Anda di halaman 1dari 1064

Enam tahun sudah berlalu sejak edisi ke-6 buku ini.

Telah banyak perkembangan baru di bidang farmako­


terapi, khususnya farmakogenetika, targeted therapy dan stemcell untuk terapi regeneratif.
Dalam Edisi ke-7 ini, akan diuraikan obat-obat mutakhir yang dibuat melalui bioteknik rekombinan
seperti biologicals, termasuk sitokin-sitokin, zat-zat pemblokir Tumor Necrosis Factor, interferon, peng­
hambat interleukin, perintang tirosin kinase dan monoklonal antibodies (MOABs). Biological Response
Modifier atau imunomodulator semakin banyak disentesa (Humira, Remicade) yang memegang peranan
penting pada penanganan penyakit berdasarkan reaksi (auto-) imun. Misalnya penyakit rema, diabetes tipe-
1, MS (multiple sclerosis), jenis-jenis neoplasma (kanker) dan SLE (Systemic Lupus Erythematodes).
Selanjutnya akan dipaparkan obat-obat kanker baru yang berkembang dalam delapan tahun
terakhir, antara lain temsirolimus dan sunitinib untuk kanker ginjal terminal, dan lapatinib untuk kanker
payudara lanjut. Sitostatika baru dengan mekanisme kerja yang berlainan adalah tirosin kinase inhibitor,
topoisomerase inhibitor (irinotecan, etoposida) dan zat-zat antimetabolit (gemsitabin).
Untuk topik geriatri akan diuraikan bahaya efek samping obat-obat tertentu bagi para lansia sehubungan
dengan perubahan metabolisme, homeostasis, degenerasi organ-organ dan comorbiditas.

Drs. H.T. Tan memulai dinasionalisasikan menjadi P.N. Nakula Farma.


pendidikan pada fakultas Kemudian ditugaskan sebagai Pemimpin Bagian
Kedokteran Univer­ Produksi merangkap pemimpin dan penanggung
sitas Indonesia di tahun jawab Apotek Nakula Farma. Pada akhir tahun
1946. Setelah lulus ujian 1963 mulai bekerja di pabrik penisilin dari
propadeuse di tahun 1947 perusahaan Koninklijke Nederlandse Gist Fabriek
dan ujian sebagai asisten di Delft, Nederland, untuk kemudian diangkat
apoteker di tahun 1949, sebagai Kepala Bagian Produksi antibiotika. Sejak
melanjutkan studinya di Fakultas Ilmu Pasti dan tahun 1967 sampai awal tahun 1992, memimpin
Alam (FIPIA), Institut Teknologi Bandung jurusan sebuah apotek di Schiedam. Bersama-sama dengan
farmasi. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan Drs Kirana Rahardja telah menulis buku “Obat-
di Universitas Amsterdam tahun 1952, dan meraih Obat Penting, Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek
diploma apoteker tahun 1956. Sampingnya” yang kini sudah mencapai Edisi
Riwayat pekerjaan penulis: dimulai dengan ketujuh, dan buku Obat-Obat Sederhana untuk
bekerja di pabrik N.V Organon Nederland. Awal Gangguan Sehari-hari (self-care). Drs Tan tutup
tahun 1957 mulai bekerja di laboratorium N.V usia di Nederland pada usia 86 tahun.
Gorkum-Bavosta di jakarta, yang tahun 1959

Drs Kirana Rahardja. memasuki masa pensiun pada akhir tahun 1986.
Setelah menamatkan HBS-B Penulis aktif di organisasi bidang farmasi sebagai
di Bandung pada tahun 1950, Anggota Pengurus Besar/ Badan Pimpinan Pusat
melanjutkan pendidikan pada Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) tahun
Fakultas Ilmu Pasti dan Alam 1960 – 1983, dan Sekretaris Jenderal Kongres
(FIPIA), Institut Teknologi Internasional FAPA 1976 di Jakarta.
Bandung jurusan Farmasi Kegiatan-kegiatan lain, penulis termasuk
dan meraih gelar apoteker anggota redaksi “Suara Pharmasi”, Pemimpin
pada tahun 1957. Umum Buletin ISFI, Pemimpin Redaksi
Penulis memulai kariernya dengan bekerja “Proceedings FAPA 1976”, anggota Panitia
sebagai Asisten Ahli Kimia Analitik di FIPIA, Farmakope Indonesia, anggota Panitia Ekstra
Bandung, tahun 1952 – 1957. Semenjak Farmakope Indonesia, anggota Panitia Penyusun
menyelesaikan pendidikan apoteker tahun 1957 Daftar Obat Keras RI, anggota Dewan Redaksi
sampai akhir tahun 1986, Drs Kirana Rahardja Buletin Dit. Jen POM dari Proyek Peningkatan
bekerja dan memangku berbagai jabatan di PT Keamanan Obat Pusat, publikasi artikel-artikel
Kimia Farma. Setelah 30 tahun masa bakti yang ilmiah di majalah profesi.
diakhiri dengan jabatan Direktur Produksi, penulis

MEDICAL
Penerbit PT Elex Media Komputindo Clinical Medicine
ISBN 978-602-02-6480-6
Kompas Gramedia Building
Jl Palmerah Barat 29-37, Jakarta 10270
Telp. (021) 53650110 - 53650111
Ext. 3224
Web Page: http://www.elexmedia.co.id
9 786 020 26 480 6
170150945

Obat obat Penting edisi 7 cetakan 1 jaket.indd 1 5/18/2015 10:39:50 AM


001/I/15 MC
A. Singkatan Istilah Latin dan Penjelasannya i

OBAT-OBAT PENTING
Edisi 7

Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya

Edisi Ketujuh Cetakan Pertama


Lengkap dengan obat-obat terbaru

001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 1 25/04/2015 7:56:39


ii A. Singkatan Istilah Latin dan Penjelasannya

Sanksi Pelanggaran Pasal 72


Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002
tentang HAK CIPTA

1. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan
pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau hak terkait sebagaimana
dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 2 25/04/2015 7:56:39


A. Singkatan Istilah Latin dan Penjelasannya iii

OBAT-OBAT PENTING
Khasiat, Penggunaan
dan Efek-Efek Sampingnya

DRS. TAN HOAN TJAY &


DRS. KIRANA RAHARDJA

EDISI KETUJUH
Cetakan Pertama

Penerbit PT Elex Media Komputindo


001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 3 25/04/2015 7:56:39


iv A. Singkatan Istilah Latin dan Penjelasannya

OBAT-OBAT PENTING
Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya

DRS. TAN HOAN TJAY & DRS. KIRANA RAHARDJA



© 2015 DRS. TAN HOAN TJAY & DRS. KIRANA RAHARDJA

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang


Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia – Jakarta
Anggota IKAPI, Jakarta

ID : 170150945
ISBN : 978-602-02-6480-6

Edisi ke-I Cetakan pertama Jan. 1964


Cetakan kedua Des. 1964

Edisi ke-II Cetakan pertama Des. 1968


Cetakan kedua Feb. 1972
Cetakan ketiga Okt. 1975

Edisi ke-III Cetakan pertama Okt. 1979

Edisi ke-IV Cetakan pertama Jan. 1986


Cetakan kedua Jan. 1991

Edisi ke-V Cetakan pertama Maret 2002


Cetakan kedua Desember 2002

Edisi ke-VI Cetakan pertama Agustus 2007


Cetakan kedua Juni 2008
Cetakan ketiga April 2013

Edisi ke-VII Cetakan pertama Juni 2015

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku
ini tanpa izin tertulis dari penerbit

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta


Isi diluar tanggung jawab Percetakan
001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 4 25/04/2015 7:56:39


A. Singkatan Istilah Latin dan Penjelasannya v

Untuk Keluarga-keluarga kami


dan
sebagai Kenangan pada orang tua kami.

001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 5 25/04/2015 7:56:39


Daftar Isi
Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek sampingnya
Edisi ketujuh

Kata Pendahuluan pada Edisi Ketujuh ....................................................................................... viii


Singkatan-Singkatan............................................................................................................................x

Seksi I: Farmakologi Umum.............................................................................................................1



Bab 1. Dasar-Dasar Umum.................................................................................................................3
Bab 2. Aspek-Aspek Biofarmasi.........................................................................................................7
Bab 3. Prinsip-Prinsip Farmakokinetika.........................................................................................17
Bab 4. Prinsip-Prinsip Farmakodinamika......................................................................................32

Seksi II: Kemoterapeutika...............................................................................................................61


Bab 5. Antibiotika . ..........................................................................................................................71
Bab 6. Antimikotika ..........................................................................................................................98
Bab 7. Virustatika ...........................................................................................................................112
Bab 8. Sulfonamida dan Kuinolon-Kuinolon...............................................................................137
Bab 9. Tuberkulostatika...................................................................................................................154
Bab 10. Leprostatika . ......................................................................................................................165
Bab 11. Obat-Obat Malaria..............................................................................................................171
Bab 12. Obat-Obat Amebiasis dan Penyakit Menular Seksual..................................................189
Bab 13. Antelmintika.......................................................................................................................200
Bab 14. Sitostatika ...........................................................................................................................211
Bab 15. Antiseptika dan Desinfektansia.......................................................................................250

Seksi III: Obat Gangguan Saluran Cerna...................................................................................265


Bab 16. Obat-Obat Lambung..........................................................................................................271
Bab 17. Antiemetika.........................................................................................................................287
Bab 18. Obat-Obat Diare.................................................................................................................294
Bab 19. Laksansia.............................................................................................................................305

Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat...........................................................................................315
Bab 20. Analgetika perifer...............................................................................................................317
Bab 21. Analgetika Antiradang dan Obat-Obat Rema...............................................................327
Bab 22. Analgetika Narkotik..........................................................................................................354
Bab 23. Drugs....................................................................................................................................362
Bab 24. Sedativa dan Hipnotika.....................................................................................................386
Bab 25. Anestetika Umum..............................................................................................................404
Bab 26. Anestetika Lokal.................................................................................................................410
Bab 27. Antiepileptika.....................................................................................................................418
Bab 28. Obat-Obat Parkinson dan Demensia...............................................................................432
Bab 29. Antipsikotika.......................................................................................................................451
Bab 30. Antidepresiva......................................................................................................................464
001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 6 25/04/2015 7:56:39


Daftar Isi vii

Seksi V: Obat Sistem Saraf Otonom...........................................................................................483


Bab 31. Adrenergika, dan Adrenolitika, Anoreksansia..............................................................488
Bab 32. Kolinergika dan Antikolinergika.....................................................................................508

Seksi VI: Jantung, Pembuluh dan Darah...................................................................................519


Bab 33. Diuretika..............................................................................................................................522
Bab 34. Vasodilator..........................................................................................................................532
Bab 35. Antihipertensiva.................................................................................................................541
Bab 36. Antilipemika.......................................................................................................................571
Bab 37. Obat-Obat Jantung.............................................................................................................587
1. Kardiotonika...................................................................................................................600
2. Obat-Obat Angina Pectoris..........................................................................................604
3. Antiaritmika .................................................................................................................608
Bab 38. Antitrombotika...................................................................................................................612
Bab 39. Hemopoetika.......................................................................................................................628

Seksi VII: Saluran Pernapasan.....................................................................................................641


Bab 40. Obat Asma dan COPD.......................................................................................................643
Bab 41. Obat-Obat Batuk.................................................................................................................665

Seksi VIII: Hormon-Hormon........................................................................................................673


Bab 42. Hormon-Hormon Hipofisis..............................................................................................675
Bab 43. Hormon-Hormon Pria.......................................................................................................688
Bab 44. Hormon-Hormon Wanita.................................................................................................699
Bab 45. Antikonseptiva...................................................................................................................718
Bab 46. ACTH dan Korti­kosteroida...............................................................................................730
Bab 47. Insulin dan Antidiabetika Oral........................................................................................744
Bab 48. Tiroksin dan Tiroista­tika...................................................................................................769

Seksi IX: Lain-Lain..........................................................................................................................779


Bab 49. Dasar-Dasar Imunologi.....................................................................................................780
Bab 50. Vaksin dan Imunoglobulin...............................................................................................802
Bab 51. Antihistaminika..................................................................................................................820
Bab 52. Obat-Obat Migrain.............................................................................................................835
Bab 53. Vitamin dan Mineral..........................................................................................................844
Bab 54. Dasar-Dasar Diet Sehat......................................................................................................880

Seksi X: Lampiran...........................................................................................................................903
A. Obat-Obat Selama Kehamilan dan Laktasi.............................................................................904
B. Daftar Dosis Lazim (per Oral)...................................................................................................910

Seksi XI: Struktur Kimia ..............................................................................................................920

Indeks ..............................................................................................................................................987
001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 7 25/04/2015 7:56:39


viii

KATA PENDAHULUAN
PADA EDISI KETUJUH

Lebih dari 6 tahun telah lewat sejak diter- Akan disinggung pula masalah tumor
bitkannya Edisi ke-6 buku ini. Telah banyak markers (penanda tumor), terapi or-
perkembangan baru khususnya di bidang tomolekular, termasuk peranan free
farmakoterapi seperti di bidang farma- radicals dan anti-oksidansia, serta peran-
kogenetika (variasi profil genetik DNA), an senyawa prostaglandin dan leukotriën
tumorgenetika, molecularly targeted thera- pada gejala peradangan dan nyeri. Dalam
py dan sel batang (sel punca, stemcell) untuk topik geriatri akan diuraikan bahaya efek
terapi regeneratif. Di samping topik-topik samping obat-obat tertentu bagi para lansia
tersebut yang akan dibahas dalam edisi ke-7 sehubungan dengan perubahan metabo-
ini, juga akan diuraikan perkembangan obat- lisme, homeostasis, degenerasi organ-organ
obat sintetik mutakhir yang dibuat dengan dan komorbiditas dengan konsekuensi poli-
meniru zat-zat tubuh (alamiah, imunoglo- farmasi.
bin) melalui cara-cara bioteknik rekombinan. Edisi ke-7 ini adalah pembaharuan dari
Senyawa-senyawa yang disebut Biologicals Edisi ke-6 , khususnya di dalam bidang
(gen terapi) ini, termasuk sitokin-sitokin, zat- farmakoterapi dan farmakodinami berdasar-
zat pemblokir Tumor Necrosis Factor (TNF), kan perkembangan baru di bidang-bidang
interferon, penghambat interleukin dan tersebut sampai dengan tahun 2013-2014.
perintang tirosinkinase serta monoklonal Edisi ke-7 ini dilengkapi dengan obat-obat
antibodies (MOABs) yang memiliki kekhu- baru khususnya obat-obat kanker. Obat-obat
susan (specificity) tinggi. Pada dekade tera- lama yang saat ini masih digunakan, tetap
khir ini, Biological Response Modifier (BRM) dipertahankan demi kelengkapan buku ini.
atau imunomodulator semakin banyak disin- Dalam edisi baru ini ada beberapa
tesa (Humira, Remicade). Unsur-unsur terse- perubahan dalam susunan buku. Untuk ke-
but memegang peranan penting dalam pustakaan yang tercantum di akhir tiap bab,
penanganan penyakit akibat reaksi keke- hanya referensi dari tahun 2000 ke atas yang
balan (auto-imun), dimana limfo-T dan dicantumkan. Referensi baru disisipkan di
NK-cells menyerang jaringan dan organ dalam teks.
tubuh sendiri, seperti penyakit rema, Untuk memperjelas uraian, di beberapa
diabetes tipe-I, MS (multiple sclerosis), jenis- bab telah ditambahkan diagram-diagram
jenis neoplasma (kanker) dan SLE (Systemic dan skema-skema tertentu. Semua rumus-
Lupus Erythematodes). rumus bangun telah digabungkan di dalam
Pada delapan tahun terakhir, telah dikem- Seksi XI buku ini.
bangkan obat-obat kanker baru seperti tem- Seperti edisi-edisi sebelumnya, buku ini
sirolimus dan sunitinib untuk pengobatan ditulis oleh Drs. H.T. Tan dan Drs. Kirana
kanker ginjal terminal dan lapatinib untuk Rahardja. Hanya sangat menyesal bahwa
pengobatan kanker payudara lanjut. Sitosta- sebelum edisi ini selesai, Drs. Tan tutup usia
tika baru dengan mekanisme kerja yang dalam tahun 2013.
berlainan adalah tirosin kinase inhibitor, Sebagai penutup, kami mengucapkan
topoisomerase inhibitor (irinotecan, etoposi- terima kasih kepada Dr.Togas Tulandi M.D.
da) dan zat-zat antimetabolit (gemsitabin). Professor of Obstetric & Gynecology dari
001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 8 25/04/2015 7:56:39


Kata Pendahuluan ix

McGill University, Montreal, Canada,yang dalam penyusunan buku dan ilustrasi me-
telah meneliti beberapa bagian yang ber- lalui computer.
hubungan dengan bidangnya. Terima kasih Akhirnya kami juga mengucapkan terima
juga kami sampaikan kepada Sdri Cindy kasih kepada para editor dan staf produksi
Parwono BA yang seperti edisi-edisi terda- P.T. Gramedia Elex Media untuk dukungan
hulu, telah membuat design untuk cover profesionalnya.
buku ini. Selanjutnya penghargaan kami Penulis-penulis,
sampaikan kepada Krisnawan K. Rahardja Jakarta-Rhoon/Holland
MSc., yang telah sangat banyak membantu Akhir 2014

001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 9 25/04/2015 7:56:39


x A. Singkatan Istilah Latin dan Penjelasannya

A. SINGKATAN ISTILAH LATIN DAN PENJELASANNYA

Singkatan Penjelasan
A.
a, aa ana masing-masing
a.c. ante coenam sebelum makan
a.d. auri dextrae telinga kanan
a.h. alternis horis tiap selang 1 jam
a.l. auri laevae telinga kiri
a.m. anti meridiem pagi hari
a.p. ante prandium sebelum makan
aa p. aeq. ana partes aequales dari masing2 jumlah/bagian sama
abs. febr. absente febre bila tidak demam
accur. accurate cermat
ad ad sampai
ad 2 vic. ad duas vices dalam/untuk dua kali
ad aur. ad aurem pada telinga
ad chart. perg. ad chartam pergameneam dalam kertas perkamen
ad hum. ad humectandum untuk membasahkan
ad infl. ad inflandum untuk disemprotkan
ad libit. ad libitum sesukanya
ad scatul. ad scatulam dalam dus
ad us. ext. ad usum externum obat luar/utk pemakaian luar
ad us. int. ad usum internum obat dalam/utk pemakaian dalam
ad us. prop. ad usum proprium untuk pemakaian sendiri
ad vitr. fusc. ad vitrum fuscum dalam botol coklat
add. adde tambahkan
adh. adhibere gunakan
ads. febr. adsante febre di waktu demam
aeq. aequalis sama
aequab. aequabilis rata
aff. affunde dituangkan/ditambahkan
aggred. febr. aggrediente febre di waktu demam
agit. agitatio kocok
alt. h. alternis horis tiap selang 1 jam
alt. hor. alternis horis tiap selang 1 jam
altern. d. alternis die tiap selang 1 hari
amb. ambo ke-dua2nya
ante ante sebelum
applic. applicatur digunakan
apt. aptus cocok
aq. coct. aqua cocta air matang
aq. cois aqua communis air biasa
aq. comm. aqua communis air biasa
aq. dest. aqua distillata air suling
aur. auris telinga
aurist. auristillae obat tetes telinga
001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 10 25/04/2015 7:56:39


A. Singkatan Istilah Latin dan Penjelasannya xi

B.
b. bis dua kali
b. in d. bis in die dua kali sehari
b.d.d. bis de die dua kali sehari
bid. biduum waktu dua hari

C.
c cum dengan
c., cochl. cochlear sendok makan
c.m. cras mane besok pagi
c.n. cras nocte besok malam
c.th cochlear thea sendok teh
c.v. cras vespere besok sore
cal. calore oleh panas
calef. calefac panaskan
calid. calidus panas
caut. caute hati-hati
cav. cave perhatian!
charta charta kertas
chart. par. charta paraffinata kertas parafin
citiss. citissime sangat segera
cito cito segera
claud. claudere tutup
clysm. clysma klisma (obat pompa)
co., comp., cps., cpt. compositus majemuk
cochl. cochlear sendok makan
cochleat. cochleatim sendok demi sendok
cois., comm. communis biasa
collut. collutio obat cuci mulut
collyr. collyrium obat cuci mata
conc. concentratus pekat
concus. concussus kocok
consp. consperge taburkan
cont. continuo terus-menerus
coq. coque masak
cor. cordis jantung
crast. crastinus hari esok

D.
d. da berikan
d. in 2plo da in duplo berikan dua kali jumlahnya
d. in dim. da in dimidio berikan setengahnya
d. secund. diebus secundi hari kedua
d. seq. die sequente hari berikutnya
d.c. durante coenam pada waktu makan
d.c. form. da cum formula berikan dengan resepnya
d.d. de die tiap hari
d.s. da signa berikan dan tulis
001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 11 25/04/2015 7:56:39


xii A. Singkatan Istilah Latin dan Penjelasannya

d.t.d. da tales doses berikan dalam dosis demikian


dep. depuratus murni
des. desodoratus tidak berbau
desinf. desinfectans desinfeksi
det. detur diberikan
dext. dexter kanan
dieb. alt. diebus alternis tiap 1 hari berikutnya
dil. dilutus, dilutio diencerkan, pengenceran
dim. dimidius setengah
disp. dispensa berikan
div. in p. aeq. divide in partes aequalis bagi dalam bagian2 yg sama
dup.; dupl.; dx. duplex dua kali

E.
e.c. enteric coated bersalut enterik
emet. emeticum obat muntah
empl. emplastrum plester
emuls. emulsum emuls
enem. enema lavemen, klisma, obat pompa
epith. epithema obat kompres
exhib. exhibe berikan
ext. ut. externe utendum pemakaian sbg obat luar
extemp. extempore pada saat itu juga

F.
f. fac, fiat, fiant buat, dibuat
f. l. a. fac lege artis buatlah sesuai aturan
febr. dur. febre durante di waktu demam
filtr. filtra, filtretur saring
form. formula susunan
frig. frigidus dingin

G.
garg. gargarisma obat kumur
gtt. gutta tetes
gutt. ad aur. guttae ad aures tetes telinga

H.
h. hora jam
h. u. spat. horae unius spatio setelah satu jam
h. X mat. hora decima matutina jam 10 pagi
h.m. hora matutina pagi hari
h.s. hora somni waktu tidur
h.v. hora vespertina malam hari
haust. haustus diminum sekaligus
her. praescr. heri praescriptus resep kemaren
hor. interm. horis intermediis di antara 2 jam
hui. form. huius formulae dari resep ini
001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 12 25/04/2015 7:56:39


A. Singkatan Istilah Latin dan Penjelasannya xiii

I.
i.c. inter cibos di antara waktu makan
i.m. intramuskular di dalam otot
i.m.m. in mane medici berikan pada dokter/dl tangan dokter
i.o.d. in oculo dextro pada mata kanan
i.o.s. in oculo sinistro pada mata kiri
in 2 vic. in duabus vicibus dalam dua kali
inj. injectio suntikan
instill. instilla teteskan
inter.; int. inter antara
interd. interdum sewaktu-waktu
intr. d. sum. intra diem sumendum digunakan dalam satu hari
iter. iteretur untuk diulang
iter. iteratio ulangan
i.v. intravena

J.
jej. jejune puasa

L.
l.a. lege artis menurut aturan
lag. gutt. lagena guttatoria botol tetes
lav. ophth. lavementum ophthalmicum larutan pencuci mata
lin. linimentum obat gosok
liq. liquor cairan
liq. liquidus larutan
loc. locus tempat
loc. aeg. locus aeger tempat yang sakit
loc. dol. locus dolens tempat yang nyeri
lot. lotio pembasuh/obat cuci

M.
m. misce campurkan
m. et v. mane et vespere pagi dan malam
m.d.s. misce da signa campurkan, berikan, tandai
m.f. misce fac campur dan buat
m.f.pulv. misce, fac pulveres campurkan, buat puder
m.i. mihi ipsi untuk saya sendiri
m.p. mane primo pagi-pagi sekali
m.p. modo prescripto seperti yang tertulis
man. mane pagi hari
mixt. mixtura campuran
mod. praescr. modo praescripto sesuai aturan

N.
n. nocte malam hari
n. dt.; ndt; ne det. ne detur tidak diberikan
N.I. ne iteretur tidak boleh diulang
001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 13 25/04/2015 7:56:39


xiv A. Singkatan Istilah Latin dan Penjelasannya

narist. naristillae obat tetes hidung


ne iter ne iteretur jangan diulang
neb.; nebul. nebula obat semprot
noct. nocte malam hari
non rep. non repetatur jangan diulang

O.
o. 1/4 h. omni quarta hora tiap seperempat jam
o. alt. hor. omni alternis horis tiap selang 1 jam
o.b.h. omni bihorio tiap 2 jam
o.b.h.c. omni bihorio cochlear tiap 2 jam 1 sendok makan
o.d. oculus dexter mata kanan
o.d.s. oculus dexter et sinister mata kanan dan kiri
o.h. omni hora tiap jam
o.m. omni mane tiap pagi
o.n. omni nocte tiap malam
o.s. oculus sinister mata kiri
o.u. oculus uterque kedua mata
oc. oculus mata
oculent. oculentum salep mata
omn. bid. omni biduum tiap 2 hari
os; oris oris mulut

P.
p. aeq. partes aequales bagian sama
p. d. sing. pro dosi singulari untuk satu dosis
P. I. M. periculum in mora bahaya bila ditunda
p. r. n. pro re nata bila diperlukan
p.c. post coenam setelah makan
p.m. post meridiem sore
part. dol. parte dolente pada bagian yang sakit
past. dentifr. pasta dentifricia pasta gigi
per bid. per biduum dalam 2 hari
per trid. per triduum dalam 3 hari
per vic. per vices sebagian-sebagian
per. in mor. periculum in mora bahaya bila tertunda
p.i. pro injectio untuk suntikan
pon. aur. pone aurum di belakang telinga
pond. pondus timbangan/berat
pot. potio minuman
pp., praec. praecipitatus endapan
prand. prandium sarapan pagi
pulv. pulvis serbuk
pulv. adsp. pulvis adspersorius serbuk tabur
pulv. subt. pulvis subtilis serbuk halus
purg. purgativus obat kuras
pyx. pyxis dus
001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 14 25/04/2015 7:56:39


A. Singkatan Istilah Latin dan Penjelasannya xv

Q.
q. quantitas jumlah
q. dx. quantitas duplex 2 kali banyaknya
q. h. quaque hora tiap jam
q.d.d. quater de die 4 kali sehari
q.l. quantum libet banyaknya sesukanya
q.pl. quantum placet jumlah sesukanya

q.s. quantum satis/sufficit secukupnya


q.v. quantum vis banyaknya sesukanya

R.
R. Rp., Rcp. Recipe ambil
rec. recens segar
rec. par. recenter paratus dibuat pada saat itu juga
reiter. reiteretur diulang kembali
rem. remanentia sisa
renov. semel. renovetur semel diulang 1 kali
rep. repetatur untuk diulang

S.
s. signa tandai/tulis
s.d.d. semel de die sekali sehari
s.n.s. si necesse sit bila diperlukan
s.o.s. si opus sit bila diperlukan
s.q. sufficiente quantitate dengan secukupnya
scat. scatula dus
se necess. sit si necesse sit bila perlu
sec. secundo kedua
semel. semel. satu kali
semih. semihora 1/2 jam
septim. septimana 1 minggu
sesqui sesqui satu setengah
si op. sit si opus sit bila perlu
sig. signa tulis
sin. sine tanpa
sine confect. sine confectione tanpa etiket aslinya
sing. singulorum dari tiap
sing. auror. singulis auroris tiap pagi
s.k. subkutan di bawah kulit
sol., solut. solutio larutan
solv. solve larutkan
stat. statim segera
steril. sterilisatus steril
subt. subtilis halus, tipis
sum. sume, sumatur ambillah
supr. supra di atas
001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 15 25/04/2015 7:56:39


xvi A. Singkatan Istilah Latin dan Penjelasannya

T.
t.d.d. ter de die tiga kali sehari
t.d.s. ter die sumendus dipakai 3 kali sehari
ter d. d. ter de die tiga kali sehari
ter in d. ter in die tiga kali sehari
troch. trochiscus tablet hisap
tuss. tussis batuk

U.
u.a. usus ante seperti terdahulu
u.c. usus cognitus cara pakai diketahui
u.e. usus externus (penggunaan sebagai) obat luar
u.i. usus internus (penggunaan sebagai) obat dalam
u.n. usus notus cara pakai diketahui
u.p. usus propius untuk dipakai sendiri
ult. prescr. ultimo prescriptus resep terakhir
ung. unguentum salep

V.
vesp. vespere sore
virid. viridus hijau

001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 16 25/04/2015 7:56:39


B. Singkatan dan Penjelasannya xvii

B. SINGKATAN ISTILAH LATIN DAN PENJELASANNYA

Singkatan Penjelasan

A.
5-ASA 5-aminosalisilat 5-ASA
5-FU 5-fluorouracil 5-FU
5-HIAA hydroxyindole acetic acid 5-HIAA
5-HT 5-hidroksitriptamin (=serotonin) 5-HT
A.R. arthritis rheumatica A.R.
A.U.C. Area Under the Curve A.U.C.
a.u.e. ad usum externum a.u.e.
ACE Angiotensin Converting Enzyme ACE
ACh asetilkolin ACh
ACTH Adreno Corticotropic Hormone ACTH
ADH Anti Diuretic Hormone ADH
ADHD Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (dahulu MBD) ADHD
AKDR Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (lih. IUD) AKDR
ALA alfa-linolenic acid (linolenat) ALA
ALS Amyotrophic Lateral Sclerosis ALS
AO antioksidansia AO
APC Antigen Presenting Cells APC
AT I Angiotensin I AT I
ATP adenosine triphosphate ATP
AV atrioventrikuler AV
AZT azidothymidine, zidovudin AZT

B. B.
BA bioavailability (kesetaraan biologis) BA
BCG Bacillus Calmette-Guérin BCG
BM berat molekul BM
BMI Body Mass Index (lih. QI) BMI
BPD Borderline Personality Disorder BPD
BPH Benign Prostatic Hyperplasia BPH
BRM Biological Response Modifier BRM
BSE Bovine Spongiform Encephalopathy (penyakit sapi gila) BSE

C. C.
CA cancer, kanker CA
cAMP cyclic-Adenosine Mono Phosphate cAMP
CARA Chronic Aspecific Respiratory Affections (lih. COPD) CARA
CCS Cairan Cerebro Spinalis CCS
CD4+ limfo-T helpercells CD4+
CD8+ limfo-T suppressorcells CD8+
CEA carcino-embryonic antigen CEA
cGMP cyclic-Guanyl-MonoPhosphate cGMP
CJD Creutzfeld-Jacob Disease CJD
CMV cytomegalovirus CMV
001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 17 25/04/2015 7:56:39


xviii B. Singkatan dan Penjelasannya

COMT catechol-O-methyltransferase COMT


COPD Chronic Obstructive Pulmonary Diseases (lih. CARA) COPD
CT-scan CAT, Computerized Tomographic scan CT-scan
CTZ Chemoreceptor Trigger Zone CTZ
CVA Cerebro Vascular Accident CVA

D. D.
D Dalton D
DA dopamin DA
DBD Demam Berdarah Dengue DBD
DDI dideoksiinosin DDI
DES dietilstilbestrol JAN
DHA docosahexaenic acid DHA
DHEA dehidro-epi-androsteron DHEA
DHT dihidrotestosteron DHT
DMARD Disease Modifying Antirheumatic Drug DMARD
DTP daya tahan perifer DTP
DVT deep venous thrombosis DVT

E. E.
EA asam amino esensial EA
ECG electrocardiogram ECG
ECT Electroconvulsive Therapy ECT
EEG electro-encephalogram EEG
EPA eicosapentaenic acid EPA
EPO eritropoietin EPO

F. F.
F.I. Farmakope Indonesia F.I.
FPE First Pass Effect FPE
FR free radicals (radikal bebas) FR
FSH Follicle Stimulating Hormone FSH

G. G.
GABA gamma-aminobutyric acid GABA
GAG glucosaminoglycan (sin. mukopolisakarida) GAG
GALT Gut Associated Lymphoid Tissue (lih. MIS) GALT
G-CST granulocyte colony-stimulating factor G-CST
GH Growth Hormone GH
GHB gamma-hydroxybutyric acid GHB
GHRH Growth Hormone RH GHRH
GLA gamma linolenic acid (linolenat) GLA
GnRH Gonadotropin Releasing Hormone GnRH
GPx glutathionperoxydase GPx
GRAS list Generally Recognized As Safe list GRAS list
GTF Glucose Tolerance Factor GTF
Gy satuan radiasi Gray Gy

H. H.
HAART Highly Active Antiretroviral Therapy HAART
HAV Hepatitis-A Virus HAV
001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 18 25/04/2015 7:56:39


Singkatan Istilah Latin dan Penjelasannya xix

HBsAg Hepatitis-B surface Antigen HBsAg


HBV Hepatitis-B Virus HBV
HCA hydroxy-citric acid HCA
HCG Human Chorionic Gonadotrophin HCG
HCV Hepatitis-C Virus HCV
HDL High Density Lipoprotein HDL
HEV Hepatitis-E Virus HEV
H-H, Sistem Sistem Hipotalamus-Hipofyse H-H,
Sistem
HLA Human Leucocyte Antigen HLA
HMG Human Menopausal Gonadotropin HMG
HPV Human Papilloma Virus HPV
HRT Hormone Replacement Therapy HRT
HSV Herpes Simplex Virus HSV
5HT 5-hydroxytryptamine = serotonin 5HT

I. I.
I.U. International Unit I.U.
IBS Irritable Bowel Syndrome IBS
ICSH Interstitial Cell Stimulating Hormone ICSH
IDDM Insulin Dependent Diabetes Mellitus IDDM
IFN Interferon IFN
Ig imunoglobulin, antibody Ig
IL interleukin IL
ISA Intrinsic Sympathomimetic Activity ISA
ISK Infeksi Saluran Kemih ISK
IUD Intra-uterine contraceptive device (lih. AKDR) IUD
IVF in vitro fertilization IVF

K. K.
Ka konstan disosiasi Ka
komb. sediaan kombinasi komb.

L. L.
LAK Lymphokine-activated Killer cells LAK
LCAT Lecithine Cholesterol Acyl-Transferase LCAT
LD lethal dosis (dosis letal) LD
LDL Low Density Lipoprotein LDL
LE Lupus Erythematosus (lih. SLE) LE
LH Luteinic Hormone LH
LHRH Luteinizing Hormone Releasing Hormone LHRH
limfosit-T Thymus-dependent lymphocyt limfosit-T
LL Lepra Lepromateus LL
LMWH Low Molecular Weight Heparines LMWH
LT leukotriën (dahulu SRSA) LT
LTH Luteotropic Hormone LTH

M. M.
MAC Mycobacterium Avium Complex MAC
MAI Mycobacterium Avium Intracellulare MAI
001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 19 25/04/2015 7:56:39


xx Singkatan Istilah Latin dan Penjelasannya

MAO monoamine-oxidase MAO


MAP Morning-After Pill MAP
MBD Minimal Brain Damage (kini disebut ADHD) MBD
MDT Multi Drug Therapy MDT
MEC Minimum Effective Concentration MEC
MG myasthenia gravis MG
MHC Major Histocompatibility Complex MHC
MIC Minimum Inhibitory Concentration MIC
MIS Mucosa Immune System (juga disebut GALT) MIS
MPA medroksiprogesteron asetat MPA
MRI Magnetic Resonance Imaging MRI
MRSA Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus MRSA
MRSE Methicillin Resistant Staphylococcus Epidermis MRSE
MS Multiple Sclerosis MS
MTX metotreksat MTX

N. N.
NA noradrenalin NA
NASA Noradrenalin and Serotonin Antidepressant NASA
NIDDM Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus NIDDM
NKc Natural Killer cells NKc
NNRTI Non Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitor NNRTI
NSAID Non Steroidal Anti Inflammatory Drug NSAID

O. O.
OCD Obsessive Compulsive Disorder OCD
OPC Oligomeric Pro-anthoCyanidins OPC
OROS Oral Regulation Osmotic System OROS
ORS Oral Rehydration Solution ORS

P. P.
P-5-P pyridoxal-5-phosphate P-5-P
P.P. persentase pengikatan (pada protein) P.P.
PABA para-aminobenzoic acid PABA
PAF platelet activating factor PAF
PDE-3 phosphodiësterase type-3 PDE-4
PEF Peak Expiratory Flow PEF
PET Positron Emission Tomography PET
PgE2 prostaglandin-E tipe 2 PgE3
PgI2 prostasiklin tipe 2 PgI3
PI Protease Inhibitor PI
PI Pearl Index PI
PIF Prolactine Inhibiting Factor (= dopamin) PIF
PJP penyakit jantung dan pembuluh PJP
PMS pemenstrual syndrome PMS
PRH Prolactine Releasing Hormone PRH
PSA Prostate Specific Antigene PSA
PTH parathormon PTH
PUFA poly-unsaturated fatty acids PUFA
pulv. pulvis (serbuk, puder) pulv.
001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 20 25/04/2015 7:56:39


Singkatan Istilah Latin dan Penjelasannya xxi


Q. Q.
QI Quételet Index (lih BMI) QI

R. R.
RAS Sistem Renin-Angiotensin RAS
RB radikal bebas (lihat FR) RB
RDA Recommended Daily Allowance RDA
REM Rapid Eye Movement REM
RES Reticulo Endothelial System RES
rF recombinant factor rF
RT-blocker penghambat Reverse Transcriptase RT-
blocker
RTI Reverse Transcriptase Inhibitor RTI

S. S.
SAD Seasonal Affective Disorder SAD
SHBG Sex Hormone Binding Globulin SHBG
SLE Systemic Lupus Erythematosus (lih. LE) SLE
SMON Subacute Myelooptic Neuropathy SMON
SOD superoxide dismutase SOD
SP Susunan Parasimpatis SP
SRSA Slow Reacting Substances of Anaphylaxis
(kini disebut Leukotriën) SRSA
SS Susunan Simpatikus SS
SSO Susunan Saraf Otonom SSO
SSP Susunan Saraf Pusat SSP
SSRI Selective Serotonin Reuptake Inhibitor SSRI

T. T.
t1/2 plasma half-life (masa paruh) t1/3
TD Toxic Dose TD
TD tekanan darah TD
TFT trifluorthymidine TFT
THC tetrahydrocannabinol THC
THFA tetrahydrofolic acid THFA
TIA Transient Ischaemic Attack TIA
TMG Toxic Multinodular Goitre TMG
TNF Tumor Necrosis Factor TNF
TNM Tumor Nodule Metastasis TNM
tPA tissue Plasminogen Activator tPA
TRH Thyrotropin Releasing Hormone TRH
TSH Thyreoid Stimulating Hormone TSH
TTS Transdermal Therapeutic System TTS
TURP Transurethral Resection of Prostate TURP
TxA2 tromboksan A2 TxA3

U. U.
UFH Un-Fractionated Heparin UFH

001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 21 25/04/2015 7:56:39


xxii Singkatan Istilah Latin dan Penjelasannya

V. V.
V.I.P. Vasoactive Intestinal Peptide V.I.P.
VLDL Very Low Density Lipoprotein VLDL

X. X.
XTC ecstasy XTC

Z. Z.
ZOC Zero Order Control ZOC

001/I/15 MC

14108649_OBAT P_RM-i-xvii.indd 22 25/04/2015 7:56:39


SEKSI I

FARMAKOLOGI
UMUM

001/I/15 MC

14108649_OBAT P(Bab 01)_T-001-006.indd 1 20/04/2015 20:05:01


001/I/15 MC

14108649_OBAT P(Bab 01)_T-001-006.indd 2 20/04/2015 20:05:01


bab 1

DASAR-DASAR UMUM

1. PERKEMBANGAN adalah obat kanker nitrogen-mustard yang


semula digunakan sebagai gas racun (mus-
SEJARAH OBAT tard gas) pada perang dunia pertama.
Obat nabati digunakan sebagai rebusan atau
2000 BC : “Here, eat this root”.
ekstrak dengan aktivitas dan efek yang sering-
1000 BC : “That root is heathen, here, say this
kali berbeda-beda tergantung dari, a.l., asal
prayer.”
tanaman dan cara pembuatan ramuannya. Hal
AD 1850 : “That prayer is superstition, here,
ini dianggap kurang memuaskan, sehingga
drink this potion.”
lambat laun para ahli kimia mulai mencoba
AD 1970 : “That potion is snake oil, here, take
mengisolasi zat-zat aktif yang terkandung di
this antibiotic.”
dalamnya. Hasil percobaan mereka adalah se-
AD 2000 : “That antibiotic is artificial, here, eat
rangkaian zat kimia: yang terkenal di antara­
this root.”
nya adalah efedrin dari tanaman Ma Huang
(Pepatah Afrika Selatan mengenai pandangan
(Ephedra vulgaris), kinin dari kulit pohon kina,
yang berubah-ubah terhadap obat)
atropin dari Atropa belladon­na, morfin dari
candu (Papaver somniferum) dan obat jantung
Obat merupakan semua zat baik kimiawi, digoksin dari Digitalis lanata (foxglove). Dari
hewani, maupun nabati yang dalam dosis hasil penelitian setelah tahun 1950 dapat dise-
layak dapat menyembuhkan, meringankan butkan reserpin dan resinamin dari pule pandak
atau mencegah penyakit berikut gejalanya. (Rauwolfia serpentina), sedangkan obat kanker
antileukemia vinblastin dan vinkristin ber­
Obat nabati asal dari Vinca rosea (periwinkle, Madagascar),
Kebanyakan obat yang digunakan di masa sejenis kembang serdadu. Penemuan tahun
lalu adalah obat yang berasal dari tanama­n. 1980 adalah obat malaria artemisinin yang be-
Dengan cara coba-mencoba, secara empiri­s, rasal dari tanaman Cina, qinghaosu (Artemisia
orang purba mendapatkan pengalaman annua). Penemuan lebih baru adalah onkoli-
de­­­ngan berbagai macam daun atau akar tika paclitaxel (taxol) terhadap kanker buah
tumbuh­an untuk mengobati penyakit. dada dari jarum-jarum sejenis cemara (konifer)
Pengetahuan ini secara turun-menurun di­ Taxus brevifolia/baccata (Yew tree kuno, Japan)
simpan dan dikembangkan, sehingga muncul (1993) dan genistein dari kacang kedele.
ilmu pengobatan rakyat, seperti pengobatan
tradisional jamu di Indonesia. Munculnya obat kimiawi sintetik
Namun, tidak semua obat memulai Pada permulaan abad ke-20, obat-obat kimia
riwayat­nya sebagai obat anti­ penyakit, ada sintetik mulai tampak ke­majuannya, de­
pula yang pada awalnya digunakan sebagai ngan ditemukannya obat-obat terkenal, yaitu
alat ilmu sihir, kosmetika atau racun untuk Salvarsan dan Aspirin sebagai pelopor,
membunuh musuh. Misalnya, strychnin dan yang kemudian disusul oleh sejumlah obat
kurare pada awalnya digunakan sebagai lain. Perubahan besar baru tercapai dengan
racun panah penduduk pribumi Afrika dan penemuan dan penggunaan kemoterapeu-
Amerika Selatan. Contoh yang lebih baru tika sulfanilamid (1935) dan penisilin (1940).
001/I/15 MC

14108649_OBAT P(Bab 01)_T-001-006.indd 3 20/04/2015 20:05:01


4 Seksi I: Farmakologi Umum

Sebetulnya, sudah lebih dari dua ribu tahun dan pengenalan obat yang berasal dari
diketahui bahwa borok ber­nanah dapat di­ tanama­n dan zat-zat aktifnya, begitu pula
sembuhkan dengan menutupi luka dengan yang berasal dari dunia mineral dan hewan.
kapang-kapang tertentu, tetapi baru pada Pada masa obat sintetik seperti sekarang ini,
tahun 1928 khasiat ini diselidiki secara ilmiah peranan ilmu farmakognosi sudah sangat
oleh penemu penisilin Dr. Alexander Fleming. berkurang. Namun, pada beberapa dasawar-
sa terakhir peranannya sebagai sumber
Sejak tahun 1945 ilmu kimia, fisika dan untuk obat-obat baru berdasarkan peng-
kedokteran berkembang pesat (mis. sinte- gunaannya secara empiris telah menjadi
sis kimia, fermentasi, teknologi rekombinan semakin penting. Banyak fytoterapeutika
DNA) dan hal ini menguntungkan sekali baru telah mulai digunakan lagi (Yun phyto:
bagi penelitian siste­matik obat-obat baru. tanaman), misalnya Tingtura Echinaceae
Beribu-ribu zat sintetik telah ditemukan, (penguat daya tahan), Ekstrak Gingko biloba
rata-rata 500 zat setahunnya, yang meng­ (penguat memori), bawang putih (anti koles-
akibatkan perkembangan revolusioner di terol), Tingtur hyperici (anti depresi) dan
bidang farmakoterapi. Kebanyakan obat Ekstrak Feverfew (Chrysanthemum parthe­
kuno ditinggal­kan dan diganti dengan obat- nium) sebagai obat pencegah migrain.
obat mutakhir. Akan tetapi, begitu banyak di
antara­nya tidak lama ‘masa hidupnya’, kare- Biofarmasi meneliti pengaruh formulasi
na segera terdesak oleh obat yang lebih baru obat terhadap efek terapeu­tiknya. Dengan
dan lebih baik khasiatnya. Namun menurut kata lain, dalam bentuk sediaan mana, obat
perkiraan lebih kurang 80% dari semua obat harus dibuat agar menghasilkan efek yang
yang kini digunakan secara klinis merupa­ optimal. Ketersediaan hayati obat dalam
kan penemuan dari tiga dasawarsa terakhir. tubuh untuk diresorpsi dan untuk melaku-
Berdasarkan golongan terapeutik 10 jenis kan efeknya juga dipelajari (far­maceutical
obat yang di tahun 2011 paling banyak di- dan biological availability). Begitu pula
gunakan di Amerika Serikat adalah: obat kesetaraan terapeutik dari sediaan yang
Antidepresi, obat penurun kadar Kolesterol mengandung zat aktif sama (therapeutic
(lipid regulator), Analgetika narkotik, obat equivalence). Ilmu bagian ini mulai berkem-
Antidiabetes, obat penurun tekanan darah bang pada akhir tahun 1950-an dan erat
tinggi ACE inhibitors dan Beta-blocker, obat hubungannya dengan farmakokinetika.
Gangguan pernapasan, obat Tukak lam-
bung, Diuretika dan Antiepileptika.
Farmakokinetika meneliti perjalanan obat,
mulai dari saat pemberiannya, bagaimana
absorpsi dari usus, transpor dalam darah
2. DEFINISI dan distribusinya ke tempat kerjanya dan
jaringan lain. Begitu pula bagaimana pe­
Farmakologi atau ilmu khasiat obat adalah rombakannya (biotransformasi) dan akhir­­
ilmu yang mempelajari pengetahuan obat nya ekskresinya oleh antara lain ginjal.
dengan seluruh aspeknya, baik sifat kimi- Singkatnya farmakokinetika mempelajari se-
awi maupun fisikanya, kegiatan fisiologi, gala sesuatu tindakan yang dilakukan tubuh
resorpsi dan nasibnya dalam organisme terhadap obat.
hidup. Untuk menyelidiki semua interaksi
antara obat dan khususnya tubuh manusia, Farmakodinamika mempelajari kegiat­an
serta penggunaan pada pengobatan penya- obat terhadap organisme hidup, terutama
kit, disebut farmakologi klinis. Ilmu khasiat cara dan mekanisme kerjanya, reaksi fi-
obat ini mencakup beberapa bagian, yaitu siologi, serta efek terapeutik yang ditim-
farmakognosi, biofarmasi, farmakokinetika dan bulkannya. Singkatnya farmakodinamika
farmakodinamika, toksikologi dan farmakoterapi. mencakup semua efek yang dilakukan oleh
Farmakognosi mempelajari pengetahuan obat ter­hadap tubuh.
001/I/15 MC

14108649_OBAT P(Bab 01)_T-001-006.indd 4 20/04/2015 20:05:02


Bab 1: Dasar-dasar Umum 5

Toksikologi adalah pengetahuan tentang kecilnya terhadap organisme tuan rumah


efek racun dari obat terhadap tubuh dan dan berkhasiat membunuh sebesar-­
se­betulnya termasuk pula dalam kelompok besarnya terhadap sebanyak mungkin
farmakodinamika, karena efek terapeutik parasit (cacing, protozoa) dan mikroor-
obat berhubungan erat dengan efek tok- ganisme (bakteri dan virus). Obat-obat
siknya. Pada hakikatnya setiap obat dalam neoplasma (onkolitika, sitostatika, obat-
dosis yang cukup tinggi dapat bekerja se­ obat kanker) juga dianggap termasuk
bagai racun dan me­rusak organisme. golongan ini.
Paracelsus (1493-1541) adalah seorang c. Obat tradisional adalah bahan atau
dokter Renaissance Jerman-Swiss yang ramuan bahan yang berupa bahan tum-
mencetuskan kata-kata dalam ilmu tok- buhan, bahan hewan, bahan mineral,
sikologi “the dose makes the poison” (Sola sediaan sarian (galenik) atau campuran
dosis facit venenum) yang merupakan salah dari bahan tsb yang secara turun menu-
satu konsep inti toksikologi, oleh karena itu run telah digunakan untuk pengobatan
dia dijuluki sebagai “bapak toksikologi”. berdasarkan pengalaman.
d. Obat diagnostik merupakan obat pem-
Farmakoterapi mempelajari penggunaan bantu untuk melakukan diagnosis (pe­nge­
obat untuk mengobati penyakit atau gejala­ nalan penyakit), misalnya dari saluran
nya. Penggunaan ini berdasarkan atas pe­ lambung-usus (barium­sulfat) dan saluran
ngetahuan tentang hubungan antara khasiat empedu (natriumiopanoat dan asam iod
obat dan sifat fisiologi atau mikro­biologinya organi­k lain­nya).
di satu pihak dan penyakit di lain pihak.
Adakalanya berdasarkan pula atas peng­
alaman yang lama (dasar empiris). 3. FARMAKOPE DAN
Fytoterapi  menggunakan zat-zat dari ta­
NAMA OBAT
naman untuk mengobati penyakit.
Farmakope  adalah buku resmi yang di­te­
tapkan hukum dan memuat standardi­sasi
Perhatian utama buku ini kami tekan­kan
obat-obat penting serta persyaratannya
hanya pada garis-garis besar dari farmakoki-
akan identitas, kadar kemurnian dan se­
netika, farmakodinamika dan farmakotera­
bagainya, begitu pula metoda analisa dan
pi. Agar pembahasan obat-obat selanjutnya
resep se­diaan farmasi. Kebanyakan nega-
dapat dimengerti dengan baik, kami anggap
ra memiliki farmakope nasionalnya dan
berguna sekali bila terlebih dahulu dipa-
obat-obat resmi yang dimuatnya meru-
hami penge­tahuan pokok me­ngenai proses
pakan obat dengan nilai terapi yang telah
fisiologi dan ilmu kimia.
dibuktikan oleh pengalaman lama atau
rise­t baru. Buku ini diharuskan tersedia di
Obat-obat yang digunakan pada terapi setia­p apotik.
dapat dibagi dalam empat golongan besar Untuk data lain mengenai topic ini, khusus­
sebagai berikut: nya Farmakope Indonesia, Ekstra Far­ma­
a. Obat farmakodinamik, yang bekerja ter- kope Indonesia, Formularium Nasional
hadap tuan rumah dengan mempercepat dan Farmakope Eropa lihat Lihat Obat-obat
atau memperlambat proses fisiologi atau Penting Edisi VI
fungsi biokimia dalam tubuh, misalnya
hormon, diuretika, hipnotika dan obat Obatpaten  (artinya “open”) atau spesi­alité
otonom. adalah obat milik suatu orang/ perusahaan de­
b. Obat kemoterapeutik dapat membunuh ngan nama khas yang dilindungi hukum,
parasit dan kuman di dalam tubuh tuan yaitu merek terdaftar atau proprietary name
rumah. Hendaknya obat ini memiliki ke­ (Lat. proprius atau “one’s own”). Obat paten
giatan farma­kodinamika yang sekecil- pertama di Inggris adalah untuk obat laksan
001/I/15 MC

14108649_OBAT P(Bab 01)_T-001-006.indd 5 20/04/2015 20:05:02


6 Seksi I: Farmakologi Umum

Garam Epsom yang mengandung magne- Beberapa obat “tua” sekarang ini sudah
sium sulfat (1698). “off patent” yang berarti dapat diproduksi
Banyaknya obat paten dengan beraneka- dan dijual sebagai obat generik murah. Salah
ragam nama yang setiap tahun dikeluarkan satunya yang terkenal adalah obat penu-
oleh industri farmasi dan kekacauan yang run kadar kolesterol Lipitor dari Pfizer (hak
diakibatkannya telah mendorong WHO paten habis di tahun 2012) yang di tahun
untuk menyusun Daftar Obat dengan na- 2010 merupakan “top blockbuster drug”
ma-nama resmi. Official atau generic name (blockbuster drug berarti mencapai status
(nama generik) ini dapat digunakan di semua yang sangat tinggi di pasaran dunia).
negara tanpa melanggar hak paten obat ber- Yang juga telah lewat hak patennya di
sangkutan. Hampir semua farmakope sudah tahun 2012 adalah obat asma montelu-
menyesuaikan nama obatnya dengan nama kast (Singulair), obat hipertensi irbesartan
generik ini, karena nama kimia yang semula (Aprovel) dan quetiapine (Seroquel).
digunakan seringkali terlalu panjang dan
tidak praktis. Dalam buku ini digunakan Obat generik adalah terapeutik ekivalen de­
pula nama generik; untuk jelasnya di bawah ngan produk patennya (brand drug produc­t)
ini diberikan beberapa contoh. dan mengandung zat aktif dalam kadar dan
dalam sediaan yang sama (mis. tablet, sirop,
Nama Kimia Nama Generik Nama Paten
injeksi). Tetapi yang mutlak adalah bioekiva-
asam asetilsalisilat Asetosal Aspirin (Bayer)
Naspro (Nicholas)
lensinya pun harus identik, yaitu memiliki
kecepatan dan kadar absorpsi yang sama
aminobenzil penisilin ampisilin Penbritin (Beecham) oleh tubuh dengan tujuan memberikan res-
Amfipen(Organon) pons klinis yang sama dengan obat paten-
nya. Kualitas dari obat generik inilah yang
Di Indonesia, obat yang telah terdaf- perlu dipertahankan dengan ketat, di sam­
tar di Kantor Milik Perindustrian di Jakarta ping harganya yang jauh lebih murah.
mendapatkan perlindungan hukum ter-
hadap pemalsuan atau peniruan nama obat
tersebut dalam waktu 10 tahun lamanya,
atau hingga 3 tahun setelah saat dipakai­
nya yang terakhir (UU Merk 1961, No. 21).
Jangka waktu ini dapat diperpanjang lagi
dengan 10 tahun.

Departemen Kesehatan R.I. telah mengan-


jurkan penggunaan obat-obat generik yang
harganya terpaut jauh lebih murah daripada
obat-obat paten.
Dengan meningkatnya jumlah lansia di
Eropa dan demikian juga penyakit-penyakit
degeneratif yang seiring dengan mening-
katnya biaya pengobatan, maka pihak asur-
ansi kesehatan di negara tersebut dewasa ini
hanya bersedia mengganti harga obat generik
saja. Mereka yang menginginkan obat paten,
maka selisihnya harus dibayar sen-diri.
Di Amerika obat-obat generik dewasa ini
meliputi ±80% dari semua obat atas resep.
Perusahaan Israel Teva merupakan produ-
sen obat-obat generik terbesar di dunia.
001/I/15 MC

14108649_OBAT P(Bab 01)_T-001-006.indd 6 20/04/2015 20:05:02


bab 2

ASPEK-ASPEK BIOFARMASI

Sebelum obat yang diberikan pada pasien • proses teknik yang digunakan untuk
tiba pada tujuannya dalam tubuh, yaitu membuat sediaan (te­kanan mesin tablet,
tempat bekerjanya obat atau targetsite, obat alat emulgator, dsb.).
harus mengalami banyak proses. Dalam
garis besarnya, proses-proses ini dapat dibagi
dalam tiga tingkat, yaitu fase biofarmasi, fase 1. FORMULASI OBAT
farmakokinetik dan fase farmakodinamik.
Untuk obat dalam bentuk tablet, secara
DAN PHARMACEUTICAL
skematis proses ini adalah sebagai berikut: AVAILABILITY
(lihat Gambar 2 – 1)
Pharmaceutical availability (FA) merupa-
Biofarmasi adalah cabang ilmu yang bertu- kan ukuran untuk bagian obat yang in vitro
juan menyelidiki pengaruh pembuatan se- dibebaskan dari bentuk pemberiannya dan
diaan obat atas kegiat­an terapeutiknya. Efek tersedia untuk proses resorpsi, misalnya
obat tidak hanya tergantung dari faktor dari tablet, kapsul, serbuk, suspensi, suppo-
farmakologi saja, tetapi juga dari bentuk pem- sitoria dan se­bagainya. Dengan kata lain, FA
berian dan terutama dari formulasinya. me­nyatakan kecepatan larut (dan jumlah) dari
obat yang tersedia in vitro dari bentuk farma-
Faktor formulasi yang dapat mengubah efek seutiknya.
obat dalam tubuh adalah:
• bentuk fisik zat aktif (amorf atau kristal, Bentuk tablet. Banyak penelitian mengenai
kehalusannya); FA telah dilakukan dengan tablet sebagai
• keadaan kimiawi (ester, garam, kom- bentuk sediaan yang paling umum. Setelah
pleks, dsb.); ditelan, tablet akan pecah (desintegrasi) di
• zat pembantu (zat pengisi, zat pelekat, lambung menjadi banyak granul kecil, yang
zat pelicin, zat pelindung dsb.); ter­diri dari zat aktif tercampur dengan zat-

Gambar 2-1: Skema obat dalam bentuk tablet.

14108649_OBAT P(Bab 02)_T-007-016.indd 7 20/04/2015 20:07:12


8 Seksi I: Farmakologi Umum

Gambar 2-2: Fase-fase melarut dari tablet

zat pembantu (gom, gelatin, tajin). Baru setelah kurang lebih 1 jam, sedangkan table­t
setelah granul-granul ini pecah, zat aktif enteric coated (e.c.) —yaitu dengan lapisan
dibebaskan. Bila daya larutnya cukup besar, tahan asam yang baru pecah dalam usus—
zat aktif tersebut akan melarut dalam cairan menghasilkan kadar maksimalnya (B) setelah
lambung/usus, tergantung di mana obat 4 jam (B hanya berjumlah ±50% dari A).
pada saat itu berada. Hal ini ditentukan Untuk jelasnya, lihat grafik Gambar 2 - 3.
oleh waktu pengosongan lambung (gastric
emptyin­g time), yang pada umumnya ber­kisar Urutan melarut. Untuk obat yang tahan
antara 2 dan 3 jam setelah makan. Setelah getah lambung, kecepatan melarut dari ber­
melarut, obat tersedia dan proses resorpsi bagai bentuk sediaan menurun dengan urut-
oleh usus dapat dimulai; peristiwa inilah an sebagai berikut:
yang disebut farmaceutical availability. Secara
skematis, mekanismenya adalah sebagai larutan - suspensi - serbuk - kapsul - tablet -
berikut, lihat Gambar 2-2. tablet filmcoated - dragee (tablet salut gula)
Dari uraian di atas jelaslah bahwa obat - tablet e.c. - tablet kerja panjang (retard,
yang diberikan sebagai la­rutan (cairan, sirop) sustained release, ZOC).
akan mencapai keadaan FA dalam waktu
yang jauh lebih singkat, karena tidak perlu Ini berarti bahwa sebetulnya tablet, walau­
mengalami fase desintegrasi. Suatu contoh pun murah dan praktis, agak lebih rendah
nyata adalah asetosal: bila diberikan sebagai efektivitasnya sebagai bentuk sediaan di-
laruta­n, puncak plasmanya (A) dicapai bandingkan dengan larutan, serbuk atau
kapsul. Inilah sebabnya pula, mengapa tablet
de­ngan beberapa pengecualian sebaiknya
dan bila mungkin dikunyah sampai halus
sebelum di­telan.

Kehalusan serbuk. Obat yang berbentuk


kristal harus digiling sehalus mungkin agar
mempercepat melarutnya dalam getah usus,
sehingga dapat diserap dengan cepat. Telah
dibuktikan bahwa obat yang sangat halus
dengan ukuran partikel 1-5 mikron (microfine)
Gambar 2-3:Grafik kadar-waktu dari menghasilkan kadar darah sampai 2-3 kali
asetosal sebagai larutan (A) dan lebih tinggi. Dengan demikian, dosisnya dapat
sebagai tablet e.c. (B), diukur sebagai diturunkan 2-3 kali, misalnya griseofulvin,
metabolitnya asam salisilat. spironolakton dan digoksin. Resorpsi zat amorf

14108649_OBAT P(Bab 02)_T-007-016.indd 8 20/04/2015 20:07:12


Bab 2: Aspek-Aspek Biofarmasi 9

jauh lebih baik daripada kristal, sehingga pada obat, sedangkan zat desintegrasi (berbagai
pembuatan suspensi harus dipilih metode jenis tepung, amilum) justru mempercepat.
khusus agar obat tetap berbentuk amorf, Akhirnya, semakin keras pencetakan tablet,
misalnya suspensi sulfa atau kloramfenikol. artinya dengan tekanan mesin yang tinggi,
Sebaliknya ternyata bahwa pada pemberian semakin sukar melarutnya zat aktif. Begitu
rektal (suppositoria), obat yang dihaluskan pula tablet yang disimpan dalam waktu lama
sering kali mengakibatkan pelambatan dari sering kali mengeras dan lebih sukar melarut.
ketersediaan biologisnya (BA, bioavaila­bility-
nya); hal ganjil ini belum dapat dijelaskan.
Pengaruh zat pembantu penting dalam
Syarat kehalusan dengan sendirinya tidak
pembuatan suppositoria. Dahulu, sediaan
berlaku bagi obat yang dimaksudkan bekerja
ini dibuat dengan oleum cacao sebagai dasar.
lokal dalam usus dan justru tidak boleh di­
Namun, lemak ini bila dicairkan pada suhu
serap, misalnya obat cacing (piperazin) atau
yang sedikit tinggi, sukar sekali membe-
kemoterapeutika untuk melawan infeksi
ku kembali. Oleh karena itu lebih disukai
usus (kanamisin, neomisin).
basis sintetik, misalnya estarin, suatu ester

dari propilenglikol dengan asam lemak, yang
Zat-zat pembantu cocok sekali penggunaannya untuk dae-
Pada tahun 1971, di Australia terjadi peristiwa rah tropik. Tetapi, ada beberapa obat yang
difantoin (= fenitoin), yaitu ketika banyak sukar pembebasannya dari basis ini, misal-
pasien yang menelan tablet anti­-epilepsi ini nya obat rematik indometasin dan obat tidur
memperlihatkan gejala keracunan. Ternyata kloralhidrat, yang FA-nya lebih baik bila di-
bahwa kadar fenitoin dari tablet tersebut gunakan dalam basis hidro­fil (carbowax).
sangat tepat, tetapi zat pengisi kalsiumsulfat Sebaliknya, suppositoria aminofilin sebaiknya
telah diganti dengan laktosa pada proses dibuat dengan oleum cacao.
pembuatannya. Akibat perubahan ini, BA
fenitoin ditingkatkan, yang mengakibatkan
Keadaan fisiko-kimiawi. Terbukti bahwa
kenaikan resorpsinya dengan efek toksik.
zat hidrat yang mengandung air kristal
Adanya zat-zat dengan kegiatan permukaan
dalam molekulnya lebih lambat resorpsinya
(Tween, Span) atau zat hidrofil yang mudah
daripada zat tanpa air kristal, misalnya
larut dalam air (polivinilpirolidon, carbowax)
ampisilintrihidrat (Penbritin) dibanding-
dapat mempercepat melarutnya zat aktif dari
kan ampisilin.0aq (Amfipen). Natriumedetat
tablet.
(EDTA) dapat mem­bentuk kompleks de­ngan
Efek kebalikannya terjadi bila zat-zat hi-
banyak zat dan dengan demikian memper­
drofo­b (= tidak suka air) di­gunakan pada
cepat resorpsinya dari usus, misal­nya ma-
produksi tablet sebagai zat pelicin untuk
nitol dan heparin. Hormon kelamin yang
mempermudah “mengalirnya” campuran
diuraikan getah lambung dapat diberikan per
serbuk tablet ke tempat cetakan mesin dan
oral sebagai esternya yang stabil, misalnya
mencegah melekatnya pada cetakan. Zat-zat
etinilestradiol dan testosterondekanoat, be-
ini (asam/magnesiumstearat, dsb.) dapat
gitupula eritromisin yang diberikan sebagai
menghambat melarutnya zat aktif, oleh
esternya (stearat, estolat).
karena itu sebaiknya digunakan sesedikit
mungkin pada pembuatan tablet, serbuk
atau kapsul. Kini, sering digunakan Aerosil
(asam silikat koloidal) sebagai zat pelicin dan 2.BIOLOGICAL
antilekat, karena tidak menghambat mela- AVAILABILITY
rutnya zat aktif.
Bioavailability (BA) adalah persentase obat
Zat pengikat (pada tablet) dan zat pengen- yang diresorpsi tubuh dari suatu dosis yang
tal (suspensi) seperti gom, gelatin dan ta- diberikan dan tersedia, untuk melakukan
jin, umumnya juga memperlambat larutnya efek terapeutiknya. Di beberapa negara

14108649_OBAT P(Bab 02)_T-007-016.indd 9 20/04/2015 20:07:12


10 Seksi I: Farmakologi Umum

(AS, Jerman), BA mencakup pula kecepatan 3. KESETARAAN


munculnya obat di sirkulasi darah. Biasanya,
efek obat baru mulai tampak sesudah obat
TERAPEUTIK
melalui sistem pembuluh porta serta hati dan
Dari uraian tersebut di atas dapat ditarik
kemudian tiba di peredaran darah besar yang
kesimpulan bahwa dua tablet de­ngan zat
mendistribusikannya ke seluruh jaringan.
aktif dan dosis yang sama tetapi dari pabrik
BA dapat diukur in vivo (pada pasien) de­
berlainan tidak selalu menghasilkan kadar
ngan menentukan kadar obat dalam plasma
darah dan efek yang sama pula. Sebagai
darah sesudah tercapai keadaan keseimbang­
akibat dari salah satu faktor tersebut, maka
an. Pada keadaan ini terjadi keseimbangan
BA masing-masing tablet dapat berbeda.
antara kadar obat di semua jaringan tubuh
Bahkan, adakalanya tablet dari satu pabrik
dan kadar darah yang praktis konstan,
tetapi dari batch berlainan dapat pula berbeda
karena jumlah zat yang diserap dan yang
BA-nya.
dieliminasi adalah sama. Pada umumnya
antara kadar obat dalam plasma dan efek
Kesetaraan terapeutik (therapeutical equiva-
terapeutik terdapat suatu korelasi yang baik.
lence) dapat didefinisikan sebagai kesetaraan
Pengecualian adalah pada misalnya obat
pola kerja (kadar dan kecepatan resorpsi)
hipertensi yang masih berefek walaupun
dari dua obat yang mengandung zat aktif de­
kadarnya dalam plasma sudah tidak dapat
ngan dosis yang sama. Hal ini sangat penting
diukur lagi.
bagi sediaan obat yang luas terapinya sempit
(lihat Bab 4, Indeks terapi), dan aktivitasnya
Kadar dalam liur. Percobaan telah dilakukan tergantung dari kadar plasma yang tetap.
untuk menentukan kadar obat dalam air liur Contohnya adalah digoksin, antikoagulansia
secara lebih mudah dan sederhana daripada dan deksametason. Yang terkenal adalah
penentuannya dalam plasma. Ternyata kesulitan klinik mengenai digoksin pada
bahwa pada sejumlah obat terdapat korelasi tahun 1972 ketika bentuk kristal diganti de­
baik antara kadar dalam air liur dan kadar ngan bentuk amorf. Kehebohan timbul lagi
dalam plas­ma. Misalnya, perbandingan sekitar digoksin (1972) ketika ternyata ada
untuk fenitoin adalah lebih kurang 1:10 bila perbedaan kadar plasma antara tablet dari
contoh air liur diambil pagi hari sebelum berbagai pabrik. Perbedaan ini meningkat
minum obat. Perbandingan ini hampir sama sampai dua kali lipat, walaupun semua tablet
dengan persentase obat bebas di dalam mengandung kadar zat aktif yang sama,
plasma pada antipirin, digoksin, barbital yaitu 0,25 mg. Tablet Lanoxin dari pabrik B.W.
dan protein, yaitu 10% (lihat Bab 3, sub 4). yang setelah proses pembuatannya diubah
Hal ini berlaku pula bagi hormon kelamin menunjukkan kelainan BA yang substansial.
estron dan (dihidro)-testosteron. Berdasarkan beberapa kejadian ini persya-
Sebaliknya, FA hanya dapat ditentukan in ratan untuk tablet hasil industri di banyak
vitro dalam laboratorium de­ngan mengukur negara sangat dipertajam. Lagi pula banyak
kecepatan melarutnya zat aktif dalam waktu farmakope mulai mencantumkan persya-
tertentu (disso­lution rate). Pengukuran ini ratan standar cara pemeriksaan tablet, tidak
dilakukan dengan metode dan alat khusus hanya mengenai kadar zat aktif dan ke­sa-
menurut USP XVIII untuk meniru sejauh maan kadarnya (content uniformity), melain-
mungkin keadaan alami dalam saluran kan juga mengenai kecepat­an pecah (da-
lambung-usus. Sayang sekali, cara penen- lam larutan getah lambung buatan) dan
tuan yang mudah dan praktis ini hasilnya kecepatan melarutnya dalam getah usus
jarang menunjukkan korelasi dengan kadar buatan (dissolution rate).
obat dalam plasma in vivo, yang lebih sukar Seperti telah dikemukakan di atas, masa-
pelaksanaannya. Oleh karena itu, penger- lahnya adalah jarang sekali terdapat hu-
tian bioavailabilitas (BA) lebih umum di- bungan langsung antara dissolution rate in
gunaka­n. vitro dengan bioavailability in vivo. Hanya

14108649_OBAT P(Bab 02)_T-007-016.indd 10 20/04/2015 20:07:12


Bab 2: Aspek-Aspek Biofarmasi 11

pada beberapa obat saja telah ditemu­kan BA-nya berikut penyebabnya. Penyebab
korelasi ini, antara lain digoksin, asetosal, tersering ternyata adalah kecepatan disolusi
griseofulvin dan riboflavin. Cara satu-satu- yang terlalu lambat dari sediaan obat (tablet,
nya untuk menjamin efek terapeutik yang kapsul), berarti kelarutannya dalam cairan
sama adalah melakukan uji klinik pada percobaan tidak memenuhi persyarat­an.
semua sediaan industri dengan menentukan Masalah ini dapat timbul oleh berbagai
kadar obat dalam darah pada orang-orang sebab, antara lain derajat kehalusan obat
yang akan diuji. aktif, kurangnya zat desintegrasi atau te­
Oleh karena itu di banyak negara Barat, kanan mesin cetak yang terlampau tinggi.
misalnya di AS dan Belanda, obat generik Pada umumnya bagi kebanyakan obat
diharuskan memenuhi persyaratan ketat bebas yang sering kali digunakan, sebetulnya
mengenai antara lain identitas, kemurni­ hal ini tidak terlalu menjadi masalah karena
an dan potensinya. Obat generik harus luas terapinya cukup besar, artinya jarak antara
memperlihatkan efek klinik dan profil efek dosis terapi dan dosis toksik besar (lihat Bab
samping yang setara dengan obat paten­ 4). Kesimpulannya bila obat bebas demi­
nya, sehingga dapat menggantikannya pada kian tidak dikategorikan A atau B oleh FDA,
semua indikasi yang teregistrasi. hal ini tidak merupakan risiko kesehatan.
Pada tahun 1980 Food & Drug Adminis­ Sebaliknya obat preskripsi dengan luas
tration A.S. (FDA) telah menerbitkan The terapi sempit, mungkin dapat menimbulkan
Orange Book yang mencantumkan obat- efek samping serius.
obat resmi dengan penilaian Kesetaraan
Obat loko (generik) yang tidak manjur.
Terapeutik, yaitu obat-obat paten dengan
Berkaitan dengan ini sekarang dapat di­
obat-obat generiknya yang secara terapeutik
jelaskan keluhan sementara pasien bahwa
adalah ekivalen.
obat-obat loko (Lat. loco: setempat) kurang
ampuh dibandingkan obat paten. Keluhan
Nilai “A” diberikan pada obat generik
ini sering terdengar, tetapi biasanya dianggap
bila kesamaan zat aktif dan dosisnya telah
sebagai mengada-ada saja. Misalnya, keluh-
terbukti cocok, sehingga tepat dan identik
an bahwa tablet loko asetosal kurang man-
dengan obat paten bersangkutan dan juga
jur dibandingkan Aspirin. Setelah mema-
memenuhi standar FDA yang sama mengenai
hami masalah kesetaraan terapeutik dan
bentuk sediaannya (dosage form).
bio-ekivalensi dapatlah dimengerti bahwa
* Kode AB diberikan pada obat yang me- keluhan ini cukup wajar. Dalam contoh
miliki kesetaraan farmaceutik dan bio- asetosal, tidak ampuhnya obat tidak mem-
ekivalensi dengan obat patennya. Dengan bawa dampak serius. Sebaliknya, bila misal-
bio-ekivalensi dimaksudkan kesetaraan nya obat jantung digoksin yang generiknya
farmaceutik ditambah dengan bioavailabi- kurang efektif, hal ini dapat merugikan
lity. penderita. Oleh karena itu dianjurkan agar
Seperti telah dibicarakan, BA menentukan selama terapi berjalan, janganlah mengganti
kecepatan dan derajat absorpsi obat pada merek obat yang sedang digunakan. Saran ini
pemberian dalam dosis yang sama dan terutama berlaku bagi obat-obat keras dengan
keadaan eksperimental yang sama pula. luas terapi sempit, seperti antibiotika, anti-
diabetika, anti-epileptika, digoksin, anti-
Nilai “B” diberikan pada sediaan obat yang koagulansia dan kortikosteroida. Obat-obat
tidak atau belum dibuktikan tuntas mengenai ini pada umumnya digunakan dalam keada-
kesetaraan terapeutiknya; obat-obat ini an gawat, di mana kelebihan atau kekurangan
masih membutuhkan penelitian lebih lanjut dosis dapat membahayakan pasien.
sebelum dapat ditingkatkan nilainya. Khususnya di negara-negara berkembang
Pada tahun 1982 FDA menerbitkan Daftar di mana pengawasan obat jauh kurang ketat
obat-obat yang terbukti telah mengakibatkan dibandingkan di AS, masalah ini perlu sekali
masalah mengenai bio-ekivalensi dan/atau diwaspadai.

14108649_OBAT P(Bab 02)_T-007-016.indd 11 20/04/2015 20:07:12


12 Seksi I: Farmakologi Umum

Sebagai contoh adalah telah ditariknya dari terdapat suatu metode fisiko-kimiaw­i; se-
peredaran beberapa jenis obat generik (obat lanjutnya kadar dinyatakan dalam gram
antihipertensi metoprolol dan antibiotik atau mg. Cara inilah yang dilakukan pada
klaritromisin) oleh FDA (US Food and Drug tubokurarin (1955), kloramfenikol (1956)
Administration) yang dibuat oleh peru- dan penisilin (1960). Obat-obat yang masih
sahaan India yang terkenal sebagai farmasi distandardisasi secara biologis adalah ACTH,
dari negara-negara berkembang. Alasan pe- antibiotika polimiksin dan basitrasin, vitamin
narikannya adalah karena masalah kelarut- A, faktor pembeku da­rah, sediaan antigen
an obat maupun akibat pengotoran. Wa- dan antibody, digitalis, pirogen dan insulin
laupun keamanan dan kualitas dari obat (mes­kipun struktur kimia dan pemurniannya
generik dapat menjadi kendala, tidak dapat sudah diketahui).
dipungkiri bahwa harga murah dari obat
generik, seperti obat generik antiretroviral
telah me­nyelamatkan jutaan jiwa di negara- 5. CARA PEMBERIAN
negara berkembang.
Ref. Lancet, Volume 383, Issue 9936, page 2186, Di samping faktor formulasi, cara pemberi-
28 June 2014 an obat turut menentu­kan kecepatan dan
kelengkapan resorpsinya. Pemilihan cara
4. BIO-ASSAY DAN pemberian obat pada pasien tergantung dari
keadaan pasien, sifat-sifat fisiko-kimiawi
STANDARDISASI obat, dan efek yang diinginkan, yaitu efek
Kebanyakan obat dapat diukur aktivitasnya sistemik (di seluruh tubuh) atau efek lokal
secara cepat dan teliti de­ngan metode ki- (setempat).
miawi atau fisika, dengan menggunakan alat-
alat canggih. 5A. Efek sistemik
Obat yang struktur kimianya belum dike­ A1. Oral
tahui dan sediaan tidak murni atau campuran Pemberian obat melalui mulut (per oral)
dari beberapa zat aktif, diperiksa dengan adalah cara yang paling lazim, karena sa­
metode biologis (bio-assay) di mana akti- ngat praktis, mudah dan aman. Namun tidak
vitas ditentukan dengan menggunakan orga- semua obat dapat diberikan peroral, misalnya
nisme hidup (hewan, kuman) dan memban- obat yang bersifat merangsang (emetin,
dingkan efeknya de­ngan suatu standar aminofilin) atau yang diuraikan oleh getah
internasional. lambung, seperti benzilpenisilin, insu­lin,
oksitosin dan hormon steroida.
Kesatuan Internasional atau I.U. (Interna­ Sering kali, resorpsi obat setelah pemberian
tional Unit) digunakan untuk menyatakan oral tidak teratur dan tidak lengkap, walaupun
kekuatan obat dan telah dipublikasikan oleh formulasinya optimal, misalnya senyawa
WHO bersama dengan Standar Internasio­nal amo­nium kwaterner (thiazinamium), tetrasiklin,
Biologis. Standar ini disimpan di London dan kloksasilin dan digoksin (maksimal 80%). Ke-
Kopenhagen. beratan lain adalah obat setelah di­resorpsi
harus me­lalui hati, di mana dapat terjadi
Penentuan biologis dilakukan pada hewan, inaktivasi, sebelum disalurkan ke tujuannya
misalnya insu­lin pada kelinci (pengukuran (target) (lihat Bab 3, Biotransformasi, First
daya menurunkan kadar glukosa darah), pass effect).
ACTH pada tikus dan digitalis terhadap jan- Untuk mencapai efek lokal di usus dila-
tung katak. Untuk antibiotika digunakan kukan pemberian oral, misalnya obat ca-
kuman dengan menentukan penghambatan cing atau antibiotika untuk mensterilkan
per­tumbuhannya. lambung-usus pa­da infeksi atau sebelum
Pada umumya Bio-assay dan pengguna­an pembedahan (streptomisin, kanamisin, neo-
satuan biologis segera diting­galkan setelah misin, beberapa sulfonamida). Obat-obat ini

14108649_OBAT P(Bab 02)_T-007-016.indd 12 20/04/2015 20:07:12


Bab 2: Aspek-Aspek Biofarmasi 13

justru tidak boleh diserap, be­gitu pula zat- 3c. Intramuskuler (i.m.) Melalui injeks­i
zat kontras Röntgen untuk pembuatan foto di dalam otot, obat yang terlarut be-
lambung-usus. kerja dalam waktu 10-30 menit. Untuk
memper­lambat resorpsi dengan maksud
A2. Sublingual memperpanjang kerja obat, sering kali
Setelah obat dikunyah halus (bila perlu) digunakan larutan atau suspensi dalam
lalu diletakkan di bawah lidah (sublingual), minyak, misalnya suspensi penisilin dan
yaitu tempat berlangsungnya resorpsi oleh hormon kelamin. Pada umumnya tempat
selaput lendir setempat ke dalam vena lidah injeksi dipilih pada otot bokong yang
yang sangat banyak terdapat di lokasi ini. tidak memiliki banyak pembuluh dan
Keuntungan cara ini ialah obat langsung saraf.
masuk ke peredaran darah besar tanpa
melalui hati. Oleh karena itu cara ini digu- 3d. Intravena (i.v.) Injeksi ke dalam pem-
nakan bila diinginkan efek yang pesat dan buluh darah menghasilkan efek tercepat:
lengkap, misal­nya pada serang­an angina dalam waktu 18 detik, yaitu waktu satu
(suatu penyakit jantung), asma atau migrain peredaran darah, obat sudah tersebar
(nitrogliserin, isoprenalin, ergotamin, metil- ke seluruh jaringan. Tetapi lama kerja
testosteron). Keberatannya adalah kurang obat biasanya hanya singkat. Cara ini
praktis untuk digunakan terus-menerus dan digunakan untuk mencapai penta­karan
dapat merangsang mukosa mulut. Hanya yang tepat, atau untuk efek yang sangat
obat yang bersifat lipofil saja yang dapat cepat dan kuat. Tidak berlaku untuk
diberikan dengan cara ini. obat yang tidak larut dalam air atau
menimbulkan endapan dengan protein
atau butiran darah.
A3. Injeksi
Pemberian obat secara parenteral (berarti
Bahaya injeksi i.v. adalah dapat meng­
“di luar usus”) lazimnya dipilih bila di­
akibat­kan terganggunya zat-zat koloida
inginkan efek yang cepat, kuat dan lengkap
darah dengan reaksi hebat, karena de­
atau untuk obat yang merang­sang atau
ngan cara ini ‘benda asing’ langsung
dirusak oleh getah lambung (hormon), atau
dimasukkan ke dalam sirkulasi, misalnya
tidak dire­sorpsi usus (streptomisin). Begitu
tekanan darah mendadak turun dan tim-
pula pada pasien yang tidak sadar atau tidak
bulnya shock. Bahaya ini lebih besar bila
mau bekerja sama. Keberatannya adalah
injeksi dilakukan terlalu cepat, sehingga
cara ini relatif lebih mahal dan nyeri serta
kadar obat setempat dalam darah me­
pada umum­nya sukar dilakukan oleh pasien
ningkat terlalu cepat. Oleh karena itu,
sendiri. Selain itu, ada pula bahaya infeksi
setiap injeksi i.v. sebaiknya dilakukan
kuman (bila tidak steril) dan bahaya merusak
dengan sangat perlahan, antara 50 dan 70
pembuluh atau saraf bila tempat suntikan
detik.
tidak dipilih dengan tepat.
Infus tetes intravena sering kali dilakukan
3a. Subkutan (hipodermal). Injeksi di bawah di rumah sakit pada keadaan darurat
kulit dapat dilakukan ha­nya dengan obat atau dengan obat yang cepat metabolisme
yang tidak merangsang dan melarut baik dan ekskresinya untuk mencapai kadar
dalam air atau minyak. Efeknya tidak plasma yang tetap tinggi. Bahaya trombosis
secepat injeksi intramuskuler atau intra­ timbul bila infus dilakukan terlampau
vena. Mudah dilakukan sendiri, misalnya sering pada satu tempat tertentu.
insulin pada pasien penya­kit gula.
3e. Intra-arteri. Injeksi ke pembuluh nadi
3b. Intrakutan (= di dalam kulit): absorpsi­nya adakalanya dilakukan untuk “memban­
sangat lambat, misalnya injeksi tuberkulin jiri” suatu organ, misalnya hati, dengan
dari Mantoux (lihat Bab 8). obat yang sa­ngat cepat diinaktifkan atau

14108649_OBAT P(Bab 02)_T-007-016.indd 13 20/04/2015 20:07:12


14 Seksi I: Farmakologi Umum

terikat pada jaringan, misalnya obat kan- melebihi dosis oral dan diberikan pada
ker nitrogenmustard. rektum kosong (tanpa tinja). Setelah obat
diresorpsi efek sistemiknya lebih cepat dan
3f. Intralumbal (antara ruas tulang bela- lebih kuat dibandingkan dengan pemberian
kang), intraperitoneal (ke dalam ruang per oral. Hal ini dikarenakan vena-vena
selaput perut), intrapleural (ke dalam bawah dan tengah dari rektum ti­dak ter­
selaput paru-paru), intrakardial (jan­tung) sambung pada sistem porta dan obat tidak
dan intra-artikuler (ke celah-celah sendi) melalui hati pada peredaran darah pertama,
adalah beberapa cara injeksi lainnya sehingga tidak mengalami perombakan FPE
untuk memasukkan obat langsung ke (First pass effect). Pengecualian adalah bila
tempat yang diinginkan. obat diserap di bagian atas dari rektum dan
oleh vena rectalis superior disalurkan ke vena
A4. Implantasi subkutan portae dan lalu ke hati, misalnya thiazinamiu­m.
Caranya adalah memasukkan obat yang Dengan demikian, penyebaran obat dari
berbentuk pellet steril (tablet silindris kecil) ke rektum (tergantung dari basis suppositoria
ba­wah kulit dengan menggunakan suatu alat yang digunakan), dapat menentukan rute­nya
khusus (trocar).Terutama digunakan untuk ke sirkulasi darah besar. Suppositoria dan
obat dengan efek sistemik lama, misalnya salep juga sering kali digunakan untuk efek
hormon kelamin (estradiol dan tes­tosteron). lokal pada gangguan poros usus, misalnya
Karena resorpsinya yang lambat, satu pellet wasir. Tetapi bila digunakan terus-menerus
dapat me­lepaskan zat aktifnya secara teratur dapat menimbulkan peradangan.
selama 3-5 bulan. Bahkan tersedia implantasi
obat antihamil dengan lama kerja 3 tahun 5B. Efek lokal
(Implanon, Norplant). B1. Intranasal
Mukosa lambung-usus dan rektum, juga
A5. Rektal selaput lendir lain­nya dari tubuh, dapat
Rektal adalah cara pemberian obat me- menyerap obat dengan baik dan menghasil­
lalui rektum (dubur) yang cocok untuk obat kan ter­utama efek setempat. Intranasal (me­
yang merangsang atau yang diuraikan oleh lalui hidung) digunakan tetes hidung pada
asam lambung, lazimnya dalam bentuk se-lesma untuk menciutkan mukosa yang
suppositoria, kadang-kadang juga sebagai bengkak (efedrin, ksilometazolin). Kadang-
cairan (klisma: 2-10 ml, lavemen: 10-500 ml). kadang obat juga diberikan intra­­­nasal dengan
Obat ini terutama bagi pasien yang mual atau tujuan efek sistemik, misalnya vasopresin dan
muntah-muntah (mabuk jalan, migrain) atau kortikosteroida (beklometason, flunisolida).
yang terlampau sakit untuk menelan tablet.
Adakalanya juga untuk efek lokal yang B2. Intra-okuler dan intra-aurikuler (dalam
cepat, misalnya obat pencahar (suppositoria mata dan telinga)
bisakodil/gliserin) dan klisma (prednison Berbentuk tetes atau salep yang digunakan
atau neomisin). untuk penyakit mata atau teli­nga. Pada
Sebagai bahan dasar suppositoria digu- penggunaannya harus diwaspadai, bahwa
nakan lemak yang me­leleh pada suhu tubuh obat dapat diresorpsi ke darah dan menim-
(±36,8° C), yaitu oleum cacao dan gliserida bulkan efek toksik, misalnya atropin.
sintetik (Estarin, Wittepsol). Demikian pula
zat-zat hidrofil yang melarut dalam getah B3. Inhalasi (intrapulmonal)
rektum, misalnya campuran carbowax dan Gas, zat yang mudah menguap, atau laruta­n
gelatin + gliserin. sering kali diberikan sebagai inhalasi (aerosol),
Banyak obat tidak diresorpsi secara teratur yaitu obat yang disemprotkan ke dalam
dan lengkap dari rektum, misalnya tetrasiklin, mulut melalui suatu alat khusus. Semprotan
kloramfenikol dan sulfonamida (hanya 20%). obat dihirup dan resorpsi berlangsung me-
Karena itu sebaiknya diberikan dosis yang lalui mukosa mulut, teng­gorok dan saluran

14108649_OBAT P(Bab 02)_T-007-016.indd 14 20/04/2015 20:07:13


Bab 2: Aspek-Aspek Biofarmasi 15

napas. Karena tidak melalui hati obat dengan dermal yang dilekatkan pada kulit, misalnya
cepat memasuki peredaran darah dan pada bagian dalam pergelangan tangan,
memberikan efeknya. Yang digunakan se­ di belakang telinga, atau di bagian kulit
bagai inhalasi adalah anestetika umum (eter, (tipis) di mana terdapat ba­nyak pembuluh.
halotan) dan obat-obat asma (adrenalin, Yang sering kali digunakan adalah TTS
isoprenalin, budesonida dan beklometason) (Transdermal Therapeutic System), yaitu ples-
dengan tujuan mencapai kadar setempat ter yang secara berangsur dan teratur me-
(bronchia) yang tinggi. Untuk maksud ini lepaskan obat selama beberapa waktu dan
selain larutan obat, juga dapat digunakan langsung memasuki peredaran darah. Con-
serbuk padat (turbuhaler) dalam keadaan toh terkenal adalah plester nikotin, obat
sangat halus (microfine: 1-5 mikron), misalnya mabuk jalan skopolamin (Scopoderm), obat
natrium-kromoglikat, beklometason dan angina nitrogliserin (Nitroderm TTS) dan
budesonida. estradiol (Estraderm TTS).

B4. Intravaginal
Terhadap gangguan vaginal tersedia lokal
6. PROSES PENEMUAN
sa­lep, tablet, atau sejenis suppositoria vagi- OBAT BARU,
nal (ovula) yang dimasukkan ke dalam PERKEMBANGAN, TRIAL
vagina dan melarut di tempat ini. Misalnya KLINIK DAN PERSETUJUAN
metronidazol pada vaginitis (radang vagina)
akibat parasit trichomonas dan candida. Obat PENGGUNAAN
juga dapat digunakan dalam bentuk cairan
Penelitian klinik obat terdiri dari 4 fase,
bilasan. Penggunaan lain adalah dalam rang-
sebagai berikut.
ka pencegahan kehamilan padamana zat
spermicid dimasukkan dalam bentuk tablet Fase I: verifikasi keamanan, toleransi dan
busa, krem, atau busa. efek-efek dasar dari obat yang diselidiki
dalam tubuh sejumlah terbatas sukarelawan
B5. Kulit (topikal) (pilot study).
Pada penyakit kulit, obat yang digunakan Fase II: menentukan khasiat dan keamanan
berupa salep, krem, atau losion. Kulit yang pengobatan dan juga mempelajari dosis dan
sehat dan utuh sukar sekali ditembus obat, formulasi yang cocok. Merekrut beberapa
te­tapi resorpsi berlangsung lebih mudah ratus sukarelawan yang menderita gangguan
bila ada kerusakan. Juga dapat timbul efek yang menjadi tujuan pengobatan tersebut.
sistemik yang kadang-kadang berbahaya, Kebanyakan clinical trial dari Fase II adalah
seperti pada kortiko­steroida (kortison, beta- secara acak dan “double-blinded”, termasuk
metason, dll), terutama bila digunakan de- “controls” yang diberikan plasebo atau peng­
ngan cara occlusi, artinya ditutup dengan obatan standar terbaik yang tersedia.
lembaran plastik. Resorpsi dapat diperbaiki Dengan double blind clinical trial dimak-
dengan penambahan zat-zat keratolitik sudkan bahwa pasien maupun peneliti tidak
yang dapat melarutkan lapisan tanduk mengetahui siapa yang diberikan plasebo.
dari kulit, misalnya asam salisilat, urea dan
resorsin (3%). Fase III: perluasan dan penelitian dengan
Salep dan linimen (obat gosok) juga ba­ jangka waktu lebih lama dari Fase II ter-
nyak digunakan untuk meringan­kan rasa hadap keamanan dan khasiat bagi kelompok
nyeri atau kaku otot akibat rematik atau pasien yang lebih besar. Kebanyakan meru-
cedera. Obat demikian biasanya mengan- pakan mega-trial yang menyangkut jutaan
dung analgetika (metilsalisilat, diklofenak, dolar.
benzidamin, fenilbuta­zon) dan zat terbang Pada akhir Fase III kepada otoritas yang
(mentol, kamfer, minyak permen, minyak berwenang diajukan permohonan Final ap-
kayuputih). Cara lain adalah plester trans- proval untuk pemasaran.

14108649_OBAT P(Bab 02)_T-007-016.indd 15 20/04/2015 20:07:13


16 Seksi I: Farmakologi Umum

Fase IV atau fase “post approval”: memonitor Melalui fase-0 dimungkinkan untuk:
dalam jangka waktu singkat maupun panjang 1. penelitian mekanisme farmakologi suatu
terhadap masalah-masalah yang tidak ter- obat;
duga, efek samping atau reaksi obat yang 2. menyeleksi pasien yang cocok melalui
tidak diinginkan (pharmacovigilence) dan juga biomarker di tubuhnya;
menelitinya bagi usia dan kelompok berbeda. Lihat Bab 14, Sitostatika, biomarker.
Seluruh proses dari penemuan obat baru, 3. penentuan dosis terapi;
perkembangan dan clinical trial sampai per- 4. distribusi obat dalam jaringan dan organ.
setujuan penggunaan secara umum mema-
kan waktu sekitar 10-15 tahun dengan biaya PET merupakan suatu “imaging tool” yang
rata-rata Euro 1-2 juta. paling efektif untuk melakukan penelitian
Pengecualian: fast tracked system (siste­m fase-0, yang akan mengurangi biaya dan
yang dipercepat) diberlakukan bagi obat-obat waktu penelitian obat baru dengan sangat
yang sangat efektif untuk keadaan-keadaan drastis.
yang mengancam jiwa (lifethreatening), misal-
nya obat AZT (azidothymidine) terhadap HIV Ref. Hendrikse, N.H. De beeldspraak van het
(Maret 1987) yang memerlukan waktu 25 geneesmiddel. Pharm Weekbl 2014;149-19.
bulan dan merupakan perkembangan obat
tersingkat dalam sejarah akhir-akhir ini. Dalam bab-bab berikut akan dibahas me-
Dalam keadaan yang sangat darurat, ngenai farmakodinamika (what the drug does
misal­nya dalam epidemi Ebola di Afrika to the body) dan farmakokinetika (what the
Barat pada pertengahan tahun 2014, suatu body does to the drugs).
obat (ZMapp) yang masih dalam penelitian
(investigational drug) dapat digunakan berda-
sarkan “compassionate regulation” dari FDA. DAFTAR PUSTAKA
Perkembangan dari banyak obat baru
yang potensial, sering kali harus dihentikan Mary Dobson: The story of Medicine. From
karena ternyata tidak efektif atau efek Bloodletting to Biotechnology. Quercus Science
sampingnya yang serius. Oleh karena ini March, 2013.
penting sekali untuk pada waktu dini sudah
dapat diramalkan bahwa suatu obat akan
berhasil menjalani seluruh fase tersebut di
atas. Berdasarkan hal ini sekarang telah di-
introduksi fase-0 melalui penelitian dengan
positron-emisi tomografi (PET) terhadap obat
yang diberi label radio-aktif.

14108649_OBAT P(Bab 02)_T-007-016.indd 16 20/04/2015 20:07:13


bab 3

PRINSIP-PRINSIP
FARMAKOKINETIKA
Farmakokinetika dapat didefinisikan seba- hadap obat pun dapat sa­ngat berbeda pada
gai setiap proses yang dilakukan tu­buh berbagai pasien, antara lain mengenai efek-
terhadap obat, yaitu absorpsi, distribusi, tivitas dan efek-efek sampingnya. Penelitian
metabolisme dan ekskresi/eliminasi. Kadar dari farmakogenetika bertujuan untuk meng-
obat dalam plasma ditentukan oleh 4 proses hasilkan suatu terapi yang optimal bagi
ini. Metabolisme dibagi pula dalam biotrans- pasien secara individual (“tailor made”),
formasi (fase I) dan konyugasi (fase II). Dalam khusus mengenai dosis, interaksi dan penen-
arti sempit farmakokinetika khususnya tuan efek sampingnya.
mempelajari perubahan-perubahan konsen- DNA adalah suatu rangkaian nukleotida
trasi obat dan metabo­litnya di dalam darah dan perubahan-perubahan dalam susunan-
dan jaringan sebagai fungsi dari waktu. nya merupakan variasi genetik. Singkatnya
DNA adalah pembawa utama informasi
Farmakogenetika1 genetik, pada mana juga berperan enzim-
enzim replikasi DNA polimerase, primase
Salah satu disiplin dari farmakokinetika ada-
dan helikase.
lah yang disebut farmakogenetika berdasar-
kan variasi pada profil genetik (DNA) ber- Kompartimen. Tubuh kita dapat dianggap
bagai manusia. Oleh karena ini reaksi ter- sebagai suatu ruang besar yang terdiri dari

Gambar 3-1: Perjalanan obat di dalam tubuh dengan proses-proses


farmakokinetika yang dialaminya.

14108649_OBAT P(Bab 03)_T-017-031.indd 17 20/04/2015 20:08:35


18 Seksi I: Farmakologi Umum

beberapa kompartimen (bagian) berisi cairan efek lokal di usus (klisma, supositoria) dan
dan antar-kompartimen dipisahkan oleh injeksi untuk penghilang rasa setempat.
membran sel. Kompartimen yang ter­penting Bila usaha tersebut tidak mungkin, maka
antara lain saluran lambung-usus, sistem akan dimanfaatkan proses sirkulasi sebagai
peredaran darah, ruang ekstra­sel (di luar sel, alat transpor yang dinamakan pemberian
antarjaringan), ruang intrasel (di dalam sel) sistemik. Contohnya adalah obat-obat oral
dan ruang cerebrospinal(sekitar otak dan seperti tablet, kapsul, obat minum, obat pa-
sumsum tulang belakang). Resorpsi, distribusi renteral (i.v., i.m., s.k.) dan obat sublingual (di
dan ekskresi obat di dalam tubuh pada ha- bawah lidah).
kikatnya berlangsung dengan mekanisme
yang sama, karena semua proses tergantung Reseptor adalah protein yang dapat meng-
dari lintasan obat melalui se­rangkaian mem­ ikat molekul obat yang kemudian dapat
bran sel tersebut. memicu suatu reaksi (aktivasi reseptor) atau
memblokir suatu reaksi (blokade reseptor).
Membran sel terdiri dari lapisan lipoprotein
(lemak dan protein) yang mengandung ba- 1. Sistem transpor
nyak pori-pori kecil yang berisi air. Lubang-
Untuk mentranspor obat ke tempat yang
lubang ini sedemikian kecilnya sehingga
tepat di dalam tubuh, zat aktif diolah menjadi
tidak dapat dilihat, walaupun dengan mi-
suatu bentuk khusus. Seperti yang telah
kroskop elektron dengan perbesaran 50.000
dibicarakan pada Bab 2, ada dua bentuk
kali. Membran dapat dilintasi dengan
transpor utama, yakni cara lokal dan cara
mudah oleh zat-zat tertentu tetapi sukar
sistemik.
dilalui zat-zat lainnya, sehingga disebut se-
mipermeabel (semi = setengah, permeabel
Transpor obat. Molekul zat kimia dapat me-
= dapat ditembus). Zat-zat lipofil (= suka
lintasi membran semipermeabel berdasarkan
lemak) yang mudah larut dalam lemak dan
adanya perbedaan konsentrasi, antara lain
tidak bermuatan lis­trik umumnya lebih
melintasi dinding pembuluh ke ruang antar­
mudah melintasi dibandingkan dengan zat-
jaringan (interstitium). Pada proses ini bebe­
zat hidrofil yang bermuatan listrik (ion).
rapa mekanisme transpor yang memegang
Tujuan biotransformasi obat adalah untuk
peranan, yaitu cara pasif atau cara aktif.
mengubah sedemikian rupa sehingga mudah
diekskresi ginjal, dengan lain kata dibuat
a. Transpor pasif: tidak menggunakan energi.
lebih hidrofil.
Misalnya perjalanan molekul-molekul suatu
Pada skema berikut ini digambarkan pro-
obat melintasi dinding pembuluh ke ruang-
ses-proses farmakokine­tik yang dapat di-
ruang antarjaringan (interstitial), berlangsung
alami obat selama perjalanannya di dalam
dengan dua cara, yakni:
tubuh, lihat Gambar 3-1.
* filtrasi melalui pori-pori kecil dari mem-
Penggunaan obat secara lokal bran, misalnya dinding kapi­ler. Yang
maupun sistemik difiltrasi adalah air dan zat-zat hidrofil
Bentuk sediaan suatu obat merupakan alat yang molekulnya lebih kecil dibanding-
untuk menempatkan obat pada lokasi tepat kan dengan pori, seperti alkohol dan urea
di tubuh. Bila lokasi tersebut relatif mudah (BM < 200);
dicapai dari luar tubuh, maka diusahakan * difusi, zat melarut dalam lapisan lemak
untuk menempatkan obat secara lokal dan dari membran sel. Dengan sendirinya zat
sedekat mungkin pada tempat (reseptor) lipofil lebih lancar penerusannya dari­pada
di mana efek obat diinginkan. Contohnya zat hidrofil yang tidak dapat larut dalam
adalah obat-obat luar seperti salep, krem, lemak, seperti ion anor­ganik. Kecuali ion
obat tetes mata, telinga dan hidung, obat natrium dan ion klorida, yang sangat mu­
inhalasi/aerosol dan sediaan-sediaan untuk dah melintasi membran. Difusi merupakan

14108649_OBAT P(Bab 03)_T-017-031.indd 18 20/04/2015 20:08:35


Bab 3: Prinsip-Prinsip Farmakokinetika 19

cara transpor pasif yang paling lazim ber- bila obat diberikan dalam bentuk terlarut
dasarkan perbedaan kadar (konsentrasi) (obat cairan, sirop atau obat tetes). Obat padat
tanpa membutuhkan energi. (tablet, kapsul atau serbuk) lebih lambat,
karena harus dipecah dahulu dan zat aktifnya
b. Transpor aktif: memerlukan energi. Peng- perlu dilarutkan dalam cairan lambung-
angkutan dilakukan dengan meng­ikat zat usus. Di sini kecepatan larut partikel obat
hidrofil(makromolekul atau ion) pada suatu (dissolution rate) berperan penting; semakin
protein pengangkut spesifik yang umumnya halus semakin cepat larut dan penyerapan
berada di membran sel (carrier). Setelah me- obat. Hal ini antara lain sangat penting bagi
lintasi membran, dari ekstraselular ke intra- asetosal, sulfonamida, griseoful­vin, kloramfenikol
selular, obat dibebaskan kembali. Kebanyak- dan teofilin.
an zat alamiah diresorpsi dengan proses Pemberian melalui injeksi intraven­a (i.v.)
aktif ini, misalnya glukosa, asam amino, menghasilkan efek sistemik ter­cepat,karena
asam lemak dan zat gizi lainnya. Begitu pula obat langsung masuk ke dalam sirkulasi.
obat-obat seperti garam besi dan empedu, Cara ini hanya dilakukan bila diinginkan
metildopa, vitamin B1, B2 dan B12, mungkin efek cepat dan tidak tersedia jalan lain.
juga basa kuat seperti basa amonium kwaterner. Efek lebih lambat diperoleh dengan injeksi
Berbeda de­ngan difusi, kecepatan penerusan intramuskuler (i.m.) dan efek lebih lambat
pada transpor aktif tidak tergantung dari lagi via injeksi subkutan (s.c.), karena obat
konsentrasi obat. harus me­lintasi banyak membran sel sebelum
tiba di peredaran darah besar.

2. Resorpsi Lambung-usus. Obat yang diberikan per


Umumnya penyerapan obat dari usus ke oral akan diserap dalam sa­luran lambung-
dalam sirkulasi (resorpsi) berlangsung me- usus. Obat harus melintasi membran sel
lalui filtrasi, difusi atau transpor aktif, se- dari mukosa dinding organ-organ ini. Ke-
perti telah diuraikan di atas. Molekul besar, banyakan obat bersifat asam atau basa
terutama zat lemak, diangkut dengan sistem organik lemah yang dalam larutan meng­
limfe ke darah. Zat hidrofil yang melarut alami disosiasi menjadi ion. Besarnya ionisasi
dalam cairan ekstra-sel diserap dengan mu- untuk setiap zat berlainan dan tergantung
dah, se­dangkan zat-zat yang sukar melarut dari Konstan disosiasi­nya (Ka)* dan Derajat
lebih lambat diresorpsi, misalnya kompleks asam (pH)** lingkungan sekitarnya.
prokain-penisilin dan protamin-zinc-insulin. Molekul yang tak terionisasi serta utuh ber­­
Kecepatan resorpsi terutama tergantung sifat lipofil dan lebih mudah diresorpsi
dari bentuk sediaan, cara pemberian dan sifat daripada ion-ion hidrofil. Lebih sedikit obat
fisiko-kimiawi dari zat aktifnya. Resorpsi dari terdisosiasi, semakin lancar pula penye­rap-
usus ke dalam sirkulasi berlangsung cepat annya.

Konstan disosiasi (Ka)* biasanya dinyatakan sebagai logaritma negatifnya pKa. Untuk asam semakin
kecil pKa, semakin kuat sifat asamnya; untuk basa semakin besar pKa, semakin kuat sifat basanya.
Beberapa obat dengan pKa kuat adalah:
Asam salisilat 3,0 Reserpin 6,6
Asetosal 3,5 Kodein 7,9
Sulfadiazin 6,5 Prokain 8,8
Fenobarbital 7,2 Efedrin 9,4
Barbital 7,9 Atropin 9,7
pH** dari beberapa cairan tubuh Air seni 6,5
Getah lambung pH ±2 Air mata 7,3
Usus halus (bagian atas) 6,6 Darah 7,3
Usus halus (bagian bawah) 7,6 Keringat 4-4,5
Liur 6,0

14108649_OBAT P(Bab 03)_T-017-031.indd 19 20/04/2015 20:08:35


20 Seksi I: Farmakologi Umum

Oleh karena itu untuk resorpsi cepat dan an. Oleh karena itu penting sekali penelitian
optimal dari saluran gastro-intestinal dibu- mengenai cara-cara zat asing diuraikan di
tuhkan suatu sifat lipofilitas (larut dalam dalam tubuh (biotransformasi), terutama
lemak). pemahaman mengenai daya kerja sistem-
sistem enzim yang memegang peranan
Lambung. Obat seperti asetosal dan barbital, sangat besar dalam metabolisme makanan,
yang bersifat asam lemah, hanya sedikit zat pengawet dan obat-obat.
sekali terurai menjadi ion dalam lingkungan Pada dasarnya setiap obat merupakan
asam kuat di dalam lambung, sehingga zat asing yang tidak di­inginkan bagi tubuh,
resorpsinya baik sekali di dalam organ ini. karena obat dapat merusak sel dan meng-
Sebalik­nya, basa lemah terionisasi baik pada ganggu fungsinya. Oleh karena itu, tubuh
pH lambung dan hanya sedikit di­resorpsi, akan berupaya merombak zat asing ini
misalnya amfetamin dan alkaloida. menjadi metabolit yang tidak aktif lagi dan
sekaligus bersifat lebih hidrofil agar me-
Usus halus. Dalam usus halus berlaku ke- mudahkan proses ekskresinya oleh ginjal.
balikannya, yakni basa lemah yang diserap Obat yang telah diserap usus akan dibawa
paling mudah, misalnya alkaloida. Beberapa ke hati melalui vena porta yang merupakan
obat yang bersifat asam atau basa kuat de­ penyuplai aliran darah dari daerah lambung-
ngan derajat ionisasi tinggi dengan sendirinya usus ke hati. Dengan pemberian sublingual,
diresorpsi sangat lambat. Zat lipofil yang intrapulmonal, transkutan, parenteral atau rek-
mudah larut dalam cairan usus lebih cepat tal (sebagian) sistem porta dan hati dapat
diresorpsi daripada zat yang sukar larut. dihindari. Dalam hati —dan sebelumnya
Terutama bila penguraiannya cepat, hingga juga di saluran lambung-usus— seluruh atau
perbedaan konsentrasi di kedua belah sisi sebagian obat mengalami perubahan kimiawi
membran tetap tinggi, misalnya asetosal (t½ = secara enzimatik dan pada umumnya hasil
20 menit; lihat pada Konsentrasi Plasma). perubahannya (metabolit) menjadi tidak
atau kurang aktif. Oleh karena itu proses
Usus besar mengandung terlalu sedikit air ini juga disebut proses detoksifikasi atau
untuk melarutkan obat yang belum ter­larut bio-inaktivasi (pada obat disebut first pass
di dalam usus halus. Selain itu organ ini juga effect, lihat Gambar 3 - 2). Ada pula obat yang
tidak memiliki jonjot mukosa (villi) yang khasiat farmakologinya justru diperkuat
dapat memperbesar permukaan resorpsi (bio-aktivasi), oleh kare­na itu reaksi-reaksi
dan juga tidak memiliki mekanisme transpor metabolisme dalam hati dan beberapa organ
aktif. Villi pada usus halus menperbesar lain lebih tepat disebut biotransformasi.
permukaan resorpsi menjadi 10-15 kali lebih Contoh-contoh dari obat yang menjadi
luas. Difusi obat dari isi usus besar yang lebih aktif karena proses biotransformasi
telah mengental juga sangat dipersulit. Inilah adalah kortison dan prednison (menjadi kortisol
sebabnya mengapa obat yang aktif diserap dan prednisolon), fenasetin dan kloralhidrat
tidak cocok di­berikan secara rektal dan me- (menjadi parasetamol dan triklore­tanol), primi-
ngapa suppositoria sebaiknya digunakan don dan levodopa (menjadi fenobarbital dan
pada saat rektum kosong. dopamin), imipra­min menjadi desipramin. Ada
pula obat yang menghasilkan metabolit de­
3. Biotransformasi ngan aktivitas sama, misalnya klorpromazin,
efedrin dan banyak senyawa benzodiazepin.
Dewasa ini manusia mengonsumsi lebih
banyak zat asing dibandingkan dengan se-
aba­d yang lalu, misalnya penggunaan zat- Proses biotransformasi
zat kimia dalam makanan, seperti pengawet tergantung dari banyak faktor
dan berbagai zat warna, di samping banyak Berbagai jenis zat di resorpsi dalam salura­n
ragamnya obat-obat sintetik mengakibatkan gastro-intestinal yang masing-masing meng­
meningkatnya risiko baru terhadap kesehat- alami “nasib” berlainan, ada yang diekskresi

14108649_OBAT P(Bab 03)_T-017-031.indd 20 20/04/2015 20:08:35


Bab 3: Prinsip-Prinsip Farmakokinetika 21

dalam bentuk asal (kebanyakan kation dan Bioformasi terpenting yang dikatali­sasi
anion anorganik), di samping juga banyak oleh enzim-enzim hati terdiri dari proses
zat-zat organik mengalami perubahan ki- oksidasi (misalnya senyawa alkohol), re-
miawi dalam tubuh. duksi (mis. senyawa nitro atau azo) dan
Proses biotransformasi tergantung dari hidrolisa yang kemudian dieks­kresi mela-
susunan kimia, juga dari struktur ruangnya, lui urin atau empedu, atau dibiotrans-
misalnya biotransformasi senyawa rasemis formasi lagi, atau dikonyugasi (terutama
dapat berlainan untuk masing-masing bentuk hasil reduksi atau oksidasi). Konyugasi
levo- dan dekstronya. adalah “memasukkan” gugusan organik
fungsional (asam glukuron menjadi glu-
Kecepatan biotransformasi dalam plasma
kuronida; asam amino glutamin) pada
darah sangat beragam dan dinyatakan da-
molekul dari senyawa bersangkuta­n. Da-
lam persentase zat yang diuraikan dalam
lam konyugasi termasuk antara lain proses
satuan waktu. Inilah yang disebut biological
metilasi (amina, senyawa dengan gugusan
halftime (t½), yaitu waktu yang dibutuhkan
fenol) dan asetilasi.
sampai kadar senyawa tertentu menurun
sampai setengahnya. Perubahan-perubahan
Bio-availability (BA, kesetaraan biologis) suatu
kimiawi in vitro sering kali berlangsung
sediaan obat adalah persentase obat utuh
dengan kecepatan sangat berbeda dengan
yang mencapai sirkulasi sistemik. Persentase
yang berlangsung secara enzimatik in vivo.
obat yang diberikan dengan cara disuntikkan
Sangat menarik bahwa banyak perubahan
melalui vena adalah 100%. Selama proses
in vivo (enzimatik) demikian tidak dapat
resorpsi dapat terjadi kehilangan zat aktif
di”tiru” in vitro.
akibat misalnya tidak dibebaskan dari
Sering kali hasil dari biotransformasi hanya sediaannya. Atau setelah pemberian per
dapat dikenali secara kwalitatif, tetapi tidak/ oral sebagian dari obat yang diresorpsi di
sukar sekali secara kwantitatif karena kadar metabolisasi oleh enzim-enzim, di sel-sel
hasil biotransformasi demikian sangat kecil, dinding usus, oleh kuman-kuman usus
misalnya berbagai hasil biotransformasi yang atau dalam hati selama peredaran pertama
diekskresi ke dalam urin sehingga tidak di sistem porta, sebelum tiba di peredaran
semua hasil penguraian dapat dideteksi se- umum. Karena first-pass-effect (FPE) ini,
cara kwantitatif. maka bio-availability obat menjadi lebih
Kecepatan biotransformasi tergantung ju- rendah daripada persentase yang sebenarnya
ga dari misalnya jenis kelamin, usia, diet, diserap. FPE juga sering me­nyebabkan per-
kesehatan dan aktivitas enzim-enzim hati. bedaan BA individual yang besar, sehingga
Di samping hati sebagai organ biotrans- bisa berbeda sampai empat kali.
formasi utama, obat dapat ditransformasi Obat-obat yang memperlihatkan FPE
pula di beberapa organ lain, seperti di besar adalah antara lain efedrin, isoprena­
paru-paru, ginjal, dinding usus (aseto­sal, lin, thiazinamium, lidokain, nortriptilin dan
salisilamid, lidokain) dan juga di dalam darah klorpromazin, beta-blockers (propranolol, alpre-
(succinylcholine) serta di da­lam jaringan nolol, oksprenolol, metoprolol) reserpin dan
(catecholamin), karena enzim untuk proses guanetidin, morfin, pentazosin dan d-propoksifen,
ini juga terdapat di dinding usus, kulit, asetosal, paraseta­mol dan fenilbutazon.
ginjal dan paru. Skematis efek FPE atas BA obat dan per-
edar­an umum dapat digambarkan seba­ga­i
Perlu diperhatikan bahwa beberapa en-
berikut: lihat Gambar 3-2.
zim pada neonati tidak dapat dideteksi atau
berfungsi lemah dan baru setelah ±8 minggu Reaksi transformasi. Perombakan-perom­
bekerja penuh. Inilah salah satu sebab me- baka­n kimiawi pada molekul-molekul su-
ngapa banyak jenis obat bekerja lebih kuat atu senyawa di dalam hati atau di saluran
pada anak-anak yang sangat muda dibanding pencernaan oleh enzim-enzim mikrosomal1[1]
dengan orang dewasa. dan meliputi sejumlah reaksi biokimiawi.

14108649_OBAT P(Bab 03)_T-017-031.indd 21 20/04/2015 20:08:35


22 Seksi I: Farmakologi Umum

Gambar 3-2: Pengaruh FPE terhadap bio-availability obat.

a. reaksi perombakan, yaitu: atau memiliki efek/efek samping yang


– oksidasi: alkohol, aldehida, asam dan zat menyimpang dari zat aslinya.
hidratarang dioksidasi menjadi CO2 dan
b. reaksi penggabungan (konyugasi). Di si-
air. Sistem enzim oksidatif terpenting di
ni molekul obat bergabung dengan suatu
saluran lambung-usus dan dalam hati
molekul yang terdapat di dalam tubuh
adalah cytochrom P450 (CYP450), yang
sambil mengeluarkan air, misalnya de­ngan
bertanggung-jawab atas banyak reaksi
zat-zat alamiah berikut:
perombakan oksidatif. Sistem ini terbagi
– asetilasi; asam cuka mengikat gugus-amino
dalam beberapa bagian dengan kode
yang tak dapat dioksida­si, misalnya
CYP yang terdiri dari beberapa subfamili
asetilasi dari sulfonamida dan piramidon
(CYP2C9, CYP2C19, CYP2D6) dan en-
– sulfatasi; asam sulfat mengikat gugus-OH
zim-enzim individual, antara lain yang
fenolis menjadi ester, misalnya estron
terpenting adalah CYP3A4.
(sulfat)
– reduksi: misalnya kloralhidrat direduksi
– glukuronidasi; asam glukuronat membentuk
menjadi trikloretanol, vitamin C menjadi
glukuronida dengan mengikat gugus-OH
dehidroaskorbat.
(fenolis) (morfin, kamfer dan sebagainya)
– hidrolisa: molekul obat mengikat 1 molekul
dan triklor­etanol
air dan pecah menjadi dua bagian, misal-
– metilasi; molekul obat bergabung dengan
nya penyabunan ester oleh esterase, gula
gugus-CH3, misal­nya nikotinamid dan
oleh karbo­hidrase (maltase dan lain-lain)
adrenalin menjadi derivat metilnya.
dan asam karbonamida oleh amidase.
Reaksi konyugasi tersebut juga disebut
Reaksi perombakan tersebut juga disebut reaksi tipe-2 dan menghasilkan produk-
reaksi tipe-1 dan menghasilkan produk- produk yang pada umumnya farmakologis
produk (metabolit) yang klinis tidak aktif tidak aktif.

[1]
Enzim mikrosomal ini terdapat di dalam mikrosom sel-sel hati, yaitu salah satu elemen dari protoplasma sel de­ngan
bentuk granul halus.

14108649_OBAT P(Bab 03)_T-017-031.indd 22 20/04/2015 20:08:36


Bab 3: Prinsip-Prinsip Farmakokinetika 23

Kecepatan biotransformasi umumnya ber- kumulasi dan keracunan. Yang terkenal


tambah bila konsentrasi obat meningkat. Hal dalam hal ini adalah obat jan­tung di-
ini berlaku sampai titik di mana konsentrasi goksin, propranolol dan fenilbutazon.
obat menjadi demiki­an tinggi hingga seluruh Pengecualian adalah fenitoin yang justru
molekul enzim yang melakukan pengubah­an dirombak lebih cepat dengan efek yang
ditem­pati terus-menerus oleh molekul obat lebih singkat, lih. juga Bab 4, sub 8b.
dan tercapainya kecepatan biotransformasi
yang konstan. Sebagai contoh dapat disebut c. faktor genetik. Ada orang yang tidak
natriumsalisilat dan etanol bila diberikan memiliki faktor genetik tertentu, misalnya
dengan dosis yang melebihi 500 mg dan 20 enzim untuk asetilasi sulfadiazin atau
g. Pada grafik konsentrasi-waktu dari etanol INH. Akibatnya pe­rombakan obat-obat
(lihat Gambar 3-2) kecepatan biotrans­formasi ini lambat sekali.
konstan ini terlihat dari turunnya secara
d. penggunaan obat lain. Banyak obat,
konstan konsentra­sinya dalam darah.
terutama yang bersifat lipofil dapat men-
stimulasi pembentukan dan aktivitas
Faktor-faktor lain. Di samping konsentrasi
enzim-enzim hati. Hal ini di­sebut induk-
terdapat pula beberapa faktor lain yang dapat
si enzim. Sebaliknya dikenal pula banyak
meme­ngaruhi kecepatan biotransformasi,
obat yang menghambat atau mengin-
antara lain:
aktifkan enzim tersebut (inhibisi enzim),
a. fungsi hati. Pada gangguan fungsi hati,
misalnya antikoagulansia, antidiabetika
metabolisme dapat berlangsung lebih
oral, sulfonamida, antidepresiva trisiklis,
cepat atau lebih lambat, sehingga efek
metronidazol, alopurinol dan disulfiram.
obat menjadi lebih lemah atau lebih kuat
dari yang diharapkan.
Induksi enzim. Bila obat yang dapat men-
stimulasi aktivitas enzim hati sering kali
b. usia. Pada bayi yang baru dilahirkan
digunakan, maka biotransformasinya di-
(neonati) semua enzim hati belum ter-
percepat dan juga ekskresinya, sehingga
bentuk lengkap, sehingga reaksi-reaksi
jangka waktu kerjanya diperpendek. Dengan
metabolismenya lebih lambat (ter­utama
demikian pada analgetika dan barbiturat
pembentukan glukuronid), antara lain
tertentu terjadi toleransi (lihat Bab 4, sub 6).
pada kloramfenikol, sulfon­amida, dia-
Karena enzim-enzim ini kerjanya tidak se-
zepam, barbital, asetosal dan petidin.
lektif, artinya tidak bekerja terhadap hanya
Untuk menghindari overdosis dan kera-
satu obat, maka metabolisme obat-obat
cunan, obat-obat ini perlu diturunkan
lain yang di­gunakan bersamaan juga dapat
dosisnya. Sebaliknya dikenal obat-obat
dipercepat sehingga aktivitas dan lama ker-
yang metabolismenya pada anak-anak
janya ber­kurang. Hal ini menjelaskan be-
berlangsung lebih cepat dibandingkan
berapa inter­aksi obat, antara lain obat TBC
pada orang dewasa, misalnya anti-epi-
rifampisin yang mengurangi efek pil anti-
leptika fenitoin, fenobarbital, karbama-
hamil, sedangkan fenobarbital menurunkan
zepin, valproat dan etosuksi­mida. Dosis
efek antikoagulansia, lihat juga Bab 4, Sub 12.
obat ini harus dinaikkan seperlunya ber-
Obat yang terkenal mengakibatkan induksi
dasarkan hasil monitoring kadar plasma.
enzim adalah barbi­turat, anti-epileptika
*Manula mengalami kemunduran pa- (fenitoin, primidon, karbamazepin), klofi-
da banyak proses fisiologinya, antara brat, alkohol (pada penggunaan kronis),
lain fungsi ginjal dan filtrasi glomeruli, fenilbutazon, griseofulvin dan spironolakton.
sedangkan jumlah total air-tubuh dan Bahan penyegar dan makanan juga dapat
albumin-serum berkurang, begitu pula mengandung induktor enzim, misal­nya
enzim-enzim hatinya. Semua ini pada minum kopi (kofein), merokok atau makan
umumnya menyebabkan terhambatnya sate yang dibakar di atas arang. Asap rokok
biotransformasi, yang sering kali berefek dan arang sudah diketahui mengandung

14108649_OBAT P(Bab 03)_T-017-031.indd 23 20/04/2015 20:08:36


24 Seksi I: Farmakologi Umum

antara lain benzopiren, yaitu suatu zat kar- dan terpisah dari darah oleh suatu membran
sinogen bersifat induksi enzim. Oleh karena semipermeabel, yaitu dinding kapiler otak.
itu pada perokok berat khasiat sejumlah obat Obat yang terutama memberikan efeknya di
dapat sangat berku­rang, misalny­a analgetika sistem saraf pusat perlu ditranspor ke tempat
(fenasetin, pentazosin dan d-propoksi­fen) ini (biofase), misalnya untuk beberapa pe­
dan benzodiazepin (diazepam, nitrazepam, nyakit seperti tbc, Parkinson, demensia dan
dan lain-lain). Induksi enzim pada kuman meningitis (radang otak). Ternyata bahwa
ditimbulkan oleh penisilin, yang mensti- rintangan darah-­otak ini (membran) tidak
mulasi ter­bentuknya penisilinase pada stafi- dapat ditembus oleh banyak zat hidrofil
lokoki. (misalnya streptomisin), tetapi mudah sekali
dilalui oleh zat-zat lipofil seperti sulfonamid,
Variasi individual. Selain faktor-faktor luar
mi­nosiklin dan levodopa. Antibiotika lain
tersebut, aktivitas enzim hati tergantung
seperti penisilin, kloramfenikol dan tetra-
pula pada faktor keturunan (genetika). Akti-
siklin, dapat melintasi membran rintangan
vitas ini dapat berbeda secara individual,
ini hanya pada dosis besar, bahkan bila perlu
misalnya enzim asetilase lazimnya lebih aktif
harus diberikan melalui injeksi intravena.
pa­da orang kulit hitam dan Asia daripada
Sawar darah otak (blood-brain barrier)
pada orang kulit putih. Kadang-kadang
juga berperan pada timbulnya kerja samping
asetilasi cepat juga dapat mengakibatkan
sentral dari berbagai obat lipofil.
peningkatan dengan cepat metabolit toksik,
sehingga terjadi efek samping buruk.
Umpamanya obat TBC INH, yang dapat Pengikatan protein-darah. Sebagian obat
menimbulkan hepati­tis pada penderita di dalam darah diikat secara rever­sibel (=
tbc, membutuhkan dosis yang 50% lebih dapat dibalik) pada protein plasma. Zat yang
tinggi (libat Bab 9, Tuberkulostatika). Pada bersifat asam terikat terutama pada albumin
fenitoin dan antidepresiva trisiklis, variasi yang jumlahnya jauh lebih besar daripada
individual dapat sangat besar dan tidak protein lainnya. Zat basa mengikat diri pada
jarang menyebabkan efek terapi yang tidak glikoprotein asam, seperti globulin, misal­
menentu sampai gagalnya pengobatan. nya doksisiklin dan hormon-hormon kortisol
dan tiroksin, atau juga pada sel darah merah,
4. Distribusi misalnya klorpromazin. Bagian obat yang
Obat yang telah melalui hati ber­samaan de­ terikat akan hilang aktivitas farmakologinya
ngan metabolitnya disebarkan secara merata dan menjadi inaktif, tetapi tidak mengalami
ke seluruh jaring­an tubuh, khususnya me- biotransformasi dan ekskresi.
lalui peredaran darah. Lewat kapiler dan Albumin memiliki afinitas terkuat bagi
cairan ekstra-sel (yang mengelilingi jaring­ obat-obat anionik (asam-asam lemah) dan
an) obat diangkut ke tempat kerjanya di obat hidrofob. Kebanyakan obat hidrofil dan
dalam sel (cairan intra-sel) organ atau otot obat netral tidak diikat oleh albumin.
yang sakit. Tempat kerja ini hendaknya me­
miliki penyaluran darah yang baik, karena Persentase pengikatan (PP) tergantung pada
obat hanya dapat melakukan ak­tivitasnya konsentrasi obat di dalam darah dan dapat
bila konsentrasi setempatnya cukup tinggi diukur in vitro. Antara jumlah molekul yang
selama waktu yang cu­kup lama. terikat dan yang be­bas terdapat perbandingan
Sering kali distribusi obat tidak merata tetap: konstan asosiasi ini adalah spesifik
akibat beberapa gangguan, yaitu adanya bagi tiap obat. Sebagai ilustrasi, ber­ikut ini
rintangan, misalnya sawar darah-otak (cere- diberikan PP rata-rata dari beberapa obat
bro-spinal barrier) dan terikatnya obat pada pada dosis lazimnya: lihat Tabel 3-1.
protein darah atau jaringan dan lemak.
Zat lipofil pada umumnya lebih banyak
Cairan cerebro-spinalis (CCS, cairan otak) terikat pada albumin daripada zat hidrofil,
mengelilingi otak dan sumsum belakang, misalnya salisilat (asetosal) lebih banyak

14108649_OBAT P(Bab 03)_T-017-031.indd 24 20/04/2015 20:08:36


Bab 3: Prinsip-Prinsip Farmakokinetika 25

daripada antipirin yang mudah larut dalam protein, karena molekul besar seperti kom­
air. Zat lain yang memiliki daya larut baik pleks protein sukar sekali melintasi membran
dalam air praktis tidak terikat, misalnya sel. Sebaliknya obat be­bas dan aktif mudah
etanol, urea dan kofein. Begitu pula zat-zat melintasi membran, misalnya antipirin de­
asam lebih banyak terikat pada protein di- ngan PP hanya 10%. Semakin besar PP,
bandingkan dengan zat yang bersifat basa. semakin rendah kadar obat be­bas. Namun,
jika PP melebihi 80% pengurangan distribusi
Kompetisi pengikatan untuk tempat peng­ menjadi sa­ngat nyata. Bila kadar obat
ikatan pada molekul protein adaka­lanya bebas dalam semua kompartimen cairan
terjadi, karena kapasitas pengikatan ada sudah sama rata, distribusi obat terikat juga
batasnya. Hal ini terutama pen­ting sekali mencapai posisi keseimbangan. CCS hanya
pada obat dengan pentakaran tinggi (500 mengandung sedikit protein. Oleh karena
mg atau lebih) dan PP besar. Misalnya itu, obat dengan PP tinggi walaupun kadar
asetosal bila diberikan bersamaan dengan totalnya di dalam darah besar, kadarnya
fenproku­mon (Marcoumar) akan mendesak dalam CCS jauh lebih ren­dah dan hampir
antikoagulan ini dari ikatan protein­nya, sama dengan kadar obat bebas dalam plasma,
hingga PP-nya me­nurun. Penurunan dari misalnya sulfadimetoksin.
99% ke 98% sudah berarti kadar obat bebas
(yang aktif) meningkat 2 kali lipat (dari 1% * Ekskresi dari obat yang dikeluarkan dengan
menjadi 2%) dan dapat mengakibatkan per­ jalan filtrasi glomeruli sangat diperlambat,
darahan yang tak diinginkan. Lihat selan- karena hanya obat bebas mengalami filtrasi.
jutnya Bab 4, Interaksi obat. Obat yang diekskresi secara aktif ti­dak ter-
pengaruh oleh pengikatan, misalnya benzil-
* Efek depot. Pengikatan protein dapat penisilin (PP ±50%) hampir diekskresi selu-
dianggap sebagai suatu cara untuk me­ ruhnya dengan cepat.
nyimpan obat, karena bagian yang teri-
kat tidak dirombak atau diekskre­si. Pada * Kumulasi adalah penumpukan suatu zat/
umumnya, ikatan protein ber­sifat agak obat dalam tubuh karena per satuan waktu
lemah (kecuali pada kliokinol dan obat suplainya lebih besar daripada eliminasinya.
diagnostik iod), segera bila kadar obat be- Beberapa obat memperlihatkan afinitas (gaya
bas menurun, kompleks obat­-protein ter- tarik) terha­dap jaringan-jaringan tertentu
urai dan obat terlepas kembali, hingga dan ditimbun di jaringan tersebut. Karena
kadar obat bebas hampir ti­dak berubah. konsentrasi obat di jaringan atau organ ter-
sebut menjadi sangat tinggi, sifat kumu­lasi
* Distribusi obat ke berbagai kompartimen menjadi bermanfaat sekali untuk meng­obati
cairan dan jaringan terhambat oleh pengikatan pe­nyakit organ bersangkutan. Yang ter­kenal

Penisilin G/V 60% Oxytetrasiklin 35% Salisilat 50%


Fenitisilin 80% Tetrasiklin 65% Indometasin 90%
Kloksasilin 95% Minoksiklin 75% Fenilbutazon 98%
Ampisilin 25% Doksisiklin 90% Ibuprofen 99%
Amoksisilin 17% Kloramfenikol 65% Naproksen 99%
Sulfametazin 30% Metoprolol 12% Morfin 35%
S. Diazin 50% Asebutolol 25% Petidin 64%
S. Metoksazol 60% Pindolol 60% Metadon 85%
S. Metizol 90% Alprenolol 85% Fenprokumon 99%
S. Dimetoksin 95% Propranolol 90%

Tabel 3-1: Persentase pengikatan pada protein darah dari sejumlah obat

14108649_OBAT P(Bab 03)_T-017-031.indd 25 20/04/2015 20:08:36


26 Seksi I: Farmakologi Umum

adalah glikosid digitalis yang dikumulasi – empedu. Ada obat yang dikeluarka­n
secara selektif dalam otot jan­tung (sebagian dengan em­pedu secara aktif oleh hati,
kecil juga dalam hati dan ginjal). Begitu pula misalnya fenolftalein (pencahar). Setelah
vita­min B12, obat-obat malaria dan obat- tiba kembali dalam usus obat diresorpsi
obat disentri amuba (mepakrin dan klorokuin) lagi. Peristiwa inilah yang dinamakan
ditimbun dalam hati. Contoh lain adalah fu- siklus enterohepatik yang memper­pan-
ngistatik griseofulvin yang dikumu­lasi dalam jang eksistensi obat dalam tubuh dan
kuku dan rambut serta klorpromazin dengan pada umumnya juga memperpanjang
afinitas kuat terhadap otak. lod radio-aktif efeknya, tetapi akhirnya dengan in­duksi
digunakan untuk mengobati hiperfungsi ke- enzim diubah menjadi metabolit yang
lenjar tiroid, karena secara selektif dikumulasi mudah diekskresi ginjal. Adakalanya
di organ itu. obat di dalam usus diionisasi hingga ti-
Diketahuinya lokasi kumulas­i berbagai obat dak diresorpsi kembali dan dikeluarkan
bermanfaat pula untuk menilai efek samping dengan tinja. Contoh lain adalah zat-zat
dan efek toksiknya. Misalnya logam dan asam (asam empedu, asam organik iod,
tetrasiklin dikumulasi pada tulang dan gigi yang digunakan sebagai obat diagnos­tik
(menjadi kuning). Oleh sebab itu, antibiotika saluran empedu) dan antibiotika penisi-
ini jangan diberikan pada anak-anak kecil lin, eritromisin serta rifampi­sin, yang me-
yang giginya masih dibentuk. Begitu pula kal- larut baik di dalam empedu dan digu-
sium ditimbun dalam kolagen (sejenis jaringan nakan pada penyakit in­feksi saluran em-
pengikat) dan arsen dikumulasi dalam ke- pedu. Pada umum­nya obat dengan berat
ratin (rambut, kuku). molekul di atas 600 Dalton cenderung
dikeluarkan oleh tubuh melalui empedu.
* Kumulasi dalam lemak terjadi denga­n
beberapa obat lipofil, misalnya DDT, barbital * Air susu ibu. Cara ekskresi ini hanya
kerja singkat (thiopental), anestetika halo­gen penting diperhatikan untuk bayi, ka­rena
(kloroform, halothan) dan zat-zat estrogen dapat menimbulkan keracunan. Misalnya
tertentu. Sebagaimana PP (pengikatan pro- alkohol, obat-obat tidur, nikotin (rokok!) dan
tein plasma), terjadinya ku­mulasi obat di alkaloida (karena pH air susu ±6,7 dan lebih
organ atau jaringan tertentu merupakan rendah dari pH darah). Yang sangat ber-
suatu cara pe­nimbunan, dari mana obat ber- bahaya adalah obat yang diekskresi dalam
angsur-angsur dilepaskan kembali ke dalam jumlah agak besar melalui air susu, seperti
peredaran bila konsentrasinya di lokasi ter­ peni­silin (sensitasi!), kloramfenikol, INH, er-
sebut me­nurun. Dengan demikian daya ker- gotamin, antikoagulansia dan antitiroida, ka-
ja obat diperpanjang pula. Pada penilaian rena sistem enzim hati pada neo­nati belum
aktivitas obat-obat yang ber­sifat kumulasi berkembang dengan sempurna.
perlu diperhatikan bahwa antara konsentrasi
plasma dan efek terapeutiknya tidak ter- * Usus. Zat-zat yang tidak atau tidak lengkap
dapat hubungan langsung. diresorpsi usus dikeluarkan de­ngan tinja, mi-
salnya sulfasuksidin, neomisin dan sediaan-
5. Ekskresi sediaan besi.
Pengeluaran obat atau metabolitnya dari
tubuh terutama dila­kukan oleh ginjal melalui Ginjal. Kebanyakan obat dikeluarkan mela-
urin dan disebut ekskresi. Selain itu ada pula lui air seni dan lazimnya setiap obat yang
beberapa cara lain, yaitu melalui: diekskresi sebagai metabolitnya dan hanya
– kulit, bersama keringat, misalnya paral- sebagian kecil da­lam keadaan asli/ utuh mi-
dehida dan bromida (sebagi­an); salnya penisilin, tetrasiklin, digoksin dan
– paru-paru, melalui pernapasan, biasanya sali­silat. Zat-zat dalam bentuk ion yang mu-
hanya zat-zat terbang, seperti alkohol, dah larut di air seni diekskresi de­ngan mudah.
paraldehida dan anestetika (kloroform, Zat-zat lipofil dan zat-zat tak terionisasi lebih
halotan, siklopropan); lambat ekskresinya; untuk meningkatkan

14108649_OBAT P(Bab 03)_T-017-031.indd 26 20/04/2015 20:08:36


Bab 3: Prinsip-Prinsip Farmakokinetika 27

sifat hidrofilnya, pada biotransfor­masi di- b. Transpor aktif. Tubuli dapat mensekresi
masukkan gugus -OH dan atau -COOH ke secara aktif zat-zat tertentu, misalnya ion
dalam molekulnya. De­ngan jalan oksidasi asam organik seperti penisilin, vitamin
rantai samping dan konyugasi, keasaman C, asam salisilat, juga probenesid. Sekresi
asam-asam lemak dinaikkan agar disosiasi berlangsung dengan bantuan enzim peng-
dan demikian pula ekskresinya diperkuat­. angkut dan kadang-kadang terjadi per-
Ginjal memiliki beberapa mekanisme eks- saingan antara beberapa ion untuk enzim
kresi obat, yang pada hakikat­nya tidak ber- ini. Misalnya probenesid menyai­ngi peni-
beda dengan mekanisme transpor umum silin untuk enzim peng­angkutnya, se­
yang berlaku bagi membran-membran lain, hingga ekskresi antibiotikum ini diper-
yakni transpor secara pasif atau aktif. lambat dan efek kerjanya lebih panjang.

a. Filtrasi glomeruli (pasif). Obat dan me-


tabolitnya yang terlarut dalam plasma me- 6. Konsentrasi plasma
lintasi dinding glomeruli dengan ultra- Untuk dapat menilai suatu obat (baru)
filtrat secara pasif (lihat Bab 33, Diuretika, secara klinis, menetapkan dosis dan skema
fisiologi ginjal). Selama filtrat ini dipekat- pentakarannya yang tepat, perlu adanya
kan dalam tubuli, zat-zat lipofil berdifusi sejumlah data farmakokinetika. Khususnya
kembali secara pasif melalui membran­ mengenai kadar obat di tempat tujuan
selnya ke dalam darah dan dengan de- (target site) dan dalam darah, serta perubah­
mikian menghindari ekskresi. Zat-zat hi- an kadar ini dalam waktu tertentu. Pada
drofil hampir tidak didifusi kembali dan umumnya pengaruh efek obat tergantung
langsung dikeluarkan lewat urin. Ekskresi pada konsentrasinya di organ target dan
dapat diperlancar dengan memperkuat berhubungan erat pula dengan konsentrasi
disosiasi obat yang kebanyakan bersifat plasma. Pada obat yang resorpsinya baik,
asam atau basa lemah dengan derajat kadar plasma meningkat bila dosis­nya di-
ionisasi agak ringan. Misalnya untuk asam perbesar. Kadar obat dalam plasma, yang
seperti barbital dapat diberikan natrium- nilainya kurang lebih sama dengan konsentra­
bi­karbonat hingga air seni bereaksi basa. sinya dalam darah, dapat diukur melalui
Untuk alkaloida pemberian amo­nium- alat-alat khusus dengan kesek­samaan dari
klorida akan meningkatkan keasaman air satu per seribu mg (0,001 mg). Untuk obat-
seni, sehingga obat tersebut lebih banyak obat yang diberikan terus-menerus sebaik-
terionisasi. nya digunakan yang absorpsi/resorpsinya

otak, jaringan lain (reseptor)


distribusi

saluran
gastro-intestinal sirkulasi injeksi i.v.

ekskresi
hati

absorpsi zat bebas ekskresi

ginjal, kulit
jaringan otot saluran empedu
kulit terikat pada
paru metabolit
protein
selaput lendir

metabolisasi
hati, usus
Gambar 3-2a: Proses farmakokinetik (skematik)
Ref.: Ned Tijdschr Geneeskd 2009 Jan;153(4)

14108649_OBAT P(Bab 03)_T-017-031.indd 27 20/04/2015 20:08:36


28 Seksi I: Farmakologi Umum

lambat, sehingga fluktuasi dari konsentrasi pada digoksin dan obat depresi litiumkar-
plasmanya kecil. bonat. Begitu pula bila fungsi ginjal atau hati
Dengan mengambil contoh darah se­orang terganggu hingga eliminasi obat diperlambat,
pasien yang telah diberikan suatu dosis atau pada peristiwa keracun­an, misalnya
obat tertentu pada beberapa titik waktu dan barbital atau salisilat.
mengukur kadarnya dalam sampel darah Dengan luas terapi dimaksudkan selisih
tersebut, dapat digambarkan nilai kadar- antara jumlah obat yang diperlukan untuk
nya sebagai fungsi dari waktu (grafik kon- efek terapi dan dosis toksiknya. Efek toksik
sentrasi-waktu). akan cepat timbul pada overdosis kecil atau
kumulasi dari obat yang memiliki luas terapi
Gambar 3-3 memperlihatkan grafik leng- sempit .
kung yang lazim pada kebanyak­an obat. Di
sini dapat dilihat bahwa obat A mencapai
konsentrasi puncak dalam waktu 1 jam, lalu 7. Plasma half-life (eliminasi)
menurun. Penurunan ini pada awalnya agak Telah kita lihat, bahwa turunnya kadar plas-
cepat dan kemudian de­ngan berkurangnya ma obat dan lama efeknya tergantung pada
konsentrasi akan berlangsung secara ber- kecepatan metabolisme dan ekskresi. Kedua
angsur-angsur, yaitu secara eksponensiil. Hal faktor ini me­nentukan kecepatan eliminasi
ini disebabkan elimi­nasi obat setiap menit obat, yang dinyatakan dengan pengertian
menjadi semakin kecil. Obat B menun­juk- masa paruh (plasma-t½, plasma half-life eli-
kan penurunan kadar plasma yang lebih minasi), yaitu rentang waktu di mana kadar
berangsur-angsur. obat dalam plasma pada fase eliminasi me­
Ada pula obat yang pada dosis besar nurun sampai separuhnya.
menghasilkan grafik lurus yang menurun Pada Gambar 3-3, masa paruh obat adalah 1
secara linier, misalnya natriumsalisilat lebih jam, kadar menurun dari 80 (pada titik waktu
dari 500 mg dan alkohol lebih dan 20 g. 1) sampai 40 mg% (titik waktu 2) dalam waktu
Lihat Gambar 3-4. Pada grafik ini turunnya 1 jam, begitu pula dari 40 sampai 20 mg%
kadar plasma etanol setelah diberikan per (titik waktu 2 ke 3) dan seterusnya. Plasma-t½
oral sebanyak 25 ml, berbanding langsung obat B adalah 2 jam: kadarnya menurun
dengan waktu, artinya jumlah etanol yang dari 80 sampai 40 mg% dari titik waktu 0.5
mengalami biotransforma­si dan ekskresinya sampai 2,5. Plasma-t½ etanol pada Gambar
setiap menit adalah sama. 3-4 adalah 1 jam: kadarnya menurun dari 80
sampai 40 mg% dalam waktu 60 menit.
Kurve konsentrasi-waktu terutama berguna Setiap obat memiliki masa paruh berlain-
pada pemberian obat yang dosis terapinya an dan bervariasi dari 23 detik (adrenalin)
dekat sekali dengan dosis toksiknya, seperti hingga 2 tahun lebih (obat kontras-iod orga-

Gambar 3-3: Grafik eksponensiil Gambar 3-4: Grafik linier

14108649_OBAT P(Bab 03)_T-017-031.indd 28 20/04/2015 20:08:36


Bab 3: Prinsip-Prinsip Farmakokinetika 29

nik), sebagaimana dapat dilihat dalam tabel life dapat meningkat sampai 20 kali atau
berikut ini. lebih. Misalnya pada penyakit ginjal tertentu
t½ penisilin bisa naik dari 0,5 jam sampai
Half-life obat berlainan pula bagi binatang lebih kurang 10 jam dan t½ streptomisin dari
percobaan, bahkan secara perorangan pun 2,5 jam menjadi 60 jam lebih.
dapat berbeda berdasarkan variasi indi- Akhirnya cara pemberian obat turut me-
vidual, oleh karena itu yang tercantum di nentukan nilai half-lifenya. Misalnya t½ peni-
atas merupakan nilai rata-rata. silin setelah injeksi i.v. adalah 2-3 menit,
sedang­kan pada pemberian oral nilainya 1-2
Kecepatan eliminasi obat dan dengan de- jam.
mikian juga plasma t½-nya ter­gantung dari
kecepatan biotransformasi dan ekskresi. Area Under the Curve (A.U.C.) adalah luas
Obat dengan metabo­lisme cepat half-life- permukaan di bawah kurve (grafik) yang
nya juga singkat, misalnya insulin setelah menggambarkan naik-turunnya kadar plas-
injeksi s.k. diuraikan dengan cepat, t½-nya ma sebagai fungsi dari waktu. AUC dapat
hanya 40 menit. Sebaliknya obat yang tidak dihitung secara matematik dan merupakan
mengalami biotransformasi, atau obat de­ ukuran untuk bio-availability (BA) suatu
ngan siklus enterohepatik atau ju­ga yang obat. AUC dapat digunakan untuk memban­
diresorpsi kembali oleh tubuli ginjal, dengan dingkan kadar masing-masing plasma obat
sendirinya t½-nya panjang. Begitu pula obat bila penentuan kecepatan elimi­nasinya tidak
dengan persentase pengikatan pada pro­tein mengalami perubahan.
(PP) tinggi, misalnya sulfametoksipiridazin Pada Gambar 3-3(A), AUC diberi warna
PP 85% dengan t½ 34 jam, dibandingkan gelap. Selain itu antara kadar plasma puncak
dengan sulfamezatin PP 30% dengan t½ 7 jam. dan bio-availability terda­pat hubungan lang-
Digoksin yang dikumulasi pada otot jantung sung.
juga mempunyai t½ panjang, lebih kurang 2
hari. 8. Dosis dan skema pentakaran
Plasma half-life merupakan ukuran jangka
Fungsi organ-organ eliminasi penting sekali, waktu efek obat, maka t½ bersama grafik
karena pada kerusakan hati atau ginjal half- kadar-waktu penting sekali sebagai dasar

Penisilin-G 0,5 jam Asetosal 4


Ampisilin 1 Parasetamol 4
Streptomisin 2,5 Kofein 4
Tetrasiklin 9 Fenilbutazon 60
Doksisiklin 22 Adrenalin 23 detik
Minosiklin 14 Insulin 40 menit
Sulfametazin 7 Tolbutamid 5
S. Diazin 17 Glibenclamid 6
S. Merazin 24 Klorpropamid 6
S. Metoksazol 10 Trimetropim 10
Digoksin 48 Flurazepam** 50
Digitoksin 144 Nitrazepam 20

Tabel 3-2: Masa paruh dari sejumlah obat (dalam jam,


terkecuali adrenalin dan insulin)

14108649_OBAT P(Bab 03)_T-017-031.indd 29 20/04/2015 20:08:36


30 Seksi I: Farmakologi Umum

untuk menentu­kan dosis dan frekuensi MIC dan MEC. Pada umumnya pentakaran
pemberian obat yang rasional, dengan kata ditujukan pada efek terapeutik yang cepat.
lain berapa kali sehari sekian mg. Dosis Untuk mencapainya sering kali dimulai de­
yang terlalu tinggi atau terlalu sering dapat ngan dosis tinggi (loading-dose, stootdosis )
menimbulkan efek toksik, sedangkan dosis agar kadar plasma meningkat ke konsentrasi
yang terlampau rendah atau terlalu jarang aktif dengan pesat. Misalnya terapi dengan
tidak menghasilkan efek yang diharapkan, sulfonamida diawali de­ngan loading dose,
bahkan pada kemoterapeuti­ka dapat me­ disusul dengan dosis separuhnya setiap 6
nimbulkan resis­tensi kuman (lihat Bab 4, jam, atau setiap 24 jam pada sulfa long-acting.
Resistensi). Dengan demi­kian akan terpelihara kadar
Obat dengan half-life panjang, lebih dari 24 darah yang untuk beberapa waktu terletak di
jam, pada umumnya cukup diberikan dosis atas kadar penghambatan minimum untuk
(pemeliharaan) satu kali sehari dan tidak kuman tertentu (MIC= Minimum Inhibitory
perlu sampai 2 atau 3 kali, misalnya digoksin. Concentration). MIC merupakan kadar obat,
Terkecuali bila obat terikat kuat pada protein di ma­na kuman tidak tumbuh atau tidak
dan diperlukan kadar plasma tinggi untuk berkembang-biak lagi. Bagi obat lain (bu­kan
efek terapeutiknya, sebagai­mana halnya kemoterapeutika) digunakan MEC (Minimum
dengan fenilbutazon (t½ lebih kurang 60 jam, Effective Concentra­tion), yakni kadar plasma,
PP = 98%). di mana obat baru memberikan efek tera­
Sebaliknya, obat yang dimetabolisasi cepat peutik yang diinginkan.
dan t½-nya pendek, perlu di­berikan sampai Untuk penisilin yang berkhasiat bakte-
3-6 kali sehari agar kadar plasmanya tetap ri­sid terhadap kuman yang se­dang tum-
tinggi. Misalnya oksitosin dan noradrenalin buh, diperlukan kadar tinggi sekali yang
yang eliminasinya demikian cepat, sehingga tidak perlu kontinu, sehingga dapat dise-
perlu diberikan melalui infus kontinu. Pe- lingi de­ngan kadar yang lebih rendah.
ngecualian adalah obat hiper­tensi reserpin Sebaliknya, pada obat-obat yang berkhasiat
dengan t½ ± 15 menit, namun ke­giatannya bakteriostatik, seperti sulfonamida dan te-
ber­tahan lebih dari 36 jam, lihat Bab 35, tra­siklin, perlu dipelihara kadar plasma yang
Antihipertensiva. Begitu pula efek obat-obat berada tetap di atas MIC agar kuman tidak
hiperten­si lainnya, antara lain beta-blockers diberi kesempatan berkembang lagi. Gambar
dan metildopa tidak berkorelasi dengan 3-5 mengilustrasikan hal-hal ini.
plas­ma-t½-nya. Hal ini mungkin disebabkan
didudukinya reseptor secara irreversibel oleh Obat tidur yang hanya digunakan sesekali
obat tersebut. Lihat Gambar 3 - 5. sebaiknya memiliki half-life agak pendek

Gambar 3-5: Grafik kadar-waktu sulfadiazin (A) dan ampisilin (B);


kedua-duanya dengan dosis 4 dd 500 mg.

14108649_OBAT P(Bab 03)_T-017-031.indd 30 20/04/2015 20:08:36


Bab 3: Prinsip-Prinsip Farmakokinetika 31

(t½ 6-8 jam) agar tidak mengakibat­kan pe- DAFTAR PUSTAKA


rasaan pusing dan tak nyaman (hang-over)
setelah bangun tidur seperti pada fenobarbital. 1. Swen JJ, Nijenhuis M, de BA, Grandia L,
Sebaliknya, obat tidur yang sering kali di- Maitland-van der Zee AH, Mulder H et al.
gunakan (secara teratur) lebih baik bermasa Pharmacogenetics: from bench to byte--an
paruh panjang, karena risiko ketagihan lebih update of guidelines. Clin Pharmacol Ther
ringan. 2011, 89: 662-673.
Begitu pula obat yang perlu digunakan
terus-menerus pada penyakit kronis, hendak­
nya t½-nya panjang agar pentakaran tidak
perlu terlalu sering, mi­salnya antiepileptika,
antihipertensiva dan antidiabetika oral.

Obat yang mengalami first pass effect (FPE)


besar, dosis oralnya harus tinggi sekali di-
bandingkan dengan dosis parenteral. Misal-
nya thiazinamium (Multergan), yang resorp-
sinya dari usus sedikit sekali (hanya ±20%
dengan BA 10% dan FPE 50%) diberikan
dalam dosis oral 300 mg untuk memperoleh
BA (kadar plasma) yang sama dengan dosis
25 mg i.m. atau 6,5 mg i.v.

14108649_OBAT P(Bab 03)_T-017-031.indd 31 20/04/2015 20:08:36


bab 4

PRINSIP-PRINSIP
FARMAKODINAMIKA
Farmakodinamika berkaitan dengan efek- mengikat kelebihan asam lambung melalui
efek farmakologi dari suatu obat dalam tu- reaksi netralisasi kimiawi.
buh melalui ikatan/pengaruhnya terhadap Zat-zat chelasi mengikat ion-ion logam
misalnya suatu reseptor, enzim atau saluran berat pada molekulnya de­ngan suatu ikatan
ion (ion channel). kimiawi khusus. Kompleks yang terbentuk
tidak toksik lagi dan mudah diekskresi
oleh ginjal. Contohnya adalah dimerkaprol
(BAL), natriumedetat (EDTA) dan penisilamin
1. MEKANISME (=dimetilsistein), yang digunakan sebagai
KERJA OBAT obat rematik.

Walaupun sudah banyak diketahui menge- c. melalui proses metabolisme berbagai


nai efek obat dalam tubuh ma­nusia, tetapi cara, misalnya antibiotika yang mengganggu
mengenai mekanisme kerjanya banyak yang pembentukan dinding sel kuman, sintesis
belum dipahami dengan baik. protein atau me­tabolisme asam nukleinat.
Mekanisme kerja obat yang kini telah dike- Begitu pula antimitotika mencegah pem-
tahui dapat digolongkan sebagai berikut: belahan inti sel dan diuretika yang meng-
hambat atau menstimulasi proses filtrasi.
a. secara fisik, misalnya anestetika inhalasi,
Con­toh lain adalah probenesid, suatu obat
laksansia dan diuretika osmotik.
encok yang dapat menyaingi penisilin dan
Aktivitas anestetika inhalasi terkait lang-
derivatnya (antara lain amoksisilin) pada
sung dengan si­fat lipofilnya. Obat ini diper-
proses sekresi tubuler, sehingga ekskresinya
kirakan melarut dalam lapisan lemak dari
diperlambat dan efeknya diperpanjang.
membran sel, yang oleh karena itu berubah
demikian rupa sehingga transpor normal
d. melalui kompetisi (saingan), padamana
dari oksigen dan zat-zat gizi terganggu dan
dapat dibedakan dua kemungkinan, yaitu
aktivitas sel ter­hambat. Akibatnya adalah
kompetisi untuk reseptor spesifik atau untuk
timbulnya mati rasa.
enzim.
Pencahar osmotik (magnesium dan natri-
umsulfat) lambat sekali resorpsinya oleh
Reseptor-reseptor
usus, lalu melalui proses osmotik menarik
air dari sekitarnya. Volume usus bertambah Pada tahun 1970-an telah dilakukan banyak
besar dan dengan demikian merupakan penyelidikan pada tingkat molekuler untuk
rangsangan mekanis atas dindingnya untuk memperoleh pengertian yang lebih menda-
memicu peristaltik dan mengeluarkan isinya. lam mengenai interaksi biokimiawi antara
Untuk diuretika osmotik, lihat Bab 33. zat-zat endogen dan sel-sel tubuh. Ter­nya-
ta bahwa reaksi demikian hampir selalu
b. secara kimiawi, misalnya antasida lambung berlangsung di suatu tempat reaksi spesifik,
dan zat-zat chelasi (chelator). yaitu di reseptor (sel penerima) atau di en-
Antasida, seperti natrium bikarbonat, alu- zim. Pengetahuan ini menghasilkan antara
minium dan magnesium­hidroksida dapat lain betabloker pertama, yaitu propranolol.

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 32 20/04/2015 20:10:51


Bab 4: Prinsip-Prinsip Farmakodinamika 33

Sejak lama diketahui bahwa semua proses Enzim-enzim


fisiologi dalam tubuh dire­gulasi oleh zat-zat Enzim terdiri dari protein dan bekerja se-
pengatur kimiawi (regulator endogen), yang bagai katalisator antara dua zat kimia, yakni
masing-masing memiliki titik kerja khas di mempermudah atau mendorong suatu re-
satu atau berbagai organ. Meskipun terdapat aksi tanpa sendirinya turut ambil bagian. Pada
ratusan regulator, terutama hormon dan permukaan enzim ter­dapat suatu ‘titik aktif’,
neurotransmitter (noradrenalin, serotonin, biasanya suatu celah sempit, di mana dua
dopamin, dan lain-lain) namun setiap zat zat kimia yang berada di sirkulasi darah
mengetahui dengan tepat di mana letaknya dapat “diperangkap”, sehingga interaksi bisa
sel dan organ tujuannya. Hal ajaib ini da- berlangsung. Tanpa enzim, kedua zat tidak
pat didijelaskan dengan adanya sejenis in- akan “bersentuhan” dan bergerak terus dalam
formasi biologi di setiap zat dalam bentuk plasma. Enzim tidak hanya menggabungkan,
konfigurasi khusus, struktur ruang dan sifat- melain­kan dapat juga merombak molekul
sifat kimianya yang dengan eksak mencocoki dari zat, yang dinamakan substrat.
sel-sel reseptor di organ-tujuan. Sistem ini Proses enzimatik di dalam tubuh yang
dapat disamakan dengan prinsip kunci anak terkena­l adalah proses pencernaan asupan
kunci. Selain (neuro)hormon tersebut, ada makana­n: protein, karbohidrat, lemak, koles-
juga reseptor un­tuk zat-zat lain, misalnya terol dan sebagainya. Contoh lain adalah
untuk zat-zat endorfin(morfin endogen) dan pembentukan dan perubahan hormon maupun
benzodiazepin. vitamin, begitu pula perombakan dari ba­nyak
Letak reseptor ini khusus di membran sel zat/obat endogen maupun eksogen di dalam
dan terdiri dari suatu protein yang merupa- hati, lihat jugaBab 3, sub 3, Biotransformasi.
kan komplemen (kunci) tepat dari struktur
ruang dan muatan hormon bersangkutan
(anak-kunci). Setelah hormon “ditangkap” Enzyme-blockers. Obat-obat tertentu yang
dan diikat oleh reseptor, terjadilah inter­ memiliki kesamaan struktur kimiawi de-
aksi yang mengubah rumus dan pembagian ngan suatu substrat mampu menduduki
muatan­nya. Akibatnya adalah suatu reaksi ‘titik aktif’ dari enzim bersangkutan, hingga
dengan perubahan aktivitas sel yang sudah reaksi normal tidak terjadi dan produk akhir
ditentukan (prefixed) dan suatu efek fisiologi. tidak dibentuk. Perintang-enzim demikian
digunakan dalam terapi untuk berbagai
tujuan, yaitu:
Receptor-blockers. Obat yang struktur kimi-
awinya mirip dengan suatu hormon, juga a. mencegah pembentukan produk akhir
mampu menduduki reseptor bersangkutan – alopurinol, yang menduduki tempat
dan de­ngan demikian memblokir aktivitas ksantin di enzim ksantinoksidase, hingga
hormon tersebut. Obat demikian di­namakan sintesis asam urat sangat dihambat (pada
perintang reseptor (receptor blocker) dan encok).
sebagai contoh dapat disebutkan adreno- – metildopa. Obat hipertensi ini menyaingi
receptor blockers (beta-blockers) yang me- dopa, hingga dekarboksilase tidak mengka-
nyaingi noradrenalin pada dua jenis resep- talisasi pembentukan noradrenalin (me-
tor (131 dan 82), antara lain propranolol ningkatkan tekanan da­rah), sehingga ter-
dan metoprolol. Derivatnya yaitu labeta- bentuk metil-NA yang inaktif
lol, memblokir baik reseptor-α maupun re- – asetazolamida memblokir karbonanhidrase,
septor-β dari susunan saraf adrenergik. Begi- sehingga pembentukan asam karbonat ter-
tupula histamin—suatu neurohormon ja- henti dengan efek peningkatan diuresis
ringan—aktif terhadap dua reseptor ber- – antagonis folat: sulfonamida, trimetoprim
lainan, yakni jenis H1 dan H2. Antihista- dan MTX menyaingi PABA pada enzim
minika memblokir reseptor H1, sedangkan folatreduktase, sehingga sintesis asam fo-
penghambat asam (anti tukak usus) simetidin lat yang di­perlukan bakteri dan sel-sel
dan ranitidin mem­blokir reseptor H2. tumor terhenti. Dapson serta obat malaria

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 33 20/04/2015 20:10:52


34 Seksi I: Farmakologi Umum

proguanil dan pirimetamin juga bekerja me- – terapi simtomatik: hanya gejala pe­nyakit
nurut prinsip ini. yang diobati dan diringankan, tetapi
– antagonis-purin: merkaptopurin dan aza- sebabnya tidak dipengaruhi, misalnya
tioprin. kerusakan pada suatu organ atau saraf.
– antagonis-pirimidin: 5-fluorourasil, sitara- Contohnya analgetika pada rematik atau
bin. Keempat onkolitika (= sitostatika) ini sa­kit kepala, obat hipertensi dan obat
menduduki tempat purin dan pirimidin jantung;
pada asam nukleinat, hingga sintesis pro- – terapi substitusi: obat menggantikan zat
tein sel-sel tumor menjadi kacau. yang lazimnya dibuat oleh organ yang
sakit. Misalnya insulin pada diabetes, ka-
b. melindungi substrat:
rena produksinya oleh pankreas kurang
– disulfiram merintangi aldehidoksidase, se-
atau terhenti, tiroksin pada fungsi tiroid
hingga oksidasi asetaldehida (menjadi asam
ber­kurang (hipotirosis) dan estrogen pada
asetat) ti­dak dilanjutkan dan kadar plas-
hipofungsi ovarium pada masa klimak­
manya naik. Obat ini digunakan pada
terium wa­nita.
pengobatan adiksi alkohol.
– fisostigmin dan neostigmin adalah perintang Efek terapeutik obat tergantung dari ba­nyak
kolinesterase sementara, hingga asetilkolin sekali faktor, antara lain cara dan bentuk
terhambat penguraiannya dan kadarnya pemberian, sifat fisikokimiawinya yang
naik. Insektisid­a organofosfat (parathion dan me­nentukan resorpsi, biotransformasi dan
malathion) memblokir enzim tersebut ekskresinya dalam tubuh. Begitu pula dari
secara irreversibel, maka sangat toksik! kondisi fisiologi penderita (fungsi hati, ginjal,
– perintang MAO memblokir monoaminok- usus dan peredar­an darah). Faktor-faktor
sidase sehingga zat-zat mono­amin (nora- individual lainnya misalnya etnis, kelamin,
drenalin, serotonin, dopamin, dan lain- luas permukaan badan dan kebiasaan makan
lain) tidak diuraikan lagi dan kadar juga dapat memegang peranan penting.
plasmanya meningkat. Dahulu obat ini
Variasi biologi. Akibat faktor individual,
sering diguna­kan sebagai obat depresi,
efek obat dapat sa­ngat berbeda. Setiap orang
tetapi ditinggalkan karena mengakibat-
dapat memberikan respons yang ber­lainan
kan tekanan darah sangat meningkat.
terhadap suatu obat sesuai kepekaannya
Sekarang tersedia obat-obat yang berdaya
masing-masing. Perbedaan respons ini bisa
selektif terhadap MAO-A tanpa efek
besar sekali, karena untuk setiap obat selalu
samping buruk tersebut (moklobemida
ada orang yang sangat rentan dan dengan
dan ekstrak Hyperici).
dosis rendah sekali sudah dapat memberikan
– asam klavulanat khusus digunakan untuk
efek terapeutis. Sebaliknya, ada pula orang
memblokir enzim beta-laktamase, sehingga
yang hanya memberikan respons pada dosis
tidak dapat menginaktifkan lagi penisilin.
yang sangat tinggi. Inilah sebabnya me­ngapa
dosis obat yang diberikan pada suatu pasien
2. EFEK TERAPEUTIK dengan hasil baik, adakalanya tidak ampuh
untuk pasien lain, pada siapa mungkin do-
Tidak semua obat mampu menyembuhkan sisnya harus dinaikkan untuk memberikan
penyakit secara tuntas; ba­nyak di antaranya efek yang sa­ma. Dalam keadaan penting
hanya meniadakan atau meringankan geja- hendaknya kadar obat pasien ditentukan
lanya. Oleh karena itu, dapat dibedakan tiga dalam darahnya untuk mendapatkan kepas-
jenis pengobatan, yaitu: tian me­ngenai takaran yang optimal. Libat
– terapi kausal, pada mana penyebab pe­ juga Bab 3, sub 3: Variasi individual.
nyakit dihalau, khususnya pemusnahan
kuman, virus atau parasit. Contohnya Kesetiaan terapi (patient compliance).
kemoterapeutika (sulfonamida dan anti- Banyak peneli­tian menunjukkan bahwa
biotika, antimikotika, fungisida, obat-obat sejumlah besar pasien tidak minum obatnya
malaria); dengan taat dan teratur, atau tidak meng­

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 34 20/04/2015 20:10:52


Bab 4: Prinsip-Prinsip Farmakodinamika 35

habiskan kur yang di­berikan padanya se- release, yang cukup diminum satu atau
suai resep dokter. Jelaslah bahwa dengan maksimal dua kali sehari. Sekarang tersedia
demikian obat tidak memberikan efek opti- banyak obat single-dose dari bermacam-
mal yang diinginkan, bahkan dapat menim- macam jenis, misalnya tablet atau kapsul
bul­kan resistensi, khususnya pada anti- dengan analgetika (Voltaren retard), hipertensi
biotika. Kesetiaan dan kerelaan pasien un- (Selozok) dan obat jantung (Isoptin SR), lihat di
tuk minum obat dipengaruhi oleh sejumlah bawah ini.
faktor dan yang utama adalah: Keuntungan tambahan dari tablet kerja
panjang adalah resorpsi obat bisa berlang-
a. sifat individual: misalnya watak, tingkat
sung lebih teratur selama waktu yang lebih
pendidikan dan kepekaan untuk rasa
panjang dan kadar darah yang kurang ber-
nyeri, pengobatan dianggap tidak perlu,
fluktuasi. Dengan demikian efek klinis obat
kekhawatiran mengenai efek samping
bisa lebih stabil dengan efek samping yang
dan ketergantungan, kurang percaya ter-
berkurang.
hadap terapi.
Cara memperpanjang efek obat. Daya
b. relasi dokter-pasien: bila pasien tidak
kerja obat dapat diperpanjang dengan be­
senang dengan perlakuan dokter atau
berapa cara, antara lain memperlambat re-
tidak menerima perhatian dan informasi
sorpsinya ke dalam sir­kulasi darah atau
secukupnya mengenai pe­nyakitnya, com-
menghambat ekskresinya oleh ginjal. Misal-
pliance akan menurun. Begitu pula bila
nya berdasarkan kompetisi enzim, efek
dokter tidak memberikan instruksi yang
amoksisilin (per oral) dapat diperpanjang
lengkap atau cukup je­las mengenai
melalui kombinasi dengan obat encok pro-
penggunaan obat. Misalnya antibiotika
benesid.
harus diselesaikan kurnya, walaupun ge­
jala penyakit infeksi sudah lenyap.
c. jenis penyakit: semakin berat penyakit, Sediaan long-acting. Tablet dan kapsul kini
semakin baik compliance-nya, juga bila sudah banyak diproduksi dalam ben-tuk
pa­sien merasa nyeri. Sebaliknya com- kerja panjang, Yang terkenal adalah sediaan
pliance berkurang bila obat harus dimi- timespan atau retard (Ronicol), durule atau
num untuk waktu yang lama atau me- durette (kinidine), repetab (Polaramine) dan
nahun, sedangkan penyakit tidak mem- spansule (kapsul Stelazine). Bentuk lain ada-
perlihatkan gejala tidak nyaman (radang, lah sediaan ZOC (Zero Order Control, Selozok)
nyeri), seperti diabetes dan hipertensi. dan (Oral Regulation Osmotic system, Adalat
d. jumlah obat dan frekuensi takarannya. Oros).
Semakin sering kali pemberian obat, Cara mutakhir yang semakin banyak di-
semakin turun compliance. Bila obat harus terapkan, adalah “mempegilir” obat, yaitu
digunakan lebih dari dua kali seha­ri, menggabungkan polietilenglikol (PEG) de­
compliance menurun dengan nyata, begi- ngan obat (konyugasi). Polimer etilenglikol
tupun bila obat tidak diberi­kan sebagai tersebut cenderung menghimpun molekul
tablet atau kapsul, tetapi dalam bentuk air di sekitarnya yang membentuk sejenis
cairan (larutan, sus­pensi) atau supositoria. barrier, sehingga molekul lain yang dapat
e. faktor-faktor individual seperti pelupa menguraikannya (misalnya protease) sukar
(dosis yang rumit, polifarmasi), kemam- mencapainya. Penerapannya terutama pada
puan terbatas untuk mengerti tujuan obat yang berdasarkan protein, se­perti peg-
pengobatan, gangguan mata (tidak bisa interferon-alfa dan pegfilgastrim, yang digu-
membaca dengan jelas). nakan pada terapi hepatitis C dan prevensi
neutropenia. (Geneesk Bull 2005; 39: 37-41).
Industri farmasi juga telah memahami pen- Ada berbagai cara pembuatan sediaan oral
tingnya masalah ini, oleh karena itu telah long-acting. Ada obat yang diserap pada
dikembangkan tablet/kapsul dengan efek suatu matriks plastik (semacam spons) de­
panjang, delayed action atau slow/sus­tained ngan lubang-lubang kecil, yang dalam usus

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 35 20/04/2015 20:10:52


36 Seksi I: Farmakologi Umum

melepaskan obat secara berangsur (durules). 3. PLASEBO


Ada pula obat yang butir-butirnya diselu-
bungi coating yang lambat laun larut dalam air, The state of the body is linked to the state of the
misalnya etilselulose (spansule), atau coating mind (Razi, d.c. 925)
lilin (carnaubawax, stearyalco­hol). Tablet
mantel mengandung inti de­ngan enteric Suatu faktor penting yang turut menentukan
coating sehingga pecah dalam dua tingkat. efek terapeutik obat ada­lah kepercayaan
Pada sistem ZOC=Zero Order Control (1990) atas dokter dan obat yang diberikannya.
tersebut di atas, obat dibebaskan di usus Berdasarkan kepercayaan ini pada situasi
dengan kecepatan konstan. Obat terkandung tertentu adakalanya diberikan suatu obat
dalam butir-butir kecil yang masing-masing plase­bo(Lat. = saya ingin menyenangkan).
diselubungi membran semipermeabel. Setiap Plasebo adalah sediaan obat tanpa kegiata­n
tablet mengandung 1.500-2.000 butir zat aktif farmakologi (tablet, kapsul, cairan) dan khu-
dan zat pengisi netral (laktosa, tepung dan sus diberikan untuk menyenangkan dan
sebagainya). Di saluran cerna, zat pengisi menenangkan pasie­n yang menurut diag-
melarut dan butir-butir obat dibebaskan dari nosis dokter sebetulnya tidak mende­rita
tablet. Cairan usus melintasi membran butir gangguan organik. Atau untuk me­ningkat-
dan obat secara berangsur didesak keluar. kan semangat hidup, misalnya pada pe­
Kecepatan pelepasan obat konstan sampai nyakit yang tidak dapat disembuhkan lagi.
±20 jam setelah tablet diminum. Contoh Pada azasnya plasebo merupakan cara peng­
sistem ini adalah Seloken ZOC atau Selozok obatan melalui sugesti, yang sering kali
tersebut di atas. menghasilkan efek tidak terduga walaupun
bertahan hanya sebentar.
Keberatannya. Salah satu keberatan dari
Efek plasebo yang paling nyata adalah
tablet kerja-panjang adalah kadang-kadang
pada obat tidur, juga hasil baik telah dicapai
resorp­sinya di usus berlangsung kurang
dengan analgetika, obat asma atau obat
eksak. Selain itu kemungkinan besar peris-
penguat (tonikum). Suatu studi menya-
taltik usus yang agak kuat menyebabkan obat
­takan bahwa lebih dari 30% pasien dengan
dikeluarkan dari tubuh sebelum­ resorpsinya
suatu pe­nyakit organik dan lebih dari 40%
lengkap. Agar matriks atau coating khusus
pasien dengan gangguan jiwa memberikan
jangan sampai dirusak dan pembebasan
reaksi baik terhadap peng­obatan dengan
obat dipercepat, maka tablet harus ditelan
plasebo. Jelaslah bahwa ti­dak semua pe-
utuh, artinya tidak dipecah, dikunyah atau
nyakit dapat ditangani dengan plasebo,
dilarutkan dalam air.
misalnya penyakit insufisiensi organ, se-
Injeksi kerja-panjang. Untuk sediaan paren­ perti diabetes.
teral, perlambatan resorpsi dan perpanjangan Zat inaktif dalam plasebo umumnya ter-
daya kerjanya dapat dicapai de­ngan cara diri dari laktosa dengan dibu­buhi sedikit
berikut: kinin untuk rasa pahit dan sering kali zat
– menggunakan minyak sebagai zat pelarut warna. Bentuk tablet sebaiknya kecil sekali
untuk zat lipofil, misalnya hormon kela- atau sa­ngat besar dengan warna mencolok
min dan penisilin; (kuning atau cokelat) guna me­nambah efek
– memperkecil daya larut obat melalui peng- psikologisnya.
gabungan dengan suatu zat (lipofil), mi-
salnya estrogen-enantat, flufenazin-deka-
noat dan protamin-seng-insulin; 4. EFEK OBAT YANG TAK
– menggunakan kristal lebih kasar, untuk me-
nekan daya larut­nya, misalnya insulin;
DIINGINKAN
– penambahan vasokonstriktor (zat penciut a. Efek samping
pembuluh), agar penyebaran obat diper- Menurut definisi WHO (1970) efek sampin­g
lambat, misalnya adrenalin pada prokain. suatu obat adalah segala sesuatu efek yang

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 36 20/04/2015 20:10:52


Bab 4: Prinsip-Prinsip Farmakodinamika 37

tidak diinginkan untuk tujuan terapi yang histaminika (prometazin, dan sebagainya.)
dimaksudkan pada dosis yang di­anjurkan. yang efek sedatifnya semula dianggap se-
Atau dapat juga didefinisikan: efek sam­ping bagai efek samping yang tidak diinginkan.
adalah efek yang tidak diinginkan atau tidak Sifat ini kemudian justru dijadikan titik-
ditujukan dari suatu obat yang timbul pada tolak untuk mengembangkan psikofarmaka
dosis yang lazim digunakan untuk profilaksis, dari golongan klorpromazin. Contoh lain
diagnosis atau terapi suatu penyakit. adalah minoksidil dan finasteride yang te-
Dapat dibedakan dua jenis efek samping lah dipasarkan sebagai masing-masing obat
obat, yaitu tipe I (juga disebut tipe A) dan hipertensi (Lonnoten) dan obat hipertrofi
tipe II (juga disebut tipe B). Efek samping prostat (Proscar). Kedua obat dapat memicu
Tipe I adalah reaksi-reaksi yang berdasarkan pertumbuhan rambut sebagai efek samping-
sifat-sifat farmokologi obat tersebut dapat nya, oleh karena itu kemudian diluncurkan
diperkirakan dan biasaya tergantung dari sebagai obat penumbuh rambut (Regaine dan
dosis. Propecia).
Efek samping Tipe II adalah reaksi-reaksi
tidak lumrah dan berdasarkan sifat-sifat Efek samping adakalanya tidak dapat di-
farmakologi obat tersebut tidak dapat diper- hindari, misalnya rasa mual pada penggu-
kirakan. naan digoksin, ergotamin atau estrogen
Dengan terjadinya drama talidomid* pada dengan dosis yang melebihi dosis normal.
tahun enam puluhan, masa­lah efek samping Kadang-kadang efek samping merupakan
obat (baru) mulai diteliti dengan saksama. Di kelanjut­an efek utama sampai tingkat yang
banyak negara didirikan pusat-pusat khusus tidak diinginkan, misalnya rasa kantuk
untuk memonitor efek sam­ping obat agar pada fenobarbital bila digunakan sebagai
dengan cepat dapat diperoleh informasi bila obat epilepsi. Bila efek samping (misalnya
suatu obat (baru) ternyata menimbulkan efek mual) terlalu hebat, dapat diatasi dengan
samping berbahaya. obat lain, misalnya obat antimual (meklizin,
proklorperazin) atau obat anti-mengantuk
(kofein, amfetamin).
Obat yang ideal hendaknya bekerja cepat
untuk waktu terten­tu saja dan secara selektif, Kerja tambahan atau kerja sekunder adalah
artinya hanya berkhasiat terhadap keluha­n efek tidak langsung akibat kerja utama obat.
atau gangguan ter­tentu tanpa aktivitas lain. Misalnya, antibiotika spek­trum-luas dapat
Semakin selektif kerja obat, semakin kurang mengganggu keseimbangan bakteri/flora
efek sampingnya, yaitu semua aktivitas yang usus dan menimbulkan defisiensi vitamin atau
tidak menjurus ke penyembuh­an penyakit. supra-infeksi dengan jamur. Untuk meng-
Sebagai contoh obat dengan kerja tidak se- hindari kerja tambahan tersebut biasanya
lektif dapat di­sebut klorpromazin, yang dapat dalam hal ini terapi dilengkapi dengan vita-
mengganggu banyak proses fisiologi lain. min B kompleks atau obat fungistatik.
Obat yang sa­ngat selektif adalah perintang
enzim, se­perti fisostigmin dan alopurinol. b. Idiosinkrasi
Idiosinkrasi adalah reaksi abnormal ter-
Kerja utama dan efek samping obat adalah hadap obat, pada mana suatu obat mem­
pengertian yang sebetulnya tidak mutlak. berikan efek yang secara kualitatif total
Kebanyakan obat memiliki lebih dari satu berlainan dari efek normalnya. Umumnya
khasiat farmakologik; tergantung dari tujuan hal ini disebabkan oleh kelainan genetik pada
penggunaannya. Efek samping pada suatu pasien bersangkutan (misalnya defisiensi
saat mungkin menjadi kerja utama yang G6PD). Sebagai contoh dapat disebutkan
diinginkan. Contoh terkenal adalah asetosal, anemia hemolitik (kekurangan darah akibat
yang efek sampingnya yaitu mengencerkan terurainya eritrosit) setelah pengobatan
darah dimanfaatkan sebagai khasiat utama mala­­ria dengan primakuin atau derivatnya.
untuk prevensi infark kedua. Juga anti­ Con­toh lain adalah pasien yang pada peng­­

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 37 20/04/2015 20:10:52


38 Seksi I: Farmakologi Umum

obatan dengan neuroleptika un­tuk me­ne­ belum jelas, begitu pula me­ngapa suatu
nangkannya, justru memperlihatkan reaksi zat lebih bersifat antigen daripada zat lain.
bertentangan dan menjadi gelisah dan Kenyataannya adalah, bahwa pasien yang
cemas. Begitu pula pada morfin dan anal- sudah menderita penya­kit alergi, misalnya
getika lain, adakalanya terjadi suatu reaksi­ eksem atau asma, lebih cenderung disensitasi
idiosinkrasi. Anemia aplastik pada pengguna- oleh obat.
an kloramfenikol, mungkin juga merupakan
Gejala alergi terpenting dan sering tampak
suatu fenomena idiosinkrasi walaupun ja-
pada ku­lit adalah urtikaria (gatal dan bentol-
rang terjadi.
bentol) serta rash (kemerah-merahan). Ada-
c. Alergi kalanya berlangsung lebih hebat dan berupa
Bilamana seseorang diberikan penisilin demam, serangan asma, anaphylactic shock.
secara topikal, sebagian kecil akan diresorpsi Berlainan dengan efek toksik obat, gejala
oleh kulit dan di dalam darah bergabung alergi pada umumnya sudah timbul oleh
dengan salah satu pro­tein. Penisilin disebut dosis yang sangat kecil dan tidak dapat
hapten dan kompleks penisilin-protein di- dikurangi dengan menurunkan dosisnya.
sebut antigen yang mendorong tubuh untuk Pada kebanyakan kasus. reaksi alergi dapat
membentuk zat-zat penangkis ter­tentu, yaitu cepat diatasi dengan injeksi adrenalin, anti-
antibodies. Pasien tersebut telah disensitasi histamin atau kortikosteroid.
dan menjadi rentan berle­bihan terhadap pe-
Alergi silang dapat terjadi antara zat dengan
nisilin (hipersensitif). Bila pada kesempatan
struktur kimiawi yang lebih kurang sama,
lain ia diberi­ penisilin lagi, kemungkinan
misalnya sulfonamida dengan turunannya
besar akan terjadi reaksi khu­sus antara
yang digunakan se­bagai diuretika (klortiazida)
antigen dan antibodies tersebut, yang dina-
atau antidiabetika oral (tolbutamid), begitu
makan reaksi alergi. Lihat juga Bab 51,
pula antara semua derivat penisilin dengan
Antihistaminika, alergi.
derivat sefalosporin.
Zat dengan molekul besar (makromolekul),
seperti protein (asing) dan polisakarida juga d. Fotosensitasi
dapat berfungsi sebagai antigen de­ngan me- Fotosensitasi adalah kepekaan berlebiha­n
nimbulkan reaksi alergi. Selain penisilin untuk cahaya akibat penggu­naan obat, ter-
banyak obat bermolekul kecil (Berat Mole- utama penggunaan topikal. Yang terkenal
kul < 1000), dapat pula berperan sebagai adalah antiseptikum bithionol (dalam sabun
hapten, yaitu antigen tak lengkap. Obat yang Bris), yang karena efek ini sejak tahun 1973
sering menimbulkan reaksi alergi adalah dilarang penggunaannya dalam sedia­an
antihistaminika, sulfonamida, prokain, obat- topikal, antara lain di AS dan Kanada. Begitu
obat tbc, fenilbutazon dan DDT, oleh karena pula minosiklin dan turunannya kadang-
itu sebaiknya jangan diguna­kan secara to- kadang menyebabkan fotosensitasi pada
pikal. pemakaian oral.
Untuk sebanyak mungkin menghindari
Sensitasi oleh obat. Banyak orang tanpa
timbulnya alergi kontak, di­anjurkan agar bila
diketahui memiliki antibodies terhadap pe-
mungkin tidak menggunakan secara lokal
ni­silin di tubuhnya, karena obat ini ba­nyak
alergen-alergen kontak terkenal, yaitu ‘lima
digunakan pada penyakit hewan (sapi, babi)
A’: Antibiotika, Antiseptika, Anestetika lokal,
atau sebagai stimulans pertumbuhan hewan.
Antimi­kotika dan Antihistaminika.
Akibatnya terdapat sebagai residu dalam
daging atau susu dalam jumlah yang kecil
tetapi cukup untuk menimbulkan sensitasi 5. EFEK TOKSIK
(lihat juga di bawah Resistensi dan Makanan).
Tetapi hanya sedikit sekali terjadi reaksi “Sola dosis facit venenum” The dose makes the
alergi pada orang yang diberi penisilin un­ poison: dosis menentukan beracunnya suatu zat.
tuk mengobati suatu penyakit. Penyebabnya Paracelsus (1493-1541,”father” of toxicology)

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 38 20/04/2015 20:10:52


Bab 4: Prinsip-Prinsip Farmakodinamika 39

Setiap obat dalam dosis yang cukup ting- • Kehamilan muda. Kerusakan yang ter-
gi dapat mengakibatkan efek toksik. Pada hebat terjadi pada masa kehamilan muda,
umumnya, hebatnya reaksi toksik berhu- yaitu selama 12 minggu pertama kehamilan,
bungan langsung de­ngan besarnya dosis: mungkin antara minggu ke-3 sampai ke-8
bila dosis diturunkan, efek toksik juga dapat terhi­tung dari hari pertama haid terakhir.
dikurangi. Selama masa inilah terbentuk kaki, tangan
dan semua organ penting bayi. Oleh karena
Efek teratogen itu untuk mengatasi keluhan-keluhan yang
Dari peredaran darah ibu semua zat gizi dan tidak begitu serius pada triwulan pertama
zat pertumbuhan masuk ke da­lam sirkulasi kehamilan, dianjurkan penggunaan obat
janin dengan melintasi plasenta (uri). Pla- seminimal mungkin. Misalnya, untuk rasa
senta dapat disamakan dengan sawar da- mual di pagi hari (morning sickness) yang
rah-otak (lihat Bab 3, Distribusi) dengan sering kali terjadi, sebaiknya jangan diberi
membran semipermeabel pula, oleh karena obat antimual, melainkan jahe (dalam ben-
itu zat-zat lipofil dapat melaluinya de­ngan tuk manisan) yang “aman”, lihat Bab 17,
lancar. Zat-zat hidrofil, bila kadar plasmanya Antiemetika.
tinggi, akhirnya akan melintasi plasenta juga. Penyakit virus tertentu, khususnya campak
Dalam peredaran janin obat akan bertahan Jerman(rubella, German measles), sudah lama
lebih lama, karena sistem eliminasinya belum diketahui dapat mengakibatkan cacat pada
berkembang dengan optimal. ja­nin, terutama gangguan penglihatan dan
pendengaran. Oleh karena itu, di banyak
Obat teratogen adalah obat yang pada dosis negara Eropa, semua gadis dari usia 10–12
terapeutik bagi sang ibu dapat mengaki­batkan tahun, yang belum pernah menderita rubella,
cacat pada janin, berupa focomelia (kaki diberi vaksinasi terhadap penyakit ini. Ke-
tangan seperti singa laut atau adakalanya mung­kinan terjadinya cacat janin akibat obat
tidak terbentuk sama sekali), kerusakan pada yang diminum oleh sang ayah pada saat
mata, telinga dan jantung, juga saluran pen­ pembuaha­n juga diteliti pada hewan per­
cernaan dan saluran kemih. Perhatian dunia cobaan.
yang tersentak terhadap peningkatan secara
“epidemik” dari kelainan yang sangat serius • Kehamilan tua. Obat yang diberikan
dan langka ini, pertama kali adalah berkat pada masa akhir kehamilan dapat pula
penelitian luar biasa dari 2 ahli kedokteran di menimbulkan efek yang tidak diinginkan,
German (Lenz) dan Australia (McBride) pada misalnya hormon an­drogen dan progesteron,
akhir 1960. Tetapi baru pada akhir 1961, ialah yang menimbulkan ciri-ciri jantan pada bayi
3 tahun setelah dipasarkan, akibat desakan wanita (virilisasi). Juga tetrasiklin dan turun­
kuat internasional obat penyebab kelainan annya dapat mengganggu pertumbuhan
tersebut (Softenon, Grünenthal), ditarik dari tulang dan gigi. Klorokuin dan klorpromazin
peredaran. dikumulasi pada mata janin dan dapat me-

Peristiwa talidomida. Pada tahun 1960-61 di Eropa, terutama di Jerman Barat dan lnggris, dilahirkan
± 350 bayi dengan cacat hebat, yaitu para bayi yang ibunya pada permulaan kehamilan menggunakan
obat tidur talidomida. Baru setelah bencana ini terjadi, para sarjana farmakologi mulai menelaah
secara sistematik semua obat terhadap efek teratogen­nya pada hewan percobaan. Obat yang dicurigai
adalah antara lain barbital, sulfonamida, obat-obat epilepsi karbamazepin, fenitoin dan valproat,
serta turunan vitamin A, etretinat dan asitretin.
Penggunaan obat-obat baru dengan pengalaman ku­rang dari 10 tahun harus dilakukan dengan
sanga­t hati-hati oleh para wanita, walaupun tidak sedang hamil.

1 Kelinci memiliki suatu enzim esterase untuk menguraikan atropin dengan cepat. Hal ini mungkin disebabkan binatang ini
sudah beribu-ribu tahun memakan daun tumbuhan Atropa belladonna yang banyak terdapat di alam dan mengandung atropin.

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 39 20/04/2015 20:10:52


40 Seksi I: Farmakologi Umum

Teratologi
Cacat lahir dapat diakibatkan oleh antara lain, faktor-faktor etiologi berikut:
- faktor eksternal: obat-obat, sinar ionisasi, infeksi (toksoplasmosis, rubella);
- faktor genetik: dominan atau resesif
- faktor kromosom: mongolisme (Down’s syndrome)
Sekitar 60% dari cacat lahir etiologinya tidak jelas.

Yang akan diuraikan di bawah ini adalah cacat lahir yang diakibatkan oleh obat (teratogenitas).
Faktor-faktor terpenting yang menentukan timbulnya efek samping teratogenetik obat-obat adalah
antara lain:
- waktu kehamilan;
- jenis dan dosis obat;
- kepekaan janin terhadap obat tertentu;
- passage plasenta.

1. Taraf perkembangan janin sewaktu bekerjanya obat adalah sangat penting. Selama fase embrional
(trimester pertama kehamilan) janin sangat peka terhadap daya kerja teratogen obat. Kepekaan tiap
organ dari janin terhadap obat teratogen sangat ditentukan oleh faktor waktu.
Periode paling kritis bagi jantung adalah hari ke-20 dan ke-40 setelah konsepsi; untuk sistem saraf
antara hari ke-15 dan ke-25, lalu untuk alat gerak antara hari ke-24 dan ke-36.
Di samping ini terdapat pula obat-obat tertentu (misalnya talidomid) yang memiliki kecenderungan
luar biasa untuk bermanifestasi pada perkembangan organ atau sistem organ tertentu.
2. Dosis dari obat teratogen bukannya merupakan faktor yang menentukan, tetapi yang lebih penting
adalah jenis dan sifat obat tersebut, permeabilitas dari plasenta, dan cara metabolismenya oleh
janin. Bahkan pernah dipertanyakan (Wilson) apakah tiap zat dapat bekerja teratogen, bila saja
diberikan dalam dosis yang tepat, pada saat yang kritis dan kepada species yang tepat.
3. Predisposisi genetik juga menentukan kecenderungan terhadap cacat bawaan tertentu yang
dapat diakibatkan oleh zat teratogen. Menurut statistik adalah tidak betul pengertian one drug
= one malformation. Obat-obat tertentu hanya bersifat teratogen terhadap orang yang memiliki
kecenderungan genetik dan sangat peka terhadapnya.
4. Plasenta-barrier bukan merupakan suatu membran semi-permeabel pasif, tetapi dapat disamakan
dengan sawar darah-otak. Transpor melalui plasenta bisa secara difusi pasif atau transpor aktif.
Tiap zat yang terdapat dalam darah maternal, dapat mencapai sistem janin. Bukan menjadi
pertanyaan apakah obat melewati plasenta tetapi yang lebih penting adalah kuantumnya.

rusak retina. Juga antidiabetika oral dan bertahun-tahun tanpa menimbulkan tole-
sulfonamida diduga dapat mengakibatkan ransi, antara lain glikosida digitalis.
efek yang tidak diinginkan. Lihat juga Lam-
piran A. Daftar obat selama Kehamilan dan Toleransi primer (bawaan) terdapat pada
Laktas­i. sebagian orang dan hewan tertentu, misalnya
kelinci1 sangat tahan terhadap atropin, yaitu
zat yang sangat toksik untuk manusia dan
binatang menyusui.
6. TOLERANSI, HABITUASI,
Toleransi sekunder (yang diperoleh) bisa
DAN ADIKSI timbul setelah suatu obat digu­nakan untuk
beberapa waktu dan organisme menjadi ku-
Toleransi adalah peristiwa pada mana dosis rang rentan terhadap obat tersebut. Peristiwa
obat perlu ditingkatkan te­rus-menerus untuk ini juga disebut kebiasaan atau habituasi.
mencapai efek terapeutik yang sama. Tidak
begitu banyak obat dapat menimbulkan Toleransi silang dapat terjadi antara zat-zat
toleransi yang berarti, sedangkan di lain dengan struktur kimiawi se­rupa (diazepam
pihak banyak sekali obat dapat digunakan dan oksazepam) atau antara beberapa zat

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 40 20/04/2015 20:10:52


Bab 4: Prinsip-Prinsip Farmakodinamika 41

berlainan, misalnya alkohol dan barbital Terapi. Adiksi drugs dapat disembuhkan, mi­
(walaupun jarang sekali). salnya dengan cara menggantikan morfin,
heroin, kokain dan sebagainya dengan
Takifilaksis adalah toleransi obat yang
metadon dalam dosis yang setara. Kemudi­
timbul dengan pesat sekali (dalam waktu
an secara berangsur-angsur dosis diturunkan
beberapa jam), bila pemberian obat diulang
sampai akhirnya pasien bebas obat sama
dalam jangka wak­tu singkat, misalnya
sekali. Dasar terapi ini adalah bahwa me-
efedrin dan propranolol dalam tetes mata
tadon, amfetamin dan obat stimulansia lain
ter­hadap glaukoma.
pada umumnya juga bisa menimbulkan
toleransi dan adiksi. Tetapi, bila pemberian
Habituasi atau kebiasaan dapat terjadi me-
dihentikan, gejala abstinensi fisiknya tidak
lalui beberapa cara, yaitu:
sekuat narkotika.
• induksi enzim, misalnya barbital dan
fenilbutazon, menstimulasi terben­tuknya
enzim yang menguraikan obat-obat ter-
sebut;
7. RESISTENSI BAKTERI
• reseptor sekunder, yang dibentuk ekstra
Kemoterapeutika yang digunakan pada
oleh obat-obat tertentu, misalnya morfin.
penyakit infeksi adakalanya tidak bekerja
Dengan demikian jumlah molekul obat
(lagi) terhadap kuman-kuman tertentu yang
yang menduduki reseptor (di mana efek
ternyata memiliki daya tahan kuat dan
obat terjadi) akan menurun;
resisten terhadap obat tersebut. Bahaya resis-
• penghambatan resorpsi setelah pembe-
tensi ini jelas yaitu mengakibatkan pengobat­
rian oral, misalnya habituasi bagi sediaan
an penyakit menjadi sangat sulit dan pro-
arsen.
gresnya menjadi lama, di samping risiko
Dengan meningkatkan dosis obat terus timbulnya komplikasi atau kematian akan
menerus, pasien bisa menderita keracunan, meningka­t. Resistensi merupakan masalah
karena efek sampingnya juga menjadi lebih global yang sangat serius. Penggunaan ber-
kuat. Habi­tuasi dapat diatasi dengan meng- lebihan (overuse) atau penyalahgunaan (mis­­
hentikan pemberian obat dan pada umum­ use) obat-obat penting seperti antibiotik dan
nya tidak menimbulkan gejala penghentian obat antimalaria dan tidak tersedianya obat-
(abstinensi) seperti pada adiksi. obat perkembangan baru, mengakibatkan be­
berapa jenis infeksi tidak dapat disembuhkan.
Adiksi atau ketagihan berbeda dengan habi-
Dikenal tiga jenis resistensi bakteri, yaitu
tuasi dalam dua hal, yaitu:
resistensi primer, sekunder dan episomal.
a. adiksi bercirikan adanya ketergantung­an a. Resistensi bawaan (primer), yang secara
jasmaniah dan rohaniah; dan
alamiah sudah terdapat pada kuman.
b. penghentian penggunaan obat adiktif me- Misalnya, terdapatnya enzim penisilinase
nimbulkan efek fisik dan mental hebat,
pada stafilokoki yang merombak penisilin
yang dinamakan gejala abstinensi.
dan sefaloridin. Ada pula bakteri yang
Adiksi merupakan bentuk penyalahgunaan dinding selnya tidak dapat ditembusi
obat yang sangat serius dan terjadi dengan obat, misalnya basil tuberkulosa dan
antara lain obat-obat narkotika, kokain dan lepra.
hashiz, lihat pula Bab 23, Drugs. Obat-obat b. Resistensi yang diperoleh (sekunder)
ini menimbulkan efek euforia kuat, yaitu adalah akibat kontak dari kuman de­
perasaan nyaman dan kemampuan besar ngan kemoterapeutika dan biasanya di-
akan prestasi mental dan artistik, di samping sebabkan oleh pembentukan spontan
segala kecemasan hilang. Dengan setiap jenis baru dengan ciri yang berlainan.
pemberian kebutuhan akan suasana euforia Mutan ini segera memperbanyak diri dan
meningkat dan pasien akan semakin sering menjadi suku baru yang resisten. Terben-
menggunakan obat bersangkutan. tuk­nya mutan adakalanya cepat, seperti

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 41 20/04/2015 20:10:52


42 Seksi I: Farmakologi Umum

pada streptomisin, INH dan rifampisin Ketergantungan (dependence) adalah peris-


(resistensi setingkat). Sebaliknya, pem- tiwa di mana pertumbuhan bakteri tergan-
bentukannya dapat pula berlangsung tung dari keberadaan antibiotika tertentu.
lebih lambat, misalnya pada penisilin, Misalnya, penisilin, streptomisin, INH dan
eritromisin dan tetrasiklin (resistensi kloramfenikol dapat digunakan oleh kuman
banyak­tingkat). seba­gai bahan pertumbuhan. Sifat ganjil
* Adaptasi merupakan cara lain untuk ini bisa terjadi pada mutasi berikutnya dari
menjadi resisten, yaitui bak­teri menye- suatu mutan yang telah menjadi resisten.
suaikan metabolismenya untuk melawan
efek obat. Misalnya, bakteri mengubah Resistensi-silang (cross-resistence) adalah ke-
pola enzimnya dan membentuk enzim jadian padamana kuman yang resisten ter-
khusus untuk menguraikan obat, umpa- hadap suatu antibiotikum juga resisten ter-
manya penisilinase, asetilase (terhadap hadap semua derivatnya, misalnya peni-
kloramfenikol), adenilase/fosforilase ter- silin dengan ampisilin dan amoksisilin.
hadap streptomisin, kanamisin dan neo- Begitu juga terdapat resistensi silang antara,
misin. Dikenal pula kuman yang memper­ misalnya turunan tetrasiklin, berbagai jenis
kuat dinding selnya, sehingga tidak dapat sulfonamida, antara linkosin dan klindamisin,
ditembus lagi oleh antibiotika; atau ada juga antara rifamisin dan rifampisin.
pula yang melepaskan dinding selnya,
sehingga tidak peka lagi untuk penisilin Prevensi. Resistensi dapat dihindarkan de-
(kuman bentuk-L). ngan menggunakan dosis obat yang relatif
c. Resistensi episomal. Berlainan dengan tinggi (dibandingkan dosis efektif minimal-
kedua jenis tersebut di atas, pada tipe nya) selama waktu yang agak singkat, sebagai
resistensi ini pembawa faktor genetik ganti dari kur jangka lama tanpa istira­hat.
berada di luar kromosom(= rangkaian Atau penggunaan kombinasi dari dua atau lebih
pendukung sifat genetik). Faktor R obat, terutama pada tuberkulosis, lepra dan
(= resistensi) ini disebut epi­som atau kanker. Akhirnya membatasi pengguna­an
plasmid, terdiri dari DNA(desoxynucleic antibiotika dengan aktivitas terhadap kuman-
acid) dan dapat “di­tulari” pada kuman kuman berbahaya hanya untuk penyakit parah
lain dengan penggabungan atau kontak dan tidak untuk membasmi kuman “biasa”,
sel-dengan-­sel. Penularan ini terutama seperti misalnya pada sakit tenggorok atau
terjadi di dalam usus melalui pengoperan radang telinga.
gen. Transmisi tidak terbatas pada satu
Antibiotika dalam makanan hewan se-
jenis kuman saja tetapi juga dapat terjadi
ring kali digunakan untuk menstimulasi
antara berbagai jenis, misalnya dari E. Coli
pertumbuhannya dan sudah menjadi lazim
dan Enterococci dengan kuman patogen
di kebanyakan negara Barat. Praktik ini
Salmonella, Klebsiella, atau Vibrio dan keba-
sudah lama dilarang karena kekhawatiran
likannya.
berkembangnya kuman-kuman yang resisten
Telah diketahui bahwa dengan masuknya pada hewan. Selain itu residu antibiotika
faktor-R, daya memperbanyak diri bakteri dapat tertinggal di dagingnya yang kemudian
sangat meningkat. Hal ini jelas meresahkan dikonsumsi manusia. Sebagai contoh adalah
karena dengan demikian resistensi dapat vancomisin, yaitu suatu antibiotikum yang
menjalar dengan pesat. Kini faktor-R dari sejak lama dianggap sebagai obat penolong
banyak kuman di rumah sakit sudah diisolir terakhir (last resort drug), yang masih am-
yang berasal dari tinja dan urin. Kuman- puh bila antibiotika lain tidak berefek lagi
kuman ini resisten terhadap banyak kemo- akibat resistensi. Di AS vancomisin, di sam-
terapeutika, termasuk ampisilin, kloramfe- ping hormon, banyak digunakan dalam
nikol, tetrasiklin, aminoglikosida, sulfona- makanan hewan dan kini sudah banyak
mida, trimeto­prim dan golongan (fluor) kui- dilaporkan resistensi pada manusia terha-
nolon. dap antibiotikum ini. Sebaliknya untuk me-

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 42 20/04/2015 20:10:52


Bab 4: Prinsip-Prinsip Farmakodinamika 43

ngurangi risiko penularan resistensi kepada de­wasa berdasarkan bobot badan rata-rata
manusia, sebagai ganti­nya di Eropa banyak 150 pound (= 68 kg). Tubuh orang Indonesia
digunakan ‘derivat hewan’, yaitu avopara- pada umumnya lebih kecil dengan rata-rata
cine dalam jumlah besar dan resistensi ter- beratnya 56 kg, sehingga se­harusnya men­
hadap vancomisin praktis tidak disinyalir. dapatkan takaran yang lebih rendah pula.
Tetapi sejak 1997 avoparacine juga dilarang Da­lam praktik, hal ini tidak atau kurang
di Eropa. diperhatikan, tidak pula soal variasi menge-
Namun para pembela penggunaan an- na­i besar-kecilnya pasien, karena perbedaan
tibiotika dalam animal food berpendapat dosis antara kedua bo­bot badan hanya ±16%,
bahwa belum terdapat cukup bukti ilmiah lihat tabel pentakaran di bawah ini. Selisih ini
mengenai kemungkinan transmisi resisten- dapat diabaikan mengingat variasi individual
si terhadap antibiotika dari hewan ke ma- mengenai daya resorpsi obat di dalam tubuh
nusia. Malah dikemukakan adanya indi- jauh lebih besar, kadang-kadang sampai
kasi kuat bahwa penggunaannya telah me- lebih dari 50%.
ngurangi penye­baran kuman patogen Sal-
monella. Kuman ini setiap tahun mengaki- Usia
batkan banyak kematian di seluruh dunia A. Manula, yaitu orang yang berusia di
pada lansia dan orang de­ngan daya tahan atas 65 tahun pada umumnya lebih peka
lemah. Lihat selanjutnya Bab 5, Kemotera- terhadap obat, karena sirkulasi darahnya
peutika, Penggunaan lainnya. sudah berkurang. Fungsi hati dan ginjalnya
pun sudah menurun, hingga eliminasi obat
berlangsung le­bih lambat. Lagi pula jum-
8. DOSIS lah albumin darahnya lebih sedikit, oleh
karena itu peng­ikatan obat pun berkurang,
Dosis obat yang diberikan pada pasien terutama obat-obat dengan PP besar, se­perti
untuk menghasilkan efek yang diharapkan anti-koagulansia dan fenilbutazon. Hal ini
tergantung dari banyak faktor, antara lain berarti bahwa bentuk bebas dan aktif dari
usia, bobot badan, kelamin, luasnya permu- obat-obat ini menjadi lebih besar dan bahaya
kaan badan, beratnya penyakit dan daya keracunan semakin meningkat. Akhirnya pa-
tahan penderita. da manula tidak jarang adanya kerusakan
Takaran/dosis yang dimuat dalam Far- difus pada sel-sel otak, yang mengakibatkan
makope Indo­nesia dan farmakope negara- peningkatan kepekaan terhadap obat dengan
negara lain hanya dimaksudkan sebagai efek sentral, misalnya obat tidur (bar­biturat,
pedoman saja. Begitu pula dosis maksimal nitrazepam), opioida dan psikofarmaka.
(MD), yang bila dilampaui dapat meng- Obat ini pada dosis biasa dapat me­nyebabkan
akibatkan efek toksik, bukan merupakan ­reaksi keracunan yang hebat pada manula,
batas yang mutlak harus ditaati. Dosis mak- juga obat jan­tung digoksin, hormon insulin
simal dari banyak obat dimuat di berbagai dan adrenalin.
farmakope, tetapi kebiasaan ini sudah di-
tinggalkan oleh Farmakope Eropa dan nega- * Dosis lansia. Oleh karena faktor-faktor ter-
ra-negara Barat, karena kurang adanya ke- sebut di atas, bagi lansia dianjurkan dosis
pastian mengenai ketepat­annya, antara lain yang lebih rendah, yaitu:
berhubung de­ngan variasi biologi dan faktor-
faktor ter­sebut di atas. Sebagai gantinya, kini 65- 74 tahun : dosis biasa - 10%
digunakan dosis lazim, yaitu dosis rata-rata 75 - 84 tahun : dosis biasa - 20%
yang pada umumnya memberikan efek yang 85 tahun dan lebih : dosis biasa - 30%
diinginkan.

Dosis yang tercantum di farmakope luar


negeri sebetulnya berlaku untuk orang Barat

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 43 20/04/2015 20:10:52


44 Seksi I: Farmakologi Umum

B. Anak – perubahan-perubahan dan perkembang-


Berdasarkan pengembangan biologiknya an organ-organ tubuh;
anak-anak dibagi dalam kelompok: - variasi genetik
– Neonat: 0-28 hari Absorpsi obat melalui dubur (rektal) dapat
– Bayi: di bawah usia 1 tahun meningkat pada neonat dikarenakan sistem
– Balita: 2 sampai dengan 5 tahun first-pass-effectnya belum berkembang de­
– Adolescent 12-18 tahun ngan sempurna. Sedangkan absorpsi obat
Antara anak-anak dan orang dewasa, mau- kulit pada anak-anak dapat meningkat
pun antara neonat dan balita terdapat per­ kadarnya karena luas permukaan kulitnya
bedaan besar berdasarkan farmakokinetik relatif besar terhadap berat badannya.
dan farmakodinamik yang senantiasa ber­
Faktor-faktor lain yang perlu mendapatkan
ubah sesuai dengan pertumbuhan dan pe-
perhatian pada neonat adalah:
ngembangan anak.
– Pembagian (distribusi) obat yang ber­
Kekurangan data klinik mengenai penelitian
kaitan dengan perubahan susunan lemak
obat untuk anak-anak mengakibatkan tidak
dan air dalam tubuh;
tersedianya informasi esensial mengenai
– Sawar darah/otak yang untuk beberapa
penggunaan obat yang rasional, terutama
obat lebih mudah passagenya dan dapat
dosi­s dan frekuensinya bagi kelompok ter­
menimbulkan reaksi-reaksi yang tidak di-
sebut di atas yang peka terhadap masalah ini.
inginkan;
Tidak dibenarkan untuk sekadar meng-
– Mekanisme eliminasi (biotransformas­i)
ekstrapolasi data dari orang dewasa ke ke­lom­
oleh hati dan ginjal yang belum optima­l
pok bayi/anak, misalnya untuk menentukan
sehingga masa paruh obat dapat mening-
dosis obat yang dahulu sering kali dihitung
ka­t;
sebagai fraksi dari dosis orang dewasa dan
– Belum optimalnya aktivitas enzim-enzim
menyebabkan underdosis bagi anak-anak
hati yang berperan pada biotransformasi
yang sedang berkembang (terkecuali ne­onat),
obat yang dapat menimbulkan toksisitas
karena metabolisme dari banyak obat lebih
(kloramfenikol dan “gray-baby syndrome”).
kuat pada anak daripada dewasa.
Hal ini bukan saja berlaku bagi dosis/
efek obat, tetapi juga berkaitan dengan efek Ref.:
samping yang sering kali pada anak-anak ber­ 1. Bartelink IH, Rademaker CM, Schobben
akibat sangat serius, misalnya penggunaan AF, et al. Guidelines on paediatric dosing
obat antiepileptika asam valproat-Depakine on the basis of development psysiology
(gangguan hati) dan lamotrigin-Lamictal (Ste- and pharmocokinetic considerations. Clin
vens-Johnson sindrom). Pharmacokinet 2006; 45: 1077-97.
2. Kearns GL, Abdel-Rahman SM, Alander SW,
Pertumbuhan dan pengembangan anak
et al. Developmental pharmacology - Drug
terutama pada fasa neonatal mempunya­i
disposition, action and therapy in infants and
dampak besar terhadap farmakokinetik obat- children. N Engl J Med 2003; 349: 1157-67.
obat yang diminum (per oral), antara lain 3. Mosteller RD. Simplified calculation of body-
disebabkan oleh faktor-faktor: surface area. N Engl J Med 1987;317:1098.
– belum berkembangnya dengan sempurna 4. Rademaker CMA. Elf vragen over doseringen
organ-organ eliminasi seperti hati dan en toedieningsvormen voor kinderen. Pharm
ginjal; Weekbl 2006; 140: 316-7.
– transpor obat dalam tubuh; 5. Rademaker CMA, Hanff LM, Wildt SN
– perubahan-perubahan besar dalam pro- de, et al. Verschillen met volwassenen en
bronnen voor informatie: Correct doseren van
ses resorpsi di saluran cerna yang ber-
geneesmiddelen bij kinderen. Pharm Weekbl
­kaitan dengan terutama keasaman lam-
2002; 136: 945-9.
bun­g dan kecepatan pengosongan lam-
bung (motilitas usus), flora usus, susun-
an empedu;

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 44 20/04/2015 20:10:52


Bab 4: Prinsip-Prinsip Farmakodinamika 45

Anak kecil, terutama bayi yang baru lahir 2. Atas dasar bobot badan: rumus Clark,
(neonati), memiliki kerentanan yang lebih menghasilkan dosis yang lebih saksama. dan
besar terhadap obat, karena seperti diurai- banyak digunakan dalam praktik sehari-hari.
kan di atas fungsi hati dan ginjal serta sis-
tem enzimnya belum berkembang secara W
lengkap. Klor­amfenikol, yang sekitar tahun ––––– D
1960 diberikan di Inggris pada neonati seca- 68
ra rutin untuk mencegah infeksi, telah me- w = bobot dalam kg
nyebabkan banyak keracunan fatal akibat
belum aktifnya enzim-enzim hati. Elimi- Di samping itu, ada pula daftar obat dengan
nasi sulfonamida berlangsung sangat lambat dosis sekian mg setiap kg bobot badan (mg/
dan terutama pe­ka terhadap obat-obat sen- kg b.b).
tral yang menstimulasi susunan saraf pusat
(SSP), misalnya amfetamin, morfin, aminofilin, 3. Atas dasar luas permukaan badan (PB):
atropin dan antihistaminika (generasi perta- formula Haycock, sebetulnya paling tepat
ma). Dikenal pula sejumlah obat yang —se- mengingat adanya hubungan langsung
ring kali pada dosis terlalu tinggi— dapat antar­a permukaan badan de­ngan kecepat­
memperlihatkan reaksi paradoksal, seperti an metabolisme obat. Misalnya, parameter
perilaku agresif dan hiperaktif, misalnya ben- eliminasi, seperti filtrasi glomeruler, volum­e
zodiazepin, ketotifen dan deptropin. Sebaliknya darah dan arusnya di ginjal. Lagipula pada
ada pula beberapa obat yang dapat diberikan anak-anak, permukaan badan­nya relatif
pada anak dengan dosis agak tinggi tanpa lebih besar daripada bobotnya. Semakin
reaksi buruk, antara lain fenobarbital dan bertambah usia, maka perbanding­an antara
digoksin. permukaan badan dan bobot akan menjadi
lebih kecil. Obat dengan luas terapi sempit,
C. Dosis untuk anak-anak.10 Ada beberapa seperti onkolitika, dosisnya selalu ditentukan
rumus untuk menghitung dosis anak-anak berdasarkan PB, karena lebih eksak.
berdasarkan usia, bobot badan atau luas
permukaan badan. Ada pula rumus yang Formula Haycock/Mosteller digunakan un-
hanya berlaku untuk kelompok usia tertentu, tuk menghitung luasnya permukaan badan
seperti rumus atas dasar usia. (PB) pada anak-anak, termasuk neonati dan
bayi prematur.
1. Atas dasar usia: rumus Young dan rumus
Augsberger 0,5738 x w l
a. Rumus Young semula banyak diguna­ PB = –––––––––––––—–––– m2
kan untuk menghitung dosis anak dengan 0,3964 x 0,024265
usia antara 1-12 tahun. Tetapi kini rumus ini
jarang digunakan lagi, karena memberikan w = bobot (kg) ; l = panjang (cm)
dosis terlampau rendah bagi bayi.
Penerapannya dalam praktik kurang lancar
n karena agak rumit. Oleh karena itu telah
–––––– D
dibuat suatu tabel (Denekamp) berdasarkan
n+12
permukaan badan yang dihubungkan de­
n : usia (tahun); D : dosis dewasa. ngan usia atau bobot badan, sehingga dapat
b. Rumus Augsberger lebih tepat, tetapi lebih langsung dibaca persentase dosis dewasa
rumit mempraktikkannya: yang berlaku untuk usia anak tertentu.
Untuk 2-12 bulan : (m + 13)% dari D
* Tabel prosentuil dari Denekamp yang tertera
Untuk 1-11 tahun : (4n + 20)% dari D
di bawah ini dan telah disesuaikan dengan
Untuk 12-16 tahun : (5n + 10)% dari D
keadaan anak Indonesia sangat memuaskan
m = usia (bulan); n: usia (tahun) penggunaannya dalam praktik.

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 45 20/04/2015 20:10:52


46 Seksi I: Farmakologi Umum

Untuk  negeri Belanda, tabel Denekamp te- Cara menggunakan. Pada anak-anak dengan
lah “diperhalus” dengan tabel khusus untuk bentuk badan normal harus dibaca dari kiri
masing-masing anak lelaki dan anak perem- ke kanan (B → C),yaitu dari bobot anak ke
puan. Berat tubuh anak-anak tersebut rata- dosis dewasa dalam %. Pada bentuk tubuh
rata juga lebih besar daripada anak Indonesia, yang tidak normal perlu dibaca pula dari
lagipula dalam dasawarsa terakhir telah me- panjang (D) ke dosis dewasa (C). Lalu dari
ningkat.10,11 kedua hasil diambil nilai rata-ratanya.

Tabel 4-1: Modifikasi Skala Denekamp

Skema dosis bagi anak-anak.


(versi modifikasi Skala Denekamp)

A = usia dalam tahun/bulan


B = berat badan dalam kg
C = luas permukaan badan dan per-
sentase dosis orang dewasa
D = tinggi badan dalam cm

a. pada proporsi tubuh normal


Hubungkan horizontal usia (A) atau —
lebih tepat— berat badan (B) dengan C
untuk mendapatkan persentase dosis
dewasa (conto­h garis a)

b. pada proporsi tubuh menyimpang


Hubungkan berat badan (B) dengan
tinggi badan (D), titik potong dengan C
adalah persentase dari dosis dewasa
(contoh garis b).

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 46 20/04/2015 20:10:52


Bab 4: Prinsip-Prinsip Farmakodinamika 47

Modifikasi Skala Denekamp, yang memper- – kemoterapeutika:kotrimoksazol,sulfasalazin,


mudah penggunaannya, kini banyak digu- metronida­zol dan derivatnya.
nakan karena dosis (% dewasa) dapat lang- – griseofulvin, nitrofurantoin, danazol, halo-
sung dibaca. fantrin dan retinoat dapat diserap 2-4 kali
lebih banyak bila diminum dengan makanan
(yang kaya akan lemak) atau susu
9. WAKTU MINUM OBAT – bisfosfonat (etidronat, alendronat dan lain-
lain) diikat oleh Ca dalam makanan (susu,
Bagi kebanyakan obat waktu minum obat keju, hazelnut), begitu pula oleh mineral Fe,
tidak begitu penting, yaitu se­belum atau Mg dan Al (dalam antasida dan laksansia)
sesudah makan. Tetapi ada beberapa obat – mineralokortikoida dan estrogen menimbul­
dengan sifat atau tujuan pengobatan khusus, kan retensi Na. Hal ini dapat di atasi
yang hendaknya diminum pada waktu ter­ dengan makanan yang miskin Na, tetapi
tentu untuk mencapai efek optimal atau pembatasan Na dapat menurunkan eks-
menghindari efek samping tertentu. kresi Ca sehingga terjadi risiko terbentuk­
nya batu ginjal. Resorpsi kembali litium
Obat diminum sebelum makan (a.c. = ante (proksimal) dapat menimbulkan intok-
coenam).Telah dikemukakan di atas bahwa sikasi.
resorpsi obat dari lambung kosong ber­ – glukokortikoida dan NSAIDs (anti-rematik/
langsung paling cepat, karena tidak dihalangi encok) termasuk asetosal
oleh isinya. Oleh karena itu obat yang – diuretika (lengkungan, thiazida) mendeplesi
bertujuan memberikan efek cepat, sebaiknya mineral K, Na, Ca, Mg dan Zn. Hal ini dapat
diminum sebe­lum makan, yaitu saat lambung diatasi dengan makanan yang kaya unsur
kosong, misalnya analgetika (kecuali asetosal kalium, seperti pisang, abrikos, peach, kacang-
dan NSAIDs). Atau untuk memperoleh kadar kacangan (beans, polong), juga minum teh.
plasma yang lebih tinggi, 1 jam se­belum (a.c.) – lainnya: bromokriptin, INH, pankreatin,
atau 2 jam sesudah makan (p.c.), misalnya: reserpin, spironolakton dan triamteren.
– antibiotika dari kelompok penisilin dan sefa-
losporin, eritromisin dan spiramisin (Rova-
mycin), linkomisin dan klindamisin, rifami- 10. INDEKS TERAPI
sin dan rifampisin.
– lainnya: tonika, penisilamin, asetosal-Ca Hampir semua obat pada dosis yang cukup
(Ascal) dan domperidon. besar dapat menimbulkan efek toksik (=
dosis toksik, TD) dan pada akhirnya dapat
Obat diminum sesudah makan (p.c.: post meng­akibatkan kematian (= dosis letal, LD).
coenam). Makanan dapat menghambat FPE
(perombakan) obat, sehingga BA-nya me- Dosis terapeutik adalah takaran padamana
ningkat. Begitu pula akibat makanan FPE obat menghasilkan efek yang diinginkan.
dalam hati bisa menurun (propranolol, meto- Untuk menilai keamanan dan efek suatu
prolol, hidralazin). obat, di laboratorium farmakologi dilakukan
penelitian dengan binatang percobaan. Yang
Banyak obat bersifat merangsang mukosa di­tentukan adalah khusus ED50dan LD50,
lambun­g dan untuk menguranginya harus yaitu dosis yang masing-masing memberikan
digunakan pada waktu (d.c.) atau setelah efek atau dosis yang mematikan pada 50%
makan (p.c.), antara lain: dari jumlah binatang.
– antidiabetika oral dan antiepileptika
– garam-ferro, kalium dan litium Indeks terapi (LD50:ED50) merupakan per-
– antelmintika dan antasida (½ jam p.c.) bandingan antara kedua dosis itu, yang
– vasodilator (teofilin, nikotinat, isoksuprin, merupakan suatu ukuran keamanan obat.
hidralazin) Semakin be­sar indeks terapi, semakin aman

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 47 20/04/2015 20:10:53


48 Seksi I: Farmakologi Umum

Gambar 4-1: Kurva yang menggambarkan kerja terapeutik


(a) dan dosis letal (b) dari suatu obat.

penggunaan obat tersebut. Tetapi hendaknya resep­tor yang sama, misalnya nalorfin
diperhatikan bahwa indeks terapi tidak de- dan morfin, kurare dan asetilkolin, anti-
ngan begitu saja dapat diko­relasikan ter- histamin dan histamin. Ada pula obat-
hadap manusia, seperti juga semua hasil obat yang bersaing secara tak-reversibel
perco­baan dengan binatang, karena adanya untuk molekul yang sama, misalnya zat-
perbedaan metabolisme. zat chelasi pada keracunan logam.

Luas terapi (ED50 – LD50) adalah jarak an- b. Sinergisme adalah kerja sama antara dua
tara ED50 dan LD50, juga dinamakan jarak obat dan dikenal dua jenis:
keamanan (safety margin). Seperti indeks te- - adisi(=penambahan). Efek kombinasi
rapi, luas terapi juga penting sebagai in­dikasi adalah sama dengan jumlah kegiatan
keamanan obat, terutama untuk obat yang dari masing-masing obat, misalnya
digunakan dalam jangka waktu panjang. kombinasi asetosal dan parasetamol,
Obat dengan luas terapi kecil, yaitu dengan juga trisulfa
selisih kecil antara dosis terapi dan dosis - potensiasi (=peningkatan potensi). Ke-
toksiknya, mudah sekali menimbul­kan ke- dua obat saling memperkuat khasiat-
racunan bila dosis normalnya dilampaui, nya, sehingga terjadi efek yang me-
misalnya antikoagulansia ku­marin, teofilin, lebihi jumlah matematis dari a + b.
litiumkarbonat dan tolbutamida. Kedua obat kombinasi dapat memiliki
kegiatan yang sama, seperti estrogen
dan progesteron, sulfametoksazol
11. KOMBINASI OBAT dan trimeto­prim, asetosal dan kodein.
Atau, satu obat dari kombinasi me-
Dua obat yang digunakan pada saat ber- miliki efek berlainan, misalnya anal-
samaan dapat saling memengaruhi khasiat­ getika dan klorpromazin, benzo-
nya, yaitu dapat memperlihatkan kerja diazepin dan meproba­mat/alkohol,
berlawanan (antagonisme) atau kerja sama perintang-MAO dan amfetamin, juga
(synergisme). tiamin/piridoksin dan diklofenac
a. Antagonisme terjadi jika kegiatan obat (NSAIDs).
pertama dikurangi atau ditiadakan sama
sekali oleh obat kedua yang memiliki Sering kali kombinasi obat diberikan da-
efek farmakologi berlawanan, misalnya lam perbandingan tetap dengan maksud
barbital dan strychnin, adrenalin dan mengadisi efek terapeutiknya tanpa me-
histamin. Pada anta­gonisme kompetitif, ngadisi efek buruknya, seperti pada trisulfa.
dua obat bersaing secara reversibel untuk Atau untuk mencegah timbulnya resistensi

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 48 20/04/2015 20:10:53


Bab 4: Prinsip-Prinsip Farmakodinamika 49

kuman, mi­salnya kombinasi INH dengan Ginkgo biloba dan antitrombotika). Interaksi
PAS. Kadang-kadang ditambahkan obat farmakokinetik berkaitan dengan proses-
pembantu untuk meniadakan efek samping proses dari obat dalam tubuh, yaitu absorpsi,
obat pertama, seperti kalium pada di­ure- distribusi (pembagian), metabolisme dan
tika thiazida, vitamin B-kompleks pada anti- ekskresi. Enzim CYP dan p-glikoprotein (P-
biotika spektrum luas dan penghambat asam gp) berkaitan dengan metabolisme obat-
(ranitidin) pada penggunaan prednison atau obat  «  umum  » maupun obat-obat tumbuh-
NSAID. an (fitoterapeutika). Artinya fitoterapeutika
(jamu) juga dapat berinteraksi de­ngan obat-
Sediaan kombinasi tetap dari dua obat obat lain dan dapat meng­akibatkan efek-efek
adalah praktis, karena pasien harus minum samping.
hanya satu tablet atau kapsul. Keberatannya Catatan: Protein transpor memegang pe-
adalah dosis obat tidak dapat diubah tanpa ranan pada absorpsi, distribusi dan ekskresi
mengubah pula dosis obat kedua, sedang­ dari suatu obat. Misalnya p-glikoprotein adalah
kan skema pentakaran untuk kedua obat protein transpor yang menyalurkan a.l. obat-
tidak selalu sama berhubung dengan masa obat dari sel ke misalnya urin atau empedu.
paruhnya yang berlainan. Bila seorang pasien diberikan dua atau lebih
obat, kemungkinannya besar akan terjadi
Masah paruh (plasma-t½, half-/life) ter­uta- interaksi antara obat-obat tersebut di da-
ma penting pada kombinasi dua obat dari lam tubuhnya. Efek masing-masing obat
satu kelompok farmakologi. Ditinjau dari dapat saling mengganggu dan/atau efek
sudut farmakokinetika kombinasi trisulfa samping yang tidak diinginkan mungkin
yang terdiri dari bagian sama (ana, aaa) akan timbul. Yang paling terkenal adalah
sulfamezatin, sulfadiazin dan sulfa­merazin se- interaksi pil antihamil dengan suatu zat
betulnya tidak tepat. Sebabnya ialah masa induktor enzim (fenobarbital, fenitoin, primidon,
paruh komponennya terlalu berbeda, yaitu karbamazepin, rifampisin) yang dapat menu-
masing-masing 7, 17 dan 24 jam, sehingga runkan kadar plasma estrogen, sehingga
setelah beberapa hari akan terjadi kumulasi efektivitas pil tidak dapat dipercaya lagi.
sulfamerazin, sedangkan obat inilah yang Begitu juga asetosal (salisilat) dengan diku-
sebetulnya menentukan efek kemoterapeutik marol yang efeknya diper­kuat sehingga
dari kombinasi tersebut. sering kali terjadi perdarahan berbahaya.
Begitu pula interaksi barbital dengan anti-
Kombinasi yang tepat sekali adalah kotri- koagulansia, yang justru menurunkan kha-
moksazol, yaitu sulfametoksazol dan trimeto- siatnya.
prim yang masing-masing memiliki half-life
lebih kurang 10 jam. Sebagaimana telah diuraikan di atas, ada
beberapa cara berlangsungnya interaksi obat.
Yang terpenting di antaranya adalah:
12. INTERAKSI OBAT a. Interaksi kimiawi. Obat bereaksi de­ngan
obat lain secara kimiawi, misal­nya peng­
ikatan fenitoin oleh kalsium, tetrasikli­n oleh
Dengan ini dimaksudkan efek antara obat-
logam bervalensi dua, dimerkaprol (BAL)
obat yang dapat mengakibatkan efektivitas
oleh arsen/air raksa dan penisilamin oleh
yang berlainan atau (bertambahnya) efek
Cu, Pb atau Au.
samping. Berdasarkan mekanismenya inter-
aksi dapat dibagi dalam interaksi farma- b. Kompetisi untuk protein plasma: anal-
kodinami dan farmakokinetik. Yang pertama getika (salisilat, fenilbutazon, indometa-
adalah bila dua zat bekerja terhadap reseptor sin), klofibrat dan kinidin mendesak obat
atau enzim atau saluran ion (ionchannel) yang lain dari ikatannya pada protein dan
sama, dan menyebabkan efektivitas masing- dengan demikian memperkuat khasiat­
masing diperkuat atau berlawanan (misalnya nya, misalnya sulfonamid dan kumarin

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 49 20/04/2015 20:10:53


50 Seksi I: Farmakologi Umum

memperkuat daya kerja tolbutamid dan Contoh lain adalah interaksi dari anti-
metotreksat. koagulansia dengan sayuran yang me­
ngandung vitamin K, seperti bayem,
c. Induksi enzim. Obat yang menstimulas­i brokoli dan kol kecil (spruitjes). Bila di-
pembentukan enzim hati, tidak hanya makan terlampau banyak (jumlah maksi-
mempercepat eliminasinya, tetapi juga mal dianjurkan ±100 g sehari), vitamin K
mempercepat perombakan obat lain. Con- dapat mengurangi efek antikoagulansia.
tohnya adalah hipnotika (barbital) dan
antiepileptika (fenitoin, karbamazepin, 2. Perombakan obat dapat dihalangi, se-
lamotrigin, felbamat) memperlancar bio- hingga kadarnya meningkat dan timbul
transformasi antikoagulansia dan anti- efek toksik. Contoh yang terkenal adalah
depresiva trisiklis (imipramin, amitripti- interaksi MAO-blockers dengan keju
lin) dan menurunkan khasiatnya. Con- dan cokelat. Enzim MAO bertanggung
toh lain adalah hipnotika dan obat-obat jawab atas penguraian semua katechola-
rematik yang mengurangi kegiatan feni- min didalam tubuh, misalnya adrenalin,
toin. serotonin dan dopamin. Bila pasien diberi
perintang-MAO sebagai antidepresivum
d. Inhibisi enzim. Obat yang mengganggu dan makan sesuatu yang mengandun­g
fungsi hati dan enzimnya, seperti alkohol, tiramin atau amin lain, maka zat ini tidak
dapat memperkuat daya kerja obat lain akan diuraikan la­gi karena enzim MAO
yang efek dan lama kerjanya tergantung sudah diblokir. Akibatnya dapat terjadi
pada enzim tersebut. Alopurinol, yang hipertensi hebat dengan efek buruk.
memblokir ksantin-oksidase pada sintesis Makanan yang mengandung amin adalah
asam urat, memperkuat khasiat obat- antara lain keju, avokad, anggur (Chianti,
obat turun­an purin (a.l. obat kanker mer- dan lain-lain), bir, produk-produk ragi
kaptopurin) yang justru dapat diuraikan dan hati ayam. Cokelat mengandung
oleh enzim tersebut. Metabolisme alko- fenil­etilamin.
hol diblokir oleh disulfiram, sulfonilurea
Grapefruit juice memberikan interaksi
(tolbutamida, dan lain-lain) dan metro-
yang serupa. Kandungan flavonoida
nidazol, sehingga oksidasi oleh dehidro-
narin-genin yang terkandung dalam
genase dihentikan pada tingkat asetal-
jus ini berefek memblokir sistem enzim
dehida, yang kadar­nya lalu meningkat
cytochrom–P450 pada dinding usus. Oleh
dan mengakibatkan efek toksik.
karena itu, obat yang perombakannya
melalu­i sistem oksidatif akan mening-
Interaksi obat dengan makanan katkan bio-availability dan kadar darah­-
Adakalanya terjadi interaksi dari obat de­ngan nya. Obat yang diperkuat daya kerjanya
bahan makanan yang dapat memengaruhi adalah antara lain antagonis Ca (amlo-
farmakokinetika obat. dipin, nifedipin) dan obat AIDS saqui-
navi­r. Oleh karena interaksi ini obat-obat
1. Absorpsi.Obat dapat diikat oleh ma­kan- tersebut tidak boleh diminum bersamaan
a­n, sehingga absorpsinya di usus dapa­t dengan jus grapefruit atau boleh setelah
diperlambat atau dikurangi dan efeknya selang waktu minimal 2 jam.
akan menurun. Misalnya mengonsum-
si makanan yang ba­nyak serat dapat 3. Ekskresi. Suatu diet vegetaris ketat me-
meng­absorpsi obat, seperti perintang ko- ningkatkan pH urin (menjadi alkalis)
lesterolsintetase lovastatin, sehingga BA- dan memperlancar ekskresi obat yang
nya menurun, sedangkan serat sen­diri bersifat asam lemah, seperti vitamin C dan
juga memiliki efek menurunkan koles­ NSAIDs, juga buah-buahan (ke­cuali prune
terol. Efek sama terjadi pada digoksin, kering), semua sayuran (kecuali jagung
garam litium dan antidepresiva trisiklis. dan ”lentils”), kentang dan susu. Diet

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 50 20/04/2015 20:10:53


Bab 4: Prinsip-Prinsip Farmakodinamika 51

Tabel 4-2 : Interaksi beberapa obat penting


Penjelasan:
1. A dapat memperkuat B
2. A dapat memperlemah B
3. B dapat memperkuat A
4. B dapat memperlemah A

m enzim-induksi atau –inhibisi


o adisi, potensiasi atau antagonisme
G penggeseran dari protein-plasma tanpa tanda: mekanisme lain/tidak diketahui

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 51 20/04/2015 20:10:53


52 Seksi I: Farmakologi Umum

yang kaya akan protein (daging, ikan, Antidepresiva: imipramin, desipramin,


kerang, keju, telur), mentega kacang, roti klomipramin, amitriptilin, nortriptilin dan
dan cake menurunkan pH urin. Urin asam doksepin
ini mengurangi reabsorpsi tubuler dari Antidiabetika oral: tolbutamida, klorpro-
obat yang bersifat basa lemah dan dengan pamida, glibenklamida, gliklazida dan met-
demikian meningkatkan ekskresinya, mi- formin
salnya alkaloida (kinin, morfin). Antihipertensiva: guanetidin, hidralazin,
metildopa dan klonidin
Obat-obat yang memiliki risiko in- Beta-blockers: propranolol, oksprenolol,
teraksi penting adalah bisfosfonat, digok- alprenolol, pindolol, metoprolol dan timolol
sin, levodopa, nitrendipin, penisilamin dan Androgen/anabolika: mesterolon, fluok-
warfarin. Levodopa dan metildopa mem- simesteron, nandrolon, etil­estrenol, metan-
bentuk kompleks dengan Fe dan bila dienon dan metenolon
diminum bersamaan dengan senyawa Salisilat: asetosal, benorilat, diflunisal dan
besi, resorpsinya bisa me­nurun dengan natriumsali­silat
60%. Obat lain dengan risiko interaksi Fenotiazin: klorpromazin, levomeproma-
adalah atenolol, kaptopril, metildopa, kar- zin, trifluoperazin, tioridazin, perfenazin dan
bidopa, fenitoin, klorokin dan flekainide.. flufenazin

Obat-obat yang meningkatkan kebutuhan


akan vitamin tertentu adalah: 13. FARMAKOGENETIKA
– pil antihamil, INH, penisilamin dan hi-
dralazin (*Ser-Ap-Es) meningkatkan ke- James D. Watson: (1928- )
butuhanakan piridoksin; F.H. Compton Crick (1916-2004)
– salisilat dan tetrasiklin meningkatkan “We have discovered the secret of life!”
kebutuhan akan vitamin C;
– parafin (Laxadine) dapat menurunkan
resorpsi vitamin A, D, E, dan K, yang
larut dalam lemak.

Interaksi obat terutama harus diperhatikan


bila obat diberikan bersa­maan dengan obat
yang indeks terapinya kecil, sehingga pening­
katan sedikit kadar plasmanya sudah da-
pat menimbulkan gejala toksik hebat. Obat-
obat demikian terdiri dari antikoagulansia
kumarin, teofilin, fenitoin, digoksin dan anti-
diabetika oral.

Pada Tabel 4-2 dapat dilihat jenis-jenis inter-


aksi yang dapat timbul pada kombinasi dari
sejumlah obat yang banyak digunakan.
Watson and Crick (Nobel price 1962 untuk pene-
Obat-obat yang termasuk kelompok Tabel muan DNA molekul dalam bentuk double helix
4-2: 3-dimensional). Nature (1953)
Antasida: oksida, hidroksida, karbonat dan
trisilikat dari kalsium, magne­slum, bismut Genetika adalah cabang biologi yang mem-
atau aluminium pelajari transmisi dari sifat-sifat fisik dan
Antikoagulansia: asenokumarol, fenpro- biokimia organisme dari satu generasi ke
kumon dan warfarin generasi selanjutnya.

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 52 20/04/2015 20:10:54


Bab 4: Prinsip-Prinsip Farmakodinamika 53

Farmakogenetika (FG) mempelajari hubung- Dengan menerapkan teknologi mutakhir


an antara konstitusi genetik (variasi gen-gen) untuk identifikasi gen-gen dan enzim-enzim
dari seorang pasien dengan responsnya ter- yang terlibat pada reaksi-reaksi terhadap
hadap suatu obat, misalnya keturunan orang obat, diperoleh banyak data yang kini dapat
Kaukasia, Afrika atau Asia. FG berusaha diterjemahkan ke praktik klinis. Misalnya
meramalkan reaksi pasien terhadap suatu meramalkan bagaimana reaksi pasien terha-
obat berdasarkan sifat-sifat genetiknya. Efek dap obat atas dasar genomnya. Sebagai con-
obat berdasarkan perbedaan etnik dapat me- toh dapat disebut penentuan genotipe (geno-
rupakan akibat dari variasi enzim yang me- typing, penentuan jenis metabolizer) yang
tabolisasi obat, misalnya sitokrom P450 (CYP) memungkinkan identifikasi penderita yang
atau akibat variasi genetik pada reseptor yang merombak obat dengan pesat atau lambat.
mengikat obat. Perbedaan ini mempunyai Genotyping merupakan suatu cara untuk
konsekuensi terhadap dosis obat. Di sam- menerangkan reaksi/kerja samping yang ti-
ping perbedaan pada farmakokinetik dan dak jelas dari obat yang digunakan.
farmakodinamik, terdapat juga perbedaan Contoh-contoh. Enzim hati oksidatif cyto-
etnik pada efek samping, misalnya pada re- chrom P 450 tipe 2D6 (CYP2D6) terlibat pa-
aksi-reaksi hipersensitivitas. Yang juga pen- da banyak perombakan obat, antara lain
ting adalah masalah defek enzim misalnya dari beta-blocker dan psikofarmaka tiori-
timbulnya anemi hemolitik akibat kotrimok- dazin (Melleril), risperidon (Risperdal) dan
sazol, nitrofurantoin dan obat-obat malaria venlafaxin (Efexor). Bangsa kulit putih (Cau-
akibat defisiensi enzim glukosa-6-fosfat casian) 5-10% tidak memiliki enzim ini, oleh
dehidrogenase (G6PD). karena itu mereka kurang mampu mengu-
Ref.: Sontoredjo T.A.A. et al; Etnische far- raikan banyak obat, antara lain obat-obat
macogenetica; Ned Tijdschr Geneeskd. 2013; kejiwaan tersebut. Dosis obat bagi mereka
157:A6118 perlu diturunkan agar tidak terjadi efek
Dengan demikian atas dasar profil gene- toksik. Begitu pula obat malaria primaquin
tiknya dapat dipilih obat yang optimal bagi dirombak dalam hati oleh suatu enzim ter-
pasien individual sehingga terapi menjadi tentu (GPH); pada orang yang tidak memi-
lebih efektif dan aman. Istilah untuk prosedur liki enzim ini dapat timbul anemia akut.
ini disebut “personalized medicine” dan ”tar- Oleh karena itu pada orang demikian tidak
geted therapy”, berdasarkan teori bahwa boleh diberikan obat ini. Isoniazida (INH)
hasil obat paling efektif bila diberikan pada memberikan lebih banyak efek samping
pasien maupun sasaran yang tepat. pada orang yang lambat merombaknya (slow
Lagipula FG akan memudahkan dan mem- metabolizers). Baru-baru ini telah ditemukan
percepat penemuan obat-obat baru. gen-gen yang bertanggung jawab untuk kela-
Istilah FG sudah dilansir pada tahun 1957, inan-kelainan tersebut dan bagaimana se-
tetapi risetnya bagaimana gen-gen dapat kuensi-DNA dari gen-gen ini.  Dengan demi-
memengaruhi khasiat dan efek samping obat kian berdasarkan profil genetik pribadi pen­
ketika itu belum membuahkan solusi, yaitu derita,  FG  memungkinkan menerapkan far-
usaha menghubungkan data dari variasi makoterapi individual (custom made) yang
genetik dengan variasi individual terhadap lebih efektif.
reaksi suatu obat. Baru setelah di tahun 2002 Di A.S. pada lembaran informasi obat
para ilmuwan berhasil menguraikan misteri (brosur) dicantumkan catatan pengaruh obat 
genom manusia, yaitu keseluruhan gen yang terhadap konstitusi genetik tertentu. Misal-
terdapat dalam DNA inti-sel, riset FG mulai nya, pada tioridazin dicantumkan kontra-
berkembang pesat. Genom manusia ternyata indikasi bagi orang yang memiliki aktivitas
terdiri dari ±25.000 gen dan setiap individu enzim CYP2D6 rendah. Juga pada obat-
memiliki 25.000  gen yang sama, tetapi ma- obat mahal dan pada penyakit  parah seper-
sing-masing memiliki kelainan kecil yang ti kanker, di brosur terdapat anjuran untuk
spesifik (genetic fingerprint). melakukan tes-tes genetik yang dapat me-

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 53 20/04/2015 20:10:54


54 Seksi I: Farmakologi Umum

POLIMORFISME GENETIK
Enzim-enzim yang berperan pada metabolisme obat adalah terutama:
CYP2D6, CYP2C9, CYP2C19 dan CYP3A4.
Sekitar 20% dari semua obat dimetabolisasi oleh enzim CYP2D9, misalnya antipsikotika (litium) dan
antidepresiva (imipramin, haloperidol, risperidon, mirtazapin, citalopram).
Berdasarkan polimorfisme genetik dan fenotipe-fenotipe yang diturunkan dari DNA terdapat 3 ke­
lompok “metabolizer”:
– PM atau poor metabolizer
– IM atau intermediate metabolizer
– UM atau ultrarapid metabolizer
Untuk tepatnya dosis obat harus disesuaikan dalam kelompok mana pasien termasuk. Penyesuaian
dosis misalnya bagi imipramin untuk fenotipe CYP2D6:
PM: 30% dari dosis standar;
IM: 70% dari dosis standar;
UM: dosis dinaikkan sampai 170%.
Penggunaan dosis normal/standar dalam contoh tersebut bagi pasien PM dapat meningkatkan risiko
efek samping karena aktivitas enzimnya rendah sehingga obat lambat di uraikan. Untuk menghindari
efek samping, pasien condong lebih sering mengganti jenis obat yang berakibat dapat menurunkan
kesetiaan terapinya.
Penentuan profil genetik yang berkaitan dengan aktivitas enzimnya penting sekali untuk terutama
penentuan dosis yang tepat bagi obat psikofarmaka .
Ref.: De Leeuw M. : Juiste dosis psychofarmacon dankzij genetisch profieltest. Pharm Weekbl 2014,
149-17.

ramalkan respons obat atau efek sampingnya, nalized medicine” berdasarkan perkembang­
misalnya trastuzumab (Herceptin) pada kan- an baru yang disebut Pharmacogenomicsm,
ker payudara tersebar dan tretinoin  pada dapat mendesain dan memproduksi “cus-
leukemia. tom” drugs (tailor-made) yang disesuaikan de-
Beberapa teknologi lain yang berkaitan ngan profil genetik pasien dan diarahkan
dengan genom manusia adalah genomics dan terhadap titik-titik spesifik dalam tubuhnya.
proteomics, yang diintrodusir dan dikem- Pharmacogenomics berkembang cepat
bangkan sejak 4-5 tahun lalu. Untuk pene- menyusul launching dari Human Genome
litian dimanfaatkan sejumlah cara biotek- Project dalam tahun 1990-an. Tujuannya ada-
nologi baru seperti microarray, NMR dan lah meningkatkan efek terapeutik semaksi-
X-ray mikrokristalografi. Untuk analisis data malnya, menghindari reaksi obat yang tidak
yang berlimpah-limpah digunakan metode diinginkan dan juga untuk sejauh mungkin
bio-informatika. memperkecil risiko kerusakan pada sel-sel
sehat. Inilah yang menjadi impian dari Paul
Genomics mempelajari hubungan antara
Ehrlich dengan kemoterapi.
pola penyakit dan semua mutasi dari gen-gen
yang tampak pada genom, dengan tujuan
menemukan dan mengembangkan terapi Proteomics mempelajari sifat-sifat protein
baru termasuk prevensinya untuk penyakit dalam sel, jenis, jumlah, struktur, cara ber-
tertentu. Kemudian diusahakan mengha- fungsi dan interaksinya satu dengan yang
lau gen-gen cacat (termutasi) dan menggan- lain. Proteom adalah nama gabungan dari se-
tikannya dengan gen sehat. mua protein dalam suatu organisme yang di-
bentuk atas dasar genomnya. Dewasa ini para
Pharmacogenomics ilmuwan berusaha menentukan hubung-
Penerapan pengetahuan DNA dalam bidang an antara protein dalam darah atau urin
medis memberikan harapan bahwa “perso- dengan gangguan tertentu, dengan maksud

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 54 20/04/2015 20:10:54


Bab 4: Prinsip-Prinsip Farmakodinamika 55

mendeteksi dan mendiagnosis gangguan Perubahan-perubahan yang timbul pada


tersebut. penuaan seperti homeostasis, jaringan dan
organ memengaruhi farmakokinetik (penu-
GERIATRI (Yun. geras = usia tua)
runan proses absorpsi, distribusi dan elimi-
Dengan istilah ini (geriatric medicine) di-
nasi) dan farmakodinami (kepekaan terha-
maksud­kan cabang ilmu kedokteran yang
dap obat dan jarak waktu interaksi obat dan
berhubungan dengan perawatan kesehatan
reseptor).
orang tua (lansia) dengan tujuan meng-
Dengan homeostasis dimaksudkan ke-
hindari dan menangani penyakit dan ma-
mampuan tubuh untuk pada timbulnya
salah invaliditas.
gangguan dapat kembali ke keadaan normal,
Para lansia merupakan kelompok orang
proses ini pada lansia berlangsung lebih
yang peka terhadap efek samping obat yang
lambat.
dipengaruhi oleh banyak faktor terutama
oleh perubahan-perubahan fisiologis seperti
Cairan tubuh
menurunnya fungsi ginjal dan menu­runnya
Pada usia lanjut jumlah cairan tubuh ber-
fungsi metabolisme dari hati serta peningkatan
kurang sedangkan jumlah lemak relatif
rasio lemak terhadap air tubuh. Di samping ini
meningkat. Ini berarti bahwa distribusi obat-
komorbiditas yang meluas pada lansia dengan
obat yang melarut dalam air atau dalam
konsekuensi polyfarmasi, meningkatkan in-
lemak berubah, yang memengaruhi kadar-
teraksi farmakokinetik maupun farmakodi-
nya dalam berbagai jaringan dan waktu
namik.Misalnya obat antikolinergik atau obat
eliminasinya serta berkaitan dengan efek
pereda condong meng­akibatkan masalah,
samping.
seperti terjatuh dengan fraktur.
Dibandingkan dengan orang muda far-
Hati
makoterapi pada lansia perlu lebih dise-
Volume hati mengecil sehingga kapasitasnya
suaikan dengan keadaan individu. Penyebab
untuk menguraikan senyawa/obat melalui
terpentin­g adalah karena proses penuaan
enzim-enzim CYP menurun.
pada masing-masing individu tidak sinkron
dan juga karena proses penuaan dari ber-
Kerangka
baga­i jaring­an dan organ per orang juga bisa
Kepadatan tulang berkurang sehingga ter-
berbeda.
utama pada wanita tinggi badan menurun
Lagipula komorbiditas menyebabkan pa-
karena kompresi dan fraktur dari badan
sien menggunakan berbagai obat bersamaan
ruas tulang belakang. Juga sering kali timbul
(polifarmasi) dengan risiko interaksi dan efek
masalah mobilitas, karena beberapa sebab
samping yang meningkat.
antara lain, berkurangnya aktivitas sehari-
Perlu juga diperhatikan bahwa gangguan
hari dan menurunnya keseimbangan, akibat
pada orang tua sering kali bersifat kronis,
organ keseimbangan dan otot yang massa
sehingga penggunaan obat-obat juga untuk
dan kekuatannya pada lansia menurun.
waktu panjang.
Pada orang tua sukar dibedakan kelainan- Jantung. Fungsi jantung menurun karena
kelainan yang disebabkan oleh perubahan kehilangan sel-sel otot jantung, berkurangnya
fisiologi karena usia atau akibat penyakit penggunaan oksigen secara efisien dan me-
(patologis). Banyak gangguan kesehatan tim- nurunnya frekuensi jantung.
bul dengan keluhan atau gejala yang as- Peningkatan berat badan yang cepat se-
pesifik. Juga reaksi terhadap penyakit ka- ring kali disebabkan oleh retensi air akibat
dangkala berbeda atau dengan lebih banyak decompensatio cordis; sedangkan menurunnya
gejala aspesifik pada lansia dibandingkan berat badan yang cepat akibat penyakit serius
dengan orang muda. atau dehidrasi.
Berikut ini diuraikan beberapa kriteria
yang memengaruhi pengobatan para lansia Tekanan darah. Karena hilangnya kelenturan,
(> 65 tahun). tekanan diastolik menurun sedangkan tekan-

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 55 20/04/2015 20:10:54


56 Seksi I: Farmakologi Umum

an sistolik meningkat. Hipotensi ortostatik Alat gerak dan mobilitas


akibat penggunaan obat antihipertensi atau Penuaan dari jaringan dan organ berakibat
obat terhadap SSP, sering kali timbul lebih meningkatnya kepekaan tubuh bagi gang-
cepat pada lansia dengan risiko terjatuh. guan/cedera.
Ref.: Hegge H.M. et al.; De oude patient. Ned
Fungsi serebral. Dengan berlanjutnya usia Tijdschr Geneeskd. 2011;155:A2662
timbul atrofi dari jaringan otak dengan ke-
hilangan neuron dan reseptor pada trans- Efek samping. Pada lansia timbul efek samping
misi kolinerg. Juga pengaliran darah di otak lebih banyak akibat polifarmasi (interaksi)
ber­kurang yang menyebabkan menurunnya dan kepekaan yang meningkat terhadap efek
daya ingat dan orientasi. Gangguan dari fungsi samping obat.
kognitif sering kali akibat demensi. Pada
sebagian besar lansia timbul penyimpangan Obat-obat yang pada lansia menimbulkan
neurologi ringan, mungkin karena penyakit lebih banyak efek samping, sebaiknya dihin-
neurode­generatif, misalnya Parkinsonisme dari karena memengaruhi buruk kualitas
ringan atau penyakit Parkinson. Lihat Bab 28, hidupnya. Untuk tujuan ini di Amerika telah
Obat-obat Parkinson dan Demensia. disusun “daftar hitam” yang mencantumkan
sekitar 50 jenis obat yang selalu harus di-
Kesetiaan terapi (patient compliance). Ketidak­ hindari oleh lansia, terlepas dari indikasi,
setiaan minum obat para lansia sering kali komorbiditas, dosis dan komedikasi.
menjadi penyebab penting dari gagalnya te-
rapi, karena menurunnya daya kognitif (ter- Beberapa contoh adalah klorpropamida, di-
lupa), penggunaan obat yang rumit (handi- azepam, indometasin, amiodaron, disopira-
cap pada menggunakan), polifarmasi atau mida, pentoksifilin, pentazosin, doksazosin
frekuensi dosis (beberapa kali sehari). Hal dan metildopa.
ini sering kali terjadi pada medikasi kronis, Ref.: Fick DM, et al. Updating the Beers
seperti penggunaan antihipertensiva dan obat criteria for potentially inappropriate medi-
penurun kadar kolesterol. Akibatnya adalah cation use in older adults. Arch Intern Med
penyakit berkelanjutan, gagalnya terapi dan 2003; 163: 2716-2724.
biaya tambahan untuk pemeriksaan yang
tidak perlu. Perlu pula diwaspadai dosis obat yang
tersedia di “pasaran” yang kadangkala bagi
Kulit menjadi lebih tipis dan berkurang ke- lansia terlampau tinggi, sehingga meng-
lenturannya, serta kapasitas mengikat cairan akibatkan overdosis.
menurun.
Akibat atrofi dapat timbul perdarahan di Faktor lain yang juga perlu diperhatikan
bawah kulit tanpa penyebab klinis. adalah jangka waktu manifestasi dari efek
samping yang pada lansia timbulnya bisa
Suhu. Pada sekitar 10% dari lansia timbul
terlambat setelah obat digunakan beberapa
hypotermi dan bukannya demam pada in-
waktu.
feksi.
Dengan polyfarmasi dimaksudkan peng-
Pancaindra. Disebabkan perubahan-perubah- gunaan 5 atau lebih jenis obat pada bersamaan
an degeneratif, pendengaran berkurang ter- waktu, yang adakalanya bertentangan atau
utama bagi suara-suara tinggi (presbyacusis). menyebabkan efek samping serius.
Katarak dapat timbul karena penggumpalan
protein di lensa mata. Akibat dari penuaan banyak obat yang
dapat diberikan dengan aman dan efektif
Saluran pencernaan pada pasien muda, mungkin tidak cocok
Produksi air liur sering kali berkurang pada bagi lansia disebabkan meningkatnya ko-
lansia, begitu juga gerakan saluran gastro- morbiditas, polyfarmasi dan perubahan-
intestinal menurun. perubahan fisiologis yang diuraikan di atas,

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 56 20/04/2015 20:10:54


Bab 4: Prinsip-Prinsip Farmakodinamika 57

termasuk misalnya menurunnya fungsi ginjal. 3. Obat yang tidak tercantum dalam daf-
Beberapa contoh adalah a.l. meningkatnya tar tidak berarti bahwa obat tersebut
risiko terjatuh pada penggunaan senyawa aman bagi lansia, dengan mengingat
benzodiazepin dan perdarahan lambung kemungkinan perubahan-perubahan pa-
serta meningkatnya gangguan jantung pada rameter farmakokinetik dan farmakodi-
penggunaan obat-obat NSAID’s. namik pada lansia dan akibatnya terha-
Untuk menghindari timbulnya efek sam- dap risiko efek samping. Misalnya anti-
ping serius pada lansia telah disusun suatu psikotika tertentu tidak tercantum dalam
daftar yang dinamakan Beers list sebagai alat daftar tetapi justru berisiko besar bagi
bantu untuk memonitor masalah ini. lansia.
Ref.: Vingerhoets RW et al. De Beerslijst als
hulpmiddel om ernstige geneesmiddelbij- Karena faktor-faktor individual ini daftar
werkingen bij ouderen te voorkomen.; Ned Beers harus digunakan dengan pertimbangan
Tijdschr Geneeskd 2005; 149: 2099-103). yang rasional. Manfaatnya adalah sebagai alat
bantu untuk secara kritis menilai medikasi
Di samping ini telah dikembangkan pula para lansia dan menghindari efek samping
(Ierland) suatu metoda screening yang di- dan interaksi. Misalnya menghindari obat
namakan STOPP- dan START untuk meng- atau dosis yang tidak dianjurkan dan meng-
analisis kemungkinan pengobatan berlebih- gantinya dengan yang lebih aman.
an atau justru kurang bagi lansia. Terdiri
dari 2 daftar “Screening tool of older per- 1. Kaur S, Mitchell G, Vitetta L, Roberts
son’s prescriptions” (STOPP)-criteria dan MS. Interventions that can reduce
“Screening tool to alert doctors to right treat- inappropriate prescribing in the Elderly.
ment”(START)-criteria. Daftar pertama terdiri A systematic review. Drugs Aging.
dari obat-obat yang potensial tidak cocok bagi 2009;26:1013-28 
lansia dan daftar kedua diarahkan pada cara 2. Fick DM, Cooper JW, Wade WE, Waller
penanganan yang seharusnya. Menurut para JL, Maclean JR, Beers MH. Updating the
ahli metoda STOPP- dan START memberikan Beers criteria for potentially inappropriate
lebih banyak keuntungan dibandingkan de- medication use in older adults. Arch
ngan daftar Beers. Intern Med. 2003;163:2716-24
3. The American Geriatrics Society 2012
Beers-list (1991) Beers Criteria Update Expert Panel.
Terdiri dari 2 tabel, yang pertama mencakup American Geriatrics Sociaty Updated
obat-obat yang selalu harus dihindari oleh Beers criteria for potentially inappropriate
lansia atau yang dosis tertentu tidak boleh medication use in older adults. J Am
dilampaui dan yang kedua daftar obat-obat Geriatr Soc. 2012;60:616-31
yang harus dihindari berkenaan dengan ko-
morbiditas tertentu.
Versi terbaru dari daftar ini terbit dalam
tahun 2012 yang disertai suatu daftar ketiga
yang mencakup obat-obat yang perlu di-
gunakan dengan hati-hati oleh para lansia,
misalnya antipsikotika.
Catatan:
1. Penggunaan daftar ini dengan konsekuen
memiliki risiko undertreatment yang pada
lansia merupakan masalah penting;
2. Kadangkala obat tertentu yang tercantum
dalam daftar mutlak harus digunakan
walaupun terdapat kontraindikasi relatif;

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 57 20/04/2015 20:10:54


58 Seksi I: Farmakologi Umum

Daftar Beers (dipersingkat)


Tabel 1. Obat-obat dan dosis yang harus dihindari oleh lansia, terlepas dari
gangguan atau keadaan

Jenis obat Alasan


psikofarmaka
benzodiazepin kerja singkat jangan melampaui dosis harian, bagi lansia dosis lebih
lorazepam (3 mg), alprazolam (2 mg) temazepam rendah pada umumnya sudah efektif dan juga lebih aman
(15 mg)
benzodiazepin kerja panjang t½ panjang pada lansia dg risiko terjatuh/fraktur; sebaiknya
(diazepam) gunakan benzodiazepin dengan daya kerja lebih singkat
amitriptilin tidak dianjurkan karena sifat antikolinerg dan sedatif kuat
fluoksetin, penggunaan setiap hari t½ panjang dg risiko stimulasi kuat SSP, gangguan tidur dan
agitasi
tioridazin banyak risiko efek samping SSP dan keluhan ekstrapiramidal,
amfetamin dan psikostimulansia lain risiko ketergantungan, hipertensi, angina dan infark jantung
semua senyawa barbital, terkecuali fenobarbital dan ketergantungan serius
utk serangan epilepsi
analgetika dan antirematika
penggunaan lama dari NSAID’s non-COX-selektif dg Risiko perdarahan gastro-intestinal, gagal ginjal, hipertensi
t½ panjang (naproksen dan piroksikam) dan gagal jantung bila digunakan untuk waktu lama dengan
dosis maksimal
antikolinergika
oksibutinin sedasi, efek samping antikolinergik, lemah otot
obat jantung
disopiramida risiko gagal jantung dan bersifat antikolinerg kuat
amiodaron masalah QT-interval, kurang efektif bagi lansia
digoksin dosis harian maksimal 0,125 mg karena risiko intoksikasi
pada bersihan ginjal (renal clearance) yang kurang
dipiridamol hipotensi ortostatik
metildopa bradikardi, dapat memperkuat depresi pada lansia
nifedipin bahaya hipotensi dan obstipasi
klonidin hipotensi ortostatik dan efek samping SSP
doksazosin bahaya hipotensi, mulut kering dan gangguan kencing
Antihistaminika
hidroksizin, siproheptadin, prometazin, praktis semua antihis. memiliki sifat antikolinergik kuat; lansia
deksklorfeniramin sebaiknya gunakan antihis. non-antikolinerg
Obat parkinson
orfenadrin efek samping sedasi dan antikolinergik
Obat antibakteri
nitrofurantoin bahaya gangguan ginjal, tersedia alternatif yang lebih aman
Hormon kelamin
Testosteron risiko prostat hipertrofi dan gangguan jantung
Oestrogen efek karsinogen payudara dan endometrium;
kurang efek kardioprotektif pada wanita post-menopause
Obat gastro-intestinal
simetidin efek samping SSP dan perasaan kacau, gangguan fungsi
kontak laksansia (bisakodil) intestinal
emulsi parafin risiko aspirasi dan efek samping
Mineral
fero sulfat>325 mg/hari obstipasi

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 58 20/04/2015 20:10:54


Bab 4: Prinsip-Prinsip Farmakodinamika 59

Tabel 2. Obat-obat dan dosis yang harus dihindari bagi lansia, tergantung dari
gangguan atau keadaan

Gangguan obat yg hrs dihindari alasan


gagal jantung disopiramida dan medikasi dg kadar efek inotrop neg. retensi air dan
Na tinggi (bisfosfonat, Na sitrat) memperparah gagal jantung
hipertensi tablet diet, amfetamin risiko hipertensi karena aktivitas
simpatikomimetik
borok lambung atau duodenum NSAID’s, aspirin>325 mg/hari pembentukan atau memperparah
ulcera
epilepsi klozapin, klorpromazin, risiko penurunan ambang serangan
thioridazin,bupropion epilepsi
penggunaan antikoagulansia oral aspirin, NSAID’s, dipiridamol, perdarahan
klopidogrel
obstruksi kandung kemih antikolinergika, antihis, antispasm, risiko retensi urin
oksibutinin, flavoksat, tolterodin,
antidepresiva, dekongestiva
stress inkontinensi alfa-blocker, antikolinergika, Risiko poliuri dan memperparah
antidepresiva trisiklik (imipramin, inkont. urin
doksepin, amitriptilin), benzodiazepin
longacting
aritmi antidepresiva trisiklik (imipamin, risiko gangguan ritme lebih parah dan
doksepin, amitriptilin) perpanjangan QT-interval
sukar tidur dekongestiva, teofilin, metilfenidat, risiko akibat rangsangan SSP
penghambat MAO
Parkinson metoklopramid, antipsikotika klasik risiko akibat efek anti-dopaminerg dan
kolinerg
penurunan fungsi kognitif barbiturat, antikolinergika, risiko akibat efek samping SSP
spasmodika, relaksansia otot,
metilfenidat
depresi penggunaan lama benzodiazepin, timbul depresi atau lebih parah
simpatikolitika (metildopa)
anoreksi, sinkop atau terjatuh amfetamin (metilfenidat), fluoksetin, risiko akibat penekanan nafsu makan,
risiko ataksi, berkurangnya fungsi
benzodiazepin, antidepresiva trisiklik psikomotorik, sinkop dan terjatuh
(imipamin doksepin, amitriptilin)
COPD benzodiazepin long- reaksi negatif terhadap SSP dan
acting(diazepam), beta-blocker depresi pernapasan
(propranolol)
obesitas olanzapin risiko peningkatan nafsu makan dan
berat badan
sembelit kronik kalsium-blocker, antikolinergika, risiko obstipasi lebih parah
antidepresiva trisiklik (imipamin,
doksepin, amitriptilin)

DAFTAR PUSTAKA 13. Graaf L de et al. Farmacogenetica: van congres


naar praktijk. Ph.Wkbl 2006; 141(42): 1316-20.
10. Tobi H et al. De actualiteit van de 14. Brice P et al. Uses for genetics in pharmacy.
Denekampschaal. Pharm Wkbl 2002; 137: Pharm J 2006;277(7408):109-12
952/5
11. Croonen H.  Hoe & Wat Farmacogenetica. Ph
Wkbl 2006; 141 (42): 1220-23
12. Mulder H. Farmakogenetica in de praktijk. Ph
Wkbl 2006; 141 (42); 1225-7

14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 59 20/04/2015 20:10:54


14108649_OBAT P(Bab 04)_T-032-060.indd 60 20/04/2015 20:10:54
SEKSI II

KEMOTERAPEUTIKA

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 61 25/04/2015 9:05:02


62 Seksi II: Kemoterapeutika

Kemoterapeutika didefinisikan sebagai obat- mengubah struktur permukaannya lebih


obat kimiawi yang digunakan untuk mem- cepat dan dengan demikian dapat menge-
berantas penyakit infeksi akibat­ mikro-orga- lakkan khasiat vaksinasi. Virus-virus baru
nisme bakteri, jamur, virus dan proto­zoa (plas- berasalkan dari hewan dengan jalan mutasi
modi­um, amuba, tricho­monas, dan lain-lain), ju- spontan telah muncul, yang kemudian
ga terhadap infeksi oleh cacing. Obat-obat disebar­luaskan dengan cepat dari benua ke
tersebut berkhasi­at memus­nahkan para­sit benua berkat perjal­anan dan turisme sedunia
tanpa merusak jaringan tuan rumah (toksisitas yang telah berkem­bang secara eksplo­sif.
selektif). Sitostati­ka (obat-obat kanker) juga Penyebab lainnya adalah eksplorasi manusia
termasuk dalam golongan ini karena sel-sel ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak
kanker adakalanya dapat dikembangbiakkan dihuni­orang serta berkembangnya kota-kota
dan ditularkan pada organisme lain, seperti mega dengan berjuta-juta penduduknya. Di
halnya kuman. Tetapi karena sel-sel kanker pihak lain banyak an­tibioti­ka ternyata menja-
sangat mirip sel-sel normal dan kebanyakan di resisten terhadap infeksi umum, seperti
sitostatika tidak bekerja selektif, obat-obat ini radang paru-paru (pneumoni­a), tbc dan gonor­e.
dapat menimbulkan efek samping serius.
Keracunan darah (bacteremia, sepsis) adalah
keadaan di mana kuman, setelah infeksi
1. PENYAKIT INFEKSI segera memperbanyak diri dengan pesat.
Toksin yang dibentuknya­ mengacaukan ba-
nyak fungsi tubuh, antara lain sistem pembe-
WHO telah memperoleh banyak sukses de-
kuan darah diaktifkan sehingga terjadi be-
ngan kampanye mondialnya untuk membe-
kuan darah (trombi) di seluruh tubuh. Dengan
rantas berbagai penyakit infeksi penting.
demikian banyak faktor pembekuan habis di-
Hasil baik tersebut terutama dicapai berkat
pergunakan, sehingga menimbulkan kecen-
penemuan­ banyak antibio­tika baru dengan
derungan perdar­ahan kecil pada kulit. Geja-
khasiat antimikroba kuat. Cacar telah dibasmi
la lainnya adalah perasaan nyeri, demam
seluruhnya, polio juga praktis dieliminasi,
tinggi, termangu-mangu dan kadang-kadang
sedangkan sampar (pest), difteri, penya­kit
muntah. Bila tidak diobati selayaknya, sep-
kuning dan kolera sangat dibatasi penjangki­t-
sis pada umumnya berakibat fatal. Yang
annya. Begitu pula malaria dan tuber­kulosa
terkenal adalah sepsis yang menyertai infeksi
telah didesak penyebarannya.
oleh stafilokok atau meningokok (Neisse­
ria meningitides) yang teruta­ma menyerang
Tetapi sejak dasawarsa terakhir, penyakit-
anak-anak dan remaja, yang tanpa pertanda
penyakit tersebut —kecuali cacar dan polio—
dapat berlangsung fatal dalam bebera­pa jam.
sudah mulai muncul kembali di banyak
Lihat juga Bab 50 Sera dan vaksin, Vaksin
bagian dunia. Tuberkulosa semakin meraja-
meningokok.
lela karena sulit diberantas akibat masalah
resis­tensi, terlebih-lebih pula dewasa ini
juga berjangkit penyakit AIDS. Di dunia ke-
tiga malaria kini merupakan penyebab ke- 2. SEJARAH KEMOTERAPI
matian utama, terutama anak-anak begitu
juga kolera semakin banyak menelan korban. Sejak zaman purbakala, orang kuno telah
Bahkan dalam periode tersebut telah di- mempraktikkan fitoterapi (Y. phytos = tanam-
identifikasikan lebih dari 30 penyakit infeksi an) dengan coba-mencoba (empiris, trial and
baru, termasuk AIDS,Ebola, penyakit Vete­ran error). Orang Yunani dan Aztec (di Meksiko)
dan penyakit Lyme. menggu­nakan masing-masing pakis pria
(Filix mas) dan minyak chenopo­di untuk
Penyebab perkembangan buruk ini terle- membasmi cacing dalam usus. Orang Hindu
tak antara lain pada kuman dan virus yang sudah beribu-ribu tahun lalu mengobati lepra
telah menjadi lebih agresif (virulen). Virus dengan minyak chaulmogra dan di Cina serta

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 62 25/04/2015 9:05:02


63

di pulau Mentawai (Sumatera Barat) sejak Antibiotikum pertama ini disusul oleh ba-
dahulu kala borok diobati dengan jamur- nyak antibiotika lain, seperti kloramfenikol
jamur tertentu sebagai pelopor antibi­otika. dan kelompok sefalosporin, tetrasiklin, ami-
Orang dari negara Cina dan Vietnam sejak noglikosida, makrolida, polipeptida, linkomi-
dua ribu tahun lalu menggunakan tanaman sin dan rifamisin. Selain sulfonamida di-
qinghaosu (mengan­dung artemisinin) untuk kembangkan juga kemoterapeutika sintetik,
mengobati malaria, sedang­kan suku-suku seperti senyawa nitrofuran (1944), asam
Indian di Amerika Selatan memanfaatkan nalidik­sat (1962) serta turunannya (fluorki-
kulit pohon kina. Pada abad ke-16 air raksa no­lon, 1985), obat-obat TBC (PAS, INH) dan
(merku­ri) mulai diguna­kan sebagai kemo- obat-obat protozoa (kloroquin, proguanil,
terapeutikum pertama terhadap sifilis. metronidazol, dan lain-lain). Banyak zat
antimikroba baru telah dikem­bang­kan yang
Kemoterapi modern mulai berkembang pada mampu menyembuhkan hampir semua in-
akhir abad ke-19. Saat itu peneliti Dr Robert feksi mikroba, kecuali infeksi dengan ke-
Koch dan Dr Louis Pasteur membuktikan banyakan virus.
bahwa banyak penyakit diakibatkan oleh
bakteri dan protozoa. Dr Paul Ehrlich adalah
sarjana pertama yang melontar­kan konsepsi 3. PENGGOLONGAN ZAT-
dan istilah kemoterapi dan indeks terapi. Pada ZAT ANTIBAKTERI
penelitiannya dengan jaringan dan bakteri
yang diwarnai dengan anilin dan metilenbiru, Kemoterapeutika antimikroba dapat digo-
ia menemukan khasiat bakterisid dari zat-zat longkan atas dasar mekanisme kerjanya da­­
warna tersebut. Pada tahun 1891 ia berhasil lam zat-zat bakterisid dan bakteriostatik sebagai
menyembuhkan hewan yang terinfeksi para- berikut.
sit malaria dengan metilenbiru. Kemudi-
an pada tahun 1907 ditemukan obat anti- A. zat-zat bakterisid (L. caedere = mema-
spirokheta arsfe­namin (Salvarsan) yang me- tikan), yang pada dosis biasa berkhasiat
rupakan obat standar sifilis pada saat itu mematikan kuman. Obat-obat ini dapat
sampai kemudian terdesak setelah ditemu- dibagi pula dalam dua kelompok yang
kannya penisilin. Kemoterapeutika penting bekerja:
yang disintesis atas dasar zat-zat warna – terhadap fase pertumbuhan, misal-
adalah obat malaria pamaquin dan mepakrin nya penisilin dan sefalosporin, poli-
(1930). peptida (polimiksin, basitrasin), rifam-
pisin, asam nalidiksat dan kuinolon-
Dengan penemuan sulfonamida (1935) ke- kuinolon. Zat-zat ini kurang efektif
mungkinan terapi —yang hingga saat itu terhadap kuman dalam fase istir­ahat.
hanya terbatas pada infeksi protozoa dan – terhadap fase istirahat misalnya ami-
spirokheta— sangat diperlu­as dengan banyak noglikosi­da, nitrofurantoin, INH, ko-
bakteri lain. Antara lain banyak penyebab trimoksazol dan juga polipeptida ter-
penyakit fatal seperti radang selaput otak sebut di atas.
(meningitis) dan radang paru-paru (pneumo-
nia) mulai dapat ditanggulangi dan disem- B. zat-zat bakteriostatik (L. stasis = meng-
buhkan dengan terapi sistemik, yaitu melalui hentikan), yang pada dosis biasa teruta-
peredaran darah. ma berkhasiat menghentikan pertum-
buhan dan perbanyakan kuman. Pemus-
Titik-titik puncak dalam perkembangan se- nahannya harus dilakukan oleh sistem
lanjutnya yang membuka babak baru dalam tangkis tubuh sendiri dengan jalan fa-
pengobatan sistemik penyakit infeksi adalah gositosis (‘dimakan’ oleh limfosit), lihat
diperkenalkannya penisilin (1941) dengan Bab 49, Dasar-dasar imunologi. Contoh-
khasiat dan toksi­si­tas yang sangat selektif. nya adalah sulfonamida, kloramfenikol,

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 63 25/04/2015 9:05:02


64 Seksi II: Kemoterapeutika

tetrasiklin, makrolida dan linko­misin, dari Waksman untuk antibiotika), melainkan


PAS serta asam fusidat. juga untuk obat-obat sintetik seperti sul-
Penggolongan ini tidak mutlak, karena faktor fonamida, INH, PAS, nalidiksat dan fluor-
konsentrasi (dosis) dan waktu turut menentu- kuinolon. Istilah dengan arti luas tersebut
kan efek obat. Kebanyakan bakteriostatika yang selanjutnya akan digunakan dalam
menjadi bakterisid pada dosis sangat tinggi, buku ini. Zat-zat sintetik lainnya dengan
yang biasanya terlalu toksik untuk diberikan kerja antibakteri adalah obat-obat tbc,lepra
pada manusia. Lagipula kepekaan kuman bagi dan metro­ni­dazol. Antibiotika dengan ker-
obat memegang peranan; pada dosis tertentu ja fungi­sta­tik dibahas dalam Bab 6. Anti-
obat dapat berefek bakterisid untuk suatu mikotika.
kuman dan hanya bakterio­statik bagi kuman
lain. Secara klinis perbedaan ini biasanya
tidaklah penting, karena pada akhirnya da- 4. PARASIT-PARASIT
ya tahan tubuh juga memegang peranan
bagi pemusnahan kuman-kuman patogen.
PATOGEN
Pengecualian adalah pengobatan infeksi dari
Secara global bakteri dapat dibagi dalam dua
penderita yang memiliki daya tahan tubuh
kelompok besar setelah diwarnai menurut
terganggu, mis. penderita AIDS, pengguna
metode sarjana Denmark dr Gram, yakni
kortikosteroida, sitostatika dan obat-obat
kuman Gram-positif dan kuman Gram-
yang menekan imunitas. Pada kasus demikian
negatif. Menurut bentuknya dapat pula di-
obat-obat bakterisid yang harus digunakan.
bedakan beberapa jenis kuman, yaitu cocci
(tunggal: coccus = biji bundar), bacilli (tung-
Penggolongan lain yang juga sering digu- gal: bacillus = batang silindris) serta spiro-
nakan adalah berdasar­kan luas aktivitasnya, kheta dan vibrio yang kedua-duanya ber-
artinya aktif terhadap banyak atau sedikit bentuk spiral.
jenis kuman. Dapat dibedakan antibiotika
dengan aktivitas sempit dan luas. Kuman Gram-negatif memiliki membran
luar yang untuk sebagian besar terdiri dari
a. Antibiotika narrow-spectrum (aktivitas suatu kompleks lipopolisakarida-endotoksin,
sempit). Obat-obat ini terutama aktif ter- yang menyebabkan toksisitasnya. Kebanyak-
hadap beberapa jenis kuman saja, misal- an kuman ini seperti Meningococci dan
nya penisi­lin-G dan penisilin-V, eritromisin, Chlamydiae, bersifat sangat virulen akibat
klindamisin, kanamisin dan asam fusidat endotoksin tersebut dan terdapatnya salut
hanya bekerja terhadap kuman Gram- polisakarida yang kebal terhadap fagositosis
positif (lihat di bawah). Sedangkan strep- oleh sel-sel sistem imun. Kuman-kuman ini
tomi­sin, gentami­sisn, polimiksin-B dan asam sering kali mengakibatkan bakteremia dan
nalidiksat khusus aktif terhadap kuman sepsis yang sangat membahayakan jiwa.
Gram-negatif. Di antara virus yang jauh lebih kecil
daripada bakteri dan fungi (jamur) terdapat
b. Antibiotika broad-spectrum (aktivitas lu- banyak pembangkit penyakit. Begitu­ pula di
as) bekerja terha­dap lebih banyak baik je- antara proto­zoa yang merupakan jasad-jasad
nis kuman Gram-positif maupun Gram- renik satu-sel terendah.
nega­tif. Antara lain sulfona­mida, ampisilin,
sefalospo­rin, kloram­feni­kol, tetrasiklin dan Untuk mempermudah pengertian dari pem-
rifampisin. bahasan selan­jut­nya, pada halaman berikut
diberikan sebuah tabel ikhtisar yang men-
Istilah antibiotika sering kali digunakan cantumkan parasit terpenting, yang dapat
dalam arti luas dan dengan demikian tidak menimbulkan penyakit infeksi pada manusia
terbatas pada hanya obat-obat antibakteri serta kemoterapeuti­ka yang pada umumnya
yang dihasil­kan fungi dan kuman (definisi digunakan untuk pengobatanny­a.

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 64 25/04/2015 9:05:02


65

Parasit Penyakit Obat pilihan utama Obat pilihan kedua


1 Kuman2 Gram positif
a cocci
Staphyloc. Aureus apem AK, Ps St, Sf, Vm
Streptoc. Pyogenes fops Pv, Pg Ss, Vm
Enterococcus ue As Sf, Nf

b bacili
Bacillus anthracis p Pg Em, Ts
Clostridium tetani T serum+vaks., pg Ts, Em
Corynebact. Diphther. difteri antitoksin, Em Pg + Rf
Listeria monocytogenes bm As, Pg (+Ag) Kt, Ka, Ts

2 Kuman² Gram negatif


a cocci
Branhamella catarrh. otp AK, Kt Em, Sf
Meningococci m Pg St, Ka
Neisseria gonorrh. gonore As/Pg + Pb Sp, St

b bacili
Bacteroides fragilis aeb Mn, Km Mn, Ss
Campylobact. Jejuni jeg Sf, Em Ts, Km
Enterobact. spec. u umum Sp, Ag Ts, Kt
Escherichia coli u umum Kt, Sf AK, Sf
Haemophil. influ. Bospm Sp, St AK, As
Klebsiella pneumon. up Sp, St At, Kt
Legionella pneumoph. pk veteran Em (+Rf) Sf, Kt
Proteus mirabilis u As Ss, Ag
Pseudomon. aerugin. upb Ps + Ag St + Ag
Salmonella typhi tb Kt, Ka Sp, St
Shigella spec. g Kt Sp
Vibrio cholerae kolera Ts Kt, Ka, Sf
Yersinia pestis pes (plague) Sf, Ag, Ka Ts, Ka

3 Kuman² tahan-asam
Mycobact. tubercul. tbc I + Rf + Pa I+Rf+etambutol
Mycobact. Leprae kusta Rf + dapson klofazimin

4 Spirochaeta dan lain-lain


Borrelia burdorferi pk Lyme Pg St, Ts
Leptospira pk Weil Pg Ts
Treponema pallidum sifilis Pg St, Ts

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 65 25/04/2015 9:05:02


66 Seksi II: Kemoterapeutika

Parasit Penyakit Obat pilihan utama Obat pilihan kedua


5 V i r u s - virus
Hepatitis-B virus hepatitis _ _
Herpes simplex pk kelamin asiklovir Vidarabin
Herpes zoster sinaga asiklovir Vidarabin
HIV AIDS AZT+3TC+indinavir
Influenza-A2 influenza amantadin, Relenza

6 Fungi – ragi
dermatofit dermatitis Kk
Candida albicans vaginitis nistatin, Kk
Pitosporum ovale ketombe Kk

7 Protozoa
Entamoeba histolyt. amubiasis Mn, diloksanida
Plasmodium vivax/falcip. malaria kinin, klorokuin
Trichomonas vaginalis vaginitis Mn, Kk

8 Lainnya
Chlamydia trachom. trachom Ts, Kt
Mycoplasma pneumon. p atipis Em, Ts
Rickettsia T, Q-fever Ts, Ka

a : abces o: otitis media


b : bacteremia p: pneumonia
pk: penyakit
B : bronchitis s: sinusitis
e : endocarditis t: tifus
f: faringitis
g : gastro-enteritis T: tetanus
m : meningitis u: inf. sal. urin

Ag : aminoglikosida Pv: penisilin-V


As : amoksisilin Pa: pirazinamida
AK : amoks.+klavulanat Pb: probenesid
At : aztreonam Pg: penisilin-G
Em : eritromisin Ps: piperasilin
I : INH
Fk : fluorkuinolon Rf: rifampisin
Ka : kloramfenikol Sf: siprofloksacin
Kk : ketokonazol Sp: sefperazon
Km : klindamisin Ss: sefalosporin
Kt : kotrimoksazol St: seftriakson
Mn : metronidazol Tk: tikarsilin
Nf : nitrofurantoin Ts: tetrasiklin
Vm : vankomisin

Tabel II-1: Mikroorganisme patogen dengan penyakit yang dapat ditimbulkan serta
pengobatannya

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 66 25/04/2015 9:05:02


67

5. MEKANISME KERJA tangkis pasien sudah berkurang, seper-


ti pada penderita penyakit darah (agranu-
Kemoterapeutika dapat melakukan aktivi- lositosis), endocarditis, pada pembawa bak-
tasnya lewat beberapa mekanisme, terutama teri (carriers) dan setelah pembedahan
melalui penghambatan sintesis materi pen- berat. Pada pasien-pasien ini sel-sel tang-
ting bakteri misalnya: kis ­(limfosit) kurang aktif lagi untuk me-
a. dinding sel: sintesisnya terganggu se- musnahkan kuman yang telah diham-
hingga dinding menjadi kurang sempur- bat pertumbuhannya oleh bakteriosta-
na dan tidak tahan terhadap tekanan tika. Begitu pula pasien lanjut usia sering
osmotik dari plasma dengan akibat pe- kali sistem imunnya tidak optimal lagi,
cah. Contohnya: kelompok penisilin, sefa- oleh karena itu lebih baik mereka diberi
lospo­rin, dan vankomisin. misalnya ampisilin daripada doksisiklin.
b. membran sel: molekul lipoprotein dari
membran plasma (di dalam dinding sel) b. Zat dengan daya-penetrasi baik ke dalam
dikacaukan sintesisnya, sehingga menjadi organ atau CCS lebih diutamakan karena
lebih permeabel dan zat-zat penting dari lebih mudah meresap ke lokasi infeksi.
isi sel dapat merembes keluar. Contohnya: Hal ini sangat penting bila sumber infeksi
antibiotika polyen (nistatin, amfoteri­sin) terletak pada jaringan dengan sirkulasi
dan imidazol (mikonazol, ketokonazol). darah buruk. Misalnya rongga dahi dan
c. protein sel: sintesisnya terganggu, misal- prostat sukar dicapai oleh kebanyakan
nya oleh kloramfenikol, tetrasiklin, ami- antibiotika.
noglikosida dan makrolida. Obat dengan penetrasi baik ke dalam
d. asam-asam inti (DNA, RNA): rifampisin jaringan adalah amoksi­si­lin, linkosin dan
(RNA), asam nalidiksat dan kuinolon, rifampisin. Begitu pula spira­misin khusus
IDU dan asiklovir (DNA). Juga termasuk ke dalam jaringan mulut dan tenggo-
di sini senyawa-senyawa imidazol. rok, serta fluorkuinolon ke antara lain
e. Antagonisme saingan. Obat menyaingi prostat. Sulfona­mida, kloramfe­ni­kol dan
zat-zat yang penting untuk metabolisme tetrasiklin agak baik difusi­nya, sedangkan
kuman sehingga pertukaran zatnya ter- antibiotika lain­nya kurang baik.
henti, antara lain sulfonamida, trime- Obat dengan penetrasi baik ke dalam
toprim, PAS dan INH. CCS adalah sulfonamida, kloramfenikol,
rifampisin dan minosiklin. Berdasarkan
itu obat-obat tersebut merupakan obat
6. PILIHAN OBAT utama pada meningitis. Penyerapannya
ke CCS tergantung dari lipofilitas obat,
Pada infeksi berat selalu dilakukan pembi- semakin lipofil semakin baik penetra-
akan dari cairan tubuh (darah, urin, dahak) sinya.
untuk mendeteksi kuman pem­bangkit infeksi
dan menentukan obat yang paling aktif ter- c. Zat dengan pentakaran 1-2 x sehari
hadapnya. Tetapi dalam praktik sehari-hari, lebih disukai daripada obat yang harus
karena pertimbangan praktis, dokter memilih ditakarkan 3-4 kali. Telah dibuktikan
obat atas dasar jenis dan beratnya infeksi bahwa kesetiaan minum obat (drug com-
serta pengalamannya. pliance) dalam hal pertama adalah le-
Bila harus dipilih antara beberapa obat bih baik. Dengan demikian obat akan
dengan aktivitas dan sifat farmakokinetik diminum secara teratur dan berhasilnya
yang lebih kurang sama, hendaknya diper- kur lebih terjamin.
hatikan beberapa faktor sebagai berikut.
d. Zat dengan pengikatan protein (PP)
a. Zat bakterisid lebih diutamakan daripa- rendah diutamakan, karena hanya obat
da zat bakteriostatik, terutama bila daya bebas dapat mendifusi ke tempat infeksi.

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 67 25/04/2015 9:05:02


68 Seksi II: Kemoterapeutika

7. PENGGUNAAN cukup diberikan 1x sehari, bahkan 1x seming­


gu.
Dosis selalu dipilih sedemikian tinggi agar
kadar obat di tempat infeksi melampaui Lamanya terapi dengan kemoterapeutika
MIC-nya untuk kuman (Minimum Inhibi­ harus cukup panjang agar menjamin semua
tory Concentration, lihat Bab 3, sub 2). Guna mikroorganisme telah mati dan menghin-
mencapai kadar puncak dalam darah dan darkan kambuhnya penyakit. Lazimnya te-
jaringan sering kali perlu diawali dengan rapi diteruskan sampai 2-3 hari setelah ge-
dosis ganda (loading dose), misalnya pada jala hilang. Pengobatan beberapa penyakit
sulfonamida, doksisik­lin dan klorokuin. tertentu perlu dilanjutkan lebih lama, misal-
Atau juga dimulai dengan pemberian paren- nya pada tifus, malaria, TBC dan endocarditis,
teral pada infeksi parah dan selanjutnya bahkan pada lepra kerap kali seumur hidup.
diteruskan secara oral, misalnya penisilin-G,
tetrasiklin atau kinin.
8. EFEK SAMPING
Frekuensi pentakaran tergantung dari plas-
ma half-life obat (t½) yang seperti telah di- Penggunaan kemoterapeutika yang semba-
uraikan merupakan ukuran untuk kecepatan rangan atau tidak tepat dosisnya dapat meng-
eliminasinya. Obat dengan masa paruh pendek gagalkan terapi. Di samping itu juga dapat
perlu diberikan sering kali, sampai 5x sehari, menimbulkan risiko sensitasi, resistensi dan
sedangkan obat dengan masa paruh panjang suprainfeksi, lihat pula Bab 4, sub 7.

plasmid

Gambar Seksi II-1: Bagaimana kuman menjadi resisten

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 68 25/04/2015 9:05:02


69

Setelah digunakan secara topikal banyak juga obat-obat yang menekan sistem tangkis
obat dapat menimbulkan kepekaan berle- tubuh (kortikosteroida dan sitostatika).
bihan atau sensitasi dan pasien menjadi hi-
persensitif. Bila kemudian obat yang sama
digunakan secara sistemik (oral atau paren- 9. Penggunaan
teral), ada kemungkinan terjadinya suatu kombinasi
reaksi alergi. Gejalanya berupa gatal-gatal,
Pada umumnya penggunaan kombinasi da-
kemerah-merahan dan ben­tol-bentol, tetapi
ri dua atau lebih antibio­tika (multiple drug
kadang-kadang juga lebih hebat seperti de-
therapy, MDT) tidak dianjurkan, terlebih pula
mam, kelainan darah, bahkan shock anafi-
kombi­nasi dengan dosis tetap (fixed dose).
laktis fatal! Oleh karena itu untuk menghin-
Terapi terarah mungkin lebih rasional (misal-
dari sensitasi, sebaiknya jangan mengguna-
nya satu jenis bakterisid untuk gangguan
kan obat-obat demikian dalam sediaan to-
tertentu), tetapi beberapa kombina­si dapat
pikal (salep, krem, lotion, dan sebagainya).
bermanfaat, sebagai berikut:
Antibiotika yang terkenal dapat menim­
• pada infeksi campuran, misalnya kombi-
bulkan sensitasi adalah antara lain penisi­
nasi obat-obat antiku­man dan antifungi.
lin, kloram­fenikol dan sulfonamida. Sebaliknya
Atau dua antibiotika dengan spektrum
framisetin, fusidat dan juga tetra­siklin yang
sempit (Gram-positif + Gram-negatif) un-
jarang sekali menimbulkan sen­si­tasi banyak
tuk memperlu­as aktivitas terapi, misalnya
digunakan topikal. Neomisin dan basitrasin
basitrasin + polimiksin dalam sediaan
semakin banyak dilaporkan sebagai penye-
topi­kal.
bab alergi kontak.
• untuk potensiasi, misalnya sulfametok-
Bila antibiotika digunakan dengan dosis
sazol dengan trimetoprim (= kotrimok-
terlampau rendah atau masa terapi kurang
sazol) dan sefsulo­din dengan gentamisin
lama, cara ini dapat mempercepat terben-
pada infeksi dengan Pseudom­onas.
tuknya suku-suku resisten. Oleh karena itu
• Multi drug therapy (AZT + 3TC + ritona-
perlu selalu digunakan dosis cukup tinggi
vir) terhadap AIDS juga memberikan efek
untuk waktu yang cukup lama. Cara lain
sangat baik.
untuk mencegah resistensi adalah menggu­
• untuk mengatasi resistensi, misalnya
nakan kombinasi dari dua atau tiga obat, khusus­
amoksisilin + asam klavul­anat yang
nya pada tbc, lepra, AIDS dan sebagainya.
menginaktivasi enzim penisilinase.
Lihat Gambar II-1 dan juga Bab 4, sub 7,
• untuk menghambat resistensi, khusus-
Resis­tensi bakteri.
nya pada infeksi menahun seperti pada
tuberkulosa (rifampisin + INH + pirazina-
Supra infeksi merupakan infeksi sekunder mida) dan kusta (dapson + klofazimin
dengan parasit berlainan yang timbul sete- dan/atau rifampi­sin). Berperan pula pa-
lah infeksi primer (L. supra = atas). Infeksi da MDT terhadap AIDS.
ini terutama terjadi pada penggunaan anti- • untuk mengurangi toksisitas, misalnya
biotika broad-spectrum yang sering kali trisulfa dan sitostati­ka, karena dosis ma-
mengganggu keseimbangan antar-bakteri sing-masing komponen dapat dikurangi.
di dalam usus, saluran napas dan saluran
urogenital. Suku mikroorganisme yang lebih
kuat dan resis­ten hilang saingannya, menja- 10. ANTAGONISME-SINERGISME
di dominan dan menimbulkan infeksi baru. DARI KOMBINASI
Yang sangat dikhawatirkan adalah supra-
infeksi dengan suku Stafi­lokok resisten, Proteus Pada umumnya kombinasi antibiotika dari
dan Pseudomonas, begitu pula dengan Candida berbagai kelompok menghasilkan adisi atau
dan fungi lain. Obat-obat yang dapat me- potensia­si dari khasiatnya masing-masing.
nimbulkan supra-infeksi adalah ampisi­ Hanya kombinasi terten­tu dapat menimbul-
lin, kloram-fenikol dan tetrasi­klin. Begitu kan antagonisme dengan penurunan atau

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 69 25/04/2015 9:05:02


70 Seksi II: Kemoterapeutika

penia­daan efek terapi. Contoh yang terkenal Kombinasi penisilin dan sulfa yang dahulu
dari antagonisme adalah kombinasi penisi- banyak digunakan tidak menghasilkan anta-
lin/sefalosporin dengan tetrasi­klin/kloram- gonisme, tetapi adisi.
fenikol. Oleh karena itu hingga kini tidak
dianjurkan kombi­nasi zat-zat bakterisid yang
bekerja terhadap fase tumbuh dengan zat-zat 11. PEMBAHASAN
bakterio­sta­tik, misalnya ampisilin + kloramfe-
ni­kol pada meningitis bakterial dan amino- Dalam bab-bab berikut akan dibahas ber­
glikosida dengan lin­ko­sin/klin­damisin pada turut-turut golongan besar kemotera­peutika,
infeksi usus. yaitu Antibiotika (arti sempit), Antimikotika,
Tetapi dalam praktik ternyata bahwa in- Virustatika, Kuinolon dan Antiseptika saluran
teraksi demikian dalam kebanyakan hal kemih, Tuberkulo­statika, Leprostatika, Obat-
tidak berlaku secara klinis. Penyebabnya obat malaria, Obat-obat Amubiasis dan Tri-
mungkin karena efek bakterio­statik —bila sis- chomonas, Anthelmintika, Sitostatika dan
tem imun utuh— sudah mencukupi untuk Antiseptika lokal.
menang­gu­langi infeksi. Hanya pada pasien
dengan neutropenia,menin­gi­tis dan endo­carditis
sebai­knya jangan digunakan kombina­si,
tetapi monoterapi dengan zat bakterisid.

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 70 25/04/2015 9:05:02


bab 5

ANTIBIOTIKA

Antibiotika(L. anti = lawan, bios = hidup) obat. Yang terpenting di antaranya adalah
adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh streptomisin (1944), kloramfenikol (1947), tetra-
fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat siklin (1948), neomisin 1949, eritromisin (1952),
mematikan atau menghambat pertumbuhan vankomisin (1955),rifampisin (1960), gentami-
kuman, sedangkan toksisi­tasnya bagi manu- sin 1963, bleomisin (1965), doksorubisin (1969),
sia relatif kecil. Turunan zat-zat ini yang minosiklin (1972) dan tobramisin (1974).
dibuat secara semi-sintetik, juga termasuk
kelompok ini, begitu pula semua senyawa Pembuatannya
sinte­tik dengan khasiat antibakteri. Pada umumnya antibiotika dibuat secara
Kegiatan antibiotik untuk pertama kali- mikrobiologi, yaitu fungi dibiakkan dalam
nya diketemukan secara kebetulan oleh dr. tangki-tangki besar bersamaan dengan zat-
Alexander Fleming (Inggris, 1928, penisi­lin). zat gizi khusus. Oksigen atau udara steril
Tetapi penemuan ini baru dikembangkan dan disalurkan ke dalam cairan pembiakan untuk
digunakan di tahun 1941 pada permulaan mempercepat pertumbuhan fungi dan me-
Perang Dunia II, ketika obat-obat antibakteri ningkatkan produksi antibiotikanya. Setelah
sangat diperlukan untuk menangani infek­si diisolasi dari cairan kultur, antibiotika ini di-
dari luka-luka akibat pertempuran. murnikan dan aktivitasnya ditentukan.

* Antibiotika semisintetik. Apabila pada


persemaian (culture sub­strate) dibubuhi
zat-zat pelopor tertentu, maka zat-zat
ini diinkor­porasi ke dalam antibiotika
dasarnya. Hasilnya disebut senyawa semi-
sintetik, misalnya penisilin-V.
* Antibiotika sintetik kini tidak lagi dibuat
secara biosin­te­tik, melain­kan seluruhnya
melalui sintesis kimiawi, misalnya kloram­
fe­nikol.

Mekanisme kerja
Cara kerjanya yang terpenting adalah
perintangan sintesis protein, sehingga ku-
Alexander Fleming (1881-1955) man musnah atau tidak berkembang lagi,
misalnya kloramfenikol, tetrasiklin, amino-
Kemudian, para peneliti di seluruh dunia glikosida, makrolida dan linkomisin. Selain­
menghasilkan banyak zat lain dengan kha- itu beberapa antibiotika bekerja terhadap
siat antibiotik. Tetapi berhubung dengan dinding sel (penisilin dan sefalosporin) atau
sifat toksiknya bagi manusia, hanya sebagi- membran sel (polimiksin, zat-zat polyen
an kecil saja yang dapat digunakan sebagai dan imidazol), lihat pendahu­luan Seksi II.

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 71 25/04/2015 9:05:02


72 Seksi II: Kemoterapeutika

Antibiotika tidak aktif terhada­p ke­banyak­ polipeptida serta kelompok sisa (polyen,
an virus kecil, mungkin karena virus tidak rifamisin, dan lain-lain).
memiliki proses metabolisme sesungguhny­a,
melainkan tergantung seluruhnya dari meta-
bolisme tuan-rumah. A. PENISILIN
Antibiotika ini dibagi menjadi dua kelompok,
Aktivitasnya
yaitu kelompok penisilin dan sefalosporin.
Pada umumnya aktivitasnya dinyatakan
dengan satuan berat (mg), kecuali zat-zat * Penisilin diperoleh dari jamur Penicillium
yang belum dapat diperoleh murni 100% chrysogenum; dari berbagai jenis yang diha-
dan terdiri dari campuran beberapa zat. silkan, perbedaannya hanya ter­letak pada
Misalnya, polimiksin B, basitrasin dan gugusan-samping-R saja, lihat Rumus ba­
nistatin, yang aktivitasnya selalu dinyata- ngun. Benzilpenisi­lin (pen-G) ternyata yang
kan dalam Satuan Internasional (I.U. atau paling aktif.
International Unit). Begitu pula senyawa Perubahan-perubahan pada gugu­san-
kompleks dari penisilin, yaitu prokain- dan samping-R menghasilkan derivat-derivat
benzatin-penisilin. Lihat juga Bab 2, Bio- dengan sifat berlainan. Misalnya terbentuknya
assa­y dan standardisasi. derivat yang tahan asam dan dapat digunakan
per oral (fenoksimetilpenisilin atau penisilin-V).
Penggunaan Bila pada radikal fenil dari benzilpenisilin di-
Antibiotika digunakan untuk mengobat­i masukkan gugusan amin­o, keampuhan dan
berbagai jenis infeksi akibat kuman atau juga juga luas spektrum antimikrobanya akan me-
untuk prevensi infeksi, misalnya pada pembe- ningkat dengan mencakup banyak organisme
dahan besar. Secara profilaktik juga diberikan Gram-positif dan Gram-negatif. Modifikasi
pada pasien dengan sendi dan klep jantung dari gugusan-R juga dapat membuatnya
buatan, juga sebelum cabut gigi. resisten terhadap penisilinase kuman (mis. flu-
Penggunaan penting non-terapeutik adalah kloksasilin).
sebagai perangsang pertumbuhan dalam pe-
ternakan sapi, babi dan ayam. Efek ini secara * Sefalosporin diperoleh dari jamur Cepha­
kebetulan diketemukan sekitar tahun 1940, lorium acremonium yang berasal dari Sicilia
tetapi mekanisme kerjanya belum diketahui (1943).
dengan jelas. Diperkirakan bahwa antibio- Kedua kelompok antibiotika tersebut
tika bekerja setempat di dalam usus dengan memiliki rumus bangun serupa, keduanya
menstabilisasi flora usus hewan tersebut. memiliki cincin beta-laktam dengan ru-
Kuman-kuman "buruk" yang merugikan di- mus dasar yang tertera di halaman berikut.
kurangi jumlah dan aktivitas­nya, sehingga Cincin ini merupakan syarat mutlak untuk
zat-zat gizi dapat dimanfaatkan lebih baik. khasiatnya. Jika cincin ini dibuka misalnya
Pertumbuhan dapat distimulasi dengan rata- oleh enzim beta-laktamase (penisilinase
rata 10%. Meskipun di kebanyak­an negara atau sefalosporinase), maka zat menjadi
Barat cara penyalahgunaan ini dilarang keras, inaktif! Pada umumnya penisilinase hanya
namun masih tetap banyak digunakan dalam dapat mengin­aktifkan penisilin dan tidak
makanan ternak, terutama makrolida dan gli- sefalosporin, kebalikannya berlaku untuk
kopeptida. Jumlahnya kini sudah meningkat sefalosporinase.
sampai lebih dari 3 kali penggunaannya seba-
gai obat manusia. Aktivitas
Di bawah ini dibahas berturut-turut Penisilin-G dan turunannya bersifat bakteri-
enam kelompok antibiotika, yaitu penisilin sid terhadap terutama kuman Gram-positif
dan sefalosporin, kelompok tetrasiklin, (khususnya cocci) dan hanya beberapa
aminoglikosida, makrolida dan linkosin, kuman Gram-negatif. Penisilin termasuk

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 72 25/04/2015 9:05:02


Bab 5: Antibiotika 73

antibiotika dengan spektrum sempit, begitu ke kuman lain dengan jalan penggabungan
pula penisilin-V dan analognya. Ampisilin (konyugasi). Maka kini kebanyakan kuman
dan turunannya, serta sefalosporin me- memili­ki kemampuan ini dan resistensi
miliki spektrum kerja lebih luas yang telah disebarluaskan dengan pesat.
meliputi banyak kuman Gram-negatif, a.l. Untuk mengatasi masalah resistensi ku-
H. influenzae, E. coli dan P. mirabilis. Beberapa man terhadap khusus antibiotik penisilin
sefalosporin bahkan aktif terhadap kuman yang sangat serius ini, para peneliti telah
„sulit“ Pseudomonas. Sebagaimana telah mensintesis dua jenis senyawa penisilin,
diutarakan, antibiotika bakterisid ini tidak da- yait­u derivat yang tahan laktamase dan yang
pat dikombinasikan dengan bakteriostatika memblokir laktamase.
seperti tetrasiklin, kloramfenikol, eritromi-
sin dan asam fusidat. Hal ini disebabkan a. Zat-zat tahan laktamase, antara lain
zat-zat yang disebut terakhir menghambat metisilin dan turunannya (kloksasilin, fluklok­
pertumbuhan sel dan dindingnya. Kombinasi sasi­lin) serta sefalosporin tertentu yang
dengan sulfonamida adalah pengecualian. terdiri dari sefotak­sim, seftizoksim dan seftri-
akson. Molekul dari zat-zat ini mengandung
Mekanisme kerja gugusan yang 'mengelilingi dan melin­dungi‘
Dinding sel kuman terdiri dari suatu jaring­ cincin beta-laktam. Karena perintangan
an peptidogli­kan, yaitu poli­mer dari senyawa ruang ini (steric hindrance), maka enzim tidak
amino dan gula yang saling terikat satu dapat mendekati molekul untuk mengurai-
dengan yang lain (crosslinked) dan dengan de- kannya. Kloksasilin dan turunannya hanya
mikian memberikan kekuatan mekanis pada tahan terhadap penisi­linase yang berasal
dinding. Penisilin dan sefalospo­rin mengha- dari Stafilococci, tetapi masih peka ter­ha­
langi sintesis lengkap dari polimer ini yang dap laktamase dari kuman lain. Turunan
spesi­fik bagi kuman dan disebut murein. Bila sefalosporin tersebut di atas tahan terhadap
sel tumbuh dan plasmanya bertambah atau bermacam-macam laktamase yang dibentuk
menyerap air melalui osmosis, maka dinding oleh berbagai kuman.
sel yang tak sempurna itu akan pecah dan Sejak akhir tahun 1980-an telah muncul ku-
bakteri musnah. Dinding sel manusia dan man Stafilokok yang ternyata sangat resisten
hewan tidak terdiri dari murein, maka anti- terhadap penisilin dan sangat meresahkan
biotika ini tidak toksik untuk manusia. rumah sakit. Kuman itu dinamakan MRSA
(Methicillin Resistent Staphylococcus Aureus).
Dalam rentang waktu agak singkat, kuman
Resistensi ini telah menjadi resisten terhadap ham-
Masalah resistensi antibiotik yang terus- pir semua antibiotika. Pengecualian adalah
menerus meningkat merupakan sesuatu antibiotika dari kelompok glikopeptida:
yang sangat gawat dewasa ini. Menurut vankomisin dan teikoplanin (Targocid). Tetapi
WHO tiap tahun di Uni Eropa saja 25.000 pada akhir tahun 1998 telah diketemukan
orang meninggal akibat masalah ini. Oleh beberapa suku yang resisten terhadap van-
karena itu dalam tahun 2014 WHO telah me- komisin.
mutuskan suatu Global Action Plan untuk
menanggulangi resistensi antibiotika. Teikoplanin disebut “antibiotik cadangan”,
Cara terpenting dari kuman untuk me- yaitu penggunaannya khusus dicadangkan
lindungi diri terhadap efek mematikan dari untuk pengobatan infeksi yang desebabkan
antibiotika beta-laktam adalah pembentuk­ oleh stafilokok yang resisten terhadap meti-
an enzim beta-laktamase. Semula hanya silin (MRSAKo).
Stafilococci dan E. coli mampu membentuk
penisi­linase dalam plasmid, yang mengan- b. Laktamase blockers, antara lain asam
dung gen-gen (faktor keturunan) untuk sifat klavulanat dan sulbaktam (Unasyn). Senyawa
ini. Tetapi gen-gen tersebut telah ditularkan ini merintangi efek laktamase dengan jalan

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 73 25/04/2015 9:05:02


74 Seksi II: Kemoterapeutika

mengikatnya sebagai kompleks. Namun zat Asam klavulanat, sulbaktam dan tazobaktam
ini tidak berdaya terha­dap banyak sefalospo- memblokir laktamase dan dengan demi-
rinase jenis tertentu. Kombinasinya dengan kian mempertahankan aktivitas penisilin
amoksisilin atau ampisilin sangat penting yang diberikan bersamaan;
dalam usaha melawan kuman yang resisten. c. zat-zat dengan spektrum luas: ampi-
silin dan amoksisilin, aktif terhadap
Efek samping kuman-kuman Gram-positif dan sejum-
Yang terpenting adalah reaksi alergi akibat lah kuman Gram-negatif, kecuali antara
hipersensitasi, yang (jarang sekali) dapat lain Pseudomonas, Klebsiella dan B. fra-
menimbulkan shock anafilaktik (dan kema- gilis. Tidak tahan-laktamase, maka sering
tian). Pada prokain-benzilpenisilin diduga digunakan terkombinasi dengan suatu
prokain yang memegang peranan pada hi- laktamase-blocker, umumnya klavulanat;
persensitasi tersebut. d. zat-zat anti-Pseudomonas: tikarsilin dan
Pada penisi­lin broad-spectrum agak sering pipera­silin. Antibiotika berspektrum luas
terjadi gangguan-gangguan lambung-usus ini meliputi lebih banyak kuman Gram-
(diare, mual, muntah). Diare dapat dicegah negatif, termasuk Pseudom­onas, Pro­teus,
dengan pemberian probiotika(Lactobacillus, Klebsiella dan Bacteroides fragilis. Tidak
Bifidobacterium) selama masa terapi.11,12 Pada tahan laktama­se, oleh karena itu diguna-
dosis (sangat) tinggi dapat terjadi reaksi kan bersamaan dengan laktamase-blocker.
nefro­toksik dan neurotoksik, seperti pada
aminoglikosida tertentu.
MONOGRAFI
Wanita hamil dan laktasi
1. Benzilpenisilin: penisilin-G adalah salah
Semua penisilin dianggap aman bagi wanita satu antibiotikum berspektrum sempit yang
hamil dan yang menyusui, walaupun dalam dihasilkan oleh Penicillium chrysogenum.
jumlah kecil terdapat dalam darah janin dan Semula berkhasiat kuat terhadap terutama
air susu ibu. cocci (stafilokok, meningokok, streptokok,
pneumokok), tetapi kini lebih dari 80% ke-
Interaksi dua kuman pertama sudah menjadi resisten.
Lama kerjanya diperpanjang oleh obat-obat Resistensi ini disebabkan kuman-kuman ini
encok probe­nesid dan sulfin­pirazon, juga oleh memproduksi enzim (beta-laktamase, pe-
asetosal dan indometasin. Kombinasi de­ nisilinase) yang dapat “membuka” cincin
ngan probenesid sering digunakan untuk beta-laktam, gugusan yang integritasnya
maksud tersebut. Efek penisilin dikurangi esensial bagi kegiatan antibakterial dari ke-
oleh antibiotika bakteriostatik (tetrasiklin, lompok antibiotika ini.
kloramfenikol dan makrolida). Meskipun sudah terdapat banyak
derivatnya dan antibioti­ka lain, tetapi penisi-
Penggolongan lin-induk ini masih banyak sekali diguna­kan
Penisilin dapat dibagi dalam beberapa je- berkat khasiat bakterisidnya yang sangat
nis menurut aktivitas­ dan resistensinya kuat dan toksisitas­nya yang relatif rendah.
ter­hadap laktamase sebagai berikut: Pen-G antara lain masih merupaka­n pilihan
a. zat-zat dengan spektrum sempit: benzil­ pertama pada infeksi dengan kuman-ku-
penisilin, penisilin-V dan fenetisi­lin. man Gram-positif mis. pneumokok: radang
Zat-zat ini terutama aktif terhadap ku- paru-paru (pneumo­nia) dan radang otak (me-
man Gram-positif dan diuraikan oleh ningitis). Begitu pula sebagai obat profi­laksis
penisilinase; terhadap penya­kit tertentu (a.l. sifilis, gonore,
b. zat-zat tahan laktamase: metisilin, klok- endocardi­tis, poly­arthri­tis reumatica).
sasilin dan fluklok­sa­silin. Zat ini hanya Resorpsi. Penisilin-G tidak tahan asam, maka
aktif terhadap Stafilokok dan Streptokok. hanya digunakan sebagai injeksi i.m. atau

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 74 25/04/2015 9:05:02


Bab 5: Antibiotika 75

infus intravena. PP-nya lebih kurang 60%; 2. Fenoksimetilpenisilin: penisilin-V, Fenocin,


plasma-t½-nya sangat singkat, hanya 30 me- Acipen-V, Ospen.
nit dan kadar darahnya cepat menurun. Maka Derivat semisintetik ini (1956) tahan asam
obat ini khusus diberikan secara parenteral dan memiliki spektrum kerja yang dapat
sebagai senyawa-prokain dan -benzatinnya disamakan dengan pen-G, tetapi terhadap
dengan kerja panjang dan dalam dosis sangat kuman Gram-negatif (a.l. suku Neisseria dan
tinggi. Ekskresinya berlangsung sebagian be- bacilli H. influenzae) 5-10 kali lebih lemah.
sar melalui transpor aktif tubuler dari ginjal Obat ini teruta­ma digunakan pada infeksi
dan dalam keadaan utuh. Strep­to­kok ringan sampai yang agak parah,
Distribusinya ke jaringan dan cairan intra- a.l. radang hulu kerongkongan (pharyngitis).
seluler baik (sendi, pleura, pericard, empedu), Resorpsi. Pen-V tidak diuraikan oleh asam
juga kadarnya di hati, ginjal, usus dan limfa lambung, berlainan dengan penisilin-G.
baik. Penetrasinya ke jaringan otak dan cai- PP-nya lebih kurang 80%, plasma-t½ nya
ran intra-okuler buruk, tetapi menjadi lebih 30-60 menit. Sebagian besar zat dirombak di
baik bila terdapat radang selaput otak (me- dalam hati dan rata-rata 30% diekskre­sikan
ningitis). lewat kemih dalam keadaan utuh.
Efek samping. Senyawa-senyawa penisi- Dosis: oral 3-4 dd 250-500 mg 1 jam se-
lin memiliki toksisitas yang rendah, tetapi belum atau 2 jam sesudah makan, karena
kadar tinggi dapat mengakibatkan encepha- penyerapan diperlambat oleh makanan.
lopathy fatal, terutama pada pasien gagal
ginjal. Efek samping utama adalah hipersen- * Fenetisilin(Broxil) merupakan derivat fe-
sitivitas yang dapat mengakibatkan radang noksietil (1960) dengan sifat lebih kurang
kulit, urticaria dan jarang-jarang shock ana- sama, resorpsinya dari usus sedikit lebih kuat
filaktik yang 10% berakibat fatal. (±70%). Berdasarkan satuannya dalam mg,
Dosis: pada infeksi umum i.m./i.v. 4-6 dd 1-4 aktivitasnya lebih ringan daripada pen-V, te-
MU dari garam-garam long-acting-nya. tapi efek klinisnya tidak berbeda.

* Sediaan long-acting terdiri dari garam pen- Dosis: oral 3-6 dd 250-500 mg 1 jam a.c.
G dengan basa organik yang disuspensikan atau 2 jam p.c.
dalam air atau minyak. Dalam plasma ga-
ram-garam tersebut lambat laun terurai dan 3. Kloksasilin:Meixam, Orbenin.
membebaskan kembali penisilin aktif. Yang Derivat pertama yang tahan laktamase ada-
banyak digunakan adalah: lah metisilin(1960) yang karena diuraikan oleh
- prokain-penisilin-G (F.I.): Bicilline yang asam lambung hanya diberikan sebagai injek­
dikombinasi dengan garam-Na-nya agar si. Kuman stafilokok resisten yang ditakuti
segera mulai kerjanya; adalah MRSA(Methicilin Resistant Staphyloccus
- benzathin-penisilin-G (Penidural, Retarpen) Aureus). Kloksasilin selain tahan laktamase
kerjanya lebih panjang dari prok-pen-G dan juga tahan asam (1962) dan segera mende­sak
adakalanya dikombinasi dengan Bicilline. metisilin. Khusus diguna­kan pada infeksi de-
ngan kuman yang memproduksi laktamase.
Resorp­sinya ± 50%, PP-nya lebih dari 90%
Aktivitas penG masih dinyatakan dalam Unit dan plasma-t½-nya 30-60 menit. Ekskresinya
Internasional (UI). Atas dasar aktivitas penisilin- berlang­sung terutama lewat kemih, untuk
G natrium murni, telah dikalkulasikan satuan ±40% dalam keadaan utuh.
garam-garamnya lewat Berat Molekulny­a se- Dosis: oral 4-6 dd 500 mg a.c.; i.m./i.v. 4-6
bagai berikut. dd 250–1.000 mg (garam-Na).
1 mg pen-G Na = 1667 UI; 1 mg prok-pen-
G = 1595 UI * Flukloksasilin (Floxapen) adalah derivat
1 mg pen-G K = 1595 UI; 1 mg benzathin- fluor semi-sintetik dari kloksasi­lin dengan
pen-G = 1211 UI sifat lebih kurang sama, tetapi resorpsi dan

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 75 25/04/2015 9:05:02


76 Seksi II: Kemoterapeutika

plasma-t½-nya agak lebih tinggi. Efektif menjadi kompo­nennya.


terhadap stafilokoki yang memproduksi Dosis: oral 2 dd 375-750 mg.
beta-laktamase, karena terdapatnya gugusan-
isoksazolil pada R1 yang merupakan halangan * Tazobaktam (*Tazocin) adalah derivat
ruang (steric hindrance) bagi enzim terhadap (1993) yang hanya diguna­kan intravena.
cincin beta-laktam. Tazocin = tazobaktam 250/500 mg + pi-
Dosis: oral 3-4 dd 500-1000 mg a.c. perasilin 2/4 g, khusus bermanfaat pada
infeksi dengan Pseudomonas.
4. Asam klavulanat: *Augmentin, *Timentin. * Sulperazon: sulbaktam 500 mg + sefope-
Senyawa beta-laktam ini diperoleh dari razon 500 mg
Streptomyces clavuligerus (Inggeris 1976)
dengan kerja antimikroba ringan. Tetapi 5. Ampisilin: Penbritin, Ultrapen, Binotal,
berkhasiat memblokir dan menginaktif- Viccillin
kan kebanyakan laktamase yang berasal Penisilin broad-spectrum ini (1961) tahan asam
dari stafilokok dan kuman Gram-negatif dan lebih luas spektrum kerjanya, yang meli-
(antara lain E. coli, Klebsiella, Proteus dan H. puti banyak kuman Gram-negatif yang hanya
influenzae). Terha­dap sefalosporinase dan peka bagi pen-G dalam dosis i.v. tinggi seka-
laktamase dari Pseudomonas dan Ente­ li. Sebetulnya kuman Gram-negatif (kuman
robacter tidak berdaya, kecuali yang berasal Gram-positif tidak) memiliki membran fos-
dari B. fragilis. Digun­akan pada infeksi (a.l. folipid di bagian luar yang dapat menghindari
saluran kemih) yang pe­nyebabnya diperki- akses dari obat ke dinding sel. Tetapi ampisilin
rakan adalah kuman yang resisten berkat dan juga amoksisilin dapat menembus mem-
laktamase. bran fosfolipid ini melalui pori-porinya.
Resorpsinya dari usus ±70%, PP-nya 20% Kuman-kuman yang memproduksi penisi-
dan plasma-t½nya ±65 menit. Ekskresinya linase tetap resisten terhadap ampisilin (dan
terutama berlangsung lewat kemih sebagai amoksisilin). Ampisilin efektif terhadap E.coli,
metabolit inaktif 40% dan dalam keadaan utuh H. influenzae, Salmonella dan beberapa suku
50%. Proteus. Tidak aktif terhadap Pseudomonas,
Efek sampingnya berupa mual dan mun- Klebsiella dan Enterococci, sama halnya
tah, terutama pada dosis di atas 600 mg dengan pen-G. Khasi­atnya terhadap kuman
sehari yang dapat diatasi bila tablet ditelan Gram-positif lebih rendah daripa­da pen-G.
ber­sama makanan. Obat ini banyak digunakan untuk menga-
tasi infeksi, antara lain dari saluran napas
Sediaan kombinasi: (bronchitis kronis), saluran cerna dan saluran
* Augmentin: tablet amoksisilin 250/500 + kemih, telinga (otitis media), gonore, infeksi
klavulanat 125/125 mg kulit dan jaringan bagian lunak (otot dan se-
* Timentin : vial (i.v) tikarsilin 750/3000 + bagainya).
klavulanat 50/200 mg Resorpsinya dari usus 30-40 % (dihambat
Kombinasi tersebut bekerja sinergistis; oleh makanan); plasma-t½-nya 1-2 jam. PP-
khasiat amoksisilin menjadi sekitar 50 nya jauh lebih ringan daripada pen-G dan
kali lebih kuat terhadap E. coli, H. influen- pen-V: difusinya ke jarin­gan juga lebih baik.
zae dan S. au­reus. Penetrasinya ke CCS ringan, tetapi dalam
* Sulbaktam (*Unasyn IM) adala­h senya­ dosis tinggi ternyata efektif pada meningi­tis.
wa baktam (1987) dengan khasiat Ekskresinya sebagian besar berlangsung le-
mem­blokir laktamase, seperti asam kla- wat ginjal, yaitu 30-45% dalam keadaan utuh
vulanat. Digunakan sebagai injeksi i.m./ aktif dan sisanya sebagai metabolit. Sebagian
i.v. 250/500 mg + ampisilin 500/1.000 mg. kecil ekskresi melalui empedu (siklus entero-
* Sultamisilin(*Unasyn oral) adalah se- hepatik) seperti pen-G.
nyawa equimolekuler dari ampisi­lin + Efek samping. Dibandingkan dengan de-
sulbaktam, yang dalam tubuh dihidrolisis rivat penisilin lain, ampisilin lebih sering

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 76 25/04/2015 9:05:03


Bab 5: Antibiotika 77

menimbulkan gangguan lambung-usus Dosis: i.m./i.v. 2-4 dd 1-2 g (garam-Na),


yang mungkin disebabkan oleh penyerap­ pada gonore 1 dd 2 g + probenesid 1g.
annya yang kurang baik. Begitu pula reaksi
alergi kulit (rash, ruam) dapat terjadi.
Dosis: oral 4 dd sehari 0,5-1 g (garam-K
B. SEFALOSPORIN
atau trihidrat) a.c; infeksi saluran kemih 3-4
Sefalosporin termasuk antibiotika beta-lakta­m
dd 0,5 g, gonore 1 dd 3,5 g + probenesid 1 g,
yang aktivitasnya telah diperbaiki dengan
tifus/paratifus 4 dd 1-2 g selama 2 minggu.
perubahan-perubahan kimiawi. Struktur, kha-
Juga rektal maupun secara i.m. dan i.v.
siat dan sifatnya banyak mirip penisilin, tetapi
• Amoksisilin (Amoxillin, Flemoxin, Hiconcil, dengan keuntungan-keuntungan sebagai ber­
Widecillin, *Augmentin) adalah derivat hidroksi ikut:
(1972) dengan aktivitas sama seperti ampisilin.
Tetapi resor­psinya lebih lengkap (±80%) dan - spektrum antibakterinya lebih luas tetapi
pesat dengan kadar darah dua kali lipat. PP tidak mencakup enterokoki dan kuman-
dan plasma-t½-nya lebih kurang sama, tetapi kuman anaerob;
difusinya ke jaringan dan cairan tubuh lebih - resisten terhadap penisilinase asal stafi-
baik, a.l. ke dalam air liur penderita bronchi­ lokoki, tetapi tetap tidak efektif terhadap
tis kronis. Begitu pula kadar bentuk aktifnya stafilokoki yang resisten terhadap metisi-
dalam kemih jauh lebih tinggi daripada ampi- lin (MRSA)
silin (±70%) maka lebih tepat digunakan pada
infeksi saluran kemih. Diperoleh secara semisin­tetik dari sefalospo-
Kombinasi dengan asam kla­vu­lanat (inhi- rin-C yang dihasil­kan jamur Cephalosporium
bitor kuat beta-laktamase bakterial) membuat acremonium. Inti senyawa ini adalah 7-ACA
antibiotik ini (ko-amoksiklav, Augmentin) (7-amino-cephalosporanic acid) yang sangat mi-
efektif ter­­hadap kuman yang memproduksi rip inti-penisi­lin 6-APA(6-aminopenicillanic
penisilinase. Terutama digunakan terhadap acid). Pada dasawarsa terakhir, puluhan tu-
infeksi saluran-kemih dan pernapasan yang runan sefalosporin baru telah dipasarkan
resisten terhadap amoksisilin. yang struk­turnya secara kimiawi dirubah
Efek samping: gangguan lambung usus dan dengan maksud memperbaiki aktivitasnya.
radang kulit lebih jarang terjadi. Pembaha­san golongan besar ini akan dibatasi
Dosis: oral 3 dd 375-1.000 mg, anak-anak < 10 sampai senyawa-senyawa yang terpenting
tahun 3 dd 10 mg/kg, 3-10 tahun 3 dd 250 mg, saja.
1-3 tahun 3 dd 125 mg. Juga diberikan secara
i.m./i/v. Spektrum-kerjanya luas dan meliputi ba­
nyak kuman Gram-positif dan Gram-negatif,
• Piperasilin (Ledercil, *Tazocin) adala­h termasuk E. coli, Klebsiella dan Proteus.
turuna­n (1980) yang bekerja lebih kuat Berkhasiat bakterisid dalam fase pertum-
terhadap Pseudomonas (dan Klebsiel­la). Akti­ buhan kuman, berdasarkan pengham­batan
vitasnya terhadap Streptokok dan Enterokok sintesis pepti­doglikan yang diperlukan oleh
baik, tetapi tidak aktif terhadap MRSA. kuman untuk ketangguhan dindingnya.
Terhadap kuman yang membentuk peni- Kepekaannya terhadap beta-lakta­mase lebih
silinase, zat ini perlu dikombi­nasi dengan rendah daripada penisilin.
suatu laktamase-blocker untuk melindunginya
terhadap inaktivasi oleh enzim tersebut [ta- Penggolongan. Berdasarkan khasiat anti­
zobaktam (*Tazo­cin)]. Di­gunakan bersama mi­kroba dan resistensi­nya terhadap
dengan gentamisin pada infeksi Pseudomonas beta-laktamase, sefalosporin digolongkan
yang resisten terhadap banya­k antibiotika dalam kelompok-kelompok yang disebut ge-
dan dapat mengakibatkan infeksi-infeksi nerasi. Perbedaan utama adalah pembagia­n
oportunistik, termasuk pneumonia dan sep- antara sefalosporin yang peka dan yang ti-
ticaemia. dak peka terhadap beta-laktamase.

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 77 25/04/2015 9:05:03


78 Seksi II: Kemoterapeutika

Peka terhadap beta-laktamase adalah gene- laktamase; sefepim juga sangat aktif ter-
rasi ke-1 sefaleksin dan sefradin yang hanya hadap Pseu­domonas.
digunakan per oral, dan sefalotin dan se-
fazolin yang hanya digunakan parenteral. Penggunaannya. Sebagian besar dari sefalo-
Generasi pertama ini peka terhadap beta- sporin perlu diberikan parenter­al sedangkan
laktamase dari kuman Gram-negatif tetapi sefalosporin oral tidak cocok untuk diguna-
tidak terhadap laktamase dari stafilokok. kan terhadap infeksi parah.

Tidak peka terhadap beta-laktamase ada- Zat-zat gen-1 sering digunakan per oral
lah yang dari generasi kedua seperti sefaklor pada infeksi ringan saluran kemih dan seba-
dan sefuroksimasetil yang penggunaannya gai obat pilihan kedua pada infeksi saluran
per oral; lalu sefamandol dan sefurokisim napas dan kulit yang tidak begitu parah dan
yang hanya digunakan parenteral. Di sini bila terda­pat alergi untuk penisilin.
juga termasuk sefalosporin dari generasi
ketiga seperti seftibuten (hanya per oral) Zat-zat gen-2/3 digunakan parenteral pada
dan sefotaksim, seftazidim dan seftriakson infeksi serius yang resisten terhadap amoksi-
(hany­a penggunaan parenteral). silin dan sefalosporin gen-1, juga terkombinasi
dengan aminoglikosida (gentami­sin, tobra-
Penggolongan lengkapnya dalam generasi misin) untuk memperluas dan memperkuat
adalah sebagai berikut: aktivitasnya. Begitu pula profil­akti­k pada a.l.
a. generasi ke-1: sefalotin dan sefazolin, bedah jan­tung, usus dan di bidang gineko­lo­
sefra­din, sefaleksin dan sefa-d­roksil. Zat- gi. Sefoksitin dan sefuroksim (gen-2) digunakan
zat ini terutama aktif terhadap cocci pada gonore (kencing nanah) akibat gonokok
Gram-posi­tif, tidak berdaya terhadap yang membentuk laktamase.
gonococci, H. influenzae, Bacteroi­des
dan Pseudomonas. Pada umumnya tidak Zat-zat gen-3, seftriakson dan sefotak­sim kini
taha­n terhadap laktamase. sering dianggap sebagai obat pilihan perta-
b. generasi ke-2: sefaklor, sefamandol, sefme- ma untuk gonore, terutama bila telah timbul
tazol dan sefurok­sim lebih aktif terhadap resistensi terhadap senyawa fluorkuinolon
kuman Gram-negatif, termasuk H. in- (siprofloksasin).13 Sefoksi­tin digunakan pada
fluenzae, Proteus, Klebsiella, gonococci infeksi Bacteroides fragilis.
dan kuman-kuman yang resisten ter-
hadap amoksisilin. Obat-obat ini tahan Zat-zat gen-4 dapat digunakan bila di-
terhadap laktama­se. Khasi­atnya terha- butuhkan efektivitas lebih besar pada infeksi
dap kuman Gram-positif (Staph. dan dengan kuman Gram-positif.
Strep.) lebih kurang sama.
c. generasi ke-3: sefoperazon, sefotaksim Kinetik. Resorpsi obat oral dari usus ber-
(Claforan), seftizoksim (Cefizox), seftri­akson langsung praktis lengkap dan cepat, bentuk
(Rocephin), sefotiam (Cefradol), sefiksim ester dari sefuroksim (-axetil) lebih aktif. PP-nya
(Sofix), sefpodoksim (Banan) dan sefprozil bervariasi antara 14-90%; plasma-t½-nya ter-
(Cefzil). Aktivitasnya terhadap kuman letak antara 30 -150 menit. Distribusi­nya ke
Gram-negatif lebih kuat dan lebih luas jaringan dan cairan tubuh baik, tetapi penetra­si
lagi serta meli­puti Pseudomonas dan ke otak, mata dan CCS buruk, kecuali sefotak­
Bacteroides, khususnya seftazidim. sim. Ekskresi dari kebanyakan sefalosporin
Resistensinya terhadap laktamase juga berlangsung melalui kemih praktis lengkap
lebih kuat, tetapi khasiatnya terhadap dan untuk lebih dari 80% dalam keadaan utuh,
stafilokok jauh lebih rendah. Tidak aktif mekanismenya adalah filtrasi glomeruler dan
terhadap MRSA dan MRSE. sekresi tubuler. Seperti penisilin, proses tera-
d. generasi ke-4: sefepim dan sefpirom. Obat- khir dapat dihambat oleh probenesid untuk
obat ini (1993) sangat resis­ten terhadap memperpanjang daya kerjanya.

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 78 25/04/2015 9:05:03


Bab 5: Antibiotika 79

Tabel 5-1: Sefalosporin dan aktivitasnya


Laktamase Gr.pos. Gr.neg Gonoc Pseudo
H.Influ monas
generasi-1 spektrum tidak tahan
sempit
sefadroksil Duricef o ++ - -
sefaleksin Ospexin o ++ - -
sefalotin Cephation p ++
sefradin Velosef op ++ ++ + -
sefazolin Biozolin p ++

generasi-2 aktif Gr.- agak tahan


sefaklor Ceclor o + +
sefamandol Dardokef p + +
sefmetazol Cefmetazon p + + + -
sefprozil Cefzil o + +
sefuroksim Zinacef p + + +
sefur.axetil Zinnat o + + +

generasi-3 spektr.luas sangat tahan


sefoperazon Cefobid p + + + +
sefotaksim Claforan p ++ + ++ +
sefotiam Cefradol p + ++
sefsulodin Ulfaret p + - + ++
seftazidim Fortum p + + + ++
seftizoksim Cefizox p ++ + ++ +
seftriakson Rocephin p ++ ++ ++ -

spektr.sedang
sefiksim Sofix o - ++ -
sefpodoksim Banan o -

generasi-4 spektr.luas sangat tahan


sefepim Maxipime p +++ ++ + ++
sefpirom Cefrom p +++ + + +

o = oral - : tidak aktif


p = parenter. +: aktif ++: sangat aktif

Efek samping. Pada umumnya, sama de­ faloridin dan sefalotin (dosis tinggi). Senyawa
ngan kelompok penisilin, tetapi lebih jarang dari generasi berikutnya jauh kurang
dan lebih ringan. Obat oral dapat menim- toksik bagi ginjal daripada, misalnya, ami-
bulkan terutama gangguan lambung-usus noglikosida dan polimiksin. Beberapa obat
(diare, nausea dan sebagainya), jarang sekali memperlihatkan reaksi-disulfiram bila di-
juga reaksi alergi (rash, urticaria). Alergi si- gunakan bersamaan dengan alkohol, yakni
lang dengan derivat penisi­lin dapat terjadi. sefamandol dan sefoperazon.
Nefrotoksisitas terutama terdapat pada
bebera­pa senyawa generasi-1, khususnya se-

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 79 25/04/2015 9:05:03


80 Seksi II: Kemoterapeutika

* Resistensi dapat timbul dengan cepat, rongga gendang (otitis media), yang se-
maka antibiotika ini sebaiknya jangan di- ring kali disebabkan oleh kuman tersebut.
gunakan sembarangan dan dicadangkan Dosis: oral 3 dd 250-500 mg a.c.
untuk infeksi berat. Resistensi-silang de­ * Sefradin (Velosef, Maxisporin) bukan
ngan penisilin pun dapat terjadi. derivat, tetapi struktur, khasiat dan
penggunaannya sangat mirip sefaleksin
Kehamilan dan laktasi. Sefalosporin dapat (1972). Lebih tahan terhadap laktama-
dengan mudah melintasi plasenta, tetapi se dan dapat digunakan sebagai injeksi.
kadarnya dalam darah janin lebih rendah Dosis: oral 2 dd 500 mg a.c., i.m./i.v. 4 dd
daripada dalam darah ibunya. Sefalotin dan 0,5-1 g.
sefaleksin telah digunakan selama kehamilan
tanpa adanya laporan efek buruk bagi bayi. 2. Sefamandol: Dardokef, Mandol.
Dari obat lainnya belum tersedia cukup Senyawa mandelat gen-2 (1977) dengan
data sedangkan percobaan binatang tidak gugusan tetrazolyl-S (cincin-5 dengan 4 atom-
memberikan indikasi negatif. Kebanyakan N). Zat ini baru menjadi aktif setelah dalam
sefalosporin dapat mencapai air susu ibu. tubuh dihidro­lisis menjadi sefaman­dol be-
Dari sefaklor, sefotaksim, seftriakson dan sef- bas. Digunakan i.m. dan i.v. pada berbagai
tazidim hanya dalam jumlah kecil, yang infeksi.
dianggap aman bagi bayi. Dari obat lainnya
belum terdapat kepastian mengenai keaman- * Sefaperazon (Cefobid) adalah juga se-
annya. nyawa tetrazolyl-S yang termasuk gen-3,
karena aktivitasnya lebih luas terhadap
kuman Gram-negatif, mis. Pseudomonas.
MONOGRAFI Digunakan a.l. pada gonore sebagai injeksi
i.m. single dose 1g.
1. Sefaleksin: Keforal, Ospexin, Tepaxin,
Madlexin 3. Sefuroksim: Zinacef.
Derivat tahan-asam pertama ini (1970) Sefalosporin generasi-2 ini (1977) ber­
juga tidak begitu peka terhadap penisilinase, khasiat terhadap kuman Gram-positif dan
maka aktivitasnya meliputi suku stafilokok sejumlah kuman Gram-negatif (H. influen-
yang resisten terhadap penisilin. Tidak aktif zae, Proteus sp. dan Klebsiella). Sefuroksim
terhadap kuman yang membentuk sefalospo- terutama digunakan pada infeksi sedang
rinase, misalnya gonococci, H. influenzae dan sampai agak berat dari saluran napas ba-
Pseudomonas. Sefaleksin terutama digunakan gian atas dan gonore dengan kuman yang
pada infeksi saluran kemih dan saluran napas memproduksi laktamase. Pada pembedahan
dengan dosis oral 4 dd 250-500 mg a.c. digunakan parenteral bersama metronidazol
sebagai profilaktikum terhadap infeksi oleh
* Sefadroksil (Duricef) adalah derivat kuman anaerob.
p-hidroksi (1977) dengan sifat dan Dosis: i.m./i.v. 3 dd 0,75 -1,5 g; gonore oral
penggunaan sama dengan sefaleksin. single dose 1000 mg.
Dianjurkan pula untuk pengobatan
radang hulu kerongkongan (sakit teng- * Sefuroksim-axetil(Zinnat) adalah bentuk-
gorok, pharyngitis) dan infeksi saluran ester inaktif, yang setelah resorpsi segera
kemih. Dosis: oral 2 dd 0,5-1 g a.c. dihidrolisis oleh mukosa usus dan darah
* Sefaklor (Ceclor) adalah derivat klor (1979) menjadi sefuroksim aktif. Resorpsi ber-
dari sefaleksin yang aktif terhadap H. in- langsung optimal (±55%) bila diminum
fluenzae (tetapi tidak sekuat amoksisi­lin). sesudah makan. Plasma-t½-nya 1-1,5 jam;
Oleh karenanya zat ini termasuk dalam ekskresinya untuk 95% melalui kemih se-
generasi-2 dan terutama dianjurkan pada cara utuh.
infeksi saluran napas dan pada radang

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 80 25/04/2015 9:05:03


Bab 5: Antibiotika 81

Dosis: infeksi saluran napas (bronchitis), ini terutama digunakan pada infeksi be-
saluran kemih dan penyakit kulit: oral 2 dd rat dengan kuman Gram-negatif. Dosis:
250-500 mg p.c. Gonore: single dose 1 g (bersa- i.m./i.v. 2 dd 1 g.
ma probenesid 1 g), otitis media pada anak-anak
2 dd 125 -250 mg p.c.

4. Sefotaksim: Claforan. ANTIBIOTIKA LAKTAM


Derivat thiazolyl (cincin-5 dengan atom LAINNYA
N dan S) ini dari gen-3 (1980) memiliki
sifat anti-laktamase kuat dan khasiat anti- 5. Aztreonam: Azactam.
Pseudomonas sedang. Sefotaksim terutama Monobaktam ini terdiri hanya atas satu
digunakan pada infek­si dengan kuman cincin-laktam (monosik­lis) tanpa gugusan
Gram-negatif, a.l. pada gonore i.m. single cincin lainnya, berlainan dengan zat-zat
dose 1g. penisilin/sefalosporin, oleh karena itu
dinamakan monobaktam. Aztreonam di-
* Seftriakson (Rocephin) adalah juga deri- hasilkan oleh antara lain Chromobacterium
vat-thiazolyl (1983) dari gen-­3 dengan sifat violaceum, tetapi sebagai obat dibuat
anti-laktamase dan anti-kuman Gram- secara sintetik (1986). Khusus bekerja terha-
negatif kuat, kecuali Pseudomonas. dap kuman Gram-negatif aerob, termasuk
Memiliki t½ lebih panjang daripada se- Pseudomonas, H. influenzae dan gonococci
falosporin lain, sehingga dapat diberikan yang resisten terhadap penisilinase. Tidak
satu kali sehari. aktif terhadap kuman Gram-positif dan an-
Obat ini juga digunakan pada gonore aerob. Berkhasi­at bakterisid berdasarkan
i.m. single dose 250 mg. mekanisme yang sama dengan penisi­lin
* Seftazidim: (Fortum) adalah generasi dan sefalosporin, yakni penghambatan sin-
ketiga antibiotik sefalosporin dan juga tesis dinding sel kuman.
merupakan derivat-thiazolyl (1983) yang Bersifat sangat resisten terhadap inak-
berkhasiat kuat terhadap Pseudom­onas. tivasi oleh enzim beta-laktamase. Khusus
Digunakan pada infeksi berat dengan digunakan pada infeksi saluran kemih.
kuman tersebut, a.l. dari saluran ke- Resorpsinya dari usus buruk sekali, maka
mih, sering pula dikombinasi dengan tidak digunakan per oral. Setelah injeksi
aminogliko­sida. Seftazidim juga digu- i.m/i.v. PP-nya rata-rata 50%, plasma-t½-nya
nakan profil­aktik pada bedah prostat. 1,5-2 jam, difusinya ke CCS baik, terutama
Dapat mencapai SSP sehingga juga pada meningitis. Ekskresinya 60-70% secara
digunakan pada meningitis akibat in- utuh lewat kemih dan ±12 % lewat tinja.
feksi dengan kuman Gram-negatif.Pada Efek sampingnya berupa gangguan lam-
dekade yll timbul masalah resistensi se- bung-usus, reaksi kulit, pusing, nyeri kepala
rius terhadap antibiotik ini akibat bakteri dan otot, demam, juga hepatitis dan kelainan
yang memprodusir “extended-spectrum hematologi. Untuk penggunaannya selama
beta-lactamase” dan mampu mengurai- kehamilan belum terdapat cukup data; obat
kannya. Untuk menghindari hal ini telah ini melintasi plasenta.
dikembangkan senyawa avibactam yang Dosis: infeksi saluran kemih 2-3 dd
dapat membloki­r betalaktamase terse- 0,5-1 g i.m./i.v. Infeksi sistemik lain (a.l.
but. Dosis seftazidim:i.m/i.v. 2 dd 0,5-1 g. Pseudomonas) 2-4 dd 1-2 g, bersama antibio­
* Sefepim (Maxipime) adalah derivat- tika lain. Gonore i.m. single-dose 1 g.
thiazolyl (1993) yang juga sangat aktif
terhadap Pseudomonas. Lagi pula lebih ta- 6. Imipenem: *Tienam
han laktamase daripada seftazidim dan Zat ini adalah antibiotikum beta-laktam
sefsulodin, maka sering dinamakan ge- sintetik (1985) dari kelompok karbapenem,
nerasi-ke 4 (seperti juga sefpirom). Obat juga disebut zat-zat thienamisin. Khasiat

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 81 25/04/2015 9:05:03


82 Seksi II: Kemoterapeutika

bakterisidnya berdasarkan perintangan diare, mual, muntah, sakit kepala dan


sintesis dinding sel kuman, seperti juga pe- gangguan kulit. Dosis: i.v. 1 dd 1000 mg,
nisilin dan sefalosporin. Spektrum kerjanya sering kali selama 3-14 hari.
luas, meliputi banyak kuman Gram-positif * Doripenem (Doribax) Antibiotikum
dan Gram-negatif termasuk Pseudomonas, beta-laktam yang ber­sifat bakterisid
Enterococcus dan Bacteroides, juga ku- ini juga termasuk dalam kelompok
man patogen anaerob. Tidak aktif terhadap karbapenem. Tidak peka terhadap ke-
MRSA, Clostridium difficile dan Chlamydia banyakan beta-laktamase dan memiliki
trachomatis. Tahan terhadap kebanyakan daya kerja broadspectrum yang meliputi
beta-laktamase kuman, tetapi bisa meng- bakteri Grampositif, Gramnegatif, bak-
induksi produksi enzim ini. Oleh enzim teri aerob maupun anaero­b. Sama
ginjal dehidropeptidase-1 dirombak men- seperti ertapenem resisten terhadap sta-
jadi metabolit nefrotoksik, maka hanya filokok-metisilinresisten, enterokok dan
digunakan terkombinasi dengan suatu Legionella.
penghambat enzim, yaitu cilastatin (+imipe- Dapat menembus berbagai cairan tubuh dan
nem = *Tienam). jaringan seperti jaringan uterus dan prostat
Penggunaan. Antibiotika ini digunakan serta jaringan kantong empedu.
terhadap banyak jenis infeksi (saluran na- Digunakan pada infeksi pneumoni noco-
pas dan saluran kemih, tulang, sendi, kulit somial, infeksi intra-abdominal dan infeksi
dan jaringan bagian lunak), terutama bila saluran urin yang berkomplikasi. Efek sam-
diperkirakan adanya bakteri Gram-negatif ping tersering adalah sakit kepala, flebitis,
multi-resisten dan infeksi campuran oleh kandidiasis oral dan infeksi jamur alat ke­
kuman aerob maupun anaerob. lamin wanita, mual, diare dan gangguan
Efek sampingnya sama dengan antibio- kulit. Dosis: tiap 8 jam 500-1000 mg selama
tika beta-laktam lainnya, yakni mual, 5-14 hari tergantung dari parahnya infeksi.
muntah dan diare. Berhubung imipenem
dapat mengakibatkan kejang-kejang, maka
tidak dapat digunakan untuk pengobatan C. AMINOGLIKOSIDA
meningitis. Sebagai penggantinya yang aman
adalah meropenem. Aminoglikosida dihasilkan oleh jenis-jenis
Dosis: terkombinasi dengan cilastatin i.v fungi Streptomyces dan Micromonospora.
sebagai infus 250 -1000 mg setiap 5 jam. Semua senyawa dan turunan semi-sintetik­
nya me­ngandung dua atau tiga gula-amino di
* Meropenem (Meronem) adalah derivat dalam molekul­nya yang saling terikat secara
(1994) dengan khasiat dan penggunaan glukosi­dis. Dengan adanya gugusan amino,
yang sama. Karena tahan terhadap enzim zat-zat ini bersifat basa lemah dan garam
ginjal, maka dapat digunakan sebagai sulfatnya yang digu­nakan dalam terapi mu-
obat tunggal, tanpa tambahan cilastatin. dah larut dalam air.
Penetrasinya ke dalam semua jaringan
baik, juga kedalam CCS, maka juga efektif Penggolongan. Aminoglikosida dapat dibagi
pada meningitis bakterial. Dosis: intravena atas dasar rumus kimianya, sebagai berikut.
atau infus 10-120 mg/kg dalam 3-4 dosis - streptomisin yang mengandung satu
atau setiap 8-12 jam. molekul gula-amino dalam mole­kulnya;
* Ertapenem (Invanz): bakter­i Gram­positif, - kanamisin dengan turunannya amikasin,
Gramnegatif dan anaerob peka terhadap dibekasin, gentami­sin dan turunannya
zat ini. Resisten adalah stafilokok-metisi- netilmisin dan tobramisin, yang semuanya
linresisten, enterokok, penyebab infeksi memiliki dua molekul gula yang di-
intra-abdominal, infeksi ginekologi akut, hubungkan oleh sikloheksan;
infeksi kulit dan jaringan lunak kaki - neomisin, framisetin dan paromomisin de­
(„kaki diabetik“). Efek samping sering kali ngan tiga gula-amino.

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 82 25/04/2015 9:05:03


Bab 5: Antibiotika 83

Spektrum-kerjanya luas dan meliputi ter­ suatu polipep­tida (poli­mik­sin, basitrasin).


utama banyak bacilli Gram-negatif, a.l. E. coli, Framisetin khusus diguna­kan secara topi­
H. influ­enzae, Kleb­siella, Proteus, Enterob­acter, kal. Jarang terdapat laporan mengenai reaksi
Salmo­nella dan Shigella. Obat ini juga aktif ter- hipersensitasi maupun hipersensitasi silang
hadap gonococ­ci dan sejumlah kuman Gram- pada cara penggunaan ini.
positif (antara lain Staph.aureus/epidermis).
Streptomisin, kanamisin dan amikasin aktif Efek samping. Semua aminoglikosida ter­
terhadap kuman ta­han-asam Mycobacterium utama pada penggunaan parenteral dapat
(tbc dan lepra). Amikasin dan tobramisin mengakibatkan kerusakan pada organ pen-
berkhasiat kuat terhadap Pseudomonas, se- dengaran dan keseimbangan (ototoksik)
dangkan gentamisin lebih lemah. Tidak terutama pada lansia, akibat kerusakan pada
aktif terhadap kuman anaerob. Amikasin saraf otak kedelapan. Gejalanya berupa ver-
memili­ki spektrum kerja yang paling luas, tigo, telinga berde-ngung (tinni­tus), bahkan
sedangkan aktivitas kerja gentamisin dan ketulian yang tidak rever­sibel. Netilmisin
tobrami­sin sangat mirip. kurang ototoksik dibandingkan dengan
Aktivitas bakterisidnya berdasarkan kha- obat-obat lainnya. Selain itu juga dapat me-
siatnya untuk menembus dinding bakteri rusak ginjal (nefrotoksis) secara reversibel
dan mengi­ka­t diri pada ribosom di dalam sel. karena ditimbun dalam sel-sel tubuler gin-
Proses translasi (RNA dan DNA) diganggu jal. Jarang terjadi blokade neuromusku­ler
sehing­ga biosintesis proteinnya dikacaukan. de­ngan kelemahan otot dan depresi per­
(Ribosom adalah partikel-partikel kecil dalam napa­san. Toksisitas untuk telinga dan ginjal
protoplasma sel yang kaya akan RNA, tem- tidak tergan­tung dari tingginya kadar dalam
pat terjadinya sintesis protein). Efek ini tidak da­rah, tetapi dari lamanya penggunaan ser-
saja terjadi pada fase pertumbuhan, tetapi ta jenis aminoglikosida. Maka sebaiknya
juga bila kuman tidak membelah diri. ditakarkan maksimal 1-2 x sehari!
Efek pasca-antibiotik. Aminoglikosida – Pada penggunaan oral dapat terjadi nausea,
ber­lainan dengan antibiotika lain sepert­i muntah dan diare, khususnya pada dosis
antibiotika betalaktam– setelah dihentika­n tinggi.
penggunaanya dan kadar darah­nya menu­run Resistensi dapat terjadi agak cepat akibat
sampai di bawah MIC-nya, masih memper- terbentukya enzim yang merombak struktur
tahankan efek an­tibiotiknya. Semakin besar antibiotikum. Informasi genetik bagi enzim-
dosis yang digunakan, semakin besar pula enzim itu dapat “ditulari” melalui plasmid,
“efek sisa” ini. sehingga resistensi dapat “menjalar“ ke ku-
man lain. Streptomisin dan kanamisin paling
Penggunaan. Streptomisin (dan kanamisin) sering menimbulkan resistensi, amikasin
hanya digunakan parenteral pada tuberkulo- paling jarang. Kombinasi dengan antibiotika be-
sa, dikombinasi dengan rifampisin, INH dan ta-laktam menghambat terjadinya resistensi.
pirazinamida. Juga bersamaan dengan ben- Di samping itu, kombinasi demikian juga sa-
zilpenisilin berkat efek potensiasi pada infeksi ling memperkuat daya kerjanya (potensiasi).
Streptokok atau Enterokok (endocarditis). *Resistensi silang sering terjadi, kecuali
Gentamisin dan tobramisin sering digunakan dengan amikasin dan netilmisin.
bersamaan suatu penisilin atau sefalosporin
pada infeksi dengan Pseudom­onas. Amikasin Kehamilan dan laktasi. Aminoglikosida da-
terutama dicadangkan untuk kasus bilama- pat melintasi plasenta dan merusak ginjal serta
na terda­pat resistensi bagi aminoglikosida menimbulkan ketulian pada bayi. Maka tidak
lainnya. dianjurkan selama kehamilan. Obat-obat ini
Topikal. Gentamisin, tobramisin dan neomisin mencapai air susu ibu dalam jumlah kecil dan
selain secara siste­mik juga sering diguna- aman diberikan selama laktas­i.
kan topikal sebagai salep atau tetes mata/
telinga, sering kali dikombinasi dengan

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 83 25/04/2015 9:05:03


84 Seksi II: Kemoterapeutika

MONOGRAFI
* Tobramisin (Optosin, Obracin) ada­la­­h de-
1. Streptomisin (F.I.). rivat yang dihasil­kan oleh Streptomyces
Streptomisin diperoleh dari Streptomyces tenebrarius (1974). Spektrum antimi­
griseus oleh Waksman (1943) dan sege- kroba­nya mirip gentamisin, tetapi kha-
ra digunakan sebagai obat tuberkulosid. siat anti-Pseudomonasnya in vitro
Penggunaannya pada terapi TBC sebagai lebih kuat. Digunakan pada infeksi
obat pilihan utama sudah lama terdesak oleh Pseudomonas yang resisten untuk genta-
obat-obat primer lainnya berhubung toksisi- misin. Kadarnya dalam kemih sangat
tasnya, lihat Bab 9, Obat tuber­kulosa. Hanya tinggi karena diekskresi untuk ±90% se-
bila terdapat resistensi atau intoleransi bagi cara utuh. Plasma-t½-nya 2-3 jam. Efek
obat-obat tersebut, streptomisin masih digu- sampingnya pada umumnya lebih ringan.
nakan. Dosis: i.m./i.v.3-5 mg/kg/hari dalam 2-3
Resorpsinya dari usus praktis nihil, dosis. Salep dan tetes mata 0,3%.
di­stribusinya ke jaringan dan CCS buruk, te- * Netilmisin (Netromycin) adalah senyawa
tapi dapat melintasi plasenta. PP-nya ±35%, semi-sintetik (1981) dengan struktur dan
plasma-t½-nya 2-3 jam, ekskresinya lewat spektrum kerja kurang lebih sama de­
ginjal rata-rata 60% dalam bentuk utuh. ngan gentamisin. Aktivi­tasnya in vitro
Efek sampingya terhadap ginjal dan organ terhadap Pseudomonas 2-3 kali lebih
pendengaran merupakan hambatan serius. lemah daripada tobramisin. Terdapat
Ketulian sering kali tidak reversibel pada indikasi bahwa obat ini lebih ringan oto-
anak-anak kecil dan orang di atas usia 40 toksisitasnya daripada aminoglikosi­da
tahun. lain.
Dosis: TBC tergantung dari usia i.m. 1 Dosis: i.m./i.v. 2-3 dd 1,5 - 2 mg/kg (garam
dd 0,5-1 g selama maksimal 2 bulan, selalu sulfat).
dikombinasi dengan obat-obat lain. Pada
sampar (pest/plague, disebabkan oleh Yersinia 3. Amikasin: Amikin, Amukin.
pestis): i.m. 1dd 1-2 g. Derivat kanamisin semi-sintetik ini
(1976) memiliki spektrum kerja terlua­s
2. Gentamisin: Garamycin, Gentamerck. dari semua aminoglikosida, termasuk ter-
Diperoleh dari Micromonospora purpurea hadap Mycobacteria. Aktivitas­nya bagi
dan M. echinospo­ra (1963). Berkhasiat terha- Pseudomonas paling kuat, tetapi ter­hadap
dap Pseudomonas, Proteus dan Stafilokok basil Gram-negatif lainnya 2-3 kali lebih
yang resisten terhadap penisilin dan metisi- lemah (kecuali Mycobacterium). Amikasin
lin (MRSA). Maka obat ini sering digunakan juga aktif terhadap suku-suk­u yang resisten
pada infeksi dengan kuman-kuman terse- untuk gentamisin dan tobramisin. Zat ini
but, juga sering kali dikom­binasi dengan terutama digunakan untuk terapi singkat
suatu sefalosporin gen-3. Tidak aktif terha- pada infeksi yang resisten terhadap amino-
dap mycobac­terium, streptokok dan kuman glikosida lain. Untuk menghindari resisten-
anaerob. PP-nya di atas 25%, plasma-t½-nya si, jangan digunakan lebih lama dari 10 hari.
2-3 jam, ekskresinya rata-rata 70% melalui Distribusinya ke organ dan cairan tubuh
kemih dalam keadaan utuh. Efek samping- baik, kecuali ke CCS. Tetapi bila selaput
nya lebih ringan daripada streptomisin dan otak meradang (meningitis), kadarnya dalam
kanami­sin, agak jarang mengganggu pen- CCS dapat mencapai 50% dari kadar darah.
dengaran tetapi adakalanya menimbulkan Ekskresinya lewat kemih untuk lebih dari
gangguan alat keseimbangan. 94% dalam keadaan utuh.
Dosis: i.m./i.v. 3-5 mg/kg/hari dalam 2-3 Efek sampingnya lebih ringan daripada
dosis (garam sulfat). Krem 0,1%, salep mata obat-­obat lainnya
dan tetes mata 0,3 %: 4-6 dd 1-2 tetes (Gara­ Dosis: i.m./i.v. 15 mg/kg/hari
my­cin).

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 84 25/04/2015 9:05:03


Bab 5: Antibiotika 85

* Kanamisin (Kanoxin) adalah senyawa


induk amika­sin yang dihasilkan oleh * Framisetin (*Sofradex, *Topifram) diperoleh
Streptomyces kanamyceticus (Umezawa, dari Strept. decaris dan praktis identik de­
1958). Sifatnya mirip streptomisin, ngan neomisin B. Obat ini tidak digunakan
spektrum kerjanya lebih luas, terma- sistemik, karena sangat ototoksik (ketulian
suk Mycobacterium tuberculosa yang irreversibel). Framisetin hanya digunakan
resisten untuk strepto­misin. Antibiotik dalam salep, tetes mata/telinga atau se-
ini juga dapat menimbulkan resistensi bagai kasa yang diimpregnasi (Sofratulle).
dengan cepat. Penggunaannya terhadap Dalam tetes mata, zat ini diperkirakan
TBC sudah praktis ditinggalkan dengan kurang toksik bagi sel dan lebih jarang
adanya obat TBC yang lebih kuat dan ku- menimbulkan radang daripada neomisin,
rang toksik. terutama pada penggunaan lama.
Dosis: infeksi usus/disentri basiler oral 50-
100 mg/kg/hari dalam 3-4 dosis, i.m./i.v. 15
mg/kg/hari dalam 2-4 dosis, maksimal 1 g 5. Paromomisin:Gabbroral, Humatin.
sehari (garam sulfat). Dihasilkan oleh Streptomyces rimosus
(1960) dan praktis tidak diabsorpsi oleh
4. Neomisin: Neobiotic, *Otosporin, *Nebacetin. usus, maka hanya digunakan secara oral
Campuran dari neomisin A, B dan C ini pada infeksi usus (antara lain disentri ame-
diperoleh dari Streptomy­ces fradiae (1949) da- ba), juga untuk mensterilkan usus sebelum
lam perbandingan lebih kurang 2 : 85 : 13. pembedahan. Paromomisin terlampau oto-
Neomi­sin A adalah inaktif. Zat ini berkha­siat toksik untuk digunakan paren­teral. Pada
lebih kuat daripada semua aminoglikosida penggunaan lama dapat terjadi gangguan
terhadap kuman usus, sedangkan resorpsi- absorp­si gizi.
nya hanya 3%. Dosis: disentri amuba oral 35 mg/kg/hari
Penggunaan. Tidak digunakan secar­a dalam 3 dosis selama 5-10 hari (garam sul­
parenter­al karena toksisi­tasnya yang terkuat fat), cryptosporidiosis oral 4 dd 500-750 mg.
dari semua aminog­likosida, khususnya ketu-
lian irreversibel. Hanya digunakan per oral
untuk sterilisasi usus pra-bedah. Bila digu- D. TETRASIKLIN
nakan untuk waktu lama, neomisin dapat
mengakibat­kan perubahan mukosa usus de­ Senyawa tetrasiklin semula (1948) diper­
ngan terganggunya penye­rapan gizi (sindro- oleh dari Streptomyces aureofaciens
ma malabsorpsi). Walaupun sukar di­absorpsi, (klor­te­tra­siklin) dan Streptomyces rimosus
penggunaan oral terus-menerus dapat (oksitetrasiklin). Setelah tahun 1960 zat in-
mengakibatkan ototoksisitas. Penggunaan duk tetrasiklin mulai dibuat seluruhnya
lain adalah pada hiperlipidemia untuk secara sintetik, yang kemudian disusul
menurunka­n kolesterol-LDL. Efek ini ber- oleh derivat -oksi dan -klor serta senyawa
dasarkan pengikatan asam kolat di usus long-acting doksisiklin dan mino­siklin.
halus, yang menyebab­kan berkurangnya Khasiatnya bakteriostatik, hanya melalui
absorpsi kolesterol. Selain itu, zat ini banyak injeksi intravena dapat di­capai kadar plas-
di­gunakan secara topikal pada conjuncti­vi­ ma yang bakterisid lemah. Mekanisme
tis dan otitis media dikombi­na­si dengan anti- kerjanya berdasarkan diganggunya sintesis
biotika lain untuk memper­lambat timbul­nya protein kuman. Spektrum antibakterinya luas
resis­tensi dan memperluas daya kerjany­a. dan meliputi banyak cocci Gram-positif
Misalnya, dikombinasi dengan basitrasin dan Gram-negatif serta kebanyakan bacilli.
(salep mata Nebacetin) dan polimik­sin B Tidak efektif terhadap Pseudomonas dan
(tetes kuping Otospo­rin). Proteus, tetapi aktif terhadap mikroba khu-
Dosis: pada hiperkolesterolemia primer sus seperti Chlamydia trachoma­tis (penyebab
oral 0,5-2 g sehari dalam 2-3 dosis. penyakit mata trachoma dan penyakit kela­

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 85 25/04/2015 9:05:03


86 Seksi II: Kemoterapeutika

min), Rickettsiae (scrubtyphus), spirokheta si ke dalam jaringan agak baik berkat sifat
(sifilis, framboesia), leptospirae (penyakit Weil), lipofil­nya dengan afinitas khusus untuk tu-
Actinomyces dan beberapa protozoa (amu- lang, gigi, kuku, kulit meradang, mata dan
ba). prostat. Difusinya ke dalam CCS buruk,
kecuali mungkin minosik­lin. Ekskresi
Kimia. Semua tetrasiklin berwarna kuning tetra­siklin teruta­ma secara utuh melalui
dan bersifat amfoter, garamnya dengan ginjal, maka kadarnya dalam kemih ting-
klorida/fosfat paling banyak digunakan. gi. Doksisiklin dan minosiklin terutama
Larutan garam tersebut hanya stabil pada diekskresi melalui empedu dan tinja. Berkat
pH < 2 dan terurai pesat pada pH lebih siklus enterohe­patik ini, kadarnya dalam em-
tinggi. Begitu pula kapsul yang disimpan di pedu tinggi sekali.
tempat panas dan lembap mudah terurai, ter- Efek samping. Pada umumnya antibiotika
utama di bawah pengaruh cahaya. Produk golongan tetrasiklin merupakan obat yang
penguraiannya epi- dan anhidrotetrasiklin ber- aman, walaupun dapat memperburuk kon-
sifat sangat toksik bagi ginjal. Oleh karena disi gagal ginjal yang sudah ada. Dalam
itu, suspensi atau kapsul tetrasiklin yang su- hal ini doksisiklin lebih aman daripada se-
dah tersimpan lama atau sudah berwarna kuning nyawa-senyawa lain dalam kelompoknya.
tua sampai cokelat tidak boleh diminum lagi! Pada penggunaan oral sering kali terjadi
gangguan lambung-usus (mual, muntah,
Penggunaan. Berhubung kegiatan anti­ diare). Penyebabnya adalah rangsangan
bakterinya yang luas, tetrasiklin sejak kimiawi terhadap mukosa lambung dan/
lama sekali merupakan obat terpilih untuk atau perubahan flora usus oleh bagian obat
banyak infeksi akibat bermacam-macam yang tak diserap, terutama pada tetrasiklin.
kuman, terutama infeksi campuran. Akan Hal terakhir juga dapat menimbulkan supra-
tetapi, karena perkembangan resistensi dan infeksi oleh antara lain jamur Candida albicans
efek sampingnya pada penggunaan selama (dengan gejala mulut dan tenggoro­k nyeri,
kehamilan dan pada anak kecil, maka seka- gatal sekitar anus dan diare).
rang ini hanya dicadangkan untuk infeksi Efek samping yang lebih serius adalah
tertentu dan bila terdapat intoleransi bagi sifat penyerapannya pada jaringan tulang
antibiotika pilihan pertama. Antara lain di- dan gigi yang sedang tumbuh pada janin
gunakan pada infeksi saluran napas dan dan anak-anak. Pembentu­kan kompleks te-
paru-paru, saluran kemih, kulit dan mata. trasiklin-kalsiumfosfat dapat menimbulkan
Penggunaannya pada acne hebat berkat kha- gangguan pada struktur kristal dari gigi
siat menghambatnya aktivitas enzim lipase serta pewarnaan dengan titik-titik kuning-
dari kuman yang memegang peranan pen­ cokelat yang lebih mudah berlubang (caries).
ting pada acne (Propionibacter acnes). Pada Efek samping lain adalah fotosensitasi, yaitu
bronchitis kronis adakalanya tetrasiklin di- kulit menjadi peka terhadap cahaya, menja-
gunakan sebagai profilaksis serangan akut. di kemerah-merahan dan gatal-gatal. Oleh
Kinetik. Resorpsi tetrasi­klin dari usus pada karena itu selama terapi dengan tetrasiklin,
perut kosong adalah ±75% dan agak lam- hendaknya jangan terkena sinar matahari
bat. Baru setelah 3-4 jam terca­pai kadar yang kuat.
puncak dalam darah. Penge­cualian adalah Kehamilan Karena penghambatan pemben-
doksi­siklin dan mino­siklin yang diserap baik tukan tulang yang mengaki­batkan tulang
sekali (90-100%), juga bila diminum bersa- menjadi lebih rapuh dan kalsifikasi gigi
maan dengan maka­nan. PP paling tinggi terpen­garuh secara buruk, semua tetrasi­klin
adalah pada doksi­siklin (±90%), lalu mino- tidak boleh diberikan setelah bulan keempat
ksiklin (75%), disusul oleh oksite­tra­siklin dari kehamilan. Begitu pula tidak bagi wani-
(35%). Plasma-t½ TC dan OTC berkisar anta- ta yang menyusui dan pada anak-anak sampai
ra 9 jam, rata-rata 18 jam untuk minosiklin usia 8 tahun.
dan 23 jam untuk doksi­siklin. Daya penetra-

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 86 25/04/2015 9:05:03


Bab 5: Antibiotika 87

Interaksi. Tetrasiklin membentuk kompleks seperti bismutsitrat, metronidazol dan ome-


tak-larut dengan sediaan besi, aluminium, prazol (lihat Bab 16, Obat-obat Lambung).
mag­nesium dan kalsium, sehingga resorp­sinya Adakalanya tetrasiklin digunakan pada ma-
dari usus gagal. Oleh karena itu tetrasiklin, laria, bersama kinin. Juga digunakan pada
terkecuali doksisiklin dan minosik­lin, tidak disenteri basiler, tetapi untuk disenteri ame-
boleh diminum bersamaan dengan makan- ba bukan merupakan pilih­an pertam­a.
an (khususnya susu) atau antasida. TC, Pada infeksi berat dapat diberikan secara
OTC dan minosiklin dapat menghambat i.v. atau i.m. Secara topikal digunakan seba-
hidrolisa dari 'conju­gated estrogen‘ dalam gai salep kulit 3%, salep mata 1% dan tetes
usus. Turunnya kadar estrogen dalam darah mata 0,5%.
dapat menimbulkan "spotting‘ setelah peng- Dosis: infeksi umum 4 dd 250-500 mg (ga-
gunaan antikonseptiva yang mengandung ram HCl/fosfat) 1 jam a.c. atau 2 jam p.c..
etinilestradiol atau mestranol. Infeksi Chlamydia: 4 dd 500 mg selama 7 hari,
acne 3-4 dd 250 mg selama 1 bulan, setiap
Resistensi semakin sering terjadi mela- minggu dikurangi dengan 250 mg sam-
lui R-plasmid (ekstrakro­mosomal). Banyak pai tercapai stabilisasi (selama 3-6 bulan).
stafilokok dan streptokok sudah menjadi Malaria: 4 dd 250-500 mg selama 7-10 hari
resis­ten, begitu pula kebanyakan kuman dikombinasi dengan kinin. Infeksi H. pylo­ri:
Gram-negatif (Pseudomonas, Proteus, 4 dd 500 mg selama 1-2 minggu.
Klebsiella, Enterobacter, Serratia). Antara
masing-masing derivat tetrasiklin terda- * Oksitetrasiklin (OTC, Terramycin) ada-
pat resistensi-silang, kecuali minosiklin lah derivat-oksi (1950) dengan sifat dan
terhada­p Staphylococcus aureus. penggunaan yang sama.
Dosis: 4 dd 250-500 mg (garam HCl) 1 jam
a.c. atau 2 jam p.c.
MONOGRAFI * Tigesiklin (Tygacil) antibiotika glisilsi-
klin ini secara struktural mirip dengan
1. Tetrasiklin: TC, Achromycin, Hostacycline, kelompok tetrasiklin dan bersifat bak-
Steclin. teriostatik. Bakteri yang peka terhadap
Digunakan per oral dan juga paren­teral. antibiotikum ini adalah Stafilokokus
Absorpsinya dari saluran cerna dihambat aureus, Streptokoki, Escherichia coli dan
oleh a.l. ion-ion kalsium (susu), magnesium Klebsiela, tetapi Ps. aeruginosa tidak
(antasida), makanan dan sediaan yang peka.
mengandung besi. Merupakan obat pilihan Efek samping sama seperti tetrasiklin, anta-
terhadap infeksi-infeksi yang diakibatkan ra lain pewarnaan permanen pada gigi dan
oleh organisme intraseluler, karena dapat gangguan perkembangan tulang janin se-
menembus makrofag dengan baik, mis. in- lama pertengahan terakhir dari kehamilan.
feksi dengan chlamydia (trachoma, urethritis), Dosis: sebagai larutan infus permulaan 100
rickettsia (demam Q) dan terhadap Lyme di- mg disusul dengan 50 mg tiap 12 jam selama
sease. Penggunaan yang meluas akhir-akhir 5-14 hari.
ini menyebabkan timbulnya banyak kuman
resisten seperti stafilokoki, streptokoki, 2. Doksisiklin: Vibramycin, Dumoxin, Doxin,
pneumokoki dan kuman coliform. Siclidon.
Selain pada infeksi saluran napas dan Derivat long-acting ini (1966) berkhasiat
acne, tetrasiklin juga digunakan pada infeksi bakteriostatik terhadap banyak kuman yang
saluran kemih berhubung kadarnya yang resisten untuk TC atau penisilin. Resorpsinya
tinggi dalam kemih (sampai 60%). Pada dari usus hampir lengkap, maka tidak mem-
eradikasi Helicobacter pylori (penyebab tu- bahayakan terganggunya flora usus. BA-nya
kak usus/lambung), tetrasiklin merupakan tidak dipenga­ruhi oleh makanan atau susu
salah satu obatnya bersama obat-obat lain seperti TC dan OTC, tetapi tetap tidak boleh

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 87 25/04/2015 9:05:03


88 Seksi II: Kemoterapeutika

dikombina­si dengan logam berat (besi, bis- dan diritromisin (DM).


mut dan aluminium). Spiramisin dianggap termasuk kelompo­k ini
Masa paruhnya panjang (14-17 jam), karena rumus bangunnya yang serupa, yaitu
maka cukup ditakarkan 1 x sehari 100 mg cincin lakton besar (makro) padamana terikat
setelah diawali dengan 'loading-dose‘ dari turunan gula. Linko­misin dan klindamisin
200 mg. Karena pentakaran yang sederhana secara kimiawi berbeda dengan eritromisin,
ini doksisiklin sering kali diguna­kan pada tetapi mirip sekali menge­nai aktivi­tas, meka-
banyak infeksi, termasuk penyakit kelamin nisme kerja dan pola resistensi­nya, bahkan
(gonore, sifilis dan chlamydia). Adakalanya terdapat resis­tensi silang dan antagonis­me
zat ini juga digunakan pada malaria dan dengan­ny­a.
profilaksisnya.
Dosis: infeksi umum/malaria (bersama Aktivitas. Eritromisin bekerja bakteriostatik
kinin): dimulai dengan 200 mg, kemudian 1 terhadap teruta­ma bakte­ri Gram-positif dan
dd 100 mg (garam hyclate/HCl) selama 7-10 spektrum kerjanya mirip penisi­lin-G, oleh
hari. Anak-anak semula 4 mg/kg, lalu 2 mg/ karena itu dapat digunakan oleh penderita
kg/hari. Gonore, chlamy­dia: 2 dd 100 mg se- yang alergis terhadap penisilin. Mekanis­
lama 7 hari, sifilis: 1 dd 200 mg selama 15-30 me kerjanya sama seperti tetrasiklin, yaitu
hari atau 300 mg/hari selama 10 hari. Malaria melalui pengikatan reversibel pada ribosom
profilaksis: di atas 12 tahun 1 dd 100 mg. Pada kuman, sehingga sintesis proteinnya di-
infeksi berat, doksisiklin diberikan secara i.v./ rintangi. Bila digunakan terlalu lama atau
infus. sering dapat terjadi resistensi. Absorp­sinya
Perhatian! Doksisiklin (dan derivat- tidak tera­tur, agak sering menimbulkan efek
derivatnya) dapat menimbulkan borok samping saluran cerna, sedangkan masa
kerongkongan bila ditelan pada ke­adaan paruhnya singkat, maka perlu ditakar­kan
berbaring atau dengan terlampau sedikit air! sampai 4x sehari.

* Minosiklin (Minocin) juga merupakan Penggunaan. Eritromisin merupakan pi-


derivat long-acting (1972) yang diresorp- lihan pertama pada khusus­nya infeksi
si hampir lengkap dari usus. Sifatnya paru-paru dengan Legio­nella pneu­mophi­la
mirip doksisiklin. Bersifat lipo­fil, maka (penya­kit vete­ran) dan Mycoplasma pneumo-
penetrasinya ke dalam CCS baik, juga ke niae (radang paru 'atipis'- tidak khas), juga
dalam liur dan kulit, maka dianjurkan pada infeksi usus dengan Campy­lobacter je-
pada meningitis, bronchitis kronis dan juni (lihat Bab 18, Obat-obat Diare). Pada
acne. Lebih sering menimbulkan efek infeksi lain (saluran napas, kulit) khusus
samping seperti mual dan muntah, juga digunakan sebagai pilihan kedua bilamana
gangguan vestibuler (organ keseimbang­ terdapat resistensi atau hiper­sen­sitivas un-
an) dengan gejala pusing tujuh keliling. tuk penisilin. Pada indika­si tertentu, seperti
Dosis: infeksi umum semula 200 mg, ke- bacteremia (sepsis) serta endocar­ditis dan pada
mudian 1 dd 100 mg selama 5 -10 hari, gonore pasien dengan granu­locytope­nia (daya tang-
semula 200 mg, lalu 2 dd 100 mg selama 4-6 kis berku­rang) atau usia lanjut sebaiknya
hari. Acne: 1 dd 100 mg. digunakan antibiotika bakteri­sid, misalnya
penisi­lin atau sefalosporin.

E. MAKROLIDA DAN Kinetik. Derivat eritromisin memiliki sifat


farmakokinetik yang jauh lebih baik diban-
LINKOMISIN dingkan eritro­misin. Antara lain resorp­si­nya
dari usus lebih tinggi karena lebih tahan
Kelompok antibiotika ini terdiri dari eritro­ asam dan begitu pula daya tembusnya ke
mi­sin (EM) dengan derivatnya klaritromisin jaringan dan intra-seluler . Di samping itu
(KM), roksitromi­sin (RM), azitro­misin (AM), juga t½-nya lebih panjang yang memung-

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 88 25/04/2015 9:05:03


Bab 5: Antibiotika 89

kinkan pemberian dosis hanya 1 atau 2 kali raiannya oleh asam lambung. Lebih jarang
sehari dengan kesetiaan terapi mening­kat. nyeri kepala dan reaksi kulit. EM pada dosis
Roksitromisin (t½ = 11 j) dan klaritromisin (t½ tinggi dapat menimbulkan ketulian reversi-
= 4 j) dosisnya 2x sehari, sedangkan azitromi- bel, mungkin akibat pengaruhnya terhadap
sin (t½ =13 j) dan diritromisin (t½ = 44 j) hanya SSS.
satu kali sehari. Pada umumnya derivat EM Semua makrolida dapat mengganggu
mengakibatkan keluhan lambung-usus lebih fungsi hati, yang tampak sebagai pening­
ringan. katan nilai-nilai enzim tertentu dalam
Azitromisin juga aktif terhadap bebera- serum. Juga nyeri kepala dan pusing dapat
pa kuman Gram-nega­tif, a.l. H. influen­zae, terjadi. EM dan RM dapat mengakibatkan
pengakibat infeksi saluran napas. AM dan reaksi alergi.
KM efektif pula terhadap beberapa kuman Interaksi dengan obat-obat lain dapat
yang sering kali meng­hinggapi pasien AIDS, ter­jadi. Atas dasar pengi­katan pada cyto-
yakni Toxoplasma gondii (toxoplasmo­sis) dan chrom P450, eritromisin memperlihatkan
Mycobacterium avium intracellulare (penyebab peng­hambatan enzimatik dari metabolisme
semacam radang paru-paru). teofilin, karbamaze­pin, kumarin, rifampisin,
BA-nya tergantung dari formulasi (cara astemizol, terfenadin dan siklospo­rin, sehing-
pembua­tan), bentuk garam atau ester. ga mengakibatkan akumulasi (warfarin!).
Makanan memperburuk resorpsinya, maka Interaksi ini baru menjadi nyata pada dosis
sebaik­nya diminum pada saat perut kosong, tinggi dan penggun­aan lama. Pemben­
seperti juga dengan roksitro­misin dan azi- tu­kan kompleks dengan enzim tersebut
tromisin (37%); BA klaritromisin (55%) tidak terjadi pada deri­vatnya. Hanya KM
dan diritromisin tidak dipengaru­hi oleh berinteraksi secara signifikan dengan
makana­n. karba­maze­pin. EM dan KM dapat mening-
Pengikatan pada protein (PP). Roksit­romisin katkan kadar plasma dari digok­sin melalui
memiliki BA yang ter­tinggi, rata-rata 80%, perintangan sejenis kuman tertentu yang
tetapi keuntun­gan ini ditiadakan oleh PP mengin­akti­vasi digoksin dalam usus. KM
yang tinggi pula, ±85%. PP dari EM, KM, dan RM tidak dapat dikombinasi dengan
AM dan DM adalah masing-masing ±30, ergotamin, karena menimbulkan kejang ar-
55, 7-50% (tergantung dari kadar serumnya) teri dan reaksi ischemia.
dan 22%. Kehamilan dan laktasi. Eritro­misin dapat
Kadar jarin­gan. Pada umumnya penetra- diberikan dengan aman, sedangkan bagi
si ke dalam jaringan dan organ baik, maka deri­vatnya belum ada kepastian. Ada ke-
terutama kadar intraseluler tinggi. Hal ini mungkinan RM dapat diminum selama
mungkin menjelaskan efektivitasnya ter­ menyu­sui. KM ternyata meng­ganggu per-
hadap infeksi dengan kuman intrasel, kembangan janin hewan percobaan, maka
seperti Legionella, Mycoplasma dan Chlamydia. sebaiknya jangan digunakan pada trimester
Infeksi dengan kebanyakan kuman lainnya pertama kehamilan.
ber­langsung di luar sel.
Metabolisme. Semua makrolida diuraika­n da-
lam hati, sebagi­an oleh sistem enzim oksidatif MONOGRAFI
cytochrom-P450, menjadi metabolit inak­tif.
Pengecualian adalah metab­olit-OH dari KM 1. Eritromi­sin: E­rythrocin, Eryc.
dengan aktivitas cukup baik. Ekskresinya ber­ Diha­silkan oleh Strepto­myces erythr­eus (Fili­
langsung melalui empedu, tinja serta kemih, pina, 1952). Eritromi­sin diuraikan oleh asam
terutama dalam bentuk inaktif. lambung, maka harus diberi­kan dalam se-
Efek samping  Yang terpenting terhadap diaan enteric coated (dengan selaput tahan
lam­bung-usus berupa diare, nyeri perut, asam) atau sebagai garam atau esternya (stea-
nausea dan kadang-kadang muntah, yang rat dan etilsuk­si­nat).
terutama nampak pada EM akibat pengu- Dosis: oral 2-4 dd 250-500 mg pada saat

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 89 25/04/2015 9:05:03


90 Seksi II: Kemoterapeutika

perut kosong, untuk anak-anak 20-40mg/ ­pula kadarnya dalam lekosit, makrofag dan
kg b.b./h­ari selama maksimal 7 hari. Untuk fibroblas lebih tinggi daripada eritromisin.
acne: lotion 2% + propilenglikol dalam alko- Masa paruhnya sangat panjang (40-60 jam).
hol dilutum (Eryderm, Abbott). Dianjurkan pada infeksi saluran napas,
kulit dan otot, infeksi saluran kemih dan
* Roksitromisin(Rulid) adalah derivat semi juga pada infeksi dengan Mycobacterium
sin­tetik (1989) yang tahan asam, maka re- avium pada pasien HIV. Dewasa ini digu-
sorpsinya juga lebih baik. Kadarnya dalam nakan untuk pengobatan trachoma, suatu
darah dan jaringan (a.l. di tonsil, paru-paru penyakit mata (terutama pada anak-anak)
dan prostat) lebih kurang 4x lebih tinggi akibat infeksi oleh Chlamydia trachomatis,
daripada EM, begitu pula kadar intra­selnya. yang merupakan sebab utama kebutaan di
Aktivi­tasnya in vitro terhadap Legionella le- seluruh dunia. Trachoma merupakan suatu
bih kuat daripada EM. penyakit akibat kemiskinan yang terutama
Efek sampingnya di lam­bung-usus jauh le- terdapat di daerah tropik dan Timur Tengah.
bih ringan, tetapi reaksi alergi sering kali Selain itu Chlamydia juga sering kali timbul
di­laporkan. bersamaan dengan penyakit ke­lamin lain
Dosis: Berhubung masa paruh­nya pan­jang, yaitu gonore.
lebih kurang 11 jam (anak-anak 20 jam), maka Dosis: 1 dd 500 mg 1 jam a.c atau 2 jam p.c.
dosis­nya dapat diba­tasi pada 2 dd 150 mg a.c. selama 3 hari. Pada infeksi penyakit kelamin
Anak-anak di atas 6 th: 5 mg/kg/hari dalam dengan Chlamydia ternyata 1 dd 1000 mg
2 dosis setiap 12 jam, selama 7-10 hari. sangat efektif. M. avium intercellulare: 1 x se-
minggu 1200 mg.
* Klarit­romisin(Abbotic) adalah derivat
6-O-metil (1990) yang sama efektivitas­nya 3. Spiramisin (Rovamycin, Spiradan)
dengan EM (dan amoksisilin) pada infeksi Terdiri dari campuran 3 zat spiramisin I,
saluran napas bawah akibat Legionella. Dari II dan III, yang dibentuk oleh Streptomyces
3 metabolit­nya hanya turunan 14-OH-nya ambofaciens (1955). Spektrum kerja­nya mirip
aktif secara biologis. eritromisin hanya lebih lemah. Penetrasi dan
Sering digunakan sebagai unsur ketiga konsen­tra­sinya dalam jaringan mulut, teng-
dalam triple terapi untuk memberantas Helico- gorok dan saluran napas baik. Maka khusus
bacter pylori, bersama suatu protonpump in- dianjurkan untuk pengobatan infeksi di
hibitor dan metronidazol, Lihat Bab 16, Obat- tempat-tempat tersebut yang sering kali su-
obat Lambung. kar dicapai oleh antibiotika lain. Begitu pula
Merupakan penghambat kuat dari enzim terhadap toksoplasmosis pada wanita hamil
CYP3A4 dalam hati sehingga meningkatkan dan bayi sebagai alterna­tif bagi sulfadiazin
kadar dari obat-obat hipertensi yang banyak dan pirimetamin. Resorp­sinya tidak konstan,
digunakan seperti amlodipin dan nifedipin PP-nya 30% dan masa paruhnya 4-8 jam ter-
(Koopmans, R. Claritromycine met calcium- gantung dari dosis.
antagonisten leidt tot ernstige problemen Efek sampingnya ringan. Rasanya sangat
NTvG 2014;158) pahit. Wanita hamil dapat minum obat ini,
Dosis: 2 dd 250-500 mg selama 6-14 hari, tetapi tidak dianjurkan selama masa laktasi
anak-anak 7,5 mg/kg 2 dd selama 5-10 hari. karena kadarnya dalam ASI sangat tinggi.
Diminum sebe­lum makan. Dosis: oral 4 dd 0,5-1 g, anak-anak 50-100
mg/kg/hari selama 5 hari, untuk toksoplas-
2. Azitromisin: Zithromax, Binozyt mosis selama 3-4 minggu.
Zat ini termasuk kelompok azalida, yakni
makrolida dengan atom-N di cincin lakton- 4. Linkomisin : Lincocin.
nya (1991). Azitromisin terikat sangat baik Dihasilkan oleh Streptomyces lincolnensis
pada jaringan, dengan kadar sampai 50 kali (AS 1960). Khasiatnya bakteriostatik de­
lebih besar daripada dalam plasma. Begitu ngan spektrum kerja lebih sempit daripada

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 90 25/04/2015 9:05:03


Bab 5: Antibiotika 91

makro­lida, terutama terhadap kuman Gram- F. POLIPEPTIDA


positif dan anaerob.
Berhubung efek sampingnya yang hebat Kelompok ini terdiri dari polimiksin B,
(colitis), di banyak negara kini hanya di- polimiksin E (= kolistin), basitrasin dan
gunakan bila terdapat resistensi terhadap gramisidin, yang bercirikan struktur poli-
antibio­tika lain. Misalnya, pada infeksi de­ peptida siklis dengan gugusan amino bebas.
ngan kuman anaerob, seperti Bacteroi­des Berlainan dengan antibiotika lainnya yang
yang sangat peka baginya. Berkat efek diperoleh dari jamur, obat-obat ini dihasil-
baiknya terhadap Propio­nibacter acnes, zat ini kan oleh sejenis bakteri. Polimiksin hanya
digunakan secara topikal pada acne. aktif terhadap kuman Gram-negatif terma-
Resorpsinya dari usus agak buruk, ±40%, suk Pseudomonas, sedangkan basitrasin dan
PP-nya ±45% , masa paruhnya ±5 jam dan gramisidin terutama aktif terhadap kuman
distribusinya ke seluruh jarin­gan sama Gram-positif.
baiknya dengan kloramfe­nikol. Ekskresinya Khasiat bakterisidnya berdasarkan aktivi-
sebagai metab­olit inaktif terutama mela- tas permu­kaan dan kemampuannya untuk
lui empedu dan tinja, hanya sebagian kecil melekatkan diri pada membran sel bakte­ri,
melalui kemih. sehingga permeabilitas sel meningkat dan
Efek sampingnya yang sering kali ter­jadi akhirnya sel meletus. Kerjanya tidak ter-
adalah gangguan lambung-usus, diare, gantung dari keadaan membelah tidaknya
mual dan muntah, jarang reaksi alergi ku- kuman, maka dapat dikombinasi dengan
lit. Lebih berat tetapi jarang adalah colitis antibiotika bakteriostatik, seperti kloramfe-
pseudo­membraneus, semacam radang usus nikol dan tetrasiklin.
besar yang diakibatkan oleh toksin dari ku- Penggunaan. Antibiotika ini sangat tok-
man Clostridium difficile. Kuman ini dapat sik bagi ginjal, polimik­sin juga bagi organ
berkembang cepat, karena kuman anaerob pendengaran. Oleh karena itu penggunaan
(yang bersaingan) telah dimusnahkan oleh parenter­alnya pada infeksi Pseudomonas
linkomisin. Coli­tis ini dapat diatasi dengan kini sudah ditinggalkan dengan tersedianya
vankomisin atau metronidazol. antibiotika lain yang lebih aman, seperti
Dosis: oral 3-4 dd 500 mg a.c., injeksi i.m.1- gentamisin dan sefalosporin.
2 dd 600 mg. Resorpsinya dari usus praktis nihil, maka
* Klindamisin (klorlinkosin, Dalacin-C) kini terutama diguna­kan secara topikal pada
pada garis besar­nya memiliki sifat dan infeksi kulit, mata dan telinga, sering kali
penggunaan yang sama dengan linko- bersama antibiotika lain atau zat kortikoid.
misin, hanya khasiatnya ±4 x lebih kuat.
Resorpsinya juga jauh lebih baik, sam- MONOGRAFI
pai 90%, juga pada lambung terisi. Masa
paruhnya ±3 jam. Klindamisin sudah ba- 1. Polimiksin B: *Otosporin, *Maxitrol.
nyak menggantikan senyawa indukny­a. Diperoleh dari Bacillus polymyxa dan sering
Banyak digunakan topikal pada acne kali dikombinasi dengan tetrasiklin, neomisin
berkat efek menghambatnya terhadap dan basitrasin dalam salep (0,2%), tetes teli-
Propionibacterium acnes. Resistensi belum nga atau mata. Aktivitasnya masih dinyatakan
dilaporkan. dalam kesatuan, karena belum dapat diisolasi
Efek sam­pingnya sama dengan linkomisin, secara murni: 1 mg polimiksin B = 10.000 U.I.
pada penggunaan topikal dapat menyebab-
kan kulit kering atau berlemak, iritasi, eritem * Otosporin adalah tetes kuping yang me­
dan rasa terbakar pada mata. Dosis: oral 4 dd ngandung polimiksin sulfat 10.000 U,
150-450 mg, anak-anak 8-20 mg/kg/hari, neomisin sulfat 3.400 U dan hidrokorti-
minimal 3 dd 37,5 mg. Pada acne: lotion 1% son 10 mg per ml.
(Dalacin-T), yakni larutan dalam alkohol di- * Kolistin (polimiksin E, Colistine) ber­­
lut. + 10% propilenglikol. asal dari bakteri Aerobacillus colistinus

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 91 25/04/2015 9:05:03


92 Seksi II: Kemoterapeutika

(Jepang, 1957). Digunakan sebagai co- aplastik fatal, kloramfenikol di negara Barat
listinemethaat terhadap infeks­i oleh sejak tahun 1970-an jarang digunakan lagi
kuman Gram-negatif yang multiresiste­n. per oral untuk terapi manusia. Dewasa ini
Nefrotoksisitas dan ototoksisitasnya lebih hanya dianjurkan pada beberapa jenis in-
ringan daripada polimiksin. Dosis: oral 3-4 feksi bila tidak ada kemung­kinan lain, yaitu
dd 1-2 tb dari 1,5 MU (juta U.I.) pada infeksi tifus(Salmonella typhi) dan me-
ningitis (khusus akibat H. influenzae), juga
2. Basitrasin: *Nebacetin. pada infeksi anerob yang sukar dicapai
Dihasilkan oleh Bacillus subtilis (Inggeris, obat, khususnya abses otak oleh B. fragilis.
1945). Nefro­toksik pada penggunaan pa- Untuk infek­si tersebut sebetulnya juga terse-
renteral, maka khusus digunakan sebagai dia antibiotika lain yang lebih aman dengan
salep atau tetes mata, biasanya bersamaan efektivi­tas sama.
dengan neomisin dan/atau polimiksin un- Penggunaan topikal. Kloramfenikol diguna-
tuk memperluas spektrum kerjanya, juga kan sebagai salep 3% dan tetes/salep mata
bersama hidrokortison. Aktivitasnya juga 0,25-1% sebagai pilihan kedua, jika fusidat
dinyatakan dalam satuan unit: 1 mg basi- dan tetrasiklin tidak efektif. Berhubung
trasin = ±40 U.I. perkiraan adanya kaitan antara terjadinya
* Nebacetin adalah salep mata dengan basi- fotodegradasi (lihat di bawah) dari zat ini
trasin 250 U + neomisin sulfat 5 mg per g. dan myelo­de­presi pada pasien yang peka,
maka hendaknya hanya digunakan pada
3. Gramisidin: *Sofradex, *Topifram. conjunctivitis bakterial selama maksimal 2
Dihasilkan oleh Bacillus brevis dan hanya minggu. Lebih baik menggunakan salep
digunakan secara topikal (salep, tablet isap), mata 1 dd malam hari daripada tetes mata
karena terlalu toksik untuk penggunaan beberapa kali sehari. Tetes telinga (10%) tidak
sistemik. boleh diguna­kan lagi, karena propi­len­glikol
* Sofradex adalah tetes mata dengan gramisi- sebagai pelarut ternyata ototok­sik.
din 0,05 mg + framisetin sulfat 5 mg per ml. Resorpsinya dari usus cepat dan agak leng-
* Topifram merupakan krem dengan grami­ kap, dengan BA 75-90%. Difusi ke dalam
sidin 2,5 mg + framisetin sulfat 75 mg + jaringan, rongga dan cairan tubuh baik se-
desoksimetason 25 mg + fenilmerkurini- kali, kecuali ke dalam empedu. Kadarnya
trat 2 mg per g. dalam CCS tinggi sekali dibandingkan de-
ngan antibiotika lain, juga bila tidak terdapat
meningitis. PP-nya ±50%, plasma-t½-nya
G. ANTIBIOTIKA LAINNYA rata-rata 3 jam. Dalam hati 90% dari zat ini
dirombak menjadi glukuronida inaktif. Bayi
1. Kloramfenikol: Kemicetine yang baru lahir belum memiliki sistem en-
Semula diperoleh dari sejenis Streptomyces zim detoksifikasi secukup­nya, maka mudah
(1947), tetapi kemudian dibuat secara sintetik. mengalami keracunan dengan akibat fatal
Antibiotikum broadspectrum ini berkhasiat (“grey baby” sindrom). Ekskre­sinya melalui
bakteriostatik terhadap hampir semua kuman ginjal, terutama sebagai metabolit inaktif
Gram-positif dan sejumlah kuman Gram- dan ±10% secara utuh.
nega­tif, juga terhadap spirochaeta, Chlamydia Esternya (palmitat dan stearat) tidak pahit
tracho­matis dan Mycoplasma. Bersifat bakteri- berlainan dengan kloramfenikol sebagai basa,
sid terha­dap Str. pneumoniae, Neiss. meningitides maka sering digunakan untuk sediaan berupa
dan H. influenzae. Mekanisme kerjanya ber- suspensi. Ester inaktif ini dalam usus dihidro-
dasarkan perintangan sintesis polipeptida lisis oleh enzim lipase dan menghasilkan basa
kuman.Terhadap kebanya­kan suku Pseudom­ aktif kembali. Syarat penting untuk hidrolisa
onas, Proteus dan Enterobacter, kloramfenikol lengkap adalah particle size serbuk yang digu-
tidak aktif. nakan untuk membuat suspensi, yaitu harus
Penggunaannya. Berhubung risiko anemia microfine (= 1-5 mikron). Untuk injeksi diguna-

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 92 25/04/2015 9:05:03


Bab 5: Antibiotika 93

kan garam-Na dari ester suksi­nat yang mudah dapat menimbulkan cyanosis dan hypothermia
larut dan dalam jaringan dirombak menjadi pada neonati ("grey baby syndrome“), akibat
kloramfenikol aktif. ketidakmampuannya untuk menkonyugasi
Efek samping umum berupa a.l. gangguan dan mengekskresi obat ini, sehingga sangat
lambung-usus, neuropati optik dan perifer, meningkatkan kadarnya dalam darah.
radang lidah dan mukosa mulut. Tetapi yang Berhubung kemampuannya melintasi pla-
sangat berbahaya adalah depresi sumsum senta dan mencapai air susu ibu, maka tidak
tulang (myelodepresi) yang dapat berwujud boleh diberikan selama laktasi. Larangan ter-
dalam dua bentuk anemia, yakni sebagai: sebut juga berlaku bagi tiamfenikol.
a. penghambatan pembentukan sel-sel da- Dosis: pada tifus permulaan 1-2 g (pal-
rah (eritrosit, trombosit dan granulosit) mitat), lalu 4 dd 500-750 mg p.c. Neonati
yang timbul dalam waktu 5 hari sesudah maksimal 25 mg/kg/hari dalam 4 dosis,
dimulainya terapi. Ganggu­an ini tergan­ anak-anak di atas 2 minggu 25-50 mg/kg/
tung dari dosis serta lamanya terapi dan hari dalam 2-3 dosis. Pada infeksi parah (me-
bersi­fat rever­sibel. ningitis, abses otak) i.v. 4 dd 500-1500 mg
b. anemia aplastik, yang dapat timbul sesu- (Na-suksinat).
dah beberapa minggu sampai beberapa
bulan pada penggunaan oral, parenteral * Tiamfenikol (Urfamycin) adalah derivat
dan okuler, maka tetes mata tidak bo- p-metilsulfonil (-SO2CH3) dengan spek-
leh digunakan lebih lama dari 10 hari! trum kerja dan sifat mirip kloram­feni­kol,
Myelodepresi bersifat tidak reversibel dan tetapi aktivitasnya agak lebih ringan.
terjadi agak jarang (1 : 4.000--50.000), te- Resorpsinya juga baik sekali, PP-nya lebih
tapi sering kali berakibat fatal. ringan (±10%), plasma-t½-nya 2 jam, peng­
ikatan pada glukuronat dalam hati hanya
Menurut perkiraan kerusakan sumsum tulang 5-10%, sedangkan ekskresinya lewat kemih
ini disebabkan oleh metab­olit kloramfeni- dalam kadar tinggi sebagai zat utuh aktif
kol toksik yang dibentuk oleh kuman usus. (±65%). Kadar tiamfenikol di dalam empedu
Telah dipastikan bahwa obat diuraikan oleh lebih tinggi daripada kloramfenikol. Maka,
sinar-UV-A menjadi senyawa nitro(so) yang selain pada infeksi tifus dan Salmonella,
toksik bagi sel-sel sumsum tulang. Foto degra- juga digunakan pada infeksi saluran kemih
dasi ini berlangsung baik dalam wadah gelap dan saluran empedu oleh kuman yang resis­
(misalnya, botol berwarna cokelat), maupun ten terhadap antibiotika lain.Toksisitasnya
setelah penggunaan di kulit dan mata. bagi sumsum tulang dan darah sama dengan
Perhatian! Pada pengobatan lama de­ngan do- kloramfenikol!
sis tinggi misalnya pada terapi tifus, gambaran Dosis: tifus perut 4 dd 250-500 mg selama
darah tepi perlu dimonitor. maksimal 8 hari, di atas 60 tahun 2 dd 500 mg,
Resistensi dapat timbul dengan agak anak-anak 20-30 mg/kg/hari. Gonore: 1 x 2,5 g.
lamba­t (tipe banyak tingkat), tetapi resis­
tensi ekstra-kromosomal melalui plasmid 2. Vankomisin: Ledervan, Vancocin.
juga terjadi, antara lain terhadap basil tifus Antibiotikum glikopeptida ini dihasilkan
perut. oleh Streptomyces orientalis (1955). Berkhasiat
Interaksi. Kloramfenikol meningkatkan bakterisid terhadap kuman Gram-positif ae-
daya kerja dari antikoagulan, fenitoin dan rob dan anaerob, termasuk Stafilokok yang
antidiabetika oral. Lagi pula menghambat resisten terhadap metisi­lin (MRSA).Daya
metabolisme dari obat-obat lain, sehingga kerjanya berdasarkan penghindaran pemben-
dapat meningkatkan daya kerja dari mis. di- tukan peptidoglikan. Penting sekali sebagai
fenilhidantoin, sulfonilurea dan warfarin. antibiotik yang digunakan terakhir pada in-
Kehamilan dan laktasi. Penggunaannya feksi parah jika obat lain tidak sensitif (lagi)!
tidak dianjurkan, khususnya selama ming- Obat ini juga digunakan bila terdapat alergi
gu-minggu terakhir dari kehamilan, karena terhadap penisilin/sefalospo­rin. Peng­gunaan

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 93 25/04/2015 9:05:03


94 Seksi II: Kemoterapeutika

lainnya adalah pada colitis tertentu akibat te- 4. Linezolid14 : Zyvox


rapi dengan antibio­tika (antara lain linkomisin Senyawa antimikrobial ini (2000) merupa-
dan klindamisin) dan pada radang mukosa kan yang pertama dari kelompok antibiotik
usus (enteritis) akibat stafilokok. Di AS sering terbaru oxazolidinon, yang telah ditemu-
kali ditambahkan pada makanan ternak guna kan pada tahun 1980 dan baru digunakan
menstimulisasi pertumbuhannya dengan aki- secara klinis dua dasawarsa kemudian.
bat timbulnya banyak kasus resistensi pada Khasiatnya bakteriostatik berdasarkan titik
manusia (N Engl J Med 1999;340: 556-7). kerjanya yang unik, yaitu penghambatan
Resorpsinya dari usus sehat sangat buruk, sintesis protein kuman pada taraf dini se-
pada enteritis lebih baik. Kadar terapeutik kali. Oleh karenanya tidak memperlihatkan
dicapai dalam cairan pleura (selaput dada), resistensi silang (cross-resistance) dengan
cairan sendi (synovia) dan kemih. Plasma-t½- antibiotika lain, seperti makrolida, lin-
nya 5-11 jam. Ekskresinya ber­langsung 80% kosamida, tetrasiklin dan kloramfenikol.
melalui kemih. Linezolid juga aktif terhadap stafilokok
Efek sampingnya berupa gangguan fungsi dan pneumokok yang resisten terhadap
ginjal, terutama pada penggunaan lama metisilin, begitu pula terhadap enterokok
dengan dosis tinggi, juga neuropati peri- yang resisten untuk vankomisin. Per oral
fer, reaksi alergi kulit, mual dan demam. memiliki kesetaraan biologik yang sangat
Kombinasinya dengan aminoglikosida me- tinggi (hampir100%), tetapi toksisitas dan
ningkatkan risiko nefro- dan ototoksisitas. cepatnya timbul resistensi merupakan
Kehamilan dan laktasi. Tidak terdapat cukup hambatan. Lagi pula bersifat menghambat
data untuk penggunaan selama kehamilan. MAO secara tak-selektif reversibel, tetapi
Vankomisin mencapai air susu ibu. dalam doses yang digunakani, tidak beker-
Dosis: infeksi parah i.v. (infus) 1 g dalam ja antidepresif.
200 ml larutan NaCl 0,9% (atau glukosa 5%) Penggunaannya terhadap pneumonia dan
setiap 12 jam dengan jangka waktu minimal infeksi rumit dari kulit serta jaringan lembut
2 jam. Oral pada colitis pseudomembr. 4 dd akibat kuman Grampositif, yang selayaknya
125-500 mg selama 7-10 hari, pada enteritis 4 juga dapat ditangani dengan antibiotika se-
dd 500 mg selama 3-5 hari. perti flukloksasilin, amoksilin-klavulanat
dan makrolida. Juga digunakan pada tuber-
3. Spektinomisin: Trobicin. kulosa yang multiresisten dalam kombinasi
Dihasilkan oleh Streptomycin spectabi- dengan tuberkulostatika lain.
lis (1961). Antibiotikum broad-spectrum ini Efek samping utamanya adalah nyeri ke-
berkhasiat bakterisid terhadap sejumlah pala, mual, muntah, diare dan rasa logam
kuman Gram-positif dan Gram-negatif, ter- di mulut. Juga harus waspada terhadap
masuk Gonococ­ci, Pseudom­onas, Proteus, penekanan sumsum tulang, sifatnya seba-
dan Klebsiella. Khusus digunakan sebagai gai penghambat MAO terutama pada dosis
obat pilihan ketiga pada gonore akut (ure- tinggi dan timbulnya resistensi.yang pesat.
thritis, proctitis, cervici­tis) yang diakibatkan Dianjurkan untuk memonitor hematologi se-
oleh suku N. gonorroe yang membentuk pe- tiap minggu, terutama bila digunakan lebih
nisilinase. Setelah injeksi i.m., zat ini dengan lama dari 14 hari
cepat diserap, tidak diikat pada protein da- Dosis: 2 dd 600 mg selama 10-14 hari, maks
rah dan diekskresikan secara utuh terutama 28 hari.
dengan kemih. Plasma-t½-nya ±2 jam. 5. Asam fusidat: *Fucidin.
Efek sampingnya berupa antara lain nyeri Antibiotikum dengan rumus steroida
di tempat injeksi, mual, pusing, urticaria dan yang mirip dengan struktur asam empedu
sukar tidur.Tidak ada data mengenai peng- ini dihasilkan oleh jamur Fusidi­um coccineum
gunaannya selama kehamilan. (Denmark, 1961). Spektrum kerjanya sempit
Dosis: i.m. pria single dose 3,2 g sebagai 2 in- dan terbatas pada kuman Gram-positif, ter-
jeksi di kedua bokong (garam sulfat/diHCl). utama stafilokok, juga yang membentuk

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 94 25/04/2015 9:05:03


Bab 5: Antibiotika 95

penisilinase. Kuman Gram-negatif bersifat tara lain penyakit kuning (icterus) pada bayi.
resisten terkecuali Neisseria. Khasi­atnya Zat ini melin­tasi plasenta dan timbul dalam
bersifat bakte­ri­o­statik berdasar­kan peng­ air susu ibu.
hambatan sintesis protein kuman. Dosis: oral 3 dd 500 mg p.c., anak-anak
Penggunaan. Antibiotikum pilihan kedua di bawah 12 tahun 25-50 mg/kg/­hari, i.v.
ini di­gunakan oral atau intravena pada in- (infus) 3 dd 500 mg selama 2-4 jam dalam la-
feksi stafi­lokok, khususnya bila terdapat rutan garam/glukosa.
resis­tensi atau hipersensiti­vitas terhadap
penisilin dan/atau obat lain. Secara topikal 6. Mupirosin: Bactroban.
pada infeksi stafilokok kulit (krem, salep 2%) Dihasilkan oleh kuman Pseudomonas fluo-
dan mata (gel 1%) (Fucit­hal­mic). rescens (1985), maka semula dinamakan
Daya penetrasinya ke dalam berbagai jaring- pseudomonic acid. Berkhasiat khusus ter­
an baik, antara lain jaringan lunak, tulang hadap kuman Gram-positif, a.l. St. aureu­s,
(osteomyelitis), sendi, otot jantung (endocar- Str. pyogenes dan Str. pneumoniae. Tidak
ditis), mata, nanah dan sputum, sedangkan aktif terhadap kuman Gram-negatif,
ke dalam CCS buruk. PP-nya ±95%, plasma- terkecua­li H. influenzae dan Neisseria go-
t½-nya 10-12 jam. Ekskresinya terutama norrhoea. Bersifat bakterisid (salep 2%)
berlangsung melalui empedu dan tinja seba- berdasarkan pengham­batan RNA-sintetase
gai metabolit inaktif. yang ber­akibat penghentian sintesis pro-
Efek sampingnya ringan dan berupa gang- tein kuman. Khusus digunakan topikal
guan lambung-usus (mual, muntah, nyeri sebagai salep kulit pada infeksi kuman
perut), kadang-kadang reaksi kulit (eryte- Gram-positif, juga dalam salep hidung
ma, iritasi). Resistensi dapat timbul dengan pada pembawa-MRSA untuk eliminasi
cepat, maka biasanya dikombinasi dengan kuman resisten ini. Tidak digunakan siste-
penisilin atau eritromisin. mik, ka­rena resorpsi oralnya buruk dengan
Kehamilan dan laktasi. Penggunaan pada perombakan pesat. Kasus resistensi mulai
akhir kehamilan dapat mengakibatkan an- semakin banyak dilaporkan.

Tabel 5-2: Ikhtisar Antibiotika


A. Penisilin nama paten spektrum mekanisme kinetik
peka penisilinase
a. spektrum sempit
benzilpenisilin, Penicilline-G Gr.+, Neisseria Menghambat sintesis dinding sel kuman. parenteral
fenetisilin Broxil
fenoksimetilpenisilin Pen-V, Ospen oral
tahan laktamase
metisilin
kloksasilin Orbenin
flukloksasilin Floxapen
b. spektrum luas
Aminopenisilin:
ampisilin Penbritin Gr.+ dan Gr.- oral
amoksisilin Ospamox Gr.+ dan Gr.- oral
c. Anti-pseudomonas
tikarsilin Gr.-
piperasilin Tazocin
Penisil.+β-laktamase inhibitor Gr.+ dan Gr.-
amoksisilin+klavulanat Augmentin oral
tikarsilin+klavulanat Timentin i.v.

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 95 25/04/2015 9:05:03


96 Seksi II: Kemoterapeutika

ampisilin+sulbaktam Unasyn oral/parent


piperasilin+tazobaktam Tazocin i.v.
Antibiotika laktam lainnya
aztreonam Azactam

B. SEFALOSPORIN (lih.Tab. ) Menghambat sintesis dinding sel

C. AMINOGLIKOSIDA bakterisid Menghambat biosintesis protein kuman. parenteral


streptomisin
kanamisin Kanoxin
amikasin Amukin
gentamisin Garamycin
netilmisin Netromisin
tobramisin Optosin
neomisin Neobiotic
framisetin *Sofradex
paromomisin Gabbroral

D. TETRASIKLIN bakteriostatis Menghambat sintesis protein kuman.


tetrasiklin Achromycin
oksitetrasiklin Terramycin
doksisiklin Vibramycin
minosiklin Minocin

E. MAKROLIDA bakteriostatis Merintangi sintesis protein kuman.


eritromisin Erithrocin i.v./oral
roksitromisin Rulid
azitromisin` Zithromax i.v./oral
spiramisin Rovamycine
linkomisin Lincocin
klindamisin Dalacin C i.v./oral
klaritromisin Abbotic oral

F. POLIPEPTIDA bakterisid Permeabilitas membran sel diperbesar..


polimiksin B *Otosporin
basitrasin *Nebacetin

G. ANTIBIOTIKA LAINNYA
kloramfenikol Kemicetine bakteriostatis/ Merintangi sintesis polipeptida kuman. i.v./oral
sid
tiamfenikol Urfamycin
vankomisin Vancocin bakterisid Menghindari biosintesis peptidoglikan. oral/i.v.
asam fusidat Fucidin bakteriostatis Menghambat sintesis protein kuman.
mepirosin Bactroban bakterisid Menghambat sintesis protein kuman.
spektinomisin Trobicin bakterisid parenteral

H. SULFONAMIDA bakteriostatis Menghambat sintesis asam folat. oral


sulfametoksazol * Bactrim
sulfadoksin *Fansidar
salazosulfapiridin (sulfasalazin) Salazopyrine

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 96 25/04/2015 9:05:03


Bab 5: Antibiotika 97

sulfasetamida Albucid
silverdiazin Flammazin

I. SENYAWA KUINOLON bakterisid Menghambat sintesis DNA. oral/i.v.


a. Gen-pertama
asamnalidiksat Negram
asam pipemidinat Pipram,Urixin
b. Gen-kedua :fluorkuinolon
norfloksasin Noroxin
pefloksasin Peflacine
siprofloksasin Ciproxin
ofloksasin Tarivid
lomefloksasin Omniquin
levofloksasin Tavanic
Levoxal
c. Gen-ketiga
sparfloksasin Zagam
trovafloksasin Trovan

J. ANTIMIKOBAKTERI
Tuberkulostatika Merintangi sintesis dinding sel kuman.
isoniazid INH
rifampisin Rimactane
pirazinamida Pezeta
etambutol ETH Ciba
streptomisin Menghindari sintesis protein
asam para-aminosalisilat PAS

SULFON . Menghindari sintesis DNA kuman


dapson DDS
klofazimin Lamprene Mengikat pada DNA

Efek sampingnya berupa gatal-gatal, nyeri, DAFTAR PUSTAKA


rasa terbakar, kulit kering dan kemerah-
merahan. Di hidung: bersin, iritasi dan 11. Gnm Bull 2002 ; 36 : 118
gatal-gatal. 12. D’Souza AL et al. Probiotics in preven-
Dosis: salep 2% 2-3 dd dioleskan pada kulit tion of antibiotic associated diarrhoea:
selama 6-14 hari, bil­a perlu ditutup dengan meta analysis. BMJ 2002 ; 324 : 1361-4,
kasa; 2-3 dd di dalam kedua lubang hidung 1345-6.
selama 5-7 hari. 13. Kolader M. et al. Toename van fluo-
rochinolonresistentie bij Neissseria
gonorrhoeae; cefotaxim nu als eerste
keus aanbevolen voor ongecompliceer-
de gonorroe. NTvT 2004; 148: 2129-32.
14. Kuijper EJ et al. Linezolid, een middel
uit een nieuwe klasse van antibiotica.
NTvG 2004; 148:1577-81.

14108649_OBAT P(Bab 05)_T-061-097.indd 97 25/04/2015 9:05:04


bab 6

ANTIMIKOTIKA

Dari sekitar 200.000 species jamur yang mampu melakukan fotosintesis untuk meme-
dikenal terdapat ±400 yang mengakibatkan lihara sendiri kehidupannya. Oleh karena
penyakit pada hewan dan di antaranya itu jamur hanya bisa hidup sebagai parasit
terdapat jenis-jenis yang dapat menyebabkan pada organis­me hidup lain atau sebagai
penyakit serius pada manusia. saprofit pada benda organik mati. Berlainan
Pada dasawarsa terakhir, di seluruh du- dengan bentuk jamur yang lazim kita kenal,
nia disinyalir adanya peningkatan luar yakni yang menyerupai payung, sebagian
biasa kasus infeksi oleh jamur. Yang utama besar jamur hanya terdiri dari benang-
adalah mycosis kulit (Yun. mykes = jamur; benang halus sekali (hyphen) yang terdiri
mycosis = penyakit jamur) yang disebabkan dari rangkaian sel-sel. Sekelompok hyphen
oleh dermatofit dan infeksi mukosa mulut, kemudian membentuk suatu jaringan yang
bronchia, usus, vagina dan lain-lain oleh disebut mycelium. Fungsi alami dari jamur
sejenis ragi Candida albicans. Penyebaran luas adalah sebagai pembersih alam, yaitu untuk
infeksi karena jamur (Lat. fungi) mungkin melenyapkan benda-benda mati seperti
disebabkan oleh sangat meningkatnya peng- pohon mati, daun, sampah, dan sebagainya.
gunaan antibiotika berspektrum luas dan Untuk proses perbanyakannya, jamur
hormon kelamin (pil antihamil) yang me- membentuk sel-sel yang disebut spora
rusak ke­seimbangan normal dari biologi (Yun. = benih), yang resisten terhadap ling-
flora kuman. Faktor risiko lain untuk tim- kungan yang kurang menguntungkan bagi
bulnya mycosis adalah daya tahan tubuh kehidupannya. Bila keadaan membaik,
yang menurun akibat a.l. infeksi HIV terutama suhu dan kelembapan, spora dapat
(AIDS), kanker dan leukemi, radioterapi tumbuh lagi dan membentuk mycelium.
dan kemoterapi (sitostatika). Begitu pula Lihat gambar jamur Penisilium.
kerusakan pada kulit (luka bakar) dan muko- Ragi (yeast) adalah bentuk jamur yang
sa serta penggunaan untuk waktu lama berlainan dengan fungi lainnya dan terdiri
senyawa kortikosteroida, imunosupresiva dari hanya satu sel dan memperbanyak
dan hormon kelamin (pil antihamil), yang diri melalui pertunasan. Ragi yang dapat
menstimulir infeksi dengan Candida (candi- menimbulkan dermatomikosis adalah jenis-
diasis). Akhirnya, faktor-faktor hygiene — jenis Candida dan Pytirosporum.
kolam renang, sauna dan sebagainya — Dikenal lebih dari 100.000 jenis jamur
serta bertambahnya kontak internasional di yang untuk sebagian besar tidak merugi­
bidang kepariwisataan dan perdagangan kan manusia, bahkan dapat dimakan, mi-
juga memegang peranan dalam penyebaran salnya sampinyon dan jamur-jamur yang
infeksi tersebut. tumbuh di atas makanan, seperti Rhizopus
oryzae (tempe), Monilia sitophilae (oncom) dan
Penicillum camemberti (keju Prancis). Semua
BENTUK JAMUR jamur ini tidak beracun dan dapat dimakan,
tetapi terdapat pula fungi yang bersifat racun
Jamur atau fungi merupakan tumbuhan dan bisa mematikan bila dimakan, seperti
yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak sampinyon merah Amanita muscaria dan

14108649_OBAT P(Bab 06)_T-098-111.indd 98 20/04/2015 20:14:05


Bab 6: Antimikotika 99

Kosakai N., Illustrasi Laboratory Techniques, Igaku Shoin Ltd. p.211


a: hyphae (benang-benang dengan banyak ca-
bang), kelompok hyphae disebut mycelium.

b: septa yang membentuk segmen-segmen

Gambar 6-1: Jamur Penisilium

Aspergillus flavus dengan toksinnya masing-­ terhadap serangan kuman-kuman pato-


masing muskarin dan aflatoksin. gen seperti juga flora di kulit.
2. Flora selewat (transient flora) terdiri da-
Flora organisme normal dari kulit. Kulit dan ri mikroorganisme nonpatogen maupun
selaput lendir selalu dihuni oleh sejumlah yang potensial patogen, tetapi tidak
organisme yang dapat dibagi dalam 2 ke- mengakibatkan penyakit. Namun bila
lompok. flora tetap terganggu, kelompok flora
1. Flora tetap (resident flora) yang terdiri dari ini dapat berkembang biak dan menye-
mikroorganisme tetap (kuman, jamur babkan penyakit.
dan ragi) pada umumnya terdapat pada
lokasi tertentu dan pada usia tertentu Flora normal pada vagina. Pada usia dewasa
pula. Bila susunan flora ini terganggu, sebagian besar flora ini terdiri dari lactoba-
maka keseimbangan segera akan pulih cilli (Döderlein’s bacilli) yang mempertahan-
dengan sendirinya. Flora penting untuk kan ling­kungan asam dengan memproduksi
mempertahankan kesehatan dan fungsi asam laktat dari karbohidrat (glikogen).
normal tubuh. Misalnya flora tetap di usus Suasana asam ini menghindari berkem-
mensintesis vitamin K, mengkonversi bangnya mikroorganisme patogen di vagina.
asam empedu dan membantu penyerapan Bila lactobacilli ini dihambat, mi­salnya pada
gizi dari makanan. Flora tetap menjaga penggunaan antibiotika, maka jumlah ragi

14108649_OBAT P(Bab 06)_T-098-111.indd 99 20/04/2015 20:14:06


100 Seksi II: Kemoterapeutika

dan kuman lain yang menyebabkan iritasi ANTIMIKOTIKA


dan peradangan akan meningkat.
Cara penularan. Spora dan serpih kulit Infeksi dari kulit, rambut dan kuku oleh jamur
penderita infeksi fungi [(dermato) mycosi­s] (dermatofyt) atau ragi, disebut dermatomycosis.
merupakan sumber utama penularan. Setelah Gangguan ini biasanya ringan dan terbatas
terjadi infeksi, spora tumbuh dan membentuk pada lapisan kulit permukaan. Bila infeksi
mycelium dengan menggunakan serpih kulit jamur ini menjalar sampai di bawah stratum
sebagai bahan makanan. Enzim-enzim yang corneum (aspergillosis) gangguan ini disebut
diproduksi oleh jamur mampu menembus mycosis dalam yang bersifat sistemik dan
kulit dan menimbulkan peradangan. terutama timbul pada pasien dengan daya
Bila fungi ini tumbuh ke dalam tabung tahan yang menurun. Selain daripada ragi,
rambut (folikel), maka rambut akan rontok. pada kulit sehat pada umumnya tidak ter-
Fungi yang menembus ke dalam kuku dapat dermatofit.
meng­akibatkan gangguan yang disebut ku- Dermatofit timbul karena keseimbangan
ku kapur (onychomycosis) yang berwarna kulit normal terganggu, antara lain dise-
keputih-putihan di samping kuku menjadi babkan kelembapan kulit yang meningkat
regas. (pakaian yang terlalu ketat) atau menurunnya
daya tahan tubuh.
Prevensi dan tindakan umum. Yang ter­ Antimikotika adalah obat-obat yang ber­
penting untuk menghindari infeksi jamur khasiat menghentikan pertumbuhan atau
adalah memelihara kebersihan (hygiene) mematikan jamur yang menghinggapi ma-
tu-buh sebaik-baiknya, terutama di tempat nusia. Mekanisme kerjanya antara lain berda-
yang potensial merupakan sumber infeksi, sarkan efeknya terhadap sintesis komponen
mi­salnya kolam renang, kamar ganti pakaian membran dari dinding sel, permeabilitas
dan ruang olahraga. Di tempat-tempat ini membran sel dan sintesis asam nukleat. Da-
pada umumnya orang tidak mengenakan lam garis besar antimikotika dibagi dalam
alas kaki. Sumber infeksi lain yang perlu penggunaan topikal (setempat) atau sistemik,
dihindari adalah hewan peliharaan yang se- walaupun pembagian ini tidak terlalu ketat.
ring kali dipeluk oleh anak-anak. Kemudian Misalnya antimikotika imidazol, triazol dan
yang juga penting sekali untuk diwaspadai polyene dapat digunakan untuk kedua tujuan.
adalah kecenderung­an beberapa jenis obat
yang menimbulkan predisposisi untuk su- Untuk pengobatan infeksi jamur dapat di-
perinfeksi jamur, liha­t di atas. golongkan sebagai berikut.
Diagnosis. Gejala dermatomycosis tidak a. antibiotika antimikotik: griseofulvin dan
jarang mirip dengan gangguan kulit lain, senyawa polyen (amfoterisin B, nistatin)
terutama dapat dikelirukan dengan eksim. yang pada umumnya bekerja fungista-
Adakalanya terdapat pula bentuk-bentuk tik. Mekanisme kerjanya melalui peng­
campuran akibat infeksi bakteri. ikatan diri pada zat-zat sterol di dinding
sel jamur. Akibatnya adalah kerusakan
Tes KOH. Untuk memastikan adanya in- dari membran sel dan peningkatan per-
feksi fungi, perlu dilakukan tes KOH. Pada meabilitasnya, sehingga komponen intra-
serpihan kulit, kikisan kuku, atau sepotong seluler yang penting untuk kehidupan
rambut diberikan beberapa tetes larutan sel me­rembas keluar dan akhirnya sel-sel
KOH 10-20%. Di bawah mikroskop fungi mati. Griseofulvin sekarang ini jarang
dapat dikenali dari benang-benangnya yang digunakan lagi karena antimikotika lain
khas bercabang (hyphen) dan spora di se- lebih efektif dengan efek samping yang
kitar rambut. Untuk penentuan jenis fungi lebih ringan.
dapat dilakukan pembiakan pada suatu per­
semaian, yang dinamakan glukosa agar dari b. derivat imidazol: mikonazol, ketoko­na­zo­l,
Sabouraud. klotrimazol, bifonazol, e­konazol, isokonazol

14108649_OBAT P(Bab 06)_T-098-111.indd 100 20/04/2015 20:14:06


Bab 6: Antimikotika 101

dan tiokonazol (Trosyd, Vagistat). Mekanis- Echinokandin adalah lipopeptida si-


me kerjanya berdasarkan peng­ikatan klik dengan inti heksapeptida dan aktif
pada enzim sitokrom P450, sehingga sin- terhadap jenis-jenis Candida dan Asper-
tesis ergosterol yang perlu untuk pemeli- gillus
haraan membran sel jamur, dirintangi Bennet JE. Echinocandins for candidemia
dan terjadi kerusakan membran. Pada in adults without neutropenia. N Engl J
penggunaan sistemik, sistem enzim Med, 2006, 355:1154-1159.
manusia juga dapat dirintangi, yang
mengakibatkan efek-efek samping Mekanisme kerjannya berdasarkan
tertentu. Bekerja fungistatik terhadap penghambatan sintesis glikan di dindin­g
dermatofit dan ragi, juga bakteriostatik sel fungi dan menurunkan kekuatan
lemah terhadap kuman Gram-positif. strukturnya sehingga mengakibatkan in-
Obat ini terutama digunakan sebagai stabilitas osmolitas dan matinya sel.
obat topikal, kecuali ketokonazol yang juga Wiederhold and Lewis. The echinocandin
dapat digunakan secara sistemi­k. antifungals. Expert Opin Invest Drugs,
2003, 12:1313-1333.
c. derivat triazol: flukonazol, vorikonazol dan
itrakonazol. e. asam-asam organik: asam benzoat, salisilat,
Pada umumnya juga bekerja fungistatik propionat, kaprilat dan undesilinat.
dengan mekanisme kerja seperti imidazol,
tetapi bersifat lebih selektif terhadap f. lainnya: terbinafin, flusitosin, tolnaftat, ha-
sistem enzim jamur daripada terhadap loprogin, naftifin, siklopiroks, selensulfida
sistem enzim manusia, oleh karena itu dan pirition.
kurang menghambat sintesis steroida.
Efektif terhadap dermatofit dan Candida, Khasiat
itrakonazol juga terhadap Aspergillus. Pada hakikatnya semua antimikotika ter-
Obat-obat ini khusus digunakan secara sebut berkhasiat fungistatik pada dosis yang
sistemik. digunakan. Pengecualian adalah itrakonazol
Senyawa antifungal azol memiliki ber- dan terbinafin, yang bekerja fungisid. Pada
bagai interaksi dengan banyak jenis obat. dosis tinggi amfoteri­sin dan nistatin juga
Misalnya dapat meningkatkan kadar dapat berkhasiat fungisid.
plasma dari obat yang diberikan ber­ Nistatin dan amfoterisin B sering kali
samaan (misalnya alprazolam, astemizol, digunakan dalam kombinasi dengan tetra-
karbamazepin, cisapride, digoksin dan siklin untuk menghindari timbulnya candi-
docetaxel). Sebaliknya beberapa jenis diasis usus.
obat yang diberikan bersamaan (misalnya
barbital, H2 antagonis, nevirapin, proton
Penggunaan
pump inhibitor, fenitoin dan rifampisin)
dapat menurunkan kadar plasma dari Antimikotika terutama digunakan pada
antimikotik azol. mycosis permukaan atau setempat (topi­
Berdasarkan ini banyak kombinasi dari kal). Pada mycosis umum (sistemik) yang
obat-obat tertentu dengan azol meru- meliputi organ dalam (misalnya candidiasis,
pakan kontra-indikasi seperti misal­nya actinomy­cosis dan aspergillo­sis), sejum­lah obat
kombinasi flukonazol dengan klopido- (juga) diguna­kan secara sistemis, yakni per
grel, nisoldipin, kinin, salmeterol dan oral. Begitu pula lazimnya pada infeksi di
simvastatin, atau kombinasi itrakonazol tubuh dan pityriasis versicolor yang luas (tinea
dengan alfazosin, dabigatran, nisoldipin, corporis), juga pada infeksi jamur di kepala
salmeterol, simvastatin dan topotekan. dan mycosis kuku.
Antimikotika oral yang digunakan meli­
d. echinokandin: terbinafin, flusitosin, kaspo- puti a.l. griseofulvin, ketokona­zol, itrakona­zol,
fungin, anidulafungin dan mikafungin. flukona­zol, terbina­fin dan flusitosin. Keto­ko-

14108649_OBAT P(Bab 06)_T-098-111.indd 101 20/04/2015 20:14:06


102 Seksi II: Kemoterapeutika

na­zol tidak dianjurkan berhubung risiko kuku), Epidermophyton (kulit, kuku)


necrosis hati yang dapat timbul dengan dan Microsporum (kulit, rambut).
akut. Itrakonazol dianjurkan pada infeksi Mikroorganisme ini hidup di lapis-
Pityrosporum danpada candidiasis, juga a­n tanduk, kuku, serta rambut dan
flukonazol. Griseofulvin dan terbinafin da- memiliki enzim yang mampu mela-
pat digunakan terhadap tinea capitis pada rutkan keratin (bagian utama dari
anak-anak. Untuk penggunaan setempat di jaringan tanduk). Infeksi berbentuk
dalam usus tersedia amfote­ri­sin B dan nistatin bercak-bercak melingkar (“ringworm”)
yang buruk absorpsinya. di kulit dengan batas-batas tajam, yang
Terhadap infeksi kuku pada jari-jari kaki tertutup dengan sisik atau gelembung
dan tangan (onychomycosis) khusus diguna- kecil. Dermatofitosis (dermatomikosis)
kan obat yang ditimbun dalam lapisan adalah infeksi jamur kronis dari kulit,
tanduk (stratum corneum), yakni griseo­fulvin, rambut dan kuku berdasarkan unsur
ketokonazol, itrakonazol dan terbinafin. keratinnya. Jamur-jamur ini yang
juga dinamakan fungi “ringworm”,
mengakibatkan antara lain “kutu air”,
FUNGI PATOGEN panu, kurap dan kuku kapur.
b. Candida albicans (dahulu disebut
Infeksi jamur pada manusia berlangsung Monilia) adalah suatu jenis ragi yang
melalui sporanya dan dapat dibagi dalam sering kali menghinggapi mukosa
mycosis umum dan mycosis permukaan. mulut, bronchia dan vagina.

1. Mycosis umum (sistemik) Pada infeksi c. Pityrosporum ovale, yang berperan


umum, jamur atau ragi tersebar di tubuh pada ketombe dan Malassezia furfur,
atau mengakibatkan infeksi dalam or- penyebab panu.
gan tubuh, yang kadang-kadang dapat
membahayakan jiwa, terutama penderita Beberapa dermatomikosis dan
yang daya tahan imunnya menurun aki- pengobatannya
bat misalnya infeksi (AIDS) atau yang Di bawah ini diuraikan beberapa jenis der-
menggunakan obat-obat yang menekan matomikosis yang paling sering ditemukan
daya imunitas. Contohnya adalah actino- dan cara pengobatannya.
mycosis, aspergillosis dan candidiasis
(infeksi Candida dari khusus saluran 1. Kutu air (athlete’s foot, Tinea pedis)
cerna dan alat pernapasan). Kutu air disebabkan oleh jenis Trichofyton
dan merupakan dermatomikosis yang paling
2. Mycosis permukaan (Tinea). Infeksi ini banyak terdapat.
yang jauh lebih sering terjadi, terbatas Gejalanya berupa gatal-gatal di antara jari
pada kulit, rambut, kuku dan mukosa. kaki, kemudian terbentuk gelembung yang
Infeksi ini mencakup dermatomycosis, lalu pecah dan mengeluarkan caira­n. Kulit
candidiasis vaginal, candidiasis mulut menjadi lunak (maserasi) dan terkelupas,
dan alat cerna. Mycosis kulit juga dina- sehingga membuka pe­luang bagi infeksi
makan Tinea (Lat.= dimakan oleh nge- sekunder oleh kuman. Penyebarannya me-
ngat, “moth-eaten”) disusul dengan loka- lalui penggunaan bersama kamar mandi
sinya, misalnya Tinea corporis, cruris, dan ruang ganti pakaian umum sedangkan
capitis dan pedis, masing-masing berarti sumber infeksinya adalah serpihan kulit
infeksi di tubuh, lipat paha, kepala dan yang terkelupas. Pengobatan dengan krem
kaki. Penyebabnya sering kali adalah mikonazol atau Ung. Whitfield (benzoat
fungi berikut ini: 5%, salisilat 5% dalam lanolin-vaselin ana).
a. dermatofit (jamur permukaan) dari Untuk kasus-kasus sulit dapat digunakan
suku Trichophyton (kulit, rambut, griseofulvin atau ketokonazol per oral.

14108649_OBAT P(Bab 06)_T-098-111.indd 102 20/04/2015 20:14:06


Bab 6: Antimikotika 103

2. Kuku kapur (‘ram’s horn nail’, onychomycosis) dan menstimulir pembentukan lipase. Tri-
Kuku kapur bercirikan kuku menebal, gliserida dirombak olehnya menjadi asam-
mengeras, regas dan mudah patah, berwarna asam lemak, yang merangsang kulit dan
keputih-putihan dan adakalanya tidak lurus. mengakibatkan hiperproliferasi sel-sel epider-
Infeksi ini sering kali menular dari kuku ke misnya. Akibatnya keratosit dilepaskan lebih
kuku. Para lansia lebih sering mendapatkan pesat, keratin mati yang melekat satu pada
infeksi jamur ini, terlebih pula bila sirkulasi yang lain, lalu dilepaskan sebagai gumpalan-
darah di jari-jari kaki kurang baik. Bila gumpalan serpih dan tidak berangsur-angsur
seluruh kuku sudah terinfeksi, dokter dapat satu demi satu seperti pada keadaan normal.
mencabutnya dan disusul pengobatan dengan Ketombe umumnya dianggap sebagai bentuk
terbinafin: oral 1 dd 250 mg atau itrakonazol. ringan dari eczema seborois.Tidak diketahui
Dahulu sering kali digunakan griseofulvin menga­pa orang-orang tertentu dihinggapi
perora­l, tetapi pada mycosis kuku jempol ketombe dan orang lain tidak. Sebagai faktor
kaki tidak begitu ampuh. Karena sukar sekali penyebab disebut keadaan sistem imun
di­sembuhkan, terapi membutuhkan waktu lemah, yang pada orang peka menimbulkan
yang lama, minimal 6-12 bulan dan infeksi reaksi kulit abnormal terhadap Pityrosporum.
selalu bisa kambuh lagi. Selain itu, peningkatan derajat asam dan
Walaupun gangguan ini lebih meru­pakan kadar lemak dari kulit, susunan lemak dan
masalah kosmetik (terutama kuku jari kaki), stres turut menyebabkan perubahan fungi
tetapi kuku kapur dapat merupakan pintu tersebut menjadi patogen.
masuk (porte d’entrée) bagi infeksi lain, ter- Pengobatan dapat dilakukan denga­n sam-
utama pasien diabetes dan yang daya ta­han- po yang mengandung selensul­fida 2,5%,
nya terganggu harus waspada. seng-pirithion 2% dan piroctone olamine
(octopirox). Pada kasus hebat (eczem­a seborois),
3. Panu (pityriasis versicolor) dianjurkan gel ketokonazol 2%. Di samping
Infeksi permukaan ini banyak terjadi di itu juga digunakan zat-zat yang ber­khasiat
Indonesia dan daerah tropik. Infeksi beru- menghambat pembelahan sel (mitosi­s), mi-
pa bercak-bercak putih kecokelatan-merah salnya ter (juga berkhasiat anti radang).
di tengkuk, dada, punggung dan lengan. Selensulfida juga ber­khasiat antimitotik dan
Terutama hipopigmentasi di muka merupa- merintangi keluarnya palit berlebihan dari
kan suatu masalah kosmetik. Penyebabnya kelenjar talg.
adalah Malassezia furfur, suatu jamur yang
terdiri dari kelompok sel dengan hyphen 5. Candidiasis
pendek. Pengobatan dapat dilakukan dengan Candida albicans (nama lama Monilia) adalah
mengoleskan bercak-bercak dengan larutan jamur yang terdiri dari sel-sel oval seperti
salisilat 5-10% dalam spiritus dilutus atau ragi dan sel-sel yang memanjan­g sambung-
krem mikonazol/ketokonazol selama 2-3 menyambung merupakan hyphae dan disebut
mingg­u atau terbinafin. Untuk kasus-kasus pseudomycelium. Jamur ini adalah bagian
yang resisten dapat digunakan itrakonazol 2 dari flora normal (komensal) selaput lendir
dd 100 mg selama 1 minggu. Walaupn terapi pada saluran pernapasan, saluran cerna dan
berhasil, tetapi repigmentasi baru timbul vagina.
setelah beberapa bulan. a. Candidiasis mulut. Infeksi di mulut
bergejala luka perih dan bercak-berca­k
4. Ketombe (dandruff,pityriasis capitis) putih pada mukosa mulut serta lidah,
Ketombe bercirikan terlepasnya serpih- yang dapat menjalar ke tenggorok dan
serpih berlebihan dari kulit kepala yang oesophagus. Ciri lainnya berupa cheilitis
biasanya disertai gatal-gatal. Menurut perki- (radang di sudut-sudut mulut).Infeksi
raan, penyerpihan meningkat disebabkan ini sering kali terjadi akibat penggunaan
oleh Pityrosporum ovale. Penghuni normal antibiotika berspektrum luas, kortikos-
kulit kepala ini sangat meningkat jumlahnya teroida dan sitostatika, selama terapi ra-

14108649_OBAT P(Bab 06)_T-098-111.indd 103 20/04/2015 20:14:06


104 Seksi II: Kemoterapeutika

Gambar 6-2: Candida albicans.

diasi, leukemia dan pada bayi yang luran cerna dapat diakibatkan oleh
baru dilahirkan, juga pada pasien AIDS penggunaan antibiotika broad-spectrum,
dengan daya tahan lemah (CD4+ < 300 yang mengubah susunan normal dari
mm3). Diagnosis dapat dilakukan dengan flora kuman. Selain faktor-faktor tersebut
preparat KOH. di atas, penyakit diabetes juga dapat
Pengobatan efektif dapat dilaku­kan menunjang terjadinya infeksi.
dengan flukonazol oral. Pilihan kedua
adalah itrakonazol dan ketokonazol oral c. Candidiasis vagina (vaginitis). Infeksi
dan pilihan ketiga berupa peng­obatan paling umum pada alat kelamin wanita
lokal (suspensi nysta­tin, tablet hisap bergejala iritasi, keputihan, gatal-­gatal
amfoteri­sin). Pada pasien AIDS tidak dan rasa terbakar. Gatal-gatal dapat
jarang terjadi resistensi akibat profilaksis merupakan gejala dari penyakit kelamin
jangka panjang dengan antimikotika. lain (trichomonas, chlamy­dia­, gonore, atau
Dalam hal ini dosis perlu dinaikkan atau herpes). Di samping faktor-faktor tersebut
digunakan kombinasi dari 2 antimikotika di atas, kehamilan, hygiene yang tidak
(baru). Resistensi dapat dicegah dengan memadai, penggunaan antibiotika ber-
cara peng­obatan intermiten. spektrum luas dan pil antihamil mem-
bantu terjadi­nya infeksi. Pengobatan dapat
b. Candidiasis usus. Candidiasis di usus dilakukan dengan senyawa imidazo­l mi-
bergejala diare, nyeri perut, obstipasi atau konazol, klotrimazol dan ketokonazol
terbentuknya banyak gas. Ditemukannya dalam bentuk ovula (supp. vaginal)
Candida dalam jumlah banyak di sa- selama 2-6 malam. Sama efektifnya adalah

14108649_OBAT P(Bab 06)_T-098-111.indd 104 20/04/2015 20:14:06


Bab 6: Antimikotika 105

penggunaan oral dari ketokonazol, itra- buahan manis, alkohol, susu dan daging
konazol dan flukonazol sebagai single babi. Obat alternatif yang mulai banyak
dose atau 2 doses dengan jarak waktu 8 digunakan adalah asam kaprilat (caprylic
jam. Pasangan penderita perlu diobati acid, C7H15COOH) dengan dosis 2 dd
karena biasanya juga dihinggapi infeksi 680 mg selama minimal 1 tahun. Asam
yang sama. Pada candidiasis yang terus- lemak yang terkandung dalam minyak
menerus kambuh, terapi harus dilanjutkan kelapa ini berkhasiat merusak membran
untuk rentang waktu panjang (lokal atau Candida.
oral) untuk memus­nahkan semua spora
secara intermitten. Misalnya 6 malam
ovula, 2 minggu istirahat, 6 malam lagi MONOGRAFI
ovula, 2 minggu istir­ahat dan seterusnya
selama 3 - 6 bulan. 1. ANTIBIOTIKA ANTIMIKOTIK
d. Candidiasis kulit. Terutama timbul pada 1a. Griseofulvin: Fulcin, Griseofort
bagian tubuh yang lembap dan hangat, Griseofulvin dihasilkan oleh Penicillium
misalnya ketiak dan lipatan paha. Infeksi griseofulvum dan pada penggunaan oral
kebanyakan terdapat pada orang gemuk berkhasiat fungistatik terhadap banyak
dan penderita diabetes. Gejalanya berupa dermatofit. Tetapi zat ini tidak aktif terhadap
kulit memerah dan mengeluarkan caira­n. Candida, Pityriasis versicolor, ragi dan bakteri.
Pengobatan dapat dilakukan de­ngan krem Mekanisme kerjanya diperkirakan melalui
mikonazol atau ketokonazo­l. penghambatan sintesis RNA (sama seperti
kolkisin). Resorpsinya di usus kurang baik,
e. Sistemik. Pada dekade terakhir semakin karena sukar sekali melarut, tetapi dapat
banyak timbul candidiasis sistemik (umum) diperbaiki dengan menggunakan serbuk
yang bercirikan rasa penat dan lemah, yang sangat halus (microfine) atau diminum
keletihan kronis, disertai perasaan me- ber­samaan de­ngan makanan berlemak. Se-
ngantuk, lemah ingatan, nyeri otot dan bagian besar dikeluarkan lewat feses dalam
persendian. Pada sindroma ini, karena keadaan utuh. Bagian yang diserap akan
berbagai sebab Candida menjadi ganas. mendifusi ke dalam lapisan tanduk (keratin)
Setelah me­nembus mukosa usus, ragi dari kulit (stratum corneum), kuku dan akar
ini melalui sirkulasi darah menyebar ke rambut. Oleh karena itu griseofulvin efektif
semua organ, jaringan ikat dan sebagai- untuk pengobatan infeksi kulit dan kuku
nya. Diagnosis ragi tidak dapat dilakukan yang menahun, meskipun penyembuhannya
dengan tes KOH, tetapi secara mikroskopis berlangsung sangat lambat, yaitu lebih ku-
dengan teknik pewarnaan dari preparat rang 2-3 bulan, bahkan membutuhkan satu
darah. Cara ini tidak sempurna, oleh tahun untuk menyembuhkan infeksi kuku.
karena itu timbul keluhan bahwa sering Hal ini disebabkan waktu pe­nyembuhan
kali tidak dikenali sebagai candidiasis tergantung pada jangka waktu penggantian
umum dan tidak diobati semestinya. Cara jaringan yang terinfeksi oleh jaringan baru.
deteksi secara umum adalah penelitian Efek sam­pingnya ringan, jarang terjadi dan
darah dengan mikroskop fase-contrast, berupa sakit kepala, gatal-gatal (urtikaria) dan
di mana ragi tampak jelas sebagai butir- kepekaan terhadap cahaya (fotosensitasi), juga
butir kecil. Pengobatan infeksi (parah) gangguan hati. Griseofulvin mengurangi ak-
dapat dilakukan sistemik dengan keto- tivitas antikoagulansia (Warfarin) dan mem-
konazol atau itrakonazol, ditunjang de- perkuat daya kerja alkohol.
ngan diet ketat untuk menghambat Kehamilan. Tidak boleh diberikan pada
perbanyakan ragi, terutama gula dan wanita hamil, karena risiko teratogen dan
produk-produk yang mengandung ragi keguguran. Zat ini dapat mengganggu pem-
dan jamur (roti, kue, sampinyon, tempe, bentukan kromosom pada waktu pembe-
oncom) perlu dihindari, begitu juga buah- lahan sel.

14108649_OBAT P(Bab 06)_T-098-111.indd 105 20/04/2015 20:14:06


106 Seksi II: Kemoterapeutika

Dosis: oral 4 dd 125 mg serbuk microfine * Talsutin vaginal tab = amfoterisin B 50 mg +


(1-5 mikron) atau sekaligus 500 mg p.c. tetrasiklin 100 mg .

1c. Nistatin: Mycostatin, *Flagystatin, *Naxogin


1b. Amfoterisin B : *Talsutin, Fungizone.
complex
Amfoterisin B dihasilkan oleh Strepto­myces
Nistatin berasal dari Streptomyces noursei
nodosus bersama dengan derivat­nya, yaitu
yang namanya diambil dari New York State
amfoterisin A yang kurang aktif. Zat ini ter-
Department of Health (1951) dan memiliki
masuk kelompok antibiotika polyen, karena
struktur kimia yang menyerupai amfoterisin
rumus bangunnya mengandung banyak
B. Resorpsinya di usus praktis tidak terjadi,
ikatan tak-jenuh (poly = banyak, -en = akhiran
begitu pula tidak diserap oleh kulit atau
untuk zat tak-jenuh), seperti juga nistatin dan
mukosa. Sering kali zat ini digunakan pada
pimarisin. Spektrum kerja dan penggunaannya
candidiasis usus atau untuk mencegahnya
mirip nistatin.
pada terapi dengan antibiotika berspektrum
Zat ini (1959) digunakan sebagai obat luas yang buruk resorpsinya (tetrasiklin)
sistemik (oral dan i.v. sebagai infus) pilihan atau sewaktu terapi dengan kortikosteroida,
pertama yang efektif terhadap infeksi jamur juga pada candidiasis mulut (stomatitis)
invasif (aspergilosis) dan selama 4½ dekade atau vagina (vaginitis). Lokal digunakan se-
dianggap sebagai “golden standard” un- bagai salep atau krem tetapi berhubung de-
tuk terapi antifungal, karena pada saat ngan toksisitasnya tidak digunakan secara
itu belum ditemukan obat-obat alternatif parenteral.
(senyawa azol dan echinocandin) yang Efek sampingnya pada pengguna­an oral
lebih ampuh. berupa mual dan muntah. Zat ini dapat di-
Mekanisme kerja. Zat polyen ini meng­ikat gunakan pada waktu hamil.
ergosterol dalam membran sel jamur dan Dosis: oral 3 dd 0,5-1 MU (l juta unit);
membentuk pori-pori yang menyebabkan vaginal: selama 14 hari 1 tablet dari 100.000 U;
bahan-bahan esensial dari sel jamur me- salep atau bedak tabur dengan 100.000 U/g
rembas keluar. Amfoterisin memiliki toksi- 2-3 kali sehari. 1 mg nistatin= 3.000 U.
sitas selektif, karena dalam sel manusia sterol
utamanya adalah kolesterol dan bukannya 2. SENYAWA IMIDAZOL
ergosterol. Penggunaannya semakin meluas
Pada umumnya senyawa imidazol meru-
bagi penderita infeksi jamur sistemik dengan
pakan pilihan pertama pada infeksi kulit
daya tahan tubuh yang lemah (immuno-
akibat jamur. Berkhasiat fungistatik, memi-
compromised patients).
liki spektrum anti-fungal luas dan pada
Efek samping terpenting adalah toksisitasnya dosis tinggi bekerja fungisid. Zat-zat ini
(demam, merinding) dan terutama gangguan menghambat sintesis sterol di membran
fungsi ginjal (nefrotoksis; gagal ginjal), yang sel fungi dan mengakibatkan peningkatan
membatasi dosis dan lamanya penggunaan. permeabilitas dinding sel yang membuatnya
Untuk mengurangi nefrotoksisitas, telah rentan terhadap tekanan osmotik. Terutama
dikembangkan formulasi yang dikaitkan digunakan secara lokal terhadap dermatofit
dengan lipida, yaitu amfoterisin B liposomal dan Candida; ketokonazol juga per oral,
(LamB, Ambisome), kompleks lipida dari tetapi bersifat toksik bagi hati.
amfoterisin B (ABLC, Abelcet) dan dispersi Senyawa-senyawa turunan imidazol, mi-
koloidal dari amfoterisin B (ABCD). Ternyata salnya mikonazol, dapat memengaruhi me-
bahwa efektivitas dari formulasi baru ini tabolisme senyawa kumarin (warfarin) mela-
tidak jauh berbeda dengan amfoterisin B lui blokade enzim CYP2C9 dengan akibat
konvensional walaupun nefrotoksisitasnya meningkatnya kadar plasma dari antiko-
jelas ber­kurang. 16,17 agulan. Hal ini sudah diuraikan dengan jelas
Dosis: oral maks. 1-1,5 mg/kg/hari amfo- untuk penggunaan per oral maupun per
terisin B koloidal. vaginal, tetapi ternyata bahwa penggunaan

14108649_OBAT P(Bab 06)_T-098-111.indd 106 20/04/2015 20:14:06


Bab 6: Antimikotika 107

topikal setelah absorpsi melalui kulit juga ti oleh atom H (1974). Spektrum kerjanya
dapat mengakibatkan interaksi demikian. kurang lebih sama, hanya lebih aktif terhadap
Oleh karena itu pasien yang menggunakan Aspergillus. Zat ini terutama digunakan pada
antikoagulan harus waspada terhadap inter- candidiasis dengan dosis malam hari 1 ovula
aksi demikian yang hanya timbul pada selama 3 hari; pada infeksi kulit: salep atau
absorpsi sistemik dari obat antimikotik. serbuk 1%. Ekonazol dapat digunakan pada
Ref. waktu hamil.
1. Interacties tussen cumarinederivaten en 2b. Ketokonazol: Nizoral, Nizoral-SS
antimycotica. Ook mogelijk bij cutaan Ketokonazol adalah fungistatikum imida­
gebruik van antimycotica; Ned Tijdschr zol pertama yang digunakan per oral (1981).
Geneesk 2013; l157:a5317 Spektrum kerjanya mirip dengan mikonazol
2. Broos N, et al.;. Interaction between dan meliputi banyak fungi patogen (ragi,
topical miconazole and coumarins. Eur J dermatofit, termasuk Pityrosporum ovale). Zat
Clin Pharmacol. 2010; 66:1171-2 ini digunakan pada infeksi jamur sistemik
yang parah dan kronis; secara lokal pada
2a. Mikonazol: Daktarin, Gyno-Daktarin, Mo- gangguan ketombe hebat. Tetapi tidak efektif
nistat terhadap infeksi oleh Aspergillus. Resorpsi
Derivat imidazol ini (1971) berkhasiat dari lambung-usus praktis lengkap pada pH
fungisid kuat dengan spektrum kerja lebar di bawah 3, tetapi mengalami first pass effect
sekali; lebih aktif dan efektif terhadap yang besar. PP-nya tinggi, rata-rata 90%,
dermatofit biasa dan Candida daripada sedangkan plasma-t½-nya bersifat bifasis
fungistatika lainnya, tetapi kurang berkhasiat 2 dan 8 jam. Di dalam hati zat ini dirom-
terhadap Aspergillus. Zat ini juga bekerja bak menjadi metabolit tidak aktif; ekskresi
bakterisid pada dosis terapi terhadap se- terutama melalui empedu dan feses. Pene-
jumlah kuman Gram-positif, kecuali basil- trasinya ke dalam CCS hanya ringan.
basil Döderlein yang terdapat dalam vagina. Efek sampingnya berupa gangguan alat
Resorpsi dari usus hanya ringan dengan BA cerna (mual, muntah, diare) nyeri kepala,
±25%, maka mikonazol terutama digunakan pusing, gatal-gatal dan exanthema. Yang le-
untuk mengobati infeksi kulit dan kuku. bih serius adalah hepatotoksisitasnya, yang
Penggunaannya juga sebagai krem/tablet dapat mengakibatkan hepatitis pada 1 per
vaginal yang dapat digunakan oleh wanita 2.000-10.000 pasien, terutama bila digunakan
hamil. lebih dari 14 hari. Oleh karena itu dianjurkan
Efek sampingnya berupa iritasi, reaksi alergi memantau fungsi hati setiap 14 hari pada
dan rasa terbakar di kulit. Mikonazol dan pasien-pasien tertentu.
juga ketokonazol meningkatkan daya kerja Pada dosis tinggi (lebih dari 600 mg se-
antikoagulan warfarin. hari) ketokonazol dapat menghambat sin-
Dosis: infeksi kulit 1-2 dd salep 2% (garam tesis hormon testosteron, yang meng­akibat-
nitrat) selama 3-5 minggu, infeksi kuku 1-2 kan terganggunya produksi sperma dan
dd tingtur 2% selama 8 bulan atau lebih. impotensi. Oleh karena itu dianjurkan untuk
Krem vaginal 2% (Gyno-Daktarin) malam hari menggunakan antimikotika lain, kecuali da-
selama 2 minggu. lam kasus tertentu. Resistensi belum dila-
* Isokonazol (Travogen) adalah isomer dari porkan. Wanita hamil dan yang menyusui tidak
mikonazol dengan khasiat dan penggunaan dianjurkan menggunakan obat ini. Dosis:
yang sama. Zat ini ter­utama digunakan untuk oral 1 kali sehari 200 mg pada waktu makan
candidiasis vagina (keputihan) dalam bentuk sampai 7 hari setelah gejala hilang, bila perlu
krem 1% dan dosis tunggal tablet vaginal dari maksimal 400 mg sehari; anak-anak 3 mg/kg
600 mg malam hari. berat badan. Antasida, antikolinergika dan
H2-blockers me­ning­katkan pH lambung, oleh
* Ekonazol (Pevaryl) adalah derivat miko­ karena itu menurunkan absorpsinya, maka
nazol, pada mana satu dari 4 atom klor digan- penggunaannya harus 2 jam setelah pembe-

14108649_OBAT P(Bab 06)_T-098-111.indd 107 20/04/2015 20:14:06


108 Seksi II: Kemoterapeutika

rian ketokonazol. Pada vaginitis Candida: oral fungisid luas terhadap dermatofit dan ragi
2 dd 200 mg untuk 5 hari. patogen, juga terhadap Aspergillus, berlainan
dengan senyawa imidazol dan flukonazol.
2c. Klotrimazol: Canesten, *Baycuten-N, Gyne/ Itrakonazol menghambat metabolisme dari
Lotremin antihistaminika long-acting terfenadin dan
Derivat imidazol ini (1973) memiliki astemizol, maka jangan digunakan ber­sa-
spektrum fungistatik yang relatif lebi­h sempit maan waktu untuk menghindarkan timbul-
daripada mikonazol. Pada konsentrasi tinggi nya gangguan ritme jantung.
zat ini juga berdaya bakteriostatik terhadap Dosis: pada vaginitis Candida satu kali
kuman Gram-positif. Pada vaginitis Candida: sehari 200 mg selama 3 hari.
malam hari tablet vaginal 200 mg selama 3 * Posakonazol (Noxafil)
hari atau single dose 1 tablet vaginal dari 500 Senyawa sintetik ini adalah analo­g struk-
mg; pada infeksi kulit (panu): krem atau tural dari itrakonazol dan memiliki khasiat
lotion 1% dengan catatan jangan dikenakan antifungal broad-spektrum yang juga sama.
pada selaput lendir atau mata. Klotrimazol
dapat digunakan pada waktu hamil. 3b. Flukonazol: Diflucan.
Dosis: krem atau spray 1% 2x sehari selama Derivat difluortriazol ini (1988) memiliki
minimal 3-4 minggu. sifat farmakologi baru. Efektif terhadap
* Bifonazol (Mycospor) adalah derivat imida­ candidiasis mulut, kerongkongan dan vagi-
zol (1983) yang berkhasia­t terhadap beberapa na. Resorpsinya dari saluran pencernaan
jenis jamur (a.l. Malassezia furfur, penyebab baik dan cepat, dengan BA ±90%, PP-nya
panu) dan ragi (jenis-jenis Candida) yang ±12% dan mudah sekali me­rembas ke CCS.
patogen bagi manusia, serta terhadap bebe- Plasma-t½-nya ±30 jam. Zat ini hanya sedikit
rapa kuman Gram-positif. Resorpsinya le- dimetabolisir; ekskresinya lewat urin dan
mah, sedangkan daya kerjanya berlangsung 80% dalam bentuk utuh.
±48 jam. Wanita hamil dapat menggunakan Efek sampingnya umum. Berlainan dengan
bifonazol sebagai obat luar. Dosis: mycosis ketokonazol, senyawa ini tidak hepatotoksik
kaki krem 1%, di­olesi malam hari; candidiasis dan tidak menekan sintesis steroid adrenal.
permukaan selama 4 minggu. Harus waspada bila ada gangguan fungsi
ginjal.
3. DERIVAT TRIAZOL Dosis: candidiasis mulut 1 dd 50-100 mg
Strukturnya mirip dengan imidazol, tetapi selama 1-2 minggu, candidiasis vaginal 150
aktivitas antifungalnya lebih luas. Mekanis- mg sebagai dosis tunggal. Pada candidiasis
me kerjanya juga menghambat sintesis er- sistemik, permulaan 400 mg, lalu 1 dd 200-
gosterol. 400 mg.
Wanita hamil tidak dianjurkan minum
obat-obat ini, karena pada hewan ternyat­a 3c. Vorikonazol : Vfend
memberikan efek buruk bagi janin. Derivat trifluortriazol ini (2002) berspek­
Efek sampingnya yang utama berupa gang- trum antifungal luas. Resorpsinya cepat
guan lambung-usus, sakit kepala dan pusing-­ setelah pemberian per oral dan puncak kadar
pusing, gangguan haid dan reaksi alergi plasma sudah tercapai dalam waktu 2 jam.
kulit. Pada penggunaan lebih lama dari 1 Memiliki BA baik (96%) dengan t½ 6-9 jam,
bulan dilaporkan kasus rontok rambut dan sehingga pemberian dosis 2 kali sehari sudah
kerusakan hati. mencukupi.
Zat ini adalah antifungal pertama yang
3a. Itrakonazol: Sporanox, Trisporal efektivitasnya terbukti terhadap aspergillosis
Sama dengan ketokonazol derivat triazol serebral. Juga merupakan antifungal pilihan
ini (1988) juga digunakan per oral tetapi lebih pertama (terapi standar) terhadap infeksi
sedikit efek sampingnya, misalnya gangguan Aspergillus invasif (aspergilosis) parah pada
fungsi hati dan ginjal. Zat ini berkhasiat penderita yang daya imunnya terganggu.

14108649_OBAT P(Bab 06)_T-098-111.indd 108 20/04/2015 20:14:06


Bab 6: Antimikotika 109

Efek sampingya (selewat) terutama terdiri fungistatik terhadap banyak dermatofit dan
dari gangguan visual, seperti penglihatan ka- terutama digunakan terhadap kutu air (tinea
bur, fotofobia dan penglihatan warna yang pedis) dalam konsentrasi 5-10%. Kegiatan-
berubah. Dengan beberapa obat tertentu, nya paling kuat dalam lingkungan asam.
misalnya siklosporin, barbiturat dan derivat Garam sengnya digunakan untuk maksud
kumarin dapat terjadi interaksi berbahaya. yang sama, dengan keuntungan bekerja
Dosis: i.v. 2 dd 4 mg/kg dan oral 2 dd 200 adstringens dan antiradang lemah.
mg.
4d. Asam lemak lainnya: asam propionat
4. ASAM ORGANIK dan asam kaprilat juga bersifat bakteriosta-
4a. Asam salisilat: *Ung. Whitfield. tik, sama dengan keringat manusia yang me-
Asam organik ini berkhasiat fungisid ter- ngandung asam-asam lemak tertentu. Asam
hadap banyak fungi pada konsentrasi 3-6% kaprilat digunakan per oral pada candidiasis
dalam salep. Di samping itu, zat ini ber­ sistemik.
khasiat bakteriostatik lemah dan berdaya Sediaan: tingtur 5%, salep dan serbuk: asam
keratolitik, yaitu dapat melarutkan lapisan kaprilat 5% + sengundesilenat 20%.
tanduk kulit pada konsentrasi 5-10%. Asam
salisilat banyak digunakan dalam sediaan 5. ECHINOKANDIN
obat luar ter­hadap infeksi jamur ringan. 5a. Flusitosin: Ancobon
Sering kali asam ini dikombinasi dengan Derivat fluorpirimidon ini (1972) dalam
asam benzoat (salep Whitfield) dan belerang sel jamur diubah menjadi 5-FU (fluorourasil)
(sulfur precipitatum) yang keduanya memiliki suatu antagonis pirimidin, yang melalui
kerja fungistatik maupun bakteriostatik. perintangan pembentuka­n RNA mengacau-
Bila dikombinasi dengan obat lain, misalnya kan sintesis protein. Tergantung dari kadar-
kortikosteroida, asam salisilat meningkatkan nya dapat be­kerja fungistatik atau fungisid.
penetrasinya ke dalam kulit. Tidak dapat Terutama aktif terhadap infeksi sistemik
dikombinasi de­ngan sengoksida karena akan oleh Cryptococcus dan Candida. Karena
terbentuk garam sengsalisilat yang tidak cepat timbul resistensi biasanya digunakan
aktif. bersamaan dengan amfoterisin-B (sinerg­i)
terhadap infeksi sistemik parah, seperti sep-
4b. Asam benzoat (F.I.): ticaemia, endocarditis, infeksi paru, saluran
Asam ini dan ester hidroksinya dalam kemih dan meningitis.
konsentrasi 0,1% berkhasiat fungistatik dan Efek sampingya yang umum adalah mual,
bakteriostatik lemah. Biasanya zat ini digu- muntah dan diare. Kadang-kadang timbul
nakan bersamaan dengan asam salisilat, juga efek samping yang lebih parah a.l. penekan-
sebagai zat peng­awet untuk bahan makanan, an sumsum tulang, leukopenia dan trom-
minuman (0,5-1 mg/ml) dan krem (1-5 mg/ bositopenia.
ml), sebagai asam maupun esternya Nipagin Dosis: terkombinasi dengan amfoterisin B,
dan Nipasol. Daya pengawetnya hanya efektif anak-anak dan dewasa oral 25-50 mg per kg
pada pH di bawah 5. berat badan sehari, pada candidiasis saluran
* Ung Whitfield terdiri dari 5% asam benzoat kemih 100 mg/kg.
(sebagai fungistatik) dan 5% asam salisilat
(keratolitik) dengan perbandingan 2:1 (6:3%) 5b. Terbinafin: Lamisil.
dalam lanolin-vaselin ana 90%. Khusus digu- Derivat naftilamin ini (1991) bekerja fu-
nakan terhadap tinea pedis. ngisid, a.l. terhadap Malassezia furfur, penye-
* Nipagin= metiloksibenzoat; Nipasol = bab panu, juga bekerja fungistatik terhadap
propiloksibenzoat. Candida. Zat ini digunakan lebih banyak
4c. Asam undesilenat (Desenex) terhadap kuku kapur (onychomycosis) dari-
Asam lemak ini berwarna kuning de­ pada griseofulvin, karena efeknya lebih kuat
ngan baunya yang khas tengik. Berkhasiat dan waktu pengobatannya lebih singkat.14

14108649_OBAT P(Bab 06)_T-098-111.indd 109 20/04/2015 20:14:06


110 Seksi II: Kemoterapeutika

Zat ini juga digunakan sebagai obat luar Digunakan untuk pengobatan dan profi-
(krem 1%) untuk mengobati panu dan laksis terhadap infeksi Candidiasis sistemik
Tinea capitis pada anak-anak. Mekanisme dan candidiasis oesofagus.
kerjanya berdasarkan perintangan biosin- Dosis: i.v. 100 mg sehari.
tesis ergosterol di membran sel akibat peng-
hambatan enzim (bukan sitokrom P 450), 6. LAINNYA
yang mengakibatkan sel mati.
6a. Siklopiroks: Batrafen, Loprox
Efek sampingnya pada penggunaan oral
Senyawa hidroksipiridon ini (1993) ber­
adalah gangguan saluran cerna, seperti pe-
spektrum luas dan berkhasiat fungisid
rasaan mual dan diare. Belum ada data cukup
terhadap antara lain Candida albicans dan
mengenai penggunaannya oleh wanita hamil.
Trichophyton rubrum, fungistatik terhadap
Dosis: oral 1-2 dd 250 mg dan per kutan 1-2
Malassezia furfur (panu), juga bakteriostatik
dd krem 10 mg/g.
lemah. Walaupun struktur kimianya berbeda
5c. Anidulafungin: Ecalta, Eraxis de­ngan zat-zat imidazol, tetapi mekanisme
Berbentuk serbuk untuk infus i.v. 100 mg. kerjanya diperkirakan sama, yaitu terhadap
Adalah lipopeptida semi-sintetik (echino- membran plasma dari sel jamur. Mungkin
candin) dari hasil fermentasi Aspergillus juga mekanisme kerjanya berdasarkan perin-
nidulans, menghambat sintesis dari glukan tangan transpor dari asam-asam amino dan
synthetase, sehingga menghambat pemben- ion-ion melalui membran sel. Daya kerjanya
tukan dinding sel jamur. diperkuat bila dibuat ester dengan olamin.
Bekerja fungisid terhadap jenis-jenis Can­ Siklopiroks khusus digunakan pada kulit.
dida dan Aspergillus fumigatus. Ekskresi Dosis: 2 kali sehari sebagai krem 1% selama
melalui feses; t½-nya 40-50 jam. 2-4 minggu.
Efek sampingnya sering kali diare, mual dan
muntah, juga sakit kepala, gangguan kulit, 6b. Tolnaftat: *Naftate.
hipokaliemia dan hipertensi. Tolnaftat berkhasiat fungistatik terhadap
Dosis: infus i.v. 200 mg pada hari pertama, banyak dermatofit, antara lain penyebab
lalu 100 mg sehari selama 14 hari. panu, tetapi tidak efektif terhadap Candida.
5d. Caspofungine: Cancidas * Naftate : salep tolnaftat 2% + heksaklorofen
Merupakan lipopeptida semisintetik, sama 0,5%.
seperti anidulafungin dari kelompok echino-
candin. Mekanisme kerja dan indikasinya 6c. Haloprogin: *Polik
sama seperti anidulafungin, yaitu meng- Haloprogin berkhasiat fungisid ter­hada­­p
hambat pembentukan dinding sel jamur dan berbagai jenis Epidermofiton, Pityros­porum,
ragi. Bekerja fungisid terhadap Candida dan Trichophyton dan Can­dida. Kadang-kadang
Aspergillus. PP-nya ±97%, ekskresi melalui terjadi sensi­tasi dengan timbulnya gatal-
urin (41%) dan via feses (34%). t½ -nya ±45 jam. gatal, perasaan terbakar dan iritasi kulit. Zat
Digunakan terhadap candidiasis dan as- ini digunakan sebagai krem atau larutan 1%
pergillosis invasif, bila antimikotika lain terhadap panu dan terutama kutu air (Tinea
(amfotericin B, itrakonazol) kurang efektif pedis) dengan persentase penyembuhan
atau tidak cocok bagi pasien. ±80%, sama dengan tolnaftat.
Efek sampingnya sering kali (1-10%) demam,
sakit kepala, mual, muntah, diare dan gang- 6d. Naftifin: Exoderil
guan kulit. Senyawa alilamin ini digunakan sebagai
Dosis: infus i.v. 70 mg pada hari pertama, krem 1% terhadap a.l. panu dan infeksi kuku.
kemudian 50 mg sehari.
5e. Micafungin: Mycamine14a
Semi-sintetik echinokandin yang dapat
melarut dalam air ini diperoleh dari jamur
Coleophoma empedri.

14108649_OBAT P(Bab 06)_T-098-111.indd 110 20/04/2015 20:14:06


Bab 6: Antimikotika 111

DAFTAR PUSTAKA 16. Barrett JP et al. A systematic review of the


antifungal effectiveness and tolerability of
amphotericin B formulations. Clin.Ther 2003;
14a. Fritz et al. Micafungin for the prophylaxis 25:1295-320.
and treatment of Candida infections. Expert Rev 17. Wout JW van ’t et al. Nieuwe ontwikkelingen
Anti-Infect Ther; 2008, 6:153-162 in de antifungale therapie: fluconazol, itraco-
14. Kosakai N. et al. Illustrated Laboratory Tech- nazol, voriconazol, caspofungine. NTvG 2004;
niques. Igaku Shoin Ltd., Tokyo, 1969. 148:1679-84.
15. Oude Lashof AML en Kullberg BJ. Amfo- 18. Denning DW. Echinocandins: a new class of
tericine B: het einde van een tijdperk. NTvG antifungal. J. Antimicrob. Chemother 2002;
2004;148:1665-8. 49:889-91.

14108649_OBAT P(Bab 06)_T-098-111.indd 111 20/04/2015 20:14:06


bab 7

VIRUSTATIKA

Virus (Sansk. visham = racun) adalah mikro- zat-zat anti-viral yang di dalam sel di phos-
organis­me hidup yang terkecil (besar­­nya phorylated oleh viral kinase, kemudian oleh
20-300 mikron), kecuali prion, yaitu virus enzim tuan-rumah menjad­i penghambat
penyebab penyakit-sapi gila BSE dan p. sintesis DNA dari virus.
Creutzfeldt-Jakob yang kurang lebih 100 Untuk penemuan ini, Gertrude Elion dan
kali lebih kecil. Virus hanya dapat dilihat de­ George Hitchings memperoleh hadiah Nobel
ngan mikroskop-elektron (dengan pembesaran 1988. Sejak itu lebih banyak lagi obat-obat
maksimal 200.000 kali) dan tidak dengan antiviral dihasilkan dalam rangka pengem-
mikroskop biasa (dengan pembesara­n bangan kemoterapi antimikroba (misalnya
maksimal 4.000 kali). Di luar tubuh manusia, interferon) terhadap pelbagai jenis virus.
sering kali virus ber­bentuk kristal tanpa tanda Perkembang-biakan virus dapat ditekan me-
hidup, sangat ulet, tahan asam dan basa, lalui beberapa cara:
serta resisten terhadap suhu renda­h atau – memblokir masuknya virus ke dalam sel
tinggi sekali. Jika ke­adaan lingkungannya (amantadin, gamma-globulin)
membaik —seperti di dalam tubuh manusia – menghindari sintesis asam inti (analoga
atau hewan— kristal ter­sebut ‘bernyawa’ lagi nukleosida, asiklovir, gansiklovir dan
dan mampu mem­perbanyak diri. obat-obat anti-retroviral zidovudin, ne-
Virus adalah jasad biologis, bukan hewan, virapin)
bukan tanaman, tanpa struktur sel dan tidak – inhibisi protease (saquinavir, ritonavir)
berdaya untuk hidup dan memperba­nyak – inhibisi neuraminidase (oseltamivir,
diri secara mandiri. Mikroorganisme ini zanamivir)
harus menggunakan sistem enzim dari sel Struktur kimiawi virus sederhana; setiap
tuan-ruma­h untuk sintesis asam nukleat, pro­ virion —bagian virus terkecil— mengandung
tein dan berkembang biak. Oleh metabolisme hanya satu dari dua asam inti DNA atau
sel tuan rumah, maka sulit sekali untuk RNA (viral genome). Hal ini berbedadengan
membuat obat-obat dengan toksisitas selektif mikroorganisme lainnya dan manu­sia yang
untuk virus tanpa merugikan sel tuan rumah. memiliki kedua jenis asam nukleat (Lat.
Oleh karena itu vaksinasi merupakan cara nucleus = inti). Inti virion dari DNA atau RNA
utama untuk mengendalikan infeksi virus dikelilingi oleh selubung (salut pro­tein),
(polio, rabies, campak, mumps, rubella). yang disebut capsid dan spesifik bagi setiap
Disebabkan virus merupakan mikro­orga- virus. Genome dan selubung protein inilah
nis­me yang eksistensi­nya mutlak tergantung yang disebut virion. Beberapa virus memiliki
dari proses biosintesis tuan-rumah, maka dinding yang terdiri dari lemak (fosfolipid)
dahulu diragukan kemungkinan mengem- dan pro­tein. Selain itu virion memiliki bebe-
bangkan obat-obat antiviral denga­n toksisitas rapa enzim.
selektif. Namun keraguan ini sudah lama ter-
hapus, terutama sejak ±2 dasawarsa terakhir
yakni dengan diketemukan dan dikembang-
INFEKSI VIRUS
kannya virus anti-herpes asiklovir. Senyawa Penularan virus diawali dengan pelekatan
ini merupakan prototype dari sekelompok virus pada dinding sel tuan-rumah yang

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 112 20/04/2015 20:15:22


Bab 7: Virustatika 113

dihidrolisis oleh enzim-enzimnya. Lalu a. Virus DNA meliputi antara lain kelom-
DNA/RNA memasuki sel sehat, sedang- pok penyakit Herpes, yakni Herpes simplex (pe­
kan salut proteinnya ditanggalkan di luar. Di nyebab a.l. penya­kit kelamin), Herpes zoster
dalam sel, virus bertindak sebagai parasit (penye­bab sinannaga atau “shingles”), Vari-
dan menggunakan proses-proses asimil­asi cel­la zoster (cacar air). Juga sejumlah virus
sel bersangkutan untuk membentuk virion- lain termasuk kelompok virus DNA ini,
virion baru. Dengan demikian perkembang- seperti virus Epstein-Barr (demam kelen-
biakan (replikasi) tidak berlangsung melalui ­jar/”kissing disease”/mono-nucleosis infectio-
pembela­han virion-induk seperti bakteri. sa), parvovirus, adenovi­rus (gas­troente­ri­tis),
Pada proses ini sel-sel yang dimasukinya di- variola (cacar, “smallpox”), cytomegalovi­rus
rusak, tetapi gejala-gejala penyakit baru mu- = CMV (pada pasien AIDS), hepadna virus
lai tampak bila perbanyakan virion sudah (Hepatitis B; HBV) dan juga Human papillo-
mencapai puncakny­a. mavirus (HPV)penyebab kutil genital dan
kanker cervix.

b. Virus RNA terpenting adalah Retrovi­rus


Penggolongan HIV (penyebab AIDS, ditemukan oleh Luc
Montagnier 1984), virus hepati­tis (pe­nyakit
Virus yang paling sering mengakibatkan kuning), rhabdovirus (rabies), rhinovirus (se-
penyakit pada manusia dapat dibagi dalam lesma), corona virus (SARS) dan polio­virus
dua kelompok besar, yakni virus DNA dan (penyebab penyakit lumpuh layuh pada
virus RNA, dengan masing-masing DNA anak-anak, poliomyelitis). Begitu pula virus
atau RNA di dalam intinya. influenza (flu), rotavi­rus (diare), virus ru­bella

1. Virus DNA mendekati sel sehat


2. Virus menembus dinding sel dan membuang
dinding dengan proteinnya.
3. Virus melepaskan bahan-bahan genetis
(gen-gen)
4. DNA virus “menyalahgunakan” enzim-enzim
dan bahan bangun sel untuk memperbanyak
diri. Akibatnya sel mati.
5. Partikel-partikel virus yang baru akan keluar
dari sel dan menyerang sel-sel sehat lain.

Gambar 7-1: Infeksi dan perbanyakan virus

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 113 20/04/2015 20:15:22


114 Seksi II: Kemoterapeutika

(“rode hond”), bermacam-macam para­myxovi­ pu memper­banyak DNA tersebut dan men-


rus: virus rubeo­la = mor­billi dan virus beguk sintesis interferon.
(“mumps”) serta berbagai flavi­vi­rus, a.l demam
kuning (yellow fever) dan Hepatitis C. * Interferon-alfa dan -beta (IFN-a/b) diben-
tuk oleh bermacam-macam sel sebagai reaksi
Penelitian obat antiviral. terhadap infeksi viral. Fungsinya mencegah
infeksi lebih lanjut dengan jalan menduduki
Penelitian virustatika mulai berkembang se-
reseptor-reseptor spesifik di membran-mem-
kitar tahun 1956 saat ditemukan bahwa virus
bran sel sehat, sehingga tidak dapat dipe-
dapat dikembangbiakkan dalam telur ayam
netrasi oleh virus. Di samping berkhasiat
yang telah dibuahi. Penemuan ini membe-
virustatik, juga berdaya sitostatik (antitu-
rikan dorongan kuat ke arah pembuatan
mor), yakni meng­ham­bat pertum­buhan sel-
vaksin dan penaklukan penyakit-penyakit
sel tumor dan mensti­mulasi makro­fag dan
virus penting, seperti cacar (variola major),
NK-cells (Natu­ral Killer cells) yang dapat
polio, campak, rubella, mumps dan hepati-
mende­teksi sel-sel tumor (dan sel-sel yang
tis. Lihat selanjutnyaBab 50. Sera dan vaksin.
diinvasi virus) untuk kemudian memus-
Setelah infeksi virus dapat bermukim ber-
nahkannya. IFN-alfa digunakan antara lain
tahun-tahun di dalam sel tuan-rumah tanpa
pada hepati­tis dan jenis-jenis leukemia
menimbulkan gejala. Dalam fase laten ini
terten­tu, sedangkan IFN-beta khusus pada
virus tidak peka terhadap obat-obat. Baru
MS (multip­le sclerosis).
pada fase replikasi obat-obat berdaya me-
musnahkannya dengan jalan mengganggu
* Interferon-gamma (IFN-g) (dan limfokin-
sistem enzim bersangkutan. Namun karena
limfokin lain) dibentuk oleh limfo-T dan ber-
enzim-enzim tersebut adalah milik sel tuan-
fungsi mengatur proses-proses imun. Khasiat
rumah, maka obat antivirus perlu berkhasiat
antivi­ralnya lemah dibandingkan IFN-a dan
spesi­fik terhadap virus tanpa merusak sel
IFN-b.
tuan-rumah. Adanya hubungan erat ini, yaitu
antara virus dan proses metabo­lis­me sel tuan-
rumah, sangat mempersulit riset obat-obat Penyakit virus penting
yang secara selektif berdaya menghamba­t Penyakit-penyakit yang disebabkan virus
pertum­buhan virus. banyak sekali dan meliputi gangguan-gang-
Dalam memerangi infeksi virus, semua guan ringan, seperti selesma (pilek biasa),
sistem tangkis dikerahi, a.l. sistem imun alami influenza (pe­rut), biang keringat (rubella,
maupun sistem imun spesifik yang diperoleh ‘rode hond’), cacar air Varicella (“chickenpox”),
dan mencakup sel-sel B dan limfosit-T CD4+ campak (morbilli, measles), cacar (variola),
dan CD8+. beguk (parotitis, bof, ‘mumps’), Pfeif­fer (‘kissing
Populasi T-sel ini yang terdiri dari sel-sel disease’) dan sinannaga (herpes zoster, ‘gor­
memori terhadap berbagai virus spesifik me- delroos’) sampai penyakit-penyakit serius,
miliki peranan sentral pada perlindungan seperti dengue, radang hati (hepatitis), penyakit
dan pengontrolan infeksi virus. Lihat Bab 49, lumpuh layu (polio­myeli­tis), penyakit-penya-
Dasar-dasar Imunologi. kit kelamin herpes dan hepatitis B/C, kanker
Interferon adalah glycoprotein yang di- cervix, Ebola dan AIDS.
produksi oleh sel-sel yang terinfeksi virus, Kebanyakan penyakit viral ini sudah dapat
makrofag dan T-limfosit. Ada 3 tipe inter­ diatasi, bahkan pada tahun 1980 WHO telah
feron manusia, yakni alfa-, beta- dan gamma- menyatakan virus cacar sudah musnah di
interferon, yang sejak 1985 telah diperoleh seluruh dunia. Pada tahun 1988 Organisa-
murni dengan jalan teknik rekombinan si Kesehatan Dunia (WHO) mencanang­kan
DNA. Pada proses ini, “sepotong” DNA program pemusnahan virus polio untuk
dari lekosit yang mengandung gen inter- ke-dua kalinya dalam sejarah dengan tujuan
feron, dimasukkan ke dalam plasmid kuman membebaskan dunia dari penyakit infeksi ini
E. coli. Dengan demikian kuman ini mam- selambat-lambatnya akhir tahun 2005 dengan

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 114 20/04/2015 20:15:22


Bab 7: Virustatika 115

jalan vaksinasi secara besar-besaran. Tetapi jenis-jenis hewan tertentu (lihat di bawah).
tujuan ini ter­nyata belum berhasil karena di Misalnya virus influenza bermukim di babi
tahun 2006 polio masih endemik (= selalu dan ternak bersayap, sedangkan virus demam
terdapat) di beberapa negara Asia dan Afrika kuning dan AIDS pada mulanya terdapat
(van der Avoort HGAM. Poliomyelitis in 2006: pada kera. Karena virus mampu memper-
alles of niets. NTvG 2006; 150:2689-92). banyak diri dengan cepat dan mudah ber-
Di tahun 1995 Indonesia mencanangkan mutasi secara spontan, maka cepat sekali
kampanye besar-besaran lewat Pekan Imu- terbentuk varian-varian baru. Akibat mutasi
nisasi Nasional (PIN) untuk memerangi pe- yang tak terduga, virus-virus hewan men-
nyakit infeksi virus ini. Setelah l.k. 10 tahun dadak dapat ditularkan ke manusia. Para
Indonesia dinyatakan bebas polio, namun ahli meramalkan bahwa di masa depan akan
pada awal tahun 2005 di Indonesia kembali selalu muncul virus-virus baru yang dapat
timbul epidemi polio dengan ±15 kasus di mengakibatkan epide­mi-epidemi serius yang
Sukabumi, Jawa Barat, sehingga DepKes mengancam manusia.
meng­anggap perlu untuk di bulan Agustus Zoonosa: dengan istilah ini dimaksudkan
2006 melakukan vaksinasi massal dengan penyakit-penyakit infeksi yang berasal dari
vaksin polio oral (OPV, Sabin). Dalam rangka hewan dan menjangkiti manusia melalui
membebaskan Indonesia dari virus polio, kontak langsung dengan hewan atau me-
imunisasi terpadu akan terus digalakan. ngonsumsi produk-produk berasalkan hewan
Sejak tahun 2005 sudah 5 kali dilaksanakan seperti susu, daging dan telur. Penyebab
PIN dan terakhir di tahun 2006 dengan target zoonosa dapat dibagi dalam kelompok-
Indonesia harus bebas polio pada tahun 2008. kelompok virus, jamur, bakteri, protozoa dan
Virus polio yang timbul kembali di Indonesia bahkan cacing. Juga dapat dibedakan antara
pada tahun 2005 diperkirakan berasal dari zoonosa lama dan yang baru. Misalnya yang
negara Afrika-Asia di mana penyakit ini masih lama adalah penjangkit infeksi salmonella
endemik, seperti Sudan, Nigeria, Pakistan, dan campylobacter, sedangkan yang baru
India, dan Afganistan. Dalam tahun 2006 Me- adalah virus influenza H5N1 dan H7N9
sir dinyatakan bebas polio. (2013 di Cina), virus SARS dan yang paling
Virus-virus baru. Pada dasawarsa ter­ resen adalah virus MERS. Akhir-akhir ini
akhir dunia telah dilanda sejumlah penya­kit telah timbul kembali zoonosa lama yang
virus baru yang hebat dan sering kali bersifat mengakibatkan demam Q, sebagai akibat
epidemi. Yang paling ganas adalah AIDS komsumsi daging yang terkontaminasi de-
yang diakibatkan infeksi HIV. Meskipun ada ngan Coxiella burnetii, dengan gejala demam,
ikhtiar bersama secara besar-besaran dari pneeumoni, hepatitis, sakit kepala, mual
para ilmuwan di seluruh dunia, hingga kini muntah dan sakit otot.
belum ditemukan obat yang dapat dikatakan
ampuh. Hepatitis pun mulai menjadi ma- Hewan-hewan dan zoonosa yang bersang-
salah mendunia pula, sedangkan dengue kutan adalah a.l. sebagai berikut:
dan Ebola, Lassa dan Hanta merupakan – kambing (demam Q, leptospirosa, salmo-
epidemi-epidemi kecil di Asia Tenggara, nellosa, toksoplasmosa);
Afrika dan Amerika. Menjelang akhir abad – anjing (rabies, salmonellosa, toksoplas-
ke-20 di Hong Kong timbul virus influenza mosa, trichinellosa);
unggas yang pertama kali ditularkan kepada – kucing (demam Q, leptospirosa, salmo-
manusia via kontak langsung dari ayam/ nellosa, toksoplasmosa);
burung. Kemudian di tahun 2003 dunia di- – sapi (E.coli, fasciolosa, rabies, demam Q,
landa oleh virus SARS yang pertama kali salmonellosa, toksoplasmosa);
muncul di Cina pula. – babi (MRSA, brucellosa, rabies, salmo-
nellosa, toksoplasmosa).
Fakta yang sangat mencolok pada epidemi-
epidemi baru tersebut adalah bahwa virus- Mereka yang dapat terjangkit infeksi aki-
virus baru itu kebanyakan berasalkan dari bat zoonosa adalah terutama anak-anak,

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 115 20/04/2015 20:15:22


116 Seksi II: Kemoterapeutika

lansia, ibu hamil dan yang daya tahannya perkembangan resistensi viral dapat dihin-
me­nurun. Juga termasuk dalam kelompok dari. Berkat HAART infeksi HIV dewasa
risiko ini adalah orang yang karena pro- ini dapat ditanggulangi dengan baik dan
fesinya bersentuhan dengan hewan atau mortalitas penyakit AIDS telah menurun
produk-produknya. dengan peningkatan harapan hidup.
Salah satu syarat bagi suksesnya peng­
Slow virus. Di samping itu masih ada se- obatan adalah kesetiaan terapi
jumlah penyakit yang hingga kini belum Obat-obat ini tidak menyembuhkan pe-
diketahui penyebabnya, tetapi menurut per- nyakit tetapi memperlambat progres dari
kiraan ditimbulkan oleh infeksi pada usia virus dengan menekan replikasinya dan
sangat muda dengan suatu ‘slow virus’ yang menghindarinya untuk dengan cepat me-
tidak dike­nal. Misalnya, diabetes tipe I, rema musnahkan daya tahan tubuh, sehingga HIV
(arthritis rheumatica), multip­le sclero­sis ( M.S.), bukan lagi merupakan ancaman jiwa (death
keleti­han kronis (M.E., Chronic Fatigue Syndro­ sentence).
me) dan bentuk-bentuk kanker tertentu. Namun demikian dewasa ini AIDS masih
merupakan penyebab kematian nomor 4
1. HIV dan AIDS di seluruh dunia. Di tahun 2004 jumlah
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syn- kematian karena infeksi yang belum ada
drome) atau Sindroma Cacat Kekebalan obatnya ini adalah ±3,1 juta.
Dapatan merupakan epidemi mikroorga­ Menurut laporan prevalensi HIV/AIDS
nisme terpenting dari abad ke-20, yang untuk di tahun 2003 adalah kurang lebih 40 juta di
pertama kalinya disinya­lir di AS pada awal seluruh dunia dan terbanyak adalah di Afrika
tahun 1980-an. dengan kurang lebih 35 juta kasus (Botswana,
Penyebabnya adalah HIV (Human Immu­ Zimbabwe) (Report on the Global HIV/AIDS
nodeficiency Virus) yang menurut perkiraan Epidemic, UNAIDS, 2002). Penambahan
sudah lama sekali terdapat pada binatang kasus infeksi baru di tahun 2004 adalah ku-
liar. Akibat kontak erat dengan khususnya rang lebih 4 juta di benua ini. Juga di Cina
binatang-binatang mengerat, virus telah “me- insidensi infeksi AIDS memperlihatkan ke-
loncat” ke manusia. Terutama pada dasawar- cenderungan meningkat dengan kurang
sa terak­hir, HIV dan beberapa virus lainnya lebih 70.000 kasus terinfeksi HIV/AIDS di
(antar­a lain virus Ebola) muncul dari hu­tan tahun 2005 (WHO 2005).
rimba. HIV dan AIDS dengan pesat menyebar Di banyak negara Barat, penyebaran AIDS
ke seluruh dunia, karena bertahun-tahun pe­ sudah dapat dihen­tikan berkat penyulu­han
nyakit ini tidak menun­jukkan gejala apapun. besar-besaran dengan kampa­nye nasional
Selama masa inkubasi panjang itu, pembawa- mengenai AIDS, prevensi dan kontak seksual
virus (orang seropositif) yang masih sehat dan secara aman (‘safe sex’).
tanpa keluhan dapat menular­kan virus ke- Menurut laporan DitJen Pemberantasan
pada orang lain sebelum diri­nya menjadi sakit Penyakit Menular dan Penyehatan Ling-
dan kemudian meninggal. kungan Permukiman (PP & PL) DepKes RI,
Di tahun 1996 telah diperkenalkan terapi sampai dengan kwartal ketiga tahun 2006
antiretroviral kuat, yakni HAART (highly secara kumulatif di seluruh Indonesia jumlah
active antiretroviral therapy), yang terdiri pengidap infeksi HIV melebihi 4600 kasus,
atas kombinasi (life-saving “cocktail”) dari sedangkan penderita AIDS sebanyak hampir
minimal tiga obat antiretroviral ampuh (triple 7000 orang dan l.k. 1650 di antaranya telah
therapy) dan dijulukkan sebagai “Lazarus meninggal dunia.
effect.” (kisah dari Kitab Injil mengenai ke- Jumlah sebenarnya diperkirakan jauh le-
bangkitan Lazarus dari kematian oleh Jezus). bih besar (diperkirakan 120.000 kasus; CIA
Sejak saat itu infeksi HIV dapat dikenda- 2004). Rate kumulatif kasus AIDS tertinggi
likan dengan menekan replikasi viral seca- dilaporkan dari propinsi Papua, disusul oleh
ra tuntas untuk jangka waktu panjang. Juga DKI Jakarta, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 116 20/04/2015 20:15:22


Bab 7: Virustatika 117

dan kepulauan Riau dengan jumlah kasus cells dan di SSP18,19 tanpa dapat didetek­si dan
kian meningkat terutama akibat penularan tanpa menimbulkan gejala untuk bertahun-
melalui jarum suntik oleh pecandu narkoba tahun lamanya. Virus laten ini tidak dapat
(IDU atau injecting drug user) (diperkirakan dimusnahkan oleh obat. Bila su­atu waktu
190-240 ribu orang) dan perilaku seks tidak sistem imun melemah, virus laten dapat
aman. mendadak menjadi aktif lagi. Selain itu HIV
mampu bermutasi beru­langkali secara
HIV self-test. Sejak tahun 2000 di negeri spontan dan adakalanya membentuk varian
Belanda sudah dapat diperoleh HIV-selftest yang lebih ganas (virulen).
kit (serupa dengan pregnancy test kit) untuk
melakukan pemeriksaan sendiri terhadap HIV-1 dan HIV-2 adalah dua tipe HIV,
infeksi HIV. Tetapi di beberapa negara Eropa yang hanya dapat ditula­ri melalui selaput
penjualan test demikian dilarang. lendir yang mengalami kerusakan (kecil). HIV-1
Keuntungan dari tes ini adalah kemu­dah- ditemukan di seluruh dunia, sedangkan HIV-
an bagi orang untuk mentes diri sendiri, me- 2 praktis hanya ­di Afrika Barat. Penularannya
ngingat bahwa sebagian orang sungkan atau terbatas pada kontak homosek­sual (genito-anal),
takut untuk menjalani pemeriksaan demikian pengguna narkoba melalui alat suntik dan
oleh dokter atau fasilitas peme­riksaan publik. penerima transfusi darah yang tercemar.
Kendalanya adalah tidak ada counseling HIV-2 kurang lancar penularannya baik
dan pengarahan lanjutan oleh seorang profe- seksual maupun dari ibu ke anak dibanding
sional, di samping semua tes demikian tidak HIV-1, juga jalannya penyakit lebih lambat.
100% dapat dipercaya, walaupun diklaim Kedua tipe utama ini memperlihatkan ba­
bahwa kepekaan dan spesifisitasnya masing- nyak subtipenya.
masing > 99,9% dan > 99,6%.26
HIV subtipe E telah ditemukan beberapa
Mekanisme kerja. HIV adalah virus-RNA tahun lalu. Berbeda dengan kedua tipe HIV
yang termasuk kelompok retrovirus. Virus tersebut di atas, tipe ini berdaya melinta­si
ini memasuki sel sel limfosit T, monosit dan mukosa utuh pada kontak hetero­seksual (juga
makrofag. Lalu enzim reverse-trans­criptase oral) dan pada tahun-tahun terak­hir ber­tang­
(RT) ment­rans­kripsi RNA-nya menjadi gung ja­wab atas merajalelanya AIDS dengan
DNA, dengan lain kata RNAnya membuat pesat di Afrika dan Asia Tenggara.
kopi DNA. Kemudian DNA ini mempe-
netrasi inti sel dan diinkorporasi ke dalam Penularan terutama terjadi melalui darah,
genom sel limfo-T, yang diperintahkan untuk mani dan cairan vagi­nal, akibat penggunaan
memproduksi protein virus baru. Pada repli- jarum suntik terinfeksi (pecandu narkotika)
kasi itu terbentuk protein precursor besar, dan transfusi darah tercemar, serta kontak
yang oleh enzim HIV protease dirombak seksual tanpa perlin­dungan (kondom) de-
menjadi protein protein lebih kecil yang ngan seorang pembawa-HIV. Virus juga dapat
disusun di salut protein dari virus. Sel tuan ditular­kan pada bayi oleh ibu seropositif,
rumah mengeluarkan virus–virus baru itu selama hamil atau persalin­an, begitu pula
dan sendirinya akan mati. Jadi, HIV seakan- melalui air susu ibu (ASI). Telah dipastikan
akan mengubah limfosit menjadi pabrik bahwa penularan tidak dapat terjadi melalui
untuk memproduksi virus-virus baru (genom liur (ciuman, batuk, bersin dan minum dari gelas
= keseluruhan gen dalam inti-sel). yang sama) karena jumlah virus di dalam liur
Infeksi seumur hidup. Berlainan dengan terlampau kecil, tidak pula melalui sengatan
infeksi virus lainnya (cacar, campak, influen- nyamuk. Oleh karena itu pergaulan sosial
za,­ dan lain-lain) infeksi dengan HIV bersifat dengan pasien AIDS tidak perlu dihindari.
permanen karena sulit sekali dimusnahkan
seluruhnya. Virus dapat bersem­bunyi di sel- Jalannya infeksi. Pada infeksi HIV dapat
sel tubuh, terutama dalam CD4+ memory dibedakan tiga fase:

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 117 20/04/2015 20:15:22


118 Seksi II: Kemoterapeutika

Teori disiden. Beberapa ilmuwan, biokimiawan Amerika David Rasnick dan Kanada Peter
Duesburg menentang, bahwa AIDS disebabkan oleh infeksi dengan virus HIV. Menurut mereka di
Afrika terdapat suku-suku orang hitam yang tidak bisa diinfeksikan dengan HIV. Pada hematnya
AIDS khusus disebabkan oleh kelemahan sistem tangkis tubuh akibat reaksi-reaksi autoimun, yang
bertalian dengan banyaknya kontak seksual sembarangan. Maka itu AIDS tidak bersifat menular dan
tidak bisa ditulari melalui kontak seksual pada orang sehat dengan sistem ketahanan baik.

Presiden Thabo Mbeki dari Afrika Selatan semula menganut teori ini dan meragukan hubungan
antara HIV dan AIDS serta beranggapan bahwa AIDS diakibatkan oleh kemiskinan dan higiene yang
buruk. Dia menolak untuk mengobati sekitar 4 juta penderita HIV-AIDS di negaranya – yaitu 10%
dari populasi total- dengan cocktail 3 obat AIDS. Sebagai alasan dikemukakan keraguannya terhadap
keamanan dan efektivitas serta kekhawatirannya mengenai efek samping serius dari obat-obat
antiretroviral. Sebaliknya dia menekankan manfaat dari suatu diet yang kaya akan bawang putih
(garlic), lemon dan minyak zaitun. Tetapi atas tekanan massal para ilmiawan selama Konferensi
AIDS Sedunia di Pretoria bulan Februari 2001, akhirnya beliau menyerah dan mengizinkan impor
dan penerapan obat-obat AIDS di Afsel. (NTvG 2001: 145:542)
Dewasa ini pemerintah melontarkan kampanye besar- besaran untuk membendung merajalelanya
secara liar infeksi HIV akibat unsafe sex. Sekarang ini (th 2005) di Afrika Selatan terdapat l.k. 6 juta
orang terinfeksi dengan kematian lebih dari 600 penderita tiap harinya. Dengan demikian negara ini
memiliki jumlah pengidap HIV/AIDS terbesar di seluruh dunia.

a. fase pertama. Orang yang terkena infeksi sakan dirinya sehat, kini betul-betul men-
menjadi seroposi­tif, artinya setelah 6 jadi sakit de­ngan keluhan-keluhan hebat.
bulan di dalam darahnya dapat dideteksi Pada sisanya (60%) tidak akan berkem­
HIV secara tak-langsung (melalui anti- bang AIDS, yang sebab-sebabnya belum
bodies). Pada persen­tase kecil, beberapa diketahui.
hari setelah infeksi timbul gejala flu berat
Gejalanya berupa suprainfeksi hebat de­
selama lebih kurang seminggu. Keluhan
ngan fungi (candidiasis mulut/tenggorok) dan
ini diakibatkan invasi dan replikasi dari
virus (Herpes dan CMV). Karena sistem-­imun
ribuan HIV di dalam limfo-T.
penderita sudah menjadi sangat lemah (CD4+
b. fase kedua. Kemudian sistem-imun ‘me-
limfosit count≥200/ml), maka berbagai
nangkap’ dan mengurung semua virus
infeksi kuman sekunder (infeksi oportunistik)
di kelenjar limfa, di mana replikasinya
dapat menghingga­pinya (antara lain TBC
berlang­sung terus. Jaringan yang terin-
dan sejenis pneumonia terten­tu, Pneumocystis
feksi dan HIV yang lolos dimusnahkan
carinii) serta tumor-tumor ganas (Kaposi sar-
oleh masing-masing T-killer cells dan
coma, limfo­ma) yang akhirnya mengaki­batkan
antibodies. Proses ini berlang­sung tanpa
kematian­nya.
gejala. Setiap tahun semakin banyak HIV
dapat meloloskan diri dan masuk ke Prevensi utama terdiri atas menghindari
dalam sirkulasi dan lebih banyak limfo-T kontak seksual tanpa perlindungan (safe
mati, sedangkan sistem-imun menjadi sex dengan kondom), menggunakan jarum
semakin lemah. suntik bersih (pecan­du, akupunktur) dan
c. fase ketiga. Satu sampai 12 tahun ke- menggunakan darah transfusi yang bebas
mudian jumlah HIV dalam darah (viral HIV.
load) menjadi besar sekali dan jumlah Vaksin anti-AIDS belum dapat dibuat
limfo-T helper­cells (CD4+) turun dari l.k. karena HIV sering bermuta­si, pada mana
1.000 sampai l.k. 200/mm3. Baru pada susunan salut proteinnya —yang berfungsi
saat inilah penyakit AIDS menjadi nyata sebagai antigen— berubah secara kontinu.
(fullblown) dengan gejala-gejala klinis. Adalah sangat sulit membuat vaksin
Hanya lebih kurang 40% dari semua terhadap beribu-ribu mutan yang terbentuk.
orang seropositif yang sebelumnya mera- Lihat juga Bab 50, Sera dan Vaksin.

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 118 20/04/2015 20:15:22


Bab 7: Virustatika 119

Profilaksis setelah eksposisi perkutan pada darah yang terinfeksi HIV dapat dilakukan dengan
terapi kombinasi dari AZT 2 x 300 mg + lamivudin 2 x 150 mg + indinavir 3 x 800 mg a.c. (atau
saquinavir 3 x 600 mg d.c. ) selama 4 minggu. Misalnya bila secara tidak sengaja tertusuk jarum
yang telah digunakan pasien AIDS. Terapi harus dimulai sedini mungkin dan selambat-lambatnya
72 jam se­telah infeksi; efektivitasnya kurang lebih 80%. Cara ini dikenal sebagai Post Exposition
Profylaxis(PEP).28

Profilaksis penularan ibu ke bayi. “Trans­misi vertikal” dari ibu ke bayi terutama terjadi dalam
trimester ketiga dari kehamilan dan selama persalinan, tergantung daripada ba­nyaknya virus
dalam darah ibu. Di samping itu juga melalui ASI , maka bayi yang dilahirkan oleh ibu seropositif
perlu diberikan susu botol. Dengan terapi HAART pada wanita HIV-positif yang hamil - tidak
peduli banyaknya viral load dan jumlah sel CD4+ - infeksi pada bayi dapat diturunkan dari 30%
lebih sampai 1-2%.20 Bedah Caesar hanya menurunkan angka ini sampai l.k. 15%.

Obat-obat antiretroviral b. analoga non-nukleosida (NNRTI =


Non-nucleoside reverse transcriptase
Obat-obat yang kini tersedia untuk terapi
inhibitor): efavirenz (Stocrin), nevi-
AIDS terdiri atas dua kelompok, yakni reverse-
rapin.
transcriptase inhibitors dan protease-inhibitors
(PI). Semua obat ini menghambat enzim Obat-obat ini memiliki struktur ki-
RT, sehingga sintesis DNA virus (bertolak miawi berlainan, jadi bukan analog-
dari RNAnya) dan multip­lika­sinya dicegah. nukleo­sida. Mengikat diri secara lang-
Hanya bekerja viru­statis tetapi virus-virus sung pada RT virus dan memblokir
laten tidak dimatikan. pembentukan DNA. Di samping itu
obat-obat ini —di dalam DNA viral
I. Reverse-transcriptase inhibitors (RTI) yang sudah terbentuk— meng­hambat
dapat dibagi dalam 2 kelompok, yaitu perpan­jan­gan selanjut­nya dari rantai-
DNA. Khasiatnya sama, tetapi efek
a. analoga nukleosida (NRTI= nucleo- sam­pingnya relatif sedikit, khususnya
side/nucleotide reverse-transcriptase rash. Nevirapin dapat mencapai otak
inhibitor): abacavir, didanosin (DDI), dan dapat digunakan pada demensia
lamivudin (3TC), stavudin (D4T), akibat AIDS.
zalcitabine (DDC) dan zidovudin
(AZT). NRTI dan NNRTI hanya bekerja
Analog nukleosida adalah prodrugs bila enzim reverse-transcriptase dari
yang di dalam sel diubah menjadi HIV yang aktif pada awal infeksi,
trifosfat inaktif, yang bekerja sebagai mengubah RNA menjadi DNA. Selain
substrat saingan untuk enzim viral menghambat protease, obat-obat ini
RT. Dengan demikian RT dihambat, tidak menghindari produksi dari par-
pembentukan DNA virus diblokir dan tikel-partikel virus oleh sel-sel yang
replikasinya dihentikan. telah terinfeksi.
Obat hanya berkhasiat di sel-sel
yang baru dihinggapi infeksi dan ti- II. Protease-inhibitor (PI): amprenavir
dak ampuh menghentikan produksi (Agrenase), indinavir, nelfinavir (Viracept),
virus dalam sel-sel di mana DNA viral ritonavir dan saquinavir.
sudah terbentuk. Obat-obat ini bekerja pada fase akhir dari
Tenovir, suatu nukleotida yang juga multiplikasi virus dan e­feknya terhadap
dapat dianggap analogon nukleosida, HIV lebih kuat daripada obat peng-
di dalam sel tuan rumah diubah hambat RT. Berbeda dengan RTI, PI
menjadi difosfat aktif, yang berkhasiat mam-pu menghentikan replikasi dari sel
menghambat enzim RT. sel yang sudah terinfeksi.

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 119 20/04/2015 20:15:23


120 Seksi II: Kemoterapeutika

PI menghambat enzim protease yang dan dapat bekerja seperti biasa. Dimulainya
memecah poliprotein besar yang terben- terapi sedini mungkin dapat menghindarkan
tuk oleh DNA-viral menjadi pro­tein-pro- pembentukan mutan-mutan virus dan des-
tein lebih kecil untuk digunakan bagi truksi lebih lanjut dari sistem imun.
pemba­n­gunan virus baru. Dengan demi-
Kini disangsikan bahwa virus dapat dimus-
kian perkem­ban­gan­ virus baru dapat
nahkan dengan tuntas untuk selama-lama-
digagalkan seluruhnya.
nya dari darah dan tempat-tempat yang
Resis­tensi sering kali muncul dalam waktu sukar dicapai seperti jaringan limfe dan SSP.
6-12 bulan bila suatu obat digunakan secara Selain itu ada pula kekhawati­ran mengenai
mono/terapi, karenaHIV mampu bermutasi akan muncul­nya resistensi setelah beberapa
secara spontan. Telah dibuktikan bahwa waktu bila obat —yang efek-efek samping­
kombinasi dari RTI dan PI adalah sangat nya hebat— tidak diminum dengan teratur.
menguntungkan, karena tidak saja saling Mengingat bahwa kebanyakan obat ini me-
memperkuat khasiatnya (sinergisme), tetapi miliki masa-paru­h yang singkat dan memer-
juga meng­hindarkan atau sangat memper- lukan pemberian yang kerapkali, maka kese-
lambat timbulnya resistensi. Oleh karena tiaan minum obat adalah sangat esensial.
itu HAART kini sudah menjadi terapi baku Terlewatnya hanya satu dosis dapat meng-
dalam penanganan infeksi HIV dan prevensi akibatkan menurunnya kadar obat dalam
AIDS darah sampai titik yang membahayakan dan
gagalnya terapi.
Pengobatan Penambahan hidroksiureum. Pada Kongres
HAART (highly active antiretroviral the- AIDS di Chicago (Januari 1998) telah dila-
rapy). Kombinasi RTI dan PI memicu per- porkan bahwa penambahan obat kanker
kembangan drastis pada akhir tahun 1995, hidroksiureum (Hydrea) pada triple therapy
pada saat dibuktikan bahwa kombina­si (HAART) dapat memusnahkan seluruh vi-
dari kedua jenis obat berkhasi­at lebih kuat rus HIV. Bahkan setelah 1 tahun beberapa
daripada obat-obat tersendi­ri. Triple therapy pasien yang menjalani terapi tersebut masih
dari 2 RT-bloc­kers bersama 1 protease- tetap bebas-HIV. Keberatan utama terhadap
blocker ternyata sangat efektif, misalnya HAART adalah efek samping­nya yang hebat dan
AZT + 3TC + indinavir. Setelah 6 bulan viral skema pentakaran yang sangat ketat, sehingga
load (= jumlah partikel virus per ml plasma) kesetiaan minum obat (drug compliance) sangat
menurun dengan drastis sehingga tidak menurun. Selain itu harganya juga sangat
dapat dide­teksi lagi dalam tubuh pada 60- mahal, sekitar USD 1200 untuk pengobatan
90% dari pasien HIV, termasuk yang sudah satu bulan. Biaya ini sejak beberapa tahun
parah. Selain itu dapat meningkatkan jumlah telah turun banyak berkat sejumlah pabrik
sel-sel limfo-T (CD4+). Kondisi umum pasien internasional menurunkan harga obat-obat
mem­baik, berat badan mening­kat, energi­nya HIVnya, bahkan memberikannya cuma-cu-
pulih kembali serta merasakan dirinya sehat ma.

HAART Dewasa ini (2005) terapi kombinasi digunakan sebagai penanganan utama di seluruh
dunia. Tujuannya adalah untuk menekan replikasi virus selama mungkin dan demikian mencegah
perkembangan AIDS.
* Efek sampingnya dapat berupa supresi sumsum tulang dengan anemia dan gangguan sel-sel
darah, neuropati dan pankreatitis. Juga mual, muntah, anoreksia, eksantema, gangguan cita rasa,
sukar tidur dan pikiran kalut. Di samping itu pada jangka panjang terjadi lipodystrofia dari muka,
lengan, tungkai dan bokong. Akibat pembagian lemak yang berubah pasien menjadi kurus di tempat-
tempat tersebut dan lemak menumpuk di tengkuk (buffalo hump), perut, payudara atau di bagian-
bagian lain. Dengan demikian bentuk tubuh pasien sangat berubah yang dialaminya sebagai sesuatu
yang sangat tidak nyaman.

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 120 20/04/2015 20:15:23


Bab 7: Virustatika 121

Obat-obat lain penyebab dasar dari penyakit MS (multiple


* HCG (Human Chorionic Gonadotropin, lihat sclerosis). MS dianggap sebagai gangguan
Bab 42, Hormon-hormon Hipofisis) baru- auto-imun kronis yang berciri kerusakan pada
baru ini telah dila­porkan dapat memus- selubung saraf dengan gejala hebat progresif,
nahkan sarcoma Kaposi pada penderita AIDS. seperti kelumpuhan spastis, kelemahan total
Menurut perkiraan HCG menghambat re- dan berkurangnya penglihatan. Penemuan
septor-reseptor di permukaan sel tumor dan ini membuka pintu untuk pembuatan vaksin
menstimulasi DNA-nya untuk mengaktivasi terhadap penyakit fatal itu. Lihat juga Bab 28,
program “bunuh-dirinya” (apoptose, N Engl Obat-obat Parkinson dan MS.
J Med 1996, 29/10 1996). Lihat juga Bab 14,
Sitostatika, sebab-sebab kanker. a. Herpes Simplex Virus (HSV) dikenal da-
lam dua bentuk, tipe-I dan tipe-II.
* Talidomida kini digunakan untuk meng- HSV-1 menyerang terutama muka, mata,
obati borok dan luka di mulut (stomatitis mulut dan sekitarnya. HSV-II kebanyak­an
aphtosae, aften) yang berkait­an dengan AIDS. terdapat di daerah kelamin. Biasanya infeksi
Di samping itu, obat ini juga menghambat primer terjadi di mulut dengan ba­nyak luka
replikasi HIV-1 dan proses peradangan yang kecil, bengkak dan demam. Pada umumnya
dicetuskan oleh TNF (Tumor Necrosis Factor) gejala-gejala ini sembuh sendiri setelah satu
sehingga dapat memperbaiki keadaan dan minggu pengoba­tan paliatif dengan analgeti­
perasaan sehat penderita.* Lihat juga Bab 10, ka, obat kumur, diet cair dan istirahat.
Obat-Obat Lepra dan Bab 49, Imunosupresiva. Kortikosteroi­da tidak boleh diberikan, karena
sistem-imun akan lebih terte­kan dan infeksi
2. VIRUS HERPES lebih cepat menyebar ke tempat lain.
Berbagai infeksi virus pada manusia dise-
babkan oleh kelompok besar virus DNA. * Herpes labialis terjadi sebagai infeksi se-
Berlainan dengan infeksi virus lainnya dan kunder setelah reaktivasi virus dan ber­cirikan
mirip infeksi HIV, infeksi akibat virus Herpes gelembung-gelembung kecil di bibir atau
sukar sekali disembuhkan secara radikal. Sekali di bawah hidung (demam-bibir, “koortslip”).
masuk ke dalam tubuh, virus Herpes praktis Gelembung ini sangat gatal dan bersifat
tidak dapat dikeluarkan lagi! menular sekali, karena berisi virus. Dengan
Infeksi primer terjadi di ku­lit/mukosa, salep asiklovir penyembuhan berlangsung
umumnya pada usia di bawah 10 tahun. lebih cepat.
Setelah ‘sembuh’, virus mengundurkan diri
melalui saraf ke sumsum belak­ang. Lalu * Herpes keratitis adalah infe­ksi mata yang
bersembunyi di simpul-simpul saraf di sam- bercirikan gelem­bun­g-­gelembung yang ber-
ping sumsum (gangli­a) dalam bentuk laten cabang di permukaan epitel selaput bening
untuk seumur hidup. Bi­la suatu waktu ter- (korne­a). Jika tidak segera diobati dapat ter-
dapat rangsan­gan tertentu, virus melalui jadi perforasi kornea dan kebutaan, begitu
saraf muncul lagi di kulit dan menim­bul- pula pada penggunaan tetes-mata kortison.
kan infeksi sekun­der berdekatan dengan Terapi efektif dapat dilakukan dengan tetes
tempat infeksi pertama. Rangsangan dapat mata trifluridin, IDU dan vidarabin (karena
berbentuk “masuk angin”, demam, haid, toksisitasnya telah dilarang peredarannya di
stres, penyinaran X-ray, penyakit berat dan Amerika) atau salep mata asiklovir.
lain-lain, yakni situasi saat sistem-imun dan
daya-tangkis tubuh menurun. Setelah per- * Herpes genitalis disebabkan oleh HSV-
banyakannya dihentikan dan infeksi dapat II dan ditulari melalui kontak seksual. Pe-
diatasi, virus “mengundurkan diri” lagi dan nyakit kelamin ini di AS merupakan pe­
menjadi laten kembali di gangli­a. nyakit kelamin nomor dua (gonore adalah
Pada awal tahun 1997 ditemukan indikasi nomor satu). Penyakit-penyakit kelamin pen-
kuat bahwa sejenis virus Herpes (H-6V) adalah ting lainnya adalah kutil kelamin (warts, lihat

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 121 20/04/2015 20:15:23


122 Seksi II: Kemoterapeutika

di bawah HPV), Chlamy­di­a, sifilis dan Hepa- larutan asetosal 10% dalam al­ko­hol 95%
titis B/C. Ternyata bahwa kondom tidak dengan kapas pada tempat yang nyeri.
memberikan perlin­dun­gan 100% terhadap Terapi oral dapat dilakukan dengan suatu
infeksi HSV-II, mungkin karena virusnya virustatikum (asiklovir, valasi­klovir). Pada
lebih kecil daripa­da pori-pori karet. Geja­ kasus-kasus hebat lebih efektif diberikan
lanya berupa gelembung-gelembung bercair secara infus i.v. (asiklo­vir, vidarabin). Korti-
atau borok yang membengkak dan sangat koste­roida dapat diguna­kan serentak dan da-
nyeri di daera­h bokong, paha dan alat kela­ pat mempercepat penyembuhan luka-luka
min. Kelenjar-kelenjar di lipat paha (groin) kulit. Secara alternatif digunakan asam amino
dapat membengkak diiringi rasa sakit bila lysin 3 dd 500 mg (0,5 jam a.c.) berdasarkan
buang air kecil, demam dan malaise umum. khasiat virustatiknya, lihat Bab 54, Dasar-
Sesudah infeksi pertama diatasi, virus “meng­- dasar diet sehat, Lisin.
undurkan diri” di dalam gangli­a di samping
sumsum tulang dan bermukim di tempat ini Neuralgia postherpetis adalah nyeri saraf
seumur hidup! Selama kurun waktu tertentu hebat yang terjadi di tempat yang terkena
dengan daya-tangkis renda­h (stres, flu, ke- pada 10% dari pasien setelah sinannaga
lelahan) virus dapat muncul kembali. Ini- sembuh, sering kali pada orang-orang lansia.
lah sebabnya mengapa HSV-II me­nimbul- Nyerinya seperti rasa terbakar yang terus-
kan rata-rata 4-5 seran­gan setahun­nya. menerus, bersifat bandel dan bisa bertahan
Pengobatan dilaku­kan dengan infus i.v. sampai 2 tahun! Nyeri dapat dihindari bila
asiklo­vir, juga salep dengan betadin-­iodium terapi dengan virustati­ka dimulai sedini mungkin,
dapat efektif. Obat perintang HSV-2 baru yakni dalam 72 jam setelah timbulnya rash.
pritelivir diharapkan menjadi obat utama Obat-obat yang digunakan terhada­p nyeri
terhadap gangguan ini, tetapi sementara postherpetis terdiri dari kelompok anti de-
obat yang juga dianjurkan adalah famsiklovir presiva trisiklis (amitriptilin, klomi­pramin,
atau valasiklovir. Dewasa ini Herpes mulai nortriptilin), antidepresiva venlafaksin, anti-
merajalela di mana-man­a sebagai penyakit epileptika (pregabalin, gabapentin. karbama-
kelami­­­n. zepin, fenitoin, asam valproat, klonazepam),
Ref. New England Journal of Medicine 2014; obat narkotik (plester fentanil, oksikodon,
370:201-210). metadon), relaksan otot (baklofen) dan obat
topikal (krem lidokain 3-5%, dan lain-lain).
* Herpes zoster (sinanna­ga, “shingles”, Efek samping dari obat-obat ini tentu harus
“gordelroos”). Penya­kit ini diakibatkan oleh diperhatikan.
Varicella zoster (VZV), penyebab cacar-air Kompres pada tempat-tempat yang nyeri
(chickenpox), yang menetap di ganglia pasien (es batu di dalam kantung plastik) juga me-
setelah mengalami infeksi cacar pada masa ringankan nyeri untuk semen­tara waktu.
kanak-kanak. Infeksi ini teruta­ma me­nyerang Pada kasus yang parah, adakalanya dilaku-
orang-orang di atas usia 50 tahun dan setelah kan pembeda­han, antara lain saraf-saraf ruas
sembuh menjadi imun untuk seumur hidup. tulang belakang dipotong (denerva­si).
Infeksi bercirikan peradangan akut dari
simpul-simpul saraf punggung, biasanya ha- * Epstein-Barr virus (mononucleosis infectiosa)
nya di separuh tubuh di bawah dada. Geja-­ menyebabkan demam kelenjar (glandular
lanya berupa kelompok gelembung-gelem- fever,”kissing disease”, penyakit Pfeiffer). Gejala-­
bung, umumnya sejajar dengan tulang iga gejalanya berupa kelenjar limfe mem­­beng-
di daerah simpul saraf. Jarang tampak di kak, sakit tenggorokan, demam ringan yang
tengkuk, bahu, muka dan bagian mata, yang bertahan dan rasa lelah. Tidak dikenal terapi
lazimnya disertai nyeri setempat yang hebat kausal, hanya simtomatis dengan banyak
sekali dan bertahan lama. istirahat, penggunaan analgetika dan obat-
Pengobatan neuralgia tersebut sukar di- obat kumur. Keluhan biasanya hilang setelah
tanggulangi dengan analge­ti­ka tetapi dapat beberapa minggu, tetapi penyembuhan tuntas
dikurangi dengan mengo­leskan 2-3 x sehari (terutama rasa lelah) baru terjadi 3-6 bulan

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 122 20/04/2015 20:15:23


Bab 7: Virustatika 123

kemudi­an! Antibiotika dapat memperhebat seluruh dunia dengan lebih kurang 200
gejala, maka tidak boleh diberikan. juta penderita dengan 2 juta kematian
setiap tahun. Di Asia dan Afrika diper-
3. VIRUS HEPATITIS kirakan 15% penduduknya adalah pem-
bawa-virus, dibandingkan kurang dari
Hepatitis (radang hati) dapat ditimbul­kan
1% di negara-negara Barat. Potensi penu-
oleh banyak sebab, tetapi paling sering terjadi
larannya jauh lebih besar daripada AIDS,
karena infeksi oleh virus hepati­tis. Sebab-
tetapi risiko kematian­nya sama besar.
sebab lain hepatitis adalah virus demam
Pada 10% dari penderita, infeksi menjadi
kuning dan penyumbatan saluran empedu
kronis, virus menetap di darah, khasnya di
(antara lain akibat batu empedu), zat-zat
hati, lalu pasien menjadi pemba­wa-virus
kimia atau obat-obat tertentu, juga karena
kronis (±5%). Adakalanya hati mengeras
minum terlalu banyak alkohol. Hingga kini
(cirro­sis), keluhan menghebat dan bila
dikenal 7 jenis, yakni Virus hepati­tis A, B, C, D,
tidak diobati akhir­nya menjadi fatal. Masa
E, F dan G.Hepatitis B dan C dianggap paling
inkubasinya antara 2 dan 6 bulan. Gejala-
berba­haya, karena dapat merusak hati secara
gejalanya dalam garis besar mirip infeksi
permanen.
dengan HAV, tetapi lebih hebat dan lebih
a. HAV (Hepatitis-A Virus) adalah virus- sering menim­bulkan warna kulit menjadi
RNA dan penyebab hepati­tis yang paling kuning.
sering terjadi. Penularan terutama melalui Prevensi dapat dilakukan dengan vak-
jalur tinja-mulut dengan minuman dan sinasi (HB-vax, terbuat dari antigen-per-
makanan yang tercemar. Tidak terda­ mukaan HBV rekombinan, 10 dan 40
pat pembawa-virus. Diagnosis dilaku­kan mcg/ml) tiga kali (langsung dan masing-
dengan deteksi antibo­dies IgM (anti-HAV). masing setelah satu serta enam bulan)
Masa inkubasinya antara 2 dan 6 minggu; yang memberikan perlindun­gan selama
kebanyakan infeksi berlangsung tanpa beberapa tahun. WHO menganjur­kan
keluhan dan tidak ken­tara. Gejala utama agar vaksinasi HBV dilakukan secara ter-
adalah kulit dan putih mata menjadi atur dalam rangka program imunisasi
kuning­pada kurang lebih 50% pengidap, di setiap negara. Hal ini kini sudah di-
berhubung zat warna empedu (biliru­ realisa­sikan di Prancis, Italia dan Belgia.
bin) tidak diuraikan lagi oleh hati dan
Pengobatan dengan obat-obat antiviral
dikeluarkan ke dalam darah. Gangguan-
jauh belum sempurna. Efek cukup baik
gangguan lambung-usus, demam, rasa
dicapai dengan alfa-interferon i.m. 3x
letih, nyeri perut, nyeri otot dan sendi
seminggu 5-9 MU dengan respons 14-
bisa terjadi. Tinja dapat hilang warnanya
75%. Obat HIV lamivudin dalam dosis
dan kemih berwarna gelap. Prevensi
tinggi efektif pula terhadap HBV.
dapat dilakukan dengan imunisasi pasif
Bila (peg) interferon-alfa tidak efektif
(imunoglobu­lin), lihat Bab 50, Sera dan
atau terkontraindikasi, ternyata obat-
vaksin. Tidak ada obat anti-HAV, tetapi
obat antiviral baru setelah 4-5 tahun da-
infeksi sembuh secara spontan dengan
pat menghilangkan fibrosis dan regresi
istirahat dan diet tanpa lemak dalam
cirrosis.
waktu 4-8 minggu. Adakalanya disusul
dengan keadaan lemah-letih selama be- Ref.
berapa bulan. 1. Marcellin P, et al. Regression of cirrho-sis
during treatment with tenofovir disoproxil
b. HBV (Hepatitis-B Virus). HBV termasuk fumarate for chronic hepatitis B: a 5-year
penyakit kelamin, bersama sifilis, gonore, open-label follow-up study. Lancet.
herpes genitalis, trichomoniasis, chlamydiasis 2013;381:468-75.
dan AIDS. Sama dengan HIV, penular­ 2. Jansen, P.I.M., Weer sneuvelt heilig huisje
annya hanya melalui darah, mani dan levercirrose:kan genezen; NTvG 2013k,
cairan vaginal. Penyakit ini ditemukan di 157.

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 123 20/04/2015 20:15:23


124 Seksi II: Kemoterapeutika

* Adefovir (Hepsera), suatu asiklik nu- Hanya efektif kurang dari 50% untuk
kleosid fosfonat, khusus digunakan ter- infeksi HCV-genotipe 1 dan 4,
hadap infeksi HBV (De Clercq E. Clinical Penghambat enzim protease merupakan
potential of the acyclic nucleoside phos- kelompok obat-obat baru yang bekerja
phonates cidofovir, adefovir and tenofovir langsung terhadap siklus hidup HCV.
in treatment of DNA virus and retrovirus Kombinasi dari obat ini dengan pegin-
infections. Clin Microbiol Rev.2003, 16: terferon serta ribavirin hampir dapat
560-596). Obat ini baru efektif setelah melipatgandakan kesempatan penyem­
intraselular diubah menjadi metabolit buhan pasien HCV-genotipe 1, di samping
aktif adefovirdifosfat yang menghambat lamanya terapi dapat sangat dipersingkat.
polimerase viral dan demikian memblokir Efek negatif dari pengobatan dengan pe-
perpanjangan rangkaian DNA vius. Eks- rintang protease adalah dapat timbul-
kresi melalui urin sebanyak 45% dalam 24 nya species virus resisten di samping
jam. timbulnya efek samping khusus.
Dosis: 1 dd 10 mg yang juga merupakan
dosis maksimal.
Ref.
* Telbivudin (Sebivo) suatu thymidin nu- 1. Aronson, S.J. et al., Nieuwe klasse
kleosida analog yang digunakan bagi medicijnen voor chronische hepatitis C;
penderita Hepatitis B kronis. Untuk Ned Tijdschr Geneeskd. 2012;156
penggunaan yang sama pilihan lebih 2. Deuffic-Burban S, Deltenre P, Louvet A, et
ditujukan kepada adefovir karena refe- al. Impact of viral eradication on mortality
rensinya yang lebih lengkap. related to hepatitis C: a mode­ling approach
Dosis: 1 dd 600 mg. in France. J Hepatol. 2008;49:175-83
3. Deuffic-Burban S, et al. Impact of pegylated
c. HCV (Hepatitis-C Virus) baru ditemukan interferon and ribavirin on morbidity and
pada tahun 1989. Infeksi dengan HCV mortality in pa-tients with chronic hepatitis
acap kali berlangsung lambat tanpa C and normal aminotransferases in France.
gejala. Nilai fungsi hati dalam darah agak Hepatology. 2009;50:1351-9 
meningkat terus-menerus. Penularan juga
berlangsung melalui darah, mani dan d. HEV (Hepatitis-E Virus) banyak terdapat
lendir, sama dengan AIDS tetapi lebih di daerah tropis dan terutama melanda
agresif; setetes kecil darah sudah cukup remaja. Gejala-gejalanya secara klinis ti-
untuk mengakibatkan infeksi. Penyakit dak dapat dibedakan dari hepatitis A.
ini khusus menyerang pecandu narkoba, Masa inkubasinya 2-8 minggu, lazimnya
pekerja seks dan orang-orang dengan sembuh tuntas secara spontan (Hepatitis
kontak seksual berganti-ganti. Menurut E in Neder­land 1992-96. NTvG 1996, 29,
tafsiran, dewasa ini di seluruh dunia ter- 1514).
dapat 130-210 juta penderita hepatitis
C kronik. Pengobatan aniviral yang opti-
mal dapat mengurangi morbiditas dan e. HFV (Hepatitis-F Virus) belum lama di-
mortalitas akibat hepatitis C kronik dan temukan; bahan-bahan genetisnya belum
menghindari penyebaran dari HCV. Juga dianalisis secara lengkap.
sangat penting untuk menghentikan ke-
rusakan hati akibat infeksi HCV kronik. f. HGV (hepatitis-G virus) ditemukan di
Pengobatan standar dewasa ini terdiri tahun 1996 dan relatif banyak ditemukan
dari kombinasi peg-interferon dan riba- pada donor darah. Kebanyakan infeksi
virin selama 34-48 minggu yang membe- (via transfusi dan jarum yang tercemar)
rikan kesembuhan sub-optimal di sam- berlangsung tanpa gejala nyata, seperti
ping timbulnya efek-efek samping serius. halnya pada hepatitis akut.

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 124 20/04/2015 20:15:23


Bab 7: Virustatika 125

4. VIRUS INFLUENZA N) selalu berubah sedikit, sehingga secara


Influenza disebabkan oleh virus-RNA yang sangat berangsur-angsur “menjauhkan diri”
dapat hidup pada manusia, kuda, babi, ikan (‘drifting away’) dari antibodies yang sudah
paus, ayam, itik dan burung. Virus-RNA terbentuk dalam tubuh. Oleh karena itu tidak
terdiri atas inti protein dengan antara lain RNA mungkin membuat suatu vaksin influ­en­za
dan polimerase. Di bagian luarnya terdapat univer­sal, lihat Bab 50, Sera dan vak­sin, Vak-
membran albumin dan membran lemak, di mana sin influen­za.
terdapat tajuk-tajuk glycopeptida. «Spikes» ini
terdiri dari protein hemagglutinin (H) dan Mutasi besar (“antigenic shif­t”) terjadi se-
neuraminidase (N), yang berfungsi sebagai tiap 8-15 tahun pada virus-A, di mana ter-
antigen permukaan (lihat Gambar 50-1). bentuk suatu subtipe A baru dengan protein
Hemagglutinin dan neuraminidase terdiri permukaan yang seluruhnya berlainan. Mu-
dari banyak varian dan berdasarkan ini jenis tan demikian dapat mengaki­bat­kan epidemi
virus influenza diberikan namanya, misalnya hebat. Munculnya virus-virus A baru dalam
H1N1, H3N2. abad ini sudah beberapa kali menimbulkan
Infeksi terjadi melalui inhalasi dari tetesan pandemi. Yang terkenal adalah pandemi di
liur (pada waktu bersin, batuk, berbica­ra). tahun 1919 (“Spanish flu”) dengan 20-50 juta
Masa inkubasinya 1-3 hari. Gejalanya muncul kematian, terutama orang muda. Menurut
setelah masa inkubasi dan berupa demam penyelidikan baru, epidemi itu disebabkan
sampai 40°C, nyeri sendi dan otot di seluruh oleh subtipe H1-N1 yang “berkerabat” de­
tubuh, sakit tenggorok dan kepala, radang ngan virus flu babi. Begitu ­pula pandemi 1946
mukosa hidung dan batuk kering yang dapat (strain baru A1), 1957 (“flu Asia”,subtipe A2:
bertahan berminggu-minggu. Pada sebagian H2-N2), 1968 (“flu Hongkong”, subtipe A2: H3-
kecil penderita, terutama yang memiliki da- N2,) dan 1977 (“Rusia”, H1).Virus-virus yang
ya tahan menurun, infeksi ini berlangsung terdapat dewasa ini adalah turuna­n dari tipe
parah sampai fatal. H3-N2. Virus influenza yang terdapa­t pada
Rhinovirus dan selesma. Di samping babi pada tahun 1976 menim­bulkan epidemi
virus influenza masih terdapat lebih dari Fort Dixon.
seratus jenis rhinovirus penyebab selesma/
pilek(masuk angin, «common cold»). Ganggu­an Flu burung. Akhir 1997 di Hongkong telah
ini sering kali dikelirukan dengan influenza, muncul suatu virus influenza-A baru (avian
karena geja­la-gejalanya sama walaupun tidak influenza tipe H5-N1) yang berasal dari bu-
sehe­bat dan praktis tidak pernah mengaki­ rung/unggas dan dapat ditularkan kepada
batkan kemati­an. Selesma juga sembuh spon- manusia melalui percikan lendir yang keluar
tan melalui pengobatan simtomatis dengan dari unggas atau melalui udara (kotoran
analgetika, obat batuk dan tetes hidung/telinga. unggas yang sudah mengering). Sumber
infeksi lain adalah penggunaan kotoran ung-
Jenis-jenis virus influenza yang dikenal di- gas sebagai pupuk. Gejalanya pada manu-
bagi berdasarkan 3 tipe, yakni: sia adalah demam tinggi (di atas 38° C), sakit
• tipe A, dengan 5 subtipe, yakni H1-H2- kepala, tenggorok, myalgia (sakit otot), batuk
H3-H4 dan H5, yang bermutasi setiap 1-2 pilek dan radang parah paru-paru.
tahun. Virus ini kemudian menyebar ke berbagai
• tipe B, yang bermutasi setiap 4-5 tahun. negara di Asia a.l. Indonesia pada tahun
• tipe C, yang jarang sekali terdapat. 2003. Dari ± 120 orang di Asia yang terinfeksi
sekitar 60 orang telah meninggal. Walaupun
Seusai suatu epidemi dan setiap tahun, virus- kemungkinan penularan dari manusia ke
virus influenza A dan B bermu­tasi ringan, manusia kecil, tetapi karena virus flu terkenal
khusus mengenai enzim hemagglutinnya. bersi­fat sangat lincah, dikhawatirkan virus
Berhu­bung dengan mutasi-mutasi kecil ini ini akan berintegrasi/berkombinasi dengan
(“antigenic drift”) glikopro­teinnya (H dan virus influenza manusia dan menciptakan

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 125 20/04/2015 20:15:23


126 Seksi II: Kemoterapeutika

mutan-mutan baru yang lebih ganas dan Penanganan. Sebagai tindakan prevensi
memudahkan transmi­sinya dari manusia ke ayam dan itik dapat divaksinasi dengan
manusia. vaksin H5N1 (Sanofi Pasteur, Prancis) yang
Dalam usaha mence­gah penyebaran­nya sudah tersedia sejak beberapa tahun, sedang-
dan timbulnya pande­mi, maka lebih dari satu kan unggas yang sudah terinfeksi dimus-
juta (anak) ayam dan itik telah dimusnahkan nahkan. Tetapi masih terlampau dini untuk
di banyak negara, misalnya di Indonesia menyatakan keampuhan dan keselamatan
dan negeri Belanda (2002). Awal 2005 telah dari penggunaan vaksin ini karena penga-
dilaporkan lagi kasus-kasus infeksi dengan lamannya masih terbatas.
H5N1 di Vietnam, Thailand, Kamboja dan Pengobatan terdiri atas istirahat (bedrest) dan
juga Indonesia. suatu analge­tikum untuk mengatasi rasa nyeri
Medio bulan September 2005 kekhawatir- (parasetamol, aseto­sal). Obat-obat lain yang
an merebak di Indonesia mengenai penye- dapat memengaruhi jalannya infeksi adalah
baran virus flu ini yang dipicu dengan me- vitamin C, seng, amantadin dan penghambat
ninggalnya beberapa korban yang positif neuraminidase.
terinfeksi avian flu H5N1. Juga terinfeksinya
a. Vitamin C dalam dosis tinggi (3-4 dd
sejumlah unggas di Taman Margawatwa
1000 mg) berkhasiat meringankan gejala
Ragunan mengakibatkan kebun binatang ini
dan mempersingkat lamanya infeksi, ber-
ditutup bagi publik selama 3 minggu untuk
dasarkan stimulasi perbanyakan dan akti-
memberikan kesempatan ‘mensterilkan’ be-
vitas limfosit-T (Br J Nutr 1992; 67: 3).
berapa bagian yang tercemar. Untuk menang-
b. Seng-glukonat dalam bentuk tablet-hisap
gulangi penyebaran penyakit ini dengan lebih
dengan 13,3 mg Zn (kurang lebih 92,5
efektif dan menyeluruh, maka Departemen
mg Zn-glukonat) yang digunakan sedini
Kesehatan telah mengumumkan situasi KLB
mungkin pada awal infeksi 5-6 x sehari
(Kejadian/kondisi Luar Biasa) Nasional Flu
dapat mempersingkat lamanya masa sakit
burung.
dari rata-rata 7,6 menjadi rata-rata 4,4
Menurut laporan terakhir (2007) Indonesia
hari (Ann Int Med 1996; 125: 81). Mekanis-
menempatkan peringkat pertama di dunia
me kerjanya diperkirakan berdasarkan
setelah Vietnam mengenai terjangkitnya dan
blokade dari tempat-tempat di permukaan
angka kematian akibat flu burung H5N1.
virus yang dapat mengikat pada sel-sel
Hampir seluruh provinsi di Indonesia meru-
tubuh. Atau juga atas dasar daya kerja ion-
pakan endemik virus ini dengan hanya 3
Zn yang menghambat pembelahan polipep­tida
provinsi yang bebas. Hingga akhir bulan
virus serta aktivasi limfo­sit.
Januari tahun 2007 jumlah orang yang positif
c. Virustatika digunakan sebagai prevensi
terinfeksi di seluruh Indonesia sebanyak 79
atau untuk meringankan gejala penyakit,
orang dan 61 di antaranya telah me­ninggal
bila terjadi infeksi.
(DirJen Pengendalian Penyakit dan Penye-
• Amantadin dapat digunakan selama
hatan Lingkungan DepKes R.I.).
10 hari bersama injeksi vaksin influ-
Di samping ini kurang lebih 30 juta unggas
enza guna melindungi terhadap vi-
telah dimusnahkan. Dalam rangka membe­
rus-A2 selama masa vaksin belum
rantas penyakit virus ganas ini, dalam bulan
aktif (masa inkubasi 10 hari), terutama
Januari 2007 telah diterbitkan Peraturan Gu-
pada orang-orang dengan daya-tang-
bernur DKI Jakarta No.5 tahun 2007 tentang
kis lemah.
larangan memelihara unggas di kawasan
• Oseltamivir dan zanamivir termasuk
pemukiman.
kelompok neuraminidase-inhibitors
Catatan: Epidemi adalah peningkatan pesat (1998) yang ternyata efektif untuk
dari jumlah penderita suatu penyakit. mencegah dan menangani influenza.
Pandemi adalah epidemi sangat meluas Obat-obat ini dapat menurunkan
yang mis. menyerang beberapa negara seka- kematian pada orang dewasa yang
ligus. terinfeksi virus influenza A H1N1,

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 126 20/04/2015 20:15:23


Bab 7: Virustatika 127

bila digunakan dalam 2 hari setelah malaria. Tetapi berbeda dengan nyamuk
timbulnya gejala-gejala pertama. Anopheles, nyamuk ini menyengat terutama
Obat ini menghambat enzim neurami- pada siang hari. [Nyamuk tersebut juga
nidase pada permukaan virus. Dengan merupakan penyebab penularan flavivirus
demikian pelepasan partikel-partikel lain, yaitu demam kuning (yel­low fever) di
virus (virion) ke luar sel tuan rumah Afrika dan Amerika Latin]. Dikenal empat
dihindarkan, sehingga sel-sel yang serotipe virus dengue, masa inkubasinya 5-8
berdekatan di dalam saluran napas hari. Menurut perki­raan WHO, setiap tahun
tidak ditulari. Zanamivir digunakan dengue menimbulkan korban fatal ±20.000
sebagai inhalasi 1-2 dd 10 mg (Ph Wkbl orang. Pada tahun 1994 terjadi epidemi di
1998; 133: 1590). Penggunaan osel- Amerika Tengah (Puerto Rico, Kuba) dan di
tamivir lebih praktis karena per oral, tahun 1996 di Indonesia, Malay­sia, Filipina
(lih. Monografi). dan India. Pada awal tahun 2004 kembali
d. Antibiotika hanya digunakan pada terjadi epidemi di Indonesia dengan ±24 ribu
orang yang berisiko tinggi dengan daya- orang terinfeksi dan ± 360 yang meninggal.
tangkis lemah, seperti penderita bronchi­ Total kasus DBD di seluruh Indonesia untuk
tis kronis, jantung atau ginjal. Penderita- tahun 2005 tercatat kurang lebih 67.800 pa-
penderita ini mudah dihinggapi infeksi sien dan lebih dari 900 telah meninggal (Dir-
bakterial sekunder, khususnya radang jen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
paru (pneumonia) yang tak jarang berakhir Lingkungan Dep Kes RI). Sedangkan di
fatal. Oleh karena itu di Eropa orang- DKI Jakarta hingga pertengahan bulan De-
orang yang berisiko tinggi dianjur­kan sember 2006 tercatat kurang lebih 24300
untuk setiap tahun pada permulaan kasus dan k.l. 50 telah meninggal (situs web
musim dingin melindungi diri dengan Antara). Kini virus tersebut sudah ditemui
injeksi vaksin influenza. Malah di negeri di 17 negara bagian AS. Sampai sekarang
Belanda semua lansia diatas 65 tahun pengendalian penyakit virus ini masih
diberi vaksinasi ini dengan cuma-cuma. mengalami kesulitan. Di tahun 2010 sekitar
Sindrom postviral adalah kompleks ge- 4 miliar orang di seluruh dunia berisiko
jala sesudah sembuh dari infeksi influ- terinfeksi oleh salah satu dari 4 virus dengue
enza (atau infeksi virus lain) yang berci- (DENV1-4) dan lebih dari 390 juta orang telah
rikan perasaan sangat lelah, letih, kurang terinfeksi.
energi serta depresi. Keadaan ini mung- Ref. Halstead S.B. Stumbles on the path
kin disebab­kan oleh toksin-toksin virus to dengue control.The Lancet Infectious
yang masih beredar di dalam darah Diseases, Volume 14, Issue 8, Pages 661 - 662,
selama berminggu-minggu sampai ber- 2014
bulan-bulan. Selama kurun waktu ini
Deteksi­ virus dilaku­kan dengan penen­tuan
sebaiknya jangan melakukan kerja fisik
antibodies di dalam darah. Transmisi dari
berat sambil memperkuat daya tahan
manusia ke manusia tidak mungkin.
tubuh dengan makanan bergizi dan
Penelitian untuk membuat vaksin terhadap
cukup vitamin.
dengue telah dilaksanakan di Thailand (Sa-
nofi Pasteur), tetapi masih mengecewakan
5. VIRUS-VIRUS LAIN karena praktis tidak dapat memberikan
a. Virus dengue (pelafalan: denggi; Ing = perlindungan terhadap serotype 2. Vak-
menyerupai dandy). sin tersebut mengandung virus hidup re-
Sekitar setengah dari populasi dunia ber- kombinan yang aman. Dari hasil penelitian
mukim di negara-negara yang endemik bagi ini terbukti untuk pertama kali bahwa suatu
virus-RNA (flavivirus) ini, terutama di Asia vaksin yang aman terhadap dengue dapat
dan Afrika, tetapi dewasa ini juga di Amerika. dibuat, tetapi masih memerlukan studi
Infeksi terjadi oleh gigitan nyamuk Aedes follow-up lebih lanjut.
aegypti dan penularannya mirip penularan Ref. Lancet. 2012; epub 11 september

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 127 20/04/2015 20:15:23


128 Seksi II: Kemoterapeutika

Gejalanya berupa demam-menggigil sam- tidak mengalir, tong air hujan). Untuk ini
pai 40°C, nyeri sendi dan otot yang hebat, dapat digunakan suatu insektisid yang dapat
terutama di tungkai, sakit kepala berat, memusnahkan jentik-jentik (larva) nyamuk,
nyeri otot/persendian dan timbulnya bintik- misalnya senyawa organotiofosfat temephos(
bintik merah (petechiae) yang khas di muka, Abate), 10 g per 100 liter air.
kaki dan tubuh. Setelah 2-4 hari demam Pengo­ba­tannya hanya simtoma­tis dengan
mendadak hilang untuk kemudian (sesudah transfusi darah untuk menanggulangi shock
24 jam) kambuh lagi. Naik-turunnya suhu di samping analgetika/antipiretika. Dengan
ini adalah karakteristik bagi dengue. Pada penan­ga­nan yang layak, angka kematian
awalnya timbul leukopeni, trombositopeni DBD dan SSD terbatas sampai ±5%.
dan kemudian leukositosis. Trombositopeni Obat antiviral yang ampuh terhadap de-
diperkirakan karena depresi sumsum tulang ngue belum diketemukan, walaupun sedang
dan rusaknya trombosit. Setelah 3-6 hari diadakan penelitian terhadap senyawa peng-
lagi ruam dan demam lenyap sama sekali. hambat alfa-glukosidase celgosivir untuk
Prognosisnya baik, masa penyembuhannya pengobatan demam berdarah akut.
dapat memakan waktu lama. Tes diagnosis Ref. The Lancet Infectious Disea­ses, Volume
yang umum digunakan adalah tourniquettest 14, Issue 8, Pages 706 - 715, 2014
(Rumpell-Leede test) disusul konfirmasi deteksi
virus melalui penentuan antibodies dengan b. Virus Ebola adalah virus-RNA, yang pada
pemeriksaan IgM (respons primer) dan IgG tahun 1995 mengakibatkan epidemi di Zaire
(respons sekunder) di dalam darah. Sampai setelah virus “tidur” selama 16 tahun. Ebola
sekarang belum ada terapi kausal terhadap adalah nama suatu sungai di Zaire, di mana
dengue dan penangana­n hanya terdiri dari penyakit ini dideteksi untuk pertama kalinya
terapi penunjang seperti infus dengan laruta­n di tahun 1979. Sampai sekarang belum di-
garam, pemberian zat asam, istirahat dan ketahui vektor-nya, yaitu hewan perantara
parasetamol terhadap demam. Bila terjadi yang meneruskan virus kepada manusia.
perdarahan serius dapat dipertimbangkan Tetapi diduga bahwa carriernya adalah
pemberian transfusi darah. Dengan terapi kelelawar, walaupun hewan ini sendiri tidak
penunjang yang baik mortalitas penyakit memperlihatkan gejala penyakit. Mungkin
infeksi ini terbatas sampai 1-3%, tetapi bila sekali hewan ini sudah menyesuaikan diri
diabaikan dapat meningkat sampai 50%. dan sejak lama sudah menjadi pembawa
Demam berdarah dengue (DBD) dan Sin- virus tersebut. 24
drom shock dengue (SSD) merupakan ben- Pertengahan tahun 2014 timbul epidemi
tuk-bentuk parah dari dengue. Menurut Ebola yang menurut para ahli kesehatan
perki­raan disebabkan oleh 2 infeksi ber­turut- merupakan “letusan” Ebola paling mema-
turut dari jenis-jenis (serotipe-serotipe) yang tikan dalam sejarah. Epidemi ini timbul di
berlai­nan. Selama infeksi kedua terjadi suatu Afrika Barat dan pertama kali di Guinea
reaksi imunologi dengan aktivasi sistem yang lalu menjalar ke Liberia, Sierra Leone,
komplemen serta terganggunya endotel dan Senegal, Mali dan Nigeria. Menurut WHO
permeabilitas pembuluh. Mungkin juga viru- tercatat lebih dari 20.600 kasus terinfeksi,
lensi abnormal dari virus memegang peranan. dengan angka kematian lebih dari 8.150
Pada bentuk-bentu­k ganas ini dari hari ke-2 (Januari 2015). WHO telah menyatakan
sampai ke-5, di samping demam, juga terjadi epidemi ini sebagai “public health emergency
hipotensi, shock dan perdarahan dari kulit, of international concern.”
hidung dan telinga, yang tanpa perawatan
akan berakhir fatal dalam 50% dari kasus. Infeksi terjadi melalui kontak langsung (tidak
DBD (he­morrha­gic fever) terutama meng­ melalui udara) dengan darah (seper­ti AIDS)
hingga­pi anak-anak. Prevensi dilakukan atau dengan cairan tubuh lain (liur, urin,
dengan jalan memberan­tas nyamuk dari tinja, mani), begitu pula melalui barang yang
tempat-tempat pembia­kannya (air yang terkontaminasi oleh cairan tubuh penderita.

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 128 20/04/2015 20:15:23


Bab 7: Virustatika 129

Masa inkubasi 2 sampai 21 hari dengan geja­ til-kutil kelamin ini merupakan penyakit ke-
la nyeri kepala, nyeri persendian, muka dan lamin nomor dua setelah gonore dan Herpes
mata bengkak, ruam kulit, demam, muntah, genitalis. HPV juga penyebab kanker leher
diare serta gangguan ginjal dan hati. Gejala- rahim (cervix), dengan angka kematian di
gejala ini disusul oleh perdarahan hebat dari atas 40%! Deteksi dini melalui diagnostik-
semua liang tubuh dan organ-organ dalam, DNA dapat menurunkan angka ini.
karena darah tidak membeku lagi. Akibatnya Pengobatan. Kutil-kutil di tangan dan kaki
syok dan fatal (90%) dalam beberapa (±10) sering kali sembuh secara spontan. Dalam
hari bagi kebanyakan pengidap. Penyakit kasus serius dapat dilakukan prosedur pem-
infeksi ini sangat menular dengan angka bakaran dengan listrik (electrocautery) atau
kematian berkisar antara 50%-90%! Hingga pembedahan setelah pembeku­an dengan
kini belum ada obat maupun vaksin terhadap kloretil. Selain itu dapat digunakan kerato­
infeksi virus ini. Selama epidemi ini ada satu litika (larutan asam salisilat + asam laktat aa
experimental drug (ZMapp, serum dengan 17% dalam collodium, salep salisilat 40%).
suatu monoklonal antibodi) yang belum Atau dikompres dengan formaldehi­da 2-5%
melalui proses clinical trial diberikan kepada dengan efek baik.
beberapa penderita infeksi Ebola dengan
hasil sementara yang memberikan harapan.
e. Virus SARS (Severe Acute Respiratory Syn-
drome
c. Virus Hanta. Penyakit virus ini ditular- Awal tahun 2003 dunia dikejutkan oleh
kan kepada manusia melalui kotoran (urin, timbulnya epidemi suatu penyakit infeksi
feses) binatang-binatang (zoönose), a.l. bina- virus yang dinamakan epidemi SARS. Berasal
tang mengerat seperti tikus, tetapi tidak da- dari Cina SARS dalam waktu beberapa bulan
pat ditulari dari manusia ke manusia (tuan- melanda seluruh dunia. Menurut Organisasi
rumah terakhir). Infeksinya timbul melalui Kesehatan Dunia (WHO) epidemi ini me-
debu kotoran yang dihirup melalui perna- nyebabkan ±8000 orang di seluruh dunia,
pasan. terutama di Asia dan Kanada (Toronto), te-
Di tahun 1951, untuk pertama kalinya mun- lah terinfeksi dan ±10% meninggal. Walau-
cul di Korea dengan gejala demam, shock pun informasi mengenai penyakit ini diham-
dan perdarahan. Suatu jenis Hanta baru telah bat oleh pemerintah China berdasarkan bebe-
menimbul­kan pandemi di AS Barat di tahun rapa alasan sehingga pemberantasannya di-
1993 pada suku Indian Navajo dan kini sudah persulit, namun dunia internasional tanpa
ditemukan di lebih dari 20 negara bagian AS. ragu-ragu mengerahkan kerja sama yang
Akhir-akhir ini (2006) infeksi Hanta virus yang erat antara berbagai pusat penelitian dan
sangat meresahkan telah timbul di beberapa laboratoria untuk menanggulanginya. Dalam
negara Eropa Barat.25 waktu hanya dua bulan setelah epidemi di-
Infeksi ditandai dengan gangguan fungsi laporkan, penyebab SARS sudah dapat di-
ginjal serius dan trombopeni di sam­ping deteksi dan dalam lima bulan epidemi ini
terisinya paru-paru oleh cairan dan tekanan telah berhasil diatasi.
darah yang sangat meningkat. Mortalitasnya Penyebabnya. SARS adalah suatu penyakit
tinggi, kurang lebih 60% dan sampai sekarang saluran napas yang diakibatkan oleh suatu
belum dikenal obat atau vaksin terhadap coronavirus yang dinamakan SARS-associated
virus ganas ini. coronavirus atau SARS-CoV. Virus ini diperki-
rakan adalah suatu zoönose (penyakit hewan
d. Human Papillomavirus (HPV). Virus- yang dapat pindah ke manusia) yang me-
DNA ini termasuk famili papovavirus dan nyerang manusia melalui transmisi dari
mencakup lebih dari 80 jenis (subtipe). Virus hewan ke manusia. Identifikasi melalui reaksi
ini mengakibatkan timbulnya kutil-kutil (ve- rantai polymerase dari hewan-hewan pemba-
rucca, wart) di kulit dan di daerah anogenital wa virus SARS-CoV sangat penting untuk
dengan jalan proliferasi sel-sel epitel­nya. Ku- menjamin kesehatan masyarakat.

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 129 20/04/2015 20:15:23


130 Seksi II: Kemoterapeutika

Gejalanya. Yang terutama adalah demam transfusi darah. Gejala infeksi mirip flu ringan,
tinggi (99%) sampai melebihi 38° C, batuk tetapi menjadi sangat berbahaya bila timbul
tidak produktif (69%), myalgia (sakit otot) demam tinggi, mengigau dan koma, karena
(49%) dan dyspnoe (sesak napas) (42%). Ge- dapat mengakibatkan meningitis yang fatal.
jala lain adalah sakit kepala, diare (10-20%) Juga dilaporkan perlumpuhan mirip polio
dan sebagian besar menderita pneumonia. irreversibel dan hilang ingatan.
Penyakit ini terutama fatal bagi penderita Di laboratoria kini para ilmiawan bekerja
diabetes (JAMA 2003; 289:2801-9). keras untuk membuat vaksin antivirus.
Cara penularan. SARS terutama ditularkan
melalui hubungan erat person-to-person, yak- Kehamilan dan laktasi. Karena belum ter-
ni kontak langsung dengan sekret pernapas- sedia cukup data menge­nai keamanan obat
an atau cairan tubuh. Virus dengan mudah antiviral untuk janin dan bayi, beberapa tahun
sekali ditulari melalui percikan pernapasan yang lalu obat antiviral tidak dianjurkan
(droplet spread). Cara transmisinya adalah penggunaannya oleh wanita hamil dan
bila seorang penderita batuk atau bersin dan selama laktasi. Akan tetapi penelitian pada
percikannya tiba pada selaput lendir dari tahun-tahun terakhir menunjukkan, bahwa
mulut, hidung dan mata dari seorang yang guna menghindari transmisi vertikal dari ibu
berdekatan. Virus juga dapat ditulari bila yang terinfeksi HIV ke bayi, terapi HAART
seorang bersentuhan dengan benda yang adalah aman, efektif dengan sedikit efek
tercemar dengan percikan ini atau melalui samping. Wanita hamil yang belum pernah
udara (airborn). diberikan medikasi, kini dianjurkan memulai
Pengobatan. Obat yang digunakan terha- dengan terapi HAART antara minggu ke-20
dap infeksi virus SARS adalah ribavirin. dan ke-28.20
Suatu vaksin telah dikembangkan dari virus
influenza yang diperlemah, pada mana
ditambahkan suatu gen dari virus SARS.
Vaksin ini hanya efektif pada anak-anak,
MONOGRAFI
tidak pada orang dewasa (Lancet 2004; 363 :
2122-6) A. OBAT ANTIRETROVIRAL
• Di tahun 2012 di Jordania timbul penyakit 1. Indinavir: Crixivan
infeksi saluran pernapasan akibat suatu Obat baru ini (1995) berkhasiat terutama
virus baru yang dinamakan ‘Middle East terhadap HIV tipe-1, tetapi efeknya kurang
respiratory syndrome coronavirus’ (MERS- kuat terhadap tipe-2. Menghambat protease-
CoV-RNA), yang penularannya diperkirakan HIV(PI), yaitu enzim yang ‘memutuskan’
dari manusia ke manusia. rantai polipeptida menjadi bagian-bagian
Clinical Infectious Diseases (2014; epub 20 mei). yang lebih kecil. Dengan demikian menjadi
“masaknya” virus-virus baru dihalangi dan
f. Virus Nile Barat terbentuklah virus-virus yang belum masak
Virus ‘baru’ ini pertama kali muncul pada dan tidak bersifat menular lagi. Khusus
tahun 1937 di Uganda dan kemudian secara digunakan dalam kombi­nasi dengan satu
acak melanda di Afrika dan Israel. Baru pada atau lebih penghambat RT (RTI).
tahun1999 disinyalir timbulnya di New York. Resorpsi dan BA-nya sangat berkurang oleh
Penyebarannya terjadi oleh burung perantau makanan yang kaya protein dan le­mak, maka
dan nyamuk Culex, yang ditularkan virus harus diminum pada perut kosong. Plas­
setelah menyengat burung yang terinfeksi. ma-t½-nya rata-rata 1,8 jam. Dimetabolisasi
Sementara ini sudah meninggal 104 orang dalam hati oleh sistem oksidasi P 450,
di 32 negara bagian A.S. Yang sangat mere- ekskresinya melalui tinja (80%) dan kemih
sahkan adalah bahwa semakin banyak hewan (20%).
tewas akibat penularan (burung, kuda, ba- Efek-efek samping yang tersering berup­a
jing) Penularan bisa juga terjadi melalui gangguan lambung-usus, agak serin­g juga

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 130 20/04/2015 20:15:23


Bab 7: Virustatika 131

timbulnya batu ginjal dengan kencing ber- Resorpsinya dari usus baik dengan BA 93%,
darah (hematuria) yang mung­kin akibat kris- PP-nya l.k. 60%. Dapat melintasi CCS dan
talisasi dalam urin. Untuk me­ngurangi risiko kadarnya di cairan otak k.l. 45% dari kadar
ini perlu minum sekurang-kurangnya 1,5 l plasma. Masa paruhnya 25-30 jam. Ekskre-
air sehari. Selain itu dapat pula terjadi nyeri sinya melalui urin untuk 80% sebagai gluku-
otot dan kepala, pusing, rasa letih dan penat, ronida atau metabolit hidroksilnya, hanya 5%
exanthema, gatal-­gatal, kesemutan dan sukar secara utuh.
tidur. Efek sampingnya relatif sedikit tetapi agak
Interaksi. Zat-zat yang juga dimetabolisasi serius, khususnya rash dan gangguan fungsi
oleh sistem-P450 hati tidak dapat digunakan hati yang hebat. Selain itu juga dilaporkan
pada waktu bersamaan, karena kadarnya demam, mual dan sakit kepala. Efek positif
dalam darah dapat meningkat secara toksis. yang tak terduga adalah peningkatan HDL-
Contohnya: rifampi­sin/rifabutin, terfena­ kolesterol dengan 35% lebih (dibandingkan
din, astemizol dan cisaprida (dengan efek maks. 15% dengan obat-obat statin).
gangguan ritme), juga alprazolam, mida- Interaksi terjadi dengan obat TBC rifampisin
zolam dan triazolam (efek sedasi berlebi­han dan rifabutin, yang kadar plasmanya ditu-
dan supresi pernapasan). Kadar indinavir runkan. Begitupula efektivitas pil antihamil
dalam darah dikurangi oleh deksametason, dapat dikurangi.
rifampisin, fenitoin dan karbamazepin. Dosis: permula 1 dd 200 mg selama 14 hari,
Resistensi silang dapat terjadi dengan rito- lalu 2 dd 200 mg ac atau pc.
navir dan praktis tidak dengan saquinavir.
Dosis: 3 dd 800 mg 1 jam a.c., bila dikom­ 3. Tenofovir:Viread
binasi dengan didano­sin perlu diminum de- Derivat-purin ini (2001) sebagai analogon
ngan interval 1 jam. nukleosida termasuk kelompok RTI. Berlainan
dengan analoga nukleosida lainnya, obat ini
* Ritonavir (Norvir) adalah derivat (1996)
di dalam limfosit langsung diubah menjadi
dengan khasiat PI yang sama, tetapi kerjanya
difosfat aktif, yang menghambat reverse
lebih panjang (t½ = 3-5 jam). Makanan me-
transcriptase.
ningkakan resorpsinya, BA-nya lebih dari
Absorpsinya dari usus buruk setelah pem-
60%. Efek samping dan interak­si sama de­
berian oral, maka diberikan sebagai garam
ngan indinavir.
fumaratnya, yang BA-nya kurang lebih 40%
Dosis: 2 dd 600 mg d.c.
d.c. Ekskresinya melalui urin , sebagian besar
* Saquinavir (Invirase) adalah derivat (1996) secara utuh. Masa-paruhnya kurang lebih 10
dengan daya kerja dan sifat-sifat yang sama. jam.
Plasma-t½-nya 13 jam, tetapi resorpsinya Efek samping yang dilaporkan adalah gang-
buruk dengan BA hanya kurang lebih 4%. guan lambung-usus, nyeri kepala, rasa lelah
Dosis: 3 dd 600 mg p.c. dan peningkatan nilai enzim hati.
Dosis: oral 1 dd 300 mg (disoproxil fuma-
2. Nevirapin: Viramune rat) d.c, infus i.v. 1-3 mg/kg sehari.
Derivat diazepin-dipirido ini (1998), sama
dengan efevirenz, bukan derivat nukleosida, 4. Zidovudin: azidothymidine, AZT, Retrovir,
tetapi khasiatnya sama, yaitu menghambat * Combivir.
reverse transcriptase Bila digunakan sebagai Derivat-timidin ini (1987) berkhasiat terha-
monoterapi dengan cepat terjadi resistensi, dap retrovirus termasuk HIV, dengan jalan
maka selalu digunakan bersama dua RTI- menghambat enzim reverse-transcrip­tase
nukleosida: lamivudin + AZT atau stavudin. (RT). Merupakan prodrug, yang di dalam sel
Kombinasi dengan penghambat protease (PI) diubah secara enzimatis menjadi trifos­fat
tidak mungkin karena menurunkan kadar aktifnya. Trifos­fat bekerja sebagai substrat
plasma PI. Nevirapin mencapai otak dan da- penyaing dan penghambat bagi RT viral, juga
pat digunakan pada demensia akibat AIDS. diinkorporasi dalam rantai RNA, sehingga

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 131 20/04/2015 20:15:23


132 Seksi II: Kemoterapeutika

pemben­tukan DNA-viral digagal­kan. Seba- rena DDI dalam lingkung­an asam terurai
gai efek terapi sistem imun diperkuat, jum- dengan pesat.
lah virus dalam darah agak menurun dan
progres penyakit diperlambat, harapan hi- * Zalcitabin (dideoksisitidin, DDC, Hivid) ada-
dup diperpan­jang. Mekanisme kerja ini juga lah derivat-sitidin (1992) dengan aktivitas
ber-laku untuk semua derivatnya. Semakin sama. Obat ini kurang toksis bagi sumsum
dini terapi dimulai, semakin baik efeknya. tulang daripada AZT. Penggunaannya diba-
Zidovu­din hanya bekerja rata-rata 6 bulan. tasi pada kasus di mana AZT tidak efektif
Karena terjadi resisten­si, maka tidak diguna- atau penderita tidak tahan terhadap efek-
kan lagi sebagai obat tunggal. Kini 10-15% efek sampingnya, juga dalam kombi­nasi
dari pasien baru ternyata sudah resisten de­ngan AZT. Kombinasi dengan didanosin
untuk AZT. tidak dian­jurkan karena toksisitasnya sama
(neuropati perifer, efek samping yang paling
Kombinasi dengan peng­hambat-RT lainnya sering terjadi).
(didanosin, zalcitabin atau lamivudin) mem- Resorpsinya per oral baik, BA-nya ±88%, PP-
perkuat dan memperpanjang daya kerjanya. nya lebih kurang 4%, plasma-t½-nya 2 jam,
Tri­ple-therapy, yakni kombi­na­si dari dua ekskresinya untuk 75% secara utuh melalui
penghambat-RT dengan satu pengham­bat- kemih. Pene­trasinya ke CCS baik.
protease ternyata sangat memperku­at efek- Dosis oral 3 dd 0,75 mg a.c.
tivi­tasnya dengan menurunkan jumlah virus
dan memperbanyak sel-sel CD4+. Lagi pula * Stavudine (D4T, Zerit) adalah derivat piri-
meng­hindarkan terjadinya resisten­si. Se- midin (1994) yang juga kurang mendepresi
diaan kombinasi dari zidovudin dan lamivu­ sumsum tulang daripada AZT. Neurotoksi­
din adalah *Combivir. sitasnya sama dengan DDI dan DDC. Obat ini
Resorpsinya cepat dengan BA 60-70%, PP- digunakan bila terda­pat resistensi untuk AZT,
nya ±36%, plasma-t½-nya kurang lebih 1 jam. yang lebih jarang terjadi. Resorpsinya baik dan
Ekskresinya untuk ±75% sebagai gluku­ronida diekskresi untuk 40-60% utuh dengan kemih.
melalui kemih. Juga dapat melintasi CCS. Plasma-t½-nya l.k. 1 jam. Dosis: oral 2 dd 20-40
Efek-efek samping. Paling serius adalah de- mg.
presi sumsum tulang (leukopenia, anemia)
yang lazimnya timbul setelah 4-6 minggu. * Lamivudin (3TC, Epivir, *Combivir) ada­lah
Selain itu mual, nyeri kepala, nyeri otot derivat (1995) yang khusus diguna­kan dalam
(myalgia) dan sukar tidur. terapi cocktail (HAART) dengan AZT dan
Dosis: oral 4-5 dd 120-240 mg. suatu protease-blocker, mis. nevirapin. Efek
sampingnya lebih ringan. Dosis: 2 dd 150 mg.
Combivir* = zidovudin + lamivudin.
* Didanosin (dideoksiinosin, DDI, Videx) ada-
lah derivat-purin (1991) dengan khasiat lebih
lemah daripada AZT. Resorpsinya dikurangi B. LAINNYA
oleh makana­n dan asam lambung, maka 5. Amantadin: Symmetrel
perlu ditam­bahkan zat penyangga (buffer). Amin trisiklis ini khusus berkhasiat ter-
Plasma-t½-nya kuran­g lebih 1,5 jam. Ekskresi hadap virus-RNA dan hanya terhadap virus
berlangsung melalui kemih (20%). influenza tipe-A2, juga sebagai profilaksis.
Efek samping terpenting berupa neuropati Mekanisme kerjanya diperkirakan berdasar-
perifer dan pankre­a­titis, lebih jarang gang- kan pencegahan penetrasi virus ke dalam
guan lambung-usus (nausea, muntah, diare) sel tuan-rumah. Jika diberikan dalam wak-
demam, nyeri kepala dan konvulsi. Praktis tu 48 jam setelah gejala influenza timbul,
tidak menekan sumsum tulang. amantadin dapat mempersingkat lamanya
Dosis: oral 2 dd 125-200 mg a.c. sebagai masa sakit. Oleh karena spektrum kerjanya
tablet-kunyah yang mengandung zat penya- sempit, vaksin influenza lebih dianjurkan.
ngga untuk menaikkan pH lambung, ka- Amantadin juga digunakan pada penyakit

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 132 20/04/2015 20:15:23


Bab 7: Virustatika 133

Parkinson, lihat Bab 28 A, Obat-obat Par- terbakar, gatal-gatal dan erythema, di mata:
kinson. radang pinggir kelopak mata dan radang
Dosis: oral 2 dd 100 mg p.c. selama 10 hari, selaput mata.
sedini mungkin setelah kontak dengan pe- Dosis: infeksi HSV: oral 5 dd 200 mg setiap
ngidap influenza. Di atas usia 65 tahun 1 dd 4 jam selama minimal 5 hari. Profilaksis
100 mg p.c. Herpes genitalis: 4 dd 200 mg, H. zoster: 5 dd
800 mg setiap 4 jam selama 7 hari. Infus i.v. 3
* Tromantadin (Viru-Merz) adalah derivat dd 5 mg/kg (perlahan) selama 5 hari. Salep
dengan khasiat dan cara kerja sama, tetapi kulit 5% dan salep mata 3% 5 dd setiap 4 jam
juga aktif terhadap virus DNA, khusus­nya selama 5 hari.
HSV. Obat ini terutama digunakan secara
lokal sebagai salep 1% pada infeksi HSV di * Valasiklovir (Zelitrex, Valtrex) adalah pro-
kulit dan mukosa. drug (1995) dengan resorpsi baik, yang segera
dihidrolisis hampir lengkap menjadi asiklovir
6. Asiklovir: acycloguanosine, Zovirax1, Clino- dan asam amino alamiah l-valine. BA asiklovir
vir, Poviral yang terbentuk adalah l.k. 54%, jadi 4-5x
Derivat-guanosin (asikloguanosin) ini lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian
(1981) berkhasiat spesifik terhadap virus Her- sebagai asiklovir sendiri. Digunakan pada H.
pes tanpa mengganggu fisiologi sel-sel tuan- zoster dengan dosis: oral 3 dd 1000 mg selama
rumah. 7 hari.
Ditemukan dan dikembangkan (1977-8)
oleh peneliti dari Wellcome Laboratories * Famsiklovir (Famvir) adalah derivat (1995)
(UK) dan Burroughs Welcome (USA). yang pertama-tama diubah menjadi pensi-
Mekanisme kerjanya khas, yakni obat baru klovir untuk kemudian difosforilasi men-
menjadi aktif setelah difosforilasi oleh enzim jadi trifosfatnya. Zat ini diinkorporasi dalam
tymidinkinase, yang khusus terdapat dalam DNA-virus sehingga sintesis DNA viral ter-
sel-sel yang diinfeksi virus. Asiklovirtri­fosfat henti. Resorpsinya juga lebih baik daripa­da
yang terbentuk digunakan oleh virus untuk asiklovir. Khusus digunakan pada infeksi H.
memban­gun DNA-nya. Dengan demikian, zoster.
pembentukan DNA virus dikacaukan dan Dosisnya: oral 3 dd 250 mg selama 7 hari.
terhenti sama sekali, sedangkan pembentuk-
an DNA dari sel-sel tuan-rumah tidak ter- * Gansiklovir (Cymevene) adalah derivat
ganggu. Terutama digunakan pada semua asiklovir (1988) yang khusus digunakan pada
infeksi dengan Herpes simplex dan Herpes infeksi cytomegalovirus pada pasien AIDS
zoster, tetapi tidak memusnahkannya. Kom- parah. Obat anti-CMV lainnya adalah virus-
binasi dengan zidovudin dapat bekerja siner- tatikum foscarnet (Fosca­vir) dan cidofovir
gistis. yang merupakan analogon dari pirofosfat
Resorpsinya dari usus buruk dengan BA dan berbeda dengan analoga nukleosida dan
hanya 12-20%, maka pentakaran oral perlu nukleotida tidak membutuhkan aktivasi di
tinggi sekali. PP-nya rata-rata 21%, plasma- dalam sel.
t½-nya lebih kurang 3 jam. Ekskresinya untuk Dosisnya: infus i.v. 2 dd 5 mg/kg setiap 12
lebih kurang 75% secara utuh dengan kemih. jam selama 14-21 hari.
Bersifat cukup lipofil untuk dapat melintasi
CCS, maka juga digunakan pada infeksi otak * Valgansiklovir (Valcyte) adalah L-valil ester
(encephalitis herpetica) sebagai infus. prodrug dari gansiklovir.
Efek sampingnya berupa gangguan lam- Valgansiklovir diabsorpsi dengan baik dan
bung-usus, ruam kulit dan pusing-pusing. oleh esterase di usus dan hati cepat dihidro-
Adakalanya anoreksia, sukar tidur dan nyeri lisis seluruhnya menjadi gansiklovir. Untuk
sendi. Penggun­aan lokal sebagai salep dapat terapi pemeliharaan penggunaannya per oral
menimbulkan nyeri untuk sementa­ra, rasa lebih mudah daripada gansiklovir (i.v.)

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 133 20/04/2015 20:15:23


134 Seksi II: Kemoterapeutika

7. Idoksuridin: IDU, Cendrid sisi 23, sedangkan angka 2 menunjukkan


Zat nukleosida ini memiliki struktur ki- subtipe­nya. Interferon-alfa merupakan zat
mia yang mirip asam-asam amino dari DNA alamiah dengan daya kerja antiviral dan
(1962). Berkhasiat virusstatik terhadap se- imunomodulasi.
jumlah virus DNA, antara lain HSV, vari-
Khasiat antiviralnya diperkirakan melalui
cella dan vaccinia (cacar sapi). Seperti zat-
pengubahan metabolisme sel tuan-rumah, se-
zat nukleosida lainnya (RT-blockers) di da-
hingga replika­si virus terhambat. Kerja anti-
lam sel difosforilasi menjadi trifosfatnya
tumor­nya berdasarkan supresi proliferasi sel
yang aktif. Dengan dimasuk­kannya zat ini
dan stimulasi NK-cells. Obat ini digunakan
ke dalam DNA-virus sebagai pengganti thy-
pada hepati­tis-B dan -C kronis dan pada
midin, replikasi virus dikacau­kan. Akibatnya
jenis-jenis kanker darah (leuke­mi­a), a.l. sar-
sintesis DNA tuan-rumah juga turut terhambat,
koma Kaposi pada AIDS. Penggun­aannya
sehingga dapat terjadi efek-efek yang meru-
sebagai obat AIDS (Kerlon) praktis sudah di-
sak, terutama pada sel-sel yang membelah
tinggalkan karena efeknya tidak tetap. Ada-
pesat. Oleh karena itu IDU terlam­pau toksis
kalanya dikombinasi dengan sitostatika dan
untuk digunakan secara sistemis dan hanya
virustati­ka lainnya. Hanya dapat diberikan
dipakai secara lokal sebagai salep dan tetes
secara injeksi i.m./s.c. kare­na terurai dalam
mata pada infeksi mata oleh HSV-1(keratitis
saluran lambung-usus. IF-alfa dalam kom-
herpetica). Resistensi dapat timbul bila IDU
binasi dengan ribavirin, ternyata efektif juga
diguna­kan terlalu lama. IDU tidak boleh
pada hepatitis-C, pada mana khasiatnya
digunakan oleh wanita hamil dan anak-anak
dapat ditingkatkan bila diikat pada polieti-
karena bersifat mutagen.
lenglikol (peginterferon; Pegasys).
Dosis: tetes mata 0,1% siang hari 1 tetes
Peginterferon merupakan ikatan dari polie-
setiap jam, malam hari setiap 2 jam atau salep-
tilenglikol (PEG) dengan interferon.
mata 0,2% sampai 3-5 hari sesudah penyem-
Akibat dari proses pengikatan ini bersihan
buhan.
ginjal berkurang, t½ meningkat dan terben-
* Trifluridin (trifluorthymidine, TFT-0phtiole) tuk kelompok-kelompok interferon dalam
adalah derivat-fluor (1975) dengan khasiat serum yang stabil.
dan penggunaan sama. Kerjanya lebih cepat Kinetik. BA-nya setelah injeksi adalah di
dan ternyata lebih efektif dari IDU, mungkin atas 80%, plasma-t½-nya rata-rata 5 jam. Di-
disebabkan kelarutannya yang lebih baik rombak terutama di ginjal dan metabolit-
dalam air. metabolitnya direab­sorpsi lengkap dan tidak
Dosis: Pada H. keratitis: tetes mata 0,1% siang dapat dideteksi dalam kemih.
hari 1-2 tetes setiap 2 jam, malam hari setiap Efek sampingnya tergantung dari dosis dan
4 jam sampai 8 hari sesudah penyembu­han. mirip gejala flu, yakni demam-dingin, nyeri
kepala, otot dan sendi, anoreksia dan pera-
* Ribavirin (Virazole, Rebetol) adalah analog- saan sangat lelah. Selain itu dapat pula terjadi
guanosin sintetis (1986) dengan khasiat ter- gangguan lambung-usus, darah, hati dan
hadap banyak virus-RNA dan virus-DNA. jantung.
Mekanisme kerjanya sama dengan IDU. Interaksi. Interferon menghambat sistem
Obat ini digunakan sebagai inhalasi serbuk enzim hati dan dalam kombinasi dengan
terhadap virus influenza, HSV dan SARS. zidovudin dapat meningkatkan toksisitas­
nya­, sehingga dosisnya perlu diturunkan.
8. Interferon-alfa: IFN-alfa, Roferon-A (2a), Efek dan toksisitas sitostati­ka juga dapat
Intron-A (2b). diperkuat.
Glikopeptida ini terdiri atas 165 asam-ami- Dosis: hepatitis-B s.c. 3 x seminggu 2,5-5 juta
no dan diperoleh dari E. coli dengan teknik UI/m2 permu­kaan tubuh selama 4-6 bulan.
rekombinan-DNA. Interferon ter­sedia dalam Leukemia myeloid kronis s.c./ i.m. 1x sehari 3-9
bentuk 2a, 2b (dan 2c), dengan masing-ma- juta UI selama minimal 3 bulan, pemeliharaan
sing asam amino lysin dan arginin pada po- 3 x seming­gu 9 juta UI.

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 134 20/04/2015 20:15:23


Bab 7: Virustatika 135

* Interferon-β-1b (IFN-β1b, Betaferon). Gliko- dan sukar tidur. Tentang keamanan dari
peptida ini dengan 165 asam-amino tersedia penggunaannya selama kehamilan dan lak-
dalam bentuk-bentuk 1a dan 1b, yang me- tasi belum terdata.
miliki masing-masing sistein dan serin di- Dosis: oral di atas 13 tahun 2 dd 75 mg
posisi 17 (1993). Obat ini khusus diguna­kan (fosfat) d.c. selama 5 hari, di bawah 13 tahun
pada MS (multiple sclero­sis), suatu penya­ 2 dd 30-60 mg tergantung berat badan. Pro-
kit autoimun kronis yang mungkin dipicu filaksis 1 dd 75 mg selama minimal 7 hari.
oleh infeksi virus (lihat Bab 28, Obat-obat
Parkinson). Bercirikan lenyapnya salut-mye- 10. Zanamivir: Relenza
lin urat saraf dan pemben­tukan plak-plak Derivat guanidin ini (1999) adalah juga
keras di otak dan sumsum belakang. Selain penghambat neuraminidase dengan sifat-­
berkhasiat antiviral, juga menekan aktivitas sifat yang kurang lebih sama dengan oselta-
limfo-T sehingga produksi interfe­ron-g ber- mivir. Hanya penggunaanya tidak per oral,
kurang, yang buruk bagi MS. Frekuensi se- melainkan digunakan sebagai inhalasi yang
ran­gan diku­rangi dengan sepertiga dan juga bekerja seketika (dalam 10 detik).30 Setelah
jumlah luka menurun. inhalasi hanya 20% dari dosis diabsorpsi dan
Dosis: IFN-β1a, di atas 18 tahun s.c. 1 dd 8 dikeluarkan secara utuh dengan urin. Masa-
juta UI setiap 2 hari. paruhnya 2,5 – 5 jam. Efek samping jarang ter-
jadi dan berupa batuk dan kejang bronchi.
* Interferon-gamma (Immukine, 1992). Ada
Dosisnya: inhalasi 2 dd 5 mg, sebagai profi-
140 asam-amino dengan bentuk-bentuk 1a
laksis 1 dd 10 mg.
dan 1b, yang memiliki masing-masing gluta-
Catatan: Akhir-akhir ini diberitakan bahwa
min atau arginin di posisi 137. Khasiatnya
oseltamivir maupun zanamivir mempersing­
memperkuat sistem-imun dan menurut per-
kat gejala dengan sekitar setengah hari, tetapi
ki­raan dengan cara meningkatkan aktivitas
tidak pasti apakah obat-obat antiviral ini
makro­fag dan monosit yang dapat ‘mela­
dapat menghindari komplikasi. Oleh karena
rut­kan’ mikroba, lihat juga Bab 49, Dasar-
itu penimbunan obat-obat oleh beberapa ne-
Dasar Imunologi. Obat ini diguna­kan sebagai
gara dengan biaya besar yang efektivitas­nya
imunos­timulator guna  mence­gah infeksi
diragukan menjadi pertanyaan.
parah pada pasien penyakit gawat kronis
1. Cochrane Database Syst Rev. 2014;
tertentu.
4: CD008965
Dosis: IFN-ɤ1b, s.c. 3 x seminggu 1,5 mi-
2. BMJ 2014;348:g2263
krogram/m2.

9. Oseltamivir: Tamiflu 11. Imiquimod


Derivat-sikloheksen ini (1999) berkhasia­t Adalah suatu senyawa baru dengan daya
menghambat enzim neuraminidase, enzim kerja imunomodulasi yang efektif untuk
permukaan dari virus influenza yang mele- penggunaan topikal (krem 5%) terhadap
paskan virion-virion baru dari permukaan condylomata acuminata (genital dan perianal
sel-sel saluran napas yang terinfeksi. Berhu- warts) dan lain-lain gangguan kulit yang di-
bung bekerjanya pada saat replikasi virus, akibatkan oleh infeksi dengan virus DNA
maka pemberiannya harus sedini mungkin (Skinner RB Jr. Imiquimod. Dermatol Clin,
(24-72 jam).30 2003, 21:291-300). Mekanisme kerjanya berda-
Obat ini adalah prodrug yang setelah di- sarkan efek antiviral dan imunomodulasi
serap di usus dihidrolisis dalam hati menjadi dari sitokin dan kemokin yang terbentuk.
metabolit-karboksilat aktifnya. PP-nya 3% dan
t½-nya 6-10 jam. Ekskresinya melalui urin 12. Sofosbuvir: Sovaldi
dan untuk kurang lebih 20% dengan tinja. Merupakan senyawa pertama dari kelom-
Efek sampingnya yang tersering terjadi be- pok obat-obat antiviral baru (2013) yang di-
rupa mual dan muntah selama dua hari gunakan dalam kombinasi dengan obat lain
pertama, nyeri perut, juga bronchitis, vertigo terhadap Hepatitis C kronis.

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 135 20/04/2015 20:15:24


136 Seksi II: Kemoterapeutika

Mekanisme kerjanya sebagai perintang 23. Communicable Disease Surveillance and


polimerase RNA yang mutlak bagi replikasi Response (CSR). Severe acute respiratory
virus. syndrome (SARS): status of the outbreak and
Efek sampingnya tidak bisa tidur, sakit ke- lessons for he immediate future. Geneva:
WHO; 2003.
pala, anemi, depresi dan menurunnya kadar
24. Leroy E.M.et al. Fruit bats as reservoirs of Ebola
hemoglobin. virus. Nature,2005;438:575-6.
Dosis: 1 dd 400 mg dikombinasi dengan 25. Dillingh S.J., et al. Hantavirus-infectie in
ribavirin. Nederland, sterke toename van de incidentie.
lNTvG 2006;150:1303-6.
26 Thuy-My Le, Zelftest voor HIV. NTvG
DAFTAR PUSTAKA 2006;9(4):61-2.
27. Zuurmond WWA en Perez RSGM. Beperkte
19. Beumer JH et al. De schuilplaatsen van het mogelijkheden voor evidence-­based
virus. Ph Wkbl 2002;137:238-42 behandeling en preventie van postherpetische
20. Tempelman C et al HAART bij HIV-positieve pijn. NTvG 2006;150:2633-6.
zwangeren in Nederland: veilig, effectief en 28. Wensing AMJ et al. Postexpositie­profylaxe
met weinig bijwerkingen. NTvG 2004; 148: na blootstelling aan HIV: aanpassing aan
2021-5 de situatie kan geindiceerd zijn. NTvG
21. Guan Y et al. Isolation and characterization 2005;149:1485-9.
of viruses related to the SARS coronavirus 29. Hoepelman IM et al. Microbiologie en
from animals in southern China. Science Infectieziekten, 1999, p.328.
2003;302:276-8. 30. De Jong JC et al. De neuraminida­seremmers
22. Fanoy E.B., Boucher C.A.B. Dieren op markten oseltamivir en zanamivir: een nieuw schild
in China vormen mogelijk de bron van aan in de verdediging tegen influenza. NTvG
SARS gerelateerd virus. NTvG 2004 juni;7(2) 2004;148:73-9.

14108649_OBAT P(Bab 07)_T-112-136.indd 136 20/04/2015 20:15:24


bab 8

SULFONAMIDA DAN KUINOLON

Sulfonamida dan senyawa kuinolon meru- di samping uretranya yang lebih panjang
pakan kelompok obat penting pada pena- (15-18 cm) cairan prostatnya juga memiliki
nganan Infeksi Saluran Kemih (ISK). Pertama- sifat bakterisid sehingga menjadi pelindung
tama akan diuraikan secara singkat beberapa terhadap infeksi oleh kuman uropatogen.
aspek dari ISK, termasuk penanganannya.
Kemudian pada bagian berikutnya akan Jenis ISK. Dapat dibedakan dua bentuk
dibahas secara mendalam kedua kelompok infeksi saluran kemih, yaitu ISK bagian bawah
obat tersebut. dan ISK bagian atas.
Antibiotika ISK lain seperti penisilin/se- a. ISK bagian bawah (tanpa komplikasi),
falosporin dan aminoglikosida telah dibahas umumnya radang kandung kemih pada
pada Bab 5, Antibiotika. pasien dengan saluran kemih normal.
b. ISK bagian lebih atas (dengan komplikasi)
terdapat pada pasien dengan saluran ke-
A. INFEKSI SALURAN mih abnormal, misalnya ada batu, pe-
KEMIH nyumbatan atau diabetes. Contoh-contoh
dari ISK ini adalah radang paru-ginjal
Infeksi saluran kemih (ISK) hampir selalu (pyelitis), pyelonephritis dan prostatitis, pada
diakibatkan oleh bakteri aerob dari flora mana jaringan organ terinfeksi. Kombinasi
usus. Penyebab utama ISK bagian bawah dari infeksi dan obstruksi saluran kemih
atau sistitis (radang kandung kemih) adalah dapat menimbulkan kerusakan ginjal
kuman Gram-negatif, terutama E. coli (± serius dalam waktu singkat. Keadaan ini
80%) dan dalam beberapa kasus Proteus, merupakan penyebab penting terjadinya
Klebsiella, Enterobacter dan Pseudomonas. keracunan darah (septikemia, sepsis) oleh
Penyebab kuman Gram-positif adakalanya kuman-kuman Gram-negatif yang dapat
Enterokokus dan pada beberapa kasus Sta- membahayakan jiwa.
filokokus. Pada umumnya seseorang diang-
Gejala khas ISK bagian bawah — yang tidak
gap menderita ISK bila terdapat lebih dari
perlu selalu tampak — berkaitan dengan pe-
100.000 kuman dalam 1 ml urinnya.
radangan kandung kemih atau uretra dapat
berupa:
Prevalensi. Antara usia ±15 dan 60 tahun
• sering kencing siang dan malam (pola-
jauh lebih banyak wanita daripada pria
kisuria)
yang menderita ISK bagian bawah, dengan
• sukar kencing (menetes) (stranguria)
perbandingan ± 2 kali sekitar pubertas dan
• perasaan sakit atau “terbakar” pada saat
lebih dari 10 kali pada usia 60 tahun. Hal ini
berkemih (dysuria)
dapat dijelaskan dengan fakta bahwa sumber
• nyeri perut dan pinggang
infeksi kebanyakan adalah flora usus. Pada
• ada darah dalam urin (hematuria)
wanita uretranya hanya pendek (2-3 cm)
• urin yang baunya abnormal
sehingga kandung kemih mudah dicapai
oleh kuman-kuman dari dubur melalui Pada anak-anak terjadi malaise umum, demam,
perineum, khususnya basil E. coli. Pada pria sakit perut, ngompol malam dan hambatan

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 137 20/04/2015 20:16:35


138 Seksi II: Kemoterapeutika

pertumbuhan. Pada lansia juga malaise (tidak • pH asam (di bawah 5,5) memperkuat efek
enak badan), demam, inkontinensi serta nitrofurantoin, tetrasiklin, kloksasilin, na-
kadang-kadang perasaan kacau yang timbul lidiksat, pipemidinat dan methenamin
mendadak. • pH basa memperkuat efek sefalosporin,
ISK bagian lebih tinggi bergejala demam, gentamisin dan eritromisin
kadang-kadang dengan menggigil dan sakit • pH tidak penting pada ampisilin, amok-
pinggang (di lokasi ginjal). sisilin, trimetoprim, dan kotrimoksazol.
Bila perlu, urin dapat dibuat asam dengan
Tes diagnosis. Untuk menentukan bakteriuria,
pemberian amoniumnitrat, tetapi usaha ini
artinya ISK dengan bakteri, tersedia beberapa
tidak berguna bila terdapat infeksi dengan
cara diagnosis, yaitu:
kuman yang mampu menguraikan ureum.
a. tes sedimentasi mendeteksi mikroskopis
Pada penderita gangguan ginjal perlu ber-
adanya kuman dan lekosit di endapan
hati-hati berhubung bahaya acidosis. Urin
urin. Tes positif perlu dipastikan dengan
dapat dibuat alkalis dengan pemberian natrium
dip-slide test.
bikarbonat (4 dd 3 g) atau natriumsitrat.
b. tes nitrit (Nephur R) menggunakan strip
mengandung nitrat yang dicelupkan ke Resistensi kolonisasi (RK) adalah ketahan-
dalam urin. Praktis semua kuman Gram- an suatu organ (saluran cerna dan saluran
negatif dapat mereduksi nitrat menjadi kencing, bronchi, rongga mulut atau teng-
nitrit, yang tampil sebagai perubahan gorok) terhadap kolonisasi, yaitu pertum-
warna tertentu pada strip. Kuman-kuman buhan kuman patogen berlebihan pada
Gram-positif tidak dideteksi. mukosanya. Pada ISK, efek pembilasan uretra
c. dip-slide test (Uricult) menggunakan per- dengan jalan berkemih secara teratur memegang
semaian kuman di kaca obyek, yang se- peranan penting karena menyebabkan pe-
usai inkubasi ditentukan jumlah kolo- lepasan sel-sel epitel kandung kemih, yaitu
ninya secara mikroskopis. Tes ini dapat tempat melekatnya kuman. Sebetulnya
dipercaya dan lebih cepat daripada pem- saluran kencing adalah steril namun bila
biakan lengkap dan jauh lebih murah. terdapat ISK dan kolonisasi SK, maka da-
d. pembiakan lengkap terutama dilakukan se- lam kebanyakan kasus sudah terjadi juga
sudah terjadinya residif 1-2 kali, terlebih- kolonisasi di dalam usus besar. Di usus besar
lebih pada ISK anak-anak dan pria. biasanya terdapat keseimbangan antara
e. tes ABC (antibody coated bacteria) adalah kuman aerob yang dapat menimbulkan ISK
cara imunologi guna menentukan ISK dan kuman anaerob yang jumlahnya bergan-
yang letaknya “lebih atas”. Dalam hal da. Antibiotika broad-spectrum yang dise-
ini tubuli secara lokal membentuk anti- rap kurang baik oleh usus, seperti ampisilin,
bodies terhadap kuman, yang bereaksi tetrasiklin dan sulfonamida (usus) membunuh
dengan antigen yang berada di dinding banyak bakteri anaerob dengan akibat ter-
kuman. Kompleks yang terbentuk dapat ganggunya keseimbangan. Oleh karena itu
diperlihatkan dengan cara imunofluore- kuman aerob (Coli, Klebsiella, Proteus, dan
sensi. sebagainya) tidak terbendung lagi perba-
nyakannya dan terjadilah kolonisasi usus.
Derajat keasaman kemih. Pada umumnya
Dengan demikian risiko penularan ke SK dan
urin bereaksi netral atau asam lemah. Namun
terjadinya ISK meningkat.
pada infeksi dengan sejumlah kuman, re-
aksinya menjadi basa. Misalnya Proteus, Faktor risiko. Ada beberapa faktor penting
Enterobacter, suku-suku Pseudomonas dan yang mempermudah timbulnya infeksi ya-
Stafylococcus sapr. dapat membentuk enzim itu: a. jarang kencing. Pengeluaran urin (mictio)
urease yang menguraikan ureum dengan merupakan mekanisme daya tahan pen-
membebaskan amoniak dalam urin. ting dari kandung kemih. Bila mictio nor-
Keasaman urin dapat memengaruhi akti- mal terhambat karena misalnya obstruksi,
vitas obat sebagai berikut: ISK dapat timbul lebih mudah.

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 138 20/04/2015 20:16:35


Bab 8: Sulfonamida dan Kuinolon 139

b. gangguan pengosongan kandung kemih aki- lebih mudah memperbanyak diri bila kan-
bat obstruksi (batu ginjal), disfungsi atau dung kemih penuh seperti halnya pada wak-
hipertrofi prostat dapat mengakibatkan tu tidur.
tersisanya urin dalam kandung kemih Untuk profilaksis infeksi saluran kemih
sehingga kuman-kuman mudah berkem- non-antibiotik, dapat digunakan sediaan de-
bang biak. ngan probiotikum laktobasil yang berkhasiat
c. hygiene pribadi kurang baik dapat menye- menurunkan jumlah mikroorganisme pato-
babkan kolonisasi kuman uropatogen di gen misalnya di vagina. Minum 300 ml/
sekitar (ujung) uretra, misalnya penggu- hari jus cranberry ternyata efektif untuk me-
naan pembalut wanita. Kuman lalu men- nyembuhkan ISK pada wanita dan menu-
jalar ke atas menuju uretra, lalu ke kan- runkan risiko akan infeksi baru. Khasiat-
dung kemih untuk kemudian menyebar nya diduga akibat penurunan daya melekat
melalui ureter ke ginjal (ISK bagian atas). bakteri pada sel-sel epitel dari vagina dan
d. penggunaan kateter, melalui senggama dan juga diduga bahwa zat kandungannya hip-
infeksi lokal (misalnya vaginitis) dapat puric acid memegang peranan.23,24
mempermudah infeksi. Menurut penelitian cranberry ternyat­a me-
e. penderita diabetes lebih peka terhadap ISK rupakan alternatif baik dibandingkan antibi-
karena meningkatnya daya lekat bakteri otik bagi wanita dengan ISK dengan radang
pada epitel SK yang diakibatkan oleh be- kandung kemih. Walaupun efeknya tidak
berapa faktor1. se-kuat antibiotik, tetapi kebaikannya adalah
tidak menimbulkan resistensi. Ko-trimoksa-
Sebetulnya urin dalam kandung kemih ada- zol menimbulkan resistensi pada 90% wanita
lah steril karena mekanisme perlindungan hanya dalam waktu sebulan, demikian juga
terhadap infeksi oleh antara lain selaput untuk antibiotik lain.
lendir kandung kemih. Di atas usia 60 tahun, Membuat urin menjadi asam dengan amo-
jumlah ISK pada pria mulai meningkat secara niumnitrat/amoniumklorida masih diragukan
drastis, mungkin karena pembesaran prostat manfaatnya.
yang lazim terjadi pada pria usia lanjut. Ref. Archives of Internal Medicine [2011;
Akibatnya adalah pengosongan kandung ke- 171(14):1270-8].
mih sering kali tidak sempurna lagi dan urin
yang tertinggal merupakan perbenihan yang Pengobatan
sangat baik bagi kuman. Ternyata bahwa ±50% dari wanita yang
sering berkemih dengan perasaan nyeri tidak
Pencegahan. Tindakan pertama adalah meng- menderita bakteriuria. Oleh karena itu sebelum
hindari (re-)infeksi dengan memperhatikan menjalani terapi dengan antibiotika perlu
faktor-faktor tersebut di atas. Salah satu tin- dipastikan terlebih dahulu adanya infeksi
dakan pencegahan yang penting adalah mi- kuman (dip-slide test). Atau dilakukan tes
num air lebih banyak dan buang air kecil pembiakan lengkap untuk mengidentifikasi
lebih sering terutama bagi pasien diabetes kuman penyebab di samping penentuan jenis
dan manula. obat mana yang efektif. Namun dalam praktik
Infeksi menahun. Adakalanya infeksi men- terapi sudah dimulai berdasarkan gejala-
jadi kronis dengan serangan akut berkala. gejala klinis tertentu dan hasil pemeriksaan
Dalam keadaan demikian dianjurkan untuk sedimen urin.
melanjutkan kur antibiotika selama 3-6 bulan
dengan dosis separuhnya. Untuk tujuan Obat-obat yang banyak digunakan pada ISK
ini paling tepat digunakan obat yang tidak dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu:
mengganggu RK dan jarang menimbulkan a. obat-obat yang menurunkan RK: sulfo-
resistensi. Misalnya nitrofurantoin atau kotri- namida, ampisilin dan tetrasiklin. Amok-
moksazol. Obat-obat ini hendaknya diminum sisilin, sefradin dan sefaklor hanya pada
malam hari sebelum tidur mengingat kuman dosis tinggi.

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 139 20/04/2015 20:16:35


140 Seksi II: Kemoterapeutika

b. obat-obat yang tidak mengganggu RK: Lamanya pengobatan. Pada ISK bagian ba-
nitrofurantoin, kotrimoksazol, trimeto- wah tanpa komplikasi yang pertama-tama
prim, nalidiksinat dan pipemidinat. dianjurkan adalah terapi selama 7-10 hari
untuk mencapai penyembuhan optimal (95-
Pilihan obat. Berdasarkan pertimbangan di 98%) tanpa risiko kambuhnya infeksi. Pada
atas pilihan utama pada ISK bagia­n bawah ISK bagian lebih tinggi, pengobatan harus
tanpa komplikasi adalah trimetoprim, nitro- dijalani lebih lama, sampai 3 minggu.
furantoin atau sulfametizol berturut-turut sela-
ma 3-5 hari. Di samping ini pasien harus Resistensi. Akibat penggunaan antibiotika
banyak minum air, minimal 2 liter sehari, de- yang kurang bijaksana di banyak negara
ngan tujuan menstimulasi diuresis sehingga semakin banyak bakteri menjadi resisten ter-
kuman tidak berkesempatan memperbanyak hadap antibiotika. Khususnya antibiotika
diri dalam kandung kemih. Bila setelah 3-5 yang mengganggu RK di usus ternyata lebih
hari gejalanya belum hilang atau belum ber- sering mengakibatkan timbulnya resistensi.
kurang, sebaiknya pengobata­n diganti de- Misalnya, sebagian besar dari bakteri Coli su-
ngan obat dari ke­lompok kuinolon, misalnya dah menjadi resisten terhadap sulfonamida,
pipemidinat atau suatu fluorkuinolon (siproflo- tetrasiklin dan ampisilin, sedangkan hanya
ksasin, norfloksasin dan lain-lain.) dengan spek- sebagian kecil terhadap kotrimoksazol dan
trum kerja yang lebih luas. Akan tetapi se- nitrofurantoin.
baiknya obat ke­lompok ini hanya diguna-
kan sebagai obat cadangan untuk menghin- Jenis resistensi adalah ekstrakromosomal dan
dari timbulnya resistensi dengan pesat. terjadi melalui plasmid yang memuat kode
genetik untuk sistem enzim. Plasmid ini di-
Amoksisilin + klavulanat digunakan bila diper- tulari melalui kontak dalam usus, juga de-
kirakan adanya kuman yang sudah resisten. ngan kuman dari famili lain, melalui suatu
Nitrofurantoin kurang aktif bila urin bereaksi jembatan konyugasi (lihat Bab 4, sub 7).
basa. Terhadap Pseudomonas dapat diberikan
gentamisin atau/dan suatu sefalosporin dari
generasi ketiga.
MONOGRAFI
1. Nitrofurantoin: Macrofuran, Furadantin/
ISK bagian lebih tinggi. Untuk pyelitis dan MC.
prostatitis dapat digunakan kotrimoksazol, si- Derivat nitrofuran ini (1944) berkhasiat
profloksasin atau kombinasi amoksisilin + asam bakterisid dengan spektrum luas terhadap
klavulanat, bila diperkirakan adanya resis- kuman-kuman Gram-positif dan Gram-ne-
tensi. Penisilin dan sefalosporin dalam dosis gatif, termasuk Str. fecalis dan E. coli. Nitro-
tertentu menghasilkan kadar antibiotik sa- furantoin tidak aktif terhadap Pseudomo-
ngat tinggi dalam urin yang efektif terha- nas dan Proteus sedangkan banyak species
dap kuman Gram-positif dan Gram-negatif. Klebsiella dan Enterobacter sudah resisten.
Fluorkuinolon (siprofloksasin dan norfloksasin) Khasiat bakterisidnya berdasarkan inhibisi
memberikan hasil baik terhadap Pseudomo- enzim kuman yang terkait pada siklus-Krebs
nas dan bila perlu dikombinasi dengan ami- (siklus sitrat) sehingga timbul kekurangan
noglikosida (gentamisin). Lihat selanjutnya energi bagi pertumbuhannya. Resistensi tidak
Bab 5 Antibiotika. mudah terjadi dan hanya dapat timbul sete-
Pada pyelonefritis akut dengan demam ting- lah penggunaan lama, tetapi jarang terha-
gi dan sakit pinggang, perlu pengobatan dap E. coli dan bakteri usus lainnya yang
parenteral dengan injeksi i.v. ampisilin atau justru sering kali menjadi resisten terhadap
amoksisilin (4 dd 1 g) atau i.v. gentamisin (2-5 sulfa dan antibiotika. Hal ini disebabkan oleh
mg per kg/hari dalam 2-3 dosis). Setelah ini resorpsinya yang baik sehingga sedikit sekali
terapi perlu dilanjutkan dengan pengobatan obat tiba di usus besar untuk selanjutnya
oral selama 7 hari. dikeluarkan melalui tinja.

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 140 20/04/2015 20:16:35


Bab 8: Sulfonamida dan Kuinolon 141

Kombinasi. Nitrofurantoin dapat dikom­ 2. Methenamin: hexamine, heksametilentetra-


binasi dengan desinfektans kemih lain­nya min, *Nephrolit
yang juga bekerja bakterisid, begitu pula de- Dalam air seni asam (pH < 5,5) produ­k
ngan sulfonamida. Tetapi tidak dapat dikom- kondensasi dari amoniak dan formaldehid­a
binasi dengan asam nalidiksinat karena bekerja ini terurai dan menghasilkan kom­ponen-
antagonistis. komponennya kembali. Kha­siatnya berdasar-
Resorpsinya dari usus hampir lengkap de-­ kan formaldehida yang kadarnya dalam urin
ngan ekskresi pesat (t½ 20 menit), Oleh kare- cukup tinggi untuk menghentikan pertum-
na itu kadar dalam plasma tetap rendah buhan bakteri. Obat ini khusus digunakan
sedangkan dalam kemih mencapai kadar sebagai terapi lanjutan ISK kronis sesudah
bakterisid. Dalam hati separuhnya dirombak terapi de­ngan desinfektans. Resistensi jarang
menjadi metabolit inaktif (aminofuran) yang terjadi. Methenamin tidak dapat dikombinasi
membuat kemih berwarna cokelat. Nitrofu- dengan sulfonamida karena terjadi kompleks
rantoin, yang berwarna kuning, bekerja op- dengan HCOH yang sukar larut. Juga tidak
timal dalam urin asam (pH 5-6). Pada pH aktif terhadap bakteri yang membebaskan
tinggi tidak efektif misalnya pada infeksi amoniak dari ureum (misalnya Proteus).
oleh kuman pembentuk urease. Oleh karena Obat ini sekarang sudah jarang digunakan
itu dianjurkan untuk terlebih dahulu mencek dan telah diganti de­ngan obat-obat bakterisid
pH air seni sebelum menjalani terapi dengan modern.
obat ini. Saran ini terutama berlaku bagi Efek-efek samping terpenting berupa gang-
pasien yang mengalami infeksi residif. guan saluran cerna (akibat HCOH) dan reak-
Efek samping yang sering terjadi adalah si-reaksi kulit. Wanita hamil dapat menggu-
mual dan muntah (10%) mungkin karena nakan obat ini.
efek emetik sentral. Kadang-kadang terjadi Dosis: 3 dd 0,5-1 g dengan banyak minum
neuritis. Zat ini tidak boleh digunakan bila air.
fungsi ginjal terganggu.
Kehamilan. Nitrofurantoin dapat digunakan * Heksamin-mandelat: methenamin amyg­da-
selama 6 bulan pertama dari kehamilan tetapi lat, Reflux
tidak dianjurkan pada 3 bulan terakhir karena Senyawa molekuler antara heksamin dan
risiko anemia hemolitik pada bayi. Obat juga asam mandelat ini berkhasiat bakterisid
ditemukan di air susu ibu dalam jumlah kecil, terhadap bakteri Gram-positif dan Gram-
oleh karena itu perlu berhati-hati penggu- negatif, termasuk E. coli, Str.fecalis dan St.
naannya selama laktasi. aureus. Setelah resorpsi zat ini dikeluarkan
Dosis: selama 3-5 hari 4 dd 50-100 mg d.c. oleh ginjal dalam bentuk utuh dan di urin
untuk mengurangi mual. Pada infeksi mena- asam (pH < 5,5) terurai menjadi formaldehida
hun 3 dd 50 mg; sebagai profilaktikum malam dan asam mandelat. Zat ini tidak memberi­
hari 50-100 mg. Tablet MC mengan­dung kan efek sistemik. Asam mandelat sendiri
kristal (macrocrystal) dari 75-180 mikron yang pada dosis tinggi berefek bakterisid terhadap
melarut maupun resorpsinya lebih lambat. terutama kuman-kuman Gram-negatif.
Karena itu dapat menghasilkan kadar dalam Dosis: 4 dd 2 tablet dari 0,5 g (atau pagi 1,5
darah tanpa mencapai puncaknya, sehingga g dan malam 2,5 g) sebaiknya dengan zat
lebih jarang timbul mual dan muntah. pengasam urin; dosis pemeliharaan 2 dd 1 g.

* Nifurtoinol (hidroksimetilnitrofurantoin, Ur- 3. Fosfomisin-trometamol: Monuril


fadyn, Uridurin) adalah derivat hidro­ksimetil Bersifat bakterisid melalui penghambatan
dengan sifat-sifat yang sama. Obat ini dapat enzim enolpyruvyltransferase yang diperlukan
dianggap sebagai prodrug yang dalam salur- untuk sintesis dinding sel bakteri. Memiliki
an cerna terurai menjadi nitrofurantoin dan spektrum daya kerja yang cukup lebar dan
formaldehida. mencakup mikroorganisme Gram-positif (a.l.
Dosis: 4 dd 2 kapsul dari 40 mg pada waktu Staph. aureus) dan Gram-negatif (a.l. Esch.
makan. coli, Haemoph. influenzae).

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 141 20/04/2015 20:16:35


142 Seksi II: Kemoterapeutika

Digunakan pada wanita setelah usia 12 oleh sulfadiazin, sulfmetoksazol dan turun-
tahun terhadap infeksi saluran kemih akut an lainnya yang lebih aman. Setelah diintro-
tanpa komplikasi akibat infeksi oleh mikro- duksi derivat-derivat yang sukar resorpsinya
organisme yang peka terhadap fosfomisin. dari usus (sulfaguanidin,dll.) akhirnya disin-
Tetapi tidak memiliki keunggulan lebih di- tesis sulfa dengan efek panjang, antara lain
bandingkan pengobatan dengan nitrofuran- sulfadimetoksin (Madribon), sulfametoksipiri-
toin atau trimetoprim. dazin (Lederkyn) dan sulfalen.
Efek samping terdiri dari gangguan saluran Kimia. Sulfonamida bersifat amfoter artinya
cerna seperti diare, mual dan juga gangguan dapat membentuk garam dengan asam mau-
kulit. pun dengan basa. Daya larutnya dalam air
Dosis: wanita di atas 12 tahun (>50 kg) satu sangat kecil; garam alkalinya lebih baik,
kali 3 g pada perut kosong. walaupun larutan ini tidak stabil karena
mudah terurai.

B. SULFONAMIDA Aktivitas dan mekanisme kerja


Sulfonamida memiliki efek bakteriostatik
Sulfonamida merupakan kelompok zat anti- yang luas terhadap banyak bakteri Gram-
bakteri dengan rumus dasar yang sama yaitu positif dan Gram-negatif, kecuali terhadap
H2N-C6H4-SO2NHR dan R adalah pelbagai Pseudomonas, Proteus dan Streptococcus faecalis.
jenis substituen. Pada prinsipnya senyawa ini Mekanisme kerjanya berdasarkan pencegahan
dapat digunakan terhadap berbagai infeksi. sintesis (dihidro) folat dalam kuman melalui
Namun setelah ditemukannya antibiotika antagonisme saingan dengan PABA. Secara
dan zat-zat lain yang lebih efektif (tetapi kimiawi sulfonamida merupakan analog-
kurang toksik), sejak tahun 1980-an indikasi analog dari asam p-aminobenzoat (PABA,
dan penggunaannya semakin berkurang, ju- H2N-C6H4-COOH). Banyak jenis bakteri
ga karena banyak kuman telah menjadi re- membutuhkan asam folat untuk membangun
sisten terhadap sulfonamida. Meskipun de- asam intinya DNA dan RNA. Asam ini
mikian dari sudut sejarah senyawa ini pen- dibentuknya sendiri dari bahan pangkal
ting karena merupakan ke­lompok obat perta- PABA (= para-aminobenzoic acid) yang terdapat
ma yang digunakan secara efektif terhadap di berbagai tempat dalam tubuh manusia.
infeksi sistemik bakteri. Bakteri keliru menggunakan sulfa sebagai
Selain sebagai kemoterapeutika terutama un- bahan untuk mensintesis asam folatnya se-
tuk pengobatan infeksi saluran kencing yang hingga DNA/RNA tidak terbentuk lagi dan
disebabkan oleh bakteri Gram-positif atau pertumbuhan bakteri terhenti.
Gram-negatif yang peka, sulfonamida juga Manusia dan beberapa jenis bakteri (mis. Str.
digunakan sebagai diuretika (zat perintang kar- faecalis dan Enterococci lain) tidak membuat
bonanhidrase) dan antidiabetika oral, lihat Bab- asam folat sendiri tetapi menerimanya da-
bab 33 dan 47. lam bentuk jadi dari bahan makanan, sehi-
Perkembangan sejarah. Pada tahun 1935, ngga tidak mengalami gangguan pada meta-
Domagk telah menemukan bahwa suatu zat bolismenya. Dalam nanah terdapat banyak
warna merah, prontosil rubrum, bersifat bak- PABA maka sulfonamida tidak dapat bekerja
terisid in vivo tetapi inaktif in vitro. Ternyata di lingkungan ini. Begitu pula sulfa tidak
zat ini di dalam tubuh diuraikan menjadi boleh diberikan serentak dengan obat-obat
sulfanilamida yang juga aktif in vitro. Berda- lain yang rumusnya mirip PABA, mis. pro-
sarkan penemuan ini kemudian disintesis kain, prokain-penisilin, benzokain, PAS, dan se-
sulfapiridin, yaitu obat pertama yang diguna- bagainya.
kan secara sistemik untuk pengobatan ra- Kinetik. Resorpsinya dari lambung dan
dang paru (1937). Dalam waktu singkat obat usus baik (terkecuali sulfa usus), PP-nya ber-
ini diganti oleh sulfatiazol (*Cibazol) yang kisar antara rata-rata 40% (sulfadiazin), 70%
kurang toksik (1939), kemudian disusul pula (sulfametazin dan sulfamerazin) dan 85%-97%

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 142 20/04/2015 20:16:35


Bab 8: Sulfonamida dan Kuinolon 143

untuk derivat long-acting sulfametoksipirida- atnya (potensiasi) serta menurunkan risiko


zin dan sulfadimetoksin. Kecuali obat-obat resistensi dengan kuat, lihat di bawah.
de-ngan pengikatan protein (PP) tinggi, * Kombinasi trimetoprim + sulfa lain
difusinya ke dalam jaringan agak baik. Di dengan sifat-sifat dan penggunaan sama
dalam hati sebagian diinaktifkan lewat dengan kotrimoksazol adalah:
perombakan menjadi senyawa asetilnya – Supristol = sulfamoksol 200 mg + tri-
yang bersamaan dengan bentuk utuhnya metoprim 40 mg
diekskresi melalui ginjal. Kadar sulfa aktif – Kelfiprim = sulfalen 200 mg + trime-
dalam urin adalah 10 kali lebih tinggi toprim 250 mg
daripada kadarnya dalam plasma, maka – Lidatrim = sulfametrol 400 mg + tri-
layak sekali digunakan sebagai desinfektans metoprim 80 mg
saluran urin.
Mekanisme kerjanya berdasarkan teori se-
quential blockade dari Hitchings (1965),
Kombinasi sulfonamida yakni bila dua obat bekerja terhadap
a. Trisulfa adalah kombinasi dari tiga sul- dua titik berturut-turut dari suatu proses
fonamida, biasanya sulfadiazin, sulfame- enzim bakteri, maka efeknya adalah
razin dan sulfamezatin dalam perban­ potensiasi. Dalam hal ini proses enzim
dingan yang sama. Karena dosis setiap adalah sintesis protein (DNA/RNA) dari
obat hanya sepertiga dari dosis biasa dan PABA, yang skematis dapat digambarkan
daya larutnya masing-masing tidak sa­ sebagai berikut:
ling dipengaruhi, maka bahaya kristaluria Di sini terlihat bahwa sulfonamida meng-
sangat diperkecil. Pemberian bikarbonat ganggu proses enzim ini, antara lang-
tidak diperlu­kan lagi, cukup dengan kah 1 dan 2, melalui persaingan substrat
minum lebih dari 1,5 liter air sehari se- (bahan pangkal) sedangkan trimetoprim
lama pengobatan. mengintervensi antara langkah 2 dan 3
b. Kotrimoksazol adalah suatu kombinasi dengan merintangi enzim dihidrofolat-
dari sulfametoksazol + trimetoprim da- reduktase yang mereduksi dihidrofolic
lam perbandingan 5:1 (400 + 80 mg). Tri- acid (DHFA) menjadi tetrahidrofolic acid
metoprim memiliki efek antibakteriil mi- (THFA). Akibatnya adalah terhentinya
rip sulfonamida dengan menghambat sintesis asam folat yang merupakan ba-
enzim dihidrofolat reduktase. Afinitasnya han pangkal untuk sintesis purin dan
terhadap enzim bakteri ini 50.000 kali DNA/RNA, sehingga pembelahan sel
lebih kuat dibandingkan dengan afinitas- bakteri dihentikan.
nya terhadap enzim manusia, oleh kare- Keuntungan penting lain dari kombi-
na itu merupakan dasar dari daya kerja nasi ini adalah resistensi timbulnya lebih
selektivitasnya. Di samping sebagai obat lambat daripada komponen-komponen-
malaria, trimetoprim memiliki spek- nya sendiri. Hal ini adalah jelas karena
trum kerja antibakteriil yang mirip sulfo- bakteri yang menjadi resisten untuk salah
namida, efektif terhadap sebagian besar satu komponen masih dapat dimusnah-
kuman Gram-positif dan Gram-negatif kan oleh yang lain.
dan banyak digunakan terhadap ISK. c. Kombinasi sulfadoksin + pirimetamin
Walaupun kedua kom­ponennya masing-­ (Fansidar) digunakan sebagai profilaksis
masing hanya bersifat bakteriostatik, dan pengobatan malaria tropika yang
kombinasinya berkhasiat bakterisid diakibatkan oleh Plasmodium falciparum
terhada­p bakteri yang sama, juga terha- yang resisten terhadap klorokuin, lihat
dap Salmonella, Proteus dan H. influen- Bab 11, Obat-obat malaria.
zae. Kotrimoksazol terutama digunakan d. Kombinasi sulfonamida + penisilin
untuk pengobatan infeksi saluran napas. memperlihatkan efek adisi. Sesuai aturan
Pada umumnya kombinasi dari sulfona- dasar dari penggabungan kemoterapeu-
mida + trimetoprim memperkuat khasi- tika sebetulnya penisilin tidak dapat

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 143 20/04/2015 20:16:35


144 Seksi II: Kemoterapeutika

Gambar 8-1: Proses enzimatik sintesis protein (DNA/RNA) dari PABA

dikombinasi dengan bakteriostatika. saluran urin bagian atas yang menahun.


Tetapi dalam hal ini ternyata tidak terjadi Juga digunakan terhadap cystitis.
antagonisme. Hal ini mungkin dapat di- • Infeksi mata: sulfasetamida, sulfadikra-
jelaskan karena diperlambatnya efek sul- mida dan sulfametizol digunakan topikal
fa sebab bakteri dapat menghabiskan terhadap infeksi mata akibat kuman yang
dahulu persediaan asam folatnya. Kombi- peka terhadap sulfonamida. Sistemik zat
nasi ini jarang digunakan lagi. ini juga digunakan untuk penyakit mata
e. Sulfasalazin adalah senyawa molekuler berbahaya trachoma, yang merupakan se-
dari sulfapiridin dan aminosalisilat yang bab utama dari kebutaan di dunia ketiga.
berkhasiat antiradang kuat dan dalam • Radang usus: sufasalazin khusus digu-
usus diuraikan menjadi komponennya. nakan pada penyakit radang usus kronis
Khusus digunakan pada rematik dan Crohn dan colitis.
penyakit radang usus, p.Crohn dan colitis- • Malaria tropika: Fansidar, lihat di atas.
ulcerosa, yaitu radang usus halus dan usus • Radang otak (meningitis). Berkat daya
besar yang bersifat menahun dan mudah penetrasinya yang baik ke dalam cairan
kambuh. Kedua gangguan ini dianggap otak (CCS) obat-obat sulfa sampai bebe-
termasuk penyakit auto-imun pada mana rapa tahun yang lalu masih dianggap
antibodies dari sistem imun tubuh me­ sebagai obat terbaik untuk mengobati atau
nyerang dan merusak jaringa­n/organ mencegah meningitis, terutama sulfadiazin.
sendiri. Timbulnya banyak resis­tensi dengan cepat
menyebabkan obat ini telah diganti de­
Penggunaan ngan ampisilin atau rifampisin.
Sulfonamida adalah kemoterapeutika bak- • Infeksi lain: silversulfadiazin banyak
teriostatik dengan spektrum luas yang di digunakan untuk pengobatan luka bakar.
tahun 1950-an sampai dengan 1970-an ba- Kotrimoksazol sama efektifnya de­ngan
nyak digunakan dengan sukses terhadap ampisilin pada tifus perut, infeksi sa-
banyak jenis penyakit infeksi akibat kuman luran napas bagian atas, radang paru-
Gram-positif maupun Gram-negatif. Sejak paru (pada pasien AIDS!) serta penyakit
tahun 1980-an penggunaannya sudah ba- kelamin gonore. Sulfonamida tidak digu­
nyak sekali berkurang karena banyak jenis nakan secara rektal (suppositoria) karena
kuman sudah menjadi resisten di samping resorpsinya tidak sempurna (antara 10-
telah ditemukannya berbagai antibiotika ba- 70%) dan kurang teratur.
ru dengan efek bakterisid yang lebih efek-
tif dan lebih aman. Efek samping. Yang terutama adalah keru-
Sekarang ini masih terdapat sejumlah indi- sakan parah pada sel-sel darah, antara lain
kasi untuk penggunaan oral dari sulfonamida agranulositosis dan anemia hemolitik, ter-
dan senyawa kombinasinya, yakni: utama pada penderita defisiensi glukosa-6-
fosfodehidrogenase. Oleh karena itu bila obat
• Infeksi saluran urin: sulfametizol, sul- sulfa digunakan lebih dari dua minggu perlu
fafurazol dan kotrimoksazol, sering kali dilakukan pemantauan dengan pemeriksaan
digunakan sebagai desinfektans infeksi hematologi.

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 144 20/04/2015 20:16:35


Bab 8: Sulfonamida dan Kuinolon 145

Efek samping lainnya adalah reaksi alergi, Hemophilus dan kuman Gram-negatif lain-
antara lain urticaria, fotosensitasi dan sin- nya tidak menentu. Di antara semua deriva­t
drom Stevens-Johnson, sejenis eritema multi- terdapat resistensi silang. Tipe resistensi
form dengan risiko kematian tinggi terutama adalah berdasarkan plasmid (faktor R) dan
pada anak-anak. Selama terapi sebaiknya juga karena bakteri mampu membuat PABA-
pasien jangan terlalu banyak terkena sinar nya dalam jumlah berlebihan.
matahari. Gangguan saluran cerna (mual,
diare, dan sebagainya.) adakala juga terjadi. Dosis. Untuk mencapai kadar darah yang
Bahaya kristaluria di dalam tubuli ginjal cukup tinggi pengobatan harus dimulai de-
sering terjadi pada sulfa yang sukar larut ngan loading dose, yaitu dosis ganda dari 1-2
dalam air seni asam, mis. sulfadiazin dan g untuk kemudian disusul dengan 0,5-1 g se-
turunannya. Risiko kristalisasi ini sa­ngat tiap 6 jam. Derivat-derivat long-acting dapat
diperkecil dengan menggunakan trisulfa, diberikan 1 kali sehari.
atau pemberian zat alkali (natriumbikarbonat) Dosis anak. Dosis yang diberikan atas dasar
untu­k melarutkan senyawa asetil tersebut berat badan anak-anak sampai usia 7 tahun
dan banyak minum air. relatif tinggi karena plasma-t½ pada mereka
jauh lebih singkat daripada t½ orang dewa-
Penggunaan lokal sebagai salep atau serbu­k sa. Hanya lambat laun pada usia ±7 tahun
terhadap borok (inaktivasi oleh nanah!) tidak nilainya mencapai taraf normal. Pada umum-
dianjurkan karena sering kali menim­bulkan nya dosis anak adalah 100-150 mg/kg berat
sensibil­isasi dan reaksi kepekaan. Pengecualian badan atau menurut usia: antara 1-3 tahun
adalah sulfasetamid/sulfadikrami­d dalam tetes sepertiga, antara 4-10 tahun setengah dan an-
atau salep mata dan silversulfadiazin untuk tara 11-15 tahun tigaperempat dosis dewasa.
luka bakar serius. Pengobatan dengan dosis yang tepat ha-
rus dijalani selama minimal 5-7 hari untuk
Kehamilan dan laktasi. Penggunaan sulfon- menghindari gagalnya terapi dan timbulnya
amida harus dihindari pada triwulan terakhir resistensi yang cepat.
kehamilan karena risiko timbulnya icterus-
inti pada neonati (akibat pembebasan biliru-
bin dari ikatan protein plasma). Mengenai Penggolongan
penggunaannya pada bulan-bulan pertama Setiap sulfonamida memiliki banyak perbe-
kehamilan tidak terdapat cukup data. Karena daan mengenai metabolisme (asetilasi dan
sulfonamida dikeluarkan melalui air susu ibu glukuronidasi di dalam hati) maupun eks-
ada kemungkinan timbulnya icterus, hiper­ kresinya. Berdasarkan ini sulfonamida dapat
bilirubinemia dan reaksi-reaksi alergi pada di bagi dalam zat-zat dengan kerja singkat (t½<
bayi yang disusui. 24 jam) dan zat-zat dengan kerja panjang (t½
Kotrimoksazol tidak boleh diberikan pada 24-65 jam), sulfonamida usus dan sulfonamida
bayi di bawah usia 6 bulan karena risiko efek untuk penggunaan lokal.
sampingnya. Semua sulfonamida juga tidak
boleh diberikan pada penderita gangguan a. Sulfonamida short-acting: sulfametizol,
fungsi hati dan ginjal. derivat isoksazol (sulfafurazol, sulfametoksazol),
derivat oksazol (sulfamoksol) dan derivat piri-
Resistensi sering kali terjadi dengan cepat midin (sulfadiazin, sulfamerazin, sulfamezatin
terutama bila digunakan untuk profilak- dan sulfasomidin). Sulfametizol dan sulfafu-
sis, mis. pada infeksi saluran urin kronis. razol cepat resorpsinya dari usus dan daya
Khususnya gonocci dan meningococci agak larutnya dalam urin asam atau urin netral
mudah menjadi resisten, begitu pula strepto- lebih baik dibandingkan dengan sulfa lain-
cocci bila digunakan lebih lama dari 3 mingg­u. nya, sedangkan asetilasinya di dalam hati
Actinomyces dan Chlamydia trachomatis masih lebih ringan. Dengan demikian kadarnya
sensitif, sedangkan efeknya terhadap E. coli, dalam urin sangat tinggi hingga mencapai

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 145 20/04/2015 20:16:36


146 Seksi II: Kemoterapeutika

efek bakterisid. Oleh karena itu zat-zat sedangkan yang terakhir dalam salep ter-
ini khusus digunakan pada infeksi saluran hadap luka bakar.
urin tanpa komplikasi, terutama yang dise-
babkan oleh E. coli dan pada cystitis.
SULFONAMIDA
b. Sulfonamida long-acting: antara lain
sulfadoksin. 1. Sulfametizol: sulfametiltiodiazol
Zat-zat ini resorpsinya juga baik tetapi Derivat tiodiazol ini (1940) PP-nya ±90%
ekskresinya lambat sekali akibat PP-nya yang dengan plasma-t½ 1-2 jam. Daya larutnya
tinggi dan terdapatnya penyerapan kembali dalam urin (asam) baik. Berhubung ekskre-
pada tubuli ginjal. Keuntungan praktisnya sinya cepat sekali zat ini menghasilkan kadar
adalah dapat digunakan sebagai dosis tung- tinggi dalam urin dan sering kali digunakan
gal sehari sehingga dahulu banyak diguna- terhadap radang kandung kemih. Sebaliknya,
kan, mis. sulfadimetoksin dan sulfametoksipiri- kadarnya dalam darah dan jaringan rendah.
dazin. Tetapi khasiatnya lebih lemah daripa- Sulfametizol memiliki persentase resistensi
da sulfa lainnya di samping kadar plasma yang agak tinggi.
dari sulfa bebas (aktif) relatif rendah pada Dosis: pada ISK oral 3-4 dd 0,5-1 g selama
dosis lazimnya. Efek samping berupa erythe- 3-5 hari, sebagai profilaksis 2 dd 1 g selama
ma multiforme hebat (sindrom Stevens- 3 hari.
Johnson, demam dengan luka pada mukosa
* Uro Nebacetin = sulfametizol 2,4 g +
mulut, anus, organ kelamin) lebih sering
neomisinsulfat 428 mg per 30 ml suspensi.
terjadi. Oleh karena itu di kebanyakan
negara Barat semua sulfa longacting telah
2. Sulfametoksazol : kotrimoksazol, *Bactrim
ditarik dari peredaran, kecuali kombinasinya
Merupakan derivat isoksazol (1961) dengan
dengan pirimetamin atau trimetoprim.
PP 65% dan plasma-t½ ±10 jam. Ekskresinya
via urin, 25% dalam keadaan utuh dan 60%
c. Sulfonamida usus: sulfaguanidin dan sala- sebagai metabolit asetilnya. Obat ini terutama
zosulfapiridin. digunakan dalam kombinasi dengan trimeto-
Obat-obat ini hanya sedikit seka­li (5-10%) prim.
diserap oleh usus sehing­ga menghasilkan
konsentrasi obat yang tinggi di dalam usus * Kotrimoksazol: *Bactrim, *Septrin
besar. Sulfa­guanidin ter­nyata lebih baik Kombinasi dari sulfametoksazol dan tri-
resorpsinya (sampai ±50%) dan sebaiknya metoprim dalam perbandingan 5:1 bersifat
jangan digunakan untuk pengobatan infek- bakterisid dengan spektrum kerja lebih luas
si usus berhubung efek sistemiknya. Di waktu dibandingkan sulfonamida, antara lain juga
yang lalu sulfa ini banyak digunakan untuk aktif terhadap Proteus dan Chlamydia. Lagi-
mensterilkan usus sebelum pembedahan pula lebih jarang menimbulkan resistensi
tetapi untuk maksud ini sudah digantikan sehingga sering kali digunakan terhadap
oleh antibiotika bakterisid seperti neomisin berbagai penyakit infeksi, antara lain infeksi
dan basitrasin yang juga tidak diserap saluran urin (Coli, Enterobacter), alat kelamin
usus. Sulfaguanidin, ftalilsulfatiazol dan suksi- (prostatitis), saluran cerna (salmonellosis) dan
nilsulfatiazol dahulu banyak digunakan da- pernapasan (bronchitis). Kotrimoksazol dalam
lam sediaan kombinasi anti diare, tetapi dosis tinggi juga digunakan untuk pengo-
sekarang praktis tidak digunakan lagi. Lihat batan dan pencegahan radang paru (Pneumo-
Ed.4 untuk monografinya. cystis carinii-pneumoni) pada penderita AIDS.
Resorpsinya baik dan cepat, setelah lebih
d. Sulfonamida lokal: sulfasetamida, sulfa- kurang 4 jam sudah mencapai puncaknya
dikramida dan silversulfadiazin. Kedua obat dalam darah. Distribusinya ke dalam semua
pertama banyak digunakan sebagai obat jaringan, ludah dan cairan otak (CCS) sa­
luar dalam sediaan salep dan tetes mata, ngat baik; terutama trimetoprim lebih lancar

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 146 20/04/2015 20:16:36


Bab 8: Sulfonamida dan Kuinolon 147

berhubung sifat lipofilnya. PP sulfa dan tri- Efek sampingnya terutama gangguan sa­
metoprim adalah masing-masing ±60% dan luran cerna yang lebih ringan daripada
45%, sedangkan plasma-t½-nya sama, yaitu obat kombinasinya. Untuk menghindari
±10 jam. Ekskresinya melalui ginjal sebagai resistens­i lebih lanjut yang semakin sering
zat aktif adalah masing-masing 20-25% dan terjadi, sebaik­nya jangan digunakan sebagai
50-60%. obat profilaksis. Resistensi kuman uropatogen
Efek samping tidak sering terjadi dan bia- terhada­p trimetoprim sudah meningkat dari
sanya berupa gangguan kulit (exanthema), 6% (1971) ke 25% di tahun 1992.
stomatitis dan gangguan lambung-usus. Juga Dosis: setiap malam 300 mg atau 2 dd 200
dapat timbul efek samping khas dari sul- mg selama 3-7 hari. Untuk anak-anak 5-12
fonamida seperti fotosensitasi dan sindrom tahun 2 dd 3 mg/kg berat badan.
Stevens-Johnson. Pada dosis tinggi efek sam-
pingnya dapat berupa demam, gangguan 3. Sulfadiazin: sulfapirimidin, *Triacef, *Temasu­d
fungsi hati dan terhadap darah (neutropenia, Derivat pirimidin ini (1947), seperti juga
trombositopenia). Oleh karena itu penggunaan sulfametoksazol dan sulfafurazol memiliki
lebih lama dari dua minggu hendaknya atas dasar jumlah mg, khasiat terkuat dari
disertai pemantauan darah. Risiko kristaluria semua sulfa. Resorpsinya dari usus agak lam-
dapat dihindari dengan minum lebih dari 1,5 bat sehingga sebagian obat dapat mencapai
liter air sehar­i. usus besar. Oleh karena itu sulfadiazin ber-
Dosis: umum 2 dd 2 tablet kotrimoksazol khasiat terhadap disentri basiler, bahkan
(= sulfametoksazol 400 + trimetoprim 80 mg). lebih efektif dibandingkan dengan kloram-
Radang kandung kemih tanpa komplikasi fenikol dan tetrasiklin.
pada wanita: 2 dd 2 tablet selama 3-7 hari. PP-nya paling rendah (±40%), oleh karena
Pada tifus dan infeksi parah 2 dd 3 tablet itu kadar obat dalam cairan tubuh paling
selama maksimal 14 hari. tinggi dan sering kali digunakan pada me-
ningiti­s. Kombinasi dengan piri­metamin
* Trimetoprim (*Bactrim, *Septrin).
digunakan terhadap infeksi dengan Toxo­­
Senyawa pirimidin ini (1961) adalah deri-
plasma gondii (toxoplasmosis). Plasma-t½-nya
vat dari obat malaria pirimetamin; selain
10 jam. Sulfadiazin merupakan obat pilihan
berkhasiat antiprotozoa juga berefek bakteri-
kedua untuk infeksi saluran urin. Daya larut-
ostatik. Zat ini aktif terhadap banyak kuman
nya dalam urin rendah (sering menyebabka­n
Gram-positif dan Gram-negatif termasuk
kristaluria) sehingga perlu diberikan natri-
E. coli, jenis-jenis Proteus, Salmonella, Shi-
umbikarbonat 3 kali sehari 3-4 g dan minum
gella, Klebsiella dan Enterobacter, tetapi ter-
air ±1,5 liter sehari.
hadap Gonokok dan Pseudomonas tidak efek-
Dosis: permulaan 2-4 g, kemudian 4-6 dd 1 g.
tif. Mekanisme kerjanya sama dengan sulfo-
namida yaitu berdasarkan penghambatan
* Sulfamerazin (F.I.) (sulfametildiazin, *Triacef)
reduksi DHFA menjadi THFA lewat blokade
adalah derivat metil (1943) dengan khasia­t
reduktase, sehingga sintesis DNA kuman
sama. Tetapi PP-nya lebih tinggi, ±70%,
gagal. Trimetoprim digunakan de­ngan efek-
plasma-t½-nya panjang, yaitu di atas 20 jam.
tif sebagai monoterapi pada ISK akut tanpa
Efek samping lebih sering terjadi, begitu­pula
komplikasi dan ternyata sama efektifnya
bahaya kristaluria lebih besar dan sering
dengan kotrimoksazol. Pada infeksi kronis
mengakibatkan kerusakan ginjal. Oleh karen­a
dengan kelainan organik, khasiatnya lebih
itu penggunaannya di Inggris telah dilarang.
rendah.
Dosis: 4 dd 1 g.
Resorpsinya dari usus cepat dan praktis
lengkap, PP-nya ±50% dengan plasma-t½ * Triacef = s.diazin + s.metazin + s.merazin
dari 9-17 jam. Sebagian zat dirombak di aaa 167 mg per tablet.
dalam hati; kadar obat utuh di dalam urin
tinggi sekali dan bertahan selama minimal 24 * Sulfamezatin (F.I.) (sulfadimidin, sulfame-
jam untuk kemudian diekskresikan. tazin, sulfadimetildiazin,*Triacef) adalah de-

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 147 20/04/2015 20:16:36


148 Seksi II: Kemoterapeutika

rivat dimetil (1945). Daya larut obat ini dan sini diuraikan oleh bakteri menjadi kompo-
begitu pula senyawa asetilnya dalam urin nennya dan hanya sedikit diekskresi dengan
lebih baik daripada sulfadiazin sehingga ba- tinja dalam bentuk utuh. 5-ASA juga dieks-
haya kristaluria juga lebih kecil. PP-nya lebih kresi dengan tinja sedangkan sulfapiridin
tinggi (±70%) dan ekskresinya lebih lambat. diserap hampir seluruhnya.
Dosis: permulaan 3 g, lalu 4 dd 1-1,5 g. Karena eliminasinya oleh ginjal yang cepat
(sebagai metabolit asetil dan glukuronida)
* Sulfasomidin (sulfa-2,4-dimetildiazin, Elko-
kadar plasma dari zat yang agak toksik ini
sin) adalah isomer dari sulfadimidin (1944)
tetap rendah. Penelitian menunjukkan ak-
dengan PP 85% dan plasma-t½ 8 jam. Ekskre-
tivitas sulfasalazin berdasarkan efek antira-
sinya dengan urin cepat, rata-rata 15%
dang lokal dari 5-ASA terhadap mukosa
sebaga­i derivat asetil yang kelarutannya
usus. Sulfasalazin khusus digunakan pada
dalam urin kurang baik. Oleh sebab itu perlu
rematik dan penyakit usus beradang colitis
minum minimal 1,5 l air sehari. Dosis: permu-
ulcerosa dan penyakit Crohn. Lihat Bab 21,
laan 2 g, kemudian 3 dd 1g.
Analgetika Antiradang.
Efek samping yang dapat terjadi berupa
4. Sulfadoksin: sulfametoxine, *Fansidar
mual, anoreksia, demam, nyeri kepala dan
Derivat pirimidin ini (1965) memiliki PP
erythema. Pada dosis lebih tinggi efek sulfa-
tinggi (90-95%) dan t½ yang panjang sekali
piridin berupa antara lain kelainan darah, he-
(rata-­rata 6 hari). Senyawa ini khusus diguna-
maturia, proteinuria dan kristaluria.
kan dalam kombinasi dengan obat antiprotozoa
Dosis: pada rema 1 dd 500 mg d.c. selama
pirimetamin pada terapi dan profilaksis ma-
5-7 hari, dinaikkan setiap 5-7 hari dengan
laria tropika yang resisten terhadap klorokuin,
500 mg sampai 2 g sehari, maksimal 3 g/
juga pada toxoplasmosis, suatu infeksi oleh
hari. Pada colitis 4 dd 0,5-1,5 g d.c. selama 3
protozoon Toxoplasma gondii yang ditularkan
mingg­u, lalu pemeliharaan 1-2 g sehari.
lewat kucing, domba atau babi.
Wanita hamil tidak boleh diberikan
Fansidar selama 3 bulan pertama kehamilan * Mesalazin (5-aminosalisilat, 5-ASA, Salofalk)
karena bersifat teratogen, begitu pula pada adalah komponen aktif dari sulfasalazin
bulan terakhir kehamilan karena risiko (1985) terutama khasiat antiradang langsung
icterus-­inti pada bayi. ter­hadap mukosa usus yang beradang. Zat
Dosis: infeksi umum permulaan 2 g, lalu ini juga digunakan sebagai monoterapi pada
1-1,5 g seminggu. radan­g usus ringan.
Resorpsinya dari tablet (harus e.c.) buruk,
* Fansidar= sulfadoksin 500 + pirimetamin 25 hanya 20%, PP-nya ±50%, plasma-t½-nya ±1
mg. Pada toxoplasmosis: 1 x 2 tablet seming- jam. Ekskresi terutama dengan tinja dalam
gu sampai 4-6 minggu setelah sembuh. Untuk keadaan utuh dan sebagai derivat asetil.
dosis terhadap malaria, lihat Bab 11, Obat- Efek samping terpenting adalah gangguan
obat malaria. lambung-usus, nyeri kepala, pusing dan
reaksi alergi.
5. Sulfasalazin: salazosulfapiridin, Sulcolon, Dosis: colitis akut 3-4 dd 0,5-1 g.
Salazopyrin
Senyawa azo ini dari 5-aminosalicylic * Olsalazin (Dipentum) terdiri dari 2 moleku­l
acid (5-ASA) dengan sulfapiridin, berwar- mesalazin yang dihubungkan oleh ikatan
na kuning kecokelat-cokelatan dan berkha- azo. Dalam usus besar kuman-kuman me­
siat anti-radang. In vitro zat ini tidak aktif. nguraikannya tun­tas menjadi mesalazin.
Sebagian kecil diserap di usus; di dalam Dosis: colitis akut 3 dd 250-1000 mg p.c.,
darah separuh dipecah menjadi komponen- profilaksis 2 dd 500 mg.
komponennya dan sisanya yang utuh meng­
alami siklus enterohepatik. Bagian terbesar 6. Sulfasetamid: N-asetilsulfasetamid, Albucid.
yang tidak diserap tiba di usus besar dan di Garam natrium dari sulfa ini tidak bersifat

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 148 20/04/2015 20:16:36


Bab 8: Sulfonamida dan Kuinolon 149

alkalis seperti garam natrium dari sulfa lain- tasnya yang rendah. Terhadap infeksi saluran
nya sehingga terutama digunakan dalam napas, misalnya Streptococcus pneumoniae
tetes mata (10%) dan salep mata (10%). Se- masih kurang bermanfaat.
baiknya zat ini jangan digunakan untuk Modifikasi pada struktur kimia selanjutnya
profilaksis karena risiko sensibil­isasi. menghasilkan sederetan kuinolon baru sepert­i
antara lain gemifloksasin, grepafloksasin, levo-
7. Silverdiazin: Flammazine, Darmazin, floksasin, moksifloksasin, sparfloksasin dan trova-
Silvaden­e floksasin. Semua senyawa ini memperlihatkan
Garam perak dari sulfadiazin ini ber­ aktivitas yang meningkat terhadap kuman
khasiat bakterisid terhadap banyak bakteri Gram-positif, tetapi berkurang bagi Pseudo-
termasuk E. coli, Klebsiella dan Proteus dan monas. Karena beberapa di antaranya kurang
tidak diinaktifkan oleh PABA. Sangat efektif aman dibandingkan dengan siprofloksasin,
untuk pengobat­an luka bakar parah (derajat sehingga antara lain sparfloksasin dan trova-
kedua dan ketiga), ter­utama bila terinfeksi floksasin (Trovan) di Amerika telah ditarik
oleh Pseudomonas. Kulit yang diobati dengan dari peredaran. Trovafloksasin dapat meng-
silversulfadiazin menjadi kelabu kehitam- akibatkan gangguan hati sangat parah,
hitaman karena endapan perak. Digunakan terutama bila digunakan lebih lama dari 2
dalam bentuk krem 1-3%. Lihat juga Bab 15, mingg­u. Di Indonesia sparfloksasin masih di-
Antiseptika. perbolehkan beredar.
Resorpsi per oral dari kuinolon baru ini
sangat baik, kesetaraan biologisnya melebihi
C. SENYAWA KUINOLON 90% dan tidak dipengaruhi oleh makanan
maupun oleh  senyawa reseptor H2. Tetapi
Pada tahun-tahun terakhir senyawa kui-
resorpsi akan sangat berkurang oleh antasi-
nolon sangat efektif sebagai pengobatan
da yang mengandung magnesium dan alumi-
per oral dari berbagai penyakit infeksi
nium, juga oleh garam-garam kalsium dan
oleh kuman Gram-negatif yang semula
besi.
hanya dapat di­atasi melalui pengobatan
parenteral, misalnya prostatitis dan osteo­
myelitis. Zat-zat dari generasi pertam­a, Mekanisme kerja
misalnya asam nalidiksinat hanya Senyawa kuinolon berkhasiat bakterisid pa-
efektif terhadap kuman Gram-negatif da fase pertumbuhan kuman berdasarkan
(terkecuali Pseudomonas), tetapi tidak ber- inhibisi dua enzim bakteriil (topo-isomerase),
khasiat terhadap kuman Gram-positif yaitu DNA-gyrase dan topo-isomerase IV se-
maupu­n kuman anaerob. Efek sampingnya hingga sintesis DNA-nya terganggu. DNA-
pun banyak dan tidak memberikan kadar gyrase adalah enzim yang mengkompres
yang optimal dalam darah dan jaringan. DNA bakteri sehingga dapat diinkorporasi
Dengan introduksi atom fluor ke dalam dalam sel bakteri, sedangkan topo-isomerase
molekulnya terbentuk fluorkuinolon per- diperlukan bagi struktur ruang DNA. Kedua
tama yakni nor-floksasin yang aktif terhadap proses itu dihambat oleh kuinolon. Enzim
Pseudomonas tetapi belum menghasilkan tersebut hanya terdapat pada kuman dan
kadar serum yang efektif. Pada permu- tidak pada sel dari organisme lebih tinggi,
laan tahun delapan puluhan telah disin- sehingga sintesis DNA manusia tidak diham-
tesis siprofloksasin (generasi kedua) yang bat. Hal yang sama berlaku bagi sulfonamida
memiliki spektrum kerja lebih luas dan dan antibiotika beta-laktam.
lebih efektif terhadap Enterobacteriaceae,
Pseudomonas aeruginosa, Staph. aureus
dan Legionella pneumophila. Penggunaan
Pada penggunaan per oral senyawa ini Senyawa kuinolon hanya dapat digunakan
juga dapat mencapai kadar dalam darah dan pada infeksi saluran kemih (ISK) tanpa kompli-
jaringan yang optimal, di samping toksisi- kasi, sedangkan fluorkuinolon lebih luas

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 149 20/04/2015 20:16:36


150 Seksi II: Kemoterapeutika

spektrum indikasinya berkat kadarnya da- Juga jangan diberikan pada anak-anak di
lam darah yang mencapai nilai lebih tinggi. bawah usia 16 tahun, karena dapat menim-
Dengan demikian zat-zat ini dapat pula bulkan penyimpangan pada pembentukan
digunakan pada ISK berkomplikasi oleh kuman tulang rawan terutama oleh asam nalidiksinat
multiresisten, misalnya yang melibatkan ja- (jarang oleh siprofloksasin dan ofloksasin).
ringan ginjal. Selain dari itu fluorkuinolon
juga digunakan untuk infeksi saluran napas Resistensi
(radang paru), infeksi lambung-usus (salmonella, Fluorkinolon juga dapat menimbulkan resis-
shigella), prostatitis kronis, infeksi kulit dan tensi akibat mutasi pada kromosom bakteri,
jaringan lunak oleh khususnya kuman Gram- walaupun tidak sedemikian cepat dibanding-
negatif. Juga digunakan terhadap karier kan kuinolon lama tanpa fluor. Saat terjadi-
Salmonella kronis danpada infeksi mata, serta nya resistensi pada kuman Gram-negatif,
preventif pada pembedahan transuretra. enzim DNA-gyrase berperan utama dan to-
Dengan tujuan menghambat meluasnya poisomerase IV memegang peranan seku-
resistensi, sangat dianjurkan untuk menggu- nder. Pada kuman Gram-positif situasinya
nakan fluorkuinolon sebagai kemoterapeutika terbalik. Suku-suku yang resisten dapat me-
cadangan pada infeksi oleh bakteri yang lakukan mutasi pada enzim ini, sehingga
resisten terhadap obat-obat standar. Sebagai menjadi sangat resisten (Piddock LJV. Fluor-
pilihan pertama pada ISK tanpa komplikasi quinolone resistance. BMJ 1998; 317: 1029-30).
sebaiknya digunakan trimetoprim, nitrofuran- Perkembangan resistensi sangat tergan-
toin atau sulfametizol. tung dari dosis, frekuensi19 dan tujuan pe-
Fluorkuinolon merupakan satu-satunya nggunaannya, misalnya sebagai stimulator
antibiotikum oral yang berkhasiat terhadap pertumbuhan dalam industri ternak. Sebagai
Pseudomonas dan oleh sementara peneliti contoh adalah resistensi dari Campylobacter,
dianggap sebagai obat pilihan pertama pada Pseudomonas dan Enterobacter akibat pe-
traveller’s diarrhoea. nggunaannya secara besar-besaran dalam
industri unggas.18 Karena itu fluorkinolon
Efek samping dan kontraindikasi hendaknya digunakan secara terbatas seba-
Efek samping yang paling sering terjadi gai antibiotika cadangan, khususnya hanya
adalah gangguan lambung-usus (2%), seperti bagi penderita yang alergis terhadap anti­
sakit perut, mual (4-8%), muntah, anoreksia biotika betalaktam.
dan diare (4-5%), jarang timbul sejenis radang
usus besar (colitis pseudomembranosis). Di sam- Resistensi silang terdapat antara semua
ping itu terjadi pula reaksi alergi (eritema, urti- fluorkuinolon, juga dengan antibiotika
caria). Efek neurologi (sakit kepala, pening, betalakta­m.
termangu-mangu, neuropati dan perasaan
kacau), efek psikis hebat (eksitasi, ketakut-
an, gelisah, reaksi panik) dan konvulsi jarang MONOGRAFI
terjadi, terkecuali pada penderita SLE (Sys-
temic Lupus Erythemathodes) dan pada penggu- 1. Asam nalidiksinat: Negram, Urineg.
naan serentak NSAIDs. Efek samping yang Derivat naftiridin ini (1962) berkhasia­t
lebih serius adalah terhadap jantung dengan bakterisid terhadap terutama bakteri Gram-
mengakibatkan aritmia bilik (tachyaritmia negatif, termasuk E. coli, Proteus dan Klebsiella,
ventricular). tetapi Pseudomonas dan Str. faecalis tidak peka
Kehamilan dan laktasi. Karena ada indikasi terhadapnya (1962). Mekanisme kerjanya
kelainan pada pembentukan tulang rawan melalui penghambatan sintesis DNA. Seperti
dan persendian pada hewan percobaan, juga penisilin, hanya berkhasiat terhadap
senyawa ini tidak dianjurkan penggunaannya bakteri yang sedang tumbuh. Oleh karena
oleh wanita hamil, juga selama laktasi karena itu tidak dapat dikombinasi dengan zat-zat
dikeluarkan melalui air susu ibu. bakteriostatik (tetrasiklin, kloramfenikol) juga

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 150 20/04/2015 20:16:36


Bab 8: Sulfonamida dan Kuinolon 151

tidak dengan nitrofurantoin. Aktivitasnya ini adalah obat pertama dari kelompok
optimal pada pH asam (5-7). Resistensi dapat fluorkuino­lon (generasi ketiga). Di sampin­g
terjadi dengan agak cepat, terutama pada khasiatny­a terhadap ISK, juga efektif pada
dosis di bawah 4 g sehari, sehingga tidak dian- gonore, saluran cerna (gastro-enteritis) dan
jurkan untuk penggunaan jangka lama. Oleh infeksi mata, tetapi tidak berkhasiat ter­
sebab itu dan dengan tersedianya derivat fluor hadap bakteri anaerob.
dengan spektrum kerja lebih luas dan khasiat Resorpsinya cepat dengan BA 80% dan ka-
lebih kuat, penggunaannya bagi infeksi sa- dar maksimal dalam plasma sudah terca-
luran kemih tanpa komplikasi dewasa ini pai setelah 1-2 jam. PP-nya rendah (15%)
tidak dianjurkan lagi. Di sejumlah negara dan hanya sebagian yang dimetabolisasikan
Barat, antara lain negeri Belanda, peredaran- menjadi metabolit yang juga memiliki khasiat
nya sudah dihentikan. antibakteriil. Zat ini diekskresi melalui urin
Resorpsinya baik (± 96%) dan cepat, begi- sebanyak 30% sampai 50% dalam bentuk
tupula ekskresinya melalui ginjal (t½ = ±1,5 utuh dan 28% dengan feces. Plasma-t½-nya
jam), oleh karena itu kadarnya di dalam urin 3-4 jam.
relatif tinggi. Di samping itu PP-nya tinggi Dosis: terhadap ISK 2 dd 400 mg selama
(±90%), sehingga kadar plasmanya hanya 7-10 hari, untuk gonore single dose 800 mg.
rendah. Dalam hati zat ini dirombak menjadi Pada infeksi mata 4 dd 1 tetes obat mata
glukuronida tidak aktif dan derivat hidroksi (3mg/4ml).
aktif, hanya sebagian kecil dikeluarkan da-
lam bentuk utuh (±15%). Efek samping yang * Pefloksasin (Peflacine) adalah derivat metil
kadang-kadang timbul adalah mual, muntah dari norfloksasin (1985) dengan efek kurang
dan reaksi alergi (urtikaria). Selanjutnya, kuat terhadap Pseudomonas. Zat ini diguna-
lihat di atas (efek samping umum). kan pada ISK tanpa maupun dengan kompli-
Dosis: 4 dd 1 g selama maksimal 7-14 hari. kasi. Resorpsi cepat dan hampir sempurna, PP
±30%. Kadar plasma maksimal dicapai setelah
2. Asam pipemidinat: Urixin, Pipram, Impre-
±1,5 jam. Metabolit yang terpenting adalah N-
sial, Urotractin
desmetil-pefloksasin (= norfloksasin) yang aktif.
Derivat piperizanil dari nalidiksinat ini
Diekskresi ±60% melalui urin dan 40% dengan
(1975) memiliki spektrum kerja lebih luas,
tinja. Plasma-t½ 9-14 jam, tetapi dapat menca-
yang juga meliputi Pseudomonas. Efek bak-
pai 31 jam pada gangguan fungsi hati.
terisid terhadap kuman yang sedang membe-
Dosis: oral pada ISK 2 dd 400 mg (mesi-
lah adalah dua kali lebih kuat. Ekskresi oleh
lat-2 aq.) d.c. sampai 48-72 jam setelah gejala
ginjal demikian cepat sehingga kadarnya
hilang atau tidak diketemukannya lagi ku-
dalam darah rendah sedangkan dalam urin
man-kuman patogen. Pada ISK akut wanita
relatif tinggi. Oleh karena itu asam pipemi-
tanpa komplikasi, dosis tunggal dari 800 mg.
dinat khususnya digunakan pula pada ISK
tanpa komplikasi.
Resorpsinya cepat dan kadar plasma mak- 4. Siprofloksasin: Ciproxin
simal tercapai setelah 1-2 jam. Dalam 24 jam Derivat siklopropil dari kelompok fluor-
sejumlah 50-60% diekskresi melalui urin ter- kuinolon (1987) ini berkhasiat lebih luas dan
utama dalam bentuk utuh. Resistensi silang lebih kuat daripada nalidiksinat dan pipe-
dengan nalidiksinat dapat terjadi. midinat, juga menghasilkan kadar dalam
Efek samping yang terpenting adalah mual, darah/jaringan dan plasma-t½ yang lebih
muntah, diare dan foto-sensibilisasi. Efek- tinggi. Penggunaan sistemiknya lebih luas
efek neurologi tidak dilaporkan. dan meliputi ISK berkomplikasi, infeksi sa-
Dosis: 2 dd 400 mg (3 aq.) d.c., selama 10 luran napas bila disebabkan oleh Pseudomo-
hari. nas aeruginosa, infeksi saluran cerna, jaringan
lunak, kulit dan gonore.
3. Norfloksasin: Lexinor, Noroxin Resorpsi baik dengan BA ±70% dan kadar
Derivat fluor dari pipemidinat (1983) plasma maksimal tercapai 0,5-1,5 jam setela­h

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 151 20/04/2015 20:16:36


152 Seksi II: Kemoterapeutika

penggunaan oral. PP-nya ±30%. Dimetabo- Efek samping. Selain efek samping yang
lisasi menjadi 4 metabolit aktif yang dieks- lazim timbul, obat ini cenderung lebih sering
kresi melalui urin (55%) dan feces (39%). menimbulkan fotosensibilisasi.
Plasma-t½ 3-5 jam dan bisa mencapai ±8 jam Dosis: 1 dd 400 mg, lazimnya selama 14 hari.
pada gangguan fungsi ginjal yang serius.
Efek samping lihat di atas. Secara insidentil 7. Sparfloksasin: Newspar, Redspar, Resflok
dapat timbul kristaluria atau hematuria. Derivat difluor ini (1995) berkhasia­t lebih luas
Dosis: pada ISK oral 2 dd 125-250 mg (-HCl) terhadap kuman Gram-positif dibandingka­n
dan sebagai infus i.v. 2 dd 100 mg (laktat), siprofloksasin, lagipula ma­sa paruhny­a pan-
pada infeksi lain oral 2 dd 500 mg. jang (20 jam) sehingga dapat diberikan 1 kali
sehari. Terhadap Pseudomonas dan Proteus,
5. Ofloksasin: Tarivid obat ini kurang efektif diba­ndingkan dengan
Fluorkuinolon ini (1987) lebih kurang sama siprofloksasin. Sparfloksasin diguna­kan pada
khasiatnya dengan siprofloksasin. Digunakan semua bentuk ISK, pneumonia akibat pneu-
pada ISK, prostatitis, infeksi pernapasan, mokok yang resisten terhadap penisilin dan
gonore dan infeksi mata, juga sebagai obat pada gonore.
tuberkulosis sekunder. Efek sampingnya yang serius adalah foto-
Resorpsinya cepat dan praktis lengkap de­ sensitasi yang sangat membatasi penggu-
ngan PP ±25% dan plasma-t½ ±6 jam, yang naannya.
dapat meningkat sampai 10-30 jam pada Dosis: permulaan 400 mg, lalu 1 dd 200 mg
gangguan fungsi ginjal. Ekskresi dalam kea- selama 10 hari. Gonore: single dose dari 200
daan utuh melalui urin dan dalam 24 jam mg.
mencapai 80%.
Dosis: pada ISK tanpa komplikasi 1-2 8. Gatifloksasin: Tequin
dd 200 mg selama 7-10 hari. Sebagai obat Termasuk generasi ketiga yang dapat digu-
sekunder terhadap tuberkulosis paru 300-600 nakan per oral maupun i.v. terhadap infeksi
mg seharinya. saluran urin (gonore) dan infeksi pernapasan
(pneumonia). Juga aktif terhadap kuman
* Levofloksasin (Tavanic, Levoxal) adalah anaerob. Memiliki t½ 7 jam dan dieliminasi
isomer levo (1997) dengan sifat yang sama, dari tubuh melalui ginjal.
hanya spektrum kerjanya terhadap kuman Interaksi. Tidak boleh diberikan pada pen-
Gram-positif sedikit lebih luas, t½-nya 6-8 derita gangguan jantung, khususnya yang
jam. Efek sampingnya lebih ringan. menggunakan obat-obat anti aritmia (kini-
Dosis: 1-2 dd 250-500 mg. din, disopiramida, amiodaron, sotalol) atau
neuroleptika. Juga dapat mengakibatkan
gangguan pada peredaran gula darah (glucose-
6. Lomefloksasin: Omniquin, Maxiquin. homeostasis), oleh karena itu perlu pemantauan
Derivat difluor ini (1989) berkhasiat ter- kadar gula pada penggunaan antidiabetika
hadap ISK dengan atau tanpa komplikasi dan oral.22
sebagai profilaksis terhadap infeksi setelah Dosis: 1 dd 400 mg.
pembedahan transuretral. Di samping itu
juga digunakan terhadap serangan (eksaser- 9. Moksifloksasin: Avelox
basi) bronkitis kronis. Juga termasuk generasi ketiga dan digu-
Resorpsinya cepat dan baik (BA 98%), tetapi nakan terhadap infeksi saluran pernapasan
dapat diperlambat oleh makanan. PP-nya (pneumonia) dan terhadap infeksi oleh
rendah sekali (±10%) Kadar plasma maksimal kuma­n anaerob. Memiliki t½ 12 jam dan die-
tercapai setelah 1-1,5 jam dan ekskresi ±65% liminasi dari tubuh melalui hati.
melalui urin dalam bentuk utuh dan 6% Sama dengan gatifloksasin agar dihindari
sebagai glukuronida. Diekskresi dengan tinja pemberiannya pada penderita gangguan arit-
±10% dalam bentuk utuh. Plasma-t½-nya 8 mia jantung.
jam. Dosis: 1 dd 400 mg.

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 152 20/04/2015 20:16:36


Bab 8: Sulfonamida dan Kuinolon 153

DAFTAR PUSTAKA 21. Hoepelman I.M. Nieuwe fluorchinolonen. Ned


Tijdschr. Geneesk. 2004; 148: 2115-2121
18. Shea K.M. Antibiotic resistance: what is the 22. Baker SE, Hangii MC. Possible gatifloxacin-
impact of agricultural uses of antibiotics on induced hypoglycemia. Ann. Pharmacother.
children’s health? Pediatrics 2003; 112 (1 Pt 2002; 36:1722-6.
2):253-8. 23. Beerepoot MAJ et al. Niet antibiotische
19. Chen D.K., McGeer A, de Azavedo JC, Low profylaxe van recidiverende urineweginfecties.
DE. Decreased susceptibility of Streptococcus NTvG 2006;150:541-4.
pneumoniae to fluoroquinolones in Canada. N 24. Beerepoot MAJ et al. Onderzoek naar niet-
Engl J Med 1999;341:233-9. antibiotische versus antibiotische profylaxe bij
20. Owens jr RC, Ambrose PG. Torsades de vrouwen met recidiverende urineweginfecties.
pointes associated with fluorquinolones. NTvG 2006;150:574-5.
Pharmacotherapy 2002;22:663-8.

14108649_OBAT P(Bab 08)_T-137-153.indd 153 20/04/2015 20:16:36


bab 9

TUBERKULOSTATIKA

TUBERKULOSIS nafsu makan, turunnya berat badan dan rasa


nyeri di bagian dada. Dahak penderita beru-
Tuberkulosis, disingkat TB, adalah suatu pa lendir mucoid, purulent (bernanah) atau
penyakit menular yang paling sering (±80%) mengandung darah.
terjadi di paru-paru. Penyebabnya adalah
suatu basil Gram-positif tahan-asam de­ * Infeksi primer. Setelah terjadi infeksi me-
ngan pertumbuhan sangat lamban, yaitu lalui saluran pernapasan, di dalam gelem-
Mycobacterium tuberculosis (Yun.mycos = din­ bung paru (alveoli) berlangsung reaksi pera-
ding selnya bersifat sebagai lilin) (dr. Robert dangan setempat dengan timbulnya benjo-
Koch, 1882). lan-benjolan kecil (tuberkel). Sering kali sis-
Bakteri ini terdiri dari beberapa spesies tem imun tubuh sehat dapat memberan-
yang semuanya dapat menyebabkan tuber- tas basil dengan menyelubunginya dengan
kulosis, yaitu a.l. M.tuberculosis (typus hu- jaringan pengikat. Infeksi primer ini pada
manus), M.africanum dan M.bovis (typus sapi). umumnya menjadi abses “terselubung” (in-
Gejala TB terdiri dari a.l. batuk kronis, capsulated) dan berlangsung tanpa gejala,
demam, berkeringat waktu malam, keluhan hanya kadangkala disertai batuk dan napas
pernapasan, perasaan letih, malaise, hilang berbunyi.
Pada mereka dengan sistem imun lemah
(anak-anak, manula, pasien AIDS) dapat tim-
bul radang paru hebat. Basil TB memper-
banyak diri di dalam makrofag dan benjolan-
benjolan bergabung menjadi infiltrat yang
akhirnya menimbulkan rongga (caverna) di
paru-paru. Bila kemudian terjadi hubungan
antara paru-paru dan cabang bronchi, maka
terjadilah TB terbuka (tuberculosis cavernosus)
dengan adanya basil di dahak (sputum). TB
terbuka berbahaya sekali. Walaupun hanya
bercirikan batuk kronis, tetapi bersifat sangat
menular. Pasien dengan kondisi demikian
merupakan sumber meluasnya TB di
sekelompok masyarakat, tetapi hanya terjadi
pada lebih kurang 10% dari semua infeksi.
Infeksi dapat menyebar melalui darah dan
limfe ke organ lain dari tubuh, a.l. ke:
– saluran pencernaan (intestinal tu­ber­culosis);
TB selaput perut (tuberculous peritonitis)
yang menimbulkan ascites (busung perut)
merupakan TB lambung kedua yang
Robert Koch (1843-1910) paling umum

14108649_OBAT P(Bab 09)_T-154-164.indd 154 24/04/2015 8:24:29


Bab 9: Tuberkulostatika 155

– ginjal dan juga bagian-bagian dari sistem PENYEBARAN


urogenital (penyebab kemandulan pada
wanita)
Penyakit TB tersebar di seluruh dunia, di sam-
– susunan saraf pusat, penyebab radang se-
ping banyak kasus baru ±8 juta per tahun
laput otak (tuberculous meningitis) pada
dengan angka kematian meningkat sampai
anak-anak)
2-3 juta manusia per tahun. Di seluruh du-
– kerangka tubuh, mengakibatkan a.l. nia setiap 18 detik terdapat seorang yang
osteomyelitis (radang sumsum tulang) meninggal akibat penyakit ini. TB adalah
penyakit infeksi tunggal yang paling memati-
Di samping itu organ lain juga dapat kan dan merupakan penyebab kematian
terinfeksi, yaitu  kulit (lupus vulgaris), mata, nomor dua, setelah penyakit jantung. Preva-
pericardium (kandung jantung) (menyebab- lensinya sangat tinggi di negara-negara  Asia
kan Addison’s disease) dan simpul-simpul dan Afrika, yang 60-80% dari anak-anak
limfe. di bawah usia 14 tahun sudah terinfeksi.
Di organ yang terinfeksi timbul abses ber- Misalnya Filipina dengan prevalensi TB po-
nanah atau pertumbuhan liar dari jaringan sitif 0,40%; artinya 40 orang di antara 10.000
pengikat yang selalu disertai dengan pembe- orang mengidap TB. Di negara-negara ber-
saran simpul limfe. Tanpa pengobatan akhir- kembang pada umumnya infeksi timbul
nya dapat terjadi kerusakan hebat yang ber- pada masa anak-anak dan sekarang ini masih
akhir fatal. merupakan pembunuh utama, yang a.l. di-
akibatkan oleh resistensi terhadap antibiotik.
* Reaktivasi. Kadang-kadang dalam waktu Di Indonesia dengan prevalensi TB po-
setahun atau lebih infeksi primer —akibat sitif 0,22% (laporan WHO 1998), penyakit
proses reaktivasi penyakit lama (post-primary ini merupakan salah satu penyakit rakyat
tuberculosis) atau kadangkala karena re- penting yang tiap tahun mengakibatkan
infeksi dengan kuman tuberkel yang menye- banyak korban. Jumlah penderita di Indo-
bar melalui saluran darah––berkembang nesia menduduki peringkat ketiga terbesar
menjadi TB-miliar (sebesar “padi”) yang pa- setelah India dan Cina, dengan angka ke-
da umumnya berakibat fatal. Reaktivasi de- matian sebesar 140.000 jiwa per tahun dan
mikian terutama dapat timbul bila daya lebih dari 500.000 kasus baru per tahun yang
tahan tubuh menurun, misalnya pada ma- merupakan tingkat infeksi ketiga tertinggi
nula, pengidap HIV dan pasien yang menja- di dunia. Pada setiap 100.000 penduduk ada
lani terapi imunosupresiva  (dengan kortikos- 125 penderita tuberkulosis yang menular.
teroid atau sitostatika). Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO)
di Indonesia setiap empat menit satu orang
Mycobacteria lain. Pengidap AIDS sema-
meninggal atau ekivalen dengan ±400 kema-
kin sering dihinggapi infeksi dengan berba-
tian setiap hari akibat TB yang merupakan
gai jenis Mycobacteria lain (“atipis”, tidak khas),
penyebab kematian kedua bagi orang dewasa
seperti Mycobacterium avium intracellu-
di Indonesia.
lare (MAI) yang terdapat di air dan tanah.
Mikroorganisme ini pada umumnya bersifat
Ref.
resisten terhadap obat-obat TB biasa sehingga
1. Indonesia TB. Country Profile World Health
menjadi masalah serius pada terapi AIDS.
Organization. 2009. Web. 07 Dec. 2010.
Infeksi MAI tidak dapat ditulari dari manusia
2. “Indonesia: Overcrowding Fuels TB in
ke manusia.
Prisons.” UNHCR. 25 Jan. 2010. Web. 07 Dec.
Penularan Mycobacterium bovis akibat 2010.
minum susu sapi yang menderita TB kelenjar- 3. “USAID Health: Infectious Diseases,
susu jarang sekali terjadi. Infeksi demikian Tuberculosis, Countries, Indonesia.” U.S.
dapat dihindari dengan mempasteurisasikan Agency for International Development. May 2009.
atau memasak susu. Web. 07 Dec. 2010.

14108649_OBAT P(Bab 09)_T-154-164.indd 155 24/04/2015 8:24:29


156 Seksi II: Kemoterapeutika

Kawasan Indonesia Timur merupaka­n da- biologi, beranggapan bahwa TB merupakan


erah yang banyak penderitanya. Preva­lensi suatu penyakit masyarakat dan harus ada
di NTT dan Timor Timur adalah 700 per pengertian bahwa imbas faktor sosial dan
100.000 penduduk. Penyakit ini diketemukan ekonomi terhadap seorang juga harus diper-
terutama di antara rakyat jelata yang gizi hitungkan sama seperti mekanisme merusak-
makanannya tidak memadai dan hidup nya bakteri tuberkel terhadap tubuh manusia.
dalam keadaan sosial-ekonomi dan hygiene Dalam dekade-dekade setelah penemuan
di bawah normal. Lagi pula krisis ekonomi bakteri TB dan dimulainya pengobatan de-
meningkatkan jumlah penderita, karena daya ngan obat-obat antiTB, angka kematian kare-
tahan tubuh berkurang akibat menurunnya na tuberkulosis menurun drastis di negara-
asupan gizi dan kualitas lingkungan. negara industri. Menurut Dubos penurunan
Menurut WHO penyebaran HIV, virus ini terutama disebabkan oleh kebijakan
penyebab AIDS, di kawasan Asia Pasifik sosial yang memperbaiki standar kehidupan
meningkatkan kasus TB. Diperkirakan 3% keseluruhannya. Kesimpulannya walaupun
dari seluruh pasien TB memberikan tes posi- TB adalah penyakit infeksi, tetapi juga –
tif terhadap HIV. sampai hari ini– merupakan ekspresi biologis
Ref. USAID Health: Infectious Diseases, dari ketimpangan sosial.
Tuberculosis, Countries, Indonesia.” U.S.
Agency for International Development. May Ref.
2009. Web. 07 Dec. 2010. 1. The Lancet, Volume 383, Issue 9936, Page 2195,
28 June 2014
Hal ini disebabkan HIV merusak sistem ke- 2. Dubos  RJ,  Dubos  J.  The white plague:
kebalan tubuh penderita, sehingga mening- tuberculosis, man, and society.  Boston, MA:
katkan peluang terjadinya infeksi oleh kuman. Little, Brown, 1952.
3. European Centre for Disease Prevention
Mortalitasnya kini berjumlah 3 juta penderita 
and Control/WHO Regional Office for
yang setiap tahun semakin meningkat. Ham-
Europe.  Tuberculosis surveillance and
pir dua pertiga dari penderita TB di seluruh monitoring in Europe 2014.  Stockholm:
dunia terdapat di kawasan Asia Pasifik. Si- European Centre for Disease Prevention and
sanya banyak terdapat di sub-Sahara (Afri- Control, 2014.
ka), terutama sebagai infeksi-multiresisten
dalam kombinasi dengan AIDS (WHO 1998).
Di negara Barat TB hampir punah selu- PENULARAN
ruhnya setelah dilakukan pengobatan dan
vaksinasi intensif pada tahun 1950-an. Namun Penyakit TB ditularkan dari orang ke orang,
pada dasawarsa terakhir timbul kembali terutama melalui saluran napas dengan
bersamaan dengan meningkatnya pengidap menghisap atau menelan percikan ludah/
HIV serta terjadinya resistensi terhadap obat dahak (droplet infection) yang mengandung
TB, a.l. disebabkan oleh penyalahgunaan basil dan dibatukkan oleh penderita TB
antibiotika. Bentuk yang paling serius adalah terbuka. Atau juga karena adanya kontak
TB multi-drug resisten. Jenis TB dengan antara tetes ludah/dahak tersebut dan luka
mortalitas tinggi ini disebabkan oleh kuman- di kulit. Dalam percikan ludah ini kuman
kuman yang resisten terhadap dua obat dapat hidup beberapa jam dalam udara
utama (rifampisin dan isoniazida) dan sangat panas lembap, dalam nanah bahkan beberapa
sukar pengobatannya. hari. Untuk membatasi penyebaran perlu
Walaupun Robert Koch telah mengisolasi sekali diperiksa semua anggota keluarga de-
bakteri tuberkel sebagai penyebab dari TB kat yang erat hubungannya dengan pende-
(1882), ada sebagian orang yang memandang rita. Dengan demikian penderita baru dapat
penyebabnya dalam konteks yang lebih luas. dideteksi pada waktu dini.
Salah satunya yang terkenal adalah René Du- Ada banyak kesalahfahaman mengenai da-
bos (1901-82) walaupun dia sarjana mikro- ya penularan penyakit TB. Umumnya terda-

14108649_OBAT P(Bab 09)_T-154-164.indd 156 24/04/2015 8:24:29


Bab 9: Tuberkulostatika 157

pat anggapan bahwa TB bersifat sangat me- profilaktik untuk menghindari timbulnya TB
nular, tetapi pada hakikatnya bahaya infeksi aktif.
relatif tidak begitu besar dan dapat disamakan Pengobatan profilaktik bagi orang dewasa
dengan penularan penyakit infeksi saluran terdiri dari oral tiap hari 300 mg isoniazida
pernapasan lainnya, seperti selesma dan atau dua kali seminggu selama 6 bulan. Ba-
influenza. Akan tetapi bahaya semakin me- gi penderita yang tidak tahan terhadap iso-
ningkat, karena sering kali seseorang tidak niazida harus diberikan  10 mg/kg rifampisin
diketahui sudah menderita TB (terbuka) dan tiap hari selama 4 bulan.
dapat menularkannya pada orang-orang di Reaksi negatif berarti bahwa yang ber-
sekitarnya sebelum penyakitnya terdeteksi. sangkutan belum pernah mengalami infeksi
primer dan lebih mudah diserang TB dari-
pada orang dengan reaksi positif.
PENCEGAHAN
Vaksin BCG (Basil Calmette-Guérin). Daya
Penularan perlu diwaspadai dengan tindak- tahan orang dengan reaksi tuberkulin negatif
an-tindakan pencegahan seperlunya untuk dapat diperkuat melalui vaksinasi dengan
menghindari infeksi karena percikan dahak vaksin BCG. Vaksin ini mengandung basil TB
dari seorang penderita ke orang lain. Salah sapi yang telah dihilangkan keganasannya
satu cara adalah batuk dan bersin dengan (virulensi) setelah dibiakkan di laboratorium
menutup mulut/hidung dengan saputangan selama bertahun-tahun. Vaksinasi mening-
atau tissue yang kemudian didesinfeksi de- galkan tanda bekas luka yang nyata, biasanya
ngan lysol atau dibakar. Juga harus menjaga di lengan-bawah dan memberikan kekebalan
jarak bila berbicara dengan seorang pende- selama 3-6 tahun terhadap infeksi primer dan
rita. Saluran udara ruangan yang baik dapat efektif untuk rata-rata 70%. Vaksin BCG ter­
memperkecil bahaya penularan. utama efektif untuk menghindari TB miliar
Anak-anak di bawah usia satu tahun dari dan TB meningitis. Bayi di daerah dengan
keluarga yang menderita TB perlu divaksinasi insidensi TB tinggi sering kali secara rutin di­
BCG sebagai pencegahan, bersamaan dengan imunisasi dengan BCG.
pemberian isoniazida 5-10 mg/kg selama 6 Efektivitas vaksin BCG adalah kontrover-
bulan (kemoprofilaksis),lihat di bawah. sial, walaupun sudah digunakan lebih dari
50 tahun di seluruh dunia. Hasilnya sangat
Reaksi Mantoux (reaksi tuberkulin, 1907) bervariasi; beberapa penelitian baru menun-
dilakukan untuk menentukan belum atau jukkan perlindungan terhadap lepra, tetapi
sudahnya seseorang terinfeksi basil TB. sama sekali tidak terhadap TB.
Reaksi ini dilakukan dengan penyuntikan Vaksin BCG diberikan intradermal 0,1 ml
tuberkulin intradermal, yaitu filtrat dari pem- bagi anak-anak dan orang dewasa; bayi 0,05
biakan basil yang mengandung produk ml.
pemisahannya yang khas.
Reaksi positif tampak sebagai kemerah- Kemoprofilaktik terutama dilakukan de­ngan
merahan setempat dan menunjukkan terda- isoniazida. Anak-anak di bawah usia empat
patnya antibodies terhadap basil TB di da- tahun dari keluarga penderita TB dan mereka
lam darah. Hal ini berarti bahwa yang ber- yang berisiko besar terhadap infeksi dapat
sangkutan pernah mengalami infeksi primer diberikan isoniazida selama 6 bulan secara
atau telah divaksinasi dengan BCG. Antibodi kontinu sebagai profilaksis. Bila terdapat
tersebut telah menjadikannya kebal terhadap intoleransi  dapat diganti  dengan rifampisin,
infeksi baru. Orang dengan reaksi tuberkulin maksimal 6 bulan. Di samping itu dilakukan
positif harus diperiksa lebih lanjut sputum juga imunisasi dengan BCG.
dan paru-parunya melalui sinar Röntgen. Untuk profilaksis terhadap infeksi M. avium,
Hasil tuberkulin skin test lebih dari 15 mm dianjurkan monoterapi dengan antibiotik
menunjukkan risiko besar mendapatkan pe- makrolida azitromisin (1 x seminggu 1200
nyakit ini dan perlu menjalani pengobatan mg a.c.)

14108649_OBAT P(Bab 09)_T-154-164.indd 157 24/04/2015 8:24:29


158 Seksi II: Kemoterapeutika

PENGOBATAN noterapi) tetapi peluang timbulnya resistensi


akan lebih kecil bila digunakan lebih dari dua
Dahulu TB sukar sekali disembuhkan, karena jenis obat.
belum ada obat yang dapat memusnahkan Oleh karena itu dianjurkan penggunaan
Mycobacterium. Basil ini lambat sekali per- multi-drug terapi yang juga akan memper­
tumbuhannya dan sangat ulet, karena din- singkat jarak waktu pengobatan.
ding selnya mengandung kompleks lipida-
glikolipida serta lilin (wax), yang sulit di- Pengobatan TB paru terdiri dari dua tingkat,
tembus zat kimia. yaitu fasa terapi intensif dan fasa pemeliharaan.
Sebagian dari basil ini juga dapat bersem- a.   Fasa intensif  merupakan  terapi dengan 
bunyi di dalam sel-sel penderita dan  melin- isoniazida yang dikombinasi dengan ri-
dungi diri dengan membentuk suatu rin- fampisin dan pirazinamida selama 2 bu-
tangan (barrier) kimiawi yang merupakan  lan. Untuk menghindari resistensi ditam-
hambatan kedua terhadap obat TB. bahkan pula etambutol.
Mycobacteri tidak mengeluarkan enzim b. Fase pemeliharaan menggunakan iso-
ekstraseluler maupun toksin. Penyakit  ber­- niazida bersama rifampisin selama 4 bu-
kembang karena kuman mampu memper- lan lagi, sehingga seluruh masa pengo-
banyak diri di dalam sel-sel fagosit dan tahan batan mencakup 6 bulan. Telah dibuktikan
terhadap enzim-enzim  pencernaan. bahwa kur singkat ini sama efektifnya
Terapi kuno hanya terbatas pada penang- dengan kur lama dari 2 + 7 bulan. Persen-
gulangan gejala penyakit (terapi simtomatik). tase residifnya juga kurang lebih sama
Pengobatan dapat dibantu dengan istirahat (1%) Untuk mengurangi efek samping
lengkap (bedrest, sanatorium) dan diet sehat. dari isoniazida (neuropati) juga diberikan
Dianjurkan mengonsumsi banyak lemak dan piridoksin (10-50 mg sehari), terutama bagi
vitamin A untuk membentuk jaringan le- a.l. lansia, penderita dengan gizi buruk,
mak baru yang dapat menyelubungi kuman wanita hamil dan penderita diabetes un-
(encapsulate) dan meningkatkan daya tahan tuk menghindari timbulnya gangguan
tubuh. saraf (neurological toxicity).
Terapi modern menggunakan tuberku-
lostatika dan pada umumnya pasien dapat PengobatanTB tulang harus lebih lama (9
dirawat jalan (ambulan). Sebagian penderita bulan) dan untuk meningitis-TBC selama 1
malahan dapat bekerja sebagaimana biasa. tahun. Obat yang digunakan sama seperti
Biasanya setelah 4-6 minggu tidak ada ba- untuk TB paru dengan penambahan
haya infeksi lagi, walaupun sering kali di pirazinamida hanya untuk 2 bulan
dalam sputumnya masih terdapat basil TB. pertama. Obat-obat yang di-gunakan
Ada dua kelompok obat yang digunakan terhadap kuman M. tuberculosis resisten
terhadap tuberkulosis, yaitu yang disebut adalah kapreomisin, sikloserin, kla-
first line anti-TB, seperti isoniazida, pira- ritromisin, azitromisin, siprofloksasin, oflo-
zinamida, rifampisin, etambutol dan strep- soksasin, ethionamida, kanamisin dan ami-
tomisin. Masih dalam penelitian lanjutan kasin.
sebagai obat first-line adalah moksifloksazin.
Obat-obat dari kelompok ini lebih efektif Terapi kombinasi berefek potensiasi, karena
dan penerimaannya lebih baik dari obat- obat-obat bekerja di titik tangkap berlainan,
obat kelompok second line seperti PAS, lagi pula menghindari terjadinya resistensi.
etionamida, sikloserin, amikasin, kanamisin Dengan cara ini sebagian besar penderita da-
dan kapreomisin, yang baru diberikan bila pat diobati secara efektif. Semua kuman ter-
obat-obat dari kelompok pertama menim- masuk basil yang berada intraseluler juga
bulkan resistensi atau penderita tidak tahan dimusnahkan. Kombinasi tersebut juga sa-
terhadap obat-obat ini. ngat praktis, karena dapat diberikan seren-
Resistensi terutama akan timbul pada pe- tak dalam dosis tunggal 1 kali sehari dengan
nggunaan dari hanya satu jenis obat TB (mo- efek samping ringan. Terapi kombinasi yang

14108649_OBAT P(Bab 09)_T-154-164.indd 158 24/04/2015 8:24:29


Bab 9: Tuberkulostatika 159

terdiri dari isoniazida, pirazinamida dan ri- fluorkinolon dan sikloserin. Obat ini me-
fampisin merupakan dasar dari terapi singkat miliki kegiatan yang lebih lemah dan
(short-course therapy). bersifat lebih toksik, oleh karena itu hanya
digunakan bila terdapat resistensi atau
Kesetiaan minum obat. Terapi perlu dila- intoleransi terhadap obat primer, juga
kukan sekian lama untuk memusnahkan terhadap infeksi MAI pada pasien HIV.
seluruh “sumber infeksi” dan kuman yang Fluorkinolon (siprofloksasin, ofloksasin,
berada dalam keadaan   «tidur»  intraseluler moksifloksasin, dan lain-lain) bekerja seba-
(dormant) untuk menghindari kambuhnya gai bakterisida berdasarkan pengham-
penyakit. Tetapi faktor terpenting untuk ber- batan DNA-gyrase kuman. Obat ini ber-
hasilnya pengobatan adalah kesetiaan tera- peran penting pada TB multi-resisten;
pi dari penderita untuk secara teratur dan aktivitasnya dapat disamakan dengan
terus-menerus minum obatnya selama 6 INH.
bulan. Sering kali penderita yang berobat
baru separuh jalan sudah merasa sembuh Penggunaan obat TB harus berhati-hati
sehingga mengabaikan kewajiban menyele- pada penderita gangguan fungsi hati dan
saikan kur. Kurangnya patient compliance ter- ginjal.
sebut merupakan sebab utama gagalnya
pengobatan bagi 5% dari jumlah penderita.
Kehamilan dan laktasi. Wanita hamil yang
Lagi pula hal ini mengakibatkan basil TB
menderita TB aktif dapat diobati dengan
menjadi kebal terhadap obat.
isoniazida, rifampisin dan pirazinamida.
Untuk meningkatkan kepatuhan minum
Etambutol juga dapat digunakan dalam
obat telah didirikan klinik-klinik khusus
keadaan tertentu. Streptomisindan amikasin
untuk tujuan ini dengan supervisi langsung
dilarang penggunaannya karena risiko ketu-
serta pemberian insentif. Program ini disebut
lian pada janin. Data dari obat TB sekunder
Directly Observed Therapy Short Course (DOTS)
terhadap kehamilan masih belum lengkap.
dan telah diterapkan di Indonesia sejak tahun
Perlu juga diperhatikan bahwa kebanyakan
1995.
tuberkulostatika masuk ke dalam air susu
*Terapi infeksi MAI yang multiresisten ibu. Namun bayi dapat diberi susu ibu tanpa
pada pasien AIDS dapat dilakukan efektif ada keberatan.
dengan makrolida klaritromisin (2 dd 0,5  
g), rifampisin (10 mg/kg/hari) dan etambutol
(25 mg/kg/hari). Kombinasi ini bekerja MONOGRAFI
sinergistik.
1. Etambutol: Myambutol
Obat TB umumnya dibagi dalam obat-obat Derivat etilendiamin ini (1961) berkhasiat
primer dan obat-obat sekunder. spesifik terhadap M. tuberculosa dan M.
a. Obat primer: INH, rifampisin, pirazi- atipis (termasuk MAI), tetapi tidak terhadap
namida dan etambutol. Obat-obat ini bakteri lain. Daya kerja bakteriostatiknya
paling efektif dan paling rendah toksi- sama kuatnya dengan INH, tetapi pada dosis
sitasnya, tetapi menimbulkan resistensi terapi kurang efektif dibandingkan obat-obat
dengan cepat bila digunakan sebagai obat primer. Mekanisme kerjanya berdasarkan
tunggal. Maka terapi selalu dilakukan penghambatan sintesis RNA pada kuman
dengan kombinasi dari 3-4 obat. Suku- yang sedang membelah, juga menghalangi
suku yang sekaligus kebal terhadap dua terbentuknya mycolic acid pada dinding sel
atau lebih jenis obat sangat jarang terja- yang lebih dari 60% terdiri dari lipid.
di. Yang paling banyak digunakan ada- Resorpsinya baik (75-80%) dan mudah
lah kombinasi INH, rifampisin dan pira- memasuki eritrosit, yang berfungsi sebagai
zinamida. depot yang lambat-laun melepaskan obat
b. Obat sekunder: streptomisin, klofazimin, kembali ke plasma. Penetrasinya ke CCS

14108649_OBAT P(Bab 09)_T-154-164.indd 159 24/04/2015 8:24:29


160 Seksi II: Kemoterapeutika

buruk. PP-nya 20-30%, plasma-t½-nya 3-4 jam untuk membangun dinding bakteri. Senyawa
dan dapat meningkat sampai ±8 jam pada ini memasuki sel bakteri melalui difusi pasif
gangguan ginjal. Ekskresinya lewat ginjal dan baru akfif setelah diaktivasi oleh enzim
(80%) yang sebagian dalam bentuk utuh dan katalasa-peroksidase.
15% sebagai metabolit non-aktif. Resorpsi dari usus sangat cepat; difusi ke
Efek samping yang terpenting adalah neu- dalam jaringan dan cairan tubuh baik sekali,
ritis optica (radang saraf mata) yang meng- bahkan dapat menembus jaringan yang su-
akibatkan gangguan penglihatan, a.l. ku- dah mengeras. Penetrasi yang cepat ini sa-
rang tajamnya penglihatan dan buta warna ngat penting dalam pengobatan tuberculous
terhadap warna merah dan hijau. Reaksi meningitis.
toksik ini baru timbul pada dosis besar (di Di dalam hati INH diasetilasi oleh enzim
atas 50 mg/kg/hari) dan bersifat reversibel asetiltransferase menjadi metabolit inaktif. PP-
bila pengobatan segera dihentikan, tetapi nya ringan sekali, plasma-t½-nya antara 1 dan
dapat menimbulkan kebutaan bila pemberian 4 jam tergantung pada kecepatan asetilasi.
obat dilanjutkan. Sebaiknya jangan diberikan Ekskresi terutama melalui ginjal (75-95%
pada anak kecil, karena kemungkinan gang- dalam 24 jam) dan sebagian besar sebagai
guan penglihatan sulit dideteksi. Dianjurkan asetilisoniazida.
untuk memeriksakan mata secara perio- Efek samping pada dosis normal (200-300
dik, terutama kepekaannya terhadap warna. mg sehari) jarang terjadi dan ringan (gatal-
Etambutol juga meningkatkan kadar gatal, ikterus), tetapi lebih sering timbul
asam urat dalam plasma akibat penurunan bila dosis melebihi 400 mg. Yang terpen-
ekskresinya oleh ginjal. ting adalah polineuritis, yakni radang saraf
Kehamilan: dapat diberikan pada wanita dengan gejala kejang dan gangguan peng-
hamil. Etambutol masuk ke dalam air susu lihatan. Penyebabnya adalah persaingan de-
ibu. ngan piridoksin yang rumus kimiawinya
Dosis: oral sekaligus 20-25 mg/kg/hari mirip INH. Perasaan tidak sehat, letih dan
(garam di-HCl), selalu dalam kombinasi lemah, serta anoreksia juga sering kali timbul.
dengan INH. I.v.(infus) 1 dd 15 mg/kg dalam Untuk menghindari efek samping ini biasa­
2 jam. nya diberikan piridoksin (vitamin B6) 10 mg
sehari bersama vitamin B1 (aneurin) 100 mg.
2. Isoniazida (F.I.): INH Kadangkala terjadi kerusakan hati dengan
Derivat asam isonikotinat ini (1952) hepatitis dan ikterus yang fatal, khususnya
berkhasiat tuberkulostatik paling kuat pada orang pengasetilir-lambat (slow-acetyla-
terhadap M. tuberculosis (dalam fase istirahat) tors) terutama bila dikombinasi dengan
dan bersifat bakterisid terhadap basil yang rifampisin. Kecepatan proses asetilasi yang
sedang tumbuh pesat. Aktif terhadap kuman memengaruhi kadar obat dalam plasma dan
yang berada intraseluler dalam makrofag masa paruhnya, tergantung dari banyaknya
maupun di luar sel (ekstraseluler). Obat ini asetiltransferase yang genetik pada masing-
praktis tidak aktif terhadap bakteri lain. masing orang berbeda.
Isoniazida masih tetap merupakan obat Perlu diwaspadai bila digunakan oleh
kemoterapi terpenting terhadap berbagai penderita gangguan fungsi ginjal/hati dan
jenis tuberkulosa dan selalu digunakan se- mereka yang berusia di atas 45 tahun, karena
bagai multiple terapi dengan rifampisin risiko timbulnya efek samping meningkat
dan pirazinamida. Struktural senyawa ini sesuai usia. Dianjurkan periodik memantau
berkaitan dengan pirazi­namida. pasien yang menjalani terapi dengan obat ini
Profilaktik digunakan sebagai obat tunggal terhadap gejala hepatitis (anoreksia, keletihan,
bagi mereka yang berhubungan dengan pa- mual dan ikterus).
sien TB terbuka. Antasida yang mengandung aluminium
Mekanisme kerjanya berdasarkan tergang­ dapat mengganggu absorpsi INH.
gunya sintesis mycolic acid, yang di­per­lukan Resistensi dapat timbul agak cepat bila di-

14108649_OBAT P(Bab 09)_T-154-164.indd 160 24/04/2015 8:24:29


Bab 9: Tuberkulostatika 161

gunakan sebagai obat tunggal, tetapi resis- darah.


tensi silang dengan obat TB lainnya tidak Resistensi dapat timbul dengan cepat bila
terjadi. sebagai monoterapi.
Dosis: oral/i.m. dewasa dan anak-anak 1 dd Dosis: oral 1 dd 30 mg/kg selama 2-4 bulan,
4-8 mg/kg/hari atau 1 dd 300-400 mg, atau maksimal 2 g sehari, pada meningitis TB 50
sebagai dosis tunggal bersama rifampisin, pagi mg/kg/hari. 
hari sebelum makan atau sesudah makan bila
4. Rifampisin: Rifadin, Rimactane
terjadi gangguan lambung.
Antibiotikum ini adalah derivat semisin-
Profilaktik: 5-10 mg/kg/hari.
tetik dari rifamisin B (1965) yang dihasilkan
3. Pirazinamida: pirazinkarboksamida, Prazina, oleh Streptomyces mediterranei, suatu jamur
Pezeta tanah yang berasal dari Prancis Selatan. Zat
Analogon pirazin dari nikotinamida ini yang berwarna merah-bata ini bermolekul
(1952) bekerja sebagai bakterisid (pada besar dengan banyak cincin (makrosiklis).
suasana asam: pH 5-6) atau bakteriostatik, Rifampisin berkhasiat bakterisid luas ter-
tergantung pada pH dan kadarnya di dalam hadap fase pertumbuhan M.tuberkulosae dan
darah. Spektrum kerjanya sangat sempit dan M.leprae, baik yang berada di luar maupun
hanya meliputi M.tuberculosis. di dalam sel. Juga membunuh kuman yang
Mekanisme kerjanya berdasarkan pengu- «dormant» selama fase pembelahannya yang
bahannya menjadi asam pirazinat oleh en- singkat. Oleh karena itu sangat penting untuk
zim pyrazinamidase yang berasal dari basil membasmi semua basil untuk mencegah
TB. Setelah pH dalam makrofag menurun, kambuhnya TB.
maka kuman yang berada di “sarang” in- Rifampisin juga aktif terhadap kuman
feksi yang menjadi asam akan mati. Khasi- Gram-positif lain dan kuman Gram-negatif
atnya diperkuat oleh INH. Obat ini khu- (a.l. E.coli, Klebsiella, suku-suku Proteus
sus digunakan pada fase intensif; pada fasa dan Pseudomonas), terutama terhadap sta-
pemeliharaan hanya bila terdapat multi- filokoki, termasuk yang resisten terhadap
resistensi. penisilin. Terhadap kuman terakhir, aktivi-
Resorpsi cepat dan hampir sempurna; tasnya agak lemah. Mekanisme kerjanya
kadar maksimal dalam plasma sudah dicapai berdasarkan perintangan spesifik dari suatu
dalam 1-2 jam. PP-nya ±50%, plasma-t½-nya enzim bakteri RNA-polymerase, sehingga
9-10 jam. Distribusi ke jaringan dan cairan sintesis RNA terganggu. Juga efektif sebagai
serebrospinal baik, oleh karena itu digunakan profilaktik terhadap infeksi meningoccus dan
terhadap meningitis tuberkulosa. Ekskresi H.influenza meningitis.
lewat urin 70%, sebagian utuh dan sebagian Penggunaan pada terapi TB paru sangat
besar sebagai produk hidrolisisnya, yaitu dibatasi oleh harganya yang cukup mahal.
asam pirazinat. Manfaat utamanya terletak pada terapi yang
Efek samping yang sering kali terjadi dan dapat dipersingkat dari ±2 tahun hingga
berbahaya adalah kerusakan hati dengan 6-12 bulan. Rifampisin juga merupakan obat
ikterus (hepatotoksik), terutama pada dosis pilihan pertama terhadap lepra (lihat Bab
di atas 2 g sehari. Pengobatan harus segera 10, Leprostatika) dan sebagai obat pencegah
dihentikan bila ada tanda-tanda kerusak- infeksi meningococci pada orang yang berhu-
an hati. Pada hampir semua pasien, pirazi- bungan dengan pasien meningitis. Begitu
namida menghambat pengeluaran asam pula sangat efektif terhadap gonore (± 90%).
urat sehingga meningkatkan kadarnya dalam Resorpsi di usus sangat kuat; distribusi ke
darah (hiperuricemia) dan menimbulkan se- jaringan dan cairan tubuh juga baik, termasuk
rangan encok (gout). Obat ini juga dapat CCS. Hal ini nyata sekali pada pewarnaan
menimbulkan gangguan saluran cerna, foto- jingga/merah dari air seni, tinja, ludah, keri-
sensibilisasi dengan reaksi kulit (menjadi ngat dan air mata. Lensa kontak (lunak) juga
merah-cokelat), artralgia, demam, malaise dapat berwarna permanen. Efek ini juga
dan anemia, juga menurunkan kadar gula timbul pada penggunaan rifabutin. Plasma-

14108649_OBAT P(Bab 09)_T-154-164.indd 161 24/04/2015 8:24:29


162 Seksi II: Kemoterapeutika

t½-nya berkisar antara 1,5 sampai 5 jam dan ma 2-3 hari; pada infeksi lain 2 dd 300 mg a.c.
meningkat bila ada gangguan fungsi hati. Di Profilaksis pada meningitis 2 dd 10 mg/kg/
lain pihak masa paruh akan turun pada pasien hari selama 2 hari.
yang bersamaan waktu menggunakan INH. * Rimactazid 225/200 = rifampisin 225 + INH
Di hati terjadi desasetilasi dengan terben- 200 mg
tuknya metabolit-metabolit dengan kegiatan * Rimactazid 450/300 = rifampisin 450 + INH
antibakteri. Ekskresinya khusus melalui empe- 300 mg
du, sedangkan lewat ginjal berlangsung fa- * Rimcure3-FDC = rifampisin 150 + INH 75 +
kultatif. pirazinamida 400 mg                                  
Efek samping yang terpenting tetapi tidak * Rimstar 4-FDC  = rifampisin 150 + INH 75
sering terjadi adalah penyakit kuning (icte- + pirazinamida 400 + etambutol 275 mg
rus), terutama bila dikombinasi dengan
INH yang juga agak toksik bagi hati. Pada * Rifabutin (Mycobutin) adalah turunan (1995)
penggunaan lama dianjurkan untuk meman- dengan khasiat dan sifat mirip rifampisin.
tau fungsi hati secara periodik. Obat ini juga Obat ini terutama digunakan pada pasien
agak sering menyebabkan gangguan saluran HIV-positif bila terdapat (multi)resistensi
cerna seperti mual, muntah, sakit ulu hati, untuk obat lain dan selalu dikombinasi de-
kejang perut dan diare, begitu juga gangguan ngan minimal 2 obat TB lainnya. Dengan ri-
SSP dan reaksi hipersensitasi. fampisin terdapat resistensi silang. Rifabutin
Interaksi. Melalui induksi enzim dalam digunakan profilaktik dan terapi infeksi MAC
hati, rifampisin mempercepat perombakan pada pasien dengan sistem imun menurun,
obat lain bila diberikan bersamaan waktu. misalnya pada penderita AIDS. Infeksi de-
Akibatnya BA menurun, misalnya dari kla- mikian sulit terapinya. Untuk profilaktik
ritromisin dan penghambat protease (obat MAC adalah efektif kombinasi rifabutin + azi-
AIDS). Kadar darah dari obat-obat ini bisa tromisin, dan  kombinasi rifabutin + etambutol
menurun sampai 80%, yang dapat mengaki- + klaritromisin. (MAC terdiri dari  minimal dua
batkan timbulnya resistensi cepat terhadap jenis, yakni M.intracellulare dan M.avium yang
HIV. Obat lain yang dipercepat metabolis- terdapat di dalam air, tanah dan makanan).
menya adalah antikoagulansia, sehingga do- Efek samping yang paling sering terjadi
sisnya harus dinaikkan. Pil antihamil men- mirip rifampisin dan terdiri dari gangguan
jadi tidak terjamin lagi efeknya, karena ri- pencernaan, reaksi kulit, kelainan darah dan
fampisin mempercepat katabolisme dari ber- hati, adakalanya gejala influenza (demam,
bagai zat steroid. Resistensi dapat terjadi de- nyeri otot). Berlainan dengan rifampisin,
ngan agak cepat. rifabutin dapat menimbulkan artritis dan
Kehamilan. Pada umumnya rifampisi­n dapat artralgia.
diberikan pada wanita hamil. Penggunaan Kombinasi rifabutin/rifampisin de­ngan
pada minggu-minggu terakhir kehamilan da- klaritromisin dan penghambat protease (indi-
pat menimbulkan perdarahan postnatal pada navir, ritonavir, saquinavir) sanga­t meningkat-
ibu dan bayi. Untuk pencegah­annya dapat kan kadar rifabutin/rifamisin di dalam darah
diberikan fitomenadion (vitamin K). Rifampisin dengan peningkatan toksisitasnya. Oleh ka-
dikeluarkan melalui air susu ibu, tetapi ibu rena itu dosis rifabutin (c.q. rifampisi­n) harus
diperbolehkan menyusui ba­yinya. diparuh.
Dosis: pada TB oral 1 dd 450-600 mg seka- Dosis: TB MAC oral 1 dd 300-600 mg dalam
ligus pagi hari sebelum makan, karena kece- kombinasi dengan 2 dd 0,5 g klaritromisin
patan dan kadar resorpsi dihambat oleh isi dan etambutol 1 dd 150 mg. Profilaktik MAC:
lambung. Selalu diberikan dalam kombi- 1 dd 300 mg.
nasi dengan INH 300 mg dan untuk 2 bulan
pertama juga ditambah dengan 1,5-2 g 5. Streptomisin (F.I.)
pirazinamida setiap hari. Streptomisin, suatu aminoglikosid, diper-
Pada gonore: oral 1 dd 900 mg sekaligus sela- oleh dari Streptomyces griseus (Waksman dan

14108649_OBAT P(Bab 09)_T-154-164.indd 162 24/04/2015 8:24:29


Bab 9: Tuberkulostatika 163

Schatz, 1944), sedangkan kanamisin dari terdapat resistensi atau hipersensitasi.                                                 


Str. kanamyceticus. Senyawa ini berkhasiat a. PAS: para-aminosalicylic acid.
bakterisid terhadap banyak kuman Gram- Senyawa ini merupakan obat pertama yang
negatif dan Gram positif, termasuk M.tuber- efektif terhadap TB (Lehman, 1943). Berkhasiat
culosa dan beberapa M.atipis. Streptomisin bakteriostatik sangat lemah terhadap
khusus aktif terhadap mycobacteria eks- Mycobacteria, maka penggunaannya sebagai
traseluler yang sedang membelah aktif dan obat TB sudah terdesak oleh obat-obat
pesat (misalnya di dalam caverne). Mekanisme tersebut di atas yang jauh lebih kuat, kurang
kerjanya berdasarkan penghambatan sintesis toksik dan lebih baik penerimaannya oleh
protein kuman melalui pengikatan pada pasien. Obat yang menggantikan PAS dalam
RNA ribosomal. Antibiotik ini toksik untuk terapi TB adalah terutama etambutol.
organ pendengaran dan keseimbangan. Oleh  
karena itu jangan digunakan untuk jang- b. Etionamida: Trecator
ka waktu lama, karena efek neurotoksiknya Turunan dari tioisonikotinamida ini juga
terhadap saraf cranial ke-8 dapat menimbulkan menghambat biosintesis asam mikolik se-
ketulian permanen. hingga memperburuk sintesis dinding sel
Resorpsinya di usus buruk sekali, maka bakteri.
hanya diberikan sebagai injeksi i.m. Sejak Efek samping utamanya terdiri dari gang-
adanya obat-obat ampuh lain, penggunaan guan saluran cerna, mual, muntah dan gang-
streptomisin untuk TB paru telah jauh berku- guan neurologik. Terhadap gejala terakhir ini
rang. Obat ini masih digunakan bersama- dianjurkan pengobat­an dikombinasi dengan
an dengan tiga obat lainnya terhadap TB otak piridoksin.                                                    
yang sangat parah (meningitis). Dosis: hanya digunakan peroral dengan
Dosis: i.m. 1 dd 0,5-1 g tergantung dari dosis awal 2 dd 250 mg dan dinaikkan dengan
usia (garam sulfat) selama maksimal 2 bulan. 125 mg per hari selama 5 hari sampai tercapai
Lihat selanjutnya Bab 5, Antibiotika. dosis 15-20 mg/kg/hari; dosis maksimal 1
gram per hari. Diminum setelah makan untuk
* Kanamisin (Kanoxin) adalah derivat (1958)
mengurangi rangsangan terhadap lambung.
dengan khasiat dan sifat yang sama dengan
streptomisin. Obat ini jarang digunakan lagi
pada TB. c. Klofazimin: Lampren
Dosis: i.m./i.v. 15 mg/kg dalam 2-3 kali Derivat fenazin ini (1967) berkhasiat bak-
(garam sulfat) setiap hari atau 2-4 x seminggu, terisid terhadap basil lepra dan TB/avium,
maksimal 1 g sehari. juga yang multiresisten. Obat ini terutama
digunakan pada infeksi de­ngan M. leprae.
* Kapreomisin (Capastat) diperoleh dari Lihat selanjutnya Bab 10, Obat-obat lepra.             
Streptomyces capreolus (1960). Bekerja sebagai Dosis: oral 2-3 dd 100 mg bersama dengan
obat anti-TB second line bila terapi lain dapson atau dengan 2-3 obat TB lainnya.
tidak berhasil. Mekanisme kerja dan efek
sampingnya sama dengan aminoglikosida
d. Sikloserin: Seromycin
lain.
Antibiotik berspektrum luas ini diper­oleh
Efek samping: gangguan terhadap saraf otak
dari Streptomyes orchidaceous. Efektif terhadap
ke-8 (hilangnya pendengaran, mungkin lebih 
M.tuberculosis, MAC, E.coli, S.aureus dan
ringan daripada derivat lainnya), tinnitus,
Chlamydia. Terutama digunakan bersama
juga toksik untuk ginjal dan hati, eosinofilia
obat TB lain, bila obat-obat primer kurang
dan lekopenia.         
berhasil. Mekanisme kerjanya menghambat
Dosis: injeksi 1 g sehari (tidak melebihi 20
sintesis dinding bakteri melalui persaing­an
mg/kg) selama minimal 6 bulan.
inkorporasi d-alanin.
6. Obat-obat TB lainnya Efek samping terdiri dari gejala neurop-
Obat cadangan tersebut di bawah ini hanya sikiatrik, kejang-kejang (terutama bila meng-
digunakan bila obat TB primer kurang efektif, gunakan minuman beralkohol), oleh sebab

14108649_OBAT P(Bab 09)_T-154-164.indd 163 24/04/2015 8:24:29


164 Seksi II: Kemoterapeutika

itu sikloserin tidak boleh diberikan bagi pen- Dosis: 1 dd 400 mg tablet atau melalui infus.
derita epilepsi dan yang mengalami depresi. f. Kapreomisin: Capastat
Obat ini dapat berkumulasi sampai kadar Merupakan antimikobakterial yang terdiri
toksik pada penderita gangguan ginjal.     dari 4 senyawa aktif dan bekerja sebagai obat
Dosis: peroral 2 dd 250-500 mg. anti-tuberkulosa second line. Mekanisme
kerja dan efek sampingnya sama dengan zat-
e. Moksifloksasin: Avelox, Megaxin. zat aminoglikosida seperti kanamisin dan
Fluorkinolon berspektrum luas ini (2003) neomisin.
pada awalnya digunakan terhadap infeksi Efek samping: gangguan terhadap saraf
saluran pernapasan, kemudian juga terhadap otak ke VIII, seperti hilangnya pende­ngaran,
TB. Masih dalam taraf perkembangan adalah tinnitus, juga eosinofilia dan lekopenia.
kombinasinya dengan rifampisin. Diperki- Dosis: 1 g sehari (tidak melebihi 20 mg/kg)
rakan dapat mempersingkat terapi dengan selama 60-120 hari, disusul de­ngan 2-3 kali
beberapa bulan dan mengatasi masalah re- seminggu 1 g.
sistensi. Juga mengurangi efek samping dari
obat-obat TB terdahulu.
Efek samping  : sering kali gangguan urat DAFTAR PUSTAKA
(tendon, Achilles). Juga sendi beng­kak dan
nyeri, terutama pada lansia di atas 60 tahun.                                                           11. Frieden TR et al.; Tuberculosis. Lancet 2003;
362:887-99

14108649_OBAT P(Bab 09)_T-154-164.indd 164 24/04/2015 8:24:29


bab 10

LEPROSTATIKA

Lepra atau kusta (Sansekerta) adalah suatu lama. Penyakit ini lebih banyak timbul pada
penyakit infeksi kronis yang merusak ter- pria dibandingkan dengan wanita. Juga di-
utama jaringan saraf dan kulit. Penyebab perkirakan bahwa faktor keturunan turut
lepra yaitu Mycobacterium leprae ditemukan berperan. Lepra khu­susnya menyerang orang
oleh seorang dokter Norwegia Hansen (lahir yang sistem imunnya tidak aktif atau lemah
1873, wafat 1912), maka lepra juga disebut (im­mu­no­defi­cient). Penelitian baru menunjuk-
penyakit Hansen. Basil lepra memiliki sifat kan bahwa 5-10% dari semua penduduk di
mirip dengan basil TB, yakni sangat ulet suatu daerah kusta telah terinfeksi M. leprae.
karena men­gandung banyak lilin (wax) Hal ini dapat mudah ditentu­kan dengan
yang sukar ditembus obat, tahan-asam dan carik celup kapas yang dima­sukkan ke dalam
pertum­buhannya lambat sekali. liang hidung dan lalu diperiksa di laborato-
rium untuk mengetahui keberadaan basil
kusta. Berhu­bung masa inkubasinya pan-
jang, rata-rata 2-5 tahun, bahkan adakalanya
sampai 10 tahun lebih, penyakit ini baru
diketa­hui dengan pasti setelah 5-6 tahun.Hal
ini berarti bahwa daya penularannya sangat
besar, meskipun pada dasarnya kusta adalah
penyakit yang memiliki derajat penulara­n
rendah.
 

TERDAPATNYA
Sejak 1985 jumlah kasus baru kusta setiap
tahun di dunia menurun secara spektakuler
(kira-kira 90%). Penurunan telah dimulai pada
tahun 1980-an saat WHO menyelenggarakan
terapi kombinasi (Multidrug Therapy, MDT)
yang dalam 2 tahun dapat menyembuhkan
kusta secara tuntas. Multidrug therapy ini ter-
diri dari tiga obat  yakni rifampisin, dapson
G. H. A. Hansen (29 July 1841 – 12 dan klofazimin yang sejak1995 diberikan oleh
February 1912) Discoverer of M. leprae WHO secara gratis kepada penderita di selu-
ruh dunia dan merupakan suatu terapi yang
Penularan pada umumnya terjadi dalam sederhana tetapi sangat efektif untuk semua
bentuk lepra multibasiler (lihat di bawah) bentuk lepra.
pada usia anak-anak melalui percikan ludah WHO pada tahun 1991 telah menerbitkan
di saluran  pernapasan (batuk, bersin, ingus) resolusi untuk menghapus lepra dari dunia
dan terutama melalui kontak yang erat dan pada tahun 2000. Eliminasi didefinisikan se-

14108649_OBAT P(Bab 10)_T-165-170.indd 165 20/04/2015 20:20:33


166 Seksi II: Kemoterapeutika

bagai terdapat kurang dari satu pasien dalam paling sering terjadi, ± 75% dari semua
10.000 penduduk di suatu kawasan. Masalah penderita, tidak bersifat menular dan agak
yang memprihatinkan adalah walaupun pre- mudah disem­buhkan. Pasien LP ternyata
valensi (jumlah pasien yang sedang diobati) masih memili­ki daya tahan imuno­logi
menurun drastis, namun insidensinya tidak yang agak baik.
menurun melainkan terlihat meningkat. Ma- Gejala utama berupa noda-noda pucat di
ka target WHO tersebut di atas oleh banyak kulit yang hilang-rasa dan penebalan saraf-
ahli dianggap terlalu optimistis dan ambi- saraf yang nyeri di berbagai tempat di
sius. tubuh, biasa­nya sangat nyata di cuping
Prevalensi. Menurut laporan resmi dari telinga, muka dan kaki-tangan. Bila tidak
WHO pada akhir kwartal pertama tahun diobati saraf-saraf tersebut akan dirusak,
2013 dari 115 negara tercatat 189,018 ka- menjadi hilang rasa dan mudah terluka.
sus sedangkan kasus baru pada tahun 2012 Karena luka-luka ini tidak dirasakan
ada sejumlah 232.857 dibandingkan dengan oleh penderita, biasanya luka menjadi
226.626 kasus di tahun 2011. Jumlah pende- borok serius dengan merusak jarin­gan.
rita lepra di Indonesia masih tinggi dan Akibatnya adalah cacat hebat sekun­der,
menduduki peringkat ketiga di dunia setelah terutama di telapak kaki dan jeriji tangan
India dan Brazil. Dewasa ini tercatat 33.700 yang akhirnya menjadi buntung. Basil
penderita dengan setiap tahun tercatat 17 lepra hanya dapat dideteksi dalam jumlah
ribu hingga 20 ribu kasus baru. Insidensi yang kecil (Lat. pauci- = sedikit, pelafalan
tinggi terdapat di Jawa Timur, Papua, Sula- pauki) pada luka-luka LP.
wesi Selatan dan Maluku (Yogyakarta, Indo-
nesia-Dutch Tropical Dermatology Meeting b. lepra multibacillair (LM), juga disebut
2011). Penderita diobati di sejumlah rumah lepra lepromateus (Levis and Ernst,
sakit (leproseri) yang diawasi oleh Lembaga 2005), adalah bentuk tersebar (generalized)
Kusta DepKes. Begitu pula di perkampungan yang bersi­fat sangat menular, lebih sukar
kusta tersendi­ri, seperti Sumberglagah di dan lebih lama disembuhkan. Bentuk ini
Jawa Timur,  yang letaknya dekat gunung bercirikan benjol kemerah-merahan kecil
Bromo. (noduli) yang penuh dengan basil (Lat.
Negara-negara lain dengan jumlah pende- multi- banyak), dengan hampir semua
rita lepra yang cukup tinggi adalah Myan­mar saraf perifer terkena infeksi. Lebih sering
(50.8­00), Nigeria dan Zaire (masing-masing timbul gejala seperti demam, anemia
30.000), Sudan (25.0­00), Nepal (24.500) dan dan turunnya berat badan. Lagi pula
Filipina (20.000). dapat timbul deformasi akibat infil­trat di
Di negara Barat lepra praktis sudah di- muka, kelumpuhan urat saraf muka (pa­
berantas sama sekali, mung­kin karena keta- resis facialis) dan mutilasi hidung karena
hanan penduduknya terhadap basil lepra keruntuhan tulang rawan, yang menye-
lebih kuat, berkat gizi dan keadaan hidup babkan pasien “berparas-singa”. Kelum-
yang lebih baik. Tetapi bahkan di AS masih puhan dan kebutaan sering kali terjadi
terdapat pasien kusta, yakni 500 pasien di pada kasus ini. Kerusakan saraf timbul
suatu klinik Los Angeles dengan 30 pasien lebih lambat dibandingkan dengan LP.
baru setiap tahunnya. Bila tidak diobati, selain­ saraf juga organ
  dalam akan diru­sak.
BENTUK-BENTUK LEPRA
c. lepra borderline (LB) adalah kombinasi
Lazimnya kusta dibagi dalam 3 bentuk  klinis dari LP dan LM, yang dapat dibagi lagi
dengan sifat-sifat khusus, yaitu: dalam 3 bentuk peralihan. Tergantung dari
a.  lepra paucibacillair (LP), juga disebut cirinya lepra dibagi atas L. paucibacillair
lepra tuberkuloid, adalah bentuk terlokali- borderline (LPB), L. multibacillair borderline
sasi dengan 1-5 luka (laesio). Bentuk ini (LMB) dan lepra tak tertentu.

14108649_OBAT P(Bab 10)_T-165-170.indd 166 20/04/2015 20:20:33


Bab 10: Leprostatika 167

DIAGNOSIS I) dapat diatasi dengan analgetika dan obat


Perkiraan terjangkitnya penyakit lepra harus anti radang, yang lebih serius (tipe II) dengan
diwaspadai bila: imunosu­presiva  seperti prednisolon dan ta-
* timbul bercak-bercak pada kulit yang lidomida.
hilang warna pigmennya dan hilang rasa Talidomida bekerja antara lain sebagai
terhadap tekanan dan suhu; sedatif, anti radang dan imunosu­presif (anti-­
* penebalan atau pekanya urat saraf; TNF) dengan mencegah produksi berlebihan
* terdapatnya basil tahan asam dari apus dari sitokin TNF-alfa (Tumor Necrosis Factor)
kulit atau dari selaput lendir hidung yang yang meme­gang peranan pada reaksi lepra,
tidak dapat dibiakkan secara biasa. selan­jutnya lihat monografi talidomida di
Bab 49, Dasar-dasar imunolo­gi. Talidomida
Diagnosis definitif dicapai dengan hasil yang setelah tragedi Softenon di tahun 1960-
positif melalui pembiakan basil ini pada an dilarang peredarannya di seluruh dunia,
telapak kaki tikus. Pada semua bentuk lepra, sejak akhir 1997 diperbolehkan lagi penjual­
DNA kuman dapat dideteksi melalui reaksi annya oleh FDA (USA) untuk indikasi ENL
polimerase berantai untuk menentukan efekti- ini. Tetapi penggunaannya yang kurang
vitas pengobatan. rasional di Amerika Selatan menyebabkan
  terlahirnya kembali bayi-bayi dengan kaki
Reaksi-reaksi lepra dan tangan cacat.
Kusta adalah suatu penyakit kronis yang
ditandai dengan periode berku­rangnya ge-
jala (remisi), yang diselingi rentang waktu PENCEGAHAN
pada mana penyakit menjadi aktif lagi.
Tes lepromin digunakan untuk menilai apa-
Reaksi lepra adalah reaksi imunologi serius
kah seseorang memiliki daya tahan yang
terhadap Mycobac­terium leprae yang terjadi
cukup terhadap bentuk LM. Tes diberikan
selama pengobatan, jadi bukan disebabkan
sebagai suatu injeksi intrakutan dari basil
oleh obat lepra.
lepra mati.
Ada dua tipe reaksi lepra, yaitu: Hasil negatif berarti orang tersebut memi-
a. tipe I (reaksi kebalikan = “reversal”) liki sistem imun lemah dan sangat peka ter-
menimbulkan eksaserbasi mendadak dari infeksi basil lepra. Dengan vaksinasi BCG
luka-luka kulit dan saraf yang meradang ybs dapat dijadikan lepromin-positif (basil dari
serta membeng­kak, terutama terjadi pada Calmette – Guérin, lihat Bab 9, Obat-obat TB).
bentuk borderline dari LP dan LM. Penye- Pasien LM selalu memberi­kan hasil negatif,
babnya adalah suatu reaksi imun seluler sedangkan pasien LP dengan respons imun
(oleh limfosit T) terhadap antigen basil agak normal memberikan hasil positif.
lepra (lihat Bab 49. Imunosupressiva). Vaksinasi BCG memberikan perlindungan
yang cukup baik terhadap infeksi bentuk LM.
b. tipe II (erythema nodosum leprosum, ENL) Dibuktikan pada penelitian besar-besaran di
terjadi hanya pada LM sebagai reaksi  Malawi pada tahun 1996. Banyak vaksin baru
imun humoral (dari antibodi) terhadap terhadap lepra sedang diteliti.
antigen basil lepra. Kompleks imun yang
diendapkan pada endotel pembuluh dan
saraf kulit, mengakibatkan meningkatnya PENGOBATAN
permeabi­litas dinding pembuluh dan ber-
kurangnya oksigen di jaringan. Geja­lanya Sejak dulu obat satu-satunya terhadap kusta
berupa demam tinggi, noduli dengan ru- adalah minyak kaulmogra, yang sering
am merah dan radang saraf. kali efektif untuk meredakan gejala tanpa
menyembuhkan penyakit. Penelitian akan
Bila terjadi reaksi lepra tersebut, terapi ti- obat-obat yang lebih baik dan bekerja kausal
dak boleh dihenti­kan. Keluhan ringan (tipe menemui banyak kesulitan, karena basil

14108649_OBAT P(Bab 10)_T-165-170.indd 167 20/04/2015 20:20:33


168 Seksi II: Kemoterapeutika

lepra tidak dapat dikembangbiakkan in vitro Lama pengobatan. MDT menyembuhkan


(obligat  intraseluler). Baru pada tahun 1962 gejala kulit dan luka dalam beberapa bulan,
seorang peneliti berhasil membiakkan basil tetapi kuman masih tetap berada dalam
lepra pada binatang percobaan (telapak selaput lendir, kulit dan saraf. Oleh karena itu
kaki tikus), kemudian pada binatang arma­ terapi harus dilanjutkan lama sekali sampai
dillo (1971). Di tahun 1975 ditemukan bahwa kuman lenyap seluruhnya dari jarin­gan, yaitu
Mycobacterium leprae dapat dibiakkan bila 6 bulan untuk LP  dan 2-3 tahun untuk LM.
pada biakan diberikan hyaluronic acid.             WHO menganggap penderita yang telah
Dapson, suatu zat bakteriostatik, diper- menyelesaikan kur dan tidak usah minum
kenalkan pada tahun 1948. Penemuan ini obat lagi sebagai «sembuh». Akan tetapi pa-
menimbulkan revolusi pada terapi lepra, sien demikian perlu dipantau selama 8-10
karena obat ini mampu menghentikan per- tahun untuk mewaspadai timbulnya residif.
tumbuhan basil lepra, yang kemudian, wa-  
laupun lama (tahunan sampai seumur hi- Wanita hamil dan laktasi. Keamanan peng-
dup), dapat memusnahkannya melalui sis- gunaan dapson dan klofazimin pada wanita
tem imun tubuh pasien sendiri. Pasien dapat hamil belum diketahui dengan jelas karena
diobati secara rawat jalan —artinya tidak belum terdapat cukup data mengenai ke­
usah dirawat di rumah sakit— secara murah amanannya bagi janin. Berhubung risiko
dan efektif di rumahnya sendiri, tentu saja akan eksaserbasi selama hamil, maka WHO
tindakan untuk mencegah penularan pada menganjurkan agar  jangan menghentikan
keluarganya harus tetap ditaati. pengobatan, juga selama hamil. Obat-obat
Pada tahun 1960-an M. leprae mulai mem- ini dikeluarkan melalui air susu ibu, maka
perlihatkan resistensi terhadap dapson, ke- selama terapi tidak dianjurkan menyusui
tika itu obat satu-satunya terhadap lepra. bayi. Rifampisin dapat menim­bulkan perda-
Kemudian ditemukan obat-obat lepra lain rahan pada ibu dan anak bila digunakan
dengan kerja bakterisid antara lain rifampi- selama minggu terakhir kehamilan. Untuk
sin (1965) dan klofazimin(1967). Meskipun meng­hindarinya diberikan vitamin K pada
harga obat ini jauh lebih mahal daripada keduanya. Penggunaan rifampisin selama
dapson, namun penyembuhan berlangsung laktasi diperbolehkan, walaupun masuk da-
lebih cepat dan efektif. Tetapi dapson dan lam air susu ibu.
rifampisin dapat cepat menim­bulkan resis-
tensi. Untuk mengurangi risiko resistensi REHABILITASI SOSIAL
obat-obat tersebut dan mempersingkat jangka Banyak pasien kusta menderita cacat di
waktu pengobatan, kini tidak dipergunakan muka atau mutilasi pada anggota tubuhnya.
lagi sebagai monoterapi, tetapi dalam bentuk Hal ini membawa stigma bagi dirinya dan
kombinasi 3 obat (multidrug therapy). seumur hidup akan dianggap sebagai pasien
lepra. Mereka dikucilkan dari masyarakat,
Multidrug therapy (MDT) yang dianjurkan dijauhi dari pergaulan sehari-hari dan ter-
WHO sebagai terapi pilihan pertama   pada paksa menjalani kehidupan terisol­asi. Oleh
bentuk-bentuk lepra, adalah: karena itu setelah penyembuhan penting
* lepra paucibacillair: dapson 100 mg 1x sekali pasien menjalani psikoterapi untuk
sehari dan rifampin 600 mg 1x sebulan merehabilitasi kehidupan sosialnya.
selama 6 bulan;  
* lepra multibacillair: dapson 100 mg 1x
sehari, rifampisin 600 mg 1x sebulan dan
klofazimin 50 mg 1x sehari + 300 mg  MONOGRAFI
1x  sebulan selama minimal 2 tahun (dan
maksimal 3 tahun). 1. Minyak kaulmogra: Oleum hydnocarpi.
Minyak nabati ini sudah dianggap kuno
Sampai sekarang belum terdapat resistensi dan tidak akan dibicarakan lagi di sini. Untuk
terhadap MDT. yang ber­kepentingan lihat Edisi IV, hal. 134.

14108649_OBAT P(Bab 10)_T-165-170.indd 168 20/04/2015 20:20:33


Bab 10: Leprostatika 169

 2. Dapson: diaminodifenilsulfon, DDS Begitu pula untuk mengeluarkan seluruh


Dapson (1943) termasuk kelompok sulfon de­ basil dari jaringan. Di samping itu klofazimin
ngan rumus bangun, aktivitas antimikroba juga ber­khasiat anti radang dan khusus di-
dan mekanisme kerja yang kurang lebih gunakan pada bentuk LL dan terhadap
sama de­ngan sulfona­mida. Khasiatnya ku- benjolan (ENL). Zat ini juga diguna­kan pada
rang le­bih 10x lebih kuat dan juga lebih tuberkulosis multiresis­ten dan terhadap
toksik. Bekerja bakteriostatik kuat terhadap infeksi dengan Mycobacterium avium (MAI)
basil lepra berdasarkan persaingan substrat pada pasien AIDS.
dengan PABA serta inhibisi enzim folat Resorpsi dari usus lambat dan kurang
sintetase kuman, hingga pembentukan folat baik (50%). Kadar puncak darah baru dica-
dan DNA  dicegah (antagonis folat). Akti­ pai setelah 8-12 jam.  Bersifat lipofil kuat,
vitasnya ditiadak­an oleh turunan PABA. ditimbun dalam jaringan lemak dan makrofag
Diguna­kan terutama pada lepra dan juga dari sistem imun untuk kemudian dilepas­kan
pada TB, dermatitis herpetiformis dan sebagai lagi secara berangsur-angsur. Plasma-t½-nya
profi­laksis terhadap malaria (bersama pirime- lama sekali, ± 70 hari, maka dapat ditakarkan
tamin = Maloprim). Penggun­aannya selalu secara intermiten. Ekskresi berlangsung ter-
dalam kombi­nasi de­ngan obat-obat lain, utama lewat feses.
karena monoterapi dengan cepat menim­ Efek samping terpenting adalah pewarnaan
bulkan resistensi. merah yang reversibel dari air kencing, ke-
Resorpsi dari usus hampir lengkap dengan ringat, air mata dan selaput mata, ludah
kadar darah puncak terjadi dalam 1-3 jam. dan tinja. Gang­guan lambung usus biasanya
PP-nya 70%, plasma-t½-nya rata-rata 28 jam baru terjadi sesudah 6 bulan. Efek samping
(10 - 50 jam). Di dalam hati zat ini mengalami yang lebih serius adalah pe­ngendapan
siklus enterohepatik dan terjadi asetilasi menjadi kristal klofazimin pada dinding usus dan
metabolit inaktif. Ekskresinya berlangsung cairan mata pada dosis tinggi untuk ENL,
20% melalui urin dan sebagian kecil lewat sehingga penggunaan lebih dari 3 bulan tidak
feses. dianjurkan.
Efek samping yang jarang terjadi pada dosis Dosis: lepra multibasiler bersama dapson
biasa, antara lain sakit kepala, mual, muntah, dan rifampin: 3x seminggu 100 mg + 1x
sukar tidur dan takikardia. Pada dosis tinggi sebulan 300 mg pada waktu makan selama
dapat terjadi kelainan darah, (a.l. hemolisis, minimal 2 tahun atau sampai pembiakan
methemoglobinemia) dan risiko meningkat apus kulit menjadi negatif. Pada ENL: 2-3 x
oleh antagonis folat seperti pirimetamin dan sehari 100 mg selama maks. 3 bulan. Infeksi
sulfonamida. Sulfonamida menyebabkan re- basil TB  multiresis­ten atau M. avium:  2-3 x
sistensi silang. sehari 100 mg bersama 2-3 obat TB lain.
Dosis: bersama obat-obat lain permulaan 1  
x sehari 50 mg, kemudian 1 x sehari 100 mg,
4. Rifampisin: rifampin, Rifadin, Rimactane
maks. 200 mg, anak-anak 1x sehari 1-1,5 mg
Antibiotik dari kelompok rifampisin ini
/kg. Pada dermatitis herp. 3-4 x sehari 50 mg,
(1965) berkhasiat leprosid berda­sarkan peng-
maks.300 mg/hari.
hambatan enzim kuman polimerase RNA.
 
Kerjanya le­bih cepat dan efektif daripada
3. Klofazimin: Lampren dapson. Dalam waktu 3-4 minggu, bentuk
Derivat fenazin ini (1967) memiliki efek LM yang ganas sudah bersifat tidak menular
bakterisid terhadap M. leprae   berdasar­kan lagi. Resisten­si dapat timbul dalam waktu
pengikatan pada DNA sehingga fung­sinya singkat, sehingga selalu digunakan bersama
diblokir. Kerjanya lambat sekali dan efeknya obat lain, terutama pada lepra dan TB. Air
baru tampak sesudah ± 50 hari. Basil-basil kencing berwarna merah muda.
di dalam mukosa dan kulit mati, kecuali Interaksi. Akibat induksi enzim, rifampisin
di tempat yang sulit dicapai, seperti dalam dapat mengurangi efek estrogen (pil anti-
saraf dan otot memerlukan waktu lebih lama. hamil!), fenitoin, siklosporin dan turuna­n

14108649_OBAT P(Bab 10)_T-165-170.indd 169 20/04/2015 20:20:33


170 Seksi II: Kemoterapeutika

kumarin, mungkin juga kortikosteroid, kini- naka­n lagi untuk meredakan reaksi lepra ENL, 
din dan metadon. INH dan halotan mening- pada  multiple myeloma serta lupus eritematosu­s.
katkan risikonya akan toksisi­tas hati. Efek sampingnya berupa  sedasi dan  rasa
Dosis: umumnya 1 x sehari 600 mg a.c., kantuk, pusing, eksantema, gangguan peng-
atau menurut WHO 1 kali sebulan. Lihat se- lihatan dan  rasa lelah.
lanjutnya Bab 9, Obat-obat tuberkulosa. Dosis: ENL  berat 50 – 400 mg sehari selama
3-24 bulan.
5. Talidomid:  Softenon, Synovir
Senyawa ftalat ini (1957) dipasarka­n se-
bagai obat tidur dan dilarang per­edar­an­ DAFTAR PUSTAKA
nya pada permulaan tahun 60an,  karena
mengakibatkan cacat pada bayi (fokomelia). 8.  Lewis WR, Ernst JD. Mycobacterium leprae in
Duapuluh lima tahun kemudian ditemukan Mandell, Douglas and Bennet’s Principles and
khasiat anti radang dan imunosupresifnya. Practices of Infectious Diseases 2005, p. 2886-
Selain itu juga  berkhasiat anti angiogenesis 2896.
kuat. Sejak 1997 secara resmi mulai digu-

14108649_OBAT P(Bab 10)_T-165-170.indd 170 20/04/2015 20:20:33


bab 1 1

OBAT-OBAT MALARIA

”What malaria is nobody knows…there is no niasis dan giardiasis yang tersebar di selu-
doubt however that malaria is some mysterious ruh dunia. Sejumlah infeksi meluas insiden-
poison in the atmosphere.” Scientific American sinya pada pasien AIDS, misalnya tokso-
1801. plasmosis dan pneumokistosis. Yang akan
dibahas adalah hanya obat-obat anti proto-
“The ancients were quite right – the disease zoa terhadap penyakit infeksi yang banyak
(malari­a) is caused by the emanation of the marsh. terdapat di Indonesia, yakni dalam Bab 11,
That emanation, however, is not a gas, nor even Obat malaria dan di Bab 12, Obat amubiasis
a contagium vivum, but an insect.” Ronald Ross, dan trikomoniasis.
1910.
Sejarah malaria
PROTOZOA Istilah malaria (berasal dari bahasa Italia:
mala = buruk, aria = udara) dahulu (1846)
Protozoa (tunggal: protozoon) adalah mikro­ digunakan untuk setiap bentuk gangguan
organisme bersel tunggal yang merupaka­n kesehatan yang penyebabnya diperkirakan
organisme hidup terendah dalam dunia karena uap beracun yang datang dari rawa-
hewan. Organisme ini hidup sebagai parasit rawa (lihat citation di atas). Charles Laveran,
pada hewan/serangga sebagai tuan rumah seorang dokter Prancis (1845-1922) pertama
dan dapat mengakibatkan infeksi pada kali menemukan parasit plasmodium dalam
manusia. Protozoa yang sering kali menye- darah seorang pasien malaria (1880) dan
babkan infeksi adalah: mengemukakan hipotesis bahwa malaria
diakibatkan oleh parasit ini, tetapi tidak dapat
Plasmodium: malaria (tuan rumah: nya-
menerangkan mekanisme infeksinya. Baru di
muk)
tahun 1898 siklus hidup dari plasmodium
Entamoeba histolytica: amubiasis (disentri) dalam nyamuk diuraikan dengan lengkap
Trichomonas vaginalis: trikomoniasis (vag­ oleh seorang zoolog Italia G. Battista Grassi
initis, keputihan) (1854-1925), yang juga membuktikan bahwa
Giardia lamblia: giardiasis/lambliasis (di- hanya nyamuk sejenis Anopheles yang da-
are kronis) pat mengalihkan parasit malaria kepada ma-
nusia. Seorang ahli bedah tentara Inggris
Toxoplasma gondii: toksoplasmosis (tuan
Ronald Ross (1857-1932) adalah orang yang
ru­mah: antara lain kucing, babi dan
melakukan eksperimen dasar pertama untuk
domba)
mengindentifikasi parasit malaria pada nya-
Pneumocystis carinii: pneumokistosis (ra- muk.
dang paru) Baru menjelang akhir abad ke-19 di­ketahui
Trypanosoma gambiense: tripanosomiasis bahwa penyakit ini disebabkan oleh gigitan
(pe­nyaki­t tidur; tuan rumah: lalat tsetse) nyamuk Anopheles betina.
Malaria adalah penyakit infeksi dengan
Penyakit yang paling sering timbul ada- demam berkala yang disebabkan oleh parasit
lah malaria, tetapi juga amubiasis, trikomo- Plasmodium dan ditularkan oleh sejenis nya-

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 171 20/04/2015 20:22:11


172 Seksi II: Kemoterapeutika

Gambar 11-1: Nyamuk Anopheles, Aedes dan Culex

muk tertentu (Anopheles). Berbeda dengan pir 660.000 kematian dan 86% adalah balita.
nyamuk biasa (Culex), nyamuk Anopheles Penyakit ini terutama terdapat di negara-
khususnya menggigit pada malam hari negara beriklim panas dan lembap yang
dengan posisi yang khas, yakni bagian letaknya lebih rendah dari 2.200 m di atas
belakangnya mengarah ke atas de­ngan sudut permukaan laut; tempat ini merupakan tem-
48°, lihat gambar. pat ideal untuk berkembangbiaknya nyamuk
Menurut catatan WHO (2010) sekitar 200 Anopheles. Menurut laporan tahun 2006,
juta orang menderita malaria dengan ham- sekitar 2 juta anak-anak di Afrika meninggal

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 172 20/04/2015 20:22:11


Bab 11: Obat-Obat Malaria 173

dalam satu tahun akibat terserang malaria. Sama seperti asal mula penyakit Sindro-
Namun Amerika, Australia dan kebanyakan ma Cacat Kekebalan (AIDS), malaria diper-
negara-negara di sekitar Laut Tengah (Medi- kirakan berasal dari penyakit malaria hewan
terrania) dapat dikatakan telah bebas malaria. di Afrika Tengah yang kemudian tersebar
Di Indonesia (terutama Irian Jaya, Timor ke seluruh dunia oleh a.l. migrasi pendu-
dan Flores), malaria merupakan salah satu duk dan nyamuk yang terinfeksi (lihat di
penyakit endemis penting. Di tahun 2004, atas), transfusi darah yang tercemar, kadang-
wabah malaria menimbulkan ± 2000 kasus kadang oleh alat suntik (pengguna narkoba)
dan ± 33 kematian, terutama di propinsi Jawa dan peralatan rumah sakit yang tercemar.
Barat, KalSel dan Aceh Barat. Kemudian di Walaupun telah diusahakan berbagai cara
tahun 2005, wabah ini menyerang Kalimantan untuk memberantas penyakit ini mis. de-
Barat dan Maluku dengan menimbulkan ± ngan vaksin anti malaria yang sampai kini
1100 kasus dan hampir 50 kematian (data belum berhasil, setiap tahun ± 300 juta orang
DepKes. R.I.). terinfeksi dan 1-3 juta orang meninggal.
Pemerintah berusaha menurunkan insiden- Kurang lebih 40% umat manusia meng-
si penyakit ini dengan mengendalikan faktor- hadapi risiko terinfeksi. Derajat mortalitas-
faktor risiko infeksi malaria antara lain pem- nya tinggi terutama pada bayi dan anak-anak.
berantasan terus-menerus terhadap nyamuk Suatu berita menarik telah disiarka­n dalam
dan tempat pembenihannya (vector control), majalah kedokteran The New England journal
penyuluhan, deteksi dini dan peng­obatan. of Medecin dalam tahun 2011 mengenai hasil
Dengan meningkatnya hubungan trans- pendahuluan Phase III clinical trial dari suatu
portasi melalui udara, benih penyakit malaria vaksin malaria baru, RTS, S (Mosquirix) bagi
juga dapat diimpor melalui nyamuk yang anak-anak di Afrika.
terinfeksi, sehingga disebut “malaria bandar
a. Malaria tropika. Plasmodium falciparum
udara” (airport malaria). Nyamuk “lokal” juga
adalah penyebab jenis malaria yang
dapat ditulari oleh “pendatang“ dari luar
paling ganas dan berbahaya dengan
negeri.
mortalitas terbesar. Bila tidak diobati,
penyakit ini dapat menyebabkan kema-
Jenis Malaria dan Gejalanya tian hanya dalam beberapa hari akibat
Bagi manusia, malaria disebabkan oleh lima adanya relatif banyak eritrosit yang
spesies Plasmodium yaitu P. falciparum, P. rusak (sampai 50%!) menyumbat kapile­r
vivax, P. ovale, P. malariae dan P. knowlesi yang otak. Terutama pada anak-anak timbul
menimbulkan tiga jenis penyakit malaria, ya- koma dan kematian hanya dalam wak-
itu malaria tropikana, tersiana dan kwartana. tu beberapa jam. Gejalanya adalah ber-
kurangnya kesadaran dan serangan de-
P.knowlesi yang semula dikira hanya mengin­ mam yang tidak menentu, adakalanya
feksi suku-suku monyet (macaca), sekarang terus-menerus (suhu rektal di atas 48°C),
ini merupakan penyebab malaria yang dapat pula berkala tiga hari sekali. Tidak
kadang-kadang mematikan di wilayah Asia menimbulkan residif (kambuh) seperti
Tenggara, termasuk Malaysia, Indonesia, jenis malaria lainnya.
Thailand dan Singapura (Cox-Singh et al., Sering kali ditandai dengan pembesaran
2008)23. hati dan terdapatnya penyakit kuning
(icterus) dan urin yang berwarna cokelat
P. knowlesi sering kali dikelirukan dengan P. tua/hitam akibat hemolisis (‘black-water
malariae dengan perbedaan siklus eritrosit fever’). Gejala lainnya adalah demam
yang lebih singkat (24 jam) dibanding de- tinggi yang timbul mendadak, hemoglo-
ngan 72 jam pada P. malariae. Kedua jenis ini binuria, hiperbilirubinemia, muntah dan
peka terhadap klorokuin, walaupun tetap gagal ginjal akut.
fatal pada penderita malaria jenis P. knowlesi Malaria otak merupakan komplikasi
yang sudah parah. malaria tropikana yang gawat sekali de-

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 173 20/04/2015 20:22:11


174 Seksi II: Kemoterapeutika

ngan ciri cepat hilang kesadaran, timbul lama kira-kira 2 - 6 jam. Pada fase ini
kejang-kejang, koma dan kematian. Se- penderita kadang-kadang mengigau (de-
bagian orang memiliki kecenderungan lirium). Kemudian fase ini disusul oleh
genetik mendapat malaria otak setelah fase berkeringat.
terinfeksi oleh P. falciparum. 3. Fase berkeringat: penderita merasa sangat
b. Malaria tersiana disebabkan oleh Plas- letih dan mengantuk.
modium vivax atau P. ovale. Ciri-cirinya
demam berkala tiga hari sekali dengan Siklus Hidup Parasit
puncak setelah setiap 48 jam. Gejala lain- Pada garis besar semua jenis Plasmodium me-
nya berupa nyeri kepala dan punggung, miliki siklus hidup rumit yang sama, yaitu
mual, pembesaran limpa dan malaise sebagian di dalam tubuh manusia (siklus
umum. Tidak bersifat mematikan, meski- aseksual) dan sebagian di tubuh Anopheles
pun tidak diobati. Sering kali kambuh (siklus seksual).
kembali berhubung adanya bentuk-EE Di dalam tubuh manusia Plasmodium
sekunder. pertama-tama berkembang di dalam sel-sel
c. Malaria kwartana. Pada penyakit ini hati (hepatosit), kemudian di sel-sel darah
Plasmodium malariae mengakibatkan de- merah (eritrosit). Di samping itu Plasmodium
mam berkala empat hari sekali, dengan vivax dan Plasmodium ovale juga berkembang
puncak demam setiap 72 jam. Gejalanya menjadi hipnozoit di dalam sel hati, yaitu fase
sama dengan tertiana. Residif juga sering tidur dari sporozoit
terjadi karena bentuk-eksoeritrositer (EE)
sekunder.
1. Siklus aseksual dapat dipecah dalam dua
bagian, yaitu:
Masa Inkubasi dan gejalanya. a. Siklus hati. Penularan terjadi bila nya-
Masa inkubasi P. falciparum adalah 7-12 hari, muk betina yang terinfeksi parasit, meng-
P. ovale/vivax 10-14 hari dan P. malariae 4-6 gigit manusia dan dengan ludahnya
minggu. Periode prodromal 3-5 hari dengan “menyuntikkan” sporozoit ke dalam per-
tanda-tanda penyakit tidak khas, seperti edaran darah yang untuk selanjutnya
nyeri kepala dan otot, mual, anoreksia, rasa tinggal di sel parenkim hati (bentuk pree-
letih dan nyeri. Kemudian timbul serangan ritrositer).
demam yang khas, seperti menggigil dan Nyamuk jantan tidak menye­ngat ka-
merasa sangat dingin, disusul oleh perasaan rena hanya hidup dari tumbuh-tumbuh-
panas dengan demam tinggi, yang disertai an. Parasit tumbuh dan aktif membelah
banyak keringat. Gejala pen­ting lainnya (proses schizogoni, dengan menghasil-
adalah membesarnya limpa dan anemia yang kan schizont). 6-9 hari kemudian, schi-
diakibatkan oleh: hemolisis semua sel (sel zont menjadi masak dan melepaskan
sehat dan terinfeksi) yang menyebabkan diri berupa beribu-ribu merozoit. Fase
urin berwarna hitam (blackwater fever). Juga pertama ini (di dalam hati) disebut ben-
terdapat defisiensi asam folat dan gangguan tuk-EE primer (ekso-eritrositer = di luar
pembentukan sel darah merah. eritrosit).
b. Siklus darah (siklus eritrosit). Dari hati
Serangan panas dingin terdiri atas tiga fase: sebagian merozoit memasuki sel darah
1. Fase dingin berlangsung dari 30 menit merah dan berkembang di sini menjadi
sampai 1 jam karena timbulnya penyem- trofozoit. Sebagian lainnya memasuki
pitan pembuluh darah (vasokontriksi). jaringan lain, antara lain limpa atau
Penderita menggigil karena merasa kedi- berdiam di hati dan disebu­t bentuk-
nginan dan suhu badan meningkat de- EE sekunder. Di dalam eritrosi­t terjadi
ngan cepat sampai 41° C. pembelahan aseksual pula (schizogoni).
2. Fase panas segera menyusul fase dingin Dalam waktu 48 - 72 jam sel-sel darah
pada saat tubuh terasa sangat panas se- merah pecah dan ribuan merozoit yang

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 174 20/04/2015 20:22:11


Bab 11: Obat-Obat Malaria 175

dilepaskan dapat memasuki eritrosit lain membuatnya begitu “ganas“ dan berba-
dan kemudian siklus dimulai kembali. haya.
Setiap saat sel darah merah pecah, pen-
derita merasa kedinginan dan demam; 2. Siklus seksual. Setelah beberapa siklus,
hal ini disebabkan oleh merozoit dan sebagian merozoit di dalam eritrosit dapat
protein asing yang dilepaskan. Kejadian berubah menjadi bentuk seksual betina dan
ini terjadi setiap 48 jam pada infeksi oleh jantan. Gametosit ini tidak berkembang
P. falciparum, 48-72 jam pada infeksi P. lagi dan akan mati bila tidak “diisap” oleh
vivax/ovale dan kira-kira 72 jam pada P. Anopheles betina. Di dalam lambung nyamuk
malariae. Kemampuan P. falciparum un- terjadi penggabungan (pembuahan) dari ga-
tuk menembus semua eritrosit sekaligus metosit jantan dan betina menjadi zygote,

Gambar 11-2: Kurva-kurva suhu malaria:hubungan antara perkembangan dan schizogoni.

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 175 20/04/2015 20:22:12


176 Seksi II: Kemoterapeutika

yang kemudian memenetrasi dinding lam- sedangkan pada Plasmodia lainnya sebagian
bung dan berkembang menjadi ookista. dari sporozoit tertinggal dalam sel parenkim
Dalam waktu tiga minggu, lahirlah ba­nyak hati. Kebanyakan obat malaria tidak dapat
sporozoit kecil yang memasuki kelenjar lu- mencapai sporozoit dan menjadi penyebab
dah nyamuk. Akhirnya, bila nyamuk (beti- timbulnya residif.
na) ini menyengat manusia, lengkaplah si-
klus-hidup parasit. Dengan ini jelaslah bahwa
gametosit merupakan sumber penularan baru! Imunitas
Di negara-negara tropik, di mana malaria
endemik seperti di Indonesia, rakyat semen-
Diagnosis
jak lahir sudah mengalami infeksi dengan
Plasmodium dapat dideteksi dan diidenti- parasit malaria dan karena itu orang Indo-
fikasi secara mikroskopis dalam preparat nesia memiliki derajat imunitas yang agak
darah tebal yang diwarnai menurut Giem- tinggi. Setelah terjadi infeksi berulang, an-
sa atau Wright. Ciri lainnya adalah adanya tara tubuh dan parasit terjadilah suatu kese-
monosit yang berisi pigmen. Petunjuk pen- imbangan, sehingga serangan demam men-
ting, terutama untuk malaria kronis, berupa jadi lebih ringan dan kurang nyata. Imunitas
munculnya antibodi spesifik. Kini sedang ini akan pudar setelah beberapa tahun bila
dikembangkan tes ELISA untuk mendeteksi tidak terjadi infeksi ulang.
antigen dan metode untuk menemukan DNA Secara skematis siklus hidup Plasmodium
parasit. dapat digambarkan sebagai berikut, lihat
Pasien baru dapat dinyatakan bebas ma- Gambar 11-3.
laria bila 2 - 3 preparat darah yang diambil
tiap hari selama 3 - 4 hari memberikan hasil
negatif pada tes pewarnaan. Tindakan Pencegahan Umum
Tindakan pencegahan umum perlu diusa-
hakan untuk menghindari kontak antara
Residivitas manusia dan vektor (nyamuk Anopheles)
Seorang penderita yang telah diobati dan dengan cara membasmi nyamuk dan larva-
tampaknya sembuh total bisa kambuh kem- larvanya. Begitu pula menghilangkan penye-
bali penyakitnya beberapa bulan sampai baran infeksi oleh manusia dengan pengo-
beberapa tahun kemudian. Penyebabnya ia- batan semua jenis demam di daerah malaria
lah bentuk-EE sekunder dari P. vivax dan P. dengan obat anti malaria.
ovale yang masih berada di dalam hati, limpa Janganlah mengabaikan cara-cara seder-
atau organ lain tanpa menimbulkan gejala hana dan murah untuk menghindari penyakit
nyata, juga bila semua bentuk EE sudah di- ini, a.l. menghindari gigitan nyamuk pada
musnahkan. waktu pagi dan magrib, terutama di daerah
Hipnozoit P. vivax dan P. ovale yang “ti- yang endemik. Juga sangat efektif adalah
dur” bisa aktif kembali bila daya tahan tubuh penggunaan obat penangkal serangga (mos-
menurun atau bila pasien mengalami kele- quito repellent) seperti minyak sereh, DEET
tihan fisik setelah beberapa bulan bahkan (30% diethyltoluamide) dan dibutilftalat.
beberapa tahun setelah tampaknya sem- Tidur di bawah kelambu yang telah di-
buh total. Mereka memperbanyak diri, mem- impregnasi dengan insektisida permethrin19
belah, kemudian memasuki eritrosit dan me- sangat dianjurkan.
nimbulkan kambuhnya penyakit. Ikan Lele (Clarias fuscus) sering pula di­
Bentuk-EE sekunder hanya terdapat pada pelihara di kolam-kolam atau tempat-­tempat
malaria tertiana dan kwartana, tidak pada air yang tergenang untuk menghindari
malaria tropika, sehingga pembasmian bentuk tumbuhnya jentik-jentik/larva nyamuk.
EE-nya berarti penyembuhan tuntas. Sebalik- Walaupun kemoprofilaksis telah diberi­
nya, semua sporozoit P. falciparum dalam sel kan (lih. di bawah) penyakit malaria tetap
hati berkembang sekaligus menjadi merozoit, timbul. Hal ini dapat disebabkan oleh a.l.:

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 176 20/04/2015 20:22:12


Bab 11: Obat-Obat Malaria 177

Gambar 11-3: Skema siklus hidup Plasmodium dalam tubuh manusia dan nyamuk.

– cara profilaksis yang tidak tepat; banyak digunakan selama perang dunia ke-II
– tidak patuhnya minum obat (non-com- sewaktu tentara Sekutu tidak menerima kinin
pliance); lagi dari Indonesia.
– jenis profilaktik yang digunakan tidak Pada tahun 1944, klorokuin yang lebih
tepat. ringan efek sampingnya, menggantikan me-
pakrin yang agak toksik, juga lebih cepat efek
Obat Malaria kuratifnya. Pada tahun 1946 diintroduksi
Sejarah. Obat tertua untuk mengobati demam proguanil sebagai obat yang tidak hanya
malaria adalah kulit pohon kina dan alkaloid aktif terhadap bentuk darah (trofozoit) se­
yang dikandungnya (kinin, 1820). Baru pa- bagaimana ketiga obat terdahulu, tetapi juga
da tahun 1932 ditemukan obat yang sama terhadap bentuk hati, khususnya bentuk EE
khasiatnya, yaitu mepakrin, yang terutama primer dari P. falciparum. Primakuin (1948)

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 177 20/04/2015 20:22:12


178 Seksi II: Kemoterapeutika

terutama berkhasiat kuat terhadap bentuk EE Proguanil dan pirimethamin adalah anta-
dari P. vivax/ ovale. gonis folat yang memblokir enzim yang me-
Dengan demikian proguanil dan prima­ ngubah asam folat menjadi asam folinat, se-
kuin sangat ampuh sebagai obat pencegah hingga sintesis DNA/RNA terganggu (lihat
malaria. Kemudian dipasarkan pula derivat Bab 8, Sulfonamida, Kombinasi).
klorokuin yaitu amodiakuin (1950), pirime­ Trimetoprim adalah derivat pirimethamin
tamin (1952) dan meflokuin (1981). Pada yang berkhasiat lebih kuat terhadap enzim
tahun 1990, WHO telah mengeluarkan amo- bakteri daripada terhadap enzim Plasmodium.
diakuin dari program terapi malaria, karena Karena itu senyawa ini tidak digunakan
dilaporkan timbulnya efek samping serius pada pengobatan malaria, tetapi sebagai obat
pada penggunaannya sebagai profilaksis. anti bakteri (kotrimoksazol = trimetoprim +
Artemeter (1991) adalah suatu derivat sulfisoksazol).
semi­sintetik dari artemisinin, yang terdapat Primakuin juga dapat mengikat DNA
dalam tumbuhan China qinghaosu (pelafalan: dan diduga dalam tubuh nyamuk zat ini
cinghausu, nama Latin Artemisia annua). dirombak menjadi metabolit yang bersifat
Obat tradisional ini sudah sejak tahun oksidan dan lebih aktif terhadap parasit.
1970-an ba­nyak digunakan dengan sukses
di China Selatan (Hainan) dan Thailand
terhadap P. falciparum (malaria otak) yang Penggolongan
multiresisten. Efeknya lebih cepat daripada Berdasarkan titik kerjanya dalam tubuh (eri-
kinin dan obat-obat lain de­ngan efek sam­ trosit atau hati), obat malaria dapat dike-
ping lebih ringan. lompokkan sebagai berikut,
Pyronaridin adalah obat eksperimen a. Obat skizontisid darah: kinin, klorokuin,
ter-baru yang sangat efektif terhadap P. meflokuin, pirimetamin + sulfadoksin, atova-
falci-parum multiresisten. Derivat akridin quon + proguanil dan artemeter. Berkhasiat
ini berasal dari China dan telah dibuktikan mematikan bentuk darah (skizon) dan
efektivitasnya pada malaria, begitu pula digunakan pada serangan demam, juga
di Kamerun. Harganya juga murah hingga untuk pencegahan. Senyawa ini tidak
layak digunakan di negara-negara miskin, menghalangi infeksi eritrosit, tetapi me-
walaupun lebih sering menimbulkan gang- nekan timbulnya gejala klinis (profilaksis
guan lambung. supresif).
Catatan. Obat-obat anti malaria sepert­i b. Obat skizontisid hati: proguanil, primakuin
klorokuin, kuinakrin dan terutama hidrok- dan doksisiklin. Khusus digunakan sebagai
siklorokuin (2x sehari 200 mg) juga digu- profilaksis kausal, karena memusnahkan
nakan pada penyakit kulit, a.l. terhadap lupus bentuk EE (merozoit dan hipnozoit) da-
eritematosus (LaDuca and Gaspari, 2008)22. lam sel parenchym hati. Obat ini meng-
Mekanisme kerja anti inflamasinya belum hin­dari penembusan eritrosit dan demi-
jelas. kian menghalangi serangan.

Mekanisme Kerja Penggolongan lain bertolak dari titik-kerja


Klorokuin mencegah ‘dimakannya’ hemo- obat pada siklus hidup parasit serta tujuan
globin (zat warna darah merah) oleh parasit, terapi yang dikehendaki dan terdiri dari 4
sehingga timbul kekurangan asam amino kelompok berikut:
esensia­l untuk sintesis DNA-nya. Meflokuin a. Obat pencegah = profilaktika kausal:
diperkirakan memiliki mekanisme kerja proguanil dan pirimethamin. Berkhasiat
yang sama dengan klorokuin. Kinin dan terhadap bentuk-EE primer dalam hati
artemeter menghambat sintesis protein de­ dari P. falciparum dan P. vivax sedangkan
ngan membentuk kompleks dengan DNA P. malariae hanya peka untuk sebagian.
parasit, di samping memblokir banyak sistem Primakuin juga aktif terhadap bentuk ini
enzimnya. tetapi terlalu toksik untuk digunakan

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 178 20/04/2015 20:22:12


Bab 11: Obat-Obat Malaria 179

dalam jangka waktu lama sebagai obat terapi jangka pendek. Tetapi untuk rakyat
pencegah. setempat tidak cocok karena kemung-
kinan besar akan reinfeksi.
b. Obat penyembuh/pencegah demam =
kurativa/supressiva d. Obat gametosid = pencegah tersebarnya
Berkhasiat terhadap siklus darah, me- penyakit: mematikan gametosit dalam
matikan trofozoit serta skizon (skizontisid) darah penderita yang menjadi penyebab
sehingga menghentikan atau mencega­h penularan dari manusia ke nyamuk. Oleh
gejala klinis. Kinin bekerja lambat, arte- karena itu obat-obat ini menghindari
meter dan klorokuin cepat dan kuat, penyebaran parasit setelah semua bentuk
maka banyak digunakan sebagai obat lainnya dimusnahkan.
pencegah. Tetapi berhubung meningkat- Primakuin dalam dosis kecil efektif da-
nya resistensi untuk klorokuin, obat ini lam 3 hari, proguanil dan pirimethamin
telah terdesak oleh meflokuin, yang tidak mematikan gametosit, tetapi merin-
di A.S. dianggap sebagai obat malaria ­tangi perkembangannya di tubuh nya-
pa­ling unggul dan aman. Lagipula muk. Klorokuin bekerja gametosid terha-
meflokuin ampuh terhadap M. tropica dap P. vivax, P. ovale dan P. malariae, tetapi
tanpa komplikasi dan jenis baru M. tidak terhadap P. falciparum. Kinin aktif
knowlesi. Namun pada tahun-tahun terhadap game-tosit P.vivax dan P. malariae.
terakhir dilaporkan efek samping seperti
depresi, sukar tidur, mimpi buruk
Kemoprofilaksis
dan hilangnya konsentrasi. Selain itu
wanita hamil tidak boleh meminumnya Dengan semakin meningkatnya kepariwi-
selama triwulan pertama. Inilah sebab- sataan internasional dan perjalanan ke luar
nya mengapa meflokuin mulai terdesak negeri, semakin bertambah pula pentingnya
oleh kombinasi dari obat baru atovakuon profilaksis malaria, terutama bagi merek­a
dengan proguanil (Malarone) yang di yang belum pernah menderita infeksi Plas-
negeri Belanda merupakan obat profilak- modium.
sis yang paling banyak digunakan dengan Penggunaan obat-obat anti malaria untuk
efektivitas ± 84%. terapi atau pencegahan ditentukan oleh far-
Proguanil dan pirimetamin juga sangat makokinetika dan keamanan dari senyawa-
aktif, tetapi jauh lebih lambat kerjanya senyawa tersebut. Misalnya kinin dan pri-
dan lebih sering menimbulkan resistensi. makuin yang cukup toksik dan memiliki
Obat-obat ini tidak menyembuhkan masa paruh relatif singkat khusus digunakan
secara radikal karena masih terdapat sesudah terjadinya infeksi malaria dan tidak
bentuk-EE sekunder (hipnozoit) yang digunakan sebagai pencegahan kimiawi bagi
tidak peka terhadap obat ini. Pada malaria orang sehat yang sedang melawat. Sebaliknya
tropikana tidak terdapat bentuk ini dan klorokuin yang memiliki masa paruh panjang
penyembuhan radikal dapat dicapai bila dan kurang toksik, dapat digunakan sebagai
dilanjutkan penggunaannya selama 4 - 6 pencegahan malaria di mana parasitnya
minggu setelah meninggalkan daerah masih peka terhadap klorokuin
mala­ria. Dengan demikian bentuk hati Untuk menentukan pilihan obat mana
yang masa hidupnya singkat tidak dapat yang harus digunakan, masalah resistensi me-
berkembang lagi dan akan mati dengan rupakan faktor penting (lihat di bawah
sendirinya. Resistensi). Juga perlu diketahui bahwa pola
resistensi suatu daerah dapat berubah.
c. Obat pencegah kambuh = penyembuh Profilaktika seperti klorokuin, meflokuin
radikal: primakuin. Obat ini mematikan dan doksisiklin bekerja terhadap siklus da-
bentuk-EE sekunder dari malaria tertiana rah dan tidak dapat menghindari serangan
dan kwartana. Primakuin adalah satu- kambuhan, sedangkan atovaquone progu-
satunya obat yang sangat efektif untuk anil (Malarone) dan primakuin bekerja ter-

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 179 20/04/2015 20:22:12


180 Seksi II: Kemoterapeutika

Tabel 11-1: Efek obat malaria terhadap fase-fase tertentu dari parasit

EE Primer EE Tropo zoit Gametosit


falc. vivax Sekunder falc. vivax falc. vivax
klorokuin - - - +++ +++ - +++
kinin - - - +++ +++ - +++
mepakrin - - - +++ +++ - +++
primakuin +++** + +++ - - +++ +++
proguanil +++ + - ++* ++* - ++
pirimethamin +++ + - ++* ++* - ++
meflokuin + + - + +
artemisin
atovaquon + +++ + +
+ +

* tidak cocok untuk terapi karena kerjanya terlalu lambat


** tidak cocok untuk terapi karena terlalu toksik

hadap siklus hati dan dapat menghindari bagai obat pencegahan. Begitu pula
kambuhnya penyakit. kombinasinya dengan sulfadoksin (*Fansidar)
yang digunakan sebagai obat penyembuh.
Profilaksis dapat dilakukan dengan empat Di Australia masih dianjurkan sediaan
jenis obat, tergantung dari tujuan perjalanan, kombinasi *Maloprim(= pirimetamin 12,5 +
yaitu: dapson 100 mg) 1x seminggu dan dimulai
a. Proguanil (2x sehari 100 mg sesudah sebelum keberangkatan ke pulau-pulau
makan) untuk daerah dengan hanya P. Pasifik Barat dan Papua N-Guinea.
vivax dan/atau tanpa resistensi terha­
dap P. falciparum, berhubung terdapatnya Minum obat pencegahan harus dimulai sehari
lebih sedikit laporan mengenai resistensi sebelum (untuk mencapai kadar terapeutik
dibandingkan dengan pirimetamin. dari darah) atau selambat-lambatnya pada
b. Klorokuin (1x seminggu 300 mg basa hari keberangkatan ke daerah yang rawan
sesudah makan.) untuk daerah dengan malaria dan dilanjutkan selama minimal 4
terutama resistensi terhadap proguanil. minggu setelah meninggalkan daerah ter-
Klorokuin dimulai dengan dosis awal 300 sebut.
mg/hari pada 2 hari pertama. Atau, juga Malaria tropika dapat timbul sampai bebe-
kombinasi klorokuin dan proguanil. rapa bulan setelah kembali, malaria tersiana
c. Meflokuin (1x seminggu 250 mg sesudah bahkan sampai beberapa tahun kemudian!
makan.) untuk daerah di mana P. falcipa-
rum resisten terhadap proguanil dan kloro- Vaksinasi. Sejak beberapa dasawarsa telah
kuin (misalnya Irian Jaya, Afrika di Sela- diupayakan pembuatan vaksin terhadap
tan Sahara dan daerah Amazon). Meflo- khusus P. falciparum. Vaksin itu dapat di-
kuin sebagai obat pencegah harus mulai arahkan terhadap berbagai stadia dari siklus
diminum 3 minggu sebelum tiba di daerah hidup parasit. Sayang sekali usaha penelitian
rawan malaria dan dilanjutkan sampai 4 untuk menghasilkan vaksin yang efektif
minggu setelah pulang ke rumah. hingga kini belum terwujud.
d. Pirimetamin juga efektif sebagai obat Suatu vaksin eksperimentil berdasarkan
pencegah, tetapi karena meluasnya resis- antigen-sporozoit menghasilkan imunitas se-
tensi dan kurang aktif terhadap P. vivax, lama 3 minggu dan akan diselidiki lebih
maka sekarang tidak dianjurkan lagi se- lanjut. Lihat selanjutnya Bab 50, Sera dan

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 180 20/04/2015 20:22:12


Bab 11: Obat-Obat Malaria 181

vaksin, Perkembangan baru. Mengingat lofantrin (hanya bila ECG normal), 1


adanya lebih dari 1 juta pengidap malaria hari 3 dd 500 mg a.c., diulang setelah
yang meninggal setiap tahun di Afrika, maka 1 minggu Begitu pula pirimethamin-
kampanye vaksinasi akan terus dilangsung- sulfadoksin (dosis tunggal dari 3 tablet),
kan. yang biasanya dikombinasi dengan ki-
nin (3 x sehari 600 mg selama 3 hari,
Pengobatan tidak untuk Asia Tenggara dan daerah
Pada umumnya penderita diberi analgetika Amazon).
dan antipiretika, seperti asetosal dan para- • Malaria tropika parah (atau berkomplikasi)
setamol. Untuk menanggulangi dehidrasi dan harus dimulai dengan kinin parenteral,
shock dapat diberikan cairan dalam bentuk kemudian disusul dengan pemberian oral
infus atau per oral (ORS). Sesuai dengan seperti di atas.
tujuan terapi yang ingin dicapai, maka dapat
dipilih obat dari empat kelompok di atas Stadium EE tidak terdapat pada malaria
(a,b,c atau d). Harus diperhatikan juga bah- tropika, oleh karena itu terapi menghasilkan
wa orang asing, yang belum pernah meng- penyembuhan tuntas dan tidak perlu dilan-
alami infeksi parasit malaria, membutuh- jutkan dengan primakuin.
kan jenis atau lama terapi yang berlainan dari
pada rakyat setempat, yang umumnya sudah Kehamilan dan laktasi
memiliki imunitas minimal (sudah menjadi Klorokuin dan proguanil boleh digunakan; klo-
semi-imun). rokuin merupakan pilihan pertama terhadap
serangan dan profilaksis, juga selama laktasi.
Terapi tergantung pada keadaan, yaitu pada Pada malaria tropika yang resisten terhadap
serangan akut dari berbagai bentuk malaria, klorokuin dapat digunakan kinin (hanya pada
sebagai berikut, dosis tinggi sekali kinin bekerja teratogen
• Malaria tersiana/kwartana biasanya di- dan dapat menyebabkan keguguran). Me-
tanggulangi dengan klorokuin yang flokuin dan sediaan kombinasi pirimethamin
kerjanya cepat selama 2-4 hari. P. vivax + sulfadoksin tidak dapat diberikan selama
yang resisten terhadap klorokuin perlu triwulan pertama, pada triwulan kedua dan
ditangani dengan meflokuin dosis tunggal ketiga (sampai minggu ke-34) umumnya
500 mg sesudah makan (atau kinin dianggap aman. Primakuin dan doksisiklin ti-
maksimal 3 x sehari 600 mg selama 4-7 dak dianjurkan untuk wanita hamil dan
hari). Terapi harus selalu dilanjutkan selama laktasi. Mengenai artemeter belum
dengan primakuin (15 mg/hari selama terdapat cukup data, tetapi pada kasus
14 hari) untuk mematikan bentuk EE darurat (multiresistensi) mungkin aman pa-
(hipnozoit dalam hati) dan menghindari da triwulan ke-2 dan ke-3. Untuk triwulan
kambuhnya penyakit. Bila terdapat mual pertama lebih banyak digunakan kinin.
dan muntah perlu diberikan kinin secara
intravena.
• Malaria tropika tak-parah ditangani de- Resistensi
ngan klorokuin, bila infeksi terjadi di Resistensi untuk obat malaria merupakan
Amerika Tengah, Afrika Utara dan Asia masalah penting sekali bagi terutama P. fal-
Kecil (Asia Minor). Di negara-negara ciparum karena merupakan penyebab utama
lain di mana terdapat multiresistensi, a.l. dari kematian. Kemoprofilaksis terhadap
untuk klorokuin, perlu diberikan obat lain, P. falciparum terutama di Asia Tenggara
yakni kinin + doksisiklin (hari pertama semakin sedikit karena resistensinya yang
200 mg, lalu 1 x sehari 100 mg selama 6 progresif.
hari) atau meflokuin (2 dosis dari masing- Malaria tersiana dan kwartana tidak sering
masing 15 dan 10 mg/kg dengan interval menimbulkan resistensi, baru pada tahun-
4-6 jam). Kemungkinan lain adalah ha- tahun terakhir dilaporkan resistensi untuk

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 181 20/04/2015 20:22:12


182 Seksi II: Kemoterapeutika

klorokuin di Irian Jaya, Papua New Guinea transmisi dari orang ke nyamuk. Mekanisme
dan kepulauan Salomon. kerjanya berdasarkan perintangan enzim fos-
fatidylinositol-4-OH-kinase (PI(4)K) yang ber-
Resistensi untuk P.falciparum tanggung jawab untuk perkembangan dari
parasit bersel tunggal ini.
Kinin tidak atau jarang sekali menimbulkan
resistensi. Pada permulaan tahun 1960-an, Ref.
di Kolombia dan Thailand terjadi resistensi 1. Case W. McNamara, et al. Targeting  Plas-
dari spesies falciparum untuk (hidroksi) modium PI (4)K to eliminate malaria. Nature
klorokuin, sehingga jenis malaria ini bisa 504, 248–253, December 2013.
menjalar dengan pesat ke daerah Amazon 2. Wells, T. N.,  Burrows, J. N.  &  Baird, J.
dan Asia Tenggara. Sejak tahun 1979 juga K.  Targeting the hypnozoite reservoir
mulai ditemukan di Afrika Timur (Kenya, of  Plasmodium vivax: the hidden obs-tacle to
malaria elimination.  Trends Para-sitol.  26,  145–
Tanzania) dan menyebar ke seluruh benua
151 (2010).
Afrika. Pada tahun 1983 resistensi untuk me-
flokuin ditemukanhanya di Thailand.
Halofantrin jarang sekali menimbulkan re-
sistensi, dengan meflokuin terdapat resisensi MONOGRAFI
silang. Suku-suku resisten tersebut ternyata
resisten pula untuk primakuin dan proguanil 1. Kinin (F.I.)
(multiresistensi). Pirimethamin tunggal de- Kinin adalah alkaloid utama dari kulit
ngan cepat dapat menimbulkan resistensi, pohon kina (Cinchona rubra) yang berasal
sehingga untuk menghindarkan atau mem- dari Amerika Selatan dan dimasukkan ke
perlambatnya digunakan kombinasi dengan Indonesia di zaman kolonial. Dari kurang
sulfadoksin (*Fansidar = 25 + 500 mg). Resis- lebih 20 alkaloid lainnya hanya isomer
tensi P. falciparum terhadap *Fansidar terdapat optiknya, yaitu kinidin, yang digunakan
sejak 1982 di Kampuchea dan Afrika Timur, dalam terapi sebagai obat pereda jantung.
tetapi tidak begitu banyak kasusnya. Sintesis kinin secara kimiawi sudah diketahui,
Multiresistensi. Dalam kasus multiresis- namun dalam praktik tidak dilaksanakan
tensi demikian biasanya diberikan kinin, karena jauh lebih mahal.
yang sebaiknya dikombinasi dengan tetra-
siklin/doksisiklin yang bekerja sinergis. Kinin memiliki banyak kegunaan, yaitu:
Masalah resistensi tidak jarang timbul se- a. Anti plasmodium. Kinin bekerja sebagai
telah pelaksanaan program pemberantasan skizontisid darah yang kuat dan dapat
malaria besar-besaran, kemungkinan dise- mematikan trofozoit dalam eritrosit. Zat
babkan oleh dosis yang kurang tepat atau ini juga aktif terhadap gametosit P. vivax
kurang disiplinnya pasien minum obat. dan P. malariae, tetapi tidak terhadap
Multidrug therapy. Penggunaan kombinasi bentuk-EE sekunder. Oleh karena itu
dari beberapa jenis obat pada umumnya se- kinin digunakan untuk menyembuhkan
makin banyak dilakukan, karena sering kali dan sebagai supresivum, terutama pada
lebih efektif dan dapat menghindari timbul- malaria tropika yang resisten untuk
nya resistensi. klorokuin (dan meflokuin). Kombinasi-
Dewasa ini tidak ada satu obat pun terha- nya dengan primakuin efektif untuk
dap mana parasit malaria tidak resisten. Oleh menyembuhkan secara radikal malaria
karena itu penting sekali telah ditemukannya tersiana dan kuartana yang sering sekali
suatu kelompok obat baru terhadap malaria, kambuh.
yaitu senyawa imidazo­pyrazine (2013). Se- Pada serangan malaria tropika yang
nyawa ini bekerja terhadap tiap fase dari per- mengancam jiwa diberikan injeksi i.v.
kembangan parasit malaria dan oleh karena b. Kerja antipiretik dan analgetik lemah,
itu tidak saja preventif ter­hadap malaria, tetapi khususnya pada nyeri otot dan perse-
juga untuk penanganan dan menghalangi ndian. Karena itu dahulu kinin meru-

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 182 20/04/2015 20:22:12


Bab 11: Obat-Obat Malaria 183

pakan komponen dari banyak obat paten rupakan obat pilihan pertama sebagai kura-
influenza. Kini sudah dianggap kuno tivum, karena dibandingkan dengan kinin
karena toksisitasnya. lebih cepat kerjanya dengan jangka terapi
c. Kerja oksitosik, yaitu kontraksi pada otot lebih singkat, sedangkan efek sampingnya
rahim wanita hamil, terkenal se­bagai obat lebih ringan. Zat ini juga digunakan sebagai
pengguguran.Tetapi efeknya sangat tidak profilaktik, sering kali bersama proguanil.
dapat dipercaya, bahkan pada dosis tinggi Selain itu, klorokuin juga berkhasiat anti
bersifat mematikan. ameba (amebisid) dan anti radang (anti flo-
d. Spasmolitik, efektif untuk meredakan gistis). Oleh karena itu juga digunakan pada
kejang malam di betis kaki (restless legs). infeksi ameba (amebiasis hati, lihat Bab 12,
Obat amebiasis) dan dahulu sebagai obat
Resorpsi garam-garam kinin di usus (se­bagai rematik, lihat Bab 21, Analgetika anti radang/
basa) baik dan cepat, PP-nya tinggi yaitu rema.
sebesar 70-90%, plasma-t½-nya 8-21 jam. Di Resorpsinya di usus cepat dan lengkap; dis-
dalam hati sebagian besar dirombak menjadi tribusinya baik dengan afinitas kuat untuk
metabolit hidroksinya yang diekskresi mela- jaringan, misalnya hati, limpa, paru-paru dan
lui ginjal. ginjal, pada mana kadarnya bisa tinggi sekali
Efek samping pada dosis biasa adalah cin- sampai ratusan kali dibandingkan dengan
chonisme berupa nyeri kepala, pusing, gang- plasma. PP-nya ± 55%, biotransformasi ber-
guan pendengaran seperti berdengung (tin- langsung lambat. Ekskresinya melalui ginjal
nitus), tremor, mual dan menggigil. Pada juga lambat sekali dan sebagian dikeluarkan
dosis tinggi atau penggunaan lama dapat ter- dalam bentuk utuh. Ekskresi dapat dipercepat
jadi ketulian dan gangguan penglihatan, bahkan dengan mengasamkan kemih dengan amo-
kebutaan. Jarang terjadi anemia hemolitik nium klorida atau vitamin C. Plasma-t½-nya
dan hepatiti­s. sangat panjang, yaitu 3 sampai 6 hari, sehingga
Dosis: sebagai kurativum terhadap malaria kerjanya disebut long-acting.
yang resisten untuk klorokuin oral 3 x sehari
Efek samping pada dosis biasa bersifat
600 mg garam bisulfat p.c. selama 5 hari
agak serius, tetapi tidak sering terjadi dan
(orang “luar” selama 7 hari). Disusul oleh
reversibel, yaitu gangguan saluran cerna, ke-
primakuin 1 x seminggu 45 mg selama 6-8
jang-kejang, sakit kepala, gatal-gatal, gang-
minggu. Pada malaria tropika akut oral 3 x
guan penglihatan, perubahan mental dan
sehari 650 mg selama 7 hari, bila terdapat
kelainan darah (agranulositosis, anemia aplas-
resistensi bersama doksisiklin. Pada malaria
tis). Pada dosis tinggi (lebih dari 250 mg
tropika parah dimulai dengan injeksi i.v dari
sehari) atau penggunaan lama (di atas 1
20 mg/kg berat badan garam kinin klorida.
tahun), efek sampingnya lebih parah, yaitu
Pada restless legs 100-200 mg sebelum tidur.
rambut rontok, gangguan pendengaran (tuli)
Kadar kinin basa dalam garam-garamnya
dan kerusakan mata (retinopati menetap!)20.
adalah sebagai berikut:
Anak-anak sangat peka terhadap klorokuin; do-
K. bisulfat: 59% (daya larut 1:11), K. sulfat:
sis tunggal melebihi 30 mg/kg berat badan
83% (daya larut 1:600) dan K. klorida: 81,5%
dapat mengakibatkan keracunan fatal.
(daya larut 1:25).
Dosis biasa: pada serangan akut oral per-
mulaan 600 mg basa pada waktu makan, 6
2. Klorokuin (F.I.): Nivaquine, Resochin, Avlo- jam kemudian 300 mg, kemudian 1 x sehari
clor. 300 mg selama 2 hari. Orang asing yang tidak
Senyawa 4-aminokinolin ini bekerja kuat semi- imun harus meneruskan kur 2 hari lagi.
dan cepat; berkhasiat skizontisid terhadap Bagi anak-anak dosis awal 5 mg/kg berat
bentuk darah (trofozoit) dari semua jenis badan sehari. Penggunaan intravena hanya
malaria. Zat ini juga berdaya gametosid ter- dilakukan pada keadaan parah, misalnya
hadap P. vivax dan P. malariae. Tidak aktif ter- malaria otak, karena terdapat bahaya hipo-
hadap bentuk-EE sekunder. Klorokuin me- tensi mendadak disertai kematian, terutama

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 183 20/04/2015 20:22:12


184 Seksi II: Kemoterapeutika

pada anak-anak. Sebagai profilaktik (di atas 4. Primakuin (F.I.)


usia 15 tahun): pada 2 hari pertama 1 x sehari Senyawa 8-aminokinolin (dengan -NH2
300 mg (loading dose). pada posisi-8, 1948) merupakan obat satu-
Sediaan. Resochin dan Avloclor: 250 mg satunya yang berkhasiat mematikan bentuk-
klorokuin fosfat (= 150 mg basa); Nivaquin: EE sekunder dari P. vivax maupun P. ovale dan
100 mg basa. dapat menghasilkan penyembuhan radikal.
Zat ini juga aktif terhadap bentuk-EE primer
* Hidroksiklorokuin (Plaquenil) adalah de- dari terutama P. falciparum, tetapi kerjanya
rivat hidroksi yang sama kuatnya, tetapi terlalu lambat sehingga sebaiknya tidak di-
dengan efek samping lebih ringan. Dahulu gunakan untuk terapi. Selain itu, bekerja
lebih banyak digunakan sebagai obat rematik gametosid pada semua jenis Plasmodium,
(lihat Bab 21). sehingga dapat mencegah penyebaran infeksi
dari manusia ke nyamuk. Primakuin kurang
efektif terhadap bentuk darah.
3. Meflokuin: Lariam.
Penggunaannya hanya terbatas pada follow-
Senyawa 4-aminokinolon sintetik ini (1981)
up penanganan serangan akut dengan suatu
berkhasiat skizontisid darah dari semua
skizontisida (kinin atau klorokuin), karena
Plasmodia. Kadar dalam eritrosit 2-4 x lebih
aktivitasnya terhadap siklus darah lemah
tinggi daripada dalam plasma. Tidak berdaya
sekali. Untuk penggunaan lama sebagai pen-
terhadap semua bentuk hati. Senyawa ini
cegah kausal terlalu toksik.
digunakan terhadap malaria yang resisten
Resorpsi di usus baik dan cepat, begitu pula
terhadap klorokuin dan kinin, juga sebagai
metabolismenya dalam hati. Ekskresinya me-
obat profilaktik. Karena efek preventif baru
lalui ginjal dan sebagian besar berupa meta-
efektif setelah tercapai kadar stabil dalam da-
bolit. Plasma-t½-nya 3-6 jam. Resistensi dari
rah, setelah rata-rata menelan 4 tablet, maka
P. vivax sudah terdapat di Asia Tenggara dan
perlu dimulai 3 minggu sebelum keberang-
Afrika.
­katan ke daerah endemik malaria.
Efek samping pada dosis biasa agak ringan,
Resorpsi lambat dan tidak menentu, rata-
sedangkan pada dosis lebih besar dapat
rata 87%, PP-nya 98%, plasma-t½-nya rata-
menyebabkan gangguan saluran cerna, nyeri
rata 21 jam. Ekskresi terutama melalui em-
kepala, gangguan penglihatan dan gatal-ga-
pedu dan feses.
tal. Jarang sekali terjadi kerusakan sel-sel
Efek samping pada dosis tinggi berupa gejala
darah (hemolisis, leukemia, anemia).
neuropsikis, seperti perasaan takut, gelisah,
Suatu enzim yang normal terdapat da-
agitasi, depresi, mimpi buruk, sukar tidur
lam sel darah merah adalah glukosa-6-fosfat
dan sukar konsentrasi. Gejala ini terjadi lebih
dehidrogenase (G6PD) yang berfungsi meng-
buruk pada 1:10.000 pasien. Gejala disertai
atur kadar glutation (GSH), suatu antioksidan
pula pusing-pusing, gangguan lambung
alamiah. Obat anti malaria seperti primakuin
usus dan anoreksia. Wanita hamil tidak boleh
meningkatkan fragilitas sel darah merah
minum obat ini 3 bulan sebelum hamil dan
dengan akibat menimbulkan anemia hemo-
pada trimester pertama.
litik parah pada orang yang menderita de-
Dosis: pada serangan akut (di atas 15 kg
fisiensi enzim ini.
berat badan) dosis tunggal dari 15 mg/kg,
Dosis: sebagai penyembuh radikal 1 x sehari
maksimal 1 g, bila perlu diulang setelah 1
15 mg basa (= 27 mg difosfat) selama 14 hari
minggu (saran WHO). Profilaksis: 3 minggu
atau 1 x seminggu 45 mg selama 6-8 minggu.
sebelum berangkat 1x seminggu 250 mg
Sebagai pencegah penularannya ke nyamuk: 3 x
basa sebelum makan., kemudian 250 mg
sehari 7,5 mg basa selama 3 hari.
seminggu sampai 4 minggu setelah pulang.
Alternatifnya adalah 250 mg pada hari ke 1, 5. Proguanil: kloroguanida HCl, Paludrine
2, 3 dan 8, lalu 1 tablet seminggu. Pada dosis Derivat biguanida ini (1946) adalah anta-
ini risiko akan efek samping psikis menjadi gonis folat yang terutama berkhasiat mema-
lebih tinggi. tikan bentuk-EE primer P. falciparum, te-

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 184 20/04/2015 20:22:12


Bab 11: Obat-Obat Malaria 185

tapi terhadap P. vivax tidak begitu aktif. pemberantasan malaria tersiana dan kwartana
Juga tidak efektif terhadap bentuk-EE seku- di daerah endemik untuk menghentikan pe-
nder, sehingga tidak dapat menghindari se- nularan melalui nyamuk. Obat ini tidak aktif
rangan “delayed” dari P.vivax/ovale. Sebagai terhadap gametosit falciparum, maka harus
skizontisida darah efeknya jauh lebih lemah digunakan primakuin.
daripada klorokuin dan kinin, sehingga ku- Penggunaannya terutama sebagai pen-
rang efektif terhadap serangan akut malaria. cegah kausal malaria tropika untuk jangka
Di samping itu bekerja sebagai gameto- wak-tu singkat. Sebagai zat supresif pada
sida yaitu merusak gametosit, sehingga di semua jenis malaria juga efektif, tetapi
dalam tubuh nyamuk tidak berkembang sebagai zat kuratif pada serangan akut
menjadi sporozoit. Berdasarkan sifat-sifat tidak cocok karena kerjanya terlalu lambat.
ini proguanil khusus digunakan sebagai pro- Kombinasinya dengan suatu skizontisida
filaktik kausal, terutama untuk daerah di mana darah sering kali digunakan, misalnya
tidak terdapat resistensi, seperti Indonesia. dengan klorokuin. Kombinasinya dengan
Kadangkala proguanil juga digunakan seba- proguanil meningkatkan toksisitas, maka
gai obat supresif. harus dihindari.
Mekanisme kerjanya menghambat akti­vi­tas Resorpsi dari usus lengkap tetapi lambat,
enzim dihidrofolat-reduktase, sehingga parasit begitu pula ekskresinya melalui ginjal dan
tidak dapat mensintesis asam folat yang tinja sebagai metabolit. Zat ini ditimbun
merupakan unsur mutlak bagi asam nukleinat dalam berbagai organ, antara lain hati.
(RNA/DNA), sehingga pembelahan intinya Plasma-t½-nya panjang sekali, lebih kurang 4
terhenti. hari. PP-nya 87%.
Resorpsi di usus agak lambat tetapi baik, Efek samping pada penggunaan satu kali
PP-nya ± 75%, plasma-t½-nya panjang, ± 20 seminggu hanya ringan. Pada dosis yang
jam. Di dalam hati zat ini dirombak menjadi lebih besar dapat terjadi gangguan saluran
sikloguanil aktif yang diekskresi bersama zat cerna, sedangkan pada penggunaan lama
utuhnya lewat saluran kemih. terjadi depresi sumsum tulang dan anemi
Efek samping jarang dan ringan, berupa defisiensi asam folat. Zat ini tidak dapat dig-
muntah, nyeri lambung, stomatitis dan ano- unakan sebagai obat tunggal untuk pengo-
reksia. Dari semua obat malaria proguanil batan maupun profilaksis, karena tingginya
adalah yang paling tidak toksik. Resistensi resistensi terhadap P. falciparum. Karena bersifat
dapat terjadi untuk semua jenis Plasmodium teratogen, obat ini tidak boleh diminum oleh
dan juga terdapat resistensi silang dengan wanita hamil.
pirimetamin, yang juga bersifat antagonis Dosis: sebagai pencegah kausal terutama
asam folat. Kombinasi kedua obat ini tidak pada malaria tropika dan sebagai obat su-
diperbolehkan, karena meningkatkan toksi- presif (untuk orang tidak semi imun) oral 1
sitas masing-masing. kali seminggu 25 mg atau 1 tablet *Fansidar
Dosis: sebagai pencegah kausal bagi orang terhadap P. falciparum yang resisten untuk
yang tidak semi-imun, 2 x sehari 100 mg se- klorokuin, sebaiknya maksimal 4 minggu.
sudah makan pada jam yang sama, dimulai Penduduk setempat yang sudah semi imun
1 minggu sebelum tiba di daerah malaria lebih baik jangan diberikan obat ini meng-
sampai 4 minggu setelah meninggalkannya. ingat bahaya resistensi.
* Fansidar = pirimetamin 25 mg + sulfadoksin
6. Pirimethamin: Daraprim, *Fansidar 500 mg.
Derivat pirimidin ini memiliki rumus yang Sulfadoksin adalah suatu sulfonamida
berkaitan dengan gugusan biguanida dari kerja panjang yang berdaya skizontisid da-
proguanil. Sebagai antagonis folat kegiatannya rah, seperti klorokuin. Efek pirimetamin di-
lebih kurang sama, tetapi jauh lebih kuat. perkuat oleh sulfadoksin yang juga merin-
Berkat daya gametosidnya (secara tidak tangi sintesis asam folat dari PABA, tetapi
langsung) pirimetamin digunakan juga pada dengan titik kerja berlainan, atas dasar prinsip

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 185 20/04/2015 20:22:13


186 Seksi II: Kemoterapeutika

“blokade berturut”, lihat Bab 8, Sulfonamida, cerita menakjubkan dari ditemukannya suatu
Kotrimoksazol. “obat baru” dari “cara pengobatan tua”. Tu
Penggunaannya terutama untuk mengobati Youyou, Nature Medicine, 2011.
(dan mencegah) infeksi akibat P. falciparum. Tumbuhan ini banyak terdapat di China
Obat ini kurang aktif terhadap P. vivax dan dan Vietnam, juga di Eropa dan AS. Godokan
P. malariae, juga terhadap toksoplasmosis, yaitu tumbuhan ini sudah sejak abad keempat
suatu infeksi dengan protozoa Toxoplasma digunakan di China untuk mengobati wasir
gondii. dan penyakit demam, termasuk malaria.
Farmakokinetik sulfadoksin mirip dengan Tetapi baru pada tahun 1972 zat aktif diisolasi
pirimetamin. Resorpsi di usus baik, plasma dan ditentukan struktur kimianya.
t½-nya lama (4-8 hari) dan ekskresi melalui Kimia. Artemisinin adalah senyawa ses-
urin sebagai metabolitnya. quiterpenlacton dengan suatu jembatan pero-
Efek samping tidak sering terjadi, tetapi ksida di dalam cincin ke-7, yang diperoleh
sebagian orang sangat peka untuk sulfona- dari ekstrak eter daun dan kembang A. annua.
mida yang dapat menimbulkan reaksi ku- Setelah reduksi sampai derivat dihidro dan
lit. Misalnya Sindrom Stevens-Johnson yang lalu dimetilasi terbentuk artemeter (hasilnya
ditandai semacam eritema bernanah ganas 60%), sedangkan etilasi menghasilkan arte-
dengan demam dan mortalitas tinggi, foto- eter. Artesunat adalah hemisuksinat dari di-
sensitif, demam, penyakit kuning dan agra- hidro-artemisinin dengan aktivitas sama.
nulositosis. Mengingat efek ini, maka tidak Khasiat. Berkhasiat skizontisid kuat dan
dianjurkan penggunaannya sebagai obat sangat cepat terhadap skizont darah dari
pencegah. P. falciparum dan P. vivax, juga yang multi-
Dosis: sebagai kurativum pada serangan akut resisten. Semua parasit dimatikan dalam
malaria di atas 13 tahun: oral dosis tunggal 3 waktu 24 jam! Khasiat artemisinin ini ber-
tablet p.c.; anak-anak 9-13 tahun: 2 tablet; 5-8 dasarkan 2 langkah; pertama jembatan endo-
tahun: 1 tablet dan 1-4 tahun: ½ tablet. Sebagai peroksida di dalam molekulnya dibuka,
pencegah kausal orang “luar” (di atas 15 th) 1x sehingga terbentuk radikal bebas (RB). Pada
seminggu 1 tablet; orang semi imun 2-3 tablet fase ke- 2 parasit dimusnahkan oleh RB dengan
setiap 4 minggu. Pada toksoplasmosis: 1 x 2 jalan mengalkilasi proteinnya. “Penangkap”
tablet seminggu sampai 4-6 minggu setelah RB (antioksidansia) seperti vitamin C, E dan
sembuh. asetilsistein mengurangi khasiat anti mala-
* Trimetoprim (kotrimoksazol, *Bactrim) adalah rianya. Begitu pula zat-zat yang mengikat
derivat (1961) yang berkhasiat sama dengan besi, karena artemisinin bekerja selektif ter-
pirimetamin, tetapi lebih aktif terhadap bak- hadap Plasmodium dengan jalan aktivasi
teri daripada terhadap Plasmodium. Oleh oleh besi dari hemoglobin darah.
karena itu, obat ini banyak digunakan da- Penggunaan. Sudah lebih dari 20 tahun
lam kombinasi dengan sulfametoksazol (= senyawa ini digunakan secara eksperimental
kotrimoksazol) sebagai kemoterapeutik bakte- dengan efektif di China Selatan (Hainan),
risid kuat pada berbagai macam infeksi Vietnam, Thailand dan Birma terhadap P.
bakteri, lihat Bab 8, Sulfonamida. falciparum yang resisten terhadap klorokuin
dan sulfadoksin-pirimethamin. Efek obat ini
7. Artemeter pada malaria otak ternyata sama efektifnya
Senyawa benzodioksepin ini (1995) adalah dengan kinin (Vietnam, Gambia). Di China
derivat semi sintetik dari artemisinin yang dan Thailand sudah diregistrasi. Guna me-
terkandung dalam tumbuhan kuno China ngurangi risiko residif yang tinggi, WHO
qinghaosu (sweet wormwood, Artemisia annua). menganjurkan kombinasi (ACT = artemisinin
[Pelafalan: cinghausu, dalam bah. China combination therapy) dari obat kerja pendek
berarti: tumbuhan hijau]. Penemuan ini yang unggul dan agak murah ini bersama
adalah suatu “hadiah” (true gift) berasalkan meflokuin dengan kerja lebih panjang untuk
pengobatan asli China dan merupakan suatu efektif memberantas malaria, di samping

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 186 20/04/2015 20:22:13


Bab 11: Obat-Obat Malaria 187

menghindari resistensi. Di benua Afrika rata- Dosis: hari pertama oral 1 x sehari 6 tabl
rata 3000 penderita malaria per hari menggu- dari 50 mg, hari ke 2-5 1 x sehari 100 mg, i.m.
nakan obat ini. hari pertama 300 mg (= 3 ml), hari 2-5 i.m. 100
Catatan: dilaporkan bahwa parasit malaria mg.
juga mulai resisten (Cambodia) terhadap Artemisinin: oral hari pertama 25 mg/kg,
artemisinin (New England Journal of Medicine, hari 2-7 12,5 mg/kg.
2008;359:2619-20). Oleh karena itu WHO te- Artesunat: oral hari pertama 4 mg/kg, hari
lah melarang penggunaan obat ini sebagai 2-3 2 mg/kg, hari 4-7 1 mg/kg.
monoterapi (“Stop the marketing of oral arte-
8. Atovaquon: Wellvone, * Malarone
misinine monotherapy“) dan menganjurkan
Senyawa naftochinon ini (1994) berkhasiat
penggunaannya dikombinasi dengan obat
anti protozoa dengan jalan merintangi sinte-
anti malaria lain.
sis asam nukleinat dan ATP. Efektif terha-
1. Nature, 2009;460:310-1
dap a.l. Pneumocystis carinii pneumoniae, Toxo-
2. Dondorp  AM,  Nosten  F,  Poravuth  Y, et
plasma gondii dan P. falciparum. Digunakan
al.  Artemisinin Resistance in  Plasmodium
pada pneumonia akibat Pneumocystis pada
falciparum  malaria.  N Engl J Med  2009;
pasien yang tidak dapat minum kotrimo-
361: 455-467. 
ksazol. Mu-lai tahun 2000 semakin banyak
Terhadap infeksi P. vivax, senyawa ini perlu digunakan bersama proguanil sebagai zat
dikombinasi dengan primakuin, karena tidak skizontisid darah/hati untuk mencegah dan
aktif terhadap hipnozoit. Di samping itu mengobati malaria tropica yang resisten ter-
diperkirakan berkhasiat gametosid sehingga hadap obat lain. Untuk profilaksis perlu
berguna untuk mengurangi transmisi pe- dimulai 1-2 hari menjelang keberangkatan ke
nyakit. suatu tempat berisiko dan tiap hari selama
Penggunaan kombinasi dengan lumefan- bermukim di tempat ini. Setelah kembali ke
trin (Coartem) merupakan pengobatan lini rumah penggunaannya harus diteruskan se-
pertama yang sangat efektif terhadap malaria lama 7 hari (GnmBull 2001,35,81; Ph Wkbl
di benua Afrika.18 2002;137: 1056).
Tetapi artemisinin jangan digunakan seba- Kinetik.Walaupun bersifat lipofil, BA-nya
gai obat pencegah karena masa paruhnya rendah dan variabel. Makanan berlemak
yang singkat. meningkatkan BA dengan faktor 2-3, sampai
Selain daya kerja anti malarianya, qing- 23% bagi tablet dan 47% bagi suspensi. PP-
haosu juga berdaya anti tumor dan mem- nya hampir tuntas (99.9%). Masa paruhnya
perkuat sistem imun, mungkin berkat kan- panjang yaitu 2-3 hari. Setelah mengalami
dungan lain daripada artemisinin. siklus enterohepatik, tanpa dirombak obat
Kinetik. Dalam hati hampir lengkap di- diekskresi bersama feses.
ubah menjadi zat aktif dihidro-artemisinin. Efek samping yang tersering berupa ruam
PP-nya ± 77%, plasma-t½-nya 1-2 jam, dari kulit, diare, mual, sakit perut dan kepala,
metabolitnya ± 4 jam. pusing, demam dan sukar tidur.
Efek samping pada pemakaian oral berupa Dosis: pneumonia 3 x sehari 1 tablet (750
mual, muntah dan sakit perut, intramuskuler: mg) atau 2 x sehari 750 mg suspensi pada
nyeri di tempat injeksi. Pada dosis tinggi se- waktu makan (yang kaya akan lemak).
kali bekerja neurotoksik pada binatang per- Malaria tropica akut: 1 x sehari 1000 mg +
cobaan. proguanil 400 mg selama 3 hari, anak 31- 40
Sediaan dalam bentuk supositoria (10 mg/ kg: 1 x sehari 750 + 300 mg, 21-30 kg 1 x sehari
kg) digunakan bagi penderita (anak-anak) 500 + 200 mg, 11-20 kg 1 x sehari 250 + 100 mg
yang tidak dapat menelan, misalnya karena proguanil d.c.
muntah. Resorpsinya cepat dan terutama Prevensi malaria tropica (bila meflokuin
penting sebagai pertolongan pertama di da- tidak dapat digunakan): dewasa 1 x sehari
erah terpencil yang tidak memiliki fasilitas 1 tablet d.c. Malarone (= atovaquon 250 +
pengobatan yang memadai. proguanil 100 mg) selama maks. 4 minggu.

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 187 20/04/2015 20:22:13


188 Seksi II: Kemoterapeutika

Anak-anak di bawah 40 kg tidak dianjurkan 20. Tehrani R. et al., Ocular toxicity of hydroxy­
minum obat ini. chloroquine. Semin Ophthalmol, 2008, 23:201-209.
21. Alving AS et al., Enzymatic deficiency in
primaquine-sensitive erythrocytes. Science,
1956,124:484-485.
DAFTAR PUSTAKA 22. LaDuca JR et al., Aminoquinolines, Fitzpatricks’s
Dermatology in General Medicine, 7th ed. 2008,
18. Sinclair D, et al. Artemisinin-based combi­ pp. 2157-2163.
nation therapy for treating ucomplicated 23. Cox-Singh J, et al., Plasmodium knowlesi
malaria. Cochrane Database Syst Rev, 2009, malaria in humans is widely distributed and
CD007483 potentially life threatening. Clin Infect Dis, 2008,
19. Kain KC, Jong EC. Malaria prevention, 2003. 46-165-171

14108649_OBAT P(Bab 11)_T-171-188.indd 188 20/04/2015 20:22:13


bab 1 2

OBAT-OBAT AMEBIASIS dan


PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

A. AMEBIASIS INTESTINALIS dan ditandai dengan abses dan/atau radang


hati.
A1. Disentri ameba (amebiasis intestinalis) Jenis Entamoeba
adalah penyakit infeksi usus yang ditim-
Entamoeba histolytica memiliki dua bentuk,
bulkan oleh Entamoeba histolytica, suatu mi-
yaitu bentuk-minuta dan bentuk-histolitika.
kroorganisme anaerob bersel tunggal (pro-
tozoa). Dewasa ini dapat dibedakan 2 jenis a. Bentuk-minuta (= bentuk-usus): amebiasis
spesies, yakni E. histolytica yang bersifat intestinalis menularkan penyakit langsung
patogen dan E. dispar yang non patogen dari orang ke orang (kontak seksual) atau
dan manusia merupakan tuan rumah (host) melalui makanan dan air minum (fecal-oral
tunggal dari protozoa ini. Karena kista dari route) yang telah terinfeksi kista, yaitu bentuk
kedua spesies ini identik, maka kadangkala inaktif dari ameba (Lat. minuta = kecil). Kista
timbul kekeliruan identifikasi mengenai diliputi oleh suatu membran pelindung
penyebabnya pembawa kista asimtomatik. yang ulet, tahan asam (getah lambung) dan
Untuk membedakan kedua jenis ini dapat dapat hidup di luar tubuh. Di dalam usus
dilakukan reaksi diagnostik yang disebut halus kista berkembang menjadi bentuk
polymerase chain reaction (PCR). aktif, yakni trofozoit yang terutama hidup
Penyakit ini tersebar di seluruh dunia dan dalam usus besar dan memperbanyak diri
banyak terjadi di negara (sub)tropik dengan dengan cara pembelahan. Trofozoit biasanya
tingkat sosio-ekonomi yang rendah dan hidup di colon sebagai komensal non-patogen,
kondisi higiene yang belum memadai. Bila yakni membentuk kista tanpa menimbulkan
tidak diobati penyakit dapat menjadi sistemik gejala penyakit. Kemudian kista-kista ini
dan menjalar ke organ-organ lain, khususnya meninggalkan tubuh lewat tinja bersama
hati. Bentuk serius ini disebut amebiasis hati trofozoit yang tak berubah.

Gambar 12-1: Siklus hidup protozoa usus

14108649_OBAT P(Bab 12)_T-189-199.indd 189 20/04/2015 20:24:08


190 Seksi II: Kemoterapeutika

Kista inilah yang memegang peranan organ lain, a.l. jantung, paru-paru dan otak,
dalam penularan penyakit lebih lanjut bila khususnya hati. Di sini trofozoit hidup dari
terbawa ke bahan makanan atau air minum eritrosit dan sel-sel jaringan yang dilarutkan
oleh lalat atau tangan manusia yang tidak olehnya melalui fagositosis. Karena itu disebut
bersih. Dengan demikian lengkaplah siklus juga bentuk jaringan (Yun: histos = jaringan,
penyebarannya. Banyak orang yang disebut lisis = melarutkan). Akibatnya ialah nekrosis
pembawa kista asimtomatis menjadi sumber (jaringan mati), abses intra-hepatik dan reaksi
infeksi bagi lingkungannya. radang yang dapat merusak hati (a.l. hepatitis).
Trofozoit juga dapat berubah menjadi bentuk Penyakit ini sangat serius dan melalui dia-
patogen dan dengan bantuan toksinnya sendiri fragma dapat menjalar ke paru-paru dan
serta enzim proteolitik, dapat menyerang menimbulkan abses amoebik di bagian kanan
mukosa usus. Terjadilah luka-luka kecil dan bawah paru-paru. Bila tidak segera di­obati
diare. Luka-luka ini sering menimbulkan sering kali berakibat fatal. Bentuk-jaringan
infeksi sekunder dengan bakteri dan timbul- tidak dapat membentuk kista.
lah pemborokan (ulcerative colitis). Sering kali
amebiasis usus berlangsung juga tanpa diare
atau gejala lainnya yang nyata. Gejalanya
Masa inkubasi penyakit ini berkisar antara
b. Bentuk histolitika (= bentuk jaringan): beberapa hari dan beberapa bulan sampai
amebiasis hati. Dalam keadaan tertentu tro- satu tahun.
fozoit dapat menembus dinding usus dan • Amebiasis usus(disenteri ameba) yang
mengalami perubahan, yakni tumbuh men- akut memperlihatkan gejalanya yang
jadi kurang lebih dua kali lebih besar. Trofozoit menyerupai disentri basiler (Shigellosis).
besar ini menjalar melalui vena porta ke organ- Awal infeksi ditandai oleh diare akut yang

saluran darah

kolon kista

abses amuba
hati, paru, otak kista

desentri amuba
trofozoit

tinja normal
prakista prakista

kista

Gambar 12-1a: Siklus Entamoeba histolytica.

14108649_OBAT P(Bab 12)_T-189-199.indd 190 20/04/2015 20:24:08


Bab 12: Obat-Obat Amebiasis dan Penyakit Menular Seksual 191

ringan dan berselang-seling (intermittent), Pencegahan


biasanya berlanjut dengan diare yang Penyakit ini sukar dibasmi karena banyak­nya
mengandung lendir dan darah, kejang- pembawa kista tanpa gejala. Yang terpenting
kejang, nyeri perut serta mulas pada hajat adalah peningkatan higiene perorangan dan
(tenesmus). Gejala lainnya berupa sakit pengadaan air bersih. Kista dapat dimusnah-
kepala, mual dan anoreksia. kan dengan memasak air sekurang-kurang-
• Amebiasis hati gejalanya demam tinggi, nya 10 menit, sedangkan pemurnian air me-
mual, muntah-muntah dan nyeri di da- lalu­i klorinasi diragukan efektivitasnya.
erah hati yang memancar ke punggung
atau bahu, juga pembesaran hati (hepa-
tomegalia) tetapi dalam kebanyakan kasus Penggolongan Obat
tidak terjadi diare. Obat antiprotozoa pada umumnya di­guna­
kan untuk infeksi oleh Entamoeba his­tolytica,
Komplikasi jarang terjadi tetapi dapat Trichomonas vaginalis, Giardia lamblia dan
menimbulkan a.l. perforasi dinding kolon, Pneumocystis carinii, walaupun batasan spesi-
peritonitis dan perdarahan. Komplikasi ju- fisitasnya tidak tajam. Beberapa dari obat-
ga dapat menimbulkan jaringan granulasi obat ini dapat digunakan sekaligus terhadap
fibrosis, biasanya di coecum dan bagian re­c- beberapa protozoa tersebut di atas.
tosigmoid, yang disebut amoeboma. Kasus ini
terjadi pada kira-kira 10% penderita yang Obat amebiasis dapat dibagi dalam dua
dapat menimbulkan perdarahan, obstruksi kelompok besar, yaitu zat amebisida kontak dan
dan kadang-kadang terdiagnosis keliru zat amebisida jaringan.
sebagai karsinoma (kanker).
Makanan atau minuman yang ter­cemar 1. Obat amebisida kontak berdaya mema-
kista melalui mulut masuk ke dalam tubuh tikan dengan jalan kontak langsung bentuk
dan berkembang menjadi trofozoit dalam minuta dalam rongga usus, tetapi tidak di
usus, dan hidup sebagai bentuk minuta dalam dalam hati. Obat-obat ini terdiri dari beberapa
rongga usus, yang selanjutnya menjadi kista senyawa kimia, yakni:
dalam kolon yang dikeluarkan melalui feses. a. senyawa nitro-imidazol: metronidazol dan
Bentuk minuta dapat menembus dinding tinidazol. Obat ini juga aktif terhadap ben-
usus dan melalui darah mencapai organ- tuk jaringan dan dapat dianggap obat
organ yang menimbulkan abses amuba. amebisida umum. Karena senyawa imi-
Disentri amuba diakibatkan oleh invasi dan dazol ini diserap dengan baik di usus
peradangan dinding usus. halus, maka efeknya terhadap kista di
Ref.: Ned Tijdschr Geneeskd 2004, sept;148 dalam rongga usus kurang efektif.
(37) Di samping itu senyawa-senyawa ini
juga berkhasiat terhadap protozoa lain,
misalnya Trichomonas vaginalis dan Giardia
Diagnosis
lamblia. Obat-obat ini juga digunakan
Diagnosis amebiasis dilakukan melalui pe- bagi penderita E. histolytica tanpa gejala
meriksaan mikroskopis dari kerokan (scrap- (asimptomatik).
ings) rektal atau feses terhadap trofozoit b. antibiotika: tetrasiklin, eritromisin dan azi-
atau kista. Tetapi perlu berhati-hati untuk tromisin. Kerjanya tidak langsung teta-
membedakannya dari ameba non-patogen pi melalui pemusnahan bakteri usus
atau dari sel darah putih. Karena gejala sehingga ameba tidak dapat hidup. Obat
tersebut di atas tidak selalu tampak dengan yang bekerja langsung terhadap kista be-
jelas, maka penyakit agak sukar dikenali. lum ada.
Sering kali juga orang keliru dengan tukak
usus atau radang kantung empedu. Pada 2. Obat amebisid jaringan berkhasiat ter-
amebiasis paru parasit dapat dideteksi dari hadap bentuk histolitika di dinding usus
sputum. dan jaringan lain, yaitu zat-zat nitro-imidazol,

14108649_OBAT P(Bab 12)_T-189-199.indd 191 20/04/2015 20:24:08


192 Seksi II: Kemoterapeutika

(dehidro)emetin dan klorokuin. Pilihan perta- 3. Karier kista tanpa gejala juga mutlak
ma adalah nitro-imidazol, karena juga aktif harus diobati, karena merupakan sumber
terhadap ameba bentuk usus. Emetin mema- infeksi potensial bagi orang lain maupun
tikan parasit di semua jaringan tubuh, tetapi bagi dirinya sendiri, karena setiap waktu
jarang digunakan lagi karena kardiotok- penyakit dapat menjadi akut lagi. Hal ini
sisitasnya. Derivat dehidronya yang kurang terutama penting sekali bila karier kista
toksis masih digunakan parenteral di daerah tersebut bekerja dengan bahan makanan
endemik. dan kurang memperhatikan dasar-dasar
higiene. Pengobatan yang efektif dapat
Pengobatan dilakukan dengan diloksanida (atau klio-
1. Disentri ameba akut atau kronis pertama- kinol) hingga tinja bebas dari kista.
tama diobati dengan metronidazol (atau
derivatnya), yang aktif terhadap semua Di bawah ini diberikan rangkuman obat-
bentuk Entamoeba. Guna meng­hindari obat amebiasis dengan khasiatnya terhadap
kambuhnya penyakit maka terapi perlu bentuk minuta dan bentuk histolitika.
dilanjutkan dengan suatu amebisid kon-
tak untuk membasmi seluruh kista dalam A2. Giardiasis
rongga usus. Untuk tujuan ini digunakan Giardia lamblia/intestinalis adalah protozoa
diloksanida furoat (Furamide). dengan benang cambuk (flagelat) dan seperti
Hilangnya gejala tidak berarti bahwa Etamoeba histolytica dapat menimbulkan in-
penyakit sudah sembuh dengan tuntas. feksi melalui air atau makanan yang terce-
Penyakit dikatakan sembuh total bila tinja mar kista. Kista dalam usus halus segera
tidak mengandung ameba lagi selama 6 memperbanyak diri dan hidup di mukosa,
bulan. hanya jarang menembusnya. Kebanyakan
Pemberian serentak tetrasiklin atau an- infeksi tidak menimbulkan gejala, misalnya
tibiotika lain dianjurkan pada keadaan mual, diare, sakit perut, kembung dan mala-
parah yang disertai infeksi sekunder oleh bsorpsi dari bahan makanan a.l. lemak. Giar-
bakteri akibat pengobatan terlantar atau diasis banyak ditemukan di daerah tropik dan
kondisi tubuh menurun. pada wisatawan yang merupakan salah satu
2. Amebiasis hati dan abses hati. Pengo- penyebab traveller’s diarrhea. Untuk pengo-
batan juga dimulai dengan satu dosis batan giardiasis dapat digunakan 2 g metro-
metronidazol, bila perlu bersama klorokuin nidazol sebagai dosis oral tunggal selama 3
yang sekarang jarang digunakan lagi. hari berturut-turut. Juga dapat digunakan
Akhirnya perlu juga diberikan dosis de- tinidazol.
ngan suatu amebisid kontak (diloksanida
furoat) untuk mematikan bentuk minuta A3. Trichomonas
yang tersisa dan menghindarkan residif. Lihat dibawah B1

Tabel 12-1: Khasiat beberapa obat amebisida terhadap


Entamoeba histolytica

Bentuk-minuta Bentuk-
(disentri usus) histolitika
Trofozoit Kiste (amebiasis hati)

emetin ++ - +++
klorokuin - - +++
metronidazol & deriv. ++ ++ +++
diloksanida & deriv. +++ +++ -

14108649_OBAT P(Bab 12)_T-189-199.indd 192 20/04/2015 20:24:08


Bab 12: Obat-Obat Amebiasis dan Penyakit Menular Seksual 193

B. PENYAKIT MENULAR b. Alat suntik (antar pemakai narkoba) yang


terinfeksi (lebih dari 51% kasus sejak
SEKSUAL (PMS) tahun 2001)
c. Ibu hamil kepada bayinya (HIV, hepatitis
Penyakit Menular Seksual adalah sama tuanya B/C, herpes simplex, gonore, sifilis)
dengan peradaban manusia. d. Selama proses melahirkan bayi
Pada dasawarsa terakhir jumlah penya- e. Transfusi darah yang terinfeksi
kit/infeksi menular seksual [(Sexuall­y Trans-
mitted Disease (STD)] telah mening­kat secara PMS tidak dapat ditularkan melalui kontak
eksplosif di seluruh dunia. Hal ini disebab- dengan gelas bekas penderita, batuk atau se-
kan oleh sikap yang lebih terbuka dan terus ngatan serangga, juga tidak karena WC bekas
terang terhadap seks, yang telah di­mulai se- digunakan penderita HIV.
kitar tahun tujuhpuluhan di abad yang lam-
pau. Pada revolusi seksual ini segala sesua- Gejala PMS
tu yang sebelumnya merupakan tabu bagi PMS tidak selalu menunjukkan gejala (sim-
masyarakat umum tiba-tiba diper­bolehkan tomatik) baik pada pria maupun wanita, wa-
oleh kelompok-kelompok pembaru masya- laupun penderita dapat menularkan penya-
rakat. Walau-pun banyak orang tetap tidak kitnya pada orang lain. Pada beberapa PMS
dapat menyetujui penyimpangan norma- gejala atau tanda-tanda terinfeksi baru mun-
­norma yang dapat diterima masyarakat pada cul setelah berminggu-minggu, ber­bulan-
umumnya, lambat laun sikap keterbukaan bulan bahkan sampai bertahun-tahun.
terhadap seks tidak dapat dihentikan lagi PMS sebaiknya ditangani sedini mung­
dan merambah ke semua lapisan masya- kin agar dapat disembuhkan dengan tuntas.
rakat. Dampaknya adalah hubung­an seksual Bila tidak, penyakit dapat berlangsung terus
tidak aman, perilaku berganti-ganti pasang- tanpa keluhan, menjadi sangat parah dan tak
an seksual, terutama antar sesama jenis dapat disembuhkan lagi.
mengakibatkan meningkatnya penyakit me-
nular seksual (PMS) dengan pesat. Muncul- Gejala-gejala yang dapat mengarah ke suatu
nya penyakit AIDS pada awal tahun dela- PMS, tetapi yang juga dapat diakibatkan oleh
panpuluhan, yang semula selalu bersifat fatal, penyakit lain, adalah sebagai berikut:
tidak dapat meng­hentikan perkembang­an a. getah (sekret) dari penis, vagina, atau anus,
ini. yang pada wanita jumlahnya bertambah,
Catatan: Di tahun 1997 pada Kongres berwarna lain (kuning, hijau) atau berbau
IUVDT (International Union of Venereal Di­ b. rasa terbakar, iritasi, atau nyeri selama
seases and Treponematosis) di Australia, istilah atau sesudah berkemih atau sesudah ber-
PMS diubah menjadi IMS (Infeksi Menular senggama
Seksual), oleh karena semua penyakit yang c. tukak-tukak, gelembung-gelembung kecil,
termasuk dalam kelompok tersebut merupa- atau kutil pada alat kelamin dan sekitar
kan penyakit infeksi (Djajakusumah, 2008). mulut penderita
Tetapi dalam bab ini kami akan tetap d. kelenjar bengkak atau nyeri perut bagian
menggunakan istilah PMS untuk kelompok bawah
penyakit ini. e. nyeri pada buah zakar
f. nyeri sewaktu berhubungan badan atau
Penularan pendarahan abnormal pada wanita.
Di samping kontak seksual langsung dengan
penderita yang sudah terinfeksi, sering kali PMS yang paling sering terjadi
terdapat juga beberapa cara penularan lain, Di bawah ini diberikan rangkuman beberapa
yaitu lewat darah, sebagai berikut. penyebab penyakit menular seksual (PMS)
a. Pada kegiatan merajah (tato) dan tindik yang dewasa ini paling banyak terdapat di
dengan alat kurang higienis seluruh dunia.

14108649_OBAT P(Bab 12)_T-189-199.indd 193 20/04/2015 20:24:08


194 Seksi II: Kemoterapeutika

A. Protozoa: Trichomonas infeksi-HIV timbul, bahkan dapat lebih lama


B. Ragi: Candida dari 15 tahun (“long-term progressors”).
C. Virus: herpes simplex virus, human papilloma Ref.: World Health Organization. Report on
virus, virus Hepatitis B/C dan HIV the global AIDS epidemic. Geneva: UNAIDS;
D. Kuman: Chlamydia, Neisseria gonorroea dan 2011.
Treponema pallidum
B1. Trichomoniasis
Kebanyakan PMS ini dapat disembuhkan bila
Trichomonas vaginalis adalah protozoa ber-
dikenali dan diobati pada fasa dini. Dalam
ekor yang bermukim di saluran genital ma-
semua kasus pasangan penderita juga perlu
nusia yang terinfeksi, khususnya di uretra
ditangani supaya infeksi tidak menjalar lebih
dan vagina. Infeksi terutama terjadi akibat
lanjut.
kontak seksual. Bayi (perinatal) dapat tertu-
Pada bab ini akan dibahas hanya infeksi
lar pada saat dilahirkan oleh ibu yang ter-
akibat Trichomonas dan kuman Chlamydia
infeksi. Sering kali infeksi berlangsung tan-
trachomatis, berikut penyakit gonore dan
pa gejala atau hanya ringan. Infeksi pada
sifilis. PMS lainnya telah dibahas di Bab 6,
pria umumnya berlangsung tanpa gejala,
Antimikotika dan Bab 7, Virusstatika.
walaupun kadangkala terjadi radang salur-
Insidensi/epidemiologi an kemih (uretritis). Pada wanita gangguan
ini menyebabkan radang vagina (vaginitis)
Pekerja Seks Komersial (PSK) yang dijangkiti
dengan sekret kuning kehijauan yang berbu-
PMS dari tahun ke tahun meningkat. Esti-
sa dan berbau busuk (keputihan), gatal-gatal
masi tahun 2006 menunjukkan jumlah Pe-
dan sukar berkemih. Penyebab lain dari vagi-
kerja Seks Komersial sebesar 221.000 orang
nitis adalah ragi Candida albicans (lihat Bab 6,
dan pelanggan 3.160.000 orang memiliki
Antimikotika).
prevalensi PMS sangat tinggi di wilayah
Bandung yaitu antara lain gonore 37,4%, kla- Pengobatan
midia 34,5% dan sifilis 25,2%; besaran angka- Obat pilihan pertama adalah metronidazol
angka ini hampir sama untuk kota Jakarta dengan dosis oral tunggal 2 g sewaktu sarap-
(Adhitama, 2008). an pagi, atau juga 2 x sehari 500 mg selama
Karena para PSK cenderung bertukar 7 hari. Pasangannya juga perlu menjalani pe-
pasangan seks, maka risiko penularan PMS ngobatan ini, ditambah obat yang efektif
pada kelompok masyarakat ini sangat besar. terhadap radang kandung kemih (cystitis) dan
Penyakit PMS membuat individu rentan uretritis yang turut dideritanya. Bila terdapat
terhadap infeksi HIV. Komisi Penanggulang­ resistensi terhadap metronidazol, dapat dibe-
an AIDS Nasional mengemukakan bahwa rikan derivatnya tinidazol (Tindamax).Pada
pengidap HIV/AIDS di Indonesia sebagian infeksi ekstravaginal dapat digunakan secara
besar ditemukan diantara Pekerja Seks Ko- topikal krem klotrimazol.
mersial yang jumlahnya diperkirakan berki- Wanita hamil tidak boleh diberikan obat-
sar 190.000-270.000 orang. obat ini selama trimester pertama dan sewak-
Di seluruh dunia diperkirakan bahwa tu laktasi karena obat dikeluarkan melalui
sekitar 35 juta orang terinfeksi HIV yang ASI dan menyebabkan rasa logam pada air
70% terdapat di Afrika, khususnya di daerah susu.
Selatan dari gurun Sahara dan 5% terdiri dari
orang dewasa. Infeksi kronis yang untuk B2. Kutil kelamin (jengger ayam)
waktu lama tidak diobati atau tidak dikenali Kutil kelamin diakibatkan oleh Human pa-
pada waktunya, di samping menurunnya pilloma Virus (papilloma = bintil/kutil) dan
jumlah sel CD4+ lebih rendah dari 200 juta/L, sebetulnya tidak berbahaya, hanya menyu-
akan selalu menjurus ke penyakit-penyakit sah­kan dan menjengkelkan. Sebuah tipe
oportunistik sangat serius dan fatal. tertent­u dari virus ini adalah pembangkit
Perlu diwaspadai bahwa memakan waktu kanker leher-rahim pada wanita, untuk ini
sekitar 6-10 tahun sebelum gejala klinis dari sejak beberapa tahun terakhir tersedia vak-

14108649_OBAT P(Bab 12)_T-189-199.indd 194 20/04/2015 20:24:08


Bab 12: Obat-Obat Amebiasis dan Penyakit Menular Seksual 195

sin profilaktik (2006, Gardasil). Selain se- melalui kontak seksual dan kontak langsung
cara sek­sual, infeksi juga dapat ditularkan dari mukosa, sering kali terkombinasi de­
melalui jari-jari atau handuk seorang pende- ngan PMS lain. Sering kali, masing-masing
rita. Infeksi kebanyakan berlangsung tan- 50% sampai 80% dari kasus pria dan wani-
pa gejala, tetapi pembawa virus bisa me- ta, infeksi berlangsung asimtomatis (tanpa
nularkannya pada orang lain. Berhubung gejala) dan tidak diobati, sehingga penyakit
bentuknya yang terkadang menyerupai bu- menjalar dengan mengakibatkan pelengket-
nga kol atau jengger ayam, awam menye- an dan parut-parut di alat reproduksi dengan
butnya sebagai penyakit kelamin jengger efek penderita dapat menjadi mandul.
ayam atau dalam istilah kedokteran Condy- Gejala pada pria berupa perasaan terba-
loma acuminata. kar ketika berkemih, nyeri dan demam, ra-
Masa inkubasinya antara beberapa ming­ dang saluran kemih (uretritis), disuria de­
gu sampai berbulan-bulan setelah kontak ngan mengeluarkan nanah dari uretra dan
dengan virus tipe mukosa yaitu yang menye- frekuensi berkemih menjadi lebih sering, juga
rang selaput lendir. Pada wanita, kutil teru- radang buah zakar.
tama terdapat di atau sekitar labia, liang vagi- Pada wanita berupa urgensi (keinginan)
na dan dubur, pada pria sekitar ujung penis, berkemih yang lebih sering, rasa nyeri ketika
testis dan juga dubur. Gejalanya adalah gatal- berkemih, sekresi vagina berlebihan dan per-
gatal, nyeri dan rasa terbakar pada waktu darahan, nyeri di perut bagian bawah, ka-
berkemih. Tipe mukosa ini juga disebut HPV dangkala infeksi mencapai rahim dan salur-
genital, karena terutama terdapat di daerah an telur dengan akibat radang saluran telur
sekitar alat kelamin luar dan liang dubur. (salpingitis). Juga dapat mengakibatkan ra-
Pengobatan. Terhadap kutil yang berbentuk dang selaput mata (conjunctivitis) dan pneu-
seperti kembang kol ini dahulu digunakan monia.
damar (larutan 25% dalam alkohol) yang Kuman ini menyebabkan sekitar 50% in-
diperoleh dari akar tanaman Podophyllum pel- feksi uretra pada laki-laki yang bukan oleh
tatum yang a.l. mengandung zat antimitotik gonore dan pada wanita infeksi leher rahim
podophyllotoxin. Lihat Bab 14, Sitostatika. (serviks) yang juga bukan disebabkan oleh
Obat terbaru untuk Condyloma acumi- gonore.
nata (genital dan peri-anal) adalah krem Diagnosis dapat ditegakkan melalui pem-
imikuimod (Aldara, krem 5%), suatu imun- biakan kuman dari urin atau lebih pasti dari
modulator. Digunakan lokal 3 kali seminggu apus endoservikal.
selama maksimal 16 minggu. Untuk sebagian Pengobatan: azitromisin dosis tunggal 2 ta-
kecil sekali diabsorpsi melalui kulit dan blet dari 500 mg. Juga dapat diberikan eritro-
diekskresi lewat urin. Efek samping: gatal misin 1x sehari 500 mg selama 7 hari atau
dan nyeri setempat, eritema, sakit kepala dan doksisiklin 2 x sehari 100 mg selama 7 hari. Ke-
mual. beratan dari jangka waktu peng­obatan selama
Dalam kebanyakan kasus, kutil kelamin 1 minggu menurunkan kesetiaan terapi.
sembuh dengan spontan tanpa diberi obat, Pasangan seksualnya juga perlu diobati.
tetapi kadangkala baru hilang setelah berta-
B4. Gonore (kencing nanah)
hun-tahun. Dokter dapat membekukan kutil
Penyebab penyakit ini ditemukan oleh Al-
dengan zat nitrogen cair, atau bila berbentuk
bert Neisser (1855-1916) yang menggambar-
untaian dokter memotongnya setelah dimati-
kannya sebagai pasangan mikrokoki yang
rasakan. Sebaiknya orang dengan kutil ge-
membentuk angka 8, ialah Neisseria gonor-
nital diperiksakan juga infeksi PMS lain.
rhoeae, yang di tahun 1933 diberi nama resmi
sesuai nama penemunya.
B3. Klamidia Gonokok adalah suatu diplokok Gram ne-
Chlamydia trachomatis adalah bakteri yang gatif yang dapat menginfeksi selaput lendir
tersering menyebabkan PMS pada selaput saluran urogenital, poros usus, mulut dan
lendir alat kelamin dan anus. Infeksi terjadi mata. Bakteri sangat peka terhadap hawa ke-

14108649_OBAT P(Bab 12)_T-189-199.indd 195 20/04/2015 20:24:08


196 Seksi II: Kemoterapeutika

ring. Infeksi terutama berlangsung dan di-


sebarkan lewat kontak seksual, tetapi bisa
terjadi asimtomatik (10-50% pada masing-
masing pria dan wanita) dan sering kali
menyebabkan kemandulan.
Masa inkubasi 2-14 hari, gejala muncul
setelah 2- 5 hari. Pada pria berupa uretritis,
disuria dan getah bernanah. Pada wanita
timbul getah vaginal berlebihan, nyeri pi-
nggul (pelvis) dan perdarahan, pada tahap
lebih lanjut bisa tersebar pada sendi (artritis).
Bayi yang dilahirkan ibu terinfeksi sering kali
terpapar conjunctivitis, maka diberikan tetes
mata dengan antibiotika.
Diagnosis dapat dilakukan secara mikros-
kopis dari persemaian sampel getah atau
urin.
Paul Ehrlich(1854-1915)
Pengobatan.
Treponema pallidum, penyebab sifilis yang
Pilihan pertama adalah seftriakson (Rocephin)
ditemukan oleh Fritz Schaudinn (1871-1906)
1dd 500 mg i.m.
dan Erich Hoffmann (1868-1959), adalah
Per oral dapat digunakan dosis tunggal
spiroketa (berbentuk spiral) yang masuk ke
amoksisilin 3 g + probenesid 1 g.
dalam tubuh manusia melalui selaput lendir
Terhadap siprofloksasin terdapat resistensi
(misalnya di vagina atau mulut) via kontak
yg meningkat (37% di tahun 2011).
seksual. Membelah sangat lambat setelah 30
jam dan pada tahap lanjut lebih lambat lagi.
Masa inkubasinya berkisar antara 10-90 hari.
Pada awal abad ke-16 senyawa merkuri
(lihat kutipan di atas) merupakan obat uni-
versal terhadap sifilis di Eropa, walaupun
kurang efektif.
Di tahun 1909 Paul Ehrlich (1854-1915) ber-
sama pembantunya Sahachinro Hata (1873-
1938) menemukan (1910) obat antimikroba
pertama, yang diberi nama Salvarsan dan
ternyata sangat efektif terhadap Treponema
pallidum tanpa merugikan sel-sel sehat. Ber-
hubung dengan toksisitasnya kemudian Sal-
varsan dimodifikasi dan dinamakan Neosal-
varsan.
Setelah Perang Dunia Pertama penyakit
A.L.S. Neisser (1855-1916) sifilis baru dapat diterapi secara efektif de-
Discoverer of N.gonorrhoeae ngan ditemukannya penisilin oleh Alexander
Fleming (1881-1955) pada tahun 1929. Untuk
B5. Sifilis (lues; raja singa) penemuannya Fleming dianugerahkan hadi-
“One night with Venus and a lifetime with ah Nobel di tahun 1945.
Mercury.” Dewasa ini sifilis dapat disembuhkan de-
Joseph Gruenpeck, on syphilis, 1503 (“Semalam ngan baik, tetapi bila tidak diobati dapat
dengan dewi cinta dan seumur hidup dengan menyerang banyak organ lain dan berakhir
merkuri”) fatal.

14108649_OBAT P(Bab 12)_T-189-199.indd 196 20/04/2015 20:24:08


Bab 12: Obat-Obat Amebiasis dan Penyakit Menular Seksual 197

Gejalanya. Pada fase primer timbul suatu berkhasiat sebagai amebisid sistemik, ter­
ulkus (chancre keras) di penis atau vulva/ utama terhadap bentuk histolitika. Emetin
vagina tanpa nyeri yang sembuh spontan kurang aktif terhadap bentuk minuta, wa-
dalam waktu 2-3 minggu. laupun sangat efektif untuk meredakan
Fase sekunder sesudah 4-10 minggu gejala parah akut dari amebiasis usus mau-
ditandai dengan demam, sakit tenggorok dan pun amebiasis hati. Dehidroemetin memi-
sendi, ruam kulit berwarna cokelat merah liki sifat farmakologi yang sama tetapi
dengan bintil-bintil, radang mukosa genital kurang toksik dibanding emetin. Setelah
dan oral, juga gejala neurologi. Sekitar 50% metronidazol yang memiliki khasiat lebih luas
pasien menderita pembesaran kelenjar getah dan kardiotoksisitas lebih ringan, dipasarkan
bening di seluruh tubuhnya dan sekitar 10% pertama kali sekitar tahun 1960, penggunaan
menderita peradangan mata. emetin dan dehidroemetin sebagai obat ame-
Fase Laten. Setelah penderita sembuh dari biasis hati sudah sangat berkurang, kecuali
fase sekunder, penyakit akan memasuki fase bila terdapat kontraindikasi terhadap peng-
laten tanpa gejala sama sekali. Fase ini bisa gunaan metronidazol. Kini emetin praktis
berlangsung bertahun-tahun atau berpuluh- tidak digunakan lagi. Untuk data lebih lanjut,
puluh tahun atau bahkan sepanjang hidup lihat Edisi 4, p. 207.
penderita. Pada awal fase laten kadang-
2. Klorokuin (F.I.): Nivaquine, Resochin, Avlo-
kadang luka yang infeksius timbul kembali.
clor.
Akhirnya fase ketiga yang bervariasi
Senyawa 4-aminokinolin ini selain ber­
dari ringan sampai sangat parah, bercirikan
khasiat anti malaria dan anti radang (lihat
gangguan jantung (sifilis kardiovaskuler),
Bab 11, Obat Malaria dan Bab 21, Analgetika
kelumpuhan umum dan tabes dorsalis (keru-
antiradang) juga berkhasiat amebisid ter­
sakan sumsum tulang belakang).
hadap bentuk jaringan (amebiasis hati). Ker-
Diagnosis janya kurang kuat, sehingga biasanya hanya
1. Tes penyaringan antibodi (mudah dan digunakan dalam kombinasi dengan metro-
tidak mahal): yang dinamakan VDRL nidazol atau bila pengobatan dengan metroni-
(venereal disease research laboratory) atau dazol tidak efektif atau terdapat kontraindikasi
RPR (rapid plasma reagin). terhadap penggunaannya. Tidak efektif ter-
2. Tes serologis (tes cardiolipin) dengan mi- hadap bentuk minuta dalam kolon, karena
kroskop medan gelap (dark-field micro- kadar pada dinding usus jauh lebih rendah
scope) untuk memperkuat hasil tes pe- daripada di hati, juga karena resorpsinya di
nyaringan yang positif. usus cepat dan praktis lengkap. Klorokuin
berakumulasi di dalam hati sampai konsen-
Sebaiknya penderita diperiksa juga terha-
trasi yang sangat tinggi (beberapa ratus kali
dap PMS lain.
lebih tinggi daripada kadar dalam plasma),
Kit untuk pemeriksaan sendiri (self tests)
sehingga sangat efektif terhadap abses hati dan
dapat dibeli di beberapa apotik.
amebiasis hati. Lewat pengobatan beberapa
Pengobatan. Pada kedua fasa awal diguna­
hari saja, gejala amebiasis hati sudah hilang.
kan dosis tunggal kerja panjang benzatin-
Pengobatan dengan klorokuin perlu disusul
penisilin G 2,4 juta E (Penidural) terbagi in-
dengan diloksanida.
jeksi pada kedua bokong selama minimal 7
Efek samping jarang terjadi dan biasanya
hari. Penderita perlu dimonitor selama 2-3
berupa sakit kepala, gatal-gatal, gangguan
tahun.
saluran cerna ringan (diare) dan gangguan
akomodasi. Selain di dalam hati, klorokuin
MONOGRAFI juga ditimbun di ginjal dan mata, sehingga
pada terapi jangka panjang perlu diadakan
1. Emetin (F.I.) pemeriksaan mata setiap 3 sampai 6 bulan.
Alkaloid ini terdapat dalam akar tumbuh­ Anak-anak sangat peka terhadap senyawa
an Psychotria ipecacuanha (“Brazil root”)dan 4-amino-kinolin sehingga pemakaiannya pa-

14108649_OBAT P(Bab 12)_T-189-199.indd 197 20/04/2015 20:24:08


198 Seksi II: Kemoterapeutika

da anak-anak berusia 1-3 tahun perlu sangat Resorpsinya di usus baik sekali dengan
hati-hati. Lihat selanjutnya Bab 11, Obat-Obat BA 80%. PP-nya hanya ±11% dan plasma-
Malaria. t½-nya 8 jam. Daya penetrasi ke jaringan
Dosis: pada amebiasis hati 2 kali sehari 300 dan cairan tubuh baik, termasuk ludah, air
mg basa untuk 2 hari, kemudian 1 kali sehari susu ibu, sperma, sekret vagina dan juga ke
300 mg selama 2-3 minggu. Anak-anak: 10 cairan serebro spinal (CCS) kecuali plasenta.
mg/kg sehari selama 2-3 hari, maks. 300 mg/ Ekskresinya cepat melalui empedu (siklus
hari. enterohepatik).
- Klorokuin difosfat(Resochin, Avoclor) 250 Efek samping ringan dan berupa gangguan
mg = 150 mg basa saluran cerna, mual, mulut kering dan rasa
- Klorokuin sulfat(Nivaquin) 137 mg = 100 logam, sakit kepala, rash kulit dan ada kala-
mg basa nya leukopenia. Pengobatan harus dihen-
3. Metronidazol: Flagyl, *Flagystatin, *Rodogyl. tikan bila timbul hilang rasa pada kaki/
Senyawa nitro-imidazol ini (1960) memiliki tangan. Air kemih dapat menjadi cokelat
spektrum anti protozoa dan antibakterial kemerahan yang disebabkan oleh zat warna
yang luas. Berkhasiat kuat terhadap semua yang terbentuk. Selama terapi tidak boleh
bentuk Entamoeba (a.l. E. histolytica), juga ter- minum alkohol karena dapat menimbulkan
hadap protozoa patogen anaerob lainnya, efek disulfiram (efek Antabus), yaitu intoksikasi
seperti Trichomonas dan Giardia. Obat ini asetaldehida dengan vasodilatasi perifer, muka
juga aktif terhadap semua kokus dan basil merah, jantung berdebar-debar dan nyeri
anaerob Gram positif dan Gram negatif, kepala. Penelitian pada tikus dan dosis tinggi
tetapi tidak aktif terhadap kuman aerob. pada manusia, obat ini ternyata bersifat
Metronidazol berkhasiat amebisid jaringan mutagen dan karsinogen, yakni menimbulkan
kuat dan amebisid kontak lemah, karena kanker pada paru-paru dan buah dada. Oleh
resorpsinya di usus yang cepat, sehingga karena ini metronidazol tidak dianjurkan
kadar dalam rongga usus tidak sempat penggunaannya untuk gangguan ringan se-
mencapai kadar terapeutik tinggi. perti vaginitis, karena tersedianya obat-obat
Mekanisme kerja. Gugus nitro pada C5 dalam lain yang juga efektif.
struktur kimia metronidazol adalah yang Metronidazol juga tidak boleh digunakan
esensial bagi daya kerjanya. Metronidazol selama kehamilan triwulan pertama dan selama
adalah suatu zat yang baru aktif (prodrug) laktasi.
setelah dalam organisme/bakteri gugusan Dosis: pada amebiasis 3 x sehari 750 mg (=
nitro direduksi oleh enzim dan membentuk 3 tablet senyawa benzoat) selama 5-10 hari,
zat-zat-antara yang menghalangi sintesis atau 1x sehari 2,5 g selama 2-5 hari; anak-anak
DNA dan/atau merusak DNA, sehingga sin- 30-50 mg/kg/hari dalam 3 dosis selama 5-10
tesis asam nukleinat terganggu. Efek muta- hari. Pada keadaan parah dapat dikombinasi
gen diperkirakan juga berdasarkan meka- dengan klorokuin atau tetrasiklin 4 x sehari
nisme ini. Toksisitasnya juga lebih ringan 250-500 mg.
dibandingkan emetin. Pada trichomoniasis oral sekaligus 2 g seba-
Penggunaan obat ini merupakan pilihan gai dosis tunggal, bila tidak efektif (karena
pertama untuk amebiasis hati. Pada infeksi sering timbul resistensi) atau ada residif, tera-
Helicobacter pylori (tukak usus duabelas jari) pi diulang dengan pemberian 2 x sehari 500
digunakan sebagai pengobatan tripel/kua- mg selama 7 hari. Tablet vaginal dari 500 mg
drupel bersama 2 atau 3 obat lain (bismut malam hari selama 10 hari dapat membantu
oksida, omeprazol, amoksisilin). Kombinasi keberhasilan pengobatan. Bila perlu kur da-
multi-drug ini diperlukan karena cepatnya pat diulang setelah 4-6 minggu. Untuk men-
timbul resistensi dari Helicobacter terhadap cegah reinfeksi, pasangan prianya juga harus
metronidazol. diobati. Keberhasilannya melebihi 90% terha-
Metronidazol terdapat dalam sediaan oral, dap infeksi trichomonas pada pria maupun
intravena, intravaginal dan topikal. wanita.

14108649_OBAT P(Bab 12)_T-189-199.indd 198 20/04/2015 20:24:08


Bab 12: Obat-Obat Amebiasis dan Penyakit Menular Seksual 199

Pada giardiasis (lambliasis): 1 x sehari 2 g usus secara lebih intensif. Diloksanida furoat
untuk 3 hari atau 3 x sehari 250 mg selama merupakan obat pilihan pertama untuk
5-7 hari; anak-anak sampai 10 tahun: sehari pengobatan karier kista yang asimtomatis.
20 mg/kg berat badan dibagi dalam 2-3 dosis Efek samping ringan, antara lain gang­gu-
selama 7 hari. an saluran cerna, terutama flatulensi, yaitu
banyak gas tertimbun dalam usus.
• Tinidazol (Fasigyn, Flatin). Derivat ini ju- Dosis: sebagai amebisid kontak untuk
ga memiliki khasiat antiprotozoa yang luas anak-anak di atas 12 tahun: 3 x sehari 1 tablet
dengan sifat lipofil yang lebih besar diban- dari 500 mg a.c. selama 10 hari. Anak-anak
dingkan derivat-derivat nitro-imidazol lain- di bawah 12 tahun: 20 mg/kg/berat badan
nya. Berkhasiat lebih lama daripada metro- sehari dalam 3 dosis.
nidazol dengan efek samping yang sangat
ringan. Merupakan pengobatan lini pertama 5. Antibiotika amebisid.
terhadap giardiasis. Beberapa antibiotika berkhasiat anti ame-
Dosis pada amebiasis: sekaligus 4 tablet 500 biasis intestinal, yaitu beberapa senyawa
mg selama 3 hari, pada trichomoniasis dan tetrasiklin dan eritromisin. Kedua zat ini
giardiasis: dosis tunggal 4 tablet sudah mencu- mengganggu flora usus yang dibutuhkan
kupi. untuk perkembangan ameba patogen.

4. Diloksanida: Furamide
Ester furoat dari derivat diklorasetamida ini
(1957) sangat efektif terhadap bentuk minuta
dalam usus. Diperkirakan furamide lebih
DAFTAR PUSTAKA
efektif daripada kliokinol, tetapi terhadap 7. Dunne et al., Drug resistance in the protozoan
bentuk jaringan tidak berkhasiat. Digunakan Trichomonas vaginalis. Cell Res, 2003, 13:239-
pula dalam bentuk ester furoat dengan re- 249.
sor­psi lebih ringan dan lambat daripada 8. Sobel et al., Tinidazole therapy for metronida-
senyawa induknya diloksanida, sehingga da- zole resistant vaginal trichomoniasis. Clin Infect
pat melakukan aktivitasnya dalam rongga Dis. 2001, 33:1341-1346.

14108649_OBAT P(Bab 12)_T-189-199.indd 199 20/04/2015 20:24:08


bab 13

ANTHELMINTIKA

Lebih dari 2 miliar manusia di seluruh dunia udara. Proyek-proyek irigasi untuk mening-
terinfeksi oleh cacing dan sering kali oleh katkan agrikultur dapat pula menyebabkan
beberapa jenis cacing sekaligus terutama di perluasan kemungkinan infeksi. Misalnya
daerah tropik miskin. schistosomiasis (bilharziasis), penyakit ini ber-
Anthelmintika atau obat cacing (Yun. kembang karena timbulnya kondisi yang me-
anti = lawan, helmins = cacing) adalah obat nunjang pengembangan keong-keong, yang
yang dapat memusnahkan cacing dalam menjadi tuan rumah-antara bagi cacing schis-
tubuh manusia dan hewan. Dalam istilah tosoma.
ini termasuk semua zat yang bekerja lokal Pada umumnya cacing jarang menimbul-
menghalau cacing dari saluran cerna maupun kan penyakit serius, tetapi dapat menye-
obat-obat sistemik yang membasmi cacing babkan gangguan kesehatan kronis yang
serta larvanya yang menghinggapi organ merupakan suatu faktor ekonomis sangat
dan jaringan tubuh. Obat-obat yang tidak penting. Di negara berkembang, termasuk
diresorpsi (mebendazol dan tiabendazol) le- Indonesia, penyakit cacing adalah penyakit
bih di­utamakan untuk cacing di dalam rongga rakyat umum yang sama pentingnya dengan
usus agar kadar setempat se­tinggi mung- misal-nya malaria atau TB. Infeksinya pun
kin, lagi pula karena kebanyakan anthel- dapat terjadi simultan oleh beberapa jenis
mintika juga bersifat toksik bagi tuan-rumah. cacing sekaligus. Diperkirakan bahwa lebih
Sebaliknya, terhadap cacing yang dapat dari 60% anak-anak di Indonesia menderita
menembus dinding usus dan men­jalar ke infeksi cacing.
jaringan dan organ lain, misalnya cacing ge-
lang, hendaknya digunakan obat sistemik
(ivermectin dan dietilkarbamazin) yang jus- Penularan
tru diresorpsi baik ke dalam darah hingga Infeksi cacing umumnya terjadi melalui
bisa mencapai jaringan. mulut, adakalanya langsung melalui luka
di kulit (cacing tambang dan benang) atau
lewat telur (kista) atau larvanya, yang ada
PENYAKIT CACING di mana-mana di atas tanah. Terlebih lagi
bila pembuangan kotoran (tinja) dilakukan
Infeksi cacing merupakan salah satu pe- dengan sembarangan (sistem riol terbuka)
nyakit yang paling umum tersebar dan men- dan tidak memenuhi persyaratan higiene.
jangkiti lebih dari 2 miliar manusia di selu- Terutama anak kecil yang biasanya belum
ruh dunia. Walaupun tersedia obat-obat ba- mengerti azas higiene, mudah sekali terkena
ru yang lebih spesifik dengan kerja lebih infeksi. Tergantung dari jenisnya, cacing
efektif, pembasmian penyakit cacing masih tetap bermukim dalam saluran cerna atau
tetap merupakan suatu masalah a.l. disebab- berpenetrasi ke jaringan. Jumlah cacing
kan oleh kondisi sosial-ekonomi di bebe- merupakan faktor menentukan apakah orang
rapa bagian dunia. Jumlah manusia yang menjadi sakit atau tidak.
dihinggapinya juga semakin bertambah aki- Diagnosis. Prosedur esensial untuk men-
bat migrasi, lalu-lintas dan kepariwisataan diagnosis infeksi cacing adalah melalui peme-

14108649_OBAT P(Bab 13)_T-200-210.indd 200 20/04/2015 20:26:33


Bab 13: Anthelmintika 201

riksaan mikroskopis dari telur atau larvanya Jenis cacing


dalam tinja, urin, darah dan jaringan. Pe-
nentuan ini adalah penting sekali karena Cacing yang merupakan parasit manusia
daya kerja obat cacing kebanyakan ter­gan- dapat dibagi dalam dua kelompok, yakni
tung dari jenis parasitnya. cacing pipih dan cacing bundar.

1. Plathelminthes (flatworms): Cestoda dan


Gejala Trematoda.
Gejala dan keluhan dapat disebabkan oleh Ciri-ciri cacing ini adalah bentuknya yang
efek toksik dari produk pertukaran zat pipih dan tidak memiliki rongga tubuh.
cacing, penyumbatan usus halus dan saluran
empedu (obstruksi) atau penarikan zat gizi a. Cacing pita (Cestoda): Taenia, Echino­coccus,
yang penting bagi tubuh. Sering kali gejala Hymenolepsis, dan lain-lain
tidak begitu nyata dan hanya berupa gang- Parasit ini memiliki kelamin ganda (her-
guan lambung-usus, seperti mual, muntah, mafrodit), berbentuk pita yang bersegmen,
mulas, kejang-kejang dan diare berkala dan tidak memiliki saluran cerna. Echi-
dengan hilangnya nafsu makan (anoreksia). nococcus memiliki tuan-rumah tetap
Obstruksi usus buntu dan saluran pankreas (anjing) dan larvanya membentuk kista di
dapat menimbulkan appendicitis dan pancre- organ dalam.
atitis. Pada sejumlah cacing yang menghisap b. Cacing pipih (Trematoda): Schistosoma,
darah, tuan-rumah dapat menderita keku- Fasciola dan lain-lain.
rangan darah, misalnya cacing tambang, pita Umumnya cacing ini berbentuk seperti
dan cambuk. Sebagian penderita tidak mem- daun dan juga bersifat hermafrodit, ke-
berikan keluhan atau tidak menunjukkan cuali spesies skistosoma yang berbentuk
gejala cacingan sama sekali. Misalnya pada lebih memanjang dan memiliki kelamin
orang-orang pembawa cacing atau telur/ terpisah. Skistosoma (bilharzia) menulari da-
kistanya (carriers). ri bentuk aktifnya (cercariae). Fasciola (ca-
Dengan carrier dimaksudkan manusia atau cing hati) khusus terdapat pada domba
hewan yang “menyimpan” dan menyebar- dan menimbulkan a.l. pembesaran hati,
kan mikroorganisme yang meng­akibatkan jarang sekali menulari manusia. Infeksi
penyakit, tetapi sendirinya tidak jatuh sakit. cacing ini dinamakan masing-masing schis-
tosomiasis (bilharziasis) dan fascioliasis.

Pencegahannya 2. Nematoda (roundworms): Oxyuris, Ascaris,


Ancylostoma, Strongyloides, Trichuris.
Tindakan umum yang perlu dilakukan ada- Infeksi dengan cacing ini dinamakan ma-
lah mentaati aturan higiene dengan tegas sing-masing oxyuriasis (cacing kermi), asca-
dan konsekuen, terutama oleh anak-anak. riasis (cacing gelang). ancylostomiasis (cacing
Yang terpenting di antaranya adalah selalu tambang), strongyloidiasis dan trichuriasis (ca-
mencuci tangan sebelum makan atau se- cing cambuk). Infeksi dapat terjadi melalui
belum mengolah bahan-makanan. Jangan telur, larva atau cacingnya sendiri, melalui
memakan sesuatu yang telah jatuh di tanah mulut atau langsung melalui kulit.
tanpa mencucinya terlebih dahulu dengan Ciri-cirinya. Bertubuh bulat, tidak berseg­
bersih. Dengan demikian infeksi mela- men, memiliki rongga tubuh dengan saluran
lui mulut yang paling sering terjadi, dapat cern­a nyata dan kelamin terpisah. Siklus hidup
dihindarkan. Selanjutnya untuk pemberan- cacing ini cukup kompleks dan sering kali
tasan infeksi cacing perlu diambil tindakan membutuhkan tuan rumah-antara sebelum
higiene umum yang mencakup perbaikan terjadi perkembangan dari telur hingga ca­
perumahan, lingkungan hidup dan sosial- cing dewasa. Pada manusia, tergantung dari
ekonomi. jenis­nya, cacing tetap bermukim dalam sa­

14108649_OBAT P(Bab 13)_T-200-210.indd 201 20/04/2015 20:26:33


202 Seksi II: Kemoterapeutika

Gambar 13-0: Cacing pita manusia

luran cerna atau menembus hingga jaringan.


Untuk penyakit, cara infeksi, penyebaran dan
Pengobatan
peng­obatannya, lihat tabel di bawah ini. Banyak anthelmintika memiliki khasiat yang
Ref.: Jeffrey & Leach: Atlas of Medical spesifik terhadap satu atau dua jenis cacing
Helminthology & Protozoology saja. Hanya beberapa obat yang memiliki
Churchill Livingstone 2nd Ed, Ediburgh khasiat terhadap lebih banyak jenis cacin­g
London & NY, 1975. (broad spectrum), misalnya mebendazol. Oleh

14108649_OBAT P(Bab 13)_T-200-210.indd 202 20/04/2015 20:26:33


Bab 13: Anthelmintika 203

Tabel 13-1: Penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi cacing

C = cestoda (cacing pita) N = nematoda (cacing gelang)


Penyakit dan parasit Lokasi di tubuh Cara penularan Penyebaran Pengobatan
geografis
Ascaris
Ascaris lumbricoides (N) Usus halus; Makanan/tanah Seluruh dunia; piperazin
(cacing gelang biasa) larva melalui terinfeksi tinja dg sangat umum thiabendazol
paru-paru telur cacing.
.
Enterobiasis
E. vermicularis (N); Coecum, colon Anal-oral, Seluruh dunia piperazin
cacing kermi auto-infeksi pyrvinium pamoat

Filiariasis Simpul limfe; Gigitan nyamuk Daerah tropis dietilkarbamazin


Wucheria bancrofti (N) mikrofilaria dan subtropis
dalam darah.

Hookworms Usus halus; Melalui kulit, Daerah tropis befenium,


Ancylostoma duodenale Larva via paru tanah yg tetrakloretilen,
Necator americanus (N) terinfeksi. thiabendazol

Strongyloidiasis Duodenum, Melalui kulit Seluruh dunia thiabendzol,


Strongyl.stercoralis (N) jejunum; larva pyrvinium pamoat
via kulit, paru

Taeniasis (cacing pita) Usus halus Daging mentah Seluruh dunia niklosamida,
Taenia saginata/solium (C) quinakrin

Trichinosis Larva dalam otot Daging mentah Seluruh dunia thiabendazol


Trichinella spiralis (N)

Trichuriasis
Trichiuris trichiura (N) Coecum, colon Tanah yang Seluruh dunia heksilresorsinol
cacing cambuk terinfeksi thiabendazol
tinja dg telur
cacing

karena itu pengobatan harus selalu didasar- meningkat. Pencaharan tidak diperlukan pa-
kan atas diagnosis jenis cacing dengan jalan pe- da obat yang bersifat laksans seperti pipera-
nelitian mikroskopis. zin atau berkhasiat vermisid, mematikan
Posmedikasi. Banyak anthelmintika dalam cacing seperti mebendazol, niklosamida dan
dosis terapi hanya bersifat melumpuhkan praziquantel. Bila terdapat anemia pasien
cacing, jadi tidak mematikannya. Untuk men- juga harus diobati dengan sediaan yang me-
cegah jangan sampai parasit menjadi aktif ngandung besi, lihat Bab 39, Hemopoetika.
lagi atau sisa-sisa cacing mati dapat menim-
bulkan reaksi alergi, maka harus dikeluar-
kan secepat mungkin. Biasanya diberikan
Jenis penyakit cacing
suatu laksans garam 2-4 jam sesudahnya. Jenis-jenis cacing dapat pula dibagi dalam
Minyak kastor tidak boleh digunakan, kare- 3 kelompok, yaitu nematoda (roundworm),
na banyak anthelmintika melarut di dalam- cestoda (cacing pita) dan trematoda (cacing
nya hingga resorpsi obat dan toksisitasnya penghisap). Infeksi oleh nematoda dapat

14108649_OBAT P(Bab 13)_T-200-210.indd 203 20/04/2015 20:26:33


204 Seksi II: Kemoterapeutika

dibagi pula dalam infeksi saluran cerna dan gota keluarga juga mungkin pembawa kista
infeksi jaringan. oleh karena itu sebaiknya diobati.
Ketiga kelompok ini berbeda mengenai
siklus hidup, bentuk, pengembangan, fisio- 2. Oxyuriasis: mebendazol, albendazol, pirantel
logi, lokalisasi di dalam tuan rumah (host) dan dan piperazin.
kepekaannya terhadap kemoterapi. Bentuk- Enterobius vermicularis (dahulu disebut
bentuk yang belum dewasa (immature) me- Oxyuris) atau cacing kermi yang biasanya
masuki tubuh manusia melalui kulit atau terdapat dalam coecum, menimbulkan gatal
saluran cerna dan berkembang menjadi ca- di sekitar dubur (anus) dan kejang hebat
cing dewasa. pada anak-anak. Adakalanya infeksi ini
Dari sekian banyak jenis infeksi cacing yang mengakibatkan radang umbai-usus buntu
dikenal, hanya sejumlah kecil yang sering akut (appendicitis). Pada wanita cacing ini bisa
terjadi di Indonesia dan akan dibahas di merambat ke saluran genital dan seterusnya
bawah ini. Pada setiap jenis juga disebutkan ke rongga perut sehingga memungkinkan
anthelmintik yang dapat digunakan ter­ timbulnya salpingitis atau peritonitis. Penularan
hadapnya pada anak kecil sering kali terjadi dengan
jalan auto-reinfeksi, yakni melalui telur yang
1. Ascariasis: mebendazol, albendazol, pirante­l melekat pada jari-jari sewaktu menggaruk
dan piperazin. daerah dubur yang dirasakan sangat gatal dan
Ascaris lumbricoides atau cacing gelang dengan demikian memungkinkan terjadinya
panjangnya 10-15 cm dan biasanya bermukim infeksi sekunder. Penyebabnya adalah cacing
dalam usus halus. Kira-kira 25% dari seluruh betina yang panjangnya 8-13 mm, keluar dari
penduduk dunia terinfeksi cacing ini, ter- dubur antara jam 8-9 malam untuk bertelur
utama di negara tropik (70-90%). Infeksi di kulit sekitar dubur.
terutama timbul pada anak-anak sekolah dan Infeksi cacing kermi adalah infeksi cacing
mengakibatkan obstruksi saluran cerna atau satu-satunya yang penularannya berlangsung
hepatobiliary ascariasis. dari orang ke orang, sehingga semua anggota
Ref.: Crompton DW. Ascaris and ascariasis. keluarga harus serentak diobati pula, walau-
Adv.Parasitol.2001, 48:285-375). pun mereka tidak menunjukkan gejala apa-
Cacing betina mengeluarkan telur dalam pun. Soalnya adalah karena cacing betina
jumlah yang sangat banyak, sampai 200.000 baru meletakkan telurnya antara 3-6 minggu
telur sehari yang dikeluarkan dalam tinja. setelah infeksi.
Penularan terjadi melalui makanan yang Pengobatan. Mebendazol, albendazol dan
terinfeksi oleh telur dan larvanya (panjangnya pirantel tidak mematikan telurnya, sehingga
kira-kira 0,25 mm) yang berkembang dalam setelah dua minggu cacing yang menetas
usus halus. Larva ini menembus dinding harus dimatikan oleh kur kedua. Piperazin
usus, melalui hati untuk kemudian ke paru- adalah obat pilihan kedu­a.
paru. Setelah mencapai tenggorok, lalu larva
ditelan untuk kemudian berkembang biak 3. Taeniasis: praziquantel, niklosamida
menjadi cacing dewasa di usus halus. Lihat Cacing pita yang paling umum terdapat
Gambar: Lingkaran hidup Ascaris. Jumlah- adalah Taenia soliumdan T. saginata yang ba-
nya dapat menjadi demikian besar hingga nyak terdapat pada masing-masing babi dan
bisa menimbulkan penyumbatan, juga kom- sapi, juga ikan. Penularannya terjadi karena
plikasi seperti ileus, appendicitis dan pan- memakan daging yang dimasak belum
creatitis. cukup lama dan masih mengandung larva.
Pengobatan. Obat pilihan pertama adalah Cacing dewasa yang berkembang dalam
mebendazol, albendazol dan pirantel. Sering usus, berbentuk seperti pita bersegmen. T.
kali kur harus diulang dengan kur kedua, saginata dapat mencapai panjang sampai 10
karena tidak semua cacing atau telurnya da- m, sedangkan T. solium lebih pendek, sampai
pat dimusnahkan pada tahap pertama. Ang- 6 m.

14108649_OBAT P(Bab 13)_T-200-210.indd 204 20/04/2015 20:26:33


Bab 13: Anthelmintika 205

Taenia sukar sekali dibasmi karena kepa- paru-paru dan bronchi, akhirnya ke saluran
lanya (scolex) yang relatif kecil dibenamkan cerna. Seperti Taenia, cacing tambang juga
ke dalam selaput lendir usus hingga tidak mengaitkan diri pada mukosa usus dan
bersentuhan dengan obat. Bagian cacing (seg- menghisap darah tuan-rumah sehingga me-
men, proglotida) yang bersentuhan dengan nimbulkan anemia yang cukup serius.
obat dan telah dimatikan, dilepaskan dari Pengobatannya diarahkan pada dua tuju-
scolex yang kemudian membuat segmen- an, yakni memperbaiki hematologik dan
segmen baru (regenerasi). Segmen dan telur- memberantas cacing. Mebendazol dan pi-
nya dapat dikenali dalam tinja, tetapi scolex- rantel merupakan obat pilihan pertama, yang
nya pada umumnya sudah dicernakan oleh sekaligus juga membasmi cacing gelang bila
getah usus. Penularan terjadi bila telur yang terjadi infeksi campura­n.
dikeluarkan dengan tinja, dimakan oleh
tuan rumah-antara (hewan) dan kemudian 5. Strongyloidiasis: tiabendazol, ivermectin,
berkembang menjadi larvae. Larvae ini me- albendazol
nembus dinding usus dan menyebar ke Strongyloides stercoralis atau cacing be­nang
berbagai jaringan tubuh a.l. jaringan sub- sering kali terdapat di daerah tropik dan
kutan, otot dan malahan ke otak. Di situ subtropik. Penularannya lewat larva yang
larvae (khusus dari T. solium) dapat berkem- berbentuk benang yang menembus kulit.
bang menjadi cysticerci, ialah kista dengan Larva ini dapat dikenali dalam tinja tetapi
ukuran 0,5 – 1 cm yang mengandung scolex tidak mengandung telurnya. Berhubung ter-
cacing dewasa. Manusia makan kista ini me- jadinya auto-reinfeksi, maka cacing dapat
lalui daging terinfeksi yang dimasak kurang bertahan puluhan tahun lamanya di mukosa
matang, di lambung parasit keluar dari kis- bagian atas usus halus. Di tempat ini cacing
tanya dan dalam usus halus menjadi cacing merusak jaringan dan menimbulkan reaksi
dewasa. Diagnosisnya dilakukan dengan de- radang. Gejalanya yang khas adalah gatal
teksi proglotida atau telur dalam tinja. Kista hebat (urticaria) di bagian bokong yang ber­
yang berada di dalam otak dapat dideteksi sifat sementara, juga gangguan perut dan
melalui CT atan MRI scan. iritasi saluran pernapasan (batuk, sesak
Gejala umum. Infeksi dengan cacing dewa- napas) akibat migrasi cacing.
sa umumnya tak menimbulkan gejala (asim- Pengobatan. Tiabendazol dan ivermectin
tomatis), jarang sekali anemia, radang usus merupakan obat pilihan pertama terhadap
buntu atau radang pankrea­s. cacing benang; albendazol juga efektif.
Pengobatan. Obat pilihan pertama ter­hadap
infeksi Taenia adalah praziquantel (10 mg/kg
6. Trichiuriasis: mebendazol, pirantel, albendazol
single dose) atau niklosamida (2 x 1g dengan
Trichiuris trichiura atau cacing cambuk
selang waktu 2 jam). Pemberian suatu laksan
umumnya terdapat di negara beriklim pa-
sesudahnya dianggap tidak perlu.
nas dan lembap. Dalam tubuh manusia
biasanya cacing cambuk terdapat dalam
4. Ancylostomiasis: mebendazol dan albendazol. coecum dan bermukim di mukosa ileum dan
Ada dua jenis cacing tambang, yakni Necator colon, dengan menimbulkan kerusakan dan
americanus yang terutama ter­dapat di Amerika peradangan. Telurnya dikeluarkan dalam
dan Ancylostoma duodenale yang terdapat di tinja dan dapat di­deteksi untuk keperluan
daerah tropik/subtropik dan panjangnya ± diagnosis. Telur dapat berkembang di tanah.
10 mm. Cacing ini disebut cacing tambang Penularannya terjadi melalui makanan dan air
atau cacing terowongan (penyebab tunnel yang terinfeksi.
disease) karena terdapat di daerah tambang Gejalanya: pada anak kecil dapat meng­
dan terowongan di gunung. Penularannya akibatkan appendicitis akut. Akibat kehilangan
terjadi oleh larva yang memasuki kulit kaki darah juga dapat timbul anemia. Pengobatan
yang terluka dan menimbulkan reaksi lokal. efektif dengan mebendazol, pirantel dan
Setelah memasuki vena, larva menuju ke albendazol.

14108649_OBAT P(Bab 13)_T-200-210.indd 205 20/04/2015 20:26:33


206 Seksi II: Kemoterapeutika

7. Filariasis: dietilkarbamazin (DEC), Hetrazan Terapi. Obat pilihan pertama adalah prazi-
Wucheria bancrofti atau cacing benang quantel terhadap semua jenis skistosomiasis
merupakan nematoda dari famili Filaria, yang menyerang manusia.
yang menimbulkan penyakit tropik elephan-
tiasis (kaki gajah) atau filariasis Bancrofti. Ca-
cing ini terdapat antara lain di Afrika Te-
ngah, Amerika Selatan, India dan negara
MONOGRAFI
tropik lainnya, begitu pula di Asia Tengga-
1. Mebendazol: Vermox.
ra (Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Cina
Ester metil dari benzimidazol ini (1972)
Selatan). Menimbulkan radang pembuluh
adalah anthelmintikum berspektrum luas
limfa (lymphangitis) disusul dengan pe-
yang sangat efektif terhadap cacing kermi,
nyumbatan oleh cacing dewasa (panjang-
gelang, pita, cambuk dan tambang. Obat
nya 8-10 cm). Akibatnya adalah hipertrofi
ini banyak digunakan sebagai monoterapi
dari jaringan sel, terutama di bagian kaki
untuk penanganan massal penyakit cacing,
yang dapat membesar sampai diameter 30
juga pada infeksi campuran dengan dua
cm, oleh karena itu disebut “kaki gajah”. Pe-
atau lebih jenis cacing. Mebendazol bekerja
nularannya ke manusia terjadi melalui tuan
sebagai vermisid, larvisid dan juga ovisid.
rumah-antaranya, yaitu nyamuk Culex fati-
Mekanisme kerjanya melalui perintangan
gans yang menyengat pada waktu malam.
pemasukan glukosa dan mempercepat peng-
Pengobatan. Obat utama terhadap infek­
gunaannya (glikogen) pada cacing. Tidak
si ini adalah dietilkarbamazin, khusus­nya
perlu diberikan laksan. Resorpsi dari usus
bila diberikan pada waktu dini. Kadangkala
ringan sekali, kurang dari 10%. BA-nya juga
diperlukan pembedah­an untuk memperbaiki
rendah akibat first pass effect tinggi. PP-nya
penyaluran getah bening dan membuang
95%. Ekskresinya berlangsung lewat empedu
jaringan yang berlebihan.
dan urin. Efek samping jarang terjadi dan
berupa gangguan saluran cerna seperti sakit
8. Skistosomiasis: praziquantel. perut dan diare.
Schistosoma haematobium merupakan cacing Kehamilan dan laktasi: tidak boleh digunakan
pipih yang tidak bersegmen dan terdapat di oleh ibu hamil karena memiliki sifat teratogen
Amerika Selatan, negara Arab, Afrika, Cina yang potensial. Mengingat resorpsinya
dan beberapa negara Asia, a.l. Indonesia (S. sangat ringan, laktasi tidak perlu dihentikan.
japonicum). Cacing ini merupakan penyebab Tidak dianjurkan bagi anak di bawah usia 2
penyakit schistosomiasis atau bilharziasis yang tahun.
di­tularkan melalui sejenis keong pembawa Dosis: bagi dewasa dan anak-anak sama,
larvanya. Setelah berkembang, parasit ini yaitu pada oxyuriasis dosis tunggal dari 100
menembus kulit manusia dan memasuki mg (= 1 tablet) pada waktu makan pagi. Kur
peredaran darah. Di beberapa bagian dunia diulang 14 hari kemudian. Sebaiknya seluruh
schistosomiasis merupakan suatu masalah keluarga diberi obat terhadap cacing kermi.
kesehatan masyarakat yang disebarkan me- Pada infeksi cacing gelang, tambang, benang,
lalui mandi di air yang terinfeksi. pita dan cambuk 2 dd 100 mg selama 3 hari,
Penularan terjadi oleh cercariae dengan bila perlu diulang setelah 3 minggu.
bentuk khas yang dilepaskan ke dalam air
oleh tuan rumah-antara (keong), yang kemu- * Albendazol (Eskazole, Albenza, Zentel)
dian menembus kulit atau selaput lendir Adalah juga derivat karbamat dari ben-
manusia. Siklus seksualnya terjadi di dalam zimidazol (1988), berspektrum luas terha-
tubuh manusia dengan pembentukan ba- dap Ascaris, Oxyuris, Taenia, Ancylostoma,
nyak telur, yang dikeluarkan lewat tinja Strongyloides dan Trichiuris. Terutama di-
atau urin. Di dalam air larva keluar dari anjurkan pada echinococciosis (cacing pita
telur dan menulari keong, yang kemudian anjing). Resorpsi dari usus buruk, tetapi ma-
memproduksi puluhan ribu cercariae. sih lebih baik daripada mebendazol. Di da-

14108649_OBAT P(Bab 13)_T-200-210.indd 206 20/04/2015 20:26:33


Bab 13: Anthelmintika 207

Gambar 13-1: Siklus hidup cacing Ascaris


Jeffrey & Leach: Atlas of Medical Helmin-thology & Protozoology
Churchill Livingstone 2nd Ed, Ediburgh London & NY, 1975.

14108649_OBAT P(Bab 13)_T-200-210.indd 207 20/04/2015 20:26:34


208 Seksi II: Kemoterapeutika

Tabel 13-2: Anthelmintika yang digunakan pada berbagai


jenis infeksi cacing

Obat Terpilih Pilihan Kedua

Ascaris (gelang) meb - pir – alb pip - lev


Oxyuris (kermi) meb - pir pip
Taenia (pita) nik – pra alb - meb
Necator (tambang) meb – alb pir – lev
Strongyl. (benang) alb meb
Trichuris (cambuk) Meb - pir alb
Filaria (benang) dietilkarbamazin -
Bilharzia pra -
Echinococcus meb –alb

meb = mebendazol pip = piperazin ivr = ivermectin


pir = pirantel lev - levamisol
alb = albendazol pra = praziquantrel nik = niklosamida

lam hati, zat ini segera diubah menjadi sul- dalam keadaan utuh. Dari sekian banyak
foksidanya, yang diekskresi melalui empedu garam yang digunakan, mungkin hanya ga-
dan urin. ram adipat yang paling sedikit resorpsinya.
Efek samping berupa gangguan lambung- Efek samping jarang terjadi (mual, muntah,
usus, demam, rontok rambut (selewat) dan reaksi alergi), pada overdosis timbul gatal-
exanthema. gatal (urticaria), kesemutan (paresthesia) dan
Wanita hamil dan selama laktasi tidak boleh gejala neurotoksik (mengantuk, pikiran kacau,
menggunakan albendazol, karena ternyata kon-vulsi, dan lain-lain). Hati-hati pengguna-
teratogen pada binatang percobaan. annya pada pasien epilepsi, gangguan hati
Dosis: pada echinococciosis di atas 6 thn 15 dan ginjal. Wanita hamil dapat diberikan
mg/kg/hari dalam 2 dosis d.c., pada as- piperazin.
cariasis, enterobiasis, ancylostomiasis, tri- Dosis: terhadap Ascaris 75 mg/kg berat
churiasis: anak dan dewasa dosis tunggal 400 badan atau dosis tunggal dari 3 g (terhitung
mg d.c., pada strongyloidiasis 1 dd 400 mg sebagai heksahidrat. 6 aq.) selama 2 hari.
d.c. selama 3 hari. Terhadap Oxyuris 65 mg/kg berat badan atau
dosis tunggal dari 2,5 g selama 7 hari.
2. Piperazin (F.I.): Upixon Untuk anak-anak terhadap Ascaris: 50 mg/
Zat basa ini (1949) sangat efektif terhadap kg berat badan, yakni 1-2 tahun 1 g, 3-5 tahun
Oxyuris dan Ascaris berdasarkan perintangan 2 g dan di atas 6 tahun 3 g sekaligus. Terhadap
penerusan impuls neuromuskuler, hingga Oxyuris: dosis sama, tetapi selama 4-7 hari.
cacing dilumpuhkan untuk kemudian dike-
luarkan dari tubuh oleh gerakan peristaltik * Dietilkarbamazin (DEC, Hetrazan)
usus. Di samping itu piperazin juga ber- Derivat piperazin ini (1948) dikembangkan
khasiat laksan lemah. Dahulu obat ini banyak sewaktu perang dunia kedua, ketika ±15.000
digunakan karena efektif dan murah, tetapi tentara AS yang ditempatkan di pulau-pulau
di banyak negara Barat sejak tahun 1984 tidak Pasifik Barat menderita filariasis. Obat ini
digunakan lagi karena efek sampingnya, khusus digunakan terhadap mikrofilaria ca-
terutama neurotoksisitasnya. Resorpsi oleh cing benang, a.l. Wucheria bancrofti dan
usus cepat dan ± 20% diekskresi melalui urin Loaloa, sedangkan terhadap makrofilaria

14108649_OBAT P(Bab 13)_T-200-210.indd 208 20/04/2015 20:26:34


Bab 13: Anthelmintika 209

kurang efektif. Khasiatnya berdasarkan Sediaan kombinasi:


penurunan aktivitas otot dan kemudian * Quantrel = pirantel pamoat 150 + oksantel
melumpuhkan mikrofilaria. Lagi pula obat pamoat 150 mg
ini mengubah permukaan membran cacing, * Trivexan= pirantel pamoat 100 + meben-
sehingga cacing dapat dimusnahkan oleh dazol 150 mg
daya tahan penderita. Resorpsi dari usus
mudah sehingga kadar dalam plasma 4. Levamisol: levotetramisol, Askamex, Erga-
sudah mencapai puncaknya dalam 1-2 jam. misol
Plasma-t½-nya 10-12 jam. Lebih dari 50% Derivat imidazol ini (1969) sanga­t efektif
diekskresi melalui urin dalam keadaan utuh. terhadap Ascaris (90%) dan cacing tambang
Efek samping sakit kepala, pusing, mual dan (80%) denga­n cara melumpuhkannya. Bentuk
muntah, walaupun sering terjadi tetapi tidak rasemis­nya tetramisol juga digunakan ter-
serius dan biasanya hilang sendiri dalam utama pada hewan; aktivitasnya hanya
waktu beberapa hari tanpa menghentikan setengahnya dari levamisol. Khasiat lainnya
pengobatan. Protein dari filaria yang mati yang sangat penting adalah stimulasi sistem
dapat menyebabkan reaksi alergi, mis. imunologi tubuh (imunostimulator pada
urticaria hebat, dermatitis dan demam, yang kemoterapi; khususnya mengenai T-cells).
juga dapat hilang sendiri setelah 3-7 hari. Oleh karena itu sangat berguna pada terapi
Kehamilan. Obat ini dianggap aman untuk dengan obat yang menekan sistem tersebut,
digunakan oleh ibu hamil. yaitu sitostatika dan kortikosteroida. Digunakan
pula dalam kombinasi dengan fluoro-urasil
Dosis: 3 dd 2 mg/kg berat badan p.c. atau
setelah pembedahan reseksi pada kanker
150-500 mg seharinya untuk 14 hari.
colon. Efek samping jarang terjadi, yaitu reaksi
alergi (rash), granulocytopenia dan kelainan
3. Pirantel: Combantrin, *Quantrel, *Trivexan darah lainnya. Hati-hati pada penderita rema
Derivat pirimidin ini (1966) berkhasiat dan penyakit auto-imun lainnya, karena
terhadap Ascaris, Oxyuris dan cacing tam- mereka sangat peka terhadap efek samping
bang, tetapi tidak efektif terhadap Trichiuris. hematologis.
Mekanisme kerjanya berdasarkan melum- Kehamilan dan laktasi: data untuk ini masih
puhkan cacing dengan menghambat pene- kurang jelas.
rusan impuls neuromuskuler (seperti pipe- Dosis: pada ascariasis orang lebih berat
razin). Lalu parasit dikeluarkan oleh peris- dari 40 kg sekaligus 150 mg d.c (garam HCl),
taltik usus tanpa memerlukan laksan. Resorpsi anak-anak 10-19 kg: 50 mg, 20-39 kg: 100 mg.
dari usus ringan; 50% zat diekskresi dalam
keadaan utuh bersama metabolitnya melalui
5. Praziquantel: Biltricide
tinja dan ± 7% dikeluarkan melalui urin. Efek
Derivat pirazino-isokinolin ini (1980) ber-
samping ringan dan berupa gangguan saluran
khasiat baik terhadap jenis tertentu Schisto-
cerna dan kadangkala sakit kepala.
soma (Cina) dan Taenia, sedangkan terhadap
Kehamilan: Pirantel tidak dianjurkan peng- cacing hati Fasciola hepatica tidak efektif. Obat
gunaannya oleh wanita hamil maupun anak- ini digunakan sebagai obat satu-satunya pada
anak di bawah usia 2 tahun. schistosomiasis dan juga dianjurkan pada
Dosis: pada cacing kermi dan gelang taeniasis. Khasiatnya berdasarkan pemicuan
sekaligus 2-3 tablet dari 250 mg (pamoat = kontraksi cepat pada cacing dan desintegrasi
embonat), anak-anak ½-2 tablet sesuai usia (10 kulitnya, untuk kemudian dikeluarkan dari
mg/kg). Pada cacing cambuk dosisnya sama tubuh. Efek samping ringan dan berupa mual,
dan diberikan selama 3 hari. sakit perut dan sakit kepala (selewat), jarang
* Oksantel adalah derivat m-oksifenol dari demam dan urticaria.
pirantel yang dalam dosis tunggal (250-375 Dosis: 600 mg setelah makan malam. Untuk
mg) efektif terhadap trichiuriasis. taeniasis dosis tunggal 10mg/kg.

14108649_OBAT P(Bab 13)_T-200-210.indd 209 20/04/2015 20:26:34


210 Seksi II: Kemoterapeutika

6. Niklosamida: Yomesan Dosis: dewasa dan anak di atas 8 tahun


Senyawa nitrosalisilanilida ini (1960) sangat pagi hari saat perut kosong 1 g (= 2 tablet)
efektif sebagai vermisid terhadap cacing pita dikunyah halus, disusul dengan 1 g lagi 1 jam
manusia/hewan, tetapi terhadap telurnya kemudian. Setelah 2 jam baru boleh makan.
tidak aktif. Khasiatnya diperkirakan melalui Anak-anak dari 2-8 tahun: dosis setengahnya
peningkatan kepekaan cacing terhadap enzim dan di bawah 2 tahun seperempat (sebaiknya
protease dalam usus tuan-rumah, hingga ca- tablet ditumbuk menjadi serbuk halus).
cing lebih mudah dicerna. Oleh karena itu
sering kali scolex tidak ditemukan lagi dalam 7. Ivermectin: Stromectol
tinja yang menyukarkan penilaian berhasil Hasil fermentasi (1987) dari jamur Strep-
atau tidaknya pengobatan. Umumnya terapi tomyces avermitilis ini merupakan obat terpilih
dinilai efektif bila setelah 3-4 bulan tidak untuk infeksi cacing benang (onchocerciasis).
ditemukan lagi segmen cacing (proglottida) Obat ini berkhasiat mengurangi mikrofilaria
dan telurnya dalam tinja. Khusus pada infeksi di kulit dan mata dengan efektif. Ivermectin
oleh Taenia solium (babi) setelah segmen di- juga sangat efektif terhadap Ascaris dan
cernakan, telurnya akan dibebaskan dalam Strongyloides, tetapi lebih ringan daya ker-
rongga usus, sehingga timbul kemungkin- janya terhadap Oxyuris dan Trichiuris. Ter-
an cysticercosis bagi pasien. Dalam hal itu hadap kudis dan kutu rambut juga ampuh.
perlu diberikan laksan garam 3-4 jam sete- Plasma-t½-nya 12 jam, ekskresi berlangsung
lah pengobatan untuk mengeluarkan seg- khusus melalui tinja. Efek samping ringan dan
men mati sebelum dicernakan. Laksan tidak berupa gatal-gatal, ruam kulit dan perasaan
diperlukan pada infeksi oleh Taenia saginata pusing. Tidak dianjurkan bagi wanita hamil.
(sapi) karena tidak ada risiko cysticercosis. Dosis: di atas 12 tahun dosis tunggal dari
Resorpsi dari saluran cerna hanya ringan 150 mcg/kg minimal 2 jam a.c/p.c. Bila perlu
(±15%) dan sebagian besar diekskresi melalui diulang sesudah 6 bulan.
urin dalam bentuk yang sudah direduksi,
sisanya melalui feses dalam 1-2 hari. Plasma- 8. Obat-obat lainnya seperti minyak Che-
t½-nya 3 jam. nopodi, gentianviolet, ekstrak Filices, san-
Efek samping hampir tidak ada, namun tonin dan papain yang sudah obsolet dan
obat ini bersifat sangat toksik sehingga peng- praktis tidak digunakan lagi telah dibica-
gunaannya harus hati-hati sekali pada rakan dalam Edisi III. Untuk obat yang
gangguan yang meningkatkan resorpsi (co- penggunaannya tidak lazim lagi karena efek
litis dan luka di usus). Kehamilan dan laktasi: sampingnya seperti pyrvinium, befenium
data untuk ini belum mencukupi. dan tetrakloretilen, lihat Edisi IV.

14108649_OBAT P(Bab 13)_T-200-210.indd 210 20/04/2015 20:26:34


bab 14

SITOSTATIKA

A. KANKER • sarkoma: neoplasma ganas yang berasal


pembuluh darah, jaringan ikat, otot atau
tulang, misalnya sarkoma Kaposi, suatu
Kanker atau karsinoma (Yun. karkinos = tumor pembuluh di bawah kulit tungkai
kepiting) adalah pemben­tu­kan jaringan baru bawah dengan bercak-bercak merah
yang abnor­mal dan bersifat ganas (maligne). • leukemia: kanker darah yang berhubungan
Suatu kelompok sel dengan mendadak men- dengan produksi lekosit yang abnormal
jadi liar dan memperbany­ak diri se­cara pesat tinggi dan jumlah eritrosit sangat me­nu-
dan terus-menerus (proliferasi). run
Akibatnya adalah pem­bengkakan atau • myeloma: kanker pada sumsum tulang,
benjolan yang disebut tumor atau neoplas- misalnya penyakit Kahler(multiple myeloma)
ma (Lat. neo = baru, plasma=bentukan). Sel- dengan pertumbuhan liar sel-sel plasma
sel kanker menginfiltrasi jaringan sekitarnya di sumsum. Sel plasma berkembang men-
dan memusnahkannya. Tumor primer setem- jadi limfosit-B. Lihat Bab 49 Dasar-Dasar
pat sering kali menyebarkan sel-selnya me- Imunologi.
lalui saluran darah dan limfe ke tempat • melanoma: neoplasma kulit yang sangat
lain di tubuh (metastase), yang selanjutnya ganas, terdiri dari sel-sel pigmen, yang
berkembang menjadi tumor sekunder. Gejala- menyebar pesat. Neoplasma kulit lainnya
gejala umum utama adalah nyeri sangat yang dapat terjadi adalah sel basal dan sel
hebat, penurunan berat badan mendadak, “plaveisel”(squamous cell). Berlainan de­
kepenatan total (cachexia) dan berkeringat ngan melanoma, kedua jenis kanker ter­
malam. akhir dapat disembuhkan.
Jenis-jenis kanker banyak sekali dan ham­
pir semua organ dapat diserang penyakit
ganas ini, termasuk limfe, darah, sumsum dan Penyebab
otak. Kanker merupakan penyebab kematian
Riset pada beberapa dasawarsa terakhir
kedua di dunia setelah penyakit jantung
mengungkapkan bahwa kanker disebabkan
dan pembuluh. Berdasarkan penelitian in-
terganggunya siklus sel akibat mutasi dari gen-
tensif mengenai peranan makanan sehat di
gen yang mengatur pertumbuhan. Pada umum-
beberapa negara Barat a.l. negeri Belanda
nya dibutuhkan minimal dua jenis mutasi
pada beberapa dasawarsa lalu, ternyata kan-
untuk membentuk pertumbuhan sel ganas.
ker telah menempati urutan nomor satu
Sel-sel tumor “berusaha“ menjauhkan diri
menggantikan penyakit PJP.
dari regulasi pertumbuhan sel normal. Hal
Bentuk-bentuk tumor dinamakan sesuai ja- ini dicapai dengan jalan perubahan genetik,
ringan tempat neo­plasma berasal, yaitu: sehingga sel tumor menjadi mandiri dari
• adenoma: benjolan maligne pada kelenjar, regulasi tersebut. Oleh karena itu, kanker
misalnya pada prostat dan payudara termasuk penyakit akibat defek pada gen.
• limfoma: kanker pada kelenjar limfe, mi-
salnya penyakit (non-) Hodgkin dan p. Bur- Defek pada gen dapat diakibatkan oleh
kitt yang berciri benjolan rahang banyak sebab, yaitu:

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 211 20/04/2015 20:28:30


212 Seksi II: Kemoterapeutika

– radiasi dari sinar Röntgen, sinar gama akibatkan mitosis yang dipercepat dan
dan gelombang sinar UV tertentu (UV-C; pertumbuhan liar dari sel-sel ganas,
260 nm) yang diabsorpsi kuat oleh DNA; berarti tumor menjadi manifes.
– zat-zat kimia lingkungan (polu­si, a.l.
Sel-sel tumor dapat menggandakan gen-
asap rokok dengan zat karbonhidro­gen),
gennya sampai 10.000 kali lebih cepat dari-
juga aflatoksin yang di­ben­tuk jamur
pada sel normal. Oleh karena itu berbagai
Aspergillus;
mutasi dapat berlangsung serentak, juga
– radikal bebas yang sangat reaktif ( O2--,
akibat kekhilafan genetik secara spontan.
H2O2, OH-) dari pernapasan biasa dan
Sel membelah dalam beberapa fase selama
proses-proses faal lainnya;
siklusnya, yang rata-rata memakan waktu
– sitostatika, obat-obat kemoterapi kanker
sekitar 20 jam.
(„kemo“), yang sendirinya memiliki ri-
siko besar menimbulkan kanker baru, * Apoptosis adalah kematian sel yang te-
sering kali leukemia. Sitostatika yang lah diprogram. Pada perkembangannya di
dapat merusak DNA dan berkhasiat kar- dalam embryo praktis setiap sel menerima seca-
sinogen adalah zat-zat alkilasi. ra genetik suatu program khas, yang memati-
kannya setelah sejumlah pembelahan terten-
Sistem reparasi DNA. Cacat-cacat pada tu (prinsip “you are born to die”). Begitu juga
gen beraneka ragam, yang pada hakikatnya bila cara berfungsinya terganggu hebat se-
dapat diperbaiki oleh sejumlah sistem enzim. perti halnya pada sel-sel kanker, yang demi-
Salah satu zat yang membantu reparasi ini kian tidak akan mati pada waktunya. Akibat
adalah NADH (Niacinamide Adenine Dinu- apoptosis sel kehilangan cairannya, meng-
cleotide), suatu zat antioksidan kuat dan kerat dan pecah dalam bentuk gelembung-
penyuplai energi seperti ATP. Tetapi bila sel gelembung kecil, yang akan diserap oleh
diekspose terus-menerus pada penyebab ke- sel-sel sekitarnya. Kalsium berperan penting
rusakannya, maka sistem reparasi akhirnya pada proses ini. Berbeda dengan necrosis
tidak mampu lagi untuk memperbaiki cacat sel, pada apoptosis tidak timbul reaksi pera-
tersebut. Sel defek ini memperbanyak diri dangan.
dan menurunkannya pada generasi berikut- Sel-sel tumor telah menemukan cara untuk
nya, sehingga akhirnya kanker dapat muncul menghindari apoptosis, antara lain melalui
di keturunannya setelah rentan waktu pan- mutasi dalam gen p53. Dengan demikian gen
jang. Sel cacat demikian yang tidak dapat ini tidak bereaksi lagi terhadap kerusakan
direparasi lagi telah mengalami mutasi dari DNA dan proses reparasi tidak terwujud.
gen-gennya. Mekanisme yang mengatur apoptosis ter-
ganggu dan mutasi DNA yang sudah ada
Proses timbulnya kanker. Tumor ganas ter- menjadi tetap dan diturunkan kepada sel-sel
jadi melalui beberapa tingkat yaitu: turunannya, sehingga akhirnya, mungkin
baru pada generasi berikut, akan terbentuk
a. fase inisiasi: DNA dirusak akibat radiasi
sel-sel tumor ganas.
atau zat karsinogen (radikal bebas). Zat-
zat inisiator ini mengganggu proses re- * Gen p53 (juga disebut gen-apoptosis atau
parasi normal, sehingga terjadi mutasi tumor-suppressor gene) memegang peran-
DNA dengan kelainan pada kromosom- an esensial pada lebih dari separuh dari
nya. Kerusakan DNA diturunkan kepada semua kanker. Protein ini berfungsi sebagai
anak-anak sel dan seterusnya. gen bunuh diri, karena berdaya mencetuskan
b. fase promosi: zat karsinogen tambahan apoptosis dan bekerja sebagai faktor trans-
(co-carcinogens) diperlukan sebagai pro- kripsi di dalam inti sel. Oleh karena itu jumlah
motor untuk mencetuskan proliferasi sel total dari pembelahan sel menjadi tetap bagi
sehingga sel-sel rusak menjadi ganas. setiap jenis sel. Bila gen p53 dihambat atau
c.  fase progresi: gen-gen pertumbuhan yang dirusak, maka pertumbuhan sel (ganas) da-
diaktivasi oleh kerusakan DNA meng- pat berlangsung secara tak terkendali. Seba-

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 212 20/04/2015 20:28:30


Bab 14: Sitostatika 213

gai contoh dapat disebut virus HPV-16 (hu- berlangsung setiap hari. Sel-sel cacat pada
man papillomavirus) penyebab kanker cervix orang sehat dikena­li oleh limfosit sebagai sel
(leher rahim). Virus ini mampu memadam- asing dan dimusnah­kan. Tetapi, bila sistem
kan isyarat darurat sel dengan jalan meng- imun terganggu atau lemah, sel-sel yang termu-
inaktivasi gen p53, sehingga sel-sel tidak tasi itu dibiarkan berkembang menjadi sel
mati pada waktunya, tetapi membelah te- kanker yang kemudian berpro­liferasi.
rus-menerus. Pada replikanya (anak-anak Infeksi “virus lambat” dalam kombi­na-
sel) akan timbul lebih banyak kekhilafan si dengan faktor-faktor lain juga mungkin
atau cacat dari pada normal, yang akhirnya merupakan penyebab dari mutasi. “Slow
berkembang menjadi sel-sel ganas dan tim- virus” ini dapat bermukim dalam tubuh se-
bulnya tumor. Para peneliti telah menemukan lama puluhan tahun tanpa menimbulkan
suatu protein (gen BCL-2) yang berefek gejala. Contoh dari virus penyebab kanker
menginaktivasi gen apoptosis ini. Kerja gen mulut rahim adalah human papillomavirus
p53 diregulasi pula oleh hormon-hormon, (HPV-16), lihat di atas. Pria, meskipun tidak
misalnya pada haid kadar progesteron me- mengalami keluhan, dapat menjadi karier
nurun dan beberapa jam kemudian sel-sel HPV dan menularkannya. Lihat juga Bab 7.
epitel rahim mengkerat dan mati dengan Virustatika, Virus-virus lain.
sendirinya. Contoh lain adalah kematian sel-
sel prostat sesudah kastrasi dan terhentinya Faktor lingkungan
produksi testosteron. Diperkirakan sekitar 80% dari semua kanker
* Telomer-telomer juga memegang peranan yang menyerang manusia diakibatkan oleh
penting pada terjadinya kanker. Sel-sel sehat pengaruh lingkungan dalam arti seluas-
memiliki suatu rantai dari strip-DNA kecil luasnya, yaitu pengaruh zat-zat karsinogen
(telomer) pada ujung setiap kromosomnya. dari luar (eksogen). Sisanya yang menjadi
Setelah setiap pembelahan rantai sel telomer penyebab adalah virus dan radiasi, masing-
menjadi semakin pendek dan proses ini masing ±10%. Faktor-faktor eksogen penting
merupakan bagian dari proses menua. Setelah adalah:
membelah sekian kali telomer habis terpakai, • pengotoran udara oleh gas buangan mobil,
pembelahan sel terhenti dan sel mati. Sel- pesawat udara, pabrik dan sebagainya.
sel kanker dapat membentuk telomerase, • sinar ultraviolet dari matahari (kanker ku-
suatu enzim ribonukleoprotein yang berefek lit, melanoma)
mencegah penyingkatan rantai telomer, se- • radiasi terlalu sering dengan dosis tinggi
hingga sel tumor dimungkinkan untuk mem- oleh sinar-sinar ionisasi yang kaya akan
belah kontinu tanpa terhenti. enersi (sinar Röntgen dan sinar radio-ak-
Telomerase telah diketemukan oleh pe- tif)
nyelidik Amerika dan pemenang hadiah • makanan yang kaya akan lemak hewan dan
Nobel 2009 (Profs Elizabeth Blackburn, Carol miskin serat nabati
Greidi dan Jack Szostak). Kini telomerase ak- • tembakau: merokok bertanggungjawab
tivator dalam kapsul sudah mulai digunakan untuk ±30% dari semua kematian akibat
peroral sebagai obat untuk memperpanjang kanker (cutaneous squamous cell carcino­mas).
penghidupan (Life-extension capsule TA-65). Leonardi-Bee J et al. Arch Dermatol 2012
Tetapi pemakainya harus sangat berhati-hati Aug 148:939.
karena potensial terdapat risiko terjadinya Ingatlah peribahasa berikut: “Au bout de
kanker bila telomerase bekerja tidak ter- chaque cigarette, toujours le meme filtre: vos pou-
kendali. mons.” (di ujung setiap rokok selalu terdapat
Sebab-sebab mutasi. Selain penyinaran filter yang sama, yaitu paru-paru Sdr).
dan zat-zat perusak DNA (radikal bebas,lihat
Bab 40, Obat Asma), mutasi DNA di inti sel Faktor Keturunan
dapat pula diakibatkan oleh kekeliruan-kekeli- Sejumlah kanker ternyata dapat diturunkan,
ruan kecil pada ratusan ribu pembelahan sel yang antara lain 10-20% tumor payudara, 40% tu­

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 213 20/04/2015 20:28:31


214 Seksi II: Kemoterapeutika

mor mata (retinoblas­toma) dan kanker ginjal proses penggorengan. Di dalam usus zat-
pada anak-anak (Wilms tumor). Diketahui zat ini dapat terben­tuk sebagai hasil re-
bahwa dua gen tumor payudara (BRCA-1dan aksi dari nitrit dengan amin (hasil pe-
BRCA-2) merupakan penyebab diturunkan rombakan protein). Pembentukan nitro-
kanker ini dari ibu ke anak perempuan. samin dapat dihindari oleh vitamin C.
Anak-anak yang memiliki gen-gen tersebut b. Nitrat terdapat dalam banyak sayur-
dalam kromosomnya berisiko sangat tinggi mayur, terutama yang dibiakkan dengan
(± 80%) untuk mendapatkan kanker payuda- pupuk buatan berlebihan, khususnya ba­
ra atau ovaria setelah usia 40 tahun. Untuk yem. Oleh karena itu bayem yang sudah
menghindari risiko tersebut, sebagian wanita diolah sebaiknya dikonsumsi habis karena
yang termasuk kelompok di atas secara pre- bila disimpan pada suhu kamar akan
ventif menjalani mammectomi (prophylactic segera membentuk nitrit. Penggunaan
mastectomy) dan ovariotomi . kalium­nitrat sebagai pengawet dan untuk
(‚Angelina Jolie effect,‘, meningkatnya genetic memberi­kan warna segar (merah) pada
testing terhadap mutasi BRCA1/2 bagi car- daging sudah dilarang di kebanyakan
rier; Breast Cancer Symposium September, negara Barat! Nitrat direduksi menjadi
2014). nitrit oleh flora usus. Vitamin C (0,5-1
g/hari) dapat mencegah bersenyawanya
Zat-zat karsinogen nitrit dengan amin men­jadi nitrosamin.
Merupakan zat-zat yang dapat menimbulkan c. Benzpiren adalah suatu induktor enzim
tumor melalui kontak (lokal, inhalasi) atau yang antara lain terdapat pada asap
oral (usus). Terdapat banyak zat kimia­wi rokok dan gas-buangan mobil. Zat ini
yang bersifat karsino­gen, misalnya ter yang juga terbentuk saat pemanasan daging
timbul pada pembakaran tem­bakau dan dan ikan di atas api langsung pada bagian
kertas. Ada hubungan lang­sung yang jelas yang terbakar hitam (gosong). Perhatian:
antara merokok dan kanker paru, tenggorok panggang sate.
dan kandung kemih. Juga antara serat-serat d. Asam desoksikholat terbentuk dalam
asbes dan nikel (Ni) yang terdapat di udara usus pada per­ombakan kolesterol dan
dan kanker paru. empedu.
Obat-obat yang bersifat karsinogen adalah e. Aflatoksin dibentuk oleh jamur Asper-
a.l. semua zat alkilasi, azatioprin, doksorubisin, gillus flavus yang berkembang biak pada
daunorubisin dan prokarba­zin (leukemia), hor- kacang tanah, ke­lapa, jagung dan seba-
mon-hormon wanita (dietilstilbestrol = DES gainya yang disimpan di tempat lembap.
kanker vagina dan endome­tri­um), fe­nasetin Berhati-hatilah dengan mentega kacang
(ginjal, hati) dan fenitoin, juga metronidazol (‚pindakaas‘) yang berkualitas buruk, ka-
dan ter arang batu (Liq. Carbonis detergens). rena dapat mengandung aflatoksin!
Ochratoksin yang terdapat pada jenis
Makanan juga dapat mengandung zat-zat gandum tertentu di Eropa adalah zat
kimiawi yang bersifat karsi­nogen langsung karsinogen lain yang dibentuk oleh
atau setelah interaksi dengan zat lain di da- jamur Aspergillus ochraceus pada proses
lam tubuh. Beberapa zat karsinogen terkenal pembusukan.
yang berasal dari makanan adalah: f. Zat-zat pewarna yang digunakan pada
a. Nitrosamin, yang antara lain terdapat pembuatan kue, sirop, gula-gula dan se-
dalam lemak babi dan diuap­kan pada bagainya sering kali bersifat karsinogen
pada binatang percobaan. Dalam sebu-
a b ah Daftar WHO dimuat zat-zat pewarna
nitrat nitrit nitrosamin yang dianggap aman (GRAS list = Gene-
flora usus + amin
rally Recognized As Safe).
a: reduksi g. Lainnya: dioxin dan radon. Dioxin terma-
b: reaksi ini dicegah oleh vitamin C.
suk kelompok PCB (polychlorbifenyl, C12

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 214 20/04/2015 20:28:31


Bab 14: Sitostatika 215

H10-xClx), yang sangat toksik. Dibentuk tel lain.


pada pembakaran sampah, bersifat lipofil,
* Biomarker kanker prostat. Kebanyakan
sukar didegradasi dan berkumulasi di
bentuk kanker prostat disertai PSA yang
jaringan lemak hewan dan ikan. Karena
meningkat (di atas 10 mcg/l), lihat Bab 43,
berkhasiat karsinogen dan teratogen serta
Hormon-hormon Pria, PSA. Awal tahun
menurunkan sistem imun dan kesuburan,
1998 di AS ditemukan suatu protein IGF1
sejak 1985 penjualan dan pemakaiannya
dengan fungsi isyarat untuk kanker prostat
dilarang. Selama ± 50 tahun dioksin telah
pada pria dengan risiko yang meningkat.
digunakan sebagai cairan pendingin di
Protein ini menurut perkiraan merupakan
transformator dan kondensator.
marker tumor yang lebih baik, karena dapat
Radon adalah gas mulia yang terdapat
dideteksi di dalam darah beberapa tahun
di mana-mana dan terbentuk dari radium
lebih dini daripada PSA. Namun nilai tinggi
setelah degradasi. Juga bersifat radioaktif,
dapat juga disebabkan oleh prostatitis atau
tetapi hanya melepaskan sinar-sinar alfa.
pembesaran prostat.
h. Zat degradasi minyak nabati yang ter-
Gen-gen di kemudian hari mungkin dapat
bentuk bila minyak goreng dengan kan-
digunakan sebagai marker tumor umum,
dungan banyak asam lemak tak-jenuh
misalnya dengan tes warna untuk mendeteksi
dipanasi pada suhu diatas 1700 C.
gen supresi tumor p53 yang termutasi, lihat di
i. Tumbuhan Aristolochia yang sering di­
atas. Begitu juga dapat ditentukan gen-gen
gunakan dalam campuran Traditional Chi-
BRCA1dan BRCA2 pada wanita dengan
nese Medicin (TCM) mengandung asam
sejarah kanker payudara di keluarga.
aristolo­chia, yang selain mutagenik dan
Akhir-akhir ini telah dihasilkan suatu tes
nefrotoksik juga bersifat karsinogenik.
pewarnaan untuk mendeteksi gen p53 termu-
tasi, yang memberikan indikasi terganggunya
Diagnosis siklus sel dan dimulainya pertumbuhan sel-
Bila diduga adanya suatu kanker berdasarkan sel ganas. Tes ini mungkin dapat digunakan di
gejala-gejala khusus (pendarahan abnormal, klinik secara rutin untuk screening kanker dan
benjolan, suara parau, peruba­han kutil, dan sebagai marker untuk memonitor progresnya
sebagainyanya) dan gejala-gejala umum (rasa (diss. dr I.O. Baas, Univ. Amsterdam, Jan.
nyeri hebat, anoreksia, penurunan berat 1998).
badan mendadak, rasa sangat letih), diagno-
* Klasifikasi tumor didasarkan atas sistem
sis biasanya diperkuat dengan a.l. foto X-ray,
TNM, pada mana T = tumor, N = nodul dan
echografi, CT-scan, MRI dan/atau penyelid­
M = metastasis. T 1-3 meny­atakan besarnya
ikan mikrosko­pis jaringan (biopt).
tumor, N 1-3 luasnya kelenjar limfe yang ter-
libat dan M 0-1 ada/ tidaknya metastasis.
* Indikator tumor. Se­lain sedimen­tasi tinggi
dan hemoglobin rendah, juga ada sejumlah Pencegahan
bio-markers penting di dalam darah. Yang
Menurut pendapat pada Union for Interna-
terutama adalah PSA (prostate specific antigen),
tional Cancer Control (UICC) World Cancer
alfa-FP (alfa-fetoprotein) dan beta-HCG (beta-
Congress 2012, perubahan pola hidup dapat
human chorio­nic gonadotrophin). Nilai yang
menghindari dengan 50% insidensi penyakit
meningkat memberikan indikasi yang agak
kanker tertentu (paru, payudara).
spesi­fik untuk adanya tumor pada masing-
Faktor-faktor risiko yang terutama harus
masing prostat (normal: 0-4 mcg/l darah),
diperhatikan adalah menghindari merokok,
hati dan antara lain testis. Kurang spesi­fik
kegemukan, makanan tertentu dan kurang
adalah CEA (carcino-embryonic antigen) (0-4
bergerak (aktivitas fisik). Juga dianjurkan
mcg/l) dan CA 125 (carcino-antigen), na-
eradikasi melalui vaksinasi dari 3 jenis virus
mun berguna untuk memonitor efek terapi
yang dapat memicu kanker, yaitu human-
terhadap kanker tersebar dari masing-masing
papillomavirus, hepatitis B dan C.
lambung-usus dan payudara, ovari­um/epi-

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 215 20/04/2015 20:28:31


216 Seksi II: Kemoterapeutika

TUMOR MARKERS/CANCER BIOMARKERS


Penanda tumor ideal adalah zat yang khusus diproduksi oleh jaringan tumor dan tidak oleh jaringan
normal. Dapat ditentukan dengan mudah dan terpercaya dalam cairan tubuh (darah, urin), tinja atau
jaringan dan yang kadarnya berkaitan dengan massa tumor.
Tumor marker ideal dapat mengenali pertumbuhan ganas dalam stadium dini, spesifik bagi organ
tertentu, berkaitan dengan aktivitas tumor (“tumour burden”) dan memberikan informasi untuk
prognosis. Tetapi tumormarker ideal demikian tidak tersedia, karena kadar dari banyak tumormarkers
meningkat pada gangguan jinak (benign) maupun akibat gangguan ganas (maligne). Karena
terbatasnya spesifisitas masalah ini dapat mengakibatkan “overtreatment” yang menjadi beban fisik
dan psikis bagi pasien.
Definisi yang lebih praktis dari penanda tumor adalah: suatu zat yang penentuannya secara kualitatif
atau kuantitatif dalam cairan tubuh atau dalam jaringan tumor dapat memberikan informasi bagi
diagnostik dan terapi pertumbuhan jaringan abnormal.
Penentuan dalam cairan tubuh (darah/serum) sebagai indikator biokimia untuk diagnostik primer
dan monitoring responsnya terhadap terapi atau untuk deteksi timbulnya residif merupakan aplikasi
terpenting dari tumor marker.

Singkatnya pada penelitian kanker, biomarker digunakan untuk 3 tujuan:


1. diagnostik: identifikasi kanker secara dini
2. prognostik: meramalkan keganasan kanker tertentu
3. predictive: memonitor respons pasien terhadap terapi

Pada umumnya tumor marker berupa protein, tetapi akhir-akhir ini dengan kemajuan teknologi,
perubahan-perubahan genetik(DNA/RNA) yang berkaitan dengan jenis kanker tertentu, juga dapat
digunakan sebagai marker genetik a.l. untuk memonitor terapi terarah (targeted treatment).
Lebih dari 20 tumor markers sekarang ini digunakan, sebagian hanya berkaitan dengan satu jenis
kanker dan ada juga yang menandai beberapa tipe kanker. Suatu “universal” tumor marker yang
dapat menunjukkan setiap jenis kanker tidak tersedia.
Tumor marker yang paling sering digunakan klinis adalah a.l.:
α1-foetoprotein (AFP), karsino-embrional antigen (CEA), human choriongonadotrofine (HCG),
prostat specifik antigen (PSA), thyreoglobuline (TG) dan kalsitonin.

Tabel Penggunaan tumor markers pada keganasan (malignitas) spesifik

Organ Marker Tujuan


Colon dan rektum CEA penentuan dini residif atau metastase
Pankreas karsinoma CA 19/9 diferensiasi pankreatitis kronis dan karsinoma
Hati karsinoma AFP diagn. dini; penentuan dini residif atau metastase
Payudara karsinoma BRCA1/BRCA2/HER2 penentuan dini residif atau metastase
Ovarium karsinoma BRCA/CA 125 penentuan dini residif atau metastase
Prostat karsinoma PSA penentuan dini residif atau metastase
Testis karsinoma AFP, hCG diagnosis primer; penentuan dini residif atau
metastase
Paru, non small cel EGFR penentuan dini residif atau metastase
Tiroid karsinoma kalsitonin diagnosis primer; penentuan dini residif atau
metastase

Ref. Keuren J.F.W. et al; Toepassing van tumor markers in de klinische praktijk. Ned Tijdschr
Geneeskd 2009; 153:A617

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 216 20/04/2015 20:28:31


Bab 14: Sitostatika 217

Terhadap kanker hingga kini baru tersedia arachidonat, sehingga dapat bebas dimakan.
satu vaksin, yaitu vaksin cervix (Gardasil Tetapi karena protein nabati tidak mengan-
2006, Cervarix 2007) yang mengandung anti­ dung semua asam amino esensial, sebaiknya
bodies terhadap Human Papilloma virus dilengkapi juga dengan produk-produk su-
tipe 6, 11, 16 dan 18, penyebab kanker mulut su dan protein telur.
rahim dan terutama dianjurkan bagi wanita Minyak nabati (kembang matahari, ja-
usia 16-26 tahun. gung, kedele) dianjurkan untuk dikonsumsi
Dosis: kur dari 3 injeksi 0,5 ml sesuai jadwal tiap hari, karena mengandung asam lemak
0-2-6 bulan. tak-jenuh yang esensial bagi tubuh. Asam
Di samping sebagai prevensi juga diguna- lemak tak-jenuh tidak dapat disintesis sendiri.
kan terapeutik terhadap infeksi virus ini. Lemak jenuh (mentega, margarin, min-
Profilaktis juga berkhasiat terhadap kutil ge- yak babi/sapi/domba/ayam) sebaiknya di­
nital (condyloma acuminata) yang juga diaki- konsumsi sesedikit mungkin, karena me-
batkan oleh HPV. Lihat Bab 7, Virustatika. ngandung banyak asam lemak trans yang
Makanan. Lihat juga Bab 54. Dasar-dasar mudah diubah menjadi kolesterol dan ti-
diet sehat. dak dapat digunakan untuk pembentukan
Pada dasawarsa terakhir telah dibuktikan prostaglandin “baik”. Minyak kacang (tanah)
adanya hubungan erat antara makanan dan sebaiknya jangan digunakan karena me­ngan-
kanker. Susunan diet sehari-hari dapat meme- dung arachidonat. Untuk proses menggoreng
ngaruhi risiko kanker, khususnya daging, sebaiknya digunakan sedikit mentega atau
lemak jenuh, sayuran dan buah-buahan, minyak kelapa. Jenis-jenis kacang (cashew/
serta serat nabati. Diperkirakan 30-40% dari mede, pistachio, walnut, hazelnut, pecan)
semua kanker berkaitan­dengan makanan. mengandung banyak minyak tak jenuh serta
Protein hewan dan lemak jenuh dalam diet mineral dan dapat dimakan secukupnya,
mempunyai hubungan jelas dengan berbagai sebaiknya dalam keadaan mentah. Minyak
jenis kanker, misalnya kanker payudara, usus ikan mengandung asam lemak omega (EPA,
besar, prostat, ovarium dan cervix. Di negara DHA) yang berefek anti tumor karena men-
Barat seperti Spanyol dan Yunani, yang ma- desak arachidonat dari membran sel dan
kanan sehari-harinya mengandung lebih ba- membentuk prostaglandin “baik” (tipe E1
nyak lemak dan daging, terdapat dua kali dan E3). Oleh karena itu dianjurkan untuk
lebih banyak jenis kanker tersebut dibanding- beberapa kali seminggu mengonsumsi ikan
kan dengan Jepang. berlemak seperti kembung (makril India),
Protein hewan (termasuk daging ayam dan salem, herring, sardencis dan tongkol.
ikan) mengandung asam arachidonat yang Sayuran dan buah-buahan mengandung
dalam tubuh merupakan bahan pangkal bagi banyak zat alamiah dengan khasiat anti-
prostaglandin-E. PgE2 ini di samping bersifat oksidan yang memperkuat sistem imun dan
meradang, juga berefek menekan sistem menghambat pertumbuhan tumor, misalnya
imun dan menstimulasi pertumbuhan sel vitamin C, E, karoten, lycopen dan zat-zat
tumor. (lihat Bab 21, Analgetika Antiradang). indol. Sangat dianjurkan mengonsumsi sa-
Oleh karena itu sebaiknya jangan makan yur­an, seperti brokoli, kembang kol, kol
terlalu banyak daging hewan, terutama or- hijau/putih, bayem, wortel, alfalfa, bawang
gan (jeroan, otak, limpa, jantung, lambung) putih dan bit. Buah-buahan yang dianjurkan
dengan pengecualian hati dan kelenjar ka- adalah arbai, abrikos, nenas, kiwi, sitrun,
cangan (timus). Hati mengandung banyak grapefruit, tomat, paprika, papaya dan se-
zat penting, seperti enzim antioksidan (SOD, mangka. Sayur­an sebaiknya dimakan dalam
katalasa, glutathion-peroksidase), glutathi- keadaan segar sebagai lalap.
on, vitamin B-kompleks dan vitamin K, mi- Serat nabati dalam diet juga mempunyai
neral dan elemen spura. Sebaliknya, prote- peranan pent­ing, sebab kekurangan serat
in nabati(kedele, kacang-kacangan (beans), (dalam sayur-mayur, katul dan tepung
syampinyon, jagung) tidak mengandung „whole grain“) dapat meningkatkan risiko

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 217 20/04/2015 20:28:31


218 Seksi II: Kemoterapeutika

kanker, terutama kanker usus. Serat di dalam mon steroid.


usus menghisap air dan mengem­bang, isi Penerapan terapi hormone replacement di
usus membesar, peristaltik distimulasi dan Amerika menurun dengan drastis setelah
pengelua­rannya (tinja) diperlancar. Zat-zat diketahui terdapat risiko kanker payudara
peromba­k makanan yang bersifat karsinogen, yang meningkat.
seperti nitrosamin dan metabolit-metabolit
koleste­rol “ter­perangkap“ ­dalam gumpalan a. Pembedahan untuk mengeluarkan tumor
serat, sehingga tidak dapat di­serap atau mela- secara radikal hanya dapat dilakukan
kukan kerja buruknya terhadap dinding pada tumor tunggal yang belum menye­
usus. bar, misalnya pada kanker kulit atau
Diperkirakan sekitar 40% dari kanker payu­dara. Risikonya adalah penyebaran
usus dapat dihindari dengan diet yang kaya sel-sel tumor ke jaringan dan pembuluh
akan serat nabati. Sejak lama telah diketahui sekitarnya akibat pemotongan. Untuk
bahwa kasus kanker pada orang vegetarian mengurangi kemungkinan ini adakala-
tidak begitu banyak. nya pre-operatif dilakukan radiasi untuk
sekadar merusak sel-sel kanker dan mem-
per­lunak keganasan­nya. Pasca bedah se-
Penanganan
ring kali dilakukan radiasi atau kemo-
Ada berbagai cara penanganan kanker, anta- terapi untuk membasmi sisa-sisa sel
ra lain pembedahan, penyinaran, kemote- tumor yang mungkin masih tertinggal.
rapi, hormon terapi, imuno ter­api dan hiper- Di AS pembedahan demikian merupakan
termi. Sering kali cara-cara ini dikombinasi, prosedur standar.
yaitu penanganan secara lokal dan sistemik
pada saat terdeteksi penyakit. Pembedahan b. Radiasi dengan sinar radioaktif (radio-
dan radiasi dapat mencapai penyembuh- terapi) “membakar“ dan memusnahkan
an lengkap (kuratif) bila dilakukan sedini sel-sel tumor dan bisa bersifat kuratif (a.l.
mungkin dan bila belum ter­jadi metastasis. kanker kulit, oropharynx, cervix, vagina
Kemote­rapi dengan sitostatika dapat me- dan prostat) atau paliatif (a.l. mengu-
nyembuhkan hanya se­jumlah kecil jenis rangi rasa sakit misalnya pada metastasis
kanker, lihat uraian di bawah ini bagian c. tulang, mengurangi sakit kepala akibat
Pengo­batan kanker yang sudah menyebar meningkatnya tekanan intra-kranial pada
pada umumnya hanya bersi­fat paliatif, yaitu metastasis CNS). Sekarang ini pelaksa-
meringankan gejala tanpa dapat menyem- naannya dengan alat megavolt (linear
buhkan penyakit. accelerator) 4-25MV, SL-25 dan yang ter-
Sitostatika, yaitu kelompok obat yang di- mutakhir adalah Race­track Microtron
gunakan terhadap kanker didasarkan atas MM50, yang mengguna­kan sinar dengan
penghentian mekanisme proliferasi sel, se- energi sangat tinggi (foton atau elek-
hingga bersifat toksik bagi sel tumor maupun tron). Alat-alat yang menggunakan ko-
sel normal, terutama sel sumsum tulang, bal dari akhir tahun 1970-an sudah ja-
epitel saluran pencernaan dan folikel rambut rang digunakan lagi. Alat-alat modern
(rambut rontok). Selektivitas dari sitostatika bersifat kurang merusak jaringan se­hat
berdasarkan kenyataan bahwa sel kanker dan lebih efektif, karena dapat menem-
membelah jauh lebih intensif daripada sel bus tubuh lebih dalam. Lagi pula de-
jaringan normal. ngan perantaraan komputer ben­tuk dan
Sebagian obat hanya efektif pada fase intensitas sinar dapat diubah secara ter­
tertentu dari siklus pembelahan sel (phase- pimpin. Dosis radiasi dinyata­kan dalam
specific drug), seperti zat anti metabolit, al- satuan Gray (Gy). 1 Gray = 1 joule yang
kaloid vinca dan senyawa taksan. Sebagian diabsorpsi per kg jaringan; 1 centigray =
lain efektif pada seluruh siklus pembelahan 1 rad.
sel (cycle-specific drug), seperti penghambat Radioterapi (dengan foton) yang konven-
DNA, senyawa alkilasi, antibiotika dan hor- sional, walaupun relatif murah diban-

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 218 20/04/2015 20:28:31


Bab 14: Sitostatika 219

dingkan dengan pembedahan dan kemo- stasis), misalnya pada kanker payu-
terapi, tidak optimal karena dosis penyi- dara dan paru (sel kecil), penyakit
naran untuk membunuh sel-sel tumor Kahler dan leukemia kronis.
terlalu merusak jaringan dan organ sehat Pada anak-anak kemoterapi diguna­
di sekitarnya. Perkembangan mutakhir kan sebagai terapi primer karena radio­
lainnya untuk terapi kanker didasarkan terapi membawa risiko terhambatnya
atas penggunaan partikel-partikel proton pertumbuhan jaringan dan tulang. Ke-
(terutama) dan ion (charged particle the- beratan­ terhadap semua sito­statika ada-
rapy) pada mana distribusi penyinaran lah sifatnya yang sangat toksik dan efek
dapat diatur lebih cermat, yakni dosis samp­ingnya yang hebat.
penyinaran rendah sebelum mengenai
tumor, lalu dosis tinggi terhadap sel-sel d. Terapi hormon. Hormon dan antihormon
tumor dan praktis nihil penyinaran di tertentu di­gunakan pada kanker yang
belakang tumor. Dengan cara ini kerja pertumbuhannya tergantung dari hor-
samping juga dapat dikurangi.43 mon, terutama senyawa-senyawa anti
estrogen (tamoksifen) pada kanker payu-
* Radiasi intern (brachyterapi, IBU) menggu- dara dan endometrium, serta senyawa
nakan sumber radioaktif dua radioisotop: anti androgen (flutamida, nilutamida)
iridium (192Ir) dan cesium (137Cs). Cara ini pada kanker prostat..
memung­kinkan ra­diasi di daerah tumor se- e. Imunoterapi adalah pengobatan gang-
cara langsung “dari dalam“ dengan dosis guan maligne dengan stimulator sistem
tinggi tanpa merugikan jaringan sekitarnya. imun, antara lain interferon, interleukine-2
Ke dalam tumor dimasukkan (dengan pem- atau LAK-cells. Zat-zat ini dinamakan
biu­san) tabung kecil yang lalu diisi dengan Biological Respons Modifiers (BRM)
elemen radioaktif tersebut. Brachyterapi se- dan berefek menstimulasi limfosit sito-
ring kali dikombinasi dengan radiasi MM50. toksik (natural killer cells = NKc) dan me-
ningkatkan ekspresi antigen-antigen ter-
c. Kemoterapi dengan sitostatika, juga ber- tentu pada permukaan sel tumor. Cara
sama radioterapi, sering kali dilakukan lain menggunakan vaksin, seperti vaksin
dengan berbagai tujuan, yaitu: BCG dan antibo­di monoklo­nal (MOABs)
1. kuratif, untuk mencapai penyembuh- terhadap tumor tertentu, yaitu kopi
an penyakit pada tumor-tumor yang identik dari suatu antibodi yang dibuat
sangat peka bagi sitostatika. Untuk in vitro. Lihat Bab 21, Obat rema, boks
meningkatkan efektivitas dan mem- Biologicals.
perlambat terjadinya resistensi, biasa- NK-cells termasuk kelompok limfosit
nya digunakan kombiterapi dari tiga yang langsung dapat memusnahkan sel-
onkolitika. Jenis-jenis tumor yang se- sel asing tanpa reaksi antigen antibodi.
karang bisa disembuhkan masih be- NK-cells dianggap sebagai sel-sel efektor
lum banyak dan meliputi p. Hodgkin, penting dalam ketahanan imun terhadap
leukemia limfatis akut, limfoma non- tumor. Lihat selanjutnya Bab 49, Dasar-
Hodgkin, kanker testis, chorion, retina dasar imunologi.
dan ginjal pada anak-anak(Wilms-tumor).
2. paliatif, untuk mengurangi keluhan f. Hipertermi adalah penanganan tumor
dan gejala yang berkaitan dengan sta- dengan kalor sebagai terapi tambahan
dium lanjut dari kanker tanpa meng- (additional, adjuvant therapy) untuk mem-
hambat proses penyakit. Untuk se- perkuat efek radiasi. Kalor dari 43°–44°
mentara massa tumor dapat diper- C bek­erja mematikan langsung sel-sel
kecil. Cara ini a.l. digunakan pada tumor, terutama dalam lingkungan asam
pasien dengan kanker yang sudah dan bila ada keku­rangan oksigen (hy-
menyebar ke organ-organ lain (meta- poxia), seperti halnya di lokasi tumor.

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 219 20/04/2015 20:28:31


220 Seksi II: Kemoterapeutika

Karena teknis pemanasan saksama da- i.  CAM (= Complementary & Alternative


lam waktu lama sulit sekali, hingga kini Medicine)
khusus digunakan pada tumor di permu- Terapi komplementer & alternative, ju-
kaan (kulit, payudara, kelenjar leher). ga disebut NTTT (Non Toxic Tumor Thera-
Penanganan melalui hipertermi sebelum- py). Cara ini ditujukan untuk memus-
nya kemoterapi membuat tumor lebih nahkan sel ganas dan terhadap metastasis
rentan bagi obat kemo. mikroskopis yang belum dapat dideteksi
dengan metode biasa. Terapi ini juga
g. Genterapi. Inaktivasi dari gen-gen ter-
untuk meniadakan atau mengurangi efek
tentu (misalnya gen supresor tumor p53)
samping dari terapi regular. Misalnya se-
berperan penting terhadap pertumbuhan
bagai penanganan tambahan pada terapi
liar dari tumor. Pada hewan percobaan,
dengan sitostatika atau sebagai follow-
gen p53 sudah dapat dimasukkan ke
up pembedahan dan radioterapi untuk
dalam sel-sel tumor dengan efek terhen-
mengeliminasi sisa-sisa sel tumor yang
tinya pertumbuhan. Sekarang ini gen-
mungkin lolos (mikro-metastasis tersembu-
terapi sedang dikembangkan di banyak
nyi). Ternyata prosedur ini sangat berguna
Pusat Riset Kanker dan merupakan pen-
setelah pembedahan kanker payudara
dekatan mutakhir penanganan kanker.
dan kolon. Pada hakikatnya cara ini me-
Dari kanker dibuat profil-DNAnya dan
rupakan terapi diet, yang berdasarkan
ditentukan mutasi genetik mana yang
diet dasar sehat seperti dianjurkan oleh
memicu sel kanker. Kemudian pasien
Dewan Gizi Nasional. Di samping itu juga
dapat diberi obat terhadap mutasi spesifik
diberikan food supplement seperti vita-
itu. Sekarang ini sudah digunakan lebih
min dan mineral dalam dosis tinggi dan
dari sepuluh obat yang semuanya khusus
zat-zat penghambat tumor yang terutama
bekerja terhadap mutasi kanker tertentu
terdapat dalam sayuran dan buah-buah-
dan beratus-ratus obat baru sedang
an. Zat-zat alternatif ini terdiri dari zat-
diselidiki. Obat-obat baru ini disebut
zat yang memiliki sifat antioksidan kuat,
Monoclonal Antibodies (MOABs) dan
seperti senyawa-senyawa polifenol, indol,
Tirosin kinase inhibitors (TKIs).
monoterpen, katechin, enzim, flavonoida
h. Terapi sel batang (stemcell therapy) masih dan karotenoida. Terdapat banyak publi­
berada dalam tingkat eksperimental. kasi menge­nai hasil penanganan ini untuk
Prinsip dari penanganan regeneratif ini meringan­kan gejala penyakit dan memperbaiki
terdiri atas menggantikan gen-gen cacat kualitas hidup, dalam sejumlah kasus bah-
yang menyebabkan tumor dengan gen- kan dengan efek menyembuhkan. Tetapi
gen sehat melalui cara-cara khusus. Di secara resmi belum diterima oleh dunia
A.S. sedang dilakukan banyak riset di kedokteran, karena banyak prasangka
bidang ini yang sampai saat ini belum dan secara ilmiah belum dapat dibuktikan
membuahkan hasil konkret. Banyak il- dengan tuntas.
muwan percaya bahwa terapi ini dalam Penggunaan obat-obat alternatif, ter-
rentang waktu 10-30 tahun menjadi cara masuk rempah-rempah oleh penderita
penanganan kanker yang sangat penting. kanker pada umumnya dianggap aman
Di bidang kardiovaskuler sudah diper- dan tidak toksik. Tetapi beberapa suple-
oleh hasil baik dengan implantasi sel men ini dapat memengaruhi enzim sito-
batang setelah infark jantung. Sumsum krom-P450 dan distribusi obat-obat, se-
tulang penderita disuntikkan ke dalam perti P-glikoprotein.
arteri jantung, kemudian sel-sel batang Goey AK et al.; Herb-drug interactions
berkembang menjadi jaringan jantung in oncology. Clin Pharmacol Ther.2014
untuk menggantikan sel-sel mati (Orlan- apr;95(4)354-5.
do, 2003).

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 220 20/04/2015 20:28:31


Bab 14: Sitostatika 221

* Dasar-dasar terapi tambahan perasaan letih (efek paliatif). Kebaikan lain


Penanganan alternatif juga disebut meto- adalah senyawa-senyawa ini dalam dosis
da biologis, karena menggunakan zat-zat yang dianjurkan hampir tidak menimbulkan
alamiah (tumbuhan, enzim, vitamin) dan efek samping.
sering kali bersifat empiris atau tradisio­ Perhatian! Perlu digarisbawahi bahwa
nal berdasarkan pengalaman rakyat. Cara terapi alternatif kanker dengan antioksidan-
yang paling sering digunakan adalah terapi sia tidak boleh digunakan tersendiri,tetapi
ortomolekular, terapi enzim dan fitoterapi sebagai penanganan tamba­han (suplemen)
(terapi dengan tumbuhan).. di samping pengobatan regular oleh dokter
Terapi alternatif bertolak dari fakta bahwa (onkolog/internis).
pasien kanker, yang kebanyakan sudah Juga dianjurkan untuk hanya menggunakan
berusia agak lanjut (di atas 55 tahun), sering suplemen dari pabrik terkenal, karena tidak
kali menderita kelemaham sistem imun. Hal jarang isi kemasan tidak sesuai dengan
ini disebabkan oleh proses menua, pada saat deklarasinya di atas etiket, khusus mengenai
mana banyak fungsi organ semakin mundur zat aktif atau kadarnya
dan banyak pro­ses berlangsung semakin Ref.:
lambat. Misalnya aktivitas limfo-T dan NK- 1. N Engl J Med 1998; 339: 785,806,827,839,
cells sudah berku­rang sehingga tidak mam- 846,847,855;
pu lagi mereparasi atau membasmi sel pre- 2. Letters. N Engl J Med 1999; 340: 564-70)
karsinom. Sel ini adalah benih-benih sel
tumor yang DNA-nya cacat akibat berba- * Diet. Di samping food supplement tersebut
gai sebab. Antioksidansia tubuh lansia un- di atas juga penting sekali bagi pasien kan-
tuk melindungi sel terhadap serangan ra- ker untuk mengikuti suatu diet tertentu.
dikal bebas juga berkurang (lihat Bab 53, Diet ini semula dikembangkan oleh seorang
Vitamin-vitamin, boks Terapi ortomolekular dokter Belanda (dr.Moerman) dan kemudian
& antioksidansia). Begitu juga pro­duksi enzim dimutakhirkan oleh internis Dr Houtsmuller.
(protei­nase) tertentu yang berefek menghambat Dua aturan terpenting dari diet ini adalah
perkem­ban­gan sel-sel pre-tumor berkurang. larangan makan daging dan banyak makan
sayuran.
* Suplemen diet. Untuk memperkuat sis­
tem imun dan daya tahan, maka pada a. Daging semua hewan menyusui dan
terapi ortho­molekular banyak digunakan unggas serta produk-produknya, juga
antioksidansia, yaitu dosis tinggi dari vitamin, ikan (yang tidak berlemak) dilarang, ka-
mineral dan bioflavonoida alamiah yang berefek rena mengandung asam arachidonat, lihat
menetralisasi radikal bebas. Zat-zat ini tidak di atas (Pencegahan). Ikan berlemak
termasuk golongan obat, tetapi merupakan (kembung, makril, bandeng, salem, sar-
suplemen diet. Food supplements ini, juga dencis) tidak dilarang karena mengan-
disebut “health food”, dapat dibeli bebas tan- dung asam lemak tak-jenuh (omega3 =
pa resep di semua negara, terkecuali sediaan n3). Kacang tanah dan minyaknya (oleum
injeksinya. arachidis) perlu dihindari karena kandung-
Antioksidansia yang banyak digunakan an arachidonatnya.
adalah vitamin A, C dan E, mineral selenium
dan seng, flavon (kurkumin, genistein, ubi- b. Sayuran dan buah-buahan dalam jumlah
kuinon, lycopen) dan sejumlah enzim (pa- besar, masing-masing sampai 200 g seha-
pain, bromelain, pankreatin). Yang lebih ri dianjurkan. Juga makanan yang me-
jarang digunakan adalah ekstrak timus dan ngandung zat-zat alamiah dengan sifat
ek­strak Viscum album. antioksidan, seperti flavonoida, polifenol,
Di samping efek menstimulasi imunitas, karotenoida, terpenoida, protease-inhibi-
suplemen sering kali berefek menghilangkan tor dan enzim-enzim yang bekerja anti-
atau mengurangi gejala penyakit atau efek tumor kuat.
samping obat, seperti rasa nyeri, mual dan

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 221 20/04/2015 20:28:31


222 Seksi II: Kemoterapeutika

SEL-SEL BATANG DAN PENANGANAN REGENERATIF


Sel batang (stemcell) adalah sel-sel muda (belum masak) yang terdapat dalam sumsum tulang dan
lain-lain organ/jaringan tubuh, juga terdapat dalam tali pusat. Sel-sel ini disebut adult stemcells (sel
batang dewasa) dan dapat dibedakan dengan embryonic stemcells yang diperoleh dari embryo. Sel
batang dewasa memiliki kemampuan terbatas, mis. sel batang otak dapat berkembang menjadi
sel-sel saraf, tetapi tidak menjadi misalnya sel hati, sedangkan sel-sel sumsum tulang hanya dapat
berkembang menjadi sel-sel darah.

Sebaliknya sel batang embrionik dapat diarahkan untuk berkembang menjadi hampir setiap tipe sel
(pluripotent). Proses pengarahan inilah yang menjadi tantangan besar bagi para ilmuwan, bagaimana
melalui kombinasi rumit dari faktor-faktor pertumbuhan, isyarat-isyarat kimia dan genetik,
mengarahkan diferensiasi dari sel-sel batang embrionik untuk berkembang menjadi misalnya sel
darah, sel otot jantung, tulang, jaringan hati atau kulit. Kesulitan besar adalah kurang tersedianya
stemcells embrionik ini, yang sekarang hanya tersedia dari “sisa-sisa“ proses pembuahan tabung
reaksi (IVF, in vitro fertilization).

Penanganan regeneratif. Potensi dari sel-sel batang inilah yang merupakan dasar dari terapi
regeneratif, suatu revolusi medis, di mana organ dan jaringan yang sakit dapat direparasi atau diganti
dengan pengganti alamiah yang khusus dikembangkan untuk tujuannya (custommade), bukannya
dengan alat-alat mekanis seperti sendi-sendi dari logam titanium. Stemcells batang dapat membuka
era baru kedokteran di mana penyakit-penyakit yang mematikan dapat disembuhkan dengan
jaringan dan organ yang dibuat secara “sintetik”. Di kemudian hari sel-sel batang embrionik dapat
membantu para dokter untuk menangani misalnya diabetes tipe I dan kelumpuhan akibat cedera
tulang belakang (spina bifida).

Sumsum tulang dan darah dari tali pusat mengandung banyak sel batang yang dapat berkembang
menjadi sel-sel darah merah, sel-sel darah putih dan unsur-unsur sistem imun. Bila tranfusi
darah memberikan sel-sel darah yang hanya hidup untuk beberapa bulan, sel-sel batang ini dapat
“ditempatkan“ (settle) dalam tulang penderita yang membentuk sel-sel darah dan sel-sel imun untuk
sepanjang hidup. Sama halnya dengan implantasi organ, jaringan stemcell donor (patron) secara genetik
harus identik dengan sipenerima untuk menghindari penolakan oleh tubuh.
Terapi dengan sel batang di kemudi­an hari dapat ditujukan untuk beberapa jenis penyakit seperti
berikut:
—  penyakit jantung: sel batang dari sumsum tulang yang di-injeksikan ke dalam arteri jantung
diperkirakan dapat memperbaiki fungsi jantung penderita serangan jantung dan gagal jantung;
— leukemia dan kanker: sel batang dari sumsum tulang dan darah tali pusat dapat digunakan terhadap
leukemia dan limfoma non-Hodgkin, kanker pankreas dan kanker ovarium;
— rheumatoid arthritis: sel batang dapat membantu memperbaiki tulang rawan yang aus;
—  penyakit Parkinson: sel batang saraf dari pasien dapat diarahkan untuk menjadi sel-sel dewasa
yang memproduksi dopamin yang dibutuhkan bagi penyakit ini.
—  diabetes tipe I: riset ditujukan cara bagaimana mengarahkan sel-sel batang embrionik untuk
menjadi sel-sel pulau Langerhans di pankreas untuk memproduksi insulin.

Pengetahuan dan riset mengenai sel batang embrionik telah dipelopori di Amerika Serikat, tetapi
berdasarkan pertimbangan keagamaan, etik dan moral telah menghambat perkembangannya, a.l.
ditentang keras oleh Presiden Bush. Di negeri Belanda berlaku suatu Hukum Embryo sejak tahun
2002 yang memperbolehkan riset dengan stemcells embrionik manusia hanya bila diperkirakan ada
harapan besar untuk mencapai penemuan-penemuan baru di bidang ilmu kedokteran yang tidak
dapat dicapai melalui cara lain.

Sebaliknya negara-negara seperti Inggeris dan beberapa negara Asia termasuk China, Korea dan
terutama Singapura berlomba-lomba untuk menjadi epicenter utama dari riset mengenai sel batang.

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 222 20/04/2015 20:28:31


Bab 14: Sitostatika 223

Banyak cara penanganan gangguan di du- dengan misalnya pemberian faktor pertum-
nia kedokteran didasarkan atas kelentur­an buhan (growth factor) seperti granulocyte co-
dan daya pemulihan dari tubuh sendiri. lony-stimulating factor (G-CSF).
Tetapi bila kerusakan suatu organ demikian Karena kebanyakan tumor dengan cepat
parahnya sehingga daya pemulihan sendiri menimbulkan resistensi terhadap obat tung-
maupun obat-obat tidak dapat mengatasi- gal, maka dikembangkan prinsip kemote-
nya, maka transplantasi organ dapat menjadi rapeutika intermiten dengan multi-drug, khu-
solusinya. Walaupun teknik pencangkokan susnya obat dengan mekanisme kerja yang
dan cara mengatasi penolakan (rejection) berlainan tanpa toksisitas yang tumpang-
sudah banyak kemajuan, tetapi prosedur ini tindih.
masih tetap merupakan penanganan yang Siklus kemoterapi. Obat-obat ini diberikan
penuh risiko di samping langkanya organ selama beberapa hari dan diseling dengan
untuk transplantasi. istirahat beberapa minggu untuk memberi
Oleh karena itu ditemukannya sel batang kesempatan bagi jaringan normal tumbuh
(sel punca, stemcell) untuk dapat digunakan kembali. Dengan demikian ada jarak antara
dalam terapi membuat kita tidak lagi ter- dua siklus kemoterapi untuk memberi waktu
gantung pada regenerasi tubuh sendiri, tetapi restorasi jaringan normal.
kita memiliki alat pemulihannya di tangan Kombinasi dari tiga atau lebih sitostatika
sendiri. Bila sel-sel ini dapat diarahkan dan sering kali digunakan, pada umumnya obat
dimanipulasi untuk terapi regeneratif, ba- dengan mekanisme dan titik kerja pada siklus
nyak gangguan yang dewasa ini tidak dapat pertumbuhan sel tu­mor yang berlainan. De-
ditangani, sekarang mendapatkan solusinya. ngan demikian, mekanisme kerjanya sal­ing
Ref. Vries, RGJ, Organen uit stamcellen?, Ned dipotensiasi dan timbulnya resis­tensi dihin-
Tijdschr Geneeskd. 2013;157:A7096 dari atau diperlambat. Begitu juga dosis ma-
sing-masing obat dapat dikurangi sehingga
efek tok­sik seluruhnya menjadi kurang
parah.
B. SITOSTATIKA Misalnya terapi dengan kombinasi obat
MOPP (lih. di bawah) menghasilkan remisi
Sitostatica atau onkolitica (Yun. kytos = sel, pada 80% dari penderita penyakit Hodgkin
sta­sis = berhenti, ongkos = benjolan, lysis = me- dibandingkan dengan kurang dari 40% bila
la­rut) adalah senyawa-senyawa yang dapat masing-masing obat digunakan tersendiri.
menghentikan pertumbuhan yang pesat dari
sel-sel ganas (maligne). Beberapa kombinasi terkenal adalah:
Prinsip penggunaannya adalah untuk lang-
sung merusak DNA (dan RNA) dari sel. • MOPP = mustin, oncovin (=vinkristin), pro-
Senyawa-senyawa ini mematikan sel-sel de­ karbazin dan prednisolon pada limfoma
ngan menstimulasi apoptosis. non-Hodgkin yang bermetastasis;
Dosis dan jadwal kemoterapi terbatas pa- • VMCP = vinkristin, melfe­lan, cisplatin dan
da daya tahan jaringan normal, terutama prednisolon pada myeloma;
jaringan yang berkembang pesat seperti sum- • FAM = fluorurasil, adriamisin dan mitomisin
sum tulang dan mukosa saluran cerna. Juga pada kanker lambung;
tergantung dari farmakokinetika obat yang • CAF = siklofosfamida, adriamisin dan flu­o­
digunakan dan afinitasnya terhadap jaringan rourasil pada kanker payudara yang sudah
tertentu. Mekanisme khasiat terapeutik dari menyebar. Dahulu sering kali digunakan
obat-obat ini adalah mencari dan meman- CMF, dengan metotreksat sebagai peng-
faatkan perbedaan antara sel normal dan ganti adriamisin (= doksorubisin), tetapi
sel kanker serta khusus diarahkan pada CAF ternyata lebih efektif;
defek-defek genetik dari sel kanker (biologi • VAD = vinkristin , adriamisin dan deksame­
molekular). Dalam beberapa kasus sifat tok- tason pada penyakit Kahler (multiple mye-
siknya terhadap sel normal dapat dikurangi lo­ma).

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 223 20/04/2015 20:28:31


224 Seksi II: Kemoterapeutika

* Terapi intermitten (selang seling) dari kom­­ gawat perlu segera ditangani intravena
binasi be­berapa obat dengan dosis tinggi dengan antibiotika berspektrum luas.
kerap kali memberikan hasil yang lebih e. karsinogen, yaitu obat sendiri dapat
baik daripada terapi terus-menerus dengan mengakibatkan kanker pada waktu jang-
hanya satu obat. Lagipula mengurangi efek ka panjang, akibat sifat mutagen terhadap
imuno­supresif dan toksisitas. Antara dua DNA, khususnya leukemia akut akibat
kur diadakan istirahat 2-3 minggu untuk obat-obat alkilasi. Sifat mutagenik dari
memungkinkan penyembuhan sel normal sitostatika dapat menimbulkan kanker
dan sistem imun yang telah tertekan. Seba- sekunder, terutama leukemia akut, wa-
liknya, selama masa itu kebanyakan sel lau­pun efek samping jangka panjang
tumor yang membelah agak lambat, belum ini jarang timbul. Sitostatika yang dapat
menjadi normal kembali. menimbulkan kanker sekunder adalah
Efek samping umum berupa gejala-gejala zat-zat alkilasi (siklofosfamida), peng-
akibat dihambatnya fungsi sel normal yang hambat topoisomerase II (epipodofilotok-
tumbuh pesat, seperti juga kebanyakan jenis sin-induced leukemia), antrasiklin (dokso-
sel tumor, yaitu: rubisin) dan antrasendion (mitoksantron).
f. nefrotoksik, yaitu kerusakan ginjal aki-
a. myelosupresi, depresi sumsum tulang bat pengendapan kristal asam urat. Pada
dengan efek gangguan darah (leukopenia, pemusnahan sel tumor dalam jumlah
agranulositosis, anemia, trombo­sitopenia dan besar dengan pesat, dibebaskan zat-zat
lain-lain). Penekanan pembentukan sel purin dan pirimidin yang dirombak men-
darah merah, sel darah putih dan pelat jadi asam urat. Pengendapan dapat di-
darah timbul sebagai efek samping dari hindari dengan obat pencegah encok
kebanyakan sitostatika yang juga tergan- alopurinol, yang menghambat pemben-
tung dari dosisnya, Transfusi darah tukan asam urat, juga dengan membu-
atau pelat darah dapat dilakukan untuk at urin alkalis dengan natri­umbikarbo-
mengatasi anemia dan trombositopenia, nat di samping minum banyak air.
walaupun transfusi lekosit belum berhasil Nefrotoksisitas ini terutama dapat ditim-
dengan baik. bulkan oleh sitostatika senyawa platina
b. mukositis, perusakan mukosa mulut (terkecuali karboplatin), metotreksat dan
(luka-luka, stomati­tis) dan lambung-usus ifosfamida.
(mual, muntah, diare). Mual dan muntah g. gonadotoksik, yaitu mengurangi jumlah
terutama timbul sebagai efek samping sel kelenjar ke­lamin (gameto-genesis) de-
dari sitostatika senyawa platina dan dok- ngan akibat hilangnya libido, kemandul-
sorubisin. Untuk mengatasi efek-efek an permanen pada pria dan keguguran.
ini dapat digunakan antiemetika seperti Sterilitas dengan kemungkinan perma-
metoklopramida, domperidon atau 5-HT3 nen dapat disebabkan oleh terutama zat-
antagonis-serotonin (ondansetron, grani- zat alkilasi.
setron), sering kali dikombinasi dengan
Oleh karena efek-efek samping yang dahsyat
deksametason.
itu, selama terapi selalu di­lakukan pemantauan
c. rontok rambut reversibel akibat peru­sak­ darah setiap minggu dan pasien harus waspada
an kandung/folikel rambut oleh keba- terhadap infeksi.
nyak­an sitostatika, yang sedapat mung­ Selainnya efek samping umum tersebut
kin dihindari dengan pemilihan obat di atas, terdapat juga efek samping yang
tertentu. berkaitan dengan masing-masing obat (drug-
d. imunosupre­si, penekanan sistem imun specific) yang akan dibicarakan pada zat-zat
yang berakibat peningkatan risiko bagi tersendiri, tetapi secara singkat dapat di-
berbagai jenis infeksi terutama bakteri sebutkan sebagai berikut.
dan jamur yang sering kali bersumber – kardiotoksik, mis. antrasiklin (doksoru-
dari flora lambung-usus. Pada keadaan bisin, daunorubisin)

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 224 20/04/2015 20:28:31


Bab 14: Sitostatika 225

– pulmonary toksik, misalnya bleomisin haloperidol). Sebaiknya dan jauh lebih efektif
– neurotoksik, misalnya senyawa platina, bila anti emetika (seperti juga analgetika)
alkaloid vinca, taksan (paklitaksel, dose- diberikan sesuai jadwal tertentu, daripada
taksel) menurut kebutuhan.
– dermatoksik, misalnya 5-fluorourasil da-
pat menimbulkan dermatitis
Wanita hamil muda tidak boleh diberikan Perkembangan baru
sitostatika, karena bersifat mutagen dan Dalam 25 tahun terakhir telah dicapai banyak
teratogen. kemajuan dalam pengetahuan tentang proses
timbulnya kanker, khususnya mengenai dasar
Resistensi. Salah satu hambatan utama molekular dari terbentuknya sel-sel kanker,
dari terapi kanker dengan sitostatika adalah yang berkaitan dengan kerusakan-kerusakan
timbulnya resistensi. Beberapa jenis tumor, DNA. Pengetahuan baru mengenai biologi
seperti penyakit Hodgkin dan leukemia kanker menjurus diketemukannya sasaran-
akut anak-anak, memiliki kecenderungan sasaran (targets) spesifik yang sama sekali
resistensi rendah terhadap sitostatika dan baru pada sel kanker, misalnya reseptor Fak-
biasanya dapat disembuhkan. Tetapi ada tor Pertumbuhan, defek pada reparasi DNA
pula jenis kanker, seperti melanoma (kanker dan jalurnya kematian sel. Hal ini merupakan
kulit ganas) yang sejak semula sudah resisten dasar strategi pencarian dan pengembangan
terhadap kemoterapi. Diperkirakan bahwa obat-obat baru terhadap cancer-specific targets.
kebanyakan timbulnya resistensi disebabkan Walaupun obat yang diarahkan secara mo-
oleh mutasi genetik dan menjadi lebih nyata lekular (molecularly targeted drugs) ini mem-
dengan meningkatnya jumlah sel tumor. berikan hasil memuaskan pada jenis-jenis
Ternyata bahwa sitostatika sendiri dapat kanker tertentu, penggunaan kombinasi dari
meningkatkan kecenderungan resistensi obat-obat ini dan sitostatika masih diper-
tersebut. lukan. Alasannya yaitu bahwa targeted drugs
Seperti telah disinggung di atas, resistensi yang merupakan antibodi monoklonal bila
dapat dihindari dengan menggunakan kom- diberikan sebagai obat tunggal memberikan
binasi dari 2 sampai 4 sitostatika. hasil kurang efektif terhadap solid tumors.
Obat-obat tambahan. Untuk menunjang Tetapi bila dikombinasi dengan obat-obat
efek sitostatika sering kali diberikan suatu sitotoksik dan diberikan pada fase dini dari
kortikoid, biasanya prednison atau deksame- penyakit, hasilnya sangat baik, misalnya
tason. Untuk menghindari efek samping trastuzumab (Herceptin) dan bevacizumab
mual dan muntah yang sering kali menyer- (Avastin) (Romond et al.)44. Alasan lain ia-
tai terapi, sebagai prosedur standar diberikan lah bahwa targeted drugs bantu mengatasi
juga suatu obat antiemetik. resistensi terhadap sitostatika dengan mem-
Antiemetika digolongkan sesuai afinitas- perbaiki aliran darah melalui penghambat-
nya terhadap letaknya reseptor-reseptor dari an angiogenesis dan menunjang apoptosis
neurotransmitter. Misalnya metoklopramid (Batchelor et al.; 2007)45. Di Amerika sedang
suatu antagonis dopamin, bermanfaat terha- dilakukan percobaan klinik terhadap ± 400
dap mual dan muntah akibat stasis di bagian obat kanker dari 178 perusahaan farmasi.
atas saluran pencernaan atau pada metastasis Banyak obat baru di delapan tahun terakhir
kanker hati. Tetapi obat ini harus dihindari telah dikembangkan antara lain temsiroli-
bila terdapat penyumbatan di usus karena mus dan sunitinib terhadap kanker ginjal
akan memacu peristaltik. terminal dan lapatinib terhadap kanker pa-
Antiemetika pilihan pertama terhadap yudara lanjut(NTvG 2006;150:1473).
muntah akibat obat-obat atau gangguan me- Akhir-akhir ini telah dikembangkan sis-
tabolisme adalah yang bekerja sentral seper- tem carrier koloidal bagi obat-obat tumor
ti senyawa fenotiazin (prokhlorperazin, sikli- untuk meningkatkan efektivitas sambil me-
zin) atau antagonis dopamin (butirofenon, ngurangi efek sampingnya, yang disebut

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 225 20/04/2015 20:28:32


226 Seksi II: Kemoterapeutika

nano-medicines (nanobullets). Lain keun- nyimpang (“oncogenes”). Se­bagai contoh


tungan dari nano-medicals adalah dapat dari molekul demikian adalah Gleevec (ima-
melindungi jaringan sehat terhadap obat, tinib mesylate) terhadap kanker leukemia
mengurangi interaksi dengan protein plasma myeloid kronik (CML) dan kanker gastro-
untuk memperbaiki waktu sirkulasi obat dan intestinal (GIST). Gleevec adalah obat per-
kemungkinan untuk memberikan beberapa tama (2001) dalam kelompoknya yang be-
obat pada saat yang bersamaan sebagai terapi kerja melalui perintangan enzim tertentu
kombinasi dan dikembangkannya sistem yang menyebabkan proliferasi sel.
yang mengandung bahan kontras disamping Pengertian mengenai siklus hidup sel kan-
obat untuk dapat mengikuti jalannya obat ker juga merupakan hal penting pada peng-
melalui teknik imaging (theranostics). gunaan sitostatika yang rasional, khusus-
nya mengenai efek merusak DNA yang me-
Jain RK et al., Delivering nanomedicines rupakan mekanisme kerja dari kebanyakan
to solid tumors. Nat Rev Clin Oncol. 2010 sitostatika. Stadium mitosis pada siklus
nov.7(11):653-4 kehidupan sel merupakan saat yang paling
Davis ME et al., Nanoparticle therapeutics: an rentan terhadap kemoterapeutika, misalnya
emerging treatment modality for cancer. Nat limfoma dan leukemia memiliki persentase
Rev Drug Discov. 2008 sep.7(9):77182. tinggi dari sel-sel yang bermitosis dan oleh
Bertrand M. et al., Cancer nanotechnology:The karena itu sangat peka terhadap sitostatika.
impact of passive and active targeting in the Hal yang sama berlaku bagi jaringan nor-
area of modern cancer biologyl. Adv Drug mal yang berproliferasi dengan cepat, se-
Deliv Rev. 2014 feb.66C:2-25 perti folikel rambut dan sumsum tulang.
Sebaliknya tumor yang tumbuh lambat ku-
“Targeted therapy” strategy rang responsif terhadap obat-obat yang cycle-
Untuk tujuan ini dikembangkan molekul- specific, misalnya kanker kolon dan non-small
molekul biologik besar yang dikenal sebagai cel lung cancer.
antibodi monoklonal atau Mabs-protein un- Banyak sitostatika baru telah dikem­bang-
tuk mengikat pada sasaran tertentu dengan ­kan dengan mekanisme kerja yang berlain-
kekhususan (specificity) yang tinggi. Dengan an, seperti topoisomerase-inhibitors (etopo-
demikian sistem imun pasien akan dipicu sida, topotecan, irinotecan) dan zat antimeta-
untuk menyerang kanker atau menghindari bolit (gemsitabin, kapesitabin). Topoisomerase
perkembangan tumor melalui perintangan/ adalah enzim yang dibutuhkan untuk mem-
blokade reseptor–reseptor sel inti. Lihat Bab buka gulungan molekul DNA.
21 Analgetika Antiradang, Boks Biologicals. Sejak beberapa tahun telah diselidiki zat-
Obat pertama yang disintesis mela­lui zat antiangiogenesik, yaitu zat-zat yang ber-
bioengineering demikian adalah Her­cep­tin khasiat mencegah sel-sel tumor memben-
(trastuzumab, 1998) terhadap kanker buah da- tuk pembuluh darah baru untuk memberi-
da yang bekerja melalui perintangan resep- kannya oksigen dan zat gizi. Talidomida
tor human epidermal growth factor (HER2) berkhasiat demikian, tetapi terlampau toksik.
yang mengatur pertumbuhan sel. Protein ini Dua obat alternatif yang juga memiliki sifat
menjadi biomarker penting bagi penyakit ini adalah genistein dari kedelai dan turahiu
tersebut. (tulang rawan ikan hiu).
Obat monoklonal antibodi manusia lain Juga diketemukan antiemetika yang lebih
yang mencapai “blockbuster status” adalah efektif misalnya ondansetron dan epoietin
Humira (adalimumab) terhadap artritis rema- di samping faktor-faktor pertumbuhan
toid. darah yang memungkinkan pentakaran
Cara lain (komplementer) adalah penggu- sitostatika lebih tinggi.Tetapi sayang sekali
naan senyawa-senyawa sintetik kecil yang bahwa semua ikhtiar dari 25 tahun lalu tidak
diarahkan terhadap protein spesifik penye- meng­hasilkan lebih banyak penyembuhan
bab kanker sebagai akibat dari gen yang me- dan penurunan mortalitas penyakit kanker,

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 226 20/04/2015 20:28:32


Bab 14: Sitostatika 227

berlainan dengan hasil penelitian terhadap mida dan ifosfamida. Di dalam tubuh se-
penya­kit jantung. muanya diubah menjadi senyawa etilen­imin
(lihat rumus bangun), yang membentuk
Penggolongan ion-karbonium dengan muatan positif dan
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat mengalkilasi DNA. Busulfan dan thiotepa
anti tumor pada umumnya dibagi dalam (Ledertepa) juga termasuk kelompok ini.
empat golongan besar sebagai berikut, yang
berturut-turut akan dibahas lebih mendalam. A1a. Klormetin: mustin, nitrogen-mustard.
Sitostatikum pertama ini (1946) terutama
digunakan pada limfo­ma akut (penyakit
A. Sitostatika
Hodgkin) dengan efek cepat sekali. Kerjanya
1. Zat alkilasi: nitrogen-mustard, prokar-
sangat singkat karena di dalam darah akan
bazin, tiotepa, busulfan
terurai dalam beberapa menit.
2.  Antimetabolit: antagonis folat, antagonis
Efek samping muntah-muntah hebat (lama-
pirimidin dan antagonis purin
nya sampai 8 jam) juga diare, pusing, nyeri
3.  Antimitotika: alkaloid vinka, taksan dan
kepala dan pro­duksi ludah berlebi­han. Ka-
epotilones
rena obat bersi­fat sangat merangsang pada
4. Antibiotika: derivat antrasiklin, bleomi-
tempat injeksi dapat ter­jadi peradangan
sin, mitomisin
hebat dengan lepuh-lepuh. Efek penekanan
5. Topo-isomerase inhibitors: irinotekan
pada sumsum tulang biasanya baru nyata
dan etoposida
setelah 2-3 minggu.
6. Lainnya: asparaginase, cisplatin, hidrok-
Dosis: i.v. 0,1-0,4 mg/kg bobot badan se-
sikarbamida
lama 4 hari (garam HCl).
B. Imunomodulansia
C. Hormon dan antihormon
A1b. Klorambusil (Leukeran) adalah derivat
D. Obat alternatif (CAM)
aromatik dengan khasiat dan penggunaan
sama, tetapi dapat digunakan per oral. Efek-
nya lebih lambat dan efek samping lebih
A. SITOSTATIKA ringan. Khusus digunakan terhadap Chronic
Lymfocytic Leukemia (CLL), tetapi penggu-
A1. ZAT ALKILASI naannya sudah terdesak oleh fludarabin dan
Berkhasiat kuat terhadap sel-sel yang sedang siklofosfamid. Obat ini juga diguna­kan pada
membelah. Efek ini berdasarkan gugus alkil, kanker payudara, ovarium dan testis, sering
yang sangat reaktif dan menyebabkan cross- kali dalam kombi­nasi dengan sitostatika lain.
linking (saling mengikat) antara rantai-ran- Dosis: oral 5 - 20 mg sehari selama 2-3 minggu
tai DNA di dalam inti sel. Dengan demiki- dan dis­elang istirahat 4 minggu.
an penggandaan DNA terganggu dan pem-
belahan sel dihambat. Khasiat sitotoksik dan A1c. Melfalan (Alkeran) adalah derivat fenil-
mutagen ini terutama ditujukan terhadap sel alanin yang efek kerjanya jauh lebih panjang,
yang membelah dengan pesat, seperti sel-sel ±6 jam. Obat ini banyak digunakan pada
kanker di sistem limfe. Namun, obat-obat ini suatu jenis kanker sumsum (myeloma, penyakit
juga “merugikan” sumsum tulang, mukosa Kahler).
dari saluran pencernaan, sel-sel kelamin (ste- Efek samping terutama bersifat hematologik,
rilitas pria) dan janin muda (abortus). Sela- antara lain leukemia akut dan yang terpen­
in itu, obat-obat ini pada prin­sipnya juga ting adalah depresi sumsum tulang. Mual
bersifat karsinogen dan dapat mengaki­bat­ dan muntah lebih jarang terjadi, begitu juga
kan leukemia (non-lymphocytic) akut! rontok rambut berkurang.
Obat-obat terpenting dari golongan ini Karena absorpsinya pada penggunaan pe-
adalah klormetin (nitrogen-mustard) dan tu- roral tidak konsisten, maka kebanyakan kali
runannya klorambusil, melfelan, siklofosfa- diberikan melalui infus intravena.

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 227 20/04/2015 20:28:32


228 Seksi II: Kemoterapeutika

Dosis: oral 0,2-10 mg/kg selama 4-6 hari, Efek samping yang parah adalah toksisitas
setelah 6 minggu kur diulang. Biasanya di- terhadap susunan saraf pusat (halusinasi,
kombinasi dengan deksamethason atau tali- koma) dan terhadap kandung kemih, sama
domid. dengan siklofosfamida dengan penanggu-
langan yang juga sama.
A1d. Siklofosfamid (Endoxan, Cytoxan) me- Dosis: i.v. 50-60 mg/kg/hari selama 2-3
rupakan turunan dengan cincin fosfat (1957) hari, kur diulang setelah 3-4 minggu.
yang baru menjadi aktif setelah dioksidasi
di hati menjadi metabolitnya a.l. akrolein, A1f. Busulfan (Myleran)
yang dapat mengakibatkan haemorrhagic Senyawa alkilsulfonat ini berkhasiat
cystitis serius. Obat ini juga digunakan pada myelo-selektif (terhadap sel sumsum tu-
myeloma dan leukemia limfatis, biasanya dalam lang) dan sebelum adanya imatinib mesilat
kombinasi dengan vinkristin dan prednisolon (Gleevec) merupakan obat pilihan per­tama
(kur COP) atau bersama adriamisin/MTX untuk menekan pro­duksi lekosit pada leuke­
dan fluorurasil (kur CAF/CMF) pada kanker mia myeloid kronis (CML).Tercatat kasus
payudara dan ovarium. Atau dapat juga remisi 80-90%.
dikombinasi dengan cisplatin pada kanker Efek samping terpentingnya supresi sum-
ovarium. Siklofosfamid juga merupakan sum yang hebat dan berlangsung lama.
komponen penting dari kombinasi yang efek- Dosis: oral 3-4 mg/hari selama 12-20 mi-
tif terhadap penyakit non-Hodgkin. Efeknya nggu, pemeli­haraan 0,5-2 mg sehari.
mulai tampak setelah beberapa minggu.
Siklofosfamid juga berkhasiat imunosupresif A1g. Klorambusil
kuat, artinya dapat menekan sistem imun Khusus digunakan terhadap limfositik leu-
tubuh, antara lain pem­bentukan antibo­dies kemia kronis (CLL), tetapi sudah terdesak
(lihat Bab 50, Sera dan Vaksin). Oleh karena oleh fludarabin dan siklofosfamida. Sitotok-
itu, obat ini juga digunakan pada trans- sisitasnya terhadap a.l. sumsum tulang sama
plantasi organ untuk menghindari penolakan de­ngan senyawa nitrogen mustard lainnya,
oleh tubuh dan pada penyakit auto-imun Dosis: permulaan sehari 0,1-0,2 mg/kg se-
seperti rheumatoid arthritis. Pada penggunaan lama 3-6 minggu.
terhadap penyakit-penyakit non-neoplastik
harus diwaspadai toksisitas akutnya serta A1h. Bendamustin
kemungkinan timbulnya sterilitas, efek tera- Digunakan terhadap limfositik leukemia kro-
togen dan leukemia. nis (CLL) dan limfoma non-Hodgkin.
Efek samping. Selain supresi sumsum, obat
ini hampir selalu menimbul­kan rontoknya A2. ANTI METABOLIT
rambut (reversibel). Kadang-kadang terjadi Dapat dibagi dalam 3 kelompok, yaitu:
radang mukosa kandung kemih dengan per- – antagonis asam folat: metotreksat, mer-
darahan (akibat metabolitnya). Untuk meng- kaptopurin
hindari hal itu pasien perlu minum banyak – antagonis pirimidin: 5-fluorourasil, sita-
air pada pagi hari agar metabolit nefrotoksik rabin, gemsitabin dan kapesitabin
tersebut sudah diekskresi sebelum malam – antagonis purin: 6-merkaptopurin dan
hari, tetapi intoksikasi air harus diwaspadai 6-tioguanin, yang kedua-duanya khusus
juga karena hidratasi yang kuat ini. digunakan terhadap leukemia akut.
Dosis: oral 50 - 200 mg sehari setiap 7-14
hari, i.v. 10-15 mg/kg/hari setiap 3-7 hari. Obat-obat ini juga mengintervensi sintesis
DNA, tetapi dengan jalan antagonisme saing­
A1e. Ifosfamida (Holoxan, Ifex) adalah analog an. Rumus kimiawinya mirip sekali rumus
dari siklofos­famida dengan khasiat dan beberapa metab­olit tertentu yang penting
penggunaan sama (1970). Juga digunakan bagi fisiologi sel, yaitu asam folat, purin
terhadap kanker buah zakar. dan pirimidin. Dalam sistem enzim obat-

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 228 20/04/2015 20:28:32


Bab 14: Sitostatika 229

obat ini menduduki tempat metabolit ter- liferasi cepat, seperti epitel saluran cerna dan
sebut tanpa mengambil alih fungsinya, se- sumsum tulang.Oleh karena itu efektivitasnya
hing­ga sintesis DNA atau RNA gagal dan hanya parsial terhadap sel tumor, sama
perbanyakan sel terhen­ti. Obatnya sendiri seperti kebanyakan anti metabolit lainnya.
tidak bersifat sitotoksik. Semua obat ini juga Antagonis folat bersifat toksik terhadap
berkhasiat imunosupresif dan khususnya janin yang sedang berkembang. Sangat efek-
azatio­p­rin banyak digunakan pada trans- tif sebagai abortivum pada trimester pertama
plantasi organ (bersama sikloserin). Semua kehamilan, bila digunakan bersamaan dengan
obat ini merupakan pro-drugs, yang baru misoprostol, suatu analog prostaglandin
menjadi metabolit aktif setelah diubah di (Hausknecht, 1995)46.
dalam hati. Di samping khasiat sitostatik, dalam do-
Gemsitabin (Gemzar, 1995) digunakan pa- sis rendah MTX juga bersifat antiradang.
da kanker paru (non-sel kecil) dan pankreas Oleh karena itu obat ini digunakan pada
yang sudah menyebar. Kapesitabin (Xeloda, terapi psoriasis (kulit bersisik) yang ditandai
1998) terutama digunakan intravena atau pertumbuhan abnormal pesat dari sel-sel epi-
oral pada kanker kolon, dikombinasi dengan dermis kulit. Juga digunakan pada rematik
5-FU dan asam folinat. Juga per oral pada parah yang tidak dapat dikendalikan oleh
kanker payudara dengan metastasis, sebagai obat slow-acting (lihat Bab 21, Analgetika anti
zat tunggal atau bersama docetaxol, dengan radang). Adakalanya obat ini juga diguna-
dosis 2 dd 150 – 500 mg ½ jam a.c. selama kan sebagai terapi pemeliharaan pada pe-
2 minggu dan istirahat 1 minggu (Ph Wkbl nyakit radang usus kronis, seperti colitis dan
2002;137:705,709). Obat tumor kolorektal penyakit Crohn.
(i.v.) lainnya adalah irinotekan. Efek samping utamanya depresi sumsum
tulang (leukopenia, trombositopenia), yang ter-
uta­ma hebat pada dosis di atas 25-30 mg.
A2a. Metotreksat: MTX, Farmitrexat, Leder-
Selain itu juga timbul kerusakan mukosa
trexat
mulut (stomati­tis) dan saluran pencernaan,
Derivat pteridin ini (1954), suatu antagonis
tetapi jarang timbul perasaan lelah, rontok
folat, menghambat reduksi asam folat men-
rambut dan de­mam. Efek toksiknya, terke-
jadi tetra­hydrofo­lic acid (THFA) melalui peng-
cuali neurotoksisitas, dapat diatasi dengan
ikatan pada enzim reduktase. THFA penting
leukovorin, suatu koenzim folat.
sekali bagi sintesis DNA dan pembelahan
Dosis: pada kanker tergantung dari jenisnya
sel. Metotreksat adalah sitostatikum pertama
dan keadaan pasien: oral 5-30 mg sehari
(antifolat kemoterapi) yang efektif pada leuke-
selama 5 hari. Setelah is­tirahat 2-3 minggu
mia limfe akut dan kanker korion yang
kur dapat diulang 3-5 kali. Tablet tidak boleh
sudah tersebar den­gan sekitar 80% penyem-
diminum bersamaan dengan susu.
buhan. Selain itu, metotreksat dalam dosis
Psoriasis dan rema: oral, i.m. atau i.v. 15-25
tinggi juga banyak digunakan pada berba-
mg seminggu. Imunosupresi pada dosis ren­
gai jenis kanker lainnya sebagai terapi kom-
dah ini bersifat ringan, tetapi perlu monito­
binasi dengan asam folinat untuk menghin-
ring darah secara teratur. Penggunaan kronis
dari efek-efek sampingnya yang hebat (li-
terhadap psoriasis atau rema dapat menim-
hat Bab 39, Hemopoietika). Karena asam
bulkan keracunan hati, sehingga pemberi-
folat dan turunannya bersifat polar, maka
annya harus dihentikan.
sulit menembus sawar darah-otak (blood-
brain barrier). Oleh karena itu telah disin- A2b. Merkaptopurin: Puri-Nethol.
tesis senyawa yang lipid soluble seperti Derivat thiol dari purin ini (1953) berkhasiat
trimetreksat (Neutrexin) terhadap Pneumo- sitostatik berdasarkan penghambatan sintesis
cystis carinii, suatu penyakit infeksi hebat purin dan DNA di sel-sel yang tumbuh pesat.
pada penderita AIDS. Terutama digunakan terhadap leukemia akut
Mekanisme kerja dari antagonis folat ter- pada anak-anak, juga apabila MTX atau zat
utama efektif terhadap sel-sel yang berpro- alkilasi tidak aktif (lagi).

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 229 20/04/2015 20:28:32


230 Seksi II: Kemoterapeutika

Resorpsi dari usus ±50% dengan BA 5-37%. Dosis: 10-15 mg/kg intravena selama 4-6
Di dalam sel merkaptopurin diubah menjadi hari.
dua metabolit aktif, yang dalam hati sebagian
diuraikan oleh enzim ksantinok­sidase menjadi * Cytarabine (Cytosar-U, Alexan, Ara-C) ada-
tiourat inaktif. Penguraian ini diperlambat lah derivat obat virus idoksuridin yang ber-
oleh perintang enzim obat encok allopurinol khasiat virustatik di samping efek sitostatik
sehingga daya kerjanya diperpanjang. Masa (1969).
paruhnya ±90 menit. Obat ini merupakan satu-satunya obat
Efek sampingnya sama dengan MTX, juga terpenting dan paling efektif untuk meng-
merusak hati (icterus). Monitoring darah juga induksi dan mempertahankan remisi pada
perlu dilakukan. leukemia akut tertentu (AML). Kerjanya
Dosis: anak-anak oral 2,5 mg/kg sehari. hanja singkat ±20 menit (t1/2= 10 menit).
Efek samping terdiri dari depresi kuat
* Azathiopri (Imuran) adalah derivat imida- sumsum tulang yang berakibat leukopenia,
zolil purin (1963) yang dalam tubuh dirombak trombositopenia dan anemia serius akut.
menjadi merkaptopurin. Obat ini banyak Dosis: infus intravena 100-200 mg setiap
digunakan sebagai obat imunosupresif pa- 5 hari, bi­asanya dikombinasi dengan suatu
da transplantasi organ untuk memper­kecil antagonis pirimidin lain, misalnya tiogu-
risiko penolakan oleh sistem imun penerima. anin(Lanvis).
Begitu pula pada penyakit auto-imun, ketika
sistem imun kacau dan antibod­i menyerang * Capecitabine (Xeloda) merupakan prodrug
jaringan dan organ sendiri. Contoh penyakit dari 5-FU dan diberikan peroral terhadap
ini antara lain re­ma, diabetes pada anak-anak, kanker payudara dan kolorektal yang sudah
lupus erythematodes (LE), multi­ple sclerosis bermetastasis. Terapi kombinasi memberikan
(MS), myasthenia gravis (MG), sindrom Syög­ren, hasil lebih efektif, misalnya dengan oksa-
sclerodermia, colitis dan M. Crohn. liplatin atau irinotekan terhadap kanker
Dosis: oral 1-4 mg/kg sehari, terhadap rema kolorektal dan merupakan terapi standar
1-3 mg/kg se­hari. pilihan pertama.
Efek samping khusus dari capecitabine di-
sebut “hand-foot” sindrom dan bercirikan eri-
A2c. Fluorurasil: 5-FU, Efudix.
tema, nyeri dan peka pada kaki tangan bila
Derivat pirimidin ini (1962) merintangi
disentuh, sehingga dosisnya harus dikurangi
sintesis DNA melalui proses saingan de-
atau penggunaannya dihentikan. Efek
ngan pirimidin. Karena absorpsinya pada
samping lainnya sama dengan 5-FU, yaitu
pemberian oral tidak lengkap, maka diberi-
diare dan depresi sumsum tulang.
kan parenteral. Banyak digunakan sebagai
antagonis pirimidin terhadap metastasis
* Gemcitabine (Gemzar, dFdC) adalah obat
tumor payudara, usus besar dan poros
kanker penting terhadap kanker pankreas,
usus (rektum), juga dari lambung, hati dan
paru, indung telur dan kandung kemih yang
pankreas. Efektivitas­nya diperkuat (20-30%)
telah bermetastasis. Diberikan sebagai infus
bila terapi dikombinasi dengan misalnya
intravena.
siklofosfamid dan adriamisin/MTX (kur CAF/
Efek samping utamanya depresi sumsum
CMF) atau dengan adriamisin dan mitomisin
tulang.
(kurFAM). Kombinasi dengan leukovorin
dan oksaliplatin atau irinotekan bagi pende-
rita kanker kolorektal. Penggunaan dermal
A3. ANTIMITOTIKA
sebagai krem 5% pada kanker kulit dan Zat-zat ini menghindari pembelahan sel pada
pertandukan abnormal (keratosis, Efudix). metafasis (tingkat kedua dari mitosis), berarti
Efek sampingnya hampir sama dengan MTX merintangi pembelahan inti, seperti obat
dan merkaptop­urin, bercirikan myelosupresi, encok kolkisin. Berlainan dengan zat alkilasi
anoreksia, mual dan diare. –yang juga merintangi pembelahan inti me-

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 230 20/04/2015 20:28:32


Bab 14: Sitostatika 231

lalui gangguan pembelahan kromosom-anti- sisitasnya lebih kuat. Rontok rambut (alopecia)
mitotika mencegah masuknya belahan kro- dapat timbul pada ±20% penderita, tetapi
mosom itu ke dalam anak inti. Obat-obat yang selalu reversibel.
sekarang digunakan adalah hasil tumbuhan, Dosis: 1x seminggu 0,05-0,15 mg/kg (sul-
yakni alkaloid Vinca (vinblastin, vinkristin fat).
dan derivat semi sinte­tiknya vindesin), po-
d­ofilin (serta derivat-derivatnya etoposida dan * Vindesin (Eldisine) adalah derivat semi-
tenoposida) dan kelompok taksan(paklitaksel, sintetik dari vinblastin (1980) yang kurang
dosetaksel). myelosupresif dan neurotoksik daripada
Alkaloid Vinca efektif terhadap kanker vinkristin. Obat ini hanya digunakan dalam
darah (leukemia, limfoma), kanker payudara kombinasi dengan onkolitika lain.
dan paru, zat-zat taksan terhadap kanker Dosis: infus i.v. 3 mg/m2/hari setiap 7-10
indung telur, payudara dan paru. Sejak hari.
beberapa tahun terdapat kelompok senya-
wa baru yang dinamakan zat-zat epotilon * Vinorelbin (Navelbine) juga digunakan per
(iksabepilon), yang digunakan terhadap oral terhadap kanker paru.
kanker payudara yang telah bermetastasis. Efek samping terutama granulositopenia dan
alergi sedangkan neurotoksisitasnya lebih
A3a. Vinblastin: Erbablas, Velbe, Velban ringan dibanding alkaloid vinca lainnya.
Alkaloid ini, bersama derivatnya vinkris-
tin, diperoleh dari Vinca rosea (Catharanthus
A3b. Podofilin
roseus atau periwinkle, sejenis kembang ser-
Damar ini diperoleh dari akar tanaman
dadu) (1960). Obat ini banyak diguna­
Amerika Podophyl­lum peltatum yang a.l. me-
kan pada berbagai limfoma (M. Hodgkin
ngandung zat antimi­totik podofilotoksin. Dua
dan non-Hodgkin) dengan efektivitas tinggi
glikosida semisintetiknya adalah etoposi-
(sampai 80%) dan sering kali menghasilkan
da dan teniposida (VM-26, Vumon), yang
penyembuhan tuntas. Sebagai terapi kombi-
berkhasiat merintangi mitosis, mungkin
nasi biasanya dengan bleomisin dan cispla-
melalui penghambatan enzim topoisome-
­tin terhadap tumor testis yang telah berme-
rase-2 sehingga terjadi pemecahan DNA, lihat
tastasis, atau dengan doksorubi­sin dan/atau
juga 7e, topotekan. Penggunaan podofilin
pred­nisolon terhadap penyakit Hodgkin).
sudah obsolet, tetapi larutannya 25% dalam
Obat ini juga digunakan pada kanker payu-
alkohol sewaktu-waktu masih digunakan
dara (vinorelbine) dan Kaposi sarkoma.
pada sejenis kutil yang berbentuk “kembang
Efek samping terutama berdasarkan mye-
kol“ pada alat kelamin (condyloma acuminata).
losupresi kuat, terutama leukopenia yang bia-
Lihat Bab 12, Penyakit Menular Seksual.
sanya hilang setelah satu minggu. Lagi pula
perasaan lelah, mual, muntah dan demam,
lebih jarang rontok rambut dan radang saraf * Etoposida (VP-16-213, Vepesid) (1981) ter-
(neuritis) den­gan kesemutan jari-jari tangan. utama digunakan dalam kombi­nasi dengan
Dosis: i.v. 0,1-0,2 mg/kg (sebagai sulfat) bleomisin, karboplatin dan sisplatin pada
kanker testis dan paru, juga pada kanker
* Vinkristin (Krebin,Oncovin,Vincasar) (1963) payudara dan non-Hodgkin. Daya kerjanya
pada garis besarnya sama spek­trum kerja dan menghambat topoisomerase II, sehingga
penggunaannya dengan vin­blastin, antara sintesis dari DNA dan RNA terganggu (lihat
kedua obat tidak terdapat resistensi silang. doksorubisin). Efek samping utama adalah
Pada leukemia limfo­blast obat ini lebih ampuh, leukopenia (reversibel), lebih sering juga trom-
terutama bila dikombinasi dengan sitosta­tika bositopenia. Begitu juga mual, muntah, hipo-
lain. Juga banyak digunakan pada M. non- tensi (kadangkala), leukemia sekunder dan
Hodgkin dan leukemia anak-anak. rontok rambut.
Efek sampingnya sama dengan vinblastin, Dosis: i.v. 35-100 mg/m2 sehari selama 4-5
myelo­supresi lebih ringan, tetapi neurotok- hari, da­pat juga per oral (kapsul) dengan

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 231 20/04/2015 20:28:32


232 Seksi II: Kemoterapeutika

dosis 50-150 mg/hari. Kur diulang setelah * Nab-paclitaxel (Abraxane, 2005). Karena si-
3-4 minggu. fat lipofilnya, paklitaksel tidak larut dalam
air, maka telah disolubilisasikan dengan su-
*Tenoposida (Vumon) adalah zat induk eto- atu teknik khusus. Formulasi yang larut da-
posida (1971) dengan khasiat sama, tetapi lam air ini dapat digunakan tanpa diper-
5-10 kali lebih toksik. lukan premedikasi dengan senyawa steroid
atau antihistamin.
Efek sampingnya keluhan jantung dan hi-
A3c. Paclitaxel: Taxol.
persensivitas.
Obat baru (pertama kali disintesis 1994) dari
* Dosetaksel (Taxotere) adalah derivat semi
kelompok taksan ini terdapat dalam jumlah
sintetik (1995) dengan efek dan mekanisme
kecil sekali (1 : 13.500) di kulit pohon cemara
kerja yang sama dan 2 kali lebih aktif daripada
Taxus brevifolia. Dengan cara semi sintetik
paklitaksel. Kedua obat bersifat sangat lipofil
telah diperoleh zat pelopornya (baccatine) dari
dan tidak larut dalam air. Plasma-t½-nya
jarum-jarum Taxus baccata (Ing „Yew“), yang
±11 jam. Karena risiko retensi air dan untuk
lebih banyak terdapat di Eropa dan Amerika.
meringankan reaksi hipersensitivitas, terapi
Berkhasiat sitotoksik melalui penghambatan
diawali dengan premedikasi deksametason
mitosis dan mengikat pada suatu protein
16 mg/hari selama 4-5 hari.
yang menghalangi apoptosis. Obat ini diguna­
Dosis: infus i.v. 100 mg/m2 permukaan ba-
kan khusus pada kanker ovarium dan kanker
dan dari larutan 0,3-0,9 g/l setiap 3 minggu.
payudara yang bermetastasis, setelah terapi
dengan cispla­tin tidak memberikan hasil.
Ternyata sekarang bahwa efektivitasnya A3d. Epothilon.
tidak tinggi, ± 22%, dengan perpanjangan Zat sitotoksik ini pertama kali diisolasi dari
hidup dari hanya ±3 bulan dibandingkan sejenis jamur tanah, Sorangium cellulosum, dari
dengan terapi standar. Kombinasi dengan tepi sungai Zambezi di Afrika Selatan (1996).
sisplatin atau karboplatin ternyata lebih Epothilon A dan F disintesis (2008) sebagai
ampuh. Kombinasi dari kedua obat dengan turunan baru zat anti kanker yang bekerja
siklofosfamida ternyata juga lebih efektif dan atas dasar blokade mitosis. Toksisitasnya
kini merupakan terapi pilihan pertama. Juga (neutropenia, diare, asthenia) menyerupai
kombinasi dengan obat baru penghambat senyawa taksan, tetapi lebih ringan dan ker-
topo-isomerase-1 (topotekan) ternyata efek- janya lebih efektif. Rumus kimianya lebih
tif. Sebagai premedikasi dianjurkan pem- sederhana, juga merupakan cincin besar
berian glukokortikoid (deksametason 16 mg se- dengan gugus samping terdiri dari cincin
hari) bersama antagonis histamin-H1 (difen- lima thiazol (dengan N dan S).
hidramin) dan H2 (simetidin) untuk meng-
hindari retensi cairan, neurotoksisitas dan * Iksabepilon (Ixempra) merupakan analog
reaksi hipersensitivitas serius. Sekarang ini sintetik (2011) yang digunakan sebagai larutan
sedang dilakukan perco­baan pada jenis kan- infus (pelarut etanol/senyawa minyak kastor,
ker lain, antara lain kanker paru yang tersebar. Cremophor EL) terhadap kanker payudara
Plasma-t½-nya bifasis: 6,4-12,7 jam. metastatik, dalam kombinasi dengan ka-
Efek samping utama adalah gejala myelo- pesitabin. Diperlukan premedikasi dengan
supresi hebat, terutama neutropenia (reversibel), kortikosteroid/antihistamin terhadap reaksi
juga alopecia total, neu­ropathie, reaksi hiper- samping yang diakibatkan oleh pelarut Cre-
sensitivi­tas, demam dan gejala-gejala umum mophor, sama halnya dengan paklitaksel.
lainnya. Gejala mual dan muntah hanya Dosis: 40 mg/m2 tiap 3 minggu.
ringan.
Dosis: infus i.v. 135 mg/m2 sehari. Infus A3e. Camptothecin
ini terdiri dari larutan dalam campuran Senyawa utama dari kelompok ini, camp-
etanol dan derivat minyak kastor (Cremophor- tothecin, di-isolasi (1966) dari pohon Camp-
solubilized paclitaxel). totheca acuminata di negara Cina dan meng-

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 232 20/04/2015 20:28:32


Bab 14: Sitostatika 233

hasilkan zat-zat dengan kegiatan anti-neo- tumbuhan kanker dan telah disetujui FDA
plastik kuat melalui penghambatan aktivitas untuk terapi kanker kolorektal yang telah
enzim topoisomerase I. Juga memiliki toksisitas bermetastasis.
hebat, terutama penekanan terhadap sum- Efek samping terhadap hati sangat serius
sum tulang dan timbulnya hemorrhagic cys- dan fatal, di samping reaksi kulit, diare, hi-
titis. Penelitian mengenai sifat-sifat fisiko- perbilirubinemia dan hipertensi.
kimianya telah menghasilkan analog-analog Dosis: oral 160 mg selama 3 minggu, lalu
yang lebih mudah larut dalam air dengan istirahat 1 minggu.
tokisisitas lebih ringan. Sebelumnya juga telah diberikan “lampu
Dua analognya yang digunakan dalam hijau” oleh FDA untuk penggunaan afli-
pengobatan terhadap kanker kolorektal, bercept (Zaltrap) dalam kombinasi dengan
ovarium dan paru adalah senyawa semi- asam folinat, fluorourasil dan irinotekan
sintetik topotekan (Hycamtin) dan irinotekan (Folfiri) sebagai kemoterapi kanker kolorektal
(Camptosar) yang merupakan suatu prodrug. yang resisten terhadap terapi dengan oksa-
Irinotekan adalah pilihan pertama terhadap liplatin.
kanker colorectal, a.l. dalam kombinasi de- Aflibercept (Eylea) sebagai larutan injeksi
ngan cetuximab. intra-okuler 40 mg/ml digunakan pada de-
Efek sampingnya terutama neutopenia serta generasi macula (bercak keruh pada selaput
trombositopenia (topotekan) dan diare hebat bening mata)akibat usia.
(irinotekan).
A4. ANTIBIOTIKA (SITOTOKSIK)
Antibiotik pertama yang memiliki sifat si-
PRODRUG
tostatik adalah yang termasuk dalam kelom-
Definisi: Prodrug adalah suatu zat yang
pok aktinomisin yang diketemukan oleh
didesign untuk mengatasi masalah-masalah
Waksman di tahun 1940. Yang terpenting
farmakokinetik atau farmakodinamik, yang
in vivo diubah menjadi molekul yang farma- di antaranya adalah aktinomisin D (dakti-
kologik aktif melalui cara enzimatik atau nomisin, Cosmegen, Lyovac) yang digunakan
kimiawi. sebagai obat tunggal atau dikombinasi de-
ngan vinkristin atau siklofosfamida terha-
Prodrug dibuat melalui modifikasi kimiawi dap sejenis kanker pada anak dan choriocar-
dari suatu zat yang biologis aktif. Bagian aktif cinoma pada wanita dewasa. Sifat sitotoksik-
tersebut baru dibebaskan dalam tubuh setelah nya berdasarkan pengikatannya pada DNA
penguraian enzimatik atau melalui suatu re- menjadi suatu kompleks, sehingga trans-
aksi kimia.
kripsinya oleh RNA polimerase diblokir.
Beberapa antibiotik lain yang berasal dari
Tujuan prodrug adalah a.l.:
– untuk memperbaiki resorpsi dari zat-zat jenis jamur Streptomy­ces termasuk dalam ke-
yang sukar resorpsinya; lompok antrasiklin dan juga berkhasiat sitos-
– untuk menghindari efek samping gastro- tatik dan antibakteri. Zat-zat ini juga dapat
intestinal, seperti rasa buruk, iritasi lokal; mengikat DNA sebagai kompleks, sehingga
– mengurangi rasa nyeri pada tempat injeksi; sintesis­nya terhenti. Yang terpenting adalah
– memperpanjang/mengubah efek depot; doksoru­bisin dan daunorubisinyang meru-
– mempermudah transpor obat ke tempat pakan produk alamiah, serta analognya epi-
bekerjanya; ru­bisin dan idarubisin, mitoksan­tron, bleo-
– memperbaiki stabilitas bagian aktifnya.
misin dan mitomi­sin. Obat terakhir terutama
berkhasiat alkilasi. Onkolitika ini tidak digu-
nakan sebagai antibiotika karena terlalu tok-
Obat-obat baru sik.
* Regorafenib (Stivarga) adalah suatu peng-
hambat multikinase bermolekul kecil yang A4a. Doksorubisin: Adriamycin RD, Adriblas-
memblokir berbagai enzim pendorong per- tina

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 233 20/04/2015 20:28:32


234 Seksi II: Kemoterapeutika

Derivat antrasiklin ini bersama dauno- pada kanker payudara tersebar diperlukan
rubisin, diper­oleh dari biakan Streptomyces dosis yang ±30% lebih tinggi.
peuticus (1971). Zat ini menghambat sintesis Dosis: setiap 3 minggu 75-90 mg/m2 infus
dari DNA dan RNA, mungkin melalui efeknya i.v.
terhadap topoisomerase II. Biasanya obat ini
di­gunakan dalam kombinasi teruta­ma pada * Idarubisin (Zavedos) bersifat lebih lipofil,
leuke­mia akut dan limfoma (non)-Hodgkin, maka absorpsinya ke dalam sel lebih baik
juga pada banyak tumor lainnya, misalnya (1990). Obat ini terutama digunakan pada
kanker ovarium, bronchus dan pada kanker leukemia akut sebagai monoterapi atau tera-
payudara yang tersebar (kombinasi CAF = pi kombinasi.
cyclofosfamida + adriamycin + fluoruracil). Dosis: selama 3 hari infus i.v. 12 mg/m2
Obat ini berkhasiat imunosupresif. Karena permukaan badan.
plasma-t½-nya tinggi, daya kerjanya lama se-
* Valrubisin (Valstar) adalah analog semi
kali, begitu juga turu­nan-turunannya. Meru-
sintetik dari doksorubisin dan khusus digu-
pakan salah satu sitostatikum yang paling
nakan setempat (intravesicular) pada kanker
banyak digunakan.
kandung kemih. Kurang dari 10% diabsorpsi
Efek samping. Semua sitostatika antranilat
sistemik.
tersebut di atas bersifat sangat kardiotoksik,
yaitu dapat merusak otot jantung (efek ku-
* Mitoksantron (Novantrone) adalah derivat
mulatif) dengan gagal jantung (dekompensasi
doksorubisin yang ku­rang kardiotoksik
irreversibel!). Sifat ini mungkin diakibat­
(1984), tetapi aktivitasnya juga lebih rendah.
kan oleh terbentuknya radikal bebas yang
Obat ini terutama digunakan pada kanker
di dalam jantung tidak diinaktivasi karena
prostat, kanker payudara yang tersebar dan
tidak adanya enzim katalase dengan khasiat
limfoma non-Hodgkin. Tidak terdapat resis-
antioksidan. Juga bersifat myelotoksik, sering
tensi silang dengan adriamisin.
rontok rambut total (reversibel), mual dan
Dosis: infus i.v. 12 mg/m2 setiap 3 minggu.
muntah-muntah, amenorroea dan neutrope-
nia selewat. Selama terapi pada umumnya
A4b. Bleomisin: Bleocin, Bleomycin
dilakukan monitoring ECG dan darah. Urin
Obat ini merupakan campuran dari dua
dapat berwarna merah, juga pada dauno-,
senyawa, bleomisin A2 dan B2, yang diha-
epi- dan idarubi­sin, pada mitoksantron urin
silkan oleh Streptomyces verticillus (1966).
berwarna biru-hijau.
Efektif sekali untuk kanker testis, kombinasi
Dosis: infus i.v. 50-75 mg/m2 sehari setiap 3
dengan cisplatin dan vinblastin atau eto-
minggu.
posida dapat menyembuhkan dengan tun-
tas sebagian besar penderita. Obat ini juga
* Daunorubisin (Daunoblastina) adalah deri- digunakan dalam kombinasi dengan dok-
vat dengan khasiat dan efek samping sama sorubisin dan vinblastin pada limfo­ma
(1966). Obat ini terutama digu­nakan pada Hodgkin dan kanker lain, khususnya di
leukemia akut, resistensi silang dengan daerah kepala dan leher. Efek sitotoksiknya
doksorubisin dapat terjadi. diperkirakan berkat dibentuknya kompleks
Dosis: 30-60 mg/m2 permukaan badan se­ dengan DNA yang menghasilkan radikal
hari sebagai infus cepat selama 3-5 hari setiap bebas dan merusak DNA. Digunakan paren-
4-6 minggu. teral (subkutan, intramuskular, intravena)
atau langsung dimasukkan ke dalam kan-
* Epirubisin (FarmorubicinRD, Ellence) adalah dung kemih terhadap kanker di daerah ini.
stereoisomer dari doksorubisin dengan Efek samping yang paling serius adalah tok-
indikasi sama (1984). Obat ini bersifat kurang sisitasnya bagi paru-paru (pneumotoksis): ba-
toksik bagi jantung dan sumsum tulang, juga tuk, radang dan fibro­sis (fatal 1%). Oleh kare-
nausea dan muntah berkurang. Efek samping na itu terapi perlu disertai monitor­ing fungsi
lainnya juga sama. Untuk khasiat yang sama paru. Juga sering kali merusak kulit dan

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 234 20/04/2015 20:28:32


Bab 14: Sitostatika 235

mukosa, dapat pula menimbulkan reaksi yang mengakibatkan musnahnya sel-sel


anafilaktik. Tidak bekerja imun­osupresif dan tumor yang sedang tumbuh. Di samping
hanya myeolo­toksis ringan. itu topotekan juga berperan pada ekspresi
Dosis: i.v. atau i.m. 1x seminggu 5-20 UI/ gen dan reparasi cacat pada DNA. Untuk
m2. sementara obat ini hanya diregistrasi dan
digunakan terhadap kanker ovarium, yang dari
A4c. Mitomisin: Mutamicyn semua kanker ginekologi memiliki prognosis
Diisolasi dari sejenis basil Streptococcus terburuk. Topotekan sangat ampuh terhadap
dan klinis digunakan terhadap kanker anal a.l. kanker paru-paru (sel kecil), leukemia,
dalam kombinasi dengan 5-FU dan sisplatin. kanker rahim, cervix dan lain-lain. serta
Off-label sebagai tetes mata pada kedokteran mampu memperpanjang hidup penderita
mata. dengan ±15 bulan.
Efek sampingnya relatif tidak begitu parah
A4d. Mitotane: Lysodren dan paling sering berupa mual dan muntah,
Kimiawi menyerupai insektisid DDT dan juga rontok rambut akibat supresi fungsi
digunakan paliatif terhadap kanker adreno- sumsum tulang belakang (E. Meyer.Ph Wkbl
kortikal yang tidak dapat dibedah (inoperable). 1997; 132: 800-5).
Mekanisme kerjanya berdasarkan destruksi Dosis: i.v. 1-1,5 mg/m2/hari selama 5 hari,
selektif dari sel adrenocortex, sel normal diulang minimal 3 x dengan seling waktu 3
maupun sel kanker. minggu.
* Irinotecan (Campto) adalah derivat dengan
A4e. Trabectedin: Yondelis
khasiat dan cara kerja yang sama (1998).
Merupakan satu-satunya obat yang diper-
Diregistrasi untuk kanker kolorektal yang
oleh dari hewan laut dan digunakan dalam
sudah menyebar dan fluorurasil tidak mem-
kombinasi dengan doksorubisin (Doxil) ter-
berikan efek.
hadap kanker ovarium dan pankreas. Diberi-
Efek samping terpenting adalah diare dan
kan sebagai infus yang didahului dengan
neutropenia (E.Meyer. Ph Wkbl 1999; 134: 60-
pemberian deksametason untuk mengurangi
65).
risiko kerusakan pada hati.
Dosis: infus i.v. 350 mg/m2 setiap 3 minggu
atau 100-125 mg/m2 permukaan badan se-
tiap minggu.
A5. TOPOISOMERASE INHIBITOR
Topoisomerase adalah enzim yang meng-
atur perubahan-perubahan pada struktur
B. IMUNOMODULANSIA
DNA dengan melancarkan pembelahan dan Zat-zat ini sekarang dinamakan biologicals,
mengikat kembali fosfat selama siklus sel semula Biological Response Modifiers, yang me-
normal. Sangat populer sebagai sasaran pada mengaruhi secara positif reaksi biolo­gis tubuh
sintesis obat kanker.Topoisomerase inhibitor terha­dap tumor. Fungsi sis­tem imun dapat
merintangi pengikatan kembali, sehingga distimulasi dengan baik (imunostimulasi)
genom sel kanker dirusak dan musnah. maupun ditekan olehnya (imunosupresi).
Lihat Bab 21 Analgetika Antiradang, Boks
A5a. Topotekan: Hycamtin Biologicals.
Zat semi sintetik ini (1997) adalah turun-
an dari camptothecine, suatu alkaloid pen- B1. Imunostimulansia. Sistem imun pada
tasiklis yang dihasilkan dari kayu tanaman umumnya sudah sangat diperlemah oleh
Camptotheca acuminata (Cina) dan Nothapodytes kanker sendiri begitu juga akibat penangan-
foetida (India). Rumus kimiawinya rumit dan annya dengan sitostatika, radiasi atau pembe-
berbentuk cincin lima. Berkhasiat meng- dahan.
hambat topoisomerase-1 (enzim yang terli- Imunostimulator secara tak langsung ber-
bat pada multiplikasi sel dan replikasi DNA) khasiat mereak­tivasi sistem imun yang le-

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 235 20/04/2015 20:28:32


236 Seksi II: Kemoterapeutika

mah dengan mening­katkan re­spon imun tak (pada AIDS) dan beberapa jenis kanker lain,
spesifik terhadap sel tumor. Banyak reaksi juga pada infeksi viral seperti sejenis kutil
imun dicetuskan prosesnya, seperti stimulasi kelamin (condyloma acumi­nata), hepatitis-B/C
per­banyakan limfo-T4, NK-cells dan makro- dan beberapa jenis kanker a.l. melanoma,
fag, sedangkan pelepasan interferon dan in- kanker sel ginjal dan myeloid leukemia. Pada
terleu­kin ditingkatkan. Sebagai efek akhir kasus terakhir paling sedikit 50% dari pen-
dari berbagai reaksi kompleks itu, sel-sel derita mengalami penurunan dari jumlah
ganas dapat dike­nali untuk kemudian dimus- sel dalam mana terdapat Philadelphia (Ph)
nahkan. kromosom dan eliminasi total pada 10%
Yang sekarang digunakan adalah sito­kin- penderita. Philadelphia (Ph) kromosom meru-
sitokin dan levami­sol, serta dalam terapi al- pakan kromosom abnormal yang terdapat
ternatif sediaan-sediaan timus (kelenjar ka- pada 97% penderita myeloid leukemia kronis
cangan) dan antioksidansia tertentu. (CML). Walaupun jangka hidup penderita
Sitokin atau limfokin (Yun. terbentuk oleh dapat diperpanjang, tetapi interferon hanya
masing-masing sel (cytos) dan lim­fosit) ada- mempertahankan remisi dan tidak bersifat
lah protein kecil yang bertanggung jawab menyembuhkan.
atas efek berbagai reaksi imun seluler (lihat Efek samping diakibatkan oleh sifat inter-
juga Bab 49, Dasar-dasar Imunologi). Sebagai feron sebagai protein asing dan kerap kali
contoh dapat disebut interfe­ron (IFN), in- selama minggu pertama timbul gejala mirip
terleukin (IL) dan tumor necrosis factor influenza dengan sakit kepala dan otot, rasa
(TNF). Hingga kini IFN-alfa dan IL-2 sudah letih dan demam, juga gang­guan alat pencer-
mendapatkan tempat pada terapi kanker dan naan dan kadangkala gatal-gatal, mulut ke-
kombinasi dari kedua sitokin juga digunakan. ring, tremor dan rontok rambut. Begitu juga
gangguan darah dan efek-efek sentral (agita-
si, mudah tersinggung, pikiran kacau). Ter-
B1a. Interferon-alfa: IFN-alfa 2, Roferon-A(2a),
catat efek psikiatris serius dengan depresi dan
Intron-A(2b).
psikosis, yang sembuh dengan sendirinya
Interferon-alfa, -beta dan -gama adalah lim-
setelah pemberian IFN dihentikan (NTvG
fokin/sitoksin alamiah yang memicu respons
1998; 142: 1618-21).
imunitas seluler serta humoral dan pada
Obat ini harus diberikan sebagai injeksi s.c.
umumnya dibentuk sebagai reaksi terhadap
untuk jangka waktu lama yang frekuensinya
infeksi viral. IFN-alfa terdiri dari 165 asam
dapat dipersingkat bila digunakan dalam
amino yang melalui teknik rekom­bi­nan DNA
bentuk senyawa konyugasi dengan polieti-
diperoleh dari kuman E. coli yang telah dimo-
lenglikol (peginterferon) yang juga bersifat
difikasi (manipu­lated) genetik. Tambahan ‚2a‘
mengurangi keparahan efek sampingnya.
dan ‚2b‘ menunjukkan asam-asam amino di
Dosis: i.m. atau s.c. 3 MUI sehari selama
posisi masing-masing 23 dan 34. Lihat selan-
16-24 minggu, infeksi hepatitis-B/C s.k. 3 x
jutnya Bab 7, Virustatika.
seminggu 10 MUI.
Di samping bersifat imunostimulasi dan
virustatik IFN-alfa juga berkhasiat antitumor
berdasarkan pengikatan kompleks secara B1b. Interleukin-2: IL-2, aldesleukin, Proleukin
khusus pada reseptor di membran sel dan Zat-zat interleukin dalam tubuh dibentuk
menginduksi serang­kaian reaksi in­tra sel. oleh limfosit-T, monosit, makrofag dan sel-
Karena hambatan ini di berbagai stadia dari sel endotel/epitel. Fung­sinya sebagai mole-
replikasi virus, infeksi dihambat dan begi- kul pesu­ruh (messen­ger) antara lekosit dan
tu juga perbany­akan sel tumor (aktivitas berbagai sistem sel dan sistem organ. Obat
antiproliferatif). Di lain pihak fagositosis dan ini juga memegang peranan penting pada
sitotoksisitas limfo­sit terhadap sel tumor di- regulasi berbagai respons imun. IL-2 dibuat
tingkatkan. oleh kuman E. coli melalui teknik rekom­
Penggunaannya pada infeksi viral antara binan DNA (1989) dan merupakan faktor
lain pada leukemia tertentu, sarcoma Kaposi pertumbuhan penting bagi limfo-T, juga

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 236 20/04/2015 20:28:32


Bab 14: Sitostatika 237

menginduksi produksi dan pelepasan si- * Vaksin „BCG-human“ yang dibuat dari
tokin-sitokin lain. Di samping itu, obat ini basil TB human (Mycobacterium tuberculosis)
meningkatkan aktivitas dan perbanyakan digunakan di Jepang seba­gai obat tidak res-
limfosit sistem lainnya hingga sis­tem imun mi dengan khasiat yang cukup baik untuk
distimulasi dan sel-sel tumor dimusnahkan. memperpanjang jangka hidup penderita se-
Penggunaannya sebagai lymphoki­ne-activa- jumlah jenis tumor. Vaksin ini terkenal seba-
ted killercells (LAK) pada imunterapi mela- gai vaksin Prof. Maruyama (Nippon Medical
no­ma dan kanker ginjal yang tersebar. LAK- School, Tokyo).
cells adalah limfo-T tertentu (natural killer cells
= NKc) yang telah diaktivasi in vitro oleh IL-2. B1d. Levamisol: tetramisol, Ascaridil, Ergami-
Di samping terapi terarah (“targeted the- sol, Ketrax
rapy“) juga imunterapi sekarang ini diguna- Obat cacing ini (1969, lihat Bab 13) berkha-
kan terhadap kanker, misalnya monoklonal siat menstimulasi sistem imun seluler, yaitu
antibodi human ipilimumab (Yervoy) (2012) meningkatkan perbanyakan dan migrasi
yang memberikan harapan baik bagi pasien limfo-T dan memperkuat fagositosis dan
melanoma bermetastasis, walaupun harga- kemotaksis dari makrofag. Digunakan seca-
nya sangat tinggi (sekitar 80.000 Euro untuk ra selang-seling terkom­binasi dengan 5-FU
terapi lengkap). pada kanker usus besar setelah pembedahan.
Efek samping yang sering terjadi adalah Ada indikasi bahwa levamisol dapat mem-
gejala in­fluenza dan gangguan saluran cerna. perpanjang hidup dan mengurangi risiko
Adakalanya juga efek sentral (pikiran kacau, residif.
halusinasi, desorientasi, termangu-mangu, Efek samping berupa gangguan lambung
kon­vulsi) dan depresi sumsum tulang. dan saraf. Jarang terjadi gangguan darah.
Dosis: infus i.v. 1 ml = 18 juta UI /m2 sehari Dosis: bersama 5-FU oral 3 dd 50 mg sela-
se­lama 5 hari. Kur diulang setelah 2-6 hari. ma 3 hari setiap 10 hari, total maksimal 52
minggu.
B1c. Vaksin BCG: Oncotice
Sistem imun seluler yang merupakan sen-
jata ampuh terhadap kanker dapat distimulasi B2 IMUNOSUPRESIVA
oleh vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin). Imunosupresiva adalah zat-zat yang jus-
Misalnya untuk kanker kandung kemih tru menekan aktivitas sistem imun seperti
aktivasi sistem imun ini telah memberikan kebanyakan zat antitumor (kecuali aspara-
respons pada 60% dari penderita. ginase, bleomisin dan hormon-hormon). Pada
Vaksin ini dibuat dari basil hidup TB penyakit auto-imun, fungsi sistem imun
sapi Mycobacterium bovis. Selain berkhasiat terganggu dengan adanya auto-antibodies,
imunstimul­asi spesifik terhadap TB dan sedangkan limfo-T dan NK-cells menyerang
kusta (lihat Bab 50, Sera dan Vaksin), juga jaringan/organ sendiri. Dalam keadaan ini
menstimulasi sistem imun secara tidak spe- sering kali digu­na­kan imunosupresiva un-
sifik. Oleh karena itu digunakan sebagai tuk mengurangi aktivitas penya­kit. Misalnya
terapi tambahan setelah pembedahan atau pada rema dan penyakit radang usus (colitis
radiasi untuk memusnahkan microme­tastasis­ ulcero­sa, M. Crohn) digunakan sito­statika
dan meniadakan imunosupresi akibat pena- MTX, merkap­topurin dan azatioprin. Imu-
nganan penyakit. Karena eksperimen terha- nosupresiva lain adalah siklosporin, tali-
dap banyak jenis kanker tidak menghasil- domida dan sulfasalazin (lihat Bab 8, Sul-
kan efek yang memuaskan, kini hanya digu- fonamida).
nakan intravesikal pada kanker kan­dung
kemih.
Akhir-akhir ini imunoterapi telah lebih di- Struktur imunoglobulin
kembangkan dengan memanfaatkan antigen Antibodi monoklonal adalah imunoglo-
yang spesifik terhadap jenis kanker tertentu bulin dan memiliki struktur molekul ber-
sebagai vaksin tumor. bentuk huruf Y yang terdiri dari 2 pasang

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 237 20/04/2015 20:28:32


238 Seksi II: Kemoterapeutika

Tyrosin kinase dan Tyrosin kinase Inhibitors


Banyak obat anti kanker berkhasiat memblokir mutasi-mutasi pada gen yang dapat memicu timbulnya
kanker, misalnya pada kanker usus seperti reseptor Growth Factor, jalur-jalur isyarat intrasel yang
defek, proses reparasi DNA yang rusak dan apoptosis, juga angiogenesis tumor. Senyawa-senyawa
untuk menghambat sasaran-sasaran baru ini adalah monoclonal antibodies (MOABs) dan tirosin
kinase inhibitors (TKIs)

a. MOABs mematikan sel tumor melalui blokade fungsi satu reseptor spesifik dan mengikat pada
antigen-antibodi kompleks yang bersifat sitotoksik. Banyak digunakan sebagai obat rema dan
penyakit radang usus kronis. Lihat juga Bab 21 Analgetika Antiradang, Boks Biologicals.
Kebanyakan dari senyawa-senyawa ini diberi nama dengan akhiran –umab/imab. Misalnya
trastuzumab adalah obat MOAB pertama yang digunakan terhadap kanker payudara (1978), disusul
oleh banyak senyawa lain seperti bevacizumab dan cetuximab untuk kanker kolorektal, alemtuzu-
mab dan ofatumumab untuk CLL, rituximab untuk non-Hodgkin limfoma, lalu certolizumab,
adalimumab dan infliximab pada rema. Zat terakhir adalah antagonis TNF-alfa, lihat di bawah.

b. TKIs bekerja dengan cara yang sama, tetapi juga melalui penetrasi ke dalam sel dan menghambat
terutama fungsi enzim tirosin kinase. Bersifat broadspectrum dan condong menjadi substrat bagi
enzim hati oksidatif cytochrom P 450. Masa paruhnya panjang, t­1/2 12-24 jam dan diberikan oral
setiap hari. Disebut dengan akhiran -tinib, misalnya zat pertama yang disintesis sebagai molekul
sasaran/bidikan TKI adalah imatinib (Gleevec), yang digunakan terhadap sejenis kanker darah lekosit
kronis CML (Chronic Myelogenic Leukemia). Lalu disusul oleh banyak TKIs lain, seperti dasatinib dan
nilotinib juga untuk CML, serta sorafenib dan sunitinib untuk kanker ginjal setelah terapi dengan
IFN-alfa dan IL-2 tidak memberikan hasil.

*Tirosin kinase (TK) adalah bagian dari kelompok besar protein kinase dengan kandungan asam
amino seperti treonin dan serin. TK mampu mentransfer gugus fosfat dari ATP kepada –OH dari
tirosin yang tertinggal di molekul-molekul isyarat. TK berfungsi sebagai on or off switch pada
banyak fungsi sel. Fosforilasi dari protein kinase merupakan mekanisme penting pada pemberian
isyarat dalam sel dan mengatur aktivitasnya, seperti pembelahan sel. Fungsinya dapat mudah
terhenti pada posisi ON yang berakibat pertumbuhan tak terkendali dan sel menjadi sangat besar.
Proses ini merupakan hanya suatu langkah pada terjadinya kanker. Perkembangan modern pada
sintesis sitostatika baru adalah mencari obat dengan tirosin sebagai sasaran, yaitu tirosin kinase
inhibitor yang berkhasiat menghambat pertumbuhan sel tumor.
Genom manusia mengandung ±550 proteinkinase dan 130 fosfoprotein fosfatase, yang spesifik
melakukan fosforilasi dari sisa-sisa protein di molekul isyarat.
Di dekade yll banyak senyawa tirosin kinase inhibitor telah dilansir pada onkologi dan hemato-
onkologi. Dengan meningkatnya penggunaan kelompok obat baru ini, masalah interaksi antara
obat merupakan risiko meningkat dan kebanyakan berhubungan dengan perubahan bioavailabilitas
akibat perubahan pH lambung, metabolisme oleh isoenzim cytochrom P450 dan perpanjangan QT
interval. Lihat Bab 37, Obat-obat jantung, QT interval.
Ref. The Lancet Oncology, Volume 15, Issue 8, Pages e315 - e326, July 2014

* Tumor necrosis factor (TNF-alfa). Sitokin ini dibebaskan oleh berbagai sel dari sistem imun
(makrofag, monosit, limfosit dan NKc) sebagai reaksi terhadap antara lain infeksi kuman dan rangsangan
peradangan. Lalu TNF sendiri menstimulasi pelepasan se­jumlah besar zat peran­tara (mediator) lain,
di antaranya IL-1 dan IL-6, prostaglandin, leukotri­ën-leukotri­ën, dan kor­tikotrofin. Dengan demikian
TNF sebagai pro-inflammatory cytokin bertanggung-jawab un­tuk banyak efek dari suatu infeksi atau
peradangan auto-imun kronis. Misalnya TNF merupakan mediator penting pada pathogenesis rema
( lihat Bab 21, Analgetika Antiradang), begitu juga pada penyakit Crohn,dengan jumlah TNF dalam
mukosa  usus penderita  sangat meningkat.
Stack WA et al. Lancet 1997:349: 521-521-5.

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 238 20/04/2015 20:28:32


Bab 14: Sitostatika 239

* Zat anti-TNF-alfa termasuk kelompok monoklonal antibodies human(MOABs) yang disintesis


melalui teknik DNA-rekombinan. Sekarang terdapat trastuzumab, adalimumab, etanercept (Enbrel)
dan infliximab, dengan kedua obat terakhir khusus digunakan pada terapi rema.
Breedveld FC. Antagonisten van tumornecrosisfactor: infliximab, adalimumab en etanercept. NTvG
2005;149:2273-7.

Efek samping merupakan peningkatan risiko kanker kulit non-melanoma, oleh karena itu pasien
dianjurkan untuk memeriksakan kulit secara teratur pada terapi dengan obat-obat perintang TNF-
alfa.
Ref. Amari W et al. Risk of non-melanoma skin cancer in a national cohort of veterans with rheumatoid
arthritis. Rheumatology (Oxford). 2011;50:1431-9.

rangkaian panjang dan rangkaian pendek B2a. Siklosporin (Sandimmun, Neoral)


protein yang identik (lihat gambar 14-1): Polipeptida siklis ini yang diisolasi dari
– Sepasang dengan rangkaian panjang jamur Tolypocladium inflatum (1983) merupa-
(“heavy chain” atau H-chain), dan kan suatu imunosupresan kuat. Berkhasiat
– Sepasang dengan rangkaian yang lebih menghambat secara selektif perbanyakan
pendek (“light chain atau L-chain) T-helper dan T-killercells yang tergantung
Rangkaian ini terikat melalui jembatan dari IL-2. Selain itu, obat ini menstimulasi
sulfur (S). produksiT-suppressorcells sehingga peno-
Kedua “tangan” dari model ini terdiri dari lakan transplantat dihalangi. Tidak berkha-
masing-masing rangkaian L dan sebagian siat myelosupresif. Selain penggunaan uta-
dari rangkaian H; ma ini, siklosporin juga digunakan pada
Sisa dari kedua rangkaian H membentuk psoriasis dan colitis parah. Untuk mengurangi
“kaki” dari molekul imunoglobulin. nefrotoksisitasnya sering kali dikombinasi de-
Sifat-sifat pengikatan antigen (Fab) terletak ngan imunosupresiva lain (azatioprin, pred-
di “tangan”. nisolon) atau dengan zat-zat yang mening-
katkan kadarnya dalam darah, sehingga
dosisnya dapat dikurangi.
Efek sampingnya banyak, antara lain rasa
terbakar di kaki-tangan (selama minggu per-
tama), gangguan saluran cerna, hipertensi,
sakit kepala, tremor, hipertrichosis, parestesia
dan udema muka. Efek samping yang lebih
serius adalah kelainan fungsi ginjal, hati
dan darah (reversibel), yang tergantung dari
dosis. Pada penggunaan lama risiko akan
kanker kulit dan limfoma sangat meningkat.
Dosis: oral permulaan 10-15 mg/kg sela-
ma 1-2 minggu, lalu berangsur-angsur ditu-
runkan sampai 2-6 mg/kg sehari dalam 2
dosis.

B2b. Talidomida (Synovir) adalah obat tidur


dengan efek terato­gen sangat kuat (peristiwa
Softenon, 1962) yang juga berkhasiat imuno-
su­pre­sif, antiangiogenesis dan antiradang.
Gambar 14-1: Struktur imunoglobulin Sekarang ini obat tersebut hanya digu­nakan
Ref.: Ned Tijdschr Geneesk antara lain untuk menekan reaksi lepra dan
2007;151(12) pada aphtae hebat di mulut pasien AIDS (lihat

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 239 20/04/2015 20:28:32


240 Seksi II: Kemoterapeutika

Bab 10, Leprostatika dan Bab 49, Dasar-dasar ker ovarium atau saluran telur yang resisten
Imunologi, Imunosupresiva). terhadap sitostatikum platina.
Dosis: kanker kolon/rektum 1x per 2
B2c. Trastuzumab (Herceptin, 1999), suatu minggu 7,5 /kg; kanker payudara 10 mg/kg
MOAB yang digunakan pada terapi kanker 1x per 2 minggu; kanker ginjal 10 mg/kg 1x
payudara tersebar untuk memperpanjang per 2 minggu
dan memperbaiki kualitas hidup. Hanya
B2e Rituximab: Mabthera
efektif pada tipe tumor tertentu, di mana
MOAB chimeris dari human-tikus (2004)
faktor pertumbuhan (human epidermal growth-
ini diberikan pada penderita limfoma non-
factor receptor type 2) HER-2 berperan. Fak-
Hodgkin, juga pada rematik bersama MTX ,
tor ini adalah suatu peptida dari tipe tiro-
bila DMARDs lain tidak efektif. T1/2 panjang,
sinkinase di permukaan sel tumor dan tras-
pada pasien rema rata-rata 22 hari.
tuzumab bekerja dengan menduduki re-
Efek samping demam, dingin dan kaku,
septor HER-2 ini, sehingga pertumbuhan sel
sering kali bronchospasme dan hipotensi,
tumor terganggu. Antibodi ini juga mampu
nausea dan muntah, nyeri kepala dan tumor.
menandai sel kanker untuk dimusnahkan
Pada gravida dan selama laktasi sebaiknya
oleh sistem imun tubuh, tetapi praktis tidak
jangan digunakan.
memengaruhi sel normal, sehingga efek sam-
Dosis: per infus semula dengan kecepatan
pingnya relatif ringan, seperti panas dingin
50 mg/jam, setelah 30 menit ditingkatkan
pada awal pengobatan di samping sakit ke-
dengan 50 mg/jam setiap 30 menit.
pala dan mual.
Sekarang telah dipastikan bahwa terapi B2f. Cetuximab: Erbitux
dengan trastuzumab dapat menurunkan MOAB chimeris ini digunakan dalam
mortalitas dengan 50%. Keberatannya adalah kombinasi dengan irinotekan pada kanker
harganya yang sangat tinggi, ± $ 20.000 untuk kolorektal lanjut, setelah terapi dengan iri-
satu kur dari 4 kali infus. Namun demikian di notekan gagal. Efek sampingnya sering kali
negeri Belanda trastuzumab akan dijadikan reaksi kulit serius, dispneu khusus pada lan-
terapi standar untuk kanker payudara. sia. Juga radang konjunctiva mata dan reaksi
Digunakan sebagai infus i.v. 4 mg/kg berat hipersensivitas sedang sampai hebat.
badan; biayanya sangat tinggi (±USD 600- Dosis: Pada hipersensitivitas kecepatan in-
1200 sekalinya). fus sebaiknya dikurangi. Terhadap kanker
Ref. kolorektal lanjut irinotekan baru diberikan 1
1. Westerman E.M. Trastuzumab, Ph. Selecta jam setelah infus cetuximab.
2001;17:14-17—
2. Hortobagyi GN, Developments in che- B2g. Alemtuzumab: MabCampath
motherapy of breast cancer. Cancer MOAB human ini mengikat diri pada
2000;88:3073-79). limfosit sehingga sel darah ini dimusnahkan.
Digunakan pada CLL, bila terapi dengan zat
alkilasi (fludarabin) tidak efektif.
B2d. Bevacizumab: Avastin
Efek samping sangat sering terjadi pada
MOAB ini (2004) terikat pada suatu faktor
minggu pertama, seperti demam, hipotensi,
pertumbuhan (growth factor) dan menghambat
nyeri kepala, nausea dan muntah, rasa penat
pembentukan dan pertumbuhan pembuluh
dan malaise.
dalam tumor. Digunakan dalam kombinasi
Dosis: per infus 2 jam dengan dosis me-
dengan 5-FU atau folinat pada kanker ko-
ningkat, mulai dengan 3 mg pada hari per-
lon atau rektum yang sudah menyebar.
tama, 10 mg pada hari kedua dan 30 mg pada
Juga dalam kombinasi dengan paclitaxel
hari ketiga.
atau carboplatin terhadap kanker payudara
bermetastasis. B2h. Imatinib: Glivec, Gleevec
Dalam kombinasi dengan paclitaxel, topo- Proteinkinase inhibitor yang secara selektif
tecan atau doksorubisin digunakan pada kan- menghambat proliferasi dan memicu apop-

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 240 20/04/2015 20:28:33


Bab 14: Sitostatika 241

tosis pada CML dan ALL (Acute Lymfatic Leu- jak 2007) pada kanker payudara tersebar
kemia). PPP 95%, t1/2 18 jam, ekskresi dengan dengan overexpresi-HER 2, bersama kapesi-
feses 63% dan via urin 13 %. tabin sebagai pilihan kedua, setelah terapi
Efek samping: depresi sumsum tulang dan dengan suatu antrasiklin, taksan dan tras-
gangguan saluran cerna. tuzumab tidak memberikan hasil.
Dosis: pada kanker sangat individual. Wanita hamil dan selama laktasi tidak di-
anjurkan menggunakan zat ini karena ber-
B2i. Panitutumab: Vectibix
khasiat teratogen.
Monoklonal antibodi IgG2 mengikat de-
Dosis: 1 dd 1250 mg bersama kapesitabine
ngan kuat dan spesifik pada reseptor faktor
selama 21 hari.
pertumbuhan epidermal, mengakibatkan
penghambatan pertumbuhan sel, induksi
B2m. Sorafenib: Nexavar
apoptosis dan pengurangan produksi inter-
Tirosinkinase inhibitor, dengan khasiat
leukin-8. Digunakan terhadap kanker colo-
anti proliferasi dan anti angiogenesis. Meng-
rektal yang sudah bermetastasis dalam kom-
hambat berbagai kinase dalam sel tumor.
binasi dengan FU, asam folat dan oksaliplatin
Digunakan pada kanker ginjal lanjut, setelah
(FOLFOX) atau kombinasi dengan FU, asam
terapi dengan interleukin-2 atau interferon-
folat dan irinotecan (FOLFIRI).
alfa tidak berhasil, juga pada kanker hati.
Efek samping: sangat sering anemi, conjunc-
Efek samping: paling sering depresi sum-
tivitis, mual, muntah dan gangguan kulit.
sum tulang dan retensi air. Wanita hamil dan
Dosis: i.v. 6 mg/kg sekali dalam 2 minggu.
selama laktasi tidak dianjurkan mengguna-
B2j. Dasatinib: Sprycel kan obat ini.
Tirosin kinase inhibitor ini adalah substrat Dosis: individual.
dan penghambat dari CYP 3A4, enzim ok-
sidatif hati dari seri P450. Digunakan pada
CML dalam fase kronis dan fase lain, yang C. HORMON
resisten terhadap imatinib 800 mg/hari.
Efek samping: sangat sering depresi sum-
DAN ANTIHORMON
sum tulang, anemi, trombopeni dan neutro-
Kortikosteroida (hidrokortison, prednison
peni, biasanya reversibel, juga udema paru,
dan sebagainya) berkha­siat antara lain me-
nyeri kepala, diare, perasaan penat dan pen-
larutkan limfosit (limfolitis) dan menekan
darahan.
mitosis di lekosit. Oleh karena itu, obat ini
Dosis: CML di fase kronis 1 dd 300 mg pagi
sangat penting pada terapi limfoma dan
atau malam.
leukemia akut pada anak-anak. Untuk pem-
B2k. Erlotinib: Tarceva bahasan lebih lanjut, lihat Bab 46, Kortikoste­
HER 1-tirosinkinase inhibitor, mengham- roida.
bat fosforilasi intrasel dari reseptor faktor Hormon kelamin. Pertumbuhan dari se-
pertumbuhan. Digunakan pada kanker paru jumlah tumor yang bersifat estrogen/andro-
non-sel kecil sebagai pilihan kedua setelah gen dependent, sebagian tergantung dari hor-
sitostika lain tidak memberikan hasil. mon-hormon kelamin, mis. kanker payudara
Tidak dianjurkan pada kehamilan dan se- dan prostat yang masing-masing memiliki
lama laktasi, karena tidak ada data mengenai reseptor estrogen/progesteron dan reseptor
keamanannya. Efek samping paling sering testosteron. Proses pertumbuhan ini dapat
adalah ruam kulit. dihambat dengan pemberian hormon yang
Dosis: individual. berlawanan atau dengan mengeluarkan ke-
lenjar yang memproduksi hormon bersang-
B2l. Lapatinib: Tyverb kutan, mis orchidectomy pada kanker prostat.
Proteinkinase inhibitor yang menghambat Tetapi daya kerja hormon biasanya hanya
dua jenis aktivitas tirosinkinase dari HER 2 temporer (selewat) karena sel-sel yang ti-
dan faktor pertumbuhan lain. Digunakan (se- dak tergantung pada hormon (hormone-

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 241 20/04/2015 20:28:33


242 Seksi II: Kemoterapeutika

independent cells) memegang peranan lebih dapat ditimbulkan oleh agonis GnRH seperti
besar. goserilin, tetapi perintang reseptor androgen
Zat-zat estrogen (etinilestradiol, fosfestrol) seperti flutamida tidak begitu efektif. Wa-
digunakan pada kanker prostat yang ber- laupun pada permulaan terapi kombinasi
metastasis. Pro­­gestativa (megestrol, medroksi- dari flutamida dan goserilin dapat digunakan
progesteron) dan zat-zat androgen (testosteron, untuk menghindari flare up dari penyakit
nandrolon) dapat digunakan pada kanker akibat efek agonis GnRH. Tetapi ternyata
payudara dan kanker endometrium yang bahwa penggunaan kombinasi ini dalam
sudah tersebar. jangka waktu panjang tidak lebih bermanfaat
Antihormon kelamin adalah senyawa-se- daripada terapi tunggal dengan goserilin.
nyawa yang merintangi hormon di jaringan
tujuan dan dengan demikian menghalangi * Derivat-derivat LH-RH. LH-RH dibentuk
kerjanya. Yang digunakan adalah zat anti es- oleh hipotalamus yang mengatur pelepasan
trogen dan zat anti androgen. hormon hipofisis FSH dan LH. Senyawa ini
digunakan ­pada terapi paliatif kanker pros-
*Anti estrogen (oestrogen antagonis) seperti tat yang bermetastasis untuk menimbulkan
tamoksi­fen (Nolvadex) bekerja melalui pe- kastrasi hormonal/kimiawi, yakni menghen-
nempatan reseptor estrogen pada tumor tikan prod­uksi testosteron dan androsteron
payudara yang bersifat estrogen-dependent. oleh tes­tis. Mekanisme kerjanya melalui sti-
Zat-zat penghambat aromatase aminoglu- mulasi sementara dari hipofisis dan testis,
tetimida (Orimeten) dan anastrozol (Arimi- kemudian meng­ham­batnya sehingga kadar
dex) mengurangi kadar estrogen yang ber- testosteron darah menurun dengan ± 90%.
edar dan menghambat sintesisnya dalam sel Sisanya masih diproduksi oleh anak ginjal.
tumor. Antihormon ini khusus digunakan Untuk merintangi produksi ini, sering kali
pada kanker payudara yang tersebar pada dilakukan terapi kombinasi dengan zat-zat anti
wanita post-menopause dan akhir-akhir ini andro­gen flutamida dan nilutamida.
ternyata bahwa khasiatnya lebih baik di- FDA Amerika telah mengidzinkan peng-
bandingkan dengan tamoksifen. Lih. selan- gunaan derivat lain enzalutamida untuk
jutnya Bab 44, Hormon-hormon wanita. kanker prostat yang resisten terhadap kas-
Kanker endometrium memiliki reseptor trasi dan telah diobati dengan docetaxel. De-
bagi estrogen maupun progesteron. Pem- rivat-derivat yang sekarang digunakan ada-
berian progestagen sintetik medroksipro- lah goserilin (Zoladex), leuprorelin (Tapros,
gesteronasetat (lih. Bab 45, Antikonseptiva) Lucrin), buserelin (Suprefact) dan triptore-
menghentikan (regress) ± 20% dari metastasis lin (Decapeptyl). Lihat selan­jutnya Bab 42,
dengan reseptor positif untuk jangka waktu Hormon-hormon. Hipofisis.
20 bulan, sedangkan tamoksifen praktis tidak
bermanfaat.

* Anti-androgen yang banyak digunakan D. OBAT–OBAT LAINNYA


adalah siproteron (Androcur), flu­tami­da (Fu-
ge­rel), bikalutamida (Casodex) dan niluta­ Sitostatika lain yang digunakan pada kanker
mida (Anan­dron) yang menghalangi pe- adalah enzim asparaginase, senyawa-senyawa
ngikatan DHT (= dihidrotestosteron) aktif pa- platina sisplatin dan karboplatin, hidroksiurea
da reseptornya dalam sel prostat sehingga dan prokarbazin..
DHT tidak dapat berfungsi. Senyawa ini ter-
utama digunakan pada kanker prostat yang D1. l-Asparaginase: crisantaspase, Leunase,
bermeta­stasis. Lihat selanjutnya Bab 43, Hor- Paronal, Erwinase
mon-hormon Pria. Tidak tersedianya hormon Enzim yang diperoleh dari pembiakan
androgen pada kanker prostat yang berlanjut, bakteri E. coli ini (1969) mengkatalisasi pe-
dapat mengakibatkan regresi pada ±70% rombakan hidrolisis levo-as­paragin menjadi
dari kasus selama 24 bulan. Efek yang sama asam aspartat dan amoniak. Dengan demikian

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 242 20/04/2015 20:28:33


Bab 14: Sitostatika 243

sel-sel tumor tidak mendapati lagi asam Dosis: infus i.v. 300-400 mg/m2 sehari
amino asparagin yang esensiil bagi sintesis setiap 4 minggu.
proteinnya dan terhenti perkembangannya.
Obat ini berkhasiat imunosupresif dan praktis * Oxaliplatin (Eloxatin) adalah derivat siklo-
tidak myelosupresif atau merusak mukosa. heksan (1996) yang digunakan dalam kom-
Terutama digunakan terhadap Acute Lym- binasi dengan 5 -FU dan folinat pada kanker
fatic Leukemia (ALL) pada anak-anak bila kolorektal yang tersebar.Mengikat pada eri-
obat-obat lain tidak efektif lagi. Biasanya trosit dan dari ikatan ini dibebaskan dengan
dikombi­nasi dengan MTX atau sitarabin, sangat lambat. Dimetabolisasi kuat menjadi
yang memperkuat khasi­atnya bila diberikan metabolit aktif dan inaktif, sebagian besar
7-14 hari setelah pemberian asparaginase. diekskresi melalui urin.
Efek samping: sering kali gangguan saluran Efek samping berupa depresi sumsum tu-
pencernaan, anoreksi, mual, muntah, juga lang dan reaksi saraf.
reaksi alergi urticaria, bronchospasme dan Dosis: infus intravena 85 mg/m2 permu-
hipotensi. kaan tubuh setiap 2 minggu selama 2-6 jam,
Dosis: i.m. 100-400 U/kg atau i.v. 200-2000 sebelum pemberian 5-FU.
U/kg se­hari selama 2-4 minggu.
D3. Hidroksikarbamida: hidroksiurea, Hydrea
D2. Cisplatin: Platamine RTU, Platinol Derivat urea ini (1964) bekerja anti tumor
Senyawa diaminodiklor dari platina ini dengan merusak reduktase yang penting bagi
(1979) bekerja sitosta­tik dengan menghambat sintesis DNA. Digunakan terhadap leukemia
sintesis DNA dan RNA. Mirip dengan me- kronis dan kanker di daerah kepala. Pada
kanisme kerja zat-zat alkilasi, rantai-rantai Congres AIDS (Chicago, Januari 1998, dr F.
DNA saling disambung dengan jembatan- Lori) telah dilaporkan efektivitas kombinasi
jembatan platina (cross-linking). Obat ini Hydrea dengan triple therapy pada penderita
ter-utama digunakan terhadap kanker testis HIV positif: Pada 24 pasien percobaan virus
dan ovarium yang sudah tersebar, biasanya HIV hilang dari darah semua pasien dalam
dikombinasi dengan bleomisin dan vinblas­ beberapa bulan.
tin/etoposida. Pada kanker ovarium, sekarang Efek sam­pingnya terutama berupa myelo-
ini kombinasi dari sisplatin + siklofosamida supresi dan gangguan neurologik, karena
+ paklitaksel dianggap sebagai pilihan per- luas terapinya sangat sempit pada dosis
tama. Juga digunakan pada jenis-jenis tumor efektif.
lain, misalnya dari kepala dan leher, prostat Dosis: oral 1 dd 80 mg/kg setiap 3 hari.
dan kandung kemih.
Efek samping yang sering terjadi adalah D4. Prokarbazin: Natulan
nausea dan muntah-muntah hebat, juga dapat Derivat metilhidrazin ini (1965) berkhasiat
merusak fungsi ginjal dan telinga (nefro- dan sitostatik dengan mekanis­me kerja yang
ototoksik). Oleh sebab itu, senyawa ini tidak mirip zat-zat alkilasi. Khusus digunakan
dapat dikombinasi dengan aminoglikosida. pada limfoma Hodgkin bersama klormetin,
Dosis: infus i.v. 50-200 mg/m2 setiap 3-4 vinkristin dan prednison (kur MOPP). Obat
minggu atau 15-20 mg/m2 selama 5 hari de- ini merupakan perintang enzim MAO lemah,
ngan istirahat 3-4 minggu. oleh karena itu tidak dapat dikombinasi
dengan antidepresiva trisiklis, juga tidak
* Karboplatin (Paraplatin) adalah derivat dengan alkohol karena efek disulfiram (lihat
(1986) dengan cara kerja yang hampir sama; juga metronidazol, Bab 12, Obat-obat Amebi-
penggunaanya terutama pada kanker ovari- asis). .
um yang bermetastasis. Efek samping terpenting adalah myelo-
Efek samp­ingnya terhadap ginjal, telinga dan supresi, hemolisis dan pendarahan, juga
lambung lebih ringan, tetapi depresi sumsum gangguan saluran cerna dan reaksi neuro-
tulang dengan risiko trombocytopenia. logik. Bersifat karsinogen (leukemia).

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 243 20/04/2015 20:28:33


244 Seksi II: Kemoterapeutika

Dosis: oral dalam skema MOPP, 100 mg/ lah vita­min A, C dan E, mineral selen (Se) dan
m2 sehari se­lama 14 hari dengan istirahat 4 seng (Zn), kurkumin, genistein, quercetin,
minggu. ubikuinon (coenzim Q10), piknogenol (OPC)
dan asam-asam amino sistein dan metionin.
Semua sediaan ini dapat dibeli bebas se­bagai
E. OBAT–OBAT ALTERNATIF suplemen diet. Teoretis AO sebagai suplemen
mampu mematikan sel-sel tumor melalui
E1. Antioksidansia dan Free Radicals
berbagai cara, tetapi dalam praktik sering
Pada semua proses metabolisme tubuh,
mengecewakan. Kegunaannya terutama me-
terutama reaksi dengan oksigen, terbentuk
ningkatkan daya tahan tubuh agar lebih
molekul-molekul dengan kehilangan elek-
bertahan terhadap terapi dengan sitostatika.
tron (tak berpasang, unpaired) di kulit luarnya.
Lihat juga Bab 53, Vitamin dan Mineral,
Zat-zat ini yang dinamakan radikal bebas
Radikal bebas dan antioksidansia.
(FR, Free Radicals), bersifat sangat reaktif
dan cenderung ‘menye­rang‘ molekul-mole-
kul yang dapat menyerahkan elektron pa- * Vitamin E dalam membran sel memegang
danya. Syukurlah tubuh memiliki suatu ja- peranan khusus, yaitu pada perlindungan
ringan pelindung dari antioksi­dansia (AO) terhadap kerusakan otot pada waktu gerakan
alamiah yang mudah diok­sidasi (menye- tubuh dan olahraga. Vitamin A, C dan E, juga
rahkan elektron) dan dengan demikian me- AO enzimatik tersebut di atas melindungi
netralkan sebagian besar FR tersebut. Yang paru-paru terhadap oksidasi dan kerusakan
terpenting adalah vitamin A, C dan E, serta en- akibat FR. Bila perlindungan kurang sem-
zim-enzim alamiah glutationperoksidase (GPx), purna, dapat terjadi kerusa­kan pada epitel
superoksida dismutase (SOD) dan katalase. gelembung paru-paru yang menimbulkan
Bila karena sesuatu sebab tubuh keku- beberapa penyakit seperti bronchitis dan emfi-
rangan AO alamiah, mem­bran sel dan/atau sema (COPD, lihat Bab 40, Obat Asma).
inti sel dapat dirusak oleh FR. Akibatnya
proses menua­ dari jarin­gan dipercepat di E2. Genistein
samping ter­jadi cacat pada DNA. Bila tidak Genistein dengan metabolitnya daidzein
direparasi atau dimusnahkan oleh sistem dan glisitein, adalah isoflavon yang terdapat
imun, sel dapat memperbanyak diri menjadi dalam kedele (soya) dan produknya (tahu, tem-
sel-sel ganas. Selain itu FR juga dianggap pe) sebagai aglukon dari gliko­sida genistin,
turut bertanggung jawab untuk sejumlah daidzin dan glisitin.
gangguan lain, seperti pengeruhan lensa mata Fito-estrogen (Yun. Phyto- = tanaman). Se-
(staar, ca­taract) dan pengendapan oksi-LDL ko- cara kimiawi genistein merupakan derivat
lesterol pada dind­ing pembuluh dengan ter- dari masing-masing dihidro- dan monohid­ro-
jadinya aterosklerosis. benzo­piran,yang dalam usus diubah oleh flora
FR penting dalam tubuh adalah radikal usus menjadi senyawa yang mirip estrogen
hidrok­sil (OH-), superoksida (O2-) dan peroksida (Gnm Bull 2000;34:100-1). Zat-zat ini terdapat
(H2O2-). Lingkungan kita juga meng­hasilkan dalam banyak tumbuhan dan memiliki
FR, a.l. sinar UV dari matahari, asap rokok, kurang lebih khasiat estrogen.
gas buangan kendaraan bermotor dan pabrik, Zat-zat ini dapat dibagi dalam 3 kelompok
smog dan sebagainya. Pembebanan FR (stress yaitu isoflavon (dalam kedele), coumestan
oksidatif) akibat polusi lingkungan tidak selalu (dalam linseed/Semen Lini dan biji-bijian ber-
bisa dihindari dan sampai derajat tertentu minyak lain) dan lignan (dalam alfalfa, sejenis
dapat ditanggu­langi oleh orang sehat. Tetapi tauge).
bila pembebanan terlam­pau berat atau daya Mekanisme kerjanya melalui penempatan
tahan imun kurang baik, maka zat tersebut reseptor estrogen. Tetapi efek estrogennya
dapat merugikan kesehatan. hanya ±1000 kali lebih lemah. Pada dosis
Food supplement. Antioksidansia yang ba- rendah ternyata melindungi terhadap os-
nyak digunakan sebagai food -supplement ada- teoporosis, tetapi menurut berita terakhir

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 244 20/04/2015 20:28:33


Bab 14: Sitostatika 245

isoflavon tidak berfungsi pada kehilangan otak ternyata secara ilmiah tidak dapat di-
unsur tulang pada wanita pasca menopause. benarkan.
Dosis: sebagai obat tambahan pada kanker
Bijl, Isoflavonen niet werkzaam bij postme-
3 dd 2-4 caps Extr. Genistin 250 mg, untuk
nopauzaal botverlies en overgangsklachten;
prevensi 1 dd 250-500 mg, pada keluhan ma-
Ned Tijdschr Geneesk 11, 131-132; 2011
sa peralihan 2 dd 250 mg. Sebaiknya zat ini
Dalam usus aglukon tersebut dibebaskan diminum bersamaan dengan yoghurt atau
dari glikosidanya dan diserap ke dalam da- bubur.
rah. Zat-zat ini berkhasiat antitumor berda-
sarkan sifat antioksidan dan stimulasi sistem E3. Lycopen (pseudo-karoten, E 160 d) memiliki
imun secara aspesifik dan di samping itu juga daya kerja antioksidan yang 3 kali lebih
melalui beberapa mekanisme lain, yaitu: kuat daripada beta-karoten. Banyak studi
* menghambat reseptor estrogenyang terutama menyatakan efek anti tumornya pada kanker
penting pada sejumlah kanker yang me- paru, payudara dan endometrium serta
miliki ‘estrogen-dependent receptors’, misal- merintangi proliferasi sel, juga memperkecil
nya kanker payudara, uterus dan prostat ; risiko timbulnya tumor. Lihat selanjutnya
* mencegah pembentukan pembuluh-pembuluh Bab 53, Vitamin dan mineral.
darah baru(angiogenesis), lihat di bawah 9c.
Turahiu ; * Quercetin. Senyawa flavon ini terdapat di
* menghambat enzim tyrosinkinase dan topoi- banyak sayuran, buah-buahan dan sumber
somerase-2 yang menstimulasi pertum- terpenting adalah teh, bawang, buah apel dan
buhan sel tumor. anggur merah. Dalam jumlah lebih sedikit
juga terdapat dalam andevi, brokoli, prei
Sifat inhibisi enzim ini sangat kuat. dan kacang panjang. Berkha­siat antitumor
• menstimulasi pulihnya sel-sel tumor menjadi melalui stimulasi apoptosis, menghambat proli-
sel normal yang sehat pada a.l. leukemia, ferasi sel dan mencegah pembentukan prosta-
kanker kolon dan kanker paru-paru; glan­din (PgE2) dalam tumor. Di samping itu
• menstimulasi apoptosis, yang mungkin juga juga menghambat agregasi trombosit dan
memegang peranan. mungkin juga mencegah trombosis. Juga ber-
sifat antioksidan dan meng­hambat oksidasi
Pada Symposi­um soya Internasional ke-2,
LDL-kolesterol. Berkat kedua sifat terakhir,
tanggal 15-19 September 1996 di Brussel,
senyawa ini dianjurkan penggunaannya un-
dilaporkan bahwa di negara-negara di mana
tuk prevensi penyakit jantung.
penduduk mengonsumsi banyak produk
Efek samping tidak tesedia data.
kedele (tahu), seperti Korea Selatan dan Cina,
Dosis: pada kanker 3 dd 400-600 mg; untuk
angka kematian akibat kanker payudara,
prevensi PJP 1-2 dd 100 mg.
uterus dan prostat lebih rendah 8 kali
dibandingkan dengan negara-negara Barat.
Penggunaan­nya dian­jurkan untuk prevensi E4. Ekstrak teh hijau, Epi Gallo Catechin
dan pengobatan beberapa jenis kanker yang Gallat (EGCG)
estrogen-dependent dan juga efektif terhadap Teh hijau terdiri dari daun Camellia sinensis
kanker paru-paru, usus besar, kulit dan leu- kering yang tidak difermentasi, sehingga
kemia. Dewasa ini juga digunakan untuk mengandung banyak flavonoida katechin ka-
menanggulangi keluhan klimakterium dan rena oksidasi enzimatik menjadi tanin sa-
osteoporosis. ngat dihambat. Selain epigallo-catechingallat,
Ref.: Alexandersen P et al. Ipriflavone in the teh hijau juga mengandung zat-zat polife-
treatment of postmenopausal osteoporosis nol lain, a.l. coffeic acid, cholic acid dan sy-
(JAMA 2001;285:1482-8. ringic acid, juga vitamin K dan sedikit ko-
fein. Lihat juga Bab 23, Drugs, kofein dan
Efek samping serius tidak diketahui, laporan Bab 53, Vitamin dan Mineral,. Bioflavono-
mengenai efek negatifnya terhadap fungsi ida. Telah dibuktikan bahwa teh hijau

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 245 20/04/2015 20:28:33


246 Seksi II: Kemoterapeutika

memiliki sejumlah sifat berdasarkan kha- dalam sel-sel yang memerlukan banyak
siat antioksidan sangat kuat, yang tidak energi, seperti sel-sel jantung, otot dan hati.
dimiliki teh hitam. Yang terpenting adalah Dalam pusat energi ini, karbohidrat dan
efek anti tumor, anti lipidemia dan anti lemak dari makanan dibakar (= oksidasi)
aterosklerosis, anti bakteriil kuat dan efek dengan menghasilkan energi + CO2 + H2O +
thermogen akibat stimulasi pembakaran le- urea). Energi ini diperlukan untuk pertum-
mak. Efek anti tumornya diperkirakan ber- buhan, produksi kalor, kerja otot, mengak-
dasarkan penghambatan pembentukan se- tifkan sistem imun dan proses fisiologi
nyawa nitroso (dari nitrit dan asam-asam lainnya. Lalu energi pembakaran ini secara
amino) serta merintangi efek mutagen dari enzimatik (dengan Q10) diikat sebagai ener-
banyak zat karsinogen. gi kimiawi melalui pembentukan molekul
Penggunaan. Dianjurkan penggunaannya ATP (Adenosine Tri Phosphate). Bila sel me-
pada terapi alternatif dari berbagai jenis merlukan energi untuk misalnya kontraksi
kanker dan pada prevensi serta pena- otot, ATP ini diuraikan menjadi cAMP (cyclic
nganan aterosklerosis. Digunakan sebagai Adenosine Mono Phosphate) dengan membe-
ekstrak dengan 50% polifenol atau sebagai baskan energi. Kemudian cAMP dalam mi-
minuman teh pada penanganan tambahan tochondria diregenerasi menjadi ATP mela-
dari semua jenis kanker, juga pada prevensi lui pengikatan pada energi pembakaran, di
dan penanganan hiperlipidemia dan ateros- mana Q10 berperan secara aktif. Lihat juga
klerosis. Bab 40, Obat-obat asma, mekanisme kerja
Efek sampingnya tidak diketahui. Namun adrenergika.
bila diminum sebagai teh dalam jumlah
besar, penyerapan mineral-mineral penting glukosa + O2 H2O + CO2 + En
dari usus dapat dihambat karena diikat pada ATP cAMP + En
tanin yang selalu masih terdapat dalam
Q10
jumlah kecil. Ekstraknya telah dibuat bebas

tanin.
Dosis: 3 dd 250 mg (kapsul) d.c.
Pada lansia proses sintesis Q10 dari pre-
cursornya dalam hati sudah berkurang, se-
E5. Ubikinon: ubiquinon, Co-enzym Q10. hingga sel kekurangan energi. Hal ini dihu-
Derivat dimetoksikinon ini adalah zat bungkan dengan terganggunya sistem imun,
alamiah yang terdapat dalam setiap sel tubuh jantung, pernapasan, anak ginjal, hipertensi
manusia. (Lat. ubique = berada di mana- dan kegemukan. Menurut para ilmuwan
mana, everywhere). Dalam makanan terdapat menurunnya kadar Q10 dalam tubuh dengan
agak banyak Q10, terutama minyak kedele, 25% dapat menimbulkan sejumlah penyakit
ikan berlemak (makrel, sardencis), daging parah, bahkan fatal bila penurunannya mele-
sapi dan ayam, produk gandum total (whole bihi 75%. Produksi Q10 dalam hati menurun
grain), kacang-kacangan, bayem dan broc- akibat antara lain kekurangan vitamin-B.
coli. Di samping Q10 juga terdapat Q1 - Q9 Penggunaannya sebagai obat tambahan
yang tidak dapat digunakan secara lang- pada gangguan jantung berdasarkan pening-
sung oleh mitochondria, tetapi perlu diubah katan pembentukan energi melalui produk-
dahulu dalam hati menjadi Q10. Selain kha- si lebih tinggi dari senyawa ATP yang kaya
siat stimulasi pembentukan energi dan energi.
memperkuat kontraksi jantung, Q10 juga Q10 memperkuat kerja pompa dari jan-
memiliki kerja antioksidan kuat. tung, yang memerlukan banyak energi. Mi-
Proses bio-energetik berlangsung dalam ra- salnya pada angina pectoris dosis tinggi dari
tusan mitochondria, yakni unsur-unsur kecil Q10 membantu mitochondria di dalam sel-sel
berbentuk kacang (bean) yang terdapat dalam jantung untuk mempergunakan oksigen lebih
setiap sel dan dianggap sebagai pusat energi. baik yang ketersediaannya berkurang akibat
Mitochondria ini sangat banyak terdapat aterosklerosis.

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 246 20/04/2015 20:28:33


Bab 14: Sitostatika 247

Q10 ternyata sangat berguna sebagai unsur besar pada pasien kanker payudara dan
tambahan pada terapi dengan obat jantung prostat.
(digoksin, diuretika, Ca-blocker, ACE-inhi- Protein-protein aktif ternyata sangat mu-
bitor dan beta-blocker). dah diinaktifkan selama pembuatan, a.l. oleh
Berdasarkan sifat antioksidannya Q10 ber- kalor yang timbul sewaktu penggilingan tu-
peran pada pencegahan oksidasi LDL-ko- lang. Lagi pula sukar sekali ditentukan efek-
lesterol oleh vitamin E yang menetralkan tivitasnya terhadap angiogenesis, sedangkan
radikal bebas. Pada proses netralisasi itu harga preparat asli (Cartilade) sangat mahal
vitamin E sendiri dioksidasi menjadi suatu (± $200 per kg, cukup untuk 15-20 hari).
zat toksik, yang dapat diregenerasi (reduksi) Oleh karena itu waspadalah terhadap pre-
kembali oleh Q10 (dan vitamin C). Dengan parat murah di pasaran, yang tidak atau
demikian Q10 bersama vitamin E dan C kurang aktif karena dicampur dengan tulang
dapat digunakan untuk melindungi tubuh ayam yang digiling halus, atau terdiri dari
terhadap aterosklerosis dan prevensi PJP. turahiu yang diproduksi kurang saksama.
Penggunaan lain adalah untuk memperkuat Keberatan lain adalah biayanya yang sangat
sistem imun.pada penderita kanker. Menurut mahal berhubung dengan dosis besar yang
penelitian kadar antioksidansia dalam tubuh diperlukan.
penderita kanker rendah. Jumlah limfo-T Efek samping hanya berupa sukar buang air
berkurang bila sistem imun lemah, sehingga besar akibat kadar kalsium yang tinggi dalam
lebih mudah terjadi infeksi. Sistem imun tidak serbuk turahiu. Keluhan ini dapat diatasi
lagi memusnahkan sel-sel cacat yang telah dengan minum laktulosa setiap hari 15-30 ml.
dirusak kode genetiknya (DNA) sehingga Dosis: 1 g/kg/hari dalam 2-3 dosis, tersus-
membelah secara liar. Akhirnya dapat timbul pensi dalam setengah cangkir air, pada perut
kanker. kosong, karena protein-protein aktif diinak-
Dosis: oral 1-2 dd 30-100 mg. tifkan oleh enzim lambung. Bau amis dapat
diselubungi dengan beberapa tetes essence
E6. Kurkumin vanili, arbai dan sebagainya.
Antioksidan polifenol ini terdapat sebagai Ref.: Dr William Lane: Sharks don’t get cancer
zat warna kuning di berbagai jenis Curcuma dan kelanjutannya Sharks still don’t get cancer.
(temulawak/C. longa, kunir). Berkhasiat anti E8. Ekstrak Viscum album: mistletoe, Iscador
radang kuat, anti agregasi dan dapat menu- Tumbuhan semi parasit yang termasuk
runkan kolesterol. famili Loranthaceae tumbuh dalam bentuk bola
Lihat selanjutnya Bab 16, Obat-obat Lam- pada beberapa jenis pohon Eropa, antara lain
bung. pohon oak dan pohon apel. Kandungannya
antara lain alka­loid dan polipeptida visko­
E7. Turahiu: tulang rawan hiu, Cartilade. toksin, yang berkhasiat sitotok­sik pada dosis
Tulang rawan hiu mengandung polipep- sangat tinggi. Juga protein-protein khusus
tida dengan daya kerja menghambat angio- (lektin-lektin) dengan efek imunsti­mulasi
genesis yaitu pembentukan pembuluh da- pada dosis rendah, yang mengaktivasi lim-
rah baru yang berfungsi menyalurkan zat fosit dan NK cells, men­stimulasi fagosito-
gizi dan oksigen ke sel tumor. Tulang rawan sis oleh monosit dan pelepasan IL-1, IL-6
hiu juga mengandung mukopolisakarida (nama dan TNF dari makro­fag. Pemanasan di atas
baru: glukosaminoglikan) yang berkhasiat men- 900C meniadakan aktivitasnya. Juga tersedia
stimulasi sistem imun. Berdasarkan sifat-sifat sebagai tingtur untuk penggunaan oral,
ini, sejak awal tahun 1990 telah digunakan tetapi dianggap kurang efektif.
untuk prevensi dan penanganan berbagai Obat ini digunakan sejak ±1922 (dr Rudolf
jenis kanker (Dr William Lane). Dilaporkan Steiner, antro­posof) dengan hasil tidak menentu
sejumlah penyembuhan dramatis, a.l. dari pada terapi alter­natif kanker berdasar­kan
pasien kanker paru pada stadium akhir. FDA peng­obatan rakyat tradi­sional. Baru pada
Amerika telah mensponsori dua penelitian tahun 1960 diketahui secara ilmiah zat-zat

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 247 20/04/2015 20:28:33


248 Seksi II: Kemoterapeutika

yang dikandung dan aktivitas anti tumornya. Yang digunakan adalah a.l. kombinasi
Zat ini banyak digunakan di Jerman dan dari protease tripsin, chymotripsin, papain
Swiss, paling efektif sebagai injeksi i.m. dan bromelain (Wobemugos-E). Karena ab-
(Iscador) sorpsi dari usus agak lemah (bioavailability
masing-masing: 28, 16, 7 dan 39%), maka dosis
* Benalu (Loranthus parasiticus) adalah pa- harus cukup tinggi untuk menghasilkan efek.
silan dari famili Lorantha­ceae, yang hidup Menurut laporan kombinasi enzim ini juga
pada tanaman teh, mangga dan sebagainya. berguna untuk menghambat progres penya-
Belum diketa­hui zat kandungannya. Obat kit autoimun tertentu, seperti SLE(systemic
ini juga digunakan di Indonesia sebagai obat lupus erythematodes) dan MS(multiple sclerosis).
kanker tradisio­nal atas dasar pengala­m- Efek samping pada dosis tinggi berupa
an rakyat, biasanya sebagai seduhan (teh) mual, rasa kem­bung, besendawa, peruba­han
dikombinasi dengan beberapa ramuan lain warna/bentuk tinja dan jarang reaksi alergi.
(jenis Usnea, Smilax dan Curcu­ma). Dalam ke- Dosis: oral 3x sehari 3-5 tablet e.c. pada
pustakaan ilmiah efektivi­tasnya belum per- perut kosong selama 6 minggu, kemu­dian
nah dilaporkan. diku­rangi sampai 3 dd 1 tablet dalam waktu
4 minggu dan seterusnya setiap bulan selama
E9. Sediaan enzim
1 minggu 1 tablet sehari.
Di antara ratusan jenis enzim di dalam
tubuh, ada sejumlah protease (pengurai E10. Ekstrak timus: Thymex-L, Zellmedin
protein) yang penting untuk daya tahan Timus adalah sebuah organ di belakang
tubuh terhadap kanker, di ­antaranya enzim- tulang dada, sebesar buah dukuh pada masa
enzim yang juga terdapat dalam getah pan­ pubertas dan selama proses menua sema-
kreas. Sel tumor, yang jauh lebih besar kin men­ciut (atrofi) sampai sekecil butir
daripada sel normal, memiliki permukaan jagung. Timus membentuk sejumlah hormon
kasar dan lengket, pada mana mengikat diri polipeptida (timo­sin) yang penting pada
fibrin (serat darah yang diperlukan untuk pemasa­kan dan diferen­siasi semua limfosit-T
pembekuan). Selubung fibrin ini melindungi (T = timus). Lansia dan pasien kanker pada
sel-sel tumor ter­hadap serangan limfosit umumnya kekurangan timosin akibat atrofia
dan enzim. Menurut teori, protease mampu timus. Untuk menstimulasi sistem imun se-
menguraikan selubung fibrin ini (efek fibri- luler tersebut (limfo-T, NK-cells) yang pada
noli­tis), sehingga sel-sel sistem imun men- pasien kanker ternyata sangat rendah, sediaan
dapat ke­sem­patan untuk memus­nahkan sel- timus banyak diguna­kan sebagai obat tam­
sel ganas yang diselubunginya. Protease juga bahan di Eropa Barat, antara lain Jerman,
mampu memasuki langsung sel-sel (pre- Swis, Belanda dan Swedia. Penggunaan i.m.
tumor) dan melarutkannya dari dalam (efek lebih efektif daripada per oral berhubung
sitolitis). Di samping itu zat ini bekerja me- tidak ada kepastian mengenai ab­sorpsinya
rombak imun kom­pleks (senya­wa antigen- dari usus. Tetapi dunia ilmiah masih sangat
antibody-komplemen), yang dapat mem­ meragukan efekti­vitasnya.
blokir efek sitotoksik dari limfosit. Efek samping berupa reaksi kulit pada
Setelah pembedahan, radiasi atau kur si- tempat in­jeksi, kadang-kadang demam dan
tostatika terbentuk banyak fibrin untuk mem- menggigil.
batasi perdarahan, yang juga menyelubungi Dosis: 2-3x seminggu 150 mg ekstrak i.m./
dan melindungi sel-sel tumor yang lolos s.c. selama maksimal 10 minggu, lalu oral 2
dan tersebar via darah dan limfe. Lihat Bab dd 300-600 mg (tablet e.c.) pada perut kosong
39, Hemopoietika, Fibrin. Karena itu sel-sel selama 3 bulan, untuk pemeli­haraan 1 dd 300
tersebut dapat memperbanyak diri dengan mg.
pesat. Proliferasi dapat dihambat oleh enzim-
enzim yang sangat berguna untuk meng­ E11. Terapi dr. Moerman (1893-1988)
hambat metastasis setelah cara prosedur Pada tahun 1950, dokter Belanda C.Moer-
tersebut di atas. man mengem­bangkan cara pengobatan de-

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 248 20/04/2015 20:28:33


Bab 14: Sitostatika 249

ngan terutama vitamin dan mineral dalam Walaupun metoda Moerman banyak dike-
dosis sangat tinggi yang ditunjang oleh cam oleh para dokter regular karena tidak
suatu diet. Maksudnya adalah untuk me- didukung oleh riset ilmiah, tetapi di negeri
normalisasi per­tukaran zat yang terganggu, Belanda sering kali digunakan. Suatu ko-
hingga sistem imun mampu memusna­hkan misi mandiri dari DepKes Belanda yang
sel-sel tumor. Terapinya terdiri dari kom­ pada tahun 1991 menye­lidiki efektivitas-
binasi vitamin A, B kompleks, C dan E, asam nya secara retro­spektif telah meny­im­pul­kan
sitrat, iod, belerang dan besi. bahwa terapi Moerman betul-betul mampu
menyembuhkan kanker (regresi dalam ±20%
* Diet Moerman yang asli banyak larangan- kasus) atau setidaknya meringankan gejala-
nya, yang kemudian dimodifikasi oleh dr gejalanya dan memperpanjang hidup.
Houtsmuller (1997) atas dasar data ilmiah Perkumpulan dr Moerman pada tahun
mutakhir. Daftar diet yang di-updated terdiri 2013 masih cukup banyak anggotanya de-
dari tiga kelompok dengan unsur-unsur ter- ngan penerbitan majalah bulanan “Uitzicht“.
penting sebagai berikut: Filosofinya tentang pengobatan kanker seca-
ra alamiah untuk sebagian besar telah di
a. yang dilarang meliputi se­mua daging/ ambil alih oleh para dokter yang terhimpun
organ dan lemak hewan, semua minyak dalam kelompok Non Toxic Tumor Therapy
dengan asam lemak jenuh, marga­rin, (NTTT).
goren­gan, gula, kacang tanah dan kelwa.
Juga semua makanan yang diasap­kan, Riset pada tahun-tahun terakhir semaki­n
diaweti (kaleng, pot) atau difermentasi banyak menghasilkan bukti tentang adany­a
(tem­pe, oncom); hubungan langsung dan jelas antar­a keku­
b. yang diperbolehkan beras merah/tum- rang­an zat-zat gizi dalam makanan dan ber-
buk, roti “whole grain“, telur 2-3 x se- bagai jenis penyakit, termasuk jenis kanker
minggu, banyak buah-buahan dan sayur- tertentu. Misalnya vitamin A dengan kanker
mayur (sebaiknya sebagai lalap atau paru-paru, lambung dan leher rahim (cervi­x);
sebagai perasan), kopi dan teh hijau vita­min B2 dan Fe dengan kanker saluran
(tidak difermentasi); pencernaan bagian atas; vitamin B6 dengan
c. yang diperbolehkan secara terbatas kanker hati serta iod dengan kanker tiroid.
adalah madu, mentega, minyak kembang
matahari, minyak jagung, minyak zaitun, DAFTAR PUSTAKA
ikan berlemak (ban­deng, makrel India,
kem­bung), hati (ayam), susu rendah 43. Pijls-Johannesma MCG et al. Protonen en ionen
lemak (low fat), keju dan kwark tanpa in de behandeling van kanker; systematisch
lemak. literatuuroverzicht. NtvG 2006;150:2435-41.
44. Romond EH et al. Trastuzumab plus adjuvant
chemotherapy for operable breastcancer. N Eng
Dalam praktik ternyata, bahwa diet dengan J Med, 2005, 353 1673-1684.
banyak peraturan ini sukar sekali dipatuhi 45. Batchelor TA et al. Cancer cell, 2007, 11: 83-95.
dengan tuntas dan konsekuen, oleh karena 46. Hausknecht RU. Methotrexate and misoprostol
itu sering kali diseder­hanakan dan dibatasi to terminate early pregnancy. N Eng J Med,
sampai larangan yang terpenting. 1995, 333:537-540.

14108649_OBAT P(Bab 14)_T-211-249.indd 249 20/04/2015 20:28:33


bab 15

ANTISeptIKA DAN
DESINFEKTANSIA
makanan. Yang banyak digunakan adalah
asam benzoat, nipagin/nipasol dan asam
sorbat.

Sejarah
Pada tahun 1847 seorang ginekolog Wina,
Ignaz Semmelweis untuk pertama kalinya me-
ng­anjurkan penggunaan zat-zat kimia untuk
membersihkan tangan sebelum melakukan
‘pemeriksaan dalam’ pada wanita hamil. Tu-
juannya adalah untuk menghindarkan in-
feksi yang dapat menimbulkan demam hamil,
yang saat itu sering kali menghantui ibu-ibu
hamil. Dua dasawarsa kemudian bakteriolog
Prancis Louis Pasteur menemukan mikroba
Joseph Lister (1827-1912) sebagai penyebab infeksi. Lalu ahli bedah
Inggris Joseph Lister memperkenalkan prinsip-
Desinfektansia adalah zat-zat kimiawi yang prinsip pembedahan antiseptik. Untuk meng-
digunakan untuk mengurangi jumlah mikro- hindari timbulnya infeksi pada luka, Lister
organisme di berbagai macam permukaan menggunakan larutan fenol 5% dalam air
jaringan hidup atau benda mati dengan me- untuk mensucihamakan tangan, daerah yang
matikan atau menghentikan pertumbuhan akan dibedah dan alat/instrumen bedah.
hama patogen yang terdapat padanya. Di ne-
gara berbahasa Inggris desinfektansia sering
disebut antiseptics (Yun. sepsis = busuk) atau
germicides (germ = hama patogen). Perbeda-
an yang dahulu sering digunakan, yaitu de-
sinfektansia untuk penggunaan pada benda
mati dan antiseptika bagi jaring­an hidup,
sekarang ini dianggap obsolet dan kedua
istilah ini dapat digunakan tanpa perbedaan
lagi.
Konservansia, zat-zat preservatif atau pe-
ngawet adalah zat kimiawi dengan sifat
membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme. Zat-zat ini mempertahan­
kan jumlah hama pada taraf rendah untuk
waktu yang cukup lama. Dengan demikian
zat pengawet dapat mencegah pembusukan
dari sediaan farmasi, kosmetika atau bahan Ignaz Semmelweis (1818-1865)

14108649_OBAT P(Bab 15)_T-250-264.indd 250 20/04/2015 20:31:12


Bab 15: Antiseptika dan Desinfektansia 251

Penggunaan Desinfektansia berbeda dari kemoterapeu-


tika sistemik (antibiotika), yang sudah dibica-
a. Pada jaringan hidup.
rakan dalam bab-bab sebelumnya, khusus
Tujuan penggunaan antiseptika pada kulit
mengenai toksisitasnya yang kurang atau
adalah untuk membasmi mikroorganisme
tidak selektif. Artinya, antiseptika sama tok-
yang kebetulan berada di permukaan kulit,
siknya bagi jaringan hidup maupun bagi
tetapi tidak memperbanyak diri di tempat
kuman. Pada dosis normal praktis tidak ber-
itu dan pada umumnya akan mati sendiri
sifat merangsang kulit, misalnya iod, klor-
(transient flora). Tetapi lebih penting adalah
heksidin dan cetrimida.
untuk membasmi resident flora, yakni jasad-
Oleh karena itu desinfektansia tidak dapat
jasad renik yang merupakan penghuni alamiah
digunakan secara sistemik dan pengguna-
di kulit dan terutama terdiri dari mikrokok
annya hanya terbatas pada penggunaan lo-
patoge­n, seperti Staphylococus epidermidis, Cory-
kal, yaitu pada kulit dan selaput lendir (mu-
nebacteri, Propionibacteri dan kadang-kadang
kosa) sebagai berikut:
Staphylococus aureus. Flora permanen ini ter-
• untuk membersihkan luka dan lokasi in-
dapat pada lokasi yang lebih dalam dan lebih
feksi, atau sebelumnya penyuntikan;
sukar dihilangkan daripada flora transien­t.
• pada infeksi kulit di mukosa (mulut, te-
Dalam rangka ini yang perlu mendapat-
nggorok, telinga);
kan perhatian adalah pekerja di rumah sakit
• pada infeksi kulit untuk melengkapi obat
yang melalui tangannya dapat meneruskan
sistemik yang sering kali sukar melintasi
kuman/virus patogen antar-pasien. Flora ini
lapis tanduk untuk men­capai pusat infek-
terutama berada pada permukaan kulit, se-
si di permukaan;
hingga dapat dihilang­kan secara mekanis,
• pra bedah untuk mendesinfeksi tanga­n
misalnya mencuci secara intensif dengan
dokter dan lokasi operasi pada kulit pa-
sabun. Lebih baik lagi adalah dengan cara
sien: senyawa iod atau klorheksidin da-
desinfeksi, ter­utama bila diperkirakan ada­
lam alkohol.
nya kuman-kuman patogen. Misalnya se­
be­lumnya melakukan pembedahan dokter
b. Pada benda mati. Desinfektansia juga ba-
beda­h mencuci tangannya dengan sabun
nyak digunakan untuk mensterilisasi alat-
antiseptik selama minimal 2 menit.
alat medis yang tidak tahan terhadap cara
Keberatan. Tidak jarang antiseptika bersifat
sterilisasi suhu tinggi, begitu pula untuk
toksik bagi jaringan, menghambat penyembuhan
desinfeksi lantai dan air minum atau kolam
luka dan menimbulkan kepekaan. Selain itu
renang. Juga untuk desinfeksi wadah pe-
sering kali antiseptika juga sukar mendifusi
nampung urin, ludah dan tinja, atau permu-
ke dalam kulit, a.l. karena terendap oleh pro-
kaan yang terinfeksi dengan darah atau
tein, misalnya iod, garam merkuri dan perak.
ludah penderita, mis ludah pasien tbc. Untuk
Khasiatnya sering kali ditiadakan atau
desinfeksi material yang tercemar darah
dikurangi oleh cairan tubuh, seperti serum,
pasien HIV atau hepatitis B digunakan klor
nanah dan protein, misalnya pada povidon-
(1000 ppm), glutaral dan alkohol 70%. Lantai
iod, klorheksidin, heksaklorofen, fenol dan
terinfeksi sebaiknya didesinfeksi dengan la-
hipoklorit, juga kaliumpermanganat dan
rutan klor atau natriumhidroksida.
zat-zat warna tertentu. Karena bersifat toksik
dan merangsang bagi sel, beberapa zat tidak
tepat untuk digunakan pada borok/luka Syarat ideal
terbuka, misalnya alkohol, iod dan quats (a.l. Persyaratan ideal bagi desinfektansia dapat
cetrimida). dirumuskan sebagai berikut.
Oleh karena itu antiseptika digunakan ha- – berkhasiat mikrobisid luas terhadap kuman,
nya untuk kulit utuh, misalnya desinfeksi jamur dan spuranya, ragi, virus serta
pra-bedah dari kulit (povidon-iod, klorhek- protozoa (broad spectrum);
sidin dalam alkohol) dan sebagai prevensi – mulai kerjanya cepat dan bertahan lama (long-
terhadap bisul (furunkel). acting);

14108649_OBAT P(Bab 15)_T-250-264.indd 251 20/04/2015 20:31:12


252 Seksi II: Kemoterapeutika

– toksisitasnya rendah dan begitu pula daya bakterisid. Sebaliknya untuk efek bakteriostatik
absorpsinya melalui kulit dan mukosa; dibutuhkan kadar yang lebih rendah lagi.
– tidak merangsang kulit maupun mukosa, Misalnya larutan fenol di bawah 1% bekerja
baunya pun tidak merangsang; bakteriostatik, tetapi di atas 1,5% bersifat
– khasiatnya tidak dikurangi oleh zat-zat bakterisid.
organik, seperti nanah dan darah;
– daya adsorpsinya rendah pada karet, zat-zat c. Kebersihan permukaan yang akan dide-
sintetik dan bahan lain; sinfeksi. Terdapatnya zat-zat organik (lemak,
– tidak korosif (bereaksi secara kimiawi) sabun, protein, darah, nanah, dan sebagainya.
terhadap alat yang didesinfeksi. dapat meniadakan atau mengurangi efek-
tivitas desinfektans.
Jelaslah bahwa kedua syarat terakhir berlaku
hanya untuk desinfektansia benda. d. Waktu exposure. Larutan iod 4% mem-
bunuh kuman dalam 1 menit, sedangkan
Khasiat larutan 1% memerlukan 4 menit, spura baru
musnah setelah 2-3 jam.
Pada umumnya desinfektansia memiliki
khasiat bakterisid dengan spektrum kerja
luas, yang meliputi bakteri Gram-positif d. pH dan suhu. Khasiat klor 10 kali lebih kuat
dan Gram-negatif, virus dan fungi. Tetapi pada pH 6 daripada pH 9, juga asam benzoat
antara efeknya masing-masing terdapat dan ester-esternya lebih aktif pada pH asam.
perbedaan besar. Spura kuman sukar di- Pada suhu tinggi kerjany­a lebih cepat.
matikan dan hanya beberapa jenis desin-
fektan memiliki sifat sporisid yang cukup e. Zat pelarut. Klorheksidin dalam larutan
kuat, misalnya senyawa klor, iod, aldehida alkohol bekerja fungisid, sedangkan larut-
dan asam per-(misalnya asam perklorat). annya dalam air hanya berkhasiat fungistatik
Spura jamur dan ragi peka bagi keba­ lemah. Efek antiseptik tingtur klorheksidin
nyakan desinfektansia, tetapi pada konsen- pada awalnya yang bekerja adalah alkohol
trasi yang lebih besar dan/atau waktu yang 70%, dan klorheksidin baru aktif sesudahnya.
lebih lama. Begitu juga de­ngan iodium pada tingtur
Banyak faktor lain dapat memengaruhi iodium.
khasiat antiseptikum, yang dapat dirangkum
sebagai berikut.: Mekanisme Kerja
a. Spektrum kerja. Bakteri Gram–negatif Desinfektansia bekerja berdasarkan ber­bagai
seperti Pseudomonas, Stafilokok MRSA dan proses kimiawi atau fisika dengan tujuan
Mycobacteriae (basil TBC dan lepra) kurang meniadakan risiko transmisi dari jasad renik.
peka terhadap klorheksidin dan quats, Proses-proses ini adalah:
begitu pula spuranya. Terhadap spura • denaturasi protein mikroorganisme, yaitu
senyawa klor dan peroksida paling efektif. perubahan strukturnya sehingga sifat-si-
Kepekaan virus sangat tergantung dari fat khasnya hilang;
besarnya dan lipofilitasnya, yaitu lebih • pengendapan protein dalam protoplasma
kecil, lebih resisten. (zat-zat halogen, fenol, alkohol dan garam
Begitu pula virus hidrofil (entero-, polio-, logam);
hepatitis-A, -coxsackie) lebih resisten dari • oksidasi protein (oksidansia);
pada virus lipofil (adeno-, herpes-, influenza, • mengganggu sistem dan proses enzim (zat-
HIV, virus bof dan measles). zat halogen, alkohol dan garam-garam
logam);
b. Konsentrasi. Umumnya untuk khasiat • modifikasi dinding sel dan/atau membran
fungisid diperlukan konsentrasi yang sedi- sitoplasma (desinfektansia dengan aktivi-
kit lebih tinggi daripada kadar untuk kerja tas permukaan).

14108649_OBAT P(Bab 15)_T-250-264.indd 252 20/04/2015 20:31:12


Bab 15: Antiseptika dan Desinfektansia 253

Penggolongan Kekurangan ini menyebabkan dikem-


Desinfektansia dapat digolongkan dalam be- bangkannya zat-zat iodofor yang tidak atau
berapa kelompok, yaitu: jauh lebih sedikit memiliki efek-efek samping
1. senyawa halogen: povidon-iod, iodo- tersebut di atas. Iodofor adalah senyawa kom-
form, Ca-hipoklorit, Na-hipoklorit (Eusol, pleks dari iodium dengan polimer yang melarut
Dakin), tosilkloramida, klorheksidin, klio- dalam air, misalnya povidon-iod.
kinol, heksaklorofen, triklokarban, klor- Tingtur iod (F.I.) adalah larutan iod 2% +
ksilenol dan triklosan; NaJ 2,5% dalam etanol 50%. Karena adanya
2. derivat fenol: fenol, kresol, resorsinol dan alkohol dan sejumlah kecil asam iodida (HJ),
timol; tingtur ini menyebabkan rasa nyeri dan iritasi
3. zat-zat dengan aktivitas permukaan (ba- yang memperlambat penyembuhan bila
sa amonium kuaterner, quats): setri­mi- digunakan pada luka terbuka.
da, setilpiridinium, benzalkonium dan
dekualinium; * Povidon-iod (Betadine) adalah kompleks
4. senyawa alkohol, aldehida dan asam: dari iod dengan polivinil-pirolidon yang tidak
etanol dan isopropanol, formaldehida merangsang dan dalam larutan air berang-
dan glutaral, asam asetat dan borat; sur-angsur membebaskan iodium. Seperti
5. senyawa logam: merkuriklorida, fenil- heksaklorofen (lihat di bawah), terutama bila
mer­kurinitrat dan merbromin, perak- digunakan berulang kali, zat ini berkumulasi
nitrat dan silverdiazin, sengoksida; di kulit dan menyebabkan efek antiseptik
6. oksidansia: hidrogenperoksida, seng­pe- yang bertahan lama. Lagi pula kompleks iodofor
roksida, Na-perborat, kaliumpermanga- mudah larut dalam air dan mudah dicuci
nat dan kaliumklorat; dari kulit atau pakaian, bersifat lebih stabil
7. lainnya: heksetidin dan heksamidin, ni- karena tidak menguap dan khasiatnya lebih
trofural, belerang, ichtammon, etilenok- panjang daripada iod. Karena sifat-sifatnya
sida, oksikinolin (Superol) dan akriflavin. ini tingtur povidon-iod 10% dengan kadar
iod bebas 1% telah menggantikan tingtur
iodium konvensional.
Penggunaannya terutama untuk desinfeksi
MONOGRAFI kulit dalam bentuk tingtur, sabun cair, salep,
krem, lotion dan bedak tabur. Digunakan pula
1. HALOGEN DAN SENYAWANYA sebagai obat kumur dan untuk tenggorok.
1a. Iod (F.I.): iodium Kadarnya yang biasa digunakan adalah 7,5%
Elemen iod merupakan salah satu zat bak- povidon-iod, yang ekivalen dengan ±10%
terisid terkuat (sudah efektif pada kadar 2-4 iod.
mcg/ml air = 2-4 ppm), dengan daya kerja Efek samping. Hati-hati bila digunakan pada
cepat. Hampir semua kuman patogen, ter- permukaan kulit cedera yang luas (misalnya
masuk fungi dan virus, dimatikan olehnya. luka bakar), karena iodium dapat diresorpsi
Begitu pula spora, walaupun diperlukan dan meningkatkan kadarnya dalam serum
waktu lebih lama: larutan 2% memerlukan sehingga dapat menimbulkan asidosis,
2-3 jam. Iod merupakan antiseptikum yang neutropeni dan hipotirosis (selewat).
sangat efektif untuk kulit utuh, maka tingtur
iod banyak digunakan untuk desinfeksi ku- 1b. Kliokinol: vioform, iodokloroksikinolin (F.I.).
lit sebelum injeksi atau pembedahan, juga Derivat oksikinolin ini berkhasiat bakte-
untuk mengobati infeksi karena fungi (der- risid (terhadap cocci, E. coli dan Salmo-
matomikosis). nella), fungisid dan amebisid. Selain per oral
Efek samping. Keberatannya adalah sifatnya (dahulu) pada infeksi usus, kliokinol juga
yang merangsang (nyeri bila digunakan pada banyak digunakan sebagai antiseptikum
luka terbuka), warnanya cokelat dan kadang- kulit (salep (2-10%) karena efektif, tidak
kadang terjadi dermatitis (alergi kulit). merangsang dan jarang menimbulkan reaksi

14108649_OBAT P(Bab 15)_T-250-264.indd 253 20/04/2015 20:31:12


254 Seksi II: Kemoterapeutika

alergi kontak. Keberatannya adalah warna ker-janya meliputi kuman-kuman “sukar”


kuningnya yang dapat menodai pakaian. Stafylococcus aureus, Pseudomonas dan
Obat ini juga ampuh untuk mengeringkan Proteus. Kurang efektif terhadap basil
borok bernanah. Lihat selanjutnya Bab 12. tbc/lepra, spura dan virus. Efeknya lebih
Obat-obat Amebiasis dan Bab 18. Obat-Obat lambat daripada iod, misalnya larutan 0,1%
Diare. baru efektif dalam 10 menit. Khasiatnya
paling kuat pada pH netral atau alkalis dan
* Derivat oksikinolin lainnya dengan kha- berkurang dengan adanya zat-zat organik
siat bakterisid yang digunakan sebagai dan sabun. Efektivitasnya juga dikurangi
antiseptika lokal adalah oksikinolinsulfat oleh tanin (asam tanat, asam samak), maka
(Superol). Begitu pula dequalinium(Degirol), botol dengan larutan klorheksidin sebaiknya
yang bersifat amonium kwaterner (lihat di jangan ditutup dengan sumbat gabus, tetapi
bawah). Obat-obat ini terutama digunakan dengan karet atau plastik.
sebagai antiseptika tenggorok dalam sediaan Keuntungannya. Bila dibandingkan de­
tablet hisap atau obat kumur. ngan iod, ada beberapa keuntungannya:
tidak berwarna, mudah larut dalam air se-
hingga tidak perlu digunakan alkohol dan
1c. Klor
tidak merangsang. Sebagai desinfektans
Elemen berbentuk gas ini berkhasiat
mulut obat ini mencegah terbentuknya
bakterisid kuat yang dalam konsentrasi
plak gigi dan berkhasiat melarutkan se-
kecil dapat dengan cepat membunuh
bagian plak yang sudah ada. Berdasarkan
kebanyakan bakteri, spura, fungi dan virus.
sifat baik ini klorheksidin sekarang ba­
Misalnya pada kadar 0,5 ppm pada pH
nyak digunakan untuk penanganan luka
7 sudah efektif dalam 30 detik! Pada pH
(larutan, spray, krem, salep, bedak tabur),
basa aktivitasnya menurun, begitu pula
dalam obat kumur untuk desinfeksi mulut
dengan adanya zat-zat organik. Karena
dan tenggorok (0,05%) serta dental (gel 1%).
larutan klor sangat tidak stabil, biasanya
Begitu pula dalam tetes mata dan untuk
digunakan senyawanya yang dalam la-
desinfeksi kulit utuh (0,1-1,5%) sebelum in-
rutan berangsur-angsur menghasilkan asam
jeksi, dan sebagai bilasan vaginal (0,2 mg/
hipoklorit (HClO). Contohnya adalah la-
ml). Untuk mempercepat mulai kerjanya,
rutan NaClO 0,5% (Solutio Dakin), kaporit
biasanya digunakan larutan dalam alkohol
[bleaching powder, Ca(OCl)2] atau senyawa
50%, yang juga lebih efektif terhadap in-
klor organik tosilkloramid (kloramin,
feksi fungi daripada larutan air. Dalam tablet
Halamid) dan halazon. Semua antiseptika ini
hisap (2,5 mg garam HCl, setiap jam 1 tablet)
bekerja berdasarkan pelepasan klor.
berguna untuk pengobatan nyeri (infeksi)
Klor tidak digunakan lagi sebagai anti-
tenggorok.
septikum untuk luka terbuka, karena terlalu
Efek sampingnya pada penggunaan seba-
merangsang, kecuali untuk “melarutkan”
gai obat kumur adalah timbulnya warna
jaringan mati dari borok terbuka yang bau
cokelat pada gigi dan memengaruhi rasa.
dengan banyak necrosis (Eusol = Dakin + pa-
Bila digunakan pada mata, obat ini dapat
rafin). Penggunaan utamanya adalah seba-
diserap oleh lensa kontak lembut dengan
gai desinfektans lantai, air minum dan
menimbulkan reaksi alergi. Dalam tetes te-
kolam renang (konsentrasi 0,5-20 ppm klor,
linga (0,5%) dapat menimbulkan ketulian
tergantung dari adanya zat-zat organik).
(neurotoksik), oleh karena itu tidak diguna-
kan lagi.
1d. Klorheksidin: Hibitane, *Pravlon.
Senyawa biguanida ini (1954) adalah sa- * Sediaan:
lah satu antiseptikum terbaik dengan kha- – Hibiscrub: larutan 4% (diglukonat) untuk
siat bakterisid (Gram-positif dan Gram- mencuci dan desinfeksi tangan prabedah;
negatif) dan fungisid yang khasiat serta luas – Sterilon: diglukonat 10mg/g, krem dan
spektrumnya menyerupai iod. Spektrum spray kulit.

14108649_OBAT P(Bab 15)_T-250-264.indd 254 20/04/2015 20:31:12


Bab 15: Antiseptika dan Desinfektansia 255

– Pravlon, Hibicet: larutan glukonat 1,5% + serbuk untuk desinfeksi tangan (larutan 3%
setrimida 15% untuk desinfeksi luka dan dalam air) dan luka (5%). Efek sampingnya
alat kedokteran. berupa dermatitis kontak (alergi).

1e. Heksaklorofen: G11, Dermisan, *Topicide. 1g. Triklosan(Phisohex)


Derivat bifenol dengan 6 atom klor ini Senyawa diklorfenoksi ini berkhasiat bak-
(1948) berkhasiat bakterisid terhadap teruta- teriostatik terhadap kuman Gram-positif dan
ma kuman Gram-positif (stafilokok) dan juga Gram-negatif. Praktis tidak aktif terhadap
bekerja fungistatik. Kurang aktif terhadap Pseudomonas, ragi dan jamur. Digunakan
bakteri Gram-negatif dan spura; Pseudomonas dalam emulsi 2% sebagai sabun pada acne
dan Salmonella sudah resisten. Daya kerjanya dan luka/borok, sabun 7,5 mg/g (Cidal) atau
lambat sekali dan paling kuat di lingkungan krem.
asam lemah, aktivitasnya dikurangi oleh
darah, zat organik, tetapi tidak oleh sabun. 1h. Triklokarban (triklorkarbanilida, *Scabex)
Penggunaan. Karena sifatnya yang tidak Derivat ureum ini berkhasiat bakteriosta-
merangsang sering kali digunakan dalam tik kuat terhadap terutama kuman Gram-
sabun antiseptik. Bila sabun ini digunakan se- positif dan kurang aktif terhadap kuman
cara teratur, obat akan diadsorpsi dan ditim- Gram-negatif dan fungi. Sabun tidak meng-
bun oleh lapisan-atas kulit dan mengaki- inaktifkan zat ini, maka sering kali digunakan
batkan berkurangnya flora normal. Sifat dalam sabun antiseptik (lihat di bawah).
kumulasinya menyerupai iod, lihat di atas. Kadang-kadang juga digunakan sebagai sa-
Oleh alkohol atau penggunaan sabun lain, lep kulit terhadap kudis (*Scabex). Efek sam-
timbunan tersebut dapat hilang. Selain itu, pingnya berupa fotosensibilisasi, necrosis
zat ini banyak pula digunakan dalam krem, kulit dan pigmentasi pada muka karena
bedak tabur atau lotion sebagai antiseptikum alergi kontak.
umum. Dermisan (larutan 3,15%) digunakan
sebagai scrub tangan sebelum pembedaha­n. 2. SENYAWA FENOL
Efek samping. Penggunaan sediaan ini harus 2a. Fenol (F.I.): karbol, acidum carbolicum
dengan sangat hati-hati, karena obat yang Fenol merupakan salah satu antiseptikum
diadsorpsi kulit, terutama pada kulit yang tertua (Lister, 1870) dengan khasiat bakterisid
terluka dan pada bayi, dapat mengakibatkan dan fungisid, juga terhadap basil TBC dan
keracunan sistemik yang mungkin saja spura, walaupun memerlukan waktu yang
fatal (kerusakan SSP). Oleh karena itu di lebih lama. Mekanisme kerjanya berdasarkan
banyak negara sediaan obat dan kosmetika denaturasi protein sel bakteri, yaitu perubahan
tidak boleh mengandung lebih dari 0,5% rumus bangunnya sehingga sifat khasnya
heksaklorofen. Sediaan dengan lebih dari hilang. Khasiatnya dikurangi oleh zat organik
0,75% heksaklorofen hanya dapat diperoleh dan ditiadakan oleh sabun, karena dengan
atas resep dokter (A.S. 1973). alkali terbentuk fenolat inaktif. Karena sifat
mendenaturasi juga berlaku untuk jaringan
1f. Klorksilenol: klordimetilfenol, Dettol utuh manusia, fenol berdaya korosif (“mem-
Zat ini digunakan sebagai larutan 16 mg/ bakar”) terhadap kulit dan sangat merang-
ml dalam air atau alkohol untuk desinfeksi sang, sehingga jarang digunakan lagi se-
kulit. Bekerja bakterisid atau bakteriostatik bagai antiseptikum kulit. Berdasarkan sifat
dengan spektrum kerja yang lebih sempit anestetik lokalnya, kadang-kadang senyawa
daripada klorheksidin. Efektif terhadap ini digunakan dalam lotion anti gatal, mi­
streptokok, tetapi kurang efektif terhadap salnya lotio alba.
stafilokok dan tidak efektif terhadap kuman
Gram-negatif (Pseudomonas, Proteus). Kha- * Kresol (cresolum crudum, *Lysol) adalah de-
siatnya berkurang bila terdapat darah atau rivat metil dengan minimal 50% meta-kresol,
serum. Digunakan dalam sabun, lotion dan khasiatnya 3 kali lebih kuat daripada fenol,

14108649_OBAT P(Bab 15)_T-250-264.indd 255 20/04/2015 20:31:12


256 Seksi II: Kemoterapeutika

sedangkan toksisitasnya sama. Digunakan dua kelompok, yaitu zat-zat non-ionogen dan
sebagai desinfektans rumah tangga dan zat-zat ionogen.
peralatan, misalnya Lysol (= campuran 1:1
dengan sapo kalinus) dan kreolin (= larutan 3a. Zat non-ionogen dalam larutan tida­k
±15% dalam sabun damar). Beberapa senya- terurai menjadi ion. Aktivitas permukaannya
wa fenol yang tersubstitusi, misalnya tri- berdasarkan terdapatnya banyak gugus hi-
klosan dan heksaklorofen, dapat diproses drofil (-OH) di dalam molekulnya sebagai
dalam sabun, karena praktis tidak merang- imbangan dari gugus lainnya yang bersifat
sang kulit. lipofil, seperti alkil dan benzil. Dalam kegiatan
farmasi zat-zat ini terutama digunakan se-
* Diklorbenzilalkohol (amilmetakresol) be- bagai wetting agents untuk membuat zat-
kerja antiseptik dan digunakan dalam tablet zat hidrofob (talk, belerang, dan lain-lain),
hisap (Strepsil) terhadap sakit tenggorok. yang “tidak suka air“ menjadi lebih mudah
Dosis: setiap jam 1 tablet, maks. 8 tablet “dibasahkan“ dengan air. Digunakan pula
sehari. sebagai emulgator pada pembuatan emulsi
dan krem, yakni emulgator O/W: Tween, me-
* Albothyl: produk kondensat dari asam tilselulosa, CMC dan bentonit, atau emulgator
metakresolsulfonik dan metanal. W/O: kolesterol (adeps lanae), lesitin dan Span.
Untuk membersihkan dan regenerasi ja- Khasiat antibakterinya ringan.
ringan pada luka, luka bakar, dan stomatitis
aphthosa (seriawan). Juga terhadap vaginosis 3b. Zat ionogen. Dalam molekul zat-zat
bakterial, kandidiasis dan trichomoniasis. ini juga terdapat bagian lipofil dan bagian
hidrofil (dalam hal ini -COO- atau -NH4+),
2b. Resorsinol (F.I.): metadioksibenzol, resor- yang dalam larutan terurai dalam ion-positif
sinum. dan -negatif. Zat-zat ini dapat dibagi dalam
Khasiat bakterisidnya sama dengan fenol, senyawa anionaktif dan kationaktif.
tetapi 3 kali lebih lemah. Senyawa difenol 1. Zat anionaktif (sabun, bahan pembersih
ini digunakan pada gangguan kulit (eksem, sintetik, Na laurilsulfat), bagian molekulnya
psoriasis, dan sebagainya) dalam salep atau mengandung gugus lipofil dan hidrofil
lotion 1-10%. bermuatan negatif, yakni R-COO- (sabun)
atau R-SO3-. Zat-zat ini banyak digunakan
2c. Timol (metilpropilfenol) juga berkhasiat sebagai bahan pembersih sintetik dan
kuat dan kadang-kadang masih digunakan dalam shampo, karena memiliki khasiat
sebagai antiseptikum kulit (larutan 1% dalam bakteriostatik terhadap kuman Gram-
alkohol) dan mulut (sediaan obat gigi). positif, sedangkan terhadap kuman
Gram-negatif tidak aktif.
2d. Trinitrofenol (asam pikrat) adalah zat ber-
2. Zat kationaktif (basa amoniumkwaterner),
warna kuning dengan khasiat bakterisid
molekul aktifnya bermuatan positif. Zat-
dan anestetik lokal, yang dahulu sering
zat ini berkhasiat bakterisid kuat ber-
kali digunakan untuk mengobati luka bakar
dasarkan inaktivasi enzim kuman, dena-
(larutan 1%).
turasi protein dan perusakan membran-
Awas: sangat eksplosif bila dipanaskan atau
nya. Daya kerjanya lebih kuat terhadap
digerus!
kuman Gram-positif daripada terhadap
kuman Gram-negatif; tidak aktif terha-
3. ZAT-ZAT DENGAN AKTIVITAS dap Mycobacteriae, virus dan spura.
PERMUKAAN Efektivitas dari misalnya setrimida dan
Senyawa-senyawa ini merupakan derivat benzalkonium (larutan 1-2 mg/ml) relatif
amonium yang tersubstitusi dan memiliki rendah terhadap bakteri Gram-negatif,
sifat menurunkan ketegangan permukaan termasuk Pseudomonas aeruginosa. Khasiat
air. Senyawa organik ini dapat dibagi dalam fungisid dan virusidnya tergantung dari

14108649_OBAT P(Bab 15)_T-250-264.indd 256 20/04/2015 20:31:13


Bab 15: Antiseptika dan Desinfektansia 257

jenisnya. Daya kerjanya terkuat pada Penggunaan. Dalam kurun waktu 1940-
lingkungan alkalis dan tidak aktif di 1970, quats sering kali digunakan sebagai
bawah pH 3. desinfektans kulit (0,1% dalam alkohol 70%)
untuk mencapai kerja residual guna des-
3c. Sabun infeksi tangan sebelum pembedahan dan
Sabun adalah garam natrium (sabun padat, juga untuk desinfeksi selaput lendir karena
keras) atau kalium (sabun lunak) dari asam toksisitasnya rendah dan tidak merangsang.
lemak dan memiliki khasiat bakteriostatik Juga sebagai konservans obat tetes mata
terhadap banyak kuman, a.l. Pseudomonas, (benzalkonium 0,01%) dan antiseptikum te-
Proteus dan Salmonella. Sabun sama sekali nggorok (lozenges). Penggunaan lainnya ada-
tidak aktif terhadap E. coli dan Stafilokokus lah sebagai desinfektans peralatan (1%) de-
yang merupakan penghuni terbanyak pada ngan penambahan natriumnitrit 0,5% untuk
kulit manusia. Karena bersifat menurunkan mencegah timbulnya karat dan sebagai anti-
ketegangan permukaan air, kontak antara air septikum pra-bedah (10% dalam etanol 70%).
dan benda atau kulit yang akan dibersihkan Keberatan. Bila digunakan pada kulit, quats
menjadi lebih erat. Lemak diemulsikan, membentuk suatu film pada mana kuman
kotoran dan keringat disuspensikan untuk bisa terus hidup. Lagi pula pada penggunaan
kemudian dibersihkan dengan air pembilas. lama dapat terjadi resistensi. Dewasa ini
Dengan demikian bila kulit, misalnya tangan, penggunaannya sebagai desinfektans kulit
dicuci dengan sabun secara baik selama sudah banyak berkurang dengan diintro-
sekurang-kurangnya dua menit, maka lapisan duksinya obat-obat dengan spektrum kerja
kulit luar dengan flora kuman (resident flora) lebih luas dan daya kerja lebih efektif.
dapat dikeluarkan dengan efektif. Quats yang paling banyak digunakan
adalah:
* Sabun antiseptik mengandung suatu anti­ benzalkoniumklorida (F.I.): Zephirol,
septikum untuk memperkuat khasiat anti- C6H5-CH2-NH2R Cl-
bakterinya. Untuk tujuan ini hanya beberapa setrimida: setrimoniumbromida, *Pravlon,
zat saja yang dapat digunakan, karena pada *Lemocin lozenges
umumnya antiseptika diinaktivasi oleh sabun setilpiridiniumklorida: *Sentril lozenges
yang bereaksi alkalis. Zat-zat yang dapat = spk 0,07% + dekualin 0,25 mg;
mempertahankan aktivitasnya adalah a.l. dekualiniumklorida: Degirol lozenges.
heksaklorofen, bithionol dan triklokarban.
* akriflavin (F.I.): merupakan campuran dari
3d. Basa amoniumkwaterner: Quats. 2 senyawa: diaminoakridin dan suatu quat
Senyawa ini berkhasiat bakterisid dan (diaminometilakridinium). Khasiatnya hanya
fungisid kuat terkecuali terhadap basil bakteriostatik lambat terhadap kuman
TBC dan lepra, terhadap spura dan virus Gram-positif, tetapi kurang efektif terhadap
kurang aktif. Daya kerjanya (larutan 0,1%) kuman Gram-negatif dan jamur. Digunakan
lebih lambat daripada iod dan etanol 70%. untuk desinfeksi mulut dan tenggorok (3
Aktivitasnya ditiadakan oleh zat-zat anion- mg dalam tablet hisap). Akriflavin tidak di-
aktif, termasuk sabun dan dikurangi oleh zat- inaktifkan oleh cairan tubuh, maka bergu-
zat organik, khususnya protein dan nanah, na sebagai antiseptikum borok bernanah
serta oleh zat-zat non-ionogen tertentu (0,1%), begitu pula derivat akridin lainnya
(Tween) dan logam, misalnya Fe, Al, magne- ethakridin (Rivanol) yang dulu banyak di-
sium dan kalsium (air ledeng!). Senyawa ini gunakan sebagai obat kumur pada sakit
mudah diadsorpsi pada permukaan berpori- tenggorok.
pori, maka larutannya sebaiknya jangan
digunakan dengan kapas atau bersentuhan * Mecetronium (Sterillium): senyawa amo-
dengan karet. Toksisitas sistemiknya rendah nium kwaterner dalam campuran isopropa-
dan juga tidak merangsang. nol dan n-propanol berkhasiat baktericid ter­­

14108649_OBAT P(Bab 15)_T-250-264.indd 257 20/04/2015 20:31:13


258 Seksi II: Kemoterapeutika

hadap mikroorganisme Gram-positif maupun ditambahkan zat-zat yang melunakkan kulit,


Gram-negatif. Digunakan untuk desinfeksi misalnya gliserol (0,5-1%). Alkohol berkhasiat
tangan dan lokasi pembedahan. Efeknya ber- teratogen,wanita hamil yang minum banyak
kurang oleh nanah dan darah. alkohol dapat melahirkan bayi cacat. Alkohol
masuk ke dalam air susu ibu.
4. ALKOHOL, ALDEHIDA dan * Isopropanol (isopropilalkohol) lebih kuat
ASAM khasiat bakterisid dan fungisidnya serta
4a. Etanol (F.I.): etilalkohol, alkohol, spiritus aktif pada konsentrasi lebih rendah (50-
(=90% etilalkohol) 70%). Sifatnya melarutkan lemak lebih kuat
Etanol dan juga isopropanol pada kadar hingga membuat kulit kering. Pada peng-
60-80% dalam air berkhasiat bakterisid dan gunaan di kulit mengakibatkan vasodila-
fungisid kuat; bekerjanya cepat (efektif da- tasi, se­hing­ga perdarahan di bekas injeksi
lam 2 menit). Spektrum kerjanya meliputi lebih banyak dari­pada bila menggunakan
kuman Gram-positif dan Gram-negatif, ter- etanol. Isopropanol tidak digunakan dalam
masuk basil tbc, tetapi tidak efektif terhadap minuma­n, karena 2 kali lebih toksik diban­
spora. Terhadap virus, misalnya hepatitis-B dingkan dengan etilalkohol dan rasanya
dan enterovirus, dibutuhkan konsentrasi juga tidak enak. Merangsang kulit, alat per-
yang relatif lebih tinggi (80-90%) dan dalam napasan dan mata.
lingkungan basa. Konsentrasi optimal untuk
efek bakterisid adalah 70%, di atasnya men- * Propanol (propilalkohol) lebih kuat dan lebih
jadi kurang efektif karena persentase air toksik lagi, maka terutama digunakan untuk
terlalu sedikit untuk membasahkan kuman; mendesinfeksi alat medik (kedokteran gigi)
hal ini membuatnya kurang peka bagi daya sebagai larutan 20-25%.
kerja bakterisid dari etanol. Karena cepat
* Fenetilalkohol (feniletanol) adalah cairan
menguap, maka pada kulit harus dikena-
yang terutama aktif terhadap bakteri Gram-
kan sekitar 2 menit lamanya agar efeknya
negatif. Wanginya menyerupai kembang ma-
maksimal. Di samping itu etanol juga me-
war, maka sering kali digunakan dalam mi-
miliki dayakerja adstringens, oleh karena
nyak wangi. Senyawa ini juga digunakan se-
itu digunakan dalam lotion anti keringat.
bagai konservans tetes mata (0,25-0,5%).
Juga sering kali digunakan sebagai zat pem-
bantu pada sediaan farmasi. Untuk khasiat * Fenoksietanol adalah cairan dengan kha-
dan efeknya pada penggunaan oral, lihat siat bakteriostatik (konsentrasi 0,3-0.8%)
Bab 23, Drugs. dan bakterisid (1,3-1,9%), terutama terhadap
Daya kerja etanol cepat, tetapi singkat Pseudomonas. Juga masih efektif bila terda-
karena bersifat menguap dan mekanisme pat serum. Kurang aktif terhadap bakteri
kerjanya berdasarkan denaturasi protein da- Gram-negatif lainnya dan tidak berkhasiat
lam lingkungan air. Untuk memperpanjang terhadap bakteri Gram-positif. Zat ini khusus
efeknya sering kali dikombinasi dengan digunakan pada luka ringan dan luka bakar
klorheksidin, triklosan, heksaklorofen atau yang terinfeksi Pseudomonas aeruginosa dalam
quats (masing-masing 0,5%), terutama un- sedia­an larutan atau krem 2%, biasanya ber­
tuk desinfeksi kulit atau tangan dokter be- samaan dengan suatu anti­septikum lain, se-
dah. Kombinasi ini meninggalkan sisa zat perti benzalkoniumklorida atau klorheksidin.
antiseptik di atas kulit yang mampu memper-
lambat tumbuhnya kembali flora kulit (re- * Diklorbenzilalkohol (amilmetakresol) ter­
sidual effect). utama digunakan sebagai antisepticum teng­
Efek sampingnya pada penggunaan lokal gorok dalam tablet hisap (Strepsil).
berupa dermatitis kontak, urtikaria dan efek
sistemik karena absorpsi melalui kulit. Guna 4b. Formaldehida: methanal, formalin
menghindari mengeringnya kulit pada peng- Larutan gas ini dalam air (1-5%) berkha-
gunaan yang terlalu sering, pada alkohol siat bakterisid, fungisid dan virusid, terma-

14108649_OBAT P(Bab 15)_T-250-264.indd 258 20/04/2015 20:31:13


Bab 15: Antiseptika dan Desinfektansia 259

suk terhadap basil tbc, tetapi kerjanya rela- dan spura. Baunya tidak tajam, tidak bersifat
tif lambat (beberapa jam). Terhadap spura merangsang dan tidak dihambat oleh zat-
dibutuhkan waktu sekitar 8 kali lebih lama zat organik, sehingga larutannya banyak
lagi. Zat-zat organik mengurangi aktivitas- digunakan sebagai desinfektans alat-alat dan
nya karena terbentuknya kompleks. Formal- instrumen bedah. Pada larutan 2% dalam
dehida memiliki sifat adstringens dan digu- isopropanol perlu dibubuhi bikarbonat 0,3%
nakan sebagai obat anti-keringat untuk untuk membuat pH basa (pH ± 8) dan hanya
kaki (10-20%). Selanjutnya zat ini hanya aktif selama 14 hari! Larutan dengan pH
digunakan sebagai desinfektans benda dan asam tidak bekerja sporosid.
konservans jaringan organik karena sifat
merangsangnya dan baunya yang tajam. 4c. Asam asetat: acidum aceticum, asam cuka
Menjelang akhir tahun 2005 timbul kehe- Asam cuka pada konsentrasi 5% berkhasiat
bohan mengenai penggunaan formalin seba- bakterisid dengan spektrum luas dan ter­
gai pengawet makanan seperti mi basah, tahu, utama sangat aktif terhadap Pseudomonas
bakso dan ikan laut. Zat ini sejatinya termasuk dan Hemofilus, juga terhadap Candida albicans
bahan pengawet (a.l. mayat) yang dilarang dan Trichomonas, dua mikroorganisme yang
digunakan untuk makanan sesuai Peraturan sering kali mengakibatkan vaginitis. Oleh
Menteri Kesehatan Nomor 722/1988, namun karena itu, dahulu larutan asam ini banyak
secara sembunyi digunakan sejak bertahun- digunakan sebagai bilasan vagina (0,25%).
tahun. Asam ini juga berkhasiat spermisid. Dalam
Berdasarkan survey periodik Badan Penga- industri pangan dan di rumah tangga ba­nyak
wasan Obat dan Makanan (POM) terhadap digunakan sebagai konservans makanan.
berbagai jenis produk pangan, diketemukan
makanan yang mengandung formalin sebagai * Asam borat (F.I.) Asam ini pada konsentrasi
bahan pengawet. Hasil penemuan ini marak jenuh (±3%) berkhasiat bakteriostatik lemah.
diberitakan di media massa cetak maupun Asam borat dapat diabsorpsi oleh kulit yang
elektronik dengan mengemukakan bahaya- rusak, terutama pada bayi dan anak kecil,
bahaya (laten) yang dapat ditimbulkan oleh untuk kemudian ditimbun dalam tubuh
formalin, dari kerusakan hati, ginjal, saraf, sebagai racun kumulatif. Oleh karena itu
sampai kanker. penggunaannya dalam bedak tabur dan salep
Dampak dari masalah ini sangat meme- tidak dianjurkan lagi. Sebagai obat cuci mata
ngaruh­i produsen maupun penyalur bahan sebaiknya digunakan larutan 2% (kurang
makanan tersebut yang dicurigai mengan- merangsang daripada 3%), ditambah dengan
dun­g formalin, dengan akibat menu­runnya benzalkoniumklorida 0,01% sebagai pengawet,
dengan drastis produksi maupun penjual- tetapi pengawet ini dapat menyebabkan
annya. mata berair dan peka terhadap cahaya.
– Formalin (Solutio Formaldehydi, F.I.) ada­
lah larutan HCOH 36%. * Asam benzoat dan asam salisilat: lihat juga
Bab 6, Antimikotika.
Asam salisilat berkhasiat keratolitik dan
* Paraformaldehida (HCOH)3 adalah polimer
sering digunakan sebagai obat ampuh ter-
padat yang pada pemanasan menghasilkan
hadap kutil kulit, yang berciri penebalan epi-
gas HCOH. Senyawa ini digunakan untuk
dermis setempat dan disebabkan oleh infek-
sterilisasi tekstil, ruangan, alat-alat, dan
si dengan virus papova. Salisilat lebih efektif
sebagainya pada kelembapan relatif udara
daripada fluorurasil dan dinitroklorbenzen
dari 70% atau lebih.
(BMJ 2002;325:461-4). Sediaan terkenal adalah
* Glutaral (glutaraldehida) adalah di-aldehid­a larutan asam salisilat 10% dan asam laktat
dari pentan (1963), yang berkhasiat lebih kuat 10% dalam collodium (Collodium ad verrucas).
dan cepat daripada HCOH; larutan 2% efektif
dalam lebih kurang 2 menit. Spektrum kerja­ * Asam mandelat: lihat Bab 8, Antiseptika
nya sama luasnya, termasuk Pseudomonas saluran kemih.

14108649_OBAT P(Bab 15)_T-250-264.indd 259 20/04/2015 20:31:13


260 Seksi II: Kemoterapeutika

5. SENYAWA LOGAM BERAT dengan khasiat bakteriostatik dan fungisid


kuat, tetapi aktivitasnya diperlemah oleh
Sejak zaman purbakala sudah diketahui bah-
cairan tubuh. Oleh sebab itu dan juga karena
wa air yang disimpan dalam bejana yang
toksik dan dapat menimbulkan sensitasi,
dibuat dari perak tidak cepat “rusak”. Efek
sekarang senyawa ini tidak digunakan lagi
germisid dari ion logam ini dalam kadar
untuk desinfeksi luka dan kulit. Dewasa ini
rendah sekali disebut kerja oligodinamik
fenilmerkurinitrat masih digunakan seba-
(Yun. oligo = sedikit). Walaupun tidak larut
gai pengawet tetes mata (0,004%) dan ada-
dalam air, ion Ag+ dapat membunuh dengan
kalanya sebagai spermisida dalam sediaan
cepat semua kuman yang berada di dalam
kontraseptif. Karena toksisitasnya obat tetes
bejana tersebut. Berkat khasiat germisid ini,
mata demikian sebaiknya jangan digunakan
dahulu dalam pengobatan terutama digu-
untuk jangka waktu lama.
nakan garam-garam air raksa dan perak
sebagai antiseptika, tetapi berhubung sifat
merangsangnya dan toksisitasnya, kini sudah 5d. Peraknitrat (F.I.)
terdesak oleh antiseptika modern. Ion perak berkhasiat bakterisid kuat,
Khasiatnya berdasarkan pembentukan larutan 0,1% mampu membunuh bakteri
kompleks dengan protein yang mengendap hanya dalam beberapa detik. Bersifat kaustik
dan perintangan enzim dengan gugusan -SH (membakar) pada konsentrasi tinggi dan
dari bakteri maupun dari sel-sel manusia. adstringens pada konsentrasi rendah, di
Khasiatnya dihambat oleh zat-zat organik. samping meninggalkan noda-noda hitam di
kulit, karena endapan logam perak. Sebagai
kaustikum dalam bentuk batang digunakan
5a. Merkuriklorida (F.I.): sublimat
untuk menghilangkan kutil (mole, wrat). Juga
Berkhasiat bakteriostatik dan fungistatik.
digunakan untuk desinfeksi air yang optis
Sangat toksik bila termakan dan bersifat me-
jernih.
rangsang pada penggunaan loka­l, di samping
Dahulu peraknitrat banyak digunakan da-
sering kali meng­akibatkan reaksi alergi. Oleh
lam tetes mata (recentus paratus 1%) dan se-
karena itu merkuriklorida tidak digunakan
bagai profilaktikum ter­hadap gonore pada
lagi sebagai antiseptikum kulit (larutan 0,1%
bayi baru lahir. Karena dapat menimbulkan
diberi warna biru sebagai tanda bahaya) atau
conjunctivitis, sejak lama diganti dengan se-
obat tetes mata (maks. 1: 4.000). Bagi logam-
diaan benzilpenisilin.
logam lain bersifat korosi­f.

5e. Silversulfadiazin: Flammazine, Darmazin,


5b. Merbromin: merkurokrom Silvadene
Derivat dibrommerkuri dari fluorescein Senyawa kompleks dari perak denga­n
(1930) bekerja bakteriostatik lemah ter- sulfa­diazin ini memiliki daya kerja bakte-
hadap stafilokoki dan streptokoki, sehing- risid kuat terhadap banya­k bakteri, khu-
ga tidak begitu bermanfaat sebagai anti- susnya Staphylococcus, Streptococcus, Kleb-
septikum lokal. Mekanisme kerjanya siella, E. coli, Proteus dan Pseudo­monas.
berdasarkan blokade dari enzim sulfhidril. Zat ini lambat laun terurai dalam sulfadia-
Daya kerjanya sangat dikurangi bila terdapat zin dan perak, yang memberikan sifat bak-
zat-zat organik (nanah). Tetapi berguna terisidnya. Silversulfadiazin sukar larut, ma-
sekali untuk mempercepat keringnya luka ka tidak mengendapkan protein dan tidak
dan pembentukan kerak (“korst“, granulasi). menyebabkan noda-noda di kulit dan tidak
Oleh karena itu ada­kalanya merbromin merangsang atau menimbulkan rasa nye­ri
masih digunakan pada bedah plastik pada penggunaan lokal (krem 1-3%). Jarang
(larutan dalam air 5-10%). dilaporkan efek samping alergi maupun
resistensi. Sangat efektif untuk peng­obat-
5c. Fenilmerkurinitrat, -borat dan -asetat an luka bakar parah. Lihat juga Bab 8, Sul-
adalah senyawa-senyawa merkuri organik fonamida.

14108649_OBAT P(Bab 15)_T-250-264.indd 260 20/04/2015 20:31:13


Bab 15: Antiseptika dan Desinfektansia 261

5f. Sengsulfat (F.I.) 6b. Kaliumpermanganat


Berkhasiat bakteriostatik lemah dan ads- Dalam konsentrasi yang tidak merangsang
tringens, juga bersifat emetik (menyebabkan kulit (maksimal 1: 5.000) oksidator berwarna
muntah) pada dosis tinggi. Digunakan dalam ungu ini berkhasiat bakterisid dan fungisid
tetes mata (0,5-2%) atau dalam obat kumur lemah. Daya kerjanya agak lambat (1:10.000
dengan sengklorida sebagai adstringens. Per efektif dalam 1 jam), lagi pula singkat karena
oral sengsulfat digunakan untuk memper- cepat direduksi oleh zat-zat organik. Pada
cepat penyembuhan borok terbuka (ulcus reaksi penguraian ini terbentuk ion mangano
cruris), terutama pada pasien dengan defi- yang berkhasiat adstringens dan anti
siensi seng. Penyembuhan dapat 2-3 kali radang.
dipercepat dengan memberikan dosis oral 3 Sebagai antiseptikum (0,1%) kalium­per­
dd 200 mg selama maksimal 4 bulan. Untuk manganat digunakan untuk membersihkan
penggunaannya sebagai antioksidan, lihat abses dan borok, untuk kompres (1:5.000)
Bab 53, Vitamin dan Mineral. pada eksem dan penyakit kulit lainnya, serta
sebagai obat kumur (1:4.000) pada infeksi
* Sengoksida (F.I. stearat/karbonat basa) tenggorok. Terhadap infeksi jamur (kutu
bekerja bakteriostatik lemah dan banyak air) dibutuhkan larutan yang lebih pekat,
digunakan dalam berbagai sediaan farmasi, sampai 1%. Di rumah tangga berguna pula
misalnya salep dan bedak tabur. sebagai desinfektans (larutan 0,1%) sayuran
dengan membasuhnya selama minimal ½
* Sengpirition adalah sulfida dari hidrok- jam.
sipiridin dengan khasiat bakteriostatik, fu-
ngistatik dan anti-seborrhoeic, yaktu merin- 6c. Kaliumklorat (F.I.)
tangi hipersekresi sebum dari kelenjar lemak Zat ini juga merupakan suatu oksidator
kulit. Zat ini terutama digunaka­n dalam yang berkhasiat bakteriostatik dan adstri-
shampo anti ketombe (1-2%) [seperti juga ngens ringan. Mekanisme kerjanya juga
selensulfida(Selsun)]. berdasarkan pembebasan oksigen dan
dahulu terutama digunakan sebagai
desinfektans mulut dan tenggorok dalam
6. OKSIDANSIA konsentrasi 3%. Tidak boleh ditelan karena
6a. Hidrogenperoksida (F.I.) toksik (gangguan saluran cerna, ginjal dan
Hidrogenperoksida merupakan antisep- darah) dan sebaiknya jangan digunakan
tikum yang relatif lemah dengan kerja singkat, terlalu lama.
karena khasiat bakterisidnya berdasarkan
oksigen, yang dibebaskan pada kontak de- 6d. Natriumperborat (NaBO3)
ngan jaringan atau zat organik lainnya. Natriumperborat berkhasiat bakterisi­d,
Sebagai larutan 3-6%, H2O2 berguna untuk juga berkat pembebasan oksigen. Digunakan
membersihkan luka yang kotor: oksigen sebagai desinfektans dalam obat kumur
yang terbentuk membantu secara mekanis dengan konsentrasi 40 mg/ml. Untuk desin-
pengeluaran jaringan mati dan bakteri. Obat feksi alat-alat (disamping sterilisasi) 20mg/
ini juga digunakan sebagai desinfektans dan ml, juga terkombinasi dengan desinfektansia
deodorans dalam obat kumur (1,5%) dan tetes lainnya.
telinga (30 mg/ml) untuk mengeluarkan „tai
kuping“ (cerume­n). 7. LAINNYA
7a. Belerang (F.I.): sulfur precipitatum, subli-
* Sengperoksida dan magnesiumperoksida matum dan depuratum
adalah zat-zat padat dengan khasiat yang Elemen ini memiliki khasiat bakterisid
sama. Senyawa ini digunakan sebagai de­ dan fungisid lemah berdasarkan dioksidasi­
sinfektans lemah dan deodoran dalam pasta nya menjadi asam pentathionat (H2S5O6) oleh
gigi dan salep/suspensi pada luka bakar. kuman tertentu di kulit. Zat ini juga ber­

14108649_OBAT P(Bab 15)_T-250-264.indd 261 20/04/2015 20:31:13


262 Seksi II: Kemoterapeutika

sifat keratolitik (melarutkan kulit tanduk), hadap spura. Adakalanya obat ini masih
sehingg­a banyak digunakan bersama asam digunakan sebagai larutan antiseptik (0,5-­
salisilat dalam salep dan lotion (2-10%) 1% dalam air) untuk di oleskan pada luka
untuk pengobatan jerawat dan kudis. Sulfur di mulut (seriawan) dengan efektivitas 66-
precipitatum adalah yang paling aktif, kare- 75%, hanya keberatannya adalah warnanya
na serbuknya terhalus. yang dapat mengotori baju. Sekarang peng-
Dahulu zat ini digunakan sebagai laksans gunaan ini dianggap sudah obsolet dan di-
lemah berkat perombakannya dalam usus gantikan dengan obat topikal mikonazol gel
menjadi sulfida (natrium/kalium) yang me- 20 mg/g (4 dd dioleskan) dengan efektivi-
rangsang peristaltik usus. tas 96-100%.
Penggunaannya sebagai obat cacing kermi
7b. Ichtammol (F.I.): ichtyol. juga sudah obsolet.
Ichtyol adalah cairan kental berwarna
cokelat-hitam dengan bau khas dan diper­ 7e. Nitrofural (nitrofurazone, Furacine)
oleh dari batu bituminus yang mengan­ Derivat nitrofuran ini memilik­i sifa­t bak-
dung sisa-sisa ikan dari zaman purbakala terisid (10-100 mcg/ml ber­dasarkan ham-
(Yun. ichtys = ikan, Latin: oleum = minyak). batan enzim, kecuali terhadap Pseudomonas
Susunannya tidak menentu, mengandung yang selalu resisten. Nitrofural digunakan
± 10% belerang sebagai amoniumsulfat dan untuk profilaksis dan pengobatan infeksi
sulfona­t. Ichtyol memiliki daya kerja bak- kulit yang ditimbulkan oleh kuman yang
teriostatik lemah, juga antiradang dan peka terhadap nitrofural (salep atau lotion
anti­gatal. Zat ini masih banyak digunakan dari 2 mg/g). Efek samping­nya berupa reak-
dalam salep (10-15% dalam vaselin) untuk si kulit, seperti urticaria dan erythema akibat
mempercepat masak dan pecahnya bisul. alergi kontak, maka penggunaannya tidak
dianjurkan lagi.
7c. Balsem Peru
Balsem Peru adalah getah yang berbau 7f. Etilenoksida
aromatis dari pohon Myroxylon pereira di Gas tak berwarna ini bersifat bakterisid,
Amerika Selatan. Berkhasiat bakteriostatik fungisid, virusid dan juga sporosid. Etilen-
lemah berdasarkan zat aktifnya cinnameïne, oksida digunakan tersendiri atau dicam-
yaitu campuran ester benzoat, sinamat dan pur dengan gas inert lain, misalnya gas
alkohol. Walaupun sering kali menimbulkan asam arang (CO2) untuk sterilisasi peralatan
sensitasi dan reaksi alergi, obat ini masih medik yang tidak tahan panas (kateter,
banyak digunakan dalam salep dan bedak pacemakers). Gas ini memiliki kemampuan
tabur (Purol) 3-4% untuk mengobati luka, penetrasi kuat dan diadsorbsi pada karet
eksem dan kudis. dan bahan buatan (plastics). Harap waspada
karena mudah terbakar dan bersifat eksplosif!
Efek sampingnya berupa sifatnya yang mu-
7d. Gentianviolet (F.I.): metilrosanilin, kris-
tagen dan karsinogen.
talviolet
Zat warna dari kelompok rosanilin
7g. Heksetidin: Bactidol, *Hexadol
ini berkhasiat bakterisid terhadap ter­
Derivat pirimidin ini berkhasiat terhadap
utama bakteri Gram-positif, khususnya
kuman Gram-positif dan Gram-negatif, pro-
Stafilokokus dan fungisid terhadap be-
tozoa dan ragi Candida albicans (1956).
berapa jamur patogen, misalnya Candida
Heksetidin digunakan sebagai larutan
albicans yang merupakan mikro-organisme
0,1% dalam etanol 9% sebagai obat kumur
yang normal menghinggapi selaput lendir
untuk desinfeksi mulut pada stomatitis dan
mulut anak-anak4.
gingiviti­s. Tidak boleh diminum; kerjanya
Tidak bermanfaat terhadap C. albicans
bertahan 10-12 jam.
usus5 dan kurang aktif terhadap kuman
Gram-negatif dan sama sekali tidak ter­

14108649_OBAT P(Bab 15)_T-250-264.indd 262 20/04/2015 20:31:13


Bab 15: Antiseptika dan Desinfektansia 263

DAFTAR PUSTAKA
4. Swart E.L. en Van der Waal I. Gebruik van me-
thylrosalinine (gentianviolet) bij spruw. NTvG
2004;148(14):688.
5. Hoppe JE. Treatment of oropharyngeal can-
didiasis and candidal diaper dermatitis in
neonates and infants: review and reappraisal.
Pediatr Infect Dis J 1997; 16:885-94.
6. Farmacotherapeutisch Kompas 2012

14108649_OBAT P(Bab 15)_T-250-264.indd 263 20/04/2015 20:31:13


14108649_OBAT P(Bab 15)_T-250-264.indd 264 20/04/2015 20:31:13
SEKSI III

OBAT-OBAT
GANGGUAN
SALURAN CERNA

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 265 25/04/2015 9:26:32


266 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

Sistem saluran cerna, lambung dan usus – Sel-sel parietal terdapat di dinding
adalah pintu gerbang bagi zat-zat gizi ma- mukosa fundus dan corpus yang melalui
kanan, vitamin, mineral dan cairan ke dalam histamin melepaskan HCl (asam lambung)
tubuh. Fungsi sistem ini adalah mencerna- dan hormon intrinsic factor. Sel-sel fundus
kan makanan dengan menghaluskan dan lainnya membentuk pula hormon lapar
kemudian mengubah secara kimiawi keti- ghrelin.
ga bagian utamanya (protein, lemak dan kar- – Sel-sel G terdapat di mukosa antrum dan
bohidrat) menjadi unit-unit yang siap dire- mengeluarkan hormon lambung gastrin.
sorpsi tubuh. Proses pencernaan ini dibantu Di lokasi ini terdapat pula sel-sel mucus
oleh enzim-enzim pencernaan yang terdapat yang mensekresi lendir.
pada ludah, getah lambung dan getah pankreas.
Produk-produk hasil pencernaan yang ber- Mucus terdiri dari glikoprotein (mucin) dan
manfaat bagi tubuh beserta vitamin, mineral berfungsi melindungi epitel lambung terha-
dan cairan, melintasi selaput lendir usus un- dap efek buruk dari asam empedu dan obat-
tuk masuk ke aliran darah dan sistem getah obat merangsang seperti mis. alkohol, aspirin
bening. dan NSAIDs. Prostaglandin menstimulasi se-
kresi mucus, sedangkan somatostatin yang
diproduksi oleh sel-sel D dari pankreas meng-
A. STRUKTUR hambat pelepasan gastrin dan histamin, se-
LAMBUNG-USUS hingga sekresi asam lambung juga dihambat.
Fungsi lambung adalah sebagai penampung
1. Lambung makanan dan di tempat inilah makanan
Lambung merupakan suatu tabung elastis, diaduk secara intensif dengan getah lambung
yang lebar dan lunak dengan volume da- dan terjadi absorpsi (minimal) dari bahan
lam keadaan kosong ±1,5 l. Sesudah makan, makanan tertentu.
lambung dapat membesar sampai 30 cm pan-
Proses pencernaan dimulai dalam mulut,
jangnya dengan volume 3-4 liter! Dindingnya
tempat di mana makanan dihaluskan sam-
terdiri dari 3 lapisan otot yang dari dalam
bil diaduk dengan ludah. Kelenjar liur men-
diselubungi oleh selaput lendir dan dari luar
sekresi enzim amilase (ptyalin) yang dapat
oleh selaput perut. Otot-otot ini berfungsi
menguraikan karbohidrat. Ludah juga me-
menggerakkan peristaltik yang meremas ma-
ngandung mucin, yang berfungsi “melu-
kanan menjadi bubur.
mas” makanan sehingga lebih mudah dite-
Lambung dibagi dalam tiga bagian, yaitu
lan. Dalam kerongkongan (oesophagus), yang
bagian atas (fundus), bagian tengah (corpus)
panjangnya ±25 cm, makanan kemudian
dan bagian bawah (antrum) yang meliputi
didorong dengan gerakan peristaltik mela-
pelepasan lambung (pylorus). Selain otot pe-
lui katup gastro-oesofagus (sfingter, otot ling-
nutup pylorus, di bagian atas lambung juga
kar) pada ujung oesophagus ke arah lam-
terdapat otot melingkar lain, yakni sfingter
bung. Gerakan berombak yang terdiri dari
kerongkongan lambung (katup gastro-oeso-
gerakan kontraksi dan relaksasi ini, ditim-
phagus). Sfingter tersebut bekerja sebagai
bulkan oleh otot-otot pada dinding esofagus.
katup dan berfungsi menyalurkan makanan
ke hanya satu jurusan, yaitu ke arah usus. * Getah lambung. Adukan makanan dalam
lambung diremas sampai sempurna menjadi
Dinding lambung terdiri dari tiga lapis, yang bubur (chymus) oleh gerakan peristaltik. Aki-
luar bersifat membujur, yang tengah sirkuler bat tekanan makanan pada dinding lambung,
dan yang paling dalam otot polos. Sel-sel mukosanya melepaskan hormon gastrin,
mukosanya menghasilkan berbagai senyawa, yang berfungsi merangsang sekresi getah
sebagai berikut: lambung, khususnya HCl dan pepsinogen,
– Sel-sel utama(chief cells) di mukosa fundus lagi pula menstimulasi fungsi-fungsi motorik
mensekresi precursor enzim pepsinoge­n; lambung.

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 266 25/04/2015 9:26:32


267

Gambar Seksi III-1: Lambung dan duodenum, sel-sel sekresi getah lambung.

Mukosa lambung memiliki berjuta-juta Pepsinogen merupakan prekursor dari


kelenjar kecil yang menghasilkan getah lam- enzim proteolitik pepsin, yang disintesis oleh
bung sebanyak ±3 l per hari dengan der- sel-sel utama.
jajat keasaman antara pH 0,9 - 1,5 . Getah ini
Lendir berfungsi sebagai suatu rintangan/
terdiri dari HCl, pepsin dan lendir. Sekresi
pelindung (barrier) mekanis (dengan kete­
ini juga dipicu melalui stimulasi N. vagus dan
balan ±500 mu) pada permukaan lambung
diprodusirnya asetilkolin pada saat orang
dan duodenum proksimal, tahan asam dan
melihat atau mencium makanan. Alkohol dan
tahan pepsin, yang kedua-duanya dapat me-
kopi juga dapat menstimulasi sekresi gastrin
rusak jaringan lambung.
melalui efek langsung terhadap mukosa
lambung. Hasilnya adalah peningkatan nafsu Glukokortikoida (lihat Bab 46, ACTH dan
makan dan daya pencernaan. Kortikosteroida) mengurangi sekresi mucus,
Asam lambung terbentuk di sel-sel parieta­l mengubah susunannya dan dengan mele-
dan berfungsi membantu pencernaan dan mahkan barrier ini mengakibatkan predis-
mengaktivasi pepsin, yang hanya efektif da- posisi bagi tukak lambung. Hal ini adalah
lam lingkungan asam. Fungsi lainnya adalah efek samping yang potensial berbahaya dari
membunuh kuman yang masuk bersamaan penggunaan kortikoida untuk jangka waktu
dengan makanan. lama.

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 267 25/04/2015 9:26:33


268 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

Intrinsic factor adalah suatu glikoprotei­n Getah pankreas. Dengan perantaraan enzim
dengan berat molekul 60.000, yang juga pankreas (pankreatin), pencernaan chymus
dibentuk oleh sel-sel parietal. Zat ini mutla­k diselesaikan. Enzim-enzimnya amilase, lipase
diperluka­n untuk absorpsi vitamin B12 dari dan trypsin menguraikan masing-masing zat
usus halus. Caranya adalah melalui pengi- hidratarang, lemak dan protein yang masih
kata­n vitamin B12 dan mengangkutnya ke utuh.
reseptor spesifik pada permukaan mukosa Empedu setiap hari dibuat ±0,5–1 liter
ileum. Setelah diserap B12 langsung disalurkan oleh hati, yang ditimbun secara berangsur di
ke sumsum tulang oleh protein pengantar kandung empedu dan dipekatkan sampai 5-10
transkobalamin II (TC II). Intrinsic factor kali. Sekitar 80-90% dari zat ini diabsorpsi
tidak diserap, tetapi tertinggal dalam rongga kembali di ujung usus halus, sehingga setiap
usus (lumen). Di dalam darah vitamin B12 hari hanya sebagian kecil saja dari empedu
bersirkulasi terutama terikat pada TC I dan harus disintesis.
TC III. Empedu terdiri dari asam-asam empedu
(garam kolat dan desoksikolat), glisin, taurin dan
* Kecepatan pengosongan lambung ke duo-
lesitin. Zat terakhir ini adalah esensial bagi
denum tergantung pada jenis makana­n.
proses emulsifikasi lemak dari chymu­s untuk
Misalnya makanan yang mengandung ba­
diubah menjadi butir-butir kecil yang mudah
nyak hidratarang meninggalkan lambung
diserap. Empedu juga meningkatkan daya
dalam waktu beberapa jam. Makanan yang
kerja lipase yang penting sekali dalam proses
terdiri dari banyak protein lebih lambat pe-
resorpsi vitamin yang larut dalam lemak,
nerusannya ke usus, sedangkan yang paling
seperti vitamin A D, E dan K. Kekurangan
lambat adalah bila terdapat banyak lemak.
empedu memperburuk absorpsi lemak de-
Faktor-faktor psikis juga memengaruhi
ngan terjadinya “diare lemak”. Di samping
sekresi getah lambung dan gerakannya.
ini empedu juga mengandung zat-zat warna
Keadaan tegang dan marah memper-
empedu yang terdiri dari produk penguraian
cepat sedangkan perasaan cemas dan
eritrosit, antara lain bilirubin.
depresi mengurangi sekresi getah lambung
dan memperlambat pengosongannya.
Efek “anti-mabuk” dari lemak. Karena 2. Usus halus
lemak memperlambat pengosongan isi lam-
bung, ada sementara orang yang terlebih Panjangnya ±6 m dan di tempat ini berlang-
dahulu mengonsumsi makanan yang kaya sung hampir seluruh proses pencernaan.
akan lemak sebelum menghadiri suatu ja- Usus halus terdiri dari 3 bagian utama,
muan cocktail. Dengan demikian alkohol yang yakni  duodenum (usus duabelas jari) yang
diminum akan diperlambat penyerap­annya ber-bentuk huruf C, jejunum dan akhirnya
dalam lambung, sehingga kenaikan drastis ileum (ujung usus halus), yakni bagian
dari kadar alkohol dalam darah de­ngan efek tersempit dari usus halus.
buruknya dapat dihindari.
a. Duodenum. Organ ini dibentuk dari otot-
Perjalanan chymus otot luar membujur dan otot polos bagian
Setelah chymus melewati pylorus, maka te- dalam, panjangnya ±25 cm. Ujungnya ter-
rusan ini yang dikelilingi otot-otot melingkar, s-ambung dengan jejunum dan selanjutnya
menutup kembali secara reflektoris karena dengan ileum. Penampang duodenum pada
pengaruh keasaman. Di dalam usus chymus permulaan ±5 cm dan menyusut sampai se-
dinetralisir oleh alkali (natriumbikarbonat) dari kitar separonya. Struktur dasar usus halus
getah pankreas dan empedu dari hati. Segera sama dengan lambung dan otot din­dingnya
setelah netralisasi, pylorus terbuka lagi dan menimbulkan gerakan peristaltik untuk
sebagian chymus dapat lewat. Dengan demi- meneruskan chymus. Di mukosa duodenum
kian seluruh isi lambung berangsur-angsur terdapat kelenjar yang mensekresi lendir
disalurkan ke duodenum. alkalis. Mucus ini menetralisasi asam lam-

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 268 25/04/2015 9:26:33


269

bung bersamaan dengan getah pankreas dan 3. Usus besar dan


empedu, yang melalui suatu saluran kecil
(katup dari Oddi) masuk ke dalam duodenum.
rektum
Di bagian usus ini unsur-unsur makanan
Bagian pertama dari colon atau usus besar
mulai dicernakan dan diserap oleh villi.
dinamakan coecum dengan umbai usus bun-
Fungsi pada sistem imun. Di samping fung-
tu (appendix) pada dinding belakangnya.
si mencernakan makanan, duodenum juga
Panjangnya usus besar ±1,5 m dan terdiri dari
memegang peranan penting pada sistem
bagian menaik (ascending), bagian mendatar
imun tubuh. Pada mukosanya terdapat ke-
(transversal), bagian menurun dan bagian
lompok sel yang disebut plak dari Peyer
sigmoid yang menghubungi usus besar de-
yang melalui limfosit B berperan pada
ngan bagian terakhirnya, yakni poros usus
pembentukan antibodi, khususnya imuno-
(rectum). Lihat gambar III-1.
globulin A. IgA ini berperan penting pada
Usus besar yang mukosanya dilapisi de-
daya tangkis imun. Lihat selanjutnya Bab 49,
ngan sel-sel epitel tanpa villi memiliki daya
Dasar-Dasar Imunologi.
absorpsi kuat untuk cairan. Di tempat ini
kebanyakan air yang tertinggal dalam chy-
b. Jejunum dan ileum Jejunum adalah bagi-
mus diserap kembali, sehingga sisanya di-
an kedua dari usus halus (2,5 m) disusu­l oleh
padatkan. Bersama air juga natrium dan
bagian ketiga yaitu ileum yang panjangnya
mineral diserap kembali. Dengan peragian
±3,5 m. Permukaannya sangat diperluas
tanpa oksigen (fermentasi anaerob) pencernaan
oleh lipatan-lipatan mukosa dan berjuta-juta
diselesaikan dalam colon.
jonjot-jonjot laksana jari-jari tangan kecil
(villi). Tiap villi terdiri dari inti pembuluh
* Flora usus. Sejumlah besar kuman, sekitar
darah, pembuluh limfe dan sel-sel dengan
1014 menghuni usus halus dan colon. Flora
daya kerja absorpsi. Sel-sel ini berfungsi ha-
ini terdiri dari dua kelompok yang seimbang,
nya dua sampai tiga hari, lalu dilepaskan dan
yaitu jenis Lactobacilli (batang Gram-positif)
dikeluarkan lewat tinja.
yang membentuk asam laktat dan kuman
Fungsi dari usus halus adalah: Gram-negatif, a.l. Escherichia coli, Enterobacter
– pencernaan karbohidrat, protein dan le- aerogenes dan Enterococci. Fungsinya adalah
mak dengan bantuan enzim-enzim pen- membantu perncernaan dengan mempro-
cernaan (disaccharidase, protease) yang di- duksi enzim dan sintesis vitamin K, biotin dan
hasilkan oleh usus halus dan lipase dari B-kompleks. Selain itu juga membentuk lendir
pankreas; (mucus) dan memegang peranan penting
– penyerapan dari bahan gizi (asam amino, pada sistem imun. Lihat selanjutnya Bab 49.
asam lemak dan glukosa), vitamin yang Dasar-Dasar imunologi.
melarut dalam air, mineral (kalsium, besi) Akhirnya, sisa yang mengandung zat-zat
dan sebagian besar air. yang tidak dapat dicernakan (serat-serat
makanan: hemi/selulosa, lignin, sel-sel jonjot
Kebanyakan unsur gizi masuk ke dalam mati, kuman dan sedikit air) dikeluarkan
sirkulasi darah dan melalui pembuluh besar sebagai tinja melalui poros usus (rectum) dan
(vena portae) diangkut ke hati dan seterusnya dubur (anus). Dubur memiliki katup internal
ke jantung dan sirkulasi besar. Asam lemak dan eksternal yang berfungsi pada proses
dan zat lipida lainnya, termasuk vitamin defekasi.
yang tidak melarut dalam air (vitamin A, D, E
dan K) diserap melalui sistem limfe di bagian B. GANGGUAN SALURAN
atas dari usus halus. Pencernaan berakhir
bila chymus mencapai usus buntu (coecum).
CERNA
Di tempat ini zat-zat sampah yang tidak Di saluran lambung-usus dapat timbul ber­
bermanfaat untuk tubuh dikumpulkan dan bagai gangguan yang berkaitan dengan pro-
kemudian diteruskan ke usus besar. se­s pencernaan, resorpsi bahan gizi, transpor

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 269 25/04/2015 9:26:33


270 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

Tabel Seksi III-1: Enzim-enzim pencernaan yang terpenting

isi usus yang terlampau cepat (diare) atau pengobatan gangguan tersebut, yaitu anta-
terlampau lambat (konstipasi), serta infeksi sid­a dan obat tukak lambung/usus, obat
usus oleh mikroorganisme. pengua­t cerna untuk memperbaiki pencerna­
Dalam bab-bab berikut akan dibahas se- an, obat antimual, obat diare dan obat pen-
jumlah obat penting yang digunakan pada cahar terhadap sembelit.

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 270 25/04/2015 9:26:33


bab 1 6

OBAT-OBAT LAMBUNG

A. PENYAKIT SALURAN atau pahit di mulut akibat mengalirnya kem-


bali isi lambung (reflux). Sebagai reaksi ter-
LAMBUNG-USUS hadap rangsangan asam itu pada mukosa
Penyakit saluran cerna yang paling sering oesofagus secara otomatis akan timbul se-
terjadi adalah radang kerongkongan (reflux kresi ludah. Sifat alkalis dari ludah selan-
oesophagitis), radang mukosa lambung (gas- jutnya akan menetralisasi keasaman getah
tritis), tukak lambung-usus (ulcus pepticum) lambung. Tetapi bila refluxnya terlalu ba­nyak
dan kanker lambung-usus. Gangguan usus mekanisme perlindungan tersebut tidak
seperti penyakit Crohn, colitis, polip-polip, mencukupi.
divertikel, IBS dan wasir pada hakekatnya Penderita dengan gejala reflux parah me-
tidak termasuk dalam bab ini dan hanya miliki ±8 kali kemungkinan mendapatkan
sekadar disinggung untuk melengkapi. Sebe- kanker kerongkongan (adenokarsinoma) de­
lum membahas obat-obat yang digunakan ngan risiko yang tambah besar seirin­g denga­n
untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut, frekuensi dan parahnya gejala tersebu­t.
untuk lebih mendapatkan pengertian yang Terapi. Tindakan umum yang perlu diamati
baik, terlebih dahulu akan dibahas secara adalah menaikkan bagian kepala tempat tidur
singkat ­etiologi, gejala, sifat-sifat lain dan pe- dengan 10-15 cm, juga jangan me­ngenakan
nanganannya. pakaian ketat atau membungkukkan badan
ke depan. Pengobatan terdiri dari zat-zat
1. Radang Kerongkongan (oesopha- yang menetralisasi asam lambung (antasida),
gitis) obat penghambat produksi asam (H2-blockers
Seperti telah diuraikan di atas, kerong­kongan dan penghambat pompa-proton) atau obat yang
tahan terhadap ludah, tetapi peka terhadap menstimulasi peristaltik lambung (prokinetika,
getah lambung dan getah duodenum. Bila propulsiva). Antasida bekerja cepat, tetapi
otot penutup cardia (di permulaan lambung) efeknya hanya bertahan singkat.
tidak menutup dengan sempurna dan pe-
ristaltik tidak bekerja dengan baik, dapat ter- 2. Radang lambung (gastritis)
jadi aliran balik dari isi lambung ke oesofagus. Bila mukosa lambung sering kali atau dalam
Bila reflux ini berlangsung sering atau untuk waktu cukup lama bersentuhan dengan alir-
jangka waktu yang cukup lama, mukosa an balik getah duodenum yang bersifat al-
dapat dirusak oleh asam lambung-pepsin. kalis, peradangan sangat mungkin terjadi
Luka (erosi) yang timbul berubah menjadi dan akhirnya malah berubah menjadi tukak
peradangan (oesophagitis) dan akhir­nya dapat lambung. Hal ini disebabkan mekanisme penu-
berkembang menjadi tukak. tupan pylorus tidak bekerja dengan sempurna,
Gejalanya berupa perasaan terbakar (pyro- sehingga terjadi refluks tersebut. Mukosa
sis, heartburn) dan perih di belakang tulang lambung dikikis oleh garam-garam empedu dan
dada, yang disebabkan karena luka-luka mu- lysolesitin (dengan kerja detergens). Akibat-
kosa bersentuhan dengan makanan atau mi- nya timbul luka-luka mikro, sehingga getah
numan yang merangsang (alkohol, sari buah, lambung dapat meresap ke jaringan-jaringan
minuman bersoda). Timbul pula rasa asam dalam dan menyebabkan keluhan-keluhan.

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 271 25/04/2015 9:26:33


272 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

Penyebab lain adalah hipersekresi asam se- a. Tukak lambung. Selain disebabkan oleh in­
hingga dinding lambung dirangsang secara feksi Helicobacter pylori dengan peradangan
terus-menerus dan akhirnya dapat terjadi dan kerusakan sel sebagai penyebab utama,
gastritis dan tukak. Sekresi berlebihan dapat masih ada beberapa faktor ulcerogen yang
merupakan efek samping dari suatu tukak menstimulasi terjadinya tukak lambung.
usus yang, agak jarang disebabkan oleh suatu * terdapatnya gastritis kronis seperti di­urai-
tumor di pankreas (gastrinom atau Sindrom kan diatas
Zollinger-Ellison) dengan pembentukan gas- * gangguan motilitas lambung, khususnya ter-
trin yang menstimulasi produksi asam. hambatnya peristaltik dan pengosongan
Akhirnya gastritis dapat pula disebabkan lambung
oleh turunnya daya tahan mukosa, yang dalam * stress, ketegangan psikis dan emosional
keadaan sehat sangat tahan terhadap sifat dengan produksi kortisol berlebihan dan
agresif HCl-pepsin. Keutuhan dan daya- merokok
regenerasi sel-sel mukosa dapat diperlemah
tidak saja oleh sekresi HCl berlebihan, tetapi b. Tukak usus. Duodenum tahan terhada­p
juga oleh obat-obat NSAIDs, lihat Bab 21, garam empedu, lisolesitin dan tripsin, tetapi
Analgetika antiradang. Juga kortikosteroida peka terhadap asam. Akibat hi­per­reaktivi-
dan alkohol dalam kadar tinggi dapat me- tas lambung, gangguan motilitas dan/atau
rusak barrier mucus lambung dan mengaki- gangguan fungsi pylorus, isi lambung yang
batkan perdarahan. asam dapat diteruskan ke usus terlampau
Gejala-gejala umumnya tidak ada atau ku- cepat dan dalam jumlah berlebihan. Bila
rang nyata, kadangkala dapat berupa gang- mukosa duodenum untuk jangka waktu
guan pada pencernaan (indigesti, dispepsia), lama bersentuhan dengan asam tersebut,
nyeri lambung dan muntah-muntah akibat timbullah radang usus halus (duodenitis) dan
erosi kecil di selaput lendir. Adakalanya ter- kemudian tukak duodenum. Fungsi bikar-
jadi perdarahan. bonat dari getah pankreas adalah untuk
Penanganan hanya dengan menghindari menetralisasi asam tersebut. Oleh karena itu
penyebab-penyebab tersebut di atas dan ma- pada patogenesis tukak usus, asam lambung
kanan yang merangsang (cabe, merica), juga memegang peranan utama: lazimnya tukak
hindari makan terlalu banyak seka­ligus. Pe- usus disertai hiperaciditas di bagian prok-
ngobatan spesifik tidak diperlukan, kadang- simal duodenum. Hal ini berlainan dengan
kadang hanya diberikan H2-blockers untuk tukak lambung pada mana derajat asam adalah
mengurangi sekresi asam. normal atau bahkan lebih rendah daripada
orang-orang sehat.
3. Tukak lambung-usus
* Helicobacter pylori memproduksi urease,
(ulcus pepticum)
berbentuk spiral dengan 4-6 benang cambuk,
Selain gastritis masih terdapat banyak fak- yang mengikat diri pada bagian dalam
to­r lain yang memegang peranan pada selaput lendir. Bila kuman memperbanyak
terjadinya tukak lambung usus. Hanya ±20% diri terbentuklah sa­ngat banyak enzim dan
dari semua tukak terjadi di lambung (ulcus protein toksik yang merusak mukosa. Khu-
ventriculi), bagian terbesar (2-3 kali) terjadi susnya urease, yang mengubah urea menjadi
di usus duabelas jari (ulcus duodeni). Orang amonia dan air. Amonia menetralisasi HCl,
berusia antara 20 dan 50 tahun (terutama juga yang juga toksik bagi mukosa. Bagian-ba-
lansia) sering kali men­derita tukak lambung/ gian yang rusak tersebut tidak dilindungi
usus dan empat kali lebih banyak pada pria lagi oleh barrier mucus dan dapat “dikikis”
daripada wanita. Rata-rata 90% dari semua oleh HCl (dan pepsin). Akibatnya adalah
tukak lambung diakibatkan oleh infeksi ku- reaksi peradanga­n mukosa kronis (gastritis,
man H. pylori, dibandingkan dengan 100% duodenitis) yang pada umumnya berlangsung
dari tukak usus. tanpa gejala dan bertahan seumur hidup.

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 272 25/04/2015 9:26:33


Bab 16: Obat-Obat Lambung 273

Helicobacter pylori dan tukak lambung-usus.

H. pylori adalah kuman Gram-negatif yang ditemukan di seluruh dunia pada hampir separuh dari
semua orang sehat, terutama pada lansia dan anak-anak kecil. Ternyata di negara-negara berkembang
banyak infeksi sudah terjadi pada usia kanak-kanak melalui fekal-oral. Antara insidensi infeksi dan
status sosial-ekonomi rendah terdapat hubungan erat, yang berkaitan dengan keadaan higiene yang
kurang baik.

Pada tahun 1982 dua dokter Australia R.Warren dan B.Marshall menemuka­n, bahwa H.pylori adalah
penyebab tukak lambung dan tukak usus. Pada permula­an mereka tidak dipercaya oleh dunia
kedokteran, karena saat itu dianggap tukak diperkirakan akibat produksi asam berlebihan ditambah
dengan kebiasa­an makan yang keliru dan stres. Walaupun tersedia banyak zat baru penghambat asam
yang memang mampu menyembuhkan penyakit, namun tukak selalu kambuh kembali. Penemuan
baru ini merupakan “revolusi” dalam pengobat­an tukak lambung-usus, karena menunjuk­kan bahwa
tukak sebetulnya adalah suatu penyakit infeksi kuman yang dapat disembuhkan tuntas de­ngan
antibiotika. Pada separuh orang H.pylori terdapat dalam lambung tanpa menyebabkan keluhan.
Hanya pada 10-15% berkembang menjadi tukak.

Warren dan Marshall pada bulan Oktober 2005 dianugerahi hadiah Nobel ilmu kedokteran umtuk
penemuannya.

Hanya pada 10-20% dari pasien gastritis perdarahan lambung dan perforasi (terjadinya
berkembang menjadi tukak. lubang di dinding lambung). Penderita akan
Pada tes napas urea, pasien diberi urea dalam kehilangan darah yang tampak sebagai tinja
makanannya, yang oleh H. pylori dipecah hitam (melaena), merasa letih dan timbulnya
menjadi amoniak dan karbondioksida. Gas anemia. Pengosongan isi lambung yang
ini dapat dideteksi dalam napasnya berda- lambat juga akan menimbulkan perasaan
sarkan reaksi kimia yang berlangsung dalam kembung dan mual.
lambung sebagai berikut:
Tes ini mudah, cepat dan digunaka­n se­bagai NH2 – C = O – NH2 + H2O → 2 NH3 + CO2
screening-test yang memiliki kepeka­an tinggi urea urease
(98%) dan sangat spesifik (95%). Pemeriksaan (H.pylori)
ini juga dilakukan untuk mendapatkan ke-
pastian bahwa kuman H.pylori telah dibe-
rantas dengan tunta­s setelah pengobatan Tindakan umum terpenting yang harus di-
eradikasi (lihat di bawah). taati oleh penderita tukak lambung-usus
Diagnosis baru ditetapkan dengan pasti me- adalah makan tiga kali sehari pada waktu-
lalu­i pemeriksaan gastroduodenoscopy dengan waktu tertentu, agar obat dapat diminum
penelitian mikroskopis dan biakan dari ja- secara tertentu pula. Harus menghindari
ringan (biopsi). Di samping itu, masih diper- makanan yang menstimulasi produksi asam,
lukan tes-tes tambahan berupa tes terhadap seperti makanan pedas, alkohol dan kafein (ko-
antibodies dalam darah terhadap H. pylori (tes pi, teh, cola); merokok mutlak harus dihen-
ELISA). tikan sama sekali. Di sam­ping itu pola hi-
Gejala. Pada tukak lambung gejala per- dup harus tenang dengan menjauhkan ke­
mulaan berupa perasaan terbakar dan pe- sibukan, kegelisahan dan faktor stress seba­
rih di lambung 15-60 menit setelah makan, nyak mungkin serta memper­hatikan cukup
adakalanya memancar ke punggung. Pada istirahat dan hiburan.
tukak usus rasa nyeri terbakar timbul lebih Penanganan. Dahulu sering kali dilakukan
lambat, yakni 1-4 jam setelah makan, jadi pembedahan reseksi atau vagotomi untuk
lazimnya pada perut agak kosong ataupun pada menyembuhkan tukak. Pada vagotomi selektif
waktu malam. Sebagai komplikasi dapat terjadi cabang-cabang saraf vagus (saraf otak ke­

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 273 25/04/2015 9:26:33


274 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

sepuluh) di bagian atas lambung yang mem- Misalnya omeprazol 2x 20mg, bismutsubsalisilat
berikan rangsangan untuk sekresi asam, (BSS) 4x 120 mg, metronidazol 3x 500 mg dan
diputus secara selektif. Tukak sembuh de­ tetrasiklin 4x 500 mg selama 1-2 minggu.
ngan persentase kambuh ringan sekali (2% Ikhtisar dari banyak kombinasi lain dengan
setahun). Keberatan vagotomi ini adalah sifat efektivitasnya dimuat dalam artikel dari
invasifnya bagi pasien dan biayanya yang Wermeille. Eradikasi dari H. pylori pada pen-
relatif tinggi. derita yang tukak lambung/ususnya telah
Pengobatan lazimnya dilakukan dengan sembuh ternyata bisa menghindari kambuh-
sejumlah obat yang hanya bekerja simtomatis, nya penyakit. Di samping itu juga digunakan
yaitu meringankan gejala-gejalanya dengan obat-obat yang memperkuat peristaltik (dom-
jalan menurunkan keasaman isi lambung peridon, metoklopramida).
(antasida, H2-blockers, penghambat pompa-pro-
ton, antikolinergika) atau obat yang menutupi 4. Kanker lambung
tukak dengan lapisan pelindung (bismut).
Pengobatan dengan penghambat sekresi Kanker lambung adalah sejenis kanker sa­
asam (H2-blockers dan proton-pump inhibitors) luran cerna dengan insidensi paling tinggi.
dapat menyembuhkan tukak tetapi harus Menurut data 20% dari semua jenis kanker
dilakukan beberapa tahun untuk menghin- terjadi di saluran lambung usus. Sekitar 10%
dari kambuhnya penyakit. Namun persentase dari kanker lambung berupa limfoma (non-
residif berjumlah sampai 30% setahun. Hodgkin), yakni terdiri dari jaringan-jaring-
Terapi eradikasi Helicobacter. Baru sejak a­n limfoid (mirip jaringan kelenjar limfe)
permulaan tahun 1990-an dikembangkan te- yang tidak terdapat di lambung sehat.
rapi kombinasi dari tiga atau empat obat Akhir tahun 1997 telah dibuktikan bahwa
untuk mengeluarkan Helicobacter dari lam- Helicobacter pylori juga memegang peranan
bung secara definitif dan menyembuhkan kausal pada semua tumor ini ; banyak peng­
tukak praktis seluruhnya dalam waktu idap kanker lambung semula mende­rita tukak
singkat (1-2 minggu). Setelah eradikasi jarang lambung. Kuman H. pylori melalui gastritis
sekali timbul residif. Lagi pula biayanya kronis dan atrofia sel diperkirakan berang-
jauh lebih rendah daripada cara penanganan sur-angsur mengakibatkan berkembangnya
lainnya. Oleh karena itu kini cara ini tumor ganas. Pembedahan dan radiasi kini
dianggap sebagai terapi pilihan pertama dan tidak diperlukan lagi karena kuman dapat
semua penderita tukak lambung dan usus dibasmi tuntas dengan antibiotika. Faktor
dianjurkan untuk menjalani terapi ini. risiko akan kanker lambung meningkat de-
Kombinasi dari hanya dua obat (dual the- ngan a.l. merokok, alkohol dan makanan
rapy) ternyata mencapai eradikasi yang lebih yang mengandung banyak garam dan nitrat.
rendah, misalnya klaritromisin + lansoprazol Lihat selanjutnya Bab 14, Sitostatika.
selama 14 hari efektif untuk rata-rata 74%.

a. Triple therapy yang dewasa ini ba­nyak


PENYAKIT SALURAN
digunakan adalah kombinasi dari 2 antibio- PENCERNAAN LAINNYA
tika dan suatu proton-inhibitor selama satu
minggu, misalnya metronidazole 400 mg + Terdapat sejumlah gangguan saluran cerna
klaritromisin 500 mg + omeprazole 20 mg. lain khususnya yang mengenai usus. Karena
Atau juga amoksisillin 1 g + klaritromisin pada hakikatnya tidak termasuk dalam Bab
500 mg + omeprazole 20 mg 2 kali sehari Obat-obat lambung ini, maka sebetulnya ti-
Kombinasi klasik terdiri dari amoksisilin atau dak perlu dibahas disini. Tetapi karena gang-
tetrasiklin + metronidazol + sediaan bismut. guan-gangguan ini agak sering terjadi dan
untuk lengkapnya, penyakit usus dan pengo-
b. Quadruple therapy biasanya digunakan batannya akan dibicarakan dengan singkat,
bila triple therapy kurang efektif dan men- yaitu penyakit radang Crohn, colitis ulcerosa,
cakup 4 obat dari kedua kelompok tersebut. IBS, diverticulosis, polip-polip dan wasir.

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 274 25/04/2015 9:26:33


Bab 16: Obat-Obat Lambung 275

a. Peradangan usus kronis cula dapat mengakibatkan perforasi usus,


Dikenal dua penyakit auto-imun kronis, yang terbentuknya abses sampai peradangan sela-
penyebabnya tidak diketahui, yaitu penyakit put lambung (peritonitis).
Crohn dan colitis ulcerosa. Penanganan diverticula tanpa komplikasi
* penyakit Crohn berupa radang mukosa berupa diet serat (20 g sehari) dan bila perlu
dari terutama usus halus bagian akhir bersama suatu pencahar. Pengobatan terdiri
(ileum) dan bercirikan a.l. demam, nyeri dari antibiotikum cefalosporin atau genta-
perut dan diare. Sering kali meng- misin dan metronidazol.
hinggapi penderita dewasa muda. Bila ter-
jadi ulserasi hebat bagian usus yang ber- d. Polip-polip
sang­kutan perlu diangkat dengan pem- Merupakan benjolan ke dalam rongga usus
bedaha­n. Pengobatan dilakukan dengan dari beberapa mm sampai beberapa cm di
imunosupresiva (kortikoida, sikloserin, permukaan mukosa usus dengan potensial
azatioprin, MTX), obat antiradang (sala- berkembang menjadi kanker usus besar/
zopirin, EPA/DHA) dan antagonis TNF- rektum. Oleh karena itu dianjurkan untuk
alfa (etanercept, infliximab). sedapat mungkin dikeluarkan (melalui pem-
* colitis ulcerosa berupa radang mukosa bedahan). Juga perlu kewaspadaan bahwa
usus besar bagian akhir dekat rektum sebagian besar dari polip tidak memberikan
dan bercirikan diare hebat dengan darah, gejala dan biasanya ditemukan secara kebe-
demam, mual, muntah, anemia dan pen- tulan pada waktu diperiksa karena mis.
derita menjadi kurus dengan cepat. Bila perdarahan dari rektum atau ketika menjalani
terjadi perforasi perlu dilakukan pembe- pemeriksaan Röntgen atau colonoscopy.
dahan. Pengobatannya juga dengan korti- Penanganannya berupa diet berserat dan
koida, salazopirin, 5-ASA dan azatioprin. rendah lemak, di samping pemeriksaan colo-
noscopy secara periodik bagi mereka yang
b. Irritable Bowel Syndrome (IBS) berdasarkan keturunan berisiko tinggi.
Nama gabungan untuk segala gangguan
fungsional dari usus besar de­ngan ciri moti- e. Wasir (haemorrhoid)
litas dan sekresi lendir yang mening­kat de- Wasir (eksternal atau internal) mengakibatkan
ngan kontraksi spastis tak menentu. Dise- perdarahan dari rektum dan pruritus ani.
babkan oleh diet miskin-serat, laksansia ber- Penanganannya tergantung dari parahnya
lebihan dan stres psikis. Gejalanya berupa gangguan dan dapat berupa injeksi dengan
perut kembung, nyeri perut dengan kejang, suatu zat “pengeras” (sclerotic) seperti fenol
obstipasi diselingi diare, usus “ber­ atau pembedahan. Pengobatannya secara
bunyi” dan ba­nyak buang angin (flatus). swamedikasi dapat dengan salep atau suppo-
Pengobatannya terdiri dari diet kaya-serat sitoria yang me­ngandung antiseptikum, zat
yang tak merangsang, juga sedativa dan penciut dan zat antiradang. Lihat buku Swa-
spasmolitika (oksifenonium, fentonium), lih medikasi hal. 125 dari penulis yang sama.
Bab 32. Antikolinergika.

c. Diverticulosis Penggolongan
Diverticula adalah penonjolan-penonjol­an Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat
lapisan mukosa usus melalui bagian yang tukak lambung-usus dapat digolongkan se-
lemah dari lapisan otot, akibat tekanan kuat bagai berikut.
dari dalam lumen. Sering kali timbul pada
colon, terutama di bagian sigmoid dan ± A. Antasida (senyawa magnesium, aluminium
50% diderita para lansia. Penyebabnya ti- dan bismut, hidrotalsit, kalsium karbonat, Na-
dak diketahui, tetapi ada hubungan dengan bikarbonat). Zat pengikat asam atau antasida
makanan rendah serat. Peradangan diverti- (anti = lawan, acidus = asam) adalah basa-

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 275 25/04/2015 9:26:33


276 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

basa lemah yang digunakan untuk mengikat


d. Polip-polip “terbakar asam”. Antasida de­ngan aluminium
secara kimiawi
Merupakan dan menetralisasi
benjolan ke dalam rongga asam
ususlam- hidroksida
dari beberapa mm dan magnesium
sampai beberapa hidroksida boleh
cm di permukaan
bung.
mukosa Efeknya adalahpotensial
usus dengan peningkatan pH, yang
berkembang diberikan
menjadi kanker selama kehamilan dan
usus besar/rektum.. Olehlaktasi.
karena itu
menyebabkan
dianjurkan untuk berkurangnya kerja proteolitik
sedapat mungkin dikeluarkan (melalui pembedahan). Juga perlu kewaspadaan
* Senyawa
gejala magnesium dan aluminium de-
dari
bahwapepsin (optimal
sebagian pada
besar daripH 2). Di
polip atasmemberikan
tidak pH dan biasanya ditemukan secara
ngan sifat menetralisasi baik tanpa diserap
4, aktivitas pada
kebetulan pepsin menjadi
waktu minimal.
diperiksa karena mis. perdarahan dari rektum atau ketika menjalani
usus merupakan pilihan pertama. Karena
Penggunaannya
pemeriksaan Röntgenberbagai macam, selain
atau colonoscopy.
pada tukak lambung-usus
Penanganannya berupa dietjuga pada dan
berserat rendah garam
indigesti lemak, magnesium bersifat mencahar,
di samping pemeriksaan maka
colonoscopy
biasanya dikombinasi dengan senyawa alu-
dan rasa
secara “terbakar”
periodik (heartburn),
bagi mereka yang pada gastro- keturunan berisiko tinggi.
berdasarkan
minium (atau kalsiumkarbonat) yang justru
oesophageal reflux ringan dan pada gastritis.
bersifat obstipasi (dalam perbandingan 1:5).
Obat ini (haemorrhoid)
e. Wasir mampu me­ngurangi rasa nyeri di
Wasir (eksternal ataucepat
internal) mengakibatkan Persenyawaan molekuler dari Mg dan Al
lambung dengan (dalam beberapaperdarahan dari rektum dan pruritus ani.
Penanganannya adalah
dan hidrotalsit yanginjeksi
juga sangat
denganefektif.
menit). Efeknyatergantung
bertahan dari
20-60parahnya
menit bilagangguan dapat berupa suatu zat
“pengeras” (sclerotic) seperti
diminum pada perut kosong dan sampai fenol atau pembedahan. Pengobatannya secara swamedikasi
* Natriumbikarbonat dan kalsiumkarbonat
3dapat
jam dengan salep atau
bila diminum 1 jamsuppositoria yang mengandung
se­sudah makan. bekerja kuat antiseptikum, zat penciut
dan pesat tetapi dan zat
dapat diserap
antiradang. Lihat buku Swamedikasi
Makanan dengan efek mengikat asam (misal- hal. 125 dari penulis yang sama.
usus dengan menimbulkan alkalosis. Adanya
nya susu) sama efektifnya terhadap nyeri. alkal­i berlebihan di dalam darah dan jaring-
an menimbulkan gejala mual, muntah, ano-
reksia, nyeri kepala dan gangguan perila-
ku. Semula peng­gunaannya tidak dianjur-
kan karena terbentuknya banyak CO2 pada
reaksi dengan asam lambung, yang diduga
justru meng­akibatkan hipersekresi asam
lambung (rebound effect). Tetapi penelitian
baru (1996) tidak membenarkannya.
* Bismutsubsitrat dapat membentuk lapisan
pelindung yang menutupi tukak, lagi pula
berkhasiat bakteriostatik terhadap H. pylori. Kini
banyak digunakan pada terapi tukak, selalu
bersama dua atau tiga obat lain.
Waktu makan obat. Sudah diketahui umum
bahwa keasaman di lambung menurun segera
setelah makan dan mulai naik lagi satu jam
kemudian hingga mencapai dataran tinggi
tiga jam sesudah makan. Berhubung de­ngan
data ini maka antasida harus digunakan lebih
Gambar 16-1: Saluran cerna dan
Gambar 16-1: Saluran cerna dan gangguannya kurang 1 jam setelah makan dan sebaiknya
gangguannya dalam bentuk suspensi. Telah dibuktikan
Lih. Ed. VI halaman 267
bahwa tablet bekerja kurang efektif dan le-
Peningkatan pH. Garam-garam magnesium bih lambat, mungkin karena proses pe­nge-
dan Na-bikarbonat menaikkan pH isi lam-
Penggolongan ringan selama pembuatan mengurangi daya
bung sampai mekanisme
Berdasarkan 6-8, CaCO3 kerjanya,
sampai pH 5-6 dan tukak
obat-obat netralisasinya.
lambung-usus dapat digolongkan sebagai
garam-garam
berikut. alumiumhidroksida sampai Pentakaran. Pada oesophagitis dan tukak
maksimum pH 4-5. Beberapa
A. Antasida(senyawa magnesium,antasida (Al- dan
aluminium lambung
bismut,1 hidrotalsit,kalsium
jam sesudah makankarbonat,
dan sebelum
Na-
hidroksida,
bikarbonat).sukralfat dan bismut
Zat pengikat asamkoloidal) memi- (anti
atau antasida tidur. Pada acidus
= lawan, tukak usus 1 dan
= asam) 3 jambasa-basa
adalah sesudah
liki khasiat melindungi tukak dengan menu- makan dan sebelu­m tidur.
tupnya de­ngan suatu lapisan pelindung ter­
hadap serangan asam-pepsin. B. Antibiotika. Antara lain amoksisilin, tetra-
Kehamilan dan laktasi. Wanita hamil sering siklin, klaritromisin, metronidazol dan tinidazol.
kali dihinggapi gangguan refluks dan rasa Obat-obat ini digunakan dalam kombinasi

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 276 25/04/2015 9:26:33


Bab 16: Obat-Obat Lambung 277

sebagai triple therapy untuk membasmi H. khusus berkaitan dengan hiperasiditas. Pa-
pylori dan penyembuhan tukak lambung/ da terapi tukak lambung obat ini kurang
usus dengan tuntas. efektivitasnya.
Kehamilan dan laktasi. Simetidin, ranitidin
C. Antikolinergika. Dahulu agak banyak dan nizatadin (Naxidine) dapat melintasi
digunakan, tetapi dengan introduksi triple plasenta dan mencapai air susu, sehingga
therapy untuk eradikasi H.pylori, saat ini di- tidak boleh digunakan oleh wanita hamil dan
anggap kuno dan sudah ditinggalkan selu- ibu-ibu yang menyusui. Dari famotidin dan
ruhnya. Untuk data antikolinergika terpen- roksatidin belum terdapat cukup data.
ting, lihat Bab 32 B.
b. Penghambat pompa-proton (PPP): ome-
D. Obat penguat motilitas: metoklopramida, prazol, lansoprazol, pantoprazol dan esome-
cisaprida dan domperidon. Obat-obat ini juga prazol.
dinamakan prokinetika atau propulsiva dan Obat-obat ini menghambat dengan tuntas
merupakan antagonis dopamin. Bekerja anti- sekresi asam lambung melalui blokade enzim
emetik, memperkuat peristaltik dan mem- H+/K+-ATPase secara selektif dalam sel-sel
percepat pengosonga­n lambung yang di- parietal. Dengan demikian produksi asam
hambat oleh neurotransmitter dopamin. Peng- lambung yang di”pompa” ke dalam lambung
hambatan ini ditiadakan oleh zat-zat anta- dihalangi. PPP lebih efektif diban­dingkan
gonis dopamin dengan menduduki reseptor dengan antagonis-H2.
yang banyak terdapat di saluran cerna dan Kerjanya panjang akibat kumulasi di sel-
otak. Blokade dari reseptor ini di otak menim- sel tersebut. Kadar penghambatan asam ter-
bulkan gangguan ekstrapiramidal. Cisaprida gantung dari dosis dan pada umumnya lebih
dan domperidon tidak dapat melintasi barrier kuat daripada perintangan oleh H2-blockers.
da-rah-otak, sehingga aktivitasnya ter­batas Kehamilan dan laktasi. Bagi penggunaannya
pa-da saluran cerna. Lihat selanjutnya Bab selama kehamilan dan laktasi belum tersedia
17, Antiemetika. Dengan stimulasi peristaltik cukup data.
pengaliran kembali dari empedu dan enzim
pencernaan dari duodenum ke jurusan lam- F. Lainnya
bung dicegah. Tukak tidak dirangsang lebih
a. Sedativa: meprobamat, diazepam, dan lain-
lanjut dan dapat sembuh dengan lebih cepat.
lain. Sudah lama diketahui bahwa stress
Cisaprida (dan domperidon) dapat menye-
emosional membuat penyakit tukak lambung
babkan gangguan ritme jantung berbahaya
bertambah parah, sedangkan pada waktu
(meningkatkan QTc-interval, fibrilasi ventri-
serangan akut biasanya timbul kegelisahan dan
kel), oleh karena itu Prancis dan Belanda telah
kecemasan pada penderita. Untuk mengatasi
menariknya dari peredaran.
hal-hal tersebut, penderita sering kali diobati
dengan antasida dan penambahan obat pene-
E. Penghambat sekresi asam
nang, misalnya meprobamat, oksazepam atau
a. H2-blockers (antagonis H2-reseptor): sime- benzodiazepin lain. Lihat Bab 24, Sedativa
tidin, ranitidin, famotidin, roksatidin dan niza- dan Hipnotika.
tadin. Obat-obat ini menempati reseptor hista-
min-H2 secara selektif di permukaan sel-sel b. Analogon prostaglandin-E1: misoprostol
parietal sehingga sekresi asam lambung dan (Cytotec) menghambat secara langsung sel-
pepsin sangat dikurangi. Antihistaminika sel parietal. Lagi pula melindungi mukosa
(H1-blockers) lainnya tidak memiliki khasiat dengan merangsang produksi mucus dan
ini, lihat selanjutnya Bab 51, Antihistaminika. bikarbonat. Oleh karena itu ditambahkan
Efektivitas obat-obat ini pada penyembuhan pada terapi dengan NSAIDs.
tukak lambung dan usus dengan terapi kom-
binasi melebihi 80%. H2–blockers paling efek- * Arthrotec (= diklofenak + misoprostol), lihat
tif untuk pengobatan tukak duodeni yang selanjutnya Bab 21, Obat-obat rema.

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 277 25/04/2015 9:26:33


278 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

c. Zat-zat pembantu: asam alginat, succus dan 2. Bismutsubsitrat: De-Nol.


dimethicon. Kadang-kadang pada formulasi Garam ini (1972) berkhasiat bakteriostatik
antasida ditambahkan pula suatu adsorbens dan terutama digunakan pada terapi mem-
yang pada permukaannya dapat menyerap basmi H. pylori pada tukak lambung/usus.
secara fisis zat-zat aktif dari getah lambung Zat ini juga berfungsi se­bagai pelindung mukosa
atau penambahan zat-zat pelindung yang berdasarkan terbentuknya kompleks bismut-
menutupi mukosa dengan suatu lapisan hi- glikoprotein dalam lambung yang menutupi
drofob. Kegunaan zat-zat tambahan ini tidak tukak. Sebagian zat di dalam lambung di-
selalu dapat dibuktikan dengan pasti. ubah menjadi bismutoksiklorida yang tak larut.
Antasida yang mengandung alginat me- Khusus digunakan bersama suatu proton-
rupakan obat yang paling sering digunakan pump-blocker (omeprazol dan lain-lain) dan
pada nyeri yang disertai gangguan refluks/ antibiotik sebagai multiple therapy untuk
heartburn. membasmi H. Pylori. Bismutsitrat juga ber-
khasiat bakteriostatik terhadap H. pylori.
Resorpsi buruk, kurang dari 1% dan ter-
MONOGRAFI gantung pada keasaman lambung, pada pH
>6 resorpsinya meningkat. Plasma-t½-nya
panjang sekali, rata-rata 20 hari.
A. ANTASIDA Efek samping. Pada penggunaan lama dan
1. Aluminiumhidroksida: *Gelusil, *Maalox, dalam dosis tinggi zat ini dapat diserap
*Polysilane. usus dan menyebabkan kerusakan otak
Zat koloidal ini sebagian terdiri dari (encefalopatia) dengan kejang-kejang, ataksia
aluminiumhidroksida dan sebagian lagi sebagai dan perasaan kacau. Lidah dan tinja dapat
aluminiumoksida terikat pada molekul air berwarna gelap/hitam. Perasaan mual, mun-
(hydrated). Zat ini berkhasiat adstringens, yaitu tah dan reaksi kulit adakalanya terjadi.
menciutkan selaput lendir berdasarkan sifat Dosis: tukak lambung/usus 4 dd 120 mg
ion aluminium yang membentuk kompleks 0,5 jam pada waktu makan dan sebelum tidur
dengan antara lain protein. Juga dapat menu- selama 1-2 minggu bersama 2 atau 3 obat
tupi tukak lambung dengan suatu lapisan lainnya (terapi kombinasi).
pelindung. * Bismutsubnitrat (komb. Stomadex) berkha-
Dosis: dalam bentuk gel 3 dd 0,5-1 g. siat adstringens dan antiseptik lemah, juga
* Sukralfat (aluminiumsukrosasulfat basis, Ul- dapat mengikat asam. Pada dosis tinggi
sanic) dapat membentuk suatu kompleks dapat diserap dan mengakibatkan intoksikasi
protein pada permukaan tukak yang me- bismut dan nitrat. Oleh karena itu obat ini
lindunginya terhadap HCl, pepsin dan em- jarang digunakan lagi, begitu pula garam-
pedu. Kompleks ini bertahan ±6 jam di sekitar garam bismut lainnya seperti Bi-subkarbonat
tukak. Di samping itu juga menetralisasi asam, dan Bi-subsalisilat (Scantoma).
menahan kerja pepsin dan mengadsorpsi asam Dosis: hiperasiditas 3 dd 200-600 mg p.c.
empedu. Resorpsinya ringan (3-5%). Efek maks. 10 hari.
sampingnya berupa obstipasi, mulut kering
dan erythema. 3. Kalsiumkarbonat: kapur, *Stomagel
Dosis: esofagitis 4 dd 1 g p.c. sebelum tidur. Kalsiumkarbonat adalah karbonat pertama
Tukak lambung/usus: 4 dd 1 g 0,5 jam a.c. dan yang digunakan sebagai antasidum yang
sebelum tidur selama 4-6 minggu, bila perlu memiliki efek baik sekali. Zat ini menetralkan
12 minggu. Profilaksis kambuh tukak: 2 dd 1 asam lambung sambil melepaskan banyak
g sebelum santap pagi dan sebelum tidur. gas karbondioksida yang diduga dapat me-
rangsang dinding dan menyebabkan perfo-
* Sediaan kombinasi Mg/Al: *Caved-S, *Neu- rasi dari tukak. Pertama-tama terjadi pere-
silin, *Polycrol (+ dimeticon) dan *Neo Gastrolet daan nyeri, tetapi segera disusul oleh rasa
(+papaverin). nyeri yang lebih hebat akibat bertambahnya

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 278 25/04/2015 9:26:33


Bab 16: Obat-Obat Lambung 279

pelepasan asam. Namun efek rebound ini tidak * Hidrotalsit (Talsit, Ultacit) adalah MgAl-
pernah dipastikan secara ilmiah. hidroksikarbonat dengan daya netralisasi
Efek samping berupa sembelit yang dapat pesat tetapi agak lemah: pH tidak meningkat
diatasi dengan kombinasi dari dua garam di atas 5. Zat ini juga bekerja sebagai antipepsin
magnesium (MgO 20%, Mgsulfat). dan dapat mengikat dan menginaktivasi empedu
Dosis: 1-4 gram seharinya. yang mengalir naik ke dalam lambung akibat
refluks. Setelah kembali di suasana basa dari
* Natriumbikarbonat (soda kue, *Gelusil II) usus, garam-garam empedu dibebaskan lagi.
bersifat alkalis dengan efek antasid yang sama Efek sampingnya sering kali berupa pen-
dengan kalsiumkarbonat. Efek samping pada caharan (Mg), tetapi adakalanya juga obsti-
penggunaan berlebihan adalah terjadinya pasi (Al).
alkalosis dengan gejala sakit kepala, perasaan Dosis: 2 dd 2 tablet dari 0,5 g dikunyah
haus sekali, mual dan muntah-muntah. Se- halus 1 jam p.c. dan 2 tablet a.n. Juga dalam
perti Ca-karbonat zat ini juga dihubungkan bentuk suspensi.
dengan pelonjakan produksi asam secara
reflektoris (efek rebound). B. ANTIBIOTIKA
Dosis: 1-4 gram seharinya. Yang banyak digunakan pada triple therapy
adalah amoksisilin, klaritromisin, tetrasiklin
4. Magnesiumoksida: *Stomadex. dan metronidazol. Lihat Bab 5, Antibiotika
Dalam dosis yang sama (1 g), MgO lebih
efektif untuk mengikat asam daripada na- C. PROKINETIKA
trium-bikarbonat, tetapi memiliki sifat pen-
cahar sebagai efek sampingnya (lebih ri- 5. Metoklopramida: Primperan
ngan dari Mg-sulfat). Untuk mengatasi hal Derivat aminoklorbenzamida ini (1964) ber-
ini, maka zat ini diberikan dalam kombi- khasiat memperkuat motilitas dan pengo-
nasi dengan aluminiumhidroksida atau kalsi- songan lambung (propulsivum) berdasarkan
umkarbonat (perbandingan MgCO3/CaCO3 stimulasi saraf-saraf kolinergis, khasiat anti-
= 1:5) yang memiliki sifat sembelit. Mg- dopamin di pusat dan perifer, serta kerja
oksida tidak diserap usus sehingga tidak langsung terhadap otot polos. Zat ini sering
menyebabkan alkalosis. digunakan untuk gangguan peristaltik le-
Dosis:1-4 dd 0,5-1 g. mah dan setelah pembedahan. Selain itu,
obat ini juga berdaya anti-emetik sentral
* Magnesiumhidroksida (*Gelusil, *Maalox, kuat berdasarkan blokade reseptor dopamin
*Mylanta) memiliki daya netralisasi kuat, di CTZ. Oleh karena itu metoklopramida
cepat dan banyak digunakan dalam sediaan digunakan pada semua jenis mual/muntah,
terhadap gangguan lambung bersama Al- termasuk akibat sitostatikum cisplatin-/ra-
hidroksida, karbonat, dimetikon dan alginat. dioterapi dan pada migrain, kecuali yang
Dosis: 1-4 dd 500-750 mg. disebabkan oleh mabuk jalan. Lihat juga Bab
17, Antiemetika.
* Magnesiumtrisilikat (*Gelusil, *Polysilane) Resorpsi dari usus cepat, BA-nya tidak
bekerja lebih lambat dan lebih lama dari menentu, rata-rata di atas 30% karena FPE
pada natriumbikarbonat. Efek netralisasinya besar. Mulai kerjanya dalam 20 menit, PP
cukup baik, juga berkhasiat adsorbens (menye- 20% dan plasma-t½-nya lebih kurang 4 jam.
rap zat-zat lain pada permukaannya). Obat Ekskresi berlangsung untuk 80% dalam kea-
ini bereaksi dengan asam lambung dan daan utuh melalui urin.
membentuk silisiumhidroksida yang menutupi Efek samping terpenting berupa efek sen-
tukak lambung de­ngan suatu lapisan pelin- tral: sedasi dan gelisah berhubung metoklo-
dung yang berbentuk gel. Efek samping. pramida dapat melintasi sawar darah-otak.
Penggunaan kronis dari zat ini dapat me- Efek samping lainnya ber­upa gangguan
nimbulkan pembentukan batu ginjal (batu lambung-usus serta gangguan ekstrapira-
silikat).Dosis: 1-4 dd 0,5-2 g. midal, terutama pada anak-anak.

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 279 25/04/2015 9:26:33


280 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

Interaksi. Obat seperti digoksin, yang ter- Trigger Zone) beserta stimulasi peristaltik
utama diserap di lambung, dikurangi re- dan pengosongan lambung. Pada keadaan
sorpsinya bila diberikan bersamaan dengan normal, pengosongan lambung dimulai rata-
metoklopramida. Resorpsi dari obat-obat rata 35 menit se­sudah makan. Pada penderita
yang diserap di usus halus justru dapat diper- penyakit diabetes, periode ini bisa mencapai
cepat, antara lain alkohol, asetosal, diazepam sekitar satu jam (gastroparese). Penderita me-
dan levodopa. rasa kenyang, kurang nafsu makan yang
Dosis: 3-4 dd 5-10 mg, anak-anak maks. 0,5 berakibat menjadi kurus.
mg/kg/sehari. Rektal 2-3 dd 20 mg. Domperidon dianjurkan pada terapi tukak
lambung dengan menghindari refluks empedu
6. Cisaprida: Prepulsid, Acpulsif dari duodenum ke lambung (duodeno-gastric
Senyawa piperidil ini (1988) ber­khasiat reflux). Dengan demikian pemborokan dari
menstimulasi motilitas lambung-usus yang mukosa tidak memburuk dan tukak bisa
diduga berdasarkan pelepasan asetilkolin. sembuh dengan lebih mudah. Obat ini juga
Tidak bekerja antidopamin atau kolinergis. digunakan pada reflux-oesophagitis untuk
Khu-sus digunakan pada gangguan mencegah pengaliran kembali dari asam
pengosong-an lambung dan pada refluks- lambung ke tenggorok. Begitu pula terhadap
oesophagitis ringan sampai agak berat. mual dan muntah karena berbagai sebab, a.l.
Resorpsinya dari usus cepat dan lengkap, pada migrain (bersama parasetamol), lihat
tetapi BA-nya hanya 40% karena FPE besar. juga Bab 17, Antiemetika.
PP-nya kurang lebih 98% dan plasma-t½-nya Di samping penggunaannya untu­k meri-
kurang lebih 11 jam. Setelah biotransformasi ngankan keluhan lambung, mual dan mun-
di hati, metabolit-metabolitnya diekskresi tah, secara off-label obat ini digunakan di
dengan kemih dan tinja. negeri Belanda untuk merangsang penge-
Efek sampingnya berupa kejang-kejang usus, luaran air susu ibu. Domperidon adalah an-
perut berbunyi dan diare, jarang konvulsi, tagonis dopamin yang melalui peningkatan
efek ekstrapiramidal, kepala nyeri dan di- kadar hormon prolaktin dapat merangsang
rasakan ringan. produksi air susu ibu. Walaupun obat ini
Pada pengobatan refluks oesofagus pada dapat masuk ke dalam air susu, tetapi me-
anak-anak kecil perlu berhati-hati karena nurut penelitian jumlahnya sangat rendah
telah dilaporkan beberapa kasus aritmia aki- (0,01%-0,04%), di samping bioavailabi­lity ha-
bat perpanjangan-QT dan kematian menda- nya sekitar 15%, sehingga efek sistemiknya
dak (Ph Wkbl 2002; 137:1337). pada bayi hanya terbatas. Oleh karena itu ri-
Kehamilan dan laktasi. Belum ada cukup data siko bagi bayi adalah minimal pada penggu-
mengenai penggunaannya selama kehamilan. naan dalam waktu singkat oleh sang ibu.
Selama menyusui tidak dianjurkan karena
Dosis yang efektif untuk menstimulasi
zat ini masuk ke dalam air susu ibu.
produksi air susu pada ibu-ibu muda yang
Dosis: 2 dd 10 mg a.c., pada esofagitis 2 dd
sehat adalah 3 dd 10 mg selama 1 sampai 2
20 mg. Juga rektal 1-3 dd 30 mg.
minggu.
Catatan: Mulai bulan Juli 2000 Dep.Kes.
Berhubung dengan kekhawatiran menge-
R.I. telah menarik obat ini dari peredaran
nai efek samping kardiovaskuler (gangguan
setelah di Amerika Serikat ditemukan efek
ritme jantung) yang diberitakan di tahun
samping berupa gangguan irama jantung
2013, wanita dengan gangguan kardiovas-
yang berakhir fatal. Namun kemudian obat
kuler harus berhati-hati, juga bila mengguna-
ini diizinkan beredar kembali di Indonesia
kan obat-obat yang memperpanjang QT-
dengan peringatan khusus.
interval (lihat Bab 37, Obat jantung) atau
7. Domperidon: Motilium, Vometa menggunakan obat yang memperlambat
Derivat benzimidazolinon ini (1979) juga penguraian domperidon.
berkhasiat anti-emetik berdasarkan perin- Resorpsi dari usus baik, dari poros usus
tangan reseptor dopamin di CTZ (Chemo buruk. PP 92%, plasma-t½-nya lebih kurang

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 280 25/04/2015 9:26:33


Bab 16: Obat-Obat Lambung 281

7 jam. Sesudah biotransformasi, zat ini Dosis: 3-4 dd 10-20 mg a.c.; anak-anak 3-4
diekskresi khusus melalui empedu. Berlainan dd 0,3 mg/kg; rektal anak-anak 0-2 tahun 2-4
dengan metoklopramida, zat ini tidak me- dd 10 mg; i.m./i.v. 0,1-0,2 mg per kg berat
masuki CCS sehingga tidak berefek sedatif. badan dengan maks. 1 mg/kg sehari.
Untuk menghindari efek samping neurologis
pada anak-anak di bawah usia 1 tahun, do- D. PENGHAMBAT PRODUKSI
sisnya harus ditentukan secara hati-hati dan ASAM
saksama, karena sawar darah-otak pada bayi
8. Simetidin: Tagamet, *Algitec
belum berkembang dengan sempurna.
Perintang-H2 pertama ini (1977) mendu-
Efek sampingnya jarang terjadi dan berupa
duki reseptor histamin H2 di mukosa lam-
kejang-kejang usus sementara dan reaksi
bung yang memicu produksi asam klorida
kulit alergik. Antikolinergika dan obat-obat
(reseptor-H2 terdapat pula di Susunan Sa-raf
penyakit Parkinson tidak dapat diberikan
Pusat dan pembuluh darah). Dengan de-
bersamaan karena obat-obat ini meniadakan
mikian, seluruh sekresi asam dihambat oleh-
efek domperidon.
nya yaitu baik yang basal (alamiah) maupun
Suatu efek samping serus dari obat ini
yang disebabkan oleh rangsangan makanan,
adalah gangguan ritme jantung (ventrikel
insulin atau kofein. Juga produksi pepsin dan
aritmi) dan perpanjangan QT-interval (lihat
seluruh getah lambung berkurang, pH-nya
Bab 37, Obat-obat Jantung. QT interval). Oleh
dapat meningkat sampai pH 6-7.
karena itu sejak tahun 2014 dianjurkan hanya
Penggunaannya pada terapi dan profilaksis
digunakan untuk mual dan muntah, tetapi
tukak lambung-usus, reflux-oesophagitis ri-
tidak untuk gangguan lambung, seperti perut
ngan sampai sedang dan Sindroma Zollinger-
kembung dan refluks gastro-oesofageal. Un-
Ellison. Pada tukak usus, simetidin ternya-
tuk membatasi risiko ini dosis standar dan
ta sangat efektif dengan persentase penyem-
dosis maksimal telah diturunkan dengan
buhan di atas 80%, keluhan-keluhan lenyap
drastis dan penggunaannya dibatasi sampai
dalam beberapa hari dan tukak sembuh da-
maksimal 1 minggu.
lam beberapa minggu. Efeknya terhadap tu-
Dosis dewasa (> 35 kg): 1 dd 10 mg dan
kak lambung lebih ringan.
maks. 3 x sehari (30 mg/hari); Anak dan re-
Resorpsi dari usus pesat dan hampir lengkap
maja (<35 kg): 0,25 mg/kg, maks 3 x sehari
dengan BA ±70%. PP ±20%, plasma-t½ sing-
(0,75mg/kg sehari).
kat, hanya 2 jam. Dapat melintasi sawar da-
Lagipula obat ini jangan digunakan
rah-otak. Dalam hati hanya 25% dibiotrans-
bersamaan dengan obat-obat yang juga
formasi menjadi sulfoksida yang bersama
mengakibatkan gangguan ritme jantung atau
sisanya yang tidak diubah diekskresi teru-
yang merintangi penguraiannya. Juga harus
tama melalui ginjal. Untuk menghambat re-
waspada bila dikombinasi dengan obat-
sor­psinya dari usus agar supaya efeknya ber-
obat yang memperpanjang QT-interval, a.l.
tahan lama, tablet harus ditelan pada waktu
kinidin, disopiramida, sotalol, antidepresiva
makan.
trisiklik, antibiotik makrolida dan senyawa
Efek samping jarang terjadi dan berupa diare
kuinolon.
(sementara), nyeri otot, pusing-pusin­g dan
Ref.: Rekomendasi dari Pharma­co­vigilance reaksi kulit. Pada penggunaan lama dengan
Risk Assessment Committee (PRAC) me- dosis tinggi adakalany­a terjadi impotensi dan
ngenai pembatasan penggunaan domperidon gynecomastia ringan, yakni buah dada pria
karena efek samping jantung (Mei 2014). membesar. Simetidin merintangi enzim-enzim
Kehamilan dan laktasi: data mengenai ini oksidatif hati sehingga perombakan obat-obat
belum mencukupi. Dalam jumlah kecil, dom- lain dapat diperlambat. Oleh karenanya dosis
peridon memasuki air susu ibu, sehingga obat-obat demikian perlu dikurang­i bila di-
harus waspada pada anak-anak (yang ma- gunakan bersamaan. Contohnya adalah teo-
sih menyusu) karena mereka sangat peka filin, karbamazepin, fenitoin dan zat-zat kuma-
terhadap zat ini (efek ekstrapiramidal). rin (kecuali fenprokumon), mungkin juga nife-

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 281 25/04/2015 9:26:33


282 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

dipin, diltiazem, verapamil, diazepam dan klor- 11. Omeprazol: Inhipump, Losec
diazepoksida. Efek psikis juga dilaporka­n. Senyawa benzimidazol ini adalah peng-
Dosis: gastritis 1 dd 800 mg setelah makan hambat pompa-proton pertama (1988) yang
malam. Ulcus pepticum 2 dd 400 mg pada digunakan dalam terapi untuk menurunkan
waktu makan dan a.n.(sebelum tidur) atau 1 dengan sangat kuat produksi asam lam-
dd sehari 800 mg a.n., selama 4 minggu dan bung. Penggunaannya sama dengan H2-
maksimum 8 minggu. Dosis pemeliharaan blockers pada gastritis, tukak lambung-usus
guna mencegah kambuh: malam hari 400 mg sedang dan Sindrom Zollinger-Ellison. Obat ini
selama 3-6 bulan. Intravena 4-6 dd 200 mg. sering kali –secara kurang tepat– diresepkan
berlebiha­n, pada kasus-kasus yang sebetul-
9. Ranitidin: Zantac, Rantin nya dapat ditangani oleh suatu H2-blocker
Daya menghambat senyawa furan ini (1981) dengan inhibisi asam tidak begitu kuat.
terhadap sekresi asam lebih kuat daripada Resorpsi lengkap, dalam waktu 2-5 jam, PP
simetidin. Tidak merintangi perombakan tinggi (95%), plasma-t½ hanya ±1 jam, tetapi
oksidatif dari obat-obat lain sehingga tidak efeknya bertahan ±24 jam. Dalam hati zat
mengakibatkan interaksi yang tidak diingin- ini dirombak seluruhnya menjadi metabolit-
kan. metabolit inaktif yang diekskres­i dengan
Resorpsi pesat dan baik, tidak dipengaruhi urin untuk 80%. Antara kadar darah dan
oleh makanan. BA 50-60%, plasma-t½ ± 2 jam. efeknya tidak terdapat korelasi. Omeprazol
Sifatnya sangat hidrofil maka PP-nya ringan terurai dalam suasana asam, sehingga perlu
(15%) dan sukar memasuki CCS. Ekskresi diberikan salut tahan asam (e.c.).
melalui urin terutama dalam keadaan utuh. Efek samping tidak sering terjadi dan beru-
Efek samping mirip simetidin tetapi tidak pa gangguan lambung-usus, nyeri kepala,
menimbulkan gynecomastia karena tidak ber- nyeri otot dan sendi, vertigo, gatal-gatal
sifat antiandrogen dan efek psikis (perasaan dan mengantuk atau sukar tidur. Eliminasi
kalut). dari zat-zat yang juga dirombak oleh sistem
Dosis: 1 dd 300 mg sesudah makan malam oksidatif cytochrom P-450 dapat dihambat, a.l.
selama 4-8 minggu, sebagai pencegah 1 dd diazepam dan fenitoin.
150 mg, i.v. 50 mg sekali. Dosis: gastritis dan tukak 1 dd 20-40 mg
(kapsul e.c.) selama 4-8 minggu, tukak usus
selama 2-4 minggu, profilaksis tukak usus 1
10. Famotidin: Famocid
dd 10-20 mg. Pada Sindrom Zollinger -Ellison
Senyawa thiazol (cincin-5 dengan N dan S)
permula 1 dd 80 mg, lalu dosis disesuaikan
ini (1987) mirip ranitidin bila mengenai sifat-
secara individual. Juga secara intravena
sifat farmakokinetik dan efek sampingnya.
(infus).
Plasma-t½ ± 3 jam. Efek menekan sekresinya
lebih kuat daripada ranitidin.
Dosis: pada esofagitis 2 dd 20-40 mg, tukak * Esomeprazol (Nexium, 2000) adalah enan-
lambung-usus 1 dd 40 mg malam hari p.c. tiomer-kiri dari omeprazol (campuran race-
selama 4-8 minggu, profilaksis 1 dd 20 mg. mis) dengan efek menghambat asam yang
lebih kuat. BA antara 60-80%, PP ±97% dan
* Roksatidin (Roxan, Roxit) adalah senyawa masa paruh 75 menit. Dirombak dalam ling-
piperidin (1986), yang diresorpsi hampir leng- kungan asam dan metabolitnya diekskresi
kap dengan BA rata-rata 85% dan plasma-t½ melalui urin (80%) dan feses.
6-7 jam. Diekskresi secara utuh 60% melalui Dosis: reflux-oesofagitis 1 dd 40 mg selama
urin. 4-8 minggu, prevensi 1 dd 20 mg. Eradikasi
Dosis: pada esofagitis 2 dd 75 mg (garam H.pylori (triple therapy) 2 dd 20 mg selama 1
asetat-HCl) selama 6-8 minggu. Pada tukak minggu.
lambung-usus 1 dd 150 mg malam hari sela-
ma 4-6 minggu, profilaksis 1 dd 75 mg malam * Lansoprazol (Prosogan, Ulceran) adalah de-
hari. rivat piridil (1992) dengan sifat-sifat yang

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 282 25/04/2015 9:26:33


Bab 16: Obat-Obat Lambung 283

dalam garis besar sama dengan omeprazol DOCA-nya, juga dapat meningkatkan te-
(tidak tahan asam, PP > 95%, t½ ±1,4 jam). kanan darah bila digunakan terus-­menerus
Dosis: pada esofagitis dan ulcus 1 dd 30 mg (gula-gula, “drop”). Succus yang telah dike-
1 jam sebelum makan pagi selama 4-8 ming- luarkan asam-asamnya, yakni succus degly-
gu, pada ulcus duodeni selama 2-4 minggu. cyrrhizinatus (*Caved-S), tidak menimbul-
kan efek samping tersebut tetapi masih ber-
* Pantoprazol (Pantozol) adalah juga derivat manfaat untuk pengobatan tukak lambung.
piridil dengan sifat-sifat yang mirip (1995). Dosis: pada tukak lambung 3 dd 800 mg
Dosis: pada esofagitis dan tukak 1 dd 40- ekstrak.
80 mg (tablet e.c. dengan garam Na) a.c./d.c.
selama 4-8 minggu, pada tukak usus selama 14. Asam alginat:*Gelusil II
2-4 minggu. Polisakarida koloidal ini diperoleh dari
ganggang laut. Obat ini digunakan dalam
sediaan antasida pada refluks esofagitis ber-
E. LAINNYA
dasarkan khasiatnya untuk membentuk suatu
12. Misoprostol: Invitec larutan sangat kental dari Na- atau Mg-alginat.
Analogon prostaglandin ini berfungsi men- Gel ini mengembang sebagai lapisan tebal
stimulasi mekanisme perlindunga­n mukosa pada permukaan isi lambung dan dengan
lambung dan menghambat sekresi asam lam- demikian melindungi mukosa esofagus ter-
bung. Berdasarkan ini membantu pengobat- hadap asam lambung.
an tukak lambung dan juga digunakan se- Zat ini juga digunakan sebagai hemostatik
waktu pengobatan dengan obat-obat NSAIDs untuk menghentikan perdarahan dari borok
untuk menghindari timbulnya tukak, lihat atau fistel, di mana Ca-alginat diabsorpsi
selanjutnya Bab 21, Arthrotec oleh jaringan. Di reseptur berguna untuk
pembuatan suspensi sebagai zat penebal
13. Succus liquiritiae atau sebagai zat pembantu pada pembuatan
Ekstrak kering ini dibuat dari akar tum- tablet.
buhan Glycyrrhiza glabra. Kandungan aktif- Dosis: 4 dd 0,5-1 g dalam sediaan antasida
nya adalah asam glisirizinat (glycyrrhizin, (garam Na dan Mg).
sangat manis) dan ester dari asam glisiretinat
(enoxolon, tidak manis). Glisirizinat meng- 15. Dimetikon: dimetilpolisiloksan, *Polysilane,
hambat suatu enzim yang bekerja sebagai Disflatyl
katalisator pada pengubahan androstendion Kelompok polisiloksan adalah cairan yang
menjadi testosteron. Dalam hati zat ini dihi- tak larut dalam air atau alkohol dan larut
drolisis menjadi glisiretinat yang berkha- dalam pelarut lemak. Berkat sifat hidrofobnya
siat mineralokor­tikoid (hormon anak-ginjal (waterrepellant) dimetikon banyak digunakan
DOCA). Kedua zat asam juga memiliki sifat- dalam krem pelindung (barrier creams) untuk
sifat ekspek­toran dan antiradang lemah. melindungi kulit terhadap zat-zat hidrofil
Selain itu succus me­ngandung pula zat-zat yang bersifat merangsang, mis. asam dan
estrogen, liquiritin dan flavonoida yang ber­ basa. Untuk memperkuat khasiatnya pada
khasiat spasmolitik dan memperbaiki fungsi penggunaan oral sering kali ditambahkan
pelindun­g mukosa lambung. silisiumoksida, yang disebut simetikon atau
Penggunaannya sebagai obat tambahan pada dimetikon yang diaktivasi.
tukak lambung, terhadap tukak usus tidak Dimetikon juga bersifat menurun­kan ke-
efektif. Lagi pula obat ini ba­nyak digunakan tegangan permukaan, sehingga gelembung-
sebagai obat batuk untuk mempermudah gelembung gas dalam lambung-usus lebih
pengeluaran dahak dan sebagai corrigens rasa mudah penguraiannya menjadi gelembung-
(lihat Bab 41, Obat-Obat batuk). gelembung yang lebih kecil yang dapat
Efek sampingnya pada dosis besar (di atas diresorpsi oleh usus. Oleh karena itu zat ini
3 g) berupa nyeri kepala, udema dan gang- sangat efektif pada keadaan di mana terkum-
guan keseimbangan elektrolit karena efek pul ba­nyak gas (“angin”) di lambung atau

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 283 25/04/2015 9:26:34


284 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

usus (flatulensi, sering kentut) dan sering ber- na sesuatu sebab tak bisa dibedah. Batu ini
sendawa (meteorisme). Kadang-kadang timbul terbentuk karena terdapat kelebihan koles-
pula perasaan nyeri di perut akibat rang- terol yang tidak dapat dilarutkan lagi oleh
sangan gelembung-gelembung gas terhadap garam empedu dan lesitin. Obat yang kini
dinding usus. tersedia adalah kenodeoksikolat dan ursode-
Dosis: oral 3-4 dd 40-160 mg, dalam krem oksikolat. Mekanisme kerjanya berdasarkan
200 mg/g. penghambatan sekresi kolesterol sehingga keje-
nuhannya dalam empedu berkurang dan
B. OBAT PENCERNAAN batu dapat melarut lagi. Obat pertama meng-
hambat sintesis kolesterol dalam hati, se-
Obat-obat pencernaan atau digestiva digu- dangkan yang kedua meningkatkan pengu-
nakan untuk membantu proses pencernaan bahan kolesterol menjadi asam kolat, sehing-
di seluruh lambung-usus. Obat yang sering ga kadarnya dalam empedu menurun. Terapi
kali digunakan adalah asam hidroklorida, en- memerlukan waktu lama, yaitu 3 bulan sam-
zim lambung pepsin dan enzim pankreas pan- pai 2 tahun dan baru dihentikan minimal 3
kreatin,temu lawak serta garam empedu (kolat). bulan setelah semua batu melarut. Residif
Zat-zat ini terutama digunakan pada kea- dapat terjadi pada 30% dari pasien dalam
daan defisiensi dari zat pembantu pencernaan waktu 1 tahun, dalam hal ini pengobatan per-
bersangkutan. Meskipun tidak ada kaitannya lu dilanjutkan.
dengan proses pencernaan, di sini akan dibi-
carakan pula penggunaan derivat-kolat pada
terapi batu empedu. MONOGRAFI
Batu empedu 1. Asam hidroklorida (HCl)
Batu empedu lazimnya terbentuk di kantong Fungsi pertama asam mineral ini adalah
empedu dan terdiri dari kolesterol, garam kal- mengubah pepsinogen yang dihasilkan oleh
sium, bilirubin dan protein. Kebanyakan batu selaput lendir lambung menjadi pepsin. Lagi
terdiri lebih dari 80% kolesterol dan hanya se- pula untuk memberikan suasana asam yang
bagian kecil yang tidak atau hanya sedikit cocok bagi kerja proteolitik enzim ini. Suasana
mengandung kolesterol. Batu-batu kecil dapat asam tersebut juga penting sekali untuk
menyumbat saluran empedu yang dinding- resorpsi dari garam-garam yang esensiil un-
nya berkontraksi untuk mengeluarkannya: tuk tubuh, misalnya garam kalsium dan besi.
gerakan-gerakan ini menimbulkan nyeri ko- Selanjutnya asam hidroklorida menstimulasi
lik yang hebat. Gejalanya sering kali berupa pengosongan isi lambung ke usus duabelas-jari
nyeri akut berupa kejang (kolik) di bagian dan merangsang sekresi getah lambung, pankreas
kanan atas perut. Nyeri kolik ini dapat berta- dan hati.
han lebih dari 15 menit, adakalanya lebih lama Penggunaannya khusus pada kekurangan
atau disertai demam, menggigil dan muntah, atau langkanya asam hidroklorida di labung
juga sering timbul rasa terbakar (heartburn). (hipoklorhidri/aklorhidri). Sering kali asam mi-
Rasa nyeri bisa menjalar ke bagian atas tubuh neral ini diberikan dalam kombinasi dengan
sampai ke bahu. pepsin yang harus bekerja dalam lingkungan
Penanganan standar berupa pembedahan asam. Dalam kadar rendah zat ini digunakan
yang aman dan efektif dengan jalan laparosco- untuk merangsang nafsu makan (julapium).
py (pembedahan melalui tabung), lebih ja- Berhubung HCl mampu melarutkan email
rang melalui penghancuran dengan gelom- gigi maka kontak dengan gigi perlu dihindari
bang getaran (shock waves) atau dengan pe- (minum melalui sedotan).
nggunaan obat-pelarut batu. Efek samping. Dalam kadar tinggi asam
hidroklorida menghancurkan selaput lendir
Zat-pelarut batu empedu hanya digunakan hingga penggunaannya harus dalam keadaan
untuk batu kolesterol pada pasien yang kare- yang cukup diencerkan.

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 284 25/04/2015 9:26:34


Bab 16: Obat-Obat Lambung 285

Dosis biasa adalah 4 ml HCl 10% diencerkan sekarang tidak ada kontra-indikasi untuk
25-50 kali dengan air dan diminum sewaktu penggunaannya.
atau sesudah makan. Dosis: 20.000 unit lipase per kali makan.

2. Pepsin: Enzynorm 4. Temu lawak: Curcuma xanthorrhiza


Enzim yang dikeluarkan oleh mukosa lam- Rimpang ini sangat terkenal sebagai obat
bung ini bersifat proteolitik, yakni menguraikan tradisional untuk gangguan pencernaan
zat putih telur menjadi peptida. Di samping yang berkaitan dengan kekurangan empedu.
pepsin beberapa enzim dari usus juga bersifat Merupakan contoh khas dari Teori Signature
proteolitik sehingga tidak adanya pepsin di kuno mengenai bentuk dan warna obat tanam-
dalam lambung tidaklah mengkhawatirkan. an. Bentuk rimpang­nya menyerupai kan-
Kerjanya optimal pada pH 1,8. dung empedu dan ditambah warna kuning-
Pepsin diperoleh dari mukosa lambung nya, maka digunakan pada penyakit ku-
binatang menyusui, 1 mg harus memiliki ak- ning (hepatitis). Berkhasiat koleretis dan ko-
tivitas dari sekurang-kurangnya 0,5 U (Ph lekinetis, yakni merangsang pembentukan
Eur). Daya proteolitiknya distandarisasikan dan sekresi empedu oleh hati ke duodenum
sedemikian rupa sehingga 1 bagian pepsin berdasarkan zat warna kuning curcumin dan
dapat menguraikan 300 bagian zat putih telur minyak-minyak atsiri yang ternyata juga ber-
dalam waktu 2,5 jam. daya bak­teriostatik terhadap bakteri Gram-
Dosis biasa adalah 100-300 mg sekali dan positif. Banyak digunakan pada gangguan
0,3-1 g sehari sesudah makan. kandung empedu yang bersifat ringan serta
akibat sekresi empedu terlampau sediki­t. Ju-
ga untuk prevensi sekunder terjadinya batu
3. Pankreatin: *Pankreon comp, *Enzymfort,
emped­u.
*Cotazym, *Combizym
Dosis: serbuk 0,5 - 1 g sehari, godokan 5 g
Pankreatin merupakan ekstrak dari pan-
dengan 500 ml air 3 dd 2 cangkir.
kreas dan terdiri atas amilase, tripsin serta
lipase. Umumnya digunakan pada keadaan di * Curcumin (diferuloylmetan) selain dalam
mana sekresi dari pankreas tidak mencukupi. temu lawak juga banyak terdapat dalam ku-
Misalnya pada radang pankreas dan untuk nyit/kunir (turmeric, Curcuma longa). Polifenol
membantu pencernaan di usus, misalnya pa- ini merupakan bahan penting dari kari
da penyakit seriawan usus (“sprue”). Lipase (curry), juga digunakan sebagai zat warna
diinaktifkan pada pH < 4 sedangkan pro- kuning (E 100) dalam industri makanan
tease adalah stabil pada pH 1-7 tetapi diu- (a.l. mustard, keju, margarin). Pada tahun-
raikan oleh pepsin lambung. Oleh karena tahun terakhir telah dibuktikan khasiat anti-
itu pankreatin hanya dapat bekerja dalam oksidannya yang sangat kuat terhadap radi-
suasana pH 4-7 dan harus diberikan dalam kal hidroksil, superoksida dan proses-proses
sediaan enteric coated. Pankreatin dibuat dari peroksidasi. Juga berkhasiat anti radang
pankreas sapi atau babi dan USP menuntut yang me­nyerupai efek NSAID dan juga
aktivitas minimal untuk protease, lipase dan diperkirakan berfungsi menurunka­n dengan
amilase dari masing-masing 25.000, 2.000, kuat pembentukan plak di pembuluh dan sel-
dan 25.000 U-USP/g. sel otak. Telah diketahui pula bahwa di ne-
Efek samping pada dosis di atas 90.000 U/ gara-negara di mana ba­nyak digunakan cur-
hari lipase berupa hiperurikemia dan hiper- cuma prevalensi demensia jauh lebih kecil.
urikosuria. Kontak dengan serbuk pankreatin Selain itu curcumin menghambat penggum-
dapat mencetuskan reaksi alergi (bersin, mata palan pelat darah (antiagregasi) dan menurun-
berair, exanthema, bronchospasme). Garam- kan kolesterol plasma dengan menstimulasi
garam kalsium dan magnesium mengikat asam pengubahannya menjadi asam empedu di
lemak dan garam empedu sehingga absorpsi samping meningkatkan kelarutan empedu
lemak berkurang dan efeknya ditiadakan. dan dengan demikian menghindari pem-
Bagi wanita hamil dan yang menyusui sampai bentukan batu empedu.

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 285 25/04/2015 9:26:34


286 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

Penggunaan. Berdasarkan efek antioksidan- hati, tempat zat ini menghambat sintesis
nya curcumin dapat menghambat proliferasi kolesterol. Resorpsinya dari usus baik tetapi
sel-sel tumor dari kanker usus besar dan pa- BA-nya hanya ±30% karena FPE tinggi. Se-
yudara. Maka kini sering digunakan pada telah konyugasi di dalam hati diekskresikan
terapi alternatif dari jenis kanker ini. Lagipu- dengan empedu, lalu dalam usus dirombak
la sifat ini melindungi saraf otak terhadap menjadi lithocholic acid toksik yang akhirnya
lipida-peroksidasi dan produknya (amiloid- untuk 80% dikeluarkan bersama feses. Zat
beta), yang bertanggung jawab bagi terjadi- ini digunakan untuk melarutkan batu emp-
nya demensia Alzheimer. [Lipida-peroksidasi edu “bening” (radio-lucent), yang lebih dari
walaupun penting bagi pengoperan oksigen, 80% terdiri dari kolesterol. Untuk batu yang
tetapi menyebabkan suatu reaksi rantai dari terutama mengandung garam kalsium, bili-
FR (radikal bebas) yang merusak]. Di samping rubin dan protein, zat ini tidak berguna.
itu juga berkhasiat menginaktifkan radikal Efek samping yang tersering berupa diare
NO (nitrit-oksida), yang terdapat dalam ka- intermiten, juga kadang-kadang peningkatan
dar meningkat di neuron pasien Alzheimer. nilai fungsi hati. LDL-kolesterol dinaikkan
Ditambah dengan efek antiradangnya yang ±10%, HDL tidak dipengaruhi.
juga bekerja protektif terhadap demensia, Obat ini tidak boleh digunakan selama
maka curcumin mulai digunakan pada pre- kehamilan karena bersifat teratogen. Wanita
vensi dan pengobatan alternatif penyakit ini. dalam usia subur perlu melakukan antikon-
Lihat juga Bab 28 Obat-obat Parkinson dan sepsi untuk menghindari kehamilan.
Demensia. Akhirnya berkat efek protektifnya Dosis: 2 dd 750-1250 mg d.c.
terhadap hati, curcumin juga digunakan pada
gangguan hati dan empedu (lihat di atas). * Ursodeoksikolat (ursodeoxycholic acid, urso-
Efek samping pada dosis biasa belum dila- diol, Urdafalk) adalah derivat (1979) yang ber-
porkan. Tidak boleh diminum pada penyakit beda mekanisme kerjanyanya dengan keno-
hati serius. Bagi lansia perlu dikurangi dosis- deoksikolat dan bersifat hidrofil. Khasiat-
nya karena berefek anti­koagulans terbatas. nya lebih kuat dengan efek samping lebih
Dosis: kanker colon dan payudara 3 dd 600 ringan. Bekerja melalui peningkatan pengu-
mg sebagai ekstrak kunir 95% d.c., rema 1-2 bahan kolesterol menjadi asam kolat sehi-
dd 600 mg. Prevensi kanker dan demensia 1 ngga kadarnya dalam empedu menurun.
dd 600 mg d.c. Juga mengalami siklus enterohepatik dengan
pembentukan lebih sedikit lithocholic acid.
5. Kenodeoksikolat: chenodiol, Chenofalk Dosis: 2 dd 400-600 mg d.c. atau 1 dd 1 g 1
Derivat asam kolat ini berumus steroida jam sebelum tidur, digunakan sampai 3 bulan
(1975) dan terdapat secara alamiah di dalam setelah batu-batu terlarut.

14108649_OBAT P(Bab 16)_T-265-286.indd 286 25/04/2015 9:26:34


bab 17

ANTIEMETIKA

Mual dan muntah merupakan peristiwa Etiologi


yang dapat berlangsung sendiri-sendiri atau
sering kali bersamaan karena mekanisme Muntah pada umumnya didahului oleh rasa
gejalanya melalui jaringan saraf yang sama. mual (nausea), yang bercirikan muka pucat,
Kedua-duanya merupakan gejal­a yang di- berkeringat, liur berlebihan, tachycardia dan
akibatkan oleh berbagai gangguan, seperti pernapasan tidak teratur. Pada saat ini lam-
gangguan lambung akut (usus buntu), pe­ bung mengendur dan di usus halus timbul
nyakit hati, saluran empedu atau pankreas, aktivitas anti peristaltik yang menyalur-
infeksi saluran pencernaan, gangguan yang kan isi usus halus bagian atas ke lambung.
berkaitan dengan hormon-hormon (hipereme- Gejala-gejala tersebut kemudian disusul oleh
sis gravidarum atau mual/muntah kehami- menutupnya glottis (bagian pangkal tenggo-
lan), setelah pembedahan, mabok jalan dan rok), napas ditahan, katup oesophagus dan
akibat efek samping tertentu (sitostatika, lambung merelaks. Akhirnya timbul kon-
kemoterapi). Gejala tersebut dapat juga di- traksi ritmis dari diafragma serta otot-otot
akibatkan oleh faktor-faktor psikologis. Oleh pernapasan disusul oleh lambung memun-
karena itu sebelum menggunakan antieme- tahkan isinya.
tika, sebaiknya penyebabnya di telusuri ter- Muntah diakibatkan oleh stimulasi dari
lebih dahulu untuk kemudian ditangani (te- pusat muntah di sumsum lanjutan (medulla
rapi kausal). oblongata) dan berlangsung menurut beberapa
Lihat uraian di bawah mengenai etiologi mekanisme, yaitu akibat rangsangan lang-
gejala muntah. sung melalui CTZ, atau melalui kulit otak
(cortex).
Muntah (Yun. emesis) dapat dianggap se-
a. Akibat rangsangan langsung dari saluran
bagai suatu cara perlindungan alamiah dari
cerna. Bila peristaltik dan pelintasan lam-
tubuh terhadap zat-zat merangsang dan
bung tertunda, terjadilah dispepsi dan mual.
be­racun yang ada dalam makanan. Segera
Jika gangguan tersebut menghebat, pusat
setelah zat-zat tersebut dikeluarkan dari
muntah dirangsang melalui saraf vagus (saraf
saluran cerna, muntah juga akan berhen-
otak ke-10) dengan akibat muntah. Susunan
ti. Namun demikian, sering kali muntah
makanan dalam hal ini memegang peranan
hanya merupakan gejala penyakit, misalnya
penting. Pusat muntah dirangsang pula bila
dari kanker lambung, penyakit Menière,
terdapat kerusakan pada mukosa lambung-usus,
mabuk darat dan pada masa hamil. Tidak
seperti pada radioterapi dan oleh sitostatika.
jarang muntah merupakan efek samping
Organ-organ lain juga dapat secara langsung
yang tidak nyaman dari obat-obat, se­perti
merangsang pusat muntah, yaitu jantung
onkolitika/sitostatika, obat Parkinson,
(infark) dan buah zakar (tekanan).
digoksin dan sebagai akibat radioterapi
kanker. Dalam semua hal ter­akhir ini, b. Secara tak-langsung melalui CTZ. Chemo-
muntah dapat diatasi dengan antimual receptor Trigger Zone adalah suatu daerah
(antiemetika). dengan banyak reseptor, yang letaknya ber-
dekatan dengan pusat muntah di sumsum

14108649_OBAT P(Bab 17)_T-287-293.indd 287 20/04/2015 20:35:38


288 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

lanjutan, tetapi di luar rintang­an sawar darah- sangan langsung CTZ atau rang­sangan mu-
otak. Dengan bantuan neurotransmitter do- kosa lambung. Zat-zat ini berkhasiat menen-
pamin (DA), CTZ dapat menerima isyarat- tang perasaan mual berdasarkan blokade
isyarat mengenai kehadiran zat-zat kimiawi neurotransmisi dari CTZ ke pusat muntah
asing di dalam sirkulasi. Rangsangan tersebut dengan jalan merintangi reseptor dopamin.
lalu diteruskan ke pusat muntah. Menurut Yang terpenting adalah:
perkiraan, CTZ juga berhubung­an langsung a. propulsiva (prokinetika): metoklopramida dan
dengan darah dan cairan otak. domperidon. Karena DA juga berkhasiat
Obat-obat yang terkenal merangsang ke- mengurangi motilitas lambung-usus, ma-
moreseptor itu sebagai efek samping adalah ka zat-zat antagonis ini juga bekerja men-
glikosida digitalis, alkaloid ergot, estrogen, mor- stimulasi motilitas dan dengan demikian
fin dan sitostatika. Menurut mekanisme ini, memperkuat efek antiemetiknya. Obat
gangguan pada fungsi labirin (= organ keseim- ini banyak digunakan pada segala jenis
bangan di bagian dalam telinga) juga dapat muntah.
menimbulkan mual dan muntah, misalnya b. derivat butirofenon: haloperidol dan droperidol
pada mabuk darat. Gangguan metabolisme terutama digunakan pada muntah-mun-
keto-acidosis dan uremia (adanya keton/asam tah sebagai efek samping zat-zat opioid
dan urea dalam darah) dapat juga menye- atau setelah pembedahan.
babkan muntah. Begitu pula diabetes dan c. derivat fenotiazin: proklorperazin dan thië-
penya­kit ginjal, seperti juga naik-turunnya tilperazin (Torecan).Efek sampingnya (se-
kadar estrogen atau naiknya dengan pesat kadar dasi, efek ekstrapiramidal) membatasi pe-
gonadotropin pada wanita hamil. nggunaannya.
3. Antagonis serotonin: granisetron, ondan-
c. Melalui kulit otak (cortex cerebri), misal-
setron dan tropisetron. Mekanisme kerja ke-
nya pada waktu melihat, memcium, atau
lompok zat ini belum begitu jelas, tetapi
merasakan sesuatu sudah cukup untuk me-
mungkin karena blokade serotonin yang
nimbulkan mual dan muntah. Oleh karena
memicu refleks muntah dari usus halus
itu orang menggunakan kata-kata ‘nauseating
dan rangsangan terhadap CTZ. Terutama
smells’ dan ‘sickening sights’.
efektif pada hari-hari pertama terapi dengan
sitostatika yang bersifat emetogen kuat, juga
pada radioterapi.
ANTI-EMETIKA
4. Antagonis NKI (neurokinin): aprepitan
Obat antimual adalah zat-zat yang ber­khasiat 5. Lainnya
menekan rasa mual dan muntah. Berdasarkan – Kortikosteroida, a.l. deksametason dan metil-
mekanisme kerjanya dapat dibedakan prednisolon ternyata efektif terhadap mun-
empat kelompok besar dan beberapa obat tah-muntah yang diakibatkan oleh sitos-
tambahan, sebagai berikut: tatika dan radioterapi. Maka sering kali
1. Antikolinergika: skopolamin dan antihi- digunakan sebagai obat tambahan pada
staminika tertentu (siklizin, meklizin, sinarizin, antiemetika. Mekanisme kerjanya tidak
prometazin dan dimenhidrinat). Obat-obat ini diketahui. Penggunaannya sering kali ber-
ampuh pada mabuk darat, penyakit Menière samaan dengan suatu antagonis seroto-
dan mual kehamilan (antihistaminika). Efek- nin.
nya berdasarkan sifat antikolinergis dan – Dronabinol (marihuana, THC= tetrahi­dro-
mungkin juga karena blokade reseptor-H1 di canabinol). Efektif dalam dosis tinggi
CTZ. pada muntah akibat sitostatika (MTX,
kombinasi siklofosfamida, adriamisin
2. Antagonis reseptor dopamin. Terdapat se- dan fluorurasil). Juga digunakan untuk
jumlah obat yang menyebabkan mual dan menstimulasi nafsu makan pada pasien
muntah sebagai efek samping akibat rang- AIDS. Di banya­k negara zat ini termasuk

14108649_OBAT P(Bab 17)_T-287-293.indd 288 20/04/2015 20:35:38


Bab 17: Antiemetika 289

Gambar 17-1: Mekanisme muntah dan titik-titik kerja antiemetika

di dalam Daftar Narkotika. Dosis tinggi tara informasi yang disalurkan oleh organ kese-
menimbulkan a.l. halusinasi dan gejala- imbangan ke otak di satu pihak dan informasi
gejala paranoida. Lihat juga Bab 23, dari indra-indra lain di lain pihak. Khususnya
Drugs. menyangkut pertentangan antara mata dan
– Alizaprida (Litican) digunakan sete­lah indra perasa, yang sebetulnya harus bekerja
pembedahan, radioterapi dan kemo­te- sama dengan organ keseimbangan(labirin),
rapi. Khasiatnya berdasarkan pengham- yang pada mabuk darat (jalan) memegang pe-
batan refleks muntah secara sentral. Juga ran esensial.
bersifat anksiolitis. Contohnya, seorang penumpang mobil
– Benzodiazepin memengaruhi sistem korti- yang membaca koran di kendaraan yang
kal/limbis dari otak dan tidak mengu- sedang berjalan. Organ keseimbangannya
rangi frekuensi dan hebatnya emesis, mencatat gerakan, tetapi matanya tidak.
tetapi memperbaiki sikap pasien terhadap Maka terjadilah suatu keadaan bertentangan
peristiwa muntah. Terutama lorazepam (konflik sensoris), yang mendorong labirin
ternyata efektif sebagai pencegah muntah. untuk me-lepaskan isyarat-isyarat pada inti
vestibuler. Sinyal-sinyal itu diteruskan ke
Secara skematis, mekanisme muntah dan pusat muntah dan dengan demikian timbul
pengobatannya dapat digambarkan sebagai rasa mual dan kecenderungan untuk muntah.
berikut: lihat Gambar 17-1 Proses ini terutama dikuasai oleh asetilkolin
(M) dan histamin (H1).
JENIS-JENIS MUAL-MUNTAH Tindakan pencegahan. Untuk menghindari
mabuk darat, penting sekali untuk dalam
1. Mabuk Darat (Motion Sickness) mobil atau bus duduk di bagian depan, di
Penyebabnya. Sejak lama sekali diperkirakan samping pengemudi, agar mata dapat selalu
bahwa mabuk darat khusus disebabkan oleh diarahkan ke jalanan. Sebaiknya jendela di-
gerakan kendaraan. Gerakan-gerakan ini me- buka agar hawa segar masuk dengan cukup.
rangsang secara berlebihan labirin di bagian Selain itu tidak dianjurkan makan terlalu
dalam telinga dan kemudian juga pusat banyak atau merokok sebelum memulai
muntah melalui CTZ. Akan tetapi sejak be- perjalanan.
berapa tahun teori konflik indra sudah dite- Obat-obat pencegah. Sebagai pencegah­
rima umum. Menurut teori ini penyebab an dapat digunakan siklizin untuk per­ja-
utama mabuk darat adalah pertentangan an- lanan singkat (sampai 4 jam) atau meklizin

14108649_OBAT P(Bab 17)_T-287-293.indd 289 20/04/2015 20:35:38


290 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

dan skopolamin untuk perjalanan sampai 16 Jahe sejak dahulu kala digunakan di Cina
jam lamanya. Dimenhidrinat dan prometazin untuk mengurangi muntah kehamilan. Pada
juga efektif, tetapi efek sampingnya terjadi dosis yang digunakan, obat-obat ini ternyata
lebih sering, terutama perasaan mengan­tuk tidak mengganggu perkembangan janin.
(sedatif). Ternyata obat yang sangat efektif
adalah kombinasi dari sinarizin 20 mg + 3. Muntah akibat sitostatika
domperidon 15 mg.Sinarizin 50 mg ternyata
Sitostatika dapat menimbulkan muntah-
manjur untuk ± 63% sebagai obat pencegah
muntah akibat rangsangan langsung dari
mabuk laut. Jahe sejak dahulu kala sudah
CTZ, stimulasi dari retroperistaltik (= ter-
digunakan sebagai obat tradisional ampuh un-
balik) dan pelepasan serotonin di saluran
tuk mencegah mabuk darat dan juga untuk
lambung-usus. Emesis akut timbul selama 24
mengatasi mual kehamilan. Efek baiknya
jam pertama setelah kemoterapi dan muntah
berdasarkan kandungan minyak atsiri de­ngan
yang baru dimulai pada hari ke-2 sampai ke-6
gingerol dan zingerone. Dosis yang di­anjurkan
disebut muntah terlambat (delayed emesis).
1 g serbuk (= ± 1 sendok teh) sebelum be-
Terakhir ada pula sejenis reaksi terhadap
rangkat.
sitostatika yang disebut emesis terantisipasi,
Apabila perjalanan relatif panjang sehing-
khusus pada (20-40%) pasien yang pernah
ga diperlukan penggunaan lama dan anti-
diterapi dengan sitostatika. Pada mereka
histaminika ingin dihindari, maka dapat di-
gejala mual dan muntah sudah dapat timbul
gunakan skopolamin transdermal.
pada ingatan akan menjalani kemoterapi
Pengobatan mabuk darat lebih sukar da-
atau bila melihat rumah sakit (penanganan
ri­pada pencegahannya, karena obat-obat terse-
dengan antiemetika plus lorazepam).
but tidak dapat diberikan secara oral ber-
Skala aktifitas emetogen akut dan frekuensi
hubung akan segera dimuntahkan kembali.
mual dari beberapa sitostatika tunggal adalah
Lain halnya bila obat-obat tersebut diberi-
sebagai berikut.
kan sebagai injeksi atau suppositoria. Anti-
psikotika ternyata tidak efektif terhadap ma-
– Berat >90: karmustin, sisplatin, siklofos-
buk darat.
famida.
– Kurang berat 60-90: karboplatin, sitara-
2. Muntah kehamilan (“morning bin, doksorubisin, metotreksat, prokar-
sickness”) bazin
Jenis muntah ini biasanya terjadi antara – Lebih ringan 30-60: ifosfamida, mitoksan-
minggu ke-6 dan ke-14 dari masa kehamilan tron, topotekan
akibat kenaikan pesat dari HCG (human – Ringan 10-30: kapesitabin, dosetaksel, eto-
chorion-gonadotropin). Gejalanya pada umum- posida, 5-fluorourasil, gemsitabin, mer-
nya tidak hebat dan hilang de­ngan sendirinya, kaptopurin, mitomisin, paklitaksel
maka sedapat mungkin jangan diobati agar – <10: bleomisin, busulfan, klorambusil,
tidak mengganggu perkembangan organ- melfalan, vinblastin, vinkristin
organ janin. Pada kasus hebat sebaiknya
diberikan siklizin 3 x sehari 50 mg, meklizin Kerja emetogen kuat dari beberapa sitos-
1 x sehari 12,5-25 mg atau proklorperazin 2 x tatika, terutama senyawa-senyawa platina dan
sehari 25 mg rektal. Vitamin B6 (piridoksin) 3 x doksorubisin, sering kali sukar ditangani, ter-
sehari 25 mg telah dibuktikan efektivitasnya lebih lagi dari bentuk ‘delayed’ dan bila pa-
sebagai obat tunggal atau bersamaan dengan sien sudah pernah diobati dengan sitosta-
suatu antihistami­n. Pada kasus berat juga tika. Penanganan terbaik adalah prevensi
diperlukan penambahan cairan (rehidrasi) mual melalui penggunaan suatu antieme-
untuk menghindari gangguan terhadap kese- tikum yang cocok sejak permulaan terapi. Ka-
imbangan air-elektrolit. rena bila sudah timbul muntah, maka ja-
Prometazin pun memiliki efek sedatif kuat uh lebih sulit untuk menanggulanginya.
dan menurut data (terbatas) dianggap aman. Berhubung sitostatika biasanya diberikan

14108649_OBAT P(Bab 17)_T-287-293.indd 290 20/04/2015 20:35:38


Bab 17: Antiemetika 291

dalam kombinasi, maka untuk mempero- Muntah pasca bedah terjadi untuk seba-
leh hasil yang optimal juga perlu diguna- gian besar tergantung dari anestetika yang
kan kombinasi dari beberapa jenis anti- digunakan dan jenis pembedahan. Yang
emetika. Bila penggunaan per oral tidak digunakan adalah terutama zat-zat antagonis
memungkinkan pada keadaan muntah be- DA dan antagonis serotonin (metoklopramida
rat, obat harus diberikan dalam bentuk supo- atau droperidol). Muntah pasca bedah lebih
sitoria atau per injeksi. banyak terjadi dan lebih parah pada wanita
Suatu kebijakan untuk penanganan muntah dibanding pria, mungkin disebabkan kadar
akibat sitostatika adalah sebagai berikut. gonadotrofin wanita lebih tinggi. Obat-obat
anestetika yang sekarang digunakan pada
a. pada obat-obat emetogen ringan/sedang: umumnya kurang mengakibatkan gejala
metoklopramida oral 10-20 mg atau 50-100 mual.
mg i.v. sebelum permulaan terapi. Bila ter-
jadi gejala ekstrapiramidal, obat ini dapat 5. Muntah anak-anak
diganti dengan suatu antagonis serotonin (mi- Sering kali disebabkan oleh a.l. intoleransi
salnya ondansetron) dikombinasi dengan dek- atau alergi terhadap makanan, infeksi (sa-
sametason (3-4 x sehari 4 mg) atau loraze- luran pencernaan, radang telinga te­ngah)
pam 1-2 mg. Pada muntah terlambat metok- cedera kepala. Di samping terapi kausal
lopramida sama efektifnya dengan zat an- dan pemberian anti-emetika, juga penting
tagonis serotonin atau malah lebih ampuh, rehidrasi oral (Oralit).
sedangkan pada dosis tinggi menimbulkan Antiemetikum domperidon sebaiknya
efek-efek antikolinergik yang lebih kuat dari- tidak diberikan untuk menghindari efek
pada haloperidol. samping ekstra-piramidal.

b. pada obat-obat emetogen kuat lebih di-


anjurkan kombinasi dari tiga obat (triple
therapy), yakni suatu antagonis serotonin ber- MONOGRAFI
sama deksametason dan lorazepam, yang dibe-
rikan secara intravena. Bila perlu pemberian 1. Skopolamin: hyoscine, Scopoderm TTS (trans-
antagonis serotonin dapat dilanjutkan 3 hari. dermal)
Alkaloid Belladonna ini digunakan sebagai
spasmolitikum pada kejang-kejang saluran
4. Muntah akibat radioterapi dan cerna dan urogenital, juga untuk premedikasi
pasca-bedah pada narkosa (lihat Bab 32, Kolinergika dan
Dengan membagi secara merata (fraksionasi) antikolinergika). Zat ini dianggap sebagai
dosis total dari penyinaran, maka frekuensi obat yang paling efektif untuk profilaksis dan
mual dan muntah dapat dikurangi. Pena- penanganan mabuk darat. Sejak tahun 1960-
nganan preventif lebih efektif daripada pe- an obat ini jarang digunakan lagi karena efek
nanganan gejala pasca bedah. Untuk ini sampingnya. Sekitar tahun 1985, skopolamin
dianjurkan menggunakan suatu antagonis telah dipasarkan kembali dalam bentuk ples-
5-HT3 dengan penambahan selang-seling ter (Scopoderm TTS) yang mengandung 1,5
deksametason atau droperidol. mg skopolamin. Lama kerjanya selama 3 hari.
Daerah lambung adalah paling sensitif Efek samping tersering adalah gejala anti-
dan radiasinya masih sering menimbulkan kolinergik umum: mulut kering, lebih jarang
muntah yang tidak begitu hebat. Penanganan rasa kantuk, gangguan peng­lihatan, obstipasi
dapat dilakukan de­ngan metoklopramida i.v./ dan iritasi kulit. Sampai 3 hari setelah pe-
i.m. 2-3 x sehari 10-20 mg atau secara rektal nggunaan juga timbul mual dan muntah,
dengan dosis ganda. Deksametason dapat di- nyeri kepala dan gangguan keseimbangan.
tambahkan untuk memperkuat efeknya. Bila Dosis: 6 -15 jam sebelum berangkat ples-
kur ini tidak memberikan efek, biasanya sua- ter dilekatkan di belakang telinga (pada
tu antagonis serotonin lebih ampuh. kulit tanpa rambut). Plester secara teratur

14108649_OBAT P(Bab 17)_T-287-293.indd 291 20/04/2015 20:35:38


292 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

melepaskan ± 0,5 mg obat selama 72 jam yang neuroleptika juga berdaya anti-emetik, khu-
diserap baik oleh kulit. Karena pelepasan obat susnya derivat fenotiazin, seperti perfenazin,
lambat, tidak akan terjadi efek-efek samping proklorperazin dan tiëtilperazin, begitu pula
tersebut di atas. Bila perlu sesudah 3 hari derivat butirofenon (haloperidol). Pada pro-
dapat dilekatkan lagi 1 plester di belakang klorperazin dan terlebih pada tiëtilperazin,
telinga lainnya. efek anti-emetisnya yang menonjol, sehingga
digunakan khusus sebagai antiemetika pada
2. Antihistaminika (lihat Bab 51, Antihi­
kemo- dan radioterapi. Pada mabuk darat
staminika)
tidak efektif.
Obat ini terutama digunakan untuk men-
Efek samping yang terpenting adalah gejala
cegah dan mengobati mual dan muntah
ekstrapiramidal, efek antikolinergik dan seda-
akibat mabuk darat, pada gangguan “tujuh-
si, paling ringan pada tiëtilperazin.
keliling” (vertigo) dan pada kehamilan. Untuk
Dosis masing-masing adalah sebagai beri-
jenis-jenis lain kurang efektif.
kut:
Penggunaan kombinasi dari beberapa an-
• haloperidol (Haldol): 2-3 x sehari 0,5-1 mg
tihistaminika tidak diperlukan karena tidak
• perfenazin (Trilafon): 3 x sehari 4-8 mg
memberikan nilai tambah.
i.m. 5 mg
Siklizin dan dimenhidrinat diresorpsi baik,
• proklorperazin(Stemetil): 2-4 x sehari 5-10
kerjanya cepat dan dapat bertahan 4-5 jam.
mg, rektal 1-2 x sehari 25 mg
Meklizin baru mulai bekerja setelah 1-2 jam,
• tiëtilperazin (Torecan): oral dan rektal 2-4
tetapi efeknya lebih lama, antara 12 dan 24
x sehari 6,5 mg, s.c./i.m. satu kali 6,5 mg
jam.
Efek sampingnya berupa perasaan me­ 4. Metoklopramida: Primperan, Opram, Vo-
ngantuk dan efek antikolinergik yang agak mitrol
sering dilaporkan pada dimen­hidrinat, ja- Derivat aminoklorbenzamida ini (1964) ber-
rang pada siklizin dan meklizin. Anak-anak khasiat anti-emetik kuat berdasarkan perta-
di bawah usia 3 tahun sangat peka terhadap ma-tama blokade reseptor dopamin di CTZ.
efek samping dimenhidrinat. Di samping itu, zat ini juga memperkuat
Dosis masing-masing obat adalah sebagai pergerakan dan pengosongan lambung (pro-
berikut: pulsivum). Efektif pada semua jenis muntah,
• siklizin (Marzin): profilaksis 1-2 jam se- termasuk akibat radio-/kemoterapi dan mi-
belum berangkat 50 mg, bila perlu di- grain; pada mabuk darat obat ini tidak am-
ulang 5 jam kemudian. puh. Lihat juga Bab 16, Obat-Obat lambung,
• meklizin (Suprimal): profilaksis 1-2 jam Propulsiva.
sebelum berangkat 25-50 mg, bila perlu Resorpsi dari usus cepat, mulai kerjanya
diulang setelah 12 jam. dalam 20 menit, PP 20%, dan plasma-t½
• dimenhidrinat (difenhidramin, Dramamine, ±4 jam. Ekskresi berlangsung 80% dalam
Antimo): profilaksis 1 jam sebelum be- keadaan utuh melalui urin.
rangkat 50-100 mg, bila perlu diulang 8 Efek samping yang terpenting adalah sedasi
jam kemudian. dan gelisah karena metoklopramida dapat
• prometazin (Phenergan): dewasa dan melintasi sawar (barrier) darah-otak. Efek
anak-anak >8 tahun: 25 mg 0,5-1 jam samping lainnya berupa gangguan lambung-
sebelum perjalanan, bila perlu diulang usus serta gangguan ekstrapiramidal, teru-
setelah 6-8 jam. Anak-anak 1-3 tahun tama pada anak-anak kecil. Gangguan eks-
2,5 mg dan anak-anak 3-5 tahun 15 mg. trapiramidal sering kali timbul pada usia di
Harus waspada terhadapt prometazin bawah 20 tahun, tetapi juga pada usia lebih
yang bersifat sedasi kuat. lanjut dan terutama pada wanita, maka ke-
• Mediamer–B6: pirathiazin theoklat + vit B6 lompok ini cenderung menggunakan dom-
peridon.
3. Antipsikotika (lihat juga Bab 29). Interaksi. Obat-Obat seperti digoksin, yang
Di samping kerja antipsikotiknya, sejumlah terutama diserap di lambung, dikurangi re-

14108649_OBAT P(Bab 17)_T-287-293.indd 292 20/04/2015 20:35:38


Bab 17: Antiemetika 293

sorpsinya bila diberikan bersamaan dengan 1. NEJM, (2013; 368:814-23).


metoklopramida. Resorpsi dari obat yang 2. Maillette de Buy Wenniger; Ondansetron veilig
diserap di usus halus justru dapat dipercepat, bij zwangerschapsmisselijkheid; Ned Tijdschr
a.l. alkohol, asetosal, diazepam dan levodopa. Geneeskd 2013;157:C1656
Dosis: 3-4 x sehari 5-10 mg, anak-anak maks.
0,5 mg/kg/sehari. Rektal 2-3 x sehari 20 mg. Selama menyusui tidak dianjurkan, karena
zat ini masuk ke dalam air susu ibu.
5. Domperidon: Motilium Dosis: 1-2 jam sebelum menjalani kemo-
Senyawa benzimidazolinon ini (1979) terapi 8 mg (garam HCl.2 aq), lalu tiap 12 jam
adalah propulsivum yang berkhasiat mensti- 8 mg selama 5 hari. I.v. 4-8 mg (perlahan).
mulasi peristaltik dan pengosongan lambung.
Di samping itu juga berdaya anti emetik. Di- * Granisetron (Kytril) adalah derivat indazol
gunakan pada refluks esofagitis dan pada (1991) dan juga antagonis reseptor-5HT3 de-
mual dan muntah akibat kemoterapi dan ngan khasiat anti-emetik kuat long-acting.
pada migrain. Lihat juga Bab 16, Obat-Obat Efektivitas, penggunaan dan efek samping
Lambung. Tidak melintasi sawar darah-otak sama dengan ondansetron. Antara kadar
dan jarang menimbulkan sedasi atau efek darah dan efek antiemetik tidak ada korelasi
ekstrapiramidal. jelas.
Dosis: 3-4 x sehari 10-20 mg a.c.; anak-anak Dosis: profilaksis 1 mg (garam HCl) dalam
3-4 x sehari 0,3 mg/kg; rektal anak-anak 1 jam sebelum kemoterapi dimulai, 12 jam
sampai 2 tahun 2-4 x sehari 10 mg; i.m./i.v. kemudian 1 mg lagi.
0,1-0,2 mg per kg berat badan dengan maks.
1 mg/kg berat badan sehari. Lih. Bab 16, * Tropisetron (Navoban) adalah juga derivat
Domperidon dan QT interval. (1992) long-acting (t½ 8-45 jam) dengan kha-
siat dan penggunaan sama. Obat ini ternya-
6. Ondansetron: Zofran,Dantroxal ta lebih efektif daripada kombinasi metoklo-
Senyawa carbazol ini (1990) adalah anta- pramida dengan deksametason.
gonis reseptor serotonin-3 selektif (dari resep- Dosis: i.v. 5 mg (garam HCl) sebelum
tor-5HT3). Bekerja anti-emetik kuat dengan me- kemoterapi, disusul dengan oral 5 mg 1 jam
nentang refleks muntah dari usus halus dan sebelum makan pagi selama 5 hari.
stimulasi CTZ, yang keduanya diakibatkan
oleh serotonin. Efeknya dapat diperkuat
dengan pemberian dosis tunggal deksametason
(20 mg per infus) sebelum kemoterapi dimulai.
Selain pada kemo- dan radioterapi juga
sering diberikan untuk profilaksis setelah
pembedahan ginekologi.
Resorpsi dari usus agak baik dengan BA
rata-rata 75%, PP 73% dan plasma-t½ 3-5 jam.
Sebagian besar zat ini dimetabolisasi di da-
lam hati dan metabolitnya diekskresi lewat
feses dan urin.
Efek samping berupa nyeri kepala, obstipasi,
rasa panas di muka (flushes) dan perut bagian
atas, jarang sekali gangguan ekstra-piramidal
dan reaksi hipersensitivitas.
Kehamilan dan laktasi. Menurut laporan
terakhir ondansetron tidak berisiko terha-
dap abortus, kelainan kongenital, kelahiran
prematur atau penyimpangan pertumbuhan
anak.

14108649_OBAT P(Bab 17)_T-287-293.indd 293 20/04/2015 20:35:39


bab 1 8

OBAT-OBAT DIARE

Diare adalah keadaan buang-buang air de- bahwa penyebab utamanya adalah bertum-
ngan banyak cairan (mencret) dan merupa- puknya cairan di usus akibat terganggunya
kan gejala dari penyakit-penyakit tertentu resorpsi air atau/dan terjadinya hipersekresi.
atau gangguan lain, seperti diuraikan di Pada keadaan normal proses resorpsi dan
bawah ini ( Yun diarrea = mengalir melalui). sekresi air dan elektrolit-elektrolit berlang­
Kasus ini banyak terdapat di negara- sung pada waktu yang sama di sel-sel epitel
negara berkembang dengan standar hidup mukosa. Proses ini diatur oleh beberapa hor-
yang rendah, di mana dehidrasi akibat diare mon, yaitu resor­psi oleh enkefalin (morfin
merupakan salah satu penyebab kematian endogen, lihat Bab 22, Analgetika Narkotika)
penting pada anak-anak. sedangkan sekresi diatur oleh prostaglandin
dan neurohormon V.I.P. (Vasoactive Intestinal
Peptide). Biasanya resorpsi melebihi sekresi,
Fisiologi tetapi karena sesuatu sebab sekresi menjadi
lebih besar daripada resorpsi maka terjadilah
Dalam lambung makanan dicerna menjadi
diare. Keadaan ini sering kali terjadi pada
“bubur” (chymus), kemudian diteruskan ke
gastroenteritis (radang lambung-usus) yang
usus halus untuk diuraikan lebih lanjut oleh
disebabkan oleh virus, kuman dan toksinnya.
enzim-enzim pencernaan. Setelah zat-zat gi-
Di samping masalah resorpsi, diare juga
zi diresorpsi oleh villi ke dalam darah, sisa
dapat disebabkan oleh perubahan per­gerak-
chymus yang terdiri dari 90% air dan sisa
an (motilitas) usus, atau kombinasi dari kedua-
makanan yang sukar dicernakan, diterus-
duanya.
kan ke usus besar (colon). Bakteri-bakteri yang
biasanya selalu berada di sini (flora) mencer-
nakan lagi sisa-sisa (serat-serat) tersebut, Penggolongan mekanisme diare
sehingga sebagian besar daripadanya dapat Terdapat 4 kelompok sebagai berikut.
diserap lagi selama perjalanan melalui usus – diare osmotik: isi usus yang hipertonik
besar. Air juga diresorpsi kembali, sehingga menyebabkan air ditarik ke rongga usus;
lambat laun isi usus menjadi lebih padat dan – diare sekretik: sekresi air dan elektrolit di
dikeluarkan dari tubuh sebagai tinja. usus (oleh toksin kuman);
– diare yang disebabkan oleh gangguan
motilitas usus yang disertai peningkatan
Penyebab diare
kontraksi otot;
Pada diare terdapat gangguan dari resorpsi, – diare yang disebabkan oleh peradangan
sedangkan sekresi getah lambung-usus dan mukosa usus yang mengakibatkan pe-
motilitas usus meningkat. ningkatan permeabilitas (mis. colitis
Menurut teori klasik diare disebabkan oleh ulcerosa).
meningkatnya peristaltik usus sehingga pe-
lintasan chymus sangat dipercepat dan ma- Jenis-jenisnya
sih mengandung banyak air pada saat me- Berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan
ninggalkan tubuh sebagai tinja. Penelitian beberapa jenis gastroenteritis dan diare se-
dalam tahun-tahun terakhir menunjukkan bagai berikut:

14108649_OBAT P(Bab 18)_T-294-304.indd 294 20/04/2015 20:37:14


Bab 18: Obat-Obat Diare 295

a.- diare akibat virus, misalnya ‘influenza d. akibat penyakit, misalnya colitis ulcerosa,
perut’ dan ‘travellers diarrhoea’ yang dise- penyakit Crohn, Irritable Bowel Syndrome
babkan antara lain oleh rotavirus dan (IBS), kanker kolon dan infeksi-HIV. Juga
adenovirus. Virus melekat pada sel-sel akibat gangguan–gangguan seperti aler-
mukosa usus yang menjadi rusak se- gi terhadap makanan/minuman, pro-
hingga kapasitas resorpsi menurun dan tein susu sapi dan gluten (coeliakie) serta
sekresi air dan elektrolit memegang intoleransi untuk laktosa karena defi-
peranan. Diare yang terjadi bertahan siensi enzim laktase.
terus sampai beberapa hari sesudah virus
lenyap dengan sendirinya, biasanya e. akibat obat, yaitu digoksin, kinidin, ga-
dalam 3-6 hari. Menurut taksiran 90% dari ram Mg dan garam litium, sorbitol, beta-
semua diare wisatawan disebabkan oleh blocker, perintang ACE, reserpin, sitos-
virus atau kuman E. coli spec. (tak ganas) tatika dan antibiotik berspektrum luas
dari makanan. Penyebab lain adalah (ampisilin, amoksisilin, sefalosporin, klin-
perubahan pola makan dan psikologis damisin, tetrasiklin). Semua obat ini
(stres, kekhawatiran). dapat menimbulkan diare “baik” tanpa
kejang perut dan perdarahan. Adakala-
b.- diare bakterial invasif (bersifat me­nyerbu) nya juga akibat penyalahgunaan lak-
agak sering terjadi, tetapi mulai berku- sansia dan penyinaran dengan sinar-X
rang berhubung semakin meningkatnya (radioterapi).
kesadaran mengenai higiene dari ma-
syarakat. Kuman pada keadaan tertentu f. akibat keracunan makanan sering ter-
menjadi invasif dan menyerbu ke dalam jadi, misalnya pada waktu perhelatan
mukosa, di mana terjadi perbanyakan diri anak-anak sekolah atau karyawan peru-
sambil membentuk toksin. Enterotoksin sahaan dan biasanya disertai pula de-
ini dapat diresorpsi ke dalam darah ngan muntah-muntah. Keracunan ma-
dan me­nimbulkan gejala hebat, seperti kanan didefinisikan sebagai penyakit
demam tinggi, nyeri kepala dan kejang- yang bersifat infeksi atau toksik dan
kejang. Selain itu mukosa usus yang telah diperkirakan atau disebabkan oleh me­
dirusak mengakibatkan mencret berda- ngonsumsi makanan atau minuman yang
rah dan berlendir. Penyebab terkenal da- tercemar. Penyebab utamanya adalah
ri pembentuk enterotoksin adalah bak- tidak memadainya kebersihan pada wak-
teri E. coli spec., Shigella, Salmonella dan tu pengolahan, penyimpanan dan dis-
Campylobacter. Diare ini bersifat “selfli- tribusi makanan/minuman de­ngan aki-
miting”, artinya akan sembuh dengan sen­ bat pencemaran meluas. Kuman-kuman
dirinya dalam ±5 hari tanpa pengobatan, Gram-negatif yang biasanya menyebab-
setelah sel-sel yang rusak diganti dengan kan keracunan makanan dengan tok-
sel-sel mukosa baru. sinnya adalah seperti yang tercantum da-
lam tabel berikut ini.
c. diare parasiter akibat protozoa seperti
Entamoeba histolytica dan Giardia lamblia,
yang terutama terjadi di daerah (sub) Dehidrasi
tropis.Yang pertama juga membentuk Pada diare hebat yang sering kali disertai
enterotoksin. Diare akibat parasit ini bi- muntah-muntah, tubuh kehilangan banyak
asanya bercirikan mencret cairan yang air dengan garam-garamnya, terutama na-
intermiten dan bertahan lebih lama trium dan kalium. Hal ini mengakibatkan
dari satu minggu. Gejala lainnya dapat tubuh kekeringan (dehidrasi), kekurangan
berupa nyeri perut, demam, anoreksia, kalium (hipokaliemia) dan adakalanya acidosis
nausea, muntah-muntah dan rasa letih (darah menjadi asam). yang tidak jarang
umum (malaise). Untuk amebiasis, lihat- berakhir dengan shock dan kematian. Bahaya
Bab 12, Obat-Obat Amebiasis. ini sangat besar khususnya bagi bayi dan

14108649_OBAT P(Bab 18)_T-294-304.indd 295 20/04/2015 20:37:14


296 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

Tabel18-1: Kuman-kuman penyebab keracunan makanan

Kuman Sumber Masa Gejala Pemulihan


inkubasi (recovery)
Bacillus cereus makanan 1-6 jam muntaber, dehidrasi cepat
Clostrid. perfring. makanan 8-22 jam diare, nyeri, kejang 2-3 hari
E.coli daging sapi, susu 12-48 jam diare darah 10-12 hari
Campylob. jejuni daging sapi/unggas, susu 48-96 jam diare dg darah, demam, 3-5 hari
nyeri perut
Clostrid. botulin. makanan dl kaleng/botol 18-24 jam diare dan gangguan 10-14 hari
saraf
Salmon. daging sapi/unggas, susu 12-48 jam muntaber, demam 3-6 hari sp
2 minggu
Shigella. makanan/air 24-48 jam diare dg darah 7-10 hari
Staphyl. aur. makanan/air 2-4 jam muntaber, dehidrasi kurang dari
24 jam

(talenan, handuk) dan bahan-bahan makanan,


Sumber Gejala
misalnya sayuran/lalap supaya dicuci de­
Ikan tuna, makerel keracunan ikan (histamin) ngan baik. Daging/ikan, bistik/barbecue
Ikan snapper diare, paresthesia
hendaknya dimasak sampai matang dan
Shellfish toksis bagi saraf
Jamur macam-macam
hidangan perlu disimpan tertutup (lalat!)
serta pada suhu rendah (lemari es, di bawah
7°C) untuk mencegah tumbuhnya kuman.
Tabel 18-2: Racun organik penyebab Air minum di lokasi yang meragukan penting
keracunan makanan sekali untuk dimasak terlebih dahulu.

* Diare wisatawan (travellers’ diarrhoea), Ma-


anak-anak karena organismenya memiliki salah medis yang paling sering (insidensi
cadangan cairan intra-sel yang hanya kecil ±30%) dijumpai oleh wisatawan ke
sedangkan cairan ekstra-selnya lebih mudah daerah tropik adalah diare untuk jangka
dilepaskan dibanding tubuh orang dewasa. waktu singkat atau lebih lama.16 Biasanya
Gejala pertama dari dehidrasi adalah pera- disebabkan oleh infeksi (a.l. oleh sejenis E. coli
saan haus, mulut dan bibir kering, kulit atau giardiasis) dari makanan atau minuman
menjadi keriput (hilang kekenyalannya), ber- dan terutama menyerang anak-anak.
kurangnya air seni dan menurunnya berat Diare jenis ini pada dasarnya dapat di-
badan, gelisah, asidosis, hipokalemia dan cegah dengan tindakan-tindakan preventif
kolaps. Kekurangan kalium terutama meme- yang sama. Semboyan untuk wisatawan ke
ngaruhi sistem neuromuskuler dengan gejala negara-negara berkembang harus berbunyi:
mengantuk (letargi), lemah otot dan sesak “Boil it, cook it, peel it or forget it”. Jadi, segala
napas (dyspnoea). sesuatu yang tidak dimasak (air minum,
makanan) atau dikupas (buah-buahan) ja-
Pencegahan, tindakan umum nganlah dimakan!
Pencegahan diare pada dasarnya harus di- Pada umumnya gangguan ini tidak seri-
tujukan pada tindakan higiene yang cermat us dan akan sembuh dengan spontan (2-5
mengenai kebersihan, khususnya cuci tangan hari; self-limiting). Bila juga timbul demam
dengan bersih sebelum makan atau mengolah perlu diobati dengan antibiotika (mis. si-
makanan. Begitu pula dengan alat-alat dapur profloksasin, kotrimoksazol), untuk meri-

14108649_OBAT P(Bab 18)_T-294-304.indd 296 20/04/2015 20:37:14


Bab 18: Obat-Obat Diare 297

ngankan gejala dan mempercepat penyem- iklim panas. Oleh karena itu pen­ting sekali
buhan. Bila tidak terdapat penyebab-pe- untuk pertama-tama melakukan tindakan
nyebab infeksi lainnya (lih. di atas), gangguan untuk mencegah atau mengatasi keadaan
ini mungkin disebabkan oleh gangguan yang dehidrasi dan kehilangan garam, terutama
disebut “tropical sprue.” Penyakit diare kronis pada bayi dan anak-anak (sampai usia lebih
ini didefinisikan sebagai gangguan yang kurang 3 tahun) dan lansia (di atas 65 tahun).
diperoleh di daerah tropik (khususnya Asia) Untuk tujuan ini WHO menganjurkan ORS
tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya.19 (= oral rehydration solution) yang berfungsi
Gejalanya adalah kejang-kejang perut dan mengatasi kehilangan cairan dan elektrolit
diare, kadangkala dengan demam dan ma- pada diare akut.
laise, malabsorpsi dan timbulnya kelainan-
kelainan mukosa selaput lendir usus halus * Garam rehidrasi oral. ORS adalah suatu
yang mengakibatkan berbagai kekurangan larutan dari campuran NaCl 3,5 g, KCl 1,5
seperti defisiensi vitamin B12 dan asam folat. g, Na-trisitrat 2,5 g dan glukosa 20 g dalam
Akibat selanjutnya adalah turunnya berat 1 liter air matang (Oralit). Dasar ilmiah dari
badan, timbulnya glossitis (radang lidah), penggunaan ORS ini adalah penemuan ±
stomatitis aphthosa (radang seriawan rongga 25 tahun lalu bahwa glukosa menstimulasi
mulut) dan anemi. Pengobatannya terdiri secara aktif transpor Na dan air melalui
dari pemberian vitamin B12, asam folat dan dinding usus. Dengan demikian resorpsi air
sediaan besi, juga antibiotik. dalam usus halus meningkat dengan 25 kali
(Sladen & Dawson). Begitu pula bahan gizi
* Profilaksis. Pencegahan dengan antibiotika lainnya (asam amino, peptida) memperlancar
pada prinsipnya tidak dianjurkan berhubung penyerapan air.
risiko terjadinya resistensi. Pengecualian
adalah bagi wisatawan-wisatawan di daerah
* ORS beras. Beberapa tahun lalu telah
berisiko infeksi tinggi, di mana makanan
ditemukan bahwa tepung beras (atau tepung
dan minuman yang “aman” tidak terjamin,
jagung, sorghum dan kentang) sebagai peng-
juga bagi lansia atau orang yang kekurangan
ganti glukosa dalam campuran ORS mem-
produksi asam lambung serta pasien jantung,
berikan beberapa keuntungan penting. Da-
bronchitis dan penyakit berisiko tinggi lain-
lam usus tepung beras yang terutama berisi
nya. Obat yang layak digunakan adalah
pati dicernakan dan menghasilkan dua kali
doksisiklin 100 mg, yang harus diminum
lebih banyak glukosa daripada dalam ORS
setiap hari selama berada di daerah rawan.
biasa.
Vaksinasi dapat dilakukan untuk tifus
Efeknya ialah bertambahnya penyerapan
dengan vaksin oral (Vivotif, yang mengandung
(kembali) air dan elektrolit. Mungkin asam
basil hidup yang tidak patogen lagi dan
amino dari protein beras memegang peranan
memberikan imunitas selama minimal 3
aditif pada resorpsi Na dan air tersebut.
tahun) atau parenteral (Typhim Vi, dari basil
Karena osmolaritasnya lebih rendah (hipotonis)
mati). Untuk kolera tidak dianjurkan (lagi)
daripada darah (masing-masing 220 dan 290
karena menghasilkan imunitas ringan pada
mmol/l), maka air dari ORS akan diabsorpsi
hanya 50% dari orang yang disuntik, lagi
dengan pesat sampai osmolaritas cairan usus
pula efektivitasnya sangat singkat. Hal yang
sama dengan darah. Hal ini tidak terjadi
sama berlaku bagi vaksin disentri. Lihat juga
dengan ORS biasa yang bersifat hipertonis
Bab 50, Sera dan Vaksin.
ringan (331 mmol/l). Selain itu rasanya
lebih enak dan kerjanya lebih cepat, ORS-
Pengobatan beras juga mengurangi kuantitas tinja dan
Rehidrasi oral. Setiap tahun lebih kurang 5 lamanya fase diare dengan rata-rata 20%,
juta anak-anak di bawah usia 5 tahun mening­ pada kolera malah sampai 30% lebih.
gal akibat diare, ± 65% di antaranya karena Kendala ORS beras adalah bahwa laruta­n
dehidrasi, terutama di negara-negara dengan ini harus dimasak (lebih kurang 7-10 menit)

14108649_OBAT P(Bab 18)_T-294-304.indd 297 20/04/2015 20:37:15


298 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

yang membutuhkan waktu dan biaya lagi. susunan ORS-WHO ORS-beras


Stabilitasnya juga terbatas berhubung ke- per liter per liter
mungkinan timbulnya fermentasi dan kon- NaCl 3,5 g 3,5 g
taminasi kuman setelah 12-24 jam, terutama di
KCl 1,5 g 1,5 g
daerah tropik. Lagipula anak-anak di bawah
Na-trisitrat 2,5 g 2,5 g
usia 3 bulan tidak dapat mencernakan pati
Glukosa 20 g -
beras dengan sempurna karena pankreasnya
belum membentuk cukup enzim amilase. Tepung beras - 50 g
Namun berkat khasiat baik tersebut di atas, Osmolaritas 331 mmol/l 220 mmol/l
ORS beras dapat dianggap sebagai obat Tabel 18-3: Susunan larutan ORS
diare efektif yang berdaya mencegah mem-
buruknya diare dan kematian. Tindakan umum
Untuk mencegah terbukanya luka pada usus
Pembuatan sendiri. Dalam keadaan da- dan perdarahan, sebaiknya pasien diare ha-
rurat ORS beras dapat dibuat sendiri de­ rus istirahat lengkap (bedrest). Perlu pula
ngan bahan-bahan yang ada di setiap rumah dilakukan diet dengan bahan makanan yang
tangga. Tepung beras 50 g dimasak dengan tidak merangsang dan mudah dicerna. Diet
lebih kurang satu liter air selama 7-10 menit, yang baik adalah sebagai berikut: pada hari
kemudian disaring, larutkan garam dapur pertama bubur encer dengan beberapa tetes
3,5 gram (= lebih kurang 1 sendok teh rata) kecap dan minuman air teh agak pekat,
dan tambahkan air matang lagi sampai pada hari 2-5 nasi tim dengan kaldu ayam,
volume 1 liter tepat. KCl dan sitrat dalam sayur yang dihaluskan, garam dan beberapa
hal ini jauh kurang penting daripada garam tetes kecap. Menurut laporan diet ini dapat
dan pati yang esensil bagi penyerapan air. mempercepat penyembuhan diare.
Kemungkinan lain yang dilaporkan sama
efektifnya adalah larutan garam dapur 3,5 g Penanganan
dengan gula putih 20 g (= ± 1 sendok makan Diare akut merupakan mekanisme pelin­-
muncung) dalam 1 liter air matang. dungan alamiah dari tubuh untuk menge-
luarkan zat-zat yang merugikan dari saluran
Pentakaran ORS beras. Dosis untuk orang pencernaan dan kebanyakan berlangsung
dewasa pada dehidrasi ringan adalah 50 selewat (maksimal 1-2 minggu). Bila gejala ini
ml/kg berat badan dalam 4 jam pertama, disertai demam dan/atau darah dalam feses
kemudian untuk pemeliharaan 100 ml/kg janganlah ditangani dengan obat diare.
setiap hari sampai diare berhenti. Pada kasus Pada umumnya diare akut disebabkan
dehidrasi lebih berat: 100 ml/kg dalam 4 oleh infeksi virus atau kuman, atau dapat
jam pertama, disusul dengan 10-15 ml/kg pula akibat efek samping obat atau gejala
tiap jam. Untuk anak-anak 20 ml/kg dalam dari gangguan saluran cerna (perubahan
4 jam pertama dan seterusnya 10 ml/kg tiap pola makan) dan bisa juga disebabkan oleh
jam hingga total mencapai 200 ml/kg sehari. aktivitas fisik berlebihan. Umumnya gang-
Rehidrasi lengkap baru tercapai bila pasien guan ini bersifat self-limiting dan bila tanpa
mulai berkemih normal kembali. komplikasi tidak perlu ditangani dengan
Pada anak-anak larutan ORS sebaiknya obat, kecuali rehidrasi oral bila ada bahaya
diberikan sendok demi sendok (teh) sepanjang dehidrasi. Hanya pada bentuk diare bak-
hari untuk mencegah mual dan muntah. Air teriil yang sangat serius perlu dilakukan
susu ibu biasanya tidak memperburuk diare terapi dengan antibiotik. Pilihan utama ada-
dan dapat diberikan bersamaan dengan ORS. lah amoksisilin, kotrimoksazol dan senyawa
Pasien dengan dehidrasi berat yang disertai fluorkinolon. Loperamida banyak digunakan
muntah-muntah hebat perlu diberikan la- untuk mengurangi frekuensi defekasi pada
rutan elektrolit secara intravena (larutan laktat diare viral dan akut tanpa demam atau tanpa
Ringer, WHO). darah dalam tinja.

14108649_OBAT P(Bab 18)_T-294-304.indd 298 20/04/2015 20:37:15


Bab 18: Obat-Obat Diare 299

Diare akut pada balita selain dapat dise- mungkin loperamida adalah pengecualian
babkan oleh gastro-enteritis, dapat pula di­ karena berfungsi menormalisasi keseimbangan
akibatkan oleh infeksi non-enteral, misalnya resorpsi-sekresi dari sel-sel mukosa. Antibiotik
infeksi telinga tengah (otitis media) atau me- pada diare jenis ini tidak berguna, karena
ningitis. Bisa juga disebabkan oleh peng- tidak mempercepat sembuhnya penyakit.
gunaan antibiotika. Hanya pada infeksi oleh bakteri invasif
Diare kronis. Diare yang bertahan lebih perlu diberikan suatu obat kemoterapeutik
dari 2 minggu (terus-menerus atau berse- yang bersifat mempenetrasi baik ke dalam ja-
lang-seling) umumnya disebut kronis dan ringan, seperti amoksisiklin, tetrasiklin dan
harus selalu diselidiki penyebabnya a.l. me- sulfa usus. Obat-obat ini sebaiknya jangan
lalui sigmoidoscopy dan biopsi rektal karena diberikan lebih dari 7-10 hari, kecuali bila se-
kemungkinan adanya tumor di usus besar telah sembuh diarenya, pasien masih tetap
atau penyakit usus beradang kronis (Crohn, mengeluarkan bakteri dalam tinja. Pembawa
colitis ulcerosa). Penyebab lain adalah into- basil demikian perlu terus diobati hingga
leransi laktosa, radioterapi, penyakit infeksi, tinjanya bebas kuman pada dua penelitian
insufisiensi pankreas (diare lemak), Irritable berturut-turut, terutama bilamana yang ber-
Bowel syndrome (IBS) dan penggunaan lak- sangkutan bekerja di rumah makan, industri
sansia yang berkelanjutan. bahan makanan atau sebagai tukang daging!
Untuk diare kronis ringan tanpa infeksi Zat pencahar laktulosa dapat mempersingkat
atau peradangan usus yang parah, dapat jangka waktu “membawa” basil dengan be-
digunakan loperamida, terkecuali bila ter- berapa minggu.
dapat infeksi oleh mikroba invasif atau pe-
radang­an usus parah (darah dalam feses, Kontra-indikasi
demam).
Diare kronis pada anak-anak dapat pula Penekanan diare dapat merugikan penderita
diakibatkan oleh intoleransi atau alergi ter- bila diare disebabkan oleh zat beracun karena
hadap bahan makanan (misalnya susu sapi, penghambatan pengeluaran zat tersebut.
gluten), cystic fibrosis dan IBS. dapat memperparah penyakit.
Diare pada bayi dan anak-anak kecil pada
umumnya tidak ditangani dengan obat, te- Penggolongan
tapi yang utama adalah pemberian cairan Kelompok obat yang sering kali digunakan
dan elektrolit disertai diet. pada diare adalah:
1. kemoterapeutika untuk terapi kausal,
Obat-obat diare yaitu memberantas bakteri penyebab diare,
Diare viral dan diare akibat enterotoksin seperti antibiotika, sulfonamida dan senyawa
pada hakikatnya sembuh dengan sendirinya kinolon.
sesudah lebih kurang 5 hari, setelah sel-sel
epitel mukosa yang rusak diganti oleh sel- 2. obstipansia untuk terapi simtomatis, yang
sel baru. Maka pada dasarnya tidak perlu dapat menghentikan diare dengan beberapa
diberikan obat, hanya bila mencretnya hebat cara, yaitu:
dapat digunakan obat (simtomatik) untuk a. zat-zat penekan peristaltik sehingga membe-
mengu­ranginya, misalnya dengan asam sa- rikan lebih banyak waktu untuk resorpsi
mak (tannalbin), aluminiumhidroksida dan air dan elektrolit oleh mukosa usus, yaitu
karbo adsorbens (arang halus yang sudah candu dan alkaloidanya, derivat petidin
diaktifkan). Zat-zat yang menekan peristal- (loperamida) dan antikolinergika (atropin,
tik sebetulnya tidak begitu layak untuk di- ekstrak belladonna).
gunakan karena pada waktu diare perge- b. adstringensia, yang menciutkan selaput
rakan usus sudah banyak berkurang, lagi lendir usus, misalnya asam samak (tanin)
pula virus dan toksin perlu dikeluarkan dan tannalbumin, garam-garam bismut dan
secepat mungkin dari tubuh. Dari zat-zat ini aluminium.

14108649_OBAT P(Bab 18)_T-294-304.indd 299 20/04/2015 20:37:15


300 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

c. adsorbensia, misalnya karbo adsorbens yang dari infeksi lainnya. Yang khas adalah diare
pada permukaannya dapat menyerap ‘air beras’ (ricewater stool; adanya jonjot-jon-
(adsorpsi) zat-zat beracun yang dihasilkan jot lendir yang mengambang dalam feses
oleh bakteri atau yang adakalanya berasal cair), yang disertai muntah-muntah hebat.
dari makanan (udang, ikan). Termasuk Bila tidak diobati akan timbul apati, ganggu-
di sini adalah juga mucilagines, zat-zat an sirkulasi (kulit dingin dan lengket, tachy-
lendir yang menutupi selaput lendir usus cardi­a, hipotensi dan cyanosis), juga dehidrasi
dan luka-lukanya dengan suatu lapisan (pengeluaran kemih berkurang, kulit hilang
pelindung, misalnya kaolin, pektin (suatu kelenturannya) dan kejang-kejang otot (he-
karbohidrat yang terdapat a.l. dalam bu- bat). Akhirnya terjadi gagal ginjal fatal.
ah apel) dan garam-garam bismut serta Pengobatan. Rehidrasi pada kolera sa­
aluminium. ngat penting. Karena tubuh kehilangan ba­
nyak cairan, maka pasien harus selalu diberi
3. spasmolitika, yaitu zat-zat yang dapat me- larutan ORS (-beras) sampai diare berhenti.
lepaskan kejang-kejang otot yang sering kali Dengan rehidrasi layak angka kematian ki-
mengakibatkan nyeri perut pada diare, a.l. ni sudah menurun sampai 1%. Antibiotik
papaverin. sangat efektif untuk memusnahkan kuman,
mengurangi diare dan mempersingkat lama-
Di bawah ini akan dibicarakan obat-obat nya keluhan. Yang dapat digunakan adalah
khusus untuk mengobati penyakit infeksi tetrasiklin 4 dd 250 mg atau doksisiklin 2 dd
usus terpenting yang sering kali menyebab- 100 mg selama 3 hari. Sebagai profilaksis da-
kan diare, yaitu obat kolera, disentri basiler, pat pula digunakan tetrasiklin 2 dd 500 mg
tifus, paratifus dan campylobacteriosis.Begitu selama 3 hari, sedangkan vaksin kolera tidak
pula pengobatan dari infeksi protozoa pen­ dianjurkan karena kurang efektif.
ting, yaitu Giardiasis.
Pengobatan disentri amuba telah dibicara- 2. Obat disentri basiler
kan tersendiri dalam Bab 12, Obat-Obat Ame-
Disentri basiler atau shigellosis (enteritis Shi-
biasis. Selanjutnya akan dibahas obat-obat
gella) adalah penyakit infeksi usus yang di-
untuk menghentikan diare secara simtomatis
akibatkan oleh beberapa jenis basil Gram-
(obstipansia).
negatif dari genus Shigella (Yun. dys = buruk,
dikacau; enteron = usus; -itis = radang). Penye-
1. Obat kolera baran diperlancar karena banyak infeksi
Kolera (Yun. chole=empedu dan rhein= meng­a- sering berlangsung ringan dan tak kentara,
lir) disebabkan oleh basil Gram-negatif Vibrio lagi pula sesudahnya pasien menjadi pem-
cholerae, yang berbentuk koma dan berge- bawa-basil untuk jangka waktu lama dan tetap
rak dengan benang cambuk (flagellat). Biotipe mengekskresi kuman. Masa inkubasinya 1-7
El Tor (= suatu tempat karantina di Saudi hari.
Arabia) telah mendesak suku klasik (asiaticae) Gejalanya adalah demam sampai 39-40o C,
sebagai penyebab utama dari epidemi kolera. menggigil, radang mukosa, terutama dari
Sebabnya ialah karena El Tor lebih ulet, se- usus besar, dengan kejang-kejang dan nyeri
dangkan infeksinya sering berlangsung tak perut, mulas hajat (tenesmus) serta diare ber-
kentara berhubung gejalanya lebih lunak. lendir dengan darah.
Infeksi terutama terjadi melalui air yang ter- Terapi. Kebanyakan disentri bersifat self-
kontaminasi dengan tinja, terutama pada limiting dan sembuh dengan sendirinya se-
orang yang produksi asam lambungnya ter- sudah 2-7 hari. Pada anak-anak di bawah
ganggu (lihat Seksi III, Obat-Obat Gangguan usia 2 tahun dan lansia infeksi dapat berakhir
Saluran Cerna). Masa inkubasinya beberapa fatal bila terjadi dehidrasi. Tanpa pengobatan
jam sampai 6 hari. infeksi tidak jarang kambuh lagi (pada ± 10%
Gejalanya sering kali demikian ringan dari penderita). Obat yang digunakan adalah
dan umum sehingga tidak dapat dibedakan tetrasiklin 4 dd 250 mg, kotrimoksazol 2

14108649_OBAT P(Bab 18)_T-294-304.indd 300 20/04/2015 20:37:15


Bab 18: Obat-Obat Diare 301

dd 960 mg atau siprofloksazin 2 dd 500 mg, enam bulan tinja masih tetap positif, pasien
semuanya selama 3-5 hari. dianggap sebagai pembawa basil kronis.
Orang demikian tidak boleh bekerja di dapur
3. Obat tifus maupun industri makanan. Menurut laporan
pengobatan dengan jangka waktu yang cu-
Tifus perut (Typhus abdominalis,‘typhoid fever’)
kup lama dengan kotrimoksazol atau sipro-
disebabkan oleh a.l. Salmonella typhi, yang
floksasin adalah efektif untuk membuat pen-
sering kali ditularkan pada manusia oleh basil
derita bebas basil.
ternak (telur itik). Tifus sebetulnya termasuk
dalam golongan penyakit demam berhubung
* Paratifus (salmonellosis). Paratifus adalah
adanya beberapa gejala, seperti demam
nama kuno untuk suatu bentuk gastro-en-
tinggi (dengan bradycardia) dan kepala sangat
teritis akibat infeksi dengan salah satu dari
nyeri. Tetapi penyakit ini dibicarakan juga di
ratusan jenis Salmonella lain, a.l.
sini karena infeksi pertama terjadi di usus.
S. paratyphi B. Bersifat kurang ganas dari
Kuman-kuman memperbanyak diri di situ,
tifus (yang pada hakikatnya merupakan
lalu menyebar melalui limfe dan darah ke
peracunan darah masal dengan Salmonella),
sirkulasi besar dan hati. Melalui saluran
tetapi jauh lebih sering terjadi, ± 80% dari
empedu basil tiba lagi dalam usus, dengan
semua infeksi Salmonella. Penularan terjadi
demikian infeksi dipertahankan. Diagnosis
lewat makanan yang terinfeksi seperti
dilakukan melalui persemaian darah.
daging, makanan hewani lainnya atau oleh
Gejalanya dapat sangat bervariasi. Semula
orang pembawa basil. Masa inkubasinya 8-48
terjadi demam dengan kenaikan suhu secara
jam. Perbanyakan juga terjadi dalam usus
bertahap dalam tiga hari pertama, nyeri ke-
dengan siklus enterohepatik.
pala terus-menerus yang menghebat, perut
Gejala akibat radang mukosa usus yang
kembung dan nyeri, anoreksia, mual dan
dimulai akut dengan nausea, muntah, nyeri
obstipasi. Kemudian sering kali disusul de-
perut mirip kolik, diare dan jarang demam.
ngan diare sangat cair, juga bronchitis, per-
Biasanya penyakit ini sembuh dengan
darahan hidung, apati dan gejala psikis.
spontan (self-limiting) sesudah 2-5 hari, jarang
Komplikasi berbahaya dapat terjadi, misal-
diare dan demam ringan yang bertahan
nya perdarahan usus dan perforasi usus
sampai dua minggu.
akibat peritonitis.
Terapi cukup dengan pantangan makan
Terapi. Sebagai pilihan pertama digunakan
dan hanya minum teh (atau ORS pada bayi
kotrimoksazol 2 dd 3 tablet (1440 mg), pi-
dan lansia), pada diare hebat dapat diberikan
lihan kedua adalah amoksisilin 6 dd 1 g
loperamida. Pada kasus parah perlu
selama 2 minggu, juga kloramfenikol 4 dd
diberikan antibiotik: kotrimoksazol, amoksisilin
750 mg sampai demam hilang, lalu 4 dd 500
atau kloramfenikol, lihat di atas.
mg, total juga 2 minggu. Pada kasus yang
parah dengan shock dan kegelisahan dianjur-
kan penambahan prednisolon untuk mem- 4. Obat infeksi campylobacter
bantu turunnya demam lebih cepat serta Campylobacter jejuni adalah kuman Gram-
memberikan perasaan segar dan sembuh negatif yang ditemukan di Inggris pada
pada pasien. Pemberian ini maksimal selama tahun 1976 dan khusus ditularkan melalui
3 hari agar jangan memperbesar risiko per- daging (ayam, kalkun) yang tidak dimasak
darahan usus. Pada obstipasi tidak boleh cukup matang. Di negara-negara Barat infek-
diberikan laksansia berhubung bahaya per- si ini terjadi tiga kali lebih sering daripada
forasi dan perdarahan. salmonellosis. Di negara-negara berkembang
anak-anak kecil sering kali merupakan pem-
* Pembawa-basil. Meskipun semua gejala bawa kuman asimtomatik. Masa inkubasinya
infeksi sudah lenyap, namun pasien baru 1-7 hari.
dinyatakan sembuh tuntas bila selama tiga Gejalanya lebih hebat daripada infeks­i Sal-
minggu tinjanya bebas basil. Bila sesudah monella dan berupa demam tinggi, nyeri

14108649_OBAT P(Bab 18)_T-294-304.indd 301 20/04/2015 20:37:15


302 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

kepala dan perut, diare berkolik de­ngan sering Gejala-gejala lain adalah anoreksia, nyeri
kali terdapat darah dalam tinja. Khusus- perut dengan banyak gas, perasaan seperti
nya anak-anak kecil dan lansia peka terhadap terserang flu dengan lemah/nyeri otot dan
basil ini. keluhan kelenjar limfe. Pada fase lanjut
Pengobatan. Campylobacteriosis juga ber- timbul keletihan kronis dan menurunnya berat
sifat “self-limiting” dan sembuh sendiri da- badan, sedangkan pertumbuhan anak-anak
lam 5-7 hari. Maka pengobatannya hanya dapat terhambat.
simtomatis dengan tanin/tannalbumin atau Terapi. Paling efektif adalah mepakrin 3 dd
adsorbensia. Sebaiknya jangan menggunakan 100 mg selama 5 hari, sebagai alternatif juga
loperamida. Hanya pada kasus yang parah dapat digunakan metronidazol (Flagyl) 1 dd
atau yang berlangsung lama, ataupun pada 2 g selama 3 hari berturut-turut atau dosis
anak-anak kecil sekali dan orang-orang yang tunggal tinidazol (Fasigyn) 1 dd 2 g. Bila tinja
sangat tua dapat diberikan antibiotik. Pilihan belum bebas parasit maka kur harus diulang.
pertama adalah eritromisin 2 dd 500 mg, Untuk uraian kedua obat tersebut, lihat Bab
pilihan kedua doksisiklin 2 dd 100 mg atau 12, Obat-Obat Amebiasis dan Trichomoniasis.
kotrimoksazol 2 dd 960 mg selama 6-10 hari.
Setelah gejala infeksi sembuh, ekskresi
basil dalam tinja masih bisa berlangsung MONOGRAFI
terus selama tiga minggu sampai tiga bulan.
1. ZAT PENGHAMBAT
5. Obat infeksi protozoa PERISTALTIK
1a. Candu: opium, Pulvis opii
Giardiasis
Candu bekerja melalui otot-otot licin dan
Giardia lamblia adalah protozoa dari kelom-
menekan peristaltik. Oleh karena itu berguna
pok Flagellata (memiliki benang-cambuk) se-
sebagai obstipan pada pengobatan di­sen-
perti penyebab infeksi vaginal Trichomonas,
tri dan kolera. Berhubung daya kerjanya
penyebab penyakit tidur Trypanosoma dan
terhadap SSP dan risiko adiksi, candu tidak
Leishmania (Kala-azar). Paling sering menim-
boleh digunakan sembarangan (lihat Bab 22,
bulkan infeksi di daerah tropik, terutama
Analgetika Narkotika).
pada anak-anak melalui makanan dan tangan
Dosis lazim: 3 dd 50-100 mg.
yang kotor. Berhubung dengan berkem-
bangnya kepariwisataan dan transmigrasi 1b. Loperamida: Imodium
global dari banyak orang Asia-Afrika, kini Zat ini (1974) memiliki kesamaan menge-
di banyak negara Barat juga sudah sering nai rumus kimianya dengan opiat petidin
terdapat penyakit ini dan di beberapa negara dan berkhasiat obstipasi kuat dengan me-
bahkan sudah menjadi endemis, a.l. di negeri ngurangi peristaltik. Berbeda dengan peti-
Belanda. Penyakit ini merupakan penyebab din, loperamida tidak bekerja terhadap SSP,
penting dari ‘traveller’s diarrhoea’. Di AS bi- sehingga tidak mengakibatkan ketergantung-
natang liar beaver adalah pembawa kista an. Lagi pula zat ini mampu menormalisasi
(cyste) dari Giardia. keseimbangan resorpsi-sekresi dari sel-
Seperti juga Entamoeba histolytica, parasit sel mukosa, yaitu memulihkan sel-sel yang
ini terdapat dalam bentuk-bentuk trofozoit berada dalam keadaan hipersekresi ke ke-
dan kista. Penyebaran terjadi melalui kista, adaan resorpsi normal kembali. Maka ba-
yang dapat dideteksi dalam tinja dengan nyak digunakan pada diare akut dan diare
cara pewarnaan khusus. Dalam usus halus wisatawan bila tidak ada demam atau darah
protozoa memperbanyak diri dan dapat dalam tinja. Secara oral diabsorpsi untuk
bermukim di lokasi ini tanpa menimbulkan 65%, tetapi karena FPE besar BA-nya hanya
gejala. Akhirnya jonjot-jonjot mukosa usus ± 1 %, masa paruhnya 7-15 jam. Dalam hati
(villi) dirusak olehnya dengan berakibat diare dirombak hampir tuntas melalui proses ko-
dan malabsorpsi, yaitu terganggunya pen- nyugasi, metabolitnya diekskresi dengan em-
cernaan dan penyerapan bahan-bahan gizi. pedu, secara utuh melalui feses.

14108649_OBAT P(Bab 18)_T-294-304.indd 302 20/04/2015 20:37:15


Bab 18: Obat-Obat Diare 303

Efek sampingnya berupa mual, muntah, pu- adalah tidak berkhasiat mematikan kuman,
sing, mulut kering dan eksantem kulit. sehingga sering kali timbul “pembawa basil”,
Dosis: pada diare akut dan kronis per- juga dapat mengakibatkan anemia aplastis fa-
mulaan 2 tablet dari 2 mg, lalu setiap 2 jam 1 tal. Resistensi sudah sering kali dilaporkan.
tablet sampai maks. 8 tablet seharinya. Anak- Dosis biasa adalah 50 mg setiap kg bobot
anak sampai 8 tahun: 2-3 dd 0,1 mg setiap kg badan sehari. Setelah demam hilang (3-4
bobot badan, anak-anak 8-12 tahun: pertama hari), pengobatan dilanjutkan selama 8-10
kali 2 mg, maks. 8-12 mg sehari. Tidak boleh hari dengan dosis yang lebih rendah untuk
diberikan pada anak di bawah usia 2 tahun, menghindari kambuhnya penya­kit. Pengo-
karena fungsi hatinya, khusus kemampuan batan maksimal 14 hari atau total 30 g
konyugasi, belum berkembang dengan sem- kloramfenikol.
purna untuk dapat menguraikan obat ini.
2d. Tetrasiklin dan turunannya
* Loperamida-oksida (Arestal) adalah pro- Obat ini kurang berkhasiat terhadap Sal-
drug (1996) yang dalam usus besar dirombak monella; walaupun basil tersebut akan hi-
oleh kuman menjadi loperamida. Dalam usus lang dari darah dan tinja, namun pe­nyakit
hanya diserap untuk 20% (loperamida untuk berlangsung terus tanpa perubah­an. Obat
65%), t½-nya 1 jam. Menimbulkan lebih ini juga tidak begitu efektif ter­hadap disentri
jarang konstipasi (Kok-Visser AS. Pharma basiler.
Selecta 1998; 14: 8-10). Dosisnya: permulaan 2 Dosis: 4-6 dd 250-500 mg.
mg, lalu 1 mg setelah setiap buang air encer,
maks. 8 mg sehari. 3. OBAT LAINNYA
3a. Tanin (F.I.): asam samak, acidum tannicum
2. ANTIBIOTIKA Tanin bersifat mengendapkan zat putih
Disini hanya dibicarakan secara singkat zat- telur dan berkhasiat adstringens, yaitu dapat
zat yang dapat digunakan pada diare parah. meringankan diare dengan menciutkan sela-
Untuk data lebih lanjut lihat Bab 5, Anti- put lendir usus.
biotika. Oleh karena merangsang lambung (rasa
mual, muntah-muntah), maka tanin hanya
2a. Ampisilin dan amoksisilin digunakan sebagai senyawanya yang tidak
Bekerja agak lambat; setelah 5-6 hari de- melarut, yaitu tannalbumin. Zat ini lebih
mam hilang dibandingkan rata-rata 3 hari efektif dan tidak memberikan efek-efek sam-
dengan kloramfenikol, juga menghasilkan ping tersebut di atas.
“pembawa-basil“.
Dosis: oral 3-4 dd 1 g. * Tannalbumin (Tannalbin) adalah persenya-
waan sukar-larut antara tanin dan albumin
2b. Kotrimoksazol: Bactrim, lihat Bab 8, Sul- yang dalam saluran lambung-usus secara
fonamida. berangsur-angsur melepaskan tanin. Sering
Mampu menghilangkan demam dalam 4 kali obat ini diberikan pada anak-anak seba-
hari. Setelah terapi tinja tidak me­ngandung gai obat tambahan pada pengobatan infeksi
basil tifus, sehingga juga efektif untuk me- usus.
ngobati pembawa basil. Berhubung baha- Dosis: 3 dd 0,5-1 g, anak-anak sesuai berat
ya gangguan darah sebaiknya jangan digu- badan.
nakan lebih dari dua minggu.
Dosis: 2 dd 3 tablet à 480 mg sampai bebas 3b. Karbo adsorbens (F.I.): arang aktif, Norit,
demam, kemudian 2 dd 2 tablet selama 7 hari. Bekarbon
Karbo adalah arang halus (nabati atau
2c. Kloramfenikol hewani) yang telah diaktifkan melalui suatu
Obat ini merupakan obat yang paling proses tertentu. Obat ini memiliki daya serap
unggul terhadap basil tifus. Keberatannya pada permukaannya (adsorpsi) yang kuat,

14108649_OBAT P(Bab 18)_T-294-304.indd 303 20/04/2015 20:37:15


304 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

terutama terhadap zat-zat yang molekulnya berfungsi mengurang­i kehilangan cairan tu-
besar, seperti alkaloida, toksin bakteri atau buh, mengurangi frekuensi diare dan mem-
zat-zat beracun yang berasal dari makanan. perbaiki konsistensi feses.
Begitu pula banyak obat dapat diadsorpsi Wanita hamil dan selama laktasi dapat
pada karbo in vivo, a.l. asetosal, parasetamol, menggunakan obat ini karena tidak diabsor-
fenobarbital, glutetimida, fenotiazin, antide- bsi.
presiva trisiklis, digoksin, amfetamin, fero- Efek sampingnya yang umum adalah sem-
sulfat, propantelin dan alkohol. Oleh karena belit.
itu obat-obat ini jangan diberikan bersama- Dosis: 1,2-1,5 g setelah tiap kali buang air
an waktu, tetapi 2-3 jam setelah pemberian dengan maks. 9 g sehari.
karbo. *Entrostop: attapulgit 650 + pektin 50 mg
Dosis biasa: 3-4 dd 0,5-1 g.
3e. Bismut subkarbonat
3c. Kaolin: Bolus alba (F.I.), argilla, *Kaopectate Selain berkhasiat obstipasi, juga dapat
Kaolin (Cina: kao ling = bukit tinggi) ada- membentuk suatu lapisan pelindung untuk
lah sebetulnya bahan untuk membuat por- menutupi luka-luka di dinding usus akibat
selin. Sejak dahulu aluminiumsilikat yang peradangan. Senyawa bismut lainnya juga
mengandung air ini, sudah digunakan seba- digunakan dalam pengobatan, misalnya bis-
gai adsorbens toksin pada diare. mut subsalisilat. Lihat juga Bab 16, Obat-
Dosis biasa: 3 dd 50-100 g sebagai suspensi obat Lambung, Antasida.
dalam air, biasanya dikombinasi de­ngan kar- Dosis biasa: 3 dd 0,5-1 g.
bo adsorbens atau dengan pektin.

3d. Attapulgit: Biodiar DAFTAR PUSTAKA


Attapulgit berbentuk sebagai serbuk ta-
nah lempung dan terdiri dari magnesium-­ 16. Sankatsing S.U.C. et al. Inheemse of uitheemse
aluminiumsilikat. Digunakan dalam bentuk spruw? NtvG 2005;42:2317-20
tablet atau suspensi sebaga­i absorbens ku- 19. Farthing MJ. Tropical malabsorption. Semin
man dan toksin yang menyebab­kan diare, Gastrointest Dis. 2002;13:221-31.

14108649_OBAT P(Bab 18)_T-294-304.indd 304 20/04/2015 20:37:15


bab 19

LAKSANSIA

Obat pencahar atau laksansia adalah zat-zat ses karena mis. prolaps, yaitu penjembul-
yang dapat menstimulasi gerakan peristaltik an selaput lendir dubur ke luar. Penge-
usus sebagai refleks dari rangsangan lang- luaran feses juga dapat dihambat secara
sung terhadap dinding usus dan dengan paradoksal oleh kontraksi dan bukannya
demikian menyebabkan atau mempermudah oleh relaksasi normal dari sfingter (otot
buang air besar (defekasi) dan meredakan melingkar) dubur pada saat mengedan.
sembelit. Banyak orang, terutama lansia, meng­
Menurut definisi ini, zat-zat yang menye- anggap dirinya menderita sembelit bila tidak
babkan efek defekasi karena memengaruhi su- buang air beberapa hari atau paling sedikit
sunan saraf pusat (kolinergika misalnya nikotin satu kali sehari. Mereka mulai menggunakan
dan asetilkolin) atau obat spasmolitik (papa- obat pencahar dan tidak jarang secara ber-
verin) tidak termasuk obat pencahar sejati. lebihan. Sebetulnya keadaan demikian dapat
Adakalanya obat pencahar digunaka­n se- dianggap masih cukup wajar karena ada
cara berlebihan tanpa melihat kebutuhan orang yang buang air 2-3 kali sehari, tetapi
yang sesungguhnya atau karena salah pe- ada pula yang hanya tiga kali seminggu.
ngertian mengenai frekuensi defekasi. Tetapi Gejala lainnya berupa perasaan penuh
sekarang kebiasaan demikian telah berkurang di bagian lambung, mual, tinja keras serta
berdasarkan penggunaan yang lebih rasional. defekasi sulit, sakit perut, kurang nafsu ma-
kan (anoreksia), juga sakit kepala, malaise
dan perasaan tidak nyaman di mulut.
OBSTIPASI Diagnosis. Oleh karenanya, orang-orang
dengan gejala sembelit yang bertahan perlu
Sembelit atau obstipasi adalah suatu gejala diperiksa dokter (menggunakan klisma-ba-
proses defekasi yang bermasalah dan dapat rium, colonoscopy) terhadap kemungkinan
didefinisikan sebagai berikut. sebab-sebab organik, lihat di bawah. Begitu
– defekasi tidak lancar dan tidak teratur pula mereka yang mengalami perubahan
(kurang dari 2 kali seminggu) dalam pola buang air (frekuensinya) dengan
– mengedan, lebih dari 25% kasus tinja terlalu sedikit atau terlalu keras (ke-
– defekasi keras dan tidak tuntas mungkinan adanya tumor colorectal). Setelah
Berdasarkan definisi ini, obstipasi dialam­i dipastikan penyebab obstipasi, dokter bisa
oleh lebih dari 20% penduduk. menentukan apakah obat pencahar betul-
betul diperlukan. Untuk fisiologi dari proses
Pada umumnya obstipasi terdiri dari dua defekasi, lihat Seksi III, Obat-obat Gangguan
tipe, yaitu Saluran Cerna dan Bab 18, Obat-Obat Diare.
– tipe transit lambat: jarang timbul hasrat
defekasi pada penderita; Penyebab
– tipe obstruktif: penderita tidak ber­defekasi Ada berbagai penyebab sembelit, yang ter-
dengan tuntas karena sebab-sebab penya- penting di antaranya adalah:
kit/gangguan anorektal organik/fungsi- a. kurang mengonsumsi serat gizi dan/
onal, misalnya penyumbatan jalannya fe- atau kurang minum air. Serat dari sayur-

14108649_OBAT P(Bab 19)_T-305-314.indd 305 20/04/2015 20:39:00


306 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

sayuran dan buah-buahan memperbesar olahraga secara teratur, misalnya berjalan-


isi usus, sehingga meningkatkan peris- cepat ½-1 jam sehari. Penting pula untuk
taltik. Juga karena kurang bergerak. jangan mengabaikan dorongan alamiah untuk
b. adanya penyakit organik, gangguan me- buang air.
tabolik/endokrin, misalnya: Dahulu obat pencahar sering digunakan
- obstruksi dari usus (penyumbatan) untuk berbagai jenis penyakit dan yang
akibat adanya divertikel, penyempita­n, paling terkenal adalah minyak kastor sebagai
tumor, diabetes dan penyakit Parkin- obat ‘pencuci perut’. Ketika itu terutama anak-
son; anak, meskipun dengan sangat segan, diha-
- gangguan motilitas, seperti terjadi ruskan secara periodik minum minyak kastor
pada penyakit-penyakit tertentu, a.l. dengan tujuan untuk memelihara kesehatan.
hiperkalsiemia, hipotirosis, colitis, Dewasa ini di sementara kalangan alternatif
penyakit Crohn, diverticulosis, luka pencucian usus masih digunakan pada gang-
pada anus (fisura) dan IBS. IBS (Irri- guan-gangguan tertentu.
table Bowel Syndrome) bercirikan obs- Pengobatan. Pada umumnya pengobata­n
tipasi dan diare berselang-seling de- sembelit diarahkan pada penyebabnya, mis.
ngan kejang-kejang dan sakit perut, perbaikan susunan diet sehari-hari seperti
kembung dan lambung berbunyi. diuraikan di atas, gerak badan yang cukup,
Umumnya dapat ditangani dengan a.l. pada masa penyembuhan (rekuperasi)
makanan yang kaya serat, bila perlu setelah mengalami pembedahan dan jangan
obat antikejang dan suatu sedativum. menekan refleks defekasi. Bila diperlukan
c. sebagai efek samping dari penggunaan penggunaan suatu obat pencahar, umumnya
obat-obat tertentu, seperti morfin dan diberikan dengan dosis efektif yang serendah-­
derivat-derivatnya, antikolinergika (a.l. rendahnya untuk jangka waktu singkat.
atropin), Ca-channel blockers, antidepre-
siva dan beberapa garam logam (bismut, * Obstipasi insidentil yang disebab­kan
besi, kalsium), juga diuretika kuat dapat oleh tinja keras sebaiknya ditangani de­
mencetuskan sembelit karena menarik air ngan menggunakan suatu laksans dengan
dan mengeringkan tinja. daya melunakkan dalam bentuk suppositoria,
d. ketegangan saraf dan emosi (“stress”), yakni gliserol atau bisakodil. Sembelit aki-
karena misalnya orang yang marah atau bat sebab-sebab lain dapat diobati de­ngan
cemas mengalami kejang pada ususnya. bisakodil per oral untuk beberapa hari.
Peristaltik usus terhenti dan usus besar
dapat kesempatan untuk menyerap kem- * Obstipasi kronis dapat diatasi de­ngan lak-
bali terlalu banyak air dari isi usus. sansia yang memperbesar isi usus (laktulosa,
e. kehamilan, di mana kadar progesteron Psyllium). Sebagai pilih­an kedua dapat di-
yang meningkat menghambat kontraksi gunakan garam-garam anorganik, khususnya
dari otot polos usus, sehingga peristaltik garam magnesium seperti MgSO4 dan Mg-
berkurang. oksida. Obat ini adalah paling aman untuk
digunakan selama waktu yang panjang.
Penanganan Baru setelah obat ini tidak memberikan hasil
yang diinginkan, zat-zat perangsang peristaltik
Prevensi. Sembelit lebih banyak terjadi pada dapat diberikan, misalnya bisakodil. Bila
lansia, terutama kaum wanita, disebabkan obstipasi kronis tidak ditangani, akhirnya
kurangnya pergerakan badan dan susunan dapat mengakibatkan tinja “membatu”, wa-
diet yang kurang seimbang atau kurang sir, kerusakan di anus (fisura) dan bahkan
minum. Tindakan pencegahan umum yang inkontinensi tinja dan urin.
dapat dilakukan berupa minum lebih ba-
nyak (1-2 gelas air hangat sebelum sarapan *Obstipasi kehamilan sebaiknya ditangani
pagi), makan lebih banyak sayuran (se- dengan laktulosa, begitu pula sembelit pada
baiknya sebagai lalap, ±200 g sehari) dan lansia dan anak-anak.

14108649_OBAT P(Bab 19)_T-305-314.indd 306 20/04/2015 20:39:00


Bab 19: Laksansia 307

LAKSANSIA li dalam usus besar, sehingga keseim-


bangan air dan elektrolit (Na dan K)
Obat-obat pencahar dapat menstimulasi maupun susunan flora usus akan kacau.
proses defekasi dengan menjaga agar supaya Akibatnya adalah kemungkinan timbul-
feses tidak mengeras, menghindari mengedan nya kelemahan otot, kejang perut dan
terutama lansia dan pasien penyakit jantung diare.
atau penderita hernia. Tujuannya adalah b. menimbulkan berbagai gangguan saluran
untuk memulihkan proses defekasi normal cerna, misalnya usus besar berkejang
dan menghindari terjadinya ketergantungan (spastic colon). Terutama laksansia kontak
pada obat pencahar. bila digunakan terus-menerus dapat men-
Di samping sembelit, laksansia juga di- cetuskan diare cair dengan kehilangan air
gunakan pada sejumlah keadaan tertentu, dan elektrolit, juga kerusakan jaringan
yaitu: saraf usus sehingga motoriknya menjadi
– gangguan usus teriritasi (IBS), dengan ke- lumpuh.
luhan sakit di bagian bawah perut tanpa c. menimbulkan ketergantungan, sehingga obat,
adanya kelainan organik terutama laksansia kontak, harus diminum
– untuk mengosongkan usus(diagnostis) sebe- terus menerus. Dosisnya pun harus terus
lum menjalani pembedahan atau sebelum ditingkatkan untuk mendapatkan hasil
pemeriksaan dengan sinar Röntgen dari yang sama karena kepekaan usus telah
saluran lambung-usus, kandung empedu menurun dan tidak lagi bereaksi terhadap
dan sebagainya rangsangan normal. Akibat rangsangan
– pada peristiwa keracunan oral akut, untuk yang kontinu dan rusaknya saraf-saraf
mengeluarkan zat racunnya dari tubuh dinding usus, akhirnya timbul gejala yang
secepat mungkin. Dalam hal ini terutama lazim disebut ‘usus malas’.
digunakan sebagai pencahar garam-­
garam anorganik seperti MgSO4 (= garam Karena bahaya-bahaya itu, penggunaan
Inggeris, 30 g) dan natriumsulfat (16 g). obat pencahar secara terus-menerus harus
Obat pencahar yang merangsang harus dihindari, terutama senyawa antrakinon dan
dihindari. parafin.
– terapi obat cacing, sebelum atau sesudah Penyalahgunaan. Harus diwaspadai pula
penggunaan obat cacing, untuk meng­ bahwa ada ‘obat’ pengurus badan yang
ekspose parasit-parasit terhadap obat ca- mengandung pencahar. Jelas bahwa sediaan
cing atau untuk mengeluarkan cacing demikian membahayakan kesehatan karena
dan sisa-sisa obat cacing bila diberikan di samping efek buruk tersebut di atas, juga
sesudahnya. dapat terjadi defisiensi vitamin dan elemen-
elemen spura yang tidak diabsorpsi.
Bahayanya Kontra indikasi. Semua jenis laksansia
Sering kali obat pencahar dianggap sebagai tidak boleh diberikan kepada orang yang
obat yang tidak berbahaya dan dapat digu- mendadak nyeri perut karena misalnya ileus,
nakan setiap waktu. Penggunaan yang radang usus atau radang usus buntu (appen-
ter­lalu sering dari obat-obat ini, pada haki- dicitis; appendix bisa pecah). Begitu pula
katnya akan merugikan kesehatan karena kepada mereka yang sakit perut hebat tanpa
laksansia menimbulkan masalah-masalah sebab yang jelas atau mereka yang menderita
berikut : kejang, kolik, mual dan muntah-muntah.
a. mengganggu absorpsi normal dari bahan- Wanita hamil pada hakikatnya jangan meng-
bahan gizi di usus kecil. Sintesis vitamin K gunakannya karena risiko keguguran.
dan B-kompleks oleh flora usus besar juga Kepada penderita penyakit kandung empedu
akan dihambat. Elemen-elemen spura tidak boleh diberikan obat pencahar MgSO4,
dan mineral-mineral penting, seperti ka- karena garam ini dapat menyebabkan kon-
lium dan natrium, tidak diserap kemba- traksi hebat dari organ tersebut.

14108649_OBAT P(Bab 19)_T-305-314.indd 307 20/04/2015 20:39:00


308 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

Penggolongan Garam-garam anorganik dari ion-ion di-


Pada masa lalu obat pencahar digolongkan valen, senyawa polialkohol dan disakarida
berdasarkan intensitas dari efeknya sesuai ini berkhasiat mencahar berdasarkan lambat
dengan urutan daya kerjanya yang meningkat absorpsinya oleh usus, sehingga menarik air
sebagai berikut: laksansia, katarktika, purgativa dari “luar” usus melalui dinding ke dalam
dan drastika. Ketiga kelompok obat terakhir usus via proses osmosa. Tinja menjadi lebih
bekerja sangat drastis dan sekarang sudah lunak dan volumenya diperbesar yang me-
tidak digunakan lagi (obsolet). Lebih rupakan suatu rangsangan mekanis atas
tepat dan rasional bila penggolongan obat dinding usus. Peristaltik diperkuat yang
pencahar didasarkan atas farmakologi dan mempermudah pengeluaran isi usus. Pada
sifat kimiawinya yaitu: disakarida terbentuknya asam-asam yang
1. laksansia kontak (zat perangsang). merangsang dinding usus juga memegang
2. laksansia osmotik peranan. Gliserol digunakan dalam bentuk
3. zat-zat pembesar volume suppositoria, karena dapat menimbulkan re-
4. zat-zat pelicin dan emollientia (pelembut) fleks defekasi di poros usus (rektum).

3. Zat-zat pembesar volume: zat-zat lendir


Ketiga kelompok terakhir meningkatkan
(agar-agar, metilselulosa, CMC) dan zat-zat na-
jumlah air dalam rongga usus dengan
bati Psyllium, gom Sterculia dan katul.
memengaruhi keseimbangan antara absorpsi
Semua senyawa polysakarida ini sukar
dan sekresi. Beberapa faktor memegang
dipecah dalam usus dan tidak diserap
peranan dalam proses ini, yaitu daya osmotik,
(dicernakan), a.l. serat-serat alamiah: selulosa,
daya mengikat air dan efek langsung terhadap
hemiselulosa, pektin, lignin, gom-gom dan zat-
sel-sel mukosa. Mekanisme yang terlibat pa-
zat lendir. Zat-zat ini berdaya menahan air
da peningkatan cairan usus yang berefek
sambil mengembang. Di samping itu pada
pembesaran volume dan pelunakan chymus
perombakan oleh kuman-kuman usus terben-
diperkirakan berdasarkan stimulasi sistem
tuklah asam-asam organik dan gas-gas (CO2,
adenilsiklase, penghambatan enzim natrium-
O2, H2, CH4), sedangkan massa bakteri juga
ATP-ase dan perubahan permeabilitas sel-sel
meningkat; semua ini turut memperbesar
mukosa.
volume chymus. Dengan demikian khasiat
mencaharnya berdasarkan rangsangan mekanis
1. Laksansia kontak: derivat antrakinon dan kimiawi terhadap dinding usus ditambah
(Rhamnus = Cascara sagrada, Senna, Rhei), dengan pelunakan tinja. Selama penggunaan
derivat-derivat difenilmetan(bisakodil, pikosulfat, zat-zat ini penting sekali untuk minum ba-
fenolftalein) dan minyak kastor. nyak air, sampai 3 liter sehari.
Zat-zat ini merangsang secara langsung Sayur-mayur dan buah-buahan juga
dinding usus dengan akibat peningkatan mengandung banyak serat nabati yang terdiri
peristaltik dan pengeluaran isi usus dengan dari polisakarida tersebut di atas. Kombinasi
cepat. Mekanisme kerjanya yang tepat tidak dari zat-zat pembesar volume ini dengan
diketahui, walaupun ter­dapat perubahan laksansia kimia lainnya (mis. senyawa
morfologi dari epitel dinding usus dan antrakinon) tidak dianjurkan, karena
perubahan transpor dari air dan elektrolit. kegiatannya akan dihambat.
Senna, Rhei, fenolftalein dan minyak kastor tidak
begitu sering lagi penggunaannya. Pada 4. Zat-zat pelicin dan emollientia: natrium-
akhir 1997 fenolftalein ditarik dari peredaran, docusat, natriumlauril-sulfo-asetat dan parafin
karena percobaan pada tikus dengan dosis cair. Kedua zat pertama memiliki aktivitas
sangat tinggi menunjukkan sifat karsinoge­n. permukaan (detergensia) dan mempermudah
defekasi, karena melunakkan tinja dengan
2. Laksansia osmotik:magnesium sulfat/sitrat meningkatkan penetrasi air ke dalamnya.
dan natriumsulfat, gliserol, manitol dan sorbitol, Parafin melicinkan penerusan tinja dan be-
juga laktulosa dan laktitol. kerja sebagai bahan pelumas.

14108649_OBAT P(Bab 19)_T-305-314.indd 308 20/04/2015 20:39:00


Bab 19: Laksansia 309

Efek samping umum 1b. Sennae Foliolum


Laksansia kontak, zat-zat pembesar volume dan Daun-daun dari pohon Cassia angustifolia
laktulosa/laktitol dapat menimbulkan perasaan ini mengandung sebagai zat aktif terpenting
kembung dan banyak angin (flatulensi).Ge- a.l. dua senyawa glikosida isomer: sennosida
jala ini dapat dikurangi dengan pentakar­ A dan B. Zat-zat ini memiliki daya laksatif
an awal rendah yang berangsur-angsur terkuat dari semua zat antrakinon alamiah
dinaikkan. Laksansia kontak bila digunakan lainnya. Kacangnya (Sennae folliculum) juga
kronis melumpuhkan motilitas usus. Bila zat- dapat digunakan sebagai obat pencahar yang
zat pembesar volume diminum dengan terlalu jarang menimbulkan efek samping kejang-
sedikit air, obstipasi justru bisa memburuk kejang.
atau bahkan terjadi obstruksi usus! Minyak Sediaan yang dahulu dibuat dari tumbuhan
kastor dan fenolftalein menimbulkan sejumlah ini adalah Infusum Sennae Compositum (‘Senna
efek samping buruk, maka kini jarang di- tea’), yang pembuat­annya harus menurut
gunakan lagi. suatu prosedur tertentu untuk menghindari
Kehamilan dan laktasi. Semua laksansia anthranol bebas yang dapat menyebabkan
boleh digunakan oleh wanita hamil, kecu- kejang-kejang dan sakit perut. Kini jarang
ali minyak kastor, yang bisa memicu his. Se- digunakan lagi
baiknya berhati-hati dengan bisakodil, kare-
na dapat menimbulkan kejang-kejang. Laktu- 1c. Rhei Radix
losa dianggap sebagai laksans paling aman Akar tinggal dari tumbuhan Rhei palmatum
selama kehamilan. Senyawa antrakinon, mag- (kelembak) yang berasal dari Cina merupakan
nesiumsulfat dan fenolftalein masuk ke dalam suatu obat pencahar yang dahulu digunakan
air susu ibu, sehingga tidak boleh diberikan sebagai serbuk maupun sebagai ekstrak dan
selama menyusui. sirop. Dewasa ini akar Rhei jarang digunakan
lagi dalam ilmu kedokteran resmi.

1d. Bisakodil: Dulcolax


MONOGRAFI
Derivat difenilmetan ini adalah laksans
kontak populer yang bekerja langsung ter-
1. LAKSANSIA KONTAK hadap dinding usus besar (colon) de­ngan
1a. Tumbuhan yang mengandung glikosida memperkuat peristaltiknya. Tinja pun menja-
antrakinon di lunak. Di samping penggunaannya sebagai
Laksansia ini juga dinamakan pencahar pencahar umum, juga sering digunakan
emodin dan baru menjadi aktif setelah gliko- untuk mengosongkan usus besar sebelum
sida dihidrolisis dalam usus menjadi bentuk pembedahan atau pemeriksaan dengan sinar
aglukonnya. Efeknya tampak setelah 6 jam Röntgen.
atau lebih, karena hidrolisis berlangsung Resorpsi. Dalam usus halus bisakodil
lambat. Mekanisme kerjanya berdasarkan diresorpsi sampai 50% dan setelah desasetilasi
stimulasi peristaltik usus besar. dalam hati sebagian dikeluarkan dengan
Efek samping. Pada penggunaan Senna dan empedu dan mengalami siklus enterohepatik.
Rhei Radix, ginjal akan mengeluarkan asam Metabolitnya juga aktif. Sisanya diekskresi
krisofan yang memberikan warna kuning- melalui ginjal. Bagian yang tidak diserap
cokelat kepada air seni yang bereaksi asam berkhasiat terhadap dinding usus. Defekasi
atau merah-ungu bila alkalis. terjadi setelah ± 7 jam, pada penggunaan
Kehamilan dan laktasi. Penggunaannya ti- rektal setelah ± 30 menit. Karena resorpsi
dak dianjurkan selama laktasi, karena da- tidak diperlukan bagi khasiat mencaharnya
pat mencapai air susu ibu. Untuk uraian dan supaya jangan membebankan hati, tablet
mengenai Rhamni Cortex (Cascara sagrada = diberikan sebagai tablet e.c. tahan-asam yang
Lat. kulit pohon yang kudus) yang kini tidak baru pecah di bagian bawah usus halus.
digunakan lagi, lihat Edisi IV. Dengan demikian resorpsi dibatasi sampai

14108649_OBAT P(Bab 19)_T-305-314.indd 309 20/04/2015 20:39:00


310 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

sedikit mungkin, lagi pula iritasi terhadap Efek sampingnya serius dan berupa kolik,
dinding lambung dihindari. kolaps, lupus erythematodes dan reaksi kepe-
Efek samping jarang terjadi dan berupa kaan pada kulit, juga pigmentasi yang dapat
kejang-kejang perut; secara rektal obat ini bertahan selama beberapa waktu setelah
dapat merangsang selaput lendir rektum. pengobatan dihentikan. Zat ini bersifat
Tidak boleh digunakan bersamaan dengan karsinogen pada tikus dan di banyak negara
susu atau zat-zat yang bereaksi alkalis telah dibatalkan registrasinya (1997).
(antasida) karena bisa merusak lapisan Dosis: 50-200 mg (maks. 300 mg), diberikan
enteric-coating dari tablet. pada malam hari sebelum tidur.
Kehamilan. Obat ini dapat digunakan *Laxadine = fenolftalein 55 + gliserin 378 mg
selama kehamilan, walaupun harus berhati- dalam paraff liq 1200 ml
hati karena dapat menimbulkan kejang perut.
Dosis: sebelum tidur 1-2 tablet-salut dari 1f. Oleum ricini: minyak kastor, minyak jarak.
5 mg; suppositoria 10 mg (asetat) pada pagi Minyak kastor diperas dari biji pohon
hari. Sebagai klisma: larutan 10 mg/5 ml jarak (Ricinus communis) dan mengandung
dalam polietilenglikol. trigliserida dari asam risinoleat, suatu asam
lemak tak-jenuh. Di dalam usus halus se-
* Natriumpikosulfat (Laxoberon) adalah bagian zat ini diuraikan oleh enzim lipase dan
derivat sulfat sintetik dengan khasiat dan menghasilkan asam risinoleat yang memiliki
sifat yang sama. Zat ini baru aktif setelah efek stimulasi terhadap usus halus. Setelah
dihidrolisis oleh enzim hidrolase (dari bak- 2-8 jam timbul defekasi yang cair.
teri) di dalam colon dan coecum menjadi Efek sampingnya berupa kolik, mual dan
metabolit-metabolitnya. Daya kerjanya lam- muntah. Oleum ricini tidak boleh digunakan
bat, sesudah 10-12 jam dan sering kali di- oleh wanita hamil.
gunakan sebagai laksans sebelum pembe- Dosis: dewasa 15-30 ml; anak-anak 4-15 ml.
dahan.
Resorpsinya di usus ringan sekali dan 2. LAKSANSIA OSMOTIK
dikeluarkan sebagai glukuronidanya melalui 2a. Magnesiumsulfat: garam Inggris, garam
kemih dan feses. Secara rektal tidak efektif. Epsom
Dosis: malam hari sebelum tidur 5-10 mg, Mekanisme kerjanya di dalam usus ber-
anak-anak dari 4-6 tahun 2,5-5 mg. dasarkan penarikan air (osmosis) dari bahan
makanan karena tigaperempat dari dosis oral
1e. Fenolftalein: *Agarol , *Laxadine tidak diserap. Akibatnya adalah pembesaran
Serbuk yang berwarna putih ini adalah volume usus dan meningkatnya peristaltik
derivat difenilmetan yang kerja laksatifnya di usus halus dan usus besar, di samping
berdasarkan terutama atas rangsangannya melunakkan tinja.
terhadap usus besar. Zat ini sukar larut dalam Resorpsi. Antara 15-30% dari dosis diserap
air, tidak ada rasanya dan tidak berbau. oleh usus yang dapat meng­akibatkan ka-
Jarang digunakan lagi sebagai laksans umum dar magnesium darah terlampau tinggi,
(bersama agar-agar). Dalam analisis kimia, khususnya bila fungsi ginjal kurang baik
fenolftalein digunakan sebagai indikator pa- (lansia). Oleh karena itu garam Inggris
da titrasi asam-basa. hendaknya jangan digunakan untuk waktu
Resorpsinya. Di dalam usus kecil, zat ini lama. Mulai kerjanya setelah 1-3 jam. Boleh
dilarutkan oleh kegiatan garam-garam dan digunakan selama kehamilan; obat ini masuk
empedu. Mulai kerjanya 4-8 jam setelah ke dalam air susu ibu.
pemberian. Sebagian zat diserap dan ma- Dosis: 15-30 g sekaligus di dalam segelas
suk ke dalam sirkulasi untuk kemudian air hangat dan diminum pada perut kosong.
diekskresi dalam empedu. Disebabkan siklus Daya kerjanya cepat (2-4 jam) dan efektif.
enterohepatik kerjanya bisa bertahan sampai Catatan: magnesiumoksida (MgO) pada
2-3 hari. dosis 2-5 g juga bekerja sebagai pencahar.

14108649_OBAT P(Bab 19)_T-305-314.indd 310 20/04/2015 20:39:00


Bab 19: Laksansia 311

* Laxasium = suspensi Mg(OH)2 400 mg / * Laktitol (Importal) adalah derivat sintetik


5ml dari laktosa (1989) dengan daya kerja dan
penggunaan sama dengan laktulosa. Di sam-
* Magnesiumsitrat dahulu digunakan seba- ping itu, zat ini digunakan sebagai zat pemanis,
gai sediaan Magnesii citras effervescens dan daya manisnya 40% dari sakarosa.
Mixtura Magnesii Citratis (Limonade purgative) Dosis: 1 dd 20 g d.c. pagi atau malam hari.
yang terdiri dari campuran magnesium kar-
bonat dan asam sitrat. Efek samping: gangguan
2d. Gliserol
fungsi ginjal serius.
Gliserol digunakan sebagai sediaan rektal
untuk segera mengosongkan usus besar.
2b. Natriumsulfat: garam Glauber Secara rektal zat ini praktis tidak diserap
Dosis: 15 g dalam 150-500 ml air. Dosis lebih sedangkan daya kerjanya sudah tampak
besar dapat mengakibatkan muntah-­muntah. setelah 15-30 menit. Kadar yang tinggi dalam
suppositoria dapat menimbulkan iritasi lokal.
2c. Laktulosa: Duphalac Dosis: dewasa dan anak-anak usia 6 tahun
Derivat sintetik dari laktosa ini adalah ke atas 3 g dalam suppositoria (70% dalam
suatu disakarida yang terdiri dari 1 molekul gelatin) atau klisma (4-5 g untuk dewasa,
fruktosa dan 1 molekul galaktosa. Di da- anak-anak 2-3 g).
lam usus halus laktulosa tidak diresorpsi
karena tidak terdapat enzim yang tepat 2e. Sorbitol: *Microlax, *Klyx
untuk menghidrolisisnya. Baru di dalam Alkohol-gula ini (C6H14O6) digunakan se-
usus besar, zat ini diuraikan de­ngan cepat bagai laksan secara oral maupun dalam
oleh bakteri-bakteri tertentu (Lactobacillus) klisma. Resorpsinya dari usus lambat dan
dan menghasilkan asam laktat dan asam ase- tidak menentu. Dalam hati sorbitol lambat
tat. Asam-asam organik ini menahan air laun diubah menjadi fruktosa dan untuk
berdasarkan proses osmosis dengan efek sebagian kecil langsung menjadi glukosa.
stimulasi peristaltik, sehingga tinja menjadi Daya manisnya 50% dari sakarosa; pasien
lunak dan defekasi distimulasi. Efeknya baru diabetes boleh menggunakan sorbitol sebagai
tampak setelah 24-48 jam. zat pemanis, maksimal 50 g sehari .
Penggunaannya selain sebagai laksans Efek samping pada dosis besar berupa diare
juga pada coma hepaticum yang sewaktu- dan flatulensi. Hati-hati pada penderita gang-
waktu terjadi pada penderita cirrhosis hati, guan fungsi ginjal. Kontra-indikasi pada
di mana amoniak dari usus masuk ke dalam gangguan fungsi hati dan encok.
peredaran darah dan otak. Klisma de­ngan Dosis: 30-50 g; dalam klisma 120 ml dari
laktulosa ternyata sama efektifnya de­ngan larutan 250-300 mg/ml.
neomisin, berdasarkan peng­ikatan gas
NH3 dalam usus. Dalam keadaan normal,
pengubahan amoniak menjadi ureum di
3. ZAT-ZAT YANG MENGEMBANG
dalam hati dapat terhambat bila fungsi hati
terganggu. 3a. Agar-agar: *Agarol
Efek sampingnya berupa perut kembung Agar-agar adalah zat lendir yang dike-
dan banyak gas, terutama selama hari-hari ringkan dari tumbuhan genus Gelidium (Asia
pertama. Pada overdosis terjadi nyeri perut Timur) dan terutama terdiri dari hemiselulosa
dan diare. yang tidak dapat dicerna. Zat ini jarang
Dosis: permulaan 30 ml larutan 50% (pagi digunakan tunggal, umumnya dalam sediaan
hari), dosis pemeliharaan 15 ml. Pada coma kombinasi. Dalam industri juga digunakan
hepaticum: 3 dd 30 ml. Pada salmonellosis: sebagai stabilisator emulsi. Mulai kerjanya
3 dd 15 ml minimal 14 hari, sampai hasil dalam waktu 24 jam.
pembiakan tinja tiga kali berturut-turut ne- Dosis: 1-2 dd 4-16 g dengan air tetapi
gatif. kebanyakan dalam sediaan kombinasi.

14108649_OBAT P(Bab 19)_T-305-314.indd 311 20/04/2015 20:39:01


312 Seksi III: Obat-Obat Gangguan Saluran Cerna

3b. Metilselulosa: Tylose, Methocel dan terdiri atas selulosa, lignin dan/atau
Metilselulosa adalah metileter dari selulosa pektin. Dalam tumbuh­an, serat-serat khusus
yang terdapat dengan berbagai derajat terdapat sebagai dinding sel dari bebera-
viskositas. Zat ini banyak digunakan sebagai pa jenis gandum, sayur-mayur dan buncis
zat ‘pengental’ dalam industri pangan dan (beans), juga dalam buah-buahan (terutama
dalam sediaan farmasi, a.l. dalam tetes mata sebagai pektin). Polisakarida tersebut tidak
dan liur buatan pada kekurangan air mata dapat dicerna, sehingga tidak dapat diserap
dan liur, juga sebagai cairan untuk lensa oleh usus. Hemiselulosa untuk sebagian di-
kontak keras. Begitu pula sebagai zat pelekat fermentasi oleh kuman-kuman usus besar
untuk kertas dinding. dengan menghasilkan asam-asam organik
Efek sampingnya berupa kembung (flatulensi) dan gas..
dan bila digunakan tanpa cukup air dapat Khasiat mencaharnya berdasarkan struk-
menimbulkan obstruksi esofagus. turnya yang terdiri atas rantai-rantai selulosa
Dosis: 4 dd 1-1,5 g dalam segelas air. dan berupa bunga karang berlubang-lubang
lembut (porous), yang berdaya menyerap
* Carmellose (karboksimetilselulosa, C.M.C.)
dan mengikat molekul air dengan efek me-
adalah derivat karboksi yang viskositasnya
ngembang. Karenanya, isi usus diperbesar
tergantung dari tipenya. Di dalam tubuh
dan peristaltik distimulasi, sehingga defe-
carmellose sama sekali tidak bereaksi (in-
kasi lancar. Berdasarkan sifatnya yang da-
differen). Efeknya tampak dalam waktu 24
pat mengikat air dan zat-zat lainnya, selain
jam. Kadangkala zat ini diguna­kan pada
sebagai laksan, serat-serat nabati juga digu-
penanganan obesitas untuk menghilangkan
nakan untuk beberapa gangguan, yaitu:
perasaan lapar tetapi efektivitasnya diragu-
– untuk menurunkan kadar kolesterol yang
kan.
meningkat, dianjurkan diet dengan ±200
Dosis: 4 dd 1-1,5 g (garam-Na) dalam se-
g sayuran + 2-3 butir buah-buaha­n sehari.
gelas air.
Menurut penelitian, diet tersebut dapat
3c. Plantago: Psyllium, *Metamucil menurunkan kolesterol sekitar 10%. Lihat
Benih-benih ini diperoleh dari ber­bagai jenis Bab 36, Antilipemika. Pengobatan hiperli­
tumbuhan Plantago ovata yang mengandung pidemia.
hemiselulosa dan zat lendir (mucilago) dalam – sebagai pencegah kanker usus besar berda-
jumlah besar dan dapat membentuk suatu gel sarkan kemampuan serat-serat untuk
bila bersentuhan dengan air. Kulit benih juga mengikat metabolit-metabolit karsinogen
digunakan sebagai laksan. Bulk-nya tidak tertentu dari garam empedu dan koles-
dicernakan tetapi diekskresi dalam keadaan terol. Zat-zat ini dibentuk oleh kuman-
utuh. Obat ini terutama berguna untuk kuman anaerob dari flora usus. Lihat Bab
sembelit dengan tinja yang kering dan keras. 14, Sitostatika, Makanan dan Kanker.
Selain itu plantago digunakan pada diare cair – sebagai zat pembantu pada kur meng­uruskan
kronis untuk memadatkan tinja. Efek samping: tubuh. Makanan yang kaya akan serat
reaksi alergi (rhinitis). mengandung kalori rendah dan harus
Dosis: 1-3 dd 4-10 g dalam air. dikunyah lebih lama. Juga berdaya mem-
perbesar volume isi lambung, sehingga
3d. Gom Sterculia: gom karaya, Normacol lebih cepat menimbulkan perasaan ke-
Gom ini diperoleh dari a.l. tumbuhan nyang dibandingkan zat-zat gizi yang
Sterculia urens dan terdiri dari suatu kompleks berkalori tinggi; dengan kata lain, serat-
polisakarida yang mulai kerjanya dalam serat memiliki nilai saturasi tinggi.
waktu 24 jam.
Dosis: 2 dd 5-10 g granulat (600 mg/g) p.c. * Katul adalah selaput luar dari butir-butir
beras (gandum) yang tertinggal pada proses
3e. Serat-serat nabati penggilingan. Di samping banyak vitamin
Secara kimiawi serat-serat nabati meru- dan mineral, katul juga mengandung banyak
pakan kompleks polimer dari hidratarang serat de­ngan polisakarida tersebut di atas.

14108649_OBAT P(Bab 19)_T-305-314.indd 312 20/04/2015 20:39:01


Bab 19: Laksansia 313

Efek sampingnya berupa perasaan lambung paru berbahaya (pneumonia lipoid). Penggu-
penuh dan flatulensi. Efeknya tampak dalam naannya selama kehamilan tidak dianjurkan.
24 jam. Perlu minum minimal 1,5 liter air Oleh karena masalah ini parafin cair praktis
sehari. tidak digunakan lagi.
Dosis: 20-30 g sehari dalam 2-3 kali di- Dosis: 15-30 ml, diberikan pada malam hari
campur dengan makanan. sebelum tidur.

4. ZAT PELICIN DAN EMOLLIENTIA 4b. Natrium dokusinat: dioctyl-Na-sulfosu-


4a. Parafinum cair: Paraffinum liquidum (spi- ccinate, *Klyx
ssum), *Agarol Asam sulfonat yang berantai panjang (C21)
Parafinum terdiri atas campuran senyawa ini, memiliki aktivitas permukaan (detergens),
hidrokarbon cair jenuh yang diperoleh dari sehingga mempermudah pemasukan air ke
minyak bumi. Zat ini tidak dicerna dalam dalam chymus dan melunakkan tinja. Efek-
saluran lambung-usus dan hanya bekerja nya dimulai 1-3 hari setelah penggunaan
sebagai zat pelicin bagi isi usus dan tinja. peroral, secara rektal sangat cepat, sesudah
Gunanya untuk melunakkan tinja, teruta- 5-12 menit.
ma setelah pembedahan rektal atau pada Efek samping jarang dan ringan, a.l. gang-
penyakit wasir. Penggunaannya dapat me- guan lambung-usus, ruam kulit dan iritasi
nimbulkan iritasi sekitar dubur. Zat ini di- tenggorok.
gunakan sebagai emulsi yang kadang-kadang Dosis: oral malam hari 50 -360 mg, rektal
dikombinasi dengan fenolftaleine. 100 mg dalam suppositoria.
Keburukannya adalah sifatnya yang me­
ngurangi penyerapan oleh tubuh dari zat-zat * Natriumlaurylsulfoasetat (*Microlax) ada-
gizi, a.l. vitamin yang larut dalam lemak (A, lah derivat dengan sifat yang sama dan peng-
D, E dan K). Bila diinhalasi (tersedak), zat ini gunaannya sebagai klisma (45 mg) bersama
dapat mengakibatkan sejenis radang paru- PEG-400 625 mg/5 ml.

14108649_OBAT P(Bab 19)_T-305-314.indd 313 20/04/2015 20:39:01


14108649_OBAT P(Bab 19)_T-305-314.indd 314 20/04/2015 20:39:01
SEKSI IV

OBAT SUSUNAN
SARAF PUSAT

14108649_OBAT P(Bab 20)_T-315-326.indd 315 20/04/2015 20:41:01


316 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Pada umumnya sistem saraf yang meng- Di pihak lain, fungsi SSP dapat ditekan se-
koordinasi sistem-sistem lainnya di dalam luruhnya secara tidak spesifik oleh zat-zat
tubuh dibagi dalam dua kelompok, yakni: pereda pusat seperti hipnotika dan seda-
tiva. Sebagai akibatnya kesadaran untuk
a. Susunan Saraf Pusat (SSP), yang terdiri impuls eksogen diturunkan serta aktivitas
dari otak dan sumsum tulang belakang dan fisik dan mental dikurangi. Obat-obat ini
b. Susunan Saraf Perifer yang dapat dibagi tidak memengaruhi tingkah laku (behaviour)
lagi dalam dua bagian, yakni: secara spesifik, sebagaimana halnya dengan
– saraf-saraf motoris atau saraf eferen yang tranquilizers, yang di samping itu juga ber­
menghantarkan impuls (isyarat) listrik khasiat depresif terhadap SSP. Antagonis faali
dari SSP ke jaringan perifer melalui neu- dari obat-obat tersebut adalah zat-zat yang
ron eferen (motorik); berkhasiat menstimulasi seluruh SSP, yaitu
– saraf-saraf sensoris atau sarat aferen yang analeptika (wekamin) dan antidepresiva.
menghantarkan impuls dari periferi ke Kedua jenis obat ini memengaruhi semanga­t
SSP melalui neuron aferen (sensory). dan suasana jiwa berdasarkan kegiatan
langsung terhadap otak.
Saraf eferen dapat dibagi pula dalam 2 sub-
sistem utama:
Untuk praktisnya, obat yang bekerja terhadap
c. Sistem Saraf Otonom, yang mengendalikan
SSP dapat dibagi dalam beberapa golongan
organ-organ dalam secara tidak sadar. Me-
besar, yang diuraikan di bab-bab tersen­diri,
nurut fungsinya SSO ini dibagi dalam dua
yakni:
cabang, yakni Sistem (Orto) Simpatis dan
Sistem Parasimpatis ( SO dan SP) 1. psikofarmaka (psikotropika), yang me-
d. Sistem Saraf Motoris, yang mengendalikan liputi:
fungsi-fungsi tubuh secara sadar. a. psikoleptika: jenis obat yang pada
Impuls eksogen diterima oleh sel-sel pene- umumnya menekan dan/atau meng-
rima (reseptor) untuk kemudi­an diteruskan hambat fungsi-fungsi tertentu dari
ke otak atau sumsum belakang. Rangsangan SSP, yakni hipnotika, sedativa dan
dapat berupa perangsang (stimuli) nyeri, tranquilizers (Bab 24), dan antipsi-
suhu, perasaan, pengli­hatan, pendengaran, kotika (Bab 29).
dan lain-lain. Yang khusus akan dibahas b. psiko-analeptika: jenis obat yang men-
dalam seksi ini adalah impuls saraf yang ber- stimulisasi seluruh SSP, yakni anti­
hubungan dengan pusat nyeri (di otak), pusat depresiva dan psikostimulansia (we-
tidur (di hipothalamus) dan kapasitas mental, ka­min) (Bab 30).
yang menjadi fungsi kulit otak (corte­x). 2. jenis obat untuk gangguan neurologi­s,
seperti antiepileptika (Bab 27), MS (mul-
Kesadaran akan perasaan sakit terbentuk dari tiple sclerosis), penyakit Parkins­on dan
dua proses, yakni penerimaan perang­sang demensia (Bab 28).
nyeri di otak besar dan reaksi emosiona­l da- 3. jenis obat yang menghalau atau mem-
ri individu terhadapnya. Analgetika meme­ blokir perasaan sakit: analge­tika, antira-
ngaruhi proses pertama melalui peningkatan dang/rematik dan narkotika (Bab 20, 21
ambang kesadaran akan perasaa­n sakit, se- dan 22), anestetika umum dan lokal (Bab
dang­kan narkotika menekan reaksi psikis 25 dan 26).
yang diakibatkan oleh perangsang nyeri 4. jenis obat vertigo dan obat migrain (Bab
tersebut. 52).

14108649_OBAT P(Bab 20)_T-315-326.indd 316 20/04/2015 20:41:01


bab 2 0

ANALGETIKA PERIFER

Analgetika atau obat penghalang nyeri ada- Semua mediator nyeri itu merangsang
lah zat-zat yang mengurangi atau menghalau reseptor nyeri (nociceptor) di ujung-ujung
rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran saraf bebas di kulit, mukosa serta jaringan
(perbedaan dengan anestetika umum). lain dan demikian menimbulkan antara lain
reaksi radang dan kejang-kejang. Nosiseptor
ini juga terdapat di seluruh jaringan dan
RASA NYERI DAN DEMAM organ tubuh, terkecuali di SSP. Dari tempat
Definisi. Nyeri adalah perasaan sensoris dan ini rangsangan disalurkan ke otak melalui
emosional yang tidak nyaman, berkaitan jaringan lebat dari tajuk-tajuk neuron dengan
dengan terdapatnya atau ancaman timbul- sangat banyak sinaps via sumsum belakang,
nya kerusakan jaringan. Keadaan psikis sa- sumsum lanjutan dan otak tengah. Dari
ngat memengaruhi nyeri, misalnya emosi thalamus impuls kemudian diteruskan ke
dapat menimbulkan sakit (kepala) atau mem- pusat nyeri di otak besar, di mana impuls
perhebatnya, tetapi dapat pula menghindari dirasakan sebagai nyeri.
sensasi rangsangan nyeri. Nyeri merupakan Nyeri berdasarkan nosiseptor memberikan
suatu perasaan subyektif dan ambang respons baik terhadap analgetika seperti pa-
toleransi nyeri berbeda-beda bagi setiap rasetamol, NSAID’s dan analgetik narkotik.
orang. Batas nyeri untuk suhu konstan, yaitu Sedangkan nyeri non-nosiseptor seperti nyeri
pada 44-45°C. neuropatik (saraf), kurang responsif terhadap
Hubungan antara nyeri akut dengan ke- analgetika.
rusakan jaringan mudah dideteksi, tetapi
pada nyeri kronis hubungan ini sering kali * Mediator nyeri penting adalah amin his-
kurang atau tidak jelas dan banyak dipe- tamin yang bertanggung jawab untuk ke-
ngaruhi oleh aspek-aspek psikis dan sosial. banyakan reaksi alergi (bronchokonstriksi,
Nyeri kronis adalah nyeri yang berlangsung pengembangan mukosa, pruritus) dan nyeri.
lebih lama dari 6 bulan, sedangkan nyeri Bradikinin adalah polipeptida (rangkaian
subakut bila berlangsung dari 2 sampai 6 asam amino) yang dibentuk dari protein
bulan. Nyeri akut bila kurang dari 2 bulan. plasma. Prostaglandin mirip strukturnya de-
Rasa nyeri dalam kebanyakan kasus hanya ngan asam lemak dan terbentuk dari asam
merupakan suatu gejala yang berfungsi se- arakidonat. Menurut penelitian zat-zat ini me-
bagai isyarat bahaya tentang adanya gang- ningkatkan kepekaan ujung saraf sensoris bagi
guan di jaringan, seperti peradangan (rema, rangsangan nyeri yang diakibatkan oleh me-
encok), infeksi mikroorganisme atau kejang diator lainnya. Zat-zat ini berefek vasodilatasi
otot. Nyeri yang disebabkan oleh rangsangan kuat dan meningkatkan permeabilitas kapiler
mekanik, kimiawi, atau fisik (kalor, listrik) yang mengakibatkan radang dan udema.
dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan. Berhubung kerja serta inaktivasi­nya cepat
Rangsangan tersebut memicu pelepasan zat- dan bersifat lokal, maka zat-zat ini juga di-
zat tertentu yang disebut mediator nyeri, namakan hormon lokal. Mungkin sekali zat-
antara lain histamin, bradikinin, leukotriën zat ini juga bekerja sebagai mediator demam.
dan prostaglandin. Lihat juga Bab 21, Analge­tika anti radang.

14108649_OBAT P(Bab 20)_T-315-326.indd 317 20/04/2015 20:41:01


318 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

PROSTAGLANDIN (penemu Von Euler dan Goldblatt)


Nama prostaglandin (PG) diberikan pada sekelompok senyawa yang farmakologik sa­ngat aktif
dan pertama kali diekstraksi dari kelenjar vesikular kambing, kemudian diisolasi dari cairan semen
manusia oleh Von Euler dan Goldblatt (1935). Tetapi ternyata bahwa prostaglandin mencakup
suatu kelompok besar dari senyawa-senyawa yang secara kimiawi sangat dekat berkaitan dan
terdapat di berbagai jaringan dan bukan hanya di prostat (Bergström et al.,1963).
Prostaglandin, prostasiklin dan tromboksan merupakan kelompok asam lemak tidak-jenuh
terhidroksilasi dengan rangkaian panjang, yang dalam kadar sangat rendah dapat mencetuskan
sejumlah efek biologis yang sangat luas di berbagai jaringan. Dibentuk dari asam arachidon melalui
a.l. enzim siklo-oksigenase.
Prostaglandin berperan pada banyak proses-proses fisiologi seperti vasodilatasi, vasokonstriksi,
pengaturan suhu badan, agrgasi trombosit, kehamilan, proses peradangan, motilitas dan efek
sitoprotektif saluran gastro-intestinal, neurotransmis otonom dan fungsi endokrin dari ginjal.
Tromboksan berperan pada reaksi peradangan dan permeabilitas mukosa lambung,
mempertahankan tonus dari vena/arteri serta neurotransmisi.
Prostasiklin (PGI2; diketemukan tahun 1976) memiliki daya hambatan kuat terhadap vasokonstriksi
dan agregasi trombosit. Oleh karena itu digunakan sebagai vasodilator dan untuk menghindari
agregasi trombosit.
Prostaglandin dibentuk dari precursor utamanya yaitu asam esensial arachidon sama seperti
leukotriën (dahulu disebut SRS-A atau Slow Reacting Substance of Anaphylaxis), yang berperan pada
pathogenesis penyakit alergi seperti asma.

Struktur kimia dan penamaan (nomenclatuur)


Semua prostaglandin dibentuk dari inti siklopentan dengan 2 cabang-sisi dari seluruhnya 20 atom
karbon sehingga membentuk struktur seperti jepit rambut (asam prostan). Senyawa-senyawa ini
dibagi dalam 2 golongan induk:
– prostaglandin E dengan gugusan satu -–OH-(hidroksi)- dan satu ==O-(okso)- ;
– prostaglandin F dengan 2 gugusan hidroksi pada cincin pentan.

Tiap tipe prostaglandin diberi huruf kelompok A, B, C, D, E atau F sesuai dengan struktur cincin
siklopentan. Huruf kelompok diikuti oleh suatu nomor (= jumlah ikatan ganda), lalu indeks klasifikasi
(alfa atau beta) berdasarkan konfigurasi stereo dari gugusa­n C9-hidroksil.
Yang terutama terdapat dalam tubuh adalah prostaglandin E2 dan F2α , yang disebut prostaglandin
klasik.
Prostasiklin ditandai dengan huruf I, sedangkan tromboksan disingkat sebagai TXA dan TXB.
Di bawah ini ikthtisar dari efek-efek fisiologi dan penerapan dari prostaglandin.

Efek terhadap organ-organ:


Otot licin (uterus, saluran darah, gastro-intestinal)
Trombosit: aggregasi
Hormon: produksi hormon
Susunan Saraf Pusat
Reaksi peradangan
Ginjal

14108649_OBAT P(Bab 20)_T-315-326.indd 318 20/04/2015 20:41:01


Bab 20: Analgetika Perifer 319

Penerapan klinik:
Asma
Hipertensi
Trombosis
Penyakit pembuluh perifer
Sitoprotekti saluran gastro-intestinal
Ginekologi
Kehamilan (penghentian kehamilan, abortus)

* Ambang nyeri didefinisikan sebagai ting- b. Anestetika lokal, yang menghalangi pe-
kat (level) pada saat nyeri dirasakan untuk nyaluran rangsangan di saraf-saraf sen-
pertama kalinya. Dengan kata lain, intensitas sori­s
rangsangan yang terendah saat seseorang c. analgetika sentral (narkotika), yang
merasakan nyeri. Untuk setiap orang ambang memblokir pusat nyeri di SSP dengan
nyerinya konstan. anestesi umum
d. Antidepresif trisiklis, yang digunakan
Demam. Pada umumnya demam adalah su- pada nyeri kanker dan saraf, mekanisme
atu gejala dan bukan merupakan penyakit kerjanya belum diketahui, misalnya
tersendiri. Kini para ahli bersependapat bah- amitriptili­n
wa demam adalah suatu reaksi yang berguna e. Antiepileptika, yang meningkatkan jum-
dari tubuh terhadap infeksi. Pada suhu di atas lah neurotransmitter di ruang sinaps pada
37° C limfosit dan makrofag menjadi lebih nyeri, mis. pregabalin, karbamazepin,
aktif. Bila suhu melampaui 40-41° C, barulah okskarbazepin, fenitoin dan valproat.
terjadi situasi kritis yang bisa menjadi fatal,
karena tidak terkendalikan lagi oleh tubuh. Pada pengobatan nyeri dengan analgetika,
faktor-faktor psikis turut memegang
peranan seperti sudah diuraikan di atas,
PENGGOLONGAN misalnya kesabaran individu dan daya
mengatasi nyerinya. Obat-obat di bawah ini
Atas dasar kerja farmakologisnya, analgetika dapat digunakan sesuai jenis nyerinya.
dibagi dalam dua kelompok besar, yakni:
a. Analgetika perifer (non-narkotik), yang
Penanganan jenis-jenis nyeri
terdiri dari obat-obat yang tidak bersi-
fat narkotik dan tidak bekerja sentral. Nyeri ringan dapat ditangani dengan obat
Analgetika anti radang termasuk kelom- perifer, seperti parasetamol, asetosal, asam mefe-
pok ini. namat, propifenazon atau aminofenazon, begitu
b. Analgetika narkotik khusus digunakan pula rasa nyeri dengan demam. Untuk nyeri
untuk menghalau rasa nyeri hebat, seperti sedang dapat ditambahkan kafein atau kodein.
pada fraktur dan kanker. Obat-obat ini Nyeri yang disertai pembengkakan atau
dibahas di Bab 22. akibat trauma (jatuh, tendangan, tubrukan) se-
baiknya diobati dengan suatu analgetika anti
radang, seperti aminofenazon dan NSAID
PENANGANAN RASA NYERI (ibuprofen, asam mefenamat, dan lain-lain ). Nye-
ri hebat perlu ditanggulangi dengan morfin
Berdasarkan proses terjadinya, rasa nyeri da- atau opiat lainnya (Tramadol). Nyeri kepala
pat “dilawan” dengan beberapa cara, yakni migrain dapat ditangani de­ngan obat-obat
dengan: khusus, lihat Bab 52.
a. Analgetika perifer, yang menghalangi Nyeri pada kanker umumnya diobati me-
terbentuknya rangsangan pada reseptor nurut suatu skema bertingkat empat, yaitu
nyeri perifer pemberian:

14108649_OBAT P(Bab 20)_T-315-326.indd 319 20/04/2015 20:41:01


320 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

1. Obat perifer (non-opioid) per oral atau simvastatin), perintang TNF-alfa (eta-
rektal: parasetamol, asetosal. nercept, infliksimab, adalimumab), anti-
2. Obat perifer bersama kodein, atau tra- depresiva (paroksetin, mirtazapin, ven-
madol lafaksin).
3. Obat sentral (opioid) per oral atau rektal
4. Obat opioid parenteral. Ref. Geneesmiddelengeinduceerde perifer­e
neuropathie. Geneesmiddelen bulletin 48, 4,
Untuk memperkuat efek analgetik dapat 2014 (Ned Tijdschr geneeskd 2014).
ditambahkan suatu co-analgetikum, seperti
psikofarmaka (amitriptilin, levopromazin) Dasar keluhan-keluhan ini sangat bervariasi
atau prednison. karena berbagai sistem reseptor memegang
peranan. Oleh sebab itu umumnya digu-
Nyeri saraf kronis. Antara lain dikenal nyeri nakan kombinasi dari dua atau lebih obat.
saraf nosiseptif yang disebabkan oleh saraf Nyeri ini sukar diatasi dengan analgetik
terluka atau terjepit, nyeri neuropati perifer dan klasik (parasetamol, NSAIDs dan opioid)
nyeri saraf yang berasal dari SSP. karena tidak bersifat nosiseptif. Yang ternyata
lebih efektif adalah antidepresif trisiklis dan
Neuropati perifer adalah suatu gangguan
antiepileptik, tunggal atau juga sebagai tam-
saraf perifer dengan perasaan seperti ditusuk-
bahan pada zat opioid seperti tramadol dan
tusuk, lemah otot, mati rasa dan hilang
fentanil.
refleks yang diawali dari jari-jari, kemudian
Dapat dibedakan antara polineuropati dan
menimbulkan kelumpuhan pada kedua kaki
mononeuropati. Pada mononeuropati terda-
atau tangan. Penyebab-penyebabnya adalah:
pat kerusakan pada satu saraf, misalnya
1. diabetes, penyebab terpenting akibat ke-
akibat trauma, sedangkan polineuropati me-
rusakan sel saraf karena kadar gula darah
rupakan gangguan menyeluruh simetris
yang tinggi; perasaan nyeri diawali dari
dari saraf-saraf perifer termasuk saraf perifer
kaki kemudian ke tangan;
sensibel, motorik, otonom atau bersamaan.
2. infeksi misalnya herpes zoster (neuralgi
Istilah perifer menyatakan bahwa Susunan
postherpetik) dan HIV;
Saraf Pusat (SSP), seperti otak dan sumsum
3. metabolisme, misalnya defisiensi vitamin
tulang belakang, tidak termasuk dalam defi-
(B1, B6, B12);
nisi ini.
4. gangguan imunologi (sindrom Guillain-
Barré, hilang refleks dan lumpuh otot);
Neuralgia postherpetik (setelah sembuh dari
5. berbagai jenis tumor (myeloma);
Herpes zoster) di sekitar bagian atas tubuh dan
6. gangguan akibat keturunan;
neuralgia trigeminus di wajah juga merupakan
7. saraf terjepit;
gangguan saraf perifer.
8. trauma;
Untuk pengobatan umumnya diguna­kan
9. minum alkohol berlebihan;
amitriptilin, karbamazepin6,7 atau juga gaba-
10. intoksikasi zat kimia dan logam berat;
penti­n, fenitoin dan valproat.
11. obat-obat: sitostatika (senyawa platina
Pada nyeri neuropati akut yang terasa
karboplatin, cisplatin), taksan (docetaxel,
seperti tertusuk-tusuk jarum, karbamazepin
paclitaxel), alkaloid vinca (vincristin), bor-
ternyata paling efektif, sedangkan pada nyeri
tezumib, talidomida dan lenalidomida,
terus-menerus atau seperti perasaan terbakar,
antibiotika (nitrofurantoin, siprofloksasin,
amitriptilin dan gabapentin lebih ampuh .
doksisiklin), obat malaria (meflokuin),
Pada polineuropati yang bertalian de­ngan
antimikotika (itrakonazol), antiprotozoa
HIV, lamotrigin paling efektif, sedang­kan
(metronidazol), obat antiretroviral (NRTI
kebanyakan obat lainnya yang ampuh pada
didanosin), obat TB (isoniazida dapat me-
polineuropati diabetes, tidak efektif.
nyebabkan defisiensi vitamin B6), obat
antihipertensi (amlodipin, enalapril, lo- * Pregabalin8. Obat ini (2004) telah dipa-
sartan, metoprolol), statin (atorvastatin, sarkan dengan indikasi khusus nyeri neu-

14108649_OBAT P(Bab 20)_T-315-326.indd 320 20/04/2015 20:41:01


Bab 20: Analgetika Perifer 321

ropati. Rumus kimianya mirip GABA, te- anti ra­dang. Oleh karena itu tidak hanya
tapi mekanisme kerjanya tidak melalui pen- digunakan sebagai obat anti nyeri, tetapi
dudukan reseptor GABA. Pregabalin me- juga pada demam (infeksi virus/kuman,
ngurangi jumlah noradrenalin, glutamat selesma, pilek) dan peradangan seperti re-
dan substance-P di ruang sinaps, dengan efek ma dan encok. Obat-obat ini sering kali
berkurangnya nyeri. Efektivitasnya belum diberikan untuk nyeri ringan sampai sedang,
bisa dipastikan. yang penyebabnya berane­karagam, misal­
nya nyeri kepala, gigi, otot atau sendi (rema,
Efek samping utamanya adalah perasaan pu- encok), perut, nyeri haid (dismenore), nyeri
sing hebat yang mirip keadaan mabuk dan akibat benturan atau kecela­kaan (trau­ma).
kejang kaki yang tidak hilang sesudah 4-5 Untuk kedua nyeri terakhir, NSAID lebih
hari seperti halnya pada obat-obat nyeri saraf layak. Pada nyeri lebih berat mis. setelah
lain. Efek-efek ini membatasi penggunaannya pembedahan atau fraktur (tulang patah),
sebagai obat tunggal. Keberatan lain adalah kerjanya kurang ampuh.
harganya yang sama tingginya dengan ga-
bapentin (yang patennya kini sudah kada- * Khasiat anti piretiknya berdasarkan rang-
luwarsa). sangan terhadap pusat pengatur kalor di
hipothalamus, yang mengakibatkan vasodi-
latasi perifer (di kulit) dengan bertambahnya
ANALGETIKA PERIFER pengeluaran kalor yang disertai keluarnya
banyak keringat.
Penggolongan
* Khasiat anti radang (anti flogistik). Ke-
Secara kimiawi, analgetika perifer dapat di- banyakan analgetika memiliki daya anti-
bagi dalam beberapa kelompok, yakni: radang, khususnya kelompok besar dari zat-
a. Parasetamol zat penghambat prostaglandin (NSAIDs,
b. Salisilat: asetosal, salisilamida dan be- terma­suk asetosal), begitu pula benzidamin.
norila­t Zat-zat ini banyak digunakan untuk rasa
c. Penghambat prostaglandin (NSAIDs): nyeri yang disertai peradangan dan akan
ibuprofen, dan lain-lain dibahas lebih mendalam di Bab 21, Obat-obat
d. Derivat antranilat: mefenaminat, glafenin Rema.
e. Derivat pirazolinon: propifenazon, iso-
propilaminofenazon dan metamizol * Kombinasi dari dua atau lebih analgetik
f. Lainnya: benzidamin (Tantum) sering kali diguna­kan, karena terjadi efek
potensiasi. Lagi pula efek sampingnya dapat
Co-analgetika adalah obat yang khasiat dan berkurang, sehingga dosis masing-masing
indikasi utama­nya bukan menghilangkan analgetik dapat diturunkan. Kombinasi anal-
perasaan nyeri, mis. antidepresif trisiklis getik dengan kofein dan kodein sering kali
(amitriptilin) dan antiepileptik (karbamazepin, digunakan, khusus­nya dalam sediaan
pregabalin, fenitoin, valproat). Obat-Obat ini dengan paraseta­mol dan asetosal.
digunakan tunggal atau terkombinasi de-
ngan analgetik lain pada keadaan-keadaan
tertentu, seperti pada nyeri neuropatik. Efek samping
Yang paling umum terjadi adalah gangguan
lambung usus (b,c,e), kerusa­kan darah (a, b,
Penggunaan d, dan e), kerusakan hati dan ginjal (a,c) dan
Obat-obat ini mampu meringankan atau juga reaksi alergi kulit. Efek-efek samping
menghilangkan rasa nyeri tanpa memenga- ini terutama terjadi pada penggunaan lama
ruhi SSP atau menurunkan kesadaran, juga atau dalam dosis tinggi. Oleh karena itu
tidak menim­bulkan ketagihan. Kebanyakan penggunaan analgetika secara kontinu tidak
zat ini juga berdaya anti pi­retik dan/atau dianjurkan.

14108649_OBAT P(Bab 20)_T-315-326.indd 321 20/04/2015 20:41:01


322 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Interaksi. Kebanyakan analgetika memper- nakan dalam obat kumur pada nyeri teng-
kuat efek antikoagu­lansia, kecuali parase- gorok, berdasarkan efek anestetik lokal
tamol dan glafenin. Kedua obat ini pada dosis (lemah) dan kerja vasokonstriksi.
biasa dapat dikombinasi dengan aman untuk
waktu maksimal dua minggu. c. Propifenazon (propilantipirin, *Saridon,) ada-
lah derivat fenazon (1951) tanpa khasiat
Kehamilan dan laktasi anti radang dengan sifat kurang lebih sama.
Hanya parasetamol yang dianggap aman Plasma-t½ 90 menit. Risiko agranulositosis
bagi wanita hamil dan menyusui, walaupun lebih ringan.
dapat dikeluarkan melalui air susu. Asetosal Dosis: 1-3 x sehari 150-300 mg, biasanya
dan salisilat, NSAIDs dan metamizol dapat terkombinasi dengan analgeti­k lain.
mengganggu perkembangan janin, sehingga * Metamizol (antalgin, dipiron, novaminsulfon,
sebaiknya dihindari. Dari aminofenazon dan metampiron,*DoloNeurobion,Novalgin,*Unagen)
propifenazon belum terdapat cukup data. adalah derivat sulfonat dari aminofena-
zon yang larut dalam air (1946). Khasiat
dan efek sampingnya sama. Obat tua ini
MONOGRAFI dapat secara mendadak dan tidak terduga
menimbulkan kelainan darah yang adaka-
1. Aminofenazon: aminopirin (F.I.), amidopirin, lanya fatal. Karena bahaya agranulositosis,
Pyramidon obat ini sudah lama dilarang peredarannya di
Derivat pirazolinon ini (1887) berkhasiat ba­nyak negara, antara lain di Swedia, Inggris,
analgetik, anti pire­tik dan anti radang. Jerman, Belanda dan India. Di Amerika dan
Resorpsi di usus cepat, mulai kerjanya sesudah Inggris obat ini tidak pernah dipasarkan.
30-45 menit, plasma-t½ 2-7 jam. Karena efek Walaupun berbahaya puluhan obat ini
samping terhadap darah (agranulositosis, masih beredar di Indonesia sebagai zat
leukopenia) sering kali fatal, obat berbahaya ini tunggal maupun dalam kombinasi dengan
sejak tahun 1980-an dilarang peredarannya obat lain misalnya dengan diazepam atau
di banyak negara. Bila timbul borok-borok vitamin-vitamin.
kecil di mulut, nyeri tenggorok atau demam Dosis: oral 0,5-4 g sehari dalam 3-4 dosis.
(tanda-tanda agranulositosis), pengoba­tan
harus segera dihentikan! 2. Asam asetilsalisilat (F.I.): Asetosal, Aspirin,
Kehamilan dan laktasi. Semua obat dari Cafenol, Naspro.
kelompok pirazolinon tidak boleh digunaka­n Asam asetilsalisilat atauAspirin merupakan
selama kehamilan dan laktasi! salah satu obat analgetik tertua (Bayer, 1899)
Dosis: 3 x sehari 300-600 mg, maksimal 3 g/ dan sepanjang masa pa­ling sukses, yang
hari. sampai kini terbanyak digunakan di seluruh
a. Isopropilaminofenazon (isopirin *Pehazon, dunia. Di tahun 2014 telah diproduksi di
*Migran) adalah derivat aminopi­rin dengan seluruh dunia sekitar 35.000 ton aspirin dan
khasiat yang sama. Zat ini juga berefek sedatif lebih dari 100 milyar tablet telah dikonsumsi.
dan pada dosis tinggi hipnotik. Toksisitasnya Obat ini telah dikembangkan oleh ahli ki-
lebih ringan. mia dari Bayer di tahun 1899, yaitu Felix
Dosis: oral, rektal atau i.v. 3 x sehari 400 mg Hoffmann, Arthur Eichengrun dan ahli far-
selama 1 minggu, kemudian 600 mg/hari. makologi Heinrich Dreser.
Zat ini juga berkhasiat anti demam kuat dan
b. Fenazon (F.I.) (antipirin) adalah senya­wa pada dosis rendah sekali (40 mg) berkhasiat
induk dari obat-obat tersebut di atas tanpa meng­hambat agregasi trombosit. Efek anti
khasiat anti radang (1884). Karena berkhasiat trombotik yang tidak reversibel ini bekerja ber-
lebih lemah dan lebih sering menim­bulkan dasarkan blokade enzim siklo-oksigenase (COX-
reaksi kulit, obat ini kini praktis sudah di- 1) yang bertahan selama trombosit hidup.
tinggalkan. Adakalanya fenazon masih digu- Dengan demikian, sintesis tromboksan A2

14108649_OBAT P(Bab 20)_T-315-326.indd 322 20/04/2015 20:41:01


Bab 20: Analgetika Perifer 323

(TxA2) – yang bersifat trombotik dan vaso- kejang bronki hebat, yang pada pasien
konstriktif – dihindari (lihat Bab 21, Mekanis­ asma dapat menimbulkan serangan, walau-
me kerja NSAID’s). Pada dosis lebih besar pun dalam dosis rendah. Anak-anak kecil
dari normal (di atas 5 g sehari) obat ini juga yang menderita cacar air atau flu/selesma
berkha­siat anti radang akibat gagalnya sebaiknya jangan diberi asetosal (tetapi para-
sintesis prostaglandin-E2 (PgE2). setamol), karena berisiko terkena Sindrom
Penggunaan. Selain merupakan analgetik, Reye yang berbahaya. Sindroma ini ditandai
sekarang ini asetosal banyak digunakan se- muntah hebat, melamun, gangguan perna-
bagai alternatif dari antikoagulan pencegah pasan, konvul­si, adakalanya koma dan ke-
infark serangan kedua. Hal ini berkat khasiat matian.
antitrombotiknya. Obat ini juga efektif untuk Wanita hamil tidak dianjurkan menggu-
profilaksis serang­an stroke kedua setelah nakan asetosal dalam dosis tinggi, terutama
menderita TIA (Transient Ischaemic Attack, pada triwulan terakhir dan sebelum persali­
serangan kekurangan darah sementara di nan, karena lama kehamilan dan persali­nan
otak), teruta­ma pada pria. Akhir-akhir ini dapat diperpan­jang, juga kecenderungan
diberitakan kemungkinan penggunaannya perdarahan meningkat. Asetosal dikeluarkan
untuk prevensi kanker usus dan prostat melalui air susu ibu, tetapi ibu dapat di-
(2014). berikan obat ini selama laktasi, walaupun
Resorpsinya cepat dan praktis lengkap, ter- sebaiknya tidak terlalu sering.
utama di bagian pertama duodenum. Na- Interaksi. Asetosal memperkuat daya ker-
mun, karena bersifat asam, sebagian zat di- ja antikoagulansia, anti diabetika oral dan
serap pula di lambung. BA-nya lebih rendah metotreksat. Efek obat encok probenesid dan
akibat FPE dan hidrolisis selama resorp­si. sulfinpirazon berkurang, begitu pula diure-
Dimulai efek analgetik dan antipiretiknya tika furose­mid dan spiro­nolakton. Kerja
cepat, yakni setelah 30 menit dan bertahan 3-6 analgetiknya diperkuat oleh antara lain ko-
jam; efek antiradang­nya baru tampak setelah dein dan d-propoksifen. Alkohol meningkat-
1-4 hari. Resorpsi dari rektum (supositoria) kan risiko perdar­ahan lambung usus. Karena
lambat dan tidak menentu, sehingga dosisnya efek anti trombotiknya yang mengakibatkan
perlu digandakan. Dalam hati, zat ini segera risiko perdarahan, penggunaan asetosal perlu
dihidrolisis menjadi asam salisilat dengan efek dihentikan satu minggu sebelum misalnya
anti nyeri lebih ringan. PP 90-95%, plasma-t½ pencabutan gigi.
15-20 menit, masa paruh asam salisilat adalah Dosis: pada nyeri dan demam oral 4 x sehari
2-3 jam pada dosis 1-3 g/hari. 0,5-1 g p.c., maksimal 4 g sehari, anak-anak
Efek samping yang paling sering terjadi sampai 1 tahun 10 mg/kg 3-4 kali sehari, 1-12
adalah iritasi mukosa lambung de­ngan risi- thn 4-6 x sehari, di atas 12 thn 4 x sehari 320-
ko tukak lambung dan perdarahan samar 500 mg, maksimal 2 g/hari. Rektal dewasa 4
(occult blood) gastro-intestinal. Penyebabnya x sehari 0,5-1 g, anak-anak sampai 2 thn 2 x
adalah sifat asam dari asetosal, yang dapat sehari 20 mg/kg, di atas 2 thn 3 x sehari 20
dikurangi melalui kombina­si dengan suatu mg/kg sesudah makan. Pada rema oral dan
antasid (MgO, aluminiumhidroksida, CaCO3) rektal 6 x sehari 1 g, maksimal 8 g/hari, pada
atau digunakan garam kalsiumnya(carbasalat). serangan migrain dosis tunggal dari 1 g, 15-
Pada dosis besar faktor lain memegang 30 menit sesudah minum domperi­don atau
peranan, yaitu hilangnya efek pelindung dari metoklopramid. Untuk prevensi sekunder
prostasiklin (PgI2) terhadap mukosa lambung, infark jantung 1 x sehari 100 mg dan setelah
yang sintesis­nya turut dirin­tangi akibat TIA 1 x sehari 40-100 mg de­ngan dosis awal
blokade siklo-oksigenase. 100 mg.
Selain itu asetosal menimbulkan efek spe- * Bentuk-bentuk asetosal yang larut dalam
sifik seperti reaksi alergi kulit dan tinitus (te- air:
linga berdengung) pada dosis lebih ting- – karbasalatkalsium (Ascal) adalah garam
gi. Efek yang lebih serius adalah kejang- kalsium dari asetosa­l, yang air kristalnya

14108649_OBAT P(Bab 20)_T-315-326.indd 323 20/04/2015 20:41:01


324 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

diganti dengan urea (1951). Garam ini dengan asetosal. Efek sampingnya lebih ku-
tidak bereaksi asam dan kurang merang- rang sama, kecuali tidak menghambat agre-
sang mukosa lambung (100 mg Ascal = 80 gasi trombosit.
mg asetosal). Dosis: 4-6 x sehari 1-1,5 g, maksimal 12 g/
– lisin-asetosal adalah senyawa yang se- hari.
telah larut terurai dalam bentuk asam
amino lisin dan asetosal, yang kemudian e. Metilsalisilat (Wintergreen oil, *Sloan’s lini-
dihidro­lisis menjadi salisilat. Kombinasi ment) adalah cairan berbau khas yang di-
(1620 mg) dengan metoklo­pramid (10 mg) peroleh dari daun dan akar tumbuhan akar
dianjurkan terhadap migrain (Migrafin). wangi (Gaultheria procumbens). Zat ini juga
dibuat sintetik. Khasiat analgetik pada peng-
a. Diflunisal (Diflonid, Dolocid) adalah derivat gunaan lokal sama dengan senyawa salisilat
difluorfenil (1980) dengan khasiat dan efek lainnya. Metilsalisilat diresorpsi baik oleh
samping lebih kurang sama. Khasiatnya kulit dan banyak digunakan dalam obat
analgetik, anti radang dan urikosurik (me­ gosok dan krem (3-10%) untuk nyeri otot,
ngeluarkan asam urat). Daya menghambat sendi, dan lain-lain. Peng­gun­aan oral sebanyak
agregasi­ringan dan baru tampak pada dosis 30 ml sudah fatal, terutama anak-anak sa­ngat
tinggi, yaitu di atas 2 g/hari. PP-nya lebih peka terhadap obat ini.
tinggi (99%), t½-nya lebih panjang dan tergan­
tung dari dosis: 8 dan 15 jam pada masing- * Glikolsalisilat (*Sloan’s balsem, Mentho­
masing 250 dan 1000 mg. Zat ini tidak dihi­ neurin) adalah ester lain dari asetosal yang
drolisis menjadi asam salisi­lat. Ekskresinya juga banyak digunakan dalam obat gosok
terutama melalui urin sebagai glukuronida­. untuk nyeri otot (1-16%).
Jarang mengakibatkan perdarahan lambung
usus.
3. Fenilbutazon: Butazolidin, *New Skelan,
Dosis: untuk nyeri, juga rema, permulaan
*Pehazon/forte.
0,5-1 g, disusul dengan 2 x sehari 0,25-0,5 g,
Derivat pyrazolidin ini (1949) mirip rumus
maksimal 1,5 g/hari.
intinya dengan fenazon. Khasiat anti ra-
b. Benorilat (Bentum, Benortan) adalah ester dangnya lebih kuat daripada daya kerja
asetosal dengan parasetamol (1972). Setelah analgetiknya. Oleh karena itu obat ini khusus
resorpsi segera dihidrolisis menjadi asam digunakan untuk jenis artritis tertentu, seperti
salisilat dan parasetamol. Plasma-t½ ±1 jam. derivat­nya oksifenilbuta­zon (Tanderil). Lihat
Gangguan lambung usus lebih jarang terjadi selanjutnya Bab 21, Analgetika Anti radang.
dibanding dengan asetosal. Penyalahgunaan. Kadangkala fenilbutazon
Dosis: maksimal 4 x sehari 0,5-1 g. dibubuhkan secara ilegal (tanpa dicantumkan
pada etiket) pada produk dari pabrik-pabrik
c. Salisilamida (F.I.) (salamid, *Neozep, *Refa-
kecil asing (Hongkong) atau sering kali dalam
gan) adalah derivat salisilat de­ngan khasiat
minuman tonik (dengan Ginseng) untuk
lebih lemah di semua bidang. Efeknya ku-
keadaan lesu, letih, nyeri otot dan perasaan
rang dapat dipercaya. Di dinding usus meng-
lemah. Adakalanya obat ini dikombinasi de-
alami FPE besar, sehingga dosisnya harus
ngan kortikosteroid, yang membuat obat-obat
tinggi. Zat ini sering mengganggu pencer-
demikian sangat berbahaya karena efeknya
naan; perdarahan samar jarang timbul diban-
merusak sel-sel darah dan efek melemahkan
dingkan dengan asetosal. Pada overdosis
sistem imun.
dapat terjadi hipotensi, depresi SSS dan ter-
Efek samping serius, antara lain terhadap
henti­nya pernapasan. Penggunaannya sudah
darah dan lambung, sehingga di banyak
dianggap kuno.
negara Barat sudah ditarik dari peredaran
Dosis: 3-4 x sehari 0,5-1 g.
sejak akhir tahun 1980-an. Kadangkala fenil-
d. Natriumsalisilat (F.I.) (*Nephrolit, Entero- butazon masih digunakan untuk nyeri otot
salicyl) lebih lemah khasiatnya dibandingkan dalam bentuk krem 5%.

14108649_OBAT P(Bab 20)_T-315-326.indd 324 20/04/2015 20:41:01


Bab 20: Analgetika Perifer 325

Dosis: pada serangan rema atau encok oral hanya menderita demam karena menggang-
dan rektal 2-3 x sehari 200 mg. gu respons imun.
Ref.: E de Bont et al. Wel of geen paracetamol
4. Glafenin: Glaphen, Glifanan.
bij kinderen met koorts? NTvG 2014;158
Glafenin adalah suatu derivat 4-amino-
kinolin (seperti obat rema klorokuin), yang
Resorpsi dari usus cepat dan praktis tuntas,
terikat pada asam antranilat (1965). Pada
secara rektal lebih lambat. PP ±25%, plas-
dosis biasa obat ini tidak berdaya antipiretik
ma-t1/2 1-4 jam. Antara kadar plasma dan
atau anti radang; potensi kerja analgetiknya
efek tidak ada hubungan. Dalam hati zat
dapat disamakan dengan asetosal.
ini diuraikan menjadi metabolit-metabolit
Resorpsi di usus cepat; di dalam hati zat
toksik yang diekskresi melalui urin sebagai
ini dirombak menjadi asam glafeninat, yang
konyugat glukuronida dan sulfat.
mungkin berperan utama bagi efek anti
Efek samping tak jarang terjadi, antara lain
nyerinya. Plasma-t½ 1-2 jam dan daya kerja-
reaksi hipersensitivi­tas dan kelainan darah.
nya ± 5 jam.
Pada penggunaan kronis dari 3-4 g sehari
Efek sampingnya berupa gangguan lambung
dapat terjadi kerusakan hati dan pada dosis
usus, mengantuk dan pusing. Yang lebih
di atas 6 g mengakibat­kan nekrosis hati yang
serius adalah reaksi anafilaktik, kerusakan
tidak reversibel. Hepatotoksisitas ini dise-
hati dan anemia hemolitik, yang adakalanya
babkan oleh metabolit-metabolitnya yang
berakibat fatal. Oleh karena itu sejak tahun
pada dosis normal dapat ditangani oleh gluta-
1992 di banyak negara Eropa, termasuk Be-
thion (suatu tripeptida dengan gugus -SH).
landa, glafenin sudah ditarik dari peredaran
Pada dosis di atas 10 g persediaan peptida
oleh produsennya.
tersebut habis dan metabolit-metabolit meng-
Dosis: permulaan 400 mg, lalu 3-4 x sehari
ikat protein dengan gugusan-SH di sel-sel
200 mg, maksimal 1 g sehari.
hati dan terjadilah kerusakan irreversibel.
* Asam mefenamat (Ponstan) adalah juga Dosis 20 g sudah berefek fatal. Overdosis
derivat antranilat dengan khasiat analgetik, dapat menimbulkan a.l. mual, muntah dan
antipiretik dan anti radang yang cukup anoreksia. Penanggulangannya dengan cuci
baik. Obat ini banyak sekali digunakan se- lambung, di samping perlu pemberian zat
bagai obat nyeri dan rema. Efek samping penawar (asam amino N-asetilsistein atau
yang paling sering terjadi adalah gangguan metionin) sedini mungkin, sebaiknya dalam
lambung usus. 8-10 jam setelah intoksi­kasi.
Dosis: permulaan 500 mg, lalu 3-4 x sehari Wanita hamil dapat menggunakan para-
250 mg sesudah makan. setamol dengan aman, juga selama laktasi
walaupun dikeluarkan melalui air susu ibu.
5. Parasetamol: asetaminofen, Panadol, Tylenol, Interaksi. Pada dosis tinggi dapat memperkuat
Tempra, *Nipe, Dumin efek antikoagulans tetapi pada dosis biasa
Derivat asetanilida ini adalah metabolit tidak interaktif. Masa paruh kloramfenikol
dari fenasetin yang dulu banyak digunakan dapat sangat diperpanjang. Kombinasi de-
sebagai analgetik, tetapi pada tahun 1978 ngan obat AIDS zidovudin meningkatkan
telah ditarik dari peredaran karena efek risiko neutropenia.
sampingnya (nefrotoksik dan karsinogen). Dosis: untuk nyeri dan demam oral 2-3
Khasiatnya analge­tik dan antipiretik, tetapi x sehari 0,5-1 g, maksimal 4 g/hari, pada
tidak anti radang. Dewasa ini pada umumnya penggunaan kronis maksimal 2,5 g/hari.
dianggap sebagai zat antinyeri yang paling Anak-anak: 4-6 x sehari 10 mg/kg, yaitu rata-
aman, juga untuk swamedikasi (pengobatan rata usia 3-12 bulan 60 mg, 1-4 thn 120-180
mandiri). Efek analgetiknya diperkuat oleh mg, 4-6 thn 180 mg, 7-12 thn 240-360 mg, 4-6
kodein dan kofein dengan kira-kira 50%. x sehari. Rektal 20 mg/kg setiap kali, dewasa
Dianjurkan untuk sebaiknya tidak meng- 4 x sehari 0,5-1 g, anak-anak usia 3-12 bulan
gunakan parasetamol pada anak-anak yang 2-3 x sehari 120 mg, 1-4 thn 2-3 x sehari 240

14108649_OBAT P(Bab 20)_T-315-326.indd 325 20/04/2015 20:41:01


326 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

mg, 4-6 thn 4 x sehari 240 mg dan 7-12 thn 2-3 Absorpsi dari tablet 70-90% dan BA-nya
x sehari 0,5 g. 50% akibat FPE besar. Kadar maksimal dalam
* Saridon  = parasetamol 250 mg + propi- darah dicapai setelah 1-4 jam (per oral) dan
fenazon 150 mg + kofein 50 mg setelah injeksi i.m 0,5-1,5 jam.
* Sanalgin = parasetamol 250 + propifenazon Dari dua metabolitnya hanya satu yang
250 + kofein 46 mg berkhasiat antipsikotik. Waktu paruhnya
* Finimal  =  parasetamol 500 + vit C 100 + 15-78 jam, ekskresi melalui urin dan tinja.
kofein 50 + aspartam 10 mg Efek sampingnya berkaitan dengan kerja
* Artrosan = parasetamol  500 + vit C 50 mg antipsikotik yaitu: hilang inisiatif dan emosi
+ sitrat Na 500 mg (sachet) datar. Sering kali juga   melamun dan rasa 
* Coldrex  =  parasetamol  500 + vit C 30 mg kantuk pada awal terapi, pada dosis lebih
+ sitrat Na 500 mg (sachet) tinggi hipotensi ortostatik. Juga mulut ke-
  ring, gangguan penglihatan, retensi urin,
6. Tramadol: Tramal, Theradol nausea dan muntah.
Analgetik opiat (1977) ini tidak menekan Dosis : nyeri hebat 2-5 x sehari 50 mg, bila
pernapasan dan praktis tidak memengaruhi perlu berangsur-angsur dinaikkan sampai
sistem kardiovaskuler dan motilitas lambung 300-500 mg sehari, parenteral i.m dalam 12,5-
usus. Karena praktis tidak bersifat adiktif 25 mg, setelah beberapa hari  diganti dengan
di kebanyakan negara termasuk Indonesia, tablet. Nyeri sedang : 4-6 x sehari 12,5 mg dan
obat ini tidak dimasukkan dalam Daftar i.m 3-4 x sehari 10-15mg.
Narkotika. Efek analgetik dari 120 mg
tramadol oral setaraf dengan 30-60 mg morfin.
Obat ini digunakan untuk nyeri yang tidak DAFTAR PUSTAKA
terlampau hebat bila kombinasi parasetamol,
kodein dan NSAIDs kurang efektif atau tidak 6 . Collins SL et al. Antidepressants and
dapat digunakan. Untuk nyeri akut atau anticonvulsants for diabetic neuropathy and
pada kanker, morfin umumnya lebih ampuh. postherpetic neuralgia. J Pain Sympt Manage
2000; 20:449-58
Lihat selanjutnya Bab 22, Analgetik Narkotik.
7. Jurg R et al. Citalopram, venlafaxine en
Tramadol tidak dianjurkan selama kehamilan
mirtazapine bij de therapie van neuropathische
dan laktasi. pijn. Ph Wkbl 2002;137:65-
Dosis: anak-anak 1-14 tahun 3-4 x sehari 1-2 8. Croonen H. Pregabaline geen wondermiddel.
mg/kg. Di atas 14 tahun 3-4 x sehari 50-100 Pharm Wkbl 2005; 140: 565 - 67
mg, maksimal 400 mg sehari.
* Zaldiar, Ultracet* = tramadol HCl 37,5  +
parasetamol 325 mg

7. Levomepromazin: Nozinan
Derivat fenotiazin ini berkhasiat analgetik
pada nyeri sedang sampai hebat dan terutama
diberikan sebagai obat tambahan pada pa-
sien-pasien rawat, berefek antipsikotik, seda-
tif dan antikolinergik.

14108649_OBAT P(Bab 20)_T-315-326.indd 326 20/04/2015 20:41:01


327

BAB 21

ANALGETIKA ANTIRADANG
DAN OBAT-OBAT REMA
Artritis adalah nama gabungan untuk lebih muk. Begitupula akibat artritis septis atau
dari seratus penyakit, yang semuanya ber- artritis lain dan tumbuhnya pangkal paha
cirikan rasa nyeri dan bengkak, serta kaku- secara abnormal (dysplasia). Terdapat faktor
nya otot dengan terganggunya fungsi alat- keturunan kuat. Hanya sebagian kecil kasus
alat gerak (sendi dan otot). Yang paling ba- yang disebab­kan keausan akibat penggunaan
nyak ditemukan adalah artrose (arthritis de- terlalu lama dan berat.
formans), umumnya tanpa peradangan, lalu Diagnosis. Berlainan dengan rema dan en-
rematik (arthritis rheumatica) dengan pera- cok, artrose tidak dapat didiagnosis dengan
dangan, spondylosis dengan radang tulang jalan tes darah seperti laju endap eritro­sit,
punggu­ng, sindroma Reiter (dengan radang kadar hemoglo­bin (Hb) dan faktor-faktor da-
ginjal dan selaput mata) dan encok. Penyakit rah tertentu, karena nilai ini semuanya nor-
lainnya yang jarang ditemukan, antara lain mal.
rema akut (septicarthritis) dan rema jaringan Terapi hanya berupa simtomatik dengan
lembut yang menghinggapi jaringan otot. analgetika antiradang (NSAIDs) untuk me-
lawan rasa nyeri, juga penggunaan kalor
setempat bekerja meredakan. Di samping itu
perlu terapi untuk mengendalikan berat ba-
ARTROSE dan dan sikap tubuh yang tepat, bergerak
secara teratur, makan sehat dan menghin-
Artrose (arthritis deformans) (Yun. arthron = dari cedera. Sejak beberapa tahun mulai di-
sendi, Lat. deformare = cacat bentuk), disebut gunakan kombinasi glucosamin dan chon-
juga osteoartrose atau osteoarthritis. Ber- droitin untuk penanganan artrose, kerap
cirikan degenerasi tulang rawan yang meni- kali dengan tambahan MSM (metilsulfonil-
pis sepanjang progres penyakit, dengan pem- metan). Obat-obat ini ternyata efektif untuk
ben­tukan tulang ba­ru, hingga ruang di antara mengurangi rasa nyeri, memperbaiki fungsi
sendi menyempit. Lazimnya peradangan sendi yang terganggu dan menstimulasi
hanya sementara dan berbeda dengan rema, pembentukan tulang rawan baru. Vitamin
bersifat lokal dan tidak sistemik. Artrose C dan elemen spura mangan meningkatkan
terutama sering menghing­gapi sendi dengan keampuhannya, juga antioksidansia lain se-
pembebanan besar seperti lutut (pada orang perti vitamin A, C, E dan selenium. Belum
gemuk) dan pinggul, tetapi sering pula tangan ada data mengenai berapa lama obat-obat ini
dan kaki berciri penonjolan-penonjolan keras harus diminum. Untuk pentakarannya lihat
(tulang) yang umumnya tidak nyeri. Menurut di bawah (Monografi).
perkiraan, 20% penduduk suatu negara men- Selain pengobatan juga fisioterapi dengan
deri­ta artrose, termasuk 50% dari lansia di latihan gerak untuk memelihara tenaga otot
atas usia 50 tahun (kebanyakan wanita). dan kondisi tulang rawan penting sekali.
Penyebabnya dapat bermacam-macam, an- Dewasa ini untuk kasus parah seperti sendi
tara lain sendi yang dibebani terlalu berat yang rusak (pinggul, lutut) sering kali di-
dengan kerusa­kan mikro yang berulang­ ganti dengan protese buatan melalui pembe-
kali, seperti pada orang yang terlampau ge- dahan.

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 327 20/04/2015 20:42:48


328 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Gambar 21-1: Sendi normal dan osteoartritis

SPONDILOSIS dan kelenturan. Penderita dianjurkan tidur


tengkurap untuk menghindari tulang pung-
Spondilosis (spondylitis ankylopoetica, penya- gung membengkok ke depan.
kit Bechterew) adalah artrose dari tulang
punggung. Penyebabnya adalah peradangan
dari urat-urat dan jaringan yang dibutuh-
REMA JARINGAN LEMBUT
kan untuk pergerakan punggung. Akibatnya Rema “soft tissue“ juga termasuk kelompok
ruas-ruas (discs) melengkung dan tumbuhnya penyakit degeneratif seperti artrose, tetapi di
tulang berlebihan, yang dapat menimbulkan sini bukannya tulang rawan (sendi) melain­-
pertumbuhan menyatu. Akhirnya penderita kan otot, urat dan jaringan ikat yang dihing-
menjadi bungkuk. Umumnya spondilosis di- gapi dan dirusak. Penyakit ini jarang berlang-
mulai antara usia 15-25 tahun dengan nyeri sung progresif dan kebanyakan bersifat self-
pinggang (“low back pain”) dengan peradang- limiting. Yang paling sering terdapat adalah
an dan kekakuan pada pagi hari (morning fibromyalgia, bursitis dan frozen shoulder. Seba-
stiffness).Penyakit ini bersifat menurun dan gai contoh daripenyakit jaringan ikat (colla-
sering kali diawali dengan peradangan di gen) autoimun dapat disebut Systemic lupus
usus atau akibat infeksi veneris. Menurut erythematosus (SLE) dan polymyalgia.
perkiraan suatu antigen mikrobial, mungkin
infeksi viral, disebarkan dari usus ke sendi- * Fibromyalgia (fibromyosi­tis), suatu penya-
sendi, yang mengakibat­kan aktivasi granu- kit mutakhir,yang kerapkali juga dianggap
losit, produksi sitokin dan peradangan. bersifat auto-imun dan bercirikan peradang-
Darah dari kebanyakan penderita spondi- an kronis dari jaringan ikat dengan rasa pe-
losis mengandung antigen lekosit tertentu, nat terus-menerus. Juga nyeri otot dan urat
yaitu HLA-B27, yang berperan melawan per- dari alat gerak yang berselang-seling dan se-
adangan. Seperti diketahui HLA (Human ring diperhebat oleh stres dan hawa dingin.
Leucocyte Antigen) penting bagi pengenalan Gangguan tidur lazim terjadi dengan tidak
kelompok lekosit seseorang pada transplan- adanya tidur-REM (lihat Bab 24).
tasi organ dan dapat disamakan dengan Diagnosisnya sukar dan hanya dengan jalan
golongan darah A, B, AB, dan O. Lihat Bab meniadakan gangguan lain (rema, artrose,
49, Dasar-dasar imunologi. penyakit otot), disebabkan tidak adanya gam-
Terapi ditujukan untuk mengurangi rasa baran penyakit yang khas, yaitu kelainan fisik
nyeri dan peradangan dengan NSAIDs. Yang yang menyebabkan sindromnya. Juga tidak
penting adalah gerak badan dan perbaikan terdapat marker biologik (darah). Ganggu-
sikap tubuh untuk meningkatkan kekuatan an mutakhir lain dengan diagnosis sulit ada-

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 328 20/04/2015 20:42:49


Bab 21: Analgetika Antiradang dan Obat-Obat Rema 329

lah whiplash (penyakit “sentakan”) dan ME yang berakibat mengendapnya kristal-kris-


(Myalgic Encephalomyelitis), lebih tepat dise- tal natriumurat di sendi-sendi, jaringan lem-
but CFS (Chronic Fatigue Syndrome) yang ke- but (tophi) dan ginjal (batu ginjal). Yang akan
rapkali belum diakui sebagai penyakit “res- dibahas lebih lanjut di sini adalah obat ter-
mi” karena tidak terdapat bukti fisik. Baru hadap khususnya arthritis rheumatica, artro-
pada awal 2012 ditemukan suatu retrovirus sis dan encok.
sebagai penyebab CFS dan telah dimulai pe-
nyelidikan untuk obat antiviralnya. 1. OBAT-OBAT REMATIK
Terapi fibromyalgia terdiri atas latihan me-
Arthritis rheumatica, singkatnya AR atau
rentang (stretching), masase dengan penggu-
RA, rematik atau rema adalah penyakit sendi
naan kalor untuk. memperbaiki kondisi. Rit-
kronis dan sistemik yang termasuk kelom-
me tidur dapat diperbaiki dengan amitrip-
pok gangguan autoimun. Bercirikan peru-
tilin, nyeri dapat dilawan dengan parase-
bahan-perubahan beradang kronis dari ­sendi
tamol atau NSAID, bila perlu ditambahkan
dan membrannya (synovium) dan kemudian
relaksansia otot dan anestetika lokal. Pena-
destruksi tulang rawan dengan perubahan ana-
nganan alternatif terhadap rasa penat guna
tomis. Rema terutama timbul pada persendian
meningkatkan energi tubuh terdiri dari asam
tangan dan kaki, lutut, bahu dan tengkuk.
amino karnitin atau asetilkarnitin (3 dd 500
Berlainan dengan artrose yang merupakan
mg) bersama ubikuinon (koenzim Q10, 1x
penyakit tulang rawan tanpa faktor imun,
100mg)
rema adalah penyakit sendi yang disebabkan
* SLE (Systemic lupus erythematodes) adalah peradangan auto-imun. RA sebagai penyakit
sejenis rema jaringan ikat yang bercirikan inflamasi sendi dengan efek-efek sistemik
nyeri sendi (artralgia), demam, malaise umum meningkatkan risiko cardiovaskuler dengan
dan erythema dengan pola berbentuk kupu- hampir 2 kali.
kupu khas di pipi muka. Sebagai penyakit Gejalanya yang khas berupa bengkak dan
autoimun darah mengandung antibodies nyeri simetris di sendi-sendi tersebut. Nyeri
yang beredar terhadap IgG dan imuno- ini paling hebat pada waktu bangun pagi
kompleks, yaitu kompleks antigen-antibodi- dan umumnya berkurang setelah melakukan
komplemen yang dapat mengendap dan aktivitas. Nyeri di waktu malam dapat me-
mengakibatkan radang pembuluh darah nyulitkan tidur. Sendi-sendi ini menjadi ka-
(vasculitis) dan radang ginjal. Sama dengan ku pada waktu pagi (morning stiffness), sukar
rematik, SLE juga merupakan penyakit dige­rakkan dan kurang bertena­ga, khusus-
autoimun, tetapi jauh lebih jarang terjadi nya setelah bangun selama 1 jam lebih. Pada
dan terutama timbul pada wanita. Sebabnya artrose sendi gejala kaku juga terjadi, tetapi
tidak diketahui, penanganannya dengan umumnya hilang sesudah ±15 menit. Gejala
kortikosteroida atau alternatif dengan lainnya adalah perasaan lelah dan malaise
sediaan enzim (papain 200 mg + bro-melain umum. Pada ±20% dari penderita terdapat
110 mg + pankreatin 100 mg + vitamin E 10 benjo­lan-benjolan kecil di bawah kulit (no-
mg) 2 dd 1 kapsul. duli), terutama di jeriji serta pergelangan
tangan dan kaki.
* Polymy­al­gia rheumatica, juga disebut re-
Jalannya penyakit. Rema berlangsung de-
ma otot adalah juga penyakit autoimun yang
ngan serangan bergelombang secara pro-
diderita manula dengan nyeri otot pada ba-
gresif, artinya berangsur-angsur bertambah
hu, tengkuk, punggung dan gelang pang-
berat akibat peradangan dan degenerasi tu-
gul. Terapi standar yang ampuh terdiri dari
lang rawan. Sering kali penyakit ini meng-
kortikosteroida..
akibatkan cacat –seperti pada artrose– aki-
bat pertumbuhan sendi yang keliru, misal-
ENCOK nya jeriji dan tangan menjadi bengkok.
Encok (arthritis urica, gout) merupakan sua- Pembengkokan muncul terlebih dahulu di
tu gangguan pada metabo­lisme asam urat, sendi jari pertama, dekat buku jari, sedangkan

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 329 20/04/2015 20:42:49


330 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

pada artrose sendi jari ujung yang terkena benang kolagen kuat dengan di antaranya
dahulu. Progres rema sukar diramalkan, ka- molekul-molekul besar dari proteoglikan
dang-kadang kerusakan hanya terbatas, te- yang dapat menyerap air seperti spons Ka-
tapi adakalanya terjadi destruk­si hebat sete- dar air di dalam tulang rawan adalah 80%.
lah beberapa tahun atau puluhan tahun, yang Fungsinya adalah sebagai penyangga kejut
dapat menyebab­kan invaliditas. Selain itu antara kedua kepala tulang dari sendi. Pro-
sering kali terjadi komplikasi-komplikasi di teoglycan adalah molekul-molekul besar
luar sendi (extra-articular), misalnya di paru- yang terdiri dari inti protein, tempat terikat-
paru, jantung, ginjal, kulit dan organ-organ nya zat-zat glucosaminoglycan (GAG), se-
lain. perti chondroitinsulfat (CS) dan keratansul-
Prevalensi. Sekitar 2% dari populasi mende- fat (KS). Fungsinya adalah untuk memeli-
rita rema, baik di negara-negara tropik mau- hara kelenturan dan melumasi tulang rawan.
pun di negara-negara berhawa dingin dan Bila tulang rawan mengalami kerusakan,
lembap seperti Eropa Barat. Insidensinya kira- maka permukaannya yang semula sangat
kira tiga kali lebih sering pada wanita dari- licin, menjadi kasar seperti ampelas. Jaringan
pada pria, sebagaimana halnya dengan keba- pecah antar-hubungannya dan proteoglikan
nyakan penyakit artritis. Rema dapat timbul dapat lolos. Akibatnya, tulang rawan hilang
sejak usia 10 tahun, tetapi paling sering antara kekuatan dan kelenturannya. Berhu­bung ti-
30-40 tahun; faktor keturunan memegang pe- dak memiliki pembuluh darah atau neuron,
ranan yang nyata. maka kerusa­kan sukar diperbaiki lagi. Bahan
Pathogenesis. Rema merupakan suatu pe- gizi dan oksigen hanya dapat diserap dari
nyakit auto-imun, pada mana antibodi tubuh cairan synovial di ruang antara (lihat Gam-
menyerang dan merusak sendi/jaringan sen- bar 21-1). Zat-zat perombakan dari tulang
di. Penyakit diawali dengan masuknya su- rawan terdiri atas radikal-radikal bebas
atu antigen (entah mikro-organisme atau zat yang dapat mengakibatkan cacat lebih lanjut
lain) ke dalam sirkulasi. Antigen ini dike- dengan ca-ra bekerja sebagai antigen baru dan
lilingi oleh makro­fag, tetapi tidak dimusnah- siklus peradan­gan senantiasa berlanjut. Untuk
kan atau dikeluarkan karena sebab-sebab menghentikan siklus ini dan menghindari
yang tidak diketahui. Akibatnya adalah ter- kerusakan tulang (rawan) selanjutnya, maka
bentuknya antibodi dari jenis IgM, yang perlu sekali demi kondisi sendi untuk mela-
disebut faktor rema. Antigen dan antibo­di kukan gerak badan dan pembebanan sendi
bergabung dengan komplemen dan meng- agar cairan synovial bersama zat sampahnya
hasilkan suatu imuno­kom­pleks, yang kemu- diperas keluar dari tulang rawan (‘sponge
dian menimbulkan serentetan reaksi pera- effect’). Dengan demikian, akibat pergerakan
dangan. Akibat penggabungan ini antara ini, cairan sendi dipompa keluar-masuk yang
lain terjadi pelepasan zat-zat chemotac­tic, berfungsi pemasukan gizi dan pengeluaran
dengan efek menarik lekosit tertentu (neu- zat sampah, maka aktivitas ini penting sekali
tro­fil) ke daerah peradangan (Yun. taxis = bagi pemeliharaan kondisi sendi.
pergerakan, regulasi). Dalam 24 jam kira-kira Pada rema permukaan tulang rawan mem-
satu miliar lekosit neutrofil menginvasi sen- perlihatkan bekas-bekas erosi akibat pera-
di bersangkutan. Sel-sel penangkis tersebut dangan dan ruang antara sendi menyempit.
“memakan” imunokompleks (fagocytosis),
Diagnosis. Pertama-tama didasarkan atas
lalu mati sambil melepaskan enzim-enzim
gejala tersebut di atas yang dapat dipasti­-
lysosomal seperti (gliko)protease dan fosfatase.
kan melalui foto X-ray yang pada umum-
Semua enzim ini dapat merusak tulang ra-
nya selama 6 bulan pertama belum mem-
wan dan bahan dasar tulang (matrix), sehing-
perlihatkan kelainan sendi. Selain itu di
ga akhirnya sendi hilang penyangga kejut-
dalam darah dengan Tes fiksasi latex dapat
nya. Lihat Gambar 21 dan Bab 49, Dasar-
ditentukan adanya faktor rema (= IgM), juga
Dasar Imunologi.
kenaikan laju endap eritrosit dan turunnya
* Tulang rawan terdiri dari jaringan benang- kadar hemoglobin (anemia), yang semuanya

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 330 20/04/2015 20:42:49


Bab 21: Analgetika Antiradang dan Obat-Obat Rema 331

tidak spesifik bagi rema. Lebih khas adalah banyak sudut dari sistem ini.
tes endapan mucine dalam cairan sinovial 1. NSAIDs (non-steroidal anti-inflamma­tory
serta pemeriks­aan mikroskopis dari noduli drugs) sebagai analgetika antiradang sangat
subkutan dan jaringan sinovi­al, yang mem- bermanfaat terhadap gejala rema. Zat-zat
per­li­hat­kan kelainan-kelainan tertentu. Pro- ini lebih efektif daripada analgetika perifer
gres penyakit ditentukan dengan tes C-re- (parasetamol, asetosal atau kombinasinya
active protein (CRP), yang nilainya merupa- dengan obat lain). Respons indivi­dual untuk
kan ukuran bagi hebatnya inflamasi. NSAIDs sangat bervariasi, maka sebaiknya
Tindakan-tindakan umum.Tujuan pertama dicoba beberapa obat untuk menentukan obat
dari penanganan rema adalah menghindari mana yang bekerja paling efektif bagi pasien
memburuknya kekakuan sendi dan defor- tertentu. Setiap obat hendak­nya diminum
mitas. Oleh karena itu fisioterapi dan latihan- selama 1 minggu. Pilihan pertama adalah obat
latihan penting sekali untuk memelihara mo- dengan relatif sedikit efek samping seperti
bili­tas sendi dan tenaga otot. Pembatasan ibuprofen (4 dd 600 mg), naproksen (2 dd 500
bergera­k terutama terjadi di bahu dan lutut. mg) dan diklofenac (3 dd 50 mg), atau juga
Di samping itu juga perlu untuk menye- obat selektif nabumeton, meloxicam atau
suaikan pola hidup pada proses peradangan, celecoxib. Yang ternyata efek­tif untuk mor-
hebatnya peruba­han anatomis dan laju dari ning stiffness adalah zat-zat long-acting yang
progres penyakit. Dengan demikian dapat diminum sebelum­ tidur, misalnya diklofe-
dipeli­hara aktivi­tas sehari-hari sebany­ak nac retard 75-100 mg. Sebagai obat tambahan
dan selama mungkin untuk dapat menjalani kombina­si parasetamol dengan kodein ada-
kehidu­pan normal. kalanya juga efektif.
Efek samping: gastro-intestinal (perforasi,
Pengobatan 35,36 tukak, perdarahan), kardiovaskuler (trombo-
emboli) dan ginjal.
Terapi ditujukan pada penekanan gejala-
Efek samping gastro-intestinal timbul le-
gejala, mengurangi kehilangan fungsi dan
bih sedikit pada ibuprofen, diklofenak dan
memperlambat progres destruktif, yaitu
NSAID’s COX-2-selektif, sedangkan gang-
menghindari kerusakan sendi. Sejak bebe-
guan kardio-vaskuler lebih ringan pada na-
rapa tahun dianjurkan untuk sedini mung-
proksen.
kin dimulai terapi dengan DMARDs (MTX
Penggunaan jangka panjang dari NSAID ter-
atau sulfasalazin) untuk mencegah cacat
utama bagi para lansia dianjurkan dengan
sendi parah yang bersifat irreversibelselama
penambahan suatu zat-pelindung lambung,
beberapa tahun pertama. Bila efeknya kurang
untuk mencegah terjadinya komplikasi gas-
memuaskan dapat ditambahkan kortikos-
trointestinal, misalnya tukak lambung. Un-
teroid. Untuk menanggulangi gejala nyeri,
tuk ini digunakan perintang pompa proton
peradangan dan perasaan kaku dapat se-
(protonpump inhibitors, PPI’s) (omeprazol,
rentak diberikan analgetika antiradang.
pantoprazol) atau H2-blocker (kaptopril, ena-
Dalam dekade terakhir terdapat banyak
lapril), atau juga zat pelindung mukosa mi-
kemajuan penting untuk pengobatan RA,
soprostol. Sebaiknya dilakukan eradikasi da-
terutama bagi pasien yang tidak berhasil
ri kuman Helicobacter pylori sebelum dimulai-
dengan obat tradisional seperti DMARDs.
nya pengobatan menahun dengan NSAIDs,
Yang terpenting adalah pengembangan su-
lihat juga Bab 16, Obat-Obat Lambung.
atu golongan obat yang disebut Biologic
Response Modifiers atau biologics (lihat Bab * Penghambat COX-2 adalah NSAID yang
14, MOABs), dalam mana termasuk obat- secara selektif menghambat enzim COX-2
obat Humira, Kineret, Remicade, Rituxan, En- maupunpembentukan PgE2. Enzim COX-1
brel, Cimzia, Orencia, Actemra dan Simponi. tidak dihambat, sehingga prostacyclin (PgI2)
Berbeda dengan obat tradisional, biologics dengan efek protektif terhadap mukosa
ini mentarget komponen-komponen spesifik lambung tetap dibentuk. Karena itu obat-
dari sistem imun daripada memengaruhi obat ini yang dipasarkan sejak tahun 1988

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 331 20/04/2015 20:42:49


332 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

dianggap kurang toksik bagi lambung. Tetapi peredarannya di seluruh dunia [rofecoxib
kemudian ternyata beberapa di antaranya (Vioxx) 9/2004 dan valdecoxib (Bextra)
meningkatkan risiko infark jantung akut dan 4/2005]. Dari kelompok COX-2 dewasa ini
kematian mendadak, sehingga dihentikan masih tersedia celecoxib(Celebrex), etoricoxib

A. Biologicals.
Senyawa-senyawa biologik adalah obat-obat mutakhir yang dibuat sintetik dengan meniru zat-zat
tubuh (alamiah, imunoglobin) melalui cara-cara bioteknik rekombinan. Zat-zat ini seperti sitokin-
sitokin (abatacept, etanercept), interferon dan penghambat interleukin, monoklonal antibodies
(MOABs), faktor-faktor pertumbuhan dan Tumor Necrosis Factor-blockers memegang peranan penting
pada reaksi-reaksi imun. Antibodi monoklonal termasuk dalam kelompok yang disebut “biological”
ini dan merupakan protein-protein yang telah dimodifikasi dan dapat memengaruhi proses-proses
imunologik.
Biologicals pada dekade terakhir semakin banyak disintesis dan meluas penggunaannya antara lain
untuk penanganan gangguan-gangguan autoimun, terutama penyakit usus beradang (bevacizumab
dan cetuximab), rematik (infliximab), kanker payudara (trastuzumab),kanker darah (leukemia)
dan jenis-jenis neoplasma lain, juga untuk penyakit kulit bersisik (psoriasis), degenerasi macula
(ranibizumab), asma parah (omalizumab) dan reaksi-reaksi transplantasi.Penggunaannya kebanyakan
sebagai injeksi intravena dan mekanisme kerjanya melalui sejumlah cara, antara lain penghambatan
berbagai reaksi imun dan penghentian efek peradangan dari zat-zat peradang seperti TNF dan
Interleukin. Karena sintesisnya sulit dan dalam jumlah kecil, maka biaya pengobatan dengan
menggunakan obat-obat ini sangat mahal, antara $20.000 – 50.000 setahun. Inilah sebabnya mengapa
biologicals bukan merupakan pilihan obat pertama, juga karena pengalaman penggunaannya relatif
singkat.
Kadangkala pada tahap awal efeknya baik, tetapi lambat laun dapat menurun karena pembentukan
antibodies terhadap biologicals menghambat efektivitasnya. Pembentukan antibodies ini dapat
dihindari dengan cara mengkombinasikannya dengan metotreksat atau DMARD.

Dewasa ini biologicals tersebut di bawah terutama digunakan pada sejumlah penyakit, yaitu:
a. rematik dan penyakit usus beradang kronis (Crohn dan Colitis ulcerosa): infliximab, etanercept,
tosilizumab, adalimumab (Humira)
b. leukemia: interferon, rituksimab dan alembuzumab (Campath). Obat terakhir juga digunakan
terhadap penyakit autoimun Multiple Sclerosis (MS)
c. kanker payudara,ginjal, paru: trastuzumab (Herceptin), bevasizumab (Avastin), imatinib (Glivec)
dan bortizomib (Velcade)
Lihat juga Bab 14, Sitostatika
d. psoriasis: adalimumab, etanercept, infliximab dan yang terbaru ustekinumab (Stelara)
e. asma alergik: omalizumab (Xolair)

Biologicals kebanyakan digunakan sebagai injeksi intravena atau infus, dan selalu harus didahului
dengan pemeriksaan penderita bahwa tidak menderita penyakit infeksi, seperti tuberkulosis tak aktif
atau hepatitis A, B dan C, agar supaya infeksi jangan mendadak memburuk dengan hebat, karena
menyusutnya daya tahan imun tubuh.
Juga harus waspada terhadap infeksi nokosomial.
Efek samping: antibodi monoklonal pada umumnya lama diekskresinya, sehingga efek sampingnya
seperti sesudah injeksi vaksin anti-flu dapat berlangsung lama setelah pengobatan dihentikan.
Efek samping dari cara pemberian i.v. adalah malaise total, demam dan kedinginan, terutama pada
pemberian pertama kali. Efek samping dari pemberian s.k. atau i.m. merupakan berbagai reaksi kulit
seperti memerah dan gatal.
Keizer RJ, et al. Farmacokinetiek van monoklonale antilichamen. Ned Tijdschr Geneeskd 2007; 151:
683-688.

Wanita hamil atau yang menyusui sebaiknya jangan diberikan biological karena belum diketahui
efeknya terhadap janin dan bayi.
Biological senantiasa dikombinasi dengen MTX atau DMARD klasik lain.

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 332 20/04/2015 20:42:49


Bab 21: Analgetika Antiradang dan Obat-Obat Rema 333

Dosis dari beberapa obat adalah:


– infliximab (Remicade) : 3 mg/kg, diulang setelah 2 dan 6 minggu, lalu setiap 8 minggu per infus
– etanercept : 2 x 25 mg/minggu atau 50 mg/minggu, i.v.
– - adalimumab
adalimumab : 40 40mg
mgsetiap
setiap22minggu,
minggu,i.v.
i.v.
– - rituksimab
rituksimab : 2 :x 2
500 mg per
x 500 mg infus
per infus
– - tosilizumab
tosilizumab : 88mg/kg
mg/kg (min
(min 480
480mg,
mg,maks
maks800800mg)
mg)setiap
setiap4 minggu
4 mingguper
perinfus
infus
* *Nomenklatur
Nomenklatur dari antibodi
dari monoklonal
antibodi monoklonal
Semua antibodi monoklonal memiliki akhiran –mab (monoclonal antibodies) dengan sisipan yang
Semua antibodi monoklonal memiliki akhiran –mab (monoclonal antibodies) dengan sisipan
menunjukkan asalnya: -xi- (chimeer) seperti cetuximab, infliximab;
yang menunjukkan asalnya: -xi- (chimeer) seperti cetuximab, infliximab;
- zu- (humanized) seperti bevacizumab, trastuzumab; -u- (humane) seperti adalimumab.
- zu- (humanized) seperti bevacizumab, trastuzumab; -u- (humane) seperti adalimumab.
Sisipanlain
Sisipan lainmenunjukkan
menunjukkanjenis
jenispenyakit
penyakitatau
atautujuan
tujuanterapi:
terapi:
– -anib-
anib-seperti ranibizumab(perintang
sepertiranibizumab (perintangangiogenesis);
angiogenesis);
– -ci-
ci-seperti abciximab(cardiovasculair);
sepertiabciximab (cardiovasculair);
– -li-li-seperti infliximab,omalizumab
sepertiinfliximab, omalizumab(imunomodulator);
(imunomodulator);
– -tu-tu- seperti
seperti cetuximab,trastuzumab
cetuximab, trastuzumab(tumor);
(tumor);
– -vi-vi-seperti palivizumab
sepertipalivizumab (viral)
(viral)

Nama generik Nama merk Indikasi

abciximab ReoPro prevensi komplikasi gangguan jantung pada intervensi koroner dan pada angina pectoris instabil

adalimumab Humira artritis rematoid, penyakit Crohn

alemtuzumab MabCampath leukemia kronik

basiliximab Simulect prevensi penolakan organ pada transplantasi ginjal

bevacizumab Avastin penanganan metastasis pada kanker colon- dan rectum, kanker payudara, kanker paru, kanker sel
ginjal

cetuximab Erbitux penanganan kanker colorectaal bermetastasis

daclizumab Zenapax prevensi penolakan organ pada transplantasi ginjal

eculizumab* Solirus penanganan hemoglobinuri

efalizumab Raptiva penanganan psoriasis kronis

ibritumomab tiutexan Zevalin penanganan limfoma non-Hodgkin

infliximab Remicade artritis rematoid, penyakit Crohn, colitis ulcerosa, psoriasis

muromonab CD3 Orthoclone OKT3 penanganan penolakan organ setelah transplantasi ginjal, hati dan jantung

natalizumab Tysabri penanganan multipel sclerosis

omalizumab Xolair penanganan asma parah (>12 jaar)

palivizumab Synagis prevensi gangguan saluran udara bagian bawah akibat virus pada anak-anak

panutumumab Vectibix penanganan kanker kolorektal bermetastasis

ranibizumab Lucentis penanganan degenerasi macula karena usia

rituximab Mabthera penanganan limfoma non-Hodgkin, penanganan artritis rematoid parah

sulesomab LeukoScan khusus untuk diagnosis lokasi dan peradangan infeksi tulang pada dugaan oesteomyelitis

trastuzumab Herceptin penanganan kanker payudara

Tabel
Tabel antibodi monoklonal danantibodi monoklonal dan indikasinya
indikasinya

B. TNF-alfa-blockers
Tumor necrosis factor adalah suatu pro-inflammatory cytokin yang menstimulasi peradangan dan
berperan sentral pada proses peradangan dengan komponen imun (lihat Bab 14, Sitostatika dan Bab
49, Dasar-dasar imunologi). Dengan mengikat dan menginaktifkan TNF-a, gejala RA dan penyakit
Crohn dapat dikurangi dengan efektif dan sangat meringankan penyakit.

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 333 20/04/2015 20:42:49


334 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Pengobatan dengan tumor necrosefactor (TNF)-alfa-blocker merupakan penanganan drastik dari


penderita penyakit Crohn maupun penyakit artritis rematoid (RA). Kedua penyakit ini adalah
gangguan peradangan kronis yang ditandai dengan selang-seling periode remisi dan kumat
(eksaserbasi), yang mempunyai dampak besar terhadap keadaan fisik, sosial dan emosional pasien.
Pada rema dan penyakit Crohn terdapat kadar TNF meningkat di masing-masing sendi dan mukosa
usus halus. Obat-obat ini menurunkan dengan kuat CRP (faktor inflamasi, aktivasi penyakit) dan
mungkin juga meringankan risiko cardiovaskuler. Beberapa senyawa anti-TNF adalah infliksimab,
rituksimab dan tosilizumab (Actemra).
Efek sampingnya bisa sangat hebat, terutama supresi sumsum­ tulang yang menimbulkan kelainan
darah yang berbahaya dan terutama infeksi misalnya reaktivasi penyakit tuberkulosa. Oleh karena itu
penggun­aannya perlu disertai pemeriksaan hematologi, fungsi hati dan ginjal. Karena efek-efek yang
merusak ini saling memperkuat, kombina­si perlu digunakan dengan berhati-hati.

(Arcoxia) dan parecoxib(Dynastat) di tnf mana yang paling efektif. Pada umumnya
2. DMARDs (disease-modifying antirheumatic metotreksat, imunosu­presiva, TNF-blockers
drugs) dapat dibagi dalam klasik dan bio- dan penisilamin merupakan obat yang ter-
logis. Berkhasiat anti-erosif, artinya dapat nyata paling efek­tif. Sulfasalazin, kloroku-
menghentikan atau memperlam­bat progres ke- in dan auranofin kurang efektif tetapi efek
rusa­kan tulang rawan. Di samping itu me- sampingnya relatif tidak begitu hebat.
miliki khasiat antiradang kuat. Karena tidak
bekerja analgetik, biasanya dikombina­si de- 2b. DMARD’s biologis muncul di pasaran
ngan NSAIDs. setelah tahun 90-an, lihat box Biologicals.
A.R. dianggap sebagai suatu ganggu- Karena pengalaman dengan obat-obat ini
an yang relatif tidak ganas, sedangkan masih terbatas dan harganya sangat mahal,
DMARDs adalah toksik bagi darah dan ginjal. maka hanya digunakan sebagai pilihan
Inilah sebabnya mengapa hingga sekitar kedua bila DMARD’s klasik tidak atau ku-
tahun 1998 obat-obat ini baru diberikan rang memberikan efek. Begitu juga penggu-
pada rema aktif bila sudah tampak kerusa­k- naannya hanya bersamaan dengan obat
an sendi. Tetapi sejak beberapa tahun obat- lama seperti MTX atau leflunomida untuk
obat ini diberikan sedini mungkin – yaitu mengurangi pembentukan antibodies yang
bila pemberian NSAIDs selama 6–12 minggu dapat merintangi efektivitasnya. Mekanisme
tidak meringankan gejalanya – agar supaya kerjanya sebagian melalui blokade TNF [in-
progres penyakit ditekan sebelum sendi- fliximab, etanercept, adalimumab dan goli-
sendi dirusak secara struktural. mumab (Simponi)], atau melalui mekanisme
Mulai kerja obat-obat ini lambat sekali, lain, seperti abatacept (Orencia) melalui peng-
baru setelah 2-3 bulan dan mencapai efek hambatan aktivasi sel-T.
optimalnya sesudah 6 bulan. Setelah penggu-
naannya dihentikan efeknya masih berta­ * Pilihan DMARDs. Di berbagai negara
han beberapa waktu. Gejala terhadap sendi terdapat skema-skema berlainan untuk pemi-
dapat diper­baiki secara dramatis dan diser­tai lihan obat, maka urutan di bawah ini tidaklah
penurunan nilai IgM dan laju endap eritrosit. mutlak dan dapat berbeda dengan kebiasaan
Berhubung efek sampingnya penggunaan sesuatu negara.
DMARDs harus disertai monitoring fungsi a. Imunosupresiva: metotreksat (MTX), le-
sumsum tulang, hati dan ginjal secara peri- flunomida, azatiop­rin dan siklofosfami-
odik. da. Sitostatika ini berkhasiat imunosu-
presif dan juga sangat efektif. Siklofos-
2a. DMARD’s klasik: mekanisme kerjanya famida umumnya diberikan sebagai obat
belum dipahami dengan jelas dan seperti cadangan pada kasus parah (vasculitis)
pada NSAIDs sering kali perlu dicoba be- yang mengancam jiwa.
berapa jenis obat untuk menentukan obat b. Sulfasalazin atau hidroksiklorokuin se-

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 334 20/04/2015 20:42:49


Bab 21: Analgetika Antiradang dan Obat-Obat Rema 335

ring kali dianggap sebagai pilihan perta- x 500 mg) yang menghambat sintesis PgE2.
ma pada RA yang progresif parah, ka- Protease bromelain/papain (2 dd 100/200
rena relatif lebih jarang menimbulkan mg) berkhasiat terhadap peradangan melalui
efek samping pada penggu­naan jangka ‘pelarutan’ kompleks imun antibody-antigen.
panjang. Kloro­kuin juga dapat digunakan Obat-obat ini dapat diminum sebagai
tetapi risiko retinopati lebih besar. makanan tambahan (food supplement) pada
c. Emas (auranofin) dan penisilamin digu- terapi regular.
nakan bila obat-obat a) kurang membe-
rikan hasil. ANALGETIKA ANTIRADANG
d. DMARDs biologis baru digunakan se-
bagai tindakan terakhir bila obat klasik
(NSAIDs)
lain tidak ampuh (lagi) dan selalu dikom- NSAIDs berkhasiat analgetik, antipiretik
binasi dengan MTX atau DMARD lain. serta antiradang (antiflogistik) dan banyak di-
gunakan untuk meredakan gejala penyakit
3. Kortikosteroid sangat efektif tetapi sering rema seperti A.R., artrosis dan spondylosis.
kali mengakibatkan efek samping. Terapi Obat-obat ini juga efektif terhadap peradang-
perlu dihentikan dengan berangsur, oleh an akibat trauma (pukulan, benturan, kece-
karena itu terutama digunakan bila penya­kit lakaan), juga misalnya setelah pembedahan,
menjadi parah (exacerbatio). Misalnya pada atau pada memar akibat olahraga. Diguna-
penderita lansia, kumatnya penyakit dapat kan pula untuk mencegah pembengkakan
diatasi dengan dosis rendah prednisolon bila diminum sedini mungkin dalam dosis
(10 mg), yang sepanjang tahun dapat diku- yang cukup tinggi. Selanjut­nya NSAIDs juga
rangi sampai dosis pemeliharaan (5-2,5 mg berkhasiat terhadap kolik saluran empedu
sehari). Tetapi pada pasien yang lebih muda dan kemih, serta keluhan tulang pinggang
diperlukan dosis yang (jauh) lebih tinggi dan nyeri haid (dysme­nor­roe). Akhirnya
untuk waktu lama dengan risiko efek sam- NSAIDs juga bermanfaat pada nyeri kanker
ping yang besar. Pada tahun-tahun terakhir akibat metastasis tulang. Yang banyak digu-
telah dilaporkan kerusakan sendi lebih se- nakan untuk kasus ini adalah zat-zat dengan
dikit pada penggunaan 5 mg prednison se- efek samping relatif kecil, yaitu ibupro­fen,
hari secara dini (Arch Int Med 2002; 136:1- naprok­sen dan diklofenak.
12). Kadangkala kortikosteroida digu­nakan
melalui injeksi intra-artikuler pada keadaan Penggolongan. Secara kimiawi obat-obat ini
kaku dan nyeri hebat di sendi, biasanya dibagi dalam beberapa kelom­pok,
yaitu:
*Terapi kombinasi pada waktu dini yang a. salisilat: asetosal dan diflunisal. Dosis
terdiri dari sulfasalazin (2 g/hari berangsur- anti radangnya 2-3 x lebih tinggi daripa-
angsur diturunkan sampai 500 mg) bersama da dosis analge­tiknya. Berhubung risiko
metotreksat (1 x seminggu 7,5 mg) dan pred- efek sampingnya, jarang digunakan pada
nisolon (dosis diturunkan dari 60 mg sam- rema. Lihat selanjutnya Bab 20, Analge-
pai 7,5 mg sehari dalam 6 minggu) meng- tika perifer.
hasilkan remisi cepat dan menekan gejala b. asetat: diklofenac dan indometasin. Indo-
akut. Manfaat besar dari terapi dini ini adalah me­tasin termasuk obat yang terkuat daya
dihindarinya kerusakan irreversibel pada antiradangnya, tetapi lebih sering menye-
sendi. bab­kan keluhan lambung-usus.
Ketorolac (Toradol) adalah suatu deri-
4. Obat-obat alternatif: vit C, vit E, EPA/ vat heterosiklik dari asam asetat yang me-
DHA, bromelain dan papain. miliki khasiat analgesik kuat tetapi efek
Vitamin C (1-2 dd 1 g p.c.) menghambat antiradangnya agak kurang.
peradangan dan menginaktifkan radikal be- c. propionat: ibuprofen, ketoprofen dan na-
bas (nyeri berkurang), seperti juga d-alfa- proksen
tokoferol (1 dd 2-400 U) dan EPA/DHA (2-3 d. oxicam: piroxicam, tenoxicam dan melo-

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 335 20/04/2015 20:42:49


336 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

xicam. prostaglandin maupun leukotr­iën bertang-


e. pirazolon: (oksi) fenilbutazon dan aza- gung jawab untuk sebagian besar dari
propazon (Prolixan). gejala pera­dan­gan dan nyeri. Peroksida
f. lainnya: mefenaminat, nabumeton, ben- melepaskan radikal bebas oksigen yang juga
zidamin dan bufexamac (Parfenac). Benzi- memegang peranan pada timbulnya rasa
damin berkhasiat antiradang agak kuat, nyeri (lihat Bab 40, Obat-Obat Asma, boks
tetapi kurang efektif pada gangguan Radikal-Radikal Bebas).
rematik. Cyclo-oxigenase merupakan enzim pusat
pada proses ini dan terdiri dari dua iso-enzim,
Penggunaan lokal. Sejumlah NSAID digunakan yakni COX-1 dan COX-2, dengan berat mole-
topikal dalam krem atau gel, misalnya piro- kul dan daya enzimatik yang sama. COX-1
xicam 0,5%, naproxen 10% (gel), niflumic terdapat di kebanyakan jaringan, antara lain
acid dan diklofenac (dietilamonium) 1%, juga di pelat-pelat darah, ginjal dan saluran cerna.
benzidamin dan bufexamac (krem 5%). Zat ini berperan pada antara lain pemeliharaan
Dalam praktik bedah mata digunakan 2 perfusi ginjal, perlindungan mukosa lambung
jenis obat perintang peradangan, yaitu ke- dengan membentuk bikarbonat dan lendir,.
lompok kortikosteroid dan NSAID’s. Sebagai serta juga menghambat produksi asam.
tetes mata NSAID’s digunakan untuk meng- COX-2 dalam keadaan normal tidak ter-
hindari reaksi peradangan setelah bedah dapat di jaringan, tetapi dibentuk oleh sel-sel
katarak, a.l. diklofenak, bromfenak (Yellox) radang selama proses peradangan; kadar­nya
dan nepafenak (Nevanac). dalam sel meningkat sampai 80 kali. Menurut
perkiraan penghambatan COX-2-lah yang
Sistem Prostaglandin membe­rikan NSAIDs efek anti-radangnya.
dan Leukotriën Penghamba­tan COX-1 menghindari pem-
bentukan prostacyclin (PgI2) yang bekerja
A. Prostaglandin, juga disebut hormon ja-
melindungi mukosa lambung dan ginjal, se-
ringan, memiliki rumus asam-lemak tak-
hingga demikian bertanggung jawab untuk
jenuh yang dihidroksilasi. Semula diduga
efek samping iritasi lam­bung-usus serta ne-
sintesisnya hanya dalam prostat, sehingga
frotoksisitasnya. Atas dasar ini telah dikem-
diberi nama demikian. Tetapi kemudian ter-
bangkan NSAIDs selektif, yang terutama
nyata senyawa ini dapat dibentuk lokal di
menghambat COX-2 dan kurang atau tidak
seluruh tubuh, misalnya di dinding lam­bung
memengaruhi COX-1, sehingga PgI2 tetap
dan pembuluh, trombosit, ginjal, rahim dan
dibentuk dan iritasi lambung-usus dihindari.
paru-paru. Senyawa ini memili­ki sejumlah
Obat ini dinamakan penghambat COX-2
efek fisiologi dan farmako­logi luas, antara
selektif dan yang kini dikenal adalah senya-
lain terhadap otot polos (di dinding pembu-
wa-senyawa coxib rofecoxib, valdecoxib, cele-
luh, rahim, bronchi dan lambung-usus), agre-
coxib, etorixoxib dan parecoxib. Dua obat
gasi trombosit, produksi hormon, lipolysis di
dengan selektivitas lebih rendah adalah na-
depot lemak dan SSP.
bumeton dan meloxicam.
Sintesisnya. Bila membran sel mengalami
kerusakan oleh suatu rangsangan kimiawi,
Penggolongan. Jenis prostaglandin yang di-
fisik atau mekanis, maka enzim fosfolipase
kenal termasuk dalam 3 kelompok, yaitu:
diaktifkan untuk mengubah fosfolipida yang
terdapat di situ menjadi asam arachidonat. a. Prostaglandin A-F (PgA-PgF), yang dapat
Asam lemak poli-tak-jenuh ini (C20, delta) dibentuk oleh semua jaringan.
kemudian untuk sebagian diubah oleh enzim Yang terpenting adalah PgE2 dan PgF2.
Cyclo-oxigenase menjadi asam endoperoksida Setiap Pg memiliki nomor sebanyak jumlah
dan seterusnya menjadi zat-zat prostaglan­ ikatan tak-jenuhnya, bila perlu dengan tam-
din, prostasiklin dan tromboksan. Bagian bahan alfa atau beta tergan­tung dari posisi
lain dari arachidonat diubah oleh enzim rantai sisinya dalam ruang. Misalnya, PgE2a
lipoxyge­nase menjadi zat-zat leukotriën. Baik adalah stereoisomer-alfa dengan 2 ikatan tak-

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 336 20/04/2015 20:42:49


Bab 21: Analgetika Antiradang dan Obat-Obat Rema 337

Gambar 21-2: Diagram perombakan asam arachidonat

jenuh. Zat-zat ini berefek meradang melalui antitrombotik, juga memiliki efek protektif
vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas terhadap mukosa lambung. Pada perokok
dinding pembuluh dan membran sinovi­al. dan pasien tukak lambung produksi PgI2 me-
Selain itu reseptor nyeri disensibilisasi hingga nurun.
efek dari mediator lain (histamin, bradykinin c. Tromboxan (TxA2, TxB2) khusus dibentuk
dan lain-lain) diperkuat. Zat ini sendirinya dalam trombo­sit. Berefek vasokonstriksi (an-
tidak mengakibatkan nyeri. tara lain di jantung) dan menstimulasi agregasi
pelat darah (trombotik).
* PgE2 dan terjadinya tumor. PgE2 berkhasiat
menstimulasi pertumbuhan tumor dan ter- Dalam otak prostaglandin dibentuk sebagai
dapat dalam kadar tinggi di mukosa usus. reaksi terhadap zat-zat pirogen berasal dari
Penghambatan sintesisnya untuk waktu yang bakteri (infeksi). Pg menstimulasi pusat regu-
lama menghasil­kan efek antitumor kuat ter- lasi suhu di hipotalamus dan menimbulkan
hadap kanker di usus besar dan rectum. Sifat demam.
ini khusus terdapat pada NSAIDs dengan Di rahim Pg mengakibatkan kontraksi
siklus enterohe­patik, seperti indometasin dengan menimbulkan kekuran­gan darah
dan piroxicam. Supresi langsung dari pele- (ischaemia) dari otot rahim, yang mengaki-
pasan bradykinin, penghambatan migrasi batkan nyeri hebat. Keadaan ini timbul se-
dan fagositosis dari granulosit juga meme- waktu gangguan haid (dysme­norrea primer),
gang peranan. pada mana kadar Pg di endometrium sangat
b. Prostacyclin (PgI2) dibentuk terutama di meningkat. Akibatnya reseptor nyeri di rahim
dinding pembuluh. Berefek vasodilatasi disensibili­sasi, yang menyebabkan kontrak-
(bronchi, lambung, rahim, dan lain-lain) dan tilitas berlebihan dan nyeri seperti kolik.

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 337 20/04/2015 20:42:50


338 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Selain itu zat ini juga dapat mengakibatkan senyawa-senyawa ini. Sintesis LTB4 melalui
nyeri kepala, nausea, muntah dan diare, yang lipoksigenase dapat secara tak-langsung di-
intensitasnya berkaitan langsung dengan tingkatkan oleh penghambatan COX.
kadar Pg. LTC4, LTD4dan LTE4 terutama dibentuk di
Berdasarkan efek kontraksinya di rahim, mastcells dan granulo­sit eosinofil, berkha­-
prostaglandin sudah banyak digunakan di siat vasokon­striksi di bronchi dan mukosa
kebidanan untuk menginduksi persali­nan. lambung, juga meningkatkan hiper ­reakti-
Zat ini juga dapat menimbulkan abortus vitas bronchi dan permea­bilitas pembuluh
setelah bulan ketiga, misalnya pada kema- paru dengan menimbulkan udema. Berda-
tian janin. Zat yang digunakan adalah dino- sarkan peranannya sebagai mediator pera-
prost = PgF2a(Prostin) dan dinoproston = dangan pada pathofisiologi asma, telah di-
PgE2 (Prostin E2). kembangkan zat-zat yang bersifat antagonis
leukotriën, a.l. montelukast (lihat Zat-zat anti-
B. Leukotriën leukotriën) dan anakinra (Kineret). Anakinra
Leukotriën LTB4, LTC4, LTD4dan LTE4 ada- adalah LT­1-receptorblocker, yang dibuat via
lah senyawa sisteinil (sulfidopeptida) yang teknik rekombinan DNA dan digunakan
dibentuk sebagai hasil metabolisme asam dalam kombinasi dengan metotreksat pada
arachidonat. Zat-zat ini juga merupakan kasus medis yang sulit. Pada pasien rema
mediator radang dan nyeri. Melalui jalur terdapat kadar LT1 meningkat di cairan sino-
lipoksigenase terbentuk LTA4 tidak stabil, vial dan plasma (Ph Wkbl 2002;137:710).
yang oleh hidrolase diubah menjadi LTB4 Leukotriën juga memegang peranan pada
atau LTC4. Yang terakhir dapat diubah lagi pathogenesis penyakit kulit psoria­sis.
menjadi LTD­4 dan LTE4, lihat skema berikut
ini. Mekanisme kerja NSAIDs
dan kortikosteroid
Cara kerja NSAIDs untuk sebagian besar
berdasarkan hambatan sintesis prostaglan­
din, pada mana kedua jenis siklo-oxygenase
diblokir. NSAID ideal hendaknya hanya
menghambat COX-2 (peradangan) dan tidak
COX-1 (perlindungan mukosa lambung), lagi
pula menghambat lipooxygenase (pemben-
tukan leukotriën). Meskipun sejak akhir ta-
hun 1980-an telah diupayakan secara inten­
sif, hingga kini obat ideal demikian belum
Gambar 21-3: Skema pembentukan
ditemukan. Dewasa ini hanya tersedia tiga
zat-zat leukotriën obat dengan kerja agak selektif, artinya lebih
kuat menghambat COX-2 daripada COX-
LTB4 khusus disintesis di makrofag dan 1, yaitu COX-2 inhibitors nabumeton dan
neutrofil alveoler dan bekerja chemotaxis meloxicam. Celecoxib(Celebrex,1999) diklaim
(taxis-bergerak, terpengaruhi oleh chemo: zat tidak menghambat COX-1 sama sekali pada
kimiawi) yaitu mensti­mulasi migrasi leukosit dosis biasa, tetapi efek klinik mengenai kea-
dengan meningkatkan mobili­tas dan fungsi­ manannya terhadap mukosa lambung belum
nya. Tertarik oleh leukotriën, leukosit dalam dipastikan dengan tuntas. Diklofenac, na-
jumlah besar menginvasi daerah pera­dangan proksen dan ketoprofen juga kurang lebih
dan mengakibat­kan banyak gejala radang. bekerja selektif, sedangkan sulfasalazin di-
NSAIDs hampir tidak dapat merintan­gi perkirakan menghambat kedua enzim COX.
pembentukan LT dan efek chemotaxis gra-
nulo­sit tersebut, oleh karena itu gejala radang * Antagonis leukotriën. Banyak riset juga
tidak dapat dihilangkan dengan tuntas oleh dilakukan untuk mengembangkan antago­nis

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 338 20/04/2015 20:42:50


Bab 21: Analgetika Antiradang dan Obat-Obat Rema 339

leukotriën, yang dapat digunakan sebagai obat b. gangguan fungsi ginjal: insufisiensi, ne-
antiradang pada rema dan asma.Contohnya fritis interstisiil dan kelai­nan pada regulasi
adalah LT-receptorblocker mon-telukast air dan elektrolit (udema, hiperkaliëmia).
(Singulair) dan zafirlukast (Accolate). Lihat juga Prostaglandin mengatur volume darah
Bab 40, Obat-obat asma, Anti-leukotriën. yang mengalir melalui ginjal (perfusi).
Zat ini juga menghalangi vasokon­striksi
* Kortikosteroid berefek menghambat fosfo-
dalam ginjal terlampau kuat pada misal-
lipase, sehingga pemben­tukan prostaglandin
nya pasien gagal-jantung, cirrosis hati dan
maupun leukotriën dirintangi. Oleh karena
penyakit ginjal kronis. Karena terham-
itu efeknya terhadap gejala rema lebih baik
batnya sintesis Pg, maka perfusi dan laju
daripada NSAIDs. Keberatannya adalah efek
filtrasi glome­ru­ler berkurang dengan efek-
sampingnya yang lebih berbahaya pada dosis
efek tersebut. Para lansia sangat peka un-
tinggi dan penggunaan lama.
tuk efek ginjal ini dan dapat menderita
nefritis irreversibel, khususnya pada indo-
Efek samping. Sejumlah efek samping ber-
metasin. Efek diuretika dikuran­gi oleh
kaitan dengan penghambatan sintesis pros-
NSAIDs.
taglandin yang terutama timbul pada lam-
c. agregasi trombosit dikurangi sehingga
bung-usus, ginjal dan fungsi trombosit. Fre-
masa perdarahan diperpanjang. Efek ini
kuensinya berbeda-beda untuk berbagai obat
reversibel, kecuali pada aseto­sal
dan pada umumnya efek-efek ini meningkat
d. reaksi kulit: ruam dan urticaria relatif
dengan besarnya dosis dan jangka waktu
sering terjadi pada diklofenac dan su-
penggunaan, terkecuali efeknya terhadap
lindac
trombosit.
e. bronchokonstriksi pada penderita asma
a. efek ulcerogen: mual, muntah, nyeri lam-
yang hipersensitif bagi NSAIDs
bung, gastri­tis, tukak lambung-usus dan
f. efek sentral: nyeri kepala, pusing, tinni-
perdarahan samar (occult) yang disebab-
tus (telinga berdengung), termangu-ma-
­kan oleh perintangan sintesis prostacyclin
ngu, sukar tidur, adakalanya depresi dan
dan kehilangan daya pelindungnya. Ka-
gangguan penglihatan
rena perintangan ini bersifat sistemik,
g. lain-lain: gangguan fungsi hati (khusus-
maka efek ini juga terjadi pada penggu-
nya diklofenac), gangguan haid (diklofe-
naan rektal! Risiko­nya besar terutama
nac, indometasin), jarang anemia aplastik
pada mereka di atas 60 tahun, khusus­
nya kaum wanita. Penggunaan serentak Wanita hamil tidak boleh diberikan NSAIDs
dari kortikos­teroid meningkatkan risiko. selama triwulan terakhir karena meng-
Profilaksis dapat dilakukan dengan pem- hambat his dan memperlambat persalinan.
berian misoprostol sebagai substitusi PgI2 NSAID masuk ke dalam air susu, oleh karena
dengan efek protektif terhadap mukosa. itu sebaiknya jangan digunakan selama lak-
Juga antagonis reseptor-H2 (H2-blocker: tasi. Pengecualiannya adalah ibuprofen, flur-
ranitidin, simetidin) dan penghambat pom- biprofen, naproksen dan diklofenac, yang pada
pa proton (omeprazol, pantoprazol) banyak dosis biasa hanya timbul sedikit dalam air
digunakan untuk maksud ini28-29. susu ibu. Penderita asma dan gangguan lam-
Obat dengan masa paruh panjang meng- bung juga tidak boleh diberikan obat-obat ini.
akibatkan risiko gangguan lambung usus Interaksi. NSAIDs adalah asam-asam orga-
lebih besar daripada obat dengan masa nik yang terikat kuat pada protein darah, yang
paruh pendek. Obat yang terbanyak me- mampu menggeser obat-obat lain de-ngan PP
nimbulkan keluhan lambung-usus serius tinggi dan demikian memperkuat kerjanya.
adalah indometasin, azapropazon dan Contohnya: antikoagulansia dan antidiabe-
piroksikam. Obat dengan jumlah keluhan tika oral. Juga ekskresi dari asam-asam or-
sekitar separuh­nya adalah ketopro­fen, na- ganik lain seperti penisilin, furosemida, HCT
proksen, flurbipro­fen, sulindac dan diklo- dan metotreksat diperlambat, sehingga obat-
fenac, sedangkan ibuprofen paling sedikit. obat ini lebih lama kerjanya.

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 339 20/04/2015 20:42:50


340 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

MONOGRAFI dan encok akut 1 dd 120 mg untuk maks. 8


hari.
A. ANALGETIKA ANTIRADANG A3. Diklofenac: Voltaren, Cataflam, Flamar,
(NSAID) *Arthrotec
A1. Asam mefenaminat: mefenamic acid, Me- Derivat fenilasetat ini (1974) termasuk
nin, Ponstan, Mefinal NSAID yang terkuat daya antiradangnya
Derivat anthranilat (=o-aminobenzoat) ini tetapi dengan efek samping yang lebih lemah
(1956) memiliki daya antiradang sedang, dibandingkan dengan obat lainnya (indome-
±50% dari khasiat fenilbutazon. Plasma-t½- tasin, piroxicam). Sering kali digunakan un-
nya 2-4 jam. Banyak sekali digunakan sebagai tuk berbagai jenis nyeri, juga pada migrain
obat antinyeri dan antirema, walaupun dapat dan encok. Lagi pula melalui parenteral sa-
menimbulkan gangguan lambung-usus, ter- ngat efektif untuk menanggulangi nyeri
utama dispepsia dan diare pada orang-orang kolik hebat (kandung kemih dan kandung
yang sensitif. Tidak dianjurkan untuk anak- empedu). Kerusakan hati fatal telah dila-
anak. porkan.
Dosis: pada nyeri akut, pemula 500 mg Resorpsi dari usus cepat dan lengkap, tetapi
d.c./p.c., kemudian 3-4 dd 250 mg selama BA-nya rata-rata 55% akibat FPE besar. Efek
maks. 7 hari. analgetiknya dimulai setelah 1 jam, melalui
rektal dan intramuskuler lebih cepat, masing-
A2. Celecoxib (Celebrex) masing setelah 30 dan 15 menit. Penyerapan
Derivat benzoilsulfonamida ini (1998) ada- garam-K (Cataflam) lebih cepat daripa­da ga-
lah NSAID pertama dengan khasiat meng- ram-Na. PP di atas 99%, plasma-t½ ±1 jam.
hambat selektif COX-2. Pada dosis biasa Ekskresi melalui urin berlangsung untuk 60%
Cox-1 tidak dirintangi, oleh karena itu PgI2 sebagai metabolit dan untuk 20% dengan
dengan khasiat protektifnya terhadap muko- empedu dan feses.
sa lambung-usus tetap dibentuk sehingga Dosis: oral 3 dd 25-50 mg garam-Na/K d.c./
praktis tidak menyebabkan efek buruk pada p.c., rektal 1 dd 50-100 mg, i.m. pada nyeri
lambung-usus. Setelah diserap mencapai kolik atau serangan encok 1-2 dd 75 mg se-
kadar darah maksimal setelah 2-3 jam. PP lama 1-3 hari. Pra- dan pasca-bedah (“staar”,
97%, masa paruh eliminasi 8-12 jam. Dalam bular mata) dalam 0,1% tetes mata 3-5 x 1 te-
hati diubah menjadi metabolit inaktif yang tes, juga dalam krem/gel 1 %. Penggunaan di-
dikeluarkan dengan urin. Wanita hamil dan klofenak sebagai obat luar misalnya dalam
laktasi tidak dianjurkan minum obat ini. Flu- bentuk gel pada osteoartritis lutut dan tangan,
konazol menghambat perombakannya, maka ternyata sama efektifnya dengan penggu-
dosisnya perlu dikurangi dengan 50%. naan per oral. Terutama bagi lansia dengan
Berkaitan dengan efek jantung yang ber- risiko efek buruk bagi lambung (perdarahan
bahaya akibat senyawa coxib lainnya, maka lambung), penggunaan topikal lebih aman
hendaknya digunakan dengan dosis serendah dibanding penggunaan secara sistemik.
mungkin untuk jangka waktu singkat. Pasien
jantung, hipertensi, hiperlipidemia dan dia- A4. Fenilbutazon: Butazolidin, Irgapan, *Peha-
betes harus berhati-hati minum obat ini. zon, *New Skelan
Dosis: 2 dd 100-200 mg p.c. Derivat pyrazolidin ini (1949) sebagai peng-
hambat sintesis prostaglandin, berkhasiat an-
* Etoricoxib (Arcoxia). Derivat ini (2002) tiradang lebih kuat daripada kerja analge-
sama khasiat dan efek sampingnya dengan tiknya. Juga berkhasiat urikosurik lemah,
celecoxib, begitu pula kontra-indikasinya. tetapi kini tidak digunakan lagi dalam terapi
Efek samping khas dari obat ini adalah me- encok. Karena efek buruknya terhadap da-
ningkatkan tekanan darah. Dapat digunakan rah, penggun­aannya sudah ­banyak terde-
pada encok akut. sak. Dewasa ini khusus dianjur­kan hanya
Dosis: artrosis 1 dd 60 mg, rema 1 dd 90 mg pada kasus-kasus tertentu yang tidak dapat

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 340 20/04/2015 20:42:50


Bab 21: Analgetika Antiradang dan Obat-Obat Rema 341

ditanggulangi oleh NSAIDs lainnya, misalnya hebat dan gangguan alat gerak. Ibupro­fen 400
pada p. Bechterew dan Sindrom Reiter. mg oral sama efeknya dengan 500 mg rektal.
Resorpsi di usus baik, PP 98%, plasma-t½ Resorpsi dari usus cepat dan baik (±80%),
rata-rata 77 jam, dari oksifenbutazon 77 - 105 resorpsi rektal lebih lambat. PP 90-99%,
jam (pada lansia). Di dalam hati zat ini diubah plasma-t½ ±2 jam. Ekskresi berlangsung te-
menjadi metabolit aktifnya oksifenbutazon rutama sebagai metabolit dan konyugatnya.
dan hidroksifenbutazon, yang dimetaboli- Dosis: nyeri (haid), demam dan rema, permu-
sasi lebih lanjut dan dikelu­arkan terutama laan 400 mg p.c./d.c., lalu 3-4 dd 200-400 mg,
melalui urin. demam pada anak-anak: 6-12 bulan 3 dd 50 mg,
Efek sampingnya timbul pada rata-rata 30% 1-3 th 3-4 dd 50 mg, 4-8 th 3-4 dd 100 mg,
dari pasien dan tidak tergantung dari dosis. 9-12 th 3-4 dd 200 mg. Pada migrain single-
Yang terpenting adalah supresi sumsum tu- dose 600 mg, 15-30 menit sesudah diberikan
lang parah, dengan agranulositosis, anemia domperidon atau metoklopramida.
aplastik (dengan angka kematian tinggi!), Rektal: 3-4 dd 500 mg.
leukopenia dan kelainan darah lainnya. Yang
* Ketoprofen (Profenid, Orudis, Oscorel) adalah
sering terjadi adalah kelu­han lambung, pu­
derivat benzoil (1973) yang sedikit lebih kuat
sing, reaksi alergi pada kulit dan udema
khasiatnya. Sifat-sifat lainnya hampir sama
akibat resorpsi kembali dari natrium dan air
dengan ibuprofen. Efek samping lebih sering
sehingga volume plasma meningkat. Gang-
terjadi. Dosis: 1-3 dd 25-50 mg p.c./d.c., pada
guan fungsi hati, kerusakan ginjal dan
rema 2-4 dd 25-50 mg, rektal 2-3 dd 100 mg.
memburuknya tukak lambung serta perforasi
jarang terjadi. Pembesaran tiroid dengan A6. Indometasin: Confortid, Indocid
hipotiro­sis telah dilaporkan. Derivat indolilasetat ini (1963) berkhasiat
Dosis: di atas 14 tahun oral 1 dd 300-400 mg sangat kuat, dapat disamakan dengan diklo-
d.c./p.c. selama 1 minggu, pemeliharaan 1 dd fenac, tetapi lebih sering menimbulkan efek
100-200 mg. Pemantauan darah secara teratur samping, khususnya efek ulcerogen dan per-
mutlak dilakukan. darahan occult. Penggunaannya juga sama,
termasuk dalam tetes mata untuk mencegah
* Oksifenilbutazon (Sponderil, Tanderil) ada-
udema macula lutea (bercak kuning di sela-
lah metabolit hidroksi (1955) dengan kha-
put jala) setelah pembedahan bular mata
siat dan sifat hampir sama, terkecuali ti­
(cataract, “staar”). Penggunaan lokal dari gel
dak berdaya urikosurik. Pada tahun 1985,
3% diberitakan efektif terhadap nyeri sendi
di kebanyakan negara Barat obat ini telah
(jari-jari).
ditarik dari peredaran, karena banyak disa-
Resorpsi dari usus cepat dan lengkap; via
lahgunakan sebagai analgetik umum.
rektum tergan­tung basis suppositoria-nya
Dosis: oral 1 dd 200-300 mg d.c./p.c. selama
(Carbowax) dan dapat menurun sampai 60%.
1 minggu, pemeliharaan 1 dd 100 mg pagi
Efek samping berupa gejala umum, terutama
hari.
pada permulaan dan pada dosis tinggi se-
* Skelan : Ca fenilbutazon 200 dan kari-
ring kali terjadi gangguan lambung-usus
soprodol 125 mg
dan efek sentral, seperti nyeri kepala, peras-
aan tidak teratur, rasa lelah dan depresi.
A5. Ibuprofen: Brufen, Arthrofen, Proris, Advil
Dosis: oral 2-3 dd 25-50 mg d.c./p.c., maks.
Obat dari kelompok propionat (1969) ini
200 mg sehari, rektal 1-2 dd 100 mg, i.m.
adalah NSAID pertama yang paling banyak
sebagai permulaan terapi 25-100 mg garam-
digunakan, berkat efek sampingnya yang
Na. Okuler untuk profilaksis udema: 3-5x 1 tetes
relatif ringan dan status OTC-nya di kebanya-
sebelum dan setelah pembedahan.
kan negara. Zat ini merupakan campuran
Dosis: oral 1-2 dd 100-200 mg d.c./p.c.
rasemis, dengan bentuk dekstro yang aktif.
Khasiat analgetik dan antiradangnya cukup A7. Naproksen: Naxen, Naprosyn.
baik dan sudah banyak mende­sak salisilat Derivat 6-metoksi-2-naftil dari propionat
pada penanganan rema yang tidak begitu (1973) ini berkhasiat analgetik dan antiradang

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 341 20/04/2015 20:42:50


342 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

baik, maka sering digunakan pada berbagai mirip piroxicam. Plasma-t½ lebih panjang,
keadaan nyeri, juga untuk mengatasi se- rata-rata 72 jam. Dosis: oral 1 dd 20 mg, peme-
rangan encok akut. Di banyak negara obat liharaan 1 dd 10 mg d.c.
ini dapat dibeli bebas (seperti ibuprofen dan
diclofenac). * Meloxicam (Movi-Cox) adalah derivat oxi-
Resorpsi dari usus cepat dan lengkap, mulai cam (1995) yang agak selektif menghambat
kerjanya setelah 1 jam dan bertahan 7 jam. COX-2 lebih kuat daripada COX-1, sehingga
PP lebih dari 99%, plasma-t½ panjang (10-16 kurang merangsang mukosa lambung. Plas-
jam). Ekskresi terutama melalui urin sebagai ma-t½ 20 jam. Dosis: oral 1 dd 7,5-15 mg d.c.
konyugatnya.
Dosis: oral dan rektal 2 dd 375-500 mg
(garam-Na) d.c./p.c., nyeri haid permulaan B . OBAT-OBAT BUKAN NSAID
500 mg, lalu 2-3 dd 250 mg. Serangan encok:
B1. Benzidamin: Tantum
permulaan 750 mg, setelah 8 jam 500 mg, lalu
Struktur derivat imidazol ini (1964) mirip
setiap 8 jam 250 mg. Migrain: sekaligus 1000
rumus indometasin, tetapi mekanisme kerja
mg 15-30 menit setelah minum domperidon
antiradangnya berlainan dari analgetika an-
atau metoklopramida. Juga dalam krem/gel
tiflogistik dan kortik­osteroid. Oleh karena
1%.
itu obat ini tidak digunakan sebagai obat
re­ma, tetapi terhadap peradangan dan pem-
* Nabumeton (Goflex, Mebutan) adalah juga
bengkakan setelah pembedahan atau trauma,
derivat 6-metoksi-2-naftil, dengan rumus mi-
misalnya luka akibat olahraga (jatuh, keseleo,
rip naproksen (1985) tetapi tidak bersifat
dan sebagainya), juga sebagai obat kumur
asam. Prodrug ini memiliki khasiat antira-
pada radang mulut dan tenggorok (stomati­tis,
dang lemah yang agak selektif, artinya lebih
pharyn­gitis).
kuat menghambat COX-2 daripada COX-1.
Resorpsi dari usus agak lambat, plasma-t½
Karena itu efek sampingnya terhadap lam-
±2 jam, PP agak besar.
bung lebih ringan. Dari usus diserap untuk
Efek samping agak ringan dan berupa ga-
90%, PP- tinggi (±98%), ekskresi untuk 80%
ngguan lambung-usus, kadang-kala juga
melalui kemih. Dalam hati diubah menjadi
penglihatan ganda, tachycardia dan debar
metab­olit aktif 6-MNA (6-metoksi-2-naftil-
jantung (palpitasi). Pada penggunaan lokal
asetat) dengan masa paruh ±25 jam. Dosis: 1
(krem 3%) dapat terjadi iritasi.
dd 1000 mg malam hari, maks. 2 dd 1000 mg;
Dosis: oral 2-3 dd 50 mg garam-HCl p.c.,
manula 500 – 1000 mg.
anak-anak 25-50 mg sehari. Sebagai obat ku-
mur 0,15%: 6 dd 15 ml, juga sebagai krem 5%.
A8. Piroxicam: Feldene, Pirofel, *Brexine
Derivat benzothiazin ini (1979) berkhasiat
B2. Glucosamin dan chondroitin: Oste, Oste-
analgetik, antipi­retik, antiradang kuat dan
otin30, OsteoBiflex
bekerja lama (plasma-t½ rata-rata 50 jam).
Kombinasi ini kini banyak digunakan pada
Kompleksnya dengan betadex (= cyclodextrin)
artrose kronis dengan efek menghilangkan
(Brexine) lebih cepat resorp­sinya dari usus,
atau meringankan nyeri dan memperbaiki
tetapi diperlambat oleh makanan. Obat ini
fungsi sendi. Pembentukan tulang rawan
sering digunakan untuk nyeri haid dan
baru distimulasi sedangkan perombakannya
serangan encok.
dihindari, cacat tulang rawan juga diperbaiki.
Dosis: oral, rektal dan i.m. 1 dd 20 mg (d.c./
Dengan demikian kombinasi ini berkhasiat
p.c.); dysmenorrea primer: 1 dd 40 mg selama 2
menghentikan proses artrose.
hari, lalu bila perlu 1 dd 20 mg. Pada serangan
Belum tersedia data apakah monoterapi
encok: permulaan 40 mg, lalu 2 dd 20 mg
dengan salah satu zat tersendiri menghasil-
selama 4-6 hari.
kan efek yang sama dengan kombinasinya.
* Tenoxicam (Tilflam) adalah juga derivat Suatu studi baru-baru ini telah menunjukkan
oxicam (1986) dengan khasiat dan sifat yang bahwa  kombinasi ini  tidak efektif  pada ar-

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 342 20/04/2015 20:42:50


Bab 21: Analgetika Antiradang dan Obat-Obat Rema 343

trosis lutut yang nyeri. Tetapi yang diguna- Efek baru tampak setelah 3–4 minggu. Setelah
kan pada studi tersebut  adalah garam HCl gejala berkurang dosis dapat diturunkan
dari  glukosamin dan bukan sulfatnya, yang sampai dosis pemeliharaan 1-2 x sehari.
pada banyak penelitian lain sudah membuk-
tikan keampuhannya. B3. Misoprostol: Cytotec, *Arthrotec
Ester metil dari prostaglandin-E1 ini (1985)
Ref. 1. Clegg DO et al. Glucosamin, chond-roitin berkhasiat mengham­bat produksi asam lam-
sulfate and the two in  combination  for bung dan melindungi mukosa (cyto­protec-
painful knee osteoarthtritis  .  N Engl J Med
ti­ve). Selain itu meningkatkan sekresi mucus
2006;354:795-808
dan bikarbonat serta memperbaiki sirkulasi
2. Timmerman H. Effectiviteit van voe-
dingssupplementen bij artrose: de twij-fel darah di mukosa lambung. Misoprostol khu-
blijft. Ned Tijdschr Geneeskd 2006: 150: 1800- sus diguna­kan untuk prevensi tukak lam-
01). bung selama penggunaan NSAIDs pada ma-
na terdapat kekurangan prostasiklin yang
* Glucosaminsulfat (GS) adalah zat alamiah berefek melindungi. Dibandingkan zat-zat
yang terdapat dalam tubuh dan berbagai peng­hambat asam (H2-blockers) obat ini
bahan makanan, khususnya daging hewan. kurang efektif untuk prevensi tukak.
Struktur kimianya terdiri dari glukosa dan Resorpsi cepat dan baik. Di dalam hati zat
glutamin yang sangat penting bagi pemeli- ini dirombak menjadi meta­bolit aktif asam
haraan keseimbangan dari susunan tulang misoprostolat dengan PP ±85% dan t½ 20-40
rawan. Hal ini dicapai antara lain melalui menit. Ekskresi berlangsung terutama lewat
stimulasi pembentukan proteoglycan baru urin dan sebagi­an kecil dengan feses.
dan dengan demikian mencegah penyusut- Efek samping sering kali berupa diare (sele-
an tulang rawan. Di samping itu obat ini wat) dan gangguan lambung-usus lain (mual,
berkhasiat menghilangkan rasa nyeri dan dispepsi, nyeri perut, flatulensi), sakit kepala,
memperbaiki fungsi sendi yang sudah ter- pusing-pusing, dysmenorrea dan perdarah-
kena artrose. Glucosamin juga mampu “me- anantara (“breakthrough” bleeding). Wanita
reparasi” tulang rawan yang sudah cacat. hamil tidak boleh diberikan obat ini karena
Kinetik. Resorpsi 80%, di lambung terio- risiko kontraksi uterus. Obat ini juga diguna-
nisasi tuntas dan glucosamin bebas tersedia kan untuk terminasi kehamilan pada kasus-
untuk diserap di usus kecil. BA hanya 25% kasus tertentu. (Am.J.Obstetr.Gyne-col. 2003;
karena FPE dalam hati dirombak menjadi 189:710-13).
CO2, air
­­
dan urea­­. Dosis: sebagai pencegah tukak 2 dd 200-400
mcg, bersama suatu NSAID.
* Chondroitinsulfat (CS) bersifat menarik *Arthrotec = diklofenac Na 50 + misoprostol
air dan juga menstimulasi produksi proteo- 0,2 mg
glycan, GAG dan kolagen, juga mendorong
proteoglycan untuk mengikat air yang perlu B4. Metilsulfonilmetan: MSM32
bagi kelenturan sendi. CS juga berperan MSM adalah senyawa sulfur alamiah yang
pada inaktivasi dari enzim-enzim tertentu terdapat dalam semua organisme hidup,
yang merombak tulang rawan. Berhubung mis. daging, susu hewan, sayur-mayur dan
masa paruh kedua obat singkat, sebaiknya buah-buahan segar (1-4 mg/kg). MSM ada-
diminum minimal 3 kali sehari. Kombinasi lah sumber sulfur terpenting bagi manusia
kedua obat juga dianjurkan untuk prevensi untuk pembentukan a.l. tulang rawan, keratin
artrose pada orang berisiko tinggi, yaitu (kulit, rambut dan kuku) dan beberapa asam
orang gemuk atau dengan pembawaan/ amino esensial (sistein, metionin dan taurin).
keturunan (genetik) atau mereka dengan pro- Digunakan dalam kedokteran alternatif ter-
fesi yang membebankan sendi seperti penari utama sebagai zat antinyeri dan antira-
balet atau setelah cedera hebat pada sendi. dang pada rema dan artrosis, untuk meng-
Dosis tergantung dari berat badan: antara hambat degenerasi dan memelihara tulang
45-75 kg 3 dd 500 mg GS + 400 mg CS d.c. rawan serta kelenturan sendi. MSM memper-

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 343 20/04/2015 20:42:50


344 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

kuat efek dari kombinasi glukosamin dan lanjut dan segera digunakan kembali seba-
chondroitin. gai obat rema DMARD. Dewasa ini meru-
Kimia. MSM (DMSO2) adalah produk oksi- pakan pilihan pertama bersama MTX un-
dasi dari DMSO (dimetilsulfoksida) suatu tuk digunakan pada rema aktif. Efeknya
jenis pelarut bagi SO2 dan gas-gas lain de- agak cepat dan sudah nyata dalam waktu
ngan khasiat antioksidan, antiradang dan 4 minggu, dengan efek yang lebih ringan
analgesik lebih kuat daripada MSM. MSM dibanding obat DMARD lainnya.
bersifat menguap, maka kadarnya menurun Efek antiradang dari mesalazin pada coli­
bila disimpan. lama atau diolah (pemanasan tis diperkirakan berdasarkan efek langsung
atau pendinginan). terhadap mukosa usus yang berakibat peng-
Khasiatnya analgetik, antiradang, relaksasi hambatan sintesis prostaglandin (dan leu-
otot dan vasodilatasi. Juga berkhasiat mere- kotriën). Pada proses ini pelepasan sitokin
parasi cross-linking dalam kolagen, yang oleh limfosit dan inaktivasi radikal oksigen
umumnya timbul pada parut luka, sehingga memegang peranan penting. Sulfa­salazin
menjadi lentur dan tidak mengeras. Lagipula sebagai molekul utuh berefek baik pada pe-
mengurangi berbagai reaksi alergi (makan- nyakit Bechterew (dan rema).
an, inhalasi dan kontak) melalui pengikatan Kinetik. Dalam usus zat ini dirombak secara
pada mukosa saluran cerna. Dengan demi- enzimatis menjadi kedua kompo­nennya. Sul-
kian terjadi suatu lapisan protektif sehing- fapiridin diresorpsi hampir tuntas, sedang-
ga histamin yang dilepaskan mastcells tidak kan mesalazin hanya untuk 30%. Dalam hati
dapat menempati reseptor-reseptor mukosa dimetabolisasi untuk kemudian diekskresi
lagi. Di samping ini MSM juga berkhasi- melalui urin dan feses. Lihat juga Bab 8, Sul-
at antioksidans dan menstimulasi sistem fonamida.
imun. Masa paruhnya 48 jam, efek samping- Efek samping agak sering terjadi dan berupa
nya tidak dilaporkan, bahkan pada dosis mual, muntah, anoreksia, nyeri kepala, de-
tinggi sekali. Untuk rema dan artrosis MSM mam dan erythema. Yang lebih serius adalah
bermanfaat untuk meringankan rasa nyeri kelainan darah dan supresi sumsum tulang,
kronis dan juga   memperkuat efek dari juga oligospermia dan infertilitas (reversibel).
kombinasi glukosamin dan chondroitin. Dosis: 1 dd 500 mg d.c. selama 5-7 hari, di-
Dosis: pertama kali 3 dd 750 – 1000 mg d.c, naikkan setiap 5-7 hari dengan 500 mg sam-
sesudah 4 -6 minggu atau bila keluhan sudah pai 2 g sehari, maksimal 3 g/hari.
berkurang 2 dd 750-1000 mg, pemeliharaan
1 dd 1000 mg; dosis maks. 8 g sehari. Anak-
C2. Klorokuin (F.I.) : Resochin, Nivaquin.
anak di bawah usia 12 tahun diberikan dosis
Selain pada rema, derivat 4-aminokuinolin
separuhnya. Berhubung efeknya (merang-
ini (1934) digunakan juga terhadap malaria
sang energi) sebaiknya jangan diminum pada
(terapi dan profilaksis), amebiasis hati dan
waktu akan tidur.
S.L.E. Mekanisme kerjanya berdasarkan pe-
ngikatan pada DNA/RNA di inti sel, peng-
C. DMARDs hambatan sintesis protein dan antibodies-
C1. Sulfasalazin: salazosulfapiridin, Sulcolon, autoimun patologik. Obat ini ditimbun dalam
Salazopyrin kadar tinggi di hati, limpa, paru serta ginjal
Senyawa dari mesalazin (5-ASA) dan sul- dan terikat pada sel-sel yang mengandung
fapiridin ini (1944) disintesis sebagai obat melanin (pigmen cokelat-hitam) seperti mata
rema (Dr Svarts, Swedia), tetapi terdesak oleh dan kulit. Lihat selan­jutnya Bab 11, Obat-obat
obat lain seperti senyawa emas dan korti- Malari­a, Obat-obat tersendi­ri.
kosteroid. Setelah ditemukan efektivitasnya Kinetik. Sifat farmakokinetiknya yang ter-
terhadap peradangan usus kronis (Crohn, penting adalah plas­ma-t½ yang sangat pan-
colitis), obat ini banyak digunakan untuk jang, antara 3-6 hari. Pada penggun­aan kronis
terapi gangguan-gangguan tersebut. Akhir bahaya kumulasi besar sekali dan dianjurkan
tahun 1970-an, sufasalazin diselidiki lebih untuk menghentikan pengobatan 2 hari se-

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 344 20/04/2015 20:42:50


Bab 21: Analgetika Antiradang dan Obat-Obat Rema 345

tiap minggu. Sifat penting lainnya adalah bahwa predni­solon 7,5 mg/hari selama 6 bu-
afinitasnya untuk retina dan berbagai jenis lan mengurangi nyeri, memperbaiki fungsi
jaringan tubuh lain, antara lain sel-sel darah jari-jari tangan dan sangat menghambat pro-
(granulosit, dan lain-lain). ses pembu­rukan penyakit.
Efek samping pada terapi lama berupa gang-
guan lambung-usus, reaksi kulit, sakit kepala * Melalui intra-artikuler hanya digu­nakan di
dan pusing. Yang lebih serius adalah peng- sendi-sendi besar yang membengkak, nyeri
lihatan menjadi guram akibat endapan di dan kebal terhadap terapi lain. Efek baiknya
kornea (reversi­bel), juga retinopati akibat dapat bertahan bulanan. Berhu­bung dengan
penggeseran pigmen yang dapat mengaki- meningkatnya risiko infeksi dan kerusakan
batkan kebutaan, ketulian irreversibel dan pada tulang rawan, injeksi intra-artikuler ti-
kelainan darah. Oleh karena itu kondisi mata dak boleh dilakukan lebih dari dua kali pada
dan gambaran darah harus selalu diawasi satu sendi.
secara tera­tur. Overdosis dapat mengakibat- Efek samping yang dikhawatirkan pada
kan konvulsi, berhentinya pernapasan dan penggunaan prednison dalam dosis rendah
jantung. untuk jangka waktu lama adalah penyusutan
Dosis: pada rema permulaan 150-300 mg tulang, yaitu berkurang kepadatannya
d.c. sehari (garam difos­fat/sulfat) selama dengan risiko besar akan fraktur. Penyusutan
7-10 hari, pemeliha­raan 100-200 mg sehari. ini dapat dihindari dengan kombi­nasi
vitamin D3 dengan kalsium 800UI/1000
* Hidroksiklorokuin (Plaquenil) adalah deri- mg sehari atau dengan senyawa bisfosfonat
vat dengan khasiat sama tetapi kurang toksik (alendronat, risedronat).
bagi mata, sehingga lebih banyak diguna­kan Dosis lazimnya dibatasi sampai oral 5-10
untuk terapi jangka panjang. mg prednisolon sehari karena di atas 10
Dosis: permulaan oral 2 dd 200 mg (garam- mg timbul supresi sistem H-H-A. Di atas 20
sulfat), sesudah 1-3 bulan 1 dd 200 mg. mg malah dapat timbul perubahan tulang
C3. Kortikosteroid (rawan). Deksametason (Oradexon) atau beta-
Glukokortikoid berkhasiat antiradang kuat me­tason (Benoson) oral 0,5-1 mg sehari. Intra-
dengan efek agak cepat; pada dosis yang la- artikuler triam­si­nolon 2,5-15 mg (fosfat: Ke-
zim digunakan untuk A.R. tidak bekerja an- nacort A) atau deksametason 4-12 mg (Na-
ti-erosif. Mekanisme kerjanya sebagian ber- fos­fat: Oradexon, Forte­cortin).
dasarkan atas hambatan fosfolipase yang
C4. Penisilamin: Cuprimin, Kelatin, Gerodyl
mengakibatkan rintangan sintesis prosta-
Derivat penisilin ini adalah zat chelasi,
glan­din maupun leukotriën. Mungkin juga
yaitu dapat mengikat logam berat secara ki-
berdasarkan stabilisasi lisosom lekosit
miawi (Cu, Pb, Hg) dan mempermudah pe-
dengan efek fagositosis dan berkurangnya
ngeluarannya dari tubuh (1953). Berkhasiat
aktivi­tas cyclic GMP(lihat Gambar 46-1). Ke-
antiradang serta antierosif dan dianggap se-
beratan obat-obat ini adalah bila digunakan
bagai obat slow-acting yang paling efektif.
kronis terjadi susut tulang (osteoporosis) aki-
Mulai kerjanya baru tampak sesudah 4-8
bat perombakan tulang yang meningkat dan
minggu. Plasma-t½ hanya ±1 jam. Selain pada
pembentukannya berkurang dengan akibat
A.R. zat ini juga digunakan pada keracunan
bertambahnya risiko fraktur. Lihat juga Bab
logam berat dan penyakit Wilson (degenerasi
46, Korti­kosteroi­d.
sel hati dengan endapan tembaga di kornea).
Penggunaan pada umumnya peroral bersa-
Efek samping sering terjadi dan berupa gang-
ma suatu zat imunosupre­sif atau sebagai
guan lambung-usus dan cita-rasa, reaksi
injeksi di sendi.
alergi dan yang lebih serius adalah kelainan
* Per oral terutama digunakan deksametason, darah, ginjal, paru dan saraf mata. Sering
betameta­son dan predniso­lon, yang memiliki kali terjadi defisiensi vitamin B6, yang dapat
efek minera­lokorti­koid ringan (retensi garam diatasi dengan pemberian piridoksin 25 mg/
dan air). Beberapa penelitian menunjukkan hari.

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 345 20/04/2015 20:42:50


346 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Dosis: 1 dd 125-250 mg a.c., bila perlu setiap kan pada stadium dini dari rema aktif. Seba-
1-3 bulan dapat dinaikkan dengan 125-250 gai pilihan pertama digunakan metotrek-
mg sehari, maks. 1,5 g sehari. sat (atau sulfasalazin). Di samping khasiat
imunosupresifnya (menekan imunitas selu-
C5. Auranofin: Ridaura ler dan humoral) obat-obat ini juga berkha-
Senyawa emas-glukosa ini (1982) berkha- siat antira­dang, yang mekanisme kerjanya
siat antiradang dan imunosupresif, juga belum diketahui dengan jelas. Semua sito-
menghambat produksi faktor rema (IgM). statika bersifat teratogen dan karsinogen,
Dalam makrofag auranofin tidak mencegah maka pada dasarnya tidak boleh diberikan
pelepasan enzim-enzim lysosomal, tetapi me- pada wanita di bawah usia 40-50 tahun.Lihat
rintangi efeknya. Efektivitasnya dapat disa- selanjutnya Bab 14. Sitostatika.
makan dengan klorokuin, tetapi kurang am-
*Metotrexat: MTX, Farmitrexat, Ledertrexat
puh dibandingkan sediaan emas parenteral
Metotrexat dapat merintangi radang sendi
aurothioglukosa (Auromyose) dan aurothio-
kronis dengan efek lebih cepat dan efektif
maleat (Tauredon). Plasma-t½ panjang, 17-26
daripada azatioprin. Efek samping terpenting
hari.
adalah penurunan daya tahan tubuh sehingga
Efek samping hebat terutama pada sediaan
sangat rentan terhadap infeksi, a.l. tbc. Obat
i.m sering kali mengaki­batkan penghentian
ini juga toksik bagi hati.
dan gagalnya terapi. Sangat berbahaya ka-
Dosis: oral, i.m. atau i.v. 3 x seminggu 2,5-5
rena tidak jarang menimbulkan kematian
mg dengan interval 12 jam, atau 1 x 10 mg.
disebabkan aplasia sumsum tulang dengan
Bila perlu dinaikkan setiap 6 minggu dengan
kelainan darah (agranulositosis, leuk­openi, ane-
2,5 mg sampai maks. 25 mg seminggu.
mia aplastik) dan gangguan ginjal (proteinuria).
*Azatioprin (Imuran) Dosis: oral 1 mg/kg/
Di samping itu timbul juga gangguan lam-
hari dalam 1-2 dosis, bila perlu dinaikkan
bung-usus, reaksi kulit, pruritus, stomatitis
setiap 4 minggu dengan 0,5 mg/kg, maks. 2,5
dan conjunctivitis.
mg/kg/hari
Dosis: oral 2 dd 3 mg, sebaiknya 1 dd 6 mg,
*Siklofosfamida (Endoxan). Dosis: oral 1
maks. 9 mg/hari. Bi­la terjadi diare hebat 3 mg
mg/kg/hari, sering kali bersama prednison.
sehari.
D1. Etanercept: Enbrel
C6. Leflunomida: Arava Protein reseptor-TNF human ini (1998)
DMARD ini adalah suatu prodrug yang merintangi secara kompetitif pengikatan TNF
berkhasiat imunosupresif, antiproliferatif dan pada reseptornya di permukaan sel. Dilapor-
antiradang. Digunakan pada rema aktif dan kan efektif pada rema parah untuk meng-
psoriasis. Efeknya baru nyata setelah 4-6 mi- hentikan erosi (efek DMARD).  Masa paruh
nggu. ±70 jam dan BA ±76%. Injeksi subkutan
Absorpsinya baik, ±90%, keadaan stabil di- menghasilkan efek sesudah 2 minggu.
capai sesudah 3 hari. Metabolisme berlang- Efek samping berupa a.l. infeksi saluran
sung cepat di mukosa usus dan di hati me- pernapasan dan sinusitis, gangguan lam-
ngalami FPE, eliminasinya lambat, lewat urin bung-usus, sakit kepala dan pusing. Juga ke-
dan feses. lainan darah (anemia, leukopenia) dan gang-
Efek sampingnya berupa imunodefisiensi guan saraf (demyelinisasi seperti pada MS).
parah dengan kemunduran fungsi sumsum Dosis: s.k. 2 x seminggu 25 mg.
tulang, leukopenia dan trombopenia, juga a.l.
D2. Infliximab: Remicade
insufisiensi ginjal, gangguan lambung-usus,
Antibodi monoklonal chimeric (human-ti-
rambut rontok dan eksem.
kus) ini mengikat TNF dengan membentuk
kompleks stabil (1998). Terjadi imunosupresi
D. IMUNOSUPRESIVA yang tidak lengkap, tetapi infiltrasi lekosit ke
Untuk mencegah sendi-sendi cepat aus, si- bagian-bagian sendi yang meradang berku-
tostatika imunosupresif sekarang di diberi- rang. Pada penyakit Crohn kadar TNF di usus

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 346 20/04/2015 20:42:50


Bab 21: Analgetika Antiradang dan Obat-Obat Rema 347

halus juga menurun. Biasanya digunakan disebabkan oleh makanan dan minum alko-
sebagai obat tambahan pada MTX untuk hol terlampau banyak. Pengidap encok ter-
mengurangi erosi sendi (efek DMARD) dan masyhur adalah antara lain Iskandar Besar,
untuk memelihara remisi pada penyakit Michel­angelo, Luther dan Darwin. Sampai
Crohn.  Ternyata bahwa obat ini maupun sekarang tidak diketahui dengan tepat pe-
etanercept  lebih efektif daripada MTX pada nyebab encok, tetapi kini diketahui bahwa
rema parah untuk menghentikan kerusakan memang terda­pat sejumlah faktor risiko selain
sendi lebih lanjut. (Lipsky PE. Infliximab kadar urat yang meningkat (hiperurikemi­
and MTX in the treatment of R.A. New Engl J a), yaitu keturunan, kelamin dan pola hidup
Med 2000; 343: 1546-602). Dalam percobaan dengan kurang aktivitas fisik. Ditemukan
infliximab ternyata juga ampuh terhadap tanda-tanda kuat tentang adanya hubungan
penyakit kulit  psoriasis dibanding etanercept antara penyakit jantung (hipertensi, gagal
(±76% versus 40%). Masa paruhnya panjang jantung) dan encok. Penyelidikan kecil dalam
sekali 8-9 hari dan efeknya baru nampak suatu praktik dokter memperlihatkan bahwa
setelah 2-3 minggu. pasien hipertensi lebih sering mengidap
Efek samping berkaitan dengan supresi encok, masing-masing 43% dibanding 20% di
TNF endogen: pasien mudah terkena infeksi, kelompok kontrol. Anggapan umum bahwa
khususnya TBC akut. Bila hal ini terjadi pe- diuretika dapat memicu serangan encok
ngobatan harus dihentikan. Yang sering kali tidak dapat dibuktikan.
timbul adalah gangguan lambung-usus dan Dianjurkan untuk menghindari jeroan,
hati, sesak napas, demam dan sakit kepala. otak, kaldu daging, bayam, kacang-kacangan,
Dosis: pada RA dalam kombinasi dengan duren, salmon, ikan sardencis dan herring
MTX melalui infus i.v. 3 mg/kg bobot badan, karena kandungan purinnya yang tinggi,
diulang sesudah 2 dan 6 minggu, lalu setiap Juga untuk mengurangi asupan ikan salem,
8 minggu. Pada penyakit Crohn hebat 5 mg/ tongkol, kalkun, daging merah, asparagus
kg, bila perlu diulang sesudah 14 minggu. dan jamur.
Colitis: juga 5 mg/kg infus 2 jam, diulang Juga alkohol harus dihindari, karena
setelah 2 dan 6 minggu, kemudian setiap 8 walaupun tidak mengandung purin tetapi
minggu. menghambat ekskresi asam urat.
Dosis: awal 1 dd 100 mg selama 3 hari, lalu Prevalen­si­nya di Eropa dan AS ditaksir
pemeliharaan 1 dd 10-20 mg 2,6 per 1.000 orang sampai 10% pada pria
Maori di New Zealand. Penderita encok pria
II. OBAT-OBAT ENCOK ±10 kali lebih besar daripada wanita. Mulai­
Arthritis urica nya encok pada pria biasanya pada usia
Encok (gout) adalah nama sekelompok gang- antara 40-60 tahun, sedangkan pada wanita
guan pada metabolisme purin dan asam urat, kebanyakan sesudah menopause.
pada mana kadar berlebihan dalam plasma Pathogenesis. Serangan akut diprovokasi
menimbulkan pengendapan kristal natrium­ oleh endapan urat tinggi yang jarum-jarum
urat di sendi dan cairan synovialnya. Yang kristalnya merusak sel dengan menimbulkan
paling sering terdapat adalah encok sendi nyeri hebat. Sendi membengkak, menjadi
(arthritis urica). Selain sendi gangguan ini panas, merah dan sangat sakit bila disentuh
terutama juga timbul pada jaringan ikat kulit (dolor, tumor, calor dan rubor), tersering di
(tophi, celluli­tis) dan ginjal (nefropa­thy, batu jempol kaki atau pergelangan kaki-tangan
kalsium-urat/fosfat). Seperti rematik, encok ber- dan bahu. Sering kali juga demam tinggi
lang­sung bergelombang dan bila tidak segera dan pada stadium lanjut timbul tophi (Lat.
diobati akhirnya terjadi artrose, karena tulang tophus = batu gunung bera­pi), yaitu ben­jolan
rawan berangsur-angsur diru­sak. keras di cuping telinga, kaki atau tangan dan
Faktor risiko. Dahulu di Eropa encok jempol kaki.
dianggap sebagai penyakit orang kaya dan Peradangan di sendi mengakibatkan
terutama orang gemuk. Diperkirakan encok pelepas­an zat-zat chemotactic yang menarik

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 347 20/04/2015 20:42:50


348 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

neutrofi­l ke cairan synovial. Granulosit ini Seluruh asam urat dalam tubuh berjumlah
«memakan» kristal urat melalui fagositosis, ±1 g, sedangkan produksi dan ekskresinya
kemudian dengan sendirinya pun musnah seimbang. Sebagian kecil dari urat dipergu­
sambil melepaskan beberapa zat, antara lain nakan kembali untuk sintesis protein inti,
suatu glikoprotein, radikal oksigen dan enzim- tetapi sisanya diekskresi melalui ginjal (70%)
enzim lisosomal(protea­se, fosfatase), yang ber­sifat dan usus (30%). Urat difil­trasi oleh glome-
destruktif bagi tulang ra­wan. Glikop­rotein ruli ginjal dan diresorpsi kembali oleh tubuli
tersebut bila diinjeksikan intra-artikuler da- proximal (bagian pertama), akhirnya baru di-
pat menimbulkan serangan encok! Selain itu ekskresi hingga 75% oleh tubuli distal (bagi-
terben­tuk pula asam laktat yang karena sifat an jauh). Diureti­ka mengham­bat ekskresi di
asamnya mempermu­dah presipita­si urat tubuli distal, begitu­ pula alkohol dalam jum-
selanjutnya. Mungkin terjadi pula aktivasi lah tinggi, yang di samping itu juga men-
sistem prostag­landin. Dengan demikian pro- stimulasi produksi urat.
ses peradan­gan diperkuat dan terpelihara Nilai urat dalam darah yang dianggap
terus menerus. Bandingkan patolo­gi rematik. normal bagi pria adalah 0,20-0,42 mmol/l,
bagi wanita 0,15-0,36 mmol/l (Jacobs JWG.
De standaard ‘Jicht’ van het NHG. NTvG 2002;
146:295-6). Titik jenuh teoretis dari urat dalam
plasma 37° C adalah 0,42 mmol/l (= 7 mg/100
ml). Pada umumnya bila nilai urat melebihi
6 mg/100 ml, risiko terkena serangan encok
besar sekali. Oleh karena itu hiperu­rikemia
di atas 0,55 mmol/l (= 9 mg/100 ml) sudah
cukup serius untuk diobati.
Hiperurikemia/encok primer dapat disebab­
kan oleh berku­rangnya ekskresi (pada 80-
90% dari kasus) atau oleh produk­si urat
berlebihan (10-20%).
Hiperurikemia/encok sekunder dapat ter-
jadi antara lain oleh hiperpro­duksi urat
Gambar 21-4: Pembengkakan jempol dengan perombakan masal dari protein inti,
kaki karena encok seperti selama terapi dengan sitostatika atau
akibat berkurang­nya ekskresi urat seperti pa-
Fisiologi urat da insufisiensi ginjal, penggu­naan lama dari
diuretika dan setelah pembedahan. Obat TB
Pada perombakan protein inti (DNA/RN­A)
(INH, pirazina­mida dan ethionami­da) juga
terbentuk basa-basa purin adenin dan gua-
dapat meningkatkan kadar urat dan mem-
nin. Adenin dirom­bak menjadi hy­poxanthin,
provokasi encok. Menurut laporan rifabutin
guanin menjadi xanthin. Hypoxanthin
juga menimbulkan artritis.
diuba­h menjadi xanthin oleh enzim xanthi-
Diagnosis. Kadar urat tinggi tidaklah spe-
noxydase dan selan­jutnya menjadi asam urat.
sifik bagi encok dan tidak begitu sering me-
Lihat skema reaksi berikut ini.
nimbulkan gejala. Penderita “tersembunyi”
(dengan hiperuri­kemiaasimto­matik) memiliki
risiko besar akan kerusakan ginjal. Kristal urat
dapat mengen­dap di jarin­gan tanpa diketahui
dan hanya ±30% dari mereka mende­rita
batu ginjal urat. Selama serangan pun, pada
hampir separuh dari pasien, tidak ditemu-
kan kadar urat tinggi. Oleh karena itu
hiperuri­kemia tidak selalu harus disertai

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 348 20/04/2015 20:42:51


Nilai urat dalam darah yang dianggap normal bagi pria adalah 0,20-0,42 mmol/l, bagi wanita
0,15-0,36 mmol/l (Jacobs JWG. De standaard ‘Jicht’ van het NHG. NTvG 2002;146:295-6).
Titik jenuh teoretis dari urat dalam plasma 37° C adalah 0,42 mmol/l (= 7 mg/100 ml). Pada
umumnya bila nilai urat melebihi 6 mg/100 ml, risiko terkena serangan encok besar sekali. Oleh
Bab di
karena itu hiperurikemia 21: Analgetika
atas Antiradang
0,55 mmol/l dan ml)
(= 9 mg/100 Obat-Obat Rema
sudah cukup 349
serius untuk diobati.

Gambar 21-4a: Metabolisme asam urat (skematik)


Gambar 21-4a: MetabolismeRef.:
asamNed
urat (skematik)
Tijdschr Geneeskd, 2008 oct;11(3)
Ref.: Ned Tijdschr Geneeskd, 2008 oct;11(3)
encok. Namun, semakin tinggi kadar asam seperti otak, hati, ginjal dan juga terubuk.
urat, semakin besar risiko akan gejalanya. Tetapi kini diketa­hui bahwa kebanya­kan
Artritis kronis atau sering kambuh, pada purin menurunkan kadar urat dengan hanya
Hiperurikemia/encok primer dapat disebabkan oleh berkurangnya ekskresi (pada 80-90% dari
akhirnya dapat merusak tulang rawan. Foto 10-15% dan tidaklah mencukupi untuk me-
kasus) atau oleh produksi urat berlebihan
Röntgen memperlihat­kan ruang sendi yang (10-20%). nurunkannya sampai kadar ideal < 6 mg/dl,
Hiperurikemia/encok sekunder
menyempit akibat susutnya dapat
tulang terjadisehingga
rawan. antara tidak
lain dapat
oleh hiperproduksi urat dengan
mengu­rangi timbulnya
Diagnosis
perombakan masaldapat
daridipasti­ kan dengan
protein seranganterapi
jalan selama
inti, seperti encok, dengan
lagipula kesetiaan terapinya
sitostatika atau akibat
penentuan kristal urat dalam cairan synovial sulit. Tetapi diet ini bermanfaat
berkurangnya ekskresi urat seperti pada insufisiensi ginjal, penggunaan lama dari diuretika dan sebagai tam-
dan isi tofi melalui
setelah pembedahan. Obat mikroskop polari­sasi.
TB(INH, pirazinamida bahan
dan dari terapi terhadap
ethionamida) jugabatu ginjalmeningkatkan
dapat (urat).
Bila perlu juga dilakukan punctio sendi. Pada Usahakan untuk menghindari alkohol dan 5
kadar urat dan memprovokasi encok. Menurut laporan
pseudo-encok tidak ditemukan kristal urat kopi.
rifabutin juga menimbulkan artritis.
Diagnosis. Kadar urat tinggi tidaklah spesifik
melainkan kristal kalsium-pyrofosfat (Jacobs bagi encok dan tidak begitu sering menimbulkan
gejala. Penderita "tersembunyi"
L .NTvG 2002 ; 146 : 295). (dengan hiperurikemiaasimtomatik)
Pengobatan memiliki risiko besar akan
kerusakan ginjal. Kristal urat dapat mengendap di *jaringan tanpa diketahui dan hanya ±30% dari
Terapi serangan akut: kolkisin dan NSAID.
Tindakan umum
mereka menderita batu ginjal urat. Selama serangan Serangan encokhampir
pun, pada separuhsecara
dapat ditangani dari pasien,
efek- tidak
Untuk
ditemukan prevensi
kadar kambuhnya
urat tinggi. Olehserangan
karena encok
itu hiperurikemia
tif dengan kolkisin. Efek yang
tidak selalu berhasil
harus dari encok.
disertai
Namun, dapat dituruti
semakin suatu
tinggi aturan
kadar hidup
asam urat,tertentu. obat encok
semakin besar risiko tertua ini memberikan kepas­
akan gejalanya.
Bila terdapat over­weight, perlu menjalani tian menge­nai tepatnya diagnosis. Obat ini
diet menguruskan tubuh, banyak minum bersifat kumulasi yang perlu diperhatikan.
(minimal 2 l sehari), membatasi asupan al- Semua NSAID memiliki keampuhan yang
kohol (bir), menghindari stres fisik dan men- sama, tetapi daya kerjanya lebih cepat dan
tal serta diet purin (daging merah, ikan ter- kurang toksik daripada kolkisin Yang sering
tentu). Penggunaan diuretika tiazida harus kali digunakan adalah diklofe­nac, napro-
dihentikan dan diganti dengan obat (hiper- ksen, piroxicam dan indometa­sin. Obat-
tensi) lain. obat ini paling bermanfaat bila diminum
sedini mungkin. Bila tidak berhasil biasanya
* Diet yang miskin purin dengan hanya sedi- diberikan kortikosteroid sampai gejalanya
kit daging atau ikan dan tanpa organ dalam mereda.

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 349 20/04/2015 20:42:51


350 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

*Terapi prevensi dengan penghambat xan- Efek paradoksal. Pada dosis rendah alo-
tinoxidase. Pasien yang menderita 3 se- purinol dan probenesid memperlihatkan
rangan atau lebih dalam satu tahun, dapat efek kebalikannya, yaitu justru menghambat
melakukan terapi interval segera setelah ekskresi urat dengan mekanisme yang belum
serangan terakhir lewat. Maksudnya ialah jelas. Pengecualian adalah zat-zat benzofuran
untuk mengurangi frekuensi dan hebatnya (benzbromaron).
seran­gan berikutnya serta mencegah keru- Kehamilan dan laktasi. Berhubung ku-
sakan jangka panjang pada sendi dan ginjal. rangnya data mengenai keamanan obat-obat
Terapi prevensi ini penting pula pada hiperu­ prevensi ini, wanita hamil dan selama laktasi
rikemia asimtoma­tik dengan batu ginjal atau tidak dianjurkan menggunakannya.
tofi bila kadar urat darah melebi­hi 6 mgl/ Lamanya terapi. Pada dasarnya terapi pre-
dl. Obat-obat yang digunakan untuk terapi vensi ini harus dilan­jut­kan seumur hidup.
prevensi adalah: Tetapi sesudah satu tahun penggunaan
alopuri­nol dapat dihentikan dengan peng­
a. alopurinol dan febuxostat bila terdapat
awasan saksama kadar urat darah. Bila 3-6
overproduksi urat. Obat ini mengham­bat
bulan kemudian kadar naik lagi di atas 0,55
sintesisnya dan menurunkan kadar urat da-
mmol/l, terapi dapat diulang.
rah. Sebaiknya dosis berangsur-angsur di-
Pembedahan dapat dilakukan untuk me-
tingkatkan sampai masing-masing maks. 800
ngeluarkan tofi yang terlalu besar dan meng-
mg dan 120 mg sehari.
ganggu.
b. urikosurika (benzbromaron, probenesid)
bila terdapat ekskresi urat rendah tanpa
produksi berlebihan. Obat ini menghindari MONOGRAFI
resorpsi urat kembali di tubuli proksimal,
1. Kolkisin (colchicine)
sehing­ga ekskresinya ditingkatkan dan kadar
Alkaloid ini diperoleh dari kembang dan
darahnya menurun. Peningkatan kadar urat
biji tumbuhan Colchicum autumnale(autumn
dalam urin dapat menimbulkan batu ginjal
crocus), yang berasal dari India, Afrika Uta­ra,
(Ca-urat/fosfat). Untuk menghind­arinya per-
dan Eropa. Zat ini sudah digunakan sebagai
lu minum minimal 2 l/hari termasuk 2 gelas
obat encok di abad ke-6 oleh dokter-dokter
larutan natriumsitrat/bikarbonat 1% untuk
Arab.
membuat kemih alkalis dan membantu
Kolkisin berkhasiat antiradang lemah de-
pelarutan asam urat (pH ca 6,5).
ngan efek baik pada serangan akut (efekti-
Urikosurika memobilisasi urat dari depot-
vitas 90%) dan efeknya baru nyata setelah
nya di jaringan, sehingga dapat memicu se-
12 jam. Tidak menurunkan kadar urat darah
rangan. Guna mencegah hal ini selama 6
dan tidak berdaya analgetik. Mekanisme
minggu pertama harus digunakan zat anti-
kerjanya diduga berda­sarkan penghambatan
radang (NSAID) dalam dosis rendah. Penta-
sekresi zat-zat chemotactic dan/atau glikoprotein
karan juga perlu dimulai rendah dengan
dari granulosit yang memegang peranan
peningkatan berangsur-angsur, berdasarkan
pada rangkai­an proses peradangan, sehing­
tuntu­nan kadar urat darah. Tindakan ini
ga siklusnya dihenti­kan. Pengendapan urat
berlaku pula bagi alopuri­nol.
berkurang, karena pemben­tukan laktat dan
c. obat-obat alternatif: vitamin C, Ca-pan- fagositosis dihambat. Di samping itu, kolkisin
totenat dan EPA. Vitamin C (1-2 x 1 g p.c.) juga berdaya antimito­tik, yaitu mengham­bat
berkhasiat meningkatkan ekskresi asam urat; pembelahan sel (mitosis), tetapi sebagai obat
Ca-pantotenat (2 x 250 mg) perlu untuk pe- kanker tidak efektif.
rombakan urat menjadi urea dan amoniak Penggunaannya terutama untuk mengatasi
sedangkan EPA/DHA (2 x 500 mg) berkhasiat serangan akut (sebaiknya dalam 2 jam), tetapi
menghambat peradangan. Senyawa-senyawa juga pada terapi prevensi bersama alopuri­nol
ini dapat digunakan sebagai makanan tam- atau urikosurika untuk mencegah provokasi
bahan (foodsupplement) pada terapi regular. serangan (selama 6 minggu). Profilaksis de-

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 350 20/04/2015 20:42:51


Bab 21: Analgetika Antiradang dan Obat-Obat Rema 351

ngan kolkisin tunggal tidak dianjurkan ber- mana peromba­kan cepat dari jaringan tumor
hubung kadar urat tetap tinggi dan penyakit dapat menimbulkan hiperurikemia sekunder.
dapat terus berlangsung. Obat ini tidak Resorpsi dari usus baik (80%) dan cepat, ti-
bermanfaat bagi gejala rema. dak terikat pada protein darah. Di dalam
Resorpsinya dari usus cepat dan hampir hati, obat ini dioksidasi oleh XO menjadi
lengkap, PP 30%, plasma-t½ 30-60 menit. oksipurinol(= alloxanthine) aktif, yang teru-
Kolkisin terutama menumpuk dalam le­kosit tama diekskresi dengan urin. Plasma-t½ 2-8
dengan masa paruh panjang, ±60 jam. jam, pada oksipurinol melebihi 20 jam ber-
Efek samping sering terjadi karena efek ter- hubung adanya resorpsi kembali di tubuli.
apeutiknya berdekatan dengan efek toksik Efek samping agak sering terjadi, terutama
dan berupa gangguan lambung-usus. Pada reaksi alergi kulit, juga gangguan lambung-
penggunaan lama dapat terjadi rambut ron- usus, nyeri kepala, pusing dan rambut ron-
tok, neuritis, depresi sumsum tulang (agra- tok. Adakalanya timbul pula demam dan
nulositosis, anemia aplastik) dan kerusakan kelainan darah. Kerusa­kan hati dan ginjal
ginjal. Bila timbul gejala intoksikasi (rasa ter- pernah dilaporkan, begitu juga sindrom Ste-
bakar di leher, kejang perut, diare dengan vens-Johnson41 pada dosis di atas 200 mg.
perdarahan, mual hebat), penggun­aannya Untuk mewaspadai hipersensitivitas terha-
harus segera dihentikan. dap alopurinol dianjurkan untuk meng-
Wanita hamil dan menyusui tidak dianjurkan gunakan dosis awal rendah dan lambat la-
menggunakan obat ini. un ditingkatkan, singkatnya sesuai anjuran
Dosis: pada serangan akut oral 1 mg, lalu “Start Low, Go Slow With Allopurinol”.
0,5 mg setiap 2 jam sampai maksimal 8 mg Interaksi. Alopurinol menghambat enzim
atau timbul diare. Kur tidak boleh diulang XO, maka perombakan zat-zat yang diubah
dalam jangka waktu 3 hari. Profilaksis (terapi oleh XO juga dirintangi, sehingga efeknya
kombinasi): 0,5-1,5 mg malam hari setiap dua diperku­at. Contohnya adalah antagonis pu-
hari. rin azathioprin (Imuran) dan merkapto-
purin. Oleh karena itu, dosis sitostatika ter-
2. Alopurinol: Zyloric, Urica
sebut perlu diturunkan sampai 25-30%. Daya
Derivat pirimidin ini (1967) efektif sekali
kerja antikoa­gulansia dan klorpropamida
untuk menormalkan kadar urat darah dan
diperku­at. Pada penggunaan kombinasi
urin yang meningkat. Berkhasiat menguran­gi
salisilat dan urikosurika dosisnya perlu
sintesis urat atas dasar persaingan sub-strat
dinaikkan, karena ekskresi oksipurinol
dengan zat-zat purin berlandasan peng-
dipercepat oleh zat-zat tersebut.
hambatan enzim xanthinoxidase (XO). Purin
Dosis: pada hiperurikemia 1 dd 100 mg p.c.,
seperti hipoxanthin dan xanthin dirombak oleh
bila perlu dinaik­kan setiap minggu dengan
XO menjadi asam urat. Te­tapi dengan adanya
100 mg sampai maksimum 10 mg/kg/hari.
alopurinol, XO melakukan aktivitasnya ter-
Profilaksis pada penggunaan sitostatika: 600
hadap obat ini sebagai ganti purin. Akibatnya
mg sehari dimulai 3 hari sebelum terapi.
perombakan hipoxanthin dikuran­gi dan
sintesis urat menurun dengan ±50%. Kadar * Febuxostat (Uloric).40 Setelah jangka waktu
urat berangs­ur turun, tofi menyusut dan batu 40 tahun kini telah dikembangkan lagi suatu
urat tidak dibentuk lagi. Setelah 1-3 minggu obat baru terhadap encok (2010), yaitu
kadar urat mencapai nilai normal. Untuk febuxostat (dosis 40,80 dan 120 mg) dengan
jelasnya lihat persamaan reaksi di atas. Guna mekanisme kerja serupa dengan alopurinol,
menghindari tercetusnya serangan encok yaitu menurunkan kadar asam urat melalui
akut pada awal terapi dianjurkan untuk penghambatan selektif oleh ksantin-oxi-
bersamaan digunakan kolkisin per oral atau dase. Penyelidikan lebih lanjut mengenai
suatu NSAID dosis rendah. Selain pada terapi efektivitas dan keamanannya telah selesai
interval encok, alopurinol juga digunakan dan sejak 2006 obat ini beredar di USA dan
sebagai obat pencegah selama kur sitostatika banyak negara lain. Penggunaannya agak
untuk jangka waktu minimal 4 minggu, pada jarang karena harganya hampir 3 kali lebih

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 351 20/04/2015 20:42:51


352 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

tinggi. Dosis dimulai rendah 1dd 40 mg dan 4. Probenesid:Probenid, Benemid, Benuryl


berangsur-angsur dapat ditingkatkan sampai Derivat asam benzoat ini (1951) juga bersi-
80-120 mg. Untuk menghindari timbulnya fat urikosurik dengan mekanisme sama
serangan sebaiknya seperti pada alopurinol, seperti benzbromaron. Dengan meningkatnya
diberikan bersamaan kolkisin atau NSAID kadar urat dalam urin, penderita harus
dengan dosis rendah selama 4-6 minggu. banyak minum untuk mengurangi risiko
timbulnya batu ginjal. Juga dianjurkan untuk
* Pegloticase (Krystexxa) adalah rekatan ki- pada awal terapi menggunakan kolkisin atau
mia dari PEG (polietilenglikol) dengan uri- obat NSAID untuk menghindari tercetusnya
kase (peptida). Enzim ini dapat mengubah serangan encok, yang dapat timbul pada seki-
asam urat menjadi alantoin yang jauh le- tar 20% penderita yang diobati hanya dengan
bih mudah melarut daripada asam urat, probenesid saja.
sehingga menghindari pengendapannya. Kini obat ini khusus digunakan pada tera-
Dengan demikian kadar urat diturunkan pi interval encok. Probenesid tidak efektif
dan deposit kristal urat di sendi dan jaringan terhadap serangan akut. Pada dosis yang lebih
lunak dikurangi. Pada tahun 2010 FDA rendah dari 500 mg/hari berefek paradoksal,
mengidzinkan peredaran obat baru ini untuk yakni justru menghambat ekskresi. Semula
indikasi encok kronis parah yang tidak dapat zat ini dipasarkan berdasarkan khasiat­
diturunkan kadar asam uratnya dengan nya dapat menghambat ekskresi tubuler
alopurinol. Obat ini memiliki t½ panjang, dari penisi­lin, sehingga kadar darahnya
sekitar 10-12 hari, oleh karena itu cukup meningkat dan efeknya diperpan­jang.
diberikan intravena 1 kali setiap minggu Obat ini juga merintangi ekskresi dari
sampai 4 minggu. banyak obat lain, antara lain sefalosporin
(kecuali sefaloridin), eritromisin, sulfona­
3. Benzbromaron: Narcaricin, Desuric mida, diuretika thiazida dan furosemida,
Derivat benzofuran ini (1970) bersifat indometasin, naproksen dan PAS sehingga
urikosurik dengan merintangi penyerapan kadar plasma dari obat-obat ini meningkat.
kembali urat di tubuli proximal. Ekskresinya Oleh karena itu dosisnya sering kali harus
ditingkatkan dan kadar urat darah menurun. dikurangi.
Tidak menimbulkan efek paradoksal pada dosis Resorpsi di usus cepat dan tuntas, efek
rendah. Kerjanya pan­jang, maka pada peng­ urikosurik sudah dimulai setelah 30 menit
gunaan lama dapat dihentikan selama 2-3 dan penghambatan ekskresi penisilin setelah
minggu. 2 jam. PP ±90%. Ekskresi terutama sebagai
Resorpsi dari usus hanya untuk 50%, PP metabolit melalui urin. Plasma-t½ 4-17 jam
99% dan t½ 12-24 jam. Dalam hati obat ini dan tergantung dosis.
dirombak menjadi metabolit aktif broma­ron Efek samping tidak begitu sering terjadi
dan brombenzaron, yang untuk 90% lebih dan berupa gangguan lambung-usus, sakit
diekskresi melalui empedu dan feses. Sisanya kepala, reaksi alergi kulit, sering berke­mih
dikeluarkan lewat urin sebagai glukuronida. dan kolik ginjal. Juga dapat terbentuk batu
Efek samping berupa gangguan lambung- urat, yang dapat dihindari dengan membuat
usus (diare), reaksi alergi kulit, nyeri kepala, kemih alkalis sampai pH 6,5 (dengan natri-
kolik ginjal, sering berkemih dan provokasi umsitrat atau -bikarbonat). Jarang sekali me-
serangan encok. Overdosis mengakibatkan nimbulkan kelainan darah atau nefritis.
mual dan muntah, hepatitis dan gangguan Interaksi: Toksisitas MTX dapat meningkat,
fungsi ginjal. sehingga dosisnya harus diturunkan. Salisilat
Dosis: oral permulaan 1 dd 50 mg d.c., di atas 1,5 g/hari dapat mengurangi efeknya,
berangsur dinaikkan sampai maksimal 300 oleh karena itu jangan digunakan selama
mg; pemeliharaan 50-200 mg sehari. Selama terapi.
6 minggu pertama bersama kolkisin atau Dosis: oral 2 dd 250 mg d.c. selama 1 minggu,
NSAID untuk menghindari serangan. lalu 2 dd 500 mg dan bila perlu berangsur-

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 352 20/04/2015 20:42:51


Bab 21: Analgetika Antiradang dan Obat-Obat Rema 353

angsur dinaikkan sampai maksimal 2 g se- 34. Wolfe F et al. Heartfailure in RA: rates,
hari. Untuk memperpanjang daya kerja pe- predictors and the effect of anti-TNF ther-
nisilin: 4 dd 500 mg; sebagai adjuvans pada apy. Am J Med 2004;116:305-11
gonore single dose dari 1 g. 35. American College of Rheumatology
Guidelines for the management of RA,
update.Arthr.Rheum 2002; 46: 28-46
36. Standaard ‘Reumatoide artritis’ (eer-
DAFTAR PUSTAKA ste herziening) van het Ned Huisartsen
Genootsch. NTvG 2004;148: 559-64
28. Bombardier C et al. Comparison of upper
37. Nijhuis GJ et al. Behandeling van RA door
gastrointestinal toxicity of rofecoxib and
blokkade van TNF met etanercept of in-
naproxen in patients with rheumatoid ar-
fliximab. NTvG 2001; 145: 1880-5
thritis. N Engl J Med 2000;343:1520-8
38. Derksen RHWM et al. DE behande-
29. Boers M. NSAIDs and selective COX-2 in-
ling van chronische ontstekingsziekten
hibitors: competition between gastropro-
met monoklonale antistoffen tegenTNF.
tection and cardioprotection. Lancet 2001;
NTvG 2002; 146: 1165-8
357:1222-3.
39. Reinders MK et al. NHG-standaard Jicht,
30. Reginster Jy et al. Longterm efects of glu-
eerste herziening. Ph Wkbl 2005; 140: 260-
cosaminsulphate on osteoarthritis pro-
62
gression. Lancet 2001 ; 357 : 251-6
40. Becker MA et al. Febuxostat compared
31. Klein Haneveld J Hartproblemen bij
with allopurinol in patients with hy-
COX-2 remming. Ph Wkbl 2005;140:57
peruricemia and gout. N engl J Med.
32. Jacob SW, M.D. The miracle of MSM, the
2005;353:2450-61.
natural solution for pain. Oregon H&Sc
41. Mockenhaupt M, et al. Allopurinol is the
Univ
most common cause of Stevens-Johnson
33. McCarey DW et al. Trial of atorvastatin
syndrome and toxic epidermal necrolysis
in RA (TARA): double-blind, randomised
in Europe and Israel. J Am Acad Dermatol
placebo- controlled trial. Lancet 2004; 363:
2008; 58: 25–32)
2015-21

14108649_OBAT P(Bab 21)_T-327-353.indd 353 20/04/2015 20:42:51


BAB 22

ANALGETIKA NARKOTIK

Analgetika narkotik, kini disebut juga opi- Penggolongan


oida (= mirip opiat) adalah obat-obat yang Atas dasar mekanisme kerjanya, obat-obat ini
mekanisme kerjanya meniru (mimic) opioid dapat dibagi dalam 3 kelompok, yaitu:
endogen dengan memperpanjang aktivasi
dari reseptor-reseptor opioid (biasanya µ-re- 1. agonis opiat, yang dapat dibagi dalam:
septor). Zat-zat ini bekerja terhadap reseptor – alkaloida candu: morfin, kodein, heroin,
opioid khas di SSP, hingga persepsi nyeri dan nikomorfin
respons emosional terhadap nyeri berubah – zat-zat sintetik: metadon dan derivatnya
(dikurangi). Daya kerjanya dirintangi oleh a.l. (dekstromoramida, propoksifen, bezitra-
nalokson. Minimal ada 4 jenis reseptor, yang mida), petidin dan derivatnya (fentanil,
pengikatan padanya menimbulkan analge­sia. sufentanil) dan tramadol.
Tubuh dapat mensinte­sis zat-zat opi­oidnya Mekanise kerja obat-obat ini sama dengan
sendiri, yaitu zat-zat endorfin, yang juga be- morfin, hanya berlainan mengenai potensi
kerja melalui resep­tor opioid tersebut. dan lama kerjanya, efek samping dan risiko
akan kebiasaan dengan ketergantungan fisik.
Endorfin (morfin endogen) adalah kelompok
polipeptida yang terdapat di CCS dan da- 2. antagonis opiat: nalokson, nalorfin, penta-
pat menimbulkan efek yang menyerupai zosin dan buprenorfin (Temgesic). Bila diguna-
efek morfin. Zat-zat ini dapat dibedakan an- kan sebagai analgetik, obat-obat ini dapat
tara ß-endorfin, dynorfin dan enkefalin (Yun. menduduki salah satu reseptor.
enkephalos = otak), yang menduduki reseptor-
reseptor berlainan. Secara kimiawi zat-zat ini 3. campuran: nalorfin, nalbufin (Nubain). Zat-
berkaitan dengan hormon-hormon hipofisis zat ini dengan kerja campuran juga mengikat
dan berefek menstimulasi pelepa­san kortiko- pada reseptor opioid, tetapi tidak atau ha-
tropin (ACTH), juga somatropin dan prolaktin. nya sedikit mengaktivasi daya kerjanya. Kur-
Sebalik­nya, pelepa­san LH dan FSH dihambat va dosis/efeknya memperlihatkan plafon
oleh zat ini. β-endorfin pada hewan berkhasi­ yang berarti sesudah dosis tertentu, pening-
at menekan pernapasan, menu­runkan suhu tubuh katan dosis tidak memperbesar lagi efek
dan menimbulkan ketagihan. Lagipula berefek analgetikya. Praktis tidak menimbulkan de-
analgetik kuat, dalam arti tidak mengubah presi pernapasan.
persepsi nyeri, melainkan memperbaiki “pe-
nerimaannya”. Rangsangan listrik dari bagian- Potensi analgetik
bagian tertentu otak mengakibat­kan pening- Khasiat analgetik dari morfin oral 30-60 mg
katan kadar endorfin dalam CCS. Mungkin dapat disamakan dengan dekstromoramida
hal ini menjelaskan efek analgesia yang 5-10 mg, metadon 20 mg, dekstropropoksifen
timbul selama elektrostimul­asi pada aku- 100 mg, tramadol 120 mg, pentazosin 100/180
punktur atau pada stres, misalnya pada ce- mg dan kodein 200 mg.
dera hebat. Peristiwa efek plasebo juga dihu- Khasiat analgetik dari morfin subkutan/
bungkan dengan endorfin. i.m. 10 mg adalah kurang lebih ekivalen de-
ngan fentanil 0,1 mg, heroin 5 mg, metadon

14108649_OBAT P(Bab 22)_T-354-361.indd 354 21/04/2015 16:13:14


Bab 22: Analgetika Narkotik 355

10 mg, nalbufin 10 mg, petidin 75/100 mg, periodik untuk mendapatkan cara pengen-
pentazosin 30/60 mg dan tramadol 100 mg. dalian rasa sakit yang optimal.
Rasa sakit merupakan suatu pengalaman
Undang-Undang Narkotik. Di kebanyakan yang rumit dan unik untuk tiap individu
negara, beberapa unsur dari kelompok obat yang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor psi-
ini, seperti propoksifen, pentazosin dan trama- kososial dan spiritual dari ybs. Oleh karena
dol, tidak termasuk dalam Undang-undang itu untuk kasus-kasus perasaan nyeri yang
Narkotik, karena bahaya kebias­aan dan tidak/sukar terkendalikan adalah penting
adiksinya ringan sekali. Namun pengguna- untuk memperhitungkan faktor-faktor terse-
annya untuk jangka waktu lama tidak dian­ but. di atas.
jurkan. Sejak tahun 1978 sediaan-sediaan
dengan kandungan propok­sifen di atas 135 Tangga analgetika (tiga tingkat). WHO telah
mg di negeri Belanda dima­sukkan dalam menyusun suatu program penggunaan anal-
Opiumwet (Undang-Undang opiat). Lihat se- getika untuk nyeri hebat, seperti pada kanker,
lanjutnya Bab 23, Drugs. yang menggolongkan obat dalam tiga kelas,
yaitu:
a. non-opioida: NSAID’s, termasuk asetosal,
Mekanisme kerja
parasetamol dan kodein
Endorfin bekerja dengan jalan menduduki b. opioida lemah: d-propoksifen, tramadol
reseptor-reseptor nyeri di SSP, hingga pera- dan kodein, atau kombinasi parasetamol
saan nyeri dapat diblokir. Khasiat analgetik dengan kodein
opioida berdasarkan kemampuannya untuk c. opioida kuat: morfin dan derivatnya
menduduki sisa-sisa reseptor nyeri yang (heroin) serta opioida sintetik
belum ditempati endorfin. Tetapi bila anal-
geti­ka tersebut digunakan terus-menerus, Menurut program pengobatan ini pertama-
pembentukan reseptor-reseptor baru disti- tama diberikan 4 dd 1 g paracetamol, bila
mulasi dan produksi endorfin di ujung saraf efeknya kurang, beralih ke 4-6 dd parase-
otak dirin­tangi. Akibatnya terjadilah kebia- tamol-kodein 30-60 mg. Baru bila langkah
saan dan ketagihan. kedua ini tidak menghasilkan analgesi yang
memuaskan, dapat diberikan opioid kuat.
Penggunaan Pilihan pertama dalam hal ini adalah morfin
(oral, subkutan kontinu, intravena, epidural
Rasa nyeri hebat (seperti pada kanker)
atau spinal).
Ada banyak penyakit yang disertai rasa
Tujuan utama dari program ini adalah
nyeri, yang terkenal adalah influenza dan
untuk menghindari risiko kebiasaan dan
kejang-kejang (pada otot atau organ), artro-
adiksi untuk opioida, bila diberikan tanpa
se dan rema (pada sendi) dan migrain. Un-
aturan.
tuk gangguan-gangguan ini tersedia obat-
obat khas (a.l. parasetamol, NSAID’s, suma-
triptan). Tetapi yang paling hebat dan men- Efek-efek samping umum
cemaskan adalah rasa sakit pada kanker, Morfin dan opioida lainnya menimbulkan
walaupun sebetulnya hanya kurang lebih dua sejumlah besar efek samping yang tidak di-
per tiga dari penderita yang mengalaminya. inginkan, yaitu:
Begitu pula hanya ±70% disebabkan langsung – supresi SSP, misalnya sedasi, menekan
oleh penyakit ganas ini, di luar ini perasaan pernapasan dan batuk, miosis, hipothermia
sakit memiliki etiologi lain, mis. artritis. Oleh dan perubahan suasana jiwa (mood). Aki-
karena itu prinsip untuk menghilangkan bat stimulasi langsung dari CTZ (Chemo
atau mengurangi rasa sakit berupa penelitian Trigger Zone) timbul mual dan muntah.
dengan saksama penyebabnya, obat-obat apa Pada dosis lebih tinggi mengakibatkan
yang layak digunakan sesuai tangga analgetika menurunnya aktivitas mental dan mo-
(lih. di bawah) dan memantaunya secara torik.

14108649_OBAT P(Bab 22)_T-354-361.indd 355 21/04/2015 16:13:14


356 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

– saluran pernapasan: bronchokonstriksi, Gejala abstinensi (withdrawal syndrome) se-


pernapasan menjadi lebih dangkal dan lalu timbul bila penggunaan obat dihenti­
frekuensinya menurun kan dengan mendadak dan pada awalnya
– sistem sirkulasi: vasodilatasi perifer, pa- bergejala menguap, berke­ringat hebat dan
da dosis tinggi hipotensi dan bradycardia air mata mengalir, tidur gelisah dan kedi-
– saluran cerna: motilitas berkurang (obs- nginan. Lalu timbul muntah-muntah, diare,
tipasi), kontraksi sfingter kandung empe- tachycardia, mydriasis (pupil membesar), tre-
du (kolik batu empedu), sekresi pankreas, usus mor, kejang otot, peningkatan tensi, yang dapat
dan empedu berkurang disertai dengan reaksi psikis hebat (gelisah,
– saluran urogenital: retensi urin (karena mudah marah, kekhawatiran mati).
naiknya tonus dari sfingter kandung ke- Efek-efek ini menjadi penyebab mengapa
mih), motilitas uterus berkurang (waktu penderita yang sudah ketagihan sukar seka-
persalinan di perpanjang) li menghentikan penggunaan opiat. Guna
– histamin liberator: urticaria dan gatal- menghindari efek-efek tidak nyaman ini, me-
gatal, karena stimulasi pelepa­san histamin reka “terpaksa” melanjutkan penggunaannya.
– kebiasaan dengan risiko adiksi pada pe- Ketergantungan fisik lazimnya sudah hi-
nggunaan lama. Bila terapi dihentikan da- lang dua minggu setelah penggunaan obat
pat terjadi gejala abstinensi. dihentikan. Ketergantungan psikis sering
kali sangat erat, oleh karena ittu pembebasan
Kehamilan dan laktasi. Opioida dapat me- yang tuntas sukar sekali dicapai.
lintasi plasenta, tetapi boleh digunakan sam-
pai beberapa waktu sebelum persalinan. Antagonis morfin
Bila diminum terus menerus, zat ini dapat Antagonis morfin adalah zat-zat yang dapat
merusak janin akibat depresi pernapasan melawan efek-efek samping opioida tertentu
dan memperlambat persalinan. Bayi dari ibu tanpa mengurangi kerja analgetiknya. Yang
yang ketagi­han menderita gejala abstinensi. paling terkenal adalah nalokson, naltrekson
Selama laktasi ibu dapat menggunakan opi- dan nalorfin. Obat-obat ini terutama digu-
oida karena hanya sedikit yang masuk ke nakan pada overdosis atau intoksikasi. Kha-
dalam air susu ibu. siat antagonisnya diperkirakan berda­sar­kan
penggese­ran opioda dari tem­patnya di re-
Kebiasaan dan ketergantungan septor-reseptor otak. Antagonis morfin ini
Penggunaan untuk jangka waktu lama pada sendiri juga berkhasiat analgetik, tetapi tidak
sebagian pemakai menim­bulkan kebiasaan digunakan dalam terapi karena khasiatnya
dan ketergantungan. Penyebabnya mungkin lemah dan efek samping tertentu mirip mor-
karena berkurangnya resorpsi opioid atau fin (depresi pernapasan, reaksi psikotik).
perombakan/eliminasinya yang diperce­pat,
atau bisa juga karena penurunan kepekaan
jaringan. Obat menjadi kurang efektif, se- MONOGRAFI
hingga diperlukan dosis yang lebih tinggi
untuk menca­pai efek semula. Peristiwa ini 1. Morfin (F.I.): MSTcontinus, MS Contin, Ka-
disebut toleran­si (menurunnya respons) dan panol
bercirikan bahwa dosis tinggi dapat diterima Candu atau opium adalah getah yang
tanpa menimbul­kan efek intoksikasi. dikeringkan dan diperoleh dari tumbuhan
Di samping ketergantungan fisik tersebut Papaver somniferum (Lat., menyebabkan tidur).
terdapat pula ketergantun­gan psikis, yaitu ke- Morfin mengandung dua kelompok alkaloid
butuhan mental akan efek psikotrop (euforia, yang secara kimiawi sangat berlainan. Ke-
rasa nyaman dan segar) yang bisa menjadi lompok fenantren meliputi morfin, kodein
sangat kuat, sehingga pasien seolah-olah ter- dan tebain; kelompok kedua adalah kelompok
paksa melanjutkan penggunaan obat. Lihat isokinolin dengan struktur kimiawi dan
juga Bab 23, Drugs. khasiat sangat berlai­nan (a.l. non-narkotik),

14108649_OBAT P(Bab 22)_T-354-361.indd 356 21/04/2015 16:13:14


Bab 22: Analgetika Narkotik 357

yaitu papaverin, noskapin (= narkotin) dan tetapi mengaki­batkan adiksi yang cepat
narsein. Morfin berkhasiat analgetik sangat serta hebat sekali dan dianggap sebagai
kuat, lagi pula memiliki banyak jenis efek salah satu obat yang paling berbahaya di
pusat lainnya, a.l. sedatif dan hipnotik, sejarah modern. Dengan alasan ini, heroin
menimbul­kan euforia, menekan pernapasan tidak digunakan lagi dalam terapi, tetapi
dan menghi­langkan refleks batuk, yang sangat diminati oleh para pecan­du drugs,
semuanya berdasarkan supresi sususan saraf lihat Bab 23. Drugs. Kelarutannya dalam
pusat (SSP). Morfin juga menimbulkan efek lipid lebih baik daripada morfin, oleh
stimulasi SSP, mis. miosis (penciutan pupil karena itu mulai bekerjanya juga lebih
mata), eksitasi dan konvulsi. Efek stimulasinya pesat bila diberikan per injeksi.
pada CTZ mengakibatkan mual dan muntah-
muntah sedangkan efek perifernya yang 2. Kodein (F.I.): metilmorfin, *Codipront
penting adalah obstipasi, retensi urin dan Alkaloid candu ini memiliki khasiat yang
pelepasan histamin yang mengakibatkan sama dengan indukny­a, tetapi lebih lemah,
vasodilatasi pembuluh kulit dan gatal-gatal misalnya efek analgetiknya 6-7 x kurang kuat.
(urticaria). Efek samping dan risiko adiksinya lebih ri-
Penggunaannya khusus pada nyeri hebat ngan, sehingga sering kali digunakan seba-
akut dan kronis, seperti pasca-bedah dan gai obat batuk, obat anti-diare dan obat an-
setelah infark jan­tung, juga pada fase terminal tinye­ri, yang diperkuat melalui kombinasi
dari kanker. Banyak digunakan sebagai tablet dengan parasetamol/asetosal. Obstipasi dan
retard untuk memperpanjang efeknya . mual dapat terjadi terutama pada dosis lebih
Resorpsi di usus baik, tetapi BA hanya ±25% tinggi (di atas 3 dd 20 mg). Resorpsi oral dan
akibat FPE besar. Mulai kerjanya setelah 1-2 rektal baik; di dalam hati zat ini didemetilasi
jam dan bertahan sampai 7 jam. Resorpsi menjadi norkodein dan morfin (10%) yang
dari suppositoria umumnya sedikit lebih memberikan sifat analgetiknya.
baik, secara s.c./i.m. baik sekali. PP-nya 35%; Ekskre­si lewat urin sebagai glukuronida
dalam hati 70% dari morfin dimetabolisasi dan 10% secara utuh. Plasma-t½ 3-4 jam.
melalui senyawa konyugasi dengan asam Dosis: untuk nyeri, oral 3-6 dd 15-60 mg
glukuronat menjadi morfin-3-glukuronida garam-HCl, anak-anak di atas 1 thn 3-6 dd 0,5
yang tidak aktif dan hanya sebagian kecil (3%) mg/kg. Untuk batuk 4-6 dd 10-20 mg, maks.
dari jumlah ini terbentuk morfin-6-gluku- 120 mg/hari, anak-anak 4-6 dd 1 mg/kg.
ronida dengan daya kerja analgetik lebih kuat * Etilmorfin (Dionin) adalah derivat dengan
dari morfin sendiri. Ekskresinya melalui urin, khasiat analgetik dan hipnotik lebih lemah;
empedu dengan siklus entero­hepatik dan feses. penghambatannya terhadap pernapasan juga
Antidota. Pada intoksikasi digunakan anta- lebih ringan. Untuk menekan batuk, zat ini
gonis morfin sebagai antidotum, yaitu nalok- kurang efektif dibandingkan kodein, tetapi
son, lihat nr 6. dahulu banyak digunakan dalam sediaan
Dosis: dewasa oral 3-6 dd 10-20 mg garam- obat batuk.
HCl, s.c/i.m. 3-6 dd 5-20 mg. Anak-anak: oral
2 dd 0,1-0,2 mg/kg. * Noskapin (narkotin, Longatin, Mercotin,
Neocodin) adalah alkaloid candu lain, tanpa
Sediaan: sifat narkotik, yang lebih efektif sebagai
* Pulv. Opii: 10% morfin obat batuk, lihat selanjutnya Bab 41, Obat-
obat Batuk. Noskapin tidak termasuk dalam
* Pulv. Doveri: 1% morfin + Radix Ipeca-
Daftar Narkotik karena tidak menimbulkan
cuanhae + K2SO4.
ketagihan. Dosis: pada batuk 2-3 dd 15-30 mg,
* Acidov II: pulvis Doveri 150 mg + salamid maks. 200 mg/hari.
350 mg.
* Heroin (diamorfin, diasetilmorfin) ada- 3. Fentanil: Fentanyl, Durogesic, *Thalamonal
lah turunan semi-sinte­tik (Bayer, 1897) de- Derivat piperidin ini (1963) merupakan turun-
ngan kerja analgetik yang 2 x lebih kuat, an dari petidin (Dolantin) yang jarang di-

14108649_OBAT P(Bab 22)_T-354-361.indd 357 21/04/2015 16:13:14


358 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

gunakan lagi karena efek samping dan sifat lemah, tetapi bertahan lebih lama. Penggu-
adiksinya, lagi pula daya kerjanya singkat naan lama juga menimbulkan adiksi yang
(3 jam) sehingga tidak layak untuk mereda- lebih mudah disembuhkan. Lihat selanjutnya
kan rasa sakit jangka panjang. Efek analge- Bab 23, Drugs. Efek obstipasinya agak ringan,
tik agonis opiat ini 80 x lebih kuat daripada tetapi penggunaannya selama persalinan ha-
morfin. Mulai kerjanya cepat, yaitu dalam rus dengan berhati-hati karena dapat mene-
2-3 menit (i.v.), tetapi singkat, hanya ±30 kan pernapasan.
menit. Zat ini digunakan pada anestesi dan Dosis: pada nyeri oral 4-6 dd 2,5-10 mg
infark jantung. garam-HCl, maks. 150 mg/hari. Terapi peme-
Efek sampingnya mirip morfin, termasuk liharaan bagi pecandu: permulaan 20-30 mg,
depresi pernapasan, bronchospasme dan ke- setelah 3-4 jam 20 mg, lalu 1 dd 50-100 mg
kakuan otot (thorax). Zat ini jarang menim- selama 6 bulan.
bulkan penghambatan sirkulasi seperti penu-
runan cardiac output dan bradycardia. Dekstromoramida (Palfium) adalah opioid
Dosis: pada infark i.v. 0,05 mg + 2,5 mg sintetik (1956) yang rumusnya mirip meta-
droperidol (Thalamonal), bila perlu diulang don. Khasiat analgetiknya sedikit lebih kuat
setelah ½ jam. Plester transdermal (Durogesic) daripada morfin. Mulai kerjanya cepat, efek-
melepaskan senyawa ini dengan konstan se- nya setelah 20-30 menit dan bertaha­n lebih
lama 72 jam dan digunakan pada nyeri parah singkat, ±3 jam. Depresi pernapa­san lebih
kronik yang memerlukan zat opioid dan kuat dibandingkan morfin (pada dosis biasa
analgetika lain tidak dapat digunakan. dapat terjadi apnoe), begitu pula efek adik-
sinya. Tidak cocok untuk pengobatan nyeri
* Sufentanil (Sufenta/forte) adalah derivat kronis. Efek sedasi dan obstipasinya lebih ri-
(1982) dengan efek analgetik ±10x lebih kuat. ngan.
Sifat dan efek sampingnya sama dengan Dosis: oral, s.c. atau i.m. 3-4 dd 2,5-5 mg
fentanil. Zat ini terutama digunakan pada sebagai hidrogen­tartrat. Dapat juga diberikan
anestesi dan pasca-bedah, juga pada waktu sublingual.
his dan persalinan (dikombinasi dengan sua-
tu anestetikum). 5. Tramadol: Tramal
Dosis: pada waktu his dan persalinan epi- Derivat sikloheksanol sintetik ini (1977)
dural 10 mcg bersama bupivakain, bila perlu adalah campuran rasemis dari 2 isomer. Kha-
diulang dua kali. siat analgetiknya sedang dan berkhasiat
menghambat reuptake noradrenalin dan be-
4. Metadon: Amidon, Symoron kerja antitussif (anti-batuk). Obat ini di se-
Zat sintetik ini (1947) adalah suatu cam- bagian negara dianggap sebagai analge-
puran rasemis, yang memiliki efek analgetik tikum opiat karena bekerja sentral, yaitu
2x lebih kuat daripada morfin dan juga melalui pendudukan reseptor µ-opioid oleh
berkhasiat anestetik lokal. cis-isomernya. Tetapi zat ini tidak menekan
Resorpsi di usus baik, PP 90%, plasma-t½ pernapasan, praktis tidak memengaruhi sis-
rata-rata 25 jam dan efeknya dapat bertahan tem kardiovaskuler atau motilitas lambung-
sampai 48 jam pada terapi pemeliha­raan bagi usus. Walaupun memiliki sifat adiksi ringan,
para pecandu. Umumnya metadon tidak me- dalam praktik ternyata risikonya hampir ni-
nimbulkan euforia, sehingga banyak digu- hil sehingga tidak termasuk Daftar Narko-
nakan untuk menghindari gejala abstinensi tika di kebanyakan negara (AS, GB, BRD,
setelah penghentian penggunaan opioida la- Belanda, Swis, Swedia dan Jepang) terma-
in. Khusus digunakan bagi para pecandu suk Indonesia. Efek analgetik dari 120 mg
sebagai obat pengganti heroin dan morfin tramadol oral setaraf dengan 30-60 mg
pada terapi substitusi. morfin oral. Penggunaannya juga rektal
Efek samping kurang hebat dari morfin, dan parenteral untuk nyeri sedang sampai
terutama efek hipnotik dan efek euforianya hebat, bila kombinasi parasetamol-kodein

14108649_OBAT P(Bab 22)_T-354-361.indd 358 21/04/2015 16:13:14


Bab 22: Analgetika Narkotik 359

dan NSAIDs kurang efektif atau tidak dapat overdosis opioida (dan barbital), pasca-bedah
digunakan. Untuk nyeri akut atau kanker untuk meng­atasi depresi pernapasan oleh
umumnya morfin lebih ampuh. opioida. Secara diagnostik untuk menentu­kan
Resorpsi di usus cepat dan tuntas dengan adiksi sebelum dimulai dengan penggunaan
BA rata-rata 78%, PP 20%, plasma-t ½ 6 jam. naltrexon.
Efeknya dimulai sesudah 1 jam dan dapat Kinetik. Setelah injeksi i.v. sudah timbul
bertahan 6-8 jam. Dalam hati sebagian besar efek setelah 2 menit, yang bertahan 1-4 jam.
diuraikan menjadi a.l. o-desmetil, metabolit Plasma-t½ hanya 45-90 menit, lama kerjanya
dengan daya kerja 6 kali lebih kuat melalui lebih singkat dari opioida, maka biasanya
pengikatan pada reseptor µ-opioid. Ekskresi perlu diulan­g bebera­pa kali.
berlang­sung lewat urin, untuk 10% secara Efek samping dapat berupa tachycardia
utuh. (setelah bedah jantung), jarang reaksi alergi
Efek samping tidak begitu serius dan paling dengan syok dan udema paru-paru.
sering berupa termangu-mangu, berkeringat, Pada penangkalan efek opioida terlalu pe-
pusing, mulut kering, mual dan muntah, juga sat dapat terjadi mual, muntah, berkeringat,
obstipasi, gatal-gatal, rash, nyeri kepala dan pusing-pusing, hipertensi, tremor, seran­gan
rasa letih. Risiko habituasi, ketergantungan epilepsi dan terhentinya fungsi jantung.
dan adiksi ringan, tetapi tidak dianjurkan Dosis: pada overdosis opioida, intravena per-
penggunaannya oleh penderita dengan seja- mulaan 0,4 mg, bila perlu diulang setiap 2-3
rah penyalahgunaan drugs. menit.
Catatan. Semua reseptor µ-opioid agonis
* Nalorfin (alilnormorfin) adalah zat induk
mengakibatkan gejala mual dan muntah me-
nalokson (1952) dengan khasiat sama, kecu-
lalui stimulasi langsung reseptor opioid di
ali juga berkhasiat analgetik lemah di sam-
pusat muntah (lih. Bab 17, Antiemetika). Efek
ping memperkuat depresi yang bersifat ri-
samping gastro-intestinal lainnya adalah obs-
ngan. Zat ini mampu meniadakan depresi
tipasi yang juga terkait dengan sifat opioid
pernapasan yang hebat oleh opioida atau
yakni penurunan peristaltik dan peningkatan
akibat opioida dengan kerja campuran (ago-
absorpsi air dari usus.7
nistis dan antagonistis) dan zat-zat sentral
Wanita hamil dan menyusui. Opioida dapat
lain. Zat ini hanya digunakan pada overdosis
melintasi plasenta dan selama ini diketahui
opioida, bila nalokson tidak tersedia.
tidak merugikan janin bila digunakan jauh
Dosis: pada overdosis s.c./i.m./i.v. 5-10 mg,
sebelum partus. Hanya 0,1% dari dosis masuk
bila perlu diulang setelah 10-15 menit sampai
ke dalam air susu ibu. Meskipun demikian
maks. 40 mg sehari.
tramadol tidak dianjurkan selama kehamilan
dan laktasi.
* Naltrekson (Nalorex) adalah juga derivat
Dosis: di atas 14 tahun 3-4 dd 50-100 mg,
nalokson, pada mana gugus-alil diganti de-
maks. 400 mg sehari. Anak-anak di atas 1 ta-
ngan siklopropil (1985). Sifatnya antagonis
hun: 3-4 dd 1-2 mg/kg.
murni yang tidak mengakibatkan toleransi
6. Nalokson: Narcan atau ketergantungan fisik dan psikis. Dalam
Antagonis morfin ini memiliki rumus mor- hati zat ini diubah menjadi a.l. metabolit
fin dengan gugus-alil pada atom-N (1969). aktif 6β-naltreksol yang terutama diekskresi
Senyawa ini dapat meniadakan semua kha- melalui urin. Naltrekson mengalami siklus
siat morfin dan opioida lainnya, terutama enterohepatik dengan masa paruh 4-12 jam.
depresi pernapasan tanpa mengurangi efek Pengunaannya terutama untuk meng-
analgetiknya. Penekanan pernapasan dari hambat efek opioida berdasarkan pengikatan
obat-obat depresi SSP lain (barbital, siklopro- kompetitif pada reseptor opioid dan sebagai
pan, eter) tidak dihilang­kan, tetapi juga tidak obat anti-ketagihan heroin. Pada pecandu
diperkuat seperti halnya dengan nalor­fin. opiat menimbulkan gejala abstinensi hebat
Juga tidak memiliki kerja agonistis (analge­ dalam waktu 5 menit, yang dapat bertahan 48
tik). Penggunaannya sebagai antidotum pada jam. Obat ini hanya boleh diberikan setelah

14108649_OBAT P(Bab 22)_T-354-361.indd 359 21/04/2015 16:13:14


360 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

penghentian heroin/morfin atau metadon banyak disalahgunakan sebagai zat penyegar


minimal masing-masing 7 dan 10 hari. Dosis: narkotik (“drug”).
permulaan 25 mg, bila tidak terjadi efek Penelitian akhir-akhir ini melaporkan efek-
abstinensi setelah 1 jam diulang dengan 25 tivitas dan penggunaannya sebagai anti-
mg. Lalu 50 mg sehari selama 3 bulan atau emetikum (dan analgetikum) pada kanker,
lebih lama. stimulans nafsu makan pada penderita
AIDS dan obat relaksasi kejang/otot pada
7. Pentazosin: Fortral MS. Lihat selanjutnya Bab 23, Drugs.
Zat sintetik ini merupakan turunan dari
9. Alfentanil: Rapifen
morfin (1964), pada mana cincin fenantren
Berdasarkan indikasinya senyawa ini pe-
diganti oleh naftalen. Gugus-N-allil membe-
nggunaannya di (poli) klinik terbatas. Ago-
rikan efek antagonis terhadap opioida lain-
nis opiat sintetik ini memiliki daya kerja
nya. Khasiatnya beragam, yaitu di samping
analgetik kuat dan bekerja maks. setelah 1
antagonis lemah, juga merupakan agonis
menit dengan lama kerja 10-20 menit. PP
parsiil. Khasiat analge­tik­nya sedang sampai
92% dan dimetabolisasi dalam hati men-
kuat, antara kodein dan petidin (3-6 x lebih
jadi metabolit-metabolit tidak aktif yang di-
lemah daripada morfin). Di AS sering kali
ekskresi terutama via urin.T1/2 di antara 80-
disalahgunakan dalam kombinasi dengan
220 menit. Digunakan sebagai zat analgetik
antihistam­inika dan nalokson.
pada anestesi singkat.
Resorpsi di usus baik, tetapi BA hanya ±20%
Efek samping sering kali (>10%) nyeri pada
akibat FPE besar. Mulai kerjanya cepat, sete-
lokasi injeksi, mual dan muntah, mengantuk,
lah 15-30 menit dan bertahan minimal 3 jam.
kaku otot, depresi pernapasan, pusing dan
Efek rektalnya sama dengan penggunaan
gangguan penglihatan.
oral. PP 60%, plasma-t½ 2-3 jam. Dalam
Dosis: untuk penanganan lebih singkat dari
hati zat ini diubah menjadi metabolit yang
10 menit: i.v. 7-15 mcg/kg.
diekskresi terutama lewat urin.
Dosis: pada nyeri sedang sampai kuat 3-4 10. Buprenorfin: Transtec, Butrans, Temgesic
dd 50-100 mg, maks. 600 mg sehari. Agonis opiat semisintetik ini memiliki
daya kerja analgetik kuat dan antara lain
8. Kanabis: marihuana, *hashiz, weed, grass digunakan dalam bentuk plester yang
Pucuk dengan kembang dan buah-buah melepaskan senyawa ini dengan kecepatan
muda yang dikeringkan dari bentuk wani- yang relatif konstan.
ta tumbuhan Cannabis sativa (Asia Barat). Kecepatan kerja: i.v. setelah 15-30 menit
Kandungannya 0,3% minyak atsiri dengan dan i.m./oromukosal setelah 30-50 menit
zat-zat terpen, terutama tetrahid­ro­kanabinol selama 6 jam. Resorpsi setelah injeksi i.m.
(THC). Zat ini banyak khasiat farmakologis­ cepat tetapi lambat melalui oromukosal. PP
nya, yang terpenting di antaranya adalah 95% dan dimetabolisasi dalam hati menjadi
sedatif, hipno­tik dan analge­tik, antimual a.l. norbuprenorfin.
dan spasmolitik. Ekskresi 2/3 bagian utuh melalui feses dan
Khasiat analgetik dari THC terjadi di batang sepertiga via urin. T1/2 dari tablet oromukosal
otak, di mana juga terdapat titik kerja dari 3-4 jam dan dari plester ± 20 jam. Digunakan
opioida. Hanya mekanisme kerjanya yang terhadap nyeri pasca bedah dan nyeri akibat
berlainan, reseptor morfin tidak memegang kanker. Jangan digunakan oleh wanita hamil
peranan dan nalokson tidak melawan efek dan yang menyusui.
analgesiknya. Di samping itu, ambang nyeri Efek samping tergantung dari bentuk pem-
diturunkan (Lancet 1998; 352: 1040). Dahulu beriannya. Pada pemberian parenteral me-
(meskipun jarang) kanabis digunakan seba- ngantuk dan apathi. Melalui plester sering
gai obat tidur, sedativum dan spasmolitikum kali mual, eritem dan gatal di tempat injeksi,
pada tetanus, umumnya dalam bentuk eks- juga muntah, obstipasi, sakit perut, mulut
trak 2-3 dd 30-50 mg. Sekarang kanabis kering, sakit kepala dan pusing.

14108649_OBAT P(Bab 22)_T-354-361.indd 360 21/04/2015 16:13:14


Bab 22: Analgetika Narkotik 361

Dosis: untuk nyeri pasca bedah permulaan (larutan injeksi). Digunakan terhadap nyeri
i.m. 0,3-0,6 mg. Lansia 1-4 dd 0,2 mg. Nyeri hebat a.l. pasca bedah.
karena kanker: oromukosal 3-4 dd 0,2-0,4 mg Efek samping sering kali (>10%) sedasi, obs-
tipasi, mual , muntah dan sakit kepala. Juga
11. Hidromorfon: Paladon anoreksia, diare, pusing, tremor, tidak bisa
Merupakan alkaloid candu dengan khasiat tidur, perasaan kacau-balau dan depresi.
analgetik kuat yang efektif dalam 5 menit Dosis: tergantung dari taraf nyeri dan anal-
setelah injeksi i.v., atau 5 – 10 menit setelah getika yang sudah digunakan. Nyeri kronis
injeksi s.k. dan 30 menit setelah pemberian hebat: awal oral 5 mg tiap 4-6 jam dan dapat
per oral yang berlangsung untuk 4 jam. Da- ditingkatkan sampai rasa nyeri diatasi. 10
ya kerjanya berlangsung selama 12 jam pada mg oksikodon hampir setara dengan 20 mg
pemberian per oral dari sediaan time re- morfin.
leased.
Di dalam hati dimetamobilisasi melalui 13. Remifentanil
konyugasi menjadi terutama glukuronida. Agonis opiat dengan sifat analgetik kuat,
Ekskresi via urin terutama sebagai hidro- bekerja cepat dan sangat singkat. Dimetabo-
morfon terkonyugasi. T1/2 2-4 jam. Digunakan lisasi dalam darah dan jaringan menjadi
pada nyeri kanker hebat dan nyeri pasca metabolit yang praktis tidak aktif. Ekskresi
bedah. terutama via urin. T1/2 3-10 menit. Digunakan
Dosis: untuk nyeri kanker permulaan 1,3-2,6 sebagai analgetik pada taraf induksi dan/
mg tiap 4-6 jam dan tergantung dari hebatnya atau taraf pemeliharaan anestesi total.
nyeri dosis dapat ditingkatkan 25-50% per 24 Efek samping sering kali (>10%) kaku otot,
jam. I.v. permulaan 1-1,5 mg tiap 3-4 jam. hipotensi, mual dan muntah. Juga sering kali
Injeksi s.k. 1-2 mg tiap 3-4 jam. Untuk lansia bradikardi, hipertensi pasca bedah, depresi
dosis awal dianjurkan untuk dikurangi. pernapasan dan apneu.
Dosis: sebagai analgetik pada anestesi i.v.
12. Oksikodon: OxyContin, OxyNorm 0,5-1 ug/kg berat badan.
Khasiat farmakologiknya tidak banyak ber-
beda dari morfin, yaitu analgetik, anksiolitik
dan sedatif. Resorpsi fase cepat ±37 menit dan
fase lambat ±6 jam. Di metabolisasi terutama DAFTAR PUSTAKA
menjadi metabolit senyawa noroksikodon
dan senyawa oksimorfon. Sifat analgetik dari 7. Kabel JS, Puijenbroek EP van, Bijwer­
noroksikodon adalah ±1% dari oksikodon kingen van tramadol: 12 jaar ervaring
sedangkan dari oksimorfon 14 kali lebih ku- in Nederland. Ned Tijdschr Geneeskd
at. T1/2 ±3 jam (kapsul, tablet) dan 3,5 jam 2005;149(14):754-7.

14108649_OBAT P(Bab 22)_T-354-361.indd 361 21/04/2015 16:13:14


BAB 23

DRUGS

Drugs didefinisikan sebagai zat-zat yang me- kesadaran, mengurangi sampai meng­
mengaruhi keadaan jiwa (psyche) dan yang hi­­lang­kan rasa nyeri dan menimbulkan
tidak digunakan ntuk pengobatan. Sejak ketergantungan, yang dibedakan ke dalam
dahulu manusia telah menggunakan obat- golongan sebagaimana terlampir da-
obatan yang memengaruhi suasana jiwa, lam Undang-Undang No. 35 tahun 2009
pikiran dan perasaan. Masalah penyalah- atau yang kemudian ditetapkan dengan
gunaannya sama tuanya seperti peradaban Keputusan Menteri Kesehatan.
itu sendiri. Pemicu penyalahgunaan obat
yang mengakibatkan ketergantungan terdiri Yang termasuk jenis narkotika adalah:
dari 3 faktor bersamaan, yaitu tersedianya • Tanaman papaver, opium mentah, opium
obat-obat tersebut, sifat kepribadian yang masak (candu, jicing, jicingko), opium,
mudah terpengaruh dan tekanan-tekanan morfina, kokaina, ekgonina, tanaman gan-
sosial. ja, dan damar ganja.
• Garam-garam dan turunan-turunan dari
Istilah “drugs” pada awalnya bersumber dari morfina dan kokaina, serta campuran-
bahan-bahan obat yang dikeringkan, tetapi campuran dan sediaan-sediaan yang me-
kemudian diperluas sampai obat pada umum- ngandung bahan tersebut di atas.
nya. Sekarang ini istilah tersebut terutama
terbatas pada obat-obat yang tercakup dalam Beberapa istilah yang berkaitan dengan nar-
definisi tersebut di atas. kotika adalah sebagai berikut.
Sejak tahun 1969, kecenderungan penya- • Peredaran gelap Narkotika adalah setiap
lahgunaan drugs atau obat-obat narkotika dan kegiatan atau serangkaian kegiatan yang
zat adiktif semakin bervariasi. Dari morfin dilakukan secara tanpa hak dan melawan
dan ganja/hashish menjadi berturut-turut hukum yang ditetapkan sebagai tindak
obat penenang (psikotropika golongan IV), pidana narkotika.
heroin (putaw), ecstasy dan shabu-shabu. • Pecandu adalah orang yang mengguna-
Yang terakhir ini adalah drug dengan dasar kan atau menyalahgunakan a dan dalam
amfetamin. keadaan ketergantungan pada nar-
kotika, baik secara fisik maupun psikis.
Istilah dan Pengertian. Narkoba adalah sing- • Ketergantungan narkotika adalah gejala
katan dari narkotika dan obat/bahan ber- dorongan untuk menggunakan narkotika
bahaya. Selain “narkoba”, istilah lain yang secara terus menerus, toleransi dan gejala
diperkenalkan khususnya oleh Kementerian putus narkotika apabila penggunaan di-
Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza hentikan.
yang merupakan singkatan dari Narkotika, • Penyalahgunaan adalah orang yang
Psikotropika dan Zat Adiktif. menggunakan narkotika tanpa sepenge-
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal tahuan dan pengawasan dokter.
dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetik maupun semi-sintetik, yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 362 21/04/2015 16:14:24


Bab 23: Drugs 363

Psikotropika adalah zat atau obat, baik ala- Sejak berlakunya Undang-undang RI No.
miah maupun sintetik bukan narkotika, yang 9/1976 tentang Narkotika, istilah obat bius
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh telah diganti dengan narkotika.
selektif pada susunan saraf pusat yang me- Istilah “drugs“ pada umumnya tidak terbatas
nyebabkan perubahan pada aktivitas mental hanya pada opiat-opiat ini saja, tetapi teru-
dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). tama digunakan untuk zat-zat yang memi-
Terdapat empat golongan psikotropika me- liki sifat merangsang terhadap keadaan jiwa
nurut undang-undang tersebut, namun se- seseorang. Misalnya marihuana, wekamin
telah diundangkannya UU No. 35 tahun dan lain-lain, yang kebanyakan dalam dosis
2009 tentang narkotika, maka psikotropika tinggi bisa mengakibatkan pembiusan. Dalam
golongan I dan II dimasukkan ke dalam kelompok “drugs” ini pada umumnya dika-
golongan narkotika. Dengan demikian saat tegorikan juga obat-obat perangsang jiwa
ini apabila bicara masalah psikotropika ha- (psikostimulansia) dengan khasiat “pembebas-
nya menyangkut psikotropika golongan III an jiwa”(“high”, widening of the mind). Dalam
dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. urai­an selanjutnuya akan digunakan istilah
yang resmi di Indonesia, yakni narkotika. Li-
Jumlah penyalahgunaan narkoba di Indone- hat juga Bab 25, Anestetika Umum.
sia berjumlah sekitar 130.000 orang dari 200 Keruntuhan moril dan jasmani yang diaki-
juta penduduk dengan peredaran ±Rp. 390 batkan oleh narkotika mendorong pemerintah
miliar per hari! Angka 130.000 ini merupakan untuk mengadakan pengawasan yang sangat
hanya bagian dari fenomena gunung es, jadi ketat terhadap penyalahgunaan obat-obatan
angka sebenarnya adalah jauh lebih besar. ini. Masalah ini merupakan suatu masalah
Obat-obat terlarang ini umumnya dise- sosial dan kesehatan masyarakat yang mut­­
lundupkan ke Indonesia dari jalur distribusi lak perlu ditanggulangi dengan seluruh
yang terkenal dengan sebutan Segitiga Emas kekuatan yang ada. Karena kebutuhan akan
(Golden Triangle) yang terletak antara Thai- uang untuk memperoleh narkotika, maka
land, Myanmar, Laos dan Cina (heroin dan secara tidak langsung penggunaan drug juga
candu). Ecstasy dipasok dari kawasan Eropa, menginduksi kriminalitas.
seperti Belanda yang merupakan tempat
penghasil dan pengekspor ecstasy terbesar. Masalah narkotika. Ancaman bahaya nar-
Beberapa waktu yang lalu di Indonesia juga kotika dihadapi oleh seluruh dunia dan
telah terbongkar pabrik pembuat ecstasy hampir semua negara bertekad meningkat-
terbesar di Asia. Dengan demikian sekarang kan usaha untuk menanggulangi bahaya
ini Indonesia bukan saja “pengimpor” tetapi ini. Dalam konperensi Jenewa pada awal
juga merupakan produsen dan eksportir tahun 1977 utusan dari semua negara sepa-
ilegal dari obat psikotropik. kat untuk mengadakan pengawasan yang
Shabu-shabu didatangkan dari propinsi lebih ketat terhadap arus lalu-lintas bahan-
Guangdong (Cina) dan kokain (juga disebut bahan narkotika dari negara “Golden Tri-
crack, coke atau rock) dari Peru. Ganja (Can- angle” di Asia, yang merupakan sumber uta-
nabis, marijuana) berasal dari daerah Aceh, ma dari narkotika yang beredar di pasaran
yang tumbuhannya terdapat di hutan-hutan. dunia. Mengingat bahwa operasi kelom-
pok pengedar narkotika gelap beredar seca-
ra “transnasional”, maka PBB perlu mening-
Obat bius (narkotika) katkan usaha-usahanya untuk memberantas
Istilah Indonesia untuk “drugs” adalah obat penyebaran bahaya “penyakit masyarakat”
bius atau narkotika. Namun bila ditinjau dari ini yang menyebabkan kesengsaraan bagi
sifat-sifat farmakologinya, yaitu sifat mem­ para penderita dan keluarganya.
biusnya, istilah ini hanya tepat untuk suatu
kelompok dari zat-zat ini (opioida), termasuk Upaya Indonesia
morfin dan opium. Badan Narkotika Nasional (disingkat BNN)

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 363 21/04/2015 16:14:24


364 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non bung dan jarum injeksi bersama-sama para
Kementerian (sejak 2010) yang berkeduduk- pencandu lainnya merupakan sebab utama
an di bawah dan bertanggung jawab lang- penyebaran virus HIV, virus hepatitis (B,C)
sung kepada Presiden, mempunyai tugas yang merusak hati dan lain-lain. Di seluruh
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang dunia dewasa ini terdapat sekitar 16 juta
pencegahan, pemberantasan penyalahguna- pengguna drug intervena dan ±3 juta di
an dan peredaran gelap narkotika dan pre- antaranya terinfeksi HIV terutama di Asia
kursornya, psikotropika dan bahan adiktif dan Eropa Timur.
lainnya.
2. Soft drugs: LSD, kanabis (marihuana, hashiz),
Dasar hukum BNN adalah Undang-Un-
XTC, meskalin, jamur (psilosibin), alkohol dan
dang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narko-
inhalansia. Zat-zat ini pada penggunaan kro-
tika. Sebelumnya, BNN merupakan lembaga
nis (hampir) tidak menyebabkan ketergan-
nonstruktural yang dibentuk berdasarkan
tungan fisik atau toleransi. Ketergantungan
Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2002,
psikis dapat terjadi.
yang kemudian diganti dengan Peraturan
Presiden Nomor 83 Tahun 2007. * Stepping-stone-theory. Suatu hipotesis
menyatakan bahwa penggunaan soft drugs
Hard dan soft drugs lambat laun mengakibatkan kecenderungan
Dalam kepustakaan ilmiah sering kali ke- seseorang untuk beralih ke penggunaan hard
lompok “drugs” ini dibagi lagi dalam “hard” drugs (eskalasi). Alasannya adalah bahwa
dan “soft drugs”. Pemisahan yang betul-betul penggunaan soft drugs lambat atau cepat
ilmiah dalam hard dan soft drugs sukar sekali akan menjurus ke obat-obat yang dapat
dilakukan, misalnya pada LSD dan kokain. memberikan efek euforia (perasaan nyaman)
Sudah jelaslah bahwa hard drugs jauh lebih dan pengkhayalan yang lebih kuat. Namun
berbahaya daripada soft drugs berdasarkan para ahli belum seluruhnya sepakat dengan
sifat-sifat dan cara penggunaannya. teori ini.
a. Eco-drugs. Pada permulaan tahun 1990-
1. Hard drugs: opium, morfin, heroin, kokain
an, timbul suatu gerakan yang disebut
dan dekstromoramida (Palfium).
New Age yang memberikan perhatian baru
Hard drugs adalah zat-zat yang pada peng-
bagi spiritualitas dan masalah kerohanian.
gunaan kronis menyebabkan perubahan-
Akibat-nya banyak pemuda mulai
perubahan di dalam tubuh pemakai, sehingga
menggunakan drugs tidak hanya untuk
penghentian pemberiannya mengakibatkan
tujuan rekreatif. Kemudian di seluruh
gangguan serius bagi fisiologi tubuh, yang
dunia orang melakukan eksperimen dengan
disebut gejala penarikan atau gejala absti-
bahan-bahan yang dapat meningkatkan
nensi. Gejala ini mendorong pencandu (“ad-
kesadaran lahir dan batin (body and mind
dict”) untuk terus-menerus menggunakan
awareness). Tumbuh-tumbuhan dan jamur
zat-zat ini untuk menghindarkan timbulnya
dengan efek psiko-aktif (psikedelika) menjadi
gejala tidak nyaman itu. Di lain pihak dosis
sangat populer dan didatangkan dari negara-
yang digunakan lambat-laun harus diting-
negara tertentu (Amerika Tengah/Selatan,
katkan untuk memperoleh efek sama yang
Somalia dan Yemen), di mana bahan-bahan
dikehendaki (toleransi). Hard drugs meng-
itu sudah lazim digunakan oleh rakyatnya.
akibatkan suatu ketergantungan fisik (keta-
Yang terpenting adalah drugs alami (eco-
gihan) yang hebat dan menyebabkan toleransi
drugs) seperti: qat (Afrika Utara-Timur),
terhadap dosis yang digunakan. Hard drugs
meskalin (kaktus dari Meksiko), psilo-sibin
dapat digunakan melalui injeksi (parenteral),
(sejenis jamur), guarana (hutan rimba Brasil)
sedangkan soft drugs tidak disuntikkan.
dan Kava (kepulauan Polinesia).
Penggunaan drug secara intravena meru-
Karena efek toksik bagi hati pengguna,
pakan suatu masalah internasional yang
kava-kava di negeri Belanda telah dilarang
sangat serius. Kebiasaan menggunakan ta-
peredarannya per 1 Sept. 2002..

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 364 21/04/2015 16:14:24


Bab 23: Drugs 365

1. Q a t (pelafalan: kat) terdiri dari batang b. Alkohol. Sebagai variasi dari masalah
muda yang harus dikunyah berjam- drug abuse dapat disebut bahwa alkohol me-
jam lamanya untuk melepaskan zat-zat rupakan zat yang paling umum disalahgu-
aktifnya, yaitu cathinon dan cathine. Qat nakan berhubung fungsinya sebagai unsur
sangat populer di Somalia, Yemen dan sosial dan rekreasi. Sebagai sedativum yang
Etiopia, yang digunakan dalam perga- bersifat short-acting, alkohol dalam dosis
ulan sosial saat misalnya, minum kopi. ke-cil mampu mengurangi atau menghilang-
Efeknya menyegarkan dengan daya halu- kan kecanggungan atau ketegangan dan
sinogen ringan. Risiko ketagihan kecil menambah keluwesan dalam pergaulan, di
sekali. Penggunaan intensif dapat menim- samping menimbulkan perasaan euforia.
bulkan iritasi lambung-usus, konstipasi Namun penggunaan alkohol yang di negara
kronis dan peradangan. Barat sangat umum, sering kali menghasilkan
2. Jamur halusinasi25 (“psilo‘s“, “paddo‘s“). peminum alkohol kronis (physical dependence,
Jamur dari genus Psilocybe (bah Indian: alcoholism) dalam jumlah yang sangat besar
kepala gundul), misalnya Psilocybe semi- dan merupakan masalah sosial serius.
lanceata (= “Liberty cup“), yang terdapat
di Eropa/Amerika dan Stopharia Cubensis c. Rokok dan nikotin. Ketagihan merokok
(dari pegunungan Meksiko) dewasa ini disebabkan oleh nikotin di dalam tembakau,
sangat populer di kalangan remaja. “Ja- yang memiliki sifat merangsang (lemah) ter-
mur-jamur sihir“ ini (magic mushrooms) hadap SSP dan menyebabkan euforia serta
mengandung psilosibin dan psilosin, menghilangkan perasaan mengantuk.
yang memengaruhi neurotransmitter se-
rotonin. Zat-zat ini memberikan efek ha- d. Obat-obat. Pada umumnya setiap obat yang
lusinogen (“trip“) yang berlangsung se- memengaruhi kesadaran dapat disalahguna-
lama 4-6 jam tergantung dari dosisnya. kan, bahkan obat untuk penyakit Parkinson,
Jamur ini dimakan dalam keadaan segar misalnya levo-dopa dan antikolinergika. Oleh
atau dikeringkan, tidak menimbulkan karena itu, pemerintah mengeluarkan Pera-
ketagihan dan juga tidak mengakibatkan turan Menteri Kesehatan RI No. 213/1985
‘efek samping‘ buruk bila tidak dimakan tentang Obat Keras Tertentu (OKT), yang men-
berlebihan. Khasiat halusinogennya dibe- cakup antara lain obat-obat psikotropika
ritakan 100 kali lebih lemah daripada LSD seperti hipnotika/sedativa dari kelompok
(pada dosis yang sama). Pada dosis tinggi barbiturat, juga tranquillizers. Maksudnya
dapat terjadi gejala intoksikasi (bad trip) adalah pengendalian dan pengawasan yang
dengan kecenderungan bunuh diri. Pada lebih ketat terhadap impor, produksi dan
suku Indian Maya di Amerika Tengah distribusi beberapa obat keras tertentu yang
dan Amerika Selatan sejak berabad-abad, bila digunakan di luar tujuan pengobatan
syamannya (curanderos), yaitu “dukun” sangat membahayakan kesehatan manusia
yang dapat menjalin kontak dengan pa- serta berpengaruh kepada masyarakat.
ra dewa, sudah menggunakan jamur Undang-undang tersebut di atas kemudian
itu untuk mencapai keadaan kesurupan disusul dengan Undang-undang RI Nomor 5
(trance). Di Meksiko jamur halusinasi di- tahun 1997 tentang Psikotropika. Lihat juga
sebut teonanacatl (bah. Aztek: daging Bab 1, sub 4, Peraturan perundang-undangan
Allah) dan sejak dahulu digunakan pada di bidang farmasi.
berbagai ritual rakyat. Tetapi sejak tahun 1. Senyawa benzodiazepin. Kelompok tran-
1973 pemerintah melarang penggunaan- quillizer, terutama benzodiazepin (diaze-
nya oleh umum, kecuali oleh curande- pam, klordiazepoksida, flunitrazepam) me-
ros. Psilosibin dan psilosin termasuk da- nimbulkan masalah besar di negara-ne-
lam Daftar Narkotika di kebanyakan ne- gara Barat. Menurut taksiran, pencandu
gara, sedangkan jamurnya sendiri tidak. benzodiazepin di negara-negara ini ber-
jumlah lebih besar daripada yang keta-

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 365 21/04/2015 16:14:24


366 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

gihan alkohol dan drugs. Setelah digu- Ketergantungan, adiksi


nakan 4-8 minggu, pemakai sudah me- dan habituasi
nunjukkan toleransi dan ketergantung-
Sebelum dilanjutkan dengan pembahasan
an, sedangkan penghentiannya menim-
penyalahgunaan obat (drug abuse), terlebih
bulkan gejala penarikan yang mirip ke-
dahulu akan diuraikan definisi beberapa
luhan semula, tetapi bersifat lebih hebat
istilah yang berhubungan dengan hal ini.
(rebound/kick off symptoms). Oleh karena itu
“Drug abuse” (penyalahgunaan) berarti
ketagihan benzodiazepin sering kali tidak
penggunaan berlebihan yang terus-menerus
dikenali dan penggunaannya dilanjutkan.
ataupun kadang-kadang dari suatu obat
Semakin lama penggunaannya, semakin
secara tidak layak, yaitu menyimpang dari
hebat gejalanya, a.l. rasa takut, sukar
indikasi pengobatan yang lazim.
tidur, tremor, kontraksi otot tak terkendali
Adiksi (“addiction“, ketagihan, compulsive
serta hipersensitivitas bagi cahaya, bunyi-
drug taking) dan habituasi (“habituation“, ke-
bunyian dan sentuhan. Pada umumnya
biasaan) adalah istilah yang berhubungan
gejala ini tidak sehebat hard drugs, tetapi
erat dengan abuse. Untuk kedua istilah ini,
masa pengobatannya sering kali lebih
WHO dalam laporan ke-18-nya (1970) meng-
panjang daripada ketagihan alkohol dan
gunakan istilah “drug dependence“ (ketergan-
drugs seperti heroin. Lihat selanjutnya
tungan). Namun dalam praktik masih sering
Bab 24. Sedativa dan Hipnotika.
digunakan istilah adiksi untuk melukiskan
2. GHB (gamma-hydroxybutyric acid) adalah ketergantungun yang sangat hebat.
suatu cairan yang dahulu digunakan Ketergantungan (“drug dependence“) ada-
sebagai obat narkosa (induksi anestesi) lah suatu keadaan fisik dan/atau psikis, yang
untuk “menidurkan“ pasien yang akan diakibatkan oleh interaksi antara makhluk
dibedah. Secara keliru juga dinamakan hidup dan satu atau lebih obat. Keadaan
“XTC cairan“. Disebabkan efeknya sukar ini ditandai oleh perilaku yang terdorong
diramalkan, obat ini sudah lama tidak di- oleh suatu hasrat kuat untuk terus-menerus
gunakan lagi (kecuali di Prancis) karena atau periodik menggunakan obat tertentu.
terdapatnya obat-obat yang lebih cocok Tujuannya adalah untuk menyelami efek-
dengan risiko efek samping (mual dan efek psikisnya atau untuk menghindari
muntah) lebih rendah. Akhir tahun 1998, gejala abstinensi, karena bila penggunaan-
penggunaannya sebagai party drug dila- nya dihentikan segera akan muncul efek
porkan lagi dan sering kali juga untuk “withdrawal“ yang sangat tidak nyaman. Ha-
membius wanita (“date-rape-drug“). Se- srat ini menguasai seluruh pikiran dan ting-
nyawa ini sangat berbahaya, karena kah laku si pencandu dan keinginannya
do-sis stimulasi dan menyegarkan untuk memperoleh obat tersebut sangat ku-
(eufori) berdekatan dengan dosis at sehingga melebihi kebutuhannya akan
menidurkannya. Terdapat risiko besar makan, tidur, seks dan membuatnya bertin-
untuk menimbulkan koma dengan mual dak asosial atau kriminal.
dan muntah yang dapat berakibat fatal. Kemungkinan timbulnya ketergantungan
GHB adalah derivat dari neurotrans- berdasarkan beberapa faktor seperti jenis-
mitter GABA dan berlainan dengannya nya obat/drug, cara penggunaan dan indivi-
dapat menembus barier darah-otak. GHB dunya. Kecepatan absorpsi oleh tubuh, misal-
memiliki t½ yang sangat singkat (21 me- nya pemberian melalui injeksi intravena atau
nit)21 dan absorpsinya dari saluran menghisapnya sebagai rokok (kokain, heroin)
pencernaan luar biasa cepat dengan meningkatkan potensi ketergantungan.
efek maksimal setelah 30-60 menit. Berlainan dengan ketergantungan, pada
Berdasarkan perkiraan efek anabolnya, habituasi seseorang dapat menghentikan ke-
GHB dahulu banyak digunakan oleh biasaannya (misalnya minum kopi) tanpa me-
olahragawan bina raga21,22 sebagai nimbulkan konsekuensi yang parah.
penguat otot.

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 366 21/04/2015 16:14:24


Bab 23: Drugs 367

Ada dua jenis dependence, yakni ketergantungan toleransi dapat didefinisikan sebagai pe-
fisik dan ketergantungan psikis, juga fenomena nurunan respons terhadap suatu obat
ketergantungan silang. setelah pemberian berulang kali. Dengan
lain kata, efek obat berkurang setelah
1. Ketergantungan fisik bercirikan terjadinya
penggunaan (lama) dalam dosis yang
gejala abstinensi bila penggunaan obat yang
sama, sehingga diperlukan dosis yang
berulangkali dihentikan dan yang kadang-
semakin besar untuk mencapai efek yang
kadang menimbulkan efek “rebound“ yang
sama (misalnya euforia) sehingga dapat
berlebihan. SSP menggunakan zat sejenis
menimbulkan efek toksik. Penyebabnya
morfin (endorfin) sebagai neurotrans-mitter
antara lain meningkatnya kecepatan meta-
yang produksinya oleh tubuh dihentikan, bila
bolisme (toleransi farmakokinetik) dari suatu
misalnya diberikan suatu opiat. Bila kemu-
obat, tetapi penyebab utamanya sebagai
dian pemberian opiat ini mendadak dihen-
respons biokimiawi adalah terjadinya
tikan, segera timbul kekurangan endorfin
adaptasi dari sel-sel sistem saraf (neuro-
tersebut dan terjadilah gejala abstinensi,
adaptif) terhadap daya kerja obat. Tole-
yang dapat berlangsung sampai berminggu-
ransi terhadap opioida dapat timbul
minggu. Pada jenis dependence ini, terjadinya
dengan cepat sekali, misalnya pencandu
toleransi berperan penting.
morfin dapat menerima dosis harian dari
a. Ketergantungan silang (cross-dependence
500 mg morfin hanya dalam waktu 10
atau cross tolerance). Dengan istilah ini
hari! Singkatnya, ketergantungan fisik
dimaksudkan kemampuan suatu obat
maupun toleransi merupakan mekanisme
untuk menekan gejala ketergantungan fisik
adaptasi sel-sel tubuh sebagai akibat
dari lain obat. Dengan lain kata, efek
didudukinya reseptor opiat secara terus-
penarikan dari satu obat dapat dikurangi
menerus.
oleh pemberian obat lain. Misalnya,
Toleransi silang (cross-tolerance) dapat
kebanyakan sedativa-hipnotika memiliki
terjadi antara zat-zat dari kelompok
ketergantungan silang satu dengan yang
kimiawi yang sama, tetapi kadang-
lain, juga terhadap alkohol dan senya-
kadang juga dari kelompok yang ber­
wa benzodiazepin. Bila suatu long-acting
lainan, misalnya barbital, alkohol dan
drug, seperti metadon, disubstitusikan ba-
benzodiazepin.
gi morfin selama beberapa hari (maks.150
mg/hari) dan kemudian dihentikan se- c. Sindrom penarikan (“withdrawal symp-
cara mendadak, maka sindrom withdrawal toms”). Penghentian secara mendadak
yang timbul adalah khas dari metadon dari penggunaan narkotika mengakibat-
dan bukannya dari morfin. Aspek dari kan timbulnya suatu rangkaian gejala
ketergantungan silang ini mempunyai hebat yang adakalanya dapat mematikan.
implikasi klinik penting, karena gejala Misalnya pada morfin dan derivat-deri-
withdrawal yang timbul dari obat dengan vatnya, ’sindrom abstinensi’ dapat ber-
masa paruh yang lebih panjang (metadon, bentuk ketakutan, berkeringat, mata ber-
fenobarbital, diazepam) pada umumnya air, gangguan saluran cerna, sakit perut
tidak begitu hebat walaupun berlangsung dan punggung, tidak bisa tidur dan ka-
lebih lama. Hal inilah merupakan dasar dangkala psikosis atau konvulsi. Gejala
dari terapi substitusi terhadap ketergan- ini hanya dapat diatasi dengan membe-
tungan fisik dari opioida dan obat-obat rikan obat bersangkutan atau yang seje-
depresan SSP lainnya. nis. Kekhawatiran yang mendalam akan
timbulnya gejala abstinensi ini mendo-
b. Toleransi, yang sering kali berkaitan de- rong pencandu untuk kembali menggu-
ngan ketergantungan, dimaksudkan ke- nakan narkotika. Pada obat-obat yang
cenderungan untuk secara progresif me- menyebabkan ketergantungan fisik ini, tu-
ningkatkan dosis dari suatu obat untuk buh lambat laun menyesuaikan diri (to-
mencapai efek semula. Singkatnya istilah leransi) terhadapnya bila digunakan seca-

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 367 21/04/2015 16:14:24


368 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

ra kontinu. Gejala withdrawal juga akan – menghilangkan/mengurangi ketegangan


timbul bila efeknya dihambat oleh suatu dan kecemasan
obat antagonis. – memberikan perasaan nyaman (eufori)
Gejala-gejala penarikan merupakan ke- dan
balikan dari efek obat aslinya (“original- – menimbulkan perasaan meningkatnya
nya“). Timbulnya sindrom gejala withdra- kemampuan fisik maupun mental.
wal bila pemberian drug/narkotika di- Batasan antara ketergantungan fisik dan
hentikan merupakan bukti nyata dari ke- psikis tidak selalu jelas, misalnya menghen-
tergantungan fisik. tikan merokok dapat mengakibatkan suatu
beban mental bagi seorang perokok berat
*Toleransi dan ketergantungan fisik tidak yang dapat menimbulkan gejala fisik, seperti
saja timbul pada opioida, alkohol dan hipnotika, gangguan pencernaan dan gemetar (tremor).
tetapi pada penggunaan lama juga timbul
pada antikolinergika, antagonis dopamin dan Mekanisme adiksi
imipramin. Begitu juga dapat timbul pada Ada indikasi kuat bahwa terjadinya toleransi
penghentian mendadak dari beta-blocker, an- dan ketergantungan berkaitan erat dengan
tagonis-Ca atau agonis-alfa-adrenergik. aktivasi dari sistem dopaminerg di otak.
Semua zat yang bersifat adiksi berkhasiat
2. Ketergantungan psikis bercirikan terja- meningkatkan jumlah dopamin secara akut,
dinya gejala abstinensi psikis bila pemberian yang dihubungkan dengan efek eufori, labi-
obat dihentikan, karena telah terjalin suatu litas emosional, kekacauan dan histeri. Misalnya
ikatan psikis yang kuat antara pemakai dan heroin, amfetamin, marihuana, alkohol, ni-
obat. kotin dan kofein mencetuskan pelepasan
Penggunaan drugs dapat menciptakan su- dopamin (berlebihan), sedangkan kokain
atu keadaan seolah-olah seseorang dapat menghambat re-uptakenya. Lebih dari sepu-
melepaskan diri dari keadaan konflik dan luh neurotransmitter lain, antaranya nora-
melarikan diri dari kesulitan. Namun, begi- drenalin dan serotonin memegang peranan
tu penggunaannya dihentikan, segala ma- pula pada adiksi, tetapi pengaruhnya jauh
salah dan kesulitan akan timbul kembali, lebih ringan. Kadar dopamin yang terlalu
sehingga untuk dapat melupakannya peng- tinggi dapat mengakibatkan halusinasi dan
gunaan harus dilanjutkan. Dengan perka- psikosis akut, seperti pada schizofrenia. Lihat
taan lain, secara mental ia tergantung dari juga Bab 29, Antipsikotika.
penggunaan drug. Hasrat kuat akan obat dapat
menimbulkan gejala mudah tersinggung dan Pengobatan adiksi
kegelisahan, tetapi dapat pula meningkat
Pengobatan ketagihan terutama ditujukan pa-
menjadi kelakuan asosial dan tindakan kri-
da dua aspek, yaitu penghentian penggunaan
minal untuk memperoleh obat. Pada drugs
(withdrawal) dan rehabilitasi sosial pasien. Pada
yang bersifat sangat adiktif, ikatan psikis
pengobatan harus diperhatikan beberapa fak-
demikian kuat sekali dan dapat bertahan
tor, yaitu:
lama (sampai bertahun-tahun), juga setelah
1. taraf ketergantungan fisik penderita ha-
obat dihentikan.
rus ditelaah
Faktor-faktor penyebab. Singkatnya, keter- 2. penderita harus diberikan drug lain (me-
gantungan psikis didasarkan atas hasrat un- tadon atau agonis-α2-adrenerg seperti klo-
tuk terus-menerus menggunakan drug de- nidin) untuk menekan gejala abstinensi
ngan tujuan kenikmatan atau untuk meng- serius sambil lambat-laun mengurangi
hilangkan ketegangan dan perasaan tidak dosisnya (terapi substitusi).
nyaman. Obat-obat yang menimbulkan keter- Gejala withdrawal dari narkotika juga da-
gantungan psikis pada umumnya bekerja pat diringankan dengan pemberian obat hi-
terhadap otak dan menimbulkan antara lain pertensi/migrain klonidin (Catapres, Dixarit).
efek sebagai berikut: Obat ini dapat memberikan efek samping

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 368 21/04/2015 16:14:24


Bab 23: Drugs 369

seperti turunnya tekanan darah, pusing-pu- ketagihan alkohol (disulfiram atau akam-
sing, gelisah, tidak bisa tidur, mudah ter- prosat). Prosedur ini juga dapat memper-
singgung, detak jantung yang lebih cepat dan baiki keadaan fisik, maupun fungsi mental
sakit kepala. dan sosial pencandu.
* Antagonis opiat. Lihat juga Bab 22, Anal-
getika Narkotika.
Obat-obat alkoholisme
Secara farmakoterapeutik, suatu jenis pe- Untuk mengobati ketagihan alkohol tersedia
ngobatan yang lebih spesifik untuk menghi- disulfiram dan akamprosat yang mengakibat-
langkan ketagihan terhadap opiat didasarkan kan konsumsi alkohol sangat tidak nyaman,
pada teori bahwa bila reseptornya di SSP karena menyebabkan akumulasi asetaldehida.
sudah dihambat oleh zat-zat antagonis nar- Klordiazepoksida dan diazepam adakalanya
kotika, maka penggunaan opiat tidak akan juga digunakan untuk pengobatan substitusi
menyebabkan suatu ketergantungan fisik. terhadap alkoholisme.
Dalam hal ini, antagonis opiat spesifik na-
lokson telah dicoba secara klinik, tetapi ha- *Disulfiram (Antabus, Refusal) menghambat
silnya jauh lebih kurang memuaskan diban- enzim aldehida-dehidrogenase, sehingga pe-
dingkan terapi metadon. Naltrekson ada- nguraian alkohol terhenti pada tingkat ase-
lah suatu antagonis morfin murni (tanpa taldehida, lihat persamaan reaksi di bawah
kerja agonis) yang dapat menghindari efek ini.
opioida, sepert euforia. Obat ini digunakan
a b
sebagai obat pembantu selama proses me-
C2H5OH –––> CH3COH –––> CH3COOH –––> CO2 + H2O
nanggulangi adiksi untuk mendukung “to
alkohol aldehida asetat
stay clean“. Hanya boleh diberikan pada
a = alkohol-dehidrogenase b = aldehida-dehidrogenase
pencandu yang sudah tidak menggunakan

drug selama 7-10 hari. Bila opiat digunakan
Dengan demikian, kadar metabolit ini da-
lagi, dalam waktu 15 menit akan muncul
lam darah meningkat dan mengakibatkan
gejala abstinensi akut yang serius dan dapat
suatu kompleks gejala tidak nyaman seperti
bertahan 48 jam. Daya kerja naltrekson ber-
mual, muntah-muntah, flushing, hipotensi,
langsung selama 24 sampai 72 jam. Dosisnya
sakit kepala berat, pusing dan debar jantung
50 mg tiap hari atau 3 kali seminggu.
(palpitasi). Semua ini timbul hanya dalam
Penanganan ketagihan adakalanya dila-
beberapa menit setelah seseorang minum
kukan dengan metode "cold turkey” pada
alkohol. Kerjanya panjang sekali (t½ 25 jam).
mana pemberian zat narkotika kepada pen-
Efek sampingnya berupa rasa lelah, mengan­
derita dihentikan dengan serentak, walau-
tuk, sakit kepala dan gangguan alat cerna.
pun timbul gejala-gejala penarikan yang he-
Dosis: permulaan 800 mg sehari selama 2-3
bat seperti kejang-kejang perut, diare, mun-
hari, kemudian 2 x seminggu 400-800 mg.
tah, sakit otot, hidung meler, mata berair, ber-
keringat dingin dan merinding (“gooseflesh“) *Akamprosat (Campral) adalah obat kedua
yang berlangsung sekitar satu minggu. (1998) yang ternyata lebih efektif sebagai
obat pembantu penanganan psikososial
Kebanyakan pasien memiliki risiko/kecen- untuk menghindari terpuruknya kembali si
derungan untuk kembali menggunakan nar- pencandu pada kebiasaan minum alkohol.
koba, sehingga perlu mendapatkan terapi Obat ini khusus bagi para alkoholis yang
jangka panjang. (McLellan et al., Drug depen- sudah tidak ketagihan lagi, tetapi tidak seba-
dence, a chronic medical illness. gai obat untuk menghentikan. Efeknya baru
Ref.: JAMA, 2000, 13:1689-1695; O’Brien CP, nampak setelah 2-3 minggu.
Treatment of alcoholism as a chronic disorder, Efek samping yang terpenting adalah diare
EXS, 1994, ,71:349-359). dan gatal-gatal, juga mual, muntah dan sakit
Medikasi berkelanjutan dapat efektif pada perut. Akamprosat dapat digunakan pada
ketergantungan opioid (metadon) dan pada gangguan hati, sedangkan antabus tidak.

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 369 21/04/2015 16:14:24


370 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Dosis pagi 2 tablet e.c. dari 333 mg, malam 1. Opioida: opium, morfin, heroin, metadon,
hari 1 tablet. petidin dan dekstromoramida
Zat-zat ini memiliki khasiat analgetik kuat
PENGGOLONGAN (lihat Bab 20, Analgetika Perifer), memberikan
perasaan nyaman dan suatu perasaan khayal
DRUGS yang bebas dari kesulitan maupun frustrasi
Zat-zat dengan efek psikoaktif yang dapat yang mencekam pikiran. Perasaan eufori
menimbulkan ketergantungan dan/atau ke- demikian lebih nyata pada keadaan jiwa yang
tagihan pada umumnya dikelompokkan ber- tertekan, cemas dan tegang, sehingga mudah
dasarkan perubahan yang diakibatkannya sekali berkembangnya suatu ketergantungan
terhadap fungsi SSP dan keadaan jiwa se- psikis terhadap zat-zat ini. Ketergantungan
seorang. Berdasarkan efek psikotropnya da- fisik maupun silang juga timbul pada morfin,
pat dibedakan empat kelompok sebagai be- heroin, kodein dan senyawa opioida sintetik
rikut. maupun semi-sintetik seperti metadon dan
petidin.
Setelah penggunaan kronis, penghentian
A. Psikodepresiva dengan mendadak dapat menimbulkan su-
Zat-zat ini berefek menekan SSP dengan atu sindrom abstinensi hebat yang terdiri da-
ketergantungan fisik dan psikis yang kuat ri ketakutan, ketegangan, tidak bisa tidur,
sekali. Pada alkohol sangat lambat terjadinya, menggigil, diare dan perasaan sakit yang
sedangkan pada heroin cepat sekali. Toleran- hebat. Dalam keadaan demikian, penderi-
si sering kali terjadi. Gejala penarikan umum- ta berusaha dengan segala daya upaya, ka-
nya hebat. dangkala secara kriminal, untuk memperoleh

Ketergantungan
Toleransi
Psikis Fisik

* Psikodepresiva
opioida +++ +++ ++
benzodiazepin ++ +++ +
alkohol +++ +++ +++
inhalansia ++ - ++
-
*Psikostimulansia
amfetamin +++ - +++
kokain +++ - -
nikotin + + +
kafein + - +

* Halusinogen
LDS/meskalin + - +
Psilocybin + - +
Kanabis + - -
Fensiklidin ++ + ++
Ecstacy ++ - ++

+++: kuat ++: sedang +: lemah

Tabel 23-1: Ketergantungan dan toleransi zat adiktif

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 370 21/04/2015 16:14:24


Bab 23: Drugs 371

zat yang dianggap dapat menghilangkan Antidotum terhadap keracunan adalah pem-
penderitaannya. berian nalokson sebagai injeksi intravena
Khasiatnya. Opioida berkhasiat analgetik, (0.8-2 mg) yang perlu diulang beberapa kali,
mengurangi perasaan nyeri, sifat agresi dan karena daya kerjanya yang singkat.
hasrat seksual. Zat ini juga menimbulkan Dengan meningkatnya overdosis fatal, se-
depresi pernapasan, miosis, bradycardia, bagai penanganan baku (standard treatment)
turunnya tensi, obstipasi, perasaan pusing sekarang tersedia injeksi nalokson hidroklo-
dan turunnya suhu badan. Timbulnya pe- rida melalui auto-injector (Evzio) yang pada
rasaan nyaman (eufori) kadang-kadang di- keadaan darurat dapat diberikan secara
sebabkan oleh karena hilangnya perasaan s.k. atau i.m. untuk opioid overdosis yang
sakit yang hebat. Gejala withdrawal/abstinensi ditandai dengan menurunnya fungsi perna-
pada umumnya merupakan kebalikan dari pasan atau heart rate atau hilangnya kesa-
efek obat, seperti meningkatnya kewaspa- daran.
daan, pernapasan yang cepat di samping FDA News Release April 2014
berkeringat, meningkatnya denyut jantung,
gemetar, pupil melebar, diare dan demam. Pencandu opiat memiliki derajat mortalitas
Gejala ini sudah dapat timbul 4 sampai 6 jam relatif tinggi yang disebabkan oleh antara lain
setelah penghentian pemberian narkotika mudahnya overdosis karena kekhilafan dan
dan mencapai puncaknya dalam 27-36 juga cenderung terinfeksi parah akibat jarum
jam. Sifat dan kehebatan gejala abstinensi suntik yang digunakan bersamaan, a.l. AIDS,
ini tergantung dari banyak faktor, seperti TBC dan endokarditis. Infeksi lain seperti
jenis drug, dosis per hari, jangka waktu tetanus, malaria, hepatitis B dan C juga dapat
penggunaan dan status kesehatan pencandu. timbul.
Karena narkotika dikeluarkan dari tubuh
dengan kecepatan yang berbeda-beda, gejala 2. Depresiva SSP umum: senyawa benzodia-
withdrawalnya ju-ga berbeda bagi setiap zepin, barbital dan mepobramat.
obat. Obat-obat ini juga dapat menimbulkan
ketergantungan psikis maupun fisik. Taraf
Penggunaan. Opioida digunakan dalam
ketergantungan dan toleransinya berbeda-
ilmu pengobatan sebagai obat-obat pengha-
beda, karena masing-masing memiliki meka-
lang nyeri yang kuat, lihat Bab 22, Analgetika
nisme kerja sendiri. Pada umumnya keter-
Narkotika. Heroin, yang merupakan obat
gantungan sudah dapat timbul setelah 2
ilegal, adalah narkotikum yang terkuat. Pe-
minggu penggunaan kontinu. Gejala with-
nggunaan secara injeksi i.v. dari suatu opioid
drawal serius terutama timbul pada barbi-
(misalnya heroin) menghasilkan perasaan
turat, lebih ringan pada benzodiazepin. In-
hangat pada kulit dan sensasi seksual. Pe-
sidensi penyalahgunaan senyawa barbiturat,
rasaan ini berlangsung ±45 detik dan disebut
benzodiazepin dan sejenisnya melampaui
‘rush‘, ‘kick‘ atau ‘thrill‘. Sama dengan kokain,
opioida. Lihat Bab 24, Sedativa dan Hipnotika.
heroin oleh pencandu juga digunakan me-
lalui inhalasi uapnya setelah dipanaskan, * Benzodiazepin termasuk kelompok obat
yang merupakan cara yang paling banyak yang paling banyak dipreskripsikan di du-
digunakan di negeri Belanda. nia Barat sebagai tranquilizer dan anksioli-
Toleransi timbul setelah suatu jangka waktu tik, dengan efek menghalau kecemasan, frus-
tertentu yang tergantung dari pola penggu- trasi, ketegangan dan stress yang banyak
naannya, yaitu cara intermitten atau terus terdapat dalam masyarakat maju. Zat se-
menerus. Setelah pengobatan withdrawal, perti klordiazepoksida memiliki efek euforia
sebagian besar dari toleransi ini hilang. Segera minimal, lambat kerjanya dan pada umum-
setelah menyelesaikan terapi withdrawal ba- nya tidak disalahgunakan. Sebaliknya, deri-
nyak pencandu kembali menggunakan drug vat-derivat yang bersifat lebih lipofil, seperti
dengan dosis semula, sehingga mengalami diazepam, alprazolam dan lorazepam, yang juga
overdosis yang fatal. lebih cepat bekerjanya, sering kali digunakan

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 371 21/04/2015 16:14:24


372 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

untuk tujuan non-medikal. Populer di kalang- menghilangkan rasa kantuk dan letih. Juga di
an tertentu adalah hipnoticum flunitrazepam kalangan atlet sering kali digunakan sebagai
(Rohypnol) berkat efeknya terhadap SSP “doping“ untuk meningkatkan prestasi yang
dan temazepam bagi pencandu opiat dengan melampaui kemampuan normalnya. Keada-
tujuan mengurangi gejala withdrawal. an ini tidak wajar dan berbahaya karena
Ketergantungan fisik, psikis dan toleransi perasaan letih merupakan suatu peringatan, sua-
dapat terjadi bila digunakan lebih lama dari tu pertanda, telah tercapainya batas maksi-
2-4 minggu. Sindrom abstinensi terutama mal kemampuan seseorang. Paksaan untuk
dapat timbul pada zat-zat dengan masa berprestasi melebihi batas ini dapat meng-
paruh singkat yang digunakan dalam dosis akibatkan keadaan “exhaustion“, yang mem-
tinggi. Juga bila penggunaannya dihentikan bahayakan kesehatan. Lihat Bab 43, Hormon-
secara mendadak. hormon pria, Doping.
Di tahun 1970-an dan 1980-an, sedativa Overdosis dapat menimbulkan kekacauan
non-barbiturat telah banyak disalahgunakan, pikiran, delirium, halusinasi, perilaku
seperti meprobamat, glutetimida dan metakualon, ganas dan juga aritmia jantung, yang dapat
begitu pula paraldehida dan kloralhidrat. merupakan masalah serius. Untuk meng­
atasi gejala ini digunakan sedativa, misalnya
B. Psikostimulansia dia­zepam.
Ketergantungan psikis maupun fisik dan
Ketergantungan fisik tidak begitu kuat, se-
toleransi dapat terjadi dengan cepat pada
dangkan ketergantungan psikis bervariasi
pengguna kronis. Bila penggunaan dihen-
dari lemah (kofein) sampai sangat kuat
tikan dengan mendadak, timbul gejala with-
(amfetamin, kokain). Toleransi dapat terjadi,
drawal, seperti perasaan letih dan mengantuk
misalnya pada amfetamin. Selain amfetamin
yang berlangsung sampai 2-3 hari. Mereka
dan kokain, juga nikotin dan kofein termasuk
yang semula menggunakan zat ini sewaktu
kelompok ini.
mengalami depresi, setelah menghentikan
pemakaian akan menjadi lebih parah de-
*Senyawa amfetamin: amfetamin, metamfeta-
presinya sampai menjurus ke percobaan
min (“speed”), MTA dan ecstasy (XTC).
bunuh diri. Oleh karena itu pengguna kro-
Pada waktu perang dunia ke-II, senyawa ini
nis harus dirawat di rumah sakit untuk
banyak digunakan untuk efek stimulansnya,
menghentikan penggunaan zat-zat ini.
antara lain meningkatkan daya tahan
prajurit dan penerbang, menghilangkan rasa
letih, menghilangkan rasa kantuk maupun C. Zat-zat halusinogen
lapar dan meningkatkan kewaspadaan dan Termasuk kelompok ini adalah LSD, kanabis
akti-vitas. Lihat juga Bab 31, Adrenergika. Di (THC), ecstacy, peyote (meskalin), psilosibin (da-
samping ini, berdasarkan efek simpatomi- lam jamur), fensiklidin, ketamin dan DOM
metik periferalnya zat ini juga meningkatkan (dimetoksimethylamphetamin) (STEP, 2,5-dime-
tekanan darah dan denyut jantung, yang toksi-4-amfetamin). Zat-zat ini yang juga di-
dapat mengakibatkan stroke maupun namakan psikedelika, bekerja halusinogen
serang-an jantung. Zat ini juga berefek (kuat) dengan risiko besar akan ketergan-
melepaskan dopamin dan norepinefrin dari tungan psikis, sedangkan ketergantungan
ujung-ujung saraf, yang menyebabkan efek- fisik lazimnya ringan sekali. Toleransi dapat
efek tersebut di atas. Kokain memblokir terjadi tetapi penghentian penggunaannya
penarikan kemba-li dopamin ke ujung- tidak menyebabkan gejala abstinensi. Zat-
ujung saraf, sehingga memberikan efek sama zat ini menyebabkan distorsi penglihatan
seperti amfetamin. dan pendengaran, antara lain mampu me-
Seusai perang zat-zat ini yang juga disebut nimbulkan efek khayalan, seperti halusinasi
„pep-pills“, sering kali disalahgunakan oleh dan penglihatan warna-warni (meskalin), ju-
a.l. mahasiswa dan pengemudi mobil truk ga mengakibatkan ketegangan dan depre-
untuk memberikan perasaan euforia serta si. Perlu diperhatikan bahwa senyawa am-

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 372 21/04/2015 16:14:25


Bab 23: Drugs 373

fetamin (XTC, dan lain-lain) juga dapat Kematian dapat terjadi akibat gangguan
menimbulkan halusinasi. jantung (aritmia) atau akibat tertekannya
Salah satu kekhususan zat-zat dari ke- pernapasan (engap), karena penyaluran oksi-
lompok ini adalah pengaruhnya terhadap gen ke peredaran darah dihambat akibat
akal budi (ratio), dengan menghilangkan sel paru-paru tertutup oleh uap pelarut. Pe-
daya seleksi dan kemampuan mengoordinasi nyalahgunaan kronis dapat merusak otak,
persepsi dan rangsangan dunia luar. Dengan jantung, ginjal, hati, paru dan sumsum tulang
demikian timbul perasaan seolah-olah daya dengan mengganggu pembentukan sel darah
penampungan psikis lebih luas (“widening merah (anemia).
of the mind”) dan daya asosiasi menjadi
lebih cepat. Pemakai tergantung sekali pada
lingkungan dan keadaan jiwa saat sebelum MONOGRAFI
menggunakan suatu halusinogen, maka efek-
nya bisa merupakan suatu keadaan euforia A. PSIKODEPRESIVA
(“high”) atau justru kemurungan (depresi). 1. Morfin
Dalam dosis lebih tinggi dapat mengakibatkan Morfin adalah alkaloid terpenting yang
perasaan ketakutan, kebingungan dan panik, terdapat dalam candu, yaitu getah yang
yang biasanya disebut “bad trip” atau “flip”. dikeringkan dari tumbuhan Papaver somnife-
Senyawa dari satu kelompok memiliki ban- rum. Sebagai zat psikotrop, morfin memiliki
yak kesamaan dalam daya kerjanya, walau- tiga kelompok khasiat penting, yaitu:
pun juga ada perbedaan. Biasanya obat-obat – menekan SSP: analgetik, hipnotik, supresi
ini jarang digunakan sebagai drug tunggal, pernapasan dan kadangkala menimbul-
misalnya pencandu opioida pada umumnya kan euforia
juga merupakan perokok berat dan pengguna – menstimulasi SSP: miosis, mual, muntah,
alkohol, kanabis, sedativa, stimulansia serta eksitasi dan konvulsi
kokain. – efek perifer : obstipasi dan retensi urin
Di permulaan abad ke-20 candu lazim
D. Inhalansia digunakan sebagai drug di banyak negara
Inhalansia sebetulnya termasuk kelompok Asia, terutama Cina dan negara sekitarnya.
psikodepresiva, karena menekan fungsi otak Di jaman Nederlands Indië, pemerintah kolo-
dengan kuat (brain depressants). Zat ini ba- nial telah mengesahkan penjualan opium
nyak terdapat sebagai zat pelarut/minyak berdasarkan pertimbangan ekonomi dan
yang mudah menguap, pada bahan pem- pencandu opium kurang lebih dilegalisa-
bersih keperluan rumah tangga seperti pe- si­kan. Sekarang ini para pencandu lebih
rekat, aerosol (hair spray, deodorant spray, menyukai heroin karena efeknya lebih
penyegar udara), nailpolish remover (thinner) kuat. Lihat selanjutnya Bab 22, Analgetika
dan bahan pembersih (dry cleaning fluid). narkotika.
Praktik menginhalasi uap pelarut organik
ini, terutama oleh para remaja, merupakan *Heroin (diasetilmorfin, diamorfin) adalah deri-
masalah umum. Yang banyak disalahgunakan vat semi-sintetik dengan khasiat sentral 2 kali
adalah cairan pelarut seperti toluen dalam lebih kuat. Resorpsinya dari usus dan selaput
perekat (“glue sniffing”), etilasetat, aseton, lendir baik. Dalam darah heroin dideasetilasi
amilnitrit, metiletilketon dan ksilen, begitu menjadi 6-monoasetilmorfin (yang juga farma-
pula gas “tertawa”, butan, propan dan flu- kologik aktif) dan lalu menjadi morfin. Kedua
orokarbon. Ciri-ciri pencandu inhalansia metabolit ini melintasi barrier darah-liquor
merupakan antara lain luka-luka atau pera- dengan cepat. Adiksi dapat timbul cepat
dangan di sekitar hidung dan mulut. sekali, sehingga tidak digunakan lagi dalam
Intoksikasi timbul cepat dengan gejala pu- terapi.
sing-pusing, perasaan bingung, bicara tidak Kombinasi dari heroin dan kokain disebut
lancar dan berdiri maupun berjalan limbung. “speedball” di antara pencandu.

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 373 21/04/2015 16:14:25


374 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Substitusi dengan obat oral yang memiliki dapat langsung mematikan. Penggunaan al-
daya kerja panjang, seperti metadon atau kohol dalam jumlah banyak secara teratur
buprenorfin, mengurangi efek heroin yang mengakibatkan hati “berlemak”, fungsinya
dahsyat dan dapat merupakan cara proses terganggu dan akhirnya sel-selnya mengeras
detoksifikasi. Cara ini dapat juga dilakukan (cirrhosis). Organ-organ lain dapat dirusak,
dengan pemberian lofeksidin, suatu agonis-α2 terutama pankreas dan otak. Minum banyak
pusat yang dapat menekan beberapa gejala alkohol juga menyebabkan orang menjadi
withdrawal, terutama mual, muntah dan gemuk, karena 1 g menghasilkan 7 kcal (= 30
diare. kJ).
Kadar alkohol darah (KAD) tinggi meng-
2. Flunitrazepam: Rohypnol akibatkan berkurangnya daya prestasi, da-
Derivat fluor/metil ini dari kelompok ben- ya kritik dan efisiensi, juga mabuk. Efek ini
zodiazepin berkhasiat hipnotik sangat kuat tergantung dari jumlah cairan tubuh. Oleh
(1974). Mulai kerjanya cepat, dalam 30 menit. karena itu, orang gemuk lebih tahan terha-
Toleransi dapat terjadi setelah digunakan dap efek buruk alkohol daripada yang
lebih dari 2-3 minggu. Masa paruhnya pan- kurus. Begitupula KAD pada pria naik lebih
jang (19 jam), distribusi dan ekskresinya lambat daripada pada wanita, karena volume
cepat. Pada dosis lebih dari 2 mg sering kali darahnya lebih besar (masing-masing ±5 dan
timbul hilang ingatan pada hal-hal yang baru 4,5 liter). Pada KAD tinggi terjadi letargi,
terjadi (amnesia anterograde) dan adakalanya amnesia, supresi medulla dan pernapasan,
digunakan sebagai anestetik premedikasi hipothermi, hipoglikemia (pada anak-anak),
pembedahan. Sangat diminati oleh pencandu stupor dan koma.
narkotika, walaupun keracunan serius dapat Perasaan sakit dan pikiran keruh setelah
timbul bila dikombinasi dengan alkohol atau minum alkohol (hang-over, kater) mungkin
obat penekan SSP lainnya. Lihat juga Bab 24. dapat dihindari dan diatasi dengan a.l. vita-
Sedativa dan Hipnotika, benzodiazepin. min-B kompleks.
Adiksi. Penggunaan dalam jangka waktu
3. Alkohol: etilalkohol, etanol lama meningkatkan kapasitas tubuh untuk
Etanol bersifat bakterisid, fungisid dan metabolisasi alkohol (toleransi). Kemampuan
virusid, yang banyak digunakan untuk de- ini menurun kembali setelah abstinensi sela-
sinfeksi kulit dan sebagai zat pembantu ma beberapa minggu. Mereka yang toleran
dalam farmasi, lihat Bab 15. Desinfektansia. terhadap alkohol, juga menunjukkan toleran-
Pada penggunaan oral, etanol memenga- si silang untuk berbagai obat lain, misalnya
ruhi SSP, yaitu semula merangsang untuk untuk anestetika umum dan sedativa-hipno-
kemudian menekan fungsi otak, juga me- tika, termasuk benzodiazepin. Alkohol me-
nyebabkan vasodilatasi (muka menjadi me- nimbulkan ketergantungan fisik maupun
rah dan perasaan panas). Efek vasodilatasi psikis, juga adiksi, yang menurut perkiraan
ini dapat memperkuat khasiat hipotensif dari disebabkan karena alkohol mencetuskan pe-
obat hipertensi. Bila diminum pada perut lepasan dopamin dan memengaruhi neuro-
kosong, etanol menstimulasi produksi getah transmitter lain.
lambung (tonikum, aperitif, sherry). Toleransi silang untuk depresiva SSP lain
Efek atas psike. Minum sedikit alkohol me- juga terjadi, seperti untuk barbital dan ben-
rangsang semangat, semua hambatan terle- zodiazepin, sehingga diperlukan dosis yang
pas dan peminum mulai berbicara banyak, lebih tinggi untuk mencapai efek terapeutik
karena fungsi inhibisi dari otak telah yang diinginkan.
dibius. Daya reaksi berkurang, pergerakan Gejala penarikan berupa gemetar, mual, ma-
menjadi kurang terkendali. Bila minum laise, hiperaktivitas dan sukar tidur.
terlampau cepat dan banyak, hati tidak dapat Juga mengakibatkan “hangover”, serangan
mengolahnya lagi (lihat kinetik) dan orang epileptik (epileptic fits) sampai suatu keadaan
menjadi mabuk sampai pingsan. Overdosis yang disebut “delirium tremens”, pada mana

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 374 21/04/2015 16:14:25


Bab 23: Drugs 375

penderita menjadi sangat terangsang (agi- maan reaksinya, lihat di atas pada disulfiram.
tated), bingung dengan gangguan kesadaran Waktu rata-rata untuk metabolisme ini
dan halusinasi visual dan akustik, serta adalah 1-1,5 jam bagi satu gelas minuman
desorientasi. Untuk mengatasi kejang-kejang beralkohol (bir, anggur, sherry, arak) dengan
dapat antara lain digunakan diazepam. ± 10 g etanol. Hanya sebagian kecil etanol
Mengonsumsi minuman beralkohol, seper- yang diekskresikan dalam bentuk utuh mela-
ti bir, anggur, sherry dan whisky, sudah lui urin, keringat dan pernapasan.
termasuk pada pola hidup dan pergaulan
sosial, sehingga sudah diterima umum. Bah- *Defisiensi dehidrogenase. Banyak orang Asia
kan adakalanya dianggap sebagai mening- dan Afrika memiliki kekurangan enzim
katan gengsi (status) seseorang. Dengan de- aldehid-dehidrogenase, sehingga perombakan
mikian timbulnya ketagihan biasanya secara asetaldehida tidak bisa berlangsung dengan
tak terasa. Alkohol (dan juga nikotin) me- sempurna. Penumpukan zat toksik ini dapat
rupakan zat-zat psikoaktif yang penyalah- menimbulkan efek seperti muka merah, sakit
gunaannya mengakibatkan morbiditas dan kepala hebat, mual, muntah-muntah, rasa
mortalitas yang cukup tinggi, terutama di haus, sesak napas, tachycardia dan berke-
negara Barat. ringat. Efek ini yang juga disebut efek di-
Bertambah banyaknya kasus ketagihan sulfiram, merupakan penyebab mengapa
alkohol (alkoholisme) di banyak negara mereka tidak suka minuman beralkohol.
Barat merupakan suatu masalah yang mere- Efek samping. Penggunaan lama dalam
sahkan, karena insidensinya jauh lebih besar jumlah berlebihan merusak banyak organ
daripada kasus kecanduan drugs. Alko- tubuh, terutama hati, otak dan jantung.
holisme merusak banyak jenjang karier pen- Etanol dapat menimbulkan gastritis dan
candu beserta keluarganya, karena menye- perdarahan lambung (terutama bila sekali-
babkan kesengsaraan yang luar biasa. Di gus menggunakan obat-obat salisilat dan
banyak negara terdapat klinik-klinik (Alcohol NSAID). Kerusakan pada hati berakhir de-
Anonymous) untuk mengobati penderita ke- ngan matinya sel-sel dan pengerasan (cirrho-
tagihan alkohol, yang sering kali dibiayai sis), sehingga kemampuan organ ini untuk
oleh pemerintah. Oleh IOC (Komite Olimpik menghalau zat-zat toksik menurun dan me-
Internasional) alkohol dimasukkan dalam nyebabkan koma hepatik fatal. Alkohol juga
daftar zat-zat doping yang hanya dapat di- bersifat neurotoksik: alkoholisme kronis de-
minum dengan restriksi ketat. ngan kerusakan otak mengakibatkan sindrom
Kinetik. Etanol diserap dengan cepat dari Korsakoff (suatu gangguan neuropsikiatrik
usus halus ke dalam darah untuk kemudian yang gejalanya mirip demensia Alzheimer) dan
disebarkan melalui cairan tubuh. Kadarnya ensefalopati Wernicke. Gejalanya diperkuat
dalam darah meningkat dengan cepat, karena oleh defisiensi tiamin (vitamin B1).
absorpsinya lebih cepat daripada penguraian
dan ekskresinya dari tubuh. Makanan dalam *Kehamilan dan laktasi. Alkohol juga bersifat
lambung, terutama protein dan lemak, mem- teratogen dan penggunaannya dalam jumlah
perlambat resorpsinya sehingga minum al- besar selama kehamilan dapat menyebabkan
kohol pada lambung kosong memberikan kelainan kongenital (alkoholsindrom fetal). Do-
efek (samping) lebih cepat dan kuat dari pa- sis kecil pun dapat menimbulkan abortus
da sesudah makan. Dalam hati sebagian be- dan gangguan psikis maupun terhambatnya
sar zat ini diuraikan oleh alkoholdehidroge- perkembangan bayi yang dilahirkan. Alkohol
nase menjadi asetaldehida, yang bertang- masuk ke dalam air susu ibu. Oleh karena itu
gungjawab atas efek samping yang tidak mengonsumsi minuman beralkohol secara
nyaman. Kemudian aldehida dirombak men- insidentil juga tidak dianjurkan sekitar pem-
jadi asam asetat, yang dikembalikan lagi ke buahan dan selama kehamilan dan laktasi.
cairan tubuh, di mana perombakan diakhiri Ref.:Wiersma Tj. et al. NTvG 2005;149:1830-
sampai karbondioksida dan air. Untuk persa- 2).

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 375 21/04/2015 16:14:25


376 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

menghambat re-uptakenya. Akibatnya antara


Interaksi. Alkohol memperkuat efek obat-obat lain peningkatan frekuensi jantung dan
berikut: tekanan darah. Euforia terutama disebabkan
* vasodilatansia seperti nitrat dan nitrit, oleh meningkatnya dopamin bebas yang
serta efek antihipertensi dari metildopa disusul dengan perasaan lelah serta depresi
dan guanetidin dan dapat berlangsung berminggu-minggu.
* antidiabetika oral; pada biguanida risiko Peningkatan DA juga bertanggung jawab atas
acidosis laktat meningkat gejala ketagihan dan perubahan perilaku.
* obat-obat yang menekan SSP, risiko bu- Masa paruh amfetamin dan metilamfetamin
nuh diri meningkat (“speed”) masing-masing 10 dan 5 jam. Keter-
gantungan lebih bersifat psikologis daripada
Efek alkohol dikurangi akibat induksi enzim fisiologis.
oleh doksisiklin, fenitoin dan kumarin. Party-drugMTA(4-methylthioamfetamin,
Efek alkohol diperkuat oleh simetidin, akibat “flatliner”) telah dipasarkan (1997) sebagai
terhambatnya perombakan alkohol dalam drug antidepresi dan pep-pill. MTA ber­
hati dan/atau peningkatan absorpsinya di bahaya dan telah mengakibatkan sejumlah
usus. kematian di Inggris, mungkin akibat
dikombinasi de-ngan alkohol atau XTC. Lihat
selanjutnya Bab 31. Adrenergika, Amfetamin.
* Efek buruk. Selain itu alkohol menimbulkan
efek buruk terhadap obat-obat berikut ini:
5. Kokain: ”crack”, “snow”, “gold dust”
– asetosal dan NSAID: risiko perdarahan
Alkaloid ini dikandung daun pohon Ery-
lambung meningkat
throxylon coca (lihat juga Bab 26, Anestetika
– parasetamol dan MTX: toksisitasnya ter-
Lokal) dan terutama terdapat pada lereng
hadap hati meningkat
gunung di Bolivia dan Peru. Kedua negara
– menimbulkan efek disufiram bila dikom-
ini dianggap sebagai penghasil kokain dalam
binasi dengan tolbutamida, sefalosporin,
bentuk pasta koka mentah terbesar di seluruh
griseofulvin, ketokonazol, metronidazol,
dunia, sedangkan negara tetangganya Ko-
tinidazol dan prokarbazin, lihat di bawah.
lumbia, dengan “jungle labs”-nya, memur-
nikan pasta ini menjadi serbuk kokain murni.
* Efek baik. Penyelidikan pada dasawarsa
Equador dan Brasil mengkultivasi tanaman
terakhir menunjukkan, bahwa minum alko-
sejenis tumbuhan koka, yang dinamakan
hol secara moderat sehari (2-3 gelas anggur,
epadu dan mengandung 40% lebih sedikit
sherry dan sebagainya) memberikan per-
alkaloid aktif daripada varietas koka yang
lindungan preventif terhadap penyakit jan-
biasa dikultivasi di pegunungan Andes. De-
tung dan pembuluh (PJP). Efek baik ini
ngan demikian usaha kokain ini menjerat
mungkin berkaitan dengan efek mening-
praktis tiap negara Amerika Selatan.
katkan HDL-kolesterol dan/atau terdapat-
Dalam dunia drugs kokain diberi pelbagai
nya banyak antioksidansia (flavonoida) dalam
nama (“cake“, “snow“, “gold dust, “lady“) dan
anggur merah.
dijual dalam bentuk serbuk yang bervariasi
Peminum berat berisiko lebih tinggi meng-
dalam kemurniannya. Sering kali zat ini di-
idap kanker hati dan usus besar, juga PJP
palsu melalui “pengenceran“ dengan prokain.
(hipertensi, aritmia, perdarahan otak dan
Serbuk kokain biasanya digunakan dengan
kelemahan otot jantung (myocard).
cara menyedotnya melalui lubang hidung
(“sniffing”, intranasal), tetapi sering kali di-
B. PSIKOSTIMULANSIA injeksikan melalui vena. Penggunaannya
melalui lubang hidung dapat menyebabkan
4. d-Amfetamin: Dexedrin komplikasi lokal di hidung (perforasi septum
Obat-obat dari kelompok amfetamin ter- hidung) maupun sistemik pada praktis se-
utama memicu pelepasan noradrenalin dan mua organ.

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 376 21/04/2015 16:14:25


Bab 23: Drugs 377

LAMA PENGGUNAANNYA
CATATAN
PENTING
Singkat Lama/Intensif

Kafein Kewaspadaan meningkat, Insomnia, gelisah


Dalam jumlah besar risiko untuk
perasaan letih ditekan.
jantung dan saluran darah

Nikotin Stimulasi, perasaan Kemungkinan ganggua­n Jangan di-inhalasi, gunakan


n­yaman jantung dan saluran darah,
filter, bahaya diper­kecil bila
bronchitis, tukak lambung,
emfisema paru, kanker kadar nikotin dan ter dikurangi
paru

Kokain Stimulasi, perasaan letih Bobot badan menurun,


Pada penggunaan terus
dan lapar ditekan insomnia,perasaan takut,
halusinasi menerus merusak selaput
lendir hidung.
Amfetamin (we- Kewaspadaan meningkat, Gelisah, mudah ter-
kamin) perasaan letih ditekan, singgung, bobot badan
nafsu makan hilang, pe- terus menurun, psikosis, Kemungkinan degeneras­i
rasaan kemampuan diri halusinas­i badan, risiko jarum injeks­i
berlebihan, insomnia tercemar.

Tranquillizer Perasaan tak terkendali, Bobot badan bertambah,


acuh tak acuh, merasa lamban, kadang-kadang
kemampuan diri berlebihan lemah otot Kombinasi dengan alkoho­l
berbahaya

Alkohol Menurunkan kemampuan Merusak hati dan otak,


menilai, kecepatan reaksi, obesitas, gejala abstinens­i
koordinasi dan pengenda- serius Kombinasi dengan obat-obat
lian diri tertentu berbahaya

Hipnotika Acuh tak acuh,menurun­ Bobot badan menurun, mu-


kan kemampuan me­ dah tersinggung, kelakua­n
nilai,kecepatan reaksi, membingungkan, gejala Kombinasi dengan alkoho­l
koordinasi dan pengenda- abstinensi sangat serius berbahaya, dosis efektif
lian diri
meningkat tetapi dosis letalis
Opiat Mengurangi fungsi intelek- Sembelit, aktivitas sek­sua­l tetap
tual dan koordinasi menurun, gejala abs­tinensi
serius Malnutrisi, risiko jarum injeksi

LSD dll Halusinasi, ketakutan, Psi­kosis tercemar.


mual, koordinasi ter­
pengaruh Ketidakmampuan menilai
keadaan
Kanabis Khayal waktu, kehilangan Kerusakan fisik dan menta­l
ingatan sementara dapat terjadi Kombinasi dengan alkoho­l
berbahaya
Zat-zat terbang Mengurangi koordinasi dan Kerusakan pada hati, ginjal Overdose tidak ter­kendalikan
yang dihisap kemampuan menilai dan otak
(glue-sniffing”,
pelarut cat)

Tabel 23-2: Beberapa drugs dengan khasiat dan efek sampingnya

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 377 21/04/2015 16:14:25


378 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Ref. dosisnya. Dengan demikian timbullah suatu


1. Trimarchi M, Nicolai P, Lombardi D, et al. Sinonasal ketergantungan psikis yang kuat, toleransi un-
osteocartilaginous necrosis in cocaine abusers: tuk efek pusat, tetapi untuk efek SSP lainnya
experience in 25 patients. Am J Rhinol. 2003;17:33-43
2. Smith JC, Kacker A, Anand VK. Midline nasal and justru timbul sensitasi. Pada umumnya koka-
hard palate destruction in cocaine abusers and in diperkirakan tidak menimbulkan keter-
cocaine’s role in rhinologic practice. Ear Nose Throat
gantungan fisik, toleransi atau sindrom pena-
J. 2002;81:172-7
rikan. Perkiraan bahwa kokain dapat me-
Daya kerja faali. Berlainan dengan opium, nimbulkan rangsangan seksual tidak pernah
morfin dan heroin yang memiliki sifat me- terbukti. Malah sebaliknya, kokain dapat
nenangkan terhadap jasmani dan rohani, menyebabkan kegagalan seksual dan impo-
kokain betul-betul merupakan suatu obat tensi.
perangsang, sama dengan psikostimulansia
golongan amfetamin, tetapi jauh lebih kuat. “Crack“. Akhir-akhir ini di Amerika dibuat
Zat ini memacu jantung (bahaya serangan pula sejenis kokain (“crack“) yang merupakan
jantung), meningkatkan tekanan darah dan alkaloid basa bebas yang lebih mudah menguap
suhu badan, juga menghambat perasaan dan diperoleh dengan memasak garam HCl-
lapar dan menurunkan perasaan letih serta nya dengan natriumbikarbonat. Berlainan
kebutuhan tidur. Sifat-sifat inilah yang me- dengan kokain (-HCl) yang disedot melalu
rupakan dasar bagi kebiasaan rakyat Indian lubang hidung, crack dihisap seperti rokok yang
miskin di Amerika Selatan untuk mengunyah diabsorpsi dengan cepat dan efisien dari
daun Coca. paru. Dalam waktu hanya beberapa detik
Mekanisme kerjanya masih belum jelas, setelah inhalasi, zat ini sudah memengaruhi
mungkin berdasarkan perintangan re-up- otak dan menghasilkan efek psikotropiknya
take neurotransmitter noradrenalin di ujung (euforia) untuk waktu yang singkat (“rush”)
neuron, yang memelihara penyaluran im- dan segera disusul dengan halusinasi serta
puls dari SSP di otak. Dalam larutan dengan keinginan kuat sekali untuk menghisapnya
kadar rendah, kokain menghambat penya- lagi. “Crack“ mampu membuat seseorang
luran ini, sehingga digunakan untuk anestesi menjadi pencandu hanya dalam waktu
lokal. Lihat juga Bab 26, Anestetika Lokal. beberapa minggu.
Sebaliknya, dalam konsentrasi tinggi, ko- Dahulu kokain hanya digunakan di kala-
kain merangsang penyaluran impuls listrik. ngan orang berada sebagai suatu status sym-
Teori baru menyimpulkan bahwa dopamin bol dan membutuhkan waktu kurang lebih
bertanggung jawab bagi banyak efek kokain, 12 tahun untuk mempenetrasi ke semua
termasuk khasiat stimulasi dan perasaan lapisan penduduk. Sebaliknya, “crack“ mem-
nyamannya. Kokain memelihara kadar DA butuhkan waktu hanya 1 tahun untuk men-
tinggi di ujung-ujung saraf dengan merin- capai keadaan demikian.
tangi zat-zat transpor yang berfungsi meng- Efek buruk yang dapat timbul pada peng-
angkut kembali dopamin ke sel-sel produk- gunaan kokain dapat berupa sembelit, pera-
sinya. Sebaliknya, amfetamin menstimulasi saan sangat gugup, kerusakan pada urat
produksi dan pelepasan dopamin di sel-sel saraf, konvulsi, halusinasi, tidak bisa tidur
ujung saraf tertentu. dan perilaku ganas. Pada dosis tinggi tim-
Efeknya sebagai drug. Sifat-sifat yang didam- bul perasaan ketakutan yang sangat kuat,
bakan oleh pecandu adalah kemampuan- destruksi dari selaput lendir hidung dan
nya untuk meningkatkan suasana jiwa dan tenggorok, kehilangan berat badan sampai
kewaspadaan yang tinggi serta perasaan percaya ambruknya jasmaniah total. Pada penelitian
diri akan kapasitas mental dan fisik. Dalam do- terhadap hewan, ternyata kokain pada akhir-
sis kecil kokain yang dihisap melalui lubang nya mematikan sel-sel otak tertentu dan meng-
hidung menimbulkan eufori, tetapi segera ganggu fungsi neuron di otak. Overdosis
disusul oleh depresi berat, yang menim- dapat menimbulkan kematian karena anta-
bulkan keinginan untuk memperbesar lagi ra lain infark jantung dan aritmia. Kokain

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 378 21/04/2015 16:14:25


Bab 23: Drugs 379

dan metabolitnya bekerja vasokonstriktif tung koroner dibandingkan dengan kanker


terhadap arteri otak, di samping meningkat- paru.19
kan agregasi trombosit. Mekanisme ini diper- Absorpsi dan eliminasi. Asap rokok mengan-
kirakan berperan dalam timbulnya stroke.28,29 dung banyak sekali unsur kimia dan salah
Kehamilan. Ibu-ibu pencandu narkoba ter- satu yang terpenting adalah senyawa ni-
utama metadon, kokain dan heroin dapat kotin dan ter yang bersifat karsinogen. Da-
menyebabkan berkembangnya sindrom abs- lam asap sigaret nikotin ini tersuspendir
tinensi neonatal pada bayi yang dilahirkan. pada partikel-partikel ter untuk kemudian
Peristiwa ini disebabkan narkotika tersebut diserap dari paru ke dalam darah dengan
dapat melintasi plasenta untuk kemudian cepat sekali. Daya absorpsi ini hampir sa-
masuk ke dalam peredaran darah bayi. ma efektifnya seperti pemberian injeksi i.v.
Gejala khas sindrom ini meliputi eksitasi Dalam hati nikotin dioksidasi menjadi meta-
SSP (85-100%), rangsangan saluran cerna bolit utamanya, yaitu kotinin, dengan t½ ±19
(50%) dan pernapasan (10%), diiringi dengan jam. Setelah diserap nikotin mencapai otak
konvulsi.26Abortus dapat terjadi pada ibu- dalam waktu hanya 8 detik setelah inhalasi
ibu yang sedang hamil dan saraf janin dapat dan merupakan unsur yang bersifat sangat
terganggu perkembangannya, karena kokain adiktif.
mudah memasuki peredaran darahnya. Nikotin dari asap sigaret bersifat agak asam
Dosis: tracheal, tetes hidung/telinga: 0,1-1% dan tidak diabsorpsi dengan baik di mulut,
larutan HCl, dalam tetes mata 0,1-0,4%. berlainan dengan asap pipa dan cerutu yang
lebih alkalis (pH 8,5) dan mungkin lebih baik
6. Tembakau dan nikotin absorpsinya. Tetapi kadar nikotin dalam
Bahaya merokok sudah banyak sekali ditulis plasma dari mereka yang tidak menginhalasi
dan lambat laun mulai disadari oleh sebagian (cerutu) lebih rendah dibandingkan mereka
besar orang. Meskipun demikian di beberapa yang menginhalasi asapnya. Perbedaan anta-
negara seperti Jepang dan juga Indonesia, ra penghisap sigaret, pipa dan cerutu terletak
kebiasaan merokok masih merupakan feno- pada tidak/kurangnya inhalasi pada pipa
mena yang umum sekali. Beberapa negara dan cerutu, sehingga menyebabkan lebih
(a.l. AS, Belanda, Spanyol, Singapura dan kecil risikonya terhadap kandungan asap.
juga Indonesia) sudah melarang merokok di Merokok sigaret merupakan penyebab
tempat-tempat umum, seperti di restoran, timbulnya gangguan COPD (80-90%) yang
toko dan kantor-kantor umum. Maskapai menempatkannya di posisi ke-empat sebagai
penerbangan juga sudah tidak mengizinkan penyebab kematian di dunia.20
penumpangnya merokok. Hal ini didasarkan Ada peribahasa Prancis yang mengatakan
atas penelitian bahwa asap rokok bukan saja “Au bout de chaque cigarette, toujours le meme
berbahaya bagi perokoknya sendiri, tetapi filtre: vos poumons”, berarti di ujung setiap
mengisap rokok sekunder (“merokok secara pa- rokok selalu terdapat filter yang sama, ialah
sif“) juga merupakan bahaya bagi orang- paru-paru Anda.
orang yang berada di sekitarnya. Terutama Efeknya terhadap SSP. Nikotin meningkatkan
bagi anak-anak17 dan ibu-ibu yang sedang tekanan darah (singkat) dan frekuensi jan-
mengandung, karena dapat mengakibatkan tung, merangsang agregasi trombosit dan
penurunan berat badan bayi yang dilahirkan menurunkan produksi prostasiklin oleh en-
dan meningkatkan mortalitas prenatal. dotel.
Efek-efek negatif dari menghisap asap ro- Nikotin yang diabsorpsi dapat menim-
kok oleh non-smoker terdiri dari penurunan bulkan tremor tangan dan kenaikan kadar
fungsi endotel18 dan meningkatkan kadar berbagai hormon dan dopamin di dalam
fibrinogen darah yang mengakibatkan naik- plasma. Berdasarkan rangsangannya terha-
nya daya pembekuan darah. Besar kemung- dap “chemoreceptor trigger zone“ (CTZ) dari
kinan bahwa merokok pasif menyebabkan sumsum tulang (medulla oblongata) dan sti-
lebih banyak kematian akibat penyakit jan- mulasinya dari refleks vagal, nikotin menye-

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 379 21/04/2015 16:14:25


380 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

babkan mual dan muntah. Di lain pihak kofein. Para perokok membutuhkan dosis
nikotin meningkatkan daya ingat, perhatian yang lebih tinggi dari analgetika (opioida),
dan kewaspadaan, mengurangi sifat mudah anksiolitika (oksazepam) dan obat-obat anti-
tersinggung dan agresi, serta menurunkan angina (nifedipin, atenolol, propranolol dan
berat badan akibat penekanan nafsu makan lain-lain).
dan meningkatnya pengeluaran energi.
*Vareniklin (Champix) tablet 0,5 dan 1 mg.
Toksisitas kronis. Merokok dikaitkan dengan Obat ini digunakan untuk membantu berhen-
berbagai penyakit serius, dari gangguan arteri ti merokok. Dosis awal 1 dd 0,5 mg selama 3
koroner dan penyakit vaskular perifer sampai hari, kemudian 2 dd 0,5 mg selama 4 hari;
kanker paru. Kecenderungan mendapatkan pemeliharaan 2 dd 1 mg selama 12 minggu.
penyakit-penyakit ini meningkat dengan de- Penanganan dengan vareniklin merupakan
rajat exposurenya, yang diukur dari jumlah alternatif ketiga setelah bupropion dan nor-
sigaret yang dihisap sehari atau diekspresikan triptilin.
dalam “pack years“. Perbandingan mortalitas
keseluruhan dari perokok pria terhadap non- 7. Kofein: trimetilksantin
perokok adalah ±1,7:1. Ratio ini menjadi 2,0 a. K o p i. Kofein adalah alkaloid yang
bagi mereka yang menghisap 2 pak sehari terdapat dalam biji kopi (Coffea arabica/
dan lebih tinggi lagi pada mereka yang robusta) yang berasal dari Arab dan
menginhalasi dibandingkan dengan yang Etiopia. Sekitar tahun 1.000, orang-orang
non-inhalasi. Mortalitas juga meningkat bila Arab menemukan rahasia cara mengolah
menghisap cerutu, tetapi tidak demikian biji kopi dan menggunakannya sebagai
tinggi dibandingkan yang menghisap siga- minuman yang menyegarkan. Di Eropa
ret. Perokok wanita yang menghisap satu kebiasaan minum kopi diintroduksi ± ta-
pak sehari mempunyai risiko mendapatkan hun 1615, ketika muatan kopi pertama dari
penyakit jantung koroner fatal yang lima kali Turki tiba di pelabuan Venezia. Kemudian
lebih tinggi. tumbuhan kopi diselundupkan ke Brasilia
Penghentian merokok menimbulkan sua- yang kini menjadi produsen kopi terbesar
tu sindrom yang berlangsung selama 2-3 di dunia.
minggu dan terdiri dari keinginan keras Kopi mengandung ±24 zat, yang ter-
untuk kembali merokok, mudah tersinggung, penting adalah kofein (1-2,5%), hidrat
perasaan lapar dan sering kali bertambahnya arang (7%), zat-zat asam (chlorogenic
berat badan. Masalah withdrawal ini dapat di acid, caffeic acid), tannin, zat-zat pahit,
atasi dengan pemberian wejangan mengenai lemak (±10%) dan minyak terbang (zat-
bahayanya merokok, di samping terapi peng- zat aroma). Minum kopi terlalu banyak
gantian nikotin (nicotine replacement therapy meningkatkan risiko penyakit jantung,
atau NRT) dengan mis. mengunyah permen karena meningkatkan kadar homosistein
(karet) atau pemberian obat anti-depresi amfe- darah, lihat Bab 37, Obat-obat Jantung,
butamon (bupropion) kepada pencandu rokok Faktor-faktor risiko.
berat. Juga dapat dicoba obat pembantu b. T e h. Kofein juga terdapat dalam daun
menghentikan merokok (vareniklin, lihat di dari tanaman teh (Thea sinensis) dari Ci-
bawah).Intervensi farmakologi mempunyai na Selatan, yang kini dibudidayakan di
efek samping mulut kering, obstipasi dan Jawa, Sri Lanka, Rusia Selatan, Brasilia
sukar tidur. dan Pulau Natal.
Interaksi dengan obat-obat. Perokok memeta- * Teh hitam dibuat dengan jalan memfer-
bolisasi berbagai jenis obat lebih cepat dari- mentasi daun-daun yang telah digiling,
pada non-perokok, yang disebabkan oleh pada mana enzim-enzim dibebaskan dan
induksi enzim-enzim di mukosa usus atau mengubah secara oksidatif flavonoida (poli-
hati oleh komponen dalam asap tembakau. fenol) dari tipe katechin menjadi tanin (thea-
Dengan demikian, efek obat-obat tersebut rubigin) yang memberikan warna hitam pa-
berkurang, misalnya teofilin, imipramin dan danya. Teh hitam mengandung rata-rata 3%

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 380 21/04/2015 16:14:25


Bab 23: Drugs 381

kofein, derivat-derivat ksantin lainnya, yaitu Resorpsinya di usus baik, PP-nya ±17%, plas-
teofilin dan teobromin, antara 7-15% tannin, ma-t½ 3-5 jam. Dalam hati kofein diuraikan
polifenol, flavonoida (katechin, dan lain-lain) hampir tuntas dan dikeluarkan lewat urin.
dan 0,5-1% zat-zat aroma (minyak terbang, Efek samping. Minum lebih dari 10 cangkir
a.l. geraniol). kopi sehari dapat menimbulkan debar jan-
Kadar kofein. 1 cangkir kopi (±100 ml) me- tung, gangguan lambung, tangan gemetar,
ngandung 80-100 mg kofein, tergantung dari gelisah, ingatan berkurang dan sukar tidur.
banyaknya kopi yang digunakan; 100 ml teh Sebaiknya jangan minum lebih dari 3-4
±60 mg dan 100 ml cola ±20 mg kofein. cangkir kopi sehari.
Dosis: pada keadaan letih 1-3 dd 100-200
* Teh hijau terdiri atas daun dari Camellia mg, sebagai adjuvans bersama analgetika 50
sinensis yang tidak difermentasi dan dipa- mg sekali, bersama ergotamin pada migrain
naskan dengan uap panas sebelum digiling. 100 mg.
Oleh karenanya, enzim yang mengubah fla-
vonoida diinaktifkan, sehingga pembentuk-
an thearubigin dihindari. Teh hijau mengan- C. ZAT-ZAT HALUSINOGEN
dung relatif sedikit kofein dan banyak ka-
techin yang, antara lain berefek antitumor 8. LSD: lysergic acid diethylamide
dan anti-aterosklerosis. Teh hijau banyak LSD adalah suatu alkaloid ergot semi-sin-
diminum di Jepang (“Japan green sencha”) tetik (Hoffmann, 1943) dengan asam lisergat
dan juga di Asia Tenggara. Sekarang ini sebagai inti molekul, sama dengan ergotamin
digunakan sebagai ekstrak pada penanganan (lihat Bab 31, Adrenergika dan Adrenolitika).
alternatif semua jenis kanker, juga pada LSD bekerja sebagai anti-serotonin dan anti-
prevensi dan penanganan aterosklerosis. kolinesterase. Efek halusinogennya terhadap
Lihat selanjutnya Bab 14, Sitostatika, Ekstrak otak mungkin sebagian berdasarkan sifat
teh hijau dan Bab 53, Vitamin dan Mineral, 4. ini, yaitu timbulnya persepsi lingkungan
Bioflavonoida. yang berubah secara dramatis dan perasaan
luar biasa yang menggairahkan (extasy). Ka-
Khasiatnya. Kofein berkhasiat menstimu- dangkala timbul efek-efek yang tidak di-
lasi SSP, dengan efek menghilangkan rasa inginkan seperti perasaan ketakutan dan pa-
letih, lapar dan mengantuk, juga daya kon- nik (”bad trip”). T½ ±3 jam dan daya kerja dari
sentrasi dan kecepatan reaksi ditingkat- 1 dosis ±8 jam.
kan serta prestasi otak dan suasana jiwa Ketergantungan psikis dan tachyfylaxia (li-
diperbaiki. Kerjanya terhadap kulit otak lebih hat Bab 4, Prinsip-prinsip Farmakodinami-
ringan dan singkat daripada amfetamin. ka) dapat terjadi, tetapi tidak timbul keter-
Kofein juga berefek inotrop positif terhadap gantungan fisik. Efeknya diperkuat oleh am-
jantung (memperkuat daya kontraksi), vaso- fetamin.
dilatasi perifer dan diuretik. Juga bersifat Efek samping yang serius adalah antara lain
menghambat enzim fosfodiësterase. reaksi psikotik (kadang-kadang terlambat
Penggunaannya sebagai zat penyegar yang timbulnya) dengan kecenderungan bunuh
bila digunakan terlampau banyak (lebih diri. Mungkin juga bersifat teratogen dan
dari 20 cangkir sehari) dapat bekerja adik- mutagen.
tif. Minum kopi lebih dari 4-5 cangkir se- Dosis: oral ±30 mg sudah efektif untuk
hari meningkatkan kadar homosistein dalam menimbulkan halusinasi.
darah dan dengan demikian juga risiko akan
PJP. Bila dihentikan sekaligus dapat meng- 9. Ecstasy: XTC, MDMA (3,4-metilendioksi-
akibatkan sakit kepala sebagai gejala pena- metamfetamin)
rikan. Kofein sering dikombinasi dengan Derivat fenilisopropilamin semisintetik ini
parasetamol atau asetosal untuk memper- memiliki sifat-sifat halusinogen dan stimulasi.
kuat efek analgetiknya, juga dengan ergo- Dipasarkan pada tahun 1914 sebagai obat
tamin untuk memperlancar absorpsinya. penekan nafsu makan dan pada tahun 1970-

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 381 21/04/2015 16:14:25


382 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

an, obat ini digunakan di AS sebagai obat *METAMFETAMIN (shabu-shabu, SS, Ice) be-
tambahan pada psikoterapi yang kemudian kerja lebih lama dibanding MDMA (dapat
dilarang pada tahun 1985. Ecstasy (nama mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya le-
“jalanan” bagi MDMA) sekarang banyak bih kuat.
digunakan oleh para pencandu di banyak
negara, juga di Indonesia untuk sifat stimulasi *MDA (metilendioksiamfetamin) seperti ju-
dan halusinogennya akibat pembebasan 5-HT. ga MDMA, adalah senyawa feniletilamin
Penggunaan lama dari MDMA merusak yang memiliki efek stimulan dan psikedelik.
saraf terminal 5-HT dan meningkatkan risiko
gangguan kejiwaan. Sering kali drug ini * MDEA (metilendioksietilamfetamin, “Eve“)
dalam berbagai bentuk tablet diselundupkan adalah derivat dengan sifat-sifat yang sama
dari Eropa, terutama Belanda, ke wilayah dengan XTC dan juga sangat populer di house
Indonesia yang kemudian melalui saluran- parties.
saluran tertentu diperdagangkan di disko
dan klub-klub malam. Akhir-akhir ini (2005) Akhir-akhir ini di negeri Belanda telah disi-
secara ilegal diproduksi dalam jumlah besar nyalir 2 obat psikotropik yang mirip sekali
di Indonesia, sampai kegiatan ini dihentikan dengan ecstasy.27 Pertama adalah methylon
oleh aparat negara. dengan zat aktif metilendioksimethkathinon
Drug ini juga disebut partydrug atau dan- dan terkenal di pasaran sebagai “eksplosi”.
cedrug, karena memungkinkan si pengguna Yang kedua adalah mCCP dengan zat aktif
berjoget sepanjang malam tanpa merasakan metaklorofenilpiperazin. Kedua obat ini me­me­
dirinya letih. ngaruhi sistem monoaminerg.  
Efek awalnya berupa simpatomimetik dan
dapat terjadi tachyaritmia serta peningkatan 10. Kanabis: ganja, marihuana
suhu tubuh (hiperpireksia, hipertermi), gerakan Kanabis adalah pucuk-pucuk berbunga
klonis dan konvulsi. Efeknya agak singkat dari tumbuhan „hennep“ Cannabis L. sativa
(4-6 jam). Mekanisme kerjanya berdasarkan (Asia Tenggara) dan mengandung ±420 zat
gangguan re-uptake serotonin di otak, yang yang termasuk dalam 18 kelompok. Yang ter-
sebagai neurotransmitter berperan penting penting adalah antara lain, minyak terbang
pada suasana jiwa (mood), proses berpikir, dengan 103 jenis senyawa terpen (kanabi-
makan dan tidur. Tidak menimbulkan keter- noid), seperti kanabidiol, kanabinol dan tetra-
gantungan fisik atau ketagihan. Merupakan hidrokanabinol (THC). THC terdapat dalam
agonis serotonin indirek dan juga memiliki berbagai bentuk dan yang paling aktif adalah
efek-efek dopaminerg dan noradrenerg. delta-9-THC yang terutama memberikan
Efek buruk yang terpenting adalah gagal efek farmakologi khusus dari marijuana.
hati dan gagal ginjal akut, serta kerusakan Zat-zat lainnya termasuk kelompok gliko-
irreversibel pada saraf-saraf yang melepaskan sida, flavonoida, protein dan asam amino,
serotonin (neurotoksik) akibat pembentukan karbohidrat, steroida dan vitamin K. Efek-
radikal bebas yang merusak membran sel. nya terdiri dari penekanan kegiatan otak
Penggunaannya dapat mengakibatkan kom- dengan menimbulkan situasi seperti bermim-
plikasi potensial serius yang mengancam pi, meredakan dan memberikan perasaan
jiwa. Adakalanya tablet-tablet XTC dicampur nyaman. Di samping itu kanabis berdaya
dengan obat lain dengan tujuan memperkuat analgetik berdasarkan mekanisme yang me-
efeknya, misalnya atropin. Hal ini sangat ber- nyerupai efek antinyeri dari morfin di otak,
bahaya karena toksisitasnya juga meningkat. tetapi tanpa kaitan dengan reseptor opiat
Pengobatan intoksikasi terdiri dari cuci lam- (Ph Wkbl 1998, 133: 1624). Daya komunikatif
bung, pemberian klorpromazin dan α/β- dan mobilitas menurun, sehingga mengope-
blocker secara intravena. Dosis sebagai drug: rasikan peralatan berat maupun mengendarai
oral 75-150 mg. kendaraan bermotor dapat menimbulkan
bahaya, seperti juga semua drugs lainnya.

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 382 21/04/2015 16:14:25


Bab 23: Drugs 383

Sifat psikotrop. Efek pertamanya adalah Narkotika. Pada multiple sclerosis (MS) se-
euforia yang kemudian disusul dengan rasa ring kali berguna untuk meringankan kejang-
kantuk (drowsiness) dan tidur. Mulut menjadi kejang otot dan rasa nyeri. Suatu ekstrak
kering, konjungtiva menjadi merah dan pupil terstandarisasi dari kanabis telah diregistrasi
membesar. Efek ini terutama disebabkan oleh di Canada dengan nama Sativex untuk pena-
THC (juga dibuat sintetik, 1965), tetapi sifat nganan simtomatik dari nyeri neuropatik
halusinogennya lebih lemah daripada LSD. pada multiple sclerosis.23,24 Juga mampu me-
Efek psikisnya tergantung pada dosis, cara nurunkan tekanan intraokular yang mening-
penggunaan, pengalaman dari pemakai dan kat pada glaukoma.
kepekaan individual. Sifat-sifat farmakologi Suatu penelitian pada 12 pasien Alzheimer
lainnya adalah terutama terhadap SSP dan menunjukkan THC berkhasiat meningkatkan
sistem kardiovaskuler misalnya: nafsu makan serta memperbaiki suasana
– meredakan SSP, sama seperti barbital jiwa (mood) dan masalah-masalah perilaku.
– terhadap jantung: permulaan tachycardia, Marihuana sebagai rokok berguna untuk me-
setelah penggunaan lama justru brady- redakan serangan migrain setelah 20 menit.
cardia dengan penurunan tekanan darah Tetapi disebabkan efek-efek psikoaktifnya,
– terhadap mata: penurunan tekanan dalam tidak ada benefit medis nyata dari penggu-
bola mata dan perlebaran pembuluh naan marijuana bagi indikasi-indikasi terse-
konjungtiva but dibandingkan dengan penanganan kon-
– terhadap pertukaran zat: membangkitkan vensional.
nafsu makan, terutama makanan manis Efek samping dapat berupa efek sentral (rasa
Gejala withdrawal berupa meningkatnya ‚high‘, pusing, melantur dan rasa kan-tuk)
aktivitas otot dan sukar tidur. Berhubung yang lewat setelah 1-3 hari. Bila efek ini tidak
marihuana lambat ekskresinya dari tubuh lalu, sebaiknya jangan diminum sebelum
(sampai beberapa minggu), gejala ini ringan makan, tetapi sebelum tidur. Pada lansia
dan hampir tidak terasa. kanabis dapat memicu halusinasi dan gejala
Penggunaan. Di Amerika tumbuhan ini ju- paranoid. Zat ini tidak mengakibatkan efek
ga dinamakan “grass, weed, pot” dan meru- adiktif yang membahayakan, tetapi dapat
pakan narkotika yang paling umum digu- menyebabkan toleransi dan suatu ketergan-
nakan, biasanya dalam bentuk rokok yang tungan yang tidak begitu kuat. Tetapi sejak
dibuat dari batang, daun dan pucuk berbu- beberapa waktu diketahui bahwa ada hu-
nga dari tumbuhan yang dipotong halus- bungan antara penggunaan kanabis dan
halus dan dikeringkan. Atau, kanabis juga timbul­nya schizofreni. Penggunaan kronis
digunakan sebagai hashish, yaitu getah dapat menimbulkan suatu sindrom yang
yang dikeringkan dari pucuk berbunga dan terdiri dari muntah-muntah tanpa henti,
yang mengandung konsentrasi kanabinoid mual dan nyeri kolik lambung.
terbesar. Sering kali kanabis juga dimakan, Kehamilan. Ibu hamil yang menggunakan
tetapi diperlukan dosis oral THC yang 3x marihuana pada umumnya akan melahirkan
lebih tinggi daripada bila digunakan sebagai bayi-bayi yang lebih kecil dari normal.
rokok (hashish atau marihuana) untuk men- Karena zat aktif dari marihuana, yaitu delta-
capai efek psikotropik yang sama. 9-THC, menembus plasenta dan masuk ke
Secara terapeutik zat ini digunakan sebagai dalam air susu ibu, maka bayi pun akan turut
analgetikum (pada rema) dan anti emetikum terpengaruh oleh drug ini.
pada terapi dengan sitostatika (kemoterapi) untuk Dosis: untuk stimulasi nafsu makan 2 dd
menghindari mual dan muntah bila anti- 2,5-5 mg sebelum makan pagi dan makan
emetika lain kurang efektif. Untuk ini tersedia siang (atau a.n.), antinausea 3-4 dd 5 mg THC
zat sintetik dronabinol(delta-9-THC, Marinol). dalam minyak wijen (Oleum sesami).
THC ternyata juga efektif terhadap anoreksi
pada pasien AIDS untuk menstimulasi naf-
su makan. Lihat juga Bab 22, Analgetika

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 383 21/04/2015 16:14:25


384 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Sediaan kadar THC bangkan dan diregistrasi sebagai obat anestesi


hashish (Mesir, Eropa, AS) 4-5%, maks. 10% kerja singkat, bila relaksasi otot tidak diper-
= getah dari pucuk pohon lukan. Berguna untuk meringankan nyeri
minyak hash (Eropa, AS) 40-80% saraf seperti nyeri wajah (trigeminus neuralgia)
ganja (India, Indon.)= pucuk 2-3% dan nyeri postherpetik (setelah penyembuhan
yang berbunga
bhang (India, Timur Tengah) 1-2%
sinnanaga), lihat juga Bab 25, Anestetika U-
= daun yg dikeringkan mum. Sejak tahun 1997 anestetikum umum
marihuana/“weed“ (AS, Eropa) ini mulai banyak digunakan sebagai „obat
= seluruh tanaman rekreasi“ drug-disco terbaru di “pop culture“
((daun+pucuk berbunga) 0,5-1% maks. 3%
AS berkat daya halusinogennya yang kuat,
bahkan beberapa minggu setelah dielimi-
Tabel 23-3: Sediaan-sediaan kanabis nasi dari tubuh masih dapat menimbulkan
dengan kadar THC-nya “flashbacks.“ Penggunaan ketamin menim-
bulkan keadaan seperti mabuk berat (alko-
11. Fensiklidin: PCP, HOG, Angel dust, “su- hol) dengan impian dan khayalan. Intok-
perweed“ sikasi berat menimbulkan a.l. kejang epilepsi,
Drug ini sekelompok dengan petidin dan depresi pernapasan dan berhentinya jantung.
memiliki khasiat analgetik yang baik (1957). Pada umumnya ketamin dianggap tidak ber-
Efek psikotropiknya kuat; dosis yang sangat sifat adiktif, walaupun dapat menimbulkan
rendah sudah mencetuskan suatu keadaan habituasi kuat. Mekanisme kerjanya ber-
„high“, yang menyerupai psikosis dan ber- dasarkan blokade dari neurohormon tertentu
langsung 4-6 jam. Pada dosis tinggi, fensikli- di otak yang meneruskan impuls-impuls di
din menyebabkan konvulsi, sedangkan do- neuron indra. Lihat juga Bab 25, Anestetika
sis yang lebih rendah bersifat meredakan. Umum.
Sebagai injeksi (1-5 mg) bekerja anestetik,
walaupun tidak digunakan lagi berhubung 12. Peyote: peyotl
efek sampingnya (delirium) yang bertahan Peyote adalah sejenis kaktus (Peyote), yang
lama. pucuk-pucuk keringnya digunakan sebagai
Fensiklidin digunakan sebagai rokok 50-100 obat suci pada upacara keagamaan di Mek-
mg (dicampur dengan daun peterselie, mint, siko. Peyote mengandung alkaloid meskalin
tembakau atau marihuana) dan sebagai obat dengan efek halusinogen lebih lemah dari
hisap (5 mg zat murni) atau oral sebagai tablet LSD dan dapat dimakan atau diminum se-
(2-6 mg). Di banyak negara, a.l. Belanda, perti teh. Zat ini menghasilkan efek “trip“
fensiklidin termasuk dalam Undang-undang visual hebat, yang dapat bersifat baik atau
Narkotika. buruk, tergantung pada suasana jiwa dan
Efek overdosis. Dosis yang terlampau tinggi lingkungan. Meskalin dapat menyebabkan
dapat mengakibatkan keracunan serius de- suatu ketergantungan lemah dan tercantum
ngan koma yang berlangsung lama (sampai di Daftar Narkotik kebanyakan negara, teta-
5 hari!). Lagi pula depresi kuat dari perna- pi kaktusnya tidak.
pasan, meningkatnya tekanan darah dengan Dosis: halusinasi 400-700 mg.
kemungkinan timbulnya stroke, konvulsi dan
hiperthermia yang sering kali menyebabkan
13. Miristisin: trimyristin, glyceryl trimyristate
kematian. Zat penawarnya adalah fenotiazin
Zat lemak ini terdapat sampai 25% dalam
(sama halnya pada intoksikasi-LSD), juga
minyak terbang (Oleum myristicae, myristicin)
dapat digunakan fisostigmin atau haloperidol,
yang diekstrak dari biji pala (Myristica fra-
serta obat-obat antikonvulsif dan penurun
grans). Juga terdapat dalam kadar rendah di
tekanan darah.
daun peterseli (sejenis selderi, parsley: Petro-
* Ketamin (Ketalar, Ketaset, “special K“, vita- selinium hortense) dan wortel. Miristisin dapat
min K) adalah derivat sikloheksil (1966) yang menimbulkan halusinasi, suasana ketakutan
rumusnya mirip dengan fensiklidin. Dikem- dan ketegangan. Lama kerjanya 48-60 jam.

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 384 21/04/2015 16:14:25


Bab 23: Drugs 385

Dosis halusinasi: 14 g serbuk (menyebabkan Am J Health Syst Pharm 2002;59:1067-76.


dahaga yang sangat kuat). 23 Metz L., Page S. Oral cannabinoids for spasticity
in multiple sclerosis. Lancet, 2003; 363:1513.
24 Scholten WK. Het werkingsmechanisme van
D. INHALANSIA
cannabis en cannabinoiden. NTvG 2006;150:
14. Amil- dan butilnitrit: “poppers“ 128-31.
Cairan ini dengan bau tajam dahulu di- 25 European Monitoring Centre for Drugs and
gunakan pada angina pectoris berkat khasiat Drug Addiction (EMCDDA), June 2006.
vasodilatasi dan relaksasi ototnya yang kuat, 26 Leeuwenburg-Pronk WG et al. Multidisci-
juga berefek hipotensif. Banyak digunakan plinaire benadering nodig bij neonataal
di kalangan homoseksual sebagai obat hisap abstinentiesyndroom. NTvG 2006;150:761-5
27 Bossong MG et al. Methylone and mCCP, two
yang menimbulkan keadaan mabuk yang
new drugs of abuse? Addict Biol.2005;10:321-3.
hanya singkat. Poppers menimbulkan nyeri
28 Hoebert M. et al. Herseninfarct na cocaine-
kepala hebat dan pingsan; penggunaan ber- gebruik. NTvG 2006; 150:2789-93.
lebihan mengakibatkan anemia dan memper- 29 Konzen JP et al. Vasospasm and thrombus
lemah sistem imun. Ketagihan belum pernah formation as possible mechanisms of stroke
dilaporkan. related to alkaloidal cocaine. Stroke,1995;26:
1114-8
15. Gas tertawa: dinitrogenmonoksida, N2O 30 Artikel narkoba di Indonesia media
Pada mulanya gas “tertawa” digunakan 31 InfoNarkoba.com - Gerbang Informasi dan
sebagai obat anestesi, antara lain oleh dokter Solusi Masalah Narkoba
32 Brink W van den, Ree JM van. Pharmacological
gigi, juga dalam industri makanan, dalam
treatments for heroin and cocaine addiction.
botol semprotan sebagai gas pendorong
Eur Neuropsychopharmacol 2003; 13: 476-87.
(drijfgas). Sebagai drug dijual dalam balon 33 Kosten TR, O‘Connor PG. Management of
berisi gas ini. Setelah diinhalasi, dalam 30 drug and alcohol withdrawal. N Engl J Med
detik sudah menghasilkan euforia yang 2003; 348: 1786-95.
hebat, tetapi sangat singkat (±2 menit), yang 34 Hughes JR, Stead LF, Lancaster T. Antide-
dapat disamakan dengan trip LSD, sehingga pressants for smoking cessation. Cochrane
sangat populer pada pesta, festival dan disco. Database Syst Rev 2010: CD000031.
Risikonya berupa pusing-pusing dan terjatuh. 35 Silagy C, Lancaster T, Stead L, et al. Nicotine
Bila digunakan intensif ada risiko gangguan replacement therapy for smoking cessation.
Cochrane Database Syst Rev 2008: CD000146.
neurologik, impotensi dan kemandulan. Gas
36 Amato L, Daroli M, Minozzi S, et al. Methadone
in tidak bersifat adiktif.
as tapered doses for the management of opioid
withdrawal. Cochrane Database Syst Rev 2009:
DAFTAR PUSTAKA CD003409.
37 Mattick RP, Kimber J, Breen C, et al. Buprenor-
17 Volksgezondheidsschade door passief roken. phine maintenance versus placebo or metha-
Publicatienr 2003/21, Den Haag: Gezondheids- done maintenance for opioid depen-dence.
raad; 2003. Cochrane Database Syst Rev 2008: CD002207.
18 Bonneux L, et al. Sterfte door roken in Neder- 38 Abdala N, Stephens PC, Griffith BP, Heimer R.
land. NTvG 2003;147:917-21. Survival of HIV-1 in syringes. J Acquir Immune
19 Weel van C. et al. Richtlijn „Behandeling van Defic Syndr Hum Retrovirol. 1999;20:73-80
Tabaksverslaving“. NTvG 2005; 149;17-21. Medline. doi:10.1097/00042560-199901010-
20 Sethi JM, Rochester CL Smoking and chronic 00011
obstructive pulmonary disease. Clin Ches Med 39 Iskandar S, Basar D, Hidayat T, et al. High risk
2000;21:67-86. behavior for HIV transmission among former
21 Mason PE et al.Gamma hydroxybutyric acid injecting drug users: a survey from Indonesia.
(GBH) intoxication. Acad Emerg Med 2002;9: BMC Public Health. 2010;10:472 Medline.
730-9. doi:10.1186/1471-2458-10-472
22 Smith KM et al. Club drugs: methylenedioxy-
methamphetamine, flunitrazepam, ketamine
hydrochloride, and gamma-hydroxybutyrate.

14108649_OBAT P(Bab 23)_T-362-385.indd 385 21/04/2015 16:14:26


BAB 24

SEDATIVA DAN HIPNOTIKA

Hipnotika atau obat tidur (Yun: hypnos = dan refleks-refleks yang melindungi saluran
tidur) adalah zat-zat yang dalam dosis terapi pernapasan.
digunakan untuk meningkatkan keingin- Keadaan sedasi juga merupakan efek sam-
an tidur normal dan mempermudah atau ping dari banyak obat yang khasiat utamanya
menyebabkan tidur. Lazimnya obat ini dibe- tidak menekan SSP, misalnya antikolinergika.
rikan pada malam hari. Bilamana zat-zat ini
diberikan pada siang hari dalam dosis yang Sejarah
lebih rendah untuk tujuan menenangkan, Sedativa-hipnotika telah digunakan sejak ta-
maka dinamakan sedativa (obat-obat pereda). hun 1853 dengan diintroduksinya bromida
Oleh karena itu, tidak ada perbedaan yang dan pada dasawarsa berikutnya disusul
tajam antara kedua kelompok obat ini. oleh a.l. kloralhidrat dan paraldehida. Di tahun
Hipnotika menimbulkan rasa kantuk (drow- 1903, barbital (Veronal) dipasarkan sebagai
siness), mempercepat tidur dan sepanjang obat pereda dan obat tidur pertama dari
malam mempertahankan keadaan tidur yang kelompok barbiturat. Fenobarbital menyusul
menyerupai tidur alamiah berdasarkan sifat- di tahun 1912 dan sekitar limapuluh barbi-
sifat EEG-nya. Selain sifat-sifat ini, secara turat lainnya sampai tahun 1950-an. Awal
ideal obat tidur tidak memiliki aktivitas sisa tahun 1950 klorpromazin dan meprobamat
pada keesokan harinya. te-lah diintroduksi sebagai obat penenang
Hipnotika/sedativa, seperti juga antipsiko- jiwa yang baru. Pada tahun 1957 klordi-
tika termasuk dalam kelompok psikode- azepoksida disintesis sebagai zat pertama
presiva yang mencakup obat-obat yang me- dari kelompok sedativa canggih, yaitu se-
nekan atau menghambat fungsi-fungsi SSP nyawa benzodiazepin. Derivat lainnya se-
tertentu. perti diazepam dan lorazepam, segera menyu-
sul, juga nitrazepam sebagai obat tidur di
Sedativa berfungsi menurunkan aktivitas, tahun 1973. Pada tahun 1975 klonazepam di-
mengurangi ketegangan dan menenangkan perkenalkan sebagai zat anti-konvulsi untuk
penggunanya. Sedasi dapat didefinisikan se- mengobati epilepsi dan disusul oleh banyak
bagai keadaan yang diciptakan oleh sedativa turunan lainnya. Hingga kini tersedia lebih
yang menurunkan kesadaran dan refleks- dari 35 senyawa benzodiazepin. Kelompok
refleks. Keadaan ini, dengan atau tanpa pe- obat ini disebut (minor) tranquillizers se-
nambahan analgetika, digunakan pada pro- dangkan antipsikotika termasuk golongan
sedur-prosedur diagnostik atau terapi sing- major tranquillizers.
kat yang nyeri dan pada pasien-pasien yang
ketakutan atau tidak cukup kooperatif. Tuju- Perbedaan
annya adalah untuk mengurangi nyeri dan sedativa-tranquillizers
ketidak nyamanan dan menciptakan seka- Pengertian mengenai kedua kelompok obat
dar amnesi, sehingga prosedur dapat dilaku- tersebut sering kali dicampurbaurkan, teru-
kan dengan aman dan tanpa masalah. Yang tama sebagai akibat promosi, karena sebe-
penting adalah bahwa fungsi-fungsi vital te- tulnya ada beberapa perbedaan prinsipiil,
tap terpelihara, seperti pernapasan, sirkulasi yaitu:

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 386 21/04/2015 16:17:38


Bab 24: Sedativa dan Hipnotika 387

a. Sedativa-hipnotika berkhasiat menekan pengurangan jumlah periode terbangun. Pu-


SSP. Bila digunakan dalam dosis yang sat tidur di otak (sumsum lanjutan) menga-
meningkat, suatu sedativum, misalnya tur fungsi fisiologi ini yang sangat penting
barbiturat, akan menimbulkan efek se- bagi kesehatan tubuh.
cara berturut-turut peredaan, tidur dan Pada waktu tidur, aktivitas saraf parasim-
pembiusan total (anestesia). Pada dosis patis meningkat, dengan efek penyempitan
yang lebih besar lagi terjadi koma, depresi pupil (myosis), perlambatan pernapasan dan
pernapasan dan kematian. Bila diberikan sirkulasi darah (bronchokonstriksi dan me-
berulang kali untuk jangka waktu yang nurunnya kegiatan jantung) serta stimulasi
lama, senyawa ini lazimnya menimbulkan aktivitas saluran cerna dengan penguatan
ketergantungan dan ketagihan, lihat juga peristaltik dan sekresi getah lambung-usus.
Bab 23. Drugs. Singkatnya, proses-proses pengumpulan e-
nersi dan pemulihan tenaga dari organisme
* Tranquillizers, disebut juga ataraktika atau diperkuat, lihat juga Bab 32, Kolinergika dan
anksiolitika, khususnya zat-zat benzodia- Antikolinergika.
zepin, juga dapat menekan SSP dengan
* Stadia tidur. Pada umumnya selama satu
khasiat sedatif dan hipnotik, tetapi selain itu
malam dapat dibedakan 4 sampai 5 siklus
juga berkhasiat anksiolitik, antikonvulsif dan
tidur dari kira-kira 1,5 jam. Setiap siklus
relaksasi otot. Khasiat anksolitik (menghalau
terdiri dari dua stadia, yakni tidur non-REM
rasa takut dan kegelisahan) tidak tergantung
dan tidur-REM.
dari efek sedatif, bahkan tranquillizer yang
a. Tidur non-REM, juga disebut Slow
ideal hendaknya berefek sedatif seringan
wave sleep (SWS), berdasarkan registrasi
mungkin. Pada penggunaan jangka panjang
aktivitas listrik otak (EEG = elektro-ence-
benzodiazepin juga dapat menimbulkan kebi-
falogram). Non-REM bercirikan denyutan
asaan dan ketergantungan, tetapi lebih ringan
jantung, tekanan darah dan pernapasan
daripada hipnotika lainnya. Pada overdosis
yang teratur serta relaksasi otot tanpa
(besar) jarang sekali menimbulkan depresi
gerakan otot muka atau mata. SWS ini
pernapasan dan kardiovaskuler atau koma
berlangsung lebih kurang satu jam lama-
fatal, jika tidak dikombinasi dengan obat
nya dan meliputi berturut-turut 4 fase,
lain yang menekan SSP (misalnya alkohol).
di mana fase 3 dan 4 merupakan ben-
Karena keamanannya yang tinggi, maka
tuk tidur yang terdalam, dengan mele-
obat-obat ini praktis sudah mendesak dengan
paskan hormon-hormon anabolik dan
tuntas barbiturat sebagai obat tidur dan
sitokin. Peristiwa ini penting untuk daya
penenang pada keadaan neurotik, seperti
tahan tubuh, metabolisme dan reparasi
gelisah, takut dan stress (Lat. tranquillus
alamiah sel-sel tubuh. Berdasarkan hal
= tenang, anxios = kuatir/cemas, lysis =
ini SWS menjadi lebih panjang pada
mengurai­kan, menghilang­kan; Yun. ataraktos
keadaan-keadaan yang membutuhkan
= ketenangan).
pertumbuhan atau konservasi, mis. pada
kehamilan, pertumbuhan dan thyroto-
1. Fisiologi tidur xicosis. Kemudian fase ini disusul oleh
Kebutuhan akan tidur dapat dianggap sebagai stadium tidur-REM.
suatu perlindungan dari organisme untuk b. Tidur-REM (Rapid Eye Movement) atau
menghindari pengaruh yang merugikan tu- tidur paradoksal, dengan aktivitas EEG
buh karena kurang tidur. Tidur yang baik, yang mirip keadaan sadar dan aktif,
cukup dalam dan lama, adalah mutlak untuk bercirikan gerakan mata cepat ke satu arah.
regenerasi sel-sel tubuh dan memungkinkan Di samping itu, jantung, tekanan darah
pelaksanaan aktivitas pada siang hari dengan dan pernapasan turun-naik, aliran darah
baik. Efek terpenting yang memengaruhi ke otak bertambah dan otot-otot sangat
kualitas tidur adalah penyingkatan waktu relaks. Selama tidur REM yang pada
menidurkan, perpanjangan masa tidur dan kedua siklus pertama berlangsung 5-15

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 387 21/04/2015 16:17:38


388 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

menit lamanya, timbul banyak impian, Pelepasan hormon


sehingga disebut juga tidur mimpi. Ber- sewaktu tidur
angsur-angsur fase mimpi ini menja-
Hormon pertumbuhan (growth hormone, GH)
di lebih panjang, hingga pada siklus ter-
penting sekali bagi pertumbuhan tubuh,
akhir (pada pagi hari) dapat berlangsung
sintesis protein dan stimulasi resorpsi asam
rata-rata antara 20-30 menit lamanya.
amino oleh jaringan. Ternyata bahwa sekresi
*4-5 siklus-tidur. Siklus pertama ini secara GH terutama terjadi sewaktu tidur, yaitu
bergiliran disusul oleh 3-4 siklus lainnya pada fase 3 dan 4 dari SWS dan sewaktu tidur-
dengan fase tidur-delta dari kira-kira 60 menit REM. Sebaliknya, banyak hormon katabol
dan fase tidur-REM dari kira-kira 15 menit. yang menstimulasi proses perombakan da-
Dalamnya dan nyenyaknya tidur pada jam- lam tubuh - justru dibentuk terutama pada
jam pertama bersifat paling lelap yang lam- siang hari, a.l. adrenalin, noradrenalin dan
bat-laun menjadi lebih dangkal, lihat gambar kortikosteroida. Telah dibuktikan bahwa pe-
di bawah ini. rasaan takut, ketegangan dan kegelisahan
Lansia juga mengalami perubahan demi- memperbesar sekresi hormon katabol ini, se-
kian, tidur menjadi lebih dangkal dengan hingga metabolisme tubuh juga ditingkatkan.
hilangnya “tidur dalam” (stadia 3 dan 4), se- Fase non-REM memegang peranan penting
dangkan tidur-mimpi menjadi lebih panjang. dalam pertumbuhan dan restorasi jaringan
Bayi yang baru lahir memerlukan tidur 16 tubuh, sedangkan fase REMberkaitan dengan
jam, orang dewasa lebih kurang 8 jam, sedang- kegiatan restorasi jaringan otak.
kan di atas usia 50 tahun rata-rata 6 jam sudah Obat tidur pada umumnya menekan fase
cukup. Tidur-REM pada bayi merupakan 50% 3 dan 4 dari SWS serta tidur-REM, sehingga
dari tidur seluruhnya dan menurun sampai sekresi GH menurun. Walaupun pada pe-
20-25% pada usia 6 tahun, yang selanjutnya nggunaan kronis, penekanan tidur-REM ber-
kurang lebih konstan untuk seumur hidup. sifat sementara, tetapi bila terapi dihen-tikan
Bila tidur-REM dirintangi dan menjadi le- akan terjadi REM-rebound sebagai kom-
bih singkat, misalnya akibat obat tidur, pasien pensasi. Senyawa benzodiazepin ternyata
akan mengalaminya sebagai tidur tidak nye- hanya menekan fase 4 dari SWS tanpa me-
nyak dan merasa tidak segar-sehat. Hal ini ngganggu sekresi GH dan proses rehabilitasi,
akhirnya dapat menimbulkan gangguan psi- sedangkan tidur-REM juga praktis tidak
kis dan gangguan kesehatan. diganggu.

Gambar 24-1: EEG tidur dengan fase tidur-REM dan non-REM

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 388 21/04/2015 16:17:38


Bab 24: Sedativa dan Hipnotika 389

2. Insomnia sebelum tidur, ternyata dapat mempermudah


Insomnia atau sukar tidur dapat diakibatkan dan memperdalam tidur yang normal.
oleh banyak gangguan fisik, misalnya ba- Di samping itu, pasien dianjurkan mengem-
tuk, rasa nyeri (rematik, keseleo, encok), mi- bangkan kebiasaan tidur yang tetap dengan a.l.
grain, restless legs, dan sebagainya) atau se- waktu tidur yang tertentu setiap malam. Perlu
sak napas (asma, bronkitis). Insomnia juga juga menghilangkan kekhawatiran pasien
dapat disebabkan oleh penggunaan alko- tertentu yang hanya mampu tidur 4-6 jam
hol berlebihan dan terutama kofein yang ter- sehari. Mereka perlu diyakinkan bahwa hal
dapat dalam kopi, teh, cokelat dan minuman ini sama sekali tidak merugikan kesehatan.
kola. Juga beberapa jenis obat bisa meng- Lagi pula kebutuhan tidur setiap orang ber-
ganggu fisiologi tidur, mis. analgetika (yang variasi sesuai dengan "lonceng biologi“ indi-
mengandung kofein), anoreksansia, gluko- vidualnya. Lansia pada umumnya membu-
kortikoida, agonis dopamin, beta-blocker dan tuhkan waktu tidur ±4-5 jam dalam semalam,
beberapa obat psikotropik (fluoksetin, rispe- tetapi hal ini sangat individuil.
ridon, sindrom penarikan benzodiazepin). Pengobatan. Dalam usaha mengatasi in-
somnia, pertama-tama penyebab utamanya
Sepertiga dari orang dewasa mengalami pe- di-tanggulangi dengan obat yang layak serta
ristiwa insomnia. Gangguan tidur ini dapat tepat dan bukan ditangani dengan obat tidur.
lebih diperinci lagi sebagai berikut. Misalnya dengan obat batuk, analgetika (obat
– insomnia awal (kesulitan masuk tidur) di- rema atau encok), relaksans otot, vasodilator,
sebabkan a.l. oleh faktor-faktor kejiwaan antidepresiva atau tranquillizer.
seperti emosi, kecemasan, ketegangan
Obat tidur baru digunakan bila semua
dan depresi;
tindakan itu tidak berhasil dan sebaiknya
– insomnia menengah (terjaga di tengah ma-
hanya secara insidentil atau untuk waktu
lam) timbul pada peristiwa-peristiwa me-
singkat selama maks. 2 minggu. Lazimnya
dik seperti penghentian pernapasan se-
diberikan suatu benzodiazepin dengan masa
mentara selama tidur (sleepapnoe) dan
paruh singkat dan dengan dosis serendah
gangguan prostat (nocturia);
mungkin. Obat tidur juga dapat dibenarkan
– insomnia terlambat (late insomnia) terba-
penggunaannya pada insomnia yang selewat,
nyak di waktu subuh, disebabkan a.l. oleh
misalnya pada keadaan stres ringan, seperti
depresi dan malnutrisi (anoreksia nervosa).
perubahan status pekerjaan, meninggalnya
anggota keluarga dan bila perlu juga pada
Penanganan jet-lag. Penggunaannya hendaknya dibatasi
Tindakan umum. Di samping meniadakan sampai 1-3 malam dan tidak lebih lama da-
faktor-faktor penyebab insomnia tersebut ri 1-2 minggu untuk memperkecil risiko tole-
di atas, juga perlu diperbaiki cara hidup ransi dan ketergantungan. Pemberian obat
yang keliru, misalnya melakukan kegiatan secara bertahap dihentikan setelah pasien
psikis yang melelahkan sebelum tidur. Dian- dapat tidur kembali dengan nyenyak. Sering
jurkan pula untuk melakukan gerak badan kali penggunaan yang intermittent (tidak
secara teratur, jangan merokok dan minum lebih sering dari tiap malam ketiga) sudah
kopi atau alkohol pada malam hari, karena mencukupi.
dapat mengganggu pola tidur. Obat-obat Akhir tahun 1980-an telah dipasarkan obat
tertentu, kualitas kasur dan bantal yang tidur non-benzodiazepin (zopiclon, zolpidem)
buruk, ruangan yang berisik, cahaya yang yang juga bekerja terhadap reseptor benzo-
terang-benderang, ventilasi yang jelek serta diazepin, tetapi diperkirakan tidak menimbul-
suhu kamar yang tidak nyaman juga dapat kan toleransi dan ketagihan.
menyulitkan tidur. Gerak jalan, melakukan Beberapa jenis antihistamin (mis. prome-
kegiatan yang rileks, masuk tidur secara tazin) dan obat anti-depresif (mis. amitriptilin,
rutin pada waktu tertentu, mandi air panas, imipramin, trazodon) tidak mengakibatkan
minum segelas susu hangat dengan cereal ketagihan dan dalam dosis rendah dapat

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 389 21/04/2015 16:17:38


390 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

digunakan sebagai obat tidur yang juga da- Lansia. Pada umumnya lansia mengguna-
pat memperpanjang SWS. kan relatif banyak obat tidur. Malam hari
Sekarang ini pilihan pertama adalah obat mereka sering dan mudah terbangun dan
tidur dengan efek singkat seperti temazepam, tidurnya lebih singkat, tetapi siang hari lebih
zolpidem, lormetazepam dan zopiklon dalam sering terangguk-angguk. Kadangkala obat
dosis rendah. tidur menimbulkan efek paradoksal pada
Kadang kala pemberian suatu plasebo mereka, yaitu bukan menjadi mengantuk
("obat-tipu“) berguna untuk menidurkan pa- tetapi menjadi gelisah dan tegang, lihat di
sien insomnia. bawah Keberatan-keberatan. Di samping ini,
Plasebo didefinisikan sebagai suatu obat ada bahaya potensial, misalnya terjatuh de-
tanpa daya kerja farmakologi dan diberi- ngan kemungkinan fraktur ketika turun
kan untuk menyenangkan pasien. Dalam hal dari pembaringan untuk (sering) buang air
demikian plasebo seolah-olah berfungsi se- kecil bila di bawah pengaruh obat tidur pada
bagai vehiculum (pembawa) efek psikoterapi. malam hari.
Para lansia dianjurkan untuk lebih banyak
3. Hipnotika-sedativa bergerak yang lebih aman untuk menga-
Kriteria. Pada penilaian kualitatif dari obat tasi kesulitan tidur daripada minum obat-
tidur, perlu diperhatikan faktor-faktor kinetik obat tidur yang dapat menyebabkan keter-
berikut ini: gantungan dan toleransi.
a. lamanya bekerja obat dan berapa lama
tertinggalnya di dalam tubuh (masa pa- Efek samping umum
ruh), yang berkaitan erat dengan butir b. Industri obat telah menghasilkan ribuan
b. pengaruhnya pada kegiatan keesokan jenis zat kimia dengan berbagai sifat kimiawi
harinya dan farmakologi yang mampu menekan SSP
c. kecepatan mulai bekerjanya secara tidak-spesifik dan reversibel. Berhubung
d. bahaya timbulnya ketergantungan (keta- dengan efek sampingnya, hanya sebagian
gihan) kecil dari obat-obat ini telah disalurkan seba-
e. efek “rebound” insomnia bila pemberian gai obat tidur.
obat dihentikan dengan mendadak
f. pengaruhnya terhadap kualitas tidur Efek samping umum hipnotika mirip dengan
g. interaksi dengan obat-obat lain efek samping morfin, yaitu:
h. toksisitas, terutama pada dosis berlebihan a. depresi pernapasan, terutama pada dosis
(«suicide- proofness») tinggi (hati-hati pada pasien asma!). Sifat
ini paling ringan pada flurazepam dan
Pilihan obat tidur benzodiazepin lainnya, demikian pula
Hipnotikum yang ideal sebetulnya tidak pada kloralhidrat dan paraldehida.
ada, tetapi obat-obat yang paling layak digu- b. tekanan darah menurun, terutama oleh
nakan adalah suatu obat dari kelompok ben- barbiturat
zodiazepin. Prometazin 50 mg sering kali c. sembelit pada penggunaan lama, teruta-
efektif, lihat Bab 51, Antihistaminika. ma barbiturat
Benzodiazepin hendaknya jangan diberi- d. «hang-over», yaitu efek-sisa pada keesok-
kan pada anak-anak untuk periode panjang, an harinya berupa mual, perasaan ringan
karena dapat memengaruhi perkembangan di kepala dan termangu-mangu. Hal ini
psikisnya. Obat ini efektif untuk mempercepat disebabkan karena banyak hipnotika be-
tidur, memperpanjang waktu tidur dengan kerja panjang (plasma-t½ panjang), ter-
mengurangi frekuensi terbangun, serta mem- masuk juga zat benzodiazepin dan bar-
perbaiki kualitas (dalamnya) tidur. Di pihak biturat yang disebut short-acting (lihat di
lain, obat tersebut memiliki keberatan-kebe- bawah). Kebanyakan obat tidur bersifat
ratan yang paling ringan dibandingkan lipofil, mudah melarut dan berkumulasi
hipnotika lainnya (lihat di bawah). di jaringan lemak.

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 390 21/04/2015 16:17:38


Bab 24: Sedativa dan Hipnotika 391

Gejala abstinensi kecepatan menidurkannya, karena terjadinya


Gejala penarikan (withdrawal symptoms) da- toleransi dan ketergantungan. Sifat ini sama
pat berupa menghebatnya keluhan semula dengan obat narkotika, walaupun tidak begi-
(insomnia, rasa takut), juga tangan gemetar, tu hebat. Akibatnya adalah diperlukan dosis
pusing, berkeringat, mual-muntah, anorek- yang lebih besar untuk mencapai efek yang
sia, debar-jantung, sesak napas dan gangguan sama. Pengecualian adalah benzodiazepin yang
penglihatan. Kadang kala gejalanya sangat tidak kehilangan efektivitasnya setelah peng-
menyesatkan, karena menyerupai perasaan gunaan beberapa minggu. Namun dalam
takut yang semula diderita pasien. Gejala ini praktiknya, sesudah 4-8 minggu sering kali
terutama timbul bila obat dengan kerja-sing- obat tidak bekerja lagi dan jika dihentikan
kat dihentikan dengan mendadak, misalnya dapat menimbulkan gejala penarikan, lihat di
lormetazepam, zopiklon dan zolpidem (Stilnoct). bawah.
Begitupula pada obat ultra-short acting mi-
dazolam, triazolam dan brotizolam (Lendormin). Ketergantungan (dependence) didefinisikan
Gejala abstinensi dapat ditangani dengan pro- oleh WHO sebagai "desakan batin menggu-
pranolol (3 dd 20 mg), tetapi sering kali hanya nakan suatu obat untuk mencapai efek psikis
efektif untuk sebagian. atau karena terjadi efek tidak nyaman bila obat
tidak diminum lagi“. Dapat pula dibedakan
* REM-rebound. Kebanyakan hipnotika ber- ketergantungan fisik dan ketergantungan psikis.
khasiat memperpanjang waktu tidur, tetapi a. Ketergantungan fisik. Bila penggunaan
mempersingkat fase tidur-REM, misalnya bar- (lama) obat dihentikan, biasanya timbul
biturat, juga meprobamat, alkohol, morfin dan gejala abstinensi, misalnya kambuhnya
antidepresiva. Selain itu, zat-zat ini meng- keluhan semula tetapi dengan lebih he-
hasilkan tidur dengan aktivitas listrik yang bat (rebound insomnia,nightmares, dan lain-
berlainan sekali dari EEG tidur normal. Bila lain). Tubuh seolah-olah memprotes de-
penggunaan jangka panjang dihentikan, se- ngan jelas terhadap penghentian. Gejala-
lain gejala abstinensi sering kali timbul gang- gejala ini dapat dihindari dengan mengu-
guan pola tidur. Seolah-olah sebagai kompen- rangi dosis obat secara berangsur dan
sasi dari kekurangan tidur REM selama terapi, umumnya akan hilang setelah beberapa
fase tidur ini diperpanjang dengan gejala hari.
yang tidak nyaman. Tidur menjadi gelisah Efek ini mungkin disebabkan oleh ke-
dan tidak tenang, timbul perasaan takut, ter- kurangan zat-zat endogen (misalnya en-
tekan dan sering kali dipenuhi dengan im- dorfin dan zat-zat yang mirip benzodiaze-
pian-impian buruk yang hebat. Efek ini sering pin) untuk menempati reseptor bagi zat
kali keliru diinterpretasikan sebagai gejala ini di otak. Pada ketergantungan kronis,
semula pada saat terapi diberikan. Hipnotika diperkirakan obat berfungsi memenuhi
yang paling sedikit atau tidak memengaruhi kekurangan akan zat endogen tersebut.
tidur REM adalah senyawa benzodiazepin, zo-
piklon dan kloralhidrat. b. Ketergantungan psikis. Lazimnya gejala
tersebut di atas disertai gejala psikis,
* Efek paradoksal adalah efek yang berlainan seperti perasaan takut dan gelisah, depresi
sekali dengan yang diinginkan, yang sewak- atau reaksi psikotis. Untuk melawan
tu-waktu dapat terjadi pada anak-anak dan perasaan buruk itu, pasien terdorong oleh
lansia. Gejalanya bisa berupa night-mare, ha- keinginan untuk mempertahankan pera-
lusinasi, agitasi dan agresi, yang agak sering saan nyaman yang diberikan oleh obat.
timbul pada nitrazepam (selama minggu per-
tama), juga pada flurazepam. * Ketagihan (adiksi) adalah bentuk ketergan-
tungan, pada mana pasien merasa tidak
Toleransi dan ketergantungan nyaman tanpa zat-zat tertentu yang memiliki
Setelah digunakan selama ±2 minggu, sering kegiatan psikis, dapat menimbulkan euforia (ke-
kali hipnotika tidak efektif lagi mengenai adaan gembira berlebihan) dan dapat mela-

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 391 21/04/2015 16:17:38


392 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

wan perasaan tidak nyaman. Zat-zat yang dapat quillizer dan obat-obat lain dengan sifat
mengakibatkan adiksi adalah a l. kofein, ni- sedatif, seperti psikofarmaka dan antihista-
kotin, alkohol, marihuana, amfetamin, koka- minika. Sebabnya adalah karena obat-obat
in, morfin, heroin, LSD dan XTC. Lihat selan- ini dapat membuat termangu-mangu serta
jutnya Bab 23, Drugs. mengurangi kecepatan reaksi (refleks) mau-
pun daya perkiraan. Di Belanda, pemberian
Dalam daftar di bawah ini, sifat-sifat ter- obat-obat demikian oleh apotik harus disertai
penting dari hipnotika dibandingkan satu sticker kuning dengan peringatan: "Obat ini
dengan yang lain. dapat mengurangi keterampilan mengemudi ke-
ndaraan“.
Interaksi
Pada umumnya, alkohol memperkuat efek Penggolongan hipnotika-sedativa
hipnotika, tranquillizer dan psikofarmaka la- Hipnotika dapat dibagi dalam beberapa ke-
innya. Efek antikoagulansia diperkuat oleh lompok, yaitu senyawa barbiturat dan benzo-
obat tidur berdasarkan penggeseran dari diazepin, obat-obat lainnya dan obat kuno.
tempat-tempat ikatannya pada protein darah,
kecuali senyawa barbiturat yang justru mem- a. Barbiturat: fenobarbital, butobarbital, siklo-
perlemah khasiatnya karena induksi enzim. barb dan lain-lain. Penggunaannya sebagai
Senyawa benzodiazepin tidak memengaruhi sedativa-hipnotika kini praktis sudah di-
efek antikoagulansia. tinggalkan berhubung tersedianya senyawa
Barbiturat memperlemah khasiat kortikos- benzodiazepin yang jauh lebih aman. De-
teroid, tetrasiklin, antidepresiva trisiklis dan ki- wasa ini hanya beberapa barbiturat masih
nidin, juga berdasarkan dipercepatnya pe- digunakan untuk indikasi tertentu, misalnya
rombakan enzimatik. fenobarb dan mefobarb sebagai anti-epi-
Kloralhidrat tidak dapat dikombinasi de- leptika dan pentotal sebagai anestetikum.
ngan furosemida, karena akan terjadi vasodi-
b. Benzodiazepin: temazepam, nitrazepam, flu-
latasi atau konstriksi.
razepam, flunitrazepam,triazolam, estazolam dan
midazolam. Obat-obat ini pada umumnya kini
Sticker peringatan dianggap sebagai obat tidur pilihan pertama
Selama pengobatan dengan hipnotika-seda- karena toksisitas dan efek sampingnya yang
tiva, pasien sebaiknya jangan mengemudi- relatif paling ringan. Obat ini juga menim-
kan kendaraan bermotor atau menjalankan bulkan lebih sedikit interaksi dengan obat
mesin, sama halnya bila menggunakan tran- lain, lebih ringan menekan pernapasan dan

barbitu- nitraz- triazol- fluraz- kloral- metaqua- glu-


rat epam am epam hidrat + lon + tetimida +
turunan turunan turunan

Efektivitas pada

Hari-hari pertama +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++


Setelah 2 minggu – +++ +++ +++ – – –

Perintangan REM +++ + + – + ++ +++


REM re-bound +++ + + – + ++ +++

Toleransi +++ + + + + +++ +++


Ketergantungan +++ + + + ++ ++ +++

Bahaya bunuh diri +++ – – – ++ +++ +++


Bahaya interaksi +++ – – – + +++ +++
dengan obat lain

Tabel 24-1: Sifat-sifat terpenting hipnotika

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 392 21/04/2015 16:17:39


Bab 24: Sedativa dan Hipnotika 393

kecenderungan penyalahgunaan yang lebih terutama di kulit otak dan lebih sedikit di
sedikit. otak kecil dan sistem limbis. Barbiturat dan
benzodiazepin pada dosis terapi terutama be-
Sejumlah benzodiazepin lain khusus digu- kerja dengan jalan pengikatan pada reseptor
nakan sebagai tranquillizer, yakni klordia- tersebut. Efeknya adalah potensiasi peng-
zepoksid, klorazepat (Tranxene), bromazepam (Le- hambatan neurotransmisi oleh GABA (ga-
xotan), diazepam, lorazepam, prazepam, meda- mma-aminobutyric acid) di sinaps semua saraf
zepam, oksazepam dan oksazolam (Serenal). otak dan blokade pelepasan muatan listrik.
GABA adalah salah satu neurotransmitter-
c. Lain-lain: Morfin juga berkhasiat hipnotik inhibisi otak, yang juga berperan pada tim-
kuat, tetapi terlalu berbahaya untuk digu- bulnya serangan epilepsi, lihat Bab 27, Anti-
nakan sebagai obat tidur, begitu pula alkohol. epileptika.
Meprobamat, opipramol, buspiron (Buspar) dan Neurodepresi oleh benzodiazepin bersifat
zopiklon (Imovane) digunakan sebagai tran- self-limiting, karena tergantung pada pelepas-
quillizer. Kloralhidrat termasuk obat tidur an GABA endogen. Sebaliknya, pada dosis
yang paling tua dan kadangkala masih di- lebih besar, barbiturat berefek meniru efek
gunakan dalam pediatri dan geriatri untuk inhibisi dari GABA dan dengan demikian
jangka waktu singkat. dapat mengakibatkan depresi SSP kuat. Per-
bedaan ini bertanggungjawab atas keamanan
d. Obat-obat kuno: senyawa brom K/Na/ benzodiazepin pada overdosis. Lagipula efek
NH4Br serta turunan-turunan urea karbromal barbiturat lebih umum, yaitu merintangi
dan bromisoval. Obat-obat ini hanya ber­ proses-proses lain di otak hingga lebih cepat
khasiat hipnotik lemah dan dahulu hanya menyebabkan penurunan kesadaran.
digunakan sebagai obat pereda (Sol. Charcot). Meprobamat, senyawa alkohol, aldehida dan
Bahaya kumulasi dan toksisitasnya besar sedativa lainnya tidak bekerja melalui pendu-
(bromisme), sehingga tidak digunakan lagi dukan reseptor spesifik, tetapi langsung ter-
dalam terapi modern. Lihat Obat-obat Pen- hadap membran sel.
ting, Edisi 4, halaman 266.
*Peristiwa talidomid (Softenon)
* Meprobamat (*Deparon) adalah tranquillizer
Pada awal tahun 1960-an timbul keheboh-
pertama (1955) yang dahulu sering diguna-
an besar yang diakibatkan oleh suatu obat
kan. Namun karena efek sampingnya banyak
tidur baru (akhir 1950), yaitu talidomid.
dan agak sering terjadi tentamen suicidi (per-
Obat tidur ini yang semula dianggap tidak
cobaan bunuh diri) dan intoksikasi, kini obat
toksik, digunakan oleh ribuan wanita dari
ini tidak dianjurkan lagi bagi pasien baru.
lebih dari 40 negara pada permulaan masa
kehamilannya terhadap morning sickness
* Opipramol (Insidon) adalah senyawa tri-
dan sebagai obat penenang. Namun ternyata
sklik seperti antidepresivum amitriptilin
obat ini yang terburu-buru dipasarkan tanpa
(1962), tetapi tidak menghambat reuptake
testing yang adekuat, bersifat teratogen (Yun.
serotonin. Opipramol berkhasiat hipnotik dan
teratos = monster; genesis = produksi) akibat
anksiolitik lemah yang mulai kerjanya lambat,
khasiat anti-angiogenesis, yaitu merintangi
sehingga dianjurkan sebagai obat tambah-
pembentukan pembuluh baru (Yun. angio =
an pada keadaan ketegangan dengan pera-
pembuluh). Akibatnya adalah lahirnya di
saan takut. Berhubung ratio efektivitas dan
seluruh dunia 8000 sampai 12000 bayi cacat,
efek sampingnya relatif lebih buruk, kini
terutama pada tangan dan kaki, yang disebut
penggunaannya sudah berkurang.
phocomelia atau seal extremities (kaki tangan
singa laut).
Mekanisme kerja Di Amerika obat ini dihindari penyalur-
Di tahun 1977 ditemukan reseptor benzodiaze- annya berkat tindakan ketat dari F.O. Kelsey,
pin spesifik di permukaan membran neuron, pejabat FDA.

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 393 21/04/2015 16:17:39


394 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Peristiwa tragik ini memberikan pelajaran – stadium REM (dengan mimpi) dipersing-
betapa kita harus berhati-hati dalam peng- kat, yang berefek pasien mengalami tidur
gunaan obat-obat (paten) baru, walaupun kurang nyaman
pihak fabrik menyatakan obatnya „tidak – efek paradoksal dapat terjadi dengan dosis
toksik“ dan aman. Dengan S.K. Menteri Ke- rendah pada keadaan nyeri; yaitu justru
sehatan R.I. No. 682/Ph/63/b per 1 Januari eksitasi dan kegelisahan
1963 obat-obat yang mengandung talidomid, – overdosis barbital menimbulkan depresi
meklizin (Travel-on, Postafene) dan fenmetrazin sentral, dengan penghambatan pernapas-
(Preludin) dilarang penggunaannya di selu- an yang berbahaya, koma dan kematian.
ruh wilayah Indonesia. Obat-obat yang me-
ngandung siklizin dan buklizin (S.K. Men. Interaksi. Akibat induksi-enzim barbital ju-
Kes. R.I. No. 4890/Dir.Jen/SK/68) juga telah ga mempercepat perombakan obat-obat la-
dilarang. Namun di banyak negara lain, ter- in, yang metabolisasinya berlangsung oleh
masuk Belanda, siklizin dan meklizin di- sistem enzim yang sama, misalnya derivat
anggap aman dan masih tetap digunakan. kumarin, antikonseptiva oral dan siklosporin.
Sejak tahun 1990-an talidomid telah terse- Sebaliknya, efek barbital diperkuat oleh asam
dia lagi tetapi untuk indikasi lain, yaitu gang- valproat, lihat Bab 27. Antiepileptika.
guan kulit tertentu berkat khasiat imuno- Selanjutnya dapat dibaca Obat-obat Pen-
supresif dan antiradangnya, antara lain pa- ting, Edisi ke-4, p 254-7.
da reaksi lepra, sindroma dari Behcet dan
penyakit auto-imun S.L.E., lihat juga Bab 10.
Obat-obat lepra. 2. BENZODIAZEPIN
Pada hakikatnya, semua senyawa benzo-
1. BARBITURAT diazepin memiliki empat daya kerja tersebut
di atas, yaitu khasiat anksiolitik, sedatif-
Barbiturat sejak lama digunakan sebagai hipnotik, antikonvulsif dan relaksasi otot.
hipnotika dan sedativa, tetapi penggunaan- Setiap efek ini dapat berbeda-beda kekuat-
nya sejak tahun 1980-an telah sangat menu- annya pada setiap derivat, yang juga mem-
run karena tesedianya obat-obat dari kelom- perlihatkan perbedaan jelas mengenai kece-
pok benzodiazepin yang lebih aman. Yang patan resorpsi dan eliminasinya.
merupakan pengecualian adalah fenobarbi- Penggunaan. Pada umumnya benzodia-
tal, yang memiliki sifat antikonvulsif dan zepin menimbulkan hasrat tidur bila dibe-
tiopental, yang masih banyak digunakan se- rikan dalam dosis tinggi pada malam hari
bagai anestetikum i.v. dan memberikan efek menenangkan (sedasi)
Dosis sedativa-hipnotika. Barbital diguna- dan mengurangi kecemasan pada pemberian
kan sebagai obat pereda untuk siang hari dalam dosis rendah pada siang hari. Empat
dalam dosis yang lebih rendah dari dosisnya jenis daya kerja benzodiazepin berdasarkan
sebagai obat tidur, yakni ½ - 1/6 kalinya. pengaruh GABA pada SSP.
Misalnya fenobarbital dalam dosis 15-30 mg Zat-zat yang bersifat sedatif-hipnotik relatif
bekerja sebagai sedativum dan 100 mg atau lebih kuat dibandingkan sifat-sifat lainnya,
lebih sebagai obat tidur. digunakan terutama sebagai obat tidur. Seba-
liknya, zat-zat yang sifat anksiolitiknya me-
Keberatan. Faktor-faktor yang membatasi nonjol lebih cocok digunakan sebagai tran-
penggunaan barbiturat dan menyebabkan quillizer pada keadaan takut dan tegang.
penggunaannya terdesak oleh benzodiazepin, Penggunaan lainnya adalah sebagai spasmo-
adalah: litikum (zat pelepas kejang), misalnya pada
– toleransi dan ketergantungan yang cepat tetanus (khususnya klonazepam dan diaze-
timbul; bila penggunaan dilanjutkan un- pam) dan sebagai premedikasi sebelum pembe-
tuk jangka waktu panjang, sifat toleran- dahan (khususnya midazolam), di mana sifat
sinya diperkuat oleh induksi-enzim amnesianya bermanfaat sekali (lihat Efek

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 394 21/04/2015 16:17:39


Bab 24: Sedativa dan Hipnotika 395

samping), karena pasien tidak mengingat darurat, misalnya pada kejang anak (stuip,
lagi kesan-kesan mencemaskan sewaktu fever seizures), lihat Bab 27. Antiepileptika.
pembedahan. Beberapa zat dengan efek
antikonvulsif kuat digunakan pada epilepsi, Penggolongan benzodiazepin
khususnya klonazepam, juga diazepam dan Berdasarkan kecepatan metabolismenya da-
nitrazepam. Benzodiazepin juga bermanfaat pat dibedakan tiga kelompok, yaitu zat-zat
pada pengobatan alkoholisme yaitu terhadap long-acting, short-acting dan ultra short-acting.
gejala abstinensi.
Keuntungan obat-obat ini dibandingkan a. Zat long-acting: a.l. klordiazepoksida, dia-
dengan barbital dan obat tidur lainnya adalah zepam, nitrazepam dan flurazepam, dengan t1/2
tidak atau hampir tidak merintangi tidur- masing-masing 5-30 (-200), 20-54 (42-120),
REM. Dahulu obat ini diperkirakan tidak 18-34 dan (47-100) jam (dalam kurung adalah
menimbulkan toleransi, tetapi ternyata bahwa t1/2 dari metabolit-metabolit aktifnya). Obat-
efek hipnotiknya semakin berkurang setelah obat ini dirombak a.l. dengan jalan demetilasi
pemakaian 1-2 minggu, seperti kecepatan dan hidroksilasi menjadi metabolit aktif
menidurkan, juga panjang dan dalamnya desmetildiazepam dan hidroksidiazepam. Kedua
tidur berkurang. Lagi pula toksisitasnya rendah metabolit kemudian dirombak lagi menjadi
sekali (dosis letal sangat tinggi), hingga sukar oksazepam yang akhirnya dikonyugasi dan
sekali disalahgunakan untuk bunuh diri. menghasilkan glukuronida tak aktif. Zat ini
Namun jika digunakan terus-menerus untuk mudah melarut dan diekskresi lewat urin. Li-
jangka waktu lama (lebih dari 2-4 minggu) hat Gambar Skema biotransformasi benzodiazepin.
dapat pula mengakibatkan ketergantungan Diazepam memiliki plasma-t½ dari 20-54 jam,
fisik dan psikis, bahkan adiksi. Oleh karena sedangkan t½ derivat desmetilnya sampai 120
itu, di beberapa negara, termasuk Belanda, jam, sehingga efeknya sangat diperpanjang.
semua senyawa benzodiazepin dimasukkan Oleh karena itu zat ini lebih layak digunakan
ke dalam Undang-undang Narkotik (Opium sebagai obat anksiolitik daripada sebagai
Wet). obat tidur. Pertimbangan ini juga berlaku
Namun demikian benzodiazepin bila digu- bagi klordiazepoksida. Ternyata bahwa pa-
nakan untuk hanya beberapa minggu, oleh ba- da umumnya semua derivat desmetil khu-
nyak ahli dianggap sebagai obat tidur yang sus bersifat anksiolitik, walaupun pada zat
relatif aman dan merupakan hipnotika pilih- induknya khasiat sedatif-hipnotik yang ber-
an pertama. kuasa. Bahaya kumulasi juga sangat diper-
besar olehnya.
Farmakokinetik. Berkat sifat lipofilnya, re-
sorpsi di usus berlangsung baik (80-90%) * Nitrazepam (Mogadon) dan flurazepam (Dal
dan cepat, sedangkan kadar maksimal dalam madorm), meskipun masa paruhnya panjang,
plasma tercapai dalam waktu 1/2 - 2 jam. lama kerjanya hanja 6-8 jam. Flurazepam
Klordiazepoksida, oksazepam dan lorazepam ber- lebih sering menimbulkan hang-over.
sifat kurang lipofil, sehingga baru mencapai
puncaknya dalam plasma setelah 1-4 jam. * Flunitrazepam (Rohypnol), lama kerjanya
Distribusi dalam tubuh juga baik, terutama juga hanya ±8 jam. Hal ini dapat dijelaskan
di otak, hati, otot jantung dan lemak. PP oleh distribusinya yang berlangsung pesat
tinggi (80-90%) dan beberapa di antaranya sekali, sedangkan pada penggunaan berturut-
mengalami siklus enterohepatik, misalnya dia- turut hanya berkumulasi secara tidak berarti.
zepam, nitrazepam dan bromazepam. Resorpsi Namun obat ini tidak dianjurkan berhubung
melalui suppositoria agak lambat, misalnya risiko besar akan penyalahgunaan sebagai
baru setelah 2 jam (oral ±1/2 jam). Tetapi ‚drug‘, serta efek psikiatris dan intoksikasi
bila diberikan sebagai larutan dalam bentuk hebat pada overdosis.
rektal khusus (rektiole), penyerapannya ce-
pat sekali, yaitu ±10 menit. Oleh karena itu b. Zat short-acting: oksazepam (t½: 5-15 jam),
rektiole banyak digunakan untuk keadaan lorazepam (12-16), lormetazepam (10), temaze-

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 395 21/04/2015 16:17:39


396 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

pam (7-11), loprazolam(Dormonoct, 12-16) dan dengan demikian akan lebih lama terdapat
zopiclon (5 jam). Obat-obat ini dimetabolisasi dalam cairan serebro-spinal. Lama kerjanya
tanpa menghasilkan metabolit aktif yang bisa lebih panjang pula daripada yang di-
memiliki kerja panjang. Obat ini layak digu- perkirakan atas dasar plasma- t½-nya.
nakan sebagai obat tidur karena tidak ber- Antara kadar plasma dan efek sedatif-
kumulasi saat penggunaan berulang kali dan hipnotik dari benzodiazepin tidak terdapat
jarang menimbulkan efek-sisa (hang-over). Se- hubungan langsung. Ternyata bahwa pada
baliknya, risiko yang lebih besar adalah re- umumnya sesudah 6-8 jam rasa kantuk
bound-insomnia serta lebih cepat menim- praktis hilang sama sekali meskipun kadar
bulkan gejala abstinensi. plasma belum atau hanya sedikit menurun.
Hal ini mungkin disebabkan terjadinya tole-
c. Zat ultra-short acting: triazolam (t½: 1,5- ransi yang pesat, karena kepekaan reseptor
5,5 jam), midazolam (Dormicum, 2,1-3,5) dan menurun.
estazolam. Risiko akan efek abstinensi dan
rebound-insomnia lebih besar lagi pada obat- Antagonis benzodiazepin
obat ini, sehingga sebaiknya jangan diguna- Pada tahun 1987 dipasarkan flumazenil
kan lebih lama dari 2 minggu. Lagi pula (Anexate), yang berkhasiat meniadakan efek
triazolam dan midazolam lebih condong sentral dari benzodiazepin dengan jalan
menimbulkan amnesia anterograde, lihat Efek mendesaknya secara bersaingan dari resep-
samping. Triazolam juga dihubungkan de- tornya di otak. Obat ini juga bersifat anta-
ngan reaksi paradoksal dan psikis yang hebat. gonis terhadap daya kerja obat-obat lain
yang menstimulasi transmisi impuls GABA-
* Afinitas untuk reseptor turut menentu- erg via reseptor benzodiazepin, misalnya
kan lama kerjanya suatu benzodiazepin, mi- zopiklon. Flumazenil a.l. digunakan pada
salnya lormetazepam, flunitrazepam, diazepam intoksikasi oleh benzodiazepin dan untuk
dan flurazepam; obat ini berafinitas lebih ku- mempersingkat efek benzodiazepin setelah
at pada reseptor daripada nitrazepam dan pembedahan selesai.

Gambar 24-2: Biotransformasi beberapa senyawa benzodiazepin

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 396 21/04/2015 16:17:39


Bab 24: Sedativa dan Hipnotika 397

Efek samping kan induksi-enzim, meskipun demikian tole-


Pada permulaan terapi dapat terjadi efek ransi untuk efek hipnotis sudah timbul se-
samping, tetapi biasanya hilang dengan sen- telah 1-2 minggu. Toleransi untuk efek ank-
dirinya setelah beberapa waktu. siolitisnya mungkin baru terjadi setelah be-
Yang sering terjadi adalah rasa kantuk, berapa bulan dan bersifat lebih ringan.
ataksia, letih-lesu dan reaksi psikis (pikiran ka-
cau, daya reaksi diperlambat). Efek samping e. sindrom abstinensi (gejala penarikan). Pada
lainnya adalah pusing-pusing dan nyeri penggunaan benzodiazepin diperkirakan pro-
kepala, mulut kering, rasa pahit di mulut, duksi endogen dari zat-zat yang mirip benzo-
gangguan lambung-usus dan penglihatan diazepin - yang biasanya menempati reseptor-
berganda karena otot mata mengendur. Pu- reseptor di otak - akan tertekan, seperti yang
sing dan kelemahan otot dapat menyebab- terjadi pada penggunaan hormon. Bila peng-
kan jalan kurang stabil, terjatuh dan patah gunaannya dihentikan dengan mendadak, maka
tulang, khususnya pada lansia. Adakalanya produksi endogen tidak dapat memenuhi
berat badan bertambah karena meningkatnya dengan sekaligus kekurangan yang terjadi
selera makan, juga hilangnya libido. sampai tingkat semula. Pada derivat short-
acting, kadar plasma menurun lebih cepat di-
Efek samping penting lainnya berupa: bandingkan senyawa efek-panjang, yang me-
tabolit aktifnya masih bersirkulasi selama 3-5
a. hangover sebagai akibat sisa-sisa metabolit
hari. Akibatnya adalah timbul efek penarikan
di dalam darah dengan kerja panjang, yang
(“withdrawal effects”) 1-5 hari setelah penghen-
diperkuat oleh kumulasi pada penggunaan
tian obat, tergantung pada besarnya dosis dan
yang berulang. Gejalanya adalah termangu-
jangka waktu penggunaan. Inilah sebabnya
mangu dan berkurangnya daya konsentrasi,
mengapa efek abstinensi lebih mudah timbul
daya reaksi, kewaspadaan serta koordinasi
pada obat-obat short-acting.
antara mata dan tangan, terutama pada lan-
sia. Pengemudi kendaraan bermotor yang
Gejala abstinensi berupa keluhan yang mi-
menggunakan benzodiazepin mempunyai
rip sebelum obat diberikan, tetapi bersifat
risiko 5 kali lebih besar untuk mengalami
lebih kuat, misalnya sukar tidur dengan ber-
kecelakaan.
mimpi buruk (“nightmares”), perasaan takut,
cemas dan ketegangan yang hebat, sedang-
b. amnesia anterograde adalah hilangnya
kan tidur-REM dapat meningkat. Di samping
ingatan (sementara) pada hal-hal yang ter-
“rebound insomnia” ini dapat terjadi gejala
jadi setelah menderita penyakit penyebab
somatis ringan selewat, misalnya berkeringat,
amnesia, khusus pada lansia, serta berku-
gemetar dan jantung berdebar. Karena efek
rangnya fungsi belajar dan daya mema-
inilah pasien cenderung meneruskan medi-
hami sesuatu. Obat long-acting seperti diaze-
kasi tanpa bisa menghentikannya, sehingga
pam dan flunitrazepam, lebih sering menim-
timbul ketergantungan. Ada beberapa indi-
bulkan efek ini daripada derivatnya dengan
kasi bahwa gejala abstinensi bersifat lebih
kerja singkat, kecuali triazolam, midazo-
hebat pada triazolam, midazolam, loraze-
lam dan lorazepam, yang juga dapat meng-
pam dan flunitrazepam.
akibatkannya!

c. gejala paradoksal adakala dapat terjadi Kehamilan dan laktasi


pada anak-anak serta lansia dan dapat beru- Penggunaan kronis selama kehamilan dapat
pa eksitasi, gelisah, marah-marah, mudah menimbulkan sindroma “floppy infant” yang
terangsang dan kejang-kejang. Kadangkala bergejala hipotonia, hipothermia dan gang-
timbul pada nitrazepam dan flurazepam. guan pernapasan, juga ketergantungan fisik
dan efek penarikan pada neonatus. Oleh
d. toleransi dan ketergantungan. Pada u- karena itu, obat ini jangan diberikan secara
mumnya benzodiazepin kurang menimbul- kontinu, melainkan dengan selang-seling dan

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 397 21/04/2015 16:17:39


398 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

sebaiknya dipilih obat dengan masa paruh dimulai dengan dosis serendah mungkin
singkat, bersifat lipofil ringan dan tanpa dan hendaknya untuk maksimal 2 minggu.
metabolit aktif, misalnya oksazepam. Begitu Bila digunakan sebagai tranquillizer, sebaiknya
pula agar dihindarkan selama laktasi, karena jangan diberikan 3 x sehari berhubung sifat
obat-obat lipofil kuat (diazepam)mencapai long-acting dari banyak obat. Pada umumnya
kadar tinggi dalam air susu ibu. 1 atau 2 x sehari sudah bisa memberikan efek
Interaksi. Pil antihamil dan simetidin me- baik dan maksimal untuk 1-2 bulan lamanya.
rintangi enzim-enzim hati, sehingga perom- Penghentian. Untuk menurunkan risiko akan
bakan diazepam dan derivat long-acting sindrom abstinensi, sebaiknya terapi jangan
lainnya diperlambat dan efeknya berlang- dihentikan mendadak setelah penggunaan
sung lebih lama. Sebaliknya karena induksi lama, tetapi dengan mengurangi dosisnya
enzim, bio-transformasinya berjalan lebih sedikit demi sedikit selama 1-2 minggu. Bagi
cepat pada orang yang banyak merokok. pasien baru dianjurkan agar benzodiazepin
Diazepam juga mengurangi atau meniadakan sebagai obat tidur jangan diberikan lebih lama
efek disulfiram, suatu obat anti-alkohol yang dari 2 minggu, sebagai tranquillizer maksimal
menghentikan perombakan alkohol pada selama 8 minggu. Setelah masa-masa terse-
tingkat asetaldehida. Zat-zat short-acting tan- but, sebaiknya pengobatan dilanjutkan secara
pa perombakan enzimatik tidak memper- intermiten (selang-seling) bila masih diperlu-
lihatkan interaksi tersebut. kan.
Akhirnya semua benzodiazepin memper- Kontra-indikasi. Benzodiazepin tidak bo-
kuat efek barbiturat, alkohol, opiat dan zat- leh diberikan pada pasien myasthenia gravis
zat lain yang menekan SSP, sehingga peng- (MS, penyakit lemah otot). Walaupun (prak-
gunaan kombinasi dengan zat-zat demikian tis) tidak mendepresi pernapasan, pasien
harus dilakukan dengan hati-hati. CARA (asma, bronchitis dan sebagainya)
hendaknya menggunakan obat-obat ini de-
Pilihan hipnotikum ngan hati-hati. Efek hang-over disebabkan
Obat penidur. Pilihan utama adalah zat short- oleh pembentukan metabolit dengan kerja
acting yang resorpsi dan mulai kerjanya cepat, panjang, sedangkan penggunaan yang ber-
antara 20 menit dan 1 jam, yaitu estazolam, ulang dapat menimbulkan efek kumulatif.
triazolam dan temazepam (sebagai larutan
dalam kapsul lunak). Obat medium-acting Di bawah ini diberikan beberapa data dari
nitrazepam, flurazepam, lorazepam dan lor- zat-zat benzodiazepin yang digunakan seba-
metazepam dapat digunakan untuk waktu gai obat tidur.
singkat, maksimal 2 minggu. Pada keesokan
harinya separuh dari kadar di dalam plasma
sudah diekskresikan. Sisanya mencegah MONOGRAFI
kemungkinan akan efek penarikan, tetapi
kadarnya terlalu rendah untuk menimbulkan A. SENYAWA BENZODIAZEPIN
kumulasi dan hang-over. 1. Nitrazepam: Mogadon, Dumolid
Obat memperpanjang tidur. Untuk mem- Senyawa nitro ini (1965) di samping ber-
perpanjang dan memperdalam masa tidur, khasiat hipnotik-sedatif, juga memiliki kerja
tersedia oksazepam dan lorazepam. Obat- antikonvulsif (anti-kejang) dan meredakan
obat ini lebih lambat resorpsinya dan hanya otot (relaksans) yang baik, sehingga berguna
cocok untuk memperpanjang masa tidur, sebagai obat epilepsi, lihat Bab 27.
tidak untuk mempercepatnya. Nitrazepam menyebabkan perintangan ti-
dur-REM dan REM-rebound yang ringan,
Penggunaan sedangkan efektivitasnya agak berkurang
Pentakaran. Lansia dan anak-anak adaka- setelah digunakan beberapa minggu. Pada
lanya sangat peka terhadap dosis rendah penggunaan lama dapat terjadi kumulasi
sekali, sehingga sebagai obat tidur sebaiknya dengan efek sisa (hang-over) dan efek sam-

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 398 21/04/2015 16:17:39


Bab 24: Sedativa dan Hipnotika 399

Tabel 24-2: Beberapa data benzodiazepin yang digunakan


sebagai hipnotika dan tranquillizer
Plama Metabolit aktif dan plasma Dosis
spesialite
t½ t½nya (mg)

triazolam Halcion 3-4 jam (metil) hidroksitr. 8 jam ¼-1


estazolam Esilgan 3-4 hidroksi-estaz 8 1-2
loprazolam Dormonoct 8 - - 0,5-2
midazolam Dormicium 2 α hidrosi-m 1 7,5-15
oksazepam Seresta 10-14 - - 10-30
temazepam Normison 8 oksazepam* - 10-30
lorazepam Ativan,Temesta 12 - - 1-2
lormetazepam Noctamid. Loramet 12 - - 1
diazepam Valium.. Diazepin 20-40 desmetildiazepam 42-96 5-10
nitrazepam Mogadon. Sedatin 25 - - 5-10
flunitrazepam Rohypnol 19 amnioflunitr 34
desmetilflunitr. 23 1-2
flurazepam Dalmane 5 menit Desalkilfluraz. 47-100 15-30

ping sentral seperti gangguan koordinasi Senyawa ini sering kali disalahgunakan
dan melantur, yang terutama sering kali oleh pecandu narkotika (drug addicts) dan
terjadi pada orang-orang di atas 65 tahun. keracunan serius telah dilaporkan bila dikom-
Pada beberapa pasien, secara paradoksal dapat binasi dengan alkohol atau obat psikotrop
terjadi ketegangan dan agresi. Tidur dapat lainnya yang meningkatkan efek sedatifnya.
timbul dalam waktu 30 menit, plasma- t½-nya Dosis sebagai obat tidur 1-2 mg 1/2 jam a.n.
panjang (30 - 40 jam), namun pada gangguan
tidur efeknya hanya selama 6-8 jam. Pada 2. Flurazepam: Dalmadorm
dosis rendah (2,5-5 mg) dan penggunaan Derivat klor-fluor ini (1968) juga tidak
sesekali, zat ini tidak mengganggu kewas- memengaruhi tidur-REM dan masih aktif
padaan dan daya konsentrasi pada keesokan sesudah beberapa minggu. Plasma- t½-nya
harinya. Untuk lansia dosis dari 2,5 mg sering sangat singkat (1 jam), tetapi dari metabolit
kali sudah mencukupi. aktifnya sangat panjang, yaitu 40-100 jam.
Dosis: 2,5-10 mg setengah jam sebelum Oleh karena ini, risiko kumulasi dan efek
tidur, pada epilepsi dimulai dengan 1 dd 5 hang-overnya besar sekali. Lama kerjanya
mg, lambat-laun dinaikkan sampai 10-30 mg 7-8 jam. Sebaliknya pada penghentian terapi
sehari. jarang menimbulkan rebound insomnia. Sebaik-
nya jangan digunakan secara terus-menerus,
* Flunitrazepam (Rohypnol) adalah derivat tetapi secara intermiten. Karena efeknya yang
fluor dan -metil yang berkhasiat hipnotik panjang, sebaiknya jangan diberikan pada
sangat kuat (1974), afinitasnya terhadap re- pasien non-ambulan atau lansia.
septor benzodiazepin hampir sekuat lorme- Dosis: 15-30 mg 1 jam sebelum tidur.
tazepam. Mulai kerjanya juga sama cepatnya,
kurang dari 1/2 jam. Pada dosis biasa praktis 3. Triazolam: Halcion
tidak mengganggu tidur-REM dan tidak hi- Derivat triazolo ini (1978) mungkin memi-
lang efektivitasnya setelah digunakan bebe- liki daya hipnotik yang terkuat dari semua
rapa minggu. Walaupun t½-nya panjang benzodiazepin dan kerjanya paling singkat
(16-35 jam), distribusi dan ekskresinya cepat (t½ 3-4 jam), dari metabolitnya lebih kurang
sekali, sehingga kumulasi dapat diabaikan. 8 jam, tetapi aktivitasnya sangat lemah.
Pada dosis lebih dari 2 mg sering kali timbul Oleh karena itu tidak berkumulasi dan tidak
amnesia anterograde, yakni hilangnya ingatan menimbulkan efek-sisa, seperti menurunnya
mengenai hal-hal dan peristiwa yang terjadi daya prestasi dan kewaspadaan. Terapi hen-
setelah minum obat. daknya dihentikan setelah penggunaan 2

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 399 21/04/2015 16:17:39


400 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

minggu dan sebaiknya dosis diturunkan se- * Temazepam (metiloksazepam, Normison) ada-
cara bertahap untuk menghindari efek re- lah turunan metil (1969), yang resorpsi dan
bound. mulai kerjanya cepat sekali (kurang dari 30
Dosis: 0,25-1 mg sebelum tidur. menit) bila diberikan sebagai larutan dalam
kapsul lunak. Sebagai serbuk dalam kapsul
* Estazolam (Esilgan) adalah juga derivat keras (Levanxol), mulai kerjanya lebih lambat
triazolo yang relatif lebih lemah khasiatnya, dan digunakan untuk efek anksiolitiknya.
karena hilangnya atom klor dan gugusan Dosis: 10-30 mg sebelum tidur; sebagai
metil. Sifat-sifat lainnya mirip triazolam. tranquillizer 3 dd 5-10 mg. Dosis untuk lansia
Dosis: 1-2 mg sebelum tidur. separuhnya.

* Midazolam (Dormicum) adalah derivat * Lorazepam (kloroksazepam, Ativan, Temesta)


dengan gugusan triazolo diganti oleh gugusan lebih kuat daya kerjanya karena adanya
oksi-imidazol (1982). Mulai kerjanya cepat, atom klor yang meningkatkan afinitasnya
yaitu dalam 30 menit dan bertahan sampai untuk reseptor otak. Zat ini bersifat kurang
5-7 jam. Plasma- t½-nya sangat singkat, ±2 lipofil, sehingga resorpsinya agak lambat
jam, dari derivat aktifnya 60-80 menit. Zat ini dan kecepatan melintasi membran juga
berguna sebagai premedikasi pada operasi- berkurang. Oleh karena itu mulai kerjanya
THT kecil yang singkat berhubung timbulnya baru setelah ±1 jam. Khasiat anksiolitiknya
sedasi, anksiolysis dan amnesia anterograde setaraf dengan diazepam dan lebih kuat
yang menguntungkan. daripada benzodiazepin lainnya. Plasma-t½
Dosis: sebagai obat tidur 7,5-15 mg (maleat) rata-rata 14 jam.
a.n.; premedikasi anestesia lokal oral 25 mg 45 Dosis: sebagai tranquillizer 2-3 dd 0,5-1 mg,
menit sebelumnya, i.m. 5 mg (klorida). Lihat sebagai obat tidur malam hari 1-2,5 mg a.n.
selanjutnya Bab 25, Anestetika Umum. Dosis untuk lansia separonya.
* Loprazolam (Dormonoct) adalah juga deri-
* Lormetazepam (metillorazepam, Loramet,
vat imidazol (1983). Khasiat hipnotiknya
Noctamid) lebih kuat lagi aktivitasnya berkat
kuat dengan afinitas besar untuk reseptor
masuknya gugusan metil pada posisi N1
benzodiazepin di otak. Efeknya singkat (t½
(1980). Zat ini juga lebih lipofil dengan re-
7 jam), sehingga tidak berkumulasi dan ke-
sorpsi dan mulai kerja yang cepat sekali
mungkinan timbulnya hang-over juga ber-
(kurang dari 30 menit). Pada dosis di atas 2,5
kurang. Dosis: malam hari 1 mg (mesilat).
mg dapat timbul efek rebound. Plasma- t½
±10 jam. Dosis: 1-2 mg ½ jam sebelum tidur,
4. Oksazepam: desmetilhidroksidiazepam, Se-
lansia 0,5-1 mg.
resta
Metabolit diazepam ini (1964) bersifat agak * Medazepam (Nobrium) adalah derivat yang
poler (hidrofil), maka resorpsinya di usus masa paruhnya singkat (±2 jam) dengan
agak lambat. Puncak plasma baru tercapai banyak metabolit aktif, a.l. diazepam dan
setelah 2-4 jam, sehingga tidak begitu cocok oksazepam (1968).
sebagai obat penidur. Senyawa ini banyak Dosis: 2-3 dd 5-10 mg
digunakan sebagai tranquillizer karena efek
anksiolitiknya yang baik. Plasma-t½ relatif 5. Klordiazepoksid: Cetabrium, Librium, *Li-
singkat, rata-rata 10 jam, karena enzimatik brax
tidak dirombak seperti derivat-derivat terse- Khasiat anksiolitik benzodiazepin tertua ini
but di atas. Risiko kumulasi dan hang-over (1961) tidak sekuat diazepam, kurang lebih
hampir tidak ada, tetapi risiko efek rebound- setaraf dengan oksazepam. Tetapi khasiat
nya lebih besar, seperti pada zat-zat short- sedatifnya lemah, hingga bahaya efek sisanya
acting lainnya. juga ringan. Zat ini termasuk tranquillizer
Dosis: malam hari 20-30 mg; sebagai tran- yang paling banyak digunakan di seluruh
quillizer 2-3 dd 10-50 mg. dunia. Penggunaannya selain pada keadaan

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 400 21/04/2015 16:17:39


Bab 24: Sedativa dan Hipnotika 401

takut dan tegang, juga pada keadaan eksitasi sa saluran cerna serta rasanya yang sangat
akut dan terhadap efek abstinensi alkohol. buruk. Obat ini memperkuat efek antiko-
Resorpsi di usus baik dan cepat dengan agulansia berdasarkan penggeseran ikatan
mencapai kadar darah maksimal setelah 1 proteinnya.
jam. PP ±95%, plasma-t½ 5-30 jam. Dalam Dosis: oral 0,25-1 g sebelum tidur sebagai
hati diubah menjadi metabolit desmetil dan larutan (zat padat bersifat terbang!), atau
demoksepam aktif dengan masa paruh pajang, rektal dalam basis hidrofil (misalnya Carbo-
sampai 200 jam. wax). Sebagai sedativum 3 dd 250 mg. Hati-
Dosis: 3-4 dd 5-10 mg, pada kasus serius hati terhadap overdosis, 10 g sudah bisa fatal!
sampai 100 mg sehari.
7. Zopiclon: Imovane
B. OBAT LAINNYA Derivat cyclopyrrolon ini (1985) adalah
6. Kloralhidrat hipnotikum yang berkhasiat anksiolitik, anti-
Secara kimiawi zat ini (1869) adalah alde- agresi, antikonvulsif dan merelaksasi otot.
hida (kloral) yang di dalam tubuh terikat de- Zat ini terikat pada reseptor benzodiazepin
ngan air dan membentuk trikloretanol yang dengan memperlancar neurotransmisi oleh
merupakan obat tidur sintetik pertama yang GABA, tetapi mekanisme kerjanya berlainan
efektif, sesuai persamaan reaksi berikut: dengan benzodiazepin. Praktis tidak meme-
ngaruhi tidur-REM atau kedalaman tidur.
Efektif bagi pasien yang gelisah, juga se- Plasma -t½-nya singkat, ±5 jam. Rasa obat ini
bagai obat pereda pada penyakit saraf hys- pahit sekali.
teria. Berhubung cepat terjadinya toleran- Efek samping yang paling serius berupa
si dan risiko akan ketergantungan fisik dan sejumlah reaksi neuropsikiatrik yang agak
psikis (serupa barbital), obat ini hanya digu- hebat (halusinasi, hilang ingatan dan ganggu-
nakan untuk waktu singkat (1-2 minggu). Pe- an perilaku). Risiko akan amnesia dan efek
nggunaannya kini sudah sangat berkurang. rebound lebih ringan daripada benzodiazepin
Resorpsi di usus cepat, mulai kerjanya pesat (Fava GA. Eur J Clin Pharmacol 1996; 50: 509).
dan bertahan agak singkat, ±5-6 jam. Dalam Harus diperhatikan bahwa obat ini dapat
darah dan hati zat ini diubah oleh enzim memengaruhi kewaspadaan berkendaraan
alkoholdehidrogenase menjadi a.l. trikloretanol sampai 14 jam (efek residual).
aktif. Metabolit ini berkhasiat hipnotik pan- Dosis: 7,5 mg malam hari, maks. 15 mg
jang (t½ 8 jam) dan akhirnya dirombak da- Ref. Tijdink, Z.; Zopiclon in het verkeer. NTvG
lam hati dan ginjal menjadi triklorasetat in- 2014;158:A7623
aktif dan diekskresi melalui ginjal sebagai
glukuronida. [alkoholdehidrogenase adalah 8. Prometazin: Phenergan
enzim yang memegang peranan pada perom- Antihistaminikum ini memiliki khasiat
bakan alkohol menjadi asetaldehida]. sedatif dan hipnotik dan sering kali digu-
Efek samping ringan, a.l. reaksi kulit alergi, nakan sebagai pereda bagi anak-anak yang
ataksia dan eksitasi. Hampir tidak merintangi gelisah dan batuk. Efek sampingnya a.l. mu-
tidur-REM dan tidak menimbulkan REM- lut kering dan penglihatan kabur. Lihat juga
rebound, juga efek sisa pada keesokan hari- Bab 51, Antihistaminika.
nya (hang-over) tidak parah. Keberatannya Dosis: 15-20 mg untuk anak-anak dari 1-5
adalah sifat merangsangnya terhadap muko- tahun.

H adh
|
Cl3-C-C=O + H2O ––––––––––> Cl3-C-CH2(OH) –––––––––––> Cl3-C–COOH
trikloretanol asam triklorasetat
adh = alkoholdehidrogenase

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 401 21/04/2015 16:17:39


402 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

9. Meprobamat 11. Brotizolam: Lendormin


Derivat propandiol ini (1955) merupakan Memiliki efek sama seperti benzodiazepin
tranquillizer pertama yang digunakan dalam dengan sifat anksiolitik, sedatif dan relak-
terapi. Zat ini berkhasiat anksiolitik, sedatif sansia otot. PP 90%, T1/2 3-8 jam dan dimeta-
dan antikonvulsif; khasiat hipnotik dan bolisasi dalam hati menjadi metabolit dengan
merelaksasi ototnya ringan sekali. Plasma-t½ aktivitas lemah. Ekskresi 2/3 via urin dan
rata-rata 10 jam, pada penggunaan kronis sisanya melalui feses.
dapat meningkat sampai 24-48 jam. Sering
Penggunaan sebagai obat tidur singkat.
kali menimbulkan efek samping umum dan
Efek samping pada permulaan terapi me-
ketergantungan, serta koma pada overdosis,
ngantuk pada siang hari, kelemahan otot,
sehingga tidak banyak digunakan lagi pada
pusing, bingung, perasaan letih dan gang-
ketegangan dan perasaan takut.
guan penglihatan. Juga gangguan alat pen-
Dosis: 3-4 dd 200 -400 mg, maks. 2,4 g sehari
cernaan, sakit kepala dan gangguan fungsi
dengan minum banyak air.
hati. Pada anak-anak dan lansia timbul reaksi
paradoksal seperti kegelisahan dan perasaan
10. Buspiron: Buspar kacau. Untuk menghindari gejala penarikan
Derivat piperazinil ini (1985) memiliki kha- atau rebound, dosis harus dikurangi secara
siat anksiolitik selektif tanpa kegiatan se- bertahap pada waktu penghentian pengo-
datif, hipnotik, antikonvulsif atau merelak- batan.
sasi otot. Mekanisme kerjanya belum dike- Dosis: 0,25 mg sehari sebelum tidur.
tahui, obat tidak terikat pada reseptor ben-
12. Zolpidem: Stilnoct
zodiazepin, tetapi pada reseptor serotonin
Senyawa imidazolpiridin ini mirip benzo-
(5HT) di otak, juga bersifat anti dopamin .
diazepin dan memiliki khasiat sedatif pada
Obat ini untuk jangka waktu agak singkat
dosis rendah. Efeknya cepat dan selama 6
khusus digunakan terhadap kecemasan, teta-
jam.
pi efek anksiolitiknya lambat, baru setelah 2-
PP 92% dan dimetabolisasi menjadi meta-
4 minggu.
bolit tidak aktif. Ekskresi 56% melalui urin
Resorpsi di usus cepat dan tuntas, tetapi BA-
dan 37% via feses. T1/2 sampai 10 jam. Diguna-
nya hanya 5% akibat FPE tinggi. PP ±95%, t½
kan sebagai obat tidur dengan efek singkat.
antara 2 - 33 jam. Dalam hati dirombak oleh
Efek samping pada awal terapi mengantuk,
enzim CYP3A4 menjadi a.l. metabolit aktif
lalu sakit kepala, lemah otot, gangguan koor-
pirimidinil-piperazin dengan t½ rata-rata 8 jam.
dinasi gerakan (ataksia), pusing, gangguan
Ekskresi melalui urin dan feses, terutama
penglihatan dan alat cerna, serta gangguan
dalam bentuk metabolitnya.
kulit. Gejala paradoksal sama seperti brota-
Efek samping dapat berupa pusing, sakit
zolam. Lansia harus hati-hati jangan sampai
kepala, mual, nervositas dan eksitasi, pada
terjatuh bila minum obat ini. Dalam 8 jam
dosis lebih tinggi juga sedasi, perasaan tidak
setelah minum obat ini dianjurkan untuk
nyaman dan peningkatan kadar prolaktin dan
tidak mengendarai mobil atau melakukan
GH dalam darah. Bila digunakan bersama
kegiatan yang memerlukan perhatian mental.
obat yang juga dirombak oleh CYP3A4, kadar
Dosis: maks. 10 mg sehari sebelum tidur
darah buspiron bisa meningkat dengan kuat.
dan dosis agar dikurangi sampai 5 mg sehari
Oleh karena itu pada penggunaan serentak
bagi lansia dan yang fungsi hatinya menurun.
dengan ketokonazol, eritromisin, protease inhi-
Dianjurkan untuk menggunakan dosis pa-
bitor atau zat penghambat CYP3A4 lain-nya,
ling rendah yang masih efektif sekali sehari
dianjurkan untuk menurunkan dosis bus-
sebelum tidur.
piron. Kombinasi dengan (sari) grapefruit ha-
rus dihindari, karena merintangai enzim CYP. 13. Valerian: Valdispert, Nerviplant
Dosis: permulaan 3 dd 5 mg, bila perlu Merupakan ekstrak kering dari akar tum-
dinaikkan setiap 2-3 hari dengan 5 mg, maks. buhan valerian dengan sifat menenang-kan,
50 mg sehari. dapat memperbaiki waktu menidurkan dan

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 402 21/04/2015 16:17:39


Bab 24: Sedativa dan Hipnotika 403

kwalitas tidur. Bekerja dalam waktu 30 menit tablet Nerviplant ½-1 jam sebelum tidur.
selama 4 jam. maks. 4 tablet sehari.
Digunakan terhadap nervositas, ketegang-
an dan gangguan tidur. 14. Melatonin: Circadin
Jangan digunakan oleh wanita hamil dan Hanya memiliki efek terbatas pada lansia
yang menyusui maupun oleh anak-anak di di atas 55 tahun.
bawah usia 12 tahun. Lihat Bab 30 Antidepresiva, Bab 42 Hor-
Efek samping: mual dan kejang perut. mon-hormon hipofisis dan Bab 54 Dasar-
Dosis: untuk gejala ketegangan 3 dd 1-3 dasar diet sehat.
tablet Valdispert; untuk gangguan tidur 1

14108649_OBAT P(Bab 24)_T-386-403.indd 403 21/04/2015 16:17:39


BAB 25

ANESTETIKA UMUM

PUTTING PATIENS TO SLEEP. man) yang disertai impian yang mirip


“Oh, what delight to every feeling heart to find halusinasi. Eter dan nitrogenmonoksida
the new year ushered in with the announcement memberikan analgesia baik pada taraf ini,
of this noble discovery of the power to still the sedangkan halotan dan tiopental baru pada
sense of pain, and veil the eye and memory from taraf berikut
all the horors of an operation.” WE HAVE b. eksitasi: kesadaran hilang dan timbul
CONQUERED PAIN. The people’s Journal of kegelisahan. Kedua taraf ini juga disebut
London, 1847. taraf induksi
c. anestesia: pernapasan menjadi dangkal,
Anestetika umum adalah obat-obat yang cepat dan teratur, seperti pada keadaan
dapat menimbulkan anestesia atau narkosa tidur (pernapasan perut), gerakan mata
(Yun. an = tanpa, aisthesis = perasaan), yakni dan refleks mata hilang, sedangkan otot
suatu keadaan depresi umum dari berbagai menjadi lemas
pusat di SSP yang bersifat reversibel, pada- d. kelumpuhan sumsum: kegiatan jantung
mana seluruh perasaan dan kesadaran ditia- dan pernapasan terhenti. Taraf ini sedapat
dakan, sehingga mirip keadaan pingsan. mungkin dihindarkan.
Anestetika digunakan pada pembedahan
dengan maksud mencapai keadaan pingsan, Pada hakikatnya, kembalinya kesadaran
merintangi rangsangan nyeri (analgesia), mem- atau siuman (recovery) berlangsung dalam
blokir reaksi refleks terhadap manipulasi pem- urutan terbalik, dari d ke a.
bedahan serta menimbulkan pelemasan otot
(relaksasi). Anestetika umum yang kini terse- Premedikasi dan posmedikasi
dia tidak dapat memenuhi tujuan ini seca-
Kriteria analgetika yang baik adalah a.l.
ra keseluruhan, maka pada anestesia untuk
mulai kerja cepat tanpa efek samping (seperti
pembedahan umumnya digunakan kombi-
kegelisahan) dan tidak merangsang mukosa.
nasi hipnotika, analgetika dan relaksansia
Begitu pula pemulihannya harus cepat tanpa
otot.
efek sisa, seperti perasaan kacau, mual dan
Istilah narkotikum yang dahulu digunakan
muntah, juga tidak boleh meningkatkan per-
untuk anestetika umum, sudah lama diti-
darahan kapiler selama pembedahan. Karena
nggalkan karena dapat menimbulkan keke-
tidak dikenal obat yang memiliki semua si-
liruan dengan istilah hukum ‘narcotic drug’
fat ini, biasanya anestetikum dikombinasi
(= obat narkotik, yang dulu disebut obat bius).
dengan obat-obat pembantu yang diberikan
pada pasien sebagai premedikasi, lebih kurang
Taraf-taraf narkosa
1 jam sebelum induksi dimulai.
Anestetika umum dapat menekan SSP secara
bertingkat dan berturut-turut menghentikan Premedikasi dilakukan dengan maksud:
aktivitas bagiannya. Ada 4 taraf narkosa, – meniadakan kegelisahan: sering diguna-
yaitu: kan morfin atau petidin, juga sedativa se-
a. analgesia: kesadaran berkurang, rasa perti klorpromazin, diazepam atau tio-
nyeri hilang dan terjadi euforia (rasa nya- pental

14108649_OBAT P(Bab 25)_T-404-409.indd 404 21/04/2015 16:36:47


Bab 25: Anestetika Umum 405

– menghentikan sekresi ludah dan dahak ngat berbeda dalam kecepatan induksi, akti-
yang dapat mengakibatkan kejang-kejang vitas, sifat melemaskan otot maupun meng-
berbahaya di tenggorok. Yang banyak di- hilangkan rasa sakit. Untuk mendapatkan
gunakan adalah atropin dan skopolamin reaksi yang secepat-cepatnya, obat ini pada
(bersama morfin) permulaan harus diberikan dalam dosis
– memperkuat efek anestetik, sehingga tinggi, yang kemudian diturunkan sampai
anestetikum bekerja lebih “dalam” dan/ hanya sekadar memelihara kesimbangan an-
atau dosisnya dapat diturunkan tara pemberian dan pengeluaran (ekshalasi).
– memperkuat relaksasi otot selama nar- Keuntungan anestetika inhalasi dibanding-
kosa dapat dicapai dengan pemberian kan dengan anestetika intravena adalah ke-
relaksansia otot, seperti tubokurarin dan mungkinan untuk dapat lebih cepat meng-
galamin (Flaxedil). ubah kedalaman anestesi dengan mengurangi
konsentrasi dari gas/uap yang diinhalasi.
Posmedikasi diberikan untuk menghilangkan
Kebanyakan anestetika umum tidak dime-
efek samping, seperti perasaan gelisah dan
tabolisasi oleh tubuh, karena tidak bereaksi
mual. Untuk maksud ini digunakan klor-
secara kimiawi dengan zat-zat faali. Oleh
promazin atau anti-emetikum lain, misalnya
karena itu teori yang menjelaskan khasiatnya
ondansetron, lihat Bab 29, Antipsikotika.
selalu didasarkan atas sifat fisikanya, mi-
Penggolongan salnya tekanan parsial dalam udara yang
diinhalasi, daya difusi dan kelarutannya
Berdasarkan cara penggunaannya, anestetika
dalam air, darah dan lemak. Semakin besar
umum dapat dibagi dalam lima kelompok
kelarutan suatu zat dalam lemak, semakin
dan di sini hanya dibicarakan dua yang
cepat difusinya ke jaringan lemak dan sema-
terpenting, yaitu:
kin cepat tercapainya kadar yang diingin-
1. Anestetika inhalasi: gas “tertawa”(N2O), kan dalam SSP.
halotan, enfluran, isofluran dan sevofluran. Mekanisme kerjanya berdasarkan perki-
Obat-obat ini diberikan sebagai uap me- raan bahwa anestetika umum di bawah
lalui saluran napas. Keuntungannya adalah pengaruh protein SSP dapat membentuk
resorpsi yang cepat melalui paru-paru se- hidrat dengan air yang bersifat stabil. Hidrat
perti juga ekskresinya melalui gelembung gas ini mungkin dapat merintangi transmisi
paru (alveoli) dan biasanya dalam keadaan rangsangan di sinaps dan dengan demikian
utuh. Pemberiannya mudah dipantau dan mengakibatkan anestesia.
bila perlu setiap waktu dapat dihentikan.
Obat-obat ini terutama digunakan untuk
memelihara/mempertahankan anestesi. De- Efek samping
wasa ini senyawa kuno eter, kloroform,
Hampir semua anestetika inhalasi meng-
trikloretilen dan siklopropan praktis tidak
akibatkan sejumlah efek samping dan yang
digunakan lagi karena efek sampingnya.
terpenting adalah:
2. Anestetika intravena: tiopental, diazepam – menekan pernapasan yang pada anestesi
dan midazolam, ketamin dan propofol. dalam terutama ditimbulkan oleh halo-
Obat-obat ini juga dapat diberikan dalam tan, enfluran dan isofluran. Efek ini paling
sediaan suppositoria secara rektal, tetapi ringan pada N20 dan eter
resorpsinya kurang teratur. Terutama digu- – menekan sistem kardiovaskuler, terutama
nakan untuk mendahului (induksi) anestesi oleh halotan, enfluran dan isofluran. Efek
total, atau memeliharanya, juga sebagai anes- ini juga ditimbulkan oleh eter, tetapi ka-
tesi pada pembedahan singkat. rena eter juga merangsang SS simpatis,
maka efek keseluruhannya menjadi ri-
Mekanisme kerja ngan
Sebagai anestetika inhalasi digunakan gas – merusak hati (dan ginjal), terutama se-
dan cairan terbang yang masing-masing sa- nyawa klor, misalnya kloroform

14108649_OBAT P(Bab 25)_T-404-409.indd 405 21/04/2015 16:36:47


406 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

– oliguri(reversibel) karena berkurangnya MONOGRAFI


pengaliran darah di ginjal, sehingga pa-
sien perlu dihidratasi secukupnya
– menekan sistem regulasi suhu, sehingga 1. Eter (F.I.): diethylether, Ether ad narcosin.
timbul perasaan kedinginan (menggigil) Cairan dengan bau khas yang sangat mudah
pasca bedah menguap, menyala dan juga eksplosif (1842).
Khasiat analgesia dan anestetiknya kuat de-
ngan relaksasi otot baik. Eter digunakan pada
Teknik pemberian obat inhalasi berbagai jenis pembedahan, terutama bila
Di antara banyak cara pemberian anestetika diperlukan relaksasi otot. Sebagian besar eter
inhalasi, ada beberapa cara yang paling se- yang diinhalasi, dikeluarkan melalui paru-
ring digunakan, yaitu: paru dan sebagian kecil dimetabolisasi di
hati. Batas keamanannya (indeks terapi) lebar.
a. sistem terbuka. Cairan terbang (eter, klo- Eter mudah melewati plasenta.
roform, trikloretilen) diteteskan tetes demi Efek samping. Keberatannya di samping
tetes ke atas sehelai kain kasa di bawah mudah menyala adalah merangsang mukosa
suatu kap dari kawat yang menutupi saluran napas, hingga perlu diberikan pre-
mulut dan hidung pasien. Ekshalasinya medikasi berupa morfin-atropin 10-0,25 mg.
langsung ke luar, sehingga banyak zat Berhubung dengan kelarutannya yang baik
inhalasi ini terbuang. Di samping ku- dalam darah, induksi berjalan dengan lam-
rang ekonomis, gas yang diekshalasi juga bat dan sering kali disertai ketegangan.
mengganggu lingkungan, antara lain Efek samping lain adalah meningkatnya
dapat menyebabkan abortus pada pera- sekresi ludah dan sekret bronchi, sedangkan
wat hamil yang bekerja di ruang bedah. pengeluaran urin berkurang. Pemulihannya
lambat dan disertai efek tidak nyaman.
b. sistem tertutup. Suatu mesin khusus me- Biasanya digunakan campuran 6-7% dengan
nyalurkan campuran gas dengan oksigen udara melalui sistem terbuka atau tertutup.
ke dalam suatu kap, di mana sejumlah
C02 dari ekshalasi dimasukkan kembali.
2. Trikloretilen: Trilene, Cl2C=CCl.
Fungsinya adalah untuk mengisi kemba-
Cairan dengan bau dan rasa seperti kloro-
li kebutuhan oksigen basal, sedangkan
form (CHCl3), tidak berwarna atau berwar-
fungsi C02 adalah untuk memperdalam
na biru muda (diberi zat warna guna iden-
per-napasan dan mencegah timbulnya
tifikasi), tidak dapat menyala dan tidak
apnoea (terhentinya pernapasan), seperti
eksplosif (1911). Khasiat anestetiknya lemah
dapat terjadi pada sistem terbuka. Untuk
dan lebih ringan daripada kloroform dan
menghindarkan meningkatnya kadar CO2
kerjanya lebih lambat. Tetapi sifat analge-
berlebihan, perlu diinstalasi suatu “soda-
tiknya lebih kuat dan toksisitasnya lebih
lime absorber” yang terdiri dari campuran
ringan. Sekarang obat ini tidak banyak
Ca(OH)2 + KOH atau KOH + NaOH. Sis-
digunakan lagi, kecuali sebagai anestetikum
tem ini memungkinkan pentakaran yang
bantuan pada pembedahan singkat di ke-
lebih tepat dan pengawasan jalannya
dokteran gigi dan kebidanan. Lazimnya
anestesia yang lebih baik. N20, siklopropan
dikombinasi dengan gas tertawa dan oksigen
dan halotan biasanya diberikan dengan
dengan sistem terbuka, karena dengan C02
cara ini.
bereaksi menjadi fosgen yang sangat beracun
c. insuflasi. Gas atau uap ditiupkan ke da- (Cl2C=0).
lam mulut atau tenggorok dengan peran- Efek samping berupa bradycardia dan peng-
taraan suatu mesin. Cara ini berguna pada hambatan fungsi hati dan ginjal. Setelah
pembedahan yang tidak menggunakan siuman sering kali timbul mual, muntah,
kap, misalnya pada pembedahan penge- sakit kepala dan pikiran kacau. Obat ini juga
luaran amandel (tonsillectomia). melewati plasenta.

14108649_OBAT P(Bab 25)_T-404-409.indd 406 21/04/2015 16:36:47


Bab 25: Anestetika Umum 407

3. Nitrogenoksida: gas tertawa. ludah dan sekresi bronchi. Pemulihannya


N20 adalah gas tak berwarna dengan bau juga lancar, sehingga banyak digunakan seba-
yang khas, rasanya kemanis-manisan dan gai anestetikum pokok atau anestetikum
ca 1,5 kali lebih berat dari pada udara. Tidak pembantu pada narkosa dengan obat yang
bersifat merangsang dan tidak dapat menyala bekerja lemah atau short-acting, seperti N20.
(1844). Induksinya cepat setelah melewati ta- Halotan digunakan dengan sistem tertutup
raf eksitasi (tertawa, “the end of pain”), begitu dalam kadar 1,5-3% tercampur dengan oksi-
pula pemulihannya. Khasiat analgetiknya gen. Cairan mengandung timol 0,01% sebagai
kuat, tetapi khasiat anestetiknya lemah stabilisator, sama dengan trikloretilen.
dan tidak memiliki sifat merelaksasi otot, Kinetik. Sebagian dimetabolisasi dalam ha-
maka hanya kadang-kadang digunakan un- ti menjadi antara lain bromida dan klorida
tuk anestesi singkat dalam obstetri dan ilmu anorganik serta asam trifluoasetat. Ekskresi da-
kedokteran gigi, atau juga sebagai aneste- lam keadaan utuh melalui paru-paru 60-80%,
tikum lanjutan setelah induksi dengan anes- rata-rata 24 jam setelah pemberian.
tetikum injeksi. Efek samping yang penting adalah menekan
Resorpsi setelah inhalasi cepat dan sebagian pernapasan dan kegiatan jantung (aritmia),
besar diekskresi dengan cepat pula dalam juga hipotensi. Seperti senyawa klor lainnya
keadaan utuh melalui paru-paru. Obat ini halotan membuat jantung lebih peka terhadap
digunakan sebagai campuran dengan 30% adrenalin dan toksik bagi hati berdasarkan
oksigen dan disimpan dalam silinder hitam suatu reaksi hipersensitasi. Pada penggunaan
dan biru. berulang dilaporkan kerusakan hati.
Efek samping yang terpenting adalah tim- Dosis: tracheal 0,5-3 v%.
bulnya hipoksia dan setelah penggunaan
lama dapat timbul anemia megaloblaster, aki- 5. Enfluran: Enthrane, Alyrane
bat oksidasi dari atom kobal dalam vita- Senyawa klor-pentafluor ini (1972) adalah
min B12. Dibandingkan dengan anestetika anestetikum inhalasi kuat, yang digunakan
lainnya, obat ini bekerja jauh lebih kurang pada berbagai jenis pembedahan, juga seba-
depresif terhadap pernapasan dan sistem gai analgetikum pada persalinan. Berda-
kardiovaskuler, di samping tidak memenga- sarkan struktur eternya senyawa ini memi-
ruhi SSP. Pasca bedah timbul mual dan liki daya relaksasi otot dan analgetik baik,
muntah pada ±15% dari pasien. disamping menidurkan. Dibandingkan de-
Dosis: tracheal 50-66 v% bersama oksigen ngan halotan zat ini tidak begitu menekan
SSP.
4. Halotan: Fluothane Resorpsi setelah inhalasi cepat dengan
Cairan dengan sifat-sifat fisika, seperti waktu induksi 2-3 menit. Sebagian besar (80-
kloroform, lebih kurang sama berat jenis, bau 90%) diekskresi melalui paru-paru dalam
dan rasanya, juga tidak dapat menyala dan keadaan utuh dan hanya 2,5-10% diubah
tidak eksplosif (1956). Khasiat anestetiknya menjadi ion fluorida bebas, di samping me-
sangat kuat (2 kali kloroform dan 4 kali tabolit organik.
eter), tetapi khasiat analgetiknya rendah dan Efek sampingnya berupa hipotensi, menekan
daya relaksasi ototnya ringan, yang baru pernapasan, aritmi dan merangsang SSP. Pasca
memadai pada anestesi dalam. Sebaiknya bedah dapat timbul hipotermi (menggigil)
halotan digunakan dalam dosis rendah dan serta mual dan muntah. Berdasarkan efeknya
dikombinasi dengan suatu relaksan otot, yang melemaskan otot uterus, zat ini dapat
seperti galamin atau suksametonium. Kela- meningkatkan pendarahan pada saat persa-
rutannya dalam darah relatif rendah, maka linan, sectio caesarea dan abortus.
induksinya lambat, juga mudah digunakan Dosis: tracheal 0,5-4 v%.
dan tidak merangsang mukosa saluran napas,
bahkan bersifat menekan refleks dari pharynx * Isofluran (Forane, Aerrane) adalah isomer
(tekak) dan larynx (pangkal tenggorok), mele- (1971) dari enfluran yang baunya tidak enak
barkan bronchioli dan mengurangi sekresi dan juga merupakan anestetikum inhalasi

14108649_OBAT P(Bab 25)_T-404-409.indd 407 21/04/2015 16:36:47


408 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

kuat dengan sifat analgetik dan relaksasi Metabolismenya melalui konyugasi di hati
otot baik. Kebanyakan digunakan dalam dan diekskresi melalui urin. Metabolitnya
kombinasi dengan anestetika intravena un- memiliki efek analgetik (t½ ±2 jam) yang
tuk menginduksi anestesi. Daya kerja dan berlangsung lebih lama daripada efek hip-
penekanannya terhadap SSP sama dengan notiknya. Ketamin menimbulkan analgesi
enfluran. Tidak menyala dan tidak eksplosif. yang dalam, pada saat mana pasien “tertutup”
Walaupun molekulnya mengandung 5 atom bagi rangsangan yang mencapai otak. Sejak
fluor, kadar fluorida dalam ginjal sangat ren- beberapa tahun ketamin disalahgunakan se-
dah, sehingga tidak menimbulkan gangguan bagai drug (special/street K), yang dapat me-
terhadap fungsi ginjal. nimbulkan halusinasi dan penglihatan ka-
Efek samping berupa hipotensi, aritmi, meng- cau. Efek ini disebabkan oleh blokade dari
gigil, konstriksi bronchi dan meningkatnya beberapa neurotransmitter tertentu di otak.
jumlah lekosit. Pasca bedah dapat timbul mu- Lihat juga Bab 23, Drugs.
al, muntah dan keadaan tegang pada ±10% Efek samping berupa hipertensi, kejang-
pasien. kejang, banyak sekresi ludah dan peningkatan
Dosis: tracheal 0,5-3v% dalam oksigen atau tekanan intrakranial dan intraokuler, juga
bersama oksigen dan N2O. mengurangi kegiatan jantung dan paru-paru.
Gangguan psikis (halusinasi) dapat timbul
6. Propofol: Diprivan pada periode pemulihan.
Derivat isopropilfenol ini (1987) digunakan Dosis: i.m. 10 mg/kg, i.v. 2 mg/kg bobot
untuk induksi dan melanjutkan anestesi badan.
umum. Setelah injeksi i.v., propofol dengan
cepat disalurkan ke otak, jantung, hati dan
ginjal, yang kemudian disusul dengan redis- 8. Tiopental (F.I.): thiopentone, penthiobarbital,
tribusi yang sangat cepat ke otot, kulit, tulang Pentothal
dan lemak. Redistribusi ini menyebabkan Ultra-shortacting barbital ini (1948) digu-
kadar dalam otak menurun dengan cepat. Di nakan sebagai anestetikum injeksi; efeknya
hati, propofol dirombak menjadi metabolit- baik, tetapi sangat singkat (t½ ±5 menit), lihat
metabolit inaktif yang diekskresi melalui juga Bab 24, Hipnotika dan Sedativa. Mulai
urin. kerjanya cepat (tanpa taraf eksitasi), begitu
Efek samping agak serius, antara lain se- pula pemulihannya, tetapi efek analgetik
sak napas (apnoe) dan depresi sistem kardio- dan relaksasi ototnya tidak cukup kuat. Oleh
vaskuler (hipotensi, bradycardia), eksitasi karena itu hanya digunakan untuk induksi
ringan dan tromboflebitis. Setelah siuman tim- dan narkosa singkat pada pembedahan kecil
bul mual, muntah dan nyeri kepala. (antara lain di mulut) atau sebagai aneste-
Dosis: i.v./infus 2-12 mg/kg bobot badan. tikum pokok bersamaan dengan suatu anes-
tetikum lanjutan dan suatu zat relaksans otot.
7. Ketamin: Ketalar, “special K”, “street K” Kinetik. Tiopental terikat pada protein plas-
Derivat sikloheksanon ini (1966) diguna- ma sebanyak 80%. Di dalam hati. zat ini di-
kan pada pembedahan singkat yang menim- rombak dengan sangat lambat menjadi 3-5%
bulkan perasaan sakit, untuk penenang dan pentobarbital dan sisanya menjadi metabolit
induksi anestesi. tidak aktif yang diekskresi melalui urin. Ka-
Ketamin terdiri adalah campuran rasemis darnya dalam jaringan lemak adalah 6-12 kali
dari S(+)-ketamin (efek analgetik) dan R(-)-ke- lebih besar daripada kadar dalam plasma.
tamin (efek halusinogen). Untuk pengobatan Efek samping terpenting adalah depresi per-
hanya S(+)-ketamin yang digunakan (nama napasan (apnoea), terutama saat injeksi yang
generik esketamin), misalnya sebagai pere- terlampau cepat dan dosis berlebihan. Zat
da rasa sakit untuk menggantikan opiat. Me- ini tidak dapat digunakan pada insufisiensi
miliki efek simpatikomimetik tidak langsung sirkulasi, jantung atau hipertensi. Tiopental
dengan peningkatan tekanan darah dan juga menyebabkan sering menguap, batuk
frekuensi jantung. dan kejang pangkal tenggorok (larynx) pada

14108649_OBAT P(Bab 25)_T-404-409.indd 408 21/04/2015 16:36:47


Bab 25: Anestetika Umum 409

taraf awal anestesi. Hipotensi dapat timbul 10. Droperidol: *Thalamonal


pada pasien tertentu. Zat ini dapat menembus Derivat benzimidazolinon ini (1963) ber-
plasenta dan juga masuk ke dalam air susu khasiat antidopamin kuat dan antisero-
ibu. tonin lemah. Droperidol digunakan seba-
Dosis: i.v. 100-150 mg larutan 2,5-5% gai antipsikotikum dan untuk premedikasi
(perlahan-lahan), rektal 40 mg/kg maksimal atau induksi anestesi. Biasanya dikombina-
2 g. si dengan analgetikum opioid fentanil (*Tha-
lamonal). Dalam darah sebagian besar zat
9. Midazolam: Dormicum terikat pada protein plasma. Perombakan
Derivat benzodiazepin ini (1982) berkhasi- terjadi di hati dan diekskresi melalui urin
at hipnotik, anksiolitik, relaksasi otot dan (10%) dan feses dalam keadaan utuh dan
antikonvulsi. Selain sebagai obat tidur, zat metabolitnya.
ini juga digunakan pada taraf induksi dan Efek samping berupa eksitasi, hipotensi
untuk mempertahankan anestesi. Per oral ringan dan pada dosis tinggi timbul gejala
resorpsimya agak cepat, BA 40-50% karena ekstrapiramidal dengan kaku otot. Drope-
FPE. Melalui injeksi i.m. BA-nya 90%, diikat ridol juga dapat melewati plasenta.
pada protein plasma sebanyak 96%. Perom- Dosis: oral pada nyeri kronis 2,5-20 mg
bakannya cepat dan sempurna, untuk 60- sehari, pada keadaan eksitasi hebat
80% menjadi metabolit aktif 1-hidroksimetil- i.v. 25-50 mg, untuk induksi anestesi i.v. 15-
midazolam yang diekskresi melalui urin 20 mg.
dalam bentuk glukuronida. Masa paruhnya
1,5-2,5 jam, sedangkan metabolit hidroksinya
60-80 menit.
Efek samping pada dosis di atas 0,1-0,15 mg/
DAFTAR PUSTAKA
kg berat badan berupa hambatan pernapasan
1. Informatorium Medicamentorum 2005, 8-19.
yang bisa fatal. Nyeri dan tromboflebitis dapat KNMP, Den Haag.
timbul pada tempat injeksi. Farmacotherapeutisch Kompas, 2005, 189-190.
Dosis: sebagai premedikasi oral 25 mg CMPC Ziekenfonds-raad.
45 menit sebelum pembedahan, i.v. 2,5 mg
(HCl). Lihat juga Bab 24, Hipnotika.

14108649_OBAT P(Bab 25)_T-404-409.indd 409 21/04/2015 16:36:47


BAB 26

ANESTETIKA LOKAL

Anestetika lokal atau zat penghilang rasa Persyaratan


setempat adalah obat yang pada penggunaan Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi
lokal merintangi secara reversibel penerusan untuk suatu jenis obat yang digunakan seba-
impuls saraf ke SSP dan dengan demikian gai anestetikum lokal, antara lain:
menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, a. tidak merangsang jaringan
gatal-gatal, rasa panas atau dingin. Banyak b. tidak mengakibatkan kerusakan perma-
persenyawaan lain juga memiliki daya kerja nen terhadap susunan saraf
demikian, tetapi efeknya tidak reversibel dan c. toksisitas sistemik yang rendah
menyebabkan kerusakan permanen pada d. efektif dengan jalan injeksi atau penggu-
sel-sel saraf. Misalnya cara mematikan rasa naan setempat pada selaput lendir
setempat juga dapat dicapai dengan pendi- e. mulai kerjanya sesingkat mungkin, tetapi
nginan yang kuat (freezing anaesthesia) atau bertahan cukup lama
melalui keracunan protoplasma (fenol). f. dapat larut dalam air dan menghasilkan
larutan yang stabil, juga terhadap pema-
Anestetika lokal pertama adalah kokain, nasan (sterilisasi)
yaitu suatu alkaloid yang diperoleh dari daun
suatu tumbuhan alang-alang di pegunungan
Andes (Peru). Sejak berabad-abad penduduk Penggolongan
aslinya mempunyai kebiasaan mengunyah Struktur dasar anestetika lokal pada umum-
daun ini yang memberikan suatu perasaan nya terdiri dari tiga bagian, yakni suatu
nyaman dan meningkatkan daya tahan gugus amino hidrofil (sekunder atau tersier)
tubuh (lihat juga Bab 23, Drugs). Alkaloid ini yang dihubungkan oleh suatu ikatan ester
pertama kali digunakan sebagai penghilang (alkohol) atau amida dengan suatu gugus
rasa nyeri pada pengobatan mata, kemu- aromatik lipofil. Semakin panjang gugus
dian pada kedokteran gigi (Hall, 1884). Ber- alkohol-nya, semakin besar efek anestetiknya,
dasarkan kemampuannya merintangi trans- tetapi toksisitasnya juga meningkat.
misi dalam batang saraf (nerve trunk), kokain
juga digunakan untuk anestesia blokade Anestetika lokal dapat digolongkan secara
saraf pada pembedahan (Halstad, 1885) mau- kimiawi dalam beberapa kelompok sebagai
pun pada anestesia spinal (lihat Bab 25, berikut.
Anestetika umum). a. Senyawa ester: kokain dan ester PABA
(benzokain, prokain, oksibuprokain, te-
Sejak tahun 1892 dikembangkan pembu- trakain)
atan anestetika lokal secara sintetik dan yang b. Senyawa amida: lidokain dan prilokain,
pertama adalah prokain dan benzokain mepivakain, bupivakain dan cinchokain
pada tahun 1905, yang disusul oleh banyak c. lainnya: fenol, benzilalkohol dan etilklo-
derivat lain seperti tetrakain dan cinchokain. rida
Kemudian muncul anestetika modern se-
perti lidokain (1947), mepivakain (1957), Semua obat tersebut di atas adalah sintetik,
prilokain (1963) dan bupivakain (1967). kecuali kokain yang alamiah.

14108649_OBAT P(Bab 26)_T-410-417.indd 410 21/04/2015 16:34:36


Bab 26: Anestetika Lokal 411

Mekanisme kerja tian. Dibandingkan kokain, anestetika lokal


Anestetika lokal mengakibatkan kehilangan sintetik kurang kuat sifat merangsangnya
rasa melalui beberapa cara. Antara lain de- terhadap pusat-pusat kegiatan di otak, di
ngan menghindari sementara pembentukan samping tidak bisa menimbulkan adiksi.
dan transmisi impuls melalui sel saraf dan
ujungnya. b. Menekan sistem kardiovaskuler. Pem-
Pusat mekanisme kerjanya terletak di berian sistemik anestetika lokal pada kadar
membran sel. Seperti juga alkohol dan bar- tinggi terutama memengaruhi otot jantung
bital, anestetika lokal menghambat penerus- dan mengakibatkan antara lain penurun-
an impuls dengan menurunkan permeabili- an kepekaan untuk rangsangan listrik, ke-
tas membran sel saraf untuk ion natrium, cepatan penerusan impuls dan daya kon-
yang perlu bagi fungsi saraf yang layak. Hal traksi jantung. Sifat-sifat ini menyerupai
ini disebabkan adanya persaingan dengan kinidin. Kekurangannya adalah cepatnya pe-
ion kalsium yang berada berdekatan dengan rombakan oleh metabolisme tubuh. Berda-
saluran-saluran natrium di membran neuron. sarkan kerja kardiodepresif ini, lidokain dan
Pada waktu bersamaan, akibat turunnya laju prokainamida digunakan sebagai obat anti-
depolarisasi, ambang kepekaan terhadap aritmia, lihat Bab 37. Obat-obat Jantung.
rangsangan listrik lambat-laun meningkat,
sehingga akhirnya terjadi kehilangan rasa c. Vasodilatasi. Pada dosis agak besar anes-
setempat secara reversibel. tetika mencapai peredaran darah dan me-
Diperkirakan bahwa pada proses stabi- nimbulkan vasodilatasi umum sebagai akibat
lisasi membran tersebut, ion kalsium me- langsung dari blokade saraf adrenergik. Si-
megang peranan penting, yaitu molekul fat ini nyata sekali pada prokain, tetrakain,
lipofil besar dari anestetika lokal mungkin cinchokain dan bupivakain, sertameningkatkan
mendesak sebagian ion kalsium di dalam risiko efek toksik. Pengecualian adalah ko-
membran sel tanpa mengambil alih fung- kain yang justru berkhasiat vasokonstriksi.
sinya. Dengan demikian membran sel men-
jadi lebih padat dan stabil, serta dapat lebih Kinetik
baik menghadapi segala sesuatu perubahan Resorpsi dari kulit dan selaput lendir da-
mengenai permeabilitasnya. pat berlangsung sangat cepat dan baik,
Penghambatan penerusan impuls dapat misalnya pada kokain, lidokain, prilokain
pula dicapai dengan pendinginan kuat (etil- dan tetrakain. Distribusi juga berlangsung
klorida) atau dengan meracuni protoplasma dengan pesat ke semua organ dan jaringan.
sel (fenol). Sebaliknya, resorpsi prokain di kulit buruk,
sehingga tidak berguna dalam sediaan lokal.
Efek-efek lain Kecepatan daya kerja dan lamanya ditentukan
Selain khasiat anestetik, anestetika lokal me- oleh lipofilitas, pKa, derajat pengikatan pada
miliki sejumlah efek seperti mengganggu protein dan derajat vasodilatasi.
fungsi semua organ di mana terjadi kon- Perombakan. Kebanyakan anestetika lokal
duksi/transmisi dari beberapa impuls, mis. kelompok ester didegradasi di dalam hati
terhadap ganglia otonom, cabang-cabang (sebagian kecil) melalui hidrolisis oleh enzim
neuromuskular dan semua jaringan otot, la- esterase dan di dalam plasma oleh enzim
gipula yang lebih penting menekan SSP dan kolinesterase. Zat-zat amida dirombak dengan
sistem jantung serta vasodilatasi. lambat oleh amidase di hati dan diekskresi
terutama melalui ginjal. Oleh karena itu perlu
a. Menekan SSP. Setelah resorpsi pertama- dihindari penggunaan anestetika lokal pada
tama timbul stimulasi, kemudian eksitasi, penderita kerusakan hati.
gemetar dan konvulsi. Stimulasi pusat ini Toksisitas anestetika lokal tergantung pada
disusul oleh depresi dan terhambatnya per- keseimbangan antara kecepatan resorpsi dan
napasan, yang dapat mengakibatkan kema- kecepatan degradasi. Kecepatan resorpsi dan

14108649_OBAT P(Bab 26)_T-410-417.indd 411 21/04/2015 16:34:37


412 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

juga toksisitasnya dapat sangat diperkecil di kulit dan di jaringan yang terletak
dengan pemberian suatu vasokonstriktor lebih dalam, misalnya pada praktik THT
pada waktu bersamaan. Keuntungan lain (Telinga, Hidung, Tenggorok) atau gusi
dari penambahan ini adalah diperpanjangnya (pada pencabutan gigi);
daya kerja dan berkurangnya kehilangan b. Anestesia konduksi (juga disebut blo-
darah di tempat luka bedah. Vasokonstriktor kade saraf perifer), yaitu injeksi di tulang
yang sering digunakan adalah epinefrin belakang pada lokasi terkumpulnya ba-
1:200.000 atau norepinefrin 1:100.000 yang nyak saraf, hingga tercapai anestesia dari
memberikan lebih sedikit efek samping. suatu daerah yang lebih luas, terutama
Namun perlu diperhatikan bahwa kombinasi pada operasi lengan atau kaki, juga bahu.
demikian tidak boleh digunakan pada bagian- Lagi pula digunakan terhadap rasa nyeri
bagian tubuh tertentu (jari tangan atau kaki, hebat.
hidung, telinga, penis), karena kemungkinan c. Anestesia spinal (intrathecal), yang dise-
timbulnya ischemia dan gangrena (jaringan but juga injeksi punggung (“ruggenprik”).
mati). Obat disuntikkan di tulang punggung
yang berisi cairan otak. Dengan demikian
Efek samping injeksi melintasi selaput luar dari sumsum
belakang (dura mater), biasanya antara
Efek sampingnya adalah akibat efek depresi ruas lumbal ketiga dan keempat (L3-L4),
terhadap SSP dan efek kardio-depresifnya sehingga dalam beberapa menit dapat
(menekan fungsi jantung) dengan gejala dicapai pembiusan dari bagian bawah
penghambatan pernapasan dan sirkulasi da- tubuh, dari kaki sampai tulang dada.
rah. Anestetika lokal dapat pula mengaki- Kesadaran penderita tidak hilang dan
batkan reaksi hipersensitasi yang sering kali seusai pembedahan kurang menimbulkan
berupa eksantema, urtikaria dan bronchospasme perasaan mual.
alergik sampai adakalanya syok anafilaktik yang
dapat mematikan. Yang terkenal dalam hal d. Anestesi epidural, juga termasuk in-
ini adalah zat-zat kelompok ester prokain dan jeksi punggung. Obat disuntikkan di
tetrakain, yang karena itu tidak digunakan lagi ruang epidural, yakni ruang antara ke-
dalam sediaan lokal. Reaksi hipersensitasi dua selaput luar sumsum belakang.
tersebut diakibatkan oleh PABA (para-amino- Anestesia dicapai setelah sekitar sete-
benzoic acid), yang terbentuk melalui hidrolisis. ngah jam. Tergantung pada efek yang
PABA dapat meniadakan efek antibakteriil dikehendaki, injeksi diberikan di lokasi
dari sulfonamida, berdasarkan antagonisme yang berbeda-beda, misalnya secara lum-
persaingan (lihat Bab 8. Sulfonamida). Oleh bal untuk persalinan (sectio caesarea),
karena itu terapi dengan sulfa tidak boleh obstetri dan pembedahan perut bagian
dikombinasi dengan penggunaan ester-ester bawah. Secara cervical untuk mencapai
tersebut. hilang rasa di daerah tengkuk; secara
thoracal untuk pemotongan di paru-paru
dan perut bagian atas. Bila digunakan
Penggunaan melalui kateter, cara ini layak pula untuk
1. Secara parenteral anestetika lokal sering pembedahan yang memakan waktu lama
kali digunakan pada pembedahan untuk atau pasca-bedah untuk penanganan rasa
mana anestesia umum tidak perlu atau tidak nyeri.
diinginkan. Jenis anestesia lokal yang paling e. Anestesia permukaan melalui suntikan
banyak digunakan melalui injeksi adalah banyak digunakan sebagai penghilang
sebagai berikut. rasa oleh dokter gigi untuk mencabut
a. Anestesia infiltrasi. Di sini beberapa in- gigi geraham atau oleh dokter keluarga
jeksi diberikan pada atau sekitar jaringan untuk pembedahan kecil seperti menjahit
yang akan dianestetisir (patirasa), se- luka pada kulit. Anestesia permukaan
hingga mengakibatkan hilangnya rasa juga digunakan sebagai persiapan untuk

14108649_OBAT P(Bab 26)_T-410-417.indd 412 21/04/2015 16:34:37


Bab 26: Anestetika Lokal 413

prosedur diagnostik, seperti bronkoskopi, kerjanya lebih lama, mungkin karena me-
gastroskopi dan sitoskopi. rintangi re-uptake noradrenalin di ujung
neuron adrenergik sehingga kadarnya di
2. Cara penggunaan lain. Per oral anestetika daerah reseptor meningkat. Selain itu, kokain
lokal digunakan dalam bentuk larutan untuk juga memiliki efek simpatomimetik sentral
nyeri di mulut atau dalam sediaan tablet dan perifer. Efek stimulasinya terhadap SSP
isap (sakit tenggorok). Juga sebagai tetes (cortex) menimbulkan beberapa gejala, se-
mata untuk mengukur tekanan intraokuler perti gelisah, ketegangan, konvulsi, eufori,
atau mengeluarkan benda asing, begitu pula di samping meningkatkan kapasitas dan te-
sebagai salep untuk gatal-gatal atau nyeri naga, sehingga mampu bekerja lama karena
luka bakar dan dalam suppositoria terhadap hilangnya perasaan lelah. Berdasarkan efek
wasir. sentral ini, kokain sering kali disalahgunakan
Senyawa ester sering kali menimbulkan sebagai drug, yang mengakibatkan toleransi
reaksi alergi kulit, oleh karena itu sebaiknya dan ketergantungan psikis hebat, lihat Bab 23,
digunakan suatu senyawa amida yang lebih Drugs, adiksi kokain. Stimulasi sentral yang
jarang mengakibatkan hipersensitasi. kuat kemudian disusul dengan depresi dan
Catatan: anestetika lokal dianggap sebagai berhentinya pernapasan (pada dosis tinggi).
obat «doping», sehingga dikenakan restriksi Kokain juga berefek melebarkan pupil mata
tertentu. Misalnya, kokain merupakan obat (midriasis).
doping yang merangsang. Penggunaannya hanya untuk anestesia per-
mukaan pada pembedahan di hidung, te-
Pengaruh pH. Karena basa bebasnya sukar nggorok, telinga atau mata. Sebagai tetes
larut dan tidak stabil, pada umumnya digu- mata tidak digunakan lagi karena risiko
nakan garam klorida yang mudah larut dalam cacat cornea dan sifat midriasisnya. Untuk
air. Garam-garam ini yang bersifat asam, penggunaan sistemik, kokain terlalu toksik,
di dalam jaringan tidak aktif dan setelah karena dapat menimbulkan angina pectoris
dinetralisasi barulah bentuk basanya yang dan infark jantung. Penggunaannya yang
bersifat lipofil dapat menembus jaringan dan terlalu sering dengan konsentrasi tinggi da-
menimbulkan efek anestetiknya. pat mengakibatkan necrosis (mati jaringan)
Penambahan vasokonstriktor. Untuk akibat vasokonstriksi setempat. Misalnya,
memperpanjang efek anestetika lokal, se- necrosis mukosa hidung para pecandu ko-
ring kali ditambahkan suatu obat yang men- kain, yang menyedotnya dalam bentuk ser-
ciutkan pembuluh, seperti adrenalin (1 : buk yang dewasa ini sangat populer di ka-
2-400.000). Keuntungan lainnya adalah re- langan junkies.
sorpsi anestetikum diperlambat dan tok- Resorpsi dari selaput lendir baik dan efek-
sisitasnya berkurang, mulai kerjanya lebih nya sudah nampak setelah 1 menit dan dapat
cepat dan lebih kuat, sedangkan lokasi berlangsung selama ± 1 jam. Daya kerjanya
pembedahan praktis tidak berdarah. Lih. relatif singkat dengan t1/2 50 menit. Zat ini
juga di atas Kinetik. dirombak oleh kolinesterase di hati dan di-
ekskresi terutama lewat urin.
Kehamilan. Kokain dapat meningkatkan
MONOGRAFI risiko abortus dan cacat pada janin, terutama
A. SENYAWA ESTER pada saluran urin.
Dosis: kedokteran mata: larutan (HCl)
1. Kokain: benzoylmetilekgonin
1-4%; anestesia hidung, telinga dan tenggo-
Derivat tropan ini (1884) dengan struktur
rok 1-10%.
atropin terdapat secara alamiah di daun
tumbuhan Erythroxylon coca (Peru, Bolivia) 2. Benzokain: anestesin, etilaminobenzoat,
dengan kadar 0,8-1,5%. Berbeda dengan *Benzomid, *Rako.
anestetika lain, anestetikum dari kelompok Ester PABA ini (1900) merupakan derivat
ester ini berkhasiat vasokonstriksi dan be- dari asam p-aminobenzoat yang resorpsinya

14108649_OBAT P(Bab 26)_T-410-417.indd 413 21/04/2015 16:34:37


414 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

lambat. Khasiat anestetik lemah, sehingga laporan tidak menimbulkan reaksi alergi.
hanya digunakan pada anestesi permukaan Dibandingkan tetes mata tetrakain, kurang
untuk menghilangkan rasa nyeri dan gatal- merangsang tetapi efeknya lebih lemah. Juga
gatal (pruritus). Benzokain digunakan dalam memiliki khasiat bakteriostatik lemah. Dosis:
suppositoria (250-500 mg, *Rako) atau salep tetes mata 0,1-0,4%, untuk THT 10 mg/ml
(2%) anti wasir (*Borraginol), juga dalam dan dalam salep 1%.
salep kulit, bedak tabur 5-20% dan lotion anti
sunburn (3%, *Benzomid).
* Tetrakain (ametokain) adalah derivat ben-
Karena kemungkinan besar timbulnya sen-
zoat dengan gugus metil pada atom-H
sibilisasi, sebaiknya sediaan demikian jangan
(1941). Khasiatnya ±10 kali lebih kuat dari-
digunakan. Adakalanya juga secara oral un-
pada prokain, tetapi juga beberapa kali le-
tuk mematikan rasa di mukosa lambung,
bih toksik. Mulai kerjanya cepat dan ber-
misalnya bersamaan dengan sediaan antasida
langsung lama, sedangkan resorpsi dari
pada borok lambung.
mukosa jauh lebih baik daripada prokain.
Terikat ±76% pada plasma protein. Setelah
3. Prokain: Novocaine, etokain injeksi efeknya timbul dalam waktu 15 menit
Derivat benzoat ini yang disintesis pada dan berlangsung 2-3 jam. Pada penggunaan
tahun 1905 (Einhorn) tidak begitu toksik di- lokal efeknya bertahan selama 45 menit.
bandingkan kokain. Anestetik lokal dari ke- Hidrolisisnya oleh kolinesterase lebih lambat
lompok ester ini bekerja singkat. Dalam tubuh dibandingkan anestetika ester lain.
dengan cepat dan sempurna dihidrolisis Karena daya kerjanya kuat, sebaiknya ja-
oleh kolinesterase menjadi dietilaminoetanol ngan digunakan untuk anestesia infiltrasi
dan PABA (asam para-aminobenzoat), yang maupun konduksi.
merupakan antagonis dari sulfonamida. Re- Dosis: Dalam tetes mata 0,5-1%, khasiatnya
sorpsi di kulit buruk, maka hanya diguna- lebih kuat daripada tetes mata oksibuprokain,
kan sebagai injeksi dan sering kali bersamaan tetapi lebih merangsang. Tetes telinga tetra-
dengan adrenalin untuk memperpanjang kain kurang efektif, karena perasaan nyeri
efeknya. Sebagai anestetik lokal, prokain su- pada umumnya berlokasi di telinga bagian
dah banyak digantikan oleh lidokain dengan tengah (mid-ear), yang tidak dicapai oleh obat
efek samping lebih ringan. ini. Campuran kokain, tetrakain dan epinefrin
Efek samping yang serius adalah hiper- (TAC) digunakan untuk anestesi permukaan
sensitasi, yang kadang-kadang pada dosis pada kulit. Dalam tablet hisap 60 mg.
rendah sudah dapat mengakibatkan kolaps
dan kematian. Efek samping yang juga harus
diperhatikan adalah reaksi alergi terhadap 4. Lidokain: lignokain, Xylocaine,*Emla
sediaan kombinasi prokain-penisilin. Berla- Derivat asetanilida ini (1947) termasuk ke-
inan dengan kokain zat ini tidak mengaki- lompok amida dan merupakan obat pilihan
batkan adiksi. utama untuk anestesia permukaan maupun
Dosis: anestesia infiltrasi 0,25-0,5%, blokade infiltrasi. Zat ini digunakan pada selaput
saraf 1-2%. lendir dan kulit untuk nyeri, perasaan ter-
bakar dan gatal. Dibandingkan prokain, kha-
* Oksibuprokain (benoksinat, Novesine) ada- siatnya lebih kuat dan lebih cepat kerjanya
lah derivat oksibutil (1954) yang tidak ber- (setelah beberapa menit), juga bertahan lebih
sifat merangsang dan terutama digunakan lama (plasma-t1/2 1,5-2 jam, lama kerjanya 60-
pada kedokteran THT dan mata. Tetapi peng- 90 menit).
gunaannya harus berhati-hati bila terdapat Penggunaan. Berhubung tidak mengaki-
selaput lendir yang rusak atau adanya pe- batkan hipersensitasi, lidokain digunakan
radangan setempat. Mulai kerjanya cepat dalam banyak sediaan topikal. Lidokain juga
dan kuat (dalam 1 menit) dan bertahan ±10 digunakan setelah infark jantung sebagai
menit. Toksisitasnya ringan dan menurut obat pencegah aritmia ventrikular dan pada

14108649_OBAT P(Bab 26)_T-410-417.indd 414 21/04/2015 16:34:37


Bab 26: Anestetika Lokal 415

bedah jantung. Lihat Bab 37C, An-tiaritmika. jenis anestesia parenteral lainnya sebagai
Resorpsinya melalui kulit ke dalam saraf larutan 1-2% pada pembedahan dental, mata
juga berlangsung cepat. dan THT. Efeknya tampak setelah ±4 menit
Sekitar 90% zat ini dirombak di hati men- dan berlangsung 1-4 jam. Zat ini terikat pada
jadi metabolit aktif monoetilglisin-ksilidida protein plasma 60-85% dan dimetabolisasi
(MEGX) dan glisin-ksilidida (GX). Masa paruh melalui N-demetilasi menjadi pipekoloksilidin
kedua metabolit ini masing-masing 2 dan 10 (PPX). Ekskresi melalui urin dalam keadaan
jam. Ekskresi melalui urin dalam keadaan utuh (5-10%) dan sisanya sebagai metabolit,
utuh (10%) dan sisanya sebagai metabolit. juga ±5% diekskresikan melalui paru-paru
Efek samping mengantuk, pusing-pusing, sebagai CO2. Plasma-t1/2 2-3 jam.
sukar bicara, hipotensi dan konvulsi; semua Dosis: parenteral 350-400 mg , maksimum 1
efek SSP yang terutama timbul pada over- g per 24 jam sebagai larutan 5-30 mg/ml.
dosis. Penggunaannya harus hati-hati pada
gangguan fungsi hati, decompensatio cordis, * Bupivakain (Marcaine) adalah derivat butil
depresi pernapasan dan syok. (1967) yang ± 3 kali lebih kuat dan bersifat
Dosis: larutan injeksi 0,5-5% dengan atau long-acting (5-8 jam). Obat ini terutama di-
tanpa adrenalin, dalam suppositoria 50-100 gunakan untuk anestesi daerah luas (larutan
mg dan salep 2,5-5%, untuk tenggorok 2-4%, 0,25-0,5%) dikombinasi dengan adrenalin
larutan semprot 100 mg/ml, tetes mata 4% 1:200.000. Derajat relaksasinya terhadap otot
dan tetes telinga 5 mg/g atau 6,3 mg/ml tergantung pada kadarnya.
dalam gliserol. Sebagai tetes telinga, obat PP-nya sebesar 82-96%. Melalui N-deal-
ini jangan digunakan pada perforasi selaput kilasi zat ini dimetabolisasi menjadi pipe-
gendang dan pada congek. koloksilidin (PPX). Ekskresi melalui urin 5%
dalam keadaan utuh, sebagian kecil sebagai
*Prilokain (Citanest,*Emla) adalah derivat PPX dan sisanya metabolit-metabolit lain.
yang mulai kerja dan kekuatannya sama Plasma-t½ 1,5-5,5 jam.
dengan lidokain (1963). Toksisitasnya lebih Kehamilan. Sama dengan mepivakain, zat
rendah daripada lidokain, karena efek vaso- ini dapat digunakan selama kehamilan de-
dilatasi lebih ringan resorpsinya juga lebih ngan kadar 2,5-5 mg/ml. Dari semua anes-
lambat dan perombakannya lebih cepat. Di tetika lokal, bupivakain adalah yang paling
dalam hati zat ini dirombak menjadi o-toluidin sedikit melintasi plasenta.
dan metabolit lain. Ekskresi melalui kemih
(kurang dari 1%). Obat ini digunakan pada *Levobupivacain: Chirocaïne
anestesia permukaan (4%) dan parenteral Anestetikum lokal dari tipe amida ini ada-
1-1,5% dengan atau tanpa adrenalin. lah enantiomer dari bupivakain dengan meka-
Efek samping berupa methemoglobinemia dan nisme kerja sama. Efeknya dalam 10-15 menit
sianosis, terutama pada dosis besar yang dise- dan berlangsung 6-9 jam pada penggunaan
babkan oleh metabolit o-toluidin. epidural. Dimetabolisasi sebagian besar di
Dosis: maksimum 400 mg sekalinya, 600 dalam hati dan ekskresinya sebagai metabolit
mg bersama vasokonstriktor. via urin 71% dan melalui feses 24%. T1/2 rata-
*Emla cream: lidocain 2,5% + prilocain 2,5% rata 80 menit.
Digunakan sebagai anestesi pada pembe-
5. Mepivakain: Scandicaine, *Estradurin dahan besar, termasuk bedah Caesar, juga
Derivat piperidin ini juga termasuk ke- untuk pembedahan kecil a.l. bedah mata.
lompok amida (1957), yang mulai kerja Efek samping a.l. hilang perasaan pada lidah,
dan kekuatannya mirip lidokain, tetapi ber- pusing, penglihatan guram, konvulsi dan
tahan sedikit lebih lama. Tidak berkhasiat gangguan jantung. Juga sering kali hipotensi,
vasodilatasi, sehingga tidak perlu ditam- mual dan muntah.
bahkan vasokonstriktor. Obat ini terutama
digunakan sebagai anestesia infiltrasi dan

14108649_OBAT P(Bab 26)_T-410-417.indd 415 21/04/2015 16:34:37


416 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

B. SENYAWA AMIDA. Efek samping sering kali (>10%) hipotensi


6. Cinchokain: dibukain, *Proctosedyl, *Sche- dan mual, sakit kepala, parestesia, tachycardi
riproct dan retensi urin.
Derivat kinolin dari tipe amida ini(1929) Dosis: epidural 7,5 mg/ml; lumbal 15-25
beberapa kali lebih kuat daripada lidokain, ml; bedah Caesar lumbal 15-20 ml.
tetapi juga lebih toksik. Efeknya bertahan Terhadap nyeri akut: epidural 2 mg/ml
lebih lama dan juga bersifat vasodilatasi.
Obat ini banyak digunakan sebagai anes- C. LAINNYA
tetikum permukaan, antara lain dalam sup- 9. Etilklorida: kloretan, kloretil
positoria anti wasir (1-5 mg) atau dalam Gas yang mudah menyala dan eksplosif
salep (0,5-1%) untuk nyeri dan gatal-gatal. ini menjadi cair di bawah tekanan ringan
Tidak menimbulkan hipersensitasi. Efeknya (1893). Baunya seperti eter, rasanya pedas
tampak setelah ± 15 menit dan berlangsung dan biasanya dijual dalam ampul gelas
2-4 jam. besar atau dalam sediaan aerosol. Khasiat-
nya kuat tetapi singkat, hanya ±1 menit.
7. Artikain: carticaine, *UltracainD-S, *Septa-
Karena toksik bagi hati dan jantung, obat
nest
ini hanya digunakan lokal untuk anestesia
Derivat tiofen ini merupakan zat anestetik
pembekuan cepat pada pembedahan kecil
lokal dari kelompok amida dengan kerja
(spray kulit), misalnya untuk mengangkat
panjang (1976). Terikat pada protein plasma
kutil. Kerjanya berdasarkan menguapnya
±95% dan dimetabolisasi seluruhnya di da-
kloretil dengan cepat berkat titik didihnya
lam hati. Ekskresi terutama via urin.
yang rendah bila disemprotkan ke atas
Efeknya timbul setelah 3 menit dan ber-
kuli­t.
langsung agak lama,±45-90 menit. Obat ini
Efek samping nyeri dan kejang otot, bila
digunakan untuk pembedahan kecil dan juga
pendinginannya terlampau kuat. Jangan
di kedokteran gigi, karena artikain memiliki
digunakan pada kulit yang tidak utuh atau
daya penetrasi tulang yang lebih baik di­
pada selaput lendir.
bandingkan lidokain.
Efek samping. Pada orang yang alergi ter-
10. Fenol: asam karbol, acidum carbolicum,
hadap amalgam (zat pengisi lubang gigi)
*Calamine lotion
dan artikain dapat timbul keluhan serius.
Di samping khasiat anestetik dan anti-
Sering kali (1-10%) angio-udem (muka, lidah,
gatalnya, fenol juga berkhasiat bakterisid
bibir dan kerongkong), hilang daya rasa dan
dan fungisid pada konsentrasi di atas
agitasi, pusing dan tachycardi.
masing-masing 1% dan 1,3%. Oleh karena
Artikain tidak boleh digunakan per injeksi
itu, fenol sering digunakan untuk gatal-
i.v. karena dapat menimbulkan gejala toksik.
gatal, misalnya pada biang keringat (prickly
Dosis: dewasa sekali 400 mg.
heat) 1-2% dalam lotio calamine. Larutan
* Ultracain D-S, * Septanest: per ml artikain 40
air dengan kadar >2% dapat merusak
mg dan epinefrin 5 mcg (1:200.000)
kulit, karena bersifat kaustik (membakar).
8. Ropivakain: Naropin Penggunaan lain adalah sebagai konservans
Anestetikum lokal dari tipa amida yang larutan injeksi.
bekerja setelah 10-20 menit epidural dan 1-15
menit sebagai blokade perifer. 11. Benzilalkohol
Resorpsi bifasis dengan t1/2 masing-masing Berbentuk cairan yang melarut dalam
14 menit dan 4 jam pada orang dewasa. Di air dan berkhasiat anestetik dan antigatal
metabolisasi di dalam hati dan 80% diekskresi lema­h, begitu pula bakteriostatik terhadap
via urin. terutama kuman Gram-positif, serta virus-
Digunakan untuk blokade epidural pada tatik dan fungistatik lemah. Efeknya op-
pembedahan a.l. bedah Caesar dan nyeri akut timal dalam lingkungan asam. Berhubung
(persalinan). tidak merangsang dan tidak toksik, obat ini

14108649_OBAT P(Bab 26)_T-410-417.indd 416 21/04/2015 16:34:37


Bab 26: Anestetika Lokal 417

sering kali digunakan dalam krem (10%) DAFTAR PUSTAKA


terhadap gatal-gatal atau terhadap ‘sun-
burn’, juga pada sakit gigi (1-2 tetes). Dalam 1. Informatorium Medicamentorum 2005 ,19-30.
laruta­n injeksi i.m. atau s.k., benzilalkohol KNMP, Den Haag.
juga sering digunakan sebagai konservans 2. Farmacotherapeutisch Kompas, 2012, CMPC
dan anestetikum (10 mg/ml). Ziekenfonds-raad.

14108649_OBAT P(Bab 26)_T-410-417.indd 417 21/04/2015 16:34:37


BAB 27

ANTIEPILEPTIKA

Epilepsi (Yun. = serangan) atau sawan/ adalah bila penggunaan obat antikonvulsi
penyakit ayan adalah suatu gangguan saraf dan tranquillizers dihentikan secara tiba-
yang timbul secara tiba-tiba dan berkala, tiba. Serangan juga dapat dipicu oleh faktor-
biasanya dengan perubahan kesadaran. Pe- faktor khas seperti kilatan cahaya dengan
nyebabnya adalah aksi serentak dan men- frekuensi tertentu (disco, TV, videogames,
dadak dari sekelompok besar sel-sel saraf sinar matahari) atau juga musik keras yang
di otak. Aksi ini disertai pelepasan muatan berdentum-dentum, stres dan kurang tidur.
listrik yang berlebihan dari neuron-neuron Mengetahui trigger-trigger ini bermanfaat
tersebut. Lazimnya pelepasan muatan listrik untuk diwaspadai. Sekitar 20% dari kasus
ini terjadi secara teratur dan terbatas dalam epilepsi tidak diketahui penyebabnya, tetapi
kelompok-kelompok kecil, yang memberikan keturunan memegang peranan.
ritme normal pada elektroencefalogram (EEG).
Serangan ini kadangkala bergejala ringan dan * Konvulsi demam (kejang-kejang pada anak).
(hampir) tidak kentara, tetapi ada kalanya Tidak semua serangan kejang berdasarkan
bersifat demikian hebat sehingga perlu epilepsi. Misalnya kejang-kejang singkat pada
dirawat di rumah sakit. anak-anak berusia 0,5 - 5 tahun, yang dipicu
Insidensi epilepsi relatif tinggi pada anak- oleh demam tinggi (di atas 390C). Serangan
anak dan lansia. khas ini biasanya timbul pada awal infeksi
Pada serangan parsial, hiperaktivitas ter- virus, terutama dari saluran pernapasan.
batas pada hanya satu bagian dari kulit otak, Risiko untuk residif terletak antara 30-50%.
sedangkan pada serangan luas (‘generalized’)
hiperaktivitas menjalar ke seluruh otak. Jenis epilepsi
Sekitar 30% dari pasien epilepsi mempu- Dikenal sejumlah jenis epilepsi dan yang
nyai keluarga dekat yang juga menderita paling lazim adalah bentuk serangan luas
gangguan konvulsi. (grand mal, petit mal, abscence) pada mana
Penderita baru disebut pasien epilepsi sebagian besar otak terlibat dan serangan
bila mengidap minimal 2 serangan kejang parsial (sebagian) pada mana pelepasan
(konvulsi) dalam kurun waktu 2 tahun. muatan listrik hanya terbatas sampai seba-
gian otak. Terdapat pula sejumlah bentuk
Penyebabnya. Separuh dari kasus epilepsi campurannya.
disebabkan oleh cedera otak seperti gegar otak
berat atau infeksi (meningitis/encefalitis). Juga 1. Grand mal (Prancis = penyakit besar)
infark otak dan perdarahan otak (beroerte), atau serangan tonis-klonis ‘generalized’.
kekurangan oksigen selama persalinan serta [Yun.tonis = kontraksi otot otonom yang
abses atau tumor dapat menimbulkan cacat bertahan lama, klonos = gerakan liar hebat,
dan epilepsi. Epilepsi adakalanya juga dapat klonis = kontraksi ritmis]. Bercirikan kejang
dicetuskan oleh obat seperti petidin, asam kaku bersamaan dengan kejutan-kejutan
nalidiksat, klorpromazin, imipramin dan MAO- ritmis dari anggota badan dan hilangnya
blocker. Begitupula akibat penyalahgunaan untuk sementara kesadaran dan tonus.
alkohol dan drugs. Faktor provokasi lainnya Pada umumnya serangan demikian diawali

14108649_OBAT P(Bab 27)_T-418-431.indd 418 21/04/2015 16:52:46


Bab 27: Antiepileptika 419

oleh suatu perasaan alamat khusus (aura). anak-anak. Setelah serangan, anak kemudian
Hilangnya tonus menyebabkan penderita melanjutkan aktivitasnya seolah-olah tidak
terjatuh, berkejang hebat dan otot-ototnya terjadi apa-apa. Bila serangan singkat terse-
menjadi kaku. Fase tonis ini berlangsung but berlangsung berturut-turut dengan ce-
kira-kira 1 menit untuk kemudian disusul pat, maka dapat pula timbul suatu status
oleh fase klonis dengan kejang-kejang dari epilepticus. Serangan petit mal pada anak-anak
kaki-tangan, rahang dan muka. Penderita dapat berkembang menjadi grand mal pada
kadang-kadang menggigit lidahnya sendiri usia pubertas.
dan juga dapat terjadi inkontinensia urin
atau feces. Selain itu dapat timbul hentakan- 3. Parsial (epilepsi psikomotor). Bentuk se-
hentakan klonis, yakni gerakan ritmis dari kaki- rangan parsial umumnya berlangsung de-
tangan secara tak sadar, sering kali dengan ngan kesadaran hanya menurun untuk se-
jeritan, mulut berbusa, mata membelalak dan bagian tanpa hilangnya ingatan. Penderita
gejala lainnya. Lamanya serangan berkisar memperlihatkan kelakuan otomatis tertentu
antara 1 dan 2 menit yang disusul dengan seperti gerakan mengunyam dan/atau me-
keadaan pingsan selama beberapa menit dan nelan atau berjalan dalam lingkaran.
kemudian sadar kembali dengan perasaan
kacau serta depresi. Diagnosis
Elektroencefalogram (EEG). Tes paling ter-
* Serangan myoclonis (Yun. myo = otot)adalah percaya untuk mendiagnosis jenis epilepsi
bentuk grand mal lainnya dan bercirikan adalah melalui pemeriksaan EEG. Kegiatan
kontraksi otot-otot simetris dan sinkron yang listrik dari otak pertama kali dikemukakan
tidak ritmis dari terutama bahu dan tangan pada abad ke-19, tetapi baru dianalisis secara
(tidak dari muka). Adakalanya berlangsung saksama oleh seorang ilmuwan Jerman (Dr
berurutan dengan jangka waktu singkat Hans Berger). Psikiater ini memperkenalkan
sekali, kurang dari 1 detik. istilah elektroencefalogram, yang dapat men-
catat variasi-variasi potensial dari ak-tivitas
* Status epilepticus adalah serangan yang listrik di otak. Pencatatan ini berguna untuk
bertahan lebih dari 30 menit dan berlangsung antara lain melokalisasi dan mendiagnosis
beruntun dengan cepat tanpa diselingi kea- proses-proses patologis di otak. Misalnya
daan sadar. Sesudah 30 menit mulai terjadi luka di cortex menimbulkan gelombang khu-
kerusakan pada SSP. Situasi gawat ini bisa sus yang dapat dideteksi melalui EEG.
fatal (mortalitas 10-15%), karena kesulitan Serangan grand mal yang diawali oleh
pernapasan dan kekurangan oksigen di otak. aura dan kemudian disusul oleh konvulsi
Pada umumnya dapat disebabkan oleh ke- umum dengan kontraksi otot dan gerakan
tidakpatuhan penderita minum obat, meng- klonis, memiliki pola EEG yang khusus.
hentikan pengobatan secara tiba-tiba atau Serangan petit mal juga memiliki EEG yang
timbulnya demam. khas. Dengan demikian EEG memungkinkan
penentuan jenis epilepsi yang diderita pasien,
2. Petit mal (Prancis = penyakit kecil) atau yang ditunjang oleh gejala klinik khusus.
abscencea (Prancis = tak hadir). Bercirikan Berdasarkan analisis ini dapat dipilih obat
serangan yang hanya singkat sekali, antara antikonvulsi yang tepat bagi penderita. Pe-
beberapa detik sampai setengah menit de- nentuan jenis epilepsi dan pilihan obat ada-
ngan penurunan kesadaran ringan tanpa lah penting sekali, karena obat yang efektif
kejang-kejang. Seperti grand mal, petit mal terhadap petit mal bisa bekerja berlawanan
juga bersifat serangan luas di seluruh otak. pada grand mal dan sebaliknya.
Gejalanya berupa keadaan termangu-mangu
(pikiran kosong; kehilangan respons sesaat), Penanganan
muka pucat, pembicaraan terpotong-potong Tindakan utama. Selalu diusahakan untuk
atau mendadak berhenti bergerak, terutama meniadakan penyebab penyakit (misalnya

14108649_OBAT P(Bab 27)_T-418-431.indd 419 21/04/2015 16:52:46


420 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

tumor otak) dan menjauhkan faktor yang terjadi status epilepticus, terapi mutlak
dapat memicu serangan (alkohol, stres, ke- harus segera dilanjutkan di rumah sakit
letihan, demam, imunisasi, gejolak emosi). untuk penanganan berikutnya, yaitu:
Tindakan darurat. Pada waktu serangan c. benzodiazepin atau fenitoin sebagai
hendaknya diusahakan jangan sampai pen- infus kontinu dengan monitoring per­
derita melukai dirinya sendiri, misalnya na­pasan dan sirkulasi. Pasien biasanya
menggigit lidah. Perlu diperhatikan pula diberi di-azepam 10 mg i.v., disusul de­
bahwa saluran pernapasannya bebas dan ngan infus i.v. dari 200 mg per liter selama
tidak tersumbat. Bila ada kecurigaan menge- 24 jam. .
nai hipoglikemia, yang juga dapat memicu
konvulsi, kadar gula darahnya harus diten- Terapi pemeliharaan16
tukan dan bila perlu harus diberikan glukosa Pada dasarnya monoterapi (dengan satu
secara intravena. obat) adalah efektif pada kebanyakan pen-
Tujuannya. Serangan epilepsi dapat meru- derita epilepsi, misalnya karbamazepin atau
sak sel-sel otak, terutama serangan grand mal valproat.
dan menjadi suatu beban sosial dan psiko- Pentakarannya harus dimulai dengan dosis
logis bagi penderita. Oleh karena itu perlu rendah yang lambat laun ditingkatkan sampai
sekali terapi yang bertujuan utama mencegah dosis pemeliharaan yang serendah mungkin.
timbulnya kejang atau mengurangi seba- Juga penghentian tidak boleh dengan tiba-
nyak mungkin jumlah serangan tanpa meng- tiba. Bila ternyata obat ini tidak ampuh untuk
ganggu fungsi normal tubuh. Ini berarti mengurangi serangan, maka dapat dicoba
bahwa antiepileptika harus digunakan te- obat lain. Baru setelah 2-3 jenis obat dicoba
rus menerus. Dengan pengobatan dan dosis tanpa hasil memuaskan, dapat ditambahkan
yang tepat serangan epilepsi dapat ditekan, obat lain sebagai politerapi. Obat dinyatakan
yaitu frekuensinya dikurangi pada 70-80% efektif bila dapat menurunkan frekuensi se-
penderita. Syukurlah bahwa bentuk epilepsi rangan dengan ±50%.
tertentu kadangkala hilang secara spontan, a. Epilepsi luas (‘generalized’) Pilihan per-
sehingga pasien menjadi bebas serangan tama pada grand mal adalah valproat. Pada
untuk rentang waktu panjang, bahkan ada- grandmal dengan serangan myoclonis dapat
kalanya permanen. Namun pada umumnya digunakan kombinasi dengan klonazepam.
penyembuhan tuntas sukar dicapai. Karbamazepin, fenitoin dan vigabatrin tidak
cocok, karena justru dapat meningkatkan
Terapi serangan16 frekuensi serangan. Etosuksimida dan val-
Lamanya serangan pada umumnya kurang proat sama efektifnya pada absence luas.
dari 5 menit dan berhenti dengan sendirinya Kombinasi dari klonazepam + klobazam,
tanpa pengobatan. Bila berlangsung lebih karbamazepin + valproat dan lamotrigin +
lama, barulah harus diberi obat sebagai valproat juga sering kali efektif. Pada bentuk
berikut. tonis-klonis, karbamazepin, valproat atau
a. diazepam rektal, sebagai larutan dalam fenitoin memberikan efek baik. Fenobarbital
rectiole. Jika belum menghasilkan efek juga banyak digunakan, tetapi efek sam-
sesudah 5 – 10 menit, pemberian dapat pingnya (sedasi, kantuk) membatasi penggu-
diulang atau diberi midazolam/klona- naannya.
zepam secara oromucosal. Lihat selan- b. Epilepsi parsial biasanya ditanggulangi
jutnya dibawah Penggunaan. dengan pilihan pertama karbamazepin, val-
b. diazepam intravena untuk efek cepat proat atau fenitoin. Obat-obat lainnya yang
atau klonazepam i.v atau midazolam i.m. juga efektif adalah benzodiazepin, lamotri-
Umumnya serangan berhenti dalam 5 – gin, topiramat dan vigabatrin Pada umum-
15 menit Dosis tidak boleh terlalu tinggi nya efektivitas obat-obat ini tidak sempurna
karena risiko depresi pernapasan! Bila sehingga sering kali diperlukan kombinasi
penanganan ini belum berhasil juga dan dari 2 jenis obat.

14108649_OBAT P(Bab 27)_T-418-431.indd 420 21/04/2015 16:52:46


Bab 27: Antiepileptika 421

c. Kortikosteroida yang diberikan secara pat mengembangkan potensinya semaksimal


berangsur-angsur sangat efektif, maka ter- mungkin. Dalam hal ini perlu diperhatikan
utama digunakan bila penyakit menjadi beberapa pedoman untuk menjamin kesela-
parah (exacerbatio). Misalnya pada penderita matan anak, misalnya menghindari berenang
lansia, exacerbasi dapat diatasi dengan dosis sendiri atau melakukan olahraga berbahaya,
rendah prednison (10 mg), yang sepanjang seperti panjat tebing. Yang juga sangat penting
tahun dapat dikurangi sampai dosis peme- dan mempunyai dampak sosial dan hukum
liharaan. Tetapi pada pasien yang lebih adalah kapan seorang penderita epilepsi di-
muda diperlukan dosis (jauh) lebih tinggi perbolehkan mengemudikan kendaraan ber-
untuk waktu yang lama dengan risiko efek motor.
samping besar. Pada tahun-tahun terakhir Konvulsi demam pada anak-anak kecil
telah dilaporkan lebih sedikit kerusakan (‘stuip’, ‘febrile seizures’) yang bertahan lama
sen­di dengan penggunaan 5 mg prednison dapat diatasi dengan diazepam 5-10 mg
sehari secara dini (Arch Int Med 2002; 136:1- rektal (larutan dalam rektiole). Demamnya
12). Suatu penelitian muktahir menunjuk- harus dikendalikan dengan parasetamol. Pe-
kan bahwa dosis awal tinggi dari kortikos- nanganan profilaktik tidak dianjurkan lagi.
teroid (metilprednisolon 1000 mg i.v.) ber-
selang 3 hari menghasilkan kerusakan tulang Obat-obat epilepsi
yang lebih ringan daripada penggunaan
Pada hakikatnya obat-obat ini bertujuan me-
metilprednisolon 16 mg peroral setiap hari
lawan gejala epilepsi, dengan menghindari
(NTvG 2004;148: 261-2). Melalui injeksi intra-
pelepasan mendadak (hipersinkron) dari se-
artikuler kortikosteroida digunakan pada
jumlah (jaringan) neuron atau minimal meng-
keadaan kaku dan nyeri hebat di sendi.
hindari penyebaran dari aktivitas berlebihan
ke bagian-bagian lain dari otak.
Penderita epilepsi anak-anak Obat anti-epilepsi pertama adalah bromida
Separuh dari semua kasus epilepsi dimulai yang digunakan pada akhir abad ke 19. Obat
sebelum usia 20 tahun; risiko untuk epilepsi sintetik pertama yang memiliki sifat anti-
pada anak-anak adalah ± 1 : 400. Khususnya kejang adalah fenobarbital, tetapi terbatas
pada mereka penanganan tidak terbatas pada pada kejang tonik-klonik umum, tanpa efek
terapi dengan obat-obat saja, tetapi yang terhadap kejang absence.
penting manajemen secara keseluruhan. Hal Obat anti-kejang ideal adalah yang dapat
ini menyangkut seluruh keluarga, terutama mengendalikan segala jenis kejang tanpa efek
orang tua, sekolah dan lingkungannya. samping yang tidak diinginkan. Sayangnya
Kerjasama dengan orang tua adalah mu- obat-obat yang sekarang digunakan adaka-
tlak, terutama pada awal terapi sehingga lanya tidak memberikan respons baik pada
dapat memberikan informasi untuk menen- sebagian penderita dan sering kali juga
tukan obat dan dosisnya yang paling tepat mengakibatkan efek samping terhadap SSP
bagi anak untuk kelak melaporkan efek yang bersifat ringan sampai kematian aki-
sampingnya. Perlu pula ditekankan kepada bat anemia aplastik atau gagal ginjal. Juga
pasien dan orang tua bahwa obat harus kecenderungan bunuh diri dapat meningkat.
diminum secara teratur setiap hari, sebaik- Antiepileptika adalah obat yang dapat me-
nya pada saat yang sama, mis. pada waktu nanggulangi serangan epilepsi berkat kha-
makan atau sesudahnya. siat antikonvulsinya, yaitu meredakan kon-
Penyuluhan bagi orang tua dan guru me- vulsi (kejang klonus hebat). Semua obat an-
ngenai sifat penyakit ini dapat membantu tikonvulsi memiliki masa paruh panjang,
untuk bisa lebih baik menerima penderita dieliminasi dengan lambat dan berkumulasi
anak ini di rumah, di sekolah maupun di dalam tubuh pada penggunaan kronis.
masyarakat. Tujuannya adalah menciptakan
suatu suasana di mana anak dapat menjalani Penggolongan. Obat-obat ini dapat dibagi
hidupnya senormal mungkin dan juga da- dalam beberapa kelompok kimiawi, yaitu:

14108649_OBAT P(Bab 27)_T-418-431.indd 421 21/04/2015 16:52:46


422 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

1. Obat generasi pertama. transmisi, antara lain GABA dan glisin.


– Barbital: fenobarbital dan mefobarbital me- Li­hat juga Bab 54, Dasar-dasar diet se­
miliki sifat antikonvulsif khusus yang hat. Asam amino GABA memiliki efek
terlepas dari sifat hipnotiknya. Yang dopamin(= PIF, prolactin inhibiting factor)
digunakan terutama senyawa kerja-pan- lemah, yang berefek meng­hambat pro­
jang untuk memberikan jaminan yang duksi prolaktin oleh hipofisis. GABA ter­
lebih kontinu terhadap serangan grand dapat di praktis seluruh otak dalam dua
mal. Lihat juga Bab 24, Sedativa dan ben­tuk, GABA-A dan GABA-B yang me­
Hipnotika. kanis­me kerjanya berhubungan erat de-
– Fenitoin. Struktur kimia obat ini mirip ngan reseptor benzodiazepin. Ternyata pula
barbital, tetapi dengan cincin lima hi- bahwa terdapat hubungan langsung antara
dantoin (lihat rumus bangun di bawah serangan kejang dan GABA. Zat-zat yang
ini). Senyawa hidantoin ini terutama memicu timbulnya konvulsi diketahui ber-
digunakan pada grand mal. sifat mengurangi aktivitas GABA. Di lain
– Suksinimida: etosuksimida dan mesuksi- pihak zat-zat yang memperkuat sistem
mida. Senyawa ini memiliki kesamaan penghambatan yang diatur oleh GABA
dalam susunan gugus cincinnya dengan berdaya antikonvulsi, antara lain benzodia-
fenitoin. Terutama digunakan pada petit zepin (diazepam, klonazepam). Ini merupakan
mal. salah satu mekanisme kerja dari obat-obat
– Lainnya: asam valproat, diazepam dan epilepsi, lihat di bawah.
klonazepam, karbamazepin dan okskar-
Cara kerja antiepileptika belum semuanya
bazepin.
jelas. Namun dari sejumlah obat terdapat
indi­kasi mengenai mekanisme kerjanya,
2. Obat generasi ke-2: vigabatrin, lamotrigin
yaitu:
dan gabapentin (Neurontin), juga felbamat,
a. memperkuat efek GABA: valproat dan vi-
topiramat dan pregabaline. Obat-obat ini
gabatrin bersifat menghambat perom-
umumnya tidak diberikan tunggal sebagai
bakan GABA oleh transaminase, sehingga
monoterapi, tetapi sebagai tambahan dalam
kadarnya di sinaps meningkat dan neu-
kombinasi dengan obat-obat klasik (generasi
rotransmisi lebih diperlambat. Juga to-
ke-1). Keberatan obat-obat yang agak baru
piramat bekerja menurut prinsip mem-
ini adalah pengalaman penggunaannya yang
perkuat GABA, sedangkan lamotrigin
masih relatif singkat dibandingkan dengan
meningkatkan kadar GABA. Fenobarbital
obat-obat generasi pertama, yang sudah
juga menstimulasi pelepasannya.
membuktikan keampuhan dan keamanan-
b. menghambat kerjanya aspartat dan gluta-
nya. Lagi pula harganya jauh lebih tinggi.
mat. Kedua asam amino ini adalah neu-
rotransmitter yang merangsang neuron
Mekanisme kerja dan menimbulkan serangan epilepsi.
Mekanisme kerja anti-epileptika dapat di- Pem­bebasannya dapat dihambat oleh la-
jelaskan berdasarkan dua prinsip. Pertama motrigin, juga oleh valproat, karbama-
berdasarkan pemblokiran terhadap transpor zepin dan fenitoin (NTvG 2006;150:977-9);
elektrokimia oleh saluran-saluran ion natrium c. memblokir saluran-saluran (channels) Na,
atau kalsium. Kedua adalah peningkatan K dan Ca yang berperan penting pada
penghambatan dari neurotransmitter GABA, timbul dan perbanyakan muatan listrik.
atau penurunan transmisi glutamat. Contohnya adalah etosuksimida, val-
GABA (gamma-aminobutiric acid). Di otak proat, karbamazepin, okskarbazepin, fe-
terdapat dua kelompok neurotransmitter, nitoin, lamotrigin, pregabalin dan topi-
yaitu zat-zat seperti noradrenalin dan serotonin ramat;
yang memperlancar transmisi rangsangan d. meningkatkan ambang-serangan dengan ja-
listrik di sinaps sel-sel saraf. Selain itu juga lan menstabilkan membran sel, antara
terdapat zat-zat yang menghambat neuro- lain felbamat;

14108649_OBAT P(Bab 27)_T-418-431.indd 422 21/04/2015 16:52:46


Bab 27: Antiepileptika 423

e. mencegah timbulnya pelepasan muatan listrik parsial paling sering terjadi. Pada tahun
abnormal di pangkalnya (focus) dalam SSP, pertama serangan kedua lebih sering (80%)
yaitu fenobarbital dan klonazepam; timbul dibandingkan dengan orang muda.
f. menghindari menjalarnya hiperaktivitas (mu- Oleh karena itu penanganan pada lansia agar
atan listrik) tersebut pada neuron otak lebih cepat dimulai setelah serangan pertama
lainnya, seperti klonazepam dan fenitoin. dan tidak menunggu-nunggu lagi.
* Kombinasi. Bagi orang yang resisten ter-
Penggunaan hadap monoterapi (±30% dari pasien) di-
Pada penggunaan awal dari suatu anti- perlukan kombinasi dari 2 atau 3 jenis obat
epileptikum harus diperhitungkan pengaruh sekaligus. Terapi kombinasi ini sebetulnya
penggunaan bersamaan dari anti-epileptikum tidak dianjurkan karena kemungkinan tim-
lain (co-medikasi). Kombinasi demikian dapat bulnya interaksi dan bertambahnya efek
menyebabkan induksi enzim (karbamazepin, samping. Namun ketidakpatuhan pasien
fenobarbital, fenitoin) atau inhibisi enzim dalam minum obat akan berkurang, yang
oleh obatnya sendiri (felbamat, topiramat, merupakan penyebab utama kegagalan te-
valproat). Berdasarkan hal ini adakalanya rapi (85%). Penelitian dengan fenitoin, kar-
dosis haru dinaikkan untuk memberikan bamazepin dan valproat menunjukkan bah-
perlindungan secukupnya, atau penurunan wa pada kebanyakan pasien serangan dapat
dosis untuk mengurangi efek samping. dikendalikan dengan hanya satu jenis obat
Pada terapi kombinasi sebagian pasien bila diberikan dalam dosis yang cukup tinggi.
hanya membutuhkan dosis lebih rendah dari Dalam hal ini terapi perlu dipantau melalui
masing-masing anti-epileptikum. penentuan kadar obat dalam darah.
Antiepileptika sering kali memiliki in- Pada kasus resisten baru dapat digunakan
deks terapi yang sempit, seperti fenitoin, kombinasi dengan antiepileptika generasi
maka untuk efek optimal perlu ditentukan ke-2 felbamat, vigabatrin,lamotrigin, dalam
pentakaran yang saksama agar kadar darah doses serendah mungkin, yang berangsur-
terpelihara pada rentang kadar terapi yang angsur dinaikkan. Penggunaan sediaan kombi-
sekonstan mungkin. Banyak obat (primidon, nasi tetap harus dihindari, kecuali pada kasus
karbamazepin, klonazepam dan valproat) resistensi tersebut di atas.
menimbulkan mual dan pusing. Untuk
menghindari gejala ini, pada permulaan * Penggunaan lain.
obat diberikan tunggal dalam dosis rendah Selain untuk epilepsi obat-obat ini juga
yang berangsur-angsur dinaikkan sehingga sering kali digunakan off label (artinya di luar
efek maksimal tercapai dan kadar plasma indikasi resmi) pada antara lain keadaan-
menjadi tetap (‘steady state’). Bila terjadi keadaan sebagai berikut.
kegagalan harus diganti dengan obat lain – gangguan bipoler: karbamazepin, val-
dan penting sekali untuk selalu menurunkan proat, lamotrigin
dosis obat pertama dengan perlahan-lahan – trigeminus neuralgie: karbamazepin
sambil berangsur-angsur menaikkan dosis – nyeri neuropatis perifer: gabapentin, pre-
obat baru untuk mencegah timbulnya status gabalin
epilepticus. Pengecualian adalah fenitoin dan – nyeri neuropati sentral: pregabalin
etosuksimida yang dapat langsung diberikan – perasaan ketakutan: pregabalin
dalam dosis pemeliharaannya. Akan tetapi – gejala akibat penghentian minum alkohol:
sering kali juga terapi dilanjutkan dengan karbamazepin
kedua obat bersama, bahkan ditambah lagi – aritmia: fenitoin
dengan obat ketiga bila belum tercapai hasil – profilaksis migren: topiramat, valproat
yang diinginkan. – diabetes insipidus: karbamazepin (mere-
gulasi cairan tubuh dengan cepat me-
Pada usia lanjut CVA merupakan sebab ngurangi jumlah urin dan perasaan da-
penting pada timbulnya epilepsi . Serangan haga).

14108649_OBAT P(Bab 27)_T-418-431.indd 423 21/04/2015 16:52:46


424 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

* Pentakaran. Kebanyakan obat epilepsi darah dan hati, serta perubahan berat ba-
memiliki plasma-t½ yang agak panjang (10- dan. Valproat, gabapentin, pregabalin dan
50 jam lebih) sehingga seyogyanya dosis adakalanya vigabatrin meningkatkan berat
dapat diberikan 1 kali sehari. Namun pada badan, sedangkan topiramat justru menu-
umumnya obat diberikan 2 atau 3 kali sehari runkannya.
untuk meniadakan kemungkinan terjadinya Okskarbazepin, gabapentin dan lamotrigin
serangan akibat terlupanya satu dosis. memperbaiki suasana jiwa, sedangkan viga-
batrin dan topiramat memperbesar risiko akan
* Jangka waktu terapi. Lamanya pengobatan psikosis. Juga kemungkinan meningkatnya
sukar untuk dapat ditentukan terlebih da- kecenderungan bunuh diri (0,43%), terutama
hulu. Hal ini tergantung antara lain dari usia, pada penggunaan gabapentin, klonazepam
frekuensi serangan dan faktor yang dapat dan levetirasetam.
memicu serangan. Pada umumnya terapi Kebanyakan antiepileptika memengaruhi
diberikan selama bertahun-tahun dan dalam sistem endokrin, misalnya metabolisme vita-
kebanyakan kasus malahan seumur hidup. min D, dengan akibat penurunan kadar kal-
Di lain pihak bila dalam kurun waktu 5 sium dan fosfat dalam darah. Oleh karena itu
tahun tidak terjadi lagi serangan (pada hanya penderita yang menggunakan antiepileptika
±25% pasien), dosis dapat berangsur-angsur untuk jangka waktu lama, perlu periodik
diturunkan. Bila serangan tidak terjadi lagi, diperiksa kadar kalsium dan fosfatnya.
akhirnya terapi dapat dihentikan sama sekali.
Pada bayi pengobatan pada umumnya sudah Kehamilan
bisa dihentikan beberapa minggu sampai
Efek teratogen. Antiepileptika dapat menye-
beberapa bulan sesudah serangan terakhir,
babkan gangguan kongenital yang ±2-3 ka-
pada anak-anak sampai 6 tahun kebanyakan
li lebih besar daripada keadaan normal,
setelah 1 tahun. Risiko kambuh pada anak-
khususnya asam valproat dan karbama-
anak sampai ±16 tahun hanya ±25%.
zepin. Efek teratogen ini - terutama spina
Perlu pula diperhatikan sekali lagi bahwa
bifida - ditimbulkan oleh toksisitas langsung
penghentian terapi tidak boleh secara tiba-
terhadap sel-sel janin dan juga karena de-
tiba, karena dapat memicu serangan. Penge-
fisiensi asam folat. Penyebabnya adalah
cualian adalah bila timbul efek-efek samping
karena di satu pihak obat-obat ini (valproat
serius seperti toksisitas hati dan sindrom
dan karbamazepin) menghambat dengan
Stevens-Johnson.
kuat resorpsi asam folat dan di lain pihak
Sekitar 30% dari penderita epilepsi yang
meningkatkan ekskresinya karena induksi
menjalani pengobatan tetap tidak terlepas
enzim di hati. Penurunan kadar asam folat juga
dari serangan-serangan. Epilepsi yang sukar
dapat menyebabkan anemi makrositer, maka
ditangani demikian disebut epilepsi “refrac-
dianjurkan pemberian suplesi dari vitamin
tair.” Pengobatan mutakhir untuk menghen-
ini (1 dd 0,5 mg). Fenobarbital, fenitoin dan
tikan serangan adalah dengan cara pembe-
valproat a.l. juga dapat menimbulkan ke­
dahan (epilepsie chirurgie).17
lainan jantung dan bibir sumbing.
Untuk mengurangi risiko serangan pada
Efek samping wanita hamil dan memperkecil risiko cacat
Efek samping yang paling sering timbul pada janin, dianjurkan pemberian obat
berupa gangguan saluran pencernaan (nau- dengan dosis yang serendah mungkin (diss
sea, muntah, obstipasi, diare dan hilang cita B. Samren, Univ Rotterdam, April 1998).
rasa). Begitu pula efek SSP (rasa kantuk,
pusing, ataxia, nystagmus, mudah tersing- *Penghentian pengobatan epilepsi dapat
gung) sering kali terjadi. Selain itu juga reaksi menimbulkan serangan pada sang ibu dengan
hipersensitivitas (dermatitis, ruam, urticaria, akibat dapat menimbulkan penyimpangan
sindrom Stevens-Johnson, hepatitis), rontok pada janin akibat hipoksia atau perdarahan
rambut, hirsutisme, kelainan psikis, gangguan intrakranial.

14108649_OBAT P(Bab 27)_T-418-431.indd 424 21/04/2015 16:52:46


Bab 27: Antiepileptika 425

* Penggunaan kombinasi sebaiknya di- sarkan hambatan enzim yang menguraikan


ganti dengan obat tunggal, karena risiko GABA, sehingga kadar neurotransmitter ini
penyimpangan pada janin lebih kecil pada di otak meningkat.
monoterapi dibandingkan dengan politerapi. Resorpsinya di usus cepat, setelah 15 menit
Penggunaan asam valproat supaya dihin- sudah tercapai kadar plasma maksimal. PP
dari. lebih kurang 90%, plasma-t½ ±10 jam dan
diekskresi sebagai glukuronida, terutama
Interaksi melalui urin. Resorpsi dari suppositoria juga
Beberapa antiepileptika menyebabkan (auto) baik, tetapi bersifat merangsang bagi selaput
induksi enzim hati (sistem-oksidasi P450), lendir, juga pada penggunaan sebagai injeksi.
seperti karbamazepin, fenitoin, fenobarbi- Efek rangsangan lokal ini dapat banyak di-
tal dan primidon. Oleh karena itu obat- kurangi dengan menggunakan tablet enteric-
obat ini dapat saling menurunkan kadar- coated dan tablet slow-release. Yang terakhir
nya dalam darah dengan peningkatan eks- juga menguntungkan karena memberikan
kresinya. Kadar dari antikoagulansia, zat-zat kadar plasma yang lebih merata. Antara
anti-HIV dan steroida (antikonseptiva) ditu- kadar plasma dan efek terapi (terhindarnya
runkan. Akibatnya induksi enzim ini telah serangan) tidak terdapat hubungan langsung,
menimbulkan kehamilan pada wanita yang berbeda dengan antiepileptika lainnya. Ada
menggunakan pil antihamil. ` indikasi bahwa pentakaran 1 kali sehari sama
Sebaliknya beberapa obat menyebabkan efektifnya dengan 2 atau 3 kali sehari.
penghambatan enzim melalui kompetisi un- Efek samping yang sering terjadi adalah
tuk titik pengikatan yang sama. Misalnya val- gangguan saluran cerna yang bersifat se-
proat mampu meningkatkan kadar fenobarb mentara, adakalanya juga sedasi, ataksia,
dengan kuat, sedangkan efek valproat diku- udema pergelangan kaki dan rambut rontok
rangi oleh fenitoin. (reversibel). Efek lainnya adalah kenaikan
Interaksi tersebut hampir tidak terjadi pa- berat badan, terutama pada remaja puteri.
da vigabatrin dan gabapentin karena zat- Kehamilan. Senyawa ini bersifat teratogen
zat ini praktis tidak dimetabolisasi dan pada pada hewan, maka tidak boleh diberikan
okskarbazepin karena dipecah oleh enzim- pada wanita hamil.
enzim jenis lain di hati. Tetapi dapat memicu Interaksi. Karena DPA dapat meningkatkan
perombakan pil antihamil yang mengandung kadar fenobarbital dan fenitoin, maka
kurang dari 50 mcg estrogen dengan risiko berdasarkan penelitian kadarnya di dalam
perdarahan-antara dan kehamilan. darah, dosisnya harus dikurangi (sampai 30-
Pada lansia induksi enzim dapat mening- 50%) untuk menghindari sedasi berlebihan.
katkan kecenderungan osteoporosis (fenitoin Sebaliknya, khasiat DPA juga diperkuat oleh
dan fenobarbital). antiepileptika lainnya.
Dosis: oral semula 3-4 dd 100-150 mg d.c.
dari garam natriumnya (tablet e.c.) untuk
MONOGRAFI kemudian berangsur-angsur dalam waktu
2 minggu dinaikkan sampai 2-3 dd 300-500
1. GENERASI PERTAMA mg, maksimal 3 g sehari. Anak-anak 20-30
mg/kg/sehari. Asam bebasnya memberikan
1a. Asam valproat: asam dipropilasetat, DPA,
kadar plasma yang 15% lebih tinggi (lebih
Depakene, Leptilan (Na-).
kurang sama dengan persentase natrium
Khasiat antikonvulsi dari derivat asam
dalam Na-valproat), tetapi lain daripada itu
valerian ini diketemukan secara kebetulan
tidak lebih menguntungkan.
(Meunier, 1963) dan dianggap sebagai obat
pilihan pertama pada absences. Dalam kom-
binasi dengan obat-obat lain juga efektif 1b. Karbamazepin: Tegretol
pada grand mal dan serangan psikomotor. Senyawa trisiklis (1964) yang mirip imi-
Mekanisme kerjanya diperkirakan berda- pramin ini (lihat Bab 30, Antidepresiva)

14108649_OBAT P(Bab 27)_T-418-431.indd 425 21/04/2015 16:52:46


426 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

selain bekerja antikonvulsi, juga berkhasiat adaan utuh maupun metabolitnya dapat
antidepresif dan antidiuretik, mungkin ber- masuk ke dalam air susu ibu, walaupun tidak
dasarkan peningkatan sekresi di hipofisis banyak.
atau penghambatan perombakannya. Dosis: permulaan sehari 200-400 mg di bagi
dalam beberapa dosis yang berangsur-angsur
Penggunaannya di berbagai bidang, yaitu: dapat dinaikkan sampai 800-1200 mg dibagi
– epilepsi grand mal dan bentuk parsial sama dalam 2-4 dosis. Pada manula setengah dari
efektifnya dengan fenitoin, tetapi efek dosis ini. Dosis awal bagi anak-anak sampai
sampingnya lebih sedikit. Fenobarbital usia 1 tahun 100 mg sehari, 1-5 tahun 100-
dan valproat memperkuat efeknya. Tidak 200 mg sehari, 5-10 tahun 200-300 mg sehari
efektif pada absences. dengan dosis pemeliharaan 10-20 mg/kg
– neuralgia trigeminus: merupakan obat berat badan sehari dibagi dalam beberapa
yang paling efektif terhadap nyeri urat dosis.
saraf hebat di bagian muka, juga terhadap
nyeri sinannaga(Herpes zoster) * Okskarbazepin (Trileptal) adalah derivat
– depresi manis: efektivitasnya dapat disa- (1991) yang sama efektifnya dengan karba-
makan dengan litium, lihat Bab 30 Anti- mazepin pada dosis yang 50% lebih tinggi.
depresiva. Kedua obat ini tidak bersifat induktor en-
– diabetes insipidus (polyuria akibat keku- zim, maka pada penggunaan lama tidak
rangan ADH): khusus terhadap bentuk menimbulkan auto-induksi (= stimulasi dari
sentral dari gangguan ini. Lihat Bab 47, metabolisme sendiri). Efek sampingnya lebih
Antidiabetika. ringan, khususnya rash. Okskarbazepin ter-
Resorpsi lambat dan kadar maksimal da- utama digunakan pada serangan tonis-
lam plasma dapat tercapai setelah 4-24 jam. klonis ‘generalized’ dan pada epilepsi parsial.
Pengikatan proteinnya tinggi, ±80%, sedang- Resorpsi cepat dan hampir sempurna (95%)
kan plasma-t½ sangat variabel (7-30 jam). Di untuk kemudian diubah menjadi dihidrok-
dalam hati karbamazepin dioksidasi men- sikarbamazepin aktif dengan plasma-t½ 10-25
jadi metabolit epoksida yang juga berefek jam. Lebih dari 95% diekskresi melalui urin
antikonvulsi. sebagai konyugat dan 0,3% dalam bentuk
Efek samping yang paling sering terjadi utuh. Efek sampingnya berupa perasaan letih,
berupa sedasi, sakit kepala, pusing, mual, pusing dan ataksia, hiponatriemia, gangguan
muntah dan ataxia, yang umumnya bersifat tidur, tremor dan radang kulit.
sementara (±2 minggu). Sekitar 40% dari Kehamilan dan laktasi. Data untuk ini belum
pengguna masih mengalami rasa kantuk cukup, tetapi zat ini masuk ke dalam air susu
setelah 1 tahun. Reaksi kulit (rashes) juga agak ibu dan dapat mencapai kadar sampai 50%
sering terjadi. Efek lainnya adalah anoreksia, dari kadar plasma sang ibu.
mengantuk, radang kulit dan gangguan psi- Dosis: monoterapi 1 dd 300 mg d.c. atau
kis. Karena dapat terjadi gangguan darah, p.c., lambat laun dinaikkan sampai dosis
hepatitis dan lupus erythematodes, harus di- pemeliharaan 2-3 dd 200-400 mg; politerapi
lakukan pemeriksaan darah setiap minggu/ pada epilepsi gawat dan yang resisten: 1 dd
bulan. Kombinasi dengan antara lain feno- 300 mg dan lambat laun ditingkatkan sampai
barbital dan fenitoin dapat menyulitkan dosis pemeliharaan 2-3 dd 300-1000 mg.
terapi. Selama penggunaan karbamazepin
tidak boleh minum alkohol dan pengendara 1c. Fenobarbital: fenobarbiton, Luminal.
bermotor harus waspada. Senyawa hipnotik ini (1912) terutama di-
Kehamilan dan laktasi. Zat ini dapat me- gunakan pada serangan grand mal dan status
nembus plasenta, berkumulasi di jaringan epilepticus berdasarkan sifatnya yang dapat
janin dan dapat mengganggu pertumbuhan memblokir pelepasan muatan listrik di otak.
janin. Oleh sebab itu tidak dianjurkan pe- Untuk mengatasi efek hipnotiknya, obat ini
nggunaannya selama kehamilan. Dalam ke- dapat dikombinasi dengan kofein. Tidak bo-

14108649_OBAT P(Bab 27)_T-418-431.indd 426 21/04/2015 16:52:46


Bab 27: Antiepileptika 427

leh diberikan pada absences karena justru Dosis: dimulai dengan 4 dd 500 mg (= 2
dapat memperburuknya. tablet), pada hari ke-4 dikurangi sampai 4
Resorpsi di usus baik (70-90%) dan ±50% dd 250 mg dan pada hari ke-11 125 mg dan
terikat pada protein; plasma-t½ panjang, ±3-4 seterusnya.
hari, maka dosisnya dapat diberikan sehari
sekaligus. Sekitar 50% dipecah menjadi p-hi-
1e. Fenitoin: difenilhidantoin, Diphantoin, Di-
droksifenobarbital yang diekskresi lewat urin
lantin
dan hanya 10-30% dalam keadaan utuh.
Senyawa imidazolidin ini (1938) tidak
Efek samping berkaitan dengan efek seda-
bersifat hipnotik seperti senyawa barbital dan
sinya (lihat Bab 24, Sedativa dan Hipnotika),
suksinimida. Fenitoin terutama efektif pada
yaitu pusing, mengantuk, ataksia dan pada
grand mal dan serangan psikomotor, tetapi
anak-anak mudah terangsang. Efek samping
tidak boleh diberikan pada petit mal, karena
ini dapat dikurangi dengan penambahan
dapat memprovokasi absences. Sediaan tablet
obat-obat lain.
dari dua pabrik yang berlainan dapat sangat
Interaksi. Bersifat menginduksi enzim dan
berbeda kesetaraan biologis (BA) dan kadar
antara lain mempercepat penguraian kalsiferol
darahnya, maka selama terapi sebaiknya
(vitamin D2) dengan kemungkinan timbulnya
jangan mengganti pabrik.
rachitis (penyakit Inggris) pada anak kecil.
Fenitoin merupakan anti-epileptikum de-
Penggunaan bersama valproat harus hati-
ngan indeks terapi yang sangat sempit. Efek
hati, karena kadar darah fenobarbital dapat
terapi yang optimal terletak pada kadar
ditingkatkan. Di lain pihak kadar darah fe-
serum total antara 8-20 mg/L. Di dalam
nitoin dan karbamazepin serta efeknya da-
tubuh 90% dari zat ini terikat pada protein
pat diturunkan oleh fenobarbital.
plasma. Kadar albumin dalam serum yang
Dosis: 1-2 dd 30-125 mg, maksimal 400 mg
rendah (hipoalbuminemia) mengakibatkan pe-
(dalam 2 kali); pada anak-anak 2-12 bulan
ningkatan kadar fenitoin bebas melampaui
4 mg/kg berat badan sehari; pada status
kadar terapi (0,5-2 mg/L) dan dapat menye-
epilepticus dewasa 200-300 mg.
babkan intoksikasi. Keseimbangan antara
* Metilfenobarbital (mefobarbital, Prominal) fraksi fenitoin total dan fraksi fenitoin bebas
juga digunakan pada petit mal (1932). Di- juga dapat terganggu oleh penyakit fungsi
bandingkan dengan fenobarbital, resorpsi di hati atau ginjal, usia lanjut dan juga oleh
usus kurang baik (50%). Di dalam hati zat obat-obat seperti digoksin, aspirin, derivat
ini dengan cepat diubah seluruhnya menjadi kumarin, antidiabetika oral dan asam val-
fenobarbital. Efek sedasi dan hipnotiknya proat.
lebih ringan, begitu pula khasiat anti- Kemper E.M. et al., Ernstige fenytoïne-
epilepsinya, maka tidak banyak digunakan intoxicatie bij patiënten met hypoalbumi-
lagi. Dosis: 2 dd 100-200 mg. nemie. Ned Tijdschr Geneesk. 2007;151:138-
41
1d. Primidon: Mysoline Pentakaran obat ini agak sulit karena
Struktur kimia obat ini (1952) sangat mirip perubahan sedikit dalam dosis harian dapat
fenobarbital, tetapi bersifat kurang sedatif. mengakibatkan perubahan kuat dalam plas-
Sangat efektif terhadap serangan grand ma darah, oleh karena pada kadar terapeutik
mal dan psikomotor. Di dalam hati terjadi farmakokinetiknya tidak lineair.
biotransformasi menjadi fenobarbital dan fe- Resorpsi di usus cukup baik, persentase
niletilmalonamida (PEMA), yang juga bersifat pengikatan pada protein tinggi, ±90%. Setelah
anti-konvulsi. Penggunaan lainnya adalah mengalami siklus enterohepatik, akhirnya
pada neuralgia trigeminus, lihat di atas (1b). fenitoin diekskresi melalui ginjal dalam ben-
Efek samping pusing, mengantuk, ataksia tuk glukuronida (60-75%). Plasma-t½ rata-
dan anoreksia (sementara), juga anemia ter- rata 22 jam (sangat variabel).
tentu yang dapat diatasi dengan asam folat. Efek samping yang sering kali timbul ada-
Pada anak-anak: mudah terangsang. lah hiperplasia gusi (tumbuh berlebihan) dan

14108649_OBAT P(Bab 27)_T-418-431.indd 427 21/04/2015 16:52:46


428 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

obstipasi. Efek lainnya a.l. pusing, mual mg/kg berat badan (rectiole), bayi dan anak-
dan bertambahnya rambut/bulu badan (hi- anak di bawah 5 tahun 5 mg, setelah 5 tahun
pertrichosis). Wanita hamil tidak boleh meng- 10 mg, juga preventf pada demam(tinggi).
gunakan fenitoin karena bersifat teratogen.
Dosis: permulaan sehari 2-5 mg/kg berat * Klonazepam (Rivotril) adalah derivat
badan dibagi dalam 2 dosis dan dosis peme- klor (1973) dari nitrazepam dengan kerja
liharaan 2 dd 100-300 mg (garam Na) pada antikonvulsif yang lebih kuat. Khasiatnya
waktu makan dengan minum banyak air diperkirakan berdasarkan perintangan lang-
(alkalis!). Pada anak-anak 2-16 tahun, per- sung dari pusat epilepsi di otak dan juga
mulaan sehari 4-7 mg/berat badan dibagi merintangi penyebaran aktivitas listrik ber-
dalam 2 dosis dan dosis pemeliharaan sehari lebihan pada neuron lain. Klonazepam ter-
4-11 mg/berat badan. Bila dikombinasi de- utama digunakan pada absences anak-anak
ngan fenobarbital, dosisnya dapat diperke- dan merupakan obat pilihan utama (i.v.) pada
cil. status epilepticus karena khasiatnya lebih kuat
dan 2-3 kali lebih cepat daripada diazepam.
* Fosfenitoin (Cerebyx) adalah ester fosfat Kinetik. Sekitar 87% zat ini diikat pada pro-
dari pro-drug fenitoin yang cepat dan leng- tein plasma dan dimetabolisasi dalam hati
kap diuraikan menjadi fenitoin, formalde- menjadi senyawa metabolit tidak aktif. Plas-
hida dan fosfat. Digunakan sebagai injeksi ma-t½ 18-50 jam, peroral kadar darah maksi-
i.m./infus. malnya dicapai sesudah 1-3 jam, melalui i.v.
setelah 1 menit. Toleransi juga dapat terjadi
1f. Diazepam: Valium, Stesolid, Mentalium sesudah beberapa minggu sampai beberapa
Di samping khasiat anksiolitik, relaksasi bulan.
otot dan hipnotiknya (lihat juga Bab 24, Efek samping yang agak sering terjadi be-
Sedativa dan Hipnotika), senyawa benzodia- rupa sedasi, mengantuk, pusing dan cupet-
zepin ini (1961) juga berkhasiat antikonvulsi. nya pikiran, juga kelemahan otot dan sekresi
Berdasarkan khasiat ini. diazepam diguna- ludah berlebihan (hipersalivasi), yang dapat
kan pada epilepsi dan dalam bentuk injeksi membahayakan pernapasan terutama pada
i.v. terhadap status epilepticus. Pada peng- anak-anak. Selama penggunaan klonaze-
gunaan oral dan dalam klisma (rectiole), resorp- pam dilarang minum alkohol, karena me-
sinya baik dan cepat tetapi dalam bentuk mengaruhi efek obat. Dosis: oral anak-anak
suppositoria lambat dan tidak sempurna. 3 dd 0,5-2 mg; dewasa permulaan 0,5 mg
Sekitar 97-99% diikat pada protein plasma. sehari, lambat laun dinaikkan sampai 3 dd
Di dalam hati diazepam dibiotransformasi 1-5 mg (maksimal 20 mg sehari); dosis harus
menjadi antara lain N-desmetildiazepam yang dinaikkan dengan berangsur-angsur. Pada
juga aktif dengan plasma-t½ panjang, antara status epilepticus i.v. 1 mg (perlahan-lahan),
42-120 jam. Plasma-t½ diazepam sendiri ber- sesudah 30 menit diulang 1 mg; anak-anak 1
kisar antara 20-54 jam. Toleransi dapat terjadi dd 0,5 mg.
terhadap efek antikonvulsinya, sama seperti
terhadap efek hipnotiknya. *Klobazam (Frisium) adalah derivat 1,5-ben-
Efek sampingnya lazim bagi kelompok zodiazepin (1982) yang dipasarkan sebagai
benzodiazepin, yaitu mengantuk, termenung- tranquillizer, tetapi memiliki khasiat anti-
menung, pusing dan kelemahan otot. konvulsi yang sama kuatnya dengan diaze-
Dosis: 2-4 dd 2-10 mg dan i.v. 5-10 mg pam. Klobazam digunakan sebagai obat tam-
dengan perlahan-lahan (1-2 menit), bila perlu bahan pada absences yang resisten terhadap
diulang setelah 30 menit; pada anak-anak 2-5 klonazepam. Tidak dapat dikombinasi de-
mg. Pada status epilepticus dewasa dan anak ngan valproat. Lihat selanjutnya Bab 24,
di atas usia 5 tahun 10 mg (rectiole); pada Sedativa dan Hipnotika. Setelah penggunaan
anak-anak di bawah usia 5 tahun sekali 5 mg. oral minimal 87% diresorpsi dan ±85% diikat
Pada konvulsi demam: anak-anak 0,25-0,5 pada protein plasma. Metabolit utamanya

14108649_OBAT P(Bab 27)_T-418-431.indd 428 21/04/2015 16:52:46


Bab 27: Antiepileptika 429

adalah N-desmetilklobazam yang memiliki 2b. Gabapentin: Neurontin, Alpentin, Gabexal


sifat antikonvulsi lemah. Plasma-t½ 18-30 Senyawa sikloheksilasetat ini (1999) me-
jam dan diekskresi (81-97%) melalui urin. miliki struktur kimiawi yang berkaitan de-
Dosis: oral sehari 5-15 mg, dapat lambat laun ngan GABA, tetapi mekanisme kerjanya
ditingkatkan sampai maksimal 80 mg sehari. berlainan. Obat ini digunakan sebagai obat
tambahan pada epilepsi parsial dan untuk
1g. Etosuksimida: etilmetilsuksinimida, Za- penderita pada siapa antiepileptika biasa
rontin kurang memberikan efek. Di samping itu
Derivat pirolidin ini (1958) sangat efektif juga digunakan pada depresi manis bersama
terhadap serangan absence. Efeknya panjang litium dan pada nyeri neuropati dengan efek
dengan plasma-t½ 2-4 hari. Praktis tidak setelah 1-3 minggu
terikat pada protein, ekskresi melalui ginjal, Resorpsi: peroral dalam waktu 2-3 jam su-
yaitu 50% sebagai metabolit dan 20% dalam dah tercapai kadar plasma maksimal. BA
keadaan utuh. ±60%, PP ringan sekali dan dapat diabaikan,
Efek samping berupa sedasi, antara lain masa paruhnya 5-7 jam. Diekskresi lengkap
mengantuk dan termenung-menung, sakit melalui urin dalam bentuk utuh.
kepala, anoreksia dan mual, juga bersendawa. Efek samping mengantuk, pusing, ataksia,
Leukopenia jarang terjadi tetapi di samping perasaan letih dan meningkatnya berat ba-
pemeriksaan hematologi, fungsi hati dan urin dan.
perlu dimonitor secara teratur. Dosis: permulaan 1-3 dd 100-200 mg dan
Dosis: 1-2 dd 250-500 mg sebagai tablet lambat laun ditingkatkan sampai 3 dd 300-
e.c.(enteric-coated) karena rasanya tidak enak 400 mg. Pada nyeri neuropati: 3 dd 600 mg.
dan bersifat merangsang.
2c. Lamotrigine: Lamictal
* Mesuksimida (Celontin) adalah derivat Senyawa triazin ini (1991) berkhasiat anti-
metil (1954) dengan sifat dan penggunaan konvulsi berdasarkan stabilisasi membran
yang kurang lebih sama. Dosis: 1 dd 300 mg, sel saraf, sehingga menghambat pembebasan
maks. 1,2 g sehari. neurotransmitter glutamat, yang berperan
penting pada timbulnya serangan epilepsi.
2. GENERASI KEDUA Obat ini digunakan antara lain pada epilepsi
2a. Felbamat: Taloxa, Felbatol grand mal dan parsial. Terdapat indikasi
Analogon meprobamat ini (1993) digu- bahwa juga efektif pada depresi manis.
nakan sebagai obat tambahan, bila karba- Resorpsi cepat dan sempurna dengan kadar
mazepin atau fenitoin tunggal kurang ber- plasma maksimal tercapai dalam waktu 2,5
khasiat. jam dan plasma-t½ sekitar 29 jam. Zat ini di-
Resorpsi cepat dengan kadar plasma mak- uraikan dalam hati menjadi dua metabolit
simal tercapai dalam 1-4 jam, plasma-t½ N-glukuronida yang tidak aktif dan seluruhnya
12-16 jam. Sekitar 15-30% dari suatu dosis diekskresi melalui urin, 8% dalam keadaan
diekskresikan melalui urin dalam keadaan utuh.
utuh. Diperkirakan bahwa mekanisme kha- Efek samping berupa radang kulit (2-3%)
siatnya berdasarkan peningkatan ambang yang biasanya timbul dalam waktu 3 minggu
serangan. setelah terapi dimulai dan hilang sendirinya
Efek samping serius berupa anemia aplastis setelah pengobatan dihentikan.
dan gangguan fungsi hati. Juga mual, mun- Dosis: 2 dd 100 mg dan dapat berangsur-
tah, gangguan penglihatan, pusing dan reaksi angsur ditingkatkan sampai 400 mg sehari,
alergi pada kulit (Eke T et al. BMJ 1997; 314: pemeliharaan 1-2 dd 100 mg.
180-1).
Dosis: permulaan 0,6-1,2 g dibagi dalam 3-4 2d. Pregabalin (Lyrica)
dosis, berangsur-angsur dinaikkan sampai Obat ini (2004) adalah analogon dari GABA
maksimal 3,6 g sehari. dan diindikasikan pada terapi tambahan epi-

14108649_OBAT P(Bab 27)_T-418-431.indd 429 21/04/2015 16:52:46


430 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

lepsi parsial dan untuk penanganan nyeri dari pengguna mengalami gangguan peng-
neuropatis perifer. lihatan serius dan irreversibel setelah di-
Bekerja dengan memengaruhi secara lang- gunakan lama (1-3 tahun), maka perlu untuk
sung saluran kalsium (Ca channel) dari sel. menjalani pemeriksaan mata selama pengo-
Efek samping terpenting adalah rasa kantuk batan.
dan vertigo reversibel (± 25%), yang hilang Kehamilan & laktasi. Pada hewan percobaan
setelah penggunaan selama 3-4 minggu. Se- terjadi kelainan pada janin. Obat ini masuk ke
lain itu juga gangguan ingatan dan konsen- dalam air susu ibu
trasi, mudah tersinggung, tremor dan gang- Dosis: permulaan 1 dd 1 g, lambat-laun di-
guan lambung usus. Berat badan meningkat. naikkan sampai dosis pemeliharaan dari 2 dd
Dosis: 2-3 dd 75 – 200 mg . 1 g – 2 dd 2 g. Anak-anak sehari 40-80 mg/
kg berat badan.
2e. Topiramat: Topamax
Monosakarida (fructopyranose) ini (1995) 2g. Zonisamida18: Zonegran
terutama digunakan sebagai adjuvans pada Adalah suatu derivat dari benzisoksazol-
epilepsi parsial dan/atau epilepsi luas tonis- sulfonamida yang termasuk dalam kelompok
klonis. Diserap baik dalam usus (> 80%) anti-epileptika baru. Mekanisme kerjanya
dengan BA ±50%. adalah memblokir pencetusan reaksi saraf
Dalam hati sebagian (20%) dirombak men- via saluran (channel) Na serta Ca dan dengan
jadi beberapa metabolit inaktif, PP ±15% demikian mengurangi menjalarnya serangan
dengan masa-paruh di atas 20 jam. Eliminasi epilepsi.  Digunakan  sebagai obat tambahan
melalui urin untuk 65% dalam bentuk utuh. pada epilepsi parsial.
Efek samping mirip pregabalin, kecuali me- Efek samping berupa reaksi terhadap SSP,
nurunkan berat badan. hipersensitivitas dan pembentukan batu gin-
Dosis: permulaan 1 dd 25 mg a.n. selama jal.
1 minggu, lalu dinaikkan dengan 25 mg/ Dosis: sebagai monoterapi pada minggu
minggu sampai 1 dd 200 mg (= dosis efektif pertama dan kedua 1 dd 100 mg dan selan-
minimal). Kemudian bila perlu berangsur- jutya sampai maksimal 1 dd 500 mg. Dosis
angsur dinaikkan sampai maksimal 2 dd 500 pemeliharaan 1 dd 300 mg.
mg a.n. Pemeliharaan 2 dd 100-200 mg a.n.

2f. Vigabatrin: Sabril Obat-obat baru


Senyawa heksen ini (1989) juga termasuk 1. Levetirasetam: Keppra
generasi kedua dan merupakan derivat sin- Adalah suatu senyawa pirolidin yang
tetik dari GABA. Berkhasiat menghambat se- digunakan sebagai terapi pembantu terhadap
cara spesifik enzim GABA-transaminase yang kejang-kejang myoklonik dan kejang-kejang
berfungsi menguraikan GABA. Dengan de- tonik-klonik pada orang dewasa dan anak-
mikian kadar neurotransmitter ini mening- anak semuda 4 tahun.
kat dengan efek antikonvulsi. Obat ini di- Ref. Andermann E. et al., Seizure control
gunakan sebagai obat tambahan pada pengo- with levetiracetam in juvenile myoclonic
batan epilepsi yang kurang responsnya ter- epilepsies. Epilepsia, 2005, 46(suppl 8):205
hadap antiepileptika lain.
Resorpsi cepat (minimal 70%), kadar plasma Mekanisme kerja anti-kejangnya tidak dike-
maksimal tercapai dalam 1-2 jam, t½ 5-8 jam. tahui. Setelah penggunaan oral hampir se-
Tidak terikat pada protein plasma, praktis luruhnya diabsorpsi dengan cepat dan tidak
tidak dimetabolisasi dan diekskresi dalam terikat pada protein plasma. Ekskresi melalui
keadaan utuh melalui urin (70% dalam 24 urin 65% dalam bentuk utuh dan 24% sebagai
jam). metabolit yang tidak aktif.
Efek samping mengantuk, letih, pusing dan Efek samping berupa somnolensi (kantuk),
sakit kepala, juga gangguan psikis. Sepertiga astenia (tidak bertenaga) dan pusing.

14108649_OBAT P(Bab 27)_T-418-431.indd 430 21/04/2015 16:52:46


Bab 27: Antiepileptika 431

Dosis: sebagai monoterapi oral dan i.v. Dosis: oral dan i.v. permulaan 2 dd 50 mg
permulaan 2 dd 250 mg sampai maksimal 2 sampai maksimal 2 dd 200 mg.
dd 1500 mg.
4.Rufinamida: Banzelm Inoveron
2.Tiagabin: Gabitril Senyawa triazol ini juga digunakan ter-
Derivat dari asam nipekotin ini digunakan hadap serangan parsial (2008) sebagai obat
sebagai obat tambahan pada kejang-kejang pembantu.
parsial orang dewasa. Dapat melintasi bar- Dosis: permulaan 2 dd 100 mg pc; maks. 2
riere otak-darah. dd 500 mg.
Mekanisme kerjanya berdasarkan peng-
hambatan transpor GABA dan dengan de-
mikian mengurangi uptakenya pada neuron DAFTAR PUSTAKA
dan glia.
Pada pemberian oral diabsorpsi dengan 16. Deckers CLP et al. Antiepileptica, therapie-
cepat dan terikat pada protein serum atau keuze sinds de komst van nieuwe middelen.
plasma dan dimetabolisasi terutama di hati. Geneesm.Bull 2003; 37: 47-56
Efek samping timbul cepat pada awal terapi 17. Boon, PAJM. Electrodematjes beschikbaar om
dan berupa pusing-pusing, somnolensi dan patienten met refractaire epilepsi te selecteren
gemetar. voor epilepsie- chirurgie. NtvG 2006;150:2353-
4.
18. Cohen AF en Bronswijk H. van. Nieuwe ge-
3.Lakosamida: Vimpat neesmiddelen; zonisamide. NTvG 2006;150:
Asam amino ini digunakan sebagai obat 2313
pembantu (2008) terhadap serangan parsial
orang dewasa. Juga dapat diberikan dalam
bentuk injeksi.

14108649_OBAT P(Bab 27)_T-418-431.indd 431 21/04/2015 16:52:46


BAB 28

OBAT-OBAT PARKINSON
DAN DEMENSIA
Dengan meningkatnya populasi manusia nigra). Diagnosis dapat dipastikan dengan
lanjut usia (the greying of the world) beberapa mendeteksi secara mikroskopis unsur-unsur
dari penyakit neurodegeneratif, seperti Par- tertentu dalam sel-sel inti hitam, yaitu badan
kinson dan Alzheimer, merupakan masa- dari Lewy, yang merupakan ciri khas pula
lah global yang semakin meningkat. Namun dari suatu bentuk demensia.
sampai sekarang tidak tersedia obat-obat
ampuh yang dapat menghindari, menghen- Penyakit Parkinson (dari nama seorang
tikan atau membalik keadaan ini dan hanya dokter Inggris James Parkinson, 1817) me-
gejala-gejalanya saja yang dapat ditangani. rupakan suatu penyakit yang umum dan
Dikenal sejumlah penyakit otak (neuro- terdapat di seluruh dunia. Jumlah pende-
degenerative disorders) yang disebabkan fungsi ritanya meningkat dengan drastis sesuai
saraf otak terganggu dan berangsur dirusak, usia sampai kira-kira 1 per 200 pada usia
yang umumnya berakhir fatal. Di bawah di atas 70 tahun. Pada umumnya, penyakit
ini akan dibicarakan tiga penyakit penting berlangsung progresif (memburuk) secara
yaitu penyakit Parkinson, multiple sclerosis berangsur selama bertahun-tahun dan pada
(MS), dan demensia Alzheimer berikut 40-70% dari penderita disusul dengan ke-
pengobatannya. Dibahas pula secara ringkas runtuhan mental dan suatu bentuk demen-
penyakit prion (penyakit sapi gila, BSE) sia yang agak berlainan dengan Alzheimer,
dan penyakit Creutzfeldt-Jakob—meskipun lihat di bawah. Setelah rata-rata 10-15 tahun,
belum ada obatnya—karena merupakan isu penyakit selalu berakhir dengan kematian.
hangat.
Penyebabnya adalah degenerasi progresif
dari sel-sel saraf dopaminerg di otak, sehin-
A. PENYAKIT PARKINSON gga produksi DA berkurang dan keseimban-
gan dalam ganglia basal terganggu karena
Penyakit Parkinson (PD) adalah suatu pe- sistem ACh berkuasa. Peningkatan aktivi-
nyakit neurodegeneratif progresif yang me- tas kolinergik ini memperkuat rangsangan
mengaruhi kemampuan motorik dan non- berlebihan pada SSP yang menyebabkan
motorik. gerakan-gerakan yang tidak terkendali (tre-
Penyakit gemetar (‘palsy’) ini merupakan mor). Di samping itu, terjadi pula kelisutan
suatu sindrom penyakit yang disebabkan sel-sel yang membentuk neurohormon lain,
terganggunya keseimbangan neurohormon sehingga berkurangnya noradrenalin dan
di sistem ekstrapiramidal otak.Sistem ini me- serotonin (5HT). Apa yang menyebabkan
ngendalikan dua sistem berseimbang yang kerusakan sel-sel saraf tersebut sampai kini
bekerja dengan masing-masing neurohor- belum diketahui.
mon asetilkolin (ACh) dan dopamin (DA), Diperkirakan bahwa faktor keturunan me-
suatu zat-antara pada sintesis noradrenalin megang peranan penting pada terjadinya
(NA). Pada penyakit ini terdapat kekurangan penyakit Parkinson. Risikonya 3 kali lebih
do-pamin (dan glutathion = GSH) di ganglia besar bila salah satu orang tua atau saudara
otak, terutama di ‘sel-sel hitam’ (substantia menderita penyakit ini.

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 432 21/04/2015 16:55:42


Bab 28: Obat-obat Parkinson dan Demensia 433

* Parkinsonisme adalah semua keadaan door metoklopramide, Ned Tijdschr Ge-


yang menyerupai penyakit Parkinson ter- neeskd 2013.
masuk penyakit itu sendiri dan didefinisikan
sebagai kombinasi dari bradikinesi (lambat Gejala 29,30,31

gerakan), kekakuan dan gemetar (tremor).


Empat gejala utama penyakit Parkinson ada-
Dengan lain kata parkinsonisme atau ge-
lah kakunya anggota gerak (rigor, hipertonia),
jala ekstrapiramidal adalah istilah yang
mobilitas hilang atau berkurang secara ab-
digunakan bagi sindrom kekakuan hipokinetik
normal (bradykinesia), gemetar (tremor) dan
dengan ciri-ciri penyakit Parkinson, yang
gangguan keseimbangan tubuh. Bradykinesia
diakibatkan oleh kelainan di sistem eks-
adalah menjadi lambatnya semua gerakan,
trapiramidal. Gejala ini dapat timbul akibat
sukar bangun dari posisi duduk dan sukar
penggunaan obat (antagonis-DA) yang ma-
naik-turun dari pembaringan. Pasien juga ber-
suk ke dalam SSP, seperti psikofarmaka
jalan setindak-demi-setindak (shuffle) yang
dalam dosis tinggi, terutama fenotiazin,
dapat diperbaiki melalui fisioterapi. Ciri-
butirofenon, haloperidol, thorazine, antide-
ciri lainnya adalah sikap tubuh bongkok,
presiva trisiklis, reserpin dan juga obat-
kejang otot, tulisan tangan menjadi halus
obat anti-emetik seperti proklorperazin dan
(micrographia) dan seperti laba-laba (spidery).
metoklopamida. Sebabnya adalah blokade
Sebagai akibat dari kakunya otot muka, pen-
dari dopamin, begitu pula setelah stroke,
derita berwajah seperti topeng (mask face).
gangguan neurologik serta intoksikasi CO, Hg,
Bicaranya menjadi monoton dan tidak jelas,
Mn, HCN dan barbital. Parkinsonisme dapat
juga sekresi air liur (salivatio) berlebihan
ditanggulangi secara efektif oleh antiko-
dan muka berlemak. Gejala pada saluran
linergika, tetapi tidak oleh levodopa atau
cerna berupa rasa terbakar dalam lambung
amantadin.
(heartburn), kesulitan menelan (dysphagia),
Faktor-faktor risiko bagi parkinsonisme sembelit dan menurunnya berat badan.
yang dicetuskan oleh efek samping meto- Gejala-gejala ini baru menjadi nyata pada
klopramida adalah jenis kelamin (wanita), usia stadium lanjut, yaitu pada waktu ±80% dari
lanjut, polifarmasi dan diabetes. Oleh karena sel-sel dopaminerg telah dirusak. Sebetulnya
itu alternatif penggunaan metoklopramida kehilangan neuron dopaminerg adalah
sebagai anti-emetikum bagi pasien yang ge-jala normal dari usia lanjut, tetapi pada
menderita mual dan muntah-muntah adalah umumnya kehilangan ini tidak sampai 70-
domperidon. Perbedaan antara parkinson- 80%. Tanpa pengobatan setelah 5-10 tahun
isme yang diinduksi oleh obat sebagai efek PD menyebabkan penderita tidak berdaya
samping dan penyakit Parkinson adalah an- (akinetic state), pada saat penderita tidak
tara lain awalnya yang subakut pada par- dapat lagi merawat diri sendiri. Akibat turut
kinsonisme. lisutnya pula sel-sel serotoninerg di otak dan
Mekanisme kerja dari metoklopramida berkurangnya serotonin penyakit ini juga
adalah kompleks dan berdasarkan blokade meme­ngaruhi banyak bagian dari struktur
dari reseptor dopaminerg D2 yang berada otak (Braak and Del Tredici, 2008)35, yang
di pusat muntah (chemoreceptor triggerzone) mengakibatkan gejala PD “non-motor”, ter-
dan di lambung-usus. Blokade dari reseptor- masuk depresi, gangguan tidur dan ganggu-
reseptor ini di bagian lain dari otak, teruta- an daya ingat. Gejala “non-motor” ini sukar
ma di corpus striatum, dapat mengakibatkan diobati dengan antidepresiva karena dapat
gangguan gerakan seperti parkinsonisme. menimbulkan efek samping ekstrapiramidal
Sebetulnya domperidon juga merupakan dan merupakan penyebab disability penting
suatu penghambat dopaminerg D2, tetapi dari penderita (Langston, 2006)36
hanya sedikit sekali yang dapat menembus Banyak penderita penyakit Parkinson me-
barriere darah-otak, sehingga gangguan ter- ngalami rasa kaku berkurang dan juga lebih
hadap gerakan jauh berkurang. mobil setelah bangun tidur dibandingkan
Ref.: De Ronde et al., Ernstig parkinsonisme siang hari. Mekanisme manfaat tidur ini

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 433 21/04/2015 16:55:43


434 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

mungkin disebabkan oleh karena mening- Sering kali ditambahkan pada kombinasi
katnya penimbunan dopamin selama tidur dopa dengan karbidopa atau benserazida.
(Ned Tijdschr Geneeskd. 2012;156).
4. Antikolinergika (parasimpatolitika): amin
tersier sintetik triheksifenidil, biperiden,
Penggolongan prosiklidin, deksetimida dan orfenadrin.
Obat-obat Parkinson pada garis besarnya Obat-obat pengganti sintetik dari alkaloid
dapat dibagi dalam empat golongan, yaitu Belladonna ini terutama efektif terhadap
agonis-DA (dopaminergika), yang menstimulasi semua bentuk parkinsonisme dengan gejala
pelepasan dopamin dan antikolinergika, yang tremor, kekakuan ringan dan salivasi (ber­
memblokir transmisi kolinergik. liur berlebihan), tetapi terhadap hipokinesia
ku-rang ampuh. Obat ini bekerja langsung di
SSP. Untuk bentuk penyakit yang lebih serius,
1. Agonis-DA (dopaminergika): levodopa,
perlu dikombinasikan dengan levodopa.
ropinirol, pramipeksol, bromokriptin, lisurida,
pergolida, apomorfin dan amantadin. Obat-obat
ini meningkatkan kadar DA di otak atau
meningkatkan transmisinya dan dengan de- Terapi
mikian berefek meringankan hipokinesia Penanganan non-obat ditujukan pada mem-
dan kekakuan, tetapi jarang sekali mengu- perbaiki atau memelihara keadaan fisik
rangi tremor. Dopaminergika digunakan se- agar pasien dapat berfungsi mandiri selama
bagai monoterapi atau juga terkombinasi mungkin. Untuk ini perlu dilakukan latihan
dengan antikolinergika. Cara kerja obat-obat fisioterapi yang berperan penting dalam
ini berdasarkan beberapa mekanisme, yakni: mendukung medikasi. Di samping itu, ban­
a. meningkatkan sintesis/kadar DA di SSP , tuan psikis juga sangat berguna.
misalnya levodopa dan apomorfin; Pengobatan hanya bersifat simtomatis, ka-
b. stimulasi reseptor DA secara langsung dan rena sel-sel otak yang sudah rusak tidak bisa
selektif ropirinol, pramipeksol dan alkaloid diperbaiki lagi dan progres penyakit pun ti-
ergot semisintetik bromokriptin, kabergolin, dak bisa dihentikan. Terapi diarahkan pada
lisurida, pergolida dan juga apomorfin; pemulihan kembali keseimbangan hormon
c. menghentikan penguraian DA oleh enzim yang terganggu. Hal ini dapat dilakukan
monoaminoksidase B (MAO-B): selegelin; dengan cara mengurangi ACh dengan anti-
d. stimulasi pelepasan DA di ujung saraf dan kolinergika, atau dengan cara meningkat-
menghambat penarikan kembalinya (re- kan jumlah dopamin dengan dopaminergika.
uptake inhibition) di ujung saraf: aman- Tujuan akhir dari terapi ini, di samping
tadin. memungkinkan penderita berfungsi seop-
timal mungkin, adalah untuk mengurangi
2. Inhibitor MAO-B: rasagilin, selegilin. atau memperlambat komplikasi-komplikasi
Zat-zat ini menghambat secara selektif en- jangka panjang yang sukar ditanggulangi (a.l.
zim MAO-B, sehingga penguraian DA di diskinesia).
otak dihalangi. Biasanya digunakan pada Terapi standar bagi Parkinson tidak ada,
awal penyakit, sehingga penggunaan dopa pengobatan harus ditentukan secara indi-
dapat diundur. Ditambahkan pada dopa vidual bagi setiap pasien atas dasar gejala
memperkuat dan memperpanjang daya kerja dan faktor lainnya.
dopa. Harapan baru bagi penderita penyakit
ini adalah sedang diselidikinya terapi gen
3. Penghambat-COMT (catechol-o-methyl- untuk memacu produksi dari dopamin se-
transferase): antara lain entakapon (1998) cara kontinu dalam otak. Obat untuk terapi
dan tolkapon. Enzim ini menghambat pe- dopamin ini adalah ProSavin yang masih
rombakan levodopa, maka menghasilkan dalam taraf penelitian mengenai keamanan,
peningkatan resorpsi dan masa paruhnya. efektivitas dan toleransinya.

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 434 21/04/2015 16:55:43


Bab 28: Obat-obat Parkinson dan Demensia 435

Ref.: Okun M.S.; A new Gene Therapy for Perhatian: Awal 2013 dilaporkan kehebohan
Parkinson Disease; Lancet 2014 Jan 10. di Prancis dan Belanda mengenai domperidon
karena menurut sementara penyelidik telah
1 Agonis dopamin (dopaminergika) meru- terjadi sejumlah (sebelas) kematian mendadak
pakan pilihan pertama karena bekerja lebih akibat gagal jantung pada penderita jantung,
lama (t½ panjang) dan lebih ampuh terhadap terutama yang menggunakan dosis tinggi (30
komplikasi jangka panjang. Lazimnya pa- mg). Efek samping ini telah “didiamkan” oleh
da pasien di bawah 65 tahun di stadium produsen karena kekhawatiran menurunnya
dini pengobatan dimulai dengan suatu penjualan.
agonis-DA (amantadin atau selegelin) sebagai Berhubung dengan kekhwatiran mengenai
monoterapi. Bila kurang efektif, obat dapat kemungkinan efek samping terhadap jantung
diganti atau ditambahkan dengan agonis- (gangguan ritme jantung) terutama pada pa-
DA lain, misalnya ropinirol, pramipeksol atau sien dengan QT-interval meningkat atau
bromokriptin. Levodopa baru ditambahkan, bila digunakan bersamaan dengan obat-obat
bila efek kliniknya belum memuaskan, wa- tertentu, sejak tahun 2014 di negeri Belanda
laupun pentakaran agonis-DA sudah opti- sediaan-sediaan yang mengandung dompe-
mal. Sebabnya ialah pada orang muda ter- ridon hanya dapat diberikan atas resep.
dapat risiko lebih besar untuk berkembang
komplikasi jangka panjang tersebut. Pada 2. Antikolinergika seperti triheksifenidil dan
penderita di atas 65 tahun umumnya justru biperiden atau klozapin dalam dosis rendah
dimulai dengan levodopa tunggal; risiko ternyata kurang efektif dan hanya dianjurkan
mereka akan komplikasi lebih rendah dan untuk tremor hebat pada pasien muda.Untuk
secara teoretis lebih mudah menimbulkan tremor ringan dapat ditambahkan suatu beta-
kekacauan bila fungsi kognitifnya berkurang. blocker (propranolol).
Kombinasi dari dua obat, misalnya kombi­ Penderita lansia atau tanpa gejala tremor
nasi dari levodopa dengan amantadin, selegelin dan pada demensia,sebaiknya jangan dibe-
atau pergolida menghasilkan efek lebih baik rikan antikolinergika karena efek-efek pusat-
dan lebih panjang daripada monoterapi, ter­ nya, seperti memburuknya fungsi kognitif,
utama bila ada komplikasi motorik. kekacauan dan hilang ingatan.

* Levodopa merupakan obat yang paling Terapi eksperimental adalah dengan injeksi
efektif terhadap gejala Parkinson, teruta- i.v. glutathion (2 dd 600 mg) untuk melin-
ma terhadap bradykinesia dan rigiditas, dungi neuron di substantia nigra terhadap
sedangkan agonis-DA lainnya kurang efek- kerusakan oksidatif oleh radikal bebas. Glu-
tif dan efek sampingnya seperti rasa kan- tathion (GSH), suatu tripeptida yang mengan-
tuk dan halusinasi lebih sering timbul. dung belerang, adalah antioksidans alamiah
Lama kerjanya dopa dapat diperpanjang kuat yang ketersediaannya berkurang pada
dengan meningkatkan frekuensi pentaka- pasien Parkinson.
rannya, menggunakan sediaan retard atau
penambahan penghambat-COMT entaka- Pentakaran obat. Berhubung dengan efek
pon. sampingnya, obat-obat ini harus ditakarkan
secara berangsur, begitu pula terapi tidak
* Apomorfin adalah obat Parkinson ter­tua boleh dihentikan dengan mendadak karena
dan agonis-DA paling kuat. Dapat diguna­ dapat memperburuk penyakit (exacerbatio).
kan pada kasus dengan ‘on-off effect’ yang Toleransi dapat terjadi pada kebanyakan obat
resisten terhadap levodopa (infus s.c. atau sesudah beberapa waktu.
rektal) dan pada distonia pagi hari pada waktu
bangun tidur (injeksi s.c.). Apomorfin juga
menstimulasi reseptor DA perifer dan pusat Efek samping
muntah, maka perlu dikombinasi dengan Gejala ekstrapiramidal (Parkinsonisme) da-
domperidon sebagai obat antimual. pat ditangani sama seperti penyakit Par-

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 435 21/04/2015 16:55:43


436 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

kinson, bila neuron dopamin post-sinaptik B. DEMENSIA ALZHEIMER


masih utuh. Bila saraf-saraf ini sudah mem-
perlihatkan kerusakan, maka obat-obat Par- “Everyone with Alzheimer’s will get dementia;
kinson tidak berkhasiat lagi. Parkinsonisme not everyone with dementia has Alzheimer’s.”
sebagai efek samping pada penggunaan Betty Weiss “Alzheimer’s & Dementia: Through
antipsikotika lazimnya dapat ditanggulangi the Looking Glass.”
secara efektif dengan antikolinergika, misal-
nya triheksifenidil, biperiden dan orfenadrin.
Agonis-dopamin dapat menimbulkan ke-
sulitan tidur akibat eksitasi, karena naiknya
kadar DA di otak. Untuk meringankan efek ini,
sebaiknya dosis terakhir diminum sebelum
tidur. Efek kejiwaan juga dapat terjadi pada
overdosis, seperti rasa takut, depresi dan
gejala psikosis. Obat-obat ini juga bekerja
terhadap hipotalamus dan hipofisis, oleh
karena itu menghambat produksi prolaktin.
Risiko akan efek samping tersebut dapat
dikurangi dengan pentakaran berangsur, ar-
tinya dimulai dengan dosis rendah yang
kemudian dinaikkan secara perlahan-lahan.
Antikolinergika. Efek samping terutama
diakibatkan oleh blokade sistem kolinerg
dan berupa efek perifer umum, seperti mu-
lut kering, retensi urin, tachycardia, mual,
muntah dan sembelit. Begitu pula efek sentral
seperti kekacauan, agitasi, halusinasi, gang-
guan daya ingat dan konsentrasi, terlebih-
lebih pada manula.
Kehamilan dan laktasi Kebanyakan obat
Parkinson belum memiliki cukup data me-
ngenai keamanannya selama kehamilan dan Alois Alzheimer (1864-1915)
laktasi. Diketahui efek buruk amantadin
terhadap janin, di samping dikeluarkannya
melalui air susu ibu. Levodopa juga mencapai Demensia29,30
air susu, sedangkan bromokriptin, lisurgida Demensia adalah satu gejala, sedangkan
dan pergolida menghambat laktasi. Karena Alzheimer’s adalah suatu penyakit.
penyakit Parkinson kebanyakan dimulai Dewasa ini demensia dianggap sebagai
setelah usia 45 tahun, maka masalah ini se- suatu gangguan terpenting dari manula.
betulnya kurang penting. Berkat perbaikan keadaan hidup dan kese-
hatan populasi sedunia yang semakin menua
Interaksi. Obat Parkinson dapat melawan (the greying of the world), menurut dugaan
atau meniadakan efek antipsikotika dan dapat demensia akan meningkat dengan drastis
mencetuskan gejala psikosis pada pasien di masa depan terutama di negara Barat.
yang ditangani dengan kedua jenis obat. Oleh Prevalensinya pada orang di atas 65 tahun
karena itu dianjurkan untuk menurunkan adalah ±5% dan menurut taksiran akan ber-
dosis obat Parkinson. Sebaliknya, antipsikotika tambah sekitar 10% setahunnya. Orang yang
dapat memperburuk gejala Parkinson, se- lebih muda lebih jarang menderita demensia,
dangkan antidepresiva dapat memperkuat dalam hal ini faktor keturunan sering kali
efek kognitif dari antikolinergika. berperan.

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 436 21/04/2015 16:55:43


Bab 28: Obat-obat Parkinson dan Demensia 437

Bentuk. Demensia adalah gangguan neu- di laboratorium, sebaiknya dengan cara


rodegeneratif dari cortex otak yang bercirikan mikrobiologis. Melalui pengobatan suplesi
pemburukan berangsur-angsur dan progresif dengan hidroksokobalamin per injeksi i.m.
dari fungsi kognitifk, seperti pengenalan, 2 x seminggu 1000 mcg selama beberapa
ingatan, disorientasi mengenai lingkungan minggu, sindroma defisiensi B12 ini dapat
dan waktu, menurunnya daya membedakan, disembuhkan dengan tuntas.
ketidakmampuan mengerjakan tugas rutin Defisiensi vitamin B3 dan folat dapat pula
sehari-hari, tidak dapat merawat diri sendiri menimbulkan sejenis demensia, tetapi hanya
dan akhirnya keruntuhan mental total. Pe- lebih jarang terjadi.
nyebab demensia bermacam-macam a.l. Ref.:Werbach MR. Vitamin B-complex en
tumor otak, stroke, cedera di kepala, infeksi, dementie, Orthomol Koerier 2005;20:3132).
reaksi terhadap obat, kurangnya penyaluran
oksigen ke otak, defisiensi nutrisi, dan lain- Alzheimer
lain. Adalah penting untuk mencari tau apa
Penyakit ini dapat menyerang orang pada
yang penjadi penyebabnya karena sebagian
usia di antara 30 sampai 50 tahun, tetapi
dari gejala ini dapat di-balikkan (reversed)
kebanyakan penderita berusia di atas 65
sedangkan penyakit Alzheimer tidak dapat
tahun.
di-balikkan.
Pada awal gejalanya berupa apati, hi-
Dikenal beberapa jenis demensia, lebih
langnya inisiatif, konsentrasi lemah, kelam-
dari 50% dari kasus berdasarkan penyakit
batan berpikir dan bergerak. Sering kali juga
Alzheimer yang belum diketahui penye-
dimulai dengan depresi yang berlangsung
babnya, lihat di bawah.
lebih dari 2 minggu, juga gejala psikis lain
Suatu bentuk penting lain adalah demen-
(psikosis). Ingatan jangka singkat hilang
sia vaskuler (VD), yang diakibatkan oleh
total dan muncul perubahan perilaku de-
gangguan sirkulasi darah di otak dengan
ngan timbulnya perasaan curiga. Setelah
musnahnya sel-sel otak, misalnya setelah
beberapa tahun terjadi defek ingatan lainnya,
mengidap CVA (cerebrovascular accident =
desorientasi dan hilangnya daya abstraksi.
infark atau perdarahan otak, ‘stroke’). Di
Dalam jangka waktu 5-10 tahun, penyakit
samping bentuk campuran dari kedua jenis
memburuk dan berakhir dengan kehilangan
masih terdapat suatu bentuk langka yang
kesopanan (decorum), hipokinesia, kekakuan
bercirikan badan-badan berwarna di otak,
motorik, tidak mengenali orang lagi dan
yang disebut Lewy bodies. Lewy bodies
menjadi invalid total.
disease (LBD) ini sukar diagnosisnya karena
Pada demensia vaskuler, penyakit mem-
gejalanya mirip Alzheimer, tetapi dengan
buruk tidak dengan berangsur-angsur, tetapi
gangguan kekakuan hebat sejak dini dan
secara melonjak.
pemburukannya yang cepat. Demensia bisa
juga timbul akibat penyakit lain, antara lain
Penyebabnya. Menurut perkiraan, demen-
penyakit Parkinson (demensia Parkinson,
sia Alzheimer diakibatkan oleh gangguan
PD), bahkan karena sebab-sebab di luar otak
neurotransmisi pada sistem kolinergik di otak
seperti AIDS, sifilis, penyalahgunaan alkohol,
akibat kerusakan saraf. Dengan membu-
depresi, gangguan tiroid dan kekurangan
ruknya penyakit pada pasien Alzheimer,
vitamin B12.
kadar asetilkolin (ACh) di otak semakin
menurun. Begitu pula pada pasien ditemukan
* Bentuk demensia akibat defisiensi vita- kehilangan sel-sel otak dan timbulnya ba-
min B12. Pada manula sering kali terjadi nyak plak(plaque) di sel-sel saraf, yang terdiri
kekurangan vitamin B12 karena konsumsi dari endapan zat-zat protein. Amiloid ini
pangan yang tidak memadai atau absorp- berasal dari perombakan protein dinding sel
sinya dari usus terganggu. Hal ini dapat otak, berbentuk serat dan karena struktur
menimbulkan suatu bentuk demensia yang khasnya tidak dapat dilarutkan oleh enzim
reversibel. Kadar kobalamin dapat ditentukan (proteolisis). Di samping itu juga ditemukan

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 437 21/04/2015 16:55:43


438 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

suatu zat putih telur Apo-E4(apolipoprotein) Penanganan. Demensia akibat gangguan di


dalam jumlah yang kira-kira 3 kali lebih luar otak dapat disembuhkan atau dihenti-
banyak daripada orang sehat (lihat juga kan progresnya, bila ditangani sedini mung-
Bab 36, Antilipemika). Diperkirakan bahwa kin. Tetapi demensia Alzheimer adalah pe-
Apo-E4 ini menstimulasi penggumpalan nyakit yang penyebabnya dewasa ini belum
amiloid yang merusak neuron. Namun se- diketahui (sebagian karena keturunan) dan
bab-musabab tepat dari proses ini belum juga belum dapat ditanggulangi serta pem-
diketahui. burukannya juga belum dapat dihentikan.
Di samping terganggunya metabolisme
amiloid yang menimbulkan endapan plak- Catatan: Sejak lama diperkirakan bahwa
plak amiloid di otak, juga faktor-faktor vas- pada usia lanjut orang kehilangan neuron
kuler memegang peranan pada terjadinya (sel otak) sehingga mengalami kemunduran
Alzheimer. Ditemukan bahwa hipertensi, fungsi mental dan kognitif. Penelitian baru
diabetes, kadar kolesterol dan homosistein mengenai fungsi otak mengungkapkan bah-
yang tinggi (sama dengan faktor-faktor wa kemunduran mental dari lansia bukan-
risiko untuk PJP) meningkatkan risiko akan nya tidak dapat dihindari. Disimpulkan bah-
demensia dengan dua kali.33. Terapi hipertensi wa orang dengan pola hidup aktif kurang
dapat mengurangi risiko ini dan penggunaan berrisiko menderita Alzheimer pada usia
atorvastatin secara sekunder (setelah infark lanjutnya. Bahkan peneliti dari Universitas
primer) ternyata juga bermanfaat.34 Terdapat Princeton di US melaporkan bahwa neuron
indikasi bahwa kadar homosistein darah sebetulnya dapat diregenerasi, bertentangan
yang tinggi juga meningkatkan risiko akan dengan pendapat selama seabad yll.
Alzheimer.26 Ada kemungkinan bahwa risiko Semboyannya adalah “Use it, or you will
ini dapat dihindari dengan asam folat + lose it.”  yang merupakan suatu “hukum”
vitamin B6. Oleh karena itu ternyata bahwa universal. Agar supaya otak tetap aktif dibu-
faktor risiko bagi Alzheimer juga sama tuhkan latihan fisik dan mental selama hidup
dengan faktor risiko untuk PJP. sehingga penurunan daya ingat dan kognitif
Teori lain menghubungkannya dengan in- sedapat mungkin diminimalisir. “Brain exer-
toksikasi aluminium, infeksi dengan suatu cise to maintain brain fitness”.
‘slow virus’, atau suatu proses autoimun.
Obat-obat demensia
Pencegahan. Suatu riset (diss. dr Sandra Kal- Kebanyakan obat yang digunakan pada
mijn, Rotterdam, November 1997) menunjukkan demensia termasuk golongan parasimpa-
efek pelindung dari diet dengan ikan : lansia tikomimetika (kolinergika) yang bekerja me-
yang 1-2 kali/minggu mengonsumsi ikan lalui perintangan enzim kolinesterase untuk
menurunkan risikonya akan demensia vasku- menghambat degradasi asetilkolin di otak.
ler dengan 70% berkat kandungan minyak Di samping ini tersedia hanya satu obat lain,
dengan asam lemak omega-3(PUFA). Efek yakni memantin.
baik ini berkaitan dengan khasiat antiradang a. Kolinesterase inhibitor: galantamin, tak-
dari asam lemak itu. Sebaliknya diet dengan rin, donepezil dan rivastigmin. Berdasarkan
banyak lemak jenuh meningkatkan risiko penemuan bahwa kadar ACh di otak ber-
dengan 3 kali. Senyawa antiradang NSAIDs, kurang pada penderita demensia, terapi
bila digunakan untuk jangka waktu panjang, ditujukan untuk meningkatkan ACh dengan
melindungi terhadap Alzheimer.25 Begitupula cara mencegah penguraiannya. Obat-obat ini
penggunaan obat penurun kolesterol seny- agak terbatas efeknya terhadap pemburukan
awa statin ternyata menurunkan risiko den- penyakit. Obat pertama takrin efeknya ha-
gan ±79% ! (BMJ 2002; 324:926). Dilaporkan nya lemah dan sangat toksik bagi hati, oleh
bahwa Curcumin (ekstrak kunir) mampu karena itu sekarang jarang digunakan lagi.
melindungi terhadap demensia dan meng- Obat lainnya menunjukkan efektivitas yang
hambat progresnya, lihat Bab 16. juga tidak begitu besar, misalnya donepezil,

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 438 21/04/2015 16:55:43


Bab 28: Obat-obat Parkinson dan Demensia 439

sedangkan rivastigmin mampu memper- fungsi sosial dari penderita Alzheimer.


lambat progres penyakit dengan ±6 bulan, Kajian resen menggunakan 3 x 40 mg EGb
tetapi hanya pada kasus yang ringan sampai terstandardisasi selama 1 tahun. Lihat
sedang, dengan efek samping lebih serius Bab 35.
dari pada memantin (The Times, 28 Maret
1997). Tetapi penyelidikan akhir-akhir ini (Lancet
Akhir-akhir ini dilaporkan bahwa peng- Neurology, September, 2011) melaporkan bah-
gunaan kolinesterase inhibitor (a.l. galan- wa ekstrak Ginkgo biloba tidak memiliki
tamin) dapat meningkatkan risiko efek sam- efek protektif terhadap progres penyakit Al-
ping serius seperti aritmia dan infark jantung. zheimer selama 5 tahun pada lansia dengan
Oleh karena ini diperlukan kewaspadaan keluhan memori. Juga tidak menghindari
bagi penderita yang mulai menggunakan demensia pada lansia dengan atau tanpa ke-
obat-obat ini melalui screening terhadap luhan memori.
peningkatan risiko gangguan ritme jantung.
Lagi pula efek terapi dari kelompok obat ini
rendah.  C. MULTIPLE SCLEROSIS
(MS)
b. NMDA-reseptor antagonis: memantin
merupakan obat satu-satunya yang agak MS (Lat. multiple = banyak, sclerosis = pe-
efektif terhadap bentuk Alzheimer sedang ngerasan) adalah suatu penyakit autoimun
dan hebat dengan profil efek samping relatif dengan peradangan di jaringan saraf otak dan
ringan.32 Khasiatnya berdasarkan peniadaan sumsum lanjutan. Sistem imun menyerang
rangsangan berlebihan oleh glutamat dari dan merusak secara reversibel myelin, yakni
reseptor NMDA. (N-metil-D-aspartat). Gluta- lapisan pelindung dari lipoprotein yang
mat adalah neurotransmitter terpenting di mengisolasi saraf tersebut. Kerusakan itu
bagian otak yang berperan pada kognisi dan tampak pada foto scan sebagai daerah yang
ingatan. Terdapat indikasi bahwa gangguan- penuh dengan parut/bercak (plak) keras. Aki-
gangguan neurodegeneratif mungkin mem- bat terjadinya plak ini, transmisi dari impuls
punyai penyebab yang sama, yaitu stimulasi saraf diperlambat atau dihambat, yang me-
kronis berlebihan dari reseptor NMDA. ngakibatkan gejala penyakit. Penyebabnya
Oleh karena itu pemasukan kalsium ke da- tidak diketahui, mungkin sekali akibat in-
lam saraf otak meningkat, yang akhirnya feksi slow-virus pada usia anak-anak. Dalam
mengakibatkan matinya neuron tersebut. darah terdapat kadar antibodi (IgG) yang
meningkat, khususnya terhadap campak
c. Obat-obat alternatif yang menurut laporan (measles, Morbilli). Penyelidik DeJager dan
mampu menghambat pemburukan demensia Hafler (2007)37 telah menyusun suatu ikhtisar
Alzheimer adalah asam liponat, vitamin E dan mengenai etiologi, perkembangan dan terapi
Gingko biloba. dari MS.
– Asam liponat (lipoic acid) di kalangan Telah diketahui bahwa di negara-negara
alternatif dilaporkan dapat menghasilkan Utara prevalensi MS jauh lebih besar diban-
efek baik pada penyakit neurodegeneratif, ding dengan daerah tropik, semakin jauh
a.l. Parkinson dan Alzheimer, juga pada dari katulistiwa semakin banyak kasusnya.. 
polineuropati diabetes, lihat Bab 47. Dewasa ini terdapat sejumlah indikasi, bah-
– Vitamin E dalam dosis sangat tinggi (2000 wa cahaya matahari dan vitamin D beker-
IE/hari) selama dua tahun ternyata dapat ja melindungi terhadap risiko MS dan juga
menghambat progres penyakit. Lihat Bab terhadap penyakit jantung dan pembuluh.  Di 
53. kawasan Utara matahari bersinar lebih sing-
– Ekstrak Gingko biloba(EGb 761, Tebokan, kat daripada di negara tropik dan dapat
Tebonin forte) dilaporkan juga mampu mengakibatkan kekurangan vitamin D. Defi-
memperbaiki gejala-gejala kognitif dan siensi ini memicu produksi suatu zat yang

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 439 21/04/2015 16:55:43


440 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

meningkatkan tekanan darah serta  risiko secara spesifik sifat merusak dari limfo-T ter-
PJP.27,28 Penyakit dimulai antara usia 20-40 hadap protein myelin. Oleh karena itu efek
tahun, sekitar tiga kali lebih sering pada sampingnya ringan. Mekanisme kerjanya
wanita daripada pria. Faktor keturunan juga yang tepat tidak diketahui. Dosis: 1 dd 20 mg
memegang peranan pada MS yang meru- s.c. sebagai asetat.
pakan suatu penyakit genetik kompleks.
Gejalanya beraneka ragam yang tergantung * Mitoxantron (Novantrone) adalah sitosta-
dari lokalisasi sumber penyakit, antara lain tikum yang digunakan off-label pada MS be-
jalan limbung, berbicara gagap, lesu dan rat. Berkhasiat memperlambat progres invali-
rasa penat pada kaki-tangan, neuritis dengan ditas dengan nyata dan mengurangi frekuensi
gangguan penglihatan (melihat dobel) dan eksaserbasi. Efek sampingnya neutropeni,
nystagmus. Juga kesemutan (paresthesia), hiper- kecenderungan infeksi dan alopecia.
tonia (kejang di tungkai), gangguan berkemih Penggunaan obat-obat tersebut dibatasi
dan efek psikis, antara lain euforia. Penyakit oleh efek sampingnya, a.l. bila ada infeksi
kronis ini berlangsung progresif selama 10 (glukokortikoid), penyakit jantung (mitoxan-
tahun atau lebih dan selalu berakhir dengan tron), hipersensitivitas dan kehamilan. Untuk
kelumpuhan dan kematian. meningkatkan efektivitas dari obat-obat ini
Prevensi. Kebanyakan penderita MS  tidak terhadap kambuhnya penyakit, dianjurkan
menyukai panas matahari dan menghindari   untuk menggunakannya sedini mungkin.
cahayanya, sehingga memungkinkan keku-
rangan vit D3. Menurut perkiraan vitamin
D, selain berefek melindungi terhadap  tim- D. PENYAKIT PRION
bulnya MS, juga menghambat memburuknya
penyakit. Penggunaan alternatif setiap hari Prion
dari 400-4000 U vit D3 dapat menurunkan
Prion (proteinaceous infectious particle) adalah
risiko bagi MS dengan 40%.29
partikel protein abnormal (prion protein)
tanpa DNA/RNA yang dibentuk oleh setiap
Penanganannya berupa menghindari stress
hewan menyusui di berbagai jaringannya,
fisik dan psikis, dalam fase akut istirahat
terutama dalam otak dan sumsum belakang.
total (bedrest), kemudian fisioterapi. Pengobat-
Penemu dari unsur infeksi yang sama sekali
an kausal tidak ada, pada saat eksaserbasi
baru ini adalah dr. Stanley Prusiner (Science,
umumnya diberikan prednison (metilpred-
1982), seorang biolog Amerika. Fungsi fisio-
nisolon 1 g sehari secara i.v. selama 3-5 hari),
loginya belum jelas, mungkin turut berperan
yang untuk sementara efektif meringankan
pada komunikasi antar-sel. Prion bersifat
gejala. Terhadap bentuk MS tertentu (RR dan
menular dan resisten terhadap penyinaran
SP) dapat diberikan terapi imunomoduler
sinar-X dan UV, juga tahan terhadap suhu
dengan ß-1 interferon (Betaferon) yang ber-
100° C dan desinfektansia, oleh karena itu
khasiat mengurangi frekwensi dan hebatnya
sangat sukar dimusnahkan.
serangan. Obat-obat yang ternyata juga mem-
berikan efek positif adalah copolymer-1
Bentuk prion. Molekul prion terdapat dalam
dan imunoglobulin (Lancet 1997; 349: 586,
2 bentuk ruang, yaitu bentuk prion-baik dan
589-93), begitupula imunosupresiva seper-
bentuk prion-salah, yang dapat saling berubah
ti mitoksantron, azatioprin dan siklofos-
secara spontan.
famida.
Pada otak sehat, protein prion hanya ber-
Terapi imunomoduler lainnya yang digu-
ada dalam satu bentuk (baik), struktural se-
nakan terhadap MS adalah:
bagai alfa-helix. Akibat mutasi pada suatu
* Glatiramer asetat (copolymer 1, Copaxone) gen tertentu  timbul perubahan dalam urut-
adalah polipeptida sintetik dari 4 asam ami- an asam aminonya dan terjadi    struktur ru-
no (alanin, glutamat, lysin dan tyrosin) yang ang berlainan  (bentuk abnormal betahelix). 
bekerja imunosupresif. Zat ini a.l. memblokir Bila  diinfeksi oleh suatu prion-salah,  ber-

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 440 21/04/2015 16:55:43


Bab 28: Obat-obat Parkinson dan Demensia 441

angsur-angsur prion-baik ditransformasi ritual kanibalisme, di mana otak orang mati


menjadi bentuk prion-salah. dimakan oleh sanak-saudaranya. Kuru ke-
Penyakit-penyakit prion ditimbulkan oleh mudian ternyata identik dengan penyakit
prion-prion yang berbentuk  salah demi- Creutzfeldt-Jakob.
kian. Pada manusia dan hewan tampak
gangguan-gangguan di otak, demensia de- * Creutzfeldt-Jakob Disease (CJD) diuraikan
ngan kontraksi  otot hebat (myoclonus). Pada he- di tahun 1920 oleh dua neurolog Creutzfeldt
wan sapi timbul gangguan koordinasi dan dan Jacobs. CJD muncul untuk pertama
penurunan berat badannya. kalinya di Eropa pada awal tahun 1980-an,
terutama pada orang berusia di atas 60 tahun
Penyakit prion (spongiform encefalopathy). Pri- yang umumnya meninggal dalam waktu
on menyebabkan sejumlah penyakit neuro- 8 bulan. Karena diduga ada hubungannya
degeneratif otak fatal pada ternak maupun dengan BSE, ±160.000 ekor sapi yang di-
manusia yang bersifat menular, yaitu scrapie, curigai terinfeksi telah dimusnahkan dan
BSE, kuru dan CJD. Penyakit-penyakit ini penjualan otak serta sumsum sapi dilarang.
semuanya ditandai oleh penimbunan protein Namun, pada tahun 1996, di Inggris terjadi
prion yang mengakibatkan matinya neuron- lagi lebih dari 20 kematian akibat CJD, juga
neuron otak dan terjadinya banyak ruang pada orang muda yang sejak 1985 makan
kosong (vakuolisasi,lubang) antara sel-sel secara vegetaris. Hal ini memberikan indikasi
otak, mirip bunga karang (sponge, spongiform), kuat bahwa BSE dapat ditularkan pada
yang dapat ditentukan pada otopsi. Hingga manusia dengan mengonsumsi daging, otak,
kini belum tersedia obat untuk mengobati sumsum (dan mungkin organ lainnya) dari
atau menghambat progres penyakit ini. sapi yang sudah terinfeksi BSE, tetapi belum
memperlihatkan gejala penyakit. Untuk men-
* Scrapie sudah dikenal sejak abad ke-18 cegah penyebaran infeksi BSE, lebih dari 1
dan khusus menyerang domba yang setelah juta sapi dimusnahkan, termasuk di Belanda,
infeksi menderita gatal-gatal hebat, gang- Belgia, dan Prancis.
guan gerakan dan akhirnya mati. Dapat Di bulan Oktober 2006 dilaporkan korban
ditularkan pada binatang lain (tikus, kera, BSE kedua (16 tahun) di negeri.Belanda, 4
babi dan mungkin juga sapi), tetapi tidak bulan setelah didiagnosis melalui scan otak.
kepada manusia. Sampai sekarang jumlah korban sedunia
berjumlah 170 orang dan kebanyakan orang
* Penyakit sapi gila (Bovine Spongiform En- muda sekitar 30 tahun, yang kerap kali
cefalopathy, BSE) khusus terdapat pada sapi. meninggal dalam 2 tahun setelah diagnosis.
Pertama kali terdeteksi di Inggris pada Masa tunas CJD panjang sekali, antara 10 - 20
tahun 1986 dan terjadi epidemi di tahun tahun.
1992, yang menurut perkiraan disebabkan
Varian baru vCJD. Jenis semula yang di-
oleh makanan yang mengandung sisa-sisa
sebut bentuk sporadis (sCJD) hanya dapat
pembantaian dari domba yang terinfeksi
ditularkan pada hewan percobaan dan khu-
dengan scrapie. Penyakit ini dapat ditularkan
susnya oleh sel-sel otak atau sumsum be-
pada hewan lain dan semula dikira tidak bisa
lakang yang disuntikkan langsung ke da-
ditularkan kepada manusia. Kini diketahui
lam otak. Varian baru (vCJD) dapat ditular-
bahwa manusia juga dapat terinfeksi dengan
kan melalui darah, sehingga organ-organ
memakan daging yang tercemar.
lainnya (antara lain tonsil) juga mudah
* Kuru (bah. Papua = mati tertawa) adalah terinfeksi. Varian ini yang ditemukan pada
penyakit prion pada manusia, yang khusus tahun 1996 memliki gejala klinik dan neuro-
terdapat pada suku Fore di Irian Jaya. Penya­­- patologi berbeda dengan sCJD, tetapi ter-
kit ini bercirikan gangguan keseimbangan, nyata berkaitan dengan BSE dan dapat di-
kaki-tangan gemetar dan serangan tertawa tulari kepada manusia melalui transmisi
tak terkontrol. Penyakit disebarkan oleh daging sapi yang tercemar BSE. Penyakit

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 441 21/04/2015 16:55:43


442 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

ini dapat menyerang orang lebih muda (±30 Zat pelopor (precursor) dari dopamin ini
tahun) dan jangka waktu penyakit lebih (1969) bersama dengan suatu zat penghalang
lama, rata-rata 14 bulan. dekarboksilase ekstra-serebral selektif (karbi-
dopa atau benserazida) merupakan terapi
Gejala vCJD mirip demensia Alzheimer paling efektif bagi kebanyakan penderita
(lihat di atas), tetapi berlangsung lebih cepat penyakit Parkinson. Bila levodopa digunakan
akibat pemusnahan neuron di otak yang juga sebagai obat tunggal, sebagian besar dari
relatif cepat. Pada awalnya terjadi gangguan obat ini diuraikan oleh enzim dekarboksilase,
ingatan dan perilaku (fungsi kognitif mun- sehingga hanya sebagian kecil obat utuh
dur), gangguan pusat (rasa takut, halusi- dapat memasuki sirkulasi otak dan kurang
nasi), lalu kesulitan koordinasi (sukar jalan dari 1% menembus susunan saraf sentral.
dan berbicara) dan akhirnya kejang-kejang Penghambatan oleh enzim ini meningkatkan
hebat dan invaliditas. Umumnya pasien me- jumlah levodopa yang tidak terurai dan
ninggal dalam waktu 8 bulan. dapat menembus barrier darah-otak. Lihat
Diagnosisnya dipersulit oleh masa inkubasi selanjutnya di bawah.
yang panjang sekali, 10-20 tahun. Infeksi Levodopa terutama berkhasiat mening-
mungkin sekali terjadi karena makan daging katkan kadar DA di otak, dengan efek me-
sapi yang sudah terinfeksi, tetapi belum ngurangi gejala kekakuan dan hipokinesia.
memperlihatkan gejala penyakit. Variant baru Kurang atau tidak efektif terhadap tremor
dapat didiagnosis dengan pemeriksaan tonsil dibandingkan dengan antikolinergika, yang
(amandel), di mana terdapat penumpukan pri- dapat dikombinasi dengannya (efek aditif).
on, juga melalui scan otak. Dalam otak dapat Efek terapi baru nyata sesudah 6-8 minggu.
dilihat penumpukan protein-prion yang ter- Levodopa adalah obat Parkinson yang paling
lihat seperti bunga karang (sponge). efektif, tetapi tidak berkhasiat terhadap gang-
Pengobatan. Pada saat ini belum tersedia guan ekstra-piramidal yang disebabkan oleh
obat terhadap vCJD. Obat demikian mutlak obat.
harus dapat melintasi CCS untuk masuk ke Penghambat-COMT entakapon, yang sen-
otak, oleh karena itu harus bersifat lipofil. dirinya tidak memiliki khasiat anti-Parkinson,
Sampai sekarang telah diselidiki hanya  tiga memperlambat eliminasi levodopa dan de-
obat, yaitu obat malaria mepakrin, pento- ngan demikian memperpanjang dan mem-
sanpolisulfat dan flupirtin, suatu  analgeti- perkuat daya kerjanya. Juga mengurangi
kum eksperimental. waktu “off” pada taraf lanjut dari penyakit.
Ref.: Weissman C et al. Approaches to therapy Resorpsi di usus kurang teratur dan di-
of prion diseases. Ann Rev Med 2005;56:321- kurangi oleh makanan, terutama oleh asam-
44.  asam amino (persaingan absorpsi dari sa-
luran cerna). Masa paruhnya singkat ±30
Dari ketiga obat ini hanya mepakrin  yang menit, dan lama kerjanya hanya 2-4 jam,
memberikan harapan terbaik. Pada percobaan sehingga perlu diberikan 5 kali sehari atau
dengan tikus  ternyata mepakrin  mampu lebih. Ekskresi terutama berlangsung lewat
menghindari perubahan prion sehat menjadi urin dalam bentuk metabolitnya.
prion cacat. Penelitian masih berlangsung
Kombinasi dengan dekarboksilase-bloc-
dan belum lengkap. Suatu penelitian lain
ker menghambat perombakan-DA perifer.
akan dilakukan dengan kombinasi mepakrin
Terapi sulih ganti (replacement therapy) de-
dan flupirtin.
ngan dopamin pada penyakit Parkinson ti-
dak mungkin, sebab zat ini tidak dapat me-
MONOGRAFI nembus rintangan darah otak. Berbeda de-
ngan dopamin, levo-dopa mudah menembus
A. OBAT PARKINSON rintangan CCS dan memasuki SSP. Di otak
A1. Levo-dopa28: l-dopa, Larodopa, *Madopar, dopa didekarboksilasi oleh enzim-enzim dan
*Sinemet, *Stalevo menjadi dopamin aktif; dengan demikian

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 442 21/04/2015 16:55:43


Bab 28: Obat-obat Parkinson dan Demensia 443

seolah-olah menggantikan dopamin yang CTZ yang memiliki reseptor-reseptor DA,


hilang. dapat efektif diatasi dengan domperidon,
Dari suatu dosis oral hanya 5% tiba di otak yaitu antagonis dopamin yang memiliki kha-
karena di saluran cerna dan darah sudah siat antiemetik dan secara selektif menduduki
diubah oleh enzim dekarboksilase menjadi reseptor dopamin di saluran cerna. Efek
dopamin yang tidak bisa memasuki otak. samping ini juga dapat dikurangi dengan
Guna mencegah pengubahan tersebut di luar mempersingkat interval pemberian levodopa
otak, maka ditambahkan suatu penghambat- dan penurunan dosisnya.
dekarboksilase perifer, yang sendirinya ti-
dak memasuki SSP. Dengan demikian, lebih ‘On-off effect’. Pada penggunaan lama
banyak levodopa mencapai otak sehingga timbul diskinesia dengan gerakan abnormal
dosisnya dapat dikurangi sampai 25%, se- tidak teratur. Sindrom levodopa ini juga
dangkan efek sampingnya juga berkurang. ditandai efek pengobatan yang sangat tidak
Dekarboksilase-blockers yang digunakan un- menentu, turun-naik, bahkan adakalanya
tuk maksud itu adalah benserazida dan kar- dalam waktu beberapa menit, oleh karena itu
bidopa. disebut efek ‘on-off’.
Kombinasi dengan selegilin, yang merin- Interaksi. Piridoksin, sebagai ko-enzim,
tangi perombakan dopamin oleh MAO-B di walaupun dalam dosis kecil mempercepat
otak (lihat di bawah) memperkuat efeknya, perombakan perifer levodopa (di luar otak)
begitu pula kombinasi dengan lisurgida atau melalui peningkatan daya kerja dekarbok-
pergolida. Efek samping perifernya (mual) silase. Oleh karena itu, levodopa tidak bo-
dikurangi. leh dikombinasi dengan multivitamin, buah
Toleransi. Setelah 3-5 tahun, efek pengobatan avokad, ubi rambat dan hati, yang semua-
dengan levo-dopa akan menurun, karena pe- nya mengandung banyak vitamin B6. Anta-
nyakit bertambah buruk dan reseptor dopa- gonis dopamin mengurangi efek levodopa,
min berkurang kepekaannya, atau karena misalnya antipsikotika (fenotiazin, butirofe-
adanya fluktuasi kuat dari kadar levodopa di non), fenitoin, papaverin, reserpin, metoklo-
otak. pramida dan senyawa benzodiazepin.
Efek samping yang paling sering terjadi Dosis: oral semula 2-3 dd 125 mg d.c. dan
adalah mual, muntah dan anoreksia, yang dinaikkan setiap 2-4 hari dengan 125-250
disebabkan oleh dopamin yang sudah ter- mg sampai tercapai dosis pemeliharaan dari
bentuk di lambung-usus (15% dari pasien). 2,5-7 g sehari. Untuk mengurangi kemung-
Pada permulaan terapi juga dapat timbul kinan fluktuasi ‘on-off’ dianjurkan obat dimi-
hipotensi ortostatik dan gangguan pusat ri- num sebelum makan (Contin M. Eur J Clin
ngan, seperti gelisah, rasa takut, bingung, Pharmacol 1998; 54:303-8).
halusinasi dan pikiran kacau. Pada dosis * Madopar = levodopa 200 mg + benserazida
tinggi gejala pusat ini meningkat, di samping 50 mg;
mendadak timbul rasa kantuk..Efek samping * Sinemet = levodopa 250 mg + karbidopa
psikis ini merupakan faktor terutama yang 25 mg.
membatasi terapi dengan levodopa. Mual dan * S talevo = levodopa 100 + karbidopa 25 +
muntah, sebagai akibat rangsangan terhadap entakapon 200 mg

Gambar 28-1: Hubungan antara dopa, dopamin dan noradrenalin

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 443 21/04/2015 16:55:43


444 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

A2 Apomorfin: Uprima, Apokyn metoprim. Alkohol dan sedativa lain me-


Derivat morfin ini bekerja sentral, tetapi ningkatkan terjadinya serangan kantuk men-
tidak memiliki sifat opiat (misalnya analge- dadak.
tik, obstipasi, depresi pernapasan, adiksi). Dosis: minggu pertama 3 dd 0,125 mg dc,
Berkhasiat emetik (menimbulkan mual) dan minggu ke-2 3 dd 0.25mg, minggu ke-3 3 dd
dopaminerg. Oleh karena itu senyawa ini 0,5 mg dari garam diHCl-monohidrat. Bila
efektif terhadap Parkinson yang tidak mem- perlu ditingkatkan dengan 0,75 mg sampai
pan terhadap obat-obat lain atau dengan maks. 4,5 mg , tetapi risiko mengantuk akan
fluktuasi ‘on-off’. Apomorfin dapat dikombi- meningkat. Dosis pemeliharaan  : 0,375 – 4,5
nasi dengan dopa, yang dosisnya dapat di- mg sehari.
kurangi. Penggunaannya perlu diawali de- RLS: 1 dd 0,125 mg 2-3 jam sebelum tidur, bila
ngan pemberian antagonis-DA domperidon perlu ditingkatkan dengan 0.125mg setiap 4-7
sebagai antiemetikum dengan dosis 3 dd 20 hari.
mg (Editorial. BMJ 1998; 316: 641).
Resorpsi dari usus rendah disebabkan FPE
yang besar. Melalui injeksi subkutan efeknya A4. Selegilin: Deprenaline, Eldepryl
tampak setelah ±10 menit dan rektal setelah Derivat fenetilamin ini (1989) adalah peng-
20 menit. Efeknya bertahan 20-40 menit dan hambat-MAO-B selektif di otak sehingga pe-
secara nasal lebih lama 0,5 –1 jam. Plasma-t½ rombakan dopamin dihalangi. Kadar dopa-
rata-rata 25 menit. min di otak meningkat, khasiat levodopa
Efek samping berupa mual, muntah, hipo- diperpanjang dan diperkuat sehingga dosis-
tensi, bradycardi dan mengantuk, adakalanya nya dapat diturunkan dengan sepertiganya,
gangguan psikis (halusinasi, agitasi dan pera- begitu pula dengan efek sampingnya. Pada
saan kacau). dosis tinggi juga merintangi penguraian
Dosis: s.c.(infus) 25-40 mg sehari atau 6 dd serotonin dengan efek antidepresi. Tetapi
1-7 mg, disusul pemberian nasal spray (sem- selegilin tidak digunakan sebagai antide-
protan hidung) 2-4 dd 1-10 mg (HCl). Lihat presivum berhubung risiko akan efek sam-
juga Bab 43, hormon pria, boks Disfungsi pingnya. Senyawa ini digunakan sebagai
ereksi. monoterapi pada awal penyakit Parkinson.
Kombinasi obat ini dengan levodopa men-
jadi kurang efektif. Selegilin berkhasiat
A3. Pramipeksol: Sifrol, Mirapexin menghambat progres demensia Alzheimer
D2-dopamin-agonis ini 1997 absorpsinya berdasarkan sifat antioksidansnya, Lihat di
cepat serta tuntas dan mencapai kadar mak- atas.
simalnya dalam waktu 3 jam. Ekskresi utuh
Resorpsi berlangsung cepat dan sempurna
dengan urin, t½ 8 jam pada orang muda dan
dengan PP 94% dan plasma-t½ 39 jam. Se-
12 jam pada orang lebih tua. Sebagai mono-
nyawa ini mengalami FPE (first pass effect)
terapi pada awal penyakit Parkinson atau
besar dan diuraikan menjadi amfetamin, me-
bersamaan dengan dopa pada taraf lebih
tamfetamin dan N-desmetilselegilin. Ekskresi
lanjut. Juga digunakan terhadap Restless Leg
melalui urin.
Syndrome (RLS) dengan mekanisme kerja
yang tidak diketahui (lihat boks dibawah) Efek samping berupa kesulitan tidur (akibat
Efek samping tersering nausea, muntah dan efek amfetamin), mulut kering dan pusing.
hipotensi ortostatik, juga sering kali obstipasi, Kombinasi dengan levodopa menimbulkan
rasa kantuk, lelah, gatal dan ruam. Wanita beberapa gejala, seperti sakit kepala, pusing,
hamil dan yang menyusui tidak dianjurkan perasaan cemas, diskinesia, hipotoni, udema
minum obat ini dan sembelit. Kombinasi dengan meperidin
Interaksi dengan obat yang menghambat dapat menimbulkan reaksi fatal.
atau diekskresi melalui sistem ini dapat me- Dosis: sebagai monoterapi 1-2 dd 5 mg
mengaruhi efek pramipeksol, misalnya aman- (HCl); bila dikombinasi dengan levodopa 1-2
tadin, verapamil, ranitidin, digoksin dan tri- dd 5-10 mg p.c.

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 444 21/04/2015 16:55:43


Bab 28: Obat-obat Parkinson dan Demensia 445

* Rasagilin  (Azilect) juga suatu inhibitor terapi pada pasien ‘baru’. Bila dalam waktu
MAO-B dan derivat fenil, seperti selegilin 3-6 bulan efeknya belum memuaskan, baru-
menghambat penguraian dari dopamin di lah diberi tambahan dopa yang dosisnya
otak berdasarkan penghambatan enzim mo- berangsur-angsur dinaikkan. Keuntungan
noaminoksidase-B. Dapat digunakan sebagai terapi kombinasi ini ialah bahwa dosis dari
monoterapi pada stadium awal dengan efek masing-masing obat dapat lebih rendah, se-
terbatas atau bersamaan dengan levodopa hingga efek sampingnya berkurang.
meningkatkan khasiatnya. Hasil penguraian Resorpsi dari usus ±28%; plasma-t½ singkat,
dalam hati sebagai metabolit aktif diekskresi hanya ±3 jam; PP 90-96%. Karena mengalami
via urin 63% dan via feses 22%. T1/2 0,6-2 jam. FPE besar, maka BA rendah: hanya 6% men-
Efek samping sering kali sakit kepala (>10%) capai sirkulasi dalam keadaan utuh. Efeknya
pada monoterapi. Juga rhinitis, conjunctivitis, lebih konstan daripada levodopa. Di dalam
demam, malaise, sakit otot dan artritis, alergi, hati, senyawa ini mengalami biotransformasi.
kanker kulit, depresi dan halusinasi. Efek Ekskresi terutama melalui empedu dan hanya
samping levodopa diperkuat oleh rasagilin ±7% melalui urin.
dan sangat sering (>10%) juga gangguan Efek samping yang sering terjadi adalah
gerakan (diskinesia), gangguan saluran cerna gangguan saluran cerna, tetapi hanya pada
dan keseimbangan. permulaan terapi. Efek lainnya terjadi hipo-
Tidak boleh digunakan oleh pasien de- tensi ortostatik, udema pergelangan kaki dan
ngan gangguan hati, karena rasagilin dime- pigmentasi jari-jari tangan. Pada dosis yang
tabolisasi di dalam hati oleh enzim CYP 1A2 lebih tinggi dapat timbul gangguan pusat
(cytochrom P 450). Daya kerja enzim ini juga berupa psikosis, halusinasi, bicara tanpa arah
dihambat oleh antara lain siprofloksasin, si- dan diskinesia. Antipsikotika dan metoklo-
metidin atau fluvoksamin. Oleh karena itu pramida sebagai antagonis dopamin dapat
obat-obat ini tidak boleh digunakan bersa- mengurangi efeknya, sedangkan alkohol da-
maan dengan rasagilin. Dosis: 1 mg sehari, pat menimbulkan efek disulfiram.
bersama atau tanpa levodopa. Dosis: permulaan oral 1-2 dd 1,25 mg
(mesilat) d.c., berangsur-angsur dinaikkan
sampai 20-40 mg sehari. Untuk menekan
A5. Bromokriptin: Parlodel
laktasi 2 dd 2,5 mg selama 2-3 minggu.
Alkaloid ergot semi-sintetik dari kelompok
ergotoksin ini (1975) memiliki khasiat sti-
mulasi langsung terhadap reseptor dopa- *Kabergolin (Dostinex) adalah juga derivat
min di otak. Peningkatan sekresi dopamin, ergot dengan khasiat dan penggunaan sama
yang identik dengan hormon PIF (Prolactin dengan bromokriptin, yaitu menekan atau
Inhibiting Factor), menyebabkan berkurang- menghindari laktasi post partum atau setelah
nya sekresi prolaktin. Oleh karena itu bro- keguguran. Juga pada penyakit Parkinson
mokriptin digunakan untuk mencegah lak- dikombinasi dengan levodopa untuk mem-
tasi secara primer (pada abortus) dan pada perbaiki mobilitas dalam dosis 1 dd 1 mg,
galaktorroea (keluar air susu berlebihan se- yang berangsur ditingkatkan sampai 1 dd 2-6
telah persalinan). Pada akromegalia (ujung- mg.
ujung anggota badan membesar), zat ini di-
gunakan untuk menghambat sekresi hormon A6. Lisurida: Dopergin
pertumbuhan somatropin. Derivat ergolin ini (1979) memiliki struktur
Sebagai agonis-DA2 kuat (dan agonis-DA1 inti alkaloid ergot (lihat Bab 52, Obat mi-
lemah), obat ini pada awalnya diberikan pa- grain) dan sifatnya mirip bromokriptin. Lisu-
da pasien Parkinson yang setelah beberapa rida bekerja langsung terhadap reseptor
tahun menjadi semakin kurang peka terha- dopamin (DA2) dan sebagai agonis-DA2 kuat
dap dopa, sedangkan efek sampingnya me- dapat menghambat sekresi prolaktin. Peng-
ningkat (diskinesia). Tetapi sejak beberapa ta- gunaannya juga mirip dengan bromokriptin,
hun obat ini juga digunakan sebagai mono- yaitu sebagai obat Parkinson dan pada galak-

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 445 21/04/2015 16:55:43


446 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

torroea dan akromegali. Adakalanya obat ini (1991). Pergolida digunakan dalam kombi-
juga digunakan sebagai profilaktik migrain, nasi dengan levodopa pada penyakit Par-
berdasarkan efek antihistamin mau-pun anti- kinson. Obat ini berkhasiat menurunkan
serotoninnya. kadar prolaktin dalam darah dan mening-
Resorpsi cepat dan sempurna. Sesuai de- katkan kadar somatropin (GH). Resorpsi
ngan bromokriptin, zat ini juga mengalami praktis sempurna dengan PP sebesar 90%.
FPE besar sehingga BA-nya hanya 10-20%. Ekskresi dalam bentuk metabolitnya melalui
Plasma-t½ 3-4 jam. urin (55%) dan feses. Efek samping berupa
Efek samping pada awal pengobatan beru- mual, sembelit, diare, hipotensi ortostatik,
pa pusing, rasa letih, sakit kepala, mual dan diskinesia, halusinasi, pusing dan udema
sembelit, jarang timbul muntah atau hipo- perifer. Dosis: permulaan oral 1 dd 0,05 mg,
tensi ortostatik. Pada dosis tinggi obat ini berangsur dinaikkan sampai 3 dd 0,5 mg
dapat menimbulkan gangguan pusat, seperti (mesilat) dalam waktu 30 hari. Juga dapat
halusinasi, diskinesia, mulut kering, kejang dikombinasi dengan levodopa.
otot kaki dan tampilan jari-jari tangan/kaki
menjadi pucat. A7. Amantadin: Symmetrel
Dosis: minggu pertama malam hari 0,1 mg, Obat antiviral dan anti-influenza-A ini
kemudian tiap minggu dosis dinaikkan 0,1 (1964, lihat Bab 7, Virustatika) secara kebe-
mg sampai tercapai dosis optimal 0,6-2 mg tulan ditemukan khasiat anti-Parkinsonnya,
seharinya. Untuk menekan laktasi 2-3 dd 0,2 yang menurut perkiraan di dasarkan atas
mg selama 14 hari. stimulasi pelepasan DA dari ujung saraf
atau blokade dari re-uptake DA di ujung
* Pergolida (Permax) adalah juga derivat saraf presinaptis. Khasiatnya menyerupai
ergolin dengan khasiat agonis-dopamin kuat levodopa, tetapi jauh lebih lemah. Karena

Restless Legs Syndrome (RLS) adalah gangguan dengan kegelisahan motorik, yang ditandai perasaan
tidak nyaman di tungkai dalam keadaan sadar maupun sewaktu istirahat. Gejalanya mencakup
rasa seperti terbakar, gatal-gatal, nyeri atau kejang-kejang di tungkai, kadangkala juga di tubuh dan
lengan. Gejala ini umumnya timbul segera bila penderita duduk atau berbaring dan memburuk
pada malam hari sehingga dapat mengganggu pola tidur. RLS dapat menyerang orang dari semua
usia, bahkan anak-anak, tetapi tersering manula dan lebih sering wanita daripada pria. Sering kali
RLS diakibatkan oleh penyakit lain (diabetes, hipotireoidi, uremia), atau akibat penggunaan obat.
Terdapat indikasi bahwa ada kaitan dengan perubahan fungsi dopaminerg di SSP. Juga berkurangnya
penyerapan unsur besi di otak (anemia ferriprive) dihubungkan dengan RLS, misalnya pada ±19% dari
wanita hamil dalam trimester terakhir.
Penanganan yang dianjurkan pada serangan akut terdiri dari masase, bergerak-gerak, melakukan
latihan meregang dan relaksasi, seperti yoga dan biofeedback.
Pengobatan. Banyak obat digunakan terhadap gangguan ini, a.l. levodopa + inhibitor dekarboksilase,
agonis dopamin (ropinirol, pramipeksol, pergolida), anti-epileptika(karbamazepin, fenitoin,
gabapentin), benzodiazepin (klonazepam), derivat kinin (kinidin, hidrokinin = Inhibin). Telah
dilakukan banyak penelitian mengenai efektivitas dari obat-obat ini dan ternyata bahwa kebanyakan
tidak bermanfaat. Hanya dari agonis-DA dapat dipastikan secara ilmiah (untuk sebagian
efektivitasnya), khususnya ropinirol yang di beberapa negara sudah resmi diregistrasi untuk
pengobatan RLS, a.l. di Prancis.
Ref.: Geneesm Bull 2004, 38:73-77, Drug & Ther Bull 2003;41:81-83).
Penggunaan “off-label”
Obat-obat tersebut sebetulnya digunakan secara “off-label” terhadap RLS,artinya di luar indikasi
resmi yang telah diregistrasi oleh pemiliknya (pabrik farmasi) dan atas tanggung-jawab dokter yang
mempreskripsinya. Pada kasus penyakit berat lazimnya dokter memberitahukan hal ini pada pasien,
yang perlu memberikan persetujuan tertulis untuk menggunakan obat bersangkutan (“ïnformed
consent”). Pada kasus RSL dan gangguan-gangguan lain yang relatif ringan protokol resmi ini
umumnya tidak dilakukan.

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 446 21/04/2015 16:55:43


Bab 28: Obat-obat Parkinson dan Demensia 447

efeknya lebih cepat, yaitu sesudah 2-3 hari, A8. Triheksifenidil: benzheksol, Artane, Arkine
obat ini digunakan bila diperlukan efek Senyawa piperidin ini adalah prototipe dari
yang segera. Amantadin memperkuat kha- antikolinergika sintetik, yang digunakan
siat levodopa dan antikolinergika (adisi). Di- sebagai obat Parkinson (1949). Khasiat anti-
gunakan sebagai monoterapi atau dikombi- kolinergik dan efek pusatnya menyerupai
nasi dengan obat-obat Parkinson lainnya. atropin, tetapi lebih lemah; efek sampingnya
Resorpsi di usus berlangsung cepat dengan pun lebih ringan. Seperti antikolinergika
kadar maksimal dalam darah dicapai sesudah lainnya obat ini dapat memperbaiki tremor,
1-4 jam dan masa paruhnya ±15 jam. Ekskresi tetapi kurang efektif terhadap akinesia dan
berlangsung melalui urin dalam keadaan kekakuan. Triheksifenidil berkhasiat terha-
utuh. dap salivatio (keluar air liur berlebihan). To-
Efek samping lebih ringan daripada levo- leransi dapat terjadi dan bila dikombinasi
dopa dan pada dosis biasa jarang terjadi. Oleh dengan levodopa sering kali bermanfaat.
karena itu obat ini bermanfaat bagi penderita Resorpsi dari usus cepat, lama kerjanya 6-12
yang tidak tahan terhadap dosis penuh dari jam. Ekskresi melalui urin dan kemungkinan
levodopa. Amantadin dapat menimbulkan dalam keadaan utuh.
rasa letih, mulut kering, gangguan peng- Efek samping jarang terjadi dan berupa
lihatan, gangguan buang air kecil, hipotensi umum, yaitu gangguan saluran cerna, mulut
ortostatik dan juga efek sentral, seperti pu- kering, gangguan penglihatan dan efek pusat
sing, insomnia dan halusinasi. Kadang-ka- (gelisah, pikiran kacau, sukar tidur dan
dang timbul pula udema pada pergelangan halusinasi).
kaki dan pigmentasi kelabu pada jari-jari Dosis: permulaan oral 1 dd 1 mg d.c., bila
tangan. Toleransi dapat timbul sesudah 3-6 perlu berangsur-angsur dinaikkan sampai
bulan, pada saat mana peningkatan dosis dosis pemeliharaan 6-12 mg sehari dan mak-
tidak efektif lagi. simal 15 mg sehari. Pada gejala ekstrapira-
Dosis: permulaan oral 1 dd 100 mg (HCl midal maksimal 15 mg sehari.
atau sulfat) sesudah makan pagi; setelah 1
minggu 2 dd 100 mg dan maksimal 400 mg *Biperiden (Akineton) adalah derivat (1954)
sehari. yang terutama efektif terhadap akinesia dan
kekakuan tetapi kurang efektif terhadap
tremor.
*Memantin (Ebixa) adalah derivat amantadin
Resorpsi cepat dan praktis sempurna, eks-
(1983) yang berkhasiat memblokir stimulasi
kresi melalui urin sebagai metabolit. Plas-
berlebihan dari glutamat, sehingga pema-
ma-t½ 18 jam.
sukan kalsium berlebihan ke dalam sel di-
Efek samping kurang lebih sama.
hindari (dapat mematikan sel). Resorpsinya
Dosis: oral 2 dd 1 mg d.c. yang berangsur-
dari usus baik dengan BA ±100%, PP 45%
angsur dapat dinaikkan sampai 3-4 dd 1-4
dan dalam hati dirombak menjadi 2 metabolit
mg. Pada gejala ekstrapiramidal 1-3 dd 2-6
inaktif., yang untuk 75-90% diekskresi me-
mg.
lalui urin. Masa paruhnya panjang, 60-100
jam. Efektif pada ±29% dari kasus Alzheimer
hebat dan sangat parah, untuk memperbaiki B. OBAT ALZHEIMER
atau menstabilisasi fungsi kognitif, aktivitas
sehari-hari dan keadaan umumnya. Juga B1. Ropinirol: Requip
digunakan pada penyakit Parkinson. Efek Derivat indolinon ini (1995) bekerja selektif
samping yang paling sering dilaporkan adalah terhadap reseptor dopamin (D2) postsinap-
halusinasi, perasaan kacau, pusing dan sakit tik. Sama dengan lisurida dan pergolida,
kepala. ropinirol juga menghambat sekresi prolak-
Dosis: permulaan 1dd 5 mg, berangsur- tin. Dianjurkan penggunaannya pada awal
angsur ditingkatkan dalam waktu 4 minggu penyakit atau pada fase lebih lanjut bersa-
sampai 2 dd 10 mg. ma levodopa untuk memperkuat efeknya.

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 447 21/04/2015 16:55:43


448 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Ropinirol, seperti juga DA-agonis lain pra- dengan asetilkolinesterase, yang dihidrolisis
mipeksoldan pergolida, dapat digunakan dalam beberapa menit. Donepezil hanya
dengan efektif untuk pengobatan “restless legs digunakan pada kasus ringan sampai sedang
sindrom”27 yang mungkin ada hubungannya demensia Alzheimer dengan efek terbatas
dengan kekurangan DA, lihat boks. Peng- pada fungsi kognitif otak.
hentian penggunaan obat ini harus secara Resorpsi dari usus lengkap (hampir 100%),
berangsur-angsur dikurangi dosisnya dalam PP 94%, t½ 70-100 jam. Donepezil dimetabo-
waktu 1 minggu. lisasi di hati untuk kemudian diekskresi
Efek samping yang sering terjadi mual lewat urin.
dan muntah, nyeri perut, juga mengantuk Efek samping berupa gangguan saluran
dan udema pada kaki. Seperti pada semua cerna (mual, muntah, diare, anoreksia, dis-
agonis-DA adakalanya muncul rasa kantuk pepsi, konstipasi), kejang otot dan tidak bisa
pada siang hari yang tak tertahan dan pasien tidur.
tiba-tiba bisa jatuh tertidur. Dosis: 1 dd 5 mg a.n. (sebelum tidur), sesu-
Kombinasinya dengan levodopa juga me- dah 4 minggu 1 dd 10 mg.
nyebabkan diskinesia, halusinasi dan berbi-
cara rancu. B4. Rivastigmin: Exelon
Dosis: minggu pertama 3 dd 0,25 mg, mi- Obat ini (1997) menghambat kolinesterase
nggu kedua 3 dd 0,5 mg, minggu ketiga 3 selama lebih dari 10 jam setelah mengikatnya.
dd 0,75 mg dan minggu keempat 3 dd 1 mg. Pada Alzheimer ringan hanya memperbaiki
Bila perlu berangsur-angsur dapat dinaikkan fungsi kognitif pada hanya sejumlah kecil
sampai maksimal 3 dd 3 mg. pasien, kurang dari 10% (NTvG 2002;146:24-
27). Resorpsi dari usus cepat dan lengkap,
B2. Tacrin: tetrahydroaminoacridine, THA, Ari- tetapi BA hanya ±35% akibat FPE besar.
cept, Cognex PP 40%, plasma-t½ ±1 jam. Di dalam hati
Derivat acridin ini (1993) berkhasiat meng- senyawa ini dirombak total dengan cepat.
hambat secara reversibel kolinesterase di Efek samping berupa perasaan lemah dan
SSP. Tacrin digunakan pada bentuk ringan malaise, pusing, gangguan saluran cerna dan
atau sedang dari demensia Alzheimer, ber- mengantuk. Begitu pula efek pusat (agitasi,
dasarkan penemuan bahwa pada pasien perasaan kacau, tremor dan depresi), berke-
demikian terdapat kehilangan selektif dari ringat dan menurunnya berat badan.
neuron kolinergik di otak. Penurunan dosis Dosis: permulaan 2 dd 1,5 mg d.c, setelah
atau penghentian pengobatan harus secara itu setiap 2 minggu dapat dinaikkan sampai
berangsur berhubung risiko timbulnya gang- 2 dd 3 - 6 mg.
guan perilaku dan fungsi kognitif. Efekti-
vitasnya rendah., maka tidak banyak digu- B5. Asam liponat: alpha-lipoic acid, thioctic acid
nakan lagi. Derivat dithiolan (cincin-lima dengan 2
Pada pasien Alzheimer masa paruhnya atom S) dari asam valerat ini berkhasiat
3 jam. Obat ini juga digunakan sebagai sti- antioksidan broad-spectrum kuat, sebagai
mulans pernapasan dan antidotum kurare. faktor pertumbuhan untuk banyak kuman
Efek samping berupa gangguan saluran dan protozoa. Fungsinya di dalam sel adalah
cerna, pusing, nyeri sendi, konvulsi dan gang- sebagai pelindung mitochondria terhadap
guan serius fungsi hati. kerusakan oksidatif, juga berperan penting
Dosis: permulaan oral 40 mg/hari selama 6 pada produksi energi aerob, karena meru-
minggu, lalu dinaikkan dengan 40 mg setiap pakan ko-faktor dalam sistem enzim di siklus
6 minggu, maksimal 160 mg. asam sitrat (Krebs‘ cyclus).
Dalam mitochondria (pusat energi dari
B3. Donepezil: Aricept sel), liponat diubah menjadi dihidroliponat
Obat ini (1997) adalah enzim inhibitor ber- (DHL) yang juga aktif sebagai antioksidan
dasarkan pembentukan suatu kompleks stabil terhadap berbagai radikal oksigen reaktif.

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 448 21/04/2015 16:55:44


Bab 28: Obat-obat Parkinson dan Demensia 449

DHL mampu memulihkan sifat antioksidan katan produksi kortisol menghasilkan pe-
asli dari molekul vitamin C dan vitamin E nurunan aktivitas proses imun. Senyawa
yang sudah digunakan, sehingga mampu ini juga menekan efek imunologi dari IFN-
mereduksi kembali (regenerasi) antioksi- gamma, yang dihubungkan dengan pembu-
dansia yang sudah dioksidasi. Begitu juga rukan gejala penyakit MS. Tetapi belum
DHL dapat meregenerasi antioksidan intra- diketahui jelas mekanisme mana yang me-
seluler penting glutathion. DHL bekerja miliki peranan terpenting bagi daya kerjanya
baik di lingkungan intraseluler maupun pada MS. Berkhasiat mengurangi frekuensi
ekstraseluler. Lagi pula obat ini mampu serangan (dengan 30%), mengurangi hebat-
mengchelasi (mengikat) Fe, yang mensti- nya residif serta jumlah kerusakan myelin
mulasi pembentukan radikal hidroksil yang pada gambaran-MRI dari bentuk MS ter-
berbahaya. tentu. Lagipula progres penyakit dapat di-
Penggunaan. Di kalangan alternatif liponat perlambat (Lancet 1998  ;352  :1491-7). Masa
kini digunakan untuk menangani gangguan paruhnya ±5 jam dan hanya dapat diberikan
sistem saraf, antara lain pada penyakit Par- parenteral.
kinson dan Alzheimer, serta infark otak (beroerte). Efek sampingnya berupa gejala flu dengan
Liponat juga digunakan untuk meringan- demam menggigil, nyeri otot, berkeringat
kan gejala neuropati diabetes (Diab Care dan malaise umum, juga reaksi alergi serius
1995;18: 1160-7). Mekanisme kerja dari kha- dengan kadangkala urticaria, bronchospasme
siat neuroprotektif tersebut tidak diketahui dan anafilaksis, serta efek sentral (rasa takut,
dengan pasti, tetapi diduga berdasarkan daya kekacauan dan depresi).
antioksidannya yang kuat. Liponat bersifat Dosis: s.c. 8 MIU (= 250 mcg/ml) setiap 2
lipofil, maka dengan mudah melintasi rin- hari. Lihat juga interferon-alfa dan inter-
tangan darah-otak. Dalam otak dan saraf feron-gamma di masing-masing Bab 14, Si-
terdapat banyak asam lemak ganda tak je- tostatika dan Bab 49, Imunomodulansia, juga
nuh (PUFA), oleh karena itu bersifat sangat Bab 7, Virustatika.
peka bagi kerusakan oksidatif oleh radikal
bebas (FR), yang terbentuk akibat aktivi- *Interferon beta-1a (IFN-ß1a, Avonex) adalah
tas neurotransmitter tertentu. Khasiat anti- suatu protein terglikolisasi yang terdiri dari 166
oksidan dari liponat sangat bermanfaat da- asam amino, identik dengan IFN-β human.
lam hal ini. Liponat juga terkenal sebagai Pembuatan, khasiat dan penggunaannya sa-
antidotum terhadap intoksikasi jamur bera- ma dengan IFN-β1b. Progres penyakit dapat
cun Amanita muscaria, alkohol (berkat efek dipengaruhi secara positif.
menghambatnya terhadap pembentukan ase- Dosis: i.m. 6 MIU (= 30 mcg/ml) 1-3 kali
taldehida), logam-logam (Hg) dan zat pelarut seminggu.
(tetraklor dan sebagainya). Lihat juga Bab 47,
Insulin, 6.Asam Liponat.
C2. Natalizumab: Tysabri
Dosis: 3 dd 100 mg.
Merupakan monoklonal antibody (MOAB)
recombinant sebagai perintang integrin yang
C. MULTIPLE SCLEROSIS di-ekspresikan dengan kuat pada permukaan
semua lekosit, kecuali neutrofil. Pengikatan
C1. Interferon beta-1b: IFN-β1b, Betaferon pada integrin mencegah migrasi lekosit ke
Protein ini dengan 165 asam amino yang jaringan yang beradang dan mungkin juga
dibuat berdasarkan teknik DNA-rekombinan menekan reaksi peradangan. Digunakan se-
oleh E. coli (1993), mengandung serin pada bagai monoterapi pada fase awal ‘relapsing
C17 sebagai pengganti sistein (pada IFN-β1 remitting’MS (RRMS). Masa paruhnya pan-
alamiah). Obat ini berkhasiat antiviral dan jang 6 jam dan dapat diperpanjang lagi tiga
imunomodulator, antara lain menstimulasi kali bila terdapat antibodi yang bertahan.
T-supressor cell (CD8+) yang jumlahnya Wanita hamil dan yang menyusui tidak
ternyata sangat rendah dan bersama pening- boleh diberikan obat ini.

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 449 21/04/2015 16:55:44


450 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Dosis: infus intravena selama 1 jam 300 mg 34. Sparks, DL et al. Atorvastatine for treatment
setiap 4 minggu of mild to moderate Alzheimer disease. Arch.
Neurol 2005; 62: 753-7
35. Leentjens AFG et al. Totaal atrioventriculairblok
tijdens behandeling met galantamine. NTvG
DAFTAR PUSTAKA 2006;150:563-6.
36. Richard E en van Gool WA. Cholinesterase
25. Breitner JCS. Do NSAID’s reduce the risk of remmers bij dementie: een wankel evenwicht
Alzheimer’s disease? N Engl J M.2001;345:1567- tussenwerkzaamheid en veiligheid. NTvG
8 - Ph Wkbl 2001, 52. 2006;150:530-2.
26. N Engl J Med 2002, 14–2–2002 37.  Manger KL et al. Vit D and the incidence of MS.
27. Aramideh W. en de Weerd A.W. Het Neurology 2004;62: 60-65
“restless legs”-syndroom te behandelen met 38. Bos PJ vd. Nieuwe inzichten van de relatie
dopamineagonisten. NTvG 2006;150:2173-7. tussen MS en vitamin D3. Orthom Koer 2004;19:
28. Levodopa en de progressie van de ziekte van 21-23)
Parkinson. NTvG 2005;149:1129. 39. Hayes CE. Vitamin D, a natural inhibitor of MS.
29. Vijver DAMC et al. De ziekte van Parkinson Proceed of the Nutr Soc 2000;59:531-5
I. Therapie van motorische complicaties. 40. Braak H, Del Tredici K.: Nervous system
Geneesk.Bull 2003, 37. 63-70 pathology in sporadic Parkinson disease.
30. Schulte PFJ. De Ziekte van Parkinson I.I. Neurology, 2008,70 1916-1925.
Therapie van neuropsychiatrische stoornissen. 41. Langston JW. The Parkinson’s complex:
Geneesk Bull 2004, 38 .49-56 Parkinsonism is just the tip of the iceberg. Ann
31. Nussbaum RL et al. Alzheimer`s disease and Neurol, 2006,59:591-596
Parkinson`s disease. N Engl J Med 2003; 348:: 42. DeJager PL, Hafler DA. 2007. New therapeutic
1356-64 approaches for multiple sclerosis. Ann Rev Med,
32. Reisberg B et al.Memantine in moderate-to- 2007,58:417-432.
severe Alzheimer´s disease. N Engl J Med 2003;
2003: 1333-41
33. Leeuw, FE de et al. Alzheimer en behandeling
van vasculaire risicofactoren. NTvG
2005;149:2844-49).

14108649_OBAT P(Bab 28)_T-432-450.indd 450 21/04/2015 16:55:44


BAB 29

ANTIPSIKOTIKA

PSIKOFARMAKA gejala nega­tif, yang kebal terhadap obat-obat


terdahulu.
Obat penyakit jiwa adalah obat-obat yang be- Obat generasi kedua itu tidak mampu me-
kerja terhadap SSP dengan memengaruhi nyembuhkan 100% gangguan jiwa, namun
fungsi-fungsi psikis dan proses-proses men- banyak gejalanya dapat dihilangkan atau
tal. Dari banyak kelompok obat yang meme- dikurangi. Keadaan pasien dapat diperbaiki,
nuhi definisi ini, hanya psiko­farmaka sejati hingga dapat melanjut­kan kehidupannya
yang akan dibicarakan di bab ini, khususnya secara bebas dengan kuali­tas hidup yang ba-
antipsikotika (dan antidepresiva di Bab 30). ik. Lagi pula obat-obat ini tidak saja lebih
Yang lainnya seperti sedativa, tranquilli­zers, efektif daripada obat-obat dan cara-cara la-
hipnotika dan anti-epilepti­ka, telah dibahas ma, melainkan mengubah drastis dan mem-
di Bab-bab tersendiri. per­mudah perawatan pasien di rumah sakit
gangguan jiwa. Mereka menjadi lebih ter-
Sejarah. Di masa lampau penyakit jiwa dio- buka dan bersedia berkomunikasi dengan
bati dengan sedativa seperti candu, bromida para dokter, perawat dan terapisnya. Masa
dan skopolamin, kemudian dengan barbi­tal. perawatannya di rumah sakit pun dapat
Pengobatan ini sering kali dilengkapi dengan dipersingkat, karena sering kali pengobat-
beberapa cara lain, misalnya kerja krea- annya dapat secara ambulan, artinya poliklinis,
tif, kur tidur (1922) atau cara-cara yang agak di rumahnya sendiri. Resosia­lisasinya dalam
drastis (shock insulin, 1933 dan shock/kejang masyarakat juga berlangsung lebih lancar.
listrik, 1937). Pada schizofrenia parah bah- Meskipun demikian, psikofarmaka ternyata
kan dilakukan operasi otak (leukoto­mia, 1935) tidak dapat menggantikan seluruhnya terapi
untuk mengeluarkan sebagian otak. Cara-ca- klasik, seperti ECT pada keadaan depresi
ra ini menghasilkan efek yang cukup baik, tertentu.
terutama electros­hock (Electro Convulsive Thera­
py, ECT), tetapi pelaksanaannya dengan geja- Penggolongan
la yang hebat (serangan epilepsi, kerusakan
otak, hilangnya ingatan), telah menemui per- Psikofarmaka dalam arti sempit, yang ter-
lawa­nan dari baik pasien maupun perawat. utama digunakan untuk penanganan gang-
guan jiwa, dapat digolongkan dalam dua
Revolusi dalam farmakoterapi psikosis telah kelompok besar, yakni:
dimulai dengan introduksi klorpromazin a. antipsikotika (dahulu disebut neurolep-
pada tahun 1952. Antipsikotikum pertama tika atau major tran­quillizers) yang be-
ini disusul oleh alkaloida Rauwolfia reserpin kerja antipsikotik dan sedatif. Obat ini
(1954), yaitu suatu obat hipertensi yang de- digunakan khusus untuk berbagai jenis
wasa ini dianggap kuno. Kemudi­an banyak psikosis (a.l. schizofrenia) dan mania;
antipsikotika lain dipasarkan yang efektif b. antidepresiva, yang berdaya memper-
dalam menanggulangi banyak gejala psikosis. baiki suasana murung dan putus asa
Kemaju­an selanjutnya dicapai di akhir tahun yang terutama digunakan pada keadaan
1980-an dengan ditemu­kannya antipsikotika depresi, panik dan fobia. Lihat selanjutnya
baru yang mampu menyem­buhkan gejala- Bab 30, Antidepresiva.

14108649_OBAT P(Bab 29)_T-451-463.indd 451 21/04/2015 17:23:59


452 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Neurotransmitter telah impuls listrik mencapai axon, gelem-


bung depot melepas­kan neurohormonnya.
Di otak terdapat ±30 neurotransmitter atau
Sebagian besar neurohormon segera diserap
neurohormon yang ber­tang­gungjawab atas
kembali secara aktif oleh gelembung terse-
penerusan impuls listrik antara sel-sel saraf
but (re-upta­ke), sisanya melintasi sinaps dan
secara kimiawi. Dari tajuk (neurit, axon) di
mencapai reseptor-reseptor di ujung dendrit
ujung suatu neuron, neurohormon melintasi
di seberangnya. Setibanya di situ neurohor-
sinaps (celah di antara dua sel saraf) ke tajuk
mon menstimulasi reseptor untuk melepas­
(dendrit) di bagian depan neuron berikutnya
kan suatu impuls kedua, yang mengakibat­
(saraf post-sinap­tis). Ada sejum­lah sistem neu-
kan “melompatnya” impuls asli melalui si-
rotrans­mitter, antara lain sistem adrenergik dan
naps. Enzim MAO (monoaminoksida­se), yang
sistem koliner­gik dengan zat-zatnya tersen­diri,
juga terdapat di ujung-ujung neuron, ber­
lihat juga Seksi V, Penerusan impuls.
fungsi menguraikan monoamin sesudah
aktivi­tasnya selesai.
a. Sistem adrenergik. Neurohormon terpen- Obat-obat yang mengurangi kadar dopa-
ting di otak adalah zat-zat monoamin nora- min di sel-sel saraf otak memiliki daya kerja
drenalin (NA), serotonin (5-HT = 5-hidrok- antipsikotik, sedangkan obat-obat yang me-
sit­ripta­min) dan dopamin (DA), yang menen- ningkatkan kadar DA digunakan pada penya-
tukan kegiatan otak dengan antar-keseim- kit Parkinson. Obat-obat yang memperbesar
bangannya. Zat-zat ini khusus terdapat da- kadar seroto­nin dan noradrenalin di celah
lam gelem­bung-gelembung kecil di ujung axon sinaptis dengan jalan menghambat re-upta-
(presinaptis), yang letaknya dekat sinaps. Se- kenya memiliki daya kerja antidepresi.

Gambar 29-1: Proses transmisi impuls saraf secara kimiawi


melalui sinaps di otak

14108649_OBAT P(Bab 29)_T-451-463.indd 452 21/04/2015 17:23:59


Bab 29: Antipsikotika 453

b. Sistem kolinergik. Neurohormon asetil- a. Psikosis didefinisikan sebagai gangguan


kolin (Ach) dari sistem kolinergik tidak jiwa yang sangat merusak akal budi dan
diresorpsi kembali, melainkan langsung diu- pengertian (insight), timbulnya pandangan
rai­kan oleh kolines­terase. Obat-obat antiko- yang tidak realistik atau bizar (aneh), meme-
linesterase yang meningkatkan kadar ACh ngaruhi kepribadian dan mengurangi ber-
di otak, antara lain tacrin, digunakan untuk fung­sinya penderita. Gejala psikotis mencakup
demensia Alzheimer, lihat Bab 28 C, Obat-obat waham (pikiran khayal, delusio), halusi­nasi
demensia. dan gangguan berpikir formal (tidak dapat
berpikir riil), yang sering kali disebabkan
Antipsikotika oleh schizofre­nia. Psikosis dapat diobati de-
Antipsikotika (major tranquillizers) adalah ngan antip­sikotika.
obat-obat yang dapat menekan fungsi-fungsi
b. Neurosis termasuk gangguan konstitusi
psikis tertentu tanpa memengaruhi fungsi
jiwa tanpa kerusakan organik dan tanpa ge-
umum seperti berpikir dan berkelakuan nor-
jala psiko­tis. Kepribadian pasien relatif ku-
mal. Obat ini dapat meredakan emosi dan
rang terganggu dan kontak dengan realitas
agresi dan dapat pula menghi­langkan atau
juga tidak terganggu. Gangguan jiwa ini (ter-
mengurangi gangguan jiwa seperti impian
masuk histeria dan neurastenia) dapat diang-
buruk dan pikiran khayali (halusinasi) ser-
gap sebagai bentuk berlebihan dari reaksi
ta menormalisasikan perilaku yang tidak
normal terhadap situasi dan kejadi­aan de-
normal. Oleh karena itu antipsikotika teruta-
ngan penuh stress. Gejalanya dapat berupa
ma digunakan pada psikosis, penyakit jiwa
kegelisahan, kecemasan, murung, mudah ter-
hebat tanpa keinsafan sakit oleh pasien, mi-
singgung dan berbagai perasaan tidak nya-
salnya penyakit schizofrenia («gila») dan psi-
man pada tubuh. Pasien neurosis dapat dita-
kosis mania-depresif.
ngani dengan tranquillizers.
* Minor tranquillizers adalah anksiolitika
c. Sindroma Borderline, lengkapnya Border-
yang digunakan pada gangguan kecemasan
line Personality Disorder (BPD), yang ge-
dan pada gangguan tidur, seperti hipnotika.
jalanya terletak antara neurosis, psikosis dan
Lihat Bab 24, Sedativa dan Hipnotika.
depresi. Sejak tahun 1987 sindroma ini diakui
sebagai penyakit jiwa dan dalam DSM 1996
Gangguan jiwa dimuat kriteria untuk diagnosisnya. Gejala-
Klasifikasi. Ada ratusan penyakit jiwa dan nya banyak sekali dan yang utama adalah
gangguan perilaku, yang tidak mudah di- impulsivitas (minuman keras /narkotika, pe-
diagnosis. Untuk memudahkan dan menstan- nyalahgunaan, mengendarai mobil secara
dardisasi diagnosis, lazimnya digunakan kla- membahayakan, hasrat kuat untuk membeli),
sifikasi dari APA (American Psychi­atric Asso- instabilitas emosional dengan perubahan suasana
ciation) dalam buku pedoman­nya DSM-5 secara mendadak dan percobaan bunuh diri,
(Diagnostic and Statis­ti­cal Manual of Mental kesulitan bersosialisasi karena menganggap
Disor­ders, edisi ke-5, 2013), yang merupakan segala sesuatu sebagai hitam-putih. Ciri-ciri
otoritas universal mengenai diagnosis psiki- lainnya adalah ketakutan ditinggalkan dan
atri. Dalam pedoman ini diberikan definisi sukar hidup sendiri, juga kecurigaan kuat
dan kriteria saksama dari semua gangguan dengan hilangnya hubungan antara daya ber-
psikiatri dan rekomendasi untuk terapi. pikir dan perasaan (disosiasi), masa-masa
Di bawah ini diberikan ringkasan singkat psikosis singkat dan masa-masa depresi.
dari sejumlah gangguan jiwa terpen­ting Akibat gejala-gejala ini penderita BDP menga-
yang berkaitan dengan psikosis. Gangguan lami banyak kesulitan dalam pergaulan dan
depresi dan gangguan makan akan dibica- cenderung menarik diri dari kehidupan
rakan di Bab 30 dan Bab 31, sedangkan keta- sosial.
gihan/drugs telah dibahas dalam Bab 23, Pengobatan dilakukan poliklinis dengan
Drugs. kombinasi dari suatu bentuk psikoterapi

14108649_OBAT P(Bab 29)_T-451-463.indd 453 21/04/2015 17:23:59


454 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

khusus dan psikofarmaka (antipsikotika, anti- nimbulkan gejala negatif. Sejumlah obat ju-
depresiva atau obat-obat yang meregulasi ga dapat mengakibatkan psikosis, misalnya
suasana, seperti litium). drugs (LSD, XTC dan meskalin), juga metro-
nidazol, fenitoin, karbamazepin dan glikosida
d. Mania didefinisikan sebagai kecende- digitalis.
rungan patologis untuk suatu aktivitas ter-
tentu yang tidak dapat dikendalikan, misal-nya * Dopamin. Dapat dibedakan minimal 5 re-
mengutil (klep­tomania). Suasana jiwa pasien septor-dopamin: D1 s/d D5, yang dapat dibagi
riang tetapi seolah-olah ada paksaan untuk dalam 2 kelompok, yaitu kelompok D1(= D1 +
bertindak/melakukan aktivitas berlebihan, D5) dan kelompok D2 (= D2, D3, dan D4). Obat-
kegelisahan dan perilaku tak terkendali. Bila obat klasik terutama menghambat kelompok
masa-masa mania diselingi masa-masa depre- D2, sedangkan obat-obat atypis menghambat
si, gangguan ini disebut depresi manis, lihat kelompok D1.
Bab 30, Antidepresiva. Penanganan mania
Gejalanya berupa simtom-simtom positif dan
dilakukan dengan antipsiko­ti­ka, khususnya
simtom-simtom negatif, yang selalu terdapat
klorpromazin, halo-peridol dan pimozida.
bersamaan, tetapi dengan aksen berlainan
pada berbagai pasien.
Schizofrenia
Schizofrenia merupakan gangguan jiwa yang a. Simtom positif berupa waham-waham
dalam kebany­akan kasus bersifat sangat se- (seolah-olah mendengar suara orang yang
rius, berkelanjutan dan dapat mengakibat- memerintahkannya berbuat sesuatu), halu-
kan kendala sosial, emosio­nal dan kognitif sina­si (keinsafan realitas terganggu), pikiran
(penge­nalan, pengeta­huan, daya membeda- janggal dan desor­ganisasi kognitif (daya
kan; Lat. cognitus = dikenali). Tetapi ada pula asosiasi terganggu, tidak dapat berpikir je-
banyak varian yang kurang serius. Schizo­ las). Prognosa dari pasien dengan gejala-
frenia adalah penyebab terpenting gangguan gejala dominan ini, dianggap agak baik.
psikotik, pada mana periode psikotik dise-
lingi dengan periode ‘normal’, saat pasien b. Simtom negatif berupa kemiskinan psiko-
dapat berfungsi baik. Sering kali penyakit motorik (berkurangnya bicara dan pergerak-
diawali secara «  menyelinap  », adakalanya an, pemerataan emosional). Pasien menge­
juga dengan mendadak. Pada pria biasanya lak­ hubungan sosial, menjadi apatis dan ke-
timbul antara usia 15-25 tahun, jarang di atas hilangan enersi serta inisia­tif. Simtom-sim-
30 tahun, sedangkan pada wanita antara 25- tom ini menunjukkan bahwa pasien berfungsi
35 tahun. sosial buruk, prognosanya kurang baik.
Penyebabnya masih belum diketahui, Diagnosisnya diterapkan berdasarkan
mungkin berkaitan dengan terganggunya ke- gejala dan petunjuk sejumlah kriteria yang
seimbangan sistem kimiawi yang rumit di bagian berlaku universal.
otak. Sekarang ini hanya ditetapkan adanya Progresnya penyakit. Fase akut (psikosis)
faktor keturunan dengan faktor lingkungan se- dengan simtom positif bertahan minimal satu
bagai pemeran penting. Menurut suatu teori bulan dan adakalanya diawali oleh fase
infeksi virus selama perkem­bangan janin pada prodromal, yaitu menurunnya fungsi pasien
kehamilan telah menghambat pertumbuhan di bidang sosial dan komunikasi. Kemudian
dari antara lain neuron dopaminerg ke fase ini disusul oleh fase dengan terutama
bagian-bagian tertentu dari otak. simtom negatif, yang mirip fase prodromal.
Teori dopamin mengatakan bahwa schi- Dengan pengobatan khusus di rumah sakit
zofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas sis- jiwa, fase akut ini setelah 1-2 bulan umumnya
tem dopamin di bagian limbis otak. Hal ini disusul oleh masa remisi (gejala penyakit
yang menimbulkan gejala psikotik positif. hilang atau sangat berkurang).
Di bagian lain dari otak (cortex frontal) ak- Sekitar 25% dari pasien tidak mengalami
tivitas dopamin justru berku­rang, yang me- residif lagi dan dianggap sembuh. Kira-kira

14108649_OBAT P(Bab 29)_T-451-463.indd 454 21/04/2015 17:23:59


Bab 29: Antipsikotika 455

50% pasien hanya sembuh sebagi­an (besar) Khasiat dan penggunaan


dan terkadang kambuhnya masa psikosis, Antipsikotika memiliki sejumlah kegiatan
yang dapat diselingi periode panjang di mana fisiologi, yakni:
pasien dapat berfungsi lebih kurang normal
a. antipsikotik. Obat-obat ini digunakan un-
dengan kualitas hidup baik. Sisa 25%-nya
tuk gangguan jiwa dengan gejala psikotis,
membutuhkan pengobatan jangka panjang,
seperti schizofrenia, mania dan depresi psi-
karena penyakit cenderung sering kambuh
kotik. Di samping itu, antipsikotika digu-
lagi. Sekitar 10% dari kelom­pok terakhir me-
nakan untuk menangani ganggu­an perilaku
ninggal karena bunuh diri.
serius pada pasien dengan handikap ro-
hani dan pasien demensia, juga untuk
Antipsikotika keadaan gelisah akut (excitatio) dan pe-
nyakit lata (penyakit Gilles de la Touret­te);
Antipsikotika biasanya dibagi dalam dua
b. anksiolitik, yaitu mampu meniadakan
kelompok besar, yaitu obat typis atau klasik
rasa bimbang, takut, kegelisahan dan
dan obat atypis.
agresi yang hebat. Oleh karena itu ada-
kalanya obat ini digunakan dalam dosis
A. Antipsikotika klasik, terutama efektif
rendah sebagai minor tranquillizer pada
mengatasi simtom positif; pada umumnya di-
kasus-kasus serius, di mana benzodi­aze-
bagi lagi dalam sejumlah kelompok kimiawi
pin kurang efektif, misalnya pimozida dan
sebagai berikut:
thioridiazin. Disebabkan efek sampingnya,
a. derivat fenotiazin: klorpromazin, levome-
penggun­aan antipsikotika dalam dosis
promazin dan triflupromazin (Siquil), thi-
rendah sebagai anksioli­tika tidak dian-
orida­zin dan periciazin, perfe­na­zin dan
jurkan.
flufe­na­zin, perazin (Taxilan), trifluo­per­
c. antiemetik berdasarkan perintangan neu-
azin , proklor­per­azin (Steme­til) dan thiëtil­
rotransmisi dari CTZ (Chemo Trigger
perazin (Tore­can)
Zone) ke pusat muntah dengan jalan
b. derivat thioxanthen: klorprotixen (Truxal)
blokade reseptor dopamin, lihat Bab 17,
dan zuklopen­tixol (Cisor­dinol)
Antiemetika. Karena sifat inilah obat ini
c. derivat butirofenon: haloperidol, brompe-
sering digunakan terhadap mual dan
ridol, pipamperon dan droperidol
muntah hebat seperti pada terapi de-
d. derivat butilpiperidin: pimozida, fluspirilen
ngan sitostatika; tetapi terhadap mabuk
dan penflu­ridol
jalan tidak efek­tif. Obat dengan daya anti-
emetik kuat adalah proklorper­azin dan thi-
B. Antipsikotika atypis (sulpirida, klozapin, ëtilperazin. Obat lain dengan daya anti-
risperi­don, olanza­pin dan quetiapin) bekerja mual yang baik dalam dosis rendah adalah
efektif melawan simtom negatif, yang praktis klorpromazin, perfenazin, trifluproma­zin, flu-
kebal terhadap obat klasik. Lagi pu­la efek fenazin, haloperidol (dan metoklopramida).
sam­ping­nya lebih ringan, khusus­nya gang- d. analgetik. Beberapa antipsikotika memi-
guan ekstrapi­ra­midal dan dyskine­sia tarda. liki khasiat analgetik kuat, antara lain
Tetapi lansia sebaiknya menghindari peng- levomepromazin, haloperidol dan droperidol
gunaan antipsikotika atypis karena risiko (*Thala­mo­nal). Tetapi obat ini jarang digu-
kerusakan ginjal akut. nakan sebagai obat antinyeri, kecuali
Ref.: AnnInternMed.2014;161:242-8. droperidol. Obat lainnya dapat memper-
Sertindol (Serd­olect) setelah dipasarkan ha- kuat efek analge­tika dengan jalan me-
nya satu tahun lebih, akhir 1998 ditarik dari ningkatkan ambang-nyeri, misalnya klor-
peredaran di Eropa, karena beberapa kali proma­zin.
dilaporkan terja­di­nya aritmia dan kematian Klorpromazin dan haloperidol adakalanya
mendadak. Obat atypis lainnya yang sudah juga digunakan pada sedu (hiccup) yang
tersedia di negara lain sejak 1988 adalah zote- tak henti-henti dan gangguan keseimbangan
pin (Zoleptil) dan ziprasidon (Zeldox). bila obat lain tidak ampuh.

14108649_OBAT P(Bab 29)_T-451-463.indd 455 21/04/2015 17:23:59


456 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Mekanisme kerja b. Klozapin: ikatannya pada reseptor-D2


Semua psikofarmaka bersifat lipofil dan agak ringan (± 20%) diban­dingkan obat-obat
mudah masuk ke dalam CCS (cairan sere- klasik (60-75%). Tetapi efek antipsikotik­nya
brospinal), memungkinkan obat-obat ini me- kuat, yang dapat dianggap paradoksal. Juga
lakukan kegiatannya secara langsung terha- afini­tas­nya bagi reseptor lain dengan efek
dap saraf otak. Mekanisme kerjanya pada antihistamin, antisero­tonin, antikolinergik
taraf biokimiawi belum diketahui dengan dan antiadrener­gik relatif tinggi. Menurut
pasti, tetapi ada petunjuk kuat bahwa me- perkiraan efek baiknya dapat dijelaskan oleh
kanisme ini berhubungan erat dengan kadar blokade kuat dari reseptor-D2, -D4, dan -5HT2.
neurotransmitter di otak atau antar-keseim- Blokade reseptor muskarin dan reseptor-D4
bangannya. diperkirakan mengu­rangi GEP, sedangkan
Antipsikotika menghambat (agak) kuat blokade 5HT2 meningkatkan sintesis dan
resep­tor dopamin (D2) di sistem limbis otak dan pelepasan dopamin di otak. Hal ini meniada­
di samping itu juga menghambat reseptor D1/ kan sebagian blokade D2, tetapi mengurangi
D4,, α1(dan α2)-adrenerg, serotonin, muskarin risiko GEP.
dan histam­in. Tetapi pada pasien yang kebal
terhadap obat-obat klasik juga ditemukan c. Risperidon juga teruta­ma menghambat
blokade tuntas dari resep­tor D2. Riset ba- reseptor-D2 dan -5HT2, dengan perbandingan
ru mengenai otak menunjukkan bahwa afini­tas 1 : 10, juga dari reseptor-α1, -α2, dan
blokade-D2 saja tidak selalu cukup untuk -H1. Blokade α1 dan α2 dapat menimbulkan
menanggulangi schizofre­nia secara efektif. masing-masing hipotensi dan depresi, se-
Untuk ini neurohormon lainnya seperti sero- dangkan blokade H1 berkaitan dengan se-
tonin (5HT2), glutamat dan GABA (gamma- dasi.
butyric acid), juga perlu dilibatkan.
Mulai kerjanyablokade-D2 cepat, begitu d. Olanzapin menghambat semua reseptor
pula efeknya pada keadaan gelisah. Sebalik- dopamin (D1 s/d D5) dan reseptor H1, -5HT2,
nya efek terhadap gejala psikosis lain, se- -adrenergik dan -kolinergik, dengan afinitas
perti waham, halusinasi dan gangguan pi- lebih tinggi bagi reseptor 5-HT2 dibandingkan
kiran baru nyata setelah beberapa minggu. D2.
Mungkin efek lambat ini (masa latensi) dise-
babkan sistem resep­tor-dopamin menjadi e. Rebokse­tin (Edronax) yang dipasarkan
kurang peka. di Inggris pada tahun 1997, secara selektif
menghambat reuptake noradre­nalin (SNRI).
* Antipsikotika atypis memiliki afinitas lebih
besar untuk resep­tor-D1 dan D2, sehingga le- Efek samping
bih efektif daripada obat-obat klasik untuk Sejumlah efek samping serius dapat mem-
melawan simtom negatif. Lagi pula obat ini batasi penggunaan antipsikotika dan yang
lebih jarang menimbul­kan GEP dan dyskinesia paling sering terjadi adalah:
tarda. a. gejala ekstrapiramidal (GEP), yang ber-
a. Sulpirida terutama menghambat resep- talian dengan daya antidopamin dan bersifat
tor-D2 dan praktis tanpa afinitas bagi reseptor lebih ringan pada senyawa butiro­fenon, bu-
lain. Pada dosis rendah (di bawah 600 mg/ tilpiperidin dan obat atypis. GEP terdiri dari
hari) terutama bekerja antagonistik terhadap beberapa bentuk, yaitu sebagai:
reseptor presinaptis, dan pada dosis lebih – parkinsonisme (gejala penyakit Parkinson),
tinggi (di atas 800 mg/hari) juga terhadap yaitu hipokinesia (daya gerak berkurang,
resep­tor-D2 postsinaptis, seperti halnya obat- berjalan langkah demi langkah) dan ang-
obat klasik. Efek antipsikotik terutama dica- gota tubuh kaku, kadang-kadang tremor
pai pada dosis lebih tinggi sedangkan dosis tangan dan keluar liur berlebi­han. Gejala
rendah bermanfaat pada psikosis dengan lainnya “rabbit-syndrome” (mulut membu-
terutama simtom negatif. at gerakan mengunyah, mirip kelinci),

14108649_OBAT P(Bab 29)_T-451-463.indd 456 21/04/2015 17:23:59


Bab 29: Antipsikotika 457

y­ang dapat muncul setelah beberapa prolaktin tidak dirintangi lagi, kadarnya
minggu atau bulan. Terutama pada dosis meningkat dan produksi air susu bertambah
tinggi dan lebih jarang pada obat dengan banyak. Lihat Bab 42, Hormon Hipofisis.
kerja antikolinergik. Insidensinya 2-10%.
– distonia akut, yakni kontraksi otot-otot c. sedasi yang bertalian dengan khasiat anti-
muka dan tengkuk, kepala miring, gang- histamin, khusus­nya klorproma­zin, thioridazin
gu­an menelan, sukar bicara dan kejang dan klozapin. Efek samping ini ringan pada
rahang. Guna menghindarinya dosis ha- zat-zat difenilbutilamin.
rus dinaikkan dengan perlahan, atau di-
berikan antikolinergika sebagai profil- d. hipotensi ortostatik akibat blokade resep-
aksis; tor α1-adrenergik, misalnya klorpromazin, thio-
– akathisia, yaitu selalu ingin bergerak, ridazin dan klozapin.
tidak mampu duduk diam tanpa meng-
gerak­kan kaki, tangan atau tubuh (Yun. e. efek antikolinergik akibat blokade reseptor
kathisis = duduk, a = tidak, tanpa). Gejala muskarin, yang bercirikan antara lain mulut
ketiga GEP di atas dapat dikuran­gi dengan kering, penglihatan guram, obstipasi, retensi
menurunkan dosis dan dapat ditangani kemih dan tachy­cardia, terutama pada lansia.
dengan antikoli­nergika. Akathisia juga Efeknya terutama kuat pada klorpromazin,
dapat diatasi dengan proprano­lol atau ben- thiorida­zin dan kloza­pin.
zodiaze­pin;
– dyskinesia tarda, yaitu gerakan abnormal f. efek antiserotonin akibat blokade resep-
tidak-sengaja, khususnya otot-otot muka tor-5HT, yang merupakan stimulasi nafsu
dan mulut (menjulurkan lidah), yang makan dengan akibat naiknya berat badan
dapat menjadi permanen. Gejala ini sering dan hiperglike­mia.
muncul setelah 0,5-3 tahun dan berkaitan
antara lain dengan dosis kumulatif (total) g. gejala penarikan dapat timbul, walaupun
yang telah diberikan. Risiko efek samping obat-obat ini tidak bersifat adiktif. Bila peng-
ini meningkat pada penggunaan lama dan gunaannya menda­dak dihentikan dapat ter-
tidak tergantung dari dosis, juga lebih se- jadi sakit kepala, sukar tidur, mual, muntah,
ring terjadi pada lansia; insidensinya anoreksia dan perasaan takut. Efek ini teru-
tinggi (10-15%). Gejala ini hilang dengan tama timbul pada obat-obat dengan kerja
menaikkan dosis, tetapi kemudian timbul antikolinergik. Oleh karena itu penghentian-
kembali dengan lebih hebat. Antik­oliner- nya selalu perlu secara berangsur.
gika juga dapat memperhe­bat gejala ter-
h. efek lainnya. Akhirnya masih ada bebe-
sebut. Pemberian vitamin E dapat mengu-
rapa efek samping yang khas bagi obat-obat
rangi efek samping ini.
tertentu, yaitu:
– sindroma neuroleptika maligne berupa
– fenotiazin: sering kali reaksi imunologis,
demam, otot kaku dan GEP lain, kesa-
seperti fotosensi­bilisasi, hepatitis, kelain-
daran menurun dan kelainan-kelainan
an darah dan dermatitis alergis, tetapi
SSO (tachycardia, berkeringat, fluktuasi
jarang pada senyawa thioksanten. Efek
tekanan darah, inkontinensi). Gejala ini
lainnya berupa kelainan mata dengan
tidak tergantung pada dosis dan teruta-
enda­pan pigmen di lensa dan kornea,
ma timbul pada pria muda dalam waktu
serta retinopati pada thiorida­zin (dosis di
2 minggu dengan insidensi 1%. Diag-
atas 800 mg/hari);
nosisnya sukar, tetapi ­bila tidak ditangani
– klozapin: dapat menimbulkan agranulo-
dapat berakhir fatal.
sitosis (1-2%), juga bradycardia, hipotensi
ortostatik dan berhentinya jantung;
b. galaktorrea (banyak keluar air susu), juga – olanzapin dan risperidon pada lansia yang
akibat blokade dopamin, yang identik dengan menderita Alzheimer dapat mengakibat-
PIF(= Prolactine Inhibiting Factor). Sekresi kan kerusakan serebrovaskuler, yang

14108649_OBAT P(Bab 29)_T-451-463.indd 457 21/04/2015 17:23:59


458 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

meningkatkan mortalitas dengan lebih kegelisahan dan perbaikan hubungan sosial


dari dua kali dan tidak tergantung dari dapat tercapai setelah 2-4 minggu. Dosis
lama dan besarnya dosis penggunaan. W. antipsikotikum biasanya dapat dikurangi.
Garenfeld, Pharm.Wkbl. 2004;139:1021-3
* Antidepresiva trisiklis, misalnya ami-
Kehamilan dan laktasi. Penggunaan obat-
triptilin, adakalanya dapat ditambahkan
obat ini selama kehamilan dan laktasi se-
pada depresi yang timbul sesudah psikosis.
dapat mungkin harus dihindari berhubung
Berhubung kombinasi saling memperkuat
toksisi­tasnya bagi janin dan bayi. Karena
daya kerja dan toksisitas kedua obat, harus
psikosis yang tidak ditangani dengan tepat
diwaspadai meningkatnya efek antikoliner-
dapat sangat merusak kesehatan ibu dan
gik, seperti ileus paralytis dan delirium.
janin, risiko penggun­aan antipsikotika bagi
tiap pasien perlu dipertimbangankan secara
* Karbamazepin adakalanya bermanfaat se-
indivi­dual. Bila sangat perlu hendaknya dibe-
bagai adjuvans bila terdapat kegelisahan
rikan dalam dosis serendah mungkin untuk
dan gangguan kelakuan parah. Obat epilepsi
waktu singkat. Periode kehamilan dengan
ini menurunkan kadar antipsikotika dalam
risiko tinggi adalah minggu ke-4 sampai ke-
darah.
10 dan 2-4 minggu terakhir; selama periode
tersebut, hendaknya jangan diberikan medi-
kasi. Obat pilihan per­tama untuk keadaan Penanganan schizofrenia
darurat adalah haloperidol. Kesulitan utama pada penanganan semua
gangguan jiwa adalah tidak adanya keinsafan
Interaksi. Beta-blocker dan antidepresiva trisiklis
sakit pada kebanyakan pasien. Mereka meng-
dapat saling memper­kuat efek antipsikotika
anggap halusinasi dan pikiran khayalnya
dengan menghambat metabo­lisme masing-
sebagai sesuatu yang sejati/ri­il dan selalu
masing. Levodopa dan bromokriptin dapat di-
berpikir dirinya tidak sakit, sehingga se-
kurangi kerja dopaminergnya. Barbital menu-
ring kali menolak minum obat. Lagi pula
runkan kadar darah antipsikotika berda-
undang-undang yang ketat di banyak ne-
sarkan induksi enzim.
gara tidak memungkinkan pengobatan/pe-
Klorpromazin dan garam litium masing-ma-
rawatan dipaksakan bagi seseorang tanpa
sing saling menurunkan kadarnya dalam
persetujuannya. Pemaksaan hanya diperbo-
darah.
lehkan bila pasien membahayakan dirinya
sendiri atau orang lain. Dengan demikian
Obat-obat tambahan tidak jarang penderita psikotis parah tidak
Bila penggunaan antipsikotika kurang mem- bisa ditolong. Penderita umumnya tidak bisa
berikan hasil yang diinginkan adakalanya memelihara kebutuhan dasar dirinya dan
ditambahkan adjuvansia, misalnya suatu ben- berakhir sebagai gelandangan di jalan-jalan
zo­diazepin, garam litium, antidepresiva atau kota.
karbamazepin. Jelaslah bahwa setelah masa psikosis le-
wat, juga kesetiaan terapinya (drug compliance)
* Benzodiazepin dengan kerja agak panjang
kurang besar, yang tidak jarang mengakibat­
seperti diazepam, dapat untuk sementara
kan gagalnya pengoba­tan.
ditambahkan pada antip­sikotika dengan
Schizofrenia tidak dapat disembuhkan,
efek sedatif ringan untuk menanggulangi
penanganannya bersifat simtomatis, yaitu
rasa takut dan gelisah. Penggunaannya tidak
meniada­kan gejalanya dan kemudian men-
boleh dihentikan dengan mendadak, tetapi
cegah kambuhnya lagi. Di samping itu re-
harus secara berangsur untuk menghindari
habilitasi psikososial sangat penting untuk
psikosis dan konvul­si reaktif (rebound).
reintegrasi pasien dalam masyara­kat.
* Litium berguna sebagai obat tambahan bila
terdapat komponen mania. Efeknya yang Psikoterapi. Dewasa ini para ilmiawan se-
baik berupa berkurangnya gejala psiko­sis, paham bahwa penanga­nan schizo­frenia pa-

14108649_OBAT P(Bab 29)_T-451-463.indd 458 21/04/2015 17:23:59


Bab 29: Antipsikotika 459

ling efektif terdiri atas kombinasi dari far- zodiazepin diberikan untuk mengatasi kege-
makoterapi bersama psikoterapi, termasuk lisahan dan kecemasan.
terapi kelakuan kognitif, yang juga disebut
“terapi wicara”. Dok­ter/psi­kia­ter berusa­ha Penanganan alternatif
membangun hubungan baik dengan pasien-
Sejumlah psikiater (C.Pfeiffer, A.Hoffer) telah
nya dan memperoleh kepercayaan mereka,
berhasil baik dengan mengkombinasi vitamin
juga mencoba membantu mengatasi problema
dan mineral tertentu dalam megadose seba-
psikis mereka, serta memberikan petunjuk
gai terapi. Penanganan ortomolekuler ini
bagaimana menghadapi masalah. Di sam­
berdasarkan penemuan bahwa pasien schi-
ping itu penting sekali untuk secara moril
zofreni mengalami defisiensi nu­trien-nutrien
juga menunjang keluarganya yang lazimnya
ber­sangkutan. Cara ini terdiri dari pemberian
sangat berfrustasi mengenai hubungannya
nutrien tepat dengan antar-perbandingan yang
yang sering kali sangat sulit dengan pasien.
tepat ke sel-sel tubuh (Yun. Orthos = lurus,
tepat, sehat), lihat selanjutnya boks di Bab 53,
* Obat-obat klasik. Umumnya dimulai de-
Vitamin.Yang diberikan adalah vitamin C (3
ngan suatu obat klasik, teruta­ma klorproma­
x 1 g), niasina­mi­da (3 x 1-2 g), piridoksin (2-3
zin bila diperlukan efek sedatif, triflu­oper­azin
x 250 mg) dan vitamin E (1x 400 mg). Pilihan
bila sedasi tidak dikehendaki atau pimo-
ini didasarkan pada sering ditemukannya
zida jika pasien justru ­perlu diaktifkan. Efek
kekurangan vitamin-vitamin tersebut di otak
antipsikotika baru menjadi nyata setelah
penderita schizofrenia.
terapi 2-3 minggu. Bila sesudah masa laten,
Mekanisme kerja. Menurut perkiraan hal ini
obat tersebut kurang efektif, perlu dicoba
disebabkan oleh terhambatnya pengubahan
obat lain dari kelom­pok kimiawi lain. Flufe­
asam amino triptofan menjadi niasinamida
nazin dekanoat diguna­kan sebagai profi­lak­
dalam otak, sehingga terjadi kekurangan
sis untuk mencegah kambuhnya penyakit.
vitamin B3 dan kelebihan triptofan bebas.
Thiorida­zin bermanfaat bagi lansia untuk
Lihat Bab 54, Dasar-dasar diet sehat: asam
mengu­rangi GEP dan gejala antikoli­nergik.
amino, triptofan dan Bab 53, Vitamin. Trip-
Obat klasik terutama efektif untuk meniada­
tofan berlebihan dapat mendorong pemben-
kan gejala posi­tif yang efeknya baru nampak
tukan zat-zat halusinogen tertentu (yang me-
setelah beberapa bulan. Pengobatan perlu
nimbulkan khayalan) dan dapat menimbul-
dilanjut­kan dengan dosis pemeliharaan le-
kan kelainan pada suasana jiwa dan penga-
bih rendah untuk mencegah residif, selama
matan. Halusinogen ini dapat dirombak oleh
minimal 2 tahun dan tidak jarang seumur
enzim MAO (monoaminooksidase) yang jus-
hidup.
tru memerlukan niasinamida (dan vitamin C)
* Obat-obat atypis. Obat atypis lebih ampuh untuk kerjanya. Lagi pula pada schizofrenia
untuk simtom negatif kronis, mungkin karena terdapat kekurangan co-enzim NAD (nicoti-
pengikatannya pada reseptor -D1 dan -D2 lebih namide-adenine-dinucleotide) di otak yang di-
kuat. Sulpirida, risperidon dan olanzapin dian- bentuk di bawah pengaruh niasinamida dan
jurkan bila obat klasik tidak efektif (lagi) berperan penting pada reaksi redoks (reduksi
atau bila terjadi terlalu banyak efek samping. dan oksidasi) di dalam sel. Vitamin B3 ini dan
Karena klozapin dapat menimbulkan agranu- piridoksin mutlak diperlukan untuk reaksi
locytosis hebat (1-2% dari kasus), selama te- pengubahan triptofan karena merupakan ko-
rapi perlu dilakukan penghitungan lek­osit enzim bagi hidroksilase.
setiap minggu. Zat-zat tambahan. Di samping vitamin itu
diberikan pula sejumlah elemen tertentu,
* Obat-obat tambahan, yaitu antikolinergika yaitu magnesi­um (250 mg), zinc (50 mg), sele-
(triheksifenidil, orfenadrin) dan beta-blocker (pro- nium (220 mcg) dan mangan (25 mg) sehari.
pranolol). Obat ini sering ditambahkan untuk Lihat juga Bab 53, Vitamin. Dianjurkan pula
menanggu­langi efek samping antipsi­ko­tika, diet tanpa bahan makanan yang mengandung
terutama gejala extrapira­midal (GEP). Ben- asam amino, yang dapat meningkatkan ka-

14108649_OBAT P(Bab 29)_T-451-463.indd 459 21/04/2015 17:23:59


460 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

dar atau aktivitas dopamin di otak, yaitu at, ±60% dari morfin, sehingga bermanfaat
kacang-kacangan (dari genus Flava), gluten terhadap nyeri hebat, antara lain pada kanker
(suatu protein dalam gandum) dan kacang tanah dan sinannaga (herpes zoster). Plasma-t½ lebih
(mengandung banyak glisin dan serine). panjang, sampai 78 jam. Efek samping penting
Dengan pemberian kombinasi ini gejala lainnya adalah hipotensi dan mengantuk.
penya­kit ternyata dapat sangat dikuran­ Dosis: pada nyeri hebat i.m. 12,5-25 mg, oral
gi, sehingga banyak pasien dapat berfungsi 4-6 dd 12,5-50 mg (garam-hidro­genmale­at).
sosial lebih baik bahkan dapat bekerja secara
lebih kurang normal. 2. Thioridazin: Melleril
Salah satu fenothiazin pertama ini dengan
rantai sisi piperidin (1958) memiliki khasiat
MONOGRAFI antipsikotik dan sedatif yang baik, sehingga
sering kali digunakan pada pasien yang
1. Klorpromazin (F.I.): Largactil sukar tidur. Obat ini digunakan pula pada
Antipsikotikum tertua ini (1951) merupakan neurosis hebat dengan depresi, rasa takut
turunan dari prometazin dan memiliki rantai dan ketegangan, serta depresi dengan kege-
sisi alifatis. Khasiat antipsikotiknya lemah, lisahan. Efek anti-adrenergiknya lebih kuat,
sedangkan efek antihistamin dan alfa-adre- juga efek antihistamin, antikolinergik dan
nergnya lebih kuat. Obat ini mem­perkuat antiserotonin.
efek analgetika, sehingga membuat pasien Resorpsi di usus baik dan lengkap, tetapi
lebih tak-acuh pada rasa nyeri. Selain pada BA hanya 65% akibat FPE besar. PP di atas
keadaan psikosis dan sebagai obat tambahan 95%, t½ 10-24 jam. Ekskre­si sebagai metabolit
pada analgetika, klorpromazin juga digu- lewat feses (50%) dan urin (30%).
nakan untuk mengobati sedu yang tak henti- Efek samping yang terpenting adalah gejala
henti (singultus, hiccup). antikolinergik kuat dan hipotensi ortostatik,
Resorpsi di usus baik, tetapi BA hanya ±30% GEP dan hepatitis jarang terjadi.
akibat FPE besar. PP tinggi, sekitar 95%, t1/2 Dosis: oral 2-4 dd 25-75 mg (garam-HCl),
16-37 jam. Zat ini mudah melintasi barrier maksimal 800 mg sehari, sebagai tranquillizer
darah-CCS; kadarnya dalam cairan otak lebih 2-3 dd 15-30 mg.
tinggi daripada dalam darah. Ekskresi lewat
urin sebagai metabolitnya. * Periciazin (Neuleptil) adalah derivat pipe-
Efek samping yang terpenting adalah ter- ridin dengan efek antipsikotik agak ringan
hadap hati dan darah, mungkin akibat suatu dan efek antiadrenergik dan antiserotonin
reaksi alergi. Zat ini dapat menyumbat saluran kuat. Dosis: oral 2-3 dd 10-20 mg (garam-
empedu sesudah 2-4 minggu dan kerusakan tartrat), maksimal 90 mg/hari, pada manula
ini tidak selalu rever­sibel. Kelainan darah dimulai dengan 5 mg/hari, yang berangsur-
(agranulositosis, 1:300) agaksering dilaporkan. angsur dinaikkan sampai 20-30 mg/hari.
Efek samping umum lainnya adalah efek
sedatif yang kuat dan GEP yang sering kali 3. Perfenazin: Trilafon, *Mutabon-D/M
terjadi. Derivat fenotiazin dengan rantai sisi
Dosis: pada psikosis oral, i.m. atau i.v. 3 dd piperazin ini (1957) berkhasiat antipsikotik
25 mg garam-HCl selama 3-4 hari, bila perlu kuat dengan efek antiadrenergik dan anti-
dinaikkan sampai 1 g sehari. Pada sedu: 3-4 s­erotonin relatif lemah. Efek antikolinergiknya
dd 25-50 mg, sebagai adjuvans pada nyeri ringan sekali. Obat ini juga berkhasiat anti-
sedang/hebat 2-4 dd 25 mg. emetik kuat. GEP sering timbul.
Resorpsi di usus baik, BA hanya ±35% ka-
* Levomepromazin (Nozinan) adalah deri- rena FPE tinggi. PP di atas 90%, t½ ±9 jam.
vat yang atom klornya digantikan dengan Dalam hati zat ini dirombak menjadi meta-
-OCH3. Khasiat antipsikotiknya sama dngan bolit yang kurang aktif. Perfenazin meng-
klorpromazin. Khasiat analgetiknya lebih ku- alami siklus enterohepatik.

14108649_OBAT P(Bab 29)_T-451-463.indd 460 21/04/2015 17:24:00


Bab 29: Antipsikotika 461

Dosis: oral 2-3 dd 2-4 mg, maks 24 mg se- jang-kejang. Efek antikolinergiknya jarang
hari, i.m. 100 mg (dekanoat/enanthat, prepa- dilaporkan.
rat depot) setiap 2-4 minggu. Bila perlu obat ini dapat diberikan pada
wanita hamil dengan persyaratan-persya-
* Trifluoperazin (Stelazin, Terfluzin) adalah ratan tertentu, lihat di atas.
derivat pada mana atom-Cl digantikan -CF3 Resorpsi di usus baik, BA ±60% akibat FPE
dengan efek yang lebih kurang sama dengan besar. PP 92%, plasma-t½ ± 20 jam. Ekskresi
perfe­nazin (1958). Dosis: oral permulaan 5 sebagai metabolit dan secara utuh melalui
mg sehari, dinaikkan setiap 2-3 hari dengan urin (40%) dan feses (15%).
5 mg sampai maksimal 90 mg. Sebagai obat Dosis: psikosis oral 2-4 dd 1,5-5 mg, manula
antimual dan tranquillizer 2 dd 1-3 mg. (pemeliha­raan) 2-4 mg sehari. Pada sedu 5-10
mg sehari, untuk muntah-muntah 2 dd 0,5-1
*Flufenazin (Modecate, Moditen) adalah tu- mg, sebagai adjuvans pada nyeri sedang-
runan -CH2OH dari trifluoperazin (1959) de- hebat 2-4 dd 0,5 mg.
ngan sifat hampir sama. Khasiat antimual Ref. Pharm Weekbl 2014,149-17.
dan sedatifnya ringan. Flufenazin terutama
* Bromperidol (Impromen) adalah turunan
digunakan sebagai injeksi kerja panjang un-
brom sebagai ganti klor (1981) dengan khasiat
tuk menjamin pengobatan. Plasma-t½ dari
khusus terhadap halusinasi dan pikiran kha-
senyawa -HCl, -enantat dan -dekanoat ma-
yal. Bromperidol kurang efektif terhadap
sing-masing rata-rata 8 jam, 3,6 hari dan 8
kegelisahan dan mania. Plasma-t½ panjang,
hari. GEP sering kali terjadi, efek anti-koli-
kira-kira 24 jam.
nergik dan sedatifnya ringan. Esternya dapat
Dosis: oral, i.m., i.v. 1 dd 1,5 mg, bila perlu
mengakibatkan depresi serius.
berangsur dinaikkan sampai maks. 15 mg
Dosis: pada psikosis akut i.m. 1,25 mg
sehari, peme­liharaan 5-10 mg/hari. Di atas 8
(HCl), lalu setiap 4-8 jam 2-5 mg sampai geja-
mg sehari selalu timbul GEP!
la terkendali, pemeliharaan 25 mg enantat
setiap 2 minggu, atau 25 mg dekanoat setiap * Droperidol (dehidrobenzperidol, *Thalamonal)
3-4 minggu. adalah derivat dengan khasiat analgetik kuat
(1963). Digunakan sebagai antip­sikotikum pa-
4. Haloperidol: Haldol, Serenace da keadaan gelisah akut, sebagai premedikasi
Senyawa butirofenon adalah suatu antagonis pada induksi aneste­sia dan sebagai adjuvans
D2 selektif yang memiliki khasiat antipsikotik pada nyeri infark jantung (bersama zat nar-
dan anti-emetik kuat (1959) dan hingga kini kotik fentanyl).
digunakan sebagai obat referensi untuk anti- Dosis: kegelisahan akut i.m./i.v. 5-10 mg,
psikotika baru. Efeknya terhadap reseptor pada infark i.v. perlahan 2,5 mg (bersama
lain relatif lemah. Obat ini digunakan pada fentanyl 0,05 mg).
schizofrenia dan pada berbagai bentuk ge-
rakan spontan dari otot kecil (“tic”) yang 5. Pimozida: Orap
diperkira­kan akibat hiperaktivitas sistem Derivat difenilbutilpiperidin ini merupakan
dopamin di otak. Merupakan pilihan pertama turunan dari droperidol (1969) dan memiliki
untuk delier, tetapi dianjurkan dosisnya se- khasiat antipsikotik kuat dan panjang. Efek
rendah mungkin dan untuk waktu sesing- terapi baru nyata sesudah beberapa waktu,
katnya, 0,5-1,5 mg maksimal selama 1 minggu. tetapi bertahan agak lama (1-2 hari). Obat ini
Pada penggunaan lebih lama dapat timbul tidak layak diberikan pada keadaan eksitasi
efek samping serius seperti Parkinsonisme dan kegelisahan akut, yang memerlukan
dan diskinesi tardif. sedasi langsung. Lagi pula efek sedasinya
Lansia khususnya peka sekali terhadap lebih ringan dibandingkan obat lain. Pimo-
obat ini, sehingga pentakarannya harus hati- zida khusus digunakan pada psikosis kronis
hati. Dystonia dan akathisia sering kali ter- jangka panjang.
jadi dan pada dosis tinggi menimbulkan ke- Resorpsi di usus lambat dan variabel.

14108649_OBAT P(Bab 29)_T-451-463.indd 461 21/04/2015 17:24:00


462 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Plasma-t½ panjang: 55-150 jam; pada pasien at. Efek sedatif cepat dimulainya, efek anti-
schizofrenia rata-rata 55 jam. Sifatnya sangat psikotiknya setelah 1-6 bulan. Plasma-t½
lipofil dan hanya sedikit dirombak dalam 6-14 jam. Efektivitasnya terhadap simtom
hati. Ekskresi sangat lambat karena selalu positif dan negatif dari psikosis akut lebih
diresorp­si kembali oleh tubuli. Akhirnya baik daripada obat lain. Lagi pula tidak
±40% dikelu­arkan lewat urin terutama seba- menimbulkan GEP dan dyskinesia, jarang
gai metabolit dan 15% secara utuh dengan sekali akathisia dan dystonia. Tetapi peng-
feses. gun­aannya dibatasi oleh risiko agranulositosis
Efek samping berupa umum, GEP sering berbahaya (1-2%). Oleh karena itu gambaran
terjadi, adakalanya nampak peruba­han jan- darah/hematologi harus dimonitor selama
tung (ECG) dan aritmia. 5-6 bulan pertama dari terapi.
Dosis: oral 1 dd 1-2 mg, dinaikkan secara Dosis: oral, i.m. 25-50 mg sehari, berangsur
berangsur setiap 2 minggu sampai maks. 6 dinaikkan sampai maks. 600 mg sehari.
mg sehari. Pemeliharaan 1 dd 200 mg malam hari.
* Olanzapin (Zyprexa) adalah derivat long-
* Penfluridol (Semap) adalah juga derivat
acting (1995) dengan khasiat menghambat
piperidin (1971) dengan kerja sangat panjang
reseptor D1 s/d D5 dan reseptor neurotrans-
(±7 hari) dan terutama berkhasiat antidopa-
mitter lainnya. Plasma-t½ ±30 jam. Olanzapin
mi­nerg kuat. Efeknya dimulai relatif cepat,
terutama digunakan pada schizofrenia dan
sesudah 1-2 hari. GEP sering terjadi. Dosis: 1
sama ampuhnya dengan haloperidol tetapi
x seminggu 10-20 mg, ber­angsur dinaikkan
kurang menimbulkan GEP. Efek samping
sampai maksimal 60 mg seminggu.
tersering (>10%) adalah mengantuk dan
naiknya berat badan. Agranulositosis belum
* Fluspirilen (Imap) adalah derivat piperidin
dilapor­kan.
long-acting, yang harus diberikan parenteral
Dosis: permulaan 1 dd 10 mg, pemeliharaan
i.m. 1 x seminggu 1-10 mg.
7,5-17,5 mg sehari.

6. Sulpirida: Dogmatil 8. Risperidon: Risperdal


Derivat sulfamoyl ini dianggap sebagai Derivat benzisoksazol ini (1993) berkhasiat
obat atypis pertama (1968) dan khusus me- antipsikotik dan antiserotonin (5-HT2) kuat,
miliki khasiat antidopamin. Resorpsi per efek blokade-α1-nya cukup baik. Dalam hati
oral dalam waktu 5 jam, BA 25-35%, PP zat atypis ini diubah menjadi antara lain
kurang dari 40%. Dalam hati hampir tidak metabolit aktif hidroksi-risperi­don dengan plas-
dirombak, ekskresi secara utuh untuk 92% ma-t½ ±24 jam (t½ zat induk 3 jam). Pada
melalui urin. Plasma-t½ 7 jam. Efek samping dosis rendah (4-8 mg/hari) GEP lebih jarang
adakalanya dilapor­kan galaktorre­a, amenor- terjadi, sedangkan pada dosis lebih tinggi
roea dan perintangan ovulasi, lebih jarang sama frekuensinya dengan obat klasik. Dian-
menyebabkan GEP dan sedasi. jurkan untuk psikosis schizofrenia kronis
Dosis: pada psikosis oral permulaan 1 dd untuk menangani simtom negatif, khususnya
200 mg, sesudah 3 hari berangsur dinaikkan bila obat lain kurang efektif. Suatu penelitian
sampai 3-4 dd 200 mg, pemeliharaan 100-200 telah mengungkapkan bahwa dibandingkan
mg sehari. Pada pusing-pusing (vertigo) 150- dengan haloperidol, risperidon menghasilkan
300 mg sehari. I.m. 200-300 mg sehari selama ±2 kali lebih sedikit residif dalam masa 1
10 hari. tahun (Csernansky, N Eng J Med 2002;343:16-
22)
7. Klozapin: Leponex, Clozaril Efek samping bersifat umum dan yang pa-
Senyawa dibenzodiazepin ini (1969) juga ling sering terjadi adalah sukar tidur, gelisah,
termasuk kelompok obat atypis. Khasiat anti- rasa takut dan nyeri kepala.
psikotiknya lemah dan bekerja noradreno- Dosis: oral 2 dd 1 mg, maks. 2 dd 5 mg
litik, antikolinergik dan anti-histamin ku- 9. Quetiapin: Seroquel

14108649_OBAT P(Bab 29)_T-451-463.indd 462 21/04/2015 17:24:00


Bab 29: Antipsikotika 463

Derivat thiazepin ini (1997) bekerja antido- dan merupakan antipsikotika atypis dengan
paminerg terhadap reseptor-D1 dan -D2, yang khasiat antiserotoninerg (5-HT2) dan anti-
dapat disamakan dengan khasiat klozapin. dopaminerg (-D2) kuat. Memiliki khasiat
Juga memiliki khasiat antiserotonin dan anti- memblokir alfa-1 dan alfa-2 dan daya kerja
histamin, tidak bersifat antikolinerg. Efektif antihistaminerg (-H1) lemah. Ekskresi teru-
terhadap gejala positif dan negatif. Risiko tama melalui ginjal (utuh 59%) dan t1/2 dari
terhadap efek samping ekstrapiramidal tam- 23 jam (oral); setelah injeksi i.m. 25-49 hari!
paknya lebih ringan dari pada obat-obat Berdasarkan kerja panjang pada penggunaan
klasik. Resorpsi dari usus baik, PP ±83%., dalam parenteral, obat ini digunakan sebagai terapi
hati didegradasi dan menghasilkan banyak pemelihaan setelah pasien distabilisasi mela-
metabolit inaktif, yang diekskresi melalui lui pengobatan per oral dengan paliperidon
urin dan feses. Masa paruh eliminasinya ±7 atau risperidon.
jam. Efek samping utama berupa mengantuk Efek samping sering kali sakit kepala (>10%)
(selama 2 minggu pertama), rasa penat, pu- dan infeksi saluran napas bagian atas, berat
sing , hipotensi ortostatik dan peningkatan badan meningkat, gejala ekstrapiramidal, pu-
berat badan. sing, sedasi, mengantuk, mual, munah dan
Dosis: hari pertama 2 dd 25 mg, hari kedua retensi urin. Pada penggunaan parenteral
2 dd 50 mg, hari ketiga 2 dd 100 mg, hari ke- sering kali timbul insomnia, hiperlipidemia,
empat 2 dd 150 mg, lalu bila perlu dinaikkan hipertensi, vertigo dan diare.
lagi sampai dosis pemeliharaan maks 450 mg Dapat mengurangi daya reaksi dan kon-
seharinya. sentrasi (hati-hati mengendarai mobil) dan
pada penggunaan lama dapat menyebabkan
10. Aripiprazol: Abilify gangguan daya gerak lambat (diskinesia tar-
Merupakan obat antipsikotik atipis dan dif).
agonis parsial bagi reseptor dopamin (-D2) Jangan diberikan kepada pasien demensi
dan serotonin (-5-HT 1a), serta memiliki aktivi- dengan riwayat CVA, TIA, hipertensi atau
tas antiserotoninerg (5-HT2). diabetes, karena risiko besar untuk efek sam-
Resorpsi baik dengan PP >99% dan dimeta- ping kardiovaskuler.
bolisasi di hati menjadi metabolit aktif de- Dosis: 1 dd 6 mg dengan jarak dari 3-12 mg
hidro-aripiprazol. Ekskresi via urin (25%)
dan feses (60%). T1/2 ± 75 jam. Digunakan un- 12. Lurasidon: Latuda
tuk schizofreni pasien dewasa dan yang Antagonis dari reseptor alfa-adrenergik ini
meningkat dewasa (>15 tahun ). digunakan sebagai monoterapi atau bersa-
Efek samping sering kali (1-10%) gangguan maan dengan litium atau valproat untuk
tidur, pusing, gangguan ekstrapiramidal, ge- penanganan schizofreni dan depresi bipolar.
metar, mual dan muntah. Metabolisasi dalam hati melalui enzim
Dosis: untuk agitasi dan perilaku terganggu, CYP3A4, oleh karena itu tidak boleh diguna-
parenteral 9,75 mg i.m. yang dapat diulang kan bersamaan dengan perintang enzim
setelah 2 jam, maks. 3 injeksi dalam 24 jam, ini (ketokonazol atau jus grapefruit) karena
atau maks 30 mg aripiprazol sehari. Untuk dapat meningkatkan kadar obat dalam plas-
schizofreni oral permulaan dan sebagai dosis ma dan bertambahnya efek samping.
pemeliharaan 15 mg sekali sehari dan maks 30 Efek samping umum berupa hipotensi ortos-
mg sehari. Bagi lansia dosis awal dikurangi. tatik, pusing, mual, otot kaku dan akathisia
(bergerak-gerak).
11. Paliperidon: Invega, Xeplion Dosis: per oral 1 dd 20-40 mg dan tidak me-
Adalah metabolit aktif dari risperidon lebihi 120 mg sehari.

