Anda di halaman 1dari 33

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam upaya meningkatkan proses belajar pembelajaran bagi mahasiswa tingkat akhir
program Diploma III (D-III) Analis Kesehatan, dipandang perlu untuk diberikan pengetahuan
dan wawasan agar memiliki penguasaan pengetahuan (kognitif) dan keterampilan
(psikomotor) yang dapat di praktekan secara utuh di lapangan. Untuk itu pada semester akhir
sesuai kurikulum program studi Analis Kesehatan, diselenggarakan kegiatan Praktek Belajar
Lapangan (PBL). Kegiatan PBL bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa
mengalami dan mempraktekan serta mencoba secara nyata pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh pada setiap tahap pendidikan, disertai dengan sikap profesional dibidang
laboratorium kesehatan.

1.2 Tujuan
Program kegiatan PBL merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa
yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami dan
mempraktekan serta mencoba secara nyata pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
pada setiap tahap pendidikan, disertai dengan sikap profesional sesuai profesinya.

1.3 Manfaat
1. Meningkatkan keterampilan dalam merencanakan, mempersiapkan dan pengambilan
sampel / spesimer dan mengadakan pemeriksaan.
2. Meningkatkan motivasi mahasiswa tentang manfaat pemeriksaan laboratorium.
3. Melatih pengembangan kerjasama dengan tenaga kesehatan.
4. Melatih dan mengembangkan sikap keterampilan mahasiswa dalam pemberian
pelayanan kesehatan khususnya pelayanan laboratorium.

1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

BAB II

GAMBARAN TEMPAT PBL

2.1 Sejarah
Perkembangan transfusi darah di Indonesia bermula sejak kolonialisme Belanda. Ketika
itu, negara kerajaan tersebut mendirikan Palang Merah Belanda bagian Indonesia atau
Nederlandsch Roode Kruis Afdeling Indonesia (NERKAI) di Indonesia.
Sebagai perwakilan Palang Merah Belanda di Indonesia NERKAI juga memberikan
pelayanan transfusi darah, khususnya korban perang antara pejuang Indonesia melawan
tentara Belanda. Meskipun dalam keadaan perang, NERKAI tidak membedakan pelayanan
transfusi darah yang mereka berikan dan bersikap netral.
Tepat satu bulan kemerdekaan Indonesia, 17 September 1945, Presiden Pertama
Indonesia Ir. Soekarno, secara resmi membentuk organisasi Palang Merah Indonesia.
Organisasi pertama yang dibentuk setelah kemerdekaan ini memegang teguh prinsip-prinsip
dasar gerakan internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
PMI mulai menyelenggarakan pelayanan donor darah dengan nama Dinas Transfusi
Darah (DTD). Kemudia pada Kongres PMI ke-5 di Bogor, tahun 1951, DTD melaksanakan
demostrasi pengambilan darah yang dihadiri oleh Presiden Soekarno. Sejak saat itu PMI
disejumlah Kota Besar seperti Jakarta, Semarang, Medan, Surabaya, Makassar dan Kota
Besar lainnya, juga mulai melaksankan pelayanan transfusi darah. Meskinpun demikian
layanan tersebut masih terbatas hanya di Kota Besar saja.
Pengurus Markas Besar PMI mengubah sebutan Dinas Transfusi Darah menjadi Dinas
Pemindahan Darah (Divisi VI). Kemudian Divisi Vi berganti menjadi Dinas Dermawan
Darah (DDD). Pada pembentukan awal, pengelolaan DDD oleh Markas Besar PMI di Jalan
Sutomo No.7. kemudian, Jumat, 21 Oktober 1980 Pengurus Markas Besar PMI mengganti
DDD menjadi Lembaga Transfusi Darah (LTD).
Pergantian dan pengesahan nama LTD sesuai Surat Keputusan Pengurus Markas Besar
PMI Nomor: 592/S.KP/PB dan SK Menkes No. 23-24 Tahun 1972. LTD beralamat di Jalan
Kramat Raya No 101 Jakarta Pusat.

2
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

Penggunaan nama LTD berlangsung selama 13 tahun karena sejak 1993 Lembaga
Transfusi Darah berganti menjadi Unit Transfusi Darah Pusat (UTDP) PMI berpindah kantor
ke Jalan Joe No 7 Lenteng Agung , Jakarta Selatan, kode pos 12610.
Sesuai dengan Peraturan yang ditetapkan oleh Pengurus Pusat PMI, UTDP PMI
memiliki wewenang untuk membina secara teknis pelanyan darah UTD PMI Kabupaten,
Kota, Provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia.
UTDP PMI melakukan pembinaan, pengawasan, pendidikan, pelatihan, rujukan dan
kegiatan lainnya terkait teknis pelayanan darah kepada UTD PMI tingkat Kota/Kabupaten
dan PMI Provinsi yang berada di seluruh Indonesia.

2.2 Visi dan Misi


1. Visi
PMI yang berkarakter, profesional, mandiri dan dicintai masyarakat
2. Misi
a. Menjadi organisasi kemanusiaan terdepan yang memberikan layanan
berkualitas melalui kerja sama dengan masyarakat dan mitra sesuai dengan
prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
b. Meningkatkan kemandirian organisasi PMI melalui kemitraan strategis yang
berkesinambungan dengan pemerintah, swasta, mitra gerakan dan pemangku
kepentingan lainnya di semua tingkatan.
c. Meningkatkan reputasi organisasi PMI di tingkat Nasional dan Internasional.

