Anda di halaman 1dari 27

TITRIMETRI

Metode titrimetri dikenal juga sebagai


metode volumetri

?
yaitu, merupakan metode analisis
kuantitatif yang didasarkan pada prinsip
pengukuran volume.

1
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Macam Analisa Volumetri

1. Gasometri

adalah volumetri gas dan yang diukur


(kuantitatif) adalah volume gas yang
direaksikan atau hasil reaksinya.

2
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

2.Titrimetri atau Titrasi

adalah pengukuran volume dalam larutan


yang diperlukan untuk bereaksi sempurna
dengan sevolume atau sejumlah berat zat
yang akan ditentukan.

3
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Dalam setiap metode titrimetri selalu terjadi


reaksi kimia antara komponen analit dengan
zat pendeteksi yang disebut titran.

Reaksi dasar antara komponen analit


dengan titran dinyatakan dengan
persamaan umum berikut ini:

Analit + Titran  Hasil reaksi

4
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Titran

Titrat

5
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Titran (dalam buret) ditambahkan ke dalam


larutan analit (labu Erlenmeyer) hingga
tercapai titik ekivalen.

Titik ekivalen tercapai ditandai dengan


adanya perubahan zat indikator.

6
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Titik ekivalen adalah keadaan disaat


terjadinya kesetaraan mol antara zat yang
dititrasi dan zat pentitrasi.
Titik akhir titrasi adalah keadaan waktu
menghentikan titrasi, jika menggunakan
indikator yaitu pada saat indikator berubah warna.

Idealnya, titik ekivalensi dan titik akhir titrasi


adalah sama.
7
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

4 Persyaratan Metode Titrimetri

1. Reaksi kimia yang berlangsung harus


mengikuti persamaan reaksi tertentu dan
tidak ada reaksi sampingannya.
2. Reaksi pembentukan produk dapat
berlangsung sempurna pada titik akhir
titrasi.

8
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

3. Harus ada zat atau alat (indikator) yang


dapat digunakan untuk menentukan titik
akhir titrasi .

4. Reaksi harus berlangsung cepat,


sehingga titik ekivalen segera diketahui
dengan cepat.

9
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Contoh Penentuan HCl Dgn Larutan NaOH

Idealnya dilakukan dengan metode


titrimetri karena memenuhi keempat
kriteria yang ditetapkan, yaitu:
1. Reaksinya tunggal:
H3O+ + OH-  2H2O

2. Tetapan kesetimbangan sangat besar:


H3O+ + OH-  2H2O KW = 1 x 1014
10
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Contoh-1 Reaksi Yang Tidak Sempurna

Reaksi antara larutan asam borat, HBO2-


dengan larutan standar NaOH:
HBO2- + OH-  H2O + BO22- (K = 6 x 10 -4)

karena memiliki nilai K yang relatif kecil,


reaksi tidak bisa berlangsung sempurna,
sehingga perubahan pH pada titik
ekivalen kurang tajam dan penetapan
titik ekivalen tidak akurat.
11
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Contoh-2 Reaksi Yang Tidak Sempurna

Metode oksidimetri yang terjadi dari reaksi


antara analit yang mengandung ion
timah(II) dengan larutan standar kalium
permanganat tidak akan memperoleh hasil
yang tepat, karena ion timah(II) mudah
teroksidasi oleh udara, selain teroksidasi
oleh KMnO4.

12
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Larutan Baku atau Larutan Standar

Larutan standar adalah larutan yang


diketahui konsentrasinya, yang akan
digunakan pada analisis titrimetri

Zat baku ( zat standar) harus memenuhi


syarat-syarat sebagai berikut:

13
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

1. Mudah didapat dalam keadaan murni


dengan kadar pengotor tidak melebihi
0,01 % sampai 0,02 %.
2. Mempunyai rumus molekul yang pasti.
3. Harus stabil secara kimiawi, mudah
dikeringkan dan tidak bersifat higroskopis.

14
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

4. berat ekivalennya harus besar sehingga


mudah ditimbang dan meminimalkan
kesalahan akibat penimbangan, dan
5. Harus stabil secara kimiawi, mudah
dikeringkan dan tidak bersifat higroskopis.
6. Reaksinya harus sempurna.

15
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Macam larutan baku:


1. Larutan baku primer
2. Larutan baku sekunder

Apa an n’tuh?