14108649_OBAT P(Bab 29)_T-451-463.indd 463 21/04/2015 17:24:00


BAB 30

ANTIDEPRESIVA

Antidepresiva atau obat antimurung ada- pula pada Parkin­son yang selain kekurangan
lah obat-obat yang mampu memperbaiki DA, juga terdapat penurunan fungsi
susasana jiwa (“mood”) dengan menghi- serotoninerg. Selain faktor neurotransmitter
langkan atau meringankan gejala murung, juga keturunan merupa­kan pemeran penting
yang tidak disebabkan oleh kesulitan sosial- pada terja­di­nya depresi.
ekonomi, obat-obatan atau penyakit. Antide­ Di samping ini kadar sitokin juga
presiva tidak bekerja terhadap orang sehat memegang peranan pada depresi yaitu
dan efek baiknya tidak bertambah dengan meningkat pada depresi. Sitokin merupakan
meningkatkan dosisnya melewati nilai opti- zat isyarat yang dapat memperparah reaksi
mal. Depresi adalah gangguan jiwa yang peradangan (pro-inflamasi) atau mengurangi
paling umum di dunia dan menurut taksiran (anti-inflamasi) (hipotesa peradangan pada
terdapat 340 juta penderitanya. Prevalensi- depresi).
nya antara wanita adalah rata-rata 25%, pria Maas D.W. et al Ned. Tijdschr Geneeskd.
10% dan remaja 5%. 2008:152:1413-16.
Gangguan ini dapat terjadi pada segala
usia dan merupakan suatu reaksi emosional Serotonin
normal yang paling sering timbul pada usia Serotonin atau 5-hidroksitriptamin (5HT) ber-
dewasa muda, dewasa dan lansia. Pada lansia fungsi sebagai neuro­transmit­ter pada ko-
gejala depresi adalah kronis dan ternyata munikasi antara neuron-neuron otak, lihat
hanya 25-50% dapat sembuh setelah jangka juga Bab 31, Adrenergika. Zat ini a.l. berkha­
waktu lama. siat memper­baiki suasana jiwa, meng­ham-
Pada sekitar 75% dari penderita lansia tim- bat nafsu makan, juga meningkatkan rasa
bulnya depresi lambat (late onset), yaitu ge- mengantuk dan ambang nyeri, sehingga rasa
jala pertama baru timbul pada usia lanjut sakit lebih mudah diatasi. Banyak karbo­hid­
(55 tahun) dengan gejala utama seperti apa- rat dalam makanan meningkatkan produksi
thie, hilangnya perhatian dan energi serta insulin dan juga sekresi seroto­nin, yang ber-
pelambatan psikomotor. efek turunnya nafsu makan dan timbulnya
rasa kantuk. Bila kadar 5HT di otak menurun
Penyebabnya. Teori/hipotesis monoamin me- seperti setelah penggun­aan zat antiserotonin,
nunjukkan sebagai penyebab depresi ada- nafsu makan pun bertambah, lihat di bawah.
lah terganggunya keseimbangan antara neu- Kinetik Serotonin disintesis secara enzimatik
rotransmitter di otak. Terutama akibat ke- dari tripto­fan, terutama di sel-sel tertentu
kurangan serotonin (= 5HT) dan/atau no- dari saluran cerna. Di samping itu dalam
radre­nalin di saraf-saraf otak. Beberapa jumlah ringan juga di saraf otak dan saraf pe-
gangguan psikiatri lain yang mempunyai rifer, mastcells dan jaringan ginjal. Dari usus
hubungan dengan kadar serotonin rendah, serotonin diserap ke dalam darah dan untuk
adalah a.l. penyakit demensia Alzheimer, sebagian besar dirombak di dalam hati. Si-
penyakit Parkin­son dan juga migrain. Pada sanya yang sedikit diserap oleh sel-sel en-
demensia di samping kekurangan ACh, juga dotel paru-paru dan diinaktifkan oleh metil­
terdapat penyusutan resep­tor 5HT. Begitu transferase dan MAO-A (monoaminoksidase-A)

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 464 21/04/2015 17:26:17


Bab 30: Antidepresia 465

menjadi 5-hy­droxy-indolea­cetaldehyde. Zat stimulasi reseptor 5HT post-sinaptis), litium


ini dioksidasi menjadi teruta­ma asam 5-HIAA (dengan peningkatan respons reseptor post-
(= hydroxyindoleacetic acid), yang diekskresi le- sinaptis) dan SSRIs (dengan menghambat
wat urin sebagai konyugatnya. Kadar normal penyerapan kembali dari 5HT yang telah
dalam urin adalah 2-10 mg 5-HIAA sehari. dilepaskan).
Nilai lebih tinggi merupakan indikasi adanya Antagonis serotonin adalah zat-zat yang
tumor yang mensekresinya! Trans­pornya melawan efek serotonin, terutama terhadap
dalam darah berlang­sung di dalam granula otot polos. Berkhasiat antara lain mening-
dari trombo­sit. Dengan demikian hanya se- katkan nafsu makan dengan memengaruhi
dikit 5HT beredar bebas dalam darah. Tetapi pusat-pusat tertentu di hipota­lamus. Obat
bila trombosit menggum­pal, banyak 5HT dengan khasiat ini adalah antihistamin
dibe­baskan. Serotonin tidak dapat melintasi siprohepta­din (Periactin, Ennamax) dan obat
sawar darah-otak (blood-brain barriere) dan migrain pizotifen (Litec, Sando­mi­gran) serta
harus disin­tesis di dalam otak dari triptofan. methysergida (Deseril). Beberapa antidepre-
Untuk sintesis ini mutlak diperlu­kan pirid- ­siva juga memiliki efek ini, antara lain
oksin, lihat di bawah nr 7. Triptofan. trazodon, begitu juga obat hipertensi ke-
Reseptor serotonin dapat dibagi dalam 3 tanserin.
kelompok utama, yaitu reseptor serotoninerg
5HT1, 5HT2 dan 5HT3, yang dapat dibagi lagi Efek makanan atas suasana jiwa
dalam sejumlah sub-tipe, misalnya 5HT1A..
Asam amino triptofan merupakan precursor
Reseptor 5HT1terda­pat a.l. di sel-sel endotel
dari serotonin dan untuk mengasup secu-
dinding pembuluh dan mungkin sekali juga
kupnya bagi sintesis serotonin dianjurkan
di sel-sel otot polos dalam arteriole kecil.
untuk makan sebany­ak mungkin protein
Reseptor 5HT2 terdapat di trombosit dan sel-sel
(daging, ikan, telur, tahu, dan lain-lain). Te-
otot polos dari arteri, arteriole besar, kapiler
tapi ternyata bahwa banyak asam amino
dan vena. Tergantung dari tipe reseptor yang
yang diserap dari protein tersebut dikon­
berada di pembuluh, 5HT menimbul­kan
sentrasi terutama di otot dan hanya sedikit
vasodi­la­tasi atau konstriksi.
masuk ke dalam otak. Oleh karena itu lebih
*Reseptor 5HT1 berkaitan dengan vasodi- baik mengasup banyak karbohidrat dengan
latasi (dan turunnya tensi), juga dengan ab- sedikit protein. Pada pembakaran karbohidrat
sorpsi 5HT oleh trombo­sit. Untuk arteri dan berlangsung suatu proses pada mana trip-
arteriole besar konstrik­si adalah lebih do- tofan tidak disa­lurkan ke otot melainkan ke
minan daripada dilatasi. Untuk penurunan otak. Diet demikian telah dibuktikan dapat
tensi dengan efektif perlu dikombinasi de- memperbaiki suasana jiwa dan di samping itu
ngan blokade reseptor-a1. Lihat juga Bab 31, juga mempermudah serta memperpanjang
Adrenergika. waktu tidur dan mengurangi rasa nyeri
(pada rema).
*Reseptor 5HT2 bertanggungjawab atas vaso- Keadaan depresif lazimnya diiringi dengan
konstriksi serta agre­ga­si trombosit dan dapat daya tahan tubuh yang berfung­si buruk,
dihambat oleh ketanserin dan antago­nis selek­ sehingga terdapat risiko besar timbulnya
tif lain dari 5HT2. berbagai penyakit. Di pihak lain perasaan
gembira dan berse­mangat berkaitan dengan
Agonis serotonin dapat memengaruhi neu- kesehatan yang baik.
rotransmisi serotoninerg dan yang terpenting Efek baik dari gerak badan. Triptofan
adalah a.l. senyawa amfetamin (dengan me- diinaktifkan oleh enzim triptofan-pyrrolase,
ningkatkan pelepasan 5HT dalam sela sinaps), oleh karena itu penting untuk menghambat
triptofan (dengan memperbesar produksi- sintesis enzim ini. Pada keadaan stress yang
nya di neuron presinaptis), penghambat-MAO penuh ketegangan, anak ginjal melepaskan
(dengan merintangi perombakan presinap- banyak kortisol, yang menstimulasi sinte-
tis), sumatriptan dan metoklopramida (dengan sis pyrrolase dan dengan demiki­an meng-

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 465 21/04/2015 17:26:17


466 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

akibatkan menurunnya kadar serotonin di gejala dari daftar berikut pada waktu hampir
otak. Efek kortisol dihambat oleh hormon setiap hari selama minimal 2 minggu.: Kedua
anak ginjal lain, yaitu adrenalin. Pada akti- gejala a dan b adalah esensial dan salah satu
vitas fisik seperti gerak badan dan olahra­ dari padanya harus terda­pat dalam lima
ga terben­tuk banyak adrenalin, sehingga gejala tersebut.
sintesis pyrrolase relatif sedikit dan lebih a. suasana jiwa murung hampir sepanjang hari;
banyak triptofan beredar dalam darah. Hal b. hilangnya perasaan gembira dan perhatian
ini menyebabkan kadar seroto­nin di otak untuk hampir semua aktivitas;
meningkat dan depresi diperbaiki. Suatu c. perasaan bersalah dan tak berharga;
eksperimen pada orang-orang yang mende- d. pikiran atau percobaan bunuh diri;
rita depresi telah membuktikan ini. e. tidak dapat mengambil keputusan atau
timbul masalah konsentrasi;
f. agitasi (perasaan dikejar, cepat tersing-
JENIS–JENIS GANGGUAN gung) atau penghambatan (segala sesuatu
terkesan berlangsung lambat);
DEPRESI g. lelah dan hilangnya enersi;
h. gangguan tidur;
Keadaan murung. Setiap orang yang meng-
i. perubahan nafsu makan atau perubahan
alami suatu kekecewaan berat (kematian,
berat badan.
perceraian, kepailitan) atau kehilangan pribadi
(kemati­an kekasih) dengan sendirinya men- ** DSM IV (Diagnostic and Statistical Manual,
jadi murung. Jiwanya tertekan dengan pe- Edisi IV dari American Psychiatric Association
rasaan sangat sedih, putus asa dan hilang- merupakan klasifikasi dari gangguan-gang-
nya kegembiraan, merasa letih, tidak ber- guan psikiatri, yang memberikan uraian
nafsu makan dan sukar tidur. Mental juga dari golongan-golongan diagnostik untuk
terganggu dengan sering termenung dan memungkinkan dokter mendiagnosis, mem-
berpikiran khayal, konsentrasi berkurang, pelajari dan menangani orang-orang dengan
bimbang dan sukar mengambil keputusan. berbagai gangguan mental.
Pada umumnya, orang murung demikian
lambat laun mampu mengatasi sendiri ke- *Hamilton depression rating scale (HDRS)
adaan sendunya tanpa obat atau mungkin terdiri dari sebuah daftar gejala yang lebih
hanya dengan bantuan obat pereda. Gejala luas lagi dan sering kali digunakan sebagai
hilang dengan sendirinya sesudah dua atau pedoman untuk mengukur parahnya depresi.
tiga minggu.
Depresi normal pada umumnya tidak Depresi kronis adalah depresi yang bertahan
memerlukan pengobatan dan dapat mem- lebih lama dari 2 tahun dan setelah dipastikan
perlihatkan remisi spontan. Tetapi sebaiknya tidak adanya penanganan yang kurang tepat
tetap dimonitor untuk menghindari menjadi atau resistensi untuk obat.
patologik dan sebaiknya juga tetap diberikan
pengobatan untuk mempersingkat dan me- a. Depresi manis (mania) bercirikan bipoler,
ringankan gejalanya. Sering kali timbul gejala artinya terdiri dari dua fase, masa depresif
on-off, yaitu period-periode perbaikan yang dan masa manis. Pada masa depresif, pasien
diselingi dengan kemunduran. mengalami segala sesuatu sebagai hitam atau
kelabu dan perasaan­nya seperti mati. Fase
Gangguan Depresi Utama (Major Depressive ini diselingi dengan suatu periode manis, yang
disorder) adalah nama internasional yang bercirikan suasana jiwa berbunga-bunga,
sekarang digunakan untuk keadaan murung hipereksitasi dan aktivitas berlebihan.
yang setelah 2-3 minggu masih juga bertahan Pengobatan dapat dilakukan dengan anti-
atau bahkan memperburuk. Kriteria untuk psikotika klor­pro­ma­zin, haloperidol dan pimo-
depresi sedang/he­bat yang kini berlaku menurut zida selama 2-3 bulan. Sebagai prevensi di-
DSM IV** adalah terdapat­nya minimal lima gunakan litiumkarbonat/sitrat, yang 60% efek-

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 466 21/04/2015 17:26:17


Bab 30: Antidepresia 467

tif untuk mencegah seran­gan baru. Kebe- hari-hari yang menying­kat ini mendorongnya
ratan obat ini adalah efek samping dan untuk tidur musim­ dingin. Manusia tidak
toksisi­tasnya bagi ginjal dan ti­roid pada mengenal winter­sleep sejati demikian. Tetapi
overdosis, sedangkan luas terapinya sempit. pada orang yang peka, pukulan jantung juga
Karbamazepin digunakan sebagai pilihan ke- menurun dan kebutuhan tidur meningkat,
dua untuk penanganan dan profilaksis, bila suasana jiwa menjadi murung (winterblu­es),
litium kurang efektif, atau bersamaan sebagai enersi berkurang, sangat mudah tersinggung,
kombinasi. merasa letih dan - berbeda dengan depresi
‘normal’- nafsu makan justru sangat me-
b. Depresi vital adalah suatu bentuk depresi ningkat. Selain pola makan juga timbul pe-
berat, yang memili­ki ciri-ciri berikut (DSM rubahan pada pola tidur. Semua gejala ini
IV): diakibatkan oleh “lonceng biologis” yang
– gangguan tidur khas. Pasien tidur dengan terganggu.
mudah tetapi tengah malam atau sangat
pagi sudah terbangun dengan merasakan Terapi. Depresi musim dingin sering kali
dirinya sangat letih, sendu, apatis, takut dapat diatasi secara efektif dengan terapi
atau gelisah dan tidak bisa tidur lagi. cahaya, yang mampu memperbaiki lonceng
– bervariasinya suasana sepanjang hari. Pasien biologis yang terganggu. Caranya adalah
seakan-akan memiliki dua kehidupan, memperpanjang hari secara artifisial. Untuk
aktivitas dan perasaannya sangat berlai- ini penderita harus du­duk 2 kali sehari selama
nan pada pagi hari dan waktu tengah- 1 jam di bawah 4-5 lampu TL dari 40 W [mini­
hari atau malam. mal 2.500 Lux; 1 Lux = kekuatan cahaya dari 1
– hilangnya perhatian dan kegembiraan dalam lilin (candle) pada jarak 1 m]. Metoda terbaru
praktis semua aktivi­tas, tidak adanya menggunakan intensitas cahaya dari 10.000
reaksi terhadap rangsangan, perasaan Lux, 30 menit sehari selama 5 hari. Mata
nyaman, agitasi atau terhambatnya moto- pasien tidak boleh ditutup, karena perlu ter-
rik, anoreksia atau turunnya berat badan. kena cahaya yang —berbeda dengan sinar-
Antidepresiva ternyata paling ampuh pada UV— tidak berbahaya bagi mata. Dengan
depresi dengan ciri-ciri vital tersebut. demikian produksi melatonin - yang juga
dinamakan ‘hormon tidur alamiah’- oleh
c. Depresi musim dingin (Seasonal Affective epifisis diham­bat dan sintesis serotonin yang
Disorder, SAD) adalah suatu bentuk depresi memperbaiki suasana, distimulasi. Efeknya
yang spesifik terjadi pada musim dingin di adalah suasana sendu lewat lebih cepat.
negara-negara Utara akibat kekurangan sinar Terapi cahaya ini pada sebagian pasien
mataha­ri. SAD kurang ampuh dan perlu diberi anti-
Di Eropa dan AS selama musim dingin ±3% depresiva, misalnya fluoksetin(Prozac) yang
dari penduduk mengalami depre­si; pada dilaporkan efektif. Terapi ini tidak boleh
wanita (usia 15-50 tahun) 4 x lebih sering dari dikombinasi dengan penggunaan antide­
pa­da pria. Letak geografis berperan pada presiva trisiklis, antipsikotika dan antibiotik
insidensinya: semakin utara semakin banyak tertentu, karena senyawa-senyawa ini mem-
penderita, misalnya di Alaska dekat kutub buat retina lebih peka bagi cahaya.
utara sampai 10% dari penduduk! Keadaan Terapi cahaya juga dapat digunakan pada
murung ini berkaitan dengan menying­kat­ depresi biasa dengan dosis 1,5 jam/hari 6.000
nya hari dan berku­ran­gnya cahaya matahari Lux (pagi hari) selama minimal 3 minggu
yang menyusut sampai ±8 jam sehari di- (Arch General Psychiatry 1998; 55:861-96).
bandingkan ±16 jam di musim panas. Seba- Risiko akan residif setelah terapi dihentikan
gai akibat­ produksi melatonin mening­kat, cukup besar (50%).
suhu tubuh menurun serta metabolisme Ada laporan bahwa terapi cahaya juga
dan semua proses faal berkurang (lihat Bab dapat digunakan untuk lebih cepat mengatasi
42, Hormon-hormon Hipofisis) Pada hewan jetlag sebagai akibat dari penerbangan me-
tertentu (beru­ang, bajing, rubah dan lain-lain) lintasi banyak zone waktu.

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 467 21/04/2015 17:26:17


468 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

*Depresi selama kehamilan sering kali ter- dua jenis depresi tersebut sekarang ini tidak
jadi dan bila tidak ditangani dapat mem- banyak digunakan lagi karena dianggap
bawa risiko seperti residif depresi pada si kurang tepat.
ibu, kelahiran prematur dan berat badan bayi
yang rendah. Gangguan suasana lainnya
1. Weinstock M. The potential influence of
maternal stress hormones on develop- *Gangguan panik bercirikan serangan men-
ment and mental health of the offspring. dadak dari perasaan takut hebat, misalnya
Brain Behav Immun.2005 jul;19(4):296- takut menjadi gila atau takut mati. Peristi-
308. wa ini disertai berbagai gejala, seperti ber-
2. Boyd RC, Zayas LH, McKee MD. Mother- keringat, sesak napas, pusing, mual, debar
infant interaction, life events and prenatal jantung dan gemetar. Adakalanya terdapat
and postpartum depressive symptoms pula agorafobia dan kecenderungan menjauhkan
among urban minority women in prim- diri, yakni perasaan gamang untuk melalui
ary care. Matern Child Health J. 2006 tanah lapang atau jalanan terbuka (Yun. agora
mrt;10(2):139-48. = tanah lapang). Gejala ini dapat ditangani
efektif (setelah 3-5 minggu) dengan imipramin,
*Depresi postnatal dialami oleh ±10% dari klomiprami atau fluvoksamin, yang mungkin
wanita nifas selama 6 pekan sesudah per- berkaitan dengan penghambatan re-uptake
salinan, sehingga sebetulnya lebih tepat serotonin. Tetapi bila terapi dihentikan,
disebut depresi post-partum (Lat. natalis = gangguan sering kali kambuh lagi. Benzo­
kelahiran, partus = persalinan). Depresi ini diazepin alprazolam (Xanax), yang diklaim
disebabkan oleh menurunnya kadar proge­steron berdaya antidepresif, ternya­ta juga efektif
akibat berkurangnya absorpsi hormon ini untuk gangguan panik.
oleh resep­tornya. Begitu pula pada depresi
postme­no­pausal pada wanita sesudah *Neurose paksaan (Obsessive Compulsive Di-
berhentinya haid. Keadaan ini dapat diobati sorder, OCD). Menurut klasifikasi DSM IV,
dengan dosis tinggi progesteron, tetapi sering OCD bercirikan perbuatan (compulsio) atau
kali dalam beberapa bulan akan hilang pikiran paksaan (obsessio). Hal ini menim-
sendiri tanpa pengobatan. Secara alternatif bulkan kesengsaraan pada pasien dan dialami
juga sering kali dapat disembuhkan dengan dirinya sebagai tidak berguna, sehingga
piridoksin 100-150 mg sehari selama beberapa pasien berusaha menekannya. Sebagian pa-
minggu-bulan. sien juga menderita depresi. Penangangan
dilakukan dengan terapi perilaku bersama
*Depresi eksogen (reaktif) dapat dianggap pengoba­tan dengan klomipramin, fluvoksamin
sebagai efek samping obat, misalnya antihi- atau fluoxetin. Efeknya baru nyata sesudah
pertensiva, adakalanya kortikosteroida, pil 4-12 minggu.
antihamil dan benzodiazepin long-acting.
Penyebab lain adalah penyakit parah seperti Penanganan
penyakit auto-imun atau defisiensi piridok­
Gangguan depresi yang tidak ditangani da-
sin. Depresi demikian biasanya dapat diatasi
pat sembuh dengan sendirinya pada ±80%
dengan menghen­tikan pemberian obat yang
dari kasus setelah rata-rata 6-12 bulan, tetapi
menjadi penyebab atau penyebabnya pe-
dengan risiko kambuh kembali dengan cepat
nyakit ditangani. Faktor eksogen juga dapat
dan penyakit menjadi kronis. Masalahnya
berupa pemicu luar, suatu kejadian pribadi
di sini pun sama seperti pada schizofrenia,
misalnya pemecatan dari peker­jaan atau
yaitu sering kali tidak adanya keinsafan
isolasi sosial.
sakit pada pasien. Penderita depresi tidak
* Depresi endogen(biologis) sering kali ter- menyadari akan gangguan ini dan meng-
jadi secara mendadak tanpa adanya sesuatu anggap perubahan-perubahan dalam pera-
penyebab yang nyata. Pembagian dalam ke- saannya sebagai akibat dari kelainan-kelainan

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 468 21/04/2015 17:26:17


Bab 30: Antidepresia 469

somatik. Untuk keluhan-keluhan depresi dari obat antidepresi sudah menyadi nyata
yang tersamar ini dicari pertolongan medis, dan tranquillizer tidak diper­lukan lagi. Bila
tanpa menghiraukan sebab-sebab kejiwaan ATC dan SSRIs kurang memberikan hasil,
yang menyertai keluhan somatik ini. Oleh dapat ditambahkan litium atau diganti
karena itu pengobatan hanya ditujukan ke- seluruhnya dengan moclo­bemida.
pada penyebab-penyebab somatik saja.
Melalui psikoterapi dan antidepresiva pro- Dosis dari ATC perlu dinaikkan secara
gres penyakit bisa membaik dan separuh dari berangsur-angsur, dimulai dengan dosis ren-
penderita sembuh dalam 3-4 bulan. Adalah dah yang setiap 2-3 hari dinaikkan sampai
penting untuk jangan membebankan diri tercapai dosis pemeliharaan efektif. Sering
terlalu berat, mempertahankan pola aktivitas kali digunakan dosis amitriptilin, nortriptilin
setiap hari dengan gerak badan secukupnya atau imipramin di atas 150 mg sehari, tetapi
di samping menjalani kontak sosial, bahkan dalam praktik ternyata dosis rendah dari
kalau bisa tetap melakukan pekerjaan rutin. 100 mg/hari atau kurang sering kali sudah
Pilihan obat. Pada umumnya ATC (Anti- efektif.15
depresiva TriCyclis) sebaiknya digunakan SSRIs seperti fluoxetin, paroxetin, sertralin
bila terdapat gejala ekstrapiramidal atau dan moclobemida dapat langsung dimulai de-
jika serentak minum obat antipsikotika atau ngan dosis standar. Kebanyakan antidepre-
NSAIDs. Obat-obat generasi ke-2 (SSRIs) se- siva dapat diberikan sebagai dosis tunggal
baiknya diberikan bila ada keluhan jantung pada malam hari berdasarkan masa paruh-
(setelah infark, jantung lemah, aritmia), sukar nya yang panjang. Pengecualian adalah
buang air kecil dan glaucoma. paroxetin dan desip­ra­min dengan sifat
stimulasi, yang harus diberikan pada pagi
hari. Pada penggunaan obat terakhir perlu
Depresi hebat terutama yang bersi­fat ke- sekali ke-waspadaan terhadap percobaan
turunan dan yang menun­jukkan gejala vital bunuh diri selama 2-3 minggu pertama.
selalu harus ditangani dengan dukungan Depresi me-rupakan penyebab suicidium
sosial dan psikote­rapi, di samping pem- yang paling umum!.
berian antide­presiva. Tujuan psikotera­pi ada-
lah merubah pikiran dan sikap negatif pasi- * Efek antidepresif dan efek sedatif dari
en dengan pandangan yang lebih realis- antidepresiva pada umumnya baru nampak
tik mengenai dirinya sendiri dan dunia 2-4 minggu setelah permulaan terapi, yang
luar. Terutama terapi perlakuan cognitif pada lansia adakalanya baru setelah 6 ming-
ternyata efektif, yaitu suatu bentuk pena- gu. Bila setelah 8 minggu belum ada per-
nganan psikologis, pada mana pasien dipe- baikan, terapi perlu diganti dengan obat lain
lajari menemukan pola-pola negatif dari dengan menurunkan dosis secara perlahan
permasalahan kognitif dan merubahnya. dan dimulai dengan obat baru secara ber-
Juga menganalisis pikiran-pikiran negatif angsur-angsur.
yang dari sudut psikologis merupakan inti
dari depresi, seperti misalnya keluhan ‘saya * Lamanya terapi. Setelah depresi hilang,
memang orang yang selalu gagal’ atau ‘segala pengobatan perlu dilan­jutkan dengan dosis
sesuatu yang saya berbuat senantiasa salah’ pemeliharaan selama 4-9 bulan untuk menghin-
dan ‘semua orang benci pada saya‘. Kini su- dari atau meringankan residif. Pada depresi
dah dapat dipastikan bahwa penanganan hebat yang sering kali kambuh, masa terapi
dengan hanya antidepresiva adalah kurang perlu diper­panjang.
efektif dibandingkan penanganan yang sama
tetapi dalam kombinasi dengan psikoterapi. 9 Terapi elektroshock (Electroconvulsive thera-
Bila depresi disertai perasaan takut atau py, ECT, atau kejang listrik) dilakukan sebagai
kegeli­sa­han, pada pengobatannya sering tindakan terakhir pada depresi sangat hebat
kali ditam­bahkan suatu benzodiaze­pin untuk ± yang resisten terhadap berbagai antidepre-
4 minggu. Setelah waktu itu, efek anksiolitik siva atau adanya kemungkinan bunuh diri.

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 469 21/04/2015 17:26:17


470 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Meskipun tindakah ini mungkin memberikan 1. antidepresiva klasik: Obat-obat ini meng-
kesan kekerasan dan reputasinya buruk ber- hambat resorpsi kembali dari serotonin dan
hubung pengala­man di masa lampau, dewasa nor­adrenalin dari sela sinaps di ujung-ujung
ini dengan tindakan pencegah khusus untuk saraf. Pengecualian adalah desipramin yang
keamanan pasien, ECT dianggap sangat efek- menghambat re-uptake NA secara lebih se-
tif dan mulai agak banyak digunakan lagi. lektif. Oleh karena itu obat ini berefek meng-
Penanganan ini terdiri dari menimbulkan aktifkan dengan akibat timbulnya risiko
suatu serangan epilepsi melalui pemberian bunuh diri pada minggu-minggu pertama
aliran listrik singkat pada penderita yang terapi.
dibius total. a. senyawa trisiklik: amitriptilin, doksepin, do-
Efek samping terutama terdiri dari kehi- sule­pin, imipra­min, desipramin dan klomi-
langan daya ingat, sakit kepala, sakit otot, pramin. Obat-obat ini memiliki struktur
mual dan perasaan kacau yang berlangsung dasar cincin-tiga, mirip dengan struktur
singkat. antipsikotika kelom­pok fenotiazin dan
Pada umumnya penanganan dengan ECT thioksan­ten. Obat-obat antidepresiva tri-
adalah efektif dan dapat diterima oleh pende- siklik klasik (TCA) ini juga disebut Non-
rita. Insiden fatal maupun kerusakan otak selective Mono-amin reuptake Inhibitors
permanen belum pernah terjadi. dan terdapat paling lama di pasaran.
b. senyawa tetrasiklik: maproti­lin, mianserin
Ref.: (dan mirtazapin) dengan struktur tetra-
1. Van Niel M.C. et al. Elektroconvulsie-therapie siklis, tetapi dengan sifat yang hampir
bij depessieve adolescenten. Ned Tijdschr sama. Maprotilin dan desipramin meng-
Geneesk. 2007; 32: 1765-9. hambat secara selektif re-uptake dari NA
2. Annemiek Dols en Max L. Stek. Elektro-
(Selective NA Re-uptake Inhibitor), begitu
convulsietherapie, indicaties, effectiviteit,
veiligheid en bijwerkingen. Ned Tijdschr
pula mianserin (lemah). Mirtazapin ter-
Geneesk. 2009; 41: 2012-5. masuk generasi ke 2.
3. Rey J M, Walter G. Half a century of ECT use in 2. obat generasi ke 2 dengan struktur kimiawi
young people. Am J Psychiatry, 1997;154:595-
berlainan yang menimbulkan lebih sedikit
602.
4. Wijkstra J, Nolen WA. Succesful main-tenance
efek samping, khususnya berkurangnya efek
electroconvulsive therapy for more than seven jantung dan antikolinergik. Oleh karena itu
years. J ECT. 2005;21:171-3 lebih aman pada overdosis dan bagi pasien
lansia. Tetapi ternyata bahwa obat-obat mo-
dern ini tidak terbuk­ti lebih unggul daripada
obat klasik, khusus terhadap gejala-gejala
ANTIDEPRESIVA dari depresi.
a. SSRI’s (= Selective Serotonin Re-uptake
Sekitar tahun 1957, obat-obat antide­presi per- Inhibitors): fluvoxamin (Luvox, Fevarin),
tama mulai diintro­duk­si, yaitu obat tuber- fluoxetin, paroxetin , sertra­lin, citalopram
kulosa iproniazida, juga imipra­min. Kemudian dan venlafaxin.
disusul dengan sejumlah besar antidepresiva Trazodon (Trazolan) juga menghambat re-
lain (dengan lebih sedikit efek samping) uptake serotonin, tetapi di samping itu
yang secara efektif berdaya mengatasi kea- juga bekerja anti-seroto­nin.
daan sendu. Pada periode ini juga dikem- b. NaSA (Noradrena­lin and Serotonin Anti-
bang­kan tran­quilli­zer modern, yang perta- de­pres­sants): mirtaza­pin dan venlafaxin
ma meprobamat kemudian disusul oleh se- (Efexor).
rangkaian senyawa benzodiazepin (diazepam, Obat-obat ini tidak berkhasi­at selek­tif,
klordiazepok­sida, dan lain-lain). menghambat re-uptake dari baik seroto­
nin maupun nor­adrena­lin. Terdapat be-
Lazimnya obat-obat antidepresi dibagi dalam berapa indikasi bahwa obat-obat ini lebih
4 kelompok besar, yaitu: efektif daripada obat SSRI.

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 470 21/04/2015 17:26:17


Bab 30: Antidepresia 471

3. MAO-blocker: fenelzin dan tranylcypromin 1. Obat klasik (ATC) dapat memperlihatkan


(Parnate). Obat ini menghambat enzim mono- efek samping berikut:
amin-oksidase (MAO), yang menguraikan a. efek jantung, yang mirip efek kinidin dan
zat-zat monoamin setelah selesai aktivitas- dapat menimbulkan gangguan penerus-
nya. Enzim ini terdapat dalam dua bentuk: an impuls jantung dengan perubahan
MAO-A dan MAO-B. Kedua obat di atas ECG. Pada overdosis dapat terjadi aritmia
menghambat kedua bentuk secara irrever- berbahaya.
sibel dan hanya digunakan bila obat-obat lain
b. efek antikolinergik akibat blokade re-
tidak ampuh (lagi). Obat baru moclobemida
septor muskarin dengan menimbulkan
menghambat terutama MAO-A secara rever-
a.l. mulut kering, obstipasi, retensi urin,
sibel, tetapi pada overdosis selekti­vitasnya
tachycardia serta ganggu­an potensi dan
hilang. Obat tanaman tingtur Hyperici bekerja
akomodasi. Hiper­hidrosis (kerin­gat berle-
melalui perintangan MAO. Obat Parkinson
bihan) dapat terjadi sebagai efek paradoksal.
selegi­lin memblokir secara selektif MAO-B
Efek ini terutama kuat pada amitriptilin,
dan hanya bekerja antide­presif pada dosis
klomipramin serta doksepin dan ringan
tinggi dengan risiko efek samping. Oleh kare-
pada desipramin. Perlu diketahui bah-
na itu tidak digunakan lagi sebagai antide­
wa mulut kering dan obstipasi pada
presivum.
hakikatnya merupakan gejala depresi.
4. lainnya: tryptofan, okstriptan, piridoksin, Obat generasi ke-2 jarang menyebabkan
tingtur Hyperici, litium, agomelatine, bupropion, efek antikolinergik dan efek terhadap
trazodon dan vortioxetine. jantung.
c. sedasi berdasarkan penghambatan re-
Mekanisme kerja septor antihistamin postsinaptik, yang
Antidepresiva bekerja melalui penghambatan terutama kuat pada amitriptilin, doksepin
re-uptake serotonin dan noradrenalin di ujung- dan dosulepin (dan mianserin), tetapi
ujung saraf otak dan dengan demikian mem- kurang kuat pada imipramin, klomipra­
per­panjang masa waktu tersedia­nya neu- min serta maproti­lin dan ringan sekali
rotransmitter tersebut. Di samping itu anti- pada desipra­min. Bila diperlukan sedasi
depresiva dapat memengaruhi reseptor post- di samping efek antidepresi, sebaiknya
sinaptis. Tetapi mekanisme kerja­nya yang ditambahkan suatu benzodiazepin sela-
tepat belum diketa­hui. Misalnya, mengapa ma 2-3 minggu pertama sampai efek
pengham­batan re-uptake dari 5-HT dan NA antidepre­sifnya menjadi nyata.
ber­langsung dengan cepat, sedangkan efek d. hipotensi ortostatik dan pusing serta
antidepresifnya baru nyata setelah 2-6 minggu. mudah terjatuh merupakan akibat dari
Menurut perki­raan masa laten ini berkai­tan efek anti-noradrena­lin (blokade reseptor
dengan berku­rangnya jumlah dan kepekaan a1-adrenergik). Hal ini sering kali terjadi,
dari reseptor postsi­naptis terten­tu, yang baru terutama pada lansia. Blokade-a1 juga
terjadi sesudah beberapa minggu. Demikian dapat menimbulkan berkurangnya fungsi
di samping peningkatan kadar serotonin, seksual (libido, ganggu­an potensi, dan
diperkirakan masih terdapat mekanisme lain lain-lain).
untuk efek antidepresifnya. e. efek antiserotonin akibat blokade resep-
tor-5HT postsinaptik dengan bertambah-
Efek samping nya nafsu makan dan berat badan dan
Antidepresiva dapat menimbulkan banyak umumnya pasien menjadi gemuk.
efek samping yang tidak diinginkan dan f. kelainan darah seperti agranulositosis
mirip dengan efek samping antipsikotika. dan leukopenia, yang mungkin berda-
Kebanyakan efek ini bersifat sementara dan sarkan reaksi hipersensitivitas tetapi ja-
hilang dengan sendirinya sesudah beberapa rang terjadi. Reaksi alergi juga menjadi
waktu. penyebab dari gangguan kulit.

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 471 21/04/2015 17:26:17


472 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

g. gejala penarikan dapat terjadi, meski- Gejala penarikan didefinisikan sebagai ge-
pun antidepresiva tidak bersifat adiktif. jala fisik dan psikis yang timbul akibat
Pada penghentian terapi dengan men- penghentian atau penurunan dosis yang ter-
dadak dapat timbul a.l. gangguan lam- lampau cepat dari suatu obat setelah peng-
bung-usus, agitasi, sukar tidur serta nyeri gunaan yang cukup lama. Gejala penarikan
kepala dan otot. dari antidepresiva dapat dibagi dalam be-
berapa kelompok, yaitu gejala griep, gejala
2. Obat generasi ke-2 (SSRIs) memiliki profil psikis, gejala gastro-intestinal, gejala tidur
berlainan dengan obat klasik (ATC), khusus dan keseimbangan, gejala sensoris serta eks-
efek jantungnya sangat berkurang dan efek trapiramidal (GEP) dan lain-lain gejala. Me-
serotoninergnya lebih nyata. rupakan sesuatu yang khas adalah bahwa
a. efek serotoninerg berupa mual, muntah, gejala-gejala tersebut timbulnya 1-4 hari
malaise umum, nyeri kepala, gangguan setelah dosis dikurangi atau dihentikan.
tidur (juga gejala depresi!) dan nervosi­tas, Timbulnya gejala tersebut dapat dihindari
agitasi atau kegelisahan (sementara), juga dengan menurunkan dosisnya secara lambat
disfungsi seksual dengan ejaculatio dan laun dan tidak sekaligus.
orgasme terlambat. Sering kali telah terbukti bahwa anti-
b. sindroma serotonin timbul akibat sti- depresiva yang memiliki t1/2 singkat seperti
mulasi berlebihan dari reseptor-resep- paroksetin dan fluvoksamin, lebih kerap
tor-5HT1a dalam inti-inti otak tertentu, menunjukkan gejala penarikan daripada se-
sering kali akibat kombinasi dari suatu nyawa-senyawa dengan t1/2 panjang seperti
perintang MAO dan suatu zat seroto- fluoksetin.
ninerg SSRI (antidepresivum duloksetin- Ref.: Vlaminck J.J.D. et al. Onttrekkings-
Cymbalta/Xeristar). Gejala psikis, oto- verschijnselen van antidepressiva. Ned
nom dan neurologik berupa a.l. tachy- Tijdschr Geneeskd 2005;149: 698-701.
cardi, kegelisahan, demam dan meng- Gejala penarikan yang diuraikan di atas
gigil, konvulsi, gejala kekakuan parah, juga berlaku bagi psikofarmaka. Lih. Bab 29
tremor, diare dan ganggu­an koordina- Antipsikotika.
si, yang tidak jarang berakhir fatal. Ke- Efek-efek samping lainnya akan dibicara-
banyakan timbul pada penggunaan kombi- kan tersendi­ri pada monogra­fi obat-obat ber-
nasi dari obat generasi ke-2 bersama obat sangku­tan.
serotoninerg lainnya, yaitu obat klasik
(ATC), perintang-MAO, litium, triptofan, Kehamilan dan laktasi
amfetamin dan sumatriptan, dan biasa- Meskipun belum ditentukan adanya hu-
nya dalam waktu beberapa jam sampai bungan antara antidepresiva dan kerusakan
2-3 minggu. Gejala ini dapat diatasi janin, namun dari beberapa obat diketahui
dengan antagonis serotonin (metisergida, efek teratogennya pada binatang percobaan.
propra­nolol). Beberapa obat mencapai air susu ibu.
c. efek antik­oliner­gik dan antiadrenergik
lemah atau sama sekali tidak ada, misal- Interaksi
nya efek jantung. – Fluoxetin dan SSRIs lain dapat mening-
katkan kadar darah dari antidepresiva
Gejala penarikan (withdrawal symptoms) tri­siklis, mungkin karena penghambatan
Walaupun bukan obat-obat adiktif seper- metabolis­menya di dalam hati.
ti narkotika dan obat-obat tidur, gejala – Zat-zat serotoninerg dalam kombinasi
penarikan atau gejala abstinensi juga dapat dengan ATC (terutama imipramin dan
timbul pada antidepressiva, baik antidepre- klomipramin) atau SSRIs dapat menim­
siva klasik (antidepresiva trisiklik dan peng- bulkan sindroma serotonin, lihat di atas.
hambat MAO), maupun senyawa-senyawa Untuk menghindarinya obat-obat ini baru
modern seperti SSRI’s, venlafaksin dan mir- dapat diberikan setelah antidepresiva
tazapin. dihentikan minimal 2 minggu.

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 472 21/04/2015 17:26:17


Bab 30: Antidepresia 473

– Adrenergika diperkuat daya kerjanya oleh kepada penderita depresi ringan yang lebih
ATCs, terutama efeknya terhadap jantung lama dari 3 bulan.
dengan hipertensi dan aritmia. Ref.: Doornbos B. et al Ned. Tijdschr
Geneeskd. 2008:152:1406-8.
Penggunaan
Antidepresiva selain pada depresi tertentu, MONOGRAFI
juga digunakan untuk sejumlah indikasi lain,
yaitu: A. OBAT-OBAT KLASIK (ATC)
a. depre­si, khususnya yang bercirikan vital.
1. Imipramin: Tofranil
Pada depresi parah adakalanya dikom-
Antidepresivum trisiklis pertama ini (1958)
binasi dengan litium atau dengan mo-
menghambat re-uptake dari NA dan 5HT, lagi
clobemida. Pada depresi dengan psiko­sis,
pula berkhasiat antiadrenergik, antikoli­
bersama dengan antipsikotika.
ner­gik dan antihistamin agak kuat. Zat ini
Pada periode depresi gangguan bipoler
memiliki efek sedatif cukup baik, tetapi pada
(mania), adakalanya bersama litium seba-
umumnya jangan diberikan pada pasien yang
gai obat pencegah.
mudah terangsang dan agresif. Imipramin
b. gangguan panik (dengan agorafobia) dan
digunakan pada depresi dengan ciri-ciri vital,
gangguan obsesif-compulsif: imipramin,
pada gangguan panik dan ngompol malam
klomipramin, juga SSRIs (fluvoxamin,
pada anak-anak di atas 5 tahun.
citalopram).
Resorpsi dari usus cepat dan lengkap, PP
c. ngompol malam (enuresis nocturna) dari
±86%, plasma-t½ bervariasi antara 6-34 jam.
anak-anak di atas 5 tahun (imipramin,
Di dalam hati zat ini didemetilasi menjadi
amitriptilin), mungkin berdasarkan kha-
metabolit aktif desipramin dengan t½ 12-76
siat antik­olinergiknya.
jam. Ekskre­si terutama melalui urin.
d. sebagai analgetikum, pada terapi nyeri
Dosis: pada depresi oral 3 dd 25 mg garam
kronis hebat (kanker) dan nyeri saraf (se-
HCl, bila perlu berangsur-angsur dinaikkan
su­dah herpes zoster/shingles). Khusus di-
sampai maks. 300 mg sehari. Pada gangguan
gunakan imipramin dan ami­trip­tilin ber-
panik: 10-25 mg sehari; pada enuresis anak-
samaan dengan analgetika lain tetapi
anak 5-8 tahun: 20-30 mg a.n.; pada nyeri
desipramin dan klomipramin juga dapat
kronis: 25-150 mg sehari.
digunakan.
e. bulimia nervosa, juga dinamakan hyper- * Desipramin (Pertofran) adalah metabolit
orexia (Yun. orexi = nafsu makan), pada aktif dari imipramin dengan khasiat meng-
mana nafsu makan meningkat secara hambat re-uptake dari terutama noradrenalin.
patolo­gis. Bulimia, bersama anorexia ner- Obat ini bersifat mengaktif­kan, maka waspada
vosa, merupakan gangguan makan yang akan kemungkinan bunuh diri. Mulai ker-
bercirikan “serangan” makan tanpa batas janya agak cepat, masa paruh ±18 jam.
yang diselingi muntah-muntah buatan Dosis: oral 3-4 dd 25-50 mg.
(dan penggunaan laksansia) agar tidak
menjadi gemuk. Fluoxetin, imipramin dan * Klomipramin (klorimipramin, Anafranil) ada-
desip­ramin mampu dalam waktu singkat lah derivat klor dengan efek antidepresif
mengurangi frekuensi makan. lebih kuat. Klomipramin menghambat re-uptake
f. terapi interval migrain, mungkin ber- serotonin lebih kuat daripada NA. Zat ini
dasarkan blokade reseptor 5HT2 di pem- selain pada depresi juga digunakan pada
buluh dan neuron otak, khususnya ami­ ganggu­an panik dan obsesif-konvulsif.
triptilin. Dosis: pada depresi dan OCD: 2-3 dd 25
mg garam HCl, maks. 250 mg sehari. Pada
Catatan: Dipertimbangkan untuk antidepre- gangguan panik: 1 dd 25 mg, dinaikkan sam-
siva hanya diberikan kepada penderita de- pai maks. 200 mg selama 6 bulan. Pada lansia
presi berat (melankolik atau psikotik) dan permulaan 10 mg sehari, maks. 50 mg sehari.

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 473 21/04/2015 17:26:17


474 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

* Opipramol (Insidon) adalah derivat pipe- garam HCl atau 75 mg a.c., bila perlu maks.
razinyl yang sebetul­nya bukan obat anti- 225 mg sehari, lansia maks. 75 mg sehari.
depresi. Obat ini berkhasiat antiserotonin dan
antidopamin (lemah) serta tidak menghambat 3. Maprotilin: Ludiomil
re-uptake serotonin atau NA. Opipramol Senyawa tetrasiklik ini (1972) memiliki se-
digunakan sebagai obat tambahan (minor jumlah sifat dasar dari obat-obat trisiklik.
tranquil­lizer) pada ketegangan dan keadaan Berkhasiat menghambat kuat re-uptake noradre-
takut. Dosis: oral 1-3 dd 50 mg selama minimal nalin dan hanya ringan re-uptake serotonin.
2 minggu, lansia dosis separuhnya. Obat ini juga bekerja antihistamin kuat.
Efek antik­oli­nergik dan antiadre­nergiknya
cukup baik. Pada dosis rendah juga bersifat
2. Amitriptilin:Tryptizol, Laroxyl, *Limbitrol,* sedatif dan anksiolitik. Kombinasi dengan
Mutabon-D klomipramin memberikan efek baik pada
Senyawa trisiklik ini (1961) rumusnya mi- pasien yang hanya resisten untuk ATC. Khu-
rip dengan imipramin, hanya dalam cincin- sus digunakan pada depresi dengan ciri-ciri
tiga ikatan >NC diganti dengan >C=C. Meng- vital. Resorpsi dari usus lambat tetapi lengkap,
hambat re-uptake noradrenalin dan seroto­nin di PP 88%, t½ rata-rata 43 jam, sedangkan eks-
otak. Berkhasiat antihistamin dan antikoli- kresinya berlangsung sebagai metabolit me-
nergik, juga sedatif kuat, maka cocok untuk lalui urin (70%) dan feses (30%).
diberikan pada pasien agresif. Selain pada Efek samping yang terutama pada hari-hari
depresi, amitriptilin juga digunakan pada pertama sering terjadi adalah sedasi, rasa
terapi interval migrain, pada ngompol ma- lelah, sakit kepala, pusing, berkeringa­t dan
lam anak-anak di atas 5 tahun dan sebagai mulut kering. Jarang efek samping umum
analgetikum pada nyeri kronis. lainnya.
Resorpsi dari usus cepat, BA ±40%. PP di Dosis: 1-3 dd 25 mg garam HCl atau 25-75
atas 90%, plasma- t½ rata-rata 15 jam. Dalam mg sekaligus sebelum tidur. Lansia 25 mg a.n.
hati sebagian besar didemetilasi menjadi
metabolit aktif nortripti­lin dengan khasiat 4. Mianserin: Tolvon
sedatif lebih ringan, t½ rata-rata 36 jam. Senyawa tetrasiklik ini (1975) tidak memiliki
Ekskresi terutama lewat urin. rantai sisi alkalis dari ATC, yang dianggap
Dosis: pada depresi 3 dd 25 mg garam HCl sebagai penyebab efek antikoliner­giknya.
atau 50-100 mg a.n., bila perlu berangsur- Berkhasiat lemah menghambat re-uptake NA
angsur dinaikkan sampai 150-300 mg. I.m./ dan meningkatkan tersedia­nya NA, karena
i.v 4 dd 20-30 mg. Lansia: 1 dd 25 mg, maks. blokade reseptor-a2 adrener­gik presinaptik.
150 mg sehari. Ngompol malam: anak-anak Di samping itu berkha­siat antihistamin dan
5-10 tahun 10-25 mg a.n. Nyeri kronis: 25-75 anti-noradrenalin (blokade-a1) kuat, maka
mg a.n., prevensi migrain: 25-150 mg a.n. berdaya sedatif dan anksiolitik. Resorpsi dari
*Mutabon-D = amitriptilin 25 + perfenazin usus cepat, BA hanya 20% akibat FPE besar,
2 mg PP ±95% dan t½ antara 20-60 jam. Di dalam
hati zat ini dirombak menjadi metabolit aktif,
* Doksepin (Sinequan) adalah derivat de- yang terutama dikeluarkan melalui urin.
ngan atom-O dalam cincin trisikliknya (1964). Efek sampingnya lebih ringan daripada zat-
Berkhasiat sedatif kuat dengan plasma-t½ ±17 zat trisiklik. Yang utama adalah sedasi, me-
jam. Dosis: oral 75-150 mg a.n. (garam-HCl) ngantuk dan termangu-mangu, oleh kare-
atau 3 dd 25-50 mg. na itu sebaiknya diminum malam hari seba-
gai dosis tunggal. Efek samping ini berlalu
* Dosulepin (Prothiaden) adalah derivat de- setelah beberapa minggu. Hipotensi ortos-
ngan atom-S dalam cincin trisikliknya (1969). tatik (blokade-a1), peningkatan berat badan
Berkhasiat menghambat re-uptake NA dan dan efek kolinergik jarang terjadi.
mungkin juga serotonin. Khasiat antihistamin Efek samping serius adalah supresi sumsum
dan antikolinergiknya kuat. Dosis: 3 dd 25 mg tulang yang berbahaya dengan a.l. agranu­

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 474 21/04/2015 17:26:17


Bab 30: Antidepresia 475

lositosis dan anemia aplastis (reversibel) yang dipengaruhi. PP ±94%. Di dalam hati zat ini
dapat timbul setelah 4-6 minggu. diubah menjadi metabolit aktif norfluoxetin,
Dosis: permulaan 1 dd 30-40 mg malam hari yang terutama diekskresi lewat urin. Plas-
(garam HCl), bila perlu dinaikkan sampai 90 ma-t½ 2-3 hari (norfluoxe­tin 7-9 hari).
mg sehari. Efek samping tersering berupa mual, nyeri
kepala dan nervosi­tas. Lebih jarang gangguan
* Mirtazapin (Remeron) adalah derivat mi- tidur dan gangguan saluran pencernaan,
anserin (1994) dengan atom-N ketiga di mulut kering, perasaan takut, tremor, hiper-
cincin-6, dengan efek antihistamin kuat. hidrosis dan turunnya berat badan. Juga
Berkhasiat memperkuat pelepasan NA melalui jarang reaksi kulit (rash, gatal-gatal), rasa
blokade resep­tor -ɤ2 presinaptis dan oleh lelah, debar jantung, berkurangnya libido
karena ini pelepasan serotonin ditingkatkan. Di dan gejala flu.
samping itu obat ini menghambat re-uptake Dosis: pada depresi dan OCD oral 20 mg
seroto­nin (bloka­de resep­tor 5HT2 dan 5HT3), sehari (garam HCl), bila perlu dinaikkan
sedangkan reseptor 5HT1 distimul­asi secara setiap 2 minggu sampai maks. 60 mg sehari
selektif. Tidak memblo­kir re-uptake NA. dalam 2 dosis.
Obat ini ter-nyata lebih efektif daripada SSRI Pada bulimia 1 dd 60 mg.
lain (fluoxetin) untuk menga­tasi depresi,
terutama efeknya lebih cepat. Plasma-t½ rata- 6. Sertralin: Zoloft, Antipres
rata 30 jam. Senyawa naftylamin ini (1990) menghambat
Efek samping mirip mianserin dan juga re-uptake serotonin dalam neuron dan terutama
berupa sedasi selama 2-3 minggu pertama, digunakan pada depresi dengan gejala vital.
bertambahnya nafsu makan dan berat badan. Plasma- t½ panjang, di atas 26 jam. Obat ini
Supresi sumsum tulang dapat terjadi setelah di samping escitalopram merupakan anti-
4-6 minggu. Efek antikolinergik dan hipotensi depressiva pilihan pertama. NTvG 2009 5
ortostatik jarang sekali terjadi, juga retensi September;153(36)
urin. Dosis: permulaan 15 mg malam hari, Efek samping utama berupa gangguan lam-
bila perlu dinaikkan sampai 45 mg sehari. bung-usus dan gangguan ejaculatio, ada-
kalanya efek antikolinergik ringan.
B. OBAT-OBAT GENERASI KE-2 Dosis: oral 1 dd 50 mg d.c. (garam HCl), bila
(SSRI’s) perlu dinaikkan setiap 2 minggu dengan 50
5. Fluoxetine: Prozac, Oxipres mg sampai maks. 200 mg sehari.
Senyawa fenoksipropilamin dengan gugus-
CF3 (1986) menghambat secara spesifik re- 7. Paroxetin: Seroxat
uptake serotonin. Tidak atau hanya ringan ber- Obat ini (1991) termasuk SSRI’s yang pa-
efek seda­tif. Berkat iklan besar-besaran, obat ling banyak digunakan dan selain sebagai
ini menjadi sangat terkenal di seluruh dunia antidepresivum juga efektif untuk gangguan
dan merupakan antidepressan yang paling takut sosial dan fobie sosial. Resorpsi dari usus
banyak dijual di AS dan negara Barat lainnya. baik, tetapi BA hanya 50% akibat FPE besar.
Obat ini juga disalahgu­nakan untuk keadaan PP 95%, masa paruh ±24 jam. Dalam hati
murung ringan yang sebetul­nya tidak perlu dirombak menjadi metabolit inaktif, ekskresi
diobati. Di samping untuk depresi parah berlangsung melalui urin dan feses.
dengan ciri-ciri vital, juga diindikasikan pada Efek samping pada minggu-minggu perta-
gangguan obsesi konvulsif dan pada bulimia ma terutama mual, mengantuk, tremor, ber-
(dengan dosis tinggi). Fluoxetin dan SSRI keringat, mulut kering dan sukar tidur. Ma-
lain ternyata juga efektif terhadap nyeri haid suk ke ASI, oleh karena itu tidak dianjurkan
(premenstrual sindrome, PMS); N Engl J Med, selama menyusui bayi.
8 -6 -1995). Dosis: depresi permulaan 1 dd 20 mg pagi
Resorpsi dari usus baik, makanan meng- hari, berangsur-angsur dinaikkan sampai 50
hambat resorpsi, tetapi jumlah totalnya tidak mg sehari, lansia 40 mg.

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 475 21/04/2015 17:26:17


476 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

Gangguan panik: 1dd 10 mg pagi hari, be- Senyawa ini merupakan metabolit dari
rangsur-angsur dinaikken sampai 40-60 mg. amitriptilin. Memiliki PP 93%, t1/2 26 jam dan
dimetabolisasi menjadi metabolit aktif yang
8. Citalopram: Cipram, Cipramil diekskresi terutama melalui urin.
Derivat benzofuran ini (1995) adalah Di samping khasiat antidepresifnya, juga
penghambat reuptake serotonin (SSRI) yang juga digunakan (seperti juga bupropion) untuk
digunakan pada gangguan panik. Resorpsi bantu menghentikan kebiasaan merokok.
dari usus cepat dengan BA tinggi (80-100%), Tetapi sebaiknya dicoba terlebih dahulu efek
PP kurang dari 60%. Dalam hati dirombak penggunaan zat-zat pengganti nikotin yang
menjadi metabolit kurang aktif, yang untuk relatif lebih sedikit efek sampingnya.
15% diekskresi dengan urin secara utuh. Kontra indikasinya adalah gangguan jan-
Masa paruhnya panjang, 15 hari atau lebih tung dan penggunaan serentak dari peng-
(pada lansia). hambat MAO, yang dapat menimbulkan
Efek samping terutama gangguan lambung- risiko sindrom serotonin. Penggunaan bagi
usus, berkeringat, mulut kering, sukar tidur, ibu hamil harus berdasarkan indikasi yang
tremor dan nyeri kepala. Obat ini juga masuk kuat.
ke ASI dalam jumlah kecil. Efek samping berupa efek antikolinergik
Dosis: gangguan panik/depresi permulaan (mulut kering, berkurangnya motilitas alat
1 dd 10/20 mg, berangsur-angsur dinaikkan pencernaan, gangguan akomodasi dan re-
sampai 40-60 mg sehari. tensi urin). Juga sering kali (>10%) gemetar,
sakit kepala, pusing dan mual. Juga dapat
*Escitalopram (Lexapro) adalah l-isomer dari mengurangi daya konsentrasi dan reaksi.
citalopram. Karena kepekaan yang meningkat terhadap
efek antikolinergik dan kardiovaskuler, para
9. Fluvoksamine: Luvox, Fevarin lansia harus berhati-hati menggunakan obat
Mekanisme kerjanya berdasarkan perin- ini.
tangan spesifik dari serotonin reuptake (SSRI) Dosis: permulaan 25 mg 2-3 x sehari atau
di neuron dan baru nyata setelah 2-4 minggu. 50 mg sekali sehari pada waktu pagi yang
Resorpsi lengkap dan dimetabolisasi da- lambat laun tiap hari dapat ditingkatkan de-
lam hati menjadi metabolit non-aktif yang ngan 25 mg sampai 100-150 mg sehari. Dosis
diekskresi melalui urin. T1/2 13-15 jam setelah bagi lansia harus dikurangi.
pemberian tunggal.
Tidak boleh diberikan pada wanita hamil
dan yang menyusui. 11. Duloksetin: Cymbalta, Xeristar
Efek samping sering kali (1-10%) anoreksia, Senyawa ini merintangi reuptake serotonin
perasaan cemas, gangguan tidur, gemetar, dan noradrenalin (NA). Efek antidepresinya
sakit kepala, gangguan pencernaan, mual setelah 2-4 minggu.
dan muntah. PP ±96% dan dimetabolisasi di hati menjadi
Pada awal pengobatan dapat mengurangi metabolit non-aktif yang diekskresi terutama
daya reaksi dan konsentrasi. melalui urin. T1/2 8-17 jam.
Dosis: permulaan malam hari 50-100 mg Jangan diberikan kepada wanita hamil dan
1x sehari yang bila perlu dapat ditingkatkan yang menyusui.
sampai 300 mg sehari. Efek samping sering kali (>10%) mual,
mulut kering, tidak bisa tidur, pusing dan
10. Nortriptylin: Nortrilen sakit kepala. Karena efek samping belum
Trisiklik antidepressiva ini memiliki efek jelas seluruhnya, sebaiknya obat ini jangan
sentral, merintangi heropname norepinefrin diberikan kepada lansia.
dan agak lemah serotonin, juga bersifat anti- Dosis: awal dan sebagai pemeliharaan 1x
histaminerg kuat dan lebih sedikit antiko- sehari 60 mg dan maksimal 120 mg sehari
linerg. Efek antidepresif biasanya baru timbul yang dilanjutkan selama beberapa bulan bila
setelah 2-4 minggu. efeknya optimal.

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 476 21/04/2015 17:26:18


Bab 30: Antidepresia 477

12. Venlafaxine: Efexor adalah karena tiramin tidak diuraikan lagi


Senyawa ini maupun metabolitnya me- oleh MAO, sehingga kadarnya naik dengan
rintangi dengan kuat reuptake serotonin dan menimbulkan a.l. hipertensi. Karena moclo-
norepinefrin, juga dopamin walaupun lemah. bemida tidak merintangi semua bentuk
Resorpsi baik dan dimetabolisasi di dalam MAO, maka tiramin masih dapat dirombak
hati via enzim CYP2D6 menjadi a.l. metabolit dan risiko akan efek ini sangat ringan.
akftif o-demetilvenlafaksin. Dosis: oral permulaan 300 mg p.c. sehari
Ekskresi terutama melalui ginjal 5% dalam dalam 2-3 doses, bila perlu setelah 2-4 ming-
bentuk utuh; t1/2 5 jam dan 11 jam dari o-me- gu dinaikkan sampai maks. 600 mg sehari.
tabolitnya. Pemeliharaan rata-rata 150 mg sehari.
Di samping terhadap depresi juga diguna-
kan pada keadaan kekhawatiran dan panik.
Efek samping sering kali (>10%) mulut ke- C. LAINNYA
ring, mual, meningkatnya kadar kolesterol,
14. Triptofan
pusing, tidak bisa tidur dan gangguan peng-
Asam amino esensial ini (1963) merupakan
lihatan.
bahan pangkal bagi tubuh untuk sintesis
Juga dapat menurunkan daya konsentrasi
serotonin. Karena tidak dapat disintesis oleh
dan reaksi, oleh karena itu harus hati-hati
tubuh sendiri, maka triptofan perlu diasup
dalam mengerjakan sesuatu yang membu-
lewat makanan, khususnya yang kaya
tuhkan kewaspadaan.
protein. Banyak terdapat dalam daging sapi/
Dosis: 75-375 mg sehari selama beberapa
a­nak domba, hati, kalkun, ikan, protein kedele
bulan atau lebih lama.
(tahu), beras merah, kacang tanah dan biji-
bijian (kembang matahari, pompun (labu),
MAO-BLOCKER wijen dan amandel). Hanya ±2% dari asupan
13. Moclobemide: Aurorix ini dipergu­nakan untuk sintesis seroto­nin.
Derivat benzamida ini (1991) berkhasiat Berkhasiat antide­presif dan sedatif-hipnotik.
menghambat MAO-B secara reversibel. Oleh Oleh karena itu dian­jurkan sebagai obat
karena itu efek sampingnya lebih ringan antidepresi dan obat menidurkan, adakalanya
daripa­da penghambat MAO klasik, yang bersama piridoksin yang memegang peranan
merintangi kedua jenis MAO (A dan B) secara pada sintesis serotonin.
irreversibel. Bila terapi dengan obat-obat Resorpsi dari usus cepat, PP 80-90%, plas-
lainnya diganti dengan moclobemida perlu ma-t½ rata-rata 2 jam. Di dalam hati zat ini
berhati-hati, karena dapat terjadi sindroma dirombak minimal 75% menjadi metabolit
serotonin (mengantuk, kekacauan, gelisah, dan dengan bantuan koenzim piridoksin akhir-
demam, konvulsi). Khusus digunakan pada nya asam xanthurenat, yang diekskresi melalui
depresi dengan ciri-ciri vital. urin. Jumlah triptofan yang mencapai otak
Resorpsi dari usus lengkap, BA rata-rata agak kecil, di mana terjadi hidroksilasi oleh
70% karena menga­lami FPE, enzim hidroksilase menjadi 5-hidroksitriptofan
PP 50%, plasma-t½ singkat (1-2 jam). Dalam (oksitriptan), yang untuk ±20% diubah oleh
hati dimetabolisasi hampir lengkap. Ekskresi dekarboksilase menjadi serotonin (juga de-
terutama lewat urin. ngan bantuan piridoksin sebagai koenzim).
Efek samping yang paling sering timbul Asetilasi dan metilasi dari serotonin meng-
berupa gangguan tidur dan mual, juga nyeri hasilkan hormon epifisis melatonin. Untuk
kepala, pusing, agitasi, gelisah dan perasa- pengubahan triptofan diperlukan vitamin B6,
an kacau, jarang mulut kering, visus guram, mineral Mg dan Zn.Lihat skema metabolisme
gemetar dan berkeringat. Selama penggu- serotonin pada Gambar di bawah ini.
naan penghambat MAO, makanan yang Efek samping berupa mual dan muntah,
mengandung triptamin (keju tua, avokad, anoreksia serta mengantuk bila dosis per-
pisang, buah ara, hati, bir dan anggur) dapat tama terlampau tinggi. Pada hewan dosis
mengakibatkan efek tiramin. Penyebabnya besar dapat menimbulkan kanker kandung

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 477 21/04/2015 17:26:18


478 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

a b c d
triptofan okstriptan serotonin melatonin MAO-A

xanthurenat aldehida OH-indolasetat

a = hidroksilase b = dekarboksilase
c = asetilase d = koenzim + vit B6

Gambar 30-1: Sintesis serotonin (dan melatonin) di otak

kemih. Pada tahun 1990 food supple­ment bila diminum dalam bentuk sediaan enteric
yang mengandung tripto­fan di atas 100 mg/ coated.
dosis ditarik dari pereda­ran di AS dan UK. Dosis: pada depresi 3 dd 5 mg (+ karbidopa
Penyebabnya adalah timbulnya gangguan 50 mg) ½ jam a.c., berangsur-angsur
darah berbahaya Eosinop­hi­lic myalgia syn- dinaikkan sampai maks. 3 dd 250 mg (+
drome pada 1.500 pengguna dengan 27 orang karbidopa 50 mg).
meninggal. EMS tersebut bercirikan pening­
katan kuat dari jumlah lek­osit eosinofil de- 15. Piridoksin: vitamin B6, adermin
ngan gejala nyeri otot dan nyeri sendi hebat, Derivat piridin ini bersama piridoksal dan
sesak napas, batuk dan perasaan letih. Tetapi piridoksamin meru­pakan bentuk vitamin
kemudian ternyata bahwa penyebab EMS B6 yang terpenting. Piridoksin dalam bentuk
bukan triptofan melain­kan suatu pengotoran piridoksalfosfat berperan pada metabolisme
dan pada tahun 1994 larangan tersebut karbohidrat, lemak, protein dan asam amino,
dibatalkan. termasuk sintesis neurotransmitter 5HT dan
Dosis: pada depresi permulaan 0,5-1 g se- GABA. Zat ini terdapat dalam daging, ikan,
hari, dinaikkan berang­sur-angsur sampai gandum dan jenis-jenis buncis.
maks. 9 g sehari dalam 3-6 dosis. Sebagai obat Gejala defisiensi jarang sekali terjadi dan
tidur 1-5 g a.n. dan sebagai diagnosticum un- berupa gangguan kulit seborrois, stomati­tis,
tuk defisiensi piridoksin: dosis tunggal 2 g. glossitis, neuropati perifer, konvulsi, dan lain-
lain. Selain itu depresi dan perasaan kacau
* Oksitriptan (5-hidroksitriptofan, 5-HTP) ada- dapat terjadi. Ternyata obat ini agak efektif
lah metabolit (1975) yang lebih layak diguna- pada depresi eksogen yang disebabkan peng-
kan karena kemungkinan mencapai otak gunaan estrogen dan pil antihamil, yang
lebih besar. Untuk menghindari pengurai- mungkin berkaitan dengan kekurangan 5HT
annya di luar otak dan meningkatkan pema- di otak akibat perombakan triptofan yang
sukannya ke otak sering kali dikombi­nasi meningkat. Juga dianjurkan penggunaannya
dengan dekarboksilase-blocker (karbidopa, pada depresi post­partum dan postmenopausal
benserazida). Zat-zat ini —seperti juga sero- serta pada keluhan haid (PMS, premenstrual
tonin— sukar melintasi sawar darah-otak, syndrome) yang disertai perasaan murung.
sedangkan oksitriptan dapat menembusnya Resorpsi dari usus baik dan diubah men-
dengan mudah. Bandingkan dengan obat jadi metabolit aktif piridoksalfosfat dan
penyakit Parkinson levodopa, Bab 32, Koli- piridoksaminfosfat. Di dalam darah terutama
nergika dan Antikolinergika. Kombinasinya beredar sebagai piridoksal (fosfat). Ekskresi
diperkirakan lebih efektif daripada triptofan berlangsung lewat urin sebagai asam piri-
terhadap bentuk depresi vital yang resisten doksin.
bagi obat-obat lain. Oksitrip­tan dapat di- Efek samping yang adakalanya terjadi be-
kombi­nasi dengan antide­presiva lain dalam rupa gangguan lambung-usus.
dosis lebih rendah. Dosis: pada depresi (postnatal) 1 dd 100-200
Efek samping sama dengan triptofan, tetapi mg, pada PMS 1 dd 50-100 mg. Lihat juga Bab
gangguan lambung-usus dapat dihindari 53, Vitamin dan Mineral.

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 478 21/04/2015 17:26:18


Bab 30: Antidepresia 479

16. Tingtur Hyperici dan sebagai pilihan pertama untuk terapi


Tingtur ini dibuat dari daun, batang dan pemeliharaan yang efektif. Mulai kerjanya
kembang tumbuhan Hypericum perforatum baru setelah 3-4 minggu. Pada terapi mania
(St John’s wort, Johanneskruid) yang terdapat akut juga efektif, tetapi efeknya lambat dan
di Eropa. Tumbuhan ini mengandung hy- barunyata dalam 1-2 minggu, oleh karena
pericin, suatuzat warna merah dengan struk- itu untuk meniadakan serangan mania akut
tur naftodiantron, yang berkhasiat antide- biasanya diberikan suatu antipsikotikum.
presif dan analge­tik dengan meng­ham­bat Untuk mengobati depresi tanpa mania (unipoler)
MAO-A secara reversibel. Kandungan lain- khusus diberikan bersamaan dengan anti-
nya adalah minyak terbang, asam samak depresiva lain bila terdapat resistensi. Juga
dan hyperoside. Obat rakyat tradisi­o­nal ini digunakan sebagai obat tambahan pada
sejak dahulu diguna­kan sebagai obat anti- antipsikotika. Karena luas terapinya sangat
mu­rung dan obat nyeri saraf (ek­strak dalam sempit dan mudah terjadi overdosis serta
minyak sebagai obat gosok). Sejumlah studi keracunan, dosis harus ditentukan berdasar-
telah memas­tikan efektivitasnya sebagai anti- kan monitoring kadar plasma. Juga berhu-
depre­sivum pada depresi ringan sampai se- bung dengan risiko nefrotoksisitasnya, kadar
dang. Mekanisme kerjanya adalah melan- litium perlu dimonitor dengan saksama
jutkan ketersediaan serotonin, NA dan do- secara periodik.16,17 Intoksikasi litium meru-
pamin di otak melalui penghambatan pe- pakan suatu keadaan yang sangat serius
rombakannya oleh MAO. Di Jerman zat ini yang perlu ditangani dengan segera. Kadar
telah dire­gistrasi sebagai obat resmi terhadap yang melebihi 2,5 mmol/L adalah potensial
a.l. depresi (1996). fatal dan sering kali harus segera dilakukan
Minyak hypericum (Johannes-olie) dibuat hemodialisis. Intoksikasi kronis dapat meng-
dengan ekstraksi kembangnya dalam minyak akibatkan kerusakan otak permanen. Kadar
zaitun (dengan eksposisi pada sinar mata- litium juga dapat meningkat karena gangguan
hari). Minyak berwarna merah ini diguna- keseimbangan cairan dan garam dari tubuh,
kan sebagai obat gosok, terutama pada nyeri misalnya karena demam atau diare. Juga
otot akibat neuritis. penggunaan bersamaan obat-obat yang me-
Efek sam­ping ringan, a.l. meningkatkan ke- rintangi ekskresinya dapat meningkatkan
pekaan terhadap sinar matahari. Pada pema- risiko intoksikasi seperti tiazida diuretika,
kaian luar dalam dosis tinggi, zat ini dapat perintang RAAS dan NSAID’s.
menim­bulkan ruam kulit. Resorpsi dari usus baik, sebagai zat hidro-
Interaksi berbahaya dapat terjadi dengan fil (larut dalam air 1:78) PP-nya nihil, tetapi
digoksin, teofilin dan siklosporin, yang me- dapat melintasi sawar darah-liquor. Plas-
nurunkan kadar darah secara drastis aki- ma-t½ 20-27 jam (bifasis) dengan variasi
bat induksi enzim cytochrom P 450 oleh hy- inter-individual besar, yang dapat meningkat
pericin. Efek obat SSRI (fluoxetin, sertralin, dengan usia dan lamanya terapi. Tidak me-
trazodon) justru diperkuat. ngalami biotransformasi dan diekskresi me-
Ref. :FJ Zijm, Tijdschr Fytotherapie, 2002; 15: lalui urin secara utuh (ion-Li+) untuk rata-
14-16) rata 97%. Setelah filtrasi ±80% direabsorpsi di
Dosis: 2 dd 250 mg ekstrak, atau 3 dd 20 tubuli proksimal bersamaan dengan natrium
tetes tingtur a.c. Efeknya baru nyata setelah dan air. Untuk menjamin ekskresi lancar
10-14 hari. perlu sekali asupan NaCl yang cukup dalam
makanan. Bila tidak, dapat timbul bahaya
17. Litium kumulasi dan intoksikasi serius.
Garam-garam litium merupakan “mood sta- Efek samping yang sering terjadi berupa
bilizers” dengan terutama khasiat antimania gangguan lambung-usus, haus dan mulut
dan sedikit efek antidepresi. Mekanisme kering, polyuria, otot lemah dan tremor ha-
kerjanya belum diketahui. Terutama digu- lus dari tangan, juga peningkatan bobot
nakan pada prevensi depresi manis (bipoler) badan karena terlalu banyak minuman ma-

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 479 21/04/2015 17:26:18


480 Seksi IV: Obat Susunan Saraf Pusat

nis. Efek-efek ini bersifat sementara dan hi- Resorpsi >80%, PP 95% dan T1/2 1-2 jam.
lang dengan sendirinya, terkecuali tremor Di dalam hati dimetabolisasi menjadi meta-
yang dapat diatasi dengan propranolol. Pada bolit non-aktif. Ekskresi terutama sebagai
overdosis a.l. muntah hebat, tremor, kejang me-tabolit ±80% melalui urin.
kuat dan ataksia. Penggunaan lama dapat Karena data mengenai a.l. teratogeneti-
menimbulkan hipotirosis. tasnya tidak cukup, sebaiknya jangan di-
Litium dapat merubah homeostasis kalsium berikan kepada wanita hamil maupun yang
dengan memengaruhi bersihan ginjal(renal menjusui.
clearance) dari kalsium dan mungkin juga Efek samping sering kali (10%) sakit kepala,
penggeseran ambang sekresi parathormon pusing, migren, diare, obstipasi, mimpi bu-
(PTH) dengan akibat hiperkalsiemia dan hi- ruk, tidak bisa tidur dan perasaan lelah.
perparatiroidia. Defisiensi vitamin D mau- Dapat mengurangi daya konsentrasi dan
pun peningkatan kadar PTH dapat berkaitan refleks, oleh karena itu supaya berhati-hati.
dengan gangguan suasana jiwa dan menu- Dosis: sebelum tidur 25 mg 1x sehari dan
runnya daya kognitif pada lansia. bila setelah 2 minggu tidak efektif, dapat di-
Kehamilan dan laktasi. Litium melintasi pla- tingkatkan sampai 50 mg 1x sehari.
senta yang dapat berefek terhadap janin; juga
mencapai air susu ibu. Berdasarkan ini tidak 19. Bupropion: Wellbutrin, Zyban
dianjurkan penggunaannya oleh wanita ha- Merupakan perintang selektif dari reuptake
mil (khususnya selama triwulan pertama) katecholamin (norefedrin dan dopamin). Efek
dan yang menyusui. antidepresi setelah 2 minggu. Dimetabolisasi
Interaksi. Diuretika (tiazida, furosemida), ACE- di hati menjadi metabolit aktif yang terutama
inhibitor, AT II-blocker, NSAID dan metronidazol diekskresi melalui urin. T1/2 ± 20 jam dan
mengurangi ekskresi litium, sehingga ka- metabolitnya lebih dari 30 jam.
darnya dalam darah meningkat, oleh karena Di samping terhadap depresi juga digu-
itu kombinasi demikian perlu diberikan nakan untuk bantu menghentikan merokok.
dengan hati-hati. Pembatasan garam dalam Jangan diberikan kepada ibu hamil atau yang
makanan juga menyebabkan retensi litium menyusui.
(dan air). Efek samping sering kali (>10%) tidak bisa
Dosis: pada mania akut oral (13 tahun ke tidur, sakit kepala dan pusing, gemetar, gang-
atas) 1 dd 400 mg karbonat/1100 mg sitrat guan konsentrasi, gangguan saluran cerna
selama 27 hari, lalu 1 dd 800 mg/2200 mg, dan kulit.
sejak hari ke-8 dan dilanjutkan atas dasar Dosis: terhadap depresi permulaan 150 mg
kadarnya dalam darah. Untuk profilaksis se- 1x sehari dan bila perlu setelah 4 minggu
mula 400-1600 mg dalam 1-3 dosis selama 4-7 ditingkatkan sampai maksimal 300 mg 1x
hari, kemudian berdasarkan tuntunan kadar sehari. Mengingat efek samping tersebut di
darah. atas, obat jangan diminum sebelum tidur.
Bantuan untuk menghindari merokok: 1x
sehari 150 mg selama 6 hari dan ditingkatkan
18. Agomelatine: Valdoxan sampai 2x sehari 150 mg. Bila perlu dikom-
Senyawa ini tidak memiliki keuntungan binasi dengan menggunakan plester nikotin.
nyata dibandingkan dengan antidepresiva
lain, bahkan daya kerjanya tidak meyakinkan, 20. Trazodon: Trazolan
lagipula efektivitasnya bagi lansia tidak Adalah antidepresiva non-trisiklik dengan
pasti dan perlunya diadakan pemantauan khasiat antikolinerg dan antihistaminerg le-
terhadap fungsi hati selama pengobatan. mah. Pada dosis rendah merupakan antago-
Merupakan agonis dari melatonin untuk nis serotonin, dalam dosis tinggi bekerja se-
reseptor melatonin-1 dan -2 dan antagonis bagai perintang reuptake serotonin. Efeknya
dari serotoni 5 HT2c. Berkhasiat meningkatkan baru nyata setelah 1-2 minggu.
pengeluaran noradrenalin dan dopamin di Resorpsi cepat dengan PP 89-95% dan t1/2
kortex frontal. 8 jam. Dimetabolisasi lengkap menjadi a.l.

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 480 21/04/2015 17:26:18


Bab 30: Antidepresia 481

m-klorfenilpiperazin aktif. Ekskresi terutama DAFTAR PUSTAKA


melalui urin.
Kontra-indikasi: infark jantung akut. 9. Friedman MA et al. Combined psychotherapay
Tidak boleh diberikan kepada wanita hamil and pharmacotherapy for the treatment of
dan yang menyusui. major depressive disorder. Clin.Psychol Sc
Efek samping: mengantuk, mual dan mun- Pract 2004; 11: 47-68
tah, pusing, sakit kepala, hipotensi dan gang- 10. Pampallona S et al. Combined pharmacothe-
guan kulit. rapy and psychological treatment for depres-
sion; a systematic review, Arch Gen Psychiatry
Juga efek antikolinerg lemah seperti mulut
2004;61:714-9
kering, gangguan penglihatan, gemetar dan 11. Cuijpers P et al. Psychologische behandeling
retensi urin. Dapat meningkatkan tekanan van depressie: een systematisch overzicht van
okuler dan mengakibatkan serangan glau- meta-analysen, Ned Tijdschr Geneesk 2005;149:
koma akut. 1892-7
Dapat menyebabkan penurunan daya kon- 12. Romeijnders ACM et al. Samenvatting van
sentrasi dan reaksi. Para lansia harus berhati- de standaard “Depressieve stoornis” van het
hati karena meningkatnya kepekaan bagi efek NHG. Ned.Tijdschr Geneesk 2005; 149: 523- 7.
samping antikolinerg dan kardiovaskuler. 13. Anderson IM. SSRI’s versus tricyclic anti-
Dosis: permulaan 150 mg sehari dalam 2-3 depressants: a meta-analysis of efficacy and
tolerability. J Affect Disord 2000; 58:19-36.
dosis atau sekaligus sebelum tidur. Untuk
14. Hendrix Y et al. Het serotoninesyndroom bij
pemeliharaan 150-400 mg sehari. gelijktijdig gebruik van paroxetine en suma-
triptan. NTvG 2005;149 :888-9
21. Vortioxetine: Brintellix 15. Hemert AM van. Lage dosering van tricyclische
Adalah obat antidepresi baru (2013) yag antidepressiva. NTvG 2005;149: 6779.
dipasarkan sebagai tablet dari 5 mg. 16. Wilting I et al.Elementaire behandeling van
Mekanisme kerja: modulasi aktivitas resep- biplaire stoornis. Therapeutische voor- en nade-
tor serotoninerg dan perintangan transpor len van lithium. Pharm.Wkbl 2004:139:328-32.
5-HT. 17. Yo MSS et al. Lithium een potentieel gevaarlijk
Efek samping: mual, muntah, pusing, ano- geneesmiddel. NTvG 2005;149:273-6
reksi, diare, obstipasi dan berkurangnya efek
samping seksual.
Dosis: 1 dd 10 mg sampai maks. 20 mg.

14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 481 21/04/2015 17:26:18


14108649_OBAT P(Bab 30)_T-464-482.indd 482 21/04/2015 17:26:18
SEKSI V

OBAT SISTEM
SARAF OTONOM

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 483 21/04/2015 17:35:57


484 Seksi V: Obat Sistem Saraf Otonom

Seperti telah diuraikan dalam Seksi IV, siste­m Sistem Parasimpatis (SP). Pada umumnya
saraf terdiri dan dua kelompok, yakni Susunan dapat dikata­kan bahwa kedua susunan ini
Saraf Pusat (SSP) —otak dan sumsum bekerja antagonistis: bila satu sistem merin­
tulang belakang— dan Susunan Saraf Perifer tangi fungsi tertentu, sistem lainnya justru
dengan saraf-saraf yang secara langsung atau menstimulasinya. Tetapi, dalam beberapa
tak langsung ada hubungannya dengan SSP. hal, khasiatnya berlainan sama sekali atau
Saraf perifer terbagi lagi dalam dua bagian, bahkan bersifat siner­gistik. Untuk jelasnya,
yaitu Sistem Saraf Motoris yang bekerja se- percabangan sistem tersebut dapat digambar-
kehendak kita, misalnya otot-otot lurik (ka- kan sebagai berikut:
ki, tangan, dan lain-lain) serta Sistem Saraf
Efek perangsangan Sistem Saraf Otonom
Otonom (SSO) yang bekerja menurut aturan-
Pada ikhtisar yang disederhanakan di ba-
nya sendiri.
wah ini, dimuat efek-efek terpenting dari
perangsangan SO dan SP terhadap berbagai
Sistem Saraf Otonom organ tu­buh.
SSO, juga disebut Sistem saraf vegetatif, Dari tabel ini dapat disimpulkan bahwa
meliputi antara lain saraf-saraf dan ganglia stimulasi Sistem Adrenergik menimbulkan
(= majemuk dari ganglion = simpul saraf) reaksi untuk meningkatkan penggunaan zat
yang merupakan persarafan ke semua otot oleh tubuh, misalnya bila berada dalam kea-
polos dari berbagai organ (bronchia, lam­ daan aktif dan memerlukan enersi. Sebalik-
bung, usus, pembuluh darah, dan lain-lain). nya bila saraf Sistem Kolinergik dirangsang,
Termasuk dalam kelompok ini adalah be- akan timbul efek penghematan penggunaan
berapa kelenjar (ludah, keringat dan pen­ zat dan pengumpulan enersi. Hal ini terjadi
cernaan) dan juga otot jantung,yang sebagai bila tubuh berada dalam keadaan istirahat
pengecualian bukan merupakan otot polos, atau sewaktu tidur. Dalam tubuh yang
tetapi otot lurik. Dengan demikian, SS0 ter- sehat terdapat keseimbangan antara kedua
sebar luas di seluruh tubuh dan fungsi­nya kelompok saraf tersebut.
adalah mengatur secara otomatis unsur-
unsur fisiologi yang konstan, seperti suhu Penerusan impuls oleh neurotransmitter
badan, tekanan dan peredaran darah, serta Sistem Saraf Motoris mengatur otot-otot lurik
pernapasan. melalui impuls listrik (rangsangan) yang se-
SS0 dapat dipecah lagi dalam dua cabang, cara langsung dikirim dari SSP melalui saraf
yakni Sistem (Orto) sim­patis (SO) dan motorik ke otot tersebut.

SISTEM SARAF

Susunan Saraf Perifer Susunan Saraf Pusat

Saraf aferen Saraf eferen

Saraf Otonom Saraf Motoris


(otot polos) (otot lurik)

Parasimpatis (SP) Ortosimpatis (SO)


(kolinergis) (adrenergis

Gambar V-1: Sistem Saraf

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 484 21/04/2015 17:35:57


485

Tabel V-1: Efek stimulasi SO dan SP terhadap organ tubuh.

Efek Stimulasi
Organ Reseptor
S. Adrenergis S. Kolinergis
Mata (pupil) ¥ : diperbesar diperkecil
Paru-paru (bronchia) b : dilatasi konstriksi
Jantung b : daya kontraksi diperkuat,
denyutan dipercepat diperlemah
: konstriksi
Arteriola ¥b
: konstriksi
Vena ¥ diperlambat
: dikurangi, relaksasi dilatasi
Lambung-usus (peristaltik dan ¥b -
sekresi)
: relaksasi
Kandung kemih dan empedu, ¥ diperbesar
rahim konstriksi
b : konstriksi berubah-ubah
Rahim yang mengandung, kulit, ¥ : konstriksi -
otot-otot -

Pada SSO, impuls disalurkan ke organ Impuls listrik dari SSP dalam sinaps di­
tujuan (efektor, organ ujung) secara tidak alihkan dari satu neuron kepada yang lain
langsung. Di beberapa tempat saraf otonom secara kimiawi melalui neurotransmitter (juga
terkumpul di sel-sel ganglion pada mana disebut neurohormon). Bila dalam suatu
terdapat sinaps, yaitu sela di antara dua neuron impuls tiba di sinaps, maka pada
neuron (sel saraf). Saraf yang meneruskan saat itu juga neuron tersebut membebaskan
impuls dari SSP ke ganglia dinamakan neu- suatu neurohormon di ujungnya, yang me-
ron preganglioner(a), sedangkan saraf antara lintasi sinaps dan merangsang neuron ber­
ganglia dan organ ujung disebut neuron ikutnya. Di neuron ini impuls secara elektris
post-ganglioner (b), lihat Gambar Seksi V-2. diteruskan lagi. Pada ujungnya dibebaskan

Gambar V-2: Skema susunan saraf dengan neurohormonnya.

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 485 02/05/2015 10:12:43


486 Seksi V: Obat Sistem Saraf Otonom

pula neurohormon tersebut untuk secara ki- dengan cara mengganggu sintesis, penim-
miawi melintasi sinaps dan seterusnya hing- bunan, pem­bebasan, atau penguraian neu-
ga impuls tiba di organ efektor. rotransmitter atau memengaruhi kerjanya
atas reseptor khusus. Akibatnya adalah di-
Saraf kolinergik. Semua neuron pregang­
pengaruhinya fungsi otot polos dan organ,
lioner, baik dari SO maupun dari SP, meng­
jantung dan kelenjar. Sesuai khasiatnya, obat
hasil­kan neurohormon asetilkolin (ACh),
otonom dapat digolongkan sebagai berikut:
begitupula neuron postganglioner dari SP.
Saraf-saraf ini disebut saraf kolinergik.
1. zat-zat yang bekerja terhadap SO,yaitu:
Asetilkolin merupakan transmitter untuk
a. simpatikomimetika (adrenergika), yang me-
saraf motorik pada penerusan impuls ke otot-
niru efek perangsangan SO oleh misal­nya
otot lurik.
noradrenalin, efedrin, isoprenalin dan amfeta­
Saraf adrenergik. Sebaliknya, neuron post- min.
ganglioner dari SO meneruskan impuls b. simpatikolitika (adrenolitika), yang justru
dari SSP dengan melepaskan neurohormon menekan saraf simpatis atau melawan
adrenalin dan/atau noradrenalin (NA) efek adrenergika, misalnya alkaloida sekale
pada ujungnya. Neuron ini dinamakan saraf dan pro­pranolol.
adrenergik. Adrenalin juga dihasilkan oleh
bagian dalam (medulla) dari anak-ginjal. 2. zat-zat yang bekerja terhadap SP, yaitu:
a. parasimpatikomimetika (kolinergika) yang
Metabolisme neurohormon merangsang organ-organ yang dilayani
Untuk menghindari kumulasi neurohormon saraf parasimpatis dan meniru efek pe-
dan terangsangnya saraf secara kontinu, rangsangan oleh asetilkolin, misalnya
maka terdapat suatu mekanisme inaktivasi. pilokarpin dan fisostigmin;
Setelah meneruskan impuls, transmitter diu- b. parasimpatikolitika (antikolinergika) yang
raikan oleh enzim yang terda­pat dalam darah justru melawan efek-efek kolinergika,
dan jaringan. Asetilkolin diuraikan oleh sepa­ misal­nya alkaloida Belladonna dan pro-
sang enzim kolinesterase. (Nor) adrenalin pantelin.
dalam darah menga­lami demetilasi oleh
3. Zat-zat perintang ganglion yang me­
metiltransferase (COMT) dan deaminasi oleh
rintangi penerusan impuls dalam sel-sel
mono­amin-oksidase (MAO) dalam hati serta
ganglio­n sim­patis dan parasimpatis. Efek dari
di ujung neuron (setelah diresorpsi kembali).
perintangan ini dampaknya luas, antara lain
Enzim MAO ini juga bertanggung-jawa­b
vasodilatasi akibat blokade susunan simpati­s
atas penguraian neurohormon lain dari kel-
dan karena itu digunakan pada hipertensi
ompok kimiawi catecholamin yang aktif
tertentu, lihatBab 35, Antihipertensiva. Zat-
da­lam SSP, misalnya serotonin dan dopa-
zat ini pada umumnya tidak digunakan
min, lihat juga Bab 28, Obat-obat Parkinson.
lagi sebagai obat hipertensi karena efek sam-
Reaksi penguraian berlangsung sebagai
pingnya yang juga menyebabkan blokade
berikut:
dari SP (gangguan penglihatan, obstipasi
dan berkurangnya sekresi berbagai kelenjar).
Obat otonom
Kebanyakan obat ini adalah senyawa amonium
Obat-obat otonom adalah obat yang dapat kwaterner.
memengaruhi penerusan impuls dalam SS0

H Khasiat terhadap SSP


| Pada SSP terdapat beberapa pusat yang
R-C-C-NH2 → R-C-C=O + NH3 mengendalikan saraf simpatis dan para sim-
MAO patis, yang disebut sentra otonom. Beberapa
obat hipertensi bekerja terhadap pusat ini,
katekolamin aldehida misalnya adrenolitikum codergocrin dengan

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 486 21/04/2015 17:35:57


487

efek penurunan tekanan darah dan kegiatan – klonidin, suatu derivat imidazolin yang
jantung (bradycardia). Di samping itu dikenal mirip dengan adrenergikum nafazolin,
pula sejumlah obat otonom perifer yang juga juga bekerja terhadap sentra di SSP de­
dapat memengaruhi fungsi SSP, misalnya: ngan efek meredakan tonus (kete­gangan)
– adrenergika (efedrin dan amfetamin): pembuluh SO dan menurunkan tekanan
menstimulasi SSP darah.
– antikolinergika (atropin dan derivatnya)
menekan SSP dengan efek sedatif, mung- Semua obat dengan kerja pusat ini bersifat
kin berdasarkan antagonisme dengan lipofil dan dapat mudah melintasi membran
ACh pada pe­nerusan impuls antara sel- otak. Zat-zat yang terionisasi baik dan kurang
sel saraf otak lipofil, seperti zat-zat amonium kwaterner
– fenotiazin memblokir reseptor untuk (ACh, neostigmin dan piridostigmin) tidak
(nor) adrenalin di otak dengan efek sedatif memiliki efek pusat karena tidak dapat
– reserpin menghabiskan persediaan (nor) memasuki CCS.
adrenalin dalam jaringan perifer dan juga Dalam dua bab berikut akan dibahas obat-
memberikan efek sedatif obat yang berkhasiat terhadap Sistem saraf
– zat perintang MAO merintangi peng­ simpatis (adrenergika dan adrenolitika) serta
uraian dari antara lain (nor) adrenalin dan obat-obat yang memengaruhi Sistem saraf
serotonin, sehingga menimbulkan efek parasimpatis (kolinergika dan antikoliner-
stimulasi SSP (antidepresi) gika).

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 487 21/04/2015 17:35:57


BAB 31

ADRENERGIKA, DAN
ADRENOLITIKA, ANOREKSANSIA

A. ADRENERGIKA lenjar dengan bertambahnya antara lain


sekresi liur dan keringat.
Adrenergika atau simpatomimetika adalah – alfa-2: menghambat pelepasan NA pada
zat-zat yang dapat menimbulkan (sebagian) saraf-saraf adrenergik dengan turunnya
efek yang sama dengan stimulasi Susun- tekanan darah. Mungkin pelepasan ACh
an Simpaticus (SS) dan melepas­kan nora- di saraf koli­nergik dalam usus pun ter-
drenalin (NA) di ujung-ujung saraf­nya. Zat- hambat sehingga antara lain peristaltik
zat dengan efek-a2 sentral yang justru meng- menurun.
hambat sistem adrenergik, misalnya kloni- – beta-1: memperkuat daya dan frekuensi
din, tidak termasuk adrenergika. Untuk me- kontraksi jantung (efek inotrop dan krono-
ka­nisme penerusan impuls, lihat Gambar trop).
31-1. Telah dijelaskan bahwa SS berfungsi – beta-2: bronchodilatasi dan stimulasi meta-
meningkatkan penggunaan zat oleh tubuh bolisme glikogen dan lemak.
dan menyiapkannya untuk proses disimilasi.
Organisme disiapkan agar dengan cepat Lokasi reseptor ini umumnya adalah sebagai
dapat menghasilkan banyak energi, yaitu siap berikut:
untuk suatu reaksi “fight, fright, or flight” – alfa-1 dan beta-1: postsinaptis, artinya le-
(berkelahi, merasa takut, atau melarikan diri). wat sinaps di organ efektor;
Oleh karena itu, adrenergika memiliki efek – alfa-2 dan beta-2: presinaptis dan eks-
yang bertujuan mencapai keadaan waspada trasinaptis, yaitu di depan sinaps atau di
tersebut. luarnya, antara lain di kulit otak, rahim
dan trombosit. Reseptor-a-1 juga terdapat
presi­naptis.
Reseptor alfa dan beta
Adrenergika dapat dibagi dalam dua kelom- Efek rangsangan. Bila di suatu organ ter-
pok menurut titik kerjanya di sel-sel efektor dapat kedua jenis reseptor, maka responsnya
dari organ ujung, yaitu reseptor-alfa dan terhadap stimulasi oleh katecholamin (adre-
reseptor-beta (Ahlquist 1948). Perbedaan anta- nalin, NA, dopamin, serotonin) agak tergan-
ra kedua jenis reseptor didasarkan atas kepe- tung dari pembagian dan jumlah reseptor-
kaannya bagi adrenalin, noradrenalin (NA) alfa dan reseptor-beta di jaringan tersebut.
dan isopre­nalin. Reseptor alfa lebih peka bagi Contohnya bronchi di mana terdapat banyak
NA, sedangkan reseptor beta lebih sensitif reseptor beta-2. Di sini NA hanya berefek
bagi isoprenalin. ringan, sedangkan adrena­lin dan isoprenalin
Diferensiasi lebih lanjut dapat dilakukan menimbulkan bronchodilatasi kuat. Begitu
menurut efek fisiolo­ginya, yaitu dalam alfa-1 pu­la di otot polos dinding pembuluh ter-
dan alfa-2, serta beta-1 dan beta-2. Pada umum- dapat reseptor-alfa dan reseptor-beta: sedikit
nya, stimulasi dari masing-masing reseptor NA sudah bisa merangsang reseptor-beta-2
itu menghasilkan e­fek-efek sebagai berikut: dengan efek vasodilatasi, sedangkan lebih
– alfa-1: menimbulkan vasokonstriksi dari banyak NA diperlukan untuk merangsang
otot polos dan menstimu­lasi sel-sel ke- reseptor-alfa dengan efek vasokon­striksi.

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 488 21/04/2015 17:35:57


Bab 31: Adrenergika dan Adrenolitika, Anoreksansia 489

Pembuluh kulit memiliki banyak reseptor- oleh F.M. Sutherland, guru besar fisiologi
alfa, oleh karena itu adrena­lin dan NA meng- (Vanderbilt University-USA) dan pemenang
akibatkan vasokon­striksi, sedangkan isopre- hadiah Nobel tahun 1971 untuk bidang
nalin hanya berefek sangat ringan. kedokteran.
Dalam tabel di bawah ini diikhtisarkan Tidak semua adrenergika menghasilkan
efek adrenergik yang terpenting. efek yang tertera dalam ikhtisar dengan po-
tensi yang sama, tetapi perbedaan antara
Mekanisme kerja masing-masing zat hanya bersifat kuantitatif.
Katecholamin bekerja sebagai “pesuruh” Ada obat dengan efek jantung kuat, tetapi
(transmitter) dan mengikat diri pada resep- dengan efek bronchi hanya ringan dan
tor yang berada di bagian luar mem­bran sel. dikenal pula obat yang khusus berefek bron-
Penggabungan ini meng­ak­tifkan suatu en- chodilatasi dengan sedikit efek lainnya.
zim di bagian dalam membran sel (adenilsi-
klase) untuk meningkatkan pengubahan ade- Penggolongan
nosintriphosphate (ATP) yang kaya akan ener-
gi, menjadi cAMP (cyclic adenosinemo­nophos- Adrenergika dapat dibagi dalam dua kelom-
p­hate). Peningkatan kadar cAMP di dalam pok, yaitu:
sel, mengakibatkan bermacam-macam efek a. Zat-zat yang bekerja langsung. Keba-
adrenergik seperti tertera di atas. Skematis nyakan katechola­min bekerja langsung
reaksi ini dapat digambarkan sebagai berikut: terhadap reseptor dari organ tujuan, an-
tara lain adrenalin, NA dan isoprena­lin.
adenilsiklase fosfodiësterase
ATP cAMP 5-AMP
Dikenal pula sejumlah zat yang bekerja
+ En inaktif menurut kedua prinsip, seperti efedrin
adrenergika dan dopa­min.
efek-efek b. Zat-zat dengan kerja tak-langsung. Nor-
adrenergik adrenalin disintesis dan disimpan di
ujung-ujung saraf adrenergik dan dapat
Gambar 31-1:Sistem transmisi energi dibebaskan dari depotnya dengan me-
melalui cAMP rangsang saraf ber­sangkutan atau dapat
juga dengan peranta­raan obat-obat se-
cAMP ditemukan dan dikembangkan peran- perti efedrin, amfetamin, guanetidin dan
annya bagi berbagai proses metabolisme reserpin.

Tabel 31-1: Efek stimulasi reseptor-a dan -b

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 489 21/04/2015 17:35:57


490 Seksi V: Obat Sistem Saraf Otonom

Penggolongan dapat pula dilakukan menurut


jenis reseptor yang khusus distimulasi oleh
obat, sebagai berikut:
– efek-α + β : adrenalin, efedrin dan do-
pamin
– efek-α: NA, fenilefrin, nafazolin dan tu-
runan
– efek-α2 : metildopa, klonidin, guanfasin,
mungkin juga reserpin, dengan efek
hipotensif
– efek-β1+β2: adrenalin, efedrin, isopre-
nalin, isoksuprin
– efek-β1: NA, oksifedrin dan dobutamin,
dengan efek utama terhadap jantung
(inotrop/kronotrop positif)
– efek-β2: salbutamol, terbutalin, fenoterol
dan turunannya, juga ritodrin dengan
khusus efek bronchodilatasi dan relaksasi
rahim
Tabel 31-2: Adrenergika dengan efek-
* Penggolongan kimiawi. Secara kimiawi, efek utamanya
adrenergika dapat dibagi dalam dua kelom-
pok, yaitu derivat feniletilamin dan derivat
imidazolin. Penggunaan
a. derivat feniletilamin (C6H5-C-C-NH2) yang Berdasarkan khasiatnya adrenergika digu-
bisa didiferensi­a­si lagi dalam 3 kelompok, nakan pada bermacam-macam penyakit dan
yang menurut urutan ke bawah berkurang gangguan dan yang terpenting di antaranya
sifat adrenergik tetapi efeknya lebih panjang. adalah:
Efek stimulasinya terhadap SSP bertambah – pada syok untuk memperkuat daya kerja
kuat dan terkuat pada amfetamin. jantung (β1) dan melawan hipotensi (α1),
– katecholamin: adrenalin, NA serta isopre- khususnya adrenalin dan NA
nalin dan turunannya, yang memiliki 2 – pada asma untuk mencapai broncho-
gugus-OH pada cincin-benzen dilatasi (β2), terutama salbutamol dan
– zat-zat dengan 1 gugus-OH (posisi meta): turunannya, juga adrenalin dan efedrin,
fenilefrin lihat Bab 40, Obat-obat Asma dan COPD
– zat-zat tanpa gugus-OH: efedrin, amfe- – pada hipertensi untuk menurunkan daya
tamin dan turunannya tahan perifer dari dinding pembuluh
melalui penghambatan pelepasan NA
b. derivat imidazolin: ksilometazolin, nafa- (α2). Di samping itu juga melalui bloka-
zolin dan turunan­nya, yang berkhasiat de- de reseptor α1 dan β (prazo­sin/propra-
kongestif (menciutkan) lebih lama terhadap nolol dan turunan). Lihat Bab 35, Anti-
mukosa hidung tetapi dengan efek sentral hipertensiva.
ringan sekali. – sebagai vasodilator perifer (β2) pada va-
sokonstriksi di betis dan tungkai (clau-
Selektivitas bagi suatu jenis reseptor pada dicatio intermittens), lihat Bab 34, Vasodila­
umumnya berkurang bila dosis semakin di- tansia.
naikkan dan pada dosis tinggi bahkan praktis – pada pilek (rhinitis) untuk menciutkan
hilang seluruhnya. Dalam tabel di bawah ini mukosa yang bengkak (α), terutama zat-
diberikan ringkasan dari adrenergika dengan zat imidazolin, juga kadangkala efedrin
efek utamanya (x). dan adrenalin

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 490 21/04/2015 17:35:57


Bab 31: Adrenergika dan Adrenolitika, Anoreksansia 491

– sebagai midriatikum untuk melebarkan – jantung: daya kontraksi diperkuat (ino-


pupil (α), antara lain fenilef­rin dan nafa- trop positif), frekuensi ditingkatkan (chro-
zolin notrop positif) dan sering kali ritmenya di-
– pada obesitas untuk menekan nafsu rubah;
makan dan menunjang diet menguruskan – pembuluh: vasokonstriksi dengan naik-
badan, khususnya fenfluramin dan ma- nya tekanan darah;
zindol, lihat B.Anoreksansia. – pernapasan: bronchodilatasi kuat teruta-
– sebagai penghambat his dan pada nyeri ma pada keadaan konstriksi seperti pada
haid (dysmenorrhoea) berkat daya relak- asma atau akibat obat;
sasinya atas otot rahim (α2), misalnya rito- – metabolisme ditingkatkan dengan naik-
drin. nya konsumsi O2 dengan ±25%, berda-
sarkan stimulasi pembakaran glikogen
Efek samping (glycogenoly­sis) dan lipolysis. Sekresi insu-
Pada dosis biasa, adrenergika dapat menim- lin dihambat, kadar glukosa dan asam
bulkan efek samping terhadap jantung dan lemak darah dinaikkan.
SSP, yaitu tachycardia dan jantung berdebar,
Penggunaannya terutama sebagai analep-
nyeri kepala, gelisah dan sebagainya. Oleh
tikum, yaitu obat stimulans jantung yang
karena itu adrenergika harus digunakan de-
aktif sekali pada keadaan darurat, seperti ko-
ngan hati-hati pada pasien infark jan­tung,
laps, syok anafilaktik, atau henti jantung. Obat ini
hipertensi dan hipertirosis.
sangat efektif pada serangan asma akut, tetapi
harus melalui injeksi karena per oral diuraikan
* Tachyfylaxis. Bila digunakan untuk waktu
oleh getah lambung. Atas dasar efek vasokon­
lama seperti pada asma, adrener­gika dapat
striksinya sering kali ditambahkan pada injeksi
menimbulkan tachyfylaxis, semacam resis-
anestetika lokal untuk memperpanjang daya
tensi yang terjadi dengan cepat bila obat
kerjanya. Atau di dalam tetes hidung bila
diberikan berulang kali dalam waktu singkat.
tersumbat karena pilek, kerjanya pesat tetapi
Terkenal adalah efedrin dan obat-obat de-
singkat. Pada glaukoma tertentu digunakan
ngan kerja tak langsung akibat habisnya per-
untuk menurunkan tekanan intraoku­ler. Efek
sediaan NA. Oleh karena itu obat-obat ini
ini sebetulnya sangat paradoksal, karena
jangan digunakan terus-menerus, tetapi dise-
antagonis adrenalin (beta-blocker seperti timo-
ling dengan obat-obat asma lainnya. Lihat
lol) banyak digunakan untuk indikasi yang
juga Bab 4, sub Toleransi.
sama.
Efek samping yang penting pada dosis tinggi
adalah necro­sis jari-jari akibat vasokonstriksi
MONOGRAFI dan akhirnya kolaps.
Dosis: pada asma akut s.c. 0,2-0,5 mg, bi-
1. Epinefrin: adrenalin, Epipen ,*Ultracain, la perlu diulang dua kali setiap 20 menit,
*Lidonest 2% maks. 1 mg tiap kali. Pada henti jantung atau
Bentuk levo dari neurohormon SS ini bersama bradycardia i.v./intracardial, syok anafilaktik
turunannya NA dibebas­kan pada ujung- i.m. 0,5 mg, disusul dengan i.v. 0,5-1,0 mg,
ujung saraf adrenergik yang dirangsang. bila perlu diulang setiap 2-5 menit. Glaukoma
Zat ini dihasil­kan juga oleh anak gin­jal dan terbuka 1 tetes 2-5 mg/ml. Dalam tetes mata/
berperan pada metabolisme hidratarang dan hidung 0,05-0,2%.
lemak. Adrenalin memiliki semua khasiat
adre­ner­gik-alfa dan -beta, tetapi efek beta- * l-Norepinefrin (noradrenalin, levarterenol)
nya relatif lebih kuat (stimulasi jantung dan adalah derivat tanpa gugus metil pada
bronchodilatasi). atom-N (Jerm. NOR = N ohne Radikal). Neuro-
Efek utamanya terhadap organ dan proses- hormon ini khusus berkhasiat langsung ter-
proses tubuh penting dapat diikhtisarkan hadap resep­tor-alfa dengan efek vasokons-
sebagai berikut: triksi dan meningkatnya tensi. Efek beta

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 491 21/04/2015 17:35:57


492 Seksi V: Obat Sistem Saraf Otonom

hanya ringan kecuali efek jantung (β1). 3. Fenilefrin: Prefrin, *Benadryl DMP, *Vibro-
Bentuk dekstro seperti pada epinefrin, tidak cil.
digunakan karena ±50 kali kurang aktif. Derivat adrenalin ini (1933) hanya memi-
Efek samping terutama terjadi pada dosis liki 1 OH pada cincin benzen. Obat ini teru-
tinggi dan berupa efek jantung (tachycardia, tama berefek alfa-adrenergik secara tak lang-
jantung berdebar) dan efek sentral (gelisah, sung melalui pembebasan NA dari ujung
eksitasi, rasa takut, sukar tidur), juga gemetar saraf. Efeknya ±10 kali lebih lemah dari
dan flushing. adrenalin, tetapi bertahan lebih lama. Ti-
Dosis: infus i.v. permulaan 8-12 mcg/menit dak menstimulasi SSP, efek jantungnya ri-
dari 4 mg/l larutan glukosa 5%. ngan sekali. Berkhasiat vasokonstriksif perifer
dengan meningkatkan tensi, oleh karena itu
2. Isoprenalin: isoproterenol, Isuprel, *Lomudal digunakan pada keadaan hipotensi (kolaps).
cp. Penggunaan lain adalah sebagai midriatikum
Homolog adrenalin ini (1949) memiliki ter- pada pemeriksaan mata (larutan klorida
utama efek β (stimul­asi jantung dan bron- 5-10%) yang mulai bekerja setelah 20 menit
chodilatasi), maka kini khusus digunakan dan dapat bertahan sampai 7 jam. Juga
pada kejang bronchi (asma) dan sebagai digunakan sebagai dekongestivum hidung
stimulans sirkulasi darah. Mulai kerja lebih dan mata (larutan 0,125-0,5%) dan dalam
cepat dari efedrin, tetapi bertahan lebih banyak sediaan kombinasi anti-flu bersama
singkat. Tidak mening­katkan tekanan darah. analgetika, antihistaminika dan antitussiva.
Resorpsi dari usus tidak teratur, oleh karena Sebagai efek samping tercatat a.l. lensa kontak
itu sebaiknya digunakan secara oromukosal lembut dapat berubah warna dan menjadi
(lewat selaput lendir mulut). Pentakaran le- cokelat tua. Karena masuk ke dalam ASI
bih saksama dicapai melalui aerosol (spray) dengan mengakibatkan hipertensi pada bayi,
dengan lama kerja ±1 jam. Spray ini tidak maka ibu yang menyusui tidak dianjurkan
boleh diulang terlalu sering untuk menghin- menggunakan tetes mata dengan zat ini.
dari overdosis.
Efek samping terutama terjadi pada dosis *Etilefrin (etafedrin, *Decolsin) adalah homo-
tinggi dan berupa efek jantung (tachycardia, log dengan gugus etil sebagai ganti metil pada
jantung berdebar) dan efek sentral (geli­sah, atom-N. Daya kerjanya sama, tetapi lebih
eksitasi, rasa takut, sukar tidur), juga gemetar kuat dan lebih lama dibanding fenilefrin.
dan flushing. Obat ini juga diguna­kan sebagai obat pe-
Dosis: pada bronchospasme 0,08-0,4 mg, lancar sirkulasi, terutama bagi lansia untuk
maksimal 8 inhalasi larutan sulfat 1% sehari, meningkatkan prestasi fisik dan mental, juga
untuk memperbaiki sirkulasi darah i.v. per- dalam sediaan kombinasi antiflu. Dosis: oral
mulaan 0,02 mg, disusul dengan 0,01-0,2 mg. 3 dd 5 mg.
*Decolsin = parasetamol 325 + etilefrin
* Orsiprenalin (metaproterenol, Alupent, *Silo- HCl 12,5 + fenilpropilamin HCl 12,5 + klor-
mat) adalah isomer dengan kedua gugus-OH feniraminmaleat 1 + dekstrometorfan HBr 5 +
dalam posisi ortho. Khasiatnya sama dengan guaifenesin 50 mg.
isoprenalin, tetapi mulai kerjanya lambat
dengan efek yang lebih lama, sampai 4 jam. 4. l-Efedrin (F.I.): *Asmasolon, *Bronchicum
Resorpsi dari usus baik. Efek samping terha- Alkaloida dari tumbuhan Ephedra vulgaris
dap jantung tidak begitu nyata seperti pada ini (1887) sudah diguna­kan di Cina lebih
isoprenalin. Dengan tersedianya β2-mimetika dari 5.000 tahun (Ma Huang) dan kini dibuat
yang lebih selektif dan aman (seperti salbu- secara sintetik. Dalam molekulnya tidak
tamol), obat ini dan isoprena­lin sudah sangat terdapat lagi gugus-OH fenolis, larutannya
berkurang penggunaannya pada asma. dalam air lebih stabil dari adrenalin.
Dosis: oral 4 dd 10-20 mg (sulfat) atau Daya kerja senyawa levo ini sama dengan
sebagai inhalasi larutan 5%. adrenalin (efek-a dan -β), tetapi lebih lemah.

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 492 21/04/2015 17:35:57


Bab 31: Adrenergika dan Adrenolitika, Anoreksansia 493

Efeknya terhadap SSP relatif lebih kuat gus-CH pada atom-N dengan khasiat yang
daripada terhadap jantung dan bertahan menyerupai efedrin. Efeknya lebih panjang;
lebih lama. Lagi pula selain bekerja lang- efek sentral dan efek terhadap jantung lebih
sung terhadap reseptor di otot polos dan ringan. Tetapi pada ±20% pengguna tekanan
jantung, juga secara tidak langsung dapat darahnya meningkat dengan nyata. Banyak
membebaskan NA dari depot­nya. Penggu- sekali sediaan kombinasi OTC anti-flu den-
naan utamanya adalah pada asma berda- gan obat ini beredar di pasaran.
sarkan efek broncho­dilatasi kuat (β2), juga Berdasarkan hasil penelitian (Yale Univer-
sebagai decongestivum dan midriati­kum sity School of Medicine: Phenylpropanola-
yang kurang merangsang dibandingkan de- mine & Risk of Hemorrhagic Stroke) bahwa
ngan adrenalin. Banyak sediaan asma OTC ada korelasi antara fenilpropanolamin dan
mengandung efedrin, yang pada orang- perdarahan otak (stroke), oleh karena itu
orang peka atau penta­karan terlampau dalam bulan April 2001 peredaran produk-
tinggi dapat menimbul­kan efek pusat dan produk (khususnya obat-obat flu) yang
jantung (aritmia) yang tidak diinginkan. Oleh mengandung bahan aktif ini di atas 15 mg
karena itu efedrin di sejumlah negara, a.l. per dosis telah ditarik dari peredaran. Walau-
Belanda, dilarang dalam sediaan bebas (food pun risiko hemorrhagic stroke sangat rendah,
supplements OTC), lagi pula dimasukkan ke tetapi Food and Drug Administration Ame-
dalam Doping List Komite Olimpik. rika (FDA) menganjurkan untuk tidak meng-
Resorpsi dari usus baik, bronchodilatasi gunakan produk yang mengandung fenil-
sudah nampak dalam 15-60 menit dan ber- propanolamin (updated December 2005). Dosis:
tahan 2-5 jam. Plasma-t½ 3-6 jam tergan­tung oral 3-4 dd 15-25 mg.
dari pH. Dalam hati sebagian zat dirombak;
ekskresi berlang­sung lewat urin secara utuh.
5. Derivat imidazolin1
Efek samping. Pada dosis biasa sudah bisa
Senyawa ini memiliki efek a-adrene­rgik
terjadi efek pusat, seperti gelisah, nyeri kepala,
langsung dengan vasokon­striksi tanpa sti-
cemas dan sukar tidur, sedangkan pada
mulasi SSP. Khusus­ digunakan sebagai de-
overdosis timbul tremor dan tachycardia,
kongestivum pada selaput lendir hidung
aritmia serta debar jantung. Berhubung de-
dan mata, selesma (rhinitis, coryza), hay fever,
ngan risiko tachyfylaxis sebaiknya jangan
sinusitis dan sebagainya. Efeknya lebih pan-
digunakan secara kontinu, tetapi diseling
jang dari pada efedrin.
dengan obat asma lain. Wanita hamil boleh
Penggunaannya sebagai tetes hidung ja-
menggunakan efedrin.
ngan lebih lama dari 3-5 hari, karena dapat
Dosis: pada asma 3-4 dd 25-50 mg (-HCl),
menimbulkan kebiasaan (ringan), lagi pula
anak-anak 2-3 mg/kg sehari dalam 4-6 dosis.
dapat menimbulkan pilek kronis dengan
Tetes hidung larutan sulfat 0,5-2%, dalam
hidung mampat akibat vasodilatasi (rebound
tetes mata 3-4%.
effect).
* Pseudo-efedrin (d-efedrin, iso-efedrin, *Ac- Efek samping. Bayi dan anak kecil sebaiknya
tifed, *Sinutab, *Sudafed, *Polaramin exp.) ada- jangan diberikan obat ini, karena dapat
lah isomer dekstro (1956) dengan khasiat sa­ diabsorpsi dari mukosa dengan menimbulkan
ma. Khasiat bronchodilatasinya lebih lemah, depresi SSP. Gejalanya berupa mengantuk,
tetapi efek sampingnya terhadap SSP dan pening, hipotermi dan bradycardia, bahkan
jantung juga sedikit lebih ringan. Plasma-t½ juga koma pada overdosis. Sifat ini ber-
±7 jam, tetapi lebih singkat dalam urin asam. tentangan dengan kebany­akan adrenergi-
Obat ini juga banyak digunakan dalam ka yang justru mensti­mulasi SSP. Yang pa-
sediaan kombinasi untuk flu. Dosis: oral 3-4 ling banyak digunakan adalah nafazo­lin,
dd 60 mg (HCl, sulfat). ksilometazolin, oksimetazolin dan tetrizolin (Vi-
sine). Oksimetazolin dan ksilometazolin ter-
*Fenilpropanolamin(norefedrin, *Rhinotussal, nyata memiliki sifat antioksidan baik yang
*Sinutab, *Triaminic) adalah derivat tanpa gu- mungkin meningkatkan efektivitasnya pada

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 493 21/04/2015 17:35:57


494 Seksi V: Obat Sistem Saraf Otonom

terapi lokal dari infeksi saluran napas bagian midria­sis dan kon­traksi otot lingkar (sfincter)
atas dengan peradangan. kandung kemih.
5a. Oksimetazolin: Afrin, Iliadin = Nasivin. Kelompok amfetamin juga disebut ‘wek-
Derivat imidazolin ini (1961) bekerja amin’ dan meliputi (deks) am­fe­ta­min, metam-
langsung terhadap resep­tor-alfa tanpa fetamin, ecstasy (XTC) dan metilfenidat.
efek atas reseptor-beta. Setelah diteteskan Berhubung dengan sifat adiksinya, di ba-
di hidung, dalam waktu 5-10 menit terjadi nyak negara, terma­suk Belan­da, obat-obat
vasokonstriksi mukosa yang bengkak dan ini hanya dijual atas resep dan diatur secara
mampatnya hilang. Efeknya bertahan ±5 hukum dalam Undang-undang Narkotika
jam. (Opium­wet).
Efek samping dapat berupa rasa terbakar
dan iritasi pada selaput lendir hidung 6a. Deksamfetamin: desoksinorefedrin, Dexe-
dengan menimbulkan bersin. drin
Dosis: anak-anak di atas 12 tahun dan Isomer dekstro dari amfetamin ini (1935)
dewasa 1-3 dd 2-3 tetes larutan 0,05% memiliki khasiat terhadap SSP yang 2x
(HCl) di setiap lubang hidung; anak-anak lebih kuat daripada bentuk-rasemisnya (-dl)
2-10 tahun larutan 0,025%. (benze­drin) dan ±4x lebih kuat daripada
5b. Ksilometazolin (Otrivin) adalah derivat bentuk levony­a. Penggunaan­nya khusus pa-
(1959) dengan efek dan penggunaan sa- da penyakit narkolepsi (rasa kantuk tidak
ma. tertahan pada siang hari) dan ADHD pada
Dosis: nasal 1-3 dd 2-3 tetes larutan 0,1% anak-anak yang hiperaktif (sebagai pilihan
(HCl), maks 6 x sehari. Anak-anak 2-6 thn kedua sesudah metil­fenidat).2 Amfetamin
larutan 0,05%. juga sering kali diguna­kan sebagai doping
5c. Nafazolin (Albalon, Privine, Vasacon) ada- untuk meningkatkan presta­si olahraga.3
lah derivat paling tua (1941) dengan Resorpsi dari usus baik, efeknya bertahan
sifat sama, tetapi efeknya lebih singkat 4-24 jam. Dalam hati, zat ini sebagian dime-
rata-rata 3 jam, sehingga risiko rebound tabolisasi dan bagian terbesar diekskresi le-
kongesti lebih besar. wat urin secara utuh.
Dosis: okuler 1-4 dd 1-2 tetes larutan Efek samping berupa efek pusat, seperti
0,05-0,1% (HCl) gelisah, rasa takut, sukar tidur dan kecen-
derungan berbicara tanpa henti. Penggunaan
6. Amfetamin
untuk jangka waktu lama, terutama dengan
Psikostimulansia. Amfetamin termasuk
dosis tinggi, dapat menimbulkan psikosis dan
kelompok psikostimulansia yang bercirikan
depresi hebat, juga efek adrenergik seperti
stimulasi SSP dan memperkuat pernapasan
tachycardia, naiknya tensi, aritmia, mulut
yang dihambat oleh obat-obat sentral lain.
kering dan midriasis. Gangguan lambung
Aktivitas mental dan fisik meningkat, begitu
usus dan reaksi kulit serta berkurangnya
pula inisiatif dan kelincahan, kepercayaan diri
libido dapat terjadi.
sendiri dan prestasi diperbesar, sedangkan
Dosis: pada narkolepsi 2 dd 5 mg, dinaikkan
rasa kantuk dan letih dihilangkan(sementara).
setiap minggu dengan 10 mg sampai dicapai
Amfetamin juga menimbulkan rasa nyaman
respons optimal, maksimal 60 mg/hari.
(eufori), maka berdasarkan sifat psikis ini
Pada ADHD (bila metilfenidat kurang
dahulu digunakan sebagai obat antidepresi.
menghasilkan efek) permulaan 2,5 mg (3-5
Karena adakalanya bisa membuat suasana
thn) atau 5-10 mg (di atas 6 thn) sehari, bila
jiwa memburuk dan timbul depresi, bersifat
perlu dinaikkan setiap 7 hari sampai rata-rata
adiksi dan menimbulkan risiko besar bunuh
20-40 mg sehari.
diri, penggunaanya sebagai antidepresivum
sudah lama dianggap obso­let. Lihat Bab 30, * Ecstacy (XTC, metilendioksimetamfetamin,
Antidepresiva. Di samping itu, amfetamin MDMA) termasuk kelompok Drugs yang
juga memiliki efek adre­ner­gik yang meliputi efeknya “membebaskan jiwa” (halusinogen)
vasokonstrik­si, bron­chodilatasi (agak lemah), dengan berturut-turut timbul desorientasi,

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 494 21/04/2015 17:35:57


Bab 31: Adrenergika dan Adrenolitika, Anoreksansia 495

perasaan senang dan nyaman (euforia) yang Resorpsi dari usus cepat dan praktis leng-
bertahan ±4 jam. Toleransi muncul dengan kap, BA hanya 30% karena FPE besar, PP
cepat. Kombina­si dengan alkohol mening- rata 21%, plasma-t½ singkat, 2 jam. Ekskresi
katkan risiko kerusakan otot jantung. Lihat berlangsung dengan urin.
selanjutnya Bab 23, Drugs.
Efek samping dapat berupa nervositas,
6b. Metilfenidat: Ritalin, Equasym, Medikinet tachycardia, sukar tidur dan anoreksi­a,
Derivat piperidil ini (1954) berbeda struk- nyeri perut, lebih sering pada anak-anak.
turnya dari amfeta­min, tetapi sifatnya mirip. Efek lainnya pusing, gangguan penglihatan,
Bekerja menstimulasi SSP hingga batas ke- dyskinesia dan kejang otot. Efek sentralnya
lelahan faal dapat dilampaui. Selain itu, obat (euforia, eksitasi, gelisah) menyerupai efek
ini menimbulkan euforia dan perilaku ‘tanpa- kokain, tetapi bertahan 4 kali lebih lama.
kendali’. Mekanisme kerjanya berdasarkan
Ketergantungan psikis dapat terjadi, seperti
penghamba­tan re-uptake dopamin dan nor-
amfetamin pada orang yang peka, tetapi
adrenalin. Kebiasaan terhadap efek psiko-
ketergantungan fisik seperti akibat narkotika
aktivasinya terjadi secara berang­sur-ang-
tidak terjadi. Wanita hamil tidak boleh minum
sur. Metilfenidat terutama digunakan seba-
obat ini, karena dapat merusak janin.
gai pilihan pertama pada narkolepsi. Sejak
tahun 1993, di AS obat ini sering kali dibe- Dosis: pada narkolepsi oral 2-3 dd 10 mg
rikan pada anak-anak dengan sindroma hiper- ½ jam a.c. Pada ADHD anak-anak 6 thn atau
kinetik ADHD, lihat boks. Di negeri Belanda lebih permulaan 0,25 mg/kg/hari dalam 2
metilfenidat dimasukkan dalam Daftar Nar- dosis, lalu dinaikkan setiap minggu sampai 2
kotika (Opiumwet). mg/kg, maksimal 60 mg sehari.

ADHD (= Attention Deficit & Hyperacti­vity Disor­der)

ADHD yang dahulu disebut Minimum Brain Damage (MBD), merupakan gangguan psikiatris
tersering pada anak-anak dengan prevalensi 3-5%. Bercirikan kesulitan serius untuk konsentrasi,
hiperaktivitas dan impulsivitas. Juga orang dewasa dapat mengidap penyakit ini dengan gangguan
perilaku dan memori serta berfungsi  kurang baik dalam pekerjaan dan penghidupan sosial. Perlu
dicatat bahwa tidak semua anak yang sangat sibuk, bandel dan sukar dikendalikan, menderita
ADHD. Diagnosis dapat dikonfirmasi dengan MRI, pada mana tampak kelainan-kelainan khas di
otak. Penanganan terdiri dari psiko-edukasi dan/atau  saran-saran yang bersifat mendidik, ditunjang
dengan pengobatan. Obat pilihan pertama adalah psikostimulan metilfenidat, yang  karena efeknya
singkat perlu diberikan 3-4 kali sehari. Tablet controlled release juga tersedia, yaitu metilfenidat Oros
(Concerta), tetapi harganya 5 kali lebih tinggi.  Obat relatif baru  atomoksetin yang sama efektifnya
dengan dosis tungal telah disambut dengan baik. Alternatif  digunakan minyak ikan (EPD/DHA)
dengan dosis 2 dd 300 – 500 mg EPA/DHA dengan efek baik.

*Atomoksetin (Strattera) adalah derivat propilamin (2002) yang berkhasiat memperbaiki gejala
ADHD dan perilaku psikososial. Khasiatnya berdasarkan penghambatan penyerapan kembali NA
(NA reuptake blocker).  Tidak bersifat psikostimulan, maka tidak termasuk dalam Daftar Narkotika.
Efek samping berupa gangguan lambung-usus (a.l. anoreksia), pusing, mengantuk, reaksi kulit,
peningkatan tekanan darah dan meningkatnya frekwensi jantung.  Zat ini dirombak oleh sistem
oksidatif  P450 (enzim CYP2D6), oleh karena itu interaksi dengan  zat-zat penghambat enzim ini
dapat terjadi. Dianjurkan  untuk memantau tensi, frekwensi jantung  dan  pertumbuhan   (Geneesm
Bull 2006; 40: 104-5, Kelsy DK etal. Once daily  atomoxetin treatment for children with ADHD.  Pediatrics
2004;114: e1-e8.)
Dosis: dewasa 40-80 mg sehari dalam 1 -2 dosis, anak-anak 0,5-1,2 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis,
maks 1,8 mg/kg/hari.

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 495 21/04/2015 17:35:57


496 Seksi V: Obat Sistem Saraf Otonom

DAFTAR PUSTAKA kan kegemukan dan overweight pada keadaan


tinggi badan dan jumlah otot tertentu (Ing.
1. Wes­terveld GJ et al. Anti-oxidant actions of
obese = amat gemuk). Obesitas merupakan
oxymethazo­line and xylometazo­line. Eur J
suatu penyakit kronis dengan penumpukan
Pharmacol 1995; 291: 27-31. Geref in NTvG
1997, Nr 41 p 1999: lemak dalam tubuh yang demikian besar
2. Farmacotherapie bij ADHD bij kinderen. sehingga menimbulkan risiko kesehatan.
Geneesm Bull 1996; 30: 16-20. Di banyak negara makmur (Jerman, Be-
3. Kuipers H et al. Gebruik van geneesmiddelen landa, AS) terdapat banyak orang gemuk;
voor het verbe­teren van sportprestaties. NTvG 30% lebih dari populasi mengidap obesitas.
1997; 141: 1965-8. Bahkan dikuatirkan akan menjadi suatu epi-
demi sedunia (BMJ 1998; 317: 1607-8). Pada
B. ANOREKSANSIA orang gemuk umumnya terdapat kadar ko-
lesterol total yang meningkat, terutama
Anoreksansia adalah zat-zat yang berkhasiat LDL-kolesterol, sedangkan HDL-kolesterol
menekan nafsu makan dan digunakan un- menurun. Begitu pula kadar trigliserida
tuk menunjang diet pada penanganan ke- naik, yang diperkuat oleh penumpu­kan le-
gemukan (overweight, obesitas). mak di rongga perut.1 kg over­weight menaik-
Penurunan berat badan hanya dapat ter- kan tekanan darah dengan ±1,3 mm Hg,
realisasi dengan membatasi asupan makanan. karena volume darah naik dan volume-
menit (cardiac output) meningkat. Obesi­tas
Kegemukan dapat mencetuskan resistensi insulin dan
Overweight atau kegemukan merupakan su- hiper­insulinemia, yang pada akhirnya dapat
atu gabungan dari faktor keturunan (± 70%) menimbulkan diabetes dan meningkatkan
dan sisanya adalah faktor-faktor lingkungan risiko akan hipertensi dan PJP, lihat Bab 47,
seperti susunan makanan dan pola hidup Insulin dan Antidiabeti­ka oral.
(kegiatan fisik). Obesitas meningkatkan risiko mendapatkan
Meningkatnya berat badan juga dapat diabetes tipe 2 dengan faktor 500-1000%.
disebabkan bila berhenti merokok (melalui Relasi antara diabetes dan kelebihan berat
susunan saraf otonom), setelah persalinan badan adalah kausal, karena penelitian telah
(hormonal) dan obat-obat tertentu seperti membuktikan pengaruh menguruskan badan
hormon-hormon, beberapa antidepresiva, an- dan lebih banyak bergerak terhadap insidensi
tipsikotika dan anti-epileptika. penyakit gula.
Overweight, obesitas atau adipositas dide- Ref. Katan M.B.; De rol van voeding bij
finisikan sebagai terdapatnya lemak tubuh het ontstaan van diabetes type-2. NTvG
dalam jumlah abnormal, yang mengakibat­ 2008;2375-7.

Gambar 31-2: Relasi antara obesitas, RI, aktivasi simpatikus dan hipertensi

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 496 02/05/2015 10:18:48


Bab 31: Adrenergika dan Adrenolitika, Anoreksansia 497

Faktor risiko untuk berbagai penyakit. energi yang diasup, di samping kekurangan
Selain faktor risiko untuk diabetes dan PJP, aktivitas/gerak badan.
over­weight juga meningkatkan risiko akan Penyebab obesitas pada manusia belum
timbul­nya batu empedu, hernia, varices dan diketahui dengan jelas. Pada tikus gemuk
artrose pada lutut dan kaki. telah ditemukan suatu gen termutasi, yang
Oleh karena itu, penan­ga­nan diabetes homolognya juga dideteksi dalam jaringan
dan hipertensi pada orang gemuk selalu lemak manusia. Diketa­hui bahwa gen-ob
dimulai dengan usaha mengu­rangi berat tu- (obese) ini mengarah ke obesitas dan resistensi
buh dengan kur pelangsin­gan, sebelum dila- insulin. Ada korelasi positif antara BMI (lihat
kukan pengobatan spesifik, lihat bab-bab di bawah) dan adanya gen-ob. Ditemukan
bersangkutan. pula suatu faktor yang membuat kenyang
(leptin) yang berperan untuk berkembangnya
Metabolisme obesitas pada tikus dengan gen-ob. Faktor
Semua bahan gizi yang diasup (protein, hi- ini juga terdapat dalam darah orang ‘biasa’
dratarang dan lemak) tubuh digunakan untuk (tidak gemuk). Selain itu terdapat pula suatu
memelihara jaringan serta mempro­duksi faktor lapar(ghrelin).
kalor dan energi. Kelebihan hidratarang Bobot badan biasanya kurang lebih stabil.
yang tidak langsung ‘dibakar’ atau diubah Penimbunan energi sebagai trigliserida da-
menjadi glikogen, diubah menjadi lemak lam jaringan lemak terjadi bila asupan ener-
(triglise­rida) yang ditimbun dalam jaringan gi lebih besar daripada penggunaannya. Ke-
lemak. Lemak persediaan ini tidak dapat seimbangan diregulasi oleh hipotalamus (se-
diubah kembali menjadi protein atau gula. perti juga suhu tubuh dan osmolaritas cairan
Hanya dalam keadaan ‘daru­rat’, lemak ini tubuh), pada mana kedua faktor, ghrelin
digunakan sebagai bahan bakar, misalnya maupun leptin, memegang peranan penting.
setelah pantang makan untuk jangka waktu
lama. * Ghrelin adalah hormon lapar (appetite sti-
Menurut perkiraan, jumlahsel-sel lemak (adi- mulating hormone) yang ditemukan oleh kar-
pocyt) dalam tubuh sudah ditentukan pada diolog Jepang Kojima (1999, Yun ghre = per-
masa kanak-kanak dan sekali terbentuk tumbuhan). Diproduksi terutama di lam-
dalam jumlah besar tidak akan berkurang bung akibat rangsangan dari hipotalamus.
lagi. Semakin besar asupan makanan, sema- Hormon  peptida ini melalui stimulasi pe-
kin banyak pula lemak memasu­ki adipocyt, lepasan GH (Growth Hormone) menimbul-
yang karena itu akan terisi penuh dan me- kan perasaan lapar. Bila kadar ghrelin darah
ngembang. Keadaan ini dapat disama­kan menurun, kadar GH juga berkurang, nafsu
dengan balon yang dalam keadaan biasa makan tidak dihambat dan BMI meningkat.
kempis, tetapi volumenya membesar bila Ghrelin menghemat penggunaan energi
diisi gas (diti­up). Penum­pukan lemak terjadi oleh tubuh dan menstimulasi penimbunan
khusus di sekitar organ dan di bawah kulit, lemak. Bila bobot badan turun, sekresi GH
yang menyebabkan tubuh menjadi gemuk. meningkat tetapi kadar ghrelin tidak beru-
bah. Hal ini menunjukkan, bahwa sebetulnya
Pathogenesis obesitas bercirikan defisiensi GH, yang
tidak berhubungan kausal dengan kadar
Hanya sedikit, ±10%, obesitas disebabkan
ghrelin rendah.
oleh kelainan organik, misalnya hipotirosis.
Selama berpuasa ghrelin akan disekresi dan
Faktor lainnya adalah faktor keturunan
kadarnya meningkat, tetapi segera menurun
dan resam tubuh yang berperan melalui
lagi karena hipotalamus mencetuskan pera-
mekanisme yang belum diketahui. Di
saan lapar. (Obes.Res 2002; 10: 1161-66)
samping itu, pe-ranan utama kegemukan
ditentukan oleh gaya hidup, yaitu kebiasaan
makan terlalu banyak tanpa ‘membakar’ semua * Leptin (”faktor saturasi”) adalah suatu hor-
mon peptida yang ditemukan pada tahun

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 497 21/04/2015 17:35:57


498 Seksi V: Obat Sistem Saraf Otonom

1994 dan terdiri dari 167 asam a­mi­no de- Cara-cara praktis. Ada beberapa cara yang
ngan BM 16.000 (Yun. leptos = kurus). Zat lebih praktis dan murah, seperti pengu­
ini diproduksi oleh sel-sel lemak di bawah kuran lipatan kulit, yang memberi kesan
penga­ruh gen-ob, juga dalam lambung dan mengenai lemak di bawah kulit dan jumlah
organ kelamin. Leptin beredar dalam darah LTT, tetapi tidak memberi kesan mengenai
dan berperan pada asupan makanan, metabo- jumlah lemak di rongga perut (LRP).
lisme dasar dan fertili­tas. Bila kadar leptin Body Mass Index (BMI) kini paling banyak
naik, rasa lapar turun. Faktor ini bersama diguna­kan untuk menentukan besarnya masa
ghrelin merupa­kan anak rantai penting lemak, tetapi tidak menerang­kan pembagian
pada sistem feed-back yang mengatur kese- lemak dalam tubuh. Sebetulnya suatu studi
imbangan antara  perasaan lapar dan asupan (Univ. Glasgow, 1998) telah memasti­kan bah-
pangan. wa lokasi lemak, khususnya jumlah lemak
Leptin sebagai faktor mengenyang­kan (‘sa- di rongga perut (LRP), berperan penting:
turation factor’) hanya aktif di sel lemak dan semakin banyak LRP, semakin besar risiko akan
membantu mengendalikan nafsu makan ganggu­an keseha­tan. Penentuan waist-hip
di hipotalamus. Pada orang gemuk leptin ratio dan lingkaran pinggang memberikan
tidak atau kurang terbentuk akibat defek informasi lebih jelas mengenai jumlah LRP.
pada gen-ob atau pada reseptornya. Efeknya Berat dan tinggi badan setelah usia 60
adalah timbulnya polyfa­gie (makan terlalu tahun pada umumnya menurun disebabkan
banyak), suhu badan abnormal rendah (hi- oleh kehilangan jaringan otot dan tulang,
pot­hermie) dan resistensi terhadap insulin dan Juga pada usia lanjut terjadi redistribusi
leptin. Oleh karena itu pada obesitas meski- lemak yang meningkat ke bagian perut. Oleh
pun masa lemak meningkat dan jumlah karena itu BMI sebagai indeks jumlah lemak
leptin sekadar naik, namun nafsu makan kurang tepat bagi lansia. Walaupun demikian
tidak berkurang dan pertukaran zat tidak BMI yang tinggi tetap berkaitan dengan
meningkat. Selama kur menguruskan tubuh, memburuknya kesehatan dan menurunnya
berat badan menurun dan terjadi kekurangan kualitas hidup.
leptin sehingga nafsu makan bertambah
dan penggunaan energi berkurang. Untuk 1. BMI (Body Mass Index) atau IMT(Indeks
mengkompensasi kekurangan penggunaan Masa Tubuh) adalah kuosien dari perbandin­g-
energi ini kadar ghrelin justru meningkat an berat badan (kg) dibagi dengan kuadrat ting-
(NTvG 2003;147:1168-72) Bila kadar leptin gi badan (m2). BMI merupakan suatu ukuran
dalam darah terlampau tinggi, maka hipo- yang dapat diper­caya, murah dan praktis
thalamus memberi­isyarat pada tubuh untuk untuk menilai apakah ada kelebihan berat ba-
berhenti makan dan supaya lebih aktif untuk dan. Antara BMI dan persentase lemak dalam
mengurangi jumlah lemak. tubuh terdapat korel­asi baik, tetapi distribusi
  lemak dalam tubuh tidak dijelaskan. BMI
Penentuan kelebihan berat badan juga dinamakan Quételet Index (Q.I.).

Ada sejumlah metode untuk menilai taraf
kelebihan berat badan dan memprediksi risi- berat badan (kg)
BMI = —————————
konya bagi kesehatan pada kelebihan be-
tinggi badan (m2)
rat badan. Penelitian ilmiah menggunakan
metode lain, seperti densitometri (penen-
tuan berat jenis tubuh dengan jalan me- Di samping itu BMI ternyata berguna
nimbang di bawah air) dan teknik-teknik pula untuk meramalkan risiko PJP serta risiko
canggih (CT-scan dan MRI), yang sangat kematian sebagai akibat.
efektif untuk menentukan jumlah LTT (le- WHO telah menentukan pembagian orang
mak tubuh total) dan pembagiannya dalam overweight atas dasar BMI-nya. Lihat tabel
tubuh. Cara-cara ini terlampau sulit dan ma- di bawah ini dan untuk praktis­nya juga di-
hal untuk dilakukan secara besar-besaran. muat risiko yang dihadapi oleh kelompok-

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 498 02/05/2015 10:24:28


Bab 31: Adrenergika dan Adrenolitika, Anoreksansia 499

Adolphe Quételet (1796-1874) Ahli


matematika dan astronom Belgia

kelompok tersebut, yang khusus berlaku bagi


orang di bawah usia 50 tahun. Untuk mem-
permudah penentuannya tersedia grafik ber-
Nomogram untuk penentuan BMI (kg/m2)
dasarkan berat dan tinggi badan seseorang,
sehingga BMI-nya dapat dilihat dengan mu- atas dasar berat badan (kg) dan tinggi
dah. Lihat nomogram di bawah. badan (m2)

WHO mendefinisikan sebagai berikut. WHR = perbandingan antara lingkar ping-


– Kegemukan atau overweight didefini- gang dan pangkal paha (pinggul) dapat digu-
sikan sebagai BMI dari 25-29,9 kg/m2; nakan sebagai ukuran untuk pembagian
– Adipositas/obesitas menunjukkan BMI lemak. Perbandingan ini menunjukkan de-
sama dengan atau melampaui 30 kg/m2 ngan baik jumlah lemak di perut (LRP), sema-
(lebih dari 150% berat ideal); kin tinggi ratio, semakin banyak lemak. Walau-
– BMI > 40 kg/m2 disebut adipositas mor- pun WHR tidak memberikan informasi me-
bid (sakit). ngenai jumlah lemak total dalam tubuh (LTT),
tetapi ternyata berkorelasi baik dengan risiko
WHO Physical status: the use and inter- keseha­tan. Penumpu­kan lemak di rongga
pretation of anthropometry, Geneve, 1995. perut, pada pria umumnya berbentuk bu-
Terutama pada obesitas, risiko akan mor- ah apel dan merupakan faktor negatif. Pada
biditas dan mortalitas meningkat dengan wanita lazimnya lemak bertumpuk di seki-
kuat. tar pinggul (berbentuk buah pear), yang di-
hubungkan dengan risiko PJP.
2. ‘Waist-hip Ratio’. Selain derajat over-
weight, juga pembagian lemak di tubuh pen- 3. Lingkar ping­gang (LP). Penelitian baru
ting untuk menilai risiko kesehatan. telah memastikan bahwa lingkar pinggang

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 499 21/04/2015 17:35:57


500 Seksi V: Obat Sistem Saraf Otonom

Body Mass Index risiko PJP


terlampau kurus < 19 –
normal 18,5 - 24,9 kg/m2 normal
gemuk, overweight 25,0 - 29,9 “ meningkat
gemuk, obesitas 30,0 - 34,0 “ amat meningkat
obesitas hebat > 40 “ risiko maut >

Tabel 31-3: Pembagian overweight atas dasar BMI menurut WHO


dan risiko akan PJP dan kematian

memberi indikasi baik dari LTT dan LRP, IG didefinisikan sebagaiperbandingan (%)
serta risiko bagi kesehatan. Semakin besar antara permukaan di bawah kurva respons
LP, semakin besar pula risiko akan diabetes, gluk­osa-darah (AUC) setelah asupan 50 g
kolesterol tinggi, hiper­tensi dan sesak na- makanan hidratarang dan AUC setelah asup-
pas. LP mudah diukur dengan otot perut an 50 g glukosa. Bertolak dari IG glukosa
kendur (relak­sasi) antara bagian bawah dari = 100, dapat dihitung IG dari hidratarang
iga terendah dan bagian atas dari panggul lainnya dengan formula di bawah ini.
(pelvis). LP dengan risiko meningkat tergan­
tung dari antara lain jenis kelamin dan AUC usai asupan 50 g hidratarang
keturunan (etnis). Untuk orang kulit putih IG ———————————————— x 100
(Caucasi­an) dari 20-60 tahun berla­ku: AUC usai asupan 50 g glukosa
– pria : LP > 94 dan > 102 cm, masing-
masing risiko tinggi dan sangat tinggi Indeks glikemik sering kali digunakan
– wanita :LP > 80 dan > 88 cm, masing- untuk menentu­kan bahan makanan yang
masing risiko tinggi dan sangat tinggi layak selama menjalani kur menurunkan
Dalam garis besar pembagian ini sesuai berat badan. Pangan dengan IG rendah
dengan angka-angka BMI, teta­pi LP lebih dianggap lebih sehat karena menimbulkan
jelas menunjukkan risiko bagi orang dengan sekresi insulin dan peningkatan kadar glu-
BMI rendah dan pembagian lemak kurang kosa darah lebih ringan daripada sumber
baik. hidratarang dengan IG tinggi. Tetapi di sam-
ping karbohid­rat masih ada banyak faktor
* Perokok menunjukkan lebih banyak pe- lain yang dapat memengaruhi respons insu-
numpukan lemak di rongga perut dan la- lin, misalnya cara mengolah dan memasak
zimnya BMI rendah. Tetapi setelah berhenti makanan serta banyaknya serat gizi. Protein
merokok, BMI meningkat karena metabo­ juga bisa meningkatkan sekresi insulin, se-
lisme dasar yang selama merokok naik, seka- dang­kan lemak dapat menurun­kannya ka-
rang menurun. Oleh karena itu mereka lebih rena mengham­bat pengoson­gan lambung.
banyak menyamil, yang mengakibatkan be- Oleh karena itu sementara ahli menganggap
rat badan meningkat. indeks glikemis tidak begitu berguna bagi
praktik.
Indeks glikemik(IG)
glukosa 100 (9) pisang 62
Indeks glikemis adalah ukuran kecepatan
beras putih 72 (9) gula 59
pengubahan hidratarang dalam usus men- roti wholegrain 72 (6) chips 51
jadi glukosa dan penyerapannya ke dalam kentang 70 (8) buah appel 39
darah (1981). Pangan dengan IG tinggi mem- roti putih 69 (5) kacang jogo 29
perlihatkan peningkatan cepat dan tinggi Mars (cokelat) 68 (12) beans 29
beras tumbuk 66 (5) fruktosa 20
dari kadar glukosa darah, dengan risiko me- kismis (raisin) 64 (11) kedele 15
ningkat untuk DM2. Semakin kuat kenaikan
kadar glukosa oleh suatu hidratarang, sema- Tabel 31-4: Indeks glikemik (%) dari be-
kin tinggi IG-nya. berapa bahan makanan

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 500 21/04/2015 17:35:57


Bab 31: Adrenergika dan Adrenolitika, Anoreksansia 501

Penanganan mengeluarkan zat-zat sampah yang mening-


kat selama kur.
Penanganan kegemukan dapat dilaksanakan
melalui 2 cara.
Tindakan tambahan. Diet hendaknya didu-
Tanpa pengobatan: penderita dianjurkan
kung oleh beberapa tindakan pembantu,
untuk meningkatan kegiatan fisik, diet hi-
yaitu:
pokalori dengan menghindarkan atau me-
a. gerak badan teratur meningkatkan penge-
ngurangi asupan lemak.
luaran energi dan memperlancar perombak-
Dengan pengobatan: hanya bermanfaat
an lemak. Para olahragawan ternyata le-
bila dipertahankan, karena bila penggunaan
bih mudah mengimbangi asupan dan pe-
obat-obat penurun berat badan dihentikan,
nggunaan energi, lagi pula pada umum-
biasanya berat badan akan meningkat lagi.
nya lebih mudah mempertahankan suatu
Semua cara untuk melawan kegemukan
diet. Para ahli menganjurkan olahraga,
pada azasnya berdasarkan diet dan gerak
seperti jogging, berenang, fitness, berse­
badan, yaitu pembatasan/pengurangan as-
peda (juga dengan hometrainer) ataupun
upan kalori (lazimnya 1.000-1.500 kcal se-
berjalan cepat dengan tera­tur, 3-5 kali
hari) serta peningkatan penggunaan energi.
seminggu 0,5 jam. Sebaiknya jangan di-
Tetapi bila penggunaan energi lebih besar
mulai terlalu intensif tetapi secara ber-
daripada asupan kalori, akan terjadi mobi-
angsur-angsur ditingkatkan.
lisasi dari depot lemak (energi potensial) un-
b. terapi perilaku, kebiasaan makan pasien
tuk diubah menjadi energi.
diubah secara positif, seperti mengunyah
Pengobatan dapat dilakukan sebagai ikh-
lebih halus, makan lebih pelan dan hanya
tiar tambahan untuk menunjang penangan-
secukupnya, juga jangan menyamil di
an bagi penderita dengan BMI>30 atau
antara jam-jam makan.
BMI>27 bila terdapat faktor risiko lain (DM2,
c. terapi dengan anoreksansia. Dewasa ini
hipertensi, hiperlipidemia). Dengan menu-
tersedia sejumlah obat untuk membantu
runnya berat badan 5 – 10% sudah dapat
kur melangsingkan tubuh, yang berkha-
menurunkan risiko kesehatan.
siat menghambat nafsu makan, lihat di
Suatu kur pelangsing umumnya dimulai
bawah.
dengan menurunnya berat badan dengan
pesat, tetapi ini terutama disebabkan hilang-
Dalam sediaan populer untuk mengu-
nya cairan, bukannya lemak. Baru sesudah
ruskan tubuh sering kali dimasukkan diu-
rata-rata seminggu, lemak akan dibakar se-
r­eti­ka untuk mengu­rangi cairan tubuh
bagai sumber energi dan susutnya bobot
dan laksansia untuk mengu­rangi resorpsi
badan berlangsung lebih lambat. Tiroid me-
bahan-bahan makanan dalam usus, juga
nyesuai­kan diri dan bekerja semakin lam-
hormon tiroid tiroksin untuk menstimu­
bat, sehingga metabolisme basal (konsumsi
lir pertukaran zat. Sediaan-sediaan ini tidak
energi dari tubuh dalam keadaan istirahat)
dianjurkan, karena kurang efektif dan dapat
menurun.
menimbulkan efek samping yang sangat
Adalah lebih baik makan 5 kali sehari
serius.
dengan porsi kecil daripada dua kali tetapi
Kombinasi dari diet berkalori terbatas dan
banyak sekali. Karena selama kur, selain
tindakan pembantu tersebut yang dijalankan
lemak (untuk dinding sel), juga protein di-
dengan teratur, motivasi tinggi dan tuntunan
rombak, maka diet perlu mengandung se-
dari seorang dokter sering kali menghasilkan
jumlah tertentu protein. Karbohidrat juga
penyusutan bobot tubuh hingga 0,5 kg se-
harus ada, karena merupakan sumber energi
minggu.
mutlak bagi sel-sel otak dan sel-sel darah.
Agar jangan sampai kekuran­gan vita­min
dan mineral, diet harus divariasi sebany­ak Anoreksansia
mungkin. Akhirnya adalah penting untuk mi- Anoreksansia (Yun orexi = nafsu makan) ber-
num banyak air (2-3 liter sehari) untuk khasiat menekan nafsu makan secara efek-

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 501 21/04/2015 17:35:58


502 Seksi V: Obat Sistem Saraf Otonom

tif selama 4-6 minggu. Tetapi sesudah di- b. menghambat penyerapan lemak: orlistat.
guna­kan 3-6 bulan, efeknya akan sangat Lemak baru dapat diabsorpsi setelah
berkurang akibat terjadinya toleransi. Obat- dirombak oleh lipase menjadi asam lemak
obat ini digunakan untuk menunjang dan bebas dan gliserol. Orlistat merintangi
mempermudah terapi diet kalori terbatas lipase, sehingga sebagian lemak tidak
dengan mengurangi nafsu makan. diserap usus.
Atas rekomendasi WHO di kebanyakan c. meningkatkan pengeluaran energi: sibu-
negara, semua anoreksansia turunan senyawa tramin, mungkin melalui aktivitas adre-
amfetamin berada di bawah pengawasan nergik perifer. Setelah penggunaan 6 bu-
internasional. Pengecualian adalah (dex) lan, dapat dicapai penurunan berat badan
fenfluramin, (klor)fentermin dan mazindol. Di rata-rata 11 kg (Ph Wkbl 1998; 133: 1590).
AS masih beredar pula fentermin (Mirapront)
dan amfepramon. Berhubung dengan sejum­lah Kehamilan dan adipositas
laporan mengenai timbulnya kelainan pada
Gangguan-gangguan reproduksi juga ber-
katup jantung pemakai obat-obat tertentu,
kaitan dengan adipositas, misalnya hiper-
pada bulan Agustus 1997 di AS, Belanda
androgenisme dan hiperinsulinisme (Pasquali R.
dan banyak negara Barat lainnya,fentermin,
et al. Obesity and reproductive disorders in
fenfluramin dan dexfen­flura­min telah ditarik
women. Hum Reprod Update 2003;9:359-72)
dari peredaran.
Gangguan pada metabolisme gula meng-
Obat-obat baru. Dalam usaha mencari ano- akibatkan diabetes gravidarum 3 kali lebih
reksansia baru yang efektif dan aman, telah sering pada pasien dengan berat badan
dilakukan kajian terhadap hormon kenyang berlebihan.
leptin. Tetapi karena orang gemuk (obese) Juga hipertensi lebih sering terdapat pada
kurang atau tidak peka untuk leptin, hormon wanita hamil dengan overgewicht.
ini tidak memberikan hasil baik. Kans terhadap penyimpangan-penyim-
pangan kongenital juga sangat meningkat
Mekanisme kerja. Dewasa ini tersedia a.l. pada ibu-ibu dengan adipositas.
tiga obat untuk menguruskan badan, yaitu Karena adipositas dapat mengakibatkan
sibutramin, rimonabant dan ekstrak kaktus risiko pada kehamilan, dianjurkan untuk usa-
Hoodia, di samping obat-obat yang sudah ada ha menurunkan berat badan dilakukan se-
(amfepramon dan orlistat). Mekanisme kerja- belum kehamilan (prekonsepsi).
nya berlainan, yaitu:
Wanita hamil tidak dianjurkan menggunakan
a. menekan nafsu makan dan rasa lapar:
anoreksansia karena tidak ada gunanya
amfepramon, sibutramin, rimonabant
mengontrol berat badan selama kehamilan.
dan hoodia. Sibutramin menghambat re-
Juga perlu diperhatikan bahwa selama
uptake serotonin, yang di otak bersama
mengandung dianjurkan untuk tidak menu-
NA mengendalikan perasaan kenyang.
runkan berat badan, karena pertumbuhan
Rimonabant memblok reseptor cannabinoid
janin dapat terganggu. Hanya boleh diusa-
yang bila diduduki endocannabinoida me-
hakan untuk selama kehamilan, berat badan
nimbulkan rasa lapar. Hoodia mengan-
sedapat mungkin dibatasi. (Edward LF et al.
dung zat aktif yang bersaing dengan glu-
Pregnancy complications and birth outcomes
kosa untuk reseptor yang sama, sehing-
in obese and normal weight women. Obstet
ga hipotalamus “dikelabui” dan tidak
Gynecol 1996;87: 389-94. Bianco AT et al.
memicu isyarat lapar. HCA dan krom
Pregnancy outcome and weight gain recom-
(pikolinat) adalah zat-zat penekan nafsu
mendations for the morbity obese women.
makan yang khusus digunakan dalam
Obstet Gynecol 1998;91:97-102.)
kedokteran alternatif. Belum diterima
oleh kedokteran regular karena secara Efek yoyo. Dalam praktik ternyata bahwa
ilmiah efeknya belum terbukti dengan setelah mencapai penurunan berat badan
tuntas. yang diinginkan, sukar sekali mempertahankan

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 502 21/04/2015 17:35:58


Bab 31: Adrenergika dan Adrenolitika, Anoreksansia 503

berat badan yang rendah demikian. Bila pola b. buah-buahan selalu harus dimakan tersen­
makan dan gaya hidup tidak diubah secara diri (pada perut kos­ong);
drastis dan konsekuen, maka dalam waktu c. protein boleh dikombinasi dengan lemak
singkat hasil kur akan hilang lagi. Efek dan hidrata­rang, dengan syarat selalu di-
turun-naik ini disebut efek yoyo. Setelah setiap makan bersama serat-serat gizi (sayuran,
kur selesai, berat badan semula akan pulih beans, dan sebagainya);
kembali semakin cepat. Efek jangka panjang d. hidratarang sedapat mungkin harus digu-
sering kali mengecewakan; turun-naiknya nakan, terutama yang memiliki indeks
berat badan lebih buruk daripada bila terus- glikemik rendah;
menerus gemuk. Setelah dua tahun ternyata e. hidratarang tidak ­boleh dimakan bersa-
bahwa kurang dari 25% pasien mampu maan dengan lemak.
mempertahankan berat badan yang rendah.
Efek yoyo hanya dapat diputus bila disertai Menurut Montignac pada banyak orang
program diet dengan gerak badan dan yang kegemukan terdapat hiperaktivitas
kegiatan otot teratur. dari pankreasnya; bila hidratarang dimakan
“Most obese persons will not stay in treatment bersama lemak, maka insulin tidak disekre­
for obesity, of those who stay most will not lose sikan secu­kup­nya, tetapi berlebihan. Akibat
weight, and of those who do lose weight, most will hiperinsulinemia ini, sebagian lemak yang
regain it.” A.J. Stunkard pada keadaan normal dikeluar­kan akan
ditimbun sebagai lemak cadangan, yang
Diet mode berefek membuat gemuk. Hiperinsulinemia
Di samping diet energi terbatas, dikenal pula juga menimbul­kan kecen­derungan hipogli-
banyak jenis diet lainnya, yang dipromosikan kemia, yang mencetuskan rasa lapar dan
oleh berbagai ‘pakar pelangsingan tubuh’. disusul oleh asupan hidratarang lagi dengan
Yang terkenal adalah antara lain diet Mayo, stimulasi baru dari pankreas. Dengan demiki­
diet dr Atkin dan diet dr Linn, yang terdiri atas an, terjadi suatu lingkaran setan dengan
masing-masing khusus sherry, lemak dan terjadinya pembentukan jaringan lemak
protein. Diet-diet ini sudah dianggap kuno, berlebihan (adipogenesis).
karena efek sampingnya sering berbahaya, Penilaian. Ternyata bahwa den­gan diet 1.800
seperti terbukti oleh misalnya banyak korban kcal sehari bobot badan dapat ditu­runkan
dengan aritmia jantung pada penganut diet rata-rata 10 kg dalam waktu 6 minggu. Mes-
dr Linn. Diet ‘the Zone’ dari dr Sears (yang kipun memerlukan cukup banyak penyesu­
pernah diikuti oleh presiden Clinton) kini aian kebias­aan makan, namun dengan sedikit
juga sudah ditinggalkan, karena dihubung­ motivasi, diet ini mudah dijalankan untuk
kan dengan osteoporosis, gangguan hati dan waktu yang lama. Keberhasilan metode ini
kanker usus besar. sudah dipastikan oleh banyak sekali penga-
nut, tetapi kebanyakan ahli gizi tetap skeptis
* Diet Montignac. Diet Montignac (Prancis) dan meno­laknya, karena men­ganggap dasar-
sangat populer di Eropa, karena ternyata dasar ilmiahnya kurang teguh. Sebaliknya
efektif dan aman, juga pada jangka panjang. mereka tidak dapat menjelaskan sukses besar
Diet ini berda­sarkan aturan diet bijaksa­ dari diet ini.
na dengan banyak mengonsumsi sayuran
dan buah-buahan, membatasi asupan lemak
(jenuh) dan menjauhi gula serta monosa­ MONOGRAFI
karida (yang memili­ki indeks glikemik tinggi),
lihat juga Bab 54, Dasar-dasar diet se­hat. 1. Amfepramon: dietilpropion, *Apisate
Garis besar dari diet ini adalah sederha­na, Derivat amfetamin ini (1957) seperti semua
yaitu: zat dari kelompok “wekamin” berkhasiat
a. makan boleh sampai kenyang tanpa ada menghambat nafsu makan. Frekuensi efek
larangan mengenai jumlah kalori; samping lebih rendah dari amfetamin, ya-

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 503 21/04/2015 17:35:58


504 Seksi V: Obat Sistem Saraf Otonom

itu tachycardia, palpitasi, TD meningkat, adrenergik perifer. Setelah penggunaan 6


gangguan lambung-usus, pusing dan stimu- bulan dari 15 mg/hari dengan kombinasi
lasi SSP. Efek kardiovaskuler pada pasien diet, tercapai penurunan bobot badan rata-
hipertensi dan angina tidak dilap­orkan. rata 11 kg (6-8%). Tanpa diet penurunan
Dosis: 1dd 1 tablet slow-release ½ jam a.c. hanya 1% (Ph Wkbl 1998; 133: 1590), Terapi
(amfepramon 75 mg + vit B1,B2,B3,B6) sebaiknya dihentikan bila sesudah 4 minggu
turunnya bobot badan hanya kurang dari
2. Orlistat: Xenical 2 kg.  Digunakan pada penderita gemuk
Obat ini telah dipasarkan sebagai pil anti- dengan BMI > 30 atau di atas 27 bila terdapat
obesi­tas (‘bikini slimmer’1998). Khasiatnya faktor risiko lain.
berdasarkan penurunan absorpsi lemak Efek samping yang tersering adalah obsti-
dalam usus dengan jalan memblokir lipase pasi, mulut kering dan sukar tidur, juga
pankreas. Efeknya terhadap penurunan be- debar jantung dan hipertensi. Maka frekuensi
rat badan nampaknya tidak begitu besar. jantung dan tensi perlu dimonitor selama 3
Orlistat mengikat lipase secara irreversibel, bulan pertama.
sehingga lemak (triglise­rida) dari makanan Dosis: oral 1 dd 10 mg pagi hari, setelah 4
tidak dihidrolisis menjadi asam lemak minggu bila berat badan menurun < 2 kg,
bebas dan gliserol, yang dapat diabsorpsi dosis dapat dinaikkan sampai 15 mg, maks.
usus. Akibatnya 30% dari lemak tidak dise- selama 1 tahun.
rap dan dikeluarkan melalui feses, sedang-
kan lazimnya jumlah ini hanya 4-5%. Peng- 4. Rimonabant: Acomplia
gunaannya dibatasi pada orang gemuk Derivat piperidinil ini (2005) adalah pene-
dengan Body Mass Index (BMI) > 30 atau le- kan nafsu makan berdasarkan perintangan
bih, bersamaan dengan diet miskin kalori reseptor cannabinoid (RC). RC terdapat di
dan ±30% sebagai lemak. Bila setelah 12 permukaan sel-sel otak, a.l. dari hipotalamus
minggu tidak tercapai penurunan berat dan dapat ditempati oleh Cannabis (mari-
badan minimal 5%, maka pengobatan harus huana, hashiz) dan juga oleh endo-cannabi-
dihentikan. Suatu studi menunjukkan bahwa noida tubuh sendiri. Reaksinya berupa me-
setelah satu tahun tercatat kehilangan berat ningkatnya nafsu makan; efek samping ini
badan tidak terlalu banyak, yaitu rata- sudah terkenal pada pecandu hashiz. Orang
rata 10,2% dibandingkan dengan 6,1% di gemuk membentuk terlalu banyak RC ini.
kelompok plasebo. Pada ±10% pasien terjadi Rimonabant memblokir RC dan mengurangi
kehilangan bobot badan maksimal 20% lebih. nafsu makan, juga menurunkan kadar TG
Resorpsi dari usus minimal, ±1%, yang dalam dan glukosa darah serta meningkatkan HDL.
darah terikat 99% pada protein. Dalam hati Di samping itu juga menurunkan hasrat
sebagian zat dirombak menjadi metabolit in- merokok dan minum alkohol. Obat anorek-
aktif, yang dikeluarkan lewat empedu. sans ini dimaksudkan hanya untuk para
Efek samping agak sering terjadi tetapi penderita overweight dengan gangguan me-
tidak serius dan terutama berupa gangguan tabolisme, yaitu kolesterol tinggi atau dia-
lambung-usus seperti flatulensi, sakit perut, betes. Dilaporkan bahwa rimonabant juga
diare dan kejang lambung. efektif pada pecandu drugs, alkohol dan
Dosis: 3 dd 120 mg a.c./d.c./p.c. bersama rokok. (Gail L et al. Effects of cannabinoid recep-
diet kalori sedang. tor blocker rimonabant on weight reduction in
overweight patients. Lancet 16-4-2006) Peng-
3. Sibutramin: Reductil gunaan 20 mg setiap hari dapat menurunkan
Derivat siklobutan ini (1998) adalah suatu berat badan dengan ±10 kg (6-8%).
serotonin-NA re-uptake blocker, yang ber- Efek samping berupa mual, nyeri kepala,
peran pada terjadinya perasaan kenyang pusing dan gangguan saraf seperti depresi
sesudah makan. Di samping itu juga me- serius dan daya kognitif.
ningkatkan penggunaan energi akibat kerja Dosis: 1 dd 10-20 mg a.c.

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 504 21/04/2015 17:35:58


Bab 31: Adrenergika dan Adrenolitika, Anoreksansia 505

5. Ekstrak Hoodia: kaktus Afrika Selatan, Trim- ku­rang, yang mengakibatkan menurunnya
spa berat badan. Penggunaannya hingga kini
Glikosida ini dengan rumus steroida (1998) masih terbatas pada kalangan kedokteran
adalah zat penekan lapar, yang dihasilkan komplementer.
dari tumbuhan yang banyak mengandung air Krom memperkuat efek HCA dan berkha­
Hoodia gordoni dan berasal dari gurun pasir siat mempertahankan keseim­bangan kadar
(Kalahari desert) di Afrika Selatan, Angola dan glukosa darah. Menurut beberapa studi,
Namibia. Batang “kaktus” ini mengandung kombinasi dari kedua zat dengan diet dapat
zat aktif P57, suatu glikosida steroid yang menguran­gi berat badan dengan ±4 kg dalam
sebagai antagonis reseptor glukosa berefek waktu 4 bulan.
menekan nafsu makan. Hipotalamus me- Efek samping tidak diketahui dan dapat
ngontrol kadar glukosa dan bila kadarnya disamakan dengan asam sitrat yang digu-
menurun, dikirim isyarat untuk makan. nakan di banyak bahan makanan.
Setelah makan kadar glukosa naik lagi dan Dosis: oral 3 dd 250 mg bersama krom-
hipotalamus menghentikan sinyal lapar. P57 pikolinat (Glucose Tole­rance Factor).
mengikat diri pada reseptor-reseptor sama
dengan glukosa, sehingga hipotalamus “me-
ngira” bahwa kadar glukosa darah normal- C. ADRENOLITIKA
dan tidak menimbulkan rasa lapar. Efeknya Adrenolitika atau simpatolitika adalah zat-
adalah asupan kalori sehari dapat diturunkan zat yang melawan sebagian atau seluruh
dengan ±50%. aktivitas Susunan Saraf Simpatik. Misal-
Efek samping tidak diketahui. nya, adrenolitika meniadakan vasokonstriksi
Dosis: selama tiga hari 2 dd 250 mg (tablet yang ditimbulkan oleh aktivasi reseptor-alfa
atau juice) ½ jam a.c. Bila efeknya kurang, akibat adrenergika. Berdasarkan mekanisme
dapat ditingkatkan sampai 2 dd 500 mg. dan titik kerjanya, adren­oli­tika dapat dibagi
Pemeliharaan: 1-2 dd 250 mg. dalam tiga kelompok, yaitu zat-zat penghambat
reseptor adrenergik (alfa-blocker dan beta-blocker)
6. Hidroksisitrat: HCA dan zat-zat penghambat neuron adrenergik.
Hidroksisitrat diperoleh dari buah garoka,
Katch puli (Hindi = buah asam) atau Malabar 1.Alfa-blockers (a-simpatolitika)
Tamarind dari pohon Garcinia cambogia. Di Zat-zat ini memblokir reseptor-alfa yang
India dan Sri Lanka, buah ini digunakan banyak terdapat di jaringan otot polos dari
untuk menga­samkan makanan (seperti asam kebanyakan pembuluh, khususnya dalam
Jawa). Selain itu buah ini juga digunakan pembuluh kulit dan mukosa. Efek utamanya
sebagai obat rakyat tradisional pada penyakit adalah vasodilatasi perifer, oleh karena itu
jantung, gangguan empedu dan gangguan banyak digunakan pada hipertensi dan hi-
lambung-usus. Khasiat menekan nafsu ma- per­trofi prostat. Prazosin juga digunakan
kannya berdasarkan blokade enzim yang pada gagal jantung (dekompensasi) dan pada
memung­kinkan lipogenesis. Dalam siklus penyakit Raynaud.Lihat Bab 34, Vasodi­latansia
asam sitrat (‘Krebs cyclus’), glukosa diubah dan Bab 35, Antihipertensiva, sub 2.Alfa-
melalui piruvat menjadi asam sitrat, yang blockers.
merupakan bahan pangkal untuk sintesis
asam lemak dan koleste­rol. Enzim yang ter- Dikenal tiga jenis alfa-blocker, yaitu:
libat pada sintesis diikat oleh HCA (persaingan – Zat-zat tak selektif: fentolamin dan alka-
sub­strat), sehing­ga lipogenesis gagal. Sebagai loida ergot
gantinya, hati terpaksa mengubah glukosa Fentolamin khusus digunakan untuk
menjadi glikogen. Oleh karena itu, rasa lapar diagno­sis dan terapi hipertensi tertentu
berkurang dan penggunaan energi mening- (feochromocyto­ma). Juga pada gangguan
kat, sedangkan kadar LDL-koleste­rol dan ereksi sebagai injeksi intracaverneus (ber-
trigliserida menurun. Asupan makanan ber- sama papaverin: Androskat).

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 505 21/04/2015 17:35:58


506 Seksi V: Obat Sistem Saraf Otonom

Alkaloid ergot, berkat efek vasokonstrik- – zat-zat β1 tak selektif, yang juga meng-
sinya banyak digunakan pada serang- hambat efek bronchodi­la­tasi (resep­tor-β2),
an migrain, juga dalam ilmu kebidan- misalnya propranolol, alprenolol, dan la-
an untuk menghentikan perdarahan sete- in-lain.
lah persalinan. Labetalol dan karvedilol adalah zat-zat
– α1-blockers selektif: derivat quinazolin yang menghambat kedua reseptor (alfa
(prazosin, terazosin, tamsulosin dan lain- + beta).
lain) serta urapidil. Penggunaannya seba-
gai obat hipertensi dan pada hiperplasia 3. Penghambat neuron adrenergik: derivat
prostat. guanidin (guaneti­din). Zat-zat ini tidak mem-
– α2-blockers selektif: yohimbin, yang digu- blokir reseptor, melainkan bekerja terhadap
nakan sebagai obat perangsang syahwat bagian postganglioner dari saraf simpatik
(aphrodisiacum). dengan mence­gah pelepasan katecholamin.
Guanetidin khusus digunakan pada jenis
glaukoma tertentu.
2. Beta-blocker (β-simpatikolitika)
Semula beta-blocker digunakan untuk
gangguan jantung (aritmia, angina pectoris), MONOGRAFI
untuk meringankan kepekaan organ ini bagi
rangsangan, seperti kerja berat, emosi, stress Yohimbin
dan sebagainya. Sejak tahun 1980-an obat ini Alkaloid ini diperoleh dari kulit pohon
terutama digunakan sebagai obat hiper­tensi, Corynanthe yohimbe (Afrika Barat) dan po-
lihat selan­jutnya Bab 35, Antihipertensiva. hon Aspidosperma quebracho-blanco (Amerika
Obat-obat ini dapat dibagi pula dalam 2 Selatan). Kulit pohon tersebut juga mengan-
kelompok, yaitu dung alkaloid lain, yaitu ajmalin/corynanthein
– zat-zat β1 selektif, yang melawan efek dan aspidospermin.
dari stimulasi jantung oleh adrena­lin dan Efek adrenoli­tiknya agak lemah dan sing-
NA (reseptor-β1), misalnya atenolol dan kat berdasarkan blokade selektif dari adre-
metoprolol noreseptor alfa-2 presinap­tik. Dalam dosis

Hipertrofi prostat
Sekitar 25% dari pria di atas usia 60 tahun menderita pembesaran prostat yang tak-ganas (Benign
Prostatic Hyper­plasia, BPH). Gejalanya merupakan harus sering kali berkemih dengan aliran lemah dan
setiap kali hanya sedikit yang keluar. Lihat juga Bab 43, Zat-zat Androgen, antihormon.
Di prostat yang membesar jaringan otot hiperplasif memiliki banyak reseptor-alfa-1, begitu pula
di saluran kemih (urethra). Blokade reseptor ini dengan derivat quinazolin (alfuzosin, terazosin,
tamsulosin, dan lain-lain) menurunkan tonus dinding pembuluh dalam prostat dan saluran kemih.
Efeknya adalah perbaikan pengeluaran urin dan mengurangi frekuensi berkemih serta memperkecil
residu urin dalam kan­dung kemih.
Alfa-1-blockers bermanfaat pada BPH ringan (dengan terutama jarin­gan ikat) sebagai penanganan
sementara untuk meringankan gejala sambil menunggu pembedahan bila diperlukan. Obat-obat
ini tidak berefek menciutkan prostat yang membesar, berlainan dengan obat BPH lainnya, yaitu zat
anti-and­rogen finasteri­da, lihat Bab 43, Zat-zat Andro­gen, anti­hor­mon). Finasterida ternyata tidak
lebih efektif dari terazosin pada penanganan keluhan BPH. Oleh karena itu alfa-blockers sekarang
dianggap sebagai obat pilihan pertama pada farmakoterapi BPH. Untuk monografi lihat Bab 35,
Antihipertensiva, alfa-blockers.
Penanganan lainnya terdiri dari pembedahan ‘terbuka’ untuk mengeluarkan prostat dan reseksinya
melalui uretra (saluran kemih), yang disebut TURP (Transurethral Resection of Prostate). Di samping itu
dilakukan pula cara-cara modern, seperti pembedahan dengan laser(ablatio) dan transurethral microwave
therapy (TUMT). Metoda terakhir sangat efektif dan dapat dilaku­kan poliklinis dengan anestesi lokal
dan sedasi ringan.

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 506 21/04/2015 17:35:58


Bab 31: Adrenergika dan Adrenolitika, Anoreksansia 507

rendah dapat meningkatkan tekanan darah, penderita impotensi dari etiologi berlainan.
sedangkan pada dosis lebih tinggi justru Vasodilatasi di badan pengembang penis
menurunkannya. Oleh karena itu terjadilah mungkin dapat menerang­kan efeknya pada
vasodilatasi perifer yang mengakibatkan disfungsi erektil. Lihat juga Bab 43, Zat-
penyaluran darah diperkuat ke organ-organ zat Andro­gen, boks Gangguan ereksi dan
di bagian bawah perut. Viagra.
Penggunaan. Secara tradisional diguna­ Efek samping dapat berupa penurunan ten-
kan sebagai afrodisia­kum, untuk memperkuat si, pusing, berkeringat kuat, debar jantung,
syahwat dan mengata­si impotensi. Sering kali tremor, agitasi, gelisah dan sukar tidur, ke-
obat ini dianggap obsolet, tetapi pada suatu jang bronchi dan gejala yang mirip lupus.
meta-analisis dari tujuh studi, yohimbin Pada penderita gangguan jiwa, dosis rendah
ternyata efektif dalam 34-73% dari kasus dapat mencetuskan depresi. Fenotia­zin mem-
untuk menimbulkan ereksi. Perbedaan besar perkuat toksisitasnya.
dalam persentase disebab­kan oleh populasi Dosis: oral 3-4 dd 5-10 mg.

14108649_OBAT P(Bab 31)_T-483-507.indd 507 21/04/2015 17:35:58


BAB 32

KOLINERGIKA
DAN ANTIKOLINERGIKA

A. KOLINERGIKA ganglioner dari SP, juga di pelat-pelat ujung


motorik (otot lurik) dan di bagian Susunan
Kolinergika atau parasimpatikomimetika Saraf Pusat yang disebut sistem ekstrapira­
adalah sekelompok zat yang dapat menim- midal. Berdasarkan efeknya terhadap rang-
bulkan efek yang sama dengan stimulasi sangan, reseptor ini dapat dibagi dalam 2
Susunan Parasim­pa­tik (SP), karena melepas- jenis, yakni reseptor muskarin dan reseptor
kan neurohormon asetilkolin (ACh) di ujung- nikotin, yang masing-masing menghasilkan
ujung neuronnya. Tugas utama SP adalah efek berlainan.
mengumpulkan energi dari makanan dan
menghambat penggunaannya, singkatnya 1. Reseptor muskarin (M) terdapat di neu-
berfungsi asimilasi. Bila neuron SP dirangsang, ron postganglioner dan dapat dibagi da-
timbullah sejumlah efek yang menyerupai kea- lam minimal 3 subtipe, yakni reseptor-M1,
daan istirahat dan tidur. -M2, dan -M3.. Ketiga jenis reseptor ini bila
Efek kolinergik faal yang terpen­ting adalah dirangsang membe­rikan efek yang berlainan,
sebagai berikut: lihat tabel di bawah ini. Dewasa ini sudah
– stimulasi pencernaan dengan memper- ditemukan dua subtipe reseptor-M lainnya
kuat peristaltik dan sekresi kelenjar ludah lagi.
dan getah lambung (HCl), juga sekresi air Muska­rin (M) adalah derivat furan yang
mata dan lain-lain; bersifat sangat beracun dan terdapat sebagai
– memperlambat sirkulasi, antara lain de- alkaloid pada jamur merah Amanita musca­
ngan mengurangi kegiatan jantung, vaso- ria. Resep­tor muskar­in setelah diaktivasi oleh
dilatasi dan penurunan tekanan darah; neuro­trans­mitter asetil­ko­lin atau kolinergika
– memperlambat pernapasan, antara lain dapat menimbulkan semua efek fisiologis
dengan menciutkan bronchi, sedangkan yang tertera di atas.
sekresi dahak diperbesar;
reseptor jaringan efek stimulasi
– kontraksi otot mata dengan efek pe-
M1 neuron-neuron aktivasi
nyempitan pupil (miosis) dan menurun- ganglia simpatis pelepasan NA>
nya tekanan intraokuler akibat lancarnya M2 myocard kontraksi>
pengelu­a­ran air mata; jaringan nodus bradycardia
– kontraksi kandung kemih dan ureter penyaluran AV<
M3 kelenjar eksokr. sekresi
dengan efek memperlancar pengeluaran ileum relaksasi
urin; pembuluh langsung: kontraksi
– dilatasi pembuluh dan kontraksi otot via endotel: relaksasi
kerangka; Tabel 32-1: Aktivasi subtipe reseptor-
– menekan SSP setelah pada awal mensti- M di berbagai organ dan efeknya bila
mulasinya. dirangsang oleh kolinergika
Efek muskarin dan efek nikotin Asetilkolin (ACh) bekerja tidak selektif dan
Reseptor-reseptor kolinergika terdapat da- merangsang ketiga tipe reseptor M, sama
lam semua ganglia, sinaps dan neuron post- dengan adrenalin dan NA dari Sistem Simpatik

14108649_OBAT P(Bab 32)_T-508-518.indd 508 21/04/2015 19:24:00


Bab 32: Kolinergika dan Antikolinergika 509

(SS), yang juga merangsang secara tak-selektif mirip efek muskarin dari ACh. Semuanya
resep­tor -alfa dan -beta adre­nergik. Obat-obat adalah zat-zat amonium kwaterner yang
yang mengaktivasi resep­tor-M1, -M2, atau -M3 bersifat hidrofil dan sukar memasuki SSP,
secara selektif hingga kini belum ditemu­kan. terkecuali arekolin.
2.Bekerja tak-langsung: zat-zat antikolines-
2. Reseptor nikotin (N) terutama terdapat
terase seperti fisostigmin, neostigmin dan piri-
di pelat-pelat ujung myoneu­ral dari otot ke-
dostigmin. Obat-obat ini menghambat pengu-
rangka dan di ganglia otonom (simpatik dan
raian ACh secara reversibel, yaitu hanya
parasimpatik). Stimulasi reseptor ini oleh
untuk sementara. Setelah zat-zat tersebut
kolinergika (neos­tigmin dan piridostigmin)
selesai diuraikan oleh kolinesterase, ACh
menimbulkan efek yang menyerupai efek
segera akan dirombak lagi.
adrenergika, oleh karena itu bersifat berla-
Di samping itu ada pula zat-zat yang me-
wanan sama sekali. Misal­nya vasokonstriksi
ngikat enzim secara irrever­sibel, misal-
dengan meningkatnya tensi ringan, penguatan
nya parathion dan organofosfat lain. Kerjanya
kegiatan jantung, juga stimulasi SSP ringan.
panjang karena bertahan sampai enzim ter-
Pada dosis rendah timbul kontraksi otot
bentuk baru lagi. Zat ini banyak digunakan
lurik, sedangkan pada dosis tinggi terjadi
sebagai insektisid beracun kuat di bidang
depolarisasi dan blokade neuromusku­lar.
pertanian dan sebagai obat kutu rambut
Mekanisme kerjanya berdasarkan stimu-
(malat­hion). Gas saraf yang digunakan se-
lasi penerusan impuls di ganglia simpatik dan
bagai senjata perang juga terma­suk dalam
stimulasi anak ginjal dengan sekresi noradre-
kelompok organo­fosfat ini, misalnya Sarin
nalin. Di samping itu juga terjadi sti­mulasi
dan Soman.
ganglia kolinergik (terutama di saluran lam-
bung-usus dengan peningkatan peristaltik)
dan pelat-pelat ujung motorik otot lurik, di Penggunaan
mana terdapat banyak reseptor nikotin. Kolinergika khusus digunakan pada penya­
kit mata glaukoma, myasthenia gravis, demensia
* Efek nikotin dari ACh juga terjadi pada Alzheimer dan atonia.
perokok, yang disebabkan oleh sejumlah
1.Glaukoma
kecil nikotin yang diserap ke dalam darah
Staar hijau (glaukoma) adalah penyakit
melalui mukosa mulut.
mata yang bercirikan peningkatan tekanan
Selektivitas parsial untuk reseptor -M dan
cairan mata intraokuler (TIO) di atas 21 mm
-N terdapat pada kolinergika klasik seperti
Hg, yang bisa menjepit saraf mata. Saraf
pilokarpin, karbachol dan aseklidin (*Glau-
ini berangsur-angsur dirusak secara progre­
cofrin). Obat-obat ini pada dosis biasa meng-
sif, sehingga penglihatan memburuk dan
ak­tivasi beberapa tipe resep­tor-M tanpa me-
akhirnya dapat menimbul­kan kebutaan. Teta-
mengaruhi reseptor nikotin. Sebaliknya, ko-
pi hanya persentase kecil dari pasien dengan
linergika lain seperti zat-zat antikolinesterase
TIO meningkat menderita glaukoma. Nilai
(neostig­min, piridos­tigmin), bekerja tidak
tekanan intraoku­ler normal adalah antara 10-
selektif.
21 mm Hg.
Gejalanya tidak begitu nyata dan berlang-
Penggolongan sung secara sangat berangsur-angsur, teruta-
Kolinergika dapat dibagi menurut mekanisme ma penyempitan pandangan perspektif de-
kerjanya, yaitu zat-zat dengan kerja langsung ngan timbulnya ‘blind spots’. Oleh karena
dan zat-zat dengan kerja tak-langsung. itu umumnya glaukom baru menjadi mani-
fes pada stadium lanjut dengan sudah ada-
1.Bekerja langsung: karbachol, pilokarpin, mus- nya kerusakan irreversibel. Oleh karena
karin dan arekolin (alkaloid dari pinang, Areca itu orang-orang di atas 50 tahun sebaiknya
catechu). Zat-zat ini bekerja langsung ter- memeriksakan matanya setiap 1-2 tahun
hadap organ ujung dengan kerja utama yang untuk mengukur TIO-nya (tonometri).

14108649_OBAT P(Bab 32)_T-508-518.indd 509 21/04/2015 19:24:00


510 Seksi V: Obat Sistem Saraf Otonom

merupakan pilihan pertama. Bila obat-obat


ini terkontraindikasi atau kurang efektif,
baru digunakan kolinergika atau adrenergika.
a. Beta-blocker: timo­lol (Nyolol 0,5%), betak-
so­lol (Betoptima 0,5%) dan befunolol (Glau-
conex 0,5%). Efektif bila kenaikan tekan-
an intraoku­ler disebabkan oleh mening-
katnya produksi cairan mata. Mekanis-
me kerjanya melalui reseptor beta di
corpus ciliare mata. Beta-bloc­ker berkha-
siat menurunkan produksi cairan mata
sampai 20-25%, tetapi tidak memengaruhi
pengeluarannya.
b. Kolinergika: pilokar­pin, karbachol dan neos-
Gambar 32-1: Biji mata tigmin. Digunakan bila segi bilik me-
nyempit, yang sering kali terjadi pada
Penyebabnya. Cairan mata terbentuk di mu- manula. Akibatnya pengeluaran cairan
kosa tipis di belakang pupil, di corpus ciliare mata dari bilik depan terham­bat, sehingga
dan via liang pupil mengalir ke ruang mata volume dan tekanan intraokuler setem­pat
depan. Pengeluarannya melalui ruang sempit mening­kat. Obat-obat ini meng­kontraksi
antara pupil dan kornea (“segi-bilik”) ke dan menyempitkan manik mata (miosis),
saluran keluar. Bila cairan ini tidak dapat yang menyebabkan segi bilik mereng­gang
mengalir keluar dari ruang mata depan dan penyaluran cairan mata meningkat.
karena misalnya penyumbatan, maka TIO Juga menurunkan produksi cairan mata
akan meningkat. Jenis glaukoma yang paling melalui rangsangan dari alfa-2-reseptor.
sering terdapat adalah glaukoma segi-bilik c. Adrenergika: dipivefrin, apraklonidin dan
terbuka (glaucoma simplex). Pada bentuk ini brimonidin. Dipivefrin melalui stimulasi
pengeluaran cairan dari ruang mata depan reseptor-beta meskipun meningkatkan
terlampau lambat, meskipun saluran keluar produksi cairan bilik, tetapi serentak juga
di segi-bilik tidak tersumbat. Hal ini bisa penyalurannya distimulasi sehingga efek
dilihat pada pemeriksaan mata. Gangguan ini keseluruhannya adalah netral. Stimulasi
disebabkan oleh kelainan bagian depan dari reseptor-alfa menghambat produksi
saraf mata, biasanya timbul di keluarga dan cairan. Kedua obat terakhir mengurangi
sering kali pada penderita diabetes atau myopia, produksi cairan mata, brimonidin juga
yang dapat ditangani dengan pengobatan melancarkan penyalurannya. Kedua obat
atau melalui pembedahan mikro. Bagi bentuk ini hanya digunakan untuk pengobatan
glaukoma yang saluran keluarnya tersumbat, jangka pendek sebelum atau sesudah
yaitu glaukoma segi-bilik tertutup, juga da- penanganan dengan laser.
pat dilakukan pengobatan atau penyinaran d. Obat-obat lainnya adalah latanoprost,
dengan laser guna membuat lubang pada iris dorzolami­da dan brinzolamida. Obat perta-
untuk mengatasi penyumbatan tersebut. ma mempercepat pengeluaran cairan, se-
Tujuan penanganan glaukoma adalah me- dangkan kedua zat terakhir penghambat
nurunkan tekanan cairan mata intraokuler karboanhidrase yang mengurangi pro-
(senyawa prostaglandin latanoprost) melalui duksinya.
peningkatan penyaluran keluar dari cairan
ini atau merintangi produksiya (betablocker). Ref.: Lemij H., Tranende ogen door benzalkoni-
Pengobatan dapat dilakukan dengan teru- umchloride; Pharma Weekbl 2014, 149, 20.
tama dua jenis obat tergantung pada penye-
bab gangguan, yaitu dengan kolinergika atau 2. Myasthenia gravis (Yun. myo = otot, as-
β-bloc­ker. Pada glaukoma terbuka, beta-blocker thenia = kelemahan)

14108649_OBAT P(Bab 32)_T-508-518.indd 510 21/04/2015 19:24:00


Bab 32: Kolinergika dan Antikolinergika 511

Adalah suatu penyakit auto-imun yang linergik atropin dengan dosis tinggi sekali,
bercirikan keletihan dan kelemahan dari khusus untuk melawan efek muskarin.
terutama otot-otot muka, mata dan mulut. Kehamilan dan laktasi. Senyawa amonium
Penyebabnya adalah kekurangan relatif dari kwaterner tidak melinta­si plasenta, maka da-
ACh di pelat ujung motorik dari otot lurik. pat digunakan per oral, tetapi tidak parenteral
Kekurangan ini disebabkan oleh antibo­ karena dapat memicu his.
dies IgG, yang telah merusak reseptor ACh
setempat. Oleh karena itu penerusan impuls
dari saraf ke otot oleh ACh tidak berlang­ MONOGRAFI
sung sebagaimana mestinya. Zat-zat anti-
kolines­terase (fisostigmin dan derivatnya) 1.BETA-BLOCKER
merintangi perom­bakan cepat dari ACh oleh
kolinesterase, sehingga kerjanya lebih lama. 1a. Timolol (Nyolol, Timoptol, *Xalacom)
Dengan demikian transmisi impuls diper­ Dosis: 2 dd 1 tetes larutan 0,25-0,5%
baiki atau bahkan kerusakan reseptor dapat 1b. Betaxolol (Betoptima 0.5%, Betoptic)
dihambat. Dosis: 2 dd 1 tetes larutan 0,25-0,5%
Obat lain yang sering digunakan adalah
prednison, yang berkha­si­at menghambat se- 1c. Befunol (Glauconex 0,25%)
luruh proses penyakit. Dosis: 2 dd 1 tetes larutan 0,25-0,5 %
Lihat selanjutnya Bab 35, Antihipertensiva
3. Demensia Alzheimer. Berdasarkan pene-
muan bahwa kadar ACh di otak berkurang 1d. Karteolol: Arteoptic LA, Teoptic, Carteabak
pada demensia, maka digunakan pengham- Merupakan betablocker non-selektif yang
bat kolinesterase untuk mencegah perom- berkhasiat menurunkan tekanan intraokuler
bakan dan meningkatkan kadar ACh di otak. pada glaukoma simpleks dengan mengurangi
Yang kini tersedia adalah takrin, rivastigmin sekresi cairan mata. Mulai bekerja dalam
(Exelon), metrifonat, milameli­ne dan obat waktu 30 menit dan berlangsung sampai 24
baru donepe­zil (Aricept). Obat-obat ini hanya jam.
berkhasiat memperlambat progres dari ka- Efek sampingnya lupus erythematosus
sus-kasus yang tidak begitu serius. Lihat sistemik (SLE), sakit kepala, pusing, mening-
selanjutnya Bab 28 B, Obat-obat Alzheimer. katnya myasthenia gravis dan iritasi mata,
konyung-tivitis dan gangguan penglihatan.
4. Atonia (keadaan kelemahan otot polos). Se- Dosis: 2 dd 1 tetes (1%-2%)
telah pembedahan besar dengan stress ba-
gi tubuh adakalanya terjadi peningkatan 1e. Levobunolol: Betagan Liquifilm
aktivi­tas saraf adrenergik. Akibatnya dapat Isomer levo dari bunolol ini adalah beta-
berupa obstipasi dan sukar berkemih (ato- blocker non-selektif yang berkhasiat menu-
nia kandung kemih), bahkan obstruksi usus runkan dengan cepat tekanan intraokuler
(ileus paralyticus) akibat pengenduran dan pada glaukoma simpleks dan berlangsung
kelumpuhan peris­taltik. Keadaan ini dapat selama paling sedikit 12 jam.
ditanggulangi oleh kolinergika (karbachol dan Efek samping iritasi mata, konyungtivitis,
neostigmin). gangguan visus dan sistemik seperti gang-
Efek samping kolinergika adalah sama de- guan jantung, bronchospasme, sakit kepala,
ngan efek dari stimul­asi SP secara berlebihan, mual dan pusing.
antara lain mual, muntah-muntah dan dia- Dosis: 1-2 dd 1 tetes 0,25%
re, juga mening­katnya sekresi ludah, dahak,
keringat dan air mata, bradycardi­a, bron- 2.KOLINERGIKA
chokonstriksi serta depresi pernapasan. 2a. Asetilkolin:ACh
Antidotum pada overdosis atau keracunan Neurohormon penting ini bersifat sangat ti-
dengan kolinergika adalah senyawa antiko- dak stabil karena segera diuraikan oleh dua

14108649_OBAT P(Bab 32)_T-508-518.indd 511 21/04/2015 19:24:00


512 Seksi V: Obat Sistem Saraf Otonom

jenis enzim kolinesterase untuk menghinda- kandung kemih (sukar buang air besar dan
ri stimulasi terus-menerus dari saraf koli- kecil). Begitu pula pada glaukoma.
nergik. Hasil pengurai­annya adalah kolin, Resorpsi dari usus berlangsung buruk se-
suatu unsur penting dari lesi­tin, yang terda­ perti semua zat hidrofil. Lama kerja bervariasi
pat di banyak organ tubuh, misalnya dalam secara individual, plasma-t½ 15-54 menit.
empedu, otak dan kuning telur. Berhubung Dalam hati zat ini dihidrolisis ikatan esternya
labilitasnya, ACh tidak digunakan lagi da- oleh kolinesterase. Karena sukar melintasi
lam terapi dan diganti oleh derivat yang membran otak, efek pusatnya ringan.
lebih stabil, antara lain karbachol. Efek samping atas jantung dan peredaran
Defisiensi ACh di otak dihubungkan dengan darah lebih ringan daripada pilokarpin. Un-
penyakit demensi Alzheimer, lihat Bab 28C. tuk melawan efek muskarin ini dapat dibe-
rikan atropin. Pada dosis berlebihan dapat
*Karbachol (Isopto Carbachol, Miostat) ada-
timbul kelemahan otot, sehingga seolah-olah
lah derivat uretan dari kolin (1933) yang pe-
obat tidak efektif lagi (pada myasthenia). Oleh
nguraiannya oleh enzim tidak secepat ACh,
karena itu, penggunaannya perlu dipantau
sehingga efeknya lebih lama. Khasiat mus-
dengan saksama dan kontinu.
karin dan nikotin sama kuatnya, efek sam-
Dosis: pada myasthenia oral rata-rata 150
ping lebih ringan dan jarang terjadi pada do-
mg sehari dalam 4-6 dosis (bromida), pada
sis biasa. Digunakan sebagai miotikum pada
glaukoma 1-2 dd 1-2 tetes 3-5% larutan metil-
glaukoma dan pada atonia organ dalam.
sul­fat.
Dosis: pada glaukoma 3 dd 2 gtt dari larutan
1,5-3% (klorida), pada atonia usus/kandung * Piridostigmin (Mestinon) adalah derivat
kemih akut oral 1-3 dd 4 mg. (1954) dengan efek muskarin ±4 kali lebih
lemah daripada neostigmin. Efek samping
2b. Pilokarpin : (Cendo Carpine, *Timpilo, Mio- juga lebih ringan dan terutama berupa gang-
kar) guan lambung-usus. Mulai kerja lebih lama,
Alkaloid ini terdapat pada daun tanaman tetapi juga bertahan lebih lama. Khusus digu-
Amerika, Pilocarpus jaborandi. Terutama ber- nakan pada myasthenia gravis. Dosis: oral 3-4
khasiat muskarin, efek nikotin ringan sekali. dd 30 mg (bromida).
Pada awalnya SSP distimulasi, kemudian
ditekan aktivitasnya. Penggunaan utamanya 2d. Nikotin: Nicorette, plester Nicotinell TTS
adalah sebagai miotikum pada glaukoma. Derivat piridin ini (1978) terdapat sebagai
Efek miotiknya (tetes mata) dimu­lai setelah alkaloid pada daun tembakau (Nicotiana
10-30 menit dan bertahan 4-8 jam. tabacum). Nikotin diikat pada resep­tor-N di
Toleransi dapat terjadi setelah digunakan SSP dan SS perifer, berefek terhadap otak,
untuk waktu lama yang dapat diatasi de- jantung, pembuluh, saraf, lambung-usus dan
ngan menggunakan kolinergika lain untuk otot kerang­ka. Pada dosis rendah berkhasiat
beberapa waktu, misalnya karbachol atau neos- stimulasi, sedangkan pada dosis tinggi
tigmin. bekerja inhibisi.
Dosis: pada glaukoma 2-4 dd 1-2 tetes la- Terutama untuk mendukung penghentian
rutan 1-2% (klorida, nitrat). merokok, digunakan dalam bentuk plester
*Timpilo = timolol + pilokar­pin. atau sebagai chewing gum (Nicorette). Plester
dari 10, 20 dan 30 cm2 melepaskan nikotin
2c. Neostigmin: Prostigmin masing-masing 7, 14 atau 21 mg secara teratur
Senyawa amonium kwaterner ini selama 24 jam. Bila chewing gum tersebut
adalah perintang kolines­terase reversibel. dikunyah perlahan-lahan selama 30 menit,
Neostigmin memiliki khasiat muskarin agak akan dibebaskan 2 sampai 4 mg nikotin, yang
kuat, yang jauh melebi­hi efek nikotinnya diserap melalui mukosa mulut.
yang sangat ringan. Digunakan teruta­ma Efek samping tergantung pada besarnya
pada keadaan otot lemah, yaitu untuk diag- dosis dan terutama berupa kenaikan tensi
nosis dan terapi myasthenia, atonia usus dan dan frekuensi pukulan jantung, juga sukar

14108649_OBAT P(Bab 32)_T-508-518.indd 512 21/04/2015 19:24:00


Bab 32: Kolinergika dan Antikolinergika 513

tidur dan gatal-gatal, jarang iritasi, rasa takut, 3c. Apraklonidin (Iopidine) adalah derivat
berkeringa­t, nyeri kepala, pusing, rasa letih, obat antihipertensif klonidin dengan khasiat
mulut kering atau sekresi liur berlebihan. stimulasi reseptor-alfa dan -beta, yang meng-
Selama kehamilan dan laktasi tidak boleh digu- hambat produksi cairan mata melalui pe-
nakan. nurunan tonus simpatik. Tidak memenga-
Dosis: chewing gum maksimal 7 dd, plester ruhi tekanan darah. Toleransi dapat terjadi.
1 dd pagi hari. Sebelum terapi dimulai, me- Dosis: pada glaukoma terbuka 3 dd 1 tetes
rokok harus dihentikan seluruhnya. larutan 0,5%, lazimnya selama 4 minggu.

2e. Tacrin: tetrahidroakridin, THA, Cognex 4. LAINNYA


Derivat akridin ini (1993) adalah antiko- 4a. Latanoprost (Xalatan) adalah ester inak-
linesterase rever­sibel dengan khasiat terhadap tif dari suatu analogon prostaglandin-F2-alfa
SSP. Tacrin terutama digunakan untuk me- (1995). Setelah absorpsi oleh kornea dihidro-
ningkatkan kadar ACh di otak pada demensia lisis oleh esterase menjadi asam aktifnya. Zat
Alzheimer, yang antara lain bercirikan keku- ini berkhasiat menurunkan tekanan mata
ran­gan neurohormon ini di sel-sel otak ter- dengan meningkatkan penyaluran cairan
tentu (substantia nigra). mata dari bilik depan.
Dosis: oral permulaan 40 mg/hari selama 6 Dosis:1 dd 1 tetes larutan 0,005 %.
minggu, lalu dinaikkan dengan 40 mg setiap *Xalacom = latanoprost 0,005% + timolol
6 minggu, maksimal 160 mg. 0,5%
Lihat selanjutnya Bab 28 C, Obat-obat
Alzheimer. 4b. Bimatoprost: Lumigan
Adalah prostamida sintetik yang struktural
3 ADRENERGIKA berkaitan dengan prostaglandin F2alfa dan
digunakan a.l. terhadap glaukoma terbuka
3a. Dipivefrin (epinefrinedipivalat, Diopine)
kronis.
Ester adrenalin ini adalah prodrug inaktif
Berkhasiat menurunkan tekanan intra-
yang dalam kornea dan bilik-depan mata
okuler dengan memperbaiki pengaliran ke-
dihidrolisis oleh esterase (1978). Berkat sifat
luar cairan mata. Khasiatnya setelah 4 jam
lipofilnya lebih mudah mempenetrasi mata
dan berlangsung paling sedikit 24 jam.
dari pada adrenalin, yang menghambat pro-
Resorpsinya melalui kornea baik. PP 88%,
duksi cairan bilik dan meningkatkan penya-
dimetabolisasi dalam hati dan metabolitnya
luranny­a. Tidak menimbulkan miosis, tetapi
diekskresi terutama via urin 67% dan via
midriasis.
feses 25%. T1/2 ±45 menit.
Efek samping jarang terjadi dan berupa iri-
Efek samping sering kali gatal dan iritasi
tasi, rasa terbakar, conjunctivitis dan pengen-
pada mata, konjunctivitis, sakit kepala dan
dapan pigmen di kornea dan conjunc­tiva.
hipertensi.
Dosis: 2 dd 1 tetes larutan 0,1% pada glau-
Dosis: malam 1dd 1 tetes (0,01%). Peng-
koma terbuka.
gunaan lebih sering menurunkan efeknya.
3b. Brimonidin (Alphagan) adalah alfa-2- 4c. Tafluprost: Saflutan
adrenergikum yang rumusnya mirip dengan Prodrug ini adalah analogon dari pros-
klonidin, tetapi bersifat kurang lipofil. Tidak taglandin F2alfa yang berkhasiat menurunkan
memengaruhi tekanan darah atau frekuensi tekanan intraokuler pada glaukoma sim-
jantung, mengurangi produksi cairan mata pleks dengan memperbaiki penyaluran cair-
dan meningkatkan penyalurannya. Diguna- an mata. Metabolit aktif adalah asam taflu-
kan pada glauoma terbuka bila beta-blocker prost yang terbentuk sewaktu melintasi kor-
tidak dapat digunakan. nea. Efeknya timbul setelah 2-4 jam dan
Efek samping yang tersering adalah reaksi berlangsung minimal 24 jam.
alergik. Efek samping sering kali hiperaemia oku-
Dosis: 2 dd 1 tetes. ler, di samping sakit kepala, gangguan mata

14108649_OBAT P(Bab 32)_T-508-518.indd 513 21/04/2015 19:24:00


514 Seksi V: Obat Sistem Saraf Otonom

(gatal, sakit, kering dan iritasi) serta tum- kwaterner yang berkhasiat lemah. Misalnya
buhnya bulu mata berlebihan. relaksan otot pankuronium dan vekuronium, serta
Dosis: malam 1 dd 1 tetes larutan 15 mcg/ ganglion-blocker yang terutama menghambat
ml. Penggunaan lebih sering dapat menu- reseptor-N di pelat ujung myoneural dan di
runkan efeknya. ganglia otonom.
Kebanyakan antikolinergika tidak bekerja
4d. Travoprost: Travatan selektif bagi lima subtipe reseptor-M. Bekerja
Senyawa ini juga merupakan analogon terhadap banyak organ tubuh, a.l. mata,
dari prostaglandin F2a yang pada glaukoma kelenjar eksokrin, paru-paru, jantung, saluran
simpleks berkhasiat menurunkan cairan kemih, saluran lambung-usus dan SSP.
mata dengan memperbaiki pengeluarannya.
Efeknya dalam waktu 2 jam dan berlangsung Khasiatnya
selama 24 jam. Efek antikolinergika terpenting adalah seba-
Senyawa ini adalah suatu prodrug dan gai berikut:
waktu melintasi kornea dihidrolisissi men- – memperlebar pupil (mydriasis) dan berku-
jadi asam aktif yang bersamaan dengan meta- rangnya akomodasi
bolitnya diekskresi melalui ginjal. – mengurangi sekresi kelenjar (liur, keringat,
Efek samping sering kali (>10%) hyperaemia dahak)
okuler, hiperpigmentasi iris, gangguan mata, – mengurangi tonus dan motilitas saluran
penglihatan menurun, juga sakit kepala, ko- lambung-usus, juga sekresi getah lam-
nyungtivitis, alergi dan gangguan jantung bung
serta gangguan tekanan darah. – dilatasi bronchi
Dosis: malam 1 dd 1 tetes dan jangan lebih. – meningkatkan frekuensi jantung dan mem-
percepat penerusan impuls di berkas His
4e. Dorzolamida (Trusopt) adalah derivat (bundle of His), yang disebabkan peng-
sulfonamida dengan khasiat menghambat hambatan saraf paru-lambung (saraf me-
karbonanhidrase yang berefek mengurangi ngembara, nervus vagus).
produksi cairan mata (1995). Efek sampingnya – merelaksasi otot detrusor yang menyebabkan
lebih ringan daripada karbonanhidrase-bloc- pengosongan kandung kemih, sehingga
ker sistemik asetazolami­da, sehingga lebih kapasitasnya meningkat. Flavoksat dan
disukai penggun­aannya. Lihat juga Bab 33, oksibutinin juga berkhasiat langsung me-
Diuretika, Asetazo­lamida. relaksasi otot
Antara latanaprost dan dorzolamida – merangsang SSP dan pada dosis tinggi me-
mungkin terjadi interaksi bila digunakan ber- nekan SSP (terkecuali pada zat amonium
samaan. kwaterner).
Dosis: 3 dd 1 tetes larutan 2 % bersama beta-
blocker.
Penggunaan
* Brinzolamida (Azopt) adalah sulfonamida, Tergantung pada sifat spesifiknya masing-
juga dengan khasiat karbonanhidrase-blocker masing, antikolinergika digunakan dalam far-
(1998). Dosis: 2-3 dd 1 tetes larutan 1%. makoterapi untuk bermacam-macam gang-
guan dan yang terpenting di antaranya ada-
lah:
B. ANTIKOLINERGIKA a. sebagai midriatikum, untuk melebarkan pu-
pil dan melumpuhkan akomodasi (atro-
Antikolinergika atau parasimpatikolitika pin, homatropin, tropikamida). Jika efek
melawan khasiat asetilkolin dengan meng- terakhir tidak diinginkan, maka harus
hambat terutama reseptor-resep­tor-M(uska- digunakan suatu adrenergikum, misalnya
rin) yang terdapat di SSP dan organ perifer. fenilefrin;
Zat-zat ini tidak bekerja terhadap reseptor- b. sebagai spasmolitikum (pereda kejang otot
reseptor-N(ikotin) terkecuali zat-zat amonium dan kolik) dari saluran lambung-usus,

14108649_OBAT P(Bab 32)_T-508-518.indd 514 21/04/2015 19:24:00


Bab 32: Kolinergika dan Antikolinergika 515

saluran empedu dan alat urogenital, mi- a. alkaloida Belladonna: atropin, hyoscyamin,
salnya pada IBS (Irritable Bowel Syndrome) skopolamin dan homatropin
(hyoscyamin, butilskopolamin dan propan- b. zat amonium kwaterner: propante­lin, ipra-
telin); tropium dan tiotropium
c. pada inkontinensi urin pada kandung ke- c. zat amin tersier: pirenzepin, flavoksat, oksi-
mih instabil akibat hiperaktivitas dari otot butinin, tolterodin dan tropikamida
detrusor. Kontraksi spontan serta hasrat
berkemih dikurangi (flavoksat, oksibutinin,
tolterodin);
MONOGRAFI
d. pada Parkinsonisme, lihat Bab 28, Obat-obat 1. ALKALOID BELLADONNA
Parkinson;
Tumbuhan Atropa belladonna dari Eropa me-
e. pada asma dan bronchitis (ipratropium, tio-
ngandung beberapa jenis alkaloid, terutama
tropium);
l-hyoscyamin dengan sedikit atropin dan
f. sebagai premedikasi pra-bedah, untuk me-
skopolamin. Ketiga zat ini juga terdapat da-
ngurangi sekresi ludah dan bronchi dan
lam beberapa tumbu­han lain dari famili Sola-
sebagai sedativum berkat efek menekan-
naceae, antara lain kecubung (Datura fastuosa).
nya terhadap SSP. Terutama digunakan
atropin dan skopolamin bersamaan dengan
1a. Atropin (F.I.): dl-hyoscyamine
anestetika umum. Antihistaminika dan
Derivat tropan ini adalah campuran rasemis
fenotiazin juga digunakan untuk maksud
(bentuk-dl), yang berkhasiat antikolinergik
ini;
kuat dan merupakan antagonis khusus dari
g. sebagai zat anti-mabuk jalan, guna mencegah
efek muskarin ACh. Efek niko­tin­diantagonir
mual dan muntah (skopolamin);
dengan sangat ringan. Zat ini digunakan
h. pada hiperhidrosus, untuk menekan penge-
sebagai midriatikum kerja panjang (sampai
luaran keringat berlebi­han;
beberapa hari) dan juga melumpuhkan ako-
i. sebagai zat penawar pada intoksikasi dengan
modasi (cycloplegia). Juga sebagai spasmoli-
zat penghambat kolinesterase (atropin).
tikum pada kejang-kejang di saluran lam-
bung-usus dan uroge­nital, sebagai premedi-
Efek samping kasi pada anestesi dan sebagai zat penawar
Efek samping umum antikolinergika tergan- (antidotum) keracunan ACh (zat-zat anti­
tung dari dosis dan berupa efek-efek muskarin, kolinesterase) dan koliner­gi­ka lain.
ya-itu mulut kering, obstipasi, retensi urin, Atropin juga memiliki daya kerja atas SSP
tachycardia, palpi­tasi dan aritmia, gangguan (antara lain sedatif) dan efek bronchodilata­
akomodasi, midria­sis dan berkeringa­t. Pada si ringan berdasarkan peredaan otot polos
dosis tinggi timbul efek sentral, seperti gelisah, bron­chi.
bingung, eksitasi, halusinasi dan delirium. Resorpsi di usus cepat dan lengkap seperti
Zat-zat amonium kwaterner dalam dosis ting- alkaloid alamiah lainnya, begitu pula dari
gi juga dapat menghasilkan efek nikotin, mukosa. Resorpsi melalui kulit utuh dan
khususnya blokade ganglion dengan antara mata tidak mudah. Distribusinya ke seluruh
lain hipotensi ortostatik dan impotensi. tubuh baik. Ekskresi melalui ginjal, yang
Kehamilan dan laktasi. Hanya atropin da- separuhnya dalam keadaan utuh. Plasma-t½
pat digunakan oleh wanita hamil dan yang 2-4 jam.
menyusui; sedangkan dari obat-obat lain- Dosis: oral 3 dd 0,4-0,6 mg (sulfat), maksimal
nya belum tersedia cukup data mengenai 4 mg sehari, okuler larutan 0,5-1%.
keamanannya.
* Hyoscyamin (l-atropin, Egacene) adalah ben-
tuk levo aktif dari atropin dengan khasiat
Penggolongan sentral dan perifer lebih kuat. Zat ini khusus
Antikolinergika dapat dibagi dalam 3 ke- digunakan pada kejang-kejang lambung-
lompok, yaitu : usus dan pada hiperhidrosus.

14108649_OBAT P(Bab 32)_T-508-518.indd 515 21/04/2015 19:24:00


516 Seksi V: Obat Sistem Saraf Otonom

Dosis: oral 2-3 dd 0,4-0,6 mg tablet retard lambung dalam sediaan tukak lambung-
(sulfat). usus. Juga digunakan sebagai spasmolitikum
terhadap kejang-kejang di organ dalam.
* Homatropin (Homatro, *Peptisin) adalah de-
rivat sintetik yang ±10 kali lebih lemah dari
atropin. Efek midriatiknya lebih cepat dan 2a. Propantelin: (Pro-Banthine 1953) dalam
singkat (maksimal 24 jam), efek cycloplegia dosis tinggi memiliki efek kurare, yaitu me-
lebih ringan, begitu pula efek-efek samping ngendurkan (relaksasi) otot-otot lurik kerang-
lainnya. Homatropin diguna­kan sebagai te- ka. Dahulu banyak digunakan pada tukak
tes mata (larutan HBr 2%) untuk diagnosis lambung, gastritis dan kejang lambung-usus
dan dahulu dalam sediaan terhadap tukak pada IBS. Khasiat antikolinergiknya sedang
lambung untuk menghambat sekresi asam. sampai kuat.
Dosis: oral 3 dd 15 mg (HBr) d.c. dan 30 mg
1b. Skopolamin: l-hyoscine, Scopoderm TTS a.n.
Derivat epoksi dari atropin ini bekerja lebih Lihat Bab 40, Obat-obat Asma dan COPD.
kuat mengenai perintangan sekresi ludah
dan keringat, juga efek sentralnya ±3 kali 2b Ipratropium: Atrovent
lebih kuat (sedatif dan hipnotik). Oleh karena Derivat isopropil dari atropin ini dengan
itu, zat ini dalam bentuk plester digunakan ikatan amonium kwaterner (1974) khusus
sebagai obat mabuk jalan. Di samping itu, digunakan sebagai inhalasi pada asma
adakalanya skopolamin digunakan sebagai dan bronchitis. Berkhasiat bronchodilatasi
midriatikum, zat anti-kejang lambung-usus dengan mengurangi hipersekresi dahak dari
dan untuk premedikasi anestesi. bronchi tanpa efek buruk terhadap bulu
Dosis: transkutan sebagai plester dengan 1,5 gerak (cilia). Lihat selanjutnya Bab 40, Obat
mg skopolamin, yang dilekat­kan di belakang Asma dan COPD.
telinga, ±10 jam sebelum berangkat.
* Tiotropium (Spiriva) adalah derivat lebih
* Butilskopolamin (hyoscine-N-butilbromida, baru (2001) dengan penggunaan sama. Tetapi
Buscopan, Spasmolit) adalah derivat amonium khasiat bronchodilatasinya lebih kuat dan
kwaterner (1951), yang banyak digunakan bertahan lebih lama daripada ipratropium
sebagai spasmolitikum organ dalam, khu- sehingga dapat diberikan dalam dosis 1x se-
susnya pada kejang-kejang di lambung-usus, hari.
saluran empedu dan saluran kemih, serta
rahim. Efek samping ringan dan jarang terjadi.
Dosis: oral atau rektal 3-5 dd 10-20 mg (garam 3. ZAT–ZAT AMIN TERSIER
bromida), injeksi i.m./i.v. 20 mg, bila perlu
3a. Pirenzepin: Gastrozepin
diulang 2-3 kali.
Derivat benzodiazepin ini (1977) dalam dosis
rendah menghambat secara selektif reseptor
2. ZAT–ZAT AMONIUM muskarin-M1 dalam sel-sel parietal lambung
KWATERNER yang memben­tuk HCl. Penghambatan resep-
Senyawa-senyawa ini mengandung atom-N tor di organ-organ lain (jantung, mata, lam-
bervalensi-5, bersifat basa kuat dan terionisasi bung-usus, alat urogenital) baru terjadi pada
baik, sehingga sukar melintasi membran sel. dosis lebih tinggi. Atas dasar kerja selektifnya,
Oleh karena itu resorpsinya dari usus buruk pirenzepin dahulu banyak digunakan pada
dan tidak dapat memasuki CCS (Cairan Cere- tukak lambung-usus dan gastritis.
brospinal), maka tidak memiliki kerja sentral. Resorpsi di usus buruk, hanya sekitar 25%
Khasiat antikolinergiknya lebih lemah dari- berhubung si­fat hidrofilnya. PP juga ringan
pada atropin; efek spasmolitik umumnya (12%), plasma-t½ rata-rata 12 jam.
lebih kuat. Efek samping juga lebih ringan. Dosis: oral 2 dd 50 mg pagi hari 30 menit a.c.
Penggunaannya terutama untuk menekan dan a.n. selama 4-6 minggu, bila perlu 3 dd 50
peristaltik dan mengu­rangi sekresi getah mg. Lihat juga Bab 16, Obat-obat Lambung.

14108649_OBAT P(Bab 32)_T-508-518.indd 516 21/04/2015 19:24:00


Bab 32: Kolinergika dan Antikolinergika 517

3b Flavoksat : Urispas yang diekskresi melalui urin (77%) dan feses


Derivat benzopiran ini (1972) berkhasiat (17%).
relaksasi langsung terhadap otot kandung Efek samping: mulut kering dan berku-
kemih sehinga kapasitasnya meningkat. Di- rangnya fungsi kognitif pada lansia.
samping itu juga berkhasiat lokal anestetik Dosis: oral 3 dd 2,5 – 5 mg (tartrat).
dan analgetik, dengan efek antikolinergik *Fesoterodin (Toviaz)
lemah. Absorpsinya dari usus baik, tidak Antagonis reseptor muskarin dengan se-
diikat pada protein plasma. Dalam hati di- lektivitas terhadap kandung kemih, memper-
ubah menjadi 2 metabolit, hanya satu aktif, besar kapasitasnya dan mengurangi frekuen-
yang diekskresi melalui urin dan feses. si kencing pada sindrom kandung kemih
Efek sampingnya umum, tetapi lebih sedi- overaktif, berdasarkan aktivitas metabolitnya
kit dari pada obat inkontinensi lain. Tidak 5-hidroksimetil. Daya kerjanya maksimal
boleh digunakan pada pasien glaukoma ter- dalam 2-8 minggu.Digunakan simptomatik
tentu dan pada gangguan fungsi ginjal. pada urge-inkontinensi urin.
Dosis: pada urge-inkontinensi 3 dd 200-400 Efek samping : mulut, mata dan tenggorok
mg (garam HCl) p.c. kering, gangguan saluran cerna, mual, diare,
obstipasi dan retensi urin pada penderita
3c. Oksibutinin: Dridase BPH. Dosis : 1 dd 4 mg, maks. 1dd 8 mg.
Ester dari asam glikolat (1975) yang ter-
masuk senyawa antikolinergik ini berkhasiat 3e. Mirabegron: Betmiga
spasmolitik terhadap otot polos kandung ke- Agonis beta-3-adreno-reseptor ini diguna-
mih, sehingga kapasi­tasnya diperbesar dan kan untuk penanganan simtomatik pada urge-
kontraksi tak terkendali dikurangi. Berda- inkontinensi atau meningkatnya frekuensi
sarkan sifat ini oksibutinin digunakan khusus kencing akibat kandung kemih overaktif.
pada urge-inkontinensi urin untuk mengu- Mekanisme kernjanya berdasarkan stimulasi
rangi hasrat berkemih, juga pada kejang kan- dari reseptor beta-3 yang mengendurkan otot
dung kemih akibat iritasi oleh kateter. Ab- licin dari kandung kemih. Sifat-sifat klinisnya
sorpsinya baik dan cepat, tetapi BA-nya dapat disamakan dengan tolterodin, tetapi
hanya 6 % karena FPE besar. Metabolit aktif- tanpa efek samping antikolinergik.
nya diekskresi melalui urin, zat utuhnya Efek samping: infeksi saluran kemih dan
dengan feses. takhikardi.
Dosis: oral 3 dd 2,5 mg (HCl), bila perlu 3-4 Tablet retard dari 50 mg.
dd 5 mg.
3f. Tropikamida (Mydriatyl Cendo, Midric)
3d. Tolterodin: Detrusitol Derivat propionamida ini (1957) berkhasiat
Derivat metilfenol in (1997) berkhasiat an- antikolinergik kuat dan terutama digunakan
tikolinergik sedang, efeknya terhadap ke- sebagai midriatikum untuk diagnosis. Pele-
lenjar liur lebih lemah dari pada obat lain. baran pupil terjadi lebih cepat tetapi waktu-
Khusus digunakan pada urge-inkontinensi nya lebih singkat dari pada atropin dan
urin yang efeknya sudah nyata setelah 4 skopolamin. Pada dosis lebih besar (larutan
minggu. Absorpsi cepat, BA antara 17 dan 1%) berefek cycloplegis, artinya melumpuhkan
65%, masa paruh antara 3 dan 10 jam tergan- akomodasi.
tung dari kecepatan metabolismenya. Kadar Dosis: untuk midriasis 1-2 tetes larutan
plasma maksimal tercapai sesudah 1-3 jam. 0,5% minimal 15 menit sebelum pemeriksaan
Dalam hati diubah menjadi metabolit aktif mata.

14108649_OBAT P(Bab 32)_T-508-518.indd 517 21/04/2015 19:24:00


14108649_OBAT P(Bab 32)_T-508-518.indd 518 21/04/2015 19:24:00
SEKSI VI

JANTUNG, PEMBULUH,
DAN DARAH

14108649_OBAT P(Bab 33)_T-519-531.indd 519 21/04/2015 19:27:12


520 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Di negara-negara indus­tri penyakit jantung gerak badan yang membu­tuhkan enersi.


dan pembuluh (PJP) seperti angina pectoris,
infark jantung, gagal-jantung dan hipertensi, Hipertensi. Gangguan penting yang sering
merupa­kan penyebab kematian terbesar, di- terjadi adalah tekanan darah tinggi, yang
susul kanker dan CARA. ada hubungannya pula dengan pengerasan
Angka kematian selama masa 25 tahun pembuluh.
terakhir akibat PJP di AS dan Eropa Utara Penya­kit jantung adalah lebih serius, misal-
adalah 2-3 kali lebih besar dibandingkan nya angina pectoris, akibat jantung tidak
dengan di Jepang dan negara-negara sekitar meneri­ma cukup darah (dan oksigen) karena
Laut Tengah (antara lain Portugal, Spanyol, arteri jantung tertu­tup oleh plaks. Bila arteri
Italia dan Yunani). Keadaan di Indonesia jantung atau otak tersumbat sama sekali,
dapat disamakan dengan di negara-negara dapat timbul infark jantung atau infark otak
Laut Tengah dan Jepang. Situasi ini terutama (stroke, beroerte). Pada gangguan gawat ini
berkaitan dengan kebiasaan dan susunan sebagian atau seluruh jantung/otak menjadi
makanan yang disebut Mediterranean diet. mati, sehingga sering kali bersifat fatal. Akibat
Diet sehari-hari ini di negara-negara terse- beban jantung yang diperbesar dapat pula
but mengandung lebih sedikit daging dan timbul gagal jantung(decompensatio), karena
lemak hewan (jenuh) serta lebih banyak jantung tidak sanggup lagi memelihara pere-
ikan, minyak nabati tak-jenuh, buah-buahan, daran darah selayaknya.
sayur-mayur dengan antioksidans­ia dan
flavonoida. Lihat juga Bab 54, Dasar-Dasar Faktor-faktor risiko
Diet sehat. Atherosclerosis bersifat sangat mengelabui,
Sebaliknya di negara-negara maju makan- karena baru menim­bulkan gejala klinis pada
annya terutama kaya akan kalori, protein jangka panjang. Masa latensi lama ini disebab-
dan lemak (jenuh), serta miskin akan serat- kan oleh proses penebalan arteri berlangsung
serat nabati. Karena PJP terutama terdapat di sangat lambat, bisa sampai puluhan tahun.
negara kaya, maka gangguan ini sering kali Lazimnya keluhan baru muncul di atas usia
disebut penyakit-penyakit kemakmuran. 50 tahun, saat penyakit sudah mencapai
taraf yang cukup serius. Oleh karena itu
Penyakit jantung dan pembuluh penanggulang­annya kini ditekankan pada
Atherosclerosis. Gangguan pembuluh yang tindakan prevensi dengan menghindari faktor-
berperan sangat penting pada terja­dinya PJP faktor risiko yang dapat mempercepat ter-
adalah atheros­clero­sis yang bercirikan mene- jadi­nya atherosclerosis dengan akibatny­­a.
bal dan mengerasnya dinding arteri besar Faktor risiko utama dalam urutan kepen-
dan sedang. Keadaan ini diakibatkan oleh tingannya adalah kadar koles­te­rol darah
enda­pan dari antara lain kolesterol, lemak, tinggi (hiperkolesterolemia), merokok dan
kalsium dan fibrin (plaks,atheroma) di dinding hiper­tensi. Risiko ditingkatkan lagi oleh
(endotel) pembuluh. Terjadinya peristiwa ini faktor lainnya seperti kegemu­kan (obesitas},
antara lain diperkirakan ada hubungannya diabe­tes dan inakti­vitas fisik. Di samping
dengan suatu infeksi bakteri yang menim- itu terlalu banyak stress (ketegangan psikis)
bulkan reaksi peradangan. Kebiasaan makan juga memegang peranan penting pada orang
dan gaya hidup (‘lifestyle’) yang salah juga yang berisiko tinggi, begitupula usia dan ke­
memegang peranan penting khususnya ma- lamin. Ternyata bahwa kadar homosistein
kanan terlalu berle­mak, merokok dan kurang tinggi dalam darah juga merupakan faktor

- CH3 - CH3
metionin homosistein sistein
C-S-C-C-C-N-COOH HS-C-C-C-N-COOH HS-C-C-N-COOH

14108649_OBAT P(Bab 33)_T-519-531.indd 520 21/04/2015 19:27:13


521

risiko penting. Asam amino ini dibentuk Begitu juga di banyak negara Barat lain
sebagai produk-antara pada reaksi demetilasi Departe­men Kesehatannya telah melancar-
dari metio­nin menjadi sistein, sebagai berikut: kan program penanggulangan PJP dengan
Lihat persamaan reaksi. hasil mengesankan pula. Permulaan tahun
Asam folat dan juga vitamin B6 dan B12, 2006 DepKes negeri Belanda melaporkan
menurunkan kadar homo­sistein dan dengan bahwa kedudukan PJP sebagai penyebab
demikian meniadakan faktor risiko tersebut. mortalitas utama dewasa ini telah turun
Ketiga vitamin ini dari kelompok vitamin B dan tempatnya diambil alih oleh penyakit
merupa­kan ko-faktor dari enzim-enzim yang kanker. Efek baik ini adalah berkat kampanye
berperan pada transmisi gugus-metil pada luas pada dasawarsa terakhir, pada mana
perombakan metionin. rakyat dianjurkan untuk makan lebih sehat
dengan menitik-beratkan pada diet dengan
Tindakan prevensi mengurangi asupan lemak hewan dan me-
ningkatkan asupan ikan, sayur-mayur dan
Tindakan pencegahan utama adalah menjauhi
buah-buahan.
semua faktor risiko di atas dan menjalani pola
Dalam Bab-bab berikut akan dibahas ke-
hidup dan diet sehat tanpa merokok dengan banyak
lompok obat yang digunakan pada pence-
aktivitas fisik. Betapa pentingnya tindakan
gahan dan pengobatan semua gangguan
pencegahan tersebut telah dibuktikan di AS,
pembuluh dan jantung. Berturut-turut akan
yang pemerintahnya sejak tahun 1961 secara
dibicarakan diuretika, vasodilator, obat-obat
nasional berkampanye untuk memperbaiki
hipertensi, obat-obat penurun kolesterol
pola hidup masyarakat. Juga biaya besar telah
dan obat-obat jantung, termasuk antitrom-
dikeluar­kan untuk mengusut dan mengo­bati
botika. Bertalian dengan obat-obat terakhir,
pasien hiper­tensi sedini mungkin. Kira-kira
seksi ini ditutup dengan pembahasan he-
sepuluh tahun kemudian baru nampak hasil
matinika (obat kurang darah), walaupun
tindakan tersebut dengan turunnya secara
obat-obat ini tidak langsung berhubungan
drastis angka kematian akibat PJP. Kini, 45 tahun
dengan obat-obat dari bab-bab lainnya.
kemudian angka tersebut bahkan telah turun
sampai ±50%!

14108649_OBAT P(Bab 33)_T-519-531.indd 521 21/04/2015 19:27:13


BAB 33

DIURETIKA

Diuretika adalah zat-zat yang dapat mem- khlorida. NaCl merupakan senyawa yang
perbanyak pengeluaran urin (diuresis) me- menentukan bagi voluma cairan ekstra-
lalui kerja langsung terhadap ginjal. Obat- selular dan kebanyakan diuretika bertujuan
obat lainnya yang menstimulasi diuresis mengurangi cairan ekstraselular ini dengan
dengan memengaruhi ginjal secara tak menurunkan kadar NaCl. Tetapi keseim-
langsung tidak termasuk dalam definisi ini, bangan antara asupan NaCl melalui makan-
misalnya zat-zat yang memperkuat kontraksi an dan ekskresinya merupakan peristiwa
jantung (digoksin, teofilin), memperbesar volu- penting bagi kehidupan. Na+ balans positif
me darah (dekstran) atau merintangi sekresi menyebabkan meningkatnya volume cairan
hormon antidiuretik ADH (air, alkohol). ekstraselular dan timbulnya udem, sedangkan
Na+ balans negatif akan menurunkan volume
Pembentukan kemih, fungsi ginjal cairan dan risiko kolaps kardiovaskuler.
Fungsi utama ginjal adalah memelihara ke- Hasil positif atau negatif dari kadar Na+
murnian darah dengan mengeluarkan dari tubuh merupakan hasil dari asupan Na dari
darah semua zat asing dan sisa pertu­karan makanan dikurangi ekskresi melalui urin dan
zat. Untuk ini darah mengalami filtrasi, ekskresi via jalan lain, misalnya berkeringat,
di mana semua komponennya melintasi muntah dan sebagainyanya. Kadar Na positf
‘saringan’ ginjal kecuali zat putih telur dan menyebabkan kadar Na di cairan ekstra-
sel-sel darah. Setiap ginjal mengandung le- selular meningkat, memicu rasa dahaga dan
bih kurang 1 juta filter kecil (glomeruli) dan mengurangi pengeluaran air melalui urin via
setiap 50 menit seluruh darah tubuh (±5 liter) mekanisme ADH. Peristiwa sebaliknya akan
‘dimurnikan’ dengan melewati saringan timbul pada keseimbangan kadar Na negatif.
tersebut. Teoretis penggunaan diuretika yang berlan-
jut akan menimbulkan defisit total dari kadar
Fungsi penting lainnya adalah meregula- Na+ dalam tubuh, tetapi mekanisme kom-
si kadar garam dan cairan tubuh. Ginjal pensasi dari ginjal akan mengkoreksi imba-
merupakan organ terpenting pada penga- lans ini dengan menyelaraskan pemasukan
turan homeosta­sis, yakni keseimbangan di- dan pengeluaran Na+. Fenomena ini disebut
namis antara cairan intrasel dan ekstrasel, serta diuretic braking yang a.l. mengaktivasi sistem
pemeliharaan volume total dan susunan cairan renin-angiotensin-aldosteron (RAAS).
ekstrasel. Hal ini terutama tergantung dari
jumlah ion Na+, yang untuk sebagi­an besar Proses diuresis dimulai dengan mengalirnya
terdapat di luar sel, di cairan antarsel dan di darah ke dalam glomeruli (gumpalan kapi-
plasma darah. Kadar Na+ di cairan ekstra­sel ler), yang terletak di bagian luar ginjal (cor-
diregulasi oleh Anti Diuretic Hormone (ADH) tex), lihat gambar. Dinding glomeruli inilah
di neurohipofisis, lihat Bab 42, Hormon-hor- yang bekerja sebagai saringan halus yang se-
mon Hipofisis. cara pasif dapat dilinta­si air, garam dan glu-
kosa. Ultrafiltrat yang diperoleh dari filtrasi
Secara klinis daya kerja diuretika adalah dan mengandung banyak air serta elektrolit
ekskresi ion Na+ bersamaan dengan ion ditampung di wadah, yang mengeli­lingi se-

14108649_OBAT P(Bab 33)_T-519-531.indd 522 21/04/2015 19:27:13


Bab 33: Diuretika 523

Gambar 33-1: Unit ginjal terkecil (nefron) dan


lokasi kerja diuretika di tubuli

tiap glomerulus seperti corong (kapsul Bow- Dengan demikian ultra­filtrat yang setiap
man) dan kemudi­an disalurkan ke pipa kecil. harinya diha­silkan rata-rata 180 liter oleh
Tubuli ini terdiri dari bagian proksimal dan seorang dewasa, dipekatkan sampai hanya
distal, yang letaknya masing-masing dekat lebih kurang 1 liter urin. Sisanya, lebih dari
dan jauh dari glomerulus; kedua bagian ini 99%, direab­sorpsi dan dikemba­likan pada
dihubungi oleh sebuah lengkungan (Henle‘s darah. Dengan demikian suatu obat yang
loop). cuma sedikit mengurangi reabsorpsi tubuler,
Di sini terjadi penarikan kembali secara misalnya dengan 1%, mampu melipat­gan-
aktif dari air dan komponen yang sangat dakan volume urin (menjadi ±2,6 liter).
penting bagi tubuh, seperti glukosa dan ga-
ram-garam, antara lain ion-Na+. Zat-zat ini
dikembalikan pada darah melalui kapiler Mekanisme kerja diuretika
yang mengelilingi tubuli. Sisanya yang tak Kebanyakan diuretika bekerja dengan me-
berguna seperti “sampah” perom­bakan meta- ngurangi reabsorpsi natrium, sehingga pe-
bolisme protein (ureum) untuk sebagian be- ngeluarannya lewat kemih —dan demikian
sar tidak diserap kembali. juga dari air— diperbanyak. Obat-obat ini
Akhirnya filtrat dari semua tubuli ditam- bekerja khusus terhadap tubuli, tetapi juga di
pung di suatu saluran pengumpul (ductus tempat lain, yaitu di:
colligens), di mana teruta­ma berlangsung 1. tubuli proksimal. Ultrafiltrat mengan-
penyerapan kembali dari air. Filtrat akhir dung sejumlah besar garam yang di sini
disalurkan ke kandung kemih dan ditimbun direabsorpsi secara aktif untuk kurang
di sini sebagai urin. lebih 70%, antara lain ion-Na+ dan air,

14108649_OBAT P(Bab 33)_T-519-531.indd 523 21/04/2015 19:27:13


524 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

begitu pula glukosa dan ureum. Karena Obat-obat ini berkhasiat kuat dan
reabsorpsi berlangsung secara propor- bekerja pesat tetapi agak singkat (4-6
sional, maka susunan filtrat tidak berubah jam). Banyak digunakan pada keadaan
dan tetap isotonik terhadap plasma. Diu- akut, misalnya pada udema otak dan
retika osmotik (mani­tol, sorbitol) bekerja paru-paru. Memperlihatkan kurva dosis-
di sini dengan menghalangi reabsorpsi efek curam, artinya bila dosis dinaikkan
air dan juga natrium. efeknya (diuresis) senantiasa bertam­bah.
2. lengkungan Henle. Di bagian menaik b. Derivat thiazida: klorothiazida, hidrokloro-
dari Henle’s loop ±25% dari semua ion Cl- thiazida, polithiazida, bedroflumethiazida,
yang telah difiltrasi direabsorpsi secara metiklothiazida, triklormethiazida, klorta-
aktif, disusul dengan reabsorpsi pasif dari lidon, mefrusida, indapamida dan klopamida.
Na+ dan K+ tetapi tanpa air, hingga filtrat
menjadi hipotonis. Diuretika lengkungan Efeknya lebih lemah dan lambat, te-
seperti furosemida, bumetanida dan etakri­ tapi bertahan lebih lama (6 - 48 jam) dan
nat, bekerja terutama di sini dengan terutama digunakan pada terapi peme-
merintangi transpor Cl- dan demikian liharaan hipertensi dan kelemahan jan-
reabsorpsi Na+. Pengeluaran K+ dan air tung (decompensatio cordis). Obat-obat ini
juga diperba­nyak. memili­ki kurva dosis-efek datar, artinya
3. tubuli distal. Di bagian pertama segmen bila dosis optimal dinaikkan lagi efeknya
ini, Na+- direabsorpsi secara aktif pula (diuresis, penurunan tekanan darah) ti-
tanpa air hingga filtrat menjadi lebih cair dak bertambah.
dan lebih hipotonis. Senyawa thiazida Struktur kimia dari hidroklorothiazida
dan klortalidon bekerja di tempat ini mirip dengan struktur klortalidon, tetapi
dengan memperbanyak ekskresi Na+ dan farmakokinetik dari kedua senyawa diu-
Cl- se-kitar 5 - 10%. Di bagian kedua segmen retik ini sangat berbeda. Waktu paruh
ini, ion Na+ ditukarkan dengan ion K+ (t1/2) dari HCT sangat bervariasi antar-
atau -NH4+; proses ini dikendalikan oleh individu, sekitar 3-13 jam. Sedangkan t1/2
hormon anak ginjal aldosteron. Antago- dari klortalidon jauh lebih panjang, yaitu
nis aldosteron (spironolakton) dan zat-zat 50-60 jam karena membentuk depot.
penghemat kalium (amilorida, triamteren) Berdasarkan hal ini ada kecenderungan
memiliki titik kerja di sini dengan meng- untuk memilih klortalidon di banding
akibatkan ekskresi Na+ (kurang dari 5%) HCT8.
dan retensi- K+. c. Diuretika penghemat ion kalium: anta-
4. saluran pengumpul. Hormon antidiuretik gonis aldosteron (spironolakton, kanrenoat),
ADH (vasopresin)dari hipofisis memiliki amilorida dantriamteren. Efek obat-obat
titik kerja di sini dengan memengaruhi ini hanya lemah dan khusus digunakan
permeabilitas sel-sel saluran ini bagi air terkombinasi dengan diuretika lainnya
(homeostasis air). untuk menghemat ekskresi kalium. Al-
Vasopressin adalah suatu neurotrans- dosteron menstimulasi reabsorpsi Na+ dan
mitter dan berfungsi sebagai vasopressor ekskresi K+; proses ini dihambat secara
kuat di samping fungsinya pada sistem kompetitif oleh obat-obat ini.
saraf pusat dengan mengatur sekresi hor- Amilorida dan triamteren dalam keadaan
mon adrenokortikotrop (ACTH), suhu tubuh, normal hanya lemah efek ekskresinya
sistem kar-diovaskular dan fungsi alat cerna. bagi Na+ dan K+. Tetapi pada penggunaan
diuretika lengkun­gan dan thiazida terjadi
Penggolongan ekskre­si kalium dengan kuat, maka pem-
Berdasarkan mekanisme kerjanya diuretika berian bersamaan dari penghemat kalium
dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu: ini menghambat ekskresi K dengan kuat
a. Diuretika lengkungan/loop: furosemida, pula. Mungkin juga ekskresi dari mag-
bumetanida dan etakrinat. nesium dihambat.

14108649_OBAT P(Bab 33)_T-519-531.indd 524 21/04/2015 19:27:13


Bab 33: Diuretika 525

d. Diuretika osmotik: manitol, gliserin dan b. Gagal jantung (decompensatio cordis),


sorbitol. Obat-obat ini hanya direabsorpsi yang bercirikan peredaran darah tidak
sedikit oleh tubuli, hingga reabsorpsi sempurna lagi dan terdapat cairan berle-
air juga terbatas. Efeknya adalah diuresis bihan di jaringan. Akibat air yang ter-
osmotik dengan ekskresi air kuat dan rela- timbun akan terjadi udema, misalnya
tif sedikit ekskresi Na+. Terutama ma- dalam paru-paru (udema paru). Begitu
nitol (hanya jarang digunakan) sebagai pula pada sindrom nefrotik, yang berci-
infus intravena untuk menurunkan volu- rikan udema tersebar akibat proteinuria
me cairan dan tekanan intraokuler (pada hebat karena permeabilitas membran
glaucom), juga untuk menurunkan volu- glomeruli meningkat. Atau pada busung
me CCS (cairan cerebrospinal) dan tekanan perut (ascites) dengan air menumpuk di
intracrani­al (dalam tengkorak). rongga perut akibat cirrosis hati (hati
e. Perintang karbonanhidrase: asetazolami- mengeras). Untuk indikasi ini terutama
da, dikhlorfenamida dan methazolamida. Zat- digunakan diureti­ka lengkungan dan
zat ini menghalangi enzim karbonanhidrase dalam keadaan parah akut secara intra­
di tubuli proksimal, sehingga di samping vena (asthma cardiale, udema paru). Thiazida
karbonat, juga Na+ dan K+ diekskresi le- dapat memperbaiki efeknya pada pasien
bih banyak, bersamaan dengan air. Kha- dengan insufisiensi ginjal. Selain itu,
siat diuretiknya hanya lemah, setelah thiazida juga digunakan pada situasi di
beberapa hari terjadi tachyfylaxie, oleh mana diuresis pesat dapat menimbulkan
karena itu perlu digunakan secara selang- masalah, seperti pada hipertrofi prostat.
seling (intermittens).
*Resistensi diuretik adalah suatu keadaan
pada mana penanganan dengan suatu diu-
Penggunaan retik dan asupan garam terbatas tidak meng-
hasilkan efek.
Diuretika digunakan pada semua keadaan
Bila peristiwa ini terjadi pada penggunaan
bilamana dikehendaki peningkatan penge-
thiazida, sebaiknya digunakan suatu diuretik
luaran air, khususnya pada hipertensi dan
yang bekerja lebih kuat, misalnya suatu
gagal jantung.
loop-diuretik (furosemida  ; oral sampai 250
a. Hipertensi: untuk mengurangi volume mg sehari), atau digunakan kombinasi dari
darah seluruhnya sehingga tekanan da- loop-diuretik dan thiazida untuk mengatasi
rah (tensi) menurun. Khususnya deri- misalnya komplikasi gagal jantung yang
vat thiazida diguna­kan untuk indikasi secara potensial dapat berlangsung fatal.
ini. Diuretika lengkungan pada jangka Resistensi diuretik kerapkali timbul pada
panjang ternyata lebih ringan efek anti- penggunaan bersamaan obat NSAID dan
hipertensifnya lagipula t1/2-nya singkat, diuretika yang diberikan kepada lansia.
oleh karena itu hanya digunakan bila ada Lihat selanjutnya Bab 37, Obat-obat jantung,
kontra-indikasi untuk thiazida, seperti gagal jantung.
pada insufiensi gin­jal. Mekanisme kerjanya Untuk mengatasi resistensi diuretik dari
diperkirakan berdasar­kan penurunan da- loop-diuretik dapat dilakukan beberapa cara:
ya tahan pembuluh perifer. Dosis yang a. Istirahat (bedrest) memperbaiki peredar-
diperlukan untuk efek antihipertensi ja- an ginjal, sehingga efektivitas diuretik di-
uh lebih rendah daripada dosis diure­tik. perbaiki;
Thiazida memperkuat efek obat-obat hi- b. Memberikan diuretik beberapa kali dalam
per­tensi betabloc­ker dan ACE-inhibi- dosis lebih kecil atau intravena kontinu
tor, sehingga sering dikombinasi dengan- menyebabkan kadar zat aktif berada lebih
nya. Penghentian pemberian thiazida pa- lama di target site;
da lansia tidak boleh dengan mendadak, c. Penggunaan dalam bentuk kombinasi
karena risiko timbulnya gejala kelemahan (lihat di atas) menghasilkan suatu siner-
jantung dan peningkatan tensi. gisme;

14108649_OBAT P(Bab 33)_T-519-531.indd 525 21/04/2015 19:27:13


526 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

d. Mengurangi asupan garam; raan, hal ini disebabkan oleh adanya per-
e. Diuretik digunakan tepat sebelum makan saingan antara diuretikum dengan asam
menghasilkan kadar efektif, khususnya urat mengenai transpornya di tubuli.
sewaktu kadar garam sedang maksimal. Terutama klortalidon memberikan risiko
lebih tinggi untuk retensi asam urat yang
Penyalahgunaan. Tidak jarang diuretika di- berakibat serangan encok pada pasien yang
salahgunakan dalam kur melangsingkan tu- peka.
buh bagi orang gemuk (overweight) dengan c. hiperglikemia dapat terjadi pada pasien
mengeluarkan cairannya. Penyusutan berat diabetes, terutama pada dosis tinggi,
badan yang diperoleh hanya bersifat semen- akibat dikuranginya metabolisme glukosa
tara! Begitu pula penggunaannya pada ude- berhubung sekresi insulin ditekan. Ter-
ma kehamilan, yang umumnya tidak dian- utama thiazida terkenal menyebabkan
jurkan karena dapat membahayakan penya- efek ini; efek antidiabetika oral diperle-
luran darah ke janin. mah olehnya.
d. hiperlipidemia ringan dapat terjadi de-
Efek samping utama yang dapat diakibatkan
ngan peningkatan kadar kolesterol total
oleh diuretika adalah:
(juga LDL dan VLDL) dan trigliserida.
a. hipokaliemia, yaitui kekurangan kalium
Kadar kolesterol-HDL yang dianggap se-
dalam darah. Semua diuretika dengan
bagai faktor pelindung untuk PJP justru
titik kerja di bagian muka tubuli distal
diturunkan, terutama oleh klortalidon.
memperbesar ekskresi ion-K+ dan ion-H+
Pengecualian adalah indapamida yang
karena „ditukarkan“ dengan ion-Na+.
praktis tidak meningkatkan kadar lipida
Akibatnya kadar kalium plasma dapat
tersebut. Arti klinis dari efek samping ini
menurun di bawah 3,5 mmol/liter. Ke-
pada penggunaan jangka panjang belum
adaan ini terutama dapat terjadi pada
jelas.
penanganan gagal jantung dengan dosis
e. hiponatriemia. Akibat diuresis yang ter-
tinggi furosemida, mungkin bersama
lalu pesat dan kuat oleh diuretika leng-
thiazida. Gejala kekurangan kalium ber-
kungan, kadar Na plasma dapat menu-
gejala kelemahan otot, kejang-kejang, obs-
run drastis dengan akibat hiponatriemia.
tipasi, anoreksia, kadang-kadang juga arit-
Gejalanya berupa gelisah, kejang otot,
mia jantung, tetapi gejala ini tidak selalu
haus, letargi (selalu mengantuk), juga
nyata.
kolaps. Terutama lansia peka untuk de-
Thiazida yang digunakan pada hiper-
hidrasi, maka sebaiknya diberikan do-
tensi dengan dosis rendah (HCT dan
sis permulaan rendah yang berangsur-
klortalidon 12,5 mg sehari), hanya sedi-
angsur dinaikkan, atau dapat juga obat
kit menurunkan kadar kalium. Oleh
diberikan secara berkala, misalnya 3-4 kali
karena itu tidak perlu disuplesi kalium
seminggu. Terutama pada furosemida
(Slow-K 600 mg), yang dahulu agak sering
dan etakrinat dapat terjadi alkalosis (ber-
dilakukan; kombi­nasi-nya dengan suatu
lebihan alkali dalam darah).
zat penghemat kalium sudah mencuku­pi.
f. lain-lain: gangguan lambung-usus (mual,
Pasien jantung dengan gangguan rit-
muntah, diare), rasa letih, nyeri kepala,
me atau yang diobati dengan digitalis
pusing dan jarang reaksi alergis kulit.
harus dimonitor dengan saksama, karena
Ototoksisitas dapat terjadi pada penggu-
kekurangan kalium dapat memperhebat
naan furosemida/bumetamida dalam do-
keluhan dan meningkatkan toksisi­tas di-
sis tinggi.
goksin. Pada mereka juga dikhawatirkan
peningkatan risiko kematian mendadak
(sudden heart death). Interaksi
b. hiperurikemia akibat retensi asam urat Kombinasi dari obat-obat lain dengan diu-
(uric acid) dapat terjadi pada semua diu- retika dapat menimbul­kan interaksi yang
retika, kecuali amilorida. Menurut perki- tidak dikehendaki, misalnya:

14108649_OBAT P(Bab 33)_T-519-531.indd 526 21/04/2015 19:27:13


Bab 33: Diuretika 527

– penghambat ACE (lihat Bab 35, Anti- naan bersamaan dengan obat-obat ototoksik
hipertensiva) dapat menim­bul­kan hipo- (antibiotik aminoglikosid, cisplatin, vanko-
tensi hebat, maka sebaiknya baru dibe- misin) dapat timbul ketulian (reversibel).
rikan setelah penggunaan diuretikum Hipotensi dapat timbul akibat hiponatremia
dihentikan selama 3 hari. karena penggunaan berlebihan. Bila asupan
– obat-obat rema (NSAID’s) dapat sedi- ion K+ tidak mencukupi dapat pula timbul
kit memperlemah efek diuretik dan anti- hipokaliemia yang menyebabkan aritmia
hipertensif akibat sifat retensi natrium jantung, terutama pada penderita yang me-
dan airnya. nggunakan glikosida jantung.
– kortikosteroida dapat memperkuat ke- Dosis: pada udema oral 40-80 mg pagi p.c.,
hilangan kalium. bila perlu atau pada insufisiensi ginjal sampai
– aminoglikosida: ototoksitas diperkuat 250-2000 mg sehari dalam 2-3 dosis. Injeksi i.v.
karena diuretika sendiri dapat menye- (perlahan) 20-40 mg, pada keadaan kemelut
babkan ketulian (reversibel). hipertensi sampai 500 mg (!). Penggunaan
– antidiabetika oral dikurangi efeknya bila i.m. tidak dianjurkan.
terjadi hiperglikemia.
– litiumklorida dinaikkan kadar darahnya * Bumetanida (Bumex) adalah juga derivat
akibat terhambatnya ekskresi. sulfamoyl (1972) dengan kerja diuretik
yang 50 kali lebih kuat. Sifat-sifat kinetik­
Kehamilan dan laktasi nya lebih kurang sama dengan furosemida,
Thiazida dan diuretika lengkungan dapat juga penggunaannya. Dapat digunakan oleh
mengakibatkan gangguan elektrolit pada penderita yang alergis terhadap furosemida.
janin, juga dilaporkan kelainan darah pada Dosis: oral 0,5-1 mg pagi, bila perlu 3-4 dd.
neonati. Wanita hamil hanya dapat meng- i.m./­i.v. 0,5-2 mg.
gunakan diuretika pada fase terakhir ke-
hamilannya atas indikasi ketat dan dengan 2. Asam etakrinat: Edecrin
dosis yang serendah-rendahnya. Penggunaan Derivat fenoksiasetat ini (1963) juga bertitik
spironolakton dan amilori­da oleh wanita kerja di lengkungan Henle. Efeknya pesat dan
hamil dianggap aman di beberapa negara, kuat, bertahan 6-8 jam. Ekskresi berlangsung
antara lain Swedia. Furosemida, HCT dan melalui empedu dan kemih.
spironolakton mencapai air susu ibu dan Berhubung ototoksisitasnya dan seringnya
meng­ham­bat laktasi. mengakibatkan gangguan lambung-usus, zat
ini tidak boleh diberikan pada anak-anak di
bawah usia 2 tahun.
MONOGRAFI Dosis: oral 1-3 dd 50 mg p.c.; i.v. 50 mg
garam Na (perlahan)
1. Furosemida: frusemide, Lasix, Impugan
Turunan sulfonamida ini (1964) berkhasiat 3. Hidroklorthiazida: HCT, Esidrex, Hydro-
diuretik kuat dengan titik kerja di lengkung- diuril
an Henle bagian menaik. Sangat efektif pada Senyawa sulfamoyl ini (1959) merupa-
keadaan udema otak dan paru-paru yang kan turunan dari klorthiazida yang dikem-
akut. Mulai kerjanya pesat, oral dalam 0,5-1 bangkan dari sulfani­lamida. Bekerja di ba-
jam dan bertahan 4-6 jam, intravena dalam gian muka tubuli distal, efek diuretiknya
beberapa menit dan lamanya 2,5 jam. lebih ringan dari diuretika lengkungan tetapi
Resorpsi dari usus hanya ±50%, PP ±97%, bertahan lebih lama, 6-12 jam. Khasiat hipo­
plasma-t½ 30-60 menit; ekskresi melalui urin tensifnya lebih kuat (pada jangka pan­jang),
secara utuh, pada dosis tinggi juga melalui maka banyak digunakan sebagai pilihan
empedu. pertama untuk hipertensi ringan sampai
Efek samping berupa umum; pada injeksi sedang. Sering kali pada kasus yang lebih
i.v. terlalu cepat, dosis tinggi atau penggu- berat dikombinasi dengan obat-obat lain

14108649_OBAT P(Bab 33)_T-519-531.indd 527 21/04/2015 19:27:13


528 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

untuk memperkuat efeknya, khususnya be- * Indapamida (Natrilix, Fludex, Lozol) adalah
ta-blocker. Efek optimal ditetapkan pada derivat sulfamoyl long-acting (l974) dengan
dosis 12,5 mg dan dosis di atasnya tidak akan efek hipotensif kuat pada dosis sub-diure­
menghasilkan penurunan tensi lagi (kurva tik, yang baru optimal setelah 2-4 bulan.
dosis-efek datar). Zat induknya klorthiazida Efeknya bertahan beberapa minggu sesudah
berkhasiat 10 kali lebih lemah, maka kini terapi dihentikan, tanpa terjadi rebound effect.
tidak digunakan lagi. Resorpsi lengkap, bersifat sangat lipofil dan
Resorpsinya dari usus sampai 80%, PP ±70% terikat kuat pada eritro­sit: PP 79%, plasma-t½
dengan plasma-t½ 6-15 jam. Ekskresi terutama 15-18 jam. Ekskresi­ lewat urin, yaitu 60%
lewat urin secara utuh. terutama sebagai metabolit dan 20% lewat
Dosis: hipertensi 12,5 mg pagi p.c., udema feses. Dosis hipertensi: 2,5 mg pagi p.c. Dapat
1-2 dd 25-100 mg, pemeliharaan 25-100 mg dikombinasi dengan beta-blocker.
2-3x seminggu.
Sediaan kombinasi: *Lorinid, *Modure­tic = * Klopamida adalah juga derivat sulfamoyl
HCT 50 + amilorida 5 mg dengan lama kerja 12-24 jam. Hanya
*Dytenzide = HCT 25 + triamte­ren 50 mg digunakan dalam sediaan kombinasi, antara
lain:
* Derivat HCT yang banyak sekali disintesis * Brinerdin = klopamida 5 + reserpin 0,1 +
semuanya memiliki daya kerja sama dan dihidroergokristin 0,5 mg
hanya berlainan mengenai potensi dan * Viskaldix = klopamida 5 + pindolol 10 mg
lama kerjanya, rata-rata 12-18 jam. Khusus
digunakan dalam kombi­nasi dengan obat- * Mefrusida (Bayca­ron) adalah derivat di-
obat hipertensi lain, antara lain: sulfonamida (1967) dengan titik kerja di leng-
* Aldazide = buthiazida 2,5 + spironolakton kungan Henle, tetapi dengan pola kerja se-
25 mg perti thiazida. Mulai kerjanya lambat, sete-
* Dyta-urese =epitizida 4 + triamteren 50 lah 6 jam dan bertahan 20-24 jam. Dosis hiper-
mg tensi: 12,5 mg pagi p.c., udema: 25 –100 mg
* Inderetic= bendroflumethiazida 2,5 + sehari.
propranolol 80mg
5. Spironolakton: Aldactone, Letona, *Aldazide
4. Klortalidon: Hygroton Penghambat/antagonis aldosteron ini
Derivat sulfonamida ini (1959) rumusnya (1959) berumus steroida, mirip struktur hor-
mirip dengan thiazida, begitu pula khasiat mon alamiah, merupakan antagonis dari re-
diuretiknya sedang. Mulai kerjanya sesudah septor mineralokortikoid dan dapat mem-
2 jam dan bertahan sangat lama, antara 24- blokir efek biologiknya seperti retensi air
72 jam tergantung pada besarnya dosis. Efek dan garam. Mulai kerja setelah 2-3 hari dan
hipotensifnya bertambah secara berangsur- bertahan sampai beberapa hari setelah pengo-
angsur dan baru optimal sesudah 2-4 minggu. batan dihentikan. Khasiat diuretiknya agak
Resorpsi dari usus tidak menentu, rata- lemah, maka khusus digunakan dalam kom-
rata 50% dan mengala­mi FPE dari 10-15%. binasi dengan diuretika umum lainnya. Efek
Plasma-t½ sangat tinggi, ±54 jam, mungkin kombinasi demikian adalah adisi di samping
berhubung terikat kuat pada eritrosit. mencegah kehilangan kalium. Spironolakton
Ekskresi lewat urin ±45% secara utuh. pada gagal jantung berat berkhasiat mengu-
Dosis: hipertensi 12,5 mg pagi p.c. (dosis rangi risiko kematian sampai 30% (N E J Med
optimal!), udema setiap 2 hari 100-200 mg, Sept 1999).
pemeliharaan 25-50 mg sehari. Resorpsi dari usus tidak lengkap dan diper-
Sediaan kombinasi: besar oleh makanan. PP-nya 98%. Dalam
*Trasiten­sin = klortalidon 10 + oksprenolol hati zat ini dirombak menjadi metabolit
80 mg aktif, antara lain kanrenon, yang diekskresi
*Tenoretic 50 = klortalidon 12,5 + atenolol 50 melalui urin dan feses. Plasma-t½ sampai 2
mg jam, kanrenon 20 jam.

14108649_OBAT P(Bab 33)_T-519-531.indd 528 21/04/2015 19:27:13


Bab 33: Diuretika 529

Penggunaannya untuk udema dan hiper- Eplerenone merupakan obat anti-hipertensi


tensi biasanya dalam kombinasi dengan yang efektif dan aman (Ouzan et al., 2002)
thiazida (hidrokhlorothiazida, Aldactazide)
atau loop-diuretik. Kombinasi ini mening- 6. Amilorida: *Lorinid, Midamor
katkan pengeluaran cairan udema dan mem- Derivat pirazin ini (1967) memiliki titik
perbaiki homeostasis K+. kerja di bagian ujung tubuli distal dengan
Obat ini merupakan diuretik pilihan per- menghambat penukaran ion Na+ dengan
tama bagi penderita hepatic cirrhosis. ion-K+ dan ion-H+. Efeknya adalah bertam-
Efek samping berupa gangguan lambung bahnya ekskresi Na+ (bersama Cl- + karbonat),
(perdarahan) dan cenderung mengakibatkan sedangkan pengeluaran kalium berkurang.
tukak lambung. Oleh karena itu tidak boleh Efek maksimal tercapai setelah ±6 jam dan
diberikan pada penderita tukak lambung. bertahan 24 jam.
Pada penggunaan lama dan dosis tinggi Resorpsi dari usus ±50%, yang dikurangi
efeknya antiandrogen dengan gynecomastia, oleh maka­nan, PP 40%, plasma-t½ 6-9 jam,
impotensi dan menurunnya libido pada pria, mungkin juga lebih lama. Ekskresi terutama
sedangkan pada wanita nyeri buah dada, lewat urin secara utuh.
gangguan suara dan haid tidak teratur. Efek Efek sampingnya umum, fotosensibilisasi
samping ini berdasarkan afinitasnya terhadap sering dilap­orkan (di Australia), adakalanya
progesteron dan reseptor steroid androgen. juga impotensi. Berlainan dengan diuretika
Sama seperti diuretika penghemat kalium lain, obat ini tidak menekan sekresi urat,
lainnya, efek samping berbahaya dan utama melainkan menstimulasinya.
adalah hiperkalemia. Oleh karena itu tidak Penggunaan. Karena efek natriuresisnya dari
boleh diberikan pada pasien hiperkalemia kelompok obat ini lemah, maka sebagai obat
dan yang berindikasi mendapatkan gejala ini hipertensi atau terhadap udema kerapkali
disebabkan oleh penyakit atau pengobatan. digunakan dalam kombinasi tertentu dengan
Pada tikus ternyata berefek karsinogen, maka diuretik lainnya, misalya dengan thiazida.
hendaknya digunakan untuk jangka waktu Efek samping yang paling berbahaya dari
singkat! amilorida dan triamteren adalah hiperkalemia.
Dosis: oral 1-2 dd 25-100 mg pada waktu Oleh karena ini tidak boleh diberikan kepada
makan. penderita hiperkalemia, misalnya pasien
*Aldazide = spironolakton 25 + thiabutazide dengan gangguan ginjal yang menggunakan
2,5 mg obat hipertensi penghalang ACE dan yang
minum diuretik penghemat kalium lainya
* Kanrenoat (canrenoic acid, Soldactone) ada-
atau menggunakan K+ supplemen. Juga obat-
lah derivat yang dapat larut dan hanya
obat NSAID dapat meningkatkan hiperka-
digunakan sebagai injeksi (1967). Sifat-sifat
lemi.
dan efek sampingnya sama dengan spiro-
Efek samping umum lainnya adalah mual,
nolakton, tetapi mulai kerjanya lebih cepat
muntah, diare dan sakit kepala.
dan bertahan lebih lama. Ekskresinya juga
Dosis hipertensi oral 1-2 dd 5 mg a.c.,
sebagai kanrenon.
maksimal 20 mg sehari.
Dosis: i.v./infus 200-600 mg sehari (garam
*Lorinid= amilorida 5 + HCT 50 mg (me-
K) selama maksimal 2 minggu.
ngandung kadar HCT terlampau tinggi).
*Eplerenone (Inspra) sebagai antagonis al-
dosteron juga berefek memblokir efek dari 7. Triamteren: Dytac, Dyrenium
aldosteron. Berlainan dengan spironolakton, Derivat pteridin ini (1962) berkhasiat
senyawa ini memiliki hanya sedikit sekali diuretik lemah, mulai kerjanya lebih cepat,
afinitas terhadap progesteron dan reseptor setelah 2-4 jam, tetapi hanya bertahan ±8 jam.
androgen, sehingga efek sampingnya ber- Mekanisme kerjanya mirip amilorida.
dasarkan ini (misalnya gynecomastia) lebih Resorpsi dari usus antara 30% dan 70%, PP-
sedikit. nya lebih kurang 60% dan t½ ±2 jam. Ekskresi

14108649_OBAT P(Bab 33)_T-519-531.indd 529 21/04/2015 19:27:13


530 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

berlangsung lewat urin, sebagian besar se- Penggunaan off-label lainnya adalah seba-
bagai metabolit aktif 4-hidroksitriamterene gai profilaksis obat ‘penyakit ketinggian’
sulfat. Urin dapat berwarna biru dan pem- (high altitude sickness atau mountain sickness,
ben­tukan batu ginjal dilaporkan pada 1:1500 rasa takut di tempat yang sangat tinggi) yang ber-
pasien. cirikan alkalosis dengan penghambatan pu-
Efek samping umum lainnya (lihat di atas) sat napas; gejala ini ditanggulangi oleh aci-
adalah mual, muntah, kejang kaki dan kepala dosis yang ditimbulkan oleh asetazolamida.
pusing. Resorpsi baik, mulai kerjanya dalam 1-3 jam
Dosis: hipertensi 1-2 dd 50 mg p.c., mak- dan bertahan selama ±10 jam. PP 90% lebih,
simal 200 mg. plasma t½ 3-6 jam dan diekskresi lewat urin
*Dyta-urese dan *Dytenzide, masing-masing secara utuh.
bersama epitizida 4mg dan HCT 25 mg. Efek samping. Karena senyawa diuretik ini
merupakan derivat dari sulfonamida, sehing-
8. Asetazolamida: Diamox ga juga menampakkan efek samping dari
Obat ini, yang diturunkan dari sulfanila- obat-obat sulfa, seperti alergi, gangguan kulit
mida (1957), dianggap sebagai pelopor thia- dan terhadap ginjal, serta depresi sumsum
zida dan merupakan diuretikum pertama tulang.
yang digunakan dalam terapi. Efek diuretik- Dosis: untuk glaukoma oral 1-4 dd 250 mg,
nya lemah dan setelah beberapa hari terjadi ‘penyakit keting­gian’: 2 dd 250 mg dimulai 3
tachyfylaxie (efeknya berkurang), maka harus hari sebelum bertolak ke lokasi yang tinggi.
digunakan secara intermit­ten. Khasiat diu-
9. Mannitol: Manitol
retiknya berda­sarkan perintangan enzim-
Alkohol gula ini (C6H14O6) terdapat di tum-
karbonanhidra­se yang mengkatalisa reaksi
buh-tumbuhan dan getahnya, juga di tum-
berikut:
buhan laut. Diperoleh melalui reduksi elek-
CO2 + H2O ↔ H2CO3↔ H+ + HCO3- trolitik dari glukosa. Efek diuretiknya pesat
tetapi singkat dan berda­sarkan sifat­nya dapat
Karena penghambatan reaksi ini di tubuli melintasi glome­ruli secara lengkap, praktis
proksimal, maka tidak ada cukup ion-H+ tanpa reabsorpsi di tubuli, hingga penye-
lagi untuk ditukarkan dengan Na+. Hasil­ rapan kembali air dirintangi secara osmotik.
nya adalah peningkatan ekskre­si Na+, K+, Mekanisme kerjanya khusus terletak pada
bikarbonat dan air. lengkungan Henle. Terutama digunakan se-
Enzim karbonanhidrase terdapat di banyak bagai infus untuk menurunkan tekanan intra-
jaringan a.l. di mata, mukosa lambung, pan- okuler pada glaucoma dan selama bedah ma-
kreas, sistem saraf pusat dan sel darah me- ta, juga untuk meringankan tekanan intra­
rah. Penghambatan enzim ini pada mata cranial pada bedah otak.
mengurangi produksi cairan di dalam mata Dalam kelompok diuretik osmotik ini ter-
dan menurunkan tekanan intra-okuler. Dua masuk gliserin (Osmoglyn), isosorbida dan
jenis obat tetes mata khusus terhadap gang- manitol (Osmitrol), yang meningkatkan eks-
guan tekanan intra-okuler adalah dorzola- kresi dari praktis semua elektrolit, termasuk
mida (Trusopt) dan brinzolamida (Azopt). Na+, K+, Ca++, Mg++, Cl-, HCO3- dan fosfat.
Tetapi sekarang ini asetazolamida jarang Manitol adalah 0,6 kali kurang manis di-
digunakan lagi pada penyakit mata glauko- bandingkan gula (saka­rosa), maka diguna-
ma, ialah gangguan mata yang mengakibat- kan sebagai zat pengganti gula bagi pen-
kan meningkatnya tekanan intra-okuler (lihat deri­ta diabetes (1g menghasilkan 8 kJ) dan
juga Bab 32. Kolinergika). dalam berbagai gula-gula bagi anak-anak
Berkat efek antikonvulsifnya pada sistem (candy) berkat sifat non-cariogen (tidak meng-
saraf pusat dan timbulnya acidosis obat ini akibat­kan caries). Di atas 20 g sehari, mani­
dahulu diguna­kan sebagai obat antiepilepsi, tol berkhasiat laksatif, maka adakalanya di-
tetapi penggunaannya terhambat karena gunakan sebagai obat pencahar. Lihat juga
timbulnya toleransi yang cepat. Bab 47, Antidiabetika oral, Zat-zat pemanis.

14108649_OBAT P(Bab 33)_T-519-531.indd 530 21/04/2015 19:27:13


Bab 33: Diuretika 531

Efek samping: Berhubung dengan meka- terbang dan kalium (kadar tinggi, ±3,5%).
nisme diuretik osmotik yang meningkatkan Zat-zat ini memiliki khasiat diuretik dan
daya osmotik dari larutan ekstraselular dan bakteriosta­tik, mungkin juga litholytis (me-
dengan ini menarik air dari bagian-bagian larutkan batu). Maka secara tradisional re-
intraselular, maka voluma dari larutan eks- mukjung merupakan obat rakyat penting
traselular meningkat. Pada penderita gang- untuk mengobati gangguan saluran kemih
guan jantung hal ini dapat menimbulkan dan kencing batu. Penggunaan­nya sering kali
udema. dikombinasikan dengan ramuan lain, seperti
Hiponatriemia yang ditimbulkan oleh ke- daun me­nir-meniran (Phyllan­tus urinaria)
lompok diuretik ini dapat menimbulkan sakit dan daun keji beling (Strobilan­thus crispus),
kepala, mual dan muntah. yang keduanya pun mengandung banyak
Tidak boleh diberikan kepada penderita kalium.
gangguan ginjal. Dosis: 2-3 dd 150 ml dari infus 10% (godok-
Dosis: gliserin dan isosorbida digunakan an, yang dipero­leh dari memanaskan 50 g
per oral, sedangkan manitol per infus i.v. 1,5- daun dengan 500 ml air di atas penangas air
2 g/kg dalam 30-60 menit (larutan 15-25%). selama 15 menit pada suhu 90° C). Reinosan
(350 mg estrak remukjung): 3-4 dd 1-2 tablet.
* Sorbitol (Sorbo) adalah stereoisomer dari
manitol dengan khasiat, sifat dan penggunaan
yang sama. Lihat juga Bab 47, Insulin dan DAFTAR PUSTAKA
Antidiabetika Oral, Zat-zat pemanis. Dosis:
infus i.v. 1-2g /kg dari larutan 20-25%. 7. Ouzan et al., The role of spironolactone
in the treatment of patients with refractory
10. Daun Kumis kucing: remukjung, Ortho- hypertension. Am J Hypertens, 2002, 15:333-
siphoni folium, Reinosan 339.
Daun dari tumbuhan Orthosiphon stami- 8. Kooter A.J. et al. Bij hypertensie liever
neus ini sangat terkenal di Indonesia dan me- chloortalidon dan hydrochloorthiazide. NTvG
ngandung glikosida orthosifonin, minyak 2010;154

14108649_OBAT P(Bab 33)_T-519-531.indd 531 21/04/2015 19:27:13


BAB 34

VASODILATOR

Vasodilator (Lat. vas = pembuluh, dilata­tio sering terjadi, di mana arterio­le sedang
= memperlebar) atau vasodilatansia didefi- dan besar menyempit (stenose) dan hilang
nisikan sebagai zat-zat yang berkhasiat me- kelenturan­nya. Penyebab­nya ialah terjadinya
lebarkan pembuluh secara langsung. Zat-zat endapan dari antara lain lipida/kolesterol,
dengan khasiat vasodilatasi tak-langsung tidak kalsium, polisa­karida dan komponen darah
termasuk definisi ini, misalnya obat-obat (fibrin) pada dinding pembuluh, lihat juga
hipertensi yang menimbulkan vasodilatasi Bab 37, Obat-obat jantung. Penyem­pitan ini
melalui blokade saraf-saraf perifer, aktivasi dapat menimbul­kan ische­mia (tak meneri­ma
saraf-saraf otak atau mekanisme lainnya, darah setempat akibat terhalang­nya pemasu­
seperti alfa- dan beta-blockers, penghambat ACE kan darah) dan ter­ganggunya sirkulasi pada
dan antago­nis-kalsium. jan­tung, otak dan otot.
Berdasarkan peng­gun­aannya dapat dibe- 1. Jantung. Akibat ischemia otot jantung
dakan tiga kelompok vasodilator, yaitu: menerima kurang oksigen dan dapat
a. obat-obat hipertensi : (di)hidralazin dan terjadi penyakit angina pectoris. Penya-
minoksidil. lu­ran darah yang terhalang itu dapat
b. vasodilator koroner (obat angina pec- diperbaiki oleh vasodilator koroner de-
toris): nitrat dan nitrit. ngan khasiat memperle­bar arteri jantung.
c. vasodilator perifer (obat gangguan sir- Gangguan jantung akan dibahas secara
kulasi): buflome­dil, pentoxi­fi­lin, ekstrak luas dalam Bab 37, Obat-obat Jantung.
Gingko biloba, siklandelat, isoksu­prin dan 2. Otak. Dementia, disebut juga kepikun-
turunan nikoti­nat. an, adalah gangguan sel-sel otak akibat
Ditinjau dari sudut farmako­dinamika, vaso- proses menua dengan gejala seperti kele-
dila­tor perifer dan obat-obat hiper­tensi dengan mahan konsentra­si, perlam­batan fungsi
daya vasodilatasi tidak dapat dipisah­kan intelek, gangguan-gangguan daya ingat
dengan tegas. Perbedaannya terutama terle- (sering lupa) dan kognitif, depresi dan
tak pada penggun­aanny­a, yakni vasodilator sukar tidur. Gejala ini tak jarang menyer-
perifer terutama diperun­tuk­kan perbai­kan tai proses menua dan insiden­sinya me-
sirkulasi pada kea­daan pereda­ran darah ter- ningkat antara usia 65 dan 80 tahun,
halang (ischemia). Akan tetapi sejumlah obat dari kurang lebih 2% sampai 25%. Le­bih
hipertensi tertentu juga diguna­kan sebagai dari 50% dari kasus ini disebabkan oleh
vasodilator perifer, misalnya antagonis kal- penyakit Alzhei­mer. Bentuk parah dari
sium dan alfa-blockers. demensia ini diakibatkan oleh degenera-
Dalam bab ini khusus akan dibahas vaso- si sel-sel kulit otak besar dan bercirikan
dilator perifer, sedangkan obat-obat hiper- antara lain kekacauan ingatan dan pikir-
tensi dan angina pectoris dibicarakan di bab- an dengan peruba­han kepribadian yang
bab tersendi­ri. berdampak terhadap kehidupan sosial.
Lihat selanjutnya Bab 28B, Obat-obat
Gangguan sirkulasi Alzheimer.
Atherosclerosis (pengapuran dinding pembuluh Hanya sebagian kecil, kurang lebih
nadi) merupakan gangguan arteri yang paling 20% dari pasien dementia, ada hubun­g-

14108649_OBAT P(Bab 34)_T-532-540.indd 532 21/04/2015 19:38:38


Bab 34: Vasodilator 533

annya dengan penyempitan arteriole sel endotel, yang mengikat diri pada reseptor
(vasokonstrik­si; Lat. constrictio = me- di lekosit, trombosit dan mastcells. Hasilnya
nyempit) dan sirkulasi darah buruk di adalah pelepasan mediator, seperti histam­in
otak, yang dapat menimbul­kan kekuran­ dan eicosa­noida (prostaglandin, prostasiklin,
gan oksigen (hypoxi­a). Dalam kasus ini trom­boksan, leukotriën), yang mencetuskan
banyak digunakan vasodi­lator ‘cere­bral’ agregasi trombosit, vasodilatasi, peningkatan
dengan efek bervariasi. Pada Alzheimer, permeabilitas pembuluh dan pembentukan
obat-obat ini sama sekali tidak berguna! udema.
3. Otot. Terhalangnya sirkulasi dan hypoxia
* Ischemia dan hypoxia adalah keadaan ke-
otot tungkai akibat stenose arteriole se-
kurangan oksigen dengan gangguan meta-
tempat dapat mengakibatkan antara lain
bolisme, yang juga berperan penting pada CI.
jalan pincang (claudicatio intermittens).
Keadaan ini berarah ke pembentukan radikal
Faktor risiko bagi gangguan pembuluh
bebas (FR) berlebihan, yang dapat merusak
perifer ini adalah merokok, diabetes, kadar
dinding pembuluh dan mengganggu proses
kolesterol tinggi dan hipertensi, yang juga
seluler. FR menginduksi pemben­tukan per-
memperbu­ruk keluhan yang sudah ada.
oksida (dari asam lemak tak-jenuh) yang
mengham­bat prostasiklin-sintetase. Akibat-
Penyakit arteri perifer nya, keseimbangan prostasiklin PgI2 dan
1. Claudi­catio intermittens (CI) tromboksan TxA2 terganggu. Peran TxA2
CI disebut juga ‘penyakit etalase’ dan ber- menjadi dominan dengan antara lain efek
cirikan jalan pincang secara berkala, disertai vasokonstriksi, peningkatan agregasi trom-
gejala khas seperti nyeri, letih dan/atau bosit dan akhirnya sirkulasi darah di jaringan
kejang di otot pangkal paha, betis atau kaki. bersangkutan menurun.
Karena nyeri, kejang atau keletihan otot Tindakan umum yang dapat dilakukan
itu timbul setelah jalan sekian meter akibat sendiri adalah latihan jalan, artinya berjalan
kekurangan oksigen, maka pasien perlu secara teratur beberapa kali sehari dan setiap
berhen­ti untuk istirahat, sering kali di depan kali diusahakan memperpanjang jaraknya.
etalase. Keluhan tersebut hilang setelah isti- Dampak­nya adalah jarak jalan akan terus
rahat. Gangguan ini terutama melanda lansia bertam­bah dan aliran darah diper­baiki, ka-
di atas kurang lebih 50 tahun dan biasanya rena terbukanya cabang pembuluh-darah
memburuk dengan meningkatnya usia. tak-aktif yang selalu terdapat di dalam otot
Pada stadium lebih lanjut, keluhan menjadi (anastomose). Merokok perlu sekali dihentikan
lebih parah dan juga timbul bila duduk atau agar pemburukan­ lebih lanjut dari arteri­o­le
berbaring (permulaan ischemia). Akhirnya dihambat. Singkatnya, seorang ilmuwan (dr
dapat muncul borok yang sukar sembuh, Housley) menganjur­kan: ‘Stop smoking and
bahkan matinya jaringan jari-jari kaki (gangre­ keep walking’.
na), yang tak jarang harus diamputasi. Pasien Pada umumnya dian­jurkan pula untuk
demikian berisiko lebih tinggi untuk infark makan secara bijaksana(miskin lemak, lihat
jantung dan otak. Harapan hidup penderita Bab 54, Dasar-dasar Diet Sehat), terlebih pula
claudicatio diperkirakan rata-rata 10 tahun bila pasien terlampau gemuk atau kadar
lebih singkat dibandingkan dengan orang koleste­rolnya terlalu tinggi.
sehat. Pengobatan Untuk kasus berat dan bila
Penyebab utama adalah penyempitan arteri latihan-jalan kurang berhasil, dianjurkan te-
tungkai akibat athero­sclerosis (stenosis), di- rapi dengan suatu obat reologis, yakni pen-
perparah dengan penurunan kelenturan toksi­fi­lin, buflomedil dan ekstrak Gingko
eritrosit. CI juga menyebabkan kecende­ biloba. Obat-obat ini memperbaiki kelentur-
rungan agrega­si trombo­sit meningkat, yang an eritrosit dan menurunkan viskositas
diakibatkan oleh pembeba­san ‘platelet-acti- darah, maka memperbaiki aliran darah perifer.
vating factor’. PAF ini adalah suatu fosfolipi­ Ketiga obat ini juga menghambat penggum­
da, yang dibentuk di makrofag, lekosit dan pa­lan trombo­sit. Bila penggunaannya setelah

14108649_OBAT P(Bab 34)_T-532-540.indd 533 21/04/2015 19:38:38


534 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

maksimal 3 bulan tidak menghasilkan efek dari hawa dingin dan gerak badan secu-
yang nyata, maka melanjutkan terapi tidak kupnya. Obat-obat yang dapat menimbulkan
ada faedahnya lagi. vasokon­striksi pada jari-jari harus dielakkan,
Penanganan lain. Bila kelu­han menghe­- misalnya beta-blockers dan ergota­min, juga
bat dan pengobatan tidak ampuh (lagi), bleomisin.
maka dapat dipertimbangkan pembedahan Pengobatan dapat dilakukan dengan vaso-
pembuluh, yang hanya dilakukan dalam dilator dengan efek tak menentu, terutama
sejumlah kasus kecil. Teknik yang paling dengan antagonis-kalsium (nifedipin),alfa-
populer adalah metode angioplastik dari blockers (prazo­sin) dan ilo­prost. Efek vaso-
dr. Dotter, di mana penyempitan arteri di- di­lator lain diragukan karena belum dipas-
tiadakan dengan jalan memipihkan atheroma tikan secara ilmiah, misalnya isoxuprin, xan-
dengan balon kecil yang dihembuskan me- tinolnikotinat dan siklande­lat (Cyclospasmol).
lalui catheter di dalam arteri. Pembedahan Penanganan lain. Sympathectomia pernah
bypass juga banyak dilakukan, dengan mem- agak sering dilakukan, tetapi kini jarang lagi
buat jalan pintas pada segmen arteri yang berhubung efeknya tak menentu; persentase
menyempit atau tersumbat dengan sepotong kambuhnya tinggi (sampai 90%) dan ke-
vena dari tubuh pasien sendiri. Dottering mung­kinan timbulnya efek samping agak
dan bedah bypass kini banyak digunakan besar.
pada penderita penyempitan arteri koroner
(jantung). 4. Insufisiensi cerebral
Gangguan ini disebabkan oleh gangguan
2. Penyakit Buerger sirkulasi di otak dan sering kali diobati
Gangguan ini juga bercirikan jalan pin- dengan ‘vasodilator otak’. Terutama dite-
cang dengan nyeri/le­tih otot (CI), tetapi mukan pada lansia di atas usia 60 tahun.
disebabkan oleh peradangan kronis berkala Gejalanya dapat berupa kelemahan ingatan
dari arteri yang disertai pembentukan trom- jangka-pendek dan konsen­trasi, pusing tu-
bose, terutama di anggo­ta tubuh. Penyakit juh-keliling (vertigo), kuping berdengung
ischemia ini jarang terjadi, tetapi paling (tinnitus), jari-jari dingin dan depresi. Un-
sering menyerang pria perokok berat pada tuk mengobati gejala tersebut sering kali
usia antara 25-35 tahun. digunakan, tetapi dengan efek tak menentu:
Penanganannya berupa sympa­thectomia, kodergok­rin, antago­nis-kalsium (flunari­zin,
yakni pembedahan dengan mengelu­arkan bensik­lan), ekstrak Gingko biloba, naftidrofuryl
sebagian dinding luar arteri, di mana terdapat (Praxilene), citicolin (Nicho­lin) dan ni­cergolin
saraf simpatikus, dengan efek vasodilatasi. (Sermi­on).
Pengobatan agak efektif dapat dilaku­kan
* Nootropika, yakni zat-zat yang dapat
dengan obat antitrombotis iloprost untuk
memperbaiki akal budi (Yun = nous), seperti
waktu lama.
piracetam(Nootropil) dan pyritinol (Encep­ha-
3. Sindrom Raynaud bol) juga banyak dianjurkan; efeknya pun
Gangguan sirkul­asi ini tidak diakibat­ diragukan.
kan oleh stenose akibat atherosclerosis, me- Jarak hidup penduduk dunia akan semakin
lainkan oleh serangan kejang pembuluh panjang berhubung dengan meningkatnya
(vaso­spasm). Khususnya mengenai jari-jari harapan hidup rata-rata, maka jumlah orang
tangan (dan sewaktu di kaki) yang membiru yang akan mende­rita gangguan sirkul­asi
dan kemudian memucat untuk semen­tara ini juga akan meningkat. Dengan demikian,
waktu; gangguan ini disebabkan oleh hawa menurut dugaan, di masa depan obat-obat
dingin atau kadang-kadang juga emosi. tersebut akan menjadi semakin penting.
Kebanyakan penderita penyakit ini adalah
wanita pada usia subur. Pengobatan gangguan sirkulasi
Tindakan umum yang dapat dilakukan sen- Kecepatan aliran darah tergantung dari
diri adalah berhenti merokok, menghin- sifat rheologis (Yun. rheos = arus, logos = kata,

14108649_OBAT P(Bab 34)_T-532-540.indd 534 21/04/2015 19:38:39


Bab 34: Vasodilator 535

ajaran), lebarnya pembuluh dan tekanan Zat-zat pengencer darah (asetosal, antiko-
darah. Sifat mengalir ini berkaitan dengan agulansia) yang juga berkhasiat menghambat
viskosi­tas darah yang dapat diperbaiki de- penggumpalan pelat darah atau berdaya
ngan jalan meningkatkan kelenturan eritrosit melarutkan trombi yang sudah ada dan
dan mencegah penggumpalan trombosit. mencegah pembentukan trombi baru pada
Gangguan penyaluran darah perifer ke- hakekatnya tidak digunakan pada gangguan-
banyakan disebabkan oleh penyempitan gangguan sirkulasi.
(stenosis) akibat arterosclerosis tanpa kela-
inan tekanan darah. Pengobatan yang kini
digunakan terdiri atas dua kelompok obat, Penggolongan
yakni vasodi­lator perifer dan zat-zat yang Vasodilator dapat digolongkan secara kimi-
memperbaiki sifat rheolo­gi darah. awi dan menurut titik-kerjanya, yaitu:
1. alfa-blockers: prazosin, buflomedil dan ko-
a. Vasodilator perifer isoxsuprin, xantinol-
dergokrin.
nikotinat dan siklandelat. Hingga kini belum
Zat-zat ini merintangi reseptor alfa-adre-
ditemukan obat yang secara efektif dapat
nergik dengan efek memperlemah daya va-
menyembuh­kan atherosclerosis, yakni mela-
sokonstriksi noradrenalin terhadap arterio­le,
rutkan dan menghilang­kan ather­oma di
lihat selanjutnya Bab 35, Antihipertensiva.
dinding-pembuluh. Oleh karena itu vasodi­
la­tor yang berdaya mendilatasi pembuluh 2. beta-adrenergika: isoxuprin.
yang telah menyem­pit akibat kejang sering kali Zat ini menstimulasi reseptor beta-adre-
digunakan. Tetapi bila terdapat penyempitan nergik di arterio­le dengan efek vasodilatasi di
akibat atherosclerosis vasodilator umumnya bronchia dan otot, tetapi terutama di bagian
tidak efektif. Hal ini sebetulnya mudah dime- yang tidak sakit.
ngerti, karena arteriole yang sudah mengeras
3. Antagonis-Ca: nifedipin dan nimodipin,
sukar diperlebar lagi. Bahkan tak jarang
flunarizin dan sinarizin.
terjadi efek berlawanan, yakni pembuluh
Antagonis-Ca memblokir pemasukan ion
sehatlah (yang masih elastis) yang menga­
kalsium ekstraselular di sel otot jantung dan
lami dilatasi, hingga pengaliran darah ke
otot polos pembuluh, sehingga penyaluran
arteriole sempit justru berkurang. Peris­tiwa
rangsangan dan kontraksi dari otot-otot ini
ini disebut “steal effect”.
dikurangi. Akibatnya adalah a.l. vasodilatasi
di arteriole (koroner dan sistemik), sehingga
b. Zat-zat rheologis : buflomedil, pentoksifi­lin tekanan darah menurun. Dinding vena tidak
dan ekstrak Gingko biloba dipengaruhi karena jauh kurang sensitif.
Obat-obat ini dapat memperbaiki sifat Ada dua kelompok yaitu zat-zat yang
mengalirnya (rheologi) dan viskositas darah memblok pemasukan ion kalsium dan zat-
dengan berbagai jalan. Misalnya dengan zat yang menghindari peningkatan kadar
menghambat penggumpalan trombosit, kalsium berlebihan yang disebut penghambat
mencegah pembekuan­ eritrosit (akibat an- overload kalsium (mis. flunarizin).
tara lain pemasu­kan kalsium) dan mem- Efek samping dari semua antagonis kalsium
pertahankan/memper­baiki kelenturannya. terdiri dari efek-efek perlebaran pembuluh
Berkat kelenturan ini, eritro­sit pada keadaan yang tidak diinginkan, seperti sakit kepala,
normal berdaya mengubah bentuk­nya dan “flushes” dan pusing, terutama timbul pada
mampu memasuki kapiler terkecil dengan senyawa dihidropiridin. Juga dapat timbul
diame­ter 3-4 mikron, yakni lebih kurang hipotensi, debar jantung ringan dan keluhan
separuh dari diame­ternya sendiri. Daya ini saluran cerna dan udema pergelangan kaki.
hilang pada eritrosit yang sudah hilang ke-
lenturannya, hingga mikrosir­kulasi di ja- Penghambat pemasukan ion kalsium dapat
ringan bersang­kutan akan terhalang dengan dibagi berdasarkan struktur kimianya seba-
efek hypoxia. gai berikut.:

14108649_OBAT P(Bab 34)_T-532-540.indd 535 21/04/2015 19:38:39


536 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

1. Fenilalkilamin (verapamil); lihat Bab 35 MONOGRAFI


Antihipertensiva
2. Benzothiazepin (diltiazem); lihat Bab 35
Antihipertensiva A. ZAT ZAT RHEOLOGIS
3. Senyawa-senyawa dihidropiridin atau 1. Buflomedil: Loftyl
kelompok nifedipin (amlodipin, barnidi- Derivat` pyrolidin ini berkhasiat alfa-adre-
pin, felodipin, isradipin, lasidipin, lerka- nolitik (alfa-reseptorblocker), menghambat
nidipin, nikardipin, nifedipin, nimodipin, agregasi trombosit dan memperbaiki ke-
nitrendipin). lenturan eritrosit dengan efek vasodilatasi
dan peningkatan sirkulasi darah perifer.
4. Derivat nikotinat: nikotinilalkohol, xantinol-
Efektif pada claudicatio dengan memperbaiki
dan metilnikotinat.
jarak-jalan tanpa-nyeri, efeknya baru nyata
Asam nikotinat dan derivatnya terutama
setelah 2-4 minggu.
mendilatasi pembu­luh kulit di muka, leher
Efek sampingnya berupa umum; pada dosis
dan otot lengan, sedangkan penyalu­ran da-
terlampau tinggi dapat terjadi agita­si, rasa
rah ke bagian bawah tubuh justru berkurang.
kantuk, malah konvul­si.
Maka itu, zat ini kurang berguna terhadap
Dosis: oral 2 dd 150 mg selama minimal 12
gangguan sirkulasi di betis atau kaki (claudica­
minggu. Setengah dosis pada gangguan
tio), lebih efektif pada vasospasme di kulit (S.
hati/ginjal dan bagi lansia.
Ray­naud).
5. Obat lainnya: iloprost, pentoksi­fi­lin, ekstrak 2. Pentoxyfilin: Trental
Gingko biloba dan siklandelat (Cyclospasmol). Derivat teofilin ini (1972) berkhasiat vaso-
dilatasi lemah, anti­trombo­tis dan fibrino-
Efek samping litis, juga memper­baiki kelenturan erit-
ro­sit. Mekanisme kerjanya diperkirakan
Semua vasodilator menimbulkan beberapa berdasarkan penghambatan fosfo­diëste­rase
efek samping yang berta­lian dengan vasodi- hingga kadar ATP (energi) dan fosforilasi
latasi, yaitu: protein membran dari eritrosit meningkat.
– turunnya tekanan darah (hipotensi) de- Juga bersifat inotrop posi­tif. Teruta­ma digu-
ngan pusing dan nyeri kepala berde- nakan pada claudica­tio.
nyut-denyut. Efek hipotensif dari obat- Resorpsinya dari usus hampir lengkap,
obat hipertensi dapat diperkuat. tetapi mengalami FPE besar, BA-nya hanya
– tachycardia reflektoris (frekuensi jantung 20%. PP-nya nihil, plasma-t½-nya kurang
naik akibat aksi-balasan) dengan gejala lebih 3,5 jam; ekskresinya berlangsung lewat
debar-jantung (palpitasi), perasaan panas kemih sebagai metabolit.
di muka ((flushing) dan gatal-gatal. Dosis: oral 2-3 dd 400 mg d.c. selama 2-3
– gangguan lambung-usus, seperti mual bulan.
dan muntah-muntah. Guna mengurangi
efek yang tak diinginkan ini vasodilator
sebaiknya diminum pada waktu atau 3. Ekstrak Gingko biloba: EGb 761, Tebokan,
sesudah makan. Tavonin, Brenax
Po­hon klenteng Jepang (Gingko biloba) adalah
pohon prehis­toris yang sudah hidup berjuta-
Kehamilan dan laktasi juta tahun di Cina dan Jepang dan dianggap
Kebanyakan vasodilator perifer belum sebagai “fosil hidup”. Namanya berdasarkan
memiliki data mengenai keamanannya bagi buahnya yang berwarna keperak-perakan
janin, maka sebaiknya jangan diguna­kan (Jep. gin = perak, ko = buah). Daunnya yang
oleh wanita hamil. Pengecualian adalah is- berbentuk kipas terbelah (Lat bi = dua, loba =
oxsuprin, yang juga dapat diminum selama umbai) rontok di musim dingin..
laktasi. Antagonis-kalsium dan derivat-ni- Di Prancis (1974, Tanakan), Jerman (1977,
kotinat dapat mencapai air susu. Tebonin forte) dan Belanda (1998, Tavonin) EGb

14108649_OBAT P(Bab 34)_T-532-540.indd 536 21/04/2015 19:38:39


Bab 34: Vasodilator 537

sudah diregistrasi sebagai obat, sedangkan dapat diperbe­sar dengan nyata, teruta­ma
di negara-negara lain (masih) sebagai ‘food pada stadia permu­laan penyakit. Sejak tahun
supple­ment’. Kini tanaman ini dibudidayakan 1980-an, EGb semakin banyak diguna­kan
secara besar-besaran di AS dan Kanada. dengan efek baik di Eropa dan AS untuk
Ekstrak daunnya mengan­dung banyak zat, terapi semua gangguan sirkulasi otak yang
terutama glikosida flavon (querce­tin, kaempfe­ menyebabkan kemunduran fungsinya, se-
rol dan rutin) dan laktonterpen(gingkoli­da A, perti lemah ingatan dan menurunnya konsen­
B, C, dan M, bilobalida), juga mengandung trasi. Beberapa studi telah memberikan indi-
asam shiki­mic, protoca­te­chuic, vanillic, dan kasi bahwa EGb mampu menghentikan
p-hidroksiben­zoat. progres dan memperbaiki sementara gejala
Flavonoida meringankan keregasan (fra- dementia Alzhei­mer, lihatBab 28 C, Obat-obat
gilitas) kapiler dan meningkatkan ambang Alzheimer. Juga gejala pusing tujuh-keliling
keluarnya darah dari kapiler, sehingga keru- (vertigo), kuping berdengung (tinni­tus), jari-
sa­kan otak dihalangi. Flavon sebagai anti- jari kaki-tangan dingin, depresi dan peru-
oksidans juga berfungsi sebagai perangkap bahan suasana jiwa (‘moo­d’) yang disertai
dan netralisator radi­kal bebas oksigen(scave­nger) perasaan gelisah.
serta menghambat peroksida­si membran Efek sampingnya ringan dan tak sering
sel. Diperkirakan hal ini menghindarkan terjadi: ganggu­an lambung-usus, nyeri ke-
kerusakan dinding pembuluh dan terjadinya pala dan reaksi alergi kulit. Akhir-akhir ini
udema. telah dilaporkan terjadinya perdarahan di
bawah selaput otak (subarachnoidal) pada
* Gingkolida-B menghambat dengan kuat seorang pasien berusia 61 tahun yang telah
PAF (platelet-activating factor) yang dihasil- menggunakan ekstrak ini untuk waktu yang
kan oleh banyak jaringan. PAF berkhasiat panjang. Penyebabnya diperkirakan karena
menstimulasi agregasi trombosit, broncho- efek anti-PAF kuat dari gingkolida-B. Untuk
konstriksi, vasodilatasi kulit, hipotensi dan penggunaannya selama kehamilan dan
pelepasan zat-zat-peradang (enzim dan ok- laktasi belum terdapat cukup data.
sidans­ia) dari fagosit. Terutama gingkolida B Interaksi. Berhubung efek antiagregasinya
menghambat semua efek ini. Lagi pula zat- gingko dapat memperkuat efek asetosal
zat ini meningkatkan kekuatan mengalirnya dan antikoagulansia dengan terjadinya per-
darah dan memperbaiki sirkulasi dengan darahan. Telah dilaporkan koma pada pasien
jalan peningkatan kelenturan eritrosit dan Alzheimer yang mengkombinasi gingko de-
penurunan kecenderungan penggumpalan. ngan antidepresivum trazodon.
Efeknya adalah penurunan viskositas darah Dosis: oral 3 dd 1 tablet a.c. tanpa dikunyah
di terutama arteri kecil dan sedang, juga di (= 40 mg EGB yang mengandung 9.6 mg
kapiler. glikosida flavon dan 2,4 mg lakton terpen)
selama minimal 3 bulan. EGb 761 distand­
arisasi pada 24% glikosida flavon dan 6%
* Bilobalida menunjang efek gingkolida de-
laktonterpen (3,1% gingkolida A, B dan C,
ngan memperbaiki daya tahan jaringan otak
2,9% bilobalida). 1 g ekstrak = 50 g daun ke-
terhadap hipoxia dan meningkatkan aliran
ring.
darah otak (mikrosirkulasi).
Resorpsi dari usus baik, BA dari gingkolida
A 98%, dari B 79% dan dari bilobalida 72%.
Ekskre­sinya terutama melalui urin secara
B. VASODILATOR PERIFER
utuh, masa paruhnya gingkolida 4-7 jam, dari 4. Isoxsuprin: Duvadilan
bilobalida 3 jam. Derivat-fenoksi ini (1956) adalah adrener-
Penggunaan. Khasiatnya tersebut telah gikum dengan kerja anti­koliner­gik, juga
dipastikan oleh banyak studi. Pada claudi- berkhasiat vasodilatasi dan menurunkan vis-
catio EGb ternyata efektif pada 75% kasus, ko­sitas darah dengan memperbaiki kelen-
di mana jarak jalan maksimal (tanpa nyeri) turan eritrosit. Teruta­ma bekerja terhadap

14108649_OBAT P(Bab 34)_T-532-540.indd 537 21/04/2015 19:38:39


538 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

pembuluh otot di beberapa organ, termasuk Dosis: oral sebagai (mesilat) 3 dd 1,5 mg
uterus dan bekerja lebih ringan terhadap a.c., i.v. 1-2 dd 0,3 mg.
pembuluh kulit. Isoxsuprin mengu­rangi
frekuensi dan intensitas kontraksi uterus 6. Iloprost: Ilomedine, Ventavis
(spontan atau akibat oxytocin). Digunakan Analogon ini dari prostacyclin (PgI2)
pada S. Raynaud dan juga pada keguguran berkhasiat vasodilatasi dan fibrinolitis, juga
yang mengancam (abortus imminens) serta menghambat agregasi trombosit (1992).
nyeri haid dengan kejang-kejang. Mengu­rangi pelepasan radikal bebas oksigen.
Resorpsinya dari usus baik, BA-nya hanya Mekanisme kerjanya belum begitu diketahui;
3%, plasma-t½-nya kurang lebih 2 jam, eks- terutama diguna­kan pada penyakit Buerger.
kresinya terutama lewat kemih. Efek sam- Pengikatannya pada protein 60%, plasma-t½-
pingnya jarang terjadi dan bersifat umum. nya 30 menit. Ekskre­sinya sebagai metabolit
Obat ini aman bagi wanita hamil dan me- tak aktif dan diekskresikan 80% melalui
nyusui. kemih dan 20% melalui empedu.
Dosis: oral pada vasospasme perifer dan Efek sampingnya berupa flushing, nyeri
dysmenorroe 3-4 dd 10-20 mg (klorida) p.c., kepala, juga gangguan lambung-usus dan
i.m. 3 dd 10 mg. gejala influenza dengan perasaan kacau,
sedasi dan tachycardia. Juga nyeri dan men-
jadi merah di tempat infus. Tak boleh digu-
5. Kodergokrin: DH3, dihidroergotoksin, Hy-
nakan oleh wanita hamil dan yang menyusui.
dergin
Dosis: infus i.v (sebagai trometamol) 0,5
Campuran (1949) tiga derivat-dihidro
nanogram/kg/menit selama 30 menit untuk
dari ergotoksin (= ergokornin + ergokristin +
2-3 hari pertama. Kemudian dinaikkan seper­
ergo-kriptin) berdaya memblok reseptor
lu­nya.
alfa-adrenolitik dengan efek vasodilatasi,
juga tidak bekerja oxyto­cic. Sifat-sifat ini
berlawanan dengan zat induknya yang ber-
C. ANTAGONIS KALSIUM
khasiat vasokonstriksi dan mengakibatkan 7. Nifedipin: Adalat/retard
kontraksi rahim. Derivat dihidropiridin ini (1975) termasuk
Di samping itu, zat ini juga menstimulasi kelompok antagonis-kalsium (‘calcium entry/
neurotransmisi di otak dengan mengaktivasi channel blockers’) yang berdaya menghambat
reseptor dopamin serta serotonin dan mem- masuknya Ca ke dalam sel-sel otot-jantung
perbaiki metabolisme sel-sel otak yang ter- dan sel-sel otot-polos dinding arteri. Oleh
ganggu. Atas dasar ini, kodergokrin digu- karena itu, kontraktilitas sel-sel tersebut
nakan pada keadaan dementia dengan efek dihambat dengan efek vasodi­latasi. Banyak
yang tak menentu. Juga digunakan pada digunakan antara lain pada penyakit jantung
gangguan sirkulasi perifer dan sebagai angina pectoris dengan menghindarkan
profilaksis pada pelbagai jenis sakit kepala, terjadinya kejang hingga penya­luran darah
antara lain migrain. Pada P. Alzheimer tidak ke otot-jantung meningkat (lihat Bab 37,
berguna. Lama kerjanya hanya singkat, seki- Obat-obat jantung). Juga pada hipertensi ber-
tar 3 jam. kat daya vasodilatasi peri­fernya dan pada
Resorpsinya dari usus 30% dengan FPE Sindrom Raynaud guna meniadakan kejang
besar, hingga BA-nya hanya kurang lebih di jari-jari tangan. Lihat selanjutnya Bab 35,
10%. PP-nya 80%, plasma-t½-nya lebih ku- Antihipertensiva.
rang 2 jam. Ekskresinya terutama melalui Dosis: pada S. Raynaud oral 2 dd 10-40 mg
empedu dan tinja dan hanya 2% lewat kemih tablet retard.
secara utuh.
Efek sampingnya yang paling sering terjadi * Nimodipin (Nimotop) adalah derivat lipofil
adalah hidung tersum­bat, kadang kala mu- dengan khasiat dan peng­gunaan yang sama
al dan muntah, kulit menjadi merah dan (1985). Di samping indikasi di atas, zat ini
bradycar­dia. digunakan pula setelah pendarahan otak

14108649_OBAT P(Bab 34)_T-532-540.indd 538 21/04/2015 19:38:39


Bab 34: Vasodilator 539

untuk mencegah keluhan ischemia akibat ganggu­an keseimbangan), yaitu untuk


kejang pembuluh otak. Dianjurkan pula mengurangi hebatnya dan frekuensi seran­
penggunaannya pada kelemahan fungsi otak gan. Obat ini juga untuk profilaksis migrain
(ingatan dan fikiran). bila obat-obat lain kurang efektif; efeknya
Pada suatu studi dengan 755 lansia (Pe- baru nyata sesudah lebih kurang 3 bulan.
rugia Nimodipi­ne Study Group, 1993) telah Pada epilepsi digunakan sebagai obat tam-
dibuktikan efek baiknya terhadap daya bahan bila terdapat resistensi untuk obat-obat
belajar dan lemah ingatan. Cara kerjanya lain. Efek penggunaannya pada claudicatio
berdasar­kan teori bahwa pada proses me- sering kali kurang memuaskan.
nua metabolisme kalsium terganggu dan Resorpsinya dari usus hampir lengkap
tidak berlangsung normal lagi. Antagonis- dan pesat berhubung sangat lipofil, tetapi
Ca nimodipin berdaya menor­malisasi pertu- mengalami FPE kuat. PP-nya 90% dengan
karan zat yang terganggu itu. plasma-t½-nya 18 hari. Afinitasnya besar
Dosis: oral 4-6 dd 60 mg. sekali untuk membran sel, lemak dan otak.
Ekskresinya berlangsung terutama sebagai
8. Bensiklan: Fludilat metab­olit inaktif lewat tinja.
Derivat sikloheptan ini adalah antagonis Efek sampingnya yang paling sering terjadi
kalsium pula dengan kerja selektif terhadap adalah rasa letih dan kantuk, terutama se-
arteriole. Berkhasiat memperbaiki kelentur- lama minggu pertama. Adakalanya berat
an eritrosit dan mikrosirkulasi, sehingga badan bertambah, mungkin berhubung efek
dianjurkan pada insufisiensi otak dan antiserotonin. Tachy­car­dia dan flushing
gangguan sirkulasi perifer. Pada claudicatio tidak terjadi. Pada tahun-tahun terakhir mu-
dilaporkan berguna untuk memperbesar lai dilapor­kan depresi dan gejala ekstra-
jarak-jalan. Obat ini juga memiliki sifat piramidal, terutama pada lansia. Oleh karena
antitrombo­tis dan antiserotonin. itu, tidak dianjurkan untuk pasien Parkinson.
Efek sampingnya berupa umum; pada over- Dosis: vertigo dan gangguan sirkulasi
dose dapat timbul efek sentral, seperti gelisah, perifer, oral malam hari 10 mg, orang tua 5
tremor, pusing, sukar tidur dan sebagainya. mg.
Dosis: oral 3 dd 100 mg bila perlu sesudah
seminggu dinaikkan sampai 600 mg sehari. * Sinarizin (Cinnipirine, Stugeron) (1959)
I.v. 3-4 dd 50 mg. adalah zat-induk flunari­zin dengan khasiat
dan penggunaan yang lebih kurang sama,
tetapi kerjanya lebih lemah, kecuali sifat
9. Flunarizin: Sibelium
antihistaminiknya lebih kuat pada dosis
Derivat-sinarizin ini (1982) adalah anta-
biasa. Lihat juga Bab 51, Antihistaminika.
gonis kalsium khusus (‘calcium overload
Dosis: pada vertigo oral 1-3 dd 25-50 mg,
blocker’), yakni menghindari peningkatan
pada ganggu­an sirkulasi perifer 3 dd 75 mg.
berlebihan kadar-Ca intraseluler selama ada-
nya ischemia. Karena itu tak terjadi vaso-
konstriksi akibat kejang dan hypoxia otak. 10. Asam nikotinat: niacin, PP-factor, Niaspan
Berkhasiat memperbaiki kelenturan eritro­ Berlainan dengan nikotinamida (vitamin
sit dan sedatif terhadap serambi organ B3), asam ini (1913) berdaya vasodilatasi
keseim­bangan (vestibulum). Pada dosis tinggi perifer, terutama terhadap pembuluh tubuh
berkhasiat antihistamin dan antiserotonin. di bagian atas. Dapat mengakibatkan ‘steal
Obat ini tidak aktif terhadap arteri jantung, effect’ ke bagian bawah tubuh. Kerja vasodi­-
juga tidak memengaruhi fungsi jantung serta latasinya hanya singkat, turu­nannya bekerja
tidak menurun­kan daya-tahan pembu­luh lebih lama. Pada dosis tinggi, nikotinat ber-
dan tekanan darah. khasiat menurunkan kolesterol (LDL,VLDL)
Penggunaannya adalah pada keadaan hi- dan trigliserida darah (lihat Bab 36, Anti-
poxia di jaringan peri­fer, seperti vertigo lipemika), tetapi penggun­a­an­nya sebagai
(pusing tujuh keliling dengan nausea akibat obat antilipemik dibatasi oleh efek samping­

14108649_OBAT P(Bab 34)_T-532-540.indd 539 21/04/2015 19:38:39


540 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

nya. Adaka­lanya obat ini digunakan lokal Dikatakan efektif pada gangguan sirkulasi
dalam krem sebagai vasodi­lator kulit untuk di otak dan otot tungkai. Praktis tidak menu-
memperbaiki efek obat-obat lain, misalnya runkan tekanan darah.
dengan heparin (*Thrombop­hob). Dosis: gangguan sirkulasi oral 2 dd 150
Efek sampingnya yang tidak enak adalah mg (tablet time­span). Pada hiperlipidemia:
terutama flushing mendadak (muka merah berangsur-angsur dinaikkan sampai 3-4 dd
dengan gatal-gatal) dan muntah. Pada dosis 300 mg.
rendah efek ini lambat-laun lenyap dengan
sendiri­nya, begitu pula gatal-gatal dan iritasi * Ksantinolnikotinat (Complamin) adalah se-
kulit. Pada dosis tinggi risiko gangguan nyawa kompleks dari asam nikotinat dengan
fungsi hati dan kerusakannya meningkat. basa kuat xantinol (1958), yang sebagai deri­
Penggunaannya oleh wanita hamil dan me- vat teofilin berdaya inotrop positif lemah.
nyusui belum terdapat cukup data. Lagi pula berdaya fibrinolitis seperti semua
Dosis: oral 3 dd 50-150 mg p.c., hiperko- derivat lainnya. Dosis: oral 2-3 dd 300-600 mg
lesterolemia sampai 3-6 g sehari. d.c. atau 2 dd 500 mg.

* Nikotinilalkohol (piridilkarbinol, Ronicol) * Metilnikotinat adalah derivat yang khusus


adalah precursor asam nikotinat dengan digunakan secara lokal sebagai vasodilator
daya vasodilatasi lemah dan di dalam hati pada nyeri otot (krem 5%), sering kali di-
dioksidasi menjadi nikotinat. Mulai kerjanya kombinasi dengan suatu analgetikum, misal-
lebih lambat, tetapi bertahan lebih lama. nya metilsalisilat.

14108649_OBAT P(Bab 34)_T-532-540.indd 540 21/04/2015 19:38:39


BAB 35

ANTIHIPERTENSIVA

Tekanan darah diperlukan minimal 3 penguku­ran pada saat


berlainan (berselang minimal 1 minggu).
(TD, tensi) Pengulangan ini perlu untuk meniadakan
Jantung sering kali diibaratkan suatu pompa faktor yang dapat meningkatkan tensi, se-
yang menyalurkan cairan (darah) melalui perti stres, emosi, rasa letih dan sebagainya.
pipa lentur (pembuluh) ke wadah (organ) dan Pada tahun 2003 dua Komisi Hipertensi di
kemudian kembali. Bila jantung menguncup AS dan Europa telah memberikan petunjuk
(kontrak­si), darah dengan pesat dipompa ke bagi diagnosis dan terapi hipertensi, yang
dalam pembuluh nadi besar (aorta) dengan dalam garis besar diterima oleh WHO. Dalam
tekanan agak tinggi. Dari sini darah dialirkan saran ini dikemukakan beberapa perubahan
berangsur-angsur ke dalam arteri dan arte- terhadap pengertian hipertensi dibandingkan
riole lainnya dengan tekanan semakin ber- dengan kebijakan lama, antara lain mengenai
kurang. Tekanan ini adalah perlu agar darah nilai-nilai TD tujuan. Tensi dapat dibagi
mencapai seluruh organ dan jaringan dan dalam beberapa stadia dengan nilai-nilainya
kemudian untuk bisa mengalir kembali ke tersendiri, lihat selanjutnya Tabel 35-1 untuk
jantung melalui vena. Lihat selanjutnya Bab klasifikasi tekanan darah.
37, Sirkulasi Darah. Bila juga terdapat suatu faktor risiko kar-
* Pengukuran TD. Tekanan darah terhadap diovaskuler, seperti diabetes tipe-2, maka
dinding arteri dapat diukur dengan suatu nilai TD tujuan diturunkan sampai <130/80
alat pengukur khusus, yakni manometer mmHg. TD juga meningkat sesuai usia aki-
air raksa; tensi yang diperoleh biasa­nya di- bat bertambahnya pengapu­ran/pengerasan
nyatakan sebagai mm Hg (air raksa). TD pembuluh, sehingga sukar dikatakan dengan
sistolis adalah tekanan pada dinding arteriole pasti kapan betul-betul terdapat hipertensi.
sewaktu jantung menguncup (sistole) dan Namun tidak jarang pada lansia di atas 65
TD diastolis bila jantung sudah mengendur tahun tanpa faktor risiko, TD sampai 150-160/
kembali (diastole). Jelas­lah bahwa TD sistolis 80-90 mmHg masih dianggap akseptabel oleh
selalu lebih tinggi daripada TD diasto­lis dan sebagian dokter.
dengan demikian tensi kita selalu bervariasi
antara tinggi dan rendah sesuai dengan detak Sistolis Diastolis
Klasifikasi
mm/Hg mm/Hg
jantung.
normal <120 dan <80
* Batas-batas tensi normal. TD bervariasi
sepanjang hari antara batas-batas tertentu normal tinggi 130-139 atau 85-89
dan yang teren­dah terjadi pada malam hari hipertensi 140-159 atau 90-99
sewaktu tidur. Pagi hari setelah bangun ti- tingkat I
dur, TD berangsur-angsur naik dan biasanya
hipertensi ≥160 atau ≥100
mencapai puncaknya pada siang hari selama
tingkat II
bertugas dengan banyak kemungkinan akan
situasi penuh stres­. Oleh karena itu, untuk Tabel 35-1: Klasifikasi tekanan darah
menen­tukan dengan pasti adanya hipertensi orang dewasa.

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 541 21/04/2015 19:36:35


542 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Sesuai pedoman hipertensi terakhir dari tunggal yang sering kali sukar diturunkan
Amerika istilah “normal tinggi” diganti de- dengan pengobatan.28
ngan “prehipertensi” untuk menunjukkan
bahwa tekanan darah demikian merupakan
* Regulasi tekanan darah. Ginjal memegang
stadium awal dari hipertensi.
peranan utama pada pengaturan tingginya
Ref.: Chobanian AV et al.; The seventh
TD, yang berlangsung melalui suatu sistem
report of the Joint National Committee
khusus, yaitu Sistem Renin-Angioten­sin-
on Prevention, Detection, Evaluation, and
Aldosteron, disingkat RAAS. Dua jenis en-
Treatment of High Blood Pressure. JAMA,
zim memegang peranan pada daya kerja
2003;289:2560-72.
sistem ini, yaitu renin dan Angiotensin Con-
verting Enzyme (ACE. Kininase II, dipepti-
* Faktor risiko PJP. Hipertensi sebetulnya
dylkarboksi-peptidase).
bukan penyakit, melainkan merupakan salah
satu faktor risiko untuk terjadinya penyakit Bila volume darah yang mengalir melalui
jantung dan pembuluh (PJP), khususnya ginjal berku­rang dan TD di glomeruli ginjal
CVA (cerebrovascular accident, infark atau pen- menurun, misalnya karena penyempi­tan
darahan di otak). Di samping hipertensi fak- arteri setempat, maka ginjal dapat memben-
tor-faktor risiko lain adalah merokok, kdar tuk dan melepaskan enzim proteolitik renin
koles­terol dan homosistein yang meningkat, (Tiegerstedt dan Bergman, 1898). Dalam plas-
kegemukan (overweight, BMI> 27), jenis kela- ma renin menghidrolisis gliko-protein angio-
min (pria, wanita sesudah menopauze), diabe­tes tensinogen (yang terbentuk di dalam hati
mellitus serta keturunan (bawaan). dan merupakan substrat bagi renin) menjadi
TD diastolis dan sistolis. Tradisional TD angio­tensin I (AT I) suatu docapeptida.
diastolis umumnya dianggap lebih penting Zat ini diubah oleh enzim ACE (Angioten­sin
daripada TD sistolis sebagai faktor risiko Conver­ting Enzyme, yang disintesis antara lain
PJP. Namun penelitian baru menunjukkan di paru-paru) menjadi zat aktif angio­tensin
bahwa tensi sistolis sama pentingnya untuk II, suatu octapep-tida, yang jauh lebih aktif.
meramalkan berbagai komplikasi hipertensi AT II ini antara lain berefek vasokonstriktif
(stroke, PJP, gagal jantung). Bahkan pada kuat dan menstimulasi sekresi hormon al-
orang di atas 50 tahun TD sistolis mungkin dosteron oleh anak-ginjal dengan sifat retensi
lebih penting dari pada TD diastolis.Terutama garam dan air. Akibatnya volume-darah dan
lansia dapat menderita hipertensi sistolis TD naik lagi menjadi normal.

Gambar 35-1: Sistem Renin-Angiotensin-


Aldosteron (RAAS)

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 542 21/04/2015 19:36:35


Bab 35: Antihipertensiva 543

Penghambat renin langsung adalah aliski- kan faktor risiko yang sangat umum bagi
ren yang digunakan sebagai obat antihiper- penyakit jantung dan pembuluh. Diperki-
tensi. rakan bahwa± 25% dari penduduk dunia
menderita gangguan ini. Di samping peru-
Penghambat RAS (Sistem Renin-Angiotensin) bahan pola hidup penanganannya terdiri dari
yang digunakan dalam terapi, terdiri dari 3 pengobatan, sering kali seumur hidup, untuk
tipe: menurunkan tekanan darah dengan tujuan
• penghambat ACE (kaptopril, 1999; enal- menghindari komplikasi yang dapat timbul.
april): menghambat konversi dari Ang.-I Ref.: Kearny PM et al.; Global burden of hy-
menjadi Ang.-II pertension: analysis of worldwide data. Lan-
• perintang reseptor angiotensin (AT-II- cet.2005;365:217-23.
reseptor-blockers atau antagonis AT-II))
• penghambat renin langsung (betablocker) Penyebabnya hanya lebih kurang 10% dari
semua kasus yang diketahui, antara lain
Di samping regulasi hormonal melalui RAAS, akibat penyakit ginjal dan penciutan aorta/
masih terdapat beberapa faktor fisiologi yang arteri ginjal, juga akibat tumor di anak-ginjal
dapat memengaruhi TD, yakni: dengan efek overpro­duksi hormon-hormon
a. volume pukulan jantung. Ini adalah tertentu yang berkhasiat meningkatkan TD
jumlah darah yang pada setiap kontraksi (feo­chromcyto­ma). Dalam kebany­akan kasus
dipompa keluar jantung. Semakin besar penyebabnya tidak diketahui dan bentuk
volume ini, semakin tinggi TD. Beberapa umum ini disebut hipertensi esensial. Faktor
zat, misalnya garam dapur (NaCl) da- keturunan berperan penting pada timbulnya
pat mengikat air, sehingga volume da- jenis hipertensi ini.
rah total meningkat. Sebagai efeknya,
tekanan atas dinding arteri meningkat Risiko hipertensi yang tidak diobati besar
pula dan jantung harus memompa lebih sekali dan dapat menyebabkan kerusakan
keras untuk menyalurkan volume darah pada a.l. jantung, otak dan mata. TD yang
yang bertambah. Hasilnya TD akan naik. terlampau tinggi menyebabkan jantung me-
b. kelenturan dinding arteri. Pembuluh mompa lebih keras, yang akhirnya dapat
yang dindingnya sudah mengeras karena mengakibatkan gagal jantung (decom­pensa-
endapan kolesterol dan kapur (atheroma) tio) dengan rasa sesak dan udema di kaki.
mengakibatkan TD lebih tinggi diban- Pembuluh juga akan lebih mengeras un-
dingkan dinding yang masih lentur. tuk menahan TD yang meningkat. Pada
c. pelepasan neurohormon adrenalin dan umumnya risiko terpenting adalah serangan
noradrenalin, yang antara lain berkha- otak (stroke, beroerte, dengan kelumpuhan
siat menciutkan arteri perifer hingga separo tubuh) akibat pecahnya suatu kapiler
TD naik. Keadaan ini terutama terjadi dan mungkin juga infark jantung. Begitu
pada waktu emosi hebat (gelisah, takut, pula cacat pada ginjal dan pembu­luh mata,
marah dan sebagainya) atau selama olah- yang dapat meng­akibatkan kemunduran
raga bertenaga, sistem saraf adrenergik pengli­ha­tan. Komplikasi otak dan jantung
terangsang dan melepaskan neurohor- tersebut sering kali bersi­fat fatal, misalnya di
mon tersebut (lihat Bab 31, Adrener- negara-negara Barat 30% lebih dari seluruh
gika). Peningkatan noradrenalin juga kemati­an disebab­kan oleh hipertensi!
dapat disebabkan oleh situasi stres dan
merokok. Gejala stroke
• kelemahan mendadak atau hilang rasa
Hipertensi dari muka, tangan dan kaki, biasanya
Hipertensi adalah suatu kelainan, suatu geja- satu sisi dari tubuh;
la dari gangguan pada mekanisme regulasi • bicara tidak jelas atau sama sekali tidak
TD yang diuraikan di atas dan merupa- bisa bicara;

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 543 21/04/2015 19:36:35


544 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

d. stres (ketegangan emosional) dapat me-


ningkatkan TD untuk sementara akibat
pelepasan adrenalin dan noradrenalin
(hormon­ stress), yang bersifat vasokon-
striktif. TD meningkat pula pada waktu
ketegangan fisik (pengeluaran tenaga,
olahraga). Bila stres hilang, TD menurun
lagi.
e. drop (liquorice), sejenis gula-gula yang di-
buat dari Succus­ liquiritiae mengandung
asam­ glizirinat dengan khasiat retensi air
pula, yang dapat meningkatkan TD bila
dimakan dalam jumlah besar.
f. hormon pria dan kortikosteroida juga
berkhasiat retensi air. Setelah pengguna-
Gambar 35-1a: Obstruksi penyaluran an hormon ini dihentikan pada umumnya
darah ke sebagian dari otak akibat TD menurun dan menjadi normal kem-
stroke biasanya memengaruhi fungsi bali.
dari satu bagian spesifik dari tubuh. g. kehamilan. Yang terkenal adalah kena-
Sumber: Home Health Fact File, Heart, ikan TD yang dapat terjadi selama­ keha-
Blood & Respiratory System. mi­lan. Mekanisme hipertensi ini serupa
dengan proses di ginjal; bila uterus dire-
gangkan terlampau banyak (oleh janin)
• penglihatan kabur; dan menerima kurang darah, maka
• pusing, hilang keseimbangan atau ter- dilepaskannya zat-zat yang meningkat-
jatuh; kan TD.
• mendadak sakit kepala hebat.
Gejala hipertensi
Faktor peningkatan Td Hipertensi tidak memberikan gejala khas,
Ada beberapa faktor yang dapat mening- baru setelah beberapa tahun adakalanya
katkan TD secara reversibel, antara lain: pasien merasakan nyeri kepala pada pagi
a. garam. Ion natrium mengakibatkan re- hari sebelum bangun tidur dan rasa nyeri ini
tensi air, sehingga volume darah bertam- biasanya hilang setelah bangun.
bah dan menyebabkan daya tahan pem- Hipertensi hanya dapat dikenali dengan
buluh meningkat. Juga memperkuat pengukuran tensi dan ada kalanya melalui
efek vasokonstriksi noradrenalin. Secara pemeriksaan tambahan terhadap ginjal dan
statistik ternyata bahwa pada kelompok pembuluh.
penduduk yang mengonsumsi terlalu
banyak garam terdapat lebih banyak Pencegahan
hipertensi daripada orang-orang yang Walaupun faktor keturunan memegang pe-
memakan hanya sedikit garam. ranan penting, namun cara dan pola hidup
b. merokok. Nikotin dalam rokok berefek sangat esensial dalam pencegahan hipertensi.
vasokonstriktif dan meningkatkan TD. Misalnya, makan berlebihan dengan terlalu
Merokok memperkuat efek buruk dari banyak lemak serta garam (dan gula), ter-
hipertensi terhadap sistem pembuluh. lampau sedikit gerak badan dan merokok,
c. pil antihamil mengandung hormon wa- dapat mendorong terjadinya hipertensi. Lihat
nita estrogen, yang juga bersifat retensi ‘Tindakan-tindakan umum’ .
garam dan air. Wanita yang peka seba-
iknya menerapkan suatu cara pemba- * Kontrol teratur. Mengingat hipertensi
tasan kelahiran lain. sering kali tidak memberikan gejala dan

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 544 21/04/2015 19:36:36


Bab 35: Antihipertensiva 545

hebatnya risiko untuk jangka panjang (bila c. Membatasi kolesterol bermanfaat untuk
tidak ditan­gani), maka perlu sekali untuk membatasi risiko atherosclerosis, lihat Bab
mengenali penyakit “tersembunyi” ini sedini 36, Antili­pemika, antara lain dengan me-
mungkin. ngurangi/menghindari asupan lemak je-
Oleh karena itu dianjurkan pengontrolan nuh (saturated dan total fat). Konsumsi
TD berkala, misalnya setiap 1 atau 2 tahun serat-serat nabati justru hendaknya di-
sekali, terlebih-lebih pula bagi mereka di atas perbanyak, karena terbukti bahwa serat
usia 45 tahun atau yang memiliki orang tua dalam makanan dapat membantu menu-
atau saudara yang menderita hiper­tensi. runkan TD. Diketa­hui pula bahwa orang-
Dari data klinis ternyata bahwa terapi pe- orang vegetarir, yakni yang pantang da-
nurunan TD dapat mengurangi insidensi ging dan makan banyak sayur dan buah-
stroke dengan 35-40%; infark jantung dengan buahan (mengandung banyak serat), ra-
20-25%; gagal jantung dengan >50%.26 ta-rata memiliki tensi yang lebih rendah
daripada orang ‘bia­sa’.
Tindakan umum d. Berhenti merokok. Tembakau mengan-
dung nikotin yang memper­kuat kerja
Penderita TD tinggi tanpa adanya sebab-
jantung dan menciutkan arteri kecil hing-
sebab organik yang jelas dapat menerapkan
ga sirkul­asi darah berkurang dan TD
sendiri sejumlah aturan hidup untuk menu-
meningkat. Lagi pula karbon­mo­noksida
run­kan tensinya. Pola hidup yang baik juga
(CO) dalam asap mengikat hemoglo-
meningkatkan efektivitas obat-obat antihi-
bin lebih cepat dan lebih kuat daripada
pertensi dan mengurangi risiko PJP.
oksigen, hingga penyerapan O2 di paru-
a. Menguruskan badan (Horvath et al.
paru sangat dikuran­gi. Selain itu ter
2008)34. Berat badan berlebihan (kege-
dalam asap bersifat karsinogen dan pada
mukan) menyebabkan bertambahnya vo-
jangka panjang dapat merusak dinding
lume darah dan perluasan sistem sirku-
pembu­luh dengan efek atheroskle­rosis.
lasi. Bila bobot ekstra dihilangkan TD
Berhu­bung banyak­nya efek buruk, se-
dapat turun kurang lebih 0,7/0,5 mm Hg
mua tindakan ini jauh lebih penting dari-
setiap kg penurunan. Dianjurkan BMI
pada tindakan-tindakan yang berikut.
antara 18,5-24,9 kg/m2.
e. Membatasi minum kopi sampai maksi-
b. Mengurangi garam dalam diet (Cham-
mal 3 cangkir sehari. Kofein dalam ko-pi
pagne, 2006)35 dahulu dianggap sebagai
berkhasiat menciutkan pembuluh yang
tinda­kan umum terpenting berdasarkan
secara akut dapat meningkatkan TD de-
perkiraan berikut. Bila kadar Na di filtrat
ngan terjadi­nya gangguan ritme (semen-
glomeruli rendah, maka lebih banyak air
­tara). Kopi tubruk ternyata dapat mening-
akan dikelu­arkan untuk menormalisasi
katkan koleste­rol darah akibat kandungan
kadar garam dalam darah. Akibat pe-
lemak jenuhnya. Kopi ek­strak/larut tan-
ngeluaran ekstra air tersebut, TD akan
pa lemak tidak memperlihatkan efek
turun. Tetapi dalam praktik ternyata
buruk ini. Minum lebih dari 5 cangkir
mengurangi konsumsi garam sulit sekali
sehari meningkatkan risiko infark sam-
direali­sasikan. Setiap hari umumnya kita
pai 70%, terutama pada wanita dengan
makan lebih dari 10 g garam dan lebih
angina pectoris atau hiperten­si. Pada
dari separuhnya terdapat dalam berbagai
jangka lama minum terlalu banyak kopi
makanan (ikan asin, sayur, daging, snack
juga mengakibatkan me­ningkatnya LDL.
dan sebagainya). Pengurangan setiap
gram garam sehari dapat berefek penu- f. Membatasi minum alkohol sampai 2-3
runan tensi 1 mm Hg. Oleh karena itu konsumsi (bir, anggur) sehari. Alkohol
untuk mencapai penurunan TD yang memiliki banyak khasiat, antara lain vaso-
nyata, konsumsi garam harus dibatasi dilatasi, peningkatan HDL-kolesterol, fibri-­
sampai < 6 g sehari­, walaupun pelaksa- nolitis dan mengurangi kecondongan beku
naannya sulit sekali. darah. Tetapi minum lebih dari 40 g

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 545 21/04/2015 19:36:36


546 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

sehari untuk jangka waktu panjang dapat otak (stroke), gangguan aterosklerotis dan hi-
mening­katkan tensi diasto­lis sampai 0,5 pertrofi jantung, yang akhirnya dapat me-
mm per 10 g alkohol. Lihat juga Bab 36, nimbulkan aritmia dan dekompensasi.
Faktor-faktor baik atherosclerosis. Pengobatan dengan antihipertensiva harus
Menurut penelitian anggur merah yang selalu dimulai dengan dosis rendah agar TD
tidak beralkohol dapat menurunkan te- jangan menurun terlampau drastis dengan
kanan darah lebih baik daripada anggur mendadak. Kemudian setiap 1-2 minggu do-
merah biasa. Disarankan bahwa tiap hari sis berangsur-angsur dinaikkan sampai ter-
minum dealcoholized red wine bermanfaat capai efek yang diinginkan (metode‚ start
untuk menghindari hipertensi (Circulation low, go slow‘). Begitu pula penghentian tera-
Research on September 6, 2012). pi ­harus secara berangsur pula, lihat Efek
g. Cukup istirahat dan tidur adalah pen- samping.
ting, karena selama periode ini TD me- Antihi­perten­siva hanya menghi­langkan
nurun. Juga mengurangi stres dan latih- gejala TD tinggi dan tidak penyebabnya.
an relaksasi mental (yoga, meditasi tran- Oleh karena itu obat pada hakikatnya harus
sendental, chi kung, biofeedback *) ternyata diminum seumur hidup, tetapi setelah be-
berguna sekali untuk menurunkan TD. berapa waktu pada umumnya dapat diturun­
h. Gerak badan yang cukup bertenaga. Wa- kan (dosis pemeliharaan).
laupun TD meningkat pada waktu me-
ngeluarkan tenaga akut, namun olahraga * Pilihan obat. Hal ini merupakan suatu
secara teratur dapat menurunkan TD masalah yang kompleks bagi sebagian pen-
yang tinggi, karena saraf parasimpatik derita dengan terdapatnya beberapa faktor
(dengan efek vasodilatasinya, lihat Seksi yang menentukan pilihan tersebut, misalnya
VI) akan relatif lebih aktif daripada sistem penyakit yang juga dideritanya misalnya
simpatik dengan kerja vasokon­striksinya. diabetes, efek samping dan harga obat. Ba-
Telah dibuktikan bahwa jalan (agak ce- gi penderita dengan tekanan darah tidak
pat) setiap hari (minimal 3x seminggu) terlalu parah (90-140) tanpa komplikasi lain
selama sekurang-kurangnya ½ jam cukup dan yang tidak responsif terhadap tindakan
untuk memberikan hasil baik. nonfarmakologis seperti tersebut di atas,
dianjurkan sebagai pilihan pertama adalah
diuretika (Chobanian et al., 2003)36 atau kom-
Pengobatan dan pilihan obat binasi dari suatu diuretikum dan salah satu
Penanganan dasar hipertensi terdiri dari pe- obat anti-hipertensi bagi penderita dengan
nang­gulangan overweight (bila ada) dengan tekanan darah lebih tinggi (100-160). Juga
diet, pemba­ta­san garam serta peningkatan akti- dosis merupakan faktor dalam pemilihan
vitas fisik. Selain tindakan umum ini, pada obat.
hipertensi lebih berat perlu digunakan obat- Faktor lain adalah gangguan lain yang
obat hipertensi untuk menorma­lisasikan TD. diderita pasien, misalnya BPH untuk ini da-
pat dipilih suatu alfa-blokker yang efektif
* Pengobatan pada instansi pertama ditujukan bagi kedua jenis penyakit. Contoh lain adalah
pada penurunan TD, tetapi tujuan akhir ada- penderita migrain yang dapat memanfaatkan
lah untuk menghindari komplikasi lambat, efek dari suatu beta-blokker yang dapat
memperbaiki kualitas dan memperpanjang menghindari serangan migrain.
hidup. Hal ini dapat dicapai dengan prevensi Amjuran tersebut adalah untuk pengobatan
efek buruk jangka panjang, seperti infark hipertensi jangka waktu panjang dan

* Bio-feedback adalah suatu cara modern untuk mengendalikan proses-proses tak-sadar (otonom)
dalam tubuh. Pasien dihubungi m­elalui elektrode denga­n alat-alat ukur yang memperlihatkan
berbagai fungsi tubuh, antara lain aktivitas otak, ritme jantung dan tekanan darah. Melalui konsentrasi
dan latihan, fungsi-fungsi ini dapat dipengaruhi.

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 546 21/04/2015 19:36:36


Bab 35: Antihipertensiva 547

bukannya bagi penderita hipertensi sangat (morbiditas) dan angka kemati­an (mortali­tas).
parah yang mengancam jiwa, misalnya hiper- Pilihan kedua adalah ACE-inhibitors.
tensi ensefalopati.
* Hipertensi dengan diabetes. Kombinasi
WHO28 menganjurkan lima jenis obat dengan di atas memiliki kendala karena dapat
daya hipotensif dan efektivitas kurang lebih mencetus­kan resis­tensi insulin, lihat Bab 47,
sama, yaitu diuretika tiazida, beta-blocker, Insulin. Dalam hal ini sebaiknya digunakan
antagonis-Ca, ACE-inhibitor dan ATII-re- suatu penghambat-ACE atau suatu b-blocker
septorblocker. Efek melindungi dari semua selektif. Hanya bila terdapat kontrain­dikasi,
obat ini terletak pada efek penurunan TD dian­jurkan obat-obat lain seperti alfa-
dan tidak pada sifat-sifat lain dari obat-obat blockers dan antagonis-Ca long-acting.
tersebut. Oleh karena itu pilihan (jenis) obat
terutama tergantung dari penyakit-penyakit * Krisis hipertensi bercirikan kenaikan tensi
tambahan yang sering kali menyertai hi- mendadak dengan gejala encefalopati akut
pertensi. Beberapa contoh lain tertera dalam (sakit kepala hebat, gangguan kesadaran,
tabel berikut ini. serangan epilepsi). Pengobatan sebaiknya
dilakukan dengan injeksi intravena, antara
Terapi kombinasi kini dianggap sangat lain nifedipin, enalapril, labetalol, fentolamin
penting dan ternyata efektif, karena dengan (alfa-blocker) dan ketanserin (Ketensin), suatu
dosis masing-masing obat yang lebih rendah antagonis-serotonin dari reseptor-5HT2.
juga efek sampingnya berkurang. Lagi pula
kesetiaan terapi ditingkatkan misalnya bila Penggolongan
suatu sediaan mengandung kombinasi dari 2
Obat-obat yang dewasa ini digunakan un-tuk
atau 3 obat yang hanya harus diminum satu
terapi hipertensi dapat dibagi dalam bebe-
kali seharinya. Dianjurkan untuk langsung
rapa kelompok, yang berturut-turut akan di-
dimulai dengan kombinasi dua obat pada
bicarakan lebih mendetail di bawah ini.
penderita dengan TD lebih tinggi dari nilai/
tujuan 140/90 mmHg. 1. Diuretika
2. Alfa-receptor blocker
* Hipertensi tunggal. Kini banyak ahli se- 3. Beta-receptor blocker
pendapat bahwa diuretika atau beta-block- 4. Obat-obat SSP
er, atau kombinasinya, merupakan pilih- 5. Antagonis kalsium
an pertama. Dari banyak studi ternya­ta bah- 6. Penghambat ACE
wa pada jangka panjang kedua kelompok 7. Vasodilator
obat ini dapat menurunkan angka penya­kit 8. AT-II-receptor blocker (antagonis-ATII)

Bila hipertensi disertai obat yang dianjurkan


– diabetes tipe-2 : ACE-inhibitor + beta-blocker
– gagal-jantung : diuretika, beta-blockers atau ACE- inhibitors;
– angina pectoris : beta-blockers atau antagonis-Ca
– retinopati diabetes : ACE-inhibitors atau ATII-reseptor-blockers
– setelah infark jantung : beta-blockers atau ACE-inhibitors
– lansia dg TD sistolis tinggi : terapi standar sama, tetapi dengan dosis awal
lebih rendah (menghindari efek samping)

Kombinasi obat yg dianjurkan :


– diuretikum tiazida + beta-blocker, ACE-inhibitor atau ATII-reseptor-blocker
– antagonis-Ca (dihidropiridin) + beta-blocker, ACE-inhibitor atau ATII-reseptor-blocker

Tabel 35-2: Pilihan obat hipertensi pada penderita dengan gangguan lain dan bebe-
rapa kombinasi yang dianjurkan.27

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 547 21/04/2015 19:36:36


548 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Mekanisme kerja – hipotensi ortostatik (OH), yakni turun-


Obat hipertensi berbagai macam dan cara nya TD lebih kuat bila tubuh tegak (=
kerjanya dapat dibagi dalam beberapa jenis, ortho, Lat.) daripada dalam keadaan ber-
yaitu: baring. Prevalensinya pada lansia berki-
* meningkatkan pengeluaran air dari tu- sar antara 5 sampai 60% (Drugs Aging,
buh: diuretika 2005;22:55-68). Dapat juga terjadi pada
* memperlambat kerja jantung: beta-blocker penggunaan terutama simpatolitika, an-
* memperlebar pembuluh: vasodilator lang- tidepresiva trisiklik, penghambat MAO,
sung (di/hidra­lazin, minoksidil), antago­ antipsikotika, obat anti-Parkinson dan
nis kalsium,penghambat ACE dan AT II- obat kardiovaskular (nitrat, antihiperten-
reseptor blocker siva).
* menstimulasi SSP: agonis alfa-2 sentral se- – depresi, terutama pada obat yang bekerja
perti klonidin dan moksonidin, metil- sentral, khususnya reserpin dan metildopa,
dopa, guanfasin dan reserpin juga pada beta-blocker yang bersifat lipofil,
* mengurangi pengaruh SSO terha­dap jan- antara lain propranolol, alprenolol dan
tung dan pembuluh, yakni metoprolol.
– alfa-1-blockers: derivat quinazolin (pra- – retensi garam dan air, dengan bertam-
zosin, doksazosin, alfuzosin, tamsu- bahnya berat badan atau terjadinya ude-
losin), ketanserin (Ketensin); ma, antara lain antagonis-Ca, reserpin, me-
– alfa-1 dan alfa-2-blocker: fentolamin; tildopa dan hidralazin. Efek samping ini
– beta-blocker: propranolol, atenolol, me- dapat diatasi dengan kombinasi bersama
toprolol, pindolol, bisoprolol, timolol suatu diuretikum.
– alfa/beta-blockers: labetalol dan karve- – penurunan ratio HDL: LDL. Sejumlah
dilol. obat memengaruhi metabo­lisme lipida
secara buruk, yaitu menurunkan kadar
Efek samping kolesterol-HDL plasma yang dianggap
sebagai faktor-pelindung terhadap penya­
Umum. Praktis semua antihipertensiva me-
kit jantung-pembuluh (PJP). Atau juga
nimbulkan efek samping umum, seperti hi-
meningkatkan kolesterol-LDL yang di-
dung mampat (akibat vasodilatasi mukosa)
anggap sebagai faktor risiko bagi PJP. Si-
dan mulut kering, bradycardia (kecuali vaso-
fat ini telah dipastikan pada diuretika
dilator lang­sung: justru tachycardia), rasa
(kelompok thiazida dan klorta­lidon) dan
letih dan lesu, gangguan penglihatan dan lam-
pada beta-blocker, khususnya obat-obat
bung-usus (mual, diare), adakalanya impoten­
yang tak kardio­selektif atau tak memiliki
si (terutama obat-obat sentral). Efek-efek
ISA. Lihat di bawah dan juga Bab 36,
samping ini sering kali bersifat sementara dan
Antilipemi­ka.
akan hilang dalam waktu 1-2 minggu. Dapat
dikurangi atau dihindari dengan peningkatan
dosis secara lambat laun, artinya dimulai
dengan dosis rendah yang berangsur-angsur 1. DIURETIKA
dinaikkan. Dengan demikian penurunan TD
mendadak dapat dihindari. Begitu pu­la obat Diuretika meningkatkan pengeluaran garam
sebaik­nya diminum setelah makan agar dan air oleh ginjal hingga volume darah dan
kadar obat dalam plasma jangan mendadak TD menurun. Di samping itu diperkirakan
mencapai puncak tinggi (dengan akibat hi- berpengaruh langsung terhadap dinding
potensi kuat). Penghentian terapi pun tidak pembuluh, yaitu penurunan kadar-Na mem-
boleh secara mendadak, melainkan ber- buat dinding lebih kebal terhadap nora-
angsur-angsur untuk mencegah bahaya me- drenalin, hingga daya tahannya berkurang.
ningkatnya TD dengan kuat (rebound effect). Efek hipotensifnya relatif ringan dan tidak
Khusus. Lebih serius adalah sejumlah besar meningkat dengan memperbesar dosis (seba-
efek samping khusus, antara lain: gaimana halnya dengan reserpin).

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 548 21/04/2015 19:36:36


Bab 35: Antihipertensiva 549

Diuretika thiazida dianggap sebagai obat laupun bukan merupakan pilihan pertama
hipertensi pilihan utama dan seyogyanya prazosin dan doksazosin banyak diguna­
digunakan sebagai terapi awal bagi keba- kan untuk hipertensi ringan sampai sedang,
nyakan penderita TD tinggi. Diberikan seba- bila diuretika dan b-blocker kurang efektif.
gai obat tunggal atau dikombinasi dengan Kombinasi dengan kedua jenis obat ini meng-
antihipertensiva golongan lain, yang dinaik- hasilkan efek aditif.
kan efektivitasnya.Yang terutama digunakan Sejak awal tahun 1990-an alfa-blocker ju-
adalah obat-obat long-acting karena sebagai ga digunakan pada hiper­plasi prostat tak-
single-dose pentakarannya praktis, sehingga ganas (Benign Prostatic Hyperplasia, BPH).
meningkatkan kesetiaan pasien pada obat Terutama obat-obat yang memblok resep­tor
(drug compliance). Khusus digunakan hidro- alfa-1 secara lebih selektif diguna­kan untuk
­klorothiazida (HCT) yang sering kali di- ini, yakni alfuzosin, terazosin dan tamsulo­
kombinasi dengan diuretika penghemat ka- sin. Dengan mengendurkan ketegangan di
lium (spironolakton, amilorida, triamte­ren). dinding saluran kemih, kelu­han BPH dapat
Lihat selanjutnya Bab 33, Diuretika. dikurangi, lihat Bab 31 C, Adrenoli­ti­ka.
Efek samping. Semua alfa-1-blocker mem-
berikan efek samping yang sama, yakni hi-
potensi ortostatis (reaksi‚ first dose‘), yang ter-
2. ALFA-BLOCKER jadi khusus pada permulaan terapi dan setelah
peningkatan dosis. Efek samping ini dapat
Obat-obat ini merintangi reseptor-alfa adre-
dihindari bila dimulai dengan dosis rendah
nerg yang terdapat di otot polos pembu­
dan berangsur-ang­sur menaikkannya, juga
luh (dinding), khususnya di pembuluh ku-
dengan minum dosis pertama sebe­lum tidur.
lit dan mukosa. Dapat dibedakan 2 jenis
Efek lain yang dapat terjadi berupa perasaan
reseptor: a1 dan a2, yang berada post-synap­
pusing, nyeri kepala, hidung mampat, pilek,
tis, a2 juga pre-sinaptis. Bila reseptor tersebut
gangguan tidur, udema, debar jantung, pera-
diduduki (akti­vasi) oleh (nor)adrenalin, otot
saan lemah dan gangguan potensi.
polos akan menciut. Alfa-blocker “melawan”
Kom­binasi dengan b-blocker dan antagonis-
vasokonstrik­si akibat aktivasi tersebut dan
Ca meningkatkan risiko hipotensi, sedangkan
dapat dibagi dalam 3 kelompok, yaitu:
kombinasi dengan diuretika dan penghambat
a. alfa-blocker tak-selektif: fentolamin (Re-
ACE lebih sering menimbulkan rasa pusing.
gitine), yang hanya digunakan i.v. pada
Kehamilan dan laktasi Mengenai penggunaan
krisis hipertensi tertentu, pada dekompen­
obat-obat ini oleh wanita hamil dan yang
sasi tertentu sesudah infark jantung dan
menyu­sui belum tersedia cukup data.
pada tumor tertentu sumsum, anak-gin-
jal;
b. alfa-1-blocker selektif: memblok hanya MONOGRAFI
reseptor-a1-adrenerg secara selektif, an-
tara lain prazosin, doksazosin, terazo­sin, 2a. Prazosin: Minipress
alfuzo­sin dan tamsulosin. Labetalol dan kar- Derivat chinazolin-piperazinil ini (1974)
ve­dilol memblok terutama reseptor-b1 dan berefek hipotensif kuat berdasarkan vaso-
- b2 (lihat nr 1, Beta-bloc­ker) dilatasi arteri melalui blokade resep­tor-alfa-1
c. alfa-2-blocker selektif: yohimbin(lihat Bab secara selektif. Efek hipotensifnya dimulai
31 C. Adrenoliti­ka) setelah 2-3 hari. Juga digunakan pada de-
kompensasi jantung atas dasar vasodilata­
Penggunaan alfa-1-blocker semula digunakan si vena dan pen­gurangan preload darah, ter-
hanya untuk pengobatan hipertensi berda- utama bila diuretika dan digoksin kurang
sarkan blokade reseptor-a dan vasodilatasi efektif. Penggunaan lainnya adalah pada S.
semua pembu­luh perifer dengan akibat Raynaud dan pembesaran prostat (BPH)
menurunnya TD. Pada zat-zat tak-selektif untuk sementara memper­baiki aliran urin
penurunan TD disertai refleks tachy­cardia. Wa- bila belum waktunya untuk pembedahan.

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 549 21/04/2015 19:36:36


550 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Resorpsinya dari usus sampai 80%, PP- beberapa metabolit, antara lain turunan pi-
nya tinggi (97%) dan t½ 2-3 jam, tetapi daya per­azin aktif. Ekskresi melalui urin dan feses.
kerjanya lebih panjang, sampai 12 jam. Eks- Efek samping yang paling sering terjadi
kresi terutama melalui empedu dan feses adalah perasaan pusing, nyeri kepala dan
sebagai metabolit dan ±10% secara utuh le- impotensi.
wat urin. Dosis: BPH oral selama 3 hari 1 mg ma-
Efek samping terpenting adalah hipotensi lam hari, lalu selama 11 hari 1 dd 2 mg, pe-
ortostatis akut, terlebih-lebih bila disertai meliharaan 1 dd 5-10 mg. Hipertensi: malam
terapi dengan b-blocker dan antagonis-Ca. hari 1 mg selama 1 minggu, lalu 1 dd 2 mg.
Juga efek sentral (rasa kantuk, halusinasi,
depre­si), ganggu­an lambung-usus, reaksi ku- 2b. Alfuzosin: Xatral XL
lit (gatal-gatal, ruam, kesemutan), gangguan Derivat furamida ini (1990) juga khusus
seksual, udema, tachycardia dan mulut ke- digunakan sebagai obat BPH dengan efek
ring. Koles­terol-HDL sedikit dinaikkan, se- samping lebih ringan.
dang­kan LDL dan triglise­rida diturun­kan, Dosis: 1dd 10 mg tablet sustained release;
sehingga ratio HDL:LDL diperbesar sampai dosis pertama harus diminum ma­lam hari.
30%. Kadar lipida total hanya menurun
sampai 3-5%. Pada penggunaan lama dapat
* Tamsulosin (Omnic, Harnal) adalah derivat
terjadi tole­ransi (bandingkan dengan hidral­
sulfonamida long-acting, t½ ±12 jam (1995)
azin), mungkin karena terjadi­nya vasokon­
yang khusus disalurkan sebagai obat BPH
striksi akibat stimul­asi SS simpatik atau
dengan mekanisme pengenduran otot-otot
RAAS, yang meniadakan efek vasodila­tasi.
licin di prostat dan leher kandung kemih
Dosis. Hipertensi: oral permulaan 0,25-0,5
melalui rintangan sistemis dari reseptor a1a-
mg malam hari, dengan berangsur-angsur
adrenerg. Reseptor-reseptor ini juga terdapat
dinaikkan sampai 2-3 dd 0,5-2 mg, maksimal
dalam otot-otot yang mendilatasi iris mata.
3 dd 6 mg. Dekompensasi: 2-4 dd 0,5 mg, mak-
Bila pasien telah menggunakan tamsulosin
simal 20 mg sehari.
dan kemudian menjalani bedah katarak,
S. Raynaud dan BPH: dosis pertama 0,5 mg
midriasis dihindari sehingga iris menjadi
malam hari, lalu 2 dd sehari 0,5 mg selama
„floppy“ (Floppy Iris Syndrome) dan lensa arti-
3-7 hari, pemeliharaan 2 dd 1-2 mg.
fisial yang telah dimasukkan dapat berubah
* Doksazosin (Cardura) adalah derivat long- tempat.
acting (1987) t½ 9-12 jam dengan khasiat Karena BPH dan bedah katarak sering
sama, tetapi lebih jarang mengakibatkan kali dialami para lansia, maka efek samping
hipotensi ortostatik berbahaya. Khusus digu- serius pasca bedah ini perlu diwaspadai.
nakan pada hiperten­si dan BPH. Tetapi untuk Oleh karena itu penting untuk sebelum pem-
BPH lebih disukai generasi kedua dari alfa- bedahan diminta keterangan pada pasien
1-blockers, yakni alfuzosin dan tamsulosin apakah pernah menggunakan tamsulosin
karena efek sampingnya yang lebih ringan. atau salah satu alfa-1 blocker di waktu yang
Dosis: permulaan oral malam hari 1 mg lalu, karena masalah ini masih dapat timbul
(mesilat) selama 1-2 minggu, bila perlu di- walaupun sudah cukup lama dihentikan
naikkan sampai 1 dd 2-8 mg. penggunaannya.
Ref.: Chang DF, et al. Intraoperative floppy
* Terazosin (Hytrin) adalah juga derivat long- iris syndrome associated with tamsulosin. J
acting (1987) dengan t½ 8-13 jam, yang juga Cataract Refract Surg 2005; 31: 664-673.
digunakan pada BPH dan hipertensi. Khasiat­
antihipertensifnya tidak sekuat prazosin. Per- Efek samping lainnya adalah kemungkinan
bai­kan geja­la BPH baru tampak setelah lebih timbulnya hipotensi dan sinkope (kehilangan
kurang 2 minggu. kesadaran sementara), tetapi belum jelas
Resorpsinya dari usus ±90%, PP-nya lebih apakah masalah ini hanya timbul pada awal
dari 90% dan dalam hati dirombak menjadi terapi (first dose effect) atau selama terapi.

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 550 21/04/2015 19:36:36


Bab 35: Antihipertensiva 551

Oleh karena itu pasien tetap harus waspada kaitan dengan dosis; selektivitas ber-
terhadap kemungkinan terjatuh. kurang dengan dosis meningkat. Pasien
Bird ST, et al. Tamsulosin treatment for benign asma, bronchitis dan diabetes sebaik-
prostatic hyperplasia and risk of severe nya menggunakan (dengan berhati-hati)
hypotension in men aged 40-85 years in the obat-obat kardiose­lektif seperti asebutolol,
United States: risk window analyses using atenolol, betaksolol (Kerlon), bisop­rolol, se-
between and within patient methodology. liprolol, esmolol dan metoprolol.
BMJ 2013;347:f6320. b. efek adrenergik intrinsik (ISA = Intrin-
sic Sympathicomimetic Activity), yang dimi-
Sebagai efek samping lain tercatat gangguan liki oleh antara lain pindolol, asebutolol,
ejakulasi. alprenolol, seliprolol dan oksprenolol. Sifat
Dosis­: 1 dd 0,4 mg (kapsul slow release) se- ini berhubungan dengan kesamaan struk-
sudah makan pagi. tur kimianya dengan β-adrenergika. Wa-
lau­pun efek ini agak lemah, namun me-
ngurangi khasiat utama dari obat-obat
3. BETA-BLOCKER tersebut, yang dalam bebera­pa hal meng-
Zat-zat ini memiliki sifat kimia yang sangat un­tungkan. Misalnya fungsi jantung ku-
mirip dengan zat b-adrener­gik isoprenalin. rang diperlemah, hingga risiko efek sam-
Khasiat utamanya adalah anti-adrenergik ping berba­haya (seperti dekompensasi)
dengan menempati secara bersaing resep- menurun. Begitu pula daya kontraksi kurang
tor b-adrenergik. Blokade reseptor ini meng- ditekan dan sirkulasi perifer relatif lebih baik,
akibatkan peniadaan atau penurunan kuat hingga lebih jarang terjadi jari-jari kaki-
aktivitas adrenalin dan noradrenalin (NA). tangan menjadi dingin. Bradycardia ber-
lebihan dalam keadaan istirahat pun di-
Resep­tor-b terda­pat dalam 2 jenis, yakni b1 kurangi dengan efek menurunnya keluh-
dan b2. an rasa letih. Begitu pula penyalu­ran-AV
– Reseptor b1 di jantung (juga di SSP dan kurang diperlambat. Pada angina berat efek
ginjal). Blokade reseptor ini mengaki- ISA dapat merugikan.
batkan pelemahan daya kontraksi (efek c. efek stabilisasi membran, juga disebut
inotrop negatif), penurunan frekuensi efek lokal anestetik, yang timbul pada
jantung (efek kronotrop nega­tif, brady- dosis tinggi oleh antara lain propranolol,
cardia) dan penurunan volume-menitnya. alprenolol, oksprenolol dan asebutolol. Pada
Juga perlamba­tan penya­luran impuls di dosis biasa sifat ini tidak ada artinya.
jantung (simpul AV = atrio­ven­triku­ler). Dengan sendirinya b-blocker dengan kha-
Efek ini hanya lemah pada pindolol. siat lokal anestetik tidak layak digunakan
– Reseptor b2 di bronchia (juga di dinding topikal pada mata.
pembuluh dan usus). Blokade reseptor
ini menimbulkan penciutan bronchia dan Penggunaan. Semula beta-blocker diintro-
vasokonstriksi perifer agak ringan yang duksi sebagai obat angina pectoris dan anti-
bersifat sementara (beberapa minggu), aritmia (propranolol, 1964). Baru ±10 tahun
juga mengganggu mekanisme homeostasis kemudian, obat ini digunakan sebagai obat
pemeliharaan kadar glukosa dalam darah hipertensi, yang kini menjadi penggunaan
(efek hipoglikemik). utamanya. Untuk lengkapnya di bawah ini
ikhtisar indikasi­nya pada penyakit kardio-
Sifat-sifat khusus. Beta-blocker memiliki vaskuler dan gangguan lain.
sifat-sifat khusus sebagai berikut: a. Angina pectoris. Penggunaannya berda-
a. kardioselektivitas, yaitu menghambat sarkan penurunan frekuensi pukulan
terutama reseptor-b1 dengan penurunan jantung (efek kronotrop negatif). Dengan
TD tanpa menimbulkan penciutan bron- demikian keperluan oksigen dari myo-
chia dan pembuluh perifer. Sifat ini ber- card dikurangi pada pengera­han tenaga

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 551 21/04/2015 19:36:36


552 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

(exerti­on), hawa dingin dan emosi. Ter- perbaiki keadaan fungsional. Efek ini
utama berguna pada terapi interval untuk berten­tangan dengan khasiat inotrop
mencegah serangan angina stabil kronis, negatifnya, sehingga perlu digunakan de-
adakalanya dikombinasi dengan obat- ngan hati-hati.
obat lain. Pada angina variant hanya f. Lainnya. Di samping ini beta-blocker
efektif sebagai obat tambahan bersama telah memperoleh tempat pula pada pe-
suatu antagonis-Ca, khususnya nifedipin. ngobatan berbagai gangguan lain dan
Lihat selanjutnya Bab 37, Obat-obat jan- yang terpenting di antaranya adalah:
tung.
– glaukoma. Beberapa beta-blocker di-
b. Aritmia jantung yang disertai tachycardia, gunakan dalam tetes mata sebagai obat
berda­sar­kan perlambatan penyaluran- pilihan pertama pada glaukoma (jenis
AV dan penurunan frekuensi pukulan simplex) un­tuk menurunkan tekanan cair-
jantung. Obat-obat dengan ISA kurang an mata intraokuler yang meningkat.
efektif untuk melawan tachycardia; obat- Produksi cairan mata diku­rangi, mung-
obat dengan khasiat lokal-anestetik tidak kin akibat bloka­de-β2. Mekanisme kerja-
lebih efektif, karena efeknya terlalu lemah nya yang tepat belum diketahui, kare-
pada dosis biasa. Digunakan untuk terapi na stimul­asi resep­tor-β2 dengan misal-nya
maupun profilaksis serangan. isoprenalin juga menurunkan tekanan
c. Hipertensi, berdasarkan penurunan vo- intrao­kuler! Tersedia tetes mata dengan
lume menit jantung akibat efek inotrop nega- timolol (Nyolol), betaxolol (Betoptima), levo-­
tif dan kro­notrop negatif, juga penurunan buno­lol (Beta­gan), metip­ranolol (Beta-ophti-
daya tahan dinding-pembuluh perifer ole) dan carteo­lol (Teop­tic). Obat-obat de-
(DTP) setelah beberapa minggu, yang ngan efek lokal aneste­tik tidak dapat
semula justru meningkat. Lagi pula pe- dipakai karena pada penggunaan lama
ngu­rangan sekresi renin oleh ginjal kare- dapat merusak epitel kornea.
na blokade resep­tor-beta setempat me- – migrain. Propranolol digunakan pada
megang peran-an. Ternyata bahwa te- profilaksis migrain untuk mencegah se-
rapi dengan beta-blocker kardioselek­tif pa- rangan. Atenolol, metoprolol, timolol dan
da jangka panjang dapat mengu­rangi nadolol sama efektifitasnya.
morbiditas dan morta­litas. – tremor esensial, yaitu gemetaran yang
d. Infark jantung. Juga telah dibuktikan penyebabnya tidak diketahui, teru­tama
bahwa beta-blocker dapat menurunkan pada lansia. Propranolol ternyata efektif,
sampai ±25% risiko akan infark kedua mungkin juga metoprolol. Mekanisme
dan kematian, bila diberikan segera se- kerjanya tidak jelas.
sudah infark pertama (dalam waktu 3 – kegelisahan dan rasa cemas. Propra-
minggu). Mekanisme kerjanya diperki- nolol dan atenolol ternyata memiliki si-
rakan berkaitan dengan efek anti-arit- fat anksiolitik (meniadakan rasa cemas)
mianya, karena infark selalu disertai stres tertentu, mungkin berdasarkan penekan-
hebat dan naiknya sekresi NA dengan an tachycardia dan debar jantung yang
peningkatan risiko akan aritmia fatal. timbul pada keadaan gelisah dan takut.
Obat-obat yang terbukti efektif adalah Karena menurunkan frekuensi jantung
timolol(2 dd 10 mg), propranolol (2 dd 80 sehingga bersifat meredakan tetapi tidak
mg) dan metoprolol (2 dd 100 mg). membuat mengantuk, propranolol di ne-
e. Gagal jantung (decompensatio). Penggu- geri Belanda banyak digunakan oleh ma-
naan terbaru dari metoprolol dan bisoprolol hasiswa dan artis sebelum ujian atau naik
adalah sebagai obat tambahan pada di- pentas (takut ujian, ‘demam panggung’).
uretika dan ACE-blocker terhadap de- Begitu pula oleh atlet (sebagai doping)
kompensasi ringan. Obat-obat tersebut pada perlombaan olahraga di mana
dapat mencegah memburuknya kondi- tachycardia dapat merugikan presta­si, mi-
si, serta meringankan gejala dan mem- salnya pada olahraga menembak.

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 552 21/04/2015 19:36:36


Bab 35: Antihipertensiva 553

Penghentian terapi beta-blocker pada pasien Obat-obat hidrofil seperti atenolol, na-
jantung tidak boleh dengan mendadak, ka- dolol dan sotalol sukar melintasi rintangan
rena dapat memprovokasi infark dan mem- darah-otak, maka lebih jarang menim-
perburuk angina. Sebaiknya dosis ditu- bulkan efek tersebut.
runkan berangsur-angsur selama periode 2 f. gangguan lambung-usus berupa mual,
minggu. Pada pasien hipertensi dapat timbul muntah dan diare yang sering dilapor-
‘efek penarikan, seperti rasa tegang, takut, kan pada antara lain propranolol, tetapi
tachycardia dan berkeringat hebat dalam 1 biasanya hilang dalam waktu dua ming-
minggu setelah penghentian terapi. gu.
g. penurunan kolesterol-HDL, sedangkan
Efek samping. Blokade reseptor-beta meng- kadar trigliserida dan kolesterol total
akibatkan sejumlah efek samping tak di- justru meningkat. Obat-obat selektif dan
inginkan, yang pada umumnya bersifat dengan ISA mungkin lebih ringan efeknya
ringan dan terjadi pada ±10% pengguna, terhadap lipida tersebut. Obat dengan
antara lain: efek alfa-blokade (labetalol, carvedilol) ti-
dak memengaruhi lipida darah. Karena
a. dekompensasi jantung (reseptor-b1) aki-
pengaruh buruk terhadap perbandingan
bat bradycardia dengan gejala udema
HDL: kolesterol total, maka penggunaan
kaki dan sesak napas yang dapat me-
jangka panjang diuretika thiazida dan
nimbulkan interpretasi keliru dengan
kebanya­kan beta-blocker disang­sikan. Tetapi.
bronchokonstriksi
sekarang telah dipasti­kan bahwa kedua
b. bronchokonstriksi (reseptor-b2) dengan
kelompok obat itu justru memengaruhi
sesak napas dan serangan mirip asma,
dengan baik risiko kematian.
yang terutama disebabkan oleh obat-
obat tak-selektif. Tetapi obat-obat kardio-
selektif juga dapat memprovokasi se- Kontra-indikasi. Karena efek samping ter-
rangan tersebut karena selektivitasnya sebut, beta-bloc­ker tidak boleh digunakan
tidak sempurna, terutama pada dosis oleh pasien dengan AV-block, terutama para
lebih tinggi lansia. Begitu pula tidak boleh bagi penderita
c. rasa dingin di jari-jari kaki-tangan dan asma, bronkitis dan emfise­ma paru. Peng-
tidak mampu melakukan kerja fisik be- gunaannya pada diabetes dan gangguan
rat (rasa lemah) akibat berkurangnya sir- jantung hendak­nya dengan berhati-hati.
kulasi perifer dan berkurangnya oksigen
di otot. Obat-obat selektif dan dengan ISA Wanita hamil tidak boleh menggunakan be-
lebih jarang menimbulkan efek ini. ta-blocker, karena penyalu­ran darah mela-
d. toleransi glukosa pada penderita diabe- lui plasenta dikurangi hingga dapat meru-
tes ID (insulin dependent) dapat diturun- gikan perkembangan janin. Karena keba-
kan oleh obat-obat tak-selektif yang me- nyakan obat ini bisa mencapai air susu ibu,
nyelubungi (masking effect) pertanda pen- khususnya zat-zat lipofil, maka selama terapi
ting dari hipoglikemia, seperti tachycar- sebaiknya bayi diberikan susu kaleng.
dia dan tremor. Penyembuhan dari suatu
periode hipoglikemia juga dihambat. Kinetik. Resorpsinya dari usus pada umum-
Selain efek-efek tersebut yang berkaitan nya cepat dan baik, kecuali zat-zat hidrofil
dengan blokade beta, masih dikenal pula (antara lain atenolol dan sotalol) yang hanya
beberapa efek samping lain yang sering diserap untuk 50 sampai 30%. Beberapa zat
dilapor­kan, antara lain: mengalami FPE (first pass effect) kuat, hingga
e. efek sentral, yang meliputi gangguan BA-nya agak rendah, misalnya BA alpreno­lol
tidur dengan mimpi buruk (nightmare), hanya 10% dan propranolol 30%, lihat tabel.
rasa lesu, kadang-kadang juga depresi Distribusinya ke jaringan baik, terutama
dan halusi­nasi. Tidak jarang terjadi pula zat-zat lipofil seperti propranolol, alprenolol,
gangguan seksual dan impotensi. oksprenolol, metoprolol, pindolol dan timolol.

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 553 21/04/2015 19:36:36


554 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Obat-obat ini juga mudah mencapai CCS disebabkan daya tahan perifer (DTP) semula
(cairan cerebro-spinal), sehingga lebih sering naik karena efek vasokonstriksi dari reseptor-
menimbulkan efek samping sentral. Ekskresi alfa tidak ditentang oleh stimulasi reseptor-
zat-zat lipofil melalui urin berlangsung beta (vasodilatasi) karena beta-blokade. Oleh
sebagai metab­olit dengan aktivitas lemah. karena itu TD semula tidak berubah. Baru
Zat-zat hidrofil praktis tidak dimetabolisasi sesudah beberapa waktu terjadi adaptasi dan
dalam hati dan hampir seluruhnya dike- berangsur-angsur DTP pulih ke normal dan
luarkan secara utuh. TD menurun. Pada zat-zat kardioselektif
Pengikatannya pada protein (PP) sangat ber- dan dengan ISA, pada mana b2-blokade
beda-beda dan tidak berhubungan dengan sangat ringan dan DTP tidak meningkat, wak-
sifat lipofilnya, misalnya propranolol ±90% tu laten hanya 2-6 minggu lamanya. Pada
dan metoprolol hanya 12%. Plasma-t½-nya zat-zat tak-selektif dapat sampai 2-3 bulan
pun bervariasi besar, antara 2 dan 26 jam, (misalnya propranolol). Pengecualian adalah
tetapi ternyata bahwa tidak ada korelasi labetalol, yang tidak menunjukkan waktu la­
antara t½ dan efek hipotensifnya yang ma- ten berkat efek vasodilatasi langsung. Seba-
sih bertahan terus setelah obat hilang dari liknya, setelah terapi dihentikan dan plas-
peredaran darah. ma tidak mengan­dung obat lagi, efeknya
masih bertahan selama beberapa minggu.
Relasi kadar darah dan efek. Antara kadar
darah beta-blocker dan efek hipoten­sifnya
Pilihan obat. Semua beta-blocker setelah ma-
tidak terdapat korelasi baik, kecuali pada
sa latennya lewat, memiliki efek hipotensif
labetalol (berkat efek alfa-blokade).
(dan anti-aritmia) yang sama kuatnya bila
Masa laten. Pada permulaan terapi TD tidak dosisnya diatur secara individual. Tetapi efek
segera tu­run, tetapi setelah masa laten,artinya sampingnya dapat banyak berbeda karena
baru turun sesudah beberapa waktu. Hal ini sifatnya masing-masing. Risiko akan efek

labetalol*

Tabel 35-3: Beta-blocker dan beberapa sifatnya

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 554 21/04/2015 19:36:36


Bab 35: Antihipertensiva 555

samping buruk ternyata lebih ringan pada ini menguntungkan karena efek sampingnya
zat-zat selektif dan zat-zat dengan ISA. Ada yang agak ringan.
pula petun­juk mengenai mortali­tas lebih Resorpsi dari usus ±70%; akibat FPE tinggi,
besar (pada perokok) yang diobati dengan BA-nya hanya ±40%. PP-nya 11-25%, plas-
zat-zat tak-selektif. Oleh karena itu lebih ma-t½ 2-11 jam. Dalam hati, zat ini dirom-bak
banyak diguna­kan obat-obat selektif, seperti menjadi metabolit yang sama aktifnya dengan
atenolol (hidrofil), celiprolol (ISA), asebu­tolol diasetolol. Ekskre­si berlangsung lewat urin
(ISA ringan) dan pindolol dengan ISA terku­at. dan feses. Asebutolol dan diasetolol bersifat
lipofil, sehingga dapat menimbulkan efek
Interaksi. Dengan sejumlah obat lain dapat samping sentral.
terjadi interaksi bila diguna­kan bersamaan, Dosis: angina dan hipertensi: oral 1 dd 400
antara lain: mg pagi hari, bila perlu sesudah 2 minggu
* efeknya diperkuat oleh antagonis-Ca, ter- dinaikkan sampai 2 dd 400 mg. Tachy-aritmia:
utama verapa­mil(i.v.) dan diltiazem (brady­ 2-3 dd 200-400 mg. *Sectrazide = asebutolol
car­dia, AV block, hipotensi); nifedipin dan 400 + HCT 25 mg.
derivat dihidropi­ri­din lainnya (hipotensi). Juga
* Celiprolol (Dilanorm) adalah juga derivat
oleh zat-zat inotrop/kronotrop negatif lain,
selektif dengan ISA (1987), tetapi tanpa efek
seperti lidokain, fenothiazin, glafenin dan
lokal anestetik dan bersifat lipofil. BA-nya
floktafenin (hipotensi berat), serta simetidin
30-75% tergantung dari dosis, PP-nya ±25%,
(mengham­bat perombakan hati dari zat-zat
t½ 4-6 jam. Ekskresi praktis secara utuh lewat
lipofil).
urin dan feses.
* efeknya diperlemah oleh barbital, rifam-
Dosis: angina dan hipertensi oral 1-2 dd 200
pisin (perombakan oleh hati dipercepat),
mg
NSAID (indome­tasin dan lain-lain) dan an-
tasida (menurun­kan absorpsi, sebaiknya di-
3b. Karvedilol: Dilbloc,Eucardic
minum setelah 2 jam).
Derivat karbazolil ini (1992) bersifat tidak
* β-blocker memperkuat efek teofilin (meng-
selektif tanpa ISA, tetapi berefek blokade-
hambat perombakan)
alfa yang menimbulkan penurunan daya
* klonidin memperbesar risiko ‘rebound’ hi-
tahan perifer. Sangat lipofil. Resorpsi dari
pertensi, oleh karena itu terapi dengan beta-
usus baik, tetapi BA-nya hanya 22% akibat
blocker perlu dihentikan sebelum menggu-
FPE tinggi. PP-nya 95%. Dalam hati sebagian
nakan klonidin.
dirombak menjadi glucuronida inaktif dan 2
Kombinasi. Beta-blocker ternyata efektif pa- metabolit aktif yang diekskresi dengan urin
da 50-70% pasien dengan hipertensi ringan untuk 16% dan lewat empedu serta feses
sampai sedang (95-105 mm Hg diast.), se- untuk 60%. Masa paruhnya 6 jam.
dangkan pada lansia efektivitasnya lebih Dosis: hipertensi dan angina 1 dd 12,5 mg
rendah. Bila suatu beta-blocker tidak berdaya selama 2 hari, lalu 1 dd 25 mg, maks. 50 mg.
menurunkan TD pada dosis layak, mencoba
β-blocker lainnya tidak ada gunanya. Dalam 3c. Atenolol:Tenormin, *Tenoret/Tenoretic
hal ini sebaiknya ditambahkan diuretikum Zat kardioselektif ini tanpa ISA atau efek
dan/atau vasodilator (misalnya nifedipin). lokal anestetik (1975) ber­sifat hidrofil kuat,
Kombinasi dengan antagonis-Ca lain bukan oleh karena itu tidak melintasi rintan­gan
dihidropiridin (verapamil, diltiazem) tidak darah-otak sehingga efek sentral minimal.
dianjurkan. Resorpsi dari usus hanya 50%; PP 3% de-
ngan plasma-t ½ 6-9 jam, namun efek blokade
reseptor-β bertahan jauh lebih lama, ±24 jam.
MONOGRAFI Hal ini khususnya penting bagi terapi angina
3a. Acebutolol: Sectral, *Sectrazide (dan aritmia). Tidak dimeta­bolisasi oleh hati
Beta-blocker selektif ini (1973) bersifat lokal dan diekskresi lewat urin praktis dalam kea-
anestetik dengan ISA ringan. Kombinasi sifat daan utuh.

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 555 21/04/2015 19:36:36


556 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Dosis: angina dan hipertensi oral 1-2 dd 100 Dosis: angina dan hiper­ten­si: 2 dd 40-80 mg;
mg; aritmia: 2 dd 50-100 mg. aritmia: 2-3 dd 20 mg.
*Tenoret/Tenoretic = atenolol 50/100 mg + *Trasentin = oxprenolol 80 + klortalidon 10
klortali­don 12,5/50 mg. mg.

* Metoprolol (Seloken, Selozok) adalah derivat


3e. Pindolol: Visken, *Viskaldix.
atenolol yang juga selektif, tidak memiliki
Derivat indol ini (1970) memiliki efek beta-
ISA atau efek lokal anestetik, tetapi bersifat
blokade terkuat, ±6 kali efek propranolol.
lipofil (1975).
Tidak selektif dan efek lokal anestetik­nya
Resorp­si cepat dan praktis lengkap, BA 40-
ringan. Begitu pula efek ISA-nya terbesar,
50% akibat FPE agak tinggi. Efek hipotensif
berkat sifatnya ini pindolol jarang menim-
biasanya agak cepat, dalam 1 minggu dan
bulkan efek samping seperti bradycardia,
dapat bertahan sampai 4 minggu. PP ±12%,
kardiodepresi, bronchokon­striksi dan vaso-
plasma-t½ 3-4 jam. Ekskresi melalui ginjal
kon­striksi perifer. Bersifat lipofil, sehingga
sebagai metabolit inaktif. Dosis. Hiper­tensi:
agak sering menyebabkan efek samping
oral pagi hari 50 mg, bila perlu dinaik­kan
sentral. Berlainan dengan beta-blocker lain-
sampai 1 dd 100-200 mg. Angina: pagi hari
nya, pindolol meningkatkan kadar renin plas-
100 mg, maks. 400 mg. Aritmia: 1-2 dd 100 mg
ma dan praktis tidak menurunkan frekuen­si
(setelah dimulai dengan 5 mg i.v.)
jantung dalam keadaan istirahat, juga tidak
Gagal jantung ringan: 2 dd 5 mg, bila perlu
menaikkan daya-tahan pembuluh perifer se-
dosis berangsur-angsur dinaikkan. Migrain
lama minggu-minggu pertama terapi. Penu-
(profilaksis): 1-2 dd 100 mg.
ru­nan kolesterol-HDL hanya terbatas.
*Seloken Comp = metoprolol 100 + HCT 12,5
Resorpsi dari usus lengkap, BA 50-95%, PP
mg
45% dengan t½ 3-4 jam. Ekskresi melalui urin
* Bisoprolol (Concor, Emcor) adalah derivat sebagian dalam bentuk metab­olit inaktif.
selektif lipofil tanpa ISA dengan sifat lokal Dosis: angina oral 3 dd 5 mg; hiper­tensi: pagi
anestetik (1986). BA-nya tinggi, ± 90% karena hari 10 mg, maksimal 30 mg sehari; aritmia: 3
FPE ringan, PP ± 30%, plasma-t½ 10-12 jam. dd 5-10 mg.
Ekskresi berlangsung melalui urin, separuh *Viskaldix = pindolol 10 + klopamida 5 mg.
sebagai metabolit inaktif. Dosis: angina dan
hipertensi oral 1 dd 5-10 mg. 3f. Propranolol: Inderal, *Inderetic.
Beta-blocker pertama ini (1964) memiliki
* Esmolol (Brevibloc) adalah derivat selektif efek lokal aneste­tik kuat, tetapi tidak kardio-
hidrofil tanpa ISA (1990), yang khusus di- selektif dan tak memiliki ISA. Meski­pun
gunakan melalui i.v pada aritmia dengan banyak sekali derivat lain telah dipasarkan
tachycar­dia. dengan sifat farmakologi lebih baik, namun
propranolol masih merupa­kan beta-blocker
3d. Alprenolol: Alpresol, Aptine penting dan menjadi salah satu obat best-
Zat tidak selektif ini (1967) bersifat ISA dan seller dunia.
lokal aneste­tik, juga lipofil kuat. Dengan Resorpsi dari usus baik, tetapi FPE besar,
mudah alprenolol melintasi rintangan darah- hingga hanya 30% mencapai sirkulasi besar.
otak. Resorpsi dari usus baik, tetapi BA-nya Sebagian besar diubah dalam hati menja-
ringan, hanya ±10%, karena FPE besar. PP di derivat hidroksi yang aktif. PP 90%,
85%, t½ 3 jam. Ekskresi berlang­sung lewat plasma-t½ 3-6 jam. Bersifat sangat lipofil,
urin sebagai metabolit aktif. sehingga distribusinya di jaringan dan otak
Dosis: angina dan hipertensi oral 4 dd 50 mg, baik dengan sering kali menimbulkan efek
aritmia: 4 dd 25-100 mg . sentral, lihat efek samping umum.
Dosis: hipertensi, angina dan aritmia: oral
* Oksprenolol (Trasicor) adalah derivat de- 2-3 dd 40 mg d.c., bila perlu dosis dinaikkan
ngan khasiat dan sifat mirip alprenolol (1968). dengan interval 1 minggu sampai 320 mg

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 556 21/04/2015 19:36:36


Bab 35: Antihipertensiva 557

sehari. Profilaksis re-infark 3 dd 40 mg selama dipahami secara menyeluruh, hanya


2-4 minggu dalam waktu 3 minggu setelah diketahui bahwa aktivitas SSP ditekan oleh
infark pertama, pemeliharaan 2-3 dd 80 mg aktivasi reseptor tersebut.
selama minimal 2 tahun. Di samping itu ditemukan bahwa pengi-
*Inderetic = propranolol HCl 80 + bendro- katan pada reseptor-imidazolin-1 (Im1) di
flumethiazide 2,5 mg otak berefek menurunkan aktivitas saraf
simpatik. Klonidin dan moksonidin juga be-
3g. Labetalol: Trandate kerja via pengikatan pada resep­tor Im1 ini.
Beta-blocker tidak selektif ini (1977) juga Metil­do­pa dan guanfasin mengikat diri hanya
bersifat a1-blocker, dalam perbandingan ke- pada resep­tor-a2. Volume menit jantung dan
kuatan blokade kurang lebih 3:1. Memiliki frekuensinya praktis tidak dipengaru­hi.
ISA ringan dan efek lokal anestetik hanya Penggunaannya khusus pada semua bentuk
pada dosis tinggi. Berlainan dengan beta- hipertensi, biasanya dikombinasi dengan
blocker lain, labetalol tidak berdaya inotrop diuretikum. Karena banyak efek sam­pingya,
negatif atau memper­lihatkan waktu laten, zat ini bukan merupakan pilihan pertama, tetapi
karena alfa-1-blokade menyebabkan vasodi- hanya sebagai obat cadangan bila obat-obat
la­tasi langsung cepat. Mulai kerjanya dalam hipertensi lain kurang efektif. Klonidin juga
2-4 jam. Digunakan pada hiper­tensi sedang digunakan pada migrain dan terhadap gejala
dan berat; antara dosis dan efeknya terdapat climac­terium.
korelasi baik (berlainan pula dengan obat- Efek samping yang tersering berupa efek
obat lain). sentral, antara lain sedasi, mulut kering, sukar
Resorpsi dari usus baik dengan FPE besar, tidur, hidung mampat, pusing, penglihatan
BA hanya 25%. PP 50%, t½ 2,5-8 jam. Ekskresi guram, bradycardia, impotensi, depre­si dan
melalui urin terutama sebagai metabolit dan geli­sah. Pada umumnya efek ini sering kali
30% lewat feses. dan hebat pada klonidin dan jarang pada
Efek samping terpenting berupa hipotensi moksonidin, metildo­pa dan guanfasin. Hiper-
ortostatis, hidung tersumbat, gangguan lam- tensi ‘rebound’ pada penghentian pengobat-
bung-usus, adakalanya letih, lemah dan ke- an secara menda­dak dapat terjadi, terutama
jang. Berbeda dengan beta-blocker lain, labe- pada kloni­din dan reserpin serta lebih jarang
talol tidak memengaruhi kadar kolesterol pada obat-obat lain.
dan trigliserida darah. Kehamilan. Metildopa dapat digunakan oleh
Dosis: hipertensi oral 2 dd 100 mg, bila perlu wanita hamil dengan hipertensi, sedangkan
sesudah 1-2 minggu 2 dd 200 mg. obat-obat lain belum memiliki cukup data.
Klonidin, moksonidin dan metildopa masuk
ke dalam air susu ibu.
4. ZAT-ZAT DENGAN
EFEK PUSAT 4a. Klonidin: Catapres, Dixarit
Derivat imidazolin ini (1966) berkhasiat
Agonis a2-adrenerg menstimulasi reseptor hipotensif kuat berdasarkan efek adrenerg
a2-adrenerg yang banyak sekali terdapat di sentralnya. Mengikat diri pada resep­tor-a2.
Susunan Saraf Pusat (otak dan medulla). Digunakan pada hipertensi sedang sampai
Akibat rangsan­gan ini melalui suatu meka- berat. Penggun­aannya pada terapi interval
nisme feedback negatif, aktivitas saraf adre­ migrain berkat khasiat vasokonstriksi perifer-
nerg perifer dikurangi. nya (1/16 dari dosis hipoten­sif, lihat Bab 52,
Pelepasan NA menurun dengan efek me- Obat-obat migrain), dewasa ini diang­gap tak
nurunnya daya tahan pembuluh perifer dan terbukti dan obsolet. Antara kadar plasma
TD. Efek ini sebetulnya paradoksal, karena dan efek hipo­tensif­nya terdapat korelasi baik.
banyak pembuluh memiliki reseptor-a2 yang Resorpsinya dari usus lengkap dengan
justru menimbulkan vasokonstriksi. Meka- BA hampir 100%, efek hipotensif maksimal
nisme efek hipotensifnya yang tepat belum dicapai dalam waktu 4 jam dan bertahan 8

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 557 21/04/2015 19:36:36


558 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

jam. Plasma-t½ 6-20 jam, ekskresi lewat urin antara lain anemia dan leukope­nia, juga
(60%) dan feses (20%) sebagian dalam bentuk hepatitis dalam masa 2 bulan. Oleh karena
metabolit. itu dian­jurkan monitor darah dan hati secara
Efek samping berupa umum; sedasi terutama teratur selama pemakaian.
terjadi pada permulaan terapi. Penghentian Dosis: oral permulaan 2 dd 250 mg selama
pengobatan tidak boleh mendadak, tetapi ber- beberapa hari, lalu perlahan-lahan dinaikkan
angsur-angsur dalam 2-4 hari untuk meng- sampai 3-4 dd 500 mg
hindari hiper­ten­si ‘rebound.’
Dosis: oral semula 3 dd 0,075 mg, berangsur-
angsur dinaikkan sampai 0,15-0,6 mg dalam 5. ANTAGONIS KALSIUM
2-3 dosis. Profilaksis migrain: 2 dd 0,025 mg,
Kalsium merupakan elemen esensial bagi
setelah 2 minggu bila perlu dinaikkan sampai
pembentukan tulang dan fungsi otot kerangka
maksimal 2 dd 0,05-0,075 mg.
dan otot polos jantung/dinding arteri­ole; untuk
* Moksonidin (Normatens) adalah derivat kontraksi semua sel otot tersebut diperlukan
pirimidin (1992) dengan afinitas lebih kuat ion Ca intrasel bebas. Kalsium bebas juga
untuk reseptor-Im1 daripada reseptor-a2 perlu untuk pembentukan dan penyaluran
(yang terutama bertang­gungjawab untuk impuls-AV jantung. Kadar ion Ca di luar
efek sentral). Kerjanya lebih lama, sampai 12 sel adalah beberapa ribu kali lebih besar
jam meskipun t½ hanya 2-3 jam. Efek samping daripa­da di dalam-sel. Pada hal-hal tertentu,
sama, kecuali sedasi dan hipertensi ‘rebound’ misalnya akibat rangsangan, terjadilah depo-
yang jarang terjadi. Dosis: permulaan 0,2 mg larisasi membran sel, yang menjadi perme-
pagi hari, bila perlu berangsur-angsur dinaik­ abel bagi ion Ca, sehingga banyak ion ini
kan sampai 0,6 m sehari. melintasi membran dan masuk ke dalam sel.
Pada kadar Ca intrasel tertentu, sel mulai
4b. Metildopa: Dopamet, Aldomet berkon­traksi dan otot jantung serta arteriole
Derivat alanin ini (1963) dalam saraf adre- menciut (kon­striksi).
nerg diubah secara enzimatis menjadi zat Antagonis-Ca menghambat pemasukan
aktifnya alfa -metilnoradrenalin (MNA) dan ion Ca ekstrasel ke dalam sel dan dengan
metildopamin. Semula dikira bahwa MNA demikian dapat mengurangi penyaluran
mendesak NA dari resep­tornya di ujung impuls dan kon­traksi myocard serta dinding
saraf dan dengan demikian bekerja sebagai pembuluh. Senyawa ini tidak memengaruhi
transmit­ter palsu. Tetapi MNA ternyata ham- kadar-Ca di plasma. Dapat dibedaken dua
pir sama aktifnya dengan NA, sehingga kelompok, yaitu:
tidak dapat dijelaskan menurunnya aktivitas a. Ca overload-blocker, yang menentang
adrenerg dan TD. Kemudian ditemukan bah- kenaikan kadar Ca berlebihan di dalam
wa pembentukan ‘false transmitter’ tersebut sel. Misalnya flunari­zin yang digunakan
juga terjadi dalam otak dan kini efek hipo­ pada vertigo dan profilaksis migrain.
ten­sif tersebut diperki­rakan akibat aktivasi b. Ca entry-blocker, yang menghambat pe-
reseptor-a2 sentral. Metildopa terutama digu- masukan kalsium ke dalam sel myocard
nakan pada hipertensi sedang sampai berat, dan otot polos dinding arteriole yang
sering kali dikombinasi dengan thiazida. terang­sang dan dengan demikian men-
Resorpsi dari usus antara 30-70%; kadar cegah kontraksi dan vasokonstriksi. Da-
plasma maksimal dicapai setelah ±5 jam dan lam bab ini dan seterusnya dengan istilah
bertahan ±24 jam. Selain di otak, di dalam hati ‘antagonis kalsium’ selalu dimaksud Ca
zat ini diubah menjadi metildopamin dan entry-blocker ini.
MNA. Ekskresi terutama melalui urin secara
utuh dan glukonat. Plasma-t½ 7-16 jam dan Efek terpenting dari antagonis kalsium ada-
tidak berkorelasi dengan efek hipo­tensifnya. lah sebagai berikut:
Efek samping berupa umum, terutama efek a. vasodilatasi koroner dengan perbaikan
sentral. Di samping itu kelainan darah serius penyaluran darah dan “penyerahan” ok-

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 558 21/04/2015 19:36:36


Bab 35: Antihipertensiva 559

sigen ke otot jantung, terutama bila ter- maka lebih banyak digunakan pada
dapat kejang seperti pada angina variant angina daripada sebagai obat hipertensi.
b. vasodilatasi perifer dengan menurunnya Bepridil tidak bekerja antihipertensif dan
daya tahan dinding pembuluh (DTP) dan khusus digunakan pada angina stabil.
tekanan darah, hingga ‘afterload’ darah
berku­rang (= beban sesudahnya, yaitu be-
Penggunaan yang terpenting adalah sebagai
ban yang dialami di aorta oleh darah
berikut:
yang dipompa dari jantung).
a. Hipertensi. Berdasarkan efek tersebut
c. menekan kerja jantung dengan berku-
di atas, terutama derivat-dihidropiridin
rangnya daya dan frekuen­si pukulan
kini terutama diguna­kan pada hipertensi,
jantung, sehingga kebutuhan oksigen
hanya bila diuretika, beta-blocker dan
pada pembebanan fisik dan emosional
zat penghambat ACE tidak atau kurang
menurun. Efek inotrop negatif tidak be-
efektif. Sebaiknya penggunaan dikom-
gitu besar, karena dikompensasi oleh
binasi dengan suatu beta-blocker. Sedia-
vasodilatasi, pada nifedipin bahkan terjadi
an nifedipin dengan kerja singkat hen-
reflekstachycardia sementara yang nyata
daknya jangan digunakan. Verapamil
sekali pada verapamil. Efek kronotrop ne-
dan diltiazem tidak dianjurkan pada
gatif pun paling menco­lok pada verapa-
hipertensi, begitu juga kombi­nasinya
mil (dan diltiazem), paling ringan pada
dengan beta-blocker berhubung efek
nifedi­pin.
negatif-nya saling diperkuat, yaitu atas
d. menghindari pembekuan eritrosit, se-
penya-luran-AV dan atas daya kontraksi
hingga kelenturannya terpelihara dan
jantung.
bentuknya tetap bisa berubah untuk dapat
b. Angina pectoris
memasuki kapiler kecil dari jaringan
– angina stabil kronis. Untuk penyakit
yang mengalami hipoksia. Pada keadaan
ini beta-bloc­ker merupakan obat primer,
kekurangan oksigen ini, sel membran
tetapi bila efeknya kurang memuaskan
eritrosit dapat ditembusi pula oleh ion
baru dapat ditambah­kan antago­nis-Ca.
Ca, yang langsung bereaksi dengan lipo-
Obat ini juga diguna­kan bila terdapat
protein membran dan mengakibatkan
kontraindikasi bagi beta-blocker, misal-
pembekuannya.
nya pasien asma, bronchitis dan emfisem.
Penggolongan. Antagonis-Ca secara kimiawi Mekanismenya berdasar­kan dikurangi
dapat dibagi dalam 2 kelompok, yaitu: penggunaan oksigen oleh myocard pada
a. derivat dihidropiridin: efek vasodilata- waktu mengeluarkan tenaga(exertion) akibat
sinya sangat kuat, maka terutama digu- turun­nya frekuensi jantung dan TD arteri
nakan sebagai obat hipertensi. Kini ter- (karena vasodi­latasi perifer). Vasodi­latasi
sedia antara lain nifedipin dan nisoldipin, juga memperbesar penyalu­ran oksigen ke
amlodipin dan felodi­pin, nicar­dipin, nimo- myocard.
dipin, nitrendipin dan lerkanidipin (Zanidip, – angina variant (Prinzmetal) adalah jenis
Lerdip), lasidi­pin (Motens) dan isradipin (Lo- angina dengan kejang pembuluh yang ja-
mir) rang terdapat. Antagonis-Ca dianggap
b. obat-obat lain: verapamil, diltiazem dan sebagai pilihan utama pada jenis angina
bepridil (Cordium). Verapamil bekerja ter- ini. Mekanismenya berdasarkan pence-
hadap jantung (menurunkan frekuensi gahan kejang otot koroner dalam keadaan
dan daya kontraksi, memperlambat pe- istirahat dengan efek bertambahnya
nyaluran-AV) dan terhadap sistem pem- penyaluran darah ke jantung.
buluh (vasodilatasi). Diltiazem dapat c. aritmia tertentu. Khusus verapamil efektif
disamakan khasiatnya dengan verapamil, sekali pada tachycardia supraventrikuler.
tetapi efek inotrop negatifnya lebih ringan. Diltiazem dan derivat nifedipin tidak
Efek vasodilatasi kedua zat ini lebih le- begitu efektif, bahkan dapat memper-
mah daripada senyawa dihidropiridin, buruk aritmia.

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 559 21/04/2015 19:36:36


560 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

d. indikasi lainnya. Untuk prevensi se- hing­ga sel-sel cacat genetik dan sel-sel tumor
rangan kedua setelah infark jantung, tidak mati dan dapat terus berproliferasi.
hanya bila beta-blocker atau pengham- Tetapi penelitian lain tidak menegaskan efek
bat-ACE (pilihan utama) tidak dapat di- karsinogen ini. Penggunaan obat-obat ini
berikan dan bila pasien tidak menderita juga dihu­bungkan dengan meningkatnya ri-
gagal jantung. Antagonis-Ca tidak mem- siko pendarahan lambung-usus.
berikan efek baik terhadap morbiditas
dan mortalitas setelah infark jantung.
Verapamil menurunkan risiko rein- MONOGRAFI
fark, tetapi belum terbukti dapat mem-
perpanjang hidup. 5a. Nifedipin : Adalat/Retard/Oros
Nifedipin juga digunakan pada penya- Nifedipin adalah zat pertama (1975) da-ri
kit Raynaud. kelompok dihidropiridin dengan gugus fenil
pada posisi para. Khasiat utamanya ada-
Efek samping umum. Dibandingkan dengan lah vasodilatasi, oleh karena itu teruta­ma
antihipertensiva lain, obat-obat ini lebih se- digunakan pada hiperten­si esensial (rin­gan/
ring menyebabkan efek samping dan yang sedang), juga pada angina variant berda-
terpenting adalah pusing, nyeri kepala, rasa sarkan efeknya yang relatif ringan terhadap
panas di muka (flushing). Terutama pada de- jantung, maka tidak berkhasiat inotrop ne-
rivat piridin tachycardia dan udema perge- gatif. Pada angina stabil hanya digunakan
lan­gan-kaki (akibat vasodi­latasi perifer). Pa- bila beta-blocker dikontra-indikasi atau
da umumnya efek-efek ini bersifat sementara. kurang efektif. Dalam keadaan ini khusus
Bradycardia, AV block, hipotensi dan ob- dianjurkan tablet long-acting Oros (= sistem
stipasi terutama terjadi pada obat-obat bukan osmotis yang mele­paskan obat secara teratur
derivat piridin. Obat-obat ini juga mengham­ untuk waktu lama, lihat Bab 4, sub 2).
bat agregasi trombosit dan menyebabkan Tablet biasa (kerja singkat) dalam dosis
kelainan darah, gangguan pengli­hatan, reaksi tinggi sesudah infark ternyata memper-
kulit alergis, nervositas dan perasaan tidak singkat hidup. Lembaga Jantung AS pada 1
bertena­ga. September 1995 menganjur­kan untuk “sangat
Kehamilan dan laktasi. Wanita hamil dan yang berhati-hati menggunakan nifedi­pin short-
menyusui tidak dianjurkan menggunakan acting, terutama pada dosis tinggi untuk
antagonis-Ca, karena hipotensi dapat meng- terapi hiper­ten­si, angina dan infark jantung”.
akibatkan hypoxia pada janin. Semua obat Agar efeknya cepat tablet dapat dikunyah
dapat mencapai air susu ibu. dan diletakkan di bawah lidah (pada krisis
hiperten­si). Obat ini juga bermanfaat pada
Obat-obat short-acting (nifedipin, verapamil, penyakit Raynaud dan seran­gan sedu (hiccup).
diltiazem). Pada tahun 1995 dilaporkan hasil Resorpsi dari usus baik (90%), tetapi BA
pengamatan yang meresahkan bahwa terapi hanya rata-rata 60% karena FPE tinggi. Mulai
hipertensi dengan antago­nis-Ca disertai pe- kerja kapsul dalam 20 menit dan bertahan 1-2
ningkatan risiko infark jantung dan kema- jam, tablet Oros masing-masing 2-4 jam dan
tian. Efek buruk ini khusus dinyatakan un- 16-18 jam. PP di atas 90%, plasma-t½ 2-5 jam
tuk nifedipin pada dosis tinggi. Penelitian (±11 jam pada tablet retard). Dalam hati zat
memastikan bahwa amlodipin dengan kerja ini dirombak menjadi metab­olit inaktif yang
panjang adalah obat hipertensi efektif dan diekskresi lewat urin (90%) dan feses (10%).
aman. Efek samping yang sering terjadi adalah
Risiko kanker dari antara lain colon, pros- udema pergelangan kaki (10%). Dosis awal
tat dan buah dada meningkat pada lansia yang terlampau tinggi dapat memprovokasi
sesudah penggunaan lama. Efek karsinogen serangan angina akibat hipotensi kuat men-
ini diduga berda­sarkan peng­hambatan apop- dadak, kadang-kadang ischemia dan infark
tosis (kematian sel yang terprogra­m), se- akibat refleks-tachycardia, terutama pada

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 560 21/04/2015 19:36:36


Bab 35: Antihipertensiva 561

lansia. Beberapa penelitian memberikan indi- Dosis: hipertensi dan angina variant/stabil 1
kasi mengenai peningkatan risiko penyakit dd 5 mg (besilat = benzensulfonat), maks.10
jantung17 dan kanker. mg.
Dosis: pada hiper­tensi 3 dd 10-20 mg atau 2
dd 20-40 mg retard d.c.; angina oral 3-4 dd 10 * Felodipin (Plendil) adalah derivat diklor
mg tablet (ditelan utuh), berang­sur-angsur (1987) juga dengan kerja panjang (t½ 25
dinaikkan sampai maksimal 6 dd 20 mg. jam). BA hanya 15%, karena FPE tinggi; PP
Atau 1 dd 30-120 mg tablet retard pagi hari 99%. Felodipin dirombak dalam hati menjadi
d.c. Pada Sindrom Raynaud: 2 dd 10-20 mg metabolit inaktif, yang diekskresi melalui
tablet retard d.c. urin (±70%) dan tinja (30%). Digunakan pada
hipertensi dan angina variant/stabil dengan
5b. Nicardipin: Perdipine, Cardene/SR dosis 1 dd 5-20 mg.
Derivat 3-nitrofenil ini bersifat lipofil (1986)
dengan BA 30%, PP ±98%, dan t½ 1-12 jam.
5d. Verapamil: Isoptin/SR
Diekskresi sebagai metabolit inaktif lewat
Senyawa amin alifatis ini (1963) dengan
urin (60%) dan feses (35%).
gugus nitril (-CN) diguna­kan pada angina
Dosis. Hipertensi: 2 dd 40 mg tablet retard,
variant dan stabil, juga pada aritmia (tachy-
maksimal 2 dd 60 mg. Angina variant/stabil: 3
aritmia supraventrikuler). Verapamil juga efek-
dd 20 mg, bila perlu dinaik­kan sampai 2 dd
tif pada hiper­tensi ringan sampai sedang
30-40 mg.
dan dapat mencegah rein­fark setelah serang-
* Nimodipin (Nimotop) adalah derivat 3-ni- an jantung jika ada kontraindikasi bagi
trofenil yang juga lipofil (1985) dengan kha- beta-blocker. Kombinasi dengan obat-obat
siat utama terhadap pembuluh otak. Oleh lain yang bekerja kardiosupresif atau meng-
karena itu khusus digunakan setelah perda- hambat pembentukan/penyaluran rang-
rahan otak (beroerte) untuk profilaksis gejala sangan harus dihindari. Misalnya kombinasi
ischemia akibat kejang kapiler otak. dengan beta-blocker dan anti-aritmika dapat
Khasiat memperkuat ingatan. Selain itu menimbulkan gangguan penya­luran AV ku-
nimodipin dilaporkan (Perugia Nimodipin at, hipotensi atau gagal jantung.
Study Group, 1993) dapat memperbaiki daya Resorpsi dari usus ±90% dengan BA lebih
ingat pada lansia yang menderita gejala de- kurang 43% berhubung FPE besar, PP-nya
mentia. Mekanisme kerjanya berdasarkan ±90%, plasma-t½ 4,5-12 jam. Di dalam hati,
teori bahwa proses metabolisme kalsium ter- zat ini dirombak menjadi lebih kurang 12
ganggu pada sel yang menua. “Pintu” kal- metabolit (termasuk norverapamil aktif),
sium selalu terbuka sedikit, sehingga ion Ca yang diekskresikan lewat kemih (70%) dan
dapat terus-menurus ‘membo­cor’ ke dalam feses (15%).
sel-sel saraf. Nimodi­pin mencegah pembo- Efek samping yang tersering adalah hipo-
coran ion-Ca tersebut. tensi, bradycar­dia dan insufisiensi jantung,
Dosis: oral 6 dd 60 mg selama 7 hari. serta obstipasi. Jarang AV-blokade, nyeri
kepala, udema kaki dan efek umum lainnya.
* Lercanidipin (Zanidip,Lerdip) adalah juga
Dosis: pada angina stabil/variant: 1-2 dd 240
derivat-3-nitrofenil (1997) dengan kerja pan-
mg tablet SR (Slow Release), pada hipertensi,
jang.(24 jam) berkat pengikatan kuat pada
aritmia: 3-4 dd 80 mg, maks. 720 mg sehari
membran sel. Dosis: 1 dd 15 mg 1/2 jam a.c.,
untuk beberapa minggu.
bila perlu sesudah 2 minggu dinaikkan sam-
pai 20 mg.
5e. Diltiazem: Herbesser, Cordizem, Tildiem
5c. Amlodipin: Norvask, Norvasc Derivat 1,5-benzothiazepin ini (1973)
Derivat klor long-acting ini (1990) memiliki —bandingkan dengan rumus tranqui­lizer
BA 60%, PP di atas 95% dan t½ 35-50 jam. klobazepam)— sama penggunaannya dengan
Diekskresi 60% lewat urin terutama sebagai verapamil, adakalanya juga melalui injeksi
metabolit inaktif. pada angina instabil. Diltiazem merupakan

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 561 21/04/2015 19:36:37


562 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

obat primer untuk angina variant dan obat rangi gejala (sesak napas, rasa letih dan
pilihan kedua untuk angina stabil. Juga sebagainya) serta membata­si morbiditas dan
digunakan sebagai obat antiaritmia kelas mortalitas. Begitu pula bermanfaat setelah
IV. Permulaan dan penghentian pengobatan infark jantung (antara lain kaptopril dan
harus secara berang­sur untuk meng­hindar­i ramipril). Indikasi baru adalah penyakit ginjal
efek samping yang tidak dinginkan. akibat diabetes (nefropathia diabetica), antara lain
Resorpsi dari usus lebih dari 90%, tetapi kaptopril.
BA hanya ±40% karena FPE tinggi. PP ±80%, Efek samping. Penghambat ACE dapat
plasma-t½ 4-8 jam, ekskresi lewat feses menimbulkan batuk kering menggelitik yang
(65%) sebagai metabolit (termasuk desasetil­ menjemukan dan bertahan selama medika­si.
diltiazem aktif) dan secara utuh lewat urin Penyebabnya mungkin bradikinin dan prostag­
(1-4%). Efek sampingnya mirip verapamil. lan­din di saluran napas dan paru-paru, yang
Dosis: angina variant/stabil oral 3-4 dd 60 mg, sebetulnya juga dirombak oleh ACE, tetapi
maks. 3 dd 120 mg, hipertensi 3 dd 60 mg, bila akibat penghambatan berakumulasi di situ.
perlu dinaikkan sampai 3 dd 120 mg. Aritmia Batuk “bandel” ini tidak dapat diobati oleh
i.v. 1 dd 0,25-0,3 mg/kg dalam 2 menit. obat-obat pereda batuk seperti kodein, tetapi
menurut laporan ilmiawan Seoul (Samsung
6. ZAT PENGHAMBAT Medical Centre) dapat diatasi dengan minum
1 tablet ferrosulfat 256 mg setiap pagi (Ph
RAAS Wkbl 2001;136:1453). Kasus yang lebih hebat
Ada beberapa obat yang dapat menurunkan dapat juga diringankan dengan inhalasi kro-
TD dengan mencegah pengubahan enzimatis moglikat (Intal) atau pengobatan diganti de-
dari angiotensin (AT) I menjadi angiotensin II. ngan suatu ATII-blocker. Biasanya batuk
ATII merupakan hormon aktif dari Sistem ini hilang beberapa minggu setelah terapi
Renin-Angiotensin-Aldosteron (RAAS). Pe- dihentikan. Efek samping lainnya yang agak
ngikatan ATII pada reseptor AT (antara lain sering terjadi adalah:
di ginjal, dinding pembuluh dan jantung) a. gangguan fungsi ginjal dan hiperkaliemia,
memicu beberapa meka­nisme biologis, khu- terutama pada pasien gagal jantung;
susnya efek vasokonstriksi kuat (dengan pe- b. hipotensi ortostatik dapat terjadi pada
ningkatan TD) dan pelepasan aldoste­ron. permulaan terapi atau setelah pening-
katan dosis, lebih sering pada pengobat-
Zat penghambat RAAS menurunkan TD an dekompensasi. Untuk memperkecil
dengan mengurangi daya tahan pembuluh risiko ini, sebaiknya dimulai dengan do-
perifer dan vasodilatasi tanpa menimbulkan sis rendah yang dengan berhati-hati di-
refleks-tachycardia atau retensi garam. Anta- naikkan;
ra frekuensi pentakaran, plasma-t½ dan efek c. sesak napas dengan menimbulkan atau
hipotensif tidak ada korelasi yang nyata. memperburuk gejala pada pasien asma;
Penghentian terapi secara mendadak tidak d. hilang rasa oleh terutama kaptopril
menimbulkan peningkatan TD yang pesat. e. reaksi kulit alergis kadang-kadang dapat
Kebanyakan dari zat ini merupakan pro- terjadi (exanthema, gatal-gatal) dengan de-
drug inaktif, yang di dalam hati akan dihi- mam dan nyeri sendi
drolisis menjadi zat aktifnya, kecuali kaptopril f. keluhan lambung-usus, pusing dan nyeri
dan lisino­pril. kepala yang sering kali bersifat sementara.
Penggunaan. Penghambat ACE (lihat di ba-
wah) dapat digunakan sebagai monoterapi Interaksi. Kombinasi dengan diuretika sebai­
pada hiper­tensi esensial dan hipertensi reno- knya dihindari, karena dapat mengakibatkan
vaskuler (antara lain kaptopril, enalapril dan hipotensi secara mendadak. Terapi dengan
lisinopril). Pada gagal jantung kronis (decom- penghambat-ACE sebaiknya baru dimulai
pensatio), sebagai tambahan pada diuretika 2-3 hari setelah penggunaan diuretikum di-
atau digoksin, obat-obat ini dapat mengu- hentikan.

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 562 21/04/2015 19:36:37


Bab 35: Antihipertensiva 563

Diuretika penghemat kalium(spironolakton, lokasi tubuh, antara lain di myocard,


amilorida dan triamteren). Penghambat ACE dinding pembu­luh, Susunan Saraf Pusat,
bersifat mengurangi ekskresi kalium, maka ginjal, anak ginjal dan hati. Zat-zat ini
tidak boleh dikombinasi dengan obat-obat lebih efektif daripada penghambat-ACE,
ini karena risiko hiper­ka­liemia hebat. Juga karena jalur kedua melalui enzim chy-
harus berhati-hati bila dikombinasi dengan mase juga dihalangi. Dengan demikian
NSAID’s. efek angiotensin II diblokir antara lain
peningkatan TD dan ekskresi kalium,
Kehamilan dan laktasi. Wanita hamil tidak
retensi natrium dan air. Zat-zat ini me-
boleh menggunakan ACE-inhibitor maupun
nimbulkan vasodilatasi (terutama dari
AT I-blocker, karena bersifat teratogen ter-
pembuluh nadi), yang tidak disertai
utama pada 6 bulan terakhir.29 Kaptopril dan
peningkatan kuat volume menit jantung
enalapril dalam jumlah kecil mencapai air
dan reflextachycardi. Efek lain dari pe-
susu ibu, sedangkan dari obat-obat lain-nya
nekanan aktivitas RAAS adalah penu-
belum ada data.
runan produksi aldosteron, yang meng-
Penggolongan. Menurut titik kerjanya, akibatkan bertambahnya ekskresi natri-
penghambat RAAS dapat dibagi dalam dua um dan air serta berkurangnya ekskresi
kelompok, yaitu ACE-inhibitors dan AT II- kalium. Kombinasi dari kedua jenis obat
blockers (AT II-antago­nis). kini digunakan untuk lebih efektif menu-
a. Penghambat ACE merintangi enzim ACE runkan tensi [efek aditif ringan]. Kelom-
(Angiotensin Converting Enzyme) meng- pok baru ini terdiri dari losar­tan, valsar­
ubah AT I ––> AT II (Angiotensin II). Tetapi tan, irbesar­tan, kandesartan, eprosar­tan, tel-
supresi pembentu­kan AT II tidak tuntas, misartan dan olmesartan.
karena jalur pembentukan AT II lainnya,
yaitu melalui enzim chymase, masih ter-
Bagi penderita gagal jantung valsartan mau-
buka, lihat Gambar 2.
pun kandesartan dapat mengurangi angka
Obat-obat dari kelompok ini dapat menor- kematian dan morbiditas.31a,b
malisasi tekanan darah pada sekitar 50% Dianjurkan untuk menggunakan peng-
penderita hipertensi ringan dan 90% bila hambat ACE sebagai pengobatan first line
dikombinasi dengan suatu Ca-channel-bloc- bagi penderita gagal jantung dan Angiotensin
ker, suatu beta- blocker atau suatu diuretik. II reseptor blocker (ARB) bagi penderita yang
Untuk terapi hipertensi tersedia kombinasi tidak tahan terhadap penghambat ACE atau
tetap (fixed combination) dengan suatu diuretik tidak mendapatkan efek yang dikehendaki.
tiazida atau suatu Ca-channel-blocker. Penderita diabetes mendapatkan lebih
Berdasarkan rumus kimiawinya peng- banyak manfaat dari penggunaan peng-
hambat ACE terdiri dari 3 kelompok: hambat ACE daripada Angiotensin II resep-
1. Derivat sulfhidril: kaptopril dan turun- tor blocker.
annya Ref.
2. Derivat dikarboksil: enalapril dan turun- 1. JAMA Internal Medicine, 2014; epub 31/3 t
annya 2. DeBuy Wenniger; Liever ACE-remmer dan
3. Derivat mengandung fosfor: fosinopril receptorblokker bij suikerziekte; Ned Tijdschr
Geneeskd 2014;158:C2129)
Terkecuali fosinopril semua senyawa peng-
Efek samping. Juga menimbulkan batuk
hambat ACE sebagian besar diekskresi me-
dan angio-udema tetapi tidak separah peng-
lalui ginjal. Oleh karena itu dosis dari obat-
hambat ACE.
obat ini harus disesuaikan/di-kurangi bagi
Karena dua kelompok obat ini memiliki
penderita gangguan ginjal.
efek teratogenik, penggunaannya sewaktu
b. AT II-reseptor-blockers (ARB) atau an- kehamilan harus dihindari.
tagonis-Angiotensin II menduduki re- Juga harus diperhatikan bahwa ARB
septor-AT II yang terdapat di berbagai dapat menimbulkan hiperkalemia pada

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 563 21/04/2015 19:36:37


564 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

penderita gangguan ginjal atau mereka yang pathie;Ned Tijdschr Geneeskd. 2014;158: A7255
menggunakan K-suplemen atau diuretik 4. Deinum J.; Valt het doek voor dubbele
penghemat ion kalium. RAAS-remming? Ned Tijdschr Geneeskd.
2014;158:A7346.
Blokade dari RAAS yang lebih intensif me-
lalui kombinasi dari ARB (penghambatan A. PENGHAMBAT ACE
setelah angiotensi II terbentuk) dan perin-
(ACE Inhibitors)
tang renin aliskiren (penghambatan sebelum
angioteni II terbentuk) tidak memberikan 6a. Kaptopril: Capoten, *Capozide
efek positif, tetapi bahkan komplikasi serius Derivat prolin ini adalah penghambat ACE
dalam bentuk hiperkalemia dan gagal ginjal. pertama yang digunakan (1979). Efek bloka-
Ref.: Makani H, Bangalore S, Desouza KA, Shah de pembentukan AT II adalah vasodilatasi
A, Messerli FH. Efficacy and safety of dual block- dan berkurangnya retensi garam dan air.
ade of the renin-angiotensin system: meta-analysis Oleh karena itu berbeda dengan vasodilator
of randomised trials. BMJ 2013;346-360 lainnya, zat ini tidak menimbulkan udema
atau refleks-tachycardia. Kaptopril diguna-
Pada pasien diabetes atau penderita gang- kan pada hipertensi ringan sampai berat
guan fungsi ginjal, kombinasi aliskiren de- dan pada dekompensasi jantung. Diureti-
ngan ATII-antagonis atau penghambat ACE ka memperkuat efeknya, sedangkan kom-
merupakan kontraindikasi. binasinya dengan beta-blocker hanya meng-
Sering kali terlupa bahwa beta-blocker hasilkan adisi.
juga merupakan perintang RAAS, karena Resorpsi dari usus cepat ±75%, efeknya
menurunkan nilai renin dan dengan demi- sudah maksi­mal setelah 1,5 jam dan bertahan
kian aktivitas RAAS dihambat. Hal ini 12-24 jam tergan­tung pada dosis. PP 25-30%,
perlu diwaspadai pada pasien yang juga plasma-t½ 2-3 jam. Ekskre­si lewat urin, sepa­
menggunakan beta-blocker, dalam rangka ruhnya sebagai metabolit inaktif dan separuh
perintangan RAAS berlipat ganda (ACE- utuh.
blocker dan ARB). Efek samping yang tersering adalah hilang
1. Cohn JN, Tognoni G; Valsartan Heart Failure rasa (kadang-kadang juga daya pencium),
Trial Investigators. A randomized trial of batuk kering dan exanthema. Efek ini dapat
the angiotensin-receptor blocker valsartan ditiadakan oleh indometasin dan NSAID
in chronic heart failure. N Engl J Med. lainnya.
2001;345:1667-75 Dosis. Hipertensi: oral 1-2 dd 25 mg, bila
2. Doulton TW, He FJ, MacGregor GA. Systematic perlu setelah 2-3 minggu 1-2 dd 50 mg;
review of combined angioten-sin-converting dekompensasi: 3 dd 6,25-12,5 mg, berangsur-
enzyme inhibition and angiotensin receptor
angsur dinaikkan sampai 3 dd 25-50 mg.
blockade in hyper-tension. Hypertension.
Setelah infark jantung: semula 6,25 mg, ber-
2005;45:880-6.
3. Azam Nurmohamed. Dubbele RAAS- angsur-angsur dinaikkan sampai 2-3 dd 50
blokkade schadelijk bij diabetische nefro- mg.

Gambar 35-2: Titik-titik kerja penghambat RAAS

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 564 21/04/2015 19:36:37


Bab 35: Antihipertensiva 565

*Capozide = kaptopril 50 + HCT 25 mg akibat pengikatan kuat pada ACE (t½ 2,5 jam).
Penggun­aannya sama dengan perindopril.
* Enalapril (Vasotec, Renitec, Tenace, *Tenazide) Dosis: hipertensi oral 1 dd 10 mg, maksimal
adalah juga derivat prolin (1984), tetapi tanpa 80 mg; dekompen­sa­si 1 dd 2,5-5 mg, maks 2 dd
gugusan CS. Khasiat dan penggunaan sama 20 mg.
dengan kaptopril.
* Ramipril (Triatec, Tritace, Altace) adalah de-
Resorpsi prodrug ini dari usus cepat sampai
rivat pyrrolkarboxilat (1989) yang dalam hati
± 65%; di dalam hati dihidrolisis menjadi
dihidrolisis menjadi ramiprilat aktif, yang
enalaprilat aktif dengan PP ±55% dan t½
juga bersifat long-acting. Dosis:hipertensi oral
±11 jam. Efeknya maksimal setelah 4-6 jam
1 dd 2,5 mg, maksimal 10 mg; setelah infark
dan bertahan lebih kurang 24 jam. Ekskresi
jantung 2 dd 2,5 mg, maksimal 10 mg sehari.
melalui urin dan sebagian dalam bentuk
*Triatec Plus =ramipril 2,5 + HCT 12,5 mg
utuh. Efek samping berupa umum dan tidak
menimbulkan hilangnya rasa (tanpa -CS); 6c. Benazepril: Lotensin, Cibacen, *Cibadrex
efeknya tidak dipengaruhi oleh NSAID. Derivat benzazepin ini (1991) adalah pro-
Dosis: hipertensi oral 1-2 dd 5-10 mg (maleat) drug yang di dalam tubuh dihidrolisis men-
a.c./p.c, pemeliha­raan 20-40 mg sehari; de- jadi metabolit aktif benazeprilat. Diguna­kan
kompen­sasi 1 dd 2,5 mg, maksimal 20 mg pada hipertensi dan gagal jantung.
sehari. Untuk injeksi i.v. digunakan larutan Resorpsi dari usus ±37%, efek maksimalnya
enalaprilat 1 mg/ml. tercapai setelah 2-4 jam dan bertahan minimal
*Tenazide = enalapril 10 + HCT 25 mg 24 jam. PP-nya 95%, plasma-t½ ±23 jam, eks-
kresinya lewat urin secara utuh.
*Lisinopril(Prinivil, Zestril,*Zestoretic) adalah Dosis:hipertensi oral 1x sehari 10 mg, mak-
juga derivat long-acting (1988) dengan khasi- simal 1-2x 20 mg; dekompensasi 1 dd 2,5 mg,
at dan penggunaan sama dengan enalapril maksimal 1-2 dd 10 mg.
(t½ 12 jam). Dosis: hipertensi oral 1 dd 10 mg, *Cibadrex = benaze­pril 10 + HCT 12,5 mg.
maksimal 80 mg; dekompen­sa­si 1 dd 2,5 mg,
maksimal 20 mg sehari. 6d. Cilazapril: Vascase
*Zestoretic = lisinopril 20 + HCT 12,5 mg Derivat diazepin long-acting ini (1990) di
dalam hati dihidrolisis menjadi zat aktif cila-
* Fosinopril (Monopril, Acenor-M, Newace)
zaprilat dengan t½ rata-rata 40 jam. Khusus
adalah derivat prolin (1992) dengan atom
digunakan pada hipertensi.
fosfor dalam rumusnya dan khusus digu-
Dosis: 1 dd 1,25 mg selama 2 hari, lalu 1 dd
nakan pada hiper­tensi. Di dalam tubuh
2,5-5 mg.
zat ini dihidrolisis menjadi metabolit aktif
fosinoprilat. Dosis: pada hipertensi oral 1 dd 6e. Trandolapril: Mavik
10 mg, sesudah 4 minggu bila perlu dinaikkan Setelah absorpsi terbentuk trandolapril (BA
sampai 20-40 mg. 10%) dan trandolaprilat (BA 70%) yang 8 kali
lebih kuat dari trandolapril dan mencapai
6b. Perindopril: Prexum, Coversyl, Aceon kadar darah maksimal dalam 4-10 jam.
Derivat indolkarboksilat (1989) ini adalah Dosis: sehari 1-8 mg sebagai dosis tunggal
prodrug yang di dalam hati dihidrolisis atau terbagi. Untuk penderita yang meng-
menjadi zat aktif perindoprilat. Digunakan gunakan diuretik atau penderita gangguan
pada hipertensi dan gagal jantung, bersifat ginjal, dosis pertamanya 0,5 mg.
long-acting berhubung pengikatan kuat pada
ACE, walaupun t½-nya hanya ±4 jam. 6f. Moexipril: Univasc
Dosis:hipertensi oral 1 dd 4 mg, maksimal 8 Merupakan suatu prodrug yang daya ker-
mg; dekompensa­si cordis 1 dd 2-4 mg. janya sebagai obat antihipertensi khusus
* Quinapril (Accupril) adalah derivat isochi- berdasarkan metabolitnya moexiprilat. Ab-
nolin (1989) yang di dalam hati dihidrolisis sorpsinya lengkap dengan BA sekitar 13%,
menjadi quinaprilat, juga bersifat long-acting tetapi makanan menurunkannya dengan

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 565 21/04/2015 19:36:37


566 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

kuat. Kadar darah maksimal tercapai dalam Obat-obat lainnya dari kelompok sartan yang
hampir 1,5 jam dengan t½ berkisar antara tersedia adalah:
2-12 jam. * Valsartan (Diovan*, Co-Diovan) 1996, ada-
Dosis: sehari 7,5-30 mg (tunggal atau ter- lah derivat dengan sifat yang lebih kurang
bagi). Untuk penderita yang menggunakan sama, t½ 9 jam - 1 dd 80-160 mg.
diuretik atau gangguan ginjal, dosis sepa- * Irbesartan (Aprovel, *CoAprovel)22, 1997,t½
ruhnya. 11-15 jam - 1 dd 150- 300 mg
* Candesartan (Atacand, *Atacand Plus)
B. AT-II RECEPTOR BLOCKERS 1997, t½ 9 jam - 1 dd 4 - 16 mg
* Eprosartan (Teveten) 1997, t½5-9 jam - 1 dd
6e. Losartan: Cozaar, *Hyzaar
600-800 mg
Senyawa imidazol-tetrazol ini adalah AT
* Telmisartan (Micardis) 1998. t½> 20 jam - 1
II-blocker pertama yang dikembangkan
dd 40-80 mg
(Timmermans et al. 1993)30 dan merupakan
* Olmesartan (Olmetec, Benicar) 2001 - 1 dd
yang pertama kali dipasarkan (1995). Berla-
20-40 mg
inan dengan penghambat ACE, zat ini tidak

mengham­bat enzim ACE yang merombak
Bagi lansia di atas 75 tahun sebaiknya
angiotensin I menjadi AT II, tetapi memblok
dimulai dengan setengah dosis biasa.
reseptor-AT II dengan efek vasodi­lata­si.
Zat-zat ini berefek melindungi ginjal ter-
Efek maksimalnya baru nyata setelah bebe-
hadap kerusakan lebih lanjut pada pasien
rapa minggu, seperti juga halnya dengan
diabetes type-2 dan memperlambat terja-
antihipertensiva lain. Studi besar-besaran di
dinya albuminuria pada penderita.
A.S. dan U.K.menunjukkan keampuhan yang
Ref. : Renoprotective effect of irbesartan in patients
sama dengan atenolol terhadap hipertensi, with nephropathy due to type 2 diabetes. N Engl
terutama pada pasien diabetes. Efek melin- J Med 2001;345:851-60 – Lewis EJ et al.Gnm bull
dunginya terhadap stroke dan infark jan- 2002;36:89-90.
tung ditingkatkan dengan masing-masing 25
dan 13%.
Ref.:Lancet 23-3-2002, Ph Wkbl 2002;137:1133.
PENGHAMBAT RENIN
Losartan juga merupakan antagonis dari LANGSUNG
reseptor thromboksan A2 dan berkhasiat me-
ngurangi agregasi pelat darah. Memblokir pengubahan angiotensinogen
Resorpsinya dari usus baik, tetapi BA-nya (yang merupakan substrat dari renin) men-
hanya 33% berhu­bung FPE besar. Kadar jadi Ang I yang seterusnya mengurangi pem-
puncak dalam darah dicapai sesudah 3-4 bentukan Ang II.
jam. PP 99%, plasma-t½ 2 jam, dari metabolit Satu-satunya obat dari kelompok ini yang
aktifnya 6-9 jam. Ekskresi melalui urin (35%) klinis digunakan terhadap hipertensi adalah
dan feses (±58%). aliskiren (Tekturna, Rasilez 2007) yang meru-
Efek samping yang paling sering adalah pakan inhibitor renin generasi kedua. Wa-
pusing, jarang terjadi hipotensi ortostatik laupun bioavailability-nya rendah (±2,5%),
dan hiperkaliemia. Batuk kering dapat ter- hal ini dapat diimbangi dengan daya ker-
jadi, tetapi lebih jarang dibandingkan de- janya yang kuat. Kadar puncaknya dalam
ngan ACE-inhibitors. Kombina­sinya dengan plasma sudah tercapai dalam waktu 3-6 jam
diuretika thiazida memperkuat efek hipoten- dengan t1/2 20-45 jam, yang menyebabkan
sif­nya. efek antihipertensifnya masih berlangsung
Dosis: oral 1 dd 50 mg, bila perlu dinaikkan beberapa hari setelah obat dihentikan (Oh et
sesudah 3-6 minggu sampai 1 dd 100 mg. al, 2007)32.
Dosis harian total berkisar antara 25-100 Absorpi oleh tubuh dikurangi oleh ma-
mg. kanan berlemak. Obat ini dapat digunakan
*Hyzaar = losartan 50 + HCT 12,5 mg. oleh lansia, penderita gangguan hati dan

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 566 21/04/2015 19:36:37


Bab 35: Antihipertensiva 567

ginjal, serta bagi penderita diabetes tipe II nakan oleh wanita hamil dengan aman,
(Vaidyanathan et al, 2008)33. sedangkan dari dihidralazin dan minoksidil
Aliskiren merupakan obat antihipertensi belum tersedia cukup data. Ketiga obat men-
efektif dan dapat digunakan sebagai mono- capai air susu ibu.
terapi atau dikombinasi dengan a.l. ACE
inhibitors, ARB dan HCT dengan hasil aditif
dan memiliki efek kardio- dan renoprotektif. MONOGRAFI
Juga dianjurkan sebagai pilihan alternatif bila
penderita tidak berhasil ditangani dengan
7a. Hidralazin: Apresolin, *Ser-ap-es
obat antihipertensi lain.
Derivat-hidrazin ini adalah salah satu
Efek samping. Pada umumnya ringan dan
obat hipertensi pertama (1952). Tidak layak
terdiri a.l. dari diare (pada dosis tinggi), nyeri
diguna­kan sebagai monoterapi berhu­bung
perut, sakit kepala dan pusing, batu ginjal
efek sampingnya tachycardia (perhatian bagi
dan gout, juga batuk, tetapi jauh lebih kurang
para lansia) dan tachyfilaksis. Efek samping
daripada efek samping obat-obat penghalang
lainnya terdiri dari sakit kepala, pusing, mual
ACE. Seperti juga semua penghalang RAS
dan sindrom lupus yang biasanya timbul
lainnya, aliskiren tidak boleh diberikan pada
setelah penggunaan 6 bulan terus menerus.
wanita hamil.
Pengobatan kombinasi dengan β-blocker
dan thiazida lebih efektif, tetapi sekarang
7. VASODILATOR sudah terdesak oleh obat-obat antihipertensi
baru.
Vasodilator adalah zat-zat yang berkhasiat Resorpsi dari usus pesat dan lengkap, PP
vasodilatasi lang­sung terhadap arteriole dan ±85%, plasma-t½ ditentukan secara genetik,
dengan demikian menurunkan TD tinggi. tergantung pada kecepa­tan biotransformasi
Kelompok 1 s/d 6 yang telah dibahas di atas dalam hati melalui asetilasi 2-4 jam pada
juga menim­bulkan vasodilatasi, tetapi secara slow acetylators dan ±45 menit pada fast ace-
tidak langung melalui blokade SSP, aktivasi tyla­tors. Kadar tertinggi dalam plasma dan
SSP di otak dan lain-lain. Vasodi­lator perifer efek hipotensif maksimal tercapai 30-120
yang khusus digunakan pada gangguan menit setelah diminum. Efek hipotensif­nya
sirkulasi perifer, telah dibahas di bab yang berlangsung lama, 8-12 jam akibat pengikatan
lalu (Bab 34, Vasodilator). Vasodi­la­tor koro- kuat pada dinding pembuluh.
ner, yang khusus mendila­tasi pembu­luh jan- Dosis: oral semula 2-3 dd 10-25 mg p.c., bila
tung, akan dibica­ra­kan di bab berikut. perlu berangsur-angsur dinaikkan sampai
Penggunaannya khusus sebagai obat-obat maksimal 200 mg sehari dalam 3-4 dosis.
pilihan ketiga, terutama bersama dengan *Ser-ap-es: hidralazin 25 + reserpin 0,1 +
beta-blocker dan diureti­kum, bila kombinasi HCT 15 mg
kedua obat terakhir kurang memberikan
hasil. Kombinasi tersebut menguntungkan * Dihidralazin (Nepresol, *Dellasidrex, *Adel-
karena efek samping vasodilator berupa ta- phane) adalah derivat (1953) dengan sifat dan
chycardia dan retensi garam dan air ditiada- efek samping sama; di dalam tubuh zat ini
kan oleh masing-masing β-blocker dan di- diubah 10% menjadi hidralazin. Plasma-t½
uretika. Kini, “triple therapy’ tersebut sudah 4-5 jam tanpa perbedaan antara slow dan fast
banyak diganti dengan obat-obat hipertensi acetylators. Dosis: oral permulaan 3 dd 12,5
baru (antagonis Ca, pengham­bat ACE, ATII- mg, pemeliharaan 2 dd 25 mg, maksimal 200
blockers). mg sehari.
Efek samping lainnya adalah pusing, nyeri *Adelphane = dihidralazin sulfat 10 +
kepala, muka mer­ah, hidung mampat, de- reserpin 0,1 mg.
bar jantung dan gangguan lambung-usus. * Dellasidrex = dihidralazin 10 + reserpin 0,1
Biasanya efek ini bersifat sementara. + HCT 10 mg
Kehamilan. Hanya hidralazin dapat digu-

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 567 21/04/2015 19:36:37


568 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Tabel 35-4: Ikhtisar Antihipertensiva

DOSIS LAZIM FREKUENSI


GOLONGAN NAMA OBAT
mg/hari /HARI
DIURETIKA :
– thiazida hidroklorothiazida (HCT) 12,5-50 1
klorothiazida (Diuril) 125-500 1-2
klortalidon 12,5-25 1
indapamida (Lozol) 1,25-2,5 1
polithiazida (Renese) 2-4 1
– diuretika lengkungan bumetanida 0,5-2 2
furosemida (Lasix) 20-80 2

– penghemat kalium amilorida (Midamor) 5-10 1-2


triamterene 50-100 1-2

– aldosteron reseptor blocker spironolakton (Aldactone) 25-50 1

BETA-BLOCKER asebutolol (Sectral) 200-800 2


atenolol (Tenormin) 25-100 1
bisoprolol (Concor) 2,5-10 1
*karvedilol (Dilbloc) 12,5-50 2
*labetalol (Trandate) 100-200 2
metoprolol (Seloken) 50-100 1-2
nadolol (Corgard) 40-120 1
pindolol (Visken) 10-30 1
propranolol (Indral) 40-160 2
timolol (Blocadren) 20-40 2

ALFA-BLOCKER doksazosin (Cardura) 1-16 1


prazosin (Minipress) 2-20 2-3
tetrazosin (Hytrin) 1-20 1-2
alfuzosin (Xatral XL) 10 1
tamsulosin (Omnic) 0,4 1

CA CHANNEL BLOCKERS diltiazem (Herbesser) 60-120 1-3


(non-dihidropiridin) verapamil (Isoptin) 80 3-4

(dihidropiridin) amlodipin (Norvask) 2,5-10 1


felodipin (Plendil) 2,5-20 1
nikardipin SR (Cardene) 40-60 2
nifedipin LA (Adalat CC) 30-60 1
nimodipin (Nimotop) 60 3
nisoldipin (Syscor) 5-20 2
lercanidipin (Zanidip) 15-20 1
nitrendipin (Baypress) 5-20 2

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 568 21/04/2015 19:36:37


Bab 35: Antihipertensiva 569

ACE BLOCKERS cilazapril (Vascase) 1,25-5 1


benazepril (Cibacen) 10-40 1
enalapril (Tenace) 5-40 1
fosinopril (Acenor-M) 10-40 1
kaptopril (Capoten) 25-50 1-2
kuinapril (Accupril) 10-80 1
lisinopril (Zestril) 10-40 1
perindopril (Prexum) 4-8 1
ramipril (Triatec) 2.5-10 1

AT II ANTAGONIS eprosartan (Teveten) 400-800 1-2


irbesartan (Aprovel) 150-300 1
kandesartan (Atacand) 4-16 1
losartan (Cozaar) 50-100 1
olmesartan (Olmetec) 20-40 1
telmisartan (Micardis) 40-80 1
valsartan (Diovan) 80-160 1

AGONIS a2-ADRENERG guanfasin (Estulic) 0,5-2 1


klonidin (Catapres) 0,075 3
metildopa (Aldomet) 250-1000 2
reserpin (Serpasil) 0,1-0,25 1

VASODILATOR (langsung) hidralazin (Apresoline) 25-50 2


dihidralazin (*Adelphane) 12,5-25 2-3
minoksidil (Rogaine) 5-25 1-2

7b. Minoksidil: Lonnoten, Rogaine Minoksidil juga merupakan perangsang


There is only one cure for grey hair and baldness.­ ekskresi kuat dari renin dan aldosteron.
It was invented by a Frenchman. It is called the Penggunaannya sebagai perangsang per-
guillotine. tumbuhan rambut pada kebotakan tertentu
PG Wodehouse, 1881-1975; revised. berdasarkan hipertrichosis (tumbuh­ rambut
Derivat pirimidin ini (1965) adalah vasodi- berlebihan) yang nampak sebagai efek sam-
lator kuat dengan kerja langsung terhadap ping akibat aktivasi dari K+ channel terse-
dinding arteriole. Mekanisma kerjanya ber- but di atas. Senyawa ini merangsang DNA
dasarkan aktivasi K+ channel di otot licin sintesis di foliker rambut, sehingga pertum-
dan merelaksasinya. Mulai kerjanya cepat, buhan rambut diperbaiki. Minoksidil hanya
yaitu dalam 30 menit dan mencapai puncak efektif pada alopecia androge­netica pada pria
setelah rata-rata 5 jam; efeknya bertahan 2-5 (botak bundar di ubun-ubun dan ‘teluk’ di
hari. Digunakan hanya pada hipertensi hebat sisi depan: ‘Jezuits crown’, ‘Geheimrats ecke’).
yang resisten terhadap antihipertensiva lain, Pada bentuk kebota­kan lain (akibat menua,
terutama pada penderita pria dengan gang- keturunan) tidak ampuh. Juga pada wanita
guan ginjal. Harus selalu dikombinasi de- dilaporkan efektif ( Ph. Wkbl. 2001: 137:373).
ngan diuretikum terhadap retensi cairan Efeknya baru nyata setelah ±4 bulan pada
dan b-blocker untuk meniadakan efek kar- hanya ±30% dari pemakai. Bila peng­guna-
diovaskular (mirip hidralazin). Antara dosis annya dihentikan, pertumbuhan rambut baru
dan efek terdapat korelasi baik (kurva curam). juga berhenti dalam masa 4 bulan.

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 569 21/04/2015 19:36:37


570 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Senyawa-senyawa lain yang dapat mem- Treatment Trialists‘ Collaboration. Lancet.


perbaiki pertumbuhan rambut adalah perin- 2000;356:1955-64.
tang 5-alfa-reduktase seperti finasterida dan 27. Guidelines Committee, 2003 European
dutasterida, sedangkan bagi wanita adalah Society of Hypertension – European Society
of Cardiology guidelines for the management
siproteron yang memblokir reseptor andro-
of arterial hypertension. J. Hypertension 2003;
gen. 21:1011-53..
Ref.: Coen G. Gho et al., Therapeutische opties bij
28. Zwieten PA van, et al. Europese en Amerikaanse
androgenetische alopecia: Ned Tijdschr Geneeskd.
richtlijnen voor hypertensiediagnostiek en
2011;155:A2535.
behandeling. NTvG 2003; 148(18): 868-71.
Efek sampingnya selain hipertrichosis rever- 29. de Leeuw PW. Duidelijk verhoogd risico op
sibel, juga tachy­cardia dan udema (retensi congenitale afwijkingen door het gebruik
garam dan air), yang adakalanya tidak da- van angiotensineconverterend-enzym (ACE)-
pat diatasi dengan diuretika kuat (loop di- remmers in de zwangerschap. NTvG
uretika), seperti furosemida. 2006;150:1605-7.
Dosis: oral semula 1 dd 5 mg, bila perlu 30. Timmermans et al., Angiotensin II receptors
berang­sur-angsur dinaikkan sampai mak- and angiotensin II receptor antagonists.
simal 2 dd 25 mg. Pharmacol Rev, 1993, 45:205-251.
31a. Maggioni et al., Effect of valsartan on morbidity
Alopecia: larutan 2% dalam propilen­glikol/
and mortality in patients with heart failure
alkohol (Rogaine) dimasase 2 kali sehari 1 not receiving angiotensin-converting enzyme
ml pada kepala yang kering. Adakalanya inhibitors. J Am Coll Cardiol, 2002, 40:1414-1421.
penggunaan topikal ini pada sebagian orang 31b. Granger et al., Effect of candesartan in patients
menyebabkan efek kardiovaskular minimal. with chronic heart failure and reduced left-
ventricular systolic function intolerant to
angiotensin-converting enzyme inhibitors.
Lancet, 2003, 362 772-776.
DAFTAR PUSTAKA 32. Oh BH et al., Aliskiren, an oral renin inhibitor,
provides dose-dependent efficacy and
17. Julius S et al. Outcomes in hypertensive patients sustained 24-hour bloodpressure control in
at high cardiovascular risk treated with regimens patient with hypertension. J Am Coll Cardiol,
based on valsartan or amlodipine the value 2007, 49:1157-1163.
randomized trial. Lancet 2004 363, 2022-31 33. Vaidyanathan S., et al., Clinical
25. Chobanian AV et al.. The 7th Report of the pharmacokinetics and pharmacodynamics of
Joint National Committee (JNC 7 Express) aliskiren. Clin Pharmacokinet, 2008, 47:515-531.
on Prevention, Detection, Evaluation and 34. Horvath et al., Long-term effects of weight-
Treatment of High Blood Pressure. JAMA reducing interventions in hypertensive
2003;289:2560-72. patients. Arch Intern Med, 2008, 168:571-580.
26. Neal B, MacMahon S, Chapman N. Effects 35. Champagne CM. Dietary interventions on
of ACE inhibitors, calcium antagonists, and blood pressure. Nutr Rev 2006, 64: S53-S56.
other blood-pressure-lowering drugs: Results 36. Chobanian et al., Prevention, Detection,
of prospectively designed overviews of Evaluation and Treatment of High Blood
randomised trials. Blood Pressure Lowering Pressure. Hypertension 2003, 42 1206-1252.

14108649_OBAT P(Bab 35)_T-541-570.indd 570 21/04/2015 19:36:37


BAB 36

ANTILIPEMIKA

KOLESTEROL nu­run, sintesisnya meningkat untuk dibio-


transformasikan menjadi asam empedu lagi.
Kolesterol (Yun.: chole = empedu, stereos = Lazimnya, ±2/3 dari kolesterol tubuh disinte­
padat) adalah zat alamiah dengan sifat fisik sis secara endogen, hanya 1/3 berasal dari
serupa lemak tetapi berumus steroi­da, seperti pangan (eksogen). Sebagian orang yang genetik
banyak senyawa alamiah lainnya. Kolesterol cenderung memben­tuk banyak kolesterol
merupakan bahan bangun esensial bagi endogen, terlepas dari dietnya, merupakan
tubuh untuk sintesis zat-zat penting, seperti pasien hiperkoles­terole­mia familial.
membran sel dan bahan isolasi sekitar serat
saraf, begitu pula hormon kelamin dan anak- Kolesterol dan telur. Sejak lama telah di-
ginjal, vitamin D serta asam empedu.Koleste­rol curigai bahwa telur dapat meningkatkan
terdapat pula dalam lemak hewani, kuning kadar kolesterol darah, maka asupannya
telur dan batu empedu. harus dibatasi sampai 1 butir telur seminggu.
Sekarang ini diketahui bahwa orang sehat
Resorpsinya dari usus hanya terjadi bila ada dapat setiap hari mengonsumsi telur tanpa
cukup asam empedu untuk mengemulsinya. meningkatkan risiko PJP atau stroke (JAMA
Tergantung dari susunan makanan, a.l. 1999; 281: 1387-94 dan BMJ 1999; 318: 1094).
jumlah kandungan kolesterol, lemak hewani Mungkin sekali kadar asam lemak jenuh
dan serat nabati setiap hari dapat diserap yang tinggi dalam telur juga memegang
sebanyak 200-600 mg kolesterol. Di samping peranan dalam kasus ini. Lihat selanjutnya
itu tubuh, terutama hati, memben­tuk 700- Bab 54, Dasar-dasar diet sehat; Kolesterol.
1.000 mg kolesterol sehari untuk memenuhi
kebutuhannya.
LIPOPROTEIN
Sintesis. Dalam keadaan normal hati mele- Lipida darah terutama terdiri atas kolesterol,
paskan kolesterol ke darah sesuai kebutuhan. trigliserida (minyak), asam lemak bebas dan
Tetapi bila diet mengandung terlampau ba- fosfolipida, yang semuanya tidak dapat larut
nyak kolesterol atau lemak hewani jenuh dalam darah (> 50% terdiri dari air).
maka kadar kolesterol darah akan meningkat. Oleh karena itu lipida diangkut melalui
Setelah diserap tubuh, sebagian lemak dan plasma darah dalam inti partikel-partikel
minyak dalam bahan pangan digunakan yang memiliki kulit (shell) hidrofil yang ter-
sebagai sumber energi, melalui reaksi pe- diri atas fosfolipida dan kolesterol bebas.
nguraian: CO2 + H2O + kalori. Zat-zat perom- Lapisan permukaan ini juga terdiri atas pro-
bakan lainnya di dalam hati diguna­kan lagi tein yang disebut apolipoprotein atau apoprotein
untuk sintesis kolesterol dan lemak lain. yang berfungsi sebagai “etiket” (label) untuk
Sintesis endogen ini disesuaikan dengan ke- reseptor-reseptor sel. Senyawa kompleks de-
butuhan, misalnya selama berpua­sa atau ngan protein transpor ini disebut lipoprotein,
bila terdapat banyak kolesterol dalam pa- suatu makromolekul yang dapat bercampur
ngan, maka pembentukan­nya berkurang. baik dengan darah. Sekitar dua per tiga dari
Sebaliknya, bila kadar asam empedu me- plasma lipoprotein disintesis dalam hati.

14108649_OBAT P(Bab 36)_T-571-586.indd 571 21/04/2015 19:44:41


572 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

dari hati yang memiliki reseptor-reseptor


LDL ke jaringan. Proses penarikan LDL
dari plasma melalui reseptor-reseptor
ini merupakan mekanisme utama dalam
pengendalian nilai LDL. Dalam hal ter-
tentu, oksi-LDL, yakni koleste­rol yang
telah dioksidasi oleh radi­kal bebas, dapat
mengendap pada dinding pembu­luh dan
Low-density lipoprotein mengakibatkan atherosclerosis, lihat di
The Lancet Vol 376 November 13, bawah.
– HDL (High Density Lipoprotein) meng-
2010
angkut kelebihan koleste­rol (dan asam
lemak) - yang tidak dapat digunakan
Ada beberapa jenis lipoprotein yang sesuai
oleh jarin­gan perifer- kembali ke hati
kandungan lipidanya dibagi dalam beberapa
untuk diubah menjadi asam empedu.
komponen sebagai berikut.:
Dengan bantuan enzim LCAT (= lecithine
– chylomicron yang dibentuk di dinding
cholesterol acyl-transferase), oksi-LDL yang
usus dari trigliderida dan kolesterol ber-
telah terendap pada dinding pembu-
asal dari makanan. Kemudian TG ini
luh „dilarutkan“ (secara kimiawi: pem-
dihidrolisis oleh lipoproteinlipase dan
bentukan ester dengan lesitin) dan juga
sisanya diekskresi oleh hati
diangkut ke hati. HDL memiliki berat
– VLDL (very low density lipoprotein) dari
jenis terting­gi.
hati, yang bersama chylomicron meng-
HDL juga disebut sebagai lipoprotein
angkut sebagian besar TG dan asam
yang melindungi terhadap CHD, oleh
lemak bebas ke jaringan otot dan lemak.
karena itu sebaiknya nilai kadar HDL
Berat jenis VLDL rendah sekali, memiliki
tinggi. Mekanisme perlindungan dari
diameter dari 40-100 nm dan cukup besar
HDL terdiri dari apa yang disebut reverse
untuk mengeruhkan larutan plasma.
cholesterol transport, yaitu suatu proses
Hampir seluruh partikel LDL dibentuk
pa-damana kelebihan kolesterol dari sel-
dari VLDL.
sel di transpor ke hati untuk selanjutanya
– LDL(low density lipoprotein) mengangkut
diekskresi. HDL juga melindungi terha-
sebagian besar (±70%) kolesterol darah

Tabel 36-1: Jenis lipoprotein, diameter, berat jenis dan komposisinya

14108649_OBAT P(Bab 36)_T-571-586.indd 572 21/04/2015 19:44:41


Bab 36: Antilipemika 573

dap atherogenesis melalui mekanisme lain, HIPERLIPIDEMIA (HLD)


yaitu yang berhubungan dengan proses
anti-peradangan, anti-oksidatif, anti-agre- Hiperlipidemia (lebih tepat hiperlipoproteinemia)
gasi dari pelat darah dan antikoagulan. adalah keadaan, pada mana kadar lipoprotein
Ref.: deGoma EM et al. Beyond high-density darah meningkat akibat predisposisi genetik
lipoprotein cholesterol levels. J Am Coll Cardiol, (keturunan) (hiperlipidaemia primer) dan/
2008, 51:2199-2211. atau yang berhubungan pula dengan diet
Partikel-partikel lipoprotein (chylomi- individual (diet berkalori tinggi, lemak jenuh
cron dan VLDL) tidak bersifat aterogen dan kolesterol).
karena ukurannya yang besar (diameter Untuk hiperlipidemia primer dapat dibeda-
30-500 nm) tidak memungkinkan menem- kan dua jenis, yaitu:
bus dinding saluran darah. Sebaliknya - hiperkolesterolemia dengan peningkatan
partikel LDL (diameter 18-25 nm) dapat kadar LDL (dan koleste­rol total).
dengan mudah menembus dinding ar- Gangguan pada metabolisme lemak ini
teri dan menjadi penyebab utama dari merupakan gangguan yang paling umum dan
atherosclerosis. HDL yang memiliki par- ±5% dari kasus adalah familial (keturunan),
tikel terkecil (diameter 5-12 nm) mampu tetapi dalam 95% dari kasus tidak diketahui
mengangkut kolesterol dari dinding ar- penyebabnya.
teri, yang merupakan dasar dari sifat anti- - hipertrigliseridemia, pada mana kadar TG
aterogennya. meningkat.
Chylomikron dibentuk dari asam lemak
* Apolipoprotein (apo) adalah komponen berasalkan trigliserida dan kolesterol asupan
protein penting dari pelbagai lipop­ro­tein, di makanan yang diabsorpsi di usus kecil oleh
samping fraksi lipida tersebut di atas. Apo ini sel-sel epitel di dinding usus dan terdiri
berfungsi a.l. sebagai ligand (‚label‘, etiket) bagi untuk ±85% dari TG dan hanya ±4 % dari
pengika­tan pada reseptor LDL. Ada lima kolesterol. Dalam kapiler jaringan otot dan
jenis, yakni apo-A, B, C, D dan E, dengan jaringan lemak, TG dirombak di bawah
sub­-kelasnya. Selain fraksi-fraksi lipida, juga pengaruh lipoproteinlipase menjadi produk
apo-B dan apo-AI (protein dalam masing- yang masih mengandung banyak TG dan
masing VLDL/LDL dan HDL) ternyata kolesterol. Pro­duk ini lazimnya diolah lebih
bersifat aterogen kuat dan juga merupakan lanjut oleh hati. Tetapi bila karena sesuatu
indikator risiko bagi PJP. sebab pengolahan tidak sempurna, maka
sisanya setelah makan masih bersirkulasi
dalam darah untuk jangka waktu lama. De-

Tabel 36-2: Nilai kolesterol dan TG normal untuk


Indonesia dan negara Barat

14108649_OBAT P(Bab 36)_T-571-586.indd 573 02/05/2015 12:27:55


574 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

mikian terjadinya hipertrigliseridemia. Jenis menetap di tingkat ini, sedangkan di negara


HLD ini dapat diten­tukan dengan naiknya Barat nilainya terus meningkat sampai rata-
kadar chylomikron segera setelah makan. rata 220 mg% (5,8 mmol/l). Kenaikan terse-
Pada umumnya gangguan ini jauh hari sudah but secara fisiolo­gis tidak normal dan di-
menimbulkan bentuk athero­sclero­sis serius perkirakan ada hubungan kausal dengan
dan timbulnya masalah sekitar usia 30 tahun. susunan makanan yang tidak tepat, khu-
Kadar trigliserida yang meningkat di antara susnya mengan­dung terlampau banyak
150-400 mg/dl cukup memprihatinkan kare- lemak jenuh.
na sering kali merupakan bagian dari gejala
metabolisme yang berhubungan dengan
Penggolongan
resistensi insulin, kegemukan, tekanan darah
tinggi dan meningkatnya risiko akan CVD. Sejak 1967 digunakan klasifikasi menurut
Oleh karena itu penderita dengan resistensi Fredrickson untuk membedakan jenis-jenis
insulin harus diwaspadai mengenai kadar hiper­lipide­mia. Klasifikasi ini memper­li-
trigliseridanya, walaupun kadar kolesterol hatkan 5 tipe berdasarkan kelainan lipop­
totalnya normal. ro­tein (kecuali HDL). Tipe I dan III sangat
Hipertrigliseridaemia hebat (kadar triglise- jarang ditemukan, tipe II dan IV paling
rid >1000 mg/dl) perlu diobati untuk meng- sering terdapat. Kegunaan klasifikasi ini
hindari pankreatitis. agak terbatas, karena dikenal juga bentuk
campuran; lagi pula hanya menggambarkan
peta lipopro­tein yang terdapat dalam plasma
Nilai normal dan yang meningkat
dan bukan penyakit atau mekanisme patoge­
Nilai kolesterol normal sangat bervariasi se- nesisnya. Maka sekarang ini penggolongan
cara geografis. Di negara-negara Asia-Afrika, tersebut sudah banyak terdesak oleh pem-
makanan sehari-hari umumnya mengandung bagian atas dasar sebab terjadinya hiper-
lebih sedikit kalori, lemak hewani dan pro­tein. lipidemia (fungsional/genetik) yang klinis di-
Dengan demikian nilai tersebut umumnya anggap lebih penting. Klasifikasi dari Gold-
lebih rendah dibandingkan dengan negara- stein ini memungkinkan pembagian gang-
negara Barat, misalnya kadar koles­te­rol total guan-gangguan familial berdasarkan kelain-
masing-masing ±3,9 mmol/l (= 150 mg%) an komponen lipida yang mudah ditentukan
dan ±5,2 mmol/l (= 200 mg%). Pada tabel dalam laboratotium, sebagai berikut:
36-2 diberikan angka-angka yang dianggap a. kelainan dari VLDL dan chylomicron -
normal bagi Indone­sia dan negara-negara hipertrigliseridemia tersendiri
Barat, serta nilai yang meningkat. b. kelainan dari LDL-hiperkolesterolemia
Semua bayi dilahirkan dengan kadar ko- tersendiri
lesterol rata-rata 80-100 mg% (2-2,6 mmol/l) c. kelainan dari HDL
yang selama pertumbuhan berangsur-angsur d. hiperlipidemia campuran a + b
naik sampai ±150 mg% (3,9 mmol/l). Di Jenis-jenis hiperlipidemia yang dapat terjadi
negara berkembang, pada umumnya kadar adalah:

Tabel 36-3: Jenis hiperlipidemia menurut Fredrickson (WHO) dan terapinya

14108649_OBAT P(Bab 36)_T-571-586.indd 574 21/04/2015 19:44:41


Bab 36: Antilipemika 575

a. HLD keturunan. Dalam jumlah kecil Faktor risiko


(2-3% dari pendu­duk), HLD bersifat fa-
Hiperkolesterolemia dan hipertrigliseride­mia me-
mili­al akibat kelainan genetik yang me-
rupakan faktor risiko bagi atherosclerosis dan
mengaruhi langsung metabolisme lipi-
akhirnya penyakit jantung dan pembuluh
da. Misalnya, pembentukan LDL di-
(PJP), khususnya angina dan infark jantung.
tingkatkan atau kekurangan reseptor LDL
Faktor-faktor risiko terpenting dari CHD
yang berakibat LDL tidak diserap oleh
adalah kadar LDl yang tinggi, kadar HDL
sel. Tipe IIa adalah sama dengan hiperko­
yang rendah, merokok, adipositas, tekanan
lesterolemia familial, yang kerapkali
darah tinggi, diabetes tipe 2, usia yang me-
sudah ada sejak lahir. Hipertrigliseri­
ningkat dan riwayat CHD dari keluarga.
demia familial dan bentuk kombinasinya
Petunjuk-petunjuk utk mengurangi faktor
adakalanya terjadi.
risiko terdiri dari a.l. olah raga (berjalan ka-
ki cepat 20-30 menit sehari atau 150 menit
b. HLD akibat susunan pangan (terlampau dalam seminggu), pola makan sehat yang
banyak lemak jenuh dan terlampau sedikit terdiri dari mengurangi konsumsi le-mak,
sayur-mayur) biasanya menimbulkan menghindari trans-fat, makan ikan berlemak
HLD tipe II dan IV dengan kenaikan LDL 2 kali atau lebih dalam seminggu dan kom-
dan/atau VLDL. Bentuk ini dapat diatasi sumsi makanan yang kaya akan asam alfa-
dengan diet kalori rendah, yang miskin linolenik seperti minyak kanola dan minyak
kolesterol-TG dan kaya akan asam lemak kacang kedele, serta mengurangi minum-
poly-unsaturated (lihat Bab 54. Dasar-dasar an bergula. Anak-anak juga harus dibekali
diet sehat). Bila diet ini tidak memberikan petunjuk-petunjuk demikian karena kelaku-
hasil, baru­lah digunakan obat-obat sesuai an/kebiasaan mengenai kesehatan yang
tabel. buruk diperoleh pada waktu anak-anak.
Ref.: Lloyd-Jones et al., Defining and set-
ting national goals for cardiovascular health
c. HLD sekunder akibat penyakit, misal-
promotion and disease reduction. Circula-
nya diabetes, hipotiro­sis, insufisiensi gin-
tion, 2010, 121:586-613.
jal menahun, obesitas, penyakit hati ter-
tentu. Atau akibat pengobatan dengan
– Stres juga memegang peranan nyata,
misalnya hormon (obat-obat KB), kor-
terutama pada orang dengan struktur
tikosteroida, diuretika tiazida dan beta-
kepribadian tipe A. Menurut peneliti Fried-
blocker. Lazimnya gangguan ini akan
man & Rosenman, orang tipe A bersifat
sembuh setelah penyebabnya dihilang-
sangat ambisius dan berseman­gat ber-
­kan. Antilipemika biasanya tidak digu-
lebihan, tidak sabaran, bekerja keras
nakan, kecuali mungkin pada penderita
dan cepat. Mereka lebih besar risikonya
diabetes, yang risiko atherosclero­sisnya
mengidap PJP daripada orang tipe B
sangat besar karena sistem pembuluhnya
yang lebih santai dan tenang, tidak selalu
kurang kuat.
sibuk dan tidak tergesa-gesa.
– LDL tinggi (>175 mg%) adalah faktor
risiko terpen­ting, terlebih pula bila TG
Gejala meningkat (>310 mg%). LDL dapat ditu-
Sering kali HLD tidak memperlihatkan runkan dengan a.l. penurunan berat ba-
gejala nyata, adakalanya xanthomata, yaitu dan dan diet dengan mengu­rangi lemak
lapisan kuning (Yun. xanthos) pada kulit, jenuh dan koles­terol serta peningkatan
khususnya pada kelopak mata dan siku. asupan lemak tak-jenuh, serat dan protein
Hiperkolesterol­emia familial biasanya nabati.
sudah menjadi manifes pada usia muda, – HDL rendah (<35 mg%) dapat disebabkan
antara 20 - 40 tahun, dalam bentuk angina oleh merokok, obesitas dan kurang
pectoris dan infark jan­tung. gerak badan, juga akibat obat-obat se-

14108649_OBAT P(Bab 36)_T-571-586.indd 575 21/04/2015 19:44:41


576 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

perti diuretika dan β-blocker, hormon blocker memengaruhi kuosien tersebut se-
kelamin (anabolika) dan hormon stres cara buruk, maka penggunaan jangka pan-
(adre­nalin dan kortisol). jangnya disang­sikan. Tetapi pada tahun
1990-an telah dipastikan bahwa obat-obat itu
Faktor-faktor baik justru memperkecil risiko meninggal akibat
Banyak studi membuktikan bahwa HDL PJP; mengenai obat hipertensi lainnya hal ini
tinggi (> 60 mg%) memiliki fungsi pelindung belum ditentukan dengan jelas.
terhadap PJP, mungkin karena khasiatnya
dapat ‚melarutkan‘ endapan koleste­rol pada ATHEROSCLEROSIS (AS)
dinding pembu­luh sehingga meng­hindar­i
pembentu­kan atheroma. Atherosclerosis (Yun. athere = bubur, skleros
Peningkatan HDL dapat dicapai dengan = keras), juga disebut pengapuran dinding
melakukan olahraga inten­sif, menurunkan berat pembuluh, adalah gangguan arteri besar dan
badan dan berhenti merokok. HDL yang me- sedang yang bercirikan bengkak lokal pada
ningkat juga ditemukan pada mereka yang lapisan-dalam (intima) dan pengerasan pada
sekali-kali minum alkohol dalam jumlah ke- lapisan-tengah (media) dinding pembuluh.
cil dan bila kadar vitamin C di lekosit tinggi. Bengkak itu terdiri dari oksi-LDL yang telah
HDL dinamakan juga ‘kolesterol baik’, mempene­trasi sel-sel intima, endapan kapur,
sedangkan nama julukan LDL adalah ‘ko- fibrinogen serta jaringa­n ikat dan disebut
lesterol buruk’. atheroma(beng­kak berisi zat lunak seperti
bubur).
*Alkohol. Efek pelindung dari minum al-
kohol dalam jumlah kecil (bir, anggur 1-3
Etiologi. Di negara-negara Barat kasus athe-
konsumsi sehari) terhadap PJP dan risiko
rosclerosis (AS) sering ditemukan, hingga
meninggal teruta­ma didasarkan atas pe-
banyak orang menganggapnya sebagai proses
ningkatan HDL (dengan 10-20%). Sifat al-
menua normal. Proses terjadinya ganggu­an
kohol lainnya yang juga memegang pe-
ini kebanyakan sudah dimu­lai pada orang
ranan adalah peleba­ran pembu­luh, efek fibri-
dewasa muda usia 20-30 tahun dengan mun-
nolitis (melarutkan fibrin) dan penguran­gan
culnya ‘fatty streaks’ pada intima. Fatty streaks
kecenderungan beku darah. Dalam anggur
adalah bercak-bercak yang terdiri dari sel-
merah pemeran penting adalah kandun­gan
sel busa berisi lemak yang menumpuk di
bioflavonoida (polife­nol) yang berkhasiat anti-
intima. Pada fase selanjutnya oksi-LDL dan
oksidans dan menghambat oksidasi LDL.
garam kalsium, sel-sel radang dan jaringan ikat
* Perbandingan kolesterol total : HDL. tertimbun pada streaks tersebut yang lalu
Telah ditentukan bahwa kadar HDL sangat diselubungi dengan jaringan otot-polos. Fase
penting untuk memperkirakan risiko PJP, ini dapat ber­langsung selama puluhan tahun
misalnya bila kadar HDL < 35 mg%, maka tanpa ge­ja­la, padamana streaks menebal
risiko tersebut akan sangat meningkat. Hen- sampai 2-3% setahun. Akhirnya antara
daknya kadar HDL setinggi mungkin agar usia 50-60 tahun terjadi plaq­ues aterosklero­
atheroma dapat dilarutkan, dengan diban- tik, plak/lem­peng tebal yang menyumbat
tu oleh penurunan kadar LDL. Para ahli pembuluh hingga lubangnya menyem­pit
sependapat bahwa kuosien kolesterol total sampai 30% dan penyalu­ran darah sangat
(= HDL + LDL + VLDL + kolesterol bebas) : terhambat. Lagipula kelenturannya sangat
HDL-kol merupakan peramal risiko PJP yang berkurang. Baru pada saat itu muncullah
lebih baik. Kuosien sebaiknya < 4,5; semakin gangguan serius dan tergantung dari lokasi
rendah kuosien ini, semakin kecil risiko penyum­ba­tannya dapat timbul beberapa ge-
tersebut. jala mis. angina, infark jantung dan stroke.
Insidensi dan parahnya gangguan-gangguan
* Antihipertensiva. Sejumlah obat hipertensi, ini diperhebat oleh faktor-faktor risiko lain
yakni diuretika tiazida dan kebanyakan beta- seperti merokok, hipertensi, diabetes, riwayat

14108649_OBAT P(Bab 36)_T-571-586.indd 576 21/04/2015 19:44:42


Bab 36: Antilipemika 577

keluarga atau riwayat kesehatan sendiri bila – kurangi berat badan. Obesitas yang
pernah mengidap penyakit jantung atau sendirinya sudah merupakan faktor
pembesaran bilik jantung kiri. risiko gangguan kardiovaskuler, juga
Peradangan dinding pembuluh ternyata ber- mengakibatkan lebih parahnya gangguan
peran penting pada komplikasi AS. Lihat hiperlipidemia
juga Bab 37. Infark jantung. – gunakan makanan yang mengandung
ester stanol. Stanol tumbuhan, seperti
Penanganan hiperlipidemia. Atherosclerosis margarin khusus (Benecol), mengurangi
yang sudah terbentuk pada hakikatnya tidak absorpsi kolesterol dari saluran cerna.
bisa ditia­dakan dengan pengobatan. Tetapi Mekanismenya adalah stanol menempati
riset menunjukkan bahwa penurunan kolesterol titik-titik dalam misel yang mengantar
total dengan antili­pe­mika dapat “melarutkan” lipid ke sel-sel mukosa lambung-usus.
plak ateroskle­rotik (‘regression’). Untuk ini pe-
ningkatan HDL adalah lebih esensi­al dari-
pada penurunan LDL. Selain kombinasi da- Pengobatan HLD
mar (resin) dengan asam nikotinat, teruta­ma
penghambat redukta­se (sta­tin­), dapat me- * HLD ringan (dengan nilai kolesterol ±240
nimbulkan regresi tersebut. mg% atau TG ±310 mg%) akibat susunan
Dalam situasi gawat tertentu dapat dila- makanan yang keliru, bia­sanya dimulai de-
kukan rekanalisissi dari arteri yang telah ngan diet. Bahan makanan hendaknya miskin
tersumbat oleh atheroma (metode dr Dotter, lemak jenuh dan kolesterol serta kaya serat nabati
‘dottering’- stent), atau dalam kasus berat (±200 g sayuran + 2-3 butir buah-buahan
bedah bypass. Lihat selanjutnya Bab 37, sub 2, sehari). Dengan diet tersebut dapat dicapai
Angina pectoris. penuru­nan koles­te­rol ±10%.
Bagi kebanyakan orang penyesuaian pola
hidup dan diet sehat lebih bermanfaat untuk * HLD berat. Bila hasilnya belum memuaskan
menurunkan kadar kolesterol yang tinggi atau bila kadar kolesterol > 310 mg% perlu
dan mengurangi risiko gangguan vascular diberi­kan suatu obat antilipemik, yaitu damar,
daripada penggunaan obat-obat dan juga statin atau kombinasi­nya. Derivat nikotinat
lebih murah. juga dapat digunakan. Pada hiperlipide­mia
jenis famili­al dianjurkan suatu statin.
* Diet penurunan lipid. Unsur-unsur utama
yang berkaitan dengan cara ini adalah: * Hipertrigliseridemia (> 310 mg%) dapat
– kurangi pemasukan lemak (sampai ±30% efektif diobati dengan fibrat yang meng-
dari energi total) ; hambat masuknya chylomikron dari usus
– misalnya kurangi asupan produk-produk ke darah dan mengaktivasi proteinlipase.
dari susu (dairy) dan daging (susis, kor- Damar tidak dianjur­kan karena peningkatan
net) yang merupakan sumber utama produksi VLDL mengakibatkan kenaikan
lemak jenuh untuk diganti dengan ikan kadar TG.
dan unggas
– substitusi minyak jenuh dengan minyak
mono/poly-unsaturated (minyak olive, ANTILIPEMIKA
kembang matahari, jagung atau kedele)
– kurangi asupan kolesterol dengan meng- Antilipemika adalah obat-obat yang dapat
hindari a.l. jeroan, hati, otak dan lain-lain. menurunkan kadar koleste­rol dan/atau TG
– tingkatkan asupan serat, mis. sayuran, buah- darah yang tinggi. Obat-obat tersebut terse-
buahan, sereal murni dan lain-lain. dia dalam 4 kelompok utama:
– kurangi asupan alkohol, karena bila ber- a. Damar penukar anion/pengikat asam em-
lebihan merupakan sebab penting dari pedu: kolestiramin dan kolestipol (sequestrant
hiperlipidemia sekunder dan mengaki- asam empedu) yang merupakanobat-obat
batkan parahnya gangguan primer penurun kolesterol tertua.

14108649_OBAT P(Bab 36)_T-571-586.indd 577 21/04/2015 19:44:42


578 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Berkhasiat mengikat asam empedu se- obat penghalang kompetitif dari HMG-CoA
hingga sekresi kolesterol ditingkatkan. Khu- reduktase.
susnya menurunkan LDL-kolesterol (tipe Dosis tinggi dari statin yang lebih ampuh
IIA) dan kolesterol total dengan 8-15%, ber- seperti atorvastatin, simvastatin dan rosu-
sama nikotinat sampai 40% dan bekerja vastatin juga dapat menurunkan kadar tri-
sinergistik dengan penghambat-HMG-CoA re- gliserida tinggi (akibat kadar VLDL yang
duktase. Kombinasi terakhir mampu menu- meningkat).
runkan kadar LDL-kolesterol dengan 50- Pertama kali statin di isolasi dari mold
60%! Penelitian telah menunjukkan bahwa Penicillium citrinum di tahun 1976 oleh Endo
kolestiramin menurunkan insidensi gang- c.s. dan merupakan senyawa yang merupakan
guan kardiovaskuler pada penderita hiper- penghalang dari sintesis kolesterol. Meka-
kolesterolemia (Lipid Research Clinic trial). Zat nismenya sebagai penghalang HMG-CoA
ini tidak di-absorpsi dari saluran cerna dan reduktase di temukan berdasarkan penelitian
aman dalam penggunaan jangka lama. Tidak oleh Brown dan Goldstein.
bekerja terhadap HDL, sedangkan TG dan Statin pertama yang disetujui penggu-
VLDL dapat meningkat! naannya bagi manusia adalah lovastatin yang
Juga telah dilansir colesvelam (WelChol) kemudian disusul oleh derivat lovastatin
suatu sekwestran asam empedu yang efektif yaitu pravastatin dan simvastatin, sedangkan
dengan dosis 4-6 dd 625 mg. atorvastatin, fluvastatin, rosuvastatin dan pita-
vastatin adalah senyawa sintetik.
b. Asam nikotinat (niacin) dan acipimox ter- Senyawa penghambat-reduktase (HMG-
utama menurunkan TG dan VLDL, efeknya CoA-reductase-inhibitors) ini berkhasiat menu-
terhadap kolesterol total dan LDL lebih ri- runkan sintesis kolesterol endogen dalam
ngan. Berhu­bung efek sampingnya yang ti- hati dan dengan demikian terjadi penurunan
dak nyaman (vasodilatasi pembuluh muka, kolesterol total dengan kuat, LDL (±30-40%),
flushing) khusus digunakan sebagai obat TG dan VLDL lebih ringan, sedangkan HDL
tambahan pada damar dan fibrat. dinaikkan. Dapat dikombinasi dengan damar
untuk pengobatan hiperlipidemia yang pa-
rah. Statin juga berkhasiat antitrombotik,
c. fibrat: klofibrat, simfibrat, fenofi­brat dan be-
anti-aritmia dan antiradang dengan meng-
zafibrat. Berkhasiat menurunkan TG dan
hambat sitokin-sitokin tertentu.
VLDL dengan kuat, koles­terol total hanya
Efek samping pada umumnya ringan, a.l.
sedikit. LDL dapat diturun­kan pula, sedang-
nyeri otot (2-11%, myopathie) reversibel, yang
kan HDL dinaik­kan sedikit, kecuali gemfi­
adakalanya   menjadi gangguan otot parah
brozil yang menaikkan HDL dengan kuat.
yang disebut (statin-induced) rhabdomyolysis.26
(Helsinki Heart Study). Obat-obat ini dapat
Risiko myopathy dan rhabdomyolysis me-
menurunkan secara efektif terutama kadar
ningkat dengan meningkatnya dosis statin
TG yang tinggi (±30%) berdasarkan peng-
dan kadar plasma. Risiko ini juga meningkat
ham­batan pemasukan chylomi­kron dari
pada usia lanjut, disfungsi hati/ginjal dan
usus ke darah dan aktivasi lipoprotein­li-
diabetes. Juga beberapa obat yang digunakan
pase yang meningkatkan katabolisme dari
bersamaan dapat meningkatkan risiko akan
lipoprotein yang kaya akan TG. Juga diguna­
myopathy, seperti fibrat-fibrat (gemfibrozil),
-kan pada HLD campuran. Singkatnya fi-
digoksin, warfarin dan antibiotika makro-
brat meningkatkan kadar HDL (±10%) dan
lida.
menurunkan kadar LDL dengan 10-15%.
Ref. Thompson et al. Statin-associated myo-
pathy, JAMA, 2003, 289: 1681-1690
d. statin:lovastatin, simvastatin, pravastatin,
atorvastatin dan rosuvastatin. Pada tahun 2001 cerivastatin (Lipobay)
Obat yang paling ampuh dan “best-tole- telah ditarik dari peredaran oleh Bayer, kare-
rated” untuk pengobatan dislipidemia adalah na kombinasinya dengan gemfibrozil me-
statin, yang termasuk dalam kelompok obat- ningkatkan risiko akan gangguan fatal ini.

14108649_OBAT P(Bab 36)_T-571-586.indd 578 21/04/2015 19:44:42


Bab 36: Antilipemika 579

Juga terapi kombinasi senyawa statin lain dengan t1/2< 4 jam harus diminum pada
dan fibrat (mis. fenofibrat-pravastatin) dapat malam hari, terkecuali atorvastatin (Lipitor)
menimbulkan gangguan ini yang ditandai dan rosuvastatin (Crestor).
nyeri dan lemah otot mendadak, gejala flu dan Wanita hamil tidak boleh menggunakannya
urin berwarna gelap.18 19 Efek samping yang karena statin berefek teratogen, lagipula ko-
paling sering terjadi dan berupa rasa  letih lesterol mutlak dibutuhkan bagi pengem-
dan nyeri otot, terutama dari bokong dan bangan janin.
tungkai atas, disebabkan oleh berkurang-
Penggunaan statin juga dihubungkan de-
nya kadar ko-enzim Q10(ubikinon) yang
ngan meningkatnya risiko diabetes (Journal
pembentukannya turut dirintangi oleh sta-
of the American College of Cardiology), tetapi
tin.  Semakin tinggi dosis statin, semakin be-
benefit dari statin lebih diutamakan pada
sar defisiensi Q10, yang merupakan antiok-
pasien dengan risiko gangguan kardiovas-
sidan terpenting yang melindungi LDL
kuler.
terhadap oksidasi. Sekitar 5-10% dari peng-
Risiko diabetes ini lebih jelas pada sta-
guna statin (manula dan penderita gagal
tin yang berefek kuat (rosuvastatin ≥10 mg,
jantung, Corona study, 2003-6) menghentikan
atorvastatin ≥20 mg dan simvastatin ≥40
terapinya karena efek tersebut di atas. Oleh
mg) terutama pada 4 bulan pertama digu-
karena itu untuk menghindarinya kalangan
nakannya.
komplementer menganjurkan untuk selalu
Ref. BMJ. 2014;348:g3244
menambahkan Q10 pada terapi dengan statin;
dosisnya 1-3 dd 100 mg. e. Obat lainnya. Neomisin sebagai monote-
Kolesterol tubuh disintesis dalam hati rapi atau dikombinasi dengan damar, ba-
maksimal menjelang tengah malam sampai wang putih, minyak ikan dan sterol serta sta-
pukul 02.00 subuh. Oleh karena itu statin nol nabati. Kedua zat terakhir termasuk kelom-

Tabel 36-4: Antilipemika dan daya kerjanya

14108649_OBAT P(Bab 36)_T-571-586.indd 579 21/04/2015 19:44:42


580 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

pok penghambat absorpsi kolesterol yang Efek sampingnya berupa gangguan lam-
berkhasiat menurunkan LDL kolesterol. bung-usus, terutama obstipa­si. Rasanya tidak
enak. Resorpsi dari vita­min A, D, E dan K
Bawang putih memiliki a.l. khasiat anti- dapat berkurang, begitu pula obat-obat lain
aterogen, menurunkan LDL, menghambat yang diminum bersamaan waktu, maka se-
agregasi trombosit dan menurunkan tekanan baiknya obat-obat demikian diminum 1 jam
darah. Maka sangat berguna sebagai obat sebelum kolestiramin. Pada penggunaan la-
tambahan pada penanganan dan pencegahan ma, dianjurkan suplesi vitamin-vitamin ter-
atherosclerosis dan PJP. sebut.
Dosis: permulaan 4 g ½ jam a.c. dicampur
Minyak ikanmengandung dua jenis asam dengan ±150 ml air (jangan diminum sebagai
lemak omega-3 dengan 5/6 ikatan tak-jenuh zat padat), berangsur-angsur dinaikkan sam-
(poly-unsaturated fatty acids, PUFA), yaitu pai 1-2 dd 8 g. Pada gatal-gatal: permulaan 12-
EPA (eicospentaenic acid) dan DHA (docosa- 16 g, lalu 4-8 g sehari, pada diare: 4 dd 4 g.
hexaenic acid). Kedua PUFA ini memiliki
banyak khasiat, a.l. menurunkan kadar TG 1b. Kolestipol: Colestid
darah tetapi efeknya terhadap HLD belum Penukar ion ini dengan rumus kopolimer
dipastikan. Lihat selanjutnya Bab 54. Dasar- triamin (1969) memiliki khasi­at dan efek
dasar Diet Sehat. samping yang sama dengan kolestiramin;
perbedaannya adalah tidak berbau dan tanpa
rasa. Digunakan pada hiper­kolesterolemia dan
MONOGRAFI pada intoksi­kasi digitoksin. Kombinasinya de-
ngan nikotinat dapat menurunkan koles­te­rol
1. DAMAR PENGIKAT ASAM sampai 45%.
EMPEDU Dosis: permulaan 1-2 dd 5 g d.c. dicampur
dengan air atau jus, untuk pemeliharaan 5-30
1a. Kolestiramin:Questran
g sehari.
Secara kimiawi damar penukar ion ini
Catatan: Pada penggun­aan terus-menerus,
(1961) adalah polistiren dengan gugusan
kadar kolesterol bisa meningkat.
-NH4 kwaterner, yang tidak diresorpsi oleh
usus. Berkhasiat menurunkan LDL dan
kolesterol total, berdasarkan pengikatan asam 2. DERIVAT NIKOTINAT
empedu dalam usus halus menjadi kompleks 2a. Asam nikotinat: niacin
yang dikelu­arkan melalui tinja. Tanpa asam Asam piridin-3-karbonat ini (1913) ber-
empedu, kolesterol tidak diserap lagi. Kadar khasiat menurunkan LDL dan VLDL, se-
asam empedu dalam plasma menurun dan dangkan HDL dinaikkan. Mekanisme ker-
hati distimul­asi untuk meningkatkan sintesis janya diperkira­kan adalah dihambatnya sin-
asam ini dari koles­terol. Efeknya adalah tesis LDL dan VLDL. Pembebasan asam
turunnya LDL rata-rata dengan 25%. lemak (lipolysis) dari TG jaringan dihambat
Penggunaannya pada hiperkolesterolemia pula, sehingga dalam hati tidak tersedia cu-
tertentu sedangkan pada tipe lain biasanya kup asam lemak bebas untuk sintesis lipida
dikombinasi dengan klofibrat atau nikotinat dan lipoprotein. Dalam tubuh zat ini diubah
karena tidak efektif terhadap VLDL. Bila menjadi nikotinamida.
dalam waktu 2-3 bulan hasil­nya kurang baik, Penggunaannya pada hiperlipidemia jenis-
terapi hendaknya dihentikan. Penggunaan jenis tertentu dan juga dapat dikombinasi
lainnya adalah pada penyakit kuning dengan obat-obat lain. Adakalanya juga pada
tertentu (hepatitis) dengan gatal-gatal hebat ganggu­an pembuluh perifer berkat khasiat
akibat terhambatnya ekskre­si asam empedu vasodilatasinya, lihat Bab 34. Vasodilator sub
oleh hati. Juga pada diare yang disebabkan 8.
terdapatnya terlalu banyak garam empedu di Efek sampingnya muka memerah (‘flushing’)
usus besar. dan rasa panas disebabkan oleh efek vaso-

14108649_OBAT P(Bab 36)_T-571-586.indd 580 21/04/2015 19:44:42


Bab 36: Antilipemika 581

dilatasi, nyeri kepala, gatal-gatal dan iritasi at bersamaan digunakan zat penghambat
kulit, juga penglihatan berkurang. reduktase.
Dosis: 3 dd 100 mg d.c., bila perlu ­berangsur- Interaksi. Efek derivat kumarin diperkuat,
angsur dinaikkan sampai 2-9 g sehari dalam begitu pula efek furosemida dan antidiabetika
3-4 doses. Pada kejang pembuluh: 100-800 mg oral berdasarkan pendesakan dari ikatan
sehari d.c. proteinnya.
Dosis: permulaan 500 mg sehari, berangsur-
2b. Acipimox: Olbetam, Nedios angsur dinaikkan sampai 3-4 dd 500 mg d.c./
Derivat pirazinkarbonat ini adalah ana- p.c.
logon dari nikotinat (1990) dengan khasiat
dan efek samping sama. Selain itu, berkhasiat * Simfibrat (Cholesolvin) merupakan senyawa
menghambat pembebasan asam lemak dari dari 2 molekul klofi­brat dengan khasiat, sifat
trigliserida, juga menstimulasi li­poproteinlipase dan penggunaan yang sama. Dosis: 3 dd 250-
di jaringan lemak, yang beraki­bat percepatan 500 mg d.c.
perombakan VLDL dan TG. Acipimox teru-
tama digunakan pada hiperlipide­mia jenis- * Fenofibrat (Lipanthyl) adalah derivat dengan
jenis tertentu. Dianjurkan pengawasan tera- sifat dan penggunaan sama, tetapi khasiatnya
tur dari fungsi hati, ginjal dan kadar urat. lebih kuat. Dosis: 3 dd 100 mg d.c.
Dosis: permulaan 2 dd 250 mg p.c., bila
perlu dinaikkan sampai 3 dd 250 mg. * Bezafibrat (Bezalip/retard) (1978) adalah de-
rivat dengan sifat dan penggunaan sama
3. FIBRAT pula. Dosis: 2-3 dd 200 mg.
3a. Klofibrat: Arterol, *Liposol
3b. Gemfibrozil: Lopid, Lipozil
Ester butirat ini (1963) berkhasiat menu-
Derivat asam pentan ini (1982) terutama
runkan kadar VLDL dan TG berdasarkan
berkhasiat menurun­kan kadar TG (VLDL)
stimulasi aktivitas lipoproteinlipase, sehingga
dan kolesterol (LDL), sedangkan HDL di-
perombakan dan ekskresi TG dan kolesterol
naikkan. Mekanisme kerjanya diperkirakan
lewat tinja diperce­pat. Oleh karena itu zat ini
berdasarkan penghambatan produksi VLDL
sangat efektif untuk menurunkan kadar TG,
dan stimulasi lipase untuk merombak TG.
tetapi kerjanya terhadap kolesterol (LDL)
Digunakan pada terutama hipertrigliseride­
lebih ringan, karena umumnya penurunan
mia, juga pada hiperlipidemia tipe tertentu,
VLDL disertai kenaikan LDL. Digunakan
adakalanya bersamaan obat lain.
pada TG yang meningkat (tipe III, adakalanya
Resorpsi dari usus pesat dan lengkap, PP-
tipe IIB dan IV). Bila setelah 3 bulan efeknya
nya tinggi (95%), t½ ±1,5 jam. Dalam hati obat
tidak memuaskan, pengobatan hendaknya
ini sebagian dirombak dalam 4 metab­olit dan
dihenti­kan.
mengalami siklus enterohepatik. Ekskresi
Resorpsi dari usus lambat tetapi lengkap;
berlang­sung lewat urin (70%) dan feses (6%).
di dalam hati segera dihidrolisir menjadi
Efek samping dan interaksinya serupa dengan
metabolit aktif dengan PP ±95% dan t½ rata-
klofibrat.
rata 15 jam. Ekskresi melalui urin sebagai
Dosis: 2 dd 600 mg 1/2 jam a.c., peme-
glukuronida.
liharaan 900-1500 mg sehari.
Efek samping yang paling sering berupa
gangguan (sementara) saluran cerna, ka-
dangkala nyeri kepala, perasaan kantuk, 4. STATIN (PENGHAMBAT
eksantema, stimul­asi nafsu makan, rambut REDUKTASE)
rontok dan impotensi. Risiko batu empedu Senyawa penghambat-Co-enzim-A reduktase
dan radang kandung empedu meningkat. berkha­siat menurun­kan koleste­rol total,
Semua senyawa fibrat dapat menyebabkan LDL, VLDL dan triglise­rida, sedang­kan HDL
suatu sindroma myositis (radang otot) yang sedikit meningkat. Efeknya adalah pening-
insidensinya lebih meningkat bila pada sa- katan kuosien HDL : koleste­rol total dan

14108649_OBAT P(Bab 36)_T-571-586.indd 581 21/04/2015 19:44:42


582 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

LDL diturunkan dengan 30-50%, padamana sintesis hormon, peng­gunaannya pada anak-
khasiat atorvastatin dan rosuvastatin dengan anak tidak dianjurkan.
masa paruh panjang (t½ ±14-19 jam) lebih Di samping merintangi sintesis enzim
kuat daripada simvastatin, pravastatin dan HMG-coenzim-A, statin juga menurunkan
fluvastatin (t½ 2-3 jam). Di samping blokade kadar coenzim Q10, vitamin E dan beta-karo-
sintesis kolesterol, statin juga meningkatkan ten dalam darah. Q10 dan vitamin E merupa-
jumlah reseptor-LDL. kan antioksidansia utama yang melindungi
Terdapat indikasi bahwa statin menurun- LDL terhadap oksidasi menjadi oksi-LDL
kan risiko akan kanker,trombosis(NTvG dan timbulnya aterosklerosis. Penurunan
2002;146: 45), demensia Alzheimer (BMJ kadar Q10 ada hubungannya dengan keluhan
2002; 324: 936) dan infeksi dengan HIV (Ph. otot, kanker (carcinogenicity) dan fungsi
Wkbl 2004; 139 : 1243). jantung (cardiomyopathy) Berhubung dengan
Meka­nisme kerjanya berdasar­kan peng­ham- efek samping ini dianjurkan agar terapi statin
batan enzim HMG-CoA-reduk­tase yang da- disertai pemberian vitamin E dan Q10. (JAMA
lam hati berperan esensial untuk penguba­ 2002;287:598-605) sebagai prevensi kanker
han HMG-CoA (hidroxi­metil­glutaril-coenzim A) dan lemah jantung.
menjadi asam mevalo­nat. Melalui langkah lain Efek sampingnya  berupa gangguan  ringan
akhirnya terbentuk kolesterol. Mevalonat saluran cerna (nausea, obstipasi, flatulensi),
selainnya merupakan precursor kolesterol adakalanya nyeri kepala dan otot, reaksi kulit
adalah juga precursor dari coenzym Q10 dan rasa letih. Nyeri otot serta kejang-kejang
(ubiquinon, lihat Bab 14. Sitostatika dan Bab (myopathy) dapat terjadi, begitupula gangguan
49. Dasar-dasar Imunologi.), pemeran pen- mata dan fungsi hati (meningkatnya enzim
ting pada produksi enersi dalam sel. Oleh transaminase).
karena itu penghambatan pembentukannya
Lebih serius adalah efek melemahkan otot
oleh statin menyebabkan masalah bagi pro-
lurik akibat degradasi secara spontan dari
duksi enersi tubuh. Hal ini mungkin ada
jaringan ini, yang disebut rhabdomyolysis
hubungannya dengan kerusakan otot terten-
(Lat. rhabdomyo- : otot lurik, lysis: melarutkan).
tu (rhabdomyolysis) yang pada tahun 2001
Walaupun jarang terjadi, namun sangat
mengakibatkan penarikan cerivastatin (Lipo-
berbahaya karena bisa fatal, terutama bila
bay) dari peredaran.
digunakan terkombinasi dengan fibrat atau
HMG-CoA-
nikotinat. Pada prinsipnya semua statin dapat
reduktase menimbulkan efek samping ini yang diperkirakan
↓ ada hubungannya dengan defisiensi coenzim Q10.
asetil-CoA → HMG-CoA → mevalonat → kolesterol Setelah peristiwa penarikan cerivastatin, pa-
da awal 2005 atorvastatin telah menimbulkan
Gambar 36-2: Biosintesis kolesterol heboh karena juga dilaporkan beberapa
(disederhanakan) kasus rhabdomyolysis dan myopati pada
penggunaan bersamaan dengan gemfibrozil.
Mungkin dengan dosis rendah dari statin
Penggunaan. Bila menjalani diet tidak berhasil efek buruk ini dapat dihindari. Bila sudah
cukup baik, statin merupakan obat pilihan terjadi, selain minum Q10 200 mg sehari, di
pertama untuk menurunkan total- dan LDL- kalangan alternatif juga dianjurkan untuk
kolesterol pada hiperkolesterolemia pri- menggunakan suatu preparat kreatin. [Kre-
mer maupun familial dan demikian dapat atin adalah suatu senyawa amino yang ter-
mengurangi insidensi gangguan koroner dan utama terdapat di jaringan otot (dan darah)
kematian. Juga untuk prevensi sekunder bersama metabolit akhirnya kreatinin. Kreatin
sesudah infark, TIA, stroke, bedah bypass dan disintesis di ginjal dan hati.] Berhubung de-
pada angina stabil. Atau juga untuk prevensi ngan hepato-toksisitasnya dianjurkan untuk
primer pada penderita berisiko tinggi.24,25 memantau fungsi hati setiap 4-6 minggu,
Mengingat peranan penting kolesterol pada mengingat terapi dengan statin adalah untuk

14108649_OBAT P(Bab 36)_T-571-586.indd 582 21/04/2015 19:44:42


Bab 36: Antilipemika 583

jangka panjang. Namun pada umumnya 2. Armitage J. The safety of statins in clinical
senyawa statin memiliki indeks terapi (safety practice. Lancet 2007;370: 1781–90).
margin) yang cukup besar.
Kontra-indikasi. Risiko akan myopati di- Berhubung dengan meningkatnya risiko
perbesar bila digunakan bersamaan dengan akan myopathy FDA menganjurkan dosis
obat yang menghambat enzim cytochrom P450 simvastatin tidak lebih dari 80 mg.
(CYP 3A4) dengan efek meningkatkan kadar Disebabkan dapat meningkatkan kadar
plasma, terutama pada dosis agak tinggi (di simvastatin beberapa jenis obat juga tidak
atas 20 mg simvastatin atau atorvastatin). boleh digunakan bersamaan yakni itraco-
Misalnya eritromisin dan klaritromisin, ke- nazole, ketoconazole, posaconazole, erythro-
tokonazol dan itrakonazol, diltiazem dan mycin, clarithromycin, telithromycin, HIV
verapamil, serta penghambat protease, juga protease inhibitors, nefazodone, gemfibrozil,
(sari) grapefruit. Pengecualian adalah pravas- cyclosporine, danazol.
tatin yang perombakannya tidak melalui Lagipula pada dosis simvastatin melebihi
enzim CYP3A4. 10 mg jangan menggunakan obat-obat amio-
Wanita hamil tidak dianjurkan meng- darone, verapamil dan diltiazem. Amlodipin
gunakannya karena senyawa statin dapat dan ranolazin jangan digunakan pada dosis
mengakibatkan cacat pada bayi (bersifat simvasttin yang melebihi 20 mg.
teratogen). Dosis: permulaan 10 mg malam hari, bila
perlu dinaikkan dengan interval 4 minggu
sampai maks. 40 mg.
4a. Simvastatin: Zocor, *Inegy
Ester naftil dari asam butirat ini (1988) * Inegy = simvastatin + ezetimibe
dibentuk dari produk fermentasi jamur ter- * Pravastatin (Pravachol, Selektin, Mevalotin)
tentu dan dapat menurunkan kadar LDL adalah derivat naftalen (1990), juga hasil fer-
dan kolesterol total dalam 2-4 minggu. mentasi jamur dengan khasiat, efek samping
Kadar VLDL dan TG juga dapat diturunkan, dan penggunaan­ yang sama. Khasiatnya
sedangkan HDL dinaikkan sedikit. Diguna- separuh lebih lemah dari pada simvastatin.
kan tersendiri atau dikombinasi dengan da- Menurut laporan fungsi hati tidak terlalu
mar. Pada umumnya, efeknya sudah nyata diganggu. Resorpsi pesat ±34%, mengalami
setelah 2 minggu dan maksimal sesudah 1 FPE tinggi sehingga BA-nya hanya 17%. PP-
bulan. Khasiat menurunkan LDL kuat, tetapi nya ±50%, t½ 1,5-2 jam. Metabolitnya aktif
lebih lemah daripada atorvastatin. Dosis dari lemah; ekskresi melalui empedu dan feses
10 mg simvastatin per hari mampu menu- (70%) serta urin (20%).
runkan kadar LDL-kolesterol dengan 27%.23 Dosis: permulaan oral 10 mg malam hari,
Resorpsi dari usus baik, tetapi mengalami bila perlu setelah 4 minggu dinaikkan sampai
FPE besar, PP tinggi. Di dalam hati simvastatin maks. 1 dd 40 mg.
inaktif segera diubah menjadi suatu metabolit
aktif. Ekskresinya berlangsung 69% melalui * Fluvastatin (Lescol, Canef) adalah derivat
empedu dan feses serta 13% lewat urin. indol sintetik dengan fluor (1994) yang pro-
Efek samping. Selain efek umum juga ram- fil kerja dan penggunaannya sama pula.
but rontok (rever­si­bel), gangguan psikis (de- Khasiatnya lebih lemah dari pravastatin. BA
presi, ketakutan, kecenderungan bunuh diri) hanya 24% akibat FPE tinggi, PP-nya lebih
dan kerusakan hati (hepatitis). dari 98%, t½ 1,4-3,2 jam. Dirombak menjadi
Risiko untuk myopati pada dosis 20-40 mg berbagai metabolit inaktif yang diekskresi
sehari rendah (kira-kira satu per 10000 pasien lewat feses (93%) dan urin (6%). Dosis: oral
per tahun), tetapi meningkat sampai kira-kira 20-40 mg malam hari.
sepuluh kali (sekitar satu per 1000 pasien per
tahun) pada dosis 80 mg sehari. 4b. Atorvastatin: Lipitor
Ref.: Derivat pyrrol sintetik ini (1997) memiliki
1. Lancet 2002; 360: 7–22. khasiat lebih kuat dari ketiga statin lainnya.

14108649_OBAT P(Bab 36)_T-571-586.indd 583 21/04/2015 19:44:42


584 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Dengan dosis rata-rata 20 mg/hari, LDL high risk patients with ezetimibe plus sim-
dan TG diturunkan masing-masing 42%- vastatin co-administration versus simvas-
44% dan 32% Pada HLD „campuran“ dapat tatin alone. Am J Cardiol 2004, 93:1481-1486).
dikombinasi dengan damar. Resorpsi dari Tetapi benefit klinis dari kombinasi ini tetap
usus cepat, BA hanya 11% akibat FPE besar, kontroversial bila dibandingkan dengan efek
PP di atas 98%. Di dalam hati atorvastatin dari penggunaan statin saja. (Kastelein JJ et
dirombak menjadi metabolit aktif. Masa al. Simvastatin with or without ezetimibe in
paruhnya 14 jam. Dosis: permulaan 1 dd 10 familial hypercholesterolaemia).
mg (garam-Ca), bila perlu dinaikkan sampai Ref.:
1 dd 80 mg. 1. Venrooy T., Nieuwe cholesterolverlager
effectief bij statine-intolerante patiënten; Ned
Catatan: Atorvastatin juga memiliki sifat Tijdschr Geneeskd 2012;156
2. N Eng J.Med, 2008,358:1431-1443
antiradang dan dapat mengurangi keluhan
batuk pada pasien dengan bronchiektasis
(pelebaran bronkus setempat). Resorpsinya cepat, terikat pada protein
Lancet Respir Med 2014, epub plasma 88-93% sebagai metabolit aktif dan
99,7% sebagai ezetimibe. T1/2 ± 22 jam dan di
* Rosuvastatin (Crestor) adalah derivat sin- eliminasi 78% via feses dan 11% melalui urin.
tetik (2001) yang khasiatnya terkuat dari Efek samping. Pernah terjadi rabdomyolisis
semua statin dengan penurunan kadar Sebagai monoterapi sering kali sakit perut,
kolesterol dan TG dari masing-masing 50% diare, perasaan lelah, gangguan saluran pen-
dan 9-22%. Oleh karena itu juga disebut cernaan. Juga trombositopeni, sembelit, pu-
Superstatin. BA ±20% akibat FPE besar, sing-pusing dan depresi.
PP 90%. Dalam hati dimetabolisasi untuk Bila dikombinasi dengan statin, sering kali
10% dan diekskresi secara utuh untuk 90% sakit kepala dan nyeri otot. Juga mulut kering
melalui feses. Masa paruhnya 19 jam. Zat ini dan gatal-gatal.
bersifat relatif hidrofil, yang diperkirakan Dosis: dewasa dan anak > 10 tahun 1 dd 10
adalah penyebab bagi myotoksisitasnya yang mg.
lebih ringan. Dosis: 1 dd 10 mg (garam-Ca),
pemeliharaan 10-80 mg. 5. OBAT LAINNYA
5a.Sterol nabati22,23: stigmastanol, sitostanol,
4c. Ezetimibe: Zetia, Ezetrol sitosterol
Obat ini (2003) selektif menghambat ab- Senyawa-senyawa ini dengan struktur mi-
sorpsi kolesterol tanpa mengganggu absorpsi rip kolesterol adalah bagian dari membran
vitamin-vitamin yang melarut dalam minyak. sel tumbuhan dan merupakan bahan bangun
Terapi kombinasi dengan atorvastatin dan bagi hormon-hormon tumbuhan. Sumber
simvastatin memperkuat khasiatnya menu- terpenting dalam makanan adalah minyak
runkan kadar trigliserida, LDL dan total nabati, kacang-kacangan dan gandum (wheat
kolesterol. Mekanisme kerjanya berdasarkan germ oil), tetapi jumlahnya kecil sekali. Juga
penghindaran absorpsi kolesterol oleh en- terdapat pada pohon cemara. Berkhasiat
trosit di usus halus. menurunkan resorpsi kolesterol dari ±50%
Bila digunakan sebagai monoterapi efektif menjadi 20%, dengan mengikatnya dalam
bagi pasien yang intoleran terhadap senyawa usus, sehingga kadar kolesterol darah juga
statin, tetapi hanya dapat menurunkan kadar menurun. Sterol nabati terpenting beta-
kolesterol dengan ±15-20%, sama atau lebih sitosterol (etilkolesterol, dengan ikatan tak-
rendah daripada yang diperoleh dengan jenuh antara C5-C6) tidak diresorpsi dan
kebanyakan statin. Kombinasi dengan statin dalam usus dibebaskan dari esternya. Pa-
dapat menurunkan kadar LDL sampai rata- da tahun 1957 perusahaan Lilly sudah me-
rata 60%, lebih tinggi daripada monoterapi lansir sitosterol sebagai obat penurun kadar
dengan statin. (Feldman et al. Treatment of kolesterol, tetapi tidak berhasil dalam pema-

14108649_OBAT P(Bab 36)_T-571-586.indd 584 21/04/2015 19:44:42


Bab 36: Antilipemika 585

sarannya karena dibutuhkan dosis dari 6 – antitrombotik (perasan, ajuen dan alli-
sampai 18 g seharinya yang tidak menarik cin) menghambat agregasi trombosit,
bagi pemakai. Dewasa ini sitosterol sudah sehingga aktivitas fibrinolitik dari da-
digunakan sebagai suplemen dalam bahan rah menurun dan waktu pembekuan
makanan seperti margarin, halvarin dan diperpanjang.
yoghurt. Bahan makanan yang diperkaya Di samping ini bawang putih memiliki
ini (mis. Benecol, Becel Pro-Activ) dinamakan pula beberapa khasiat lainnya, yaitu:
„novel atau functional foods”(nutraceuticals). – daya hipoglikemik: diperkirakan allicin
Bila margarin yang diperkaya tersebut mengaktifkan sekresi insulin dan sintesis
digunakan ±20 g setiap hari, kadar kolesterol glikogen hati;
dapat menurun dengan ±8%. – bakteriostatik dan virustatik lemah ter-
hadap banyak kuman Gram-positif dan
Gram-negatif, Candida, Aspergillus dan
* Serat nabati terdiri dari polisakarida yang Trichophyton (ekstrak dan allicin);melalui
tidak dapat dicerna oleh flora usus dan aktivasi NKc (Neutral Killer cells) dari
tidak diserap. Yang terpenting adalah selu- sistem imun. Orang yang mengonsumsi 2
losa, hemiselulosa, lignin, pektin dan sejenis siung bawang putih sehari ternyata lebih
gom. Banyak terdapat sebagai dinding sel jarang dihinggapi kanker. Bawang biasa
dari gandum, sayuran dan buah-buahan. (Allium cepa) mungkin juga memiliki
Berkhasiat antilipemik karena menyerap khasiat ini.
asam empedu, yang dikeluarkan lewat feses.
Tanpa asam ini resorpsi kolesterol (dan li- Penggunaan. Berdasarkan sifat baiknya, ba-
pida lainnya) sangat berkurang, sehingga wang putih banyak digunakan sebagai zat
kadarnya dalam plasma menurun. Ban- tambahan pada penanganan dan prevensi
dingkan dengan mekanisme kerja damar. aterosklerosis, juga pada keadaan kolesterol
Lihat selanjutnya Bab 54. Dasar-dasar diet tinggi. Di Nepal dan Cina, sejak zaman
sehat, A. Hidratarang. purbakala bawang putih digunakan untuk
gangguan lambung-usus (enteritis, rasa kem-
bung, kejang perut/usus). Adakalanya juga
5b. Bawang putih: Allium sativum, Nature
sebagai obat rakyat pada infeksi kulit. Sedia-
Garlic, Kyolic
an yang diminum harus terstandardisasi
Umbi ini dari family Liliaceae berasal da-
dengan mendeklarasi kadar allicin-nya.
ri kawasan Himalaya dan mengandung
Efek samping yang jarang terjadi berupa
minyak atsiri dengan senyawa sulfur orga-
alergi seperti dermatitis kontak dan serangan
nik. Kandungan terpentingnya adalah aliin
asma.
(S-allyl-L-cysteinsulfoxide, tanpa bau) yang
Dosis: bawang putih segar 5 g sehari, yaitu
oleh enzim aliinase diubah menjadi zat aktif
2 dd 1 siung atau 2 dd 1 g serbuk kering
allicin (diallyl-dithio-sulfoxide) dengan bau
dengan kadar allicin yang diketahui.
khasnya. Allicin secara spontan dapat beru-
bah menjadi dialilsulfida. Zat kandungan
aktif lainnya adalah alkilpolisulfida ajuen, 5c. Neomisin
glutaminpeptida, peptidaglikosida dan Antibiotik ini adalah campuran dari neo-
adenosin. misin A, B dan C, yang dibentuk oleh ja-
Khasiatnya. Bawang putih bersifat anti- mur Streptomyces fradiae (1949). Zat-zat A
aterogen dan penting bagi penurunan risiko dan B merupakan stereoisomer, sedangkan
PJP berhubung berbagai daya kerjanya yaitu: C adalah hasil perombakan dari A dan B.
– antilipemik (ekstrak dan allicin) dengan Berkhasiat menurunkan kolesterol dan
menurunkan kadar kolesterol (LDL) dan LDL dengan mengubah micel dalam rongga
trigliserida, sedangkan HDL dinaikkan usus. Mekanisme kerja­nya mungkin sama
sedikit; 13 dengan damar, yaitu mengi­kat asam kolat
– hipotensif, zat aktifnya belum diketahui; di duodenum sehingga absorpsi kolesterol

14108649_OBAT P(Bab 36)_T-571-586.indd 585 21/04/2015 19:44:42


586 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

menurun. Ekskresi asam empedu meningkat sehingga prostaglandin-E2yang memiliki efek


3-5 kali, menyebabkan depot kolesterol total stimulasi terhadap pertumbuhan tumor tidak
menurun. Efeknya terhadap TG, VLDL dan terbentuk lagi. Bermanfaat pada gangguan
HDL bervariasi. Neomisin tidak diabsorpsi ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Syn-
dalam usus. Digunakan pada hiperlipidemia drome, lihat Bab 31) pada anak-anak. Lihat
primer, mis. tipe IIa. Adakalanya pada hi- selanjutnya Bab 54. Dasar-dasar diet sehat, C.
perkolesterolemia familiar bersamaan de- Lemak.
ngan damar bila efek neomisin kurang ber-
hasil. DAFTAR PUSTAKA
Efek samping berupa a.l. enterocolitis, karena
terganggu­nya flora bakteri. Juga nausea, 18. Alexandridis G et al. Rhabdomyolysis due to
combination therapy with cerivastatin and
diare dan malabsorpsi. Pada dosis tinggi
gemfibrozil. Am J. Med. 2000; 109:261-2
timbul gangguan darah, hati dan pendenga­
19. Anon. Bayer haalt Lipobay “tijdelijk” van de
ran. markt. P.W.2001;136:1205
Dosis: oral 0,5-2 g p.c. dalam 2-3 dosis. 20. Di Mascio R, et al. Cholesterol reduction and
Untuk penggun­aan lainnya lihat Bab 5. stroke occurrecnce: an overview of randomized
Antibiotika. clinical trials. Cerebrovasc. Dis 2000;10:85-92.
21. Dippel D.W.J. en Van der Worp H.B. Preventie
5d. Minyak ikan van vasculaire complicaties na een TIA of
Kandungan asam lemak omega-3 (n-3) EPA beroerte: bloeddruk- en cholesterol verlagende
dan DHA berkhasiat antilipemik, antitrom- therapie. NTvG 2004;148:820-824.
22. Katan MB. Halvarine met plantensterolen van
botik dan antihipertensif ringan, serta
de verzekering. NTvG 2005;149:330-1.
bermanfaat pula sebagai zat tambahan pada
23. Jamal SM et al. Rhabdomyolysis associated
pengobatan dan prevensi PJP. Dari banyak with hydroxymethylglutaryl-coenzyme A re-
studi dengan hasil bertentangan dapat ductase inhibitors. Am Heart J 2004;147:956-65.
disimpulkan bahwa EPA dapat menurunkan 24. De Backer G et al. European guidelines on
kadar TG dengan ±25%, sedangkan kadar cardiovascular disease prevention in clinical
LDL dan HDL dinaikkan 1-3%, sehingga practice. Eur J Cardiovasc Prev Rehabil
kadar kolesterol total tidak berubah. Di 2003;10:S1-10.
samping itu EPA juga berkhasiat antiradang 25. Heart Protection Study Collaborative Group.
dan berguna pada penyakit peradangan, Lancet 2002;360:7-22 dan Lancet 2004; 363: 757-
67.
seperti rema dan p.Crohn. Pada eczema
26. Hansen KE et al. Outcomes in 45 patients with
konstitusional dan SLE(Systemic Lupus ery-
statin-associated myopathy. Arch Intern Med.
thematosus) juga dilaporkan efek baiknya. 2005;165:2671-6.
Akhirnya EPA dan juga asam lemak n-6 asam 27. Katan, MB et al. Efficacy and safety of plant
gammalinolenat (GLA) berkhasiat antitu- stanols and sterols in the management of blood
mor. Mekanisme kerjanya berdasarkan pen- cholesterol levels. Mayo Clin Proc 2003; 78:
desakan asam arachidonat dari membran sel, 965-78.

