terbentuk reaksi kimia yang menghasilkan gas, baik itu gas
yang beracun maupun gas yang tidak beracun. Karenanya dalam pembuatan bahan peledak perlu diperhatikan komposisi dari unsur-unsur yang digunakan. Bahan peledak umumnya terdiri dari unsur-unsur fuel dan dan unsur-unsur oxidizer. Unsur fuel kaya akan karbon ( C ) dan hidrogen ( H ). Dalam pembuatan bahan peledak, harus diperhitungkan dengan teliti komposisi dari bahan peledak dan prosentase dari setiap bahan peledak. Sehingga gas yang dihasilkan tidak menimbulkan gas beracun yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Dengan demikian perlu diperhatikan kesetimbangan reaksi yang terjadi dari bahan peledak yang digunakan dengan metoda Zero Oxygen Balance. Zero oxygen balance adalah kesetimbangan jumlah oksigen yang tepat dalam suatu campuran bahan peledak sehingga seluruh reaksi menghasilkan hidrogen menjadi hidrogen dioksida (H2O), Carbon menjadi CO2 dan nitrogen menjadi N2 bebas, sehingga dalam hasil reaksinya hanya ketiga unsur tersebut yang terbentuk.
Pada suatu proses peledakan akan terbentuk gas-gas akibat
terjadinya reaksi kimiawi dari bahan peledak antara lain : •Gas H2O, CO2, N2 disebut SMOKE ( asap ). Gas yang dihasilkan adalah bentuk gas tidak beracun. •Gas CO, NO, NO2 disebut FUMES. Gas yang dihasilkan adalah bentuk gas yang sangat beracun. Karakteristik gas hasil peledakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut; 1. ZOB ( zero oxygen balance ) ; terjadi kesetimbangan rekasi kimiawi sehingga semua gas bereaksi dan terbentuk smoke. Contoh : 3NH4NO3 + CH2 7H2O + CO2 + 3N2 AN FO
2. Deficient Oxygen Balance ( Negative / Minus Oxygen Balance ) tidak
terjadi kesetimbangan reaksi yang mengakibatkan hasil reaksi kekurangan Oksigen, sehingga terbentuk gas fumes. Contoh : 2NH4NO3 + CH2 5H2O + CO+ N2 AN FO
3. Excessive Oxygen Balance (Positive/Surplus Oxygen Balace ) ; tidak
terjadi kesetimbangan reaksi yang mengakibatkan hasil reaksi kelebihan Oksigen, sehingga terbentuk gas fumes. Contoh : 5NH4NO3 + CH2 11H2O + CO2 + 9N2 + 2NO AN FO Kalkulasi Zero Oxygen Balance
Persamanaan – persamaan yang digunakan untuk melihat apakah
bahan peledak yang kita gunakan menghasilkan reaksi yang setimbang atau tidak. Persamaan-persamaan tersebut antara lain;
Bahan peledak yang hanya menggunakan unsur C, H, O dan N.
Oxygen Balance = Oo - 2Co - ½Ho
Bahan peledak yang terdiri dari unsur-unsur tambahan yang
afinitas terhadap oksigen, misalnya; CaO, Na2O, Al2O3 Oxygen Balance = ( Oo - ½Nao - Cao- 3/2 Al ) - 2Co - ½Ho Kasus 1; Bahan peledak dengan menggunakan campuran Amonium Nitrat ( AN ) 94,5 % dan fuel oil ( FO ) 5,5 %. ( tidak diketahui persamaan reaksinya ) Berat atom C = 12, N = 14, O = 16, H = 1 Berat Molekul AN = (2 x 14) + (4 x 1) + (3 x 16) = 80 Berat Molekul FO = (1 x 12) + (2 x 1) = 14
Jumlah grat tiap unsure per 100 gr pada AN ;
N = 2 grat/mole ; 2 x 100 = 2,5 grat / 100 gr 80 4 H = 4 grat/mole ; x 100 = 5 grat / 100 gr 80 O = 3 grat/mole ; 3 x 100 = 3,75 grat / 100 gr 80 Jumlah gram/molekul pada FO ; 1 C = 1 grat/mole ; x 100 = 7,14 gr / 100 gr 14 H = 2 grat/mole ; 2 x 100 = 14,2 gr / 100 gr 14 Analisa Grat per 100 gram
Hasil di atas jika kita subsitusikan ke persamaan ;
Oxygen Balance = Oo - 2Co - ½Ho = 3,5384 - 2 ( 0,3927) - ½(5,506) = 0 dari hasil tersebut di dapat harga 0 mengindikasikan tidak ada gas yang tersisa atau berlebih sehingga terjadi Zero Oxygen Balance pada prosentase yang telah ditentukan di atas. Kasus 2; Bahan peledak dengan menggunakan campuran Amonium Nitrat ( AN ), Fuel Oil ( FO ) dan Alumunium ( Al ) dengan reaksi kimia sebagai berikut ; • Dengan melihat jumlah dari berat molekul reaksi kiri dan kanan menghasil jumlah berat molekul yang sama, sehingga terbentuk Zero Oxygen Balance. • Dengan demikian dapat ditentukan prosentase dari tiap bahan peledak dalam campuran sebagai berikut ;
AN = 360 x 100 % = 89,8 % 401
FO = 14 x 100 % = 3,5 % 401 27 Al = x 100 % = 6,7 % 401