16
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Larutan Baku Primer


Zat baku primer, adalah zat baku yang
langsung dapat digunakan dalam titrasi
sehingga dapat menentukan
jumlah zat yang dianalisa.

Contoh:
H2C2O4, Na2C2O4, KBrO3, KIO3,
NaCl, boraks, dan Na2CO3.
17
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Larutan Baku Sekunder

Zat baku sekunder adalah zat baku yang


konsentrasinya harus dibakukan dengan
zat baku primer.

Contoh:
NaOH, KOH, KMnO4, HCl, H2SO4

18
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Tabel Standar Primer


untuk Titran Oksidator atau Reduktor
Larutan yang Standar Primer
Distandarisasi
KMnO4 As203
KMnO4 Na2C204
KMnO4 Fe2+
Ce(SO4)2 Fe2+
K2Cr207 Fe2+
Na2S203 K2Cr207
19
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Jenis Titrasi

Berdasarkan jenis reaksinya, metode


titrimetri dapat dibagi menjadi 4 golongan,
yaitu:
1. asidi-alkalimetri,
2. oksidimetri,
3. kompleksometri, dan
4. titrasi pengendapan.

20
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Dalam menetapkan kuantitas komponen analit


lebih banyak digunakan satuan ekivalen (ek)
dibandingkan satuan mol,

Untuk asidi-alkalimetri dan oksidimetri.


Satu ekivalen asam atau basa menyatakan berat
asam atau basa tersebut dalam gram yang
dibutuhkankan untuk
melepaskan 1 (satu) mol H+ atau 1 mol OH-.

21
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Untuk Titrasi Redoks


Satu ekivalen oksidator atau reduktor
menyatakan berat oksidator atau reduktor
tersebut dalam gram yang dibutuhkankan untuk
menangkap atau melepaskan 1 (satu) mol
elektron dalam peristiwa oksidasi-reduksi.

22
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Reaksi - reaksi Hubungan


mol dgn ek
H3PO4  H+ + H2PO4- 1 mol = 1 ek
H3PO4  2 H+ + HPO42- 1 mol = 2 ek
NaOH  Na+ + OH- 1 mol = 1 ek
Ca(OH)2  Ca2+ + 2 OH- 1 mol = 2 ek
C2O42-  2CO2 + 2 e- 1 mol = 2 ek
MnO4- + e-  MnO42- 1 mol = 1 ek
MnO4- + 8H+ + 5e-  Mn2+ + 4H2O 1 mot = 5 ek
MnO4- + 4 H++ 3e-  MnO2 + 2H2O 1 mol = 3 ek
23
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

KONSENTRASI DEFINISI LAMBANG


Molaritas Mol zat terlarut M
liter larutan
Jumlah BR zat terlarut F
liter larutan
Formalitas
Normalitas Jumlah ekivalen zat N
terlarut
liter larutan
Molalitas Mol zat terlarut m
kg pelarut
% berat Gram zat terlarut % b/b
100 gram larutan
% volume mL zat terlarut % v/v
100 mL larutan
% berat/volume Gram zat terlarut % b/v
100 mL larutan
Bagian per juta Gram zat terlarut ppm
106 gram larutan
Bagian per milyar Gram zat terlarut ppb
109 gram larutan

24
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Contoh soal 1 :
Berapa mL NaOH 2M yang diperlukan untuk
membuat 600 mL larutan 0,1000 N ?

Penyelesaian :
NaOH → Na+ + OH-
karena 1 molekul NaOH melepaskan 1 ion hidroksida ,
maka n = 1, sehingga normaliras (N) = moralitas (M) x 1
(N) = 2 x 1 = 2
karena M = N, maka V x M = V x N
sehingga : V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 2N = 600 mL x 0,1000N
V1 = 30mL
25
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
TITRIMETRI

Contoh soal 2 :
HCl pekat mempunyai masa jenis 1,19 g/mL dan
mengandung 37% berat HCl.
Hitung kemolaran dan kenormalan HCl itersebut.

Jawab :
M = 12,06 molar

N = 12,06 normalitas

26
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.
ANALISIS SECARA VOLUMETRI

ASIDI-ALKALIMETRI OKSIDIMETRI

TITRIMETRI

KOMPLEKSOMETRI PENGENDAPAN

27
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si.

Anda mungkin juga menyukai