Anda di halaman 1dari 51

RENCANA STRATEGIS

PUSKESMAS BANYUPUTIH
BANYUPUTIH
KABUPATEN SITUBONDO
TAHUN 2020 – 2024

PEMERINTAH KABUPATEN
SITUBONDO
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BANYUPUTIH
2020 - 2024
Jl Jl. KH. Syamsyuri No. 03 Sumberwaru, (0338) 454769
Banyuputih 68374
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah
memberi rahmat dan karunia-Nya atas terselesaikannya Penyusunan Rencana
Strategis Puskesmas Banyuputih Kabupaten Situbondo Tahun 2020 – 2024.
Rencana Strategis (Rencana Strategis) Puskesmas Banyuputih Kabupaten
Situbondo merupakan dokumen negara yang berisi upaya-upaya pembangunan
kesehatan yang dijabarkan dalam bentuk program/kegiatan, indikator, target, sampai
dengan kerangka pendanaan dan kerangka regulasinya. Rencana Strategis ini
menjadi dasar dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Tidak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang
terlibat dalam pembuatan Rencana Strategis ini, mudah-mudahan Rencana Strategis
Puskesmas Banyuputih Kabupaten Situbondo Tahun 2020 – 2024 ini bisa
dilaksanakan dengan sebaik- baiknya. Dan semoga penyusunan dan penerbitan
Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih Kabupaten Situbondo Tahun 2020 – 2024
ini mendapatkan ridha dari Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin.

Situbondo, … Desember 2019


Kepala Puskesmas Banyuputih Banyuputih

NURYATUL QIBTIYAH,Amd.Keb
NIP. 19680521 199503 2 003
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................iv

DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xi


DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1


1.2 Landasan Hukum ............................................................................................ 2
1.3 Maksud dan Tujuan......................................................................................... 3
1.4 Sistematika Penulisan........................................................................................4
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN SITUBONDO
2.1 Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................................ ... 9
2.2 Struktur Organisasi ................................................................................... .. 32
2.3 Sumber Daya Dinas Kesehatan ............................................................ ...... .34
2.4 Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD...................... .... 55
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI
DINAS KESEHATANSITUBONDO
3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
Dinas Kesehatan............................................................................................ 63
3.2 Telaah visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih............................................................................................ 65
3.4 Telaah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)...................................... 74
3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis ........................................................................... 75
BAB IV. VISI MISI , TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi
................................................................................................................ 78
4.2. Misi .................................................................................................................. 78
4.3. Tujuan dan Sasaran ........................................................................................ 79
4.4. Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan....................................................... 81
BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN...................................... 93
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN , INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF......................................................................100
BAB VIIINDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN
RPJMD............................................................................................................................. 102
BAB VIII PENUTUP.......................................................................................................................
105

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.1.1. Pengertian Rencana Strategis
Kesehatan merupakan aspek penting dalam tujuan pembangunan
berkelanjutan untuk menjamin hak-hak hidup atas kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat sesuai UUD 1945 dan Pancasila. Kesehatan masyarakat merupakan salah
satu pioneer dalam pembangunan manusia yang mencerminkan realitas kesejahteraan
masyarakat yang perlu senantiasa tumbuh dan berkembang seiring dengan kesadaran
masyarakat terhadap hidup sehat.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas Banyuputih
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Puskesmas Banyuputih mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagi penyelenggara Upaya Kesehatan
Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf a Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014, salah
satu kewenangan Puskesmas Banyuputih adalah melaksanakan perencanaan
berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan
pelayanan yang diperlukan. Dalam penyusunan perencanaan stategis Puskesmas
Banyuputih sebagai pelaksana teknis Dinas Kesehatan maupun sebagai badan
layanan umum daerah tetap harus berpedoman dan memperhatikan perencanaan
strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/
Provinsi/Kementerian Kesehatan.
Dokumen Rencana Strategis (RENCANA STRATEGIS) pada dasarnya
menjabarkan suatu rencana strategis yang erat kaitannya dengan proses menetapkan
arah, tujuan dan masa depan yang hendak dicapai lima tahun mendatang secara
komprehensif serta menjadi perangkat penting yang menjelaskan tolok ukur
pencapaiannya. Perencanaan strategis adalah pendekatan dan cara untuk mencapai
tujuan, mengarahkan pengambilan keputusan serta berbagai tindakan dengan
menghubungkan sumber daya dan dana dengan tujuan yang ingin dicapai.
Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih Banyuputih ini merupakan
dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program
pembangunan manusia khusunya dibidang kesehatan yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Banyuputih Banyuputih dan menjadi acuan dalam penyusunan
perencanaan tahunan. Penyusunan Rencana Strategis ini berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Situbondo tahun
2020– 2024, dengan menggunakan 4 pendekatan yaitu teknokratik, politik,
partisipatif, atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up). Selain itu,
penyusunan Rencana Strategis ini juga berpedoman pada Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan RI, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Propinsi Jawa
Timur, serta Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo utamanya
menyangkut program-program prioritas yang harus dilaksanakan dan target yang
harus dicapai dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan secara
nasional.
Penyusunan Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih Banyuputih
Kabupaten Situbondo dilatarbelakangi keinginan memiliki dokumen perencanaan
yang dapat dijadikan petunjuk dan memberi arah yang jelas dalam menerapkan
praktik-praktik bisnis yang sehat, sesuai amanat ketentuan Peraturan Pemerintah
Nomor 23 tahun 2005 dan Permendagri No79 tahun 2018 serta perwujudan
komitmen dari seluruh pelaksana tugas di Puskesmas Banyuputih Banyuputih untuk
berusaha mencapai sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah disepakati.
Berlandaskan gagasan tersebut maka Visi Puskesmas Banyuputih Banyuputih
adalah ” Terwujudnya masyarakat kecamatan banyuputih yang madani, mandiri, serta
lebih beriman, berkeadilan dan sejahterah“.
Dengan misi :
1 Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
2 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3 Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau

1.1.2. Alur Penyusunan Rencana Strategis


Proses penyusunan RENCANA STRATEGIS Puskesmas Banyuputih Banyuputih
melalui 2 (dua) alur penting sebagai model penerapan perencanaan komprehensif yaitu :
(1) alur proses teknokratis-strategis, dan (2) alur proses partisipatif. Keduanya menjadi
kerangka acuan bagi Puskesmas Banyuputih dalam merumuskan tujuan, sasaran, program
dan kegiatan serta pagu indikatif.
Kedua alur ini, secara teknis menghendaki pendekatan yang berbeda, namun saling
berinteraksi satu sama lain agar dihasilkan Perubahan RENCANA STRATEGIS
Puskesmas Banyuputih yang terpadu. Penekanan terhadap alur proses teknokratis dan
strategis menjadi lebih dominan dalam RENCANA STRATEGIS Puskesmas Banyuputih
karena pada dasarnya perencanaan ini merupakan penjabaran secara teknis bidang atau
sektor pengembangan khusus dari perencanaan daerah. Adapun alur penyusunan Rencana
Strategis Puskesmas Banyuputih sebagai berikut:
a. Persiapan penyusunan Rencana Strategis
Persiapan yang dimaksud antara lain pembentukan tim penyusun Rencana Strategis
Puskesmas Banyuputih di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo yang
disahkan dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, yang
diikuti dengan penyusunan kelompok kerja yang disahkan dengan Keputusan Kepala
Puskesmas Banyuputih; orientasi mengenai Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih;
penyusunan agenda kerja tim penyusun Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih dan
penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah.
b. Penyusunan rancangan Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih
Perumusan rancangan Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih mencakup:
I. Pengolahan data dan informasi, yang bertujuan untuk memenuhi tabel-tabel yang
disajikan dalam Rancangan Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih, termasuk di
dalamnya analisis gambaran pelayanan Puskesmas Banyuputih yang dilakukan
dengan melakukan pengukuran terhadap kinerja Puskesmas Banyuputih pada
periode Rencana Strategis sebelumnya; review Rencana Strategis Dinas Kesehatan,
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Kementerian dan
lembaga terkait serta penelaahan terhadap isu-isu strategis dibidang kesehatan;
II. Perumusan struktur kinerja Puskesmas Banyuputih, yaitu visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi dan arah kebijakan, program dan kegiatan serta pendanaan indikatif selama
5 (lima) tahun dan indikator kinerja yang mengacu pada sasaran dan program
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo;
c. Penyusunan rancangan akhir Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih
Penyusunan rancangan akhir Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih Rancangan
akhir Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih merupakan rancangan Rencana
Strategis Puskesmas Banyuputih yang telah disempurnakan dengan mengacu kepada
Peraturan Daerah tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo.
Penyempurnaan yang dimaksud bertujuan untuk mempertajam visi dan misi serta
menyelaraskan tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan
daerah sesuai dengan tugas dan fungsi Puskesmas Banyuputih yang ditetapkan dalam
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo 2020-2024.
d. Penetapan Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih
Rancangan akhir Puskesmas Banyuputih diverifikasi akhir oleh Dinas Kesehatan
untuk menjamin kesesuaian visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan Puskesmas Banyuputih dengan Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan
RPJMD serta keterpaduan dengan rancangan akhir Rencana Strategis PD lainnya.
Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih yang telah melalui verifikasi akhir
disahkan dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan. Rencana Strategis Puskesmas
Banyuputih juga ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo
sebagai pedoman dalam pelaksanaan rencana strategis yang dijabarkan dokumen
perencanaan tahunan Puskesmas Banyuputih dalam Rencana Kerja (Renja) dan
Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Puskesmas Banyuputih.
e. Keterkaitan Antara Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih dengan Dokumen
Perencanaan lainnya
Keberadaan Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih yang telah ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo akan dijadikan pedoman
bagi penyiapan Renja Puskesmas Banyuputih ataupun Rencana Bisnis dan Anggaran
(RBA) selama periode perencanaannya, yang dalam penyusunannya juga mengacu
pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Situbondo.
Selanjutnya, dalam kaitan dengan sistem keuangan sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, keberadaan
Renja Puskesmas Banyuputih ataupun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) akan
menjadi pedoman bagi penyusunan rancangan RKA Puskesmas Banyuputih yang
dalam kaitan ini pula substansi RKA tersebut akan tercermin pada Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).
1.2 Landasan Hukum
Sedangkan yang menjadi landasan hukum penyusunan Rencana Strategis (Rencana
Strategis ) Puskesmas Banyuputih BanyuputihTahun 2020-2024 sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 ttg Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, tentang Aparatur Sipil Negara (ASN);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
9. Peraturan Presiden nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
10. Permendagri Nomor 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan
Penetapan Standar Pelayanan Minimal;
11. Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah;
12. Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 Tata cara perencanaan, pengendalian dan
evaluasi pembangunandaerah, tata cara evaluasi rancangan peraturan daerah tentang
rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan jangka
menengah daerah, serta tata cara perubahan rencana pembangunan jangka panjang
daerah, rencana pembangunan jangka menengah daerah, dan rencana kerja
pemerintah daerah
13. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
14. Permenkes Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan;
15. Permenkes Nomor 49 Tahun 2016, tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian
Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten / Kota;
16. Peraturan Bupati Kabupaten Situbondo Nomor 40 tahun 2016 tentang Tugas
Pokok dan Fungsi Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo Nomor Tahun tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Situbondo Tahun
2020 – 2024;
18. Peraturan Bupati Nomor Tahun tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Situbondo;
19. Peraturan Bupati Nomor Tahun tentang Mekanisme Tahunan Penyelenggaraan
Pemerintahan Kabupaten Situbondo;
20. Keputusan Bupati Situbondo Nomor Tahun ttg penetapan Puskesmas
Banyuputih menjadi Puskesmas Banyuputih BLUD
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih Banyuputih ini dimaksudkan untuk dapat
memberikan kejelasan arah dan sasaran Pembangunan Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Banyuputih Kabupaten Situbondo dalam upaya mendukung Visi Misi Dinas
Kesehatan Kabupaten Situbondo.

