Anda di halaman 1dari 41

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL DAN

MIKROKONTROLER
SEMESTER GANJIL 2018/2019
<PENYEDERHANAAN FUNGSI LOGIKA>

Disusun Oleh :

KIRANA WULANDARI
321 17 012
KELOMPOK 3

NAMA ANGGOTA KELOMPOK


1. DWI DARMA (321 17 009)
2. NUR ASRI RAMDANI (321 17 010)
3. FAJRIANI ANNISA (321 17 013)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2018
PENYEDERHANAAN FUNGSI LOGIKA

I Tujuan
Setelah percobaan, praktikan diharapkan dapat :
1. Menyederhanakan suatu fungsi logika
2. Mengimplementasikan suatu fungsi logika
3. Mengaplikasikan fungsi-fungsi logika

II Teori Dasar
Aljabar Boolean adalah sistem operasi matematis logika pada himpunan atau
proposisi yang memenuhi aturanaturan ekivalen logika.
Pada rangkaian yang cukup rumit, kombinasi variable dalam fungsi logika yang
diperoleh dari hasil tabel kebenaran biasanya pun cukup banyak. Oleh karena itu,
fungsi logika tersebut perlu disederhanakan dengan beberapa cara. Tujuan
peneyerdehanaan fungsi logika adalah agar dapat mengurangi jumlah gerbang
logika yang dibutuhkan dan jumlah input, pada saat proses implementasi
persamaan ke rangkaian. Selain itu, dengan berkurangnya gerbang logika yang
digunakan diharapkan dapat mempercepat kerja fungsi.
Beberapa caranya adalah :
a. Secara aljabar, yaitu menggunakan teorema-teorema yang ada di aljabar
Boolean
b. Karnaugh Map ( K-Map)

A. Aljabar
Aljabar Boolean merupakan matematika dasar digunakan untuk
mentransformasi , memanipulasi, dan menyederhanakan logic function. Aljabar
Boolean disusun khusus untuk logic function, sehingga ada beberapa teorama
yang berbeda dari aljabar matematika pada umumnya.
Oleh karena itu aljabar Boolean ini akan menjadi dasar dalam
mempelajari bagaimana mendesian dan menganalisis rangkaian.
Teorema-teorema aljabar Boolean :
1. Hukum Komutatif
a. A + B = B + A
b. A . B = B . A
2. Hukum Asosiatif
a. ( A + B ) + C = A + ( B + C )
b. ( A . B ) . C =A.(B.C)
3. Hukum Distributif
a. A. ( B + C ) =A.B+A.C
b. A + ( B . C ) = ( A + B ) . ( A + C )
4. Hukum Identitas
a. A + A = A
b. A . A = A
5. Hukum Negasi
a. ( A’ ) = A’
b. ( A” ) = A
6. Hukum Redundan
a. A + A . B = A
b. A ( A + B ) = A
7. Hukum Indentitas
a. 0 + A = A
b. A . 1 = A
c. A + 1 = 1
d. 0 . A = 0
e. A + A’ . B = A + B
8. De Morgan
a. (A + B)’ = A’ . B’
b. (A . B )’ = A’ + B’

9.
a. A’ + A = 1
b. A’ . A = 0
B. Karnough Map ( K-Map )
Karnough Map (Kmap) adalah diagram yang merepresentasikan table
kebenaran menggunakan matriks persegi (cells), dimana setiap kotak persegi
mewakili nilai minterm (maxterm) dari logic function. Kmap membantu
menyederhanakan persamaan dari table kebenaran untuk rangkaian yang
kompleks. Kmap memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah lebih
sederhana dalam proses penyederhanaannya untuk memperoleh jumlah literal
yang lebih sedikit
Langkah-langkah menyajikan fungsi ke dalam Kmap adalah :
1. Buat diagram matriks sebanyak 2n kotak persegi, dimana n adalah jumlah
variable fungsi.
2. Setiap kotak-kotak persegi tersebut diisi sesuai dengan nilai yang diberikan
dari fungsi atau nilai dari table kebenaran pada letak yang tepat.

III.Alat dan Bahan


1.Modul terminal IC

2.IC 7405, 7400, 7432, 7408 dan 7415

3.Transistor 2N3055

4.Lampu 12 Volt / 2,2 W

5.Power supply DC : 15V


IV.Langkah Kerja
MENGGUNAKAN IC

1.Membuat rangkaian dengan persamaan Boolean sebagai berikut :

A’.B.C’+A.BC’=Y

(A’+B’).(A+B+C)=Y

Lakukan percobaan dengan memberi masukan pada A,B, dan C dan catat keluarannya
pada tabel kebenaran

2.Menyederhanakan persamaan Boolean di bawah ini, kemudian buat rangkaiannya!

A.B’.C’D’+A’.B.C’.D+A’B’.C’.D+A’.B’.C.D+A’.B.C.D+A.B’.C’.D=Y

Lakukan percobaan dengan memberi masukan pada A,B,C, dan D kemudian catat
keluarannya pada tabel kebenaran

3.Membuat rangkaian seperti gambar 3 di bawah ini dan amati fungsi kerjanya!