3
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

A. STRUKTUR ORGANISASI UTD-PMI KOTA PALANGKA RAYA

PMI KOTA PALANGKARAYA

DIREKTUR KEPALA DIVISI SOSIOLOGI DAN


UNIT TRANSFUSI DARAH DISTRIBUSI / LABORATORIUM
dr. ABRAM SIDI WINASIS

KEPALA DIVISI PELAYANAN DONOR KEPALA DIVISI SOSIOLOGI DAN KABAG TU/ADMINISTRASI
Sepreraria Die, A.Md.Kep DISTRIBUSI / LABORATORIUM Andi Kurniawan

Kabid P2D2S Kabid AFIAP Kabid. Cross Matching Kabid IMSTD Kabid Kasub. Bag Kepegawaian Kasub. Bag. Keuangan Kasub. Bag. Logistik/RT
Caesar Nopriantony, A.Md.Ak Claudia Frederika, A.md.Kep Veronica R. Halim, A.Md.AK Chairunnisa, A.Md.,AK Yuline, A.Md.,AK Hendri Pramono Novita Fiami Frismerry

Kasi Pembinaan /
Kasi Pencari DDS Kabid Kualitas Pelayanan Kabid Kualitas Darah
Pengembangan DDS
Hildayanti, A.Md.Dk Rinna Jayanty, A.Md.Ak Dedi Pribowo, A.Md.Ak
Fahrurrazi, A.Md.,Kep

B. Jenis Pelayanan
1. Menerima Permintaan Transfusi Darah Pasien
2. Melakukan Pendistribusian atau Pengeluaran Darah
3. Pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb)
4. Pemeriksaan Golongan Darah
5. Uji Saring ( HIV, HbsAg, HCV, dan TP) Darah Donor dan Konfirmasi Golongan
Darah
6. Pemeriksaan Uji Silang (Cross Match)

4
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

a. Alur Pelayanan

1. Alur Menjadi Pendonor Di UDD-PMI Kota Palangkaraya

Seleksi Donor

Memenuhi syarat donor Pendaftaran tidak memenuhi


syarat sebagai pendonor

Mengcek kadar hemoglobin Mengucapkan maaf keada calon


(CuSo4) pendonor karena belum
memenuhi syarat untuk menjadi
pendonor

Mengcek golongan darah


(Forward grouping)

Mempersilahkan pendonor
untuk menuju ke bagian
pengambilan darah
(AFTAP)

5
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

Syarat Pendonor
1. Umur : 10-50 tahun
2. Berat badan : ≥ 50 kg
3. Kadar Hb : > 12,0 g/dl (tenggelam)
4. Tekanan darah : minimal 110/70 mmHg dan maksimal 140/90 mmHg
5. Detak nadi : 50-100/menit (teratur)
6. Tidak sedang Sakit
7. Tidak meminum obat (selama 3 hari terakhir)
8. Tidak memiliki riwayat penyakit jantung, hati, paru, ginjal, diabetes, pendarahan,
kejang, kanker, dan penyakit kulit kronis.
9. Untuk pendonor wanita tidak sedang menstruasi, tidak hamil, tidak sedang menyusui
(minimal 1-2 minggu setelah menstruasi baru diperbolehkan untuk donor.
10. Untuk pendonor rutin, minimal 2-3 bulan setelah donor darah baru bisa donor darah
kembai.

6
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

b. Alur Pelayanan Transfusi Darah UTD-PMI Kota Palangkaraya

SURAT PERMINTAAN TRANSFUSI DARAH DARI RUMAH SAKIT ATAU KLINIK KESEHATAN

STOK DARAH KOSONG


STOK DARAH ADA

PENDONOR SUKARELA PENDONOR PENGGANTI


(DIHUBUNGI UTD-PMI) (KELUARGA/KERABAT
PASIEN)

SELEKSI DONOR

KONFIRMASI GOLDA

PROSES AFTAP DONOR

PEMERIKSAAAN UJI
SARING SAMPEL DARAH
DONOR TERHADAP IMLTD
(TP,HB,Ag,HIV,HCV)

PROSES UJI CROSS MATCHING DARAH DONOR DENGAN DARAH PASIEN

PROSES PENDISTRIBUSIAN SESUAI DARAH TRANSFUSI


JENIS DARAH:
1. WHOLE BLOOD (WB)
2. PACKED RED CELL (RBC)
3. TROMBOSIT CONSENTRATE (TC)

7
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

BAB III

HASIL KEGIATAN PKL DAN KENDALA YANG DIHADAPI

Kegiatan Laboratorium UTD – PMI Kota Palangkaraya

A. Administrasi
Penjelasan Dari Alur Permintaan Dan Distribusi (Pengeluaran Darah)
1. Menerima Permintaan Transfusi Darah Pasien
1. Keluarga pasien datang dengan membawa lembar permintaan transfusi darah yang
telah diisi lengkap serta membawa contoh darah pasien (golongan darah dan Hb
pasien sudah diisi oleh pihak rumah sakit).
2. Pasien
a. Pasien Umum
Keluarga pasien diberitahukan bahwa ada biaya sebesar Rp. 360.000,- per kantong
darah untuk biaya penganti pengelolaan darah.
b. Pasien BPJS
Melengkapi persyaratan yang berupa fotocopy kartu
BPJS/ASKES/JAMKESMAS/KIS (2 lembar), surat pelayanan rawat inap (2
lembar) dan surat eligibilitas (2 lembar).
c. Pasien Kelas 3 Gratis
Melengkapi persyaratan yang berupa fotocopy surat SKTM (3 lembar) dan
fotocopy surat pelayanan rawat inap (3 lembar).
d. Pasien Pihak Ke-3
Melengkapi persyaratan fotocopy surat rujukan perusahaan yang bekerja sama
dengan RSUD, RS Bhayangkara atau RS TNI-AD (3 lembar).
3. Petugas menginput data permintaan pada sistem SIMUDONDAR
a. Surat permintaan darah diserahkan beserta sampel pasien kelaboratorium (apabila
stok darah ada maka permintaan akan dipenuhi dan apabila stok kosong maka
mencari donor penganti).

