Anda di halaman 1dari 17

Budidaya Tanaman Cabai Merah Keriting

Capsicum annum L.
Tobias Asa Ngange Baba
A.1810463
Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan jenis tanaman
perdu yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Cabai
umumnya digunakan sebagai sambal atau bumbu masak oleh
masyarakat Indonesia karena memiliki rasa yang pedas. Rasa
pedas pada buah cabai tersebut disebabakan oleh kandungan
capsaicin. Berdasarkan BPS (2021) produksi cabai merah
nasional masih berfluktasi dari tahun ke tahun, Fluktasi
produksi cabai tersebut disebabkan oleh beberapa hal, seperti
LATAR belum optimalnya dukungan teknologi dan managemen
pemupukan, budidaya serta semangkin berkurangnya lahan
BEALAKANG penanaman. Semangkin keterbatasan lahan penanaman cabai
dapat diatasi salah satunya melalui sistem pola tumpang
sari.Tumpangsari adalah bentuk pola tanam yang
membudidayakan lebih dari satu jenis tanaman dalam satuan
waktu tertentu.
SEJARAH TANAMAN CABAI KERITING

subtropika benua Amerika,


khususnya wilayah Colombia.

Kemudian mulai menyebar keseluruh


dunia termasuk negara-negara Asia

Penyebaran di Indonesia dilakukan


oleh pedagang portugis dan spanyol
KLASIFIKASI TANAMAN CABAI MERAH KERITING

spesies Capsicum annuum L.


genus Capsicum

famili Solanaceae

ordo Tubiflorae
(Solanales)
kelas
Dicotyledoneae
sub divisi
Angiospermae

divisi
Spermatophyta
kingdom Plantae
MORFOLOGI TANAMAN CABAI

BATANG BUNGA

DAUN BUAH
AKAR

I
SYARAT TUMBUH CABAI MERAH KERITING

 Cabai merah dapat dibudidayakan di dataran


rendah maupun dataran tinggi, pada lahan
dengan ketinggian 0-1000 m dari atas
permukaan laut. Tanah yang baik untuk tanaman
cabai adalah tanah yang memiliki struktur remah
atau gembur, subur, banyak mengandung bahan
1 2 organik danpH tanahnya antara 6-7. Curah hujan
3
yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai
4
merah adalah antara 600-1200 mm per tahun
dengan kelembaban tanah dalam keadaan
kapasitas lapang dan temperatur tanah antara 24-
30 0C sangat mendukung pertumbuhan tanaman
cabai merah
KANDUNGAN GIZI DAN MANFAAT CABAI

Cabai banyak digunakan sebagai


bumbu dan banyak digunakan untuk
terapi kesehatan. Berbagai hasil
penelitian menyatakan cabai dapat
membantu menyembuhkan kejang otot,
rematik, sakit tenggorokan dan alergi.
Cabai merah keriting mengandung kadar gizi seperti protein, karbohidrat,
kalsium, zat besi, vitamin. pada 100 g cabai merah terkandung 90% air, 32 kal
energi, 0,5 g protein, 7,8 g karbohidrat, 0,3 g lemak, 1,6 g serat, 29 mg kalsium,
45 mg fosfor, 0,5 mg besi, A 470 IU vitamin, 0,05 mg vitamin C, 0,06 g riboflavin,
0,9 mg niacin, dan 18,0 mg asam askorbat.
TEKNIK BUDUDAYA TANAMAN CABAI MERAH KERITING

PERSIAPA PEMULSA
N LAHAN AN

PANEN DAN
PENANAMA PASCAPANE
PENYEMAIA N N
N BENIH
PERSIAPAN LAHAN

dalam budidaya tanaman cabai persiapan lahan berperan


penting karena akan berpengaruh terhadap produksi tanaman.
Pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkul untuk
menggemburkan tanah dan membersihkan lahan dari akar
bekas tanaman lama dan gulma. Hal tersebut dilakukan agar
pertumbuhan akar tanaman cabai tidak terganggu dan
menghilangkan tumbuhan yang menjadi inang hama dan
penyakit. Apabila lahan dalam skala luas banyak ditumbuhi
gulma, pembersihannya dapat menggunakan herbisida
sistemik dengan bahan aktif isopropil amina glifosat dengan
dosis 2 – 4 L per hektar.
PENYEMAIAN BENIH

media pembibitan dapat dibuat dengan campuran pupuk


kompos, sekam bakar dan tanah yang telah diayak halus
dengan perbandingan 1:1:1. Media dimasukan ke dalam
tray (baki) semai dan disusun di bawah naungan yang telah
disiapkan. Susunan harus teratur agar tanaman mudah
dihitung dan dipeliara. Baki semai yang tersusun rapi
disiram air secukupnya sampai basah.
PENANAMAN

Penanaman bibit pada bedengan dilakukan setelah berumur


21 – 24 hari, dengan jarak tanam 15 x 20 cm. Penanaman
umumnya dilakukan pagi hari dan sore hari untuk mencegah
bibit stress. Setelah pindah tanam dilakukan penyiraman dengan
cara disemprot secara merata .
PEMELIHARAAN

Pemeliharaan tanaman cabai merah meliputi penyiraman,


penyulaman, pemupukan serta pengendalian hama dan
penyakit.
PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET CONSECTETUER LOREM

Fusarium Collectrichum
HAMA PADA Polyghator
oxysporum f.sp gloespoiroide
TANAMAN sonemus L s

点击此处添加标题 点击此处添加标题 点击此处添加标题 点击此处添加标题


Penyemprotan Penyemprotan Penyemprotan
PENGENDALIAN insektisida merek fungisida Antracol fungisida Antracol
NYAA agrimec 18 EC 70 WP 70 WP
PANEN DAN PASCAPANEN

PANEN PASCAPANEN

Cabai merah keriting yang sudah dipanen disimpan


Pemanenan dilakukan dengan cara pada suhu rendah untuk memperpanjang umur dan
memetik buah beserta tangkainya yang
bertujuan agar cabai dapat disimpan kesegaran buah. Cabai dikemas untuk memudahkan
lebih lama. Buah cabai yang rusak akibat penyimpanan dan untuk melindungi mutu cabai sebelum
hama atau penyakit harus tetap dipanen
agar tidak menjadi sumber penyakit bagi dipasarkan. Pada saat cabai merah tidak dapat memenuhi
tanaman cabai lain yang sehat. Buah yang
.
standar mutu penjualan produk segar atau harga jual yang
dipetik berwarna orange sampai merah.
rendah, cabai merah dapat diolah menjadi produk lain yaitu
tepung cabai kering atau saus cabai.
KESIMPULAN

Budidaya tanaman cabai meliputi beberapa tahapan, dimulai


dari pengolahan tanah, persiapan benih, persemaian,
penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama penyakit,
penanganan panen dan pasca panen
TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai