Yayan Rusmana
Universitas Islam Bandung
yhanrus@gmail.com
Abstrak
Abstract
268
Rusmana – Nilai-nilai Pendidikan Islam
Bandung. This study aims to: 1) find out the values of Islamic education in
equestrian extracurricular activities, 2) know the implementation, 3) know the
inhibiting and supporting factors, 4) know the effect on BAKU character
education. The method used is a case study with qualitative research. The
results of the research and discussion, that of equestrian extracurricular there
are values of Islamic education such as leadership, taaruf values. In addition,
from the results the spread of questionnaires to students’ perceptions of the
influence of BAKU character education were fairly good. This is seen from the
results of a percentage of 53% the good category of the results of the
questionnaire of 55 people.
269
JPII Volume 3, Nomor 2, April 2019
Daarut Tauhiid sebagai upaya pembentukan Agar proses penelitian hingga penarikan
pendidikan karakter dan untuk mengatasi kesimpulan tidak terjadi bias, baik yang
permasalahn akhlak dan moral yang terjadi dibawa oleh peneliti maupun makna
pada jaman sekarang. Karakter ini beliau fenomena yang diinterpretasikan oleh para
terapkan salah satunya dalam informan, maka peneliti menggunakan
ekstrakulikuler yang wajib di SMA Daarut teknik triangulasi data (Zamili, 2015).
Tauhiid yaitu Berkuda. Ekstrakulikuler di
sekolah menjadi salah satu alternatife untuk
menerapkan pendidikan karakter kepada Analisis Nilai–nilai Pendidikan Islam
siswa. Misalnya Pramuka, paskibra, bahka dalam Ekstrakurikuler Berkuda
ada penelitian sebelumnya yang meneliti
ekstrakurikuler karakte untuk menanamkan Nilai pendidikan yang penulis
pendidikan karakter. ekstrakurikuler dapatkan dari hasil wawancara dengan
berkuda yang diwajibkan oleh Abdullah wakasek kurikulum dan pelatih berkuda
Gymnstiar di setiap sekolah formal yang ada serta observasi di lapangan adalah
di lingkungan Yayasan Daarut Tauhiid Melatih jiwa kepemimpinan bagi
untuk menerapkan karakter BAKU. para siswa, Jiwa kepemimpinan ini akan
Termasuk di salah satu lembaga pendidikan muncul kepada setiap orang yang berlatih
formal yang ada di Daarut Tauhiid yaitu kuda. Karena sebenarnya ketika kita naik
SMA Daarut Tauhiid Boarding School kuda dan di tntun kudanya sama orang lain,
Bandung. itu menandakan bahwa kita dukendalikan
oleh kuda, walaupun kita naik di atas kuda,
yang terpenting dalam menaiki atau
Metode Penelitian menunggang kuda salah satunya adalah
menumbuhkan jiwa pemimpin. Karena
Metode penelitian pada dasarnya ketika sudah di atas kuda harus ada
merupakan cara alamiah untuk keberanian memimpin kuda, mau di arahin
mendapatkan data dengan tujuan dan kemana kudanya atau di bawa kemana.
kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013: 24). Apabila kita tidak bisa mengendalikan atau
Metode penelitian yang digunakan dalam memimpin kudanya, maka mau tidak mau
penelitian ini adalah studi kasus. Jenis manusia yang nantinya di kendalikan oleh
pendekatan studi kasus ini merupakan jenis kuda itu sendiri.
pendekatan yang digunakan untuk Nilai Taaruf atau keinginan
menyelidiki dan memahami sebuah kejadian mengenali individu yang berbeda, Nilai ini
atau masalah yang telah terjadi dengan tersirat dalam kegiatan berkuda ketika
mengumpulkan berbagai macam informasi. pematerian diawal. Bagaimana para siswa
Metode ini sangat tepat untuk menganalisis sebelum mendapatkan materi menaiki atau
kejadian tertentu di suatu tempat tertentu menunggang kuda, yang terlebih dahulu
dan waktu yang tertentu pula. dipelajari adalah berkenalan dengan kuda.