220

12 W

-Sebutkan fungsi IC yang ada


V.Analisis
Percobaan 1

Masukan, A=0, B=0, C=0


Keluaran, Y=0

Masukan, A=0, B=0, C=1


Keluaran, Y=0

Masukan, A=0, B=1, C=0


Keluaran, Y=1
Masukan, A=0, B=1, C=1
Keluaran, Y=0

Masukan, A=1, B=0, C=0


Keluaran, Y=0

Masukan, A=1, B=0, C=1


Keluaran, Y=0
Masukan, A=1, B=1, C=0
Keluaran, Y=1

Masukan, A=1, B=1, C=1


Keluaran, Y=0

Gambar 5.1 Hasil Percobaan 1


Tabel 5.1 Data Hasil Percobaan 1
Input Output
A B C Y
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 1
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 1
1 1 1 0
Percobaan 2

Masukan, A=0, B=0, C=0


Keluaran, Y=0

Masukan, A=0, B=0, C=1


Keluaran, Y=1

Masukan, A=0, B=1, C=0


Keluaran, Y=1
Masukan, A=0, B=1, C=1
Keluaran, Y=1

Masukan, A=1, B=0, C=0


Keluaran, Y=1

Masukan, A=1, B=0, C=1


Keluaran, Y=1
Masukan, A=1, B=1, C=0
Keluaran, Y=0

Masukan, A=1, B=1, C=1


Keluaran, Y=0

Gambar 5.2 Hasil Percobaan 2

Tabel 5.2 Data Hasil Percobaan 2

Input Output
A B C Y
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 1 0
Percobaan 3

Masukan, A=0, B=0, C=0, D=0


Keluaran, Y=0

Masukan, A=0, B=0, C=0, D=1


Keluaran, Y=1

Masukan, A=0, B=0, C=1, D=0


Keluaran, Y=1
Masukan, A=0, B=0, C=1, D=1
Keluaran, Y=1

Masukan, A=0, B=1, C=0, D=0


Keluaran, Y=0
Masukan, A=0, B=1, C=0, D=1
Keluaran, Y=1

Masukan, A=0, B=1, C=1, D=0


Keluaran, Y=0

Masukan, A=0, B=1, C=1, D=1


Keluaran, Y=1

Masukan, A=1, B=0, C=0, D=0


Keluaran, Y=1
Masukan, A=1, B=0, C=0, D=1
Keluaran, Y=1

Masukan, A=1, B=0, C=1, D=0


Keluaran, Y=0

Masukan, A=1, B=0, C=1, D=1


Keluaran, Y=0
Masukan, A=1, B=1, C=0, D=0
Keluaran, Y=0

Masukan, A=1, B=1, C=0, D=1


Keluaran, Y=0

Masukan, A=1, B=1, C=1, D=0


Keluaran, Y=0
Masukan, A=1, B=1, C=1, D=1
Keluaran, Y=0

Gambar 5.3 Hasil Percobaan 3

Tabel 5.3 Data Hasil Percobaan 3

Input Output
A B C D Y
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 0
0 0 1 1 1
0 1 0 0 0
0 1 0 1 1
0 1 1 0 0
0 1 1 1 1
1 0 0 0 1
1 0 0 1 1
1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0
Percobaan 4

Masukan, A=0, B=0

Keluaran, Y=0

Masukan, A=0, B=1


Keluaran, Y=1
Masukan, A=1, B=0
Keluaran, Y=1

Masukan, A=1, B=1


Keluaran, Y=0

Gambar 5.4 Hasil Percobaan 4

Tabel 5.4 Data Hasil Percobaan 4


Input Output
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
A. Gambar Rangkaian

Gambar 5.1. Gambar Rangkaian Percobaan 1

Gambar 5.2. Gambar Rangkaian Percobaan 2


Gambar 5.3. Gambar Rangkaian Percobaan 3

Gambar 5.4. Gambar Rangkaian Percobaan 4


B. Analisis Rangkaian

1) Sesuai dengan gambar 5.1 prinsip kerja dari rangkaian tersebut adalah :

 Jika output saklar A berlogika 0 dan masuk ke inputan IC TTL 7404 A, maka
outputnya akan berlogika 1. Output saklar B yang berlogika 0 masuk ke
inputan IC TTL 7415 A.
Jika output saklar C berlogika 0 dan masuk ke inputan IC TTL 7404 B, maka
outputnya akan berlogika 1.
Jika output IC TTL 7404 A berlogika 1, output saklar B berlogika 0, dan output
IC TTL 7404 B berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7415 A, maka outputnya
akan berlogika 0.
Jika output saklar C yang berlogika 0 diparalelkan masuk ke inputan IC TTL
7404 C maka outputnya akan berlogika 1.
Jika output saklar A dan saklar B yang masing-masing berlogika 0
diparalelkan masuk ke inputan IC TTL 7415 B, dan output IC TTL 7415 yang
berlogika 1 juga masuk ke inputan IC TTL 7415 B, maka outputnya akan
berlogika 0.
Jika output IC TTL 7415 A yang berlogika 0 dan output IC TTL 7415 B yang
berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7432 A, maka outputnya akan berlogika
0 sehingga menyebabkan LED padam.