8
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

B. Melakukan Pendistribusian atau Pengeluaran Darah


Untuk melakukan pengeluaran darah, petugas administrasi harus terlebih dahulu
memeriksa kelengkapan persyaratan. Apabila sudah lengkap, maka dilakukan:

1. Melihat jenis permintaan darah (Whole Blood, Paked Red Cell, Trombosit
Consentrate).
2. Melihat nomor bag pada kantong darah dan surat permintaan darah (pastikan benar-
benar sama).
3. Memeriksa nama pasien, alamat, umur, tempat dirawat dan golongan darah.
4. Pendataan dikomputer bahwa darah akan dibawa oleh keluarga pasien.
5. Print out kwitansi dan atau formulir pengeluaran darah, lalu tanda tangan petugas
administrasi dan cap UDD-PMI juga tanda tangan keluarga pasien beserta nama
lengkap yang mengambil darah.
a. Kertas putih diberikan ke keluarga pasien.
b. Kertas merah ditempatkan pada tempat khusus.
c. Kertas kuning disteples dibelakang surat permintaan darah.

Catatan:

1. Untuk pasien umum, yaitu:


a. Kwitansi nominal uang Rp. 360.000,-.
b. Formulir pengeluaran darah.
c. Untuk kwitansi kertas berwarna putih diberikan ke keluarga pasien, kertas merah
dan kuning dilipat dengan uang (yang dibayar oleh pasien)
2. Untuk pasien BPJS/ASKES/JAMKESMAS/KIS, pasien kelas III gratis dan pasien
pihak ke III, yaitu:
Apabila belum memenuh persyaratan, maka harus menggunakan uang jaminan (Rp.
360.000,-) per kantong yang dapat diklaim kembali uang tersebut apabila sudah
melengkapi persyaratan dengan jangka waktu 3 hari pada jam kerja dan hari kerja
(senin-jum’at jam 07.00-14.00 WIB).
3. Konfirmasi ulang identitas pasien dengan keluarga pasien, serahkan kantong darah
beserta kwitansi dan formulir pengeluaran darah.

9
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

B. Seleksi Donor UDD-PMI Kota Palangkaraya


a. Pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb)
I. Tujuan
Untuk mengetahui kadar Hb calon pendonor dalam memenuhi persyaratan
menjadi pendonor
II. Metode
Menggunakan larutan CuSO4
III. Prinsip
Pemeriksaan kadar Hb dengan CuSO4 adalah mengukur kadar Hb berdasarkan
berat jenis darah dengan berat jenis larutan CuSO4 (BJ CuSO4 : 1,053)
IV. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Beaker glass
b. Lanset
c. Autoklik
d. Pipet kapiler
2. Bahan
a. Alcohol 70%
b. Kapas kering
c. Darah kapiler
d. Larutan CuSO4

V. Cara Kerja
1. Disiiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Dituangkan larutan CuSO4 ke dalam gelas beaker kurang lebih 20 ml.
3. Di desinfeksi ujung jari tengah/ jari manis calon donor dengan kapas alcohol
70% biarkan kering.
4. Ditusuk ujung jari calon donor yang sudah di desinfeksi menggunkan autoklik
yang berisi lanset sekali pakai.

10
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

5. Ditekan perlahan ujung jari calon donor agar darah keluar, buang darah yang
pertama dengan cara mengusapkan dengan kapas kering.
6. Dihisap darah dengan menggunakan pipet kapiler hingga ¾ dari pipet kapiler.
7. Ditutup bekas tusukan dengan kapas kering.
8. Darah kemudian diteteskan dalam larutan CuSO4.
9. Diamati apakah darah mengapung atau tenggelam dalam jangka waktu 15
detik.

VI. Interpretasi Hasil


1. Mengapung : Hb < 12,0 g/dL
2. Melayang : Hb = 12,0 g/dL
3. Tenggelam : Hb > 12,0 g/Dl

b. Pemeriksaan Golongan Darah


I. Tujuan
Untuk mengetahui golongan darah A, B, O dan AB, serta Rhesus (Rh) pada
permukaan eritrosit
II. Metode
Forward Grouping dengan Kaca Slide

III. Prinsip
Penambahan antisera yang berisi antibody monoclonal akan membentuk
aglutinasi jika bertemu dengan antigen yang bersesuaian

IV. Alat dan Bahan


1. Alat
a. slide
b. Kaca Lanset
c. Autoklik
d. Tusuk lidi

11
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

2. Bahan
a. Darah kapiler
b. Alcohol 70%
c. Kapas kering
d. Reagen
1) Antisera A
2) Antisera B
3) Antisera D ( untuk Rhesus)
V. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Di desinfeksi ujung jari tengah/ jari manis dengan kapas alcohol, biarkan
kering sendririnya
3. Kemudian, ditusuk ujung jari probanddus dengan autoklik
4. Diusap darah pertama keluar dengan kapas kering
5. Diteteskan darah yang keluar pada kaca slide
6. Ditutup bekas tusukan dengan kaps kering
7. Ditambahkan 2 tetes antisera A, B dan D pada masing-masing tetesan darah
8. Dihomogenkan dengan bantuan lidi
9. Rotasikan dan amati ada tidaknya aglutinasi terbentuk
VI. Interpretasi Hasil
1. Golongan Darah
a. Golongan darah A : terbentuk aglutinasi pada antisera A
b. Golongan darah B : terbentuk aglutinasi pada antisera B
c. Golongan darah AB : terbentuk aglutinasi pada antisera A dan antisera B
d. Golongan darah O : tidak terbentuk aglutinasi pada antisera A dan antisera
B
2. Rhesus (Rh)
a. Rhesus Positif (Rh+) : terbentuk aglutinasi pada antisera D
b. Rhesus negative (Rh-) :tidak terbentuk aglutinasi pada antisera D

12
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

Catatan:

1. Untuk donor darah sukarela mengisi formulir donor dan memperlihatkan kartu
donor ( untuk yang rutin donor)
2. Untuk donor pengganti mengisi formulir dengan selengkap mungkin dan catat
nama pasien yang memerlukan darah
3. Apabila pendonor telah memenuhi persyaratan donor yaitu:
a. Golongan darah sesuai dengan yang diperlukan (donor pengganti)
b. Pendonor memiliki Hb yang memenuhi syarat = 12,5 g/dL/ > 12,5 g/dL
4. Formulir pendonor diserahkan pada petugas AFTAP

13
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

c. Kegiatan Aftap UTD-PMI Kota Palangkaraya


- Prosedur Pengambilan Darah
Pengambilandarahharussesuaidenganprosedurkerjastandar yang adapada Unit
TransfusiDarah (UTD) yaitu, sebagaiberikut :

1. Dipersilahkan donor mencuci dua lengan


2. Dipersilahkan donor ditempat tidur yang sudah disediakan dengan posisi
terlentang
3. Ditempatkan lengan pendonor lurus disamping tempat tidur dengan posisi
menghadap keatas
4. Diidentifikasi kantong darah dan tabung sample darah sesuai dengan formulir
donor darah
a. Nomor kantong
b. Golongan darah
c. Tanggal pengambilan
d. Tanggal kadaluarsa
e. Nama pengambil darah
f. Jenis komponen darah
5. Dipasang tensimeter dengan posisi slang/pipa tensimeter diatas
6. Dinaikkan tensimeter sampai batas antara systole dengan diastole
7. Diraba dan tentukan letak vena dimana akan dilakukan penusukkan, turunkan
tensimeter
8. Diambil kapas betadine menggunakan pinset, kemudian pakai untuk desinfeksi
lokasi yang akan ditusuk dari dalam keluar 1 kali. Hindarkan arah berlawanan
karena dapat membawa kotoran ke lokasi penusukkan vena. Ambil kapas alkohol
70% lakukan desinfeksi vena dengan cara yang sama 3 – 4 kali. Gunakkan kapas
baru untuk pengulangan.
9. Dibuat simpul longgar pada slang kantong darah ± 15 cm dari arah jarum
10. Ditempatkan kantong darah diatas timbangan darah. Timbangan darah dapat
berupa timbangan berat khusus yang bergoyang
11. Dinaikkan tensimeter kembali sampai batas sistol dan diastol

14
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

12. Dilakukan penusukkan vena dengan cara :


a. Ditekuk slang, buka tutup jarum, posisi lubang jarum disebelah atas
b. Ditekan secara pekan lengan donor dibawah lokasi penusukan dengan tangan
kiri
c. Ditusuk jarum 1 atau 2 cm dari vena, dorong sampai berada ditengah vena
(jangan sampai menembus sisi vena yang lain bisa terjadi hematome pada
lengan donor)
d. Diatur posisi jarum searah dengan vena setelah darah keluar
e. Diturunkan tensimeter antara 29 mmHg – 40 mmHg
13. Dilakukan fiksasi slang dilengan donor dengan menggunakan meditape di 2
tempat agar kedudukan jarum tidak berubah. Tutup luka donor dengan kasa
steril/kapas steril.
14. Digoyang darah sesering mungkin agar darah tercampur sempurna dengan
antikoagulan, bila menggunakan alaty penggoyang darah lanjutkan ke no. 15
15. Setelah volume darah terlah tercapai dengan jenis kantong darah yang dipakai,
jepitlah slang dengan klem A ± 5 cm dari arah jarum
16. Serut slang kantong darah dari klem A kearah kantong darah dengan
menggunakan hand sealer sepanjang ± 5 cm. Kemudian jepit slang kantong darah
dengan klem B ± 2 cm dari klem A (jangan menyerut slang kantong darah kearah
tubuh pendonor karena berbahaya bagi pendonor)
17. Dipotong slang kantong darah diantara klem A dengan klem B, kemudian
kencangkan simpul pada slang
18. Ditempatkan tabung/botl sampel darah diujung potongan slang, buka klem A dan
isilah tabung/botol sampel darah tersebut dengan darah vena donor langsung dari
slang
19. Ditutup klem A
20. Diturunkan tensimeter sampai batas 0, busng kassa/kapas steril
21. Diambil kapas alkohol 70% letakkan diatas tusukkan vena dengan sedikit ditekan,
kemudian cabutlah jarum dari tubuh donor secara perlahan
22. Diminta donor menekan bekas tusukan pada vena dengan kapas alkohol 70%

15
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

23. Dibuang jarum dalam tempat sampah tajam infeksius


24. Diserut slang kantong darah dengan hand sealer hingga darah masuk kedalam
kantong darah, kocok perlahan agar tercampur sempurna, lepaskan hand sealer
hingga slang darah dapat terisi kembali dengan darah yang telah tercampur
antikoagulan. Ulangi 2 – 3 kali. Rapikan slang.
25. Dicocokkan nomor sampel dengan nomor kantong dan nomor pada formulir.
Simpan darah dalam blood bank pada suhu 4°C ± 2°C atau biarkan disuhu kamar
bila darah tersebut diperuntukan untuk komponen trombosit
26. Diperiksa luka tusukkan pada vena pendonor, bila tidak ada pendarahan, tutup
dengan tensoplast. Amati ± 1 menit.
27. Dipersilahkan pendonor keruang istirahat bila tidak ada keluhan dari pendonor.

Adapun datanya sebagai berikut :

Rabu, 09 Oktober 2019

No. Nama Golda Hb Tensi/ Jenis Lolos


MmHg /Tidak

1. Ida Jona =A+= Tenggelam 120/80 Sukarela Lolos

2. Heri Susanto =B+= Tenggelam 120/80 Sukarela Lolos

3. Zaenal =A+= Tenggelam 120/80 Sukarela Lolos

4. Andreas J =O+= Tenggelam 120/80 Sukarela Lolos

5. Noor Aina =B+= Tenggelam 120/80 Sukarela Lolos

6. M. Haidir =A+= Tenggelam 120/80 Pengganti Lolos

7. Dian Astuti =A+= Tenggelam 120/80 Sukarela Lolos

16
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

PEMISAHAN KOMPONEN DARAH

PEMISAHAN KOMPONEN DARAH

IDENTIFIKASI KANTONG DARAH


ATAU BAG

DOUBLE BLOOD BAG TRIPLE BLOOD BAG

MEMISAHKAN KOMPONEN MEMISAHKAN DARAH LENGKAP


PLASMA DENGAN MENJADI SEL DARAH MERAH
KOMPONEN SEL DARAH PEKAT( PRC ),TROMBOSIT PEKAT
MERAH PEKAT ( PACKET RED DAN FRESH FROZEN
CELLS/PRC ) PLASMA/PLASMA CAIR

PISAHKAN DENGAN PLASMA


EKSTRAKTOR PISAHKAN DENGAN PLASMA
EKSTRAKTOR

DARAH DI KLEM,DITIMBANG SEIMBANGKAN PLASMA


MENGGUAKAN HEMOSCALE BESERTA MENGKOK SENTRIFUGE
PADA POSISI “BALANCE”

SIMPAN DALAM BLOOD BANK


ATAU DAPAT DI UJI CROSS DISENTRIFUGE
MATCHING

SIMPAN PADA
ROTATOR/REFRIGATOR KHUSUS
TROMBOCYTE CONCENTRATE

17
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

a. Uji Saring ( HIV, HbsAg, HCV, dan TP) Darah Donor dan Konfirmasi Golongan
Darah

Menerima formulir dan sampel darah donor ( dalam


tabung vakum)

Sentrifuge darah

Melakukan uji saring menggunakan rapid test/


menggunakan CLIA oleh teknisi CLIA dan konfirmasi
golongan darah

Menginput hasil kedalam sistem SIMDONDAR oleh


petugas laboratorium

Menyimpan darah berdasarkan golongan darah dalam


kulkas bank darah

Catatan:

Apabila pada saat uji saring ada sampel yang reaktif (+)( HIV/HbsAg/ HCV/TP),
maka darah disimpan pada tempat khusus setelah diinput di SIMDONDAR ,
selanjutnya darah tersebut akan dimusnahkan.

18
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

b. Uji Silang ( Cross Match)

Menerima lembar permintan transfusi darah dengan sampel darah pasien

Memeriksa diagnosa pasien dan kadar Hb pasien pada surat permintaan darah dan
mengerjakan uji silang sesuai kepentingan ( Hb terlalu rendah segera dibantu stok
darahnya)

Melakukan uji silang berdasarkan permintaan pasien ( jenis darah WB/PRC/TC)

Mengambil kantong stok darah sesuai dengan golongan darah pasien. Potong
/klaim selang kantong darah tepat pada sisi nomor bag( yang berisi sel darah
merah) untuk kemudian dilekatkan/ ditempel pada botol sampel darah pasien

Menulis nomor bag darah pada lembar surat permintaan transfusi darah pasien

Melakukan uji silang

Menyimpan kantong darah pada kulkas bank darah khusus untuk tempat
penyimpanan kantong darah yang sudah diuji silang

Menginput hasil uji silang kedalam SIMDONDAR oleh petugas laboratorium

Memberi kertas label pada kantong darah yang compatible dengan darah pasien

19
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

c. Uji Saring Donor Darah


1. Pemeriksaan Anti-Treponema pallidum (TP) / sefilis
I. Tujuan
Untuk mendeteksi anti-Treponema pallidum penyebab penyakit sefilis pada
darah pendonor
II. Metode
Imunokromatografi
III. Prinsip
Spesifik terhadap sifilis dengan serum atau plasma akan berikatan dengan
antigen sifilis (TPAg2) pada membrane test sehingga membentuk garis warna
merah pada Contro (C) dan Test (T)
IV. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Sentrifuge
b. Stopwatch
2. Bahan
a. Sampel serum atau plasma donor\
b. Reagen rapid Test One Step Anti-TP Card Intec
V. Cara kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Dicentrifuge sampel donor selama 5 menit dengan kecepatan 6000 rpm
untuk memisahkan sel eritrosit dan serum/plasma
3. Dipipet serum/plasma dan teteskan sebanyak 3 tetes pada sumur sampel (s)
4. Diamkan selama 15 menit ( nyalakan stopwatch)
5. Diamati perubahan yang terjadi
6. Dokonfirmasi hasil pada petugas laboratorium untuk di input dalam
SIMDONDAR oleh petugas laboratorium

20
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

VI. Interpretasi Hasil


1. Reaktif (+) :
terbentuk 2 garuis warna merah pada Control (C) dan Test (T)
2. Non reaktif (-) :
hanya terbentuk garis warna merah pada control (C)
3. Invalid :
tidak terbentuk garis warna merah pada Control (C) ulangi pemeriksaan
menggunakan rapid test baru.