Penulis melakukan penelitian Cara berkenalang dengan kuda adala
menggunakan pendekatan kualitatif dengan dengan kegaitan memberi makan kuda,
pendekatan studi kasus karena peniliti ingin mengelus ubun – ubun kuda, memandikan
mendapatkan informasi secara kuda dan menuntun kuda. hal ini
komperhensif mengenai proses yang dimaksudkan agar kuda tau siapa yang
dilakukan oleh objek yang diteliti dalam bersamnaya dan yang akan
melaksanakan penerapan pendidikan menungganginya. Menurut penjelasan
karakter melalui ekstrakurikuler berkuda. pelatih, bahwa kuda harus mencium
270
Rusmana – Nilai-nilai Pendidikan Islam
keringat atau bau orang yang akan ketika berperang, kendaraan harus
menungganginya supaya kuda tersebut diperhatikan.
mersa nyaman.
Nilai keharmonisan atau penyayang
kepada makhluk Allah yang lain, Dalam Analisis Pelaksanaan Ekstrakurikuler
ekstrakurikuler atau kegiatan berkuda Berkuda dalam Penerapan
sendiri nilai ini tertuang ketika berinteraksi Pendidikan Karakter
dengan kuda. terutama ketika mengurusi
kuda harus dengan kasih sayang. Ketika Ekstrakurikuler merupakan kegiatan
menunggangi kuda harus sering di elus– tambahan bagi para siswa. Begitupun salah
elus pundaknya sebagai bentuk berterima satu ekstrakurikuler yang ada di sekolah
kasih kepada kuda. karana seperti yang di SMA Daarut Tauhiid yaitu berkuda.
sampaikan dipoin sebelumnya bahwa kuda Kegiatan ekstrakurikuler ini ada beberapa
adalah salah satu hewan perasa. Sehingga kebijakan dari sekolah untuk para siswa.
ketika ketika melayani atau mengurus kuda Kebijakan tersebut diantaranya, kegiatan
dengan kasih sayang, insya Allah kuda juga wajib, kegiatan tambahan dan kegiatan
akan nurut kepada kita. peminatan. Pelaksanaan ekstrakurikuler ini
Timbul sikap tanggung jawab dalam dilakasanakan wajib bagi seluruh siswa
diri siswa dan yang terakhir, Nilai tanggung kelas X tanpa terkecuali, sedangkan untuk
jawab ini tertanam kepada siswa melalui siswa kelas XI dan XII merupakan kegiatan
ekstrakurikuler berkuda. Hal ini terlihat tambahan atau pemintan saja. Alasan
ketika setiap siswa di wajibkan mengurus diwajibkan untuk kelas X dikarenakan
kuda nya perkelompok yang nantinya penanaman karakter BAKU nya dibiasakan
dibagi–bagi jadwanya. Setiap orang diberi dari awal masuk dan masih ada bekas dari
tanggung memberi makan, memandikan pelatihan pendidikan dasar ketika pertama
bahkan membersihkan kandang kudanya. kali masuk SMA Daarut Tauhiid tentang
Semua siswa harus melakukannya tanpa penanaman karakter BAKU.
terkecuali. Itulah bentuk kegiatan bahwa Kegiatan ekstrakurikler berkuda
dalam kegiatan ekstrakurikuler ini terdapat dilaksankan diluar jam pelajaran. Kegiatan
nilai tanggung jawab. ini dilakukan semua siswa seperti halnya
Ketekunan atau keuletan. Menurut pramuka yang di wajibkan dari pemerintah.
penulis, Dalam ekstrakulikuler berkuda Kegiatan ekstrakurikuler ini dilaksanakan
sendiri sikap ketekunan ini akan tertanam. oleh tim pelatih yang terpercaya. Pelatihnya
Hal ini dilihat dari kegiatan ekstrakurikuler sendiri tidak satu orang melainkan banyak
yang harus dilakukan dan dilaksanakan oang, yang dipimpin oleh ketua pelatihnya
secara serius dan fokus. Karena berkuda ini yaitu Ganjar ibrahim. Pelaksanaan
termasuk olahraga ekstrim juga yang apabila ekstrakurikuler berkuda sendiri mengacu
siswa nya main – main maka akan susah pada silabus yang telah dibuat oleh pelatih
mengikutinya. Selain itu kuda jug hewan atau tim yang mengajarkan berkuda.
