ِلبَ ْع‬
" ‫ ِإ ََّل َحائِكٌ أ َ ْو َح َّجا ٌم‬،‫ِب َر ُج ٍل‬

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abdillah Al-Hafidz : telah


menceritakan kepada kami Abu Abbas Muhammad bin Ya’qub : telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ishaq Asy-Syaghoni : telah mengabarkan kepada kami
Suja’ bin Al-Walid : telah menceritakan kepada kami sebagian saudara kami, dari Ibn
Juraih, dari Abdullah bin Abi Mulaikah, dari Abdullah bin Umar ra, ia berkata : telah
bersabda Rasulullah SAW “orang Arab itu sebagian mereka itu sekufu’ dengan
sebagian yang lainya, baik antara kabilah satu dengan kabilah lainya, seorang laki-laki
dengan laki-laki yang lain. Adapun budak, sebagian mereka sepadan atau sekufu’
dengan sebagian yang lain, baik antara kabilah satu dengan yang lainya, soerang laki-
laki dengan laki-laki yang lainya, kecuali tukang tenun atau tukang bekam.

‫س َّل َم‬
َ ‫سو ُل للاِ صلَّى للا َعلَ ْي ِه َو‬
ُ ‫َر‬

‫ع َم َر‬
ُ ‫َع ْب ِد للاِ ب ِْن‬

َ‫َع ْب ِد للاِ ب ِْن أَبِي ُملَ ْي َكة‬

ٍ‫اب ِْن ُج َريْج‬

‫ع ْبنُ ْال َو ِلي ِد‬ ُ


ُ ‫ش َجا‬

12
‫ي‬ َّ ‫ُم َح َّمد ُ ْبنُ ِإ ْس َحاقَ ال‬
ُّ ِ‫صغَان‬

ِ ‫أَبُو ْال َعب‬


َ ‫َّاس ُم َح َّمد ُ ْبنُ يَ ْع ُق‬
‫وب‬

ُ ِ‫م َح َّمد ُ ْبنُ َع ْب ِد للاِ ْال َحاف‬


‫ظ‬

NO NAMA GURU MURID JARH WA TA’DIL

4 Abdullah ibn  Abdullah  Isma’il ibn Lahir :


Ubaidillah ibn Abi ibn Ja’far Rafi’ Wafat : 117 H
Mulaikah  Abdullah  Jarir ibn Abu Hatim :
ibn Az- Hazm Tsiqah
Zubair Abu Zur’ah :
 Abdullah tsiqah
ibn abbas

5 Abdullah bin Umar  Nabi  Bilal bin Lahir :


Muhammad Rabbah Wafat : 73 H
SAW  Hamzah Ibnu Zubair :tsubut
 Abu Bakar  Zaid Hafshoh : Shahih
 Umar bin
Khatab

B. Makna Mufradat dan Analisis kebahasaan dalam perspektif Nahwu dan Ushul
Fiqh.

ُ‫ ْالعَ َرب‬dalam alwasik dikatakan, “bangsa Arab termasuk umat manusia yang
memiliki latar belakang mulia dan bertanah air kan Jazirah Arabiyah. Bentuk jamak

13
lafadz Arob adalah A’rab, Arabiyyun adalah menashobkan seseorang kepada
bangsa Arab

‫ أَ ْكفَا ٌء‬adalah bentuk jama’ dari lafadz kuf’un yang artinya ideal. Dalam al-muhid
disebutkan, yang dimaksud dengan kafa’ah adalah perserasian kondisi antara calon
suami dan istri.

Adapun yang dimaksud dengan kafa’ah adalah keserasian kondisi antara calon
suami dan istri dalam beberapa hal seperti nasab atau keturunan.

‫ َو ْال َم َوا ِلي‬bentuk jama’ dari maula, maksudnya seseorang yang turun dari aslinya yang
berkebangsaan atau non Arab (A’jam).