2. Pemeriksaan HbsAg (Hepatitis B)


I. Tujuan
Untuk mengetahui adanya antibody terhadap hepatitis B pada darah donor
II. Metode
Immonokromatografi
III. Prinsip
HbsAg sebagai antigen dalam serum/plasma yang akan diikat oleh anti HbsAg
yang bertidak sebagai antibody sehingga membentuk garis warna merah pada
control dan test.
IV. Alat dan Bahan
1. Sentrifuge
2. Pipet tetes
3. Stopwatch
4. Sampel serum/sampel donor
5. Rapid teat : HbsAg card intec
V. Prosedur kerja
1. Diletakan card test pada permukaan datar
2. Diteteskan ± 3 tetes serum pada sumur sampel
3. Diamkan 15 menit
4. Baca hasil
VI. Interpretasi Hasil

21
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

1. Reaktif (+) : Terbentuk 2 garis merah pada control “C” dan test “T”
2. Non reaktif (-) : Hanya terbentuk 1 garis pada control “C”
3. Invalid : Tidak terbentuk garis pada control “C”

3. Pemeriksaan Anti-Hcv (Hepatitis C)


I. Tujuan
Untuk mengetahui adanya antibody terhadap hepatitis C pada darah donor
II. Metode
Immunokromatografi
III. Prinsip
Antigen Hcv akan bergerak dalam proses imunofiltrasi sampel dan reagen
melewati membrane dam reabsorbsi kedasar absorban. Dalam tahap pencucian
beriutnya protein pengganggu akan dihilangkan pada tahap selanjutnya.
Konjugat protein A ditambahkan kedalam ikatan dan antibody Hcv akan
memberikan komplek warna merah.
IV. Alat dan Bahan
1. Sentrifuge
2. Pipet tetes
3. Stopwatch
4. Sampel serum/sampel donor
5. Rapid test : One step Anti- Hcv card test intec
V. Prosedur kerja
1. Diletakan card test pada permukaan datar
2. Diteteskan serum/plasma sebanyak 1 tetes disumur sampel (s)
3. Diteteskan reagen dilluen 1 tetes pada sumur (D)
4. Diamkan selama 15 menit
5. Segera baca hasil
VI. Interpretasi Hasil
1. Reaktif (+) : Terbentuk 2 garis merah pada control “C” dan test “T”
2. Non reaktif (-) : Hanya terbentuk 1 garis pada control “C”

22
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

3. Invalid : Tidak terbentuk garis pada control “C”

4. Pemeriksaan Anti-HIV
I. Tujuan
Untuk mengetahui adanya antibody Hcv dalam serum/plasma donor.
II. Metode
Immunokromatografi
III. Prinsip
Antibodi HIV dalam serum akan diikat oleh antigen HIV dalam membrane
garis test sehingga terbentuk garis warna merah pada zona test “T”
IV. Alat dan Bahan
1. Sentrifuge
2. Pipet tetes
3. Stopwatch
4. Sampel serum/sampel donor
5. Rapid test : Card Anti-HIV (12,2) Tri- Line Test Intect
V. Prosedur kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Diletakan rapid test diatas meja permukaan datar
3. Diteteskan serum/plasma sebanyak 1 tetes disumur sampel (s)
4. Diteteskan reagen diluen 1 tetes pada sumur diluen (D)
5. Diamkan selama 15 menit
6. Baca hasil
VI. Interpretasi Hasil
1. Reaktif (+) : Terbentuk 3 garis merah pada control “C”, “T” dan
“T2”
2. Non reaktif (-) : Hanya terbentuk 1 garis pada control “C”
3. Invalid : Tidak terbentuk garis pada control “C”

23
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

d. Pemeriksaan Uji Silang (Cross Match)


I. Tujuan
Untuk menentukan adanya allo antibodi irreguler dalam sel darah merah donor
maupun pasien dalam mencegah teerjadinya ketidakcocokan antara donor dengan
pasien yang dapat menyebabkan reaksi transfusi darah.
II. Metode
Semikuantitatif diamed gel test
III. Prinsip
Dengan menggunakan material gel” sptadex” sebagai media test. Tersaring pada
permukaan gel dan aglutinasi yang berukuran lebih kecil dapat lewat, tertahankan
pada pori-pori gel yang menunjukan incompatible. Sedangkan sel yang tidak
teraglutinasi akan langsung mengendap didasar yang menunjukkan compatible.
IV. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikropipet 5 µl, 25 µl, 50 µl, 100 µl
b. Tip warna kuning dan biru
c. Inkubator diamed 37 511
d. Sentrifuge diamed 12 511
e. Sentrifuge
f. Plate tetes
g. Gunting
h. Pinset
i. Tabung reaksi
j. Coomb cards
2. Bahan
a. Tissue
b. Sel darah merah donor
c. Sel darah merah pasien
d. Serum/ plasma donor

24
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

e. Serum/ plasma pasien


f. ID- Diluent 2( diamed- micro typing sistem)
V. Prosedur kerja
1. Pemeriksaan Golongan Darah Donor dan Pasien
Untuk memastikan apakah golongan darah pasien dan donor sama serta
menghindari keliruan, se]belum melakukan cross match maka diperlukan
konfirmasi golongan darah kembali.
a. Disiapkan plate tetes, sampel darah donor dan pasien, antisera-A, antisera-B
dan antisera-D
b. Diteteskan 1-2 tetes darah pada plate tetes (3 sumur), tambahkan 1-2 tetes
antisera A, B, D pada masing-masing sumur tersebut.
c. Dihomogenkan, amati ada tidaknya aglutinasi yang terbentuk.
2. Membuat Serum/ Plasma Pasien dan Donor
a. Untuk serum donor potong selang pada kantong darah, masukan darah
kedalam tabung reaksi, lalu sentrifuge selama 1 menit dengan kecepatan 3000
rpm.
b. Untuk serum pasien keluarkan contoh darah pasien dari dalam botol sampel,
masukan kedalam tabung reaksi lalu disentrifuge selama 1 menit dengan
kecepatan 3000 rpm.