14108649_OBAT P(Bab 36)_T-571-586.indd 586 21/04/2015 19:44:42


BAB 37

OBAT JANTUNG

Obat-obat jantung atau cardiaca (Lat. cor = buh ke paru-paru, sedangkan bagian kiri
jantung) adalah obat-obat yang secara lang- memompa darah dari paru-paru ke tubuh.
sung dapat memulihkan fungsi otot jantung Setiap bagian terdiri dari 2 kompartimen:
yang terganggu ke keadaan normal. Obat- di atas serambi (atrium) dan di bawah bi-
obat lain, yang di samping sifat khususnya lik (ventriculus). Antara serambi dan bilik
juga bekerja terhadap jantung, tidak termasuk terdapat katup, begitu pula antara bilik dan
definisi ini dan telah dibahas di bab-bab lain, aorta (arteri besar). Fungsi keempat katup ini
misalnya adrenalin di Bab 31A dan neostigmin adalah untuk menjamin darah mengalir ke
di Bab 32A. hanya satu jurusan. Lihat Gambar 37-1.

FISIOLOGI JANTUNG Sirkulasi darah. Fungsi utama peredaran


darah adalah penyaluran oksigen dan zat-
Jantung dapat diibaratkan suatu pompa ber- zat-gizi yang dibutuhkan untuk metabo­lisme
ganda, yang terdiri dari bagian kanan dan ke jaringan dan organ. Darah yang miskin-O2
kiri. Bagian kanan memompa darah dari tu- dan kaya-CO2 melalui vena masuk kembali

Gambar 37-1: Kerja jantung

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 587 21/04/2015 19:45:56


588 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Gambar 37-2: Diagram sirkulasi darah

ke jantung di serambi kanan dan mengalir liknya terpenuhi darah vena. Kemudian
ke bilik kanan. Dari sini darah dite­ruskan menyusul sistole, pada mana otot jantung
ke paru-paru, di mana darah melepas­kan menguncup (kontraksi) sebagai reaksi terha-
karbondioksi­danya dan menye­rap oksigen dap diastole, sehingga darah dipompa ke
(sirkulasi kecil). Darah kaya-O2 lalu mengalir luar jantung ke dalam arteri. Volume darah
kembali ke serambi kiri dan melalui bilik kiri yang pada setiap kontraksi dipompa ke luar
dipompa ke aorta dan organ tubuh (sirkulasi bilik jantung disebut volume pukulan (stroke
besar). Di dinding serambi kanan terdapat volume), yang pada orang dewasa berjum­lah
‘pace-maker’ jantung alamiah (simpul sinus), ±60 ml.
yang menentukan irama jantung. Bila aliran darah ke jantung meningkat,
artinya TD vena menguat, maka frekuensi pu-
Volume menit(cardiac output) adalah jumlah kulan jantung pun harus dinaikkan. Dengan
darah yang setiap menit dipompa oleh jan- lain kata, volume menitnya harus diperbesar,
tung ke dalam arteri besar. Volume-menit sesuai dengan persamaan: volume pukulan x
ini adalah rata-rata 5 l/menit pada frekuensi frekuensi = volume menit.
jantung rata-rata 70-80 detak/menit dan da-
pat diperbesar atau diperke­cil sesuai kebu- ATEROSKLEROSIS (AS)
tuhan. Misalnya, selama pengeluaran tenaga
besar, seperti pada olahraga, volume-menit Gangguan ini bercirikan adanya “sarang”
orang muda bisa meningkat sampai 25 l/ pada endotel arteri karena penumpukan
menit, karena jantung mendetak sampai 180 kolesterol, polisakarida, endapan kalsium,
kali per menit. Orang dewasa memiliki 4,5-5 fibrinogen, produk darah lain dan jaringan
l darah. ikat. Plak ini (plaques) menyebabkan penge-
rasan pembuluh arteri dan menyempitkan
Diastole-sistole. Pada setiap denyutan dapat liangnya, bahkan dapat menyumbatnya
dibedakan dua fase, yaitu diastole, pada hingga mengakibatkan terhambat atau ter-
mana otot jantung melepaskan diri dan bi- hentinya penyaluran darah ke organ pen-

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 588 21/04/2015 19:45:56


Bab 37: Obat Jantung 589

ting, misalnya ke jantung (angina, infark). negara Barat, misalnya di negeri Belanda
Lihat juga Bab 36, Antilipemika, Atheros- ±35% dari seluruh kematian disebabkan oleh
clerosis. penyakit ini. Hampir selalu penyebabnya
Penyebabnya. Terdapat indikasi bahwa adalah proses aterosklerosis yang dipercepat
suatu proses peradangan berperan pada bila terdapat faktor-faktor risiko dan bahkan
terjadinya gangguan ini, pada mana infeksi lebih dipercepat lagi bila ada beberapa faktor
kuman terlibat pada timbulnya luka ateros- risiko bersamaan. Dapat dikenali faktor-
klerotis di dinding arteri. Penyebabnya di- faktor klasik dan non-klasik atau baru.
duga Chlamydia pneumoniae, kuman Gram-
negatif yang dapat mengakibatkan pneumonia Faktor klasik mencakup usia, jenis kelamin
atipis. Membran luarnya–seperti pada semua (pria), merokok, tekanan darah sistolis tinggi
kuman Gram-negatif– untuk sebagian besar dan hiperko­les­terolemia. Di samping itu juga
terdiri dari liposakarida (endotoksin) dengan kegemukan, inakti­vitas fisik, diabe­tes, bentuk
sifat meradang kuat. Kuman ditularkan me- stres tertentu dan faktor genetik atau predisposisi
lalui infeksi tetes (droplet infection) dari familial meningkatkan risikonya.
saluran pernapasan, dengan masa inkubasi
beberapa minggu. Infeksi mendorong pem- Faktor non-klasik / baru untuk aterosklerosis
bentukan antibodies,yaitu IgA, IgM dan prematur (sebelum waktunya) adalah hipertri­
IgG. Dari saluran pernapasan kuman me- gli­seridemia dengan HDL rendah (<0,9 mmol/l)
nyebar melalui lekosit ke berbagai organ dan dan kadar homosistein tinggi (hyperhomocys-
toksinnya diangkut ke antara lain dinding teinemia)21 dalam darah dan mungkin juga
pembuluh. Di tempat ini dimulailah proses infeksi kuman.
peradangan setempat yang bercirikan re-
kruting limfo-T, perombakan kolagen dan * Kadar homosistein tinggi. Asam amino
proliferasi otot polos. Peradangan menjadi ini terbentuk sebagai produk-antara pada
kronis dan dengan demikian tercetuslah reaksi pengubahan methionin menjadi sistein,
proses aterosklerosis dari dinding pembuluh, sebagai berikut:
di mana juga berperan LDL-kolesterol yang
methionin –––> homosistein –––> sistein
teroksidasi (oksi-LDL).
Infeksi saluran pernapasan akut umum-
Minum kopi terlalu banyak (lebih dari 3-4
nya dimulai pada masa kanak-kanak dan
cangkir sehari) ternyata meningkatkan ka-
berlangsung asimtomatis. Hanya jarang tam-
dar homosistein, terutama bila bers­amaan
pil sebagai bronchitis atau pneumonia yang
dengan kebiasaan merokok. Sebaliknya, kopi
berlangsung lambat. Aterosklerosis meru-
tanpa kofein (“decaf”) tidak memperlihatkan
pakan faktor risiko bagi infark di jantung
efek buruk ini, minum teh malahan bisa me-
maupun di otak. Mikroorganisme lain yang
nurunkan kadar homosistein (The Hordalund
juga dihubungkan dengan infeksi dinding
Homosisteine Study. Am J Clin Nutr 1997; 65:
pembuluh dan terjadinya aterosklerosis ada-
136-43).
lah Helicobacter pylori (penyebab tukak lam-
bung/usus) dan Cytomegalovirus/Herpes.
* Homosistein (HC) dan aterosklerosis. Se-
Di samping penyakit jantung, infeksi
cara oksidatif kadar HC tinggi mungkin se-
Chlamydia juga dihubungkan dengan ba-
kali memberikan efek negatif pada endotel
nyak gangguan lain, khususnya asma dan
pembuluh yang lalu disusul oleh penggum-
demensia Alzheimer. Penanganan efektif
palan trombosit dan pembentukan trombus.
dapat dilakukan dengan antibiotik broad-
HC mengalami auto-oksidasi cepat, pada
spectrum.
mana terbentuk radikal bebas (superoxide-
anion, peroksida). Radikal ini menimbulkan
Faktor risiko antara lain oksidasi LDL dan merusak endo-
Penyakit jantung dan pembuluh (PJP) meru- tel sehingga jaringan otot di bawahnya “ter-
pakan penyebab kematian utama di negara- buka”. Karena itu, leukosit dan trombosit

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 589 21/04/2015 19:45:56


590 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Gambar 37-2a: Homosistein dan aterosklerosis

yang telah diaktifkan mendorong jaringan otak (CVA = Cerebral Vascular Acci-
otot untuk berproliferasi dan demikianlah dent), yang tidak jarang berakhir fatal.
proses AS dimulai. Aspek lain adalah ber- Perdarahan otak (stroke,beroerte) akibat
kurangnya produksi nitrogenoksida (NO) pecahnya kapiler (aneurysma) merupakan
oleh endotel yang rusak. NO bekerja vaso- bentuk CVA kedua;
dilatasi dan dapat bereaksi dengan HC di - AS di tungkai dengan ‘penyakit etalase’
samping meniadakan efek buruknya. (claudicatio intermittens), yang gejalanya
jalan pincang berkala dengan kejang dan
* Pengobatan. Kadar homosistein tinggi da- rasa nyeri hebat di tungkai.Pada kasus
pat diatasi secara efektif dengan asam folat parah dapat terjadi matinya jaringan
(0,4-1 mg/hari), vitamin B6 (20-50 mg), vitamin (necrosis) dan amputasi kaki. Lihat Bab 34,
B12 (0,5-1 mg) dan/atau betain. Lihat juga Bab Vasodilator.
39. Hematopoëtika, Asam folat.
– Makanan yang kaya akan protein me- Pencegahan AS
ngandung asam amino metionin, yang Terjadinya pengapuran, hiperlipidemia dan
dirubah menjadi homosistein. PJP dapat dihindari secara efektif dengan diet
– Kadar homosistein yang tinggi merusak sehat dan mencegah overweight. Begitu pula
endotel arteri. menjauhkan faktor risiko seperti merokok dan
– Kolesterol melekat dan menumpuk di mengobati hipertensi dan diabetes. Juga aktivi-
endotel yang rusak dan dapat menjurus tas fisik secara teratur adalah sangat penting.
ke blokade fatal. Terbukti bahwa intervensi melalui pola diet
Ref. : Diagram Time Annual Magazine, sehat dan aktivitas fisik sama efektifnya
Health. dengan intervensi melalui obat-obat untuk
prevensi PJP. 22,29
Lokasi atherosclerosis
AS terutama timbul di bagian arteri dengan * Diet sehat meliputi pembatasan kalori
arus darah kuat dan paling sering di arteri total, artinya makan secukupnya tetapi
koroner, otak dan tungkai. jangan terlampau banyak dan pembatasan
– AS di jantung mengakibatkan serangan lemak total, lemak jenuh (lemak hewan,
angina pectoris atau pada penyumbat- mentega, margarin biasa, minyak kelapa),
an lengkap dari arteri koroner infark kolesterol, garam dan gula. Di samping itu
jantung dengan kemungkinan kematian dianjurkan untuk meningkatkan asupan serat
mendadak; nabati (buah-buahan dan sayur-mayur)23,
– AS di otak. Biasanya tanpa keluhan atau lemak tak-jenuh (PUFA) yang terdapat an-
dengan serangan kekurangan darah se- tara lain dalam minyak kedele, jagung dan
mentara (TIA= transient ischaemic attack). kembang matahari serta banyak minum air
Pada penyumbatan total terjadi infark putih (minimal 1,5 L per hari). Lemak tak-

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 590 21/04/2015 19:45:57


Bab 37: Obat Jantung 591

jenuh memberi efek melindungi terhadap santai 3-5 kali seminggu dapat menurunkan
ateroskle­rosis dan PJP. Diet sehari-ha­ri dari risiko PJP .
orang yang hidup di sekitar Lautan Tengah
(Medi­terranean diet) mengandung terutama
ikan dan minyak zaitun, dengan kadar tinggi
GANGGUAN JANTUNG
asam lemak tak-jenuh (De Longeril M et al.
Mediterranean diet. Circulation 1999; 99: PENTING DAN TERAPINYA
779-85). Angka kemati­an rakyat di daerah
tersebut akibat PJP ternyata 2-3 kali lebih Penyakit jantung terpenting yang dapat
rendah dibandingkan angka rata-rata di diobati dengan cardiaca adalah infark jantung
dunia Barat. Dianjurkan pula makan ikan (serangan jantung, heart attack), angina pectoris,
berlemak 1-2 kali seminggu dan banyak aritmia, dekompensasi (gagal jantung, heart
sayur-mayur segar serta buah-buahan, yang failure) dan syok jantung. Keempat gangguan
mengandung banyak serat nabati dan flavonoi­ terakhir dapat terjadi sebagai akibat infark,
da dengan khasiat antioksidans kuat. Zat-zat tetapi tidak selalu demikian. Penyakit jantung
ini, terutama querce­tin, antara lain berkhasiat akan dibahas agak mendalam di bawah ini.
merintangi oksidasi LDL menjadi oksi-
LDL yang bersifat aterogen dan memegang 1. Infark jantung
peranan penting pada terben­tuknya plak Arteri koroner yang mensuplai darah ke
aterosklero­tik. Dari beberapa penyelidikan jantung menjalar di seluruh bagi­an luar otot
telah ternyata dengan jelas bahwa diet jantung dan dapat tersumbat oleh endap-
Mediterranean dapat memperpanjang usia.31 an kolesterol dan kapur (atherosclero­sis).
Lihat selanjutnya Bab 54, Dasar-dasar diet Sekitar tempat penyempitan, yaitu bagian
sehat. dalam pembuluh, dapat robek yang meng-
Minum alkohol dalam jumlah kecil (mi- akibatkan pembekuan darah setempat. Bi-
salnya 1-3 gelas bir sehari) juga memper- la suatu gumpalan darah beku (trombus)
lihatkan efek pelindung. menyumbat aliran darah jantung (trombo­
sis koroner), maka terjadilah infark jantung
* Aktivitas fisik juga sangat penting. Ternyata yang umumnya disebut seran­gan jantung
bahwa berja­lan (agak cepat) atau berlari (heart attack). Akibatnya, bagian jantung

Gambar 37-3: Deposit lemak di arteri koroner dan infark jantung

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 591 21/04/2015 19:45:57


592 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

bersangkutan tidak menerima lagi darah, zat- Berlainan dengan angina pectoris (lihat sub
zat gizi serta oksigen dan dalam waktu 6-12 2), serangan nyeri pada infark sering kali
jam berangsur-angsur mati (lihat Gambar timbul dalam keadaan istirahat dan bertahan
37-4). Di jaringan mati terben­tuk parut dan lebih lama (sampai beberapa jam), juga ber-
terutama parut besar dapat mengganggu sifat lebih hebat dan tidak dapat diatasi de-
fungsi pompa jantung. ngan nitrogliserin.

Bila daerah infark kecil, sisa otot jantung Diagnosis. Dikenal beberapa penyakit yang
yang sehat memili­ki cukup tenaga cadangan gejalanya sangat mirip infark jantung dan
untuk menang­gulangi kehilangan tersebut. sering kali dikelirukan dengannya, misalnya
Sebaliknya, bila infark terlalu luas, maka tukak dan perforasi lambung, peradangan
detak jantung akan berhen­ti total. mukosa lambung, juga seran­gan hiperventilasi
(akibat kekurangan karbondioksida dalam
Gejalanya berupa nyeri mendadak yang darah karena pernapasan terlalu cepat).
hebat sekali di bela­kang tulang dada yang Di samping elektrocardiogram (ECG) terdapat
sering kali menyebar ke dua sisi dada dan beberapa tes darah untuk memastikan betul
lamanya lebih dari setengah jam. Biasanya, adanya infark jantung. Tes-tes ini berda­
tetapi tidak selalu, disertai mual (dan mun- sarkan meningkatnya (sementara) kadar en-
tah), berkeringat hebat, sesak napas dan zim dan zat-zat lain yang dilepaskan oleh
muka membiru, rasa gelisah dan takut mati, sel-sel jantung yang mati. Pertanda infark
debar jantung (tachy­cardia), di samping tidak penting adalah kadar creatinekinase (CK-MB)
mampu mengge­rakkan kaki-tangan. Lihat dan myoglobin (juga tropo­nin T) yang ±6 dan 3
Gambar 37-4. jam sesudah infark masing-masing mencapai
ketinggian maksimalnya. Semakin besar
infark, semakin tinggi kadar tersebut.

Komplika­si gawat sering kali menyusul


infark, a.l. aritmi­a, dekompensasi dan syok.
Sangat penting adalah ganggu­an irama jantung,
terutama fibrilasi bilik,yang bila tidak segera
ditangani dapat meng­akibat­kan terhenti­nya
jantung yang fatal. Gagal jantung(dekom­pen­
sasi) terjadi bila jantung kurang mampu lagi
memompa darah ke seluruh tubuh karena
sebagian besar terkena infark dan mati. Bila
volume menit turun di bawah ±50% dapat
terjadi syok jantung, karena semua jaringan
menerima terlampau sedikit darah.
Kurang lebih 65% pasien infark mening­
gal akibat aritmi­a pada hari pertama. Maka
pencegahan komplika­si tersebut adalah sa-
ngat penting.

Prevensi. Terdapat sejumlah indikasi bahwa


makan banyak zat alamiah flavonoida dapat
menurunkan risiko (sampai separuh) infark
jantung. Flavonoida adalah antioksidansia
alamiah yang banyak terkandung dalam
Gambar 37-4: Tanda-tanda dini infark sayur-mayur segar dan buah-buahan. Yang
jantung terpenting adalah quercetin dan apigen­

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 592 21/04/2015 19:45:57


Bab 37: Obat Jantung 593

in, kempferol, luteolin dan myrice­tin. sampai ±50%. Di samping itu sering kali
Teruta-ma terdapat dalam bawang dan buah diberikan antitrombotikum (heparin) un-
apel, juga dalam teh hijau dan anggur merah tuk mencegah pembentukan trombus ba-
Begitu pula vitamin E dalam dosis tinggi, ru. Lihat juga Bab 38, Antitrombotika.
400-800 UI sehari, dapat mengu­rangi risiko b. Antiaritmika (lidokain, amiodaron, sotalol)
infark. Lihat juga Bab 36, Antilipemika, dahulu sering kali diberi­kan untuk me-
Prevensi atherosclerosis. Hal ini berdasarkan ncegah aritmi­a, khususnya fibril­asi bilik
sifat vitamin E sebagai antioksidans yang yang berbaha­ya. Tetapi kini ternyata
mampu “menangkap” radikal oksigen bebas bahwa obat-obat ini tidak mengurangi
dan menghindari terbentuknya modifikasi- risiko kematian sehingga hanya digu-
oksidasi dari LDL26 sehingga memperlambat nakan dalam kasus tertentu.
pembentukan plak aterosklerotik. Tetapi c. Analgetika narko­tika (mor­fin, pe­tidin atau
beberapa penelitian menunjukkan bahwa fentanil) dan suatu tranquilli­zer (diazepam,
untuk prevensi penyakit jantung koroner drope­ridoldan sebagainya) dapat diberikan
dibutuhkan tidak hanya satu antioksidans kemudian untuk melawan nyeri dan rasa
tetapi suatu kombinasi dari antioksidansia takut.
yang melarut maupun yang tidak melarut
Semua medikasi diberikan parenteral agar
dalam air. Misalnya vitamin C yang dapat
menjamin efek yang cepat. Penanganan se-
merecycle vitamin E dan membentuk kembali
gera setelah infark —yang selalu terjadi
radikal vitamin ini.27,28
secara mendadak— adalah masalah hidup
atau mati!
Efek pelindung flavonoida terhadap PJP ber-
dasarkan kha­siat antioksidans seperti diu-
Posmedikasi (pengobatan selanjutnya) di-
raikan di atas, flavonoida juga menghambat
langsungkan segera sesudah infark dengan
agre­gasi trombo­sit dan pembentukan trom­
maksud menghindari infark kedua. Untuk ini
bus. (Lancet 1993; 342: 1007-11). Oleh karena
digunakan:
itu senyawa-senyawa ini memegang peranan
– antiko­agulansia antara lain aseno­ku­ma-
penting pada pencegahan proses atheroscle­
rol, warfarin dan penghambat trombin xime-
rosis dan terja­dinya infark jantung serta PJP
lagatran30.
lainnya. Lihat selanjutnya Bab 53, Vitamin
– antitrom­botika: asetosal (dosis rendah),
dan mine­ral. Radikal bebas dan antioksi-
indobufen (Ibustrin) yang dapat merin­
dans­ia.
tan­gi peng­gum­palan trombosit dan
pembentukan trombus. Obat-obat anti-
Tindakan umum yang dapat dilakukan sen-
agregasi ini dapat mengurangi infark
diri untuk mencegah infark kedua adalah
jantung dengan ±50%. Lihat Bab 38,
dengan menjalani pola hidup yang sama
Antitrombotika.
seperti pada angina pectoris, lihat di bawah.
– β-blocker tertentu (proprano­lol, metopro­
lol dan timo­lol), yang ternyata dapat me-
Pengobatan. Infark akut perlu diobati di
ngurangi rein­fark dan kematian sampai
rumah sakit sedini mungkin (dalam waktu 6
±25%. Perlu diminum selama 1-2 tahun.
jam) agar memperkecil risiko maut. Kelom-
Pindolol (dengan ISA) tidak dianjurkan.
pok obat yang umum digunakan adalah:
– penghambat-ACE dahulu merupakan
a. Trombolitika untuk melarutkan trombus kontraindikasi, tetapi sejak bebera­pa ta-
yang menyumbat arteri koroner, antara hun dianjurkan bagi pasien dengan risiko
lain streptokinase, alteplase, urokinase dan reinfark yang meningkat.
retep­lase. Injeksi intra­vena pada waktunya – antilipemika(atorvastatin, simvastatin, dan
dapat meniada­kan penyumbatan dan sebagainya) menguran­gi komplikasi dan
membuka lagi arteri koroner sehingga mortalitas, oleh karena itu dianjurkan
besar­nya infark dibata­si. Dengan demi- bagi pasien dengan kadar kolesterol
kian risiko kemati­an dapat diperkecil tinggi (di atas 8 mmol/l).

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 593 21/04/2015 19:45:57


594 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Catatan. Beberapa tahun setelah dilahirkan, angina stabil akibat penciutan arteri jan-
sel-sel otot jantung (cardiomyocyt) kehilangan tung (stenosis) atau juga akibat kejang yang
kemampuannya untuk membentuk sel baru. terjadi selama atau sesudah mengelu­arkan
Oleh karena itu kerusakan jaringan otot tenaga (exertion) atau emosi. Juga terdapat
jantung akibat infark tidak dapat direge- pola tertentu mengenai sakit dan frekuensi
nerasi. Para ilmuwan Amerika menyelidiki serangannya.
kemungkinan penggunaan stem cells (sel angina instabil, yaitu angina stabil yang
punca) dari sumsum tulang untuk men- mendadak sangat memperbu­ruk dan dapat
ciptakan jaringan cardiomyocyt baru dan timbul pada pengeluaran tenaga atau sewak-
memperbaiki fungsi myocard yang rusak.24,25 tu istirahat dan dapat merupakan indikasi
(lihat juga Bab 14, Sitostatika). akan timbulnya infark (‘infark mengan­cam’).
Jenis angina ini memiliki patologi berla--
2. Angina pectoris inan, yang disebabkan erosi dari plak-plak
pembuluh dan mengakibatkan agregasi pe-
Gejala angina berupa serangan nyeri he-
lat-pelat darah. Penderita demikian perlu
bat di bawah tulang dada (regio jantung)
diberikan β-blocker bersamaan dengan obat-
yang sering kali menjalar ke kedua bahu,
obat penghindar agregasi trombosit dan
adakalanya ke leher dan rahang atau ke
heparin untuk mengurangi risiko trombosis.
lengan yang dirasakan sangat berat. Terutama
Bila gejala-gejala ini tidak dapat dikuasai,
timbul bila berjalan (naik tangga, bukit) atau
perlu segera dipertimbangkan tindakan re-
mengeluarkan tenaga segera sesu­dah makan.
vaskularisasi.
Lamanya serangan umumnya antara 5 dan 30
angina variant atau angina Prinzmetal aki-
menit.
bat kejang sementa­ra arteri jantung. Serangan
Gangguan ini terjadi sebagai akibat ke-
nyeri timbul spontan dalam keadaan istira­hat
kurangan oksigen otot jantung (hipok­sia)
dan kebanyakan terjadi pada malam hari.
pada pembebanan fisik atau emosional
Bentuk ini jarang terdapat.
yang meningkatkan konsumsi oksigen oleh
jantung, juga karena pengaruh hawa dingin.
Penyebab­nya yang terpenting adalah pen- Tindakan umum yang perlu sekali dilakukan
ciutan satu atau lebih arteri koroner, hingga untuk mengurangi serangan angina (dan
penyaluran darah ke otot jantung berku­rang. akhirnya menghindari infark jantung) adalah
Akibatnya adalah timbulnya gejala-gejala menurunkan kegiatan jantung dan dengan
khas dari angina pectoris, karena produk- demikian kebutuhannya akan oksigen. Tin-
produk sampah yang dilepaskan pada proses dakan dan cara hidup tersebut di bawah
kontraksi otot jantung, menumpuk di jaringan ini juga berlaku bagi calon/pa­sien infark
yang kekurangan peredaran darah. Situasi ini jantung, yaitu:
masih mencukupi dalam keadaan istirahat, – berhenti merokok.Nikotin dari tembakau
tetapi tidak lagi bila jantung dibebani lebih menimbulkan vasokonstriksi dengan pe-
berat dan timbullah kekuran­gan darah akut. ningkatan TD dan frekuensi denyutan
jantung (heart rate) yang meningkatkan
Komplikasiyang dapat terjadi -secara tidak kebutuhan jantung akan oksigen. Lagi-
kentara- berupa kerusa­kan pada otot jantung, pula asap rokok mengandung karbon­mo­
yang dapat memengaruhi pembentukan nok­sida yang memperkecil penyerapan
impuls listrik dalam jantung dan terjadinya oksigen di paru-paru. Juga terdapat ter
gangguan ritme (lihat sub 3). Misalnya jantung yang selain bersifat karsinogen (kanker
dapat berdetak demikian cepat sehingga paru-paru!) pada jangka panjang dapat
selama beberapa detik darah praktis tidak pula merusak dinding pembuluh dengan
dipompa lagi ke dalam aorta. Akibatnya efek aterosklerosis. Juga pembentukan kar-
adalah turunnya TD secara menda­dak! boksihemoglobin menurunkan kemampuan
darah untuk mengangkut oksigen. Oleh
Jenis-jenis angina yang dikenal adalah: karena efek-efek buruk ini, berhenti me-

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 594 21/04/2015 19:45:57


Bab 37: Obat Jantung 595

rokok adalah jauh lebih penting dari gulangi penyempi­tan di suatu arteri jantung
pada semua tindakan yang diuraikan dengan cara:
selanjutnya. Lihat juga Bab 35, Tindakan a. Metode dr Dotter (‘dottering’) (Dotter
umum pada hipertensi. dan Judkins, 1964) yang beberapa tahun
– membatasi minum kopi dan alkohol sam- kemudian disusul dengan introduksi
pai masing-masing 2-3 cangkir dan 2-3 dari dilatasi balon (koronerangioplastik)
konsumsi. Lihat Bab 36, Prevensi athe- oleh Andreas Gruentzig di tahun 1977
rosclerosis. (lihat Bab Bab 34, Vasodilator) dengan
– menurunkan overweight (diet lemak dan mengguna­kan sebuah kateter dengan
kolesterol). Lihat Bab 31C. Anoreksansia. balon di ujungnya yang dapat digelem-
– menghindari beban berat, baik mental bung­kan, oleh karena itu juga dinamakan
(stress, emosi) maupun fisik, terutama balondilatasi atau rekanalisissi (percu-
setelah makan taneous transarterial coronary angioplasty;
– berjalan cepat 0,5-1 jam sehari atau 3-5 PTCA), lihat Gambar 37-5. Dengan de-
kali seminggu, atau berlari santai untuk mikian, ather­oma diratakan pada dinding
memperbaiki sirkulasi pembuluh dan lubang diperlebar.
– mengobati hipertensibila ada, karena TD Pada sebagian besar pasien timbul kom-
tinggi memperburuk keadaan pembuluh plikasi dengan sobekan-sobekan di lapis-
(diet garam, dan lain-lain, lihat Bab 35, an dalam dari arteri koronaria yang
Antihipertensiva) mengakibatkan timbulnya trombose, se-
hingga perlu penanganan ulang. Perkem-
Pengobatan. Masalah kekurangan darah
bangan selanjutnya adalah pemasangan
(ischemia) pada angina dapat diatasi dengan
stent pertama (Julio Palmaz, 1985) yang
sejumlah obat, yakni:
terdiri dari frame logam (mesh tube) yang
– nitrogliserin untuk menanggulangi se-
kaku dan dapat menghindari penutupan
rangan akut, bila perlu bersama suatu
akut dari pembuluh.
analgetikum narkotik (morfin, fentanil) un-
Ternyata bahwa pada sebagian pasien
tuk mengatasi nyeri dan sedasi;
masih timbul penyumbatan pembuluh
– β-blocker (penghemat penggunaan oksi­
akut, yang mengakibatkan perlunya di-
gen) pada angina stabil/instabil untuk
gunakan obat-obat perintang agregasi
mengurangi kebutuhan akan oksigen;
trombosit dan antikoagulansia dengan
– vasodilator koroner, antara lain nitrat long-
risiko perdarahan (14%). Juga timbul
acting (isosorbidani­trat) dan antagonis Ca
peradangan lokal di dinding pembu-
(diltiazem dan verapamil) untuk memper­
luh dengan parut dan re-stenosis (pe-
lancar sirkulasi darah dan oksigen. Nife-
nyumbatan kembali). Untuk menga-
dipin short-acting tidak dianjurkan ber-
tasi masalah serius ini pada tahun
hubung adanya laporan mengenai efek
2002 diluncurkan “drug-eluting stent”
karsinogen pada jangka panjang.
pertama yang terdiri dari stent yang
Penghematan penggunaan oksigen dapat dilapisi dengan suatu zat polimer yang
dicapai pula dengan cara menghindari atau melepaskan obat dengan lambat laun dan
mengurangi aktivitas fisik, yang membebani kontinu selama 1-12 bulan dan berfungsi
jantung (seperti kerja terlampau keras), menghindari re-stenosis.
menghindari perubahan suhu drastis atau Perkembangan yang lebih baru dituju-
berjalan (bertenaga) dengan lambung penuh. kan pembuatan stent yang dapat melarut
dan dapat menghindari masalah-masalah
Penanganan lain yang terdapat pada drug-eluting stents
generasi terbaru (ketiga).
Pada sindrom koroner akut dan angina
pecto­ris stabil yang tidak dapat diatasi de- Ref.:
ngan obat-obat tersebut di atas sering kali 1. Serruys PW, Garcia-Garcia HM, Onuma Y.
dilakukan prosedur khas untuk menang- From metallic cages to transient bio-resorbable

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 595 21/04/2015 19:45:57


596 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

scaffolds: change in para-digm of coronary dari lengan atau tungkai pasien sendiri.
revascularization in the upcoming decade? Eur Dinding vena lebih tipis daripada dinding
Heart J. 2012; 33:16-25b. arteri dan akibat tekanan darah yang
2. De Luca G, Dirksen MT, Spaulding C, et al. lebih tinggi dalam fungsi barunya, sel-sel
Drug-Eluting vs Bare-Metal Stents in Primary
endotel vena mulai memperbanyak diri,
Angioplasty: A Pooled Patient-Level Meta-
analysis of Randomized Trials. Arch Intern
yang dalam beberapa tahun (±7 tahun)
Med. 2012;172:611-21 akan menimbulkan stenosis lagi pada
3. Daemen J. Et al., Meer dan 25 jaar coronaire sekitar separuh dari kasus.
stents; Ned Tijdschr Geneeskd. 2012;156.
c. Terapi gen. Perkembangan terbaru meng-
b. Bedah bypass atau bedah pintas jan- gunakan keping DNA, yang mengan-
tung koroner (coronary artery bypass dung gen untuk VEGF (Vascular Endo-
grafting; CABG) hampir selalu dilakukan thelial Growth Factor). Gen ini pada pe-
bila dottering tidak mungkin dilakukan ngembangan embryo berfungsi bagi
lagi, misalnya karena terdapat stenosis pembentukan sistem pembuluh, tetapi ke-
pada lebih dari 2-3 arteri. Pada pembe- mudian tidak aktif lagi. Bila gen ini di-
dahan ini dibuat jalan pintas di segmen suntikkan ke dalam arteri koroner, maka
arteri jantung yang tersumbat (bypass) pertumbuhan cabang pembuluh baru
dengan menggunakan sepotong vena sekitar jantung akan distimulasi. Metode
ini, yang tidak menimbulkan masalah
seperti akibat dottering maupun bedah
bypass, sekarang ini secara eksperimental
sudah dilaksanakan dengan sukses dan
telah disempurnakan untuk penggunaan
secara umum.

3. Aritmia
Jantung dapat diibaratkan suatu organ
dengan empat rongga. Di sebelah kanan,
darah masuk dari pembuluh tubuh ke dalam
serambi (atrium), dipompa ke bilik kanan
(ventrikel) dan lalu ke paru-paru (sirkulasi
kecil). Dari paru-paru, darah yang kaya
oksigen dikembalikan ke serambi kiri, yang
memompanya ke dalam bilik kiri dan sete-
rusnya melalui aorta ke semua organ tubuh
(sirkulasi besar).
Kontraksi otot jantung (myocard) diatur
oleh suatu aliran listrik kecil. Di dinding
serambi kanan terdapat suatu “pacemaker”
alami (simpul sinus), yang secara teratur
melepaskan arus listrik. Impuls ini menjalar
melalui kedua serambi, tetapi tidak bisa
mencapai bilik, karena antara kedua serambi
dan kedua bilik terdapat suatu lapisan isolasi.
Impuls dapat melalui batas ini ke bilik hanya
di satu tempat, yakni di simpul AV (atrio-
ventrikuler). Di sini arus ditahan sekadar
sampai bilik terisi penuh darah secara op-
Gambar 37-5: Bedah bypass timal, sehingga dicapai fungsi pompa yang

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 596 21/04/2015 19:45:58


Bab 37: Obat Jantung 597

seefisien mungkin.Impuls lalu menjalar de-


ngan cepat melalui saraf Bundle dari HIS
ke kedua bilik. Lihat Gambar 37-2. Dengan
demikian, setiap kali sesudah serambi meng-
uncup, segera (setelah ±0,18 detik) bilik akan
berkontraksi. Ritme normal terletak antara 70
dan 80 denyut per menit.

Gangguan ritme dapat berupa kelainan da-


lam frekuensi denyut jantung, padamana
serambi atau bilik berdenyut lebih cepat atau
lebih lambat dari normal (tachycardia [supra] Gambar 37-5a: Elektrokardiogram
ventrikuler, extrasysto­le dan lain-lain). Begitu normal
pula penyaluran impuls dapat terganggu,
karena hipertensi atau kebocoran katup Repolarisasi merupakan hasil dari penga-
jantung dengan antara lain kemungkinan liran keluar (uitstroom, efflux) dari terutama
terjadinya A.V.-block. Oleh karena itu impuls ion K+ via saluran kalium dari sel-sel otot
tidak menyebar dengan baik sehingga dapat jantung (segmen ST pada ECG, gelombang T
saling berlawanan dan juga di tempat lain dan gelombang U).
dapat terjadi impuls abnormal yang dapat
menimbulkan kekacauan. Aritmia sering-
* Fibrilasi serambi (atrium) bercirikan kon-
kali berlang­sung dengan selang-seling (inter-
traksi secara tidak teratur, sehingga pengisian
mit­tent) dan tidak selalu disadari oleh pasien.
bilik dengan darah kurang baik dan terjadi
Untuk diagnosisnya selalu diperlu­kan ana-
sekadar pembendungan darah. Pada umum-
lisis ECG (elek­trocardio­gram).
nya bilik tidak dipengaruhi banyak oleh
“kekacauan” di serambi dan hanya berdenyut
Elektrokardiogram sedikit kurang teratur dengan setiap denyut
Aktivitas listrik dari jantung yang secara gra- jumlah darah yang dipompanya tidak sama.
fik tertera pada elektrokardiogram terbagi Keadaan ini dirasakan sangat tidak nyaman
dalam 2 fase, yaitu fase depolarisasi dan fase oleh pasien, tetapi tidak membahayakan ji-
repolarisasi. wanya. Pengobatan dapat dilakukan dengan
Depolarisasi merupakan hasil pengaliran beta-blocker metoprolol atau flekainida yang
masuk (instroom) dari ion-ion positif Na+ menghambat penerusann impuls melalui
dan Ca++ via saluran (channel) natrium dan simpul AV.
kalsium melalui membran sel dalam sel otot * Fibrilasi bilik (ventrikel) sering kali timbul
jantung. Akibatnya kontraksi otot jantung sesudah suatu infark dan bersifat sangat
distimulasi (kompleks QRS pada ECG). membahayakan, karena darah tidak dipompa

QT interval. Merupakan parameter pada ECG dan menunjukkan waktu antara awal depolarisasi (Q)
sampai akhirnya repolarisasi (T).
Lamanya repolarisasi dan panjangnya interval QT tergantung dari frekuensi jantung. Interval ini
pada bradikardi lebih panjang dan pada takikardi lebih pendek.
QT interval yang lebih panjang (Torsade de pointes) berkaitan dengan risiko aritmi ventrikular dan pada
keadaan tertentu dengan fibrilasi ventrikular, yang bisa fatal. Sejumlah besar obat dikaitkan dengan
perpanjangan QT-interval dan risiko Torsade de pointes. Misalnya
– psikofarmaka/antipsikotika: klorpromazin, sitalopram, haloperidol, pimozin;
– obat kardiovaskular: amiodaron, disopiramida, flekainida, kinidin, sotalol;
– antibiotika: azitromisin, klaritromisin, eritromisin, moksifloksasin, kotrimoksazol;
– anti-emetika: domperidon, ondansetron.
Obat-obat yang memperpanjang QT-interval sebaiknya jangan digunakan bersamaan (kombinasi)
karena dapat meningkatkan risiko gangguan ritme jantung.

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 597 21/04/2015 19:45:58


598 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

lagi ke organ tubuh dengan optimal. Bila Penggolongan antiaritmika dilakukan me-
tidak diobati dengan segera (misalnya de- nurut klasifikasi Vaughn Williams dalam
ngan lidokain) pada umumnya berakhir fatal. 4 kelas atas dasar sifat elektrofisiologisnya
yang diukur di sel-sel myocard tertentu.
* Tachycardia dan bradycardia adalah kerja
jantung yang abnormal cepat atau abnormal – Obat kelas I. Zat stabilisasi membran
lambat dengan frekuensi masing-masing di dengan efek kinidin (= efek anestetik lokal).
atas 100 dan di bawah 60 denyu­tan per me­nit. Obat-obat ini sangat mengurangi kepekaan
membran sel jantung untuk rangsangan aki-
* Heartblock (AV block) adalah sejenis arit- bat penghambatan pemasukan ion-Na ke
mia, pada mana kontraksi bilik berlangsung membran (sodium-channel blockers) dan per-
terlalu lambat atau hilang sama sekali, akibat lambatan depolarisasinya. Lihat juga Bab 26,
terganggunya penyaluran impuls listrik dari Anestetika lokal. Efeknya adalah frekuensi
serambi ke bilik. Keadaan ini antara lain jantung berkurang dan ritmenya menjadi
dapat terjadi pada infark jan­tung. Terapinya normal kembali. Dapat dibedakan 3 kelom­
tidak dilakukan dengan obat, melainkan pok:
dengan pacema­ker, suatu alat kecil yang me- Ia. kelompok kinidin : kinidin, disopiramida
ngirimkan impuls listrik ke jantung untuk dan prokainamida. Obat-obat ini antara
menormalisasi ritme kontraksiny­a. lain memperpanjang masa refrakter dan
aksipotensial sel-sel myocard.
Penanganan aritmia dapat dengan cara Ib. kelompok lidokain: lidokain, meksiletin,
tanpa obat seperti pembedahan dan implan- fenitoin, aprindin (Fiboran) dan tokainida
tasi pacemaker (alat pacu jantung yang mem- (Tonocard). Obat-obat ini mempersingkat
berikan impuls ritmis buatan pada jantung). antara lain masa refrakter dan aksipo-
Pengobatan gangguan ritme yang bertalian tensial sel-sel myocard; hanya efektif
dengan infark jantung harus dilakukan se- pada aritmia bilik. Obat epilepsi fenitoin
gera dengan antiaritmika karena sering- kali khusus digunakan pada aritmia akibat
berakibat fatal. keracunan digoksin.
Ic. kelompok propafenon: propafenon dan
Antiaritmika flekainida (Tambocor) sedikit memperpan-
jang masa refrakter dan aksipo­tensial.
Gangguan irama jantung dapat ditimbulkan
oleh pembentukan impuls atau/dan penya- – Obat kelas II. β-blocker: atenolol, metoprolol,
lurannya yang abnormal. Antiaritmika da- asebutolol, bisoprolol, nadolol, karteolol, dan lain-
pat mence­gah atau meniadakan gangguan lain. (lihat tabel 35-2, Bab 35, Antihipertensiva)
tersebut dengan jalan menormalisasi freku- mengurangi (hiper)aktivitas adrener­gik di
ensi dan ritme pukulan jantung. myocard dengan penurunan frekuensi dan
Mekanismenya berdasarkan penurunan daya kontraksiny­a. Beberapa b-blocker (a.l.
frekuensi jantung (efek kronot­rop negatif); propranolol, asebutolol, alpre­nolol dan oksprenolol)
pada umumnya obat-obat ini sedikit banyak juga memiliki efek kelas Ia, sedang­kan sotalol
juga mengurangi daya kontraksinya (efek terma­suk kelas III. Propranolol, metoprolol dan
inotrop negatif). Perlu pula diperhatikan timolol diguna­kan profilaktik setelah infark
bahwa obat-obat ini juga dapat memperparah untuk mencegah infark kedua (menghindari
atau justru menimbulkan aritmi (pro-arit- fibrilasi ventrikuler).
mia). Oleh karena itu sebelum dimulai pe- – Obat kelas III. K-channels blockers: amio-
ngobatan perlu dipertimbangkan dengan daron,sotalol, ibutilide (Corvert) dan dofetilide
saksama risiko timbulnya pro-aritmi untuk (Tikosyn). Akibat blokade saluran kalium,
menentukan obat mana yang paling aman masa refrakter dan lamanya aksipotensi­al
dan optimal. Atau beralih dari terapi obat diperpanjang. Amiodaron efektif terhadap
ke intervensi non-farmakologis, mis. pema- aritmia serambi dan bilik, sotalol hanya
sangan pacemaker. terhadap aritmia bi­lik.

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 598 21/04/2015 19:45:58


Bab 37: Obat Jantung 599

– Obat kelas IV. Antagonis kalsium: verapamil Penyebab penting dekompen­sasi adalah
dan diltiazem. Akibat peng­hambatan pema- a.l. infark, kerusa­kan katup, gangguan ritme
sukan ion Ca, penyaluran impuls AV diper- dan hiper­tensi.
lam­bat dan masa refrakter diperpanjang.
– Obat lainnya: adenosin, digoksin Gejala terpenting berupa sesak napas(dysp­noe),
yang awalnya pada waktu mengeluarkan
Efek samping umum yang dapat terjadi tenaga, tetapi dalam kasus yang lebih berat
adalah juga pada saat istirahat (berbaring). Begitu
– dekompensasi, yang dapat diinduksi atau pula udema di pergelan­gan kaki dengan
diperburuk akibat efek inotrop negatif yang vena memuai, karena darah-balik terhambat
sedikit banyak dimiliki kebanyakan anti- kembali­nya ke jantung. Sering kali juga pera-
a­ritmika, khususnya kinidin dan disopi- saan sangat letih dan kurang tenaga.
ramida;
– efek aritmogen, yaitu menimbulkan atau Penanganan keadaan insufisiensi ini umum-
memperburuk aritmi­a (bilik), khususnya nya dilakukan dengan 3 tindakan untuk me-
zat-zat kelas I dan III (flekainida); niadakan kelebihan cairan, yakni banyak
– gangguan penerusan impuls (AV block) dan istirahat untuk meringankan beban jantung,
bradycardia; pembatasan asupan garam dan pengobatan
– gangguan lambung-usus: nausea, mual, di- dengan diuretika untuk memperbesar eks-
are, anoreksia; kresi cairan.Yang terakhir penting untuk
– efek neurologik: neuropati perifer, tremor, mengurangi pengeluaran tenaga berlebihan
nyeri kepala, lelah, sukar tidur, impian yang memperkuat penyaluran darah ke otot,
khayal. sehingga mengurangi filtrasi glomeruler
dengan akibat retensi natrium.
Pada umumnya obat-obat dari kelompok Ic
digunakan untuk terapi penderita dengan
Pengobatan.32,33 Karena penyembuhan fungsi
struktur jantung normal, sedangkan kelom-
pompa jantung pada prinsipnya tidak bisa
pok III bagi penderita dengan struktur jan-
dicapai, maka penanganan khususnya dituju-
tung abnormal.
kan pada prevensi memburuknya penyakit
Wanita hamil dan yang menyusui tidak
dan meringankan gejalanya.
dianjurkan menggunakan antiaritmika, ka-
a. Diuretika mengeluarkan kelebihan cairan,
rena dalam kebanyakan hal belum diketahui
sehingga beban jantung berkurang. Un-
keamanannya. Pengecualian adalah lidokain
tuk ini banyak digunakan diuretikum
yang dianggap aman selama masa hamil,
kuat furosemida (oral 3-4 dd 80-500 mg)
tetapi sedikit mencapai air susu ibu.
atau untuk efek cepat intravena 500 mg.
Bila furosemida tidak menghasilkan efek
4. Gagal jantung (decompensatio secukupnya karena terdapat resistensi
cordis) diuretika, dapat ditambahkan thiazida.
Pada gangguan serius ini, jantung tidak mampu Pada keadaan tidak akut biasanya diberi­
lagi memeli­hara peredaran darah selayaknya, kan suatu thiazida dengan efek lebih
sehingga volume menit menurun dan arteri berangsur-angsur, misalnya HCT. Lihat
mendapat darah terlalu sedikit. Sebagai akibat juga Bab 33. Diuretika, penggunaan.
kelemahan jantung ini, darah terbendung di b. Glikosi­da jantung (digoksin) memperku­at
vena paru-paru dan kaki, yang menimbul­ daya kontrak­si otot jantung yang lemah,
kan sesak dada dan udema pergelangan kaki. sehingga memperkuat fungsi pompa,
Pada keadaan parah, dapat terjadi udema berdasarkan peningkatan kadar kalsium.
paru yang sangat berbahaya. Penyaluran Sering kali diuretika dikombinasi dengan
darah ke jaringan juga berkurang, sehingga zat inotrop positif digoksin, yang ju-
ginjal mengekskresi lebih sedikit natrium dan ga berkhasiat mengatasi resistensi diu-
air. Dalam keadaan demikian, pasien perlu retika dengan memperbaiki volume-
sesegera mungkin dirawat di rumah sakit! menit jantung. Zat-zat inotrop positif

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 599 21/04/2015 19:45:58


600 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

lainnya seperti dopaminer­gika (dopamin, obat ini menurunkan afterload melalui


ibopamin, dan lain-lain) tidak dianjur­kan vasodilatasi arteri. Nitrat sebagai dilator
karena daya kerja­nya terlampau kuat vena mengurangi preload darah. Me-
tanpa memiliki efek kronotrop negatif, ngenai penggunaan antagonis-Ca tidak
lagipula cenderung mengakibatkan arit- terdapat kesepakatan berhubung dengan
mi. Oleh karena itu obat-obat ini hanya efek inotrop negatifnya!
digunakan i.v. pada keadaan akut (syok
jantung dan sebagainyanya). Pengham- 5. Syok jantung
bat fosfodiësterase juga tidak dianjurkan Komplikasi infark jantung ini sangat ditakuti,
berhubung efek buruknya terhadap sel karena sering kali berakhir fatal. Kekurangan
jantung. pemasukan darah ke jaringan bergejala kulit
Penggunaannya harus dibatasi pada pucat dan dingin, perasaan takut dan gelisah,
gagal jantung serius, pada mana obat- denyut jantung cepat dan lemah, kemudian
obat lain kurang efektif. Juga perlu pe- pingsan. Syok dapat pula diakibatkan oleh
ngawasan kontinu mengenai hemodi- antara lain tachycar­dia hebat dan radang otot
namika. jantung (myocar­ditis).
c. Penghambat ACE (ACE inhibitor: kapto-
pril, enalapril, lisinopril dan lain-lain) ba- Pengobatan dilakukan dengan obat-obat va-
nyak digunakan pada gagal jantung sopresor/inotrop (dopamin, dobuta­min, ibopa-
kronis, juga setelah infark pada pasien min) yang menaikkan volume-menit jantung
tertentu. Obat-obat ini merupakan vaso- dan tekanan darah. Adakalanya dianjurkan
dilator paling cocok pada gagal jantung pula pemberian kortison dalam dosis tinggi.
dengan menghindari peningkatan angio-
tensin II yang sering kali timbul pada Penggolongan cardiaca
penyakit ini. Pengobatan gagal jantung Berdasarkan efeknya atas jantung, cardiaca
(mild) biasanya dimulai dengan obat- dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu:
obat ini yang berkhasiat mengurangi 1. kardiotonika dengan efek memperkuat
beban jantung yang sudah lemah, mem- kontraksi jantung:
perlambat progress penyakit dan mem- A. glikosida, B. dopaminergika dan C.
perpanjang harapan hidup pasien gagal penghambat-fosfodiësterase
jantung kronis. Pada kasus yang lebih 2. obat angina pectoris dengan daya vaso-
parah pengobatan ditambah dengan su- dilatasi atau memperlambat frekuensi
atu diuretik thiazida (mis. bendroflume- jantung : A.vasodilator koroner, B. beta-
tiazida) atau suatu “loop” diuretik (mis. blocker dan C. antagonis-Ca
furosemida) yang memacu pengeluaran 3. antiaritmika dengan khasiat memperbaiki
natrium dan air sehingga “preload” dan kelainan ritme pukulan jantung.
udema diperbaiki. Bagi penderita yang
tidak tahan terhadap obat-obat ini dapat
menggunakan vasodilator lain (mis. iso- MONOGRAFI
sorbidanitrat plus hidralazin).
d. AT-II-blockers (antagonis-angiotensin: 1. KARDIOTONIKA
losartan, valsartan, irbesartan, dan lain-lain) Kardiotonika adalah obat-obat dengan kha-
juga dapat digunakan. Obat-obat ini ber- siat memperkuat kontraktilitas otot jantung
khasiat vasodilatasi perifer dan mengu- (efek inotrop positif). Terutama digunakan
rangi preload maupun afterload darah, yaitu pada gagal­ jantung (dekom­pensasi) untuk
beban darah masing-masing sebelum dan memperbaiki fungsi pompany­a.
sesudah mencapai jantung.
e. Vasodilator koroner juga berkhasiat me- Kelompok kardiotonika terdiri dari :
ngurangi beban jantung, seperti nitro­ A. glikosida jantung(digok­sin, metildigoksin
prusida (i.v.), prazosin dan hidralazin Obat- dan digitoksin)

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 600 21/04/2015 19:45:58


Bab 37: Obat Jantung 601

B. dopami­nergika (dopa­min, ibopamin dan penting pada ganggu­an ritme serambi (efek
dobutamin) dromotrop negatif).
C. pengham­bat fosfo­diësterase (amrinon Penggunaannya terutama pada dekompen-
dan milrinon). sasi jantung dan fibril­asi serambi dengan
ritme bilik pesat. Resorpsinya dari usus tidak
lengkap, ±70%, PP-nya ±25%, plasma-t½-nya
1A. GLIKOSIDA JANTUNG kira-kira 40 jam. Dalam hati hanya sebagian
Semua obat ini berasal dari tumbuhan dan kecil dirombak menjadi metabolit inaktif;
yang terpenting adalah digitalis (‘fox glove’), ekskresinya berlangsung lewat urin terutama
sedangkan strofantus (strofan­tin) sudah ob- secara utuh. Setelah penghentian pengoba­
solet. Dalam homeopati banyak digunakan tan, khasiatnya dapat bertahan sampai 4 hari.
tumbuhan seperti Convallaria majalis (‘lilly-of- Efek sampingnya berupa gangguan lam-
the-valley’), Crataegus oxycantha (pohon ‘mei- bung-usus: anoreksia, mual, muntah, diare
doorn’, ‘hawthorn’), Adonis verna­lis (her­fsttijloos, dan nyeri perut. Efek lainnya berupa efek
‘pheasant’s eye’), Helleborus niger (‘Christ­mas sentral, seperti pu­sing, berpenglihatan ku-
rose’), dan Thevetia neriifolia, sejenis oleander. ning, letih, lemah otot, gelisah, perasaan ka-
Semua glikosida jantung memiliki rumus cau dan konvulsi. Pada overdosis, 2-3 kali
steroid, seperti hormon kelamin dan anak dosis optimum, digoksin sering kali meng-
ginjal, kolesterol dan vitamin D. akibatkan aritmi jantung, khususnya ekstra-
sistole dan fibrilasi bilik berbahaya yang dapat
Sediaan galenika seperti Tingtur digitalis dan mengakibatkan syok fatal. Gejala ini lebih
Tingtur Strofanti dahulu banyak digunakan, cepat timbul bila terdapat kekurangan kalium
tetapi susunannya tidak konstan dan stan- (hipokaliemia), karena otot jantung menjadi
dardisasi biologisnya sulit. Lagi pula kotoran lebih peka bagi digoksin. Mekanismenya
seperti saponin dalam tingtur tersebut da- berdasarkan kompetisi antara digoksin dan
pat menimbulkan iritasi lambung-usus dan ion-ion kalium untuk reseptor pada bagian
memengaruhi resorpsi zat aktif. Oleh karena luar dari membran sel otot. Akibatnya daya
itu dengan tersedianya digoksin dan stro- kerja digoksin dapat meningkat sampai taraf
fantin secara murni, sediaan galenika kini yang berbahaya pada hipokaliemia akibat
tidak digunakan lagi. misalnya diuretika yang menyebabkan ke-
hilangan ion kalium. Oleh karena itu pe-
1Aa. Digoksin: Lanoxin nggunaannya harus berhati-hati pada pasien
Digoksin dan digitoksin terdapat dalam yang sedang menjalani pengobatan dengan
daun tumbuhan Digitalis purpu­rea dan D. la­ diuretika dan kortikosteroi­da.
nata sebagai aglukon dari glikosida. Rumus Efek samping ini dapat diatasi dengan
kimianya terdiri dari inti steroid dengan pertama-tama penghentian pemberian
rantai samping cincin lakton tak-jenuh. obat, memberikan suplemen kalium, obat-
Khasiatnya bermacam-macam, yang ter- obat anti-aritmi (fenitoin atau lidokain) atau
penting adalah efek inotrop positif, yakni fragmen antibodi yang spesifik terhadap
memperkuat kontraksi jantung, sehingga digoksin pada kasus-kasus yang sangat
volume puku­lan, volume menit dan diuresis serius.
diperbesar, serta jantung yang membesar Wanita hamil dan yang menyusui boleh
mengecil lagi. Frekuensi denyutan­nya juga menggunakan digoksin dalam dosis normal.
diturun­kan (efek kronotrop negatif) akibat Interaksi. Kinidin memperlambat eliminasi
stimulasi nervus vagus (saraf “pengembara”). digoksin sampai ±45%, maka dosisnya (loa-
Sifat ini bertentangan dengan banyak zat ding dan pemeliharaan) perlu dikurangi
inotrop positif (adrena­lin, derivat ksantin, separuh bila kedua obat dikombi­nasi.
glukagon dan ion Ca) yang juga memiliki Dosis: digitalisasi oral 0,25-0,75 mg sehari
kerja kronotrop positif. Di samping itu zat ini a.c. selama 1 minggu, pemeliharaan 1 dd
menghambat penyaluran impuls AV, yang 0,125-0,5 mg a.c.

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 601 21/04/2015 19:45:58


602 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

* Metildigoksin (Lanitop) adalah derivat me- dengan efek vasodilatasi dan penderasan
til semi-sintetik dengan resorpsi lebih baik, sirkulasi darah ginjal. Dosis sedang men-
melampaui 90%. Di hati zat ini dirombak stimulasi reseptor b1-adrenerg­ dengan efek
menjadi digoksin. Mulai kerjanya lebih cepat, inotrop positif dan peningkatan volume
setelah 20 menit dan berta­han sampai 6 hari menit jan­tung. Pada dosis tinggi, bekerja
(t½ 42 jam). Oleh karena itu bahaya kumulasi secara tak-langsung terhadap reseptor a1-
lebih besar.Dosis: pemeliharaan oral 2-3 dd adrenerg dengan efek vasokonstriksi dan
0,1 mg. meningkatnya TD. Dengan demikian do-
pamin, berbeda dengan kate­cholamin lain,
1B. DOPAMINERGIKA pada dosis rendah dan sedang tidak mening-
katkan frekuensi jantung atau TD.
Dopamin adalah neurotransmitter sentral,
Dopamin terutama digunakan pada kea-
yang sebagai precursor adrenalin memiliki
daan syok, a.l. sesudah infark jantung dan
khasiat farmakologi penting, lihat juga Bab
bedah jantung terbuka, juga pada dekom-
31, Adrenergika. Di jaringan perifer terdapat
pensasi yang bertahan.
dua jenis resep­tor dopamin, yakni reseptor
Efek sampingnya berupa gangguan ritme,
DA1 dan DA2. Stimulasi reseptor ini oleh
nyeri kepala , mual, muntah dan perasa-
dopaminer­gika mengakibatkan efek yang sama
an sesak. Dosis tinggi menimbulkan vaso-
dengan khasiat dopamin.
konstriksi dan hipertensi. Mengenai peng-
gunaan dopamin selama masa hamil dan
* Reseptor DA1 terutama berada di otot
laktasi belum terdapat cukup data, begitu
polos jantung, otak dan ginjal. Aktivasi me-
pula dari dopaminergi­ka lainnya.
nimbulkan vasodilatasi, memperkuat kon-
Dosis: infus i.v. pada syok 1-5 mcg/kg/
trak­tilitas jantung, menderaskan penyalu­
menit, pada dekom­pensa­si semula 0,5-1
r-an darah, ekskresi Na dan diure­sis. Dopa-
mcg/kg/menit. Kemudian secara bertahap
minergika DA1 yang menstimulasi reseptor
dinaikkan sampai dosis pemeliharaan 20
DA1 adalah dopamin, dobutamin dan ibopa-
mcg/kg/menit.
min, yang khusus digunakan pada dekom-
pensasi dan pada syok jantung.
*Quinagolide (Norprolac) adalah juga sua-
* Reseptor DA2 terdapat di saraf dan ganglia tu non-ergot dopamin agonis dengan t1/2
simpatik, juga dalam jantung dan kulit. (22 jam) yaitu di antara waktu paruh dari
Aktivasi mengakibatkan penghambatan pele- bromokriptin dan kabergolin. Juga diguna-
pasan adrenalin. Begitu pula di kulit anak kan seperti bromokriptin pada hiperprolak-
ginjal, yang pada stimulasi mengurangi pele- tinemia dengan menghambat sekresi pro-
pasan aldosteron. Stimulasi reseptor DA2 laktin.
di masing-masing adenohipofisis dan chemo-
trigger zone (CTZ) menghambat pelepasan * Ibopamin: Inopamil
prolaktin dan menginduksi muntah. Prodrug ini (1991) dalam darah dihidrolisis
Dopaminergika DA2menstimulasi reseptor menjadi zat aktif epinin (= N-metil­dopamin).
DA2 dan meliputi bromokriptin (Parlodel) serta Khusus bekerja terhadap reseptor DA de-
kabergolin (Dostin­ex), yang terutama diguna­ ngan vasodilatasi perifer, sedangkan kerja
kan untuk menekan laktasi postpartum atau b-adrenergnya (peningkatan kontrak­tilitas
setelah abortus. Bromokriptin dibahas dalam jan­tung) lemah. Pada dosis tinggi juga ber-
Bab 28, Obat-obat Parkinson. kha­siat alfa-adrenerg. Plasma- t½-nya 45
1Ba. Dopamin: Dopac, Dopamin Giulini menit. Ekskresinya berlangsung melalui urin,
Neurotransmitter ini (1983) merupakan terutama sebagai metabolit.
precursor langsung dari adrena­lin dan nor- Digunakan khusus pada dekompensasi
adrenalin yang diinaktifkan oleh MAO, ringan dan dikombinasi dengan diuretikum.
sehingga secara oral tidak aktif. Pada dosis Pada dekompensasi berat, obat ini tidak
rendah bekerja langsung terhadap reseptor DA1 dianjurkan karena terdapat indikasi nyata

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 602 21/04/2015 19:45:58


Bab 37: Obat Jantung 603

mengenai meningkatnya mortalitas. Hormon-hormon Pria, boks Gangguan erek-


Efek sampingnya a.l. debar jantung, tachy- si. Zat ini juga berkhasiat menghambat agre-
cardia, gangguan ritme dan lambung-usus, gasi.
nyeri kepala dan pusing, hipotensi dan hi- Penggunaannya terbatas hanya pada
pertensi. klinik untuk terapi singkat dari bentuk hebat
Interaksi. Antagonis dopamin (metoklopra- dekompensasi (akut) bila obat-obat lain ku-
mida, domperidon) dapat memperlemah efek rang efektif. Yang sekarang digunakan ada-
ibopamin. Adrenolitika dapat memperkuat lah antara lain amrinon dan milrinon. Di-
vasokonstriksi alfa-adrenerg. Kombinasinya piridamol tidak digunakan pada dekom-
dengan nifedipin dapat mengakibatkan hipo- pensasi, tetapi pada angina pectoris, lihat di
tensi hebat, sedangkan penghambat MAO bawah.
dapat mengurangi perombakan ibopamin Dalam 25 tahun terakhir beberapa obat
menjadi epinin. Dosis: oral 3 dd 100 mg a.c. tersedia untuk penanganan hipertensi pulmo-
atau 2 dd 200 mg a.c. bersama tiazida. nal, a.l. penghambat fosfodiësterase (Viagra)
dan analog prostasiklin.
1Bb. Dobutamin  : (Inotrop, Dobutrex, Dobu-
tamin Giulini) adalah derivat sintetik (1977) 1Ca. Amrinon: Inocor
yang primer memperkuat daya kontraksi Derivat bipiridin ini (1983) terutama un-
jantung akibat stimulasi b1-adrenoreseptor di tuk penanga­nan singkat (maks. 48 jam)
jantung. Juga berkhasiat vasodilatasi karena dekompensasi kronis yang sukar dikenda-
stimulasi b2-reseptor. Dengan peningkatan likan dengan obat-obat lain. Parenteral
volume pukulan, volume menit juga di- efek maksimal timbul setelah 10 menit dan
perbaiki. Di samping itu, berkhasiat DA1, tergantung dosisnya bertahan antara 0,5-2
b2- dan a1-adrenerg lemah. Berlainan dengan jam. Plasma-t½-nya lebih kurang 3,6 jam.
dopamin, zat ini tidak mengin­duksi pelepasan Efek samping berupa gangguan lambung-
adrena­lin endogen. Penggunaannya sama usus, demam, hipoten­si dan aritmia.
dengan dopamin. Dosis: infus i.v. 5-10 mcg/kg/menit.
Efek samping yang terpenting berupa tachy-
cardia dan gangguan ritme. * Milrinon (Coritrope, Corotrope, 1983) adalah
Dosis: pada gagal jantung parah akut infus derivat karbonitril (-CN) dengan khasiat dan
i.v. 2,5-10 mcg/kg/menit, sampai maks. 40 penggunaan sama. Dosisnya infus i.v. 0,375-
mcg. 0,75 mcg/kg/menit.

1Cb. Enoksimon: Perfan


1C. PENGHAMBAT FOSFODIëS- Merupakan suatu penghambat fosfodiës-
TERASE terase dengan daya kerja positif inotrop dan
Obat-obat ini juga berkhasiat inotrop positif vasodilatasi. Bekerja maksimal setelah 10-30
dan vasodilatasi. Mekanisme kerjanya belum menit selama 3-6 jam. Berkat perbaikan dari
diketahui seluruhnya, antara lain mengham- volume menit jantung diurese meningkat
bat phosphodiësterase type-3 (PDE-3) di myo- sehingga dosis dari diuretik dapat dikurangi.
card dan pembuluh, sehingga kadar cAMP Di metabolisasi menjadi senyawa sulfoksida
(cyclic Adenyl-Mono­-Phosphate) intraseluler di- yang kurang aktif dan diekskresi melalui
naikkan. Hal ini mengakibatkan peningkatan ginjal. T1/2-nya 4 jam pada orang sehat dan 8
resorpsi kalsium dalam sel-sel myocard de- jam dengan infus kontinu pada gagal jantung.
ngan efek perbaikan kontrak­tilitas jantung. Penggunaan pada gagal jantung kronis
Di jaringan otot polos, kadar cAMP yang atau setelah bedah jantung terbuka.
meningkat dapat menurunkan penyerap- Efek samping berupa ekstrasistole, aritmi
an kalsium dengan efek vasodi­latasi. Ban- supraventrikuler, hipotensi, sakit kepala dan
dingkan meka­nisme kerja penghambat fos- tidak dapat tidur. Di samping ini gangguan
fodiësterase sildenafil (Via­gra), lihat Bab 43, saluran cerna seperti mual, muntah dan diare.

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 603 21/04/2015 19:45:58


604 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Dosis: permulaan i.v. 0,5-1 mg/kg berat Penggunaannya per oral untuk mengatasi
badan, kemudian tiap 30 menit 0,5 mg/kg serangan angina akut secara efektif, begitu
sampai dosis kumulatif total 3 mg/kg. pula sebagai profilaksis jangka pendek, mi-
salnya sebelum melakukan aktivitas berte-
naga (exertion) atau menghadapi situasi yang
2. OBAT ANGINA PECTORIS dapat menginduksi serangan. Intravena
digunakan pada dekompensasi tertentu se-
Keadaan ischemia jantung pada angina telah infark jantung, bila digoksin dan di-
pectoris dapat diobati dengan vasodilator uretika kurang memberikan hasil.
koroner yang merupakan obat pilihan per- Resorpsi dari usus baik, tetapi mengalami
tama dan obat yang mengurangi kebutuhan FPE amat tinggi sehingga hanya sedikit
jantung akan oksigen (β-blocker dan antagonis- obat mencapai sirkulasi besar. PP-nya
kalsium). ±60%, plasma-t½-nya 1-4 menit. Di dalam
A. Vasodilator koroner memperlebar arteri hati dan eritrosit, zat ini cepat dirombak
jantung, memperlan­car pemasukan da- menjadi metabolit kurang aktif dengan hasil
rah serta oksigen dan dengan demikian akhir gliserol dan CO2. Sebaliknya, absorpsi
meringankan beban jantung. Pada se- sublingu­al dan oromuk­osal cepat sekali
rangan akut obat pilihan utama adalah karena menghindari first pass metabolisme
nitrogliserin (sublingual) dengan kerja pe- (FPE). Efeknya sesudah 2 menit dan ber-
sat tetapi singkat. Sebagai terapi interval tahan selama 30 menit. Absorpsi dari kulit
untuk mengurangi frekuensi serangan (transkutan) juga baik, oleh karena itu juga
tersedia nitrat long-acting (isosorbide ni- diguna­kan dalam bentuk salep dan plester
trat), antagonis Ca(diltiazem, verapamil) dan dengan pelepasan teratur.
dipiridamol. Efek samping berupa nyeri kepala akibat
B. β-blocker (penghemat penggunaan ok- dilatasi arterial yang sering kali membatasi
sigen) memperlambat pukulan jantung dosisnya. Yang lebih serius adalah hipotensi
(bradycardi­a, efek kronotrop negatif), sehing- ortostatik dan pingsan. Juga sering kali
ga mengu­rangi kebutuhan myocard akan timbul refleks tachycardia yang dapat dihindari
oksigen. Juga digunakan pada terapi in- bila dikombinasi dengan β-blocker. Efek
terval. samping lainnya terdiri dari pusing-pusing,
mual, “flushing”, disusul dengan muka
pucat. Bila efek terakhir timbul, pasien harus
2A. VASODILATOR KORONER mengeluarkan sisa tablet dari mulut dan
2Aa. Nitrogliserin: gliseriltrinitrat, trinitrin, segera berbaring. Plester transdermal bekerja
Nitrostat, Nitroderm TTS (plester) lama (sampai ±24 jam) dan dapat menim­
Trinitrat dari gliserol ini (1952) - sebagai- bulkan iritasi kulit (merah) dengan rasa
mana juga nitrat lainnya - berkha­siat relaksa­ terbakar dan gatal-gatal.
si otot pembuluh, bronchia, saluran empedu, Toleransi untuk efek anti-anginanya da-
lambung-usus dan kemih. Berkhasiat vaso- pat terjadi cepat pada penggunaan oral,
dilatasi berdasarkan terbentuk­nya nitro- transkutan dan i.v. secara kontinu, serta pa-
genok­sida (NO) dari nitrat di sel-sel dinding da dosis lebih tinggi. Untuk menghindari
pembuluh. NO berfungsi merelaksasi sel-sel hendaknya diadakan masa bebas-nitrat ku-
ototnya, sehingga pembuluh, terutama vena rang lebih 10 jam/hari. Terapi sebaiknya
mendilatasi dengan lang­sung. Akibatnya, jangan dihentikan secara mendadak, tetapi
TD turun dengan pesat dan aliran darah berangsur-angsur untuk mencegah reaksi
vena yang kembali ke jantung (‘preload’) penarikan.
berkurang. Penggunaan oksigen oleh jantung
menurun dan bebannya dikurangi. Arteri Kehamilan. Penggunaan trinitrin selama ma-
koroner juga diperle­bar, tetapi tanpa efek sa hamil dan laktasi masih kurang diketa­hui
langsung terhadap myo­card. efeknya, seperti juga nitrat lainnya.

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 604 21/04/2015 19:45:58


Bab 37: Obat Jantung 605

Penyimpanan tablet/kapsul nitrogliserin maks. 1-2 dd 80 mg. Spray 1,25-3,75 mg (1-3


harus dalam wadah gelas yang tertutup baik, semprotan).
karena sangat mudah menguap, sedang­kan
plastik (polistiren) dapat ditembus uap. Lagi * Isosorbida-5-mononitrat (Ismo, Imdur, Mo-
pula, dianjur­kan agar pasien memperbaharui no-Cedocard) adalah derivat (1981) dengan
persediaan obatnya setiap 2-3 bulan karena khasiat dan penggunaan sama. Obat ini teru-
khasiatnya berkurang akibat penguapan tama digunakan per oral sebagai profilaktik
setiap kali wadah dibuka. Aktivitasnya dapat menguran­gi frekuensi serangan, juga secara
dites dengan menaruh tablet di lidah: harus oromuk­osal (tablet retard). Adakalanya juga
menim­bulkan perasaan ‘pedas.’ per oral pada dekompensasi yang dengan
Dosis: pada serangan akut di bawah lidah obat-obat lazim kurang berhasil.
(sublingual) 0,4-1 mg sebagai tablet, spray Resorpsi dari usus sangat baik tanpa FPE,
atau kapsul (harus digigit), jika perlu dapat BA-nya praktis 100%. Mulai kerja setelah
diulang sesudah 3-5 menit. Bila efek sudah lebih kurang 15 menit dan bertahan ±8
dicapai, obat harus dikelu­arkan dari mulut. jam. Plasma-t½-nya 4-5 jam. Di hati zat ini
Profilaksis: tablet retard (Nitro Mack) 2,5- separuh dirombak menjadi isosorbida, yang
5 mg diletakkan antara gusi dan bibir atas diekskresi lewat urin. Sisanya dikeluarkan
(oromukosal). Salep 2% (Nitro-bid): 3 dd 7,5- sebagai glukuronida melalui tinja.
30 mg pada dada, perut atau lengan. Plester Toleransi dapat terjadi pada penggunaan
‘controlled release’(Deponit 5/10, Nitro­derm lama, dengan efek menurun. Dapat dihindari
TTS): 1 dd 5-10 mg. Untuk meng­hindari to- dengan menggunakan dosis rendah (maks.
leransi, sebai­knya plester hanya digunakan 2 dd 20 mg) tablet biasa, jadi bukan tablet
pada siang hari dan malam hari sewaktu retard. Dosis: oral semula 3 dd 10 mg p.c.,
tidur dilepas. sesudah beberapa hari 2-3 dd 20 mg. Tablet
retard: pagi hari 50–120 mg.
2Ab. Isosorbida dinitrat: Isordil, Sorbidin, 2Ac. Dipiridamol:Persantin, Cardial
Cedocard, Isoket Sebagai penghambat fosfodiësterase, deri-
Derivat nitrat siklis ini (1946) sama ker- vat dipiperidino ini (1959) berkhasiat inotrop
janya dengan nitrogliserin, tetapi bersifat positif lemah tanpa menaikkan penggu-
long-acting. Di dinding pembuluh zat ini naan oksigen dan vasodilatasi, juga terhadap
diubah menjadi nitrogenoksida (NO), yang arteri jantung. Penggun­aannya pada angina
mengaktivasi enzim guanilsiklase dan menye- sekarang dianggap obsolet, karena kurang
babkan peningkatan kadar cGMP (cyclo- efektif. Begitu pula sebagai obat pencegah
guanilmonophosphate) di sel otot polos dan infark kedua (bersama aseto­sal), berdasarkan
menimbulkan vasodilatasi. Sublingual mulai kerja antitrombotiknya. Khusus diguna­kan
bekerja dalam 3 menit dan bertahan sampai sebagai obat tambahan antikoagulansia pada
2 jam, melalui spray masing-masing 1 menit bedah penggan­tian katup jantung untuk
dan 1 jam, sedangkan oral masing-masing 20 mencegah penyumbatan karena gumpalan
menit dan 4 jam (tablet retard 8-10 jam). darah (tromboemboli).
Resorpsi juga baik, tetapi karena FPE besar, Resorpsi dari usus bervariasi dengan BA
BA-nya hanya ±29%. PP-nya ±30%, t½-nya 30-65%. PP-nya di atas 90%, t½-nya 11 jam; di
30-60 menit. Di dalam hati zat ini cepat dirom­ dalam hati zat ini dirombak dan metabolitnya
bak menjadi 2 metabolit aktif: isosorbida-5- diekskresi lewat tinja setelah peredaran
mononitrat dan isosorbida-2-mononitrat dalam enterohepatik.
perbandingan ±4:1 dan t½ masing-masing Efek samping: gangguan lambung-usus,
±4,5 dan 2 jam. nyeri kepala, pusing dan palpitasi (semen-
Dosis: pada serangan akut atau sebagai tara).
profilaktik, sublingual tablet 5 mg, bila perlu Dosis: pada angina oral 3 dd 50 mg 1 jam
diulang sesudah beberapa menit. Interval: a.c., pada bedah katup jantung: 4 dd 75-100
oral 3 dd 20 mg d.c. atau tablet/kapsul retard mg a.c.

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 605 21/04/2015 19:45:58


606 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

dan alprenolol, kurang layak digunakan


pada angina berat berhu­bung penurunan
2B. BETA-BLOCKER frekuensi jantung dan efeknya dikuran­gi oleh
aktivitas simpatik intrin­siknya. Untuk obat-
Zat-zat ini yang juga disebut antagonis obat tersendi­ri, lihat Bab 35, Antihipertensiva.
β-adrenoreceptor digunakan sebagai profilak- Dapat dikombi­nasi dengan obat-obat angina
tik terhadap angina, dengan pilihan utama lainnya.
zat-zat kardioselektif atenolol dan meto- Pada angina variant, kerjanya tidak kon-
prolol. Semua β-blocker harus dihindari oleh stan, yaitu dapat positif dan negatif, oleh
penderita asma, karena dapat memprovokasi karena itu pada umumnya lebih disukai
bronchospasm (kejang cabang tenggorok). antagonis kalsium.
Obat-obat ini memperlambat pukulan
jantung (bradycardia, efek kronotrop negatif), b. gangguan ritme, antara lain fibrilasi dan
sehingga mengurangi kebutuhan oksigen flutter serambi, tachy­cardia supraventrikuler.
myocard. Juga digunakan pada terapi in- Terutama sebagai obat tambahan, bila gli-
terval. Di samping ini β-blocker juga dapat kosida jantung tunggal kurang mengha-
meningkatkan peredaran (perfusion) darah silkan efek. β-blocker dianggap antiaritmika
dari bagian yang kekurangan darah karena kelas II, kecuali sotalol yang termasuk kelas
penurunan frekuensi pukulan jantung III.
(heart rate), memperpanjang waktu diastole
dan demikian waktu yang dibutuhkan 2Ba. Sotalol: Sotacor
bagi penyaluran darah koroner. Lagi pula Derivat sulfonanilida ini (1974) adalah
mengikat diri secara reversibel pada reseptor β-blocker sa­tu-satunya yang berkhasiat anti
β-adrenerg dan dengan demikian memblok aritmia kelas III. Karena efek samping­nya
reaksi atas impuls saraf simpa­tik atau lebih ringan daripada amiodaron, maka
katecholamin (nor/adrenalin, serotonin, dan zat ini lebih disukai untuk terapi aritmia
sebagainya) dari sirkulasi. serambi dan bilik. Di samping itu, sotalol
* Blokade reseptor β1 menurunkan frekuensi juga digunakan pada hipertensi dan angina
jantung (efek kronotrop negatif), daya kon- pectoris. Tidak bersifat lokal anestetik, juga
traksi (efek inotrop negatif) dan volume tidak memiliki ISA atau sifat kardioselektif.
menit jantung. Kecepatan penyaluran AV Lihat juga Bab 35, Antihipertensiva.
diperlambat dan TD diturunkan. Resorpsi praktis lengkap, PP ringan sekali
* Blokade reseptor β2 dapat antara lain karena bersifat hidrofil, plasma-t½-nya rata-
menimbulkan bronchokonstriksi dan me- rata 14 jam. Hampir tidak dirombak dalam
niadakan efek vasodilatasi dari katechola- hati; ekskresi berlangsung secara utuh teruta­
min terhadap pembuluh perifer. ma lewat urin.
Dosis: aritmia, oral 2 dd 80 mg a.c., ber-
Penggunaannya selain pada hipertensi (lihat angsur-angsur dinaikkan sampai maks. 2 dd
Bab 35, Antihipertensiva) juga pada: 160 mg. Hipertensi dan angina 1 dd 160 mg.
a. angina stabil kronis, berdasarkan efek
kronotrop negatifnya yang menyebabkan 2C. ANTAGONIS CA
dikuranginya kebutuhan oksigen jantung
pada saat mengeluarkan tenaga, hawa dingin Banyak digunakan untuk terapi angina dan
dan emosi. Secara sekunder juga penyalu­ran memiliki lebih sedikit efek samping serius
darah melalui pembuluh koroner berkurang. dibandingkan dengan β-blocker. Obat-obat
Seperti dapat dilihat di tabel 35-2 (Bab 35) ini memblokir calcium-channels di otot polos
praktis semua β-blocker dapat digunakan arterial dan menimbulkan relaksasi dan
pada angina, kecuali zat-zat dengan efek vasodilatasi perifer. Tekanan darah arteri dan
blokade-a1 labetalol dan karvediol, juga frekuensi jantung menurun (efek kronotrop
esmolol. Zat-zat dengan ISA, a.l. pindolol negatif), demikian juga penggunaan oksigen
menurun pada saat mengeluarkan tenaga.

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 606 21/04/2015 19:45:59


Bab 37: Obat Jantung 607

Selain itu pemasukan darah diperbesar liharaan 4 dd 80-120 mg; tablet SR (slow
karena vasodilatasi, sehingga efek inotrop release) 1-2 dd 240 mg.
negatifnya hanya ringan atau hilang sama
sekali. Lihat selanjutnya Bab 35, Antihiper-
2Cc. Diltiazem: Tildiem, Herbesser
tensiva.
Derivat benzotiazin ini (1973) berkhasiat
Senyawa dihidropiridin terutama digunakan
vasodilatasi lebih kuat daripada verapamil,
pada hipertensi. Pada angina variant ter-
tetapi efek inotrop negatifnya lebih rin­gan.
nyata zat ini juga efektif, khusus­nya nifedi­
Penggunaannya sama dengan verapamil
pin, nikardipin, amlodipin dan felodi­pin. Pa-
pada angina variant/stabil, hipertensi dan
da angina instabil obat-obat ini hanya di-
aritmia tertentu. Daya kerjanya terletak an-
gunakan sebagai tambahan pada β-blocker
tara nifedipin dan verapamil serta sering- kali
yang meniadakan reflekstachycardia yang
digunakan pada terapi angina, karena tidak
mungkin terjadi. Pada angina stabil kronis
menimbulkan tachycardia.
pilihan pertama adalah β-blocker, hanya
Dosis: angina dan hipertensi semula oral
bila efeknya kurang barulah ditambahkan
3-4 dd 60 mg, maks. 3 dd 120 mg. Aritmia: i.v.
suatu antagonis-Ca. Mengenai efektivitas
1 dd 0,25-0,3 mg /kg dalam 2 menit.
dan keamanan kelompok piridin ini pernah
timbul keraguan, lihat selanjutnya Bab 35,
Antihipertensiva. Di luar kelompok ini juga 2Cd. Ivabradine: Coralan,Procoralan
digunakan verapamil dan diltia­zem. Menurunkan frekuensi jantung setelah ±1
jam dan berkhasiat anti angina dalam waktu
2Ca Nifedipin: Adalat/Retard/Oros,*Nif-ten ± 3-4 minggu. Metabolisasi a.l. di hati menjadi
Dihidropiridin pertama ini (1975) terutama metabolit aktif yang diekskresi melalui urin
berkhasiat vasodila­tasi kuat dengan hanya dan feces. T1/2 ±11 jam untuk ivabradin dan
kerja ringan terhadap jantung. Efek inotrop metabolit aktifnya.
negatifnya ditiadakan oleh vasodilatasi, bah- Digunakan untuk penanganan simtomatik
kan frekuensi jantung serta cardiac output dari angina stabil kronis bila pasien tidak
justru dinaikkan sedikit akibat antara lain tahan atau terdapat kontra indikasi terhadap
turunnya afterload, yaitu volume darah yang β-blocker.
dipompa keluar jantung ke aorta. Efek samping yang paling sering, terutama
Dosis: angina dan hipertensi, pagi hari 30 pada bulan-bulan pertama terapi, adalah
mg tablet retard, berangsur-angsur dinaikkan gangguan penglihatan (cahaya), sering kali
sampai 1 dd 120 mg. *Nif-ten : nifedipin SR 20 bradikardi, ekstra sistole, hipotensi, sakit
+ atenolol 50 mg kepala, pusing, mual, obstipasi dan diare.
Dosis: untuk angina pectoris stabil permu-
laan 2 dd 5 mg d.c. dan setelah 3-4 minggu
2Cb. Verapamil: Isoptin/SR
dapat dinaikkan menjadi 2 dd 7,5 mg d.c.
Rumus kimia senyawa amin ini (1963)
Untuk gagal jantung: dosis awal 2 dd 5
mirip papaverin. Khasiat vasodilatasinya
mg dan setelah 2 minggu dapat ditingkatkan
tidak sekuat nifedipin dan derivatnya, tetapi
menjadi 2 dd 7,5 mg.
efek inotrop negatifnya lebih besar. Senyawa
ini jangan digunakan bersamaan dengan
β-blocker atau kinidin, karena menyebabkan 2Ce. Ranolazin: Ranexa, Menarini
kumulasi efek inotrop negatif. Senyawa ini memiliki batas keamanan
Bekerja kronotrop negatif ringan dan mem- terapeutik sempit dan banyak interaksi far-
perlambat penyalu­ran impuls AV. Diguna­- makologik dengan obat-obat yang sering kali
kan pada angina vari­ant/sta­bil, hipertensi diberikan pada kelompok pasien demikian.
dan aritmia terten­tu (a.l. tachycardia supra- Berkhasiat anti-angina lemah.
ventri­kuler, fibrilasi seram­bi). Metabolismenya cepat dan diekskresi
Dosis: angina variant/stabil, aritmia dan 75% via urin dan 25% melalui feces sebagai
hipertensi: oral semula 3-4 dd 80 mg, peme- metabolit. T1/2 ±7 jam.

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 607 21/04/2015 19:45:59


608 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Digunakan untuk penanganan simtomatik 200-400 mg, tablet retard 2 dd 750 mg. Aritmia
pasien angina pectoris stabil yang kurang bilik semula 200 mg, lalu setiap 3 jam 200 mg
mendapatkan manfaat atau tidak tahan ter- sampai efek tercapai, tablet retard 2 dd 500-
hadap obat-obat anti angina pilihan pertama 1250 mg.
seperti β-blocker dan antagonis Ca.
Efek sampng sering kali pusing, sakit kepala, 3b. Disopiramida: Norpace, Rythmodan
sembelit, mual, hipotensi dan dehidrasi. Derivat butiramida ini (1969) khasiatnya
Dosis: permulaan 2 dd 375 mg dan setelah mirip dengan kinidin. Efek stabilisasi mem-
2-4 minggu ditingkatkan menjadi 2 dd 500 bran ±3 kali lebih kuat, tetapi efek inotrop
mg. negatifnya lebih lemah, dapat menyebabkan
hipotensi dan memperburuk gagal jantung.
Obat ini juga memperpanjang masa refrakter
3. ANTIARITMIKA
dan penyaluran impuls. Penggunaannya
3a. Kinidin: Sulfas chinidin, Cardioquin, Ki- juga untuk profilaktik aritmi­a serambi dan
nidin durette tachycardia supraventrikuler.
Stereoisomer (dekstro) dari kinin ini ber- Resorpsi dari usus rata-rata 90% dengan
khasiat antimalaria lemah dan antiaritmia BA 40-80%. PP-nya 50-90%, t½-nya 4-9 jam.
(kelas Ia) berdasarkan penurunan kepekaan Dalam hati sebagian zat dirombak menjadi
sel-sel jantung terhadap rangsangan (efek metabolit kurang aktif, tetapi dengan sifat
stabilisasi membran). Frekuensi pukulan antikolinergik lebih kuat. Ekskresi dalam
dikurangi (kronotrop negatif) dan masa re- keadaan utuh melalui kemih 60%, sedangkan
frakter (kebal bagi rangsangan) diperpan- sisanya lewat feses.
jang, sedangkan penyaluran impuls diper- Efek samping yang paling sering adalah efek
lambat. Daya kontraksi (inotrop negatif) antikoli­nerg (mulut kering, obstipasi, gang-
juga dikurangi tetapi agak ringan. Memiliki guan pengli­hatan, tachycardia, adakalanya
khasiat antikolinergik. Kinidin terutama impotensi dan retensi urin). Kadang-kadang
digunakan untuk profilaktik fibrilasi,fluttering gangguan lambung-usus, mual, muntah,
serambi dan terapi tachyaritmia supraventri- nyeri dan lemah otot, rasa lelah, pusing dan
kuler. exanthema.
Resorpsi dari usus hampir lengkap, PP Dosis: oral 4 dd 100-150 mg, maks. 1,2 g
rata-rata 85%, plasma-t½ 6-8 jam. Ekskresi sehari. Tablet retard 2 dd 125-375 mg. I.v.
metabolitnya terutama melalui urin (15% sebagai fosfat 2mg/kg dalam 10 menit, di-
utuh) dan 5% lewat tinja. susul oleh infus 0,4 mg/kg/jam, maks. 800
Efek samping yang tersering berupa gang- mg sehari dengan pemantauan ECG.
guan lambung-usus. Dapat terjadi pula re-
aksi alergi kulit (exanthema) dan gangguan 3c. Prokainamida: Pronestyl
darah (anemia hemolitik, trombositopenia). Derivat prokain ini (1950), sebagai anti-
Lagi pula cinchonisme (keracunan akibat aritmikum kelas Ia, memiliki pola kerja
penggunaan lama sediaan kina) dengan a.l. mirip kinidin. Efek antikolinergik lebih le-
nyeri kepala, telinga berdengung, pusing, mah daripada kinidin dan disopiramida.
demam dan gangguan pengli­hatan. Wanita Digunakan terutama untuk profilaktik dan
hamil dan menyusui tidak boleh diberikan terapi aritmia ventrikuler.
kinidin dan produk kina lainnya, karena Resorpsi dari usus rata-rata 80%, PP-nya
bersifat teratogen. rendah 15-20% dan t½ rata-rata 3,5 jam. Da-
Interaksi: Kinidin dapat meningkatkan lam hati sebagian (16-33%) dirombak men-
kadar digoksin dalam darah, juga khasiat jadi N-asetilprokainamida (= asekainida) aktif
derivat kumarin dapat diperkuat. Enzim dengan t½ ±7 jam. Ekskresi terutama melalui
induktor seperti fenitoin, fenobarbital dan urin, yaitu ±40% sebagai asekainida dan ±55%
rifampisin, dapat mempercepat perombakan dalam keadaan utuh.
kinidin. Efek samping berupa gangguan penyaluran
Dosis:profilaktik aritmia serambi oral 3-4 dd impuls dengan AV-block dan tachycardia

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 608 21/04/2015 19:45:59


Bab 37: Obat Jantung 609

bilik, kadang-kadang gangguan lambung- alkaloid Rauwolfia lainnya, ajmalin tidak


usus, reaksi kulit, pusing, demam dan dep- berkhasiat hipotensif dan sedatif.
resi. Jarang sekali lupus dan kelainan darah. Efek samping berupa gangguan lambung-
Dosis: oral 250-1.000 mg setiap 3 jam (klo- usus, jarang kelai­nan darah (leukopenia,
rida), i.v. 0,5-1 g setiap 4-8 jam. agranulositosis), terutama pada penggun­aan
lama.
3d. Lidokain: lignokain, Lidonest, Xylocard Dosis: permulaan oral 3-4 dd 20 mg, ber-
Anestetikum lokal ini (lihat Bab 26 Anes- angsur-angsur dikurangi sampai 2-4 dd 10 mg.
tetika lokal) berkhasiat antiaritmia kelas Ib,
berdasarkan stabilisasi membran (1947). Ber- 3f. Meksiletin: Mexitec
beda dengan kinidin, masa refrakter dan Derivat etilamin ini (1976) secara kimiawi
penyaluran impulsnya dipersing­kat tanpa mirip lidokain, begitu pula khasiatnya ham-
mengurangi daya kontraksi jantung. pir sama, tetapi dapat digunakan peroral.
Terutama digunakan i.v. pada aritmia Masa refrakter dan aksipotensial diperpan-
ventrikuler akut, khususnya setelah infark jang, kecepatan penyaluran impuls relatif
jantung. Injeksi i.v. segera (dalam jam per- sedikit dipengaruhi. Juga berkhasiat anti-
tama) setelah infark mengurangi kematian konvulsif. Mexiletin terutama digunakan
sampai 20-30%. pada aritmia ventrikuler, khususnya setelah
Setelah injeksi, efek mulai tampak sesudah infark dan aritmia akibat glikosida jantung.
beberapa menit dan bertahan ±1,5 jam. PP- Resorpsi dari usus hampir lengkap, PP
nya ±65%, t½-nya 1,5-2 jam. Dalam hati, 90% ±55%, plasma-t½ 5-12 jam. Ekskresi ber-
dirombak menjadi 2 metabolit aktif, yang langsung melalui urin, 10% secara utuh. Re-
diekskresi lewat urin. sorpsi diperlambat selama infark jantung
Efek samping yang terpenting adalah pera- akut dan oleh analgetika narkotik. T½ di-
saan terlena, juga pada dosis biasa. perpanjang pada pasien jantung.
Dosis: i.m. 300 mg (klorida) atau i.v. 50- Efek samping berupa gangguan lambung-
100 mg dalam 1-2 menit, bila perlu diulang usus, sedu, juga efek neurotoksik (ataksia,
setelah 5-10 menit. Langsung dilan­jutkan de- tremor, perasaan kacau, penglihatan ber-
ngan infus 200-300 mg/jam. ganda, dan lain-lain). Overdosis dapat me-
* Tokainida (Tonocard) adalah derivat pro- nimbulkan fibrilasi, bradycardia dan hipo-
panamida (1981) dengan khasiat mirip lido- tensi. Oleh karena itu kombinasinya dengan
kain, tetapi aktif secara oral. Khusus digu- antiaritmika lain tidak dianjurkan!
nakan pada aritmia ventrikuler yang tidak Dosis: oral 3-4 dd sehari 200-250 mg (HCl)
dapat diatasi dengan antiaritmika lain. Efek d.c., infus i.v. 300 mg dalam 30 menit, disusul
sampingnya yang terpenting adalah mual, dengan 1 mg/menit selama 36-48 jam.
muntah, efek sentral (tremor, perasaan kacau,
pusing, dan sebagainya) serta kelainan darah 3g. Flekainida: Tambocor
serius. Derivat bis(trifluor) benzamida ini (1982)
Dosis: oral 3 dd 400 mg, i.v. 10 mg/kg berkhasiat antiaritmik kelas Ic. Seperti an-
dalam 15-30 menit. tiaritmika kelas Ia dan Ib, obat ini memper-
lambat depolarisasi, pada mana perbandingan
3e. Prajmalin: prajmalium, Neo-Gilurytmal masa refrakter dan aksipotensial meningkat.
Prajmalin adalah derivat-N-propil dari aj- Berlainan dengan obat-obat tersebut, flekai-
malin, salah satu alkaloid dari tumbuhan nida memperlambat aktivasi sel otot jantung
Rauwolfia serpentina (pule pandak, lihat Obat tanpa memperpan­jang (kelas Ia) atau mem-
Hipertensi reserpin). Kerja antiaritmianya persingkat (kelas Ib) aksipo­tensial. Terutama
lebih kuat dibandingkan dengan ajmalin digunakan untuk profilaktik fibrilasi seram-
(yang tidak digunakan lagi) dan mirip kinidin. bi paroksismal (berupa serangan), tetapi
Terutama digunakan pada tachycardia ven- memiliki daya kerja inotrop negatif serta da-
triku­ler dan ekstrasistole. Berbeda dengan pat menimbulkan aritmia ventrikuler serius.

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 609 21/04/2015 19:45:59


610 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Resorpsi dari usus cepat dan lengkap, PP hari setelah pemberian obat dihentikan. PP
±40%, plasma-t½ 11-14 jam. Dalam hati seba- ±96%, plasma-t½ panjang sekali 40-55 hari.
gian dirombak; metab­olitnya diekskresi le- Dari sebagian zat dalam hati dibebaskan iod,
wat urin, 30% secara utuh. Efek samping bersi- yang diekskresi sebagai iodida lewat urin.
fat umum, juga nyeri di dada, flushing dan Sisanya dikeluarkan oleh hati dan tinja.
tremor. Efek samping paling serius pada peng-
Dosis: oral 2 dd 100-200 mg (asetat), i.v. gunaan lama berupa ganggu­an fungsi tiroid
2mg/kg dalam 10 menit. dan toksi­sitas paru-paru (penurunan fungsi,
pneumonitis, fibrosis, dan lain-lain) dengan
3h. Propafenon: Rytmonorm risiko kematian 10%. Efek lainnya berupa
Senyawa propiofenon ini (1979) berkhasiat enda­pan di selaput tanduk mata tanpa gejala
antiaritmik kelas Ic, juga memiliki khasiat (reversibel), ganggu­an lambung-usus, reaksi
b-blocker, antagonis-Ca dan antikoliner­gik. kulit yang dapat berwarna abu-abu biru
Khusus digunakan pada aritmia (supra) ven- akibat fotosensibilisa­si. Obat ini juga dapat
trikuler yang kurang dapat dikendalikan memperkuat efek antikoagulansia oral dan
oleh obat-obat lain. digoksin.
Resorpsi dari usus cepat dan hampir leng Wanita hamil dan menyusui tidak boleh
kap, tetapi mengala­mi FPE. Oleh karena itu menggunakan amiodaron, karena dapat
BA-nya variabel dan tergantung pula dari mengakibatkan struma pada janin.
besarnya dosis. PP di atas 95%; t½ 2-10 jam, Dosis: oral permulaan 3 dd 200 mg (HCl)
kecuali pada orang dengan kekurangan en- d.c. selama 1-2 minggu, pemeliharaan 200-
zim hidroksilase (7%) 12-32 jam. Dalam ha- 400 mg sehari.
ti praktis dirombak seluruhnya dan meta
-bolitnya rata-rata 28% diekskresi lewat urin 3j. Dronedaron: Multaq
dan 57% melalui empedu dan tinja. Derivat benzofuran dari amiodaron ini
Efek samping berupa gangguan lambung- (2009) adalah suatu multichannel blocker yang
usus dan penglihatan, hilang rasa di mulut, merintangi aliran kalium, sehingga aksipo-
nyeri kepala, pusing dan letih. Begitu pula tensial jantung dan masa refrakter diper-
sesak napas serius, memburuknya COPD dan panjang. Juga menghambat aliran natrium
hipotensi ortostatik. Juga gangguan jantung, dan kalsium.Tekanan darah arterial menurun,
seperti bradycardia dan gangguan penerusan juga memiliki aktivitas vasodilatasi pada
impuls (misalnya AV-block). arteri koroner dan perifer.
Dosis: oral semula 3 dd 150 mg p.c., bila Efektivitas untuk memelihara ritme sinus
perlu berangsur-angsur dinaikkan sampai jauh lebih kurang dari pada amiodaron dan
maks. 900 mg sehari. I.v. secara individual. juga memiliki lebih sedikit efek samping.
Terdapat kontra indikasi untuk pasien dengan
3i. Amiodaron: Cordarone gagal jantung. Efek anti adrenergiknya lebih
Senyawa benzofuran ini (1962) berkhasiat kuat daripada amiodaron.
antiaritmik kelas III, tetapi juga memiliki PP 99,7% dan T1/2 13-19 jam. Diekskresi
sifat antiaritmik kelas I, seperti peningkatan teruama dalam bentuk metabolit 6% via urin
ambang rangsang dan perlambatan pene- dan 84% melalui feses.
rusan impuls. Efek inotrop negatif ringan. Penggunaan pada pasien dengan fibrilasi
Di samping itu, juga bersifat anti-adrenergik atrium yang berlanjut.
dan vasodilatasi. Terutama digunakan pada Efek samping sering sekali (>10%) gagal
fibrilasi serambi yang resis­ten dan pada jantung kongestif dan sering (1-10%) bradi-
tachycardia (supra)ventrikuler yang tidak kardi, diare, dispepsi, mual, muntah dan
dapat dikendalikan oleh obat-obat lain. gangguan kulit.
Resorpsi dari usus lambat dan tidak konstan Dosis: 2 dd 400 mg pada waktu sarapan dan
dengan BA 22-86%. Mulai kerjanya setelah pada saat makan malam.
2-21 hari, tetapi dapat bertahan sampai 60

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 610 21/04/2015 19:45:59


Bab 37: Obat Jantung 611

3k. Ibutilide: Corvert DAFTAR PUSTAKA


Adalah obat anti aritmik dengan sifat-sifat
kelas III. Memperpanjang masa refrakter 21. De Backer G et al. European guidelines on
efektif di jaringan otot atrial dan ventrikuler. cardiovascular disease and prevention in
Dapat segera mengkonversi fibrilasi serambi clinical practice. Atherosclerosis, 2003;171:145-
55.
ke ritme sinus.
22. Fokkema MR et al. Leefstijlinterventie ter
Metabolisasi di hati dan diekskresi 82%
preventie van hart- en vaatziekten. NTvG
melalui urin dan 19% melalui feces. FPE 2005;149:2607-12.
yang kuat ini menyebabkan obat tidak dapat 23. Voedingsraad. Richtlijnen goede voeding. Den
digunakan per oral. T1/2 6 jam. Haag: Voedingsraad;1986.
Efek samping paling sering dan serius 24. Hassink RJ et al. Transplantation of cells for
adalah pro-aritmi yang timbul 40 menit setelah cardiac repair. J Am Coll Cardiol 2003;41:711-7.
pemberian obat. Juga tachycardi serius. 25. Fijnvandraat AC en Moorman AFM.
Dosis: i.v. 1 mg bagi pasien dengan berat Stamcellen: biologie en mogelijke toepassing
badan > 60 kg selama minimal 10 menit.Bagi bij het hartinfarct. NTvG 2004;148:1186-91.
26. Esterbauer H. et al. Role of vitamin E in
pasien dengan berat badan <60 kg: 0.01 mg/
preventing the oxidation of low-density
kg i.v. selama minimal 10 menit.
lipoprotein. Am J clin Nutr 1991;53(I
suppl):314S-21S.
3l. Vernakelant: Brinavess, Kynapid 27. Packer JE et al. Direct observation of a free
Senyawa ini adalah obat anti aritmika radical interaction between vitamin E and
dengan sifat-sifat klas I dan III. Memper- vitamin C. Nature 1979;278:737-8.
panjang masa refrakter atrial dan memper- 28. Stoyanovsky DA et al. Ubiquinone-dependent
lambat penyaluran impuls. Bekerja setelah recycling of vitamin E radicals by superoxide.
±10 menit selama ±24 jam. T1/2 ±3 jam. Arch Biochem Biophys 1995;323:343-51.
Digunakan untuk konversi cepat fibrilasi 29. Buijsse EJM et al. Voeding en gezondheid-
-onduidelijk verband tussen inname van
serambi singkat ke ritme sinus (Roy D. et
vitamin E en het risico op coronaire hartziekten.
al. Vernakalant hydrochloride for rapid
NTvG 2003;147:2007-11.
conversion of atrial fibrillation. Circulation, 30. Tieleman RG. Ximelagatran, een orale
2008, 117:1518-1525) tetapi tidak efektif untuk trombineremmer zonder de noodzaak
fibrilasi serambi jangka panjang (>7 hari). van geregelde stollingscontrole. NTvG
Efek samping sering kali hilang rasa, bersin, 2003;147:2046-8.
bradikardi, hipotensi, pusing, sakit kepala, 31. Trichopoulou A. et al. Adherence to a
mual dan muntah. Mediterranean diet and survival in a Greek
Dosis: i.v. infus 3 mg/kg selama 10 menit. population.
N Engl J Med 2003;348:2599-608.
32. Aurigemma SP et al. Diastolic heart failure.
NEngJMed 2004 ; 351 :1097-1105
33. McMurray JJV et al. Heart failure. NEngJMed
2005; 365 : 1877- 89.

14108649_OBAT P(Bab 37)_T-587-611.indd 611 21/04/2015 19:45:59


BAB 38

ANTITROMBOTIKA

Antitrombotika adalah zat-zat yang digu- – Bagi pasien tertentu (dengan predispo-
nakan untuk pengobatan atau pencegahan sisi) dianjurkan pula penggunaan low
trombosis dan emboli. Pada trombosis terjadi molecular heparin 2 jam sebelum kebe-
pembentukan trombus, yaitu bekuan darah rangkatan, yang merupakan perlindungan
di dalam pembuluh. Pada emboli terjadi terhadap timbulnya thrombosis.
penyumbatan arteri kecil atau kapiler akibat – Trombosis vena di permukaan oleh beku-
embolus, yaitu bekuan darah atau sumbatan an darah, terutama bercirikan peradangan
lain (antara lain gelembung udara) yang dan umumnya disebut tromboflebitis.
dibawa oleh aliran darah dan tersendat di Gejalanya berupa sakit, kemerah-merah-
pembuluh dan menyumbatnya. an dan pengerasan setempat akibat
pembentukan jaringan-ikat sekitar vena
yang terkena, adakalanya juga demam.
A. PROSES PEMBEKUAN Gangguan ini dapat terjadi spontan
DARAH DAN TROMBOSIS setelah persalinan, dapat pula karena
adanya varices (pemekaran vena lokal,
Trombosis dan emboli «spatader») atau cedera (trauma).
a. Trombosis vena bisa terjadi di bagian da-
lam maupun permukaan sistem vena. Trombosis dapat pula terjadi pada pasien
– Trombosis vena dalam (deep venous throm- yang harus berbaring untuk waktu lama
bosis, DVT), bercirikan terbentuknya karena aliran darah di vena tertentu terhen-
gumpalan darah beku (trombus/i) dalam ti dan darah menggumpal. Tumor ganas,
vena, yang menghambat atau menghen- kehamilan dan pil antihamil dapat menye-
tikan sirkulasi darah (obstruksi). DVT babkan timbulnya tromboemboli vena.
kerapkali menimbulkan sirkulasi tersen-
dat di tungkai dan di paru-paru (emboli *Emboli paru sering kali timbul akibat DVT,
paru). Gejalanya dapat berupa rasa sakit padamana (sebagian) gumpalan darah ter-
setempat, adakalanya tachycardia, demam lepas dan melalui sirkulasi diangkut ke
(dan BSE meningkat). paru-paru. Gejalanya tergantung dari besar-
Thrombosis vena dalam disebut sebagai nya trombus yang tersendat di vena paru.
trombosis penjalanan bila memenuhi krite- Sumbatan besar bisa fatal secara akut dengan
ria: diawali oleh syok, sumbatan-sumbatan kecil
– Perjalanan dalam keadaan duduk sering kali berlangsung tanpa gejala atau
– Perjalanan lebih dari 5 jam dengan gejala tak nyata, misalnya kehabisan
– Gejala baru timbul sekitar 2 minggu napas bila mengeluarkan tenaga.
setelah perjalanan
Terapi dan profilaksis trombosis (dan emboli
Untuk menghindari trombosis demikian di- paru) lazimnya dimulai dengan antikoa-
anjurkan: gulansia parenteral h e p a r i n (UFH) atau
– Selama perjalanan banyak berdiri/ berge- fraksi-fraksinya (LMWH). Kemudian dapat di-
rak serta menghindari kopi dan alkohol lanjutkan dengan anti-koagulansia oral.

14108649_OBAT P(Bab 38)_T-612-627.indd 612 21/04/2015 19:48:01


Bab 38: Antitrombotika 613

b. Trombi dalam arteri sering kali terjadi di TIA (Transient Ischaemic Attack) terjadi secara
jantung dan otak, yang dapat mengakibatkan mendadak dengan menimbulkan hilang kesa-
matinya jaringan (infark jantung/otak) dan daran untuk waktu yang singkat, beberapa
dapat berakibat fatal. detik sampai beberapa menit. Peristiwa ini
disebabkan oleh masuknya mikro-emboli
*Infark jantung, gejala dan penanganannya dalam pembuluh otak. Lazimnya, pasien
telah dibicarakan secara luas di Bab 37, Obat- sembuh secara tuntas, tetapi TIA cenderung
obat jantung. Di sini hanya akan disinggung kambuh lagi. Untuk menghindari residif atau
peranan yang dipegang oleh antitrombotika. infark, umumnya digunakan asetosal dalam
Terapi. Obat-obat utamanya adalah trom- dosis rendah (40-100 mg sehari).
bolitika untuk melarutkan trombus yang
menyumbat arteri koroner (streptokinase dan Biokimia
lain-lain). Penanggulangan sedini mungkin Pada trombosis vena/arteri berulang terdapat
dapat menurunkan risiko kematian sampai kadar homosistein, yang meningkat dalam
50%. darah. Asam amino ini terbentuk sebagai
Prevensi sekunder, yaitu menghindari produk-antara pada reaksi pengubahan
terbentuknya lagi trombus baru, dapat dila- metionin menjadi sistein, yakni:
kukan dengan menggunakan antikoagu-
lansia oral (warfarin) atau asetosal dalam
dosis rendah. metionin ——> homosistein ——> sistein
Warfarin telah dikembangkan sebagai ra-
cun membasmi tikus, tetapi sekarang juga
digunakan dalam kedokteran sebagai anti- Kadar homosistein darah yang meningkat
koagulan. ternyata merupakan faktor risiko PJP (pe-
Di tahun 1955 warfarin diberikan kepada, nyakit jantung dan pembuluh: trombosis,
ketika itu Presiden Amerika Serikat, Jendral infark). Lihat juga Bab 37. Obat-obat jantung,
Dwight Eisenhower setelah mengalami in- faktor-faktor risiko.
fark jantung. Saat itu timbul ungkapan bah-
wa “What was good for a war hero and the Asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12 ber-
president of the US must be good for all, despite a khasiat menurunkan kadar homosistein dan
being a rat poison.” dengan demikian meniadakan salah satu
faktor risiko PJP. Asam folat banyak terdapat
dalam gandum whole-grain dan makanan
*Infark otak dapat disebabkan oleh trombosis
yang kaya akan serat nabati, lihat selanjutnya
atau emboli dengan gejala kelumpuhan se-
Bab 53, Vitamin dan Mineral.
belah badan (hemiplegia). Merupakan ±80%
dari semua kasus «beroerte», «stroke» atau
CVA (Cerebral Vascular Accident). Sisanya Fibrin
(±20%) diakibatkan oleh perdarahan di otak Fibrinogen adalah suatu globulin yang ter-
akibat pecahnya pembuluh otak, kerapkali bentuk di dalam hati. Protein ini merupakan
berhubungan dengan hipertensi. zat utama dari bekuan darah dan keropeng
Berdasarkan meningkatnya kasus stroke (kerak pada luka; crust) di luka terbuka.
dari tahun ke tahun diperkirakan bahwa Tetapi, fibrin juga dapat membentuk trombi
lebih dari 1,5 juta penduduk Indonesia ber- yang menyumbat pembuluh darah, dengan
risiko terserang penyakit tersebut dalam akibat memutuskan penyaluran oksigen ke
rentang waktu 6 tahun mendatang. Stroke organ-organ penting. Fibrinogen diangkut
merupakan kedua dari penyebab kematian dalam darah dalam keadaan terlarut ke
tersering pada wanita dan ketiga pada pria. tempat peradangan atau penyumbatan. Di
Vaartjes I, et al. Hart- en vaatziekten in Nederland tempat ini fibrinogen diubah menjadi fibrin
2011, cijfers over leefstijl en risicofactoren, ziekte yang memiliki struktur seperti serat (Lat
en sterfte. Den Haag: Hartstichting, 2011.  = fibra) dan tidak dapat larut. Serat-serat

14108649_OBAT P(Bab 38)_T-612-627.indd 613 21/04/2015 19:48:01


614 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

yang panjang dari fibrin «memperangkap» – tPA (tissue Plasminogen Activator), yang
trombosit dan unsur-unsur darah lainnya, dilepaskan oleh endotel dalam bentuk
lalu melekatkannya pada dinding pembuluh. aktif; dan
Fibrin dapat dianggap sebagai molekul repa- – uPA (urokinase-type Plasminogen Ac-
rasi yang berperan penting pada penutupan tivator), yang pertama kali ditemukan
luka melalui pembentukan keropeng. dalam urin. Dilepaskan dari endotel ke
dalam darah sebagai pro-urokinase, yai-
*Fibrinolisis. Gumpalan fibrin bersifat se- tu bentuk inaktif yang bila perlu baru
mentara dan setelah beberapa waktu dila- diaktifkan.
rutkan lagi oleh plasmin. Enzim protease ini
berkhasiat menguraikan fibrin dan faktor- Pada keadaan stres fisik atau mental, kadar
faktor pembekuan V dan VIII. Dalam darah, tPA meningkat, begitupula sejumlah hormon
plasmin berada dalam bentuk pro-enzim yang berdaya menginduksi pelepasan ZAP
inaktif plasminogen, yang dapat diaktivasi ke dalam darah, misalnya adrenalin dan des-
oleh zat-zat aktivator plasminogen (ZAP). mopresin.
ZAP faal adalah tPA, urokinase dan faktor
XII teraktivasi (lihat di bawah). Pembentukan Proses pembekuan darah
berlebihan plasmin dengan risiko perdarahan
Bila pembuluh darah terluka, sebagai reaksi
dapat dihindari dengan zat-zat penghambat
pertamanya terjadi penggumpalan trombosit
aktivator plasminogen-1 dan -2 (PAI-1 dan
pada dinding pembuluh. Gumpalan ini di-
PAI-2).
perkuat oleh serat-serat fibrin. Melalui pro-
ses feedback tubuh mengatur agar jangan
terbentuk bekuan darah terlalu banyak atau
terlalu sedikit.
Mekanisme pembekuan darah merupakan su-
atu proses yang kompleks dan menyangkut
13 faktor pembekuan. Yang utama adalah
faktor-faktor sebagai berikut: fibrinogen (fak-
Gambar 38-1: Skema sistem fibrinolisis tor I), protrombin (faktor II), kalsium (faktor
IV), faktor VII, VIII dan IX.
Aktivasi dicetuskan oleh faktor tertentu di Dalam garis besar, urutan proses ini ber-
molekul fibrin. Dengan demikian, bertum- langsung sebagai berikut. Bila darah mengalir
puknya fibrin yang dapat menghalangi keluar dari, misalnya suatu luka, yaitu suatu
aliran darah dan menimbulkan trombosis permukaan “asing” yang kasar, maka proses
di pembuluh dapat dihindari. Antara pem- pembekuan dimulai dengan timbulnya
bentukan dan pelarutan fibrin terdapat ke- Tissue factor (Tf) di permukaan sel, yang ber-
seimbangan. Pelarutan (degradasi) fibrin yang sentuhan dengan plasma. Bersama faktor
terlalu cepat atau dini dapat menimbulkan VII yang telah diaktivasi (VIIa), Tf dapat
perdarahan. Dalam plasma juga terdapat zat- mengaktivasi faktor X(rute sekunder). Tetapi,
zat faal yang menginaktivasi plasmin untuk peranan utama dari Tf + VIIa in vivo adalah
mengendalikan fibrinolisis, misalnya alfa2- aktivasi dari faktor IX (rute primer). Faktor
antiplasmin (alfa2-AP). IXa bersama faktor VIII + ion-Ca mengaktivasi
Plasminogen dan fibrinogen terbentuk da- faktor X. Faktor XI hanya diaktivasi pada
lam hati, sedangkan ZAP diproduksi di ba- luka parah oleh faktor XIIa. Akhirnya, faktor
nyak tempat, antara lain di endotel pembuluh Xa mendorong pengubahan protrombin men-
di seluruh tubuh dan ginjal (urokinase). jadi trombin, yang menghidrolisis ikatan
peptida dari fibrinogen dengan membebaskan
ZAP alamiah penting yang juga digunakan serat-serat fibrin, yang mengendap sebagai
dalam terapi sebagai zat pelarut trombus gumpalan. Sementara itu, trombin + ion-
(trombolitika) adalah: Ca mengaktifkan faktor XIII, yang bekerja

14108649_OBAT P(Bab 38)_T-612-627.indd 614 21/04/2015 19:48:01


Bab 38: Antitrombotika 615

Gambar 38-2: Skema mekanisme pembekuan darah


dan peranan beberapa faktor pembekuan

menstabilkan gumpalan fibrin melalui cross- B. ZAT-ZAT ANTI-


linking molekul fibrin yang berdekatan. Sel-
sel darah akan “terperangkap” dalam gum- TROMBOTIK
palan yang menyerupai serat-serat lekat
dan membentuk suatu trombus padat. Lihat Penggolongan
skema proses pembekuan darah di Gambar Antitrombotika adalah zat-zat yang digu-
38-2. nakan untuk terapi dan prevensi trombosis,
yang berdasarkan mekanisme kerjanya dapat
Tromboplastin(trombokinase, faktor III) adalah dibagi dalam 3 kelompok, yaitu:
suatu enzim yang berkhasiat mengaktifkan
pengubahan protrombin –––> trombin. Di- 1. Antikoagulansia: menghindari proses
bentuk dalam jaringan cacat dan dilepaskan pembekuan darah melalui
ke dalam plasma. Khususnya digunakan - bekerja langsung: kelompok heparin
sebagai reagens pada tes protrombin untuk - bekerja tidak langsung: kelompok kumarin
memonitor pentakaran antikoagulansia oral. (antagonis vitamin K atau AVK), meng-
hindari sintesis dari beberapa faktor
Pada keadaan normal, tidak akan terjadi pembekuan di hati (menghambat sintesis
pembekuan dan penggumpalan dalam fibrin). Masalah utama yang berkaitan
pembuluh darah, disebabkan dindingnya dengan penggunaan antagonis vitamin
yang licin. Tetapi, bila dinding ini menjadi K adalah bahwa dosisnya “sempit” dan
kasar akibat luka atau peradangan, maka tiap kali harus disesuaikan berdasarkan
proses pembekuan darah tercetus dan hasil tes pembekuan darah. Akibat se-
menimbulkan hemostasis (Lat. haema = rius dari dosis yang tidak tepat adalah
darah, stasis = berhenti). trombosis dan emboli pada dosis ter-

14108649_OBAT P(Bab 38)_T-612-627.indd 615 21/04/2015 19:48:01


616 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

lampau rendah dan perdarahan pada palan darah yang terbentuk beberapa jam
dosis yang terlampau tinggi. Antagonis sebelumnya Caranya ialah via aktivasi sis-
vitamin K sudah digunakan lebih dari tem fibrinolitis tubuh melalui stimulasi pe-
setengah abad untuk pengobatan dan ngubahan plasminogen menjadi plasmin.
prevensi trombo-emboli dan mengurangi Plasmin memecahkan jaringan fibrin dari
risiko stroke dengan 60%, tetapi trombus.
memiliki risiko untuk perdarahan serius.
Kelompok terbesar dari penggunanya
adalah untuk prevensi stroke yang meru- 1. ANTIKOAGULANSIA
pakan komplikasi terparah dari fibrilasi
Antikoagulansia (Lat.: coagulare = mem-
atrium, suatu gangguan ritme yang ter-
beku) adalah zat-zat yang dapat mencegah
sering. Sebagian kecil terdiri dari pasien
pembekuan darah dengan menghambat
yang diterapi untuk DVA atau emboli
pembentukan fibrin.Antagonis vitamin K ini
paru, atau mereka yang memiliki risiko
digunakan pada keadaan di mana terdapat
meningkat untuk gangguan ini.
kecenderungan meningkat dari darah untuk
Zat-zat penghambat sintesis fibrin baru membeku, misalnya pada trombosis. Pada
adalah penghambat trombin (faktor IIa) lang- trombosis koroner (infark), sebagian otot jan-
sung dabigatran, melagatran dan pro-drug- tung mati karena penyaluran darah ke ba-
nya ximelagatran (Exanta, 2004).13 Juga dua gian ini terhalang oleh trombus di salah
senyawa dari kelompok pentasakarida fon- satu cabangnya. Obat-obat ini sangat pen-
daparinux (Arixtra) 15 dan idraparinux. ting untuk meningkatkan harapan hidup
Ref.: penderita.
1. Verheugt  FWA. Novel oral anticoagulants to
prevent stroke in atrial fibrillation. Nature Rev * Penggolongan. Antikoagulansia dapat di-
Cardiol. 2010;7:149-54.  bagi dalam dua kelompok, yakni obat dengan
2. Connolly SJ, Ezekowitz MD, Yusuf S, et al.
kerja langsung dan kerja tak-langsung.
Dabigatran versus warfarin in patients with
atrial fibrillation. N Engl J Med. 2009;361:1139-
51 a. Zat-zat dengan kerja langsung: heparin,
3. Verheugt F.; Nieuwe antitrombotica bij heparin BM rendah (enoksaparin, nadropa-
atriumfibrilleren; Ned Tijdschr Geneeskd. rin) dan zat-zat heparinoid. Zat-zat ini dapat
2011;155:A2143 bereaksi dengan tromboplastin dan memben-
tuk suatu persenyawaan kompleks antitrom-
2. penghambat penggumpalan trombosit boplastin, yang menghindari terbentuk-
(asetosal, dipiridamol, ticlopidin, indobufen, epo- nya trombin dari protrombin. Dengan de-
prostenol), yang berkhasiat menghambat agre- mikian, heparin adalah suatu zat pencegah
gasi trombosit. Caranya adalah melalui peng- pembekuan darah yang kuat. Keunggulan
hambatan sintesis tromboxan A2 (TxA2) di heparin adalah khasiatnya yang langsung
trombosit, meningkatkan jumlah cAMP atau dan singkat, tetapi penggunaannya harus
dengan mengurangi pengikatan fibrinogen secara parenteral (i.v./infus, s.k.), karena dimus-
pada reseptor GP trombosit. Sering kali obat- nahkan dalam saluran lambung-usus.
obat ini disebut antitrombotika (dalam arti
sempit). * Heparin BM rendah (LMWH = Low Mo-
Zat-zat baru adalah antagonis reseptor lecular Weight Heparines).
glikoprotein abciximab {Reopro} yang ber- Heparin merupaan polimer dari mukoi-
khasiat mengikat pada reseptor glikoprotein tinester sulfat dan memiliki BM paling be-
GP pada permukaan trombosit dan demikian sar, yaitu rata-rata 15.000-18.000 D(alton).
menghambat agregasinya. LMWH adalah heparin yang telah dipecah
3.trombolitika (fibrinolitika): streptokinase, (difraksionasi) dengan BM 4.000-6.500, se-
alteplase, urokinase dan reteplase (Rapilysin). perti enoksaparin dan nadroparin. Fraksi
Obat-obat ini berkhasiat melarutkan gum- heparin ini memiliki panjang rantai berbeda-

14108649_OBAT P(Bab 38)_T-612-627.indd 616 21/04/2015 19:48:01


Bab 38: Antitrombotika 617

beda. Dalam hubungan ini, heparin juga masalah penting ini sejak lama dicari obat
disebut UFH (Un-Fractionated Heparin). Efek alternatif bagi antagonis vitamin K, yang
antitrombotik dari LMWH tergantung dari terdiri dari generasi baru obat-obat antibeku-
besar molekulnya; semakin besar BM, se- an darah oral yang tidak membutuhkan
makin kuat dan cepat kerjanya. moni-toring frekuen, yaitu perintang trombin
LMWH ternyata sama efektifnya dengan (faktor IIa) langsung dabigatran dan pe-
UFH pada trombosis dan emboli paru, lagi rintang faktor Xa (komponen pertama dari
pula bekerja lebih efektif mengenai inaktiva- sistem kaskade pembekuan) langsung riva-
si sistem pembekuan darah.3,4 Selain itu, roksaban, apiksaban en edoksaban. Ke-
LMWH memiliki bio-availability biologis untungan besar dari obat antikoagulansia
serta kinetik yang lebih baik, juga lebih mu- oral baru ini adalah penggunaannya dalam
dah penggunaannya. LMWH yang lebih dosis tetap, sehingga tidak membutuhkan
baru adalah reviparin (Clivarin),tinzaparin monitoring yang frekuen dan bagi pasien
(Innohep), dan danaparoide (Orgaran). jauh lebih mudah. Permulaan kerjanya cepat
dan berlangsung tidak lama.
* Heparinoida. Terdiri atas zat-zat dengan Ref.
khasiat yang mirip heparin. Khususnya di- 1. Engelfriet P.M. et al., Introductie van
gunakan dalam salep atau krem sebagai obat nieuwe antistollingsmiddelen; Ned Tijdschr
pembantu pada penanganan tromboflebitis, Geneeskd. 2012;156
luka akibat olahraga, keseleo dan salah urat. 2. Brouwers, JRBJ, Aanbevelingen over orale
anticoagulantia; Ned Tijdschr Geneeskd.
b. Zat-zat dengan kerja tak langsung: war- 2012;156:
farin, asenokumarol, fenprokumon
Struktur kimia dari senyawa kumarin Penggunaan
sangat mirip dengan vitamin K (lihat rumus
bangunnya) dan khasiatnya berdasarkan Antikoagulansia digunakan pada gangguan
antara lain saingan terhadap vitamin ini. Se- trombo-emboli, termasuk tromboflebitis (radang
bagai antagonis vitamin K, senyawa ini vena), setelah pembedahan di mana terdapat
menghalangi pembentukan faktor pembekuan faktor-faktor yang memudahkan terjadinya
di dalam hati, antara lain protrombin. Oleh trombosis, terutama trombosis koroner.
karena itu proses pembekuan darah ter- Secara preventif, antikoagulansia diguna-
hambat secara tidak langsung. Lagi pula kan untuk mencegah terbentuknya trombi
mengurangi pembentukan fibrin. (darah beku) pada aterosklerosis, misalnya
Antikoagulansia oral ini mulai kerjanya pada gangguan sirkulasi akibat penyempitan
agak lambat, baru sesudah 18-72 jam, yaitu pembuluh. Penggunaan secara profilaktis
bilamana faktor pembekuan yang sudah ada setelah infark jantung ternyata tidak me-
dan bersirkulasi hilang seluruhnya. Setelah ngurangi risiko serangan kedua, namun terja-
penggunaannya dihentikan, efeknya masih dinya trombose perifer dapat dicegah dengan
berlangsung minimal beberapa hari, pada efektif 9.
fenprokumon malah sampai 2 minggu.
Untuk efek antipembekuan yang segera,
terapi harus dimulai dengan heparin, lalu
Prevensi stroke
dilanjutkan dengan suatu kumarin. Untuk menghindari stroke dengan efektif
Luas terapi. Penggunaan obat-obat ini harus diperlukan terapi dengan anikoagulan per
selalu diawasi ketat dengan penentuan kadar oral yaitu kelompok antagonis vitamin K,
protrombin dalam darah secara periodik, misalnya warfarin. Penggunaan warfarin
karena luas terapinya hanya kecil. Artinya, membutuhan monitoring secara teratur, oleh
jarak antara pengobatan yang kurang dan karena itu dikembangkan antikoagulan oral
pengobatan yang berlebihan dengan risiko lain yang aman dan efektif sebagai alternatif
perdarahan adalah sempit, lagi pula sangat dari warfarin terutama bagi pasien yang
berbeda-beda secara individual. Oleh karena tidak cocok terhadap warfarin.

14108649_OBAT P(Bab 38)_T-612-627.indd 617 21/04/2015 19:48:01


618 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Gambar 38-2a: Mekanisme pembekuan antitrombotika baru


rivaroksaban dan dabigatran
Aktivasi: > Blokade: -
Ref.: Ned Tijdschr Geneeskd 2009 april; 153(16)

Untuk ini telah disintesis beberapa obat Masalah dari obat baru ini adalah tidak
oral baru seperti inhibitor trombin langsung tersedianya antidotum spesifik untuk misal-
dabigatran (Pradaxa) eteksilat dan inhibitor nya overdosis, dibandingkan dengan peng-
faktor Xa rivaroxaban (Xarelto) dan apixaban gunaan antagonis vitamin K yang daya
(Eliquis). Dibandingkan dengan warfarin kerjanya dapat dengan cepat dan efektik
obat-obat ini menyebabkan lebih sedikit dihentikan dengan pemberian vitamin K atau
stroke hemoragic dan perdarahan otak. (J Am infus kompleks protrombin. Pencarian dan
Coll Cardiol. 2012;60(8):738-746). pengembangan antidotum spesifik terhadap
Keuntungan dari antikoagulan oral baru ini perintang faktor Xa dan perintang trombin
adalah pemberiannya yang mudah, dosisnya adalah mutlak untuk praktik klinis.
yang tetap, sedikit interaksi dengan obat-obat Lu G, DeGuzman FR et al., Recombinant
lain dan tidak diperlukannya monitoring antidote for reversal of anticoagulation by factor Xa
laboratorium untuk efek antipembekuannya. inhibitors. Blood, 2008;112:938.

14108649_OBAT P(Bab 38)_T-612-627.indd 618 21/04/2015 19:48:02


Bab 38: Antitrombotika 619

Mengingat efek samping potensial (per- Interaksi dengan obat lain


darahan gastrointestinal) yang serius dan Efeknya terhadap waktu pembekuan darah
masih kurangnya pengalaman dengan obat- dapat sangat dipengaruhi bila digunakan
obat baru ini, maka diperlukan monitoring bersamaan dengan obat lain. Efek antikoa-
dalam jangka waktu panjang terhadap efek- gulansnya dapat diperkuat tetapi dengan
tivitas dan keamanannya (fase-4). risiko besar akan perdarahan, berdasarkan
Ref.: Van Dijk E. et al; Nieuwe orale anti- beberapa mekanisme, yaitu:
coagulantia bij atriumfibrilleren, Ned Tijdschr a. inhibisi enzim oleh alopurinol, antidiabetika
Geneeskd2012;156. oral, kloramfenikol, dan metronidazol, kare-
Disamping untuk prevensi stroke di ta- na biotransformasi (hidroksilasi) zat-zat
hun 2014 FDA Amerika telah memberikan tersebut dipengaruhi oleh enzim yang
persetujuan untuk penggunaan apixaban sama, yaitu hidroksilase. Zat-zat androgen,
sebagai profilaksis terhadap DVT bagi pa- anabolika, vitamin E dan dekstrotiroksin
sien setelah bedah pinggul atau dengkul memperkuat efeknya, tetapi mekanisme
(replacement surgery). kerjanya tidak diketahui.
Perintang trombin oral pertama adalah b. penggeseran dari ikatan proteinnya yang
Ximelagatran, tetapi karena efek sampingnya kuat (96-98%), oleh obat dengan PP yang
yang a.l. berupa gangguan fungsi hati, telah juga kuat, antara lain fenilbutazon, sul-
ditarik dari peredaran. fonamida tertentu, kloralhidrat dan asam
nalidiksat. Oleh karena itu persentase obat
Efek samping bebas yang aktif dapat dilipatgandakan.
Berupa perdarahan hebat, antara lain di c. penghambatan agregasi trombosit se-
lambung-usus, terutama pada overdose. hingga efek antipembekuannya diper-
Juga reaksi kepekaan yang serius, karena kuat, misalnya oleh salisilat.
heparin adalah suatu zat alergen, yaitu zat
yang dapat menimbulkan reaksi alergi. Bila Sebaliknya terdapat sejumlah obat yang
terjadi perdarahan, misalnya dari hidung, justru memperlemah efek antipembekuan-
perlu segera diberikan zat penawar vitamin nya, berdasarkan mekanisme berikut:
K1(*Ossovit, Konakion) secara oral (5-10 mg). d. induksi enzim: rifampisin, griseofulvin dan
Pemberian vitamin K —yang merupakan barbiturat, yang mempercepat biotrans-
antagonis dari kumarin— akan menormalkan formasinya
kadar protrombin dalam darah, walaupun efek e. mengurangi resorpsinya dari usus: koles-
klinisnya baru tampak setelah beberapa jam. tiramin
f. menstimulasi aktivitas faktor pembekuan:
Kehamilan dan laktasi. Senyawa kumarin antikonseptiva oral
tidak boleh diberikan pada wanita hamil
selama 3 bulan pertama kehamilan dan sete- Oleh karena interaksi tersebut, efek yang
lah minggu ke-36, berhubung sifat terato- diinginkan tidak akan tercapai. Maka, bila
gennya. Obat-obat ini dalam jumlah kecil pemakai antikoagulansia perlu mengguna-
dikeluarkan dalam air susu ibu, tetapi boleh kan obat-obat tersebut di atas, sebaiknya
digunakan selama laktasi. dilakukan pengawasan terhadap kadar anti-
Heparin juga dapat digunakan selama koagulansia di dalam darahnya, sehingga
masa itu. dosisnya dapat disesuaikan seperlunya.
Kontra indikasi adalah kecenderungan un-
tuk perdarahan, tekanan darah tinggi, gang-
guan ginjal dan penyakit parah dari usus dan MONOGRAFI
hati yang mengganggu resorpsi dan produksi
vitamin K. Heparin tidak boleh diberikan 1a. Heparin: *Thrombophob, Calparine
pada penderita penyakit hemofilia (sakit blu- Senyawa glycosaminoglycan ini (nama lama:
der) dan penyakit purpura hemorrhagica. mucopolysaccharide) bersifat asam kuat dan

14108649_OBAT P(Bab 38)_T-612-627.indd 619 21/04/2015 19:48:02


620 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

terdiri dari glukosamin dan asam glukuronat. 1b. Enoxaparin: Lovenox, Clexane.
Heparin untuk pertama kalinya didapatkan LMWH ini adalah campuran dari sejumlah
dalam hati (Lat: hepar = hati), tetapi pada heparin dengan BM rendah (rata-rata 4.500),
umumnya juga terdapat dalam darah dan yang dibuat dengan jalan fraksionasi, yaitu
sel jaringan, bersamaan dengan histamin dan perombakan esterbenzil dari heparin dengan
serotonin. Heparin kini diperoleh dengan jalan alkali (1988). Plasma-t½-nya pada injeksi
ekstraksi dari paru-paru dan hati sapi (1937). s.k. lebih panjang dari heparin, ±4 jam, juga
Berhubung masih terdapat variasi dalam lebih dapat diperhitungkan. Sebaliknya, daya
sifat dan kadar heparin, maka potensinya kerjanya dibandingkan heparin hanya lemah.
dinyatakan dalam unit-unit tertentu (USP). Oleh karena itu terutama digunakan untuk
Heparin berkhasiat menetralkan trombin pencegahan, misalnya DVT pasca bedah dan
dengan segera dan digunakan sebagai zat emboli paru.
antitrombin dalam keadaan di mana perlu Efek sampingnya sama dengan heparin,
mencairkan darah yang pesat, misalnya tetapi risiko perdarahan lebih kecil karena
trombose vena dalam (DVT) dengan bahaya afinitasnya untuk trombin lebih ringan. Agre-
emboli. Juga untuk profilaksis DVT (dosis gasi trombosit juga kurang dihambat, se-
rendah). Perlu diberikan parenteral (s.k. atau hingga risiko trombositopeni juga lebih kecil.
i.v.) karena per oral tidak diserap. Untuk Dosis: s.k. 20 mg garam-Na 2 jam sebelum
efek yang segera (dalam 10 menit) heparin pembedahan, lalu 1 dd 20 mg selama 7-10
diberikan melalui intravena. Plasma-t½-nya hari.
0,5-3 jam tergantung dari dosis. Efeknya 1 mg enoxaparin-Na memiliki aktivitas 100
berlangsung singkat, yaitu ±3 jam, karena AXa-UI.
ekskresinya oleh ginjal cepat. Pentakaran * Nadroparin (Fraxiparine) adalah campuran
harus ditentukan atas dasar kebutuhan pen- dari molekul heparin dengan BM rendah
derita dan monitoring waktu pembekuan pula, yang dibentuk melalui fraksionasi
darah (normal berkisar antara 10-20 menit) heparin dengan asam nitrat (1989). Plasma-
atau Activated Partial Thromboplastin Time t½-nya ±3,5 jam. Aktivitasnya dinyatakan
(APTT normal = lebih kurang 45 detik), mut- dalam unit AXa-E (IC) [= antifactor-Xa
lak harus dilaksanakan. Secara dermal juga (Institute of Choay)].
digunakan pada tromboflebitis permukaan dan 1 AXa-E (IC) = 0,41 AXa-UI. Dosis: pro-
peradangan, tetapi efektivitasnya diragukan filaksis s.k. 7.500 unit (AXa-E) garam-Ca, 12
(*Thrombophob). jam sebelum dan sesudah pembedahan, lalu
Efek samping utamanya adalah perdarahan 1 dd selama 7-10 hari. Terapi 2 dd 225 AXa-E/
akibat efek antipembekuan berlebihan atau kg selama 10 hari.
trombositopeni yang ditimbulkannya. Jarang
reaksi alergi dan rontok rambut (reversibel). 1c. Heparinoida: *Lasonil, *Mobilat
Dosis: pada trombo-emboli i.v. tiap 4 jam Terdiri atas ester sulfat dari polisakarida
5.000-10.000 UI (garam-Na) atau dengan dengan khasiat heparin lemah (1949). Khu-
infus 1.000 unit/jam. Profilaksis s.k. 5.000 UI sus digunakan dalam bentuk salep untuk
1-2 jam sebelum pembedahan, lalu 2-3 dd mengobati cedera olahraga, biasanya dikom-
5.000 UI selama 7-10 hari. binasi dengan enzim hyaluronidase untuk
1 mg heparin = 150 UI. memperkuat efeknya (lihat boks di bawah).

* Hyaluronidase:Hyason, *Lasonil
Enzim mukolitis ini (1949) merombak asam hyaluronat dengan khasiat melarutkan substansi dasar
dari jaringan dan menurunkan viskositasnya, sehingga permeabilitasnya dinaikkan. Dengan demikian,
absorpsi dari obat yang diberikan bersamaan (heparinoida, anestetika lokal) diperbaiki. Kelenturan dari
kulit dan jaringan pengikat juga ditingkatkan. Jarang sekali menimbulkan reaksi alergi. Efeknya
dikurangi oleh salisilat. Kadar yang digunakan 150 U per g salep/krem.

14108649_OBAT P(Bab 38)_T-612-627.indd 620 21/04/2015 19:48:02


Bab 38: Antitrombotika 621

Efek samping jarang terjadi dan berupa an serta emboli pulmonal sama dengan an-
reaksi alergi pada kulit. Kadar dalam krem/ tagonis vitamin K.
salep 3 mg/g. Ekskresinya ±67% melalui urin yang se-
tengahnya dalam keadaan asli dan ± 33%
1d. Warfarin:(Simarc-2) melalui feces.
Derivat asetonilbenzil ini dari kumarin T½ nya 5-9 jam; 11-13 jam pada lansia.
(1950) terdiri dari suatu campuran rasemis. Efek sampingnya sering kali anemia, pusing,
Khasiat antikoagulansnya berdasarkan meka- sakit kepala, perdarahan pada mata dan
nisme saingan terhadap vitamin K. Terutama saluran pencernaan, mual, muntah, obstipasi,
digunakan untuk prevensi sekunder infark diare dan alergi.
otak dan jantung. Penggunaan non-medis Dosis: setelah pembedahan pinggul atau
adalah sebagai racun tikus. lutut: 10 mg sekali sehari.
Resorpsinya baik, PP-nya ±99%, plasma- Untuk prevensi CVA: 20 mg sekali sehari;
t½-nya 40-50 jam. Mulai bekerjanya agak pengobatan DVT dan profilaksis DVT residif:
cepat dan maksimal sesudah 36-72 jam dan permulaan 15 mg 2x sehari selama 20 hari,
bertahan selama 4-5 hari. Dalam hati diubah kemudian 20 mg sekali sehari.
menjadi beberapa metabolit inaktif, yang
diekskresi melalui urin. *Fondaparinux (Arixtra) adalah juga
Dosis: permulaan oral 1 dd 10-15 mg (ga- penghambat faktor Xa selektif untuk prevensi
ram-Na) selama 3 hari, pemeliharaan 1 dd trombo-emboli vena, tetapi melalui injeksi
2-10 mg berdasarkan arahan masa pro- s.k. Efek samping anemi, perdarahan, mual,
totrombin. muntah, alergi, diare, obstipasi dan alergi.
Dosis: s.k. 1 dd 2,5 mg selama 6-14 hari.
* Asenokumarol: (Sintrom) adalah derivat
nitro dari warfarin (1955) yang berkhasiat 1f. Dabigatran: Pradaxa
kuat. Resorpsinya di atas 60%, PP-nya 99%, Setelah resorpsi prodrug ini dengan cepat
plasma-t½-nya 8-14 jam. Mulai kerjanya diubah oleh esterase di dalam plasma dan hati
agak lambat, yaitu setelah 18-24 jam dan menjadi dabigatran aktif. Zat ini merupakan
bertahan sampai 48 jam. Metabolit inaktifnya penghambat kuat dan reversibel dari trom-
diekskresi melalui urin dan tinja. Daya bin dan dengan demikian menghindari
kerjanya agak singkat. Dosis: hari pertama pembentukan fibrin dari fibrinogen. Digu-
1 dd 8 mg, hari ke-2 dan ke-3 1 dd 4 mg, nakan untuk prevensi stroke dan akhir-
pemeliharaan 1-8 mg sehari berdasarkan akhir ini (2014) disetujui untuk pengobatan
arahan masa prototrombin. maupun prevensi risiko terulangnya venous
* Fenprokumon (fenilpropiloksikumarin, Mar- thromboembolism (VTE).
coumar) adalah derivat etilbenzil dari kumarin Ekskresi terutama melalui urin dalam
(1953). Mulai kerjanya lebih lambat lagi, yaitu keadaan utuh. T1/2 12-14 jam. Digunakan un-
setelah 36-48 jam dan bertahan sangat lama, tuk prevensi gangguan trombo-emboli vena
sampai 1-2 minggu. Plasma-t½-nya ±160 jam. dan prevensi CVA (stroke).
Dosis: hari pertama 1 dd 12 mg, hari ke-2 6mg, Efek sampingnya sangat sering (>10%) per-
hari ke-3 3 mg, pemeliharaan 1,5-6 mg sehari. darahan, anemia, nyeri perut , diare, dispepsi
dan mual.
1e. Rivaroxaban: Xarelto Dosis: untuk prevensi CVA (stroke) 2 dd 150
Merupakan penghambat faktor Xa selektif mg.
oral dan dengan demikian memutuskan
rangkaian cascade pembekuan darah. 2. PENGHAMBAT
Obat ini digunakan untuk prevensi trom-
AGREGASI TROMBOSIT
bo-emboli vena (pasca pembedahan ping-
gul atau lutut), stroke, DVT dan emboli Seperti telah diuraikan di atas, penggumpalan
pulmonal. Efektivitas dan keamanannya pa- darah sebagai akibat dari agregasi trombosit
da pengobatan dan profilaksis DVT ulang- akan terjadi bila misalnya darah mengalir

14108649_OBAT P(Bab 38)_T-612-627.indd 621 21/04/2015 19:48:02


622 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

melalui suatu permukaan yang kasar, se- tuk prevensi sekunder dari infark otak dan
perti dinding pembuluh yang rusak atau jantung. Risiko serangan diturunkan dan
meradang. Zat-zat ini, yang singkatnya juga jumlah kematian karena infark kedua diku-
disebut penghambat trombosit (“platelet rangi sampai 25%. Keuntungannya banyak
inhibitor” atau penghambat agregasi trom- dibandingkan antikoagulansia untuk indi-
bosit) berkhasiat menghindari terbentuk kasi ini, antara lain kerjanya cepat seka-
dan berkembangnya trombi melalui peng- li dan dosisnya lebih mudah diregulasi.
hambatan penggumpalannya. Lagipula pasien tidak perlu dimonitor waktu
Termasuk dalam kelompok ini antara protrombin dalam darahnya dan tidak perlu
lain asam asetilsalisilat, dipiridamol, tiklopidin, mentaati skema pentakaran yang rumit
indobufen dan epoprostenol. (7a,7b). Terdapat pula beberapa indikasi bah-
Penghambat trombosit atau kombinasinya wa asetosal, seperti NSAIDs lainnya, bersifat
memegang peranan esensial untuk mengu- melindungi terhadap kanker usus besar.
rangi risiko komplikasi aterotrombotik akut Penelitian akhir-akhir ini menyatakan
baru pada pasien yang telah mengalami bahwa asam asetilsalisilat dapat menurunkan
serangan TIA atau infark otak. angka kematian akibat kanker usus besar.
Untuk tujuan ini dianjurkan 3 cara yaitu Mekanismenya mungkin dapat dijelaskan
penggunaan asam asetilsalisilat dikombinasi bahwa senyawa ini menghalangi agregasi
dengan dipiridamol, monoterapi dengan dari sel-sel tumor yang beredar membentuk
klopidogrel atau monoterapi dengan asam “deposito metastatik” yang keberadaannya
asetilsalisilat. memperburuk prognosa kanker colon.
Perlu diperhatikan bahwa penggunaan Berdasarkan penelitian ini penggunaan
kombinasi dari klopidogrel dengan asam aspirin (75-325 mg sehari) dapat dianjurkan
asetilsalisilat meningkatkan risiko perdarah- bagi pasien dalam stadium III kanker usus
an, antara lain perdarahan gastro-intestinal. besar.
Ref.: Ref. JAMA Intern Med, 31 maart 2013
1. S.M. (Yvonne) Zuurbier; Secundaire pre-
ventie met clopidogrel na TIA of her-seninfarct; Penggunaan lainnya. Asetosal juga digunakan
Ned Tijdschr Geneeskd. 2013; 157:A5836 pada dosis rendah untuk gangguan kardio-
2. Palacio S, Hart RG, Pearce LA, Benavente OR.
vaskuler berikut:
Effect of addition of clopidogrel to aspirin on
mortality: Systematic review of randomized – prevensi sekunder dari TIA (Transient
trials. Stroke. 2012;43:2157-62 Ischaemic Attack), yakni kehilangan kesa-
3. Gerard A. Rongen;Clopidogrel plus ace- daran selewat akibat gangguan sirkulasi
tylsalicylzuur: een dodelijke combinatie. Ned
di otak;
Tijdschr Geneeskd. 2013;157:A6221
– terapi angina pectoris instabil;
– pasca pembedahan bypass.

MONOGRAFI Penggunaan kombinasi asetosal dengan


antikoagulansia setelah infark jantung ter-
2a. Asam asetilsalisilat: asetosal, Aspirin, As- nyata bermanfaat.9,16 Misalnya, terapi di-
pilet, Ascardia, Cardio Aspirin, Restor mulai dengan asetosal untuk kerja cepat dan
Di samping khasiat analgetik dan anti- dilanjutkan beberapa minggu kemudian
radangnya (pada dosis tinggi), obat antinyeri dengan warfarin, dan sebagainya. Untuk
tertua ini (Gerhardt, 1853 - Hoffman,1897) penggunaannya sebagai zat penghalau nye-
pada dosis rendah berkhasiat merintangi ri, lihat Bab 20. Analgetika.
penggumpalan trombosit. Dewasa ini, ase- Mekanisme kerja. Hambatan agregasi trom-
tosal adalah obat dengan efek terbukti yang bosit berdasarkan inhibisi pembentukan
paling banyak digunakan pada prevensi tromboxan-A2 (TxA2) dari asam arachidonat
trombosis arteriil. Sejak akhir tahun 1980- yang dibebaskan dari senyawa esternya
an, asam ini mulai banyak digunakan un- dengan fosfolipida (dalam membran sel)

14108649_OBAT P(Bab 38)_T-612-627.indd 622 21/04/2015 19:48:02


Bab 38: Antitrombotika 623

Gambar 38-3: Cascade arachidonat dengan pembentukan PgI2 dan TxA2.

oleh enzim fosfolipase. Asetosal mengasetilasi 2b. Clopidogrel: Plavix,Clopisan, Platogrix,


secara irreversibel dan dengan demikian CPG
menginaktivasi enzim siklo-oksigenase-I, yang Derivat piridin ini (1998) adalah suatu
mengubah arachidonat menjadi endopero- pro-drug, yang dalam hati ±15%  diubah
ksida. TxA2 memiliki khasiat kuat meng- oleh enzim sitokrom p450 menjadi metabo-
gumpalkan trombosit dan vasokonstriksi. lit thiol yang aktif.  Zat aktif ini  setelah di-
Dosis 30-100 mg sehari sudah cukup efektif resorpsi mengikat dengan pesat dan irrever-
untuk menginaktivasi siklo-oksigenase tanpa sibel pada  reseptor trombosit dan meng-
menghalangi produksi prostasiklin. Prosta- hambat penggumpalannya, yang dinduksi
siklin berkhasiat menghalangi agregasi dan oleh adenosindifosfat (ADP).  Resorpsinya
melindungi mukosa lambung. Lihat juga Bab minimal 50%, PP-nya 98%. Ekskresi melalui
21. Analgetika antiradang, gambar 21-2. urin dan tinja. Terutama digunakan untuk
Dosis: antiagregasi oral 1 dd 40–100 mg p.c., prevensi sekunder dari infark jantung dan
atau 50-125 mg asetosal-kalsium (= carbasalat). CVA  bila terdapat hipersensivitas terhadap
Antinyeri: 3 dd 500 mg, antiradang: 3–4 dd 1 asetosal yang sama efektifnya, tetapi jauh
g p.c.. lebih murah.
Efek sampingnya yang terkenal adalah sifat Efek samping terpenting adalah perdarahan
merangsang mukosa lambung dengan risiko yang dapat terjadi di seluruh tubuh (saluran
perdarahan, yang juga berkaitan dengan cerna dan pernapasan,  hidung, mata, kulit).
penghambatan prostasiklin (PgI2), yang di- Sering terjadi gangguan lambung-usus (sakit
bentuk oleh dinding pembuluh. PgI2 ini perut, mual, muntah, diare atau obstipasi) .
mencegah sintesis TxA2 dan bersifat meng- Dianjurkan pemeriksaan hematologi bila
hambat kuat agregasi trombosit. Lihat Bab 21, ada gejala perdarahan.
Analgetika antiradang. Namun pada dosis Wanita hamil dan selama laktasi tidak
rendah yang diperlukan untuk daya kerja dianjurkan minum obat ini. 
antiagregasi, efek samping ini ternyata jarang Interaksi. Berhubung risiko akan kehilang-
sekali menimbulkan keluhan lambung, an darah tersembunyi (occult) di  lambung-
sedangkan produksi PgI2 sistemik tidak usus, maka kombinasi dengan NSAID’s hen-
dihalangi. daknya diberikan dengan sangat berhati-hati.
Dosis: prevensi sekunder infark otak/jan- Penggunaan kombinasi dari antikoagulan
tung 1 dd 100 mg p.c., prevensi TIA 1 dd dengan NSAID’s, termasuk aspirin, sangat
30-100 mg p.c.. Pada infark jantung akut 75- meningkatkan risiko perdarahan serius.
160 mg sebelum infus dengan streptokinase. Oleh karena itu kombinasi demikian sejauh
Pada angina pectoris 1 dd 75-100 mg. mungkin dihindarkan.

14108649_OBAT P(Bab 38)_T-612-627.indd 623 21/04/2015 19:48:02


624 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

Dosis: dewasa 1 dd 75 mg ac /p.c. Resorpsinya dari usus tidak menentu, BA-


Ref.: Davidson BL, Verheijen S, Lensing AWA, nya 30-65%, terikat pada plasma protein un-
et al. Bleeding risk of patients with acute venous tuk 90-99%, plasma-t½-nya ±11 jam. Diubah
thromboembolism taking non-steroidal anti- di dalam hati menjadi glukuronida, yang
inflammatory drugs or aspirin. JAMA Internal dikeluarkan melalui tinja.
Med. 2014;14 april. Efek sampingnya seperti sakit kepala, gang-
*Prasugrel (Efient): lebih efektif daripada guan lambung-usus, debar jantung dan pu-
clopidogrel untuk menghindari komplikasi sing, akan jauh berkurang pada dosis rendah.
aterotrombotik, tetapi juga lebih banyak risi- Pada dosis di atas 200 mg, tekanan darah
ko perdarahan, terutama pada kelompok ber- dapat menurun dan pingsan pada orang
risiko (lansia > 75 tahun). dengan sirkulasi buruk.
Dosis: 1 dd 10 mg selama maks. 12 bulan. Dosis: oral 1 dd 300 mg 1 jam a.c. Pada bedah
katup jantung 4 dd 75-100 mg, dikombinasi
2c. Cilostazol: Pletaal dengan suatu antikoagulans.
Fosfodiësterase inhibitor ini meningkatkan
cAMP yang menimbulkan vasodilatasi dan 2e. Ticlopidin: Ticlid.
menghambat agregasi trombosit. Digunakan Derivat tetrahidropiridin ini (1978) meng-
untuk claudicatio, dengan gejala nyeri, hilang hambat agregasi trombosit, yang dicetuskan
rasa atau kelemahan di betis, paha dan ping- oleh antara lain ADP (adenosindifosfat).
gul yang timbul sewaktu berjalan dan pulih Resorpsinya dari usus sekitar 80%, PP-nya
kembali setelah istirahat beberapa menit. ±98%, plasma-t½-nya ±8 jam (setelah 1 dosis)
Efek samping: sakit kepala, pusing dan dia- dan 96 jam setelah digunakan 14 hari. Efeknya
re. Tidak boleh digunakan oleh penderita ga- maksimal setelah 3 hari dan bertahan selama
gal jantung. 14 hari.
Dosis: 2 dd 100 mg. Efek sampingnya berupa gangguan saluran
cerna, ruam kulit, pusing dan hepatitis. Lebih
2d. Dipiridamol: Persantin, *Asasantin Retard gawat lagi adalah efeknya terhadap sel-sel
Senyawa dipirimidin (1959) berkhasiat darah (agranulositosis, anemi aplastik dan
menghindari agregasi trombosit dan adhe- lain-lain) yang jarang terjadi tetapi bersifat
sinya pada dinding pembuluh. Juga mensti- fatal. Oleh karena itu di Belanda ticlopidin di
mulasi efek dan sintesis epoprostenol (lihat tahun 1982 telah ditarik dari peredaran.
2g). Kerjanya berdasarkan inhibisi fosfo- Dosis: oral 2 dd 250 mg d.c./p.c. (garam-
diësterase, sehingga cAMP (dengan daya HCl).
menghambat agregasi) tidak diubah dan ka-
darnya dalam trombosit meningkat (sama 2f. Indobufen: Ibustrin
dengan 2c). Terutama digunakan pada bedah Senyawa asam butirat ini (1995) berkhasiat
katup jantung, bersama antikoagulansia. menghambat agregasi trombosit, lagi pula
Kombinasinya dengan asetosal dahulu di- bekerja antiradang dan analgetik. Terutama
anjurkan sebagai profilaksis infark kedua, digunakan antara lain pada trombosis vena
tetapi ternyata bahwa monoterapi asetosal dan gangguan jantung ischemis serta pre-
menghasilkan efek yang sama. Suatu studi vensinya.
telah menunjukkan efektivitas dari kombinasi Efek sampingnya dapat berupa gangguan
(asetosal 25 mg + dipiridamol retard 200 mg lambung-usus, perdarahan hidung dan gusi,
= *Asasantin) untuk menurunkan risiko CVA juga reaksi alergi.
sekunder dan prevensi TIA (Ph Wkbl 1998; Dosis: 2 dd 100 mg, bagi lansia separuhnya.
133:1298-1300). Kombinasi ini ternyata lebih
efektif dari pada asetosal tunggal berdasarkan 2g. Epoprostenol: prostaglandin I2, prostacy-
titik kerja yang berlainan dari kedua senyawa cline, Fiolan
ini. Penggunaannya pada angina pectoris Prostasiklin alamiah ini (1982) dibentuk
dianggap obsolet. di dinding pembuluh pada sistem cascade

14108649_OBAT P(Bab 38)_T-612-627.indd 624 21/04/2015 19:48:02


Bab 38: Antitrombotika 625

arachidonat dan berkhasiat menghambat agre- von Willebrand) pada reseptor glikoprotein
gasi trombosit, juga berdaya vasodilatasi IIb/IIIa dari trombosit yang diaktivasi. Da-
kuat. Pada hakikatnya, zat ini merupakan lam waktu sejam setelah pemberian, agregasi
antagonis dari tromboxan (TxA2) (Lihat trombosit dihambat dengan kuat sehingga
Gambar 38-3). Kerja antitrombotiknya ter- waktu perdarahan diperpanjang sampai 5
gantung dari dosis dan berdasarkan pening- kali. Setelah infus dihentikan fungsi trombosit
katan kadar cAMP dalam trombosit melalui pulih kembali dalam waktu 4 jam dan waktu
stimulasi enzim adenilsiklase. Terutama digu- perdarahan menjadi 2-8 jam.
nakan untuk prevensi trombosis pada waktu Ekskresi ± 50% dalam keadaan utuh melalui
hemodialisa (ginjal) sebagai zat pengganti urin; T½ ±2,5 jam.
heparin. Lihat juga misoprostol (Cytotec) Dalam kombinasi dengan heparin dan
dengan khasiat mukosa protektif di Bab 21. asam asetilsalisilat untuk menghindari infark
Obat-obat rema. jantung dini pada pasien dengan angina
Efek sampingnya berupa muka merah, hi- pectoris instabil.
potensi, nyeri kepala, pusing, tachycardia Efek samping sering kali (>10%) perdarahan,
atau bradycardia, juga gangguan lambung- hematuri, muntah darah , gangguan jantung
usus dan mulut kering. serius, hipotensi, syok dan flebitis.
Dosis: infus (i.v.) selama dialyse 4 ng/kg. Dosis: i.v. 180 mcg/kg berat badan, disusul
dengan infus kontinu 2 mcg/kg per menit.
2h.Ticagrelor: Brilique, Brilinta
Penghambat agregasi trombosit ini meng-
ikat dengan cepat dan reversibel pada resep-
3. TROMBOLITIKA
tor-reseptor trombosit. Lebih efektif daripada Trombolitika, juga disebut fibrinolitika, ber-
klopidogrel untuk menghindari komplikasi khasiat melarutkan trombus dengan meng-
aterotrombotik pada pasien sindrom koroner ubah plasminogen menjadi plasmin, suatu
akut (angina instabil atau infark jantung). enzim yang dapat menguraikan fibrin. Fibrin
Pengikatan pada protein plasma >99,7% ini merupakan zat pengikat dari gumpalan
(utuh dan metabolitnya). Ekskresinya 58% darah. Terutama digunakan pada infark
melalui feces (metabolit aktif) dan 27% via jantung akut untuk melarutkan trombi yang
urin (metabolit non-aktif). T1/2 7 jam dan menyumbat arteri koroner.9,10,11 Bila diberikan
metabolit aktifnya 8,5 jam. tepat pada waktunya, yaitu dalam jam pertama
Digunakan dalam kombinasi dengan asam setelah timbulnya gejala, obat-obat ini dapat
asetilsalisilat untuk profilaksis komplikasi membatasi luasnya infark dan kerusakan otot
trombosis. jantung, sehingga memperbaiki prognosa pe-
Efek sampingnya sering kali perdarahan lo- nyakit. Juga pada emboli paru, trombosis
kal (kulit, di bawah kulit), bercak-bercak bi- perifer dan untuk trombolisis preoperatif.
ru, perdarahan saluran cerna, perdarahan Efektivitas penanganan infark otak melalui
saluran urin, mual, diare dan sakit perut. trombolysis berkaitan dengan waktu antara
Dosis: dalam kombinasi dengan asam ase- permulaan timbulnya gejala dan dimulainya
tilsalisilat 1 dd 75-150 mg ; dosis awal sekali trombolysis, yang harus dilakukan dalam
180 mg, lalu 2 dd 90 mg selama minimal waktu 4,5 jam setelah gejala pertama.
12 bulan. Penghentian sebelumnya dapat Efek samping yang serius dari obat-obat ini
menimbulkan risiko meningkat untuk infark adalah meningkatnya kecenderungan per-
jantung pada pasien dengan sindrom koroner darahan, terutama perdarahan otak, khusus-
akut. nya pada manula. Juga harus waspada pada
pasien yang condong mengalami perdarahan,
2i. Eptifibatide: Integrilin misalnya yang baru menjalani pembedahan
Adalah penghambat reversibel agregasi atau yang menderita luka besar.
trombosit dengan cara menghindari peng- Penggolongan. Dapat dibedakan dua kelom-
ikatan glikoprotein (fibrinogen dan faktor pok trombolitika, yaitu :

14108649_OBAT P(Bab 38)_T-612-627.indd 625 21/04/2015 19:48:02


626 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

a. fibrinolysin (plasmin) adalah enzim pro- heparin dan antikoagulans oral. Demikian
tease (fibrinolitis), yang langsung merom- juga pada emboli paru.
bak jaringan fibrin dari trombus dan protein Obat ini juga telah disetujui untuk pena-
plasma lainnya, seperti fibrinogen, faktor- nganan iskemik stroke akut bila diberikan
beku 5 dan 8. dalam waktu 4-5 jam, tetapi efeknya menurun
Penggunaan topikal untuk melarutkan bila diberikan lebih lambat.
jaringan mati di borok, seperti pada ulcus 1. Hacke  W,  Donnan  G,  Fieschi  C, et al the
cruris dan decubitus, sudah diganti dengan ATLANTIS Trials Investigators,  the ECASS
collagenase yang lebih efektif. Trials Investigators,  the NINDS rt-PA Study
Group Investigators.  Association of outcome
with early stroke treat-ment: pooled analysis of
b. zat-zat aktivator plasminogen: strepto-
ATLANTIS, ECASS, and NINDS rt-PA stroke
kinase, alteplase, urokinase dan reteplase (Ra- trials. Lancet 2004; 363: 768-774.
pilysin)12. Obat-obat ini bekerja tak-langsung 2  Lees  KR,  Bluhmki  E,  von Kummer  R, et al.
melalui stimulasi pengubahan plasminogen Time to treatment with intravenous alteplase
menjadi plasmin. and outcome in stroke: an updated pooled
analysis of ECASS, ATLANTIS, NINDS, and
EPITHET trials. Lancet 2010; 375: 1695-1703.
MONOGRAFI
Dosis: pada infark jantung akut i.v. (infus)
3a. Streptokinase: Kabikinase, Streptase permulaan 10 mg dalam 1-2 menit, lalu 50
Streptokinase adalah protein yang dibu- mg selama jam pertama dan 10 mg dalam 30
at dari filtrat kultur Streptococcusß-hemoliti- menit, sampai maksimal 100 mg dalam 3 jam.
cus (1962). Berkhasiat fibrinolitis melalui
pembentukan kompleks dengan plasmino- *Tenecteplase (Metalyse, 2000) adalah varian
gen yang mengubahnya menjadi plasmin. alteplase yang dibentuk dengan manipulasi
Digunakan pada gangguan trombo-embo- genetik. Masa-paruhnya lebih panjang (±20
li, misalnya emboli paru dan pada infark menit), spesifitasnya untuk fibrin lebih
jantung. Keberatannya adalah risiko perda- besar dan lebih tahan terhadap penghambat
rahan akibat aktivasi plasminogen berlebihan, activator plasminogen. Dosis: intravena da-
sehingga tidak hanya gumpalan fibrin dila- lam ±10 detik, tergantung berat badan 30 mg
rutkan, melainkan juga fibrinogen bebas. /60 kg sampai 50 mg/90 kg. 50 mg =10.000 U
Efek samping dan kontra-indikasinya sama tenecteplase
seperti pada zat-zat di atas.
Dosis: ditentukan secara individual dan 3c. Urokinase: Ukidan, Medacinase
lamanya pengobatan 5 hari. Urokinase adalah enzim yang dihasilkan
dari biakan jaringan sel ginjal manusia (1962).
3b. Alteplase: tPA (Tissue Plasminogen Acti- Plasma-t½-nya 10-20 menit. Digunakan pada
vator), Actilyse trombosis vena dalam dan arteriil, juga pada
Alteplase adalah enzim serine-protease dari emboli paru.
sel endotel pembuluh yang dibuat dengan Dosis: i.v. (infus) permulaan 250.000 UI da-
teknik rekombinan-DNA (1987). T1/2 hanya lam larutan NaCl/glukosa selama 15 menit,
5 menit. Berkhasiat sebagai fibrinolitikum lalu 100-250.000 UI/jam selama 8-12 jam.
dengan mengikat pada fibrin dan mengaktivasi
plasminogen jaringan. Plasmin yang terbentuk
mendegradasi fibrin dan dengan demikian
melarutkan trombus. DAFTAR PUSTAKA
Digunakan pada infark otot jantung akut,
sebaiknya dalam waktu 1-3 jam setelah tim- 9. Waskowsky WM et al. Antitrombotische
bulnya gejala, maksimal setelah 6 jam. Un- therapie na een myocardinfarct: argumenten
tuk menghindari timbulnya trombus baru voor acetosal em cumarinen. NTvG 2005; 149:
dianjurkan untuk sesudahnya juga diberikan 65-70.

14108649_OBAT P(Bab 38)_T-612-627.indd 626 21/04/2015 19:48:02


Bab 38: Antitrombotika 627

10. Boersma E et al. Early thrombolytic treatment 15. Eriksson BI et al. Fondaparinux compared
in acute myocardial infarction: reappraisal of with enoxaparin for the prevention of venous
the golden hour. Lancet 1996; 348: 771-5. thrombo-embolism after hip-fracture surgery.
11. Meister Fl et al. Thrombolytic therapy for acute Nengl J Med 2001; 345: 1298-304.
myocardial infarction. Pharmacotherapy 1998: 16. Es RF van et al. Aspirin and coumadin after
18(4): 686-98. acute coronary syndromes ( the ASPECT-2
12. Westerman EM et al. Reteplase voor snelle study) : a randomized controlled trial. Lancet
reperfusie? Pharma Sel 1999; 15: 90-4. 2002; 360: 109-113
13. Wallentin L et al. Oral ximelagatran for 17. Luijckx GJ en de Keyser JHA. Combinatie
seconday prophylaxis after myocardial van acetylsalicylzuur en dipyridamol gunstig
infarction.Lancet 2003;362:787-97 voor secundaire preventie na een TIA of een
14. Levi M et al. Nieuwe anticoagulantia. NTvG herseninfarct. NTvG 2006;150:1812-14
2003;147: 909-15

14108649_OBAT P(Bab 38)_T-612-627.indd 627 21/04/2015 19:48:02


BAB 39

HEMOPOETIKA

Hemopoetika atau zat-zat pembentuk darah dan IL-6 dan IL-11 (untuk limfo-B dan
adalah obat-obat yang khusus digunakan trombosit), trombopoietin (TPO), juga CSF
untuk merangsang atau memperbaiki proses (Colony Stimulating Factor) untuk monosit dan
pembentukan darah [hem(at)opiesis]. neutrofil.
Proses hematopoiesis membutuhkan ter-
sedianya dengan cukup mineral-mineral
Darah (mis. besi, kobal dan tembaga), vitamin-vita-
min ( mis. asam folat, B12, B6, C dan B2).
Darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), Kekurangan (defisiensi) dari unsur-unsur
sel darah putih (lekosit) dan pelat darah ini mengakibatkan anemia atau jarang-ja-
(trombosit), yang tersuspensi dalam plasma. rang kegagalan umum dari hematopoiesis
Plasma terdiri untuk sebagian besar dari air (Wrighting and Adrews, 2008).
dengan terlarut dalamnya zat-zat elektrolit
dan beberapa protein, yakni globulin (alfa-, Eritropoiesis adalah proses pembentukan
beta-, gamma-), albumin dan faktor pembe- eritrosit, yang distimulir oleh eritropoietin
kuan darah. (EPO). Hormon faal ini dibuat oleh ginjal
dan mengatur antara lain pemasakan eri-
Hem(at)opoiesis (Lat haem =darah., poése = trosit muda (eritroblas, retikulosit) dan pele-
pembentukan). Sel-sel darah mempunyai pasannya ke dalam sirkulasi. Tidak terse-
jangka waktu hidup (lifespan) yang relatif dianya eritropoietin mengakibatkan terjadi-
singkat (misalnya, eritrosit 120 hari), se- nya anemia serius. Gagal ginjal kronis
hingga perlu diganti secara terus-menerus. dapat menyebabkan anemia yang dapat
Hematopoiesis adalah proses penggantian diobati melalui injeksi i.v. atau s.c. dengan
terus-menerus dari sel-sel darah berhubung eritropoietin dalam bentuk epoëtin-alfa
daya hidupnya yang terbatas. Produksi sel- (EPO, Eprex).
sel baru tergantung dari keperluan dasar dan
kebutuhan yang meningkat pada keadaan- * EPO banyak disalahgunakan dalam dunia
keadaan tertentu. Misalnya produksi eritrosit lomba balap sepeda untuk menstimulasi
bisa meningkat sampai lebih dari 20 kali pada pembentukan eritrosit dan fibrin, serta pe-
anemia, lekosit juga akan meningkat dengan masukan oksigen ke otot. Efeknya adalah
drastis sewaktu terjadi infeksi sistemk, peningkatan daya tahan lama (‘ausdauer’)
begitupula produksi trombosit naik sampai dan prestasi (sampai 30%). Efek sampingnya
10-20 kali pada trombositopenia. berupa sakit di bagian dada, debar jantung,
Proses hemopoiesis ini mencakup pemben- darah menjadi lebih kental, sesak napas serta
tukan lebih dari 200 miliar (2x10 pangkat 11) hipertensi dengan risiko infark otak dan
sel darah seharinya. jantung. Oleh karena itu EPO dimasukkan
Faktor pertumbuhan (growth factors) yang ke dalam daftar obat ‘doping’ oleh Komite
mendorong pembentukan sel darah adalah Olimpiade Internasional (IOC).
antara lain eritropoietin (EPO, interleukin Tersedia sediaan epoetin alfa seperti
IL-2 (untuk limfo-T), IL-5 (untuk eosinofil), Epogen, Procrit dan Eprex dengan kadar

14108649_OBAT P(Bab 39)_T-628-640.indd 628 21/04/2015 19:53:23


Bab 39: Hemopoietika 629

2000-40.000 unit/ml) untuk injeksi s.k. atau Zat-zat ini diserap dari makanan dan di-
i.v. Sediaan baru untuk menstimulasi ery- timbun dalam jaringan, terutama dalam hati
thropoiesis adalah darbepoetin alfa (Ara- dan sumsum tulang. Vitamin B12 dan folat
nesp) dan digunakan pada pasien anemia disintesis dalam usus besar oleh bakteri,
yang menderita penyakit ginjal kronis. tetapi dari tempat ini tidak dapat diserap lagi
Erythropoietin rekombinan digunakan oleh tubuh.
secara rutin untuk pengobatan anemia pada
pasien gagal ginjal (renal insuffisiency), pera- * Hemoglobin (Hb), suatu protein dengan
dangan dan kanker. Hematopoietic growth BM = 64.500 D, adalah zat warna merah dari
factor dengan kerja panjang ini memerlukan eritrosit, yang berdaya mengikat oksigen
jadwal pemberian obat lebih jarang, misalnya dalam paru-paru dengan membentuk oksi-
erythropoiesis –stimulating protein (NESP) hemoglobin. Melalui sirkulasi darah, zat
dan IL-11 yang digunakan pada thrombo- ini mencapai semua organ dan jaringan, di
cytopenia. mana oksigen dilepaskan lagi. Hb adalah
Selama terapi eritropoietin dapat timbul persenyawaan dari haem dengan protein
defisiensi unsur besi, karena meningkatnya globin. Haem merupakan senyawa Fe +
eritropoiesis dengan cepat tidak dapat di- porfirin, yang inti molekulnya terdiri dari 4
ikuti dengan kecepatan mobilisasi besi dari cincin pyrrol dengan atom Fe di pusatnya.
depotnya. Berdasarkan hal ini maka dibu- Porfirin dalam hati dirombak menjadi zat-
tuhkan suplemen besi bagi semua pasien yang zat warna empedu: antara lain bilirubin dan
memiliki kadar ferritin serum <100ug/L. urobilin, yang memberikan warna khas pada
tinja. Hb merupakan timbunan besi utama
Hematokrit adalah persentase tingginya eri- dari tubuh.
trosit dalam plasma, yang ditentukan setelah
darah disentrifus dalam suatu tabung. Nilai b. Lekosit. Sel darah putih berperan sangat
normal pada pria: 36-48%, wanita 36-45% penting pada sistem daya tangkis tubuh dan
dan anak-anak 38-70%. Pada orang yang akan dibicarakan secara mendalam di Bab 49.
bermukim di gunung, nilainya bisa naik Dasar-Dasar Imunologi.
sampai 44-54%, juga pada pecandu alkohol
dan pasien tumor ginjal tertentu (akibat c. Trombosit. Pelat darah berperan penting
produksi EPO berlebihan). Nilai lebih ren- pada pembekuan darah. Bila bersentuhan
dah dari normal ditemukan pada pasien dengan permukaan yang kasar, seperti ja-
anemia dan gangguan ginjal tertentu, juga ringan cacat, trombosit akan berubah. Ber-
pada wanita hamil. Hematokrit pada pagi sama protein tertentu, zat ini membentuk
hari bernilai 5% lebih tinggi daripada siang gumpalan darah untuk mereparasi luka.
hari, maka pengontrolan para peserta lomba Lihat selanjutnya Bab 38. Antitrombotika.
sepeda selalu dilakukan pada pagi hari. Nilai
hematokritnya tidak boleh melebihi 50%. d. Plasma. Plasma merupakan komponen
cairan dari darah yang mengandung fibri-
Sel–sel d a r a h nogen terlarut. Setelah aktivasi oleh enzim
plasmin, terbentuklah gumpalan fibrin. Sesu-
a. Eritrosit. Sel darah merah dibentuk dalam
dah gumpalan ini disingkirkan, sisanya yang
sumsum tulang pipih, yang mutlak mem-
tertinggal disebut serum.
butuhkan beberapa zat tertentu, yakni:
– besi untuk sintesis hemoglobin (zat warna
darah); Penyakit darah
– vitamin B12 dan folat untuk sintesis DNA;
– vitamin lain, seperti vitamin B6, B1, B2, C Dari sekian banyak penyakit darah, di sini
dan E; hanya akan dibicarakan secara agak men-
– spora logam, seperti kobal; dalam keadaan kekurangan eritrosit dan hemo-
– hormon androgen dan tiroksin. globin (anemia). Dari defisiensi faktor pembe-

14108649_OBAT P(Bab 39)_T-628-640.indd 629 21/04/2015 19:53:23


630 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

kuan hanya sekadar disinggung penyakit darahan (Lat. haema = darah, stasis = ber-
hemofilia, sedangkan gangguan akibat ke- henti). Untuk menghentikan perdarahan akut
kurangan atau kelebihan lekosit dan trom- digunakan faktor VIII-concentrate (Koge-
bosit adalah di luar rangka teks buku ini. nate) dan faktor IX-concentrate (Mononine)
pada masing-masing hemofilia A dan B.
Sejak beberapa tahun juga tersedia produk
1. Hemofilia
teknik-rekombinan rF-VIII dan rF-IX. Faktor
Defisiensi dari ke-13 faktor pembekuan te- rekombinan ini sangat murni dan tidak
lah dilaporkan, tetapi jarang sekali terjadi. membawa risiko transmisi virus (khususnya
Pengecualian adalah hemofilia A/B dan pe- HIV dan hepatitis C). Pada kasus agak se-
nyakit von Willebrand, yang semuanya dapat rius, faktor tersebut juga diberikan secara
diturunkan secara genetik. profilaktik 2-3x seminggu untuk menghin-
a. Hemofilia A dan B. Disebabkan oleh dari terjadinya perdarahan spontan. Pada
defisiensi dari faktor VIII (FVIII, antihemofi- penderita hemofilia ringan sering kali dibe-
liaglobulin, hemofilia A) dan faktor IX (FIX, rikan desmopresin(Minrin) untuk menghin-
Christmas-factor, hemofilia B). Hemofilia A dari risiko infeksi virus.
jauh lebih sering terdapat daripada bentuk
B (85% dibanding 15%). Kedua gangguan
Pembentukan antibodies. Pada terapi dengan
bersifat keturunan dengan gen recessive pada
faktor pembekuan terbentuk antibodies pada
kromosom-X. Penderitanya khusus pria (1 per
25-50% dari kasus, yang menginaktifkan ker-
5000), jarang sekali wanita yang umumnya
janya sehingga efeknya ditiadakan. Pada 15-
menjadi pembawa gen dan dapat menurunkan
20% penderita hemofilia A, antibodies terse-
pada anak lelakinya. Gejalanya berupa per-
but terdapat dalam waktu sangat lama dalam
darahan yang sukar dihentikan dan di-
darah, sedangkan hanya 2% pada hemofilia
iringi rasa sangat nyeri akibat kecelakaan
B. Masalah ini untuk sebagian besar dapat
atau pembedahan. Pada kasus agak berat,
diatasi dengan terapi toleransi-imun, yang
bahkan bisa timbul perdarahan spontan pa-
dimulai dengan dosis rendah dan berangsur-
da pembebanan berlebihan dari terutama
angsur dinaikkan menurut suatu skema
persendian. Perdarahan sendi ini akhirnya
yang cermat. Sisanya (±20%) bila timbul per-
dapat mengakibatkan deformasi sendi hebat.
darahan, dapat diobati dengan recombinant
Obat-obat yang berpengaruh buruk terhadap
factor VIIa (rF-VIIa). Mekanisme kerjanya
proses pembekuan darah, seperti NSAID’s,
berdasarkan adanya “rute” alternatif untuk
dapat mengakibatkan perdarahan fatal pa-
pengubahan protrombin menjadi trombin. Pada
da pasien hemofili. Salah satu komplikasi
jalan pintas (bypass) ini tidak diperlukan lagi
penting pada penanganan hemofilia ada-
faktor VIII dan IX untuk proses pembekuan.
lah pembentukan zat-zat penghambat yang
Dengan demikian tubuh mampu membentuk
menginaktifkan terutama FVIII dan FIX.
cukup fibrinogen untuk memperkuat bekuan
Pengobatan dilakukan dengan suplesi fak-
darah dengan bantuan trombin. Lihat skema
tor pembekuan; pemberian profilaktik dari
pembekuan darah di Bab 38, Antitrombotika.
konsentrat faktor FVIII atau faktor IX meru-
pakan penanganan standar bagi pasien he-
mofilia anak-anak. Harapan hidup penderita b. Penyakit von Willebrand diakibatkan
hemofilia meningkat dari 27 tahun di 1960 oleh defisiensi faktor Willebrand (FVW) dan
sampai usia normal dewasa ini. Perbaikan merupakan penyakit perdarahan keturunan
dramatis ini adalah berkat tersedianya faktor yang paling sering terjadi. Penyebabnya ada-
pembekuan yang semakin murni dan dibuat lah adhesi dari trombosit pada endotel cacat
dari plasma sejak tahun 1960-an. terganggu dan kadar faktor VIII dalam darah
menurun atau fungsi yang menyimpang dari
*Hemostatika adalah produk (darah) yang faktor FVW. Singkatnya dapat disebabkan
berkhasiat menstimulasi pembekuan darah oleh kekurangan kwantitatif atau defek
dan dengan demikian menghentikan per- kualitatif dari FVW yang merupakan carrier-

14108649_OBAT P(Bab 39)_T-628-640.indd 630 21/04/2015 19:53:24


Bab 39: Hemopoietika 631

protein dari faktor pembekuan VIIIl dalam dibedakan pula 3 kolompok utama dari
sirkulasi. Gejala khasnya berupa perdarahan anemia yakni, anemi mikrositer, normositer
selaput lendir, gejala lainnya mirip hemofilia, dan makrositer.
tetapi pada umumnya agak ringan dan jarang
sekali perdarahan sendi. a. Anemia ferriprive (anemia sekunder)
Pengobatannya juga dapat disamakan de- Penyebab paling umum dari anemia adalah
ngan hemofilia, yaitu pada perdarahan akut kekurangan besi (Lat. prive = kekurangan) un-
F-VIII + FVW (Haemate P) dan secara pro- tuk sintesis hemoglobin. Cirinya adalah kadar
filaktik untuk pembedahan kecil desmopre- hemoglobin per eritrosit di bawah normal
sin. (hipokrom) dengan eritrosit yang abnormal
kecilnya (mikrositer) dan MCV rendah. MCV
2. A n e m i a merupakan salah satu kekhasan sel darah
Kebutuhan tubuh untuk unsur besi sehari merah.
(RDA) adalah 8,7 mg bagi pria dan 14,8 mg Penyebabnya defisiensi besi. Jenis anemia ini
bagi wanita. Defisiensi besi adalah suatu gejala juga disebut nutritional anemia dan kerapkali
umum di seluruh dunia dan penderitanya disebabkan oleh:
terutama kaum wanita pada usia subur dan – perdarahan mukosa lambung, misalnya dise-
anak-anak dalam periode pertumbuhan. De- babkan cacing tambang, obat tertentu
fisiensi dapat ditimbulkan antara lain oleh (aspirin, NSAID’s) atau juga karena tukak
asupan yang tidak cukup, perdarahan lam- lambung. Terdapatnya darah dalam feses
bung-usus, haid, melahirkan, atau membu- juga dapat disebabkan oleh penyakit
ruknya resorpsi akibat diare atau pembedahan wasir atau lebih serius lagi akibat kanker
lambung, kehilangan darah atau kebutuhan usus besar bagian bawah.
yang meningkat, misalnya pada kehamilan. – berkurangnya resorpsi dari usus halus sete-
Infeksi cacing kronis, terutama di negara- lah reseksi (pemotongan sebagian).
negara berkembang, juga dapat menyebabkan – meningkatnya kebutuhan tubuh, seperti
defisiensi. Penyakit yang timbul disebut pada pubertas dan pada wanita selama
mikrocytic, hypochromic anemia. haid, hamil dan nifas.
Kekurangan ini awalnya ditampung oleh – kualitas makanan yang tidak memadai.
peningkatan resorpsi besi dari pangan, lalu – penyakit kronis. Antara lain penyakit
oleh persediaan ferritin dalam hati dan sum- thalassaemia (Yun. thalassa = laut), suatu
sum tulang. Bila depotnya habis, barulah anemia yang semula timbul pada pendu-
digunakan besi plasma, sehingga kadar he- duk pantai Laut Tengah, tetapi sekarang
moglobin darah pun menurun dengan me- diketahui juga terdapat di seluruh dunia.
nimbulkan anemia. Penanganannya dilakukan dengan sedia-
Kekurangan darah atau anemia adalah an besi.
suatu keadaan kronis, pada mana kadar
hemoglobin dan/atau jumlah eritrosit ber- Gejalanya berupa muka dan kuku pucat,
kurang. Seseorang dianggap menderita ane- rasa letih dan lesu, jari kaki-tangan dingin,
mia bila kadar Hb < 8 mmol/l pada pria atau palpitasi, adakalanya juga nyeri lidah, kela-
< 7 mmol/l pada wanita. inan kuku dan kulit keriput (atrofia). Semua
Hemoglobin melakukan fungsi utama da- ini berkaitan dengan kekurangan enzim besi
ri sel darah merah dengan mengangkut yang perlu bagi pembaharuan sel-sel epitel.
oksigen ke jaringan dan mengembalikan Defisiensi besi juga memengaruhi perilaku
karbondioksida (CO2) dari jaringan ke paru- dan fungsi belajar anak-anak.
paru. Tergantung dari penyebabnya, dapat
dibedakan dua tipe anemia utama, yaitu b. Anemia megaloblaster (anemia primer)
anemia ferriprive dan anemia megaloblaster. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan
Berdasarkan Volume Eritrosit Rata-rata vitamin B12atau asam folat, dan bercirikan sel-
(VER; mean corposcular volume MCV) dapat sel darah abnormal dan besar (makrositer)

14108649_OBAT P(Bab 39)_T-628-640.indd 631 21/04/2015 19:53:24


632 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

dengan kadar Hb per eritrosit yang normal – anemia hemolitik, yaitu eritrosit diru-
atau lebih tinggi (hiperkrom) dan MCV sak, Hb dilarutkan dalam serum dan
tinggi. Kekurangan vitamin tersebut da- diekskresi lewat urin, antara lain pada
pat disebabkan oleh gangguan resorpsinya, malaria tropica.
seperti pada penyakit coeliakia (diare aki-
bat hipersensitivitas terhadap gluten) dan Terapi
steatorea (diare lemak pada seriawan/ Karena anemia hanya merupakan gejala sa-
”sprue”). Penyebab lainnya adalah efek toksik ja, maka sebelum menjalani pengobatan,
obat, misalnya kloramfenikol, sulfonamida, perlu terlebih dahulu ditentukan jenis dan
antidiabetika oral, fenitoin dan fenilbutazon. penyebabnya. Untuk tujuan ini, dilakukan
Penanganannya dilakukan dengan pembe- pemeriksaan sel darah dan adakalanya sum-
rian vitamin B12 atau asam folat, tergantung sum tulang serta penentuan kadar besi, B12, dan
dari penyebabnya. folat dalam darah.

* Anemia perniciosa, suatu bentuk anemia * Anemia ferriprive umumnya diobati de-
hiperkrom ganas, yang disebabkan defisiensi ngan suatu garam ferro (ferrofumarat dan
vitamin B12 (= extrinsic factor); B12 ini tidak glukonat) untuk menormalisasi kadar Hb.
dapat diserap dari makanan karena tidak Akan tetapi, penyebabnya mungkin tetap
adanya intrinsic factor(Castle, 1929) di lam- masih ada, seperti pada tumor atau bo-
bung. Intrinsic factor atau hemopoëtine ada- rok lambung. Pada jenis anemia ini, vita-
lah suatu hormon yang disekresi oleh sel min B12atau folat tidak berguna, malah da-
parietal di ujung lambung. pat merugikan, karena menyulitkan diag-
Gejalanya berupa kelainan di saluran cerna nosis anemia primer berhubung cepat meng-
(daya resorpsi yang buruk, nyeri lidah dan hilangnya megaloblas (tingkat permulaan
sebagainya). Yang sangat serius adalah tim- eritrosit besar) dari sumsum tulang.
bulnya kerusakan irreversibel dari sistem saraf
dengan gangguan neurologi, seperti rasa * Anemia perniciosa perlu ditangani dengan
kesemutan (paresthesia) kaki/tangan dan vitamin B12. Asam folat tidak dapat diberikan,
berkurangnya refleks otot. Selain itu, juga karena walaupun gambaran darah terlihat
nampak degenerasi otak, sumsum tulang dan menjadi normal, namun dapat menyelubungi
saraf perifer. Akibatnya adalah timbul gejala defisiensi vitamin B12. Lamanya terapi perlu
psikis, seperti hilang ingatan, halusinasi, minimal tiga bulan; sesudah masa latensi
depresi, kebingungan dan demensia. Anemia dari ±10 hari, kadar Hb (hemoglobin) akan
perniciosa sering kali timbul pada lansia, naik ±1% (= 0,15 g%) sehari sampai nilainya
lazimnya kaum wanita. kembali normal dalam waktu 1-2 bulan.
Kemudian perlu dilanjutkan 1-2 bulan lagi
c. Anemia lainnya untuk mengisi depot tubuh.
Dikenal beberapa bentuk anemia serius yang Pada hakikatnya, penggunaan kombinasi dari
tidak ada hubungannya dengan kekurangan besi, vitamin B12 dan folat untuk mengobati ane-
besi atau vitamin, sebagai berikut: mia adalah tidak tepat!
– anemia aplastis, yaitu eritrosit atau unsur
darah lainnya tidak terbentuk lagi. Dapat Penggolongan hem(at)opoëtika
juga disebut jenis primer atau congenital Obat-obat yang digunakan pada defisiensi
yang disebabkan oleh keturunan tetapi darah terdiri dari sediaan besi, asam folat
jarang terjadi. Jenis sekunder ditimbulkan dan sianokobalamin. Sediaan populer se-
oleh perusakan langsung sumsum tulang ring kali mengandung pula mineral spura.
sebagai efek samping obat. Terkenal buruk Ekstrak hati sudah usang dan jarang sekali
dalam kasus ini adalah kloramfenikol, digunakan lagi. Ketiga senyawa pertama
karbimazol, sitostatika, seperti busulfan akan dibicarakan secara mendalam di bawah
dan doksorubisin), juga insektisida. ini.

14108649_OBAT P(Bab 39)_T-628-640.indd 632 21/04/2015 19:53:24


Bab 39: Hemopoietika 633

Ekstrak hati atau Extr.hepaticum liquidum di sumsum tulang, yang tumbuh menjadi
mengandung vitamin B12 dan asam folat. eritrosit, lekosit dan trombosit.
Sampai tahun 1948 ekstrak ini merupakan
obat utama pada terapi anemia perniciosa. b.faktor-faktor stimulasi koloni yang men-
Efek sampingnya berupa reaksi alergi dan stimulasi terutama pertumbuhan granulosit
nyeri di tempat injeksi. Dengan tersedianya neutrofil, a.l. filgrastim dan lenograstim. Zat-
kedua vitamin tersebut dalam keadaan zat ini khusus digunakan pada keadaan neu-
murni, yang tidak menyebabkan efek sam- tropeni.
ping buruk (reaksi alergi, nyeri di tempat Pegfilgrastim (Neulasta) memiliki t1/2 le-
injeksi), maka ekstrak hati sudah menjadi bih panjang daripada filgrastim sehingga
obsolet. Di kebanyakan negara Barat, semua daya kerjanya lebih lama dan fekuensi pem-
preparat dengan ekstrak hati sudah ditarik beriannya dapat dikurangi. Dosis: s.k. 6 mg.
dari peredaran.

Mineral tertentu, yang juga lazim disebut MONOGRAFI


elemen spura, seperti seng, selen, tembaga,
kobal, molybden dan mangan, terdapat dalam 1. Besi
bahan makanan dengan jumlah kecil sekali
Besi terdapat dalam makanan, terutama se-
(spura). Kerapkali elemen ini merupakan ba-
bagai kompleks ferri, yang dalam lambung
gian khusus dari sediaan kombinasi populer
diubah menjadi ferroklorida pada mana
yang dipromosikan sebagai obat penyakit
vitamin C bertindak sebagai stabilisator. Ka-
kurang darah. Sebetulnya, anemia yang
dar normalnya dalam serum adalah antara
khusus disebabkan oleh defisiensi elemen-
11-27 milimol/liter.
elemen tersebut jarang sekali terjadi, lagi pula
Tubuh pria mengandung 2,5-4 g besi (±50
belum terbukti secara ilmiah. Oleh karena itu,
mg/kg) dan wanita sebelum menopause
pengobatan anemia dengan sediaan mineral
±38 mg per kg, yang untuk 70% terdapat
ini pada prinsipnya tidak betul. Selain da-
dalam eritrosit sebagai zat warna darah
pat mengaburkan diagnosis yang tepat, juga
hemoglobin (Hb). Sisanya disimpan dalam
dapat mengakibatkan efek samping buruk,
sel-sel hati, limpa dan sumsum tulang se-
misalnya nefritis dan struma akibat peng-
bagai persediaan besi dari tubuh dalam
gunaan kobal. Inilah sebabnya mengapa
bentuk kompleks besi-globulin:ferritin dan
WHO dalam tahun 1968 telah menganjurkan
hemosiderin (500-1.500 mg). Dari ferritin,
agar jangan memasukkan lagi kobal dalam
yang melarut dalam air, besi lebih mudah
sediaan vitamin. Lihat selanjutnya Bab 53,
dimobilisasi untuk pembentukan hemoglobin
Vitamin dan Mineral.
daripada hemosiderin yang tidak larut dalam
air. Sebagian lain dari besi masuk ke dalam
Obat-obat “baru” darah dan diangkut oleh suatu beta-globulin
Sekarang tersedia beberapa obat baru untuk (transferrin), yang disintesis dalam hati,
digunakan pada keadaan khas, yang dapat ke sumsum tulang, hati dan sel-sel lainnya
dibagi dalam dua kelompok, yakni: untuk sintesis zat warna otot myoglobin (ber-
peran pada metabolisme otot) dan enzim
a. faktor-faktor pertumbuhan eritrosit (eri- besi (metallo-enzim). Tiap molekul transfer-
tropoëtik), antara lain epoëtin dan darbepoëtin, rin mengikat 2 ion ferri. Dua per tiga dari
yaitu glikoprotein yang dibuat dengan teknik seluruh besi dalam tubuh berada dalam
rekombinan. Obat ini menstimulasi pem- sirkulasi sebagai hemoglobin (2,5-3 g pada
bentukan eritrosit dan khususnya diguna- orang dewasa normal). Senyawa besi khusus
kan oleh penderita anemia berat yang per- digunakan pada keadaan anemia ferriprive
lu menjalani dialisa akibat insufisiensi gi- (akibat kekurangan Fe).
njal kronis. Faktor-faktor ini terlibat pada Resorpsi. Diet sehari-hari mengandung
proliferasi dan diferensiasi sel-sel batang 10-20 mg besi, yang terdapat dalam dua ben-

14108649_OBAT P(Bab 39)_T-628-640.indd 633 21/04/2015 19:53:24


634 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

tuk, yaitu dalam daging sebagai haem (= Fe si sewaktu haid ±40 ml darah per bulan,
terikat pada porfirin) dan dalam sayuran se- atau sama dengan lebih kurang 0,7 mg besi/
bagai senyawa komplek ferri. Haem diserap hari atau rata-rata ± 1,5 mg sampai lebih
lengkap oleh sel mukosa usus. Senyawa dari 2 mg per hari. Kebutuhan besi lebih
ferri dilarutkan oleh asam dan oleh vitamin meningkat lagi selama kehamilan (sampai
C direduksi menjadi ferro. Hanya ±10% dari 1-2 mg/hari) dan menyusui, juga selama
ferro ini diserap oleh usus ±1-2 mg sehari), pertumbuhan meningkat sampai ±0,6 mg.
yang mencukupi kebutuhan sehari. Vitamin Penyebab lain dari kehilangan unsur besi
C meningkatkan penyerapan besi dari ma- adalah penggunaan obat-obat anti-radang
kanan, sebaliknya garam fosfat dan asam yang menyebabkan perdarahan dari mukosa
fytat dari serat nabati dapat menurunkannya, lambung.
seperti juga resorpsi dari mineral lain. Resorpsi Pada orang sehat hanya 5-10% dari jumlah
dapat meningkat melalui suatu mekanisme besi dalam makanan yang diserap, yaitu 10-20
kontrol, seperti di masa pubertas, selama ke- mg sehari, yang mencukupi kebutuhan sehari
hamilan dan laktasi, juga bila terdapat defi- 1-2 mg. Tetapi selama masa pubertas, haid,
siensi (naik sampai ±40%). hamil dan laktasi, kebutuhan besi meningkat
Resorpsi terjadi terutama di bagian atas (sampai 2-4 mg sehari) dan resorpsinya ju-
usus halus, di mana lingkungan asam me- ga ditingkatkan melalui suatu mekanisme
ningkatkan daya larut garam ferro dan mem- kontrol di usus. Bila terdapat defisiensi besi,
pertahankannya dalam bentuk ferro. Garam resorpsi bisa naik sampai 120-140%.
ferri lebih buruk resorpsinya, mungkin karena Dalam keadaan normal absorpsi besi se-
terbentuk garam fosfat dan fitat yang sukar harinya adalah ±1 mg pada laki-laki dewasa
larut. Sesudah diserap, sebagian Fe diikat dan 1,4 mg pada wanita dewasa; maksimal
pada sel mukosa usus, sedangkan sebagian 3-4 mg dari asupan makanan. Absorpsi me-
lain masuk ke sirkulasi darah dan diikat pada ningkat bilamana timbunan (depot) besi
transferrin. Dengan transferrin ini, sebagian dalam tubuh sudah berkurang atau erithro-
besar besi diangkut ke sumsum tulang, di poiesis meningkat atau terganggu.
mana terjadi inkorporasi di dalam molekul Kekurangan ini pertama-tama ditampung
hemoglobin. Sebagian lainnya ditranspor ke oleh persediaan ferritin dalam hati dan sum-
hati dan limpa untuk sintesis myoglobin dan sum tulang, setelah itu baru digunakan besi
metallo-enzim yang juga disimpan sebagai a.l. plasma yang terikat pada transferrin. Proses
ferritin. (Ferritin adalah kompleks larut air ini tampak dari menurunnya kadar ferritin
dari besi dan protein, yang terdapat di plasma plasma; kemudian setelah persediaannya ha-
dalam jumlah kecil dan mudah dimobilisasi bis, kadar Hb baru menurun. Sebagai kom-
untuk pembentukan Hb. Kadar ferritin serum pensasi, nilai Daya Ikat Besi dari transferrin
diukur untuk menentukan jumlah besi yang meningkat (DIB).
tertimbun). Ekskresi berlangsung 30% lewat
urin. Beberapa faktor dapat memengaruhi Perhitungan kebutuhan tubuh untuk besi
resorpsi besi, yaitu: dapat dilakukan dengan rumus berikut:
– senyawa ferro lebih baik diserap daripada
9 - kadar Hb dalam mmol/l
bentuk ferri; Kebutuhan Fe = ———————————– x 2,5 + 1
– zat-zat reduktor, misalnya vitamin C, (dalam g) 9
meningkatkan resorpsi besi;
– alkohol juga meningkatkan resorpsinya.
Dalam rumus ini 9 adalah kadar Hb rata-
Kebutuhan besi. Setiap hari 0,5-1 mg besi di- rata pada orang dewasa dan 2,5 adalah
ekskresi lewat feses, urin dan keringat. Tubuh jumlah gram total Fe (dari Hb), sedangkan
kehilangan besi ±1 mg sehari pada laki-laki 1 merupakan jumlah gram besi yang perlu
melalui saluran pencernaan, misalnya da- untuk mengisi depot yang kosong. Perlu
lam empedu. Wanita kehilangan unsur be- diperhatikan bahwa hanya 10-30% dari besi

14108649_OBAT P(Bab 39)_T-628-640.indd 634 21/04/2015 19:53:24


Bab 39: Hemopoietika 635

yang diberikan per oral dapat diserap oleh Pada overdosis mekanisme kontrol usus tidak
tubuh. Penggunaan oral dan parenteral secara berfungsi lagi dan dapat terjadi perdarahan
bersamaan tidak boleh dilakukan, karena lambung-usus, syok, tachycardia, kerusakan
penjenuhan ferritin dapat menimbulkan hati, konvulsi dan koma. Terutama anak
reaksi toksik akut. kecil sangat peka terhadap overdosis karena
mekanisme penangkalan dalam ususnya
Terapi dengan sediaan besi. Umumnya pe-
belum sempurna. Sebagai antidotum pada
ngobatan anemia ferriprive dilakukan per oral
keracunan besi tersedia injeksi dengan zat
dengan suatu garam ferro, yaitu ferrofumarat,
pengikat besi desferrioksamin (Desferal).
- glukonat, atau -sitrat (Ferromia). Juga de-
ngan garam anorganik ferrosulfat, yang di-
Kehamilan. Sediaan besi boleh digunakan
serap lebih lemah. Dosis umum berkisar an-
per oral selama kehamilan.
tara 100 dan 200 mg Fe (elemen) sehari. Risiko
lnteraksi. Tetrasiklin mengurangi resorpsi
overdosis dan keracunan umumnya tidak
karena pembentukan kompleks yang tidak
ada, karena resorpsi dalam usus tergantung
larut, sehingga pemberian dosis harus dila-
dari kebutuhan, yang diatur oleh suatu
kukan dengan interval 3 jam. Begitupula hal-
mekanisme kontrol.
nya dengan antasida, garam kalsium dan fosfat
Penggunaan parenteral besi-sorbitol-sitrat
(dalam makanan, susu). Metildopa, penisilin,
atau Fe-dextran (Hibiron) tidak menghasilkan
probenesid dan senyawa fenotiazin adakalanya
efek yang lebih baik dari pada per oral,
dapat menyebabkan anemia hemolitik akibat
sedangkan kecepatan naiknya kadar Hb tidak
reaksi hipersensitasi.
berbeda banyak. Oleh karena itu, parenteral
Vitamin C meningkatkan resorpsi senyawa
hanya dilakukan bila pengobatan oral ti-dak
ferro sedangkan penyerapan senyawa kui-
mungkin, karena misalnya malabsorption
nolon dikurangi oleh besi.
syndrome, adanya perdarahan atau keluhan
Dosis: oral 2 dd 65 mg Fe a.c. atau antara
lambung-usus hebat.
jam makan, dari dosis ini diserap rata-rata
Penyakit kronis tertentu, seperti rema
25 mg sehari. Dosis lebih tinggi tidak ada
(artrithis reumatoid), tidak menunjukkan ke-
gunanya karena tidak mempercepat efek.
kurangan besi (kadar ferritin normal dan
Anak-anak: maksimal 3 mg/kg sehari dalam
nilai DIB rendah), hanya tubuh tidak mampu
3 dosis. Makanan lazimnya mengurangi
menggunakan depot besinya. Oleh karena
resorpsi, sehingga sebaiknya diminum pada
itu dalam keadaan demikian tidak boleh
perut kosong. Tetapi bila timbul gangguan
diberikan besi.
saluran cerna, sebaiknya diminum pada
Lamanya terapi minimal 3 bulan; setelah
waktu makan.
suatu masa latensi dari ±10 hari, kadar Hb
akan naik ±1% (= 0.15 g%) sehari sampai nilai
Hb pulih normal dalam waktu 1-2 bulan. Sediaan besi
Kemudian terapi perlu dilanjutkan 1-2 bulan 1a. Ferrofumarat: Superton, *Nichobion
lagi untuk mengisi depot besi dari tubuh. Garam ini mengandung 33% Fe, yaitu
Efek samping yang lebih sering terjadi de- yang tertinggi dari semua garam ferro. Sifat
ngan dosis semakin tinggi adalah pirosis merangsangnya juga lebih ringan dan tidak
(heartburn; rasa terbakar dalam lambung dan menimbulkan rasa logam. Oleh karena itu zat
tekak), perasaan tidak nyaman di lambung, ini dianggap sebagai pilihan pertama pada
mual, muntah, sembelit ringan dan kadang- terapi oral.
kadang diare. Gejala ini diakibatkan oleh sifat Dosis: 2 dd 200 mg (= 65 mg Fe) antara jam
merangsang dari besi dan bisa juga karena makan.
perubahan pada flora usus. Juga timbul ra-
sa logam dan tinja berwarna hitam. Untuk 1b. Ferrosulfat: Fero Gradumet, Iberet-500, Fer-
mengurangi efek samping ini, sebaiknya rograd
penggunaan obat dimulai dengan dosis ren- Bersifat sangat merangsang karena reaksi
dah yang lambat laun ditingkatkan. asamnya dan lebih sering menimbulkan

14108649_OBAT P(Bab 39)_T-628-640.indd 635 21/04/2015 19:53:24


636 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

mual dan muntah. Efek samping ini dapat macrositer akibat malnutrisi dengan gejala
dikurangi dengan menggunakan tablet slow- seperti seriawan dan diare lemak.
release atau juga dengan meminumnya seba- Kebutuhan tubuh adalah 50-100 mcg sehari,
gai larutan sesudah makan. tetapi waktu hamil dapat meningkat sampai
Dosis: oral 2 dd 325 mg (= 65 mg Fe) atau 1 300 mcg atau lebih. Selama kehamilan atau
dd tablet retard 525 mg (Gradumet = 105 mg laktasi ±50 mcg folat seharinya “hilang”,
Fe) sesudah makan pagi. antara lain masuk ke dalam air susu ibu.
Kekurangan folat selama kehamilan dapat
1c. Ferroglukonat: *Sangobion, *Inbion, Los- menghasilkan bayi dengan cacat spina bifida,
ferron suatu “neural tube defect”, yaitu adanya celah
Garam organik ini tidak begitu merangsang pada tulang belakang karena beberapa ruas
seperti ferrosulfat. Sering digunakan dalam tulang gagal bertaut.
sediaan kombinasi dengan B12 dan asam folat Defisiensi folat. Kekurangan dapat dise-
walaupun secara rasional kombinasi tersebut babkan oleh terganggunya absorpsi folat
tidak dapat dibenarkan. dari makanan, lihat di atas. Akibatnya adalah
Dosis: oral 2 dd 500 mg (= 55 mg Fe) antara pembentukan sel darah juga terganggu, se-
jam makan. hingga timbul anemia primer, sama dengan
yang diakibatkan oleh defisiensi vitamin B12.
1d. Ferri-sorbitolsitrat: Jectofer Perbedaannya adalah defisiensi folat:
Kompleks ini mengandung 14% Fe dan – menimbulkan anemia lebih cepat diban-
distabilkan dengan dekstran. Tidak dapat dingkan defisiensi vitamin B12, karena
diberikan secara i.v., karena kadar Fe bebas depot asam folat dalam tubuh jauh lebih
dalam plasma mudah melampaui kadar terbatas dan
normal. – tidak menyebabkan gangguan neurologi
Dosis: i.m.(dalam) 100 mg Fe sehari (= 2 ml (pada saraf).
larutan).
Khasiat. Selain berkhasiat mencegah spina
bifida pada bayi, asam folat diduga dapat
2. Asam folat: vitamin B11, asam pteroilglu-
mencegah PJP, khususnya infark jantung.
tamat, acidum folicum
Pada trombosis vena/arteri berulang terda-
Vitamin dari kelompok B-kompleks (1947)
pat kadar homosistein dalam darah, yang
ini terdapat dalam gandum whole grain dan
meningkat dan merupakan suatu faktor
sayuran hijau yang kaya serat gizi (Lat. folium
risiko untuk penyakit jantung dan pembuluh
= daun), antara lain dalam buncis, kacang-
(trombosis, infark). Asam amino ini terben-
kacangan dan kelapa, juga dalam daging,
tuk sebagai produk-antara pada reaksi pe-
ikan, hati dan ragi, sedangkan dalam buah-
ngubahan metionin menjadi sistein, sebagai
buahan hanya sedikit. Pemanasan yang
berikut:
lama bisa merusak sampai 90% kadar folat
dalam makanan. Dalam bahan-bahan ini,
folat terdapat sebagai senyawa konyugasi metionin ——> homosistein ——> sistein
(poliglutamat), yang di jaringan diuraikan
kembali oleh enzim. Asam folat dan juga vitamin B6 dan B12,
Fungsi. Dalam hati, asam folat direduksi menurunkan kadar homosistein dan dengan
menjadi zat aktifnya THFA (tetrahydrofolic demikian meniadakan faktor risiko tersebut
acid), suatu ko-enzim yang penting sekali bagi (3). Lihat juga Bab 37, Obat-obat jantung dan
sintesis DNA dan RNA serta pembelahan sel. pembuluh, faktor risiko.
Lihat juga Bab 8. Sulfonamida, Mekanisme Asam folat diperkirakan dapat melindungi
kerja. Oleh karena itu sama dengan vitamin terhadap kanker usus besar. Dahulu para
B12, kekurangan folat dapat mengakibatkan ahli berpendapat bahwa perlindungan ter-
anemia primer (megaloblaster). Di negara hadap kanker tersebut adalah berkat kadar
berkembang sering kali terdapat pula anemia serat dalam makanan, tetapi kini terdapat

14108649_OBAT P(Bab 39)_T-628-640.indd 636 21/04/2015 19:53:24


Bab 39: Hemopoietika 637

indikasi bahwa mungkin asam folat berperan kelainan darah, namun memperburuk
atas efek ini. atau menimbulkan gejala neurologiknya
Penggunaan yang terpenting adalah pre-
ventif untuk memperkecil risiko spina bi- c. Pada anemia makrositer (eritrosit mem-
fida dan untuk terapi anemia megalositer besar) selama terapi rematik dengan antago-
serta makrositer, juga terhadap kadar homo- nis folat (metotreksat) untuk mengurangi
sistein yang meningkat. Sama seperti terapi efek toksiknya. Begitu pula pada terapi ma-
dengan vitamin B12, penggunaannya yang laria dengan pirimetamin.
efektif tergantung pada diagnosis yang te- Resorpsi dari usus lancar dan segera diubah
pat dan pengertian mengenai mekanisme enzimatik menjadi zat aktif 5-metil-THFA,
penyakitnya. yang diangkut ke jaringan. Pengubahan ini
pada dosis di bawah 1 mg praktis lengkap,
a. Profilaksis selama kehamilan. Sejak a-
tetapi pada dosis tinggi hanya sedikit. Terikat
wal tahun 1990-an, asam folat 0,5 mg di-
kuat pada protein plasma; ekskresinya
anjurkan pada wanita yang ingin hamil dan
melalui urin.
selama kehamilan sampai minggu kedelapan
Efek samping jarang terjadi dan berupa re-
untuk memperkecil risiko spina bifida. Di
aksi alergi (demam, ruam kulit). Dosis tinggi
banyak negara Barat, folat dibubuhi pada
dapat menimbulkan gangguan lambung-
makanan dasar, seperti produk makanan
usus, sukar tidur, iritasi dan aktivitas ber-
pagi (cereals), susu dan roti. Bahkan di AS,
lebihan.
sejak 1 Januari 1998, tepung roti diwajibkan
Dosis: anemia megaloblaster permulaan
diperkaya dengan folat, yang mungkin sekali
1-2 dd 0,5 mg, pemeliharaan 1 dd 0,1-0,5 mg.
akan disusul oleh Inggris. Di samping itu,
Untuk memperkecil risiko spina bifida 0,5 mg
“perkayaan” tersebut juga dianjurkan untuk
dimulai minimal 4 minggu sebelum pembuahan
besi dan vitamin lain, untuk mencegah antara
(konsepsi) sampai dengan minggu ke-8 dari ke-
lain timbulnya anemia ferriprive.
hamilan.
b. Terapi anemia megaloblaster akibat de-
fisiensi folat. Sama dengan defisiensi vitamin * Asam folinat (acidum folinicum, citrovo-
B12, setiap penderita defisiensi asam folat dan rumfactor, Rescuvolin)
anemia megaloblaster harus diteliti dengan Zat ini adalah derivat formil dan metabolit
saksama mengenai penyebabnya. Pada pe- dari asam folat, yang merupakan campuran
ngobatan ini, perlu diperhatikan beberapa rasemis (1950). Hanya bentuk levonya yang
faktor, yaitu: aktif. Penggunaannya selama terapi MTX
– terapi harus sespesifik mungkin. Penggunaan dan fluor-urasil dalam dosis tinggi dapat me-
sediaan multi-vitamin harus dihindari, ngurangi efek samping dan memperkuat
kecuali bila diperkirakan adanya defisi- efeknya. Juga pada anemia megaloblaster
ensi dari beberapa vitamin sekaligus akibat defisiensi folat, tetapi untuk ini pe-
– salah pengobatan anemia akibat B12. Pem- nggunaannya tidak lebih menguntungkan
berian folat dalam jumlah besar pada dibandingkan dengan asam folat, karena
anemia megaloblaster akibat defisiensi reduksinya menjadi THFA tidak terhambat.
vitamin B12 dapat seolah-olah menyem- Setelah diserap, asam ini segera diubah
buhkannya. Akan tetapi tidak menghin- menjadi zat aktif 5-metil-THFA pula dengan
dari atau menghilangkan defek neurolo- plasma-t½ rata-rata 6,5 jam.
giks akibat kekurangan vitamin B12 yang Dosis: sebagai antidotum pada overdosis
dapat berkembang terus dan menjadi antagonis folat (rescue therapy) i.v. atau oral 4
irreversibel. Umumnya dianggap bahwa dd 15 mg selama 2-3 hari (garam Ca).
penambahan folat pada terapi dengan B12
tidak ada manfaatnya 3. Sianokobalamin: vitamin B12, extrinsic factor
– salah-pengobatan pada anemia perniciosa, Vitamin B12 adalah nama umum untuk
karena meskipun berdaya memperbaiki se-jumlah senyawa yang memiliki efek

14108649_OBAT P(Bab 39)_T-628-640.indd 637 21/04/2015 19:53:24


638 Seksi VI: Jantung, Pembuluh, dan Darah

biologis dari sianokobalamin. Di alam dan keadaan malabsorpsi, antara lain setelah re-
dalam tubuh vitamin B12 terdapat terutama sectio lambung (gastrectomi), atau pada ve-
sebagai hidroksokobalamin dan adenosil- getarir.
kobalamin dan sedikit sebagai metilkobala- Pada anemia yang belum didiagnosis
min. Semua zat ini mudah larut dalam air. dengan pasti tidak dianjurkan pemberian
Vitamin B12 (1950) memiliki struktur yang asam folat bersamaan, karena asam ini dapat
mirip porfirin dengan 8 cincin (termasuk 4 menyelubungi diagnosis anemia perniciosa.
cincin pyrrol), yang saling terikat dengan Dalam dosis oral tinggi sekali (1000 mcg), B12
atom kobal di pusatnya. (Lihat rumus dapat diserap sebanyak 1,2% tanpa adanya
bangun). Pada atom Co ini terikat gugusan intrinsic factor.
-CN, -OH dan -CH3 pada masing-masing Gangguan psikis pada lansia sering kali
siano-, hidrokso- dan metilkobalamin. dapat ditangani secara efektif dengan vita-
Vitamin B12 terdapat dalam makanan hewani min B12, dengan perbaikan gejala depresi,
(daging, ikan, hati, telur, susu) dalam apati dan lemah ingatan. Begitu pula pada
bentuk suatu kompleks protein, tetapi tidak perkiraan adanya anemia makrositer
terdapat dalam tumbuhan. Tahan terhadap (dengan eritrosit besar) atau gangguan saraf
pemasakan dan kini diperoleh dari biakan yang tidak jelas penyebabnya.
Streptomyces. Vitamin B12 terutama digunakan sebagai
Fungsinya. Vitamin B12 memegang peran- injeksi, karena peroral efeknya tidak tetap,
an penting sebagai ko-enzim pada sintesis juga tidak bila dikombinasi dengan intrinsic
asam inti (nukleat, DNA/RNA), juga pada factor (serbuk pylorus). Penggunaannya kini
pembelahan sel yang terutama memengaruhi sudah banyak berkurang, karena hidrok-
jaringan yang tumbuh pesat. Misalnya sistem sokobalamin lebih menguntungkan.
haemopoiëtik (pembentukan darah) yang Untuk penggunaan yang efektif hendaknya
sangat peka terhadap kekurangan vitamin B12 diperhatikan prinsip bahwa terapi harus ses-
dan folat. pesifik mungkin. Diterapkannya terapi vita-
Kebutuhan. Tubuh mengandung ±2,5 mg min “shotgun” pada defisiensi vitamin B12
B12 dengan 60% terdapat dalam hati. Kebu- dengan sediaan multivitamin dapat mem-
tuhan sehari pada orang sehat adalah 2-5 bahayakan. Ada kemungkinan bahwa asam
mcg, minimal diperkirakan 1-2 mcg. Dari folat diberikan sekian banyaknya, sehing-
diet sehari-hari yang rata-rata mengandung ga berefek perbaikan hematologik, tetapi
5-30 mcg vitamin B12, hanya 2-3 mcg diserap defisiensi vitamin B12 diselubungi dan ber-
oleh tubuh. Selama kehamilan dan laktasi, langsung terus. Keadaan demikian dapat
kebutuhan ini meningkat sampai masing- mengakibatkan berkembangnya atau berlan-
masing 3 dan 3,5 mcg. RDA dewasa adalah jutnya kerusakan saraf.
2,5 mcg/hari. Resorpsinya sangat rumit. Dalam lambung
Defisiensi sangat jarang terjadi dan da- vitamin ini diikat pada suatu protein menjadi
pat disebabkan oleh diet yang miskin B12 kompleks, yang dipecah lagi oleh enzim
(vegetarir), atau resorpsi terganggu akibat pankreas. Untuk transpor dan absorpsi yang
berbagai sebab, antara lain karena kekurang- sempurna, vitamin B12 perlu diikat pada
an sekresi intrinsic factor dalam getah lam- intrinsic factor (IF) (Castle, 1953). IF ini ada-
bung (lihat di bawah Resorpsi). Defisiensi lah suatu glikoprotein (dengan BM > 44.000),
pertama-tama nampak sebagai anemia pri- yang disekresi bersama ion hidrogen (H+)
mer dengan terbentuknya eritrosit abnormal oleh sel parietal lambung. Langkanya unsur
dan penderita menjadi sangat anemis ini dapat disebabkan oleh atrofia selaput
(pernicious anemia). lendir lambung atau karena pembedahan (2-3
Penggunaan khusus pada defisiensi B12 se- tahun setelah reseksi).
telah diadakan diagnosis yang cermat dan Dalam ileum IF dilepaskan, lalu B12 diserap
saksama, misalnya pada anemia perniciosa. secara aktif oleh mukosa, padamana ion Ca
Juga untuk mencegah anemia primer pada dan lingkungan netral memegang peranan.

14108649_OBAT P(Bab 39)_T-628-640.indd 638 21/04/2015 19:53:24


Bab 39: Hemopoietika 639

Dalam darah, B12 terikat pada protein pem- Dosis: oromukosal 1500 mg dalam 1-2 dosis.
bawa transkobalamin dan diangkut ke ginjal, 4. Epoetin alfa (Epogen, Procrit, Binocrit,
hipofisis, jaringan dan terutama ke hati, di Eprex) adalah glikoprotein dengan 165
mana ±90% ditimbun (1-10 mg). Persediaan asam amino dan berat mollekul 30.400
ini mampu menampung kegagalan absorpsi Dalton. Dibuat dalam kultur sel dengan
selama lebih dari 2 tahun sebelum gejala menggunakan teknologi DNA rekombinan.
defisiensi nampak, karena kehilangan sehari- Memiliki efek imunologik dan biologik sama
harinya adalah kecil (1-2 mikrogram). Dari dengan eritropoietin endogen/human dan
hati, vitamin B12 secara bertahap dilepaskan digunakan untuk pengobatan anemia pada
kembali ke dalam darah sesuai kebutuhan penderita gangguan ginjal kronis, pasien HIV
untuk pembentukan eritrosit. Biotransformasi dan penderita kanker.
praktis tidak terjadi; ekskresinya berlangsung Eritropoietin adalah suatu glikoprotein
melalui urin dan empedu; di ileum zat ini yang terutama dibentuk dalam ginjal dan
diserap kembali sesudah terikat pada intrinsic merangsang produksi sel-sel darah merah
factor. Berdasarkan siklus enterohepatik ini, (eritropoese). Jumlahnya menurun pada ke-
plasma-t½-nya panjang, ±12 bulan. adaan gagal ginjal atau penggunaan obat-
Efek samping dapat berupa reaksi alergi ter- obat tertentu, misalnya zidovudin (HIV) dan
hadap kobal, antara lain eksem dan eksantem. kemoterapi pada kanker. T½ i.v. 4 jam dan s.k.
Dosis: pada defisiensi i.m. 0,5-1 mg se- 24 jam.
minggu, pemeliharaan 1 mg setiap 2 bulan. Efek samping yang tersering adalah hiper-
Pada gejala neurologik 1-2x seminggu 0,5-1 tensi, sakit kepala, tachycardia, mual/mun-
mg, pemeliharaan 1 mg sebulan. Oral: 2-3 dd tah, pendek napas, hiperkalemia dan diare.
1 mg, profilaktis dalam sediaan multivitamin Juga kemungkinan potensial untuk imu-
1-10 mcg/hari. nogenetik seperti lazimnya dengan protein-
protein terapeutik.
* Hidroksokobalamin: hidrokobamin Dosis: permulaan bagi pasien gagal ginjal 3
Derivat hidroksi ini (1962) lebih lambat kali per minggu 50-100 unit/kg s.k. atau i.v.
resorpsi dan ekskresinya, karena lebih kuat
terikat pada protein darah, sehingga kerjanya 5. Darbepoetin (Aranesp, Amgen)
pun lebih lama. Pada penggunaan parenteral Faktor pertumbuhan hematopoetik ini
menunjukkan puncak plasma yang lebih juga digunakan bagi penderita anemia aki-
tinggi daripada sianokobalamin. Oleh karena bat gagal ginjal kronis. T½ s.k. 73 jam dan
itu, praktis sudah mendesak sianokobalamin. i.v. 21 jam.Dibandingkan dengan epoetin
Dosis: pada defisiensi i.m. atau s.k. 2 x se- fekuensi dosisya lebih rendah karena waktu
minggu 1 mg selama 5 minggu, lalu 1 mg eliminasinya dari tubuh lebih lama.
setiap 2 bulan. Oral 1-3 mg sehari. Efek samping: sangat sering hipertensi,
udema dan alergi; juga sering kali gangguan
* Cobamamide (dibencozide, *Superton) adalah
kulit eritema, CVA dan tromboemboli.
metabolit aktif dari vitamin B12 yang bekerja
Dosis: tergantung dari hasil monitoring
sebagai ko-enzim. Ko-enzim adalah bagian
kadar Hb dan diberikan perlahan-lahan
non-protein dari suatu enzim yang berfungsi
melalui injeksi s.k. atau i.v.
sebagai aktivator, lihat Bab 53. Vitamin.

14108649_OBAT P(Bab 39)_T-628-640.indd 639 21/04/2015 19:53:24


14108649_OBAT P(Bab 39)_T-628-640.indd 640 21/04/2015 19:53:24
SEKSI VII

SALURAN
PERNAPASAN

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 641 21/04/2015 19:57:46


642 Seksi VII: Saluran Pernapasan

Dalam seksi ini akan dibahas dua bab me- sebab-sebab alergis maupun non-alergis,
ngenai penyakit-penyakit saluran perna- juga bronkitis yang umumnya disebabkan
pasan, yang bersama dengan penyakit infeksi oleh infeksi bakteri. Dewasa ini istilah CARA
menempati posisi teratas dalam urutan/pola sudah dibagi menjadi Asma dan COPD
penyakit di Indonesia. (Chronic Obstructive Pulmonary Diseases). Bab
41 akan menelaah fisiologi batuk dan meng-
Bab 40 akan membahas gangguan-gangguan inventarisasikan jenis-jenis obat batuk yang
yang dahulu dinamakan CARA (Chronic sangat banyak ragamnya dan digunakan
Aspecific Respiratory Affections). CARA menca- terhadap batuk yang produktif maupun non-
kup antara lain asma yang berlatar belakang produktif.

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 642 21/04/2015 19:57:46


BAB 40

OBAT ASMA DAN COPD

Istilah CARA atau Chronic Aspecific Respiratory Obstruksi bronchi (Lat. obstructio = pe-
Affections mencakup semua penyakit saluran nyumbatan).
pernapasan yang bercirikan penyumbatan Penyumbatan bronchi dengan sesak napas,
(obstruksi) bronchi disertai pengembangan yang merupakan sebab utama asma dan
mukosa (udema) dan sekresi dahak (sputum) COPD, diperkirakan dapat terjadi menurut
berlebihan. Penyakit-penyakit tersebut me- mekanisme berikut, yaitu berdasarkan hiper-
liputi berbagai bentuk penyakit beserta reaktivitas bronchi (HRB), reaksi alergi atau
peralihannya, yaitu asma, bronchitis kronis infeksi saluran pernapasan.
dan emfisema paru yang gejala kliniknya a. Hiperreaktivitas bronchi (HRB) Pada
dapat saling menutupi (overlapping). Gejala semua penderita asma dan COPD terda-
terpentingnya a.l. sesak napas (dyspnoe) saat pat hiperreaktivitas bronchi. HRB adalah
mengeluarkan tenaga atau selama istirahat meningkatnya kepekaan bronchi, dibanding-
dan/atau sebagai serangan akut, juga ba- kan saluran pernapasan normal, terhadap
tuk kronis dengan pengeluaran dahak ken- zat-zat merangsang tak-spesifik yang dihisap
tal. Karena gangguan tersebut memiliki dari udara. Sebagian penderita asma juga
mekanisme pathofisiologi yang berbeda- mengidap kepekaan berlebihan terhadap
beda dengan penanganan yang juga tidak stimuli/rangsangan spesifik yang pada
sama, maka pada umumnya telah dilakukan orang sehat tidak memberikan reaksi. HRB
pemisahan antara asma dan bronchitis kro- aspesifik selalu timbul bersamaan dengan
nis + emfisema, yang kini dinamakan COPD reaksi peradangan di saluran pernapasan.
(Chronic Obstructive Pulmonary Diseases). Isti-
lah ini selanjutnya akan digunakan dalam * Stimuli. Ada beberapa jenis stimuli, yaitu
uraian bab ini. (Barnes, 2008b)39 rangsangan fisis (perubahan suhu, dingin
dan kabut), rangsangan kimiawi (polusi
Walaupun dalam praktik diferensiasi ini
udara: gas-gas pembuang, sulfurdioksida,
sering kali tidak mudah dilakukan, namun
ozon, asap rokok), rangsangan fisik (exertion,
sebetulnya memiliki konsekuensi langsung
hiperventilasi) dan rangsanganpsikis (emosi
dan esensial untuk cara pengobatan dari
dan stress). Juga rangsangan farmakologik
kedua kelompok penyakit ini. Per definisi
(histamin, serotonin, asetilkolin, beta-blocker,
asma adalah steroidresponsif, artinya dapat
asetosal dan NSAIDs lainnya), termasuk
ditangani dengan terapi kortison, terutama
obat-obat yang dapat membebaskan histamin
karena dasar dari penyakit ini adalah proses
(histamin liberators), seperti morfin, kodein,
peradangan eosinofil. Tetapi sebaliknya be-
klordiazepoksida dan polimiksin. Akibat
berapa penelitian jangka waktu panjang
stimuli ini terhadap reseptor sensoris di
menunjukkan bahwa penggunaan steroid
selaput lendir dan otot, serta/atau stimulasi
inhalasi pada COPD tidak memengaruhi
dari sistem kolinergik, maka terjadilah suatu
fungsi paru.21-25, walaupun jangka waktu
reaksi kejang dengan obstruksi umum pada
pemburukkan dari gejalanya (exacerbatio)
saluran pernapasan.
dapat berkurang.33 Lihat selanjutnya pada
pembahasan obat kortikosteroida inhalasi b. Alergi. Pada sebagian pasien asma, di
(ICS). samping HRB aspesifik, juga terdapat alergi.

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 643 21/04/2015 19:57:46


644 Seksi VII: Saluran Pernapasan

Dengan ini dimaksudkan bakat keturun- c. Infeksi saluran pernapasan dapat me-
an untuk membentuk antibodies terhadap nyebabkan gejala radang dengan perubahan
antigen (alergen) tertentu yang mema- di selaput lendir, yang pada pasien asma
suki tubuh. Antibodies ini dari tipe IgE dan COPD memperkuat HRB dan broncho-
(imunoglobulin type E) juga disebut rea- konstriksi serta mempermudah penetrasi
gin, mengikat diri pada mastcells a.l. di sa- alergen. Akhirnya dapat terjadi suatu ling-
luran pernapasan, mata dan hidung. Bila- karan setan dengan infeksi yang selalu
mana jumlah IgE sudah cukup besar, maka kambuh akibat obstruksi bronchi, yang
pada waktu alergen yang identik masuk memudahkan infeksi tersebut.
lagi ke dalam tubuh, terjadilah pengga-
bungan antigen-antibody. Mastcells pecah
(degranulasi) dan segera melepaskan media- 1. ASMA (asthma
tornya, a.l. histamin. Akibatnya adalah
bronchokonstriksi (bronchospasm) dengan pe-
bronchiale)
ngembangan mukosa (udema) dan hiperse-
Asma atau bengek adalah suatu penyakit
kresi dahak/mucus, yang merupakan gejala
alergi yang bericirikan peradangan steril kronis
khas serangan asma.
dari alat pernapasan, yang khas ditandai oleh
Bila pelepasan mediator tersebut di atas
aktivasi mastcells, infiltrasi dari eosinofil dan
bukannya setempat tetapi menyeluruh (ge-
T helper 2 (TH2) limfosit. (Barnes, 2008b)39.
neral release), maka dapat timbul anaphylaxis,
Mastcells yang diaktivasi oleh alergen dan
suatu reaksi hebat yang dapat mengancam
rangsangan fisik melepaskan mediator pe-
jiwa, misalnya karena sengatan tawon, in-
nyempit bronchus seperti histamin, leuko-
jeksi penisilin (anaphylactic shock). Pada kea-
trien D4 dan prostaglandin D2.
daan demikian perlu segera diberikan injeksi
Peningkatan jumlah mastcel dalam otot
adrenalin i.m. yang diulang tiap 5 menit
alat pernapasan merupakan ciri khas dari
sampai ada perbaikan tekanan darah dan
asma.
detak nadi. Di samping pemberian oksigen
Peradangan kronis dapat mengakibatkan
juga suatu antihistaminikum (klorfeniramin)
perubahan struktural dari jaringan saluran
dapat diberikan i.v. Pada anafilaksis parah
pernapasan a.l. meningkatnya jumlah sel otot
atau yang berulang kali, diberikan injeksi
licin, saluran darah dan sel-sel pembentuk
hidrokortison i.m. atau i.v.
mukus.
Biasanya penyakit ini timbul pada waktu
* Alergen inhalasi yang masuk ke tubuh anak-anak, kemudian bisa menghilang me-
lewat pernapasan merupakan penyebab uta- njelang dewasa untuk timbul kembali pada
ma reaksi alergi tersebut di atas. Penderita usia dewasa. Secara khas gangguan ini mem-
asma menunjukkan kepekaan berlebihan perlihatkan respons pengobatan yang baik
terhadap terutama debu rumah, yang me- terhadap senyawa kortikosteroid dan obat
ngandung a.l. tungau (housedust mite) dan bronchodilator.
sisik/bulu binatang piaraan (animal danders), Penyakit ini disertai serangan sesak napas
begitu pula terhadap sari bunga (pollen) akut secara berkala, mudah tersengal-sengal
berbagai tumbuhan dan pohon, jenis tepung dan batuk (dengan bunyi khas). Ciri lain
dan jamur. adalah hipersekresi dahak yang biasanya
lebih parah pada malam hari dan meningkat-
* Alergen oral dan lokal dikenal pula, yang nya ambang rangsang (hiperreaktivitas)
memasuki tubuh melalui mulut atau kulit. bronchi terhadap rangsangan alergik mau-
Banyak bahan makanan mengandung aler- pun non-alergik. Faktorfaktor genetik ber-
gen dan juga obat-obat tertentu atau meta- sama faktor lingkungan berperan pada
bolitnya dapat menimbulkan reaksi alergi. timbulnya gejala-gejala tersebut.
Lihat selanjutnya Bab 51, Anti-histaminika, Pada umumnya penyakit asma (ringan) ini
Reaksi alergi. stabil, tetapi asma yang parah sudah timbu

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 644 21/04/2015 19:57:46


Bab 40: Obat Asma dan COPD 645

Gambar 40-0: Saluran pernapasan dalam keadaan normal


dan sewaktu serangan asma.
Ref: National Heart, Lung and Blood Institute (Fall 2013 NIH MedlinePlus)

sejak awal dan lebih memperlihatkan gejala tetapi acapkali kambuh kembali pada usia
COPD serta kurang memberikan respons 20-40 tahun, karena peradangan dari saluran
terhadap pengobatan dengan kortikosteroida pernapasan tetap bertahan walaupun tanpa
(Wenzel and Busse, 2007)40. gejala.
Berlainan dengan COPD, obstruksi saluran Pasien asma memiliki kepekaan terhadap
napas pada asma umumnya bersifat reversibel infeksi saluran pernapasan dan kebanyakan
dan serangan biasanya berlangsung beberapa terhadap virus. Akibatnya adalah peradangan
menit sampai beberapa jam. Di antara dua bronchi yang juga dapat menimbulkan se-
serangan, pasien tidak menunjukkan gejala rangan asma. Bronchitis asmatik demikian
apa pun. biasanya menyerang manula.

Status asthmaticus adalah serangan asma


Penyebab
hebat dengan penciutan bronchi lebih kuat
dan bertahan abnormal lama (sampai lebih Serangan asma disebabkan oleh peradangan
dari 24 jam). Ciri-ciri lainnya adalah tachy- steril kronis dari saluran pernapasan dengan
cardia dan tak bisa berbicara lancar (tersendat- mastcells dan granulosit eosinofil sebagai pe-
sendat) akibat napas tersengal-sengal. meran penting. Pada orang-orang yang peka
terjadi obstruksi saluran pernapasan yang
Asma alergik pada umumnya sudah dimulai difus dan reversibel. Di samping itu juga
sejak masa kanak-kanak dan didahului oleh terdapat hiperreaktivitas bronchi terha-
gejala alergi lain, khususnya eksem. Faktor dap berbagai stimuli (a)spesifik yang dapat
keturunan dan resam (konstitusi) tubuh me- memicu serangan. Stimuli terkenal adalah
megang peranan penting pada terjadinya zat-zat alergen, terutama partikel-partikel
jenis asma ini. Eksem ini umumnya membaik tinja dari tungau, pollen, spora jamur (Asper-
setelah anak-anak mencapai usia remaja, gillus fumigatus), zat-zat perangsang (a.l. asap

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 645 21/04/2015 19:57:46


646 Seksi VII: Saluran Pernapasan

dan SO2 dari polusi kendaraan, asap rokok, prostaglandin, tromboksan dan leukotriën, juga
uap, debu). Begitupula hawa dingin (kering), mencakup neuropeptida dan PAF. LTB4 dan
emosi, kelelahan dan infeksi virus (mis. PAF dapat menstimulasi chemotaxis, artinya
rhinovirus, virus parainfluenza), juga obat- dapat menarik granulosit ke tempat pera-
obat tertentu (asetosal, β-blocker, NSAIDs). dangan. Senyawa ini memegang peranan
Pada serangan yang hebat penyaluran penting pada proses pathogenesis asma,
udara dan oksigen ke darah menjadi sede- yang mekanisme eksaknya belum diketahui.
mikian lemah, sehingga penderita membiru
Diagnosis. Pada gangguan asma HRB ber-
kulitnya (cyanosis). Sebaliknya, pengeluaran
peran sentral, sehingga suatu ukuran bagi HR
napas dipersulit dengan meningkatnya ka-
yang meningkat adalah variabilitas dari nilai
dar CO2 dalam darah, yang memperkuat
PEF(peak expiratory flow). Untuk menentukan
perasaan terengah-engah dan kecemasan.
PEF digunakan suatu tabung khusus dengan
Kontak dengan zat-zat tertentu (mis. bahan-
diameter ±4 cm berskala yang berisi suatu
bahan kimia) di lingkungan pekerjaan
pelocok (serupa piston yang bergerak keluar
(industri) dapat memicu timbulnya asma
masuk). Pasien meniup ke dalam tabung
yang berkaitan dengan pekerjaan (occupa-
hingga pelocok didorong ke depan dan lalu
tional asthma). Hal ini disebabkan karena zat-
pada dinding tabung dapat dibaca volume
zat tersebut dapat menimbulkan antibodies
embusan napasnya. Pada asma ringan, vari-
IgE spesifik.
abilitas PEF adalah <20%, sedangkan asma
* Peranan lekosit. Di membran mukosa sa- berat menunjukkan nilai sampai 30%.
luran pernapasan dan alveoli terdapat banyak
makrofag dan limfosit. Makrofag berperan Penanganan
penting pada pengikatan pertama alergen Tindakan umum. Tujuan utama adalah men-
dan ‘penyajiannya’ kepada limfosit (lihat Bab cegah reaksi antigen-antibody serta serangan as-
49, Dasar-dasar Imunologi). Makrofag juga ma dan menurunkan HRB dengan menghi-
dapat melepaskan mediator peradangan, se- langkan faktor pemicu. Asma menekan dan
perti prostaglandin, tromboksan, leukotriën memperlambat pertumbuhan, maka pena-
dan PAF (platelet activating factor). T-helper nganannya pada anak-anak juga dimaksud-
cells (melepaskan sitokinnya, a.l. interleukin kan agar anak bertumbuh normal.
IL-3 dan IL-5, yang mungkin berperan CD4+) Tindakan yang dapat diambil berupa
penting pada migrasi dan aktivasi mastcells menjauhi sebanyak mungkin faktor pemicu
dan granulosit. Lagipula IL-4 mendorong serangan (sanitasi), berhenti merokok, hipo-
limfosit-B untuk membentuk IgE. Aktivitas sensibilisasi, latihan fisioterapi, mengurangi
makrofag dan limfosit tersebut dihambat oleh kepekaan terhadap alergen eksogen dan pre-
kortikosteroida, tetapi tidak oleh adrenergika. vensi infeksi virus atau bakteri.
Begitupula dengan obat-obat profilaksis
* Mastcells. Pada penderita asma, mastcells
kromoglikat dan nedokromil, antihistaminika (ke-
bertambah banyak di sel-sel epitel serta mu-
totifen dan oksatomida) serta kortikosteroida.
kosa dan melepaskan mediator vasoaktif
kuat pula, seperti histamin, serotonin dan bra- * Sanitasi, yaitu menyingkirkan semua rang-
dikinin, yang mencetuskan reaksi asma akut. sangan luar, terutama hewan piaraan (burung,
Prostaglandin dan leukotriën mulai dibentuk anjing, kucing, kelinci) dan debu rumah.
untuk dilepaskan kemudian. Diperkirakan Rumah harus dibersihkan setiap hari dengan
bahwa mastcells juga dapat didegranulasi saksama, terutama kasur, sprei dan selimut
oleh rangsangan aspesifik, misalnya pada yang biasanya penuh dengan tungau (house-
waktu hawa dingin pelat darah bisa meng- dust mite). Reduksi dari alergen juga dapat
gumpal yang berakibat terbentuknya IgE dicapai dengan penyaringan udara. Begitu
(atau IgM). pula faktor aspesifik, seperti perubahan suhu,
Mediator (zat perantara) yang berkhasiat hawa dingin, asap dan kabut harus dihindari,
vasokonstriktif terhadap otot polos selain juga obat pembebas histamin.

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 646 21/04/2015 19:57:46


Bab 40: Obat Asma dan COPD 647

* Berhenti merokok, karena asap rokok (me- 1. Serangan asma akut biasanya dapat di-
rokok aktif maupun pasif) dapat menim- hentikan dengan suatu bronchospasmolitikum
bulkan bronchokonstriksi dan memperbu- untuk membebaskan kejang bronchi. Pilihan
ruk asma, terutama pada anak-anak.30 Perlu pertama adalah suatu β2-mimetikum (β2-
pula menghindari zat-zat lain yang dapat agonis) per inhalasi, misalnya salbutamol
merangsang saluran pernapasan. atau terbutalin dengan efek cepat (sesudah
3-5 menit). Bila perlu dibantu dengan sup-
* Fisioterapi: menepuk-nepuk bagian dada
positoria aminofilin. Obat yang tak-selektif,
(tapotage) untuk mempermudah pengeluar-
seperti efedrin dan isoprenalin, dapat pula
an dahak (ekspektorasi) dan juga latihan per-
diberikan sebagai tablet, tetapi efeknya baru
napasan serta relaksasi. Usaha ini terutama
nampak sesudah lebih kurang 1 jam. Bila
bermanfaat bagi anak-anak.
sesudah 15 menit belum menghasilkan efek,
* Hiposensibilisasi dilakukan bila kontak inhalasi dapat diulang sekali lagi. Jika juga
dengan alergen, seperti pollen dan sisik/bulu tidak memberikan efek, pasien perlu diberi
binatang (danders), tidak dapat dihindari. obat secara injeksi intravena: aminofilin dan/
Untuk mengurangi hipersensitasi terhadap atau salbutamol. Pada serangan hebat, se-
alergen tersebut, pasien diberi sejumah in- ring kali ditambahkan hidrokortison atau
jeksi dengan ekstrak alergen dalam kadar prednison i.v.
meningkat. Imunoglobulin yang terbentuk Sebagai tindakan terakhir dapat diinjek-
(terutama IgG dan IgA) akan mengikat aler- sikan adrenalin, yang dapat diulang 2 kali
gen baru, sehingga reaksi antara alergen dan dalam waktu satu jam.
IgE tidak terjadi. Terapi ini paling efektif pada
*Status asthmaticus. Merupakan serangan
alergi terhadap pollen rumput-rumputan
asma akut dan hebat yang bisa bertahan
(Pollinex), lihat juga Bab 51. Antihistaminika.
lama sekali. Efek suatu bronchodilator pada
* Prevensi infeksi viral, misalnya dengan keadaan ini hanya kecil dan lambat, yang
jalan vaksinasi (influenza) atau menggunakan disebabkan oleh blokade reseptor-beta seba-
obat-obat yang dapat meningkatkan ketahan- gai akibat umum dari suatu infeksi saluran
an tubuh, seperti tingtur Echinacea. pernapasan. Keadaan demikian perlu dio-
bati secara khusus di rumah sakit dengan
* Prevensi infeksi bakteriil dapat dilakukan
pemberian oksigen dan minum banyak air,
pada pasien asma (dan bronchitis), tetapi tidak
hidrokortison i.v. dan bila perlu bikarbonat.
berguna terhadap infeksi virus. Umumnya
Lazimnya pasien diberi injeksi i.v. dengan
diberikan amoksisilin atau doksisiklin selama
salbutamol dan/atau aminofilin serta hi-
10-14 hari.
drokortison dalam dosis besar (yang diper-
* Prevensi prenatal. Ibu yang sedang me- kirakan lebih cepat kerjanya daripada pred-
ngandung perlu menghindari zat-zat pemicu nison). Perlu juga diambil tindakan-tin-
alergi, makanan tertentu dan asap rokok (aktif dakan tambahan lainnya untuk melawan
maupun pasif) yang dapat memengaruhi ja- efek samping dari status asthmaticus. Pada
nin. Pemberian ASI pada bayi menurunkan serangan yang tidak dapat dihentikan dengan
risiko terhadap asma dan ekzem, terutama injeksi adrenalin sebagai tindakan terakhir
pada anak-anak dari keluarga yang memiliki (ultimum remedium) umumnya injeksi i.v.
riwayat alergi.31 dengan novocain 2% (atau lidocain) efektif.
Ref.: Visser J., Ned Tijdschr Geneeskd 2006;
Pengobatan 150: 1041

Pengobatan asma dan bronchitis dapat di-


Terapi pemeliharaan
bagi atas terapi serangan akut dan terapi pe-
meliharaan untuk mencegah serangan atau Pengobatan pemeliharaan pada umumnya
memburuknya penyakit. dilakukan secara bertingkat, berdasarkan
prinsip (baru) bahwa asma adalah suatu pe-

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 647 21/04/2015 19:57:46


648 Seksi VII: Saluran Pernapasan

nyakit peradangan, maka obat antiradang per- susnya pada penderita asma dan COPD
lu digunakan sedini mungkin. Di samping (Berger, 2009)42‘ Untuk ini kehalusan partikel
itu, penggunaan bronchodilator hendaknya merupakan hal yang sangat penting.
dibatasi pada terapi serangan dan/atau da- Efeknya lebih cepat, dosisnya jauh lebih
lam kombinasi dengan obat antiradang. Da- rendah dan tidak diresorpsi ke dalam darah
lam garis besar sering kali ditempuh urutan sehingga risiko efek samping sistemiknya
sebagai berikut. ringan sekali. Ada beberapa cara untuk mem-
berikan obat sebagai inhalasi, antara lain
a. Asma ringan (serangan < 1x sebulan) dapat -
(Virchow et al., 2008)43:
bila perlu - diobati dengan suatu β2-mime-
tikum yang bekerja singkat sebagai mo- a. Metered Dose Inhaler: obat disemprotkan
noterapi, misalnya salbutamol atau terbu- dari suatu wadah di bawah tekanan su-
talin (1-2 inhalasi/minggu); atu propellant yang ozon-friendly (hidro-
b. Asma sedang (serangan 1-4x sebulan) per- fluoroalkan, HFA).
lu diobati dengan obat yang menekan b. Dry Powder Inhaler (Turbuhaler): obat di-
peradangan di saluran pernapasan, yaitu hisap sebagai serbuk halus.
kortikosteroida-inhalasi, seperti beklometa- c. Nebulizer: obat dihisap sebagai aerosol.
son, flutikason atau budesonida dalam do-
sis rendah (200-800 mcg/hari). Bila per- Inhalasi dilakukan 3-4 kali sehari 2 sem-
lu dikombinasi dengan salbutamol atau protan (puffs), sebaiknya pada saat-saat ter-
terbutalin sampai 3-4 inhalasi/hari atau tentu, seperti sebelum atau sesudah menge-
dengan obat pencegah kromoglikat dan luarkan tenaga, setelah bersentuhan dengan
nedokromil, juga per inhalasi. Untuk anak- zat-zat yang merangsang (asap rokok, kabut,
anak dengan asma yang bercirikan aler- alergen) dan saat sesak napas di tengah
gi dapat diberikan per oral ketotifen atau malam dan pagi hari (‘morning dip’).
oksatomida, yang juga berkhasiat mence- Dianjurkan untuk pengobatan dengan
gah degranulasi mastcells. kortikosteroida inhalasi pada anak dan de-
c. Asma agak serius (serangan > 1-2 x se- wasa dilakukan dalam waktu dini untuk
minggu) dapat ditanggulangi oleh korti- memperbaiki fungsi paru (O’Byrne et al.,
kosteroida dengan dosis lebih tinggi 2006)44 karena obat ini dapat menghindari
(800-1200 mcg/hari) dan dikombinasi akibat buruk dari peradangan kronis di
dengan β2-mimetika atau antikolinergika saluran pernapasan.
(ipratropium) sebagai bronchodilator un-
tuk mengurangi obstruksi bronchi.
d. Asma serius (serangan > 3 x seminggu)
Walaupun penggunaan ICS dalam dosis 2. BRONCHITIS KRONIS
cukup tinggi, tetapi pada malam hari dan EMFISEMA
masih timbul sesak napas (dyspnoe). Da-
lam hal ini dapat diberikan β2-mimeti- COPD menempatkan urutan ketiga dari
kum kerja-panjang sebagai inhalasi (sal- kematian penduduk di negeri Belanda (se-
meterol, formoterol). Bila perlu obat ini telah PJP dan kanker).26 Juga secara global
dapat dikombinasi dengan teofilin dalam mortalitas akibat gangguan ini meningkat,
bentuk slow-release. sedangkan kematian karena penyakit kar-
diovaskuler (PJP) menurun.27 Menurunkan
* Inhalasi adalah suatu cara penggunaan angka kematian COPD merupakan salah
adrenergika dan kortikosteroida yang mem- satu tujuan dari “Global initiative for chronic
berikan beberapa keuntungan dibandingkan obstructive lung disease” (GOLD), suatu or-
pengobatan per oral. Pemberian obat mela- ganisasi dari WHO dan US National Heart,
lui inhalasi merupakan cara terpilih bagi Lung and Blood Institute. Petunjuk-petunjuk
kebanyakan obat yang memerlukan efek dalam GOLD ini dapat digunakan untuk
langsung pada saluran pernapasan, khu- klasifikasi parahnya COPD.

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 648 21/04/2015 19:57:46


Bab 40: Obat Asma dan COPD 649

Penyebab dan tekanan darah di arteriole paru-paru


meningkat. Akhirnya pembebanan ini dapat
Juga bergejala inflamasi dari saluran per-
menimbulkan hipertrofi ventrikel kanan
napasan tetapi dengan corak yang berlainan
jantung dan terjadilah cor pulmonale (jan-
dari asma.
tung membesar).
Kelanjutan dari peradangan menimbulkan
Penyebab utama emfisema adalah bron-
penyempitan dari saluran udara dan tim-
chitis kronis dengan batuk bertahun-tahun
bulnya fibrosis dan destruksi dari parenkim
lamanya, juga asma. Emfisema dapat diang-
paru-paru (emfisema). Akibatnya adalah se-
gap sebagai fase terakhir dari asma dan
sak napas pada waktu menjalani kegiatan
bronchitis, yang tidak dapat disembuhkan
fisik dan sewaktu berolahraga, yang meru-
lagi (irreversibel). Sebetulnya, setiap orang di
pakan gejala khas dari COPD.
atas usia 60 tahun kurang lebih menderita
Pengobatan utama dari COPD adalah
emfisema ringan sebagai bagian dari proses
bronchodilator yang berfungsi melegakan
menua, tetapi terutama pada penderita bron-
saluran pernapasan.
chitis kronis terjadi keluhan-keluhan tersebut
Berbeda dengan asma penyumbatan sa-
di atas.
luran udara pada COPD adalah progresif
dan peradangannya pada umumnya resis- * Merokok.Faktor utama timbulnya COPD
ten terhadap obat-obat kortikosteroid. Di adalah merokok (sigaret). Rangsangan terus-
samping gangguan alat pernapasan, keba- menerus dari asap rokok mengakibatkan
nyakan penderita COPD juga menderita hipertrofi dari sel-sel pembentuk mucus di
gangguan jantung, hipertensi dan diabetes saluran pernapasan yang merupakan ciri
(Barnes and Celli, 2009)41, menurunnya berat patologis yang konsisten dari bronchitis
badan, depresi, osteoporosis dan anemia. kronis. Asap rokok mengandung banyak ok-
sidan, seperti radikal bebas, NO, radikal
Bronchitis bercirikan batuk ‘produktif’ me- hidroksil dan H2O2. Lekosit perokok mem-
nahun dengan pengeluaran banyak dahak, bentuk lebih banyak oksidansia seperti su-
tanpa sesak napas atau hanya ringan. Dalam peroksida-anion (O2-) dan H2O2 dibanding
kebanyakan kasus (80%) disebabkan infeksi dengan non-smokers. Juga mengandung zat-
akut saluran pernapasan oleh virus, yang zat perangsang enzim elastase, yang merom-
mudah disuprainfeksi oleh bakteri, terutama bak serat-serat elastin dalam dinding gelem-
Haemophilus influenzae yang sangat terkenal. bung paru, sehingga kekenyalannya menurun.
Namun, di negara-negara dingin juga terjadi Akhirnya terjadi kelainan irreversibel dalam
(supra)-infeksi dengan Str. pneumoniae (Pneu- bentuk fibrosis dan destruksi dari dinding
mococcus) dan Branhamella catarrhalis. tersebut di mana terdapat pembuluh darah,
Emfisema paru (L. pengembangan) berciri- sehingga fungsi paru terganggu secara per-
kan dilatasi dan destruksi dari jaringan paru- manen. Kebanyakan pasien bronchitis kro-
paru, yang mengakibatkan sesak napas terus- nis dan emfisema terdiri dari pria, yang
menerus dan menghebat pada waktu menge- sering kali adalah perokok berat (lebih dari
luarkan tenaga (exertion); penderita sering 30 batang sehari). Bahkan ada hubungan
kali merasa letih dan tidak bergairah. langsung dengan jumlah sigaret yang dihisap
Gelembung paru (alveoli) terus mengembang seharinya. Risiko kematian akibat bronchitis
dan rongganya membesar, sehingga dinding- pada perokok berat adalah 20 kali lebih besar
dindingnya yang mengandung pembuluh daripada orang yang tidak merokok.
darah menjadi sangat tipis dan sebagian Merokok adalah penyebab penting dari
akhirnya rusak. Dengan demikian permukaan kanker dan secara langsung atau tidak lang-
paru yang tersedia bagi penyerapan oksigen sung berkaitan dengan timbulnya 10 jenis
berkurang sampai di bawah 30%, sehingga tumor dan penyebab 30% dari semua ke-
jantung harus bekerja lebih keras untuk matian karena kanker. Walaupun penge-
memenuhi kebutuhan akan oksigen. Tonus di tahuan mengenai efek buruk dari merokok
cabang-cabang batang nadi (aorta) bertambah sudah diketahui, tetapi jumlah perokok

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 649 21/04/2015 19:57:46


650 Seksi VII: Saluran Pernapasan

masih tetap besar dan sekitar lebih dari 1,3 misalnya klozapin dan propranolol (diper-
milyar perokok terdapat di seluruh dunia. cepat).
Ref.: Guindon GE et al.; Past, current and fu-
ture trends in tobacco use. Washington, The * Polusi udara juga merupakan faktor pada
International Bank for Reconstruction and terjadinya COPD. Walaupun hal ini tidak
Development, 2012. terlalu penting, tetapi nyatanya mortalitas
Asap rokok mengandung a.l. senyawa akibat COPD sangat meningkat pada saat
karbohidrat polisiklis aromatik yang dapat timbulnya polusi berat. Di negara-negara
menginduksi enzim metabolisasi cytochrom Barat situasi ini terutama terjadi pada musim
P450 (CYP). Oleh sebab ini farmakokinetik dingin (smog) ketika asap dan SO2 (kendaraan
dari berbagai jenis obat dapat dipengaruhi, bermotor) terjebak di udara.

Radikal bebas. Lihat juga boks Antioksidansia di Bab 54, Dasar-dasar diet sehat.
Pada banyak proses metabolisme di dalam tubuh terbentuk radikal bebas (free radicals, FR), yaitu
molekul-molekul yang sangat reaktif karena kehilangan satu elektron. Hal yang juga terjadi ketika
granulosit neutrofil meningkatkan metabolisme oksidatifnya, pada saat mana dibebaskan produk
oksigen aktif, seperti hidrogenperoksida, oksigen singlet (O2), anion-superoksida (O2-), dan radikal-
hidroksil (OH-). FR ini memasuki dan “menari-nari” di dalam sel-sel tubuh sambil „mencuri“ elektron
dari molekul lain, yang terpaksa berbuat sama. Reaksi rantai ini berlangsung terus-menerus bila tidak
dihentikan oleh antioksidansia dan mampu merusak langsung bagian vital dari sel (DNA) atau secara
tak langsung via peroksidasi-lipida dari membran sel.
Antioksidansia. FR ini lazimnya diinaktifkan oleh antioksidansia alamiah kuat yang terdapat dalam
tubuh, seperti vitamin A dan E, katalase, super-oksida-dismutase (SOD) dan glutationperoksidase
(GPx). Senyawa-senyawa ini dapat menyerahkan elektron pada FR, misalnya anion-superoksida
pertama-tama diubah menjadi H2O2 untuk kemudian direduksi menjadi H2O oleh katalase dan GPx.
Radikal bebas juga dapat “dihirup” dari luar melalui udara, sebagai asap rokok, asap pabrik dan gas
pembuang mobil (NO2, SO2). Paru-paru dilindungi terhadap FR ini oleh antioksidansia alamiah yang
terdapat di mucus dan sekret khusus dari gelembung paru. Pada proses antioksidasi ini di paru,
khususnya suatu tripeptida glutation, berperan penting.
Nitrogenoksida (NO) telah ditemukan di tahun 1992 sebagai radikal bebas dengan sifat
neurotransmitter dan ternyata berperan penting pada ketahanan umum serta imunomodulasi.
Dengan demikian senyawa ini terkait pada banyak proses peradangan. Misalnya NO berperan pada
aterosklerosis, hipertensi, ARDS (adult respiratory distress syndrome), radang usus kronis, ALS (amyotrofe
laterale sclerosis), rema dan penyakit auto-imun lain. Gas bermolekul kecil ini mudah melintasi
dinding sel dan akibat elektron bebasnya bersifat radikal dan instabil dengan masa paruhnya yang
singkat sekali (<500 msec). NO bereaksi sangat cepat dengan a.l. oksigen dan superoksida (O2-) dan
membentuk metabolit, seperti nitrit (NO2-), nitrat (NO3-) dan peroxynitrit (ONOO-). Selanjutnya NO
juga mengaktivasi enzim guanilatsiklase.

NO dibebaskan pada reaksi oksidasi dari asam amino arginin di bawah pengaruh enzim NO-sintetase
sebagai berikut:

l-arginin ––––––––––> l-citrulin + *N=O

Dalam darah NO dengan pesat mengikat pada ion-ferro dari haem (= bagian nonprotein dari hemoglobin)
atau zat-zat thiol dengan pembentukan nitrosothiol yang bersifat lebih stabil (masa paruhnya
lebih panjang daripada NO). Senyawa ini dapat mengaktivasi guanilatsiklase yang menstimulisasi
pengubahan GTP menjadi “second messenger” cGMP (cyclic guanil-mono-p­hosphate). cGMP ini berperan
di banyak proses tubuh, a.l. di paru-paru dengan efek relaksasi langsung atas otot polos.Lihat jugaBab
43. Zat-zat Androgen, boks Viagra.

*NO dalam paru. NO yang berasal dari endotel berefek vasodilatasi bronchi sehingga berperan pada
regulasi lokal dan umum dari paru-paru. Gas ini merupakan neurotransmitter utama dari sistem non-

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 650 21/04/2015 19:57:46


Bab 40: Obat Asma dan COPD 651

adrenerg dan non-kolinerg yang menghambat penciutan bronchi berlebihan. NO dibentuk dalam
jumlah besar pada sel-sel beradang, oleh karena itu penting pada ketahanan paru terhadap mikro-
organisme dan sel-sel tumor, yang dapat dimusnahkannya. Dalam hal ini, makrofag berperan sentral,
karena berdaya membentuk berlebihan NO setelah aktivasi oleh a.l. sitokin, seperti IFN-gamma, IL-1-
beta, atau TNF-alfa. NO dalam konsentrasi tinggi bersifat mematikan sel secara langsung.

Peranan NO pada patologi asma adalah besar,tetapi makna sebenarnya belum begitu jelas karena
efeknya dapat bertentangan. Misalnya di dalam paru NO menimbulkan penciutan saluran pernapasan
akibat stimulasi peradangan, sedangkan di pihak lain merelaksasi otot polos kecil bronchi dengan efek
dilatasi. NO juga dapat meningkatkan permeabilitas dari pembuluh kecil yang terlibat dalam proses
peradangan asma serta berfungsi imunomodulasi, yang turut bertanggungjawab atas terjadi dan
terpeliharanya asma. Caranya ialah dengan mengakibatkan dan memperkuat disbalans (terganggunya
keseimbangan) antara limfo-T-helpercells (helper-1 dan helper-2). Akhirnya diperkirakan bahwa
kadar tinggi NO menstimulasi obstruksi bronchi dan hiperreaktivitas aspesifik.

* stres oksidatif. Masalah ini penting pada asma parah dan COPD yang dapat meningkatkan resistensi
kortikosteroid. Bila timbul terlalu banyak FR, seperti pada perokok, maka jumlah antioksidansia faal
tidak mencukupi lagi untuk menginaktifkannya. Epitel paru-paru dengan bulu-bulu getar akan
dirusak, sedangkan sel-sel lendir justru bertambah banyak. Produksi lendir bertambah dengan efek
peningkatan jumlah makrofag yang membentuk zat-zat chemotactis. Oleh karena itu granulosit „ditarik“
ke paru-paru yang bersama makrofag membentuk enzim peroksidase dan elastase dalam jumlah
besar. Pada proses ini terbentuk pula FR yang toksik (merusak) bagi enzim-pelindung anti-elastase.
Dengan demikian elastase „berkuasa“ dan merombak serat elastin di dinding alveoli.
Radikal oksigen toksik tersebut selain pada COPD, juga memegang peranan penting pada
patogenesis dari berbagai penyakit, a.l. aterosklerosis, katarak dan gagal hati akut akibat intoksikasi
parasetamol.
Antioksidansia. Proses perusakan tersebut oleh FR dapat dihambat dengan jalan memberikan
antioksidansia tambahan dari luar (eksogen), a.l. vitamin A, vitamin E, selenium, seng dan asetilsistein.
Yang terakhir adalah precursor dari glutation dan berkhasiat mengurangi produksi FR yang meningkat
oleh makrofag alveoler di bawah pengaruh asap sigaret.
Karena daya kerja anti-oksidan tersebut di atas hanya lemah, usaha mencari anti-oksidan yang
lebih kuat masih dalam perkembangan (Kirkham and Rahman, 2006)47.

Penanganan COPD dan sebaiknya sebagai sediaan-retard agar


Tindakan umum yang dapat diambil untuk pelepasan obat berlangsung secara teratur.
menghindari perusakan lebih jauh dari
saluran pernapasan dan paru-paru adalah *Exacerbatio (serangan) perlu diobati seca-
kurang lebih sama dengan langkah-langkah ra intensif dengan bronchodilator (β2-mime-
preventif terhadap asma. Yang mutlak adalah tika, ipratropium) bersama kur oral korti-
berhenti merokok, juga menjauhi zat-zat kosteroid dengan dosis tinggi. Antibiotik
perangsang lainnya. baru digunakan bila terdapat gejala infeksi
bakteriil dan bila kedua obat setelah 48 jam
Pengobatan. Pada terapi COPD, tujuan uta- tidak menghasilkan (cukup) efek.
ma adalah bronchodilatasi melalui inhalasi Pada serangan akut dengan bakteri bia-
β2-mimetika atau antikolinergika untuk me- sanya diberikan antibiotik selama minimal 10
ngurangi obstruksi bronchi. Pada eks-pero- hari agar infeksi tidak kambuh.
kok ipratropium lebih efektif daripada β2- Antibiotik terpilih yang sering digunakan
mimetika untuk memperbaiki fungsi paru- adalah co-amoxiclav, kotrimoksazol, sefik-
paru (Rennard, 1996). Kombinasi kedua sim, sefradin atau sefaklor yang semuanya
jenis obat pada umumnya berefek lebih baik berkhasiat bakterisid. Doksisiklin bekerja
(aditif). Teofilin bila perlu dapat ditambahkan bakteriostatik dan sebaiknya hanya diberikan

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 651 21/04/2015 19:57:46


652 Seksi VII: Saluran Pernapasan

bila daya tahan pasien masih baik, yaitu sar-besaran (BRONCUS-studi) telah mene-
memiliki cukup granulosit dan limfosit. mukan a.l. bahwa NAC (600 mg sehari)
memberikan efek baik pada penderita COPD
parah dengan serangan frekuen dibanding
Bila terdapat komponen asma, penggunaan
yang tidak menggunakan ICS.37,38
kortikosteroida inhalasi (ICS) sangat ber-
manfaat untuk mengurangi HRB dan meng-
hadapi peradangan di saluran pernapasan.
OBAT ASMA DAN COPD
Pada permulaan bab ini telah diungkapkan Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat asma
bahwa penggunaan ICS pada COPD tidak dapat dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu
memberikan efek terhadap fungsi paru, teta- zat-zat yang menghindari degranulasi mastcells
pi timbul pertanyaan apakah fungsi paru (anti-alergika) dan zat-zat yang meniadakan efek
merupakan parameter yang cocok untuk mediator (bronchodilator, antihistaminika dan
mengevaluasi efek pengobatan dengan ste- kortikosteroida). Penggolongan lengkapnya
roid, karena obat-obat ini juga mampu adalah sebagai berikut:
memperbaiki kwalitas hidup, menurunkan 1. Anti-alergika adalah zat-zat yang ber-
jumlah eksaserbasi dan angka kematian. khasiat menstabilisasi mastcells, sehingga ti-
Juga ternyata bahwa masih cukup banyak dak pecah dan mengakibatkan terlepasnya
penderita COPD di obati dengan kortikos- histamin dan mediator peradang lainnya.
teroida inhalasi.28 Di samping itu dewasa ini Yang terkenal adalah kromoglikat dan nedo-
mulai diterima pengertian efektivitas dari cromil, tetapi juga antihistaminika (ketotifen,
tambahan antioksidansia untuk melindungi oksatomida) dan β2-adrenergika (lemah) memi-
paru-paru terhadap efek merusak dari radi- liki khasiat ini. Obat ini sangat berguna untuk
kal bebas. prevensi serangan asma dan rhinitis alergik
Peradangan dan stres oksidatif memegang (hay fever).
peranan penting pada patogenesis dan pro-
gres COPD. Radikal oksigen reaktif yang 2. Bronchodilator
dihirup melalui asap rokok dan radikal ok- Obat-obat ini mengatasi penyempitan
sigen yang dibentuk endogen oleh sel-sel bronchi dan dengan demikian juga berfungsi
radang menyebabkan beban yang meningkat melindungi bronchi.
pada paru-paru penderita. Sel radang ini, Pelepasan kejang dan bronchodilatasi da-
pada COPD terutama makrofag, limfo-T CD8+ pat dicapai dengan 3 cara, yakni merang-
dan sel neutrofil membentuk mediator-media- sang sistem adrenergik dengan adrenergika
tor seperti interleukin-8, TNF-alfa dan LT-B4, (simpatikomimetika) atau melalui pengham-
yang selanjutnya menarik lagi sel radang dan batan sistem kolinergik dengan antikolinergika
meningkatkan lebih lanjut produksi radikal (antagonis reseptor muskarin), juga dengan
oksigen reaktif, lihat selanjutnya boks. teofilin.
Akibatnya ialah perubahan struktural 2a. Agonis-β2-adrenergik (β-mimetika): sal-
pada sel-sel paru, seperti kontraksi jaringan butamol, terbutalin, fenoterol, prokaterol, klenbu-
otot polos, aktivasi mastcells, bertambahnya terol(Spiropent) dan indakaterol (Onbrez Bree-
permeabilitas epitel alveoli dan pelarutan zhaler). Juga salmeterol dan formoterol (long-
sel (lysis) yang akhirnya merusak sel secara acting).19
irreversibel. Obat-obat ini bekerja selektif terhadap re-
Selain itu, stres oksidatif menurunkan da- septor-β2 adrenergik (bronchospasmolysis) dan
ya tahan imunologik di paru, yang mening- praktis tidak terhadap reseptor-β1 (stimulasi
katkan risiko akan infeksi dan pemburukan jantung). Obat dengan efek terhadap kedua
fungsi paru. reseptor sebaiknya jangan digunakan lagi
Penggunaan kontinu dari asetilsistein berhubung efeknya terhadap jantung, se-
(NAC) mampu mengurangi kumatnya (exa- perti efedrin, isoprenalin dan orsiprenalin. Pe-
cerbatio) penyakit, terutama bila bronchitis ngecualian adalah adrenalin (reseptor -α dan
diakibatkan oleh merokok. Suatu studi be- -β) yang sangat efektif pada keadaan kemelut.

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 652 21/04/2015 19:57:46


Bab 40: Obat Asma dan COPD 653

Mekanisme kerjanya adalah melalui stimu- adrenergik menjadi dominan dengan efek
lasi reseptor β2 yang banyak terdapat di bronchodilatasi.
trachea (batang tenggorok) dan bronchi, Penggunaannya terutama untuk terapi
yang menyebabkan aktivasi dari adenilsiklase. pemeliharaan HRB, tetapi juga berguna untuk
Enzim ini memperkuat pengubahan ade- meniadakan serangan asma akut (melalui
nosintrifosfat (ATP) yang kaya enersi menjadi inhalasi dengan efek pesat). Ipratropium dan
cyclic-adenosine-monophosphat (cAMP) dengan tiotropium khusus digunakan sebagai inhalasi,
pembebasan enersi yang digunakan untuk kerjanya lebih panjang daripada salbutamol.
proses-proses dalam sel. Meningkatnya ka- Kedua obat ini terutama digunakan ter-
dar cAMP di dalam sel menghasilkan bebe- hadap COPD, tetapi bagi kebanyakan pende-
rapa efek melalui enzim fosfokinase, a.l. rita asma obat-obat ini kurang efektif.
bronchodilatasi dan penghambatan pele- Kombinasinya dengan β2-mimetika sering
pasan mediator oleh mastcells. Lihat Gambar kali digunakan karena menghasilkan efek
40-1: Sistem cAMP. aditif. Deptropin(Brontin) berkhasiat mengu-
Penggunaannya semula sebagai monoterapi rangi HRB tetapi kerja spasmolitiknya ringan,
kontinu, yang ternyata secara berangsur sehingga diperlukan dosis tinggi dengan
meningkatkan HRB dan akhirnya memperburuk risiko efek samping yang lebih tinggi pula.
fungsi paru, karena tidak menanggulangi Adakalanya senyawa ini masih digunakan
peradangan dan peningkatan kepekaan bagi untuk anak-anak kecil dengan hipersekresi
alergen pada pasien alergis. Oleh karena dahak, yang belum dapat diberikan terapi
itu sejak beberapa tahun hanya digunakan melalui inhalasi.
terhadap serangan dan sebagai obat peme- Efek samping yang tidak dikehendaki adalah
liharaan dalam kombinasi dengan zat anti- sifatnya yang mengentalkan dahak dan ta-
radang, yaitu kortikosteroida inhalasi. Kom- chycardia, yang tidak jarang mengganggu
binasi dengan kortikosteroid adalah juga terapi. Begitupula efek atropin lainnya seperti
untuk menghindari timbulnya toleransi (de- mulut kering, obstipasi, sukar berkemih dan
sensitasi) pada penggunaan kontinu. penglihatan kabur akibat gangguan akomo-
Efek samping dari β2-agonis adalah antara dasi. Penggunaannya sebagai inhalasi meri-
lain tremor otot, tachycardia, hipokalemia ngankan efek samping ini.
dan kegelisahan. Sejak beberapa dekade antikolinergika
Kehamilan dan laktasi. Salbutamol dan ter- dianggap sebagai bronchodilator of choice
butalin dapat digunakan oleh wanita hamil, untuk pengobatan COPD, tetapi kurang di-
begitu pula fenoterol dan heksoprenalin minati oleh pasien asma disebabkan mulai
setelah minggu ke-16. Salbutamol, terbutalin kerjanya lambat dan efeknya yang kurang baik
dan salmeterol mencapai air susu ibu. Dari bagi fungsi paru bila dibandingkan dengan
obat lainnya belum terdapat cukup data beta-agonis (dihisap). Oleh karena itu beta-
untuk menilai keamanannya pada binatang agonis long-acting yang dikombinasi dengan
percobaan; salmeterol ternyata merugikan glukokortikoid menjadi pengobatan standar
janin. bagi pasien asma yang kurang memberikan
respons terhadap glukokortikoid saja.
2b. Antikolinergika: ipratropium (Atrovent), Disamping tiotropium yang bekerja pan-
tiotropium (Spiriva) dan deptropin. Di dalam sel- jang, sejak tahun 2013 telah dipasarkan
sel otot polos terdapat keseimbangan antara obat inhalasi yang mengandung parasim-
sistem adrenergik dan sistem kolinergik. patikolitikum glikopironium (Seebri) dan
Bila karena sesuatu sebab reseptor β2 dari aklidinium (Eklira Genuair). Kedua-duanya
sistem adrenergik terhambat, maka sistem digunakan sebagai obat pemeliharaan terha-
kolinergik akan berkuasa dengan akibat dap COPD.
bronchokonstriksi. Antikolinergika memblok Untuk indikasi yang sama juga tersedia
reseptor muskarin dari saraf-saraf kolinergik senyawa beta-2-simpatikomimetikum kerja
di otot polos bronchi, hingga aktivitas saraf panjang olodaterol (Striverdi Respimat) yang

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 653 21/04/2015 19:57:46


654 Seksi VII: Saluran Pernapasan

digunakan melalui inhalator dengan dosis 5 granulasi mastcells, juga meningkatkan kepe-
mcg sehari. kaan reseptor-β2 hingga efek β-mimetika di-
perkuat.
2c. Derivat ksantin:teofilin, aminofilin Penggunaannya terutama bermanfaat pada
Khasiat bronchorelaksasinya diperkirakan serangan asma akibat infeksi virus, sela-
berdasarkan blokade reseptor adenosin. Se- in itu juga pada infeksi bakteri terhadap
lain itu, teofilin –seperti juga kromoglikat– reaksi peradangan. Pada reaksi alergi lambat
mencegah meningkatnya hiperreaktivitas (type IV) juga efektif. Untuk mengurangi
dan berdasarkan ini bekerja profilaktik. hiperreaktivitas bronchi, zat-zat ini dapat
Resorpsi dari turunan teofilin sangat ber- diberikan per inhalasi atau peroral. Dalam
variasi; yang terbaik adalah teofilin microfine kasus gawat dan status asthmaticus (kejang
(particle size: 1-5 micron) dan garam-garamnya bronchi), obat ini diberikan secara i.v. (per
aminofilin dan kolinteofilinat. infus), kemudian disusul dengan pemberian
Penggunaannya secara terus-menerus pada oral.
terapi pemeliharaan ternyata efektif mengu- Penggunaan oral untuk jangka waktu lama
rangi frekuensi serta hebatnya serangan. hendaknya dihindari, karena menekan fung-
Pada keadaan akut (injeksi aminofilin) dapat si anak ginjal dan dapat mengakibatkan
dikombinasi dengan obat asma lainnya, tetapi osteoporosis, maka hanya diberikan untuk
kombinasi dengan β2-mimetika hendaknya satu kur singkat. Pada serangan hebat dan
digunakan dengan hati-hati berhubung ke- status asthmaticus, obat ini tidak dapat digu-
dua jenis obat saling memperkuat efek ter- nakan. Lazimnya pengobatan dimulai dengan
hadap jantung. Kombinasinya dengan efe- dosis tinggi, yang dalam waktu 2 minggu
drin (Asmadex, Asmasolon) praktis tidak me- dikurangi sampai nihil. Bila perlu kur singkat
ningkatkan efek bronchodilatasi, sedangkan demikian dapat diulang lagi. Lihat selanjut-
efeknya terhadap jantung dan efek sentralnya nya Bab 46, ACTH dan Kortikosteroida.
sangat diperkuat. Oleh karena itu, sediaan Efek samping kortikosteroid pada peng-
kombinasi demikian tidak dianjurkan, teru- gunaan jangka waktu lama terdiri dari os-
tama bagi para manula. teoporosis (tersebut di atas), retensi cairan,
Tablet sustained release (Euphyllin retard 125- meningkatkan nafsu makan dan berat badan,
250 mg) adalah efektif untuk memperoleh borok lambung, hipertensi, katarak, diabetes
kadar darah yang konstan, khususnya pada dan gangguan psikis. Frekuensi dari efek
waktu tidur dan dengan demikian mencegah samping ini meningkat dengan usia.
serangan tengah malam dan ‘morning dip’. Usaha dilakukan untuk mengembangkan
Kehamilan dan laktasi. Teofilin aman bagi senyawa kortikoid dengan efek samping
wanita hamil. Karena dapat mencapai air lebih sedikit, misalya yang dimetabolisasi
susu ibu, sebaiknya ibu menyusui bayinya cepat di saluran pernapasan („soft steroids“).
sebelum minum obat ini. Hambatan utama dari terapi penderita
asma parah dan COPD adalah resistensi kor-
3. Kortikosteroid: hidrokortison, prednison,
tikosteroid (Barnes and Adcock, 2009)45. Asma
deksametason
yang „steroid resistance“ ini disebabkan oleh
Kortikosteroid berkhasiat meniadakan efek
menurunnya khasiat anti-peradangan dari
mediator, seperti peradangan dan gatal-gatal.
kortikosteroid.
Khasiat antiradang ini berdasarkan blokade
enzim fosfolipase-A2, sehingga pembentukan *Kortikosteroid inhalasi: beklometason
mediator peradangan prostaglandin dan (Qvar), triamsinolon, flunisolida (Aerobid) dan
leukotriën dari asam arachidonat tidak terjadi budesonida (Pulmicort). flutikason (Aerospan,
(Lihat Bab 21, Analgetika antiradang/rema). Flovent),mometason (Asmanex) dan siklesonida
Lagipula pelepasan asam ini oleh mastcells (Alvesco).
juga dihalangi. Singkatnya kortikosteroid Sejak beberapa tahun obat-obat ini telah
menghambat mekanisme kegiatan alergen mendesak β2-mimetika sebagai terapi utama,
yang melalui IgE dapat menyebabkan de- karena juga dapat mencegah peradangan

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 654 21/04/2015 19:57:46


Bab 40: Obat Asma dan COPD 655

lokal di bronchi. Keuntungannya diban- mencegah efek bronchokonstriksi. Anti-


dingkan kortikosteroid oral adalah efek lo- histaminika sangat efektif terhadap sejumlah
kalnya yang langsung tanpa diserap ke dalam gejala rhinitis allergica (hay fever), urticaria,
darah. Dengan demikian tidak menimbulkan kepekaan terhadap obat-obat (rash), pruritus
efek samping sistemik serius (osteoporosis, dan gigitan/sengatan serangga. Tetapi efek-
tukak dan perdarahan lambung, hipertensi, nya pada asma umumnya terbatas dan
diabetes dan lain-lain) walaupun absorpsi kurang memuaskan, karena antihistaminika
dalam jumlah kecil di paru tidak dapat tidak mencegah efek bronchokonstriksi dari
dihindari. mediator lain yang dilepaskan mastcells.
Efek samping dari kortikosteroid inhalasi Banyak antihistaminika juga memiliki efek
terdiri dari efek lokal akibat deposit dari obat antikolinergik dan sedatif, mungkin inilah
ini pada selaput mulut dan tenggorok (suara sebabnya mengapa kini masih agak banyak
serak, kandidiasis mulut dan tenggorok, digunakan pada terapi pemeliharaan. Keto-
batuk) dan efek sistemik (a.l. penipisan ku- tifen dan oksatomida berkhasiat menstabili-
lit dan fragilitas pembuluh kulit terutama sasi mastcells, oksatomida bahkan beker-
pada lansia, katarak dan glaukoma (pada ja antiserotonin dan antileukotriën. Anti-
penggunaan intra-okuler), pneumonia pada histaminika lain (cetirizin, azelastin) pun me-
penderita COPD, gangguan metabolisme miliki khasiat antileukotriën. Lihat juga Bab
(glukosa, insulin, trigliserida) dan gangguan 51, Antihistaminika.
psikis (eufori dan depresi). Antihistaminika generasi pertama (mis.
Daya kerja dari triamsinolon dan fluniso- klorfeniramin, prometazin) memiliki khasiat
lida paling rendah, beklometason dan bu- anti-muscarinic dan dapat menembus bar-
desonida hampir seimbang, sedangkan flu- rier darah-otak, sehingga mengakibatkan pu-
tikason 2 kali lebih kuat dari beklometason. sing dan gangguan pergerakan (psikomotor
impairment). Generasi ketiga dari senyawa-
4. Mukolitika dan ekspektoransia: asetil-/ senyawa ini (mis. loratadin, setirizin, fekso-
karbosistein, mesna, bromheksin, guaifenesin, am- fenadin) tidak memiliki efek ini dan praktis
broksol, kaliumiodida dan amoniumklorida. tidak menimbulkan perasaan pusing karena
Semua obat ini mengurangi kekentalan tidak menembus barrier darah-otak.
dahak, mukolitika dengan merombak muko-
protein dan ekspektoransia dengan mengen- 6. Zat-zat antileukotriën (LT)
cerkan dahak, sehingga pengeluarannya Pada pasien asma leukotriën turut menim-
dipermudah. Obat ini dapat meringankan bulkan bronchokonstriksi dan sekresi mu-
perasaan sesak napas dan terutama ber- cus. Berdasarkan fakta ini para sarjana telah
manfaat pada serangan asma hebat yang bisa mengembangkan obat-obat „baru“, yaitu an-
fatal bila sumbatan lendir sedemikian kental tagonis leukotriën yang bekerja spesifik dan
tidak dapat dikeluarkan. Kaliumiodida se- efektif pada terapi pemeliharaan terhadap
baiknya jangan digunakan untuk jangka asma.
waktu lama berhubung efek sampingnya Untuk penanganan rematik, para ahli ber-
(udema, urticaria, acne). upaya mensintesis obat-obat yang selain
Penanganan simtomatik dengan menghi- berdaya antiprostaglandin, juga bersifat anti-
rup uap air panas dapat membantu pencairan leukotriën (lihat juga Bab 21). Daya kerja
dahak yang kental sehingga lebih mudah antileukotriën bisa berdasarkan pengham-
dikeluarkan. Penderita dianjurkan untuk ber- batan sintesis LT dengan jalan blokade enzim
batuk guna mengeluarkan dahak. Lihat juga lipoksigenase atau berdasarkan penempatan
Bab 41, Obat-obat Batuk. reseptor LT dengan LT C4/D4-blocker.
a. Lipoksigenase-blocker, misalnya antihi-
5. Antihistaminika: ketotifen, oksatomida staminika generasi-2, yang disamping
Obat-obat ini memblokir reseptor histamin memblok reseptor-H2 juga menghambat
(H1-receptor blockers) dan dengan demikian pembentukan leukotriën dan mediator

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 655 21/04/2015 19:57:47


656 Seksi VII: Saluran Pernapasan

radang lainnya (prostaglandin, kinin). lukast (Ultair). Obat-obat anti-asma dari


Beberapa contohnya adalah setirizin, lora- golongan ini berkhasiat menempati re-
tadin, azelastin (Astelin) dan ebastin. Lihat septor LTB4 dan/atau LT-cysteinyl (C4,
juga Bab 51, Antihistaminika. D4 dan E4), lihat Bab 21. Obat2 rema.
b. LT-receptorblocker (leukotriënreceptoranta- Antagonis leukotriën ini mengurangi
gonis LTRA) yang kini tersedia adalah efek konstriksi bronchi dan inflamasi dari
montelukast, zafirlukast (Accolate) dan pran- LTD4.

Gambar 40-1: Sistem cAMP dan titik-titik kerja beberapa obat asma

Gambar 40-2: Ringkasan skematis dari berbagai sistem fisiologi yang dapat me-
mengaruhi otot-otot bronchi serta titik kerja obat-obat asma

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 656 21/04/2015 19:57:47


Bab 40: Obat Asma dan COPD 657

MONOGRAFI Wanita hamil dapat menggunakan kro-


moglikat.
Dosis: inhalasi minimal 4 dd 1 puff (20 mg)
1. ANTI ALERGIKA sebagai serbuk halus dengan menggunakan
alat khusus (spinhaler), atau sebagai larutan
1a. Kromoglikat: cromolyn sodium, Intal, Lo-
(aerosol). Nasal: 4 dd 10 mg serbuk dan untuk
mudal/Lomusol
mata 4-6 dd 1-2 tetes dari larutan 2%.
Zat sintetik ini merupakan keturunan
dari khellin, suatu zat dengan kerja broncho-
* Nedocromil (Tilade) adalah senyawa di-
spasmolitis yang terdapat dalam biji saga
carbonic acid, sebagai turunan kromoglikat
(Amni visaga). Kromoglikat berkhasiat men-
(1986). Daya kerja dan penggunaannya sama,
stabilisasi membran mastcell, sehingga
begitupula efek-efek sampingnya. Dosis: tra-
menghalangi pelepasan mediator vasoaktif,
cheal 4 dd 4 mg (garam di-Na).
seperti histamin, serotonin dan leukotriën,
pada waktu terjadinya reaksi antigen-anti-
body. 2.Adrenergika
Penggunaan. Kromoglikat sangat efektif 2a. Adrenalin: epinefrin, *Lidonest 5%
sebagai obat pencegah serangan asma dan Zat adrenergik dengan efek alfa + beta ini
bronchitis yang bersifat alergis, conjuncti- adalah bronchodilator terkuat dengan kerja
vitis/rhinitis allergica (hay fever) dan alergi cepat tetapi singkat dan digunakan untuk
akibat bahan makanan. Untuk profilaksis serangan asma hebat. Sering kali dikombinasi
yang optimal, obat ini perlu diberikan dengan tranquillizer peroral untuk mengatasi
minimal 4 kali sehari yang efeknya baru rasa takut dan cemas yang menyertai se-
nyata sesudah 2-4 minggu. Sering kali dosis rangan. Secara oral, adrenalin tidak aktif.
bronchodilator dan prednison dengan ini Lihat selanjutnya Bab 31, Adrenergika dan
dapat dikurangi. Penggunaannya tidak bo- Adrenolitika.
leh dihentikan dengan tiba-tiba karena dapat Efek samping berupa efek sentral (gelisah,
memicu serangan. Pada serangan akut, kro- tremor, nyeri kepala) dan terhadap jantung
molin tidak efektif karena tidak memblok (palpitasi, aritmia), terutama pada dosis lebih
reseptor histamin. tinggi. Timbul pula hiperglikemia, karena efek
Dahulu penggunaannya cukup banyak ka- antidiabetika oral diperlemah.
rena keamanannya yang baik, tetapi akhir- Dosis: pada serangan asma i.v. 0,3 ml dari
akhir ini menurun drastis karena tersedianya larutan 1:1000 yang dapat diulang dua kali
obat inhalasi kortikosteroid yang lebih efektif setiap 20 menit (tartrat).
terutama bagi anak-anak.
Resorpsi. Di dalam usus tidak terjadi re- 2b. Efedrin: *Asmadex, *Asmasolon, *Bronchi-
sorpsi. Dari suatu dosis inhalasi (serbuk cum
halus), senyawa ini hanya 5-10% menca- Derivat adrenalin ini memiliki efek sentral
pai bronchi dan diserap, yang segera di- yang lebih kuat dengan efek bronchodilatasi
ekskresikan lewat urin dan empedu secara lebih ringan dan bertahan lebih lama (4 jam).
utuh. Plasma-t½ 1,5-2 jam, tetapi efeknya Efedrin dapat diberikan secara oral, maka
bertahan 6 jam. banyak digunakan sebagai obat asma (bebas
Efek samping berupa rangsangan lokal pa- terbatas, tanpa resep) dalam berbagai sediaan
da selaput lendir tenggorok dan trachea, populer, walaupun efek sampingnya dapat
dengan gejala a.l. perasaan kering, batuk- membahayakan.
batuk, kadang-kadang kejang bronchi dan Resorpsi baik dan dalam waktu ½-1 jam
serangan asma selewat. Untuk mencegah hal sudah terjadi bronchodilatasi. Di dalam hati
ini terlebih dahulu, dapat digunakan inhalasi sebagian zat dirombak; ekskresinya terutama
salbutamol. Rangsangan mukosa dapat ter- lewat urin secara utuh. Plasma-t½ 3-6 jam.
jadi pada penggunaan nasal (Rynacrom, Lomu- Efek samping. Pada orang yang peka, efedrin
sol) dan penggunaan pada mata (Opticrom). dalam dosis rendah sudah dapat menim-

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 657 21/04/2015 19:57:47


658 Seksi VII: Saluran Pernapasan

bulkan kesulitan tidur, tremor, gelisah dan sis biasa memiliki daya kerja yang lebih
gangguan berkemih. Pada overdosis timbul kurang spesifik terhadap reseptor-β2. Selain
efek berbahaya terhadap SSP dan jantung berdaya bronchodilatasi baik, salbutamol
(palpitasi). juga memiliki efek lemah terhadap stabilisasi
Dosis: 3-6 dd 25-50 mg, anak-anak 2-3 mg/ mastcell, maka sangat efektif untuk mencegah
kg/hari dalam 4-6 dosis, dalam tetes hidung maupun meniadakan serangan asma. De-
(anti-mampat) larutan 1%, tidak boleh digu- wasa ini obat ini sudah lazim digunakan
nakan untuk jangka waktu lama. dalam bentuk aerosol karena efeknya pesat
dengan efek samping yang lebih ringan
* Fenilpropanolamin (norefedrin, *Koldex, Tria-
daripada penggunaan per oral. Pada saat
minic) adalah derivat tanpa gugusan -CH3
inhalasi serbuk halus atau larutan, ±80% dari
dengan kerja dan penggunaan yang sama,
semprotan (puff) terendap pada langit-langit
tetapi bertahan lebih lama. Efek sentralnya
tenggorok dan ±20% mencapai trachea, tetapi
lebih ringan. Obat ini banyak terdapat da-
hanya 7-8% dari bagian terhalus (1-5 mikron)
lam sediaan anti-pilek dan anti-selesma,
tiba di bronchioli dan paru-paru.
dalam kombinasi dengan analgetika, anti-
Efek samping jarang terjadi dan biasanya
histaminika dan/atau obat batuk. Dosis: 3 dd
berupa nyeri kepala, pusing-pusing, mual,
25-50 mg (HCl), tetes hidung 1-3%.
dan tremor tangan. Pada overdosis dapat
terjadi stimulasi reseptor β-1 dengan efek
2c. Isoprenalin: Isuprel, Aleudrin
kardiovaskuler: tachycardia, palpitasi, arit-
Derivat ini (1949) mempunyai efek β1
mia dan hipotensi. Oleh karena itu, sangat
+ β2-adrenergik dan memiliki daya bron-
penting untuk memberikan instruksi yang
chodilatasi baik, tetapi resorpsinya di usus
cermat agar jangan mengulang inhalasi
buruk dan tidak teratur. Resorpsinya dari
dalam waktu yang terlalu singkat, karena
mulut (oromukosal) sebagai tablet atau larutan
dapat terjadi tachyfylaxis (efek obat menurun
agak lebih baik serta cepat dan efeknya sudah
dengan pesat pada penggunaan yang terlalu
timbul setelah beberapa menit dan bertahan
sering).
sampai 1 jam.
Dosis: 3-4 dd 2-4 mg (sulfat), inhalasi 3-4
Penggunaannya sebagai obat asma sudah
dd 2 semprotan dari 100 mcg, pada serangan
terdesak oleh adrenergika dengan khasiat
akut 2 puff yang dapat diulang sesudah 15
spesifik terhadap reseptor-β2 (bronchi) dan
menit. Pada serangan hebat i.m. atau s.c. 250-
praktis tanpa efek β-1 (jantung), sehingga lebih
500 mcg, yang dapat diulang sesudah 4 jam.
jarang menimbulkan efek samping. Turunan
berikut juga dianggap obsolet dan sebaiknya
3b. Terbutalin: Bricasma, Bricanyl
jangan digunakan lagi.
Derivat metil dari orsiprenalin ini (1970)
* Orsiprenalin (metaproterenol, Alupent, *Silo- juga berkhasiat β-2 selektif. Per oral mulai
mat comp) adalah isomer-isoprenalin dengan kerjanya sesudah 1-2 jam, sedangkan lama
resorpsi lebih baik, tetapi efeknya dimulai kerjanya ±6 jam. Lebih sering mengakibatkan
lebih lambat (oral sesudah 15-20 menit) tetapi tachycardia.
bertahan lebih lama, sampai 4 jam. Mulai Dosis: 2-3 dd 2,5-5 mg (sulfat), inhalasi 3-4
kerjanya setelah 10 menit melalui inhalasi dd 1-2 semprotan dari 250 mcg, maks. 16 puff
atau injeksi. Dosis: 4 dd 20 mg (sulfat), i.m. sehari, s.c. 250 mcg, maks. 4 kali sehari.
atau s.c. 0,5 mg yang dapat diulang setelah ½
* Fenoterol (Berotec,*Berodual) adalah derivat
jam, inhalasi 3-4 dd 2 semprotan.
terbutalin dengan khasiat dan penggunaan
yang sama. Efeknya lebih kuat dan bertahan
3. Beta2-Mimetika ±6 jam, lebih lama daripada salbutamol
3a. Salbutamol: Ventolin, Volmax, Salbuven, (±4 jam). Dosis: 3 dd 2,5-5 mg (bromida),
*Ventide suppositoria malam hari 15 mg dan inhalasi
Derivat isoprenalin ini merupakan adre- 3-4 dd 1-2 semprotan dari 200 mcg. *Berodual
nergikum pertama (1968) yang pada do- = fenoterol 50 + ipratropium 20 mcg per puff.

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 658 21/04/2015 19:57:47


Bab 40: Obat Asma dan COPD 659

3c. Salmeterol:Serevent, *Seretide pada 20 mcg/ml sudah terjadi efek toksik.


Senyawa long-acting ini (1990) kerjanya Oleh karena itu, dianjurkan untuk dosis
cepat (setelah 10-20 menit) dan bertahan se- ditetapkan secara individual berdasarkan
lama minimal 12 jam. Pada asma bronchial kadar dalam darah. Hal ini terutama perlu
perlu dikombinasi dengan kortikoida inhalasi. pada anak-anak di bawah usia 2 tahun
Bila perlu dapat diberikan bersamaan obat dan manula di atas 60 tahun, yang sangat
asma kerja singkat (salbutamol) atau dengan peka terhadap overdosis, juga pada pasien
suatu antikolinergikum (ipratropium, tiotro- gangguan hati dan ginjal.
pium). Resorpsi di usus buruk dan tidak teratur.
Dosis: pemeliharaan 2 dd 50 mcg, pada Itulah sebabnya mengapa bronchodilator
COPD parah: 2 dd 100 mcg; anak-anak di atas tua ini (1935) dahulu jarang digunakan. Ba-
4 tahun 2 dd 50 mcg. ru pada tahun 1970-an, diketahui bahwa
* Seretide =salmeterol 50 + fluticason 100- resorpsi dapat menjadi lebih sempurna bila
250-500 mcg per puff (serbuk inhalasi). digunakan dalam bentuk serbuk micro-
fine (besar partikel 5-10 mikron). Juga pada
3d. Prokaterol: Meptin penggunaan sebagai larutan, yang seper-
Derivat kuinolin ini memiliki daya kerja lunya ditambahkan alkohol 20%. Plasma-t½
bronchodilatasi yang sangat kuat dan hanya 3-7 jam, ekskresi berlangsung sebagai asam
digunakan secara oral dengan dosis 2 dd 50 metilurat lewat urin dan hanya 10% dalam
mcg. keadaan utuh. Teofilin sebaiknya digunakan
sebagai sediaan ‘sustained release’ (walaupun
hasilnya tidak begitu besar) yang meng-
3e. Teofilin: 1,3 dimetilksantin, Quibron-T/SR,
hasilkan resorpsi konstan dan kadar dalam
Theobron
darah yang lebih teratur.
Alkaloid ini (1908) terdapat bersama ko-
Efek samping yang terpenting berupa mu-
fein (= trimetilksantin) di daun teh (Yun.
al dan muntah, baik pada penggunaan oral
theos = Allah, phyllon = daun) dan memiliki
maupun rektal atau parenteral. Pada over-
sejumlah khasiat, antara lain berefek spas-
dosis timbul efek sentral (gelisah, sukar
molitis terhadap otot polos, khususnya otot
tidur, tremor dan konvulsi) serta gangguan
bronchi, menstimulasi jantung (efek inotrop
pernapasan, juga efek kardiovaskuler, seperti
positif) dan mendilatasinya. Teofilin juga
tachycardia, aritmia dan hipotensi. Anak kecil
menstimulasi SSP dan pernapasan, serta
sangat peka terhadap efek samping teofilin.
bekerja diuretik lemah dan singkat. Kofein
Dosis: 3-4 dd 125-250 mg microfine (retard).
juga memiliki semua khasiat ini walaupun
1 g teofilin 0 aq = 1,1 g teofilin 1 aq = 1,17 g
lebih lemah, kecuali efek stimulasi sentralnya
aminofilin 0 aq = 1,23 g aminofilin 1 aq.
yang lebih kuat. Obat ini banyak digunakan
sebagai obat prevensi dan terapi serangan
*Aminofilin (teofilin-etilendiamin, Phyllocontin
asma9 sejak tahun 1930, terutama di negara-
continus, Euphyllin) adalah garam yang da-
negara berkembang karena harganya yang
lam darah membebaskan teofilin. Garam
murah. Tetapi penggunaannya semakin ber-
ini bersifat basa dan sangat merangsang se-
kurang karena masalah efek samping dan
laput lendir, sehingga per oral sering kali
tersedianya obat-obat yang lebih efektif
mengakibatkan gangguan lambung (mual,
seperti kortikosteroid inhalasi yang meng-
muntah), juga pada penggunaan dalam sup-
hindari timbulnya efek samping sistemik.
positoria dan injeksi intra-muskuler (nyeri!).
Efek bronchodilatasi tidak berkorelasi
Pada serangan asma, obat ini digunakan se-
baik dengan dosis, tetapi memperlihatkan
bagai injeksi i.v. Dosis: oral 2-4 dd 175-350 mg
hubungan jelas dengan kadar darah (dan
dalam bentuk tablet salut (tanpa dikunyah);
kadar di air liur). Luas terapeutiknya sempit
pada serangan hebat i.v. 240 mg, rektal 2-3 dd
artinya dosis efektif berdekatan dengan dosis
360 mg. Dosis maks. 1,5 g sehari.
toksik. Untuk efek optimal diperlukan kadar
dalam darah dari 10-15 mcg/ml, sedangkan

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 659 21/04/2015 19:57:47


660 Seksi VII: Saluran Pernapasan

4. Antikolinergika. serbuk inhalasi (kapsul 18 mcg tiotropium)


dengan menggunakan alat khusus “Handi-
Lihat juga Bab 32, Kolinergika dan anti-
Haler” (Ph Wkbl 2002;137:871-5)
kolinergika.

4a Ipratropium: Atrovent, *Berodual, *Combi- 5. MUKOLITIKA.


vent
Derivat-N-propil dari atropin ini (1974) 5a Asetilsistein: Fluimucil
adalah antagonis-muskarin dan berkhasiat Di samping kerja mukolitiknya juga ber-
bronchodilatasi, karena menghindari pem- efek antioksidan dengan melindungi ja-
bentukan cGMP yang menimbulkan kon_ ringan paru terhadap kerusakan (lanjutan)
striksi. Ipratropin mengurangi hipersekresi pada COPD. Kerjanya langsung berkat
di bronchi, yaitu „efek mengeringkan“ dari gugus-thiol bebas yang dapat bereaksi de-
obat antikolinergika, maka sangat efektif ngan gugus elektrofil dari FR reaktif. Berefek
pada pasien yang mengeluarkan banyak antioksidans tak-langsung sebagai precursor
dahak. Khusus digunakan sebagai inhalasi dari glutathion (melalui zat antara sistein).
efeknya dimulai lebih lambat (15 menit) Glutathion (GSH), suatu tripeptida dari
daripada β2-mimetika. Efek maksimal dicapai tiga asam amino (glutamin, sistein dan glisin)
setelah 1-2 jam dan bertahan rata-rata 6 jam. merupakan anti-oksidans alamiah esensial,
Sangat efektif sebagai obat pencegah dan yang, terdapat di semua sel hewan. GSH
pemeliharaan, terutama pada bronchitis kro- berperan sentral pada berbagai proses bio-
nis. Kini zat ini tidak digunakan (lagi) se- kimiawi, seperti sintesis dari precursor DNA,
bagai monoterapi (pemeliharaan), tetapi se- prostaglandin dan leukotriën serta inaktivasi
lalu bersama kortikosteroid-inhalasi. Kom- dari obat-obat tertentu, a.l. parasetamol. GSH
binasinya dengan β2-mimetika memperkuat merupakan unsur utama dari cairan-UW
efeknya (adisi). (University of Wisconsin), yang digunakan
Resorpsi peroral buruk (seperti semua se- untuk menyimpan organ-organ donor berkat
nyawa amonium kuaterner). Secara tracheal daya kerjanya dapat melindungi organ
hanya bekerja setempat dan praktis tidak tersebut terhadap kerusakan.
diserap. Keuntungannya ialah zat ini juga Asetilsistein dengan dosis 600 mg sehari
dapat digunakan oleh pasien jantung yang setelah 2 bulan dapat mengencerkan spu-
tidak tahan terhadap adrenergika. tum, mempermudah pengeluarannya dan
meringankan parahnya batuk. Juga berkha-
Efek samping jarang terjadi dan biasanya
siat mengurangi jumlah kuman di saluran
berupa mulut kering, mual, nyeri kepala dan
pernapasan.
pusing.
Resorpsi dari saluran cerna pesat, tetapi BA
Dosis: inhalasi 3-4 dd 2 semprotan dari 20 hanya ±5% akibat FPE yang tinggi. Seperti
mcg (bromida). semua asam amino distribusi dalam tubuh
baik dengan mencapai kadar tinggi, a.l.
*Tiotropium (Spiriva) adalah derivat long- di saluran pernapasan dan sekret bronchi.
acting (2000) yang juga memiliki rumus Dalam hati diubah menjadi asam amino
amonium kuaterner dan merupakan anta- sistein, sistin dan taurin yang ekskresinya ber-
gonis muskarin-reseptor kuat yang agak langsung melalui urin.
selektif. Banyak digunakan sebagai bron- Mekanisme kerja. Sifat melindungi dari
chodilator kerja panjang yang efektif pada asetilsistein didasarkan atas peningkatan
terapi pemeliharaan COPD.36 persediaan GSH di samping memperkuat
Antagonis muskarin-reseptor banyak digu- aktivitas antioksidan alamiah lain (a.l. dis-
nakan pada berbagai gangguan, khususnya mutase). Asetilsistein juga dapat ‘melahap’ FR
untuk menghambat efek aktivitas parasim- dan mengurangi produksi FR oleh makrofag
patolitik di saluran cerna dan urin, saluran alveoler akibat asap rokok di samping juga
pernapasan, mata dan jantung. Dosis: 1 dd 1 mencegah inaktivasi oksidatif dari anti-elastase,

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 660 21/04/2015 19:57:47


Bab 40: Obat Asma dan COPD 661

yang melindungi alveoli terhadap elastase. 6. Antihistaminika.


Karena itu elastase tidak dapat merombak
Lihat juga Bab 51.
dinding alveoli, sehingga timbulnya dan
progresi emfisema dihentikan. 6a. Ketotifen: Zaditen
Penggunaan. Berkat kerja antioksidansnya Turunan pizotifen dengan =O pada cincin
AS yang dikombinasi dengan bronchodila- tujuh ini (1980) selain memblokir reseptor
tor, pada COPD berkhasiat mengurangi histamin, juga menstabilisasi mastcells.
frekuensi exacerbatio dan keluhan (batuk, Zat ini sama efektifnya dengan kromoglikat
banyaknya dan viskositas dahak), terutama pada profilaksis asma yang bersifat alergi.
pada pasien di atas 50 tahun. Di samping Efeknya baru nyata sesudah 6 minggu. Pero-
itu dahak kental dicairkan dan produksinya ral, efek antikejangnya ringan, oleh kare-
dikurangi. Bermanfaat pula bagi penderi- na itu tidak berguna pada serangan asma
ta cystic fibrosis, suatu penyakit keturunan akut. Telah dibuktikan bahwa penggunaan
yang menyebabkan kelenjar-kelenjar tertentu antihistaminika dalam bentuk inhalasi dapat
memproduksi sekret abnormal yang liat, menghasilkan bronchodilatasi baik. Dengan
kental atau padat dan yang gejala-gejalanya digunakannya obat ini dosis adrenergika dan
terutama memengaruhi saluran cerna dan prednison yang diberikan bersamaan dapat
paru-paru. dikurangi.
Asetilsistein juga merupakan zat penawar Resorpsi dari usus cepat dan baik (lebih
(antidotum) terhadap keracunan parasetamol dari 90%), tetapi FPE besar (70%) sehingga
berdasarkan peningkatan persediaan gluta- BA hanya ±27%. Zat ini terikat pada protein
thion. Senyawa ini mengikat metabolit toksik untuk 80%, plasma-t½ panjang ialah 8 jam.
dari parasetamol dan dengan demikian da- Ekskresi melalui urin sebagai glukuronida.
pat menghindari necrosis hati bila diberikan Efek samping berupa rasa kantuk, kadang-
dalam waktu 10 jam (peroral atau i.v.) setelah kala mulut kering dan perasaan pusing yang
terjadinya intoksikasi parasetamol. hanya selewat. Zat ini dapat memperkuat
efek sedatif dari alkohol. Kombinasi dengan
Efek samping yang paling sering terjadi
antidiabetika oral tidak dianjurkan, karena
adalah mual dan muntah, maka penderita
dapat mengurangi jumlah trombosit darah.
tukak lambung perlu waspada. Sebagai obat
Dosis: malam hari 1 mg selama 1 minggu,
inhalasi da­pat menimbulkan kejang-kejang
lalu 2 dd 1-2 mg (fumarat).
bronchi pada penderita asma. Pada dosis
tinggi (seperti pada intoksikasi parasetamol)
dapat timbul reaksi anafilaktik dengan rash, 6b. Oksatomida: Tinset
gatal, udema, hipotensi dan bronchospasme. Derivat piperazin ini (1982) berkhasiat
Wanita hamil dan selama laktasi boleh meng- memblokir reseptor histamin, serotonin
gunakan obat ini. dan leukotriën di otot, juga menstabilisasi
Dosis: oral 3-6 dd 200 mg atau 1-2 dd 600 mastcells. Dianjurkan sebagai obat peme-
mg granulat, anak-anak 2-7 tahun 2 dd 200 liharaan dan pencegah pada asma alergik,
mg, di bawah 2 thn 2 dd 100 mg. Sebagai rhinitis alergik (hay fever) dan urticaria kronis
antidotum keracunan parasetamol, oral 140 (berkat efek antiserotonin). Tidak berguna
mg/kg berat badan dari larutan 5%, disusul pada serangan akut.
dengan 70 mg/kg setiap 4 jam. Lihat juga Bab Resorpsi dari usus cepat, PP 90% dan me-
41, Obat-obat Batuk. tabolisasi dalam hati berlangsung cepat. Eks-
kresi berlangsung lewat urin.
*Karbosistein(Broncholit, Rhinathiol) adalah Efek samping berupa rasa kantuk (selewat)
derivat (1969) dengan sifat dan penggunaan dan bertambahnya nafsu makan yang ber-
sama. Juga dapat memutuskan „jembatan“ kaitan dengan sifat antiserotonin. Kombinasi
sulfur dari mukopolisakarida di selaput dengan alkohol dan zat-zat penekan SSP lain-
lendir lambung, sehingga mucus menjadi nya memperkuat efeknya.
lebih cair.Dosis 2-3 dd 1 g. Dosis: 2 dd 30-60 mg sesudah makan.

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 661 21/04/2015 19:57:47


662 Seksi VII: Saluran Pernapasan

7. ANTAGONIS LEUKOTRIËN 8. KORTIKOSTEROIDA


7a. Zafirlukast: Accolate 8a. Hidrokortison, predniso(lo)n, deksame-
Zat antileukotriën ini (1996) melindungi tason, triamsinolon.
terhadap bronchokonstriksi dan peradangan Obat-obat ini hanya diberikan peroral pa-
yang dipicu oleh berbagai stimuli, seperti da asma parah yang tidak dapat dikenda-
mengeluarkan tenaga, hawa dingin, berbagai likan dengan obat asma lainnya. Untuk
alergen dan PAF. Khasiat ini berdasarkan menghindari supresi anak-ginjal, biasanya
pengikatan pada reseptor leukotriën tertentu, obat diberikan sebagai suatu kur singkat
sehingga daya kerja leukotriën LTC4, LTD4 dari 2 dan maksimal 3 minggu. Pada status
dan LTE4 dihindari. Digunakan untuk pe- asthmaticus, hidrokortison atau prednisolon
ngobatan asma bila ICS dan β2-mimetika digunakan sebagai injeksi i.v. dengan dosis
tidak atau kurang efektif. tinggi. Ternyata bahwa obat ini memperkuat
efek adrenergika dan teofilin, juga mengu-
Resorpsi dari usus dikurangi oleh makanan
rangi sekresi dahak.
dengan 40%, oleh karena itu harus diminum
Efek samping yang terpenting adalah gejala
pada perut kosong. PPP 99% dan masa pa-
Cushing (osteoporosis, moonface, hipertri-
ruh 10 jam. Dalam hati dirombak dengan
chosis, impotensi) serta penekanan fungsi
drastis dan metabolitnya dikeluarkan dengan
anakginjal.
feses (90%) dan urin (10%). Keluhan asma
Kehamilan: predni(sol)on tidak memenga-
berkurang sesudah beberapa hari sampai
ruhi janin pada dosis rendah (5-20 mg sehari).
satu minggu.
Dosis: prednisolon untuk kur singkat 25-
Efek samping utama adalah gangguan lam- 40 mg sesudah makan pagi yang setiap dua
bung- usus (ringan), nyeri kepala dan reaksi hari dikurangi dengan 5 mg sampai kur
alergi kulit. Obat ini masuk ke ASI. selesai dalam waktu 2-3 minggu. Untuk
Dosis: permulaan 2 dd 20 mg a.c., ber- pemeliharaan 5-10 mg prednisolon setiap
angsur-angsur dinaikkan sampai 2 dd 40 mg, 48 jam, deksametason/betametason setiap
anak-anak 7-12 thn 2 dd 10 mg a.c. hari 0,5 mg. Kemudian terapi dilanjutkan de-
ngan suatu ICS. Bila kambuh lagi biasanya
7b. Montelukast: Singulair serangan asma hebat atau terjadi infeksi,
LT-reseptorblocker selektif dengan efek perlu dijalani kur kembali.
bronchodilatasi ini (1997) memberikan efek Lihat selanjutnya Bab 46, ACTH dan Kor-
dalam waktu 2 jam. Berkhasiat menghambat tikosteroida.
reaksi alergik, baik yang dini maupun yang
lambat, juga menurunkan jumlah eosinofil * Kortikosteroid inhalasi (ICS)
dalam darah (seperti kortikoid). Digunakan Pada COPD kortikosteroid inhalasi kini
sebagai terapi kombinasi dengan obat asma digunakan sebagai obat yang setaraf dengan
lainnya, juga untuk prevensi serangan asma zat bronchodilator, bahkan lebih penting
setelah kegiatan yang meletihkan. Untuk untuk memperlambat memburuknya penya-
menanggulangi serangan akut tidak efektif. kit. Penggunaannya secara tracheal (melalui
Resorpsi cepat dengan BA 73% yang tidak tenggorok) sebagai semprotan aerosol dan
dipengaruhi oleh makanan, t½ ± 4 jam, juga secara nasal (melalui hidung) untuk
ekskresi terutama dengan feses. Obat ini profilaksis dan terapi rhinitis alergik. Kom-
masuk ke dalam air susu ibu. binasi dari steroid dengan β2-mimetika
Efek samping yang tersering adalah gang- long-acting yang banyak digunakan adalah
guan saluran cerna dan sakit kepala, juga budesonida+salmeterol (*Seretide) dan fluti-
gejala flu, pusing, mulut kering dan rash (ku- kason+formoterol (* Symbicort).
lit). Efek samping dari penggunaan kortikos-
Dosis  pemeliharaan: di atas 15 tahun 1 tablet teroid inhalasi berupa penurunan ketahanan
kunyah (10 mg) sebelum tidur dengan perut lokal dari mukosa terhadap infeksi fungi
kosong. Anak-anak 6-14 thn 5 mg. dengan akibat timbulnya infeksi ragi Candida

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 662 21/04/2015 19:57:47


Bab 40: Obat Asma dan COPD 663

albicans (candidiasis) di mulut (5% penderita) Dosis: tracheal 2 dd 2 puff dari 200 mcg,
dan suara parau akibat iritasi tenggorok intranasal 2 dd 1 puff (Rhinocort). Salep/krem
dan pita suara. Risiko infeksi ini dapat di- 0,25 mg/g.
hindari bila berkumur dengan air tiap kali * Symbicort: budesonida 100/200 + formoterol
setelah menyemprotkan obat inhalasi. Pada 6/6 microgram per inhalasi
inhalasi nasal juga dapat terjadi candidiasis,
di samping bersin, perdarahan dan atrofia 8d. Flutikason: Flixonase, Flixotide, Cutivate,
mukosa hidung. *Seretide
Kehamilan dan laktasi. Belum ada cukup Derivat difluor (dalam inti steroida) ini
data untuk menilai keamanannya bagi janin dengan rantai samping -CO-S-CH2F pada
pada penggunaan secara tracheal (inhalasi); C17 (1990), pada penggunaan tracheal tidak
beklometason dan flutikason bersifat tera- diinaktifkan dalam paru-paru. Efeknya men-
togen pada binatang percobaan. Tidak di- jadi nyata setelah 1 minggu, daya kerja-
ketahui apakah zat-zat ini dapat mencapai air nya bertahan lebih panjang dari kedua
susu ibu. obat lainnya (plasma-t½ 3 jam). Dosis yang
diminum hanya untuk sebagian kecil diserap,
8b. Beklometason (dipropionat): Becotide, kemudian dirombak dalam hati menjadi
Beconase, *Ventide metabolit inaktif.
Derivat betametason ini (1967), yang atom Efek samping. Pada dosis tinggi (di atas
fluornya digantikan oleh klor, mempunyai 500 mcg/hari) ternyata menimbulkan efek
daya larut buruk dan hanya sedikit diresor- sistemik: a.l. anak-anak dihambat pertum-
psi oleh mukosa bronchi. Obat ini dengan buhannya. Penyebabnya mungkin karena
cepat diinaktivasi melalui esterase. Karena bersifat sangat lipofil dengan volume pem-
sebagian besar dari suatu inhalasi (80%) bagian lebih besar dan ikatan reseptornya
terendap di mulut dan tenggorok, risiko yang lebih erat daripada obat lain. (Todd G et
resorpsi meningkat pada dosis tinggi dan al. Lancet 1996;348:27-9; Editorial. Lancet 1996;
bagi beklometason pada dosis di atas 1000 348:765)
mcg sehari. Glukokortikoid ini dapat digu- Dosis: pemeliharaan asma 2 dd 100-500
nakan secara lokal dalam bentuk aerosol mcg (propionat), maksimal 2 mg sehari, anak-
(Nebuhaler), serbuk inhalasi (turbuhaler) atau anak 4-16 tahun 2 dd 50-100 mcg. Untuk kulit:
cairan inhalasi. Dengan cara pemberian ini, krem 0,05% (Cutivate).
efek samping sistemik dari penggunaan oral * Seretide: flutikason 100/250/500+salmeterol
dapat dihindari. 50/50/50 microgram per inhalasi.
Dosis: tracheal 3-4 dd 2 puff dari 50 mcg
(dipropionat), intranasal 2-4 dd 1 puff di 8e. Flunisolida: Syntaris
setiap lubang hidung (Beconase). Pada penggunaan inhalasi intranasal,
derivat fluor ini (1978) diresorpsi 50%, tetapi
8c. Budesonida: Pulmicort, Rhinocort, *Symbi-
FPE besar dan cepat diinaktivasi oleh hati.
cort, Obucort swinghaler
Plasma- t½ 105 menit.
Derivat tanpa atom halogen ini (1980)
Dosis: pada rhinitis alergik intranasal 2-3
memiliki efek lokal yang dua kali lebih ku-
dd 25-50 mcg.
at daripada beklometason, karena tidak
diinaktivasi di paru-paru (dan di kulit). Dari
dosis inhalasi 10-30% mengendap di paru-
paru. Efeknya baru nyata setelah 10 hari
9. PENGOBATAN
dan mencapai puncaknya setelah beberapa IMUNOMODULATOR
minggu. Obat yang diberikan per oral diserap a. Terapi imunosupresif
dan dengan pesat dirombak untuk 90% Ternyata kurang efektif pada asma (meto-
dalam hati (FPE besar). Untuk menghindari treksat, siklosporin A) dan memiliki lebih
infeksi Candida juga perlu berkumur setiap banyak efek samping daripada kortikosteroid
kali setelah inhalasi. oral.

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 663 21/04/2015 19:57:47


664 Seksi VII: Saluran Pernapasan

b. Terapi Anti-IgE 30. Kerrebijn KF. Consensus astma bij kinderen.


Suatu antibodi monoklonal omalizumab (Xo- NTvG 1993; 137:1239-46.
lair, Avila, 2007) dapat memblokir pengikatan 31. Hofhuis W et al. Nadelige effecten van passief
IgE pada reseptor IgE di mastcel, menghindari roken op het (ongeboren) kind. NTvG 2002;
146:356-9.
aktivasinya oleh alergen dan menghindari
32. Gdalevich M et al. Breast-feeding and the risk
peradangan kronis. Juga menurunkan jumlah
of bronchial asthma in childhood: a system-
IgE dalam sirkulasi. Hanya digunakan pada atic review with meta-analysis of prospective
penderita asma yang sangat parah berhubung studies. J Pediatr 2001;139:261-6.
biayanya yang sangat mahal. 33. Schayck CP van et al. Inhalatiecor­ticosteroiden
Digunakan sebagai injeksi subkutan tiap bij COPD: mogelijk minder sterfte. NTvG
2-4 minggu dengan dosis yang tergantung 2003; 147: 1896-99.
dari titer IgE yang bersirkulasi. 34. Hacken NHT ten et al. Effectiviteit van com-
Efek samping utamanya reaksi anafilaktik binatiebehandeling met corticoseroiden en
yang jarang timbul (Cox et al., 2007)46 beta2-agonisten bij volwassenen met astma.
NTvG 2006; 150: 892-97
35. Lammers JWJ. COPD, nieuwe inzichten.
DAFTAR PUSTAKA NTvG 2006; 150:1218-21
36. Schuurbiers OCJ et al. Tiotropium, een lang­
17b. Salvi SS et al. The anti-inflammatory effects of werkende bronchusverwijder voor de behan­d­
leukotrienemodifying drugs and their use in eling van COPD. NTvG 2006; 150:1227-32.
asthma. Chest 2001; 119:1533-46. 37. Decramer M. et al. Effects of N-acetylcysteine
17c. Dekhujzen PNR. De plaats van de leukotrieen­ on outcomes in COPD (Bronchitis randomi-
ceceptor antagonist. Ph Wkbl 2002; 137: 389. zed on NAC cost utility study, BRONCUS).
22. Schayck CP van en Dekhuizen PNR. Inha- Lancet 2005; 365:1552-60.
latiecorticosteroïden bij COPD: mogelijk min- 38. Dekhujzen PNR. Acetylcysteine in de behand-
der sterfte. NTvG 2003; 147:1896-9. eling van ernstige COPD. NTvG 2005;150:
23. Vestbo J. et al. Longterm effect of inhaled 1222-26.
budesonide in mild and moderate chronic ob- 39. Barnes PJ. Immunology of asthma and chronic
structive pulmonary disease. Lancet 1999; 353: obstructive pulonary disease. Nat Immunolog
1819-23. Rev, 2008b, 8::183-192.
24. Pauwels RA et al. Long-term treatment with in- 40. Wenzel SF, Busse WW. Severe asthma: Lessons
haled budesonide in persons with mild chronic from the Severe Asthma Research Program. J.
obstructive pulmonary disease who continue Allergy Clin Immunol, 2007, 119:14-21
smoking. N Engl J Med 1999; 340:1948-53. 41. Barnes PJ, Celli BR. Systemic manifestations
25. Burge PS et al. Randomized, double blind, and comorbidities of COPD. Eur Respir J, 2009,
placebo controlled study of fluticasone pro- 33:1165-1185.
pionate in patiens with moderate to severe 42. Berger W. Aerosol devices and asthma thera-
COPD. BMJ 2000; 320:1297-303. py. Curr Drug Deliv, 2009, 6:38-49.
26. The Lung Health Study Research Group. 43. Virchow JC et al., Importance of inhaler devic-
Effect of inhaled triamcinolone on the decline es in the management of airway disease. Respir
in pulmonary function in COPD. N Engl J Med, 2008, 102:10-19.
Med 2000; 343:1902-9. 44. O’Byrne PM et al, Effects of early interven-
27. Smit HA, Beaumont M. De morbiditeit van tion with inhaled budesonide on lung func-
astma en COPD in Nederland. Bilthoven: tion in newly diagnosed asthmal. Chest 2006,
RIVM; 2000. 129:1478-1485.
28. Murray CJ, Lopez AD. Alternative projections 45. Barnes PJ, et al., Glucocorticoid resistance in
of mortality and disability by cause 1990-2020: inflammatory diseases. Lancet, 2009, 342:1905-
Global Buden of Disease Study. Lancet 1997; 1917.
349:1498-504. 46. Cox L., et al., Report on omalizumab–associated
29. Schayck CP van. De herziene standaar­d anaphylaxis. J Allergy Clin Immunol, 2007, 120:
over COPD van het Nederlands Hui­sartsen 1373-1377. Kirkham P, Rahman I. Oxidative
Genootschap en de eerste internationale WHO- stres in asthma and COPD: antioxidants as a
standaard: ver­schil­len en overeenkomsten. therapeutic strategy. Pharmacol Ther, 2006, 111
NTvG 2002; 146:353-6. 476-494.

14108649_OBAT P(Bab 40)_T-641-664.indd 664 21/04/2015 19:57:47


BAB 41

OBAT-OBAT BATUK

“Love and a cough cannot be hidden” (pepatah juga akibat efek samping beberapa obat
lama, sumber tidak diketahui) (penghambat ACE).
Pada 5-20% pasien, pengguna ACE (Angio-
FISIOLOGI BATUK tensin-converting enzyme) inhibitors terhadap
hipertensi dapat timbul batuk kering yang
Batuk adalah suatu refleks fisiologi protektif menjemukan dan disebabkan oleh akumulasi
yang bermanfaat untuk mengeluarkan dan di paru dari senyawa-senyawa bradikinin,
membersihkan saluran pernapasan dari da- zat P dan/atau prostaglandin. Untuk meng-
hak, debu, zat-zat perangsang asing yang hindari gejala ini dosis penghambat ACE
dihirup, partikel-partikel asing dan unsur- dikurangi atau beralih ke obat-obat dari ke-
unsur infeksi. Orang sehat hampir sama sekali lompok ARB (Angiotensin Receptor Blocker).
tidak batuk berkat mekanisme pembersihan dari Bila penggunaan obat penghambat ACE
bulu getar di dinding bronchi, yang berfungsi dihentikan, gejala batuk kering ini biasanya
menggerakkan dahak keluar dari paru-paru juga akan hilang dalam waktu 4 hari.
menuju batang tenggorok. Cilia ini bantu Batuk juga merupakan gejala terpenting
menghindarkan masuknya zat-zat asing ke pada penyakit kanker paru. Penyakit tuber-
saluran pernapasan. kulosa di lain pihak, tidak selalu harus di-
sertai batuk, walaupun gejala ini sangat pen-
Etiologi ting. Selanjutnya batuk adalah gejala lazim
pada penyakit tifus dan dekompensasi jantung,
Pada banyak gangguan saluran pernapasan,
terutama manula, begitu pula pada asma
batuk merupakan gejala penting yang di-
dan keadaan psikis (kebiasaan atau “tic”).
timbulkan oleh terpicunya refleks batuk.
Akhirnya batuk yang tidak sembuh-sembuh
Misalnya pada alergi (asma), sebab-sebab
dan “batuk darah” teru­tama pada anak-anak
mekanik (asap rokok, debu) tumor paru,
dapat pula disebabkan oleh penyakit cacing,
perubahan suhu yang mendadak dan rang-
misalnya oleh cacing gelang.
sangan kimiawi (gas, bau). Sering kali juga
disebabkan oleh peradangan akibat infeksi Di samping gangguan-gangguan tersebut,
virus seperti virus selesma (common cold), batuk bisa juga dipicu oleh stimulasi reseptor-
influenza, bronchitis dan pharyngitis. Virus- reseptor yang terdapat di mukosa dari seluruh
virus ini dapat merusak mukosa saluran saluran pernapasan, (termasuk tenggorok),
pernapasan, sehingga menciptakan “pintu juga dalam lambung. Bila reseptor ini yang
masuk” untuk infeksi sekunder oleh kuman, peka bagi zat-zat perangsang distimulasi,
misalnya Pneumococci dan Haemophilus. Batuk timbullah refleks batuk. Saraf-saraf tertentu
dapat mengakibatkan menjalarnya infeksi menyalurkan isyarat-isyarat ke pusat batuk
dari suatu bagian paru ke yang lain dan juga di sumsum lanjutan (medulla oblongata), yang
merupakan beban tambahan bagi pasien kemudian mengkoordinasi serangkaian pro-
penyakit jantung. ses yang menjurus ke respons batuk.
Penyebab batuk lainnya adalah peradangan Batuk yang berlarut-larut merupakan be-
dari jaringan paru (pneumonia), tu­mor dan ban serius bagi banyak penderita dan me-

14108649_OBAT P(Bab 41)_T-665-672.indd 665 21/04/2015 19:58:37


666 Seksi VII: Saluran Pernapasan

nimbulkan berbagai keluhan lain seperti su- ringankan dan mengurangi frekuensi batuk
kar tidur, keletihan dan inkontinensi urin. umumnya dilakukan terapi sim­tomatis de-
ngan obat-obat batuk (antitussiva), yaitu zat
* Selesma (common cold) yang umumnya pelunak, ekspektoransia, mukolitika dan
disebut flu adalah infeksi akut oleh suatu pereda batuk.
rhinovirus yang terdapat dalam jumlah besar
di udara. Gejalanya timbul setelah suatu 2. Batuk non-produktif bersifat „kering“
periode inkubasi singkat (1-3 hari) dan berupa tanpa adanya dahak, misalnya pada batuk
batuk-pilek, bersin dan sakit tenggorok rejan (pertussis, kinkhoest), atau juga karena
yang sembuh dengan sendirinya bila tidak pengeluaran­nya memang tidak mungkin,
ada komplikasi lain dan sering kali tanpa seperti pada tumor. Batuk menggelitik ini
demam. Penyebabnya adalah peradangan tidak ada manfaatnya, menjengkelkan dan
pada saluran pernapasan bagian atas, se- sering kali mengganggu tidur. Bila tidak
perti hidung, tenggorok, larynx (pangkal diobati, batuk demikian akan berulang terus
tenggorok) dan bronchi. Pada musim hujan, karena pengeluaran udara yang cepat pada
keluhan yang banyak sekali timbul adalah waktu batuk akan kembali merangsang
flu, batuk dan infeksi saluran pernapasan. mukosa tenggorok dan farynx.

Dahak bronchi Obat-obat batuk


Dahak bronchi terdiri dari larutan suatu Antitussiva (L. tussis = batuk) digunakan
persenyawaan rumit mukopolisakarida dan untuk pengobatan batuk sebagai gejala dan
glikoprotein, yang saling terikat melalui jem- dapat dibagi dalam sejumlah kelompok de-
batan sulfur. Kekentalan dan keliatannya ngan mekanisme kerja yang sangat beraneka-
tergantung dari jumlah air dan jembatan-SH ragam, yaitu:
(sulfhidril) tersebut. Dalam keadaan normal a. zat pelunak batuk (emolliensia, L. mollis =
saluran pernapasan membentuk sekitar 100 lunak), yang memperlunak rangsangan
ml sekret seharinya, yang untuk sebagian batuk, melumas tenggorok agar tidak
besar ditelan. Pada keadaan sakit, seperti kering dan melunakkan mukosa yang
pada pasien asma dan bronchitis, produksi teriritasi. Untuk tujuan ini banyak digu-
dahak ber­tambah, begitu pula kekentalannya nakan sirop (Thymi dan Altheae), zat-zat
meningkat hingga sukar dikeluarkan (lihat lendir (Infus Carrageen) dan gula-gula
Bab 40, Obat asma dan COPD). Sering kali seperti drop (akar manis, succus liquiritiae),
keadaan ini dipersulit lagi oleh terganggunya permen, pastilles hisap (memperbanyak
fungsi bulu getar. sekresi ludah), dan sebagainyanya.
b. ekspektoransia (L. ex = keluar; pectus
Jenis batuk = dada): minyak terbang, guaiakol, Radix
Dapat dibedakan 2 jenis batuk, yaitu batuk Ipeca (dalam tablet/pulvis Doveri) dan
pro­duktif (dengan dahak) dan batuk non-produktif amoniumklorida (dalam Obat Batuk Hi-
(kering). tam). Zat-zat ini memperbanyak produk-
si dahak (encer) dan dengan demikian
1. Batuk produktif merupakan suatu meka- mengurangi kekenta­lannya, sehingga
nisme perlindungan dengan fungsi men­ mempermudah pengeluarannya melalui
geluarkan zat-zat asing (kuman, debu, dan batuk. Mekanisme kerjanya adalah me-
sebagainya) dan dahak dari batang teng- rangsang reseptor-reseptor di mukosa
gorok seperti diuraikan di atas. Batuk ini lambung yang kemudian meningkatkan
pada hakikatnya tidak boleh „ditekan“ oleh kegiatan kelenjar sekresi dari saluran
obat pereda. Tetapi dalam praktik sering lambung-usus dan sebagai refleks mem-
kali batuk yang hebat meng­ganggu tidur perbanyak sekresi dari kelenjar yang
dan meletihkan pasien ataupun berbahaya, berada di saluran pernapasan. Diper-
misalnya setelah pembedahan. Untuk me- kirakan bahwa kegiatan ekspektoransia

14108649_OBAT P(Bab 41)_T-665-672.indd 666 21/04/2015 19:58:37


Bab 41: Obat-obat Batuk 667

juga dapat dipicu dengan meminum otak (SSP) atau di luar SSP, yakni zat-zat
banyak air. sentral dan zat-zat perifer.
c. mukolitika: asetilsistein, mesna, bromheksin
dan ambroksol. Zat-zat ini berefek me- 1. Zat-zat sentral. Kebanyakan antitusiva
rombak dan melarutkan dahak (L. mucus bekerja sentral dengan menekan pusat batuk
= lendir, lysis = melarutkan) sehingga di sumsum lanjutan dan mungkin juga
viskositasnya dikurangi dan pengeluar- bekerja terhadap pusat saraf lebih tinggi (di
annya dipermudah. Lendir memiliki gu- otak) dengan efek menenangkan. Dengan
gus sulfhidril (-SH) yang saling mengikat demikian zat-zat ini dapat menaikkan am-
makromolekulnya. Senyawa-sistein dan bang bagi impuls batuk.
mesna efektif membuka jembatan disulfida
ini. Bromheksin dan ambroksol bekerja de- Lalu juga dapat dibedakan antara zat-zat
ngan memutuskan „serat-serat“ (rantai yang dapat menimbulkan adiksi (ketagihan)
panjang) dari mukopolisakarida. dan zat-zat yang bersifat non-adiktif.
Mukolitika digunakan dengan efektif a. zat adiktif: candu (Pulvis Opii, Pulvis
pada batuk dengan dahak yang kental Doveri), kodein. Zat-zat ini termasuk
sekali, seperti pada bronchitis, emfisema dalam kelompok obat yang disebut “opi-
dan mucoviscidosis (= cystic fibrosis). Tetapi oid”, yaitu obat-obat yang memiliki
pada umumnya zat-zat ini tidak berguna (sebagian) sifat farmakologi dari candu
bila gerakan bulu getar terganggu seperti (opium) atau morfin. Karena adanya ri-
pada perokok atau akibat infeksi. siko ketagihan yang agak besar, candu
d. zat pereda: kodein, noskapin, dekstrometorfan kini tidak digunakan lagi. Kodein hanya
dan pentoksiverin (Tuclase). Obat-obat de- dalam dosis tinggi dan bila digunakan
ngan kerja sentral ini ampuh sekali pada untuk jangka waktu lama merupakan
batuk kering yang menggelitik. risiko adiksi.
e. antihistaminika: prometazin, oksomemazin, b. zat non-adiktif: noskapin, dekstrometorfan,
difenhidramin dan d-klorfeniramin. Obat- pentoksiverin. Antihistaminika dianggap
obat ini sering kali juga efektif berda- termasuk juga dalam kelompok ini, mi-
sarkan efek sedatifnya dan juga dapat salnya prometazin dan difenhidramin. Obat-
menekan perasaan menggelitik di teng- obat ini tidak termasuk dalam Daftar
gorok. Antihistaminika banyak diguna- Narkotika, bahkan dijual bebas tanpa
kan terkombinasi dengan obat-obat ba- resep.
tuk lain dalam bentuk sirop OTC. Lihat
selanjutnya Bab 51, Antihista­minika. 2. Zat-zat perifer. Obat-obat ini bekerja di
f. anestetika lokal: pentoksiverin. Obat ini luar SSP (di periferi) dan dapat dibagi pula
menghambat penerusan rangsangan ba- dalam beberapa kelompok yang sudah
tuk ke pusat batuk. diuraikan di atas, yaitu emolliensia, ekspekto­
ransia,mukolitika, anestetika lokal dan zat-zat
Efektivitas dari emolliensia, ekspektoransia pereda.
dan mukolitika untuk meringankan batuk
menurut sejumlah peneliti masih diragukan, Penanganan batuk
karena belum pernah dibuktikan secara Tindakan penting adalah terutama berhenti
objektif ilmiah. Efek baik yang sering kali merokok untuk menghindari perangsangan
dihasilkan oleh obat-obat ini terutama ber- lebih lanjut pada saluran pernapasan. Di
dasarkan perasaan subjektif dan diperki­ samping itu dapat dilakukan inhalasi uap
rakan berkat efek plasebo yang terk­enal air (mendidih) yang dihirup untuk memper-
besar pengaruhnya pada terapi batuk. banyak sekret yang diproduksi di tenggorok.
Metode ini efektif dan murah, terutama pa-
Penggolongan lain dari antitussiva dapat da batuk „dalam“, artinya bila rangsangan
dilakukan sesuai titik-kerjanya, yaitu dalam batuk timbulnya dari pangkal tenggorok.

14108649_OBAT P(Bab 41)_T-665-672.indd 667 21/04/2015 19:58:37


668 Seksi VII: Saluran Pernapasan

Sering kali minum banyak air juga dapat anak diberikan azitromisin 1 dd 10 mg/kg
menghasilkan efek yang sama. selama 3 hari, dewasa 1 dd 500 mg selama 3
Untuk meningkatkan efek inhalasi uap hari, wanita hamil dan menyusui eritromisin
sering kali dibubuhkan minyak atsiri atau 4 dd 500 mg selama 7 hari.
mentol pada air mendidih, agar uapnya turut
dihirup yang menimbulkan vasodilatasi serta Kemudian baru dapat dipertimbangkan
perasaan lega di saluran pernapasan. apakah perlu diberikan terapi simtomatis un-
tuk meniadakan atau meringankan gejala
Pengobatan3. .Farmakoterapi batuk pertama- batuk berdasarkan jenisnya batuk, yaitu batuk
tama hendaknya ditujukan pada mendeteksi produktif dengan (banyak) dahak atau batuk
dan mengobati penyebabnya (terapi kausal), “kering.“ Dalam hal pertama dapat diberikan
seperti penggunaan antibiotika terhadap in- emolliensia, ekspektoransia, mukolitika atau
feksi kuman dari saluran pernapasan, mi- anthistaminika, sedangkan dalam hal kedua
salnya bronchitis, pneumonia dan batuk rejan zat pereda rangsangan bersama emolliensia
(lihat boks). adalah lebih efektif. Dalam kasus parah
obat pilihan utama untuk anak-anak adalah
* Pneumonia orang dewasa diobati dengan noskapin (2-4 dd 7,5-15 mg tergantung usia)
doksisiklin selama 7 hari (permulaan 200 dan untuk dewasa noskapin 3-4 dd 15-30 mg
mg, lalu 1 dd 100 mg), bagi wanita hamil dan atau kodein 3-4 dd 10-20 mg.
menyusui amoksisilin 3 dd 500 mg selama 7
hari atau eritromisin 4 dd 500 mg selama 7
hari. Anak-anak dapat diberikan amoksisilin Kehamilan dan laktasi
30mg/kg selama 7 hari, bila terdapat kontra- Kodein, noskapin dan dekstrometorfan boleh
indikasi: azitromisin (Zithromax) 1 dd 10 mg/ digunakan selama kehamilan dan laktasi,
kg selama 3 hari. begitu pula mukolitika, amoniumklorida
dan Ipeca. Bagi oksolamin dan mesna belum
* Batuk rejan pada hakikatnya hanya diobati tersedia cukup data mengenai keamanannya.
dengan antibiotika bila di lingkungan dekat Pentoksiverin tidak boleh digunakan selama
terdapat bayi atau wanita hamil, jadi untuk laktasi, karena mencapai air susu ibu dan
prevensi penularan. Dalam hal ini pada anak- dapat mengakibatan sesak napas pada bayi.

* Batuk rejan (pertussis) adalah penyakit infeksi akibat inhalasi kuman Gram-negatif Bordetella
pertussis yang terutama menyerang anak-anak kecil, tetapi juga dewasa dapat terinfeksi.Masa
inkubasinya 7-10 hari. Penyakit bersifat sangat menular dan terdiri dari tiga fasa. Dalam fasa pertama
terbentuk banyak lendir akibat radang mukosa saluran pernapasan bagian atas, gejala lainnya ialah
perasaan lemah, malaise, anoreksia dan conjunctivitis. Kira-kira seminggu kemudian menyusul fasa
kedua dengan serangan-serangan batuk hebat dengan suara tinggi khas, yang sangat meletihkan dan
umumnya berakhir dengan muntah. Fasa ketiga adalah masa penyembuhan yang berlangsung 7- 10
hari. Dengan pemberian eritromisin dalam fasa permulaan gejala-gejalanya dapat diperlunak dan
masa penularannya (dari ±4 minggu) bisa dipersingkat. Di banyak negara Barat di mana bayi di-
imunisasi secara rutin dengan vaksin DKTP, kasus batuk rejan sudah menjadi jarang sekali. Lihat Bab
50, Vaksin.

*Radang paru (pneumonia) adalah penyakit infeksi akibat berbagai mikro-organisme, kebanyakan
oleh kuman, yaitu Stafilokok, Streptokok, Pneumokok, Coli, Proteus, Haemophilus influenzae,
Pseudomonas, Legionella, dan lain-lain. Ciri-cirinya adalah kombinasi dari batuk kering, diare,
demam 38° C atau lebih dan kadar CRP > 20 mg per liter atau lebih (faktor radang).
Setelah kuman di determinasi melalui persemaian, pengobatan dilakukan dengan penisilin-G
dan amoksisilin terhadap kuman Gram-positif serta kombinasi dari sefalosporin + aminoglikosida
terhadap kuman Gram-negatif, lihat juga Bab 5, Antibiotika. Untuk infeksi oleh Legionella dan
Mycoplasma digunakan eritromisin.

14108649_OBAT P(Bab 41)_T-665-672.indd 668 21/04/2015 19:58:37


Bab 41: Obat-obat Batuk 669

MONOGRAFI Risiko adiksinya ringan sekali. Berkat sifat


baik ini, obat tersebut banyak digunakan
dalam berbagai sediaan obat batuk populer.
1.ZAT-ZAT PEREDA SENTRAL Noskapin tidak bersifat analgetik dan
merupakan pembebas histamin yang kuat
1a. Kodein (F.I.): metilmorfin, *Codipront
dengan efek bronchokonstriksi dan hipotensi
Alkaloid candu ini memiliki sifat yang
(selewat) pada dosis besar.
menyerupai morfin, tetapi efek analgetik
Efek samping jarang terjadi dan berupa
dan meredakan batuknya jauh lebih lemah,
nyeri kepala, reaksi kulit dan perasaan lelah-
begitu pula efek depresinya terhadap per-
letih tidak bersemangat.
napasan. Obat ini banyak digunakan sebagai
Dosis: oral 3-4 kali sehari 15-50 mg, maks.
pereda batuk dan penghilang rasa sakit,
250 mg sehari.
biasanya dikombinasi dengan asetosal yang
memberikan efek potensiasi. Dosis analgetik
1c. Dekstrometorfan: metoksilevorfanol, *Ro-
yang efektif terletak di antara 15 - 60 mg.
milar/exp, *Benadryl DMP, *Quelidrine, *Tria-
Sama dengan morfin, kodein juga dapat
minic
membe­baskan histamin (histamin-liberator).
Derivat fenantren non-narkotik sintetik
Resorpsi dari usus jauh lebih baik daripada
ini (1953) berkhasiat menekan rangsangan
morfin, begitu pula FPE-nya lebih ringan,
batuk yang sama kuatnya dengan kodein,
sehingga ±70% mencapai sirkulasi besar. PP
tetapi bertahan lebih lama. Tidak berkhasiat
hanya 7%, plasma-t½ 3-4 jam. Dalam hati zat
analgetik, sedatif, sembelit atau adiktif, oleh
ini diuraikan menjadi norkodein dan 10%
karena itu tidak termasuk dalam Daftar
menjadi morfin yang mungkin memegang
Narkotika. Mekanisme kerjanya berdasarkan
peranan atas efek analgetiknya. Metabolitnya
peningkatan ambang pusat batuk di otak.
diekskresi sebagai glukuronida melalui urin
Pada penyalahgunaan dengan dosis tinggi
dan 5-15% dalam keadaan utuh.
dapat terjadi efek stimulasi SSP dengan me-
Efek samping jarang terjadi pada dosis
nimbulkan semacam euforia, maka kadang-
biasa dan terbatas pada obstipasi, mual dan
kala digunakan oleh pecandu drugs.
muntah, pusing dan termangu-mangu. Pada
Resorpsi dari usus cepat dan mengalami
anak kecil dapat terjadi konvulsi dan depresi
FPE luas, padamana terbentuk glukuronida
pernapasan. Dosis tinggi dapat menim­bulkan
aktif dari dekstrorfan (= isomer-dekstro dari
efek sentral tersebut. Walaupun kurang hebat
levorfanol). Plasma-t½ bervariasi individual
dan lebih jarang daripada morfin, obat ini
dari 2-4 jam sampai 45 jam.
dapat pula mengakibatkan ketagihan.
Efek samping hanya ringan dan terbatas
Dosis: oral sebagai analgetikum dan pereda
pada mengantuk, termangu-mangu, pusing,
batuk 3-5 dd 10-40 mg dan maks. 200 mg
nyeri kepala dan gangguan lambung-usus.
sehari. Pada diare 3-4 dd 25-40 mg.
Dosis: oral 3-4 dd 10-20 mg (bromida) p.c.,
*Sediaan kombinasi dengan feniltoloksamin
anak-anak 2-6 tahun 3-4 dd 8 mg , 6-12 tahun
adalah *Codipront di mana kedua obat terikat
3-4 dd 15 mg.
pada suatu resin (damar), yang memberikan
efek kerja panjang.
2. ANTIHISTAMINIKA
1b. Noskapin: narkotin, Mercotin, Longatin 2a. Prometazin: Phenergan, *Phenergan exp.
Alkaloid candu alamiah ini tidak memi- Derivat fenotiazin ini (1949) sebagai anti-
liki rumus fenantren seperti kodein dan morfin, histaminikum berkhasiat meredakan rang-
tetapi termasuk dalam kelompok benziliso- sangan batuk berkat sifat sedatif dan anti-
kinolin seperti alkaloid candu lainnya (papa- kolinergiknya yang kuat. Obat ini terutama
verin dan tebain). Efek meredakan batuk- digunakan bagi anak-anak di atas usia 1
nya tidak sekuat kodein, tetapi tidak meng- tahun pada batuk malam yang menggelitik.
akibatkan depresi pernapasan atau obstipasi, Perlu diperhatikan bahwa obat ini jangan
sedangkan efek sedatifnya dapat diabaikan. diberikan kepada anak kecil di bawah

14108649_OBAT P(Bab 41)_T-665-672.indd 669 21/04/2015 19:58:37


670 Seksi VII: Saluran Pernapasan

usia 1 tahun, karena dapat mengakibatkan pat menghindari necrosis hati bila diberikan
depresi pernapasan dan kematian menda- dalam waktu 10 jam (per oral atau i.v.) setelah
dak („sudden infant death“). intoksikasi.
Efek samping antikolinergiknya dapat me- Resorpsi pesat, tetapi BA hanya ±5% akibat
nye­babkan retensi urin dan gangguan ako- FPE tinggi. Seperti semua asam amino, dis-
modasi pada manula. tribusinya dalam tubuh baik dengan men-
Dosis: 3 dd 25-50 mg (garam HCl) d.c., capai kadar tinggi, a.l. di saluran perna-
anak-anak di atas 1 tahun 2-4 dd 0,2 mg/kg. pasan dan sekret bronchi. Dalam hati diubah
Lihat selanjutnya Bab 51, Antihistaminika. menjadi sistein, sistin dan taurin, sedangkan
ekskresinya berlangsung melalui urin.
* Oksomemazin (Doxergan, *Toplexil) adalah Efek samping yang paling sering terjadi
derivat dengan khasiat dan penggunaan adalah mual dan muntah, maka penderita
yang sama (1964), efek antikolinergiknya tukak lambung perlu waspada. Sebagai obat
lemah. Dosis: 2-3 dd 15 mg, anak-anak 1-2 inhalasi, zat ini da­pat menimbulkan kejang
tahun 2,5-10 mg sehari, 2-5 tahun 10-20 mg bronchi pada penderita asma. Pada dosis
sehari, 5-10 tahun 2-3 dd 10 mg. tinggi (seperti pada intoksikasi parasetamol)
dapat timbul reaksi anafilaktis dengan rash,
2b. Difenhidramin: Benadryl gatal, udema, hipotensi dan bronchospasme.
Sebagai zat antihistamin (H1-blocker), se- Dosis: oral 3-6 dd 200 mg atau 1-2 dd 600
nyawa ini bersifat hipnotik-sedatif dan mg granulat, anak-anak 2-7 tahun 2 dd 200
dengan demikian meredakan rangsangan mg, di bawah 2 tahun 2 dd 100 mg. Sebagai
batuk. Pada bayi dapat menimbulkan perang- antidotum keracunan parasetamol, oral 150
sangan paradoksal, misalnya mengeringnya mg/kg berat badan dari larutan 5%, disusul
selaput lendir karena efek antikolinergik. dengan 75 mg/kg setiap 4 jam.
Dosis: 3-4 dd 25-50 mg.
* Karbosistein (karboksimetilsistein, Mucocil,
3. MUKOLITIKA Rhinathiol, Solmux) adalah derivat dengan
penggunaan yang sama tetapi khasiat muko-
3a. Asetilsistein: Fluimucil
litiknya lebih lemah. Diperkirakan bahwa
Derivat dari asam amino alamiah sistein
efeknya terhadap lambung lebih jarang
ini berkhasiat mencairkan dahak yang liat
terjadi. Plasma-t½ 2 jam. Dosis: oral 3-4 dd 750
melalui pemutusan jembatan disulfida, se-
mg, anak-anak 3 dd 100-375 mg.
hingga rantai panjang antara mukoprotein
terbuka dan lebih mudah dikeluarkan me-
lalui proses batuk. Sebagai precursor dari 3b. Bromheksin: Bisolvon, Mosavon
glutathion, zat ini juga bersifat antioksidan Derivat sikloheksil ini berkhasiat mukoli-
dengan melindungi sel terhadap oksidasi tik pada dosis yang cukup tinggi. Viskositas
dan perusakan oleh radikal bebas; derivatnya dahak dikurangi melalui depolimerisasi serat-
karbosistein dan mukolitik lainnya mesna serat mukopolisakaridanya. Bila digunakan
(Misatabron) tidak memiliki sifat ini. melalui inhalasi efeknya sudah tampak
Asetilsistein juga mampu memperbaiki setelah 20 menit, sedangkan per oral baru
gerakan bulu getar (cilia) dan membantu setelah beberapa hari dengan berkurangnya
efek antibiotik (doksisiklin, amok­sisiklin rangsangan batuk.
dan tiamfenikol). Zat ini terutama efektif Resorpsi dari usus baik, mulai kerjanya
terhadap dahak yang kental sekali dan sa- per oral sesudah ±5 jam, sedangkan sebagai
ngat bermanfaat bagi pasien COPD dan inhalasi setelah 15 menit. Dalam hati zat
mucoviscidosis. Asetilsistein juga merupakan ini dirombak praktis tuntas menjadi a.l.
zat penawar (antidotum) terhadap keracunan metabolit aktif ambroksol (Ambril, Mucopect),
parasetamol melalui peningkatan persediaan yang juga digunakan sebagai mukolitikum.
glutation. Zat ini mengikat metabolit toksik Efek samping berupa gangguan saluran
dari parasetamol dan dengan demikian da- cerna, pusing dan berkeringat, tetapi jarang

14108649_OBAT P(Bab 41)_T-665-672.indd 670 21/04/2015 19:58:37


Bab 41: Obat-obat Batuk 671

terjadi. Pada inhalasi dapat terjadi bron- bagai jenis sediaan batuk populer. Pada
chokon­striksi ringan. dosis tinggi bekerja merelaksasi otot, seperti
Dosis: oral 3-4 dd 8-16 mg (klorida), anak- mefenesin.
anak 3 dd 1,6-8 mg, tergantung dari usia. Efek samping kadangkala berupa iritasi
lambung (mual, muntah) yang dapat diku-
rangi bila diminum dengan segelas air.
4. EKSPEKTORANSIA Dosis: oral 4-6 dd 100-200 mg.
4a. Kaliumiodida
4d. Minyak atsiri
Iodida menstimulasi sekresi mucus di ca-
Minyak atsiri/mudah menguap, seperti
bang tenggorok dan mencairkannya, tetapi
minyak kayu putih, minyak permen dan
sebagai obat batuk (hampir) tidak efektif.
minyak adas (Oleum foeniculi) berkhasiat
Namun obat ini banyak digunakan dalam
menstimulasi sekresi dahak, bekerja spasmolitik
sediaan batuk, khususnya pada asma, wa-
(melawan kejang), anti­radang dan juga bersifat
laupun risiko efek samping besar sekali.
bakteriostatik lemah. Berdasarkan sifat-sifat ini
Kaliumiodida terutama digunakan untuk
minyak terbang banyak digunakan dalam
profilaksis dan terapi struma (gondok) dan
sirop batuk atau juga sebagai obat inhalasi uap
hipertirosis (lihat Bab 48, Tiroksin dan tiro-
(obat sedot), yaitu ±10 tetes dimasukkan ke
istatika), serta sebagai obat tetes mata (larutan
dalam 1 liter air panas dan dihisap uapnya.
1%) untuk lensa mata keruh (katarak).
Terbukti bahwa inhalasi demikian juga
Efek samping kuat dan berupa gangguan
sangat efektif un­tuk meringankan selesma
tiroid, struma, urticaria dan iod-akne, juga
akibat infeksi virus, yang ternyata dapat
hiperkaliëmia (pada fungsi ginjal buruk).
diinak­tifkan oleh suhu di atas 40° C.
Dosis: pada batuk oral 3 dd 0,5-1 g, maks.
6 g sehari. Bagi pasien yang tidak boleh
4e. Ipecacuanhae radix (F.I.): *Doveri pulvis
diberikan kalium, obat ini dapat diganti
Akar tambahan dari tumbuhan Psychotria
dengan natriumiodida dengan khasiat yang
ipecacuanha (Rubiaceae) ini mengandung dua
sama.
alkaloid, yakni emetin dan sefaelin. Zat-zat
ini bersifat emetik (menimbulkan muntah),
4b. Amoniumklorida
spasmolitik terhadap kejang saluran perna-
Berkhasiat diuretik lemah yang menye-
pasan dan menstimulasi sekresi bronchi
babkan acidosis, yaitu kelebihan asam dalam
secara reflektoris. Penggunaan utamanya
darah, lihat Bab 33, Diuretika. Keasaman
adalah sebagai emetikum yang efektif pa-
darah merangsang pusat pernapasan, se-
da peristiwa kera­cunan, terutama pada
hingga frekuensi napas meningkat dan
anak-anak. Sebagai ekspektorans hanya di-
gerakan bulu getar (cilia) di saluran napas
gunakan dalam kombinasi dengan obat-
distimulasi. Sekresi dahak juga meningkat.
obat batuk lain, misalnya dalam Pulvis/Tablet
Maka senyawa ini banyak digunakan dalam
Doveri, yakni campuran dengan serbuk candu
sediaan sirop batuk, misalnya Obat Batuk
dan dalam sediaan ini Ipeca juga berfungsi
Hitam.
mencegah penyalahgunaannya.
Efek samping hanya terjadi pada dosis tinggi
Efek samping pada dosis biasa berupa reaksi
dan berupa acidosis (khusus pada anak-
hipersensitasi dan muntah-muntah pada
anak dan pada pasien ginjal) dan gangguan
dosis lebih tinggi.
lambung (mual, muntah), karena sifatnya
Dosis: oral 3 dd 50 mg.
yang merangsang mukosa.
Dosis: oral 3-4 dd 100-150 mg, maks. 3 g
seharinya. 5. EMOLLIENSIA
5a. Succus liquiritiae: *Obat Batuk Hitam.
4c. Guaifenesin (gliserilguaiakolat, *Toplexil) Serbuk yang berwarna hitam ini diperoleh
adalah derivat guaiakol yang banyak di- dari ekstrak akar tumbuhan Glycyrrhiza
gunakan sebagai ekspektoran dalam ber- glabra (akar manis) dan mengandung dua

14108649_OBAT P(Bab 41)_T-665-672.indd 671 21/04/2015 19:58:37


672 Seksi VII: Saluran Pernapasan

asam (glycyrrhizic acid dan glycyrrhetic dari asam glycyrrizinat. Yang terkenal adalah
acid), liquiritin yang bersifat spasmolitik hipertensi pada mereka yang makan terlalu
dan flavonoida lain, seperti fito-estrogen (Yun. banyak drop (gula-gula dengan succus).
phyto- : berasal tumbuhan). Obat ini banyak Dosis: oral 1-3 g sehari.
digunakan sebagai salah satu komponen dari
sediaan obat batuk untuk mempermudah
pengeluaran da­hak dan untuk memperbaiki DAFTAR PUSTAKA
rasa (corrigens rasa).
Efek samping pada dosis lebih tinggi dari 3. Balen, JAM van et al. Samenvatting van de
3 g sehari berupa nyeri kepala, udema dan standaard `Acuut hoesten` van hetNed.
terganggunya ke­seimbangan elektrolit, Huisartsen Genootschap.
akibat efek mineralokortikoid dan hipernatriëmia Ned Tijdschr v Geneesk. 2004. 148. 725-8

14108649_OBAT P(Bab 41)_T-665-672.indd 672 21/04/2015 19:58:37


SEKSI VIII

HORMON-HORMON

14108649_OBAT P(Bab 42)_T-673-687.indd 673 21/04/2015 20:00:28


674 Seksi VIII: Hormon-hormon

Gambar Seksi VIII-1: Kelenjar-kelenjar endokrin utama

Hormon adalah zat kimiawi yang disekre- digunakan sebagai obat pada gangguan
sikan oleh kelenjar endokrin dan masuk yang tidak bersifat endokrin, tetapi berda­
langsung ke dalam aliran darah. Efeknya sarkan kegiatannya yang khas. Misalnya
terjadi di suatu organ lain dari tubuh yang penggunaan korti­koste­roida pada antara
membutuhkannya untuk dapat berfungsi lain gangguan yang berkai­tan dengan pera-
secara normal. dan­gan dan hormon kelamin wanita dalam
pil antiha­mil.
Kelenjar endokrin adalah kelenjar dengan
sekresi intern dan yang terpenting adalah Dahulu sering kali digunakan sediaan or-
hipofisis, hipotalamus dan epifisis di otak, kelen- gannya sendiri, yaitu kelenjar hewan (sapi,
jar kelamin (ovaria dan testes), anak-ginjal, babi, domba) yang telah dikeringkan, diha-
pankre­as, tiroid,parati­roid dan timus. luskan dan distandardisasi. Tetapi sediaan
tersebut dewasa ini praktis sudah seluruhnya
ditinggalkan, karena banyak hormon sudah
Penggunaan dapat dibuat secara sintesis, yang lebih mur-
Sediaan hormon banyak digunakan sebagai ni dan kerapkali lebih kuat aktivitasnya.
terapi substitusi untuk menggantikan ke- Sejak akhir tahun 1990-an, sejumlah hormon
kurangan yang terjadi akibat hipofungsi malah dibuat secara biosin­tetik melalui tek-
suatu kelenjar endokrin, misalnya insulin nik rekombinan-DNA, misal­nya insulin, hor-
pada diabetes dan estrogen pada masa se- mon pertumbuhan somatro­pin dan FSH
telah menopause. Tetapi jumlah terbanyak (folitropine,Puregon).

14108649_OBAT P(Bab 42)_T-673-687.indd 674 21/04/2015 20:00:28


BAB 42

HORMON-HORMON
HIPOFISIS

 HIPOFISIS Hypothalamus adalah organ kecil yang se-


cara anatomis dan fungsi­o­nal berhubungan
DAN HIPOTALAMUS erat dengan hipofisis. Hipotalamus adalah
Hypophysis cerebri (embelan otak) atau bagian dari otak-tengah (diencep­halon) ber-
glandula pituitaria adalah sebuah umbai sama talamus dan merupa­kan pusat sangat
kecil yang terikat dengan tangkai pada dasar pen­ting, yang mere­gulasi a.l. suhu tubuh,
otak. Kelenjar ini beratnya hanya 1 g, tetapi tekanan darah serta sekresi hormon-hormon
merupakan mata rantai terpenting antara seks dan kortikoste­roida.
SSP dan kelenjar-kelenjar endokrin lainnya Kedua organ endokrin tersebut mengha-
dan terkadang juga disebut Kelenjar Utama silkan hormon-hormonnya sendiri. Sekresi
(Master gland). dari sebagian besar hormon hipofisis

Gambar 42-1: Lokasi hipotalamus dan hipofisis di otak

14108649_OBAT P(Bab 42)_T-673-687.indd 675 21/04/2015 20:00:28


676 Seksi VIII: Hormon-hormon

dikendalikan oleh hormon-hormon hipota- b. kortikotropin, hormon kortikotrop atau


lamus, yang disebut releasing hormones dan ACTH (= Adreno-Corti­cotropic Hormone)
inhibiting factors. Contohnya adalah PRH menstimulasi kulit anak-ginjal untuk
(Prolactine Releasing Hormone) yang men- memproduksi kortisol dan hormon-hor-
stimulasi sekresi prolak­tin, sedangkan PIF mon kelamin
(Prolactine Inhibiting Factor) yang identik c. tirotropin, hormon tirotrop atau TSH
dengan dopamin, justru mengham­batnya. menstimulasi produksi tiroksin oleh ke-
Produksi hormon-hormon peptida ini di hipo- lenjar tiroid
tala­mus diatur oleh neurotransmitter seperti d. somatropin (STH) atau hormon pertum-
noradrenalin, seroto­nin dan dopamin. buhan (Growth hormone, GH) menstimulasi
pertumbuhan umum dari jaringan, juga
Hormon-hormon hipofisis berefek laktogen
Hipofisis terdiri dari dua bagian, yakni umbai e. prolaktin menstimulasi sekresi air susu
depan dan umbai belakang yang memben- ibu yang telah “disiap-sediakan” oleh
tuk hormonnya masing-masing. estrogen dan progesteron selama masa
hamil. Juga untuk memelihara laktasi.
1. Adenohipofisis: umbai depan (lobus an-
Struktur molekul peptidanya mirip de-
terior) merupa­kan bagian terbesar, kira-kira
ngan STH.
duapertiga dari seluruh organ dan terdiri
dari jaringan kelenjar (= Lat. adeno). Adeno-
Hormon-hormon lainnya belum diiden-
hipofisis mengha­silkan minimal 10 peptida,
tifikasi dengan tuntas dan mungkin juga
yang disebut hormon trophic (akhiran -troph
berfungsi meregulasi. Beberapa hormon yang
berasal Yun. trophikos = beri makan, to feed).
tersebut di atas, selain di adenohipofisis, ju-
Hormon-hormon ini memiliki fungsi regulasi
ga disintesis di plasenta, misalnya chorion
untuk organ endokrin lain yang didorong
gonadotropin dengan efek sama seperti LH.
olehnya untuk mengeluarkan hormonnya
sendiri. Penge­cualian adalah prolaktin dan
2. Neurohipofisis: umbai belakang (lobus
somatropin yang berefek langsung terhadap
posterior) teruta­ma terdiri dari jaringan saraf.
masing-masing laktasi dan pertumbuhan
Kedua hormonnya adalah:
jaringan.
a. oksitosin (oxytocin): berkhasiat meng-
Hormon-hormon adenohipofisis kini dapat
kon­traksi rahim dan menstimulasi dimu-
disintesis dalam keadaan agak murni dan
lainya laktasi
yang terpenting adalah:
b. vasopresin atau ADH(Anti Diuretic Hor-
a. gonadotropin atau hormon gonadotrop:
mone) mencegah ekskre­si air berlebihan
sekresinya distimulasi oleh hormon hi-
oleh ginjal. Kedua hormon ini disintesis
potalamus GnRH, lihat di bawah. Gona-
di dalam hipotalamus dan diangkut se-
dotropin terdiri dari dua hormon, yakni:
bagai paket-paket kecil melalui ujung-
– FSH(= Follicle Stimulating Hormone):
ujung neuron di tangkai hipofisis ke
menstimulasi perkembangan folikel
umbai belakangnya.
(de Graaf) dalam ovaria dan pemben-
tukan spermatozoa dalam testes
– LH(= Luteinizing Hormone), dahulu A. HORMON ADENOHIPOFISIS
juga disebut ICSH(= Interstitial Cell
Gonadotropin
Stimulating Hormone), menstimulasi
antara lain transformasi folikel ma- Efek atas ovaria. Setiap bulan FSH bersama
sak menjadi badan kuning(Corpus LH menstimulasi pemasakan satu sel telur
luteum) serta produksi estrogen dan (ovum) hingga berkembang menjadi sebuah
progesteron oleh ovaria. Juga mendo- gelembung kecil, yaitu Folikel de Graaf. Pro-
rong sel-sel Leydig (=sel-sel interstitium duksi estrogen oleh ovaria juga distimulasi
testes) untuk memproduksi testos­ olehnya. Kira-kira 2 minggu kemudi­an, pa-
teron. da pertengahan siklus haid, produksi LH

14108649_OBAT P(Bab 42)_T-673-687.indd 676 21/04/2015 20:00:28


Bab 42: Hormon-hormon Hipofisis 677

memuncak dan terjadilah ovulasi, yaitu fo- Sediaan


likel masak melepaskan sel telurnya. Juga Gonadotropin dapat diperoleh dari air kemih
di bawah pengaruh LH sisa folikel ber- wanita hamil dan wanita sesudah meno-
kembang lagi menjadi suatu Badan kuning pause. Berdasarkan ini tersedia 2 sedia-an,
(Corpus luteum), yang distimu­lasinya untuk yaitu gonadotropin chorion dan gonadotropin
mensekresi progesteron dan estrogen dalam menopau­sal.
jumlah besar. Ketika terjadi kehamilan,
setelah ovaria meng­hentikan produk­sinya a. Human chorion gonadotropine (HCG).
sekitar bulan ke-4, plasenta membentuk Telur yang sudah dibuahi dalam tuba sesudah
HCG (gonadotropin) yang mendorong sekresi kira-kira 8 hari tiba di rahim dan bersarang
progesteron untuk memeli­hara kehamilan. di endometrium. Janin muda berkem­bang
Efek atas testes. FSH khusus bertanggung dengan cepat dan sel-sel tertentu dari pla-
jawab atas perkemban­gan testes dan pem- senta (= uri, organ penghubung antara ibu
bentukan sel-sel mani (spermatogenesis), se- dan janin) tumbuh ke dalam pembuluh ibu.
dang­kan LH bekerja terhadap sel-sel Leydig Sel-sel ini secara khas membuat chorion go-
dalam testes untuk meningkatkan sintesis nadotro­pin (chorion = selubung janin bagian
dan sekresi testosteron. luar). Gonadotropin juga memasuki sirkul­asi

Gambar 42-1a:Kehamilan dini

14108649_OBAT P(Bab 42)_T-673-687.indd 677 21/04/2015 20:00:29


678 Seksi VIII: Hormon-hormon

ibu untuk kemudian diekskresi lewat kemih, Tes lama dapat mende­teksi HCG ±2 minggu
dari mana isolasi dapat dilakukan. setelah tanggal haid yang diperkirakan. Tes
mutakhir jauh lebih sensitif dan sudah mam-
b. Human menopausal gonadotropine (me-
pu menentukannya pada kadar 25-50 mlU/
notropin, HMG). Pada wanita sesudah meno-
ml, jadi sangat dini, bahkan sudah pada
pause produksi estrogen yang sangat me-
tanggal haid tersebut. Keberatan dari deteksi
nurun memicu bertambahnya sekresi FSH
dini adalah bahwa rata-rata 30% dari semua
(dan LH) oleh hipofisis melalui feed­back
kasus kehamilan, pada permulaan nifas ber-
negatif. HMG ini diekskresi lewat urin.
akhir dengan abortus spontan. Karena itu, tes
*Tes kehamilan semuanya didasarkan atas kehamilan sebaiknya dilaku­kan beberapa
indikasi adanya HCG dalam urin dan dike- waktu seusai tanggal haid.
nal tes biologis serta tes imuno­kimiawi. HCG
terbentuk pada 6 hari pertama setelah pem- Tes kehamilan yang tersedia di Indonesia
bua­han dan 9 sampai 11 hari setelah ovulasi antara lain Testpack Plus (sensitivitas 25 mIU/
HCG sudah dapat dideteksi dalam urin. Pada ml), Acon hCG Card/Strip Test (sensitivitas 25
8-12 minggu pertama dari nifas, kadarnya mIU/ml), Sensitif (sensitivitas 25 mIU/ml;
sangat meningkat sampai puncak 100–250.000 Plasmatec (UK), dan Trusty (Blue Cross). 
U/l urin dan kemudian menurun lagi.

Gambar 42-2: Hubungan antara kadar estradiol dan kadar


FSH/LH dengan mekanisme kerja feedback positif
(M.Madlener, Hormon, vol XL, nr 1, p.4)

14108649_OBAT P(Bab 42)_T-673-687.indd 678 21/04/2015 20:00:29


Bab 42: Hormon-hormon Hipofisis 679

Tabel 42-1: Hormon-hormon hipotalamus dan hipofisis dengan efek utamanya


(7 hormon yang disekresi oleh adenohipofisis di bawah pengaruh
hormon-hormon hipotalamus)

Hormon Hormon Organ Efek-efek


hipotalamus hipofisis tujuan utama

umbai depan
– pertumbuhan folikel,
GnRH = FSH ovaria dan testes – produksi estrogen dan
LH-RH = spermatozoa, ovulasi
gonadorelin – pembentukanC.
LH (= ICSH) luteum,produksi proges­
teron/testosteron
----------------------- ---------------------- ---------------------- ------------------------------------
CRH = ACTH = anak ginjal stimulasi sekresi kortisol
kortikorelin kortikotropin dan hormon kelamin
----------------------- --------------------- ---------------------- ------------------------------------
TRH = protirelin TSH= tireotropin tiroid stimulasi sekresi tiroksin
GHRH GH=somatotropin otot, tulang stimulasi pertumbuhan
= somatorelin — — umum
*GHIF menghambat GH
= somatostatin —
----------------------- --------------------- ---------------------- ------------------------------------
PRL-RH prolaktin (= LTH) buah dada stimulasi sekresi air susu
*PIF = dopamin — — menghambat laktasi
----------------------- ----------------------- ---------------------- ------------------------------------
umbai belakang rahim kontraksi
oksitosin ADH= mammae “milk-ejecting”
vasopresin ginjal stimulasi, retensi air

B. Hormon hipotalamus otak, hormon ini juga disintesis di usus


Hormon-hormon hipotalamus menstimulasi halus dan pankre­as. Di saluran pencer-
atau menghambat sintesis dan pelepasan naan hormon ini menghambat sekresi
semua hormon hipofisis yang tersebut di asam lambung, pepsin serta gas­trin dan
atas. Kini dikenal tujuh hormon polipeptida di pankreas menghambat sekresi insulin
dengan aktivitas khusus terhadap adenohi- serta glukagon.
pofisis, yaitu: 6. PRL-RH (= Prolactine RH)
1. GnRH (= Gonadotropin RH), juga disebut 7. PIF (=Prolactine Inhibiting Factor) adalah
LHRH (Luteinizing Hormone RH) atau go- identik dengan neurotransmitter dopa-
nado­relin min (DA)
2. CRH (= Corticotropin RH) atau kortiko- Semua hormon ini sekarang dapat disintesis
relin secara kimiawi. Gonadore­lin dan analogon
3. TRH (= Thyrotropin RH) atau protirelin sintetiknya terutama diguna­kan berdasarkan
4. GHRH (= Growth Hormone RH) atau so- efek tak-langsungnya terhadap kadar hor-
matorelin mon kelamin. Kortiko­relin, protirelin dan
5. GHRIF (= GH Release Inhibiting Factor) somatorelin digunakan sebagai diagnosti­ka,
menghambat se­kresi somatotropin (dan sedangkan somatostatin dan analogonnya
tirotropin). Selain di hipotalamus dan oktreotide untuk terapi. Lihat Tabel 42-1.

14108649_OBAT P(Bab 42)_T-673-687.indd 679 21/04/2015 20:00:29


680 Seksi VIII: Hormon-hormon

Mekanisme feedback negatif otak) dan memproduksi melato­nin dan se-


Sekresi hormon adenohipofisis tidak hanya rotonin. Letaknya di atas titik di mana sa­raf
dikendalikan oleh peptida-peptida hipota- mata bersilang (nucleus suprachiasmaticus),
lamus, tetapi juga oleh kadar hormon ber- titik tersebut dihubungi langsung melalui
sang­kutan dalam darah. Umpamanya bila serat-serat saraf dengan kelenjar epifisis.
kadar kortisol meningkat di atas nilai tertentu, Beberapa dasa­warsa yang lalu, kelenjar epi-
sekresi ACTH akan ditekan. Bila kadarnya fisis masih dianggap sebagai suatu organ sisa
turun, sekresi ACTH ditingkatkan untuk men- dari evolusi yang tak berguna. Tetapi kini
dorong anak ginjal memperbanyak produksi sudah dipastikan bahwa melatonin memiliki
kortisolnya. Begitu pula sekresi FSH, LH dan berbagai fungsi vital dalam tubuh.
tirotropin juga diatur oleh kadar masing-ma- Fungsi faal utama melatonin adalah mengatur
sing estrogen, progesteron/testosteron dan ritme siang-malam, yang dikendalikan oleh
tiroksin dalam darah. Fenome­na ini disebut nucleus suprachiasmaticus (SCN = inti di atas
mekanisme feedback negatif. lintasan), yaitu “lonceng biologis pusat” yang
letaknya di hipotalamus. Rangsangan cahaya
Mekanisme feedback positif dapat pula
masuk ke dalam mata dan via retina dan jalur
terjadi, yaitu bila suatu hormon memengaruhi
saraf mencapai SCN yang kemudian melalui
hipofisis secara positif. Contohnya adalah
SS simpatik berhubungan dengan epifysis,
estradiol: peningkatan kuat dari produksinya
lihat Gambar. Dengan tibanya malam,
pada fase pemasakan folikel, menstimulasi
stimulasi adrenerg akan bertambah yang
sekresi LH optimal sehingga terjadi ovulasi.
berakibat meningkatnya produksi melatonin.
Sekresi FSH justru agak dihambat, mungkin
Bila jumlah cahaya meningkat, pelepasan
untuk mence­gah agar jangan sampai lebih
melatonin akan ditekan. Pada tengah malam
dari satu folikel menjadi masak. Lihat Gambar
kadar melatonin mencapai puncaknya dan
42-2: Progesteron pun dapat memperlihatkan
dengan demikian merupakan pertanda khas
feed­back positif demikian, sedangkan zat-zat
dari senja dan bukannya dari tidur.
androgen tidak.
Orang tunanetra tanpa persepsi cahaya
ternyata juga memiliki ritme siang-malam
Penggunaan yang dihasilkan oleh SCN dengan siklus dari
Terutama digunakan pada gangguan yang ±25 jam, sehingga ritmenya bergeser setiap
disebabkan oleh defisiensi hormon hipofisis, hari.12   
seperti gonadotropin pada kemandulan wani- Khasiat lain dan penggunaan.13,14 Kelenjar
ta akibat anovulasi dan vasopresin pada dia- epifisis orang sehat setiap hari memprodu­
betes insipidus. Atau pada kekurangan ksi ±29 mcg melatonin. Berbagai obat seperti
Releasing Hormone dari hipotalamus, misal- beta-blocker, dapat menekan produk­si ini.
nya gonadore­lin pada cryptorchisme (buah Sekre­sinya teru­tama pada waktu malam hari
zakar tidak turun ke dalam kandung buah dan dihambat oleh cahaya; produksi malam
zakar). Di samping itu juga digunakan sebagai hari adalah 5-10 x lebih besar daripada
diagnostikum untuk menen­tukan fungsi waktu siang hari. Fungsi utamanya adalah
suatu organ, seperti protirelin untuk diagnosis sebagai antioksi­dans dan zat pelindung
hipo- atau hiperfungsi tiroid. Akhirnya, digu- kuat terhadap kerusakan oksidatif akibat
nakan juga pada keadaan khusus, misalnya sinar-UV, juga meregulasi bioritme siang-
oksitosin untuk memperkuat his pada per- malam, memperlancar tidur alamiah dan
mulaan persalinan dan somastatin pada per- memperkuat sistem imun. Karena bersifat
darahan lambung-usus yang hebat. lipofil maupun hidrofil, distribusinya ke
seluruh jaringan tubuh baik sekali. Daya
C. HORMON EPIFISIS kerja­nya di tubuh sebagai neuro­hor­mon dan
Epiphysis cerebri atau glandula pinealis (ke- neuro­modula­tor melalui reseptor melatonin
lenjar nenas) adalah kelenjar sangat kecil yang banyak terdapat antara lain di hipota­
yang terletak di atas hipotalamus (di tengah lamus, hipofisis, retina dan sistem kelamin.

14108649_OBAT P(Bab 42)_T-673-687.indd 680 21/04/2015 20:00:29


Bab 42: Hormon-hormon Hipofisis 681

Melatonin dan serotonin adalah derivat IVF. Meningkatnya permintaan akan HMG
indolil, seperti juga tripto­fan yang merupa­kan berkaitan dengan IVF (in vitro fertilization).
bahan pangkal untuk sintesis alamiah­nya. Oleh karena kesulitan meningkatkan pe-
Lihat persamaan reaksi di bawah ini dan juga ngum­pulan air seni, maka lambat-laun terjadi
rumus bangun Bab 30, Antide­presiva. kekurangan HMG. Oleh karena itu, intro­
duksi dari folitropin rekombinan-DNA adalah
tepat pada waktunya.
MONOGRAFI Dosis: i.m. 150 UI selama 10 hari, setelah 24-
48 jam disusul oleh HCG untuk menginduksi
A. HORMON ADENOHIPOFISIS ovulasi. Untuk IVF, ada beberapa protocol
dan dosisnya jauh lebih tinggi.
1. Chorion Gonadotropin: HCG, Pregnyl,
Profasi * Folitropin (-alfa) (Puregon, Gonal-F) dibuat
Glikoprotein ini yang dibentuk oleh pla- dari sel-sel ovarium hewan hamster Cina
senta, diperoleh dari air kemih wanita ha- dengan teknik rekombinan-DNA. Hanya
mil dan terdiri dari khusus LH. Terutama berefek FSH tanpa aktivitas LH (1996),
digunakan pada infertilitas wanita akibat struktur kimianya hanya berbeda dari FSH
terganggunya pemasa­kan folikel dan ano- alamiah pada gugus samping karbohidrat­
vulasi. Biasanya terapi dimulai dengan pem- nya. Folitropin selain secara i.m. dapat juga
berian HMG dengan aktivitas FSH selama diberi­kan subku­tan. Sediaan folitropin me-
10 hari untuk memasakkan folikel. Disusul lengkapi kekurangan HMG dengan baik,
dengan HCG untuk menginduksi ovulasi.1,2 tetapi harganya rata-rata tiga kali lebih tinggi!
Pada pria digunakan antara lain pada Dosis: pada anovulasi selama 7 hari i.m.
pubertas terlam­bat akibat insufi­sien­si fungsi 50 UI atau s.k. dengan pena khusus (Puregon
hipofisis dan pada kemandulan untuk men- pen). Pada IVF: hari ke-2 atau 3 dari siklus
stimulasi produksi sperma. 150-225 UI/hari, maks. 450 U, sampai tercapai
Efek samping dapat berupa sakit kepala, pertumbuhan folikel secukupnya (rata-rata
rasa letih, iritasi, gelisah, depresi, udema dan 10 hari), disusul dengan HCG maks. 10.000 U
gynecomastie. untuk pemasakan folikel dengan tuntas.
Dosis: kemandulan wanita i.m. 5-10.000 UI/
hari selama 1-3 hari setelah kur HMG/foli- * Lutropin-alfa (Luveris) adalah human
tropin. Sanggama hendaknya dilakukan pa- LH sangat murni, yang diperoleh dari sel-
da hari ke-1 dan/a­tau ke-2 dari pemberian sel ovarium hewan hamster Cina dengan
HMG. Pria: 1-2.000 UI/hari 2-3x seming­gu, teknologi-DNA. Digunakan untuk menun-
bersamaan dengan 75-150 UI HMG, selama jang produksi estradiol serta menstimulasi
minimal 3 bulan. pemasakan folikel dan selalu  terkombinasi
dengan folitropin, terutama bila terdapat 
2. Menopausal Gonadotropin: HMG, meno- kadar-LH dan –FSH yang rendah sekali (un-
tropin, Humegon, Pergonal tuk induksi ovulasi).
Ekstrak murni yang diperoleh dari urin Dosis: s.k. individual berdasarkan besarnya
wanita postmenopause mengandung FSH folikel dan kadar estradiol dalam darah.
dan LH dalam perbandingan 1:1. Sekarang
juga dibuat dengan teknik rekombinan-DNA 3. Somatropin: somatotrofin, Growth Hormone,
(Puregon), lihat di bawah. GH, Saizen, Humatrope, Norditropin, Genotropin
FSH dan LH —berbeda dengan hormon Hormon pertumbuhan ini terdiri dari
hipofisis dan hormon hipotalamus lainnya— rantai polipeptida 191 asam amino dan di-
termasuk kelompok glikopep­tida. Diguna- buat sejak tahun 1985 dari kuman E. coli
kan terutama pada keman­dulan wanita de- dengan teknik rekombi­nan-DNA. Produksi
ngan keberhasilan (ovulasi) ±90%. Persen­tase dari hipofisis manusia dihentikan setelah
poli-ovulasi dan keha­milan ganda cukup dilaporkan timbulnya penyakit Creutzfeldt-
tinggi. Jakob akibat infeksi viral.

14108649_OBAT P(Bab 42)_T-673-687.indd 681 21/04/2015 20:00:29


682 Seksi VIII: Hormon-hormon

Produksi GH distimulasi oleh GHRH dan Dosis: subkutan (kadang-kadang i.m.) 0,5-
dihambat oleh GHRIF dari hipotalamus. 0,8 UI/kg/minggu dalam 6-7 dosis, sebaik-
Faktor mana yang aktif tergantung dari kadar nya pada malam hari.
glukosa dalam plasma. Sekresinya berku-
rang bila kadar glukosa meningkat dan ber- 4. Corifollitropine alfa: Elonva
tambah pada keadaan lapar atau sesudah Efektivitas senyawa ini pada IVF sama
injeksi insulin. Berbagai jenis stress, fisik dan dengan follitropin (rFSH).
psikis, termasuk olahraga, juga menstimulasi Merupakan glikoprotein yang diproduksi
produksi GH. di sel-sel ovarium hewan hamster dari Cina.
Khasiat. Somatropin berkhasiat anabol, Khasiatnya sesuai dengan FSH rekombinan.
yaitu menstimulasi sintesis protein dan per- Lama kerjanya 7 hari. Setelah resorpsi disa-
tumbu­han dari semua organ dan jaringan, lurkan terutama ke ovarium dan ginjal. Eks-
termasuk otot, kulit dan tulang terutama me- kresi khusus melalui ginjal. T1/2 ±69 jam.
lalui peningkatan jumlah sel-sel otot kerangka. Dalam kombinasi dengan antagonis GnRH
Gonad, hati, anak ginjal dan timus dapat digunakan untuk menstimulasi ovarium.
membe­sar. Pada anak-anak GH menstimulasi Efek samping sering kali sakit kepala, pera-
pertum­buhan cakram epifisis, yaitu tulang saan letih, mual dan sindrom hiperstimulasi
rawan di kedua ujung tulang pipa panjang, ovarium (nyeri panggul). Kadang-kadang
tempat terjadinya pertumbu­han. Di samping pusing, nyeri perut, muntah dan diare.
itu somatropin memengaruhi metabo­lisme Dosis: parenteral dan disesuaikan dengan
lemak dan karbo­hidrat. respons ovariil.
Pada orang dewasa somatropin mening-
5. Mecasermine: Increlex
katkan energi dan vitalitas, memperbesar
Merupakan faktor pertumbuhan rekombi-
masa otot dan menurunkan masa lemak,
nan yang digunakan pada defisiensi/gang-
juga menstimulasi timus. Pada usia menua
guan pertumbuhan anak. Metabolisasi di hati
produksinya lambat laun berkurang; pene-
dan ginjal dengan T1/2 ±6 jam.
litian di AS (1990) menunjuk­kan efek pere-
Efek samping sering kali hipoglikemia (bulan
majaan dan revitalisasi pada manula yang
pertama), hipertrofi timus dan tonsil, sakit
«disuplesi» dengan GH. Sejumlah geria­ter di
kepala, gangguan pendengaran, tachycardie
AS mengan­jur­kan suplesi ini dalam rangka
dan rasa pusing.
mengham­bat proses menua dan memperpan­
Dosis: permulaan s.k. 2 dd 0,04 mg/kg
jang hidup (life extensi­on). Daya kerja­ GH
dan lambat laun dapat ditingkatkan sampai
terutama melalui insulin-like growth factors
maksimal 2 dd 0,12 mg/kg.
(IGF), suatu pepti­da yang dibentuk di semua
jaringan, khusus dalam hati. Plasma-t½ 4 jam. 6. Tetracosactide: Synacthen
Penggunaannya terutama pada gangguan Polipeptida sintetik ini terdiri dari 24 asam
pertumbuhan pada anak-anak akibat kekurang- amino ACTH alamiah. Khasiat biologiknya
an GH, misalnya pada anak kerdil untuk serupa dengan ACTH, yaitu stimulasi biosin-
meninggikan tubuhnya. Pembe­rian subkutan tesis gluko- dan mineralokortikoid serta seba-
menghasilkan efek lebih baik dan kurang gian androgen.
nyeri daripada secara intramuskuler. Terapi Terutama digunakan untuk diagnostik
tidak ada gunanya bila cakram epifisis sudah gangguan fungsi anak ginjal dan terhadap
menutup dan pertumbuhan memanjang eksaserbasi MS akut.
berhenti (pada akhir pubertas). IOC (Interna­ Efek samping terdiri dari reaksi hipersen-
tional Olympic Comittee), menganggap GH sitivitas, kadangkala syok anfilaktik; pada
sebagai zat doping. penggunaan lama dapat timbul efek-efek mi-
Efek samping jarang terjadi dan dapat be- neralokortikoid, glukokortikoid dan andro-
rupa sakit kepala, sakit sendi dan otot, ude- gen.
ma, reaksi kulit dan hipoglike­mia. Pada anak- Dosis: untuk diagnostik i.m. atau i.v. 0,25
anak adakalanya dilaporkan leukemia. mg; terapeutik i.v. infus permulaan sehari 1

14108649_OBAT P(Bab 42)_T-673-687.indd 682 21/04/2015 20:00:29


Bab 42: Hormon-hormon Hipofisis 683

mg dan untuk pemeliharaan 0,5 mg tiap 2-3 hambatan sirkulasi janin, juga aritmia dan
hari atau 1 mg seminggu. reaksi hipersensitivitas.
Dosis: menjelang persalinan infus i.v. 0,001
7. Urofollitropine: Fostimon UI/min dari larutan dengan 0,002-0,010 UI/
Senyawa ini dibuat dari menopausal ml. Sesudah persalinan i.v./i.m. 2-10 UI dari
gonadotrofin human (HMG) dan terdiri dari larutan 5-10 UI/ml. Spray hidung untuk
FSH dalam keadaan yang sangat murni. FSH mempermudah laktasi 4 UI di setiap lubang
berfungsi merangsang pertumbuhan dan hidung, 2-5 menit sebelum menyusui.
pemasakan follikel dalam ovarium, kemudi-
an memicu follikel memproduksi oestrogen. 9. Vasopresin: antidiuretic hormone, ADH, Pi-
T1/250 jam (s.k.). Obat ini digunakan pada tressin
infertilitas akibat anovulasi dan bila terapi Nonapeptida ini diperoleh dari hipofisis
dengan klomifen tidak membuahkan hasil. babi dan hanya berbeda 1 asam amino (ly-
Tetapi follitropin lebih efektif daripada sine) dari hormon manusia/sa­pi (arginine).
urofollitropin pada in vivo fertilisasi (IVF). Berkhasiat antidiuretik, yaitu mencegah
Efek samping yang sering terjadi adalah sakit ekskresi air berlebihan oleh ginjal melalui
kepala, sembelit, sindrom hiperstimulasi ova- peningkatan resorpsi kembali oleh tubuli
rium, mual, nyeri perut dan dispepsi. ginjal. Mekanisme kerjanya adalah peleba­ran
Dosis: permulaan i.m. atau s.k. 75-150 IE pori-pori membran mukosa tubuli, sehingga
sehari, maksimal 225 IE sehari. molekul air dapat melinta­sinya sekaligus
dalam kelompok lebih besar. Dengan demi-
kian dari ±180 l filtrat glomerulus seharinya,
HORMON NEUROHIPOFISIS hanya 1-1,5 l dikelu­arkan sebagai urin. Lihat
Bab 33, Diuretika, fisiologi ginjal.
8. Oksitosin: Oxytocin-S, Piton-S, Syntocinon
Peng­gunaannya untuk mengu­ji fungsi hi-
Nonapeptida (dengan 9 asam amino) ini
pofisis berdasarkan efeknya menstimulasi
bersama vasopresin sebetulnya dibentuk di
sekresi ACTH. Terutama digunakan pada
hipotalamus dan hanya disimpan di umbai
diabetes insipidus yang bergejala poliu­ria (ba-
belakang hipofisis. Kini senyawa ini dibuat
nyak kencing) akibat kekurangan ADH.
secara sintetik. Berkhasiat oksitosik, yaitu
Juga pada perdar­ahan varices di esofagus (vena
menimbulkan kontraksi ritmis pada rahim
mekar), berdasarkan efek kon­striksi arteri­ole
dan memperkuat kontraksi yang sudah
dan biasanya bersamaan dengan nitrogliserin
ada. Di samping itu bekerja laktogen (‘milk-
untuk mengu­rangi efek sampingnya.
ejecting’) melalui kontraksi ritmis dari otot
Efek sampingnya berkaitan dengan efek
sekitar kelenjar susu. Bila bayi menghisap
kontraksinya terhadap jaringan otot polos
putting susu, secara reflektoris hipofisis
dan berupa muka pucat, tekanan darah naik,
mensekresi oksitosin. Tidak memengaruhi
bronchokonstriksi, kejang lambung-usus dan
pembentukan air susu.
uterus, terutama pada dosis tinggi.
Penggunaannya khusus dalam ilmu kebi-
Dosis: diabetes insipidus, i.m. 1,5-5 UI se-
danan untuk menstimulasi kontraksi sebe-
tiap 1-3 hari (-tanat dalam minyak), pada
lum persalinan bila terdapat kelemahan his,
varices esofagus infus i.v. 0,2-0,6 UI/menit
tetapi hanya bila mulut rahim sudah praktis
selama 24 jam.
terbuka seluruhnya. Juga digunakan sesudah
persalinan untuk mencegah perdarahan
Sekarang ini vasopresin alamiah sudah prak-
berlebihan.
tis terdesak oleh analogon sintetiknya, yaitu :
Plasma-t½ singkat, rata-rata 10 menit. Se-
perti semua peptida, oksitosin dalam lam- a. Desmopresin (Minrin). Khasiat antidi-
bung diuraikan oleh enzim proteolitik, se- uretiknya lebih kuat dan lebih lama ker-
hingga tidak dapat digunakan per oral. janya. Dapat digunakan intranasal sebagai
Efek samping berupa kejang rahim (tetania) spray atau tetes hidung, antara lain pada
dengan risiko rahim robek (ruptura uteri) dan ngompol malam (enuresis nocturna).

14108649_OBAT P(Bab 42)_T-673-687.indd 683 21/04/2015 20:00:29


684 Seksi VIII: Hormon-hormon

b. Terlipresin (Glypressin). Khasiat antidiu- estrogen menurun sampai nilai postmeno­


retik lebih ringan, tetapi digunakan ber- pause.
dasarkan efek vasokonstriksinya, teru- Penggunaan. Berdasarkan efek anti andro-
tama pada saluran cerna dan rahim. gen/estrogen tersebut gosere­lin diguna­kan
pada tumor prostat (yang peka bagi testos­
teron dan sudah bermetastasis) dengan efek
B. HORMON HIPOTALAMUS penghambatan pertum­buhanny­a. Terapi ini
juga dinamakan kastrasi kimiawi, lihat juga
10. Gonadorelin:GnRH, LH-RH, Cryptocur,
Bab 43, Zat-zat androgen, Antihormon. Pada
Relefact, Lutrelef
wanita penurunan kadar estro­gen digunakan
Dekapeptida sintetik ini (dengan 10 asam
untuk mengham­bat pertumbu­han kanker
amino, 1974) adalah identik dengan GnRH
mamma (yang peka bagi estrogen). Juga
dari hipotalamus yang mengatur sekresi
untuk menge­cilkan myoma uterus dan me-
LH dan FSH oleh hipofisis. Digunakan
ngurangi gejala endometriosis (antara lain
pada kemandulan wanita akibat anovu­lasi
nyeri perut dan dysme­norroe). Plasma-t½ ±4
dan pada infertilitas pria karena insufisiensi
jam.
GnRH. Pada anak kecil dengan cryptorchis­me
Dosis: implantasi s.k. di kulit perut 3,6 mg
(buah zakar tidak turun ke kandung zakar)
(sebagai asetat) setiap 4 minggu.
sebaiknya digunakan pada usia dua tahun.
Juga sebagai diagnos­tikum untuk menentukan * Buserelin(Suprefact, 1984) adalah analogon
fungsi adenohipofisis. yang 16x lebih kuat dengan penggunaan
Bioavailability-nya pada penggunaan nasal sama seperti goserelin. Dosis: s.k. selama 7
adalah 1-2%, setelah injeksi subkutan 75-90%. hari 3 dd 0,5 mg, disusul oleh spray nasal 3
Kerjanya hanya singkat, plasma-t½ 15-60 dd 1 mg.
menit.
Efek samping berupa nyeri buah dada, pa- * Leuprorelin (leuprolide, Tapros, Lucrin, 1985)
da pria gynecomasti dan priapisme, jarang adalah analogon yang ±20x lebih kuat dari-
reaksi hipersensitivitas (gatal-gatal, udema, pada GnRH. Juga digunakan pada kanker
urticaria, bronchospasme, syok anafilaktik). prostat dan endometriosis. Larutannya da-
Pada dosis tinggi menimbulkan mual serta lam air digunakan untuk injeksi subkutan;
nyeri perut dan sakit kepala. Pada wanita, plasma-t½ ±3 jam.
risiko kehamilan ganda tidak demikian besar Dosis: s.k. sediaan delayed action 3,75 mg
dibandingkan dengan penggunaan gonado- setiap bulan (sebagai asetat).
tropin. Pada anak lelaki, kadang-kadang
timbul agresi dan membesarnya penis. 11. Protirelin:TRH, Relefact
Dosis: wanita i.v./s.c. 5-15 mcg sekali Tripeptida sintetik ini (1970) adalah iden-
dengan interval 90 menit. Anak-anak: nasal tik dengan TRH (Thyreotrophin Releasing Hor-
3 dd 0,2 mg di setiap lubang hidung selama mone) alamiah yang menstimulasi sekresi ti-
4 minggu, bila perlu diulang setelah 3 bulan. reotropin dan prolaktin dari adenohipofisis.
Protirelin terutama digunakan untuk diag-
* Goserelin (Zoladex, 1987) adalah analogon nosis gangguan tireoid dan tumor hipofisis.
yang 50-100 x lebih kuat daripada GnRH. Juga pada produksi prolaktin berlebihan
Obat ini mula-mula meningkatkan sekresi LH (hiperprolakti­nemia) yang antara lain menye-
dan FSH oleh hipofisis, yang menyebabkan babkan kelebihan produksi air susu.
naiknya kadar estrogen atau testosteron. Bila Dosis: oral 1-2 dd 40 mg a.c.atau i.v. 0,2 mg.
peng­gunaan dilanjut­kan, setelah 3 minggu
hipofisis menjadi tidak peka lagi (desen­sita­ 12. Somatostatin: GHR-IF, SR-IF, Somatofalk,
si). Akibat turunnya jumlah reseptor aktif, Stilamin
maka sekresi gonadotropin dihambat dan Tetradekapeptida sintetik ini (1980) ada-
kadar testosteron pada pria menurun sampai lah identik dengan SR-IF alamiah, selain
keadaan laksana kastrasi. Pada wanita kadar di hipotalamus dan otak juga dibentuk di

14108649_OBAT P(Bab 42)_T-673-687.indd 684 21/04/2015 20:00:29


Bab 42: Hormon-hormon Hipofisis 685

saluran lambung-usus dan pankreas. Soma- Dosis: sebagai implantasi s.k. di bagian
tostatin menghambat sekresi GH dan ti- lengan atas; tiap hari dilepaskan 50 mcg
reotropin di lambung dari gastrin, HCl dan histrelin asetat.
pepsin, di pankreas dari insulin dan glukagon.
Terutama digunakan pada perdarahan akut 16. Nafareline: Synarel
yang parah dari tukak lambung-usus dan Adalah agonis gonadorelin (GnRH) dan
varices esofagus. merupakan analogon sintetik dari gonado-
Dosis: i.v. 250 mcg dalam 1-2 ml larutan relin (LH-RH). Digunakan untuk penangan-
NaCl 0,9%, langsung disusul dengan infus i.v. an endometriosis.
3,5 mcg/kg/jam sampai perdarahan berhenti Ekskresi terutama sebagai metabolit via
selama 48 jam. urin (35%) dan melalui feses (50%).
T1/2 2-4 jam.
13. Cetrorelix: Cetrotide Efek samping sakit kepala, mual dan gejala
Senyawa ini seperti juga ganirelix terma- klimakterium,
suk GnRH antagonis, yang digunakan pada Dosis: sebagai semprotan hidung 2 dd 200
pembuahan artifisial (teknik IVF). Secara mcg (=1 semprotan).
kompetitif mengikat diri pada reseptor
GnRH di hipofisis, sehingga pelepasan LH 17. Octreotide: Sandostatin
maupun FSH diblokir dan ovulasi tertunda. Merupakan oktapeptida sintetik dan ana-
Efek injeksi dari 0,25 mg berlangsung selama logon dari somatostatin alamiah, dengan
24 jam. daya kerja lebih kuat dan tahan lebih lama.
Efek samping sering kali eritema, gatal dan Menghambat sekresi hormon pertumbuhan
bengkak pada tempat injeksi. yang hanya dan IGF-1, juga dari peptida sistem endokrin
berlangsung singkat. Juga sakit kepala, mual saluran lambung-usus dan pankreas.T1/2 100
dan alergi. menit (s.k.) dan 90 menit (i.v.)
Dosis: s.k. 1 dd 0,25 mg di bagian bawah Digunakan terhadap akromegali dan untuk
perut. meringankan gejala tumor endokrin dari
saluran cerna dan pankreas. Sama dengan
14. Ganirelix: Orgalutran somatostatin senyawa ini juga digunakan
Antagonis gonadorelin (GnRH) ini memi- terhadap perdarahan lambung/usus, berda-
liki khasiat dan penggunaan yang sama sarkan antara lain penghambatan sekresi
dengan cetrorelix dan juga lebih murah. pepsin dan asam lambung.
Ekskresi melalui feses ±75% sebagai meta- Efek samping sering kali sakit kepala, diare,
bolit dan 22% via urin dalam keadaan utuh. sakit perut, mual, obstipasi dan hiperglikemia.
T1/2 ±13 jam. Dosis: permulaan s.k. 0,05-0,1 mg tiap 8-12
Efek samping hampir serupa dengan cetro- jam
relix.
Dosis: s.k. 1 dd 0,25 mg di bagian paha. 18. Triptoreline: Decapeptyl, Pamorelin, Sal-
vacyl
15. Histreline: Vantasse Adalah juga agonis gonadorelin (GnRH)
Pada penanganan paliatif dari kanker dan merupakan analogon sintetik dari gona-
prostat lanjut, pilihannya adalah penggunaan dorelin (LH-RH) dengan daya kerja kuat.
agonis GnRH seperti leuprorelin, goserelin, Metabolisasi terutama di hati dan ginjal
buserelin dan triptorelin. Histrelin sebagai menjadi peptida lebih kecil dan asam amino.
agonis GnRH dan antagonis GnRH degarelix Ekskresi via urin ±5% utuh. T1/2 s.k. 3-5 jam.
juga dapat menurunkan kadar testosteron. Digunakan untuk kanker prostat yang
Dimetabolisasi melalui hidrolisis dan deal- sudah bermetastasis dan peka terhadap tes-
kilasi. T1/2 ±4 jam. tosteron. Juga terhadap miom pra-bedah.
Efek samping sering kali depresi, insomnia, Efek samping sebagai akibat dari penurunan
pusing, sakit kepala dan obstipasi.

14108649_OBAT P(Bab 42)_T-673-687.indd 685 21/04/2015 20:00:29


686 Seksi VIII: Hormon-hormon

kadar testostron atau estrogen, sering kali kelenjar pinealis dan mengatur siklus tidur-
gangguan mental dan penurunan libido. Juga sadar sebagai agonis dari reseptor melatonin.
depresi, iritasi, mual, gangguan tidur dan Sekresinya meningkat setelah magrib dengan
alergi. puncak antara pukul 2 dan 4 subuh dan
Dosis: untuk kanker prostat permulaan kemudian menurun.
s.k. 500 mcg sehari, selanjutnya s.k. 100 mcg Meningkatnya kadar melatonin dalam da-
sehari. rah menimbulkan rasa mengantuk dan pe-
nurunan suhu tubuh, Lansia memproduksi
C. HORMON KELENJAR EPIFISIS lebih sedikit melatonin.
19. Melatonin Khasiat lainnya. Melatonin memiliki banyak
Sintesis dan pelepasan melatonin terjadi khasiat lain dan yang terpenting di antaranya
khusus pada waktu malam hari dan dihambat adalah:
oleh cahaya. Pada musim dingin negara- – khasiat anti ovulasi berdasarkan peng-
negara belahan bumi Utara mengalami ke- hambatan sekresi FSH. Atas dasar sifat
kurangan cahaya matahari. Oleh karena itu ini pernah diselidiki penggunaannya
sebagian penduduknya menderita depresi sebagai pil antihamil kombinasi, lihat Bab
musim dingin, yang bertalian dengan keba- 45, Antikonseptiva.
nyakan produksi melatonin, lihat Bab 30, – efek antioksi­dan intrasel. Melatonin
Antidepre­siva. Melatonin diperoleh dari ke- bersifat hidrofil dan lipofil, mudah me-
lenjar epifisis anak sapi atau melalui sintesis lintasi sawar darah-otak dan mampu
kimiawi. men­capai setiap sel dalam tubuh. Zat
Fungsi faal. Melatonin berkhasiat mere- ini mengikatkan dirinya pada inti sel
gulasi bioritme tubuh, yaitu lonceng biologik dan melindungi DNA-­nya terhadap ra-
yang dimiliki oleh setiap mahluk hidup dan dikal bebas oksida­tif, terutama dengan
yang mengatur berbagai fungsi tubuh. Pada “menangkap” radikal hidroksil (OH) ber-
manusia terdapat banyak bentuk bioritme, bahaya. Juga menstimulasi anti-oksidan
misalnya sekresi hor­mon endokrin, denyut alamiah glutation-peroksidase
jantung (lamanya kira-kira 1 detik), siklus – stimulasi pertumbuhan timus dan se-
haid (±28 hari), proses regenerasi jaringan kresi hormon timosin, yaitu polipeptida
(1 minggu) dan ritme siang-malam (circa­ yang memegang peranan penting pada
dian rhythm) yang lamanya 25 jam (Lat circa perkem­bangan dan pemasakan T-limfosit
= kurang lebih, diem = hari). Karena satu hari (Thymus-dependent lymphocyte). Bila pada
(= ritme bola dunia) terdiri dari 24 jam, maka hewan percobaan kelenjar epifisisnya
lonceng intern selalu terlambat sedikit dan dikeluarkan, timus akan mengerut. Li-
perlu dicocok­kan terus menerus. Sinkronisasi hat juga Bab 48, Hormon-hormon tiroid,
ini berlang­sung melalui saraf mata. Di sam- timus.
ping itu melatonin dapat dianggap sebagai – stimulasi sistem imun berkat stimulasi
obat tidur alami­ah. Pada manula lonceng fagositosis dan pertum­buhan natural kil-
circadian umumnya bekerja kurang baik ler cells (NKc), juga mempercepat pertum-
dengan akibat terganggunya ritme siang- buhan sel-sel sumsum tulang. Ternyata
malam, menurunnya kadar melato­nin dan T-helper cells juga memiliki reseptor me-
kualitas tidur. latonin.
Penggunaan. Melatonin (Circadin, tablet – antikan­ker. Pada hewan percobaan, me-
slow-release 2 mg) digunakan sebagai mono- lato­nin mengham­bat dengan kuat per-
terapi bagi pasien di atas usia 55 tahun untuk tumbuhan kanker mamma dan prostat,
gangguan insomnia primer akibat kualitas yang mungkin berdasarkan efek me-
tidur yang buruk. Sifat-sifat insomnia pri- lindunginya bagi inti sel dan stimulasi
mer adalah masalah sulitnya tidur dan ke- T-limfosit (NKc).
langsungan tidur.
Di dalam tubuh melatonin diproduksi oleh Penggunaannya terutama sebagai obat mem-

14108649_OBAT P(Bab 42)_T-673-687.indd 686 21/04/2015 20:00:29


Bab 42: Hormon-hormon Hipofisis 687

Sintesa Serotonin
Gambar 42-3: Skema pembentukan melatonin
percepat tidur bagi orang-orang yang berangkat.
lonceng biologik dan ritme circadiannya 20. Serotonin:5-hidroksitriptamin, 5HT
terganggu, misalnya manula dan karyawan Neurohormon ini antara lain juga dise-
yang bekerja pada malam hari. Juga sebagai kresi oleh kelenjar epifisis dan dapat pula
obat pencegah jet-lag bagi wisatawan uda- terbentuk dari melatonin. Produksinya ti-
ra yang dalam waktu singkat melinta­si dak begitu tergantung dari cahaya, tetapi
beberapa zona waktu. Jet-lag terutama terjadi dari insulin dan kadar glukosa darah. Ber-
bila terbang dari Barat ke arah Timur. khasiat meng­hambat nafsu makan dan
Berdasar­kan khasiat antioksidannya ter- meningkatkan rasa kantuk. Setelah makan
dapat petunjuk bahwa melatonin dapat banyak karbohidrat atau makanan manis
memperlambat proses menua. Berdasarkan (gula), produksi insulin naik berikut sekresi
khasiat melindungi membran sel dan inti serotonin, sehingga hasrat makan menurun
sel, melatonin pada tahun-tahun terakhir dan timbul rasa kantuk. Bila kadar 5HT di
dianjurkan oleh dokter alterna­tif pada kanker otak rendah, nafsu makan bertambah dan
dan untuk ‘life-extensi­on’. Terutama di AS kebutuhan gula naik.
terda­pat aliran yang yakin bahwa kehidupan
dapat diperpanjang dengan menggunakan * Antagonis serotonin: siproheptadin (Pe-
setiap hari 3 hormon, yakni melatonin, so- riactin, Ennamax) dan pizotifen (Litec, Sando-
matropin dan DHEA (dehidroepiandrosteron), mi­gran) meningkatkan nafsu makan berda-
suatu precursor dari testos­te­ron, lihat Bab 43, sarkan pengaruhnya terhadap pusat-pusat
Zat-zat androgen. tertentu di hipotalamus.
Resorpsi dari usus tidak konstan dengan
FPE besar, BA bervariasi antara 3 dan 76%, PP
±60%, plasma-t½ singkat 30-45 menit. Dalam DAFTAR PUSTAKA
hati zat ini hampir seluruhnya dirombak
menjadi derivat-6-hidroksi dan N-asetilseroto­ 12. Sack RL et al. Entrainment of free-running
nin, yang diekskresi lewat urin sebagai circadian rhythms by melatonin in blind
konyugatnya. people. N Eng J Med 2000; 343:1070-7.
Efek samping dapat berupa perdarahan 13. Brzezinsky A et al. Effects of exogen melatonin
tak teratur, gangguan haid dan nyeri buah on sleep: a meta-analysis. Sleep Med rev, 2005:
dada. Umumnya efek ini hanya selama 5 9: 41-50.
14. Graaff MJ de. Melatonin: fysiologische en
bulan pertama, kemudian hilang dengan
pathofysiologische aspecten en mogelijke
sendirinya. Juga gangguan lambung-usus, toepassingen. NTvG 2006;150(36): 1971-75.
nyeri ulu hati (heartburn), rasa lapar dan
pusing. Penggun­aannya tidak dianjurkan se-
lama kehamilan dan laktasi.
Dosis: pada gangguan ritme siang-malam
sebagai obat menidur­kan 1 dd 3-5 mg malam
hari, prevensi jet-lag dimulai satu hari sebelum

14108649_OBAT P(Bab 42)_T-673-687.indd 687 21/04/2015 20:00:29


BAB 43

HORMON-HORMON
PRIA
Testosteron adalah zat androgen utama yang nyakan jaringan-tujuan dari testosteron. DHT
disintesis dalam testis, ovarium dan anak- berperan atas sebagian besar aktivitas andro­
ginjal. Hormon ini pertama kali diisolasi gen dan hipertrofi prostat, sedangkan rontok
oleh ahli fisiologi Belanda Ernst Laqueur dari rambut dihubungkan dengan produksi DHT
testikel kerbau, 1935). berlebihan. DHT dimetaboli­sasi selanjutnya
Sel-sel Leydig (sel intersti­tium) dari testes menjadi androste­ron. Testosteron atau
distimulasi oleh LH untuk menghasilkan metabolit-metabolit lainnya melaksanakan
testos­teron sebanyak 2,5-11 mg sehari, se- daya kerjanya hanya dalam otot kerangka
dangkan ovaria dan anak-ginjal membentuk dan sumsum tulang.
hanya 0,5-2 mg sehari. Sintesis testoste­ron
diregulasi oleh FSH dan LH dari hipofisis, * Androgen (Yun. andros = pria) juga dapat
yang juga mensti­mulasi pertumbuhan testes disintesis oleh ovaria dan anak-ginjal; organ
dan pemben­tukan sel-sel mani (spermatoge­ terakhir ini juga dapat membentuk 2 precursor
nesis). dari testosteron dan estradiol, yakni dehid­ro-
LH yang dahulu juga disebut ICSH (In- epi-and­rosteron (DHEA) dan androstendion.
terstitial Cell Stimulating Hormone) bereaksi Pada wanita testosteron diproduksi sekitar
dengan sel-sel Leydig dengan efek pening- 0,25 mg sehari, separuhnya berasal dari pe-
katan produksi c-AMP (cyclic Adenosine- ngubahan androstendi­on di jaringan. Pro-
Mono-Phospha­te). Hasilnya ialah dimulainya duksi berlebihan dapat menimbulkan efek
reaksi enzimatis: asetat ––> kolesterol ––> virili­sasi (sifat kejantanan).
testosteron. Dalam ovaria dan folikel reaksi
* Estradiol, suatu estrogen, adalah juga meta-
yang sama berlangsung di bawah pengaruh
bolit testosteron yang dibentuk di jaringan
FSH. Pada pria FSH mengaktifkan sel-sel
perifer dan berkha­siat memper­kuat atau
Sertoli dalam dinding saluran mani untuk
memperlemah bebera­pa efek androgen. Seti-
memproduksi sel-sel sperma. Selain itu juga
ap hari dibentuk rata-rata 2-25 mcg, produksi
dapat menstimulasi sintesis testosteron dan
yang berlebi­han dapat mengaki­batkan femini­
mem­perkuat aktivitas LH. Kadar testosteron
sasi pada pria.
darah yang meningkat menimbulkan feed-
back negatif terhadap GnRH dan gonadot­
ropin.
Produksi testosteron mencapai puncaknya
sekitar usia 25 ta­hun, lalu menurun drastis
sampai ±60% pada usia 40 tahun dan
selanjut­nya menyusut terus sampai kira-kira
50%, 37% dan 33% pada masing-masing usia
50, 70 dan 80 tahun.

* Dihidrotestosteron (DHT) adalah metabolit


aktif yang terben­tuk dengan bantuan enzim Gambar 43-1 :Jalur biosintesis dari
5-alfa-reduktase dalam darah dan di keba- hormon-hormon pria

14108649_OBAT P(Bab 43)_T-688-698.indd 688 25/04/2015 9:45:09


Bab 43: Hormon-hormon Pria 689

Kerja fisiologi gen memperbaiki gejala acne melalui


penekanan sekresi gonadot­ropin dan
Testosteron memiliki sejumlah khasiat fisio-
andro­gen.
logi dan farmakologi penting sebagai berikut:
g. efek kolesterol. Testosteron menurunkan
a. efek virilisasi (Lat. virile = jantan). Testos-
kadar HDL-koleste­rol dan menaikkan
teron bertang­gungjawab atas ciri-ciri ke-
sedikit LDL. Sifat ini dianggap sebagai
lamin primer dan sekunder serta meme-
faktor risiko bagi terjadinya penyakit
gang peranan penting pada sperma-
jantung dan pembuluh, lihat Bab 37, Obat
togenesis. Mungkin sekali hormon ini
jantung.
memengaruhi hasrat seks (libido) dan da-
h. retensi garam dan air dengan efek berat
ya ereksi (potensi).
badan mening­kat. Sifat ini dimiliki oleh
b. efek anabol, yaitu daya retensi protein atau
semua hormon steroi­da.
menghambat perombakannya, khusus
dalam jaringan otot, juga meningkatkan
pembentu­kan protein dan pertumbuhan sel- Kinetik
sel otot. Secara oral testosteron untuk sebagian besar
c. efek tulang. Androgen mempercepat diuraikan oleh mukosa usus selama absorpsi
pertumbuhan tulang pipa dan epifisisnya, dan kemudian oleh FPE. Lagi pu­la dari jum-
yaitu tulang rawan di kedua ujungnya. lah ini sebagian besar terikat pada SHBG (Sex
Pada anak lelaki selama pubertas pro- Hormone Binding Globuline), sehingga sedikit
duksi testos­teron meningkat dengan kuat, sekali terdapat dalam bentuk bebas aktif
yang mengakibatkan mereka tumbuh dalam darah. Injeksi dari larutan minyak,
lebih panjang untuk bebera­pa waktu. dengan cepat diinaktifkan oleh FPE.
Pertumbu­han ini kemudian berhenti, Ester testosteron, yaitu testosteron.-propio-
karena epifisis menutup ujung tulang nat, -enantat dan -undeka­noat sebagai injeksi
seluruhnya. Dalam hal ini, somatropin diabsorpsi lebih lambat dan ternyata efektif
(GH) juga memegang peranan penting. meng­ha­silkan kadar darah yang lebih tinggi.
d. efek anti-gonadotrop, artinya meng- Dalam hati ester dimetabolisasi melalui ok­
hambat sekresi FSH dan LH bila kadar sidasi dari gugusan-17OH menjadi andros-
testosteron dalam darah melebihi nilai tendion, reduksi dari gugusan-3-keto meng-
tertentu. Sebaliknya kadar hormon ren- ha­silkan androsteron. DHT dirombak pula
dah merupakan isyarat bagi hipofisis menjadi androste­ron, androstan­diol dan
untuk meningkatkan sekresi gonadotro- androstandion. Ekskresi berlangsung melalui
pin, yang menstimulasi testes untuk me- urin untuk ±90% sebagai androsteron, hanya
mperbanyak produksi testoste­ron. De- ±6% lewat feses.
ngan demi­kian terdapat keseimbangan Derivat 17-alkil (metiltestosteron dan fluok-
antara andro­gen dan gonadot­ropin. Me- simesteron) lebih lambat metabolisme­nya da-
kanisme feedback ini juga berlaku ba- lam hati, oleh karena itu dapat digunakan
gi hormon-hormon lainnya. Pemberian secara oral. Tetapi risiko hepatotoksisitasnya
androgen dari luar dapat menghambat lebih besar.
sekresi testosteron melalui feedback nega-
tif ini.
e. efek anti-estrogen. Testosteron dapat me- Penggunaan
lawan sejumlah efek estrogen, misalnya Androgen digunakan sebagai terapi suplesi
pertumbuhan endometrium rahim dan pada insufisiensi fungsi hipofisis atau testes
pertandukan epitel mukosa vagina. (hipogonadisme), seperti setelah kastrasi dan
f. efek atas sebum. Kelenjar sebum diper- pada klimakterium pria di atas usia ±50 tahun,
besar dan sekresi urapnya (lemak kulit, yang istilahnya kadangka­la diplesetkan men-
‘talg’) ditingkatkan, sehingga selama pu- jadi «peno­pause». Akibat menurunnya kadar
ber­tas dapat mengakibat­kan acne, juga testosteron dalam darah, maka dapat timbul
pada anak perempuan. Pemberian estro- beberapa keluhan, seperti berkurangnya

14108649_OBAT P(Bab 43)_T-688-698.indd 689 25/04/2015 9:45:10


690 Seksi VIII: Hormon-hormon

libido dan potensi seksual. Jika tidak ter- pada anak-anak. Penyebabnya belum je-
dapat sebab-sebab psikis, androgen dapat las, hanya diketahui bahwa ester testos-
memberikan efek baik. Pada pria dengan teron menyebab­kan kadar estrogen plas-
kadar androgen darah normal pemberian ma meningkat.
testos­teron tidak menimbulkan rangsangan – udema dan naiknya berat badan akibat
sek­sual, bahkan tidak pada dosis tinggi. Oleh retensi garam dan air, khususnya pada
karena itu tidak berguna sebagai afrodi­siakum ! dosis tinggi. Sering kali disebabkan pula
Pada pubertas terlambat, bagi anak laki- oleh bertambahnya nafsu makan. Pada
laki di atas usia 16 tahun yang terlambat pasien jantung dan pada manula, ude-
pertumbuhannya (kerdil) akibat hipofungsi ma memperbesar risiko gagal jantung
hipofisis. Pengobatan dibatasi sampai mak- (dekompensa­si).
simal 6 bulan berhubung risiko penutupan – penyakit kuning (hepatitis cholestatic)
epifisis sebelum waktunya dan virilisasi. dapat terjadi akibat tersumbatnya kapiler
Indikasi lainnya seperti pada kanker buah dada empedu, khusus karena derivat 17-alkil
dan osteoporo­sis, dewasa ini jarang digunakan yang aktif secara oral
lagi berhubung tersedianya obat-obat baru – tumor hati dilaporkan pada penggunaan
yang lebih efektif. Misalnya untuk kanker lama dengan dosis tinggi
mammae pada umumnya kini diberikan Banyak efek samping ini dapat dihinda-
suatu anti-estrogen. ri bila androgen diguna­kan untuk kur
singkat dari maksimal 3-4 minggu. Kemu-
Efek samping dian bila perlu kur dapat diulang setelah
istirahat empat minggu.
Pada penggunaan oral selainnya efek sam-
ping ringan seperti mual, androgen juga da-
pat menimbulkan efek-efek yang lebih serius, Anabolika
yaitu: Steroida anabol adalah derivat testosteron
– efek virilisasi pada wanita dengan geja- (dan progesteron) sinte­tik yang telah dikem-
la acne, tumbuhnya rambut di muka, bangkan untuk memperoleh daya kerja
suara menjadi rendah (umumnya tidak anabol besar dengan efek virilisasi seringan
reversibel) dan gangguan haid. Anak- mungkin. Maksudnya ialah agar juga dapat
anak di bawah usia 16 tahun dapat ter- digunakan oleh khususnya wanita dan anak-
hambat pertumbuhannya akibat penu- anak di bawah usia 16 tahun. Tetapi ternyata
tupan epifisis. Pada pria dapat terjadi bahwa pemisahan kedua efek tersebut hanya
peningkatan libido, priapisme dan hiper- berhasil untuk sebagian saja; semua anabolika
trofi prostat. Anabolika pada dosis tinggi masih memiliki sifat-sifat androgen yang
juga bisa menimbulkan efek ini. tidak diinginkan.
– menekan spermatogenesis dan degene-
Anabolika yang banyak digunakan adalah:
rasi tubuli mani. Bila digunakan untuk
– derivat testosteron: metandrostenolon,
jangka waktu lama, androgen dapat me-
metenolon (Primobo­lan), oksimetolon (Ze-
nyebabkan azoospermia akibat ham-
nalosyn) dan stanozol (Stromba)
batan sekresi FSH/LH serta perombakan
– derivat nandrolon: nandrolon dan etil-
testosteron menjadi estradiol. Supresi ini
estrenol
sudah nampak setelah pemberian testos-
teronpropionat 25 mg i.m. selama 6 minggu. Penggunaan. Obat-obat ini terutama digu-
Setelah penghentian terapi dapat timbul nakan untuk penanganan simtomatik pada
impotensi pada pria, sedangkan pada anemia aplastis, osteoporosis parah yang re-
wanita kemandulan yang tidak jarang sis­ten terhadap obat-obat lain dan kanker
bersifat irreversi­bel. Efek samping ini mammae yang sudah menyebar pada wanita
berlaku juga bagi anabolika. postmenopausal. Di sam­ping itu juga banyak
– efek feminisasi, terutama gynecomastia disalahgunakan sebagai doping di dunia
(buah dada laki-laki membe­sar), terutama olahraga.

14108649_OBAT P(Bab 43)_T-688-698.indd 690 25/04/2015 9:45:10


Bab 43: Hormon-hormon Pria 691

Disfungsi ereksi dan sildenafil.


Banyak pria di atas usia 50-60 tahun menderita gangguan potensi berupa disfungsi (kegagalan)
ereksi dari alat kelaminnya (dahulu disebut impotensi) yang sangat memperburuk kehidupan
seksual dan kesehatannya.
Ereksi terjadi karena pada eksitasi seksual saraf-saraf otak membe­rikan isyarat ke penis yang
mencetuskan pelepasan sejumlah neurotransmittter oleh semua sel dinding pembuluh di badan
pengembangnya, a.l. nitrogenoksida (NO). Gas neurotransmitter ini berperan penting pada daya
tahan tubuh serta imunomodulasi dan dengan demikian terlibat pada banyak masalah peradangan,
lihat selanjutnya Bab 40, Obat Asma, boks Radikal bebas. Antara lain NO mengaktifkan enzim
guanylatcyclase yang menstimulasi pengubahan GTP (guanyltriphosphate) menjadi cGMP(cyclic guanyl-
monop­hosphate). Zat ini juga disebut “second messenger”dan memegang peranan di banyak proses
hayati. Misalnya cGMP menurunkan kadar kalsium dalam sel, sehingga terjadi relaksasi sel-sel otot
dindingnya dan kemudian vasodilatasi lokal. Badan pengem­bang (corpora cavernosa) dari penis terisi
darah dan terjadilah ereksi. Bandingkan dengan kerja trinitrogliserin di Bab 37B, Obat-obat Angina
Pectoris.
Secara biokimiawi ereksi bercirikan adanya keseimbangan antara cGMP dan enzim PDE-5
(phosphodiëstera­se tipe-5) yang mengurai­kan cGMP menjadi 5-GMP, lihat Gambar di Bab 40, Obat asma
dan Bab 37, Obat-obat Jantung, sub A3. Penghambat fosfodiësterase. Pada keadaan normal keseim­
ban­gan ini baik, yaitu darah dapat mengalir ke dalam penis tetapi tidak bisa keluar lagi. Baru seusai
orgasme, PDE melaksanakan daya kerjanya dan ereksi berlalu.
Gangguan ereksi dapat disebabkan oleh kerusakan saraf, misal­nya setelah kerusakan sumsum
tulang belakang. Atau sebagai komplikasi pada penderita diabetes atau MS, pada peminum alkohol
kronis, perokok berat atau setelah bedah prostat. Pada semua keadaan ini keseimbangan antara
cGMP dan PDE terganggu, mungkin karena berkurangnya produksi cGMP sehing­ga persediaannya
”dihabiskan” terlalu cepat.

Penanganan. Sejak dahulu ganggu­an ereksi ditangani dengan afrodi­siaka, yaitu zat-zat yang dapat
membangkitkan syahwat, seperti obat terkenal yohimbin atau sediaan androgen, tetapi hasilnya
sering kali mengece­wakan. Obat kuno apomorfin yang berkhasiat meningkatkan syahwat, semula
dianggap tidak cocok karena efek sampingnya (mual, munt­ah-muntah) terlalu hebat. Tetapi dengan
munculnya sildenafil dan meningkatnya minat luar biasa untuk obat-obat ereksi, apomorfin telah
dipasarkan lagi, lihat di bawah Uprima.
Pada akhir tahun 80-an mulai digunakan papaverin yang diinjeksikan ke dalam badan pengembang
dari penis. Juga diusahakan cara-cara mekanis yang berupa pompa vakum dan implantasi prothesis penis.
Namun semua penanganan ini hingga sekarang tidak begitu banyak dipraktikkan, karena terlalu
invasif atau sulit penggunaannya.
Baru akhir 1990-an telah ditemukan suatu obat ampuh, sildenafil yang dipa­sarkan untuk indikasi
dis­fungsi ereksi. Obat revolusioner ini dalam waktu singkat menjadi sangat populer. Dewasa ini
beberapa obat ereksi lain telah dipasarkan, a.l. vardenafil (Levitra, Nuviva, efek lebih cepat), tadalafil
(Cialis,daya kerja lebih lama), vasomax dan ICS.

1. Sildenafil(Viagra, 1998; Revatio)


Obat ini telah mengakibat­kan suatu gejolak pada kelompok pende­rita impoten­si di seluruh dunia.
Penjua­lannya di AS selama enam bulan pertama (1998) sudah memecahkan semua rekor obat baru,
termasuk obat antide­presi fluokse­tin(Prozac). Penemuan “pil ereksi” ini ter­jadi secara kebetu­lan oleh
Dr.Ian Osterloh, A.S., pada waktu sildena­fil diteliti sebagai vasodila­tor koroner untuk terapi angina
pecto­ris. Efek vasodi­latasi­nya terhadap myocard kurang memuas­kan, tetapi ternyata efektif untuk
memeliha­ra ereksi selama beberapa jam. [Dengan demikian sildenafil termasuk obat-obat serendipity,
yaitu obat yang ditemukan secara tidak sengaja sewaktu seorang ilmuwan menyelidiki atau meneliti
suatu zat mengenai khasiatnya untuk indikasi lain. Contoh terkenal adalah penemuan penisilin.]
Mekanisme kerja­nya berda­sar­kan perintangan enzim fosfo­diëste­rase (PDE) melalui blokade
reseptorny­a di badan pengembang, sehingga cGMP terham­bat pengurai­annya dan ereksi diperpan­
jang. Karena tidak menstimulasi pembentukan cGMP, tetapi hanya memperkuat dan memperpanjang

14108649_OBAT P(Bab 43)_T-688-698.indd 691 25/04/2015 9:45:10


692 Seksi VIII: Hormon-hormon

daya kerjanya, sildenafil tidak efektif jika belum terdapat stimul­asi atau eksitasi seksual. Artinya,
tidak bekerja sebagai afrodisiakum untuk menim­bulkan syahwat (libido).

Pada 30-35% penderita disfungsi ereksi perintang PDE-5 kurang memberikan hasil memuaskan
karena daya kerjanya tergantung pada kadar testosteron, yang pada defisiensi mengurangi efeknya.
1. Spitzer M, et al. Effect of testosterone replacement on response to sildenafil citrate in men with
erectile dysfunction: a parallel, randomized trial. Ann Intern Med. 2012;157:681-91.
2. Buvat J, et al.Hypogonadal men nonresponders to the PDE5 inhibitor tadalafil benefit from
normalization of testosterone levels with a 1% hydroalcoholic testosterone gel in the treatment of
erectile dysfunction. (TADTEST study). J Sex Med. 2011;8:284-93.
Penggunaan lain dari sildenafil (Revatio) adalah untuk hipertensi arteri pulmonal dengan dosis 3 dd
20 mg.

Resorpsinya dari usus cepat dengan BA 41% dan efeknya sudah nampak setelah ±20 menit. Kadar
puncak dicapai setelah ½ - 2 jam, PP di atas 95%, plasma-t½ 3-5 jam. Dalam hati dirombak oleh enzim
CYP3A4 menjadiN-desmetilsildenafil dengan aktivitas 50% dan masa paruh 4 jam.

Gambar 43-2: Mekanisme kerja sildenafil (bandingkan Adrenergika,


Gambar 31-2. Sistem transmisi energi melalui cAMP)

Ekskresi sebagai metabolit terutama melalui feses (80%) dan untuk 13% via urin.
Efek samping umumnya bersifat singkat, tidak begitu serius dan tergantung dari dosis. Paling sering
timbul sakit kepala (10%), muka merah (flushing) dan ganggu­an pengliha­tan (guram sampai melihat
segala sesuatu kebiru-biruan, 3%) dan mual. Semua efek ini berkai­tan dengan blokade PDE yang
terdapat di seluruh tubuh. Lagi pula dapat terjadi hilangnya kesadaran (‘black out’) akibat turunnya
tensi terlalu drastis, terutama dalam kombinasi dengan nitrogli­serin atau antihipertensiva lainnya.
Beberapa kematian di antara pemakai telah dilaporkan, tetapi tidak ditemukan hubungan kausal
dengan sildenafil. Namun lansia di atas 60 tahun yang mengidap penyakit jantung, hipertensi atau
diabetes hendaknya berhati-hati menggunakan sildenafil.
Kontra-indikasi. Penggunaan bersamaan dengan obat yang juga dirombak oleh enzim CYP3A4
meningkatkan kadarnya dalam darah, seperti simetidin, ketokonazol, itrakonazol, eritromisin dan
obat anti-HIV penghambat-protease (AZT, DDI, dan lain-lain). Ritonavir bahkan meningkatkan kadar
sildenafil dalam darah dengan 300%, oleh karena itu dosis perlu diturunkan menjadi 1x 25 mg per
48 jam.
Dosis: 25 - 100 mg (sebagai sitrat) 1 jam sebelumnya aktivitas seksual, maks. 1 x sehari.

*Vardenafil (Levitra) adalah isomer sildenafil (2002) dengan efek dan penggunaan sama. Pada
stimulasi seksual terbentuk NO yang mendorong produksi cGMP, yang kadarnya meningkat akibat

14108649_OBAT P(Bab 43)_T-688-698.indd 692 25/04/2015 9:45:10


Bab 43: Hormon-hormon Pria 693

penghambatan PDE-5. Masa paruhnya 4 jam. Khasiatnya adalah relaksasi otot polos, peningkatan
penyaluran darah dan ereksi dipertahankan selama 4-6 jam.
Dosis: 1 dd 5-40 mg

* Tardanafil (tadalafil, Cialis) adalah juga derivat dengan khasiat dan penggunaan sama, tetapi masa
paruhnya lebih panjang, ±17 jam, maka efeknya bertahan sampai 36 jam. Juga hanya bekerja setelah
stimulasi seksual. Dosis: 1 dd 10-20 mg.

2. Apomorfin :Uprima14
Derivat morfin ini tanpa khasiat opiat/narkotik adalah agonis dopamin yang digunakan sebagai
obat Parkinson, lihat Bab 28, Obat-obat Parkinson. Di samping itu sejak 1998 juga digunakan sebagai
obat disfungsi ereksi dengan mekanisme kerja yang sama seperti sildenafil, yaitu melalui senyawa
NO. Setelah penggunaan sublingual kadarnya dalam darah memuncak dalam 40-60 menit dan ereksi
dapat terjadi sesudah 20 menit. Masah paruhnya 3 jam.
Efek samping utama adalah mual (7%), juga sakit kepala (7%) dan pusing-pusing (4%). Lebih jarang
terjadi perasaan mengantuk, batuk, pilek dan sakit tenggorok. Penderita jantung dan hipotensi tidak
dianjurkan minum apomorfin. Tetapi berlainan dengan sildenafil dapat dikombinasi dengan nitrat
(Pharm.Wkbl 2002; 137: 823)
Dosis: s.l. 2 mg dilarutkan di bawah lidah ±20 menit menjelang aktivitas seksual. Bila perlu dosis
dapat ditingkatkan sampai 3 mg. Dosis kedua baru boleh diminum setelah 8 jam. Untuk penyakit
Parkinson dosisnya lebih tinggi, sampai 4 dd 10 mg.

Doping 10-15%, tetapi setelah 4 minggu menurun


Doping didefinisikan sebagai pelanggaran lagi. Efeknya hanya nyata bila sebelum dan
kode antidoping dari World Anti-Doping selama penggunaan zat anabol dilakukan
Agency (WADA, didirikan th 2003) yang latihan intensif, yang disertai diet yang kaya
telah menyusun daftar dari obat-obat dan akan protein dan kalori.
cara-cara yang dilarang. Susunan dari daftar Mengingat dosis tinggi yang diperlukan
ini berdasarkan 3 pilar, yaitu «fair play», untuk mencapai efek tersebut dan efek sam-
merugikan kesehatan dan image olah raga. ping buruk yang dapat terjadi (yang terpenting
Yang termasuk obat-obat yang dilarang ada- adalah gangguan fungsi hati dan tumor hati,
lah a.l. obat anabol, beta-simpatikomimetika, lihat di bawah), maka penggunaan doping
eritropoetin (epo, doping darah), hormon tidak dapat dibenarkan. Semua organisasi
pertumbuhan dan senyawa-senyawa yang olahraga dunia melarang penggunaan obat-
menutupi penggunaan obat terlarang. Cara obat yang dimuat dalam suatu daftar khusus.
mengontrolnya adalah melalui pemeriksaan Atlit yang tertangkap basah atas dasar tes urin
darah (deteksi obatnya sendiri) dan urin selalu didiskualifikasi dan didenda berat.
(deteksi zat-zat penguraiannya). Dispensasi Walaupun demikian, sampai sekarang masih
dapat diberikan untuk penggunaan medis sering kali dilaporkan terjadinya pelangga­
dari obat yang tercantum dalam daftar. ran.
Penggunaan anabolika oleh atlit-atlit di- Zat-zat lain. Di samping steroida androgen
maksudkan untuk mengembangkan dan dan anabolika (nandrolon, stanozolol) kini juga
memperku­at ototnya, terutama pada cabang banyak digunakan sejumlah obat lain untuk
olah-raga yang prestasinya sangat tergantung doping. Misalnya amfetamin dan derivatnya
pada kekua­tan otot, seperti angkat besi dan yang berefek peningka­tan prestasi (efek ergo­
atletik, juga pada bina raga (body building). gen), terutama pada jenis olahraga yang me-
Volume dan kekuatan otot bertambah karena merlukan pengelua­ran tenaga «eksplosif»
peningkatan sintesis protein di otot kerangka, untuk waktu singkat. Adrenergika(obat asma
begitu pula berat badan meningkat, antara lain efedrin, klenbuterol) dan somatropin (GH)juga
karena retensi air. Prestasi dapat dinaikkan menghasilkan efek positif terhadap volume

14108649_OBAT P(Bab 43)_T-688-698.indd 693 25/04/2015 9:45:10


694 Seksi VIII: Hormon-hormon

dan kekuata­n otot. Doping darah sendiri dan Testosteron dibuat secara (semi) sintetik
eritropoe­tin juga masih sering digunakan dari kolesterol atau diosgenin, suatu senyawa
pada jenis olahraga yang membutuh­kan ke- steroid berasalkan tumbuhan Mexican Dios-
uletan jangka panjang (lari dan lomba sepe- corea spec.
da 10 km atau lebih). Efek ergogennya ber- Resorpsi dari usus tidak teratur, BA hanya
dasarkan antara lain peningkatan jumlah kecil karena inaktivasi di lambung-usus dan
eritrosit dan kapasitas transpor oksigen dan FPE besar. Oleh karena itu harus digunakan
CO2, lihat juga Bab 39, Hemopoe­tika. parenteral sebagai esternya. Pengikatan (PP)
pada SHBG lebih dari 90%. Plasma-t½ 20
Zat-zat anti androgen menit. Di dalam hati zat ini dirombak menja-
Zat anti androgen adalah steroida sintetik di metab­olit inaktif, antara lain andros­
yang berkhasiat menekan efek andro­gen se- tendion melalui ok­sidasi dari gugusan 17-
cara selektif, antara lain siproteron, finaste- OH dan andros­teron melalui reduksi dari
rida dan danazol. Senyawa-senyawa peng- gugusan-3-keto. Bentuk aktif DHT dirombak
hambat reseptor androgen (RA) atau sing- pula menjadi androste­ron, andro­stan­diol dan
katnya anti androgen non-steroida adalah andro­standion. Ekskresi berlang­sung lewat
flutamida dan derivat long-actingnya nilu- urin untuk ±90% sebagai androsteron, lewat
tamida dan bikaluta­mida. Zat-zat ini memi- feses hanya untuk ±6% dan sisanya sebagai
liki efek androgen lemah dan dapat menem- zat-zat konyugasi (glukuronida dan sulfat).
pati resep­tor testosteron di hipotalamus
dan organ tujuan. Karena aktivitas­nya lebih Ester-esternya:
ringan daripada hormon alamiah, maka * T-undekanoat(Andriol) adalah ester yang
efeknya adalah antagonis­tik. Kebanyakan zat oral aktif karena sebagian diserap oleh
ini juga berdaya progesta­tif dan anti gona- sistem limfe bersama lemak dan diangkut ke
dot­rop. sirkulasi besar. Dengan demikian dalam hati
Penggunaannya terutama pada hiperseksu- tidak diinaktivasi melalui FPE. Di jaringan
alitas pria (libido berle­bihan) dan gangguan perifer dihidrolisis menjadi hormon bebas
seksual lainnya. Flutamida, niluta­mi­da dan lagi. Dosis: oral 2 dd 60-80 mg (larutan asam
bikalutamida digunakan sejak beberapa deka- oleat) p.c. selama 2-3 minggu.
de untuk terapi (‘kastrasi kimiawi’) kanker * T - enantat (Testoviron): i.m. 50-400 mg
prostat yang tersebar. Lazimnya ber-sama setiap 2-4 minggu;
suatu analogon LHRH (goserelin, buserelin, * T -propionat + dekanoat (Sustanon): i.m.
leuprorelin) yang menekan produksi testos- 250 mg setiap 3 minggu.
teron dengan melemahkan sel-sel hipofisis
2. Mesterolon:Proviron
gonadotrop.
Derivat dihidrometil dari testosteron ini
Wanita hamil tidak boleh diberikan obat-
(1941) dinyatakan menghambat hipofisis
obat ini, karena dapat melin­tasi plasenta dan
pada dosis terapi secara ringan, sehingga
mengganggu perkem­bangan janin (masku-
sekresi androgen dan spermatogenesis tidak
linasi dari foetus wanita).
dirintangi. Efek samping lebih ringan, antara
Ref. Tombal B. Will new AR inhibitors
lain kurang toksik bagi hati.
reshape the prostate cancer landscape? The
Dosis: oral permulaan 3 dd 25-50 mg p.c.,
Lancet Oncology, Volume 15, Issue 9, Pages
lalu 2-3 dd 25 mg.
912 - 913, 2014.
* Fluoksimesteron(Halotestin) adalah derivat
fluor (1956) yang ±5x lebih aktif dan bekerja
MONOGRAFI lebih lama (t½ ±9 jam). Dosis: oral 5-20 mg
sehari dalam 1-2 dosis.
A. ZAT ANDROGEN 3. Prasteron : DHEA, dehidro-epi-androsteron
1. Testosteron (F.I.): Andriol, *Sustanon, Testo- Derivat androsteron ini diproduksi dalam
viron, Nebido. jumlah besar di anak ginjal dalam bentuk

14108649_OBAT P(Bab 43)_T-688-698.indd 694 25/04/2015 9:45:10


Bab 43: Hormon-hormon Pria 695

sulfat inaktif, 10-20 kali lebih banyak daripada pula indika­si bahwa DHEA menghambat
produksi kortisol. DHEA merupakan precursor agregasi trombo­sit dan mem­perkuat sistem
dari testos­teron maupun dari estradiol yang imun (melin­dungi terhadap infeksi virus dan
disintesis dalam jarin­gan perifer, lihat Skema kuman), berkhasiat meningkat­kan kepekaan
reaksi di atas. Kadar darahnya paling tinggi bagi insulin dan dapat meringankan geja­la
pada sekitar usia 30 tahun (4,1 - 8,7 mmol/l, LE. Tetapi pernyataan-pernyataan ini perlu
rata-rata 30 mg), lalu berangsur-angsur me- diteliti lebih jauh.3,4
nurun dengan ±2% setahun sampai 0,7-1,7 Efek samping pada wanita berupa efek
mmol/l (rata-rata 5 mg) pada usia 60 tahun. androgen seperti akne, rambut rontok, hirsu-
Pada wanita kadar­nya rata-rata 30% lebih tisme dan suara menjadi rendah. Sebagai
rendah. Pada lansia produksi kortisol menjadi androgen DHEA juga dapat mendorong
jauh lebih besar daripada DHEA, seperti pertumbuhan kanker prostat.
juga pada keadaan stres kronis. Penyusu­ Suatu penelitian pada pasien HIV yang
tan kontinu ini mungkin disebab­kan oleh diberikan 750-2.250 mg DHEA sehari selama
turunnya aktivitas sel-sel retikularis dari anak- 4 bulan menunjukkan bahwa tidak terdapat
ginjal. Oleh karena itu prasteron adakalanya suatu efek samping apapun, bahkan jumlah
diang­gap sebagai biomarker proses menua.* virus (viral load) menurun dengan 90%!
Dosis: sebagai food supplement 25-50 mg
sehari pagi hari, pada terapi alternatif berba-
«Obat ajaib». DHEA menjadi sangat popu-
gai gangguan 1-2 dd 200-600 mg.
ler di AS sebagai ‘miracle anti-aging drug’
(­hormon antime­nu­a) yang dapat mening-
katkan sistem imun, libido, membentuk mas-
B. ANABOLIKA
sa otot, melin­dungi terhadap PJP, kanker, 4a. Metandrostenolon (NeoAnabolene) ada-
diabetes tipe-II dan demensia. Lagi pula lah derivat metiltes­tos­teron yang khusus di-
dikemukakan dapat mengham­bat penyakit anjurkan pada osteoporosis postmenopau­sal.
L.E., Parkin­son dan Alzhei­mer. Zat ini diberi Dosis: oral 1 dd 2,5-5 mg p.c.
nama julukan ‘sumber keremajaan abadi’
(foun­tain of youth) berkaitan dengan klaim 4b. Nandrolon:19-nortestosteron, Deca/Dura-
mengenai khasiatnya yang dapat memper­ bolin
lambat proses menua. Tetapi kebanyakan Dosis: i.m. pada anemia 50-100 mg dekanoat
klaim tersebut tidak berda­sarkan peneliti­an 1x seminggu, pada osteopo­rosis parah 50 mg
ilmiah absolut. Di AS DHEA tidak diregis­ per 3 minggu, pada kanker mammae 50 mg
trasi sebagai obat melain­kan sebagai food setiap 2-3 minggu (-fenilpro­pionat).
supple­ment, walaupun tidak terdapat dalam
sumber makanan mana pun. 4c. Stanozol (Stromba). Dosis: pada osteopo-
Telah ditemukan bahwa pada penyakit rosis oral 5 mg/h­ari.
menua tertentu terdapat kadar DHEA yang
rendah, misalnya pada penyakit jantung dan 4d. Etilestrenol(Orgabolin). Dosis: oral 1-4 dd
pembuluh, diabetes type-II, rematik dan SLE, 2 mg, maks. 16 mg sehari.
begitu pula pada Alzheimer (demensia),
AIDS dan schizofrenia. Melalui penelitian
serius pada lansia yang diberikan 50 mg C. ZAT ANTI ANDROGEN
DHEA sehari, ternyata kadarnya dalam darah 5. Siproteron:Androcur, *Diane-35
mening­kat sampai nilai tinggi. Begitu pu­la Derivat dehidro dari progesteron ini (1973)
ternyata berkhasiat memperbanyak T-killer­ berkhasiat anti-androgen berdasarkan bloka-
cells dan meningkatkan pelepasan IGF, de reseptor androgen dan juga berkhasi­at
yaitu hormon pepti­da yang menstimulasi progestagen kuat, ±2.000 kali lebih kuat dari
kegiatan somatotropin (GH). Selain itu juga pada progesteron. Oleh karena itu zat ini
memper­baiki suasana dan perasaan nyaman. juga bekerja anti gonadotrop dengan meng-
Mekanisme kerjanya tidak diketa­hui. Terdapat hambat sekresi LH/FSH dengan efek anovul­

14108649_OBAT P(Bab 43)_T-688-698.indd 695 25/04/2015 9:45:10


696 Seksi VIII: Hormon-hormon

asi. Efek lain adalah menghambat konversi pala, gangguan lambung-usus dan reaksi
testos­teron ke DHT di organ tujuan. kulit.
Penggunaannya terutama pada hipersek- Dosis: pada endometriosis oral 2-3 dd 200
sualitas pria, yang efeknya baru nampak mg selama 6-9 bulan. Pada benjolan mammae
sesudah beberapa minggu atau beberapa 2 dd 50-100 mg selama 3-6 bulan.
bulan. Pada kanker prostat hanya diberikan
bila estrogen tidak memberikan efek lagi.
7. Flutamida:Fugerel, Eulexin
Pada wanita digunakan terhadap hirsutisme
Derivat anilida ini (1982) berkhasiat anti-
(tumbuh­nya rambut berlebihan, a.l. di muka)
androgen kuat, khusus dalam prostat,
dan akne ganas yang resisten terhadap obat-
berdasarkan blokade reseptor androgen
obat akne biasa. Untuk wanita demikian
sehingga testosteron tidak berfungsi. Juga
yang serentak ingin menjalani antikon­sepsi
menghambat konversi testosteron menjadi
tersedia pil akne/antihamil Diane-35. Akne
DHT. Tidak memili­ki khasiat (anti) estrogen,
biasa­nya mereda dalam waktu 3 bulan, be-
prostagen, androgen atau antigo­nadotrop.
gitu pula sekresi lemak kulit berle­bihan
Diguna­kan khusus pada kanker prostat tersebar
(seborroea).
sebagai obat tambahan pada kastrasi kimiawi
Resorpsi dari usus kurang baik, plasma-t½
dengan agonis gonadore­lin, yang berfungsi
bifasis 12/48 jam. Ekskresi terutama melalui
menekan dengan tuntas daya kerja androgen
empedu dan feses (65%), sisanya sebagai
perifer. Pertama untuk menang­gu­langi ke-
metabolit hidroksi lewat urin.
naikan semen­tara dari produk­si testos­te­ron
Efek samping: perasaan lesu dan letih (se-
selama minggu-minggu pertama pemberian
mentara), keluhan lambung dan naiknya
LHRH. Kedua untuk memblo­kir testos­teron
berat badan. Pada pria juga gynecomastia
yang diproduksi oleh anak-ginjal (yang tidak
dan menurunnya fertilitas, sedangkan pada
diham­bat oleh LHRH). Kombinasi dengan
wanita mammae tegang dan nyeri serta per-
finasterida meningkatkan efektivitasnya de-
darahan tidak teratur.
ngan efek samping minimal (hanya 14% dari
Dosis: oral 2 dd 50-100 mg, maksimal 200-
pasien kehilangan libidonya).
300 mg/hari.
Resorpsi dari usus cepat dan dalam hati
diubah menjadi zat aktif hidroksiflutamida,
6. Danazol: Danocrine, Danatrol, Azol yang diekskresi lewat urin. Plasma-t½ 6-8
Derivat 17-alfa-etinil (1974) dari testoste- jam.
ron ini berkhasiat antigonadotrop dengan Efek samping dapat berupa gynecomastia,
mengurangi sekresi FSH/LH dan mence- benjolan nyeri di buah dada, berkurangya
gah ovulasi. Danazol juga berkhasiat andro- libido, menurunnya produksi sperma dan
gen dan anabol lemah, tidak memiliki efek udema. Jarang sekali gangguan jantung,
estrogen atau progestagen. Efek antiandro- fungsi hati dan lambung-usus. Urin bisa ber-
gennya mengakibatkan berkurangnya sper- warna gelap sampai kehijau-hijauan.
matogenesis. Dosis: oral 3 dd 250 mg p.c., umumnya
Penggunaan terutama pada endometriosis serentak dengan goserelin atau analogon
dan kemandulan yang lazim menjadi akibat- LHRH lainnya.
nya. Zat ini juga dianjurkan pada tumor payu
dara jinak. * Nilutamida (Anandron) adalah derivat pi-
Efek samping sebagian berkaitan dengan rolidin (1990) dengan sifat dan penggunaan
efek androgen (udema, berat badan naik, yang sama, berkhasiat panjang (t½ rata-rata
akne, perubahan suara, hirsutisme). Juga 56 jam). Dosis: serentak dengan analogon
efek samping akibat berkurangnya estrogen gonadorelin 1 dd 300 mg selama 4 minggu;
yang mirip keluhan klimakterium, antara pemeliharaan 150 mg.
lain flushing, berkeringat, haid tak menentu,
libido menurun dan atrofia mukosa vagina. * Bikalutamida(Casodex) adalah juga derivat
Di samping itu efek umum seperti sakit ke- kerja panjang (1993) dengan penggunaan

14108649_OBAT P(Bab 43)_T-688-698.indd 696 25/04/2015 9:45:10


Bab 43: Hormon-hormon Pria 697

sama, plasma-t½ ±1 minggu. Dosis: oral 1 dd menghasilkan efek lebih cepat, dalam 3-6
50 mg bersama agonis-LHRH. minggu.
Penggunaan lain adalah sebagai obat anti-
8. Finasterida: Proscar, Propecia12,13. rontok rambut dan menstimulasi pertum-
Antihormon ini memiliki rumus yang me- buhan rambut pada pria (alopecia androge-
nyerupai steroida (1992). Berkha­siat meng- netica). Finasterida paling efektif bila digu-
hambat enzim 5-alfa-reduktase yang meng- nakan di fasa dini pada pria 18-41 tahun yang
ubah testoste­ron menjadi dihidrotestosteron. rambutnya mulai rontok di bagian belakang
DHT bekerja lebih kuat dan berkhasiat men- kepala. Setelah 1 tahun pada 86% dari kasus,
stimulasi pertumbuhan jaringan prostat dan keronto­kan dapat dihentikan atau nampak
terjadinya hiper­plasia benigne (BPH, lihat box). pertumbuhan rambut baru. Bila kerontokan
Lagi pula DHT memegang peranan penting rambut terjadi di depan atau di bagian tengah
pada rontoknya rambut. Penggunaannya kepala, efeknya lebih rendah dan hanya 37%
pada BPH dapat memper­kecil prostat dengan menunjukkan pertumbuhan rambut baru.
±15%, berdasarkan blokade sintesis DHT. Efek baik ini hilang setelah penggunaannya
Efeknya baru kentara setelah 6 bulan dan dihentikan beberapa bulan dan rambut baru
paling nyata bila volume prostat membesar akan rontok lagi. Oleh karena itu untuk
di atas 40 ml. Lagi pula memperbaiki aliran memelihara pertumbuhan rambut baru, obat
urin yang terganggu dan menurunkan kadar perlu digunakan terus-menerus. Pada wanita
enzim PSA(prosta­te specific antigene) dalam finasterida ternyata juga bisa efektif, tetapi
darah. Obat lain terha­dap BPH adalah alfa- dalam persentase lebih rendah, ±60%.
blocker (tamsulosin, alfuzosin, dan sebagainya, Resorpsi dari usus baik dengan BA 80%, PP
lihat Bab 31 B, Adrenoli­tika) yang sama efek- ±93%, plasma-t½ 6 jam. Dalam hati senyawa
tifnya untuk mengurangi gejala BPH tetapi ini dirombak menjadi 2 metabolit dengan

Prostate Specific Antigen pada BPH


PSA adalah suatu enzim (glikoprotein) yang dibentuk oleh sel-sel kelenjar dari prostat dan disekresi ke
dalam cairan mani. Dalam sperma PSA berfungsi memecah molekul protein besar menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil sehingga sperma menjadi lebih cair. Sebagian kecil masuk ke dalam darah dan dapat
ditentukan kadarnya. Nilai PSA normal adalah < 4 mcg/l. Tetapi dengan bertambahnya usia dan
tanpa adanya kelainan di prostat, PSA dapat meningkat sampai ±10 mcg/l. Begitu pula bila terdapat
pembesaran prostat tidak ganas (BPH= Benign Prosta­tic Hyper­plasia). PSA > 10 biasanya menan­
dakan sesuatu yang tidak baik dan perlu diperiksa lebih lanjut, khususnya terhadap kemungkinan
kanker prostat. Pemeriks­aan lanjut terdiri dari peme­riksaan rektal(‘tou­cher’) untuk mendeteksi kelainan
permukaan, bentuk dan besar­nya prostat. Penentu­an aktivi­tas fosfatase alkalis dalam darah yang
dahulu digunakan sebagai indikator, kini dianggap obsolet. Diagnosis umumnya dituntaskan dengan
pemeriksaan tamba­han berupa CT-scan/echogra­fi dari pelvis dan biopsi dari prostat. Hingga kini belum
terdapat kepasti­an bahwa PSA tinggi tanpa kelainan fisik prostat, dapat menim­bulkan kanker di masa
depan.

Kesimpulan:
Tes PSA tidak dapat memastikan kanker dan harus dilanjutkan dengan misalnya pemeriksaan biopsi
prostat;
Tes PSA tidak tuntas: dapat memberikan hasil abnormal walaupun tidak terdapat kanker (false-
positive result) atau hasilnya normal sedangkan pasien menderita kanker (fals-negative result).
Hasil PSA yang tinggi tidak selalu menunjukkan kanker, tetapi dapat juga berkaitan dengan sebab-
sebab lain, misalnya BPH atau infeksi.
* Kanker prostat tidak selalu disertai PSA tinggi, tetapi PSA merupakan petanda (marker) yang sensitif
untuk menentukan progres atau penghen­tian proses pertumbuhan tumor selama terapi. Bila tumor
tumbuh atau menyusut, PSA juga akan menaik atau menu­run.

14108649_OBAT P(Bab 43)_T-688-698.indd 697 25/04/2015 9:45:10


698 Seksi VIII: Hormon-hormon

aktivitas lemah dan diekskresi lewat urin dan DAFTAR PUSTAKA


feses.
Efek samping dapat berupa impotensi, libido 12. Zuuren EJ van.Registratie finasteride tegen
dan ejakulat berkurang, juga gynecomastia. haarverlies. Pharm Wkbl 2002;137: 1105.
Terdapat indikasi bahwa pada hewan fi- 13. Anonym. Finasteride voor vroege stadia
nasterida bekerja teratogen. alopecia androgenetica bij mannen. Genm.
Dosis: pada BPH oral 1 dd 5 mg (Proscar), Bull.2002;36:95
pada rontok rambut 1 dd 1 mg (Propecia). 14. Editorial. Apomorfine alternatief voor sil-
denafil. Pharm Wkbl 2001; 136: 1038.
15. Bassaria S, Coviello AD, Travison TG, et al.
*Dutasterida (Avodart)
Adverse events associated with testosterone
Juga merupakan penghambat 5-alfa-re- administration. N Engl J Med 2010; 363: 109-22.
duktase yang merintangi perubahan tes- 16. Fernández-Balsells MM, Murad MH, Lane
tosteron menjadi dihidrotestosteron yang M, et al. Clinical review 1: Adverse effects of
lebih kuat, sehingga besarnya prostat berku- testosterone therapy in adult men: a systematic
rang, menurunkan risiko retensi urin akut review and meta-analysis. J Clin Endocrinol
dan mengurangi keluhan penderita BPH. Metabol 2010; 95: 2560-76.
Mekanisme kerjanya berdasarkan peng-
hambatan intraseluler dari iso-enzim tipe 1
dan tipe 2 dari 5-alfa-reduktase, sedangkan
finasterida terutama menghambat tipe 1.
Efek samping: impotensi, ginekomasti, pu-
sing dan reaksi alergi. Dosis: 1 dd 0,5 mg
dengan minum banyak air.

Gambar 43-3: Prostat membesar dan


menghambat aliran urin

14108649_OBAT P(Bab 43)_T-688-698.indd 698 25/04/2015 9:45:10


BAB 44

HORMON-HORMON
WANITA

FISIOLOGI dan pada penanamannya di endometrium


(implantasi, nidatio). Lihat Gambar 44-1.
Di bawah pengaruh FSH dari hipofisis, ova-
Haid. Jika sel telur tidak dibuahi oleh sel mani,
rium mulai memproduksi hormon estrogen
Corpus luteum pada akhir minggu keempat
dan progesteron, yang berperan bagi ciri-ciri
menghentikan produksi proges­te­ronnya.
kelamin primer dan sekunder wanita.
Akibatnya rahim melepaskan endometrium
yang sudah berse­kresi itu dan dikeluarkan
Estrogen (estradiol, estron dan estriol) bekerja
sebagai perdarahan, yakni haid atau men-
terhadap mukosa rahim (endometrium) de-
struasi.
ngan mendorongnya untuk berkembang dan
Bila ovaria tidak bekerja lagi atau telah di-
menebal. Proses proliferasi ini berlangsung
angkat, haid dapat diinduksi dengan pem-
pada 2 minggu pertama dari siklus haid dan
berian estrogen untuk jangka waktu yang
berfungsi menampung telur y­ang sudah
layak. Keadaan ini disebut perdarahan pe-
dibuahi.
narikan (withdrawal bleeding). Perdarahan-
antara yang menjemukan dapat pula terjadi
Progesteron bersama estrogen, penting se-
tanpa tambahan progestativum (breakthr­ough
kali bagi pemasakan folikel dan pelepasan
bleeding). Dalam hal ini, perdarahan dapat
telur. Ovulasi ini baru terjadi beberapa hari
dihindari dengan meningkatkan dosis estro­
setelah kadar LH mencapai puncaknya. Si-
gen.
sa folikel berkembang lagi menjadi Badan
Kuning (Corpus luteum), yang segera mulai Abortus. Sesudah kira-kira tiga bulan, Corpus
membentuk progesteron. Dua fungsi pen- luteum mengurangi produksi progesteronnya,
ting dari progesteron adalah menstimulasi yang lalu dilanjutkan oleh ari-ari (plasenta),
endometri­um untuk tumbuh lebih lanjut (fa- yakni jaringan hubungan darah antara ra-
se proliferasi) serta mense­kresi dan mengum- him dan janin. Dengan berlangsungnya keha-
pulkan zat-zat gizi bagi perkembangan te- milan, ari-ari berangsur-angsur meningkat-
lur yang sudah dibuahi menjadi janin. Fase kan produksinya. Jika karena sesuatu hal
sekresi ini berlang­sung sepanjang minggu pembentukan progesteron ini terhenti, maka
ketiga dari siklus. Selain itu hormon ini juga akibatnya rahim akan me­lepas­kan endometrium
berfungsi memelihara kehamilan karena ter- bersama janin dan terjadilah keguguran (abor­
hentinya produksi progesteron dapat meng- tus).
akibatkan pelepasan endometri­um dan abor-
tus. Khasiat ini disebut daya kerja (pro) ge­s- Efek anti hamil. Akhirnya progesteron juga
tagen (Lat. pro = untuk, gestatione = kehami­l- bertugas mencegah pembuahan berikutnya
an). Oleh karena itu progesteron juga disebut selama masa hamil, yang berlangsung de-
hormon kehamilan. ngan dua cara. Pertama melalui mekanisme
feedback negatif sekresi LH dihambat sehingga
Kedua hormon wanita ini juga memegang tidak terjadi ovulasi lagi. Kedua, progesteron
peranan penting pada pembuahan dan trans- memengaruhi leher rahim (cervix) untuk
portasi telur melalui tuba telur ke rahim membuat lendirnya liat dan kental, hingga su-

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 699 21/04/2015 20:08:11


700 Seksi VIII: Hormon-hormon

Gambar 44-1: Skema perkembangan telur di bawah pengaruh hormon

kar dilewati oleh sel-sel mani. Hal ini dise- Lazimnya masa peralihan dimulai pada
but permusuhan cervix (cervical hostility). usia sekitar 50 tahun dan diawali dengan
Lendir ini pada waktu ovulasi bersifat sangat menjadi kurang teraturnya siklus haid dan
cair di bawah pengaruh estrogen guna me- sering kali tanpa pelepasan telur. Akhirnya
mudahkan pembuahan. Seperti yang akan ovulasi berhenti sama sekali dan beberapa
dibahas dalam Bab 45, Antikonseptiva, kedua bulan sampai beberapa tahun kemudian
prinsip tersebut di atas digunakan dalam pil haid berhenti pula. Jelaslah bahwa di masa
anti hamil. menopause wanita tidak bisa mengandung
lagi.
Gambar di bawah ini memberikan secara
Gejalanya berbagai macam dan yang ter-
skematis pengaruh hormonal terhadap per-
pen­ting berupa gejolak panas di muka (hot
kembangan sel telur. Lalu pada grafik dari
flushes, flushing), sewaktu-waktu berkeringat
Gambar 44-2 dapat dilihat hubungan antara
hebat (di waktu malam), debar jantung dan
siklus ovarium dan endometrium serta kadar
dyspareu­nia. Juga mudah tersinggung, kurang
estro­gen-progesteron dan kadar gonadotro-
semangat dan depresif, serta perasaan lelah,
pin dalam darah.
sukar tidur, gelisah dan nyeri kepala, otot
atau sendi. Di samping itu terjadi kelainan
Klimakterium pada mukosa alat kelamin akibat terham­bat
Klimakterium pada wanita adalah masa pe- pertumbu­han epitelnya, antara lain atrofia
ralihan antara masa subur (fertil) dan masa mukosa vagina dan timbulnya osteoporosis
menua. Cirinya adalah berhentinya men- (irreversibel). Setelah pengangkatan kedua
struasi (menopause) yang dapat disertai de- ovaria (ovariectomia) keluhan-keluhan ini se-
ngan sejumlah besar gejala-gejala. gera muncul dengan cepat dan hebat.

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 700 21/04/2015 20:08:11


Bab 44: Hormon-hormon Wanita 701

Gambar 44-2: Pengaruh hormonal terhadap perkembangan ovum

Penyebab semua gejala tersebut berkaitan tuk menghindari timbulnya gejala-gejala ter-
dengan penyusutan drastis kadar estrogen dalam sebut.
darah, karena produksinya dalam ovaria
menurun dengan kuat dan agak mendadak, *Climaterium virile (Lat. virile = pria), yang
dari rata-rata 50-60 mcg sampai 5-10 mcg istilahnya kadang-kadang diplesetkan men-
sehari. Sebagian penurunan ini dikompensasi jadi ‘peno­pause’, adalah masa peralihan pa-
oleh kenaikan produksi di anak-ginjal. Hati da pria di atas ±55 tahun. Berbeda dengan
dan jaringan lemak juga mensintesis estra- wanita produksi testos­teron tidak menyusut
diol bertolak dari estron yang berasalkan dengan menda­dak, tetapi secara berangsur.
androstendion dari anak-ginjal. Tetapi pada Oleh karena itu dimulainya masa peralihan
umumnya jumlahnya tidak mencukupi un- juga berlangsung lambat. Turunnya kadar

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 701 21/04/2015 20:08:11


702 Seksi VIII: Hormon-hormon

testos­teron dalam darah dapat menimbulkan hadap penyakit kardiovaskuler. Tetapi kare-
beberapa keluhan, seperti berku­rangnya libi- na penyelidikan telah menunjukkan terjadi-
do dan potensi sek­sual. nya peningkatan risiko kanker payudara,
maka HRT sekarang ini hanya dianjurkan
Pengobatan untuk waktu yang singkat dan hanya bagi
Terapi gejala klimakterium pada umumnya wanita dengan keluhan hebat (flushing).
dapat dilakukan dengan tranquillizers dan Lihat di bawah Pencegahan.
klonidin dalam dosis rendah terhadap khu-
susnya flushing. Pengobatan terbaik dan *Pengobatan alternatif menggunakan be-
yang dianjurkan adalah terapi sulih hormon berapa food supplement yang berkhasiat
(hormone replacement therapy, HRT) dengan meringankan keluhan, a.l. isoflavon kede-
kombinasi estro­gen-progesta­gen pada do- lai dengan efek fito-estrogen lemah genis-
sis serendah mungkin, yang digunakan se- tein (2 dd 50 mg), juga ekstrak “red clo-
cara siklis. Terapi substitusi hormonal ini ver” (Cimicifuga racemosa, Promeno, Ymea)
sangat efektif untuk meniadakan keluhan dan asam gamma linolenat (GLA, 1-2 dd
dan memulihkan semangat hidup serta pe- 250 mg), suatu PUFA (C18:3, n6). Sediaan
rasaan nyaman (sense of general well-being). nabati ini sering kali digunakan di ilmu
Keuntungan tambahan dari HRT ini untuk kedokteran komplementer terhadap keluh-
jangka panjang adalah efek preventifnya ter- an klimakterium dan PMS(premenstrual syn-
hadap osteopo­ro­sis dan mungkin juga ter- drome).

Osteoporosis(rapuh tulang)
Gangguan ini dapat diderita oleh ±25% dari semua wanita (Barat) sesudah menopause, biasanya
pada usia di atas 60 tahun. Pada pria osteoporosis lebih jarang terjadi. Juga merupakan masalah
umum (10-20%) bagi penderita penyakit lupus (SLE) yang terutama disebabkan oleh penggunaan
glukokortikoid, di samping usia, gender, keturunan, kadar vitamin D yang rendah dan gaya hidup.
Akibat kehilan­gan kalsium tulang menjadi berpori, tipis, rapuh dan mudah patah. Akhirnya
kerangka ‘menciut’ dan tubuh menjadi lebih pendek dan bungkuk, seperti sering terlihat pada orang
yang tua sekali.
Penyebabnya. Dalam jaringan tulang normal terdapat keseimbangan dinamis antara pembentukan
tulang (oleh osteoblast) dan perom­ba­kannya (oleh osteoclast). Hingga usia ±35 tahun, pemben­tu­kan
tulang yang aktif dan kepadatan tulang (density) menca­pai puncak­nya. Dengan meningkatnya usia,
massa tulang berangsur-angsur menyusut. Faktor-faktor yang memicu terjadinya osteoporo­sis adalah
menopause pada wanita dan penggunaan glukokortikoida.
*Menopause. Pada wanita postmenopausal menurunnya produk­si estrogen mengakibat­kan perom-
bakan tulang yang meningkat; dalam beberapa tahun dapat terjadi penyusutan dari 10-20%. Kemudi­
an juga pembentu­kan tulang berku­rang selama 5-10 tahun. Oleh karena itu kepadatannya menurun
dan dapat terjadi osteopo­rosis. Apabila pasien ini terjatuh, risiko keretakan dari ruas tulang belakang,
pang­kal paha dan pergelangan tangan sangat meningkat. Wanita dengan menopause dini (sebelum
usia 40 tahun) juga memiliki risiko yang meningkat untuk osteoporosis. Life time risk terhadap fraktur
karena osteoporosis untuk wanita di atas usia 50 tahun adalah 40% dan pada pria 15%.
*Penggunaan prednison/prednisolon dalam dosis di atas 7,5 mg sehari untuk jangka waktu lama juga
mengakibatkan kehilangan massa tulang. Diperkirakan penyebabnya adalah menurunnya aktivitas
osteoblast dan mungkin juga mening­katnya resorpsi tulang, berkurangnya absorpsi kalsium dari usus
atau berkurang reabsorpsinya di tubuli ginjal. Lihat selan­jutnya Bab 46, ACTH dan Kortikosteroida.
Pencegahan. Risiko osteoporosis dapat dikurangi dengan makanan yang susunannya baik, antara
lain mengandung banyak kalsium,vitamin D, cukup gerak badan, tidak merokok dan latihan tenaga
dan keseimbangan untuk mencegah terjatuh. Sering kali bagi wanita dengan risiko tinggi, karena
misalnya menopau­se prematur (sebelum waktunya) atau sebab faktor keturunan, dianjurkan terapi
substitusi hormonal. Yang digu­nakan adalah suatu estro­gen, dikom­bina­si dengan kalsium dan vitamin
D, dengan penamba­han proge­stagen secara siklis untuk memperkecil risiko kanker. Namun suatu

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 702 21/04/2015 20:08:11


Bab 44: Hormon-hormon Wanita 703

penelitian intervensi besar dengan konyugat estrogen 0,625 mg sehari telah dihentikan sebelum
waktunya, karena ternyata meningkatkan risiko kanker payudara.12Oleh karena itu HRT hanya dapat
dibenarkan dalam kasus hot flushes sangat hebat serta osteoporosis dan hanya untuk rentang waktu
singkat. Wanita dengan predisposisi familiar untuk kanker payudara tidak boleh menjalani HRT.
Juga perlu diwaspadai bahwa obat-obat tertentu dapat menyebabkan atau memperparah
osteoporosis. Misalnya penghambat aromatase, agonis LHRH, anti-androgen (terapi hormon pada
kanker prostat) dan beberapa sitostatika. Penggunaan jangka waktu lama dari anti-epileptika,
seperti fenitoin dan karbamazepin, juga berkaitan dengan rapuh tulang. Glukokortikoida dapat
mengakibatkan menurunnya masa tulang.
Penanga­nannya dapat dilakukan dengan obat-obat yang menghambat resorpsi tulang (bisfosfonat,
kalsitonin dan estro­gen) dan/a­tau zat-zat yang menstimulasi pembentukannya (steroi­da anabol dan
fluorida). Di samping itu, diberikan kalsium (500-1000 mg sehari) bersama vitamin D3 (800-1000 unit)
untuk mencapai mineralisa­si tulang normal. Penggunaan kalsium sebaiknya tidak melebihi 1200 mg
sehari, karena bila berlebihan dapat menyebabkan risiko batu ginjal.
Untuk kebutuhan kalsium sehari (RDA), lihat Bab 53, Vitamin dan Mineral. Untuk gerak badan
dian­jur­kan gerak jalan dua kali 1/2 jam setiap hari. Untuk kalsitonin dengan khasiat menghambat
langsung terhadap osteoclast, lihat Bab 48, Hormon tiroid.
Alternatif dianjurkan flavonoid dari kedelai genistein (2 x 50 mg) yang berkhasiat sebagai estrogen
lemah dan glukosamin (3 x 500 mg) bersama elemen spura mangan + seng untuk menstimulasi
sintesis sel-sel tulang.
Sel-sel tumor mengganggu keseimbangan antara osteoblast dan osteoclast akibat produksi dari
beberapa faktor yang meningkatkan perombakan, yaitu faktor pertumbuhan, prostaglandin, enzim,
sitokin, dan lain-lain. Akibatnya adalah peningkatan perombakan (‚resorpsi‘, ‚mineralisasi‘).
Bisfosfonat merupakan turunan dari pirofosfat alamiah (H4P2O7) yang berkhasiat menghambat
perombakan tulang oleh osteoclast. Mekanisme kerjanya sebagai obat antiresorptif, berarti memper-
lambat atau menghentikan proses alamiah penguraian jaringan tulang, sehingga kepadatan dan
kekuatan tulang dipertahankan atau ditingkatkan. Dengan demikian proses osteoporosis dapat
dihindari. Bila osteoporosis sudah terjadi, perlambatan proses penipisan tulang mengurangi risiko
fraktur.
Obat-obat ini memiliki afinitas besar untuk kalsiumfosfat dan mengikat pada kristalnya di dalam
tulang untuk kemudian secara berangsur diekskresi dari jaringan tulang. Oleh karena itu, obat ini
selain untuk pengobatan osteoporosis juga digunakan pada terapi dan prevensi metastasis kanker
tulang, khususnya pada tumor prostat, payudara, ginjal, tiroid dan paru-paru. Gejala metastasis
kanker tulang berupa nyeri tulang, imobilisasi, fraktur, hiperkalsiémia dan kelumpuhan akibat
terjepitnya saraf-saraf oleh sumsum tulang.
Sekarang banyak digunakan derivatnya etidronat, pamidronat, alendronat dengan perbandingan
1 : 10 : 10 : 100.

Bisfosfonat digunakan pada osteoporosis postmenopausal atau akibat kortikosteroid, penyakit Paget
dan metastasis kanker, lihat juga Bab 14, Sitostatika. Metabolisme dari bisfosfonat buruk dan ting-
gal dalam tulang untuk waktu lama. Digunakan per oral (asam alendronat, asam etidronat atau per
intravena (asam pamidronat dan asam zoledronat) tiap 3 atau 4 minggu.
Bisfosfonat yang digunakan per intravena (asam zoledronat-Reclast, ibandronat) merintangi os-
teoclast lebih kuat daripada per oral dan terutama untuk pengobatan hiperkalsiemi dan metastasis
kanker pada tulang atau bila pasien tidak dapat menggunakannya per oral.
Efek samping. Sering kali nyeri tulang/otot, bengkak persendian, nyeri perut, obstipasi, diare, sakit
kepala, pusing, mual, muntah, kesulitan menelan (disfagia), gangguan alat cerna dan nekrosis tulang
(osteonecrosis) terutama dari tulang rahang yang baru nampak bulanan setelah pemberian per i.v. (ter-
utama asam zoledronat dan pamidronat). Osteonekrosis dari tulang rahang juga dapat terjadi pada
penggunaan oral dengan insidensi sekitar 1:10.000, tetapi lebih sering pada penggunaan intravena.
Efek samping ini terjadi khusus pada tulang rahang karena dibandingkan dengan tulang kerangka
lainnya, tulang rahang memiliki metabolisme yang lebih cepat dan vaskularisasi lebih baik, sehingga
bisfosfonat tertimbun dalam osteoklasnya.
Franken aam et al.; Bisfosfonaatgerelateerde osteonecrose van de kaak. Ned Tijdschr Geneeskd
2011;155:A3077.

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 703 21/04/2015 20:08:11


704 Seksi VIII: Hormon-hormon

Van de Waal, I. Bisfosfonaatgerelateerde osteonecrose van de kaak. Ned Tijdschr Tandheelkd


2012;119 (4):206-11.
Schortinghuis J. et al.; Osteonecrose van het kaakbot als bijwerking van de intraveneuze behande-
ling met bisfosfonaten. Ned Tijdschr Geneeskd. 2007;151:314-8.
Bagger YZ et al. Alendronat has a residual effect on bone mass in postmenopausal Danish women
up to 7 years after treatment withdrawal. Bone, 2003;33:301-7.

Untuk menghindari rangsangan pada tenggorok (oesofagitis), bisfosfonat harus diminum pagi hari
minimal 30 menit sebelum makan dengan segelas air dan pasien tidak boleh berbaring dalam sejam
setelahnya untuk menghindari “heartburn”.

Bisfosfonat terpenting adalah ibandronat (Bonviva), risedronat (Actonel, Atelvia), alendronat


(Fosamax), klodronat (Ostac), etidronat dan pamidronat. Sediaan kombinasi Actokit diminum rise-
dronat 1x seminggu 35 mg danselama 6 hari per minggu 500 mg kalsium (sebagai kalsium karbonat)
untuk menstimulasi pembentu­kan tulang. Kur dijalankan 3 bulan dan dapat diulang beberapa kali
dengan tujuan mening­katkan kepadatan tulang. Sesudah 6 bulan ternyata jumlah keretakan ruas
berku­rang secara signifikan Dengan alendronat1 dd 10 mg (atau 1 x seminggu *Fosavance = alendro-
nat 70 mg + vit D3 2800 I.U.) 0,5 jam a.c. pagi hari juga dapat dicapai pengurangan fractura tersebut.6
Berkat masa paruhnya yang panjang sekali, ibandronat (2004) dapat diminum 1 x sebulan 150 mg
(garam Na) 1 jam a.c.

* Etidronat (Didronel, 1970), pamidronat (APD, Aredia. 1991) dan risedronat (Actonel, 1996) selain pada
kanker23 juga digunakan pada penyakit kronis tulang melunak (M. Paget) dan pada osteoporosis post-
menopausal. Lihat juga Bab 44, Zat2 estrogen, box Osteoporosis.
* Alendronat (Fosamax) adalah aminobisfosfonat (1993) yang sama sifat kerja dan penggunaannya
dengan pamidronat. Pada perut kosong BA-nya terbaik, yaitu hanya 0,65%, PP 78% dengan masa
paruh panjang. Tidak boleh digunakan pada hipokalsiemia.
Dosis: osteoporosis pasca menopause/akibat glukokortikoid 1 x seminggu 70 mg 0,5 jam a.c.,
langsung setelah bangun tidur, diminum dalam posisi berdiri dengan minimal 200 cc air tanpa
dikunyah atau dilarutkan dalam mulut. Setelah diminum tidak boleh berbaring lagi (untuk meng­
hindari iritasi mukosa oesofagus). Air mineral dan soft drink dapat mengurangi absorpsi obat, de-
mikian juga sediaan-sediaan yang mengandung kalsium dan antasida yang baru dapat digunakan
setelah minimal ½ jam. Juga terlebih-lebih harus waspada penggunaan bersamaan dari obat-obat
yang merangsang saluran gastro-intestinal, seperti NSAID’s.
Preventif: 1 dd 5 mg a.c
*Risedronat (Acton, 1988) juga buruk resorpsinya dari usus dengan BA 0,6 % , PP 25%. Tidak dime-
tabolisasi dan diekskresi melalui urin secara utuh, masa paruhnya juga panjang, ±20 hari. Dosis: 1
dd 5 mg 2 jam a.c. atau 1 x seminggu 35 mg 2 jam a.c.
* Strontium ranelat (Protelos, Osseor) juga efektif pada osteoporosis postmenopausal (2004) untuk
mengurangi fraktur tulang punggung dan pangkal paha. Mekanisme kerjanya berdasarkan stimulasi
pembentukan tulang dan penghambatan perombakannya oleh osteoclast. Zat ini berkumulasi di ja-
ringan tulang dan di-inkorporasi di kristal apatit.  BA ±25%, masa paruh 60 jam. Efek samping utama
adalah mual dan diare.
Senyawa ini telah diizinkan peredaraannya di Eropa sejak tahun 2004 untuk pengobatan oste-
oporosis dan untuk mengurangi risiko fraktur tulang belakang dan pinggul pada wanita postmeno-
pausal.
Di tahun 2012 indikasi ini juga diberlakukan bagi kaum pria. Di tahun 2013 timbul rekomen-
dasi untuk membatasi penggunaannya hanya untuk pengobatan osteoporosis parah dengan risiko
fraktur yang tinggi, bila terdapat kontraindikasi terhadap obat-obat lain (misalnya intolerasi).
Pembatasan indikasi ini karena risiko efek samping kardiovaskuler. Strontium ranelat janga­n di­
gunakan pada pasien dengan riwayat gangguan jantung iskemik seperti angina atau infark,
ganggua­n arterial perifer, trombo-emboli atau gangguan serebrovaskuler, juga jangan diberikan
pada pasien hipertensi yang tidak terkendali.
Dosis: oral 1 dd 2 g malam hari sebelum tidur. (Geneesm Bull 2006; 40:80-81).

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 704 21/04/2015 20:08:11


Bab 44: Hormon-hormon Wanita 705

*Teriparatide (Forsteo). Merupakan suatu sediaan rekombinan human parathyroidhormon


(PTH; human parathyroid hormone I-34) dengan mekanisme kerja yang sama sekali berlainan de­
ngan bisfosfonat dan raloksifen. Seperti diketahui kedua obat bisfosfonat ini (= antiresorptiva)
terutama me­rintangi resorpsi tulang oleh osteoclast dan sekunder disusul dengan meningkat-
nya mineralisasi. Sedangkan teriparatide (2005) memiliki terutama efek anabol yang mensti-
mulasi osteoblast untuk pembentukan tulang baru dengan efek bertambahnya volume tulang
dan memperbaiki strukturnya. Tetapi daya kerjanya tidak kausal, berarti tidak memperbaiki
tulang yang sudah hilang. Dibandingkan dengan strontium ranelat yang di samping meng-
hambat resorpsi tulang juga ber­daya merangsang pembentukan tulang baru, efek anabol dari
teriparatide jauh lebih kuat.
Penyelidikan menunjukkan bahwa teriparatide mengurangi drastis risiko fraktur pada wanita
maupun pria. Terutama ditujukan bagi wanita postmenopause dengan osteoporosis parah dan beri-
siko besar untuk fraktur setelah pengobatan dengan bisfosfonat maupun raloksifen, atau yang tidak
tahan terhadap kedua obat ini. Berhubung mekanisme kerja dari teriparatide berlawanan dengan-
nya, maka tidak boleh digunakan bersamaan.
Efek samping tersering berupa pusing, kejang kaki (1-10%), mual, sakit kepala dan perasaan lemah.
Dosis: tiap hari parenteral 20 ug selama maksimal 18 bulan selama hidup, ditunjang dengan
asupa­n kalsium dan vitamin D.14,15

*Denosumab (Prolia, Xgeva)


Merupakan IgG2 monoklonal antibodi human yang mengikat secara spesifik dan sangat kuat
pada sitokin (RANKL) (nuclear factor-kappaB ligand) yang mutlak untuk pembentukan dan aktivasi
osteoklas. Denosumab memblokir pengikatannya kepada RANK dan merintangi pembentukan dan
aktivitas osteoklas, mengurangi resorpsi tulang dan meningkatkan kepadatan tulang. Dimetabolisasi
oleh peptidase menjadi peptida kecil dan asam amino. Waktu paruh t1/2 ±26 hari (6-52 hari).
Penggunaan. Sebagai prevensi bagi wanita postmenopause terhadap risiko fraktur akibat osteopo-
rosis dan hanya dianjurkan pada osteoporosis parah dan meningkatnya risiko fraktur karena usia
lanjut. Digunakan melalui injeksi s.k. bila terdapat toleransi terhadap bisfosfonat, yang sebetulnya
merupakan pilihan pertama bagi pasien osteoporosis wanita postmenopause, seperti asam alen-
dronin dan asam risedronin, karena efektivitasnya tinggi, pengalaman dengan bisfosfonat oral ini
cukup banyak dan efek sampingnya yang lebih terbatas.
Denosumab juga dapat mengurangi risiko fraktur ruas tulang punggung pada pria penderita
kanker prostat yang diterapi dengan androgen.
Karena bisfosfonat dimetabolisasi oleh ginjal sehingga merupakan kontraindikasi bagi pasien
gagal ginjal, mungkin denosumab aman bagi pasien demikian sebab metabolisasi denosumab tidak
melalui ginjal, walaupun penelitian mengenai hal ini masih harus dilakukan.
Ref.: N Engl J Med. Aug 20, 2009; 361(8): 818–820.

Efek samping. Sering kali katarak (1-10%), obstipasi, nyeri pada kaki-tangan, infeksi saluran urin
dan alat pernapasan, infeksi kulit, osteonekrosis tulang dagu (terutama bila pernah diterapi dengan
bisfosfonat) dan hipokalsiemia.
Sebelum dimulai terapi dengan suatu penghambat resorpsi tulang dianjurkan untuk terlebih
dahulu ditentukan kadar dari kalsium maupun vitamin D dan bila perlu dioptimalkan untuk
menghindari timbulnya hipokalsiemia.

Dosis: injeksi s.k. 60 mg sekali dalam 6 bulan di samping suplesi vitamin D3 dan kalsium, terkecuali
terdapat hyperkalsiemia.
Ref.:
1. Lopes VB et al.; Symptomatische hypocalciemie geinduceerd door denosumab. NTvG 2013, 157-9.
2. Cummings SR, San Martin J, McClung MR, et al. Denosumab for prevention of fractures in post-
menopausal women with osteoporosis. N Engl J Med. 2009;361:756-65

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 705 21/04/2015 20:08:11


706 Seksi VIII: Hormon-hormon

*Pada pria gejala peralihan adakalanya dapat Khasiat fisiologi dan farmakologi
ditanggulangi melalui terapi suplesi dengan Nama estrogen berasal dari daya kerja hormon
androgen secara siklis atau dengan penggu- ini yang menim­bulkan oestrus pada hewan,
naan pil ereksi sildenafil (Viagra). yaitu hasrat bersenggama. Pada manusia
efek-efek estrogen terpenting adalah sebagai
berikut:
A. ESTROGEN
Estradiol, estron dan estriol merupakan es- a. efek feminisasi(Lat. femina = wanita), yaitu
trogen alamiah, yang adakalanya disingkat menimbulkan ciri-ciri kelamin wanita
sebagai masing-masing E2, E1dan E3 sesuai primer dan sekunder. Terutama vagina
jumlah gugu­san-OH dalam molekulnya. sangat peka bagi estrogen, yang antara
Estradiol memiliki khasiat estrogen terkuat lain menyebabkan pertandukan epitelnya.
dan 2-5 kali lebih aktif daripada kedua hor- Kekuran­gan yang sama seperti sesudah
mon lainnya. menopause dapat mengaki­batkan atrofia
Estrogen terutama dihasilkan oleh ovaria dan radang mukosanya (vaginitis).
sebanyak 2-25 mcg sehari pada minggu per- b. proliferasi rahim dan endometrium. Es-
tama sampai 25-100 mcg di perten­gahan trogen menstimulasi pertumbuhan rahim
siklus haid. Dalam jumlah lebih sedikit juga hingga dapat tumbuh besar (hyperplasia),
dibentuk oleh folikel dan Corpus luteum, testes di samping itu juga menimbulkan fase
dan anak ginjal (pria dan wanita). Plasenta proliferasi dari endometrium. Sekitar per-
membentuk dalam jumlah berlimpah, sampai tengahan siklus (masa fertil wanita) leher
30 mg (!) sehari pada bulan ke-9 kehami­ rahim dirangsang untuk mensekresi len-
lan. Sesudah menopause produksi menurun dir berlebihan yang cair sekali untuk
sampai 5-10 mcg sehari. mempermudah penetra­si sel-sel mani. La-
Sintesisnya berlangsung di bawah penga- gi pula menstimulasi kelenjar di dinding
ruh FSH dengan asetat dan kolesterol sebagai saluran telur untuk mensekresi lendir­-
bahan pangkal dan testosteron sebagai pre- nya dan memperlancar transpor telur ke
cursor, di mana c-AMP juga memegang pe- rahim.
ranan penting. Adakalanya konversi testos- c. terhadap menstruasi. Kadar estrogen da-
teron ––> estradiol terhalang, yang berakibat rah harus melebihi nilai ambang tertentu
terjadinya hirsutisme karena meningkatnya untuk memelihara fase proliferasi dan
kadar androgen. fase sekresi dari endometrium. Bila menu-
run di bawah nilai itu endome­trium dile-
Kinetik. Secara oral dan dermal estrogen paskan dan terjadilah perdarahan.
diabsorpsi dengan baik dan cepat, juga va- d. terhadap laktasi. Estrogen membantu
ginal. Tetapi FPE dalam hati adalah sede- progesteron memelihara kehamilan nor-
mikian tinggi sehingga BA-nya rendah dan mal dan pertumbuhan payudara. Sesu-
oral menjadi kurang aktif. Seperti hormon dah persalinan estrogen membantu pro-
kelamin lainnya hormon ini terikat pada laktin, yang menstimulasi keluarnya air
protein transpor SHBG (Sex Hormone Binding susu melalui penghambatan produksi
Globuline). Dalam hati hormon ini dirombak dopamin (= PIF, prolactin inhibiting factor),
dengan pesat menjadi metabolit yang ku- hingga sekresi prolaktin meningkat. Lak-
rang aktif, antara lain estron, estriol dan tasi turut didorong oleh oksitosin dari
glukuro­nidanya. Sebagian mengalami siklus neurohipofisis. Pada dosis tinggi estrogen
enterohepa­tik. Ester estradi­ol dan estrogen justru menekan laktasi, mungkin karena
nonsteroida lebih lambat inaktivasi­nya dalam menghambat efek prolak­tin terhadap pa-
hati dan jaringan lainnya, oleh karena itu yudara.
daya kerjanya lebih kuat daripada estradiol. e. efek anti ovulasi berdasarkan khasiat
Ekskresi berlangsung melalui urin sebagai antigonadotrop. Estrogen dan juga pro-
konyugat glukuronida. gestagen di atas kadar tertentu meng-

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 706 21/04/2015 20:08:11


Bab 44: Hormon-hormon Wanita 707

hambat GnRH di hipotalamus dan FSH/ 20 untuk mencegah hiperplasia endo-


LH di hipofisis melalui feed­back negatif. metrium dan risiko kanker. Kombinasi
Salah satu akibatnya adalah tercegahnya sebaiknya digunakan secara siklis; artinya
ovulasi. setiap tiga minggu diselingi istirahat 1
f. efek anabol, yang lebih lemah daripada minggu untuk meniru keadaan alamiah.
androgen. Tetapi dapat pula digunakan secara
g. efek penutupan epifisis tulang sama kontinu dengan “keuntungan” tidak
efektifnya dengan androgen. timbulnya perdarahan penarikan. Suatu
h. efek antiandrogen. Melalui hipofisis hor- studi meta analisis mengungkapkan
mon-hormon wanita di atas kadar tertentu risiko kanker payudara yang meningkat
menurunkan sekresi androgen, sehingga dengan semakin lama berlang­sungnya
efeknya diperlemah. Lagi pula estrogen terapi substitusi. Risiko ini menurun
menstimulasi sintesis protein pengangkut setelah penggunaan estrogen dihentikan
SHBG dengan efek menurunkan kadar dan praktis hilang sama sekali setelah
androgen bebas. 5 tahun. Sebalik­nya ditemukan pula
i. efek terhadap kolesterol. Estrogen me- indikasi bahwa substi­tusi jangka panjang
ningkatkan kadar HDL kolesterol dan se- memberikan pengaruh baik terha­dap
dikit menurunkan kadar LDL, yaitu jus- risiko kematian.
tru kebalikan dari­ efek androgen. Sifat Mengenai penggunaan postmenopa-
ini adalah penyebab mengapa wanita usal dari terapi substitusi ini, khusus
sebelum menopause lebih jarang men- mengenai indikasi eksak dan jangka wak-
derita penyakit kardiovasku­ler diban- tunya, belum terdapat kesepakatan di
dingkan dengan pria. Lagi pula estrogen antara para ahli.
memperlebar arteri jantung sehingga alir- b. anti ovulasi (pil antihamil), bersama su-
an darah lebih deras dan risiko penciutan atu progestagen, juga sebagai morning-
dan infark menjadi lebih kecil. after-pill, lihat Bab 45, Antikonseptiva
j. retensi garam dan air, khususnya pa- oral.
da dosis agak tinggi dan pada paruh c. menekan laktasi. Estrogen–seperti juga
kedua dari siklus, yang mengakibatkan progestagen dan androgen–berkhasiat
perasaan tegang dan nyeri di payudara. langsung menghambat sekresi air susu
Juga udema dan naiknya berat badan. secara primer, artinya bila laktasi belum
k. menghambat kehilangan tulang yang dimulai. Penggunaannya segera setelah
cepat pada 5 tahun pertama dari meno- persalinan untuk menghambat produksi
pause. Bila digunakan minimal 5 tahun air susu, sudah diting­galkan berhubung
fractura dikurangi dengan 50-60%. risiko trombo-emboli pada dosis tinggi
yang diperlukan. Sekarang digunakan
Penggunaan bromokriptin, suatu zat penghambat se-
Estrogen digunakan pada berbagai gangguan kresi prolaktin, yang juga aktif bila laktasi
dan yang terpenting adalah sebagai berikut: sudah dimulai.
a. terapi substitusi untuk mensuplesi hor- d. menghambat pertumbuhan anak-anak
mon bila produksi alamiah tidak men- perempuan sekitar usia 12 tahun yang
cukupi kebutuhan. Misalnya pada hipo- tumbuh terlalu pesat dan dikuatirkan
gonadisme dan setelah pengangkatan menjadi terlampau tinggi. Estrogen men-
ovaria (ovarectomi). Begitu pula pada stimulasi penutupan epifisis tulang pipa
keluhan serius selama klimakterium yang mengakibatkan penghentian per-
yang tidak dapat diatasi dengan obat- tumbuhan.
obat biasa. Satu dosis kecil estro­gen ter- e. pada osteoporosis postmenopausal. Es-
nyata sudah efek­tif, misalnya 10-15 mcg trogen berkhasiat memulihkan keseim-
etinilestradiol sehari, dengan tambahan bangan antara pembentukan dan pe-
proge­stagen pada hari ke-8 s/d hari ke- rombakan sel-sel tulang yang tergang-

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 707 21/04/2015 20:08:11


708 Seksi VIII: Hormon-hormon

gu pada osteoporosis. Efeknya nampak kanker payudara. Sebaliknya dalam kon-


relatif cepat, sesudah 6 bulan ternyata sentrasi tinggi pertumbuhan tumor in
massa tulang naik sedikit dan kehilan­gan vitro dihambat. Fito-estrogen meringan-
tulang dihentikan. Lihat selanjutnya di kan kerja anti estrogen dari tamoksifen.
atas, boks Osteoporosis. Karena mungkin bekerja mutagen dan
f. kanker prostat (tersebar) dapat diusaha- karsinogen, maka fito-estrogen tidak
kan pengobatannya dengan estrogen dianjurkan pada wanita dengan riwayat
(misalnya fosfest­rol) atau progestagen kanker payudara atau yang sedang me-
(misalnya megestrol). Tetapi penanganan ngidapnya (Thung, W. Pharm Wkbl 2002;
utamanya terdiri dari kastrasi kimiawi 137 : 999).
dengan analoga LH-RH (gonadorelin,
dan lain-lain), umumnya bersamaan de- Efek samping
ngan suatu antiandrogen (flutamida, dan
Estrogen dapat menimbulkan gangguan
lain-lain).
lambung-usus (mual, anoreksia, diare), nyeri
g. atrofia dan colpitis (radang mukosa,
kepala dan pusing-pusing, serta pada dosis
Yun. colpos = vagina) yang dapat terjadi
tinggi mual dan muntah. Selain itu juga
sesudah menopause, dapat efektif diobati
sejumlah efek samping yang lebih berat,
dengan krem vaginal yang mengandung
yaitu:
misalnya diënestrol atau estriol.
– efek feminisasi pada pria dengan gyne-
comastia, libido berku­rang, impotensi dan
Penggolongan hambatan spermatogenesis
– trombo-emboli, yakni penyumbatan ar-
Estrogen yang digunakan dalam terapi dapat
teri kecil oleh darah beku, yang teruta-
dibagi dalam dua kelompok berdasarkan
ma dapat terjadi pada penggunaan lama
struktur kimiawinya.
dengan dosis tinggi (di atas 50 mcg sehari)
a. Zat steroid: estradiol, estron, estriol, etiniles- – kanker endometrium. Dosis tinggi yang
tradiol, mestranol dan epimestrol (Stimovul) diminum untuk jangka waktu lama
b. Zat non-steroid:dietilstilbestrol, diënestrol mengakibatkan hiperplasia endometrium,
dan fos­festrol (Honvan) yang meningkatkan risiko berkembang-
c. Fito-estrogen adalah zat-zat polifenol, nya menjadi kanker. Maka lazimnya
flavon dan flavonoida dari tumbuhan yang secara siklis digunakan dosis serendah
dalam saluran gastrointestinal dikon- mungkin bersama prostagen untuk meng-
versi oleh flora usus menjadi zat-zat hindari pertumbuhan berlebihan tersebut.
yang menyerupai estrogen. Senyawa Hingga kini tidak terbukti bahwa estrogen
ini dapat menempati reseptor estrogen pada penggunaan lama (pil antihamil!)
dan berkhasiat sebagai estrogen lemah. meningkatkan risiko kanker payudara,
Dapat ditemukan di kedele, kacang- seperti pernah dilaporkan. Namun ter-
kacangan, gandum, buah-buahan dan nyata bahwa estrogen menstimulasi tu-
sayur-mayur. Di negara-negara dimana mor yang sudah ada dan bersifat “estrogen
diet sehari-hari mengandung banyak dependent” (memiliki reseptor estrogen)
fito-estrogen, insidensi kanker payudara – perdarahan tak teratur terjadi bila kadar
dan prostat rendah sekali, begitu pula PJP estrogen faal menurun (breakthrough blee-
dan osteoporosis, misalnya di Cina dan ding), bila perdarahan-antara ini hanya
Jepang. Sebaliknya insidensi kanker usus ringan disebut “spotting”. Bila terapi es-
besar meningkat. Hal ini belum dapat trogen dihenti­kan, timbullah perdar­ahan
dimengerti dengan jelas. penarikan(withdrawal bleeding)
Khasiat. Penelitian telah mengungkap- – udema dan naiknya berat badan, juga
kan, bahwa genistein dan daidzein (fito- nyeri buah dada akibat retensi garam
estrogen kedele) dalam konsentrasi ren- dan air, khususnya pada dosis tinggi.
dah merangsang pertumbuhaan sel-sel Pada pasien jantung dan manula, udema

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 708 21/04/2015 20:08:11


Bab 44: Hormon-hormon Wanita 709

meningkatkan risiko gagal jantung (de- melalui medikasi. Dewasa ini kanker payu
kompensa­si). dara masih merupakan salah satu penyebab
kematian utama para wanita. Penghindaran
Kontra-indikasi. Estrogen tidak boleh dibe- jenis kanker ini merupakan masalah yang
rikan pada wanita hamil, pasien myoma atau sangat sulit, disebabkan demikian banyak
kanker serta pasien jantung dan pembuluh. faktor risiko yang tidak dapat dihindari
Penggunaan hendaknya berhati-hati pada (kadar estrogen tubuh sendiri, gangguan
pasien diabetes, migrain dan hipertirosis. menses dan menopause, usia, genetik dan
Anak perempuan di bawah usia 16 tahun mutasi gen), maupun fakto risiko yang ada
sebaiknya jangan diberi­kan estrogen (pil kemungkinan dapat diintervensi seperti pola
antihamil) berhubung stimulasi penutupan hidup, obesitas dan inaktivitas.
epifisis dan berhentinya pertumbuhan (me- Obat-obat penghambat aromatase mungkin
manjang). dapat memberikan perubahan drastis karena
ternyata lebih efektif dan lebih aman daripada
tamoksifen untuk menghindari residif kanker
Zat antiestrogen payu dara pada wanita postmenopause.
Zat-zat ini dapat “melawan” atau mengurangi Sebelum menopause produksi utama da-
efek estro­gen. Dalam arti luas androgen dan ri estrogen berlangsung di ovaria. Setelah
progestagen dapat diang­gap sebagai zat anti- menopause estradiol dan estron terutama di-
estrogen. Dikenal dua kelompok zat dengan bentuk oleh enzim aromatase dari masing-
khasiat antiestrogen, yakni estrogen lemah masing testosteron dan androstendion di ja-
dan penghambat enzim aromatase. ringan perifer (lemak, otot, hati, tumor
mammae). Lihat skema biosintesis hormon-
a. Estrogen lemah klomifen, epimestrol, tamok­ hormon ini Gambar 43-1 pada Bab 43, Zat-
si­fen dan raloksifen. zat Androgen dan Bab 46, Kortikoste­roid.
Mekanisme kerja zat-zat ini diperkirakan Melalui blokade aktivitas enzim aromatase,
berdasarkan penggeseran hormon alamiah dari penghambat aromatase merintangi pengu-
reseptornya di hipotalamus, hingga aktivitas bahan dari androgen ke estrogen, yang
dan kadar estradiol darah menurun. berakibat menurunnya kadar estrogen dalam
Akibatnya ialah terhambatnya mekanisme darah dan jaringan tumor.
feedback yang mengatur produksi estro­ Ref.
gen. Ovaria dan folikel distimulasi dan 1. Verkooijen H.M. et al., Chemopreventie van
sekresi FSH/LH ditingkatkan, yang ber­ borstkanker. Ned Tijdschr Geneeskd. 2012;156
efek ovulasi. Atas dasar khasiat mendo­ 2. Goss PE, Ingle JN, Ales-Martinez JE, et al.
Exemestane for breast-cancer prevention
rong ovulasi ini klo-mifen dan epimest­
in postmenopausal women. N Engl J Med.
rol digunakan pada infer­tilitas wanita 2011;364:2381-91.
akibat hipo­fungsi hipofisis dan anovul­asi.
Tamoksifen dan raloksifen khusus digunakan Aromatase terdapat pada ±65% dari pen-
pada terapi paliatif dari kanker mammae derita tumor payudara. Anastrozol dan le-
dan raloksifen untuk terapi osteoporosis trozol menghambat aromatase secara selektif;
pada wanita pasca-menopause. aminoglutetimida juga turut menghambat
sintesis glukokortikoida dan steroida lain.
b. Penghambat aromatase: aminoglutetimida, Obat-obat ini khusus digunakan pada kanker
anastrozol (Arimi­dex), exemestan (Aromasin) payudara (estrogen receptor-positive; ER+)
dan letrozol (Femara). yang tersebar pada wanita postmenopausal,
Sejak tahun 90-an dari abad yang lalu, para bila tamoksifen tidak efektif (lagi). Dalam
peneliti menyelidiki cara-cara mengurangi/ dosis tinggi zat-zat ini memperli­hatkan efek
menghindari risiko timbulnya kanker payu estrogennya yang lemah dan justru bekerja
dara melalui kemoprevensi. Dengan istilah antigonadotrop dengan menghambat sekresi
ini dimaksudkan penghindaran penyakit gonadotropin.