1.4.2 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih Banyuputih
Kabupaten Situbondo adalah
a. Menetapkan tujuan, sasaran dan prioritas program kegiatan Puskesmas Banyuputih
Banyuputih Tahun 2020-2024 ;
b. Menyelaraskan Visi Misi Puskesmas Banyuputih dengan visi misi Dinas kesehatan
Kabupaten Situbondo
c. Menetapkan upaya-upaya strategis terhadap dinamika dan kebutuhan peningkatan
kesehatan masyarakat ;
d. Menghitung dan menganalisa kapasitas, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
Puskesmas Banyuputih , dengan mengetahui dan memahami kapasitas, kekuatan serta
kelemahan, diharapkan dapat membantu membuat keputusan yang realistis dalam
menyusun perencanaan kedepan ;
e. Menetapkan skala prioritas sumber daya yang ada terutama sumber dana, sumber daya
manusia dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan program kegiatan dan capaian
kinerja Puskesmas Banyuputih
f. Pemantapan tolok banding (benchmarking), yang berupa rumusan tujuan dan sasaran.

1.4 Sistematika Penulisan


Penyusunan Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih Banyuputih menggunakan sistematika
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 tahun 2017 terdiri dari delapan bab
yang meliputi
1. Bab I Pendahuluan,
1.1. Latar Belakang ;
Mengemukakan secara ringkas pengertian Rencana Strategis Perangkat Daerah/
Puskesmas Banyuputih , fungsi Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih
dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Rencana
Strategis Perangkat Daerah, dengan Renja Perangkat Daerah;
1.2. Dasar Hukum Penyusunan;
Memuat penjelasan tentang Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur
organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan Puskesmas Banyuputih Banyuputih,
serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan
penganggaran Puskesmas Banyuputih Banyuputih;
1.3. Maksud dan Tujuan ;
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan RENCANA
STRATEGIS Puskesmas Banyuputih Banyuputih;
1.4. Sistematikan Penulisan ;
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan RENCANA STRATEGIS
Puskesmas Banyuputih Banyuputih, serta susunan garis besar isi dokumen.
2. Bab II Gambaran Pelayanan Puskesmas Banyuputih
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Puskesmas Banyuputih
Banyuputih dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara
ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Puskesmas Banyuputih Banyuputih dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang
telah dihasilkan melalui pelaksanaan Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih
Banyuputih periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas Puskesmas
Banyuputih Banyuputih yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Rencana Strategis
periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan
dinilai perlu diatasi melalui Rencana Strategis;
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Puskesmas Banyuputih;
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Puskesmas
Banyuputih, struktur organisasi Puskesmas Banyuputih, serta uraian tugas dan
fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala Puskesmas Banyuputih. Uraian
tentang struktur organisasi Puskesmas Banyuputih ditujukan untuk menunjukkan
organisasi, jumlah personil, dan penyusunan dokumen tata laksana Puskesmas
Banyuputih ;
2.2. Sumber Daya Puskesmas Banyuputih ;
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki
Puskesmas Banyuputih dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup
sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional ;
2.3. Kinerja Pelayanan Puskesmas Banyuputih;
Menunjukkan tingkat capaian kinerja Puskesmas Banyuputih berdasarkan
sasaran/target Rencana Strategis Puskesmas Banyuputih periode sebelumnya,
menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan
Puskesmas Banyuputih dan/atau indikator lainnya seperti SDGs atau indikator
yang telah diratifikasi oleh pemerintah.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Puskesmas Banyuputih
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Rencana Strategis Dinas
Kesehatan kabupaten Situbondo, dan hasil analisis terhadap KLHS yang
berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan
Puskesmas Banyuputih pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan
macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi
pengembangan pelayanan yang dibutuhkan
3. Bab III Permasalahan dan Isu-isu strategis Puskesmas Banyuputih:
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Puskesmas
Banyuputih;
Merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi Puskesmas
Banyuputih dimasa datang, yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan,
akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
dalam jangka panjang ;
3.2. Telaahan Visi, Misi Rencana Strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo ;
Mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Puskesmas Banyuputih yang terkait
dengan visi, misi, serta program Rencana Strategi Dinas Kesehatan Kabupaten
Situbondo, untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong
pelayanan Puskesmas Banyuputih yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan
misi Rencana Strategi Dinas Kesehatan.
Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-
faktor pendorong dari pelayanan Puskesmas Banyuputih yang mempengaruhi
permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari sasaran jangka menengah
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo.
3.3. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong
dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan
Perangkat Daerah ditinjau dari implikasi KLHS
3.4. Penentuan Isu-isu Strategis ;
Mereview kembali faktor-faktor dari pelayanan Puskesmas Banyuputih yang
mempengaruhi permasalahan Puskesmas Banyuputih, mengemukakan metode
penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis.
4. Bab IV Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk
mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu
strategis daerah yang dihadapi. Sedangkan Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari
suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk
dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan;
5. Bab V Strategi Dan Arah Kebijakan
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan Puskesmas
Banyuputih dalam lima tahun mendatang. Bagian ini berisi Tujuan, Sasaran, Strategi, dan
Kebijakan Puskesmas Banyuputih.
6. Bab VI Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan
Rencana program merupakan program prioritas beserta indikator keluaran program dan
pagu Puskesmas Banyuputih sebagaimana tercantum dalam Rancangan awal Renstra
Puskesmas, selanjutnya dijabarkan Puskesmas Banyuputih kedalam rencana kegiatan.
7. Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Kesehatan
Mengemukakan indikator kinerja Puskesmas Banyuputih yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai Puskesmas Banyuputih dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo.
8. Bab VII Penutup.
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS BANYUPUTIH

II.1 Profil Puskesmas Banyuputih

II.1.1 Sejarah
Puskesmas Banyuputih adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Situbondo yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
sebagian wilayah kecamatan. Sebagai unit pelaksana teknis, Puskesmas Banyuputih
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo. Puskesmas
Banyuputih berdasarkan kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat (Keputusan Menteri
Kesehatan nomor 75 Tahun 2014) mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam
sistem kesehatan nasional dan sistem kesehatan Kabupaten. Puskesmas Banyuputih
memiliki fungsi yang penting dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan nasional. Fungsi penting tersebut antara lain:

1. Puskesmas Banyuputih berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan


kesehatan. Dalam hal ini Puskesmas Banyuputih berupaya menggerakkan lintas sektor
dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan
berwawasan kesehatan. Puskesmas Banyuputih ikut aktif memantau dan melaporkan
dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.