3. Membuat Suspensi Sel Pasien Dan Donor


a. Dimasukkan larutan diluent 500µl kedalam tabung reaksi
b. Ditambahkan sel darah merah 5µl kedalam tabung reaksi
c. Dicampur hingga homogeny

4. Cara Kerja Cross Match Dengan Diamed Gel Test


a. Diambil liss combs card, tandai dengan identitas donor dan os( pasien), buka
penutup aluminium.
b. Dengan bantuan mikropipet masukan
1) Mayor

25
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

50 µl suspensi sel darah donor+ 25 µl serum darah pasien


2) Minor
50 µl suspensi sel darah pasien + 25 µl serum darah donor
3) Auto control
50 µl suspensi sel darah pasien + 25 µl serum darah pasien
c. Masukan coombs card kedalam inkubator suhu 370C selama 15 menit ( tekan
tombol timer 1/2/3 sesuai letaknya.)
d. Setelah itu masukan kedalam sentrifuge diamed selama 15 menit
5. Cara Kerja Direct Coombs Test
a. Dibuat suspensi darah pasien
b. Diambil liss coombs card, tandai dengan identitas pasien
c. Dimasukkan 50µl suspensi sel OS kedalam sumur coombs card
d. Disentrifuge selama 10 menit disentrifuge card
e. Segera baca hasil
Auto Control: 50µl suspensi sel os( pasien)+ 25µl serum os( pasien)

26
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

VI. Interpretasi Hasil Uji Silang (Cross Match)


No Mayor Minor AC/DCT Kesimpulan

1 - - - Compatible, darah boleh dikeluarkan

2 + - - Incompatible, ganti darah donor

3 - + - Ganti darah donor

4 - + + Darah keluar bila minor lebih kecil/ sama


dengan AC/DCT

5 + + + Lihat keterangan 5

Keterangan
1. Cross Match Mayor, Minor dan AC Negatif.
a. Darah pasien kompatible dengan darah donor
b. Darah boleh dikeluarkan
2. Cross Match Mayor Positif, Minor Negatif, AC Negatif
Periksa sekali lagi golda OS apakah sudah sama dengan donor apabila sudah
sama :
a. Artinya terdapat irregular antibodi pada serum pasien
b. Ganti darah donor, lakukan cross match lagi sampai mendapatkan hasil cross
negatif pada mayor dan minor
c. Apabila tidak ditemukan hasil cross match yang compatible meskipun darah
donor telah diganti, maka harus dilakukan screening dan identifikasi antibodi
pada serum pasien, dalam hal ini sampel darah dikirim ke UTD pembina
terdekat.
3. Cross Match Mayor Negatif, Minor Positif dan AC Positif
a. Artinya irregular antibodi pada serum/plasma donor
b. Ganti dengan darah donor lain, lakukan cross match lagi
4. Cross Match Mayor Negatif, Minor Positif dan AC Positif

27
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

a. Lakukan direct coombs test(DCT) pada pasien


b. Apabila DCT= positif, hasil positif pada cross match minor berasal dari
autoantibodi
c. Apabila terjadi positif pada minor sama atau lebih kecil dari derajat positif
pada AC/ DCT, darah boleh dikeluarkan.
d. Apabila derajat positif pada minor lebih besar dibandingkan derajat positif
AC/DCT, maka darah tidak boleh dikeluarkan, ganti donor darah, lakukan
cross match lagi sampai ditemukan positif pada minor sama atau lebih kecil
dibanding AC/DCT.
5. Cross Match Mayor, Minor dan AC Positif
a. Apabila positif periksa ulang golongan darah pasien maupun donor baik
dengan cell grouping maupun back typing, pastikan tidak ada kesalahan
golongan darah
b. Lakukan DCT pada pasien, apabila positif bandingkan dengan positif DCT
dengan minor, apabila derajat positif minor sama atau lebih rendah dari DCT,
maka derajat positif pada minor diabaikan, artinya positif tersebut berasal
dari autoantibodi.
c. Apabila derajat positif terdapat pada mayor, maka positif tersebut disebabkan
adanya irregular antibodi pada serum pasien. Ganti dengan darah donor baru
hingga ditemukan hasil mayor negatif.

“Direct Coombs Test( DCT)”


1. Dibuat suspensi sel pasien 0,8- 1%( cara sama seperti diatas)
2. Diambil liss coombs card, tandai dengan identitas pasien(os)
3. Dimasukan 50µl suspensi sel OS
4. Diputar disentrifuge( tekan tombol start)
5. Dibaca hasil reaksi secara makroskopis

28
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

“Cara Pooling Untuk Inter- Cross Donor”


1. Dipotong selang pada kantong donor yang akan dipooling
2. Dipindakhan 2 tabung kosong masing-masing sel darah merah donor dan serum/plasma
donor yang akan dipolldengan jumlah yang sama.
3. Dihomogenkan sel darah pada tabung yang berisi pooling sel darah merah donor,buat
suspensi 1% dengan diluent( cara sama seperti diatas)
4. Dilkukan cross match
Intercross: 50µl pool suspensi sel donor+ 25µl pool serum pasien

Interpretasi Hasil Cross Match Pada Diamed Gel Test

Keterangan:
1. Negati :
Terbentuk endapan eritrosit yang jelas didasar microtube. Gel diatas endapan
eritrosit jernih dan bebas aglutinasi
2. +1 :
Aglutinasi dibagian setengah bawah kolom gel dengan terdapat juga didasar
microtube. Reaksi bisa lemah dengan gambaran sedikit aglutinasi tepat diatas
endapan eritrosit
3. +2 :
Aglutinasi eritrosit terpencar disepanjang kolom gel dengan sedikit aglutinasi
didasar microtub. Aglutinasi terdistribusi bagian atas dan kolom gel.
4. +3 :

29
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

Aglutinasi eritrosit mendominasi bagian atas kolom gel dengan sedikit aglutinasi
berada dibawah pita tebal sebagian besar aglutinasi terletak disetengah atas kolom
gel
5. +4 :
Aglutinasi eritrosit terbentuk pita solid dibagian atas kolom gel. Biasanya tidak
terdapat eritrosit yang berada didasar kolom.