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 709 21/04/2015 20:08:11


710 Seksi VIII: Hormon-hormon

Efek samping: perasaan panas di muka medroksiproge­ste­ron, megestrol dan didro-


(hot flashes), nyeri otot, pusing, mual, diare gesteron.
atau sembelit, perasaan lemah dan cape b. derivat testosteron: noretisteron, tibolon,
serta penipisan tulang pada wanita pasca norgestrel, linestrenol, desoge­strel, gestoden
menopause. dan alilestre­nol. Semua zat ini juga me-
miliki efek androgen, kecuali alilestre­
nol. Lines­trenol, noretisteron dan tibolon
B. ZAT PROGESTAGEN berefek estrogen. Norgestrel, desogestrel
dan gestoden memiliki efek anti estro­gen
Progesteron adalah hormon wanita lainnya kuat, begitu pula noretisteron, linestrenol,
yang dibentuk oleh Corpus luteum, plasenta megest­rol dan medroksi­progesteron, teta-
(dimulai dari bulan ketiga kehamilan), testes pi lebih lemah.
dan cortex anak ginjal (pria dan wanita) di
bawah pengaruh FSH/LH dari hipofisis. Khasiat farmakologi
Seba­liknya kadar proge­steron (dan estro­gen) Di bawah ini diberikan ringkasan khasiat
dalam darah melalui mekanisme feedback progesta­gen terpenting, yaitu:
turut menentukan banyak­nya sekresi GnRH a. efek progestagen, yaitu mempersiapkan
dan gonadotro­pin tersebut. rahim untuk implantasi telur melalui in-
Progesteron berkhasiat menginduksi per- duksi fase sekresi dari endometrium
alihan endometrium dari fase proliferasi b. efek gesta­gen berupa memelihara keha-
(pengaruh estrogen) ke fase sekresi zat- milan. Kedua efek ini paling nyata pada
zat gizi, agar telur yang sudah dibuahi bisa OH-progeste­ron, didroge­steron dan aliles­
bersarang dan berkembang menjadi janin tre­nol. Berdasarkan sifat ini gestagen di-
(implantasi). Selanjutnya progesteron bertu- gunakan un­tuk menghind­ari abortus.
gas memeli­hara kehamilan. Oleh sebab itu, Medroksiprogesteron juga bekerja gesta­
setelah C. luteum menghenti­kan produk- gen, tetapi tidak dian­jurkan berhubung
sinya sekitar bulan ke-4 kehamilan, plasenta efek androgennya.
mulai membentuk progesteron dalam jumlah c. anti ovulasi. Sebagai anti gonadotrop,
besar, sampai 150-250 mg seharinya pada zat ini bersifat mencegah ovulasi. Sifat ini
saat sebelum persalinan. Pada fase prolifera­si terutama kuat pada noretisteron, norgestrel,
hanya diproduksi 3-4 mg sehari (juga sesudah linestrenol, desogestrel dan gestoden. Oleh
menopause dan pada pria), lalu pada fase karena sifat itu, zat-zat ini terdapat dalam
sekresi meningkat sampai 6-15 mg. kebanyakan pil antihamil.
d. efek androgen dimiliki oleh progesteron
Zat-zat progestagen dan kebanyakan zat progestagen turunan
Zat-zat progestagen atau progestativa adalah (nor)testosteron. Dalam dosis tinggi zat-
steroid sintetik dengan kegiatan progesteron, zat ini mengurangi produksi androgen
tetapi spektrum kerjanya berbeda banyak. (dan estrogen).
Semua zat berkhasiat progestagen, tetapi e. efek estrogen. Khususnya derivat testos-
tidak semuanya memiliki efek gesta­gen (me- teron berkhasiat estro­gen lemah, karena di
melihara kehamilan), menghambat ovulasi dalam hati diubah menjadi estrogen. Efek
atau berkhasiat anti estrogen. Bahkan bebe- antiestrogennya nampak dari khasiatnya
rapa di antaranya memiliki sifat-sifat baru, untuk mengentalkan lendir cervix, yang
seperti efek estrogen walaupun lemah. Ber- justru mencair di bawah pengaruh es-
lainan dengan proge­steron zat-zat ini aktif trogen. Efek ini merupakan salah satu
secara oral. mekanisme kerja dari pil antiha­mil dan
terkuat pada norgestrel.
Secara kimiawi zat-zat ini dapat dibagi dalam f. efek termogen, yaitu meningkatkan suhu
2 kelompok, yaitu: badan. Sesudah ovulasi, kadar proges-
a. derivat progesteron: hidroksiprogesteron, teron darah meningkat karena C. luteum

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 710 21/04/2015 20:08:11


Bab 44: Hormon-hormon Wanita 711

mulai memproduksinya dan suhu dasar digunakan untuk jangka waktu lama
badan naik kira-kira 0,38º C. dengan dosis tinggi, khususnya derivat
Prinsip ini digunakan pada metode suhu anti- testosteron akibat kerja sisa androgennya.
konsepsi, lihat Bab 45, Antikonseptiva. Juga udema akibat retensi garam dan air
– efek sentral. Pada dosis tinggi semua
Penggunaannya steroid menekan SSP dan dapat menim-
bulkan rasa kantuk, kelesuan, perubahan
Penggunaan progestativa yang terpenting suasana jiwa dan depresi
adalah pada berbagai keadaan, yaitu : – gangguan hati, khususnya dapat terjadi
– prevensi abortus yang mengancam (abor- penyumbatan saluran empedu (chol­es-
tus imminens) karena kekurangan pro- tasis).
gesteron. Berhubung risiko mencederai
C. luteum (luteolyse) dan mengakibatkan
cacat pada janin (teratogenese), sebaiknya Zat anti progestagen
jangan menggunakan zat-zat sintetik, Zat-zat ini “melawan” khasiat progesteron
tetapi (hidroksi) progesteron atau aliles- melalui blokade reseptornya secara kompe-
trenol. titif di organ tujuan. Digunakan khusus se-
– pil antihamil (bersama estrogen), juga bagai abortivum medis (misalnya janin mati)
sebagai zat tunggal dalam pil mini dan berdasarkan peniadaan efek gestagen dari
pil suntik, berda­sar­kan khasiatnya me- progesteron. Kehamilan dihentikan akibat
nekan ovulasi dan menstru­asi. Efektivi­tas­ efek progesteron terhadap endometrium di-
nya lebih ringan daripada pil kombinasi. hambat. Yang terkenal adalah mifep­riston
Juga sebagai senyawa tunggal dalam pil (Mifegyne) dengan struktur steroid, yang
implantasi. dengan dosis tunggal (600 mg) efektif untuk
– gangguan haid akibat defisiensi pro- ±80% bila diberi­kan sampai 6 minggu setelah
gesteron dan pada PMS (premenstrual haid terakhir. Bila 36-48 jam kemudian te-rapi
syndrome), yaitu sekelompok gejala tidak disusul dengan suatu prostaglandin, misal-
nyaman sebelum datangnya haid (muru­ng, nya dinopros­ton (Prostin E2), hasilnya naik
tegang, mudah tersinggung serta nyeri sampai 95%.
payudara dan nyeri kepala). Efekti- Di samping itu, mifep­riston 10 mg digunakan
vitasnya pada PMS masih diragukan. sebagai morning-after-pill (anti hamil) yang
– klimakterium sebagai tambahan (12-14 sangat aman dan dapat dipercaya, lihat Bab
hari per siklus) pada terapi suplesi dengan 45, Antikonseptiva oral.Pil abortus ini sudah
estrogen untuk mengurangi risiko kanker dipasarkan di banyak negara Eropa, antara
endometrium. Tibolon digunakan sebagai lain di Skandinavia, Inggris, Belgia, Jerman,
monoterapi tanpa estrogen Austria, Yunani dan Belanda.
– endometriosis yang mengakibatkan ke-
mandulan
– kanker endometrium/mammae tersebar MONORAFI
yang tidak dapat dibedah

A. ESTROGEN
Efek samping 1. Estradiol: E2, Progynova, Estraderm TTS
Zat-zat progestagen dapat menimbulkan efek Estrogen alamiah terkuat ini diperoleh
samping agak ringan seperti mual, anoreksia, antara lain dari jaringan plasenta. Oral kurang
nyeri kepala, migrain, peningkatan berat aktif akibat FPE tinggi yang berlangsung
badan, juga perdarahan penarikan setelah cepat, terkecuali ester valeratnya (Progynova)
penggunaannya dihentikan. Selain itu juga yang lebih lambat perombakannya dalam
memperlihatkan efek-efek lain, terutama pa- hati. Pada umumnya, zat ini digunakan
da dosis tinggi, seperti : parenteral sebagai ester long-acting, misalnya
– efek virilisasi pada (janin) wanita bila ester benzoat, -fenilpropionat dan -valerat

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 711 21/04/2015 20:08:12


712 Seksi VIII: Hormon-hormon

(Progy­non depot). Terapi substitusi pada ke- tidak lebih baik dibandingkan dengan EE.
luhan klimakterium dan prevensi osteo- Aktivitasnya: mestranol 80 mcg = EE 50 mcg.
porosis perlu dikombinasi dengan suatu zat
progestagen selama 10-14 hari per 4 minggu. 2. Estron: E1, konyugat estrogen, Premarin
Estradiol diserap dengan baik melalui kulit Hormon alamiah ini diisolasi dari air seni
(plester Estra­derm) dan mukosa (krem vagi­ kuda hamil (1929) dan mengandung seba-
nal). nyak 100 mg konyugat (= -sulfat dan -glu-
Dosis pada insufisiensi dan prevensi osteo- kuroni­da) dari sejumlah estrogen, terutama
porosis : Oral 1 dd 1-2 mg p.c. (-valerat) siklis, estron. Khasiat estrogennya agak lemah, da-
bersama suatu progesta­gen. Transkutan: 1 pat di-gunakan secara kontinu dan jarang
plester Estraderm TTS 50 yang melepaskan menim­bulkan perdarahan penarikan atau
50 mcg/24 jam setiap 3-4 hari, bersama spotting bila digunakan untuk gejala klimak-
progestagen selama 12-14 hari per bulan. terium. Oleh karena itu Premarin banyak
Intramuskuler 10 mg valerat/mi­nyak pada sekali digunakan untuk terapi substitusi
hari ke-1 dan ke-14 bersama progestagen hormonal, juga dalam pil antihamil.
pada hari ke-19 sampai ke-26. Subkutan: tablet Setelah diserap konyugat estron baru
implantasi 20 mg setiap 4-8 bulan. [TTS = menjadi aktif setelah dihidrolisis menjadi E1
Transdermal Thera­peutic System]. (dan E3) bebas. Sebagian E1 dalam hati diubah
*Cyclo-Progynova: estradiol valerat 2 mg + menjadi estriol. Efek samping lebih ringan
norgestrel 0,5 mg daripada estradiol.
*Femoston : estradiol 2 mg + didrogesteron 10 Dosis: pada klimakterium: oral 0,625-2,5 mg
mg p.c. sehari, prevensi osteoporosis: 0,625/hari
secara siklis atau konti­nu, selalu bersama
*Etinilestradiol (EE, Lynoral, *Diane 35, *Ly- progestagen.
ndiol, *Marvelon, *Microgynon, *Triquilar, *Gy-
nera, *Mercilon) adalah derivat semi sinte- 3. Estriol:E3, Synapause, Ovestin
tik yang berkhasiat sangat kuat, oral sama Hormon alamiah yang terlemah ini juga
efektifnya dengan estradiol i.m. (atau 25 x aktif per oral. Sifatnya mirip estron. Sebagai
daripada penggunaan oral). Zat ini juga dapat estrogen lemah digunakan oral pada kli-
digunakan oromukosal dan merupakan makterium secara kontinu dan sebagai krem
komponen dari banyak pil antihamil dengan berkat efek stimulasinya terhadap mukosa
kadar 20-50 mcg. Resorpsi dari usus cepat dan vagina dan cerviks. Tidak menyebabkan proli-
lengkap, tetapi karena FPE tinggi maka BA fera­si pada endometrium, sehingga jarang
hanya 40%. PP ±98%, plasma-t½ 6-20 jam. atau tidak menimbulkan perdarahan.
Mengalami siklus enterohepatik. Ekskresi Dosis: pada defisiensi oral 2 dd 2-4 mg (-suk
melalui feses (60%) dan urin secara utuh dan sinat) selama 1 minggu, lalu 1 dd 1-2 mg de-
sebagai metabolit. ngan istirahat 1 minggu setiap 3 bulan. Pada
Dosis:pada defisiensi oral 10-30 mcg selama atrofia vagina oral 1 dd 0,25-3 mg atau vaginal
2 minggu per siklus haid; prevensi osteoporosis: 1 ovula dari 0,5 mg selama 2 minggu.
15 mcg sehari p.c. secara siklis, selalu bersama
progestagen. Sebagai ‘morning-after-pill’ 1 * Epimestrol (Stimovul) adalah derivat me-
dd 1 mg p.c. selama 5 hari, dimulai 12 jam toksi yang sebagai estrogen lemah memi-
(maksimal 72 jam) setelah senggama, tetapi liki aktivitas anti estrogen. Zat ini mensti-
MAP yang paling efektif adalah pil antihamil mulasi ovulasi melalui peningkatan sekresi
2 x 2 tablet dengan jarak waktu 12 jam. Lihat gonadotropin dan digunakan pada keman-
Bab 45, Antikonseptiva. Morning-after pill. dulan akibat hipofungsi hipofisis.
Dosis: oral 1 dd 5 mg selama 10 hari, di-
* Mestranol adalah metileter-EE yang baru mulai pada hari haid ke-5. Bila perlu terapi
aktif sesudah di dalam hati dirom­bak menjadi dilanjutkan selama 3 siklus dengan dosis 10
EE kembali. Adakalanya zat ini digunakan mg sehari.
dalam sejum­lah pil antihamil, walaupun

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 712 21/04/2015 20:08:12


Bab 44: Hormon-hormon Wanita 713

4. Dietilstilbestrol (F.I.):DES, stilbestrol 6. Tamoksifen: Nolvadex, Tamofen


Derivat stilben ini tanpa rumus steroid (1938) Derivat klomifen ini tanpa klor (1973) me-
memiliki aktivitas estrogen yang letaknya miliki khasiat anti estro­gen kuat dan efek
antara E1 dan E2. Aktif secara oral dengan estrogen lemah. Dengan lain kata tamoksifen
kerja panjang. Di tahun 1960-an, obat ini merupakan antagonis dan sebagian agonis
banyak digunakan sebagai obat anti abortus. dari reseptor estrogen, lambat laun sifat ago-
Sekitar tahun 1974 ternyata bahwa DES dapat nisnya lebih menonjol sehingga mengurangi
menimbulkan kanker vagina (adenocarcinome) kegiatan anti kankernya.13 Hanya isomer
dan cerviks, serta kemandulan pada keturunan transnya yang bekerja anti estrogen, tetapi
pengguna tersebut. Oleh karena itu sejak oleh sinar-UV dapat diubah menjadi isomer
1980 di banyak negara DES telah ditarik dari cisnya dengan efek kebalikan, yaitu berkhasiat
peredaran. Hanya beberapa derivatnya yang estrogen. Tamoksifen termasuk dalam ‘selec-
kini masih diguna­kan. tive estrogen receptor modulators’ (SERM’s),
yaitu obat-obat dengan sifat estrogen (terha-
* Fosfestrol (Honvan) adalah derivat dioksi- dap tulang dan endometrium) maupun anti-
fosfat yang khusus digunakan pada kanker estrogen (terhadap jaringan payudara).
prostat dengan dosis 3 dd 1-4 tablet dari 120 Khusus digunakan pada kanker payudara
mg. (sejak tahun 1970-an) yang peka terhadap
* Diënestrol (Ortho-diënestrol) adalah isomer estrogen. Senyawa ini tidak menyebabkan
DES yang 4x lebih lemah. Zat ini terutama di- penurunan kadar estrogen, tetapi berdasar­
gunakan sebagai krem 0,01% pada vaginitis. kan blokade reseptor estrogen dalam jaringan
tumor sehingga oestrogen tidak meningkat-
B. ANTI ESTROGEN kan pertumbuhan. Juga efektif untuk pre-
5. Klomifen: Clomid, Profertil vensi kanker pada wanita di atas 60 tahun
Derivat klor dari stilbestrol ini (1961) ada- yang berisiko tinggi.
lah campuran dari dua isomer dan hanya Resorpsi dari usus baik. Di dalam hati zat
bentuk-cisnya yang aktif. Berkhasiat anti- ini dirombak menjadi metab­olit aktif, yang
estrogen cukup baik dengan efek estrogen diekskresi sampai 80% lebih lewat empedu
lemah dan tidak memiliki efek androgen dan feses. Plasma-t½ 7-12 hari.
atau progestagen. Kerjanya panjang dengan Efek samping dapat berupa gangguan lam-
plasma-t½ ±5 hari. bung-usus, pusing, nyeri kepala, berkeri-
Digunakan pada kemandulan wanita tan- ngat, flushing, perdarahan tak teratur, pruri-
pa ovulasi akibat hipofung­si hipofisis, te- tus vulvae dan sebagainya. Gejala tumor
tapi dengan cukup estrogen endogen. Pada semula diperhebat. Yang terpenting adalah
70% pasien yang diinduksi ovulasi, hanya hiperplasia sel endometrium dan risiko mening-
±40% hamil. Pada kemandulan pria akibat katnya kanker endome­trium, begitu pula risiko
oligospermia (terlalu sedikit sel mani), klomi- trombosis vena tungkai/pa­ru-paru dan emboli
fen menghasilkan efek yang variabel. paru-paru.
Efek samping jarang terjadi dan berupa Dosis: oral 20 mg sehari dalam 1-2 dosis
gangguan lambung-usus dan penglihatan, (-sitrat), bila perlu setelah 1 bulan ditingkatkan
nyeri kepala, pusing, flushing, depresi dan sampai 40 mg/hari. Tablet harus disimpan
sukar tidur. Hipertrofia dari ovaria akibat dalam wadah yang tertutup baik dan kedap
overstimulasi dan hiperovulasi —yang dapat cahaya, untuk menghindarkan inaktivasi
menimbulkan kehamilan ganda— dapat ter- oleh lembap dan sinar UV.
jadi, tetapi lebih jarang dibandingkan dengan
terapi HMG + HCG, lihat Bab 42, Hormon * Raloksifen (Evista) adalah derivat (1998)
hipofisis. yang juga termasuk dalam SERM tetapi
Dosis: oral 1 dd 5 mg selama 5 hari, dimulai profilnya berbeda dari tamoksifen, yaitu
pada hari haid ke-5. Bila perlu dapat diulang berdasarkan efek estrogen bekerja terhadap
secara siklis. jaringan tulang (menghambat resorpsi tulang,

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 713 21/04/2015 20:08:12


714 Seksi VIII: Hormon-hormon

meningkatkan massanya) dan berdasarkan obat pilihan kedua pada kanker payudara
efek anti-estrogen berkhasiat menurunkan pada wanita pasca menopause, bila tamoksifen
risiko kanker mammae dan endometrium. tidak efektif. Pada wanita sebelum menopause
Resorpsi dari usus cepat dan agak baik (60%), kurang efektif karena kekurangan estrogen
tetapi BA hanya 2% akibat FPE besar. Dalam akan merangsang ovaria via hipofisis untuk
hati dirombak menjadi glukuronidanya, meningkatkan produk­sinya (feedback).
yang terutama diekskresi dengan tinja. PP Resorpsi dari usus cepat dan tuntas, PP
di atas 98%, masa paruh ±30 jam. Terutama 40%, plasma-t½ 40-50 jam. Dalam hati zat ini
digunakan untuk pencegahan dan pengobat- dirombak dengan kuat; ekskresi berlangsung
an osteoporosis pasca menopause. Dilaporkan melalui urin, hanya 10% dalam keadaan utuh.
berkhasiat preventif terhadap kanker payu- Efek samping terpenting berupa mual
dara tanpa menstimulasi pertumbu­han sel-sel dan muntah-muntah, juga sakit kepala,
endometrium, tetapi tidak ditemukan keun- punggung, udema dan tidak bertena-
tungan jelas dibandingkan dengan tamoksi- ga (astheni­a). Selama kehamilan dan laktasi
fen. Dalam dosis dari 120 mg per hari me- tidak boleh digunakan.
nurunkan risiko timbulnya gangguan kog- Efek samping lain berupa gejala kekurang-
nitif (mild cognitive impairment). Dosis: an estrogen  (flushing, atrofia mukosa, per-
osteoporosis 1-2 dd 60 mg, prevensi 1 dd 60 darahan, rontok rambut) juga gangguan lam-
mg. bung-usus, SSP dan kulit, serta perasaan letih.
Dosis: oral 1 dd 1 mg.
C. PENGHAMBAT AROMATASE
* Letrozol(Femara) juga derivat triazol (1996)
7. Aminoglutetimida: Orimeten dengan khasiat dan sifat yang sama. Daya
Derivat piperidin ini (1981) berkhasiat anti kerjanya lebih panjang, t½ sampai 2 hari.
estrogen melalui inhibisi enzim aromatase Dosis: 1 dd 2,5 mg.
yang perlu untuk konversi testosteron men-
jadi estradiol di jaringan perifer. Berkhasiat
pula merintangi sintesis kortikosteroid me- D. PROGESTAGEN
lalui blokade pengubahan kolesterol menja- 1. Progesteron (F.I.): Progestine, Progestan,
di pregnenolon, selain itu menghambat sinte- Crinone
sis hormon tireoid. Digunakan pada kanker Progesteron diperoleh dari ovaria ternak
payudara dan prostat yang sudah bermetas- (1933) atau dibuat secara sintetik dari dios-
tasis sebagai obat pilihan kedua, dengan genin atau kolesterol. Resorpsi dari usus cepat
suplesi kortison. Begitu pula pada sindroma dan baik, tetapi karena FPE besar, BA hanya
Cushing (dengan hiperproduksi kortisol). kecil, rata-rata 5%. Oleh karena itu, zat ini
Efek samping berupa menurunnya kesadar- terutama diberikan secara parenteral. Serbuk
an (lethargia) dan ruam kulit, jarang gangguan microfine (< 5 mcg) dalam minyak diserap
hematologi. Dosis: pada kanker payudara melalui sistem limfe dan tidak mengala­mi FPE
dan prostat dimulai dengan 2 dd 125 mg, dalam hati, oleh sebab itu aktif per oral (Proge­
setiap minggu dinaikkan sampai 4 dd 500 stan). Dalam darah diang­kut dalam keadaan
mg, bersama suatu kortikosteroid. Terhadap terikat pada SHBG, lihat estradi­ol. Dalam hati
Cushing‘s sindrome dosisnya sama, pemeliha­ zat ini dirom­bak menjadi beberapa metabolit,
raan 2-4 dd 250 mg. terutama pregnandiol inaktif dan juga (di)
hidroprogesteron aktif. Zat-zat ini dieks­
8. Anastrozol:Arimidex kresi lewat urin sebagai glukuronidanya.
Derivat triazol ini (cincin lima dengan 3 Plasma-t½ 10-30 menit. Kadar pregnandiol
atom-N dalam inti­nya, 1995) berkhasiat me- dalam air seni digunakan sebagai ukuran
rintangi aromatase secara selektif, sehingga untuk menentukan produksi seharinya.
pembentukan estrogen dari testosteron di Dosis: pada insufisiensi per oral kapsul 200
jaringan lemak dan otot serta di tumor payu- mg a.n. atau i.m. 25-50 mg selama 12-14 hari
dara dihambat. Khusus digunakan seba-gai per bulan.

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 714 21/04/2015 20:08:12


Bab 44: Hormon-hormon Wanita 715

* Hidroksiprogesteron(Proluton depot) adalah anti ­estrogen. Banyak digunakan dalam pil


metabolit dengan sifat-sifat yang sama antihamil (1-3 mg N.ase­tat), juga untuk me-
(1956), efek progestatif dari injeksi bertahan nunda haid. Plasma-t½ 5-14 jam.
8-10 hari. Berkhasiat androgen lemah tanpa Dosis: menunda haid 3 dd 5 mg dimulai
efek estrogen. Sekarang tidak digunakan selambat-lambatnya 3 hari sebelum haid sela-
lagi. Dosis: prevensi abortus i.m. 500 mg 2-3 ma maksimal 14 hari; beberapa hari sesudah
x seminggu, lalu 2x seming­gu 250 mg (ester kur terjadi perdarahan penarikan.
kaproat).
* Norgestrel (levo-): Mirena. Adalah isomer
* Medroksiprogesteronasetat (MPA, Depo/ aktif dari norgestrel (1966) dan homolog dari
Pro-vera, Farlutal) adalah derivat sintetik noretisteron. Efek progestagennya kuat sekali
(1958) dengan khasiat progestagen agak dengan kerja panjang (t½ 11-45 jam), juga
lemah. Zat ini juga memiliki efek androgen berkhasiat anti estrogen kuat dan androgen
tanpa efek estrogen. Berlainan dengan zat-zat lemah. Zat ini juga banyak sekali digunakan
lainnya MPA tidak memengaruhi lipoprotein dalam pil antihamil kombinasi dengan kadar
darah. Digunakan pada kanker payudara 50-250 mcg. (*Microgy­non, *Nordiol).
yang rentan hormon setelah menopause dan
juga sebagai pil-suntik antikonsepsi dengan 3. Linestrenol: Exluton, Endometril, *Lyndiol,
do-sis 150 mg MPA i.m. setiap 3 bulan. Pada *Ministat
dysmenorrhea oral 2,5-10 mg sehari. Derivat nortestosteron ini (1961) tanpa gu-
gus 3-keto, baru aktif setelah dalam hati
* Megestrol(Megace, Niagestin, 1963) dapat
dirombak menjadi noretisteron. Zat ini me-
dianggap sebagai turunan MPA yang dihi-
mili­ki khasiat estrogen, anti estrogen dan
drogenasi (C6-7), tetapi khasiat progesta­
androgen. Bersifat lipofil dan distribusinya
gennya kira-kira 10 kali lebih kuat. Zat ini
ke dalam organ baik. Plasma-t½ 17 jam.
juga memiliki aktivitas anti estro­gen. Kini
Berkat khasiat anti gonadotrop yang baik
megestrol terutama digunakan pada kanker
linestrenol terutama digunakan dalam pil
payudara (4 dd 40 mg ester asetat) dan kanker
anti hamil kombinasi, tetapi sebagai pil mini
endome­trium 160 mg sehari dalam 1-4 dosis.
(monoterapi) ternyata tidak begitu meya-
* Didrogesteron (Duphaston) (1960) adalah kinkan dan kini sudah ditinggalkan. Juga
derivat dengan gugus metil pada C10; atom-H banyak digunakan pada gangguan haid.
pada C14 berada dalam posisi alfa, artinya Dosis: gangguan haid 1-3 dd 5 mg, dalam
mengarah ke belakang (Lat.=retro). Maka zat pil kombinasi 0,75-2,5 mg sehari secara siklis.
ini disebut juga retroprogesteron. Khusus
berkhasiat gestagen terhadap endometrium *Gestoden (*Gynera, *Minulet, *Femodeen) ada-
dan vagina tanpa efek androge­n atau estro- lah derivat norgestrel dengan ikatan ganda
gen, juga tidak menekan ovulasi. pada C15-16 (1987). Berkhasiat progestagen
terkuat dari semua derivat lainya. Profil
Dosis: pada abortus mengancam (imminens)
kegiatannya sama dengan desogestrel. Pada
oral semula 40 mg, lalu setiap 8 jam 10-20 mg
penggunaan lama zat ini meningkatkan
sampai 1 minggu setelah semua gejala hilang.
risiko tromboemboli sampai 2 kali. Resorpsi
* Nomegestrol (Lutenyl) adalah progestagen dari usus hampir tuntas dan dalam hati
sangat selektif dan merupakan turunan dari seluruhnya dimetabolisasi menjadi metabolit
progesteron alamiah. Berkhasiat anti gona- inaktif. Ekskresi melalui urin dan tinja. Masa
dotrop, anti estrogen dan anti androgen le- paruh 13-20 jam. Khusus digunakan dalam
mah. pil antihamil generasi k-3.
Dosis: dalam pil kombinasi 75 mcg bersama
2. Noretisteron: noretindron, Primolut-N EE 30 mcg (= *Gynera).
Derivat nortestosteron ini (1957) berkhasiat­
menekan ovulasi serta memiliki aktivitas 4. Desogestrel: Cerazette, *Marvelon, *Mercilon
androgen dan estrogen lemah, juga efek Rumus steroid dasar zat ini sama dengan

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 715 21/04/2015 20:08:12


716 Seksi VIII: Hormon-hormon

linestrenol. Zat ini merupakan pro-drug yang 6. Drospirenon: *Yasmin, *Angeliq


di dalam hati diubah menjadi keto-desoge­ Senyawa steroid ini (2000) memiliki ru-
strel (= etonogestrel) aktif (1981) dengan ma- mus berlainan. Di samping berkhasiat pro-
sa paruh 25-31 jam. Berkhasiat anti gona­ gestagen juga berefek anti androgen Oleh
dotrop kuat dengan menekan ovulasi dan karena itu menyebabkan retensi air lebih
mengentalkan lendir cerviks. Juga berkha- ringan dengan efek baik atas tekanan darah,
siat anti estro­gen kuat dan bersifat androgen berat badan, akne dan seborrhea. Resorpsi
lemah. Desogestrel terutama digunakan da- dari usus baik sekali, BA ±80%, PP 96%. Da-
lam pil antihamil kombi­nasi dari generasi lam hati dimetabolisasi tuntas yang kemu-
ketiga. dian diekskresi dengan urin dan feses. Masa
Efek samping. Pada akhir 1995 dilaporkan paruh 20-40 jam.
suatu penelitian WHO, yang menunjukkan Dosis: pil antihamil 3 mg sehari + 30 mcg
adanya risiko tromboemboli yang dua kali lebih EE (*Yasmin)
tinggi pada pengguna pil antihamil dengan *Angeliq = drospirenon 2 mg + estradiol
desogestrel dan gestoden. Risiko tersebut untuk 1 mg
wanita yang tidak menelan pil adalah 1:
10.000, bila menelan pil konvensional lainnya 7. Ulipristal: Esmyar
rata-rata 1,3 : 10.000, sedangkan dengan ke- Progesteron reseptor modulator ini memi-
dua pil generasi-ke3 rata-rata 2,5: 10.000. liki afinitas selektif dan kuat bagi reseptor
Oleh karena itu di sejumlah negara Eropa progesteron dan afinitas minimal bagi reseptor
(antara lain di Inggris, Jerman dan Norwegia) androgen. Memiliki efek langsung terhadap
ahli-ahli kesehatan telah menganjurkan para besarnya myom berdasarkan penghambatan
dokter untuk memba­tasi pemberian pil-pil proliferasi sel dan menginduksi apoptosis.
tersebut pada pasiennya. Digunakan sebagai terapi awal prabedah
Dosis: untuk antikonsepsi 0,125-0,15 mg se- myom di uterus dan merupakan terapi alter-
hari siklis, bersama estrogen. natif dengan GnRH agonis.
Juga sebagai kontraseptif darurat yang
* Etonogestrel (3-ketodesogestrel, Implanon) efektif sampai 120 jam setelah senggama tan-
adalah metabolit aktif dari desogestrel yang pa perlindungan (unprotected).
dalam bentuk terdispersi dalam suatu kopo- Dosis harian dari 5 mg menghambat ovulasi
limer terdapat dalam “pil implantasi” (Im- pada kebanyakan wanita dan menyebabkan
planon). Batang-batang kecil ini disuntik- penurunan kadar FSH sebagian.
kan subku­tan dan selama minimal 3 tahun Resorpsi cepat, PP > 98% dan T1/2 38 jam.
membebaskan lebih dari 30 mcg etonogestrel Metabolit-metabolitnya diekskresi terutama
sehari, yang dianggap cukup untuk men­ melalui feses dan 10% via urin.
cegah konsepsi. Jumlah total progestagen Efek samping sering kali amenorroe (±82%),
dalam Impla­non adalah 67 mg. Lihat juga Bab penebalan endometrium, gangguan emosi-
45, Antikonseptiva oral. onal, sakit kepala dan vertigo, juga nyeri pe-
rut dan mual.
5. Tibolon: Livial Dosis: 1 dd 5 mg selama maksimal 3 bulan.
Derivat nortestosteron ini (1988) me­ Ref. Farm. Kompas ; Goodman & Gilman
miliki ikatan ganda pada C 5-10 sebagai p.1837.
pengganti C 4-5. Berkhasiat progestagen,
estrogen dan androgen, tetapi semuanya  
agak lemah. Tidak merangsang mukosa ANTIPROGESTAGEN
endometrium atau epitel vagina dan tidak
menimbulkan perdar­ahan penarikan. 8. Mifepriston: Mifegyne
Dianjurkan sebagai monoterapi pada gang­ Zat steroid  ini (1988) berkhasiat anti pro-
gu­an klimakterium. gestagen melalui blokade reseptor proges-
Dosis: oral 1 dd 2,5 mg selama 3-6 bulan. teron. Oleh karena itu aktivitas hormon

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 716 21/04/2015 20:08:12


Bab 44: Hormon-hormon Wanita 717

ini terhadap endometrium dan myometrium  DAFTAR PUSTAKA


(lapisan otot) dihambat, sehingga stimulasi
endometrium oleh prostaglandin lebih ber- 12. Anon. Risks and benefits of estrogen plus pro-
peran dan kontraktilitas uterus dipacu yang gestin in healthy postmenopausal women: prin-
mengakibatkan abortus. Mifepriston juga cipal results from the Women’s Health Initia-
berkhasiat  agonis  parsial dan anti glukokor- tive randomized controlled trial JAMA 2002;
tikoid. Setelah diminum BA-nya 70%, PP 98%, 288:321-33.
dalam hati dirombak  menjadi  beberapa meta- 13. Vogin Gary D.; N.E. J. Med. Oct.9 2003.
bolit aktif yang diekskresi lewat feses (90%)
dan urin (10%). Masa paruh ±18 jam.
Terutama digunakan untuk abortus kimia-
wi (medis) sampai dengan 49 hari setelah
haid terakhir  bersama  zat anti radang pros-
taglandin misoprostol. Dapat pula  digunakan
sebagai MAP sampai 120 jam sesudah seng-
gama tanpa perlindungan.
Efek samping terpenting berupa perdarahan, 
kejang, nyeri perut dan mual.
Dosis:  untuk penghentian kehamilan se-
kaligus 600 mg, setelah 36-48 jam disusul 
oleh misoprostol 0,4 mg. Sebagai MAP 600
mg sedini mungkin, sampai maks 72 jam
sesudahnya.

14108649_OBAT P(Bab 44)_T-699-717.indd 717 21/04/2015 20:08:12


BAB 45

ANTIKONSEPTIVA

ANTIKONSEPSI DAN dan pertumbuhan penduduk. Penyelengga-


raannya ditempuh oleh Pemerintah (BKKBN)
KELUARGA BERENCANA maupun oleh unsur-unsur Non-Pemerintah,
seperti organisasi profesi dan institusi Penun-
Dengan bertambahnya penduduk dunia
jang Program KB.
setiap tahun, pada tahun 2013 populasi dunia
BKKBN pernah sukses dengan slogan
telah mencapai angka 7.171 juta manusia
dua anak cukup, laki-laki perempuan sama saja.
(United States Census Bureau)dan Indonesia
Namun, untuk “menghormati”hak asasi ma-
mengambil bagian sebanyak 247 juta jiwa
nusia, kini BKKBN memiliki slogan dua anak
(Nov. 2013). Diperkirakan penduduk dunia
lebih baik.
di tahun 2050 akan melambung sampai
sekitar 8.3 and 10.9 milyar jiwa. 
Tujuan keluarga berencana
1. ”World Population Prospects, the 2012
Indonesia.
Revision – “Low variant” and “High variant”
values”. UN. 2012. June 15, 2013. Umum
2. ”World population projected to reach 9.6
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak da-
billion by 2050 – UN report”. UN News Centre.
June 14, 2013. June 16, 2013.
lam rangka mewujudkan NKKBS (Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang men-
jadi dasar terwujudnya masyarakat yang
Teori Malthus (1766-1834; Essay on Popula- sejahtera dengan mengendalikan kelahiran,
tion) mengatakan bahwa reproduksi manusia sekaligus menjamin terkendalinya pertam-
cenderung merupakan deret ukur, sedangkan bahan penduduk.
pasokan bahan pangan hanya tumbuh sesuai
deret hitung. Kini sudahlah jelas bahwa Khusus
teori Malthus ini tidak tepat karena kendati • Meningkatkan penggunaan alat kontra-
populasi dunia sudah berlipat ganda dalam sepsi.
abad terakhir, namun produksi pangan selalu • Menurunkan jumlah angka kelahiran
mencukupi kebutuhan. Namun di samping bayi.
masalah makanan, ledakan pertumbuhan • Meningkatkan kesehatan keluarga beren-
penduduk dunia akan membawa serta cana dengan cara penjarangan kelahiran
banyak aspek sosial lainnya.
Badan Kependudukan dan Keluarga Be- Dengan demikian, kehamilan yang tidak
rencana Nasional (dahulu Badan Koordina- diinginkan dapat ditekan dan angka kema-
si Keluarga Berencana Nasional), disingkat tian ibu melahirkan juga akan semakin me-
BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non nurun.
Departemen Indonesia. Telah dirintis sejak Akhir-akhir ini dilaporkan bahwa Program
tahun 1968 (LKBN) dan bertujuan untuk Keluarga Berencana (KB) sampai tahun 2013
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak ini belum sesuai harapan. Di antara beberapa
serta mewujudkan keluarga kecil yang sehat sasaran yang belum tercapai adalah angka
dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran fertilitas (TFR) yang mengalami stagnasi

14108649_OBAT P(Bab 45)_T-718-729.indd 718 21/04/2015 20:09:00


Bab 45: Antikonseptiva 719

selama 10 tahun terakhir dan masih tetap cegah pembuahan sel telur dengan mem-
2,6 per wanita usia 15-49 tahun. Untuk bentuk rintangan mekanis bagi sel-sel mani.
menghadapi salah satu tantangan ini, BKKBN Sediaan spermicida mengandung zat-zat
telah me-rumuskan beberapa kebijakan dan yang dapat mematikan sperma­tozoa dan
strategi akselerasi pembangunan KB untuk agak banyak digunakan, khususnya dalam
tahun 2013 dan 2014, a.l. meningkatkan bentuk sediaan intravaginal. Spermicida ter-
sosialisasi dan pelayanan KB di lapangan kenal adalah nonoksinol dan tablet busa
dengan memberdayakan institusi masyarakat fenilmerkuriasetat yang sekarang jarang
perdesaan dan perkotaan. digunakan lagi. Juga (pernah) banyak digu-
Ref. Deputi Bidang KB dan Kesehatan Re-produksi nakan adalah “Intravag” (tisu KB), yakni tisu
(KR) Badan Kependudukan dan Keluarga yang di-impregnir dengan alkil-fenoksi-
Berencana Nasional (BKKBN) Juni 2013. polietoksietanol.
Penggunaan alat mekanis memberikan per-
Keluarga Berencana merupakan suatu cara lin­dungan yang agak tinggi, sekitar 97%,
efektif untuk antara lain mencegah morta- sedangkan sediaan spermicida lebih rendah.
litas ibu dan anak dengan menghindari ke- Bila digunakan bersamaan bahkan mencapai
hamilan risiko tinggi, mengurangi angka hampir 100%, misalnya kondom Durex Top-
kesakitan, menghindari kelahiran yang tidak safe, yang mengandung suatu spermicida.
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang Akan tetapi sukar sekali untuk memelihara
memang diinginkan, mengatur jarak keha- motivasi berkelanjutan yang diperlukan un-
milan dan menentukan jumlah anak dalam tuk memperoleh efektivi­tas tersebut, oleh
keluarga. karena itu menimbulkan kegagalan yang
jauh lebih tinggi, rata-rata 20%.
Cara-cara tradisional
Metode antikonsepsi yang ideal untuk di- Sterilisasi secara operatif adakalanya dila-
gunakan secara massal harus memenuhi kukan, baik pada wanita maupun pada pria
syarat sebagai berikut. Pertama-tama harus (lihat di bawah). Pada wanita kedua saluran
efektif, dapat dipercaya, aman, tanpa risiko telur (tubae) “disumbat”, sehingga sel-sel
gagal dan tanpa efek samping buruk, tidak telur terhenti jalan keluar­ny­a. Cara ini efektif
memengaruhi senggama, mudah menggu- untuk hampir 100% dan bersifat reversibel,
nakan dan mendapatkannya, serta harga- artinya bila perlu salu­ran dapat disambung
nya (relatif) murah. Juga hendaknya ber- kembali dengan pemulihan (70-80%) fertili­
sifat reversibel (dapat dibatalkan bila dike- tas. Dengan perkembangan teknik-teknik
hendaki), dapat diteri­ma (aksepta­bel) bagi modern dewasa ini sterilisasi sangat diper-
sipemakai dan tidak memerlukan motivasi mudah. Metode ovabloc dilakukan poli­klinis
terus menerus. tanpa narkosa dan mempergunakan suatu
Sejumlah metode tradisional seperti alat- hyste­roscop khusus. Melalui kateter ke mulut
alat mekanis dan sediaan spermicida memenuhi saluran telur di rahim disem­protkan sedikit
banyak persyaratan ini, tetapi dalam prak- silikon yang membeku pada suhu badan.
tik ternyata kurang dapat dipercaya. Di Dengan demikian trans­por dari telur dan sel
samping itu cara lainnya adalah sterilisasi dan mani dihambat. Tetapi karena ternyata tidak
pantangan berkala. begitu efektif, maka tidak pernah menjadi
populer. Perkembangan baru menggunakan
Alat-alat mekanis berupa kondom lateks Essure untuk memblok saluran telur.
(tidak tahan lemak yang berasal dari krem
dan ovula) bagi pria adalah sangat populer. Cara-cara modern
Untuk wanita tersedia pessarium dan sejak Cara-cara baru yang populer dan sejak tahun
1994 tersedia suatu pessarium khusus, yaitu 1960-an lazim digunakan di seluruh dunia
kondom wanita (Femidon), yang terbuat dari adalah pil antikonsepsi oral, umumnya
poliuretan (tahan lemak). Alat-alat ini men- disebut pil antihamil atau pil KB. Metode

14108649_OBAT P(Bab 45)_T-718-729.indd 719 21/04/2015 20:09:00


720 Seksi VIII: Hormon-hormon

kedua adalah AKDR (Alat Kontra­sepsi Dalam *Nuvaring: etinilestradiol + etonogestrel


Rahim) atau IUD(intra-ute­rine contraceptive Berbentuk cincin yang dimasukkan ke liang
device). vagina dan selama 3 minggu melepaskan
per hari rata-rata 0,015 mg etinilestradiol dan
0,120 mg etonogestrel (= metabolit aktif dari
1. IUD
desogestrel) yang diresorpsi dengan cepat
IUD adalah alat kontrasepsi yang terbuat
oleh mukosa vagina.
dari plastik halus dengan panjang beberapa
cm, berupa spiral atau huruf T, yang dipasang *Evra: etinilestradiol + norelgestromin
oleh dokter atau bidan yang sudah terlatih ke Metode antikonsepsi berbentuk plester yang
dalam rahim melalui vagina dengan suatu dalam waktu 24 jam melepaskan 34 mcg EE
alat khusus. Kerjanya diperkirakan berda­ dan 203 mcg NGMN. PP NGMN > 97% dan di
sarkan pencegahan implantasi sel telur di dalam hati dimetabolisasi menjadi norgestrel
endometrium, karena mukosa rahim selalu dan beberapa metabolit lain yang diekskresi
berada dalam keadaan terangsang dan tim- melalui urin dan feses. T1/2 28 jam (NGMN)
bulnya pera­dangan steril tanpa gejala. Akibat dan 17 jam (EE). Plester ini digunakan seba-
peradangan terjadi infiltrasi lekosit (makrofag) gai alternatif bila enggan untuk tiap hari
dan fagositosis dari sel-sel mani. Mungkin minum pil. Keberatannya adalah kurangnya
juga pelepa­san prostag­landin yang meningkat pengalaman, efek samping lokal (iritasi kulit),
di rahim memegang peranan. Penggunaan terlepasnya plester dan harganya yang tinggi.
zat-zat antiprostaglan­din (obat-obat rema
NSAID) mengurangi sedikit efekti­vitas IUD. 2. Sterilisasi pria
Vasectomy di dunia Barat cukup sering
Kontra indikasi pemasangan IUD / AKDR dilakukan, karena hanya memerlukan pem-
1. Adanya sangkaan kehamilan bedahan kecil poliklinis dengan pembiusan
2. Pendarahan di saluran kencing setempat. Menurut taksiran di seluruh du-
nia, sekitar 60 juta pria telah disterilisasi.
Efektivitas : Sangat efektif, yaitu 0,51 keha- Pada prosedur ini saluran mani (vas deferens)
milan per 100 perempuan selama satu tahun dalam testes diputuskan, hingga sel-sel ma-
penggunaan. (Ref. Universitas Sumatra Utara) ni terhenti jalan keluarnya dan diresorpsi
Tembaga memperkuat reaksi radang dan kembali oleh jaringan testes. Pria yang telah
berdaya toksik terhadap sel-sel mani, maka disterilisasi masih tetap membentuk cairan
semua alat modern dililit dengan benang mani (ejakulat), tetapi tidak berisi sel-sel mani
tembaga untuk meningkatkan daya kerja­nya lagi. Cara ini efektif untuk hampir 100% dan
(Flexi-T, Copper T, Nova T Cu 380 AG, Multiload dianggap sebagai sterilisasi permanen. Fungsi
Cu, GyneFix, T-Safe Cu). Baru sesudah minimal seksual lainnya seperti libido dan potensi
5 tahun, benang tembaga larut seluruhnya tidak berkurang. Bila dikehendaki sterili­
dan IUD perlu diganti dengan yang baru. sasi dapat ditiadakan dengan menyam­bung
Efektivitas­nya terletak antara 97 dan 98% kembali ujung-ujung saluran mani. Tetapi
dan dapat ditingkatkan sampai hampir 100% ternyata ferti­litas hanya pulih kembali pada
bila diimpregnir dengan progestagen. Con- kira-kira 70% dari kasus dalam jangka waktu
tohnya: Mirena mengandung 52 mg levo­ 18 bulan setelah pembedahan. Penyebabnya
norge­strel yang dilepaskan sebanyak 20 mcg ialah mungkin karena tubuh sudah mem-
sehari. Keuntungan tambahan dari cara ini bentuk antibodi terhadap spermatozoa diri
adalah bahwa hormon hanya bekerja lokal di sendiri. Lagipula terdapat risiko 5% akan
rahim dan tidak sistemik. kehamilan di luar rahim (ectopic pregnancy).
IUD juga digunakan sebagai spiral “mor-
ning-after” (dalam 120 jam setelah senggama) 3. Pil antihamil pria
berdasarkan penghindaran implantasi. Lihat Sejak beberapa puluh tahun para ahli te-
di bawah. lah menye­lidiki kemungkinan untuk mene-
rapkan antikonsepsi hormonal pada pria.

14108649_OBAT P(Bab 45)_T-718-729.indd 720 21/04/2015 20:09:00


Bab 45: Antikonseptiva 721

Tetapi hingga kini usaha ini belum berha­sil. Keamanan dan Pearl-Index
Problem terbesar untuk realisasi teknisnya Sebagai kriterium untuk keamanan meto-
adalah karena sperma­togene­sis lebih sulit de antikonsepsi umumnya digunakan PI =
dihambat secara fisiologis daripada ovulasi. Pearl Index, yang diintroduksi pada tahun
Misalnya ovulasi ditekan secara alamiah 1934 oleh biolog Amerika dr R.Pearl. Semula
selama kehami­lan dan laktasi, sedangkan angka ini menyatakan jumlah kehamilan per
spermatogenesis berlangsung terus mulai tahun yang terjadi pada 100 wanita bersuami.
dari pubertas sampai mati. Spermatogenesis Dengan munculnya antikonseptiva, PI digu-
dapat dihambat oleh banyak zat, termasuk nakan untuk menilai keamanan dari suatu
zat-zat anti androgen, sitostatika, gossypol, de- metode kontrasepsi.
rivat sulfonamida (sulfasalazin, dapson) dan PI didefinisikan sebagai jumlah kehamilan
penghambat asam folat lainnya (piri­metamin). yang terjadi pada 100 wanita yang telah
Tetapi zat-zat ini tidak dapat digunakan menggunakan pil (atau menjalank­an cara
karena toksisitas­nya atau kerjanya yang tidak antikon­sepsi lain) selama 1 tahun, yakni
reversibel. 1200 siklus. Dalam praktik dapat pula
Testos­teron pada dosis tinggi juga menekan diambil lebih dari 100 wanita selama masa
spermatogenesis, tetapi menimbulkan rela- lebih dari satu tahun, asal saja semua siklus
tif banyak efek samping. Zat progesta­gen dijumlahkan.
berefek sama, lagi pula menghambat pro-
duk­si testoste­ron. Kombinasi testosteron dan
progestagen mungkin efektif, prinsipnya
adalah proge­stagen memperkuat supresi
sekresi gonadotropin dan spermatogene­sis
oleh tes-tosteron, sedangkan testosteron ber­
fungsi menghind­arkan efek-efek samping
akibat supresi sekresinya. (Lancet 1996; 347: Tabel 45-1: Derajat keamanan
316). beberapa cara antikonsepsi
Cara lain adalah melalui imobilisasi sel-sel
mani oleh zat anti progestagen mifep­riston.
Motilitas spermatozoa tergantung dari ting-
ginya kadar kalsium intraseluler, yang me-
nurun dengan drastis di bawah pengaruh
mifepriston. Daya kerja ini cepat sekali dan
bertahan hanya untuk beberapa jam, yang
merupakan keuntungan dibandingkan de-
ngan metode hormonal. Penelitian dengan
hewan percobaan telah memberi­kan harapan
baik.
4. Pil perintang ovulasi
Pil antihamil adalah cara hormonal, yang
menggunakan hormon wanita yang ber-
khasiat mencegah pelepasan telur. Pil ini
merupakan cara antikonsepsi yang mendekati
ideal, karena paling dapat dipercaya dengan
keamanan sekitar 99,9%. Juga bersifat reve-
rsi­bel dengan efek samping yang sangat
akseptabel. Oleh karena itu sekarang ini pil PIL PERINTANG OVULASI
antihamil paling banyak digunakan di selu-
ruh dunia, menurut perkiraan sekitar 180 juta Sejarah. Pil antihamil pertama pada tahun
wanita di antara usia 15 dan 49 tahun. 1955 telah diintroduksi di Puerto Rico oleh

14108649_OBAT P(Bab 45)_T-718-729.indd 721 21/04/2015 20:09:00


722 Seksi VIII: Hormon-hormon

biolog Dr G.G.Pincus (1903-1967) yang me- metrium. Beberapa bulan setelah peng­
nemukan bahwa progesteron merintangi gunaan pil dihentikan, ovulasi pulih
ovulasi. Pil kombinasi pertama yang ke- kembali dan pengguna bisa hamil lagi.
mudian dikembangkan (Enovid) terdiri dari Belum pernah terdapat bayi yang kemu-
suatu estrogen dan progestagen (mestranol dian dilahir­kan memperlihatkan kelainan
150 + noretinodrel 9,85 mcg) yang diminum buruk.
secara siklis. Dengan demiki­an terjadi si-
klus haid tanpa ovulasi, yang menyerupai a. Perintangan ovulasi. Estrogen maupun
keadaan alamiah selama beberapa bulan progestagen masing-masing memiliki efek
pasca persalinan. Selama waktu itu banyak menghambat pemasakan dan pelepasan
zat estrogen dan progeste­ron bersirkulasi ovum. Terutama estrogen berkhasiat me-
dalam darah. nekan sekresi FSH, progestagen khusus
Pada tahun-tahun berikutnya banyak menghambat sekresi LH sehingga di per-
kombinasi lain dipasarkan, yang semuanya tengahan siklus tidak terjadi puncak, yang
mengandung kombinasi dua hormon, yakni: mutlak bagi ovulasi. Lihat Bab 44, Hormon-
– estrogen: umumnya etinilestradiol, ada- hormon Wanita, grafik di Gambar 44-2. Selain
kalanya mestranol itu, progestagen juga berperan utama bagi
– progestagen: umumnya suatu derivat terjadinya perdarahan setelah kur selesai.
nortestosteron, antara lain noretisteron, Penghambatan ovulasi nampak melalui
l-norgestrel, linestre­nol, desoge­strel,gestoden penentuan kadar pregnandiol (metabolit
dan drospirenon progesteron) dalam air seni sesudah ovulasi
atau kadar progesteron darah.
Dengan bertambah banyaknya pengala-
man ternyata dosis hormon tersebut dapat b. Pengentalan lendir serviks. Pada minggu
sangat diturunkan dengan mempertahankan pertama siklus, leher rahim tertutup oleh
efektivitasnya, sedangkan risiko efek sam- suatu sumbat lendir. Selama masa ovulasi di
ping serius menjadi minimal. Dewasa ini bawah pengaruh estrogen, lendir ini menjadi
kebanyakan pil antihamil mengandung ha- lebih cair dan bening untuk memudahkan
nya 20-75 mcg estrogen dan 75-250 mcg pro- masuknya spermatozoa ke dalam rahim.
gestagen. Akibat progestagen di dalam pil, lendir menjadi
Pada beberapa dekade yll berbagai alter- lebih kental dan liat, hingga sel-sel mani tidak
natif antikonsepsi telah diintroduksikan. dapat menembusinya lagi. Dengan demikian,
Misalnya gestagen drospirenon dalam kom- mekanisme ini merupakan suatu katup
binasi dengan EE 20 ug, plester pil dengan pengaman ekstra terhadap pembuahan.
EE dan norelgestromin, implantasi gesta- – Pil mini, “pil suntik” dan pil implantasi
gen dengan etonogestrel (metabolit aktif mengandung hanya progestagen tanpa
dari desogestrel), cincin vagina dengan estrogen dan bekerja khusus menurut
EE dan etonogestrel dan teknik sterilisasi mekanisme ini.
histeroskopik. – Morning-after pill antara lain meng-
Gestagen atau progestativum adalah hor- gunakan estrogen tunggal dalam dosis
mon dengan sifat-sifat progesteron. tinggi dan penghentian penggunaannya
menginduk­si perdar­ahan penari­kan. Le-
Mekanisme kerja bih praktis adalah penggunaan 2 pil
Microgynon-50 (EE 50 + norgestrel 250
Pil antihamil berkhasiat berdasarkan dua
mcg) atau 1 pil Postinor-2 (norgestrel 750
komponennya, yaitu:
mcg), yang diulang dalam waktu 12 jam,
– efek estrogen: perintangan ovulasi melalui
lihat di bawah.
supresi GnRH dan pelepasan gonado-
tropin; c. Perintangan pertumbuhan endometrium.
– efek progestagen: pengentalan lendir ser- Di bawah pengaruh kedua hormon dalam pil,
viks dan perintangan pertumbuhan endo- perkembangan dan proliferasi endometrium

14108649_OBAT P(Bab 45)_T-718-729.indd 722 21/04/2015 20:09:00


Bab 45: Antikonseptiva 723

dihambat, tidak mengalami fase sekresi dan dosis progestagen (levonorgestrel) diting-
setelah penggunaan lama malah menjadi katkan. Pearl Indeks bagi senyawa bifasis
lisut (atrofia). Dengan demikian dalam hal dan trifasis terletak antara 0,1 – 0,3.
kedua mekanisme di atas gagal, implantasi
telur tidak bisa berlangsung. Qlaira: penghalang ovulasi ini mengandung
estradiolvalerat dan dienogest dalam kadar
yang berbeda-beda tergantung dari fase
Jenis pil
siklus.
Ada beberapa bentuk pil antihamil yang
masing-masing berbeda baik isi, dosis mau-
pun cara penggunaannya. 2. Pil mini hanya berisi progestagen, misal-
nya linestrenol 500 mcg (Exluton) atau deso-
1. Pil kombinasi terdiri dari estrogen dan gestrel 75 mcg (Cerazette). Pil mini mulai
progestagen. Pil mulai diminum pada hari diminum pada hari haid pertama secara
haid pertama (atau hari kelima) selama 21 kontinu tanpa istirahat. Dosis agak rendah
hari dan disusul dengan istirahat selama 7 ini tidak selalu cukup untuk menghambat
hari dengan menggunakan 7 pil kosong tanpa ovulasi melalui poros hipotalamus-hipofisis.
hormon (memory pills). Akibat turunnya kadar Oleh karena itu efeknya khusus berdasarkan
progestagen dalam darah maka pada hari pembentukan sumbat lendir kental di cervix.
istirahat ke-2 sampai ke-5 umumnya terjadi Lama kerjanya hanya 24 jam, sehingga untuk
perdarahan penarikan yang mirip haid biasa. menjamin efekti­vitasnya penting sekali un-
Setelah istirahat dilanjutkan dengan kur tuk diminum setiap hari pada waktu yang sama,
kedua dari 21 tablet, juga apabila perdarahan dengan kelonggaran 1-2 jam.
belum berhenti tuntas. Kemudian disusul Keamanan pil mini lebih rendah dari pil
dengan istirahat 7 hari dan seterusnya. Pil kombinasi, sekitar 98% dan lebih rendah
kombinasi terdapat dalam beberapa bentuk, lagi bila terlupa satu hari. Datangnya haid
yaitu sebagai: semula tidak teratur, tetapi umumnya men-
a. pil monofasis (Microgynon, Marvelon, Gy- jadi normal kembali sesudah bebera­pa bulan.
nera,Yasmin) mengandung kedua hormon Hanya jarang sekali berhenti seluruhny­a.
dalam dosis tetap. Dapat dibedakan pil Karena tak jarang dilaporkan kehamilan di
sub-50 dan pil sub-30 dengan kadar luar rahim (extra-uterine), maka bila haid
estrogen masing-masing di bawah 50 dan terlambat hendak­nya dilakukan tes keha-
30 mcg. Kedua pil ini disebut “pil ringan” milan.
dibandingkan dengan “pil berat” yang
berisi 50 mcg estrogen. Pil ini (sub-50) 3. “Pil suntik” (Depo Provera, Megestron, Sa-
memiliki Pearl Indeks kurang dari 0,1 yana) sebetulnya bukan pil, melainkan injeksi,
(artinya kurang dari 1 kasus kehamilan yang juga hanya mengandung progestagen
pada 100 tahun-wanita). MPA (medroksiprogesteron-asetat 150 mcg).
b. pil bifasis (Binordiol) terdiri dari dua jenis Berdasarkan kerja panjangnya, penyuntikan
tablet dengan susunan hormon berlainan. cukup 3 bulan sekali (i.m.). Pengaruh ke-
Yang paling banyak digunakan adalah gagalan pasien (patient-failure) terhadap efek-
pil step-up dengan kombinasi kedua tivitas di sini ditiadakan seluruhnya, maka
hormon, tetapi selama 7-10 hari pertama pil suntik sangat cocok bagi wanita yang
dosis progestagen adalah 2,5-5 x lebih karena sesuatu sebab (antara lain penyakit
rendah daripada 14-11 hari selanjutnya. jiwa) tidak sanggup atau tidak bersedia
c. pil trifasis (Trinordiol, Trigynon, Triquilar) minum pil dengan teratur. Mekanisme kerjanya
terdiri dari 3 jenis tablet dengan perban- berdasarkan penghambatan pelepasan LH
dingan antar komponennya yang ber- dan perintangan ovulasi serta pengen­talan
beda-beda, tergantung dari fase siklus. lendir serviks. Keberhasilannya praktis 100%.
Dosis estrogen (EE) dalam ketiga fase Cara demikian banyak digunakan oleh para
adalah kurang lebih tetap, sedangkan mahasiswa di Amerika dan Kanada.

14108649_OBAT P(Bab 45)_T-718-729.indd 723 21/04/2015 20:09:00


724 Seksi VIII: Hormon-hormon

Efek samping utamanya adalah menjadi ketiga. 3-Ketodesogestrel adalah zat aktif
kacaunya pola perdarahan, terutama pada dari desogestrel, lihat juga Bab 44, Hormon-
bulan-bulan pertama dan sesudah 3-12 bulan hormon Wanita.
umumnya berhenti dengan tuntas. Sering kali
berat badan bertambah sampai 2-4 kg dalam 5. Pil acne (Diane-35) adalah pil kombinasi
waktu 2 bulan. Di Indonesia cara ini sangat yang mengan­dung etinilestradiol dan pro-
populer berhubung relatif murah dan praktis. gestagen siproteron (2 mg) dengan efek anti
androgen. Hal ini berbeda dengan progestagen
4. Implant (Norplant, Implanon) khusus di- dalam pil lain yang memiliki efek androgen.
kembang­kan untuk program family planning Efek anti androgen dari siproteron (suatu
besar-besaran di negara berkembang bagi derivat dari progesteron) diperkuat oleh
keluarga yang sudah “lengkap”. Alat kon- estrogen, maka efektif pada wanita dengan
trasepsi ini terdiri dari batang-batang kecil acne hebat (seborrhoea) yang tidak dapat di-
dengan kandungan hanya progesta­gen (ber- kendali­kan dengan obat-obat biasa.
sama suatu polymer sebagai zat-pembantu), Dianjurkan untuk menghentikan penggu-
yang ditanam di bawah kulit lengan atas naan obat akne ini setelah 3-4 bulan.
dengan suatu alat suntik khas (trocar). Melalui Juga digunakan bagi wanita dengan bentuk
suatu membran semi­permeabel, hormon ringan hirsutisme (rambut berlebihan di mu-
dilepaskan secara berangsur-angsur dalam ka, dada dan perut) akibat hiperaktivitas hor-
jumlah konstan selama 3-5 tahun. Mekanisme mon pria.
kerja dan efek sampingnya sama dengan pil Akhir-akhir ini diberitakan bahwa jawatan
suntik, haid bisa berhenti tuntas (25%) atau kesehatan Prancis akan menarik dari
menjadi tidak teratur (75%). Setelah im- peredaran Diane-35 sebagai obat terhadap
plantat dikeluarkan, haid akan kembali. Ke- akne. Hal ini disebabkan oleh karena risiko
amanannya 100% dan bila perlu implantasi trombosis dan emboli.
dapat dengan mudah dikeluarkan lagi. Ref.
Sangat efektif (kegagalan 0,21 kehamilan 1. European Medicines Agency starts safety
per 100 wanita). review of Diane 35 and its generics. European
Kontraindikasi penggunaan IMPLANT : Pa- Medicines Agency, press release 8 februari
da kebanyakan pasien dapat menyebabkan 2013.
perubahan pola haid berupa bercak penda- 2. van Hunsel F.P. et al., Trombose en embolie bij
gebruik van Diane-35 ; Ned Tijdschr Geneeskd.
rahan (spotting, hipermenorea serta amenorea).
2014;158:A6651
*Norplant terdiri dari 6 batang (34 x 2,4
mm) yang keseluruhannya mengandung Pil acne mengandung 35 mcg etinilestradiol
216 mg kristal levonorgestrel (+ dimetikon) dan termasuk pil “ringan”, maka hanya
yang pada tahun pertama melepaskan rata- digunakan bila terdapat indikasi serentak
rata 75 mcg LNG sehari dan selama 4 tahun acne dan kontrasepsi. Keamanannya sama
selan­jutnya ±30 mcg/hari. Norplant -2 ada- tingginya dengan pil-pil kombinasi lain.
lah bentuk lain yang hanya terdiri dari 2
batang (44 x 2,4 mm) yang keseluruhannya
6. Pil melatonin mengandung hormon ala-
mengandung 140 mg LNG dan lebih konstan
miah dari epifisis, yang berkhasiat anti go-
melepaskan kandungan hormonnya.
nadotrop dan merintangi ovul­asi­. Pil ini
*Implanon terdiri dari 1 batang yang mi- khusus menguran­gi sekresi LH, sedangkan
rip sebuah korek api (40 x 2 mm) dan me- produksi FSH praktis tidak dipengaruhi
ngandung 3-ketodesogestrel (+ etilenvinil- sehingga proses menjadi masaknya folikel
asetat). Batang ini mele­paskan 60-70 mcg berlangsung terus, yang akhirnya akan di-
KDG/hari pada minggu ke-5 dan ke-6, yang serap kembali. Melatonin dapat dianggap
menurun sampai 35-45 mcg pada akhir tahun sebagai zat anti konsepsi alami­ah. Di musim
pertama dan 25-30 mcg pada akhir tahun dingin dengan relatif sedikit sinar mata-

14108649_OBAT P(Bab 45)_T-718-729.indd 724 21/04/2015 20:09:00


Bab 45: Antikonseptiva 725

hari, pada umumnya kadar “hormon tidur” endome­trium dengan 5 hari akibat me-
melatonin dalam darah agak tinggi dan ningkatnya kadar estrogen darah de-
hewan menjadi relatif infertil (lihat juga Bab ngan faktor 50. Dengan demikian, telur
42, Hormon hipofisis, sub Epifysis). Juga yang mungkin sudah dibuahi tercegah
telah ditemu­kan bahwa wanita dengan ferti­ implantasi­nya. Di samping itu ovulasi
litas rendah memiliki kadar melatonin darah pun dirintangi. Perdarahan sering kali
agak tinggi. Atas dasar ini telah dibuat pil terjadi sebelum waktunya dan pada wa-
anti ha­mil kombinasi dari melatonin 75 nita dengan oligome­norroea (haid kurang
mcg + noretisteron 0,5 mg. Penggunaan pil deras) umumnya bahkan tidak terjadi
bifa­sis dalam sediaan kombinasi ini untuk sama sekali.
23 hari pertama dan hanya melatonin untuk Efek samping utama berupa mual dan
lima hari selanjutnya. Sebaiknya pil mulai muntah akibat dosis estro­gen tinggi,
digunakan pada malam pertama haid, tetapi kadang-kadang pusing, perubahan sua-
bisa juga sampai hari kelima. Kombina­si sana jiwa (mood) dan nyeri buah dada.
ini tidak dipasarkan karena keamanan­nya Untuk menghindari mual sebaiknya di-
rendah dibanding jenis pil lainnya.. berikan bersamaan suatu anti emetikum,
misal­nya domperi­don.
7. Morning-after pill (MAP) b. Pil kombinasi: Metode 2x2 (Yuzpe) ini
MAP dapat digunakan sebagai cara anti- dianggap sebagai cara kontrasepsi yang
konsepsi postcoital, yaitu untuk menghindari paling praktis dan dapat digunakan se-
kehamilan sesudah senggama “tanpa perlin- bagai MAP sampai selambat-lambatnya
dungan”, seperti pada peristiwa perkosaan 72 jam setelah pembua­han. Cara ini juga
atau bila kondom pecah. Pil ini diminum lebih praktis dan mengun­tungkan karena
pada pagi sesudahnya sebagai suatu kur kur hanya satu hari. Lagi pula pil ini lebih
singkat dari beberapa hari. Semula khusus jarang menimbulkan efek samping. Yang
digunakan estro­gen dalam dosis tinggi se- digunakan adalah 2 tablet dari kombinasi
kali (etinilestradiol atau stilbest­rol), tetapi kebe- EE 50 mcg + l-norgestrel 250 mcg. Tablet
ratannya adalah perasaan mual dan pertama harus diminum sedini mungkin
muntah yang sering kali terjadi. Kemudian (sebaiknya dalam waktu 24 jam), tablet
ternyata bahwa pil kombina­si dengan dua kedua 12 jam kemudian. Metode ini
dosis (metode 2 x 2, lihat di bawah) sama telah diregistrasi di Inggris dan sejumlah
efektifny­a, lagi pula toleransi­nya lebih baik. negara lain, serta dimuat dalam “Essential
Mungkin MAP yang teraman dan terpercaya drugs list” dari WHO.
adalah anti pro­ge­steron mifepriston. Steroid c. Pil progestagen Norlevo menggunakan
ini menghambat ovulasi dan implantasi telur 2 tablet levonorgestrel 750 mcg dengan
yang sudah dibuahi melalui pemblokiran selang waktu 12 jam. Metode ini kini
secara kompetitif reseptor progesteron, lihat banyak digunakan di seluruh dunia
Bab 44, Hormon-hormon Wanita. Tetapi se- karena ternya­ta lebih efektif daripada
diaan dengan senyawa ini tidak banyak di- Metode Yuzpe (85% dibanding 75%). Lagi
gunakan sebagai MAP. pula pil ini lebih jarang menimbulkan
Mifepriston (pil abortus) kini digunakan mual dan muntah-muntah dibanding pil
untuk penghentian kehamilan (abortus provo- kombinasi.
catus kimiawi) bersama analog prostaglandin d. IUD juga dapat digunakan sebagai pence-
misoprostol.12 gah kehamilan postcoital yang sangat dapat
a. Pil estrogen (Metode 5x5) menggunakan dipercaya. Keuntungan besarnya ialah
etinilestra­diol (5 dd 1 mg p.c.) selama dapat dilakukan sampai 5 hari setelah
5 hari (atau 1 dd 5 mg). Efektif sampai pembuahan dan selambat-lambatnya pa-
100% bila dimulai selambat-lambatnya da hari ke-19 dari siklus teratur. Hal ini
48 jam ‘sesudahnya’. Mekanisme kerja- berkaitan dengan lamanya perjalanan
nya berdasarkan perlambatan proliferasi telur yang sudah dibuahi dari saluran

14108649_OBAT P(Bab 45)_T-718-729.indd 725 21/04/2015 20:09:00


726 Seksi VIII: Hormon-hormon

telur ke rahim, yang memakan waktu 4,5– Kemudian dimulai lagi dengan kur baru.
5 hari. Sebelum pemasangan IUD perlu – bila pil terlupa 3 kali atau lebih, kur harus
dipastikan bahwa tidak ada kehami­lan dihentikan karena perdarahan penarikan
atau penyakit kelamin. tidak dapat dihindari lagi. Terlepas dari
terjadinya perdarahan atau tidak, tanpa
Penggunaan lainnya istirahat segera dimulai lagi dengan kur
Di samping untuk kontrasepsi pil antihamil baru.
dapat pula digunakan untuk sejumlah
keadaan berikut. b. Gangguan lambung-usus juga dapat me-
ngurangi keamanan pil anti hamil akibat
a. gangguan haid. Untuk menormalisasi si- berkurangnya resorpsi dari usus, misalnya
klus tak teratur (oligomenorrhea) dan nyeri pe- karena diare atau muntah dalam waktu 3 jam
rut yang menyertainya (dysmenorroea); sesudah meminumnya. Dalam keadaan ini
sebaiknya sesudah beberapa waktu diminum
b. menunda haid. Pil antihamil sering kali satu pil baru.
digunakan untuk menunda haid, misalnya
berhubung dengan libur, perlombaan olah- c. Interaksi dengan obat-obat lain. Sejumlah
raga atau sering kali menjelang naik haji. obat yang diberikan bersamaan dengan pil
Pengunduran haid sebaiknya dibatasi sam- anti hamil mengurangi keamanannya melalui
pai 8 hari dan maksimal 2 minggu berhu- induksi enzim (mikrosomal hati) sehingga
bung meningkatnya risiko perdarahan an- hormon-hormon dalam pil dipercepat pengu-
tara. Pengunduran lebih lama biasanya me- rai­annya. Hal ini terutama berlaku bagi pil
nimbulkan perdarahan tersebut dan juga sub-50. Oleh karena itu risiko perdarahan
tidak dianjurkan untuk melakukannya terla- break-through (perdarahan antara dua periode
lu sering. menstruasi) dan spot­ting (perdarahan ringan
Cara penundaan adalah setelah satu kur berupa bercak-bercak) juga lebih besar.
jangan mengadakan istirahat, tetapi melan-
jutkan minum pil selama 7 atau 14 hari bila *Induk­tor enzim terkenal adalah rifampi­
haid ingin diundur dengan masing-masing sin, fenilbutazon, griseofulvin, terbinafin dan
7 atau 14 hari. Sesudah itu baru diadakan anti epileptika fenobarbi­tal, karbamaze­pin,
istirahat; primidon dan feni­toin. Selain itu antibioti­k
seperti ampisilin, amoksisiklin dan tetrasi­
c. a c n e, khususnya pil dengan siproteron klin, juga menguran­gi keamanan­nya. Menu-
(Diane-35), lihat di atas. rut perkiraan hal ini disebabkan oleh efek
buruk­nya terhadap flora usus, yang berefek
Faktor-faktor yang mengurangi ke- mengurangi siklus entero­hepa­tik dari hor-
amanan pil mon-hormon dan turun­nya kadar darah.
*Efek terhadap obat-obat lain. Di lain pihak,
a.Terlupa minum
pil anti ha­mil memper­panjang efek diazepam,
– bila lupa minum pil satu kali, dalam waktu
klordiazepoksida dan imipramin, karena
12 jam pil masih dapat diminum;
mengurangi metabolisme oksidatifnya. Efek
– bila lupa minum pil lebih dari 12 jam atau
kortikoste­roid dan teofilin diperkuat, begi-
lebih dari 2-3 pil, keama­nannya tidak
tu pula daya kerja dari antihiper­tensiva,
dapat dijamin lagi. Pil-pil yang terlupa
antikoagulansia dan antidiabetika oral dapat
dibuang dan kur dilanjutkan sampai
dipenga­ruhi oleh pil.
selesai dengan mengada­kan cara antikon­
sepsi lain (kondom dengan spermicida).
Bila pil yang terlupa lebih dari 12 jam Efek samping
merupakan satu dari empat pil terak­ Pil antihamil dapat mengakibatkan banyak
hir, sebaiknya diadakan istirahat selama efek samping yang tergantung pada dosis
4 hari, ketika akan terjadi perdarahan. komponen-komponennya, keseimban­gan es-

14108649_OBAT P(Bab 45)_T-718-729.indd 726 21/04/2015 20:09:00


Bab 45: Antikonseptiva 727

trogen-progestagen dalam pil dan lamanya berat badan, penurunan kolesterol-HDL


penggunaan. Lagi pula efek-efek tertentu dan meningkatnya LDL Pil trifasis dengan
dari kedua hormon dapat saling ditiada­kan. kadar progestagen total yang rendah sekali,
Kebanyakan efek samping tidak terjadi pada tidak memengaruhi HDL-LDL. Toleransi
pil ringan (sub-50). karbohidrat menurun.

a. Efek-efek kombinasi yang berkaitan de- Efek samping positifnya adalah berkurang-
ngan khasiat antikonsepsinya adalah perda- nya insidensi kanker endometrium dan ova-
rahan-antara bila pil pertama diminum pada rium serta tumor mammae jinak (benigne).,
hari ke-5 dari siklus haid, juga mual, nyeri begitu pula membaiknya siklus haid dengan
kepala, buah dada tegang dan sensitif. Sering- mengurangi nyeri perut, perdarahan ovulasi
kali efek-efek ini hilang dengan sendirinya, dan dysmenorrea.
tetapi bila tetap timbul perlu dipertim­
bangkan pil yang lebih berat (mengan­ Pilihan pil
dung lebih banyak estro­gen). Efek samping Dari uraian di atas jelaslah bahwa pilihan
lebih serius adalah meningkatnya tekanan pertama adalah pil dengan kadar hormon
darah, berkurangnya toleransi glukosa, ter- serendah mungkin, yaitu pil sub-50 dengan
bentuknya batu empedu dan pigmentasi estrogen di bawah 50 mcg dan progestagen
kulit (melasma, bintik-bintik hitam). Serius di bawah 125 mcg. Juga yang paling dapat
pula adalah trombosis (terbentuknya gum- dipercaya adalah dengan Pearl Indeks kurang
palan darah di pembuluh), yang risiko dari 0,1. Maka lazimnya antikonsepsi dia-
timbulnya lebih besar pada kombinasi de- wali dengan suatu pil sub-50 (Stediril), ke-
ngan progestagen generasi ketiga (gestoden, banyakan dengan EE 30 atau 37,5 mcg dan
desogestrel dan drospirenon). Anovulasi levonorgestrel 125 atau 150 mcg. Pil sub-30
dan amenorroea dapat terjadi setelah peng- (Mercilon, Meliane, Lovette) dengan 20 mcg EE
gunaan dihen­ti­kan, pada umumnya selama lebih jarang digunakan karena lebih sering
3-6 bulan. mengakibatkan «spotting», perdarahan-anta-
ra dan amenorroea. Peristiwa ini terutama
b. Efek estrogen dapat berupa mual, muntah, terjadi pada pil-mini yang hanya mengan-
mudah tersinggung, retensi air dan udema, dung progestagen. Bila timbul keluhan de-
nyeri buah dada dan kepala, pening­katan mikian barulah dapat beralih ke pil yang
tekanan darah serta melasma. Lagi pula lebih berat dengan 30 atau 50 mcg EE.
gangguan fungsi hati, hyper­me­norroe­a, per- Bila pil menimbulken efek samping tertentu,
darahan antara di paruh kedua dari siklus, maka atas dasar keluhannya pil dapat diganti
pembe­saran myoma dan kontraksi nyeri dari dengan pil lain yang lebih sesuai dengan
rahim. Kolesterol-HDL ditingkatkan dan profil hormon pemakai. Artinya, beralih ke
LDL diturunkan. pil dengan dosis estrogen/progestagen lebih
tinggi atau lebih rendah.
c. Efek progestagen terdiri dari obstipasi, Pil dengan 30 ug etinilestradiol dan levo-
rasa letih, nyeri kepala, reaksi kulit alergi norgestrel merupakan pil antikonsepsi stan-
dan melasma, varices dan kejang tungkai, dar.
juga depresi. Di samping itu, zat ini juga
dapat mengakibatkan perdarahan-antara di Kontra-indikasi
minggu-minggu pertama, hipomenorroea
Kontra-indikasi penggunaan pil antihamil
dan amenorroea, libido berkurang dan
dapat disimpulkan dari efek sampingnya.
gangguan pembuluh. Kolesterol-HDL ditu-
Untuk lengkapnya dikemukakan lagi kea-
runkan.
daan pada mana pil (sebaiknya) jangan di-
d. Efek androgen dari derivat nortestosteron berikan, yaitu:
nampak sebagai acne, kulit dan rambut – bila terdapat riwayat trombosis, hiperli-
berlemak, bertambahnya nafsu makan dan pidemia, myoma dan semua jenis kanker

14108649_OBAT P(Bab 45)_T-718-729.indd 727 21/04/2015 20:09:00


728 Seksi VIII: Hormon-hormon

yang bersifat estrogendependent (endome- lebih dikuatirkan adalah trombo-emboli, ter-


trium, mammae) utama pada wanita yang merokok.
– perdarahan rahim yang tidak terdiagnosis
– pasien hati, migrain hebat, gangguan jan-
tung dan pembuluh SEDIAAN-SEDIAAN
Penggunaannya harus dengan hati-hati pada Kebanyakan sediaan pil antihamil mengan-
pasien diabetes dan hiperten­si. Pil tidak dian- dung EE sebagai estrogen terkombinasi
jurkan untuk wanita di atas usia 40 tahun, dengan berbagai progestagen. Tersedia be-
terutama yang merokok dan terlalu gemuk, berapa sediaan yang hanya berisi proges-
atau memiliki faktor risiko PJP lain. Tidak tagen. Dalam ikhtisar di bawah ini dimuat
pula bagi wanita sekitar masa peralihan, ber- sediaan-sediaan yang paling banyak digu-
hubung haid akan berlangsung terus dan saat nakan.
menopause tidak dapat ditentukan. Karena
itu sebaiknya penggunaan pil dihentikan
pada usia sekitar 45 tahun, sebab pada usia
ini kemungkinan hamil kecil sekali dan yang

A. Pil “berat” dengan EE 50 mcg + progestagen


EE + norgestrel : Neogynon 50/250mcg, Microgynon-50 : 50/125 mcg
Binordiol 50/50 + 50/125 (bifasis)
EE + linestrenol : Ovostat 50/1000 mcg
………………………………………………………………………………………………….
B. Pil “ringan’ (sub-50), dengan EE < 50 mcg + progestagen
EE + norgestrel : Microgynon , Microdiol, pil KB, Nordette-28, Stederil : 30/150 mcg
Trinordiol, Triquilar : 30/50 + 40/75 + 30/125 (trifasis)
EE + noretisteron : Trinovum 35/500 + 35/750 + 35/1000 (trifasis)
EE + linestrenol : Minipregnon, Ministat : 37,5/ 750 mcg
Ovanon 50/0 + 50/2500 (bifasis)
EE + gestoden : Gynera, Minulet 30/75, Meliane 20/75 mcg
Triminulet 30/50, 40/70, 30/100 (trifasis)
EE + desogestrel : Marvelon 30/150 , Mercilon 20/150 mcg
EE + drospirenon : Yasmin , Angeliq 30/ 3000 mcg
EE + siproteron : Diane-35 : 35/2000 mcg (pil acne)
………………………………………………………………………………………………….
C. Pil dengan hanya progestagen
norgestrel : Postinor-2 750 mcg (morning after pill)
Norplant 216 mg (pil implantasi)
linestrenol : Exluton 500 mcg (pil mini)
desogestrel : Cerazette 75 mcg (pil mini)
etonogestrel : Implanon 68 mg (pil implantasi)
medroksiprogesteron : Depo-Provera 150 mg (“pil suntik”)

14108649_OBAT P(Bab 45)_T-718-729.indd 728 21/04/2015 20:09:00


Bab 45: Antikonseptiva 729

DAFTAR PUSTAKA
11. VandenBroucke JP et al. Omgaan met kleine
relatieve risico´s in wetenschap en beleid, de
3e- generatie pil. Huisart Wetensch. 2000, 144.
254-8
12. Kleiverda G. Vroege medicamenteuze zwan-
gerschapsafbreking: goede, maar in Nederland
weinig gebruikte methode. Ned Tijdschr
Geneeskd 2006;150:766-9.

14108649_OBAT P(Bab 45)_T-718-729.indd 729 21/04/2015 20:09:00


BAB 46

ACTH DAN KORTIKOSTEROIDA

ANAK-GINJAL DAN mg sehari. Pada situasi stres produk­si-


nya meningkat sampai 100-200 mg! Efek
HORMON-HORMONNYA mineralo­kortikoidnya jauh lebih ringan da-
ripada aldosteron (lihat di bawah);
Anak ginjal atau kelenjar adrenal adalah b. mineralokortikoi­da: aldosteron serta
organ kecil yang letaknya berdampingan de- dua precursornya, yaitu kortikoste­ron dan
ngan ginjal pada bagian atas-dalamnya (Lat. desoksikorton. Hormon-hormon ini teru-
ad = dekat, ren = ginjal). Organ ini terdiri dari tama memengaruhi metabolis­me garam
bagian sumsum dan bagian kulit. dan air. Kedua precursor hanya ringan
daya kerjanya, masing-masing 0,5 dan
1. Medul­la (= sumsum) adalah bagian dalam 3% dari efek aldosteron. Aldosteron dan
yang membentuk neurohormon adrena­lin; kortikoste­ron juga memiliki efek gluko-
kortikoida, lebih kurang 30% diban-
2. Cortex (= kulit) adalah bagian luar yang dingkan dengan kortisol. Pada penggu-
menghasilkan tiga jenis hormon steroi­d, ya- naan 5-10 g garam sehari, produksi hor-
itu: mon ini berjumlah 0,1-0,2 mg sehari.
a. glukokortikoida: kortisol (hidrokortison), c. hormon kelamin: produksi rendah dari
yang terutama berkhasiat bagi metabolisme testosteron dan DHEA (= dehidro-epi-andro-
karbohidrat, juga memengaruhi banyak ste­ron), juga estro­gen dan proge­ste­ron.
efek lain, termasuk pertuka­ran zat pro­
tein, pembagian lemak dan reaksi pera- Sintesis dari semua hormon tersebut ber-
dangan. Sekresi ACTH (dan kortisol), langsung dalam anak-ginjal melalui koles-
yang memperlihatkan ritme siang-malam terol, seperti juga sintesis hormon-hormon
(circadian) fisiologis, naik di waktu pagi kelamin dalam testes dan ovaria. Garis besar
disusul oleh memuncaknya sekresi korti- reaksi sintetik ini tertera dalam gambar di
sol, yang sepanjang hari menurun lagi. bawah ini, lihat juga Gambar 43-1 Bab 43, Zat-
Produksi kortisol total berjumlah 20-30 zat Androgen.

Gambar 46-1: Metabolisme kolesterol di anak-ginjal dan sintesis DHEA


serta steroida lain.

14108649_OBAT P(Bab 46)_T-730-743.indd 730 21/04/2015 20:10:00


Bab 46: ARTH dan Kortikosteroida 731

*ACTH (kortikotropin) dari hipofisis men- Khasiat fisiologi kortisol


stimulasi produksi kortisol yang dikenda- Kortisol memegang peranan penting pada
likan oleh hormon hipota­la­mus CRH (Corti- proses metabolisme hidratarang, protein
cotrophin Relea­sing Hormone), lihat Bab 42, dan lemak, serta pada pemeliharaan keseim­
Hormon-hormon Hipofisis. Sebagai­mana ban­gan elektrolit dan air. Kortisol turut me-
telah diketahui produksi ACTH dihambat ngatur fungsi sistem kardiovaskuler, sis-
oleh kortisol melalui mekanisme feedback tem saraf, otot, ginjal dan organ lain. Selain
negatif, juga bila diberi­kan dari ‘luar’. Sistem itu, kortisol mendukung sistem tangkis,
ini untuk mudahnya disingkat sistem poros sehingga tubuh menjadi lebih kebal terhadap
(axis) atau sistem HHA(Hipo­talamus - Hipofisis rangsangan buruk yang tercakup dalam
- Adrenal). pengertian “stres”, seperti yang timbul pada
Aldosteron. Hormon pria ini berperan pen- pembedahan, infeksi, luka be­rat, juga trauma
ting pada metabolisme elektrolit. Produk- psikis, lihat di bawah.
sinya tidak tergan­tung dari ­ACTH, tetapi da-
ri sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS),
Reaksi stres
khususnya dari angiotensin-II, kadar natrium
dan kalium, serta volume plasma yang me- Stress (tekanan) adalah reaksi non-spesifik
ngalir melalui ginjal. Selama berlangsung dari tubuh terhadap setiap rangsangan da-
diet garam dengan ketat (misalnya pada lam bentuk apapun (dr H. Selye, 1947). Pe-
hiper­tensi) kedua nilai akan turun. Untuk rangsang atau stressor yang menimbulkan
mencegah terlalu menurun­nya tensi, ginjal tres dapat berbeda-beda dan menghasilkan
mening­katkan pelepa­san enzim renin dengan beberapa bentuk stres , yaitu:
akibat terben­tuknya angio­tensin. Peptida ini – stres fisik seperti kecelakaan, luka berat
selain meningkatkan tekanan darah, juga atau perdar­ahan, pembedahan, hawa di-
menstimulasi produk­si aldoste­ron oleh anak- ngin atau panas, juga olahraga;.
ginjal, lihat Bab 35, Antihiper­tensiva, RAAS. – stres psikis berupa emosi negatif seperti
perasaan marah, jengkel, dendam dan
*DHEA (dehidro-epi-androsteron, prasteron) kebencian, perasaan tidak senang atau
berfungsi sebagai bahan pangkal untuk pem- tidak puas dengan sesuatu, perasaan sa-
bentukan hormon-hormon kelamin. Di sam- lah, kerinduan dan perasaan duka yang
ping itu DHEA berperan penting dalam berlarut-larut;
metabolisme, sistem imun dan sistem saraf – stres akibat infeksi dan zat-zat kimiawi
pusat. Produksinya 10-20 kali lebih banyak (anestesia, kemote­rapi).
dibandingkan dengan korti­sol dan menca­
pai puncaknya sekitar usia 30 tahun untuk * Hormon stres. Sebagai reaksi terhadap
kemudi­an berangsur-ang­sur menurun sam- stres, anak-ginjal didorong untuk mensekresi
pai 10-20% pada usia 80 tahun. Hanya da- berlebihan hormon-hormonnya adrenalin/
lam keadaan stres kronis produksi kor- NA dan kortisol melalui masing-masing SSP
tisol melebihi DHEA; pria lebih banyak dan hipofisis; kedua sistem ini bekerjasama
membentuknya daripada wanita. Hewan dengan erat. Sekresi kortisol dapat meningkat
menyu­sui tidak membentuk DHEA, kecuali sampai 300 mg untuk mengatasi efek-efek
orang utan (monyet). stres , seperti antara lain radang, nyeri dan
Sejak awal tahun 1990-an, DHEA dian- demam. Kortisol sebagai zat antiradang ber-
jurkan sebagai smart drug (obat pinter) un- fungsi menghambat reaksi sistem tangkis
tuk menghambat proses menua dan mem- tubuh, sehingga respons terhadap stres ja-
perpanjang harapan hidup (life extension). ngan sampai terlampau kuat.
Di Prancis penelitian mengenai penggu-
naannya sebagai obat dipimpin oleh Prof E. Adrenalin. Sebagaimana telah diuraikan
Baulieu. Lihat selanjutnya Bab 43, Zat-zat di Bab 31, Adrenergika dan Adrenolitika,
Androgen. adrenalin dan NA berfungsi mempersiapkan

14108649_OBAT P(Bab 46)_T-730-743.indd 731 21/04/2015 20:10:00


732 Seksi VIII: Hormon-hormon

Gambar 46-1a: Regulasi produksi kortisol secara skematik.


CRH disekresi oleh hipotalamus, misalnya karena stres , dan merangsang adenohipofisis
melepaskan ACTH, yang menstimulasi anak ginjal memproduksi kortisol.
Kortisol berbalik memengaruhi secara negatif hipotalamus (mengurangi sekresi
CRH) dan hipofisis (mengurangi sekresi ACTH).
Ref.: Ned Tijdschr Geneesk 2008 december; 11(4)

organisme untuk aksi (fight or flight) dengan energi yang bisa langsung digunakan. Oleh
mengaktifkan berbagai proses fisiologi. Yang karena itu, profil lipida memburuk dengan
terpenting di antaranya adalah stimulasi meningkatnya kadar trigliserida dan LDL-
SSP dengan efek antara lain meningkatnya kolesterol serta menurunnya HDL. Dengan
tekanan darah dan peningkatan alirannya perubahan-perubahan ini, tubuh dapat me-
ke otak, paru-paru dan otot perifer. Sintesis nyesuaikan diri(adaptasi) pada tekanan yang
protein dikurangi dan produksi glukosa di- mengancamnya.
tingkatkan melalui mobilisasi glikogen depot,
begitu pula pelepasan asam lemak ke dalam Reaksi normal. Sebetulnya secara alamiah
darah. Asam lemak merupakan sumber reaksi stres merupakan suatu reaksi emosi

14108649_OBAT P(Bab 46)_T-730-743.indd 732 21/04/2015 20:10:00


Bab 46: ARTH dan Kortikosteroida 733

yang bermanfaat bagi tubuh dalam peng- kaki, bersepeda atau olahraga lainnya. Ju-
hidu­pan sehari-hari dan setiap orang pernah ga berekre­asi dengan cukup hiburan, yang
mengalami suatu kete­gan­gan (tension), mi- memengaruhi secara baik daya tahan tu-
salnya bila menghadapi ujian atau sebelum buh. Selain itu teknik-teknik pernapasan
pemeriksaan oleh dokter. stres normal me- seperti yoga, tai chi dan chi kung sangat
mungkinkan kita untuk menjadi lebih was- berguna untuk mengatasi stres . Di samping
pada (alert) dan bereaksi lebih cepat terhadap itu suasana hidup harus tenang dengan
situa­si sulit atau darurat. Tetapi, terlampau menjauhi kesibukan, kegelisahan dan faktor-
banyak tension dapat merugi­kan keseha­ faktor stres lainnya sebanyak mungkin, serta
tan dan menimbulkan atau memperbu­ruk memperhatikan cukup istirahat dan hiburan.
keluhan. Penelitian WHO telah menunjuk- Sejak lama telah diketahui bahwa stres emo-
kan adanya hubung­an positif antara banyak- sional membuat penyakit tukak lambung
nya penga­laman hidup dan keluhan kese- bertambah parah, sedangkan pada waktu
hatan. Dengan demikian ternyata tubuh serangan akut biasanya timbul kegelisahan
dapat belajar hidup dengan stres. Sekarang dan kecemasan pada penderita.
ini masyarakat mendapat tekanan berat
*Kortisol berlebihan selama waktu lama
dengan syarat-syarat ketat yang diharapkan
akibat stres menahun dapat mengacaukan
dari masing-masing orang, misalnya untuk
regulasi sistem imun yang sangat rumit.
membangun karier, membina kehidupan ke-
Misalnya, ratio jumlah sel T-helper dan
luarga di samping kesibukan pekerjaan dan
T-supresor bisa berubah, yang dapat mence-
juga keinginan berpenampilan sempurna.
tuskan suatu penyakit auto-imun. Bila
Oleh karena itu wajarlah bila banyak orang
masalah tidak terpecahkan akhirnya akan
merasa tertekan dan tegang.
terjadi kerusakan pada jaringan otot, saraf
Ketegangan yang tidak nyaman itu baru
dan penurunan fungsi sistem imun, di
menjadi stres yang merugi­kan bila berlang­
samping kadar glukosa dan tekanan darah
sung terlampau lama. Tubuh mencoba me-
meningkat. Sel-sel otak bereaksi kuat terhadap
nyesuaikan diri dengan keadaan ini, tetapi
kortisol, khususnya bagian otak di mana
serentak daya tahan terhadap bentuk-bentuk
terletak fungsi ingatan (hippocampus), di
lain dari stres menurun. Dalam periode ini
mana terdapat banyak reseptor kortisol dan
misalnya, orang menjadi lebih peka terhadap
dapat dianggap sebagai termostat untuk
alergi. Lambat laun tubuh menjadi sangat
kortisol. Kelebihan kortisol mengakibatkan
letih dan tidak mampu menyesuaikan diri
perubahan ekspresi dari gen-gen tertentu
lagi untuk menyalur­kan ketegangan ini
yang penting bagi sistem ketahanan. Oleh
dengan layak dan mengata­sinya.
karena itu pasien lebih mudah menderita
Bila keadaan stres berlangsung berlarut-
berbagai infeksi serius (tbc, dan lain-lain) atau
larut dengan reaksi dari hormon stres yang
mendapatkan suatu gangguan psikosomatis.
terlampau hebat, maka proses adaptasi ter-
Misalnya hipertensi, infark jantung, tukak
sebut tidak berhasil lagi. Proses fisiologi
lambung, asma, eksem, colitis atau kanker.Bila
mulai terganggu dan timbullah bermacam-
masalah tidak terpecahkan dan tekanan
macam keluhan, seperti sakit kepala, sakit
berlan­jut, maka tubuh tidak berenergi lagi
punggung dan perut, hilangnya nafsu makan,
dan akan runtuh.
sukar bernapas, hiperventilasi dan berkeringat
berlebihan. Akhirnya dapat terjadi perubahan
patologis pada organ-organ, sehingga dapat Khasiat farmakologi
sangat merugikan. Kortisol memiliki banyak fungsi farmakologi,
yang baru menjadi nyata pada dosis besar
dan dapat dibagi dalam dua kelompok,
Penanganannya terdiri dari usaha meng- yaitu khasiat glukokortikoid dan khasiat
ubah pola hidup, antara lain dengan gerak mineralokortikoid.
badan secara teratur untuk memperbaiki
kondisi tubuh, misalnya dengan berjalan 1. Khasiat glukokortikoid meliputi antara

14108649_OBAT P(Bab 46)_T-730-743.indd 733 21/04/2015 20:10:00


734 Seksi VIII: Hormon-hormon

lain: sampingnya, seperti retensi garam/air, ude-


a. efek antiradang (anti-inflammatoir), misal- ma dan hipertensi. Oleh karena itu telah
nya akibat trauma, alergi dan infeksi, yang disinte­sis banyak derivat dengan maksud
berdasarkan efek vasokonstriksi. Juga memperkuat efek gluko­kortikoid dan anti radang-
berkhasiat merintangi atau menguran­ nya dengan menghilangkan sebanyak mungkin
gi terbentuknya cairan peradangan dan efek mineralokortikoid­nya. Zat-zat ini sering kali
udema setempat, misalnya sewaktu ra- digunakan pada dermato-farmakoterapi.
diasi sinar-X di bagian kepala dan tulang Derivat-derivat yang kini tersedia secara
punggung; kimiawi dapat dibagi dalam dua kelompok,
b. daya imunosupresif dan anti alergi­, yaitu deltakortikoida dan fluorkortikoida.
yang mungkin ada hubun­gan­nya dengan
khasiat antiradangnya. Reaksi imun di- a. Deltakortikoida: predniso(lo)n, metilpred-
hambat, sedangkan migrasi dan aktivi­tas nisolon, budeso­ni­da, desonida dan prednikarbat.
limfosit T/B dan makrofag menurun; Zat-zat ini berbeda dari kortisol dengan
c. peningkatan gluko-neogenesis, artinya adanya ikatan ganda pada C1-2 (delta 1-2),
pembentukan hid­ratarang dari protein karena itu namanya demikian. Efek gluko-
dinaikkan dengan kehilangan nitrogen. kortikoidnya ±5 x lebih kuat dan daya mi-
Pembentukan glukosa distimulasi, utili- neralonya lebih ringan dibandingkan dengan
sasinya di jaringan perifer dikurangi dan kortisol, sedangkan lama kerjanya ±2x lebih
penyimpanannya sebagai glikogen diting- panjang.
katkan;
b. Fluorkortikoida: betametason, deksametason,
d. efek katabol, yaitu merintangi pemben-
triamsinolon, dan lain-lain (lihat di bawah)
tukan protein dari asam amino, sedang-
merupakan turunan fluor dari prednisolon
kan pengubahannya ke glukosa diperce-
dengan 1 atau 2 atom fluor pada C6 atau/dan
pat. Sebagai akibat dapat terjadi osteo-
C9 dalam posisi -alfa. Khasiat glukokorti­
porosis (tulang menjadi rapuh ka­rena
koid dan anti radangnya 10-30 x lebih kuat
massa dan kepada­tannya berkurang),
daripada kortisol, daya mineralonya praktis
atrofia otot dan kulit dengan terjadinya
hilang sama sekali. Plasma-t½-nya lebih pan-
striae (garis-garis). Anak-anak dihambat
jang (3-5 jam) karena perombakannya dalam
pertumbuhan­nya, sedangkan penyem-
hati dipersu­lit oleh adanya substituen fluor,
buhan borok (lambung) dipersu­lit;
oleh karena itu efeknya juga bertahan 3-5x
e. pengubahan pembagian lemak. Yang ter-
lebih lama.
kenal adalah penumpukkan lemak di atas
Penggunaan sistemiknya tidak mengun-
tulang selangka dan muka, yang menjadi
tungkan dibandingkan prednisolon, karena
bundar (“moon face”), juga di bagian perut
efek sampingnya pada umumnya juga se-
dan di belakang tengkuk (“buffalo hump”).
banding lebih kuat. Maka zat ini hanya di-
Gejala ini mirip Sindroma Cushing, yang
gunakan bila predniso(lo)n diperlukan da-
disebab­kan oleh hiperfungsi hipofisis
lam dosis yang terlampau tinggi. Khususnya
atau adrenal, atau juga karena penggun­
ketiga zat yang tersebut di atas banyak di-
aan korti­kosteroid terlampau lama.
gunakan per oral dan parenteral.
Penggunaan dermal dalam salep/krem se-
2. Khasiat mineralokortikoid terdiri dari
ring sekali, begitu pula penyalahgunaannya,
retensi natrium dan air oleh tubuli ginjal, se-
karena lebih manjur daripada hidrokortison.
dangkan kalium justru ditingkatkan ekskre­
Tetapi sering kali penyakit lebih cepat kam-
sinya.
buh, sedangkan efek sampingnya pada
penggunaan tanpa aturan menjadi parah,
Derivat kortisol sintetik seperti kulit menjadi tipis dan mudah terluka,
Penggunaan hidrokortison dengan dosis dan lain-lain, lihat di bawah.
tinggi yang sering kali diper­lukan dalam Penggolongan. Berdasarkan posisi dari
terapi, kerapkali terganggu oleh efek-efek atom fluor dalam rumus steroid, deri­vat-

14108649_OBAT P(Bab 46)_T-730-743.indd 734 21/04/2015 20:10:00


Bab 46: ARTH dan Kortikosteroida 735

derivat fluor dapat dibagi sebagai berikut: asetat dan asetonida yang sukar larut lambat
* 6-alfa-fluor : fluokortolon, flunisolida absorpsinya sehingga bekerja panjang. Oleh
* 9-alfa-fluor: betametason, deksametason, tri- karena itu untuk penggunaan intra-artikuler
amsinolon, desok­simetason, fluormetolon dan dan intrabursal digunakan terutama senyawa
flup­redni­den asetat dan senyawa asetonida. Misalnya in-
* 6,9-alfa-difluor: flumetason, fluosinolon, di- jeksi asetat memberikan efek antiradang dan
flukort­olon analgetik yang dapat bertahan 2 hari sampai
* 9-alfa-fluor 21-klor : klobetasol, klobetason 2 bulan (asetonida), rata-rata 10 hari.
* 6-alfa-fluor 9,11-diklor : fluklorolon Absorpsinya per rektal sangat berbeda-
* 6,9-alfa-difluor 2-klor: halometason beda, pada umumnya senyawa dinatrium
dari fosfat paling baik penyerapannya, maka
Tabel berikut ini memperlihatkan aktivitas banyak digunakan sebagai klisma pada co-
biologik relatif dari sejumlah kortikoida ala- litis dan radang rektum (proctitis). Biasanya
miah dan sintetik dengan masa paruhnya. digunakan beklometasondipropionat dengan
efek lokal sangat kuat dan efek sistemik agak
Khasiat Khasiat Masa ringan.
mineral- gluko- paruh Kortikoida diikat pada protein plasma
okort. kort. (t ½) transkortin dan albumin. Pengikatannya pada
hidrokortison 1 1 1,5-2 j. protein (PP) berkisar antara 90-95% untuk
kortison 0,8 0,8 0,5-2 j hidrokortison dan 60-70% untuk derivat sin-
prednison/olon 0,7 4 2,5-3 tetiknya. Prednison inaktif diubah menjadi
6-alfa-metilpredni. 0,5 5 3,5 prednisolon aktif selama first pass melalui
triamsinolon 0 5 >5 hati, begitu pula kortison melalui proses sama
deksametason 0 >3 3-4,5 menjadi hidrokortison aktif. Pengubahan ini
betametason 0 >35 tidak terjadi di kulit, mata, sendi dan rektum,
maka sediaan-sediaan lokal untuk lokasi
aldosteron 3000 0,3 – tersebut, perlu digunakan senyawa hidronya.
kortikosteron 15 0,35 – Setelah dirombak dalam hati metabolitnya
desoksikorton 40 0 – dikeluarkan melalui urin dan feses.
fludrokortison 800 10 0,5
Penggunaan. Glukokortikoida terutama di-
Tabel 46-1: Khasiat relatif atas dasar gunakan berdasarkan berbagai khasi­atnya
berat dari beberapa kortikoida alamiah sebagai berikut.
dan sintetik.
1. Terapi substitusi dilakukan pada insufi-
siensi adrenal, seperti pada penyakit Addison
Kinetik
yang bercirikan perasaan letih, kurang tenaga
Semua kortikoida secara oral diserap baik, dan otot lemah akibat kekurangan kortisol.
efeknya baru nampak setelah 4-6 jam, maka Dalam hal ini diberikan hidrokortison karena
untuk efek cepat hendaknya digunakan efek mineralnya paling kuat.
parenteral dari derivat yang mudah larut.
Masa paruh berkisar antara 1,5 dan 5 jam, 2. Terapi non-spesifik dengan dosis lebih
tetapi bertahan jauh lebih lama. (t½biolo- tinggi berdasarkan khasiat anti radang dan
giknya lebih panjang). Misalnya hidrokor- khasiat imunosupresifnya pada banyak je-
tison dan kortison 8-12 jam, prednisolon nis penyakit. Juga berefek menghilangkan
dan triamsinolon 12-36 jam, deksa- dan beta- perasaan malaise serta memberikan perasaan
metason (36-72 jam). nyaman dan segar pada pasien (sense of well-
Secara intramuskuler kecepatan absorpsi ter- being). Untuk ini pada umumnya digunakan
gantung dari zat yang digunakan, senyawa- predniso(lo)n, triamsinolon, deksametason
Na dari suksinat dan fosfat yang dapat larut dan betametason dengan kerja mineralokor-
cepat diserapnya, sedangkan suspensi dari tikoid yang dapat diabaikan.

14108649_OBAT P(Bab 46)_T-730-743.indd 735 21/04/2015 20:10:00


736 Seksi VIII: Hormon-hormon

*Indikasi terpenting di mana glukokortikoida lazim digunakan untuk terapi singkat ada-
telah membuktikan keampuhannya adalah lah hidrokortison, prednisolon, deksame­tason,
pada gangguan-gangguan berikut: betametason dan fluormeto­lon. Obat-obat ini
a. asma hebat akut atau kronis, misalnya memiliki akti­vitas relatif lemah dan tidak atau
status asthmaticus, tetapi efeknya lebih sedikit diserap ke dalam darah. Mengingat
lambat daripada ß2-mimetika. Inhalasi risiko akan efek sampingnya (katarak dan
(spray, aerosol) merupakan terapi baku glaukoma), maka tidak boleh digunakan
pada asma kronis, umumnya bersama pada ganggu­an mata lain (gatal-gatal, mata
suatu ß2-mimetikum merah).
b. radang usus akut (colitis ulcerosa, penyakit
Crohn) b. pada telinga pada radang rongga gendang
c. penyakit auto imun, pada mana sistem (otitis media) dan otitis externa kronis, ada
imun terganggu dan menyerang jaring- kalanya terkombinasi dengan antibiotika.
an tubuh sendiri. Kortikoida menekan
reaksi imun dan meredakan gejala pe- c. di hidung (intranasal). Digunakan seba-
nyakit, misalnya pada rema, MS (mul­ gai spray hidung pada rhinitis (radang mu-
tiple sclerosis), SLE (systemic lupus erythe- kosa hidung, pilek) dan pada polip untuk
matosus), sclero­derma, anemia hemolitis, p. menghambat atau mencegah pertumbuh-
Crohn dan colitis. annya.
d. sesudah transplantasi organ, bersama
siklosporin atau azati­oprin untuk mencegah d. mulut (tracheal) khusus pada asma dan
penolakannya oleh sistem imun tubuh umumnya bersama ß2-mimetika. Ternyata
e. kanker, bersama onkolitika dan setelah efektif untuk mencegah serangan, pengem­
radiasi X-ray, untuk mencegah pem- bangan dan udema bronchi, dengan risiko
bengkakan dan udema (khususnya deksa- ringan bagi supresi sistem-HHA. Untuk
metason). Juga sebagai anti emetikum, ini tersedia spray (dosis aerosol) dengan
bersama obat-obat lain untuk prevensi beklometason, budisonida dan flutikason, yang
mual dan muntah akibat penggun­aan disemprotkan ke dalam tenggorok dan
sitosta­tika. berkhasiat lokal di bronchi. Resorpsinya ke
dalam darah hanya ringan sekali.
* Waktu minum. Glukokortikoida sebaiknya e. rektal. Kadang kala digunakan sebagai
diminum dalam satu dosis pagi hari, karena suppositoria terhadap wasir yang meradang,
kadar kortisol alamiah maksimal antara biasanya hidrokortison atau triamsinolon, di-
pukul 8 - 9 dan terendah tengah malam (rit­ kombinasi dengan suatu anestetikum lokal,
me circadi­an, ritme siang malam, lihat Bab 42, umumnya lidokain. Sebagai lavemen/klisma,
Melatonin). Dengan demiki­an risiko akan zat ini juga digunakan pada radang usus
supresi sistem-HHA lebih kecil. besar (colitis ulcerosa) untuk meringankan
gejalanya (betame­tason, prednisolon).
* ACTH dewasa ini khusus digunakan se-
bagai obat diagnostik fungsi anak-ginjal. f. intra-artikuler. Pada radang sendi, seperti
bursitis (“ten­nis elbow”, radang kandung sega)
Penggunaan lokal dan synovitis (radang selaput synovium) dapat
disuntikkan hidrokortison atau triamsinolon
Di samping secara oral dan parenteral, kor-
di antara sendi-sendi untuk mencapai efek
tikoida juga banyak digu­nakan secara lokal,
lokal.
yakni:
g. dermal, lihat di bawah.
a. pada mata, terutama pada proses pera-
dangan, seperti radang selaput mata, sela- * Kortison dan prednison baru menjadi
put bening dan pinggir kelopak mata (con- aktif sesudah diubah dalam hati menjadi
junc­tivitis, keratitis, blephari­tis). Obat yang derivat hidronya, yakni hidrokortison dan

14108649_OBAT P(Bab 46)_T-730-743.indd 736 21/04/2015 20:10:01


Bab 46: ARTH dan Kortikosteroida 737

predni­solon, maka bila peroral diperlukan Lebih sering terjadi pada hidrokortison
efek cepat sebaiknya digunakan derivat daripada derivat sintetiknya.
hidro aktif ini. Di kulit dan sendi pengubahan c. osteoporosis (rapuh tulang) karena me-
tersebut tidak terjadi, maka untuk salep/ nyusutnya tulang mengakibatkan risi-
krem dan injeksi intra artiku­ler selalu harus ko besar fraktur bila terjatuh. Efek ini
digunakan hidrokortison dan prednisolon. terutama pada penggunaan lama dari
dosis di atas 7,5 mg prednison sehari
Efek samping (atau dosis ekivalen dari glukokortikoid
Efek samping kortisol terutama nampak pada lain), seperti pada rema dan asma hebat.
penggunaan lama dengan dosis tinggi, yaitu Prevensi dapat dilakukan efektif dengan
melampaui 50 mg sehari atau dosis setaraf vitamin D3 + kalsi­um, masing-masing
dengan derivat sintetiknya. Efek ini mirip 500 UI dan 1.000 mg sehari. Senyawa
gejala dari suatu gangguan yang disebabkan bisfosfonat (alendronat, risedronat) kini juga
oleh produksi kortisol faal berlebihan, yaitu sering digunakan. Lihat juga Bab 44, Zat-
sindroma Cushing. zat Estrogen, osteoporosis (boks).
d. merintangi pertumbuhan pada anak-
* Sindroma Cushing sering kali disebabkan anak, akibat dipercepatnya penutupan
oleh tumor di hipofisis dan hiperproduksi epifisis tulang pipa;
ACTH. Gejala utama­nya adalah retensi cairan e. atrofia kulit dengan striae, yaitu garis
di jaringan-jaringan yang menyebabkan kebiru-biruan akibat perdar­ahan di ba-
naiknya berat badan dengan pesat, muka wah kulit, juga luka/borok sukar sembuh
menjadi tembam dan bundar (“muka bulan”), karena pengham­batan pembentukan ja-
adakalanya kaki-tangan gemuk (bagian atas). ringan granulasi (efek katabol);
Selain itu terjadi penum­pukan lemak di bahu f. diabetogen. Penurunan toleransi glukosa
dan tengkuk. Kulit menjadi tipis, mudah dapat menim­bul­kan hiperglikemia dengan
terluka dan timbul garis kebiru-biruan efek menjadi manifest atau memper­parah
(striae). diabetes. Penyebabnya adalah stimulasi
pembentukan glukose berlebihan dalam
Ada tiga kelom­pok efek samping berda- hati.
sarkan khasiat faali pokoknya, yaitu efek g. gejala Cushing, seperti tertera di atas;
glukokortikoid, mineralokortikoid dan efek h. anti mitotis, yaitu menghambat pembe-
umum. lahan sel (mitose), terutama kortikoida-
fluor berefek kuat, yang hanya digunakan
1. Efek glukokortikoid dapat menimbulkan
secara dermal pada penyakit psoriasis
efek samping sebagai berikut:
(penyakit sisik), lihat di bawah.
a. imunosupresi, yaitu menekan daya ta-
han tubuh, seperti yang terjadi pada
transplantasi organ. Jumlah dan aktivitas 2. Efek mineralokortikoid dapat menye-
limfosit-T/B beserta makrofag dikurangi dan babkan efek samping sebagai berikut:
pada dosis sangat tinggi juga produksi a. hipokaliemia akibat kehilangan kalium me-
antibodies. Akibatnya adalah turunnya lalui urin;
daya tahan dan tubuh menjadi lebih b. udema dan berat badan meningkat akibat
peka bagi infeksi oleh jasad-jasad renik. retensi garam dan air, juga risiko hipertensi
Lagi pula gejala klinis dari infeksi dan dan gagal jantung.
pera­dangan menjadi saru. TBC dan
infeksi parasiter dapat direakti­fkan, be-
gitu pula tukak lambung-usus dengan 3. Efek-efek umum:
risiko meningkatnya perdar­ahan dan a. efek sentral (atas SSP) berupa geli­sah,
perforasi. perasaan takut, sukar tidur, depresi dan
b. atrofia dan kelemahan otot (myopati ste- psikosis. Perasaan euforia dengan keter-
roid), khusus dari anggota badan dan bahu. gantungan fisik dapat pula terjadi.

14108649_OBAT P(Bab 46)_T-730-743.indd 737 21/04/2015 20:10:01


738 Seksi VIII: Hormon-hormon

b. efek androgen, seperti acne, hirsutisme dan bung-usus pada dosis lebih tinggi, peng-
gangguan haid; gunaan lebih lama dan pada lansia mening-
c. katarak (bular mata) dan naiknya tekanan kat.
intra okuler (glaukoma), juga bila diguna- Zat-zat induktor enzim seperti fenobarb,
kan sebagai tetes mata. Risiko glaukoma fenitoin, karbamazepin dan rifampisin dapat
meningkat. menurunkan efek glukokortikoida. Estrogen
d. bertambahnya sel-sel darah: eritrositosis dan justru memperkuat daya kerjanya. Efek dari
granulositosis; antikoagulantia dapat diperkuat dengan pe-
e. bertambahnya nafsu makan dan berat badan; ningkatan risiko perdarahan.
f. reaksi hipersensitivitas;
Wanita hamil harus berhati-hati bila di-
g. pada penggunaan intra-artikuler (dalam
berikan kortikoida, karena pada hewan
sendi): iritasi dan sakit di tempat injeksi,
percobaan dilaporkan efek-efek teratogen.
abses steril, parestesia (kesemutan) dan
(Metil)prednisolon mencapai ASI dalam
khusus setelah injeksi berulangkali, des-
jumlah kecil yang pada bayi tidak
truksi dari sendi.
menimbulkan efek buruk. Dari kortikoida
Interaksi. Efek samping ulcerogen dari lain belum tersedia cukup data.
NSAIDs dapat diperkuat. Risiko borok lam-

Tabel 46-2: Tingkat-tingkat potensi dari sejumlah glukokortikoid


pada penggunaan dermal

Tingkat I. lemah
hidrokortison asetat 1%
metilprednisolon asetat 2,5 Neo Medrol

tingkat II. sedang


desoksimetason + salis. 0,25% Esper­son
deksametason + klorheksidin 0,04 *Dexatopic
hidrokortison butirat 0,1 Locoid
flukortolon pivalat 0,25 Ultralan
flumetason pivalat 0,02 Locacorten
fluosinolon asetonida 0,025 *Synalar
flupredniden + neomisin 0,5% 0,1 *Decoderm3
klobetason butirat 0,05 Emovate
triamsinolon asetonida 0,1 Kenacort-A

tingkat III. kuat


beklometason dipropionat 0,025 % Cleniderm
alklometason dipropionat 0.05 Perderm, Aclosone
betame­tason valerat 0,1 Celestoderm-V
betametason dipropionat 0,05 Diprosone-OV
budesonida - 0.025 Preferid
diflukortolon valerat 0,1 Nerisona
fluklorolon asetonida 0,025 Topilar-N
flutikason propionat 0,05 Cutivate
halometason - 0,05 Sicorten
halsinonida - 0,1 Halog
mometason furoat 0,1 Elocon
prednikarbat - 0,25 Derma­top

tingkat IV. sangat kuat


klobetasol propionat 0,05 % Dermovate

14108649_OBAT P(Bab 46)_T-730-743.indd 738 21/04/2015 20:10:01


Bab 46: ARTH dan Kortikosteroida 739

Tabel 46-3: Perbandingan resorpsi hidrokortison dari kulit


di berbagai daerah tubuh

lengan bawah 1,0 kepala (atas) 3,5


tangan (tapak) 0,83 ketiak 3,6
kaki (tapak) 0,14 muka 6,0
pergelangan kaki 0,42 rahang bawah 13,0
punggung 1,7 scrotum 42,0

KORTIKOSTEROID duk kulit dengan efek meningkatnya pene-


DERMAL trasi, resorpsi dan efeknya.
Resorpsi obat juga tergantung dari lokasi pada
Kortikoid merupakan obat paling ampuh tubuh di mana salep diolesi, seperti dapat
dalam pengobatan gangguan kulit dan di- dilihat dari Tabel 46-3. Di tabel ini resorpsi
gunakan secara luas. Berkat efek anti ra­ hidrokortison pada lengan bawah (sekitar 1%
dang dan anti mitotiknya zat-zat ini dapat dari dosis yang digunakan) dibandingkan
menyembuhkan dengan efektif berbagai dengan resorpsinya pada bagian-bagian tu-
bentuk eksem dan derma­titis, psoria­sis (pe- buh lain.
nyakit sisik) dan prurigo (bintil-bintil gatal).
Tetapi tidak jarang gangguan (khusu­snya Pilihan obat
eksem) segera kambuh lagi, terutama bila
Pada dasarnya terapi gangguan kulit dimulai
digunakan fluor­korti­koid dengan khasiat kuat.
dengan obat-obat klasik, seperti mentol, ZnO,
Tingkat daya kerja. Berdasarkan aktivitasnya
titanoksid, resorsin, ichtiol dan ter. Bila obat-
kortikoida lokal dapat dibagi dalam 4 tingkat
obat ini kurang efektif, barulah digunakan
dengan urutan potensi yang mening­kat. Di
suatu korti­koid lemah (tingkat I), yaitu hi-
Tabel 46-2. sediaan digolongkan atas dasar
drokortison 1%. Misalnya pada berbagai
kadar standarnya; pada kadar yang lebih ren-
bentuk eksem, prurigo, gatal-gatal dan dermatitis
dah, daya kerjanya juga menurun ke tingkat
popok, juga pada sengatan tawon, untuk me-
lebih rendah. Misalnya triamsinolon 0,1%
ngurangi reaksi radang dan alergi. Bila efek-
termasuk tingkat II, tetapi triamsinolon 0,05%
nya kurang memuaskan dapat beralih ke
menurun ke tingkat I.
obat tingkat II, misalnya triamsinolon 0,1%
pada eksem kontak/a­lergik dan eksem konsti­
Pembagian potensi. Tabel 46-2 hendaknya
tusional (atopik).
dianggap sebagai penun­tun saja, karena
aktivitas sekian banyak­nya sediaan sangat Zat-zat tingkat III dan IV berkhasiat anti
sukar untuk diperbanding­kan. Lagi pula mitotik, artinya menghambat pembelahan
aktivitasnya tidak hanya tergan­tung dari sel (mitosis). Oleh karena itu obat-obat ini
tingkatan khasiatnya, tetapi juga dari daya lebih ampuh untuk gangguan yang berkaitan
pene­trasinya ke dalam kulit dan basis salep/krem dengan pertumbuhan sel berlebihan, seperti
yang digunakan. Misalnya obat dalam bentuk psoriasis (penyakit kulit menahun dengan
salep lebih baik penetrasi­nya daripada krem, pembentukan sisik), begitu pula pada eksem
karena berta­han lebih lama di atas kulit. dengan timbulnya lichen (bintil-bintil terten­
Penetra­si dapat pula ditingkatkan (lebih dari tu) dan lupus discoid (borok berbentuk ca-
10 kali) melalui oklusi, yaitu menutup bagian kram). Zat-zat tingkat IV hanya digunakan
kulit dengan sehelai plas­tik. Atau dengan bila obat-obat tingkat III tidak efektif (lagi).
memberikan zat-zat tambahan seperti urea Risiko akan efek samping lokal atau sistemik
(10%), asam salisilat (3%), asam laktat (2%) menjadi lebih besar. Maka pada dasarnya
dan propilen­glikol (10%). Keratoli­tika ini pengobatan hendaknya dilakukan sesing­kat
melepaskan atau menghidrata­si selaput tan- mungkin.

14108649_OBAT P(Bab 46)_T-730-743.indd 739 21/04/2015 20:10:01


740 Seksi VIII: Hormon-hormon

Berhubung dengan adanya perbedaan re- bat pembuluh menggelembung (teleangiecta­


sorpsi yang substansial pada berbagai bagi- sia). Penambahan tretinoin pada kortikoid
an tubuh, maka bila digunakan pada kulit dapat mencegah timbulnya striae, tetapi
tipis risiko efek sampingnya lebih besar dan membawa efek samping lain. Penyembuhan
sebaiknya digunakan suatu sediaan dengan luka dihambat, akne dan rosacea (eritema di
tingkat lebih rendah. Misalnya di muka, li- muka) dapat diperhebat, sedangkan infeksi
patan kulit, daerah anogenital, bagian dalam mikroorganisme dapat tersamar (berlang­
paha dan pada permukaan luas. sung tanpa gejala). Pada penggunaan terlalu
lama di kelopak mata atau sekitarnya, kor-
*Kombinasi dengan zat antimikotik atau tikoid dapat mengakibatkan glaukoma dan
antibiotik dapat digunakan pada mycosis keratitis herpetica.
kulit atau infeksi kuman, pada mana terdapat
gejala-gejala radang yang nyata. *Efek samping sistemik jarang terjadi bi-
la petunjuk di atas diperhatikan. Risiko
Terapi intermitten. Kortikoid ditimbun di meningkat bila sediaan digunakan dalam
lapisan tanduk dari epidermis (kulit ari) dan jumlah besar, lebih dari 30-50 g seminggu,
dari depot ini dilepaskan ke lapi­san dalam pada permukaan luas selama jangka waktu
selama 24-36 jam. Berdasarkan ini telah lama dan khususnya pada obat-obat yang
dikembangkan kebijakan terapi dalam dua bekerja kuat. Begitu pula bila obat digunakan
fase sebagai berikut: di bawah tutup plastik (oklusi) atau dikom-
binasi dengan keratolitika atau zat-zat hidratasi,
a. penyembuhan: salep diolesi 2-3 kali sehari terutama di bagian kulit dengan resorpsi
selama 1-2 minggu. dengan sediaan tingkat baik.
I-III, untuk secepat mungkin mengendalikan
penyakit. Sebaiknya salep diolesi secukupnya Kontraindikasi. Sediaan kortikoid lokal tidak
secara kontinu, tanpa interupsi. boleh digunakan pada gangguan kulit akibat
infeksi kuman, virus, jamur atau parasit, juga
b. pemeliharaan untuk menghindari kambuh-
tidak pada akne dan borok.
nya gangguan:
– selama 1-2 minggu 1 kali setiap hari salep
tingkat I- III.
– selama 1-2 minggu 1 kali setiap hari ke- MONOGRAFI
dua, untuk masing-masing tingkat III dan
IV. 1.KORTISON
– selama 1-3 bulan 1 dd pada 2 hari semi- 1. Hidrokortison: HC, kortisol, 17-alfa-korti-
nggu. kosteron, Solu-Cortef
Hormon adrenal utama ini (1952) ter-
Pada hari-hari ‘istirahat’ perlu digunakan
utama berkhasiat terhadap metabo­lisme
suatu salep/krem netral, yang hanya mengan-
karbohidrat, protein dan lemak, serta relatif
dung basisnya tanpa kortikoid.
ringan terhadap metabolisme mineral dan
Bila penggu­naan obat yang berkhasiat
air. Hormon ini terutama digunakan pada
kuat dihentikan, hendaknya jangan secara
terapi substitusi, misalnya pada penyakit
mendadak, terutama setelah pengobatan
Addison. Topikal banyak dipakai dalam sa-
lama. Sebaiknya diakhiri dengan salep ber-
lep/krem 1-2% (asetat) atau 0,1% buti­rat,
khasiat lemah (hidro­kortison) atau salep
juga dalam tetes mata dan telinga (1% asetat).
netral.
Pada dosis biasa tidak menimbulkan efek
samping. Tersedia banyak sediaan kombinasi
Efek samping dengan kemoterapeutika. Di banyak negara
Khusus dapat terjadi pada bagian kulit salep/krem dengan maksimal 1% HC dapat
yang peka dan berupa atrofia dan striae, dibeli tanpa resep, antara lain di Inggris dan
peradangan sekitar mulut dan benjolan aki- Skandinavia.

14108649_OBAT P(Bab 46)_T-730-743.indd 740 21/04/2015 20:10:01


Bab 46: ARTH dan Kortikosteroida 741

Resorpsi dari usus buruk, oleh karena itu tidak nakan untuk terapi sistemik, begitu pula
digunakan per oral tetapi sebagai injeksi (i.m. prednison. Kadar puncak­nya dalam darah
atau intra-artikuler). Dalam darah terikat baru tercapai setelah 6-8 jam (per oral). Sifat
95% pada globulin pengangkut transkortin. merang­sangnya ringan, maka sering kali
Plasma-t½ 1,5-2 jam, tetapi efek maksimalnya digunakan untuk injeksi intra artikuler dan
baru tercapai sesudah 6-8 jam. Keganjilan tetes mata (0,25-5%), juga dalam klisma
ini juga timbul pada prednison dan derivat pada colitis. Dosis: oral semula 1 dd 5-60 mg
lainnya. Ekskresi berlangsung lewat urin pagi hari, berangsur-angsur dalam waktu 4
sebagai metabolit 17-keto yang mudah larut. minggu diturunkan sampai 5 mg sehari atau
Dosis: i.m./i.v. semula 100-500 mg larutan 10 mg setiap 2 hari; i.m./i.v. 25-75 mg sebagai
Na-suksinat, bila perlu diulang setiap 2-10 diNa-fosfat atau Na-suksinat.
jam, maksimal 8 g sehari. Rektal pada wasir: Perbandingan efek: 5 mg prednisolon = 20
suppos./salep 1-2 dd 5 mg, pada colitis: mg hidrokortison.
klisma 100 mg.
*Metilprednisolon (Depo-Medrol, Solu-Me-
drol, Urbason) berkhasiat ±20% lebih kuat dari
*Kortison (F.I.) adalah derivat keto sintetik
pada prednisolon (1956) dengan berbagai
dari hidrokorti­son yang resorpsinya dari
cara penggunaan oral dan parenteral.
usus lebih baik dan cepat. Tidak aktif, tetapi
Dosis: oral semula 2-60 mg/ hari, peme-
dalam hati diubah menjadi kortisol. Pembe­
liharaan 4 mg sehari. Pada rema, MS dan LE
rian i.m. ±20% lebih efektif, walaupun penye­
1 g sehari selama 3-10 hari atau lebih lama.
rapan ke dalam darah agak lambat (bahaya
Advantan: krem/salep 0.1%.
kumulasi!). Tidak dapat digunakan lokal
atau intra-artikuler, karena di kulit dan sendi *Budesonida (Pulmicort, Rhinocort, *Symbi-
tidak terjadi perubahan enzimatik menjadi cort) adalah derivat (1980) yang khusus
kortisol. Penderita gangguan hati sebaiknya digunakan topikal sebagai salep/krem. Juga
jangan diberikan kortison oral. sebagai spray inhal­asi (bersama suatu ß2-
Dosis: pada insufisiensi oral 3 dd 25-50 mimetikum) pada asma untuk mencegah
mg (asetat). Perbandingan efeknya: 25 mg serangan dan meniadakan pengembangan
kortisonasetat = 20 mg hidrokortison. dan udema dari mukosa bronchi. Efeknya
kuat dan cepat; bahaya efek sistemik ringan
2. PREDNISON karena cepat dan tuntas diinaktifkan oleh
hati. Plasma- t½ ±3 jam. Dosis: tracheal 2-4 dd
2. Prednison:Hostacortin
1 puff dari 200 mcg, begitupula intrana­sal
Derivat keto ini (1954) baru aktif setelah
pada rhinitis.
dalam hati diubah menjadi derivat hidronya
*Symbicort turbuhaler: 80/160 + formoterol
prednisolon. Khasiat dan penggunaannya
fumarat 4,5/4,5 mcg per dosis. Salep/krem:
sama, hanya tidak digunakan secara lokal
0,025% (Preferid)
dan intra artikuler karena tidak dihidrogenasi
di kulit, mukosa mata dan sendi. Tidak dian-
jurkan bagi pasien hati. 3. DERIVAT 9-ALFA-FLUOR
Dosis: oral semula 1 dd 5-60 mg pagi hari, Senyawa-senyawa ini pada penggunaan oral
pemeliharaan 5 mg sehari. sering kali mengakibatkan myopathy (otot
menyusut dan nyeri), terutama bila diguna-
*Prednisolon (delta-hidrokortison, Di-Adre- kan untuk jangka waktu lama dengan dosis
son-F aquosum) tinggi, juga menekan adrenal agak kuat.
Delta-steroid sintetik ini (1955) dengan Zat-zat ini praktis tidak memili­ki efek minera­
ikatan ganda pada C1-2 berkhasiat ±5 x lebih lokortikoid dan yang terpenting adalah sebagai
kuat dari pada kortisol dengan efek mineralo­ berikut.
kortikoid yang lebih ringan. Daya kerjanya
juga lebih panjang (t½ = 3 jam). Berhubung 3a. Triamsinolon(Kenacort) banyak diguna-
dengan sifat-sifatnya, obat ini banyak digu- kan oral, intra artiku­ler, i.m./i.v., rektal dan

14108649_OBAT P(Bab 46)_T-730-743.indd 741 21/04/2015 20:10:01


742 Seksi VIII: Hormon-hormon

dermal (1956). Secara dermal hanya aktif se- 4. DERIVAT 6-ALFA-FLUOR


ba­gai asetonidanya: salep/krem 0.05-0,1%. Senyawa-senyawa ini memiliki atom fluor
Perbandingan efek: 4 mg triamsinolon = 20 pada C6 dalam posisi alfa.
mg hidrokortison.
Dosis: oral semula 8-32 mg sehari sesudah 4a. Fluokortolon (Ultralan) rumusnya mirip
makan pagi, pemeliha­raan 4-8 mg sehari. dengan deksameta­son, hanya posisi atom
*Halsinonida (Halog, Halciderm) adalah tri- fluor tidak pada C9 tetapi pada C6 dan tanpa
amsinolon tanpa ikatan ganda antara C1 dan gugus-OH pada C17 (1976). Zat ini khusus
C2, maka dapat dianggap sebagai derivat digunakan dalam salep sebagai kapronat
kortisol. Digunakan dalam krem 0,1%. atau trimetilasetat 0,5%.

3b. Deksametason (Oradexon, Fortecortin, *De- *Flunisolida (Syntaris) adalah derivat fluo-
xatopic) ±6x lebih kuat dari kortisol (1958). Zat kortolon (1978) yang khusus digunakan da-
ini menekan adrenal relatif kuat, maka risiko lam spray hidung 0,025%.
insufisiensi juga agak besar. Deksametason
sering kali digunakan sebagai zat diagnostik
untuk menentukan hiperfungsi adrenal (tes 5. DERIVAT DIFLUOR
supresi deksametason). Topikal digunakan Dengan ditambahkannya atom fluor kedua,
sebagai tetes mata/telinga (fosfat 0,1%), juga zat-zat ini diperkuat khasiat antiradangnya
dikombinasi dengan antibiotika, misalnya dan pada penggunaan dermal termasuk
dengan soframisin (*Sofradex). tingkat kerja III.
Perbandingan efeknya: 0,65 mg deksame­
tason = 20 mg hidrokorti­son.
Dosis: oral semula 0,5-9 mg sehari sesudah 5a. Fluosinonida (fluosinolon-asetonida, Syna-
makan pagi, pemeli­ha­raan 0,5-1 mg sehari. lar, Topsyne) memiliki rumus triamsinolon
Pada syok i.v. 100-300 mg larutan Na-fosfat. dengan atom fluor ekstra pada C6, dengan
khasiat 5 x lebih kuat (1961). Khusus digu-
*Desoksimetason (Esperson, Topicorte, *Deno- nakan dalam salep/krem 0,025%.
mix) adalah deksametason tanpa gugus-OH
pada C17 (1965). Efek lokalnya ±2x lebih 5b. Flumetason (Locacorten) adalah deksame-
lemah. Digunakan dalam krem 0,25%, juga tason dengan atom fluor kedua pada C6
dikombinasi dengan antibiotik. *Denomix: des- (1963). Efek lokalnya juga ±5x lebih kuat.
oksimetason 0,05 % + neomisin sulfat 0,5%. Digunakan khusus dalam salep/krem/pasta
3c. Betametason (Celestone, Celestoderm, *Di- 0,02% pivalat, juga dalam kombinasi dengan
progenta) adalah stereoisomer dari deksame- asam salisilat 3% (Locasalen) atau vioform.
tason (1961), pada mana gugus metil pada Begitu juga dalam tetes telinga.
C16 berada dalam posisi-beta. Khasiat anti-
radangnya pada penggunaan lokal lebih *Diflukortolon (Nerisona) adalah flukortolon
ringan. Zat ini digunakan dalam tetes mata dengan atom fluor kedua pada C9 dan efek
sebagai diNa-fosfat 0,1% dan dalam salep lokal yang 5x lebih kuat. Digunakan dalam
sebagai valerat 0,1% atau dipropio­nat yang salep/krem 0,1%, juga terkombinasi dengan
2x lebih kuat: 0,05 % (Diprosone). zat antiseptik klorkinaldol 1%.
Dosis: oral 0,5-8 mg sehari sesudah makan
pagi. 5c. Flutikason (Cutivate, Flixotide, *Seretide)
* Diprogenta: betametason diprop. 0.05% + adalah derivat trifluor dengan belerang pada
gentamisin sulfat 0,1% C20 (-CO-S-CH2-F) yang termasuk dalam
tingkat III (1990). Digunakan sebagai krem
3d. Fluormetolon : Flumetolon, FML liquifilm 0,05% (propionat) dan salep 0,005%, juga
Derivat 9-alfa-fluor ini (1959) khusus digu- sebagai inhalasi (Flixotide) dan spray hidung
nakan dalam tetes mata dengan kadar 0,1%. dengan 50 mcg/d­osis (Flixonase).

14108649_OBAT P(Bab 46)_T-730-743.indd 742 21/04/2015 20:10:01


Bab 46: ARTH dan Kortikosteroida 743

*Seretide: futikason prop 50 + salmeterol 25 7. DERIVAT KLOR-FLUOR


mcg per 50 dosis inhaler.
Kombinasi dari dua atom halogen di dalam
molekul memperkuat khasiat anti radangnya,
6. DERIVAT KLOR oleh karena itu zat-zat ini terhitung glu-
kokortikoida yang terkuat (tingkat III dan IV).
6a. Beklometason (Cleniderm, Becotide, Beco-
Penggunaannya di bagian kulit yang sensi­tif
nase) memiliki struk­tur betametason, pada­
harus dengan sangat berhati-hati, misalnya di
mana atom F pada C9 diganti dengan atom
muka, ketiak, bagian paha dan alat kelamin.
Cl (1967). Ester dipropionatnya (C17 dan
C21) berkhasiat ±300 kali lebih kuat daripada
kortisol. Plasma-t½ singkat sekali, hanya 9 7a. Klobetasol (Dermovate) adalah betame-
menit, secara lokal ±2 menit. Di samping tason, di mana gugusan OH pada C21 diganti
sebagai krem 0,025%, teruta­ma digunakan dengan klor (1973). Penetrasinya ke dalam
sebagai inhalasi pada asma (bersama ß2- kulit baik sekali, juga pada penyakit psoriasis.
mimetika) berkat efek lokalnya di bronchi. Zat Klobetasol berkhasi­at anti radang, vasokonstriksi
ini dapat diresorpsi dari saluran pernapasan dan antimitotik yang paling kuat dari semua
(dan usus) ke dalam darah, tetapi karena fluor­kortikoida (tingkat IV). Oleh karena itu
dalam hati FPE besar dengan cepat dirombak zat ini hanya dica­dangkan untuk gangguan
menjadi beklometason inaktif. Oleh karena parah yang kurang bereaksi terhadap obat-
itu pada dosis biasa tidak menekan sistem obat tingkat III, seperti psoriasis, lupus discoid
HHA. dan hipertro­fi parut. Tersedia salep/krem
Dosis: inhalasi 3-4 dd 2 puffs à 50 mcg dengan 0,05% propionat.
(dipropionat), intrana­sal pada rhinitis 2-4 dd
50 mcg di setiap lubang hidung. *Klobetason (Emovate) adalah derivat 17-keto
dari klobetasol (1975) dengan khasiat lebih
*Alklometason (Perderm, Alclosone) adalah ringan (tingkat II), penetrasinya ke dalam
isomer dengan atom klor pada C6 sebagai kulit juga kurang. Digunakan dalam salep/
ganti C8. Khasiatnya juga (agak) kuat. Di- krem 0,05% (butirat).
gunakan sebagai salep/krem 0,5 mg/g (di-
propionat) selama 3-5 hari, kemudian 1 x 7b. Fluklorolon (*Topilar-N) adalah derivat
sehari dan setelah terjadi perbaikan 2-3 x difluorklor yang khasiat lokalnya kuat (tingkat
seminggu. III) dan digunakan sebagai krem 0,025 %
(asetonida).
6b. Mometason (Elocon, *Elosalic) adalah
*Halometason (Sicorten) adalah juga derivat
derivat diklor (C9, C21) tingkat III (1987),
difluorklor, yang khasiat lokalnya mendekati
yang khusus digunakan sebagai salep 0,1%
klobetasol, daya kerjanya pun panjang (1983).
(furoat). Risiko alergi kontak pada obat ini
Berkhasiat antimitotik kuat dengan efek atro-
kecil, seperti juga pada flutikason.
fia ringan (tingkat III). Digunakan sebagai
*Elosalic salep: mometason furoat 0,1% +
salep/krem 0,05%.
salisilat 5%.

14108649_OBAT P(Bab 46)_T-730-743.indd 743 21/04/2015 20:10:01


BAB 47

INSULIN DAN ANTIDIABETIKA


ORAL

A. DIABETES dan INSULIN tes yang bersifat menurun (familial). Di


Indonesia penderita diabetes diperkirakan 3
Diabetes mellitus, penyakit gula atau kencing juta orang atau 1,5% dari 200 juta penduduk,
manis adalah gangguan kronis yang disebab- sedangkan di Eropa mencapai angka 3-5%!
kan oleh kekurangan relatif atau absolut dari Pada lima tahun terakhir jumlah ini telah
hormon insulin yang dihasilkan oleh sel- meningkat secara eksplosif, yang disebabkan
sel beta dari kelenjar pankreas. Gangguan oleh meningkatnya overweight dan obesitas
ini bercirikan hiperglikemia (glukosa-darah terutama di dunia Barat. Diperkirakan bahwa
terlampau meningkat) dan khususnya me- di tahun 2030 jumlah penderita diabetes akan
nyangkut metabolisme hidratarang (gluk­ meningkat sampai 366 juta jiwa, berarti ±2
osa) di dalam tubuh. Tetapi metabolisme kali dari sekarang.27
lemak dan protein juga tergang­gu (Lat.
diabetes = penerusan, mellitus = manis madu). Insulin
Kadar glukosa-darah ditentukan oleh ke- Pankreas adalah suatu organ lonjong dari
seimbangan antara insulin dan zat-zat tubuh kira-kira 15 cm, yang terletak di belakang
yang bekerja antagonis terhadap insulin, lambung dan sebagian di belakang hati.
seperti glukagon, katecholamin, hormon Organ ini terdiri dari 98% sel-sel dengan
pertumbuhan dan glukokortikoid. Keseim- sekresi ekstern, yang memproduksi enzim-
bangan inilah yang pada penyakit diabetes enzim cerna yang disalurkan ke duodenum
terganggu. (lihat Seksi III, Obat Saluran Cerna). Sisanya
Harapan hidup penderita diabetes rata- terdiri dari kelompok sel (pulau Langer­hans)
rata 5-10 tahun lebih rendah dan risikonya dengan sekresi intern, yaitu hormon-hormon
untuk PJP adalah 2-4 kali lebih besar. endokrin yang disalur­kan langsung ke aliran
darah. Dalam pankreas terdapat empat jenis
Penyebabnya adalah kekurangan hormon sel endokrin, yakni:
insulin, yang berfungsi memungkinkan a. sel-alfa, yang memprodusir hormon glu-
glukosa masuk ke dalam sel untuk dimeta- kagon;
bolisasi (dibakar) dan dimanfaatkan sebagai b. sel-beta dengan banyak granula berde-
sumber energi. Akibatnya glukosa bertum- katan membran selnya, dalam mana
puk di dalam darah (hiper­gli­kemia) dan terdapat insulin (Lat. insula= pulau).
akhirnya diekskresi lewat urin tanpa digu- Setiap hari dis­ekresi ±2 mg (= 50 UI)
nakan (glycosu­ria). Oleh karena itu produksi insulin, yang dengan aliran darah diang-
urin sangat mening­kat dan penderita sering kut ke hati. Kira-kira 50% dari hormon ini
berkemih, merasa amat haus, berat badan dirombak di sini dan sisanya diuraikan
menurun dan merasa lelah. Penyebab lain dalam ginjal
adalah menurunnya kepekaan reseptor sel c. sel-D memprodusir somatostatin (antago-
bagi insulin (resistensi insulin) yang diaki- nis somatropin, lihat Bab 42, Hormon
batkan oleh makan terlalu banyak dan hipofisis)
kegemukan (overweight). Rata-rata 1,5-2% dari d. sel-PP memprodusir PP (pancreatic poly-
seluruh penduduk dunia menderi­ta diabe- peptide), yang mungkin berperan pada

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 744 04/05/2015 9:10:33


Bab 47: Insulin dan Antidiabetika Oral 745

penghambatan sekresi endokrin dan Jaringan otot dan lemak menyerap glukosa
empedu hanya bila diper­lukan, karena kebutuhan
energi dapat pula dicapai melalui oksidasi
* Gluconeogenesis (pembentukan baru glu- asam lemak. Glukosa yang diserap di otot
kosa). Hati merupakan organ utama yang ditim­bun sebagai glikogen atau dirombak
menstabilkan keseimbangan glukosa (home- menjadi asam laktat, yang dengan darah
ostasis) antara absorpsi dan penimbu­nannya diangkut ke hati dan menjadi bahan pangkal
sebagai glikogen (pati hewan). Glikogen untuk glucone­ogenesis. Jaringan lemak meng-
ini sesudah makan dilepaskan ke dalam gunakan glukosa sebagai sumber energi
sirkul­asi untuk menyesuaikan kecepatan dan sebagai substrat untuk sintesis trigli-
pembaka­ran glukosa oleh jaringan perifer. serida. Zat-zat ini mengalami lipolysis de-
Hati juga mampu mensintesis glukosa dari ngan menghasilkan asam lemak dan glis­erol,
molekul-molekul beratom-3C yang berasal yang juga merupakan bahan pangkal untuk
dari perom­ba­kan lemak dan protein (proses gluconeo­genesis.
gluconeogene­sis; Lat. neo = baru, genesis =
terbentuk, jadi, tumbuh). Setiap hari «diba- * Regulasi hormonal. Bila kadar insulin
kar» ±200 g glukosa, yang ±25% berasal dari rendah, produksi glukosa maksimal dan
gluconeogenesis. utilisasinya minimal. Pada kadar insulin ti-
nggi terjadi kebalikannya. Molekul-molekul
* Metabolisme glukosa. Setelah karbohidrat insulin mengikat diri pada reseptor insulin
dari makanan didegradasi dalam usus, glu- di membran sel dari sel tujuan (otot dan
kosa lalu diserap ke dalam darah dan diangkut lemak). Pada reaksi ini terbentuk suatu kom-
ke sel-sel tubuh. Untuk penyerapannya ke pleks, yang melalui impuls listrik memper-
dalam sel-sel ini dibutuhkan insulin, yang cepat pelintasan membran sel dan masuk-
dapat di-ibaratkan sebagai «kunci untuk pintu nya glukosa ke dalam sel. Kompleks ini diin-
sel». Sesudah masuk ke dalam sel, glukosa korporasi di dalam sel, lalu insulin dirombak,
segera diubah di mitochondria (‘pabrik reseptor dikembalikan ke membran yang
energi’) menjadi energi atau ditimbun sebagai dapat diduduki lagi oleh molekul insulin
glikogen. Cadangan ini digunakan bila tubuh baru, dan seterusnya.
kekurangan energi karena misalnya berpuasa
beberapa waktu. Resistensi insulin(RI)
Setiap kali kita makan hidratarang (gula), Merupakan keadaan pada mana sel-sel men-
maka kadar glukosa darah akan naik. Seba- jadi kurang peka bagi insulin dengan aki-
gai reaksi pankreas memproduksi dan bat berkurangnya penyerapan glukosa dari
melepaskan insulin untuk memungkinkan darah. Lagi pula sel beta di pankreas disti-
absorpsi glukosa oleh sel, sehingga kadar mulasi agar produksinya ditingkatkan.
glukosa darah turun lagi dan pankreas me- Akhirnya sel beta tidak mampu memperta-
nurunkan produksi insulinny­a. Dengan hankan peningkatan insulin dan terlalu se-
demikian kadar glukosa dapat bervariasi dikit glukosa memasuki sel. Akibatnya kadar
antara batas-batas normal dari 4-8 mmol/liter glukosa darah meningkat dan lambat laun
(1 mmol/l = 180 mg glukosa/l darah). terjadilah diabetes tipe-2 (DM2).
Penyebab lain adalah berkurangnya jumlah
* Penggunaan glukosa. Yang paling banyak reseptor untuk mengikat insulin atau reseptor
menggunakan glukosa adalah saraf dan otak, tidak bekerja (lagi) semestinya.
pemasukannya mutlak (obligat) dan tidak Di dalam sel, glukosa dibakar untuk meng-
tergantung dari insulin. Di dalam sel, glukosa ha­sil­kan kalori dan kelebihannya ditim-
dioksidasi menjadi karbondiok­sida dan air bun terutama sebagai glikogen dalam sel
dengan menghasilkan energi. otot atau sebagai lemak dalam sel lemak,
yang oleh karena itu sangat membesar. Bila
glukosa + O2 ––––––> CO2 + Energi pemasukan glukosa berlang­sung terus-mene-

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 745 04/05/2015 9:10:33


746 Seksi VIII: Hormon-hormon

rus akibat makan terlalu banyak, maka tum­ insulin bekerja hipoglikemis, yaitu menu-
buhnya sel-sel lemak akhirnya mengakibat­ runkan gula-darah dengan menstimula-
kan overweight dan obesi­tas. Efek lainnya si pengu­bahan kelebihan glukosa men-
adalah reseptor insulin berkurang jumlahnya jadi glikogen di hati dan otot. Dengan
atau menurun fung­si­nya dan pengika­tan insulin demikian insulin menjaga jangan sampai
dipersulit. Jumlah glukosa yang memasuki sel gula-darah terlampau tinggi. Lagi pula in-
berkurang, sedangkan banyak glukosa dan sulin menghambat gluconeogenesis (pem-
insulin beredar dalam darah (hiperglikemia bentukan glukose) dalam hati dengan
dan hiperinsuli­nemia). Keadaan bahwa or- merin­tangi pelarutan glikogen.
gan tujuan menja­di kebal bagi insulin ini b. Efek lemak yang terdiri dari stimulasi
disebut tidak-kepekaan atau resis­tensi insu­lin lipogenesis dan meng­hambat lipolysis, yaitu
(R.I.). Insulin yang disuntikkan menghasil­ menstimulasi sinte­sis lemak dari glukosa
kan kadar dalam darah yang rendah, maka dan pemasukan­nya ke dalam sel serta
efek biologisnya juga di bawah normal. merintangi pengurai­an (Lat. lipo- = lemak,
genesis = pembentukan, lysis = pemeca­
Resistensi insulin bisa terjadi akibat berbagai han, pelarutan) dan pelepasan asam le-
sebab, antara lain: mak dari jaringan lemak.
– obesitas. Orang gemuk ­mem­butuh­kan le-
c. Efek protein (efek anabol):menstimulasi
bih banyak insulin daripa­da orang ‘nor-
sintesis protein dari glukosa.
mal’; 
– gangguan jantung (infark, dekompensasi); d. Stimulasi faktor pertumbuhan dinding
arteri, yang pada hiperinsulinemia kerap-
– obat-obatan, misalnya kortikosteroid, di- kali menebal, sehingga dapat mengaki-
uretika tiazida (di atas 25 mg/hari) dan batkan hipertensi.
betablocker;
– kekurangan krom, yang perlu bagi ber-
fungsi baik insulin dan metabolisme glu- Diagnosis diabetes
kosa yang normal22 .
Dengan adanya gejala klinis atau komplikasi
diabetes yang khas (misalnya retinopati),
Bila resistensi insulin tidak ditanggulangi
seperti tertera di bawah ini, diagnosis dapat
dengan perubahan drastis pola hidup (pe-
dipas­tikan dengan penentuan kadar glukosa
nurunan asupan kalori dan peningkatan
darah. Nilai di atas 7,8 mmol/l (pada lambung
aktivitas tubuh), maka dapat dipastikan suatu
kosong) pada dua hari berlai­nan dianggap
waktu akan timbul penyakit gula (DM2).
positif (WHO). Begitu pula “post-load” di atas
11,0 mmol/l, yaitu 2 jam setelah pembebanan
Khasiat fisiologi glukosa 75 gram.
Insulin memiliki beberapa efek terhadap Kriteri­um baru (1997) dari ADA (American
metabolisme ketiga bahan utama pangan, Diabetes Association) menurun­kan nilai batas
yaitu hidratarang, lemak dan protein. Keti- (pada perut kosong) >6,9 mmol/l. Kriterium
ganya dapat mensuplai energi, tetapi karbo- post-load ditiadakan karena tes toleransi
hidrat adalah yang terpenting karena glukosa glukosa dalam praktik adakalanya tidak da-
bisa menghasilkan energi dengan cepat. pat dilakukan. Nilai antara 6,1-7,0 mmol/l
Khasiat insulin terhadap zat-zat gizi adalah menunjukkan toleran­si glukosa yang terganggu.
sebagai berikut: Misi dari asosiasi ini adalah untuk meng-
a. Efek karbohidrat. Fungsi utama insulin hindari dan menangani diabetes dan mem-
adalah mengatur utili­sasi glukosa oleh sel perbaiki kehidupan dari semua penderita
sebagai sumber energi, antara lain de- diabetes. Untuk memenuhi tujuan ini ADA
ngan melancarkan pelinta­sannya mela- mendanai riset, mempublikasi hasil-hasil pe-
lui membran sel dan resorp­sinya ke nemuan, memberikan informasi dan pela-
dalam sel-sel otot dan lemak. Selain itu yanan kepada penderita dan publik.

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 746 04/05/2015 9:10:33


Bab 47: Insulin dan Antidiabetika Oral 747

Gejala timbul pada berbagai tempat, yang akhir-


Penyakit diabetes mellitus ditandai gejala nya mengakibatkan defek pada semua
3P, yaitu poliuria (banyak berkemih), polidip- organ dan jaringan perifer. Gangguan
sia (banyak minum) dan polifagia (banyak ini sering terjadi dengan perasaan seperti
makan), yang dapat dijelaskan sebagai beri- ditusuk-tusuk dan hilang rasa di kaki-
kut. tangan atau benjolan sangat nyeri di
Di samping naiknya kadar gula darah, kaki. Luka dan borok sukar sembuh dan
diabetes bercirikan adanya gula dalam urin tidak jarang mengakibatkan gangren (mati
(glycosuria) dan banyak berkemih karena jaringan) dan amputasi.
glukosa yang diekskresi mengikat banyak d. Nefropati. Selain itu dapat timbul ke-
air. Akibatnya timbul rasa sangat haus, rusakan ginjal dengan hiper­filtrasi dan
kehilangan energi, berat badan menurun keluar­nya albumin dalam kemih, yang
serta rasa letih. Tubuh mulai membakar lemak sering kali bersifat fatal.
untuk memenuhi kebutuhan energinya, yang e. Lainnya: impotensi, infeksi stafilokok pa-
diser­tai pembentukan zat-zat perombakan, da kulit dan keluhan claudicatio (penyakit
antara lain ase­ton, asam hidroksibutirat dan etalase) di tungkai yang berciri kejang-
diase­tat, yang membuat darah menjadi asam. kejang sangat nyeri di betis setelah jalan
Keadaan ini, yang disebut ketoacidosis dan sejumlah meter, lihat Bab 34, Vasodilator.
terutama timbul pada tipe 1, sangat berba-
haya karena dapat mengakibatkan pingsan Jenis diabetes
(coma diabeticum). Napas penderita yang Klasifikasi dari jenis-jenis diabetes adalah
sudah menjadi sangat kurus sering kali juga sangat penting untuk a.l. penentuan pengo-
berbau aseton. batan dan prognosisnya. Untuk klasifikasi
tepat dari jenis diabetes yang paling sering
terjadi pada pasien-pasien dengan hiper-
Komplikasi lambat
glikemia, dapat digunakan sebagai pedoman
Diabetes sangat meningkatkan risiko akan PJP, BMI dan riwayat keluarga. Untuk tujuan ini
antara lain hipertensi dan infark jantung dapat digunakan sejenis flow chart sederhana
(Diabetes and the heart. Lancet 1997; 350 suppl.1: untuk diagnostik, klasifikasi dan terapi.29
1-31). Bila tidak atau kurang tepat diobati, Dewasa ini diabetes dapat dibagi dalam 3
lambat-laun dapat terjadi gangguan kardio- tipe, yaitu tipe-1, tipe-2 dan tipe hamil.
vaskuler dan neurovasku­ler serius yang sangat
dikhawatiri. Risiko untuk komplikasi parah a. Tipe-1, jenis remaja(juvenile, DM1)
ini dapat dikurangi dengan mempertahankan Pada tipe ini terdapat destruksi dari sel-
kadar gula darah sedatar mungkin, artinya beta pankreas, sehingga tidak memproduksi
tanpa puncak-puncak tajam yang timbul se- insulin lagi dengan akibat sel-sel tidak bisa
telah makan banyak (hidratarang). Kompli- menyerap glukosa dari darah. Karena itu
kasi terpenting dapat berupa: kadar glukosa darah meningkat di atas 10
a. Infark jantung. Di dinding arteri timbul mmol/l, yaitu nilai ambang ginjal, sehingga
benjolan-benjolan yang meng­ganggu sir- glukosa berlebi­han dikelu­arkan lewat urin
kul­asi darah dan akhir­nya terjadi atheros­ bersama banyak air (glyco­suri­a). Di bawah
clerosis yang dapat mengakibatkan infark kadar tersebut, glukosa ditahan oleh tubuli
jantung. ginjal.
b. Retinopati. Sering kali pada retina timbul
ciri-ciri perdar­ahan, udema, mengelu- * Prevalensi. Tipe-I diderita orang-orang
pas dan menjadi buta! Di dunia Barat, di bawah usia 30 tahun dan paling sering,
retinopathy merupakan penyebab terse­ tetapi tidak selalu, dimulai pada usia 10-13
ring dari pengliha­tan buruk dan kebutaan. tahun. Insidensinya di negara Barat telah
c. Polineuropati. Begitu pula kerusakan berlipatganda dalam 20-30 tahun terakhir.
pada pembu­luh kecil dan saraf dapat Karena penderita senanti­asa membu­tuhkan

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 747 04/05/2015 9:10:33


748 Seksi VIII: Hormon-hormon

insulin, maka tipe I dahulu juga disebut Mulainya DM2 sangat berangsur-angsur
IDDM (Insulin Depen­dent Diabetes Mellitus). dengan keluhan ringan yang sering kali
tidak dikenali. Tipe-2 bersifat menyesatkan
* Penyebabnya belum begitu jelas, tetapi (“treacherous”), karena dalam kebanyakan
terda-pat indikasi kuat bahwa jenis ini hal baru menjadi manifes dengan tampil­nya
disebab­kan oleh suatu infeksi virus yang gejala stadium lanjut. Bahkan bila sudah terjadi
menimbulkan reaksi auto-imun berlebihan komplika­si, misalnya infark jantung atau
untuk menanggulangi virus. Akibatnya sel- gangguan penglihatan.
sel pertaha­nan tubuh tidak hanya membas­
mi virus, melainkan juga turut merusak atau * Penyebabnya. Hiperglikemia pada diabetes
memusnah­kan sel-sel Langer­hans. Dalam mellitus type-2 singkatnya disebabkan oleh
waktu satu tahun sesudah diagnosis, 80-90% kombinasi dua faktor. Faktor pertama adalah
penderita tipe I memperlihatkan antibo­dies berkurangnya kepekaan reseptor di jaringan
sel-beta di dalam darahnya. Pada tipe ini faktor hati, otot dan lemak bagi insulin yang disebut
keturunan juga memegang peranan. Virus yang insulin-resistensi, sehingga dibutuhkan lebih
dicurigai adalah virus Coxsackie-B, Epstein-Barr, banyak insulin untuk mencapati tujuan
morbilli (measles) dan virus parotitis(“bof”). yang sama. Peristiwa insulin-resistensi ini
berkaitan dengan berat badan berlebihan
* Prevensi dan terapi. Pengobatan satu-satunya (BM>27 kg/m2.
terhadap tipe-1 adalah pembe­rian insulin Berat badan berlebihan memicu timbulnya
seumur hidup. Berhubung tipe-1 merupakan hiperlipidemia, terutama hipertrigliseridemia
penyakit auto-imun, maka imunosupre­siva dan kadar HDL-kolesterol rendah, serta hi-
seperti azatioprin dan siklosporin, dapat meng- pertensi. Kombinasi dari hiperglikemia, hi-
hambat jalannya penya­kit, tetapi hanya perlipidemia dan hipertensi yang disebut
untuk sementara. Di German untuk mena- sindrom metabol, sindrom X atau sindrom resis-
ngani gejala neuropati digunakan obat kom- tensi insulin, cenderung meningkatkan risiko
plementer asam liponat dengan sukses. penyakit jantung dan pembuluh.
Faktor kedua adalah penurunan progresif
b. Tipe-2, jenis dewasa(maturity onset, DM2) dari produksi hormon insulin di sel-sel beta
Biasanya timbul di atas 40 tahun dengan dari kepulauan Langerhans sehingga tidak
insidensi lebih besar pada orang gemuk mencukupi kebutuhan. Akibatnya adalah
(overweight, dengan BMI> 27; lihat Bab 31, hiperglikemia.
Adrenergika) dan pada usia lanjut. Bagi Akibat proses menua, banyak penderita
mereka yang hidupnya makmur, makan jenis ini mengala­mi penyusutan sel-sel-beta
terlampau banyak dan kurang gerak badan yang progre­sif serta penumpukan amiloid di
lebih besar lagi risikonya. sekitarnya. Pada 2006 telah ditemukan enzim
yang bertanggungjawab untuk perombakan
amiloid dan insulin. Sel-sel-beta yang tersisa
* Prevalensi. Menurut perkiraan 5-10% dari
pada umumnya ma­sih aktif, tetapi sekresi
orang di atas usia 60 tahun mengidap DM2.
insulinnya semakin berku­rang.
Sangat meresahkan bahwa dewasa ini orang
semakin muda diserang penyakit ini. Penye- * Tipe-2 pada hakekatnya tidak tergantung
bab utama dari meningkatnya insidensi ada- dari insulin, maka dahulu juga disebut
lah a.l. obesitas/kegemukkan. NIDDM (= non-insulin-dependent) dan lazim-
Pada orang Afrika terdapat 2 kali lebih nya dapat diobati dengan antidia­betika
banyak pasien diabetes tipe-2 daripada orang oral. Akan tetapi sejak 1997 semakin banyak
Eropa; pada orang Asia Selatan bahkan rata- penderita tipe-2 diterapi dengan insulin
rata 4-5 kali lebih banyak. Orang Hindu di sehingga menurunkan risiko komplikasi lam-
Eropa ternyata sangat rentan untuk diabetes bat. Oleh karena itu perbedaan kedua nama
berhubung pola genetiknya, ±30% dari ke- tersebut tidak ada artinya lagi dan sudah
lompok populasi ini mengidap penyakit gula. ditinggalkan (Ph Wkbl 1998; 133: 32-5).

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 748 04/05/2015 9:10:33


Bab 47: Insulin dan Antidiabetika Oral 749

Antidiabetika oral pada umumnya tidak Glukagon


menimbulkan kecenderungan acido­sis. Anta- Hormon peptida ini dapat dianggap sebagai
ra 70-80% dari semua penderita diabetes antagonis dari insulin karena berefek
termasuk jenis ini, pada mana faktor keturunan meningkatkan kadar gula darah. Bila kadar
memegang peranan besar. Bila salah satu glukosa rendah (hipoglike­mia), sel-sel-alfa
orang tua menderi­ta kencing manis, maka melepaskan glukagon dan menstimulasi
kemung­kinan diturunkan penya­kit ini ke pengubahan glikogen ––> glukosa, sehingga
anak-anaknya adalah 1:20. kadar gula dinormalkan kembali. Selain itu
Diagnosis dini. Tipe-2 umumnya baru di- lipolysis diperkuat yang dapat menimbulkan
diagnosis pada stadium terlambat (lihat di ketosis. Selanjutnya glukagon berdaya inotrop
atas), padahal diagnosis dini adalah penting positif, yakni memper­kuat kontraksi otot
sekali untuk menghindarkan komplikasi jantung dan menstimulasi penerusan impuls­
lambat. Maka bila terdapat geja­la seperti haus nya.
hebat dengan sering berkemih dan turunnya Dalam terapi peptida ini dengan BM 3000
berat badan serta rasa letih, maka sebaiknya digunakan pa­renteral pada keadaan hipo-
segera mengkon­sultasi dokter untuk diperik­ glikemia yang parah, khususnya bila tidak
sa terhadap penyakit gula. Karena lebih dari tersedia gula dan pada pasien yang pingsan.
separuh penderita diabetes juga mengidap Dosis tinggi dapat menyebabkan mual dan
hipertensi, maka sebaiknya tekanan darah muntah.
dimonitor secara teratur.
Penanganan diabetes
c. Diabetes kehamilan (GDM) timbul pada
Tindakan umum
trimester kedua dari kehamilan dan umum-
a. Diet. Pokok pangkal penanganan diabe-
nya hilang setelah persalinan. Wanita dengan
tes adalah makan dengan bijaksana. Se-
diabetes kehamilan cenderung mendapatkan
mua pasien selalu harus mengawali diet
diabetes tipe-2 pada usia lanjut.
dengan pembatasan kalori, terlebih-lebih
Pada wanita hamil dengan penyakit gula,
pada pasien dengan over­weight (tipe-2).
regulasi glukosa yang ketat adalah penting
Makanan perlu dipilih secara saksama
sekali untuk menurunkan risiko akan kegu-
dengan memperhatikan pembatasan lemak
guran spontan, cacat dan kelebihan berat
total, lemak trans dan lemak jenuh untuk
badan bayi atau kematian perinatal. Karena
mencapai normalisa­si kadar glukosa dan
antidiabetika oral tidak dapat digunakan pe-
lipida darah. Lihat di bawah Diet dan fre-
ngobatan harus dialihkan ke insulin.
kuensi makan. Angka-angka di Tabel 47-1.
hanya merupakan pedoman (bagi orang
Diabetes insipidus (DI) Barat).
Jenis diabetes ini berlainan sekali etiologi- b. Gerak badan. Bila terdapat resistensi in-
nya dari pada DM, karena ditimbulkan oleh sulin, gerak badan secara teratur (jalan
kekurangan sekresi vasopressin (ADH), yaitu kaki atau bersepeda, olahraga) dapat me-
Antidiuretic Hormone oleh kelenjar hipofisis, nguranginya. Hasilnya insulin dapat di-
lihat Bab 4. Penyebab defisiensi hormon itu pergu­nakan lebih efisien oleh sel tubuh
agak sering timbul akibat suatu tumor di dan dosisnya pada umumnya dapat ditu-
hipofisis atau hipotalamus, dapat juga aki- runkan.
bat defek pada reseptor-reseptor ADH. Pada
45% dari kasus penyebabnya tidak diketa- c. Berhenti merokok karena nikotin dapat
hui. Gejalanya berupa poliuri (banyak sekali memengaruhi secara buruk penyerapan
berkemih dengan akibat dehidrasi dan poli- glukosa oleh sel. Lagi pula merokok
dipsi, yaitu sangat haus. Terapi suplesi da- menghasilkan banyak radikal bebas, li-
pat dilakukan dengan hormon sintetik des- hat dibawah d) dan juga Bab 35, Anti-
mopresin (Minrin). hipertensiva.

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 749 04/05/2015 9:10:33


750 Seksi VIII: Hormon-hormon

kebutuhan insulin, antara lain karena ke-


pekaan tubuh bagi insulin meningkat. Olah-
ragawan selama latihan memerlukan lebih
sedikit insulin dibandingkan dengan pada
waktu istirahat. Lagi pula olahraga teratur
memperbaiki regulasi diabetes dan fungsi
jantung.

*Pengobatan komplementer. Pada hewan yang


Tabel 47-1: Kebutuhan energi sering kali mengidap diabetes telah dipasti­-
berdasarkan usia, jenis kelamin dan kan bahwa vitamin B3 (niasina­mida) ber-
khasiat menghambat sistem imun dan mem-
aktivitas fisik.
perlam­bat terjadinya diabetes. Vitamin B3

melindungi sel beta terha­dap kerusakan oleh
* stres oksidatif. Banyak indikasi menun- sistem imun sendiri dan membantu pemulihan
jukkan bahwa pada pende­rita diabetes, me- sel beta yang rusak. Anak-anak di A.S dengan
tabolisme glukosa yang terganggu menim- antibodies terhadap sel betanya sendiri
bulkan kelebihan radikal bebas, yang meme- (artinya berisiko tinggi mendapatkan tipe-
gang peranan penting pada terjadinya kom- remaja) yang diberikan vitamin B3, ternyata
plikasi lambat. Stres oksidatif ini dapat me- hanya 50% yang betul-betul mengidap
nimbulkan gangguan kronis pada mata, diabetes tipe-1. Akan tetapi peneli­tian besar-
ginjal, pembuluh dan sistem saraf. Untuk besaran dalam 23 negara untuk menegaskan
prevensi dan pengo­batan kerusakan oksidatif efek baik vitamin B3(Euro­pean Nicoti­namide
ini, terutama di kalan­gan ortomolekuler di- Diabetes Interventi­on Trial, ENDIT) tidak da-
anjurkan penggun­aan antioksi­dansia, misal- pat mengkonfirmasikannya. Begitu pula
nya asam liponat, vitamin E dan vitamin C. penelitian lain dengan antioksidansia, yaitu
Tetapi pendapat ini belum dapat diterima HOPE study dengan vitamin E dan Heart
oleh kedokteran regular karena secara ilmiah Protection Study dengan cocktail dari vita-
belum dibuktikan dengan meyakinkan. Lihat min A,C, dan E juga tidak memperbaiki
di atas dan juga Bab 53, Vitamin, boks Antiok­ morbiditas dan mortalitas. Di samping ini
sidansia. minyak ikan (EPA,DHA) telah dilaporkan
Asam liponat sejak awal abad-ke 21 sudah manfaatnya untuk menstabilisasi jalannya
digunakan di Jerman untuk menan­ga­ penyakit diabetes.
ni keluhan neuropati, seperti nyeri dan
kesemutan (paraesthe­si­a).
b. Pasien tipe-2. Penanganan pertama ada-
Pengobatan lah menurunkan berat badan (bila berle-
bihan) dan perubahan pola hidup (lebih
a. Pasien tipe-1 dengan usia di bawah 40 banyak bergerak) dan menghentikan kebia-
tahun selalu perlu diobati dengan insulin, saan merokok yang dapat menurunkan
karena sel betanya tidak aktif lagi (0,6-0,9 gangguan jantung dan pembuluh dengan
UI/kg/hari) dan tidak dianjurkan minum 50%. Bila tindakan umum (diet, gerak ba-
antidiabetika oral. Banyaknya insulin yang dan dan penurunan berat badan) tidak
dibutuhkan pertama-tama dipengaruhi oleh atau kurang efektif untuk menormalisasi
susunan makanan, tetapi juga faktor lain kadar glukosa darah, perlu diberi tambahan
memegang peranan, misalnya stres , penyakit pengobatan monoterapi oral (metformin).
infeksi, haid dan kehamilan. Dalam semua Bila hasilnya kurang efektif, sering kali
keadaan ini kebutuhan insulin meningkat, diberikan terapi kombinasi (SU derivat kerja
mungkin karena ambang ginjal bagi glukosa singkat tolbutamida atau gliklazida 80 mg)
menurun. Sebaliknya diketahui pula bahwa (sebaiknya tidak lebih dari dua jenis yang
aktivitas tubuh yang teratur menurunkan memiliki daya kerja aditif) dan apabila masih

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 750 04/05/2015 9:10:33


Bab 47: Insulin dan Antidiabetika Oral 751

belum mencapai tujuan dapat diberikan sudah sangat dipermudah dengan adanya
pengobatan parenteral dengan injeksi insulin pena-insulin (penfill).
(sekali malam hari NPH-insulin).
* Regulasi optimal berarti bahwa pema-
* Tujuan jangka pendek. Secara primer sukan hidrat arang dan profil insulin-darah
terapi diabetes ditujukan pada pencegahan (fluktuasi, turun-naiknya kadar) harus saling
efek jangka pendek seperti haus, banyak disela­raskan dengan baik. Demikian pula
berkemih, rasa lelah dan khususnya pola kadar gula sebanyak mungkin supaya
keto-acidosis. Tujuan pengobatan adalah mendekati fluktuasi gula-darah normal (pada
mencapai nilai glukosa darah di bawah orang sehat). Selama makan kadar insulin
6,7 mmol/l (pada lambung kosong). Pada naik dengan pesat, lalu turun lagi ke nilai
manula nilainya boleh lebih tinggi, sampai 8 semula dalam waktu 2 jam. Oleh karena itu
mmol/l. Dengan sulfonilurea dan biguanida fluktu­asi dari kadar-glukosa berkisar antara
dapat dicapai penurunan rata-rata 3 mmol/l 4-7 mmol/l. Lihat grafik 47-1.
pada 60-70% dari penderita. Pada umumnya regulasi yang lebih baik
Tujuan jangka panjang. Yang lebih pen- bisa dicapai dengan injeksi penfill 4 kali sehari
ting adalah preven­si komplikasi lambat dibanding 2 kali sehari. Untuk memonitor
seperti retino­pati dan neuropati perifer kadar glukosa dengan baik, pasien perlu
(borok kaki), juga nefropa­ti dan gangguan mengontro­l gula darahnya 4 kali sehari. Ba-
jantung/pembuluh. Untuk mencapai tujuan nyak studi telah membuktikan bahwa dengan
ini sangatlah penting untuk mengusahakan regulasi yang tepat, komplikasi lambat dapat
regulasi gula darah yang optimal. Sepan­jang diundur dengan nyata. Misalnya setelah enam
hari kadar gula darah - yang pada penderita tahun risiko akan nefropathy, retinopathy
diabe­tes sangat berfluktu­asi - hendaknya dan neuropathy ternyata berkurang dengan
dikendalikan di antara batas normal(= antara masing-masing 35%, 50%, dan 60%!
4-7 mmol/l). Dengan maksud ini sekarang
terdapat kecende­rungan untuk memberikan * Pemeriksaan gula-darah dapat dilakukan
insulin kepada penderita tipe-2 pada fase oleh penderita sendiri dengan test­strip yang
lebih dini. Lagipula karena injeksi insulin memerlukan hanya satu tetes darah. Kadar

Gambar 47-1: Turun-naiknya kadar glukosa dan insulin


darah sepanjang hari pada orang sehat

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 751 04/05/2015 9:10:33


752 Seksi VIII: Hormon-hormon

gula darah dapat diketahui dengan mem- terbagi untuk 1/3 sebagai asam lemak poly-
bandingkan warna yang timbul dengan unsatu­rated (PUFA), 1/3 mono-unsaturated dan
standar. Pengontrolan ini perlu dilakukan mini- 1/3 satura­ted (fatty acids).
mal 4 kali sehari.
d. serat gizi: 40-46 g sehari yang diperoleh
Diet dan frekuensi makan dari 200-400 g sayur-mayur atau buah-bu-
Diet untuk pasien diabetes pada hakikatnya ahan, juga berbagai kacang (tanah, jogo,
tidak berbeda dari diet yang dianggap ideal ke­dele, polong, dan lain-lain), jagung dan
bagi orang sehat. Pembatasan kalori juga perlu beras tumbuk/merah yang mengandung cu-
dilakukan, lihat tabel kebutuhan energi ber- kup serat gizi. Idealnya setiap pangan hen-
dasarkan jenis kelamin, usia dan aktivitas daknya berisi serat gizi, karena berkhasiat
fisik dalam Bab 54, Dasar-dasar Diet Sehat. mengikat hidratarang (dan lemak) yang
Pada pasien gemuk (BMI > 27) perlu diawali kemudian dilepaskan secara berangsur. De-
dengan diet menurunkan asupan kalori menjadi ngan demikian kadar glukosa darah tidak
1000-1600 kcal/hari, tergantung dari berat melonjak-lonjak dan juga pelepasan insulin
badan . oleh pankreas berlangsung lebih teratur.
Lihat Tabel 47-2 dan selanjutnya Bab 54,
* Susunan diet yang dianjurkan hendaknya Dasar-dasar Diet Sehat.
terdiri dari 4 kompo­nen, yakni:
* Frekuensi makan. Di samping susunan
a. hidratarang: 50-55 En% (= % dari energi diet yang hendak­nya sekonstan mungkin,
total), hendaknya sebagai polisakarida, yaitu penting pula membagi secara merata pema-
karbohidrat yang tidak dimurnikan (refined) sukan kalori sepanjang hari. Hal ini perlu
seperti pati gandum (roti, bakmi, makaro­ untuk menghindari terlalu meningkatnya kadar
ni), na­si, kentang, ubi tales, singkong dan gula darah, yang merupa­kan rangsan­gan
jagung. Dari jumlah kalori ini, 5-10 En% bagi pankreas untuk mensekresi insulin.
diperbolehkan sebagai mono-/disakarida, Seperti telah dibahas di atas, pada tipe-2
yakni glukosa, frukto­sa, laktosa dan gula sekresi insulin berlebihan tidak diinginkan
pasir/jawa (jem atau buah masak). Tetapi berhubung pada umumnya sudah terdapat
hendaknya hanya bersamaan dengan bahan terlalu banyak insulin (tak aktif) dalam
gizi lainnya dan tidak sendiri seperti sirop, darah karena reseptor tidak didudu­ki secara
Cola, perasan buah/jus. Misalnya puncak optimal.
glukosa darah setelah makan sebuah jeruk Pembagian kalori merata dapat dicapai de-
(berisi serat) adalah lebih mendatar daripada ngan makan lebih sering daripada 3 kali
setelah makan sejumlah hid­ratarang yang sehari, yaitu 5-6 kali, tetapi setiap kalinya
setaraf dengan peresan jeruk (tanpa ampas/ dengan porsi yang lebih kecil dan pada
serat). waktu yang tetap. Di samping itu setiap
porsi sebaiknya selalu mengandung keempat
b. protein: 10-15 En%. Misalnya pria berusia bahan gizi tersebut di atas dengan susunan
55 tahun yang banyak bekerja duduk de- yang lebih kurang konstan. Yang terutama
ngan aktivitas fisik ringan hanya membu­ penting adalah pembagian merata dari
tuhkan ±1700 kcal sehari. Orang demikian hidratarang sepanjang hari. Hal ini perlu
memerlukan 200-300 kcal zat putih telur. ditaati pula oleh pasien tipe-1 agar mencapai
Protein ini diperoleh terutama dari daging keseimban­gan yang sebaik mungkin antara
dan telur, tetapi juga dari sumber nabati: makanan dan pemberian insulin.
khususnya jenis kacang (beans) dan jagung,
juga banyak dalam daun ketela, sedikit di Terapi dari komplikasi
jenis gandum, kentang dan ketela.
a. Hipoglikemia (“hipo”) adalah komplikasi
c. lemak/minyak: 25-30 En%, yaitu dalam yang paling lazim terjadi pada terapi dengan
contoh di atas 500-600 kcal sehari. Hendaknya insulin, karena kadar gula darah turun terlalu

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 752 04/05/2015 9:10:33


Bab 47: Insulin dan Antidiabetika Oral 753

Tabel 47-2: Beberapa bahan makanan dengan isi dan kalorinya


(Kutipan Tabel Bahan Makanan dari Dewan Gizi Belanda)

drastis. Hal ini lebih jarang terjadi dengan akibat stimulasi dari susunan saraf adrenerg.
antidiabe­ti­ka oral. Keadaan berbahaya ini Antara lain berkeringat, gemetar, muka pucat
dapat disebabkan oleh overdose obat, kurang dan jantung berdebar-debar, rasa lapar dan
atau tidak makan sesudah injeksi, atau karena kesemutan sekitar mulut dan lidah. Bila kadar
absorpsi insulin yang lebih lancar berhu­bung gula turun lebih lanjut di bawah 2,8 mmol/l
lokasi injeksi berlainan ataupun karena kerja akan timbul gejala khas akibat kekurang-
fisik berat atau olah-raga. Lokasi injeksi juga an glukosa di otak. Yang terpenting adalah
menentu­kan kecepatan resorpsi, misalnya gangguan konsentrasi dan penglihatan, pusing,
penyuntikan di perut dan lengan bagian terman­gu-mangu, mengantuk, kemudian bah-
atas masing-masing 2 dan 2,5 kali lebih cepat kan stupor dan koma.
daripada injeksi di paha. “Hipo” ringan sebai­knya diatasi dengan
segera memberikan gula, perasan jeruk,
* Gejala. Bila kadar glukosa menurun di sirop kental atau makanan apapun. “Hipo”
bawah ±3,3 mmol/l timbul gejala ‘otonom’ hebat dengan berkurangnya kesadaran atau

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 753 04/05/2015 9:10:34


754 Seksi VIII: Hormon-hormon

pingsan adalah sangat berbahaya, karena bisa ditingkatkan. Di samping itu, kepekaan sel-
mengakibat­kan kerusa­kan otak. Oleh karena sel beta bagi kadar glukosa darah diting-
itu harus segera diobati dengan injeksi i.v. katkan melalui efeknya terhadap protein
larutan glukosa 40-50% atau s.k./i.m. glukagon transpor glukosa. Obat ini hanya efektif
1 mg; penderita akan pulih kesadarannya pada penderita tipe-2 yang tidak begitu
sesudah 10-15 menit. berat, yang sel-sel betanya masih bekerja
Berhubung dengan bahaya ini, penderita dia- cukup baik. Ada indika­si bahwa obat-obat
betes sangat dianjur­kan selalu membawa bebe- ini juga memperbaiki kepekaan organ tujuan
rapa gumpal gula untuk keadaan darurat. terhadap insulin dan menurunkan absorpsi
insulin oleh hati.
b. Resistensi insulin adalah komplikasi lain, Penderita biasanya mengalami resistensi
yang umumnya diaki­batkan oleh kegemukan, insulin, sehingga sulfonilurea kurang efektif.
lihat di atas. Senyawa tiazolidindion, asam Resorpsi dari usus umumnya lancar dan
liponat dan krom digunakan untuk mengatasi lengkap, sebagian besar terikat pada protein
komplikasi ini antara 90-99%. Plasma-t½ berkisar antara 4-5
jam (tolbutamida, glipizida), 6-7 jam (gliben­
klami­da) sampai 10 jam (gliklazida) atau
B. ANTIDIABETIKA ORAL lebih dari 30 jam (klorpro­pamida).
Efek samping yang terpenting adalah hipo-
Pada tahun 1954 karbutamida diperkenalkan glikemia yang dapat terjadi secara terse-
sebagai obat diabetes oral pertama dari lubung dan adakalanya tanpa gejala khas
kelompok sulfonilurea yang struktur dan efek (terutama pada lansia), khususnya pada
sampingnya mirip sulfonamida. Beberapa derivat kuat seperti glibenkla­mida. Agak
tahun kemudian, disintesis derivatnya, yaitu jarang terjadi gangguan lambung-usus (mu-
tolbutamida dan klorpropamida tanpa efek al, muntah, diare), sakit kepala, pusing,
sulfa, yang se­lanjut­nya disusul oleh banyak rasa tidak nyaman di mulut, juga gangguan
turunan lain dengan daya kerja lebih kuat. kulit alergis (exanthema, fotosen­sitasi). Nafsu
Sementara itu sekitar tahun 1959 ditemukan makan diperbesar dan berat ba­dan bisa naik,
senyawa lain dengan efek antidiabetes, yaitu terutama pada mereka yang tidak mentaati
kelompok biguanida, a.l metformin.Pada ta- diet. Toleransi pun dapat timbul pada 5-10%
hun 1990 dipasarkan penghambat alfa- pasien sesudah bebera­pa tahun, mungkin
glukosidase (akarbose, miglitol) yang cara ker- karena sel-sel beta hilang kepekaannya ter-
janya sangat berlainan dengan kedua ke- hadap insulin. Dengan alkohol terjadi efek
lompok sebelumnya. Akhirnya pada per- disulfiram (efek Antabu­se), khususnya pada
tengahan tahun 90-an disalurkan senyawa klorpropamida.
tiazolidindion dengan khasiat peningkatan
sensitivitas insulin, khususnya uptake glu-
2. Kalium channel blocker : repaglinida, nate-
kosa perifer.
glinida
Antidiabetika oral dapat dibagi dalam enam Senyawa ini sama mekanisme kerjanya
kelompok besar, sebagai berikut dengan sulfonilurea, hanya pengikatan terja-
di di tempat lain dan efeknya lebih singkat.
1. Sulfonilurea: a.l. tolbutamida, klorpropamida,
glibenklamida, gliklazida, glipizida,glikidon dan 3. Biguanida
glimepirida. Berbeda dengan sulfonilurea, obat ini tidak
Kedua obat pertama termasuk obat gene- menstimulasi pelepasan insulin dan tidak
rasi ke-1 sedangkan yang lainnya disebut obat menurunkan gula darah pada orang sehat.
generasi ke-2 dengan daya kerja 10-100x lebih Zat ini juga menekan nafsu makan (efek anor­
kuat atas dasar berat badan. eksan) sehingga berat badan tidak meningkat,
Sulfo­nil­urea menstimulasi sel-sel beta dari maka layak diberi­kan pada penderita yang
pulau Langer­hans, sehingga sekresi insu­lin kegemukan. Mekanisme kerjanya hingga kini

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 754 04/05/2015 9:10:34


Bab 47: Insulin dan Antidiabetika Oral 755

* Efek Antabuse bercirikan penghambatan peromba­kan enzimatik dari alkohol pada tingkat asetal­
dehida, sehingga zat toksik ini menumpuk dalam darah. Antabuse digunakan sebagai obat anti-
minum alkohol untuk membantu pecandu yang ingin menghentikannya. Bila pecandu yang
menjalani kur Antabuse minum alkohol lagi, ia akan mengalami penumpukan aldehida dengan
gejala-gejala yang sangat tidak nyaman, yaitu jantung berdebar-de­bar, nyeri kepala, flus­hing,
berkerin­gat dan mual. Persamaan reaksinya adalah:

C2H5OH ––––––> CH3COH ––––––> CH3COOH ––––––> CO2 + H2O


alkohol asetaldehida asetat

belum diketahui dengan jelas. Di samping sitizers. Berkhasiat mengurangi resistensi


menghambat produksi glukosa di hati, juga insulin dan meningkatkan sensitivitas ja-
menurunkan kepekaan perifer bagi insulin. ringan perifer untuk insulin. Oleh karena
Produksi insulin tidak distimulasi sehingga itu penyerapan glukosa ke dalam jaringan
tidak mengakibatkan hipoglikemia. Telah lemak dan otot meningkat, demikian juga
dibuktikan bahwa metformin mengurangi kapasitas penimbunannya di jaringan ini.
terjadinya komplikasi makrovaskuler mela- Efeknya adalah kadar insulin, glukosa dan
lui perbaikan profil lipida darah, yaitu asam lemak bebas dalam darah menurun,
peningkatan HDL, penurunan LDL dan tri- begitupula gluconeogenesis dalam hati.
gliserida, juga fibrinolisis diperbaiki sedang- Obat-obat ini (misalnya pioglitazon) sering
kan berat badan tidak begitu meningkat. kali ditambahkan pada metformin bila efek
Efek samping. Jarang tetapi serius adalah zat ini kurang memuaskan.
acido­sis asam ­laktat dan angiopati luas, teruta­ Senyawa thiazolidindion (TZD, seperti pio-
ma pada lansia dengan gangguan ginjal. glitazon [Actos] dan rosiglitazon [Avandia]
Oleh karena itu kebanya­kan biguanida sejak menurut beberapa penyelidikan berkaitan
tahun 1979 telah ditarik dari peredaran, a.l. dengan kanker kandung kemih.
fenformin dan buformin. Metformin pada dosis Mamtani R et al. Association between longer
normal hanya sedikit meningkatkan kadar therapy with thiazolidinediones and risk of bladder
asam laktat dalam darah. cancer. J Natl Cancer Inst 2012 Sep 19; 104:1411

4. Glukosidase inhibitors: akarbose dan mi- Berhubung dengan efek samping ini seba-
glitol gian dokter enggan menggunakan TZD yang
Zat-zat ini bekerja atas dasar persaingan juga tidak mutlak untuk menangani diabetes.
merintangi enzim alfa-glukosidase di muko-
sa duodenum, sehingga reaksi pengu­raian
polisakarida –––> monosakarida dirintangi. 6. Sistem Incretin
Dengan demiki­an glukosa dilepas­kan lebih Incretin adalah hormon intestinal yang
lambat dan absorpsi­nya ke dalam darah bekerja terhadap pengaturan glukosa dari
juga kurang cepat, lebih rendah dan merata, pankreas. Hormon-hormon ini merangsang
sehing­ga puncak kadar gula darah dihindari. pengeluaran insulin pada kadar glukosa
Mekanisme kerja ini mirip dengan efek dari darah tinggi dan sekaligus menghambat
makanan yang kaya akan serat gizi. Tidak pengeluaran glukagon dari sel-sel beta. Obat-
ada kemungkinan untuk hipoglikemia dan obat untuk DB-2 yang berkaitan dengan
terutama berguna pada penderita yang sistem incretin dibagi dalam 2 kelompok:
gemuk, bila tindakan diet tidak menghasil­
kan efek. Kombinasi dengan obat-obat lain 1. dipeptidylpeptidase (DPP)-blocker atau
memperkuat efeknya. penghambat hidrolisis incretin.
Kelompok obat ini berkhasiat mening-
5. Tiazolidindion19: rosiglitazon dan pioglitazon katkan kemampuan tubuh sendiri untuk
Obat dari kelas ini (1996) dengan efek menurunkan kadar glukosa darah yang
farmakologi istimewa disebut insulin sen- tinggi. Obat-obat ini memblokir enzim

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 755 04/05/2015 9:10:34


756 Seksi VIII: Hormon-hormon

DPP-4 sehingga hidrolisis dari hormon *Pasien yang gemuk sekali (BMI > 30) pada
incretin dihindari dan kadar plasma dari umumnya secara primer diberikan met­
peptida GLP-1 serta peptida insulinotropik formin dengan khasiat anoreksans, karena
GIP meningkat. Akibatnya kadar incretin pada mereka biasanya terdapat resis­tensi
meningkat sehingga pelepasan insulin me- insulin yang tinggi. Kira-kira 80% dari semua
ningkat, sekresi glukagon menurun dan pasien tipe-2 adalah terlalu gemuk dengan
kadar glukosa darah puasa maupun post- kadar gula tinggi, sampai 17-22 mmol/l (=
prandial menurun: saxagliptin (Onglyza), 300-400 mg/100 ml). Biguanida berkhasiat
alogliptin (Nesina), linagliptin (Trajenta) dan memperbaiki kerentanan sel bagi insulin.
vildagliptin (Galvus). Insulin pada umumnya baru disuntikkan,
Per oral digunakan pada diabetes tipe-2 bila obat-obat oral tidak memberikan (lagi)
dalam kombinasi dengan metformin, derivat efek yang diinginkan atau menun­jukkan
sulfonilureum dan/atau senyawa tiazoli- resisten­si. Insulin yang dibutuhkan bisa
dindion. lebih banyak daripada untuk penderita tipe-
1 karena lebih sering mengalami resistensi.
2. antagonis reseptor GLP-1 (antagonis GLP- Dewasa ini dianjurkan agar insulin mulai
1 atau incretinmimetica): exenatide (Byetta, digunakan pada fasa lebih dini, karena de-
Bydureon). mikian risiko akan komplikasi lambat dapat
diperkecil.
Pilihan obat Pada keadaan khusus seperti kehamilan,
keto-acidosis, infeksi, pembedahan atau ganggu­
Antidiabetika oral umumnya baru diberikan
an hati dan ginjal, tidak dapat digunakan
bila diet (selama minimal 3 bulan), gerak
antidiabetika oral. Dalam keadaan demikian
badan dan upaya lain untuk penuru­nan berat
tidak perlu diberikan antidiabetika oral ter-
badan tidak (cukup) menurunkan kadar gula
lebih dahulu, tetapi segera perlu disuntik
yang tinggi.
insulin.
* Pasien kurus biasa­nya diberi obat sulfonil­
urea dari generasi pertama yang agak lemah, Interaksi dengan obat lain
yaitu tolbutamida atau klor­propami­da, karena Insulin dan antidiabetika oral mudah
risiko hipoglikemia lebih ringan. Dimulai sekali dipengaruhi efeknya oleh obat-obat
dengan 1 dd 500 mg tolbutamida yang lain yang diberikan bersamaan, dengan
bila perlu dapat dilipatgandakan sesudah akibat yang tidak nyaman dan berbahaya
4 minggu, maksimal 2 g/hari. Bila kurang bagi pasien. Obat-obat yang paling sering
memberikan hasil dapat diganti dengan menimbulkan interaksi terbagi dalam efek
suatu obat dari generasi ke-2 yang lebih kuat, yang ditimbulkannya, yaitu:
misalnya glibenklamida, glikazida, glipizida, dan a. Efek potensiasi, sering kali dengan pengge-
lain-lain. Bila perlu dosis­nya dapat dinaikkan seran ikatan pro­teinnya yang tinggi:
setiap 4 minggu hingga dosis maksi­mal dica­ – analgetika: salisilat, fenilbutazon;
pai. Dapat pula ditambahkan metformin 1 – antibiotika: kloramfenikol, tetrasiklin,
dd 500 mg pada pasien yang berat badannya sulfonamida, INH;
terlampau tinggi (BMI.> 27). Bila perlu dapat – lain-lain: alkohol, antikoagulansia, klofi-
dinaikkan setiap 4 minggu sampai maksimal brat, probenesid.
3 dd 850 mg. Bila terapi kombinasi ini belum Semua obat ini dapat meningkatkan
juga menghasilkan efek, perlu ditambahkan kadar insulin darah dan mengakibatkan
insulin atau diganti seluruhnya dengan hipoglikemia, kerapkali dengan mendadak
insulin. Kombinasi sulfonilurea dengan in- seperti alkohol, terlebih-lebih pada waktu
sulin (medium-acting, satu injeksi sehari) perut kosong.
semakin banyak digunakan. Begitu juga
kepada pasien kurus dan kadar gula sangat b. Efek memperlemah. Sejumlah obat meng-
tinggi dapat diberikan insulin. hambat sekresi insulin, sehingga mening-

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 756 04/05/2015 9:10:34


Bab 47: Insulin dan Antidiabetika Oral 757

katkan kadar gula darah dan dengan demikian rantai polipeptida dengan 84 asam amino,
memperle­mah kerja insulin dan antidiabetika dimasukkan ke dalam kuman E. coli atau ragi
oral. Yang terkenal adalah diuretika tiazida dan Saccharomyces cerevisiae. Dari pro-insulin yang
furosemida, hormon-hormon kortikoida, tiroksin, terbentuk kemudian dihilangkan peptida
estrogen (pil antihamil!), adrenalin dan gluka- penghubung antara kedua rantai (A dan B)
gon. Rifampisin dan obat antiepilepsi fenitoin dan akhirnya tersisa insulin, lihat rumus
memper­kuat perombakan sulfonilurea mela- bangunnya.
lui induksi enzim dan dengan demikian Insulin biosintetik identik dengan hormon
menurunkan kadar dalam darah dan daya pankreas faali; contohnya adalah Insulin Mix-
kerjanya. Semua obat ini pada dasarnya tard Human, Monotard Human dan Insulatard
dapat meningkatkan gula darah yang tidak Human, yang semuanya berkadar 100 UI/ml.
diinginkan (hiperglikemia). Insu­lin human ini sangat murni dan tidak
bersifat imunogen, maka di banyak negara
Barat insulin ini sudah menggantikan insulin
MONOGRAFI babi dengan tuntas sejak awal tahun 1990-an.

Insulin
Secara kimiawi insulin terdiri dari dua
rantai peptida (A dan B) dengan masing-
masing 21 dan 30 asam amino, yang saling
dihubungi oleh 2 jembatan disulfida (dr
Sanger, 1955). Berat molekulnya 5.700. Pada
tahun 1974, sintesis keseluruhannya ditemu­
kan, tetapi membutuhkan sekitar 200 reaksi
kimia yang sangat mahal, sehingga tidak
layak diproduksi secara besar-besaran. De-
wasa ini insulin diproduksi secara semisin-
tetik dan biosintetik.

a. Cara semisintetik. Sebagai bahan pangkal Frederick Sanger (1918-2013)


digunakan insulin babi, yang diperoleh Two time Nobel prize winner for
chemistry:
dari pankreasnya. Insulin babi lebih mirip
1958 for his work on the structure of pro-
hormon manusia daripada insulin sapi dan
teins, especially that of insulin
hanya berbeda 1 asam amino, yaitu alanin 1980 for his work on DNA molecules
sebagai ganti threonin pada C30 yang terletak (“Sanger method”)
di ujung, lihat rumus bangun. Penukaran
dengan threonin dapat dilakukan secara
As noted in his obituary, he had described himself
enzimatik dengan transpeptidase.
as “just a chap who messed about in a lab”,  and
Insulin babi dapat bekerja imunogen “academically not brilliant”.
dengan menginduksi pemben­tukan antibodies
dan reaksi alergi. Insulin sapi bersifat lebih
imunogen, karena strukturnya lebih berlainan Lama kerjanya sediaan insulin tergantung
dari insulin human, maka tidak digunakan dari lokasi injeksi, dosis, aktivitas fisik dan
lagi. Contoh insulin semisintetik babi adalah faktor individual lainnya. Misalnya pembe-
Insulin Mix 30/70, Regular, dan Retard NPH. rian intramuskuler bekerja lebih cepat dari
Aktivitas insulin ini adalah 40 UI/ml. pada subkutan dan s.k. di kulit perut lebih
cepat dari pada di paha, lengan atau bokong.
b. Cara biosintetik melalui rekombinan-DNA Juga tergantung dari bentuk insulin yang di-
(1982). Dengan teknik DNA-rekombinan gunakan, yaitu insulin kerja singkat, medi-
gen untuk pro-insulin human, yakni suatu um atau kerja panjang.

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 757 04/05/2015 9:10:34


758 Seksi VIII: Hormon-hormon

1.Insulin kerja singkat: Actrapid, Velosulin, puncaknya sesudah 4-12 jam dan bertahan
Humulin Regu­lar. Sediaan ini terdiri dari 16-24 jam. Contohnya adalah:
insulin tunggal ‘biasa’. Mulai kerjanya da- – *Mixtard 30 HM (human) = insulin 30% +
lam 30 menit (injeksi subkutan), menca­pai insulin isofan 70%, bekerja 12-24 jam
puncaknya 1- 3 jam kemudian dan bertahan – *Humulin 20= insulin 20% + insulin isofan
7-8 jam. Insulin lispro (Humalog) adalah 80%, lama kerja 12-24 jam
analogon sintetik dari insulin human, pada
mana asam-asam amino di posisi 28 dan 29 Sifat-sifat insulin
saling ditu­kar. Mulai kerjanya dalam 10-20
Kinetik. Insulin tidak dapat digunakan per
menit dan lebih mendekati keadaan faal.
oral karena terurai oleh pepsin lambung,
Lama kerjanya lebih singkat 2-5 jam. Obat
maka selalu diberikan sebagai injeksi s.c. ½ jam
ini khusus dian­jurkan untuk pende­rita tipe-
sebelum makan. Zat ini dirombak dengan cepat
1 yang kadar gulanya sukar diregulasi.16,17.
terutama di hati, ginjal dan otot. Plasma-t½
Insulin aspart (NovoRapid) adalah analogon
hanya beberapa menit pada orang sehat,
sintetik lain yang dibentuk oleh ragi.
pada diabetici bisa diperpanjang sampai 13
jam, mungkin akibat pengikatan pada antibo­
2. Insulin long-acting. Untuk memperpan­
dies. Khasiatnya hanya singkat, lebih kurang
jang kerjanya telah dibuat sediaan long-
40 menit.
acting, yang semuanya berdasarkan memper­
sulit daya larutnya di cairan jarin­gan dan
Efek samping terpenting yang dapat terjadi
menghambat resorpsi­nya dari tempat injeksi
berupa hipoglikemi­a, reaksi alergi, resistensi,
ke dalam darah. Metode yang digunakan
lipodistrofi dan gangguan penglihatan.
adalah mencampur insulin dengan protein
atau seng, atau mengubah bentuk fisiknya. a. Hipoglikemia biasanya terjadi karena over-
dosis atau tidak/terlambat makan sesudah
a. Tambahan protein, biasanya protamin (in-
injeksi. Juga karena kerja fisik terlalu be-
sulin-isofan atau -NPH). Karena agak
rat, atau interaksi dengan obat-obat yang
sering mengakibatkan reaksi alergi kini
diminum bersamaan. Sediaan depot lebih
jarang digunakan lagi. Lama kerja Insulin
berba­haya, karena me­nimbulkan “hipo” se-
isofan human(Insulatard, Humulin N)
cara berangsur-angsur yang tidak diperki-
adalah 14-24 jam.
rakan oleh pasien dan kebanya­kan terjadi
b. Tambahan seng: zinc-insulin. Tersedia
di tengah malam sewaktu tidur. “Hipo”
sebagai sediaan:
ternyata lebih sering terjadi pada insulin
– Humulin-Zinc = kristal Zn-insulin,
human. Mungkin karena gejala adrenerg,
bekerja selama 28 jam
seperti rasa lapar,gemetar, berkeringat dan jan-
– Monotard Human = Zn-insulin amorf
tung berdebar, kurang jelas dirasakan ber-
30% + kristal 70%, lama kerjanya 24-
hubung regulasi gula darah­nya yang lebih
28 jam.
baik. Semakin baik regulasi gula darah, semakin
c. Bentuk fisik insulin: suspensi dari bentuk
besar risiko akan timbulnya hipog­likemia serius.
kristal atau amorf (halus) memperlambat
penyerapannya ke dalam sirkulasi. b. Reaksi alergi di kulit pada tempat injeksi
adakalanya terjadi dan kebanyakan ditim-
3. Medium-acting. Jangka waktu efeknya bulkan oleh zat-zat tambahan (protamin,
dapat divariasikan dengan mencam­pur be- seng, zat-zat pengawet, kotoran). Alergi
bera­pa bentuk insulin dengan lama kerja untuk insulin jarang terjadi dan umumnya
berlai­nan. Misal­nya, campuran insulin ‘bi- bersifat lokal (eksantema, gatal dan penge­rasan
asa’ dengan seng-insulin dalam perban­ di tempat injeksi, antara lain karena iritasi
dingan dan bentuk kris­tal berbeda-beda, kulit, teknik injeksi kurang tepat, atau infeksi
menghasilkan sediaan dengan efek cepat kuman). Reaksi imun­ogen sistemik jarang sekali
yang bertahan sedang, panjang atau sangat terjadi pada insulin babi dan berupa antara lain
panjang. Mulai kerjanya sesudah ±1,5 jam, urtica­ria, mual, muntah dan anafilaksia.

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 758 04/05/2015 9:10:34


Bab 47: Insulin dan Antidiabetika Oral 759

c. Lipodystrofia, yakni terganggunya pertum- infeksi. Selama berolahraga dosis justru perlu
buhan lemak subkutan di tempat injeksi, diturunkan.
jarang terjadi dan bersifat ringan. Misal­
nya atrofia (penyusutan) dan hipertrofia (ber- Insulin inhalasi (aerosol). Cara pengguna-
lebihan), yang hampir selalu disebabkan oleh an mutakhir dari insulin adalah dalam
kurang sering meng­ganti lokasi injeksi. bentuk inhalasi (Exubera) yang telah diizin-
kan oleh FDA untuk terapi diabetes tipe-
d. Resistensi insulin terdapat bila kebutuhan 1 dan tipe-2. Obat ini terdiri dari human
insulin melebihi 200 UI/hari. Keadaan ini insulin rekombinan dalam bentuk serbuk.
dapat disebabkan oleh pembentukan anti- (Inhaleerbare insuline. NTvG 2006;150:393.)
bodies yang mengikat sebagian insulin. Pemberian insulin yang lazimnya melalui
Resistensi terutama dapat timbul pada pa- injeksi subkutan, memiliki beberapa kendala
sien dengan overweight, mungkin akibat penting, a.l. resorpsinya yang relatif lambat,
berkurangnya reseptor insulin atau penu- variasi individual yang besar dan tiap
runan kepekaannya. kali harus mengganti lokasi injeksi serta
keengganan kebanyakan penderita terhadap
e. Gangguan akomodasi mata dapat terjadi
injeksi. Oleh karena itu sudah sejak tahun
akibat terlalu cepatnya penurunan gula da-
1925 dicari alternatif pemberian insulin
rah, yang dapat menimbulkan tergang­gunya
sebagai aerosol. Hal ini dimungkinkan ka-
keseimbangan osmotik antara lensa dan
rena luas permukaan resorpsi yang besar
cairan mata.
(±140 m2), selaput alveoli yang tipis dan
vaskularisasi  yang baik, membuat paru-paru
Catatan: IOC (Komite Olimpik Int.) telah me-
sangat optimal untuk penyerapan peptida
nyatakan insulin sebagai zat-doping (kelom-
kecil seperti insulin. Ternyata pula bahwa
pok hormon peptida), kecuali bagi pasien
kecepatan mencapai saluran darah dari
diabetes (tipe-1).
insulin yang diberikan melalui paru sama
Imunogenitas. Untuk menghindari reaksi
dengan insulin (kerja singkat) yang diberikan
alergi dan resisten­si, maka telah dilaku-
subkutan. Inhalasi insulin dapat diperoleh di
kan pemurnian insulin secara istimewa
Eropa, a.l. di negeri Belanda.28
dengan hasil antara lain sediaan MC (=
monocomponent). Tetapi insulin ini masih
Insulin glargin (Lantus, Abasria) adalah ana-
mengandung spura pro-insulin sebagai
logon sintetik dari insulin human yang
pengotoran. Begitu pula insulin human
diproduksi melalui teknik DNA rekombinan;
(rekombinan) masih dapat bersifat imunogen
mulai kerjanya setelah 4-8 jam dan bertahan
dan kedua jenis ini mendorong pembentukan
±24 jam.
antibodies oleh limfosit, walaupun jauh lebih
Sediaan-sediaan insulin yang tersedia di
ringan daripada insulin babi.
Indonesia:
Potensi insulin ditentukan dengan jalan
bio-assay terhadap kelinci, pada mana kadar Actrapid HM/Penfill/Novolet (Novo Nordisk)
gula darah dibandingkan dengan suatu Insulin glulisine:Apidra (Sanofi)
standar internasional. Kegiatannya dinya- Insulin lispro: Humalog (Eli Lilly)
takan dalam Unit Internasional, yaitu 50 UI Insulin + isophane: Humulin 30/70 (Eli Lilly)
= 2 mg. Kekuatan sediaan insulin babi adalah Insulatard HM/Penfill/Novolet (Novo Nor-
40 UI/ml, sedangkan insulin human 100 UI/ml. disk)
Dosisnya sangat individual, begitu pula Insulin glargine:Lantus (Sanofi Aventis)
lama kerja sebenarnya yang tergantung dari Insulin detemir: Levemir (Novo Nordisk)
diet dan pola hidup pasien (kerja fisik berat, Mixtard 30/Mixtard 30/ Penfill/ 30 Novolet
banyak bergerak, dan sebagainya). Wanita (Novo Nordisk)
hamil dan selama haid memerlukan dosis Insulin-protamin: Novomix 30 (Novo Nor-
yang lebih tinggi dari biasanya, demikian disk)
juga penderita tireoid atau pengidap penyakit Insulin aspatt: Novorapid (Novo Nordisk)

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 759 04/05/2015 9:10:34


760 Seksi VIII: Hormon-hormon

1. SUFONILUREA 1b. Glibenklamida: Daonil, Euglucon


Derivat klormetoksi ini (1969) adalah
1a. Tolbutamida:Rastinon
obat pertama dari antidi­abetika generasi
Obat ini memiliki struktur sulfonamida di
ke-2 dengan khasiat hipoglikemik ±100 kali
mana gugus p.amino diganti dengan -metil
lebih kuat daripada tolbutamida. Sering
(1956). Efek hipoglikemiknya relatif lemah,
kali ampuh bilamana obat-obat lain tidak
maka jarang mengakibatkan hipoglikemia.
efektif (lagi). Risiko ‘hipo’ juga lebih besar
Banyak digunakan pada diabetes tipe-2.
dan lebih sering terja­di terutama pada lansia
Resorpsinya dari usus praktis lengkap, PP
(malam hari), juga gangguan hati atau ginjal,
±95%, plasma-t½ 4-5 jam, khasiatnya ber-
Pola kerjanya berlainan dengan sulfonil­
tahan 6-12 jam. Dalam praktik ternya­ta bahwa
urea lain, yaitu dengan single-dose pagi hari
satu single-dose pagi hari dari 500 mg cukup
mampu menstimulasi sekresi insulin ­pada
efektif untuk mengendalikan kadar gula
setiap pemasu­kan glukosa (sewaktu makan).
selama 24 jam. Dalam hati zat ini dioksidasi
Dengan demiki­an selama 24 jam tercapai
menjadi metabolit inaktif, yang diekskresi
regulasi gula darah optimal yang mirip pola
80% lewat urin.
normal.
Kehamilan dan laktasi. Tidak dianjurkan
Resorpsi dari usus praktis lengkap, PP di
pemberiannya selama kehamilan dan laktasi,
atas 99%, plasma-t½ ±10 jam, khasiatnya
karena mencapai air susu ibu (±15%).
dapat bertahan sampai 24 jam. Dalam hati
Dosis: permulaan 1 dd 0,5 g pada waktu
zat ini dirombak menjadi metabolit kurang
makan (untuk menghindari iritasi lambung),
aktif, yang diekskresi sama rata lewat urin
bila perlu setiap minggu dinaikkan sampai
dan feses.
maksimal 2 dd 1 g. Dosis di atas 2g/hari
Dosis: permulaan 1 dd 2,5-5 mg, bila perlu
diperkirakan tidak ada gunanya.
dinaikkan setiap minggu sampai maksimal 2
dd 10 mg.
* Klorpropamida (Diabinese) adalah derivat
klor long-acting (1958), yang ±4 kali lebih * Glipizida (Aldiab, Glibinese, Glucotrol XL)
kuat. Plasma-t½ rata-rata 35 jam dan efeknya adalah derivat pirazin dari glibenklamida
bertahan 1-3 hari. Juga bekerja antidiuretik. yang juga termasuk generasi ke-2 (1971).
Efek samping lebih sering terjadi dan bersifat Khasiat hipoglikemik­ dan pola kerjanya
lebih berat, antara lain hipoglikemia dan reaksi sama dengan glibenkla­mida; daya kerjanya
kulit. Juga terdapat variasi inter-indivi­dual bertahan 12-24 jam, walaupun plasma-t½
besar mengenai kadar plasma yang dicapai hanya 2-4 jam. Dosis: 1 dd 2,5-5 mg ½ jam a.c.,
pada dosis yang sama. Karena efek samping maksimal 3 dd 15 mg.
tersebut, klorpropamida di kebany­akan nega-
* Glikidon (Glurenorm) adalah derivat metil
ra Barat sudah ditarik dari peredaran.
(1975) dari glibenklamida yang ±3 kali
Dosis: permulaan 1 dd 250 mg pagi hari,
lebih lemah daripada gliben­klamida. Risiko
lansia 125 mg.
hipoglikemia juga lebih ringan. Dosis: 1 dd 15
* Gliklazida (Diamicron) adalah derivat tolu- mg pada waktu makan pagi, maksimal 2 dd
ilsulfonilurea (1972), yang termasuk generasi 30 mg d.c.
ke-2 dan ±6 kali lebih kuat dengan lama kerja
* Glucovance: glibenklamid + metformin
lebih dari 12 jam (t½ ±10 jam). Berkhasiat anti-
agregasi trombosit dan dapat memperbaiki * Gliclazide: Diamicron MR 60
aktivi­tas fibrinolitik dari endotel pembuluh.
Jarang menimbulkan ‘hipo’. 2. K-CHANNEL BLOCKERS
Dosis: oral 1-3 dd 80 mg dari sediaan retard.
2a. Repaglinida: Novonorm, Dexanorm
* Glimepirida (Amaryl) adalah derivat pyrro- Termasuk kelompok carbamoylmethyl-ben-
lin (1995) dengan khasiat dan penggunaan zoic acid (CMBA, 1998). Bekerja sesuai suatu
sama. Dosis: 1 dd 1-4 mg, maks 6 mg sehari, mekanisme khusus, yaitu memicu pelepasan
a.c. insulin dari pankreas segera sesudah makan.

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 760 04/05/2015 9:10:34


Bab 47: Insulin dan Antidiabetika Oral 761

Insulin yang dilepaskan cukup untuk menu- yang mengan­cam jiwa, teruta­ma lansia30.
runkan kadar glukosa darah seusai makan. Oleh karena itu pasien di atas 60 tahun
Digunakan sebagai obat tunggal pada dia- sebaiknya jangan diberi metformin sebagai
betes tipe-2 atau bersama metformin untuk terapi permulaan. Rasa logam di mulut
memperkuat efeknya. Harus diminum tepat adakalanya dialami, risiko hipogli­kemia
sebelum makan; karena resorpsinya cepat dan sangat kecil.
tuntas kadar darah puncak tercapai dalam Kehamilan dan laktasi. Berhubung keku-
1 jam. BA 63%, PP 98%, t½1 jam dan dalam rangan data mengenai keamanannya, ma-
hati dirombak menjadi metabolit inaktif yang ka metformin tidak dianjurkan selama ke-
diekskresi terutama melalui feses. hamilan dan laktasi. Sebagai gantinya adalah
Efek samping yang terpenting sama dengan insulin parenteral.
antidiabetika oral lainnya (hipoglikemia). Juga Dosis: 3 dd 500 mg atau 2 dd 850 mg d.c.
gangguan visus, lambung-usus dan reaksi Bila perlu berangsur-angsur dinaikkan dalam
alergi. waktu 2 minggu sampai maksimal 3 dd 1 g.
Dosis: 3-4 dd 1-2 mg ½ jam a.c.
4. PENGHAMBAT GLUCOSIDASE
*Nateglinida (Starlix) adalah derivat (1999)
4a. Akarbose:Glucobay
dengan khasiat, penggunaan dan sifat-sifat
Senyawa tetra-maltosa ini berasal dari
yang kurang lebih sama. Dosis: 3 dd 60 mg
kuman (1990) dan berbeda cara kerjanya
a.c., maksimal 3 dd 180 mg.
dengan antidiabetika lain. Dalam duode­
num, zat ini berkhasi­at menghambat enzim
3. BIGUANIDA glucosidase (malta­se, sukra­se, glukoamilase)
3a. Metformin: Glucophage, Diabex yang perlu untuk perombakan di/poli­saka­rida
Zat ini adalah derivat dimetil dari dari makanan menjadi monosa­karida. Dengan
kelompok biguanida (1959) yang berkhasiat demikian, pembentukan dan penyera­pan
memperbaiki sensitivitas insulin, terutama glukosa diperlambat, sehing­ga fluktuasi gu-
menghambat pembentukan glukosa dalam la darah menjadi lebih kecil dan nilai rata-
hati serta menurunkan kolesterol-LDL dan ratanya menurun.. Di AS sejak tahun 1994,
triglise­rida. Lagipula berkhasiat menekan zat ini juga digunakan pada obesi­tas, untuk
nafsu makan dan —berbeda dengan sul- mengurus­kan orang gemuk.
fonilurea— tidak meningkatkan berat badan. Resorpsi dari usus buruk, hanya ±2 % dan
Oleh karena itu digunakan pada DB tipe 2 naik sampai ±35% setelah enzimatis dirombak
sebagai monoterapi pilihan pertama bagi oleh kuman usus. Ekskresi berlangsung cepat
terutama pasien (sangat) gemuk. lewat urin.
Dengan daya kerja supresi produksi dan Efek samping yang tersering berupa terben-
penyera­pan glukosa, fluktuasi gula darah tuknya banyak gas di usus (beserdawa, kentut)
menjadi lebih kecil dan nilai rata-ratanya dan kejang usus. Efek-efek ini diakibatkan
menurun. Mekanisme kerja ini mirip dengan oleh penumpukan hidratarang yang tidak
efek serat gizi, lihat Bab 54, Dasar-dasar diet dicerna dalam colon dan peningkatan pe-
sehat. Khusus digunakan pada diabetes tipe- nguraiannya oleh flora usus dengan antara
2 bila diet tunggal tidak mencu­kupi. lain pembentu­kan gas. Selain itu terjadi diare
Resorpsi dari usus tidak lengkap, BA 50- pada dosis lebih tinggi dan bila digunakan
60%, PP rendah. Praktis tidak dimetabolisasi bersamaan dengan gula. Biasanya efek ini
dan diekskresi utuh lewat urin. Plasma-t½ 3-6 berkurang dalam waktu beberapa minggu/
jam. bulan. Tidak mengakibatkan hipoglikemia
Efek samping pada awal terapi agak sering karena tidak merangsang sekresi insulin
(20%) terjadi dan berupa gangguan alat pen- endogen.
cernaan, antara lain mual, muntah, diare dan Interaksi. Makanan yang mengandung gula
anorexia, terutama pada dosis di atas 1,5 g/ (saka­rosa) meningkatkan risiko efek samping.
hari. Jarang sekali terjadi acidosis asam laktat Obat-obat lambung (antasida, enzim cerna,

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 761 04/05/2015 9:10:34


762 Seksi VIII: Hormon-hormon

adsorbensia), laksansia dan kolestiramin nimbunannya bagi glukosa dan lipida diper-
dapat mengurangi daya kerja akarbose. Re- besar, dengan kenaikan HD. PPAR–gamma
sorpsi obat-obat lain berkurang bila terjadi terutama terdapat di adiposit, lebih sedikit di
diare sebagai efek samping. Berhubung de- sel-sel hati dan jaringan otot.
ngan daya kerjanya yang kurang kuat dan Resorpsi baik sekali, BA 99%, masa paruh
efek samping tersebut, maka penggunaannya 3-4 jam. Dalam hati dirombak menjadi a.l.
tidak dianjurkan. para-hidroksisulfat yang mungkin aktif juga.
Dosis: permulaan 3 dd 50 mg langsung Ekskresi berlangsung melalui feses dan urin.
sebelum makan, bila perlu dinaikkan setelah Hanefeld M. Pharmacokinetics and clinical ef-
1-2 minggu sampai maksimal 3 dd 100 mg. ficacy of pioglitazone. Int J Clin Pract Suppl
2001;121:19-25.
4b. Miglitol (Diastabol) adalah derivat pi- Efek samping utama adalah meningkatnya
peridintriol (1995) yang memiliki khasiat berat badan akibat retensi air, yang diper-
sama dengan akarbose, tetapi resorpsinya kuat oleh kombinasi dengan insulin atau
dari saluran cerna jauh lebih baik (60-90%). NSAID. Oleh karena itu kombinasi ini tidak
Oleh karena itu efek sampingnya terhadap dianjurkan dan pasien gagal jantung tidak
lambung-usus berkurang. diperbolehkan minum obat ini. Fungsi hati
Dosis: permulaan 3 dd 50 mg a.c., berangsur- perlu dipantau berhubung adanya risiko
angsur dinaikkan dalam waktu 4-12 minggu kerusakan hati, yang baru dapat timbul sete-
menjadi dosis pemeliharaan 3 dd 100 mg. lah 6 bulan dan bersifat reversibel (Ph Wkbl
2004;139:1065).
Efek samping lainnya (2007) adalah me-
5. TIAZOLIDINDION
ningkatnya risiko untuk infark jantung.
5a. Rosiglitazon: Avandia, *Avandamet 1999 Dosis: bersama metformin atau sulfony-
Senyawa tiazolidindion ini (1997) mem- lurea, 1-2 dd 4 mg ac atau pc.
perbaiki sensitivitas insulin di antara lain
jaringan lemak, otot kerangka dan dalam hati. * Pioglitazon(Actos) adalah derivat (1999)
Juga penyerapan glukosa perifer. Zat ini tidak dengan khasiat dan penggunaan yang sa-
mendorong pankre­as untuk meningkatkan ma. Resorpsi dari usus baik dengan BA
pelepasan insulin, seperti sulfo­nilurea. Kare- >80%, masa paruh 16-24 jam dan diekskresi
na efek protektif ini terhadap fungsi sel melalui urin dan feses. Khasiat maksimal
beta, obat ini mungkin dapat menghindari baru tercapai setelah 6-8 mingu. Efek toksik
komplikasi makrovaskuler diabetes jangka reversibel terhadap hati sudah nampak
panjang (retinopathy, nefropathy, neuropathy) sesudah 2-3 minggu, maka perlu pemantauan
(Schoonjans K. Thiazolidinedions: an update. teratur sejak dini.
Lancet 2000;355:1008-10). Efek samping yang serius terutama ter-
Penggunaan terutama pada pasien tipe-2 hadap jantung dan pembuluh (a.l. udema,
dalam kombinasi dengan metformin (pada gagal jantung) dan risiko meningkat untuk
orang gemuk) atau dengan sulfonilurea un- fraktur terutama pada penggunaan jangka
tuk mengoptimalisasi regulasi glukosa darah. lama.
Mekanisme kerja. Zat ini adalah agonis Dosis: 1 dd 15-30 mg a.c atau pc.
PPAR-gamma (peroxisome proliferator activated * Troglitazon adalah glitazon pertama (1996)
receptor). PPAR adalah suatu kelompok yang telah ditarik dari peredaran di A.S pada
faktor transkripsi (alfa, beta dan gamma), bulan Maret 2000 karena merusak hati secara
yang berperan pada pemasakan adiposit irreversibel dan fatal, tetapi di Jepang masih
(sel lemak) dan ekspresi dari gen-gen yang dipasarkan.
bertalian dengan metabolisme intermedier.
Schimmel KJM. Rosiglitazon, de nodige reserve? 6a. Sitagliptin fosfat (Januvia)
Pharm Sel 2000;16: 144-8). Digunakan sebagai monoterapi atau di-
Efeknya adalah peningkatan sensitivitas kombinasi dengan metformin atau piogli-
adiposit bagi insulin, sehingga kapasitas pe- tazon, bila obat-obat ini kurang efektif.

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 762 04/05/2015 9:10:34


Bab 47: Insulin dan Antidiabetika Oral 763

H. Croonen et al. Januvia en Galvus, top of flop? Digunakan sebagai injeksi subkutan pa-
Pharm.Wkbl 2007;142:24-7. da DB tipe-2 dalam kombinasi dengan met-
*Janumet: sitagliptin 50 + metformin 500 mg formin atau derivat sulfonilureum/thiazo-
lidindion bila monoterapi tidak dapat me-
6b. Vildagliptin (Galvus) ngontrol kadar gula.
Absorpsi cepat dengan BA ±85% dan di- Digunakan pada pasien dengan BMI > 35
metabolisasi menjadi metabolit tidak aktif. kg/m2 terutama berkat efek menurunkan
T½ ± 3 jam. berat badan.
Efek samping tremor, sakit kepala, pusing, Dosis: permulaan s.k. 1 dd 0,6 mg dan
gangguan hati, bertambah berat badan dan setelah minimal 1 minggu dinaikkan menjadi
hipoglikemi. 1 dd 1,2 mg.
Dosis: 1-2 dd 50 mg dalam kombinasi Efek samping: terutama mual dan diare,
dengan antidiabetika lain. gangguan saluran cerna, sakit kepala dan
* Eucreas/Galvusmet: vildagliptin 50 + met- pusing.
formin 850 mg/1000 mg *Liraglutide (Saxenda): obat ini dengan
nama paten Saxenda diusulkan penggu-
6c. Exenatide(Byetta, Bydureon) naanya terhadap obesitas kronis bagi pasien
Adalah peptida dengan 39 asam amino dan yang juga menderita gangguan lain akibat
bukan merupakan antidiabetikum oral, tetapi berat badannya, misalnya hipertensi. Dosis:
untuk penggunaan parenteral (s.k.) dalam 1dd 3 mg parenteral.
kombinasi dengan metformin dan/atau sua-
tu derivat sulfonilureum, bila dengan obat-
obat oral ini tidak berhasil mengontrol kadar 7. LAINNYA
gula dengan optimal. 7a. Asam liponat: alpha-lipoic acid, thioctic acid
Bekerja sebagai incretinmimeticum, meng- Derivat ditiolan ini (C3S2H5-C4H8-COOH)
aktifkan reseptor GLP-1, meningkatkan se- adalah suatu antiok­si­dan alamiah, yang
kresi insulin dan menghambat sekresi glu- pada eksperimen hewan telah diselidiki
kagon. Digunakan sebagai penurun kadar efekti­vitasnya terha­dap neuropathy diabetes.
gula darah bagi penderita diabetes tipe-2. T½ Berefek antioksi­dans kuat dan menguran­
2,4 jam. gi stres oksidatif, di samping meningkatkan
Efek samping: hipoglikemia, sakit kepala, sensivitas bagi insulin, juga memperbaiki
pusing, gagal ginjal dan gangguan saluran penyalu­ran darah ke saraf perifer dan
cerna. memperlancar laju transmisi impuls di saraf.
Dosis: s.k. 2 dd 5 mcg, setelah sebulan dapat Zat ini pada tikus dapat mencegah terja­
dinaikkan menjadi 2 dd 10 mcg. dinya tipe-1. Sejak 1996 di Jerman digunakan
untuk menanggulangi keluhan neuropati pa-
6d. Liraglutide(Victoza) da penderita diabetes tipe-2, seperti nyeri
Analog peptida GLP-1 yang diproduksi dan kesemutan (paraes­thesia). Cara kerjanya
melalui teknologi rekombinan DNA pada diperkirakan berdasarkan efek antioksi­
Saccharomyces cerevisae. Mengikat pada re- dansnya, yaitu mampu mencegah oksidasi
septor GLP-1 dan mengakitivasinya dengan dari zat-zat lain (Diab Care 1995; 18: 1160-7).
akibat peningkatan cAMP. Contoh antioksidansia lain adalah senyawa
Pada kadar glukose darah tinggi sekresi faal endogen vitamin A dan E, katalase, SOD
insulin ditingkatkan dan pelepasan glukacon (superoksi­dedismutase) dan glutationper­oksidase,
dikurangi. yang ber­fungsi menghind­ari oksidasi jaring-
Sebaliknya pada keadaan hipoglikemi, an tubuh. Ternyata bahwa pasien diabetes
sekresi insulin dikurangi sedangkan sekresi mengalami lebih banyak oksidasi jaringan
glukagon tetap. dibandingkan dengan orang sehat, sehingga
Mengurangi rasa lapar dan berefek sekitar pada mereka terdapat “oxidative stres “ yang
24 jam. lebih besar.

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 763 04/05/2015 9:10:34


764 Seksi VIII: Hormon-hormon

Khasiat antioksidans liponat berdasarkan teran alternatif, karena di beberapa negara


reduksinya dalam hati menjadi dihidroliponat, (a.l. Belanda) timbul kecenderungan pada
yang memiliki 4 sifat penting, yaitu: sebagian dokter untuk mempraktikkan cara
– “menangkap” logam yang dapat bekerja pengobatan ini sebagai tambahan (meleng-
sebagai katalisator bagi radikal oksigen; kapi) di samping ilmu kedokteran reguler.
– menginaktifkan radikal bebas yang berperan Juga telah dicetuskan istilah CAM, yang
bagi stres oksidatif;. berarti Complementary and Alternative Me-
– mereduksi kembali antioksidansia lain yang dicine.
sudah dioksidasi (regenerasi, “recycling’),
sehingga masa kerjanya sangat diper­
7c.Glucose Tolerance Factor: GTF23 24
panjang;
GTF adalah senyawa dengan 1 atom
– dapat mereparasi kerusakan oksidatif sehing-
krom di pusat, dikelilingi oleh 2 molekul
ga bekerja menyembuhkan, berbeda
niasin dan 3 molekul asam amino (sistein,
dengan antioksidansia lain, yang hanya
glutamin dan glisin). Krom bervalensi 6
bekerja preventif. Sifat ini adalah sangat
tidak terdapat dalam alam dan sangat toksik.
penting, karena memberikan kemungki­
Elemen mikrospura krom trivalen diasup
nan untuk menangani penyakit lain, di
dengan makanan dan berefek memperkuat
mana bentuk stres oksidatif berperan
kerja insulin dan penting pada regulasi
penting, seperti kanker, penyakit jantung
metabolisme hidratarang. Cara kerjanya
dan pembu­luh, dementia, glaukoma dan
diperkirakan sebagai berikut: GTF mengikat
asma. Beberapa penelitian telah menun-
pada insulin serta pada reseptor-reseptor
jukkan manfaatnya pada demensia Al-
sel dan membantu pemasukan glukosa ke
zheimer. Lihat juga Bab 28, C. Obat-obat
dalam sel sehingga kadarnya dalam darah
Parkinson dan Demensia.
menurun. Demikian dihindarkan terjadinya
Dosis: oral 2-3 dd 100 mg.
kadar glukosa tinggi yang kontinu dan
dapat memicu diabetes mellitus-2. Glukosa
7b. Ekstrak Cinnamom  : ZN112, ekstrak
berlebihan yang tidak dapat memasuki sel
kayu manis cina20
akan terus bersirkulasi dalam darah dan
Kayu manis mengandung zat-zat yang
akhirnya bisa menimbulkan efek buruk
berkhasiat antidiabetik, yaitu prosianida oli-
pada a.l. sel-sel retina mata dan arteri-
gomer, a.l. catechin dan/atau epicatechin. Zat-
arteri. Monitoring yang baik dari glukosa
zat ini berkhasiat memperkuat daya kerja
darah dapat menghindari aterosklerosis
insulin terhadap reseptor-reseptornya de-
dan PJP. Krom juga berkhasiat antilipid
ngan faktor 20! Suatu penelitian21 antara 60
(kolesterol+TG) dan meningkatkan sedikit
pasien diabetes memperlihatkan bahwa 1-6
HDL. Digunakanpada resistensi insulin dan
g serbuk kayu manis dalam waktu 40 hari
DM-2, lagi pula untuk prevensi kekurangan
menurunkan kadar gula-darah dengan rata-
krom sedini mungkin.
rata 23%, juga kolesterol dan trigliserida.
Dalam tubuh orang Amerika terdapat
Di kalangan komplementer* dewasa ini
rata-rata 6 mg krom, sedangkan populasi di
mulai digunakan ekstrak kering untuk
Asia Tengah dan di Afrika memiliki masing-
memperbaiki pengendalian hiperglikemia
masing ±4 kali dan 2 kali lebih banyak dalam
dan juga untuk mengurangi risiko gangguan
tubuhnya. Ternyata di A.S. setiap tahun
jantung pada penderita tipe-2.
±300.000 orang menderita diabetes, sedang-
Efek samping, Keamanan dari doses tinggi
kan di bagian dunia tersebut di atas lebih
belum diteliti dengan saksama. Minyak
jarang insidensinya. Sebabnya diperkirakan
cinnamon a.l. mengandung kumarin yang
bahwa pangan orang Amerika mengandung
bersifat mengencerkan darah.
lebih sedikit krom akibat tanahnya yang
Dosis: 1-2 dd 3 g ekstrak kering.
miskin krom dan pangannya juga lebih
*Dewasa ini lebih sering digunakan istilah dimurnikan. Defisiensi terdapat pada lansia,
kedokteran komplementer dari pada kedok- penderita diabetes dan orang-orang yang

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 764 04/05/2015 9:10:34


Bab 47: Insulin dan Antidiabetika Oral 765

mengonsumsi banyak karbohidrat dan gula. Orang gemuk yang menjalani kur melang-
Resorpsi krom dalam usus buruk sekali, tetapi singkan badan menggunakan zat-zat pe-
dari kompleks organiknya lebih baik ±10%, manis ini.
ekskresi terutama melalui feses. Menurut Terdapat dua kelompok berdasarkan nilai
perkiraan tubuh membutuhkan minimal energinya, yaitu zat-zat yang menghasilkan
1-1,5 mcg krom sehari, yang diperoleh dari kalori dan yang tidak.
makanan dan minuman, terutama air jeruk
(grape fruit), anggur (wine) dan ragi bir, lebih a.Zat-zat berkalori: polialkohol ksilitol, sor-
sedikit dari gula yang tidak dimurnikan, bitol, manitol, maltitol dan laktitol, juga mono-
merica hitam, hati, keju dan wheat germ. Efek sakarida fruktosa. Zat-zat manis ini meng-
baik dari minuman anggur bagi penderita hasilkan energi yang nilainya lebih rendah
penyakit jantung kerapkali dilaporkan dari sakaro­sa. Namun jumlah yang dikon-
terutama di Prancis. Semula efek baik ini sumsi perlu diperhitungkan dalam jatah
diduga ada hubungannya dengan kadar kalori sehari. Lihat tabel di bawah ini.
krom tinggi, yaitu ±100 mcg/gelas dari 250
ml. Tetapi kini diketahui bahwa kandungan b. Zat-zat tanpa kalori: aspartam, asesulfam,
flavonoid dengan efek antioksidannya, yang sakarin, siklamat dan steviosida. Sebetulnya
menimbulkan efek baik ini. aspartam berkalori sama dengan sakarosa
Dosis: 1 dd 200-300 mcg krompikolinat (4 kcal/g), tetapi karena 200 x lebih manis
(asam pikolinat = pyiridin carbonic acid) hanya diperlukan sedikit sekali. Satu tablet
Di tahun 2003 Cr-pikolinat dilarang pere- aspartam sama manisnya dengan 1 gumpal
darannya di AS (Food Standards Agen- gula dari 4 g dan mengandung hanya 0,3
cy) karena in vitro dengan dosis tinggi kcal (1 g = 17 kJ). Kombinasi dua zat pemanis
menimbulkan kerusakan DNA pada hewan. sering kali digunakan karena mengha­silkan
Oleh karena itu perlu sangat berhati-hati sinergis­me.
dengan food supplemen ini.
* Steviosida (ekstrak Stevia). Di Jepang sejak
7d. Dapagliflozin (Forxiga) per oral menu- 25 tahun lalu tersedia zat pemanis steviosida,
runkan kadar glukosa darah dengan me- yang diperoleh dari daun Stevia rebaudiana
ngurangi reabsorpsi glukosa di ginjal, se- Bertoni (‘honey leaf”), suatu tanaman berasal
hingga glukosa diekskresi melalui urin dan dari Paraguay dan Brasili­a. Di AS steviosida
kadarnya dalam plasma menurun. PP ± 91%, sejak 1995 diizinkan oleh FDA sebagai food
t½ ± 13 jam dan diekskresi sebagai metabolit additive. Struktur diterpenglikosida ini mirip
melalui urin (75%) dan feses. dengan hormon wanita estriol, tetapi tidak
Efek samping: infeksi saluran urin, dysuri, memiliki aktivitas estrogen. Daya manisnya
poliuri, mual dan pusing. ±300 kali gula putih, sukar larut dalam
Dosis: 1 dd 5-10 mg. air (1:800) dan tahan pemanasan. Rasanya
menyerupai liquorice (drop). Praktis tidak
8. Lainnya: diserap oleh usus. Steviosida berdaya men-
alfa-liponzuur, (krom)pikolinat dan kayu manis stimulasi sekresi insulin pada hewan
percobaan dan juga bersifat bakteriostatik.

B. ZAT-ZAT PEMANIS * Sifat karsinogen. Di tahun 1970-an, siklamat


dan sakarin dihu­bungkan dengan kanker
Zat pemanis digunakan sebagai pengganti kandung kemih dan membuat cacat janin
gula pasir (sakaro­sa) yang boleh dikonsumsi (focomelia) pada hewan. Oleh karena itu di
oleh pasien diabetes. Hal ini sebetul­nya tidak banyak negara penggun­aan­nya dibatasi
mutlak perlu, karena menurut pendapat sampai suatu dosis maksimal dan hanya
modern, diabe­tici diperbolehkan makan gu- untuk bahan makanan bagi diabeti­ci. Tetapi
la dalam batas-batas tertentu, lihat di atas. akhir tahun 1980-an dipastikan bahwa ke-

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 765 04/05/2015 9:10:34


766 Seksi VIII: Hormon-hormon

dua zat tersebut pada manusia tidak bersi- MONOGRAFI


fat karsinogen. Mungkin kombinasi dari
zat-zat tersebut dapat bekerja demiki­an.
1. Aspartam (Equal, Canderel, NutraSweet)
Juga aspartam di akhir tahun 1990-an di
adalah dipeptida dari dua asam amino,
hubungkan dengan kanker otak, tetapi FDA
asam asparaginat dan ester-metil dari fenil-
tidak memberikan reaksi terhadap tuduhan
alanin, yang ±200 kali lebih manis dari
ini karena dianggap tidak serius.
gula. Ditemukan secara kebetulan (serendi-
pity)  di AS  (1965), sewaktu ahli  kimia J.
* Kehamilan dan laktasi. Dari kebanyakan
Schlatter meneliti suatu obat anti-ulcer dan
zat pemanis belum terdapat cukup data
menjilat jerijinya yang tercemar aspartam. 
mengenai keamanannya untuk wanita hamil
Tidak berasa pahit, tetapi terurai pada
dan bayi. Hanya sorbitol dianggap aman, juga
pemanasan di atas 180°C, maka sebaiknya
dari aspartam,asesul­fam dan siklamat belum
ditambahkan pada makanan setelah selesai
pernah dilaporkan dapat menimbulkan ke-
dimasak. Dalam usus, zat ini dihidrolisis
rusakan pada janin.
menjadi metanol, asam asparaginat dan
fenilalanin, yang semuanya diserap ke dalam
darah. Banyak digunakan dalam minuman
“berkalori rendah”. Daya manis­ dari 1 tablet
à 50 mg adalah sama dengan 1-2 gumpal gula
dari 5 g, tetapi nilai kalorinya dapat diabaikan
(  1 g = 4.18 kcal seperti semua peptida) .
Persetujuan registrasi FDA sering kali tertunda
karena pertikaian mengenai keamanannya;
pada tikus aspartam diperkirakan dapat
menimbulkan kerusakan dan kanker otak. 
Oleh karena itu baru setelah 10 tahun lebih
diizinkan  penggunaannya dalam makanan
dan minuman (1993). Namun demikian
di AS terdapat sekelompok pengguna
yang  terus berkukuh untuk mewujudkan
pelarangan dari peredarannya, karena sendi-
rinya  telah mengidap berbagai keluhan
neurologi dan lain-lain, yang diperkirakan
akibat aspartam. Pada awal tahun 1999
Tabel 47-3: Daya manis dan kandungan melalui Internet di AS telah disiarkan oleh
kalori zat-zat pemanis seorang awam peringatan yang meresahkan
mengenai neurotoksisitas aspartam yang
Perhatian. Meskipun keamanan zat-zat pe- dapat mengakibatkan kerusakan neuron
manis sudah dipastikan dengan jelas, namun di otak. Gejalanya dikatakan mirip dengan
konsumsinya dalam jumlah besar pada jangka gejala MS (multiple sclerosis) dengan antara
panjang dapat mengganggu metabolis­me lain hilang ingatan, hilang rasa di tungkai,
glukosa menurut suatu mekanisme tertentu. sukar berbicara dan nyeri sendi. Menurut
Akibatnya dapat timbul hiperinsulinisme dan pendapatnya, sindroma ini disebabkan oleh
hipoglikemia. Terlalu banyak insulin dapat keracunan asam formiat (acidosis), yang
menstimulasi penimbunan lemak, sedangkan dibentuk dari metanol pada perombakan
kadar glukosa rendah mencetuskan perasaan aspartam.  Formiat menghambat  enzim oksi-
lapar. Oleh karenanya, pasien diabetes dan datif di mitochondria, dengan efek hipoksia
orang gemuk sebaiknya membatasi jumlah dan turunnya produksi energi (ATP) da-
dan lamanya penggunaan zat-zat pemanis lam sel. Ungkapan ini sangat mustahil,
ini sampai seminimalnya. karena kuantitas metanol dan formiat yang

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 766 04/05/2015 9:10:34


Bab 47: Insulin dan Antidiabetika Oral 767

dilepaskan oleh beberapa tablet aspartam 4. Sakarin (benzosulfimida, Sionon) adalah


dari 50 mg adalah sangat kecil untuk dapat zat pemanis tertua (1879) dan ±350 kali le-
menimbulkan intoksikasi.  Lagi pula sekian bih manis dari gula. Tidak berka­lori, tetapi
banyaknya studi mengenai  toksisitas aspar- memberikan rasa pahit. Resorpsi dari usus
tam, secara ilmiah  tidak dapat membenar- cepat dan diekskresi secara utuh lewat urin.
kan tuduhan ini. Persamaan reaksi dari pe- Kecurigaan tentang sifat karsinogennya tidak
rombakan aspartam adalah sebagai berikut: didukung secara ilmiah, maka dianggap
aman.
aspartam ––> CH3OH ––> HCOOH ––>  Dosis: ADI 2,5 mg/kg, dewasa maks. 150
CO2  +  H2O mg sehari (garam-Na).
 
Efek samping yang tersering timbul pada 5. Fruktosa terdapat di banyak buah-buahan,
dosis tinggi dapat berupa  nyeri kepala dan antara lain korma, grapefruit dan prune, juga
lambung, pusing, mual, muntah dan peru- dalam madu. Daya manisnya 1,5 kali dari
bahan suasana jiwa, lebih jarang reaksi sakarosa. Resorpsinya dari usus lebih lambat
alergi dan serangan epilepsi.  Adakalanya daripa­da glukosa, tetapi metabolismenya da-
aspartam dalam Cola light dapat mence- lam darah lebih cepat. Dalam hati, fruktosa
tuskan serangan migrain.  Tidak boleh dibe- difosforilasi dan tergantung dari keadaan
ri­kan pada anak-anak dan wanita hamil diuraikan menjadi piruvat atau diubah men-
dengan fenilketonuria (PKU), pada mana jadi glukosa dan glikogen. Fruktosa mampu
terdapat kekuran­gan enzim yang mengubah memasuki sel-sel jaringan tanpa insulin dan
fenilalanin menjadi tirosin. Akibatnya fenila- tidak menstimulasi pankreas untuk men-
lanin akan menum­puk dalam darah dan sekresi insulin. Tidak cocok untuk menang-
dapat merusak saraf otak. Lihat juga Bab 54, gulangi keadaan hipoglikemia, karena SSP
Dasar-dasar Diet Sehat. tidak dapat mempergunakannya. Sementara
Dosis: ADI (Acceptable Daily Intake) 40 mg/ ahli menganggap frukto­sa sebagai zat peng-
kg sehari, dewasa maksimal 2,4 g/hari. Pada ganti gula yang terbaik.
pasien diabetes sampai 2.7 g/hari aspartam Efek samping. Risiko akan hiper­gli­kemia
tidak memengaruhi kadar gula darah. 1 lebih ringan dari glukosa, maka sering dian-
tablet = 50 mg. jurkan untuk diabetici sebanyak 20-30 g sehari
2. Asesulfam (*Natrena) adalah derivat oxa- dengan memperhatikan kadar kalorinya. 1
thiazine (cincin-6 dengan O, S dan N dalam g = 15.7 kJ. Konsumsi terlalu banyak dapat
inti) yang ±200 kali lebih manis dari gula meningkatkan kadar trigliserida darah.
(1988). Pada dosis tinggi menimbulkan rasa Dosis: untuk pemberian energi/infus i.v.
pahit. Tidak berkalori. Diserap dengan cepat 100-300 g sehari larutan 5-20%.
dari mukosa mulut dan usus, ekskre­si secara
utuh melalui terutama urin. Efek samping *Glukosa adalah stereoisomer dari fruktosa
tidak diketahui dan tahan pemanasan. yang ±0,5 kali kurang manis dari gula. Glu-
Dosis: ADI 9 mg/kg, maks. 15 mg/kg se- kosa adalah sumber energi utama dari tubuh
hari. yang dibakar oleh tubuh untuk memperoleh
kalori untuk proses tubuh, antara lain kerja
3. Siklamat (*Natrena) adalah garam Na atau jantung dan otot, lihat Bab 54, Dasar-dasar
Ca dari suatu asam aminosulfonat (1950), diet sehat, Hidratarang.
yang ±25 kali lebih manis dari gula dan tidak Larutan glukosa 50% terutama digunakan
berkalori. Berhubung tahan terhadap suhu parenteral untuk pemberian energi dan/atau
tinggi (pemanasan) dan tidak menimbulkan air pada hipoglike­mia. Tubuh dapat meme-
rasa pahit, maka banyak digunakan dalam tabolisasi ±800 mg/kg glukosa per jam.
makanan dan minuman “berkalori rendah”. Dosis: pada hipogli­kemia, oral 10-20 g, bila
Dosis: ADI 11 mg/kg sehari, dewasa maks. perlu diulang setelah 10-20 menit, sebagai
650 mg sehari (garam-Na). infus i.v. 10-50 ml larutan 50%.

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 767 04/05/2015 9:10:34


768 Seksi VIII: Hormon-hormon

6. Sorbitol dan maltitol adalah polialkohol Efek pemanisnya lambat dan bertahan la-
(C6 dengan 6 gugus-OH) yang terdapat dalam ma, maka layak dikombinasi dengan zat-zat
banyak buah-buahan (apel, pear, prune dan pemanis lain. Tahan pemanasan dan digu-
lain-lain). Diperoleh dari hasil hidrolisis pati. nakan dalam gula-gula dan chewing gum.
Masing-masing 0,5 dan 0,9 kali kurang manis
daripada sakarosa. Tahan pemanasan, tetapi
bersi­fat higroskopik; dapat menghasilkan 2,8
kcal/g.
DAFTAR PUSTAKA
Resorpsi dari usus tidak menentu dan lam-
bat sekali, maka pada dosis di atas 40 g sehari 14. Gale EAM. Lessons from the glitazones: a story
of drug development. Lancet 2001;357:1870-5.
bekerja sebagai laksans osmotik. Dalam hati,
15. Solkema B van. Glimepiride, een nakomertje
sorbitol dioksi­dasi dengan perlahan menjadi in de tweede generatie sulfonylurea-derivaten.
frukto­sa dan untuk sebagian kecil menjadi Pharma Select 1996; 12: 83-6.
glukosa. Pen­garuhnya terhadap kadar gula 16. Holleman F et al. Insulin lispro. N Engl J Med
hanya ringan, maka banyak digunakan da- 1997; 337: 176-83.
lam bahan makanan untuk diabetici, juga 17. Tack CJJ et al. Kortwerkende insuline-analogen.
sebagai pengganti gula dalam gula-gula Geneesm Bull 1997; 31:123-6.
(candy) karena tidak mengakibat­kan caries 18. Biewenga G. Lipoic acid, a pharmacochemical
(rusak gigi). 1 g = 12,5 kJ. study. Diss. 1997. VU, Amsterdam.
Dosis: sebagai zat pemanis maks. 25 g/ 19. Garritsen S. Pioglitazon en rosiglitazon. Ph.
Wkbl 2001;137:150-5
hari, sebagai laksans 30-50 g/hari, sebagai
20. Broadhurst cl et al. Insulin-like biological
hidratan (“pembasah”) dalam krem sampai activity of culinary and medicinal plants
70%. aqueous extracts in vitro. J Agric Food Chem
2000;48: 849-52
* Ksilitol(Xylit) adalah pentanpentanol yang 21. Khan A et al. Cinnamom improves glucose and
sama manisnya dengan gula. Diserap da- lipids of people with type-2 diabetes. Diab Care
ri usus sekitar 20% dan dalam hati dapat 2003; 26 (12): 3215-8
diubah menjadi glukosa sekitar 20-80%. Ba- 22. Kleefstra N et al. Chrom en insulineresistentie.
nyak diguna­kan dalam chewing gum dan NTvG 2004 :148 (5) :217-20
gula-gula berkat daya anticariësnya. 1 g = 15 23. Pittler MH et al. Chromium picolinate for
reducing body weight Int J Obes RelMetab Dis
kJ. Dapat bekerja sebagai laksans.
2003: 27:522-9
Dosis: 1 g /kg berat badan sehari, umumnya 24. Yeh GY et al. Systematic review of herbs and
50-70 g sehari. dietary supplements for glycemic control in
* Laktitol diperoleh dengan jalan hidrogenasi diabetes. Diab Care 2003; 26:1277-94
25. Trumbo P et al Dietary reference intakes: vit A,
dari laktosa. Tidak diserap oleh usus, tetapi
vit K, arsenic, boron, chromium,copper, iodine,
dalam usus dirombak oleh kuman menjadi iron, manganese, molybdenium, copper, sili-
antara lain asam yang akhirnya mensuplai con, vanadium and zinc.J AmDiet Ass 2001-
kalori. Dapat bekerja sebagai laksans dan 101-294-301
membentuk gas. Tahan tehadap suhu tinggi 26. Anderson RA et al.Elevated intakes of sup-
dan asam. plemental chromium improve glucose and
insulin variables in DM2 patients.Diab 1997:
* Manitol terdapat di mana-mana di alam 46: 1786-01.
dan diperoleh melalui reduksi d-glukosa. 27. Wild S, et al. Global prevalence of diabetes:
Tahan suhu tinggi dan secara kimiawi agak estimates for the year 2000 and projections for
2030. Diabetes Care 2004; 27:1047-53.
stabil. Rasanya manis segar, 1 g = 8 kJ.
28. Simsek S. et al. Behandeling van patienten met
diabetes mellitus door middel van inhalatie-
7. Thaumatin adalah zat pemanis alamiah, insuline. NTvG 2006;150:829-32.
yang terdiri dari campuran protein dengan 29. Simsek S. et al. Diabetes mellitus: eenvoudige
daya manis kuat sekali. Diperoleh dari biji classificatie en bijpassende behandeling. NTvG
buah kecil tanaman Thaumatococcus danielli. 2006;150;1007-11.

14108649_OBAT P(Bab 47)_T-744-768.indd 768 04/05/2015 9:10:34


BAB 48

TIROKSIN DAN TIROISTATIKA

A. TIROKSIN DAN b menghambat penyerapan kalsium dari


usus dan
LIOTIRONIN c menghambat perombakan tulang
Tiroid atau kelenjar gondok adalah sebuah (resorpsi) ke dalam darah berkat kerja
organ kecil yang terdiri atas dua bagian langsung terhadap sel-sel perombak
(lobus) yang terletak di sebelah kanan dan tulang (osteoclast).
kiri trakhea dan yang dihubungkan oleh
secarik jaringan tiroid yang disebut istmus. Sekresinya distimulasi dan meningkat
“Jembatan” ini melintasi trakhea di sebelah bila kadar kalsium darah tinggi dan juga oleh
depannya dan mirip suatu perisai (Yun.= naiknya kadar magnesium darah dan hormon-
thyreos). hormon lam­bung-usus.
Tiroid berfungsi sebagai termostat (pe- Berkat efeknya menghambat osteoclast,
ngatur kalor) dari metabolisme tubuh yang kalsitonin adakalanya digunakan bersama
aktivitasnya diatur oleh hipofisis. Di bawah suatu bisfosfonat pada osteoporosis.
pengaruh hormon TRH (Thyrotropin Releasing
Hormone, protirelin) dari hipotalamus, hipo- Paratiroid
fisis mensekresi TSH (Thyreoid Stimulating Paratiroid atau anaktiroid terdiri dari empat
Hormone), yang selanjutnya menstimulasi kelenjar kecil yang terletak di belakang tiroid
tiroid untuk mensekresi hormonnya lioti- dan membentuk hormon parathormon (PTH),
ronin (T3) dan tiroksin (T4). suatu polipeptida dengan 84 asam amino. PTH
.Sekresi hormon-hormon ini diatur oleh bersama vitamin D dan kalsitonin memegang
sistem H-H (Hipotalamus-Hipofisis) tersebut peran utama dalam mengatur kadar kalsium
melalui mekanis­me feedback negatif. Bila dalam darah. Bertentangan dengan kalsitonin,
PTH berfungsi meningkatkan kadar kalsium
produksinya melampaui kebutuhan tubuh,
darah bila kadarnya menurun. Oleh karena
yaitu sekitar 0,5 mg sehari, maka hipotalamus
itu dalam hal kadar Ca rendah, sekresi PTH
mengurangi pelepasan TRH yang berakibat ditingkatkan.
menurunnya produksi TSH dan kemudian
berkurangnya sekresi T3 dan T4. Sekresi *Hiperkalsiemia dapat terjadi oleh produksi
TRH ternyata distimulasi oleh neurohormon PTH berlebihan (hiperparatiroidi), dapat pula
noradrenalin, sedangkan sekresi TSH di- oleh a.l. terlampau banyak pemasukan Ca dan
hambat oleh somatostatin. vit D. Gejalanya berupa mual, muntah, rasa
penat, dehidrasi dan murung, juga banyak
*Kalsitonin adalah hormon polipeptida kecil berkemih, nyeri tulang dan perut. Penanganan
(terdiri dari 32 asam amino), yang dibentuk terdiri atas rehidrasi dan pemberian
oleh sel-sel C dari tiroid. Fungsinya ada- bisfosfonat i.v (pamidronat) Lihat juga Bab 53,
lah untuk melindungi tubuh terhadap pe- Gambar 53-3, metabolisme vitamin D.
ningkatan akut dari kadar kalsium darah
(hiperkalsi­emia) melalui beberapa mekanisme: Gangguan tiroid
a meningkatkan ekskresi kalsium (dan fos- Dapat dibagi dalam dua kelompok, sebagai
fat) oleh ginjal berikut.

14108649_OBAT P(Bab 48)_T-769-778.indd 769 21/04/2015 20:44:38


770 Seksi VIII: Hormon-hormon

1. Primer: penyakit auto-imun yang teru- daerah pegunun­gan tertentu (Himalaya,


tama timbul pada wanita dan lansia Amerika Selatan dan Afrika Tengah). Atau,
dengan atau tanpa perubahan volume karena tubuh tidak mampu membentuk
kelenjar tiroid. mono- dan diiodti­rosin, ataupun tidak dapat
2. Sekunder: timbul perubahan volume ke- mempersenyawakannya menjadi T3 dan T4.
lenjar tiroid dan penyebab hipo/hiper- Lihat skema reaksi di bawah.
tiroidi yang terletak di hipofisis atau di
* Kekurangan iod atau iodida mengakibatkan
SSP.
menurunnya produksi tiroksin, sehingga
Bila dari pemeriksaan diperkirakan adanya hipofisis distimulasi terus untuk mense­
gangguan fungsi tiroid perlu dianalisis kadar kresi TSH (melalui TRH). Akibatnya ialah
TSH dan bilamana menyimpang harus dipe- tiroid dirangsang dan tumbuh berlebi­han
riksa kadar T4 bebas, yaitu yang tidak terikat (hiperplasia) dengan bertambahnya pembu­
pada protein. luh darah (vaskula­risasi) dan akhirnya ter-
Yang paling sering terjadi adalah hipofungsi jadi gondok (struma). Bahan makanan ter-
(hipoti­rosis, hipotiroidi) atau hiperfungsi (hiper- tentu, seperti jenis kol, mengandung zat-zat
tirosis, hipertiroidi) dari kelenjar tiroid, pada yang menghalangi penyera­pan iodida, atau
mana produksi hormon masing-masing di mencegah iodisasi dari tirosin. Untuk meng-
bawah atau melebi­hi nilai normal. hindar­i peristiwa ini, di banyak negara io-
dida dibubuhkan pada garam dapur atau
a. Hipotirosis. Tiroid yang bekerja terlalu garam untuk pembuatan roti (2,5-6 mg/kg),
lamban menimbulkan kekurangan T3 dan terutama di daerah di mana gondok terdapat
T4 dan penurunan metabolisme umum, yang secara endemik.
dapat menimbulkan sejumlah gejala. Gejala Pengobatannya berupa terapi substitusi
yang sangat khas adalah keadaan mental dengan tirok­sin, yang pada dasarnya perlu
mundur, lesu dan mengantuk, berat badan dijalani seumur hidup.
meningkat, obesitas, brady­car­dia, muka pucat
dengan suara menda­lam, kulit menebal, ram- b. Hipertirosis bercirikan overproduksi T3
but kering, sembe­lit dan perasaan dingin. dan T4, seperti pada penyakit Graves(dahulu
disebut penyakit Basedow). Gejala terpen-
* Kekerdilan. Bila hipotirosis terjadi sejak tingnya adalah efek jantung (tachycardia, atri-
lahir, pertum­bu­han mental dan fisik akan umfibril­asi), struma, serta bola mata menon­jol
terhambat (creti­nisme) dan mende­kati pandir secara abnormal (exophthal­mus), meskipun
(idioti­a). Tubuh tetap kerdil dan sering kali kedua gejala terakhir ini tidak selalu nampak.
dengan struma (gon­dok) di leher akibat Gejala lainnya dapat berupa menurunnya
membesarnya tiroid. berat badan akibat peningkatan kecepatan
metabolisme dan penggunaan energi (‘pem-
* Mixudema adalah juga suatu penyakit bakaran’), palpitasi, tremor, transpirasi, ge-
hipofungsi tiroid, yang bercirikan infiltrasi lisah, rasa takut, sukar tidur, diare akibat
dan pengembangan kulit oleh lendir (mucus), peningkatan peristaltik dan nafsu makan
yang terutama jelas pada kelopak mata dan bertambah. Lihat juga di bawah B. Tiroistatika.
bibir. Gejala lain adalah proses metabolik Penyakit Graves.
mundur, terdapat kecenderungan untuk obe- Pada manula, gejala hiper­fungsi sering kali
sitas, juga gerakan, cara berpikir, bicara dan hanya nampak sebagai kelemahan jantung,
denyut nadi lamban, kulit menebal dan tachycardia, udema, banyak berkemih, gang-
kering, serta rambut rontok. Pada wanita gu­an ritme jantung (fibrilasi atrium) dan hati
sering kali suara serak dan haid berlangsung membe­sar. Gejala ini mudah dikelirukan
lebih deras. dengan gangguan jantung.
Penyebab hipotirosis bisa bermacam-ma- Penyebab hipertirosis kebanyakan adalah
cam, misalnya karena tidak ada iod di dalam karena stimulasi tiroid oleh suatu globulin
bahan makanan atau air minum, seperti di darah yang memiliki aktivitas TSH, yang

14108649_OBAT P(Bab 48)_T-769-778.indd 770 21/04/2015 20:44:38


Bab 48: Tiroksin dan Tiroistatika 771

disebut LATS(longacting thyreoid stimulator). T3 dan T4. Di dalam tiroid kedua hormon
Sering kali juga disebabkan adanya benjolan ini terdapat dalam bentuk terikat pada
kecil di dalam kelenjar (noduli), yang secara protein tireoglobulin. Di bawah pengaruh
otonom membentuk hormon berlebihan di TSH, kompleks ini dihidrolisis dan hormon
luar sistem H-H. Penyebab lainnya adalah dibebaskan ke dalam darah. Di sini terjadi
kelebihan minum obat yang mengandung pengikatan lagi untuk lebih dari 99% pada
iod atau iodida (obat batuk!) selama jangka protein-pengangkut, sehingga menjadi fisio-
waktu panjang, ataupun makanan dengan logis inaktif. Hanya sebagian kecil yang ber-
kadar iod tinggi, seperti lumut laut (seaweed, edar bebas dan aktif, yakni T3 0,4% dan T4
bio alga, kelp), misalnya pada penangkap 0,04%. Kebanyakan T4 di dalam jaringan
ikan Jepang. Dalam hal ini, penyakit tersebut perifer (hati, ginjal, otot) melalui deiodisasi
disebut iod-struma atau iod-Basedow. diubah menjadi T3, yang berdaya 5 kali
lebih kuat dan mengikat pada reseptor khas
Sintesis di dalam sel. Hanya 10-25% dari T3 dalam
Pembuatan hormon tiroid berlangsung dalam darah berasal dari sintesis dalam tiroid. T4
beberapa tahap. Pertama-tama tiroid menarik dapat dianggap sebagai pro-hormon dari T3
iodida dari darah, yang lalu dipekatkan ±25 aktif.
kali dan dioksidasi oleh peroksidase men-
jadi iod. Lalu iod ini secara enzimatik pula Fungsi
dipersenyawa­kan dengan asam amino tiro- Hormon-hormon tiroid bekerja terhadap
sin (Yun. tyros = keju) menjadi mono- atau semua sel tubuh dan berfungsi meningkatkan
di-iodtirosin. Akhirnya zat-zat ini saling ber- metabolisme sel melalui mitochondria dan
senyawa dan mengha­silkan liotironin (T3) penggunaan oksigen, juga mendorong sintesis
dan tiroksin (T4). protein di dalam sel yang terutama penting
Sebagian besar T4 dalam darah diubah bagi pertumbuhan anak-anak. Hormon tiroid
di jaringan perifer menjadi T3 (80%) dan penting bagi perkembangan susunan saraf
hanya 20% T3 disekresi langsung oleh tiroid. sentral anak-anak.
Di samping itu di jaringan juga dibentuk Pertum­buhan sel dan perkem­ban­gan otak/
‘reverse’ T3 (rT3) melalui deiodisasi T4. SSP distimulasi, begitu pula kerja jantung
Reverse T3 ini dianggap sebagai metabolit dan sirkulasi darah, sedangkan peristaltik
inaktif, yang terbentuk sebagai pengganti T3 lambung-usus diperkuat. Daya kerjanya
selama puasa atau penyakit parah. terhadap jantung mungkin disebabkan otot
jantung menjadi lebih peka terhadap kate-
Untuk jelasnya lihat skema reaksi berikut: cholamin.

Gambar 48-1: Sintesis faal dari T3 dan T4

14108649_OBAT P(Bab 48)_T-769-778.indd 771 21/04/2015 20:44:39


772 Seksi VIII: Hormon-hormon

Tes fungsi tiroid. Penggunaan oksigen sela- pectoris, dekompensasi dan infark. Untuk
ma bertahun-tahun telah merupakan prin- menghindari efek samping ini, dosis harus
sip untuk menentukan metabolisme basal ditentukan secara individual atas tuntunan
(dasar) seseorang dengan mak­sud menilai gejala dan/atau kadar hormon dalam darah.
fungsi tiroidnya. Metode ini kurang saksama, Dosis permulaan hendaknya rendah sekali dan
maka sudah lama diganti dengan penentuan secara berangsur-angsur dinaikkan. Semakin
tiroksin langsung dalam darah. berat keadaan hipotirosis, semakin besar
kepekaan organisme untuk hormon tiroid
dan semakin rendah pula hendaknya dosis
Penggunaan permulaan.
Hormon tiroid digunakan untuk berbagai
indikasi, yaitu pada gangguan-gangguan Interaksi. Tiroksin memperkuat efek anti-
berikut: koagulansia dan memper­le­mah efek insulin,
a. Hipotirosis. Tiroksin terutama diguna- antidiabetika oral dan digoksin. Beberapa
kan untuk terapi substi­tu­si pada hipo- obat, antara lain garam litium, amiodaron,
fungsi tiroid, yang disebabkan insufi­ kelp (lumut laut) dan zat kontras Röntgen
siensi hipotalamus, hipofisis atau tiroid. yang mengandung iod dapat mengakibatkan
Liotironin yang berkhasiat lebih kuat gangguan fungsi tiroid.
- meskipun kerjanya lebih cepat - tidak
dianjurkan, karena bertahan lebih singkat
dengan risiko efek samping yang lebih
besar. Oleh karena itu hormon ini hanya MONOGRAFI
digunakan dalam keadaan gawat, seperti
pada koma/mixudema. 1. l-Tiroksin: levo-thyroxin Na, tetraiodtironin,
b. Obesitas. Adakalanya tiroksin diguna- T4, Thyrax, Euthyrox
kan terhadap kegemukan, yaitu sebagai Hormon ini dibuat secara sintetik dan
kompo­nen dari obat pengurus badan, telah menggantikan serbuk tiroid yang ker-
berdasarkan efek stimulasinya terhadap janya kurang konstan dan pentakarannya
metabo­lisme umum. Cara penggunaan kurang saksama. Tiroksin berfungsi sebagai
ini tidak dapat dibenarkan, karena pada prohormon untuk liotironin yang lebih aktif.
dosis tinggi yang diperlu­kan untuk Deiodisasi T4 menjadi T3 terjadi secara
«membakar» lemak berlebihan, dapat enzimatik di hati, ginjal dan otot. Mulai
terjadi gejala hipertirosis yang justru me- kerjanya lambat dengan masa laten 7-10
nyebabkan bertambahnya nafsu makan. hari, efek maksimalnya tercapai setelah 3-4
c. Kolesterol tinggi. Bentuk dekstro dari minggu, tetapi berta­han lama. Bila terapi
tiroksin (d-tiroksin) dengan aktivitas dihenti­kan, obat masih bekerja terus selama
ringan terhadap metabolisme dan jan- 1-3 minggu.
tung (hanya 10% daripada bentuk-levo- Resorpsi dari usus tidak menentu (50-80%)
nya), adakalanya digunakan pada hi- dan tergantung pada adanya makanan, maka
perkoles­terolemia tertentu untuk menu- sebaiknya diminum pada lambung kosong-
runkan kadar kolesterol. Lihat Bab 36, setengah jam sebelum makan pagi. Makanan
Antilipemika. berserat mengurangi resorpsinya, demikian
juga penggunaan bersamaan waktu dari
senyawa-senyawa yang mengandung besi
Efek samping dan pentakaran dan obat-obat pengikat asam. Plasma-t½ 6-7
Pada pentakaran yang tepat tidak timbul hari, sehingga cukup dengan single-dose
efek samping. Pada overdosis timbul gejala sehari. Eliminasi seperti T3 terjadi untuk
hipertirosis (kecuali exophthal­mus), terutama 60% melalui deiodisasi menjadi tirosin, 25%
palpitasi, gelisah dan sukar tidur. Pada melalui konyugasi dengan glukuronida/
pentaka­ran yang terlalu mendadak tinggi sulfat yang diekskresi lewat empedu, untuk
dapat timbul efek jantung, seperti angina kemudian dideiodisasi pula.

14108649_OBAT P(Bab 48)_T-769-778.indd 772 21/04/2015 20:44:39


Bab 48: Tiroksin dan Tiroistatika 773

Dosis: oral permulaan 1 dd 25 mcg (garam- i.v./s.c. 400 IE hingga kadar Ca dan fosfat
Na) ½-1 jam a.c., setiap 2 minggu dinaik­ turun atau gejala klinis hilang.
kan dengan 25 mcg, pemeliharaan 1 dd
100–125 mcg a.c. Lansia dan pasien jantung:
permulaan 1 dd 12,5 mcg. B. TIROISTATIKA9
2. Liotironin: T3, triiodtironin, Cytomel Tiroistatika atau zat antitiroid adalah zat-zat
Liotironin dibuat secara sintetik (1956); yang berkhasiat menekan produksi hormon
khasiatnya ±5 kali lebih kuat dari tiroksin. tiroid. Khusus digunakan pada keadaan
Mulai kerjanya cepat, efek maksimal dicapai hiperfungsi kelenjar tersebut, yang sering
setelah 2-3 hari dan terapi bertahan sampai 3 kali disertai peningkatan sekresi tiroksin.
hari setelah penghentian. Plasma-t½ 1-2 hari. Keadaan itu disebut hipertiroidisme, hiperti­
Efek sampingnya lebih berbahaya, khususnya rosis, atau thyreotoxicosis.
infark jantung, maka kurang layak bagi terapi
jangka panjang. Zat ini hanya diguna­kan bila Penggolongan
dibutuhkan kerja cepat dan kuat, misalnya Obat-obat ini dapat dibagi dalam beberapa
pada mixudema. Juga bila tiroksin tidak kelompok, yakni:
efektif dan sebagai zat pembantu diagnosis a. thionamida (dahulu disebut derivat thio-
hipertirosis. urea) dan dibagi dalam:
Dosis: pada hipotirosis berat, oral per- – derivat thiourasil : propiltiourasil
mulaan 25 mcg sehari, berangsur-angsur – derivat tioimidazol: karbimazol,
dinaikkan sampai maksimal 75 mcg. Pada tiamazol
mixudema dan struma: 1 dd 2,5-5 mcg. Obat-obat ini menghambat secara
langsung sintesis hormon tiroid dengan
3. Kalsitonin: salcatonin (salmon), Miacalcic mencegah pengika­tan iod pada tirosin atau
Polipeptida sintetik ini (1972) adalah iden- penggandengan mono- dan diiodtirosin
tik dengan kalsitonin yang berasal dari ikan menjadi T3/T4. Juga pengubahan T4
salem (salcatonin). Berdaya menginaktifkan menjadi T3 di jaringan perifer dihambat.
osteo­clast dan perombakan tulang, juga Kelenjar masih tetap aktif, pelepa­san
menghambat resorpsi kembali kalsium hormon (yang masih tersedia) tidak
di tubuli ginjal, yang berdam­pak turunnya dihambat, hanya produk­sinya terhen­
kadar kalsium darah. Di samping itu ber- ti. Oleh karena itu hipofisis kehilangan
khasiat analgetik. Oleh karena itu, zat ini kendalinya dan meningkatkan sekresi
digunakan untuk penyakit Paget (ostitis defor­ TSH, dengan akibat tiroid dirangsang
mans), yaitu melunaknya tulang secara kro- berlebihan dan tumbuh membesar. Un-
nis yang mengakibatkan deformitas dengan tuk meng­hindarkan hiperpla­sia dan ke-
nyeri hebat. Juga untuk terapi simtomatis dari mungkinan hipotirosis, terapi dengan
hiperkal­siëmia dan osteoporosis postmenopausal, thionamida selalu dikombi­nasi dengan
meskipun efeknya terha­dap insidensi frac- dosis ringan tirok­sin. Exophthalmus
tura belum dipastikan. yang sudah ada akan memburuk. Di
Efek samping kerapkali terjadi dan berupa samping itu, tiroistatika juga berkhasiat
mual dan flushing, lebih jarang diare, sakit imunosupresif.
perut, polyuria dan reaksi kulit di tempat Efek samping terpenting yang tergan-
injeksi. tung dari dosisnya adalah agranulositosis
Dosis: pada penyakit Paget i.m./s.c. 0,5 mg (demam, sakit tenggorok), gangguan ku-
sehari, setelah 2 minggu dinaik­kan sampai lit dan persendian.
2 dd 0,5 mg atau diturunkan sampai 2-3 kali b. iod dan iodida dalam dosis tinggi meng-
seminggu 0,5 mg tergantung dari efeknya, hambat sintesis dan pelepasan hormon-
selama minimal 6 bulan. Pada hiperkalsiemia: hormon tiroid, juga pemasukan iodida
kalsitonin salem sintetik setiap 6-8 jam i.m./ ke dalam tiroid dirintangi. Tiroid menjadi

14108649_OBAT P(Bab 48)_T-769-778.indd 773 21/04/2015 20:44:39


774 Seksi VIII: Hormon-hormon

lebih padat (kecil) dan vaskularisasinya a. Penyakit Graves (nama lama penyakit
berkurang, sehingga juga digunakan Basedow)8
untuk persia­pan pembedahan. Setelah Gangguan ini diakibatkan oleh suatu pro-
beberapa waktu efeknya berkurang, ma- ses auto-imun, pada mana antibo­dies IgG
ka biasanya dikombinasi dengan suatu mengikat pada reseptor untuk TSH di tiroid.
thionamida. Iod sebagai elemen tidak digu- Efeknya adalah stimulasi produksi T4, jadi
nakan lagi, karena pentakarannya kurang sama dengan aktivasi oleh TSH. Mungkin
saksama, lagi pula baru diserap di usus pembentukan antibo­dies tersebut dipicu oleh
sesudah diubah menjadi iodida. infeksi suatu kuman Gram-negatif (antara lain
Efek sampingnya adalah alergi (eks- E. coli, Yersini­a, dan lain-lain) yang memiliki
antema, mata merah dan bercair, bron- titik pengika­tan TSH. Penyakit auto-imun ini
chospasm) pada penderita yang peka. terutama timbul pada usia muda/menengah
Penggunaan yang lama (amiodaron) pada dan wanita 5 kali lebih sering daripada pria.
sebagian pasien dapat menimbulkan Pada sekitar 25-50% dari semua kasus terjadi
struma dengan hipotiroidia. penyembuhan spontan dalam waktu satu
c. iod radioaktif berupa isotop iod-131 tahun. Lihat juga di awal bab ini: Hipertirosis.
(131I) yang setelah diserap secara selektif Gejalanya yang khas berupa trias: bola mata
oleh tiroid merusak sebagian jaringan menonjol (exopht­halmus) dengan pembesaran
melalui radiasi beta-radioaktif. Tiga bu- tiroid (struma difus 60%) dan tireotoxi­cosis
lan sebelum penanganan dengan iod (tachycar­dia, atriumfibrilasi, tremor, badan
radioaktif, harus dihindari penggunaan menjadi kurus). Gejala lain dapat berupa
senyawa-senyawa yang mengandung keluhan mata (nyeri, visus guram, peka ca-
iodium, seperti amiodaron dan obat haya, udema, conjunctivitis) juga akibat pro-
kontras Röntgen, karena resorpsi iod ra- ses auto-imun (auto-antibodies, kom­pleks
dioaktif oleh kelenjar tiroid tergantung imun). Gejala ini dapat ditanggulangi dengan
dari a.l. kadar iodium anorganik dalam prednison 40 mg atau lebih, yang berkhasiat
plasma. Pada umumnya, radioiod ini menekan proses auto-imun seluler dan
hanya digunakan pada pasien di atas usia humoral (imunosupre­sif). Dosis prednison
40 tahun. yang tinggi tersebut berangsur-angsur diku­
Efek samping yang terpenting adalah ran­gi sampai dosis pemeliha­raan 5-10 mg.
hipotiroidia yang dapat bertahan berta- Gejala penting kedua dari hipertirosis
hun-tahun. Oleh karena itu pasien demi- (10-15%) yang terutama timbul pada lansia
kian harus memeriksakan kadar TSH-nya berbentuk struma (multi)nodular. Lihat di
minimal setahun sekali selama hidupnya. bawah.
d. propranolol adakalanya digunakan un- Penyebab iatrogen lain adalah penggunaan
tuk mengurangi beberapa keluhan, seperti obat-obat yang mengandung iodium seperti
tachycardia, fibrilasi serambi jantung dan amiodaron dan senyawa-senyawa kontras
kegelisahan. Beta-blocker ini menguran­gi pada penyinaran dengan X-ray.
efek tiroksin di jaringan perifer dengan Terdapat pula hipertiroidia setelah persa-
jalan blokade susunan saraf simpatis. linan yang disebut postpartum thyreoiditis,
juga merupakan gangguan auto-imun yang
Hipertirosis biasanya akan spontan berlalu setelah per-
Gangguan ini bercirikan hiperaktivitas kelenjar salinan.
tiroid dan dapat ditimbulkan oleh banyak Penanganan. Pembedahan (thyreoïdectomia
sebab. Yang paling sering (70-80%) adalah subtotal) dilakukan bila struma menjadi sa-
akibat penyakit Graves dan pada orang di atas ngat besar, sehingga arteri leher atau ba-
usia 50 tahun oleh hiperfungsi (TMG, toxic tang tenggo­rok terancam tersumbat. Hanya
multinodular goitre). Di samping itu, juga oleh sebagian tiroid dikelu­arkan. Untuk memper-
hiper­fungsi akibat adanya adenom (tumor) mudah pembedahan, 1-2 minggu sebelum-
atau pera­dangan tiroid (tiroidi­tis). nya diberi terapi dengan tiroistatika dan/

14108649_OBAT P(Bab 48)_T-769-778.indd 774 21/04/2015 20:44:39


Bab 48: Tiroksin dan Tiroistatika 775

atau iodida. Maksudnya adalah untuk me- Exophthalmus tidak dapat disem­buhkan,
ngurangi vaskularisasi tiroid dan memadat­ karena tidak disebabkan oleh TSH, tetapi
kan konsistensinya. Kemungkinan lain ada- oleh suatu zat khusus yang belum diketahui.
lah menginaktif­kan seba­gian kelenjar melalui Bila terjadi residif dalam waktu 2 tahun,
iod radio­ak­tif. penanganan dengan iod 131 atau pembedah-
Pengobatan. Hipertiroidisme dapat dita- an dapat dipertimbangkan. Kemung­kinan
ngani dengan obat antitiroid (tiroistatika) kam-buh sesudah 2 tahun adalah kecil. Di AS
untuk mengurangi aktivitas tiroid dengan umumnya lang­sung dilakukan pembedahan
mengurangi produksi hormonnya. Keberat- di bawah “perlindungan” propranolol, atau
annya adalah sering terjadi residif setelah terapi singkat dari thionamida dan/atau
pengoba­tan dihentikan, pada penyakit Gra- kaliumiodida (“plumme­ring”).
ves ±50% dan pada struma nodular bahkan
sampai 90%. b. Struma multi-nodular (TMG)
*Terapi kombinasi. Untuk mencegah hiper­ Penyakit ini jarang memperlihatkan remisi
plasia dan risiko hipoti­rosis, umumnya di- spontan (terhen­tinya atau berkurangnya ge-
lakukan terapi kombinasi tiona­mida dengan jala untuk sementara) dan juga ditangani
tiroksin (“block and replace” treatment). dengan terapi kombinasi. Tetapi segera sete-
1. Weetman AP. Graves’ disease. N Engl J lah terapi dihenti­kan penyakit umumnya
Med.2000;343:1236-48 kambuh lagi, sehingga terapi perlu dilan­
2. Cooper DS. Antithyroid drugs. N Engl J Med jutkan seumur hidup. Ini juga berlaku bagi
2005;352:905-17). adenom tunggal. Kemungki­nan lain setelah
dicapai nilai hormon normal (euthyreoïdie)
Thionamida diberikan terlebih dahulu de- langsung dimulai penanganan dengan iod
ngan dosis yang untuk sebagian besar menekan 131. Cara ini memberikan keuntungan tam-
fungsi tiroid. Lazimnya tiamazol 30 mg atau bahan bahwa struma dapat menyusut. Bila
karbimazol 40 mg/hari sudah mencukupi. struma sangat besar dapat langsung dilaku­
Efeknya baru nampak sesudah ±4 minggu, kan pembedahan.
karena depot hor­mon dalam tiroid harus Di berbagai negara digunakan metode
dihabis­kan dahulu (masa laten). Kemudi­an, penanganan berlainan, misalnya di AS 69%
atas pengarahan dari kadar T4 bebas dalam dokter memilih radioiod dan 31% dokter
darah baru disuplesi l-tiroksin (1,6 mcg/ memilih tiroistatika. Di Eropa dan Jepang,
kg) untuk menormali­sasi sistem H-H dan angka tersebut masing-masing 22-77% dan
menghindari hipotirosis. 11-83%.
Berdasarkan kadarnya dalam darah, se-
tiap triwu­lan dosis tiroksin disesuai­kan. c. Tiroiditis
Lazimnya setelah 1 tahun pemberian kedua Radang tiroid dapat disebabkan oleh infeksi
obat dihen­ti­kan, tetapi sering kali juga perlu virus atau kuman (strepto-/stafilokok). Geja-
dilanjut­kan sampai 3 tahun sebelum semua lanya berupa leher membengkak, dengan rasa
gejala hilang. sakit yang menjalar ke telinga atau rahang,
demam dan malaise umum. Pengobatannya
*Terapi tunggal hanya menggunakan thio- dilakukan dengan analgetika (dan bila parah
namida, yang setelah kadar hormon normal dengan prednison) atau antibiotika.
tercapai, diturunkan dosisnya sampai 50%.
Kemudian berdasarkan kadar tiroksin dalam * Struma Hashimoto adalah suatu bentuk
darah sebagai penuntun, dosis disesuaikan tiroiditis kronis, yang merupakan gangguan
menurut kebutuhan. Cara ini memerlukan auto-imun, seperti penyakit Graves. Berci-
lebih banyak monitoring dan kemungkinan rikan pembesaran tiroid menahun (struma,
kambuh lebih besar dibandingkan dengan gondok) tanpa pera­dangan, akibat suatu
terapi kombinasi, maka dewasa ini jarang proses auto-imun. Gangguan ini teru­tama
digunakan lagi diderita wanita lanjut usia. Pada awalnya

14108649_OBAT P(Bab 48)_T-769-778.indd 775 21/04/2015 20:44:39


776 Seksi VIII: Hormon-hormon

dapat terjadi hiperti­rosis, tetapi kerap­kali afini­tasnya untuk tiroid besar dan lama kerja
berakhir dengan hipoti­rosis. Terapi dilakukan biologisnya berkorel­asi dengan kadarnya di
dengan tiroksin. tiroid. Oleh karena itu zat ini aktif selama
24 jam (pada dosis 10-30 mg) dan dapat
diberikan sebagai single-dose. Praktis tidak
terikat pada protein. Tiamazol merupakan obat
MONOGRAFI pilihan utama dan banyak diguna­kan di AS
dan negara-negara lain. Dosis: 1 dd 15-30 mg,
maksimal 120 mg sehari, selama 6-8 minggu,
1. Karbimazol: Neo-Mercazole
pemeliharaan 5-30 mg/hari.
Derivat tioimidazol ini (1951) berkhasiat
antitiroid kuat dan paling sering digunakan.
2. Propiltiourasil (F.I.)
Resorpsinya dari usus cepat dan langsung
Derivat pirimidin ini (1948) adalah ana-
diubah dengan lengkap menjadi metabolit
logon dari metiltioura­sil, yaitu zat antiti-
aktifnya ialah tiamazol. 10 mg karbimazol
roid pertama (1945). Khasiat tiroistatiknya
mengha­silkan 6-7 mg tiamazol. Plasma-t½ 9
±10 x lebih lemah daripada karbimazol. Re-
jam.
sorpsinya cepat, PP ±80%, plasma-t½ sing-
Efek samping jarang terjadi pada dosis
kat (1-2 jam) maka perlu ditakarkan 3-4 kali
normal dan biasanya tidak serius, antara lain
sehari. Berbeda dengan karbimazol, obat
sakit kepala dan sendi, gangguan lambung-
ini merintangi pengubahan T4 menjadi T3
usus, hilang rasa di mulut, rambut rontok
(yang lebih aktif) di jaringan perifer, misalnya
dan reaksi kulit (gatal, ruam). Pada dosis
dalam hati. Efek samping mirip karbimazol.
lebih tinggi dapat terjadi efek serius, seperti
Turunnya kadar T3 dan T4 berlang­sung lebih
depresi sumsum tulang dengan antara
lambat, maka tidak begitu sering diguna­kan
lain agranulositosis dan leuk­openia (reversi­
seperti karbima­zol.
bel). Kelainan darah ini bisa timbul dengan
Dosis: permulaan 3 dd 70-200 mg selama
sangat mendadak selama bulan pertama,
6-8 minggu, pemeliharaan 50-300 mg/hari
maka terapi harus segera dihentikan sambil
atau dikombinasi dengan tiroksin.
menjalani pemeriks­aan darah bila terjadi
sakit tenggorok atau demam.
3. Kaliumiodida
Wanita hamil hanya dapat diberikan kar-
Garam ini adalah obat pertama yang
bima­z­ol dan tiroistatika lainnya dengan pe-
digunakan pada struma dan hipertirosis.
ngawasan dosis yang saksama untuk meng-
Sesudah diserap dengan baik oleh usus,
hindari struma dan aplasia cutis congenita
iodida diabsorpsi secara selektif oleh tiroid
pada bayi bila dosis terlampau tinggi. Obat
dan dipekatkan di sini sampai 25 kali. Mulai
pilihan pertama selama kehamilan adalah
kerjanya cepat, dalam 1-2 hari, tetapi bersifat
propiltiourasil dalam dosis rendah(50-100
sementara, setelah ±2 minggu sering kali
mg per hari). Ibu yang menyusui sebaiknya
tidak efektif lagi dan gejala memburuk.
jangan menelan obat-obat ini karena juga
Penggunaannya bervariasi, yaitu untuk:
menca­pai air susu.
Dosis: oral 3-4 dd 10 mg atau 1 dd 30-40 mg – premedikasi untuk memadatkan kelenjar
selama 6-8 minggu, kemudian ditambahkan 10-14 hari sebelum pembedahan;
tiroksin, atau dapat juga beralih ke dosis – profilaksis pada orang yang terkena radiasi
pemeli­haraan 5-20 mg/hari. 25 rem atau lebih, misalnya pada bencana
reaktor di Chernobyl (Rusia, 1986). Pada
* Tiamazol(metimazol, Strumazol, Thyrozol) kecelakaan pusat tenaga nuklear ini ba-
adalah derivat merkaptome­til (1950), yang nyak produk pembelahan dilepaskan ke
sebagai metabolit karbimazol memiliki kha- atmosfir, termasuk isotop-iod radioaktif.
siat sama. Mungkin juga berkhasiat imu- Kaliumiodida (dan kaliumiodat) mampu
nosupresif, yang meningkatkan efek anti- merintangi uptake iod radioaktif tersebut
tiroidnya. Plasma-t½ hanya 2-6 jam, tetapi ke dalam tiroid untuk 90-99% bila di-

14108649_OBAT P(Bab 48)_T-769-778.indd 776 21/04/2015 20:44:39


Bab 48: Tiroksin dan Tiroistatika 777

minum sebelum atau tepat sesudah Dosis: untuk persiapan strumectomia oral
exposure. Bila digunakan dalam 3-4 jam 15 ml larutan KJ/NaJ 1% selama 10-14 hari
sesudah exposure perintangannya adalah sebelum pembedahan. Sebagai profi­lak­sis pada
±50%. Kaliumiodida 130 mg memberi radiasi, hendaknya dimulai 24 jam sebelum
pelindungan untuk 24-48 jam terhadap radiasi dengan radioaktif iod: di atas 1 tahun
iod radioaktif. 130 mg/sehari selama 3-10 hari, di bawah 1
– ekspekto­ran dalam sirop batuk untuk tahun 65 mg/hari.
memudahkan pengeluaran dahak, li- Sebagai obat batuk: 3 dd 0,5-1 g. 1 g KJ
hat Bab 41, Obat batuk. Efektivitasnya berisi 765 mg iod.
belum pernah dibuktikan secara ilmiah
dan sangat diragukan, sedangkan risiko 4. Iod 131
efek samping serius (struma) agak besar. Radiofarmaka merupakan kelompok obat,
Oleh karena itu penggunaannya tidak yang digunakan dalam ilmu kedokteran nuklear
dianjurkan lagi. untuk terapi dan diagnosis, berkat dayanya
– tetes mata 1% pada bular mata(cataract) melepaskan sinar-sinar ionisasi. Dewasa ini
jarang digunakan lagi dan cara kerjanya tersedia antara lain isotop-isotop sebagai
juga kurang jelas. berikut: aurum 198, krom 51, kobal 57, galium
67, indium 111, iod 131, kripton 81, stron­si­um 89,
Efeknya kompleks terhadap tiroid dan talium 201 dan ksenon 133.
tergantung dari dosis serta keadaan organ.
Pada orang sehat kelebihan iodida dapat * Iod radioaktif. Setelah diresorpsi, iod 131
mengakibatkan struma, umpamanya dalam secara selektif diserap oleh tiroid dan mulai
obat batuk atau dalam rumput laut (seaweed, radiasinya. Terutama memproduksi sinar-
kelp) yang banyak dimakan oleh penangkap beta dengan daya penetrasi ringan (±2 mm)
ikan Jepang (iod-Basedow). Sebaliknya, ke- dan sedikit sinar-gama yang penetrasinya
kurangan iod juga dapat menimbulkan lebih da­lam. Efeknya panjang dengan masa
struma, lihat di atas. Kebutuhan tubuh akan paruh ±8 jam, sehingga lebih disukai dari-
iodida berjumlah sekitar 150 mcg/hari. pada isotop iod lainnya yang kerjanya lebih
Garam dapur mengandung ± 65 mg KJ/ singkat atau lebih lemah.
kg, garam roti ±60 mg/kg untuk profilaksis Penggunaannya dalam bentuk natrium
gondok. Pada hipertirosis, dosis sedang KJ radioiodida (= NaI dengan I 131), antara lain
berkhasiat meningkatkan produksi hormon pada hipertirosis. Terapi dengan tiroistatika
berkat peranannya sebagai bahan dasar harus dihentikan 2 hari sebelumnya. Efeknya
untuk sintesis T3 dan T4. Tetapi dosis tinggi dapat disamakan dengan pemotongan seba-
cepat menghambat pelepasan hormon dan gian kelenjar pada pembedahan. Di samping
memadatkan serta memperkecil kelen­ itu, radioiod juga diguna­kan untuk diagnosis
jar. Mekanisme kerja efek ini belum dapat fungsi tiroid atau terapi kanker tiroid.
dijelaskan. Efek samping berupa peradangan tiroid dan
Efek samping agak sering terjadi dan lazim- sementara memburuknya gejala hipertirosis.
nya berupa reaksi alergi seperti iod-acne, Efek yang lebih serius adalah risiko (kecil)
urticaria, juga udema dan selesma. Dosis terjadinya leukemia dan kanker tiroid yang
tinggi dan penggunaan lama bisa menim- dapat timbul 20-30 tahun kemudian. Karena
bulkan hipotirosis atau struma, juga depresi, itu, radioiod pada dasarnya hanya diberi­kan
nervositas, sukar tidur, impotensi dan mixu- pada pasien di atas usia 40 tahun. Wanita hamil
dema. dan yang menyusui tidak boleh menggunakan
radioiod.
Wanita hamil dan selama laktasi tidak bo-
Dosis: oral atau i.v. 925-1850 MBq sebagai
leh diberikan iodida, karena senyawa ini
larutan natriumiodi­da I 131 (USP).
melintasi plasenta dan mencapai air susu ibu,
dengan risiko terjadinya struma pada janin
dan bayi.

14108649_OBAT P(Bab 48)_T-769-778.indd 777 21/04/2015 20:44:39


778 Seksi VIII: Hormon-hormon

C. Timus – menstimulasi pemasakan limfosit men-


jadi T-cells masak. Sel-sel ini ”dilatih”
Timus (Thymus) atau kelenjar kacangan mengenali sel-sel asing yang masuk ke
adalah suatu organ kecil yang terdiri dari 2 dalam aliran darah. Kuman, virus dan
paruh lonjong (mirip perisai) berukuran 2-3 sel-sel tumor tersebut kemudian dapat
kali 3-4 cm dengan berat ±10 gram pada bayi dimusnah­kan dengan pelepa­san limfokin
yang baru lahir. dan pembentukan killer­cells. Limfosit juga
Timus adalah penting sekali bagi proses “ dilatih” mengenali sel-sel tubuh sendiri,
sistem imun dan adakalanya disebut “master­ agar tidak diserang olehnya.
gland of the body’s defense system” (Yun. thymos – mengatur keseimbangan antara T-hel-
= mind, feeling) .Letak­nya di depan batang per, T-supresor dan NK-cells (yang pem-
tenggo­rok dan di belak­ang tulang dada. bentukannya distimulasi oleh T-cells).
Thymus menca­pai ukuran maksi­mal (sebesar Perbandin­gan normal adalah CD4+ :
buah dukuh, ±40 g) selama pubertas, kemudi­ CD8+ = 1,5-2,2; sedangkan pada penyakit
an dengan berangsur lisut (atrofi­a) sampai auto-imun (Graves, Hashimoto, Sjögren,
sekecil butir jagung pada usia 70 tahun (±6 g). diabetes-1, myasthenia gravis, M.S., SLE,
Timosin (thymosin, Zadaxin). Timus mem- dan lain-lain ) perbandingannya mening­
bentuk minimal 4 hormon yang dinamakan kat sampai di atas 3.
timosin dan berperan bagi pemasakan sel-sel – turut meregulasi sistem hormonal lain
dasar (stem cells) dari sumsum tulang belak­ di otak, misalnya LRH serta LH dan
ang menjadi limfosit T (Thymus dependent mungkin memegang peranan pada pro-
cells). T-cells didife­ren­siasi menjadi CD4+(T- ses menua. Juga turut memengaruhi
helper­cells) dan CD8+(T-supres­sorcells) masak. pelepasan hormon di anak-ginjal.
Sel-sel regul­asi ini memegang peranan
utama pada ketahanan tubuh dengan me- Efek samping berupa reaksi kulit pada
ngatur aktivi­tas sel-sel lain dari sistem tempat injeksi dan kadangkala demam
imun. Dengan demikian timosin – yang juga menggigil.
diproduksi oleh antara lain sel-sel epitel Dosis: 2-3 kali seminggu 150 mg ekstrak
kulit – mengendalikan imunitas seluler. Lihat i.m./s.c. selama maksimal 10 minggu (Thy-
selanjutnya Bab 49, Dasar-dasar Imunolo­gi. mex-L), kemudi­an oral 2 kali sehari 300-600
Timosin diperoleh dari ekstraksi timus mg (tablet e.c. Zellmedin) pada perut kosong
anak sapi. Digunakan sebagai imunostimu- selama 3 bulan, pemeli­haraan: 1 dd 300 mg.
lans pada berbagai keadaan imunode­fisiensi
se-luler, terutama sebagai obat tambahan DAFTAR PUSTAKA
pada imunote­rapi komplementer kanker.
Lihat selanjutnya Bab 14, Sitosta­tika, Terapi 8. Weetman AP. Graves’disease. N Engl J Med
kom-plementer. 2000; 343: 1236-48
Khasiatnya dapat disimpulkan sebagai 9. Cooper DS. Antithyreoid drugs. N Engl J Med
berikut: 2005; 352: 905-17

14108649_OBAT P(Bab 48)_T-769-778.indd 778 21/04/2015 20:44:39


SEKSI IX

LAIN-LAIN

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 779 21/04/2015 20:45:19


BAB 49

DASAR-DASAR IMUNOLOGI

Sistem imun bentukan memory cells (sel-sel pengingat) ter-


Tubuh memiliki dua sistem pembuluh, yaitu hadap flora tersebut juga diatur di sini.
sistem pembuluh darah dan sistem limfa.
Sebelum membicarakan cara kerja sistem
a. Sistem pembuluh darah mengangkut 3 tangkis dan obat-obat yang dapat memengaruhi
kelompok sel darah, yaitu: proses imun, akan terlebih dahulu dibahas
– eritro­sit untuk transpor oksigen dan kar- peme­ran utama dan alat-alatnya. Berturut-
bondioksida ke seluruh tubuh; turut akan dijelaskan sifat dan fungsi ‘serdadu’
– lekosit untuk melindungi tubuh terhadap sistem imun, yaitu lekosit yang terdiri dari
zat-zat asing dalam darah. Sel darah limfo­sit-T/B, NKc­ells, memory cells dan
putih ini juga dapat bersir­kulasi di luar granulo­sit (sel neutro­fil, eosinofil dan basofil).
sistem pembuluh darah, yakni dalam Khasiat “peralatan” dan “senjatanya”, yaitu
sistem limfa. sitokin : monokin dan limfokin (interferon,
– trombo­sit(pelat darah) yang berperan pen- interleukin dan Tumor Necrosis Factor) juga
ting pada pembekuan darah (hemostasis). akan dibicarakan. Akhirnya akan dibahas
pula obat-obat yang berkhasiat menstimulasi
Semua sel darah tersebut dibentuk dalam atau menekan sistem ketahanan.
sumsum tulang belakang dan berasal dari sel-
sel batang yang belum terdiferensiasi (‘stem
cells). Sel-sel ini memperbanyak diri secara LEKOSIT
kontinu dan dengan demikian memelihara
perse­diaan sel-sel darah. Di dalam darah perifer terdapat tiga ke-
lompok sel darah putih, yakni limfo­sit,
b. Sistem limfa berisi limfa yang susunan- granulosit dan fagosit. Jangka hidupnya
nya sama dengan darah, tetapi tanpa eritrosit beberapa jam sampai beberapa hari dan
dan trombosit. Sistem ketahanan tubuh meng- senantiasa diperbaharui oleh sumsum tulang
gunakan jaringan luas dari rongga dan pem- bela­kang. Makrofag jaringan dan limfo-T
bu­luh untuk melindungi tubuh terhadap bertahan lebih lama. Semua permukaan
zat-zat asing dari luar. Limfa mengangkut epitel, juga organ-organ berongga, seperti
zat gizi ke semua organ dan jaringan, lalu pembuluh darah dan limfa, merupakan garis
menyerap zat sampah dan membawa­nya ke pertahanan permeabel, yang dapat dilintasi
darah untuk pengolahan selanjutnya. Yang oleh mikrofag, makrofag, limfosit dan zat-
termasuk dalam sistem ini adalah organ- zat humoral (imunoglobulin, sitokin dan enzim
organ limfoid: kelenjar limfa, amandel (tonsil), lysosomal). Kuman dan molekul protein yang
limpa, thymus dan pelat Peyer. lebih besar juga mampu menembus mem-
Pelat Peyer letaknya di mukosa usus ha- bran permukaan tersebut, misalnya vaksin
lus dan terdiri atas tumpukan limfo­sit dan sel oral mampu melintasi mukosa usus dan
plasma. Sel-sel ini berperan pada terjadi­nya masuk ke dalam darah. Kulit ari (epidermis)
reaksi imun yang berlangsung melalui IgA hanya dapat dilintasi oleh molekul kecil,
terhadap jasad-jasad dari flora usus. Pem- seperti obat-obat (dari plester).

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 780 21/04/2015 20:45:19


Bab 49: Dasar-dasar Imunologi 781

Gambar 49-1: Gambaran skematis interaksi antara limfosit T dan B yang menjurus
ke pembentukan antibodi oleh sel-sel plasma.

A1. Limfosit lalui pengaturan aktivitas sel-sel lain dari


Limfosit berasal dari sel batang, yang tergan- sistem imun. Sel-sel sitotoksik dan Natural
tung dari tempat perkembangannya men- Killercells (NK-cells) adalah sel pelaksana
jadi limfo-T (T-cells) atau limfo-B(B-cells). (effector) yang dapat langsung memus­nahkan
Kemudian, sel-sel ini melalui kelenjar limfa semua zat asing, termasuk organ transplan­
masuk ke dalam sirkul­asi darah dan berbagai tasi.
organ. Limfosit adalah sel-sel berinti, yang – T-helpercells (T4, CD4+) yang “menge-
sedikit lebih besar daripada eritrosit. nali” zat asing (antigen) atas dasar HLA,
T-cells dan B-cells merupakan hampir se- mendorong limfo-B untuk memproduksi
paruh dari semua lekosit yang beredar dalam antibodi, mengak­tivasi sel-sel sitotoksik,
darah dan berperan penting pada sistem juga menstimulasi makrofag untuk mem-
tangkis tubuh, limfo-T pada imunitas seluler bentuk sitokinnya. Jumlahnya dalam da-
dan limfo-B pada imunitas humo­ral. Lihat rah perifer adalah ±50% dari seluruh
juga Bab 50. jumlah limfosit, ±1000/mm3. Berkurang-
nya sel ini mengakibatkan penyusu­tan
1a. Limfosit-T (T-cells, Thymus-dependent cells, daya tangkis dengan drastis, seperti pada
limfo-T) menjadi masak dalam organ lim- AIDS.
foid thymus (kelen­jar kacangan). Dapat dibe- Sel-T4 memiliki pada membrannya su-
dakan T-helpercells dan T-supres­sorcells, atu reseptor unik untuk mengikat antigen.
yang bekerja sebagai sel-sel regulasi. Sel-sel Untuk dapat mengenalinya, antigen terse-
ini berperan utama pada sistem tangkis me- but harus disajikan (presentasi) oleh

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 781 21/04/2015 20:45:19


782 Seksi IX: Lain-lain

suatu APC (Anti­gen Presenting Cells) ber- sintesis CRH (Corticotrop­hin Releasing
sama molekul MHC/HLA (Major Histo- Hormo­ne), ACTH dan hidrokortison, yang
compatibility Complex/Human Leuko- menghambat menjadi masaknya (matu-
cyte Antigen-complex), lihat di bawah. rasi) limfo-T di thymus. Jumlahnya da-
T-helper­cells bisa memproliferasi men- lam darah perifer adalah ±30% dari jum-
jadi T-memory cells, yang pada kontak lah limfosit perifer. Sel-T8 ini berfung-
kedua kali dengan antigen yang sama si membatasi res­pons imun agar jangan
memungkinkan respons imun yang lebih berlangsung berlebihan, dengan meng-
pesat, sama halnya dengan B-memory hambat T4-cells.
cells, lihat di bawah. – Cytotoxic T-cells(= toksik bagi sel) di ba-
– T-supressorcells (T8, CD8+) yang bila wah pengaruh limfokin memproduksi
perlu menekan T4 dan reaksi tangkis. granul sitotoksik. Bila zat toksik ini
Juga mendorong pembentukan sejum- « disemprotkan » ke dalam antigen (virus),
lah limfokin terten­tu yang mencetuskan zat asing itu langsung dimusnah­kan

Gambar 49-2: Imunitas Seluler dan Humoral.

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 782 21/04/2015 20:45:19


Bab 49: Dasar-dasar Imunologi 783

tanpa perantara antibodies. Hanya virus Pada membran B-cells terdapat reseptor khas
yang dipresentasikan sebagai kompleks untuk mengikat antigen, seperti pada T-cells,
dengan MHC diserang demikian, lihat di yaitu molekul antibodi. Segera setelah suatu
bawah. antigen masuk ke dalam aliran darah, B-cell
– Natural Killer Cells (NKc) dapat me- dapat mengenali dan berafiliasi dengannya.
nanggulangi sel tumor dan sel yang ter- Sebagai akibat terjadi­lah pembelahan sel
infeksi virus. dengan cepat, disusul maturasi menjadi sel
NKc termasuk kelompok limfo­sit gra- plasma atau memory cell-B di bawah pengaruh
nuler besar yang dapat melarut­kan zat makrofag.
asing tanpa antibodies atau pengenalan Sel-sel plasma berbeda dengan B-cells, ti-
antigen. Oleh karena itu cara kerjanya dak memiliki antibodi yang terikat pada
langsung tanpa diaktivasi terlebih dahu- membran, tetapi dengan bantuan T-helper-
lu oleh antigen, seperti halnya dengan cells dapat memproduksi banyak antibo­dies.
sitotoksik T-cells. Dianggap sebagai sel Tergantung dari jenis antigennya, dapat di­
pelaksana (effector cell) penting pada per- sintesis dan disalurkan 5 tipe antibodi atau
tahanan imun terhadap tumor. Jum­lah- imunoglobu­lin, yakni tipe A, D, E, G dan M,
nya 8-20% dari semua limfo­sit. yang disingkat menjadi IgA, IgD, IgE, IgG
dan IgM.
* LAK-cells (Lymphokin Activated Killercells)
Setiap antibodi memiliki sifat spesifiknya.
adalah NK-cells yang diaktivasi in vitro.
Misalnya IgA khusus terdapat di cairan
NKc dari darah pasien dibiakkan dengan
tubuh, seperti liur, air mata dan getah usus.
interleukin-2 selama beberapa hari. LAK-
IgD diduga berperan pada pengenalan
cells yang terbentuk menjadi sangat sitotoksik
antigen oleh limfo-T. IgE atau reagin hanya
dan dikembalikan ke sirkul­asi. Terutama
terbentuk pada suatu reaksi alergi yang
diguna­kan pada kanker ginjal dan melanoma
disebut reaksi atopik (lihat juga Bab 51,
dengan efektivitas ±30%.
Antihis­taminika). IgG (dan IgM) terutama
dibentuk setelah infeksi dengan kuman atau
1b. Limfosit-B(B-cells, Bursa dependent cells,
virus.
limfo-B)
Sel-sel ini menjadi masak di tempat lain dari Memory cells adalah sel pengingat imuno-
thymus. Pada anak ayam telah diketemukan logik, yang termasuk dalam sel-plasma dan
bahwa B-cells dibentuk di suatu kelenjar juga dapat memben­tuk antibodies. Tetapi
khusus: bursa dari Fabricius (bursa = ruang berbeda dengan sel plasma biasa, jangka
berbentuk kantong). Tetapi organ limfoid hidupnya jauh lebih panjang. Sel-sel ini dapat
ini belum pernah ditemukan pada manusia. bersirkul­asi dalam tubuh selama bertahun-
Jumlahnya ±25% dari jumlah total limfosit. tahun dan pada kontak berikutnya dengan

Gambar 49-3: Perkembangan stemcell menjadi T- dan B-cell

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 783 21/04/2015 20:45:20


784 Seksi IX: Lain-lain

antigen yang identik mampu “mengingat” * Laktoferin (dalam granula) yang dibentuk
bahwa antigen tersebut sudah pernah me- oleh neutrofil, adalah suatu glikop­rotein
masuki tubuh. Pada invasi pertama sesudah yang bekerja bakte­ri­sid melalui pengikatan
kontak antara makrofag-antigen dan B-cell, besi yang diper­lukan kuman untuk pertum-
reaksi rantai yang akhirnya memben­tuk buhannya. Lakto­ferin terdapat dalam air
antibodies, baru berlangsung setelah bebera­pa mata, li­ur, lendir bronchi, air susu ibu dan
jam sampai beberapa hari. Pada kontak kedua empedu dengan fungsi mencegah infeksi
dengan antigen yang sama, sistem tangkis- kuman.
berkat sel-sel memori- dapat bereaksi lebih
cepat dengan segera memproduksi antibo­ * Agranulositosis adalah gangguan pada
dies khas dalam jumlah lebih banyak daripada mana jumlah granulosit, khususnya neutrofil,
pertama kali. Efeknya adalah “penyerbu” menurun sampai praktis nihil. Pada neutro­
dimusnah­kan jauh lebih cepat. peni jumlah neutrofil adalah kurang dari 1,5
milyar/liter. Kedua gangguan berdasarkan
Pada vaksinasi penya­kit anak tertentu supresi sumsum tulang, yang dapat disebab­
(morbilli, rubeo­la, dan lain-lain), sel memori kan antara lain oleh infeksi kuman atau virus,
“bermukim” seumur hidup dalam tubuh de- secara auto-imun atau bawaan (congenital),
ngan efek melindun­gi seumur hidup. Da- misalnya pada orang kulit hitam. Begitu
lam kasus lain, perlindun­gan hanya singkat, pula obat-obat tertentu dapat meng­akibatkan
maka setelah beberapa tahun vaksina­si perlu efek berbahaya ini, antara lain sulfonamida,
diulang (booster) untuk membangun ingatan sitosta­tika, obat anti nyeri metamizol, psiko-
imunologik yang cukup kuat. Sebagai contoh farma­ka klozapin dan mianserin. Bila geja­
dapat disebutkan vaksinasi batuk rejan (per- lanya seperti sakit tenggorok, demam dan
tussis), tetanus dan polio. Lihat juga Bab 50. stomatitis timbul, penggunaan obat harus
segera dihenti­kan.
A2. Granu­losit
Granulosit adalah lekosit dengan butir (gra- 2b. Sel eosinofil adalah sedikit lebih besar
nula) di permukaannya, yang memili­ki be- dibandingkan sel neutrofil dan mengandung
berapa inti (polynucleair). Dikenal 3 kelom- butir-butir besar dengan enzim dan asam
pok granulosit, yakni: sel neutrofil,sel basofil amino arginin. Sel-sel ini berperan pada
dan sel eosinofil, yang juga disebut mikro­fag respons alergi atopik (reaksi IgE-antigen) dan
(Lat. sel kecil yang melahap) sebagai kontras pada pemusnahan parasit (cacing, protozo­a).­Ter-
dengan makrofag yang lebih besar (lihat di utama terdapat di jaringan yang berdeka­tan
bawah). dengan proses peradangan dan hanya sedikit
dalam darah.
2a. Sel neu­trofil adalah sel kecil dengan
inti dan butir-butir kecil yang di dalamnya * Eosinofilia adalah gangguan, pada mana
terdapat dua enzim lysozyme dan colla- jumlah sel eosinofil melebihi 0,4 milyar/liter.
genase serta lactofer­rin, suatu protein anti- Peningkatan ini dapat disebabkan antara lain
bakterial. Jangka waktu pemasakannya da- oleh infeksi cacing, alergi (hay fever) dan
lam sumsum tulang adalah 10 hari, tetapi gangguan kulit (eksem, urticaria). Bisa juga
dalam darah hanya beredar selama 6-8 jam. oleh penyakit paru (asma, COPD) atau kan-
Fungsi utama­nya adalah mencari/mende- ker (leukemia, Hodgkin).
teksi dan memusnahkan kuman, fungi dan sel-
sel cacat/mati, yang dilarutkan olehnya melalui 2c. Sel basofil memiliki inti yang sama de-
fagositosis. Neutrofil ditarik ke lokasi infeksi ngan eosinofil, tetapi granulanya berwarna
atau peradangan melalui proses kemotaksis. hitam. Sel ini terdapat dalam darah dan
Pada proses fagositosis, neutro­filnya sendiri sebagai mast­cells (masto­cyt) di banyak ja-
mati dengan melepas­kan zat-zat limfokin, ringan. Dalam butirnya terdapat histamin,
yang mengaktiva­si makrofag. serotonin, heparin dan enzim-enzim yang

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 784 21/04/2015 20:45:20


Bab 49: Dasar-dasar Imunologi 785

dilepaskan bila IgE (reagi­n) bereaksi dengan memproduksi insulin). Sel dendrit ini ter-
antigen khas. Sel basofil berperan pada reaksi dapat di epidermis kulit dan juga berasal
peradangan. dari promonosit. Bercirikan adanya banyak
molekul MHC kelas II yang terikat pada
A3. Sel-sel fagositer mononuklear membrannya dan juga berperan penting
pada presentasi antigen pada sistem T-cell.
Fagosit mononuklear adalah sel berinti tung-
gal yang berkhasi­at fagositer, yaitu dapat
“memakan” zat-zat asing. Pada dasarnya sel
tersebut adalah promonosit yang dapat tum- B. SITOKIN
buh menjadi monosit dan makro­fag, mungkin Sitokin adalah protein kecil yang dibentuk
juga menjadi dendrosit dan sel Langerhans. oleh sel tubuh dengan fungsi utamanya
Semua sel ini berkhasiat “menyajikan” anti- berkomunikasi antar berbagai bagian dari
gen pada limfosit, lihat di bawah C2, Antigen sistem imun. Terutama dibentuk oleh monosit
Presenting Cells. dan makrofag, tetapi limfosit, granulosit,
hepatosit, keratinosit, fibroblast dan sel-sel
3a. Monosit merupakan precursor dari ma- epitel dapat membentuknya juga. Bila sitokin
krofag jaringan. Monosit hanya “bermukim” sudah menca­pai sel tujuannya, timbul­
di dalam darah selama beberapa jam dan lah efek biologis terten­tu, seperti aktivasi,
selanjutnya berkembang biak dan hidup pembiakan atau pemindahan ke tempat lain
bertahun-tahun di jaringan. Sedikit lebih be- dari tubuh. Contoh lainnya adalah interfe­
sar dari neutrofil, tetapi sitoplasmanya berisi ron dengan aktivitas anti viral, anti tu­mor dan
lebih sedikit granula; diameternya 10-15 mu. stimul­asi sistem imun. Sitokin khusus adalah
limfokin dan mono­kin, yang diben­tuk oleh
3b. Makrofag (Lat. sel-sel besar yang mela- masing-masing limfo­sit dan monosit. Sel-
hap) memiliki diameter 15-20 mu. Berbeda sel ini berper­an penting pada aktivasi dan
dengan neutrofil (mikrofag) yang lebih kecil, pemasakan (maturasi) dari B-cells menjadi
hidupnya lebih lama karena tidak mati se- sel plasma dan sel memori. Begitu pula pada
telah fagositosis. Kerjanya tidak spesifik dan aktivasi sitotoksik T-cells.
tanpa “memori”. Terdapat di organ-organ
limfoid, alveo­li, hati dan pada proses pera- * Sitokin pro-radang dan anti-radang. Fung-
dan­gan, juga di jaringan sebagai makro­fag si normal adalah koordinasi dari proses-
dalam keadaan inaktif. Makrofag mensintesis proses pada reaksi peradangan lokal. Dapat
sejumlah sitokin, antara lain TNF-alfa dan dibedakan sitokin yang menstimulasi dan
IL-8. yang menghambat pera­dangan.
– Sitokin pro-radang: TNF-alfa, interleu-
3c. Dendrosit atau sel dendrit (Yun. dendron kin-1 (IL-1), IL-6, IL-12, dan interferon-
= pohon) adalah sel dengan beberapa tenta­ gama. Produksi zat-zat ini diatur oleh
kel panjang (dendrit). Tidak berkhasiat fagosi­ antara lain sitokin anti-radang, peng-
ter, walaupun diduga juga berasal dari hambat lainnya (lihat di bawah) dan
promonosit. Banyak terdapat di kelen­jar kortisol.
limfa, dikelilingi oleh limfo-B, di mana sel-sel – Sitokin anti-radang: IL-10 dan IL-6. Zat-
tersebut menyajikan anti­gen. Biasanya terikat zat ini berkhasiat menghambat langsung
sebagai kompleks dengan antibodi pada per- reaksi peradangan, lagi pula menurunkan
mukaan dendritnya. Khasiat mengenali dan produksi sitokin pro-radang. Juga zat-zat
presentasi anti­gennya jauh lebih kuat daripada penghambat sitokin pro-radang lainnya,
sel-sel APC (Anti­gen Presenting Cells ) lainnya, seperti reseptor-TNF dan antagonis
lihat di bawah C. reseptor-IL-1.

3d. Sel Langerhans (jangan dikelirukan de­ Limfokin adalah polipeptida yang dibentuk
ngan pulau Langerhansdalam pankreas yang oleh limfosit pada reaksi antara limfo-T ter-

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 785 21/04/2015 20:45:20


786 Seksi IX: Lain-lain

sensitasi dengan anti­gen. Ber­fungsi sebagai B2. Interleukin (IL)


mediator imunologi, yang antara lain mendo- Interleukin terdapat minimal dalam 13 tipe
rong makro­fag untuk memproduksi enzim- dan yang terpenting adalah IL-1, IL-2, IL-4
enzim hidrolitik dan unsur-unsur komplemen dan IL-6, yang dibentuk oleh lekosit (ter­
yang ditujukan terhadap antigen. Semua lim- utama limfosit dan monosit), juga oleh se-
fokin bertanggung-jawab bersamaan bagi jumlah besar sel lain, antara lain enterosit,
efek reaksi imun seluler (reaksi tipe-IV). Lim- yaitu sel-sel epitel dari jonjot usus (villi).
fokin yang terkenal adalah interferon, in- Fungsi­nya adalah sebagai zat komunikasi
terleukin dan MIF (Migration Inhibting Fac- (messen­ger) antara berbagai sistem sel/organ
tor: zat yang dibentuk oleh limfo-T dan meng- dan lekosit, juga berperan penting pada
hambat migrasi dari makrofag). regulasi respons imun.
– IL-1 dibentuk oleh makrofag/monosit
B1. Interferon (IFN) dan berbagai sel endotel (antara lain dari
epitel usus). Berkhasiat menstimulasi
IFN adalah glikoprotein yang termasuk da- perbanyakan T- dan B-cells, mendorong
lam defensi tubuh terhadap virus. Dipro­duksi T-helpercells untuk produksi IL-2 dan
oleh lekosit, terutama T-cells dan NK-cells, menstimulasi peradangan pada infeksi
sebagai reaksi pertama terhadap berbagai bakterial. IL-1 juga mengatur pertum­
rangsangan, seperti infeksi virus. buhan sel dan aktivitas sel-sel endokrin.
Fungsi utamanya adalah sebagai zat isyarat
– IL-2 (dahulu disebut T-cell growth factor)
antar sel untuk meregulasi reaksi imun, yaitu
dibentuk oleh limfo-T4 yang diaktivasi
mengatur fungsi sel dan perbanya­kannya
dan berkhasiat menstimulasi perbanyak­
ketika terjadi infeksi, misalnya IFN-gama
an NK-cells dan limfo-T yang disensitasi.
berkhasiat mensti­mulasi peradangan. Selain
IL-2 perlu sekali untuk proliferasi dan
itu, interferon memperkuat ekspre­si anti­gen-
diferensiasi T-cells. Bila produksi atau
MHC pada permu­kaan makrofag, monosit,
aktivitas­nya terganggu dapat terjadi pe­
B-cells dan T-cells, juga pada endotel.
nyakit autoimun, AIDS dan tumor ganas.
Khasiat antiviralnya adalah secara tak
Kini IL-2 digunakan pada antara lain
langsung dan berdasarkan interaksi dengan
kanker ginjal.
reseptor di sel-sel lain, yang menginduksi
protein tertentu. Protein-efektor ini berkhasiat – IL-4 dan IL-5 juga dibentuk oleh limfo-T4
menghambat translasi, transkripsi, sintesis dan berfungsi menstimulasi pertum­buh-
protein dan maturasi virus, sehingga sel a­n dan aktivitas limfo-B serta sel eosinofil.
menjadi resisten terhadap infeksi virus. Di Berperan pada reaksi IgE, sedang­kan
lain fihak berbagai sel dari sistem imun, pada asma aktivitas IL-5 me­ning­kat.
seperti NK-cells dan sitotoksik T-cells diaktivasi – IL-6 dibentuk oleh fibroblast (sel yang
oleh interferon. Khasiat antitumornya ber- menjadi serat jaringan ikat). Mendo-
dasarkan dihambatnya pertumbuhan akibat rong pertumbuhan B-cells dan produksi
perlambatan dari seluruh siklus sel. Meka- antibodies. Penggunaan eksperimental-
nisme ini hanya efektif terhadap bentuk nya pada kanker tertentu ternyata menge-
tumor tertentu. cewakan. Dapat menstimulasi maupun
Penggolongan. Ada 3 kelompok interferon: menghambat peradangan.
IFN-alfa, -beta dan -gama. IFN-alfa dan -beta – IL-8 terutama dibentuk oleh makrofag
dapat dibentuk oleh hampir semua sel berinti. dan berkhasiat kemotaktis, yaitu menarik
IFN-a terutama oleh limfosit, yaitu IFN-alfa- secara kimiawi sel-sel tangkis ke tempat
2a, -2b, dan -2c yang berbeda mengenai dua tertentu (chemotaxis). Pada asma hebat
posisi asam amino. Lihat selanjut­nya Bab 7, aktivitas IL-8 dalam darah dan mukosa
Virustatika. Obat-obat antivi­ral IFN-β-1a dan bronchi sangat meningkat.
IFN-β-1b dibentuk terutama oleh fibroblast, – IL-10 berperan pada penghambatan pera-
sel-sel epitel dan makrofag. dangan infeksi bakterial.

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 786 21/04/2015 20:45:20


Bab 49: Dasar-dasar Imunologi 787

– IL-12 mengaktivasi T-cells dan juga be- sepertiga pasien, semua gejala hilang (N Engl
kerja anti-angiogene­sis, yaitu mengham­ Med J, 9 Oktober 1997).
bat pembentukan pembuluh baru (kan- Penggunaan TNF-blocker meningkatkan
ke­r). IL-12 juga berkhasiat menstimu- risiko atau reaktivasi dari Mycobacterium
lasi peradangan. tuberculosis.
– IL-13 memegang peranan penting pada Oleh karena itu dianjurkan untuk memo-
terjadinya asma. Obat-obat yang mem- nitor pasien rema yang menggunakan obat
blokir IL-13 pada tikus berefek mencegah ini secara teratur terhadap masalah ini. Lihat
timbulnya ganggu­an pernapasan. Bab 21 Analgetika antiradang dan obat-obat
rema.
B3. Tumor Necrosis Factor (TNF-α/β)
TNF adalah polipeptida ­yang dibentuk oleh C. MEKANISME
monosit, makrofag dan limfosit, sebagai re- SISTEM TANGKIS
aksi terhadap antara lain infeksi kuman atau
stimuli peradangan lain. Terdapat 2 bentuk Sistem tangkis tubuh bekerja melalui dua
yaitu TNF pro-radang dan anti-radang, lihat di cara, yaitu:
atas. TNF berkhasiat mematikan langsun­g – defensi aspesifik yang turut serta pada
sel tumor dan sendirinya men­dorong pele­ semua reaksi tangkis
pas­an mediator lain, seperti inter­leukin (IL-­ – defensi spesifik yang diarahkan terha­
1­, IL-6), prostaglandin dan leukot­riën. De­ngan dap suatu zat asing tertentu.
demikian TNF berperan sentral pada proses
peradangan dan aktivasi limfo-T dan -B.
C1. Tangkisan aspesifik
* Produksi TNF berlebihan. Bila produksi Tangkisan aspesifik bersifat umum dan tidak
TNF terlampau banyak seperti pada kanker, diarahkan terhadap suatu zat asing tertentu
AIDS, lepra dan tbc, kondisi tubuh menjadi atau perlu diaktivasi terlebih dahulu seperti
lebih buruk. Pada pasien kanker TNF meru- pada tangkisan spesifik.
pakan penyebab dari perasaan sangat le­lah, Pemeran utama pada sistem tangkis ini
tidak bertenaga dan kondisi tubuh buruk adalah makrofag, dibantu oleh neutrofil dan
(cachexi­a). Pada lepra ganas diperkirakan monosit. Sel-sel ini membuat kontak per-
TNF berperan pada terja­di­nya luka yang tama dengan zat asing (antigen), seperti
sa­ngat nyeri, tetapi dapat ditanggulangi de- kuman, virus dan juga sel tumor. Fungsi­nya
nga­n zat-zat yang memblo­kir produksi TNF adalah membasminya melalui fagositosis (=
(misalnya talidomida). Pada proses pera- melahap/melarutkan sel) dan melontarkan
dangan akibat rematik (RA) akut, TNF-alfa sejum­lah proses tangkis, seperti reaksi pera-
berperan penting, yang inaktivasinya dengan dangan, pelepasan mediator dan demam.
antibodies-TNF dapat menghasilkan per­
baikan nyata dari keluhan. * Reaksi peradangan dan fagositosis. Kulit
yang terluka merupa­kan pintu masuk bagi
kuman yang menim­bulkan suatu reaksi pera-
TNF-blocker dan­gan dengan pembengkakan, nyeri dan
Pada penyakit Crohn (radang kronis usus kemerah-merahan. Serentak sel-sel defensif
halus) terdapat produksi berlebihan dari seperti makrofag dan monosit, dimobili­sasi un-
TNF. Obat-obat baru infliximab (Remicade) tuk menyingkirkan zat asing tersebut melalui
dan adalimumab (Humera) adalah antibodies fagositosis. Makrofag bersentuhan de­ngan
monoclonal, yang dihasilkan di laboratorium virus atau kuman, melekat padanya dan lalu
dengan jalan perse­maian (“cloning”) dari mengurun­gnya.
hanya satu sel antibody tunggal. Zat-zat ini
berkhasiat mengikat dan menginaktifkan * Pelepasan mediator. Di samping itu juga
TNF-alfa. Efektivitasnya ±80%; bahkan pada sel-sel lain (granulo­sit, mastcell) turut berperan

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 787 21/04/2015 20:45:20


788 Seksi IX: Lain-lain

dengan membentuk sitokin dan media­tor lain pada T4-helpercells dan B-cells. Sebagai
yang mempermu­dah reaksi tangkis. Seba- akibat limfo-T dan limfo-B memperbany­ak
gai contoh dapat disebut histamin yang diri yang disusul oleh maturasi selanjutnya.
menimbulkan dilatasi pembuluh setem­pat dan
peningkatan permeabilitas dindingnya. Karena * Major Histocompatibility Complex (MHC)
itu, leko­sit dapat lebih mudah bergerak ke adalah kelompok protein pada permukaan
lokasi infeksi untuk melakukan kerjanya. semua sel berinti dari manusia dan hewan
Catatan: bila histamin terben­tuk berlebih­ yang unik bagi sesuatu individu. Eritrosi­t
an, maka timbullah reaksi hipersensitasi dan tidak memiliki inti dan tidak pula antigen
alergi, lihat Bab 51). MHC, melainkan sejenis antigen lain. Atas
dasar anti­gen khas tersebut, eritrosit diba-
* Demam. Reaksi tangkis aspesifik lain g­i dalam kelompok darah A, B, AB,dan O
adalah demam yang sering kali timbul pada (Landsteiner, Nobel-prize 1930).
infeksi dengan mikroorganisme. Makrofag Fungsi sebagai ‘marker’. MHC adalah
antara lain mem­bentuk interleukin-1 yang spesifik bagi setiap orang dan berdasarkan
menstimulasi pusat suhu di otak. Pada ke- pada sistem tangkis dapat membedakan sel-
naikan suhu tubuh dengan beberapa dera- sel sendiri dan sel-sel a­sing. Karena tidak ada
ja­t di atas normal (37° C), perbanyak­an mi- dua orang dengan MHC identik, sedang­
kroorganisme sangat menurun, se­dangka­n kan terdapat berjuta-juta antigen-HLA yang
aktivitas sel-sel tangkis justru ditingkat­kan. berbeda, maka hal ini menjadi masalah
Oleh kaena itu bila suhu badan tidak me- sangat besar pada trans­plan­tasi organ. Bila
ningkat terlampau tinggi, demam sebetulnya MHC pasien dan MHC donor berbeda terlalu
lebih baik jangan ditekan dengan obat ba­nyak menge­nai antigen trans­plan­tasiny­a, ya-
(antipiretika). itu molekul-molekul HLA-nya, maka akan
terjadi penola­kan trans­plantat. MHC juga
dinamakan cell marker (penanda sel) spesifik.
C2. Tangkisan spesifik
Tangkisan khas ini dilakukan oleh limfosit-T Human Leukocyte Antigen-complex (HLA)
dan -B yang bekerjasa­ma secara erat, pada adalah istilah yang digunakan bagi MHC
mana limfo-T4 merupakan poros dari imu- manusia, karena pertama kali ditemukan
nitas spesifik. Makrofag merombak antigen pada lekosit. Sistem-HLA terdiri dari berjuta-
(protein) yang telah “ditangkapnya” menjadi juta jenis antigen, yang terdapat di berbagai sel
peptida. Kemudian peptida diikat sebagai dari tubuh manusia. Setiap individu memiliki
kompleks dengan molekul MHC pada mem- antigen-HLA-nya sendiri yang spesifik. HLA
brannya (lihat di bawah ini). adalah esensial bagi pengenalan imunologis
Presentasi dari antigen. Kompleks-MHC dan reaksi tangkis beri­kutnya. Bila sel ter-
yang terbentuk disaji­kan pada limfo-B dan infeksi, molekul HLA yang terdapat di bagian
limfo-T yang dapat “mengenali” anti­gen. luar sel mempertunjukkan fragmen peptida
T-helper­cells diaktivasi dan melalui khusus- yang dapat dikenali oleh T-killercells dan
nya IL-1 mendorong pemben­tukan antibodies antibodies.
oleh B-cells. Bila antigen yang dipresen­tasi­
kan adalah virus, sel-sel sitotok­sik diaktivas­i. * Kelas HLA/MHC. HLA terdapat dalam dua
Kuman ditan­ga­ni terutama melalui rute kelas, yakni kelas-1 dan kelas-2.
MHC-II dan antibo­dies. – Antigen HLA kelas-1 terdapat (‘dieks-
presikan’) pada membran luar semua sel
*Antigen Presenting Cells (APC). Selain ma- berin­ti (termasuk trombosit, terkecuali
krofag, juga monosit, dendrosit dan sel- eritrosit), juga pada sel-sel tumor. Berperan
Langerhans berkhasiat mengikat antigen pada pengenalan sel yang terinfek­si. Sel
pada MHC-nya. Bila perlu sel-sel ini me- sitotoksik hanya dapat memusnahkan
nguraikan antigen menjadi peptida kecil, yang zat asing, bila disajikan serentak dengan
kemudia­n bersama molekul-HLA disajikan antigen HLA-1 dari tubuh sendiri.

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 788 21/04/2015 20:45:20


Bab 49: Dasar-dasar Imunologi 789

– Antigen HLA kelas-2 hanya terdapat terikat sebagai MHC pada membran atau juga
(‘diekspresikan) terbatas, yaitu hanya yang terlarut dalam darah. Setelah antigen
pada membran dari sel-sel APC. Terutama disajikan, limfo-B akan mengikat diri pada
berfungsi untuk memungkinkan penge­ kompleks makrofag-antigen dan melalu­i
nalan antigen oleh T-helpercell, yang lalu sejumlah isyarat kimiawi diubah menjadi
disusul oleh proliferasi dan diferen­siasi; sel-sel plasma. Sel-sel ini dapat mensintesis
dengan demikian reaksi tangkis dipacu. antibo­dies (imunoglobu­lin) khas yang meng­
Juga efektif terhadap mikro­organisme ikat antigen dan selanjutnya meng­aktivasi
yang lebih besar (kuman­). Setelah me­ siste­m komplemen (lihat di bawah D).
nang­kap dan mengikat antigen, makro­ Sistem ini kemudian mendatangkan sel-sel
fag menyajikannya pada limfo-T4, yang neutrofil untuk memusnahkan antigen ber­
mendorong sin­tesis dari banyak sel si- sama dengan makrofag yang diaktivasi oleh
totok­sik untuk memusnah­kan kuman limfokin. Pada saat sistem imun mendeteksi
tersebut. zat asing, maka sistem lain dapat diberikan
informasi, khususnya otak dan sistem neuro-
Penolakan transplantasi. Setelah suatu organ endokrin. Dengan demikian, suatu infeksi
ditransplantasikan, penolakan dapat terjadi selalu disusu­l oleh meningkatnya sekresi
dengan antigen HLA memegang perana­n hormon hipofisis dan anak-ginjal.
penting. Pada penolakan akut, T-cells yang Limfo-T melalui reseptornya mengenali
bekerja terhadap antigen HLA-2 dari donor kompleks antigen dalam hubungannya de­
menginfiltrasi ke dalam transplantat. Peno- ngan struktur molekul-MHC-nya sendiri.
lakan dapat dihindari denga­n pemberian Oleh karena itu antigen yang tidak terikat
segera suatu imunosupresivum. Pada peno- dengan MHC pada permukaan APC, tidak
lakan kronis imunitas humoral denga­n dapat dikenalinya. Lihat gambar.
B-cells berperan penting. Fungsi organ yang
ditransplanta­si­kan lambat-laun memburuk,
sehingga perlu disingkirkan kare­na tidak C3. Pengenalan antigen asing
dapat ditanggulang­i lagi oleh imunosupre- Penting sekali bahwa sistem tangkis spesifik
siv­a. tubuh dapat membedakan antara sel-sel
Limfo-B dapat mengenali berbagai jenis sendiri dengan sel-sel asing. Bila tidak, sel
antigen (protein, lipida, polisakarida) yang tangkis dapat menyerang dan merusak

Gambar 49-4: Lukisan skematis dari makrofag yang melalui HLA-nya


menyajikan antigen pada T-cell (CD4 atau CD8).

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 789 21/04/2015 20:45:20


790 Seksi IX: Lain-lain

organ tubuh sendiri. Limfo-T4 bersifat virus- Mikroflora, dysbiose dan usus “bocor”.
spesifi­k, artiny­a dapat mengenali secara khas Flora dalam usus besar terdiri dari 400-500
suatu virus. Pengenalan terjadi pada waktu jenis kuman, yang seluruhnya bisa berjum-
T-cell bersentuhan dengan suatu sel terin­fek­ lah sampai 100 milyar jasad renik dengan
si (bukan sel asli sendiri) yang mengandung berat total lebih dari 200 g! Flora dapat digo-
antigen virus, dalam kombi­nasi dengan antigen longkan dalam kelompok jasad renik “baik”
HLA sendiri pada permukaannya (Zinker- yang tidak merugikan tuan rumah dan
nagel & Doherty, pemenang Nobel-prize Ilmu jasad renik “buruk” yang potensial bersifat
Kedok­teran 1996). patogen. Antara kedua jenis jasad renik ini
terdapat keseimbangan. Bila flora “baik” di-
sing­kirkan, misalnya akibat antibiotik broad-
D. SISTEM TANGKIS USUS spectrum, kuman atau fungi patogen men-
jadi dominan (kolonisasi), yang a.l. dapat me-
Di samping kedua sistem defensif tersebut di nimbulkan diare atau kandidiasis. Sistem
atas, tubuh juga masih memiliki berbagai alat imun usus (GALT) tidak dapat menang-
tangkis alamiah untuk mencegah infeksi oleh gulangi lagi invasi zat-zat asing, dengan aki-
mikroorganisme, yaitu: bat efek buruk terhadap daya tahan tubuh.
a. kulit merupakan barrier mekanis ter­
hada­p infeksi. Lagi pula sel-sel kelenjar GALT (Gut Associated Lymphoid Tissue) atau
tertentu dalam kulit memproduksi asam MIS (Mucosa Immune System) terdiri dari
laktat dan asam lemak yang dapat mema- seluruh selaput lendir usus. Tersebar di se-
tikan kuman. panjang usus terdapat banyak kelompok ja-
b. paru-paru. Lendir yang terbentuk di ringan limfa (pelat Peyer) dan simpul limfa.
paru-­paru dapat menangkap jasad renik. GALT termasuk sistem ketaha­nan setempat
Pergerakan bulu getar (cilia) mengang­ yang menjadi bagian dari ketahanan sistemik
kutnya ke bagian atas alat pernapasan total dan merupakan barrier imunologik
dan kemudian menyingkirkannya lewat terhadap zat-zat asing.
bersin atau batuk. Dinding usus secara kontinu bersentuhan
c. liur dan air mata mengandung enzim dengan antigen potensial, yaitu molekul ma-
bakterisid (lysozym) yang berkhasiat kanan, kuman, toksin, parasit dan bermacam-
melarutkan dinding kuman. macam alergen. Antigen tersebut tidak dapat
d. usus dan flora komensal. menembus lapisan epitel dari mukosa yang
utuh. Namun, akibat kerusakan kecil atau
adanya celah di antara sel-selnya, antigen
Flora usus dan fungsinya dapat masuk ke lapisan di bawah epitel
Sejak beberapa tahun para ahli imunologi (lamina propria), di mana terdapat jaringan
mulai menyadari bahwa selain organ dari limfoid. Masuknya selalu diiringi sel-sel
sistem reticulo-endothelial (RES: amandel, ke- transpor khusus, yaitu M-cells, yang da-
lenjar limfa, thymus, limpa), saluran usus lam membrannya memiliki molekul MHC
juga merupa­kan organ imunologi yang sa­ kelas-II. Dengan demikian, M-cells dapat
ngat penting bagi daya tahan tubuh. Di melakukan presentasi antigen, artinya be-
samping fungsinya untuk pencernaan dan berapa partikel daripadanya dipindahkan
sintesi­s vitamin B/K, usus dengan luas ke permukaan sel antigen dan “diletakkan
permu­kaan total dari ±400 m2 sebetulnya di atas semacam tempat penyajian” (= mo-
merupakan organ imun terbesar dari tubuh. lekul MHC-II). Akibat presentasi ini, sel-
Di sini terjadi ±80% imunitas-perolehan, maka sel-T dapat mengenali antigen tersebut dan
sistem imun usus yang berfungsi baik adala­h mencetuskan sejumlah reaksi imun untuk
esensia­l bagi daya tahan tubuh. Untuk ini memusnahkannya. Respons imun GALT
keseimbangan mikroflora usus yang hidup ini mencakup reaksi seluler dan humoral
bersama (symbiosis) memegang peranan pen- (pembentukan IgA), tetapi juga beberapa
ting. mekanisme tangkis non-spesifik lainnya. Di

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 790 21/04/2015 20:45:20


Bab 49: Dasar-dasar Imunologi 791

samping limfo-T, sel lain dari GALT (den­ (kanker usus besar) dengan mencegah pem-
drit dan makrofag) dapat berfungsi sebagai bentukan nitrosamin yang bersifat karsi-
Antigen Presenting Cells. nogen.
Bila terdapat banyak “lubang” pada epitel Penggunaannya dianjurkan untuk mensti­
mukosa (permeabilitasnya meningkat), ma­ka mulasi sistem imun umum, menurunka­n
banyak molekul sampah besar dapat melin­ kadar kolesterol yang tinggi dan memper­
tasi dinding. Karena sistem Galt tidak mampu singkat proses diare (gastro-enteritis Sal-
menahannya lagi, zat-zat ini mencapai sirku- monella). Bersama antibiotika broad-spectru­m
lasi dan dapat mengakibatkan reaksi alergi. diguna­kan untuk prevensi ganggua­n saluran
pencer­naan, juga untuk mencega­h infeksi
Probiotika adalah kuman hidup non-pato-
Candida. Digunakan sebagai zat tambaha­n
gen yang diasup sebagai suplemen makan-
yoghurt (Yakult, Vivit) atau dalam bentuk
an dan berkhasiat memperbaiki keseim-
kapsul yang mengandung 2-4 milyar kuman.
bangan mikro­biologi dalam saluran cerna
tuan-rumah, terutama keseimbangan antara
jumlah kuman “baik” (khususnya Lacto- Kuman-kuman
bacillus = basil laktat) dan kuman patogen a. L. acidophilus terutama melekat pada
(E. coli, Enterokok, stafilokok, dan lain-lain). dinding usus halus, vagina, serviks dan
Kuman aerob membutuhkan oksigen yang uretra. Kuman ini membentuk asam laktat
mendifusi dari darah ke usus, sedangkan (racemis), yang menciptakan ling­kung­an
basil laktat termasuk kuman anaerob, dapat asam ringan, yang tidak cocok bagi kuman
hidup tanpa oksigen. patogen. Selain itu, bakteri ini membentuk
Kuman “baik”terdiri dari terutama Lacto­ enzim laktase dan meningkatkan resorpsi
bacillus dan Bifidobacte­rium. Kuman ini mineral, a.l. kalsiu­m. Sejumlah varietas
hidup dari lendir usus dan dari serat nabati kuman dapat membentuk vitamin B dan
(selulosa, pektin, dan lain-lain) yang sampai antibiotika yang menghambat pertumbuhan
di usus besar sebagai sampah yang tidak jasad renik patogen.
dapat dicernakan oleh enzim. Basil anaerob ini b. Bifidobacterium bifidum terdapat di se­
membentuk asam laktat (dan asam asetat), lu­ruh saluran cerna, tetapi paling banyak
yang menstimulasi peristaltik dan penting pada dinding usus besar. Juga mem-
sekali bagi penyerapan Ca dari makanan. bentuk asam laktat berotasi kanan dan
Lagi pula, dalam lingkungan asam, kuman vitami­n B (biotin, B3, asam folat), juga
dan fungi patogen tidak dapat memperba­ menghambat perbanyakan kuman pato­
nyak diri. Mikroba ini juga melepaskan asam gen, a.l. Salmonella. Menurut perkiraan
lemak, yang merupakan “makanan” bagi juga berkhasiat menurunkan kadar koles-
sel epitel dari dinding usus. Oleh karena itu terol, antiviral dan antifungi.
selaput lendir dan GALT dapat berfungsi c. L. bulgaricus alamiah tidak terdapat
baik untuk melawan masuknya antigen ke da­lam tubuh, berlainan dengan a dan
dalam tubuh (darah), antara lain dengan b. Bakteri ini tidak mengikat diri pada
membentuk imunoglobulin (IgA). dinding usus, tetapi melintasi seluruh
Khasiatnya. Probiotika berkhasiat memper­ saluran cerna. Setelah perjalanan rata-rata
kuat sistem imun dengan meningkatka­n dua minggu, bakteri ini meninggalkan
jum­la­h limfo-B dalam pelat Peyer, yang tubuh lewat tinja. Juga membentuk lakta­t
merupakan pusat dari sistem ketahanan di dan laktase.
usus halus. Juga dengan meningkatkan pro- d. Streptococcus thermophilus sama sifat­
duksi gama-interfe­ron (IF-γ ) oleh limfo-­T nya dengan L. acidophilus, juga memben­
dengan efek pembentukan NK-cells juga tuk laktat berotasi kanan.
mening­kat. e. Lactobacillus casei GG.
Efek lainnya adalah antidiare dan menu-
runkan kadar kolesterol darah. Juga ber- Asam laktat terdapat dalam usus sebagai
khasiat antitumor pada hewan percobaan dua stereoisomer, yaitu yang berotasi kanan

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 791 21/04/2015 20:45:20


792 Seksi IX: Lain-lain

dan yang berotasi kiri. Yogurt dibuat dari flora kuman di usus besar. Misalnya oligo-
susu dengan jalan fermentasi laktosa dengan fruktosa, inulin dan laktulosa yang secara
bantuan 2 jenis kuman, yakni Streptococcus selektif memacu perbanyakan Bifidobacteria.
thermophilus dan L. acidophilus, yang mem- Sebaliknya, pertumbuhan kuman patogen
bentuk laktat racemis. L. bifidus (juga L. plan- dihambat olehnya melalui sekresi suatu zat
tarum dan L. casei) hanya membentuk laktat penghambat.
berotasi kanan. Lactobacillus bulgaricus dari
saluran lambung-usus mendesak kuman * Inulin adalah polisakarida yang terdiri
laktat lainnya yang penting bagi tubuh. dari 3 molekul fruktosa + 1 molekul glukosa.
– L(+) Lactic acid yang berotasi kanan (+) Inulin merupakan zat sampah yang dapat
menunjukkan ke arah mana suatu berkas larut. Khasiatnya memperbaiki pen­cernaan
cahaya terpolarisasi dibiaskan. Gugus dan mendukung flora usus alamiah. Dosis: 15
OH-nya pada C-tengah terletak di sebelah g/hari dengan makanan.
kiri (Lat. laevus= L). Ini adalah bentuk
faal yang terdapat dalam jumlah kecil Synbiotika merupakan kombinasi dari pre-
dalam darah dan jaringan otot, terutama dan probiotika, yang sekarang sudah digu-
setelah mengeluarkan tenaga. Dalam tu- na­kan dalam produk-produk susu (dairy)
buh, asam ini diubah menjadi glukosa terfermentasi seperti yoghurt. Prebiotikum
dan glikogen. Bentuk ini diproduksi oleh dapat memperbaiki penerusan (passage, tran-
L. bifidus dan Str. thermophilus (yoghurt sit) probiotikum dari lambung-usus.
“Biogarde”). Dalam usus bentuk kanan ini Di samping prebiotika dan probiotika, juga
berjumlah lebih banyak daripada bentuk zat-zat bioaktif lain dapat memperkaya bahan
kiri. pangan fungsional, yaitu:
– D (–) Lactic acid yang berotasi kiri (–)
dengan gugus-OH di sebelah kanan * asam lemak esensial, seperti EPA dan
(Lat. dexter= D) dari atom-C tengah, lihat DHA, memiliki banyak manfaat bagi
rumus bangun. Diproduksi oleh antara kesehatan (kadar kolesterol, tensi, penyakit
lain L. bulgaricus (yoghurt “biasa”). Ben­ radang, fungsi otak). Asam-asam ini dapat
tuk ini walaupun tidak bersifat merugi­ pula ditambahkan pada bahan makanan,
ka­n, tetapi tidak dapat dipergunakan misalnya susu, yoghurt, margarin dan keju.
dalam proses fisiologi tubuh. Olleh kare-
na itu sebagian besar dikeluarkan dalam * sterol nabati (sitosterol, stigmastanol) ber­
bentuk utuh lewat urin. khasiat menurunkan kadar kolesterol darah
dengan mengikat dan menurunkan absorpsi­
nya dalam usus. Sejak beberapa tahun fitos-
COOH COOH
terol ditambahkan pada “functional food“
| |
seperti margarin, yoghurt dan susu (Benecol,
H – C – OH HO – C – H
Becel pro-aktif) dan demikian bantu menu-
| |
runkan risiko PJP.
CH3 CH3
Lih. selanjutnya Bab 36, Antlipemika, 5a. Sterol
nabati.
asam laktat
berotasi kiri kanan (aktif)

Gambar 49-5: Kedua stereoisomer E. MEKANISME SISTEM


asam laktat IMUN MELAWAN INFEKSI

Prebiotika adalah zat-zat (bukan kuman) E1. Tangkisan terhadap kuman


dalam pangan yang tidak dicernakan oleh Kuman yang memasuki tubuh segera
enzim-enzim saluran cerna dan berkhasiat dikelilingi dan diikat pada antibodies yang
menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas dibentuk oleh B-cells dalam waktu dua

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 792 21/04/2015 20:45:20


Bab 49: Dasar-dasar Imunologi 793

hari setelah infeksi. Hal ini mempermudah an dan kerusakan dalam berba­gai organ,
makrofag untuk memusnah­kan semua misalnya endapan di glomeruli ginjal dan
kuman, termasuk kuman yang membentuk di otot jan­tung. Pengikatan KI pada eritrosit
toksin dan menghambat aktivitas makrofag. mengaktivasi komplemen dan merusak sel
darah dengan timbulnya anemia hemoli­tik,
E1a. Opsonisasi adalah proses pada mana seperti yang terjadi akibat kinin. Pengendapan
zat-zat asing dikelilingi dan dilekatkan di pembuluh kulit berperan penting pada
pada imunoglobulin dan komplemen, de- terjadinya berbagai jenis erythema.
ngan efek memper­kuat dan memperlancar
fagositosis oleh makrofag. *Kompleks imun beredar (KIB). Bila terdapat
antigen berlebi­han, maka dapat terbentuk KI
yang sukar “diolah” oleh tubuh dan beredar
E1b. Sistem komple­men. Komplemen (zat
dalam darah. KIB ini dapat menimbulkan
peleng­kap) adalah serangkaian protein yang
reaksi peradan­gan lokal di dinding pembu­
melalui suatu reaksi rantai memperkuat daya
luh (vasculitis alergis, penyakit serum). Reaksi
tahan dan dapat membasmi zat-zat asing.
ini dinamakan reaksi Arthus, lihat Bab 51.
Komplemen perlu sekali bagi sistem imunitas
Antihistam­inika, reaksi aler­gi. KIB juga ter-
humoral (antibo­dies).
dapat dalam darah pada penyakit auto-imun,
Sistem ini terdiri atas minimal 20 glikopro­
seperti rema dan SLE (lihat di bawah). Bisa
tein (C1 sampai C20), yang untuk sebagian
juga terdapat pada infeksi dan pertumbuh­
dibentuk oleh makrofag. Aktivasi terjadi
an tumor dengan efek menghambat daya
akibat pengika­tan dengan antara lain kom-
tangki­s terhadap mikroorganisme dan sel
pleks imun pada permukaannya, yang me-
tumor. Oleh karena itu deteksi dan identifi-
nimbul­kan serang­kaian reaksi rantai. Efek
kasinya adalah penting untuk mendiagnosis
akhir dari reaksi tersebut adalah:
penyakit-penyakit tersebut. Lazimnya kom-
– kuman dan sel tumor dimusnahkan karena
pleks imun disingkirkan dari tubuh oleh sel-
dirusak dindingnya;
sel fagositer dan sistem komplemen.
– permeabi­litas pembuluh darah diper­besar,
sehingga sel-sel tangkis dari darah dapat
lebih cepat mencapai “tempat bencana” E2. Tangkisan terhadap virus
untuk memusna­hkan “penyerbu”; Virus adalah parasit yang hanya dapat hidup
– proses kemotaksis dimulai, dengan ditarik- di dalam sel-sel yang dimasukinya. Di situ
nya lekosit secara aktif ke tempat bencana virus memperbanyak diri dengan mengambil
dengan bantuan sitokin; alih seluruh metabolisme sel-sel tersebut.
– kom­pleks imun dising­kirkan melalui opsoni­ yang akhirnya akan mati. Virus hanya dapat
sasi atau solubi­li­sasi berdasarkan sifat ditanggulangi oleh antibodies selama masih
lytis­nya dari beberapa komplemen (C5 - berada dalam darah. Sekali masuk ke dalam
C9) atau mence­gah pen­gendapannya di sel-sel tuan-rumah, antibodies tidak berdaya
jaringan, lihat 1c. lagi. Vaksin virus bekerja berdasarkan prinsip
ini dengan mengikat virus oleh antibodies
Defi­siensi komplemen meningkatkan ke­­- sebelum melakukan kerja merusaknya.
pe­kaan seseorang terhadap bermacam-­ Bila virus sudah masuk ke dalam sel, dalam
macam infeksi kuman. waktu beberapa jam setelah dimulainya
infeksi, sistem interferon dengan khasiat
E1c. Kompleks imun (KI) adalah kompleks antiviral melakukan fungsinya. Interfe­ron
dari molekul antigen dan molekul antibo­dy adalah protein yang dibentuk oleh sel-sel
yang pada konsentrasi rendah menstimulasi terinfeksi virus dengan tujuan melin­dungi
makrofag/monosit. Tetapi bila kadar KI sel-sel lain terhadap penyebaran infeksi.
terlalu besar justru memblok aktivi­tasnya, lagi Virus tidak bisa membiak lagi dalam sel-sel
pula KI dapat mengendap di jarin­gan. En- yang telah berkontak dengan interferon. Di
da­pan ini mengakibat­kan reaksi peradang- samping itu, interfe­ron juga menstimulasi

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 793 21/04/2015 20:45:20


794 Seksi IX: Lain-lain

aktivitas makro­fag dan limfo-T serta mening- dap zat-zat asing. Fungsi sistem imun dapat
katkan produk­si antibodies oleh limfo-B. distimulasi (imunostimulator) maupun disu-
Akhirnya T-cells memusnahkan sel-sel presi (imunosupresi­va).
yang terinfeksi virus setelah mengenali­nya
melalui antigen virus yang timbul pada din- F1. Imunostimulator
ding luar sel-sel tersebut. Pada beberapa jenis penyakit, sistem imun
tubuh sangat menurun, misalnya pada
AIDS akibat pemusnahan limfosit (T4-cells),
F. IMUNOMODULATOR sehingga pasien akhirnya meninggal akibat
suatu infeksi parah. Begitu pula penderita
Imunomodulator, juga disebut Biological
kanke­r pada umumnya memiliki sistem
Response Modifiers, adalah zat-zat yang
tangkis lemah akibat toksin tumor dan
memengaruhi reaksi biologis tubuh terha­

Ilmu kedokteran komplementer


Ilmu kedokteran komplementer (= tambahan), juga disebut alternatif, didefinisikan sebagai cara terapi
dengan zat-zat alamiah (terutama berasal tumbuhan) berda­sarkan pengobata­n tra­disional dan peng­
alaman rakyat selama berabad-abad. Penggunaan obat komplementer tersebut dalam kebanyakan
hal manfaatnya tidak/belum dibukti­kan secara ilmiah menuru­t syarat-syarat tertentu. Oleh karena
itu obat-obat ini sering kali menimbulkan prasangka, kurang pengertian, bahkan ejekan dari para
sarjana kedokteran regular.

Obat-obat alternatif terdiri atas banyak golongan dengan titik kerja pada sistem imun yang berbeda-
beda. Yang terpen­ting di antara­nya adalah obat homeopati, fitoter­apeutika, food supplements dan
sediaan thymus.

a. Obat homeopati adalah obat-obat yang telah ‘diperkuat’ (dipo­ten­si­a­si) melalui suatu proses
pengenceran khusus. Homeopati adalah suatu cara pengobatan yang meng­gunakan kadar rendah
sekali dari bahan-bahan tertentu, yang pada orang sehat justru menyebabkan gejala penyakit yang
sama dengan apa yang hendak diobati. (Lat. homeo = homo = sejenis, sama). Patokan dasarnya
berbunyi «Similia similibus curantur», yang berarti «yang sejenis disembuhkan oleh yang sama».
Sebagai bahan dasar sering kali diguna­kan ek­strak alkohol dari tumbuhan atau larutan dari garam-
garam, yang telah diencerkan ratusan sampai jutaan kali. Misalnya, preparat Chamomilla D3 berarti
ekstrak kamomila yang di­encerkan 103 = 1000 kali dan Calcium carbo­nicum D12 berarti CaCO3 yang
diencerkan (dengan laktosa) 1012 kali! Berhubung dengan kadar minimal yang diguna­kan itu dan
belum terdapatnya penelitian ilmiah yang layak menge­nai keampu­hannya, maka manfaatnya sangat
dira­gukan. Walaupun demikian, di Eropa, terutama di Inggris, Jer­man, Swis, Belanda dan Italia, obat-
obat homeopati cukup populer.

b. Fitoterapeuti­ka (Lat. phyto = tumbuhan) berasal dari tumbuhan, termasuk ramuan jamu. Pada
dasarnya dalam ilmu kedokteran regular sejak puluhan tahun sudah digunakan tumbuhan yang
dikeringkan, yang dinama­kan simplicia (bentuk jamak dari simplex). Misalnya Folia orthisiphon
(daun kumis kucing), Folia hyoscyami (sejenis daun kecubung) dan Folia digitalis dengan ekstrak serta
tingturnya. Simplicia ini yang bertahun-tahun terdapat dalam farmakope Belanda dan Eropa, telah
diterima oleh dunia ilmiah. Baru pada edisi tahun 1970-an, monografi simplicia seluruh­nya telah
dikeluar­kan karena dianggap obsolet.

c. Food supplements adalah zat-zat yang dipasarkan sebagai makanan tambahan (tidak sebagai obat)
dan dapat dibeli bebas (tanpa resep dokter). Sediaan ini dapat mengandung berbagai macam bahan,
dari vitamin dan mineral (dalam dosis tinggi) sampai ekstrak tiram dan tulang rawan ikan hiu. Terhadap
banyak ‘obat tambahan’ ini, pada umumnya telah dilakukakan banyak penelitian dengan sering kali
hasil yang baik. Walaupun demikian hasil tersebut tidak/belum diterima resmi oleh para sarjana
regular, karena dianggap tidak memenuhi persyaratan cara penelitian ilmiah (placebo-controlled, double
blind, randomi­zed, cross-over dan populasi besar).

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 794 21/04/2015 20:45:20


Bab 49: Dasar-dasar Imunologi 795

penanganan dengan sitosta­tika, radiasi atau dan bawang putih. Vitamin C juga
pembedaha­n. Lagi pula, sel-sel tumor ter- berkhasiat sebagai imunostimulator melalui
nyata memilik­i hanya sedikit sekali antigen peningkatan aktivitas dan perbanyakan
HLA-I pada membrannya, dengan lain kata limfo-T dan makrofa­g.
‘ekspresi HLA-nya sangat diturunkan’. Oleh
karena itu limfo-T (sel-sel sitotok­sik/NK-cells)
tidak menge­nalinya sebagai sel-sel sendiri.
MONOGRAFI
Imunostimulator secara tidak langsung ber-
khasiat mereaktivasi sistem imun yang 1a. Vaksin BCG: Oncotice
lemah dengan mening­katkan res­pons imun tak- Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) di-
spesi­fik. Antara lain perbanya­kan limfo-T4, buat dari basil TBC (sapi) hidup, yang tidak
NK-cells dan makrofag distimulasi, begitu virulen (ganas). Berkhasiat imunosti­mul­ator
juga pelepa­san interferon dan interleu­kin. tak-spesifik umum dan imunostimulator
Sebagai efek akhir dari reaksi kompleks ini, zat spesifik terhadap lepra (dan tbc) (lihat Bab
asing dapat dikenali dan dimusnahkan. Pada 9 dan 10), juga bekerja anti tumor. Banyak
sel-sel tumor, ekspresi antigen transplantasi digunakan untuk preven­si TBC dan lepra
diperkuat olehnya, sehingga lebih mudah di daerah-daerah berisiko tinggi. Imuni­sasi
dikenali oleh TNF dan sel-sel sitotoksik. memberikan perlindungan selama minimal
Zat-zat imunostimulator yang kini 10-15 tahun. Berkat sifat antitumor dan
digunakan adalah vaksin BCG, limfo­kin imunosti­mulasinya, vaksin BCG juga diguna­
(interfero­n, inter­leukin) dan levami­sol. kan intra­vesikal pada kanker kan­dung ke-
mih. Lihat selan­jutnya Bab 14.
Imunostimulator pada terapi
komplementer 1b. Interferon-alfa: IFN-alfa-2, Roferon-A(2a),
Terapi komplementer untuk menstimulasi Intron-A(2b)
daya tahan tubuh banyak menggunakan Interferon-alfa, -beta dan -gama adalah
sediaan nabati seperti Echinacea, Ginseng, limfokin alamiah yang pada umumnya di-
bawang putih, flavonoida (genistein, quer- bentuk sebagai reaksi terhadap infeksi viral.
cetin) dan ubiquinon, juga sediaan thymus IFN-alfa terdiri dari 165 asam amino yang
(kelenjar kacangan). diperoleh melalui teknik rekom­bi­nan-DNA
dari kuman E. coli yang telah dimanipulasi
a. Echinacea adalah tumbuhan pertama yang secara genetik. Pada tipe-2a terdapat gugusan
dibuk­tikan secara ilmiah khasiat stimulasinya lysin pada posisi 23, sedangkan pada tipe-2b
terhadap sistem imun. Peneliti­an dari dekade gugusan arginin. Lihat selanjut­nya Bab 7 dan
terakhir menghasilkan penemu­an bahwa Bab 14.
masih terdapat banyak tumbuhan yang Dosis: i.m. atau s.c. 3 juta UI sehari selama
mengandung zat-zat alamiah bersifat stimulasi 16-24 minggu.
sistem tangkis aspesifik.
* Interferon-gama (IFN-g-1b, Immukine) ada­
b. Bioflavonoida. Banyak imunostimulato­r lah derivat yang terdiri dari 140 asam amino,
alamiah termasuk dalam kelompok (iso) juga diperoleh dengan teknik rekombi­
flavon, yang terdapat di kebanyakan sayur- nan-DNA. Berkhasiat mengaktivasi fagosit
mayur dan buah-buahan. Flavon penting mononucleair (makro­fag/monosit) dengan
adalah genistein (dalam kedele) dan querce­ membentuk radikal oksigen yang berkhasiat
tin dengan efek antitumor dan antioksidan bakteri­sid. Khusus digunakan sebagai obat
kuat. Lihat Bab 14. pembantu untuk prevensi infeksi berat pada
Zat-zat alamiah lain dengan khasiat mem- penya­kit kronis tertentu pada mana sito­tok­
perkuat sistem imun adalah ubiquinon sisitas makrofag sangat terganggu. Dosis:
(co-enzym Q10), thymus, akar ginseng IFN-g-1b, s.c. 3x seminggu 1,5 mcg/m2.

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 795 21/04/2015 20:45:21


796 Seksi IX: Lain-lain

1c. Interleukin-2: IL-2, aldesleukin, Proleukin Penggun­aan. Kini tingtur Herba Echinacea
Adalah glikoprotein yang dibuat oleh (dalam alkohol 70%) banyak diguna­kan di
kuman E. coli dengan teknik rekombinan- Eropa untuk meningkatkan daya tahan
DNA. Berkhasiat menstimulasi pertumbu­ imun sebagai prevensi infeksi kuman dan
han dan aktivitas T-cells, NK-cells dan lim- virus (selesma, in­fluenza). Atau pada situasi
fosit lainnya, juga mengin­duksi produksi daya tahan tubuh rendah, seperti pasca
dan pelepa­san sitokin lain. Dengan demiki­an bedah, radiasi atau setelah menderita pe­
sistem imun diaktivasi dengan kuat dan sel- nyakit berat. Bila digunakan pada serangan
sel tumor dapat dimus­nah­kan. flu, lamanya penyakit dipersingkat sampai
Penggunaannya dalam bentuk LAK-cells pa- 2-3 hari. Penggunaan sebaiknya jangan
da imunterapi melanoma dan kanker ginjal kontinu, tetapi setelah 2-3 bulan diselingi
yang tersebar, lihat di atas. dengan istirahat 1-2 bulan. Pemakaian seba-
Dosis: infus i.v. 1 ml = 18 million UI/m2 gai obat luar adalah untuk mempercepat
sehari selama 5 hari. Kur diulang setelah 2-6 penyembuhan luka kulit berkat sifatnya yang
hari. dapat mendo­rong granulasi, yaitu pemben­
tukan jaringan baru pada permukaan luka.
1d. Levamisol: tetramisol, Ascaridil, Ergamisol Efek samping hingga kini belum terdapat
Obat cacing ini berkhasiat menstimulasi data. Tidak dianjurkan penggunaannya pada
sistem imun seluler, tetapi juga dapat penyakit ganas seperti tbc, MS dan SLE.
mensupresi sistem imun, tergantung dari Dosis: dimulai dengan 40 tetes, disusul
dosis. Meningkatkan perbanyakan dan de­ngan 3 dd 20 tetes 0,5 jam a.c, dilarutkan
migrasi limfo-T, serta memperkuat fagositosis dalam sedikit air dan dibiar­kan dalam mulut
dan kemotaksis makro­fag. Berguna pada beberapa menit sebelum ditelan.
terapi kanker dengan sitostatika dan predni­
son. Lihat selanjut­nya Bab 14. 1f. Ubiquinon: co-enzym Q10 , Ubi-Q
Dosis: oral 3 dd 50 mg selama 3 hari (ber­ Benzokinon ini adalah food supplement yang
sama 5-FU) setiap 10 hari, total maksimal 52 juga banyak digunakan dalam kalangan
minggu. alternatif (complementary medicine). Zat ini
terdapat dalam kebanya­kan organisme
1e. Tingtur Echinacea: Echinaforce aerob (bakteri, tanaman dan hewan). Rumus
Dibuat dari semua bagian tanaman segar bangunnya mirip vitamin K2, lihat Bab 53,
Echinacea purpurea (Rudbeckia) yang berasal Vitamin dan Mineral. Tubuh manusia juga
dari Amerika Utara. Varietas pallida dan memiliki zat ini (±2 g pada usia muda)
angustifolia juga digunakan untuk produk- yang berasal dari makanan (daging, kacang-
sinya. Berkhasiat memperkuat fagositosis kacangan, bayem) dan juga membentuknya
dengan meningkatkan aktivitas makrofag sendiri.
dan limfo-T, serta memperlancar kemotaksis. Khasiat utamanya adalah sebagai pemeran
Selain itu meningkatkan pelepasan interferon esensial pada fosforilasi oksidatif, yaitu
dan menghambat enzim hyaluronidase, pembakaran glukosa, lemak dan protein.
sehingga sel-sel sekitarnya sukar ditembusi Produksi enersi ini berlangsung di mitochon­
virus lagi. Tanaman ini telah menerima dri­a (“pabrik” enersi kecil), yaitu butir-
pengakuan resmi dengan dimasukkannya butir bundar atau lonjong yang terdapat
dalam buku homeopati resmi German (Homö- dalam plasma sel. Ubiquinon melakukan
opathisches Arznei Buch), sejenis farmakope transpor elektron antara sederet kompleks
sediaan homeopati. enzim pada oksidasi tersebut yang berakhir
Mengandung antara lain minyak atsiri, dengan produksi enersi (ATP) melalui enzim
alkilamida, asam-asam amino, asam-asam ATP-sintetase. Di sam­ping itu Q10 bersifat
lemak, vitamin C, fitosterol dan polisakarida. antiok­sidan kuat dengan efek “menangkap”
Ketiga zat terakhir terutama bertanggung- radikal bebas. Juga memper­kuat sistem
jawab atas efek imunostimulasinya. imun dengan meningkatkan aktivi­tas bio-

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 796 21/04/2015 20:45:21


Bab 49: Dasar-dasar Imunologi 797

energetikny­a, stimulasi perba­nyakan limfo-T, (nitrogenoksida) yang ditingkatkan di endo-


meningkatkan produksi IgG dan aktivitasi tel paru-paru, jantung, ginjal dan corpus-
makro­fag. cavernosum. NO sebagai antioksidan ampuh
Digunakan sebagai obat penguat jantung menimbulkan vasodilatasi dan dengan
dengan meningkatkan volume pukulan demikian menginduksi ereksi. Bandingkan
sampai ±20% (cardiac output naik), sehingga mekanisme kerja sildenafil dan apomorfin di
daya prestasi meningkat. Terutama dianjur­ Bab 43, Hormon-hormon Pria.
kan bagi olahraga­wan dan manula yang Dosis: 1 dd 200 mg ekstrak kering Ginseng
kekurangan energi. Pada kanker ubiquinon Korea (Ilwa)
digunakan sebagai obat tambahan untuk
merangsang daya tahan tubuh. 1h. Sediaan thymus: Zellmedin, Thymex-L
Dosis: pada keadaan lesu dan kurang Lihat Bab 14, Sitostatika.
energi 2 dd 30 mg p.c., pada kanker 3x 100 mg
dicampur dengan sedikit minyak jagung/
F2. Imunosupresiva
kedele (untuk memperbaiki resorpsinya).
Imunosupresiva adalah zat-zat yang jus-
tru menekan aktivitas sistem imun melalui
1g. Ginseng interaksi di berbagai titik dari sistem terse-
Akar dari tanaman Panax Ginseng (Aralia­ but. Cara kerjanya dalam proses imun berupa
ceae) berasal dari pegunungan antar­a Nepal penghambatan transkripsi dari sitokin,
– Manchuria dan Siberia Utara sampai sehingga mata rantai penting dalam respons
Korea. Di samping Ginseng Korea “sejati” imun diperlemah. Khususnya IL-2 adalah
ini juga tersedia Ginseng Jepang (P.pseudo- esensial bagi perbanyakan dan dife-rensiasi
ginseng japonicus), Ginseng Amerika Utara limfosit, yang dapat dihambat pula oleh efek
(P. quinquefolium) dan Ginseng Siberia sitostatik langsung. Lagi pula T-cells dapat
(Eleutherococcus senticosus Maxim.) Ketiga diinaktifkan atau dimusnahkan dengan
akar terakhir ini lebih rendah harganya. pemberian antibodies terhadap limfosit.
Nama Ginseng diturunkan dari bahasa Penggunaan. Imunosupresiva banyak digu-
Cina (gin = orang, seng = mirip), berhubung nakan untuk mencegah reaksi penolakan
bentuk akarnya mirip tubuh manusia. Dalam setelah transplantasi organ, akibat tubuh
cara pengobatan tradisional Cina, Ginseng memben­tuk antibo­dies terhadap sel-sel
digunakan sebagai obat ampuh pada a.l. asing yang diterimany­a. Untuk ini sampai
keadahan lemah dan kurang enersi serta stres tahun 1995 selalu diberi­kan kortikosteroid­a,
fisik, juga pada disfungsi ereksi (impotensi). azati­oprin, siklos­porin dan kombina­sinya.
Ginseng mengandung minjak atsiri, zat Introduksi dari obat calcineurinblockers (si-
pahit, vitamin B1, B2 dan 10 zat ginsenosida klosporin dan takrolimus) dapat me­nu-
(triterpenglikosida) yang bertanggungjawab runkan secara drastis penolakan akut dan
untuk khasiat adaptogennya (anti stres, meningkatkan persentase survival, begit­u juga
anti letih, anti lemah, peningkatan daya mikofenolat-mofetil. Risiko ini menuru­n lagi
tahan tubuh). Selain itu juga berkhasiat dengan tibanya obat kelom­pok terbaru IL2-
antioksidans kuat dan melindungi organ. receptorblockers daklizumab (Zenapax), ba-
Kini banyak digunakan oleh terutama lansia siliksimab (Simulect) dan sirolimus (Rapa-
sebagai stimulans umum (roborans) untuk mune), yang bekerja long-acting dan mem-
meningkatkan sistem tangkis dan daya ta- berikan lebih sedikit efek sam­ping. Obat-obat
han fisik, misalnya untuk revitalisasi setelah ini digunakan ber­samaan dengan predni-
meng­idap penyakit berat. Orang muda di solon dan siklosporin atau takrolimu­s.
bawah ±50 tahun tidak dianjurkan mimum Sebagai profilaksis terhadap penolakan
sediaan Ginseng (ekstrak, tingtur). organ juga digunakan everolimus (Certi-
Mekanisme kerjanya belum jelas walaupun can) dalam kadar rendah. Penghambat pro-
terdapat banyak teori. Mungkin khasiat teinkinase ini dengan nama paten Afinitor
antioksidannya disebabkan oleh sintesis NO juga diindikasikan terhadap kanker ginjal

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 797 21/04/2015 20:45:21


798 Seksi IX: Lain-lain

yang sudah progresif. Dari kelompok ini feksi CMV dapat dikurangi dengan terapi
juga terdapat temsirolimus (Torisel) untuk profilaksis dan tersedianya obat-obat anti-
penyakit sama yang sudah bermetastasis. virus yang efektif. Kadar dari CMV DNA
Walaupun insidensi penolakan akut sudah di dalam darah (viremia) dimonitor melalui
menurun dengan drastis, tetapi masa hidup polymerase-chain-reaction (PCR) dan bila di-
organ transplantat pada dasawarsa terakhir deteksi viremia, pasien diberikan gansiklovir
tidak begitu meningkat. Penyebabnya adalah atau prodrugnya valgansiklovir sampai DNA
terjadinya disfungsi kronis, padamana fungsi viral tidak lagi terdeteksi.
organ lambat laun mengalami kemunduran. Griffiths P.D. et al; Taming the Trans­plan-tation
Ph Wkbl 2002 ; 137 : 1030-4 ; 1055 Troll by Targeting Terminase; N Engl J Med 2014;
Imunosupresiva yang digunakan setelah 370:1844-1846
transplantasi sel punca (stem-cell) mengaki- Imunosupre­siva juga sering diguna­kan un-
batkan pasien mudah mendapatkan infek- tuk menekan aktivitas penya­kit auto-imu­n.
si oportunistik dan yang terpenting adalah Misalnya pada rematik dan penyakit radang
infeksi oleh sitomegalovirus (CMV), yang usus (colitis ulcero­sa, M. Crohn) diberikan
disebut sebagai “troll of transplantation” (“pe- sulfasa­lazin dan sito­sta­tika (MTX, merkap­
nyihir” transplantasi). Efek klinik dari in- topurin dan azatio­prin) dengan efek baik.

Penyakit auto-imun
Ciri dari penyakit ini adalah produksi (berlebihan) dari imunoglobulin yang sebagian diarah­kan
terhadap antigen dari tubuh sendiri dan pada umumnya disertai hipersensitivitas.

Imunoglobulin dibentuk dari sel-sel plasma yang akibat rangsangan oleh antigen terbentuk dari
limfosit dalam sistem limfatik. Limfosit ini memiliki “daya ingat” terhadap suatu antigen yang
menyebabkan produksi dari antibodi dalam jumlah besar.
Antigen eksogen adalah:
– protein, lemak dan karbohidrat yang asing bagi tubuh dan sebagian terikat pada polisakarida;
– sel-sel asing bagi tubuh;
– bakteri dan virus

Pada keadaan normal tidak akan terbentuk antibodi terhadap protein dan sel-sel tubuh sendiri
berdasarkan suatu sifat yang disebut toleransi pada mana organ timus memegang peranan.

Timbulnya auto-imunitas dapat disebabkan oleh hilangnya sifat toleransi atau karena perubahan-
perubahan pada protein atau sel-sel tubuh akibat rangsangan tertentu, terutama infeksi virus.

Hipersensitivitas yang diiringi dengan pembentukan auto-antibodi misalnya terjadi pada penyakit
lupus erythematodes disseminatus (LED). Sebagai akibat dari terutama obat-obat tertentu, juga eritrosit,
lekosit dan trombosit dapat berfungsi sebagai antigen bagi tubuh sendiri, dengan akibat timbulnya
trombositopeni dan lekopeni.

Peranan auto-antibodi juga terdapat pada gangguan tiroid (penyakit Hashimoto), anemia perniciosa,
RA (rheunatoid arthritis), multiple sclerosis (MS), colitis ulcerosa dan myasthenia gravis.

Pembentukan auto-antibodi dapat dicegah a.l. oleh obat-obat kortikosteroid, terutama prednison.
Bila kortikoida tidak berhasil cukup baik, dapat juga digunakan sitostatika, misalnya anti-metabolit
6-merkaptopurin dan azatioprin (Imuran) yang memblokir metabolisme purin dan multiplikasi sel.

Catatan: Hadiah Nobel ilmu kedokteran tahun 1972 diberikan kepada R. Porter (Univ. Oxford) dan G.
Edelman (Rockefeller Univ.–NY) untuk kontribusinya mengenai struktur dan sifat-sifat biologi dari
imunoglobulin.

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 798 21/04/2015 20:45:21


Bab 49: Dasar-dasar Imunologi 799

Azatioprin (Azafalk, Imuran) dan merkap- MONOGRAFI


topurin (Puri-Nethol, Xaluprin) adalah imuno-
modulansia yang termasuk dalam kelom-pok 2a. Siklosporin: Sandimmun, Neoral
tiopurin, seperti juga obat kanker tio-guanin Endekapeptida siklis ini (1983) diperoleh
(Lanvis). dari fungi Tolypocla­dium inflatum dan terdiri
Pengobatan komplementer menggunakan dari 11 asam amino. Berkhasiat imunosu­
sediaan enzim (Wobenzym = papain 100 mg, presif istimewa melalui penghambatan
bromelain 60 mg dan pancreatin 100 mg) spesifik respons imun seluler. Proliferasi
untuk memusnahkan auto-antibodies serta T-helper­cells dan cytotoxic ­cells dihambat se-
kompleks imun dan dengan demikian meng- cara selektif dan reversibel. Juga merin­tangi
hentikan serangan terhadap organ sendiri. produk­si dan pele­pa­san IL-2 serta banyak
limfo­kin lain. Produk­si limfo-T supres­sorcells
Penyakit auto-imun. Pada penyakit ini,
justru disti­mulasi. Tidak berkhasiat myelosu­
fungsi sistem imun terganggu akibat adanya
presif. Siklosporin teruta­ma diguna­kan ber-
auto-antibodies, pada mana limfo-T dan NK-
kat sifat-sifat ini pada trans­plantasi organ
cells menyerang jaringan dan organ tubuh
atau sumsum untuk profilaksis dan pe-
sendiri. Keadaan ini dapat terjadi bila sistem
nanganan reaksi penola­kan­. Juga pada pso-
imun tidak berdaya (lagi) untuk mengenali
riasis, colitis dan penyakit Crohn. Siklosporin
jaringan tubuh sendiri dan menye­rangnya.
dapat dikombinasi dengan kortikoida atau
Yang terkenal adalah penyakit rema, diabe-
imunosu­presiva lain dengan tujuan mengu-
tes tipe-I (pada orang muda), MS (Multiple
rangi nefrotoksisitasny­a.
Sclerosis), SLE (Systemic Lupus Erythematodes),
Resorpsinya dari usus sangat variabel, BA
MG (Myasthenia gravis) dan radang tireoid.
10-50%, PP 98%, plasma-t½ ±20 jam. Bersifat
Penyebab mengapa sistem tangkis kehilangan
sangat lipofil, maka distribusinya berlangsung
daya pengenalannya belum begitu jelas,
baik ke semua jaringan tubuh. Dalam hati
walau­pun diketahui bahwa faktor gene­tik,
dirombak menjadi 15 metabolit yang teruta-
hormonal, viral dan lingkun­gan berperan
ma diekskresi melalui empedu denga­n si-
pada manifestasi dan hebatnya penyakit.
klus enterohepatik. Hanya 6% dikeluar­kan
* Auto-antibodies dalam keadaan normal lewat urin. Efek samping utama­nya adalah
juga dibuat oleh sistem imun, tetapi segera nefrotoksisitas yang tergantun­g dari dosis de­
diinaktifkan oleh makrofag dan limfo-T. Bila ngan menurunnya nilai kreatini­n (reversi­bel).
produksinya terlam­pau banyak, barulah Juga dapat terjadi hipertens­i, hiperlipidemia,
dapat merusak jarin­gan. Auto-antibodies da- hipertrichosis, gangguan lambung-usus, nyeri
pat bereaksi langsung terhadap organ dengan kepala, tangan rasa terbakar, konvul­si dan
menimbul­kan peradangan dan kerusakan, gangguan darah. Bersifat karsi­nogen, ter­
seperti pada membran glomerulus ginjal. utama bila digunaka­n untuk jangka waktu
Dapat pula mengacaukan fungsi suatu proses, lama dengan dosis tinggi (limfo­ma, kanker
misalnya dari receptor asetilkolin (ACh) pada kulit).
myasthenia gravis. Dosis: 4-12 jam sebelum transplantasi oral
Kemungki­nan lain adalah terbentuknya 2,5-15 mg/kg selama 1-12 bulan, juga sebagai
kompleks imun yang beredar dengan ak- infus intravena. Dosis disesu­aikan dengan
tivitas biologik, lihat di atas. Adakalanya kadar siklosporin dalam darah.
kompleks ini diendap­kan di ginjal, kulit,
sendi dan sistem saraf dengan mengaki­bat­ 2b. Takrolimus: Advagraf, Prograft, Protopic
kan kerusa­kan jaringan hebat. Dapat pula Senyawa makrolida ini diekstrak­si dari
terjadi aktivasi dari komple­men, akumulasi dan jamur Streptomy­ces tsukubaensis (1993). Kha-
aktivasi dari neutrofil dengan pelepa­san enzim siat dan mekanisme imunosupresifnya sama
protea­se yang bersifat merusak pula. Pada dengan siklosporin, tetapi ±50x lebih kuat
de­struksi jaringan ini, ternyata juga terlibat dalam hal pencegahan sintesis IL-2 yang
makrofag, monosit, sel-T4 dan sel-T8. mutlak diperlukan untuk proliferasi sel-T.

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 799 21/04/2015 20:45:21


800 Seksi IX: Lain-lain

Juga bersifat sangat lipofil dan sama efektifnya pada transplantasi ginjal. Dosis: oral 1440 mg
dengan siklosporin pada transplantasi hati, terbagi dalam 2 dosis.
jantung, paru-paru dan ginjal. Terutama
di-gunakan bersama kortikos­teroida. Lebih 2d. Kortikosteroida
sering menimbul­kan efek samping toksisitas Hormon anak ginjal berkhasiat anti ra-
bagi ginjal dan saraf. dang, imunosupresif dan anti alergik. Ke-
Dosis: infus i.v. 0,05-0,1 mg/kg/hari, 6 jam dua efek terakhir untuk sebagian berhu-
setelah tranplan­tasi selama 2 -3 hari, lalu di- bun­gan dengan khasiat anti radangnya dan
lanjutkan oral 0,15-0,3 mg/kg/h­ari dalam 2 ter­utama nampak pada reaksi imun di jaring-
dosis. an. Misalnya migrasi sel dan aktivi­tas fago-
sitosis dari makrofag/monosit dikurangi.
*Pimekrolimus (Elidel) adalah derivat ma- Juga jaringan limfe dirombak, pada mana
krolaktam yang memblokir sintesis dari si- limfo­sit-T dan -B berperan. Pemben­tukan
tokin meradang pada T-cel. Digunakan lokal antibodies hanya ditekan pada dosis sangat
pada dermatitis atopik (eksim) bila peng- tinggi.
gunaan kortikosteroid tidak memberikan Kortikosteroida banyak digunakan sebagai
hasil. obat tambahan pada penyakit auto-imun,
Efek samping : perasaan terbakar, iritasi lo- seperti rema, Sjögren, SLE dan MS, juga pada
kal, gatal, eritema dan gangguan kulit. terapi kanker. Efektif sekali untuk menekan
Dosis : lokal 2x sehari sebagai krem. dengan cepat exacerbatio penyakit (mendadak
menjadi ­parahnya gejala penyakit). Untuk
2c. Mikofenolat mofetil: CellCept memelihara remisi pada penyakit usus
Obat ini (1996) adalah prodrug dengan beradang kronis ternyata kurang efektif.
khasiat menekan perbanyakan limfosit Lihat selanjutnya Bab 46 ACTH dan Korti-
melalui inhibisi enzim dehid­rogenase yang kosteroida.
diperlukan untuk sintesis purinnya (DNA/
RNA). Ternyata sangat efektif terhadap peno- 2e. Talidomida: Synovir
lakan akut setelah transplan­ta­si ginjal. Di- Derivat piperidin ini (1957) adalah obat tidur
bandingkan dengan obat-obat lainnya, yaitu dengan efek terato­gen sangat kuat (peristiwa
azatioprin dan siklos­po­rin (dan prednison), Softenon, 1962, lihat Edisi empat), berdasarkan
persentase penolakan dikuran­gi sampai 50%. khasiat anti angiogenesisnya. Juga berdaya
Lagi pula efek sampingnya lebih sedikit. imunosu­pre­sif (anti-TNF) dan anti radang.
Mungkin juga berkhasiat untuk menghambat Setelah dilarang peredarannya selama lebih
penolakan menahun (jangka pan­jang) yang dari 25 tahun sejak awal tahun 1990-an
sampai kini merupakan masalah serius. talidomida mulai digunakan lagi antara lain
Resorp­si dari usus baik, dengan BA 90%. untuk menekan reaksi lepra (lihat Bab 10)
Dalam hati segera diubah menjadi asam dan mering­ankan gejala AIDS seperti luka
mikofenolat aktif. Ekskresi berlangsung hebat (aphthae) di mulut, kerongkon­gan dan
melalui urin sebagai glukuronidanya (inak- kemaluan, serta diare dan kehilangan bobot
tif), sesudah mengalami resirkulasi entero- yang serius.
hepatik. Plasma-t½ ±16 jam. Di AS penggunaannya pada lepra disahkan
Dosis: dalam waktu 72 jam setelah trans- kembali sejak akhir tahun 1997 dengan sya­
plantasi 2 dd 1g a.c. dengan minum banyak rat-syarat ketat. Juga diselidiki secara klinis
air. efektivitasnya untuk berbagai penyakit auto-
imun. Lihat juga Bab 24.
* Mikofenolat Na  (Myfortic) menghambat Talidomida ternyata dapat memperpan-
enzim inosinmonofosfat dehidrogenase de­ jang remisi penyakit myeloma, suatu penya-
ngan menghasilkan efek sitostatik terhadap kit para lansia (rata-rata usia 60 tahun)
limfosit B dan T. Dalam kombinasi dengan yang sangat kompleks dan tidak dapat di-
siklosporin dan glukokortikoid digunaka­n sembuhkan. Mekanisme kerja talidomida
sebagai profilaksis terhadap penolakan organ pada penyakit ini belum diketahui.

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 800 21/04/2015 20:45:21


Bab 49: Dasar-dasar Imunologi 801

*Lenalidomida (Revlimid, Celgene). Imuno­ 2f. Sulfasalazin adalah persenyawaan dari


modulator dengan struktur menyerupai tali- sulfapiridin dengan 5-ASA (lihat Bab 8,
domida ini menghambat proliferasi dari Sulfonamida dan Kuinolon). Berkhasiat anti
sel-sel tumor hematopoeitik, meningkatkan radang melalui blokade siklo-oksigenase
imunitas dan jumlah sel NKT. Metabolisasi dan lipoksigenase dan dengan demikian
dalam jumlah kecil di dalam hati dan di- mencegah sintesis prostaglandin dan leukot­
ekskresi terutama melalui urin (82%) dan riën. Sulfasalazin memengaruhi fungsi lim-
feses (4%). Digunakan dalam kombinasi fosit, mungkin melalui sitokin dan juga ber-
dengan deksametason terhadap myeloma daya ‘menang­kap’ radikal bebas O2. Zat
multipel (penyakit Kahler). Bersifat teratogen ini digunakan khusus pada penyakit usus
dan kemungkinan masuk ke dalam air susu beradang kronis (Crohn, colitis) dan pada
ibu. rema. Lihat juga Bab 21, Analgetika perifer
Dosis: sangat individual. dan Bab 14 Sitostatika, B2 Imunosupresiva.

14108649_OBAT P(Bab 49)_T-779-801.indd 801 21/04/2015 20:45:21


BAB 50

VAKSIN DAN IMUNOGLOBULIN

Penyakit infeksi merupakan jenis penya- Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Pengantar Ilmu
kit yang hampir selalu menempati urutan Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.
teratas, terutama di negara-negara berkem- Jakarta: Salemba Medika.
bang yang taraf kehidupan sosialnya masih Hidayat, A. Aziz Alimul. 2010. Metode
di bawah garis yang layak. Keadaan ini Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
antara lain menyangkut pola higiene yang Jakarta: Salemba Medika.
erat hubungannya dengan penularan dan IDAI.2008. Pedoman Imunisasi Di Indo-nesia.
penyebaran penyakit infeksi. Jakarta: Satgas Imunisasi.
Dewasa ini tersedia berbagai obat ampuh,
terutama dari golongan kemoterapeutika Pengawasan sumber dan transmisi
untuk memerangi penyakit infeksi. Namun,
Sumber infeksi utama adalah makanan dan
tujuan utama dari program penanggulangan
air minum yang mutlak harus dipantau tingkat
penyakit infeksi adalah profilaksis atau
kebersihannya dalam rangka memberantas
menghindari terjangkitnya infeksi. Hal ini
penyakit infeksi yang menyerang saluran
dapat dicapai dengan antara lain :
cerna, misalnya diare. Bagi jenis penyakit
– menghilangkan sumber atau memutuskan lainnya, pengendalian perantaranya (vector)
mata rantai penyebaran suatu penyakit adalah esensial, misalnya jenis nyamuk yang
infeksi dan merupakan vektor dan penyebab penyakit
– mengurangi kepekaan seseorang terha- malaria dan dengue (demam berdarah).
dap organisme patogen atau dengan kata Yang merupakan topik sekarang ini adalah
lain meningkatkan kekebalannya terha- screening dari donor darah dalam rangka
dap suatu infeksi. Keadaan ini dapat di- menghindari penyebaran penyakit HIV dan
capai melalui proses imunisasi. hepatitis B/C.

Di Indonesia, semua jenis sera yang me-


ngandung imunoglobulin spesifik dan vak- Mengurangi kepekaan terhadap pe-
sin dibuat oleh PT Bio Farma (d/h Lembaga nyakit infeksi
Pasteur). Kondisi ini dapat dicapai dengan jalan
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ini imunisasi. Cara ini telah mengubah sejarah
merupakan satu-satunya produsen vaksin dari banyak jenis penyakit infeksi. Sejak
dan anti sera di Indonesia dengan tujuan dahulu telah diketahui bahwa orang yang
turut serta mendukung program imunisasi luput dari serangan penyakit sampar (pes) yang
nasional. Program ini bertujuan memberikan mematikan, tidak akan diserang untuk kedua
kekebalan pada bayi agar dapat mencegah kalinya oleh penyakit ganas ini. Tetapi, pada
penyakit dan kematian bayi serta anak waktu itu tidak diketahui kesimpulan ilmiah
yang disebabkan oleh penyakit yang sering mengenai peristiwa ini.
berjangkit di Indonesia.
Ref.: Edward Jenner(1749 -1823). Pada tahun 1796
Proverawati, Atikah.2010.Imunisasi dan Vak- dr Jenner, seorang dokter Inggeris sederhana,
sinasi. Yogyakarta) mengintrodusikan penyuntikan pertama

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 802 25/04/2015 10:30:55


Bab 50: Vaksin dan Imunoglobulin 803

dengan cairan cacar lembu sebagai vaksin Louis Pasteur(1822- 1895). Baru limapuluh
alami, suatu kejadian yang menakjubkan dan tahun kemudian sarjana biologi dan kimia
membuatnya termashur. Peristiwa tersebut Prancis Dr L. Pasteur yang termashur, mende-
terjadi sewaktu penyakit cacar melanda monstrasikan bahwa keganasan (virulensi)
dunia dan hampir semua orang bisa men- suatu kuman patogen dapat dikurangi
jadi korban. Pengidap cacar umumnya tanpa mengurangi kemampuannya untuk
berisiko kematian atau menjadi cacat seumur menimbulkan imunitas (sifat imunogen). Hal
hidup, terutama di bagian muka. Dalam ini dicapai dengan cara pemanasan atau me-
kasus ini ternyata bahwa seseorang tidak lalui «passage», yaitu menginjeksikan kuman
dapat diserang penyakit yang sama untuk ini secara beruntun pada sejumlah hewan
kedua kalinya atau dengan lain kata bahwa percobaan, lihat di bawah.
seorang yang telah terjangkit penyakit cacar
akan terbebas untuk seumur hidupnya
(Edward Jenner 1798). Di tahun 1980 WHO
mendeklarasi bahwa penyakit cacar telah
dieradikasi dari seluruh dunia dan hal ini
merupakan suatu achievement terbesar da-
lam sejarah kedokteran.

Dr. Jenner menemukan bahwa imunitas


seperti itu juga bisa diperoleh bila sejenis
penyakit cacar lembu, yang jauh kurang
berbahaya, ditularkan dengan sengaja kepa-
da manusia. Cara ini disebut vaksinasi
(Lat. vacca = lembu, vaccinia = cacar lembu).
Demikianlah asal mula istilah vaksinasi, yaitu
menyuntikan cacar lembu kepada manusia. Louis Pasteur (1822-1895),
Sekarang istilah vaksinasi digunakan un-
ahli kimia Prancis, pencetus pengeta-
tuk segala bentuk imunisasi aktif yang di-
huan modern mengenai imunologi.
berikan per oral, subkutan, intramuskular,
maupun dengan cara menggoreskan pada “The most perfect man who has ever
kulit (skarifikasi). entered the kingdom of Science.”

Imunitas (lihat juga Bab 49, Dasar-dasar


imunologi). Teori yang mendasari fenomena
tersebut di atas adalah sebagai berikut. Bila
tubuh kemasukan mikroba, maka tubuh akan
melawannya dengan membentuk zat-zat pe-
nangkis yang disebut antibodies (atau juga
immunity bodies). Dalam kasus ini, mikroba
tersebut berfungsi sebagai antigen (zat yang
imunologik aktif), yaitu suatu zat yang men-
stimulasi pembentukan antibodies dan de-
ngan demikian memobilisasi defensi imu-
nologi tubuh. Bila tubuh berhasil memus-
nahkan mikroba ini, maka antibodies yang
terbentuk dalam jumlah berlebihan mem-
berikan kekebalan (imunitas] terhadap infeksi
Edward Jenner (1749 -1823) selanjutnya oleh mikroba tersebut. Kekebalan
“Cowpox to prevent smallpox” . ini dinamakan kekebalan yang diperoleh

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 803 25/04/2015 10:30:56


804 Seksi IX: Lain-lain

(acquired immunity), sedangkan kekebalan Tujuan akhir dari kedua jenis imunitas yang
asli yang sudah ada dalam tubuh berasal dari secara artifisial dapat ditimbulkan dengan
bawaan disebut kekebalan alamiah (natural jalan vaksinasi adalah untuk menciptakan
immunity). perlindungan tubuh terhadap antigen atau
Antigen yang paling ampuh adalah protein terhadap mikroba yang membawanya. Lihat
bermolekul besar atau kombinasi dari protein selanjutnya Bab 49, Dasar-dasar Imunologi.
dan karbohidrat (glycoprotein). Zat-zat ini bia-
sanya terdapat dalam dinding bakteri atau A. IMUNISASI AKTIF
bagian luar yang menyelubungi virus. Dengan ini dimaksudkan pencapaian imu-
nisasi jangka panjang secara buatan mela-
Mekanisme terbentuknya imunitas lui pemberian antigen via injeksi i.m., s.k.
Dua jenis sel darah putih yang memegang atau oral untuk menimbulkan respons imu-
peranan penting dalam sistem imunitas ada- nitas yang spesifik, berupa antibodi, T-sel
lah makrofag dan limfosit. Respons imun yang diaktivasi dan memori spesifik. Anti-
terhadap suatu antigen pada awalnya dimulai gen dapat berupa kuman patogen yang
dengan penyerapannya oleh makrofag, yang mati, dilemahkan (attenuated) atau produk
kemudian „menyajikan“antigen tersebut ke- metabolismenya, yaitu eksotoksin yang telah
pada limfosit untuk dimusnahkan. Seperti dimurnikan atau diinaktifkan dan dinamakan
diketahui limfosit terdiri dari dua jenis, yakni toksoid (difteri, tetanus) serta bagian-bagian
T-cells (thymus-dependent) dan B-cells (bursa- kuman atau virus. Secara alamiah kekebalan
dependent), lihat juga Bab 49, Dasar-dasar aktif juga dapat diperoleh sebagai akibat dari
imunologi. infeksi dengan kuman patogen (Yun. pathos =
penyakit, genesis = memproduksi). Imunisasi
*Imunitas seluler. T-cells dalam thymus ke- aktif ini diperoleh melalui vaksin, misalnya
mudian dimatangkan menjadi „sensitized terhadap cacar, kolera, pertussis, pes, tbc, rabies,
T-limfosit“ yang mampu bereaksi langsung influenza, tifus dan poliomyelitis. Dapat pula
dengan antigen khusus tersebut, di samping digunakan toksoid, mis terhadap difteri dan
juga berdaya mengaktivasi makrofag. Kea- tetanus.
daan ini disebut imunitas seluler. Perbedaan antara vaksin yang mengandung
mikroorganisme hidup. diperlemah atau
* Imunitas humoral. Di lain pihak, B-cells mikroorganisme mati adalah penting, karena
berubah menjadi sel-sel plasma yang mem- pada sebagian pasien dengan defisiensi
produksi antibodies yang juga disebut imu- imunologik dapat timbul infeksi fatal pada
noglobulin (= Ig). Senyawa-senyawa ini ter- penggunaan vaksin dengan mikroorganisme
utama terdapat dalam serum darah atau hidup atau yang diperlemah.
di atas permukaan membran mukosa ser-
Vaksin Tipe
ta khusus diarahkan terhadap suatu anti-
gen tertentu. Inilah yang dinamakan imu- BCG Bakterial, hidup/diperlemah
Kolera Bakterial, mati
nitas humoral. Lihat Bab 49, Dasar-dasar Difteri toksoid Bakterial, mati
Imunologi, Gambar Imunitas seluler dan Haemoph.Influ B Bakterial, mati
Hepatitis A Viral, mati
humoral. Hepatitis B Viral, mati
Influenza Viral, mati
Memory cells adalah sel-sel „pengingat“ Batuk rejan Bakterial, mati
Virus papilloma Viral, mati
yang dibentuk oleh T-cells maupun B-cells Poliomyelitis Viral, mati
dan merupakan sistem defensif cadangan Rabies Viral, mati
terhadap suatu antigen tertentu. Oleh karena Tetanus toksoid Bakterial, mati
Tifus (per injeksi) Bakterial, mati
itu, bila terjadi lagi kontak dengan antigen Varicella Viral, hidup/diperlemah
ini, akan timbul suatu respons imunitas yang
lebih cepat dan lebih ampuh. Lihat Gambar Tabel 50-1: Jenis-jenis vaksin dan
49-2, Dasar-dasar Imunologi. sumbernya

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 804 25/04/2015 10:30:56


Bab 50: Vaksin dan Imunoglobulin 805

Vaksin Bakteri yang sudah mati ini kemudian


Tujuan pemberian vaksin adalah merangsang diproses sebagai suspensi sel utuh atau
imunitas seluler maupun humoral seperti sebagian tertentu diisolasi, misalnya:
yang layaknya timbul sebagai reaksi terhadap fraksi polisakarida.
suatu infeksi alamiah. Bila seseorang yang
– Vaksin viral. Langkah pertama adalah
sudah divaksinasi mengalami infeksi yang
memelihara sel-sel untuk replikasi virus,
mungkin sekali serius, gejalanya akan lebih
karena virus tidak mampu memper-
ringan atau sama sekali tanpa manifestasi
banyak diri sendiri kecuali di dalam
klinis. Vaksinasi menghindari efek-efek serius
sel hidup (host cells). Host cells yang te-
yang diakibatkan oleh mikroba yang virulen.
lah dipenetrasi oleh virus (DNA/RNA)
Oleh karena itu, vaksin merupakan salah
kemudian dirangsang untuk mempro-
satu senjata yang paling ampuh dalam ilmu
duksi lebih banyak materi virus, yang
kedokteran preventif terhadap penyakit in-
kemudian diisolasi, dimurnikan dan di-
feksi. Kendala dari vaksin hidup yang telah
stabilisasi.
diperlemah adalah kekuatiran bahwa mikro-
ba tersebut melalui proses mutasi menjadi – Cara-cara khusus. Teknik rekayasa gene-
virulen kembali. tik memungkinkan untuk memproduksi
vaksin yang aman/murah dan dengan
Vaksin kuman adalah sediaan aman dari biaya yang relatif rendah. Melalui teknik
bakteri yang telah dimatikan (tifus) atau dari DNA rekombinan dapat dibuat antigen
bakteri hidup yang diperlemah dan tidak bakterial dan viral secara massal. Lalu,
ganas (virulen) lagi (sampar atau pes). Tetapi hanya fraksi DNA yang cocok dengan
sebagai antigen, vaksin demikian masih suatu antigen tertentu diisolasi dan di-
mampu menstimulasi sistem imunitas tubuh pindahkan ke sel-sel tuan rumah.
manusia atau hewan. Dengan imunisasi aktif
ini tubuh dapat dilindungi terhadap penyakit Melalui sintesis organik dapat pula
infeksi kuman bersangkutan. dibuat bagian yang aktif dari suatu antigen
tertentu, setelah rangkaian asam aminonya
Vaksin virus terdiri dari beberapa jenis virus diidentifikasi. Namun, untuk dapat menim-
yang telah dimatikan atau yang dibuat non- bulkan daya imunitas, peptida sintetik ini
virulen melalui passage hewan. Lazimnya harus diikat pada suatu protein lain yang
vaksin virus dibuat dengan pembiakan pada berfungsi sebagai “carrier”. Perkembangan
telur, ginjal atau otak hewan. lebih lanjut di bidang bioteknologi membuka
aspek-aspek baru dalam produksi vaksin.
Cara pembuatannya dapat dengan cara
passage telur, kultur sel atau melalui kultur Penggolongan. Vaksin dapat digolongkan
jaringan. Dapat digunakan mikroba yang ter- antara lain berdasarkan jenis, viabilitas, kom-
sedia di laboratorium (‘stock-vaccine’) atau posisi dan cara pembuatannya.
mikroba yang dipisahkan dari tubuh pende-
rita sendiri (‘auto-vaccine’). Jenis mikroba dalam vaksin menghasilkan:
– Vaksin bakterial. Pertama-tama bakteri a. vaksin bakterial, yang terdiri dari bakteri
dari suku (strain) tertentu ditanam dalam hidup yang dilemahkan atau diinaktif-
medium cair yang optimal dalam botol kan, polisakarida dari kapsel bakteri, atau
atau pada produksi besar-besaran dalam fragmennya yang memiliki sifat antigen;
tangki fermentasi. Sebagai medium la- b. vaksin viral,yang terdiri dari virus hidup
zimnya digunakan kultur persemaian yang dilemahkan atau diinaktifkan, ju-
(brothculture). Setelah suatu masa terten- ga fragmen virus yang memiliki sifat
tu, kuman dimatikan dengan cara pe- antigen;
manasan atau dengan zat kimia dan c. vaksin parasiter,yang terdiri dari suatu
bila perlu dipisahkan dari mediumnya. protein yang terdapat pada permukaan

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 805 25/04/2015 10:30:56


806 Seksi IX: Lain-lain

sporozoit Plasmodium falciparum (vaksin Penggunaan. Vaksin dan imunoglobulin ter-


malaria, eksperimental). utama digunakan untuk tujuan profilaksis,
untuk menghindari terkena infeksi misalnya
Komposisi antigen menentukan jenis vaksin,
cacar, polio, rabies dan tetanus. Tetapi be-
yakni:
berapa jenis vaksin juga digunakan sebagai
– whole vaccine: terdiri dari mikroba utuh;
pengobatan penyakit menahun, misalnya
– split/sub-unit vaccine: dibuat dari bagian-
pada penyakit yang disebabkan oleh sta-
bagian mikroba yang mengandung anti-
filokok atau gonokok, sehingga mendorong
gen paling aktif;
tubuh membentuk antibodies ekstra terhadap
– vaksin toksoid: dibuat dari (ekso)toksin
infeksi tersebut.
bakteri yang diisolasi atau dibuat secara
biosintetik dan kemudian dinetralisasi
Vaksin kombinasi. Selain vaksin khusus
dengan formaldehida.
untuk prevensi satu jenis penyakit, misalnya
vaksin cacar, juga dapat dibuat vaksin kom-
Antibodi (immunoglobulin) pada imunisasi
binasi terhadap beberapa jenis penyakit se-
aktif bertahan untuk jangka waktu lebih
kaligus dengan tujuan mempermudah peng-
lama dari pada antibodi yang diberikan
gunaannya. Lagi pula sering kali saling mem-
dari luar sebagai s e r u m (imunisasi pasif).
perkuat khasiatnya. Contohnya adalah vaksin
Dengan demikian, imunisasi aktif adalah
terhadap kolera-tifus-paratifus (Kotipa) dan
long-acting dan terutama digunakan bila
terhadap difteri-tetanus-pertussis(DTP). Juga
dikehendaki kekebalan yang bertahan lama
tersedia kombinasi dari vaksin dan toksoid,
terhadap suatu penyakit. Lazimnya imunitas
misalnya vaksin DKTP, yang terdiri dari
ini bertahan selama beberapa bulan sampai
toksoid difteri/tetanus dan jasad pertussis/
beberapa tahun, yang pada umumnya dapat
polio.
diperkuat kembali atau diperpanjang dengan
Sama dengan vaksin pasif (dahulu disebut
injeksi ulang(‘booster’, revaksinasi). Injeksi
serum), maka secara teoretis vaksin aktif da-
booster ini harus diberikan paling lambat
pat dibuat dari berbagai jenis mikroba, tetapi
maksimal 6 bulan setelah serangkaian injeksi
beberapa pertimbangan mengenai khasiat
primer (imunisasi dasar).
dan faktor ekonomi memegang peranan pen-
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang ting.
hanya aktif terhadap satu antigen spesifik.
Dibuat dengan teknik rekombinan DNA Serokonversi. Sukses dari suatu vaksinasi
dengan menggunakan sel-sel hewani, pada dalam kebanyakan hal tampak dari serokon-
umumnya tikus. versi pasien. Dengan ini dimaksudkan bahwa
pasien yang sebelumnya tidak memiliki an-
Adjuvantia. Di samping antigen tersebut
tibodies spesifik (seronegatif) sekarang me-
di atas, vaksin dapat mengandung zat-zat
milikinya (seropositif). Tetapi hal ini tidak
tambahan (adjuvantia) seperti bahan untuk
berarti bahwa sudah tercapai imunitas.
mensuspensikan, zat pengawet, stabilisator,
antibiotika dalam kadar rendah dan zat lain
yang tidak memengaruhi respons imunitas. B. IMUNISASI PASIF
Begitu juga garam-garam aluminium (mis.
Al-fosfat) atau kalsium, yang berdaya meng- Dengan ini dimaksudkan pemberian anti-
adsorpsi jasad yang telah diinaktifkan atau bodies “siap-pakai” dalam bentuk imuno-
metabolitnya (toksoid, fragmen virus yang globulin yang telah dimurnikan untuk meng-
bersifat antigen). Vaksin jerap demikian hasilkan imunitas dalam waktu singkat dan
yang telah diserap pada garam, dimaksudkan ternyata efektif untuk prevensi dan terapi
untuk menciptakan suatu daya kerja depot, (imunoprofilaksis dan imunoterapi) beberapa
sehingga sifat antigen diperkuat dan dapat jenis infeksi bakteriil maupun viral. Imu-
menimbulkan imunitas dengan jangka kerja nitas yang diperoleh demikian dengan vak-
lebih lama. sinasi pasif ini selalu bertahan agak sing-

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 806 25/04/2015 10:30:56


Bab 50: Vaksin dan Imunoglobulin 807

kat, biasanya hanya beberapa minggu sam- segera diberikan imunoglobulin rabies untuk
pai beberapa bulan, tergantung dari t½ perlindungan langsung dan „menjembatani“
antibodies yang digunakan. masa tunas. Serentak disuntik pula dengan
Keuntungan imunisasi pasif adalah per- vaksin rabies untuk menimbulkan imunitas
lindungan yang berlangsung dengan segera, aktif yang setelah antibodies terbentuk, bekerja
tetapi “kerugiannya” adalah jangka waktu lebih kuat dan lebih panjang.
perlindungan yang singkat. Singkatnya kedua cara imunisasi, aktif
(melalui vaksinasi) maupun pasif (melalui
S e r a diperoleh dari darah hewan yang pemberian serum atau imunoglobulin) dapat
mengandung antibodi spesifik (imunoglo- dikombinasi.
bulin) dalam kadar tinggi. Dalam arti lu-
as, serum (bentuk jamak: sera) sebetulnya Rabies (penyakit gila anjing) adalah penyakit
dimaksudkan cairan darah yang telah dike- infeksi yang disebabkan oleh virus rabies
luarkan sel-sel darah dan fibrinnya. Fibrin yang via air liur hewan (anjing, kelalawar)
adalah suatu zat serat protein yang pada atau manusia yang terinfeksi ditularkan
pembekuan darah memisahkan diri. melalui gigitan atau garukan. Bila gejala-
Seekor hewan, umumnya kuda, disuntik gejala klinisnya sudah timbul, penyakit ini
dengan suatu antigen mikroba tertentu yang tidak dapat disembuhkan dan berlangsung
kemudian dalam darahnya akan terbentuk fatal.
antibodi terhadap antigen tersebut (imunisasi Penyakit ini dapat dihindari melalui vak-
aktif). Dari darah ini, melalui ekstraksi dan sinasi yang pertama kali dilakukan oleh
pemurnian, dibuat serum yang bila disun- Louis Pasteur, ahli bakteriolog termashur, di
tikkan pada manusia, menimbulkan keke- tahun 1885.
balan pasif terhadap penyakit tersebut (imu- Ref. Ned Tijdschr Geneeskd 2008, 1 Maart;152
nisasi pasif). Tetapi, karena selalu masih (9), 473-477
mengandung sisa-sisa protein hewan, peng-
gunaan serum ini dapat menimbulkan reaksi- Pada umumnya sera antibakterial memiliki
reaksi hipersensitivitas yang tidak diinginkan. khasiat terapi yang rendah sekali. Sebaliknya,
Kasus demikian dapat terjadi bila suatu serum sera terhadap infeksi virus (sera antiviral)
yang berasal dari hewan yang sama .(kuda) memiliki khasiat yang tinggi bila diberikan
digunakan untuk kedua kalinya. Oleh karena setelah penyakitnya sudah berjangkit. Dalam
itu, sekarang ini di banyak negara sera hewan kasus demikian, lazimnya terapi dengan
sudah diganti dengan sera berasal dari darah imunoglobulin dan vaksin menjadi kurang
manusia, yang dinamakan imunoglobulin, efektif. Pengecualian adalah pengobatan de-
misalnya tetanus imunoglobulin dan difteri- ngan antiserum spesifik terhadap gigitan
imunoglobulin. ular berbisa (polyvalen antivenin). Begitu pula
Sumber sera adalah darah hewan, bila da- antitetanus imunoglobulin digunakan untuk
rah manusia yang digunakan disebut imu- pengobatan bila diagnosis tetanus sudah di-
noglobulin (antibodi). tentukan secara klinis.
Dalam kasus lainnya harus digunakan ke-
moterapeutika.
Penggunaan. Pada keadaan akut, misalnya
bila infeksi sudah terjadi, maka imunisasi
aktif tidak dapat digunakan dengan efek- Efek-efek samping
tif. Penyebabnya ialah masa inkubasi sua- a. Imunoglobulin. Banyak orang memiliki
tu infeksi berlangsung antara 2-5 hari, se- kepekaan berlebihan (hipersensitivitas) ter-
dangkan pembentukan antibodies dalam hadap protein asing hewani, yang meng-
tubuh umumnya membutuhkan waktu be- akibatkan timbulnya anafilaksis (= tanpa
berapa minggu. Misalnya, masa tunas rabies perlindungan) bila diinjeksi dengan sediaan
adalah panjang, antara 1-6 bulan, maka yang mengandung protein ini. Juga terdapat
seorang yang telah digigit anjing gila dapat kepekaan bawaan (idiosinkrasi) terhadap

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 807 25/04/2015 10:30:56


808 Seksi IX: Lain-lain

produk metabolisme bakteri. Kuda dan kelinci (wheal) pada kulit, menandai hiper-
adalah hewan yang terbanyak digunakan sensitivitas spesifik terhadap serum ybs.
untuk pembuatan imunoglobulin. Suatu
– Tes konjungtiva: pemberian 1 tetes ba-
injeksi dengan serum yang mengandung
han yang telah diencerkan 1:10 pada
imunoglobulin ini dapat membuat seseorang
konjungtiva akan menimbulkan keme-
peka terhadap komponen darah hewan
rahan, air mata dan gatal dalam 5 menit
tersebut. Injeksi selanjutnya dengan serum
apabila yang bersangkutan hipersensitif.
dari hewan yang sama dapat menyebabkan
Sebagai kontrol, 1 tetes larutan garam
reaksi alergi, seperti ‘serum sickness’(demam,
faäli diteteskan pada mata sebelahnya.
nyeri di persendian) atau syok anafilaktik.

* Hipersensitivas. Serum sickness merupakan b. Vaksin. Pada umumnya efek samping


reaksi hipersensitivity ke-III (Arthus atau dari penggunaan vaksin tidaklah begitu
imunkompleks, lih. Bab 51 Antihistaminika) serius, biasanya hanya berupa reaksi ringan
dan sering kali timbul akibat injeksi serum setempat yang selewat (eritema, bengkak dan
asing pada pengobatan penyakit infeksi. nyeri lokal). Reaksi ini dapat timbul segera,
Dapat juga akibat misalnya penggunaan setelah beberapa hari atau lebih lama lagi.
antibiotika seperti penisilin, streptomisin dan Efek samping setempat yang lebih serius
sulfonamida. Diperkirakan bahwa peristiwa dapat ditimbulkan oleh beberapa vaksin
ini disebabkan oleh pembentukan kompleks yang terdiri dari mikroorganisme hidup.
antigen-antibodi yang mengendap di saluran Misalnya vaksin BCG dan vaksin cacar da-
darah, kulit, ginjal dan persendian. Gejalanya pat menimbulkan peradangan, abses/ulsera-
berupa antara lain demam, urticaria, radang si dan timbulnya parut.
kulit, proteinuria dan timbulnya eosinofilia Efek samping dapat pula timbul sebagai
yang khas. akibat dari kepekaan terhadap beberapa
Dengan tujuan untuk sementara waktu jenis antibiotika, misalnya penisilin dan strep-
menghilangkan kepekaan yang berlebihan tomisin, yang kadang-kadang digunakan pa-
ini dapat dilakukan injeksi dengan serum da pembuatan vaksin.
dalam jumlah sekecil-kecilnya (desensitizing, Keamanan. Mikroba hidup yang diperlemah
desensibilisasi). Atau, memberikannya dengan praktis tidak menimbulkan infeksi, sedang-
suatu cara yang menyebabkan absorpsi kan jasad yang telah diinaktifkan dan tok-
berlangsung lambat atau memberikan serum sinnya bukan merupakan sesuatu yang
yang dibuat dari hewan lain. hidup dan tidak menimbulkan infeksi.
Kontra indikasi. Vaksinasi pada umumnya
– Tes hipersensivitas. Pada proses pembu-
hanya diberikan pada orang sehat dan ti-
atannya, sera telah dipekatkan dan di-
dak pada pasien yang sedang menderita
murnikan dengan saksama. Walaupun
suatu infeksi (pilek, batuk) atau dalam masa
demikian, suatu tes untuk menyelidiki
inkubasi suatu penyakit infeksi. Pengecualian
kemungkinan adanya kepekaan berle-
adalah pemberian vaksinasi terhadap rabies
bihan (hipersensitasi) selalu harus dila-
dan tetanus.
kukan, sebelum menyuntikkan suatu
Kontra-indikasi lain terhadap penggunaan
serum hewan. Untuk ini tersedia antara
vaksin adalah selama pengobatan dengan
lain dua cara, yakni tes intradermal dan tes
steroida dan imunosupresiva (hormon kela-
konjungtiva.
min, kortison dan vitamin D), karena zat-
– Tes intradermal: serum hewani yang zat ini merintangi pembentukan antibodies.
telah diencerkan 1:10 disuntikkan intra- Misalnya, pencacaran pada orang yang se-
dermal sebanyak 0.1 ml untuk kemudian dang menjalani terapi dengan steroida dapat
dipantau selama 15 menit. Timbulnya mengakibatkan reaksi hebat dan adakalanya
kemerahan (eritema) dan udema yang fatal. Tetapi steroida tidak membatasi peng-
disertai timbulnya suatu gelembung gunaan sera.

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 808 25/04/2015 10:30:56


Bab 50: Vaksin dan Imunoglobulin 809

Vaksinasi juga jangan diberikan pada anak-anak yang terlampau muda sistem
mereka yang diketahui memiliki kepekaan imunnya belum berkembang. Vaksin dengan
berlebihan atau yang pernah memberikan bakteri hidup juga jangan diberikan pada
reaksi serius terhadap vaksin tertentu. anak-anak di bawah usia 1 tahun, karena
* Anak-anak. Pemberian beberapa jenis kemungkinan mereka masih memiliki anti-
vaksin kepada anak-anak di bawah usia bodies yang berasal dari ibunya, sehingga
tertentu tidak ada gunanya, karena pada akan melemahkan respons imunnya.
* Kehamilan dan laktasi. Pemberian vaksin
VAKSINASI SELAMA dengan jasad hidup pada wanita hamil atau
KEHAMILAN wanita yang diperkirakan akan hamil dalam
Selama kehamilan terdapat suatu keseim- jangka waktu 3 bulan setelah vaksinasi,
bangan pada sistem imun sang ibu. merupakan kontra-indikasi karena ada ke-
Di satu pihak ibu harus melindungi dirinya mungkinan terjadinya infeksi pada janin.
sendiri dan janin terhadap infeksi, tetapi di Di lain pihak, vaksin dengan kuman mati/
pihak lain tidak boleh memicu reaksi imu- diinaktifkan atau toksoid, pada umumnya
nologi/penolakan terhadap janinnya. Kese-
dapat diberikan. Untuk penggunaan selama
imbangan imunologi ini dapat dipengaruhi
laktasi belum tersedia data yang cukup.
secara tidak baik oleh vaksinasi, terutama
bila terdapat zat-zat tambahan pada vaksin Vaksinasi juga jangan diberikan bila pasien
yang digunakan. Sebagai akibat dapat timbul menderita infeksi parah akut yang disertai
pertumbuhan terhambat dari janin, abortus demam tinggi. Juga harus berhati-hati pada
atau lahir prematur dan juga risiko efek penggunaan vaksin dengan mikroorganisme
teratogen dari vaksin. Lagipula kemungkinan hidup pada penderita dengan defisiensi imu-
timbulnya infeksi pada janin akibat vaksin nologik atau imunosupresi, karena bahaya
yang mengandung jasad hidup. timbulnya infeksi menyeluruh (generalized).
Tetapi vaksinasi selama kehamilan dapat Pasien demikian dapat diberikan vaksin
melindungi neonat terhadap penyakit infeksi
dengan mikroorganisme mati, walaupun
melalui pengalihan zat-zat anti dari sang ibu.
vaksinasi menjadi kurang efektif karena ber-
Sebagai contoh adalah vaksinasi terhadap
infeksi dengan risiko tinggi bagi sang ibu, kurangnya pembentukan antibodi. Dalam
seperti influenza pandemik di tahun 2009. hal ini perlu dipantau titernya.

Status imun selama kehamilan


Pada hakikatnya janin merupakan suatu C. DIAGNOSTIKA
allotransplantaat asing bagi tubuh sehingga
proses-proses yang timbul selama kehamilan Salah satu metode pemeriksaan dalam ilmu
dapat disamakan dengan proses pemeliharaan pengobatan pencegahan (preventive medicine)
toleransi setelah suatu tranplantasi organ. penyakit infeksi, didasarkan atas reaksi
Oleh karena ini dapat dipahami bahwa sistem antara suatu antibodi dengan antigen yang
imun sang ibu harus mengalami perubahan bersangkutan. Untuk ini digunakan sun-
untuk dapat menerima janin. tikan intrakutan atau goresan di atas kulit
Penelitian mengenai efek sistemik dari (immunity skin test) dengan suatu antigen
vaksinasi selama kehamilan tidak/belum dalam kadar yang serendah-rendahnya, yang
banyak dilakukan. Tetapi berdasarkan keya-
masih memungkinkan timbulnya reaksi.
kinan baru terhadap imunologi selama keha-
– Reaksi positif dalam bentuk semacam
milan dan pengalaman sampai sekarang,
vaksinasi lebih bermanfaat ketimbang risi- benjolan di atas kulit menunjukkan
ko potensialnya. Namun tiap keadaan me- bahwa tubuh sudah memiliki antibodi
merlukan pertimbangan sendiri mengenai tertentu. Hal ini berarti bahwa orang itu
untung ruginya yang dapat diputuskan oleh pernah mengalami infeksi dengan kuman
dokter yang merawat. tersebut ataupun pernah dikebalkan
Ref. Eden W.van: Vaccinatie tijdens de dengan sengaja. Antibodi itu melindungi
zwangerschap: veilig of niet? Ned Tijdschr tubuhnya terhadap infeksi ulang dengan
Geneeskd Infectieziekten 2014; 1(1). antigen (kuman) bersangkutan.

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 809 25/04/2015 10:30:56


810 Seksi IX: Lain-lain

– Reaksi negatif menunjukkan bahwa nyakit kusta bentuk menjalar (bentuk-L),


tubuh tidak memiliki antibodi itu, ber- lihat Bab 10, Leprostatika. Di samping me-
arti tanpa perlindungan. Dalam keada- miliki sifat imunostimulans spesifik, vaksin
an demikian, lazimnya orang tersebut ini juga menstimulasi imunitas aspesifik.
diberikan suatu vaksin untuk menge- Berdasarkan yang terakhir ini, vaksin tersebut
balkan tubuhnya secara aktif. juga digunakan pada kanker kandung ken-
cing, lihat juga Bab 49, Imunostimulansia.
* Reaksi tuberkulin adalah salah satu tes Efek samping: timbulnya ulserasi dan abses
kekebalan yang terkenal untuk mendiagno- pada tempat injeksi yang kemudian terjadi
sis penyakit tuberkulosa (Mantoux skin test, parut. Beberapa tuberkulostatika dapat me-
Pirquet´s scarification test). Tuberkulin ada- ngurangi efektivitas vaksinasi, karena perli-
lah larutan filtrat dari perbenihan basil patgandaan Mycobacterium terhambat.
Mycobacterium tuberculosis. Reaksi negatif bia- Dosis: bayi < 1 tahun: 0,05 ml i.k.; anak >
sanya dilanjutkan dengan pemberian vaksin 1 tahun: 0,1 ml i.k. Imunisasi ulang: usia 5-7
BCG (vaksin tbc). 1 ml mengandung 100.000 tahun 0,1 ml dan usia 12-15 tahun 0,1 ml.
U.T. alt tuberkulin.
* Schicks skin-test toxin adalah suatu reaksi 3. Vaksin Campak Kering(measles)
lainnya untuk mendiagnosis penyakit difteri. Vaksin yang dibeku-keringkan ini me-
Tes ini menggunakan larutan encer dari toksin ngandung virus campak hidup suku „CAM
difteri (Toxinum diphtericum diagnosticum). 70“ yang sudah sangat dilemahkan. Tidak
boleh diberikan kepada wanita hamil, karena
efek vaksin virus campak hidup terhadap
MONOGRAFI janin belum diketahui.
Dosis: anak mulai umur 9 bulan s.k. 1 dosis
A. VAKSIN MIKROBA 0,5 ml dari vaksin yang telah dilarutkan.
Vaksin digunakan untuk imunisasi aktif
terhadap penyakit bersangkutan. Yang kini 4. Vaksin Hepatitis-B Rekombinan: HB Vax
tersedia adalah vaksin-vaksin berikut: Adalah vaksin virus rekombinan yang
1. Autovaksin telah di-inaktivasi dan non-infectious, berasal
Autovaksin mengandung mikroba mati dari HbsAg yang dihasilkan dalam sel ragi
yang diperoleh dan dikembangbiakkan dari menggunakan teknologi DNA rekombinan.
jaringan sakit penderita. Digunakan untuk Digunakan untuk imunisasi aktif terhadap
imunisasi terhadap infeksi kronis yang tidak infeksi akibat HBV, tidak untuk Hepatitis A
kunjung sembuh, misalnya furunculosis. (Avaxim, Havrix) atau C. Khusus dianjurkan
bagi mereka yang memiliki risiko tinggi
2. Vaksin BCG kering (Bacillus Calmette terhadap infeksi oleh virus ini. Misalnya,
Guérin) tenaga (para-)medis, penderita hemofili,
Khusus digunakan sebagai pencegahan pasien hemodialisis dan orang yang sering
terhadap penyakit TBC bagi mereka yang mendapatkan transfusi darah, pecandu
bereaksi negatif terhadap tes tuberkulin. obat bius suntik dan kaum homoseksual.
Vaksin ini mengandung suspensi basil Satu bulan atau lebih setelah imunisasi
Mycobacterium bovis (lembu) hidup dari su- dasar, dianjurkan untuk menentukan titer
atu suku Paris yang sudah dilemahkan. anti-HBsAg dan perlu/tidaknya revaksinasi
Kontra-indikasi adalah bila reaksi Mantoux tergantung dari titer ini.
positif. Perlindungan yang diberikan oleh Penyebaran. Di seluruh dunia lebih dari 2
vaksinasi ini berlangsung untuk 10-15 tahun. miliar orang telah terinfeksi HBV, ±350 juta
Efektivitasnya sering kali disangsikan oleh di antaranya merupakan pembawa kronis.
sebagian ahli (Lancet 1997, December 13, 350). Maka, pada tahun 1991, WHO menyarankan
Tetapi ada petunjuk kuat bahwa vaksin BCG untuk mencantumkan vaksin HBV pada
juga memberikan perlindungan terhadap pe- program vaksinasi di semua negara. Di

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 810 25/04/2015 10:30:56


Bab 50: Vaksin dan Imunoglobulin 811

Taiwan, bayi menerima dosis pertama lang- Di tahun 2005 telah diberitakan 9 bahwa
sung setelah dilahirkan, yang disusul oleh suatu perusahaan Hongaria yang bekerja
dosis berikutnya setelah 1 dan 2 bulan, sama dengan Institut Virologi Hongaria telah
lalu pada usia 12 bulan. Pada tahun 1984, berhasil untuk membuat vaksin terhadap
seroprevalensi pada anak-anak di bawah usia virus flu burung A/ H5N1. Dikabarkan bah-
12 tahun adalah 9,8%, setelah 10 tahun turun wa vaksin ini mudah di sesuaikan dengan
secara dramatis sampai 1,3%. (NTvG 1996; varian-varian baru dari virus. Tetapi vaksin
140: 2106). Lihat juga Bab 7, Virustatika. ini belum boleh diedarkan sebelum semua
Wanita hamil: vaksinasi tidak dianjurkan, persyaratan keamanan bagi suatu obat baru
karena pengaruh antigen terhadap janin telah di penuhi untuk mendapatkan izin
belum diketahui. perdaftaran dari instansi kesehatan Hongaria
Imunisasi pasif-aktif dapat dilakukan dengan maupun Eropa.
jalan pemberian serentak serum hepatitis-B, * Jenis vaksin influenza. Vaksin terdiri dari
yang mengandung minimal 90% IgG serta virus influenza dari 1 atau lebih suku tipe
IgA dan IgM dalam jumlah sedikit. A dan/atau B yang diinaktivasi dengan for-
Dosis: Vaksin terdiri dari 3 dosis, yang maldehida, lalu disemaikan pada telur ayam
disuntikan i.m. dengan interval 1 dan 6 bulan yang telah dibuahi. Jenis yang paling banyak
(pada bulan 1, 2, dan 7). Kemudian setiap 5 digunakan adalah split-virus vaccin dan
tahun setelah imunisasi dasar. subunit vaccin.
– Split-virus vaccin(Vaxigrip), di mana la-
5. Vaksin influenza:Influvac, Vaxigrip, ACT- pisan lemak dan sebagian protein dike-
HIB, Agrippal, Fluarix, Hiberix luarkan setelah inti virus dirombak. Me-
Influenza atau ‘griep’/flu disebabkan oleh ngandung virion yang diuraikan, yakni
suatu virus RNA kecil (diameter 0,l mu), yang antigen selubung HA dan N, juga bahan
terdiri atas inti protein dengan antara lain intinya.
RNA dan polimerase. Bagian luarnya adalah – Subunit vaccin (Influvac) atau „sub-virion“
membran dari albumin dan lemak, di mana vaccin adalah vaksin split-virus yang
terdapat tajuk („spikes“) dari glikopeptida dimurnikan: hanya terdiri dari antigen
[hemagglutin (HA) dan neuraminidase (N)] HA dan N tanpa kotoran tak-berguna
yang bekerja sebagai antigen. Lihat Gambar lainnya. Vaksin ini paling murni dengan
50-1 di bawah. efek samping paling ringan (nyeri otot,
Disebabkan adanya mutasi spontan yang demam dan sebagainyanya). Dalam
terjadi hampir setiap tahun, maka susunan praktik, khasiat melindungi kedua jenis
vaksin influenza juga perlu diganti setiap vaksin itu ternyata tidak berbeda banyak
tahun, sebab tidak ampuh lagi terhadap mu- sewaktu timbul mutasi ‘drift’ kecil.
tan baru. Lihat juga Bab 7, Virustatika, sub 4. Pada suatu mutasi „shift”-antigen besar
Virus influenza. Masalah sama dike-temukan dengan subtipe baru, efeknya belum
pada perkembangan vaksin AIDS, yang diketahui.
sering kali bermutasi. Hal ini berbeda dengan – Vaksin trivalen. Vaksin yang kini dibuat
vaksin virus lainnya, seperti polio, cacar dan setiap tahun lazimnya terdiri atas kom-
rubella, yang tidak mengalami mutasi. binasi dari 3 suku (trivalen), yang susun-

Gambar 50-1: Virus influenza

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 811 25/04/2015 10:30:56


812 Seksi IX: Lain-lain

annya setiap tahun ditentukan pada bulan dalam Bab 41, Obat-obat Batuk. Vaksin ini
Maret oleh para ahli WHO berdasarkan hanya digunakan dalam vaksin cocktail
ramalan epidemiologi. DKTP (difteri, pertussis, tetanus dan polio).
Mengandung suspensi dari toksoid difteri
* Siapa yang harus divaksinasi. Penggunaannya dan tetanus serta kuman pertussis yang
khusus dianjurkan bagi lansia (>65 tahun), dimatikan dan virus polio yang diinaktifkan.
pasien berisiko tinggi, antara lain pasien Kekebalannya berlangsung selama 2-4 tahun
asma dan bronchitis kronis, pasien jantung, dan menurun selama 10 tahun berikutnya
epilepsi, diabetes, pasien ginjal kronis dan sampai nihil. Untuk memperpanjang daya
tbc. Tidak dianjurkan bagi ibu hamil dalam kerja vaksin ini, dapat juga diendapkannya
3 bulan pertama dan bayi di bawah usia 6 dengan garam aluminium (aluminium preci-
bulan. pitated vaccin) atau diadsorpsi pada permu-
Di negara Barat, vaksinasi biasanya di- kaan aluminium hidroksida (vaksin jerap/
lakukan pertengahan November berhubung serap petussis). Berhubung efek sampingnya,
munculnya epidemi griep selalu di bulan di Belanda tidak digunakan lagi vaksin
Desember atau Januari. Imunitas humoral yang mengandung seluruh kuman (whole
(antibodies) baru terbentuk sesudah ±10 cell vaccin), tetapi suatu acellular vaccin, yang
hari dan bertahan hanya 8-12 bulan. Untuk terdiri dari hanya beberapa protein kuman
memperoleh perlindungan selama masa yang berperan pada respons imun.
inkubasi itu, maka dapat diberikan aman- Morbiditas dan kematian akibat batuk
tadin(Symmetrel) 2 dd 100 mg selama 10 rejan paling besar pada bayi di bawah
hari. Obat Parkinson ini bekerja cepat (dalam usia 4-5 bulan.Infeksi bakteri yang sangat
1-2 jam) dan melindungi terhadap virus menular ini menyerang 30 hingga 50 juta
influenza A subtipe H1N1, H2N2, dan H3N2, orang di seluruh dunia setiap tahun (data
dan mungkin juga terhadap subtipe lainnya. WHO) dan menewaskan sekitar 300 ribu per
Terhadap virus B tidak berdaya. Saat ini tahun, sebagian besar anak-anak di negara-
dianjurkan oseltamivir (Tamiflu, per oral) negara berkembang. Oleh karena itu timbul
yang juga aktif terhadap flu burung H5N1, pertanyaan apakah bayi cukup terlindungi
lihat selanjutnya Bab 7. dengan program vaksinasi dewasa ini (NTvG
Dosis: vaksin flu subkutan 0,5 ml. 1996; 140: 2006).
Dosis: imunisasi bayi pada usia 3, 4 dan
6. Vaksin kolera:*Kotipa 5 bulan 3 dosis pertama; minimal 6 bulan
Tiap ml mengandung suspensi dari 4 kemudian dosis ke-4.
miliar kuman Vibrio cholerae Inaba resp. Ogawa
yang telah dimatikan melalui pemanasan.
8. Vaksin Polio Oral Trivalen( Albert Sabin,
Kadang-kadang juga digunakan tipe El Tor.
1961): Imovax Polio
Perlindungan (terbatas) yang diberikan oleh
Vaksin ini terdiri dari virus poliomyelitis
vaksinasi ini terhadap kolera menurun sete-
hidup dari tipe 1, 2, dan 3 dari suku Sabin
lah 3-6 bulan.
yang telah dilemahkan dan dibuat dalam
Dosis: untuk imunisasi dasar s.k. 2 dosis
biakan jaringan ginjal kera. Vaksin ini dibe-
dengan jarak antara 4-6 minggu. Besarnya
rikan per oral dan mengakibatkan infeksi
dosis sesuai usia.
tanpa-gejala (asimtomatis) di bagian usus
* Vaksin Kotipa adalah vaksin kombinasi besar selama beberapa minggu. Vaksin ini
untuk imunisasi aktif terhadap kolera, tifus memberikan kekebalan ke seluruh tubuh.
dan para tifus. Keuntungan vaksin suku Sabin ini adalah
mudah diberikan (per oral), terjadinya keke-
7. Vaksin pertussis:*DKTP, Tripacel balan yang lebih cepat (dalam beberapa
Batuk rejan (pertussis, kinkhoest) adalah minggu) dan perlindungan yang lebih sem-
penyakit infeksi saluran pernapasan oleh purna. Vaksin yang terdiri dari jasad hidup,
kuman Bordetella pertussis, yang telah dibahas seperti vaksin polio, tidak boleh diberikan

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 812 25/04/2015 10:30:56


Bab 50: Vaksin dan Imunoglobulin 813

kepada mereka yang kekebalan tubuhnya tung pada tujuannya, yakni untuk pengobatan
bermasalah (immunodeficient patients) (sesudah digigit) atau pencegahan (sebelum
NTvG 2006; 150:2691. digigit).
Dosis: dasar, mulai usia 3 bulan diberikan Dosis: s.k. anak-anak < 3 tahun 1 ml, di atas
per oral 3 dosis dari 2 tetes selang 6 minggu; 3 tahun/dewasa 2 ml.
ulangan (booster) 3 tahun kemudian 1 dosis (2
tetes). 10. Vaksin sampar (pes)
Tiap ml mengandung suspensi 1 miliar
* Vaksin polio dari Salk adalah vaksin kuman pes (Pasteurella pestis, ditemukan oleh
trivalen dan terdiri atas ketiga tipe polio Alexandre Yersin 1893) hidup yang sudah
tersebut di atas yang telah diinaktifkan de- dilemahkan dari suku Ciwidey dan Harbin.
ngan formaldehida. Kekurangan dari vak- Kuman ini dibuat non-virulen dengan cara
sin ini adalah lambatnya pembentukan anti- pembiakan melalui berbagai jenis hewan
gen di tubuh, di samping tidak memberikan (animalpassage, Otten).
perlindungan yang sempurna. Kebaikan uta- Dosis: untuk imunisasi dasar s.k. 2 dosis
manya adalah khasiatnya yang dapat me- vaksin dengan jarak antara 4 minggu. Dosis
ngurangi gejala kelumpuhan. Vaksin ini disesuaikan dengan usia dan di daerah
diberikan dengan cara injeksi subkutan endemis pemberian booster tiap 6 bulan.
atau intramuskular dan memberikan perlin-
dungan selama ±14 tahun. Setelah waktu itu, 11. Vaksin Stafilokok Polivalen
perlu diberikan injeksi booster. Tiap ml mengandung 1 miliar kuman
Dosis: bayi sejak usia 2 bulan s.k. 1 ml, 1-2 mati yang terdiri dari Staphylococcus aureus
bulan kemudian dosis kedua, 6-12 bulan haemolyticus dan anhaemolyticus dengan Staph.
kemudian dosis ke-3. albus. Vaksin ini antara lain digunakan terha-
dap furunculosis.
9. Vaksin rabies kering:Verorab, Imovax Rabies
Vero 12. Vaksin Streptokok Polivalen
Vaksin yang dibeku-keringkan ini mengan- Tiap ml mengandung 1 miliar kuman mati
dung suspensi otak bayi mencit yang telah yang terdiri atas Streptococcus haemolyticus
disuntik dengan virus rabies (Lat. rabere = dan anhaemolyticus serta S. viridans.
mengamuk) dan digunakan sebagai pencegah
terhadap penyakit anjing gila (rabies, lyssa 13. Vaksin tifus:Typhim VI, Vivotif, Typherix
atau hydrophobia = takut kepada air). Imuni- Vaksin tifus digunakan untuk imunisasi
sasi aktif ini biasanya dilakukan selama aktif terhadap tifus (typhoid fever). Tiap ml
masa inkubasi (yang agak panjang, antara mengandung 1 miliar kuman Salmonella typhi
1-6 bulan) setelah digigit oleh seekor anjing yang telah dimatikan melalui pemanasan.
yang diduga menderita rabies. Profilaksis ini Suatu vaksin lain mengandung hanya anti-
adalah sangat penting karena bila penyakit gen-Vi(= virulensi), yang memberikan per-
sudah berjangkit, maka rabies adalah fatal lindungan selama 3 tahun.
berhubung tidak adanya suatu terapi khusus.
Pengobatan dilakukan dengan cara vaksinasi Vaksin oral (Vivotif Berna) terdiri dari 3
atau penyuntikan rabies immune globulin kapsul enteric coated, yang berisi suatu suku
(ImogamRabies). Cara terakhir ini terutama S. typhi. Suku ini telah diperlemah dan di-
dilakukan bila gigitan anjing terletak pada buat non-patogen dengan mengubah din-
bagian tubuh yang dekat kepala, karena virus ding selnya dengan mempertahankan si-
rabies terutama menyerang otak (lihat juga fat imunogennya. Daya kerjanya juga bisa
di bawah C.2 Rabies immune globulin).Vaksin sampai 3 tahun. Dosis: i.m. 1 x 0,5 ml, oral
rabies diberikan dengan cara penyuntikan pada hari ke-1, ke-3 dan ke-5: 1 kapsul 1 jam
subkutan sekitar pusar atau antara tulang a.c. dimulai 3 minggu sebelum berangkat ke
belikat (interskapuler). Cara imunisasi tergan- daerah endemik.

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 813 25/04/2015 10:30:56


814 Seksi IX: Lain-lain

* Vaksin TIPA digunakan untuk imunisasi utama diberikan kepada para penderita pe-
aktif terhadap tifus (typhoid fever), paratifus A, nyakit kronis berisiko tinggi, seperti pasien
B dan C. Vaksin ini merupakan suatu vaksin PJP, paru-paru, hati, diabetes atau AIDS.
kombinasi yang terdiri dari suspensi kuman Pada tahun 1988, WHO menyarankan untuk
mati pembangkit tifus (Salmonella typhi) memvaksinasi semua lansia di atas 65 tahun
dan paratifus A/B/C (S. paratyphi A/B/C). terhadap pneumokok. Oleh karena itu, di
Kekebalannya berlangsung selama beberapa sejumlah negara (Inggris, Skandinavia, Jer-
bulan sampai beberapa tahun. man dan Belgia) sejak beberapa tahun sudah
Dosis: untuk imunisasi dasar diperlukan dilakukan vaksinasi aktif sebagai tindakan
2 dosis vaksin, s.k. dengan jarak antara 4-6 prevensi.
minggu. Dosis bagi orang dewasa 1 ml dan e. Vaksin meningokok tipe C: Mencevax,
untuk anak-anak di antara 2-12 tahun 0,5 ml. Menveo, Pedvax HIB. Digunakan terhadap
Selanjutnya, revaksinasi setelah 12 bulan. radang selaput otak(meningitis) akibat infeksi
meningokok(Neisseria meningitides). Meningitis
14. Vaksin lainnya berbahaya ini kebanyakan melanda anak-
Masih terdapat sejumlah vaksin lain, yang anak usia 5-18 tahun dan bercirikan demam,
di negara Barat sudah banyak digunakan. sakit kepala, termenung-menung, adakalanya
Yang terpenting di antaranya adalah sebagai timbul bercak kebiru-biruan di kulit dan
berikut. bintik-bintik perdarahan kecil (petachiae).Bila
a. Vaksin Bof (Mumpsvax) dibuat dari vi- kuman berproliferasi cepat, maka akan terjadi
rus parotitis (paramyxo virus) hidup yang di- sepsis, yang sangat gawat. Pasien menderita
lemahkan dan disemaikan dalam embrio kejang tengkuk (dagu tidak bisa ditundukkan
anak ayam (seperti vaksin influenza). Kadar ke dada) dan dengan sangat mendadak menjadi
antibodi optimal baru tercapai sesudah 2-3 sangat nyeri. Tanpa penanganan di ICU ru-
minggu dan bertahan minimal 10 tahun. Kini mah sakit, keadaan ini selalu berakhir fatal.
dipertimbangkan untuk menvaksinasi semua Lihat Seksi II. Kemoterapeutika, Sepsis.
anak lelaki antara 1 dan 9 tahun (subkutan). f. Vaksin Haemophilus influenzae (tipe B).
b. Vaksin German measles/‘rode hond‘ Meningitis juga bisa disebabkan oleh kuman
(Meruvax) dibuat dari virus rubella hidup Haemophilus influenzae (tipe B). Di Belanda
yang dilemahkan. Khusus digunakan untuk dan banyak negara Barat, vaksin ini sudah
imunisasi aktif dari anak perempuan sebelum dimuat dalam program vaksinasi anak-anak.
pubertas (di atas 11 tahun) dan wanita tak- Kuman ini tidak seganas meningokok.
imun segera setelah persalinan atau selama
haid. Seperti diketahui, penyakit “rode hond” Organisasi Kesehatan Dunia WHO telah
ini (= anjing merah) yang berjangkit selama menyusun suatu model pola imunisasi aktif
kehamilan dapat menyebabkan bayi cacat, yang dianjurkan bagi negara-negara ber-
khususnya pada mata. Vaksinasi subkutan kembang dan dapat disesuaikan dengan
memberikan imunitas selama minimal 3 kebutuhan dan tersedianya vaksin.
tahun, mungkin juga seumur hidup. Di bawah ini disampaikan jadual imunisasi
c. Vaksin cacar air: Varicella, Okavax. Vaksin dasar dari Bio Farma bagi bayi/anak-anak
terhadap «waterpokken» (chickenpox) ini khu- sebelum usia 1 tahun terhadap 7 penyakit
sus dikembangkan bagi anak-anak yang infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi.
sistem imunnya tidak bekerja lagi, misalnya Dari jadual ini dapat dilihat bahwa bebe-
karena penyakit ganas, seperti leukemia. rapa jenis vaksin dapat diberikan kepada
d. Vaksin pneumokok  : Pneumo 23, Pre- bayi langsung setelah dilahirkan, mis. BCG
venar 13, Synflorix. Di banyak negara Eropa, dan HBV. Lainnya tergantung dari usia bayi,
insidensi infeksi pneumokok cukup besar, karena respons imunitas dari bayi yang
misalnya di Belanda 50.000 kasus setahun baru lahir pada umumnya belum memadai,
(termasuk 5.000 kasus pneumonia) dengan lagipula antibodies sang ibu masih beredar
angka kematian tinggi, ±3.000 kasus. Ter- dalam tubuh bayi.

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 814 25/04/2015 10:30:56


Bab 50: Vaksin dan Imunoglobulin 815

Imunisasi Dasar pada Bayi Vaksin ini merupakan pengembangan dari


Lima Imunisasi Dasar Lengkap untuk bayi vaksin tetravalen (DPT-HB) dengan penam-
di bawah 1 tahun (L-I-L) bahan Haemophylus Infuenza type B (HiB).
Berikut adalah lima imunisasi dasar yang Sebelum penggabungan vaksin DPT, HB
wajib diberikan sejak bayi lahir. dan HiB masing-masing diberikan 3 kali
sehingga total anak disuntik 9 kali. Dengan
• Imunisasi BCG (Bacillus Calmette-Gué-
imunisasi pentavalen, anak hanya disuntik
rin) sekali untuk mencegah penyakit Tu-
3 kali, karena setiap kali disuntik sudah
berkulosis. Diberikan pada umur sebelum
‘kombinasi’ dari ketiga jenis vaksin tersebut.
3 bulan. namun dianjurkan pemberian
Vaksin Pentavalen berupa cairan yang
imunisasi BCG pada umur antara 0-12
diberikan dalam bentuk suntikan intra-
bulan.
muskuler, bagi bayi berusia dua bulan dan
• Imunisasi  Hepatitis  B sekali  untuk men-
diberikan tiga dosis. Sehingga bayi hanya
cegah penyakit Hepatitis B yang ditu-
disuntik tiga kali dengan waktu minimal satu
larkan dari ibu ke bayi saat persalinan.
bulan.
• Imunisasi hepatitis B-1 diberikan sedini
Dalam penggunaannya produk ini sangat
mungkin (dalam waktu 12 jam) setelah
efisien karena satu suntikan berarti untuk
lahir.
pencegahan 5 penyakit sekaligus, sehingga
mengurangi jumlah suntik dan biaya jasa
Imunisasi hepatitis B-2 diberikan setelah 1
dokter.
bulan (4 minggu) dari imunisasi hepatitis B-1
Dengan digunakannya vaksin Pentavalen
yaitu saat bayi berumur 1 bulan. Imunisasi
bersama vaksin campak, polio dan BCG,
hepatitis B-3 diberikan pada umur 3-6 bulan.
maka program imunisasi baru ini bisa men-
• Imunisasi DPT-HB 3 (tiga) kali untuk cegah delapan penyakit sekaligus.
mencegah penyakit Difteri, Pertusis (ba- Ref. : Kementerian Kesehatan RI
tuk rejan), Tetanus dan Hepatitis B. Imu-
nisasi ini pertama kali diberikan saat B. VAKSIN TOKSOID
bayi berusia 2 (dua) bulan. Imunisasi
Toksoid atau anatoksin adalah suatu tok-
berikutnya berjarak waktu 4 minggu. 
sin yang telah diubah strukturnya oleh pe
• Imunisasi polio diberikan 4 (empat) kali
manasan atau formaldehida, sehingga
dengan jelang waktu (jarak) 4 minggu.
tidak toksik lagi. Sifat antigennya tidak
• Imunisasi campak diberikan  saat  bayi
dihilangkan, yakni kemampuannya untuk
berumur 9 bulan. (IDAI, 2008).
menstimulasi pembentukan antibodies. Bebe-
rapa jenis bakteri, misalnya basil difteri dan
Jadwal Imunisasi
tetanus, dapat mengeluarkan racun kuat,
Umur Jenis Imunisasi eksotoksin ( Lat. exo = dari /ke luar), yang
dapat dipisahkan dari perbenihan dengan
0-7 hari HB 0 cara penyaringan. Toksoid dapat diberikan
1 bulan BCG, Polio 1 sebagai toksoid biasa (plain, crude, atau fluid,
2 bulan DPT/HB 1, Polio 2 misalnya fluid-formol-toksoid) atau sebagai
3 bulan DPT/HB 2, Polio 3 sediaan long-acting. Ini adalah toksoid biasa
4 bulan DPT/HB 3, Polio 4 yang telah diendapkan dengan tawas (aluin,
9 bulan Campak K-Al-sulfat) atau diadsorpsi pada permukaan
aluminiumhidroksida atau zat koloida lainnya.
Di tahun 2012, Bio Farma meluncurkan Adsorpsi dan sekresi dari sediaan yang
produk baru yaitu Vaksin Pentavalen (DPT- tidak melarut ini berlangsung lebih lambat,
HB-Hib) yang merupakan gabungan dari sehingga memberikan kadar (titer imunitas)
lima antigen, yaitu difteri, pertusis, tetanus, yang lebih tinggi pula daripada toksoid biasa.
hepatitis B serta Haemophilus influenza tipe Begitu juga sifat antigen dan kekebalan yang
B atau HiB (vaksin 5 in one). dihasilkannya berlangsung lebih lama.

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 815 25/04/2015 10:30:56


816 Seksi IX: Lain-lain

15. Vaksin Jerap Difteri(Infanrix) kedua dengan jarak antara 4-6 minggu,
Vaksin jerap (jerap/serap = diadsorpsi) dif- suntikan ketiga 6 bulan kemudian.
teri terdiri atas suspensi steril dari toksoid
difteri yang dimurnikan dan diadsorpsikan * Vaksin Jerap Difteri-Tetanus (DT): untuk
pada permukaan Al-fosfat, Al-hidroksida imunisasi aktif secara simultan terhadap dif-
atau K-Al-sulfat. Diperoleh dari perbenihan teri dan tetanus. Mengandung toksoid difteri
basil (Corynebacterium diphtheriae). Berhubung dan toksoid tetanus yang telah dimurnikan
kemungkinan timbulnya reaksi kepekaan dan teradsorpsi pada Al-fosfat. Dosis dan cara
lokal dan umum, maka sebaiknya terlebih imunisasi: sama dengan Vaksin Jerap Tetanus.
dahulu dilakukan suatu tes intrakutan de- Untuk usia sampai 8 tahun, dosis 0,5 ml i.m.
ngan toksoid yang telah diencerkan sebe-
lumnya. Kekebalannya berlangsung selama * Vaksin Jerap Difteri-Tetanus-Pertussis
± lima tahun. (DTP) (Tetract-HIB): untuk imunisasi aktif
Efek samping kadang kala terjadi dengan secara simultan terhadap difteri, tetanus dan
reaksi kuat dan demam tinggi, terutama bila batuk rejan.
sebelumnya pernah diberikan vaksinasi ini Dosis dan cara imunisasi: untuk imunisasi
(hiperimunisasi pada orang dewasa). Oleh dasar 3 x 0,5 ml i.m. dengan jarak antara 4-6
karena itu, orang dewasa divaksinasi dengan minggu. Booster 6 bulan kemudian dengan
dosis toksoid yang lebih rendah. dosis 0,5 ml i.m.
Dosis dan cara imunisasi: untuk imunisasi
dasar 3 kali 0,5 ml i.m.; suntikan pertama *Pediacel: mengandung toksoid difteri, teta-
dan kedua dengan jarak antara 4-6 minggu, nus dan batuk rejan, serta vaksin polio dan
suntikan ketiga 6 bulan kemudian. haemophilus B.

16. Vaksin Jerap Difteri-Pertussis (DP) digu- *Tetraxim: mengandung toksoid difteri, teta-
nakan untuk imunisasi aktif secara simultan nus dan batuk rejan, serta vaksin polio.
terhadap difteri dan batuk rejan. Vaksin ini
mengandung toksoid difteria dari kuman B. C. IMUNOGLOBULIN
pertussis. Human serum immune globulin adalah serum
Dosis dan cara imunisasi: untuk imunisasi polyclonal yang dibuat dari plasma darah
dasar 3 x 0,5 ml i.m. dengan jarak antara 4-6 donor sehat atau orang yang baru divaksinasi.
minggu. Booster 6 bulan kemudian dengan Mengandung terutama ke-empat subklas
dosis 0,5 ml i.m. dari IgG.
Jarak kerjanya hanya terbatas dan bila di-
17. Vaksin Jerap Tetanus perlukan dapat diperpanjang dengan injek-
Vaksin Jerap Tetanus mengandung tok- si ulang. Sediaan ini harus diberikan intra-
soid tetanus yang telah dimurnikan dan muskuler dan mutlak tidak boleh intra-vena,
teradsorpsi pada Al-fosfat. Diperoleh dengan karena gumpalan antibodi dapat mengak-
cara yang sama seperti toksoid difteri dari tivasi agregasi trombosit.
perbenihan basil Clostridium tetani. Membe- Efek samping jarang terjadi dan biasanya
rikan kekebalan selama 5-10 tahun. Toksoid hanya peradangan ringan setempat dan nyeri
ini tidak efektif mencegah tetanus bila luka- di tempat injeksi. Imunoglobulin dikeluarkan
nya (infeksi) sudah timbul, karena bekerja melalui ASI dan membantu daya tangkis
terlampau lambat. Maka, dalam kasus demi- imun dari bayi yang baru dilahirkan.
kian harus dilakukan imunisasi pasif dengan
tetanus immune globulin dan serentak 1. Tetanus immune globulin
diberikan juga injeksi pertama dari vaksin Basil tetanus (Clostridium Tetani, pertama
tetanus untuk imunisasi aktif. kali diisolasi oleh Emil von Behring 1891)
Dosis dan cara imunisasi: untuk imunisasi bersifat Gram-positif dan anaerob, artinya
dasar 3 x 0,5 ml i.m.; suntikan pertama dan hanya dapat berkembang pada tempat di

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 816 25/04/2015 10:30:56


Bab 50: Vaksin dan Imunoglobulin 817

mana tidak ada oksigen/udara. Membentuk anjing yang terinfeksi. Kemudian virus me-
spora sangat resisten, yang tersebar di nembus ujung-ujung saraf dan menjalar ke
tanah dan juga terdapat di dalam saluran sumsum tulang belakang dan otak. Setelah
cerna manusia dan herbivora (mis.kuda dan berproliferasi lagi di SSP, virus menjalar
sapi). Spora ini musnah pada pemanasan ke kelenjar ludah, paru dan ginjal melalui
selama 20 min pada 120° C. Tetanus, suatu saraf-saraf otonom. Pada 50% penderita
penyakit akut, dapat timbul bila suatu luka timbul hydrophobia (takut air) disebabkan
bersentuhan dengan tanah, debu jalan atau kejang farinx hebat bila berusaha minum
pupuk kandang (sewaktu berkebun) dan atau makan. Penderita mengalami konvulsi,
demikian terinfeksi.Dalam lingkungan ana- kejang alat pernapasan dan aritmia jantung
erob spora ini berkembang dan toksin yang yang akhirnya berakhir fatal.
terbentuk akan menjalar di dalam tubuh. Dosis: 0,5 ml (= 50 UI, Bio Farma) per kg
Vaksin pasif anti-tetanus biasanya dibuat berat badan, sebagian kecil diinfiltrasikan di
dari plasma kuda dan mengandung anti- sekitar luka gigitan dan selebihnya i.m.
bodies serta digunakan untuk menetralkan
toksin tersebut, tanpa memengaruhi basil 3. Difteri immune globulin
tetanusnya. Digunakan terutama seba- Vaksin pasif ini merupakan fraksi globulin
gai profilaksis pada luka yang dalam dan yang dipekatkan dari serum kuda yang te-
terinfeksi dengan basil tetanus. Lazim-nya lah dikebalkan secara aktif terhadap (exo)
pengobatan dikombinasi dengan kemotera- toksin basil difteri (Corynebacterium diph-
peutika. Selama penggunaan vaksin pasif ini theriae). Digunakan untuk pencegahan dan
harus diwaspadai timbulnya hipersensitivitas pengobatan difteri.
terhadap serum hewan (kuda atau kelinci). 1 ml mengandung 2.000 U.I. antitoksin
1 ml serum mengandung antitoksin tetanus difteri.
1500 U.I. (untuk pencegahan) atau 5000 U.I. Dosis: untuk pencegahan, dewasa i.m.
(untuk pengobatan) 3.000-5.000 U.I.; untuk pengobatan i.m. atau
Dosis: untuk pencegahan i.m. 1500 U.I.; i.v. 10.000 U.I. atau lebih.
untuk pengobatan i.m. atau i.v. 5000–10.000
U.I. 4. Hepatitis B immune globulin:Engerix-B,
Euvax B, Twinrix
2. Rabies immune globulin Digunakan sebagai pencegahan terhadap
Immunoglobulin ini diperoleh dari serum timbulnya Hepatitis B, misalnya setelah in-
kuda yang telah dikebalkan dengan virus feksi dengan darah yang positif terhadap
fixe rabies dan digunakan tersendiri atau di- HBsAg (transfusi darah). Dibuat dari plasma
kombinasi dengan vaksinnya untuk pengo- darah manusia yang mengandung zat anti-
batan terhadap gila anjing . HBs dengan titer yang tinggi dan terutama
Berhubung vaksinasi pasif ini hanya terdiri dari imunoglobulin G (IgG).
memberikan perlindungan yang tidak leng-
kap, maka tidak dapat menggantikan imu- 5. Imunoglobulin anti-bisa ular polivalen
nisasi aktif dengan vaksin rabies (lihat sub Vaksin pasif ini digunakan untuk meng-
A9). Tujuan utama dari serum ini adalah obati gigitan ular berbisa, yang berefek neu-
memperlambat menjalarnya virus dan mem- rotoksik dan hemolitik. Serum polivalen ini
perpanjang masa tunas (rata-rata 1-3 bulan), yang dimurnikan dan dipekatkan berasal
maka terutama digunakan pada korban yang dari plasma kuda yang dikebalkan terhadap
telah digigit, misalnya pada bagian muka atau bisa ular. Ular yang kebanyakan terdapat di
leher dengan masa inkubasi lebih singkat. Indonesia adalah ular kobra (Naya sputatrix),
Setelah gejala rabies timbul, imunoglobulin ular belang (Bungarus fasciatus) dan ular
maupun vaksin tidak bermanfaat lagi. tanah (Ankystrodon rhodostoma).
Virus rabies memperbanyak diri di sel-sel Dosis: i.v. sangat perlahan atau melalui
otot yang berdekatan dengan luka gigitan infus.

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 817 25/04/2015 10:30:56


818 Seksi IX: Lain-lain

Perkembangan baru Berhubung dengan epidemi yang dewasa


a. Vaksin AIDS ini mengancam Thailand, maka WHO mela-
Merebaknya penyakit AIDS secara drmatis kukan percobaan klinis massal dengan
pada tahun-tahun lalu sangat meresahkan vaksin gp120, yang dari ketiga vaksin ter-
para ahli di seluruh dunia. Setiap hari sebut di atas perkembangannya paling maju.
diperkirakan ±10.000 pasien baru terinfeksi Semboyannya adalah „lebih baik vaksin yang
HIV. Di Afrika, HIV mengakibatkan suatu kurang efektif daripada tiada vaksin sama
“pembantaian” massal, dengan 24,5 juta sekali.“
penderita atau lebih dari 60% penduduk
yang terinfeksi. Kini dikhawatirkan bahwa * Imunitas alami. Di seluruh dunia terdapat
Thailand dan Cina akan dilanda epidemi beberapa ratus orang, yang walaupun ter-
besar-besaran, sedangkan insidensi di India, infeksi dengan HIV, ternyata mampu me-
dan negara-negara Eropa Timur juga sangat nangkis virus tersebut dan tidak mengidap
meningkat. AIDS. Semua orang ini memperlihatkan
Menurut data awal tahun 2011 penderita daya tahan yang unik dari sel-sel CD8+nya
HIV/AIDS di Indonesia berjumlah 310.000 terhadap infeksi (T-supressor cells). Berdasar-
pasien dan tertinggi adalah di Irian Jaya kan penemuan ini, penyelidikan kini ditu-
yakni 1,4 per 10.000 penduduk. (data WHO/ jukan pada usaha untuk membangkitkan dan
UNICEF, 2013). Lihat selanjutnya Bab 7, menstimulasi daya tangkis demikian secara
Virustatika. buatan.
Peningkatan penyebaran HIV/AIDS ter-
utama, disebabkan oleh maraknya penggu- b. Vaksin malaria
naan bersama jarum suntik oleh para pe- Sejak tahun 1976, WHO telah melancarkan
candu narkotika (Pengguna Napza Suntik), penelitian besar-besaran mengenai cara ba-
disusul oleh hubungan heteroseksual dan ru untuk memberantas malaria dan yang
homoseksual. terpenting adalah perkembangan sejenis vak-
Daya upaya untuk menemukan vaksin sin untuk mengebalkan populasi.
yang mungkin dapat menolong jiwa berjuta- Sudah diketahui bahwa pada permukaan
juta orang diberikan prioritas tinggi oleh eritrosit manusia terdapat sejenis reseptor
WHO. Namun sampai sekarang semua usa- yang merozoit Plasmodium tidak dapat me-
ha untuk membuat vaksin AIDS yang efektif masukinya (lihat Bab 11, Obat-obat Malaria,
telah gagal, antara lain vaksin selubung protein, Siklus hidup parasit). Infeksi oleh parasit
vaksin virus “tak-lengkap” dan vaksin DNA. menstimulasi sistem imunologi untuk mem-
bentuk imunitas seluler dan humoral. Inilah
Vaksin selubung protein. Vaksin ini telah sebabnya mengapa penduduk di daerah
dibuat dari satu protein selubung (gp120) malaria setelah menderita beberapa kali
yang terdapat di bagian luar virus HIV. infeksi menjadi (agak) imun terhadap suku
Vaksin ini ternyata efektif terhadap hepatitis Plasmodium yang terdapat setempat.
B (HVB), lihat di bawah. Tetapi, hasil kajian Dalam riset terhadap vaksin malaria, di-
menunjukkan bahwa vaksin HIV dengan ketemukan antara lain suatu protein khusus
gp120 tidak memberikan perlindungan yang dari merozoit P. falciparum yang dapat
cukup efektif. melekat pada protein glikoforin yang terdapat
pada membran eritrosit. Usaha untuk mem-
Vaksin DNA mengandung sedikit bahan
buat suatu vaksin dengan protein ini sebagai
genetik virus, yang mencetuskan produksi
antigen tidak memberikan hasil yang memu-
protein virus dan kemudian antibodies
askan.
terhadapnya. Setelah 1 dan 6 bulan diberikan
injeksi booster kedua dan ketiga, sehingga Vaksin atas dasar sporozoit. Telah dibuk-
dapat dicapai imunitas yang baik. Vaksin ini tikan bahwa pada percobaan terhadap ma-
efektif tetapi sangat mahal dan tidak praktis nusia, orang dapat dikebalkan terhadap
karena memerlukan tiga penyuntikan. jenis Plasmodium khusus dengan jalan

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 818 25/04/2015 10:30:56


Bab 50: Vaksin dan Imunoglobulin 819

sengatan nyamuk yang telah diinfeksikan Vaksin ini terutama dianjurkan bagi wanita
dengan parasit tersebut. Nyamuk demikian dari 16-26 tahun.
telah disinari dengan sinar Röntgen yang Dosis: kur dari 3 injeksi a 0,5 ml sesuai
menginaktifkan sporozoit di dalam tubuhnya. jadwal 0 - 2 - 6 bulan.
Dari sporozoit ini juga telah diisolasi suatu
protein khusus yang bersifat antigen. Namun * Vaksin pollinosis (Grazax). Vaksin perta-
vaksin yang dibuat dengan antigen tersebut ma terhadap pollen rumput ini telah dire-
ternyata juga mengecewakan. gistrasi di negeri Belanda (2006). Tidak saja
Kini dilakukan penyelidikan dari suatu bekerja  simtomatis tetapi juga kausal. Terapi
antigen khusus yang terdapat pada permu- terdiri dari tablet sublingual setiap hari
kaan sporozoit, yakni circumsporozoite anti- selama 8 minggu, yang dimulai 8 minggu
gen (CSA). Suatu vaksin dari CSA bersama sebelum tibanya musim demam merang(„hay
antigen HBV (hepatitis-B-surface antigen) yang fever“) (Ph Wkbl 2006; 141:1516).
dibuat dengan teknik rekombinan, ditambah
dengan dua imunostimulansia ternyata
dapat memberikan perlindungan baik selama
beberapa minggu.
DAFTAR PUSTAKA

* Vaksin kanker cervix (Gardasil, Cervarix) 9. Vaccin tegen H5N1 vogelgriep. Ned Tijdschr
adalah vaksin kanker pertama (2006) terhadap Geneeskd 2005;149:2639-40.
suatu jenis kanker. Mengandung antibodi 11. Boukes FS et al. Tetanusprofylaxe in de
terhadap Human Papillomavirus type 6,11,16 huisartsenpraktijk. Ned Tijdschr Geneeskd
dan 18 yaitu penyebab kanker mulut rahim. 2004;148:2172-3.

14108649_OBAT P(Bab 50)_T-802-819.indd 819 25/04/2015 10:30:56


BAB 51

ANTIHISTAMINIKA

HISTAMIN Fungsi dan kegiatannya. Histamin meme-


gang peran utama pada proses pera­dangan dan
Histamin (suatu autacoid atau hormon lokal) pada sistem daya tahan. Mekanisme kerjanya
adalah suatu amin nabati (bioamin) yang berlangsung melalui tiga jenis reseptor, ya-
ditemukan oleh dr. Paul Ehrlich (1878) dan itu reseptor-H1, -H2dan -H3. Reseptor-H1
merupakan produk normal dari pertukaran secara selektif diblok oleh antihistamini­
zat histidin melalui dekarboksilasi enzimatik. ka(H1-blockers), reseptor-H2 oleh peng­hambat
Asam amino ini masuk ke dalam tubuh asam lambung(H2-blockers), lihat di bawah.
terutama melalui daging (protein) yang Reseptor-H3 memegang peranan pada regu-
kemudian di jaringan (juga di usus halus) lasi tonus saraf simpatikus.
diubah secara enzimatik menjadi histamin
(dekarboksil­asi). Aktivitas terpenting histamin adalah:
- kontraksi otot polos bronchi, usus dan
Terdapatnya. Hampir semua organ dan ja- rahim;
ringan memiliki histam­in dalam keadaan - vasodilatasi semua pembuluh dengan
terikat dan inaktif, terutama dalam sel-sel penurunan tekanan darah;
tertentu. ‘Mast cells’ ini (Ing. mast = menim- - memperbesar permeabilitas kapiler un-
bun) menyerupai bola-bola kecil berisi ge- tuk cairan dan protein, dengan akibat
lem­bung yang penuh dengan histam­in dan udema dan pengembangan mukosa;
zat-zat mediator lain (lihat di ba­wah). Sel-sel - hipersekresi ingus dan air mata, ludah,
ini banyak ditemu­kan di bagian tubuh yang dahak dan asam lambung;
bersentuhan dengan dunia luar, yaitu di kulit, - stimulasi ujung saraf dengan eritema dan
mukosa dari mata, hidung, saluran napas gatal-gatal.
(bronchia, paru-paru) dan usus, juga dalam
lekosit basofil darah. Dalam keadaan bebas Dalam keadaan normal, kadar histamin da-
aktif juga terdapat dalam darah dan otak, di lam darah hanya rendah, ±50 mcg/l, sehingga
mana histamin bekerja sebagai neuro­transmit­ tidak menimbulkan efek. Baru bila mast
ter. Di luar tubuh manusia histamin terdapat cells dirusak membrannya sebagai akibat
dalam bakteri, tanaman (bayam, tomat) dan dari salah satu faktor tersebut di atas, maka
makanan (keju tua). dibebaskanlah banyak histam­in sehingga
Histamin dapat dibebaskan dari mast cells efeknya menjadi nyata. Setelah melakukan
oleh berbagai unsur, misalnya oleh suatu kegia­tannya, kelebihan histamin diuraikan
reaksi alergi (penggabungan antigen-antibo­dy, oleh enzim histaminase yang juga terda­pat
lihat di bawah), kecelakaan dengan cedera dalam jaringan.
serius dan sinar UV dari matahari. Selain itu,
dikenal pula zat-zat kimia dengan daya kerja
membebaskan histamin (‘histamine liberators’)
A. REAKSI ALERGI
seperti racun ular dan tawon, enzim prote- Alergi (Lat. = berlaku berlainan). Istilah ini,
olitik dan obat-obat tertentu (morfin dan yang juga disebut hipersensitivitas, pertama
kodein, tubokurarin, klordiazepoksida). kali (1906) dicetuskan oleh Von Pirquet yang

14108649_OBAT P(Bab 51)_T-820-834.indd 820 21/04/2015 20:48:30


Bab 51: Antihistaminika
Bab 51: Antihistaminika 813
821

Antigen
Antibiotika (beberapa) MASTCEL
Kinin-kinin SEL BASOFIL
Penghambat
Pe ngha mba t
hihistamin
s t a mi n
Sel-sel imun
Histamin
H2 a nt a goni s
Ant i hi s t a mi n H2 antagonis
Antihistamin

H1 H2
reseptor reseptor

- Konstriksi otot licin bronchi - Sekresi zat asam dan pepsin naik
- Vasodilatasi - Vasodilatasi
- Permeabilitas kapiler naik - AMP siklik distimulasi
- Katecholamin dilepaskan - Kontraktilitas jantung naik
- GMP siklik distimulasi
- Kontraktilitas jantung naik
Gambar 51-1: Daya
Gambar 51-1: Daya kerja
kerja H
H11 dan
dan H
H22.

A. REAKSI ALERGI Apabila kemudian antigen (alergen) yang


menggambarkan reaktivitas khusus sama reaksi
suatu atau alergi
yang akibat
mirip pecah­
rumus nyabangunnya
membran
Alergi (Lat. = berlaku berlainan). Istilahdari
ini,
tuan rumah (host) terhadap suatu unsur memasuki
mast cells darah lagi,asi;
(degranul­ maka IgEGambar51-2).
lihat akan menge-
yang juga disebut hipersensitivitas, pertama
eksogen, yang timbul pada kontak kedua kali nali dan mengi
Sejumlah kat padanya.
zat perantara (media­Hasilnya adalah
tor) dilepas­ kan,
kali (1906) dicetuskan oleh Von Pirquet
atau berikutnya. Reaksi hipersensitivitas ini suatu histamin
yaitu reaksi alergi bersama akibat pecahnya
serotonin, bradi­mem-
ki­nin
yang menggambarkan reaktivitas khusus
meliputi sejumlah peristiwa auto-imun dan branasam
dan mast-cells
arachido­n(degranul
at, yang asi; lihat Gambar
kemudian diubah
dari tuan rumah (host) terhadap suatu unsur
merupakan kepekaan berbe­da terhadap suatu 51-2). Sejumlah
menjadi prostaglan­dzat in dan perantara
leukot­riën.(media tor)
Zat-zat
eksogen, yang timbul pada kontak kedua kali
antigen eksogen berdasarkan proses imunologi. dilepas
ini kan, makro­
menarik yaknifaghistamin
dan neutro­ bersama
fil (= lek­sero-
osit
atau berikutnya. Reaksi hipersensitivitas ini
Pada hakikatnya reaksi imun tersebut, wa- terten­
tonin,tu, lihat
bradi kininBabdan 49, asam
Dasar-dasar nat, yang
arachidoimunolo­
meliputi sejumlah peristiwa auto-imun dan
laupun bersifat „merusak“, berfungsi melin- gi) ke tempat
kemudian infek­si menjadi
diubah untuk memusnahkan
prostaglandin
alergi serta merupakan kepekaan berbeda ter-
dungi organis­me terhadap zat-zat asing yang penyerbu. Di sam­
dan leukotriën). ping itu
Zat-zat itu juga mengaki­
menarik makrobat­
fag
hadap suatu antigen eksogen atas dasar proses
menyerang tubuh. Peristiwa alergi dapat kan beberapa
dan neutro fil (=gejala,
lekosita.l. broncho­
terten konstrik­
tu, lihat Bab 49,si,
imunologi. Pada hakekatnya reaksi imun
lebih diperjelas sebagai berikut. vasodila­ tasi dan
Dasar-dasar imunolo pembengkakan
gi) ke tempatjaringan infeksi
tersebut, walaupun bersifat “merusak“,
Bila suatu protein asing (antigen) masuk sebagai reaksi terhadap
untuk memusnahkan masuk­nya
penyerbu. antigen.
Di sam ping
berfungsi melindungi organisme terhadap
berulangkali ke dalam aliran darah seorang Mediator tersebut
itu juga mengaki secara
batkan langsung
beberapa atau
gejala, a.l.
zat-zat asing yang menyerang tubuh. Peris-
yang berbakat hipersensitif, maka limfosit-B melalui
bronchosusunan
konstriksi, sarafvasodila
otonomtasi menimbulkan
dan pem-
tiwa alergi dapat lebih diperjelas sbb.
akan membentuk antibodies dari tipe IgE (di berbagai
bengkakanpenyakit
jaringan alergi
sebagaipenting, seperti
reaksi terhadap
samping
Bila suatuIgGprotein
dan IgM, lihat di
asing bawah). IgE
(antigen) ini,
masuk asma,
masukrhinitis
nya antigen.allergi­ ca (hay fever)
Mediator dan eksim.
tersebut secara
yang juga disebut
berulangkali ke dalamreagin, mengikat
aliran darahdiri pada
seorang Syukurlah
langsung atau bahwa
melalui kebanyakan
susunan saraf orang tidak
otonom
membran
yang mast
berbakat cells tanpa
hipersensitif, menimbulkan
maka limfosit-B berbakat
menimbulkan sitif sehingga reaksi
hipersen­bermacam-macam alergi
penyakit
geja­la.membentuk antibodies dari tipe IgE
akan demikian tidak terlalu
alergi penting, sepertiseringasma,terjadi!
rhinitis aller-
(diApabila
sampingkemudian
IgG dan IgM, antigen(alergen) yang
lihat di bawah). gica (hay fever) dan eksim.
sama
IgE atau
ini, yang
yang jugamirip rumus
disebut bangunnya
reagin, me-
mengikat Gejala reaksibahwa
Syukurlah tergantung pada
alergi kebanyakan oranglokasi
tidak
masuki
diri padadarah
membranlagi, maka IgE akan
mast-cells mengenali
tanpa menim- di mana reaksi
berbakat hipersen alergen-antibodi
sitif sehingga berlangsung,
reaksi alergi
dan mengi­
bulkan kat padanya. Hasilnya adalah
gejala. misalnya
demikiandi hidung
tidak (rhinitis allergica), di kulit
terjadi!

14108649_OBAT P(Bab 51)_T-820-834.indd 821 21/04/2015 20:48:30


822 Seksi IX: Lain-lain

Gambar 51-2: Mastcell dan reaksi antigen-antibodi.


Drugs for Nurses p262

(eksim, urticaria = bid­uran, kaligata), mukosa Penggolongan


mata (conjunctivitis) atau di bronchi (seran- Reaksi alergi dapat digolongkan berdasarkan
gan asma). Gejala tersebut juga dapat timbul prinsip kerjanya menurut Gell & Coombs
bersamaan waktu di beberapa tempat, mis- (1968) dalam 4 tipe hipersensitivitas, yaitu
alnya pada asma, ‚demam merang‘ (hay fever, tipe I-IV.
pollino­sis) dan eksim.
– Tipe I, reaksi segera berda­sarkan reaksi
Anafilaksis. Dalam keadaan gawat dapat antara alergen-antibody (IgE-dependant) de-
timbul suatu reaksi anafilaktik (Yun. ana = ngan degranulasi mast cells dan khu-
tanpa, phylaxis = perlindungan). Pada syok sus terjadi pada mereka yang berba­
anafilaktik, masuknya antigen pertama kali kat genetik (keturunan). Tipe-I ini juga
membuat tubuh tanpa perlindungan terhadap disebut alergi atopik atau reaksi ana-
pemasukan antigen berikutnya. Kadar his- filaktik dan terutama berlang­sung di
tamin dapat meningkat dengan drastis, saluran napas (serangan pollinosis, rhini­tis,
seperti pada peristiwa kecelakaan dengan asma) dan di kulit (eksim resam = dermatitis
banyak kehilangan darah atau cedera bakar atopik), jarang di saluran cerna (alergi
hebat. makanan) dan di pembu­luh (syok anafilak­
Pada kelompok orang tertentu yang telah sis). Mulai­ reaksinya cepat, dalam waktu
disensibilisa­si terhadap satu atau beberapa 5 sampai 20 menit setelah kontak dengan
jenis alergen dapat timbul suatu reaksi aler­gen, maka sering kali disebut reaksi
anafilaktik hebat. Misalnya, alergen dalam segera. Gejalanya bertahan ±1 jam.
makanan (ka­cang-kacangan, buah kiwi, ar-
bai, dan lain-lain) atau obat-obat dari kelom­ – Tipe II, autoimunitas (reaksi sitolitik).
pok penisilin. Antigen yang terikat pada membran sel

14108649_OBAT P(Bab 51)_T-820-834.indd 822 21/04/2015 20:48:30


Bab 51: Antihistaminika 823

bereaksi dengan IgG atau IgM dalam hingga timbul reaksi peradangan. Proses
darah dan menyebabkan sel musnah penarikan itu disebut chemotaxis. Mulai
(cytos = sel, lysis = melarut). Reaksi ini reaksinya sesudah 24-48 jam dan bertahan
terutama berlangsung di sirkulasi darah. beberapa hari. Contohnya adalah reaksi
Contohnya adalah ganggu­an auto-imun tuberku­lin dan dermatitis kontak.
akibat obat, seperti anemia hemolitik
(akibat penisi­lin), agranulositosis (akibat Bentuk alergi tipe I s/d III berkaitan
sulfonamida), arthritis rheumatica, SLE dengan imunoglobu­lin dan imunitas humoral
(systemic lupus erythematodes), akibat hi- (Lat. humor = cairan tubuh), artinya ada
dralazin atau prokaina­mida. Reaksi auto- hubungan dengan plasma. Hanya tipe IV
imun jenis ini umumnya sembuh dalam berdasarkan imunitas seluler(limfosit-T).
waktu beberapa bulan setelah peng-
gunaan obat dihen­ti­kan. Alergi atas dasar IgE
Timbulnya penyakit autoimun ada- Diagnosis untuk alergi atopik dilakukan
lah bila sistem imun tidak “menge- melalui tes kulit (intrakutan) dengan ekstrak
nali” jaringan tubuh sendiri dan me- alergen inhalasi. Reaksi dini ditentukan
nyerangnya. Gangguan ini bercirikan sesudah 15-20 menit dan reaksi lambat
terdapatnya auto-antibodies atau sel- setelah 6-10 jam. Tes kulit ini dilengkapi
sel-T autoreaktif dan lazimnya dibagi dengan penentu­an laborato­rium mengenai
dalam dua kelompok: antibodies IgE dalam darah. Gangguan alergi
– auto-imunitas organ-spesifik (me- atopik yang terpenting adalah asma, rhinitis,
nyangkut organ tunggal), mis. anemia eksim resam dan alergi makanan.
pernicious, Addison’s disease, lih. Bab 46, a. Alergi makanan
ACTH dan Kortikosteroida. Jenis alergi ini disebabkan oleh protein
– auto-imunitas non-organ spesifik (me- yang terdapat dalam makanan dan berlang­
nyangkut berbagai organ), mis. SLE, MS sung melalui IgE dan pelepasan media­tor.
dan rema. Alergen makanan terkenal adalah ikan, udang,
kerang, daging babi, putih telur, susu
– Tipe III, gangguan imun-kompleks (re- sapi, keju/mentega (diaries), juga gluten,
aksi Arthus). Pada peristiwa ini antigen suatu protein dari jenis gandum. Selain itu
dalam sirkul­asi bergabung dengan teru- termasuk pula additiva, seperti zat penga­
tama IgG menjadi suatu imun-kompleks, wet (asam benzo­at, asam sorbat, nipagin),
yang diendapkan pada endotel pembuluh. zat warna(tartrazin kuning), zat rasa dan zat
Sebagai respons timbul peradangan, yang penyedap(monosodiumgluta­mat/MSG, Vetsin).
disebut penyakit serum yang bercirikan Gejalanya dapat berupa serangan asma,
urticaria, demam serta nyeri otot dan se- urticaria dan keluhan lambung-usus (mual,
ndi. Reaksinya dimulai 4-6 jam setelah muntah, kejang perut, diare). Bila penye-
„terkena“ (exposure) dan lamanya 6-12 babnya dikeluarkan dari makanan, gejala
hari. Obat-obat yang dapat menginduksi akan hilang dalam waktu 1-2 hari. Alergi
reaksi ini adalah sulfonami­da, penisilin makanan dapat terjadi bersamaan waktu
dan iodida. Imun-kompleks dapat terjadi dengan intoleransi untuk makanan. Kedua-
di jaringan yang menimbulkan reaksi nya dapat dideteksi dengan jalan mengelu­
lokal (Arthus) atau dalam sirkulasi arkan jenis pangan yang dicurigai dari diet
(gangguan sistemik). atau menambahkannya lagi padanya.
– Tipe IV (reaksi lambat,‘delayed’). Anti-
gen terdiri dari suatu kompleks hapten + * Intoleransi makanan adalah bentuk aler-
protein, yang bereaksi dengan T-limfosit gi berda­sarkan pembebasan mediator lang-
yang sudah disensitasi. Limfokin tertentu sung dari mastcells, jadi tanpa peranta­raan
(= sitokin dari limfosit) dibebaskan, lalu reaksi alergen-antibodi. Oleh karena itu di-
menarik makrofag dan neutrofil, se- sebut juga pseudo-alergi(pseudo = imitasi,

14108649_OBAT P(Bab 51)_T-820-834.indd 823 21/04/2015 20:48:30


824 Seksi IX: Lain-lain

mirip). Contohnya adalah makanan dengan atau benda yang digunakan. Contohnya
kandungan amin vasoaktif, yang dapat adalah logam (nikel dalam gelang, an­ting,
memicu seran­gan mi­grain, misalnya histamin- senyawa krom dalam semen), zat-zat kimia
liberators (tomat, arbai, bayem), fenile­ti­lamin formaldehida, p-fenilen­diamin (dalam cat
(cokelat) dan tiramin (keju Prancis masak, rambut), zat-zat warna, obat-obat (balsem
anggur merah). Intoleransi untuk obat-obat Peru, neomi­sin, kloramfenikol), minyak wangi
juga dapat terjadi, a.l. untuk asetosal dan zat- dan zat pengawet dalam kosmetika.
zat kontras-iod. Penanganannya terdiri dari menghindari
alergen penye­bab dan mengobati gejalanya
b. Eksim atopik (= derma­titis atopik) dengan krem kortikosteroida.
Alergen hanya menimbulkan reaksi IgE c. Asma
signyifikan pada individu yang berdasarkan Asma atau bengek sering kali timbul pada
keturunan terdisposisi, keadaan ini disebut orang dengan resam (konstitusi) atopik
atopik. Salah satu penyakit atopik adalah yang dalam darah dan ludahnya terjadi
eksim atopik yang juga disebut eksim peningkatan jumlah granulo­sit eosinofil
endogen, yang timbul pada 10-15% anak- (eosinofilia). Pernapasan dipersu­lit oleh pe-
anak atopik. Gangguan ini terutama timbul nyempitan bronchia akibat reaksi antigen-
pada tahun-tahun pertama sejak kelahir- IgE dan terlepasnya mediator dengan efek
an, yang umumnya akan membaik dengan vasokonstriksi. Ditambah pula den­gan obs-
meningkatnya usia. Eksim ini dapat diper- truksi bronchia akibat peradangan kronis, pem-
hebat oleh alergi terhadap bahan makanan, bengkakan mukosa serta banyaknya dahak
sering kali putih telur, susu sapi dan kacang dan ke­jang-kejang, turut meng­akibat­kan se-
tanah. sak napas. Selanjut­nya lihat Bab 40, Obat-
Gejalanya berupa bercak kemerah-merah- obat Asma.
an tanpa batasan tajam, benjolan dan gelem-
bung kecil yang menggerisik dan gatal-ga- d. Demam merang(hay fever)
tal. Lokasi eksim lazimnya di muka, juga di Rhinitis allergica adalah radang mukosa
bagian dalam siku dan lutut, pergelangan hidung (Yun. rhino = hidung), yang merupa-
tangan dan tengkuk. Kerapkali ada hubung- kan ganggu­an alergi (atopik) yang paling
an dengan asma, pollinosis dan rhinitis. banyak terja­di. Sering kali disertai radang
Lazimnya bentuk eksim ini hilang pada usia selaput ikat mata (conjunctivitis).
5-7 tahun tetapi pada usia pubertas dapat Geja­lanya a.l. selesma berat, banyak me-
muncul kembali dalam bentuk asma, rhinitis ngeluarkan ingus dan air mata, bersin, hidung
atau alergi makanan. mampat dan gatal-gatal di sekitar mata dan
Pengobatannya dapat dimulai dengan salep/ hidung. Umumnya, gejala ini bertahan lebih
krem yang mengandung ter (pix lithantracis, dari empat minggu dan sering kali kambuh.
liquor carbonis detergens) yang berkhasiat Terutama diderita pada usia 5-45 tahun dan
a.l. antiradang dan antigatal. Bila efeknya setelah masa ini dapat berkurang atau hilang
tidak memuas­kan, maka dapat digunakan dengan sendi­rinya.
krem kortikosteroida (hidrokortison 1-2%, Rhinitis merupakan suatu reaksi tipe I, di
triamsinolon 0,05-0,1%), lihat Bab 46, ACTH mana IgE yang spesifik bagi alergen tertentu
dan Kortikosteroida. memegang peranan. Sistem imun membuat
antibodies khas tersebut dengan maksud
* Eksim kontak alergik adalah bentuk eksim „memerangi“ alergen dan memusnahkannya,
yang juga berdasarkan reaksi alergi lambat juga menimbulkan suatu reaksi peradan­gan.
(tipe IV). Zat-zat tertentu mampu menim- Lagi pula akibat chemotaxis, jumlah granulosit
bulkan sensibilisasi kuat pada kontak inten- eosinofil setempat (sejenis lekosit, lihat Bab
sif, tetapi gejala hipersensitivitas baru dapat 49, Dasar-dasar Imunologi) meningkat dan
terjadi setelah bertahun-tahun. Biasanya membentuk zat-zat yang diperkirakan meng-
berkaitan dengan pekerjaan, perhiasan akibatkan hiperreakti­vi­tas.

14108649_OBAT P(Bab 51)_T-820-834.indd 824 21/04/2015 20:48:30


Bab 51: Antihistaminika 825

* Rhinitis hiperreaktif (non-alergik) adalah Bila pollen diinhalasi bersama udara, maka
suatu bentuk rhinitis yang disebabkan oleh dengan perantaraan makrofag dan limfosit T
kepe­kaan berle­bihan, pada mana terja­di reaksi (helper cells,) sel-sel limfo-B membentuk IgE
yang abnormal hebat­nya. Dengan penger­ khas. IgE ini terutama mengikat diri pada
tian hiperreak­tivitas dimaksud terjadi­nya reseptor di membran mast cells dan juga
gejala akibat rangsan­gan tak-spesifik (asap pada makrofag, eosinofil dan basofil yang
rokok, bau, uap, udara dingin dan lain-lain), disensitasi. Pollen yang kemudian memasu­
yang pada orang sehat tidak menimbulkan ki darah lagi ‚ditangkap‘ oleh IgE tersebut
reaksi. Istilah ini khusus diguna­kan untuk pada mast cells, yang disertai pelepasan
as­ma/bron­chitis kronis untuk melukiskan hi- mediator. Juga alergen yang terikat pada
persensitivitas saluran napas terhadap rang- sel-sel tersen­si­tasi tersebut mensintesis dan/
sangan demikian. Efeknya adalah gejala di atau melepaskan mediator seperti histamin,
hidung, mata dan bronchia (batuk, sesak) prostaglandin dan leukotriën. Efeknya adalah
seperti tersebut di atas. pollinosis, juga disebut ‚demam merang‘(hay
fever), dengan gejala rhini­tis alergik tersebut
Penyebab di atas.
Rhini­tis dapat diakibatkan oleh reaksi aler-
* Debu rumah merupakan “cocktail” dari
gi terha­dap tepung sari (pollen), tungau debu
beragam produk: tungau, fungi (spora) dan
rumah, spora jamur, serpihan kulit hewan atau
bakteri, serpi­han kulit, rambut orang dan
bahan makanan. Dalam semua kasus ini pro-
binatang piaraan, sisa serangga mati pada
tein sebagai salah satu zat kandungannya
pakaian, tanah dan lain-lain.
selalu merupakan alergen yang sebenar­nya.
– Tungau debu rumah (Dermatophagoides
* Pollen adalah sel-sel perbanyakan jantan farinae) adalah serangga transparan sebe-
dari rumput dan pohon, yang penyerbukan­ sar 0,3 mm. Syarat hi­dupnya yang optimal
nya dilakukan oleh angin. Di negara dingin adalah suhu 25°C dan derajat kelembapan
dengan empat musim, pollen mempunyai relatif di atas 75%. Ditemukan praktis
peranan penting pada terjadinya rhinitis. pada semua benda di rumah, paling
Khususnya di musim semi dan musim panas, banyak di kasur kapuk dan kasur bulu
banyak sari bunga terdapat di udara. Di burung, selimut serta karpet. Dalam satu
Indone­sia alergi pollen (pollinosis) berperan gram debu kasur terdapat sampai 15.000
lebih ringan. tungau yang hidup dari serpihan kulit.