2. Puskesmas Banyuputih merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini


Puskesmas Banyuputih berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri
sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.

3. Puskesmas Banyuputih merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam


hal ini Puskesmas Banyuputih menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor


4/Menkes/PER/VII/2019 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Kabupaten/Kota, telah ditetapkan indikator kinerja dan target pembangunan kesehatan
Tahun 2010 - 2024 yang mencakup pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan
rujukan, pengamatan penyakit dan penanggulangan kejadian luar biasa serta promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

Puskesmas Banyuputih adalah salah satu dari 17 Puskesmas di Kabupaten


Situbondo yang memiliki ijin operasional No. …………….. dengan status Rawat Inap.
Puskesmas Banyuputih memiliki 5 Puskesmas Banyuputih Pembantu, 4 Pondok
Kesehatan Desa (Ponkesdes), dengan jenis pelayanan berupa promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif.
Berdasarkan SK…….. ( pemekaran wilayah ) Puskesmas Banyuputih adalah salah
satu dari 20 Puskesmas di Kabupaten Situbondo yang memiliki ijin operasional No.
…………….. dengan status Rawat Inap. Puskesmas Banyuputih memiliki 4 Puskesmas
Banyuputih Pembantu, 4 Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes), dengan jenis pelayanan
berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Dalam penyelenggaran pelayanan kesehatan, Puskesmas Banyuputih mempunyai
Visi :
” Terwujudnya masyarakat kecamatan banyuputih yang madani, mandiri, serta lebih
beriman, berkeadilan dan sejahtera ’’.
Visi Pembangunan Kabupaten Situbondo ini menjadi arah cita-cita pembangunan yang
secara sistematis bagi penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Situbondo dan segenap
pemangku kepentingan pembangunan Kabupaten Situbondo pada tahun 2016-2021.
Secara filosofis visi tersebut mengandung makna sebagai berikut
1. Madani
Kondisidimana masyarakat Kabupaten Situbondo menjadi suatu masyarakat yang
beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya.
2. Mandiri
Kondisi dimana masyarakat Kabupaten Situbondo dalam keadaan dapat berdiri sendiri atau tidak
bergantung pada orang lain
3. Lebih Beriman
Pada pokok pemikiran ketiga ini mengandung makna kondisi dimana keyakinan dan kepercayaan
masyarakat Kabupaten Situbondo kepada Tuhan Yang Maha Esa lebih meningkat
4. Sejahtera
Sejahtera mempunyai makna suatu keadaan atau kondisi kehidupan manusia yang tercipta ketika
berbagai permasalahan sosial dapat dikelola dengan baik, kebutuhan dasar dapat terpenuhi serta
kesempatan sosial bisa dimaksimalisasi. Jadi menunjukkan kondisi dimana permasalahan sosial
masyarakat Kabupaten Situbondo sudah dikelola dengan baik dan kebutuhan masyarakat
Kabupaten Situbondo sudah terpenuhi, baik kebutuhan lahir dan batin
5. Berkeadilan
Berkeadilan mempunyai makna suatu keadaan atau kondisi dimana manusia mempunyai
keadilan. keadilan adalah semua hal yang berkenan dengan sikap dan tindakan dalam hubungan
antarmanusia, yang dimana seseorang memperlakukan sesamanya sesuai dengan hak dan
kewajibannya, perlakukan tersebut tidak pandang bulu atau pilih kasih, melainkan semua orang
diperlakukan sama sesuai dengan hak dan kewajibannya
Untuk mewujudkan Visi tersebut, Misi Puskesmas Banyuputih sebagai berikut :

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan


2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau.
Adapun penjelasan misi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Puskesmas Banyuputih mengedepankan upaya promotif dan preventif pada
masalah kesehatan walaupun bukan berarti mengesampingkan kegiatan kuratif.
2. Pelayanan Puskesmas Banyuputi meliputi upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat sebagai upaya agar masyarakat di wilayah kerjanya
makin berdaya di bidang kesehatan.
3. Puskesmas Banyuputih menyelenggarakan pelayanan kesehatan dalam upaya
memenuhi kebutuhan dan kepuasan seluruh lapisan masyarakat .Sehingga
berupaya untuk mendekatkan akses pelayanan dan biaya terjangkau.
Puskesmas Banyuputih juga mempunyai Motto dan Tata Nilai yaitu :
Motto : “Keseahatanmu adalah Harapanku”
Tata Nilai : CE = Cepat dalam memberkarikan Pelayanan Sesuai dengan Respontime
TA = Pelayanan yang diberikan Sesuai dengan SOP
R = Ramah dalam Memberikan Pelayanan dengan 3S (Senyum, Salam, Sapa)

II.1.2 Kondisi Geografis

Puskesmas Banyuputih merupakan Puskesmas paling timur di Kabupaten Situbondo dan


berbatasan dengan Selat Madura di sebelah utara, sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali,
sebelah selatan berbatasan dengan Kab. Banyuwangi, serta sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Asembagus.
Luas wilayah kerja Puskesmas Banyuputih adalah 242.480 km². Luas wilayah per desa
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Desa di Puskesmas Banyuputih
No. Desa LUAS (KM2)
1 Banyuputih 10.260
2 Sumberejo 23.240
3 Sumberanyar 97.710
4 Sumberwaru 111.270
5 Wonorejo 239,190
JumlahDesa: 5 Desa 481,670
Sumberdata :Data Kecamatan tahun 2018

2.1.2. Kondisi Demografi

2.1.2.1 Data Kependudukan


Jumlah penduduk di Puskesmas Banyuputih mencapai 481,670 jiwa. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel jumlah penduduk Kecamatan Banyuputih berdasarkan
jenis kelamin sebagai berikut :
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di wilayah kerja Puskesmas
Banyuputih

NO NAMA DESA L P TOTAL


1 Banyuputih 2.495 2.518 4.965
2 Sumberejo 9.794 9.884 19.678
3 Sumberanyar 8.032 8.105 16.137
4 Sumberwaru 4263 4.303 8.566
5 Wonorejo 3391 2.422 6.812
Jumlah 27975 28232 56.207
SumberData : Data Kecamatan Banyuputih Th.2018
2.1.2.2 Sarana Pelayanan Kesehatan
Secara umum jumlah sarana pelayanan kesehatan yang berada di Kecamatan Banyuputih
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.5 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Banyuputih
NO JENIS SARANA YAN KES JUMLAH KETERANGAN
1 RSU UMUM 0
2 RUMAH BERSALIN 0
3 PUSKESMAS 1
4 PONKESDES 4
5 POLI KLINIK SWASTA 1
6 PRAKTEK DOKTER SWASTA 2
7 PRAKTEK BIDAN SWASTA 5
8 PERAWAT PRAKTEK MANDIRI 7
Sumber data: Data Umum Puskesmas Banyuputih 2019

2.1.2.3 Ketenagaan di Puskesmas beserta jaringannya


Untuk ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan di Puskesmas Banyuputih beserta
jaringannya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.6 Jumlah Ketenagaan di Puskesmas Banyuputih berserta jaringannya.

No. Pendidikan Status Kepegawaian


PNS CPNS NON PNS
1 DokterUmum 1 1 -
2 Dokter Gigi 1 - -
3 Apoteker - 1 -
4 SKM - - 2
5 Akper 9 - 14
6 AKL - - -
7 AKZI 1 - 1
8 AKBID 7 - 20
9 AAK - - 1
10 SLTA 8 - 4
11 S1 1 - 4
Sumber data: Data Kepegawaian Puskesmas Banyuputih th. 2019

2.1.5 Sarana dan Prasarana Penunjang


Dalam rangka pelaksanaan kegiatan program di Puskesmas Banyuputih beserta
jaringannya dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang berupa maupun alat kesehatan lainnya
yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 2.7 Sarana dan Prasarana Penunjang di Puskesmas Banyuputih

No. Jenis Sarana Penunjang Jumlah Sarana Penunjang


Kebutuhan Ketersediaan Kesenjangan
1. Lembar balik kelas ibu 10 2 8
hamil
2. Laptop 2 2 0
3. Printer 3 1 2
4. Buku KIA 700 650 50
5. Rumah Abu ( Penyimpanan 1 1 -
Limbah Infeksius )
6. Sanitarian Kit 1 paket 1 paket -
7. Almari kaca ( tempat 1 0 1
penyimpanan Sanitarian Kit)
8. Lansia Kit 10 1 9
9. Poster 10 0 10
10. Leaflet 10 0 10
11. Bahan Lab Stik GDA 20.000 5000 15.000
12. Bahan Lab Stik Cholest 15.000 3500 11.500
13. Alat Lab Humasens GDA 10 4 6
14. Alat Lab Humasens 10 4 6
15. Blood lancet 20.000 3500 16.500
16. Alkohol Swab 20.000 3500 16.500
17. Register Lansia 30 30 0
18. Register Pra Lansia 20 20 0
19. Vaksin 40 vial/bulan 40 vial/bulan -
20. Logistik 360/bulan 360/bulan -
21. Kulkas vaksin 9 8 1
No. Jenis Sarana Penunjang Jumlah Sarana No. Jenis Sarana
Penunjang Penunjang

22. Vaccine Carrier 9 12 -


23. Fridge tag 9 7 2
24. Termometer kulkas 9 7 2
25. Cool pack 36 46
26. Notebook 1 1 -
27. Timbangan 2 2 -
28. Alat ukur Tinggi 2 2 -
29. Tensimeter 2 1 -1
30 Stetoskop 2 1 -1
31. Ishihara 2 1 -1
32. Gaputala 2 2 -
33. HB Meter 2 - -2
34. Termometer 3 3 -
35. Poster snellen 2 2 -
36. Penlight 2 2 -
37. Pengait serumen 2 2 -
38. Spekulum telinga 2 2 -
39. Spekulum hidung 2 2 -
40. Pinhole 2 1 -1
41. USG 1 1 0
42. Laboratorium 1 1 0
43. ECG 1 0 0
44. Radiologi 1 0 1
Alat Fogging 3 3 0
45.
46. Senter 3 0 3
47. Meja 1 0 1
48. Kursi 1 0 1
49. Almari 1 0 1
50. Ruang penyimpanan alat 1 0 1
fogging
Sumberdata : PKM Banyuputih 2019

2.1.6 Peran Serta Masyarakat

Secara umum jumlah penyebaran peran serta masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Banyuputih terdiri dari :

Tabel 2.8 Penyebaran Posyandu, kader, dan dukun bayi yang ada di wilayah
Kecamatan Banyuputih
Dukun Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah
Jumlah Bayi Posyandu Kader Guru
No. Desa Kader
Posyandu Lansia Lansia Paud /
Posyandu
TK
1. Banyuputih 9 45 4 2 10 21
2. Sumberejo 11 55 5 3 15 41
3. Sumberanyar 15 75 3 2 10 43
4. Sumberwaru 11 55 2 2 10 25
TOTAL 46 230 14 9 45 45

2.2 Data Khusus


2.2.1. Derajat Kesehatan
a. Jumlah Kematian Ibu : 1 orang
b. Jumlah Kematian Perinatal : - orang
c. Jumlah Kematian Neonatal : 4 orang
d. Jumah Lahir Mati : 1 orang
e. Jumlah Lahir Hidup : 664 orang
f. Jumlah kematian Bayi : 1 orang
g. Jumlah Kematian Balita : 0 orang
h. Jumlah Desa Siaga : 4 Desa
2.2.2 . Program
a. Data Jumlah Tempat-Tempat Umum di wilayah Kecamatan Banyuputih
Secara umum jumlah penyebaran tempat-tempat umum di wilayah kerja Puskesmas Banyuputih
terdiri dari :
Tabel 2.9 Penyebaran Tempat-Tempat Umum di wilayah Kecamatan Banyuputih
Pom
Tempat Warung/ Pelabu
No. Desa Pasar Terminal Bensin
Ibadah RM han
1. Banyuputih 2 2 - - - -
2. Sumberejo 2 2 - - 1 -
3. Sumberanyar 10 1 - - - -
4. Sumberwaru 3 3 - - - -
TOTAL 17 8 - - 1 -
b. Data Jumlah Tempat Kerja di wilayah Kecamatan Banyuputih
Secara umum jumlah penyebaran tempat kerja di wilayah kerja Puskesmas Banyuputih terdiri
dari

Tabel 2.10 Penyebaran Tempat Kerja di wilayah Kecamatan Banyuputih

No. Desa Kantor Pemerintahan Kantor Swasta Pabrik

1. Banyuputih 1 - -
2. Sumberejo 3 - -
3. Sumberanyar 3 - -
4. Sumberwaru 3 1 -
TOTAL 10 1 -
c. Data Jumlah Sarana Kesehatan di wilayah Kecamatan Banyuputih
Secara umum jumlah penyebaran sarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Banyuputih
terdiri dari
Tabel 2.11 Penyebaran Sarana Kesehatan di wilayah Kecamatan Banyuputih

No. Desa Pemerintah Swasta

1. Banyuputih 2 -
2. Sumberejo 3 1
3. Sumberanyar 2 -
4. Sumberwaru 2 -
TOTAL 9 1

d. Data Jumlah Institusi Pendidikan di wilayah Kecamatan Banyuputih


Secara umum jumlah penyebaran institusi pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Banyuputih
terdiri dari
Tabel 2.12 Penyebaran Institusi Pendidikan di wilayah Kecamatan Banyuputih

No. Desa SD/MI SLTP/MTs SMA/MA

1. Banyuputih 5 4
2. Sumberejo 10 7 4
3. Sumberanyar 12 2 4
4. Sumberwaru 4 2 1
TOTAL 31 15 9

e. Data Jumlah Pondok Pesantren di wilayah Kecamatan Banyuputih


Secara umum jumlah penyebaran pondok pesantren di wilayah kerja Puskesmas Banyuputih
terdiri dari
Tabel 2.13 Penyebaran Pondok Pesantren di wilayah Kecamatan Banyuputih

No. Desa Pondok Pesantren


1.Banyuputih -
2.Sumberejo 3
3.Sumberanyar 3
4.Sumberwaru 2
TOTAL 8
f. Data Pengembangan UKBM
Secara umum jumlah pengembangan UKBM di wilayah kerja Puskesmas Banyuputih terdiri
dari
Tabel 2.13 Penyebaran Pengembangan UKBM di wilayah Kecamatan Banyuputih

No. Desa Poskestren UKK Poskesdes

1. Banyuputih - - 1
2. Sumberejo 1 - 1
3. Sumberanyar 1 1 1
4. Sumberwaru - - 1
TOTAL 2 1 4
2.2.3 Data Hasil Survey Kebutuhan Masyarakat
1. Hasil analisa survey PHBS 2018
Berdasarkan hasil analisa survey PHBS tahun 2018, didapatkan hasil sebagai berikut:
No Nama Desa Masalah Utama
1 Desa Banyuputih Rendahnya perilaku tidak merokok sebesar 41 %
Rendahnya perilaku jamban sehat sebesar 88 %
Rendahnya perilaku menimbang balita di posyandu sebesar 91 %
2 Desa Sumberejo Rendahnya perilaku tidak merokok sebesar 37%
Rendahnya perilaku jamban sehat sebesar 81 %
Rendahnya perilaku pemberantasan sarang nyamuk sebesar 88 %
3 Desa Sumberanyar Rendahnya perilaku tidak merokok sebesar 33 %
Rendahnya ASI Eksklusif sebesar 59%
Rendahnya perilaku BAB di jamban sebesar 83%
No Nama Desa Masalah Utama
4 Desa Sumberwaru Rendahnya perilaku tidak merokok sebesar 40 %
Rendahnya perilaku pengguaan jamban sebesar 65%
Rendahnya ASI Ekslusif sebesar 78 %
Dari masalah yang ada dapat di prioritaskan beberapa hal yang akan diselesaikan berdasarkan beberapa
aspek yang ada diwilayah kerja Puskesmas Banyuputih
No Prioritas Masalah Kesehatan Intervensi
1 Rendahnya perilaku a. Penyuluhan tentang manfaat ASI eksklusif di posyandu
pemberian ASI Eksklusif b. Bimbingan teknis kelompok pendukung ASI
sebesar 80,5 % c. Pembentukan kelompok pendukung ASI

2 Rendahnya perilaku a. Pemicuan sanitasi jamban


pengguaan jamban sebesar b. Pemberdayaan masyarakat melalui pemicuan STBM
81,2 % c. Penyuluhan tentang manfaat jamban sehat

3 Rendahnya perilaku tidak a. Penyuluhan tentang bahaya rokok di posyandu


merokok di dalam rumah b. Monitoring dan evaluasi penerapan KTR di sekolah
sebesar 38,6 %

2. Hasil analisis Survey Mawas Diri (SMD)


Berdasarkan hasil analisa survey SMD 2018, didapatkan hasil sebagai berikut:
No Nama Desa Masalah Utama
1 Desa Banyuputih Penyakit sendi/rematik/encok berdasarkan diagnosis oleh tenaga
kesehatan sebesar 26%
Perilaku merokok di masyarakat sebesar 54%

2 Desa Sumberejo Pembuangan limbah kamar mandi di pekarangan/sembarangan sebesar


64%
3 Desa Sumberanyar Penyakit sendi/rematik/encok berdasarkan diagnosis oleh tenaga
kesehatan sebesar 20%
Perilaku merokok di masyarakat sebesar 72%

4 Desa Sumberwaru Pembuangan limbah kamar mandi ke sawah atau kebun sebesar 48,66%
Perilaku merokok di masyarakat sebesar 77,33%

Dari masalah yang ada dapat di prioritaskan beberapa hal yang akan diselesaikan berdasarkan beberapa
aspek yang ada diwilayah kerja Puskesmas Banyuputih
No Prioritas Masalah Kesehatan Intervensi
1 Perilaku merokok a. Membentuk kawasan tanpa rokok di balai desa
b. Penyuluhan tentang bahaya rokok

2 Penyakit sendi/rematik/encok a. Penyuluhan tentang penyakit sendi dan pencegahannya di


berdasarkan diagnosis oleh posyandu lansia dan posbindu
tenaga kesehatan b. Melakukan senam dan pemeriksaan ke laboratorium pada
masyarakat melalui posyandu lansia dan posbindu