yang sering berubah karena pada dasarnya Terlebih Dalam pelaksanaanya,
makhluk hidup. Maka tantangannya ekstrakurikuler berkuda dibagi 3 tahap yaitu
seberapa tekun siswa dalam mengurus dan Persiapan atau breafing, praktek dan
belajar menungganginya. Selain itu, dalam diakhiri evaluasi atau pengambilan hikmah.
hadits berkuda itu salah satu makna Menurut Ustad Ganjar selaku ketua
tersiratnya adalah kendaraan atau pelatih mengatakan bahwa metode untuk
transportasi. Atau bisa dikatakan bahwa memasukan materi atau pemahaman
tentang pendidikan karakter baku dalam
271
JPII Volume 3, Nomor 2, April 2019
kegiatan berkuda ini adalah ketika di pengaruh penerapan karakter baku melalui
breafing, yang kemudian dikuatkan ketika ekstrakurikuler berkuda yang di berikan
evaluasi. Hal ini menunjukan bahwa dalam kepada siswa kelas X SMA Daarut Tauhiid
pelaksanaanya, ekstrakurikuler ini adalah sebanyak 55 angket. Peneliti mendapatkan
salah satu usaha untuk mendukung data sebagai berikut :
program sekolah yaitu matinul khuluk yang
didalammya terdapat penanaman HASIL ANGKET PENGARUH
pendidikan karakter BAKU. KARAKTER BAKU
Interval N % Keterangan
21 - 27 26 47% Baik Sekali
Analisis Faktor Penghambat 14 - 20 29 53% Baik
dan Pendukung 7 - 13 0 0% Cukup
0-6 0 0% Kurang
Faktor yang mendukung dalam Total 55 100%
pelaksanaan penerapan karakter melalui
berkuda ini adalah penyediaan waktu yang Gambar 1. Tabel Hasil Angket
cukup panjang dalam proses pelaksanaan
ekstrakurikuler beruda di SMA Daarut Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
Tauhiid dan sumber daya manusia yang penerapan karakter BAKU dari
melatih berkuda yang cukup lumayan untuk ekstrakrikuler berkuda 47% Baik Sekali dan
melatih ekstrakurikuler berkuda. Selain itu 53% Baik. Sehingga data ini menunjukan
dukungan moril dari pihak sekolah serta perubahan menjadi terlihat baik.
kerjasama dengan pihak boarding atau Berdasarkan hasil penelitian yang
pengasuhan, khusunya peran musyrif yang penulis lakukan, bahwa dalam
sangat dominan. Karena ketika di asrama ekstrakurikuler berkuda di SMA Daarut
para siswa kembali dibiasakan dan Tauhiid memiliki pengaruh yang baik bagi
diingatkan kembali tentang karakter BAKU. siswa. Terutama pengaruh dari aspek afektif
Ada beberapa pembiasaan yang atau sikap. pengaruh atau dampak dari
berhubungan dengan karakter BAKU ekstrakurikuler berkuda terbilang baik, hal
dengan kegiatan ekstrakurikuler yang ini terlihat dari hasil penelitian. Bahwa
diterapkan di asrama. karakter baku mendapat nilai 53 %, yang
Faktor penghambat dari pelaksanaan merupakan kategori baik. Selain itu, dalam
ekstrakurikuler berkuda ini adalah pelaksanaanya karakter yang diterapkan
kurangnya fasilitas berkuda yang memadai, dalam pelaksanaan ekstrakurikuler ini lebih
sehingga para siswa tidak langsung dominan dari karakter kuat nya yaitu Berani,
semuanya praktek, akan tetapi bergantian. disiplin dan tangguh.
Selain itu fasilitas berkuda atau peralatan
yang tersedia hanya untuk tingkat dasar dan
tingkat keahlian menengah tidak sampai Kesimpulan
keahlian tingkat mahir sekali.
Nilai–nilai pendidikan islam dalam
ekstrakurikuler berkuda di SMA Daarut
Analisis Presepsi Siswa Terhadap Tauhiid ini setelah di analisis terdapat
Penerapan Pendidikan Karakter beberapa nilai, yaitu 1) melatih jiwa
kepemimpinan bagi para siswa, 2) Nilai
Setelah melakukan penyebaran angket Taaruf atau keinginan mengenali individu
untuk mendapatkan data mengenai yang berbeda, 3) Nilai keharmonisan atau
272
Rusmana – Nilai-nilai Pendidikan Islam
273
JPII Volume 3, Nomor 2, April 2019
274