Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

DASAR TEORI

2.1 Definisi Las Asetilen


Las asetilen adalah proses las yang memanfaatkan panas dari nyala gas yang terdiri
dari gas oksigen dan asetilen, untuk melarutkan permukaan logam dasar. Batang
pengisi harus ditambahkan untuk mendapatkan kontur yang tepat, proses las
asetilen dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Las Asetilen


(Sumber: Robert L. O’Con, 2000)
Proses las asetilen dilakukan dengan memanaskan permukaan yang akan
disambung dengan menggunakan atau tidak menggunakan logam pengisi.
Pengelasan ini dilakukan dengan membakar bahan bakar gas dicampur dengan
oksigen sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu tinggi.
Dengan mengatur besarnya gas asetilen dan oksigen, kemudian ujungnya
didekatkan dengan nyala api maka akan timbul nyala api. Tetapi besarnya gas
asetilen dan oksigen harus diatur sedemikian rupa dengan memutar pengatur
tekanan sedikit demi sedikit. Apabila gas asetilen saja yang dihidupkan maka nyala
apinya berupa nyala biasa dengan mengeluarkan jelaga. Apabila gas asetilennya
terlalu sedikit yang diputar, maka las tidak akan menyala.

3
4

2.2 Prinsip Kerja Las Asetilen


Prinsip kerja las asetilen adalah sebagai berikut :
1. Hasil pembakaran dapat berubah tergantung pada perbandingan antara gas
oksigen (O2) dan gas asetilen (C2H2).
2. Proses pengelasan dilakukan dengan membakar gas asetilen untuk
mendapatkan nyala temperatur tinggi, guna melelehkan logam induk dan
logam pengisi.

2.3 Kelebihan Las Asetilen


Las asetilen memiliki kelebihan yang menyebabkan las ini banyak digunakan,
yaitu:
1. Peralatan dan bahan yang digunakan dalam las asetilen relatif murah dan
tidak memerlukan banyak perawatan.
2. Cara kerja las asetilen cukup mudah untuk dipelajari dibandingkan dengan
teknik pengelasan lainnya misalnya, las listrik.
3. Peralatan las asetilen mudah dipindahkan sehingga lebih fleksibel untuk
bekerja di tempat yang diinginkan.
2.4 Jenis Nyala Api
Dalam proses las asetilen terdapat 3 jenis nyala api, yaitu:
1. Netral
Nyala api ini menghasilkan suhu pembakaran yang maksimal. Nyala api
netral digunakan untuk mengelas baja ringan, besi cor, baja tahan karat dan
tembaga. Nyala api netral dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Nyala Api Netral


(Sumber: Robert L. O’Con, 2000)
5

2. Karburasi
Nyala api karburasi terjadi jika perbandingan gas asetilen lebih besar
dibandingkan oksigen. Nyala api karburasi dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Nyala Api Karburasi


(Sumber: Robert L. O’Con, 2000)
3. Nyala Api Oksidasi
Nyala api oksidasi terjadi jika perbandingan gas oksigen (O2) lebih besar dari
gas asetilen. Nyala terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih bersinar
dan kerucut luar yang berwarna biru bening. Suhu pada ujung kerucut dalam
kira-kira 3000° C dan di tengah kerucut luar kira-kira 2500°C.Gambar nyala
api oksidasi dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Nyala Api Okidasi


(Sumber: Robert L. O’Con, 2000)

Anda mungkin juga menyukai