3 Pembuangan limbah kamar a. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya menggunakan


mandi saluran pembuangan limbah tertutup

2.1.4 Daftar 10 Penyakit Terbanyak

No Jenis Penyakit Jumlah


1 Gastritis,unspecified 7.454
2 Artritis lainnya 4.784
3 Acute upper respiratory infections of multiple and unspecifi 4.424
4 Irritant contact dermatitis 4.407
5 Influenza,virus not identified 2.439
6 Fever,unspecified 2.438
7 Diarrhoe & gastroenteritis of presumed infection origin 2.162
8 Essential(primary) hypertension 1.739
9 Malaise and fatigue 1.416
10 Acute nasopharingitis (commmond cold) 1.228
Sumber Data: Data 10 Penyakit Terbanyak PKM Banyuputih Th.2018

2.2.Tugas, Fungsi dan Struktur Puskesmas Banyuputih ( perbub sotk )


2.2.1. Tugas

2.2.2. Fungsi

2.2.3. Sturktur
Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan No. tahun 2018 tentang Struktur Organisasi
Puskesmas menyebutkan bahwa, Puskesmas
dipimpin oleh Kepala Puskesmas yang dibantu oleh 1 (satu) Ka Sub Bag Tata usaha dan
6 (enam)
Penanggung Jawab. Yaitu Penanggung Jawab UKP,Penanggung Jawab
UKM,Penanggung Jawab PPI ,Penanggung Jawab Audit Internal,Penanggung Jawab
Mutu dan Penanggung Jawab Jejaring dan Jaringan

2.3. Sumber Daya Puskesmas Banyuputih


2.3.1. Sumber Daya Manusia
Susunan Kepegawaian puskesmas Banyuputih
Kepegawaian (Sumber Daya Manusia) merupakan faktor penting dalam
pencapaian
tugas pokok dan fungsi Puskesmas Banyuputih . Jumlah SDM di
Puskesmas Banyuputih sampai dengan 1 Oktober pada tahun 2018
sebanyak 104 orang,
dengan uraian sebagai berikut
Tabel 2.1
Jumlah Jabatan Dinas Kesehatan Situbondo Berdasarkan Jabatan

No JABATAN JUMLAH
1 Struktural Eselon 1
2 Fungsional tertentu
3 Staf

Tabel 1.5
Data ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan di Puskesmas Banyuputih tahun 2019
Status Kepegawaian
No Pendidikan
PNS NON PNS
1. Dokter Umum 1
2. Dokter Gigi 2
Apoteker/Asisten
3. 0
Apoteker
4. SKM 1
5. Akper 14 19
6. S1 Keperawatan 0
7. AKZI 1 1
8. AKBID 8 27
9. Analis Kesehatan 0 1
10. SAA 0
11. SPK 0
12. Bidan D4 2
13. SMAK
14. SPPH 1
SPG ( Sekolah
15. 1
Perawat Gigi)
16 S1 1 5
17. SLTA 13 5
18. SLTP 1
19. SD
Jumlah 46 58
Sumber : Jumlah SDM Kesehatan di Puskesmas Banyuputih pada tahun 2019

2.3.2. Sarana dan Prasarana ( Sesuai simbada/aspak )


3. Tabel 2.7 Sarana dan Prasarana di Puskesmas Banyuputih

No. Jenis Sarana Jumlah


1. Puskesmas Induk 1
2. Puskesmas Pembantu 5
3. Ponkesdes 4
4. Posyandu
5. Laboratorium
Sumberdata : PKM Banyuputih 2019

3.2. Kinerja Pelayanan Puskesmas Banyuputih

3.3. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Puskesmas Banyuputih


EKSTERNAL (Tantangan dan Peluang)
Tantangan :
1. Geografis
2. Budaya
3. Ekonomi
4. Pemekaran puskesmas
5. SDM( peningkatan kesejahteraan dan standarisasi)
Peluang :
1. Sumber daya alam
2. Pondok pesantren
3. Kerjasama lintas sektor
INTERNAL ( Kekuatan dan Kelemahan)
Kekuatan : Kapitasi
Kelemahan : SDM(budaya kerja,belum sesuai standart,kompetensi)

3.4. Analisis Terhadap Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis


(KLHS) Sesuai dengan Pelayanan Puskesmas Banyuputih
(hasil kajian UKL dan UPL)
BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PUSKESMAS BANYUPUTIH

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Puskesmas


Banyuputih
1) Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), hal ini disebabkan belum semua
Ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC (Antenatal Care) sesuai dengan standart,
masih kurangnya tenaga kesehatan yang berkompeten terhadap penanganan Ibu
hamil Risiko tinggi, belum semua Ibu hamil mendapatkan pendampingan, dan
belum maksimalnya sistem informasi rujukan persalinan.
2) Kasus gizi buruk dan Stunting
Masih tingginya kasus gizi buruk dan stunting. Hal ini disebabkan antara lain :
a. Belum semua Ibu hamil mendapatkan pemeriksaan kehamilan sesuai standart.
b. Rendahnya pengetahuan masyarakat khususnya ibu dalam pemberian makanan
pendamping ASI,
c. Masih kurangnya cakupan pemberian ASI eksklusif,
d. Belum semua anak BALITA mendapatkan pelayanan sesuai standart antara lain
: penimbangan minimal 8 kali setahun, pengukuran panjang/tinggi badan
minimal 2 kali setahun , pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun.
3) Meningkatnya angka kesakitan Penyakit Tidak Menular antara lain
hipertensi dan diabetes hal ini disebabkan karena :
a) Belum sadarnya masyarakat terhadap pola hidup sehat seperti makan buah
dan sayur, aktifitas fisik, tidak merokok dan cek kesehatan rutin.
b) Kesadaran masyarakat untuk periksa masih rendah, melakukan periksa ke
Puskesmas jika ada keluhan, dan pengobatan krioterapi belum bisa
digunakan.
4) Masih tingginya penularan penyakit, yaitu HIV/AIDs, TB, kusta,
pneumonia pada balita, DBD, dan diare hal ini disebabkan antara lain :
a. Belum semua orang berisiko terinfeksi HIV (pasien IMS, waria /
transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga
pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar hanya
pasien ibu hamil, pasien TB.
b. Belum semua orang terduga TBC dilakukan pemeriksaan dahak.
c. Masih rendahnya kesadaran dan peran serta masyarakat dalam menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) antara lain masih banyaknya
perilaku buang air besar sembarangan atau masih ada masyarakat yang
tidak mempunyai akses jamban sehat,.
5) Meningkatnya jumlah masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan
kesehatan, sementara masih terdapatnya pasien miskin yang tidak termasuk JKN
PBI berdasarkan data verifikasi.
6) Sumber daya manusia baik kompentensi ( kualitas ) maupun kuantitas
berdasarkan kebutuhan puskesmas belum terpenuhi, antara lain :
 Belum memiliki asisten apoteker atau apoteker
 Masih banyak tenaga non PNS
 Tenaga medis, paramedis dan bidan belum semuanya megikuti pelatihan (
kompetensi yang disyarakatkan )
 Jumlah tenaga yang berkuran karena adnya pemekaran Puskesmas
Banyuputih dan Puskesmas wonorejo diwilayah kerja kecamatan
banyuputih
7) Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang belum terpenuhi seperti obat obatan ,
bahan laborat dan alat kesehatan
8) Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan Masih rendah hal ini dapat
dilihat dari pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat misalnya merokok, makan
makanan cepat saji, dan buang air sembarangan
9) Budaya
Prilaku dan masyarakat masih dipengaruhi oleh budaya dan mitos mitos tertentu yang
membahayakan kesehatan seperti menolak imunisasi karena keyakinan vaksin haram
dan ibu hamil muda ( trimester 1 ) tidak periksa karena kehamilannya akan hilang
10) Adnya wilayah dengan letak geografis sulit
Dusun merak desa sumberwaru termasuk daerah terpencil sehingga sulit terhadap
akses pelayanan kesehatan
11) Kurangnya dukungan lintas sector terhadap pembangunan kesehatan
Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran lintas sector bahwa kesehatan adalah
tanggung jawab bersama bukan hanya tanggung jawab puskesmas
12) Mutu pelayanan kesehatan belum maksimal hal ini dilihat dari program inovasi yang
belum memiliki daya ungkit terhadap pencapain SPM dan PKP