e. Cara Pengelolaan Komponen Darah Trombocyt Concentrate


1. Didentifikasi kantong satelit dengan :
a. Nomor kantong
b. Golongan darah
c. Tanggal pengambilan
d. Tanggal pembuatan
e. Jenis komponen darah
f. Tanggal kadaluarsa : 5 hari
g. Suhu simpan
h. Volume
i. Petugas
2. Diseimbangkan darah beserta mangkok sentrifuge pada balance
3. Ditemparkan mangkok sentrifuge yang sudah seimbang kedalam sentrifuge
dengan posisi berhadapan kantong sejajar caping cup
4. Diputar 375 x G, suhu 220C selama 15 m3nit (P1)
5. Diangkat mangkok sentrifuge dengan perlahan, tempatkan kantong utama (WB)
pada plasma axtractor dengan perlahan agar darah tidak tercampur kembali, jepit,
pasang klen plastim pada selang penghubung antara kantong sateli, buka selang
penghubung tersebut
6. Dialirkan plasma ( PRP) ke dalam kantong astelit, tinngalkan plasma dalam
kantong utma kurang lebih 2 cm dari permukaan sel darah merah pekat
7. Seal dengan electric sealer selang penghubung antara kantong utama dengan
kantong satelit, lepaskan kantong utama berisi PRC dari rangkaian

30
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

8. Diseimbangkan plasma (PRP) berikut mangkok sentrifuge pada balance


9. Ditempatkan mangkok sntrifuge yang sudah seimbang pada sentrifuge dengan
posisi berhadapan
10. Diputar 1500 x G, suhu 220C selama 15 menit (P2)
11. Diangkat cup sentrifuge dengan perlahan, tempatkan kantong PRP pada plasma
exractor, jepit, lepaskan klem selang penghubung.

f. Clemiluminescence Immunoassay (CLIA)

Clemiluminescence Immunoassay (CLIA) adalah metode pemeriksaan dengan


sensitifitas yang tinggi untuk mendeteksi sampel yang banyak dalam waktu yang singkat.
Komponen utama CLIA adalah enzim yang telah terkonjugasi dengan antibodi yang
nantinya akan menghasilkan produk akhir Sandwich (Crowther JR, 2012).

Prinsip dari metode ini adalah sebuah poliklonal antibodi anti-HBS, menggunakan
antibodi monoklonal untuk melapisi microbeads magnetik, sampel, control, buffer dan
microbeads magnetik dicampur secara menyeluruh dan diinkubasi pada suhu 37ᵒC,
setelah dialiri dalam medan magnet, tuang supernatan dan lakukan siklus mencuci.
Kemudian tambahkan label menggunakan cahaya ABEI, untuk membentuk kompleks
Sandwich, kemudian dilakukan siklus mencuci pada awal reaksi kilat
Clemiluminescencent. Sinyal cahaya diukur dengan photomultiplies dalam waktu 3 detik
sebagai RLU yang sebanding dengan konsentrasi HbsAg.

Prosedur pemeriksaan :

1. Rapid Test Card


a. Sentrifuge darah selama 5 menit dengan kecepatan 3000 rpm
b. Seteah diperoleh serum/plasma
c. Pipet 100 μl serum/plasma masukkan kesumur sampel
d. Tunggu 15 menit, kemudian amati terbentuknya garis pada cardtest

Interpretasi Hasil :
31
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

Positif (+)

Terbentuknya garis merah pada area C (kontrol) dengan garis merah pada area T
(test)

Negatif (-)

Terbentuknya garis merah pada C (kontrol)

Invalid

Tidak terbentuk garis merah pada control dan test atau hanya terbentuk garis merah
pada test saja

2. Cara kerja Maglumi 800


a. Sentrifuge sampel darah selama 5 menit dengan kecepatan 6000 rpm
b. Susun sampel pada rak sampel
c. Dari menu utama klik system test
d. Masukkan rak sampel pada sampel area
e. Masukkan parameter rutin pada menu test
f. Lalu klik “Enter”, lalu klik save lalu klik OK untuk menjalankan
g. Hasil secara otomatis muncul pada layar setelah 60 menit

Interprtasi Hasil :

Hasil adalah cut off dinyatakan negatif, sebaliknya hasil diatas cut off dinyatakan
positif. Nilai range-nya (0-1)

32
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
(SK BAN-PT Nomor 008/BAN-PT/Ak-XI/DpI-III/VII/2011)
Jl. RTA Milono Km 1,5 Palangka Raya Telp. (0536) 3235139 FAX (0536) 3235139

BAB IV
PENUTUP
i.KESIMPULAN
Kegiatan Praktek Belajar Lapangan merupakan salah satu upaya untuk memperoleh
pendidikan atau latihan, pengalaman dan pembelajaran tambahan bagi mahasiswa
sehingga dapat menguasai dan menerapkan kegiatan di UTD-PMI dalam kurikulum dan
pendidikan D-III Analis Kesehatan.
Selama melaksanakan kegiatan Praktek Belajar Lapangan penyusun sebagai peserta
kegiatan PBL mendapat pengalaman dan tambahan ilmu.Dalam hal ini pemeriksaan
laboratorium dengan menggunakan alat-alat canggih atau automatis serta dapat
memperoleh pengembangan pendidikan di Akademi Analis Kesehatan.

ii.SARAN
1. Bagi Mahasiswa, yang melaksanakan PBL agar dapat mempersiapkan diri dengan baik
serta memiliki bekal yang cukup, sehingga ditempat kunjungan PBL dapat
melaksanakan kegiatan dengan baik .
2. Bagi Institusi, sebaiknya kunjungan PBL waktunya lebih dimaksimalkan sehingga
mahasiswa dapat belajar lebih banyak.
3. Bagi instansi tempat PBL, diharapkan semua anggota rumah sakit bekerja sama satu
sama lain agar memberikan pelayanan yang baik bagi pasien.

33

Anda mungkin juga menyukai