ٌ‫ َحائِك‬seorang penenun atau pengayak pakaian, bentuk jama’nya adalah haakah.

‫ َح َّجا ٌم‬seorang yang ahli dalam membekam (hal 369, syarah bulughul maram)

C. Kandungan Hukum dan metode istinbatnya dalam perspektif fuqoha


Di kalangan Hanafiyah terdapat perbedaan pendapat tentang kedudukan kafa’ah
dalam perkawinan. Mereka mengatakan bahwa kafa’ah merupakan syarat lazim
(kelangsungan) sebuah perkawinan. Tetapi menurut ulama Hanafiyah
muta’akhirin kafa’ah menjadi syarat sahb perkawinan hanya saat pada kondisi-
kondisi tertentu saja.
D. Hikmah
E. kesimpulan

14
A. Teks hadist ke empat

َ ‫ع ْن‬
َّ ‫ع ْب ِد‬
‫َّللاِ ب ِْن‬ َ ،‫س ِن‬ َ ‫س ب ُْن ْال َح‬ ُ ‫ َحدَّثَنَا َك ْه َم‬:َ‫ قَال‬،‫ب‬ ٍ ‫غ َرا‬ ُ ‫ي ب ُْن‬ ُّ ‫ع ِل‬ َ ‫ َحدَّثَنَا‬:َ‫ قَال‬،‫ُّوب‬ َ ‫ أ َ ْخ َب َرنَا ِزيَادُ ب ُْن أَي‬-
‫ستَهُ َوأَنَا‬َ ‫ ِإ َّن أَبِي زَ َّو َجنِي ابْنَ أ َ ِخي ِه ِل َي ْر َف َع ِبي َخسِي‬:‫ت‬ ْ ‫ع َل ْي َها َف َقا َل‬
َ ‫ت‬ ْ ‫ أ َ َّن َفت َاة ً دَ َخ َل‬:َ‫شة‬ َ ‫ع ْن‬
َ ‫عا ِئ‬ َ ،َ ‫ب َُر ْيدَة‬
َ ُ‫صلَّى للا‬
‫علَ ْي ِه‬ ُ ‫ فَ َجا َء َر‬،‫سلَّ َم‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫صلَّى للا‬ ْ ْ َ‫ قَال‬،ٌ‫ارهَة‬
َّ ‫سو ُل‬
َ ِ‫َّللا‬ َ ‫ي‬ ُّ ‫ي النَّ ِب‬َ ‫ اجْ ِلسِي َحتَّى َيأ ِت‬:‫ت‬ ِ ‫َك‬
‫ قَ ْد أ َ َج ْزتُ َما‬،ِ‫َّللا‬
َّ ‫سو َل‬ ُ ‫ يَا َر‬:‫ت‬ ْ َ‫ فَقَال‬،‫ فَ َجعَ َل ْاِل َ ْم َر إِلَ ْي َها‬،ُ‫عاه‬ َ َ‫س َل إِلَى أَبِي َها فَد‬ َ ‫ " فَأ َ ْر‬،ُ‫سلَّ َم فَأ َ ْخبَ َرتْه‬
َ ‫َو‬
ْ ‫اء ِمنَ ْاِل َ ْم ِر ش‬
‫َي ٌء‬ ِ ‫س‬َ ِ‫ َولَ ِك ْن أ َ َردْتُ أ َ ْن أ َ ْعلَ َم أ َ ِللن‬،‫صنَ َع أَبِي‬
َ

Artinya :
Telah mengabarkan kepada kami Ziyad bin Ayyub, ia berkata telah menceritakan
kepada kami Ali bin Ghurab, ia berkata : telah menceritakan kepada kami Kahmas bin
Al Hasan dari Abdullah bin Buraidah dari Aisyah bahwa terdapat seorang wanita muda
menemuinya, kemudian berkata : ayahku menikahkanku dengan anak saudaranyaagar
dapat mengangkat kedudukannya, padahal saya tidak suka. Aisyah berkata : duduklah
hingga nabi saw datang. Kemudian Rasululloh saw datang dan aisyah mengabarkan
kepadanya. Lalu beliau mengirim utusan kepada ayahnya dan memanggilnya lalu
menjadikan urusannya kepada wanita tersebut. Kemudian wanita tersebut berkata :
wahai Rasululloh saya telah mengizinkan apa yang telah diperbuat ayahku terhadap
diriku. Akan tetapi saya hanya ingin mengetahui (mencek) benarkah wanita memiliki
hak dalam memilih pasangan ?

B. Asbabul Wurud dan Fenomena Sosial


Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan library research yaitu mencari data
dari literatur buku, penulis tidak menemukan asbabul wurud dari hadist yang dimaksud.

C. Fenomena sosial
Kasus perjodohan oleh orang tua kepada anak permpuannya masih sering dijumpai di
Indonesia, sebut saja cerita siti nurbaya yang sampai sekarang masih menjadi cerita
fenomenal yang mana sering dijadikan contoh kasus tentang perjodohan.dalam beberapa
kasus nikah paksa yang dilakukan oleh orang tua tak lain dan tak bukan demi kebaikan

15
si anak itu sendiri. Namun, tak jarang nikah paksa yang dilakukan orang tua justru
berakhir dengan penyiksaan bathin kepada anak perempuannya. Efeknya, pernikahan
tidak berjalan lama. Hal seperti ini pihak yang paling dirugikan adalah si perempuan
karena dalam pengambilan keputusan mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Disatu sisi
perjodohan merupakan suatu bentuk bakti kepada orang tua namun disisi lain hak
mereka telah dirampas.
D. Takhrij dan Kualitas Hadist
َ ‫ع ْن‬
َّ ‫ع ْب ِد‬
‫َّللاِ ب ِْن‬ َ ،‫س ِن‬ َ ‫س ب ُْن ْال َح‬ ُ ‫ َحدَّثَنَا َك ْه َم‬:َ‫ قَال‬،‫ب‬ ٍ ‫غ َرا‬ ُ ‫ي ب ُْن‬ ُّ ‫ع ِل‬ َ ‫ َحدَّثَنَا‬:َ‫ قَال‬،‫ُّوب‬ َ ‫ أ َ ْخ َب َرنَا ِزيَادُ ب ُْن أَي‬-
‫ستَهُ َوأَنَا‬َ ‫ ِإ َّن أَبِي زَ َّو َجنِي ابْنَ أ َ ِخي ِه ِل َي ْر َف َع ِبي َخسِي‬:‫ت‬ ْ ‫ع َل ْي َها َف َقا َل‬
َ ‫ت‬ ْ ‫ أ َ َّن َفت َاة ً دَ َخ َل‬:َ‫شة‬ َ ‫ع ْن‬
َ ِ‫عائ‬ َ ،َ ‫ب َُر ْيدَة‬
َ ُ‫صلَّى للا‬
‫علَ ْي ِه‬ ُ ‫ فَ َجا َء َر‬،‫سلَّ َم‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫صلَّى للا‬ ْ ْ َ‫ قَال‬،ٌ‫ارهَة‬
َّ ‫سو ُل‬
َ ِ‫َّللا‬ َ ‫ي‬ ُّ ‫ي النَّ ِب‬َ ِ‫ اجْ ِلسِي َحتَّى َيأت‬:‫ت‬ ِ ‫َك‬
‫ قَ ْد أ َ َج ْزتُ َما‬،ِ‫َّللا‬
َّ ‫سو َل‬ ُ ‫ َيا َر‬:‫ت‬ ْ َ‫ فَقَال‬،‫ فَ َج َع َل ْاِل َ ْم َر ِإلَ ْي َها‬،ُ‫عاه‬ َ َ‫س َل ِإلَى أ َ ِبي َها فَد‬ َ ‫ " فَأ َ ْر‬،ُ‫سلَّ َم فَأ َ ْخ َب َرتْه‬
َ ‫َو‬
ْ ‫اء ِمنَ ْاِل َ ْم ِر ش‬
‫َي ٌء‬ ِ ‫س‬َ ‫ َولَ ِك ْن أ َ َردْتُ أ َ ْن أ َ ْعلَ َم أ َ ِل ِلن‬،‫صنَ َع أَبِي‬
َ