Gambar 51-3: Tungau

14108649_OBAT P(Bab 51)_T-820-834.indd 825 21/04/2015 20:48:30


826 Seksi IX: Lain-lain

Tinjanya sebesar 2-10 micron bersifat aler- hadap suatu alergen dan dengan demi-
gen dan memasuki saluran napas melalui kian mengurangi parahnya keluhan. Meka-
pernapasan. Lihat Gambar 51-3. nismenya adalah mengurangi respons da-
– Jamur dapat memperbanyak diri dengan ri IgE dan mengalihkannya menjadi IgG.
sangat cepat pada suhu dan kelembapan Untuk ini pasien disuntik subkutan dengan
tinggi. Terutama spora banyak terdapat larutan ekstrak alergen dalam kadar
di udara dan mudah dihirup ketika ber- meningkat menurut suatu pola tertentu
napas, tetapi juga myceliumnya (be­nang- selama beberapa tahun. Hasil yang baik
benang) dapat berperan sebagai alergen dicapai dengan ek­strak pollen, tungau debu
dan penyebab rhinitis. Alergi untuk ja- rumah, serpihan kulit binatang dan racun tawon.
mur tidak sering terja­di dan terutama Hiposensibilisasi memperbaiki keadaan
jenis Aspergillus dan Penicillium. pasien dan meringankan reaksi kulit lambat,
juga meningkatkan antibodies khas IgG.
Prevensi Pada pelaksanaan desensitasi ini tetap
harus waspada terhadap risiko reaksi ana-
Tindakan umum. Pada prinsipnya sedapat filaktik, walaupun penyuntikan dimulai de-
mungkin semua alergen inhalasi yang dapat ngan dosis alergen yang kecil sekali.
menimbul­kan reaksi alergi harus dijauhi.
Untuk pollen, hal ini adalah sesuatu yang Pengobatan
mustahil, tetapi kontak dapat dikurangi de- Sebagai tindakan pertama perlu diusahakan
ngan a.l. menggunakan kaca mata atau menu- identifika­si dari alergen penyebab alergi dan
tup jendela mobil dan ruang tidur pada menyingkirkannya. Misalnya, bulu hewan
malam hari. Rumah orang yang berbakat piaraan (anjing, kucing dan sebagainya) serta
alergis dibuat bebas alergen semaksimal debu rumah, lihat di atas. Obat-obat yang
mungkin. Hal ini sukar sekali dicapai, tetapi kemudian dapat digunakan terhadap gejala
risiko penghi­rupan alergen dari debu rumah rhinitis adalah antihistaminika, decongestiva
dapat diper­kecil dengan men­taati higiene dan kortikosteroida inhalasi.
di seluruh rumah. Kamar tidur perlu diber­
sihkan setiap hari dengan saksama, meski­ *Antihistaminika-H1 (lihat di bawah) dapat
pun debunya tidak nampak. Lantai dipel atau menanggulangi gejalanya secara efektif, ter-
disedot debunya dengan ‚vacuum­ cleaner‘, utama bersin dan gatal-gatal pada mata.
sprei (dan selimut) perlu dicuci secara teratur. Bila digunakan pada waktunya, obat ini
Kasur sebaik­nya dari polieter atau karet busa juga berkhasiat menekan produksi mediator
sebagai pengganti kapuk. Hewan piaraan dalam mastcells, dengan efek meringankan
hendaknya jangan masuk ke dalam rumah reaksi alergi lambat. Antihistaminika ge-
dan teruta­ma tidak ke ruang tidur. Ventil­ nerasi kedua lebih disukai karena long-
asi yang baik adalah penting sekali untuk acting dan (hampir) tidak bekerja sedatif,
menjamin udara kering di dalam rumah. yaitu astemizol, terfe­nadin, cetirizin dan
Profilaksis terhadap serangan rhinitis dapat loratadin.
dilakukan dengan obat-obat yang pada reaksi
alergen-IgE mencegah degranulasi mast cells, *Decongestiva digunakan untuk membuka
sehingga mediator peradangan tidak dibe- saluran yang tersumbat (hidung mampat)
bas­kan. Tersedia natrium kromoglikat dan dengan mengurangi penumpukan mukosa
nedokromil (Tilade) dalam bentuk serbuk (congestio). Untuk ini banyak digunakan
inhal­asi (aerosol), tetes hidung dan tetes adrenergika, seperti ksilometazolin dan
mata. Obat-obat ini efektif pula terhadap oksimetazolin dalam bentuk tetes hidung
conjunctivitis alergis. atau spray, adakalanya juga secara oral. Lihat
Bab 31 A, Adrenergika dan Adrenolitika.
Hiposensibilisasi (desensitasi)
Cara ini dilakukan pada pengidap aler- * Kortikosteroida dalam dosis rendah se-
gi atopik untuk mengurangi kepekaan ter- ring kali digunakan sebagai spray dan

14108649_OBAT P(Bab 51)_T-820-834.indd 826 21/04/2015 20:48:31


Bab 51: Antihistaminika 827

sangat efektif terhadap hiperreaktivi­tas b. Antihistaminika generasi ke-2: aste-


dan semua gejala lambat. Tersedia beklo- mizol, terfenadin dan fexofenadin, akri-
metason,budesoni­da dan flutikason (Flixo- vastin (Semprex), setirizin, loratidin,
tide). levokabastin (Livocab) dan emedastin
(Emadin). Zat-zat ini bersifat hidrofil
dan sukar mencapai CCS (cairan cere­
B. ANTIHISTAMINIKA brospinal), maka pada dosis terapeu­
tik tidak bekerja se­datif. Keuntungan
lainnya adalah plasma-t½-nya yang le-
Antihistaminika adalah zat-zat yang da-
bih panjang, sehingga dosisnya cukup
pat mengurangi atau mengha­langi efek
dengan 1-2 kali sehari. Efek anti alerginya
histamin terhadap tubuh dengan memblok
selain berdasarkan khasiat antihistamin ,
reseptor histamin (penghambatan saingan).
juga berkat kemampuannya menghambat
Pada awalnya hanya dikenal satu tipe anti-
sintesis mediator radang, seperti prosta-
histaminikum, tetapi setelah ditemukan­nya
glandin, leukotriën dan kinin. Lihat Bab
jenis reseptor khusus pada tahun 1972, yang
40, Obat-obat Asma, Antileukotriën.
disebut resep­tor-H2, maka secara farmakologis
reseptor histam­in dapat dibagi dalam dua
2. H2-blocker (penghambat asam). Obat-obat
tipe, yaitu reseptor-H1 dan reseptor-H2.
ini secara selektif menghambat sekresi asam
Berdasarkan penemuan ini, antihistaminika
lambung yang meningkat akibat histamin,
dapat dibagi dalam 2 kelompok, yaitu anta-
melalui persaingan terhadap reseptor-H2
gonis reseptor-H1 (singkatnya disebut H1-
di lambung. Efeknya adalah berkurangnya
blockers atau antihistaminika) dan antagonis
hipersekresi asam klorida, juga mengurangi
reseptor-H2 (H2-blockers atau zat penghambat
vasodila­tasi dan menurunkan tekanan da-
asam).
rah. Senyawa ini banyak digunakan pada
terapi tukak lam­bung-usus untuk mengu-
1. H1-blocker (antihistaminika klasik) me-
rangi sekresi HCl dan pepsin, juga sebagai
nentang histamin dengan memblok resep-
zat pelindung tambahan pada terapi de-
tor-H1 di otot licin dari dinding pembuluh,
ngan kortikosteroida. Lagi pula sering kali
bronchi dan saluran cerna, kandung kemih
digunakan bersama suatu perangsang moti-
dan rahim. Begitu pula melawan efek
litas lambung (cisaprida) pada penderita
histamin di kapiler dan ujung saraf (gatal,
reflux.
flare reaction). Efeknya adalah simtomatis,
Pengham­bat asam yang dewasa ini banyak
antihistaminika tidak dapat menghindari
digunakan adalah simetidin, ranitidin, fa-
timbulnya reaksi alergi.
motidin, nizati­din dan roksatidin yang me-
Dahulu antihistaminika dibagi secara ki-
rupakan senyawa-senyawa heterosiklik dari
miawi dalam 7-8 kelompok, tetapi kini digu-
histamin. Lihat selanjutnya Bab 16, Obat-obat
nakan penggolongan dalam 2 kelompok atas
Lambung.
dasar kerjanya terhadap SSP, yaitu zat-zat
generasi ke-1 dan ke-2.
Penggunaan
a. Antihistaminika generasi ke-1: prometa- Lazimnya dengan “antihistaminika” selalu
zin, oksomemazin, tripelennamin, (klor) dimaksud H1-blockers. Selain bersifat anti-
feniramin, difenhidramin, klemastin (Ta- histamin, obat-obat ini juga memiliki ber-
vegil,) siproheptadin (Periactin), azelastin bagai khasiat lain, yaitu antikolinergik,
(Allergodil), sinarizin, meklozin, hidro- antiemetik dan efek menekan SSP (sedatif),
ksizin, ketotifen (Zaditen) dan oksatomida sedangkan beberapa di antaranya memiliki
(Tinset). efek antiserotonin dan lokal anestetik (le-
Obat-obat ini berkhasiat sedatif ter- mah).
hadap SSS dan sebagian besar memiliki Berdasarkan efek-efek ini, antihistaminika
efek antikolinergik. digunakan secara sistemik (oral, injeksi)

14108649_OBAT P(Bab 51)_T-820-834.indd 827 21/04/2015 20:48:31


828 Seksi IX: Lain-lain

untuk mengobati gejala berbagai gangguan dan turunan 4-metil(orfenadrin) yang juga
alergi yang disebabkan oleh pembeba­san berkhasiat spasmolitik.
histamin. Di samping rhinitis, pollinosis dan g. Mabuk jalan (mual) dan pusing (ver-
alergi makanan/obat (lihat di atas) juga sering tigo) berdasarkan efek antiemetik­nya
kali digunakan pada sejumlah gangguan yang juga berkaitan dengan khasiat
berikut: antikolinergik, terutama siklizin, meklizin
dan dimenhidrinat, sedangkan sinarizin
a. Asma yang bersifat alergi, untuk me-
digunakan terutama pada vertigo.
nanggulangi gejala bronchokonstriksi.
h. Syok anafilaktik, di samping pemberian
Walaupun kerjanya baik, namun efek
adrenalin dan kortikosteroid.
keseluruhannya hanya rendah karena
tidak berdaya terhadap mediator lain
Selain itu antihistaminika banyak diguna-
(leukotriën) yang juga mengakibatkan
kan da­lam sediaan kombinasi terhadap selesma
penciutan bronchi. Terdapat indikasi bah-
dan flu.
wa penggunaan dalam bentuk sediaan
inhalasi menghasilkan efek yang lebih
* Pilihan obat hendaknya secara individual,
baik. Obat-obat ketotifen dan oksatomida
tergan­tung pada efek dan kerja sampingnya.
berkhasiat mencegah degranulasi dari
Kadang-kadang terjadi tachyfylaxis (berku-
mastcells dan efektif untuk mencegah
rangnya res­pons) dan obat harus diganti
serangan.
dengan obat lain dari golongan kimiawi yang
b. Sengatan serangga, khususnya tawon berlainan.
dan lebah, yang mengandung a.l. histamin
dan suatu enzim yang mengakibatkan Efek samping
pembebasannya dari mastcells. Untuk
memperoleh hasil yang memuaskan, obat Kebanyakan antihistaminika tidak menye-
perlu diberikan segera dan sebaiknya babkan efek samping se­rius bila diberikan
melalui injeksi. Dalam keadaan hebat dalam dosis terapeutik. Yang paling sering
biasanya diberikan injeksi adrena­lin i.m. terjadi adalah:
atau hidrokortison i.v. – efek sedatif-hipnotik (mengantuk) akibat
depresi SSP dan khasiat antikolinergik-
c. Urticaria (kaligata, biduran). Pada umum-
nya. Efek ini paling nyata pada prometazin
nya ber­man­faat terhadap meningkatnya
dan difenhidramin, tetapi agak kurang
permeabilitas kapiler dan gatal-gatal,
pada d-klorfeniramin dan mebhidrolin,
teruta­ma zat-zat dengan kerja antisero-
walaupun sifat ini sangat bervariasi
tonin seperti alimemazin (Nedeltran),
secara individual. Pada umumnya da-
azatadin dan oksatomida. Khasiat antigatal
lam beberapa minggu terjadi toleransi
mungkin berkaitan pula dengan efek
terhadap efek sedatif-hipnotis ini.
sedatif dan efek anestetik lokalnya.
Efek sedatif ini tidak dimiliki oleh
d. Stimulasi nafsu makan. Untuk men- antihistaminika generasi kedua (lihat
stimulasi nafsu makan dan meningkatkan di bawah), misalnya astemizol dan ter-
berat badan, yaitu sipro­heptadin (dan turu­ fenadin, sehingga dengan aman dapat
nannya pizotifen) dan oksato­mida. Semua diberikan pada misalnya pengemudi
zat ini berefek antiserotonin. kendaraan bermotor. Sebaliknya, kedua
e. Sebagai sedativum berdasarkan efeknya obat ini bila diminum serentak dengan
menekan SSP, khususnya prometazin dan suatu obat yang menghambat perom-
difenhidramin serta turunannya. Obat-obat bakannya dalam hati, kadar histamin
ini juga berkhasiat meredakan rangsang- dalam plasma dapat meningkat kuat
an batuk, sehingga banyak digunakan sehingga menimbulkan gangguan jan-
dalam sedi­aan obat batuk populer. tung berbahaya (cardiac arrest, aritmia
f. Penyakit Parkinson berdasarkan efek ventrikuler). Obat-obat induktor enzim
antikolinergiknya, khusus difenhidramin demikian adalah ketokonazol, antibiotika

14108649_OBAT P(Bab 51)_T-820-834.indd 828 21/04/2015 20:48:31


Bab 51: Antihistaminika 829

makrolida (eritromisin) dan makanan (jus R1


grapefruit). R—X—C—C—N
– efek sentral lainnya berupa pusing, ge- R2
lisah, rasa le­tih, lesu dan tremor (tangan
gemetar), sedang­kan dosis berlebihan da- di mana X = atom O, N, atau C; R = gugus
pat mengakibatkan konvulsi ­dan koma; aromatik dan/atau heterosiklik; R1 dan R2 =
– gangguan saluran cerna juga sering ter- gugus metil atau heterosiklik. Dapat dilihat
jadi dengan gejala mual, muntah dan bahwa inti molekul terdiri atas etilamin,
diare sampai anoreksia dan sembelit. Efek yang juga terdapat pada molekul histamin.
ini dapat dikurangi bila obat dimi­num Adakalanya gugus ini merupakan bagian
setelah makan. dari suatu struktur siklik, misalnya pada
– efek antikolinergik (anti muskarin) dapat antazolin dan klemastin.
terjadi, seperti mulut kering, gangguan
akomodasi dan saluran cerna, sembe­lit MONOGRAFI
dan retensi kemih. Berhubung sifatnya
ini, antihis­taminika jangan diberikan pa- 1. Derivat etanolamin (X=O)
da pasien glauko­ma dan hipertrofi prostat. Zat-zat ini memiliki khasiat antikolinergik
– efek antiserotonin dapat meningkatkan dan sedatif yang agak kuat.
nafsu makan dan berat badan. Bila efek
ini tidak dikehendaki, maka untuk peng- 1a. Difenhidramin: Benadryl
gunaan lama sebaiknya jangan diberi­kan Di samping efek antikolinergik dan sedatif
siprohep­tadin atau oksatomida; yang kuat, antihistamin ini juga bersifat
– sensibilisasi dapat terjadi pada pem- spasmolitik, anti-emetik dan antiverti­go.
berian oral, tetapi terutama pada peng- Digunakan sebagai obat tambahan pada
gunaan lokal. Obat-obat dengan efek terapi penyakit Parkinson (lihat Bab 28, Obat-
menstabili­sasi mastcells pada dosis ting- obat Parkinson) dan sebagai obat antigatal
gi mem­perlihatkan efek paradok­sal, yaitu pada urticaria akibat alergi (Caladryl).
justru menstimul­asi pelepasan histamin Dosis: oral 4 dd 25-50 mg, i.v. 10-50 mg.
(histamin liberator), bahkan tanpa adanya
antigen. Efek ini mungkin dis­ebabkan * Orfenadrin (2-metildifenhidramin, Disipal)
oleh mekanisme merusaknya terhadap memiliki khasiat antikolinergik dan sedatif
membran sel; ringan, sehingga lebih disukai sebagai obat
– efek teratogen, mungkin pada derivat tambahan pada pengobatan Parkinson dan
piperazin (meklizin, siklizin, hidroksizin terhadap gejala ekstrapiramidal pada terapi
dan setirizin). dengan antipsikotika. Dosis: oral 3 dd 50 mg.

* Wanita hamil dan menyusui. Hanya * Dimenhidrinat (Dramamine) adalah senya-


sinarizin, hid­roksi­zin, siklizin dan meklozin, wa klorteofilinat dari difenhidramin yang khu-
ketoti­fen, meb­hid­ro­lin dan siproheptadin sus digunakan terhadap mabuk jalan dan
dianggap aman bagi janin. Dari obat-obat muntah kehamilan. Dosis: oral 4 dd 50-100
lainnya kurang tersedia data mengenai mg, i.m. 50 mg.
keamanannya selama keha­milan dan lakta­si. * Klorfenoksamin(Systral) adalah derivat
Terfe­na­din, cetirizin dan loratadin masuk ke klor dan metil, yang kadang-kadang digu-
dalam air susu. nakan sebagai obat tambahan pada terapi
penyakit Parkinson. Dosis: oral 2-3 dd 20-40
Penggolongan mg (klorida); dalam krem 1,5%.
Sesuai struktur kimianya antihistaminika
dapat dibagi dalam beberapa kelompok, 1b.Klemastin: Tavegyl
yang di antaranya memiliki rumus dasar Zat ini memiliki struktur yang mirip
sebagai beri­kut: klorfenoksamin, tetapi dengan substituen

14108649_OBAT P(Bab 51)_T-820-834.indd 829 21/04/2015 20:48:31


830 Seksi IX: Lain-lain

siklik (piridil). Efek antihistaminnya sangat * Klorfeniramin (klorfenamin, klorfenon) ada-


kuat; mulai bekerja cepat (dalam beberapa lah derivat klor dengan khasiat 10 kali lebih
menit) dan bertahan lebih dari 10 jam. Me- kuat dan derajat toksisitas yang sama. Efek
kanisme kerjanya adalah a.l. mengurangi sampingnya sedatif ringan dan sering kali
permeabilitas kapiler dan efektif terhadap digunakan dalam obat batuk.
pruritus allergica (gatal-gatal).
Dosis: oral 2 dd 1 mg a.c. (fumarat), i.m. 2 * Deksklorfeniramin (Polaramine) adalah
dd 2 mg. bentuk dekstronya yang dua ka­li lebih kuat
daripada bentuk-dl (rasemis)-nya.
2. Derivat Etilendiamin (X = N)
Obat-obat dari kelompok ini pada umum- *Triprolidin (*Actifed, *Stop-Cold) adalah deri-
nya memiliki khasiat sedatif yang lebih vat dengan rantai sisi pirolidin, yang kha-
ringan. siatnya agak kuat. Mulai kerjanya cepat dan
bertahan lama, sampai 24 jam (tablet retard).
2a. Antazolin: Antistin Dosis: oral 1 dd 10 mg (klorida) pada malam
Efek antihistaminnya tidak begitu kuat hari karena efek sedatif­nya.
tetapi tidak merangsang selaput lendir, se-
hingga cocok digunakan pada pengobatan 4. Derivat Piperazin
gejala alergis pada mata dan hidung (selesma) Obat-obat dari kelompok ini tidak memiliki
sebagai sediaan kombinasi dengan nafazolin inti etilamin tetapi inti piperazin dan pada
(Antistin-Privine). umumnya bersifat long-acting (lebih dari 10
Dosis: oral 2-4 dd 50-100 mg (sulfat). jam).

* Tripelennamin (Tripel), kini hanya digu- 4a. Siklizin: Marzine, *Migril


nakan sebagai krem 2% pada gatal-gatal aki- Mulai kerjanya cepat dan bertahan 4-6 jam.
bat alergi terhadap sinar matahari, sengatan Terutama digunakan sebagai obat antiemetik
serangga, dan lain-lain. dan pencegah mabuk jalan. Pada hewan per-
cobaan siklizin dan derivatnya meklozin
* Mepirin (piranisamin) adalah derivat me- (Suprimal) bersifat teratogen. Karena sifatnya
toksi dari tripelennamin yang digunakan ini, peredarannya di Indonesia dilarang
dalam kombinasi dengan feniramin dan sejak Januari 1963. Tetapi pada manusia efek
fenilpropanolamin (*Triaminic drops) terhadap teratogennya belum pernah terbukti dan di
hay fever. kebanyakan negara Barat masih dipasarkan.
Meskipun demikian, obat-obat ini jangan
* Klemizol adalah derivat klor yang sekarang diberikan pada wanita hamil, terutama sela-
hanya digunakan dalam salep/suppositoria ma trimester pertama.
antiwasir (*Scheriproct, *Ultraproct). Dosis: mabuk jalan 1 jam sebelum berangkat
50 mg, bila perlu 3 kali sehari; untuk mual
3. Derivat Propilamin (X = C) dan muntah 3-4 dd 50 mg, anak-anak 6-13
Obat-obat dari kelompok ini memiliki tahun 3 dd 25 mg.
khasiat antihis­tamin kuat.
* Homoklorsiklizin (Homoclomin) adalah
3a.Feniramin: Avil derivat klor, pada mana cincin piperazin
Feniramin memiliki khasiat antihistamin diganti dengan cincin 7-diazepin. Bersifat
dan efek meredakan ­batuk yang cukup anti-serotonin dan digunakan pada pruritus
baik, oleh karena itu juga digunakan dalam allergica (gatal-gatal). Dosis: oral 1-3 dd 10 mg.
ramuan obat batuk.
Dosis: oral 3 dd 12,5 - 25 mg (maleat) atau 1 4b. Sinarizin:Stugeron
dd 50 mg tablet retard; i.v. 1-2 dd 50 mg; krem Derivat cinnamyl dari siklizin ini di sam-
1,25%. ping sifat antihistaminnya juga berkhasi-

14108649_OBAT P(Bab 51)_T-820-834.indd 830 21/04/2015 20:48:31


Bab 51: Antihistaminika 831

at vasodilatasi perifer. Sifat ini berkaitan da reaksi alergi lambat. Diguna­kan pada
dengan efek relaksasinya terhadap arteriole urticaria dan rhinitis/conjunctivi­tis. Dosis: 1
perifer (betis, kaki-tangan) dan otak, karena dd 10 mg malam hari.
penghambatan masuknya ion kalsium ke
dalam sel-sel otot polos. Lihat selanjutnya 5. Derivat Fenotiazin
Bab 34, Vasodilator, antagonis kalsium. Di Senyawa trisiklik ini memiliki khasiat
samping itu juga berkhasiat antipusing antihistamin dan antikolinergik yang ti-
dan antiemetik serta sering kali digunakan dak begitu kuat, tetapi sering kali berefek
sebagai obat vertigo, telinga berdengung sentral kuat dengan khasiat neuroleptik.
(tinnitus) dan pada mabuk jalan. Mulai Berdasarkan sifat ini, turunannya banyak
kerjanya agak cepat, bertahan selama 6-8 jam digunakan pada gangguan psikosis, lihat Bab
dengan efek sedatif ringan. 29. Antipsikotika. Juga sering kali digunakan
Dosis: oral 2-3 dd 25-50 mg. dalam obat batuk berdasarkan efek sedatifnya
di samping meredakan batuk.
* Flunarizin (Sibelium) adalah derivat di-
fluor dengan khasiat antihistamin lemah. 5a. Prometazin:Phenergan
Tetapi sebagai antagonis kalsium, sifat va- Antihistamin tertua ini (1949) digunakan
sorelaksasinya kuat. Digunakan terhadap pada reaksi alergi terhadap tumbuhan dan
vertigo dan sebagai obat pencegah migrain akibat gigitan serangga, juga sebagai anti-
(lihat Bab 52, Obat-obat Migrain dan Bab 34, emetikum terhadap mual dan mabuk jalan.
Vasodila­tor). Selain itu, prometazin digunakan pada ver-
tigo dan sebagai sedativum pada batuk dan
4c. Oksatomida: Tinset sukar tidur, terutama untuk anak-anak.
Derivat siklizin ini (1982) memiliki khasiat Efek samping bersifat umum, tetapi ka-
antihistamin, antiserotonin, anti-leukotriën dangkala dapat terjadi hipotensi, fotosen-
dan juga efek menstabilisasi mastcells. Ber- sibilisasi, hipothermia (suhu badan rendah)
dasarkan sifat-sifat ini, oksatomida diguna- dan efek terhadap darah (leukopenia, agranu-
kan sebagai obat pencegah maupun pengo- lositosis). Semua senyawa fenotiazin dapat
batan asma dan “hay fever”. Juga memiliki menimbulkan reaksi ini.
efek stimulasi nafsu makan. Lihat juga Bab Dosis: oral 3 dd 25-50 mg dan sebaiknya
40, Obat-obat Asma. dimulai pada malam hari; i.m. 50 mg.
Dosis: oral 2 dd 30 mg p.c.; untuk asma 120
mg sehari. * Oksomemazin (Doxergan) adalah derivat
dioksi (pada atom-S) dengan efek dan peng-
4d. Hidroksizin:Iterax, Atarax gunaan sama seperti prometazin, a.l. digu-
Derivat klor ini adalah salah satu anti- nakan dalam obat batuk (Toplexil). Dosis: oral
histamin perta­ma (1957) dengan berbagai 2-3 dd 10 mg.
jenis khasiat, a.l. seda­tif dan anksiolitik,
spasmolitik, anti-emetik serta antikoli­ner- 5b. Isotipendil:Andantol
gik. Sangat efektif pada urticaria dan gatal- Derivat azofenotiazin ini bekerja lebih
gatal. singkat dari prometazin dengan efek sedatif
Dosis­: 1-2 dd 50 mg. Sebagai anksiolitik: 1-4 yang lebih ringan.
dd 50 - 100 mg. Dosis: oral 3-4 dd 4-8 mg; i.m./i.v. 10 mg.

* Cetirizin (Riztec, Ryzen, Zyrtec) adalah


metabolit aktif dari hidroksizin (1987) de- 6. Derivat Trisiklik lainnya
ngan efek kuat dan panjang (t½ 8-10 jam). Sejumlah antihistaminika memiliki ru-
Merupakan obat generasi kedua, bersifat mus dasar yang terdiri atas satu cincin tu-
hidrofil, sehingga tidak bekerja sedatif, juga juh yang terikat pada dua cincin enam di
tidak antikoliner­gik. Menghambat migrasi kanan dan kiri. Zat-zat ini memiliki khasiat
dari granu­losit eosinofil, yang berperan pa- antiserotonin kuat dengan menstimulasi

14108649_OBAT P(Bab 51)_T-820-834.indd 831 21/04/2015 20:48:31


832 Seksi IX: Lain-lain

nafsu makan. Penggunaannya terutama se- 7. OBAT GENERASI KEDUA


bagai perangsang nafsu makan dan pada Obat-obat generasi kedua memiliki
urticaria, juga sebagai obat interval pada khasiat antihistamin tanpa efek seda­tif-
migrain. hipnotik. Berdasarkan sifat ini, layak seka-
li diberikan pada penderita alergi yang
6a. Siproheptadin:Periactin, Pronicy pekerjaannya memerlukan kewaspa­daan,
Berdasarkan efek stimulasinya terhadap seperti pengemudi kendaraan bermotor dan
pertumbuhan jaringan normal, dahulu obat mereka yang bekerja dengan mesin. Tersedia
ini banyak digunakan untuk pa­sien kurus beberapa obat yaitu terfe­nadin, astemi­zol,
dengan nafsu makan buruk. Lama kerjanya levokabastin, loratadin, azelastin dan seti­rizin.
4-6 jam, efek antikoliner­giknya rin­gan. Ketiga obat terakhir sudah dibahas di atas,
Efek sampingnya umum a.l. rasa kantuk yang pada hakikatnya termasuk kelom­
yang biasanya lewat sesudah seminggu. Obat pok ini karena efek sedatifnya relatif ringan
ini sekarang hanya dianjurkan sebagai anti- diban­dingkan obat-obat lain. Berhubung efek
histam­inikum. sampingnya terhadap jantung, walaupun
Dosis: oral 3 dd 4 mg (klorida). jarang terjadi tetapi bisa bersifat fatal, maka
terfenadin dan astemizol sudah dihentikan
6b. Pizotifen:Lysagor, Sandomigran peredarannya di AS dan banyak negara
Zat ini berkhasiat antihistamin dan anti- Eropa.
serotonin. Di samping sebagai stimulan nafsu
makan, zat ini juga digunakan pada terapi 7a. Terfenadin: Nadane, Triludan
interval migrain, lihat Bab 52, Obat-obat Mi- Derivat butilamin heterosiklik ini (1982)
grain. adalah suatu prodrug, dengan khasiat anti-
Dosis: oral semula 1 dd 0,5 mg (maleat), histamin (H1) yang menyerupai klorfeni-
berangsur-angsur dinaikkan sampai 3 dd 0,5 ramin. Tidak dapat melintasi barrier liquor
mg. (CCS), maka tidak memiliki efek sentral
(sedatif). Digunakan pada rhinitis allergica,
* Ketotifen (Zaditen) adalah derivat keto long- urticaria dan reaksi alergi lainnya.
acting tanpa efek antisero­tonin. Berdasarkan Resorpsi dari usus baik, mulai kerjanya
sifat menstabilisasi mast­cells, obat ini digu- sesudah 1 jam dan bertahan 12-24 jam.
nakan sebagai obat pencegah serangan asma. Dalam hati dengan cepat dan tuntas dirom-
Dosis: oral 2 dd 1-2 mg (fumarat). bak oleh sistem enzim cytochrom P450
menjadi a.l. metabolit aktifnya terfenadin kar­
* Loratadin(*Clarinase, Claritin) adalah deri- boksilat dengan plasma-t½ ±17 jam. Ekskresi
vat klor (1988) yang sebagai zat generasi berlangsung lewat tinja (60%) dan urin (40%).
kedua pada dosis biasa tidak berefek sedatif Efek samping jarang terjadi dan berupa
maupun antikoli­nergik. Plasma-t½-nya lebih gangguan saluran cerna, nyeri kepala dan
panjang: 12 jam, sedangkan metabolit aktif- berkeringat. Dengan beberapa obat (eritro-
nya 20 jam. Digunakan pada rhinitis dan misin, klaritromisin, ketoko­nazol, itrakonazol)
conjunctivitis alergis, juga pada urticaria terjadi interaksi berbahaya dengan efek
kronis. Dosis: 1 dd 10 mg. gangguan ritme dan terhentinya jantung,
yang adakalanya fatal! Kelainan rit­me ini
6c. Azelastin:Alergodil juga dapat timbul pada dosis terlampau
Adalah obat generasi kedua (1991) yang tinggi dan juga akibat grapefruit juice, yang
berkhasiat antihistamin, antileukotriën dan bersifat menghambat enzim cytochrom
antiserotonin dan juga menstabilisasi mast- P450 sehingga kadar terfenadin dalam
cells. Khusus digunakan pada rhinitis alergis. darah meningkat. Oleh karena itu, pada
Efeknya minimal 12 jam (t½ ±20 jam, dari awal tahun 1997, DepKes AS telah menarik
metabolit aktifnya 50 jam!) dari peredaran semua sediaan terfenadin
Dosis: oral 1-2 dd 2 mg. (Allergin, Fenalan).

14108649_OBAT P(Bab 51)_T-820-834.indd 832 21/04/2015 20:48:31


Bab 51: Antihistaminika 833

Dosis: oral 2 dd 60 mg; anak-anak 3-6 thn 2 8. LAIN-LAIN


dd 15 mg, 6-12 thn 2 dd 30 mg. 8a. Mebhidrolin (Interhistin, Incidal) diguna-
kan a.l. pada pruri­tus dengan dosis 2-3 dd 50
*Fexofenadin(Telfast) adalah suatu metabolit mg.
aktif dari terfenadin (1996) yang tidak perlu
diaktivasi oleh hati. Sifat dan penggunaannya 8b. Dimetinden (Fenistil) juga digunakan
sama. Dosis: oral 1 dd 120 mg. terhadap pruri­tus dengan dosis 3 dd 1-2 mg
(maleat).
7b. Astemizol: Hismanal
Senyawa fluor ini (1983) memiliki khasiat 8c. Kortikosteroida(lihat Bab 46. Kortikosteroi­
antihistamin kuat, juga tanpa efek sentral da). Gluk­okortikoida dapat menekan daya
maupun antikolinergik. Penggunaan dan tangkis seluler sehingga mengurangi reaksi
efek sampingnya sama dengan terfenadin. alergi. Digunakan terhadap peradangan dan
Begitu pula metabolit aktifnya, terutama mengurangi pembentukan mediator-medi-
desmetilastemizol, berperan bagi daya kerja- ator. Kortikosteroida digunakan sebagai beri-
nya. Jangka waktu kerjanya panjang sekali kut:
dengan plasma-t½ 20 jam sampai 10 hari.
Juga digunakan terhadap hay fever. Tetapi * lokal terutama
efek optimalnya baru dicapai setelah 2-3 hari, - terhadap asma dan hay fever: beklometason
sehingga tidak layak untuk terapi serangan (Beconase, Becotide), budesonida (Pulmi-
alergis akut. cort, Symbicort) dan fluticason (Flixotide,
Efek samping kurang lebih sama dengan Seretide), sebagai obat semprot hidung
terfenadin. Pertengahan tahun 1999 astemizol atau aerosol;
ditarik dari peredaran oleh pabriknya di - terhadap radang mata: deksametason,
banyak negara Eropa. fluormeto­lon (FML-Neo tetes ma­ta), hi-
Interaksi. Pada dosis di atas 10 mg seha- drokortison dan prednisolon;
ri dan penggunaan serentak dengan eri- - terhadap dermatoses (gangguan kulit).
tromisin, ketokonazol dan itrakonazol ada
kalanya menghambat metabolisme­ yang * sistemik (bersamaan dengan adrenalin)
mengakibatkan gangguan ritme serius, bah- pada syok anafilaktik, kejang bronchi karena
kan terhentinya kegiatan jantung (sama reaksi alergi dan status asthmaticus (lihat Bab
dengan terfenadin). 40, Obat-obat Asma).
Dosis: 1 dd 10 mg sebelum makan; anak-
anak 6-12 tahun 1 dd 5 mg, di bawah 6 tahun 8d. Natrium kromoglikat:Intal, Rynacrom
1 dd 0,2 mg/kg. Zat ini bukan suatu antihistamin, tetapi
disinggung di sini berkat khasiat profi-
7c. Levokabastin:Livostin, Livocab laksisnya terhadap hay fever. Meka­nisme
Senyawa piperidinecarbonic acid ini (1991) kerjanya melalui stabilisasi membran mast-
berk­hasiat antihistamin kuat dan praktis cells, sehingga menghambat pembebasan
tidak bekerja sentral. Hanya digunakan histamin dan mediator lain. Khasi­at men-
topikal dalam tetes mata dan spray hi­dung stabilisasi ini juga diberikan oleh keto-
(0,05%). tifen, suatu obat profilak­sis lain terhadap
asma yang dapat diberikan per oral, lihat
* Ebastin(Kestine) adalah derivat (1995) yang Bab 41, Obat-obat Batuk. Zat ini bermanfaat
sebagai prodrug dalam hati diubah menjadi bila diberi­kan sebelum terjadi granulasi
zat aktif karebastin. Khusus digunakan pada mastcells dan hanya bekerja profil­aksis
rhinitis alergis kronis dengan efektivitas terhadap reaksi alergi. Karena absorpsi dari
sama seperti astemizol 10 mg, cetirizin 10 mg, usus buruk, maka pada asma digunakan
loratadin 10 mg dan terfenadin (2 dd 60 mg). dalam bentuk aerosol atau inhalasi serbuk
Dosis: oral 1 dd 10-20 mg. halus. Juga dalam tetes hidung pada rhinitis

14108649_OBAT P(Bab 51)_T-820-834.indd 833 21/04/2015 20:48:31


834 Seksi IX: Lain-lain

allergica dan tetes/salep mata (Opticrom), * Nedokromil(Tilade) adalah suatu senyawa


pada radang selaput mata alergis kuinolin (1986) dengan khasiat sama dengan
(conjunctivitis). kromoglikat. Digunakan untuk prevensi se-
Efek samping lemah, a.l. iritasi setempat. rangan asma, juga yang diprovokasi oleh
Dosis: 4 dd 20 mg serbuk halus kering un- pengeluaran tenaga (‚exerti­on‘). Dosis: dosis
tuk inhalasi (garam dinatrium). aerosol 4 dd 4 mg.

14108649_OBAT P(Bab 51)_T-820-834.indd 834 21/04/2015 20:48:31


BAB 52

OBAT-OBAT MIGRAIN

Migrain (Yun. hemicrania = nyeri sebelah ketat di sekitar kepala, tetapi tanpa denyutan
kepala; hemi = seten­gah, cranium = tengkorak) seperti pada migrain. Nyeri kerapkali sudah
adalah penyakit yang bercirikan seran­gan terasa bila kulit kepala disen­tuh, yang dapat
nyeri hebat dari satu sisi kepala (unilate­ bertahan berbulan-bulan.
ral) yang datang secara berkala, disertai Penanganan dapat dilakukan secara
gangguan saluran cerna seperti mual dan efektif dengan jalan masase kulit kepala
muntah. Serangan dapat terjadi beberapa dan latihan-latihan tertentu untuk meng-
kali setahun sampai beberapa kali seminggu, hilangkan ketegangan otot. Bila stres meru-
sedangkan lama serangan umumnya 1-2 jam, pakan penyebab terjadi­nya sakit kepala,
yang bisa disusul oleh sakit kepala tersebar ‘terapi wicara’ dengan petunjuk bagai-
selama beberapa hari. Sakit kepala kronis ini mana menanggulangi dan menghadapi ke-
merupakan suatu masalah sosial-ekonomis tegangan, sering kali ampuh (stress mana-
besar yang memengaruhi kebahagiaan hidup gement). Pengobatan dengan analgetika hanya
dan mengakibatkan kehilangan ratusan ribu efektif untuk sementara.
hari kerja setahunnya.
* Sakit kepala cluster (cluster headache)
terhitung sakit kepala vaskuler pula (seperti
Jenis nyeri kepala migrain), yang disebabkan oleh pembuluh
darah yang hiperreaktif (Ing. cluster = ke-
lainnya lompok). Meskipun gejalanya mirip, bahkan
Sindroma sakit kepala yang sejak berabad- bersifat lebih parah, namun tidak termasuk
abad menjadi keluhan banyak orang, tidak penyakit migrain. Gejalanya berupa sakit
semuanya sama. Di samping migrain sebelah kepala yang sangat hebat dan ber-
yang diakibatkan oleh pembuluh darah pusat di sekitar satu mata, disertai keluarnya
yang secara bergiliran berkon­traksi dan air mata dan hidung mampat, juga muntah.
berelaksasi, masih dikenal dua bentuk sakit Ciri khas jenis sakit kepala ini adalah se-
kepala yang agak sering terjadi. rangannya timbul dalam siklus-siklus ter-
tentu, kadang-kadang 2-3 gelombang seha-
* Sakit kepala tegang (tension headache), yang rinya, terutama pada tengah malam. La-
paling mudah diobati dan disebabkan oleh manya serangan beberapa jam. Masa bebas
otot-otot yang menegang di bagian kepala serangan bisa sampai 1 tahun. Gangguan ini
dan tengkuk. Kerapkali sakit kepala ini lebih sering diderita kaum pria (antara usia
disebabkan oleh stres dalam berbagai bentuk, 30-50 tahun) daripada wanita.
seperti kerja di bawah tekanan dan hubungan Pengobatan dilakukan dengan sumatriptan
buruk di rumah atau di pekerjaan. Jenis sakit subkutan, sedangkan efek pengobatan de-
kepala ini dapat muncul selama masa dengan ngan ergotamin hasilnya kurang optimal
penuh kekhawatiran dan perasaan murung. atau tidak menentu. Untuk memutuskan
Gejalanya berupa sakit terus-menerus di siklus, dapat digunakan metisergida, pizotifen
sebagian atau di seluruh kepala dan ada- atau antidepresivum litiumkarbonat sebagai
kalanya dirasakan seperti bando yang diikat profilaksis dan obat interval.

14108649_OBAT P(Bab 52)_T-835-843.indd 835 21/04/2015 20:49:18


836 Seksi IX: Lain-lain

* Diagnosis. Kadang-kadang timbul kesulitan Jenis-jenis migrain


untuk mengetahui jenis sakit kepala guna Bila ditemukan semua gejala tersebut di atas,
menentukan apakah penderita memerlukan penyakit disebut migrain cum aura (dahulu
pengobatan atau harus menjalani terapi disebut migrain klasik), dengan insidensi 10-
“stress management”. 15%. Pada migrain biasa tanpa aura, serangan
Akhir-akhir ini telah dikembangkan su- berlangsung tanpa gejala neurologik. Migrain
atu screening test 15 menit (Ohio Univer- biasa paling sering terjadi dengan gejala sakit
sity) untuk memperoleh informasi di mana kepala yang timbul-hilang, perasaan mual
letaknya nyeri, keparahan dan faktor penye- serta malaise.
babnya.

* Insidensi. Migrain terhitung penyakit ketu-


Gejala-gejalanya runan dan banyak orang menderita gangguan
Fasa prodromal. Sekitar 25% penderita mi- ini; wanita dua sampai tiga kali lebih sering
grain mendapat serangan setelah didahu­ terserang migrain daripada pria, terutama
lui oleh suatu fasa pertanda, umumnya ½ - 2 menjelang haid atau saat menopause. Freku-
jam sebelum nyeri kepala muncul. Fasa ini ensi dan intensitas serangan kadang-kadang
bercirikan tanda-tanda pertama (aura) yang meningkat saat penggunaan pil antihamil,
berupa gejala neurologik, seperti fonofobia dan selama hamil dan ketika timbul hipertensi.
fotofobia, yaitu kepekaan berlebihan terhadap Di atas usia 55 tahun, insidensinya lebih
bunyi-bunyian yang keras, bau yang tajam, rendah dan terus menurun. Serangan mi-
maupun cahaya yang tampak seperti kilat grain pada umumnya tidak lebih dari 6
(teichopsia), bintik-bintik hitam atau warna- kali sebulan, tetapi bila lebih sering dapat
warni (scotomata). Gejala ini disertai pera- disebabkan oleh sebab-sebab lain, misalnya
saan gelisah, mudah tersinggung, pusing sakit kepala tegang (tension headache) atau
dan termenung-menung. Umumnya terja- sakit kepala yang dicetuskan oleh obat-obat
di gangguan lambung-usus (mual, mun- (medicamenteus, misalnya oleh ergotamin
tah), pengosongan lambung dihambat, sehi- dan analgetika).
ngga absorpsi obat yang diberikan diper-
lambat. Oleh karena itu pengobatan de-
ngan analgetika sebaiknya disertai suatu Patogenesis
prokinetikum (domperidon atau cisaprida). Penyebab migrain belum diketahui dengan
Lamanya fasa ini ±½ - 1 jam lebih. pasti, walaupun dikenal beberapa teori, lihat
Serangan. Aura dihubungkan dengan di bawah. Hanya jarang sekali diakibatkan
ischemia (tak menerima darah) dari arteri oleh suatu penyakit organik, seperti tumor
otak yang menciut kuat (vasokonstrik­si) otak atau cedera kepala. Namun sudah
selama kira-kira 15 menit sampai 1 jam. dipastikan bahwa migrain adalah suatu
Kemudian disusul oleh vasodilatasi,udema gangguan sirkulasi darah, yang menimbulkan
dari pembuluh darah dan sakit kepala yang vasodi­latasi dan penyaluran darah berlebihan
berdenyut-denyut. Penyaluran darah ke ba- ke selaput otak (menin­ges)dengan efek nyeri
gian kepala meningkat dan denyutan arteri hebat di sebelah kepala.
(pulsasi) diperkuat sehingga tampak jelas
di permukaan pelipis (sebelah atau kedua Keturunan memegang peranan pada kepe-
pelipis). Gejala ini menimbulkan nyeri hebat, kaan seseorang untuk migrain. Para peneliti
seolah-olah kepala mau «  pecah  ». Perasaan di Edinburg (1997) telah menemukan suatu
mual meningkat, timbul muntah dan pasien gen yang terlibat pada kambuhnya mi­grain.
cenderung tiduran di tempat yang gelap. Gen yang dapat ditu­runkan ini menghambat
Setelah beberapa jam, serangan migrain kemampuan sel-sel tubuh mengguna­kan kal-
ini berhenti, kemudian dapat timbul diare sium agar dapat berkomunika­si satu dengan
dan pasien cenderung banyak kencing dan yang lain. Tetapi faktor keturunan ini tidak
mengantuk. selalu menentukan. Ada juga orang-orang

14108649_OBAT P(Bab 52)_T-835-843.indd 836 21/04/2015 20:49:18


Bab 52: Obat-obat Migrain 837

yang mempunyai predisposisi demikian, b. Teori agregasi trombosit. Seperti telah di-
tetapi baru mendapat serangan migrain bicarakan di Bab 31 Adrenergika dan Bab
bila ada faktor-faktor lain yang memicunya, 30 Antidepresiva, praktis semua serotonin
misalnya faktor lingkungan. dalam darah diangkut oleh trombosit. Pelat-
pelat darah ini bergumpal di bawah pe-
Teori. Ada sejumlah teori tentang terjadinya ngaruh induktor, seperti adrenalin (stress)
migrain, yang terpenting adalah teori neuro- dan tiramin (keju) pada orang yang peka.
vaskuler dan teori agregasi trombo­sit. Pada proses agregasi ini, serotonin dilepaskan
ke dalam darah, yang membuat trombosit
a. Teori neurovaskuler. Pada keadaan terten- lain lebih peka terhadap induktor tersebut.
tu, misalnya stres, terjadi hiperaktivitas saraf Dengan demikian pada migrain proses
adrenergik, yang melepaskan NA dan 5-HT agregasi dipercepat dan juga berlangsung
berlebihan dengan efek vasokonstriksi kuat. lebih cepat daripada keadaan normal. Oleh
Akibatnya ialah kekurangan penyaluran da- karena itu pada permulaan serangan, kadar
rah setempat di dalam otak (intracranial) dan serotonin (dan NA) dalam darah naik sedikit,
timbul kekurangan oksigen. Hipoksia ini tetapi kemudian menurun, sedang­kan dalam
menyebabkan fase prodromal dan aura, juga urin kadar metabolitnya (5HIAA) meningkat.
mendorong sel-sel otak untuk mensekre­si Serotonin menimbulkan vasodilatasi atau
neurokinin. Zat mediator ini mengakibatkan konstriksi, tergantung dari tipe reseptor-5HT
vasodilatasi dari arteri extracranial, antara yang berada di pembuluh terten­tu. Pada
lain arteri leher. Oleh karena itu, penyaluran arteri besar serotonin berefek vasokonstriksi
darah ke otak bertambah dengan terjadinya kuat, tetapi pada arteriole berefek dilatasi, se-
udema. Membran dari sel-sel dengan hipo- dangkan kapiler antara arteri-vena (anastomose
ksia menjadi lebih permeabel bagi ion kalsium, arteriovena) ditutup (konstriksi). Penurunan
yang kemudian menginvasi sel-sel itu de- kadar serotonin mengakibatkan efek keba-
ngan menimbulkan vasospasme. Dengan likannya, antara lain mendilatasi arteri otak,
demikian keadaan hipoksia ditunjang terus juga dapat menurunkan ambang nyeri.
dan prosesnya seperti lingkaran setan (vicious Pada migrain, khususnya reseptor 5-HT1D
circle) dengan serangan-serangan yang ber- dan 5-HT2 memegang peranan. Reseptor
langsung terus pula. 5-HT2A antara lain bertanggung jawab atas

Gambar 52-1: Skema patogenesis migrain menurut teori neurovaskuler dengan


titik-titik kerja berbagai obat pencegah.

14108649_OBAT P(Bab 52)_T-835-843.indd 837 21/04/2015 20:49:18


838 Seksi IX: Lain-lain

kontraksi otot polos pembuluh, sedangkan dua kali lipat untuk serangan sakit kepala
reseptor 5HT­meningkatkan nafsu makan. berat kronis dibandingkan dengan wanita
Obat-obat anti-agregasi trombosit, seperti lainnya. Misalnya wanita dengan siklus haid
asetosal dan propra­nolol, ternyata efektif pa- yang tidak teratur, adanya kista di indung
da penanganan jenis migrain ini. telur, atau setelah menjalani pembedahan
hysterectomia (pengangkatan rahim).
Faktor-faktor pencetus serangan * Selama masa kehamilan sering kali migrain
Ada sejumlah faktor yang dapat memicu tidak timbul, juga setelah masa peralihan
serangan migrain, yang untuk setiap pende- (klimacterium), yang berkaitan pula dengan
rita harus ditentukan secara individual. perubahan kadar hormon dalam darah.

a. Stress fisik dan mental, misalnya terlalu e. Hipoglikemia, kadar gula darah terlampau
letih, sibuk atau kurang tidur, serta emosi rendah, misalnya ­karena puasa atau lapar
berlebihan dan ketegangan, memicu anak- karena makan terlambat.
ginjal melepaskan noradrenalin (NA). Yang Pencegahan
terkenal adalah migrain yang muncul justru
setelah ketegangan reda dan stres sudah Pertama-tama penderita perlu menentukan
lewat (‘weekend migraine’, “let-down headache”). faktor mana dari daftar di atas yang men-
cetuskan serangan dan menghinda­rinya se-
b. Diet yang mengandung amin vasoaktif, jauh mungkin. Pencegahan tersebut termasuk
artinya yang dapat mengakibatkan vaso- menghentikan penggunaan pil antihamil
konstriksi, seperti tiramin dalam keju masak atau mengganti jenisnya. Di samping ini,
(terutama jenis keju dari Prancis, seperti brie, penderita harus berusa­ha menjalani pola
camembert, dan sebagainya), anggur merah hidup yang tenang dan teratur. Makan dan
(wine) dan feniletilamin dalam cokelat pahit. tidur tepat pada waktunya, jangan melampaui
Bahan makanan lain yang diketahui dapat kemampuan diri sendiri, baik fisik maupun
menginduksi serangan adalah ikan, telur, psikis dan menjauhi sedapat mungkin segala
susu, mentega, pisang, tomat dan berbagai jenis stres dan emosi berlebihan. Selain itu,
jenis buncis, juga alkohol dalam minuman, psikoterapi (‘terapi wicara’) bermanfaat un-
mungkin karena meningkatkan resorpsi tuk meningkatkan semangat penderita serta
amin tersebut dari saluran cerna. menghilangkan kegelisahan.
c. Alergen, yaitu zat-zat yang dapat me- Pengobatan serangan akut
nimbulkan reaksi alergi, misalnya bau-bauan
(bensin, ter, aspal) dan wangi-wangian (par- a. Kombinasi antiemetikum/prokinetikum-
fum, khususnya muskus), juga sinar matahari analgetikum. Untuk melawan dengan efek-
kuat (silau) dan perubahan suhu yang men- tif serangan akut yang ringan sampai se-
dadak. dang, pilihan pertama terdiri atas kombinasi
dari obat antimual dan analgetik. Sedini
d. Perubahan hormonal. Sejak lama diduga mungkin, sebaik­nya di fasa prodromal,
bahwa ada hubungan antara hormon seks penderita diberi domperidon (20 mg) atau
tertentu dan migrain. metoklopramida (10 mg) terhadap mual
* Masa haid. Sebagian wanita menderita dan meniada­kan terhambatnya peris­taltik
sakit kepala sewaktu haid, karena turunnya yang biasanya menyertai serangan. Cara ini
kadar estrogen dan progesteron pada akhir si- memperbaiki resorpsi obat antinyeri yang
klus, atau juga karena naiknya kadar-kadar diminum ½ jam kemudian. Pilihan utama
itu. adalah parasetamol (1 g), yang bila kurang
* Selama minum pil antihamil kadar hormon- memberikan efek dapat diulang setelah 4
hormon tersebut meningkat, yang juga dapat jam. Bilamana obat itu belum juga efektif,
mencetuskan serangan. dapat diberikan asetosal atau suatu NSAID
* Gangguan ginekologi. Wanita dengan ma- dengan dosis tinggi, misalnya asetosal 1200
salah ginekologi mempunyai kecenderungan mg, ibuprofen 600 mg atau naproksen 1 g.

14108649_OBAT P(Bab 52)_T-835-843.indd 838 21/04/2015 20:49:18


Bab 52: Obat-obat Migrain 839

Kofein dengan khasiat vasokonstriktif se- Senyawa triptan lain yang tersedia adalah
ring kali ditambahkan pada parasetamol dan zolmitrip­tan, naratriptan, rizat­rip­tan dan yang
asetosal untuk memperkuat daya kerjanya. lebih baru almot­riptan serta elet­rip­tan. Semua
Indometasin dapat pula digunakan, yang di derivat ini bekerja lebih lama dan lebih
samping bekerja analge­tik juga berkhasiat sedikit efek sampingnya dibanding dengan
vasokonstriktif terhadap arteri otak cukup sumatriptan.
baik. Efektivitas pengobatan. Sejumlah penelitian
*Suppositoria. Penderita yang sudah mual menentu­kan bahwa perbandingan efektivitas
dan tidak dapat minum obat-obat tersebut, dari ergotamin dan sumatriptan adalah 50 : 75%.
dapat menggunakan kedua jenis obat secara Tetapi setelah terapi dengan sumatriptan, ba-
rektal dalam bentuk suppositoria. nyak penderita migrain kambuh lagi serang-
annya sesudah beberapa jam. Sumatriptan
b. Vasokonstriktiva. Bila penanganan di atas oral mulai bekerja sesudah 30 menit, secara
tidak menghasil­kan efek, barulah digunakan intranasal dan injeksi subkutan lebih cepat
obat klasik ergotamin dan suatu triptan, efeknya (sesudah 10-15 menit).
misalnya sumatriptan. Kedua zat ini ini
adalah obat migrain spesifik yang mampu c. Obat-obat tambahan. Di samping kofein
menghentikan serangan secara lebih efektif, yang memperkuat efek parasetamol, asetosal
tetapi efek sampingnya juga lebih banyak. dan ergotamin, adakalanya juga ditambah­
Sebagai agonis serotonin obat ini menstimulir kan diazepam (5 mg) terhadap perasaan
reseptor 5HT1D, yang menurut perkiraan gelisah dan takut serta merelaksasi otot-otot
menyebabkan konstriksi kuat arteri otak yang yang tegang.
telah mendilatasi, mengurangi peradangan
neurogen sekitarnya dan meningkatkan ambang Singkatnya pengobatan serangan akut adalah
nyeri di SSP. sebagai berikut.:
Step 1: prokinetikum + 1000 mg parasetamol
* Ergotamin dapat diberikan oral, tetapi
atau 1200 mg karbasalat-Ca; Bila kurang
sebaiknya rektal dengan dosis 1 mg, yang
bermanfaat atau karena efek samping:
bila perlu dapat diulang maksimal 3 kali
Step 2: prokinetikum + 600 mg ibuprofen
sehari dengan interval 30-60 menit. Sering
atau 500 mg naproksen atau 50-100 mg
kali ergotamin dikombinasi dengan kofein
diklofenak. Bila kurang bermanfaat atau
untuk meningkatkan resorpsi (oral dan rek-
karena efek samping:
tal) dan memper­kuat efeknya. Keberatan
Step 3: untuk serangan berlangsung lama
ergotamin ialah efek sampingnya yang
(2-3 hari): prokinetikum + 1-2 mg ergotamin
berupa sakit kepala dan mual, yang dapat
(maks. 4 mg dan 1x seminggu) (+ kofein)
disalahtafsirkan sebagai gejala migrain de-
Ref. Farmaceutisch Kompas 2012
ngan bahaya overdosis dan keracunan. Oleh
karena itu, sebaiknya obat ini dicadang­
kan untuk kasus yang parah saja. Dihidro- Profilaksis
ergotamin adalah derivat dihidronya dengan Terapi interval (terapi prevensi) pada umum-
khasiat sama, yang sewaktu juga digunakan nya baru dilakukan bila pasien mende­rita lebih
untuk menghentikan serangan. dari dua serangan sebulannya. Maksudnya ialah
untuk mengurangi frekuensi dan intensitas/
* Sumatriptan. Sama efektifnya dengan lamanya serangan serta memperkecil risiko
ergotamin untuk menanggulangi serangan akan kelai­nan otak akibat terlalu sering
yang belum begitu hebat (oral 100 mg). Boleh terjadi hipoksia, seperti atrofia, udema dan
diulang setelah setiap 1 jam sampai maksi- infark.
mal 300 mg per 24 jam. Pada serangan hebat, Obat-obat yang digunakan untuk profil-
sumatriptan lebih baik diberikan subkutan aksis ini semuanya secara langsung atau
6 mg, jika perlu setelah 1 jam diulang satu tak langsung berkhasiat vasodilatasi. Yang
kali. digunakan adalah ß-blocker metoprolol dan

14108649_OBAT P(Bab 52)_T-835-843.indd 839 21/04/2015 20:49:18


840 Seksi IX: Lain-lain

proprano­lol, antagonis serotonin pizotifen Catatan: propranolol memperkuat efek vaso-


dan metisergi­da, obat hipertensi kloni­din dan konstriksi dari ergotamin.
antagonis-Ca flunarizin. Semua obat itu tidak Ref. Farmaceutisch Kompas 2012
efektif untuk menanggulangi serangan akut!
Ref. Theus R., Preventie van migraine in de eerste Obat-obat prevensi lainnya. Di samping
lijn. Ned Tijdschr Geneeskd 2013; 157:C1789) obat-obat khas tersebut di atas sering kali juga
digunakan obat-obat tambahan yang ternyata
* Propranolol dan metoprolol. ß-blocker efektif sebagai obat prevensi serangan.
tanpa sifat ISA ternyata paling efektif un-
tuk prevensi jangka panjang, lagi pula efek * Antidepresiva. Amitriptilin dengan efek
sampingnya relatif ringan. Obat-obat ini anksiolitik terutama diberikan pada pasien
mengurangi aktivitas serotonin dan NA de- dengan gejala depresi sekunder, yang umum-
ngan menempati reseptor-ß di otak. Ternyata nya timbul sesudah bangun tidur pada
bahwa ß-bloc­kers lain (antara lain dengan akhir serangan. Beberapa SSRI (fluvoksamin
ISA) tidak efektif, sehingga diperkirakan dan fluoksetin) ternyata juga efektif. Semua
bahwa kejanggalan ini disebabkan oleh zat itu bersifat seroto­ninerg kuat, artinya
mekanisme lain yang belum diketahui. meningkatkan kadar serotonin dalam otak,
sehingga justru kebalikan dari efek obat-
* Klonidin adalah zat a2-adrenergik yang obat profilaktis lainnya. Mekanisme kerjanya
mencegah vasokonstriksi perifer dengan belum dapat dijelaskan, mungkin seperti
menstimulir reseptor-a2 di otak pizotifen berdasarkan peningkatan ambang
nyeri dengan memperkuat efek serotonin.
*Antagonis-serotonin mengurangi aktivitas Lihat juga Bab 30, Antide­presiva.
serotonin melalui persaingan reseptornya.
– Pizotifen adalah suatu antihistaminikum, * Tranquillizer: diazepam, klobazam dan oksa-
yang dalam dosis rendah justru memperkuat zepam. Kedua obat pertama juga bersifat
efek serotonin dan karena ini mungkin antikonvulsif, yang menguntungkan bagi
juga merin­tangi transmisi isyarat nyeri di pasien dengan EEG abnormal selama se-
otak, hingga ambang nyeri dinaikkan. rangan (EEG = electro-encephalogram, foto otak).
– Metisergida adalah derivat ergotamin Benzodiazepin bermanfaat untuk meng-
yang tidak begitu dianjurkan, karena hilangkan faktor provokasi, seperti kete-
dapat menimbulkan efek samping kuat. gangan, kegelisahan dan rasa cemas, yang
umumnya menghebat pada hari-hari sebe-
* Flunarizin adalah antagonis kalsium se- lum serangan.
lektif yang berkhasiat anti-vasokonstriktif * Asam valproat ternyata efektif sebagai
dengan menghambat pemasukan ion-ion profilaktikum dan telah diregistrasi di AS
kalsium ke dalam sel dinding pembuluh. untuk indikasi ini. Mekanisme kerja obat
Obat ini terutama dianjurkan pada penderita epilep­si ini tidak diketahui.
migrain dengan gangguan vena (penyakit
Raynaud).
Singkatnya profilaksis terhadap serangan * Ekstrak Tanacetum (feverfew, moederkruid).
migrain dengan frekuensi 2 kali atau lebih Daun tanaman kompo­sit Tanacetum par-
sebulan: 100-200 mg metoprolol sehari atau thenium ini sejak lama digunakan dalam ilmu
dibagi dalam dua dosis; atau 80-160 mg pengobatan tradisional sebagai pencegah
propranolol sehari atau dibagi dalam 2 dosis; migrain. Kandungan aktif utamanya adalah
atau 1,5 mg pizotifen atau valproat-Na 500- parthenolida, suatu sesquiterpenlac­ton, yang
1000 mg sekali gus atau dibagi dalam 2 dosis. sebagian bekerja melalui blokade resep­
Setelah 3 bulan hasilnya dimonitor dan bila tor 5HT2A. Zat-zat kandun­gan lainnya juga
cukup baik (50% pengurangan frekuensi), berperan meningkatkan efeknya.
profilaksis dihentikan. Mekanisme kerja obat-obat prevensi. Untuk

14108649_OBAT P(Bab 52)_T-835-843.indd 840 21/04/2015 20:49:18


Bab 52: Obat-obat Migrain 841

penanganan serangan diperlukan agonisme ergometrin.


dari 5HT1D (ergotamin dan sumatriptan). Resorpsi dari usus tidak teratur dan sangat
Titik-titik kerja dari profilaktika kurang jelas, bervariasi, dengan BA hanya ±2%, maka
diperkirakan bahwa blokade dari reseptor sebaiknya digunakan sebagai injeksi i.m.
5HT2A dan/atau 5HT2C bertanggung­jawab atas atau secara rektal (BA 1-5%) dan sublingual.
efeknya, seperti juga pada metisergida. Selain Kofein meningkatkan resorpsi (oral, rektal)
itu, mekanisme lain dapat menimbulkan efek dan memperkuat efeknya. PP 98%, plasma-t½
antimigrain, seperti ternyata pada beberapa panjang sekali, sampai 21 jam, sehingga dapat
antidepresiva (SSRIs). menyebabkan kumulasi. Ekskresi berupa
Pentakaran obat prevensi hendaknya se- metab­olit, terutama lewat empedu dan tinja.
rendah mungkin yang masih efektif. Pengo- Efek samping berupa mual, muntah dan
batan umumnya perlu dilanjutkan minimal sakit kepala mirip gejala migrain. Bila
6 bulan, kemudian dosis dengan berangsur- diminum lebih banyak, gejala bertahan dan
angsur diturunkan untuk mencegah tim- terjadilah lingkaran setan. Akibat kumulasi
bulnya serangan «rebound». Adakalanya obat dapat timbul efek toksik, seperti kejang otot
dapat dihen­tikan seluruh­nya, tetapi lebih kaki, kelumpuhan, vasospasme dengan jari-
sering perlu dilanjutkan dengan dosis yang jari tangan menjadi dingin, akhirnya terjadi
lebih rendah. gangrena (mati-jaringan). Karena sifat-sifat
itu, ergotamin tidak boleh diberikan pada
Efek plasebo ternyata cukup besar pada pasien jantung dan hipertensi. Wanita hamil
migrain. ‘Tablet kosong’ pada lebih dari 50% tidak boleh diberikan obat ini, berhu­bung
ternyata efektif, walaupun frekuensi serangan efek oksitosiknya.
hanya berkurang lebih sedikit dibandingkan Dosis: oral/rektal 3-4 dd 1 mg, maksimal 4 mg
obat-obat interval sejati. per serangan dan 8 mg seminggu. Sebaiknya
dikunyah halus sebelum ditelan untuk mem-
permudah resorpsi atau diletakkan di ba-
wah lidah (sublin­gual). Sebagai aerosol 360
MONOGRAFI mikrogram, injeksi i.m. atau s.k. 0,25-0,5 mg,
semuanya sebagai garam tartrat.
1. Ergotamin: *Cafergot, *Bellapheen
Alkaloid sekale ini mirip struktur kimia-
Sediaan kombinasi:
winya dengan LSD (lihat Bab 23, Drugs).
* Cafergot = E. 1 mg + kofein 100 mg;
Ergotamin menstimulasi maupun memblo-
* Bellargal Retard = E. 0,6 mg + fenobarb 20
kir reseptor alfa-adrenerg dan serotoninerg.
mg + alkal. Belladon. 0,1 mg;
Misalnya menstimulir reseptor 5HT1, khu-
* Bellapheen = E. 0,3 mg + fenobarb 20 mg +
susnya 5HT1D (tidak begitu selektif diban­
alkal. Belladon 0,1 mg.
dingkan sumatriptan) dan memblokir re-
septor-alfa (alfa-blocker) dengan efek vasodi- * Dihidroergotamin (Dihydergot) adalah de-
latasi ringan. Sifat ini didominasi oleh khasiat rivat dihidro dengan sifat-sifat yang le-
vasokonstriksi kuat dari arteri otak dan bih kurang sama. Adakalanya digunakan
perifer berdasarkan daya antiserotoninnya pula pada serangan migrain, tetapi indikasi
(blokade-5HT1). Berkat sifat vasokonstriktif utamanya adalah pada tekanan darah yang
itu, ergotamin banyak digunakan sebagai terlalu rendah (hipotensi ortostatik) berda­
obat khas terhadap serangan migrain, yang sarkan efek adrener­giknya (ISA = intrinsic
hanya efektif (walaupun tidak selalu) bila sympathomimetic activity) yang terutama tam-
digunakan pada fase permulaan. Biasanya pak pada vena perifer dengan efek pening-
obat ini dikombina­si dengan kofein dan katan tonusnya. Juga digunakan pada nyeri
obat antimual, terutama siklizin, terhadap kepala cluster. Dosis: oral permulaan 1-2 mg
muntah-muntah. Ergota­min juga digunakan (mesilat = metanosulfat), bila perlu setelah 30-
pada sakit kepala cluster. Efek oksitosiknya 60 menit diulang, maksimal 3 mg.
(merangsang otot rahim) lebih ringan daripada 2. Sumatriptan: Imigran, Imitrex

14108649_OBAT P(Bab 52)_T-835-843.indd 841 21/04/2015 20:49:18


842 Seksi IX: Lain-lain

Derivat indolmethansulfonamida ini (1991) sumatriptan dengan BA masing-masing


merupakan agonis serotonin selektif da- 40, 70 dan 40%. Mulai kerjanya lebih cepat,
ri reseptor 5HT1 dan khusus dari resep­tor efeknya bertahan lebih lama dengan masa
5HT1D. Sumatriptan sangat ampuh meng- paruh 3, 6 dan 3 jam. Zolmitriptan dan nara-
hentikan serangan hebat dalam waktu 0,5-2 triptan dibandingkan dengan suma­trip­tan
jam (injeksi/tablet). Tetapi pada 40% pasien, lebih mudah melin­tasi barier darah-otak.
migrain kambuh lagi dalam 24-48 jam. Me- Obat ini kurang efektif untuk seran­gan hebat,
nurut perkiraan meka­nisme kerjanya berda- maka dianjurkan hanya untuk serangan
sarkan penurunan pelepasan neuropepti­da pera- ringan-sedang. Pentakaran ketiga obat itu
dangan (substansi-P), yang berdampak peng- lebih rendah, yaitu masing-masing 1-2 dd 2,5,
hambatan reaksi radang dari selaput otak luar 2,5 dan 10 mg.
(dura mater), sehingga sakit kepala di-atasi. Di
*Almotriptan (Almogran) dan eletriptan (Rel-
samping itu, terjadi vasokonstriksi di otak di mana
pax) adalah derivat terakhir (2000) dengan
terdapat reseptor 5-HT1, yang meniadakan
resorpsi baik dan BA 70 dan 50%, plasma-t1/2
dilata­si penyebab sakit kepala. Sumatriptan
3.5 dan 4,5 jam.Dosis masing-masing 12,5
tidak bekerja terhadap gejala aura, tetapi
dan 40 mg, yang bila perlu diulang setelah
juga efektif terhadap sakit kepala “cluster”.
minimal 2 jam.
Penggunaannya secara oral, subkutan atau
spray hidung bagi pasien yang mual.
3. Metisergida: Deseril
Resorpsi setelah penggunaan oral cepat,
Derivat ergotamin ini (1960) adalah suatu
tetapi tidak lengkap, dengan BA hanya ±14%
antagonis serotonin tidak selektif melalui
akibat FPE besar. Mulai kerjanya setelah
blokade dari reseptor 5HT1 dan 5HT2. Karena
30 menit (s.k. 10-15 menit), kadar plasma
sifat ini, metisergida digunakan sebagai obat
mencapai maksimum setelah lebih kurang
pencegah migrain untuk maksimal 6 bulan.
25 menit. Sumatriptan praktis tidak melintasi
Resorpsi di usus kurang baik, BA 13%
barier darah-otak. PP 14-21% dan t½ 2 jam.
akibat FPE besar. Dalam hati zat ini dirombak
Zat ini diuraikan di dalam hati menjadi
menjadi metilergometrin yang terutama dieks-
metabolit indol-asam asetat yang diekskresi
kresi lewat urin. Plasma-t½ 1-4 jam.
melalui urin.
Efek samping berupa gangguan saluran cerna
Efek samping berupa perasaan panas dan
yang bersi­fat sementara, juga efek psikisnya
tertekan di leher dan dada, perasaan letih/
menyerupai LSD (halusinasi, gelisah, pu-
lemah. mengantuk, juga pusing-pusing dan
sing), kadang-kadang rambut rontok dan
flushing. Pada penggunaan subkutan nyeri di
kejang pembuluh. Pada penggunaan lama
tempat injeksi. Jarang sekali infark jantung.
dapat terjadi fibrosis bera­dang parah di paru,
Kontra-indikasi adalah gangguan jantung,
ginjal dan organ-organ lainnya. Oleh karena
hipertensi dan gangguan fungsi hati dan
itu penggunaan metisergida dianjurkan ha-
ginjal. Tidak dianjurkan bagi manula dan
nya pada keadaan parah dan hanya selama
jangan dikombinasi dengan ergotamin karena
maksimal 6 bulan berturut-turut. Pengobatan
ada kemungkinan timbul kejang pembuluh.
juga jangan dihentikan dengan mendadak
Kehamilan dan laktasi. Keamanan bagi janin
karena risiko serangan “rebound”.
dari semua zat triptan belum dipasti­kan
Dosis: oral permulaan 1 mg (maleat) p.c.
karena datanya belum lengkap. Obat-obat
sebelum tidur, berangsur-angsur dinaikkan
ini mencapai air susu ibu, maka sebaiknya
sampai 2-3 dd 1-2 mg selama maksimal 6
jangan diguna­kan selama laktasi.
bulan.
Dosis: oral 1 dd 100 mg (garam suksinat),
maksimal 300 mg dalam 24 jam. Subkutan 6
4. Pizotifen: Mosegor, Sandomigran, Lysagor
mg, maksimal 12 mg/24 jam.
Senyawa trisiklik ini (1968) memiliki struk-
* Zolmitrip­tan (Zomig), naratriptan (Nara­ tur dan sifat yang mirip antihistamin si-
mig) dan rizatriptan (Maxalt). Derivat-deri- proheptadin (Periactin). Keduanya memiliki
vat ini (1996) diserap lebih baik daripada khasiat antihistamin dan antiserotonin ber-

14108649_OBAT P(Bab 52)_T-835-843.indd 842 21/04/2015 20:49:18


Bab 52: Obat-obat Migrain 843

dasarkan blokade reseptor 5HT2 di arteri nya terhadap organ keseimbangan, lihat
dan saraf otak. Di samping ini, pizotifen juga selanjutnya Bab 34, Vasodilator.
berkhasiat antikolinergik dan sedatif lemah. Efek samping jarang terjadi dan berupa
Berkat kerja antiserotoninnya yang panjang mengantuk dan gangguan saluran cerna,
(t½ = 23 jam), pizotifen banyak digunakan terutama selama 2 minggu pertama. Pada
pada terapi interval mi­grain. Sama dengan overdosis dapat terjadi gejala ekstrapiramidal
siprohepta­din, adakalanya zat ini digunakan dan depresif, terutama pada manula.
untuk menstimulir nafsu makan. Dosis: profilaksis migrain dan vertigo: oral
Efek samping yang paling sering terjadi malam hari 10 mg, manula di atas 65 tahun
adalah rasa letih dan mengantuk yang ber- 5 mg. Karena masa paruh panjang ( t½ =18
sifat sementara (sekitar 2 minggu), jarang hari!), setelah 2 bulan dosis pemeliharaan
pusing, mulut kering, mual dan obstipasi. sebaiknya diturunkan sampai 10 mg setiap 2
Berkat efek antiserotoninnya, di samping hari. Sesudah 6 bulan dianjurkan penghentian
efek hipoglikemik ringan, nafsu makan dan medikasi dengan mempertimbangkan apa-
berat badan dapat meningkat. kah terapi masih perlu dilanjutkan.
Dosis: permulaan 0,5 mg sebelum tidur,
berangsur-angsur dinaikkan dalam waktu 5 6. Propranolol: Inderal
minggu sampai 3 dd 0,5 mg, atau sekaligus 1,5 Obat jantung dan hipertensi ini adalah
mg sebelum tidur untuk menghindarkan rasa salah satu ß-blocker (reseptor-ß1 dan -ß2)
kantuk pada siang hari. Sebagai stimulans tanpa efek ISA, yang efektif sebaga­i pencega­h
nafsu makan 3 dd 0,5 mg. serangan migrain. Khasiat ini mungkin
berda­sarkan daya kerja antiserotoni­n,
5. Flunarizin: Sibelium anksioliti­k dan antitrombotiknya, juga
Derivat difluor dari sinarizin ini (1982) ada- karena berkhasiat mencegah dilatasi arter­i dan
lah antagonis-Ca selektif terhadap pembuluh menghamba­t lipolysis yang diinduksi oleh
otak dengan efek anti-vasokonstrik­si, me- katecholamin (NA, 5HT, DA) sehingga sin-
lindungi sel-sel dan saraf otak terha­dap tesis prostaglandin dikurangi. Obat-obat
hipoksia akibat vasospasme. Berkat sifat- dengan khasiat kardioselektif (ß1-blockers)
sifat ini, dianjurkan penggunaannya pada sama efektifnya, seperti metopro­lol dan
terapi interval migrain. Sama efektifnya atenolol. Obat-obat ini tidak dapat dikombi-
dengan propranolol dan pizotifen mengenai nasi dengan ergotami­n, karena sebagai salah
pengurangan frekuensi dan intensitas se- satu efek samping ß-blocker secara tidak
rangan, tetapi lamanya serangan kurang langsung (melalui ß2-blokade) juga menim-
dipen­garuhi. Efeknya panjang (t½ 18 jam), bulkan vaso-konstriksi (kaki dan tangan
tetapi baru tampak setelah kira-kira 3 bulan. dingin).
Berlai­nan dengan Ca-blockers lainnya, obat Dosis: oral permulaan 2-3 dd 40 mg, bila
ini tidak bekerja terhadap jantung, arte- perlu berangsur-angsur dinaikkan sampai
riole dan vena perifer (lih. Bab 37, Obat 2-3 dd 80 mg.
jantung, Antagonis kalsium). Di samping itu, Lihat selanjutnya Bab 35, Antihipertensiva
flunarizin juga digunakan pada profilaksis dan Bab 37, Obat-obat jantung.
pusing-pusing (vertigo) berkat efek sedatif-

14108649_OBAT P(Bab 52)_T-835-843.indd 843 21/04/2015 20:49:18


BAB 53

VITAMIN DAN MINERAL

A. VITAMIN sebagai bahan-pangkal untuk pigmen re-


tina rodopsin, yang esensial bagi proses
Vitamin adalah zat kimia organik dengan penglihatan dalam keadaan kurang cahaya.
komposisi beraneka-ragam, yang dalam Vitamin C berfungsi pada sistem reduksi-
jumlah kecil dibutuhkan oleh tubuh oksidasi yang memegang peranan penting
manusia untuk memelihara metabolisme, pada banyak proses redoks, sedangkan vita-
pertumbuhan dan pemeliharaan normal. min D dalam bentuk aktifnya penting bagi
Vitamin bukan merupakan ‘bahan bakar’ regulasi kadar Ca dan P dalam jaringan
atau bahan untuk membangun tubuh. tubuh.
Kebutuhannya berkisar dari beberapa mcg Vitamin C ditemukan oleh peneliti Ho-
(mikrogram), misalnya vitamin B12, sampai ngaria, A.von Szent-Gyorgyi (1893-1986),
ratusan mg (vitamin C dan E). Tubuh ma- penerima hadiah Nobel di tahun 1937.
nusia memiliki persediaan tertentu, yang
tergantung dari jenisnya adalah cukup Enzim dan ko-enzim
untuk kebutuhan beberapa minggu sampai Enzim adalah protein yang bekerja sebagai
beberapa tahun. katalisator untuk mencetuskan suatu reaksi
Istilah ‘vitamin’ diberikan atas dasar kimiawi tanpa dirinya mengambil bagian
perkiraan semula bahwa semua zat ini pada reaksi tersebut. Daya kerja suatu enzim
memiliki struktur amin (Lat. vita = kehi- bersifat spesifik, misalnya lipase hanya ber-
daya merombak lemak, protease meme-
dupan), tetapi ternyata hanya tepat bagi
cahkan hanya protein dan amylase hanya
beberapa zat saja, antara lain tiamin (vitamin
dapat mengubah amilum (pati).
B1). Kebanyakan vitamin atau zat pelopornya
yang disebut provitamin, diperoleh dari Enzim terdiri dari kompleks suatu protein
bahan makanan dan hanya beberapa saja (apo-enzim) dan suatu zat non-protein (gugus
dapat disintesis sendiri dalam usus oleh prostetik), yang berfungsi sebagai ko-enzim
tubuh, yaitu vitamin B2, B5, K2 serta biotin. (aktivator). Apo-enzim tidak bisa melakukan
Vitamin A dan D3 juga dapat disintesis dalam kerjanya sebelum diaktivasi oleh ko-enzim ini.
tubuh dengan masing-masing karoten dan Banyak vitamin dari kelompok-B berfungsi
kolesterol sebagai bahan pangkalnya. sebagai ko-enzim bagi enzim-enzim penting.
Suatu ko-enzim metabolisme penting adalah
Fungsinya sangat bervariasi. Banyak
ko-enzim A, yang berfungsi mentransfer
vitamin secara biologis tidak aktif, tetapi
gugus asetil (transasetilasi) dalam siklus asam
membutuhkan pengubahan kimia dalam sitrat (siklus Krebs).
tubuh, misalnya proses fosforilasi (vitamin
B1, B2, B3 dan B6). Vitamin B2 dan B3 perlu Gangguan yang berkaitan dengan kebu-
penggabungan pada nukleotida purin atau tuhan untuk vitamin dapat di bagi dalam 3
piridin. Banyak vitamin berfungsi sebagai kelompok:
ko-enzim bagi enzim tertentu, misalnya
vitamin dari kelompok B bekerja sebagai ko- 1. Hipovitaminosis: kekurangan dari satu
enzim, yang aktif pada proses metabolisme atau lebih vitamin;
dan pembentukan energi. Vitamin A bekerja 2. Avitaminosis: persediaan dari suatu

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 844 25/04/2015 10:38:14


Bab 53: Vitamin dan Mineral 845

vitamin praktis kosong (misalnya vita- dianjurkan bahwa kombinasi demikian tidak
min B12 pada anemia perniciosa); mengandung vitamin B12 (tidak bermanfaat
3. Hipervitaminosis: kelebihan dari sua- pada dosis rendah yang lazim dalam sediaan
tu vitamin, sering kali disebabkan over- demikian) atau asam folat (cave: anemia
dosis yang mengakibatkan gejala-gejala megaloblaster yang tidak terdeteksi).
intoksikasi serius.
Kebutuhan akan berbagai vitamin tergan-
Hipovitaminosis. Dapat timbul akibat gene-
tung dari usia, kelamin dan susunan ma-
tik dari proses metabolisme vitamin. Sering
kanan sehari-hari. Misalnya, bila diet kaya
kali sebabnya adalah ketidakmampuan
protein, maka kebutuhan akan riboflavin
ko-enzim dari vitamin yang bersangkutan
dan piridoksin, yang berperan sebagai ko-
(walaupun tersedia dalam jumlah cukup)
enzim dalam metabolisme asam amino,
untuk mengikat diri pada apo-enzim dengan
ternyata meningkat. Pada diet dengan banyak
efek yang sama seperti tidak tersedianya
karbohidrat dibutuhkan lebih banyak vitamin
vitamin tersebut. Contohnya adalah antara
yang berperan pada metabolisme gula,
lain penyakit rachitis akibat resistensi vita-
seperti aneurin dan niasinamida (vitamin B3).
min D.
Lihat tabel di bawah ini untuk kebutuhan
vitamin sehari-hari.
Hipervitaminosis. Jarang sekali disebabkan
asupan makanan, tetapi kebanyakan akibat
penggunaan suplemen (multi)vitamin yang RDA (Recommended Daily
tidak rasional. Allowance)
Banyak negara memiliki panitia ilmiahnya
Defisiensi. Sejak dahulu dikenal gangguan yang secara periodik meneliti kebutuhan
akibat defisiensi vitamin yang menimbulkan gizi (nutrient) sehari-hari dari penduduknya.
gejala khas, seperti buta malam (vitamin A), Misalnya di AS ada Food & Nutrition Board
beri-beri (vitamin B1), radang lidah dan bibir yang memberikan rekomendasi mengenai
(cheilosis, vitamin B2), pelagra (vitamin B6), jumlah kebutuhan sehari-hari (RDA) yang
skorbut (vitamin C) dan penyakit Inggris mutlak untuk memelihara kesehatan dan
rachitis (vitamin D). Dalam semua kasus di sebagai dasar penyusunan pola konsumsi
atas, pemberian vitamin bersangkutan dalam makanan. RDA dipublikasikan pertama kali
dosis yang 5-10 kali lipat dari kebutuhan dalam tahun 1941, yang kemudian secara
normal berkhasiat menghilangkan gejala periodik direvisi setiap 5 sampai 10 tahun.
defisiensi secara cepat dan efektif. Rekomendasi mencakup kebutuhan akan
unsur gizi yang penting, termasuk fat-soluble
Defisiensi vitamin D terutama dapat timbul vitamins, water-soluble vitamins dan mineral
pada bayi dan balita. Sediaan kombinasi bagi bayi, anak-anak, pria, wanita serta
A/D diberikan untuk menghindari penya- wanita hamil dan yang menyusui.
kit rachitis bila juga ada kemungkinan ke-
kurangan vitamin A. Tetapi perlu diingat Diet referensi. RDA didasarkan atas diet
bahwa bayi sehat tidak memerlukan tambah- referensi bagi kelompok penduduk tersebut,
an vitamin A. Di samping ini harus juga di mana untuk setiap komponen ditetapkan
diwaspadai bahaya intoksikasi dari vitamin jumlah yang sebaiknya dimakan setiap
A bila diperlukan dosis tinggi pada terapi hari. Untuk susunannya lihat Bab 54, Dasar-
rachitis dengan kombinasi A/D. dasar diet sehat. Menurut pendapat ini bi-
la seseorang mengonsumsi diet tersebut
Vitamin B-kompleks dapat dberikan pada dalam jumlah yang ditetapkan, maka ia
keadaan resorpsi buruk (misalnya karena akan menerima semua (mikro)nutrien yang
gangguan serius pada usus halus) atau diperlukan untuk memelihara kesehatannya,
diet yang tidak sempurna sehingga timbul khususnya untuk prevensi gangguan akibat
defisiensi dari vitamin kelompok B. Tetapi defisiensi vitamin. Artinya, menerima cukup

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 845 25/04/2015 10:38:14


846 Seksi IX: Lain-lain

Tabel 53-1: RDA dan dosis alternatif dari vitamin dan mineral

zat-zat gizi utama berupa karbohidrat, pro- pada 10-30% dari lansia tersebut ternyata
tein, lemak, vitamin, mineral, elemen spura tidak memadai (Food & Nutrition Board
dan enzim. Oleh karena itu para ahli gizi USA, 1998).
menganggap bahwa pada hakikatnya suplesi
nutrien sama sekali tidak diperlukan. Penggunaan
Dari sudut pandang medis regular, peng-
• RDA baru di AS. Awal tahun 1999 Dewan gunaan vitamin tambahan hanya dibenarkan
Nutrisi USA telah mempertimbangkan kem- pada keadaan kekurangan, bila kebutuh-
bali RDA bagi semua mikronutrien. Untuk annya meningkat atau selama minum obat-
pertama kali rekomendasi juga memberikan obat tertentu. Beberapa keadaan tersebut
perhatian pada asupan optimal dari zat-zat adalah sebagai berikut.
gizi tersebut untuk meminimalkan risiko
penyakit kronis, seperti kanker dan PJP. a. Pada defisiensi akibat kelainan metabolisme
Dalam dua laporan pertama (dari seluruhnya bawaan yang sangat jarang terdapat. Juga
tujuh laporan) RDA untuk antara lain kalsium pada malabsorpsi, antara lain pada pecandu
dan asam folat sudah dinaikkan sampai alkohol (vitamin B-kompleks), anoreksia (asam
masing-masing 1000 mg (sebelumnya: 700- folat), diet ketat untuk melangsingkan tubuh
900 mg) dan 400 mcg (sebelumnya: 200-300 (multivitamin), juga bagi lansia (multivit) dan
mcg). Sangat mencolok adalah nasihat bagi bayi “botol”.Sindrom malabsorpsi bisa terjadi
orang di atas usia 50 tahun untuk mensuplesi pada penyakit usus kronis, seperti gastritis
vitamin B12 ekstra, karena penggunaannya (vitamin B12), penyakit hati dan pankreas,

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 846 25/04/2015 10:38:14


Bab 53: Vitamin dan Mineral 847

diare lemak, sariawan, begitu pula pada berat (vitamin B-kompleks, vitamin A, C
hipertirosis dan anemia perniciosa. dan E akibat stres oksidatif berhubung
penggunaan O2 lebih tinggi). Akhirnya juga
b. Lansia. Pada orang di atas usia 60 tahun, sesudah pembedahan, radiasi X-ray dan pada
semua proses faali dalam tubuh mulai mundur berbagai keadaan stres lain (vitamin A, C, E).
dan berlangsung lebih lambat. Sel-sel sistem
imun bekerja kurang efisien dan kurang d. Pasien kronis dan pengguna obat. Dewasa
mampu lagi mereparasi kerusakan. Jaringan ini diketahui bahwa berbagai penyakit kronis,
hilang kelenturannya akibat cross-linking seperti diabetes, COPD dan Parkinson disertai
non-enzimatik dari glukosa dengan protein. stres oksidatif berlebihan. Kelebihan radikal
Misalnya, paru-paru dan otot jantung lebih bebas dapat merusak jaringan dan karena
sukar bekerjanya, pembuluh darah berangsur itu memperburuk progresnya penyakit.
bertambah kaku dan urat mengeras. Fungsi Pemberian vitamin yang optimal, khususnya
kognitif dari otak (konsentrasi, ingatan, yang bersifat antioksidans (vitamin A,
kreativitas, daya belajar) kerapkali mulai C dan E) menurunkan risiko komplikasi
berkurang akibat proses menua dari sel otak dan memburuknya penyakit. Obat-obat
dan kemunduran transmisi impuls antar sel- tertentu yang digunakan menahun dapat
sel saraf. Akibat perubahan dalam mukosa mengganggu resorpsi, sintesis, penimbunan
dan jonjot usus (villi) resorpsi vitamin dan atau ekskresi vitamin tertentu. Yang terkenal
elemen dari makanan ke dalam darah sering adalah zat-zat antagonis-piridoksin (INH,
kali berkurang dan tidak optimal lagi. Dengan hidralazin dan penisilamin) serta tetrasiklin
demikian dapat terjadi defisiensi mikronu- yang menghambat flora usus, sehingga
trien penting. Karena sukar menentukan sintesis vitamin B2, B5, biotin dan vitamin K3
zat-zat mana yang pada seseorang adalah terhenti. Obat-obat lainnya adalah laksansia,
defisien, maka lansia dianjurkan untuk antikonvulsiva, kemoterapeutika, analgetika,
minum tablet multivitamin (yang juga berisi sedativa dan diuretika. Di samping itu
mineral) secara teratur. Untuk memelihara banyak obat mengurangi nafsu makan atau
fungsi otak terutama diperlukan vitamin menimbulkan mual, nyeri lambung, diare
dari kelompok B-kompleks, beberapa atau obstipasi, yang berakibat berkurangnya
di antaranya meru-pakan prekursor dari pemasukan vitamin dengan makanan.
neurotransmitter di otak.
Walaupun pada umumnya tidak ada * Preventif. Telah ditemukan semakin
bukti jelas terhadap indikasi yang rasional banyak indikasi bahwa berbagai vitamin
untuk penggunaan multivitamin sebagai dan mineral dengan sifat antioksidan
profilaksis, tetapi adalah kebiasaan untuk (vitamin A, C, E, magnesium, seng dan
meresepkan kombinasi-kombinasi tertentu, selen) dalam pangan berfungsi melindungi
misalnya vitamin A/D dan vitamin B-kom- terhadap PJP dan kanker. Penelitian populasi
pleks. telah menunjukkan, bahwa orang yang
mengonsumsi banyak vitamin melalui
c. Bila kebutuhannya meningkat, seperti makanannya memiliki risiko lebih kecil
sebelum dan selama kehamilan (asam folat, untuk mengidap kanker. Risiko akan
multivitamin), selama menyusui, pada anak- infark jantung dikurangi oleh vitamin E,
anak sampai 6 tahun yang sedang tumbuh magnesium, begitu pula asam folat11 tunggal
(vitamin A, D) dan bayi sampai 3 bulan atau terkombinasi dengan vitamin B6 dan
(vitamin K, yang belum dibentuk oleh kuman B12, karena menurunkan kadar homosistein
usus dan kurang tersedia dalam air susu ibu). yang meningkat (lihat juga Bab 37, Obat-obat
Begitu pula pada vegetarir (vitamin B12, yang Jantung, Faktor risiko). Suatu studi besar-
hanya terdapat dalam produk hewani), orang besaran (Select study) telah dilangsungkan
yang mengikuti diet melangsingkan tubuh untuk memastikan efek melindungi dari
(multivitamin), perokok dan olahragawan selenium dan vitamin E terhadap kanker

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 847 25/04/2015 10:38:14


848 Seksi IX: Lain-lain

prostat. Asam folat diperkirakan menu- merasakan badannya kurang sehat. Bagi
runkan risiko akan kanker usus dan bekerja orang sehat tanpa keluhan pada umumnya
preventif terhadap PJP, selain khasiatnya suplesi nutrien bermanfaat untuk memelihara
dapat menghindari spina bifida pada bayi. daya tahan dan kesehatan yang optimal.
Asam lemak omega, juga disebut vitamin
F (dari Fatty acid) juga bekerja preventif Bahan makanan yang diperkaya. Di banyak
terhadap PJP; suatu penelitian dari 20 tahun negara antara lain di Belanda (sejak 1996),
menyatakan bahwa pria yang makan ikan Dewan Kesehatan telah memberikan izin
berlemak dua kali seminggu mengurangi untuk menambahkan vitamin dan mineral
risiko infark jantung dengan 50% diban- pada bahan makanan. Kini sudah beredar
dingkan pria yang jarang mengonsumsi produk susu, cornflakes dan minuman (soft
ikan. Menurut studi lain, hal ini juga berlaku drinks) yang diperkaya dengan zat-zat
bagi wanita. Di samping itu juga ditentukan demikian sampai maksimal 100% ADH.
bahwa EPA & DHA melindungi terhadap Pengecualian adalah vitamin A, D dan asam
penyakit-penyakit peradangan, seperti rema folat serta mineral spura Se, Cu dan Zn
dan dermatitis, lagi pula menginaktivasi berhubung ADH dan letak dosis toksiknya
enzim-enzim tertentu yang memegang pe- berdekatan. Di AS dan Kanada pembubuhan
ranan pada berkembangnya kanker usus asam folat pada tepung roti diwajibkan sejak
besar, lihat selanjutnya Bab 36,Antilipemika, Januari 1998 12,12c. Keharusan demikian tidak
EPA dan Bab 54, Dasar-dasar Diet Sehat. berlaku bagi Eropa.
Dari berbagai survey ternyata bahwa
Suplesi vitamin dalam praktik sudah banyak orang di lu-
Jumlah nutrien yang terkandung dalam di- ar kelompok yang disebut di atas secara
et referensi tersebut di atas sukar sekali teratur mengonsumsi vitamin dengan dosis
diimplementasikan dengan tuntas oleh
sebagian besar orang karena berbagai se-
bab. Misalnya banyak orang tidak dapat
“mengikuti”komposisi ideal dari diet tersebut
sehingga asupan mikronutrien tertentu
berada di bawah RDA. Bahkan, walaupun
bisa memenuhi seluruhnya, namun kom-
ponen dietnya tidak sesuai dengan RDA
yang ditetapkan untuk vitamin dan mineral,
antara lain vitamin B6, iodium dan selen.
Penyebabnya ialah karena kandungan nu-
trien tersebut dalam bahan makanan sangat
bervariasi dan tergantung dari tanah tempat
tumbuhnya tanaman. Bila tanah miskin akan
elemen spura seperti selenium, molybden,
borium dan iodium, maka tanamannya juga
akan mengandung sedikit elemen-elemen
penting tersebut.
Berdasarkan pertimbangan ini para ahli
ortomolekuler (lihat boks) menyimpulkan
bahwa selain pada keadaan yang telah
diuraikan di atas, suplesi nutrien berguna
sekali bagi orang yang tidak mungkin atau
tidak mampu mengikuti diet ideal tersebut. Linus C. Pauling (1901-1994)
Terutama bagi orang yang sering menderita Pemenang hadiah Nobel ganda(Kimia
gangguan kesehatan (ringan) dan selalu 1954 dan Perdamaian 1962)

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 848 25/04/2015 10:38:14


Bab 53: Vitamin dan Mineral 849

TERAPI ORTOMOLEKULER
Istilah ini dilontarkan pada tahun 1968 oleh ahli kimia dan pemenang hadiah Nobel ganda Dr.
Linus Pauling (1901-1994) dan dimaksudkan sebagai penanganan penyakit melalui penggunaan
zat-zat pangan yang tepat dalam dosis optimal (Yun. orthos = tepat, lurus, baik). Pentakaran yang
digunakannya adalah jauh lebih besar dari pada dosis yang direkomendasi (RDA). Dengan kata lain,
makanan yang optimal menciptakan lingkungan optimal pada mana proses reparasi seluler dalam
tubuh bisa berlangsung sebaik-baiknya.
Ahli ortomolekuler umumnya menganggap RDA yang ditetapkan oleh Dewan Nutrisi dari
kebanyakan negara terlampau rendah untuk mempertahankan kesehatan pada jangka panjang.
Misalnya RDA vitamin C di kebanyakan negara adalah 60-70 mg, sedangkan menurut mereka
seharusnya 500-1.000 mg sehari. Jumlah tinggi ini dibutuhkan untuk melakukan fungsinya sebagai
antioksidan, yaitu melindungi jaringan terhadap kerusakan oksidatif oleh radikal bebas, yang akhirnya
dapat merugikan jaringan tubuh, antara lain membran sel dan inti DNA-nya.

Antioksidansia (AO)
Radikal bebas. Pada semua proses metabolisme tubuh, terutama reaksi dengan oksigen, terbentuk
molekul dengan kekurangan elektron (tak berpasang, unpaired) di kulit luarnya. Radikal bebas (FR,
Free Radicals) ini memegang peranan esensial pada misalnya regulasi tekanan darah, pencegahan
infeksi kuman dan eliminasi zat-zat asing. Daya kerja ini berdasarkan reaktivitas tinggi FR berkat
elektron bebasnya dengan kecenderungan ‘mencuri’ elektron dari praktis semua molekul dari
lingkungannya.
Pembentukan FR dalam tubuh pada hakikatnya adalah suatu hal yang normal, bahkan dibentuk
secara kontinu karena dibutuhkan untuk proses tertentu, antara lain oksidasi lipida. Tanpa produksi
FR kehidupan tidaklah mungkin. Misalnya FR berperan penting pada ketahanan terhadap jasad
renik. FR dibentuk di dalam hati secara enzimatik dengan maksud memanfaatkan toksisitasnya
untuk merombak obat-obat dan zat-zat asing beracun lainnya.
Beruntung tubuh memiliki suatu sistem pelindung ampuh dari antioksidansia alamiah yang
berfungsi mengendalikan reaksi radikal tersebut agar jangan sampai merugikan organ tubuh. Bila
pengendalian ini gagal, karena pembentukan FR terlalu banyak sehingga terdapat kelebihan FR dan
kekurangan relatif dari antioksidansia, dapat terjadi stres oksidatif dengan kemungkinan kerusakan
sel dan organ.
Antioksidansia (AO) dengan demikian merupakan perlindungan terhadap kelebihan FR, yang
selanjutnya dapat terbentuk pula pada pembakaran tak-lengkap dari zat-zat gizi dan pada aktivasi
berlebihan dari enzim yang menstimulasi pembentukan FR normal. Mekanisme kerjanya berdasarkan
sifatnya, yaitu mudah dioksidasi(menyerahkan elektron) dan dengan demikian menetralkan sebagian
besar FR berlebihan tersebut. Yang terpenting adalah antioksidansia vitamin A, C dan E, asam liponat
serta enzim alamiah [glutathion-peroxydase (GPx), superoxide-dismutase (SOD) dan katalase].

Gangguan yang dihubungkan dengan FR. Bila karena sesuatu sebab tubuh kekurangan AO, maka
membran sel dan inti sel dapat dicederai dengan akibat dipercepatnya proses menua dari jaringan
serta terjadinya cacat DNA dan sel-sel tumor. Selain itu FR juga dianggap turut bertanggungjawab atas
sejumlah gangguan lain, seperti pengeruhan lensa mata (staar, catarct) dan pengendapan oksi-LDL
kolesterol pada dinding pembuluh (aterosklerosis). Pada penyakit Parkinson di samping kekurangan
dopamin, juga terdapat persediaan glutathion (GS) rendah di otak, yang melindungi saraf terhadap
kerusakan oksidatif.

FR alamiah. Contoh penting dari FR tubuh adalah radikal hidroksil (OH-), superoksida dan peroxyl
(ROO-). Begitu pula oksigen singlet (O2-), yang terdiri dari 2 atom-O tanpa elektron tak-berpasang
(unpaired). Walaupun bukan FR sejati, O2 singlet bersifat sangat reaktif karena berada dalam keadaan
energetik meningkat dan mampu “merugikan” protein, juga menginisiasi peroksidasi lipida
berbahaya dari asam lemak tak-jenuh. Peroksidasi lipida dicurigai terlibat pada timbulnya tumor di
prostat, mamma dan kulit.

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 849 25/04/2015 10:38:14


850 Seksi IX: Lain-lain

Lingkungan kita juga menghasilkan FR, antara lain sinar UV dari matahari, asap rokok, gas
buangan kendaraan bermotor dan pabrik, smog dan sebagainya. Pembebanan FR (stress oksidatif)
oleh pengotoran lingkungan (polusi) tidak selalu bisa dihindari dan sampai derajat tertentu dapat
ditanggulangi oleh orang sehat. Tetapi bila pembebanan terlampau tinggi atau daya tahan tubuh
tidak optimal, keadaan ini dapat merugikan kesehatan.
Proses yang dapat membebaskan radikal bebas adalah:
- pembentukan energi tubuh - obat-obat
- pembelahan sel - operasi dan radiasi
- oksidasi lemak/protein - stres mental & fisik
- proses sistem imun - merokok
- detoksifikasi di hati - polusi, ozon
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

{
a. proses menua
Radikal bebas –––––––> kerusakan –––––––> b. kanker dan penyakit lain
(jantung, pembuluh, mata,
paru, lambung dan
antioksidansia sistem imun)

Gambar 53-1: Sebab-sebab pembentukan FR dan akibatnya bagi tubuh

Antioksidansia yang banyak digunakan sebagai food supplement adalah vitamin A (karoten,
lycopen), C dan E, flavonoida (quercetin, genistein), senyawa selen (Se) dan seng (Zn), ubiquinon
(co-enzim Q10), pycnogenol (OPC) dan asam amino mengandung belerang: asetil/sistein, metionin
dan taurin. Zat-zat yang juga ditemukan sifat antioksidannya adalah asam liponat,melatonin dan
curcumin. Di kebanyakan negara semua senyawa ini dapat dibeli bebas tanpa resep sebagai suplemen
gizi.

Kombinasi AO dalam dosis tepat dari beberapa antioksidansia dapat saling memperkuat efeknya
(synergisme). Misalnya kombinasi dari vitamin E, vitamin C + glutation (GSH) + asam liponat
merupakan suatu rentetan antioksidans (‘cascade’). Seusai penyerahan elektron pada radikal bebas,
vitamin E yang telah teroksidasi dapat direduksi kembali oleh vitamin C. Kemudian vitamin C yang
teroksidasi pada gilirannya direduksi kembali oleh glutation, lalu oksiglutation dikembalikan lagi
pada keadaan aslinya oleh asam liponat. Dengan demikian ketiga antioksidansia pertama direaktivasi
lagi (recycled) dan dapat melanjutkan fungsinya, sehingga efektivitasnya sangat ditingkatkan.
• Vitamin A adalah lipofil, maka berperan penting untuk melindungi asam lemak tak-jenuh dalam
membran sel terhadap oksidasi. Kerusakan yang terjadi pada lipid peroxidation itu dapat mencetuskan
suatu reaksi rantai yang akhirnya dapat memusnahkan seluruh membran.
ß-karoten juga berfungsi menetralisasi radikal bebas karsinogen, oleh karena itu bekerja preventif
terhadap kanker. Begitupula karoten dalam dosis tinggi berdaya melindungi lansia terhadap infark
jantung.
• Vitamin C bersifat hidrofil dan melindungi membran sel dari luar, karena terutama bekerja dalam
cairan di luar sel. Di sini bisa terdapat FR yang lolos dari proses fagositosis oleh fagosit. Sel tangkis
ini terutama aktif selama aktivitas sistem ketahanan tubuh meningkat. Limfo-T juga membutuhkan
banyak vitamin C dan bila jumlahnya cukup (di atas 2,5 g sehari) menjadi sangat aktif. Di samping
mengaktivasi fagosit vitamin C juga menstimulir produksi interferon dengan khasiat antiviral.
Oleh karena itu dalam keadaan stres kontinu dan pembebanan ketahanan berlebihan, asupan vitamin
C dalam dosis tinggi sangat bermanfaat.
• Vitamin E dalam membran sel memegang peranan khusus untuk melindungi otot terhadap
kerusakan selama gerakan tubuh dan olahraga. Vitamin A, C dan E, bersama AO enzimatik tersebut
di atas, melindungi paru-paru terhadap oksidasi dan kerusakan oleh FR. Bila efek melindungi kurang
sempurna, dapat terjadi kerusakan pada epitel gelembung paru yang menimbulkan penyakit, seperti
bronchitis dan emfisema (lihat Bab 40, COPD).

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 850 25/04/2015 10:38:14


Bab 53: Vitamin dan Mineral 851

yang jauh melampaui RDA. Hal ini terlihat Contoh lain adalah peristiwa free radicals
jelas dari sangat meningkatnya penjualan (FR) dan penggunaan antioksidansia untuk
vitamin pada dasawarsa terakhir, tidak menetralkan efek merusaknya terhadap jari-
hanya secara bebas, tetapi juga atas resep ngan. Misalnya peranan FR pada banyak
dokter dari kelompok ilmu pengobatan penyakit, seperti pada timbulnya plak oksi-
alternatif (“complementary medicine”) yang LDL kolesterol dan aterosklerosis, keru-
kini mulai diakui oleh sebagian kecil dunia sakan membran dari sel-sel alveoli paru-
ilmiah. Kelompok ini terutama aliran orto- paru pada emfisem. Akhirnya, sejak bebe-
molekuler, semakin bertambah banyak pe- rapa tahun dokter ‘biasa’ juga mengan-
nganutnya. Lihat juga Bab 14, Onkolitika, jurkan antioksidansia (vitamin E, selenium)
terapi alternatif. untuk prevensi oksidasi LDL dan PJP serta
asetilsistein pada emfisem untuk meng-
Penggunaan alternatif. Sejumlah penyakit hambat progres penyakit paru-paru (COPD).
sering kali diobati secara komplementer dengan
suplesi vitamin. Antara lain selesma dan Keamanan penggunaan vitamin
penciutan pembuluh di kaki (vitamin C dan Sudah menjadi lazim untuk menyatakan
D) tetapi juga penyakit jantung dan saluran keamanan vitamin sebagai kelipatan dari
napas (vitamin E dan C), schizofrenia (antara ADH, meskipun antara kedua unsur tidak
lain vitamin B3, B6 dan C), serta kanker ada hubungan. Dalam tabel di bawah ini
(antara lain vitamin A, C, E, selen, dan ge- tertera persentase ADH global dari vitamin
nistein). Beberapa indikasi di antaranya yang oleh ahli regular dianggap masih aman.
sudah diterima dunia ilmiah dan menjadi
lazim di kalangan regular, seperti vitamin Vitamin C dalam dosis tinggi (di atas 1 g/
B-kompleks dan multivitamin (Supradyn) hari) diperkirakan dapat mengakibatkan
pada keadaan lemah dan letih sesudah batu ginjal pada sekelompok kecil orang
pembedahan atau penyakit berat. Begitu pula yang membentuk asam oksalat berlebihan.
terapi megadose untuk jenis neuralgia (nyeri Tetapi hal ini belum pernah dilaporkan
urat saraf) dengan kombinasi vitamin B1, dalam kepustakaan, bahkan juga tidak pada
B6dan B12 (Neurobion). penggunaan jangka waktu lama dari 10 g (!)
Banyak ahli ilmu kedokteran biasa sehari pada terapi kanker.
(«regular medicine») hingga kini sangat mera-
gukan kegunaan suplesi vitamin secara
komplementer diluar indikasi tersebut di atas. Penggolongan
Mereka menganggap penelitiannya masih Berdasarkan daya larutnya dalam air atau
kurang bersifat ilmiah. Namun dalam praktik lemak, vitamin biasanya dibagi dalam dua
tidak jarang para dokter ortomolekuler ter- kelompok, yaitu zat hidrofil dan zat lipofil.
nyata melakukan terapi lebih dini daripada
kedokteran regular. Sebagai contoh nyata a. Vitamin larut air (hidrofil): vitamin B, C
dapat disebut penggunaan asam folat pada dan flavonoida
wanita hamil muda untuk menghindari Semua senyawa ini melarut dalam air.
cacat hebat pada bayi (spina bifida, neural tube Vitamin B-kompleks secara resmi meliputi
defect), yang sekarang sudah menjadi rutin. 11 zat, yaitu B1, B2, B3, B5, B6, B11, B12, biotin,
Sebenarnya asam folat sudah dianjurkan oleh cholin, inositol dan asam para-amino-
ahli ortomolekuler sejak awal tahun 1990-an. benzoat (PABA). Dikenal pula beberapa

vitamin A B kompl. C D E-K


- dewasa 15 X ADH 50 x ADH 30 x ADH 5 x ADH 50 x ADH
- wan.hamil 3-4 x ADH

Gambar 53-2: Kadar vitamin yang dianggap aman.

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 851 25/04/2015 10:38:14


852 Seksi IX: Lain-lain

vitamin tak-resmi yang sebetulnya bukan Berdasarkan penemuan ini berbagai Dewan
vitamin dan hanya digunakan pada terapi Nutrisi negara-negara Barat menghimbau
alternatif, yaitu vitamin B15 dan «vitamin B17». untuk mengonsumsi sekurang-kurangnya
PABA pada hakikatnya juga bukan vitamin 200 g sayuran dan 2 jenis buah sehari. Lihat
sejati bagi manusia, tetapi merupakan faktor juga Bab 54, Dasar-dasar Diet Sehat.
pertumbuhan bagi kuman tertentu. Fung- Semua flavonoida mudah diserap oleh
sinya adalah sebagai precursor untuk sintesis usus dan lancar pula ekskresinya lewat
asam folat. Pada dasarnya, cholin dan inositol kemih atau tinja, maka bahaya kumulasi ri-
tidak termasuk golongan vitamin. ngan sekali. Pada umumnya tidak bersifat
toksik. Penimbunannya dalam jaringan ha-
*Sediaan vitamin B-kompleks dapat ber- nya sedikit dan gejala defisiensi sudah tam-
manfaat, karena kebanyakan komponen pak setelah lebih kurang 4 bulan.
vitamin B biasanya terdapat dalam makanan
yang sejenis sehingga timbul defisiensi multi- b . Vitamin larut-lemak (lipofil): A, D, E
pel. Asam folat jangan diberikan langsung dan K.
dalam sediaan demikian, karena mempersulit Zat-zat ini larut dalam lemak dan diserap
(masking) diagnosis anemia perniciosa, se- bersamaan dengan lemak, kemudian melalui
dangkan terlambatnya pemberian vitamin sistem limfe masuk ke dalam darah dengan
B12 dapat menimbulkan gangguan saraf yang lipoprotein tertentu (chylomikron). Gangguan
irreversibel. Asam folat dapat memperbaiki pada pencernaan lemak, seperti kekurangan
anemi megaloblaster, tetapi tidak bermanfaat asam empedu, mengurangi resorpsinya. Eks-
terhadap kerusakan saraf akibat defisiensi kresinya berlangsung lambat (masa paruh
vitamin B12.12d panjang), sehingga dapat terjadi kumulasi
Banyak jenis vitamin B alamiah terdapat dan efek toksik. Hati dan jaringan lemak
dalam sediaan ragi bir, bersamaan dengan dapat menimbun zat-zat ini dalam jumlah
zat-zat karbohidrat, protein dan enzim. besar, maka gejala defisiensi baru menjadi
nyata setelah lebih dari satu tahun, kecuali
• Flavonoida, juga disebut polifenol (qu-
pada vitamin K (lebih cepat).
ercetin, genistein, rutin, hesperidin, dan
lain-lain) adalah zat-zat nabati yang ter-
Toksisitas
dapat sebagai glikosidanya (senyawa de-
Pada umumnya derajat toksisitas vitamin
ngan sakarida) dalam banyak makanan.
rendah sekali, terutama vitamin yang larut
Khususnya terdapat dalam teh dan bawang
dalam air dan pada kadar darah tertentu
(putih), tetapi juga dalam sayur-mayur dan
diekskresi melalui urin.Vitamin B6 bersifat
buah-buahan (terutama apel dan anggur
neurotoksik dan dapat merusak sistem saraf
merah), sering kali dalam zat-zat berwarna
perifer bila digunakan pada dosis tinggi
merah, jingga, kuning atau hijau. Meskipun
untuk jangka waktu lama (neuropati ),
pada prinsipnya bukan merupakan vitamin,
Editorial Lancet 1998; 351: 1523.
namun zat-zat ini sangat penting bagi tubuh
berkat daya antioksidan, bersama sifat anti- * Asam folat dalam dosis di atas 1 mg/hari
tumor dan anti-aterogennya. Seperti te- dapat menyelubungi defisiensi vit B12, yang
lah diutarakan di bab-bab terdahulu, anti- bisa menjadi fatal.
oksidansia melindungi jaringan terhadap Vitamin yang melarut dalam minyak karena
kerusakan oksidatif akibat radikal bebas bersifat kumulasi dapat mengakibatkan efek
yang berasal dari proses-proses dalam samping yang tidak diinginkan, terutama
tubuh atau dari luar. Penelitian ilmiah dari vitamin A dan vitamin D. Kedua vitamin ini,
tahun-tahun terakhir menegaskan bahwa asam folat, seng, selen dan iodium tergolong
zat-zat ini memegang peranan penting nutrien yang indeks terapinya agak sempit,
pada pemeliharaan kesehatan dan prevensi artinya RDA-nya terletak berdekatan dengan
berbagai penyakit, antara lain gangguan dosis toksiknya yang dapat menimbulkan
jantung dan pembuluh, paru-paru dan kanker. efek merugikan.

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 852 25/04/2015 10:38:14


Bab 53: Vitamin dan Mineral 853

• Vitamin A. Penggunaan lama (beberapa dipenuhi oleh karotenoida (provitamin A),


bulan) dari retinol dalam dosis di atas 50.000 yakni kompleks dari 2 molekul retinol yang
UI/hari dapat menyebabkan intoksikasi kro- dalam usus diuraikan menjadi vitamin
nis. Gejalanya berupa hiperosteosis dengan aktif. Provitamin A terdapat dalam banyak
rasa nyeri dari tulang kaki (menjadi tebal), sayuran hijau tua, berbagai jenis kol dan
juga malaise, nyeri kepala/sendi, pusing, sebagai pigmen kuning-jingga dari berbagai
demam, keluhan lambung-usus, pembesaran buah dan sayur, antara lain wortel dan tomat,
hati dan limpa, perubahan pada kulit dan lemak susu dan kuning telur.
mukosa serta kelainan hematologi. Pada
anak-anak vitamin A lebih toksik daripada
1a. Retinol: vitamin A, axeroftol
bagi orang dewasa, juga wanita hamil harus
Resorpsi di usus cepat dan praktis sem-
berhati-hati jangan sampai menggunakannya
purna, kecuali bila dosisnya terlampau
di atas 8.000 U sehari berhubung sifat tera-
tinggi. Resorpsinya lebih cepat dalam bentuk
togennya.
“larutan” air (emulsi homogen) daripada
larutan minyak. Zat ini terikat dan ditranspor
• Vitamin D selama waktu lama pada
dengan RBP (Retinol Binding Protein), seba-
dosis tinggi, yaitu bagi orang dewasa lebih
gian dioksidasi menjadi retinal dan asam
dari 50.000-100.000 U kolekalsiferol/hari
retinoat, yang bersama glukuronidanya di-
dan bagi anak-anak di atas 1.000-4.000 U,
ekskresi lewat kemih dan tinja. Sebagian
dapat menimbulkan intoksikasi kronis.
retinol ditimbun dalam hati yang cukup bagi
Gejalanya berupa hiperkalsiemia akibat ter-
kebutuhan 7-8 bulan.
larutnya kalsium dari kerangka, dengan
Fungsinya beragam, yakni vitamin A
endapan kalsiumfosfat di berbagai organ
penting sekali bagi sintesis rodopsin, suatu
(kornea, pembuluh, jantung, ginjal, lambung,
pigmen fotosensitif yang terurai oleh cahaya
paru-paru dan sendi). Juga osteoporosis,
dan memungkinkan kita untuk melihat dalam
penghambatan pertumbuhan pada anak-
keadaan setengah gelap. Dalam jaringan
anak, aritmia, nyeri otot dan sendi, gangguan
vitamin A menstimulasi sintesis RNA, juga
lambung-usus dan fungsi ginjal, rasa lemah
glukoprotein dan kortikosteroida, serta
serta letih. Kerusakan pada janin baru timbul
berperan pada terpeliharanya keutuhan sel-sel
pada dosis sangat tinggi, di atas 10.000 U/kg
epitel dan mukosa. Pada anak-anak vitamin
berat badan, tetapi tidak sehebat vitamin A.
A menstimulasi pertumbuhan tulang.
Defisiensi tidak sering terjadi dan terutama
Kehamilan dan laktasi. Semua vitamin
timbul pada diet yang kurang bervariasi;
dapat digunakan selama kehamilan dan
sekunder pada defisiensi protein (kwashiorkor)
laktasi dalam dosis biasa, juga vitamin D3
dan bila resorpsi terganggu. Bila terjadi
(kolekalsiferol) 400 UI/hari. Hanya dosis
kekurangan vitamin A di dalam makanan,
vitamin A tidak boleh melebihi 8.000 UI /
persediaan di dalam hati masih mencukupi
hari.
untuk 7 sampai 8 bulan. Namun anak-anak
yang baru lahir tidak memiliki cadangan
ini, sehingga risiko malnutrisi dan kebutaan
MONOGRAFI meningkat. Kebutuhan sehari-hari adalah
1.000-4.000 UI bagi anak-anak, 4.000-5.000 UI
1. Kelompok vitamin A bagi orang dewasa dan 5.000-6.000 UI pada
Vitamin A adalah nama umum bagi senyawa waktu hamil dan laktasi. Gejala defisiensi
retinoida yang memiliki khasiat biologis antara lain buta malam, xeroftalmia (kornea
dari retinol. Sebagai ester zat ini terutama mengering dan mengeras) serta akhirnya
terdapat dalam pangan hewani, seperti susu kebutaan. Juga dapat timbul hiperkeratosis
dan produk-produknya, kuning telur, hati (pembentukan selaput tanduk berlebihan),
dan dengan kadar tinggi dalam minyak ikan. atrofia dari mukosa dan terhambatnya
Kebutuhan sehari-hari vitamin A sebagian pertumbuhan pada anak-anak.

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 853 25/04/2015 10:38:14


854 Seksi IX: Lain-lain

Penggunaan yang khas adalah untuk dan kandungan zat-zat toksik (insektisid)
terapi buta malam, sebagai profilaksis sebagai kotoran, sekarang sudah terdesak
terhadap kwashiorkor dan pemberian oleh sediaan vitamin murni. Topikal masih
secara rutin pada waktu hamil dan laktasi, digunakan dalam salep (10%) untuk mem-
juga bagi bayi dan anak-anak sampai usia bantu penyembuhan luka bakar, tetapi jangan
6 tahun. Telah ditemukan hubungan erat digunakan bila luka sudah terinfeksi. Sediaan
antara kadar karoten yang terlampau rendah kombinasi vitamin A/D sintetik mengandung
dalam diet/darah dan timbulnya kanker paru- campuran dari kedua vitamin terlarut dalam
paru dan saluran cerna. Atas dasar penemuan minyak atau tersolubilisasi dalam air dengan
ini vitamin A/karoten digunakan dalam bantuan suatu detergens (Tween).
megadose sebagai profilaksis dan terapi kedua
jenis kanker tersebut. Dalam hal ini karoten 1b. Karotenoida
diduga berfungsi sebagai anti-promotor kar- Karotenoida adalah pigmen alamiah ku-
sinogen (lihat Bab 14, Sitostatika). ning, jingga dan merah yang terdapat dalam
Efek toksik dari megadose di atas 100.000 banyak sayuran, buah-buahan dan bunga.
U sehari secara kronis (atau lebih dari 1 Dikenal lebih dari 100 senyawa, antara lain 21
juta UI sekaligus) berupa mual, muntah, zat yang terdapat dalam darah manusia, yaitu
sakit kepala, halusinasi, juga kulit bersisik alfa-, beta- dan gamma-karoten, lycopen, serta
(squamation) dan gatal-gatal, rambut rontok, derivat-OH dari ß-karoten (lutein, zeaxanthin
persendian nyeri, kelainan darah dan mata, dan cryptoxanthin). Kebutuhan tubuh adalah
serta gangguan pertumbuhan pada anak- 100-150 mg sehari sebagai alfa/beta-karoten
anak. WHO menganjurkan maksimal 8.000 dan lycopen.
U sehari bagi wanita hamil berhubung pada
• Beta-karoten (Carotaben) adalah provi-
dosis tinggi (25.000 UI sehari atau lebih) risiko
tamin A terpenting yang diperoleh dari
teratogen atau cacat pada janin meningkat
algae/rumput laut Dunaliella salina yang
(1990).
membentuknya dalam jumlah besar. Senyawa
Dosis: pada defisiensi 25-50.000 U sehari
ini juga dibuat secara sintetik. Berkhasiat
selama maksimal 2 bulan; profilaksis bagi
antioksidan spesifik untuk menetralkan
anak-anak 1.000 U dan dewasa 2.500-5.000 U
oksigen singlet reaktif dan mencegah pem-
sehari (asetat atau palmitat).
bentukan radikal-peroxyl akibat peroksidasi
Potensi: 1 UI vitamin A = 0,3 mcg
lipida. Juga berperan pada “komunikasi”
retinol = 0,344 mcg retinol-asetat = 0,55 mcg
intraseluler.
retinolpalmitat = 0,18 mcg beta-karoten.
- ß-Karoten alamiah secara kimiawi terdiri
dari rata-rata 60% bentuk-trans dan 40%
• Oleum iecoris aselli (“minyak ikan”, bentuk-cis. Cis-karoten dapat menangkap
levertraan, Scott’s Emulsion, Seven Seas Syrup) radikal bebas (efek antioksidan) lebih
diperoleh dari hati segar ikan Gadus morhua kuat dan efektif daripada bentuk transnya.
(cod, kabeljauw). Kandungan kadar vitamin Sebaliknya, trans karoten memiliki efek
A dan vitamin D3 agak tinggi, masing- provitamin A terkuat.
masing minimal 600 dan 85 U/g. Begitu - ß-Karoten sintetik terutama mengandung
pula mengandung sejumlah poly-unsaturated bentuk trans, daya antioksidannya ±5x
fatty acids (PUFA), termasuk ±18% asam lebih lemah daripada produk alamiah. Daya
lemak omega-3 (EPA, DHA), yang berkhasiat antioksidan dari alfa- dan gama-karoten agak
menurunkan kadar kolesterol (lihat Bab ringan.
36, Antilipemika dan Bab 54, Dasar-dasar Resorpsi dari usus hanya ±30%, yang
diet sehat). Dahulu banyak digunakan bagi dapat ditingkatkan oleh lemak. Dalam hati
anak-anak sebagai obat pencegah rachitis sebagian diubah melalui retinal menjadi
dan sebagai obat penguat pada keadaan retinol (vitamin A) dan selebihnya disimpan
lemah sesudah mengalami infeksi (15-30 ml di kulit dan jaringan lemak. Plasma-t½ 10
sehari). Berhubung baunya yang tidak enak hari.

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 854 25/04/2015 10:38:14


Bab 53: Vitamin dan Mineral 855

Penggunaan regular khusus pada penyakit *Lutein dan zeaxanthin diasup dengan pa-
tertentu (protoporfiria) untuk melindungi kulit ngan, khususnya dengan sayuran daun ber-
terhadap efek cahaya. Bekerjanya (di kulit) warna hijau tua.Terdapat dalam lensa mata,
lambat, sehingga setelah 2-3 minggu baru juga dalam jumlah tinggi di retina.(selaput
tampak efeknya. Pada terapi alternatif banyak pelangi). Berdaya antioksidan kuat dengan
digunakan untuk prevensi dan sebagai efek protektif lebih kuat terhadap oksidasi
tambahan pada penanganan berbagai jenis lipida daripada lycopen. Sangat efektif ter-
kanker. Penggunaan lainnya adalah untuk hadap FR oksigen singlet (O-) yang sangat
prevensi gangguan jantung dan pembuluh, reaktif dan dibentuk a.l. akibat eksposisi
sebaiknya dalam kombinasi dengan lain sinar UV pada lensa mata. Oleh karena itu
antioksidansia. Lihat Bab 54, Dasar-dasar diet O‑ bisa merusak protein lensa dan memicu
sehat, antioksidansia. Terhadap “sunburn” terjadinya cataract (staar).
tidak bermanfaat. Untuk keperluan farmasi Sering kali digunakan dalam ilmu kedok-
dan industri makanan digunakan sebagai teran mata komplementer untuk mengurangi
zat warna jingga yang aman (E 160a, E dari risiko dan progres katarak dan degenerasi
Europa), maksimal 5 mg/kg. makula senil. Bercak kuning (macula lutea)
Efek samping hanya berupa menguningnya adalah bagian pusat dari selaput pelangi, yang
kulit (reversibel), yang paling nyata di bagian dibutuhkan untuk melihat secara tajam. Bila
dalam tangan dan kaki setelah digunakan karena usia lanjut macula cacat akibat proses
2-6 minggu. Jarang sekali dilaporkan diare oksidatif, daya lihat akan sangat memburuk.
dan nyeri sendi. Pada overdosis tidak terjadi Sebagian besar manula mengidap degenerasi
hipervitaminosa A. macula demikian.
Dosis: oral 25-200 mg sehari. 1 mg Selain itu, lutein juga berkhasiat anti-
β-karoten = 5556 UI vitamin A. aterogen dengan menghindari oksidasi ko-
lesterol-LDL menjadi oksi-LDL Lagi pula
* Lycopen (pseudo-karoten, E 160d) adalah telah dinyatakan berkhasiat antitumor, a.l.
isomer dari beta-karoten, di mana kedua menghambat pertumbuhan kanker payu-
cincin-enam terbuka dan menjadi dua ikatan dara dan mengurangi risiko kanker kolon
tak-jenuh ekstra. Daya antioksidannya ter- dan prostat. Karena berasal dari tubuh
hadap radikal singlet oxygen dan peroxyl ada- sendiri karotenoida berwarna kuning ini
lah terkuat dari semua antioksidansia dan 3 tidak memiliki efek samping yang tidak
x lebih efektif daripada b-karoten. Lycopen diinginkan. Dosis: oral 1-2 dd 3 mg.
terdapat sebagai kristal merah yang ±8 x
lebih intensif dari karoten, dalam buah- 1c. Retinoida
buahan yang masak, khususnya dalam Retinoida adalah derivat retinol yang
tomat (20 mg/kg), grapefruit merah, papaya, khusus digunakan pada penyakit kulit,
semangka merah dan buah kembang ros. Dalam antara lain pada akne, psoriasis dan beberapa
tubuh zat ini ditemukan dalam kadar tinggi jenis kanker kulit, juga secara kontroversial
di anak-ginjal, prostat dan testes. Penderita pada ichtyosis dan kerut muka. Wanita hamil
kanker kandung kemih, pankreas dan paru- tidak boleh menggunakan berhubung sifat
paru ternyata memiliki kadar lycopen rendah teratogennya. Wanita yang akan menjalani
di dalam darahnya. Pada kanker paru- terapi oral dengan retinoida harus menjalani
paru diet dengan banyak tomat, sebaiknya antikonsepsi yang dimulai minimal sebulan
sebagai ketchup, menghasilkan efek nyata sebelum terapi sampai minimal 2 tahun
atas survival. Digunakan sebagai zat warna setelah penghentian.
jingga-merah dalam industri makanan (E * Tretinoin (asam vitamin A, asam retinoat,
160d dalam minyak). Eudyna) adalah retinol pada mana gugus-
Dosis: pada terapi kanker alternatif 3 dd ujung -CH2OH diganti dengan -COOH
1,5 mg. Lihat juga Bab 14, Sitostatika, 8a. (1962). Berkhasiat menstimulasi produksi
Antioksidansia. sel-sel tanduk dan dengan demikian mence-

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 855 25/04/2015 10:38:14


856 Seksi IX: Lain-lain

gah terbentuknya comedo (Lat. cum edo = Bila dikombinasi dengan kortikosteroida dan
saya turut makan; sumbatan talg). Hanya PUVA, dosisnya dapat diturunkan.
digunakan topikal pada bentuk hebat akne
(jerawat) dengan banyak comedo atau pe- 2. Kelompok Vitamin B
radangan. Gejala acne pada 3-4 minggu Kelompok vitamin ini terdiri dari sebelas
pertama bisa memburuk dan kemudian senyawa yang sangat berbeda dalam struk-
baru membaik. Untuk kosmetika digunakan tur kimiawi dan kegiatan biologisnya. Zat-
dalam krem antikerut 0,05% pada photo-aging zat ini dikelompokkan bersama, karena
(UV) dari kulit. Setelah 3 bulan kulit menjadi pada awalnya diisolasi dari sumber yang
lebih lembut, hiperpigmentasi dan lentigin sama, yakni hati dan ragi. Kebanyakan vita-
dikurangi serta kerut-kerut kecil diratakan. min ini berfungsi sebagai ko-enzim pada
Efek sama diperoleh dalam 2 bulan dengan metabolisme karbohidrat, asam amino
derivatnya tazaroten (krem 0,05-0,1%) (NTvG dan lemak. Pada umumnya vitamin dari
2002 ;146 :642) kelompok B ini terdapat dalam makanan
Efek samping berupa iritasi kulit setempat yang sama, sehingga defisiensinya adalah
dengan rasa terbakar, kemerah-merahan, me- multipel, walaupun gejalanya ditentukan
nyerpih serta hipo- atau hiperpigmentasi. oleh satu komponen tertentu. Sindrom
Penggunaan serentak dengan obat acne lain defisiensi dapat terjadi pada tiamin, ribo-
benzoilperoksida menginaktifkan khasiat- flavin, piridoksin, nikotinamida, asam folat
nya, oleh karena itu perlu digunakan secara dan sianokobalamin. Komponen lain dari
terpisah. B-kompleks tidak menunjukkan gejala defi-
Dosis: sekali sehari sebagai lotion atau siensi pada manusia.
krem (0,25-0,5 mg/ml), bila kurang berhasil
kadarnya dapat dinaikkan sampai 1 mg/ml. 2a. Tiamin: aneurin, vitamin B1
Vitamin ini (Christiaan Eijkman, penemu
* Isotretinoin (13-cis-asam retinoat, Roaccutane) dan peraih hadiah Nobel, 1936) terutama
adalah isomer-cis (1983), yang oral diberikan
pada penderita acne yang resisten terhadap
terapi lain. Berkhasiat mengurangi produksi
lemak (talg) dan antiradang ringan. Dalam
darah zat ini sebagian besar terikat pada
protein (99%), plasma-t½-nya panjang (rata-
rata 15 jam). Dosis: permulaan 1 dd 40 mg,
bila perlu sesudah 2 minggu sampai 2 dd 40
mg, maksimal selama 16 minggu.

* Acitretin (Neotigason) adalah derivat


tretinoin (dan metabolit dari etretinat),
yang berkhasiat menghambat pembelahan
sel yang pesat, sintesis RNA dan protein
(1989). Oleh karena itu zat ini khusus
digunakan untuk kasus hebat dari psoriasis
(penyakit sisik) dan beberapa gangguan
keratinisasi lain. Kerjanya panjang (t½: 50
jam) dan ditimbun dalam jaringan lemak.
Etretinat (Tigason) tidak digunakan lagi
karena plasma-t½-nya terlampau panjang
(100-175 hari). Dosis: oral permulaan 1 dd Christiaan Eijkman (1958-1930)
25-30 mg d.c. selama 2-4 minggu, bila perlu Peraih hadiah Nobel untuk Fisiologi/Ke-
dinaikkkan sampai maksimal 75 mg sehari. dokteran (1929)

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 856 25/04/2015 10:38:14


Bab 53: Vitamin dan Mineral 857

terdapat dalam kulit luar gandum (dedek, litnya. Kebutuhan sehari-hari untuk bayi
beras tumbuk, “zilvervlies”), juga dalam diperkirakan sekitar 30 mcg/kg berat badan
daging babi dan organ (hati, ginjal, otak). dan untuk dewasa 1-1,5 mg/kg berat badan.
Dalam tubuh zat ini bekerja dalam bentuk Sebagian kebutuhan ini disintesis oleh flora
aktifnya, yakni tiaminpirofosfat (ko-karbo- usus.
ksilase) yang berfungsi sebagai ko-enzim Dosis: pada defisiensi 3 dd 5-10 mg, profi-
dari karboksilase, yaitu suatu enzim esensial laksis 3 dd 2-5 mg (garam HCl).
pada metabolisme karbohidrat (proses dekar-
• Benfotiamin (1961) dan bisbentiamin
boksilasi) dan pembentukan bio-energi serta
(Beston, *Bestopyron) (1963) adalah derivat
insulin. Aneurin juga menstimulasi pem-
tiamin yang lebih mudah diresorpsi dan
bentukan eritrosit dan berperan penting pada
memberikan kadar darah yang lebih tinggi
regulasi ritme jantung serta berfungsinya
daripada tiamin. Tidak memiliki bau tiamin
susunan saraf dengan baik.
yang khas pada napas dan keringat. Dosis:
untuk pengobatan sehari 100-300 mg benfo-
* Beri–beri. Dahulu, sebelum tahun 1935, tiamin; 5-300 mg bisbentiamin sehari.
defisiensi tiamin banyak terjadi di Indonesia
100 mg tiamin HCl = 114 mg bisbentiamin =
akibat konsumsi beras giling yang selaput
luarnya (dedek, “zilvervlies”) telah dibu-
140 mg benfotiamin
ang. Menyebabkan hambatan kuat dari pe-
rombakan glukosa, dengan akibat gangguan 2b. Riboflavin: laktoflavin, vitamin B2
fungsi saraf perifer pada otot jantung dan Vitamin berwarna kuning ini (1935)
pada SSP. Ciri-ciri pertamanya adalah ano- terdapat dalam susu, daging, telur, sayur-
reksia, obstipasi, kesemutan dan kejang otot, mayur, ragi dan roti whole grain (padi-padian
lalu timbul beri-beri dengan polineuritis, lengkap). Dalam tubuh riboflavin diubah
arteri mendilatasi kuat dan udema, serta menjadi 2 ko-enzim, pertama rf-5-fosfat (=
myocardiopati, akhirnya radang otak, hilang flavin-mononukleotida, FMN), lalu dalam hati
ingatan dan dementia.
menjadi flavin-adenin-dinukleotida (FAD). Ke-
dua metabolit ini juga disebut flavoprotein,
Penggunaan. Selain pada defisiensi tia- yang sebagai ko-enzim memegang peranan
min, juga digunakan pada neuralgia (nyeri esensial pada sintesis antioksidansia faal,
pada mana urat saraf memegang peranan), antara lain glutation. Beberapa di antaranya
sering kali dikombinasi dengan piridoksin mengandung logam, misalnya mangan da-
dan vitamin B12 dalam dosis tinggi, yakni lam xantinoksidase. Vit B2 juga penting bagi
masing-masing 100 mg dan 1 mg (Neurobion pemeliharaan kesehatan kulit (bibir), mata,
amp.) Sediaan oral B1-B6-B12 lain adalah otot dan tulang.
Bioneuron dan Neurofort. Dalam kalangan Defisiensi jarang terjadi karena kebutuhan
ortomolekuler, kombinasi ini juga digunakan tubuh hanya sedikit sekali, untuk bayi ±60 mcg,
untuk memperbaiki gejala lemah ingatan. dewasa ±1,1 mg dan sewaktu hamil/ laktasi
Sementara orang juga menggunakannya bila 1,8/2,1 mg sehari. Bila pemasukan kalori
melawat ke daerah malaria untuk meng- meningkat, maka kebutuhan akan B2 juga
halau nyamuk, yang tidak menyukai baunya naik. Penggunaan lama klorpromazin dan
yang khas dalam darah. (Untuk maksud sama antidepresiva trisiklis dapat mengakibatkan
dapat juga diminum tablet bawang putih). kekurangan B2, karena resorpsinya di usus
Resorpsi maksimal pada penggunaan terhambat akibat terganggunya mekanisme
oral adalah 8-15 mg sehari. Setelah dise- transpor. Gejala defisiensinya berupa nyeri
rap, tiamin disalurkan ke semua organ de- tenggorok dan stomatitis dan pada fase lanjut
ngan konsentrasi terbesar di hati, ginjal, timbul radang ujung bibir (cheilosis) dan
jantung dan otak. Tiamin dalam dosis ting- radang lidah (glossitis).
gi tidak menyebabkan keracunan, kare- Dosis: pada defisiensi 5-10 mg sehari,
na kelebihannya diekskresi melalui kemih profilaksis 2 mg (Na-fosfat).
dalam bentuk utuh atau sebagai metabo- 1 g riboflavin = 1,37 g rf-Na-fosfat.

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 857 25/04/2015 10:38:14


858 Seksi IX: Lain-lain

2c. Nikotinamida: niasinamida, PP faktor, Kebutuhan seharinya diperkirakan 15 mg


vitamin B3 untuk dewasa bila diet mengandung cukup
Banyak makanan seperti daging, hati, protein (60-70 g) dan ±4 mg untuk bayi; air
ginjal, ayam, ikan, gandum, kacang-kacang- susu ibu mengandung ±0,6 mg/100 ml.
an (nuts) dan kopi mengandung asam niko- Dosis: pada pellagra (Itali pelle = kulit,
tinat (niasin), yang dalam hati diubah menjadi agra = kasar) oral 50-300 mg sehari, profilaksis
niasinamida dan zat aktifnya NAD (niasin- 15-30 mg sehari. Untuk meringankan gejala
adenin-dinukleotida). Niasinamida (1937) schizofrenia 3 dd 1-2 g. Juga i.m./i.v. 2-5 dd
merupakan komponen dari dua ko-enzim 25-100 mg.
(antara lain dari dehidrogenase) yang berperan
pada berbagai proses reduksi-oksidasi • Inositolniasinat adalah senyawa inositol
(pernapasan sel, glikolisa dan sintesis lipida). dari niasin yang seperti niasinamida juga
Niasinamida juga dapat disintesis oleh tubuh jarang menimbulkan flushing.
sendiri dengan triptofan dari makanan
sebagai bahan pangkalnya, pada mana 60 mg 2d. Asam pantotenat: vitamin B5
triptofan menghasilkan 1 mg vitamin B3. Vitamin ini (1939) terdapat dalam semua
Fungsi dan penggunaan. Vitamin B3 juga jaringan tubuh dan praktis dalam berbagai
diperlukan untuk pengubahan triptofan macam bahan makanan (Yun. pantos = di
menjadi serotonin. Kekurangan vitamin B3 mana-mana), tetapi dapat juga disintesis
menimbulkan kelebihan triptofan di otak oleh flora usus. Hanya d-isomernya yang
dengan gejala perubahan suasana jiwa dan aktif dan merupakan bagian dari ko-enzim
perilaku. A, yang terlibat pada banyak reaksi asetilasi.
Juga berperan pada antara lain sintesis dan
triptofan –––> niasinamida perombakan karbohidrat, lemak dan protein,
juga pada sintesis kolesterol dan hormon

triptofan –––––> serotonin steroida.
Defisiensi belum pernah dilaporkan.
Kebutuhan sehari-hari diperkirakan 5-10 mg
Pada terapi alternatif dari depresi dan
(garam-Ca) bagi dewasa dan sedikit lebih
schizofrenia vitamin B3 (dan vitamin B6)
banyak bagi anak-anak muda. Air susu ibu
sering kali digunakan dengan hasil baik
mengandung ±0,26 mg per 100 ml.)
untuk meringankan gejalanya. Di samping
Dosis: 5-10 mg sehari (garam Ca).
itu vitamin B3 juga merupakan komponen
(bersama logam krom) dari GTF (Glucose • d-Pantotenol (dekspantenol, Bepanthen)
Tolerance Factor), yang esensial bagi efek- adalah derivat alkohol dari pantotenat dengan
tivitas insulin. Pada percobaan binatang khasiat sama (1944), lagi pula berkhasiat
niasinamida ternyata mampu mencegah mempercepat penyembuhan borok. Dosis:
diabetes berkat khasiatnya menghambat sis- 5-10 mg sehari, dalam salep 2-5%.
tem imun dan memperbaiki sel-sel-beta yang
rusak. Tetapi penelitian klinis belum dapat 2e. Piridoksin: adermin, vitamin B6
memastikan daya kerja ini. Lihat juga Bab 47, Derivat piridin ini (1939) terdapat antara
Insulin. lain dalam daging, hati, ginjal, telur, gandum
Niasin praktis tidak digunakan walau- whole grain, kacang kedele dan biji-biji
pun sama efektifnya, karena efek samping- gandum (wheat germ). Dikenal dalam bentuk
nya yang mengganggu (vasodilatasi, muka alkohol, aldehida dan amin, yaitu piridoksin,
merah, gatal-gatal). Defisiensi jarang terjadi piridoksal dan piridoksamin. Di dalam hati
dan khusus di daerah di mana jagung vitamin B6 dengan bantuan ko-faktor
adalah pangan utama dengan sedikit sekali riboflavin dan magnesium diubah menjadi
daging (mengandung triptofan). Gejalanya zat aktifnya piridoksal-5-fosfat (P5P). Zat
adalah gangguan kulit (dermatitis), diare ini berperan penting sebagai ko-enzim pada
dan dementia dengan kelainan perilaku. metabolisme protein dan asam-asam amino,

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 858 25/04/2015 10:38:14


Bab 53: Vitamin dan Mineral 859

antara lain pada pengubahan triptofan me- dan juga lebih efektif. Tetapi resorpsinya tidak
lalui okstriptan menjadi serotonin (lihat Bab menentu karena sel-sel usus menghilangkan
30 Antidepresiva, Triptofan) dan pada sintesis molekul fosfatnya sebelum dapat diserap
GABA. Juga mempunyai peranan kecil pada (Labadarios D et al. Gut 1977; 18: 23-7). Penggu-
metabolisme karbohidrat dan lemak. naannya khusus dianjurkan bagi pasien
Defisiensi jarang terjadi, misalnya pada dengan gangguan fungsi hati, yang tidak
pasien yang menjalani terapi jangka panjang mampu mengubah B6 menjadi PSP.
dengan INH, hidralazin dan penisilamin yang
meniadakan efek piridoksin. Gejalanya be- 2f. Biotin: vitamin B7, vitamin H
rupa gangguan kulit, stomatitis, glossitis Vitamin ini terdapat dalam banyak ma-
dan efek neurologi (konvulsi, neuropati dan kanan, lagi pula dapat disintesis oleh flora
sebagainya), sedangkan pada anak-anak ter- usus. Berfungsi sebagai ko-enzim bagi sejum-
jadi hambatan pertumbuhan dan anemia. lah reaksi transkarboksilasi, oleh karena itu
Kebutuhan sehari-hari diperkirakan 0,3 mg penting sekali pada metabolisme protein,
untuk bayi, 2 mg bagi dewasa (±20 mcg per karbohidrat dan lemak.
gram protein asupan) dan 2,5 mg pada waktu Defisiensi jarang terjadi dan khususnya
hamil dan laktasi. Air susu ibu mengandung pada bayi bila air susu ibu mengandung
±10 mcg/100 ml. terlampau sedikit biotin, yaitu kurang dari
Penggunaannya selain pada keadaan de- ±0,7 mg/100 ml, dengan gejala radang kulit
fisiensi, juga terhadap mual-muntah dan (seborrhoeic dermatitis). Putih telur mengan-
pada depresi post-natal dan depresi akibat dung avidin yang mengikat biotin secara
pil anti hamil, mungkin karena kekurangan irreversibel, maka orang yang mengonsumsi
serotonin di otak akibat metabolisme trip- terlalu banyak telur mentah juga dapat
tofan yang meningkat. Juga digunakan untuk menderita defisiensi biotin. Gejalanya antara
menurunkan kadar homosistein meningkat, lain rambut rontok dan otot lemah. Kebu-
yang merupakan faktor risiko untuk PJP, tuhan sehari-hari diperkirakan 0,1-0,2 mg.
khususnya pada wanita. Lihat juga di ba- Dosis: pada defisiensi 5-10 mg sehari, pro-
wah asam folat. Dalam megadosis, zat ini filaksis 0,15 mg.
berdasarkan empiris dianjurkan pada banyak
penyakit lain, misalnya PMS (premenstrual
2g. Asam folat: vitamin B11, folic acid, folacin
syndrome), schizofrenia, autisme, hiperkinesia
Vitamin ini (1947) terdapat dalam gandum
pada anak-anak, dermatitis atopik dan asma
whole grain, sayuran hijau yang kaya serat
berat .
gizi (Lat. folium = daun) dan banyak pangan
Efek samping jarang terjadi dan berupa
lain seperti buncis dan kelapa, daging, ikan,
reaksi alergi. Penggunaan lama dari 500
hati dan ragi. Berkhasiat mencegah spina
mg/hari dapat menimbulkan ataksia (jalan
bifida pada bayi. Selain itu, berkhasiat
limbung) dan neuropati serius, begitu pula
meringankan risiko stroke dan diperkirakan
pada dosis tinggi dari 2-6 g sehari. (Med Farm
dapat mencegah PJP (dengan menurunkan
Mededel 1999,9:111).
kadar homosistein darah), khususnya infark
Dosis: oral selama terapi dengan antagonis
jantung serta memiliki daya kerja protektif
piridoksin 10-100 mg (HCl) sehari, profilaksis
terhadap kanker kolon. Pada orang dengan
2-10 mg, mual hamil 50 mg dan pada depresi
asupan folat tinggi risikonya akan kanker
akibat pil antihamil 125 mg sehari selama 7
kolorektal dapat diturunkan dengan 25%.(Int
hari sebulan. Pada schizofrenia: 1 dd 250-500
J Canc 2005;113:825-8), sebaliknya folat juga
mg. Untuk menurunkan kadar homosistein
memiliki beberapa efek negatif, yaitu asupan
yang tinggi 1 dd 250 mg bersama asam folat
tinggi folat dapat menyelubungi defisiensi
5 mg.11b.
vitamin B12. lagipula dapat menstimulasi
• Piridoksal-5-fosfat (PSP, ko-dekarboksilase) perkembangan tumor kolon yang sudah ada
adalah zat aktif dari piridoksin dengan (NTvG 2006;150: 1443- 48). Dalam hubungan
penggunaan sama. Daya kerjanya lebih cepat ini antagonis folat yaitu metotreksat sudah

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 859 25/04/2015 10:38:14


860 Seksi IX: Lain-lain

sejak puluhan tahun digunakan untuk 3,5 mcg. RDA dewasa adalah 2,5 mcg/hari.
menghambat pertumbuhan tumor. Penelitian telah mengungkapkan, bahwa 25%
Penggunaan pada anemia megaloblaster dari lansia mengidap kekurangan vitamin B12
akibat defisiensi folat dan sebagai prevensi dalam tubuhnya, yang dapat mengakibatkan
rutin selama kehamilan untuk memperkecil kemunduran fungsi otak dan gangguan daya
risiko spina bifida pada bayi, juga digunakan ingat, akhirnya juga anemia dan gangguan
selama terapi rematik dengan metotreksat neurologi.Penggunaan: pada defisiensi dan
untuk mengurangi efek toksik dari antagonis untuk mencegah anemia megaloblaster pada
folat ini. keadaan malabsorpsi.
Efek samping jarang terjadi dan berupa Dosis pada defisiensi: oral atau sublingual
reaksi alergi, juga gangguan lambung-usus 2 dd 1 mg selama 1 bulan, pemeliharaan
dan sukar tidur. 1 mg sehari. Profilaktis dalam sediaan
Dosis: anemia megaloblaster permulaan multivitamin 1-10 mcg sehari, i.m. 0,5-1 mg/
1-2 dd 0,5 mg, pemeliharaan 1 dd 0,1-0,5 minggu, pemeliharaan 1 mg setiap 2 bulan.
mg. Profilaksis spina bifida tiap hari 0,5 mg Lihat selanjutnya Bab 39. Hemopoëtika.
dimulai minimal 4 minggu sebelum konsepsi
sampai dengan minggu ke-8 kehamilan. • Kobamamide (dibencozide, *Superton) ada-
Untuk menurunkan kadar homosistein yang lah metabolit bioaktif dari vitamin B12 yang
tinggi dan aterosklerosis prematur 1 dd 5 mg bekerja sebagai ko-enzim. Digunakan oromu-
bersama vit B6 250 mg 11b . kosal sebagai tablet isap untuk absorpsi
optimal.
• Asam folinat (folinic acid, Leucovorine,
Rescuvolin, Vorina) adalah metabolit folat • Hidroksokobalamin (hidrokobamin) adalah
yang terbentuk melalui reduksi. Dari cam- derivat sianokobalamin dengan kerja lebih
puran rasemis hanya bentuk levonya aktif. panjang dan paling sering digunakan. Dosis:
Terutama digunakan sebagai antidotum pada defisiensi i.m. atau s.k. 2 x seminggu 1
terhadap keracunan darah akibat dosis tinggi mg selama 5 minggu, lalu 1 mg setiap 2 bulan.
MTX. Pada pengobatan rema efek samping
MTX dapat dikurangi tanpa melemahkan
3. Vitamin C: asam askorbat, Redoxon, Vitacimin
efek antirema. Begitu pula digunakan untuk
Vitamin C banyak terdapat di semua
menurunkan efek samping kotrimoksazol
sayur-mayur, khususnya kol, paprika, pe-
terhadap darah. Kombinasi dengan 5-FU
terseli dan asperges, serta buah-buahan
meningkatkan efeknya pada kanker kolo-
terutama dari jenis sitrus (jeruk nipis dan
rektal yang tersebar. Dosis: oral, i.m. atau i.v.
jeruk lain), arbei dan buah kembang ros. Juga
6 – 100 mg/m2 tergantung dari dosis MTX
agak banyak di kentang bila direbus dengan
yang digunakan.
kulitnya dan hanya sedikit dalam susu
sapi dan daging, kecuali hati. Dalam tubuh
2h. Sianokobalamin: vitamin B12, extrinsic fac- terdapat di banyak jaringan, termasuk darah
tor dan lekosit. Vitamin C mudah dioksidasi dan
Vitamin ini terdapat dalam semua pro- diinaktifkan (oksidasi) bila makanan dimasak
duk hewan, terutama dalam daging, hati terlalu lama. Khasiat terpenting pada dosis
dan susu. Di alam dan tubuh vitamin B12 terapeutik yang cukup tnggi adalah khasiat
terutama terdapat sebagai hidrokso-, metil- antiviral dan antibakteri, yang diperkirakan
dan adenosilkobalamin. Secara kimiawi berdasarkan sifat antioksidannya (Dr Th
vitamin B12 (1950) yang dapat larut dalam Levy,Vitamin C, infectious diseases & toxins.
air, memiliki rumus cincin besar dengan Curing the incurable. 2002). Efeknya sebagai
atom kobal di pusat. Kebutuhan sehari- injeksi askorbat-Ca cepat sekali, mungkin
hari orang sehat adalah 1-5 mcg, tetapi se- berkat khasiatnya mampu menetralkan FR
lama kehamilan dan laktasi keperluan ini yang selalu banyak terdapat pada penyakit
meningkat sampai masing-masing 3 dan infeksi. Semakin parah infeksi, semakin

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 860 25/04/2015 10:38:14


Bab 53: Vitamin dan Mineral 861

tinggi dosis yang diperlukan. Kedokteran jauh tanpa adanya sayur-mayur atau buah
alternatif mengklaim dapat menyembuhkan segar, tetapi sekarang jarang terjadi lagi.
segala macam penyakit virus, a.l. hepatitis Gejalanya berupa perdarahan sekitar mata
dan penyakit Pfeiffer(virus Epstein-Barr). dan paha, juga gusi dan di bawah kulit
Resorpsi dari usus cepat dan praktis yang disebabkan oleh hilangnya ikatan ko-
sempurna (90%) tetapi menurun pada dosis lagen serta mudah rusaknya dinding pem-
di atas 1 g. Distribusi ke semua jaringan buluh dan pecahnya kapiler. Borok sukar
baik. Persediaan tubuh untuk sebagian sembuh dan akhirnya gigi terlepas. Sindrom
besar terdapat dalam cortex anak ginjal. ini disebut skorbut (scurvy, scheurbuik). Ke-
Dalam darah sangat mudah dioksidasi se- butuhan seharinya (RDA) adalah 25-40 mg
cara reversibel menjadi dehidroaskorbat bagi bayi, 70 mg bagi dewasa, 90 mg bagi
yang hampir sama aktifnya. Sebagian kecil wanita hamil dan 110 mg selama laktasi. Air
dirombak menjadi asam oksalat dengan jalan susu ibu mengandung ±4 mg vitamin C per
pemutusan ikatan antara C2 dan C3. Ekskresi 100 ml.
berlangsung terutama sebagai metabolit Penggunaannya selain pada terapi dan
dehidronya dan sedikit sebagai asam oksalat. pencegahan defisiensi, adakalanya juga un-
Fungsi vitamin C adalah kompleks dan tuk mengasamkan urin misalnya pada
yang terpenting adalah pembentukan kola- infeksi saluran kemih. Tetapi efeknya kurang
gen, yaitu protein bahan penunjang utama memuaskan karena vitamin C bersifat asam
dalam tulang/ tulang rawan dan jaringan agak lemah (asam mandelat untuk tujuan
ikat. Bila sintesis kolagen terganggu, maka ini lebih efektif!). Di samping itu vitamin
mudah terjadi kerusakan pada dinding pem- C dalam megadose (sampai 15 g sehari!)
buluh yang berakibat perdarahan. Khasiat banyak digunakan dalam ilmu pengobatan
ini antara lain berdasarkan efek stimulasi alternatif (complementary medicine) untuk
vitamin C terhadap pengubahan prolin men- mengobati berbagai macam penyakit, yang
jadi hidroksiprolin. tidak dapat diterima oleh dokter “biasa”
Vitamin C juga menstimulasi banyak pro- karena belum terdapat bukti ilmiah/klinis.
ses metabolisme berkat sistem redoksnya, Di antaranya sekadar dapat disebutkan
yaitu mudah dioksidasi dan direduksi kem- gangguan-gangguan berikut.
bali dengan bantuan glutation.
a. Selesma (common cold) dan infeksi lain.
oksidasi Beberapa peneliti18 telah melaporkan di-
askorbat –––––––> dehidroaskorbat + elektron percepatnya penyembuhan ±20% dan
<––––––– dengan keluhan lebih ringan, bila vitamin
reduksi C di minum sedini mungkin. Efek baik
ini diperkirakan berdasarkan daya imu-
nostimulasinya, pada mana produksi
Pada reaksi ini vitamin C berfungsi sebagai dan mobilitas leukosit dan makrofag
donor atau akseptor elektron. Beberapa sangat ditingkatkan pada dosis di atas 2,5
reaksi pada mana vitamin C dioksidasi ada- g sehari, juga berdasarkan pembentukan
lah hidroksilasi dari prolin (lihat di atas), interferon.
dopamin (menjadi noradrenalin) dan hormon b. Antilipemik. Terdapat indikasi kuat
steroid, juga perombakan tirosin. Reaksi pada bahwa vitamin C dalam dosis 500-
mana vitamin C direduksi adalah misalnya 1.000 mg sehari dapat menurunkan ka-
pengubahan triptofan menjadi serotonin. Se- dar kolesterol darah yang meningkat.
lain itu, vitamin C juga berperan pada sintesis Diperkirakan bahwa mekanismenya ada-
kortikosteroida dari kolesterol dalam anak lah stimulasi transpor kolesterol dari dinding
ginjal. pembuluh ke hati serta peningkatan proses
Defisiensi dahulu banyak terjadi, antara pengubahannya menjadi asam kolat dan
lain pada anak buah kapal selama perjalanan kortikosteroida.

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 861 25/04/2015 10:38:14


862 Seksi IX: Lain-lain

c. Mempercepat penyembuhan borok dan bekerja sebagai pro-oksidan. Penemuan ini


luka di kulit akibat tekanan, misalnya dibantah berdasarkan banyak studi lain,
pada decubitus (mati jaringan akibat karena reduksi dari dehi-dro-vitamin C
berbaring untuk waktu lama). Efek ini oleh glutation kembali menjadi vitamin C
diperkirakan berdasarkan pengubahan: berlangsung sedemikian cepat sehingga
prolin ––––> hidroksiprolin dan sintesis tidak sempat mencederai adenosin.
kolagen, khususnya di jaringan granulasi Interaksi. Vitamin C meningkatkan resorpsi
dari luka. besi, sedangkan vitamin B12 diperlemah efek-
d. Kanker. Dalam dosis 3-10 g vitamin C nya sehingga dapat terjadi defisiensi. Dosis
sehari dan bersama megadose vitamin di atas 10 g sehari memperlambat efek anti-
A, E, selenium, zinc dan bioflavonoida koagulansia oral.
kini sering digunakan sebagai obat kom- Dosis: pada defisiensi 2 dd 250-500 mg
plementer untuk menghambat pertum- p.c., bayi 100 mg sehari, profilaktis 100–1.000
buhan sel-sel kanker. Khasiat antikarsinogen mg sehari. Bila lambung peka terhadap asam,
ini diperkirakan berdasarkan sifat anti- sebaiknya menggunakan garam Ca atau Mg-
oksidannya, lihat Bab 14, Sitostatika. askorbat yang bereaksi netral.Terapi alter-
Di samping itu vitamin C berkhasiat natif penyakit Pfeiffer: 3-4 dd 1000 mg selama
menghindari pembentukan nitrosamin 7-10 hari.
(dari nitrat dan asam amino) dalam usus,
yang bersifat karsinogen. 4. Bioflavonoida
e. Memperbaiki fungsi otot. Vitamin C Bioflavonoida adalah senyawa polifenol
(400 mg sehari) melindungi otot terhadap dengan rumus difenilpropan, yang terdapat
kerusakan oksidatif selama aktivitas jang- dalam hampir semua bahan makanan nabati.
ka panjang (olahraga) dan menstimulasi Secara kimia dapat dibedakan 4 kelompok
reparasi fungsi otot. Profilaktis vitamin C yang semua memiliki rumus dasar flavon,
dapat digunakan sebelum latihan atau yaitu:
perlombaan, untuk mencegah terjadinya
otot kaku dan nyeri (2 dd 1 g pada 2 • zat-zat flavon : apigenin, chrysin dan lu-
hari berturut-turut). Fungsinya mungkin teolin
dengan cara memperlancar pengeluaran • zat-zat isoflavon : genistein, daidzein
asam laktat dari otot. • zat-zat flavonol : quercetin, kaempferol dan
f. Penyakit Pfeiffer dapat efektif ditangani myricetin
secara ortomolekuler dengan 3-5 dd 100 • zat-zat flavan : catechin (banyak dalam
mg vit C selama 7 hari. daun teh hijau, daun teh yang tidak difer-
mentasi) dan dalam kulit pohon kayu
Ref.: Schuitema G., Gezondheid Speciaal, manis (Extract.Cortex cinnamomi), lihat
Orthomol.Koerier 2005, p.14 Bab 47,Antidiabetika.

Efek samping akibat penggunaan lama dari


Flavonoida memiliki beberapa khasiat penting,
megadose di atas 1,5 g sehari dapat berupa
yakni:
diare. Terjadinya batu ginjal oksalat dan urat
pada dosis di atas 1-10 g sehari belum pernah - antioksidan kuat, berdasarkan daya kerja-
dilaporkan. Bila terapi dihentikan dengan nya “menangkap” radikal bebas;
mendadak, dapat terjadi rebound scorbut - menghambat oksidasi LDL-kolesterol dan
sebagai reaksi, karena sistem perombakan menghambat aterosklerosis;
vitamin C telah sangat dirangsang oleh - menghambat induksi kimiawi dari tumor
dosis tinggi. Terdapat la-poran bahwa dosis melalui stimulasi enzim yang mengin-
di atas 500 mg sehari dapat merusak DNA: aktifkan induktornya. Khusus polifenol
base-DNA guanosin dilindungi terhadap dengan rumus dihidroksi berkhasiat
radikal oksigen, tetapi kemudian adenosin antitumor, antara lain genistein, quercetin
dapat dicederai oleh dehidro-askorbat, yang dan catechin (dalam gambir = catechu);

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 862 25/04/2015 10:38:15


Bab 53: Vitamin dan Mineral 863

- meregulasi kadar glukosa darah dengan ‘estrogen-dependent receptors’, misalnya kan-


memperkuat khasiat insulin. ker mamma, ovarium dan prostat. Lihat
selanjutnya Bab 14. Onkolitika, Obat-obat
• Rutosida (zat-zat rutin). Di samping zat-zat alternatif.
tersebut di atas, juga rutin dan hesperidin Dosis: untuk prevensi 3 dd 20-30 mg ge-
dengan struktur benzopiran, termasuk nistein/genistin (ekstrak soya dengan 40%
kelompok flavonoida. Glikosida ini terdapat isoflavon). Sebagai obat tambahan pada
dalam kulit buah sitrus (jeruk), paprika dan kanker 3 dd 150-300 mg genistein/genistin.
banyak tumbuhan lain. Dahulu diberi nama Sebaiknya diminum bersamaan dengan
“vitamin P”, karena diperkirakan memiliki yoghurt atau bubur.
daya meningkatkan permeabilitas dinding
pembuluh dengan efek antiradang. Karena 4c. Quercetin
ternyata tidak mutlak diperlukan bagi tubuh Flavonol ini terdapat di banyak sayuran
kini nama tersebut tidak digunakan lagi. Pada dan buah-buahan; sumber terpenting adalah
hewan zat-zat ini berkhasiat memperkuat bawang, buah apel, dan teh, lihat tabel. Da-
dinding kapiler dan meningkatkan permea- lam bahan-bahan tersebut quercetin (seba-
bilitasnya bagi eritrosit. Kekurangan zat gai aglukon) terikat pada masing-masing
ini menimbulkan bintik-bintik merah kecil glukosa, galaktosa dan rutinosida menjadi
di bawah kulit (perdarahan). Berdasarkan glikosidanya. Resorpsi dari usus 20-50%,
sifatnya yang mengurangi fragilitas kapiler waktu paruhnya panjang, ±25 jam. Berkhasiat
zat ini digunakan pada berbagai gangguan antitumor kuat antara lain dengan mengikat
vena, seperti varices (vena betis mekar), wasir, zat-zat karsinogen dan menghambat proli-
ulcus cruris (borok pada tungkai), retinopati ferasi sel melalui inisiasi apoptosis. Kha-
dan hematoma. Yang digunakan dalam tera- siat inhibisinya terhadap tumor ovarium
pi adalah beberapa turunan dari rutin, wa- diperkuat oleh kombinasi dengan genistein
laupun agak kontroversial. 26 dan vitamin C.
Di samping itu berkhasiat antioksidan
4a. Hidroksietilrutosida (troxerutin, Venaron, dengan antara lain menghambat oksida-
Venoruton) adalah derivat rutin. Diguna- si LDL-kolesterol dan melindungi terha-
kan pada insufisiensi vena kronis untuk dap sitotoksisitas dari oksi-LDL (merusak
mengurangi gejalanya seperti udema, kejang endotel dengan peningkatan permeabili-
otot, rasa berat dan nyeri di kaki. Juga tasnya). Sistem imun distimulasi olehnya.
diperkirakan efektif (±80%) terhadap kejang Berkat sifat ini dianjurkan sebagai obat
kaki pada waktu tidur (restless legs). tambahan pada kanker dan untuk prevensi
Dosis: 3-4 dd 300 mg. penyakit jantung.
Dosis: pada kanker 2-3 dd 400-600 mg,
untuk prevensi PJP 1-2 dd 100 mg. Lihat juga
4b. Genistein
Bab 14, Sitostatika, Obat-obat alternatif.
Genistein, daidzein dan glisitein adalah
isoflavon yang bersama glikosidanya, yaitu
genistin, daidzin dan glisitin, terdapat da- 4d. Ekstrak teh hijau
lam kedelai. Zat-zat ini juga disebut fito- Teh hijau terdiri dari daun Camellia sinen-
estrogen karena dapat menduduki reseptor sis kering yang tidak difermentasi, sehingga
estrogen, meskipun rumus bangunnya tidak mengandung banyak flavonoida catechin
ada kemiripan dengan steroida. Berkhasiat karena tidak dioksidasi secara enzimatik
antitumor dengan cara memblok reseptor menjadi tanin. Selain catechin, juga mengan-
estrogen, menghambat angiogenesis dan dung lain-lain polifenol, antara lain coffeic
tyrosinkinase, sebagai antioksidan juga acid, cholic acid dan syringic acid, juga vitamin
berdaya menstimulir sistem imun. Berkat sifat K dan sedikit kofein. Lihat juga Bab 23,
ini genistein digunakan untuk menghentikan Drugs, Kofein dan Bab 14, Onkolitika, Anti-
pertumbuhan beberapa jenis kanker dengan oksidansia. Telah dibuktikan bahwa teh hijau

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 863 25/04/2015 10:38:15


864 Seksi IX: Lain-lain

Tabel 53-2: Kadar quercetin dalam juga monomer (epi) catechin. Zat-zat ini mam-
beberapa bahan makanan pu memperkuat khasiat insulin dengan 20
kali pada tingkat reseptor. Digunakan secara
komplementer di samping medikasi regular
untuk menurunkan kadar glukosa darah
pada diabetes tipe-2. Efek samping berupa
hipersensitivitas yang jarang sekali terjadi.
Dosis: oral 1-3 dd 1 caps. dari 112 mg eks-
trak kering yang distandardisasi, ½ jam a.c.
Alam Khan et al. Diab.Care, Cinnamom
improves glucose and lipids of people with type-2
diabetes; Diab Care 2003;26: 3215-18.)

4f. Pro-anthocyanidin: OPC, pycnogenol


Kelompok bioflavonoida ini terdapat
banyak dalam biji anggur dan juga dalam kulit
pohon cemara (Pinus maritima). Sumber lain
memiliki sejumlah daya kerja berdasarkan adalah sayuran dan biji/kulit buah-buahan,
khasiat antioksidan kuat, yang tidak dimiliki tetapi diuraikan sewaktu pemasakan. OPC
teh hitam. Zat-zat polifenol tersebut dapat (Oligomeric Pro-Anthocyanidins) berkhasiat
menginaktifkan secara efektif peroksida li- antioksidan kuat sekali dengan daya kerja
pida, seperti anion superoksida. Yang ter- 50 dan 1.000 x lebih kuat daripada masing-
penting adalah efek antitumor, antilipemik masing vitamin E dan vitamin C. OPC dapat
dan anti-aterosklerosis, antibakterial kuat, mereaktifkan kembali (recycling) vitamin
hepatoprotektif dan efek thermogen aki- C yang telah teroksidasi. Melarut dalam air
bat stimulasi pembakaran lemak. Daya me- tetapi bekerja bifasis, artinya aktif baik da-
lindunginya terhadap hati tampil sebagai lam lingkungan air maupun lipida. Efek
penurunan kadar enzim GOT dan GPT. antioksidatif ini khusus terjadi di membran
Efek antitumornya selain akibat efek sel dari jaringan pengikat kolagen (termasuk
antioksidannya dan stimulasi sistem imun, dalam arteri) dan endotel (termasuk dinding
juga dihubungkan dengan penghambatan vena/kapiler). Khasiatnya memperkuat ko-
pembentukan zat nitroso yang terbentuk lagen berdasarkan melindungi dan mem-
dalam usus dari nitrit dan asam amino, mirip perkuat “jembatan” hidrogen antara serat
khasiat vitamin C. Lagi pula menghambat yang berpasangan (paired strands) dari poli-
efek mutagen dari banyak zat karsinogen peptida yang memberikan keteguhan pada
dengan cara mengikatnya. Inhibisi dari sel- kolagen. Pada proses menua struktur tersebut
sel leukemia berlangsung melalui aktivasi diperlemah oleh FR dan enzim (elastase, colla-
dari apoptosis. Digunakan sebagai ekstrak genase) yang mengakibatkan kelebihan cross-
atau minuman teh pada penanganan alter- linking antara serat kolagen. Sebagai akibat
natif dari semua jenis kanker, juga pada pre- kulit hilang kelenturannya dan menjadi le-
vensi dan penanganan hiperlipidemia dan mah serta keriput. OPC juga berdaya anti-
aterosklerosis. histamin dengan menghindarkan pelepasan
Dosis: 1-3 dd 250 mg (kapsul dengan histamin dari mastcells akibat aktivasi oleh
50-60% polifenol). Lihat juga Bab 23 Drugs, FR. Di samping itu juga menghambat enzim
Kofein. histidinkarboksilase, yang mengubah histidin
–––> histamin. Berkat sifat melindunginya
4e. Ekstrak Kayu manis: ZN 112, Diabecinn terhadap endotel pembuluh (angioprotektif),
Ekstrak kering ini dibuat dari kulit OPC berguna sekali pada gangguan sirkulasi
kayu manis dan mengandung procianida dalam kapiler (claudicatio) dan pada varicose
oligomer, a.l. beberapa trimer dan tetramer, (pemekaran pembuluh balik setempat).

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 864 25/04/2015 10:38:15


Bab 53: Vitamin dan Mineral 865

Resorpsi dalam usus cepat dan baik untuk


segera didistribusikan ke jaringan yang Sinar ultraviolet terdiri dari 3 komponen,
kaya akan kolagen dan glukosaminglikan. yakni UV-A, UV-B dan UV-C dengan panjang
Masa paruhnya 5 jam, tetapi dalam jaringan gelombang menurun. UV-A mencakup ±90%
dari sinar matahari dan membuat “hitam”nya
kolagen bertahan lebih lama, sampai 70 jam.
kulit (“tanning”) dan digunakan pada banku
Sampai sekarang belum dilaporkan adanya
matahari (“sunbank”). UV-C sangat merusak
efek samping. kulit, tetapi sinar ini ditahan oleh lapisan
Dosis: 1-2 dd 50-75 mg, diminum dengan ozon. UV-B, sinar gelombang menengah,
banyak air agar BA-nya optimal. hanya merupakan 0,2% dari sinar matahari
total, namun sangat penting karena memicu
5. Kelompok vitamin D pembentukan vitamin D3 dari provitaminnya.
Untuk pengubahan ini ±15 menit sinar
Kelompok vitamin D mencakup ergokalsi-
matahari sehari sudah cukup, bahkan bila
ferol (D2), kolekalsiferol (D3alamiah) dan terkena secara tidak langsung (di tempat
beberapa turunannya yang semuanya me- teduh). Lagi pula UV-B bersifat melindungi
miliki rumus steroid. Dengan nama umum, kulit terhadap pembakaran lebih lanjut melalui
vitamin D selanjutnya dimaksudkan zat- menebalan lapisan tanduk. Namun eksposisi
zat tersebut dengan aktivitas biologis dari terlampau lama sering mengakibatkan pig-
kolekalsiferol alamiah. mentasi dan terbakarnya kulit. Pada orang
Vitamin D2 dibentuk dalam tubuh dari kulit putih sinar ini juga bertanggung-jawab
provitamin ergosterol yang antara lain atas dipercepatnya proses menua kulit (men-
terdapat dalam ragi. Vitamin D3 banyak jadi kriput) serta melanoma dan kanker sel
basal dari kulit akibat penekanan imunitas
terdapat dalam ikan berlemak dan minyak
seluler kulit.
ikan kabeljauw (cod) (bersama vitamin A)
dan relatif sedikit dalam susu, kuning telur Melindungi kulit terhadap terbakar sinar
dan hati. Dalam kulit terdapat provitamin matahari (sunburn)dapat dilakukan dengan
7-dehidrokolesterol, yang di bawah pengaruh mengolesi kulit dengan krem yang mengan-
sinar UV diubah menjadi vitamin D3. Bebe- dung suatu zat penyaring UV (sunblock), yang
rapa bahan makanan seperti margarin, lazim- menahan UV-A dan UV-B. UV-filter yang
nya diperkaya dengan vitamin A dan D. banyak digunakan adalah hidrochinon.
Resorpsi dari usus baik dan melalui limfe
memasuki darah dalam bentuk chylomikron,
suatu lipoprotein besar. Metabolisme vitamin hati; ekskresi berlangsung terutama melalui
D2 dan D3 berlangsung sejajar, kedua-dua- empedu dan tinja.
nya dalam hati dihidroksilasi menjadi se-
nyawa 25-OH-nya dan kemudian dalam Khasiat
tubuli ginjal menjadi derivat 1,25-dihidroksi. Di samping peranan penting dari vitamin
Kedua metabolit ini, yaitu 1,25-(OH)2D2 dan D pada mineralisasi jaringan tulang dan pada
1,25-(OH)2D3 (= kalsitriol) bersama 24,25- fungsi otot juga terdapat berbagai efek lain
(OH)2D3 merupakan bentuk bioaktif vitamin bagi kesehatan, misalnya peranan fisiologinya
D. Selain itu, juga 25(OH)D3 (= kalsifediol) pada penyakit auto-imun, kanker colon dan
memiliki aktivitas sendiri. Untuk jelasnya penyakit jantung/pembuluh. Defisiensi vita-
lihat skema di bawah ini. Penimbunan vita- min ini sering kali timbul pada lansia, oleh
min D terutama terjadi di jaringan lemak dan karena itu suplesinya dalam kombinasi

Gambar 53-3: Panjang gelombang sinar UV

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 865 25/04/2015 10:38:15


866 Seksi IX: Lain-lain

dengan kalsium dapat mengurangi jumlah Vit D aktif (D3) berkhasiat menghambat
insidensi jatuh serta patah tulang pinggang proliferasi sel kanker dan memegang pe-
maupun fraktur tulang lain dengan 10-20%. ranan penting pada prevensi terjadinya kan-
Oleh karena itu dianjurkan untuk mensuplesi ker dan PJP, juga dari penyakit autoimun
para lansia di atas usia 70 tahun terutama (diabetes tipe-1, rema dan MS).
yang menderita osteoporosis dengan 20 ug Defisiensi menyebabkan berkurangnya
(800 IE) sehari kolekalsiferol (vitamin D3). resorpsi Ca dan P yang penting sekali bagi
Ref. kerangka. Akibatnya jaringan tulang diganti
1. Bischoff-Ferrari HA, et al. A pooled ana-lysis oleh tulang rawan yang lebih lunak, mudah
of vitamin D dose requirements for fracture melengkung dan menyebabkan deformasi
prevention. N Engl J Med. 2012;367:40-9. setempat. Pada anak-anak perkembangan
2. Lems WF, Post PN, et al. Richtlijn Osteoporose kerangkanya terhenti dan terjadilah rachitis
en fractuurpreventie: Derde herziening (2011). atau penyakit Inggris dengan bercirikan
Utrecht: Nederlandse Vereniging voor Reu-
kaki bengkok (X-legs atau O-legs). Pada
matologie.
orang dewasa terjadi osteomalacia (Yun.
Vitamin D berdaya menstimulasi resorpsi osteon = tulang; malakia = lembek) dengan
aktif kalsium dan fosfat dari usus halus, ciri perasaan lemah dan letih serta menjadi
juga reabsorpsinya oleh ginjal. Mekanisme bungkuk, di samping kadar Ca dan P darah
kerjanya adalah melalui stimulasi sintesis menurun dengan akibat hiperparatirosis
CBP (Calcium Binding Protein), yang mengikat sekunder. Penyebab defisiensi adalah anta-
Ca untuk selanjutnya diserap secara aktif ra lain malabsorpsi karena diare atau stea-
oleh usus. Bersama hormon tiroid kalsitonin torrea, ataupun karena kelainan ginjal
dan hormon paratiroid parathormon (PTH), yang menghambat reabsorpsi Ca dan P
vitamin D menstimulasi mobilisasi (penge- (rachitis yang resisten terhadap vitamin
luaran dan terlarutnya kalsium dari tulang ke D). Rachitis “biasa” khususnya terdapat di
darah) dengan hasil akhir kadar Ca dan fosfat daerah-daerah dengan iklim sedang dengan
darah meningkat. Pada proses demineralisasi kurang sinar matahari. Hypovitaminosis
ini kalsitriol berperanan penting; sebaliknya D memperlihatkan gejala seperti sakit dan
24,25-(OH)2D3 khusus berfungsi mendorong lemah otot atau rasa letih.Status vit D dalam
mineralisasi tulang dan dengan demikian tubuh dapat dievaluasi di laboratorium dari
mencegah demineralisasi terlampau kuat. kadar kalsidiol [25(OH)D}dalam darah. Peng-
Selain itu, parathormon juga menstimulasi gunaannya terutama pada semua keadaan
sintesis kalsitriol dan menghambat reabsorpsi defisiensi vitamin D, juga yang diakibatkan
Ca dan P di ginjal dengan efek naiknya kadar oleh defek pada metabolisme vitamin D
Ca dan turunnya kadar fosfat. Kalsitonin dengan kekurangan kalsitriol. Begitu pula
sebaliknya mendorong mineralisasi tulang pada penyakit tulang (osteoporosis) pada
di samping menghambat reabsorpsi Ca dan mana terdapat kekurangan Ca dan P dalam
P di ginjal dengan efek akhir turunnya kedua darah, serta pada hipofungsi paratiroid,
kadar Ca dan fosfat. Dalam dosis tinggi misalnya sesudah operasi gondok. Untuk
vitamin D menstimulasi perombakan tulang. pencegahan defisiensi, vitamin D diberikan
Vitamin D3 berperan penting pada regulasi secara rutin pada bayi dan anak-anak sampai
fungsi sistem imun. usia 6 tahun.
Penelitian telah mengungkapkan bahwa Pilihan obat tergantung dari keadaan,
vitamin D mempunyai fungsi lebih banyak misalnya bila fungsi ginjal kurang baik
dalam tubuh dari pada hanya peranan pusat sebaiknya digunakan kalsitriol atau alfa-
dalam metabolisme kalsium dan fosfor. kalsidol yang tidak usah diaktifkan lagi
Reseptor vit D selain di kulit dan usus, di dalam ginjal, lagi pula efeknya lebih
juga telah ditemukan di otak, jantung, lam- cepat daripada vitamin D2 dan D3. Pada
bung, pankreas, testis, ovarium, limfo-T dan hipoparatirosis biasanya digunakan derivat
limfo-B teraktivasi. sintetik dihidrotachysterol, yang selain

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 866 25/04/2015 10:38:15


Bab 53: Vitamin dan Mineral 867

bekerja cepat juga kurang berkumulasi D3 yang paling aktif (1978) dengan kerja
seperti zat-zat lainnya. panjang (plasma-t½ 7-12 jam). Hormon ini
Efek samping. Pada overdosis ringan terikat pada reseptor vitamin D. Kalsitriol
vitamin D sudah bisa toksik dengan akibat disintesis dalam ginjal dari 25-hidroksi-kal-
peningkatan resorpsi Ca dari usus dan de- siferol, yang terbentuk di dalam hati dari
mineralisasi kerangka. Hal ini juga terjadi kolekalsiferol. Perbandingan aktivitasnya
sebagai reaksi terhadap hipoparatirosis. Aki- adalah: 1 mcg kalsitriol = 1 mcg alfakalsidol =
batnya kadar Ca darah meningkat (hiper- 100 mcg kalsifediol = 500 mg DH-tachysterol.
kalsiëmia) dan terendapnya Ca sebagai kal- Dosis: pada rachitis dan hipoparatirosis
siumfosfat di ginjal (batu), lensa mata permulaan oral 250 mcg sehari, bila perlu
(cataract), dinding pembuluh, jantung dan dinaikkan setiap minggu 250 mcg dengan
organ-organ lainnya, dengan menyebabkan kadar Ca dalam darah sebagai penuntun.
kerusakan jaringan dan hipertensi. Gejala
5d. Alfakalsidol(1-a-hidroksikalsidol, Etalpha)
lain adalah mual, muntah, diare, sakit kepala,
adalah derivat yang hanya perlu hidroksilasi
mengantuk (letargi), haus dan poliuria.
di hati untuk menjadi kalsitriol aktif (1978),
Overdosis dapat ditangani untuk waktu
sehingga dapat digunakan pada insufisiensi
singkat dengan prednison atau kalsitonin.
ginjal. Mulai efeknya lebih cepat (dalam bebe-
Interaksi dengan obat lain dapat terjadi,
rapa hari) dibandingkan vitamin D2 dan D3.
misalnya dengan fenobarbital dan fenitoin
Dosis: pada defisiensi permulaan oral 250-
yang mengurangi efek vitamin D, baik karena
500 mcg sehari, bila perlu dinaikkan setiap
perombakannya dipercepat melalui induksi
minggu dengan 250 mcg.
enzim atau karena hambatan aktivasinya
(reaksi hidroksilasi). 5e. Dihidrotachysterol (Dihydral, AT-10) ada-
lah derivat sintetik dari vitamin D2 (1947)
5a. Ergokalsiferol (kalsiferol, vitamin D2) ada- yang dalam hati diubah menjadi zat aktifnya
lah vitamin D tertua (1921) yang banyak di- 25(OH)DHT. Seperti vitamin D2 dan D3, zat
gunakan dalam sediaan multi-vitamin. ini berkhasiat meningkatkan resorpsi kal-
Dosis: pada defisiensi 1-2 mg sehari, sium, tetapi daya kerjanya lebih ringan. Efek
sebagai penunjang 400 U. Pada sindrom demineralisasinya terhadap tulang lebih ku-
malabsorpsi 10-50.000 U sehari, pada hipo- at. Mulai kerjanya juga setelah beberapa hari.
paratirosis 50-200.000 U sehari. Dosis: pada rachitis oral 0,5-2 mg sehari;
1 mg vitamin D2 = 40.000 UI atau 1 UI vita- sebagai penunjang 0,2-1,5 mg.
min D2 = 0,025 mcg.
6. d-a-Tokoferol: vitamin E, Evion,
5b. Kolekalsiferol (vitamin D3, Devaron, Neo- Natur-E, *Fundamin -E
Dohyfral) adalah vitamin D alamiah (1930) Vitamin yang larut dalam minyak ini banyak
dengan efek lambat (baru setelah bebe- terdapat dalam minyak nabati, ter-utama
rapa minggu), tetapi berlangsung lama ka- yang mengandung PUFA, seperti minyak
rena adanya timbunan di lemak dan hati. jagung, kedele, kembang matahari dan mi-
Dalam megadosis efektif untuk mencegah nyak wheat-germ (1 mg per ml). Juga di dalam
«wintertoes» di musim dingin, pada waktu padi-padian lengkap (whole grain), ragi,
mana jari-jari kaki-tangan mengembang, hati, trubuk, kuning telur dan sayur-mayur.
menjadi merah, dan gatal. Dikenal 4 bentuk tokoferol, yakni alfa-, be-
Dosisnya sama dengan vitamin D2. Sebagai ta-, gamma- serta delta-tokoferol  ; isomer
profilaksis terhadap wintertoes (perniones) 2 d-alfa memiliki kegiatan terbesar. DL-alfa-
kali setahun 300.000 U dalam larutan minyak tokoferol dapat dibuat secara sintetik, tetapi
atau 600.000 U sekaligus (i.m.). 1 mg = 40.000 36% kurang aktif. Berkhasiat melindungi
UI. trombosit terhadap oksidasi dan dengan
5c. Kalsitriol (1,25 dihidroksikolekalsiferol,1,25 demikian mencegah terjadinya trombi dan
(OH)2D3 Rocaltrol) adalah metabolit vitamin trombosis, sehingga melancarkan sirkulasi

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 867 25/04/2015 10:38:15


868 Seksi IX: Lain-lain

darah, menstimulasi pernapasan sel dan antioksidannya digunakan sebagai obat anti-
menghambat pembentukan parut (bekas menua kulit (sebagai krem antikerut) bagi
luka). wanita di atas usia 50 tahun. Akhirnya vitamin
Fungsi biologisnya belum diketahui de- E pernah digunakan dalam megadose untuk
ngan jelas, mungkin sekali vitamin E bekerja antara lain artrosis, hiperkolesterolemia dan
sebagai antioksidan yang melindungi asam pada kemandulan (“vitamin fertilitas”, tokos=
lemak tak-jenuh terhadap oksidasi oleh radikal buah; fero=membawa), yang semuanya ber-
oksigen yang biasanya dibebaskan pada pro- sifat sangat spekulatif.
ses metabolisme dalam hati. Indikasi untuk Efek samping yang dapat timbul pada
teori ini ialah terdapatnya vitamin E bersama megadose di atas 300 U sehari berupa gang-
asam linolat dalam membran sel, sedangkan guan saluran cerna, sakit kepala, perasaan
kebanyakan minyak tumbuhan yang kaya lemah, gynecomastia, hambatan sembuhnya
PUFA juga mengandung vitamin E. Fungsi borok, proteinuria dan dermatitis kontak
antioksidannya diperkuat oleh vitamin C pada penggunaan lokal. Vitamin E dapat
dan asam liponat, yang berdaya mereduksi meniadakan efek vitamin K dan memperkuat
kembali vitamin E yang telah dioksidasi oleh daya antikoagulansia.
FR, sehingga dapat melanjutkan fungsinya. Dosis: pada defisiensi, anak-anak oral
Defisiensi jarang sekali terjadi, khusus 1 UI/kg bb (asetat), bayi prematur 5-25 UI
pada bayi prematur dengan anemia khas sehari. Untuk prevensi dewasa 60-75 mg
akibat kelainan struktur membran eritro- sehari, dosis alternatif sebagai antioksidan
sitnya. Gejalanya berupa anemia hemolitik, 400-600 mg/hari. Lokal dalam salep 30-
trombosis, udema dan kelainan kulit. Kebu- 140 mg/g. Perbandingan aktivitasnya: 1 UI
tuhan sehari-hari diperkirakan 12-15 mg dan vitamin E = 1 mg dl-a-tokoferolasetat = 0,74
meningkat bila diet mengandung banyak mg d-a-tokoferolasetat.
linolat (di atas 20 g), bagi bayi ±1 mg sehari. 1 mg vitamin E = 1,5 UI dl-alfa-tokoferol.
Persediaan tubuh lebih kurang 3-8 g yang
tertimbun dalam jaringan lemak.
Penggunaannya. Selain pada keadaan 7. Kelompok vitamin K
defisiensi vitamin E digunakan preventif Dikenal beberapa senyawa dengan aktivitas
setelah infark jantung sebagai zat pelindung vitamin K (Jerm. Koagulation = pembekuan),
serangan berikutnya berdasarkan khasiat yakni derivat naftokinon: K1 = fitomenadion,
hambatan agregasi trombosit dan anti-ateros- K2 = menakinon, K3 = menadion dan K4 =
klerotiknya. Berdasarkan daya anti-trom- menadiol. Vitamin K1 terdapat dalam sayur-
botik tersebut dan efek antivitamin K (me- mayur hijau (kol, broccoli, bayem (1-8 mg/
rintangi pembekuan darah) juga digunakan kg), juga tomat dan banyak minyak nabati.
pada claudicatio (penyakit Buerger) untuk Vitamin ini terikat kuat pada sel chloroplast
memperpanjang jarak jalan. Lihat juga Bab yang mengandung klorofil. Vitamin K2
34, Vasodilatator, claudicatio intermittens. terutama terdapat dalam produk-produk
Suatu studi menunjukkan bahwa vitamin fermentasi (seperti yoghurt), juga disintesis
E (dan obat Parkinson selegelin) berkhasiat oleh kuman Gram-positif dalam flora usus;
memperlambat progres penyakit dementia untuk resorpsinya dari usus perlu tersedia
Alzheimer. Efek baik itu diperkirakan berkat asam empedu. Vitamin K3 dan K4 adalah zat-
sifat antioksidan dari kedua senyawa zat sintetik yang kini jarang digunakan lagi.
tersebut. Pada penyakit anak cystic fibrosis Fungsi utama dalam tubuh adalah sebagai
(dengan dahak sangat liat), selain asetilsistein ko-enzim esensial dari sistem enzim yang
juga vitamin E 100 mg sehari bermanfaat mensintesis faktor pembekuan darah, yaitu
untuk menghambat kemunduran fungsi faktor II (protrombin), VII (prokonvertin), IX
paru-paru. (Christmas factor) dan X (S.P. factor). Unsur-
Dalam pengobatan alternatif, vitamin unsur ini dibuat dari zat pelopor tak-aktif,
E cukup populer karena berdasarkan sifat yang menjadi aktif setelah bereaksi dengan

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 868 25/04/2015 10:38:15


Bab 53: Vitamin dan Mineral 869

vitamin K. Sejak awal tahun 1990-an dite- Perlu diberikan khusus pada neonati yang
mukan bahwa vitamin K di samping perlu disusui ibunya dengan dosis 25 mcg sehari
untuk memproduksi faktor pembekuan ter- dari minggu kedua sampai dengan bulan
sebut, juga berperan sebagai ko-enzim pada ketiga.
metabolisme kalsium dan perkembangan Resorpsi dari usus tidak menentu dan ter-
tulang. Melalui suatu mekanisme recycling gantung dari tersedianya lemak dan empedu.
yang efektif, vitamin K dapat dipergunakan BA 40-70% karena sangat kuat ikatannya
berkali-kali. pada membran kloroplas. Tergabung de-
Defisiensi tidak sering terjadi dan ber- ngan chylomikron vitamin K melalui limfe
cirikan meningkatnya kecenderungan berda- memasuki sirkulasi darah. PP ±90% dan
rah, dengan perdarahan pada awalnya da- plasma-t½ 1,5-3 jam. Ekskresi sebagai meta-
lam urin, kemudian di kulit dan mukosa, bolit lewat empedu dan urin. Efek samping
akhirnya juga di saluran cerna dan di otak. hanya terjadi pada dosis sangat tinggi dan
Luka kecil bisa berdarah tanpa henti. Risiko berupa nyeri dada dan perubahan warna
tinggi terutama pada bayi prematur yang kulit. Dosis: oral dan i.m. pada perdarahan
flora ususnya belum berkembang, karena ringan 5-10 mg, bila perlu diulang sesudah
memiliki kurang dari 50% jumlah normal 8-12 jam; pada keadaan serius 10-20 mg i.v.
faktor tersebut di atas. dengan perlahan (1 mg per menit). Profilaksis
Penyebab lainnya adalah malabsorpsi neonati langsung setelah lahir 1 mg, kemudian
usus (khusus dari lemak), gangguan pada pada bayi yang diberikan air susu ibu 1 mg
ekskresi empedu atau diet buruk selama seminggu (atau 25 mcg sehari) selama 3
jangka panjang. Juga penggunaan antibiotik bulan.
broad-spectrum (antara lain tetrasiklin, am-
pisilin, sulfonamida) yang mengganggu siklus
enterohepatik vitamin K. (Dahulu diduga B. MINERAL DAN
akibat terganggunya flora usus dan sintesis
vitamin K2). Penggunaan kronis fenobarbital,
ELEMEN SPURA
fenitoin, fenilbutazon dan salisilat juga dapat
Mineral. Dengan ini dimaksudkan zat-
menimbulkan kekurangan vitamin K, karena
zat anorganik, yang seperti vitamin dalam
obat-obat ini meniadakan efeknya.
jumlah kecil esensial bagi banyak proses
Kebutuhan sehari-hari adalah ekstrem
metabolisme dalam tubuh. Yang paling ba-
rendah, yakni hanya ±1-2 mcg/kg bb berhu-
nyak dibutuhkan adalah kalium (K) dan
bung mekanisme recycling yang efektif; pada
natrium (Na) ±2-3 g, kalsium (Ca) ±1 g, dan
bayi ±10 mcg/kg bb.
magnesium (Mg) ±0,3 g, juga fosfor (P) dan
Penggunaan khusus pada keadaan defi-
klorida (Cl).
siensi dengan adanya bahaya perdarahan,
juga pada overdosis dengan antikoagulansia
Elemen spura didefinisikan sebagai mineral
untuk melawan efeknya. Di banyak negara
yang dibutuhkan kurang dari 20 mg sehari,
Barat, antara lain AS dan Belanda, vitamin
yaitu besi (Fe) dan seng (Zn) 10-15 mg,
K1 diberikan secara profilaktik pada neonati
selen (Se) 30 mcg, mangan (Mn) 2-5 mg,
yang minum air susu ibu. Yang terutama
molibden dan fluor (Mo, F) 1-2 mg, krom
digunakan adalah vitamin K1 yang larut
(Cr) 0,2 mg, tembaga (Cu) 2-5 mg, iod (J) 60
dalam lemak berhubung kerjanya lebih
mcg dan kobal (Co) ± 3 mcg. Sebelum tahun
pesat (sesudah 3-4 jam) dan agak singkat
1950-an, jumlah ini belum dapat ditentukan
dibandingkan dengan garam-garam vitamin
secara kuantitatif. Beberapa elemen hanya
K3 dan K4 yang larut dalam air.
dibuktikan keberadaannya dengan reaksi
• Fitomenadion: vitamin K1, phylloquinone, warna atau melalui spektroskopi terhadap
Ossovit, Konakion. jumlah yang sangat kecil (spura). Oleh karena
Vitamin pembekuan ini (1944) adalah itu elemen tersebut dinamakan elemen spura.
vitamin K alamiah terpenting untuk tubuh. Kemudian dengan teknik modern, seperti

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 869 25/04/2015 10:38:15


870 Seksi IX: Lain-lain

spektroskopi dan absorpsi atom, spura logam elemen spura bermanfaat bagi orang yang
sudah bisa ditentukan sebanyak 1 mg dalam tidak mungkin atau tidak mampu mengikuti
10.000 kg bahan makanan, artinya 1:107 diet ideal tersebut. Misalnya selenium dan
(pangkat 7)! seng yang bersifat antioksidan berperan
Fungsinya masing-masing dalam tubuh penting untuk memelihara sistem imun.
sangat berbeda; Ca dan P untuk sebagian Defisiensi praktis tidak terjadi dan
besar bertanggungjawab bagi kekuatan gejalanya juga tidak diketahui dengan jelas.
kerangka; K, Mg dan P terutama membentuk Di bawah ini akan dibahas elemen spura
sistem pendapar intraseluler (buffer). Na dan terpenting, yakni borium, iod, krom, kobal,
Cl justru memegang peranan penting di ruang mangan, molybden, selen, strontium dan
ekstraseluler, antara lain sebagai pengatur tembaga.
tekanan osmotik dan tekanan darah. Banyak
elemen spura merupakan ko-faktor (bagian Sediaan kombinasi vitamin dan
aktif) dari metallo-enzim, misalnya Fe, Zn, mineral
Mg, Mo dan Cu, yang mengkatalisa proses Walaupun tidak adanya basis rasional bagi
metabolisme penting. Fluor dan stronsium penggunaan dari kebanyakan kombinasi
(Sr) khususnya esensial bagi tulang gigi dan demikian dan tidak pernah dibuktikan secara
emailnya, sedangkan iod merupakan bahan gamblang, tetapi sering kali diberikan untuk
pangkal bagi sintesis hormon tiroid. memperbaiki kesehatan pada umumnya dan
Resorpsi dari usus sering kali tergantung meningkatkan perasaan nyaman. Ataupun
pada kebutuhan tubuh dan ekskresinya diberikan sebagai terapeutika tidak-spesifik
melalui ginjal atau feses. Bila pengeluaran dengan harapan/ tujuan untuk memperbaiki
ini terbatas, maka resorpsinya juga rendah, daya tahan tubuh (misalnya pada infeksi),
seperti pada Fe dan Cr, walaupun diet me- pada keadaan keletihan, malaise umum,
ngandung elemen tersebut dalam jumlah hilang nafsu makan (anoreksia), setelah pem-
besar. Zat-zat lain yang ekskresinya ber- bedahan dan persalinan, depresi dan bagi
langsung baik, diserap dalam jumlah banyak lansia untuk menghambat proses penuaan.
dan kelebihannya dikeluarkan lagi lewat Tetapi sebaiknya bila timbul gangguan ter-
kemih atau empedu. sebut di atas penderita diperiksa secara sak-
Penggunaan mineral khususnya untuk sama terhadap kemungkinan adanya gang-
prevensi dan pengobatan keadaan defisiensi, guan yang lebih serius (anemia, diabetes,
terutama garam K dan Ca. Begitu pula Na, Cl kanker) atau disebabkan oleh faktor-faktor
dan fosfat yang dalam keadaan da-rurat juga psikosomatik.
digunakan sebagai infus. Dari elemen spura Pada keadaan di mana jelas adanya
hanya Fe dan J (lihat Bab 39 Hemopoietika kekurangan dari suatu vitamin dan/atau
dan Bab 48 Tiroksin dan Tiroistatika), Zn, F mineral, adalah lebih baik untuk memberikan
dan Sr digunakan sebagai obat; kedua elemen sediaan tunggal dari vitamin/mineral ybs.
terakhir digunakan dalam ilmu kedokteran Lagipula harus diwaspadai terhadap risiko
gigi. Zat-zat lainnya hanya digunakan sebagai efek samping dan/atau gejala toksik bila
komponen dari sediaan multivitamin atau menggunakan sediaan kombinasi.
sebagai food supplement, juga untuk ternak
dan pada terapi alternatif. Sebetulnya semua a. Bor: borium, B
elemen spura, seperti vitamin, seharusnya Elemen spura ini banyak terdapat da-
terdapat cukup banyak dalam makanan lam kol, daun sla (lettuce), kacang polong,
sehari-hari yang susunannya bermutu baik, kedele dan alfalfa, juga dalam buah-buahan
artinya yang memenuhi ketentuan diet (apel, prune, kismis, kurma) dan kacang-
referensi dari Dewan Nutrisi sesuatu negara. kacangan (kacang tanah, hazelnut, badam).
Tetapi dalam praktik sering terjadi bahwa Telah diketahui adanya hubungan antara
RDA-nya tidak terpenuhi karena berbagai “kemiskinan” borium dalam tanah dan pre-
sebab. Oleh karena itu suplesi mineral dan valensi artrosis (osteoarthritis). Atas dasar ini,

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 870 25/04/2015 10:38:15


Bab 53: Vitamin dan Mineral 871

elemen ini digunakan secara alternatif pada khasiat GTF, lihat Bab 47, Antidiabetika
gangguan sendi tersebut dengan efek sangat oral. Kebutuhan sehari-harinya 0,1-0,3 mg,
baik. Begitu pula pada osteoporosis sesudah yang diperoleh dari makanan dan minuman,
menopause, pada mana suplesi borium terutama air jeruk (grape fruit), anggur (wine)
dengan jelas menurunkan ekskresi kalsium dan ragi bir, lebih sedikit dari gula yang tidak
dan magnesium, sedangkan kadar estrogen dimurnikan, merica hitam, hati, keju dan
darah dinaikkan. Sifat ini penting untuk wheat germ. Efek baik dari minuman anggur
menghambat lisutnya tulang. bagi penderita penyakit jantung sering kali
Kebutuhan borium untuk manusia dan dilaporkan terutama di Prancis. Semula efek
toksisitasnya pada jangka panjang belum baik ini diduga ada hubungannya dengan
dipastikan, maka dianjurkan untuk memper- kadar krom tinggi, yaitu ±100 mcg/gelas
besar asupan borium dengan memperbanyak dari 250 ml. Tetapi kini diketahui bahwa
jumlah borium dalam diet. kandungan flavonoida dengan daya anti-
oksidannya, yang menimbulkan efek baik ini.
b. Iod: iodium
Elemen ini terdapat dalam makanan Kekurangan krom pada tikus mengaki-
sebagai iodida anorganik yang mudah di- batkan hambatan pertumbuhan dan tergang-
serap. Kebutuhan sehari-hari adalah 150- gunya metabolisme karbohidrat, lemak dan
300 mcg, yang diperoleh dari makanan, protein yang mirip diabetes. Begitu pula lensa
seperti ikan, kepiting, kerang dan lumut laut mata menjadi keruh (cataract) dan terjadinya
(kelp). Penelitian menunjukkan bahwa ±10% arteriosklerosis distimulasi. Tidak diketahui
penduduk Eropa memperoleh kurang dari apakah efek ini juga terjadi pada manusia.
100 mcg sehari. Penyakit gondok («krop»)
endemik pada umumnya akan timbul di e. Mangan(Mn) dan Molybden(Mo)
daerah di mana asupan per harinya hanya Mineral ini merupakan bagian dari bebe-
70 mcg, yang mengakibatkan dilahirkannya rapa enzim yang penting bagi metabolisme
1-5% bayi dengan cretinism. Penyakit ini karbohidrat, protein dan lemak (glikolise,
dapat diberantas dengan mencampurkan sintesis muko-polisakarida, pembentukan
kaliumiodida pada tepung (untuk roti) dan tulang rawan). Mn hanya sedikit terdapat
garam dapur (iodisasi). Penanggulangan ge- dalam tubuh, sebanyak 12-20 mg, antara lain
jala defisiensi elemen ini merupakan salah dalam mitokondria(= «pabrik» energi dalam
satu program prioritas WHO. sel). Kebutuhan sehari diperkirakan 2-5 mg
c. Kobal: cobalt, Co untuk Mn dan 1 mg untuk Mo, yang diperoleh
Kobal terdapat sebagai logam pusat dari dari makanan, antara lain banyak terdapat
molekul vitamin B12, juga merupakan kom- dalam teh dan kakao, sedikit dalam sayuran
ponen dari ±5 metallo-enzim. Kebutuhan hijau, kacang-kacangan dan padi-padian
sehari-harinya diperkirakan hanya 3 mcg, whole grain. Terdapat indikasi mengenai efek
yang diperoleh dalam bentuk cyanokobalamin pelindung Mn terhadap kanker. Gejala
dalam makanan. Manusia tidak mampu men- defisiensi atau efek toksik tidak diketahui.
sintesis vitamin B12, maka pemberian kobal
sebagai garam (CoCl2) untuk mensuplesi
f. Selenium:selen, Selsun
vitamin B12 tidak ada gunanya. Oleh karena
Selen adalah elemen dari kelompok sama
itu penggunaan Co pada anemia tertentu kini
dengan sulfur di Susunan Berkala (Periodic
sudah ditinggalkan.
System) dan juga bervalensi dua. Oleh kare-
d. Krom: chromium, Cr na itu Se dapat menggantikan belerang
Krom dibutuhkan untuk daya kerja in- dalam molekul asam amino-sulfur, seperti
sulin yang optimal dalam bentuk aktifnya sistein, glutathion dan metionin menjadi
GTF (Glucose Tolerance Factor), suatu selenometionin dan sebagainya. Khasiat uta-
senyawa organik yang 20 kali lebih aktif manya adalah efek antioksidannya yang
daripada garam krom anorganik. Untuk sangat kuat, ±100 kali lebih aktif daripada

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 871 25/04/2015 10:38:15


872 Seksi IX: Lain-lain

vitamin E. Sebagai ko-faktor dari sejumlah mengizinkan food supplement ini.


enzim, khususnya dari glutationperoksidase Kebutuhan diperkirakan hanya 30 mcg
(GPx), selen menstimulasi perombakan ra- Se/hari, yang terutama diperoleh dari padi-
dikal peroksida, yang selalu terdapat di padian whole grain, ikan, kepiting, daging,
dalam jaringan. Dengan demikian, selen hati, ginjal, ragi bir, ketimun, sampinyon,
melindungi sel dan eritrosit terhadap keru- bawang putih, wijen, kacang-kacangan (nuts)
sakan oksidatif oleh H2O2 dan berperan dan asparagus.
penting pada hambatan proses menua. Penggunaan. Selain dalam sediaan mul-
tivitamin, selen belum digunakan dalam
• Selen dan kanker. Banyak zat karbohidrat obat-obat oral lainnya. Secara dermal, se-
bekerja karsinogen setelah diubah menjadi lensulfida 2,5% (Selsun) efektif sebagai
epoksida; selen dalam bentuk GPx mence- shampoo antiketombe (dandruff) dan pada
gah pengubahan itu. Selain itu, selen men- dermatosis tertentu dengan kulit bersisik
stimulasi sistem imun, menghambat pem- mirip dedak (pityriasis). Selensulfida juga
belahan sel dan mendorong apoptosis dari berkhasiat antimitotik dan fungisid.
sel-sel cacat. Berdasarkan sifat tersebut selen Interaksi. Efek selen dirintangi oleh zat-
berkhasiat antikarsinogen kuat. Ternyata zat antagonis, antara lain seng, Cu dan krom,
bahwa pada beberapa daerah di AS yang yang menghambat penyerapannya dari usus.
tanahnya miskin selen ditemukan lebih ba- Efek samping dari SeS berupa iritasi kulit
nyak kasus kanker buah dada dan kanker usus kepala dan rambut berlemak, penggunaan
besar. Sebaliknya, di Asia jenis kanker tersebut yang terlalu lama dapat menimbulkan ron-
lebih jarang ditemukan dan keadaan ini toknya rambut. SeS dapat diserap oleh kulit
mungkin ada hubungannya dengan susunan yang tidak utuh dengan mengakibatkan
makanan orang Asia yang mengandung keracunan kronis berupa muntah-muntah,
2-4 kali lebih banyak selen. Ternyata pula anoreksia, anemia, bau bawang putih dan
bahwa semakin tinggi kadar selen darah degenerasi hati.
dari orang sehat di daerah tertentu, semakin Dosis: sebagai suplemen 100-200 mcg se-
kecil insidensi kanker. Penelitian ekstensif hari, sebaiknya sebagai senyawa organik
mengenai efek preventifnya (bersama vitamin (selenometionin), karena lebih baik penye-
E) telah dilakukan terhadap kanker prostat, rapannya daripada garam-garam anorga-
yang berlangsung sampai tahun 2013. niknya (selenit, selenat).
Selanjutnya, selen berperan pada meta-
bolisme vitamin E dan berkhasiat mengu- g. Stronsium:Sr, Sensodyne
rangi toksisitas logam berat dengan me- Elemen bervalensi dua ini dari kelompok
ngikatnya menjadi selenida, misalnya cad- barium dan kalsium khusus digunakan dalam
mium-, thallium- dan merkuro-selenida. pasta gigi 10% (Sr-klorida: Sensodyne) untuk
Selen sering kali digunakan secara alternatif melindungi gigi terhadap pengaruh termis
sebagai antioksidan kuat untuk memperkuat (dingin dan panas) dan kimiawi (asam, gula),
sistem imun pada prevensi dan penanganan yang disertai nyeri. Stronsium berkhasiat
kanker. mengurangi sensitivitas gigi terhadap rang-
Defisiensi selen jarang terjadi. Pada bi- sangan tersebut dengan membentuk lapisan
natang, kekurangan selen menimbulkan pelindung keras di luar dentin yang sudah
penyakit “otot putih” (white muscle disease) kehilangan emailnya karena erosi atau pe-
yang bercirikan kelelahan umum dan susut ngendapan kalsium (plaque). Dengan de-
otot (atrofi). Pasien yang diberikan nutrisi mikian rangsangan tersebut tidak lagi bisa
parenteral total melalui infus menunjukkan mencapai sumsum gigi (pulpa) dalam mana
sindroma tertentu (Keshan syndrome). Setelah terdapat saraf dan mengakibatkan nyeri.
penambahan 1 mg natriumselenit (= 0,3 mg Mengenai efektivitasnya belum terdapat per-
Se) per kg makanan, gangguan ini dapat sesuaian faham di antara para ahli gigi.
dihindarkan. Sejak tahun 1974, FDA di AS

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 872 25/04/2015 10:38:15


Bab 53: Vitamin dan Mineral 873

h. Tembaga:cuprum, Cu
Cu merupakan ko-faktor bagi sejumlah
enzim, antara lain sitokrom-oksidase dan beta-
MONOGRAFI
hidroksilase, yang mengubah dopamin men-
jadi noradrenalin. Lagi pula enzim tersebut 1. Kaliumklorida:KCl, K durettes, Slow-K
berperan pada sintesis darah (hemoglobin), Kalium merupakan kation (positif) yang
elastin dan myelin. Juga terlibat pada mobilisasi terpenting dalam cairan intraseluler dan sangat
Fe dari depotnya. Tubuh mengandung ±100 esensial untuk mengatur keseimbangan
mg Cu. asam-basa serta isotoni sel. Selain itu K juga
mengaktivasi banyak reaksi enzim dan proses
Kebutuhan seharinya diperkirakan 2-3 mg,
fisiologi, seperti transmisi impuls di saraf
yang diperoleh dari sayur-mayur dan hati.
dan otot, kontraksi otot dan metabolisme
Dalam kedokteran hewan, Cu digunakan
karbohidrat.
sebagai food supplement untuk merangsang
Elemen ini praktis terdapat dalam semua
pertumbuhan, tetapi mekanisme kerjanya
makanan, antara lain banyak dalam sayuran
belum diketahui. Pada penyakit anorexia
(bit, bayem, tomat, kentang), buah-buahan
nervosa, di mana sering kali terdapat ka-
(avokad, jeruk, aprikot, pisang, ara, anggur/
dar Cu darah yang rendah, suplesi Cu
kismis, plum), kacang tanah, kedele, badam,
memberikan hasil yang baik.
biji labu manis (pumpkin) dan kopi. Plasma
Resorpsi dari lambung dan usus untuk
hanya mengandung 1% dari kadar total dalam
±30%, kemudian disalurkan ke hati dalam
tubuh (Kt), sedangkan antara kadar plasma
bentuk terikat pada cerulo-plasmin. Ekskresi
(Kp) dan Kt tidak terdapat korelasi baik. Oleh
terutama melalui empedu dan sebagian
karena itu Kp rendah tidak berarti bahwa Kt
kecil langsung melalui dinding usus. Seng
juga telah berkurang dan adanya defisiensi
mengurangi penyerapan dan efek Cu; dalam
kalium.
enzim superoxide-dismutase (SOD), kedua
Selama terapi hipertensi dengan diuretika
elemen diperlukan dalam perbandingan
sering kali Kp menurun, tetapi biasanya Kt
yang tepat.
lebih kurang stabil. Karena itu suplesi kalium
Defisiensi jarang sekali terjadi dan dapat tidaklah berguna, kecuali bila diuretika
menyebabkan demyelinisasi pada saraf, ane- diberikan dalam dosis tinggi sekali. Atau, bila
mia, dan kelainan darah lain, juga encefa- pasien juga menelan digoksin, yang membuat
lopati dengan kelambatan psikomotor, ke- jantung lebih peka terhadap kekurangan K.
lambatan mental dan serangan epilepsi. Suplesi K barulah perlu bila Kt telah turun
Gangguan pada metabolisme tembaga da- dengan nyata, seperti pada gagal jantung
pat mengakibatkan penyakit Wilson, yang (dekompensasi), cirrhosis hati dan diabetes de-
bercirikan penumpukan tembaga di ber- ngan keto-acidosis. Risiko akan hipokaliëmia
bagai organ dan menyebabkan cirrhosis dan lebih besar dengan meningkatnya dosis,
degenerasi ganglia basal dari otak. Oleh ka- usia pasien dan lamanya pengobatan. Gejala
rena itu, semua pasien muda dengan cirrhosis hipokaliëmia berupa otot lemah, rasa sangat
harus di-screen terhadap kondisi ini. letih, gangguan konsentrasi dan ritme
Overdosis dengan kadar Cu darah yang jantung.
tinggi menimbulkan gangguan saluran cer- Efek samping dari overdosis berupa gang-
na, malaise, gangguan ginjal, hati dan ekstra- guan saluran cerna, nyeri setempat pada
piramidal, juga anemia hemolitik. Zat-zat injeksi dan radang vena (phlebitis). Gejala
penawar untuk melawan overdosis adalah hiperkaliëmia tersebut di atas juga dapat
penisilamin, Na-edetat (EDTA) dan sengsulfat. terjadi bila K digunakan bersamaan dengan
Dosis: sebagai elemen spura 8-20 mg diuretika penghemat-kalium. Juga sebagai
sehari CuSO4.5aq. efek samping dari beberapa obat, seperti
1 g garam ini mengandung 255 mg Cu kaptopril, indometasin, sitostatika dan digok-
elemen. sin (pada dosis tinggi).

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 873 25/04/2015 10:38:15


874 Seksi IX: Lain-lain

Dosis: profilaksis 2 dd 0,6-1 g KCl (tablet Penggunaannya selain pada defisiensi


retard) p.c., pada hipokaliëmia dimulai de- Na, juga dalam bilasan 0,9% (larutan garam
ngan 2 g sampai gejalanya hilang, kemudian fisiologis) dan dalam infus dengan elektrolit
2 dd 1 g. lain. Sebagai tetes mata 5% NaCl digunakan
pada udema kornea.
2. Natriumklorida:garam dapur, NaCl Dosis: untuk kompensasi kehilangan Na
Natrium merupakan kation utama dalam akibat kerja berat dan terlalu banyak minum
cairan ekstraseluler dan memegang peranan air: 5-10 g NaCl, sebaiknya sebagai larutan 1
penting pada regulasi tekanan osmotiknya, g per liter.
juga pada pembentukan perbedaan potensial
(listrik) yang perlu bagi kontraksi otot dan 3. Kalsium: calcium, Ca
penerusan impuls di saraf. Kalsium terdapat sebanyak 99% dalam
Dalam diet sehari-hari, rata-rata terdapat tulang kerangka dan sisanya dalam cairan
6-12 g NaCl yang diserap baik dari usus. antarsel dan plasma. Dalam bahan makanan
Jumlah yang sama juga diekskresikan setiap terutama terdapat dalam susu dan telur,
hari, terutama lewat urin dan sedikit lewat juga gandum dan sayur-mayur, antara lain
keringat. Ginjal sehat mampu menyesuaikan bayam. Resorpsinya dari usus memerlukan
ekskresi garam dengan pemasukannya. adanya vitamin D dalam bentuk aktifnya,
Defisiensi bisa terjadi akibat kerja fisik yaitu kalsitriol.
yang terlampau berat dengan banyak ber- Fungsinya selain sebagai bahan bangun
keringat dan banyak minum air tanpa tam- bagi kerangka, juga sebagai pemeran penting
bahan garam ekstra. Gejalanya berupa mual, pada regulasi daya rangsang dan kontraksi
muntah, sangat lelah, nyeri kepala, kejang otot serta penerusan impuls saraf. Lagi pula
otot betis, kemudian juga kejang otot lengan Ca mengatur permeabilitas membran sel bagi
dan perut. Selama melakukan olah raga K dan Na dan mengaktivasi banyak reaksi
secara normal untuk beberapa jam tidak ada enzim, seperti pembekuan darah.
bahaya hiponatriëmia.
Efek samping pada overdosis berupa ude- Pengaturan kadar Ca dalam darah dan di
ma dan naiknya tekanan darah berhubung jaringan tulang diregulasi oleh kerjasama
bertambahnya volume plasma akibat pengi- erat antara tiga hormon, yakni kalsitriol, para-
katan air oleh Na. Efek ini juga dapat terjadi thormon dan kalsitonin. Kalsitriol (dihidrok-
karena retensi Na pada penggunaan hormon siD3) meningkatkan Ca (dan P) darah dengan
steroida, NSAID’s seperti indometasin dan meningkatkan perombakannya (“resorpsi”),
fenilbutazon, vasodilator dan succus liquiritiae mobilisasi Ca dari tulang dan retensinya
(gula “drop”). (dan P) di ginjal. Parathormon (PTH) juga

Gambar 53-3: Regulasi kadar kalsium darah oleh kalsitonin, PTH dan vitamin D3

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 874 25/04/2015 10:38:15


Bab 53: Vitamin dan Mineral 875

meningkatkan kadar Ca darah dengan men- dahan tiroid dengan kerusakan pada para-
stimulasi sintesis kalsitriol. PTH ini disekresi tiroid. Pada osteoporosis dan prevensinya
oleh paratiroid bila kadar darah Ca terlampau bagi wanita setelah menopause, Ca diberikan
rendah. Sebaliknya, kalsitonin menurunkan bersamaan dengan suatu bisfosfonat, vitamin
Ca darah; hormon peptida ini disekresi oleh D dan estrogen. Lihat Bab 44, Estrogen.
tiroid bila kadar Ca terlampau tinggi. Sebagai Profilaktik Ca juga digunakan oleh wanita
antagonis dari PTH zat ini merintangi selama kehamilan dan laktasi.
mobilisasi Ca dari tulang dan mendorong Efek samping pada penggunaan oral be-
ekskresinya (dan P) di ginjal dengan efek rupa iritasi lambung-usus dan sembelit.
menurunnya kadar Ca (dan P) darah. Lihat Hipercalciemia jarang terjadi dan bercirikan
skema dibawah. endapan Ca di ginjal (batu) dan meningkatnya
Defisiensi kalsium menimbulkan antara ambang rangsang saraf dan otot. Gejalanya
lain melunaknya tulang (osteomalacia) serta berupa kelemahan otot, letargia, poliuria dan
mudah terangsangnya saraf dan otot, de- perasaan dahaga, akhirnya timbul koma.
ngan akibat serangan kejang (tetania). Da- Untuk prevensi osteoporosis dianjurkan
lam kebanyakan kasus kekurangannya di- menggunakan dosis lazim dari 600-1400
sebabkan oleh defisiensi vitamin D dan ter- mg per hari. Dosis yang melebihi 1400 mg/
hambatnya resorpsi Ca, atau karena penyakit hari akibat asupan makanan dengan kadar
hipoparatirosis dan insufisiensi ginjal. tinggi kalsium ditambah ekstra lagi dengan
Resorpsi dari usus berlangsung aktif da- suplemen kalsium, berrisiko terhadap gang-
lam keadaan terikat pada CBP (Calcium guan jantung dan pembuluh.
Binding Protein), yang sintesisnya distimulasi
oleh kalsitriol. Vitamin D adalah esensial bagi Ref.
absorpsi yang baik! Dalam darah, unsur ini 1. Karl Michaëlsson; BMJ. 2011;342:d2040 dan
terikat pada protein untuk ±45%. Ekskresi 2013;346:f228
tergantung pada banyak faktor dan terutama 2. Van Maanen; Calciumsuppletie moet niet
melalui tinja dan hanya sedikit lewat urin. worden overdreven; Ned Tijdschr Geneeskd
Kebutuhan. Dalam rangka prevensi os- 2013;157:C1629
teoporosis National Institute of Health AS
menganjurkan asupan kalsium (sebagai ele- Interaksi. Pemberian i.v. pada pasien yang
men) per harinya sesuai jumlah berikut, lihat menggunakan digoksin harus berhati-hati,
tabel di bawah ini. karena toksisitas digoksin diperkuat. Resorpsi
Penggunaannya pertama-tama pada de- tetrasiklin dihambat akibat terbentuknya
fisiensi Ca tulang yang berkaitan dengan kompleks dengan Ca; doksisiklin dan
terganggunya resorpsi, juga setelah pembe- minosiklin tidak terganggu resorpsinya.

Tabel 53-3: Kebutuhan kalsium bagi berbagai kelompok orang.

bayi 0-6 bulan : 400 mg dewasa 25-65 thn : 1.000 mg


6-12 bulan : 600 mg > 65 thn : 1.500 mg
anak-anak 1-5 tahun : 800 mg wanita (menopauze) : 1.500 mg
6-10 tahun :1.000 mg ” + estrogen : 1.000 mg
11-18 tahun :1.350 mg selama hamil/lakt : 1.200 mg

Tabel 53-4: Garam-garam kalsium dengan kadarnya


Ca-glukonat.1 aq : 90 mg/g CaHPO4.2 aq : ca 233 mg/g
Ca-laktat.5 aq : 130 mg/g CaCl2.2 aq : ca 272 mg/g
Ca-sitrat.4 aq : 210 mg/g CaCO3 : 400 mg/g

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 875 25/04/2015 10:38:15


876 Seksi IX: Lain-lain

Garam-garam kalsium. Berbagai garam efek teratogen dan berkurangnya pembentukan


kalsium sering kali digunakan dengan kadar antibodies serta menurunnya daya tangkis
kalsium per gram yang saling berbeda, lihat umum.
tabel 53-1. Dosis: sebagai tambahan pada osteopo-
Dosis: Pada defisiensi, oral 2-2,5 g Ca rosis 1-3 dd 250 mg Mg(OH)2 selama 2 ta-
sehari dalam 3-4 dosis sewaktu makan. hun. Juga dapat digunakan sebagai magne-
Pada osteoporosis dan prevensinya 1-1,4 g siumsitrat atau askorbat.
Ca malam hari, bersamaan dengan vitamin
D3 800 unit. Pada hipocalciemia parah, i.m. 5. Besi:Ferrum, Fe
atau i.v.(perlahan-lahan) Ca-glukonat 1-2 g Senyawa besi khusus digunakan pada
(larutan 10%). keadaan anemia ferriprive, yaitu anemia
akibat kekurangan Fe.
4. Magnesium:Mg • Ferofumarat (Ferumat, *Superton, *Hemo-
Magnesium banyak terdapat dalam ke- bion.
dele, padi-padian whole grain, cereals, ka- • Obimin-AF) dianggap sebagai pilihan uta-
cang-kacangan (nuts, amandel), buah (ara, ma untuk terapi oral berhubung dengan
abrikos) dan sayuran hijau (molekul klorofil efek sampingnya yang ringan. Dosis: 2-3
mengandung atom Mg), serta sedikit dalam dd 200 mg (= 65 mg Fe) p.c.
susu, ikan dan daging. Tubuh manusia • Feroglukonat(*Vitaton multi, *Sangobion)
mengandung ±25 g Mg, 50-60% daripadanya juga bersifat kurang merangsang dan
dalam kerangka, sedangkan sisanya terdapat sering kali digunakan dalam tonika
dalam cairan intraseluler, juga sebagai ko- dikombinasi dengan vitamin B-kompleks.
faktor enzim yang menghasilkan energi Dosis: 3 dd 48 mg Fe.
(pengoperan fosfat). • Ferosulfat (Ferro-Gradumet,*Iberet ) bersi-
Fungsinya. Mg memegang peranan pen- fat sangat merangsang, karena bereaksi
ting pada relaksasi otot, mungkin juga untuk asam dan lebih sering menimbulkan
myocard (seperti K); pada otot jantung orang mual dan muntah. Tablet slow-release
yang meninggal akibat infark ditemukan mengurangi kendala ini. Dosis: oral 2 dd
kadar Mg (dan K) yang rendah. Oleh karena 525 mg (=105 mg Fe) p.c. Lihat juga Bab
itu Mg digunakan sebagai prevensi dan 39, Hemopoietika.
terapi untuk infark jantung. Di samping
itu Mg berperan penting pada metabolisme 6. Seng: zincum, Zn
kalsium dan juga diperlukan untuk sintesis Kadar seng dalam tubuh cukup tinggi
protein dalam tulang. Penting pula bagi (1,5-2 g) dibandingkan elemen spura lainnya.
absorpsi kalsium, kalium dan natrium. Ber- Sebagian besar terdapat dalam tulang, juga
dasarkan sifat ini, dianjurkan sebagai obat agak banyak di prostat. Zn merupakan ko-
tambahan pada osteoporosis. Akhirnya faktor bagi banyak enzim yang perlu bagi
Mg menstimulasi sistem-imun. Penelitian antara lain sintesis dan perombakan protein,
epidemiologi menunjukkan bahwa di daerah karbohidrat dan lemak.
yang kaya magnesium lebih jarang terdapat Kebutuhan seharinya adalah 10-15 mg, se-
kanker, antara lain kanker lambung. dangkan pada defisiensi sampai 50 mg sehari,
Kebutuhan seharinya diperkirakan 450-500 yang diperoleh dari daging, ikan, kerang,
mg (WHO), yang diperoleh dari makanan, kepiting, susu, produk whole grain, ragi dan
lihat di atas. kacang-kacangan (beans). Resorpsinya dari
Kekurangan dapat mengakibatkan jari- usus diperbesar oleh vitamin C dan asam-
jari tangan dingin, kejang betis dan restless asam amino, serta dikurangi oleh kalsium,
legs, juga yang lebih serius tekanan darah fosfor, Fe dan Cu. Lagi pula seng mendesak
meningkat, kejang pembuluh koroner Cu dari enzimnya dan juga meniadakan efek
dan aritmia jantung yang berbahaya. Maka pelindung Se terhadap kanker. Oleh karena
dianjurkan suplesinya bagi orang yang telah itu pasien kanker sebaiknya jangan diberikan
menderita infark. Pada hewan, dijumpai suplesi Zn.

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 876 25/04/2015 10:38:15


Bab 53: Vitamin dan Mineral 877

Fungsinya sebagai ko-faktor dari minimal letargia. Pada penggunaan dalam dosis
100 enzim yang terlibat dalam berbagai tinggi (100-300 mg sehari) selama 5-6 ming-
proses metabolisme, juga esensial bagi sin- gu, terjadi efek negatif terhadap sistem
tesis RNA dan DNA. Diperkirakan bah- imun, penurunan HDL-kolesterol dan defi-
wa seng juga memegang peranan pada siensi Cu. Suatu studi dengan asupan Zn
gejala buta malam sebagai ko-faktor dari 50 mg selama 6-10 minggu menurunkan
alkoholdehidrogenase yang mengubah reti- aktivitas enzim superoxide-dismutase. SOD
nol menjadi retinal, yang perlu bagi sintesis ini berfungsi sebagai ‘penangkap radikal’
rodopsin. Beberapa studi menunjukkan bah- dan mengandung Cu, yang ketersediaannya
wa seng dapat memperbaiki fungsi sel- dikurangi oleh Zn.
sel otak, antara lain lemah ingatan (sering Dosis: pada defisiensi 3 dd 200 mg ZnSO4
lupa) pada lansia. Akhirnya seng berkhasiat (= 45 mg Zn), sebagai antioksidan 20-50 mg
menstimulasi penyembuhan borok bila ter- Zn elemen. Pada influenza sedini mungkin
dapat kekurangan dan lokal memiliki efek 5-6 dd 1 tablet hisap dengan ± 92,5 mg Zn-
mengerutkan selaput lendir (adstringens), glukonat (= 13,3 mg Zn).
antikeringat, dan antiseptik lemah. Lihat
juga Bab 15, Antiseptika. 7. Fluor:Vinafluor
Defisiensi jarang terjadi. Namun pernah Fluor khusus terdapat dalam tulang gigi
ada laporan dari Timur Tengah mengenai ciri- (dentin) dan email, juga dalam kerangka.
ciri defisiensi, seperti terhambatnya pertum- Sayur-mayur mengandung sedikit fluor, se-
buhan dan infantilisme, berkurangnya daya dangkan kadar yang tinggi terdapat dalam
rasa dan penciuman, juga kelainan kulit dan daun teh.
sukar sembuhnya luka. Pada separuh kasus Resorpsi dari usus baik dan cepat; garam-
ulcus cruris (borok di tungkai akibat sirkulasi garam Ca, Fe, Al dan Mg membentuk kom-
buruk) terdapat kadar Zn yang rendah dalam pleks dengan fluorida yang mengakibatkan
darah. Penggunaan terbanyak adalah dalam hambatan penyerapannya, maka tidak boleh
dermatologi, khususnya ZnO dalam bedak dimakan bersamaan waktu. Fluor terutama
tabur dan salep, sebagai adstringens dan ditimbun sebagai apatit dalam dentin dan
antiseptikum lemah. Sengsulfat digunakan email, juga dalam tiroid dan ginjal. Eks-
sebagai tetes mata 2,5-5 mg/ml pada radang kresi berlangsung lewat urin dan dapat
selaput mata dan per oral pada borok yang juga melalui keringat sewaktu transpirasi
berkaitan dengan defisiensi Zn, lihat juga berlebihan.
Bab 15. Desinfektansia. Garam seng orga- Penggunaan paling banyak untuk prevensi
nik (sitrat, glukonat dan pikolinat) dignakan gigi berlubang (caries). Fluor diserap oleh plak
sebagai antioksidan pada terapi alternatif, gigi, menghambat dekalsifikasi dan pelarutan
juga sebagai obat tambahan pada gangguan email, lagi pula menstimulasi remineralisasi
prostat membesar (BPH) berdasarkan sifat sehingga kerusakan bisa direparasi. Fluor
seng yang dapat menghambat pembentuk- juga menghambat pembentukan asam oleh
an dihidrotestosteron. Lihat Bab 31, Anti- kuman mulut, sehingga pelepasan asam
adrenergika, alfa-blockers. Zn-glukonat seba- kurang kuat. Sifat ini berdasarkan reaksinya
gai tablet hisap ternyata bermanfaat pada dengan apatit, lihat skema reaksi di bawah.
infeksi influenza untuk mempercepat pe- Fluorapatit yang terbentuk bersifat lebih
nyembuhan dengan sekitar 40%. Resorpsi dari padat dan tahan asam, juga menutupi pori-
usus rendah, antara 10 dan 40%, tergantung pori kecil, sehingga email lebih sukar larut
pada kebutuhan. Seng ditimbun bersama dalam asam, yang setiap kali terbentuk
insulin dalam sel-sel-beta Langerhans di sesudah makan gula atau karbohidrat.
pankreas.
Efek samping terutama terjadi pada over- Ca10(PO4)6(OH)2 + 2 F_ ---- Ca10(PO4)6F2 + 2 OH–
dosis (oral) dan berupa gangguan saluran apatit fluorapatit
cerna, borok lambung, stomatitis dan

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 877 25/04/2015 10:38:15


878 Seksi IX: Lain-lain

* Dental caries terutama timbul di daerah nya), yang berkhasiat menghambat pelarutan
yang kadar fluorida dalam air minum lebih tulang oleh osteoclast. Lihat juga Bab 44.
rendah dari 1 ppm. Oleh karena itu di banyak Estrogen.
negara telah diselenggarakan program pre- Efek samping akibat dosis oral tinggi
vensi caries dengan fluorida (oral dan lo- yang digunakan pada osteoporosis dapat
kal) pada anak-anak sampai usia 12 tahun menimbulkan gangguan saluran cerna dan
dengan sukses besar. Dewasa ini fluorida keluhan rematik (sakit kaki dan pergelangan).
merupakan komponen standar kebanyakan Juga bisa terjadi hipokalsiëmia, karena Ca
pasta gigi. Fluorida dalam bentuk senyawa “ditangkap” dan diinaktifkan oleh fluor.
organik aminfluorida (Elmex) diperkirakan Dosis profilaktis pada penggunaan lama juga
lebih baik absorpsinya oleh email daripada dapat menyebabkan fluorosis pada ±10%
natriumfluorida (NaF). Kebutuhan sehari bagi pemakai, yaitu berupa bintik-bintik gelap
orang di atas 6 tahun adalah ±1 mg F (= 2,24 pada email gigi (“mottled teeth”) atau garis-
mg NaF). garis putih (“gigi zebra”). Penggunaan lokal
dapat menimbulkan antara lain reaksi alergi,
Pada osteoporosis dahulu fluorida digu- sekresi ludah berlebihan dan udema lidah.
nakan dengan efektif dalam dosis tinggi Dosis: prevensi caries, oral anak-anak 6-12
bersama Ca, vitamin D dan estrogen untuk bulan: 1 dd 0,25 mg F (= 1 tablet NaF 0,56
meningkatkan kepadatan tulang. Fluor men- mg), 1-2 tahun: 1-2 tb, 2-3 tahun: 2-3 tb, 4-6
stimulasi osteoblast untuk membentuk ja- tahun: 3-4 tb dan di atas 6 tahun: 4 tb. Tablet
ringan tulang baru. Namun tulang baru itu dapat ditelan sekaligus, tetapi sebaiknya di-
ternyata memiliki struktur abnormal dan hisap atau dikunyah dalam beberapa dosis
kurang baik mineralisasinya. Karena re- sehari sebelum makan. Tablet Vinafluor me-
latif kurang kuat, regas dan mudah patah, ngandung NaF 2,27% = fluor 1 mg. Lokal
maka sudah banyak diganti dengan senyawa sebagai gel/larutan 20 mg/ml sekali seming-
bisfosfonat (alendronat, etidronat dan sebagai- gu dan diulang 3 kali.

Tabel 53-5: Kadar vitamin dalam beberapa jenis makanan.

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 878 25/04/2015 10:38:16


Bab 53: Vitamin dan Mineral 879

Pada osteoporosis 2 dd 76 mg mono- DAFTAR PUSTAKA


fluorfosfat p.c., dalam kombinasi dengan
bisfosfonat atau estrogen. 11b. Vermeulen EGJ et al. Effect of homocysteine-
Saran baru. Di negeri Belanda sejak lowering treatment with folic acid plus
Oktober 1998 nasihat mengenai fluorida di vitamin B6 on progression of subclinical
atas telah diganti berdasarkan data baru. atherosclerosis. Lancet 2000; 355:517-22
Anak-anak tidak perlu lagi minum tablet 12c. Kloosterman J et al. Foliumzuurverrijking:
fluorida bila giginya disikat dengan pasta gigi zowel preventie als bevordering van kanker.
anak-anak, yang mengandung kadar fluor NTvG 2006;150:1443-8.
yang diperbesar: 500-700 ppm (semula 250 12d. Verhoef P. en Katan MB. Onzekere effecten
ppm). Anak-anak 1-2 tahun: 1 dd sikat gigi van foliumzuur op andere aandoeningen dan
dengan pasta anak, 2-4 tahun: 2 dd sikat gigi neuraalbuisdefecten. NTvG 2006;150:1439-42.
dengan pasta anak, di atas 5 tahun: 2 dd sikat
gigi dengan pasta dewasa (kadar fluorida
2-3.000 ppm). Untuk absorpsi fluorida yang
optimal sikat gigi perlu minimal selama 2
menit!

14108649_OBAT P(Bab 53)_T-844-879.indd 879 25/04/2015 10:38:16


BAB 54

DASAR-DASAR DIET SEHAT

Makanan dan kesehatan tahu ternyata jauh lebih jarang dihinggapi


Banyak orang tidak mengerti bahwa ma- kanker payudara dan prostat dibandingkan
kanan dapat merupakan faktor risiko untuk penduduk negara Barat. Kekuran­gan vita-
mendapatkan penjakit-penyakit kronis pa- min A dalam pangan dihubungkan dengan
rah. Berbagai penelitian epidemiologi telah kanker paru, sedangkan diet yang miskin
dilakukan untuk meneliti hubungan antara serat nabati berkaitan dengan obstipasi kronis
timbulnya penyakit diabetes tipe-2, infark dan kanker kolon. Orang Afrika yang makanan
jantung, stroke dan kanker dengan 4 faktor sehari-harinya mengandung banyak sayur-
pola hidup, yaitu merokok, berat badan, mayur jarang sekali menderita kanker usus
olah raga secara teratur dan pola makanan. besar.
Misalnya konsumsi daging merah berkaitan Semua contoh ini menunjukkan adanya
dengan peningkatan risiko kematian akibat hubungan kausal antara makanan dan
berbagai sebab dan juga peningkatan risiko kesehatan. Pola diet dengan kecenderungan
penyakit jantung dan pembuluh serta kanker. mengonsumsi makanan “prefab”/siap saji
Penggantian daging merah dengan sumber- tanpa serat, berlemak dan manis, membuka
sumber protein lain seperti ikan, ayam dan peluang untuk segala jenis penyakit.
kacang-kacangan, berkaitan dengan risiko Diet yang kaya akan “wholegrains”, buah-
kematian yang menurun. Hal ini disebabkan buahan, sayur-mayur, kacang-kacangan dan
daging merah mengandung lemak jenuh rendah akan “refined grains”, daging merah
sebagai faktor merusak, sedangkan protein dan minuman manis/bergula telah terbukti
nabati mengandung a.l. antioksidansia yang dapat menurunkian risiko diabetes tipe-2
baik bagi kesehatan. dan memperbaiki pengendalian glikemik
Diet yang sehat adalah diet yang dapat dan kadar lipida darah dari pasien diabetes.
mencukupi kebutuhan akan semua zat gizi Ref. Lancet,  Volume 383, Issue 9933, Pages
yang diperlukan tubuh, karena berperan 1999 - 2007, 7 June 2014
penting dalam mencegah berbagai penyakit.
Dewasa ini sudah terbukti bahwa insidensi Bahan-bahan penting bagi tubuh
yang semakin meningkat dari banyak Kebutuhan gizi manusia dapat dibagi dalam
penyakit “kesejahteraan” berhubungan de- lima kelompok besar, yaitu:
ngan diet yang tidak sempurna. Misalnya, 1. hidratarang sebagai bahan bakar dan
makanan yang mengandung terlampau sumber energi. Dalam kea­daan tertentu,
banyak lemak hewan diperkirakan turut lemak (dan pro­tein) juga dapat diper-
bertanggungjawab atas terjadinya kegemuk- gunakan sebagai bahan-bakar;
an,penyakit kardiovas­kuler, diabe­tes tipe-II dan 2. lemak sebagai sumber bahan bangun ja-
berbagai jenis kanker (usus besar, payudara, ringan lemak (antara lain membran sel),
prostat). Sebaliknya, makan ikan berlemak khususnya asam lemak esensial tak jenuh
secara teratur melindungi tubuh terhadap dan juga berfungsi sebagai sumber energi;
PJP, seperti dibuktikan oleh orang-orang 3. protein sangat penting bagi asam amino
Eskimo dan Jepang. Orang Korea dan Cina dari sel dan berfungsi sebagai sumber
yang makanannya kerapkali mengandung bahan ban­gun jaringan otot/organ dan

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 880 25/04/2015 10:43:22


Bab 54: Dasar-dasar Diet Sehat 881

sel. Protein mengan­dung elemen nitrogen administratif atau di rumah tangga. Dengan
(N) dan belerang (S), yang tidak terdapat tabel 54-2 di bawah ini dapat dihitung nilai
dalam hidratarang dan lemak. Protein energi individual, yaitu jumlah kalori yang
hanya digunakan sebagai sumber-energi dibutuhkan sehari berdasarkan usia, jenis
oleh tubuh bila tidak terdapat cukup kelamin dan aktivitas fisik. Dengan demikian
hidratarang dan lemak dalam pangan; diperoleh jumlah kalori total (100%Energi,
4. vitamin dan mineral terdapat di semua En%) yang sebaiknya dibagi atas pangan
bahan makanan dalam jumlah kecil; yang seimbang mengenai kandungan kalori
5. serat gizi yang khusus diperoleh dari zat-zat gizinya.
sayuran dan buah-buahan.
Anjuran utama untuk diet yang menjamin
kesehatan adalah sebagai berikut:
Pada lansia, semua proses tubuh berjalan
1. Makanlah secara bervariasi agar tubuh
lebih lambat dan kurang sempurna, antara
memperoleh semua bahan gizi yang di-
lain proses pencernaan dan resorpsi zat
perlukan sambil membatasi pemasukan
gizi (vitamin dan mineral) dari makanan,
zat-zat yang merugi­kan. Diet ini khu-
terutama bila susunan diet sehari-hari kurang
susnya penting bagi asupan vitamin dan
sempur­na.
mineral spura, lihat dibawah nr 7.
2. Mencukupi asupan protein sampai 10-
Nilai energi (kalori) 15 En% (= per­sentase dari jumlah ener-
Di dalam tubuh, energi yang diperoleh dari gi total yang dibutuhkan sehari). Dian-
pembakaran bahan makanan, sebagian diru- jurkan ±0,75 g/kg berat badan sehari,
bah langsung menjadi energi mekanis (proses olahragawan sampai 2 g/kg. Untuk me-
metabolisme, kerja otot) dan energi kimiawi, melihara balans nitrogen (BN) diperlukan
seperti sintesis protein serta penimbunan hanya 40-50 g sehari. Perlu diketahui pula
glikogen dan lemak. Sebagian energi ditim- bahwa daging ayam/sapi dan ikan hanya
bun sebagai zat-zat yang sangat kaya energi, mengandung 16 – 30 % protein.
seperti adenosintrifosfat (ATP) dan sekitar 3. Makanlah minimal 2x seminggu ikan
sepertiga dibebaskan sebagai kalor. Sebagai berlemak (makril, tongkol, kembung, sar-
kesatuan energi, sejak dahulu digunakan dencis, salem)dengan kandungan asam
satuan termodinamik kalori (cal), yang pada lemak omega-3 yang dapat memperkecil
tahun 1978 secara resmi diganti sebagai risiko PJP.
Joule(J). Tetapi banyak negara masih meng- 4. Membatasi asupan lemak (total) sampai
gunakan satuan kalori. 1 kcal = 4,184 kJ. 25-30 En% dengan maksimal 1/3 asam
lemak jenuh (hewan), ±1/3 asam lemak
1 g protein = 4,18 kcal(=17 kJ); cis-tak-jenuh-mono dan ±1/3 cis-tak-jenuh-
1 g gula = 4,18 kcal ganda (polyunsaturated fatty acids: PUFA).
1 g lemak = 9 kcal (= 38 kJ) Asam lemak tak jenuh ini hendaknya
1 g serat < 0,1 kcal­ mengandung sesedikit mungkin bentuk-
1 g alkohol = 7 kca trans, yang seperti asam lemak jenuh,
dapat meningkatkan kadar kolesterol
Tabel 54-1:  Nilai kalori dari beberapa darah.
unsur makanan 5. Asupan hidratarang: 55-65 En%. Sebaik-
nya dalam bentuk polisakarida (nasi, roti,
kentang, singkong, tales, ubi, buncis dan
Anjuran untuk diet sehat sayuran). Sebaliknya, perlu membatasi
Diet yang optimal sukar ditentukan, karena asupan gula murni (putih/Jawa) dan
tergantung secara individual dari gaya hidup, produk-produk yang mengandungnya
pekerjaan dan kebutuhan. Orang dengan (limun, sirop, kola, kue, cake, permen, dan
pekerjaan fisik berat membutuhkan lebih sebagainya), karena dapat berpengaruh
banyak kalori daripada mereka yang bekerja buruk terhadap regulasi metabolisme glu-

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 881 25/04/2015 10:43:22


882 Seksi IX: Lain-lain

kosa dengan berakibat overweight (kele- Non-whole grain atau refined grain adalah
bihan berat badan). a.l. beras, terigu dan white bread.
6. Pembatasan pemasukan kolesterol sam-
pai 3-4 telur seminggu, terutama ku- Unsur-unsur gizi tersebut di atas akan di-
ning telur yang mengandung banyak bahas lebih mendalam di bawah ini dengan
kolesterol. Pembatasan ini belum menda- penjelasan lebih jauh mengenai latar belakang
pat kesepakatan. Sejumlah penelitian me- dan alasan untuk berdiet sehat. Berturut-
nunjukkan bahwa kadar kolesterol dalam turut akan dibicarakan hidratarang, protein,
makanan hanya sedikit memengaruhi lemak dan serat gizi, sedangkan vitamin dan
kolesterol darah, karena jumlah terbanyak mineral sudah dibahas di Bab 53
disinte­sis oleh tubuh sendiri.
7. Makanlah sayuran dan buah-buahan
secukupnya, yakni ±200 g sayuran
A. HIDRATARANG
sehari, sebaiknya dalam keadaan segar Hidratarang merupakan bahan bakar utama
(sebagai lalap) dan 1-3 butir buah. bagi tubuh, yang di dalam pangan terdapat
Jumlah ini menjamin pe-masukan sebagai monosaka­rida, disakarida dan po-
30-35 g serat-serat nabati. Serat ini lisakarida. Minimal 50-100 g karbohidrat
di samping membantu memberikan diperlukan agar eritrosit berfungsi baik.
perasaan kenyang, juga memengaruhi Bila tidak tersedia, kebutuhan ini dipenuhi
penyerapan zat-zat gizi secara teratur, dengan jalan mengubah protein otot menjadi
khususnya glukosa dan lemak, serta glukosa (gluconeogenesis). Semua jaringan
memperlancar buang air besar. Sumber dapat membakar asam lemak dan senyawa
serat lainnya adalah beras merah/tum- keton untuk mensuplai energi.
buk dan produk/roti whole grain. Se-
lain itu, sayuran dan buah-buahan me- Sumber hidratarang utama adalah beberapa
ngandung flavonoida, yang berkat sifat jenis gandum, seperti beras, wheat, rye dan
antioksidannya melindungi tubuh terha- quinoa (pelafalan kinowa), juga kentang, ubi,
dap penyakit jantung dan kanker. Dike- ketela, kacang-kacangan (kedelai, kacang
tahui bahwa orang-orang vegetarian putih/merah), jagung dan tales.
umumnya mencapai usia lebih panjang
daripada orang yang “makan biasa”. * Quinoa berasal dari pergunungan Andes di
8. Makanlah vitamin dan mineral secukup- Amerika Selatan yang beriklim dingin dan
nya, yang antara lain dapat dicapai mela- kering. Tanaman ini sudah dibudidayakan
lui variasi susunan makanan sehari-hari. selama ±5000 tahun oleh bangsa Indian (Inca).
9. Pembatasan pemasukan garam sampai Kini bahan makanan ini mulai digunakan
3-6 g sehari, berhubung pengaruhnya atas kembali, antara lain untuk makanan bayi,
peningkatan tekanan darah. karena kaya akan arginin dan histidin, yaitu
10. Minum air (termasuk kopi, teh, limun dua asam amino semi-esensial, yang belum
dan lain-lain) sekurang-kurangnya 2 liter dapat dibuat sendiri oleh bayi (lihat di bawah
sehari untuk memelihara keseimbangan B. Protein). Lagi pula tidak mengandung
cairan tubuh. gluten, yang penting bagi penderita sejenis
intoleransi makanan, yang disebut coeliakie.
Catatan: Dengan whole grain dimaksudkan
cereal grain yang mengandung a.l. endosperm Penggolongan
dan serat, dibandingkan dengan refined grain
Tergantung pada ada-tidaknya satu, dua atau
yang hanya mengandung endosperm tanpa
lebih molekul gula tunggal, hidratarang dapat
serat.
dibagi dalam mono-, di- dan polisakarida.
Contoh whole grain adalah a.l.: gandum, oat,
jagung, beras merah, roti whole wheat dan Monosakarida: glukosa, fruktosa dan galaktosa
popcorn. terutama terdapat dalam buah-buahan. Zat-

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 882 25/04/2015 10:43:22


Bab 54: Dasar-dasar Diet Sehat 883

Tabel 54-2: Kandungan zat gizi utama dari sejumlah makanan


(per 100 g) dan kadar kalorinya

zat ini berkha­siat osmotik (menarik air), maka pemanis. Galaktosa merupakan komponen
terlampau banyak monosakarida dalam dari laktosa dan dari banyak polisakarida.
pangan dapat menimbulkan diare. Glukosa
(dekstrosa, gula anggur) dan fruktosa Disakarida: sukrosa (sakarosa, gula putih)
(levulose, gula buah) terdapat dalam madu terdiri dari 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa.
dengan daya manisnya masing-masing 0,5 Laktosa (gula susu) = 1 mol glukosa + 1
dan 1,5 kali dari gula putih. Monosakarida mol galaktosa, sedangkan maltosa (gula
banyak digunakan sebagai zat pengganti malt) = 2 mol glukosa. Dalam usus zat-zat
gula. Lihat selanjutnya Bab 47 C, Zat-zat ini dihidrolisis oleh enzim menjadi monosa­

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 883 25/04/2015 10:43:22


884 Seksi IX: Lain-lain

karida, misalnya laktosa oleh laktase. Keku- Khasiat serat


rangan enzim dapat menimbulkan diare Berdasarkan sifat-sifatnya serat memiliki
fermentasi. banyak khasiat, yaitu daya laksan, anti lipemik,
menghindarkan kanker kolon dan PJP.
Polisakarida: pati (amylum, yang terdiri dari a. Efek pencahar digunakan untuk mena-
rantai molekul glukosa) dan glikogen, meru- ngani dan mencegah obstipasi serta bebe-
pakan timbunan hewani dari glukosa. Begitu rapa gangguan usus lain yang bertalian
pula serat nabati yang tidak dapat dicer­nakan dengan kelambatan defekasi. Misalnya
oleh enzim usus: selulosa, hemise­lulosa, lignin, pada diverticulosis, di mana terjadi ben-
pektin dan gom (lihat di bawah Serat-serat). jolan di kolon dan disebabkan oleh me-
ningkatnya tekanan tinja atas dinding
* Pati merupakan komponen utama dari usus. Gangguan ini sering terdapat di
produk-produk gandum, kentang, tales, ubi, negara-negara Barat, terutama pada orang
sagu, singkong, roti, bakmi, bihun dan makar- berusia di atas 60 tahun. Serat digunakan
oni. Dalam saluran cerna pati diuraikan oleh pula untuk kolon spastis (IBS = Irritable
maltase menjadi glukosa, lewat dekstrin dan Bowel Syndrome) yang dalam kebanyakan
maltosa, sebagai berikut. hal disebabkan oleh diet yang keliru,
obstipasi dan stres . Wasir dan mungkin
pati –––> dekstrin –––> maltosa –––> glukosa
batu empedu serta radang umbai usus
buntu(appendi­citis) juga dapat dihindari.
* Glikogen terdapat terutama dalam hati
b. Efek anti lipemik. Serat yang sudah
dan otot; fungsinya adalah sebagai sumber
mengembang mampu menyerap dan
cadangan glukosa.
mengikat asam empedu (dan lemak)
* Serat nabati: katul/dedek, bran, zemelen.
yang lalu dikeluarkan dengan tinja. Tan-
Secara kimiawi merupakan kompleks polisa-
pa asam empedu, resorpsi kolesterol sa-
karida dengan unit-unit glukosa, galaktosa
ngat berkurang hingga kadarnya da-
dan monosakarida lain, yaitu selulosa,
lam plasma menurun, bandingkan meka-
hemiselulosa, lignin dan pektin. Zat ini terdapat
nis­me kerja zat penukar ion, Bab 36. Anti-
khusus di dalam din­ding sel dari padi-
lipemika.
padian, sayuran, buncis (beans) dan buah-
c. Membantu diet pengurus tubuh. Pa-
buahan (terutama pektin). Hemiselulosa
ngan yang kaya serat harus dikunyah
dan pektin (= rantai asam galakturon) tahan
lebih lama agar bisa memperbesar volu-
terhadap enzim pencernaan, maka tidak
me isi lambung. Efeknya lebih cepat
dapat diuraikan. Namun, sebagian dirombak
menimbulkan perasaan kenyang diban-
oleh kuman kolon dengan menghasilkan
dingkan makanan yang hanya berisi zat-
gas dan asam lemak. Lignin sama sekali
zat gizi dengan nilai kalori tinggi.
tidak diuraikan. Serat yang berasal dari
padi, misalnya katul, mengan­dung banyak d. Prevensi kanker kolon. Serat dapat pula
hemiselu­losa dan dianggap terbaik karena menyerap metabolit tertentu dari garam
kadar asam fitatnya tinggi, lihat di bawah. empedu dan kolesterol. Zat-zat toksik
ini dibentuk oleh kuman anaerob dalam
* Lignin adalah polimer dari fenilpropan yang usus besar dan bersifat karsinogen. Lihat
terdapat dalam semua tumbuhan. Lignin juga Bab 14, Makanan dan kanker.
merupakan komponen utama dari dinding e. Prevensi PJP dan diabetes. Serat mem-
sel, bersama selulosa dan hemiselulosa. perlambat kenaikan drastis dari glukosa
Strukturnya terdiri dari rantai (hemi)selulosa, darah dan respons insulin, karena resorpsi
yang merupakan bunga karang dan dapat hidratarang tidak berlangsung sekaligus
menyerap serta mengikat molekul air, sehing- tetapi secara berangsur. Penelitian me-
ga sangat mengembang. Oleh karena itu isi nunjukkan bahwa risiko akan infark
usus diperbesar, peristaltik distimulisasi dan jantung dan kematian pada pria di atas 50
pengeluaran tinja diperlancar. tahun diturunkan secara signifikan.

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 884 25/04/2015 10:43:22


Bab 54: Dasar-dasar Diet Sehat 885

Berhubung dengan khasiatnya ini, suplesi cepat diserap di usus sebelum diinaktifkan
serat pada makanan sehari-hari sangat oleh fitase. Adakalanya digunakan dalam
dianjurkan dan sebaiknya dalam bentuk terapi sebagai zat penurun kadar kalsium.
sayuran segar (lalap) karena daya menyerap Efek samping. Efek samping dari terlalu
airnya lebih baik daripada bila sudah banyak fitat dalam makanan menurunkan
dimasak, juga sebagai roti whole grain atau resorpsi Ca, Mg, Zn dan Fe, karena fitat
katul (beras tumbuk). berdaya mengikat melalui chelasi kation
RDA-nya(Recommended Daily Allowance: bivalen dan trivalen tersebut dengan mem-
kuantum yang dianjurkan sehari dalam diet) bentuk kom­pleks yang tidak larut.
25-30 g serat sehari. Dosis: preventif 2 dd 2 kaps a.c., pada
Dosis: minimal 30 g sehari sebagai katul, kanker 3 dd 4 kaps.
dicampur dengan bubur, havermout, dan
sebagainya. Atau dikonsumsi dari sayuran * Fitin = garam kalsium fitat yang tidak larut
(mentah) dan buah-buahan 200-400 g se- dalam air
hari. Penggunaan katul perlu disertai ba-
nyak minum air, sebaiknya 2 liter sehari, * Nitrat terdapat dalam banyak sayuran,
karena justru bisa mengakibatkan obstipasi terlebih-lebih bila tanah diberi banyak pu-
karena sifat mengembangnya. Penggunaan puk nitrat. Nilai nitrat yang dianggap aman
terlampau banyak serat, khususnya katul di Belanda adalah 50 mg/kg. Dalam usus,
padi-padian dapat mengurangi absorpsi nitrat diserap ke dalam sirkulasi darah dan
mineral dari bahan makanan (kalsium, Mg, sebagian diedarkan kembali melalui liur.
besi, seng, dan lain-lain), karena diikat pada Di mulut, 5% nitrat diubah oleh kuman
asam fitat yang juga terdapat dalam serat menjadi nitrit, yang dapat mengikat oksigen
dan katul. sehingga kadar oksihemoglobin dalam da-
rah menurun. Di samping itu, nitrit dapat
bereaksi dengan berbagai amin atau asam
* Asam fitat: inositolheksafosfat, IP6
amino dan menghasilkan nitrosamin. Se-
Inositol termasuk kelompok vitamin
nyawa ini bersifat karsinogen pada hewan,
B-kompleks dan berperan penting bagi
tergantung dari derajat asam lambung dan
fungsi otak, sistem saraf dan organ kelamin,
ada-tidaknya antioksidansia, seperti vitamin
juga berdaya menghambat pertumbuhan
A, C, E, selen dan flavonoida. Oleh karena itu,
tumor. Rumusnya mirip glukosa, senyawa-
setelah makan banyak sayuran dengan kadar
heksafosfatnya banyak terdapat dalam mi-
nitrat tinggi, dianjurkan minum 1 g vitamin
nyak biji-bijian (nuts, seeds), sayuran dan
C sehari untuk menghindari pembentukan
gandum (cereal grains). Dalam bahan-bahan
nitrosamin.
ini fitat terikat pada protein. Fitat berupa
cairan, seperti sirop, yang larut dalam air dan
bereaksi asam. Vegetarian
Fitat bersifat antioksidan kuat dengan Penelitan menunjukkan bahwa vegetarian,
menghalangi oksidasi besi dan pembentukan yang diet sehari-harinya mengandung ba-
radikal bebas. Asam ini juga bekerja anti nyak hidratarang kompleks dan serat gi-
tumor melalui penghambatan pembelahan zi, 50 persen dari mereka lebih jarang di-
sel. Untuk itu fitat perlu dibe­baskan dahulu hinggapi penyakit jantung ischemis dengan
dari ikatannya dengan protein. Suatu pene- angka kematian yang lebih rendah. Lagi
litian menunjukkan efek melindungi dari pula terdapat indikasi kuat mengenai efek
makanan dengan banyak gandum (kadar melindunginya terhadap penyakit kronis,
fitat tinggi) terhadap kanker kolon. misalnya sembelit, diverticulosis dan kanker
Enzim fitase yang terdapat dalam makan- paru, payudara dan kolon. Gangguan kese-
an dan usus berdaya merombak dan mengin­ hatan lainnya, seperti hipertensi, diabetes
aktifkannya. Oleh karena itu dianjurkan un- dan batu empedu juga menurun.
tuk menggunakan zat murni IP6 yang lebih

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 885 25/04/2015 10:43:22


886 Seksi IX: Lain-lain

Tabel 54-3: Zat-zat gizi per 100 g nasi,


kentang dan makaroni/spa­geti.

zat-gizi per 100 g nasi kentang makaroni


hidratarang 15 g 34 g 24 g
protein 2g 3g 4g
lemak – – 1g
vit. B1 0,02 mg 0,1 mg 0,03 mg
vit. B2 0,01 mg 0,4 mg 0,01 mg
vit. C – 8 mg –
kalori 148 kcal 8 kcal 121 kcal

B. PROTEIN diperoleh dari terutama daging, telur, susu,


gandum dan kacang-kacangan (kedele, jogo,
kacang tanah dan sebagainya). Sebaiknya
Zat putih telur adalah bahan bangun dari diet mengandung minimal 10 En% protein.
tubuh, khususnya jaringan otot dan organ. Zat Anak-anak dalam fase pertumbuhan mem-
ini juga diperlukan untuk beberapa sintesis, butuhkan lebih banyak, yaitu sampai 30 En%,
antara lain hormon, enzim, neurotransmitter, demikian juga olahragawan intensif, wanita
asam nukleinat (asam inti) dan zat tangkis hamil dan yang menyusui. Selama menderita
(antibodi). Peranannya pada suplai energi penyakit tertentu, khususnya kanker dan
adalah sebagai cadangan, yang dapat diben- infeksi, pasien memerlukan lebih banyak
tuk oleh tubuh, meski dalam kuantita sangat protein, karena perombakan­nya dalam tubuh
kecil. Jika pemasukan hidratarang dan lemak meningkat.
tidak mencukupi, protein digunakan sebagai
sumber energi. Orang Asia ternyata bisa hidup sehat dengan
Protein terdiri dari 20 lebih asam amino, asupan protein yang lebih rendah daripada
yang sebagian besar dapat disintesis oleh orang kulit putih (ras Kaukasus). Mungkin
tubuh melalui proses transaminasi. Pada sekali asupan protein yang lebih rendah
proses ini, sejumlah vitamin berperan pen- merupakan faktor bagi tingginya tubuh yang
ting, antara lain piridoksin. Asam amino lebih rendah dibandingkan orang kulit putih.
esensial mencakup 8 unsur yang tidak bisa
disintesis oleh tubuh, lihat di bawah Kimia.
Protein sempurna yang mengandung semua Kimia
asam amino esensial, memiliki nilai biologis Secara kimiawi, protein adalah polipeptida
tinggi, seperti yang terdapat dalam daging, yang terdiri atas puluhan sampai ratusan
telur dan susu. Protein nabati pada umumnya asam amino. Dengan merangkaikan asam-
bernilai biologis lebih rendah, seperti padi- asam ini, sesuai urutan yang bervariasi, dapat
padian dan kacang-kacangan(kedele). Pada me- dibangun banyak sekali jenis protein. Dalam
tabolisme sel, selalu terjadi kehilangan pro- usus, protein pertama-tama dipecah menjadi
tein, sehingga kekurangannya perlu di su- peptida dan akhirnya menjadi komponennya
plai oleh protein dalam pangan. tersendiri, yaitu asam amino. Unsur-unsur ini
oleh hati digunakan sebagai bahan pangkal
Kebutuhan sehari untuk sintesis protein baru bagi jaringan dan
Menurut perhitungan, orang dewasa mem- otot.
butuhkan protein ±0,75 g/kg berat badan,
misalnya orang dengan bobot 60 kg mem- Asam amino alamiah dalam makanan dan
butuhkan ±45 g protein sehari. Jumlah ini tubuh semuanya berbentuk levo, sedangkan

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 886 25/04/2015 10:43:22


Bab 54: Dasar-dasar Diet Sehat 887

bentuk dekstronya tidak aktif. Seluruhnya di- Nilai gizi


kenal 22 asam amino alamiah, yang dapat Daging, telur, susu dan kacang-kacangan
digolongkan sebagai berikut: mengandung protein dengan nilai gizi ter-
tinggi, yaitu 5-10 g/100 kcal. Produk-produk
– 7 asam amino esensial (EA): (iso)leucin,
nabati lainnya hanya mengandung sedikit
lisin, fenil­alanin, metionin, treonin, triptofan
protein, misalnya singkong dan pisang ±1
dan valin. Zat-zat ini tidak dapat disintesis
g/100 kcal.
oleh hati manusia.
Nilai biologi (NB) protein didefinisikan
– 2 asam amino semi-esensial: arginin dan
sebagai bagian yang dipergunakan oleh
histidin, yang khusus bersifat esensial
tubuh (dari jumlah yang diserap). Hal ini
bagi bayi dan selama pertumbuhannya
terutama tergantung dari kandungan EA-
karena belum dibentuk secukupnya oleh
nya, perbandingan asam-asam amino yang
tubuhnya.
seimbang dan kemudahan pencernaannya.
– 12 asam amino non-esensial: alanin, aspa-
Telur dan susu memiliki NB tinggi,
ragin / aspara­gi­nat, karnitin, sitrulin, sis-
sedangkan protein nabati bernilai NB relatif
tein/ sistin, glutamin / asam glutami­nat,
rendah, ±80%, karena mengandung hanya
glisin, ornitin, prolin, serin, taurin dan
sedikit EA tertentu. Keberatan ini dapat
tirosin. Sistein dapat dibentuk in vivo
diatasi dengan mengkombinasi beberapa
dari metionin, tirosin dari fenilala­nin,
bahan pangan dengan protein NB rendah,
karnitin dibentuk dari lisin dan metionin
misal­nya kacang-kacangan dan jagung atau
melalui proses transaminasi. Juga asam
produk-produk gandum.
amino lainnya dapat saling dirubah.
Alanin dilepaskan oleh otot dan setelah
deaminasi dan pengubahan menjadi Sumber protein
asam piruvat, lalu masuk ke dalam siklus Kebutuhan protein dipenuhi oleh terutama
asam sitrat untuk pembentukan energi. makanan sebagai sumber, yakni daging, telur
dan susu/yoghurt, keju, dengan tambahan
Awal tahun 2002 para penyelidik telah roti, gandum, kedele (tahu, tempe) dan
menemukan asam amino baru dalam suatu kacang-kacangan lain.
mikroorganisme yang membentuk metan. a. Daging. Daging dari jaringan otot dan
Pirolisin ini merupakan asam amino alamiah organ terdiri dari 20-25% protein dan 75-80%
ke–22. (Science 2002;296: 1459-62, 1462- air.
66). Mungkin sekali di masa depan akan * Gelatin adalah protein yang terdapat
ditemukan beberapa asam amino baru lagi. dalam kolagen (bahan penunjang utama da-
lam kulit, tulang rawan dan jaringan ikat).
Penggolongan lain adalah menurut struktur Gelatin terdiri dari semua asam amino,
kimianya, sebagai berikut: terkecuali triptofan, karnitin, sitrulin dan
ornitin. Gelatin diperoleh dengan jalan me-
a. zat-zat aromatik: fenilalanin, tirosin dan masak tulang, kulit dan urat sapi.
triptofan
b. zat-zat dengan sulfur: sistein, glutathion, b. Telur mengandung banyak zat gizi pen-
metionin dan taurin ting, khususnya protein, tetapi juga asam
c. zat-zat siklus urea: arginin, sitrulin dan lemak tak-jenuh ganda (PUFA), kolesterol
ornitin dan vitamin B1, B2, B6, beta-karoten, vitamin
d. zat-zat glutamin: GABA, glutamin dan D, vitamin E serta mineral kalium, natri­um,
prolin kalsium, fosfor dan besi.
e. zat-zat treonin: alanin, glisin, serin dan Kuning telur mengandung kolesterol dan
treonin lemak. Sejak lama diperkirakan bahwa
f. zat-zat berantai pendek: leucin dan valin telur bersifat sangat meningkatkan kadar
g. zat-zat lain: asam asparaginat, karnitin, kolesterol darah dan juga memperbesar ri-
histidin dan lisin siko PJP. Akan tetapi, berbagai penelitian

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 887 25/04/2015 10:43:23


888 Seksi IX: Lain-lain

besar-besaran telah memastikan bahwa per- dibandingkan daging hewan, karena untuk
kiraan ini tidaklah benar. Orang sehat penyerapan baik diperlukan vitamin C.
yang selama 10 tahun setiap hari makan Kadar lemaknya tidak berbeda, yakni 0-20%,
telur tidak dipengaruhi risiko akan PJP tetapi keuntungan besar adalah lemaknya
atau stroke. Risiko meningkat sedikit pada mengandung terutama asam lemak tak-
penderita diabetes (JAMA 1999; 281: 1387- jenuh yang bersifat baik bagi kesehatan.
94 dan BMJ 1999; 318: 1094). Bila makanan
mengandung terlalu banyak kolesterol, tu- Gluten adalah protein nabati yang terdapat
buh ternyata dapat meregulasinya sendiri dalam berbagai jenis gandum, seperti terigu,
dengan mengurangi absorpsinya oleh usus barley dan oats. Beras dan rye (rogge) tidak
dan menurunkan produksinya oleh hati. mengandung gluten. Gluten terdiri dari asam
Bila pemasukannya berkurang, hati akan glutamat (43%), kasein (23%) dan gelatin
membentuk lebih banyak kolesterol. (12%). Intoleransi gluten dari orang yang pe-
Oleh karena fakta ini, pola hidup sehat ka menimbulkan penyakit coeliakie, yang ber-
(diet sehat, tidak merokok, gerak badan cirikan dirusaknya jonjot (villi) usus halus
teratur) dianggap lebih penting daripada oleh gluten melalui sistem tangkis imun.
mengonsumsi 3 atau 7 telur seminggu. Tu- Diduga bahwa penyebabnya adalah terlalu
buh sendiri membentuk 5-6 x lebih banyak banyak gluten utuh yang melintasi dinding
kolesterol daripada jumlah yang diserap usus.
dari makanan. Diketahui pula bahwa me-
ngonsumsi banyak asam lemak jenuh meru- a. Kedele (soya)
pakan faktor risiko untuk PJP yang 10 x lebih Kedele dan produk-produknya, seperti
besar daripada koleste­rol dari diet. Lemak di tahu (tofu), tempe dan miso, merupakan sum-
dalam telur bukanlah faktor risiko untuk PJP, ber protein yang baik, juga sumber kalsium,
karena lebih dari 50% terdiri dari PUFA, yang serat, tiamin, riboflavin, niasin, asam folat,
justru memperkecil risiko akan PJP. Faktor- seng, magnesium dan fosfat. Susu kedele
faktor risiko yang lebih penting adalah antara dan tahu tidak mengandung kalsium dan
lain merokok, kurang gerak badan dan serat. Kedele juga mengandung sejumlah
hipertensi. zat lain, yakni isoflavon (genist­ein, dan lain-
lain), fitoste­rol, protease-inhibitors, asam
c. Susu dan yoghurt mengandung ±3,3% fitat, asam fenol dan saponin. Genistein
protein, keju 25-50% dan dengan demikian berkhasiat antioksidan dan antitumor kuat.
merupakan sumber protein yang baik sekali. Sejak dasawarsa terakhir zat ini digunakan
* Kasein adalah protein yang terdapat sebagai obat alternatif untuk prevensi dan
dalam susu dan keju, terdiri dari semua asam penanganan kanker payudara dan prostat,
amino dengan kadar EA tinggi. lihat Bab 14 Sitostatika.

Sumber protein nabati *Tahu (tofu) dibuat dari sari kedele, yang
Di samping sumber protein hewani, juga diasamkan sehing­ga proteinnya menggum-
dikenal sejumlah produk nabati yang di- pal. Setelah dipisahkan dari cairannya gum-
buat dari tumbuhan yang mengandung ka- palan protein-hidratarang dipadatkan. Me-
dar protein tinggi, seperti kacang kedele/ ngandung ±11,3% protein, 5,0 % lemak dan
tanah/merah/hijau, lopino, taro dan quorn. 0,3 g ­hidratarang. Protein kedele memenga-
Untuk Indonesia khususnya tahu, tempe, ruhi lipida darah dengan baik.
(oncom) dan kacang-kacangan sangat penting
sebagai sumber protein. Pengganti daging * Tempe dibuat dari ampas kacang kedele
nabati ini tidak memberikan nilai protein yang sudah dihilangkan kulit luarnya, lalu
dan jumlah vitamin yang sama dengan da- disemaikan dengan suatu jamur tertentu
ging hewan. Misalnya, zat besi dari pro- (Rhizopus oryzae). Rasanya sedikit asam
duk-produk ini kurang baik resorpsinya dan mengandung lebih banyak serat gizi

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 888 25/04/2015 10:43:23


Bab 54: Dasar-dasar Diet Sehat 889

daripada tahu, tetapi lebih sedikit protein. hewan, alanin yang terkombinasi dengan
Suatu produk fermentasi lainnya adalah on- arginin dan glisin, dapat menurunkan koles-
com yang dibentuk oleh persemaian jamur terol darah. Dosis: sebagai suplemen 200-600
Monilia sitophila pada ampas kelapa. Oncom mg sehari.
praktis tidak mengandung protein.
2. Arginin: HN=CH(NH2)-NH–C-C-C
b. Taro adalah sejenis kentang, yang digiling CH(NH2)– COOH
menjadi pasta dan dicampur dengan ekstrak Asam amino semi-esensial ini memper-
kedele, sampinyon, minyak serta ramuan. baiki toleransi glukosa dan menstimulisasi
Dijual sebagai produk-produk vegetaris (de- produksi insulin dan hormon pertumbuhan
ngan rasa daging, udang, ikan, cumi, dan (GH). Arginin meningkatkan sintesis hormon
sebagainya). timus (thymosin) dan dengan demikian mem-
perkuat daya tahan. Senyawa ini juga meng-
c. Lopino dibuat dari biji tumbuhan Lupine,
hambat absorpsi lemak dan memperbaiki
yaitu suatu tanaman dari famili Legumi­nosae
metabolisme dan mempercepat penyembuh-
(1992). Lopino mirip tahu, tetapi strukturnya
an luka. Arginin digunakan pada hiperammo-
lebih kasar dan kering. Rasanya sedikit ma-
niemia untuk menstimulisasi pengubahan
nis. Diolah dalam sup, saus dan berbagai
amoniak menjadi urea dalam darah, tetapi
makanan lain.
efektivitasnya disangsikan. Asam amino ini,
d. Quorn(1992) diperoleh dari jamur Fusa- bersama ornitin, digunakan pula sebagai
rium graminearum, yang sejenis dengan sam- diagnostikum untuk menentukan defisiensi
pinyon. Setelah digiling, quorn dicampur somatropin (tes provokasi GH) Efek samping
dengan zat-zat perasa nabati dan putih telur jarang terjadi dan berupa reaksi alergi dan
untuk mengikatnya, lalu dimasak dengan air. mual.
Struktur dan warnanya mirip daging ayam, RDA: 18 mg/hari.
hampir tidak memiliki rasa. Dosis: sebagai suplemen 1-2 dd 250 mg

3. Asam asparaginat: HOOC-CH2–CH(NH2)-


Penggunaan medis asam amino
COOH, aspartic acid, aspartat
Kebanyakan asam amino digunakan dalam Berfungsi mengangkut kalium dan mag-
bentuk sediaan kombinasi sebagai infus nesium ke dalam sel, juga berperan penting
intravena untuk penanganan atau prevensi pada produksi energi. Asam asparaginat di-
balans nitrogen negatif pada penderita penyakit gunakan sebagai obat anti letih dan penguat
berat dengan kehilangan berat badan. Dengan (roborans).
demikian, asam amino dapat langsung di- Dosis: 1-2 dd 500 mg (KMg-aspartat)
gunakan oleh tubuh untuk membangun
protein. Senyawa sulfur digunakan sebagai *Asparagin adalah amida dari asparaginat,
antioksidan untuk menetralkan radikal bebas yang banyak terdapat dalam protein nabati,
dan sebagai antidotum pada keracunan terutama dalam biji-bijian yang sedang
(glutation, sistein, metionin). Di samping tumbuh.
itu, senyawa ini juga digunakan sebagai
supplemen bagi olahragawan dan dalam 4. Karnitin: (CH3)3 N-C–CH(OH)-CH2-
pengobatan alternatif untuk mengatasi defisi- COOH, Carnitene ST
ensi pada gangguan tertentu. Karnitin dibentuk dalam tubuh dari li-
sin dan metionin, tetapi juga terdapat dalam
MONOGRAFI ASAM AMINO makanan. Berperan esensial pada metabo-
lisme lipida dan senyawa keton, penting pada
1. Alanin: CH3–CH(NH2)-COOH. transpor asam amino long-chain ke dalam sel-
Alanin diperoleh dari zat putih telur dan sel inti mitochondria, tempat berlangsungnya
memegang peranan sangat penting pada oksidasi dan produksi ATP. Asam amino ini
metabolisme triptofan dan piridoksin. Pada merupakan konstituen dari antara lain, otot

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 889 25/04/2015 10:43:23


890 Seksi IX: Lain-lain

dan hati. Defisiensi karnitin pada umumnya Dosis: 3 dd 1 g p.c. selama 4 minggu.
timbul pada usia sangat muda (1-3 tahun) dan
bercirikan gejala encefalopati (muntah-muntah * Homosistein [SH-CH2–CH2–CH(NH2)-
akut, penurunan kesadaran (stupor), perasaan COOH] terbentuk sebagai zat-antara pada
kacau dan koma) serta semakin mundurnya biosintesis sistein dari methionin, yaitu:
fungsi otot dan penimbunan lemak dalam
otot, hati, ginjal dan jaringan lain. methionin ––> homosistein ––> sistein
Resorpsi dari usus lambat dan rendah sekali,
±10%, ekskresi melalui urin.
Bila pengubahan ini terhambat, maka ka-
Penggunaannya pada defisiensi karnitin
dar homosistein darah akan naik. Hal ini
dan sebagai obat antilipidemik (bentuk levo);
merupakan suatu faktor risiko bagi PJP,
bentuk rasemis-nya (dl) untuk menstimulisasi
lihat Bab 37, Obat-obat Jantung. Minum
sekresi getah lambung dan pankreas.
kopi lebih dari 5 cangkir sehari ternyata
Efek samping pada dosis tinggi berupa diare
meningkatkan homosistein darah, terutama
ringan, sedangkan overdosis menimbulkan
bila juga merokok lebih dari 10 sigaret se-
gangguan fungsi hati.
hari. Sebaliknya, minum teh menurunkan
Dosis: pada defisiensi, di atas 12 tahun 20-
kadarnya (Hordalund: Homosistein Study.
40 mg/kg, rata-rata 2-4 g/hari dalam 2-3
Am J Clin Nutr 1997; 65: 136-43).
dosis. Sebagai suplemen 2 dd 250 mg a.c.

5. Sitrulin: H2N-CO(NH)-C-C-C-CH(NH2)- *Dimetilsistein[ penisilamin, Cuprimin),(CH3)2-


COOH C(SH)-C(NH2)-COOH ] adalah zat chelasi yang
Sitrulin banyak terdapat di hati dan ma- dapat mengikat logam berat (Cu, Hg, Pb dan
kanan nabati (semangka, bawang merah Zn) dan melancarkan ekskresinya. Senyawa
dan putih). Sebagai precursor dari arginin ini berkhasiat antiradang dan digunakan
maupun ornitin, asam ini mampu meme- pada rema, lihat selanjutnya Bab 21.
ngaruhi produksi somatropin (GH). Peran-
annya penting pada siklus urea (detoksi- 7. Sistin:[-S-CH2-CH(NH2)–COOH]2
fikasi amoniak). Dalam tubuh, sistin dibentuk dari sistein
Dosis: sebagai suplemen 1 dd 50-100 mg a.c. melalui oksidasi. Asam amino ini diperoleh
melalui demetilasi metionin.
6. Sistein: HS-CH2-CH(NH2)-COOH
Antioksidan kuat ini merupakan bahan 8. Fenilalanin: C6H5-CH2–CH(NH2)-COOH.
bangun bagi rambut, juga bagi tripeptida Asam amino esensial ini terdapat da-
glutathion dan Faktor Toleransi Glukosa lam jumlah banyak di telur (5,4%) dan su-
(GTF) (bersama glisin, glutamat, asam niko- su. Dalam tubuh fenilalanin diubah menja-
tinat dan krom). Sistein dapat dibentuk da- di tirosin dan juga meningkatkan pemben-
ri metionin, tetapi ketersediaannya pada tukan katecholamin di otak (dopamin, nora-
penyakit kronis terhalang, sehingga perlu drenalin). Zat ini juga bekerja antidepresif,
disuplesi dari luar sebagai food supplement. berperan pada sintesis insulin dan merang-
Dalam tubuh, senyawa ini terdapat dalam sang perasaan kenyang yang penting pa-
rambut serta urin dan dapat diubah menjadi da penanganan kegemukan (overweight).
sistin. Berkat sifat antioksidannya, asam Oleh karena itu fenilalanin berguna untuk
amino ini digunakan dalam terapi sebagai membantu menurunkan berat badan, juga
derivatnya N-acetylcistein (NAC), yang digunakan sebagai obat vitiligo (penyakit kulit
dalam tubuh membebaskan sistein, terutama dengan bercak-bercak putih tanpa pigmen) dalam
pada bronchitis dan emfisema (COPD), kombinasi dengan sinar UVA. Penggunaan
lihat Bab 40 Obat Asma dan COPD. Pada lain adalah kadangkala sebagai obat anti-
intoksikasi parasetamol NAC digunakan depresi ringan.
sebagai zat penawar.Sistein dan sistin penting Efek samping berupa mual. Penderita fenil-
sekali untuk daya kerja piridoksin. ketonuria tidak boleh menggunakannya,

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 890 25/04/2015 10:43:23


Bab 54: Dasar-dasar Diet Sehat 891

begitu juga wanita hamil dan yang menyusui. Penggunaannya terutama sebagai garam
Dosis: pada vitiligo oral 100 mg /kg/hari 1 natrium (MSG) untuk memperkuat rasa
jam a.c. dengan 2 x seminggu penyinaran (daging) pada makanan. Lagi pula sebagai
UVA. Pada depresi 100-500 mg/hari selama suplemen pada keadaan stres untuk mem-
2 minggu, pada kelebihan berat badan 100- perbaiki kondisi lambung-usus dan sistem
500 mg sebelum tidur (perut kosong). Sebagai imun, juga untuk memperbaiki fungsi otak.
analgetik (bentuk-dl) 3 dd 750 mg a.c., maks. Efek samping pada dosis tinggi berupa sakit
4,5 g sehari, bila setelah 2 minggu tidak ber- kepala, mual, muka memerah dan perasaan
hasil, terapi dihentikan. RDA: 24 mg/hari. panas yang disebut Sindroma restoran Cina.
Selama kehamilan dan laktasi tidak boleh
9. GABA: NH2–C-C-C-COOH, gamma-amino- digunakan.
butyric acid Dosis:sebagai garam diet 10-50 mg, seba-
Neurotransmitter inhibitor ini berperan pen- gai suplemen 1 dd 500 mg 1 jam a.c. RDA: 40
ting bagi metabolisme otak. Bekerja anti mg/hari.
hiperaktivitas (sedatif) dan dalam otak meru- *Glutamin: (levo-glutamide, HOOC-CH(NH2)–
pakan suatu keseimbangan dengan neuro- CH2-CH2-CONH2) adalah amida dari asam
transmitter stimulator asam glutamat yang glutaminat yang diperoleh dari perasan tebu.
daya kerjanya ditekan olehnya.GABA dapat Berbeda dengan glutamat, zat non-esensial
dibentuk oleh tubuh dari asam glutamat ini dapat melintasi rintangan darah-otak
dengan bantuan piridoksin dan mangan. (CCS) dan di dalam otak segera dirubah
Juga berdaya menstimulasi sintesis hormon menjadi glutamat. Glutamin adalah bahan
prolaktin dan GHB (gamma-hydroxybutyrate), bangun bagi sel-sel yang membelah cepat
yaitu suatu zat dalam otak yang menimbulkan seperti eritrosit, limfosit dan makrofag. Juga
rasa kantuk. Adakalanya GABA digunakan berfungsi sebagai regulator dari interaksi
sebagai zat pereda, terutama pada hiper- glutamat - GABA dan berkhasiat menekan
aktivitas anak. hasrat terhadap alkohol dan gula. Sel-sel
Dosis: 20-40 mg sehari sublingual. otak dapat menggunakan asam ini –bila
tidak tersedia glukosa– sebagai bahan bakar
10. Asam glutamat: HOOC-C–C-CH(NH2)- (sumber energi). Defisiensi mengakibatkan
COOH, MSG=Mono Sodium Glutamate, Vetsin atrofi dari dinding usus. RDA 12 mg sehari.
Asam amino ini terdapat paling banyak Dosis: sebagai suplemen 1 dd 500 mg a.c.
dalam cairan otak serta sumsum tulang
belakang dan bekerja sebagai neurotrans- 11. Gluta­thion: GSH
mitter. Dalam makanan, asam glutamat Tripeptida ini dibentuk oleh tubuh dari
terutama terdapat dalam gluten terigu, glutamat, sistein dan glisin. Berkhasiat anti-
lihat di atas. Zat ini diperoleh melalui fer- oksidan kuat dan berfungsi menetralkan
mentasi dari larutan hidratarang dengan radikal bebas ganas, baik di luar maupun
Micrococcus glutamicus atau hidrolisis dari di dalam sel. Di samping itu, juga berdaya
protein nabati, seperti gluten dan tahu. Asam mengikat logam berat dan sebagai zat
glutamat adalah komponen dari asam folat penawar keracunan hati, misalnya oleh
dan GTF (Faktor Toleransi Glukosa) dan parasetamol. Pada reaksi antara GSH dan
merupakan precursor dari GABA. Kedua ne- radikal bebas, enzim glutathion-peroksidase
urotransmitter (bersama glutamin) adalah (GPx, yang mengandung selenium) bekerja
esensial bagi kelancaran reaksi otak; antara sebagai katalisator. Enzim lainnya, yaitu glu-
kedua zat terdapat keseimbangan. Dalam tathionreduktase, mereduksi kembali GSH
usus, glutamat dirombak menjadi citrulin yang sudah digunakan (dioksidasi), sehi-
dan arginin, suatu regulator penting dari sist- ngga GSH diaktifkan lagi (recycling). Ban-
em imun. Dengan demikian, glutamat adalah dingkan dengan mekanisme antioksidan
esensial pula bagi berfungsi baiknya usus dari asam liponat. LihatBab 53, Vitamin dan
dan pemeliharaan barrier mukosanya. Mineral.

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 891 25/04/2015 10:43:23


892 Seksi IX: Lain-lain

12. Glisin: NH2-CH2-COOH. kanan dengan ratio arginin/lisin tinggi perlu


Asam amino paling sederhana ini adalah dihindari (kelapa, gelatin, cokelat, tepung
komponen dari GTF (Glucose Tolerance Factor) terigu, kacang tanah/polong dan kedele).
dan glutathion. Glisin merupakan bahan Khasiat anti Herpes ini diperkirakan ber-
pangkal penting dari kolagen dan betain dasarkan penyerapan lisin oleh virus sebagai
[(CH3)3–N+CH-COO-], juga dari kreatin pengganti arginin, yang rumus kimianya
dan protein inti (nucleotida). Dalam susunan sangat mirip. Lagipula adanya kelebihan li-
saraf, glisin bekerja sebagai neurotransmitter sin dapat menurunkan resorpsi arginin di
inhibitor (seperti GABA) dan bersifat men- usus. Dosis: pada infeksi herpes 3 dd 0,5-1
detoksifikasi hati melalui pengikatan radi- g, bersama vitamin C 3 dd 300 mg dan diet
kal bebas dan toksin, serta mempercepat rendah arginin. Sebagai suplemen 1-2 dd 250
penyembuhan luka. RDA: 55 mg/hari. mg a.c.
Dosis: pada defisiensi 1-2 dd 250 mg a.c.
16. Metionin: CH3–S–CH2–CH2–CH(NH2)-
13. Histidin COOH
Derivat imidazol ini termasuk kelompok Asam amino esensial ini berkasiat men-
asam amino semi-esensial (bagi bayi) dan detoksifikasi hati terhadap racun/logam dan
merupakan precursor histamin. Histidin melindunginya terhadap cirrosis (pengerasan).
berperan pada pemeliharaan selaput saraf Sebagai antioksidan juga sangat penting
myelin dan bersifat melindungi terhadap untuk metabolisme lemak. Di samping itu,
efek penyinaran, serta memperbaiki sekresi metionin mengeluarkan kelebihan histamin
asam lambung di samping sangat penting dari otak. Senyawa ini penting bagi vitamin
untuk regulasi keseimbangan sistem imun. B3 dan selenium agar berfungsi baik, lagi
Asam amino ini di kalangan alternatif digu- pula memperbaiki kesehatan kulit dan foli-
nakan pada rema dan untuk melindungi kel rambut dengan mencegah cross-linking
tubuh terhadap radiasi (seperti larutan kali- Penggunaannya pada detoksifikasi hati dan
um iodida). RDA: 20 mg/hari. sebagai antidotum pada keracunan para-
Dosis: pada rema 1-6 g sehari, bersama setamol (seperti asetilsistein), serta alternatif
vitamin C 2 dd 500 mg. pada schizofrenia akibat kelebihan histamin.
Pada defisiensi 1 dd 500 mg, Efek samping pada dosis tinggi berupa mual
dan muntah-muntah. RDA: 15 mg sehari.
14. Leucin: (CH3)2-C-C-CH(NH2)-COOH Dosis: untuk mendetoksifikasi hati 200-
Asam amino esensial ini diperoleh dari 1.000 mg sehari.
gluten, kasein dan keratin. Isoleucine, juga
suatu AE, adalah isomer dari leucin. Zat ini 17. Ornitin: NH2-CH2-CH(NH2)-COOH.
berperan pada pertumbuhan dan reparasi Ornitin dapat membentuk arginin dan
jaringan otot. Pada orang yang sakit badaniah berfungsi menstimulasi produksi hormon
dan rohaniah terdapat kekurangan akan ke- pertumbuhan (GH), memperbaiki fungsi ha-
dua asam amino ini. RDA leucin: 48 mg, iso- ti dan berperan penting pada detoksifikasi
leucin : 36 mg. amoniak (siklus urea). Senyawa ini juga di-
Dosis: pada defisiensi 1 dd 500 mg a.c. gunakan sebagai obat anti kolesterol. RDA
tak diketahui.
15. Lisin: NH2-C-C-C-C-CH(NH2)-COOH Dosis: pada defisiensi 1 dd 500 mg.
Asam amino esensial ini adalah precursor
dari karnitin dan berkhasiat menghambat 18. Prolin.
pertumbuhan virus Herpes simplex/zoster de- Derivat pirolidin ini diperoleh dari ge-
ngan diet yang mengandung lebih banyak latin. Berperan penting pada sintesis dan pe-
lisin daripada arginin. Contohnya adalah meliharaan kolagen, juga berkhasiat meng-
ayam, daging sapi/anak domba, susu, keju, hambat degenerasi jaringan pengikat sebe-
kacang-kacangan dan tauge, sedangkan ma- lum waktunya.RDA: 21 mg/hari.

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 892 25/04/2015 10:43:23


Bab 54: Dasar-dasar Diet Sehat 893

Dosis: pada defisiensi 1-2 dd 250mg ber- mon tidur” melatonin. Oleh karena itu ber-
sama vitamin C. khasiat antide­presif dan hipnotik melalui
perbaikan ritme tidur, terutama bila dikom-
19. Serin: HO-CH2-CH(NH2)–COOH binasi dengan piridoksin dan magnesium.
Berfungsi pada pengubahan homosistein Triptofan juga mengurangi rasa lapar dan
menjadi sistein, sehingga homosistein tidak menstimulasi sekresi hormon pertumbuhan
menumpuk. Menstimulasi pembentukan en- (GH) oleh hipofisis.
dorfin di otak dengan efek analgetik. Fos-
fatidilserin adalah komponen penting da-
a b
ri dinding sel otak dan pada pengobatan triptofan ––> okstriptan ––> serotonin ––> melatonin
alternatif dianjurkan untuk memperkuat da-
a : hidroksilase (dgn niasinamida dan
ya konsentrasi dan ingatan. vit.B6 sebagai ko-enzim)
Dosis: pada defisiensi 1-2 dd 250 mg, RDA b : dekarboksilase
30 mg/hari
Gambar 54-1: Pembentukan serotonin
20. Taurin: 2-amino-ethanesulfonic acid, NH2-
dan melatonin dari triptofan.
CH2-CH2-SO3H  

Asam amino yang mengandung belerang
Penggunaannya sebagai antidepresivum
ini diperoleh dari empedu sapi. Terdapat
dan obat tidur, adakalanya dikombinasi
dalam ikan dan otak hewan, hanya sedikit
dengan piridoksin, yang memegang peranan
dalam susu sapi. Kadarnya dalam sel-sel
pada sintesis serotonin. Karena efeknya tidak
tangkis tinggi sekali, di limfosit 50% dan
menentu, maka zat ini hanya digunakan
di granulosit neutrofil bahkan 75% lebih.
sebagai obat antidepresi bila obat-obat lain
Berkhasiat antioksidan  dan  memperbaiki tole-
kurang berhasil. Pada schizofrenia terdapat
ransi glukosa, juga meningkatkan ekskresi ko-
kekurangan enzim NAD di otak yang di-
lesterol melalui pengikatan garam empedu. 
bentuk di bawah pengaruh niasinamida. Bagi
Selain menurunkan kolesterol darah,  taurin
pengubahan triptofan mutlak diperlukan
juga  memperkuat detak jantung (efek ino-
vitamin B3dan piridoksin, yang merupakan
trop positif), berkhasiat antiaritmia dan me-
ko-enzim bagi hidroksilase; penumpukan
nurunkan tekanan darah tinggi.19  Pangan
triptofan di otak dapat menimbulkan kelainan
dengan 3 g taurin sehari  ternyata aman dan
suasana jiwa dan gangguan pancaindra.
dapat memperbaiki fungsi sistolis jantung. 
Tubuh sendiri juga mampu membentuk
Taurin tidak digunakan untuk sintesis pro-
niasinamida dari triptofan, yang prosesnya
tein.
diperkuat oleh perasan grapefruit. Wanita
Dosis: pada defisiensi 1-2 dd 500 mg,
selama kehamilan supaya waspada. Lihat
sebagai suplemen  1 dd 50-100 mg.
juga Bab 29, 30 dan 53.
RDA 20 mg sehari.
Efek samping dapat berupa mual, ano-
reksia dan termenung-menung. Triptofan
21. Treonin: CH3-CH(OH)-CH(NH2)–COOH
dalam dosis besar dilaporkan menyebabkan
Asam amino esensial ini berperan pada
neurotoksisitas, sakit persendian, sesak, de-
pencernaan dan absorpsi bahan gizi dari
mam dan reaksi kulit, juga kelainan hema-
makanan, juga menstimulasi pertumbuhan timus
tologi. Berhubung beberapa kasus fatal akibat
dan pembentukan timosin. Tidak terdapat
gangguan darah, maka pada akhir 1989 se-
dalam protein nabati (gandum, kacang-
mua sediaan triptofan telah ditarik dari pe-
kacangan); defisiensi dapat menimbulkan
redaran.
gangguan mental. Dosis: vegetarian150-500
Dosis: sebagai obat tidur 1-5 g a.n, pada
mg sehari.
depresi 3 dd 1 g a.c., berang­sur-angsur di-
22. Triptofan: R–CH2–CH(NH2)-COOH naikkan sampai maks. 3 dd 2 g, sebaiknya
Asam amino esensial ini adalah precursor bersama 1 g nikotinamida (vit B3). Untuk
dari hormon antidepresi serotonin dan “hor- meringankan rasa sakit 2 dd 1 g a.c.

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 893 25/04/2015 10:43:23


894 Seksi IX: Lain-lain

23. Tirosin: HO-C6H4–CH2-CH(NH2)-COOH. bawah tekanan tinggi dan menjadi lemak


Tirosin dapat dibentuk dari fenilalanin dan jenuh yang bersifat lebih padat dan lebih
merupakan bahan pangkal untuk sintesis mudah dioleskan pada roti. Pada proses itu
hormon tiroid dan hormon anak ginjal, juga juga terbentuk sedikit asam lemak trans dari
neurohormon otak dopa, dopamin, adrenalin asam tak jenuh yang selalu terdapat dalam
dan NA. Adakalanya tirosin digunakan se- jumlah kecil pada semua minyak tersebut di
bagai antidepresivum, bila triptofan tidak atas, lihat di bawah.
efektif. Dianjurkan sebagai obat tambahan
pada penyakit Parkinson. 2. Asam lemak tak jenuh bersifat cair, juga 
Dosis: sebagai suplemen 1 dd 100-200 mg. pada suhu lemari es (t < 8o C), sedangkan
minyak dengan banyak asam jenuh berben-
24. Valin: (CH3)2–CH2-CH(NH2)–COOH tuk padat pada suhu di bawah ±15o C.
Asam amino esensial ini penting bagi Dikenal dua kelompok asam lemak tak-jenuh
susunan saraf dan jaringan otot agar dapat berdasarkan jumlah ikatan tak-jenuhnya,
berfungsi dengan baik. Dosis: sebagai suple- yaitu dengan satu ikatan ganda atau dengan
men 1 dd 250 mg a.c. lebih banyak ikatan ganda. Juga letaknya
C=C adalah penting, di posisi C3, C6 atau C9
dari rantai asam lemak, terhitung dari ujung
C. LEMAK dengan gugusan metil (= ujung omega). Posisi
ini lazimnya digambarkan dengan w(= omega)
Lemak/minyak atau trigliserida adalah se- atau n, misalnya w-3 (= n-3) dan w-6 (= n-6).
nyawa dari gliserin dengan tiga asam le- Lihat Tabel 54-5. Kedua atom H pada ikatan
mak, yang dalam usus dihidrolisis menjadi ganda (C=C) bisa dalam posisi cis atau trans
komponennya. Asam lemak diserap oleh (Gamb 54-2).
usus dan mensuplai sebagian bahan bakar a. Asam mono unsaturated (juga disebut
untuk tubuh. Sifat lemak ditentukan oleh oleat), memiliki hanya satu ikatan tak
jenis asam lemaknya, yaitu asam lemak jenuh jenuh, khususnya asam oleat (oleic acid)
atau  tak jenuh. Lemak tubuh terdiri dari 87% yang banyak terdapat dalam minyak
lemak dan 13% air. zaitun, minyak wijen dan minyak kacang
(oleum arachidis). Asam oleat termasuk
Asam lemak asam lemak omega-9.
Berdasarkan ada tidaknya ikatan ganda
dalam struktur kimianya, asam lemak dapat b. Asam poly unsaturated (PUFA), juga
dibagi dalam asam jenuh dan asam tak jenuh. disebut linolat, adalah asam dengan 2
atau lebih ikatan tak-jenuh dan merupakan
1. Asam lemak jenuh tidak mengandung asam lemak esensial, artinya tidak bisa
ikatan ganda, misalnya asam palmitat (C16 dibentuk oleh tubuh sendiri. Asam-asam
H31 COOH) dan asam stearat (C17 H35 COOH). ini terbagi lagi dalam dua jenis, yaitu
Asam lemak ini berbentuk padat pada suhu asam lemak:
rendah (suhu lemari es, < 8oC) dan terutama – omega-3 (n-3): EPA, DHAdan ALA (asam
terdapat dalam lemak hewan, seperti lemak alfa-linolenat). Yang pertama khusus terda-
daging sapi/babi/ayam/domba dan men- pat dalam minyak ikan, α-linolenat antara
tega. Asam lemak jenuh juga terdapat dalam lain di oleum lini (linseed oil).
jumlah agak besar di beberapa jenis minyak – omega-6 (n-6): asam linolat, asam gama-
nabati, seperti minyak kelapa, minyak sawit dan linolenat (GLA) dan asam arachidonat.
lemak kakao (dalam cokelat) dan banyak dalam Asam-asam ini dengan kadar tinggi  (60-
margarin biasa (bukan margarin diet). Pada 65%) terdapat dalam banyak jenis minyak
proses pembuatan margarin, minyak nabati nabati terutama dalam minyak bunga
tak-jenuh menjalani proses “pengerasan” me- matahari, kedele dan jagung, juga dalam
lalui pemanasan dengan gas hidrogen di margarin diet.

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 894 25/04/2015 10:43:23


Bab 54: Dasar-dasar Diet Sehat 895

H H H
esensial. Dari kedua asam terakhir, jaringan
| | | tubuh dapat membentuk asam arachidonat,
 – C = C – –––– P,t–––––>  – C = C –          EPA dan DHA dalam jumlah terbatas.
|
cis H trans
(alamiah) (buatan) Penggolongan lain
 P: tekanan, t: temp Kadangkala asam lemak juga digolongkan
atas dasar panjang rantai-karbonnya, yaitu
Gambar 54-2: Rumus bangun asam sebagai asam dengan rantai pendek (C4-6),
cis dan trans sedang (C8-12) dan panjang (C16-22).
a. Asam rantai pendek/sedang (Short/Middle
* Asam lemak trans adalah asam tak jenuh
Chain Triglycerides, SCT/MCT) dengan jumlah
yang akibat proses pengerasan atau pema-
atom-C di bawah 15. Terdapat dalam jumlah
nasan pada suhu tinggi (selama penggo-
kecil sekali dalam lemak susu dan mentega.
rengan di atas 180o C) diubah posisi atom-
Asam-asam ini dapat diserap oleh usus tanpa
H-nya, yaitu dari sisi yang sama dari atom-C
dihidrolisis oleh lipase dan diemulgir oleh empedu.
pada ikatan ganda (-cis) ke sisi berlainan,
Setelah resorpsi, zat-zat ini diangkut melalui
lihat Gamb 54-2.
vena portae ke hati. Dalam tubuh,  asam ini
Trans fat terdapat alamiah dengan jumlah
dapat menggantikan lemak biasa (LCT) bila
kecil dalam lemak daging dan susu. Tetapi
terdapat kekurangan akibat resorpsi buruk.
sebagian besar akibat penambahan oleh pe-
rusahaan makanan pada berbagai makan-
b. Asam rantai panjang (Long Chain Tg, LCT)
an seperti snack, deep-fried food, gorengan,
dengan jumlah atom-C di atas 15 memerlukan 
margarin dan cracker, berdasarkan sifat-sifat
lipase dan empedu untuk resorpsinya. Terda-
komersial yang menguntungkan seperti ta-
pat dalam minyak kelapa dan minyak sawit,
han lama (long shelf life), stabilitas selama
transpornya melalui pembuluh limfe.
pembuatan dan rasanya yang enak. Sejak
tahun 1990 telah ditemukan efek negatif dari
trans fat terhadap kesehatan dan kemudian Pengganti lemak
dipastikan bahwa bahan ini meningkatkan Lemak penting bagi cita rasa makanan, kare-
risiko penyakit jantung koroner, mungkin na lemak di dalam pangan memberikan
akibat efek buruknya terhadap low-density sensasi rasa khas yang tidak dapat diberikan
lipoprotein (LDL) dan high-density lipopro- oleh zat gizi lain. Sebaliknya, efek buruk
tein (HDL) kolesterol. akibat terlalu banyak lemak (jenuh) untuk
Ref. Brownell K.D. et al., The Trans-Fat Ban kesehatan (overweight, PJP dan kanker) sa-
— Food Regulation and Long-Term Health; ngat meresahkan, sehingga di banyak nega-
N Engl J Med 2014; 370:1773-1775. ra telah dilancarkan kampanje besar-besaran
agar para konsumen mengurangi peng-
Oleh karena itu sejak beberapa tahun di
gunaan lemak dari  ±14 sampai ±10 En%.
negara Barat produk susu dan lemak di-
Dalam konteks ini, sejak tahun 1996 di
syaratkan/diharuskan mengandung kurang
Amerika digunakan secara terbatas suatu
dari 1% asam lemak trans. FDA di A.S.
pengganti lemak, yang disebut Olestra.  Pro-
pada bulan December 2006 bahkan telah
duk ini hanya boleh digunakan untuk meng-
mengharuskan rantaian restoran cepat saji
goreng kudapan, seperti crackers/chips dan
(McDonald, Kentucky, dan lain-lain) untuk
diwajibkan menambahkan vitamin yang la-
menggunakan minyak goreng tanpa lemak
rut dalam minyak (A,D,E dan K).
yang merugikan ini.
* Olestra adalah polyester dari sukrosa (gula
*Asam lemak esensial putih), yang di usus tidak difermentasi, se-
Asam oleat,linolat dan linolenat tidak dapat hingga tidak diabsorpsi dan tidak meng-
disintesis oleh tubuh, maka disebut asam lemak hasilkan energi. Sifat baik lainnya adalah

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 895 25/04/2015 10:43:23


896 Seksi IX: Lain-lain

Asam lemak jenuh


asam kapronat , C6 : (C5 H11 COOH)    asam miristat C14 : C13 H27 COOH
asam kaprilat , C8 : (C7 H15 COOH) asam palmitat, C16 : (C15H31 COOH)
asam kaprinat, C10 : (C9 H19 COOH) asam stearat , C18 : (C17 H35 COOH)
asam laurat , C12 : C11 H23 COOH

Asam tak-jenuh posisi C=C     


omega-9                                    
- asam oleat                                  C18:1 (9)
omega-6
- asam linolat                            C18:2 (9,12)
- asam gama-linolenat (GLA)        C18:3 (9,12,15 )
- asam arachidonat                       C20:4 (5,8,11,14)
omega-3  
- asam alfa-linolenat (ALA)           C18:3 (9,12,15)
- EPA, asam timno­dat                   C20:5 (5,8,11,14,17)*
- DHA                                        C22:6 (4,7,10,13,16,19)

* Penjelasan: EPA adalah asam omega-3, yaitu ikatan ganda pertama mulai pada C3, terhitung dari
akhir molekul (CH3).
Juga rumusnya memiliki 20 atom C dan 5 ikatan ganda, pada C5=6, C8-9, C11=12, dstnya terhitung
dari awal molekul (COOH) .

Tabel 54-4: Asam-asam lemak yang terdapat dalam bahan makanan

efek menurunkan kadar kolesterol (ringan). Ke- yang tidak dapat disintesis oleh tubuh kita.
beratannya berupa pengurangan resorpsi Penelitian dari dasawarsa terakhir menun-
vitamin A, D, E dan K, juga tidak menghambat jukkan bahwa sama dengan asam PUFA,
produksi asam lambung seperti lemak biasa. oleat juga berkhasiat menurunkan kadar
Lagi pula senyawa ini tidak mengkontraksi kolesterol dan trigliserida darah. Menu seha-
kandung empedu, sehingga empedu tidak ri-hari penduduk negara di sekitar Lautan
tersalurkan; hal ini meningkatkan risiko akan Tengah (Spanyol, Italia, Yunani, Algeria, Tu-
pembentukan batu empedu. Mengonsumsi nisia, dan lain-lain) biasanya mengandung
sesuatu dengan Olestra tidak menimbulkan minyak zaitun, yang kadar oleatnya tinggi,
perasaan kenyang (saturasi), seperti yang dan sering kali dikombinasi dengan ikan
terjadi sesudah makan sesuatu dengan lemak sebagai sumber protein, banyak buah-buah-
alamiah. an dan sayur mayur serta tentu anggur me-
Efek samping pada penggunaan berlebihan rah (Mediterranean diet). Berdasarkan pola
berupa keluhan lambung-usus, khususnya makan inilah dapat dijelaskan mengapa me-
sakit perut dan diare. reka lebih jarang menderita dan meninggal
Karena semua efek negatif ini, manfaatnya akibat PJP dan kanker (Arch.Internal Med
untuk mengurangi konsumsi makanan demi 1998; 158: 1189-94).
kesehatan yang lebih baik, agak disangsikan.
* Minyak zaitun dibuat dari buah zaitun yang
sangat kaya akan minyak yang mengandung
MONOGRAFI sejumlah difenol, seperti hidroksitirosol (HT)
dan oleuropein (OE), dalam jumlah sam-
1. Asam oleat: C18:1, n-9 pai 800 mg per liter. Antioksidan kuat ini
Oleat bersama linolat dan linolenat, yang berperan bagi stabilitas dan shelf-­life yang
memiliki masing-masing 1 dan 2 ikatan tak- panjang dari minyak zaitun, artinya tidak
jenuh, merupakan asam lemak esensial, mudah teroksidasi maupun menjadi tengik

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 896 25/04/2015 10:43:23


Bab 54: Dasar-dasar Diet Sehat 897

Tabel 54-5: Susunan beberapa jenis lemak/minyak dengan penggunaan dan sifat-
sifatnya. Persentase rata-rata telah dibulatkan.

peng-
Jenis lemak susunan (%) sifat2
gunaan
AJ mono poli
m. kelapa 40 50 1 Goreng minyak nabati terstabil
m. kedele 5 30 60 Goreng t >180o C:membentuk asam-trans
m. saflur 5 25 70 Dingin jangan dipanasi
m. zaitun 15 80 5 Goreng stabil sampai 220o C
m. babi,sapi 40 50 5 Goreng stabil (banyak asam jenuh)
oleum lini 10 20 70 Dingin jangan dipanasi
mentega 50 50 2 roti, gor. agak stabil, mudah dicernakan
(SCT))
margarin diet 60 Dingin kadar asam-trans harus maksi-
mal 1%
AJ : asam lemak jenuh
M : asam mono-unsaturated
P : asam polyunsaturated
Persentase rata-rata telah dibulatkan.

seperti minyak nabati lainnya bila disimpan 3.Asam gama-linolenat: GLA, C18:3, n-6
lama. Selain itu juga diketemukan zat anti- Asam esensial ini terdapat dalam minyak
radang oleocanthal, yang menghambat en- borage (20%), minyak  evening primrose 
zim COX-1 dan COX-2 seperti NSAIDs. Efek (Oenothera, 9%) dan minyak black currant
dua sendok makan minyak zaitun setara (zwarte bes,17%), juga dalam air susu ibu.
dengan efek ibuprofen 400 mg (Nature 2005; Minyak nabati lainnya dan minyak hewani
437: 45-6). Minyak zaitun dapat dipanaskan hanya mengandung sedikit sekali GLA, ke-
sampai 220ºC sebelum diubah menjadi bentuk cuali dalam lemak domba. GLA merupakan
transny­a, sedangkan minyak lain sudah di- precursor dari eicosanoida dari seri-1 (PgE1,
rombak pada suhu 180-190ºC. Zat-zat fenol TXA1), yang khasiatnya bertentangan de-
tersebut juga menghindari oksidasi dari LDL- ngan PGE2 dan TXA2. Berkhasiat antira-
kolesterol dan terjadinya aterosklerosis. dang maupun vasodilatasi dengan mengu-
rangi agregasi trombosit dan juga tidak
2. Asam linolat: oleum lini, C18:2, n-6 menghasilkan leukotriën, yang memper-
Linolat terdapat sebagai gliserida dalam kuat proses peradangan. Senyawa ini di-
banyak minyak nabati, misalnya minyak ka- gunakan pada eksim atopik. Tidak bisa disin-
cang, minyak jagung, minyak kedele, mi- tesis sendiri oleh tubuh, sehingga diperlu-
nyak kembang matahari dan minyak saflur. kan dalam diet.
Oleum lini terdiri sebagian besar dari asam Fungsinya yang terpenting dalam tubuh
linolat dan linolenat, yang bersifat sangat bervariasi, yaitu:
”mengeringkan”, yaitu mengeras bila dibiar- a. mengikat dan mentranspor O2dan CO2..
kan pada udara (teroksidasi). Dahulu senya- GLA mengikat oksigen pada permukaan
wa ini banyak digunakan dalam industri cat paru dan mentranspornya melalui mem-
dan pernis. Di apotik, decoctum Lini dibuat bran ke darah dan seterusnya ke dalam
dari bijinya (Semen lini) yang mengandung eritrosit. Di sini O2 diikat oleh hemoglo­bin
minyak dan zat lendir, untuk digunakan untuk kemudian “diserahkan” pada jarin­
sebagai laksans lembut. gan. Kemudian GLA men­gang­kutnya lagi

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 897 25/04/2015 10:43:23


898 Seksi IX: Lain-lain

melalui dinding pembuluh dan membran


sel ke dalam sel. Dengan cara yang sama, 4. Asam arachidonat: C20:4, n-6., docosate-
CO2 diangkut dari sel untuk dikelu­arkan traenoic acid
di paru-paru. Asam ini antara lain terdapat dalam mi-
b. menyalurkan energi ke molekul sel. nyak kacang tanah (Oleum arachidis), kuning
GLA berdaya mengikat diri (tidak erat)  telur, lumut laut, ikan dan daging merah/
pada asam amino yang mengandung unggas. Lihat tabel di bawah ini:
belerang  (sistin, sistein, metionin), yaitu
yang memiliki gugus-SH. Reaksi ini daging                     ikan
menimbulkan aliran energi listrik yang
dibutuhkan tubuh untuk impuls pukulan bistik 130                            makril 45
jantung, sinyal saraf, kontraksi otot, dan babi 53                         salem 30
sebagainya. ayam 150                     sardencis 50
c. menahan O2 dalam sel untuk melin- kalkun 100                         cod 150
dunginya terhadap kuman, virus dan ham 100                            tongkol 180
fungi anaerob yang tak dapat hidup bila daging organ 600                kerang 40
ada oksigen.
Tabel  54-6: Kadar arachidonat (mg)
Penggunaannya terutama sebagai obat ku- dalam 100 g daging dan ikan
lit pada eksim, kulit kasar dan kering, ruam,
akne dan peradangan. Senyawa ini juga efek-
Selain itu, dalam tubuh arachidonat dapat
tif pada eksim popok pada bayi yang tidak
disintesis dari linolat, yang juga banyak ter-
diberikan air susu ibu (yang mengandung
dapat dalam makanan sehari-hari. Kebanya-
GLA). Disamping itu, GLA ternyata efek-
kan jaringan mengandung 2-3 kali lebih ba-
tif dan sering kali digunakan untuk meri-
nyak arachidonat daripada EPADHA. Seba-
ngankan gejala PMS (Premenstrual Syndrome).
gai komponen dari dinding sel, arachidonat
Dosis: oral 1 dd 150- 250 mg, untuk PMS
dapat diubah menjadi eicosanoida (prosta-
dimulai beberapa hari sebelum haid sampai
glandin PGE2, tromboksan TXA2, dan leuko-
2 hari sesudahnya.
triën LTB4). Eikosanoida (Yun. eikosi = 20)
* Asam alfa-linolenat(ALA, C18:3, n-3) meru- mencakup PGs, LTs dan derivat-derivatnya.
pakan isomer yang sebagai gliseridanya Lihat skema di Bab 21, Prostaglandin. Bebe-
terdapat dalam banyak minyak mengering rapa zat ini terlibat pada reaksi imun mau-
(Oleum Lini), juga dalam kedele, walnut dan pun peradangan serta pada regulasi bila ter-
banyak sayuran. Dalam tubuh, ALA dapat dapat kecenderungan trombosis dan hiper-
diubah menjadi EPA dan DHA. Asam ini tensi. Prostaglandin E2 menstimulasi pera-
digunakan sebagai nutrien. dangan dan pertumbuhan tumor, oleh kare-

Gambar 54-3: Rute pembentukan oksidatif eicosanoida dari asam lemak tak-jenuh

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 898 25/04/2015 10:43:23


Bab 54: Dasar-dasar Diet Sehat 899

na itu penderita penyakit radang dan kanker diabetes; pada binatang percobaan telah
sedapat mungkin menghindari makanan ditemukan bahwa DHA melindungi terhadap
yang mengandung arachidonat (semua da- diabetes. Menurut perkiraan, DHA membuat
ging hewan dan kacang tanah). membran sel lebih cair (liquid), sehingga
menjadi lebih peka bagi daya kerja insulin,
sehingga insulin bekerja lebih efektif dan
5. EPA : timnodonic acid, eicosapentaenoic acid,
nilai glukosa menurun.
(20:5, n-3).
DHA : cervonic acid, docosahexaenoic acid
(22:6, n-3)
Minyak ikan mengandung kedua asam
lemak omega-3 ini (Yun. eicosa = 20, docosa
= 22), yang terdiri dari masing-masing 20
dan 22 atom C serta 5 dan 6 ikatan tak-jenuh.
EPA dan DHA praktis tidak dapat disintesis
oleh tubuh, hanya dalam jumlah kecil sekali
terjadi pengubahan dari asam alfa-linolenat
(ALA). Dalam tubuh EPA dirubah menjadi
DHA, yang merupakan zat paling aktif,
yang melalui beberapa tingkat akhirnya
menghasilkan eicosanoida dari seri-3, yaitu Tabel 54-7: Kandungan minyak total
prostaglandin (PGE3) dan leukotriën (LT5), dan minyak tak-jenuh dari beberapa
yang seperti PGE1 dan LT5 berkhasiat anti jenis ikan.
radang dan anti tumor.. Lihat Gambar 54-2.
Asam-asam ini paling banyak terdapat Asam omega-3 juga memiliki sejumlah kha-
dalam minyak ikan laut dingin seperti siat lain, seperti dapat dilihat pada ringkasan
herring, salem,  makril, belut, sardencis dan seluruh daya kerjanya di bawah ini:
tongkol. Daging merah, daging organ dan a. anti trombotik: menghambat agregasi
telur mengandung hanya sedikit asam ini. trombosit melalui inhibisi produksi TXA2
Di membran sel  ikan-ikan tersebut,  asam (tromboksan), yang bersifat mendorong
arachi­donat digantikan oleh EPA dan DHA, penggumpalannya.
sehingga terpelihara fleksibilitasnya pada b. anti radang dengan mencegah sintesis PG
suhu rendah (lautan dingin). Akibatnya, dari seri-2 dan leukotrien dari seri-4, yang
pembentukan eicosanoida peradang (PgE2, bersifat meradang kuat dan menstimulasi
LTB4, interleukin IL1,) terhalang, begitu pula pertumbuhan tumor. Pembentukan TNF
pembentukan TNF dan fibrinogen. Sebagai dan interleukin (efek meradang) oleh le-
gantinya, terbentuklah eicosanoida dari seri- kosit dan makrofag juga dihambat.
3 tersebut di atas, yang praktis tidak bersifat c. antitumor. Pada perkembangan  obat
meradang. diabetes  dari kelompok glitazon (thiazo-
Khasiat. Minyak ikan berkhasiat melin- lindion, lihat Bab 47) telah ditemukan
dungi pasien jantung terhadap meninggal bahwa  PPAR-gama (Peroxisome Prolifera-
mendadak akibat infark jantung sekunder tor-Activated Receptor) memegang peran-
bila dimakan dua kali seminggu sebagai ikan an penting pada mekanisme khasiat anti-
berlemak. Efek ini diperkirakan berkat DHA tumornya. Pasien diabetes  yang  kebetul-
yang berkhasiat mencegah gangguan ritme an juga menderita kanker ternyata tidak
dan mungkin juga berkat zat-zat pelindung hanya diperbaiki regulasi glukosanya
lain dalam minyak tersebut. Pada bangsa oleh  glitazon, melainkan juga proliferasi
Eskimo yang makan ikan dalam jumlah besar sel-sel kankernya  dihambat.  Kemudian
(400-500 g/hari), angka kematian akibat PJP ternyata  bahwa juga beberapa zat lain
rendah sekali, begitu juga orang Jepang. dengan khasiat  agonis PPAR-gama ber-
Orang Eskimo  juga sangat jarang menderita khasiat memberantas sel tumor, a.l. EPA/

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 899 25/04/2015 10:43:23


900 Seksi IX: Lain-lain

DHA dan squalen (dari minyak hati ikan Journal of Attention Disorders, online 24
hiu). Setelah aktivasi PPAR oleh  EPA, januari 2014.
terjadi  diferensiasi sel dan pertumbuhan  Juga dilaporkan memiliki efek antide-
sel tumor dialihkan menjadi  sel lemak presi yang baik sehingga dosis antidepre-
terminal (adiposit) dengan  “mereparasi”  si dapat diturunkan. Wanita hamil pada
apoptosis yang telah ditiadakan oleh sel trimester terakhir memiliki kekurangan
tumor.  Beberapa studi menunjukkan DHA dalam darahnya sedangkan pada
efek baik dari  minyak ikan pada kanker wanita dengan depresi postnatal kadar-
payudara, prostat, paru-paru dan ko- nya lebih rendah lagi.
lon17,18. Di samping  mekanisme ini  EPA/ g. memperkuat sistem imun melalui sti-
DHA juga diperkirakan bekerja an- mulasi aktivitas limfosit.
titumor berdasarkan  penghentian pem-
Penggunaan. Berdasarkan sifatnya, minyak
bentukan PGE2  dan LTB4, yang mensti-
ikan salem/makril digunakan terhadap pe-
mulir pertumbuhan sel kanker. Seba-
nyakit peradangan, misalnya pada rematik
gai gantinya terbentuk PGE1 dan PGE3 
berkhasiat mengurangi kakunya sendi di
tanpa  khasiat stimulasi tersebut, lihat 
waktu pagi. Pada peradangan usus kro-
Gambar 54-2.
nis, seperti colitis dan Crohn, masa remisi
d. menurunkan trigliserida darah dengan diperpanjang atau frekuensi kambuh diku-
25-30% dan berdasarkan sifat antitrom- rangi. Begitu juga pada penyakit auto-
botiknya mencegah aterosklerosis dan imun SLE (Systemic Lupus Erythematodes).
PJP. Efeknya terhadap kolesterol masih Pada eksim konstitusional, asam omega
perlu ditegaskan. Orang Eskimo, yang dapat mengurangi bersisiknya kulit dan
diet sehari-harinya mengandung banyak meringankan gatal-gatal. Secara preventif,
EPA dan DHA (antara lain dari anjing minyak ikan dianjurkan konsumsinya oleh
dan singa laut), jarang sekali menderita wanita hamil dan menyusui untuk menjamin
penyakit jantung. perkembangan optimal fungsi otak janin dan
e. menurunkan kadar glukosa darah untuk memperkecil risiko penyakit jantung,
dan memperbaiki efek insulin. Dengan infark otak dan jantung. Karena ikatan ganda
demikian sangat bermanfaat pada dia- dari EPA dan DHA mudah teroksidasi,
betes tipe 2 sebagai zat tambahan (kom- maka pada sediaannya selalu ditambahkan
plementer). vitamin E sebagai antioksidan, lazimnya 5
f. memperbaiki perkembangan saraf otak mg per 500 ml minyak ikan. Adakalanya juga
dan fungsinya, terutama pada janin dan dikombinasi dengan suatu asam omega-6
bayi. Otak terdiri dari lemak  untuk  ±60% untuk melengkapi efeknya.
dan dengan DHA sebagai asam yang Efek samping pada overdosis dapat berupa
terbanyak. ASI mengandung DHA dan perpanjangan waktu perdarahan berhubung
enzim delta-6-desaturasis yang penting penghambatan penggumpalan pelat darah.
untuk sintesis asam omega dan sering Pada dosis tinggi, senyawa ini dapat menim-
kali belum terdapat pada bayi. Susu bulkan perdarahan di hidung. Oleh karena
formula/botol sekarang ini banyak yang itu tidak boleh dikombinasi dengen asetosal
diperkaya dengan EPA dan DHA. Dalam yang memiliki daya kerja sama.
rangka ini EPA memengaruhi dengan Dosis: 3-4 dd 250 - 500 mg asam lemak (EPA
baik gejala ADHD dan digunakan pada + DHA). Selama kehamilan dan laktasi 1 dd
terapi alternatif (lihat Bab 31, Adrenergika 200 mg; untuk prevensi umum 1 dd 100 mg.
dan Adrenolitika, boks). Penambahan asam
Minyak ikan (salem, makril) 1000 mg me-
lemak omega 3/6 sebagai terapi kom-
ngandung ±300 mg EPA+DHA (30%). Salem
binasi dengan metilfenidat yang dosisnya
dan makril mengandung 12-20% minyak.
dapat dikurangi sehingga lebih dapat
diterima, mungkin dapat memperbaiki * Cod liver oil (levertraan) mengandung
kesetiaan terapi. ±20% EPA+DHA, di samping asam tak-

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 900 25/04/2015 10:43:23


Bab 54: Dasar-dasar Diet Sehat 901

jenuh lainny­a, asam lemak jenuh (±19%)


serta vitamin A dan D, lihat monografi Bab
53, Vitamin dan Mineral. Dalam tubuh, EPA
diubah menjadi DHA yang dapat menghalau
arachidonat dari dinding sel.

DAFTAR PUSTAKA
17. Terry P et al. Fatty fish consumption and risk of
prostate cancer. Lancer 2001;357:1764-66
18. Tsubouchi Y et al. Inhibition of lung cancer
cell growth by the PPAR-agonists through
induction of apoptosis. Biochem & Biophys Res
Commun 2000; 270: 400-5
19. Loman S. Taurine ter preventie en behandeling
van hart/ en vaatziekten? Orthomol Koerier
2002:17(94):36/40

14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 901 25/04/2015 10:43:23


14108649_OBAT P(Bab 54)_T-880-902.indd 902 25/04/2015 10:43:23
SEKSI X

LAMPIRAN

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 903 21/04/2015 20:56:21


LAMPIRAN A

OBAT-OBAT SELAMA KEHAMILAN


DAN LAKTASI

Penggunaan obat selama kehamilan dan lak­ Teratogenesis


tasi merupakan suatu masalah khusus yang Didefinisikan sebagai disgenesik (pembentuk­
tidak selalu dapat dihindari dan harus di­ an keliru) dari organ-organ janin secara
usahakan dengan risiko seminimal mungkin struktural maupun fungsional (misalnya
bagi ibu maupun janin. fungsi otak). Manifestasi yang khas dari
Sewaktu kehamilan timbul beberapa per­ teratogenesis berupa pertumbuhan yang
ubahan farmakokinetik yang dapat me­ terhambat atau kematian dari janin, karsino-
mengaruhi kadar obat dalam darah, seperti genesis dan malformasi struktur organ mau­
menurunnya pengikatan protein, mening- pun fungsinya.
katnya arus pendarahan di hati dan ginjal
serta meningkatnya metabolisme akibat ber- Merupakan pedoman emas bahwa semua
ubahnya aktivitas enzim CYP. obat harus dihindari selama kehamilan, terke-
cuali ada sebab-sebab yang mendesak un-
Anderson GD. Pregnancy-induced changes in tuk penggunaannya. Dalam hal ini harus
pharmacokinetics: a mechanistic-based approach. dipertimbangkan dengan saksama benefit-
Clin Pharmacokinet. 2005;44(10) 989-1008. nya bagi ibu terhadap risiko potensial bagi
Loebstein R. et al. Clinical relevance of therapeu­
janin. Lagipula keamanan dari kebanyakan
tic drug monitoring during pregnanct. Ther Drug
Monit. 2002 feb:24(1)15-22.
obat belum dapat dipastikan secara mutlak,
karena efeknya mungkin baru tampak bebe­
rapa tahun setelah kelahiran. Oleh karena itu
Selama beberapa dekade diperkirakan bahwa penelitian-penelitian jangka panjang semakin
plasenta berfungsi sebagai sawar (barrier) penting, karena ternyata bahwa efek jangka
yang melindungi janin terhadap efek meru­ panjang dari obat-obat teratogen terhadap
gikan dari obat-obat. Tetapi ternyata bahwa perkembangan saraf dapat lebih parah dari-
kebanyakan obat dapat menembus secara pada kelainan-kelainan struktural. Dalam hal
pasif atau ditranspor secara aktif melalui ini dapat disebut beberapa obat yang meme­
plasenta. Hal ini terbukti secara drastis dan ngaruhi perkembangan otak seperti karbam-
menyedihkan oleh peristiwa talidomida pada azepin, isotretinoin, fenitoin, asam valproat dan
permulaan tahun 1960, bahwa pengaruh warfarin (Tabel A).
suatu obat terhadap janin selama masa kritis
dari perkembangannya dapat mengakibatkan
defek fisik pada organ-organ tertentu.Lihat Proses untuk menentukan
Bab 4, Prinsip-prinsip Farmakodinamika, keamanan obat selama kehamilan
Efek-efek teratogen. Tiap tahun banyak sekali obat baru disal­
Periode intra-uterin selama 2 pekan sampai urkan ke pasaran, tetapi pada saat pemasa­
tiga bulan merupakan masa perkembangan ran data mengenai efek-efeknya terhadap
janin yang sangat peka terhadap efek obat janin pada umumnya masih sangat terbatas.
yang dapat mengakibatkan malformasi, ka- Pedoman pertama yang dipegang adalah
rena pada masa inilah terbentuknya organ- penelitian terhadap binatang percobaan.
organ utama. Ternyata bahwa obat-obat yang memi-

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 904 21/04/2015 20:56:21


Lampiran A: Obat-obat Selama Kehamilan dan Laktasi 905

liki sifat teratogen pada manusia dapat me­ sebagai efek samping. Tetapi bila pengobatan
nyebabkan efek-efek teratogen yang sama asma ini dihentikan, dapat mengakibatkan
pada hewan percobaan. Tetapi ada pula kekurangan oksigen bagi janin.
obat-obat yang memiliki efek teratogen Berdasarkan masalah-masalah demikian,
pada hewan bila diberikan dalam dosis maka perlu pertimbangan serius mengenai
tinggi, tetapi tidak bersifat teratogen pada risiko penggunaan obat selama kehamilan
manusia bila diberikan dalam dosis klinis. dan untung-ruginya bagi ibu maupun janin.
Dalam peristiwa talidomid justru terjadi
kebalikannya, yakni hanya dosis tinggi ber­ Pilihan obat saat kehamilan
sifat teratogen pada hewan, sedangkan pada
Banyak ibu hamil memerlukan pengobatan
manusia ternyata dosis rendah pun sudah
bagi keluhan-keluhan yang disebabkan oleh
menimbulkan cacat pada janin. Dosis tinggi
kehamilan, misalnya mual dan muntah. Be-
dari glukokortikoid atau benzodiazepin dapat
berapa prinsip harus dipatuhi pada pemi-
mengakibatkan bibir sumbing pada hewan,
lihan obat selama kehamilan.
tetapi dalam dosis klinis tidak memberikan
efek demikian pada manusia. Juga senyawa
1. Sebaiknya menggunakan obat-obat yang
salisilat dapat mengakibatkan malformasi
sejak lama sudah digunakan dalam prak-
pada hewan tetapi tidak pada manusia.
tik daripada obat-obat pengganti baru
Dari peristiwa-peristiwa ini dapat ditarik
(lihat Tabel B), walaupun obat baru me-
kesimpulan bahwa penelitian pada hewan
miliki misalnya lebih sedikit efek samping
dapat mendeteksi efek teratogen, tetapi sulit
bagi orang dewasa, tetapi keamanannya
untuk mengekstrapolasi efek-efek ini pada
bagi janin kurang jelas.
manusi­a.
2. Untuk menurunkan risiko sejauh mung-
Di samping percobaan pada hewan be­
kin bagi janin, sebaiknya digunakan
berapa usaha lain ditempuh untuk meng­
dosis obat yang paling rendah selama ke­
identifikasi kemungkinan sifat teratogen,
hamilan. Hal ini sebetulnya bertentang­
antara lain dengan menelaah hasil-hasil
an karena sebagian wanita hamil justru
monitoring obat (case reports dan penelitian-
membutuhkan dosis obat yang lebih
penelitian epidemiologik). Untuk ini telah
tinggi dari normal pada saat hamil tua
di-bentuk suatu jenis pelayanan yang dise­
berhubung meningkatnya berat badan
but International Development of Teratology-­
dan lebih cepatnya “clearance” (ekskresi)
information Services.
dari banyak obat , misalnya litium, di­
goksin dan fenitoin.
Efek dari penyakit ibu 3. Wanita hamil tidak dianjurkan untuk
Dalam penentuan peran obat terhadap janin, menggunakan obat bebas (over-the-coun-
jangan pula dilupakan bahwa penyakit yang ter drugs) tanpa konsultasi dengan dokter,
diderita ibu dapat merupakan risiko pada karena banyak faktor, termasuk taraf ke­
janin. Misalnya ibu penderita tekanan darah hamilan, dapat memengaruhi risiko bagi
tinggi atau kanker lebih cenderung untuk janin. Misalnya suatu obat NSAID dapat
bayinya menderita pertumbuhan intra-ute- digunakan terhadap nyeri pada trimester
rin yang terhambat. Juga ibu hamil yang pertama dari kehamilan, tetapi semakin
menderita epilepsi atau diabetes condong banyak bukti menyatakan bahwa bebe­
untuk melahirkan bayi dengan malformasi. rapa obat NSAID merupakan risiko bagi
Penggunaan asam valproat oleh ibu hamil janin pada masa kehamilan tua.
dapat meningkatkan risiko bagi bayi mende-
rita neural tube defect, IQ rendah atau autis. Di Swedia telah disusun klasifikasi peng-
Keluhan asma meningkat pada sekitar gunaan obat selama kehamilan dan laktasi
se­pertiga dari wanita hamil dan pengobat- terutama atas dasar pengalaman klinis pada
annya dengan kortikosteroid dapat me­ manusia. Karena klasifikasi ini sangat luas
nimbulkan perlambatan pertumbuhan bayi dan meliputi banyak sekali obat, maka kami

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 905 21/04/2015 20:56:21


906 Seksi X: Lampiran

telah meringkaskannya menjadi tiga daftar, cara potensial merugikan janin berdasar-
yaitu: kan percobaan hewan atau pula belum
terdapat cukup data mengenai keaman-
A. Daftar obat yang tidak boleh diberikan
annya.
pada wanita hamil
Daftar ini terdiri dari obat-obat yang C. Daftar obat yang aman selama laktasi
bersifat teratogen dan telah dibuktikan Sebagian besar dari obat-obat yang
dapat membuat cacat janin. Obat-obat dikonsumsi ibu dapat dideteksi dalam air
yang tercantum dalam daftar ini tidak susunya walaupun dalam jumlah kecil.
mutlak dilarang penggunaannya oleh Namun demikian beberapa obat dapat
wanita hamil, tetapi dalam keadaan da- menimbulkan masalah pada bayi yang
rurat masih dapat digunakan dengan diberi ASI. Sebagai contoh misalnya kar-
mempertimbangkan benefit bagi ibu dan bimazol yang dapat mengganggu fungsi
risiko bagi janin. tiroid dari bayi. Terkenal adalah tetrasik-
lin yang juga mencapai air susu dan dapat
B. Daftar obat yang dianggap aman bagi
mengakibatkan pewarnaan kuning ir­
wanita hamil
reversibel pada gigi yang sedang/akan
Dalam daftar ini tertera obat-obat yang
tumbuh.
dianggap aman bagi wanita hamil, yang
setelah digunakan selama jangka waktu Sama seperti pada waktu hamil, ibu-ibu yang
panjang tidak menampilkan efek buruk menyusui juga harus menghindari penggu­
pada janin. Obat-obat lainnya yang ti- naan obat, terkecuali bila mutlak dibutuhkan.
dak dimasukkan dalam daftar dapat se- Dalam hal ini risiko bagi bayi harus dipertim­

ACE-penghambat15 Kandesartan Primidon


ATI-antagonis Kaptopril Propiltiourasil
Amikasin Karbamazepin Ramipril
Aminopterin Karbimazol Retinoida
Androgens Kinidin Siklofosfamida
Antikolinergika Kinin Silazapril
Asam Valproat Kuinapril Siproteron
Azathioprin Linestrenol(>2,5 mg) Sitostatica (semua)
Benazepril Lisinopril Streptomisin
Danazol Litium Talidomida
DES (dietilstilbestrol) Losartan Testosteron
Doksisiklin Metimazol Tetrasiklin/oksi-T.
Enalapril Metotreksat Tiourasil
Eprosartan Misoprostol Tiroistatika
Ethosuksimida Nandrolon Tobramisin
Etretinat Netilmisin Vaksin(semua,kecuali lihat B)
Fenitoin NSAIDs Valsartan
Fenobarbital Penghambat ACE Vigabatrin
Fluoksimesteron Penisilamin Warfarin
Fosinopril Psikofarmaka
Gansiklovir Psikotropika
Gentamisin
Griseofulvin
HepatitisA/B
Hipoglikemika
Irbesartan
Isotretinoin

Daftar A. Obat-obat yang TIDAK BOLEH diberikan pada wanita hamil

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 906 21/04/2015 20:56:21


Lampiran A: Obat-obat Selama Kehamilan dan Laktasi 907

bangkan terhadap benefits dari pemberian dalam susu ibu. Obat lainnya yang tidak ter­
ASI atau untuk sementara diganti dengan cantum dalam daftar merupakan obat yang
susu kaleng. dapat mencapai susu ibu dalam jumlah ba­
Obat yang dapat diminum dengan aman nyak dan mungkin dapat berefek buruk pada
oleh ibu selama menyusui adalah obat yang bayi atau belum terdapat (cukup) data me­
tidak atau hanya sedikit diekskresikan ke ngenai keamanannya.

Acetaminofen Dihydrotachysterol Methimazol


Acetylcysteine Dimethindene Methyldopa (l-)
Alginic acid Dipyridamol Mexiletine
Amilorida Dydrogesteron Moclobemide
Amoxicillin Efedrine Miconazol
Ampicillin Erythromycin Naloxone
Antasida Ethambutol Niclosamide
Azithromycin Fenazone Nitrofurantoin
Bezafibrate Fenoterol Noscapine
Bisacodyl Flucloxacillin Nystatine
Bromocriptine Flumazenil Oxytocin
Buspiron Fluoksetin Papaverine
Butylscopolamin Fluvoxamine Paracetamol
Calcitriol Folic acid Penicillin-G/V
Cefalosporins Folinic acid Permethrin
Chlorcyclizine Gliserin Piperacillin
Chlorhexidine Granisetron Pizotifen
Ciclosporine Guaifenesine Prilocain
Cimetidine Heparin Promethazine
Cinnarizine Heparin LMW Ranitidine
Cisapride Hyaluronic acid Roxithromycin
Clemastine Hydralazine Salbutamol
Clindamycin Hydrocortisone Salmeterol
Clofibrate Hydroxyzine Sennoside
Clotrimazol Ipratropium-Br Sorbitol
Cloxacillin Isoniazide Spiramycin
Codeine Isoprenaline Spironolacton
Cromoglicate Isosorbide nitr. Sufentanil
Colestipol Labetalol Sumatriptan
Cyclandelate Laktulosa Sucralfat
Cyclizine Levothyroxin Sulfasalazine
Cyproheptadine Liothyronin Terbinafine
Desmopressine Lidocaine Terbutaline
Dextromethorfan Lincomycin Terfenadine
Dextropropoxyfen Magnesiumoxide Theofylline
Didanosine Meclizine Tranexamic acid
Difenhydramine Medroxyprogest. Trihexyfenidyl
Digoxin Mepivacaine Vaks.influenza
Dihydralazine Methenamine Vaksin polio
Methimazol Tetanus toxoid
Methyldopa (l-)

Daftar B. Obat-obat yang dianggap aman bagi wanita hamil


Catatan: Walaupun daftar ini memuat obat-obat yang dianggap aman bagi wanita hamil, namun tetap
harus berpegangan pada „golden rule“, bahwa wanita yang mengandung maupun yang menyusui harus
menghindari penggunaan obat, terkecuali bila ada petunjuk khusus dari dokter yang merawatnya.

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 907 21/04/2015 20:56:21


908 Seksi X: Lampiran

Acetylsalicylic acid Epinefrine Moclobemide


Aciclovir Ethambutol Morphine
Alginic acid Erythromycin Naproxen
Alimemazine Fenazone Nitrazepam
Alprenolol Flucloxacillin Nitrofurantoin
Amoxicillin Fluocortolon Norethisteron
Ampicillin Folinic acid Nortriptyline
Atenolol Fosfomycin Noscapine
Aztreonam Fusidic acid Nystatine
Baclofen Haloperidol Opipramol
Betamethasone Heparin Oxazepam
Betaxolol Hyaluronic acid Oxybuprocain
Bisacodyl Hydralazine Paracetamol
Bisoprolol Hydrocortisone Penicilline G/V
Bumetanide Hydroxychloroquine Perfenazine
Bupivacaine Hyoscyamine Periciazine
Bromocriptine Ibuprofen Pethidine
Carvediol Imipramin Phenylbutazon
Carbamazepin Ipratropium Phenytoine
Cefalosporins Isoniazide Pindolol
Chlordiazepoxide Ketoconazol Piperacilline
Chloroquine Kinine Piroxicam
Chlorpromazine Kinidine Predniso(lo)ne
Cisapride Labetolol Prilocaine
Chlorhexidine Levocabastine Propafenone
Chlorpromazine Levonorgestrel Propranolol
Clemastine Levothyroxine Propylthiouracil
Clobetasol Levopromazine Pyrimethamin
Clobetasone Lidocaine Retinol (vit A)
Clomipramine Liothyronine Rifampicine
Cloxacillin Loperamide Roxitromycine
Codeine Loratidine Scopolamine
Colestipol Lorazepam Spironolactone
Colestyramine Lynestrenol (>2,5 mg) Sucralfat
Cotrimoxazol Magnesiumoxide Sulfamethoxazol
Cromoglicate Medroxyprogester Sulfasalazine
Dextropropoxyfen Mesalazine Terbutalin
Desonide Methadone Tetracyclin
Diclofenac Methenamine Oksitetracycl
Difenhydramine Methotrexate Theofyllin
Digoxine Metoclopramid Thioridazin
Dihydralazine Metoprolol Tranexaminic ac.
Dimethindene Metronidazol Triamcinolone
Doxycycline Mexiletine Trimethoprim
Enalapril Midazolam Valproic acid
Verapamil

Daftar C. Obat-obat yang boleh diminum ibu selama menyusui.


(dengan persetujuan dokter yang merawat)

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 908 21/04/2015 20:56:21


Lampiran A: Obat-obat Selama Kehamilan dan Laktasi 909

DAFTAR PUSTAKA
15. de Leeuw P.W. Duidelijk verhoogd
risic­o op congenitale afwijkingen door
het gebruik van angiotensineconver­
terend-enzym (ACE)-remmers in de
zwangerschap. NTvG 2006;150:1605-7.

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 909 21/04/2015 20:56:21


LAMPIRAN B

Daftar dosis lazim (per oral)


(dosis obat-obat lain lihat teks)

Nama obat Dosis lazim


A
Akseroftol pengobatan: 25.000 I.U.
Alfa-tokoferol sehari 100-600 mg
Alilestrenol 3 dd 5 mg
Alklofenak 3 dd 500 mg, maks. sehari 3 g
Alopurinol permula 2-3 dd 50 mg; maks. sehari 800 mg;
pemeliharaan 1 dd 300 mg pagi p.c.
Alprenolol hipertensi: 1-2 dd 100-200 mg;
aritmia: 4 dd 25-100 mg;
angina pect.: 4 dd 50-100 mg
Aluminium hidroksida tiap kali 0.5-1 g
Amfepramon 1 dd 75 mg a.c.
Amilorida sehari 5-20 mg; pemelih. 5-10 mg
Aminofilin 3 dd 100-200 mg p.c.; rektal 3 dd 250-500 mg
anak-anak 1-3 dd 5 mg/kg bb
Amitriptilin sehari 30-200 mg
Amoksisilin 3-4 dd 250-500 mg; a.c.
Ampisilin 3-4 dd 250-500 mg; a.c.
Aneurin HCl sehari 10-50 mg
Antazolin 2-4 dd 50-100 mg
Asam asetilsalisilat lihat Asetosal
Asam askorbat pencegahan: sehari 25-75 mg; pengobatan 1-3 dd 200-500 mg
kebutuhan sehari anak 3bln-12 th: 25-75 mg
Asam empedu 250-500 mg
Asam folat 1 dd 5-10 mg; sehari 20-50 mg
sampai 30 bln: sehari 5-10 mg
Asam mefenaminat permula 500 mg; kmd 3-4 dd 250 mg p.c.
Asam nalidiksat 4 dd 1 g; maks. 7-14 hari
Asam nifluminat 3-4 dd 250 mg
Asam nikotinat hiperlipid.: 3dd 100 mg; berangsur sampai sehari 1,5-6 g
Asam pantotenat terapi 5-100 mg (garam Na/Ca)
Asam valproat permula 3-4 dd 100-150 mg d.c., dl 2
minggu naik sampai 900-1800mg sehari
Asebutolol hipertensi: 1 dd 400 mg;
aritmia/angina pect. 2-3 dd 100-200 mg
Asefilin piperazin 2-4 dd 250-500 mg p.c.

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 910 21/04/2015 20:56:21


Lampiran B: Daftar Dosis Lazim (per oral) 911

Asenokumarol permula15-25 mg;pemelih. 2-10 mg vesp.


Asetazolamida 8-30mg/kg bb; maks.1g sehari; atau 1-4 dd 250 mg
Asetilsistein 3 dd 200 mg; 3 bl-1 th 1-2 dd 50-150 mg
Asetosal 1 th s/d 6 th: 1-2 dd 200-300 mg
6 th s/d 12 th: 1-2 dd 300-500 mg
Aspirin lih.Asetosal
Atenolol hipertensi: 1dd100 mg; angina pect. 2 dd 50-100 mg
Atropin 3 dd 0.25-0.8 mg
Azathioprin sehari 2-5 mg/kg bb

B
Beklometason dipropionat inhalasi 3-4 dd 50 mcg; maks.1 mg sehari
Belladonna ekstrak 3 dd 10-20 mg
Bendroflumethiazida 1 dd 5-10 mg;atau 3x seminggu
Benfotiamin terapi: sehari 100-300 mg
Benorilat 4 dd 1-2 g p.c.
Benzbromaron 1 dd 50 mg d.c.; naik sampai sehari 200 mg
Benzidamin 3-4 dd 50 mg p.c. (klorida)
Benziodaron 1 dd 50 mg d.c.;naik sampai sehari 200 mg
Benzoktamin 3 dd 10 mg; sbg obat tidur 20 mg
Benzonatat 3 dd 100-200 mg
Betametason 4 dd 0.25-0.5 mg (di-Na-fosfat)
Bevonium 2-3 dd 50-100 mg (metilsulfat)
Bezitramida 1-6 dd 5 mg
Biotin sehari 0.15 mg
Bisakodil 5-10 mg vesp.; sup. 10 mg pagi
Bismutsubkarbonat 2-3 dd 0.5-1 g
Bismutsubnitrat 2-3 dd 0.5-1 g
Bromazepam sehari 4.5-9 mg
Bromheksin 3-4 dd 4-8 mg
Bromisoval 300-600 mg vesp.;sedativ. 2-3 dd 300mg
Buformin permula 200 mg pagi d.c. dan
100 mg d.c. vesp.; kmd 1-2 dd 100 mg
Bumetanid 1 dd 1 mg; maks. 4 mg
Busulfan sehari 4-6 mg
Butilskopolamin oral/rektal 3-5 dd 10-20 mg (HBr)

D
Dapson selama 4 minggu 2 dd seminggu 50mg;
naik dg 100 mg seminggu sampai 400 mg; maks. 600 mg
Deksametason 4 dd 0,25-0,5 mg
Deksklorfeniramin 3 dd 2 mg
Dekstrometorfan 3-4 dd 5-15 mg
Dekstrotiroksin permulaan 1 dd 1-2 mg, naik dg 1-2 mg tiap minggu
sampai maks. 1 dd 8 mg.
Diazepam sehari 6-30 mg
Dibunat sehari 60-120 mg

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 911 21/04/2015 20:56:21


912 Seksi X: Lampiran

Didrogesteron 2-4 dd 5-10 mg


Difenhidramin 4 dd 25-50 mg
Difenilhidantoin Natrium 1-2 dd 100-300 mg d.c.
Digitoksin permulaan 0,1-0,3 mg, kmd setiap 6-8 jam 0,2 mg sampai
1-2 mg sehari; pemeliharaan 1 dd 0,05-0,2 mg.
Digoksin permulaan 0,25-1 mg; kmd setiap 6-8 jam 0,25-0.75 mg, sampai
2-3 mg; pemeliharaan 1-3 dd 0,25 mg
Dihidralazin permulaan 3 dd 12,5 mg (sulfat), kmd naik sampai maks.
3 dd 50 mg
Dihidroergotamin 3 dd 1-2 mg (mesilat)
Diklofenak 3 dd 25-50 mg
Diloksanida 3 dd 500 mg; anak-anak sehari 20 mg/kg bb
Diltiazem permula 3 dd 30 mg a.c.; kmd 3-4 dd 60 mg; maks. sehari 360 mg
Dimenhidrinat 4 dd 50-100 mg
Dimetilpolisiloksan 3 dd 40-80 mg d.c.
Dipiridamol 2-3 dd 25-50 mg
Dipiron 2-3 dd 0,5-1 g
Disopiramida permulaan 100-200 mg d.c. ; sampai 3 dd 100-200 mg
Doksisiklin loading dose 200 mg; kmd 1 dd 100 mg
Domperidon 3-4 dd 10-20 mg a.c.; anak 3-4 dd 0,3 mg/kg bb

E
Efedrin 3 dd 25-50 mg
Efetonin 3 dd 50 mg
Ergometrin maleat 2-3 dd 0,5-1 mg
Ergonovin lih. Ergometrin
Ergotamin tartrat 3-4 dd 1-2 mg; maks. sehari 8 mg
Eritromisin 4 dd 250-500 mg a.c.; anak sehari 20-40 mg/kg bb
Estradiol 1 dd 2 mg
Ethambutol 1 dd 15-25 mg/kg bb
Etilmorfin sekali 10-50 mcg; sehari 30-150 mcg

F
Famotidin sehari 20-40 mg hs
Felodipin sehari 5-10 mg; maks. sehari 20 mg
Fenfluramin 3 dd 20-40 mg a.c.
Fenformin 1-2 dd 25-50 mg d.c.
Fenilbutazon 3-4 dd 200 mg d.c.; pemeliharaan 1 dd 100-200 mg
Fenilefrin 3 dd 20 mg
Fenilpropanolamin 3 dd 25-50 mg (HCl)
Feniramin 3 dd 25 mg
Fenitoin 1-2 dd 100-300 mg (garam Na) d.c.
Fenkamfamin 1-2 dd 10 mg
Fenobarbital sedatif 15-50 mg; dosis tidur 100-200 mg
Fenolftalein 100-200 mg a.n.
Fenoterol 3 dd 2,5 mg (bromida)
Fenprokumon permulaaln 20-30 mg; pemeliharaan 0,75-6 mg

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 912 21/04/2015 20:56:21


Lampiran B: Daftar Dosis Lazim (per oral) 913

Fentermin 1 dd 15-30 mg pagi p.c.


Ferofumarat 3 dd 200 mg (= 65 mg Fe)
Feroglukonat 3 dd 430 mg (= 50 mg Fe)
Ferosulfat sehari 150-300 mg fero; (125 mg ferosulfat~25 mg fero)
Finasterida sehari 5 mg
Fitomenadion 1-10 mg
Floktafenin permula 200-400 mg; kmd 4-6 dd 200 mg; maks. sehari 1,6 g
Flukloksasilin 3-4 dd 500 mg; anak sampai 2 th 3 dd 125 mg
Flunitrazepam 1 - 4 mg a.n.
Fluokortolon 1 dd 20-60 mg
Fluoksimesterolon 1-2 dd 5 mg
Fluoro-urasil sehari 6-15 mg/kg bb
Flurazepam 7,5-30 mg (garam HCl) a.n.
Flurbiprofen sehari 150-200 mg
Flutamida 3 dd 250 mg p.c.
Fluvastatin 1 dd 20-40 mg hs
Fluvoksamin sehari 100-200 mg
Frusemida lih. Furosemida
Ftalilsulfathiazol 4-6 dd 0,5-1 g
Furazolidin 4-6 dd 100 mg p.c.; anak 4-6 dd 25-50 mg
Furosemida 40-80 mg pagi p.c.

G
Gabapentin 3 dd 100-200 mg
Gemfibrozil 2 dd 600 mg a.c. pagi
Glafenin 3-5 dd 200 mg; maks. sehari 1 g
Glibenklamida 1-2 dd 2,5-5 mg p.c.
Gliklazida 2-3 dd 80 mg d.c.
Glipizida 1-2 dd 5-10 mg d.c.
Gliserilguaiakolat 4-6 dd 100-200 mg
Gliseriltrinitrat 0,4-1 mg; maks. sehari 10 mg
Glutetimida sedativum 3 dd 250 mg; dosis tidur 500 mg
Griseofulvin 4 dd 125 mg atau1 dd 500 mg p.c.
Guaifenesin lih. Gliserilguaiakolat
Guanfasin 1 dd 1 mg; maks. sehari 6 mg

H
Haloperidol 3 dd 1-5 mg
Hidralazin 4 dd 10 mg
Hidroklorthiazida 1-2 dd 25-100 mg, maks. sehari 200 mg
Hidroksizin 3 dd 10-25 mg

I
Ibuprofen 3-4 dd 400 mg d.c.; pemeliharaan 3 dd 200 mg
Imipramin 3 dd 25-50 mg sampai sehari 250-300 mg (klorida)
Indapamida 1 dd 2,5-5 mg pagi d.c.
Indometasin 2-3 dd 25-50 mg d.c.

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 913 21/04/2015 20:56:21


914 Seksi X: Lampiran

Isoaminil 3 dd 40-80 mg (siklamat, sitrat)


Isoniazida 2 dd 100-200 mg a.c.
Isoprenalin sublingual 5-10 mg
Isopropilaminofenazon 3 dd 400 mg; kmd 1 dd 600 mg
Isoproterenol subling. 10-15 mg
Isosorbida dinitrat akut subling. 5-10 mg; profilakt. 3-4 dd 5 mg
Isosorbida mononitrat 3 dd 1-2 mg d.c.
Isoxsuprin 3-4 dd 10-20 mg (klorida) p.c.
Itrakonazol 1 dd 100-200 mg


K
Kalsiferol sehari 1000-2000 U
Kalsitriol sehari 250 mcg
Kaptopril permula 3 dd 25 mg a.c.; kmd 2-3 dd 37,5-50 mg
Karbamazepin 2-3 dd 200-400 mg
Karbimazol 3 dd 10-20 mg
Karbo adsorbens 3-4 dd 0,5-1 g
Karbosistein 3-4 dd 750 mg; anak 3 dd 100-375 mg
Karisoprodol 4 dd 350 mg
Ketokonazol 1 dd 200 mg d.c.; maks. sehari 400 mg; anak 3 mg/kg bb
Ketoprofen 2-4 dd 50 mg
Ketotifen 2 dd 1-2 mg
Kinidin 2-3 dd 0,75-1,5g (bisulfat)
Kinin 3 dd 300 mg-500 mg (HCl/bisulfat); pereda otot 100-200 mg a.n.
Kinin anak < 1 th, sehari 10 mg per bln usia; anak>1th, sehari 100 mg
per tahun usia (tanat, etilkarbonat)
Klemastin 2 dd 1 mg a.c.
Klidinium bromida 3-4 dd 2,5 mg (bromida)
Klindamisin 4 dd 150-300 mg
Klobazam 3 dd 10 mg
Klofazimin 1 dd atau tiap 2hari 100 mg
Klofibrat 3-4 dd 0,5 g p.c.
Klomifen sehari 5 mg p.c. selama 5 hari
Klomipramin sehari 50-200 mg
Klonazepam 3 dd 1-2,5 mg; anak 3 dd 0,5-1 mg
Klonidin permula 3 dd 75 mcg (klorida), sampai 3 dd 150-300 mcg;
profilakt. migrain 2 dd 25-75 mcg
Klopamida 1 dd 20-60 mg p.c. ; maks 100 mg
Klorambusil sehari 5-10 mg; pemeliharaan sehari 2-4 mg
Kloramfenikol permula 2 g; kmd 4 dd 1 g selama 4 minggu (tifus)
Klordiazepoksida sehari 15-75 mg
Klorfenamin 4 dd 2-8 mg
Kloroquin difosfat 2 dd 250-400 mg; anak sehari 5-10 mg/kg bb
Klorothiazida 1-2 dd 0,5-1 g p.c.
Klorprenalin 4-6 dd 20-30 mg (klorida)
Klorfeniramin 3-4 dd 3-4 mg (maleat)

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 914 21/04/2015 20:56:21


Lampiran B: Daftar Dosis Lazim (per oral) 915

Klorpromazin sehari 75-100 mg


Klorpropamida 125-250 mg p.c. pagi; maks. sehari 0,5 g
Klorthalidon 1 dd 100-200 mg; maks. 200 mg; pemeliharaan 1 dd 50-100 mg
atau 3 kali seminggu
Kodein HCl batuk 3-5 dd 20-40 mg; diare 4 dd 20-40 mg;
analget. maks. 3 dd 30-60 mg
Kofein 1-3 dd 100-200 mg
Kolestiramin 3-4 dd 4 g d.c.
Kolinteofilinat 3-4 dd 200-400 mg
Kolistin akut: tiap 1-2 jam 0,5-1 mg, maks sehari 6 mg;
Kolkisin akut 1 mg, lalu 0,5 mg setiap 2 jam, maks. 8 mg
Kotrimoksazol 2 dd 2 tab. (sm 400 mg+tmp 80 mg) ; tifus/infeksi parah 2 dd 3 tab
maks. 14 hari; gonore 4 dd 2-4 tab. selama 2 hari

L
Labetalol permula 3 dd 100 mg; kmd 3-4 dd 200-600 mg
Laktulosa permula 15-30 g larutan 50%; pemeliharaan 5-15 g
Lamotrigin 2 dd 100 mg
Lanatosida C pemeliharaan 1-4 dd 0.25 mg
Lansoprazol 1 dd 30-60 mg a.c. pagi
Levamisol 1 dd 2,5 mg/kg bb p.c. selama 2 hari (garam HCl)
Levodopa 1-5 dd 300 mg d.c.
Levomepromazin sehari 75-150 mg
Lidoflazin 1-3 dd 60 mg d.c.
Linestrenol sehari 5 mg
Linkomisin 3-4 dd 500 mg a.c.
Lisinopril permula 1 dd 10 mg; pemeliharaan 1 dd 20-40 mg; maks. sehari 80 mg
Loperamida permula 4 mg, kmd tiap jam 2 mg; maks sehari 16 mg
anak sampai 8 th: 2-3 dd 0,1 mg/kg bb;
anak 8-12 th permula 2 mg; maks. sehari 8-12 mg
Lorazepam 3 dd 1-2,5 mg
Lovastatin 1 dd 20 mg malam; maks. sehari 80 mg


M
Magnesiumsulfat sekaligus 15-30 g
Maprotilin 3 dd 25-50 mg
Mazindol 3 dd 1-2 mg p.c.
Mebendazol dew. dan anak: oksiuriasis 100 mg d.c. pagi;
cacing lain 2 dd 100 mg, selama 3 hari
Mebeverin 3-4 dd 100 mg (HCl) a.c.
Mebhidrolin sehari 100-300 mg
Megestrol 2 dd 30-75 mg (asetat) p.c.; pemeliharaan sehari 15-30 mg
Meklizin 3 dd 12,5-25 mg
Menadion sehari 5-10 mg
Mepenzolat bromida 5 dd 10-20 mg
Meprobamat 3-4 dd 400 mg

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 915 21/04/2015 20:56:21


916 Seksi X: Lampiran

Metamizol lih. Dipiron


Metampiron lih. Dipiron
Metformin permula 3 dd 0,5 g d.c.; kmd sampai 3 dd 1 g
pemeliharaan 2 dd 0,5 g
Methenamin 3 dd 0,5-1 g
Metotreksat sehari 5-10 mg
Metildigoksin pemeliharaan 2-3 dd 0,1 mg
Metildopa permula 250 mg pagi p.c.; kmd 2-3 dd 250 mg;
maks. 4 dd 500 mg
Metilergometrin 2-3 dd 0,25-0,5 mg

Metilprednisolon 4 dd 2-4 mg
Metiltestosteron sehari 10-50 mg
Metisergida permula 1 mg d.c., kmd sampai 2 dd 1-2 mg
Metoklopramida 3 dd 10 mg (HCl);
Metoprolol hipertensi 1 dd 50-100 mg; angina pect. 3 dd 50-100 mg
Metronidazol disenteri usus: 3 dd 750 mg; amebiasis 3 dd 500 mg;
trichomon. 2 dd 250 mg; giardiasis 1 dd 500 mg
Minoksidil permula 4 dd 2,5 mg, kmd sampai sehari 20-40 mg
Minosiklin loading dose 200 mg, kmd single dose 100 mg sehari
Minyak Kastor lih. Ricini Oleum
Moklobemida 3 dd 100 mg p.c.; maks. sehari 600 mg

N
Nabumeton 1 dd 0,5-1 g h.s.
Nalokson 1-5 mg
Naproksen 2- 3 dd 250 mg, maks. sehari 750 mg;
Natriumbikarbonat sehari 1-4 g
Natriumsalisilat urikosurik: 3-4 dd 2g
Neomisin sulfat 4-6 dd 0,5 g
Neostigmin 3 dd 15-30 mg (bromida)
Niasin lihat nikotinilalkohol
Nifedipin permula 3 dd 10 mg; kmd 3-4 dd 20-30 mg d.c.
Nikardipin 3 dd 20 mg; pemeliharaan 3 dd 30 mg; maks. sehari 120 mg
Niklosamida 1 g a.c., 1 jam kmd 1 g lagi; anak 2-8 th: 1/2 dosis;
di bawah 2 th: 1/4 dosis
Nikotinamida 3-4 dd 50-100 mg; maks. sehari 1 g
Nikotinil alkohol 3-4 dd 25-150 mg (hidrogentartrat)
Nimodipin tiap 4 jam 60 mg
Nimorazol amebiasis: sekaligus 2 g p.c. (7 hari); trichomon.: 3 dd 1 g
Nistatin 3 dd 0,5 - 1 MU
Nitrazepam 2,5-10 mg a.n.; epilepsi permula 1 dd 5 mg, sampai sehari 10-30 mg
Nitrofurantoin 3-4 dd 100 mg d.c.
Nitrogliserin subling. 0,5-1 mg setiap kali, maks. sehari 10 mg
Norefedrin 3 dd 25-50 mg
Norethisteron 2-3 dd 5 mg

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 916 21/04/2015 20:56:21


Lampiran B: Daftar Dosis Lazim (per oral) 917

Norfloksazin 2-3 dd 400 mg


Nortriptilin sehari 30-250 mg
Noskapin 3-4 dd 15-50 mg; maks. sehari 250 mg
Novaminsulfon 2-3 dd 0,5-1 g

O
Oksazepam sehari 30-150 mg
Oksifenbutazon permula 2-3 dd 200 mg
Oksifenonium 3-4 dd 5-10 mg
Oksolamin tiap 4 jam 100-200 mg (sitrat)
Oksomemazin sehari 10-40 mg
Oksprenolol hipertensi: 2 dd 100-200 mg; aritmia 4 dd 25-100 mg;
angina pect.: 4 dd 50-100 mg
Oleum Ricini lih. Ricini Oleum
Opipramol sehari 50-300 mg
Orsiprenalin 4 dd 10-20 mg (sulfat)

P
Pankreatin 0,5 g
Papaverin HCl 3-4 dd 40-100 mg; maks. sehari 600 mg
Parafinum lIquidum 15-45 ml a.n.
Parasetamol 4-6 dd 325-650 mg; maks. sehari 4 g;
anak 60-120 mg, maks. sehari 1,2-2,4 g
Pentazosin 4-6 dd 50-100 mg
Pentoksiverin 3-4 dd 15-30 mg
Perfenazin sehari 5-30 mg
Pindolol hipertensi: 1 dd 5-20 mg; aritmia/angina pect.: 3 dd 5-10 mg
Pipenzolat 3 dd 5 mg a.c. dan 5-10 mg a.n. (HBr)
Piperazin askaris: sekaligus 3 g (heksahidrat); anak 50 mg/kg bb;
1-2 th: 1 g; 3-5 th : 2 g; di atas 6 th: sekaligus 3 g
Pirantel sekaligus 500-750 mg; anak 10 mg/kg bb
Pirazinamida 3 dd 0,6-1 g
Piridoksin 4-5 dd 10 mg; anti-vomit: sehari 50-100 mg
Piridostigmin 3 dd 20-80 mg
Pirimethamin profilakt.: 1 kali seminggu 25 mg; maks. 4 minggu
Pirvinium sekaligus 5 mg (basa)/kg bb
Pizotifen permula 0,5 mg a.n. sampai 3 dd 0,5 mg; maks. sehari 4,5 mg
Prazepam sehari 10-60 mg
Prazosin 2-3 dd 0,5-2 mg
Prednisolon setiap 24 jam 5-50 mg pagi atau setiap 48 jam p.c.
Prednison 4 dd 2,5-5 mg
Primaquin 1 dd 15 mg (basa) (14 hari)
Primidon 4 dd 125-500 mg
Probenesid 2 dd 250 mg d.c. (1 minggu), kmd 2 dd 500 mg
Proguanil profilakt.: 1 dd 100 mg
Prokainamida 4-6 dd 250-500 mg (klorida)

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 917 21/04/2015 20:56:21


918 Seksi X: Lampiran

Prokarbazin permula sehari 50 mg, kmd sehari 250-500 mg


Promethazin 3 dd 25-50 mg
Propantelin bromida 3 dd 15 mg d.c. dan 30 mg a.n.
Propifenazon 3 dd 250 mg
Propiltiourasil 2-4 dd 100 mg; kmd sehari 50-200 mg
Propranolol hipertensi: 2 dd 60-80 mg; aritmia sehari 10-40 mg;
angina pect.: 4 dd 20-80 mg
Prostigmin permula 7,5 mg; pemeliharaan sehari 15-375 mg
Pseudo-efedrin 3-4 dd 60 mg, maks. sehari 240 mg; anak 4 dd 1 mg/kg bb

R
Reserpin 3 dd 0,1-1 mg
Retinol sehari 50.000 UI; anak sampai 8 th sehari 10.000-20.000 I.U.
Riboflavin 5-10 mg
Ricini Oleum 15-30 ml; anak 4-15 ml
Rifampisin tbc: sekaligus 400-600 mg pagi a.c.; lepra: sekaligus 600 mg a.c.
gonore: sekaligus 900 mg (2-3 hari)
Rutosida 3-4 dd 20-50 mg

S
Salazosulfapiridin 3-6 dd 0,5 1 g
Salbutamol 4 dd 2-4 mg
Salisilamida 4 dd 1 g p.c.
Sefadroksil 1-2 dd 0,5-1 g; anak sehari 25-50 mg/kg bb dl 1-2 dosis
Sefaklor tiap 6-8 jam 250 mg, maks. sehari 4 g; anak sehari 20 mg/kg bb dl 3 dosis
Sefaleksin tiap 6 jam 250-500 mg, maks. sehari 4 g; anak 25-50 mg/kg bb dl 4 dosis
Sefiksim 1-2 dd 200 mg; anak 2 dd 4 mg/kg bb
Sefprozil 1-2 dd 500 mg; tiap 12 jam 7,5 mg/kg bb
Sefradin tiap 6 jam 250-500 mg; anak 25-50 mg/kg bb dl 2-4 dosis
Seftibuten sehari 400 mg; anak sehari 9 mg/kg bb
Sefuroksim 2 dd 250-500 mg d.c.; anak 2 dd 125-250 mg
Sianokobalamin 1-2 dd 100 mcg
Siklandelat 3-4 dd 200-400 mg p.c.
Siklizin 3 dd 50 mg
Siklofosfamida 3 dd 50-100 mg
Sikloserin 2 dd 250 mg
Simetidin 3 dd 200 mg d.c. dan 400 mg a.n., total sehari 1 -2 g
Sinarizin vertigo: 1-3 dd 25-50 mg
Siprofloksasin 2 dd 250-500 mg
Siproheptadin 3-4 dd 2-4 mg
Siproteron 2-4 dd 50-100 mg; pemeliharaan sehari 50 mg
Sisaprida 3-4 dd 5-10 mg a.c.; anak 3-4 dd 0,2 mg/kg bb, maks. 3 dd 0,3 mg/kg bb
Skopolamin HBr 0,25 mg; maks. sehari 0.6 mg
Sotalol hipertensi: 2 dd 40-120 mg; aritmia /angina pect. 2-4 dd 80-160 mg
Spiramisin 4 dd 50 mg (5 hari) cek
Spironolakton 2 dd 50 mg

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 918 21/04/2015 20:56:21


Lampiran B: Daftar Dosis Lazim (per oral) 919

Suksinilsulfathiazol 4-6 dd 0,5-1 g


Sulfinpirazon permula 4 dd 25-50 mg d.c.; kmd 4 dd 100-200 mg;
pemeliharaan sehari 200-400 mg
Sulpirida 1-3 dd 200 mg

T
Tamoksifen 2 dd 10-20 mg
Tanalbumin 3 dd 0,5-1 g
Temazepam sehari 10-30 mg
Teofilin 3-4 dd 125-250 mg p.c.
Terbutalin 2-3 dd 2,5-5 mg (sulfat); anak 0,075 mg/kg bb;
Tetrasiklin 4 dd 250-500 mg; anak sehari 20-40 mg/kg bb
Thiabendazol 2 dd 0,5 g; anak sehari 50 mg/kg bb
Thiamfenikol 4-6 dd 250 mg
Thiazinamium 3 dd 300-600 mg d.c.; anak 3 dd 100-200 mg
Tiamin HCl sehari 20-50 mg, kmd sehari 10 mg
Timolol hipertensi: 2-3 dd 5-10 mg; angina pect. 2-3 dd 10-15 mg
Tinidazol amebiasis: sekaligus 2 g (3 hari); trichom./giardia: single dose 2g
Tioridazin sehari 75-600 mg
Tiroksin-l permula sehari 0,05-0,1 mg; kmd sehari 0,2-0,4 mg
Tolbutamida permula 3 dd 0,5-1 g d.c.; pemeliharaan 2 dd 0,5 g
Tretoquinol 3 dd 3 mg; maks. 4 dd 6 mg (klorida)
Triamsinolon 2-4 dd 2 mg
Triamteren sehari 50-100 mg p.c. ; maks. 2 dd 100 mg
Triazolam 0.25-1 mg a.n.
Trifluoperazin sehari 3-30 mg
Trimetoprim 2 dd 200 mg; anak sehari 6-9 mg/kg bb dalam 1-2 dosis

V
Verapamil angina: 3 dd 40-80 mg

Y
Yohimbin 3 dd 3-10 mg

14108649_OBAT P(Lampr)_T-903-919.indd 919 21/04/2015 20:56:21


920 Seksi XI: Struktur Kimia

SEKSI XI STRUKTUR KIMIA

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 920 21/04/2015 21:11:12


Rumus-Rumus Bab 5 921

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 921 21/04/2015 21:11:13


922 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 922 21/04/2015 21:11:13


Rumus-Rumus Bab 5 923

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 923 21/04/2015 21:11:14


924 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 924 21/04/2015 21:11:14


Rumus-Rumus Bab 6 925

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 925 21/04/2015 21:11:14


926 Seksi XI: Struktur Kimia

Rumus-rumus bangun Virustatika

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 926 21/04/2015 21:11:14


Rumus-Rumus Bab 8 927

Rumus-rumus bangun Kuinolon dan Antiseptika saluran kemih

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 927 21/04/2015 21:11:14


928 Seksi XI: Struktur Kimia

Rumus-rumus bangun Sulfonamida utama

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 928 21/04/2015 21:11:14


Rumus-Rumus Bab 9 929

Rumus-rumus bangun Tuberkulostatika

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 929 21/04/2015 21:11:15


930 Seksi XI: Struktur Kimia

Rumus-rumus bangun beberapa Leprostatika

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 930 21/04/2015 21:11:15


Rumus-Rumus Bab 11 931

Rumus-rumus bangun Obat-obat Malaria

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 931 21/04/2015 21:11:15


932 Seksi XI: Struktur Kimia

Rumus-rumus bangun Obat-obat Amebiasis

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 932 21/04/2015 21:11:15


Rumus-Rumus Bab 13 933

Rumus-rumus bangun Antelmintika

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 933 21/04/2015 21:11:15


934 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 934 21/04/2015 21:11:15


Rumus-Rumus Bab 14 935

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 935 21/04/2015 21:11:16


936 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 936 21/04/2015 21:11:16


Rumus-Rumus Bab 16 937

Rumus-rumus bangun Antasida dan Zat-zat Penghambat Asam

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 937 21/04/2015 21:11:16


938 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 938 21/04/2015 21:11:16


Rumus-Rumus Bab 18 939

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 939 21/04/2015 21:11:17


940 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 940 21/04/2015 21:11:17


Rumus-Rumus Bab 20 941

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 941 21/04/2015 21:11:18


942 Seksi XI: Struktur Kimia

Rumus-rumus bangun Obat-obat Encok

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 942 21/04/2015 21:11:18


Rumus-Rumus Bab 21 943

Rumus-rumus bangun Obat-obat Rema

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 943 21/04/2015 21:11:18


944 Seksi XI: Struktur Kimia

Rumus-rumus bangun Obat-obat Rema

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 944 21/04/2015 21:11:18


Rumus-Rumus Bab 22 945

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 945 21/04/2015 21:11:18


946 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 946 21/04/2015 21:11:19


Rumus-Rumus Bab 24 947

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 947 21/04/2015 21:11:19


948 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 948 21/04/2015 21:11:19


Rumus-Rumus Bab 25 949

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 949 21/04/2015 21:11:20


950 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 950 21/04/2015 21:11:20


Rumus-Rumus Bab 27 951

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 951 21/04/2015 21:11:20


952 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 952 21/04/2015 21:11:21


Rumus-Rumus Bab 29 953

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 953 21/04/2015 21:11:21


954 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 954 21/04/2015 21:11:21


Rumus-Rumus Bab 30 955

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 955 21/04/2015 21:11:22


956 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 956 21/04/2015 21:11:22


Rumus-Rumus Bab 31 957

Rumus-rumus bangun Adrenolitika

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 957 21/04/2015 21:11:22


958 Seksi XI: Struktur Kimia

Rumus-rumus bangun Adrenergika dan Anoreksansia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 958 21/04/2015 21:11:22


Rumus-Rumus Bab 32 959

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 959 21/04/2015 21:11:23


960 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 960 21/04/2015 21:11:23


Rumus-Rumus Bab 34 961

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 961 21/04/2015 21:11:23


962 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 962 21/04/2015 21:11:23


Rumus-Rumus Bab 35 963

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 963 21/04/2015 21:11:24


964 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 964 21/04/2015 21:11:24


Rumus-Rumus Bab 36 965

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 965 21/04/2015 21:11:24


966 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 966 21/04/2015 21:11:25


Rumus-Rumus Bab 37 967

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 967 21/04/2015 21:11:25


968 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 968 21/04/2015 21:11:25


Rumus-Rumus Bab 39 969

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 969 21/04/2015 21:11:25


970 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 970 21/04/2015 21:11:26


Rumus-Rumus Bab 41 971

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 971 21/04/2015 21:11:26


972 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 972 21/04/2015 21:11:26


Rumus-Rumus Bab 44 973

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 973 21/04/2015 21:11:26


974 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 974 21/04/2015 21:11:27


Rumus-Rumus Bab 47 975

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 975 21/04/2015 21:11:27


976 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 976 21/04/2015 21:11:27


Rumus-Rumus Bab 49 977

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 977 21/04/2015 21:11:27


978 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 978 21/04/2015 21:11:28


Rumus-Rumus Bab 51 979

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 979 21/04/2015 21:11:28


980 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 980 21/04/2015 21:11:28


Rumus-Rumus Bab 53 981

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 981 21/04/2015 21:11:29


982 Seksi XI: Struktur Kimia

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 982 21/04/2015 21:11:29


Rumus-Rumus 983

2.

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 983 21/04/2015 21:11:29


984 Seksi XI: Struktur Kimia

2.

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 984 21/04/2015 21:11:30


BISFOSFONAT2

2.

14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 985 21/04/2015 21:11:30


14108649_OBAT P(Lampr)_T-920-986.indd 986 21/04/2015 21:11:30
Indeks 987

INDEKS

A Adelphane 567
adenohipofisis 676
A.V.-block 597 adenoma 211
Abasria 759 adenosil-kobalamin 638
Abbotic 90 Adenosine Tri Phosphate 246
Abilify 462 adermin 478, 858
abortus 699 ADH 522, 676, 683, 749
Abraxane 232 ADHD 495, 586
absorpsi 50 adiksi 1, 41, 368, 374, 391
Accolate 339, 662 adipositas 496, 502
Accupril 565 adisi 48
ACE 542 adrenalin 491, 657,730
ACE Inhibitors 564 adrenergika 488
acebutolol 555 adrenolitika 505
Acenor-M 565 Adriamycin 233
Aceon 565 Adriblastina 233
Ach 453, 508 Advagraf 799
achromycin 87 Advil 341
Acidov II 357 Aerrane 407
Acipen-V 75 Afinitor 797
acipimox 581 aflatoksin 214
acitretin 856 aflibercept 233
Acomplia 504 Afrin 494
Acpulsif 280 agar-agar 311
Acquired Immune Deficiency Syndrome 116 Agarol 310, 311, 313
Actemra 334 Agomelatine 480
ACTH 676, 736 agonis-DA 434
Actifed 493 agonis-β2-adrenergik 652
Actifed 493, 830 agorafobia 468
Actilyse 626 agranulositosis 784
Acton 704 agregasi trombosit, 323
Actonel 704 Agrenase 119
Actos 762 Agrippal 811
Actrapid 759 Ahlquist 488
acycloguanosine 133 AIDS 115, 781
Adalat 538, 560, 607 AIDS, vaksin 818
adalimumab 236, 238, 332 air susu ibu 26, 280
adaptasi 42 airport malaria 173
Addison’s disease 155 Akamprosat 369
Adefovir 124 akarbose 755

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 987 21/04/2015 21:13:36


988 Indeks

akathisia 457 Alkeran 227


AKDR 720 alklometason 743
Akineton 447 alkohol 365, 374, 576
aklidinium 653 alkohol darah, kadar 374
akne ganas 696 alkoholisme 369, 375
akriflavin 257 Allergin 832
akrolein 228 Allium sativum 585
alanin 889 alloxanthine 351
alantoin 351 Almogran 842
albalon 494 almotriptan 842
Albendazol 206 alogliptin 756
Albenza 206 alopecia 231, 570
Albothyl 256 alopurinol 224, 351
Albucid 148 Alpentin 429
Alclosone 743 Alphagan 513
Aldactone 528 alpha-lipoic acid 448
Aldara 195 alprenolol 556
Aldazide 528, 529 Alpresol 556
aldesleukin 236, 796 Altace 565
Aldiab 760 alteplase 626
Aldomet 558 alternatif, penggunaan 851
aldosteron 731 aluminiumoksida 278
alemtuzumab 240 Alupent 492, 658
alendronat 704 alveoli 154
alergen 821 Alyrane 407
alergen inhalasi 644 Alzheimer 437
alergen oral 644 Alzheimer, demensia 511
alergi 38, 643, 820 Amanita muscaria, 449
alergi atopik 823 amantadin 132, 446, 812
alergi makanan 823 Amaryl 760
alergi silang 38 ambang nyeri, 319
Alergodil 832 ambang toleransi nyeri, 317
Aleudrin 658 amebiasis 189
Alexan 230 amebisid, antibiotika 199
alfa-1-blocker selektif 549 American Psychiatric Association 453
alfa-2-blockers selektif 549 ametokain 414
alfa-blocker 505, 506 amfebutamon 380
alfa-blocker tak-selektif 549 amfepramon 503
alfa-blockers 535 amfetamin 376, 490
alfa-fetoprotein 215 Amfoterisin B 106
alfa-FP 215 Amgen 639
alfa-interferon 123 amidon 358
alfa-kalsidol 867 amidopirin, 322
5-alfa-reduktase 697 amikasin 84, 158
alfentanil 360 amikin 84
alfuzosin 550 amilmetakresol 256, 258
Algitec 281 amilnitrit 385
alilnormorfin 359 amiloid 437, 749
aliskiren 564,566 amilorida 529
alizaprida 289 aminfluorida 878

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 988 21/04/2015 21:13:36


Indeks 989

aminofenazon, 322 angina variant 559, 594, 606


aminofilin 659 angiogenesis 225, 239, 245,393
aminoglikosida 82 angioplastik 534
aminoglutetimida 709, 714 angiotensin 731
aminopirin, 322 Angiotensin Converting Enzyme 542, 563
amiodaron 610 Angiotensin II 542, 562
amitriptilin 474 angiotensinogen 566
amlodipin 561 anksiolitika 387
amnesia anterograde 397 Anopheles 172
amodiakuin 178 anoreksansia 496, 501
amoksisilin 77 Antabus 198, 369,755
amonium kwaterner 257, 515 antagonis Ca 535, 606
amoniumklorida 671 antagonis folat 178, 239
amoxillin 77 antagonis kalsium 558
ampisilin 76 antagonis leukotriën 339
amrinon 603 antagonis pirimidin 230
amukin 84 antagonis purin 229
anabolika 690, 695 antagonis reseptor 288
anafilaksis 807, 822 antagonis reseptor-H2 339
Anafranil 473 antagonis TNF-alfa 239
anakinra 338 antagonis-Ca 535
analgetika antiradang 327, 335 antagonis dopamin 435
analgetika narkotik 354, 593 antagonisme 48
analgetika sentral,319 antagonisme saingan 142
analgetika, 317, 319 antalgin, 322
Anandron 696, 242 antasida 275
anastrozol 242, 709, 714 antazolin 830
anatoksin 815 anti androgen 694
Ancobon 109 anti angiogenesis 170
Ancylostoma duodenale 205 Anti Diuretic Hormone 522, 676, 683
Ancylostomiasis 205 anti emetika 288
Andantol 831 anti estrogen 242, 708, 710
Andriol 694 anti metabolit 229
Androcur 242, 695 anti ovulasi 710
androgen 242, 688 anti progestagen 711
Androskat 505 anti-alergika 652, 657
androstendion 701 anti-androgen 242
anemia 631 anti angiogenesik 229
anestesi 412 antiaritmika 593, 598, 608
anestesin 413 antibiotika antimikotik 100
anestetika 404, 410, 667 antibiotika polyen 106
anestetika lokal, 319 antibiotika (sitotoksik) 233
aneurin 856 antibodi 806
Anexate 396 antibodi monoklonal 218, 806
Angeliq 716 antibodies, pembentukan 630
angina instabil 594 antidepresiva 451
angina pectoris 551, 559, 594, 604 antidepresiva klasik 470
angina Prinzmetal 594 antidiuretic hormone 676, 749
angina stabil 594 antiemetika 225
angina stabil kronis 559,606 antiepileptika, 319

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 989 21/04/2015 21:13:36


990 Indeks

antifolat kemoterapi 229 arachidonat 218


antigen lekosit 328 Aranesp 639
Antigen Presenting Cells 783, 788 Arava 346
antigenic drift 125 ARB 563
antigenic shift 125 Arcoxia 334, 340
antihipertensiva 576 Area Under the Curve 29
antihistaminika 292, 655, 661,667, 827 Aredia 704
antihistaminika klasik 827 Arestal 303
antihormon 241 arginin 889
antihormon kelamin 242 Aricept 448
antikoagulansia 162, 322, 612, 615 Arimidex 242, 709, 714
antikolinergika 288, 434,514,653 Aripiprazol 462
antikonseptiva 718 Aristolochia 215
antileukotriёn 655 aritmia 596
antilipemika 577 aritmia jantung 552
antimetabolit 228 Arixtra 621
antimikotika 100 Arkine 447
antimitotika 227, 230,350 armadillo 168
antimitotis 350 Aromasin 709
Antimo 292 aromatase 709
antimual 288 Artane 447
antioksidansia 221, 244 ,650, 849 arte-eter 186
antipirin, 322 artemeter 178, 186
Antipres 475 Artemisia annua 178, 186
antiprogestagen 716 artemisinin 178, 186, 187
antipsikotika 292,451, 455 Arteoptic 511
antipsikotika atypis 454, 456 Arterol 581
antipsikotika klasik 454 Artesunat 186, 187
antiseptics 250 arthritis deformans 327
Antistin 830 arthritis rheumatica 329
antitrombotika 612, 615 arthritis urica 329, 347
antitussiva 666 Arthrofen 341
antrakinon 309 Arthrotec 340, 343
apatit 877 artikain 416
aphtae 239 artralgia 329
Apisate 503 artrithis reumatoid 635
Apixaban 618 artritis 327, 347
apo 573 artrose 347
apo-enzim 844 asam arachidonat 221, 336
apokyn 444 asam asetilsalisilat, 322
apolipoprotein 573 asam desoksikholat 214
apomorfin 435, 444,693 asam folinat 229,860
apoptosis 212, 221 asam isonikotinhidrazida 160
appendicitis 204 asam klavulanat 76
apraklonidin 513 asam lemak esensial 887, 895
Aprepitan 288 asam lemak jenuh 881
Apresolin 567 asam lemak omega-3 438
Aprovel 566 asam lemak tak jenuh 894
Aptine 556 asam lemak trans 895
Ara-C 230 asam liponat 439, 448

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 990 21/04/2015 21:13:36


Indeks 991

asam mefenamat, 325,340 atonia 511


asam mono unsaturated 894 atorvastatin 583
asam poly unsaturated 894 atovakuon 179, 187
asam urat 160, 226, 348 ATP 246,489,653
Asasantin 624 atrofia 737
Ascal, 323 Atropa belladonna 515
Ascardia 622 atropin 515
ascariasis 204 Atrovent 516,660
Ascaridil 237,796 atsiri, minyak 671
Ascaris 204 Attapulgit 304
Ascaris lumbricoides 204 Attention Deficit Hyperactivity Syndrome
ascites 155 586
asenokumarol 621 Augmentin 76
asesulfam 767 Augsberger, rumus 45
asetaminofen, 325 Auranofin 346
asetat, asam 259 Auromyose 346
asetazolamida 530 Aurorix 477
asetilkarnitin 329 aurothioglukosa 236
asetilkolin 453, 508,511 aurothiomaleat 346
asetilsalisilat, asam 622 auto-antibodies 237,766, 799
asetilsistein 652, 660,670 autovaksin 810
asetiltransferase 160 AV block 598
Asetosal, 322,622 Avandamet 762
asiklovir 133 Avandia 762
Askamex 209 Avastin 239,332
askorbat, asam 860 Avaxim 810
asma 643, 824, 828 Avelox 152,164
asma alergik 645 Avil 830
Asmadex 657 Avila 664
Asmasolon 492, 657 Avloclor 183, 197
asparagin 889 Avodart 698
Asparaginase 242 Avonex 449
aspartam 766 avoparacine 43
Aspilet 622 axeroftol 853
Aspirin, 322, 622 ayan, penyakit 418
astemizol 108,833 azactam 81
asthma bronchiale 644 Azafalk 799
AT II-reseptor-blockers 563 azalida 90
Atacand 566 azathioprin 230, 237,351,799
ataraktika 387 azelastin 832
Atarax 831 azidothymidine 131
atenolol 555 Azilect 445
aterosklerosis azitromisin 90,157,195
atheroma 577 Azol 696
atherosclerosis 532,576,588 Azopt 514,530
athlete’s foot 102 AZT 131
AT-II receptor blocker 563 aztreonam 81
AT-II-blockers 600
Ativan 400
Atomoksetin 495

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 991 21/04/2015 21:13:36


992 Indeks

B bensiklan 539
bentuk EE sekunder 174, 182, 185
baccatine 232 bentuk pre-eritrositer 174
Bacillus Calmette-Guérin 795, 810 Bentum, 324
Bactidol 262 Benuryl 352
Bactrim 146, 186, 303 benzalkoniumklorida 257
Bactroban 95 benzatin-penisilin G 75, 197
badan kuning 676 benzbromaron 352
Badan Narkotika Nasional 363 benzheksol 447
balita 44 Benzidamin 342
balondilatasi 595 benzilalkohol 416
Banzelm 431 benzilpenisilin 74
barbiturat 392 benzoat, asam 109
basil Calmette Guérin 236 benzodiazepin 365, 371, 420
basil, pembawa 299, 301 benzoilperoksida 856
basiliksimab 798 benzokain 413
basitrasin 92 Benzomid 413
Batrafen 110 benzoylmetilekgonin 413
batu empedu 284 benzpiren 214
batu ginjal 329, 348 Bepanthen 858
batuk kering 562, 564,566 beri–beri 857
bawang putih 580, 585 Berodual 658, 660
Baycaron 528 Berotec 658
Baycuten-N 108 besi 633
B-cells 782 Beston 857
BCG 157, 167 Bestopyron 857
Bechterew 341, 344 beta2-mimetika 652
Beconase 663, 743 beta-adrenergika 535
Becotide 663, 743 betablocker 506, 551,606
bedah bypass 596 Betadine 253
bedah pintas jantung koroner 596 Betaferon 135, 449
Beers list 57 Betagan 511
befunol 511 beta-HCG 215
Bekarbon 303 beta-human chorionic gonadotrophin 215
beklometason 663, 743 beta-karoten 854
belerang 261 beta-laktam 76
Belladonna, alkaloid 515 beta-laktamase 76
Bellapheen 841 betametason 345, 742
Benadryl 492, 669, 670, 829 beta-simpatikolitika 506
benalu 248 Betaxolol 511
benazepril 565 Betmiga 517
Bendamustin 228 Betoptic 511
Benemid 352 Betoptima 511
bengek 644 bevacizumab 225, 240
Benicar 566 Bextra 332
benoksinat 414 bezafibrat 581
Benorilat,324 Bezalip 581
Benortan, 324 Bicilline 75
Benoson 345 bifidobacterium 791
benserazida 442 Bifonazol 108

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 992 21/04/2015 21:13:36


Indeks 993

biguanida 754, 761 Bowman


bikalutamida 242, 696 BPH 506, 697, 877
bilobalida 537 brachyterapi 219
Biltricide 209 bradikinin,317
bimatoprost 513 bradycardia 598
Binocrit 639 BRCA1 214
Binordiol 723 BRCA-2 214
Binotal 76 breakthrough bleeding 699
Binozyt 90 Brenax 536
Bio Farma 802 Brevibloc 556
bio-assay 12 Brexine 342
bio-availability 9, 21 Bricanyl 658
Biodiar 304 Bricasma 658
bio-ekivalensi 11 Brilinta 625
biofarmasi 4, 7 Brilique 625
bio-feedback 546 brimonidin 513
bioflavonoida 21, 795, 862 Brinavess 611
biological availability 9 Brinerdin 528
biological halftime 21 Brintellix 481
Biological Respons Modifiers 218, 794 brinzolamida 514, 530
biologicals 235, 332 BRM 218
biomarker 215, 235, 332 bromaron 352
biotin 859 brombenzaron 352
biotransformasi 18 bromelain 335
biperiden 447 bromfenak 336
bisakodil 309 bromheksin 670
bisbentiamin 857 bromokriptin 445, 707
bisfosfonat 703 bromperidol 461
bismut subkarbonat 304 bronchi, dahak 666
bismut subsalisilat 304 Bronchicum 492, 657
bismutsubnitrat 278 bronchitis 649
bismutsubsitrat 276, 278 bronchitis asmatik 645
Bisolvon 670 bronchodilator 652
bisoprolol 556 bronchokonstriksi 553,558
BKKBN 718 Broncholit 661
blackwater fever 173, 174 brotizolam 402
Bleocin 234 Broxil 75
bleomisin 234 Brufen 341
blokade berturut 186 BSE 441
BMI 498 budesonida 663, 741
BNN 363 buffalo hump 734
Body Mass Index 498 buflomedil 535
bof, vaksin 814 buklizin 394
bolus alba 304 bular mata 777
bor 870 bulimia nervosa 473
borat, asam 259 bumetanida 527
Borderline Personality Disorder 453 Bumex 527
Borium 870 bupivakain 415
Borraginol 414 buprenorfin 360, 374
Bovine Spongiform Encefalopathy 441 bupropion 380, 480

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 993 21/04/2015 21:13:36


994 Indeks

bursa dependent cells 783 candu 302, 356


Buscopan 516 Canef 583
buserelin 243,684 Canesten 108
Buspar 402 Cannabis L. sativa 382
buspiron 402 Capastat 163, 164
busulfan 228 capecitabine 230
busung perut 155 Capoten 565
buta malam 877 Capozide 565
butazolidin 324, 340 capsid 112
butilnitrit 385 CARA 643
butilskopolamin 516 carcino-antigen 215
Butrans 360 carcino-embryonic antigen 215
Bydureon 756 Cardene 561
Byetta 756 cardiaca 587, 600
bypass Cardial 605
Cardio Aspirin 622
C cardiolipin 197
C.M.C 312 Cardioquin 608
CA 125, 216 Cardura 550
Ca overload-blocker 558 caries 877
cacar air, vaksin 814 carmellose 312
cacing benang 205, 206 Carnitene 889
cacing gelang 204 Carotaben 854
cacing kermi 204 carrier 201
cacing pita 204 Carteabak 511
cacing pita anjing 206 carticaine 416
cacing tambang 205 cartilade 247
Cafenol, 322, 841 Casodex 242, 696
cairan cerebro-spinalis 24 Caspofungine 110
Calamine 416 Castle 632
Calcium Binding Protein 875 Cataflam 340
Calmette-Guérin 157 Catapres 557
Calparine 619 cataract 244, 557, 777, 855
CAM 220 Catharanthus roseus 230
Camellia sinensis 246 Caved-S 278, 283
cAMP 246, 489, 603, 653 CD4 194, 778, 781
Campath 332 CD8 449, 778, 782
Campral 369 CEA 215
Campto 235 Ceclor 80
Camptosar 233 Cedocard 605
Camptotheca acuminata 232 Cefobid 80
camptothecin 232 Celebrex 340
campylobacter 301 celecoxib 340
cancer biomarkers 216 Celestoderm 742
Cancidas 110 Celestone 742
Canderel 766 Celgene 801
candesartan 566 celgosivir 128
Candida albicans 194 celiprolol 555
candidiasis usus 104 CellCept 800
candidiasis 103, 105 Celontin 429

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 994 21/04/2015 21:13:36


Indeks 995

Cendo Carpine 512 Cinchona rubra 182


Cendrid 134 cinchonisme 183, 608
Cerazette 715, 723 Cinnamom
cerebrovascular accident 542 Cinnipirine 539
Cerebyx 428 Cipram 476
cerivastatin 578 Cipramil 476
Certican 797 Ciproxin 151
Cervarix 217, 819 circadian rhythm 686
cervical hostility 700 Circadin 403, 686
cervonic acid 899 cirrhosis 374
Cestoda 201 cirrosis hati 525
Cetabrium 400 cisaprida 277, 280
cetirizin 831 cisplatin 232, 243
cetrorelix 685 Citalopram 476
Cetrotide 685 Citanest 415
cetuximab 240 citrovorum, factor 637
cGMP 691 Claforan 78, 81
Champix 380 Clarias fuscus 176
charged particle therapy 218 Clarinase 832
cheilitis 103 Claritin 832
chelasi, zat 345 Clark, rumus 45
Chemoreceptor Trigger Zone 280, 287, 379 claudicatio intermittens 533, 590
chemotaxis 338, 823 Cleniderm 743
chenodiol 286 Clexane 620
Chenofalk 286 climaterium virile 701
Chernobyl 776 Clinovir 133
chimeris 239, 347 Clivarin 617
Chirocaïne 415 Clomid 713
Chlamydia pneumoniae 589 clopidogrel 623
Chlamydia trachomatis 195 Clopisan 623
Cholesolvin 581 Clozaril 462
chondroitin 327, 343 CoAprovel 566
chorion gonadotropin 681 Coartem 187
Christmas factor 868 cobamamide 639
Chronic Aspecific Respiratory Affections cod liver oil 900
643 Co-Diovan 566
Chronic Fatigue Syndrome 329 Codipront 357, 669
Chronic Obstructive Pulmonary Diseases coeliakia 632, 882
643 co-enzym Q10 246, 795
chylomicron 572, 574 Cognex 448, 513
chymus 266, 294 colchicine 350
Cialis 693 Colchicum autumnale 350
Cibacen 565 cold turkey 369
Cibadrex 565 Colestid 580
Cibazol 142 colesvelam 578
Cidal 255 Colistine 91
cilastatin 82 colitis ulcerosa 275
cilazapril 565 Collodium ad verrucas 259
cilostazol 624 Colony Stimulating Factor 628
cinchokain 416 Combantrin 209

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 995 21/04/2015 21:13:37


996 Indeks

Combivent 660 cyclic Adenyl-Mono-Phosphate 603


Combivir 132 cyclic-Adenosine-MonoPhosphate 246
Combizym 285 cyclo-oxigenase 336
common cold 125, 666, 861 Cymbalta .476
Complamin 540 Cymevene 133
Complementary & Alternative Medicine 220 CYP 3A4 583
Concerta 495 Cytarabine 230
Concor 556 cytochrom P450 22, 583
condyloma acuminata 195, 231 Cytomel 773
Confortid 341 Cytosar-U 230
COP kur 228 Cytotec 343
Copaxone 440 cytotoxic T-cells 782
COPD 643, 648 Cytoxan 228
Coralan 607
Cordarone 610 D
Cordizem 561 d2-dopamin-agonis 435
corifollitropine alfa 682 dabigatran 618, 621
Coritrope 603 daging 221
coronavirus 129 daidzein 244, 863
Corotrope 603 Dakin, solutio 254
Corpus luteum 676, 699 daklizumab 797
Corpus striatum 433 Daktarin 107
Corticotrophin Releasing Hormone 731 daktinomisin 234
corticotropin RH 679 Dalacin-C 91
Corvert 611 Dalmadorm 395, 399
Cosmegen 233 damar 577, 580
Cotazym 285 danaparoide 617
coumestan 244 Danatrol 696
Coversyl 565 danazol 696
COX-1 322 dandruff 103
COX-2 340 Danocrine 696
Cozaar 566 Dantroxal 293
crack 376, 378 Daonil 760
creatinekinase 592 dapagliflozin 765
Cremophor 232 dapson 165, 169
Crestor 584 darah 628
Creutzfeldt-Jakob. Daraprim 185
CRH 679, 731 darbepoёtin 633, 639
Crinone 714 Dardokef 80
Crixivan 130 Darmazin 149, 260
Crohn, penyakit 229, 275 Dasatinib 241
cromolyn 657 Daunoblastina 234
Cryptocur 684 Daunorubisin 234
Culex 172 Daya Ikat Besi 634
Cuprimin 345, 890 DDS 169
Curcuma 285 debu rumah 644, 825
curcumin 438 Decapeptyl 242, 685
Cutivate 663, 742 Decolsin 492
CVA 590 decompensatio 552, 553
cycle-specific 217 decompensatio cordis 525, 599

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 996 21/04/2015 21:13:37


Indeks 997

decongestiva 826 dermatofitosis 102


DEET 176 Dermisan 255
d-efedrin 492 Dermovate 743
Degirol 254, 257 DES 713
dehidrasi 295 Desenex 109
dehidroemetin 197 desensitasi 826
dehidro-epi-androsteron 694 Deseril 465, 842
dekarboksilase-blocker 442, 478 desferal 635
deksametason 345, 742 desferrioksamin 635
deksamfetamin 494 desipramin 473
deksklorfeniramin 830 desmopresin 631, 683, 749
dekspantenol 858 desogestrel 715
dekstrometorfan 669 desoksimetason 742
dekstromoramida 358 desoksinorefedrin 494
dekualinium klorida 257 Desuric 352
Dellasidrex 567 Detrusitol 517
delta-9-THC 382 Dettol 255
deltakortikoida 734 Devaron 867
demam 319, 788 Dexanorm 760
demam berdarah 128 Dexatopic 742
demam kelenjar 122 dexedrin 376, 494
demam merang 824 DHA 218, 335, 899
demam, 319 DHEA 695, 731
demam, konvulsi 418, 421 DHL 448
demensia 436 diabetes insipidus 426, 749
demensia vaskuler 437 diabetes kehamilan 749
dendrosit 785 diabetes mellitus 744
Denekamp 45 Diabex 761
dengue 128 Diabinese 760
De-Nol 278 Di-Adreson-F 741
Denomix 742 Diagnostic and Statistical Manual of Mental
denosumab 705 Disorders 453, 466
density 702 Diamicron 760
Depakene 425 Diamicron MR 60 760
Deparon 393 diaminodifenilsulfon 169
Depo/Provera 715, 723 diamorfin 357
Depo-Medrol 741 Diamox 530
Deprenaline 444 Diane 695, 712, 724
depresi endogen 468 Diane-35 724
depresi kehamilan 468 diare 294
depresi kronis 467 diare akut 298
depresi manis 467 diare wisatawan 296
depresi musim dingin 467 diasetilmorfin 357
depresi postmenopausal 468 Diastabol 762
depresi postnatal 468 diazepam 420, 428
depresi post-partum 468 dibencozide 639, 860
depresi vital 467 dibukain 416
depresiva 371 dibutilftalat 176
dequalinium 254 Didanosin 132
dermatitis atopik 824 didrogesteron 715

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 997 21/04/2015 21:13:37


998 Indeks

Didronel 704 Dipentum 148


diënestrol 713 dipeptidylkarboksi-peptidase 542
diet 221,503, 749, 752 dipeptidylpeptidase (DPP)-blocker 755
diet penurunan lipid 577 diphantoin 427
diet referensi 845 dipiridamol 605, 624
diet sehat 590 dipiron, 322
diethyltoluamide 176 dipivefrin 513
dietilkarbamazin 208 Diprivan 408
dietilpropion 503 Diprogenta 742
dietilstilbestrol 713 Disease-Modifying Antirheumatic Drugs
difantoin 9 334
difenhidramin 292, 670, 829 disentri ameba 189
difenilhidantoin 427 disentri basiler 300
diferuloylmetan 285 Disflatyl 283
Diflonid, 324 Disipal 829
Diflucan 108 diskinesia tardif 461
diflukortolon 742 disopiramida 608
Diflunisal, 324 dissolution rate 10
difteri immune globulin 817 distonia akut 457
digestiva 284 disulfiram 198, 369, 375, 445
digitalis 601 diuretika 522, 548, 599
digoksin 601 diuretika lengkungan 524
dihidralazin 567 diuretika osmotik 525
dihidroergotamin 841 diuretika penghemat ion kalium 524
dihidroergotoksin 538 diverticulosis 275, 884
dihidrofolat-reduktase 185 Dixarit 557
dihidroliponat 448 dl-hyoscyamine 515
dihidrotachysterol 867 DM2 748
dihidrotestosteron 688 DMARDs 334, 344
Dihydergot 841 DMSO2 343
Dihydral 867 DNA 17, 149, 212, 243, 247
diklofenac 340 DNA rekombinan 805
diklofenac retard 340 DNA-gyrase 149
diklorbenzilalkohol 256, 258 dobutamin 603
Dilanorm 555 Dobutamin Giulini 603
Dilantin 427 Dobutrex 603
Dilbloc 555 docosahexaenoic acid 899
diloksanida 199 Döderleins bacilli 99
diltiazem 561, 607 Dogmatil 462
dimenhidrinat 292, 829 doksazosin 550
dimetilpolisiloksan 283 doksepin 474
dimetilsistein 890 doksisiklin 87, 297
dimetilsulfoksida 343 Doksorubisin 233
dimetinden 833 Dolantin 357
dinitrogen monoksida 385 Dolocid 324
dinoproston 337 DoloNeurobion 322
dionin 357 Domagk 142
Diopine 513 domperidon 277, 443
Diovan 566 donepezil 448
dioxin 215 Dopac 602

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 998 21/04/2015 21:13:37


Indeks 999

Dopamet 558 DVT 612


dopamin 288, 368, 379, 452, 602 Dynastat 334
Dopamin Giulini 602 Dyrenium 529
dopaminergika 434, 599, 602 dyskinesia tarda 457
dopergin 445 Dytac 529
doping 372, 628, 693 Dyta-urese 528
Doribax 82 Dytenzide 528
doripenem 82
Dormicum 400, 409 E
Dormonoct 400 ebastin 833
dorzolamida 514, 530 Ebixa 447
Dosetaksel 232 Ecalta 110
dosis 43 Echinacea 795
dosis anak 45 Echinaforce 796
dosis terapeutik 47 echinokandin 101, 109
Dostinex 445 Eco-drugs 364
dosulepin 474 ecstasy 372, 381, 494
DOTS 159 ECT 451, 469
Dotter 534 Edecrin 527
dottering 595 Edronax 456
double blind clinical trial 15 EEG 418
Doveri, pulvis 671 efedrin 657
Doxergan 670, 831 efek depot 25
Doxin 87 efek inotrop negatif 598
d-pantotenol 858 efek kronotrop negatif 598
Dramamine 292, 829 efek paradoksal 350
Dridase 517 efek samping 36
dronabinol 288, 383 efek terapeutik 34
dronedaron 610 efek toksik 38
droperidol 409, 461 Efexor 470, 477
drospirenon 716 Efient 624
drug abuse 366 Efudix 230
drug dependence 366 Egacene 515
drug-eluting stent 595 Ehrlich, Paul 196, 820
drugs 362, 364 eicosapentaenoic acid 899
DSM IV 466 Eklira Genuair 653
DSM-5 453 ekonazol 107
Dulcolax 309 eksim atopik 824
duloksetin 476 eksim kontak 824
Dumin, 325 ekskresi 26, 50
Dumolid 398 ekspektoransia 655, 666
Dumoxin 87 ekstrak hati 633
duodenum 268 ekstrak teh hijau 246
Duphalac 311 ekstrapiramidal, sistem 508
Duphaston 715 El Tor 300, 812
Durabolin 695 Eldepryl 444
Duricef 80 Eldisine 231
Durogesic 357 Electro Convulsive Therapy 451, 469
dutasterida 698 electroshock 451
Duvadilan 537 elektrokardiogram 418, 592, 596

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 999 21/04/2015 21:13:37


1000 Indeks

elephantiasis 206 Enzymfort 285


eletriptan 842 Enzynorm 285
Elidel 800 eosinofilia 784
Elkosin 148 EPA 218, 895, 899
Ellence 234 epidemi 126
Elmex 878 Epi Gallo Catechin Gallat 245
Elocon 743 epilepsi 418, 420, 424
Elonva 682 epilepsi anak 421
Elosalic 743 epilepsi parsial 420
Eloxatin 243 epimestrol 712
emboli 612 epinefrin 491, 657
embryonic stemcells 222 epinefrine dipivalat 513
Emcor 556 Epipen 491
emetin 197 epiphysis cerebri 680
emfisema paru 649 Epirubisin 233
Emla 414 Epivir 132
emodin 309 eplerenone 529
emollientia 308 EPO 628
Emovate 743 epoetin alfa 639
empedu, asam 268 Epogen 639
enalapril 565 epoietin 226
Enbrel 238, 346 epoprostenol 624
encok 329, 347 Epothilon 231
encok sendi 347 epoёtin 633
endometril 715 Eprex 639
endometriosis 684 eprosartan 566
endometrium 722 Epsom, garam 310
endorfin 354 Epstein-Barr virus 122
Endoxan 228, 347 eptifibatide 625
Enfluran 407 Equal 766
Engerix-B 817 Equasym 495
enkefalin 294 Eraxis 110
Ennamax 465, 687 Erbablas 231
enoksimon 603 Erbitux 240
Enovid 722 ereksi
enoxaparin 620 Ergamisol 209, 237, 796
enoxolon 283 ergokalsiferol 867
Entakapon 442 ergotamin 841
Entamoeba histolytica 189 eritromisin 89, 195
enterobiasis 204 eritropoiesis 628
enterohepatik, siklus 198 eritrosit 629, 633
Enterosalicyl, 324 Erlotinib 241
Enthrane 407 ertapenem 82
enuresis nocturna 473 Eryc 89
enzalutamida 242 erythema nodosum leprosum 167
enzim 33, 844 Erythrocin 89
enzim mikrosomal 22 erythropoietin rekombinan 629
enzim, defek 53 Erythroxylon coca 376
enzim, inhibisi 50 Escitalopram 476
enzyme-blockers 33 Esidrex 527

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1000 21/04/2015 21:13:37


Indeks 1001

Esilgan 400 exemestan 12


Eskazole 206 exenatide 763
esmolol 556 Exluton 715, 723
Esmyar 716 Exoderil 110
esomeprazol 282 exophthalmus 774
Esperson 742 extrinsic factor 637, 860
estazolam 400 Eylea 233
Estraderm 711 ezetimibe 584
estradiol 688, 711 Ezetrol 584
Estradurin 415
estriol 712 F
estrogen 242, 706, 711 FA 7
estron 712 fagositosis 785
etafedrin 492 faktor pertumbuhan 236, 240
Etalpha 867 Faktor Toleransi Glukosa 890
etambutol 159 FAM 223
etanercept 346 Famocid 282
etanol 258, 374 famotidin 282
eter 406 famsiklovir 133
ethakridin 257 Famvir 133
ether ad narcosin 406 Fansidar 143, 148, 185
etidronat 704 Farlutal 715
etilefrin 492 farmaceutical availability 8
etilenoksida 262 farmakodinamika 4
etilestrenol 695 farmakogenetika 17, 52
etilkolesterol 584 farmakognosi 4
etilmorfin 357 farmakokinetika 4, 17
etinilestradiol 712 farmakologi 4
etionamida 163 Farmakope 5
etokain 414 farmakoterapi 5
etonogestrel 716 Farmitrexat 229, 346
etoposida 231 FarmorubicinRD 234
etoricoxib 332, 340 fase laten 114
etosuksimida 429 fase replikasi 114
Eucardic 555 Fasigyn 199
Eucreas 763 febuxotat 351
Eudyna 855 felbamat 429
euforia 383 Felbatol 429
Euglucon 760 Feldene 342
Eulexin 696 felodipin 561
Euphyllin 659 Femara 709, 714
Eusol 254 Femidon 719
Euthyrox 772 Femodeen 715
Euvax B 817 Fenalan 832
everolimus 797 Fenazon, 322
Evion 867 fenetilalkohol 258
Evista 713 fenetisilin 75
Evra 720 fenilalanin 890
Evzio 371 fenilbutazon 324, 340
Exelon 448 fenilefrin 490

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1001 21/04/2015 21:13:37


1002 Indeks

fenilmerkurinitrat 260 fitoterapeutika 794


fenilpropanolamin 493, 658 Flagyl 198
feniramin 830 Flagystatin 106, 198
Fenistil 833 Flamar 340
fenitoin 420, 427 Flammazine 149, 260
fenmetrazin 394 Flatin 199
fenocin 75 flavoksat 517
fenofibrat 581 flavonoida 537, 593, 852
fenoksietanol 258 flekainida 609
fenoksimetilpenisilin 75 Fleming, Alexander 4, 196
fenol 255, 416 flemoxin 77
fenolftalein 310 Flixonase 663
fenoterol 658 Flixotide 663, 742
fenprokumon 621 Floppy Iris Syndrome 550
fensiklidin 384 flora selewat 99 251
fentanil 357 flora tetap 99, 251
fentolamin 505 flora usus 269, 790
Fero Gradumet 635 floxapen 75
ferofumarat 635, 876 flu burung 125
feroglukonat 876 Fluarix 811
ferosulfat 876 Fludex 528
ferri-sorbitolsitrat 636 Fludilat 539
ferritin 633 flufenazin 461
ferroglukonat 636 Fluimucil 660, 670
Ferrograd 635 flukloksasilin 75
Ferro-Gradumet 635, 876 fluklorolon 743
ferrosulfat 562, 635 flukonazol 108, 340
Ferumat 876 flumazenil 396
fesoterodin 517 flumetason 742
Fevarin 476 Flumetolon 742
fexofenadin 832 flunarizin 539, 831, 843
fibrat 578 flunisolida 663, 742
fibrilasi bilik 597 flunitrazepam 374, 399
fibrilasi serambi 597 fluokortolon 742
fibrin 248, 613 fluoksimesteron 694
fibrinolisis 614, 626 fluor 877
fibrinolitika 616 fluorkortikoida 734
fibromyalgia 328 fluorkuinolon 149, 159
fibromyositis 328 fluormetolon 742
filariasis 206 fluorosis 878
filariasis Bancrofti 206 Fluorurasil 230
Filgrastim 633 fluosinonida 742
filiariasis 206 Fluothane 407
filtrasi glomeruli 27 fluoxetine 475
finasterida 506, 696 Flupirtin 442
Fiolan 624 flurazepam 395, 399
First Pass Effect 14, 20, 31 flushing 700, 714
fitin 885 Flusitosin 109
fito-estrogen 244, 702, 708 fluspirilen 462
fitomenadion 869 flutamida 219, 242, 696

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1002 21/04/2015 21:13:37


Indeks 1003

flutikason 663, 736, 742 Furamide 192, 199


fluvastatin 583 furosemida 527
fluvoksamine 476 fytoterapi 5
FML 742
fokomelia 170 G
folacin 859 G11 255
folat sintetase 169 G6PD 184
folat, antagonis 859 GABA 321, 393, 422, 891
folat, asam 636, 859 gabapentin 429
folfiri 240 Gabbroral 85
folfox 240 Gabexal 429
folitropin 681 Gabitril 431
Follicle Stimulating Hormone 676 gagal jantung 552, 599
Fondaparinux 621 galaktorrea 457
food supplements 221, 794 GALT 790
Forane 407 Galvus 763
formaldehida 258, 259 Galvusmet 763
formalin 258, 259 gametosit 175, 180
Forsteo 705 gamma-amino-butyric acid 891
Fortecortin 345, 742 gamma-hydroxybutyric acid 366, 891
Fortral 360 ganirelix 685
Fortum 81 ganja 382
Forxiga 765 gansiklovir 133
Fosamax 704 garam dapur 874
Fosavance 704 garam 544
fosfestrol 713 garamycin 84
fosfodiёsterase Gardasil 195, 217, 819
fosfolipase 336 gas tertawa 407
fosfolipida 336 gastrin 266, 272
Fosfomisin-trometamol 141 gastritis 271
Fosinopril 565 Gastrozepin 516
Fostimon 683 Gatifloksasin 152
fotosensitasi 38 gejala abstinensi 364
fountain of youth 695 gejala penarikan 364
FR 849 gelatin 887
framisetin 85 Gell & Coombs 822
Fraxiparine 620 Gelusil 278
Free Radicals 244, 849, 851 Gemcitabine 230
Frisium 428 gemfibrozil 581
fruktosa 767 Gemsitabin 230
frusemide 527 Gemzar 230
FSH 676, 699 Gen 215
fucidin 94 gen p53 212
Fugerel 242, 696 gen-apoptosis 212
Fulcin 105 genetic fingerprint 53
Fundamin -E 867 genetika 52
fungi patogen 102 genistein 226, 244, 704, 863
Fungizone 106 genom manusia 53
Furacine 262 genomics 54
Furadantin 140 Genotropin 681

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1003 21/04/2015 21:13:37


1004 Indeks

genotyping 53 glomeruli 523


Gentamerck 84 Glucobay 746
gentamisin 84 gluconeogenesis 745
genterapi 220 Glucophage 761
GEP 456 glucosamin 327, 343
geriatri 55 Glucose Tolerance Factor 505, 764, 858, 871,
geriatric medicine 55 892
German measles, vaksin 814 Glucotrol 760
germicides 250 Glucovance 760
Gerodyl 345 glue sniffing 373
gestoden 715 glukagon 744, 749
GHB 366 glukokortikoida 267, 345, 730, 737
ghrelin 266, 497 glukoneogenesis 734
GHRH 679 glukosa 767
Giardia lamblia 192, 302 glukosa, toleransi 553
giardiasis 192, 302 glukosa-6-fosfat dehidrogenase 144, 184
gigi zebra 878 glukosamin 703
Gingkolida-B 537 glukosaminoglikan 247
ginseng 797 glukosidase inhibitors 755
ginsenosida 797 Glurenorm 760
GLA 586 glutamin 891
Glafenin 325 glutaral 259
glandula pinealis 675 glutaraldehida 259
Glaphen, 325 glutathion 184, 432, 660, 891
Glatiramer 440 glutathion-peroksidase 891
Glauber, garam 311 gluten 888
glaucoma simplex 510 glyceryl trimyristate 384
Glauconex 511 glycosuria 745, 747
glaukoma 509, 552, 736, 740 glycyrrhizin 283
glaukoma bilik terbuka510 Glypressin 684
glaukoma bilik tertutup 510 GnRH 679, 684
Gleevec 240 Goflex 342
glibenklamida 760 gonadorelin 679, 684
Glibinese 760 gonadotoksik 224
gliclazide 760 gonadotropin 676
Glifanan, 325 Gonal-F 681
glikidon 760 gonore 162, 195
gliklazida 760 goserilin 242, 684
glikogen 746, 884 gout 161, 329
glikolsalisilat, 324 gramisidin 92
glikopironium 653 grand mal 418
glimepirida 760 granisetron 293
glipizida 760 granulosit 784
gliserilguaiakolat 671 grapefruit juice 50
gliseriltrinitrat 604 Gray 218
gliserol 311 gray-baby syndrome 44
glisin 892 Grazax 819
glisiretinat, asam 283 Griseofort 105
glisitein 244, 863 Griseofulvin 105
Glivec 240, 332 Growth Factor reseptor 237

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1004 21/04/2015 21:13:37


Indeks 1005

growth hormone 388, 497, 681 health food 221


GSH 184 heart attack 591
GTF 858 heartblock 598
guaifenesin 671 heartburn 271
Gyne/Lotremin 108 heksaklorofen 255
Gynera 712, 715, 723 heksamin-mandelat 141
Gyno-Daktarin 107 heksetidin 262
Helicobacter pylori 87, 198, 273, 331, 589
H hemagglutin 125
H1-blockers 827 hematokrit 629
H2-blockers 277, 827 hematopoiesis 628
H5N1 125, 811 hemiplegia 613
HAART 120 hemiselulosa 311, 884
habituasi 41, 366 Hemobion 876
haemorrhoid 275 hemofilia 630
haid 699 hemoglobin 178, 629
Halamid 254 hemopoetika 628
Halciderm 742 hemopoëtine 632
Halcion 399 hemosiderin 633
Haldol 292, 461 hemostatika 630
Halog 742 Henle’s loop 523
halometason 743 heparin 619
haloperidol 292, 461 heparin BM rendah 616
Haloprogin 110 Heparines Low Molecular Weight 616
halotan 407 heparinoida 617, 620
Halotestin 694 hepatitis 122
halsinonida 742 hepatitis B immune globulin 817
halusinasi 453 hepatitis-A Virus 123
halusinogen 365, 370 hepatitis-B Virus 123
Hamilton depression rating scale 466 hepatitis-C Virus 124
“hand-foot” sindrom 230 hepatitis-E Virus 124
hangover 397 hepatitis-F Virus 124
Hansen 165 hepatitis-G virus 124
hapten 38 Hepsera 124
Harnal 550 Herbesser 561, 607
Hashimoto, struma 775 Herceptin 240, 332
hashiz 360, 383 heroin 373, 357
hati, abses 192 herpes genitalis 121
HAV 123 herpes keratitis 121
Havrix 810 herpes labialis 121
hay fever 824 herpes simplex virus 121
Haycock/Mosteller, formula 45 herpes zoster 122, 426
Hb 629 hesperidin 863
HB Vax 810 Hetrazan 208
HBV 123 HEV 124
HCG 121, 677, 681 Hexadol 262
HCT 527 hexamine 141
HCV 124 HFV 124
HDL 572 HGV 124
HDRS 466 Hiberix 811

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1005 21/04/2015 21:13:37


1006 Indeks

Hibicet 255 hiposensibilisasi 826


Hibiscrub 254 hipotensi ortostatis 550, 557
Hibitane 254 hipovitaminosis 845
hiccup 455 Hismanal 833
Hiconcil 77 histamin 317, 820
hidralazin 567 histamine liberators 820
hidratarang 882 histidin 892
hidrogenperoksida 261 histreline 685
hidroklorida, asam 284 HIV 116, 155
hidroklorthiazida 527 HIV self-test 117
hidrokobamin 639, 860 HIV subtipe E 117
hidrokortison 731, 734 HIV-1 117
hidroksietilrutosida 863 HIV-2 117
hidroksikarbamida 243 Hivid 132
hidroksiklorokuin 184, 345 HLA 328
hidroksiprogesteron 715 HLD keturunan 575
hidroksisitrat 505 HMG 681
hidroksiurea 243 HMG-CoA-reductase-inhibitors 578
hidroksizin 831 Hoffmann, Erich 196
5-hidroksitriptofan 478 HOG 384
hidroksokobalamin 638, 860 Holoxan 228
hidromorfon 361 Homatro 516
hidrotalsit 279 homatropin 516
high altitude sickness 530 homeopati 794
hiperglikemia 526, 745, 748 homeostasis 522
hiperinsulinemia 746 Homoclomin 830
hiperkalsiemia 769 homoklorsiklizin 830
hiperkolesterolemia 573, 772 homosistein 589, 636, 890
hiperkolesterolemia familial 571, 575 Honvan 713
hiperlipidemia 573 Hoodia ekstrak 505
hiperlipoproteinemia 574 hormon antimenua 695
hiperreaktivitas bronchi 645 hormon katabol 388
hipersensivitas 808 hormon kehamilan 699
hipertensi 525, 543,552,559 hormon kelamin 241
hipertensi pulmonal 603 hormon pertumbuhan 676
hipertermi 218 hormon trophic 676
hipertiroidisme 774 hormone replacement therapy 702
hipertirosis 770, 774 Hostacortin 741
hipertrigliseridemia 574 Hostacycline 87
hipertrigliseridemia familial 575 hot flushes 700
hipertrofi prostat 506 Houtsmuller 221
hiperurikemia 161, 348, 526 HPV 217
hipervitaminosis 845 HRB 643
hipnotika 386 HRT 702
hipnozoit 174 HSV 121
hipo 753 Humalog 758
hipogonadisme 689 Human Chorionic Gonadotropin 121, 290,
hipokaliemia 526 677
hipoklorit, asam 254 Human Immunodeficiency Virus 116
hiponatriemia 526 Human Leukocyte Antigen-complex 328, 788

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1006 21/04/2015 21:13:37


Indeks 1007

Human Menopausal Gonadotropin 678 IFN-alfa 2 236


Human Papilloma Virus 217 IFN-gamma 449
human serum immune globulin 816 IFN-ß1a 449
Humatin 85 IFN-β1b 449
Humatrope 681 Ifosfamida 228
Humegon 681 IgE 644, 833
Humira 226, 334 iksabepilon 231
humoral zat 780 Iliadin 494
Humulin 20 758 Ilomedine 538
Humulin N 758 iloprost 538
Humulin-Zinc 758 Imap 462
hyaluronidase 620 imatinib mesilat 228, 240
Hyason 620 Imdur 605
Hycamtin 235 imidazol 100
Hydergin 538 Imigran 841
Hydrea 243 imikuimod 135, 195
Hydrodiuril 527 imipenem 81
5-hidroksitriptamin 464, 687 imipramin 473
Hygroton 528 Imitrex 841
hyoscine 291 Immukine 26, 795
hyoscyamin 515 immunoglobulin 806
hypericin 479 Imodium 302
Hypericum perforatum 479 Imovane 401
hypophysis cerebri 675 Imovax Polio 812
hypothalamus 675 Imovax Rabies Vero 813
hypovitaminosis D 866 Implanon 716, 724
hypoxia 533 implant 724
Hytrin 550 Importal 311
Hyzaar 566 Impresial 151
Impromen 461
I Impugan 527
imunomodulansia 232 IMS 193
ibandronat 704 IMT 498
Iberet-500 635, 876 imunisasi 804, 815
ibopamin 602 imunitas alami 818
IBS 275, 884 imunitas humoral 782, 804
Ibuprofen 341 imunitas seluler 782, 804
Ibustrin 624 imunogenitas 759
ibutilide 611 imunoglobulin anti-bisa ular 817
ichtammol 262 imunoglobulin 780, 789, 791, 807
ichtyol 262 imunoglobulin, struktur 237
ICS 692 imunomodulansia 235
ICSH 676 imunomodulator 663, 794
Idarubisin 233 imunostimulans 778
IDDM 748 imunostimulansia 235
idiosinkrasi 37, 807 imunostimulator 26, 794
idoksuridin 134 imunosupresi 224, 737
IDU 134 imunosupresiva 237, 346, 797
Ifex 228 imunoterapi 218
IFN 786 Imuran 230, 347, 799

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1007 21/04/2015 21:13:37


1008 Indeks

in vitro fertilization 222 Integrilin 625


Inbion 636 interaksi obat 49
Incidal 833 interferon 114, 332, 786
Increlex 682 interferon beta-1a 449
incretinmimetica 755 interferon beta-1b 449
indapamida 528 interferon-alfa 114, 134, 236, 795
indeks glikemik 500 interferon-gamma 114, 135, 795
indeks terapi 47 Interhistin 833
Inderal 556, 843 interleukin 332, 783, 786
Inderetic 528, 556 Interleukin-2 236, 796
indikator tumor 215 intestinal tuberculosis 155
Indinavir 130 Intravag 719
indobufen 624 intrinsic factor 268, 632, 638
Indocid 341 Intron-A 134, 236, 795
indometasin 341 inulin 792
induksi enzim 23, 49, 162 Invanz 82
Inegy 583 Invega 463
Infanrix 816 Invirase 131
infark jantung 552, 590 Invitec 283
infark otak 590 iod 253, 871
infeksi MAI 159 iod131 777
infeksi primer 154 iod radioaktif 777
Infliximab 346 iod, tingtur 253
influenza tipe-A2 iod-Basedow 778
influenza, vaksin 811, 814 iodofor, zat 253
Influvac 811 iodokloroksikinolin 253
INH 160 Iopidine 513
inhalansia 373 Ipecacuanhae radix 671
Inhipump 282 ipratropium 516, 660
Innohep 617 Irgapan 340
Inocor 603 irinotecan 235
Inopamil 602 Irritable Bowel Syndrome 275, 884
inositol 884 Iscador 247
inositol niasinat 858 ischemia 532, 534
Inotrop 603 ISK 137
Inoveron 431 Ismo 605
Insidon 393, 474 iso-efedrin 493
insomnia 389 isoflavon 244
Inspra 529 isofluran 407
insufisiensi cerebral 534 Isoket 605
Insulatard 759 isokonazol 107
insulin 744, 757 isoniazida 160
insulin aspart 758 isopirin, 322
Insulin Dependent Diabetes Mellitus 748 isoprenalin 492, 658
insulin glargin 759 isopropanol 258
insulin human 758 isopropilaminofenazon,322
insulin inhalasi 759 isoproterenol 492
insulin lispro 759 Isoptin 561, 607
insulin isofan 758 Isopto Carbachol 512
Intal 657, 833 Isordil 605

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1008 21/04/2015 21:13:37


Indeks 1009

isosorbida dinitrat 605 kanker 211


isosorbida-5-mononitrat 605 kanker cervix, vaksin 819
isotipendil 831 kanker kolorektal 230, 233
isotretinoin 856 kanker mammae 709, 714
isoxsuprin 537 kanker prostat 234, 241
Isuprel 492, 658 kanker testis 219, 231, 234
Iterax 831 kanker usus besar 622
itrakonazol 108 Kanoxin 85, 163
IUD 720, 725 kanrenoat 529
ivabradine 607 kanrenon 529
Ivermectin 210 kaolin 304
IVF 222 Kaopectate 304
Ixempra 232 Kapesitabin 229
kaporit 254
J Kaposi sarcoma 119, 231
jahe 290 kapreomisin 163, 164
jamur 825 kaprilat, asam 109
jamur halusinasi 365 karaya, gom 312
jantung 532 karbachol 512
jantung, infark 613, 747 karbamazepin 425, 458
Januvia 762 karbasalatkalsium, 323
Jectofer 636 karbidopa 443
jengger ayam 194 karbimazol 776
Jenner 802 karbo adsorbens 303
jerap difteri vaksin 816 karboksimetilselulosa 312
jerap difteri-pertussis vaksin 816 karboksimetilsistein 670
jerap difteri-tetanus vaksin 816 karbol 255
jerap difteri-tetanus-pertussis vaksin 816 karbol, asam 416
jerap tetanus vaksin 816 karbonanhidrase
Joule 881 karboplatin 243
juvenile, DM1 748 karbosistein 661, 670
kardiotonika 600
K karnitin 889
K durettes 873 karotenoida 854
kabergolin 445 karsinogen 214, 215
Kabikinase 626 karsinoma 211
kalium channel blocker 754 karteolol 511
kaliumiodida 655, 671, 776 karvedilol 555
kaliumklorat 261 kastor, minyak 203, 310
kaliumklorida 873 kastrasi 241
kaliumpermanganat 261 kastrasi kimiawi 684, 708
kalori 881 katalase 233
kalsiferol 867 katechin 246, 381
kalsitonin 769,773, 866, 874 katecholamin 489
kalsitriol 867, 874 katul 312
kalsium 874 kayu manis, ekstrak 864
kalsiumkarbonat 278 kayu putih, minyak 671
kanabinoid 382 kedele 244, 888
kanabis 360, 382 Keforal 80
kanamisin 85, 163 keji beling 531

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1009 21/04/2015 21:13:37


1010 Indeks

Kelatin 345 klaritromisin 90, 159


Kelfiprim 143 klasifikasi tumor 215
Keluarga Berencana 718 klemastin 830
kemandulan pria 713 klemizol 830
kemandulan wanita 713 klimakterium 700
kembang serdadu 231 klindamisin 91
Kemicetine 92 kliokinol 253
kemoprevensi 709 klisma 14
kemoprofilaksis 158, 179 klobazam 428
kemotaksis 785 klobetasol 743
kemoterapi 218 klobetason 743
Kenacort 345, 741 klodronat 704
kencing manis 744 klofazimin 163, 165, 169
kencing nanah 195 klofibrat 581
kenodeoksikolat 284 kloksasilin 75
Keppra 430 klomifen 713
kerja oksitosis 183 klomipramin 473
Kerlon 134 klonazepam 420, 428
Kesatuan Internasional 12 klonidin 557
kesetaraan terapeutik 10 klopamida 528
kesetiaan minum obat 159 klor 254
kesetiaan terapi 34, 56, 159 kloralhidrat 401
Keshan syndrome 872 klorambusil 227
Kestine 833 kloramfenikol 92, 303
ketagihan 41, 366, 391 kloramin 254
Ketalar 384, 408 klordiazepoksid 400
ketamin 408 klordimetilfenol 255
Ketaset 384 kloretan 416
ketergantungan 42, 366 kloretil 416
ketergantungan fisik 359, 364, 367, 391 klorfeniramin 830
ketergantungan psikis 359, 368 klorfenoksamin 829
ketergantungan silang 367 klorfenon 830
ketokonazol 107 klorheksidin 254
ketombe 103 klorimipramin 473
Ketoprofen 341 klorksilenol 255
Ketorolac 335 klorlinkosin 91
ketotifen 655, 661, 832 klormetin 227
Ketrax 237 klorofil 876
ketulian permanen 163 kloroguanida 184
keturunan 213 kloroksazepam 400
khasiat neuroprotektif 449 klorokuin 173, 177, 180, 186, 197, 344
Kineret 338 klorpromazin 460
kinidin 182, 608 klorpropamida 760
Kinidin durette 608 klortalidon 528
kinin 177, 182, 186 klotrimazol 108
kissing disease 122 klozapin 462
kista 190 Klyx 311, 313
kista, karier 192 kobal 871
kista, pembawa 190 kobamamide 860
klamidia 195 kodein 357, 669

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1010 21/04/2015 21:13:37


Indeks 1011

ko-dekarboksilase 859 ksilitol 768


kodergokrin 538 ksilometazolin 494
ko-enzim 844 kuinolon 149
kofein 839 kuku kapur 100, 103
Kogenate 630 kumis kucing 531
kokain 410, 413 kumulasi 25
Koldex 658 kunyit 285
kolekalsiferol 867 kur CAF/CMF 230
kolera vaksin 812 kur MOPP 244
kolesterol 571 kurare 448
kolesterol baik 576 kuratif 218
kolesterol buruk 576 kurkumin 247
kolestipol 580 kuru 441
kolestiramin 580, 761 kurve konsentrasi-waktu 28
kolinergika 508 kusta 165
Kolistin 91 kutil genital 231
kolkisin 350 kutil kelamin 194
kolon spastis 884 kutu air 102
kolonisasi, resistensi 138 kwashiorkor 854
kombinasi obat 48 Kynapid 611
kompleks imun 793 Kyolic 585
Konakion 619, 869 Kytril 293
konflik indera 289
konflik sensoris 289 L
konservansia 250 labetalol 557
Konstan disosiasi 19 labirin 289
kopi 380, 589, 595 LAK-cells 237, 783
Korsakoff sindrom 375 lakosamida 431
kortikorelin 679 laksansia 305, 307
kortikosteroid 654, 662 laktamase blockers 73
kortikosteroid dermal 739 laktitol 311, 768
kortikosteroid inhalasi 652, 662 laktoferin 784
kortikosteroida 241, 288, 421, 654, 662, 800, laktoflavin 857
833 laktulosa 247, 299, 311
kortikotropin 676, 731 lambung 266
kortisol730,733, 740 lambung, asam 267
kortison 740, 741 lambung, getah 266
Kotipa 812 lambung, kanker 274
kotrimoksazol 143, 178, 186, 303 lambung, radang 271
kreatin 582 lambung-usus, tukak 272
Krebin 231 Lamictal 429
Krebs siklus 140, 448 Lamisil 109
kresol 255 lamivudin 132
kristaluria 145 lamotrigine 429
kristalviolet 262 Lampren 163, 169
krom 505, 871 Lanitop 602
kromoglikat 657 Lanoxin 601
krompikolinat 505 lansia 55, 847
Krystexxa 352 lansia dosis 43
ksantinolnikotinat 540 Lantus 759

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1011 21/04/2015 21:13:37


1012 Indeks

Lanvis 230, 797 Lescol 583


lapar, hormon 497 Letona 528
lapatinib 241 letrozol 709, 714
lapisan kuning 575 leucin 892
Largactil 460 leukemia 211
Lariam 184 leukemia myeloid kronis 228
larodopa 442 Leukeran 227
Laroxyl 474 leukotriën 338, 344
Lasix 527 leukovorin 230
Lasonil 620 Leunase 242
Latanoprost 513 leuprolide 684
l-atropin 11 leuprorelin 242, 684
LATS 771 levamisol 209, 237, 796
Latuda 463 Levanxol 400
lavemen 14 levarterenol 491
Laxadine 310 levetirasetam 430
Laxoberon 310 Levitra 692
Lazarus effect 116 levobunolol 511
LCAT 572 levodopa 435, 442
LDL 572 levofloksasin 152
lecithine cholesterol acyl-transferase 572 levokabastin 833
Ledercil 77 levomepromazin 326, 460
Lederkyn 142 levotetramisol 209
Ledertepa 227 Lewy Bodies Disease 437
Ledertrexat 229, 346 Lexapro 476
Ledervan 93 Lexinor 151
l-efedrin 492 LH 676
Leflunomida 346 l-hyoscine 516
lekosit 629 l-hyoscyamin 515
lele 176 Liberty cup 365
lemak 894 Librax 400
lemak jenuh 218 Librium 400
Lemocin 257 Lidatrim 143
lenalidomida 801 lidokain 414, 609
lendir 267 Lidonest 491, 609, 657
lendir serviks, pengentalan 722 lignan 244
Lendormin 391, 402 lignin 884
lenograstim 633 lignokain 414, 609
Leponex 462 Limbitrol 474
lepra 163, 165 limfo-B 783
lepra borderline 166 limfokin 236, 786
lepra lepromateus 166 limfoma (non)-Hodgkin 243, 274
lepra multibasiler 165 limfoma 211
lepra paucibacillair 166 limfoma Hodgkin 243
lepra tuberkuloid 166 limfosit 781
leproseri 166 limfosit-T 778, 781
Leptilan 425 limfosit-B 783
leptin 497 limfositik leukemia 228
lercanidipin 561 limfo-T 781
Lerdip 561 linagliptin 756

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1012 21/04/2015 21:13:37


Indeks 1013

Lincocin 90 Lotensin 565


linear accelerator 218 Lovenox 620
linestrenol 715 low back pain 328
linezolid 94 low density lipoprotein 572
linkomisin 90 Lozol 528
linolenat 897 LSD 381
liotironin 769,773 l-tiroksin 772
Lipanthyl 581 LT-receptorblocker 656
lipase 268 luas terapi 11, 48
Lipitor 583 Lucrin 242, 684
Lipobay 578 Ludiomil 474
lipoksigenase-blocker 655 lues 196
lipoprotein 571 lumefantrin 187
Liposol 581 Lumigan 513
Lipozil 581 luminal 426
liraglutide 763 lupus eritematosus 178
lisin 892 lupus erythematodes disseminatus 798
lisin-asetosal, 324 Lurasidon 463
lisinopril 565 lutein 855
Lister, Joseph 250 luteinizing hormone 676, 679
lisurida 445 Lutenyl 715
Litec 465, 687 Lutrelef 684
litholytis 531 lutropin-alfa 681
Litican 289 Luveris 681
litium 458, 479 Luvox 476
Livial 716 lycopen 245, 855
Livocab 833 Lyndiol 712, 715
Livostin 833 Lynoral 712
l-norepinefrin 491 Lyovac 233
Locacorten 742 Lyrica 429
lofeksidin 374 Lysagor 832, 842
Loftyl 536 lysergic acid diethylamide 381
Lomudal 492, 657 Lysodren 235
Lomusol 657 lysol 255
lonceng biologis 467
Longatin 357, 669 M
Lonnoten 569 M. leprae 163
loperamida 302 M.bovis 154
Lopid 581 M.tuberculosis 154
lopino 889 Maalox 278
loprazolam 400 MabCampath 240
Loprox 110 Mabs-protein 226
Loramet 400 Mabthera 240
Loranthus parasiticus 247 mabuk darat 289
loratadin 832 MAC 162
lorazepam 289, 400 Macrofuran 140
Lorinid 528, 529 macula 232
lormetazepam 400 Madlexin 80
Losec 282 Madopar 442
Losferron 636 Madribon 142

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1013 21/04/2015 21:13:37


1014 Indeks

magnesium 876 MDMA 381, 494


magnesiumhidroksida 279 mebendazol 206
magnesiumoksida 279, 310 mebhidrolin 833
magnesiumperoksida 261 Mebutan 342
magnesiumsitrat 311 MEC 30
magnesiumsulfat 310 Mecasermine 682
magnesiumtrisilikat 279 mecetronium 257
MAI 155, 169 Medacinase 626
Major Depressive disorder 466 Mediamer-B6 292
Major Histocompatibility Complex 788 mediator nyeri, 317
makula degenerasi 855 Medikinet 495
malabsorpsi, sindrom 846 Mediterranean diet 591
malaria 171 medroksiprogesteronasetat 241, 715
malaria bandar udara 173 Mefinal 340
malaria kwartana 174 meflokuin 178, 180
malaria otak 173, 183, 186 mefobarbital 427
malaria tersiana 174, 180 mefrusida 528
malaria tropika 173, 180 Megace 715
malaria vaksin 818 Megaxin 164
Malarone 179, 187 megestrol 715
maloprim 169 Megestron 723
Malthus 718 Meixam 75
maltitol 768 meklizin 292, 394
Mandol 80 meklozin 830
mangan 871 meksiletin 609
mania 454 melanoma 211, 236
manitol 530, 768 melatonin 403, 467, 686
Mantoux skin test 157, 810 Melfalan 227
manula 23, 43 Melleril 460
MAO-blocker 50, 477 Meloxicam 342
MAP 725 Memantin 447
Maprotilin 474 membran sel 18
Marcaine 415 memory cells 783, 804
Marcoumar 621 Menarini 607
marihuana 288, 360, 382 Mencevax 814
Marinol 383 meningitis 161
Marvelon 712, 715, 723 meningitis tuberkulosa 161
Marzine 292, 830 meningokok, vaksin 814
masa paruh 28, 49 menopause 714
mastcells 646 menotropin 681
mastergland 778 Mentalium 428
maturity onset 748 Menthoneurin 324
Mavik 565 Menveo 814
Maxalt 842 mepakrin 177, 180, 442
Maxipime 81 mepirin 830
Maxiquin 152 mepivakain 415
Maxisporin 80 meprobamat 402
Maxitrol 91 Meptin 659
MDA 382 merbromin 260
MDEA 382 Mercilon 712, 715

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1014 21/04/2015 21:13:37


Indeks 1015

Mercotin 357, 669 metilselulosa 312


merkaptopurin 229, 237 metilsulfonilmetan 343
merkuriklorida 260 metiltestosteron 695
merkurokrom 260 metimazol 776
meronem 82 metionin 892
meropenem 82 metisergida 842
merozoit 174 metisilin 82
Meruvax 814 metoda biologis 221
mesalazin 148, 344 metoklopramida 279, 292
meskalin 384 metoprolol 556
mesterolon 694 metotreksat 229, 346, 637, 859
Mestinon 512 metronidazol 198
mestranol 712 Mevalotin 583
mesuksimida 429 Mexitec 609
metadioksibenzol 256 MHC 788
metadon 358 Miacalcic 773
metafasis 231 mianserin 474
metaklorofenilpiperazin 382 MIC 30
Metalyse 626 Micafungin 110
metamfetamin 382 Microgynon 712, 723
metamizol 322 Microlax 311, 313
metampiron, 322 Midamor 529
Metamucil 312 midazolam 400, 409, 420
metandrostenolon 695 Midric 517
metaproterenol 492, 658 Mifegyne 716
metastasis 211, 229 mifepriston 716, 725
meteorisme 284 miglitol 755, 762
metformin 761 Migrafin, 324
methanal 258 migrain 383, 552, 835
methenamin 141 Migran, 322
methocel 312 Migril 830
methylon 382 mikofenolat mofetil 800
methylthioamfetamin 376 mikonazol 107
methysergida 465 mikroflora 790
metilamfetamin 376 milrinon 603
metildigoksin 602 mineral 633, 869
metildopa 558 mineralokortikoida 730
metilendioksiamfetamin 382 Minipress 549
metilendioksimetamfetamin 381, 494 Ministat 715
metilendioksimethkathinon 382 Minocin 88
metilfenidat 495 minoksidil 569
metilfenobarbital 427 minosiklin 88
metilkobalamin 638 Minrin 683, 749
metillorazepam 400 Minulet 715
metilmorfin 357, 669 minyak 896
metilnikotinat 540 minyak ikan 218, 580, 586, 854, 899
metilprednisolon 741 minyak kaulmogra 169
metilpropilfenol 256 minyak nabati 218
metilrosanilin 262 minyak sereh 176
metilsalisilat, 324 Miokar 512

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1015 21/04/2015 21:13:37


1016 Indeks

Miostat 512 mountain sickness 530


Mirabegron 517 Movi-Cox 342
Mirapexin 444 moxifloxacin 164
Mirena 715 MRSA 73,75, 77
mirtazapin 475 MS 230, 439
MIS 790 MS Contin 356
misoprostol 229, 343, 277, 283 MSG 891
mistletoe 247 MSM 343
mitochondria 246, 448, 871 MTX 228, 346
mitoksantron 233 Mucocil 670
mitomisin 233 mucus 266
Mitotane 234 mukolitika 655, 667
mitoxantron 440 mukopolisakarida 247
Mixtard 30 HM 758 mukositis 224
mixudema 770 Multaq 610
MOABs 238, 332, 449 multi-drug terapi 158, 165
Mobilat 620 multiple sclerosis 248
moclobemide 477 multiple terapi 160
Modecate 461 multiresistensi 181
Moditen 461 multiple sclerosis 439, 449
Moduretic 528 Mumpsvax 814
Moerman 248 muntah 287
moexipril 565 muntah kehamilan 290
Mogadon 395, 398 muntah, pusat 287
moksifloksasin 152, 158 mupirosin 95
moksonidin 558 muskarin, efek 508
Molybden 871 mustin 227
mometason 743 Mutabon 460, 474
Monilia sitophilae 98 Mutabon-D 474
Monistat 107 mutagen, efek 198
Mono-Cedocard 605 Mutamicyn 235
monoclonal antibodies 220, 238, 332,449 mutasi 213
Mononine 630 mutasi drift 811
mononucleosis infectiosa 122 Myambutol 159
Monopril 565 myasthenia gravis 510
Monotard Human 758 Mycamine 110
monoterapi 420 Mycobacteria 155
Montagnier 113 Mycobacterium avium 169
Montelukast 338, 662 Mycobacterium avium intracellulare 155
Montignac, diet 503 Mycobacterium bovis 155, 237
Monuril 141 Mycobacterium leprae 165, 167
MOPP 223 Mycobacterium tuberculosis 154, 237
morfin 356, 373 Mycobutin 162
morning sickness 290, 328 mycolic acid 160
morning-after-pill 711, 725 mycosis 102
Mosavon 670 Mycospor 108
Mosegor 842 Mycostatin 106
mosquito repellent 176 Mydriatyl 517
Motilium 280, 293 myeloid leukemia kronis 236
motion sickness 289, 530 myeloma 211, 801

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1016 21/04/2015 21:13:37


Indeks 1017

myelosupresi 224 natriumsalisilat, 324


Myfortic 800 natriumsulfat 311
Mylanta 279 Natulan 243
Myleran 228 Natural Killer Cells 219, 237, 781, 783
myoclonis, serangan 419 Natur-E 867
myoglobin 633 Navelbine 231
myoma uterus 684 Navoban 293
Myristica fragrans 384 Naxen 341
Mysoline 427 Naxogin complex 106
nebacetin 85, 92
Nebido 694
N Nedios 581
NA 452, 488, 731 nedokromil 657, 826, 834
Nab-paclitaxel 232 nefropati.747
nabumeton 342 nefrotoksik 224
Nadane 832 Negram 150
nadroparin 620 Neisser, Albert 195
nafareline 685 Neisseria gonorrhoeae 195
nafazolin 494 nematoda 203
Naftate 110 Neo Gastrolet 278
Naftifin 110 NeoAnabolene 695
nalidiksinat, asam 150 neobiotic 85
nalokson 369 Neocodin 357
Nalorex 359 Neo-Dohyfral 867
nalorfin 359 Neo-Gilurytmal 609
naltrekson 359, 369 Neo-Mercazole 776
nama generik 6 neomisin 85, 579, 585
nandrolon 695 neonat 44
nano-medicines 226 Neoral 239, 799
naproksen 341 Neosalvarsan 196
Naprosyn 341 neostigmin 512
Naramig 842 Neotigason 856
naratriptan 842 Neozep 324
Narcan 359 nepafenak 336
Narcaricin 352 Nephrolit 141, 324
narkosa, taraf 404 nepresol 567
narkotika 362, 404 Nerisona 742
narkotin 357, 669 Nerviplant 402
Naropin 416 Nesina 756
Nasivin 494 netilmisin 82
Naspro, 322 netromycin 84
natalizumab 449 Neulasta 633
nateglinida 754, 761 Neuleptil 460
Natrena 767 neuralgia 857
Natrilix 528 neuralgia postherpetik 122, 320
natrium dokusinat 313 neuralgia trigeminus 426
natriumbikarbonat 279 neuraminidase 125, 811
natriumklorida 874 neuritis optica 160
natriumlaurylsulfoasetat 313 neurodegenerative disorders 432
natriumperborat 261 neurohipofisis 676

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1017 21/04/2015 21:13:37


1018 Indeks

neurohormon 294, 452 nitrogliserin 604


neurokinin, antagonis 288 nitrosamin 212, 885
neuroleptika 452 Nitrostat 604
Neurontin 429 Nivaquin 183, 197, 344
neuropati diabetes 449 Nizoral 107
neuropati perifer, 320 NK-cells 218, 783
neurosis 453 NMDA-reseptor antagonis 439
neurotransmitter 452 Nobrium 400
neurotransmitter inhibitor 891 nociceptor, 317
Neusilin 278 Noctamid 400
Neutrexin 229 Nolvadex 713
Nevanac 336 nomegestrol 715
Nevirapin 131 Non Toxic Tumor Therapy 249
New Skelan, 324, 340 non-Hodgkin, penyakit 219, 223, 228
Newace 565 Non-Selective Mono-Amin Reuptake Inhibi-
Newspar 152 tors 470
Nexavar 241 nootropika 534
Nexium 282 noradrenalin 368, 452, 488
niacin 539, 578, 580 Norditropin 681
Niagestin 715 norefedrin 493, 658, 715
niasinamida 858 noretindron 715
Niaspan 539 noretisteron 715
nicardipin 561 norfloksasin 149, 151
Nichobion 635 norgestrel 715
Nicorette 512 Norit 303
nicotine replacement therapy 380 Norlevo 725
Nicotinell 512 Normacol 312
nifedipin 538, 560, 607 Normatens 558
Nif-ten 607 Normison 400
Nifurtoinol 141 Noroxin 151
niklosamida 210 Norpace 608
nikotin 365, 379, 512 Norplant 724
nikotin, reseptor 509 Norprolac 602
nikotinamida 858 Nortrilen 476
nikotinilalkohol 540 nortriptylin 476
nilutamida 219, 696 Norvasc 561
nimodipin 538 Norvask 561
Nimotop 538 Norvir 130
Nipe, 325 noskapin 357, 669
Nistatin 106 Novalgin, 322
nitrat 214, 885 novaminsulfon, 322
nitrazepam 395, 398 Novantrone 234, 440
nitrit 885 Novesine 414
Nitro Mack 605 Novocaine 414
Nitroderm 604 Novonorm 760
nitrofural 262 NovoRapid 758
nitrofurantoin 140 Noxafil 108
nitrofurazone 262 Nozinan, 326, 460
nitrogen-mustard 227 NRTI 119
nitrogenoksida 407, 590, 650 NSAID 322, 334, 335, 340

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1018 21/04/2015 21:13:37


Indeks 1019

NTTT 249 oksprenolol 556


nutraceuticals 585 Olanzapin 456, 462
NutraSweet 766 Olbetam 581
Nuvaring 720 oleat 894
Nuviva 691 oleocanthal 897
nyeri kronis, 317 olestra 895
nyeri saraf kronis 320 oleum hydnocarpi 169
nyeri 317 oleum iecoris aselli 854
Nyolol 511 oleum lini 897
oligodinamik 260
O olodaterol 653
obat loko 11 Olsalazin 148
obat alternatif 227 omalizumab 664
Obat Batuk Hitam 671 omega-3 894
obat bius 363 omega-6 894
obat diagnostik 5 omeprazol 282
obat farmakodinamik 5 Omnic 550
obat gametosid 179 Omniquin 152
obat kemoterapeutik 5 oncom 98
obat nabati 3 Oncotice 237, 795
obat paten 5 Oncovin 231
obat penghalang nyeri 317 ondansetron 226, 293
obat tradisional 5 Onglyza 756
obesitas 496, 772 onkolitica 223
Obimin-AF 876 on-off effect 443
obracin 84 onychomycosis 100, 103
obstipasi 305 ookista 176
Obucort 663 opiat, antagonis 369
occupational asthma 646 opioida 354
octreotide 685 Opipramol 393, 474
oesophagitis 271 opium 302, 356
off-label. 446 Opram 292
ofloksasin 152 opsonisasi 793
oksaliplatin 230 Opticrom 833
Oksantel 209 optosin 84
oksatomida 661, 831 Oradexon 345, 742
oksazepam 400 Oral Rehydration Solution 297
oksibuprokain 414 Oralit 297
oksibutinin 517 Orange Book 11
oksifenilbutazon 341 Orap 461
oksigen singlet 849 Orbenin 75
oksikinolin sulfat 254 orchidectomy 241
oksikodon 361 Orencia 331
oksi-LDL 572, 589 orfenadrin 829
oksimetazolin 494 Orgabolin 695
oksipurinol 351 Orgalutran 685
oksitetrasiklin 87 Orgaran 617
oksitosin 683 Orimeten 242, 714
oksitriptan 478 Orlistat 504
oksomemazin 670, 831 ornitin 892

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1019 21/04/2015 21:13:37


1020 Indeks

ORS 297 pandemi 126


ORS beras 297 panitutumab 241
orsiprenalin 492, 658 pankreas 744
Orthosiphoni folium 531 pankreas, getah 268
ortomolekul, arterapi 849 pankreatin 268, 285
Orudis 341 Pankreon comp 285
Oscorel 341 pantotenat, asam 858
oseltamivir 135, 812 Pantozol 283
Osmitrol 530 panu 103
Osmoglyn 530 Papaver somniferum 357
ospen 75 papaverin 691
ospexin 80 papilloma virus human 194
Osseor 704 para-aminosalicylic acid 163
Ossovit 619, 869 Paracelsus 38
Ostac 704 paradoksal, efek 45, 391
Oste 342 parafinum cair 313
osteoarthritis 327 paraformaldehida 259
osteoartrose 327 Paraplatin 243
OsteoBiflex 342 parasetamol, 325
osteoblast 702 parasimpatikolitika 514
osteoclast 702 parathormon 866, 874
osteomalacia 875 paratifus 301
osteoporosis 244, 345, 702, 737, 875, 878 paratiroid 769
Osteotin 342 parecoxib 334
Osterloh 691 Parfenac 336
otak, infark 613 parietal sel 266
otosporin 85, 91 Parkinsonisme 433, 457
otot putih, penyakit 872 Parlodel 445
Otrivin 494 paromomisin 85
Ovestin 712 Paronal 242
oxaliplatin 243 Paroxetin 475
Oxipres 475 paru, emboli 612
OxyContin 361 paru, radang 668
OxyNorm 361 PAS 163
Oxytocin-S 683 Pasteur, Louis 250, 803
oxyuriasis 204 pati 884
patient compliance 159
P Pauling 849
PABA 169 PCR 797
Paget 704 PDE-5 691
paklitaksel 232 Pearl-Index 721
Paladon 361 Pediacel 816
Palfium 358 Pedvax HIB 814
paliatif 218 Peflacine 151
Paliperidon 463 Pefloksasin 151
Paludrine 184 peg interferon 236
pamidronat 704 Pegasys 135
Pamorelin 685 Pegfilgrastim 633
Panadol, 325 peginterferon 135
Panax Ginseng 797 Pegloticase 352

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1020 21/04/2015 21:13:37


Indeks 1021

Pehazon 324, 340 perdarahan-antara 707, 727


Pekan Imunisasi Nasional 114 Perderm 743
pektin 884 Perdipine 561
pelindung lambung 334 Perfan 603
pellagra 858 perfenazin 292, 460
pemanis 765 Pergolida 446
pembedahan 218 Pergonal 681
pembedahan bypass 534 Periactin 465, 687, 832
penanganan regeneratif 222 periciazin 460
Penbritin 76 perindopril 565
pencahar, obat 305 perintang MAO 34
pencegah infark serangan kedua 323 perintang ovulasi 721
pencernaan, obat 284 perintang reseptor 33
penentuan biologis 12 peristaltik, zat penghambat 302
penfluridol 462 Permax 446
pengasetilir lambat 160 permukaan badan 45
penghalang nyeri persaingan substrat 169
penghambat aromatase 703, 709 Persantin 605, 624
penghambat asam 820 Persentase pengikatan 24
penghambat COX-2 331 personalized medicine 53
penghambat pompa proton 334 Pertofran 473
penghambat prostaglandin 321 pertumbuhan, stimulator 150
penghambat protease 162 pertussis 668
penghambat topo-isomerase-1 232 pertussis, vaksin 812
penghambat Co-enzim-A reduktase 581 Perubalsem 262
penghambat HMG-CoA reduktase 578 PET 16
penghambat MAO-B selektif 444 Pevaryl 107
pengikatan protein-darah 24 peyotl 384
penidur, obat 398 Pezeta 161
Penidural 75, 197 Pfeiffer, penyakit 862
penisilamin 345, 890 PgE2 337
penisilin 71,72 PgF 337
penisilinase 76 PgF2a 337
penisilin-V 75 PgI2 319, 337
pentazosin 360 p-glikoprotein 49
penthiobarbital 408 pharmaceutical availability 7
Pentothal 408 pharmacogenomics 54
pentoxyfilin 536 Phenergan 292, 401, 669, 831
penyakit auto-imun 230, 238 Philadelphia (Ph) kromosom 236
penyakit etalase 533, 590 Phisohex 255
penyakit gula 744 phocomelia 393
penyakit Hodgkin 228 phosphodiёsterase tipe-5 691
penyakit jaringan ikat 328 Phyllocontin 659
penyakit ketinggian 530 PIF 679
penyakit Wilson 346 pikrat, asam 256
pepsin 267, 285 pil acne 724
pepsinogen 267 pil antihamil 162, 720
Peptisin 516 pil antihamil pria 720
peraknitrat 260 pil antikonsepsi oral 720
perdarahan penarikan 707 pil bifasis 723

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1021 21/04/2015 21:13:37


1022 Indeks

pil implantasi 722 Plasmodium vivax 174


pil KB 720 Platamine 243
pil kombinasi 723, 725 platelet activating factor 533, 646
pil mini 722 platelet inhibitor 622
pil monofasis 723 Plathelminthes 201
pil perintang ovulasi 721 Platinol 243
pil suntik 722 Platogrix 623
pil trifasis 723 Plavix 623
pilokarpin 509 Plendil 561
pimekrolimus 800 Pletaal 624
pimozida 461 PMS 193,711
Pincus 722 Pneumocystis carinii 187, 229
pindolol 556 pneumokok, vaksin 814
pioglitazon 755, 762 pneumonia 668
pipemidinat, asam 151 podofilin 231
piperasilin 77 podofilotoksin 195, 231
piperazin 208 Podophyllum peltatum 231
Pipram 151 Polaramin 493, 830
piranisamin 830 polifarmasi 55
pirantel 209 poliglutamat 636
pirathiazin theoklat 292 Polik 110
pirazinamida 161 polimiksin B 91
pirenzepin 516 polimiksin E 91
piridilkarbinol 540 polimorfisme genetik 54
piridoksal-5-fosfat 859 polineuropati 320, 747
piridoksin 158, 160, 443, 478, 858 polio oral vaksin 812
piridostigmin 512 polip 275
pirimetamin 148, 178, 182, 637 politerapi 420
Pirofel 342 pollen 825
piroxicam 337, 342 pollinosis 825
Pirquet´s scarification test 810 pollinosis, vaksin 819
Piton-S 683 Polycrol 278
Pitressin 683 Polymerase Chain Reaction 189, 798
pityriasis 103 polymyalgia 328
pizotifen 465, 687, 832, 842 polymyalgia rheumatica 329
plak 437, 588 polysakarida 308
plantago 312 polysilane 278, 279, 283
Plaquenil 184, 345 Ponstan, 325, 340
plasebo 36, 390 porfirin 638
plasma 629 posakonazol 108
plasma half-1ife 28 Post Exposition Profylaxis 119
plasma-t½, 49 Postafene 394
plasmid 42, 140 potensiasi 48
plasmin 626 povidon-iod 253
plasminogen 614 Poviral 133
Plasminogen Activator 614, 626 PP faktor 539, 858
Plasmodium ovale 173, 184 PPAR 762
plasmodium 171, 184 PP-factor 539
Plasmodium falciparum 173, 186 Pradaxa 618, 621
Plasmodium malariae 174 pragmalium 609

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1022 21/04/2015 21:13:37


Indeks 1023

prajmalin 609 prokainamida 608


Pramipexol 444 prokain-penisilin-g 75
prasteron 694, 731 Prokarbazin 243
prasugrel 624 prokaterol 659
Pravachol 583 prokinetika 277, 279, 288
pravastatin 583 proklorperazin 292
Pravlon 254 prolactine 679
Prazina 161 Prolactine Inhibiting Facto r 445, 679, 706
praziquantel 206, 209 prolaktin 676, 706, 891
Prazosin 549 Proleukin 236, 796
prebiotika 792 Prolia 705
prednisolon 345, 741 prolin 892
prednison 347, 741, 774 Prolixan 336
Prefrin 492 Proluton depot 715
Pregabalin 320, 429 prometazin 292, 401, 669, 831
Pregnyl 681 Prominal 427
Preludin 394 Pronestyl 608
Premarin 712 Pronicy 832
premenstrual syndrome 711 propafenon 610
Prepulsid 280 propanol 258
Prexum 565 propantelin 516
prilokain 415 Propecia 696
primakuin 178, 187 Propifenazon, 322
Primolut-N 715 propilantipirin, 322
Primperan 279, 292 propiltiourasil776
Prinivil 565 propionat, asam 109
Prinzmetal, angina 559 Propofol 408
prion 112, 440 propranolol 556, 774, 843
pritelivir 121 propulsiva 277, 288
Privine 494 Proris 341
pro-anthocyanidin 864 Prosavin 434
Pro-Banthine 516 Proscar 696
probenesid 352 Prosogan 282
probenid 352 prostacyclin 334, 337, 343, 624
probiotika 74, 791 prostaglandin 217, 238, 294, 317, 336, 345,
Procoralan 607 624
Procrit 639 Prostaglandin A 336
Proctosedyl 416 prostasiklin, 319, 623
prodromal, fasa 836 prostat 877
prodrug 233, 341 Prostate Specific Antigen 215, 697
Profasi 681 prostetik, gugus 844
Profenid 341 Prostigmin 512
Profertil 713 Prostin 337
Progestan 714 protease 221
progestativa 241, 710 protease-inhibitors 119
progesteron 699, 714 protein 886
Progestine 714 protein IGF1 215
Prograft 799 protein nabati 218, 886
proguanil 178, 184 protein transpor 49
Progynova 711 Protelos 704

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1023 21/04/2015 21:13:37


1024 Indeks

proteoglikan 330 quinapril 565


proteomics 54 quinoa 882
Prothiaden 474 quorn 889
protirelin 679, 684, 769
Protopic 799 R
protozoa 171 RAAS 731
Proviron 694 rabies 807
provitamin A 853 rabies immune globulin 813, 817
Prozac 475 rabies vaksin 813
PSA 215, 697 radiasi 218
pseudo-alergi 823 radikal bebas 212, 221, 650, 849
pseudo-efedrin 493 radiofarmaka 778
pseudo-encok 349 radioterapi 218
pseudo-karoten 245, 855 radon 213
psikedelika 364, 372 ragi 98
psikodepresiva 370 Rako 413
psikofarmaka 451 raloksifen 713
psikosis 453 ramipril 565
psikostimulansia 370, 376, 494 Ranexa 607
psikoterapi 458 ranitidin 282
psikotropika 363 ranolazin 607
psilosibin 365 Rantin 282
psilosin 365 Rapamune 797
psoriasis 229,334 Rapifen 360
Psyllium 312 Rapilysin 626
pteroilglutamat, asam 636 rapuh tulang 702
PUFA 887, 894 Rasagilin 445
Pulmicort 663, 741 Rasilez 566
pulvis opii 302 Rastinon 760
Puregon 681 Raynaud, penyakit 560
Puri-Nethol 229, 798 RDA 845, 892
pycnogenol 864 reagin 644, 784
pylorus 266 reaksi anafilaktik 823
Pyramidon, 322 reaksi Arthus 823
Pyronaridin 178 reaksi lepra 167
reaksi penolakan 797
Q reaksi sitolitik 823
qat 364 reaksi tuberkulin 157
qinghaosu 178, 186, 187 reaktivasi 155
Qlaira 723 Rebetol 134
QT-interval 281, 596 Reboksetin 456
Quantrel 209 receptor-blockers 33
Quats 257 Reclast 703
Quelidrine 669 Recommended Daily Allowance 845
Quercetin 245, 863 Redoxon 860
Questran 580 Redspar 152
Quetelet 499 Reductil 504
Quetiapin 462 reduktase 244
Quibron 659 Refagan, 324
quinagolide 602 refined grain 880

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1024 21/04/2015 21:13:37


Indeks 1025

reflux 141, 271 retrovirus 113


Refusal 369 Revatio 691
Regorafenib 233 reverse T3 771
regular medicine 851 reverse-transcriptase 117
rehidrasi 300 reverse-transcriptase inhibitors 119
rehidrasi oral 297 reviparin 617
Reinosan 531 Revlimid 801
rejan 668, 812 rhabdomyolysis 578, 582
rekayasa genetik 805 Rhei radix 309
Relefact 684 rheologi 534
Relenza 135 rheumatoid arthritis 223
Relpax 842 Rhinathiol 661, 670
rema “soft tissue” 328 rhinitis allergica 825
rematik 347 rhinitis hiperreaktif 825
Remeron 475 Rhinocort 663, 741
Remicade 346 Rhinotussal 493
remifentanil 361 rhinovirus 125
REM-rebound 391 Rhizopus oryzae 98
remukjung 531 Ribavirin 134
renin 542, 731 riboflavin 857
Renin-Angiotensin-Aldosteron 542 ricini, oleum 310
Renitec 565 Ridaura 346
repaglinida 754 Rifabutin 162, 348
Requip 447 Rifadin 161, 169
Rescuvolin 637, 860 rifampin 169
reseptor 18, 32, 292 rifampisin 161, 169
reseptor β1 551 Rimactane 161, 169
reseptor β2 551 Rimactazid 162
reseptor DA1 601 Rimcure 162
reseptor DA2 601 Rimonabant 504
reseptor HER-2 239 Rimstar 162
reseptor nyeri, 317 risedronat 703
reseptor-5HT3 293 Risperdal 462
reseptor-H1 risperidon 456, 462
reseptor-H2 Ritalin 495
Resflok 152 Ritonavir 130
resistensi 41, 73, 87, 160, 181, 225 rituximab 240, 333
resistensi diuretik 525 Rivanol 257
resistensi episomal 42 rivaroxaban 618, 621
resistensi silang 42 Rivastigmin 448
Resochin 197, 198, 344 Rivotril 428
resorsinol 256 rizatriptan 842
restless leg syndrome 446 Riztec 831
restless legs 183, 863 RLS 446
Restor 622 RNA 223, 229
retarpen 75 Roaccutane 856
retinoida 40 855 Rocaltrol 867
retinol 853, 877 Rocephin 81, 196
retinopati 345, 747 Rodogyl 198
Retrovir 131 rodopsin 877

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1025 21/04/2015 21:13:37


1026 Indeks

rofecoxib 334 sampar, vaksin 813


Roferon-A 134, 236, 795 Sandimmun 239, 799
Rogaine 569 Sandomigran 465, 687, 799, 832, 842
Rohypnol 374, 395, 399 Sandostatine 685
roksatidin 282 Sanger, Frederick 757
roksitromisin 90 Sangobion 636, 876
Romilar 669 Saquinavir 131
Ronicol 540 Saridon, 326
rontok rambut 224 Sarin 509
Ropinirol 447 sarkoma 211
ropivakain 416 SARS 113, 129
rosiglitazon 755, 762 Sativex 383
rosuvastatin 584 sawan 418
rovamycin 90 sawar darah-otak 39
Roxan 282 saxagliptin 756
Roxit 282 Sayana 723
rufinamida 431 Scabex 255
Rulid 90 Scandicaine 415
rutosida 863 Scantoma 278
Rynacrom 833 Schaudinn, Fritz 196
Rythmodan 608 Scheriproct 416, 830
Rytmonorm 610 Schicks skin-test toxin 810
Ryzen 831 schizofrenia 451, 454
schizogoni 174
S schizont 174
Sabin 812 Scopoderm TTS 291, 516
Sabril 430 scorbut, rebound 862
sabun 257 Scotts Emulsion 854
Saflutan 513 scrapie 441
Saizen 681 Sebivo 124
sakarin 765 Sectral 555
sakit kepala cluster 835 Sectrazide 555
sakit kepala tegang 835 sedasi 386
salamid, 324 sedativa 277, 386
salazopyrin 148, 344 Seebri 653
salazosulfapiridin 148, 344 sefadroksil 80
salbutamol 658 sefaklor 80
Salbuven 658 sefaleksin 80
salcatonin 773 sefalosporin 72,77
salisilamida, 324 sefamandol 80
salisilat, asam 109 sefaperazon 80
Salk, vaksin polio 813 sefepim 81
salmeterol 659 sefotaksim 81
Salmonella typhi 301 seftazidim 81
salmonellosis 301 seftriakson 81
Salofalk 148 sefuroksim 80
saluran kemih, infeksi 137 sefuroksim-axetil 80
Salvacyl 685 seksual, penyakit menular 193
Salvarsan 3, 196 sel batang 222, 780
samak, asam 303 sel batang embrionik 222

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1026 21/04/2015 21:13:38


Indeks 1027

Selective Estrogen Receptor Modulators 713 shingles 122


Selective Serotonin Re-uptake Inhibitors 470 sianokobalamin 637, 860
Selegilin 444 Sibelium 539, 831, 843
Selektin 583 Sibutramin 504
selenium 871 Siclidon 87
selensulfida 103, 261, 872 Sicorten 743
selesma 666, 861 sifilis 196
Seloken 556 sifilis kardiovaskuler 197
Selozok 556 Sifrol 444
Selsun 261, 871 siklamat 767
Semap 462 siklizin 292, 394, 830
Semmelweis, Ignaz 250 siklofosfamid 228, 347
seng 876 siklopiroks 110
sengoksida 261 sikloserin 163
sengperoksida 261 siklosporin 239, 799
sengpirition 261 siklus asam sitrat 448
sengsulfat 261, 877 siklus aseksual 174
Sennae foliolum 309 siklus eritrosit 174
sennosida 309 siklus hati 174
Sensodyne 872 siklus kemoterapi 223
Sentril 257 siklus seksual 174
Septanest 416 sildenafil 603, 691, 706
Septrin 146 Silomat 492
sera 807 Silomat comp 658
Ser-ap-es 567 Silvadene 149, 260
serat nabati 216, 312, 585, 884 silversulfadiazin 149, 260
Serdolect 455 Simarc-2 621
Serenace 461 simetidin 281
serendipity, obat 691 simfibrat 581
Seresta 400 simpatolitika 505
Seretide 659, 663, 742 simpatomimetika 488
Serevent 659 Simponi 331
serin 893 simpul AV 596
SERM’s 713 simpul sinus 596
sero konversi 806 Simulect 797
Seromycin 163 simvastatin 583
Seroquel 462 sinannaga 122, 426
serotonin 368, 452, 464 sinarizin 539, 830
serotonin antagonis 288 sindrom abstinensi 367
Seroxat 475 sindrom Guillain-Barré, 320
Sertindol 455 sindrom levodopa 443
Sertralin 475 sindrom nefrotik 525
serum hepatitis-B 811 sindrom shock dengue 128
serum sickness 808 sindrom Stevens-Johnson 186
setilpiridiniumklorida 257 sindroma Borderline 453
setrimida 257 sindroma Reiter 327
Seven Seas Syrup 854 sindroma restoran Cina 891
Sexually Transmitted Disease 193 Sinemet 442
shabu-shabu 382 Sinequan 474
shigellosis 300 sinergisme 48

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1027 21/04/2015 21:13:38


1028 Indeks

Singulair 339, 662 somatostatin 684, 746


Sintrom 621 somatropin 445, 676,681
Sinutab 493 Sorafenib 241
Sionon 765 Sorangium cellulosum 232
siprofloksasin 151 Sorbidin 605
siproheptadin 465, 687, 832 sorbitol 311, 531, 766
siproteron 695, 724, 726 Sorbo 531
sirolimus 797 Sotacor 606
sistein 890 sotalol 606
sistem ketahanan tubuh 780 Sovaldi 135
sistem limfa 780 soya 888
sistem pembuluh darah 780 Spanish flu 125
sistem reticulo-endothelial 790 sparfloksasin 152
sistin 890 Spasmolit 516
sistolis 542 special K 384, 408
sitagliptin 762 Speed 372
sitokin 236, 464, 785 spektinomisin 94
sitokin anti-radang 785 spermatogenesis 688, 708
sitokin pro-radang 785 spermicida 719
sitostanol 584 spina bifida 636
sitostatica 218, 223, 290 Spiradan 90
sitosterol 584 Spiramisin 90
sitrulin 890 spiritus 258
skistosomiasis 206 Spiriva 516, 660
skizontisid 178, 187 spironolakton 528
skizontisid darah 178 split-virus vaccin 811
skizontisid hati 178 Sponderil 341
skopolamin 291, 515, 516 spondylitis ankylopoetica 328
skorbut 861 spondylosis 327, 328
SLE 248, 329 spongiform encefalopathy 441
Sloan’s liniment, 324 Sporanox 108
Slow virus 213 sporozoit 174, 185
Slow Wave Sleep 387 Sprycel 241
slow-acetylators 160 spura, elemen 869
Slow-K 873 SSRIs 470, 472
slow-virus 439 St John’s wort 479
soda kue 279 staar hijau 509
Sofosbuvir 135 stafilokok polivalen vaksin 813
Sofradex 85, 92, 742 Stalevo 442, 17
Softenon 39, 170, 239, 393, 801 stanozol 695
Sol. Charcot 393 Starlix 760
Soldactone 529 statin 578, 581
solid tumors 228 status asthmaticus 645, 647
Solmux 670 status epilepticus 419
Solu-Cortef 740 Stavudine 132
Solu-Medrol 741 STD 193
solutio formaldehydi 259 steal effect 534
Soman 509 steatorea 632
Somatofalk 684 Steclin 87
somatorelin 679 Steiner 247

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1028 21/04/2015 21:13:38


Indeks 1029

Stelara 333 Stromectol 210


Stelazin 461 Strongyloidiasis 205
stemcell 222, 594, 780 Stronsium 872
stemcell therapy 219 strontium ranelat 704
Stemetil 292 struma multi-nodular 775
stenose 532 Strumazol 776
Stepping-stone-theory 364 Stugeron 539, 830
Sterculia, gom 312 stuip 421
steric hindrance sublimat 260
sterilisasi 719 substantia nigra 432
sterilisasi pria 720 substrat, persaingan 143
Sterillium 257 subunit vaccin 811
Sterilon 254 succus deglycyrrhizinatus 283
steroida anabol 690 succus liquiritiae 283, 671
sterol nabati 584 Sudafed 493
Stesolid 428 sudden heart death 526
Stevens-Johnson sindrom 146 sufentanil 358
steviosida 765 sukralfat 278
stigmastanol 584 suksinimida 422
Stilamin 684 Sulbaktam 71
stilbestrol 713 Sulcolon 148, 344
Stilnoct 391, 402 sulfadiazin 147
Stimovul 712 sulfadimetildiazin 147
Stivarga 233 sulfadimidin 147
Stocrin 119 sulfadoksin 148
Stomadex 278, 279 sulfamerazin 147
Stomagel 278 sulfametazin 147
Stop-Cold 830 sulfametildiazin 147
STOPP- dan START 57 sulfametiltiodiazol 146
Strept. kanamyceticus 163 sulfametizol 146
Strattera 495 sulfametoksazol 146, 186
street K 408 sulfametoxine 148
Strepsil 258 sulfamezatin 147
streptase 626 sulfapirimidin 147
streptokinase 626 sulfasalazin 144, 148, 344, 801
streptokok polivalen vaksin 813 sulfasetamid 148
streptomisin 84, 162 sulfasomidin 148
Streptomyces griseus 162 sulfonamida 142
Streptomyces mediterranei, 161 sulfonamida lokal 146
Streptomyces peuticus 234 sulfonamida usus 146
Streptomyces verticillus 234 sulfonilurea 754
Streptomyes orchidaceous 163 sulfur precipitatum 261
stress 731, 575, 838 Sulperazon 76
stress oksidatif 750 sulpirida 456, 462
Striverdi 653 sultamisilin 76
strofantus 601 sumatriptan 839
stroke 613, 626 sunitinib 225
stroke prevensi 617 Superol 254
stroke, gejala 543 superoxide-dismutase enzim 873
Stromba 695 Superstatin 584

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1029 21/04/2015 21:13:38


1030 Indeks

Superton 635, 860, 876 tamsulosin 550


Suprefact 242, 684 Tanacetum
supresi sumsum tulang 333 Tanderil 341
Suprimal 292, 830 tangkisan aspesifik 787
Supristol 143 tangkisan spesifik 788
Sustanon 694 tanin 303
susu 888 tannalbin 303
susut tulang 345 tannalbumin 303
Sweet Wormwood 186 Tantum 342
Symbicort 663, 741 Tapros 243, 684
Symmetrel 132, 446, 812 Tarceva 241
Symoron 358 Tardanafil 693
Synacthen 682 targeted drugs 226
Synalar 742 targeted therapy 53, 226
Synapause 712 target site 7
Synarel 685 Targocid 73
synbiotika 792 Tarivid 152
Synovir 170, 239, 801 taro 889
Syntaris 663, 742 Tauredon 346
Syntocinon 683 taurin 893
syok anafilaktik 808, 828 Tavegyl 829
syok jantung 600 Tavonin 536
Systemic Lupus Erythematosus 329 Taxol 232
Systral 829 Taxotere 232
Szent-Gyorgyi 844 Taxus baccata 231
Taxus brevifolia 231
T tazaroten 856
T3 769 tazobaktam 76
T4 769 Tazocin 76
tachycardia 592, 598 TB lambung 155
tachyfylaxis 491 TB meningitis 157
Tacrin 448, 453, 513 TB miliar 155
tadalafil 693 TB multi-drug resisten 156
Taenia saginata 204 TB otak 163
Taenia solium 204 TB terbuka 154
taeniasis 204 TB tulang 159
Tafluprost 513 T-cells 782
Tagamet 281 Tebokan 439, 536
tahu 888 Tegretol 425
takifilaksis 41 teh hijau 381, 863
takrolimus 799 teh hitam 380
taksan 231 teikoplanin 73
talidomid 39, 121, 170, 226, 239, 800 tekanan darah 541
Taloxa 429 Tekturna 566
Talsit 279 Telbivudin 124
Talsutin 106 Telfast 832
Tambocor 609 telmisartan 566
Tamiflu 135, 812 Telomer 213
Tamofen 713 telomerase 213
tamoksifen 713 telur 887

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1030 21/04/2015 21:13:38


Indeks 1031

Temasud 147 tes lepromin 167


temazepam 400 testosteron 688, 694, 720
tembaga 873 testosteron enantat 694
tembakau 379 testosteron undekanoat 694
Temesta 400 Testoviron 694
Temgesic 360 tetanus immune globulin 816
tempe 98, 888 tetracosactide 682
Tempra, 325 Tetract-HIB 816
temsirolimus 225, 797 tetrahidroakridin 513
temu lawak 285 tetrahidrokanabinol 288, 382, 360
Tenace 565 tetrahydroaminoacridine 448
Tenazide 565 tetrahydrofolic acid 228
tenecteplase 626 tetraiodtironin 772
Tenofovir 131 tetrakain 414
tenoposida 231 tetramisol 238, 796
Tenoret 555 tetrasiklin 85, 303
Tenoretic 528, 555 Tetraxim 816
Tenormin 555 Teveten 566
Tenoxicam 342 TFT-0phtiole 134
tensi 541 THA 448
tension headache 835 Thalamonal 357, 409, 461
teofilin 659 thaumatin 768
teofilin-etilendiamin 659 THC 382
Teoptic 511 thearubigin 381
teori disiden 118 T-helper cells 646, 781
Tepaxin 80 Theobron 659
Tequin 152 Theradol, 326
ter 379 theranostics 228
terapi cahaya 467 THFA 228
terapi diet 220 thiazinamium 21, 31
terapi hormon 218 thioctic acid 448, 763
terapi intermitten 224 thioksanten 455
terapi interval 350 thionamida 8, 773
terapi kombinasi 158 thiopentone 408
terapi komplementer & alternative 220 thioridazin 460
terapi ortomolekular 221 thiotic acid 763
terapi sel batang 219 Thrombophob 619, 620
terapi substitusi 358, 368 Thymex-L 248, 778, 797
terapi sulih hormon 702 thymus 778
teratogen 39, 393 thymus dependent cells 778, 782
terazosin 550 Thyrax 772
Terbinafin 109 Thyreoid Stimulating Hormone 769
terbutalin 658 thyreoiditis 774
terfenadin 108, 832 thyreotoxicosis 774
Terfluzin 461 Thyreotrophin Releasing Hormone 684, 769
teriparatide 705 thyrotropin 679
terlipresin 684 Thyrozol 776
Terramycin 87 TIA 323, 590, 613
tes ELISA 176 tiagabin 431
tes KOH 100 tiamazol 773, 776

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1031 21/04/2015 21:13:38


1032 Indeks

tiamfenikol 93 TNF-blocker 787


tiamin 856 tobramisin 84
tiazolidindion 755, 762 tocilizumab 333
tibolon 716 Tofranil 473
tic 461 tokainida 609
ticagrelor 625 toksikologi 5
Ticlid 624 toksoid 804, 815
ticlopidin 624 tolbutamida 760
tidur non-REM 387 toleransi 40, 364
tidur paradoksal 387 Tolnaftat 110
tidur, fisiologi 387 tolterodin 517
tidur, pusat 387 Tolvon 474
tidur-REM 387 Tolypocladium inflatum 238
Tienam 81 Tonocard 609
tiëtilperazin 292 tonometri 509
tifus perut 301 Topamax 430
tifus vaksin 813 tophi 329
Tilade 657, 826, 834 Topicide 255
Tildiem 561, 607 Topicorte 742
Tilflam 342 Topifram 85, 92
Timentin 76 Topilar-N 743
timnodonic acid 899 topiramat 430
timol 256 Toplexil 670, 671, 831
timolol 511 topoisomerase 149, 232
Timoptol 511 topoisomerase Inhibitor 235
timosin 778 topoisomerase-1 235
Timpilo 512 topoisomerase-2 231
timus 248, 778 topotekan 232, 235
Tinea pedis 102 Topsyne 742
Tinidazol 199 Toradol 335
tinnitus 183 Torecan 292
Tinset 661, 831 Torisel 798
TIO 509 tosilkloramid 254
tioguanin 230, 798 Toviaz 517
tiopental 408 Toxoplasma gondii 148, 186, 187
tiotropium 516, 660 tPA 614, 626
TIPA vaksin 814 Trabectedin 235
tiroid 769 Trajenta 756
tiroiditis 775 tramadol 326, 358
tiroistatika 773 Tramal 326, 358
tiroksin 772 Trandate 557
tirosin 894 trandolapril 565
tirosin kinase 238 tranquillizer 387
Tirosin kinase inhibitors 212 trans fat 895
tirotropin 676 transferrin 633
TKIs 238 Transient Ischaemic Attack 323, 590, 613
T-memory cells 783 transplantasi 736
TNF 787 Transtec 360
TNF-alfa 238 Trasentin 556
TNF-alfa-blockers 333 Trasicor 556

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1032 21/04/2015 21:13:38


Indeks 1033

Trasitensin 528 Tripel 830


trastuzumab 225, 240 tripelennamin 830
Travatan 514 triprolidin 830
traveller’s diarrhoea 150, 296 triptofan 477, 893
Travogen 107 triptorelin 242, 685
travoprost 514 Triquilar 712, 723
trazodon 480 Trisporal 108
Trazolan 480 Trisulfa 143
Trecator 163 Tritace 565
trematoda 201 trivalen vaksin 811
Trental 536 Trivexan 209
treonin 893 Trobicin 94
Treponema pallidum 196 trofozoit 174, 182, 190
tretinoin 740, 855 troglitazon 762
TRH 684, 769 Tromantadin 133
Triacef 147 trombo-emboli 617, 704, 707
Triaminic 493, 658, 669 tromboflebitis 612, 617
triamsinolon 741 trombokinase, faktor III 615
triamteren 529 tromboksan 318, 337
Triatec 565 trombolitika 593, 613, 625
triazolam 399 tromboplastin 615
Trichinosis 203 trombopoietin 628
Trichiuriasis 205 trombosis 612
Trichomonas vaginalis 194 trombosis vena dalam 612
Trichomoniasis 194 trombosit 629
trifluoperazin 459 trombosit, penghambat penggumpalan
trifluorthymidine 134 616, 621
Trifluridin 134 trombus 612
trigliserida 896, 900 trometamol 538
Trigynon 723 tropikamida 517
triheksifenidil 447 tropisetron 293
triiodtironin 773 Trovan 149
triklokarban 255 troxerutin 863
trikloretilen 406 Trusopt 514, 530
triklorkarbanilida 255 Tryptizol 474
triklosan 255 TSH 676, 769
Trilafon 292, 460 T-suppressorcells 238, 449,778,782
Trilene 406 TTS 512
Trileptal 426 tuberculosis cavernosus 154
Triludan 832 tuberculous meningitis 155
trimetilksantin 380 tuberculous peritonitis 155
trimetoprim 147, 178, 186 tuberkel 154
trimetreksat 229 tuberkulin reaksi 810
Trimspa 505 tuberkulosis 154
trimyristin 384 tuberkulostatika 154
trinitrin 604 tulang rawan 330
trinitrofenol 256 tulang rawan hiu 247
Trinordiol 723 tumor markers 216
trip 365 tumor necrosis factor 167, 238, 333,787
Tripacel 812 tumour burden 216

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1033 21/04/2015 21:13:38


1034 Indeks

TUMT 506 urikosurika 350


tungau 644, 825 Urineg 150
turahiu 226, 247 Urispas 517
turmeric 285 Urixin 151
TURP 506 Uro Nebacetin 146
Tween 257 urofollitropine 683
Twinrix 817 urokinase 626
Tygacil 87 Urotractin 151
Tylenol, 325 ursodeoksikolat 284, 286
Tylose 312 ursodiol 286
tymidinkinase 133 usia 43
Typherix 813
Typhim VI 813 V
typhoid fever 301, 813 vagotomi 273
Tyrosin Kinase Inhibitors 238 vaksin 805, 808
tyrosinkinase 238 vaksin BCG kering 810
Tysabri 449 vaksin BCG 237
Tyverb 241 vaksin BCG-human 237
vaksin campak kering 810
U vaksin cervix 217
ubikinon 246, 329, 579, 796 vaksin DNA 818
udema 708, 711 vaksin hepatitis 810
Ukidan 626 vaksin jerap 806
Ulceran 282 vaksin kuman 805
ulcus pepticum 272 vaksin pentavalen 815
ulipristal 716 vaksin Prof. Maruyama 238
Uloric 351 vaksin selubung protein 818
Ulsanic 278 vaksin toksoid 815
Ultacit 279 vaksin virus 805
Ultracain 416, 491 vaksinasi 784
Ultracet, 326 vaksinasi BCG 168
ultrafiltrat 523 vaksinasi selama kehamilan 809
Ultralan 742 Valasiklovir 133
Ultrapen 76 Valcyte 133
Ultraproct 830 valdecoxib 332, 336
ultraviolet, sinar 865 Valdispert 402
Unagen,322 Valdoxan 480
Unasyn 76 valerian 402
Unasyn IM 76 valgansiklovir 133
undesilenat, asam 109 valin 894
Ung. Whitfield 109 Valium 428
Univasc 565 valproat 420
Upixon 208 valproat, asam 425
Uprima 444, 693 Valrubisin 234
Urbason 741 valsartan 563
Urdafalk 286 Valstar 234
Urfadyn 141 Valtrex 133
Urfamycin 93 Vancocin 93
Urica 351 Vankomisin 93
Uridurin 141 Vantasse 685

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1034 21/04/2015 21:13:38


Indeks 1035

Vardenafil 692 Vindesin 231


vareniklin 380 vinkristin 231
variasi biologi 34 Vinorelbin 231
varicella zoster 122 vioform 253
Vasacon 494 Vioxx 332
Vascase 565 viral load 118
vasectomy 720 Viramune 131
vasodilatansia 532 Virazole 134
vasodilator koroner 604 Viread 131
vasomax 691 viremia 798
vasopresin 524, 676, 683, 749 virion 112
Vasotec 565 Viru-Merz 133
Vaxigrip 811 virus 112
vCJD 441 virus dengue 127
VDRL 197 virus hepatitis 122
Vectibix 241 virus lambat 213
vegetarian 885 virustatika 127
Velban 231 Viscum album 247
Velbe 231 Viskaldix 528, 556
Velcade 332 Visken 556
Velosef 80 Vitacimin 860
Velosulin 758 vitamin 844
Venaron 863 vitamin A 850, 853
venlafaxine 477 vitamin A, asam 855
Venoruton 863 vitamin B11 636, 859
Ventavis 538 vitamin B12 637, 860
Ventide 658, 663 vitamin B2 857
Ventolin 658 vitamin B3 858
Vepesid 231 vitamin B5 858
verapamil 561, 607 vitamin B6 478, 858
Vermox 206 vitamin B7 859
Vernakelant 611 Vitamin C 214, 850, 860
Verorab 813 vitamin D 853, 865, 867
Very Low Density Lipoprotein 572 vitamin D3 865, 867
Vetsin 891 vitamin E 439, 850, 867
Vfend 108 vitamin H 859
Viagra 603, 691 vitamin K 619, 868
Vibramycin 87 vitamin larut air 851
Vibrocil 492 vitamin larut lemak 852
Viccillin 76 vitamin P 863
Victoza 763 vitamin suplesi 848
Videx 132 vitamin, keamanan penggunaan 851
vigabatrin 430 Vitaton 876
vildagliptin 756, 763 vitiligo 890
Vimpat 431 Vivotif 813
Vinafluor 877 VLDL 572
Vinblastin 231 Volmax 658
Vinca rosea 231 Voltaren 340
Vinca, alkaloid 231 volume menit 588
Vincasar 231 volume pukulan 588

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1035 21/04/2015 21:13:38


1036 Indeks

volume pukulan jantung 543 Yakult 791


Vometa 280 Yasmin 716, 723
Vomitrol 292 yeast 98
vorikonazol 108 Yellox 336
Vorina 860 Yersin 813
Vortioxetine 481 Yew 231
Vumon 232 yoghurt 888
yohimbin 506, 691
W Yomesan 210
waist-hip ratio 499 Yondelis 235
Waksman 162, 233 Young, rumus 45
waktu minum obat 47 Yuzpe 725
waktu pengosongan lambung 8
warfarin 105, 621 Z
Warren dan Marshall 273 Zadaxin 778
wasir 275 Zaditen 661, 832
Wellbutrin 480 zafirlukast 339, 662
Wellvone 187 Zalcitabin 132
whiplash 328 Zaldiar, 326
Whitfield, Ung. 102 Zaltrap 233
whole grain 882 Zanamivir 135
Widecillin 77 Zanidip 561
Willebrand, penyakit von 630 Zantac 282
Wintergreen oil, 324 ZAP 614
withdrawal bleeding 699, 708 Zarontin 429
withdrawal syndrome 356, 367 zat alkilasi 227
Wobemugos 248 zat halosinogen 381
Wobenzym 799 Zavedos 234
World Anti-Doping Agency 693 zea xanthin 855
Zeldox 454
X Zelitrex 133
Xalacom 513 Zellmedin 248, 778, 797
Xalatan 513 Zenapax 797
Xaluprin 799 Zentel 206
xanthinoxidase 351 Zephirol 257
Xarelto 618, 621 Zerit 132
Xatral 550 Zestoretic 565
Xeloda 230 Zestril 565
Xenical 504 Zetia 584
Xeplion 463 Zidovudin 131, 135
Xeristar 476 Zinacef 80
Xgeva 705 zinc-insulin 758
Xolair 333, 664 Zinnat 80
XTC 372, 381, 494 Ziprasidon 454
Xylit 768 Zithromax 90
xylocaine 414 ZMapp 16, 129
Xylocard 609 ZOC 8
Zocor 583
Zofran 7, 293
Y Zoladex 242, 684

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1036 21/04/2015 21:13:38


Indeks 1037

Zoleptil 454 Zotepin 454


Zollinger-Ellison Sindrom 272, 281 Zovirax 133
zolmitriptan 842 Zyban 480
Zoloft 475 zygote 175
zolpidem 402 Zyloric 351
Zomig 842 Zyprexa 462
Zonegran 430 Zyrtec 831
zonisamida 18, 430 Zyvox 94
zoonosa 115
zopiclon 401

14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1036.indd 1037 21/04/2015 21:13:38


14108649_OBAT P_RM-INDEKS-987-1038.indd 1038 04/05/2015 10:36:30
Enam tahun sudah berlalu sejak edisi ke-6 buku ini. Telah banyak perkembangan baru di bidang farmako­
terapi, khususnya farmakogenetika, targeted therapy dan stemcell untuk terapi regeneratif.
Dalam Edisi ke-7 ini, akan diuraikan obat-obat mutakhir yang dibuat melalui bioteknik rekombinan
seperti biologicals, termasuk sitokin-sitokin, zat-zat pemblokir Tumor Necrosis Factor, interferon, peng­
hambat interleukin, perintang tirosin kinase dan monoklonal antibodies (MOABs). Biological Response
Modifier atau imunomodulator semakin banyak disentesa (Humira, Remicade) yang memegang peranan
penting pada penanganan penyakit berdasarkan reaksi (auto-) imun. Misalnya penyakit rema, diabetes tipe-
1, MS (multiple sclerosis), jenis-jenis neoplasma (kanker) dan SLE (Systemic Lupus Erythematodes).
Selanjutnya akan dipaparkan obat-obat kanker baru yang berkembang dalam delapan tahun
terakhir, antara lain temsirolimus dan sunitinib untuk kanker ginjal terminal, dan lapatinib untuk kanker
payudara lanjut. Sitostatika baru dengan mekanisme kerja yang berlainan adalah tirosin kinase inhibitor,
topoisomerase inhibitor (irinotecan, etoposida) dan zat-zat antimetabolit (gemsitabin).
Untuk topik geriatri akan diuraikan bahaya efek samping obat-obat tertentu bagi para lansia sehubungan
dengan perubahan metabolisme, homeostasis, degenerasi organ-organ dan comorbiditas.

Drs. H.T. Tan memulai dinasionalisasikan menjadi P.N. Nakula Farma.


pendidikan pada fakultas Kemudian ditugaskan sebagai Pemimpin Bagian
Kedokteran Univer­ Produksi merangkap pemimpin dan penanggung
sitas Indonesia di tahun jawab Apotek Nakula Farma. Pada akhir tahun
1946. Setelah lulus ujian 1963 mulai bekerja di pabrik penisilin dari
propadeuse di tahun 1947 perusahaan Koninklijke Nederlandse Gist Fabriek
dan ujian sebagai asisten di Delft, Nederland, untuk kemudian diangkat
apoteker di tahun 1949, sebagai Kepala Bagian Produksi antibiotika. Sejak
melanjutkan studinya di Fakultas Ilmu Pasti dan tahun 1967 sampai awal tahun 1992, memimpin
Alam (FIPIA), Institut Teknologi Bandung jurusan sebuah apotek di Schiedam. Bersama-sama dengan
farmasi. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan Drs Kirana Rahardja telah menulis buku “Obat-
di Universitas Amsterdam tahun 1952, dan meraih Obat Penting, Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek
diploma apoteker tahun 1956. Sampingnya” yang kini sudah mencapai Edisi
Riwayat pekerjaan penulis: dimulai dengan ketujuh, dan buku Obat-Obat Sederhana untuk
bekerja di pabrik N.V Organon Nederland. Awal Gangguan Sehari-hari (self-care). Drs Tan tutup
tahun 1957 mulai bekerja di laboratorium N.V usia di Nederland pada usia 86 tahun.
Gorkum-Bavosta di jakarta, yang tahun 1959

Drs Kirana Rahardja. memasuki masa pensiun pada akhir tahun 1986.
Setelah menamatkan HBS-B Penulis aktif di organisasi bidang farmasi sebagai
di Bandung pada tahun 1950, Anggota Pengurus Besar/ Badan Pimpinan Pusat
melanjutkan pendidikan pada Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) tahun
Fakultas Ilmu Pasti dan Alam 1960 – 1983, dan Sekretaris Jenderal Kongres
(FIPIA), Institut Teknologi Internasional FAPA 1976 di Jakarta.
Bandung jurusan Farmasi Kegiatan-kegiatan lain, penulis termasuk
dan meraih gelar apoteker anggota redaksi “Suara Pharmasi”, Pemimpin
pada tahun 1957. Umum Buletin ISFI, Pemimpin Redaksi
Penulis memulai kariernya dengan bekerja “Proceedings FAPA 1976”, anggota Panitia
sebagai Asisten Ahli Kimia Analitik di FIPIA, Farmakope Indonesia, anggota Panitia Ekstra
Bandung, tahun 1952 – 1957. Semenjak Farmakope Indonesia, anggota Panitia Penyusun
menyelesaikan pendidikan apoteker tahun 1957 Daftar Obat Keras RI, anggota Dewan Redaksi
sampai akhir tahun 1986, Drs Kirana Rahardja Buletin Dit. Jen POM dari Proyek Peningkatan
bekerja dan memangku berbagai jabatan di PT Keamanan Obat Pusat, publikasi artikel-artikel
Kimia Farma. Setelah 30 tahun masa bakti yang ilmiah di majalah profesi.
diakhiri dengan jabatan Direktur Produksi, penulis

MEDICAL
Penerbit PT Elex Media Komputindo Clinical Medicine
ISBN 978-602-02-6480-6
Kompas Gramedia Building
Jl Palmerah Barat 29-37, Jakarta 10270
Telp. (021) 53650110 - 53650111
Ext. 3224
Web Page: http://www.elexmedia.co.id
9 786 020 26 480 6
170150945

Obat obat Penting edisi 7 cetakan 1 jaket.indd 1 5/18/2015 10:39:50 AM

Anda mungkin juga menyukai