 Jika output saklar A berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7404 A, maka


outputnya akan berlogika 1.
Jika output saklar C berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7404 B, maka
outputnya akan berlogika 0
Jika output IC TTL 7404 A yang berlogika 1, output saklar B yang berlogika 0
dan output IC TTL 7404 B yang berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7415 A,
maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output saklar C yang berlogika 1 diparalelkan masuk ke inputan IC TTL
7404 C, maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output saklar A yang berlogika 0 , output saklar B yang berlogika 0
masing-masing diparalelkan masuk ke inputan IC TTL 7415 B , dan output IC
TTL 7404 C yang berlogika 0 juga masuk ke inputan IC TTL 7415 B, maka
outputnya akan berlogika 0.
Jika output IC TTL 7415 A yang berlogika 0 dan output IC TTL 7415 B yang
berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7432 A, maka outputnya akan berlogika
0 sehingga menyebabkan LED padam.

 Jika output saklar A berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7404 A, maka


outputnya akan berlogika 1.
Jika output saklar C berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7404 B, maka
outputnya akan berlogika 1.
Jika output IC TTL 7404 A yang berlogika 1, output saklar B yang berlogika 1
dan output IC TTL 7404 B yang berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7415 A,
maka outputnya akan berlogika 1.
Jika output saklar C yang berlogika 0 diparalelkan masuk ke inputan IC TTL
7404 C, maka outputnya akan berlogika 1.
Jika output saklar A yang berlogika 0 , output saklar B yang berlogika 1
masing-masing diparalelkan masuk ke inputan IC TTL 7415 B , dan output IC
TTL 7404 C yang berlogika 1 juga masuk ke inputan IC TTL 7415 B, maka
outputnya akan berlogika 0.
Jika output IC TTL 7415 A yang berlogika 1 dan output IC TTL 7415 B yang
berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7432 A, maka outputnya akan berlogika
1 sehingga menyebabkan LED menyala.

 Jika output saklar A berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7404 A, maka


outputnya akan berlogika 1.

Jika output saklar C berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7404 B, maka


outputnya akan berlogika 0.
Jika output IC TTL 7404 A yang berlogika 1, output saklar B yang berlogika 1
dan output IC TTL 7404 B yang berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7415 A,
maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output saklar C yang berlogika 1 diparalelkan masuk ke inputan IC TTL
7404 C, maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output saklar A yang berlogika 0 , output saklar B yang berlogika 1
masing-masing diparalelkan masuk ke inputan IC TTL 7415 B , dan output IC
TTL 7404 C yang berlogika 0 juga masuk ke inputan IC TTL 7415 B, maka
outputnya akan berlogika 0.
Jika output IC TTL 7415 A yang berlogika 0 dan output IC TTL 7415 B yang
berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7432 A, maka outputnya akan berlogika
0 sehingga menyebabkan LED padam.

 Jika output saklar A berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7404 A, maka


outputnya akan berlogika 0.
Jika output saklar C berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7404 B, maka
outputnya akan berlogika 1.
Jika output IC TTL 7404 A yang berlogika 0, output saklar B yang berlogika 0
dan output IC TTL 7404 B yang berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7415 A,
maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output saklar C yang berlogika 0 diparalelkan masuk ke inputan IC TTL
7404 C, maka outputnya akan berlogika 1.
Jika output saklar A yang berlogika 1 , output saklar B yang berlogika 0
masing-masing diparalelkan masuk ke inputan IC TTL 7415 B , dan output IC
TTL 7404 C yang berlogika 1 juga masuk ke inputan IC TTL 7415 B, maka
outputnya akan berlogika 0.

Jika output IC TTL 7415 A yang berlogika 0 dan output IC TTL 7415 B yang
berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7432 A, maka outputnya akan berlogika
0 sehingga menyebabkan LED padam.
 Jika output saklar A berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7404 A, maka
outputnya akan berlogika 0.
Jika output saklar C berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7404 B, maka
outputnya akan berlogika 0.
Jika output IC TTL 7404 A yang berlogika 0, output saklar B yang berlogika 0
dan output IC TTL 7404 B yang berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7415 A,
maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output saklar C yang berlogika 1 diparalelkan masuk ke inputan IC TTL
7404 C, maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output saklar A yang berlogika 1 , output saklar B yang berlogika 0
masing-masing diparalelkan masuk ke inputan IC TTL 7415 B , dan output IC
TTL 7404 C yang berlogika 0 juga masuk ke inputan IC TTL 7415 B, maka
outputnya akan berlogika 0.
Jika output IC TTL 7415 A yang berlogika 0 dan output IC TTL 7415 B yang
berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7432 A, maka outputnya akan berlogika
0 sehingga menyebabkan LED padam.

 Jika output saklar A berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7404 A, maka


outputnya akan berlogika 0.
Jika output saklar C berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7404 B, maka
outputnya akan berlogika 1.
Jika output IC TTL 7404 A yang berlogika 0, output saklar B yang berlogika 1
dan output IC TTL 7404 B yang berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7415 A,
maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output saklar C yang berlogika 0 diparalelkan masuk ke inputan IC TTL
7404 C, maka outputnya akan berlogika 1.
Jika output saklar A yang berlogika 1 , output saklar B yang berlogika 1
masing-masing diparalelkan masuk ke inputan IC TTL 7415 B , dan output IC
TTL 7404 C yang berlogika 1 juga masuk ke inputan IC TTL 7415 B, maka
outputnya akan berlogika 1.
Jika output IC TTL 7415 A yang berlogika 0 dan output IC TTL 7415 B yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7432 A, maka outputnya akan berlogika
1 sehingga menyebabkan LED menyala.

 Jika output saklar A berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7404 A, maka


outputnya akan berlogika 0.
Jika output saklar C berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7404 B, maka
outputnya akan berlogika 0.
Jika output IC TTL 7404 A yang berlogika 0, output saklar B yang berlogika 1
dan output IC TTL 7404 B yang berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7415 A,
maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output saklar C yang berlogika 1 diparalelkan masuk ke inputan IC TTL
7404 C, maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output saklar A yang berlogika 1 , output saklar B yang berlogika 1
masing-masing diparalelkan masuk ke inputan IC TTL 7415 B , dan output IC
TTL 7404 C yang berlogika 0 juga masuk ke inputan IC TTL 7415 B, maka
outputnya akan berlogika 0.

Jika output IC TTL 7415 A yang berlogika 0 dan output IC TTL 7415 B yang
berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7432 A, maka outputnya akan berlogika
0 sehingga menyebabkan LED padam.

2) Sesuai dengan gambar 5.2 prinsip kerja dari rangkaian tersebut


adalah
 Jika output saklar A berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7404 A maka
outputnya akan berlogika 1.
Jika output saklar B yang berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7404 A maka
outputnya akan berlogika 1.
Jika output IC TTL 7404 A yang berlogika 1 dan output IC TTL 7404 B yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7432 A maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output saklar A yang berlogika 0 dan output saklar B yang berlogika 0
diparalelkan masuk ke inputan IC TTL 7432 B maka outputnya akan berlogika
0.
Jika output saklar C yang berlogika 0 dan output IC TTL 7432 B yang
berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7432 C maka outputnya akan berlogika
0.
Jika output IC TTL 7432 A yang berlogika 1 dan output IC TTL 7432 C yang
berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7408 A maka outputnya akan berlogika 0
yang menyebabkan LED padam.

 Jika output saklar A berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7404 A maka


outputnya akan berlogika 1.
Jika output saklar B yang berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7404 A maka
outputnya akan berlogika 1.
Jika output IC TTL 7404 A yang berlogika 1 dan output IC TTL 7404 B yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7432 A maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output saklar A yang berlogika 0 dan output saklar B yang berlogika 0
diparalelkan masuk ke inputan IC TTL 7432 B maka outputnya akan berlogika
0.
Jika output saklar C yang berlogika 1 dan output IC TTL 7432 B yang
berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7432 C maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output IC TTL 7432 A yang berlogika 1 dan output IC TTL 7432 C yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7408 A maka outputnya akan berlogika 1
yang menyebabkan LED menyala.
 Jika output saklar A berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7404 A maka
outputnya akan berlogika 1.
Jika output saklar B yang berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7404 A maka
outputnya akan berlogika 0.
Jika output IC TTL 7404 A yang berlogika 1 dan output IC TTL 7404 B yang
berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7432 A maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output saklar A yang berlogika 0 dan output saklar B yang berlogika 1
diparalelkan masuk ke inputan IC TTL 7432 B maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output saklar C yang berlogika 0 dan output IC TTL 7432 B yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7432 C maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output IC TTL 7432 A yang berlogika 1 dan output IC TTL 7432 C yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7408 A maka outputnya akan berlogika 1
yang menyebabkan LED menyala.

 Jika output saklar A berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7404 A maka


outputnya akan berlogika 1.
Jika output saklar B yang berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7404 A maka
outputnya akan berlogika 0.
Jika output IC TTL 7404 A yang berlogika 1 dan output IC TTL 7404 B yang
berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7432 A maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output saklar A yang berlogika 0 dan output saklar B yang berlogika 1
diparalelkan masuk ke inputan IC TTL 7432 B maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output saklar C yang berlogika 1 dan output IC TTL 7432 B yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7432 C maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output IC TTL 7432 A yang berlogika 1 dan output IC TTL 7432 C yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7408 A maka outputnya akan berlogika 1
yang menyebabkan LED menyala.

 Jika output saklar A berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7404 A maka


outputnya akan berlogika 0.
Jika output saklar B yang berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7404 B maka
outputnya akan berlogika 1.
Jika output IC TTL 7404 A yang berlogika 0 dan output IC TTL 7404 B yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7432 A maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output saklar A yang berlogika 1 dan output saklar B yang berlogika 0
diparalelkan masuk ke inputan IC TTL 7432 B maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output saklar C yang berlogika 0 dan output IC TTL 7432 B yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7432 C maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output IC TTL 7432 A yang berlogika 1 dan output IC TTL 7432 C yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7408 A maka outputnya akan berlogika 1
yang menyebabkan LED menyala.