Telah mengabarkan kepada kami Jiyad bin Ayyub, ia berkata : telah


menceritakan kepada kami Ali bin Ghurab, ia berkata : telah menceroitakan
kepada kami Kahmas bin Al-Hasan dari Abdullah bin Buraidah dari Aisyah
bahwa terdapat seseorang wanita muda menemuinya kemudian berkata :
ayahku menikahkanku dengan anak saudaranya agar dapat mengangkat
kedudukanya, padahal saya tidak suka. Aiysah berkata : duduklah hingga
Nabi SAW datang. Kemudian Rasulullah SAW dattang, dan Aisyah
mengabarkan kedapanya. Lalu beliau mengirim utusan kepada ayahnya dan
memanggilnya lalu menjadikan urusanya kedapa wanita tersebut. Kemudian
wanita tersebut berkata, wahai Rasulullah saya telah mengizinkan apa yang
telah diperbuat ayahku terhadap diriku. Akan tetapi saya hanya ingin
mengetahui, benarkah wanita memiliki hak dalam memilih pasangan?

‫س َّل َم‬
َ ‫صلَّى للاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُّ ‫النَّ ِب‬
َ ‫ي‬

َ ‫شة‬
َ ِ‫َعائ‬
16
َّ ‫َع ْب ِد‬
َ‫َّللاِ ب ِْن ب َُر ْيدَة‬

َ ‫س ْبنُ ْال َح‬


‫س ِن‬ ُ ‫َك ْه َم‬

‫ب‬ ُ ُ‫ي ْبن‬


ٍ ‫غ َرا‬ ُّ ‫َع ِل‬

َ ‫ِز َياد ُ ْبنُ أَي‬


‫ُّوب‬

NO NAMA GURU MURID JARH WA TA’DIL


1.  Aisyah binti Abu  Nabi SAW  Ibrahim bin  Lahir : -
Bakar As-Siddiq  Sa’ad bin Abi Yazid  Wafat : 58 H
Waqosh  Ishaq bin  Ummahatun
 Umar bin Tholhah Mu’minin
Khattab  Urwah bin
Zubair
2.  Abdullah bin  Anas bin  Al-Ajlah bin  Lahir : 15 H
Buraidah bin Malik Abdullah Al-  Wafat : 115 H
Husaib Al-Islamiy  Buraidah bin Kindi  Yahya bin
Husaib  Basyir bin Mu’in : Tsiqoh

17
 Basyir bin Muhajir  Abu Hatim Ar-
Ka’ab  Tsawab bin Razi : Tsiqoh
Utbah
3.  Kahmas bin Hasan  Burda bin  Asyhal bin  Lahir : 149 H
At-Tamimiy Sinan Al- Hatim  Wafat : -
Syamiyyu  Bakar bin  Ahmad bin
 Sayyar bin Humran Al- Hambal : Tsiqoh
Mandhur Atakiyyu  Abu Bakar bin
 Abi Salib bin  Ja’far n bin Abi Khaitsamah
Dhuraib Sulaiman : Tsiqoh
4.  Ali bin Ghurab Al-  Ahwash bin  Ibrahim bin  Lahir : 184 H
Fazariyyu Hakim Asy- Musa Ar-  Wafat : -
Syamiyy Raziyy  Ahmad bin
 Ismail bin Abi  Ahmad bin Hambal :
Khalid Hambal Shuduq
 Ismail bin  Idris bin  Abu Bakar Ar-
Muslim Al- Hakim Rudziy : Shuduq
Makiyy
5.  Ziyad bin Ayyub  Ibrahim bin  Bukhori  Lahir : 166 H
bin Ziyad Al- Abi Abbas  Abu Dawud  Wafat : 252 H
Bagdadiy  Ahmad bin  Tirmidzi  Abu Hatim :
Abi Hawariy Shuduq
 Adam bin  An-Nasa’i :
Ayyub Stiqoh

E. Hadist-hadist pendukung

َ ‫ت أ َ َّن أَبَاهَا زَ َّو َج َها َوه‬


‫ِي‬ ْ ‫سلَّ َم فَذَ َك َر‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ي‬ َّ ِ‫عبَّاسٍأ َ َّن ا ْبنَةَ ِخذَ ٍام أَت َْت النَّب‬
َ ‫ع ِن اب ِْن‬َ
‫سلَّ َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ي‬ ُّ ِ‫ارهَةٌ فَ َخي ََّرهَا النَّب‬ِ ‫َك‬

18
Dari ibnu abbas bahwasanya anak perempuan khizam menemui Nabi saw dan
menceritakan bahwa ayahnya telah menikahkan dirinya, padahal ia tidak
menyukainya. Maka nabi saw memberinya hak untuk memilih. (HR.Ahmad)

‫اريَ ِة يُ ْن ِك ُح َها أ َ ْهلُ َها أَت ُ ْست َأ ْ َم ُر أ َ ْم ََل‬


ِ ‫ع ْن ْال َج‬ َ ‫سلَّ َم‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫َّللا‬َّ ‫صلَّى‬ َّ ‫سو َل‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫سأ َ ْلتُ َر‬
َ ُ‫شةَ تَقُول‬
َ ِ‫عائ‬َ
‫شةُ فَقُ ْلتُ لَ ُهفَإِنَّ َها ت َ ْستَحْ يِي فَقَا َل‬ َ ِ‫عائ‬ َ ‫ت‬ ْ َ‫سلَّ َم نَعَ ْم ت ُ ْست َأ ْ َم ُر فَقَال‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َّ ‫سو ُل‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫فَقَا َل لَ َها َر‬
ْ ‫س َكت‬
‫َت‬ َ ‫ِي‬َ ‫سلَّ َم فَذَلِكَ إِ ْذنُ َها إِذَا ه‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َّ ‫سو ُل‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫َر‬
Aisyah berkata; “Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
mengenai seorang gadis yang dinikahkan oleh keluarganya, apakah harus
meminta izin darinya atau tidak?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda kepadanya: “Ya, dia dimintai izin.” ‘Aisyah berkata; Lalu saya berkata
kepada beliau; “Sesungguhnya dia malu (mengemukakannya).” Maka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika dia diam, maka itulah
izinnya.” (H.R. Muslim)

F. Hikmah
Pilihan orang tua adalah pilihan yang terbaik buat anaknya, orang tua pasti tidak
akan pernah membuat keputusan yang dianggap merugikan anaknya. Namun,
dalam hal pernikahan seorang anak (khususnya perempuan) juga memiliki hak
untuk menentukan pasangannya sendiri tanpa harus dijodohkan. Namun apabila
dalam hal ini si perempuan terlanjur dijodohkan dan ingin menolaknya maka
harus berkomunikasi sebaik mungkin dengan orang tua agar antara orang tua
dan anak sama sama tidak merasa dirugikan.
G. kesimpulan
memilih pasangan hidup merupakan hak yang diberikan oleh syara’ kepada
setiap insan. Seorang wali pun tidak dapat merampas hak tersebut apalagi
dengan cara memaksa menikahkan anak perempuan dengan laki-laki yang tidak
dicintainya.

19

Anda mungkin juga menyukai