3.2. Telaahan Visi, Misi Puskesmas Banyuputih

Visi Puskesmas Banyuputih tahun 2020-2024 mengacu pada visi yang Dinas Kesehatan
Kabupaten Situbondo adalah sebagai berikut:
“Terwujudnya Masyarakat Banyuputih Yang Madani, Mandiri, Serta Lebih
Beriman, Sejahtera, dan Berkeadilan”
Visi tersebut mengandung pengertian keberadaan Puskesmas Banyuputih
diharapkan dapat memberikan manfaat berupa kesehatan, kesejahtera dan memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Banyuputih, selain
itu Puskesmas Banyuputih mendorong dan meningkatkan kemandirian individu, keluarga
dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Banyuputih untuk hidup sehat.
Dengan menerapkan pelayanan kesehatan yang bermutu diharapkan masyarakat
mendapat kepuasan sesuai dengan kebutuhan dan harapannya, yang pada akhirnya akan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sejalan dengan visi dan misi Dinas
Kesehatan Kabupaten Situbondo yaitu “Terwujudnya Masyarakat Situbondo Yang
Madani, Mandiri, Serta Lebih Beriman, Sejahtera, dan Berkeadilan”
Misi Puskesmas Banyuputih
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
c. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau.
Berdasarkan Visi, Misi Dinas Kesehatan 2016-2021, maka Puskesmas Banyuputih menindaklanjuti
Visi: “Terwujudnya Masyarakat Situbondo Yang Madani, Mandiri, Serta Lebih Beriman,
Sejahtera, dan Berkeadilan”.. Utamanya Misi I yaitu Mendorong terwujudnya kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat dan kemitraan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Misi II yaitu
Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau dan Misi III Yaitu Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dan meningkatkan
upaya pengendalian penyakit serta penanggulangan masalah kesehatan Kemudian dijabarkan dalam
faktor penghambat dan pendorong sesuai dengan tupoksi Puskesmas Banyuputih sebagai berikut:

Tabel Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Puskesmas Banyuputih


terhadap Pencapaian Visi, Misi Dinas kesehatan Situbondo
Visi:“ “Terwujudnya Masyarakat Situbondo Yang Madani, Mandiri, Serta Lebih
Beriman, Sejahtera, dan Berkeadilan”.
Misi I : “Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan kemitraan
dalam pelayanan kesehatan masyarakat”

Misi II : “Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,


merata dan terjangkau”

Misi III : “Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dan meningkatkan upaya


pengendalian penyakit serta penanggulangan masalah kesehatan”

No Misi Dan Program Permasalahan Faktor


Dinas Kesehatan Pelayanan
Situbondo Puskesmas Penghambat Pendorong
Banyuputih
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Masih INTERNAL :
1. INTERNAL : - 1.
Mendorong 1. Pelayanan ugd ,
terwujudnya
kemandirian poned dan rawat
masyarakat untuk inap 24 jam
hidup sehat dan
kemitraan dalam 2. Adanya
pelayanan Fleksibilitas
Pengelolaan
kesehatan
keuangan
masyarakat” puskesmas
2. /status BLUD
Mewujudkan, 3. Dukungan dari
memelihara dan Pemerintah
meningkatkan Daerah sangat
pelayanan baik.
kesehatan yang 4. Perbub no. 73
bermutu, merata lambatnya tahun 2018
dan terjangkau” penurunan tentang
3. Angka penggunaan
Menggerakkan Kematian Bayi dana kapitasi
pembangunan 2. Masih dan non kapitasi
berwawasan tingginya JKN pada
kesehatan dan Angka faskes tingkat 1
meningkatkan Kematian Ibu 5. Keputusan
upaya 3. Belum bupati no.9
pengendalian optimalnya tahun 2018
penyakit serta akses terhadap tentang alokasi
penanggulangan kualitas mutu 1. SDM : dana kapitasi
pelayanan - Kompetensi JKN pada
masalah
kesehatan dasar puskesmas di
kesehatan” belum standart
kabupaten
dan rujukan
- Jumlah tenaga situbondo
4. Meningkatn yang kurang 6. Upaya
ya tren biaya
2. Sarana dan kesehatan
operasional
prasarana belum masyarakat
puskesmas.
memadai yang dilakukan
3. Pembiayaan oleh puskesmas
5. Belum banyuputih
operasional Obat
optimalnya lebih bersifat
dan perbekalan
implementasi preventif dan
kesehatan masih
Standar promotif
belum
Prosedur EKSTERNAL :
optimal
Operasional
pelayanan 4. Masih
rendahnya akses 7. Permenkes 75 th
puskesmas
terhadap kualitas 2014 ttg
lingkungan Puskesmas
6. Masih
tingginya sehat 8) Permendagri
penyakit 5. Belum no.86 tentang
menular dan tercukupinya perencanaan dan
tidak menular sarana prasarana evaluasi
7. Masih puskesmas sesuai pembangunan
rendahnya standar daerah
akses terhadap 6. Beberapa alat 9) Premendagri
kualitas kedokteran no. 79 tahun 2018
lingkungan harganya sangat tentang BLUD
sehat mahal
8. Masih 10) Permenkes
EKSTERNAL :
belum 46 tahun 2015 ttg
optimalnya Akreditasi
1. tindak lanjut
sediaan mutu, hasil koordinasi FKTP
manfaat, dan lintas sektor
keamanan belum 11. dukungan
sediaan optimal kepala desa melalui
farmasi, 2. Pemberdayaan SK penguatan desa
alkes masyarakat dalam
siaga
3.3. Penentuan Isu-isu Strategis/Program Prioritas Telaah
Dengan memperhatikan factor factor pelayanan puskesmas yang mempengaruhi
pelayanan puskesmas banyuputih ditinjau dari :
1. Gambaran pelayanan puskesmas banyuputih
2. Sasaran jangka menengah pada renstra dinas kesehatan

Tabel 3.1
Skor Kriteria Penentuan Isu-Isu Strategis
No. Kriteria Bobot

1 Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap 20


pencapaian sasaran Renstra Kementerian/Prov/Kab/Kota

2 Merupakan tugas dan tanggungjawab OPD 10

3 Dampak yang ditimbulkan terhadap public 20

4 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah 10

5 Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani 15

6 Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan 25

Tabel 3.2 nilai skala kriteria


Nilai Skala Total
ISU STRATEGIS Kriteria ke Skor
1 2 3 4 5 6
1. Masalah gizi buruk. 20 10 17 10 10 25 92
2. Tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian 20 10 17 10 11 25 93
bayi (AKB).
3. Meningkatnya angka kesakitan Penyakit Tidak Menular 15 5 10 7 13 10 60
antara lain hipertensi, diabetes, jantung, kanker, dan stroke
4. Pemenuhan SDM tenaga kesehatan baik kuantitas dan 15 5 10 7 13 10 60
kualitas yg kurang
5. Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan belum 5 10 10 5 10 0 40
memadai.
6. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap PHBS masih 5 5 10 10 0 25 55
rendah.
7. Rendahnya aksessibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang 15 7 15 10 10 15 72
berkualitas.
8. Belum optimalnya pemberdayaan masyarakat dalam 5 5 5 5 0 25 45
pembangunan kesehatan
9. Adanya restrukturisasi SOTK Dinas Kesehatan 15 10 5 7 5 15 57
10. Masih tingginya penularan penyakit, yaitu HIV/AIDs, TB, 10 5 10 5 10 10 50
kusta, pneumonia pada balita, DBD, dan diare
11. Belum optimalnya jaminan pembiayaan kesehatan terhadap 15 10 15 10 5 15 70
masyarakat miskin.
12. Standarisasi mutu layanan kesehatan belum maksimal 15 10 20 10 10 20 85
Dari Metode Penentuan strategis diatas dapat disimpulkan beberapa isu strategis :
1. Masih tingginya Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB )
2. Prevalensi gizi buruk yang masih tinggi
3. Standarisasi mutu layanan kesehatan belum maksimal
4. Rendahnya aksessibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
5. Belum optimalnya jaminan pembiayaan kesehatan terhadap masyarakat miskin
6. Meningkatnya angka kesakitan Penyakit Tidak Menular antara lain hipertensi,
diabetes, jantung, kanker, dan stroke
7. Pemenuhan SDM tenaga kesehatan baik kuantitas dan kualitas yg kurang
8. Adanya restrukturisasi SOTK Dinas Kesehatan
9. Masih tingginya penularan penyakit, yaitu HIV/AIDs, TB, kusta, pneumonia pada
balita, DBD, dan diare
10. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap PHBS masih rendah.
11. Belum optimalnya pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan
12. Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan belum memadai.
3.4 Perumusan Metodologi Pemecahan Masalah
Dari Lima Masalah yang sudah diuraikan diatas, masing - masing masalah tersebut
dilakukan analisa SWOT untuk menguraikan permasalahan dan pemecahan masalah. Khusus
AHH dan IKM Pelayanan Kesehatan
Analisa Swot Lingkungan Strategis Internal Dan Eksternal
Peluang (O) : Tantangan (T):

a. Adanya peraturan perundangan a. Adanya sarana pelayanan


yang mendukung pelaksanaan kesehatan swasta yang
urusan kesehatan; mendukung upaya
b. Adanya koordinasi lintas sektor peningkatan kesehatan;
yang baik; b. Beberapa akses pelayanan
c. Adanya dukungan stakeholders kesehatan masih sulit
terhadap pelaksanaan urusan dijangkau;
kesehatan; c. Perubahan iklim global dan
d. Adanya potensi pemanfaatan perubahan ekologis lokal
teknologi untuk mendukung meningkatkan potensi
pelayanan kesehatan; penyakit;
e. Adanya sarana pelayanan d. Masih terdapat masyarakat
kesehatan swasta yang yang belum memiliki jaminan
mendukung upaya peningkatan kesehatan;
kesehatan;
f. Adanya kebijakan Sustainable
Development Goals urusan
kesehatan;