 Jika output saklar A berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7404 A maka


outputnya akan berlogika 0
Jika output saklar B yang berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7404 A maka
outputnya akan berlogika 1
Jika output IC TTL 7404 A yang berlogika 0 dan output IC TTL 7404 B yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7432 A maka outputnya akan berlogika 1
Jika output saklar A yang berlogika 1 dan output saklar B yang berlogika 0
diparalelkan masuk ke inputan IC TTL 7432 B maka outputnya akan berlogika
1
Jika output saklar C yang berlogika 1 dan output IC TTL 7432 B yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7432 C maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output IC TTL 7432 A yang berlogika 1 dan output IC TTL 7432 C yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7408 A maka outputnya akan berlogika 1
yang menyebabkan LED menyala.

 Jika output saklar A berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7404 A maka


outputnya akan berlogika 0.
Jika output saklar B yang berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7404 A maka
outputnya akan berlogika 0.
Jika output IC TTL 7404 A yang berlogika 0 dan output IC TTL 7404 B yang
berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7432 A maka outputnya akan berlogika
0.
Jika output saklar A yang berlogika 1 dan output saklar B yang berlogika 1
diparalelkan masuk ke inputan IC TTL 7432 B maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output saklar C yang berlogika 0 dan output IC TTL 7432 B yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7432 C maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output IC TTL 7432 A yang berlogika 0 dan output IC TTL 7432 C yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7408 A maka outputnya akan berlogika 0
yang menyebabkan LED padam.

 Jika output saklar A berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7404 A maka


outputnya akan berlogika 1.
Jika output saklar B yang berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7404 A maka
outputnya akan berlogika 0.
Jika output IC TTL 7404 A yang berlogika 1 dan output IC TTL 7404 B yang
berlogika 0 masuk ke inputan IC TTL 7432 A maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output saklar A yang berlogika 0 dan output saklar B yang berlogika 1
diparalelkan masuk ke inputan IC TTL 7432 B maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output saklar C yang berlogika 1 dan output IC TTL 7432 B yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7432 C maka outputnya akan berlogika
1.
Jika output IC TTL 7432 A yang berlogika 0 dan output IC TTL 7432 C yang
berlogika 1 masuk ke inputan IC TTL 7408 A maka outputnya akan berlogika 0
yang menyebabkan LED padam.

3) Sesuai dengan gambar 5.3 prinsip kerja dari rangkaian tersebut adalah

 Jika Output saklar A akan masuk ke IC 7415, Jika ouput saklar B berlogika 0
masuk ke IC 7404 A maka outpunya akan berlogika 1, Jika output saklar C
berlogika 0 masuk ke IC 7404 B maka outpunya akan berlogika 1.
Jika output saklar A yang berlogika 0 kemudian diparelelkan masuk ke IC 7404
C maka outputnya akan berlogika 1.
Jika output dari saklar A yang berlogika 0, output dari IC 7404 A yang berlogika
1, output dari IC 7404 B yang berlogika 1 kemudian masuk ke dalam IC 7415
maka outpunya 0.
Jika output dari IC 7404 C yang berlogika 1 dan output dari saklar D yang
berlogika 0 kemudian masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 0.
Jika output dari IC 7415 yang berlogika 0 dan Output dari IC 7408 yang berlogika
0 masuk ke IC 7432 maka outpunya akan bernilai 0 yang menyebabkan LED
padam.

 Jika Output saklar A akan masuk ke IC 7415, Jika ouput saklar B berlogika 0
masuk ke IC 7404 A maka outpunya akan berlogika 1, Jika output saklar C
berlogika 0 masuk ke IC 7404 B maka outpunya akan berlogika 1.
Jika output saklar A yang berlogika 0 kemudian diparelelkan masuk ke IC 7404
C maka outputnya akan berlogika 1.
Jika output dari saklar A yang berlogika 0, output dari IC 7404 A yang berlogika
1, output dari IC 7404 B yang berlogika 1 kemudian masuk ke dalam IC 7415
maka outpunya 0.
Jika output dari IC 7404 C yang berlogika 1 dan output dari saklar D yang
berlogika 1 kemudian masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 1.
Jika output dari IC 7415 yang berlogika 0 dan Output dari IC 7408 yang berlogika
1 masuk ke IC 7432 maka outpunya akan bernilai 1 yang menyebabkan LED
menyala.

 Jika Output saklar A akan masuk ke IC 7415, Jika ouput saklar B berlogika 0
masuk ke IC 7404 A maka outpunya akan berlogika 1, Jika output saklar C
berlogika 1 masuk ke IC 7404 B maka outpunya akan berlogika 0.
Jika output saklar A yang berlogika 0 kemudian diparelelkan masuk ke IC 7404
C maka outputnya akan berlogika 1.
Jika output dari saklar A yang berlogika 0, output dari IC 7404 A yang berlogika
1, output dari IC 7404 B yang berlogika 0 kemudian masuk ke dalam IC 7415
maka outpunya 0.
Jika output dari IC 7404 C yang berlogika 1 dan output dari saklar D yang
berlogika 0 kemudian masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 0.
Jika output dari IC 7415 yang berlogika 0 dan Output dari IC 7408 yang berlogika
0 masuk ke IC 7432 maka outpunya akan bernilai 0 yang menyebabkan LED
padam.

 Jika Output saklar A akan masuk ke IC 7415, Jika output saklar B berlogika 0
masuk ke IC 7404 A maka outpunya akan berlogika 1, Jika output saklar C
berlogika 1 masuk ke IC 7404 B maka outpunya akan berlogika 0.
Jika output saklar A yang berlogika 0 kemudian diparelelkan masuk ke IC 7404
C maka outputnya akan berlogika 1.
Jika output dari saklar A yang berlogika 0, output dari IC 7404 A yang berlogika
1, output dari IC 7404 B yang berlogika 0 kemudian masuk ke dalam IC 7415
maka outpunya 0.
Jika output dari IC 7404 C yang berlogika 1 dan output dari saklar D yang
berlogika 1 kemudian masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 1.
Jika output dari IC 7415 yang berlogika 0 dan Output dari IC 7408 yang berlogika
1 masuk ke IC 7432 maka outpunya akan bernilai 1 yang menyebabkan LED
menyala.

 Jika Output saklar A akan masuk ke IC 7415, Jika ouput saklar B berlogika 1
masuk ke IC 7404 A maka outpunya akan berlogika 0, Jika output saklar C
berlogika 0 masuk ke IC 7404 B maka outpunya akan berlogika 1.
Jika output saklar A yang berlogika 0 kemudian diparelelkan masuk ke IC 7404
C maka outputnya akan berlogika 1.
Jika output dari saklar A yang berlogika 0, output dari IC 7404 A yang berlogika
0, output dari IC 7404 B yang berlogika 1 kemudian masuk ke dalam IC 7415
maka outpunya 0.
Jika output dari IC 7404 C yang berlogika 1 dan output dari saklar D yang
berlogika 0 kemudian masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 0.
Jika output dari IC 7415 yang berlogika 0 dan Output dari IC 7408 yang berlogika
0 masuk ke IC 7432 maka outpunya akan bernilai 0 yang menyebabkan LED
padam.

 Jika Output saklar A akan masuk ke IC 7415, Jika ouput saklar B berlogika 1
masuk ke IC 7404 A maka outpunya akan berlogika 0, Jika output saklar C
berlogika 0 masuk ke IC 7404 B maka outpunya akan berlogika 1.
Jika output saklar A yang berlogika 0 kemudian diparelelkan masuk ke IC 7404
C maka outputnya akan berlogika 1.
Jika output dari saklar A yang berlogika 0, output dari IC 7404 A yang berlogika
0, output dari IC 7404 B yang berlogika 1 kemudian masuk ke dalam IC 7415
maka outpunya 0.
Jika output dari IC 7404 C yang berlogika 1 dan output dari saklar D yang
berlogika 1 kemudian masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 1.
Jika output dari IC 7415 yang berlogika 0 dan Output dari IC 7408 yang berlogika
1 masuk ke IC 7432 maka outpunya akan bernilai 1 yang menyebabkan LED
menyala.

 Jika Output saklar A akan masuk ke IC 7415, Jika ouput saklar B berlogika 1
masuk ke IC 7404 A maka outpunya akan berlogika 0, Jika output saklar C
berlogika 1 masuk ke IC 7404 B maka outpunya akan berlogika 0.
Jika output saklar A yang berlogika 0 kemudian diparelelkan masuk ke IC 7404
C maka outputnya akan berlogika 1.
Jika output dari saklar A yang berlogika 0, output dari IC 7404 A yang berlogika
0, output dari IC 7404 B yang berlogika 0 kemudian masuk ke dalam IC 7415
maka outpunya 0.
Jika output dari IC 7404 C yang berlogika 1 dan output dari saklar D yang
berlogika 0 kemudian masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 0.
Jika output dari IC 7415 yang berlogika 0 dan Output dari IC 7408 yang berlogika
0 masuk ke IC 7432 maka outpunya akan bernilai 0 yang menyebabkan LED
padam.

 Jika Output saklar A akan masuk ke IC 7415, Jika ouput saklar B berlogika 1
masuk ke IC 7404 A maka outpunya akan berlogika 0, Jika output saklar C
berlogika 1 masuk ke IC 7404 B maka outpunya akan berlogika 0.
Jika output saklar A yang berlogika 0 kemudian diparelelkan masuk ke IC 7404
C maka outputnya akan berlogika 1.
Jika output dari saklar A yang berlogika 0, output dari IC 7404 A yang berlogika
0, output dari IC 7404 B yang berlogika 0 kemudian masuk ke dalam IC 7415
maka outpunya 0.
Jika output dari IC 7404 C yang berlogika 1 dan output dari saklar D yang
berlogika 1 kemudian masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 1.
Jika output dari IC 7415 yang berlogika 0 dan Output dari IC 7408 yang berlogika
1 masuk ke IC 7432 maka outpunya akan bernilai 1 yang menyebabkan LED
menyala.
 Jika Output saklar A akan masuk ke IC 7415, Jika ouput saklar B berlogika 0
masuk ke IC 7404 A maka outpunya akan berlogika 1, Jika output saklar C
berlogika 0 masuk ke IC 7404 B maka outpunya akan berlogika 1.
Jika output saklar A yang berlogika 1 kemudian diparelelkan masuk ke IC 7404
C maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output dari saklar A yang berlogika 1, output dari IC 7404 A yang berlogika
1, output dari IC 7404 B yang berlogika 1 kemudian masuk ke dalam IC 7415
maka outpunya 1.
Jika output dari IC 7404 C yang berlogika 0 dan output dari saklar D yang
berlogika 0 kemudian masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 0.
Jika output dari IC 7415 yang berlogika 1 dan Output dari IC 7408 yang berlogika
0 masuk ke IC 7432 maka outpunya akan bernilai 1 yang menyebabkan LED
menyala.

 Jika Output saklar A akan masuk ke IC 7415, Jika ouput saklar B berlogika 0
masuk ke IC 7404 A maka outpunya akan berlogika 1, Jika output saklar C
berlogika 0 masuk ke IC 7404 B maka outpunya akan berlogika 1.
Jika output saklar A yang berlogika 1 kemudian diparelelkan masuk ke IC 7404
C maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output dari saklar A yang berlogika 1, output dari IC 7404 A yang berlogika
1, output dari IC 7404 B yang berlogika 1 kemudian masuk ke dalam IC 7415
maka outpunya 1.
Jika output dari IC 7404 C yang berlogika 0 dan output dari saklar D yang
berlogika 1 kemudian masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 0.
Jika output dari IC 7415 yang berlogika 1 dan Output dari IC 7408 yang berlogika
0 masuk ke IC 7432 maka outpunya akan bernilai 1 yang menyebabkan LED
menyala.
 Jika Output saklar A akan masuk ke IC 7415, Jika ouput saklar B berlogika 0
masuk ke IC 7404 A maka outpunya akan berlogika 1, Jika output saklar C
berlogika 1 masuk ke IC 7404 B maka outpunya akan berlogika 0.
Jika output saklar A yang berlogika 1 kemudian diparelelkan masuk ke IC 7404
C maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output dari saklar A yang berlogika 1, output dari IC 7404 A yang berlogika
1, output dari IC 7404 B yang berlogika 0 kemudian masuk ke dalam IC 7415
maka outpunya 0.
Jika output dari IC 7404 C yang berlogika 0 dan output dari saklar D yang
berlogika 0 kemudian masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 0.
Jika output dari IC 7415 yang berlogika 0 dan Output dari IC 7408 yang berlogika
0 masuk ke IC 7432 maka outpunya akan bernilai 0 yang menyebabkan LED
padam.

 Jika Output saklar A akan masuk ke IC 7415, Jika ouput saklar B berlogika 0
masuk ke IC 7404 A maka outpunya akan berlogika 1, Jika output saklar C
berlogika 1 masuk ke IC 7404 B maka outpunya akan berlogika 0.
Jika output saklar A yang berlogika 1 kemudian diparelelkan masuk ke IC 7404
C maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output dari saklar A yang berlogika 1, output dari IC 7404 A yang berlogika
1, output dari IC 7404 B yang berlogika 0 kemudian masuk ke dalam IC 7415
maka outpunya 0.
Jika output dari IC 7404 C yang berlogika 0 dan output dari saklar D yang
berlogika 1 kemudian masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 0.
Jika output dari IC 7415 yang berlogika 0 dan Output dari IC 7408 yang berlogika
0 masuk ke IC 7432 maka outpunya akan bernilai 0 yang menyebabkan LED
padam.

 Jika Output saklar A akan masuk ke IC 7415, Jika ouput saklar B berlogika 1
masuk ke IC 7404 A maka outpunya akan berlogika 0, Jika output saklar C
berlogika 0 masuk ke IC 7404 B maka outpunya akan berlogika 1.
Jika output saklar A yang berlogika 1 kemudian diparelelkan masuk ke IC 7404
C maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output dari saklar A yang berlogika 1, output dari IC 7404 A yang berlogika
0, output dari IC 7404 B yang berlogika 1 kemudian masuk ke dalam IC 7415
maka outpunya 0.
Jika output dari IC 7404 C yang berlogika 0 dan output dari saklar D yang
berlogika 0 kemudian masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 0.
Jika output dari IC 7415 yang berlogika 0 dan Output dari IC 7408 yang berlogika
0 masuk ke IC 7432 maka outpunya akan bernilai 0 yang menyebabkan LED
padam.

 Jika Output saklar A akan masuk ke IC 7415, Jika ouput saklar B berlogika 1
masuk ke IC 7404 A maka outpunya akan berlogika 0, Jika output saklar C
berlogika 0 masuk ke IC 7404 B maka outpunya akan berlogika 1.
Jika output saklar A yang berlogika 1 kemudian diparelelkan masuk ke IC 7404
C maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output dari saklar A yang berlogika 1, output dari IC 7404 A yang berlogika
0, output dari IC 7404 B yang berlogika 1 kemudian masuk ke dalam IC 7415
maka outpunya 0.
Jika output dari IC 7404 C yang berlogika 0 dan output dari saklar D yang
berlogika 1 kemudian masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 0.
Jika output dari IC 7415 yang berlogika 0 dan Output dari IC 7408 yang berlogika
0 masuk ke IC 7432 maka outpunya akan bernilai 0 yang menyebabkan LED
padam.

 Jika Output saklar A akan masuk ke IC 7415, Jika ouput saklar B berlogika 1
masuk ke IC 7404 A maka outpunya akan berlogika 0, Jika output saklar C
berlogika 1 masuk ke IC 7404 B maka outpunya akan berlogika 0.
Jika output saklar A yang berlogika 1 kemudian diparelelkan masuk ke IC 7404
C maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output dari saklar A yang berlogika 1, output dari IC 7404 A yang berlogika
0, output dari IC 7404 B yang berlogika 0 kemudian masuk ke dalam IC 7415
maka outpunya 0.
Jika output dari IC 7404 C yang berlogika 0 dan output dari saklar D yang
berlogika 0 kemudian masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 0.
Jika output dari IC 7415 yang berlogika 0 dan Output dari IC 7408 yang berlogika
0 masuk ke IC 7432 maka outpunya akan bernilai 0 yang menyebabkan LED
padam.

 Jika Output saklar A akan masuk ke IC 7415, Jika ouput saklar B berlogika 1
masuk ke IC 7404 A maka outpunya akan berlogika 0, Jika output saklar C
berlogika 1 masuk ke IC 7404 B maka outpunya akan berlogika 0.
Jika output saklar A yang berlogika 1 kemudian diparelelkan masuk ke IC 7404
C maka outputnya akan berlogika 0.
Jika output dari saklar A yang berlogika 1, output dari IC 7404 A yang berlogika
0, output dari IC 7404 B yang berlogika 0 kemudian masuk ke dalam IC 7415
maka outpunya 0.
Jika output dari IC 7404 C yang berlogika 0 dan output dari saklar D yang
berlogika 1 kemudian masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 0.
Jika output dari IC 7415 yang berlogika 0 dan Output dari IC 7408 yang berlogika
0 masuk ke IC 7432 maka outpunya akan bernilai 0 yang menyebabkan LED
padam.

4) Sesuai dengan gambar 5.4 prinsip kerja dari rangkaian tersebut adalah

 Jika output saklar A berlogika 0 dan output saklar B yang berlogika 0 masuk ke
IC 7400 maka outputnya berlogika 1.
Jika output saklar A yang berlogika 0 dan output saklar B yang berlogika 0 di
paralelkan masuk ke IC 7432 maka outputnya berlogika 0.
Jika output dari IC 7400 yang berlogika 1 dan output dari IC 7432 yang berlogika
0 masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 0.
 Jika output saklar A berlogika 0 dan output saklar B yang berlogika 1 masuk ke
IC 7400 maka outputnya berlogika 1.
Jika output saklar A yang berlogika 0 dan output saklar B yang berlogika 1 di
paralelkan masuk ke IC 7432 maka outputnya berlogika 1.
Jika output dari IC 7400 yang berlogika 1 dan output dari IC 7432 yang berlogika
1 masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 1.

 Jika output saklar A berlogika 1 dan output saklar B yang berlogika 0 masuk ke
IC 7400 maka outputnya berlogika 1.
Jika output saklar A yang berlogika 1 dan output saklar B yang berlogika 0 di
paralelkan masuk ke IC 7432 maka outputnya berlogika 1.
Jika output dari IC 7400 yang berlogika 1 dan output dari IC 7432 yang berlogika
1 masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 1.

 Jika output saklar A berlogika 1 dan output saklar B yang berlogika 1 masuk ke
IC 7400 maka outputnya berlogika 0.
Jika output saklar A yang berlogika 1 dan output saklar B yang berlogika 1 di
paralelkan masuk ke IC 7432 maka outputnya berlogika 1.
Jika output dari IC 7400 yang berlogika 0 dan output dari IC 7432 yang berlogika
1 masuk ke IC 7408 maka outputnya berlogika 0.
KESIMPULAN :

1. Aljabar Boolean adalah suatu teknik matematika yang dipakai untuk


menyelesaikan masalah-masalah logika.
2. Aljabar Boolean dapat menyederhanakan fungsi logika, sehingga IC yang
digunakan dalam rangkaian lebih sedikit
3. Terdapat tiga operasi dasar dari aljabar boolean, yaitu operasi Inverter, AND,dan
OR.
4. Jika yang dilihat adalah output 1 pada tabel kebenaran, maka persamaan
mempunyai bentuk Sum Of Product (SOP).
5. Jika yang dilihat adalah output 0 pada tabel kebenaran, maka persamaan
mempunyai bentuk Product Of Sum (POS).
6. Output pada fungsi logika yang telah disederhanakan sama dengan output pada
fungsi logika sebelum disederhanakan
7. Pada percobaan keempat menunjukkan bahwa transistor sebagai saklar
berfungsi juga apabila menggunakan gerbang logika

Anda mungkin juga menyukai