Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMBUATAN SIMPLISIA KENCUR


(KAEMPFERIAE RHIZOMA)

NAMA KELOMPOK 4 : -Rara adina altiara

-Yola tri apriani

-Sintia fitriana

-Puja baitulah

-M.deni saputra

-Aditia pratama

-Enjelika permata
PENDAHULUAN
Kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan tanaman tropis
yang banyak tumbuh di berbagai daerah di Indonesia sebagai
tanaman yang dipelihara. Tanaman ini banyak digunakan
sebagai ramuan obat tradisional dan sebagai bumbu dalam
masakan sehingga para petani banyak yang
membudidayakan tanaman kencur sebagai hasil pertanian
yang diperdagangkan. Bagian dari kencur yang
diperdagangkan adalah buah akar yang ada di dalam tanah
yang disebut rimpang kencur atau rizoma (Barus 2009).
Rimpang kencur sudah dikenal luas di masyarakat baik
sebagai bumbu makanan atau untuk pengobatan,
diantaranya adalah batuk, mual, bengkak, bisul dan jamur.
Selain itu minuman beras kencur berkhasiat untuk
menambah daya tahan tubuh, menghilangkan masuk angin,
dan kelelahan, dengan dicampur minyak kelapa atau alkohol
digunakan untuk mengurut kaki keseleo atau
mengencangkan urat kaki. Komponen yang terkandung di
dalamnya antara lain saponin, flavonoid, polifenol dan
minyak atsiri. Tanaman ini termasuk kelas monocotyledonae,
bangsa Zingiberales, suku Zingiberaceae dan, marga
Kaempferia (Winarto 2007). Perbanyakan kencur secara
budidaya konvensional mempunyai beberapa masalah,
antara lain penyediaan bibit dan serangan pathogen.
Penyediaan bibit merupakan masalah paling utama dalam
budidaya kencur secara konvensional. Karakteristik kencur
yang bersifat dorman menjadi kendala utama sehingga tidak
tersedia secara kontinyu. Kencur hanya dapat ditanam pada
musim hujan karena pada musim kemarau rimpang
mengalami dormansi sehingga perlu adanya penyediaan bibit
yang tidak berasal dari rimpang serta dapat ditanam disetiap
waktu. Salah satu cara penyediaan bibit kencur secara cepat
dengan metode kultur jaringan. Kultur jaringan merupakan
suatu teknik menumbuhkan sel, jaringan atau organ tanaman
dalam suatu media secara aseptik. Keberhasilan perbanyakan
in vitro dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya jenis
media dasar serta aplikasi ZPT yang tepat serta kondisi
lingkungan kultur. Pada perbanyakan in vitro aplikasi ZPT
sangat berpengaruh. Peran ZPT auksin dan sitokinin yang
telah terbukti dapat merangsang pertumbuhan dan
pembelahan 1 sel pada eksplan dapat dicampurkan pada
media dasar MS. Zat pengatur tumbuh yang digunakan
adalah Benzyl Adenin Purine (BAP) dan Naphthalene Acetic
Acid (NAA). Fungsi dari kedua zat pengatur tumbuh tersebut
adalah merangsang pertumbuhan akar dan tunas (Van et al.
1986). Pemberian NAA dan BAP dapat mempercepat
pertumbuhan jika diberikan dalam jumlah yang tepat dan
seimbang. Perbanyakan kencur dapat dilakukan
menggunakan teknik kultur jaringan serta kandungan NAA
dan BAP yang tepat.
Klasifikasi Tanaman Kencur
Kencur memiliki nama latin Kaempferia
galangal dengan klasifikasinya sebagai berikut;
 Kingdom : Plantae
 Sub kingdom : Viridiplantae
 Infra Kingdom : Streptophyta
 Super divisi : Embryophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Super ordo : Lilianae
 Ordo : Zingiberales
 Family : Zingiberaceae
 Genus : Kaempferia L
 Spesies : Kaempferia galanga L

ALAT & BAHAN


 ALAT: Pisau,telenan,keranjang kecil dan
wadah.
 Bahan: kencur(KAEMPFERIAE RHIZOMA)
TAHAP- TAHAP PRMBUATAN SIMPLISIA KENCUR

 SORTASI BASAH

Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-


kotoran atau bahan-bahan asing lainya dari bahan
simplisia.
 Pencucian

Pencucian di lakukan untuk menghilangkan tanah


dan pengotoran lainnya yang melekat pada bahan
simplisia.