Kekuatan (S): Alternatif Strategi (S-O): Alternatif Strategi (S-T):


a. Adanya komitmen a. Meningkatkan mutu kesehatan a. Meningkatkan pencegahan
dan pengendalian terhadap
pimpinan untuk masyarakat;
penyakit menular-tidak
mewujudkan tujuan b. Meningkatkan penjaringan dan menular
b. Meningkatkan akses
organisasi; pembinaan terhadap penyakit masyarakat terhadap sistem
b. Memiliki SOTK yang menular dan tidak menular jaminan kesehatan;
c. Meningkatkan kesadaran
jelas; masyarakat (individu-
c. Adanya Koordinasi keluarga-corporate) terhadap
pola hidup sehat;
yang baik dengan antar d. Meningkatkan penjaringan
unit dalam organisasi; dan pembinaan terhadap
penyakit menular dan tidak
d. Adanya komitmen menular
pimpinan;
e. Adanya SOP yang
lengkap dalam
pelayanan kesehatan;
Kelemahan (W): Alternatif Strategi (W-O): Alternatif Strategi (W-T):
a. Masih kurangnya a. Meningkatkan kualitas dan a. Menyelenggarakan
kompetensi tenaga kualitas tenaga kesehatan; pendidikan dan pelatihan bagi
kesehatan; b. Meningkatkan kualitas dan tenaga kesehatan;
b. Distribusi tenaga medis kuantitas sarana dan prasarana b. Memfasilitasi akreditasi
dan non medis belum pelayanan kesehatan; tenaga kesehatan;
merata; c. Memenuhi jumlah tenaga
c. Sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan
masih belum memadai; standar pelayanan;
d. Sarana dan prasarana d. Melakukan pemeliharaan
masih belum memadai; sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan;
e. Memfasilitasi akreditasi unit
pelayanan kesehatan;
f. Memenuhi kebutuhan sarana
dan prasarana kesehatan
sesuai dengan standar
pelayanan
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PUSKESMAS BANYUPUTIH

4.1. Visi dan Misi

Visi :
“Terwujudnya Masyarakat Situbondo Yang Madani, Mandiri, Serta Lebih Beriman,
Sejahtera, dan Berkeadilan”
Misi :
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
c. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau
4.2. Tujuan dan Sasaran Puskesmas Banyuputih

Tujuan merupakan suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
lima tahun kedepan, yang dijabarkan secara lebih operasional dari setiap misi. Tujuan kemudian
dijabarkan dalam sasaran, yaitu sebuah rumusan kondisi yang dapat menggambarkan tercapainya
sebuah tujuan.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara
terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5
(lima) tahun ke depan. Berdasarkan indikator kinerja sesuai tugas pokok dan fungsi
Puskesmas Banyuputih, maka sasaran yang dirumuskan adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan
b. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
Misi I : “Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan kemitraan
dalam pelayanan kesehatan masyarakat”

Misi II : “Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,


merata dan terjangkau”

Misi III : “Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dan meningkatkan upaya


pengendalian penyakit serta penanggulangan masalah kesehatan”
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Puskesmas Banyuputih

INDIKATOR kegiatan TAHUN DASAR


TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN
NO TUJUAN SASARAN TUJUAN/ SASARAN program (2019)
2020 2021 2022 2023 2024
(1) ( (3) ( ( (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Meningkatka Meningkatnya Indicator tujuan : KIA  ANC terpadu -
n kualitas akses kesehatan indeks kesehatan ( penurunan  Kunjungan rumah
kesehatan indicator sasaran AKI dan AKB ) bumil dan bayi
masyarakat Angka harapan resti
hidup meningkat  Kelas ibu hamil
 Inovasi “ sanyangi
janda ini “

2 GIZI  Sosialisasi asi


( penurunan ekslusif
Gizi buruk )  Pemberian PMT
gizi buruk
 Pemberian tablet
tambah dara pada
ibu hamil dan
remaja putri
3 KESLING  5 pilar STBM
( meningkatnya
kualitas
kesehatan
lingkungan )

4 PTM dan Lansia  Skrining PTM dan


( Deteksi dini lansia
penyakit tidak  Pengadaan bahan
menular pada Scrining
usia produktif
dan lansia
INDIKATOR kegiatan TAHUN DASAR
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN
NO TUJUAN SASARAN TUJUAN/ SASARAN program (2019)
2020 2021 2022 2023 2024
(1) ( (3) ( ( (6) (7) (8) (9) (10) (11)
5 P2M  Kunjungan rumah -
( pencegahan kasus penyakit
penyakit menular
menular )  Soialisasi
 Membuka poli PDP
untuk pengobata
TB – HIV

2 Manajemen  Pelatihan ( PPGD ,


SDMK APN, MU dan
ATLS
 Kontrak tenaga
BLUD dan APBD

Meningkatnya Indicator tujuan Mutu kepuasan  UKP : Pelayan


kualitas pelayanan :Meningkatnya pelanggan UGD poned dan
kesehatan indeks kepuasan Rawat inap 24 jam
peyanan kesehatan  UKM : kegiatan
indicator sasaran : promotif dan
prosentasi indeks preventif
kepusan  Pengadaan dan
pemeliharan
sarana dan
prasarana

Manajemen  Pelatihan ( PPGD ,


SDMK APN, MU dan
ATLS
 Kontrak tenaga
BLUD dan APBD
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan dalam lima tahun mendatang Puskesmas Banyuputih
mengikuti strategi dan kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo adalah sebagai berikut:
5.1. Strategi
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran maka strategi yang akan dilaksanakan oleh
Puskesmas Banyuputih dalam periode 2020-2024 adalah sebagai berikut:
5.1.1 Strategi dalam upaya Meningkatnya akses kesehatan
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam penanganan pelayanan Kesehatan
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya hidup
sehat, mencakup pelayanan kesehatan bagi seluruh kelompok usia mengikuti siklus hidup sejak
dari bayi sampai anak, remaja, kelompok usia produktif, maternal, dan kelompok usia lanjut
(Lansia), yang dilakukan antara lain melalui:
a. Melaksanakan penyuluhan kesehatan, advokasi dan menggalang kemitraan dengan
berbagai pelaku pembangunan termasuk pemerintah dan swasta.
b. Meningkatkan jumlah dan kemampuan tenaga penyuluh kesehatan masyarakat/dan
tenaga kesehatan lainnya.
c. Mengembangkan metode dan teknologi promosi kesehatan yang sejalan dengan
perubahan dinamis masyarakat.
d. Pembentukan dan pembinaan asman toga
e. Pembentukan TB care Aisyiah
2. Meningkatkan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular,
yang dilakukan antara lain melalui:
a. Melakukan pendataan dan pemeriksaan kesehatan dengan PIS-PK (Pendekatan
Indonesia Sehata melalui Pendataan Keluarga) di tingkat desa, dan peningkatan
partisipasi masyarakat dalam penemuan kasus, screening, maupun pengawasan
pengobatan.
b. Scrining berkala penyakit tidak menular
c. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam pengendalian penyakit menular
seperti tenaga epidemiologi, sanitasi dan laboratorium.
d. Sosialisasi / penyuluhan penyakit menular dan tidak menular\
e. Kerjasama lintas sektor ( pondok pesantren dan institusi pendidikan/Akbid) dalam
pelaksanaan kegiatan
3. Meningkatkan kesehatan lingkungan, yang dilakukan antara lain melalui:
a. Penyusunan regulasi bersama dengan lintas sector ( camat dan kepala desa) dalam upaya
menggerakkan sektor lain di daerah untuk berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan
penyehatan lingkungan seperti kawasan bebas asap rokok, peningkatan ketersediaan
sanitasi dan air minum layak,stop buang air besar serta tatanan kecamatan sehat.
b. Melibatkan kader dalam kegiatan survey rumah sehat dan sarana air bersih dan
pelaksanaan tindak lanjut hasil survey

c. Pengembangan pengelolaan air minum/bersih, pembuangan air limbah, jamban keluarga


dan pembuangan sampah dengan pendekatan berbasis masyarakat dan penerapan
teknologi tepat guna.
4. Peningkatan Sosialisasi tentang pentingnya program kesehatan ( promotif-preventif) bagi
masyarakat
5. Pemetaan Sumber Daya manusia,sarana prasarana,alat ,obat dan Manajemen Puskesmas,
yang dilakukan antara lain melalui:
a. Penguatan tim PTP dalam sinkronisasi perencanaan puskesmas
b. Pengusulan pengadaan tenaga sesuai kebutuhan melalui renbut, BOK dan BLUD ke
Dinas kesehatan
6. Memberikan sosialisasi terkait jaminan pelayanan kesehatan baik BPJS,SPM maupun
jampersal terhadap semua masyarakat tidak mampu.
7. Optimalisasi pusling dan pelayanan terpadu wilayah terpencil ( merak )
8. Advokasi ke dinas kesehatan terkait penganggaran penambahan gedung ( UGD dan kamar
mandi pasien rawat jalan )
9. Akselarasi perbaikan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan dalam rangka pencegahan dan
penanggulangan gizi buruk dan stanting antara lain :
a. Memaksimalkan pemanfaatan ruang laktasi di UPT puskesmas Banyuputih
b. Pendistribusian PMT pemulihan gizi buruk dan bumil KEK
c. Pemulihan gizi buruk melalui pengiriman/rujukan ke RPG Dinas Kesehatan
kabupaten Situbondo
10. Meningkatkan Upaya Kesehatan Perorangan melalui pelayanan UGD dan Poned 24 jam
11. Peningkatan pemanfaatan informasi dan teknologi untuk peningkatan pelayanan kesehatan
antara lain :
a. Pelatihan SDM terkait reviuw entery portal PTM dan Si – Messem, SIKDA dan
pendaftaran KIOS – K
12. Meningkatkan Koordinasi kemitraan dengan organisasi profesi, LSM dan Institusi Pendidika
5.1.2 Strategi Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
1. Kebijakan penanganan keluhan pasien di puskesmas banyuputih melalui SK kepala
puskesmas terkait team pengaduan, tupoksi dan alat pengaduan
2. Pemeliharaan sarana dan prasarana pengaduan serta pelaksanaan survey kepuasan pasien
3. Meningkatkan kemitraan dengan pihak swasta ( pondok pesantern, klinik dan akbid )
4. Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan ( pelatihan nakes mandiri atau pelatihan
organisasi profesi )
5. Meningkatkan koordinasi kemitraan dengan lintas sector
6. Rekomendasi usulan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan

6.2. Kebijakan
5.2.1 kebijakan dalam upaya Meningkatnya akses kesehatan
1. Perpektif masyarakat
a. Peningkatan sosialisasi tentang program kesehatan promotif preventif bagi
masyarakat
b. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam penanganan masalah kesehatan ( penurunan
AKI – AKB, Gizi Buruk dan Penyakit Menular dan Tidak Menular )
c. Meningkatkan Koordinasi kemitraan dengan organisasi profesi, LSM dan Institusi
Pendidikan
2. Perspektif Kelembagaan
a. Pemetaan Sumber Daya manusia,sarana prasarana,alat ,obat dan Manajemen
Puskesmas
b. Meningkatkan Upaya Kesehatan Perorangan melalui pelayanan UGD dan Poned 24
jam
3. Perspektif internal
a. Akselarasi perbaikan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan dalam rangka
pencegahan dan penanggulangan gizi buruk dan stanting.
b. Peningkatan pemanfaatan informasi dan teknologi untuk peningkatan pelayanan
kesehatan.
4. Perspektif keuangan
a. Memberikan sosialisasi terkait jaminan pelayanan kesehatan baik BPJS,SPM
maupun jampersal terhadap semua masyarakat tidak mampu
b. Optimalisasi pusling dan pelayanan terpadu wilayah terpencil ( merak )
c. Advokasi ke dinas kesehatan terkait penganggaran penambahan gedung ( UGD dan
kamar mandi pasien rawat jalan )
5.2.2 kebijakan Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
1. Perpektif masyarakat
a. Meningkatkan koordinasi kemitraan dengan lintas sector
b. Meningkatkan kemitraan dengan pihak swasta ( pondok pesantern, klinik dan akbid )
2. Perspektif Kelembagaan
a. Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan ( pelatihan nakes mandiri atau pelatihan
organisasi profesi )
4. Perspektif internal
a. Kebijakan penanganan keluhan pasien di puskesmas banyuputih melalui SK kepala
puskesmas terkait team pengaduan, tupoksi dan alat pengaduan.
b. Pemeliharaan sarana dan prasarana pengaduan serta pelaksanaan survey kepuasan
pasien.
5. Perspektif keuangan
a. Rekomendasi usulan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan
b. Advokasi ke dinas kesehatan terkait penganggaran penambahan gedung ( UGD dan
kamar mandi pasien rawat jalan )
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

I.1 Rencana Program dan Kegiatan

Rencana program/kegiatan disusun berdasarkan ketentuan dan aturan yang tertuang


didalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunandaerah, tata cara evaluasi
rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana
pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan rencana pembangunan jangka
panjang daerah, rencana pembangunan jangka menengah daerah, dan rencana kerja pemerintah
daerah. Rencana program/kegiatan disusun berdasarkan kewenangan, serta tugas pokok dan
fungsi Puskesmas sebagai institusi yang melaksanaan pelayanan kesehatan. Program yang
dilaksanakan oleh Puskesmas Banyuputih dapat dilihat pada Tabel 6.1 di bawah ini.
BAB VII
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN PUSKESMAS BANYUPUTIH

Penetapan indikator kinerja Puskesmas Banyuputih adalah untuk menjaga konsistensi


dan kesinambungan antara Rencana Strategis Dinas Kesehatan. Tujuan dari misi Dinas
kesehatan kabupaten Situbondo adalah “Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau”, dan sasaran yang menjadi tanggung jawab
sesuai dengan misi Puskesmas Banyuputih adalah “Memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau serta Memelihara dan meningkatkan kesehatan
individu, masyarakat dan lingkungan.
7.1 Indikator kinerja utama Puskesmas Banyuputih
Indikator Kinerja Utama Puskesmas Bayuputih sudah mengacu pada tujuan dan sasaran
Dinas Kesehatan kabupaten Situbondo Tahun 2016-2021. Berikut ini indikator kinerja Utama
Puskesmas Banyuputih dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan kabupaten Situbondo.
Target Kinerja
Indikator Sasaran Indikator sasaran
Tujuan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Tujuan (Dampak) (Dampak)
2020 2021 2022 2023 2024
Meningkatnya
pelayanan Umur
kesehatan Harapan 68,43 68,44 68,45 68,46 68,47
bagi Hidup
masyarakat

Cakupan
Akses
70 80 90 95 100
Jamban
Sehat

Meningkatn
Pelayanan
ya Derajat
Kesehatan Ibu 88 90 92 94 96
Kesehatan
Hamil (%)
Masyarakat
Pelayanan
Kesehatan Ibu
94 95 96 97 98
Bersalin (%)

Pelayanan
Kesehatan bayi 94 95 96 97 98
baru lahir (%)
Pelayanan
Kesehatan Balita 90 91 92 93 94
(%)
Pelayanan
Kesehatan pada
80 82 84 86 88
usia pendidikan
dasar (%)
Pelayanan
Kesehatan pada
76 77 78 79 80
usia Produktif
(%)
Pelayanan
Kesehatan Pada 40 42 44 46 50
Usia Lanjut (%)
Pelayanan
Kesehatan
Penderita 50 70 100 100 100
Hipertensi (%)

Pelayanan
Kesehatan
penderita 50 70 100 100 100
Diabetes
Mellitus(%)
Pelayanan
Kesehatan orang
dengan gangguan 100 100 100 100 100
jiwa berat(%)

Pelayanan
Kesehatan Orang
70 75 80 85 90
dengan TB(%)

Pelayanan
Kesehatan orang
dengan resiko
65 70 75 80 85
terinfeksi
HIV(%)

Kasus kematian
ibu 31 31 30 29 28

AKB/100.000
KLH (orang) 12,3 12 12 11,5 11,5

Meningkatn Indeks Kepuasan


ya Mutu Masyarakat
Pelayanan terhadap 76 77 78 79 80
Kesehatan pelayanan
Masyarakat kesehatan
BAB VIII
PENUTUP

8.1 Kesimpulan
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Banyuputih tahun 2020-2024 ini
mengacu pada visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo yang disesuaikan dengan
Arah dan Pembangunan Kabupaten Situbondo.
Rencana Strategis (Renstra) ini disusun dengan tujuan agar dapat menjawab dan
memfokuskan upaya Puskesmas Banyuputih dalam menghadapi tantangan pembangunan
kesehatan di Kabupaten Situbondo ini yang semakin kompleks.
Rencana Strategis (Renstra) ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian kegiatan di Puskesmas Banyuputih Kabupaten situbondo dalam 5
tahun ke depan, serta diharapkan lebih terarah dan terukur.
8.2 Rekomendasi
1. Rencana Strategis ini merupakan acuan utama dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja)
kegiatan Puskesmas Banyuputih, setiap tahunnya mulai tahun 2020 sampai dengan 2024.
2. Penyelenggara atau pelaku Rencana Strategis ini adalah seluruh pegawai Puskesmas yang
terbagi dalam kegiatan-kegiatan di dalam gedung (Upaya Kesehatan Perorangan) dan
kegiatan di luar gedung (Upaya Kesehatan Masyarakat).
3. Penyelenggaraan Rencana Strategis ini dilakukan melalui siklus perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban.
4. Program-program yang termuat dalam Rencana Puskesmas Banyuputih, dalam
pelaksanaannya membutuhkan kerjasama dan koordinasi antara lintas program dan lintas
sektor dan kemitraan dengan swasta. Dan dukungan dari kader kesehatan dan tokoh
masyarakat.
8.3 Harapan
Rencana strategis ini diharapkan dapat dipakai sebagai acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian upaya Puskesmas Banyuputih dalam kurun waktu lima tahun
(2020 – 2024). Rencana strategis ini disusun sedemikian rupa sehingga hasil pencapaiannya
dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan
Puskesmas Banyuputih
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Rencana Strategis Puskesmas
Banyuputih Tahun 2020 – 2024 disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas
dedikasi yang tinggi serta kerja keras demi tercapainya visi dan misi Puskesmas Banyuputih
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Banyuputi

Anda mungkin juga menyukai