 Pengecilan ukuran atau peranjangan


Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk
mempermudah proses pengeringan,pengpakan dan
penggilingan.

 pengeringan

Pengeringan dilakukan supaya kadar airyang terdapat


di tanaman kencur sehingga dapat menjamin dalam
menimpan, dapat mencegah tumbuhnya jamur serta
dapat mencegah terjadinya proses atau reaksi
enzematika yang dapat menurunkn mutu,serta
pertujuan untuk mempuermuda dalam proses
selanjutnya.

 Sortasi kering

Tujuannya untuk memisahkan bahan-bahan


asing,seperti bagian tanaman yg tak diinginkan atau
kotoran lain,yang masih tertinggal di simplisia kering.

 pengmasan
Tujuaannya untuk melindunggi simplisia dari cemaran
,dan mencegah terjadinya kerusakan.

 panen
Panen untuk konsumsi dimulai pada umur 6 sampai 10 bulan.
Tetapi, berbeda dengan jahe, waktu panen kencur dapat ditunda
sampai musim berikutnya, bahkan sampai tiga tahun. Dalam
kondisi demikian tidak ada efek yang buruk terhadap mutu rimpang,
bahkan produksinya akan bertambah, hanya ukuran rimpang
semakin kecil. Selain itu, kencur dari pertanaman di atas 1 tahun,
kurang baik untuk bibit. Rimpang untuk bibit dipanen pada umur 10
– 12 bulan. Cara panen kencur dilakukan dengan membongkar
seluruh rimpangnya menggunakan garpu, cangkul, kemudian
dibuang akar dan rimpang airnya, tanah yang menempel
dibersihkan. Dengan menggunakan calon varietas unggul kencur
Balittro (V2, V3, V4) dan cara budidaya yang direkomendasikan,
dihasilkan 12 – 16 ton rimpang segar per ha. Mutu rimpang dari
calon varietas unggul tersebut lebih tinggi dari standar Materia
Medika Indonesia (MMI), yaitu kadar minyak atsiri antara 3,20 –
7,60%; kadar pati 51,09 – 79,71%; kadar sari dalam air 14,50 –
26,22%; kadar sari larut dalam alkohol 3,02 – 7,95%.
 Pasca panen
Tahapan pascapanen kencur meliputi penyortiran, pencucian,
pengirisan, pengeringan, pengemasan dan penyimpanan. Setelah
panen, rimpang harus secepatnya dibersihkan untuk menghindari
kotoran yang berlebihan serta mikroorganisme yang tidak
diinginkan. Rimpang dibersihkan dengan disemprot air yang
bertekanan tinggi, atau dicuci dengan tangan. Bila mengalami
kesulitan, rimpang harus direndam dalam air untuk beberapa lama,
kemudian disikat dengan sikat halus agar tidak melukai kulit
rimpang.

“Senyawa aktif dalam kencur”


kencur mengandung beberapa senyawa kimia
seperti pati, mineral, minyak atsiri, asam metil
kanil, penta dekaan, asam cinnamic, dan ethyl
aster. Selain itu, kencur juga mengandung
borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic,
alkaloid, dan gom.

Lama pengeringan kencur


 5 - 7 HARI
 Berat basah: 1 kg.

 Berat kering (ranjangan) : 500gram.


 Berat kering(serbuk): 200 ons

Anda mungkin juga menyukai